PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASIONAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya) TIA AGUSTIANA 113403006
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi
Pembimbing : Dr. Jajang Badruzaman SE, M.Si, Ak., CA Usman Mulja Kusumah, SE.,Ak ABSTRACT This study aims to determine: 1) the cost of quality, volume of sales and operating profit, 2) the effect of cost of quality to sales volume, 3) influence the quality and volume of sales costs either partially or simultaneously to the operating profit. The research was conducted at the company Al - Istiqomah Tasikmalaya. In this study the author uses descriptive method with a case study approach, and data data obtained through interviews, observation and literature. The analytical tool used is path analysis (Path Analysis). Partial hypothesis testing using t test and simultaneously using F test results showed that: (1) the cost of quality, volume of sales and operating profit each semester has increased and decreased, (2) costs significantly influence the quality of the sales volume, (3) the cost of quality partially no significant effect on operating profit, sales volume partially significant effect on operating profit, the cost of quality and sales volumes simultaneously significant effect on operating profit, it is based on research results and processing of data from financial statements company Al - Istiqomah Tasikmalaya period of 2010 through 2014. Keywords: Quality Costs, Sales Volume and Operating Profit
1
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) biaya kualitas, volume penjualan dan laba operasional, 2) pengaruh biaya kualitas terhadap volume penjualan, 3) pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan baik secara parsial maupun simultan terhadap laba operasional. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dan data – data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan kepustakaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) biaya kualitas, volume penjualan dan laba operasional tiap semesternya mengalami kenaikan dan penurunan, (2) biaya kualitas berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan, (3) biaya kualitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, biaya kualitas dan volume penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional, hal itu berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya periode tahun 2010 sampai dengan 2014. Kata Kunci : Biaya Kualitas, Volume Penjualan, dan Laba Operasional
PENDAHULUAN Dunia bisnis saat ini berkembang dengan pesat dan dinamis, keadaan ini memaksa perusahaan untuk mampu bersaing dalam perdagangan global. Demikian pula halnya perusahaan di Indonesia, khususnya yang bergerak di sektor manufaktur. Agar dapat bersaing dan mampu bertahan hidup, maka perlu adanya perhatian penuh terhadap kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya mengandalkan tampilan yang menarik saja tetapi juga harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan selera kebutuhan dan kepuasan konsumen. Kualitas produk merupakan faktor yang menjadi acuan utama bagi suatu perusahaan
manufaktur.
Tetapi
apabila
perusahaan
berproduksi
tanpa
memperhatikan kualitas produknya, maka sama saja perusahaan tersebut menghilangkan kesempatan untuk menguasai pasar. Karena saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa konsumen semakin kritis dalam memilih dan menentukan produk yang dibeli. Oleh karena itu memperbaiki kualitas secara terus menerus
2
merupakan suatu yang penting dalam membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan untuk mencapai kualitas yang diinginkan konsumen perusahaan harus mengetahui berapa besar biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Pengukuran kualitas melalui biaya kualitas dapat dilakukan karena kualitas tidak hanya dapat ditentukan oleh gambaran visual dari bentuk fisik produk saja, tetapi bisa juga dilihat dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang
3
berkualitas tersebut, selain untuk pengukuran kualitas melalui biaya akan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengendalian, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Biaya kualitas merupakan indikator finansial kinerja kualitas perusahaan. Banyak perusahaan yang menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan program kualitas yang dapat dihubungkan dengan keuntungan perusahaan, nilai atau volume penjualan, harga pokok penjualan, dan total biaya produksi. Selain itu biaya kualitas yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana fungsi sistem pengendalian kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu untuk menjaga konsistensi mutu produk sesuai dengan kebutuhan pasar, Perusahaan Al – Istiqomah yang bergerak dalam pabrikasi bordir dalam melakukan pengendalian mutu (quality control) menekankan pada pengembangan kualitas produk secara kontinyu dan optimalisasi secara keseluruhan dengan standar sistem yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan senantiasa diharuskan melakukan inovasi dan evaluasi terhadap barang hasil produksinya agar dapat diketahui bagaimana kondisi pasar saat ini. Salah satu hal yang utama dalam pengembangan produk adalah dengan tetap menjaga dan memperhatikan kualitas barang, karena perusahaan ini berorientasi ke konsumen dengan menawarkan barang yang berkualitas sehingga tujuan perusahaan tercapai yaitu untuk memenangkan persaingan dan mencapai keunggulan yang kompetitif. Hal ini bukanlah suatu permasalahan baru dalam perusahaan, karena kualitas merupakan suatu hal yang harus diperhatikan agar barang produksi dapat diterima oleh masyarakat. Adapun penerapan biaya kualitas pada perusahaan Al – Istiqomah adalah dengan mengeluarkan biaya pencegahan diantaranya biaya dalam mengurangi produk cacat,dari mulai inspeksi bahan baku, dan pemeliharaan peralatan produksi. Biaya penilaian yang diterapkan dalam perusahaan ini diantaranya biaya peralatan dan biaya perlengkapan bagian QC (Quality Control), biaya inspeksi proses produksi dan gaji bagian Quality Control. Biaya kegagalan internal yang diterapkan diantaranya biaya pengerjaan ulang atas kegagalan produksi sebelum
