PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI KONSENTRIS PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta.
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Sri Rahayuningsih 022214025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapa & Bunda Maria di surga yang memberikan kekuatan dengan cinta. Santa Caecilia sebagai malaikat yang selalu mendampingiku. Bapak & Ibu yang tercinta. Sahabatku Eka, Winda dan Dona. Seseorang yang memberikan semangat dalam perjuanganku Almamaterku Universitas Sanata Dharma. All my best friend.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Setiap peristiwa yang besar dan yang kecil adalah sebuah perumpamaan yang digunakan Allah untuk berbicara dengan kita. Seni hidup adalah mampu menerima pesannya (Malcolm Muggeridge)
Berkat musik empati orang lain, rasa bersatu dengan sesama orang dan barang serta kepekaan akan yang illahi rupanya dapat meningkat. Melalui musik anda dapat mencapai pengalaman keagungan dan keindahan. (Helen L dan Louis) Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu tetapi hanya sahabat sejati yang akan meninggalkan jejak di dalam hatimu.
Hargailah setiap hari dan setiap pengalaman baru .
Lakukan apa yang anda mampu, dengan apa yang anda miliki dan dimana anda berada.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta,
Maret 2007
Penulis
Sri Rahayuningsih
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstrak
ANALISIS PENGARUH DIVERSIFIKASI KONSENTRIS PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta Oleh: Sri Rahayuningsih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan, (2) apakah ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan ge nteng beton terhadap volume penjualan, dan (3) jenis produk yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan total. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linier berganda dan analisis persentase. Berdasarkan dari hasil uji t diperoleh bahwa diversifikasi konsentris lini produk con block tidak berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Sebaliknya diversifikasi konsentris lini produk genteng beton berpe ngaruh positif terhadap volume penjualan. Selanjutnya hasil dari uji F diperoleh bahwa ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. Berdasarkan analisis persentase menunjukkan bahwa produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar per tahun yaitu genteng beton type DB I sebesar 15,29%. Namun untuk produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar selam 10 tahun yaitu con block type Holland sebesar 10,73%
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract
THE INFLUENCE OF PRODUCT’S CONCENTRIC DIVERSIFICATION ON SALES VOLUME A Case Study on PT. Diamond Baru Yogyakarta By: Sri Rahayuningsih Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The study aims to know: (1) whether there is any positive partial influence of con block and concrete roof product’s concentric diversification on sales volume, (2) whether there is any positive simultaneous influence of con block and concrete roof product’s concentric diversification on sales volume, and (3) the contribution of each of the product to the total sales. The data gathering techniques of this study are interview, observation, and documentation. The double linier regression analysis and percentage analysis are used as the data analysis techiques in this study. Based on the t-test, there is insignficant partial influence of con block product’s diversification on sales volume. On the other hand, there is a positive parsial influence of concrete roof product’s concentric diversification on sales volume. Meanwhile, based on the F test, there is a significant simulaneous influence of con block and concrete roof concentric diversification on sales volume. The percentage analysis shows that concrete roof type DB I is diversified product which gives the largest contribution, that is of 15,29%. However, the diversified product which gives the largest contribution for the past 10 years is the Holland con block, that is of 10,73%.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini. Skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Diversifikasi Konsentris Produk Terhadap Volume Penjualan . Studi Kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta. Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam penulisan ini banyak hambatan dan keterbatasan yang dialami oleh penulis baik dalam persiapan, tahap penyusunan maupun tahap penyelesaian. Namun penulis mendapatkan banyak pengalaman yang bermanfaat untuk senantiasa berjuang terus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yng telah memberikan bantuan dan sumbang saran sehingga skripsi ini dapat selesai.Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada: 1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Drs. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dra. C. Wahyu E.R, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi. 4. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi. 5. Drs. P. Rubiyanto, M.M
dan Pak Widodo yang telah memberikan
kesempatan berperan di Laboratorium Dosen USD. 6. Bapak Yulianto, selaku Sekretaris Direksi PT. Diamond Baru yang telah memberikan informasi dan ijin penelitian.. 7. Bapak Markus Suwarman dan Ibu Katarina Ngatini yang telah memberikan perhatian, nasehat, cinta kasih, doa
dan semangat serta
mencukupi segala sesuatu yang sangat berarti dalam hidupku. 8. Budhe Yati, Keluarga Pakdhe Daljono, Keluarga Budhe Yoga, Keluarga Bulik Marni dan semua keluarga yang sudah memberikan dukungan baik moral maupun materiil serta doa. 9. Kakak-kakakku tercinta Mas Gandung & Mbak Nanik, Mas Sidik & Mbak Rina, Mbak Utik serta Mas Fitra yang sudah memberikan nasehat, perhatian, semangat dan doa serta meluangkan waktu untuk mengantarku. 10. Nenekku Veronika Partoutomo (Alm) dan Suster Loreta OSU (Alm) yang telah memberikan teladan dan doa serta petunjuk dalam hidupku.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Adikku tercinta Amanda Marselin dan Citra yang telah mengobati kerinduanku memberikan penghiburan dan semangat serta doa. 12. Sahabatku Winda, Dona & Eka yang selalu memberikan penghiburan, semangat dan nasehat selama kuliah (Kapan bisa kumpul bareng lagi ya?) 13. Pak Jendro, Pak Trijaya, Pak Joko, Mas Hendri, Mas Robert, Mas Gatot, Mas Marno & Doni yang telah memberikan teladan dan membimbing dalam bernyanyi. 14. M’@1 yang telah memberikan semangat, nasehat, kasih sayang dan perhatian serta doa 15. Keluarga Eka (Om & Tante, Lia, Pricil, Dimas, Mbak Prapti, Mas Sapto & Mbak Galih) di Mlati. 16. Mas Markus yang telah memberikan semangat, perhatian dan doa dalam penyelesaian skripsiku. 17. Danik (trima kasih ya buat semuanya, GBU), Ana, Elvira, Lontong, Dewi, Flora, Tian, Lise, Virda dan Desy. 18. Teman-teman PSFE, Manajemen maupun Akuntansi angkatan 2002-2005 yang telah memberikan warna dalam perjuangan menyelesaikan skripsi dengan nyanyi bareng. 19. Teman-teman Pelatihan Vokal Campus Ministry , Cana Community dan UKM Kerohanian. 20. Mudika Santo Paulus yang telah memberikan dorongan, doa dan kesempatan untuk bekarja sama dalam berbagai kegiatan rohani.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Teman-teman KKP X, terutama Yoga, Lintang, Kobi dan Indri. 22. Teman-teman kost Arimbi 1(Mbak Yuyun, Mbak Siska, Mbak Monik, Mbak Lia,Miske, Dini, Siska, Ema & Ita) & kost Gejayan ( Mbak Ros, Mbak Endah, Mbak Ning&Yuni). 23. Seluruh Karyawan dan Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 24. Teman-temanku Manajemen 2002 kelas A, B & C, ayo semangat. 25. Bapak Saimim (Jl. Gejayan) & Ibu Wiharjo (Arimbi 1) yang telah memberikan tempat berteduh selama kuliah di Yogyakarta. 26. Sanak saudaraku dimana saja yang telah menyapa dalam perjalananku. Penulis mengucapkan banyak terima kasih juga buat semua piha k yang sudah berperan dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan berpikir penulis. Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca bisa memberikan masukan yang bermanfaat. Semoga Skripsi ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca. Terima Kasih.
Yogyakarta, 30 Maret 2007 Penulis
Sri Rahayuningsih
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….
iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………….
vii
ABSTRACT ……………………………………………………………...
viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….
xv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..
xix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….
3
C. Batasan Masalah ………………………………………………
4
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………..
4
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………
5
F. Sistematika Penulisan …………………………………………
5
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………..
7
A. Pemasaran …………………………………………………….
7
B. Produk …………………………………………………………
11
C. Pengembangan Produk ………………………………………..
13
D. Siklus Hidup Produk ………………………………………….
23
E. Diversifikasi Produk …………………………………………..
26
F. Volume Penjualan …………………………………………….
31
G. Hipotesis ……………………………………………………...
32
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………
33
A. Jenis Penelitian ……………………………………………….
33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………..
33
C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………
33
D. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Pengukuran 34 Variabel ………………………………………………………….. E. Data Yang Dibutuhkan ………………………………………..
35
F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….
35
G. Teknik Analisis Data ………………………………………….
36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………
42
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……………………………….
42
B. Struktur Organisasi Perusahaan ………………………………
48
C. Personalia ……………………………………………………..
51
D. Produksi ………………………………………………………
53
E. Pemasaran …………………………………………………….
62
F. Kebijaksanaan Perusahaan dalam Hal Kualitas ………………
64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………….
66
A. Deskripsi Data ………………………………………………..
66
B. Analisis Data …………………………………………………
81
C. Pembahasan …………………………………………………..
94
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITI
98
A. Kesimpulan ………………………………………………….
98
B. Saran ………………………………………………………….
99
C. Keterbatasan ………………………………………………….
101
DAFTAR PUSTAKA
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar III. I Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho ……………………
39
Gambar III. 2 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho ……………………
40
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi PT. Diamond Baru Yogyakarta ……...
49
Gambar IV. 2 Proses Produksi Con Block ………………………………
58
Gambar IV. 3 Proses Produksi Genteng Beton …………………………..
59
Ganbar IV. 4 Proses Produksi Batako …………………………………..
61
Gambar V. 1 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….
82
Gambar V. 2 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….
83
Gambar V. 3 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan Ho ……….
84
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV. 1 Type dan ukuran Con Block oleh PT. Diamond Baru ………..
54
Tabel IV. 2 Type dan ukuran Genteng Beton oleh PT. Diamond Baru ……
55
Tabel IV. 3 Standar Mutu untuk SNI ………………………………………
65
Tabel V. 1 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1996 …………………
67
Tabel V. 2 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1997 ………………....
67
Tabel V. 3 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1998 ………………….
68
Tabel V. 4 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1999 ………………….
68
Tabel V. 5 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2000 ………………….
69
Tabel V. 6 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2001 ………………….
69
Tabel V. 7 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2002 ………………….
70
Tabel V. 8 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2003 ………………….
70
Tabel V. 9 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2004 ………………….
71
Tabel V.10 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2005 ………………….
72
Tabel V. 11 Jumlah Diversifikasi produk Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 …………………………………………
73
Tabel V. 12 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 1996 …………………………………………………….
73
Tabel V. 13 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 1997 …………………………………………………….
74
Tabel V. 14 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 1998 ……………………………………………
xvi
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 15 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 1999 ……………………………………………
75
Tabel V. 16 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2000 ……………………………………………
75
Tabel V. 17 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2001 ……………………………………………
76
Tabel V. 18 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2002 …………………………………………..
76
Tabel V. 19 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2003 …………………………………………..
77
Tabel V. 20 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2004 ………………………………………….
78
Tabel V. 21 Data Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng Beton Tahun 2005 …………………………………………..
79
Tabel V. 22 Jumlah Volume penjualan produk Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 ………………………………..
80
Tabel V. 23 Diversifikasi Produk dan Volume Penjualan dari Tahun 1996-2005 ……………………………………………
80
Tabel V. 24 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1996 …………..
86
Tabel V. 25 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1997 ……………
86
Tabel V. 26 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1998 ……………
87
Tabel V. 27 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 1999 ……………
87
Tabel V. 28 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2000 ……………
88
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 29 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2001 ……………
88
Tabel V. 30 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2002 ……………
89
Tabel V. 31 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2003 …………....
90
Tabel V. 32 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2004 ……………
91
Tabel V. 33 Persentase Diversifikasi Produk pada Tahun 2005 ……………
92
Tabel V. 34 Hasil Persentase Diversifikasi Produk secara keseluruhan dari Tahun 1996-2005 …………………………………………
xviii
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Wawancara Lampiran 2 Hasil Analisis Regresi Berganda Lampiran 3 Grafik Volume Penjualan produk Con Block dan Genteng beton Lampiran 4 Tabel Uji t Lampiran 5 Tabel Uji F Lampiran 6 Gambar type produk Con Block Lampiran 7 Gambar type produk Genteng Beton Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari USD Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian dari PT. Diamond Baru
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, perusahaan harus peka dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis. Apalagi munculnya banyak perusahaan baru yang menawarkan produk yang lebih baik. Tentu saja, perusahaan harus berusaha meningkatkan kepekaan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui produk yang sedang dibutuhkan konsumen. Selanjutnya, perusahaan dapat memanfaatkan peluang itu dengan memberikan pelayanan yang baik dan menye diakan produk yang bermutu. Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi terbaru tentang produk sehingga konsumen bisa mengetahui produk dengan secepatnya. Produk baru merupakan kunci bagi pertumbuhan penjualan suatu perusahaan (Gruenwald, 1992: 3). Sekarang ini muncul banyak produk baru yang unik. Perusahaan yang dapat menciptakan produk yang memiliki manfaat tinggi bagi konsumen akan bertahan. Sebelum konsumen membeli produk biasanya konsumen melihat manfaat produk. Dalam hal ini, perusahaan harus mempertimbangkan manfaat produk baru yang akan ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, perusahaan juga perlu melihat perkembangan selera konsumen dalam pembelian produk. Dengan demikian, produk baru itu dapat meningkatkan volume penjualan sehingga keuntungan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perusahaan menjadi naik. Namun perusahaan harus melihat kondisi yang selalu mengalami perubahan secara terus menerus. Adanya persaingan bisnis yang semakin kuat dari para pesaing, perusahaan dituntut untuk menghadapi dengan cara yang tepat. Bahkan, perusahaan harus memperhatikan pelaksanaan kegiatan pemasaran produk. Pada suatu saat produk mengalami peningkatan yang dapat menguntungkan perusahaan, tetapi ada saat produk akan mengalami penurunan. Untuk itu, perusahaan harus mengelola kondisi ini sehingga perusahaan berhasil dalam pemasaran produk. Menurut Edward (dalam Gruenwald, 1992: 27), perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang terlebih dahulu dapat mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tumbuh dan menawarkan peningkatan dalam produk yang memuaskan kebutuhan itu. Selanjutnya, perusahaan harus tepat dalam memilih strategi pemasaran karena strategi sangat berperan dalam menghadapi
persaingan.
Untuk
mencapai
keberhasilan
memang
membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Akan tetapi, semua perjuangan itu
akan
berguna
untuk
masa
depan
perusahaan
terutama
dalam
pengembangan produk. Suatu bisnis
harus dijalankan
dengan baik agar dapat bertahan.
