PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN LAYANAN KONSUMEN TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya) FALAH PADHILAH GUNAWAN NRP. 083403051 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara simultan terhadap volume penjualan, (2) Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas secara parsial terhadap volume penjualan (3) Untuk mengetahui biaya layanan konsumen secara parsial terhadap volume penjualan pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi berganda, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi. Dan persamaan regresi tersebut telah memenuhi uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) menunjukkan bahwa biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan sebesar 99,7 % Sedangkan sisanya sebesar 0,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. (2) menunjukkan bahwa biaya kualitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan sebesar 84,9% Sedangkan sisanya 15,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. (3) menunjukan bahwa biaya layanan konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan sebesar 85,9 % Sedangkan sisanya sebesar 14,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Biaya Kualitas; Biaya Layanan Konsumen; Volume Penjualan
ABSTRACT The objectives of the research are : (1) To know multiple influences of quality cost and customer service cost towards selling volume, (2) To know the partial influence of quality cost towards selling volume, (3) To know the partial influence of customer service cost toward selling volume. The research utilizes descriptive analysis method within case study approach and the techniques of collecting data are observation, interview, documentation study and bibliography study. The data analysis technique those used by the writer to test the hypothesis are multiple regression analysis, correlation coefficient analysis, and coefficient analysis of determination. And the regression had already fulfilled the classic assumption test. The research result show that, (1) Multiply the quality cost and customer service cost influenced significantly toward selling volume, wich is about 99,7% and the other 0.3% was influence other factors is not research. (2) Multiply the quality cost partially influenced significantly towords selling volume which is about 84,9% and the other 15,1% was influenced other factors is not research. (3) Multiply the customer service cost partially influenced significantly towords selling volume which is about 85,9% and the other 14,1% was influenced other factors is not research. Keywords : quality cost ; customer service cost ; selling volume
PENDAHULUAN Dalam era persaingan bebas, Indonesia sebagai negara berkembang dituntut untuk dapat bertahan dalam lingkungan persaingan dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat ini mengharuskan perusahaan dapat tetap mempertahankan eksistensinya, dengan mengarahkan strategi bisnisnya pada “outward looking” yang didasarkan pada keunggulan daya saing akan “keistimewaan produk berupa barang atau jasa” yang ditawarkan oleh perusahaan. CV. Raja Syukur merupakan salah satu perusahaan pembuat almunium dan home furniture di Kota Tasikmalaya. Produk tersebut merupakan produk yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat tidak hanya di Kota Tasikmalaya saja. Untuk dapat terus bersaing dalam dunia usaha CV. Raja Syukur perlu melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas produknya sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil penjualan. Dengan produk berkualitas baik diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan produk CV. Raja Syukur. Dalam menunjang kelancaran kegiatan pengendalian mutu dan kegiatan pelayanan konsumen diperlukan pengorbanan biaya, yaitu biaya kualitas dan biaya layanan konsumen. Dengan pengeluaran biaya-biaya tersebut, CV. Raja Syukur dapat meningkatkan hasil penjualannya sehingga CV. Raja Syukur dapat meningkatkan laba perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dalam kesempatan penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana pengaruh penerapan biaya kualitas dan biaya layanan konsumen dalam suatu perusahaan. Dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN BIAYA LAYANAN KONSUMEN TERHADAP VOLUME PENJUALAN“ Studi kasus pada perusahaan Alumunium dan home furniture CV. Raja Syukur Tasikmalaya. Identifikasi Masalah Berdasarkan judul di atas maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Biaya Kualitas, Biaya Layanan Konsumen dan Volume Penjualan pada CV. Raja Syukur ? 2. Bagaimana pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara simultan terhadap volume penjualan pada CV. Raja Syukur ? 3. Bagaimana pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara parsial terhadap volume penjualan pada CV. Raja Syukur ? Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Biaya Kualitas, Biaya Layanan Konsumen, dan Volume Penjualan pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara simultan terhadap volume penjualan pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara parsial terhadap volume penjualan pada CV. Raja Syukur Tasikmalay
Tinjauan Pustaka Pengertian Biaya Kualitas Hansen and Mowen diterjemahkan oleh diterjemahkan oleh Ancella A. Hermawan (2001: 966) menyatakan bahwa: “Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada”. Adapun menurut Mulyadi (2001: 73) yang mengidentifikasikan biaya mutu sebagai berikut: “biaya mutu adalah biaya yang bersangkutan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan produk cacat.” Pengertian Biaya Layanan Konsumen Sedangkan menurut Kotler diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono (2000: 41) pengertian biaya layanan konsumen adalah sebagai berikut: “Sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa tersebut”.