96
sampai ke konsumen sedangkan biaya kegagalan eksternal yang diterapkan, diantaranya biaya bahan baku yang diolah kembali dan biaya distribusi produk yang dikembalikan. (Blocher at,.al.2007:220) Ukuran yang sering dipakai untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah dari laba yang diperoleh perusahaan. Sedangkan laba terutama dipengaruhi volume penjualan, dimana untuk mencapai volume penjualan yang ditargetkan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya volume produk, yang tentunya harus diiringi dengan produk yang berkualitas, dan untuk mencapai hal tersebut memerlukan biaya. Begitu pula dengan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan yang semakin meningkat berusaha untuk meningkatkan volume penjualan yaitu dengan melakukan pengendalian atas kualitas yang diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen dan meningkatkan loyalitas konsumen, seiring dengan itu pula diharapkan dapat mendorong pada peningkatan laba perusahaan. Besarnya laba perusahaan laba yang dihasilkan dari peningkatan volume penjualan merupakan salah satu indikator terpenting dalam menunjukan keberhasilan manajemen perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian keberhasilan dalam pengelolaan biaya kualitas dapat menentukan kualitas hasil produksi dan hal itu akan mendorong kepada peningkatan volume penjualan, yang pada akhirnya akan mendatangkan laba bagi perusahaan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional (Studi Kasus Pada Perusahaan Al – Istoqomah Tasikmalaya)”. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui biaya kualitas, volume penjualan dan laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya.
97
2.
Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap volume penjualan pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya.
3.
Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan secara parsial dan simultan terhadap laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. (Sugiyono, 2012:35) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif
merupakan metode yang menggambarkan
permasalahan atau kasus yang dikemukakan berdasarkan fakta yang ada dengan berpijak pada fakta yang bersifaft khusus kemudian diteliti untuk dipecahkan permasalahannya dan ditarik kesimpulan secara umum. (Erlina Hasan, 2011:174) Berikut beberapa pengertian variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini : 1.
Variabel Bebas (Independent Variable) Adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (variabel terikat). (Sugiyono, 2009:59). Berdasarkan judul diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah Biaya Kualitas sebagai (X1) dan Volume Penjualan sebagai (X2). 2.
Variabel Terikat (Dependent Variable) Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. (Sugiono, 2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Laba Operasional. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode studi lapangan dan studi kepustakaan. Metode studi lapangan dilakukan secara
98
langsung pada penelitian dalam hal ini perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. Adapun data-data yang dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data berupa literatur-literatur mengenai gambaran umum obyek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder untuk semua variabel penelitian yaitu Biaya Kualitas, Volume Penjualan dan Laba Operasional. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. Hal ini terkait dengan judul penelitian yang terdiri dari tiga variabel yaitu Biaya Kualitas (X1), Volume Penjualan (X2), dan Biaya Operasional (Y). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis).
PEMBAHASAN Biaya Kualitas pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam kurun waktu 5 tahun biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan pada tiap semesternya mengalami kenaikan dan penurunan dimana biaya kualitas yang paling besar terjadi pada tahun 2014 periode Juli – Desember yang mencapai Rp. 728.170.069 sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 2010 periode Januari – Juni. Hal itu disebabkan karena perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya dalam menerapkan biaya pencegahan dan biaya penilaian kurang stabil atau tidak konsisten sehingga kualitas kualitas produk yang dihasilkan tidak stabil yang berdampak pada fluktuasinya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal, dan hal itu juga merupakan dampak dari sistem produksi yang diterapkan oleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya, dimana dalam produksinya perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya memiliki 15 mitra kerja yang difungsikan sebagai pemborong dalam memproduksi produknya.