Sedangkan untuk memenangkan suatu pasar yang kompetitif, pelaku bisnis harus melakukan sesuatu. ‘Sesuatu’ itu dapat berupa produk yang lebih baik, atau harga yang lebih rendah, atau pelayanan yang lebih baik, atau apa saja yang berhubungan dengan pelanggan (Friedman, 2002: 5). Jika perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dapat mengusahakan produk yang diinginkan konsumen, tentu saja konsumen akan tertarik untuk membeli produk. Salah satu strategi yang bisa digunakan oleh perusahaan yaitu strategi diversifikasi konsentris produk. Diversifikasi konsentris artinya produkproduk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada (Tjiptono, 1997: 105). Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Seringkali strategi ini diterapkan pada perusahaan yang melakukan perbedaan produk dari tahun ke tahun. Dengan demikian, perusahaan seharusnya melihat peluang untuk menambah jenis produk, maka jumlah produk diversifikasi akan bertambah. Adanya penerapan strategi diversifikasi konsentris produk yang berbeda dari tahun ke tahun dan pentingnya pertambahan jenis produk untuk meningkatkan volume penjualan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Diversifikasi Konsentris Produk terhadap Volume Penjualan. Studi kasus pada PT. Diamond Baru Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah. 1. Apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan? 2. Apakah ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Penjualan produk diversifikasi manakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan total?
C. Batasan Masalah 1. Penelitian ini dilakukan untuk diversifikasi konsentris dalam
dua lini
produk yaitu con block dan genteng beton oleh PT. Diamond Baru. 2. Volume penjualan yang diteliti meliputi dua lini produk diversifikasi konsentris produk dari yang dijual oleh PT. Diamond Baru . 4. Diversifikasi konsentris produk dihitung berdasarkan jenis dan type yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru. 5. Penelitian ini menggunakan data pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005.
D. Tujuan Penelitian. 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. 3. Untuk mengetahui penjualan produk manakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan total.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian. 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam melakukan diversifikasi produk dan peningkatan penjualan pada perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan, bahan bacaan dan bahan pertimbangan dalam mata kuliah pemasaran khususnya diversifikasi konsentris produk. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah pada objek yang nyata.
F. Sistematika Penulisan. BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan penulis.Teori-teori yang berkaitan antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pemasaran , konsep pemasaran, manajemen pemasaran, produk, lini produk, pengembangan produk, siklus hidup produk, diversifikasi dan volume penjualan. Selain itu juga ada hipotesis yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,definisi operasional, variabel penelitian dan pengukuran, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi uraian sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, aspek produksi, aspek personalia, dan aspek pemasaran. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang uraian mengenai deskripsi data, analisis data dan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Dalam bab ini memuat kesimpulan dari analisis data dan saran yang dapat memberikan masukan kepada perusahaan maupun para peneliti selanjutnya. Selain itu adanya keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran. 1. Pengertian Pemasaran. Suatu perusahaan yang menjalankan bisnis ingin agar pemasaran yang dilakukan bisa berhasil. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui definisi dari pemasaran sehingga perusahaan memiliki pemasaran ya ng terarah. Alasannya bahwa perusahaan membutuhkan dasar teori yang jelas dalam praktik bisnis sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Stanton (dalam Swastha, 2001: 5), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Sedangkan menurut Kotler (2005: 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan barang dan jasa yang dinilai dengan pihak lain. Dari kedua definisi pemasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu keseluruhan dari kegiatan bisnis yang didalamnya
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
terdapat proses sosial yang melibatkan individu dan kelompok yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. 2. Konsep Pemasaran. Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 2001: 10). Penggunaan konsep pemasaran dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai falsafah bisnis, ada tiga elemen pokok dalam konsep pemasaran (Swastha, 2001: 8-9) yaitu: a.Orientasi konsumen/pasar/pembeli. 1)
Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sarana dalam penjua lannya. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya. 4) Mengadakan penelitian pada konsumen dengan mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku pembeli. 5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik. b. Volume penjua lan yang menguntungkan. Volume penjualan yang menguntungkan artinya laba diperoleh melalui pemuasan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran. Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut serta
untuk
memberikan kepuasan konsumen. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar utama (Kotler, 2005: 24-28) yang meliputi: a. Pasar Sasaran. Perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih
pasar
sasarannya
dan
mempersiapkan
program-program
pemasaran . b. Kebutuhan Pelanggan. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan dalam pemasaran produk. Selain itu, adanya pelanggan baru dan pelanggan lama yang membeli ulang diharapkan perusahaan dapat mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan kepada mereka. c. Pemasaran Terpadu. Apabila perusahaan dapat bekerja sama untuk melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu bisa terjadi pada berbagai fungsi pemasaran yang dilakukan melalui tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen puncak dan riset pemasaran. d. Kemampuan Menghasilkan Laba. Sebuah perusahaan menghasilkan laba karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik daripada pesaingnya. Perusahaan harus berusaha menarik pelanggan
dengan menanggapi secara efektif kebutuhan
pelanggan yang selalu berubah. Dengan demikian, perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih besar. 3. Manajemen Pemasaran. Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusa haan (Boyd, 2000: 18). Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Kotler, 2005: 10). Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu proses kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan oleh seseorang atau lebih yang terlibat dalam menciptakan dan memelihara pertukaran dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Produk 1. Pengertian Produk dan Lini Produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 1997: 95). Sedangkan menurut Kotler (2005: 69) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu, produk sangat penting mendapat perhatian bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam produk terdapat lini produk, selanjutnya perlu diketahui adanya lini produk. Lini produk (product line) adalah sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama atau masuk ke dalam rentang harga tertentu (Kotler, 2005: 72). 2. Pengertian Produk Baru. Produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Produk baru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen mendapatkan kepuasan. Untuk itu perusahaan perlu pertimbangan yang mantap dalam menciptakan produk baru tercapai.
agar tujuan prusahaan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Booz, Allen dan Hamilton (dalam Tjiptono, 1997: 118) mengidentifikasi enam kategori produk baru yaitu: a. Produk baru sebagai hasil dari inovasi yang menciptakan pasar baru diharapkan akan menarik konsumen untuk membeli. b. Lini produk baru. Produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah ada untuk pertama kali. c. Tambahan pada lini produk yang sudah ada. Produk baru yang melengkapi lini produk yang sudah ada (misalnya: ukuran kemasan baru). d. Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada. Penyempurnaan produk merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah disempurnakan untuk menggantikan produk lama. e. Repositioning. Produk yang sudah ada dijual pada pasar atau segmen pasar yang baru diharapkan akan terjual lebih besar. f. Pengurangan biaya. Produk baru yang menghasilkan unjuk kerja yang sama pada tingkat biaya yang lebih rendah. 3. Proses Penggunaan Konsumen. Inovasi adalah setiap barang, jasa atau gagasan yang dianggap seseorang sebagai sesuatu yang baru. Rogers mendefinisikan proses penyebaran inovasi (innovation diffusion process) sebagai perpencaran baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dari sumber penemuan atau penc iptaannya ke pengguna atau pemakai akhir. Rogers (dalam Kotler, 2005: 33) membagi tahapan proses adopsi menjadi lima yaitu: a. Kesadaran ( awareness) Konsumen menyadari tentang inovasi tersebut, tetapi masih kekurangan informasi mengenai produk tersebut. b. Perhatian (interest) Konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut. c. Penilaian (evaluation) Konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba inovasi tersebut mencoba produk baru tersebut. d. Uji coba (trial). Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk meningkatkan perkiraannya tentang nilai inovasi tersebut. e. Penggunaan (Adoption ). Konsumen memutuskan untuk memakai inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
C. Pengembangan Produk 1. Usaha Pengembangan Produk. Setiap
perusahaa n
harus
mengembangkan
produk
baru.
Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk yang telah diperbaiki dan produk pengganti harus diciptakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mempertahankan atau memperbesar penjualan (Kotler, 2005: 1). Jika penjualan produk naik maka keuntungan perusahaan pun ikut naik. Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengembangan produk ada dua (Nasution, 2006: 60)yaitu: a. Faktor Internal. 1) Munculnya produk-produk sejenis dengan berbagai kelebihannya. 2) Munculnya produk-produk baru yang dapa t menggantikan produk lama. 3) Pergeseran keinginan konsumen dan kebosanan terhadap produkproduk lama. 4) Siklus hidup produk yang cenderung memendek pada masa modern. b. Faktor Eksternal. 1) Memperbaiki kinerja produk. 2) Melakukan diversifikasi produk. 3) Mempertahankan segmen dan pangsa pasar baru. 4) Memanfaatkan sumber daya manusia (karyawan, tenaga ahli) yang kemampuannya semakin bertambah karena proses pembelajaran yang telah dialaminya. 5) Menjaga kelangsungan hidup (keuntungan finansial) perusahaan. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun laba seringkali sulit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dinilai secara cepat dan langsung. Kinerja yang baik akan mendorong kesuksesan ekonomi produk. Menurut Ulrich dan Steven (2001: 2) ada lima dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk yang meliputi: a. Kualitas produk. Kualitas produk dapat dilihat dari seberapa baik produk yang dihasilkan, apakah produk itu memuaskan kebutuhan pelanggan, dan apakah produk itu kuat dan andal. Akhirnya, kualitas produk akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan. b. Biaya produk. Biaya produk adalah biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan. c. Waktu pengembangan produk. Waktu pengembangan produk akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi. Akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. d. Biaya pengembangan. Biaya pengembangan merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Kapabilitas pengembangan. Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang. 2. Tahap-tahap pengembangan produk. Untuk mengembangkan produk baru diperlukan suatu proses sistematis yang terdiri dari delapan tahap (Tjiptono, 1997: 120-131) yaitu: a. Pemunculan ide. Ide produk baru bisa berasal dari banyak sumber, misalnya konsumen, ilmuwan, karyawan, anggota saluran distribusi dan manajemen puncak. Salah satu sumber pokok untuk menggali ide produk baru adalah konsumen. Hal ini berhubungan dengan konsep pemasaran yang menekankan pentingnya identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Penyaringan ide. Tujuan penyaringan ide adalah mengurangi ide-ide menjadi beberapa ide yang menarik dan sunggh-sungguh diterapkan dengan sukses. Perusahaan harus menghindari dua jenis kesalahan. Yang pertama adalah menolak ide yang sesungguhnya bagus. Sedangkan yang kedua adalah menerima dan meneruskan ide yang buruk ke tahap pengembangan dan komersialisasi. c. Pengembangan dan pengujian konsep. Ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Pengujian konsep merupakan pengujian atas konsep-konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang saling bersaing pada kelompok pasar sasaran yang sesuai. Pengujian ini bisa dilakukan pada calon pelanggan maupun konsumen. d. Pengembangan dan strategi pemasaran. Setelah ide melalui tahap pengujian konsep, selanjutnya perusahaan mengembangkan rencana pemasaran untuk memperkenalkan produk baru. e. Analisis bisnis. Perusahaan harus mengevaluasi daya tarik proposal bisnis menurut biaya, laba ROI (Return On Investment) dan arus kas jika produk itu diluncurkan ke pasar. Analisis bisnis terdiri dari empat langkah yaitu: 1) Mengidentifikasi ciri-ciri produk. 2) Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan dan kemampuan produk untuk menghasilkan laba. 3) Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk 4) Menetapkan tanggungjawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan pelaksanaan produksi. f. Pengembangan produk. Departemen Riset dan Pengembangan akan mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik. Selanjutnya para peneliti harus mengetahui bagaimana mengkomunikasikan aspek psikologinya melalui petunjuk fisik (physical cues). Hal ini menuntut adanya pemahaman mengenai reaksi konsumen terhadap warna, ukuran, berat dan petunjuk-petunjuk fisik lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Uji pasar. Tahap uji pasar adalah untuk mempelajari bagaimana para konsumen dan dealer bereaksi terhadap penanganan, penggunaan dan pembelian ulang produk aktual dan seberapa besar pasarnya. Uji pasar dapat dilakukan dengan melakukan pameran dagang. h. Komersialisasi. Keputusan-keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam tahap komersialisasi meliputi kapan ( timing) memperkenalkannya, dimana saja wilayah pemasarannya (strategi geografis), kepada siapa (prospek pasar sasaran) dan bagaimana caranya (strategi pengenalan pasar). 3. Tiga fungsi yang penting bagi pengembangan produk. Pengembangan produk memiliki beberapa fungsi yang perlu mendapat perhatian (Ulrich dan Steven, 2001:3-4) yaitu: a. Pemasaran Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi. b. Perancangan Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggungjawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. 4. Evaluasi peluang produk Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang-peluang produk baru secara fundamental (Ulrich dan Steven, 2001: 42) meliputi: a. Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata). b. Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun). c. Intensitas persaingan (jumlah pesaing-pesaing dan kekuatan-kekuatan mereka). d. Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai pasar yang telah ada. e. Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai teknologi yang telah ada. f. Kesesuaian dengan produk-produk perusahaan lainnya. g. Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan. 5.Risiko Pengembangan Produk. Ada
beberapa
faktor-faktor
yang
menyebabkan
kegagalan
pengembangan produk (Tjiptono, 1997: 131) yaitu: a. Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak dapat menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi dan biaya pemasaran. b. Kualitas produk yang tidak baik. c. Perusahaan tidak memiliki akses ke distributor dan pasar, misalnya kalah bersaing dalam mendapatkan tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Timingnya tidak tepat, artinya produk baru diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera konsumen telah berubah secara drastis. Pengembangan produk memiliki risiko teknis dan risiko pemasaran. Risiko yang dihadapi dalam menciptakan pengembangan produk (Inwood dan Hammond, 1995: 91) yaitu: a. Risiko teknis. 1) Kegagalan untuk memenuhi spesifikasi sebuah fungsi yang tidak dapat dipenuhi ukuran yang tepat dan tingkat mutu yang rendah. 2) Kegagalan untuk menyerahkan produk dalam jangka waktu yang ditentukan untuk keberhasilan maksimal produk. 3) Kegagalan dalam dimensi pembelanjaan uang untuk menyerahkan sebuah produk dengan biaya produksi atau pengembangan yang terlalu besar. b.Risiko pemasaran. Risiko pemasaran adalah kegagalan yang benar-benar diakibatkan oleh spesifikasi target yang salah. Ada berbagai faktor yang dapat mengakibatkan hal ini yaitu: 1) Kegagalan mengidentifikasi pasar yang cukup besar atau cukup menguntungkan
(melalui
kenaikan
harga)
untuk
menjamin
pengembangan. 2) Kegagalan untuk mengerti kebutuhan pelanggan di dalam pasar yang dipilih dan untuk meramalkan bagaimana hal ini dapat berubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3) Kegagalan untuk mengantisipasi aktivitas pesaing dan meramalkan perubahan di dalam pasar (pertumbuhan, pola penggunaan dan pemecahan baru terhadap kebutuhan). 4) Kegagalan untuk memperhitungkan perubahan ekonomi makro (peraturan pajak). 5) Kegagalan untuk meramalkan siklus hidup pasar produk (rasio penerimaan, bagian pasar dan penentuan waktu). Perusahaan perlu waspada untuk menghadapi risiko dalam pengembangan produk baik risiko teknis maupun risiko pemasaran. Beberapa cara untuk mengelola risiko secara aktif (Inwood dan Hammond, 1995: 208) yaitu: a. Pahami struktur risiko dari mana datangnya dan apa ya ng dapat dilakukan untuk menguranginya. b. Lakukan sumbang saran tentang risiko yang dapat diterapkan pada produk anda dengan menggunakan sebuah tim multidisiplin. c. Putuskan risiko mana yang harus dikelola atau dikendalikan. d. Alokasi tanggung jawab atas risiko khusus kepada mereka yang ada dalam tim yang paling mampu memantau. e. Tentukan manajemen risiko sebagai aktivitas utama di seluruh proyek 6. Strategi Pemasaran dan Disain Pengembangan Produk. Strategi pemasaran tidak dapat dipisahkan
dengan pengembangan
produk karena keduanya berhubungan sangat erat. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui beberapa strategi yang dapat memajukan perusahaan sehingga menjadi lebih baik. .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berikut ini akan membahas strategi produk di masa normal maupun krisis (Nasution, 2006: 52) yaitu: a. Strategi Produk dan Pemasaran di Masa Krisis. Strategi
dari
suatu
disain
produk
dan
pengembangannya
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Dalam kondisi ekonomi makro yang normal, di mana tingkat inflasi bergerak dengan normal, strategi disain produk dan pengembangan produk akan mengikuti konsep siklus hidup produk. Dalam inflasi yang tinggi, di mana pendapatan dan daya beli konsumen menurun, pola perilaku konsumen akan berubah. Perubahan pola dan perilaku konsumen tersebut antara lain: 1) Konsumen menunda pembelian barang maupun penggunaan jasa yang mewah atau mahal. 2) Konsumen menjadi lebih lama dan teliti
dalam membanding-
bandingkan harga produk tertentu. 3) Konsumen mengalihkan produk atau merek kegemarannya ke produk atau merek yang secukupnya saja. 4) Dalam rangka penghematan, konsumen mulai mengerjakan sendiri kegiatannya. b. Strategi Produk dan Pemasaran di Masa Normal. Strategi disain produk di masa normal mengikuti konsep siklus hidup produk. Penjualan potensial dan kemampuan produk untuk menghasilkan keuntungan akan selalu berubah sepanjang waktu. Siklus hidup produk ini perlu dibahas sebagai usaha untuk mengenali tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tertentu selama riwayat penjualan suatu produk. Oleh sebab itu dengan mengenal tahap
di mana produk sedang berada, atau kemana produk
sedang mengarah, perusahaan dapat menentukan rencana pemasaran yang lebih baik dan lebih sesuai (Nasution, 2006: 55).
