PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi kasus pada Perusahaan Raisa Collection) Oleh : HANDY MARTIYANA 0834030156 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK
Dibawah Bimbingan : Maman Suherman R. Neneng Rina ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya desain produk terhadap volume penjualan pada perusahaan Raisa Collection Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif, Pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampel karena sesuai dengan pertimbangan tertentu yaitu ketersediaan data di perusahaan. Adapun sampel tersebut adalah data tentang laporan penjualan dan laporan realisasi biaya selama 5 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penelitian dokumentasi. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa Biaya Desain Produk berpengaruh positif terhadap Volume Penjualan pada perusahaan Raisa Collection Tasikmalaya. Akhirnya dengan mengacu pada kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: Perusahaan diharapkan dapat mengelola biaya desain produk dengan lebih optimal, perusahaan diharapkan memperhatikan faktor lain yang dinilai akan mempengaruhi volume penjualan misalnya faktor harga dan faktor bauran pemasaran lain. Kata kunci : Biaya Desain Produk, Volume Penjualan
BAB I PENDAHULUAN Era perdagangan bebas sekarang ini banyak iklim kompetisi yang tinggi disegala bidang yang memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif, dan produktif. Banyak hal yang harus dibenahi terutama di bidang bisnis, yang banyak menuntut perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pada perusahaan tertentu ada kalanya kebijakan mengenai produk lebih ditekankan untuk dapat meningkatkan volume penjualannya seperti pada perusahaan bordir atau pakaian jadi memerlukan perhatian ekstra karena dalam dunia fashion suatu produk cepat terlindas oleh model sehinggga desain produk dibuat secara musiman ataupun periodik untuk setiap jenis produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, untuk kegiatan mendesain produk memerlukan biaya desain produk yang tidak sedikit sehingga biaya desain produk memberikan kontribusi yang besar dalam biaya periodik (periodical costs). Perusahan tersebut secara berkala mengeluarkan budget berupa biaya desain produk demi melahirkan bentuk/model baru untuk dimuat dalam produk yang akan dijual ke pasaran sesuai dengan perkembangan model, maka akan ketinggalan zaman dan produknya akan ditinggalkan oleh konsumen. Perusahaan “Raisa Collection” Tasikmalaya selalu mengeluarkan desain model yang baru untuk setiap jenis produknya. Dalam setahun perusahaan tersebut mengeluarkan desain produk pada perusahaan tersebut cukup material dan memberi kontribusi yang cukup besar dalam biaya periodik (periodical costs). Selain itu yang
menyebabkan biaya desain produk tersebut dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan selera konsumen agar desainer tersebut tidak lari ke perusahaan pesaing. Perusahaan “Raisa Collection” sudah merupakan keharusan untuk terus melahirkan desain-desain bentuk model yang sesuai dengan perkembangan zaman bagi setiap produk yang akan dipasarkan agar tidak terkalahkan oleh perusahaan pesaing dan untuk itu perusahaan tersebut dengan rela mengeluarkan biaya desain produk untuk mengeluarkan desain produk yang lebih baik agar volume penjualan terus meningkat sehingga laba perusahaan pun naik. Berdasarkan latar tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : “PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN”. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang ditawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para konsumen karena desain produk yang serasi dan sesuai dengan selera konsumen akan lebih cepat terjualan daripada desain produk yang tidak disukai oleh para konsumen. Sofyan Assauri (1999 : 24) mendefinisikan desain produk sebagai berikut : “Desain produk (product design) merupakan tahap perencanaan yang kreatif mengenai sifat-sifat/ciri-ciri daripada barang jadi dengan maksud agar ada hubungan antara