99
Volume Penjualan pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Dalam kurun waktu 5 tahun volume penjualan pada setiap semesternya mengalami kenaikan dan penurunan, dimana volume penjualan tertinggi yang dilalkukan oleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya adalah pada tahun 2014 periode bulan Januari – Juni yang mencapai Rp. 15.254.762.050, sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 2010 periode bulan Januari – Juni yaitu sebesar Rp. 11.880.000.000. Jika dilihat dari awal tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2014 menunjukkan volume penjualan pengalami peningkatan dan penurunan. Hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya kenaikan harga yang dilakukan oleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya untuk menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional yang tidak menentu. Selain itu adanya penerapan biaya kualitas yang kurang konsisten, karena perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya memiliki 15 mitra kerja sebagai tempat produksinya sehingga biaya kualitas sulit diterapkan secara konsisten. Walaupun dengan kondisi demikian, membuktikan bahwa kepercayaan kepada kualitas produksi dari perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya mengalami peningkatan dikarenakan minat konsumen secara langsung terhadap kualitas produksi dari perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. Laba Operasional pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Dalam kurun waktu 5 tahun perolehan laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya yang terbesar terjadi pada tahun 2014 periode bulan Juli sampai dengan Desember yang mencapai Rp. 777.436.231, sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 2010 periode bulan Juli sampai dengan Desember yang mencapai Rp. 528.000.000. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 5 tahun laba operasional yang diperoleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya mengalami kenaikan dan penurunan, yang lebih disebabkan karena permintaan konsumen, selain itu juga karena tidak stabilnya atau tidak konsistennya penerapan biaya kualitas karena produksinya tidak hanya diproduksi
100
secara sendiri, melainkan memiliki mitra kerja atau pemborong, sehingga memicu terjadinya kegagalan internal dan kegagalan eksternal yang sulit dikendalikan.
Pengaruh Biaya Kualitas Secara Parsial Terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas (X1) secara parsial terhadap laba operasional (Y) dapat dilihat dari hasil analisis jalur/path Analysis (tabel 4.5). berdasarkan hasil analisis jalur untuk variabel X1 (biaya kualitas) terhadap variabel Y (laba operasional) diketahui nilai koefisien beta () sebesar -0,110 memiliki pengaruh sebesar 0,012 atau 1,2%, yang berarti bahwa biaya kualitas secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional sebesar 1,2%, yang berarti pula bahwa biaya kualitas yang diterapkan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba operasional perusahaan sebesar 1,2%. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung> ttabel, maka untuk menguji tingkat signifikansi antara biaya kualitas (X1) terhadap laba operasional (Y) dengan koefisien () sebesar -0,110 diperoleh nilai thitung sebsar -0,413 dan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95% ( = 0,05), diperoleh nilai ttabel sebesar 2,306 sehingga thitung < ttabel (-0,413 < 2,306) maka terima Ho, yang berarti biaya kualitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap laba operasional tetapi tidak signifikan atau perolehan laba operasional tidak akan meningkat tajam apabila yang ditingkatkan hanya biaya kualitas saja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas yang dilaksanakan oleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya tidak memberikan kontribusi secara signifikan dalam meningkatakan laba operasjonal perusahaan. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syara Permata Mutmainnah
101
(2013) yang menyatakan bahwa komponen biaya kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Khuwarizmi Buchori (2013) yang menyatakan bahwa biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat, namun biaya penelitian tidak. Hal itu dikarenakan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya tidak konsisten atau tidak stabil menerapkan biaya kualitas, khususnya biaya pencegahan dan biaya penilaian, dimana biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan dan penilaian mengalami terjadi peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan sehigga mengakibatkan hasil produksinya kurang optimal, baik itu dari segi kualitas ataupun kuantitas dan hal itu mengakibatkan tidak stabilnya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Hal itu sejalan dengan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya tidak konsisten atau tidak stabil dalam menerapkan biaya kualitas, khususnya biaya pencegahan dan biaya penilaian, dimana biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan dan penilaian mengalami terjadi peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan sehingga mengakibatkan hasil produksinya kurang optimal, baik itu dari segi kualitas ataupun kuantitas dan hal itu mengakibatkan tidak stabilnya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Hal itu tidak sejalan dengan pendapat Blocher. Et, al., (2007 : 22) yang menyatakan “Dengan mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk pencegahan, perusahaan semakin sedikit mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan biaya kegagalan internal dan eksternal. Penghematannya sendiri bisa menjadi lebih besar sekali, pada akhirnya terjadi penurunan yang sangat besar, dalam biaya kualitas dan hasil produksi akan meningkat “.