D. Siklus Hidup Produk 1. Konsep tentang siklus hidup produk. Pada saat tertentu produk akan mengalami perubahan berupa siklus hidup produk. Perusahaan harus berubah karena produk, pasar dan pesaing mengalami perubahan sepanjang waktu. Berikut ini konsep siklus hidup produk dan perubahan-perubahan yang lazim terjadi saat produk melalui masing-masing tahap siklus hidup. Sebuah produk memiliki siklus hidup yang menegaskan empat hal (Kotler, 2005: 361) yaitu: a. Produk memiliki umur yang terbatas b. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual. c. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk. d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tahap siklus hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. T ahap-tahap Siklus Hidup Produk. Siklus hidup produk dapat digambarkan dengan kurva yang berbentuk lonceng. Siklus hidup produk terdiri dari empat tahap (Kotler, 2005: 362-373) yaitu: a. Tahap Perkenalan (Introduction) Perkenalan merupakan periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Robert Buzzel mengidentifikasi keterlambatan
beberapa perluasan
sebab kapasitas
lambatnya produksi;
pertumbuhan masalah
yaitu teknis
(membereskan gangguan); keterlambatan memperoleh distribus i yang memadai lewat toko-toko eceran; serta keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang mapan. Pada tahap itu tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Pengeluaran promosi sangat tinggi karena diperlukan untuk memberika n informasi ke calon pembeli, membujuk orang untuk mencoba produk itu, dan mendapatkan distribusi di toko eceran. b.Tahap Pertumbuhan (Growth) Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. Tentu saja perusahaan harus mempertahankan pertumbuhan pasar. Pada tahap pertumbuhan ini, ada peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan produk agar produk tetap memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara yaitu: 1) Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan gaya yang lebih baik. 2) Perusahaan menambahkan model baru. 3) Perusahaan memasuki segmen baru. 4) Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru. 5) Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga. c. Tahap Kedewasaan (Maturity ) Kedewasaan
merupakan
periode
penurunan
pertumbuhan
penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya tetapi akan menjadi tantangan berat bagi manajemen pemasaran. Perusahaan menghadapi banyak masalah yang terjadi di pasar dewasa. Apakah akan berjuang menjadi “tiga besar” serta memperoleh laba melalui volume yang tinggi dan biaya yang rendah atau menggunakan strategi mencari relung dan memperoleh laba melalui volume penjualan yang rendah dan marjin yang tinggi. Untuk itu, perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif tersebut dalam pengambilan keputusan pemasaran produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d.Tahap Penurunan (Decline) Penurunan merupakan saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan merosot kare na sejumlah alasan termasuk
kemajuan
teknologi,
pergeseran
selera
konsumen
dan
meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri. Penjualan produk akan membaik jika perekonomian juga membaik. Selain itu, perusahaan harus memperbaiki strategi pemasaran dan produk sehingga produk itu dapat menarik konsumen. Bahkan, perusahaan dapat mengurangi biayabiaya secara bertahap sambil berusaha mempertahankan penjualannya.
E. Diversifikasi Produk 1. Pengertian dan tujuan diversifikasi produk Diversifikasi produk adalah upaya mencari dan mengembangkan produk/pasar
yang
baru
pertumbuhan,
peningkatan
atau
keduanya
penjualan,
dalam
profitabilitas
rangka dan
mengejar fleksibilitas
(Tjiptono, 1997: 132). Diversifikasi produk merupakan upaya membuat produk jenis baru berdasarkan produk yang sudah ada (Nasution, 2006: 53). Selain itu, diversifikasi produk merupakan usaha menganekaragamkan produk yang dipasarkannya. Produk yang beranekaragam akan membuat konsumen percaya bahwa berbagai kebutuhannya dapat terpenuhi oleh pengusaha itu. Keanekaragaman produk yang dipasarkan itu menjadi sangat penting khususnya bagi pengusaha yang bergerak dalam bisnis pertokoan (Gitosudarmo, 2000: 139).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Ada beberapa tujuan dari adanya diversifikasi produk yang harus diperhatikan (Tjiptono, 1997: 132) yaitu: a. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC). b.Menjaga stabilitas dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba. c. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal. 2. Jenis-jenis diversifikasi produk. Pada umumnya diversifikasi produk dibagi menjadi tiga jenis (Tjiptono,1997: 132) antara lain: a. Diversifikasi Konsentris. Diversifikasi konsentris artinya produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. b. Diversifikasi Horisontal. Diversifikasi horizontal artinya perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. c. Diversifikasi Konglomerat. Diversifikasi konglomerat artinya produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Motif umum yang digunakan untuk diversifikasi. Ada beberapa motif yang digunakan dalam diversifikasi produk (Gruenwald, 1992: 62) yaitu: a. Memperbaiki prospek pertumbuhan organisasi secara bertahap dan berlanjut dalam penjualan dan penghasilan khususnya. b. Memperluas kekuatan organisasi ke bisnis lain. c. Membuat seimbang kesempatan investasi dan risiko portofolio bisnis lewat akuisisi. d. Menanggapi tekanan kompetitif. e. Menggunakan diversifikasi sebagai sarana untuk mempertahankan dan mengembangkan lebih lanjut tim manajemen di tempat. 4. Keunggulan diversifikasi produk. Beberapa keunggulan yang dimiliki dari diversifikasi produk (Gruenwald, 1992: 67) yaitu: a. Merangsang penjualan dan penghasilan. b. Memperluas kekuatan secara sinergis ke bisnis lain. c. Membuat seimbang portofolio bisnis perusahaan terhadap peluang risiko dan peluang. d.
Bereaksi terhadap tekanan kompetitif.
e. Mendukung pemilikan dan pengembangan bakat manajemen di tempat. 5. Usaha mengurangi risiko dalam diversifikasi. Perusahaan dapat mengurangi risiko dalam diversifikasi produk sehingga perusahaan masih mendapatkan keuntungan yang wajar. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
beberapa usaha yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko yang melekat dalam strategi diversifikasi (Tjiptono, 1997: 133) yaitu: a. Mendiversifikasi kegiatan-kegiatan ha nya bila peluang produk atau pasar yang ada terbatas. b. Memiliki pemahaman yang baik dalam bidang-bidang yang didiversifikasi. c. Memberikan dukungan memadai pada produk yang diperkenalkan. d. Memprediksi pengaruh diversifikasi terhadap lini produk yang ada. 6. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam diversifikasi produk. Dalam
strategi
produk
baru
terdapat
tiga
alternatif
yaitu
penyempurnaan atau modifikasi produk, produk tiruan dan produk inovasi. Menurut
Stanton,
faktor-faktor
yang
perlu
dipertimbangkan
dala m
menentukan perlunya diversifikasi produk (Tjiptono, 1997: 199) yaitu: a. Harus ada permintaan pasar yang cukup besar. b. Produk harus sesuai dengan standar sosial dan lingkungannya c. Produk harus sesuai dengan struktur pemasaran perusahaan yang sudah berjalan. d. Gagasan produk hendaknya cocok dengan fasilitas produksi, tenaga kerja dan kemampuan manajemen yang ada. e. Produk harus layak secara finansial artinya bisa memberikan laba yang memadai. f. Harus tidak ada permasalahan hukum. g. Manajemen perusahaan harus memiliki waktu dan kemampuan mengelola produk baru tersebut. h. Produk harus sesuai dengan citra dan tujuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Selanjutnya perlu diketahui juga diferensiasi produk yaitu sebagai upaya merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam penawaran. Perbedaa n-perbedaan itu (Kartajaya, 2004:140-146) antara lain: 1. Konten (apa yang anda tawarkan kepada pelanggan) Contohnya ayam goreng kalasan melakukan diferensiasi rasa yaitu dengan menggunakan ramuan bumbu yang pas, pilihan ayam dan cara memasak. 2. Konteks (bagaimana cara anda menawarkannya) Contohnya Mc Donald’s melakukan diferensiasi lewat pelayanan yang cepat dan kebersihan tempat 3. Infrastruktur (faktor -faktor pemungkin) Contohnya BCA melakukan diferensiasi teknologi melalui ATM, klik BCA dan layanan mobile banking. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan diferensiasi produk (Kartajaya, 2004: 148-154) antara lain: 1. Diferensiasi harus mampu mendatangkan excellent value ke pelanggan. Misalnya: Yakult membuat minuman susu fermentasi untuk menjaga kesehatan pencernaan. 2. Diferensiasi harus merupakan keunggulan dibanding pesaing. Misalnya: obat batuk biasanya dalam bentuk sirup dan tablet, lalu komix membuat obat dalam bentuk sachet. 3. Diferensiasi memiliki uniqeness sehingga tak gampang dikopi pesaing. Misalnya: Honda menggunakan sales, sparepart dan service yang tidak mudah ditiru pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Volume Penjualan Perusahaan akan memasarkan produk dengan melakukan penjualan. Perusahaan
juga
mengharapkan
penjualan
bisa
meningkat
sehingga
keuntungannya bertambah. Tentu saja, perusahaan harus berusaha dengan menambah jumlah barang yang dijual. Dalam hal ini, volume penjualan sangat penting peranannya dalam rencana penjualan pada tahun mendatang. Volume penjualan adalah jumlah barang yang dibeli konsumen dalam waktu atau periode tertentu sehingga besar kecilnya sangat tergantung pada periode yang bersangkutan. Perusahaan akan memperoleh pendapatan berupa uang dari konsumen atas barang yang dijualnya. Pada umumnya semakin meningkat volume penjualan maka laba perusahaan juga akan meningkat pula. Adanya peningkatan laba perusahaan akan lebih terjamin untuk bertahan dan berkembang. Selain itu, perusahaan bisa memenangkan persaingan dengan perusahaan yang lain. Perusahaan akan berusaha agar produk dapat mengalami pertumbuhan penjualan. Namun adanya siklus hidup produk yang mengalami perubahan, volume penjualan mengikuti siklus produk. Pada tahap perkenalan, volume penjualan
masih sedikit tetapi akan mengalami peningkatan pada tahap
pertumbuhan. Selanjutnya pada tahap kematangan volume penjualan mencapai puncaknya dan diharapkan perusahaan bisa mempertahankan penjualan itu. Namun biasanya produk akan mengalami penurunan penjualan pada tahap ini. Oleh karena itu, perusahaan harus waspada terhadap perubahan yang terjadi itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
G. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut (Kountur, 2003: 93). Peneliti membuat hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block , dan genteng beton terhadap volume penjualan. 2. Ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini berupa studi kasus. Studi kasus pada PT. Diamond Baru, Yogyakarta. Studi kasus adalah suatu penelitian terperinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997: 29). Peneliti akan memperoleh data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah itu, data dianalisis dan disimpulkan. Dengan demikian, kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti saja.
B. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT. Diamond Baru yang beralamatkan di Jl. Magelang Km 7,2 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian. Penelitian akan dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan November 2006. A. Subjek dan Objek Penelitian. 1.
Subjek Penelitian. Subjek penelitian ini adalah kepala bagian pemasaran, kepala bagian keuangan, kepala bagian produksi dan kepala bagian personalia.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.
Objek Penelitian. Objek penelitian ini adalah diversifikasi konsentris produk pada PT Diamond Baru dari tahun ke tahun dan volume penjualan dalam Rupiah yang diperoleh dari kebijakan diversifikasi konsentris produk.
B. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel. 1. Definisi Operasional. a. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. b. Lini Produk adalah sekumpulan produk yang memiliki hubungan erat di dalam kelas produk yang ada. c. Diversifikasi konsentris adalah usaha menambah produk baru yang produksinya, pelayanannya dan teknologinya berkaitan dengan yang sudah ada. d. Volume Penjualan adalah jumlah penjualan dalam Rupiah yang terjual selama periode atau waktu tertentu. 2. Variabel Penelitian. Variabel independen (Independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubah atau timbulnya variabel dependen/terikat. Variabel tersebut adalah diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton. Variabel dependen (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
variabel independen (Widayat, 2004: 26). Variabel tersebut adalah volume penjualan. 3. Pengukuran Variabel. a. Variabel bebasnya (Independent variable) adalah diversifikasi konsentris setiap tahun yaitu jumlah jenis produk yang dihasilkan tiap tahun. Pengukurannya adalah banyaknya jenis dan type dalam setiap tahun. b. Varibel terikatnya (Dependent variable ) adalah volume penjualan yaitu jumlah penjualan yang terjual selama periode atau waktu tertentu.
C. Data yang Dibutuhkan . 1. Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi dan pemasaran. 2. Diversifikasi konsentris produk yang dilihat dari pertambahan jenis dan type produk dalam berbagai lini produk setiap tahun. 3.
Volume penjualan diversifikasi produk con block dan genteng beton dari tahun 1996 –2005 oleh PT. Diamond Baru (dalam Rp).
D. Teknik Pengumpulan Data. 1. Observasi. Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti baik langsung maupun tidak langsung (Hariwijaya dan Bisri, 2004: 44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.
Wawancara. Wawancara
adalah
suatu
cara
pengumpulan
data
yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Riduwan, 2002: 29). 3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang mendukung, peraturan-peraturan, laporan kegiatan dan data yang relevan (Riduwan, 2002: 30)
E. Teknik Analisis Data 1. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama yaitu analisis regresi linier berganda secara parsial. a. Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel diversifikasi konsentris produk dan penga ruhnya terhadap volume penjualan. Persamaan regresi linier berganda (Algifari, 2000: 62) sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2 X2 Dimana: Y
= volume penjualan dalam rupiah.
X1 = diversifikasi konsentris lini produk con block pada tahun tertentu. X2 = diversifikasi konsentris lini produk genteng beton pada tahun tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b1
= koefisien regresi X1.
b2 = koefisien regresi X2. a
= konstanta.
b. Uji koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah variabel diversifikasi lini produk con block dan genteng beton mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume penjualan. Untuk pengujian ini diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan H O dan H A. HO : b1, b2 = 0, tidak ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. HA
: b1, b2 ≠ 0, ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi
konsentris lini produk con block dan genteng be ton terhadap volume penjualan. 2) Menentukan daerah kritis. Menentukan daerah kritis dengan menggunakan distribusi t tabel yang dapat dilihat pada tabel distribusi t dengan memperhatikan taraf signifikansi atau level of significant (a) = 5%, artinya batas kemungkinan meleset hanya 5% saja dengan derajat kebebasan : df = n-k-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan : k = jumlah variabel independen. n = jumlah baris. 3) Mencari nilai statistik uji ( t hitung ). Nilai t hitung dapat diperoleh dari hasil pengolahan regresi linier berganda dengan komputer menggunakan program SPSS. t hitung =
b Sb
Keterangan : b = koefisien regresi. Sb = Standar error koefisien regresi. 4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. HO diterima apabila t
hitung <
t (a, n-k-1) berarti tidak ada pengaruh positif
X1 dan X2 secara parsial terhadap volume penjualan. HO ditolak apabila t hitung > t (a, n-k-1) berarti ada pengaruh positif X1 dan X2 secara parsial terhadap volume penjualan. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan antara nilai t hitung koefisien regresi dengan nilai t tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho t(a, n-k-1) t(a, n-k-1)
Gambar III.1 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho 2. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis kedua digunakan analisis regresi linier berganda secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel diversifikasi produk secara simultan
dapat mempengaruhi
variabel volume penjualan . Untuk pengujian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan HO dan HA. HO : b1, b2 = 0, tidak ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. HA : b1, b 2 ≠ 0, ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. b. Uji signifikansi. Dipilih level of significant (a) = 5%, artinya batas kemungkinan meleset hanya 5% saja dengan derajat kebebasan, df = n-k-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
k
= jumlah variabel independen.
F hitung = harga F garis regresi. d. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis. HO diterima apabila Fhitung < Ftabel berarti tidak ada pengaruh positif variabel X1 dan X2 secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. HO ditolak apabila Fhitung = Ftabel
berarti ada pengaruh positif variabel
X1 dan X2 secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y.
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Gambar III. 2 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho
3. Untuk menganalisis masalah ketiga digunakan analisis persentase. Untuk menganalisis metodenya adalah metode
yang bersifat
kuantitatif yaitu % jumlah penjualan diversifikasi produk. Rumus yang digunakan (Sugiri, 1994: 107) yaitu: Diversifikasi produk (%) = Rumus
ini
Jumlah penjualan produk diversifik asi x 100% Jumlah penjualan total per tahun
digunakan
untuk
mengetahui
penjualan
produk
diversifikasi manakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap volume penjualan total per tahun. Produk diversifikasi yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sumbangan terbesar terhadap penjualan total dapat dilihat dari angka persentase yang terbesar. Diversifikasi produk (%) = Rumus
ini
Jumlah penjualan produk diversifikasi x100 % Jumlah penjualantotal10 tahun
digunakan
untuk
mengetahui
penjualan
produk
diversifikasi manakah yang memberikan sumbangan terbesar terhadap volume penjualan total selama 10 tahun. Produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar dapat dilihat dari angka persentase yang terbesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan dan Perkembangannya. Pada awal berdirinya PT. Diamond Baru adalah perusahaan perseorangan yang didirikan atas prakarsa Bapak Djadjuli Wimawan. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 25 Juli 1972 dengan nama Perusahaan Tegel “Diamond”. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan manufaktur yang mulai menjalankan usaha dengan bergerak di bidang industri yaitu memproduksi alat-alat bangunan berupa tegel, con block dan genteng beton serta batako. Pemegang izin perusahaan yang diberikan oleh Pemerintah DIYadalah Bapak Yunus Sunyoto. Sedangkan Bapak Djadjuli Wimawan sebagai pemilik seluruh modal beserta seluruh kekayaan perusahaan. Perusahaan ini juga memiliki dasar hukum berupa surat izin dalam menjalankan usahanya. Surat izin itu dikeluarkan oleh Kepala Daerah Tingkat II Kota Madya Yogyakarta yaitu Bapak Walikota. Adapun dasar hukum yang dimiliki perusahaan antara lain: 1. Izin Usaha Sementara no. 105/2.F/per.I.3/72 tanggal 4 April 1972. 2. Izin Perdagangan no. 4456/P.E/XII/I tanggal 11 September 1972. 3. Izin Gangguan (H.O) no. IT/199/8F/73 tanggal 24 September 1973 (izin tetap).
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Usaha pertamanya adalah membuat tegel. Lokasi perusahaan ini terletak di Jalan Magelang No.107 Yogyakarta. Di tempat tersebut perusahaan mulai menjalankan usahanya dengan modal, fasilitas dan peralatan yang terbatas. Modal, fasilitas dan peralatan tersebut antara lain: 1. Bangunan pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 1500 m2. 2. Modal kerja yang keseluruhannya disediakan atas dasar modal sendiri. 3. Tiga buah mesin press/cetak ubin model hand press yang masih sangat sederhana dan sepenuhnya menggunakan tenaga manusia untuk daya tekannya dengan kapasitas produksi cetak yang diperkirakan kurang lebih antara 1000 sampai 1500 buah tegel per hari atau sama dengan 60 m2 dengan jam kerja 7 jam per hari. 4. Peralatan kantor dan bengkel. 5. Peralatan lain berupa bak-bak perendam tegel, rak-rak pengeringan tegel yang terbuat dari kayu, cetakan tegel dan lain sebagainya. Ada beberapa tujuan dalam pendirian perusaha an ini sebagai berikut: 1. Mendapatkan keuntungan yang wajar bagi perusahaan. 2. Mensejahterakan para karyawan beserta keluarganya. 3. Ikut mensukseskan program pembangunan nasional 4. Ikut membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah penggangguran. 5. Ikut membantu pemerintah dalam bidang sosial dengan menjadi sponsor. Pada waktu itu, hasil produksi yang dapat dicapai hanya berupa tegel polos abu-abu dan tegel polos berwarna saja karena fasilitas yang ada terbatas. Namun beberapa tahun kemudian perusahaan mengalami perkembangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
cukup pesat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya permintaan pasar sehingga pada tahun 1973 perusahaan mulai memproduksi jenis tegel teraso. Untuk itu perusahaan menambah satu buah mesin cetak tegel semi otomatis. Adanya permintaan dari tahun ke tahun yang menunjukkan kenaikan yang sangat berarti maka perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksinya serta mengadakan modernisasi alat-alat produksinya dengan mesin -mesin cetak tegel semi otomatis untuk menggantikan mesin-mesin yang lama. Pada tahun 1977, perusahaan mengalami perkembangan yang pesat. Saat itu perusahaan telah memiliki 5 buah mesin cetak semi otomatis yang menggunakan listrik sehingga mutu produk menjadi lebih baik. Bahkan perusahaan juga mempunyai alat pengangkutan berupa 1 unit colt pick up dan 2 buah truk serta sebuah sedan untuk keperluan pemasaran ke luar kota. Pada waktu itu kemampuan keuangan perusahaan belum sanggup membiayai sendiri seluruh ekspansi sehingga perusahaan memerlukan bantuan modal dari pihak luar berupa kredit dari bank. Perusahan lama yang berbentuk Perusahaan Perorangan diubah menjadi Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka persyaratan untuk mendapatkan fasilitas PMDM (Penanaman Modal Dalam Negeri) dapat terpenuhi. Sebagai pemasok kredit, perusahan memilih Bank Pembangunan Indonesia yang melayani kredit investasi karena bunga yang cukup ringan. Adanya fasilitas yang diperoleh dari BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Negeri) maka perusahaan memperoleh kemudahan serta biaya materai/impor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lokasi yang lama tidak memungkinkan lagi untuk melakukan produksi. Perusahaan memutuskan untuk mendirikan pabrik baru (unit II) agar perusahaan dapat memperluas produksinya. Pabrik baru itu berlokasi di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta dengan luas area kira-kira 3500 m2. Pada tanggal 5 Januari 1978 berdirilah sebuah perusahaan yang berbentuk PT dengan nama PT. Diamond Baru. Mengingat nama Diamond sudah cukup terkenal pada waktu itu sehingga perisahaan memberikan tambahan kata “Baru” yang disahkan oleh Notaris R.M. Suryanto Partaningrat, SH dengan akte notaris No.6/1/1978 tanggal 10 Januari 1978. Sebagai Pimpinan/Direktur perusahaan adalah Bapak R. Yahya Heryanto. PT Diamond Baru memperoleh kredit dari BAPINDO sebesar Rp 250.000.000 yang digunakan untuk membiayai proyek ubin teraso yang terletak di Jalan Magelang Km 5 Sleman Yogyakarta serta mengimpor mesinmesin cetak ubin teraso dan mixer. Pembangunan proyek ini selesai pada bulan Agustus 1980. Pada waktu itu PT. Diamond Baru menggunakan mesinmesin modern dari Italia sehingga perusahaan itu merupakan satu-satunya perusahaan ubin teraso yang menggunakan mesin ex import. Kemajuan demi kemajuan telah dicapai berkat banyaknya proyekproyek pemerintah dan swasta yang menggunakan produk PT. Dia mond Baru terutama ubin teraso dan con block . Bahkan semua tender dalam basteknya selalu mensyaratkan penggunaan ubin teraso dengan tambahan kata “Kualitas Diamond Baru” sebagai standarnya.Dalam hal ini karena PT. Diamond Baru merupakan satu-satunya yang telah memiliki standar SII di DIY/Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PT. Diamond Baru boleh dikatakan menjadi raja di bidang ubin teraso sampai dengan tahun 1985. Namun omset PT. Diamond Baru mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini diakibatkan perusahaan tersaingi oleh produk ubin keramik yang sebelumnya hanya untuk ubin dinding. Ubin keramik
lebih
praktis
dalam
perawatannya
sehingga
banyak
yang
menggunakan ubin keramik. Dahulu ubin teraso menjadi kebanggaan dan tulang punggung PT. Diamond Baru, sekarang menjadi beban yang harus ditanggung karena besarnya biaya rutin yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diterima. Salah satu jalan yang ditempuh oleh PT. Diamond agar tidak gulung tikar yaitu dengan melakukan diversifikasi produk. Pada waktu itu muncul produk baru seperti concrete block/con block dan genteng beton. Untuk menunjang diversifikasi produk, PT. Diamond Baru mendatangkan mesinmesin ex import yang terdiri dari mesin -mesin cetak genteng beton sebanyak 4 unit buatan Taiwan dan mesin cetak con block full otomatis (Hess) 1 unit yang berasal dari Jerman serta ditambah dengan mesin-mesin buatan dalam negeri. Alasan perusahaan melakukan perluasan usaha yaitu: 1. Penyesuaian dengan keadaan zaman/pasar/memenuhi tuntutan pasar. 2. Bila produk lama yang ada tidak laku lagi, maka dapat digantikan dengan produk lain sehingga kelangsungan usaha dapat terjaga. 3. Meningkatkan omset penjualan. 4. Menggunakan bahan baku maupun teknologi yang tidak jauh berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Selanjutnya perusahaan juga melakukan perluasan dengan mendirikan pabr ik baru (unit III) di Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta. Pabrik baru ini khusus untuk memproduksi genteng beton sedangkan untuk memproduksi con block tetap dilakukan di pabrik unit II yaitu di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman , Yogyakarta. Saat ini produksi yang masih tetap dilakukan oleh PT. Diamond Baru adalah con block dan genteng beton. Sedangkan produksi tegel teraso sudah dihentikan karena permintaan pasar yang semakin menurun dan kalah bersaing dengan produk baru yang beredar di pasaran. Dengan demikian, pabrik yang berada di Jalan Magelang No.107 Yogyakarta (unit I) ditutup dan semua kegiatan produksinya dialihkan ke pabrik unit II di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Sekarang PT. Diamond Baru hanya memfokuskan produksinya di Jalan Ma gelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta (unit II) dan Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta yang menjadi pabrik unit I. Sampai saat ini semua produk PT. Diamond Baru Yogyakarta telah mendapatkan sertifikat SNI dan pada tahun 1998 PT. Diamond Baru juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9000 Modul B. Perusahaan selalu mengadakan pengawasan dengan metode pengawasan mutu terpadu dalam proses produksinya. Pengawasan mutu terpadu ini dilakukan terhadap kuaitas bahan baku yang digunakan, komposisi bahan untuk setiap m produk yang dihasilkan, tebal tipisnya komposisi, proses pembuatannya dan tentu saja hasil produksinya. PT. Diamond juga melakukan tes laboratorium yang biasanya dilakukan oleh Universitas Gajah Mada, Universitas Atma Jaya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Universitas Islam Indonesia dalam pembuatan produk. Misalnya saja con block memiliki tiga kelas yaitu: 1. K I tekanannya 350-400 kilo per cm 2 untuk jalan raya. 2. K II tekanannya 300-350 kilo per cm 2 untuk jalan lingkungan. 3. K III tekanannya 175-250 kilo per cm2 untuk jalan setapak. Sekarang PT. Diamond Baru memusatkan usahanya di Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta dengan tanah seluas 10.000 m2 tapi yang digunakan untuk produksi seluas 6000 m2. Dengan adanya sertifikat yang dimiliki PT. Diamond Baru, perusahaan dapat meyakinkan konsumen dengan cara memenuhi permintaan pasar. Selain itu perusahaan lebih dapat memfokuskan pada produksi con block dan genteng beton serta batako.
B. Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur Organisasi dalam perusahaan sangat penting untuk mendapatkan perhatian. Adanya struktur organisasi yang jelas karyawan dan masing-masing bagiab dalam perusahaan dapat menjalankan tugas dan wewenang dengan lebih bertanggung jawab. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Diamond Baru berbentuk garis lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Uraian Struktur Organisasi Komisaris I : Djadjuli Wimawan. II : Yulianto Nugroho, BSc. III : Suparmo Pratjoyo. Direksi : 1. Direktur Umum
: Yahya Suharyanto.
2. Direktur Produksi
: Drs. Andreas Sukaryanto.
3. Direktur Komersiil : Yahya Suharyanto. Sekretaris Direksi : Yulianto Nugroho, BSc. Tugas dan wewenang pada tiap-tiap bagian yaitu: 1. Komisaris bertugas mengontrol pekerjaan direksi. 2. Direksi : a. Menjalankan kebijaksanaan perusahaan. b. Mengadakan hubungan dengan pihak-pihak luar (bank, kontraktor dan bagian pajak). c. Mela kukan peninjauan modal pada bank. d. Mewakili perusahaan dalam persidangan pengadilan. 3. Komersiil : a. Melakukan penjualan dan penagihan kepada konsumen/kontraktor. b. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong. c. Melakukan promosi (iklan, pameran dan billboard ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Administrasi. Bagian administrasi bertugas mengurusi keuangan perusahaan serta mewakili
perusahaan
dalam
urusan
yang
menyangkut
keuangan
perusahaan dengan pihak ketiga serta mengurusi masalah personalia. 5. Produksi : a. Melaksanakan produksi dan bertanggung jawab kepada direksi. b. Mengatur strategi produksi dan membawahi bagian-bagian teknik. c. Melakukan pengendalian mutu dan administrasi pembantu tentang pencatatan produksi dan penggunaan bahan baku dan bahan penolong. 6. Kepala unit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Produksi.
C. Personalia Perusahaan . 1. Tenaga Kerja. PT. Diamond Baru di dalam menarik tenaga kerja tidak mengutamakan pada pendidikan formalnya,tetapi lebih mengutamakan kemampuan dan pengalaman kerja di bidang pembuatan con block dan genteng beton. Namun perusahan juga membutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman dalam mengoperasikan mesin-mesin press dan cetak. Tenaga kerja yang bekerja di bagi menjadi tiga yaitu: a. Karyawan tetap adalah karyawan yany diangkat dan dipekerjakan oleh perusahaan secara tetap dengan menerima gaji tetap setiap bulan. b. Karyawan harian adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah secara harian sesuai dengan standar yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ditentukan yaitu berdasarkan jumlah hari kerja karyawan tersebut dan upah tersebut dibayar seminggu sekali pada hari Sabtu. c. Karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan dengan sistem borongan dimana besar kecilnya upah karyawan ditentukan oleh jumlah produksi yang dihasilkan. 2. Jam Kerja Karyawan. Dalam satu minggu ditetapkan bahwa hari kerja adalah enam hari kerja yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Sedangkan untuk hari Minggu dan hari besar mendapatkan libur.Adapun pembagian jam kerja karyawan sebagai berikut: a. Senin -Jumat: Pagi Siang/Sore b. Sabtu
: Pagi
: jam 08.00-12.00 : jam 13.00-16.00 : jam 08.00-12.00
Untuk hari Senin sampai dengan hari Jumat istirahat 60 menit yaitu dari jam 12.00 sampai dengan jam 13.00. 3. Sistem Pengupahan. Sistem pengupahan yang dilakukan oleh PT. Diamond Baru ada 3 macam yaitu: a. Untuk karyawan tetap diberikan gaji bulanan. b. Untuk karyawan harian perusahaan menetapkan upah harian. c. Untuk karyawan borongan diberikan atas dasar jumlah unit yang dihasilka n oleh masing-masing karyawan tersebut. PT. Diamond Baru melakukan pembayaran pada setiap akhir minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Tunjangan Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja Karyawan. Perusahaan memberikan tunjangan dan fasilitas -fasilitas bagi karyawan agar karyawan mendapatkan kenyamanan dalam bekerja. Tunjangan yang diberikan berupa: a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Makan Siang. Sedangkan untuk program keselamatan kerja karyawan perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas antara lain: a. Menyediakan
kotak
obat-obatan
dan
memberikan
tunjangan
kecelakaan. b. Mengikutsertakan karyawan dalam program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). c. Menyediakan kaos tangan, masker penutup hidung dan sepatu karet. d. Menyediakan alat pemadam kebakaran.
D. Produksi. 1. Hasil Produksi. Produk yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru
Yogyakarta
adalah con block, genteng beton dan batako serta ubin teraso. Namun produk utama perusahaan adalah con block dan genteng beton karena tingkat penjualan ubin teraso kurang diminati di pasar. Oleh karena itu ubin teraso hanya akan diproduksi kalau ada pesanan dalam jumlah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
cukup besar. Con block dan genteng beton yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru memiliki beberapa tipe yaitu: Tabel IV.1 Type Produk Con Block yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru Type Con Block Sarang Lebah Segi Enam Kecil Segi Enam Sedang/bergaris Tikar Kecil Kipas Beteng Kecil Holland Kubus 20x20 Topi Uskup Kelelawar CB1 CB2 Kotak 40x40 Bulat 44x44 Split Block (Wall Ornament) Kawung Lama (UNS) Kawung Sama Sisi Sumber : PT.Diamond Baru.
Tebal (dalam Jumlah per m 2 cm) 6 dan 8 30 6 dan 8 28 6 dan 8 17 6 dan 8 39,5 6 38 6 50 6 dan 8 50 6 dan 8 6 dan 8 6 6 6 8 8 3 6 dan 8 6 dan 8
1 M’ = 7 38 39 19 6 5 12,5 22 dan 11 30 dan 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel IV. 2 Type Produk Genteng Beton yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru Type Genteng Beton DB I DB II DB III DB VII DB Kulir Jeruk DB IV DB VI Excellent DB VIII Flat Wuwung Flat Wuwung Segitiga Wuwung Bulat Wuwung Tutup Segitiga Wuwung Tutup Bulat Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Cabang Bulat Wuwung Pelana Segitiga Wuwung Pelana Bulat Wuwung Ujung Segitiga Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Genteng Listrik Genteng Ventilasi Sumber : PT. Diamond Baru.
Berat (dalam Kg) 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 3,5 3,5 4,5 4,25 3,5 3,5 5 5 4,5 4,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 4,5 dan 3,5 4,5 dan 3,5
Jumlah per m (dalam biji) 9 9 9 9 9 11 12 9 1 m =2,5 1m=3 1m=3
1m=3 9 dan 11 9 dan 11
2. Bahan Baku yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan oleh PT. Diamond Baru yaitu: a. Pasir Kasar dan halus. Pasir dapat diperoleh dari ka li krasak di daerah muntilan dengan pertimbangan mutu pasirnya baik dalam arti butir-butir pasirnya bersudut-sudut dan licin, sehingga butir yang satu dengan yang lain sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Semen Semen yang digunakan adalah semen dari PT. Gresik dengan pertimbangan bahwa semen tersebut baik mutunya dan mempunyai warna abu-abu yang sesuai dengan selera konsumen. d. Air e. Krakal Bahan ini diperolah dari daerah Prambanan yang dianggap memiliki mutu
krakal yang cukup baik untuk pembuatan con block .
f. Tepung Mil Bahan ini diperoleh dari daerah Tulung Agung dn Banjarnegara dengan pertimbangan bahwa mutunya cukup baik untuk kebutuhan produksi. 3. Alat yang digunakan dalam Produksi. Peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksi sebagai berikut: a. Box kayu yang digunakan untuk tempat pencampuran bahan. b. Ayakan besar dan kecil c. Cangkul d. Sekop e. Gerobak kecil f. Mesin proses/mesin pencampur bahan g. Mixer h. Mesin cetak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
i. Rak pengering 4. Proses Produksi. Pada dasarnya proses pembuatan con block dan genteng beton yang dilakukan oleh perusahaan adalah sama. Perbedaannya terletak pada komposisi penggunaan bahan baku pada masing-masing produk. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Tahap Persiapan Tahap pertama yang dilakukan yaitu menyaiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi. b. Tahap Pencampuran Setelah bahan-bahan sudah siap selanjutnya bahan tersebut dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan untuk setiap jenis produk dengan menggunakan mixer. c. Tahap Percetakan Tahap ini adalah tahap yang paling penting. Bahan-bahan yang telah dicampur dengan baik dimasukkan dalam alat pencetak lalu ditekan dengan mesin press pada tekanan tertentu. d. Tahap Pengeringan Pengeringan dilakukan pada rak-rak pe ngeringan dalam satu hari satu malam agar produk menjadi agak keras. Setelah kering lalu dipindahkan ke tempat penyimpanan dan setiap 12 jam disiram dengan air. Proses penyiraman ini dilakukan selama empat hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Semen abu-abu
Pasir
Mixer
Mesi n
kasar
Barang ½ Jadi
Proses
Barang
Pengolahan
Jadi
Krakal/ batu kecil Gambar IV. 2 Proses Produksi Con Block Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan Con Block yaitu: 1. Bahan–bahan dasar con block berupa semen abu-abu, pasir kasar dan krakal dicampur dalam keadaan kering. 2. Campuran ketiga bahan tersebut kemudian dimixer menjadi larutan sampai semua tercampur rata dengan bantuan air. 3. Setelah campuran yang dimixer tersebut selesai dikerjakan lalu dimasukkan ke dalam mesin cetak sesuai dengan bentuk cetakan yang diinginkan. 4. Hasil cetakan tersebut merupakan produk setengah jadi yang harus dianginkan diatas rak-rak peranginan selama 1 hari dengan posisi cetakan tertidur dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan maksud agar con block menjadi keras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Setelah con block menjadi keras selanjutnya dilakukan proses perendaman dalam air yang berlangsung selama 10 hari dengan maksud agar con block tersebut menjadi lebih keras lagi. 6. Proses penyempurnaan barang jadi dan produk siap untuk dipasarkan. Komposisi masing-masing bahan untuk menghasilkan 1 m con block yaitu : 1. Kelas 1 = perbandingannya adalah 1: 4,5 dimana 1 adalah semen dan 4,5 adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 2,5 krakal. 2. Kelas 2 = perbandingannya adalah 1: 5 dimana 1 adalah semen dan 5 adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 3 krakal. 3. Kelas 3 = perbandingannya adalah 1: 6 dimana 1 adalah semen dan 6 adalh pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 4 krakal Semen abu-abu
Tepung Mill
Mixer
Mesin
Rak
Bak
Press
Peranginan
Perendaman
Pasir
Finishing
Kasar Gambar IV. 3 Proses Produksi Genteng Beton
Barang Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan genteng beton yaitu : 1. Semen abu-abu, tepung mill dan pasir kasar dicampur dalam keadaan kering sampai campurannya menjadi rata. 2. Campuran yang telah rata tersebut dicampur lagi dalam keadaan larutan dengan bantuan alat mixer. 3. Setelah menjadi larutan langsung dicetak ke dalam mesin press sesuai dengan bentuk cetakan yang diinginkan. 4. Penjemuran di atas rak-rak peranginan selama 1 hari dan tidak kena sinar matahari secara langsung. 5. Setelah kering direndam di dalam bak perendaman selama 4 hari dengan maksud agar genteng menjadi lebih keras. 6. Penyempurnaannya dengan menyikat permukaan genteng dengan sikat kawat dan proses pengecatan geteng yang terdiri dari 2 proses yaitu pengecatan pertama sebagai warna dasar dan pengecatan kedua sehingga warna lebih sempurna. Komposisi masing-masing bahan untuk menghasilkan 1 m genteng beton yaitu: Perbandingan antar ketiga bahan terssebut sebesar 1: 3 dimana 1 adalah semen dan 3 adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 1 tepung mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Semen
Pasir
Mixer
Mesin
Barang ½
Barang
Cetak
Jadi
Jadi
Krakal
Gambar IV. 4 Proses Produksi Batako
Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan batako yaitu: 1. Semen, pasir dan krakal dicampur dalam keadaan kering sehingga ketiga bahan tersebut tercampur merata. 2. Ketiga bahan tersebut dicampur dalam mixer sampai rata-rata 15 menit. 3. Setelah itu campuran tersebut dicetak dengan mesin cetak batako. 4. Selanjutnya barang yang dihasilkan berupa barang ½ jadi lalu dianginanginkan dan disiram kira-kira 4 hari (siang –sore). 5. Penyempurnaannya
barang
dengan
dikeringkan/diangin-anginkan
selama 4 hari sehingga batako tersebut menjadi keras. 6. Barang sudah siap untuk dipasarkan kepada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
E. Pemasaran. 1. Saluran Distribusi. Sebagai pusat perhatian , PT. Diamond Baru memasarkan produknya ke daerah Yogyakarta dan sekitarnya serta Jawa Tengah. Sedangkan konsumen dari perusahaan adalah: a. Konsumen Langsung. Konsumen langsung ini biasanya datang sendiri untuk memilih produk yang ingin dibeli. b. Kontraktor/Pemborong. Untuk kontraktor/pemboraong biasanya perusahaan yang mendatangi atau bila sudah langganan akan datang sendiri ke perusahaan. 2. Promosi. Jenis promosi yang dilkukan oleh PT. Diamond Baru Yogyakarta yaitu: a. Iklan b. Billboard c. Brosur d. Leaflet. Sedangkan biaya pemasaran yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Biaya Promosi. Biaya promosi dikeluarkan untuk melakukan promosi di berbagai media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Biaya Perjalanan. Biaya
perjalanan
dikeluarkan
untuk
membiayai
sales dalam
memasarkan produk baik di dalam kota maupun di luar kota. c. Biaya Pengiriman Barang. Biaya ini dikeluarkan untuk mengirim barang pesanan sehingga sampai di tempat para pelanggan, hanya untuk sekitar dalam kota. d. Biaya Kendaraan. Biaya ini dikeluarkan untuk peralatan kendaraan dan servis kendaraan bila ada kerusakan. 3. Keadaan Persaingan. Saat ini yang menjadi pesaing utama yaitu Mutiara karena masih satu level dengan PT. Dia mond Baru. Seringkali dalam menjalankan bisnis terjadi persingan seperti yang dialami oleh PT. Diamond Baru. Namun persaingan yang diharapkan adalah persaingan yang sehat. Apabila perusahaan gagal dalam menguasai pasar, perusahaan dapat mengetahui kesalaha n-kesalahn dan mencari solusi yang tepat agar dapat berpartisipasi dalam bisnis lagi. Cara
yang
dapat
dilakukan
PT.