Pengertian Volume Penjualan Berikut ini akan dikemukakan definisi volume penjualan menurut para ahli, yaitu: Mulyadi (2001: 239) mendefinisikan volume penjualan sebagai berikut: “Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual”. Kerangka Pemikiran Kualitas merupakan hal utama yang menyangkut suatu produk, baik barang atau jasa. Sejauh mana suatu produk dapat memberikan kebutuhan kepada konsumen yang di ukur dengan kualitasnya. Selain
meningkatkan
kualitas
produk,
perusahaan
harus
mampu
meningkatkan kualitas pelayanan konsumen. Kegiatan pelayanan konsumen ini bertujuan untuk mempermudah konsumen menghubungi pihak-pihak yang tepat dalam perusahaan dan mendapatkan pelayanan dengan baik. Sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler, 2000: 41). Pelayanan konsumen dapat juga digunakan sebagai komunikasi antara perusahaan dan konsumen. Dengan memberikan pelayanan yang baik, memungkinkan konsumen tertarik untuk membeli kembali produk yang diinginkan. Dengan melakukan perencanaan biaya kualitas dan biaya layanan konsumen, perusahaan bisa menekan pengeluaran untuk biaya kualitas dan biaya layanan konsumen tetapi tetap menghasilkan produk yang berkualitas pula sehingga penjualan pun akan terus meningkat. Ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjualan. (Mulyadi, 2001: 239). Hipotesis H1 :
Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Konsumen secara simultan berpengaruh terhadap Volume Penjualan.
H2 :
Biaya Kualitas secara parsial berpengaruh terhadap Volume Penjualan.
H3 :
Biaya Layanan Konsumen secara parsial berpengaruh terhadap Volume
Penjualan Metode Yang Digunakan Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Ovrasionalisasi Variabel Operasional Variabel Variabel Biaya Kualitas (X1)
Biaya Layanan Konsumen (X2)
Volume Penjualan (Y)
Konsep
Indikator
Biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian dan perbaikan produk yang berkualitas rendah. (Blocher et.al, 2000:220) Sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler, 2000:41)
Ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjualan. (Mulyadi, 2001:239)
Ukuran
Skala
Biaya pencegahaan Biaya penilaian Biaya kegagalan internal Biaya kegagalan external
Rupiah
Rasio
Biaya kemudahan Pemesanan Biaya pengiriman Biaya Pemasangan Biaya Pelatihan Konsumen Biaya konsultasi konsumen Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Jumlah/ kuantitas produk yang terjual
Rupiah
Rasio
Rupiah
Rasio
Teknik Analisi Data Analisis Regresi Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara biaya kualitas dan biaya konsumen dengan volume penjualan. Penulis memilih persamaan regresi berganda, Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variasi-variasi variabel X terhadap Y, dengan rumus: 𝑌 = 𝑏0 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑒 (Sugiyono, 2007: 261) Keterangan :
𝑌
= Volume Penjualan
𝑏0
= Konstanta
𝑒
= Standar error 𝑏1 , 𝑏2
= Koefisien regresi (nilai pengaruh perubahan, yaitu suatu bilangan yang menunjukkan pengaruh biaya kualitas dan biaya layanan konsumen terhadap volume penjualan)
𝑋1
= Biaya Kualitas (Rp.)
𝑋2
= Biaya Layanan Konsumen (Rp.)