Pengaruh Volume Penjualan Secara Parsial Terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh volume penjualan (X2) secara parsial terhadap laba operasional (Y) dapat dilihat dari hasil analisis jalur/path analysis
102
(tabel 4.5). Berdasarkan hasil analisi jalur untuk variabel X2 (volume penjualan) terhadap variabel Y (laba operasional) dengan nilai koefisien beta () sebesar 0,959 diketahui pengaruhnya sebesar 0,920 atau 92%, yang berarti volume penjualan secara parsial berpengaruh terhadap laba operasional sebesar 92%, yang berarti pula bahwa volume penjualan yang dihasilkan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba operasional perusahaan sebesar 92%. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung> ttabel, maka untuk menguji tingkat signifikansi antara biaya kualitas (X1) terhadap laba operasional (Y) dengan koefisien () sebesar 0,959 diperoleh nilai thitung sebesar 3,598 dan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95% ( = 0,05), diperoleh nilai ttabel sebesar 2,306 sehingga thitung > ttabel (3,598 > 2,306) maka tolak Ho, yang berarti secara parsial volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. Yang berarti pula jika volume penjualan ditingkatkan, maka laba operasional pun akan meningkat, begitupun sebaliknya jika volume penjualan menurun, maka laba operasional pun menurun. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya memberikan kontribusi secara signifikan dalam meningkatkan laba operasional perusahaan. Yang berarti pula jika perusahaan meningkatkan volume penjualan maka laba operasional pun akan mengalami peningkatan. Semakin besarnya laba operasional yang diperoleh dimungkinkan perusahaan memiliki tambahan modal untuk meningkatkan aktivitas produksinya ataupun aktivitas usahanya sehingga kinerja keuangan perusahaan akan mengalami peningkatan. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dilla Faradila Rizkillah (2014) yang meyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meirlinda Hapsari (2012) yang menyatakan biaya distribusi dan biaya promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuran Lesmana (2014) yang meyatakan bahwa biaya produksi 103
berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teguh Aji Prasetya (2011) yang menyatakan bahwa biaya promosi berpengaruh positif terhadap volume penjualan pada PT. Suryaputra Sarana. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ery Septia Dwijayanti (2010) yang menyatakan bahwa diskon secara simultan berpengaruh terhadap volume penjualan. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi Machyudi (2009) meyatakan bahwa biaya pengembangan produk berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal itu juga sejalan dengan pendapat Leny Sulistiyowati (2010 : 270) yang menyatakan bahwa “penjualan merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan produik perusahaan, disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan”, karna dalam pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengukuran produk berdasarkan unit produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan). Tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari Gustiar Nugraha (2014) yang menyatakan bahwa biaya periklan dan diskon secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap volume penjualan, hal ini disebabkan karena kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan pangsa pasar dan juga konsumen. Dengan demikian volume penjualan merupakan faktor utama dalam meningkatkan laba operasional bagi perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya, dimana untuk memperoleh laba operasional yang sesuai dengan yang ditargetkan atau ditetapkan harus memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhinya diantara kualitas tenaga kerja bagian produksi yang memiliki hubungan dengan kualitas dan kuantitas, penerapan biaya kualitas untuk menjamin kualitas hasil produksinya yang dapat menekan kegagalan produksi atau return barang. Produk yang berkualitas merupakan salah satu indikator yang dapat mendorong minat atau daya beli konsumen terhadap produk perusahaan, dengan daya beli yang baik secara otomatis akan meningkatkan volume penjualan dan pada akhirnya dapat meningkatkan laba bagi perusahaan.
