JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
40
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN POCARI SWEAT (Studi Kasus Pada PT Bintang Indomas Raya) ALIYUS HALAWA YUDI RAFANI MEDINAL Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia
[email protected] Abstract- The subjects were PT. Bintang Indomas Raya and its object is the promotion costs, distribution costs, and sales volume popcari sweat on PT. Bintang Indomas Raya. The type of data that is needed is quantitative data, which is collected by recording techniques as well as the documents were analyzed using multiple linear regression analysis. The research proves that both the independent variable cost of sale and distribution costs have positive influence on the dependent variable sales volume. Partially value tcount variable promotion costs amounted to 2,666> t tab le value 2.03224 while the value t count variable distribution costs amounted to 8.777 > t table 2.03224, meaning that the cost of the promotion and distribution costs positive effect on the sales volume of sweat pocari at PT. Bintang Indomas Raya. Based on the results of the coefficient of determination (R2) 0.986 indicates that 98.6% of the variation can be explained by variable sales promotion variable (X1) and Distribution (X2). and the balance of 1.4% influenced by other factors not addressed in this study. Keywords: promotion costs, distribution costs and sales volume.
I. PENDAHULUAN Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global. Pesaing yang dihadapi sebuah perusahaan tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah geografis setempat, tetapi raksasa global dari mancanegara hadir untuk saling berebut pasar. Dunia sudah terasa ibarat sebuah dusun global (global village). Batas-batas geografis maupun negara sudah tidak lagi signifikan. Akibatnya konsumen semakin terdidik, banyak menuntut, dan memilki posisi tawar menawar yang semakin kuat. Dengan semakin maraknya selektif konsumen dalam memilih produk yang tersedia dipasar, perusahaan harus semakin bekerja keras dan memilih langkah- langkah yang tepat di dalam hal pemasaran untuk dapat meraih targetnya. Dewasa in i persaingan antara perusahaan di Indonesia semakin tajam, termasuk perusahaan- perusahaan yang ada diprovinsi kepulauan Bangka Belitung. Hal ini mendorong PT. Bintang Indomas Raya melaksanakan kegiatan pemasarannya lebih efektif, efesien dan tepat waktu sehingga memberikan kontribusi yang positif terhadap penjualan. Persoalan yang dihadapi oleh para pengusaha sekarang ini tidak hanya bagaimana usahanya untuk men ingkatkan hasil produksinya, tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara
men jual barang yang diproduksi tersebut. Persaingan dalam hal bauran pemasaran meliputi: Produk (tangible dan itangible); Struktur harga (satu-satunya elemen bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi pemasaran); Pro mosi (personal selling, advertising, sales promotion, publicity, dan public relation); distribusi (elemen yang berhubungan dengan transportasi, penyimpanan, dan pemilihan saluran distribusi). Sebagai suatu bauran, elemenelemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Sehingga bila salah satu elemen tidak tepat pengoperasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Dari keempat bauran pemasaran tersebut, yang menjadi fokus perhatian penulis dalam penelitian in i yaitu biaya promosi dan biaya distribusi dikarenakan objek penelitian penulis merupakan perusahaan yang bergerak dib idang distributor yang hanya bisa mengamb il bagian dalam memasarkan dan menyalurkan produk. Untuk variabel harga dan kualitas produk sudah ditentukan oleh perusahaan pabrik. Hal in i membuat penulis sulit memperoleh data yang berhubungan dengan variabel harga dan kualitas produk sehingga penelitian ini hanya sebatas biaya promosi dan biaya distribusi. Pro mosi merupakan suatu bentuk dari ko munikasi pemasaran, yaitu aktiv itas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membu juk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar konsumen bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produknya yang ditawarkan perusahaan (Tjiptono,2002). Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga relative mu rah dibandingkan pesaing, dan secara luas distribusi. Untuk melaksanakan pengadaan barang secara cepat maka diperlu kan sutu sistem distribusi barang dan sistem pengadaan barang yang tepat, sehingga perusahaan dituntut pula untuk memperhatikan lokasi dari gudang penyimpanan barang jadi yang dapat menjangkau seluruh daerah pemasaran sehingga optimalisasi pasokan produk terpenuhi. Perusahaan PT. Bintang Indomas Raya di dalam mengendalikan biaya pro mosi dan biaya distribusi pada perusahaan ini, memegang peranan penting dalam upaya pencapaian target penjualan. Apabila biaya promosi dan biaya distribusi dapat dilakukan secara efekt if dan efesien maka keduanyan akan memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan dalam usaha meningkatkan volu me penjualannya. Untuk itu, perusahaan dituntut hati-hati dalam pengeluaran biaya-biaya operasi perusahaan, apalagi dalam menghadapi
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
masa ekonomi yang sulit seperti sekarang ini yaitu dengan adanya kebiksanaan-kebijaksanaan dari pemerintah, jatuhnya rupiah terhadap dollar dan banyaknya pengangguran yang mungkin akan menyebabkan orang-orang dalam mengkonsumsi minu man pocari sweat akan berkurang, maka perusahaan dituntut untuk lebih efektif dalam memperkirakan pengeluaran biayanya. Berdasarkan latar belakang tersbut diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat pada pt. bintang indomas raya”. II. LANDASAN TEORI 1. Pro mosi Menurut Ali Hasan (2008, p.367) pro mosi merupakan proses mengko munikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, imp lementasi dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audience. Inti dari pro mosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawrakan oleh perusahaan yang bersangkutan. 2. Biaya Pro mosi Pro mosi yang dilakukan oleh perusahaan tentu saja membutuhkan biaya. Dalam hal ini disebut biaya promosi. Secara harafiah biaya promosi dapat diartikan biaya atau sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan khususnya dalam hal pelaksanaan promosi. Biaya pro mosi ini secara langsung dapat mempengaruhi terhadap volume p enjualan yang diperoleh perusahaan. Semakin t inggi biaya pro mosi yang dikeluarkan perusahaan, maka d i harapkan akan semakin tinggi pula volume penjualan yang diperoleh perusahaan. Menurut Henry Simamora (2002:762), Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam pro mosi untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan menurut Kotler (2000:222): “Perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentu dengan beragam bauran promosi”. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan biaya promosi adalah nilai yang dikorbankan atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk kepentingan promosi dalam kaitannya dengan pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut”. Dengan menggunakan promosi perusahaan mengharapkan untuk dapat meningkatkan volu me penjualan produk dengan harga tertentu”. Soemarsono (2004:245) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan yang didirikan tujuannya adalah untuk mencari laba optimal dengan pengorbanan yang minimal. Untuk mencapai hal tersebut tentu harus melakukan perencanaan dan pengendalian dalam setiap aktivitas usahanya agar perusahaan terus dapat memb iayai seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan.