Dalam pengujian regresi berganda, untuk memperoleh penelitian yang akurat diperlukan pengujian dengan uji asumsi klasik yaitu : a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas. a. Uji Heteroskedastisitas b. Uji Lineritas c. Uji Otokorelasi Sedangkan rumus untuk menentukan koefisien a dan b sebagai berikut:
Y a b X b X X Y a X b X b X X X Y a X b X X b X 1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
2 1
1
2
2
1
2
2 2 2
(Sugiyono, 2007: 278) 2.) Analisis Koefisien Korelasi Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X1, X2, dengan Y maka dipergunakan perhitungan koefisien korelasi ganda dengan rumus ditulis sebagai berikut:
𝑅𝑦.𝑥₁𝑥₂ ₌ √𝑟𝑦𝑥 ₁2 + 𝑟𝑦𝑥 ₂2 − 2𝑟𝑦𝑥 ₁ 𝑟𝑦𝑥 ₂ 𝑟𝑥₁𝑥₂ 1 − 𝑟𝑥₁𝑥₂2 (Sugiyono, 2007: 233) Keterangan: 𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = korelasi ganda antara 𝑥1 , 𝑥2 , secara bersama-sama dengan variabel y 𝑟𝑦𝑥1 = korelasi antara 𝑥1 dengan y 𝑟𝑦𝑥2 = korelasi antara 𝑥2 dengan y 𝑟𝑥1 𝑥2 = korelasi ganda antara 𝑥1 dan 𝑥2
Kaidah keputusan :
Terima Ho jika -t½ α df (n-1) ≤ t hitung ≤ t½ α df (n-1) Tolak Ho jika t < t½ α df (n-1) atau t hitung > t½ α df (n-1) Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan Terima Ho jika F hitung ≤ F tabel Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah diterapkan diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Konsumen Secara Simultan terhadap Volume Penjualan Untuk menghitung besarnya pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Konsumen terhadap Volume Penjualan secara simultan menggunakan analisis data yang meliputi analisis regresi berganda, analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi dengan menggunakan software IBM SPSS. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software IBM SPSS, (Lampiran 1) maka diperoleh suatu persamaan regresi berganda yang menunjukkan hubungan antara Biaya Kualitas (X1) dan Biaya Layanan Konsumen (X2) terhadap Volume Penjualan (Y) adalah sebagai berikut : Y= 2,983 + 0,307 X1 + 0,704 X2 Dari persamaan tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : a
= 2,983
b1
= 0,307
b2
= 0,704
Nilai konstan (a) sebesar 2,983 menunjukkan tingkat perolehan volume penjualan yang dicapai yaitu sebesar 2,983 pada saat biaya kualitas dan biaya layanan konsumen bernilai (0). Sedangkan untuk nilai b1 sebesar 0,307 menunjukkan setiap penambahan biaya kualitas Rp. 1 akan berakibat penambahan sebesar 0,307 pada volume penjualan yang dicapai, dengan asumsi variabel lain diabaikan. Hal ini dikarenakan dengan adanya penambahan biaya kualitas maka perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. Nilai b2 sebesar 0,704
menunjukkan bahwa setiap penambahan biaya layanan konsumen Rp. 1 akan mengakibatkan penambahan sebesar 0,704 pada volume penjualan yang dicapai, dengan asumsi variabel lain diabaikan. Pengaruh Biaya Kualitas Secara Parsial Terhadap Volume Penjualan. Untuk menguji hipotesis di atas maka akan dilakukan pengolahan atas data dengan SPSS (lampiran 3), dimana hasil yang diperoleh adalah sebgai berikut : Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan IBM SPSS diperoleh nilai r sebesar 0,922 nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa biaya kualitas terhadap volume penjualan mempunyai hubungan positif atau searah dengan derajat keeratan termasuk kategori sangat kuat karena berada di antara 0,80-1,000. Hal ini berarti jika biaya kualitas naik maka volume penjualan akan mengalami kenaikan demikian juga sebaliknya. Dengan menggunakan rumus Kd = (r2) X 100 % maka diperoleh nilai sebesar : Kd = (0,922)2 X 100% = 84,9 %. Nilai koefisien determinasi di atas menunjukkan bahwa biaya kualitas secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan sebesar 84,9%.