104
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan secara Simultan Terhadap Laba Operasional pada Perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan secara simultan terhadap laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya dilakukan dengan menggunakan analisi jalur (path analysis). Sedangkan untuk pengujian hipotesis secara simultan digunakan uji F yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antar biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba operasional. Adapun kaidah hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut : Ho : YX1 : YX2 = 0,
Biaya kualitas dan volume penjualan tidak berpengaruh terhadap laba operasional
Ha : YX1 : YX2 ≠ 0,
Biaya kualitas dan volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasional
Sedangkan keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho jika Fhitung> Ftabel Hasil uji regresi linier berganda mengenai pengaruh secara simultan antara biaya kualitas (X1) dan volume penjualan (X2) terhadap laba operasional (Y), secara lengkap dapat divisualisasikan seperti gambar 4.6. 1 X1 YX1= -0,110
Y
rX2X1=0,741 1
Y2 = 0,224
YX2= 0,959
X2 Y1=0,451
Gambar 4.6 Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan X2 dengan Y Berdasarkan gambar 4.6 diatas, melalui path analysis dapat ditentukan pengaruh secara simultan antara biaya kualitas (X1) dan volume penjualan (X2)
105
terhadap laba operasional (Y), baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun path analysis mengenai pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba operasional dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Path Analysis Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional No 1
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
-
0,012
Variabel X1 Y
X1
2
Y:(YX1) =(-0,110)
2
Melalui X2Y
X1X2
Y
-0,156
(YX1) (rX1X2) (YX2) = (-0,110) (0,741) (0,959) Total pengaruh X1 2
Y
Variabel X2 Y
X2
-
-0,144
-
0,920
-
0,920
Y:(YX2)2=(0,959)2
Total pengaruh X2
Y
Total pengaruh X1.X2.
0,776
Pengaruh luar
0,224
Jumlah
1
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh total pengaruh biaya kualitas (X1) dan vollume penjualan (X2) terhadap laba operasional (Y) adalah sebesar 0,776 dan sisanya sebesar 0,224. Artinya biaya kualitas dan volume penjualan secara bersama-sama/simultan berpengaruh terhadap laba operasional sebesar 0,776 (77,6%), sedangkan sisanya yaitu 0,224 (22,4%) berpengaruh lain yang tidak penulis teliti, seperti biaya pemasaran, biaya promosi dan biaya lain – lain. Berdasarkan perhitungan melalui SPSS (lampiran 1), diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,096 sedangkan nilai Ftabel pada tingkat signifikansi sebesar 95% ( = 0,05) diperoleh nilai Ftabel sebesar 4,74, sehingga Fhitung > Ftabel (12,096 > 4,74) artinya tolak Ho. Artinya biaya kualitas dan volume penjualan secara simultan berpengaruh terhadap laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya.
106
Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh biaya kualitas terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba operasional di perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (Kd) atau R square, yaitu sebesar 0,776 atau 77,6% (Lampiran 2). Dan sisanya sebesar 22,4% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti, seperti biaya pemasaran, biaya promosi dan biaya lain – lain. Penerapan biaya kualitas yang baik atau peningkatan biaya kualitas akan memberikan dampak terhadap optimalisasi proses produksi, seperti optimalisasi bahan baku atau mencegah pemborosan bahan baku, dan hal itu akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan volume produksi, selain itu penerapan biaya kualitas juga dapat mencegah terjadinya return barang dari konsumen, sehingga tidak perlu dikeluarkannya biaya kegagalan ekternal. Dengan optimalnya pada proses produksi maka volume produksi pun akan optimal yang memberikan peluang kepada perusahaan untuk mengoptimalkan volume penjualan yang secara otomatis laba operasional pun akan optimal. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dilla Faradila Rizkillah (2014) yang menyatakan bahwa biaya promosi dan volume penjualan secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Hal itu sejalan dengan pendapat Mulyadi (2000 : 223) yang menyatakan bahwa “laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : volume produk yang dijual, harga jual produk dan biaya”, sehingga antara biaya kualitas, volume penjualan dan laba operasional memiliki keterkaitan satu sama lain. Dengan demikian untuk meningkatkan laba operasional, maka perusahaan harus mampu menerapkan biaya kualitas secara tepat agar optimalisasi pada proses produksi dapat tercipta baik dalam aspek bahan baku, ataupun waktu pengerjaan, sehingga volume produksi dapat memenuhi permintaan konsumen tanpa terjadinya return barang/hasil produksi.