bagian-bagian dan fungsi-fungsi masing-masing yang akan dapat menyakinkan konsumen mencapai kepuasan tertentu sesuai yang diharapkan.” Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena sesorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk atau jasa tesebut atau jasa tersebut. Manajer bertanggung jawab untuk selalu menemukan produk-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam mendesain produk menurut Harold Amrine, John Ritchey dan Oliver Hulley yang diterjemahkan oleh Sedyana (2001 : 83) adalah sebagai berikut : “1. Penelitian yang seksama atas desain produk yang akan dihasilkan dan spesifikasi produk. 2. Menentukan atau menetapkan perlengkapan yang akan dipakai dalam desain produk. 3. menentukan bahan yang akan dikonsumsi dalam desain produk. 4. proses menggambar 5. menentukan metode-metode produksi dan merencanakan produksi.” Dalam kegiatan mendesain produk tersebut sudah pasti memerlukan biaya yang diberi nama akun biaya desain produk. Biaya desain produk tersebut digunakan antara lain untuk : 1. Biaya pembelian perlengkapan pembuatan desain produk 2. Biaya pembelian bahan yang dikonsumsi dalam mendesain produk 3. Biaya upah desainer produk
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahan biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan yang akan digunakan dalam desain produk, serta untuk membayar upah desainer sehingga menghasilkan suatu desain produk yang bisa memenuhi harapan konsumen di satu pihak dan kemampuan perusahaan di pihak lain dan pada akhirnya dapat menghasilkan suatu produk yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan konsumen. Salah satu tulang punggung perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya adalah dengan meningkatkan terus volume penjualan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Definisi volume penjualan menurut Mulyadi (2005 : 39) adalah sebagai berikut : “Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan benyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual.” Besarnya permintaan dari konsumen sangat
erat
hubungannya dengan
menguntungkan tidaknya bagi pihak perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan nilai jumlah rupiah atau kuantitas minimum yakni berupa volume penjualan dalam setiap penjualan prouk yang dihasilkan. Agar volume penjualan dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya, perusahaan juga harus menganalisis teknik pemasarannya dengan cara cara membuat
iklan agar konsumen banyak yang
mengetahui produk yang ditawaarkan dan diadakan promosi yang besar-besaran.
KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan industri sekarang ini semakin ketat dalam persaingan dalam memanjakan konsumen, baik dari segi kualitas produk, model, harga dan daya beli yang dapat dijangkau oleh konsumen, ini terlihat dalam media masa dan media elektronik yang menawarkan produk yang begitu menggiurkan masyarakat yang berkeinginan untuk memilikinya. Setiap perusahaan selalu memusatkan perhatian pada konsumen jika ingin berhasil di pasar global. Kemajuan yang pesat dalam riset merupakan faktor yang berulang-ulang membawakan produk-produk baru ke dalam pasar. Dalam persaingan ekonomi yang maju, produk bermutu merupakan salah satu keunggulan yang diusahakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan cepat atau lambat akan menghadapi masalah tentang produk apa dan bagaimana bentuk dan modelnya yang harus dijual ke pasaran agar produk tersebut diminati oleh konsumen. Adapun definisi menurut Sofjan Assauri (1999 : 21) yaitu, Biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penelitian desain produk dan spesifikasi produk, pembelian perlengkapan dan bahan yang akan digunakan dalam desain produk, serta untuk membayar upah desainer produk sehingga menghasilkan suatu desain produk yang bisa memenuhi harapan konsumen di satu pihak dan kemampuan perusahaan di pihak lain dan pada akhirnya dapat menghasilkan suatu produk yang dapat yang dpat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan
konsumen. Dari kegiatan desain produk menurut Harold Amrine, John Ritchey dan Oliver Hulley (2001 : 143), maka biaya desain produk dikeluarkan untuk : 1. Biaya pembelian perlengkapan pembuatan desain produk. 2. Biaya pembelian bahan yang dikonsumsi dalam mendesain produk 3. Biaya upah desainer produk Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penelitian desain produk dan spesifikasi produk, pembelian perlengkapan dan bahan yang akan digunakan dalam desain produk, serta untuk membayar upah desainer sehingga menghasilkan suatu desain produk yang bisa memenuhi harapan konsumen di satu pihak dan kemampuan perusahaan di pihak lain dan pada akhirnya dapat menghasilkan suatu produk yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan konsumen. Mengingat pentingnya desain produk demi kelangsungan operasional dan peningkatan volume penjualan, maka perusahaan secara periodik mengeluarkan anggaran untuk biaya desain produk tersebut.