Diamond
Baru
dalam
menghadapi persaingan antara lain: a. Meningkatkan mutu atau paling tidak mempertahankan mutu dengan melaksanakan metode pengawasan mutu terpadu. b. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Meningkatkan usaha pendekatan dengan pemborong dan langganan yang dapat menguntugkan kedua pihak. d. Mengirimkan barang kepada konsumen tepat pada waktunya. Persaingan sangat wajar dalam pasar karena setiap produsen menginginkan produknya terjual di pasar. Perusahaan akan terus berusaha untuk mengetahui selera pasar yang selalu mengalami perubahan secara terus menerus. PT. Diamond Baru pernah mengalami kegagalan dalm bersaing karena perkembangan jaman dengan mulai beredar produk ubin keramik untuk lantai dari perusahaan lain. Dahulu PT. Diamond Baru menjadi raja dalam bisnis ubin teraso, terus adanya produk ubin keramik yang lebih mudah dalam perawatannya menyebabkan produk ubin teraso mengalami kemunduran.
Penyebab
kegagalan
ini
adalah
perusahaan
memanfaatkan peluang pasar dan perkembangan jaman.
kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
F. Kebijaksanaan Perusahaan dalam Hal Kualitas. Untuk mendapatkan mutu yang tepat maka diperlukan kebijaksanaan yang tepat pula. Pada PT. Diamond Standar Mutu yang dipakai adalah SNI. Tabel IV.4 Standar Mutu Menurut SNI Komoditi Komoditi Con Block Komoditi Genteng Komoditi Ubin teraso
SNI SNI no.03-0691-1989 SNI no.03-0096-1987 SNI no.03-0136-1987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data. Perkembangan globalisasi dalam ekonomi menuntut perusahaan untuk lebih peka dalam menciptakan dan memasarkan produk kepada konsumen. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah diversifikasi produk. Diversifikasi produk yang dimaksud usaha penganekaragaman produk dengan menambah type produk yang dihasilkan perusahaan. Adanya diversifikasi produk tersebut, konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan keinginannya. Selain itu, perusahaan dapat me ningkatkan penjualan produknya, sedangkan konsumen dapat memperoleh produk dengan cepat karena sudah ada perusahaan yang menyediakan produk tersebut.Untuk itu perusahaan melakukan diversifikasi produk con block dan genteng beton. Dengan demikian dapat dike tahui type yang banyak digemari oleh konsumen maupun pelanggan. Pada penelitian ini, peneliti membutuhkan data-data untuk menjawab rumusan masalah. Untuk menjawab masalah pertama dan kedua, data yang dibutuhkan yaitu data diversifikasi produk (jumlah type) dan volume penjualan produk con block dan genteng beton. Sedangkan untuk menjawab masalah ketiga dibutuhkan data jumlah penjualan produk diversifikasi con block dan genteng beton, jumlah total penjualan per tahun dan jumlah penjualan total 10 tahun. Berikut ini diversifikasi produk con block
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dan genteng beton berdasarkan type produk oleh PT. Diamond Baru dari tahun 1996-2005. Tabel V. 1 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1996 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9
Kelelawar
9
Wuwung Ujung Segitiga
Sumber:PT. Diamond Bar u.
Tabel V. 2 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1997 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9
Kelelawar
9
Wuwung Ujung Segitiga
Sumber: PT.Diamond Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V. 3 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1998 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9
Kelelawar
9
Wuwung Ujung Segitiga
Sumber: PT. Diamond Baru.
Tabel V. 4 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 1999 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9
Kelelawar
9
Wuwung Ujung Segitiga
Sumber: PT. Diamond Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V. 5 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2000 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10
Kelelawar CB 1
9 10 11
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi
Sumber: PT. Diamond Baru.
Tabel V. 6 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2001 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10 11
Kelelawar CB 1 CB 2
9 10 11 12 13
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga
Sumber: PT. Diamond Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V. 7 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2002 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10 11 12 13 14
Kelelawar CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40
9 10 11 12 13 14 15
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat
Sumber: PT. Diamond Baru
Tabel V. 8 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2003 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1
Holland
1
DB I
2 3 4 5 6 7 8
Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
2 3 4 5 6 7 8
DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10 11 12 13 14 15
Kelelawar CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40 Kipas
9 10 11 12 13 14 15 16 17
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat
Sumber: PT. Diamond Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V. 9 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2004 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10 11 12 13 14 15 16
Kelelawar CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40 Kipas Topi Uskup
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Segitiga Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VIII Flat
Sumber: PT. Diamond Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V. 10 Jenis Diversifikasi Produk pada Tahun 2005 No
Type Con Block
No
Type Genteng Beton
1 2 3
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil
1 2 3
DB I DB II DB III
4 5 6 7 8
Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/ Kubus Beteng Kecil Split Block
4 5 6 7 8
DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelelawar CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40 Kipas Topi Uskup Bulat 44x44
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Segitiga Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VIII Flat Wuwung Tutup Segitiga Wuwung Tutup Bulat
Sumber : PT. Diamond Baru Setelah diketahui diversifikasi produk dari tahun ke tahun, ternyata tahun 1996-1999 diversifikasinya tetap sama yaitu 9 type. Namun untuk tahun selanjutnya mengalami peningkatan secara terus menerus dari tahun 20002005. Puncaknya pada tahun 2005 untuk produk con block berjumlah 17 type dan produk genteng beton berjumlah 22 type.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berikut ini jenis diversifikasi
produk
yang dihasilkan
oleh PT.
Diamond Baru Yogyakarta secara keseluruhan dari tahun 1996-2005 yaitu: Tabel V. 11 Jumlah Jenis Diversifikasi Produk Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 Produk 1996 9 9
Con Block Genteng Beton
1997 9 9
1998 9 9
Tahun 1999 2000 2001 9 10 11 9 11 13
2002 2003 14 15 15 17
2004 16 20
2005 17 22
.
Suatu perusahaan pasti menginginkan penjualan produknya bisa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berikut ini data volume penjualan produk con block dan genteng beton dari tahun 1995-2005 antara lain: Tabel V. 12 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 1996
No
Type Con
Volume Penjualan (dalam Rp)
Volume Penjualan (dalam Rp)
No
Type Genteng Beton
38.550.000 27.225.000 21.515.000 20.636.000 25.684.000 27.315.000 20.546.000 20.250.000
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
86.875.000 66.457.000 20.261.000 35.752.000 42.827.000 20.444.000 20.547.000 35.728.000
23.750.000 225.471.000
9
Wuwung Ujung Segitiga Jumlah
13.572.000 342.463.000
block 1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9
Kelelawar Jumlah
Sumber: PT. Diamond Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel V. 13 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 1997
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
Volume Penjualan No (dalam Rp) 44.341.000 1 34.015.000 2 23.027.000 3 22.435.000 4 35.431.000 5 34.753.000 6 24.315.000 7 21.830.000 8
9
Kelelawar Jumlah
32.542.000 272.689.000
No
Type Con block
9
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
Volume Penjualan (dalam Rp) 75.862.000 66.536.000 20.420.000 21.572.000 45.754.000 21.575.000 40.647.000 37.502.000
Wuwung Ujung Segitiga Jumlah
10.521.000 340.389.000
Type Genteng Beton
Sumber: PT. Diamond Baru. Tabel V. 14 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 1998
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
Volume Penjualan (dalam Rp) 30.431.000 26.537.000 20.648.000 21.742.000 26.430.000 24.531.000 18.443.000 16.278.000
9
Kelelawar Jumlah
20.223.000 205.263.000
No
Type Con block
Sumber: PT. Diamond Baru.
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
Volume Penjualan (dalam Rp) 67.434.000 52.725.000 22.137.000 12.582.000 35.724.000 20.581.000 10.575.000 38.621.000
9
Wuwung Ujung Segitiga Jumlah
16.424.000 276.803.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel V. 15 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 1999
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
Volume Penjualan (dalam Rp) 39.545.000 32.663.000 22.873.000 20.658.000 29.469.000 26.544.000 20.415.000 21.862.000
9
Kelelawar Jumlah
24.975.000 239.004.000
No
Type Con block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
Volume Penjualan (dalam Rp) 55.725.000 42.834.000 15.384.000 9.792.000 20.157.000 12.473.000 12.542.000 25.725.000
9
Wuwung Ujung Segitiga Jumlah
10.543.000 205.175.000
Sumber: PT. Diamond Baru. Tabel V. 16 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2000
No
Type Con block
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9 10
Kelelawar CB 1 Jumlah
Volume Penjualan (dalam Rp) 40.680.000 31.382.000 25.571.000 28.672.000 34.430.000 32.351.000 25.785.000 23.575.000 30.857.000 31.250.000 304.553.000
Sumber: PT. Diamond Baru.
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
Volume Penjualan (dalam Rp) 75.752.000 58.841.000 11.542.000 10.315.000 35.435.000 12.157.000 13.249.000 26.572.000
9 10 11
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Jumlah
9.641.000 15.784.000 20.427.000 289.715.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel V. 17 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2001 No
Type Con block
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9 10 11
Kelelawar CB 1 CB 2
Jumlah
Volume Penjualan (dalam Rp) 67.536.000 35.852.000 23.473.000 30.585.000 34.852.000 56.671.000 27.594.000 30.825.000 38.718.000 38.216.000 44.350.000
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
Volume Penjualan (dalam Rp) 85.715.000 91.323.000 5.725.000 12.581.000 51.316.000 20.203.000 25.821.000 20.785.000
9 10 11 12 13
Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga Jumlah
10.621.000 21.576.000 23.415.000 20.571.000 35.152.000 424.804.000
428.672.000
Sumber: PT. Diamond Baru. Tabel V. 18 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2002
No
Type Con block
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9 10 11 12 13 14
Kelelawar CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40 Jumlah
Volume Penjualan (dalam Rp) 45.476.000 35.758.000 34.543.000 31.865.000 40.781.000 42.571.000 20.157.000 20.351.000 30.576.000 34.976.000 34.510.000 29.530.000 38.571.000 50.984.000 490.649.000
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Jumlah
9 10 11 12 13 14 15
Volume Penjualan (dalam Rp) 85.725.000 75.316.000 12.715.000 14.851.000 36.435.000 19.572.000 25.385.000 25.257.000 10.715.000 25.824.000 27.642.000 30.741.000 38.757.000 23.625.000 25.815.000 478.372.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel V. 19 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2003 No
Volume Penjualan (dalam Rp) 125.764.000 43.500.000 42.125.000 50.173.000 55.515.000 82.152.000 20.251.000 23.979.000
Type Con block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9
Kelelawar
31.541.000
9
10 11 12 13
CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang
25.725.000 24.135.000 40.572.000 30.175.000
10 11 12 13
14 15
Kotak 40x40 Kipas
50.875.000 32.000.000
14 15 16 17
Jumlah
678.482.000
Sumber: PT. Diamond Baru.
Volume Penjualan (dalam Rp) 85.850.000 78.575.000 10.457.000 16.178.000 10.572.000 12.125.000 42.475.000 31.464.000 20.157.000 38.870.000 35.757.000 11.257.000 45.507.000 15.715.000 12.578.000 18.539.000 31.752.000 517.819.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel V. 20 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2004 No
Volume Penjualan (dalam Rp) 365.152.000 120.514.000 25.462.000 40.524.000 150.415.000 160.548.000 24.781.000 25.154.000
Type Con block
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VIII Flat Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
9
Kelelawar
53.300.000
9
10 11 12 13
CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang
36.756.000 35.862.000 50.725.000 60.536.000
10 11 12 13
14 15
Kotak 40x40 Kipas
35.512.000 40.525.000
14 15
16
Topi Uskup
42.175.000
16 17 18 19 20
Jumlah
1.267.941.000
Sumber: PT. Diamond Baru.