107
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba operasional, dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1.
Penerapan biaya kualitas, volume penjualan, dan laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya a). Biaya kualitas terbesar terjadi pada tahun 2014 periode Juli – Desember, sedangkan yang terkecil pada tahun 2010 periode Januari – Juni. b). Volume penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2014 periode Januari – Juni, sedangkan volume penjualan terkecil diperoleh pada tahun 2010 periode Januari – Juni. c). Laba operasional terbesar terjadi pada tahun 2014 periode Juli – Desember, sedangkan yang terkecil pada tahun 2010 periode Januari – Juni.
2.
Biaya kualitas berpengaruh terhadap volume penjualan pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. Hal itu berdasarkan hasil pengolahan data yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya periode tahun 2010 – 2014.
108
3.
Secara parsial pengaruh biaya kualitas terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya. a). Biaya kualitas berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional. b). Volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional. Secara simultan biaya kualitas dan volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasional pada perusahaan Al – Istiqomah Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba operasional, maka saran dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagi Perusahaandiharapkan dapat mengefisienkan penggunaan biaya kualitas, khususnya pada biaya pencegahan dan biaya penilaian sehingga dapat menurunkan biaya kegagalan internal dan eksternal. Selain itu juga harus diperhatikan faktor – faktor lain yang mempengaruhinya diantara kualitas tenaga kerja bagian produksi yang memiliki hubungan dengan kualitas dan kuantitas, penerapan biaya kualitas untuk menjamin kualitas hasil produksinya yang dapat menekan kegagalan produksi atau return barang sehingga semakin besarnya laba operasional yang diperoleh
dimungkinkan
perusahaan
memiliki
tambahan
modal
untuk
meningkatkan aktivitas produksinya. 2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti yang tertarik dengan kajian yang sama, diharapkan melakukan pengkajian mengenai pengaruh atau hubungan antara biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal dan kegagalan eksternal terhadap volume penjualan atau laba operasional, sehingga dapat diketahui indikator biaya kualitas apa yang paling berpengaruh terhadap volume penjualan atau laba operasional.
DAFTAR PUSTAKA Anis Chariri, Imam Ghazali. (2003) Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Semarang. Universitas Diponegoro
109
Basu Swastha, dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Blocher/Chen/Lin. Alihbahasa Susty Ambarriani. (2007) Manajemen Biaya, Jilid Dua Edisi Tiga, Jakarta : Salemba Empat Bustami, Bastian. (2013) Akuntansi Biaya. Jakarta : Mitra Wacana Media Fandi Tjiptono & Anastasia Diana. (2001).Total Quality Control.Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi Hanafi, Mahmud M. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Empat. Jakarrta : UPP STIM YKPN Hansen, and Mowen alihbahasa Dewi Fitriani. (2009). Akuntansi Manajemen, Jilid Dua Edisi Tujuh, Yogyakarta : BPFE Hasan, Erlina. (2011). Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Ghalia Indonesia Ikatan Akuntansi Indonesia. (2015). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Kasmir. (2011). Dasar-dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali Pers M. Tribus. (1999). Akuntansi dan Keuangan Vol. 1 No. 1. Jakarta : Salempa Empat Mulyadi. (2001) Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Jakarta : Salemba Empat Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Edisi Ke Tiga. Jakarta : Salemba Empat Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Rosidah, Euis. (2013) Akuntansi Biaya. Edisi Ke Dua. Tasikmalaya : Mujahid Press Sitepu. (1994). Analisis Jalur (Path Analysis). Jakarta : Ghalia Indonesia Soemarso. (2002). Akuntansi Statu Pengantar, Buku 1. Edisi Lima. Jakarta : Salemba Empat Soemarso. (2004). Akuntansi Sebagai Pengantar. Jakarta : Salemba Empat Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
110
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sujarweni, V. Wiratna. (2015) Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Gava Media Sulastiningsih dan Zulkifli. (2006). Akuntansi Biaya dilengkapi dengan Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKP Tjiptono, Fandi. (2010) Strategi Pemasaran. Edisi Ke Tiga. Yogyakarta : Penerbit Andi Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Manajemen Strategik Untuk Memenangkan Kompetisi. Jakarta : Harvarindo
111