Pengaruh Biaya Layanan Konsumen Secara Parsial Terhadap Volume Penjualan Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai r yaitu sebesar 0,927. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa biaya layanan konsumen terhadap volume penjualan mempunyai hubungan yang negatif. Dengan menggunakan rumus Kd = (r2) x 100%, maka diperoleh nilai sebesar: Kd = (0,927)2 x 100% = 85,9 % Nilai koefisien determinasi di atas menunjukan bahwa biaya layanan konsumen secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan sebesar 85,9 %.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Konsumen pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya, maka dapat disimpulkan bahwa :. 1. Biaya kualitas dan biaya layanan konsumen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume Penjualan. 2. Biaya kualitas dan biaya Layanan Konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Volume Penjualan. Saran Berdasarkan simpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi CV. Raja Syukur Tasikmalaya maupun peneliti selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Bagi CV. Raja Syukur Tasikmalaya Pengalokasian Biaya Layanan Konsumen tidak hanya meliputi biaya pengiriman dan konsultasi pelanggan, tetapi alangkah baiknya biaya-biaya tersebut dialokasikan untuk seluruh kegiatan layanan konsumen. Sehingga dapat lebih memberikan kepuasan kepada konsumen yang dapat mempengaruhi volume penjualan. Selain itu juga, biaya kualitas terhadap volume penjualan berpengaruh positif, maka sebaiknya program pengendalian kualitas harus dilakukan lebih optimal sehingga volume penjualan dapat terus ditingkatkan. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi yang akan melakukan penelitian selanjutnya mengenai Pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Konsumen terhadap Volume Penjualan, sebaiknya dilakukan pada perusahaan yang berbeda, selain itu dapat pula mengganti atau menambahkan variabel yang belum diteliti sehingga memungkinkan untuk menemukan hal yang baru dan berbeda dengan penelitian yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA Ahminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung : CV. Irama Widaya. Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo. Assauri, Sofjan. 2000. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi keempat. Jakarta: LPEE Universetas Indonesia. Basu Swastha. 2001. Manajemen Penjualan. Edisi ketiga. Yogyakarta : BPFE. Blocher, J, Edward. Chen, H, Kung. Lin, W. Thomas. 2000. Diterjemahkan oleh Susty Ambarriani. Manajemen Biaya. Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat. Budi Rahardjo. 2000. Akuntansi dan keuangan untuk manajer Non Keuangan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Fandy Tjiptono. 2007. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi. Fandy Tjiptono. 2000. Manajemen Pemasaran Prespektif Asia. Buku kesatu. Edisi 1 dan 2. Yogyakarta. Garrison, Ray. H. Noreen, Eric. W. Brewer, Peter. C. 2006. Akuntansi Manajerial. Edisi 11. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Hansen, Don. R. Mowen, Maryanne. M. 2000. Akuntansi Manajemen. Buku kesatu. Salemba Empat : Jakarta. Hansen, Don. R. Mowen, Maryanne. M. 2001. Manajemen Biaya. Akuntansi dan pengendalian. Buku kedua. Jakarta : Salemba Empat. J. M. Smith dan Skousen. Diterjemahkan oleh Gina Ghani dan Ichsan Setiyo Budi. 2000. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Erlangga. Matz and Usry. Diterjemahkan oleh Agus Maulana. Cost Accounting Planning and Controll. 1999. Jakarta : Erlangga Moch. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi keenam. Yogyakarta : STIE YPKN. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta : Salemba empat. Philip, Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.
Philip, Kotler. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid II. Jakarta : Salemba Empat. Soemarso, 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Edisi ke-12. Bandung. CV Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Edisi ke-12. Bandung. CV Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. CV Alfabeta. Supriono. 1991. Akuntansi Biaya. Edisi kedua. Yogyakarta : BPFE Widyaningtyas Sistaningrum. 2002. Manajemen penjualan Produk. Yogyakarta : Kanisius