41
didalam Biaya Pro mosi adalah, meliputi ; a) Biaya Periklanan. Periklanan merupakan ko munikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilaku kan oleh perusahaan b) Biaya Pro mosi Penjualan. Dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pro mosi menggunakan alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan lain sebagainya. c) Biaya Personal Selling. Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperkenalkan suatu produk melalui ko munikasi langsung agar konsumen tertarik langsung untuk membeli produk yang ditawarkan. d) Biaya Publisitas. Seju mlah biaya dalam menginformasikan suatu barang yang disebarluaskan melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor. e ) Biaya Pro mosi. Biaya yang digunakan untuk kegiatan promosi yang dapat mendorong konsumen membeli suatu barang. 4. Distribusi Distribusi merupakan salah satu keputusan penting yang menentukan keberhasilan pemasaran. Keputusan distribusi merupakan keputusan strategik yang berdampak jangka panjang, karena menyangkut komit men dan biaya yang besar. Kebijakan distribusi diperlukan untuk menyediakan produk dalam ju mlah yang tepat dan ditempat yang tepat pula, disaat konsumen membutuhkannya. Menurut Tjiptono (2008:585), Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jen is, ju mlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan. Distribusi menurut Kotler dan Amstrong dalam bukunya Principle Of Marketing (2000:73), adalah: “Aktifitas Perusahaan agar produk/jasa mudah didapatkan oleh konsumen sasaranya”. Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. 5. Fungsi Distribusi a) Fungsi Pokok Distribusi a) Pengangkutan. Pada umu mnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat konsumen. Perbedaan tempat in i harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya ju mlah penduduk dan makin majunya teknologi, kebutuhan manusia makin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan) b) Penjualan. Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan men jual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat
3. Unsur yang terkandung dalam Biaya Pro mosi Biaya promosi sangat penting pengadaannya karena menyangkut pengenalan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Unsur-unsur yang terkandung www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
dilakukan dengan penjualan. c) Pembelian. Setiap ada penjualan berarti ada kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilaku kan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut. d) Pemnyimpanan. Sebelu m barang-barang disalurkan kepada konsumen, biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam men jamin kesinambungan, keselamatan, dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). e) Pembakuan standar kualitas. Dalam setiap transaksi jual beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembakuan standar, baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. f) Penanggung resiko. Seorang distributor menanggung risiko, baik kerusakan maupun penyusutan barang. b) Fungsi Tambahan Distribusi: 1. Menyeleksi. Kegiatan ini b iasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang diku mpulkan dari beberapa pengusaha 2. Mengepak/ mengemas. Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian maka barang harus dikemas dengan baik. 3. Memberi Info rmasi Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen perlu memberi informasi secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada konsumen yang dianggap perlu informasi, informasi yang paling tepat bisa melalu i iklan.
42
b) Biaya Promosi penjualan dan Advertensi (Advertising and Sales Promotion Exspense) Yaitu semua pengeluaran media periklanan, b iaya-biaya yang berhubungan dengan promosi penjualan. c) Biaya Transportasi (Trasportation Expense) Yaitu semua biaya pengangkutan barang sampai ketangan konsumen termasuk juga biaya untuk mengelola dan memelihara fasilitas-fasilitas transportasi. d) Biaya Pergudangan dan Penyimpanan (Werehousing and Storage Exspense) Yaitu semua biaya yang dikeuarkan untuk pergudangan penyimpanan, penanganan persediaan, pemenuhan order pembukuan serta penyiapan gudang. e) Biaya Distribusi Umu m (General Distribution Expense) Yaitu semua biaya lain yang berhubungan dengan fungsifungsi distribusi di bawah manajemen penjualan yang tidak termasuk dalam klasifikasi b iaya u mu m, pelatihan, riset pasar dan fungsi-fungsi staf seperti akuntansi”. Berdasarkan pengertian seperti yang talah disebutkan diatas, maka dapat diamb il kesimpulan bahwa biaya distribusi adalah semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan-kegiatan distribusi untuk menggerakan hati calon konsumen agar melakukan transaksi pembelian, dimana barang dalam keadan siap jual, menyerahkan barang ketangan konsumen, dan berakhir dengan penerimaan tunai penjualan barang tersebut.
6. Biaya Distribusi Djaslim Saladin (2002:107) dalam buku Manajemen Pemasaran mengemu kakan bahwa : ”Biaya distribusi adalah ju mlah total biaya seluruh distribusi yang meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menyampaikan barang – barang produksi ke suatu perusahaan dari produksi kepada para pembeli atau calon pembeli”. Sedangkan menurut Ardiyoso dalam Kamus Besar Akuntansi (2000:333) b iaya distribusi adalah : ”Biaya yang terjadi guna memasarkan atau mengirimkan suatu produk. Biaya yang dapat digolongkan ke dalam distribution cost adalah biaya untuk fasilitas pergudangan, pengangkutan, pengepakan, pengemasan untuk memasukkan ke petikemas”
8. Penggolongan Biaya Distribusi Menurut Henry Simamora (2000:321) dalam buku Manajemen Pemasaran Internasional biaya distribusi digolongkan men jadi dua, yaitu: 1. Order Getting Cost. Pengeluaran yang terjadi untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan. Berdasarkan fungsinya biaya ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu biaya promosi dan advertensi serta biaya penjualan. 2. Order Filling Cost. Biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli. Berdasarkan fungsinya order filling cost dapat digolongkan menjadi empat yaitu biaya pergudangan dan penyimpanan, biaya pengepakan dan pengiriman, biaya pemberian kredit dan pengumpulan piutang”. Perbedaan antara Order Getting Cost dan Order Filling Cost diantaranya: a) Dalam Order Getting Cost tidak terdapat hubungan antara kegiatan distribusi dengan biaya, sedangkan Order Filling Cost memiliki hubungan antara kegiatan dengan biaya. b) Order Filling Cost memiliki sifat seperti biaya produksi dimana terjadi berulang-ulang, semi variabel dan tetap.