Biaya desain produk merupakan salah
satu biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan studi banding dan pengembangan, dari pengembangan tersebut ada dalam laporan keuangan yang dilaporkan dalam Neraca sebagai aktiva perusahaan yang harus disusutkan setiap tahunnya. Menurut Philip Kotler yang dialih bahasakan oleh Hendra Teguh (2001 : 256) terdapat pengaruh biaya desain produk terhadap volume penjualan yaitu sebagai berikut:
“Suatu perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk kegiatan rancang atau desain agar produk yang dihasilkannya baik karena produk yang didesain atau dirancang dengan baik akan mudah diproduksi dan didistribusikan sehingga perusahaan dapat meningkatkan volume penjualannya.” Dengan biaya desain produk yang menarik dan terjangkau oleh daya beli konsumen, maka dapat meningkatkan volume penjualan dan keberhasilan peningkatan volume penjualan tersebut maka tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba sebesarbesarnya akan tercapai, sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, sehingga dapat memberikan tingkat kepuasana yang lebih besar pada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Biaya Desain Produk Berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan.” BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan secara rinci mengenai suatu objek tertentu selam kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan
dan kondisi masa lalunya dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan teori-reori yang telah dipelajari di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Operasionalisasi Variabel Variabel
Biaya Desain produk (variable predictor)
Volume penjualan (variable respons)
Definisi Variabel Biaya desain produk adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penelitian desain produk dan spesifikasi produk, pembelian perlengkapan dan bahan yang akan digunakan dalam desain produk, serta untuk membayar upah desainer produk sehingga menghasilkan suatu desain produk yang bisa memenuhi harapan konsumen di satu pihak dan kemampuan perusahaan di pihak lain dan pada akhirnya dapat menghasilkan suatu produk yang dapat yang dpat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan konsumen. (Sofjan Assauri, 1999 : 21)
Indikator Biaya penelitian desain produk dan spesifikasi produk. Biaya pembelian perlengkapan mendesain produk Biaya pembelian bahan yang dikonsumsi dalam kegiatan mendesain produk. Biaya upah desainer produk.
Volume penjualan merupakan suatu Total Produk yang ukuran yang menunjukan pada Dijual banyaknya atau besarnya jumlah suatu barang atau jasa yang dijual pada kurun waktu tertentu. (Mulyadi, 1999 : 239)
Ukuran
Skala
- Rupiah
- Rasio
- Rupiah
- Rasio
- Rupiah
- Rasio
- Rupiah
- Rasio
- Satuan
- Rasio
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data berupa : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat dengan cara : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang diteliti. b. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang berkompeten untuk memperoleh penjelasanpenjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Studi Dokumentasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data berupa : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat dengan cara : a. Observasi Yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang diteliti. b. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang berkompeten untuk memperoleh penjelasanpenjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Teknik Analisis Data Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan alasan jumlah variabel bebas sebagai prediktor hanya satu sehingga persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Persamaan regresi adalah :
(Sudjana, 2002:312)
Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut :
a=
b=
(∑ ) (∑ (∑
(∑
) (∑ )(∑ )
) (∑ )(∑ ∑
)
)
(∑ )
Dimana : Y = Volume Penjualan X = Biaya Desain Produk a = nilai konstan b = Koefisien regresi n = lamanya periode (Sudjana, 2002:312)
BAB IV HASIL PENELITIAN Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor secara individual. Maksud dari penggunaan teknik analisis ini juga untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya. Tabel 4.4 Data Perhitungan Untuk Pengujian Statistik Tingkat Biaya Desain Produk (X) dan Tingkat Volume Penjualan (Y) Perusahaan Raisa Collection Periode 2008 - 2012 Tahun
X
Y
X²
Y²
XY
(Dalam Jutaan Rupiah) 2008
225,86
2,95
51.012,74
8,7
666,29
2009
241,75
3,15
58.443,06
9,92
761,51
2010
258,61
5,51
66.879,13
30,36
1424,94
2011
302,13
5,95
91.288,58
35,40
1.797,67
2012
405,13
6,09
164.130,32
37,09
2.667,24
TOTAL
1.433,48
23,65
431.753,83
121,47
7.117,65
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut: Ý = 0,0767 + 0,0162X Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya desain produk (variabel X) memiliki pengaruh positif terhadap volume penjulan (variabel Y), dimana setiap kenaikan Rp 1 biaya desain produk maka akan mengakibatkan terjadinya kenaikan pada volume penjualan sebesar 0,0162. Jika biaya desain produk bertambah 1 maka tingkat volume penjualan menjadi: Ý = 0,0767 + 0,0162(1) = 0,0929 Jika tingkat biaya desain produk mengalami perubahan sebesar 5 maka tingkat volume penjualannya menjadi: Ý = 0,0767 + 0,0162(5) = 0,1577 Dari kedua contoh di atas dapat terlihat jelas semakin tinggi biaya desain produk maka tingkat volume penjualan semakin besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu terdapat pengaruh positif antara tingkat biaya desain produk terhadap volume penjualan pada Perusahaan Raisa Collection dapat diterima.