Volume Penjualan (dalam Rp) 80.572.000 131.502.000 9.204.000 17.582.000 20.320.000 12.572.000 25.671.000 30.882.000 16.435.000 31.157.000 30.572.000 32.571.000 27.415.000 38.276.000 20.312.000 35.235.000 22.582.000 12.725.000 30.572.000 11.723.000 637.780.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel V. 21 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton Tahun 2005
No
Volume Penjualan (dalam Rp)
Type Con block
No
Type Genteng Beton DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VIII Flat Wuwung Tutup Segitiga Wuwung Tutup Bulat Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4/Kubus Beteng kecil Split Block
298.050.000 172.452.000 53.500.000 75.725.000 160.573.000 162.685.000 143.572.000 45.450.000
1 2 3 4 5 6 7 8
9
Kelelawar
175.457.000
9
10 11 12 13
CB 1 CB 2 Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang
43.978.000 45.864.000 55.574.000 42.351.000
10 11 12 13
14 15 16 17
Kotak 40x40 Kipas Topi Uskup Bulat 44x44
130.575.000 54.753.000 72.540.000 40.351.000
14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah
1.773.450.000
Volume Penjualan (dalamRp) 98.541.000 92.317.000 29.582.000 23.564.000 22.972.000 25.713.000 40.528.000 42.643.000 33.574.000 44.572.000 45.263.000 12.574.000 35.862.000 41.744.000 32.582.000 41.257.000 15.679.000 18.658.000 23.580.000 25.483.000 32.561.000 26.745.000 805.967.000
Sumber: PT. Diamond Baru. Setelah peneliti melihat perkembangan volume penjualan dari tahun 19962005, ternyata produk yang banyak dibeli oleh konsumen yaitu produk con block .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Selanjutnya dapat dilihat hasil volume penjualan secara keseluruhan dari tahun 1996-2005 sebagai berikut: Tabel V. 22 Data Volume Penjualan Con Block dan Genteng Beton dari Tahun 1996-2005 Tahun
Volume Penjualan (dalam Rp) Con Block Genteng Beton
1996 225.471.000 1997 272.689.000 1998 205.109.000 1999 239.004.000 2000 304.553.000 2001 428.672.000 2002 490.649.000 2003 678.482.000 2004 1.267.941.000 2005 1.773.450.000 (Sumber: PT. Diamond Baru)
Total Penjualan (dalam Rp)
342.463.000 340.389.000 276.803.000 205.175.000 289.715.000 424.804.000 478.372.000 517.819.000 637.780.000 805.967.000
567.934.000 613.078.000 481.912.000 444.179.000 594.268.000 853.476.000 969.021.000 1.196.301.000 1.905.721.000 2.579.417.000
Berikut ini Diversifikasi produk dan volume penjualan di PT. Diamond Baru yang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel V. 23 Diversifikasi Produk dan Volume Penjualan Produk dari Tahun 1996-2005 Tahun
Type Con Block
1996 9 1997 9 1998 9 1999 9 2000 10 2001 11 2002 14 2003 15 2004 16 2005 17 Sumber: PT. Diamond Baru.
Type Genteng beton 9 9 9 9 11 13 15 17 20 22
Total Volume Penjualan (dalam Rp) 567.934.000 613.078.000 481.912.000 444.179.000 594.268.000 853.476.000 969.021.000 1.196.301.000 1.905.721.000 2.579.417.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
B. Analisis Data Pada tahap ini
peneliti akan melakukan analisis data untuk menjawab
masalah yang dihadapi oleh PT. Diamond Baru. 1. Analisis masalah pertama. Untuk menganalisis pengaruh diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton secara parsial terhadap volume penjualan digunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SP SS. Dari hasil analisis menggunakan komputer diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = - 29113397,124 - 248699713,496X1 + 299191842,367X2 Langkah-langkah pengujian hipotesis masalah pertama: a. Menentukan H O dan H A. H0 : b1 ,b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh positif secara parsial diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. HA : b1 ,b2 ≠ 0
berarti ada pengaruh positif secara parsial
diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b.Menentukan daerah kritis dengan meenggunakan ttabel Dipilih level of significant
(α) = 5%, artinya batas
kemungkinan meleset hanya 5 % saja dengan df (derajat kebebasan) = n – k - 1 sehingga diperoleh df = 10 – 2 – 1 = 7. Maka diperoleh ttabel sebesar 2,3646. c.Mencari nilai statistik uji atau thitung. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lihat lampiran 2) menunjukkan bahwa thitung untuk b1
sebesar
-2,076 dan thitung
untuk b2 sebesar 3,77. d. Kriteria penolakan da n penerimaan. Ho diterima apabila thitung < ttabel . Ho ditolak apabila thitung > ttabel
HO ditolak HO diterima -2,076
2,3646
Gambar V. 1 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan H O Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa dari daftar tabel distribusi t dengan α = 0,05 dan df = 7 untuk uji satu sisi diperoleh ttabel sebesar 2,3646. Sedangkan
perhitungan thitung sebesar –2,076.
Karena t hitung < ttabel maka Ho diterima yang artinya diversifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
konsentris lini produk con block (X1) secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap volume penjualan (Y) pada PT. Diamond Baru.
HO ditolak HO diterima 2,3646
3,77
Gambar V. 2 Daerah Keputusan Penolakan dan Penerimaan H O
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa dari daftar tabel distribusi t dengan α = 0,05 dan df =7 untuk uji satu sisi diperoleh ttabel sebesar 2,3646. Sedangkan dari hasil perhitungan thitung sebesar 3,77. Karena t
hitung
> ttabel maka Ho ditolak yang artinya diversifikasi
konsentris lini produk genteng beton (X2 ) secara parsial berpengaruh positif terhadap volume penjualan pada PT. Diamond Baru. 2. Analisis masalah kedua. Untuk menganalisis pengaruh diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton secara simultan terhadap volume penjualan dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Langkah-langkah untuk pengujian hipotesis kedua: a. Menentukan H0 dan HA H o : b1 ,b2 = 0 berarti tidak ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. H A : b1,b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh positif secara simultan diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton terhadap volume penjualan. b. Menghitung besarnya nilai F hitung. Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 58,325 (lihat lampiran 2). c. Kriteria penolakan dan penerimaan. Ho ditolak jika F hitung > Ftabel , Ho diterima jika F hitung < Ftabel
HO ditolak HO diterima
58,325 Gambar V. 3 Daerah Keputusan Penolakan dan penerimaan HO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
d. Pengambilan Keputusan Berdasarkan perbandingan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel diperoleh bahwa F hitung (58,325) > Ftabel ( 4,74 ) berarti H O ditolak dan H A diterima. Dengan demikian
diversifikasi konsentris lini produk con
block dan genteng beton secara simultan berpengaruh positif terhadap volume penjualan. 3. Analisis masalah ketiga. Penjualan produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penjualan dapat dilihat dengan menggunakan metode yang bersifat persentase penjualan masing-masing produk. Untuk itu peneliti akan melakukan perhitungan agar bisa mengetahui persentase diversifikasi produk yang tertinggi dengan melihat angka persentase yang terbesar. Rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase diversifikasi produk per tahun yaitu: Diversifikasi produk (%) = jumlah penjualan produk diversifikasi x100 % jumlah penjualan total per tahun
Dari
rumus
tersebut
dapat
diketahui
penjualan
produk
diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar. Berikut ini hasil perhitungan diversifikasi produk con block dan genteng beton dari tahun 1996-2005 yang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel V.24 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 1996 No
Type Con block
Jumlah (%)
No
Type Genteng beton
1 2 3 4 5 6 7 8
Holland Sarang lebah Tikar kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block
6,79 4,79 3,79 3,63 4,52 4,81 3,62 3,56
1 2 3 4 5 6 7 8
DB I DB II DB III DB IV DB VI Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga
9
Kelelawar
4,18
9
Wuwung Ujung Segitiga
Jumlah (%) 15,29 11,7 3,57 6,3 7,54 3,6 3,62 6,29
2,4
Dari tabel dapat diketahui bahwa pada tahun 1996, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 15,29%.
Tabel V.25 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 1997 No
Type Con Block
Jumlah (%)
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Holland Sarang lebah Tikar kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block Kelelawar
7,23 5,55 3,75 3,66 5,78 5,67 3,97 3,56 5,31
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga
Jumlah (%) 12,37 10,85 3,33 3,52 7,46 3,52 6,63 6,12 1,72
Dari tabel dapat diketahui bahwa pada tahun 1997, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 12,37%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel V. 26 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 1998 No
Type Con Block
Jumlah (%)
No
Type Genteng Beton
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Holland Sarang lebah Tikar kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block Kelelawar
6,31 5,51 4,28 4.51 5,48 5,09 3,83 3,38 4,19
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga
Jumlah (%) 13,99 10,94 4,59 2,61 7,41 4,27 2,19 8,01 3,41
Dari tabel dapat diketahui bahwa pada tahun 1998, persentase terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 13,99%.
Tabel V. 27 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 1999 No
Type Con Block
Jumlah (%)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Holland Sarang lebah Tikar kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block Kelelawar
8,90 7,35 5,15 4,65 6,64 5,98 4,6 4,92 5,62
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Type Genteng Beton DB I DB II DB III DBIV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga
Jumlah (%) 12,55 9,64 3,46 2,21 4,54 2,81 2,82 5,79 2,37
Dari tabel dapat diketahui bahwa pada tahun 1999, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 12,55%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel V.28 Persentase Diversiffikasi Produk pada tahun 2000 No
Type Con Block
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Holland Sarang lebah Tikar kecil Kawung lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng Kecil Split Block Kelelawar CB 1
Jumlah (%)
No
Type Genteng beton
6,85 5,28 4,3 4,82 5,79 5,44 4,34 3,97 5,19 5,6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ve ntilasi
Jumlah (%) 12,75 9,9 1,94 1,74 5,96 2,05 2,23 4,47 1,62 2,66 3,44
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2000, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 12,75%. Tabel V.29 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 2001 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Type Con Block Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block Kelelawar CB I CB II
Jumlah (%) 7,91 4,2 2,75 3,58 4,08 6,64 3,23 3,61 4,54 4,49 5,2
No
Type Genteng beton
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga
Jumlah (%) 10,04 10,7 0,67 1,47 6,01 2,37 3,03 2,44 1,24 2,53 2,74 2,41 4,12
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2001, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB I sebesar 10,04%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel V. 30 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 2002 No
Type Con Block
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 kecil Segi 4 Beteng kecil Split Block Kelelawar CB I CB II Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40
13 14
Jumlah (%)
No
Type Genteng beton
4,69 3,69 3,56 3,29 4,21 4,39 2,08 2,1 3,16 3,61 3,56 3,05
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat
Jumlah (%) 8,85 7,77 1,31 1,53 3,76 2,02 2,62 2,61 1,11 2,66 2,85 3,17
3,98 5,26
13 14 15
Wuwung Pelana Segitiga DB Jeruk Wuwung Ujung Bulat
3,4 2,44 2,66
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2002, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk genteng beton type DB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel V. 31 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 2003 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
Type Con Block Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng Kecil Split Block Kelelawar CB I CB II Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kipas
Jumlah (%)
No
Type Genteng beton
Jumlah (%)
10,51 3,64 3,52 4,19 4,64 6,87 1,69 2,01 2,64 2,15 2,02 3,39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat
7,18 6,57 0,87 1,35 0,88 1,01 3,55 2,63 1,68 3,25 2,99 0,94
2,52 2,67
13 15 16 17
Wuwung Pelana Segitiga Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Segitiga
3,8 1,05 1,55 2,65
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2003, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk con block type Holland sebesar 10,51%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tahun V. 32 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 2004 No
Type Con Block
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng Kecil Split Block Kelelawar CB I CB II Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40X40 Kipas Topi Uskup
13 14 15 16
Jumlah (%)
No
Type Genteng beton
19,16 6,32 1,34 2,14 7,89 8,42 1,3 1,32 2,79 1,94 1,88 2,66
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat
Jumlah (%) 4,24 6,9 0,48 0,92 1,08 0,67 1,35 1,62 0,86 1,63 1,6 1,71
3,19 1,86 2,13 2,21
13 14 15 16 17 18 19 20
Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwuwng Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VIII Flat
1,44 2,01 1,07 1,85 1,18 0,66 1,57 0,61
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2004, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk con block type Holland sebesar 19,16%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel V. 33 Persentase Diversifikasi Produk pada tahun 2005 No
Type Con Block
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng Kecil Split Block Kelelawar CB I CB II Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40x40 Kipas Topi Uskup Bulat 44X44
Jumlah (%) 11,56 6,69 2,07 2,94 6,23 6,31 5,57 1,76 6,80 1,70 1,78 2,16 1,64 5,06 2,12 2,81 1,56
No
Type Genteng beton
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segitiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VII Flat Wuwung Tutup Segitiga Wuwung Tutup Bulat
Jumlah (%) 3,82 3,58 1,15 0,91 0,89 1 1,57 1,65 1,3 1,73 1,76 0,49 1,39 1,62 1,26 1,59 0,61 0,72 0,91 0,99 1,26 1,04
Dari tabel dapat diketahui bahwa tahun 2005, persentase diversifikasi produk terbesar dicapai oleh produk con block type Holland sebesar 11,56%. Rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase diversifikasi produk sumbangan terbesar selama 10 tahun yaitu: Diversifikasi produk (%) = jumlah penjulan produk diversifikasi x100 % jumlah penjualantotal 10 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel V.34 Hasil Persentase Diversifikasi Produk secara keseluruhan dari tahun 1996-2005. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Jenis Type Produk Con Block Holland Sarang Lebah Tikar Kecil Kawung Lama Segi 6 Kecil Segi 4 Beteng Kecil Split Block Kelelawar CB I CB II Kawung Sama Sisi Segi 6 Sedang Kotak 40X40 Kipas Topi Uskup Bulat 44X44 Produk Genteng Beton DB I DB II DB III DB IV DB Excellent DB VII Wuwung Segi tiga Wuwung Cabang Segitiga Wuwung Ujung Segitiga Genteng Listrik Genteng Ventilasi Wuwung Bulat Wuwung Pelana Segitiga DB Kulit Jeruk Wuwung Ujung Bulat Wuwung Asesories Wuwung Pelana Bulat Wuwung Flat Wuwung Cabang Bulat DB VII Flat Wuwung Tutup Segitiga Wuwung Tutup Bulat
Jumlah (%) 10,73 5,48 2,86 3,36 5,81 6,37 3,44 2,44 4,52 2,06 1,81 1,72 1,68 2,62 1,24 1,12 0,39 7,82 7,41 1,74 1,71 3,15 1,72 2,52 3,08 1,49 1,74 1,78 1,05 1,79 1,16 0,89 0,93 0,69 0,30 0,48 0,34 0,31 0,26
Kalau dilihat dari hasil keseluruhan diversifikasi lini produk yang memberikan sumbangan terbesar yaitu Holland sebesar 10,73%, DB I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebesar 7,82%, DB II sebesar 7,41%, Segi 4 sebesar 6,37% dan Sarang Lebah sebesar 5,48% untuk lima type produk yang terbesar.