7. Jenis - Jenis Biaya Distribusi Jenis biaya distribusi menurut Warren J. Keegan yang diterjemah kan oleh Alexander Sindoro dalam buku Manajemen Pemasaran Global meliputi: a) Biaya Langsung Penjualan (Direct Selling Exspanse) Yaitu semua b iaya penjualan langsung yang berhubungan dengan salesman, kantor cabang, supervisi penjualan. Dengan kata lain semua biaya langsung yang berhubungan dengan timbulnya order penjualan.
9. Penjualan Menurut Basu Swastha DH (2004: 403) penjualan adalah interaksi antara indiv idu saling bertemu mu ka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Vo lu me penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu yang didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. (Philip Kotler, 2000 : 68).
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
Dari pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa volume penjualan merupakan suatu tingkatan keberhasilan penjualan produk yang dinilai menurut satuan mata uang berdasarkan hasil usaha yang dilaksanakan. Sebuah perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam proses penjualan (Swastha, 2004: 404) yaitu: a) Mencapai volu me penjulan tertentu. b) Mendapatkan laba tertentu. c) Menunjang pertumbuhan perusahaan. Pengusaha atau penjual bisa sukses apabila memilih satu tujuan, dan tujuan tersebut akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemampuan dan kemauan yang memadai pada u mu mnya perusahaan mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkat kan untuk jangka waktu lama. 10. Jenis dan Bentuk Penjualan Terdapat beberapa jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat, diantaranya adalah : a) Trade selling. Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka. b) Missionary Selling. Penjual berusaha tingkatkan penjualan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang – barang dari penyalur perusahaan. c) Technical Selling. Berusaha mening katkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa. d) New Businies Selling. Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi. e) Responsive Selling. Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalu i route driving and retailing.
43
akan dikembalikan kepada penjual. f) Penjualan Secara Grosir Grosir penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang antara yang menjadi perantara pabrik atau importer dengan secara eceran. 11. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penjualan Dalam praktek, keg iatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut : (Basu Swasta, 2005:120) a. Kondisi dan kemampuan penjual. Transaksi jual beli secara komersial atas barang dan jasa pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai perantara dan pembeli sebagai pihak kedua. b. Kondisi pasar. Pasar sebagai kelo mpok pembeli atau pihak menjadi sasaran dalam penjualan, dapat mempengaruhi kegiatan penjualan. Dalam hal ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: 1) Jenis pasar, apakah pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual, pasar internasional, pasar pemerintahan, dan lain-lain. 2) Kelo mpok pembeli, atau segmen pasarnya 3) Daya belinya 4) Keinginan dan kebutuhan c. Modal Akan lebih sulit bagi penjual untuk mejual barangnya apabila lokasi pembelian jauh dari tempat penjualan. Dalam keadaan seperti ini penjual harus memperhatikan dulu atau membawa barang ke tempat pembeli. d. Faktor-faktor lain Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor- faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. 12. Kerangka Pemikiran a) Hubungan Biaya Pro mosi dengan Vo lu me Pen jualan Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan tentu saja memerlu kan anggaran yang cukup memadai agar tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan penjualan dapat tercapai. Sedangkan tujuan dari promosi itu sendiri, yaitu memberikan informasi, men ingkatkan penjualan dan mencitrakan citra produk kepada masyarakat. Strategi dan kegiatan dalam pro mosi membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya agar promosi berjalan baik. Pro mosi dilakukan dengan harapan akan meningkatkan volume penjualan, dengan asumsi bahwa semakin dit ingkatkannya promosi yang dilakukan semakin besar biaya promosi, semakin besar biaya promosi dikeluarkan maka volu me penjualan akan naik. b) Hubungan Biaya Distribusi dengan Volume Penjualan Menurut DR. Buchari Alma (2000:9) tentang hubungan distribusi dengan hasil penjualan : ”Bahwa hubungan pemasaran ini sangat erat karena melalu i pemasaran hasil produksi dapat diperkenalkan, dan dikonsumsi oleh konsumen, apabila hasil produksi baik dan penyaluran distribusi barangnyapun baik dan
Selain dari jen is – jenisnya juga terdapat bentuk – bentuk dari pada penjualan antara lain : a) Penjualan secara tunai. Penjualan yang bersifat “cash and carry“ dimana penjual setelah terdapat kesepakatan dan barang bisa langsung dimiliki oleh pembeli. b) Penjualan secara Kred it. Penjualan non cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata – rata satu bulan. c) Penjualan secara Tender. Penjualan yang dilaksanakan melalu i prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membu ka tender. d) Penjualan Ekspor. Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit. e) Penjualan secara konsinyasi. Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang tersebut tidak terjual maka www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
cepat sampai ke tangan konsumen maka akan men imbulkan peningkatan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan ini secara langsung akan men ingkatkan hasil penjualan.” Dari uraian di atas, maka antara pendistribusian dengan penjualan tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. Karena dengan adanya distribusi yang baik, pelayanan yang baik, biaya yang tepat, akan menarik banyak konsumen untuk melaku kan transaksi penjualan. Biaya distribusi yang dimaksud adalah keseluruhan biayabiaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaku kan kegiatan pendistribusian produk-produk yang dimiliki perusahaan. Banyak sedikitnya kegiatan distribusi yang dilakukan akan mempengaruhi biaya distribusi yang akan dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan tersebut, baik dalam ju mlah besar maupun kecil diharapkan dapat meningkatkan volu me penjualan. c) Hubungan antara Biaya Pro mosi dan Biaya Distribusi bersama-sama dengan Volu me Penjualan. Setelah perusahaan menyelesaikan proses produksinya tentunya perusahaan akan menghasilkan produk jadi yang siap dipasarkan, maka perusahaan menentukan metode agar produk tersebut dapat dikenal oleh konsumen dan siap dipasarkan. Kegiatan promosi yang baik dan distribusi yang tepat akan menumbuhkan perhatian dan keinginan konsumen untuk menggunakan suatu produk sehingga permintaan akan produk tersebut akan men ingkat. Keg iatan promosi dan kegiatan distribusi tersebut membutuhkan biaya agar kegiatan didalamnya lancar. Perusahaan mengeluarkan biaya promosi dan distribusi untuk menyalurkan produknya kepada konsumen guna meningkatkan volume penjualan. Semakin besar biaya-biaya yang dikeluarkan diharapkan semakin besar pula tingkat volume penjualannya. Dalam arti semakin besar biaya promosi dan biaya distribusi perusahaan maka diharapkan volume penjualan akan naik, sehingga penentuan biaya promosi dan biaya distribusi yang efektif dapat membantu perusahaan dalam peningkatan volume penjualan. Dari uraian diatas, penulis menggambarkan kerangka pemikiran dalam penelit ian ini sebagai berikut: GAM BA R 1. KERANGKA BERPIKIR
Su mber : Dio lah oleh Penelit i
44
13. Hipotesis Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedo man dalam poko k permasalahan serta tujuan penelitian. Berdasarkan pada rumusan masalah, tinjauan teoritis, dan kerangka pemikiran tersebut, maka h ipotesis yang diajukan dalam penelit ian in i adalah : Hipotesis 1 : Biaya Pro mosi (X1 ) Ho: diduga tidak ada pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Ha: diduga ada pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Hipotesis 2: Biaya Distribusi (X2 ) Ho: diduga tidak ada pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Ha: diduga ada pengaruh biaya penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Hipotesis 3: Biaya Pro mosi Dan Biayan Distribusi (X1 , X2 ) Ho: diduga tidak ada pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi secara bersamaan terh dap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Ha: diduga ada pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi secara bersamaan terh dap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. III. METODODOLOGI PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah PT. Bintang Indomas Raya yang beralamat di air mangko k Jalan Alexander No. 36B kelurahan Bacang Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkal Pinang provinsi Kepulauan Bangka Belitung. a) Variabel Penelit ian Variabel penelitian adalah sebuah sifat yang dipelajari yang mempunyai nialai-n ilai yang berbeda untuk tiap elemen yang berbeda (Hakim 2010 : 31). Variabel penelitian in i terdiri dari dua macam variabel yaitu variabel terikat (dependent Variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel yang digunakan dalam penelit ian in i adalah sebagai berikut: b) Variabel Dependen (Y) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah volume penjualan merupakan suatu tingkatan keberhasilan penjualan pocari sweat yang dinilai menurut satuan mata uang berdasarkan hasil usaha penjualan selama tiga tahun berakhir yaitu dari 2012 s/d 2014 yang dilaksanakan oleh PT. Bintang Indomas Raya. c) Variabel Independen (X) 1. Biaya Promosi (X1 ) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh PT. Bintang Indomas Raya untuk pelaksanaan kegiata pro mosi pocari sweat selama t iga tahun
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
(2012 s/d 2014). 2. Biaya Distribusi (X2 ) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh PT. Bintang Indomas Raya untuk pelaksanaan kegiatan distribusi pocari sweat selama tiga tahun (2012 s/d 2014). 2. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut: a) Observasi. Merupakan teknik pengumpulan data yang dilaku kan dengan mengamati langsung objek yang diteliti. b) Wawancara. Merupakan teknik pengumpulan data yang langsung dalam bentuk tanya jawab dengan pimp inan perusahaan dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini pada PT. Bintang Indomas Raya. c) Doku mentasi. Yaitu penelitian yang dilaku kan dengan mengumpulkan dokumen- doku men atau arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan bauran pemasaran. 3. Jenis dan Sumber Data a) Jenis Data Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa data yang dapat dihitung atau angka yang diperoleh dari doku men atau laporanlaporan. Dalam hal in i, data mengenai biaya promosi, b iaya distribusi dan volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. b) Sumber Data 1. Data Primer. Menurut Umar (2003 : 56), data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan yang meliputi : biaya promosi, biaya distribusi dan volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya selama periode tahun 2012 s/d 2014. 2. Data Sekunder. Data sekunder adalah berupa dokumen- doku men dan laporan tertulis yang tersedia di perusahaan serta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
45
independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yakni: Y= a + b 1 X2 +b 2 X2 +e Dimana : Y = a = b1, b2 = X1 , X2 =
Vo lu me Penjualan Konstanta Koefisiensi masing- masing regresi (X1 , X2 ) Biaya Pro mosi, Biaya Distribusi
5. Uji Hipotesis a) Uji t statistik (secara parsial) Menurut Sugiyono (2005:264), u ji t d igunakan untuk menguji sendiri-sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X) dengan variabel dependen (variabel Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: β = 0, art inya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha: β ≠ 0, artinya ada pengaruh anatara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Menentukan level of significance (α = 0.05) dengan tingkat kepercayaan 95% 3) Keputusan: Jika t-hitung > t-tabel, atau p ˂ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima (Ha didukung oleh data) yang berarti variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Jika t-hitung < t-tabel, atau P ˃ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak (Ha tidak didukung oleh data) yang berarti variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
4. Metode Analisis Data b) Uji F statistik (secara simu ltan) Penelit ian in i penulis menggunakan perangkat lunak Menurut Sugiyono (2005:266) uji F d igunakan software SPSS-22 dalam menganlisis data untuk untuk mengetahui pengaruh nyata dalam variabel mendapatkan gambaran mengenai pengaruh biaya promosi independen terhadap variabel dependen secara dan biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat bersama-sama, dengan langkah-langkah pengujiannya pada PT. Bintang Indomas Raya. sebagai berikut: Dari hasil penelitian yang diku mpulakan maka 1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis selanjutnya akan dapat disakaji dengan metode analisis alternatif sebagai berikut: Ho: β1 : β2 = 0 artinya tidak ada pengaruh antara a) Analisis Deskriptif variabel independen secara bersamaan. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis dan Ha: β1 , β2 ≠ 0 artinya ada pengaruh antara menyajikan data kuantitatif dengan tujuan untuk variable independen secara simultan terhadap mengetahui gambaran perusahaan yang dijadikan sampel dependen. penelitian. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka 2) Menentukan level of significance (α = 0.05) dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, dengan tingkat kepercayaan (95%) maksimu m, dan minimu m (Gho zali, 2006). 3) Keputusan: dengan membandingkan hasil yang b) Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh, maka Ho ditolak atau diterima. Criteria Analisis regresi linear berganda yang digunakan pengujian adalah sebagai berikut: untuk mengetahui pengaruh antara beberapa variabel www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
a) Jika F-hitung ≤ F-tabel dan tingkat signifikan (α) > 0,05, maka semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika F-hitung > F-table dan tingkat signifikan (α) < 0,05, maka semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. c) Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Analisis determinasi (R2 ) dilakukan untuk mengukur besarnya kemampuan menerangkan dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam suatu model regresi. Nilai R2 berkisar anatara 0 < R2 < 1 dan kecocokan model d ikatakan lebih baik kalau nilai R2 mendekati 1, b ila R2 = 1, berarti persentase sumbangan variabel independen (X1 , X2 ), terhadap variabel dependen (Y) adalah 100%. Apabila R2 = 0, berarti variabel t idak dapat digunakan untuk membuat ramalan (Gu jarati, 2005:130). IV. PEMBA HASAN
46
TABEL 2. BIAYA PROM OSI PT. BINTANG INDOM AS RAYA (dalam rupiah) No. Bulan 1. Januari 2. Februari 3. M aret 4. April 5. M ei 6. Juni 7. Juli 8. Agust 9. Sept 0. Oktober 1. Nov 2. Des T. Biaya Promosi / thn
2012 80.000.000 85.000.000 90.000.000 85.000.000 105.000.000 108.000.000 110.000.000 100.800.000 112.000.000 114.500.000 116.800.000 117.000.000 1.224.100.000
Biaya Promosi (X1) 2013 2014 118.000.000 140.000.000 119.500.000 142.720.000 120.700.000 145.000.000 122.000.000 150.000.000 124.200.000 154.000.000 116.500.000 158.000.000 128.600.000 160.700.000 130.000.000 159.000.000 132.000.000 167.100.000 134.000.000 170.050.000 136.000.000 175.890.000 138.000.000 190.000.000 1.519.500.000 1.912.460.000
Su mber: PT. Bintang Indomas Raya Jika data tersebut ditampilkan dalam bentuk diagram, maka dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini:
1. Penyajian Data Penelitian Deskript if mengenai penyajian data penelitian yaitu biaya promosi, biaya distribusi dan volume penjualan setiap bulan selama 3 tahun terakhir yaitu 2012 sampai dengan 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: a. Harga Pocari Sweat Harga pasaran pocari sweat bias dilihat pada tabel 1 berikut:
GRA FIK 1. DIA GRAM BIA YA PROMOSI POCARI SW EAT (2012-2014)
TABEL 1. HARGA PASA RAN POCARI SW EAT No.
UKURAN
1.
Pocari Sweat Botol 350 ml
Rp
Pocari Sweat Botol 500 ml
Rp 118.000
2.
3.
4.
Pocari Sweat Botol 2000 ml Pocari Sweat Kaleng 350 ml
HARGA / Eceran Karton 94.000
4.000
Isi dalam Karton 1 karton=24 botol
5.000
1 karton=24 botol
Rp
76.500
13.000
1 karton=6 botol
Rp
94.000
4.000
1 karton=24 kaleng
Su mber: PT. Bintang Indomas Raya b. Penyajian Biaya Pro mosi Untuk memberikan gambaran tentang data biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan maka dapat disajikan dalam tebel berikut:
Su mber : Hasil Olahan Penelit i Dari Tabel 2 dan diagram 1 diatas, menunjukkan pocari sweat yang digunakan oleh PT. Bintang Indomas Raya dalam memasarkan produknya dari bulan kebulan selama t iga tahun terakhir mengalami peningkatan, namun ada beberapa bulan penurunan, misalnya 2012, bulan Juni yang mengalami pada bulan April 2013 dan bulan biaya promosi Agustus 2014. Hal ini d isebabkan pada bulanbulan tersebut terjadi penurunan dan pengurangan alat promosi namun hal ini belu m tentu akan berdampak pada penurunan dan peningkatan volume penjualan pocari sweat yang dihasilkan oleh PT. Bintang Indomas Raya. 2. Penyajian Biaya Distribusi Biaya distribusi adalah keseluruhan biaya dikeluarkan oleh perusahaan PT. Bintang Indomas dalam memasarkan produk pocari sweat. Data dimaksud dalam hal ini adalah data mengenai distribusi yang dikeluarkan PT. Bintang Indomas selama t iga tahun terakhir. Biaya distribusi tersebut dijelaskan dalam tebel berikut:
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
yang Raya yang biaya Raya dapat
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
TABEL 3. BIA YA DISTRIBUSI PT. BINTANG IDOMAS RA YA (dalam rupiah) No Bulan . 1. Januari 2. Februari 3. M aret 4. April 5. M ei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 0. Oktober 1. November 2. Desember Total biaya distribusi /tahun
Biaya Distribusi (X 2) 2012 2013 2014 160.000.000 206.000.000 242.000.000 165.000.000 210.000.000 244.000.000 170.000.000 211.000.000 246.000.000 175.000.000 215.000.000 248.000.000 170.000.000 218.000.000 248.500.000 186.000.000 219.000.000 249.500.000 188.000.000 218.000.000 250.000.000 190.000.000 232.000.000 252.000.000 194.000.000 236.500.000 244.000.000 198.700.000 238.000.000 257.000.000 200.000.000 239.000.000 259.000.000 202.000.000 240.000.000 260.000.000 2.198.700.000 2.682.500.00 3.000.000.000 0
Su mber: PT. Bintang Indomas Raya Jika data tersebut ditampilakan dalam bentuk diagram, maka dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini:
47
mata uang berdasarkan hasil usaha yang dilaksanakan atas dasar pelaksanaan promosi dan distribusi yang diterapkan oleh PT. Bintang mempero leh hasil Indomas Raya penjualan seperti pada tabel dibawah ini: TABEL 4. VOLUM E PENJUA LAN PT. BINTANG INDOMAS RA YA (dalam rupiah) No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Vol. Penjualan/tahun
Volume Penjualan (Y) 2012 2013 2014 1.500.000.000 1.750.000.000 2.000.000.000 1.550.000.000 1.780.000.000 2.020.000.000 1.570.000.000 1.820.000.000 2.045.000.000 1.590.000.000 1.840.000.000 2.068.000.000 1.600.000.000 1.880.000.000 2.080.000.000 1.612.000.000 1.900.000.000 2.088.000.000 1.615.000.000 1.920.000.000 2.090.000.000 1.619.000.000 1.940.000.000 2.095.000.000 1.630.000.000 1.950.000.000 2.100.000.000 1.660.000.000 1.970.000.000 2.158.830.000 1.680.000.000 1.983.000.000 2.183.000.000 1.700.000.000 1.990.000.000 2.208.000.000 19.326.000.000 22.723.000.000 25.135.830.000
Su mber: PT. Bintang Indomas Raya GRA FIK 2. DIA GRAM BIA YA DISTRIBUSI POCA RI SW EAT (2012-2014)
Jika data tersebut ditampilakan dalam bentuk diagram, maka dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini: GRAFIK 3. DIA GRAM VOLUM E PENJUALA N POCARI SWEAT (2012-2014)
Su mber : Hasil Olahan Penelit i Dari tabel 3 dan gambar 2 diatas, menunjukkan biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Bintang Indomas Raya dalam men jalan kan distribusi produk pocari sweat bulan ke bulan selama tiga tahun mengalami peningkatan , namun ada beberapa bulan yang mengalami penurunan seperti bulan Mei 2012, Juli 2013 dan Januari 2014. Hal in i juga terjadi karena pada bulan-bulan tersebut ada pengurangan salesman namun belum tentu berdampak pada penurunan dan peningkatan penjualan. Berdasarkan dua tabel diatas, merupakan gambaran digunakan oleh PT. b iaya yang telah Bintang Indomas Raya dalam memasarkan pocari sweat selama t iga tahun promosi dan biaya terakhir. Biaya distribusi adalah salah satu tolak ukur bagi perusahaan untuk mendorong pencapaian tujuan perusahaan dalam penjualan dan laba. 3. Penyajian Vo lu me Penjualan Vo lu me penjualan merupakan suatu tingkatan keberhasilan penjualan meningkat kan produk yang dinilai menurut satuan
Su mber : Hasil Olahan Penelit i Tabel 4 dan grafik 3 diatas menunjukkan volu me penjualan pocari sweat yang terjual pada PT. Bintang Indomas Raya selama 3 taga tahun terakhir 2012 hingga 2014. Tingkat penjualan yang dicapai dalam pemasaran produk pocari sweat mengalami peningkatan secara positif artinya pertumbuhan penjualan tersebut tidak terlepas dari kebijakan penerapan bauran pemasaran salah satunya kegiatan promosi pocari sweat yang Bintang Indomas dan pendistribusian dilakukan oleh PT. Raya. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat ju mlah biaya promosi dan jumlah biaya distribusi serta volume penjualan setiap tahun. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam tabel 5 dibawah in i:
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
TABEL 5 TOTA L BIA YA PT. BINTANG INDOMAS RA YA SELAMA TIGA TAHUN (dalam rupiah) Variabel Tahun 2012 2013 2014
Biaya Promosi/tahun 1.224.100.000 1.519.500.000 1.912.460.000
Biaya Distribusi/tahun 2.198.700.000 2.682.500.000 3.000.000.000
Volume Penjualan/tahun 19.326.000.000 22.723.000.000 25.135.830.000
Total
4.656.060.000
7.881.200.000
67.184.830.000
Su mber: PT. Bintang Indomas Raya Berdasarkan tabel 5. diatas, terlihat jelas bahwa biaya yang digunakan untuk kegiatan promosi dan pendistribusian produk pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya setiap tahun mengalami peningkatan secara positif, hal in i menyatakan bahwa keg iatan promosi dan distribusi pocari sweat berjalan pada PT. Bintang Indomas Raya berjalan dengan baik. Seiring dengan peningkatan biaya promosi dan biaya distribusi tersebut berdampak pada pertumbuhan penjualan pocari sweat seperti tampak pada tabel diatas dimana volu me penjualan tahun 2012 adalah Rp19.326.000.000; tahun 2013 Rp 22.723.000.000; dan tahun 2014 Rp 25.135.830.000, sehingga total pencapaian volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya adalah Rp 67.184.830.000. Peningkatan hasil penjualan pocari sweat diatas, tidak terlepas dari penyusunan perencanaan pemasaran yang efektif dan efesien yang diterapkan oleh PT. Bintang Indomas Raya. Hal in i terjadi karena fokus perencanaan PT. Bintang Indomas Raya dalam menjalankan pemasaran pocari sweat adalah terletak pada kegiatan promosi dan distribusi. Atas dasar pelakasanaan promosi yang baik dan distribusi yang tepat banyak menumbuhkan perhatian dan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi minu man pocari sweat, sehingga permintaan akan pocari sweat semakin mengalami peningkatan dan ini secara langsung berdampak pada peningkatan volume penjualan pocari sweat.
48
Berdasakan tabel 6 diatas, menunjukkan bahwa min imu m b iaya pro mosi selama t iga tahun Rp 80.000.000, maksimu m Rp 190.000.000, dan nilai ratarata Rp 129.335.000 sedangkan standar deviasi Rp 26.652.468,607. Min imu m b iaya distribusi adalah Rp 160.000.000; maksimu m Rp 260.000.000; nilai rata- rata Rp 218.922.222,22; dan standar deviasi Rp 30.069.739.047. sedangkan minimu m volu me penjualan Rp 1.500.000.000; maksimu m Rp 2.208.000.000; dan nilai rata-rata Rp 1.866.245.277.78 serta standar deviasi Rp 211637509.712. 5. Persamaan Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil output menggunakan program spss22, dperoleh nilai persamaan regresi linear berganda atara variabel bebas X, yaitu biaya promosi (X1 ) dan biaya distribusi (X2 ), sedangkan variabel terikat adalah volume penjualan (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tebel 7 dibawah ini:
TABEL 7 KOEFISIEN REGRESI LINEAR BERGANDA
Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti
Dari tabel 7 d iatas, maka nilai persamaan regresi linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y = ba + b 1 X1 +b 2 X2 + e Y = 4503496.748 + 1.843X1 + 5.379X2 (0,000) + (0,012) + (0,000)
Dari persamaan regresi diatas, dapat dijelaskan nilai intersep dan nilai koefisien dari masing-masing variabel diantaranya biaya promosi (X1 ), dan biaya distribusi (X2 ), sedangkan variabel terikat yaitu volu me penjualan (Y). Dalam persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa nilai variabel biaya promosi dan biaya distribusi adalah positif, artinya hubungan variabel tersebut dengan volume penjualan pocari sweat adalah searah, sehingga apabila biaya promosi dan biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Bintang Indomas Raya mengalami kenaikan, maka nilai penjualanpun akan naik dan sebaliknya. Nilai intersep dari TABEL 6. persamaan regresi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai DESCRIPTIVE STATISTICS DATA PENELITIAN berikut: 1. Nilai intersep sebesar Rp 4503496.748 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel biaya pro mosi dan variabel distribusi sweat yang terbentuk adalah sebesar Rp 4503496.748. 2. Nilai biaya pro mosi sebesar Rp 1.843, artinya apabila variabel biaya pro mosi (X1 ) meningkat Rp 1, maka akan meningkatkan variabel (Y) volu me penjualan Su mber : Hasil Olahan Data Peneliti pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya sebesar www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
4. Analisis dan Interprestasi Data Hasil data dalam penelitian in i, merupakan hasil olahan dengan menggunakan aplikasi Software Statistik Pakage Software Systen (SPSS-22) : a) Analisis Deskriptif Data Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standardeviasi, maksimu m, dan min imu m (Gho zali, 2006). Tabel berikut ini, menunjukkan hasil output deskriptif data penelitian :
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
Rp 1.843. 3. Nilai biaya distribusi sebesar Rp 5.379 artinya apabila variabel biaya distribusi meningkat Rp 1, maka akan meningkat volu me penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya sebesar Rp 5.379. 6. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan nilai u ji t, uji F dan nilai koefisien determinasi (R2 ). Dalam pengujian hipotesis untuk model regresi, derajat bebas ditentukan dengan rumus; TABEL 8. NILAI t TABEL DAN NILAI F TA BEL
49
penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Hal ini dikarenakan nilai t -hitung 2,666 ˃ 2,03224 n ilai t-tabel dan nilai sig t-hitung untuk variabel biaya promosi sebesar 0,00, yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Ho ditolak dan Ha d iterima art inya biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Analisis Pengaruh Biaya distribusi terhadap Volu me Penjualan Pocari Sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Pengujian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat secara pasial dengan nilai t-tabel 3,28 dan tingkat signifikan a = 0,05, dimana jika n ilai t-h itung lebih besar dari pada nilai t-tabel atau nilai signifikan t-hitung lebih kecil dari pada nilai signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel independen berpengaruh secara pasial terhadap variabel dependen sperti terlihat pada tabel 10 dibawah ini: TABEL 10. ANALISIS PENGA RUH BIA YA DISTRIBUSI TERHA DAP VOLUM E PENJUALA N POCA RI SWEAT PADAPT. BINTANG INDOMAS RA YA
Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti
7. Uji Statistik Secara Parsial ( Uji t) Analisis Pengaruh Biaya Pro mosi Terhadap Volu me Penjualan Pocari Sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen (secara parsial) dengan menganggap variabel independen yang lain konstan, dengan tingkat signifikansi yang diamb il, dalam hal in i a = 0,05. Jika n ilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel atau nilai Sig dari thitung ˂ 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini d ilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan nilai signifikansi t-hitung pada tabel 9 dibawah ini: TABEL 9. ANALISIS PENGA RUH BIA YA PROM OSI TERHADAP VOLUM E PENJUA LAN POCARI SWEAT PADA PT. BINTANGINDOMAS RA YA
Sumber : Hasil Olahan Data Penelit i
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 22 seperti tertera pada nilai t-hitung pada tabel V.10 diatas, t-hitung sebesar 2.666 dan nilai signifikannya adalah 0,00. Dimana jika nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel atau nilai signifikan lebih kecil dari pada ἁ =0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa variabel biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume
Sumber : Hasil Olahan Data Penelit i
Tabel 10 diatas, merupakan hasil uji t-h itung menggunakan SPSS-22, untuk menguji seberapa besar pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Seperti terlihat pada tabel 10 bahwa nilai t -hitung variabel distribusi adalah sebesar 8.777 menunjukkan lebih besar dari pada nilai t-tabel sebersar 2,03224 dan nilai signifikan t-hitung variabel distribusi adalah 0,00 menunjukkan lebih kecil dari pada nilai signifikan a = 0,05 hal ini membukt ikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima art inya variabel biaya promosi berpengaruh secara parsial terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Pengujian uji t adalah pemahaman tentang hubungan kondisional secara parsial variabel biaya distribusi terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Substansinya, bila biaya distribusi men ingkat, maka akan meningkat kan volume penjualan. Dimana dengan pendistribusian suatu barang secara cepat dan tepat men imbulkan keinginan dan loyalitas para mitra PT. Bintang Indomas Raya untuk melaku kan pemesanan pocari sweat dengan berulang-ulang. 8. Uji Statistik Secara Simu ltan (Uji F tes) Pengujian in i d imaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Berdasarkan hasil analisis regresi
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
dapat diketahui bahwa kedua variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hal in i dapat dibuktikan dengan membandingkan nilai t-h itung dengan nilai t-tabel atau nilai signifikan thitung dengan tingkat signifikasi dalam penelit ian in i adalah 0,05. Hasil uji F- test menggunakan program SPSS-22 dijelaskan pada tabel 11 dibawah ini: TABL 11. HASIL UJI F BIA YA PROMOSI DAN BIA YA DISTRIBUSI TERHADAP VOLUM E PENJUA LAN POCARI PA DA PT. BIR
a. Dependent Variable: Volu me Penjualan b. Predictors: (Constant), Biaya Distribisi, Biaya Pro mosi Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti Berdasarkan hasil u ji simultan tabel 11 diatas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 591.170 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan nilai F-tabel (3.28). Dengan demikian nilai F-hitung lebih besar dari pada nilai F-tabel (F-hitung = 591.170 ˃ F-tabel = 3.28) dan nilai signifikansi F-h itung lebih kecil dari pada nilai a = 0,05 (Fhitung = 0,000 ˂ 0,05. Hal ini menunjukkan biaya promosi dan biaya distribusi berpengaruh signifikan secara bersama – sama atau simu ltan terhadap volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima. 9. Uji Koefisien Determinasi (R-Square) Koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model independen dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang mendekati satu menandakan varaibel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen. Adapun nilai R dari hasil perh itungan menggunakan SPSS-22 terlihat pada Tabel 12 d ibawah in i: TABEL 12. KOEFISIEN DETERMINASI (R- SQUARE)
a. Predictors: (Constant), Biaya Distribisi, Biaya Pro mosi b. Dependent Variable: Vo lu me Pen jualan Su mber : Hasil Olahan Data Peneliti Dari hasil perhitungan diperoleh hasil besarnya nilai R = 0,986 artinya terdapat tingkat hubungan kuat antara variabel biaya pro mosi dan biaya d istribusi terhadap volume penjualan pocari sweat.
50
R square = 0,973 artinnya variabel independen biaya promosi (X1 ) dan biaya distribusi terhadap variabel volu me penjualan yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar 98.6% dan sisanya sebesar 1,4% dipengaruhi oleh faktor-sfaktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Sesuai dengan hasil analisis data menggunakan SPSS-22, nilai t-h itung sebesar 2.666 ˃ 2,03224 n ilai t-tabel bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel b iaya promosi terhadap volme penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. b) Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dan dominan antara variabel biaya distribusi terhadap volume penjuala pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya dengan nilai t -hitung sebesar 8,777 ˃2,03224 t-tabel. c) Hasil uji F dalam penelitian in i menunjukkan kedua variabel independen biaya promosi dan biaya distribusi berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya. d) Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2 Square) 0,986 menunjukan bahwa 98,6% variasi variabel Penjualan dapat dijelaskan oleh variabel Pro mosi (X1 ) dan Distribusi (X2 ). dan sisanya sebesar 1,4% d ipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian in i, maka diaju kan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut: a) Mewujudkan strategi pemasaran yang mampu men ingkatkan volume penjualan pocari sweat pada PT. Bintang Indomas Raya, maka perusahaan dituntut untuk tetap konsisten pada biaya-biaya ditribusi karena berdasarkan hasil penelit ian in i biaya distribusi memberikan kontribusi besar terhadap volume penjualan. b) Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan biaya promosi dan biaya distribusi berpengaruh positif terhadap volume penjualan maka pihak manjemen harus menetapkan sistem promosi dan ditribusi yang mampu bersaing dipasaran global sehingga juga bisa men ingkatkan volu me penjualan. c) Penelit ian ini d iharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang yang sama yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki, misalnya dengan memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat lebih mencerminkan hasil penelitian. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan membandingkan jenis perusahaan lainnya yang menggunakan indicator volume penjualan yang berbeda.
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 6, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682
DAFTAR PUSTA KA 1] 2] 3]
4]
5] 6] 7]
8] 9]
10] 11] 12] 13] 14] 15] 16] 17] 18]
19] 20] 21] 22]
Tjiptono, Fandy. 2002.Strategi Pemasaran. Ed isi I. Yogyakarta: Andi Offset. Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,Yogyakarta Lamb, Charles W; Joseph F. Hair; dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran.. Alih Bahasa. David Octarevia. Edisi Pertama. Jilid Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Imp lementasi dan Kontrol, terj : Hendra Teguh dan Ronny Antonius Rusly, Edisi 9, Jilid 1 dan 2, PT Prenhalindo, Jakarta. Basu Swastha dan Irawan. (2002). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, A lfabeta, Bandung. Basu Swastha Dharmmesta, Prof. Dr. M.B.A - T. Hani Handoko Dr. M.B.A., Manajemen pemasaran analisis perilaku konsumen, 2008, BPFEYogyakarta, Yogyakarta. Chandra, Gregorius. (2002). Strategi dan Program Pemasaran. Andi, Yogyakarta A. Usmara A, 2003, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, cetakan pertama, Penerbit: A mara Books, Yogyakarta Ali Hasan. 2008. Marketing. Media Utama, Yogyakarta. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsipprinsip Pemasaran, Jilid 1,Erlangga, Jakarta. Henry Simamora.2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Soemarsono, 2004. Manajemen Pemasaran. Cetakan ke 5.Yogyakarta : Lan isius. Kotler, Ph ilip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Ed isi Mileniu m. Jakarta: PT. Prenhallindo. Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta. Kotler dan Armstrong, (terjemahan Alexander Sindoro), 2000, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta. Sutoso, Siswanto, 2002, Manajemen Pemasaran, Penerbit PT. Damar Mu lia Pustaka, Jakarta. Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsurunsur Pemasaran, Cetakan Ket iga, Bandung : Linda Karya Djaslim Saladin. 2002. Manajemen Pemasaran, PT. Linda Karya Bandung Keegan, Warren J (2000) Manajemen Pemasaran Global, Ed isi ke-6, Jakarta, Penerbit FE-UI. Basu Swastha, DH dan Irawan. 2004. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty:Yogykarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelit ian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
51