Didasarkan pada hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa biaya desain produk dengan volume penjualan memiliki hubungan fungsional yang ditunjukkan dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu Ŷ = 0,0767 + 0,0162X. Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa konstanta (a) adalah 0,0767 yang merupakan intercept yang mengandung pengertian bahwa garis regresi memotong sumbu Y pada titik 0,0767 dan merupakan nilai variabel dependen taksiran pada saat biaya desain produk sebesar nol. Sedangkan b sebesar 0,0162 mengandung pengertian bahwa setiap perubahan Rp 1 biaya desain produk akan mengakibatkan peningkatan volume penjualan sebesar 0,0162. Koefisien regresi ini bertanda positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara biaya desain produk terhadap tingkat volume penjualan.
BAB V Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diselaraskan dengan permasalahan yang diteliti, maka penulis mengambil simpulan yang terdiri dari: 1. Biaya Desain Produk pada Perusahaan Raisa Collection setiap tahunnya mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan biaya desain produk pada Perusahaan Raisa Colection disebabkan kenaikan harga pembelian bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk menghasilkana desain produk serta pembayaran upah yang layak bagi desainer produk yang menghasilkan produk yang berdaya jual tinggi.
2. Volume penjualan pada Perusahaan Raisa Colection juga setiap tahunnya mengalami pertumbuhan dan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari kesamaan persepsi mengenai volume penjualan dan bentuk yang dipakainya. Volume penjualan pada perusahaan tersebut telah dikelola dan diamankan karena volume penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai operasionalisasi perusahaan sehingga kontinuitas perusahaan pun dapat terjaga. 3. Biaya desain produk berpengaruh secara positif terhadap tahun yang diteliti memiliki pengaruh positif. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sederhana yang telah diperoleh melalui analisis statstik yang telah dilakukan. Adapun dari hasil persamaan regresi memperlihatkan bahwa bentuk hubungan antara biaya desain produk dan volume penjualan adalah positif. Hal ini berarti bahwa untuk setiap kenaikan biaya desain produk akan diikuti dengan kenaikan volume penjualan pada Perusahaan Raisa Collection. Saran Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan di atas, maka penulis mengusulkan saran – saran yang mungkin berguna sebagai berikut : 1.
Dalam
menetapkan
biaya
desain
produk
sebaiknya
perusahaan
juga
mempertimbangkan kondisi internal perusahaan seperti, modal atau kondisi keuangan perusahaan dan exsternal perusahaan seperti, harga bahan baku yang terus naik dan lainnya, serta harus juga mempertimbangkan kekuatan persaingan.
2. Dalam meningkatkan volume penjualan perusahaan tidak hanya berfokus kepada desain produk saja. Tapi juga harus mempertimbangkan unsur – unsur lain, seperti unsur harga dan unsur bauran pemasaran lainnya DAFTAR PUSTAKA Basu Swasta. 2002. Manajemen Penjualan. Jakarta: Salemba Empat. Garrison, Ray. H. Noreen, Eric. W. Brewer Peter. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Interaksara. Harold Amrine dan Jhon Ritchey dan Oliver Hulley 2001. diterjemahkan oleh Sedyana. Manajemen dan Organisasi Produksi. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga Henry Simamora. 1997. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Charles T. 1996. Pengantar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga. Malayu, S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mohammad Nazir. 2003. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. M. Munandar. 2001. Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 1999. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. dan Jhony. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.