C. Pembahasan. Berdasarkan hasil analisis
yang diperoleh, peneliti akan melakukan
pembahasan sebagai berikut: 1. Diversifikasi produk con block secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini disebabkan konsumen lebih memilih kualitas produk yang tahan lama dan kuat. Pada PT. Diamond Baru, sebagai contoh produk con block yang paling kuat yaitu type Holland. Type Holland ini banyak digemari oleh konsumen yang datang ke PT. Diamond Baru. Bahkan bebeapa universitas, rumah sakit, perumahan dan proyek-proyek besar mempergunakan con block type Holland . Selain itu, apabila con block type Holland rusak, lebih mudah memperbaiki dibandingkan dengan type yang lain. Produk con block biasanya dipasang di jalan dan halaman sehingga daya tekan con block harus diperhatikan dalam produksi. Pada PT. Diamond Baru membagi con block me njadi 3 kelas, maksudnya agar con block tidak cepat rusak jika dilewati mobil maupun truk. Misalnya con block kelas I dipasang untuk jalan raya, con block kelas II dipasang untuk jalan lingkungan dan con block kelas III untuk jalan setapak. Selain itu, konsumen memilih type produk con block yang pemasangnnya mudah, rapi dan permukaannya rata sehingga enak buat untuk berjalan. Bahkan ada juga konsumen yang menginginkan type produk con block
yang mudah diperbaiki apabila retak. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kenyataannya, beberapa ta hun terakhir ini banyak pembangunan jalan maupun halaman yang mempergunakan con block . Beberapa universitas, rumah sakit dan perumahan mempergunakan con block untuk halaman agar terlihat bersih, rapi serta mengurangi debu yang terkena angin. Walaupun diversifikasi konsentris produk con block sedikit tetapi volume penjualannya besar. Konsumen biasanya membutuhkan con block yang banyak dan type ukurannya seragam untuk halaman maupun jalan yang luas. Dengan demikian diversifikasi konsentris produk con block secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap volum penjualan. 2. Diversifikasi konsentris produk genteng beton secara parsial berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal in disebabkan banyak konsumen yang mempertimbangkan gaya yang dapat menampilkan kepribadiannya. Akhir -akhir ini muncul banyak perumahan mewah yang menarik bahkan type gentengnya beraneka ragam. Para kontraktor biasanya mencoba untuk menampilkan daya kreatifnya dalam membangun sebuah rumah sehingga rumah itu bisa terjual dengan harga tinggi. Kadang konsumen menginginkan genteng beton yang dapat menahan air hujan dan daya serapnya baik. Selain itu juga ada universitas yang mempergunakan type produk genteng beton yang unik dengan maksud agar penampilan gedung universitas terlihat me gah. Seringkali banyak orang menjadi penasaran ingin mengetahui
lebih dekat dan masuk ke dalamnya. Apabila
perusahaan menambah type produk genteng beton kemungkinan besar konsumen yang daya kreatifnya tinggi akan membeli sehingga volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
penjualan perusahaan bertambah. Untuk itu, perusahaan perlu mencoba menciptakan type produk genteng beton yang sedang menjadi mode agar penjualan naik. Adanya pembangunan gedung dan rumah bertingkat jumlah genteng beton yang dibutuhkan sedikit tetapi type genteng beton banyak. Dengan demikian diversifikasi konsentris produk genteng beton secara parsial berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini terlihat bahwa semakin menambah type produk genteng beton semakin besar volume penjualannya. 3. Diversifikasi konsentris produk con block dan genteng
beton secara
simultan berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini berarti penambahan type produk con block dan genteng beton secara simultan diikuti dengan kenaikan volume penjualan. Hal ini disebabkan konsumen membutuhkan type produk con block dan type produk genteng beton pada saat bersamaan. Konsumen menginginkan type produk con block dan genteng beton yang baru. Apabila type produk con block dan genteng beton banyak maka konsumen lebih banyak memiliki peluang untuk memilih type sesuai dengan seleranya. Bagi PT. Diamond Baru diversifikasi konsentris produk con block dan genteng beton secara simultan memberikan pengaruh yang besar terhadap penjualannya. Kedua jenis produk tersebut menjadi fokus
untuk
mempertahanka n
perusahaan
tetap
berproduksi
dan
meningkatkan penjualan produknya. Tentu saja agar pendapatan perusahaan juga semakin bertambah besar. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan dapat menambah type produk con block dan genteng beton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.Dari hasil analisis pe rsentase diversifikasi produk con block dan genteng beton yang memberikan sumbangan terbesar dari tahun ke tahun dapat dilihat bahwa tahun 1996 untuk type DB I sebesar 15,29%, tahun1997 untuk type DB I sebesar 12,37%,tahun 1998 untuk type DB I sebesar 13,99%, tahun 1999 untuk type DB I sebesar 12,55%, tahun 2000 untuk type DB I sebesar 12,75%, tahun 2001 untuk type DB I sebesar 10,04%, tahun 2002 type DB I sebesar 8,85%, tahun 2003 type Holland sebesar 10,51%, tahun 2004 type Holland sebesar 19,16%, dan tahun 2005 type Holland sebesar 11,56%. Sedangkan persentase diversifikasi produk yang memberikan sumbangan terbesar selama 10 tahun yaitu Holland sebesar 10,73% lalu DB I sebesar 7,82% lalu DB II sebesar 7,41% untuk tiga type produk. Produk con block type Holland memberikan sumbangan terbesar karena type tersebut paling kuat dan awet serta mudah diperbaiki jika retak sehingga banyak konsumen maupun para kontraktor mempergunakan type Holland. Sedangkan produk genteng beton type DB I
memberikan sumbangan
terbesar karena type tersebut paling mudah memasangnya dan unik sehingga digunakan oleh konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITI
A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari perhitungan SPSS dan analisis serta pembahasan yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti akan mencoba menyimpulkan bahwa: 1. Diversifikasi konsentris lini produk con
block secara parsial tidak
berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini ditunjukkan dengan thitung < ttabel (-2,076 < 2,3646) maka HO diterima. Tetapi untuk diversifikasi konsentris lini produk genteng beton secara parsial berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini ditunjukkan dengan thitung > ttabel (3,77 > 2,3646) maka HO ditolak. Apabila semakin banyak diversifikasi konsentris lini produk genteng beton maka semakin meningkat volume penjualan. 2. Diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton secara simultan berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
Fhitung > F tabel ( 58,325 > 4,47) sehingga HO
ditolak dan H A diterima. Jika semakin banyak diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton maka semakin meningkatkan volume penjualan.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Dari hasil analisis persentase diversifikasi produk penjualan produk diversifikasi dilihat dari per tahun yang memberikan sumbangan terbesar yaitu con block type Holland sebesar 19,16% lalu genteng beton type DB I sebesar 15,29%. Selain itu, untuk penjualan produk diversifikasi dilihat selama 10 tahun yang memberikan sumbangan terbesar adalah con block type Holland sebesar 10,73% lalu genteng beton DB I sebesar 7,82%.
B. Saran. Dari hasil penelitian pada PT. Diamond Baru, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Diversifikasi konsentris lini produk con block dan genteng beton yang dijalankan oleh PT. Diamond Baru sudah baik. Namun PT. Diamond Baru harus mempertahankan kualitas produk sehingga konsumen tetap membeli dan menjadi pelanggan. Bahkan PT. Diamond Baru dapat menambah diversifikasi produk con block dan genteng beton. Misalnya memberikan kesempatan bagi karyawan, konsumen maupun pelanggan untuk berkreasi menciptakan type con block dan genteng beton yang baru. 2. Diversifiaksi konsentris lini produk con block lebih sedikit dibandingkan dengan diversifikasi konsentris lini produk genteng beton. Namun volume penjualan produk con block
lebih besar daripada volume penjualan
gente ng beton. Hal ini disebabkan konsumen membutuhkan con block yang banyak untuk membangun jalan maupun halaman yang luas sehingga dibutuhkan type yang sejenis. Sebaliknya untuk genteng beton,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
konsumen yang memiliki daya kreatifitas kadang memperhatikan type genteng beton yang bervariasi sehingga tercipta rumah yang indah. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan selera konsumen yang selalu berubah dari waktu ke waktu.. 3. PT. Diamond Baru sudah mendapatkan SNI dan ISO, sehingga perusahaan lebih dapat meyakinkan konsumen dalam pembelian produk karena produknya sudah menjalankan uji laboratorium baik con block maupun genteng beton. Dengan begitu konsumen menjadi lebih percaya dalam membeli produk. 4. PT. Diamond Baru dapat melakukan kegiatan bersama dengan masyarakat untuk melakukan promosi dan kegiatan yang mengasah daya kreatifitas dari masyarakat. Dengan kegiatan ini, perusahaan dapat memilih type-type yang unik yang dihasilkan oleh masyarakat sehingga banyak konsumen yang tertarik untuk membeli produk. 5. Penjualan produk diversifikasi yang memberikan sumbangan terbesar harus dipertahankan agar konsumen tetap membeli produk. Sedangkan produk yang memberikan sumbangan sedikit harus ditingkatkan kembali agar penjualan perusahaan meningkat. 6. Untuk menghadapi pesaing, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap produk yang sedang digemari oleh konsumen. Bahkan konsumen menginginkan produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Hal ini perusahaan dituntut untuk lebih teliti dalam memproduksi sehingga produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen. Apabila produk yang dibeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
itu berkualitas dan tahan lama maka konsumen dapat menggunakan untuk jangka panjang sehingga lebih hemat. 7. Untuk mempertahankan kualitas produk perusahaan harus memperhatika n komposisi percampuran bahan baku dalam pembuatan produk.Dengan demikian perusahaan dapat mengawasi kualitas produk.
C. Keterbatasan Peneliti. Peneliti mengalami berbagai keterbatasan dalam melakukan penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh belum maks imal. Beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti antara lain: 1. Keterbatasan Waktu. Peneliti mengalami keterbatasan waktu berhubung pada saat mengambil
data
mendekati
hari
libur
dan
perusahaan
mesti
mempersiapkan data jadi waktunya banyak yang terbuang. Tetapi peneliti masih tetap berusaha agar data cepat. Namun pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan juga. Walaupun untuk mencari perusahaan sudah mencoba ke berbagai tempat dan yang dapat membantu saya adalah PT. Diamond Baru Yogyakarta. 2. Keterbatas an Pemikiran Peneliti dalam melakukan sudah berusaha untuk berpikir dalam memecahkan masalah yang diambil dalam penelitian. Namun masih juga pemikiran peneliti terbatas sehingga analisisnya ada yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
maksimal . Hal ini disebabkan kemampuan berpikir peneliti dalam tahap belajar dan pengalaman yang diperoleh juga belum begitu banyak. 3. Keterbatasan Sarana. Peneliti tidak mempunyai kendaraan sendiri sehingga peneliti harus menunggu lama untuk mendapatkan bus. Kadang perusahaan juga sedang sibuk sehingga tidak bisa diganggu dan akhirnya peneliti pulang tanpa mendapatkan apa-apa. Namun peneliti masih terus berusaha dan yakin bahwa akan mendapatkan yang dicari. Perjalanan yang melelahkan tapi harus dinikmati terus dengan hati senang. 4. Keterbatasan Sumber Data. Peneliti tidak
dapat menelusuri data volume penjualan dan
diversifikasi produk secara lebih lengkap. Data yang diperoleh diasumsikan benar-benar data volume penjualan dan diversifikasi konsentris lini produk selama tahun 1996-2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: BPFE. Boyd, Harper. 2000. (Alih bahasa: Imam Nurmawan). Edisi kedua, jilid 1. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga. Friedman,Lawrence.2002. (Alih bahasa: Endi Achmadi). The Channel Advantage. Jakarta: Erlangga. Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran . Yogyakarta: BPFE. Gruenwald, George. 1992. (Alih bahasa: Soesanto Boedidarmo). Pengembangan Produk Baru . Jakarta: Elex Media Komputindo. Hariwijaya dan Bisri. 2004. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis.Yogyakarta: Zenith Publiser. Inwood, David, dan Jean Hammond. 1995. (Alih bahasa: Mariani Gandamihardja). Pengembangan Produk . Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Kartajaya, Hermawan. 2004. Positioning, Diferensiasi dan Brand. Jakarta: PT. Gramedia. Kotler, Philip. 2005. (Alih bahasa: Benyamin Molan). Edisi kesebelas, jilid 1. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Philip. 2005. (Alih bahasa: Benyamin Molan). Edisi kesebelas, jilid 2. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Jakarta: Penerbit PPM. Nasution, Arman Hakim. 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta: Andi. Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiri, Slamet. 1994. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Swastha, Basu. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran . Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ulrich, Karl dan Steven. 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk . Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Umar, Husein. 1997. Metode Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEDOMAN WAWANCARA A. Sejarah berdirinya perusahaan 1. Kapan perusahaan didirikan ? 2. Dimana letak perusahaan ? 3. Siapa saja yang menjadi pendiri perusahaan? 4. Apa bentuk perusahaan yang didirikan itu? 5. Apa yang menjadi tujuan didirikannya perusahaan? 6. Berapa modal awal yang dibutuhkan perusahaan? 7. Alasan apa saja yang mendorong pendirian perusahaan? 8. Apa visi dan misi yang digunakan perusahaan?
B. Keuangan 1. Dari mana sajakah sumber dana yang digunakan untuk biaya operasional perusahaan? 2. Bagaimana penggolongan biaya-bia ya di dalam perusahaan? 3. Apakah pencatatan akuntansi sudah menggunakan sistem komputer? C. Personalia 1. Berapakah jumlah tenaga kerja yang ada yang dimiliki oleh perusahaan? 2. Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan dibagi menjadi berapa kelompok? 3. Apakah perusahaan melaksanakan hari kerja selama satu minggu penuh? 4. Bagaimana sistem pengupahan yang dilakukan? 5. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam menggaji karyawan? 6. Apakah perusahaan juga memberikan jaminan sosial kepada karyawan? Jaminan apa saja kah yang diberikan kepada karyawan? 7. Apakah karyawan mendapatkan hari libur khusus atau hanya hari minggu saja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pemasaran 1. Bagaimanakah sistem pemasaran yang dilakukan perusahaan? 2. Jenis promosi apa yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen? 3. Bagaimana saluran distribusi yang ada dalam perusahaan? 4. Bagaimana perkembangan volume penjualan masing-masing produk? 5. Bagaimana perkembangan harga dari masing-masing produk? 6. Bagaimana perkembangan keuntungan perusahaan dilihat dari masingmasing produk? 7. Dimana saja daerah pemasaran yang menjadi tujuan pemasaran perusahaan? 8. Bagaimana persaingan dalam jalur bisnis yang ada dan siapa saja yang menjadi pesaing utama bagi perusahaan? 9. Bagaimana perusahaan mengadakan riset pemasaran sehingga dapat diketahui keinginan dari para konsumen?
E. Produksi 1. Jenis produk apa saja yang sekarang diproduksi oleh perusahaan? 2. Bagaimana dengan proses produksinya? 3. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam proses produksinya masingmasing produk? 4. Bahan apa saja yang digunakan dalam proses produksi masing-masing produk? 5. Dari mana bahan tersebut diperoleh? 6. Bagaimana perkembangan masing-masing produk? 7. Apa alasan diversifikasi produk dan bagaimana tahap-tahap perkembangan diversifikasi konsentris produk? 8. Bagaimana pengawasan produksi yang dilakukan perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI