PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN INDOMARET (Studi Kasus Indomart Gondanglegi Kab.Malang) Oleh : Khoirul Umam *) Nurhajati **) Mohammad Hufron ***) ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of product quality and service quality on consumer purchasing decisions Indomaret. Samples taken from the consumer Indomaret and sampling technique used in this study is accidental sampling, the sample selection based on chance, anyone who by chance met with researchers can be used as a sample with the proviso that person happened to be found suitable as a source. Data was collected using a questionnaire that measured with a Likert scale. Furthermore, this study used multiple linear regression analysis supported with SPSS version 11.5. The results of the study indicate that the variable quality of product and service quality influence on purchase decisions. And the influence of the individual (partial) independent variables (quality of the product (X1) and Quality of Service (X2)) of the purchase decision made by testing the t-test. Based on the test results showed that the two variables have a significant influence on the purchase decision of product quality and service quality Key words: quality of product, quality of service, purchasing decisions 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita amati, terlebih dengan adanya globalisasi yang mendorong informasi lebih cepat tersebar. Dewasa ini banyak bermunculan industriindustri baru baik di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Produk yang baik tetapi tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik dirasa akan percuma karena konsumen sekarang ini tidak lagi sekedar membeli produk, tetapi juga segala aspek jasa/pelayanan pada produk tersebut mulai dari tahap pra pembelian hingga tahap purna beli. Maka hal tersebut mendorong persaingan saat ini tidak hanya memberikan produk yang terbaik akan tetapi juga pelayanan pra pembelian ataupun purna pembelian. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Kebutuhan pelanggan perlu diidentifikasi secara jelas, sebagai bagian dari pengembangan produk. Tujuan pendekatan ini adalah untuk melampaui harapan pelanggan dan bukan sekedar memenuhinya. Oleh karena itu diperlukan informasi yang akurat apa kebutuhan dan keinginan pelanggan atas dasar barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat memahami dengan baik perilaku pelanggan pada sasarannya, serta dapat menyusun strategi dan program yang JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 131
tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada, menjalin hubungan dengan setiap pelanggan dan mampu mengungguli pesaingnya 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan sebagai berikut: a) apakah variabel kualitas produk dan kualitas layanan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret?; b) Diantara variabel tersebut, variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a) untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas produk dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret; b) untuk mengetahui variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret. 1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi : a) Memberikan informasi berbagai faktor yang sapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen indomartt.Sehingga pemilik indomart dapat menentukan prioritas perbaikan kualitas produk dan kualitas layanan terhadap konsumen; b) Memberikan tambahan pengalaman serta wawasan dalam pendalaman ilmu terutama berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu mengenai menumbuhkan loyalitas pelanggan melalui kualitas produk dan layanan terhadap konsumen; c) Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang lain untuk pengembangan imu lebih lanjut, terutama bagi peneliti yang berkaitan dengan manajemen pemasaran. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu Saidani (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Kualitas Produk dan Kualitas Layanan memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap Kepuasan Konsumen. Variabel Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Kepuasan Konsumen juga memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan. Kualitas Produk dan Kualitas Layanan juga terbukti memiliki pengaruh tidak langsung yang positif terhadap Minat Beli Ulang Konsumen. Sedang Kurniasih (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa harga dan Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan. 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri,2004:141). Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Swasta dan Handoko, 2000:15). 132 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Dikutip dari Alfianasari (2010), keputusan pembelian konsumen merupakan sikap konsumen dalam menentukan arah dan tujuan akhir dalamproses pembelian suatu produk. Terdapat beberapa faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian konsumen: 1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam dirimanusia untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. 2.2.2 Kualitas Produk Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah: 1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Durability (daya tahan), artinya berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk. 3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. 4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. 5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk. 7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. 8. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan. Kualitas produk adalah komposisi teknis yang didasarkan pada spesifikasi teknis dari suatu produk (Sofjan Assauri, 2009: 361).Indikator yang digunakan dalam kualitas produk adalah : a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 133
b. Reliability, hal yang berkaitan dengan kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. c. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 2.2.3 Kualitas Layanan Kualitas layanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007:118). Sedangkan kualitas layanan menurut pendapat Parasuraman, et al. (dalam Purnama, 2006: 19) merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen. Menurut Chang (2009), metode untuk mengukur service quality adalah metode Servqual. Faktor-faktor yang mempengaruhi service quality berdasarkan metode Servqual menurut Zeithaml (2009:7) adalah: a. Reliability, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan jasa kepada konsumen secara tepat dan terpercaya sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut. b. Responsiveness, yaitu respon perusahaan dalam menanggapi konsumen secara cepat dan tanggap, seperti kecepatan dalam melayani permintaan konsumen dan ketanggapan karyawan dalam menangani ketidakpuasan konsumen. c. Assurance, yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan informasi atas produk atau jasa yang dijual. Hal ini meliputi kompensasi, sikap yang ramah dan sopan serta kredibilitas dalam memberikan pelayanan. d. Empathy, yaitu perhatian yang secara khusus diberikan kepada konsumen oleh per usahaan seperti memberikan kemudahan pelayanan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen. e. Tangibles, hal ini meliputi adanya fasilitas fisik yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Pada prinsipnya, definisi kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Harapan pelanggan bisa berupa tiga macam tipe (Tjiptono, 2005: 259) yaitu: 1. Will Expectation, yaitu tingkatkinerja yang yangdiprediksiataudiperkirakan konsumen akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumen, sewaktu menilai kualitas jasa tertentu. 2. Should Expectation, yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudah sepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apa yang diterima jauh lebih besar daripada apa yang diperkirakan akan diterima. 3. Ideal Expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan dapat diterima konsumen.
134 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
2.3 Hipotesis H1 : Terdapat pengaruh variabel kualitas produk dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret. H2 : Terdapat variable yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen indomaret 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan di sebuah Swalayan Indomaret yang bergabung atau bekerja sama dengan CV. Makmur Jaya nomor 26 Gondanglegi Kab Malang. Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2014. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Indomaret Gondanglegi Kab Malang. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin dalam Umar (2003: 146) yang didapatkan sejumlah 85 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel dengan syarat orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber (Sugiyono, 2008). 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi : 1. Kualitas Produk Kualitas produk adalah komposisi teknis yang didasarkan pada spesifikasi teknis dari suatu produk (Sofjan Assauri, 2009: 361).Indikator yang digunakan dalam kualitas produk adalah : a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. b. Reliability, hal yang berkaitan dengan kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. c. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 2. Kualitas Layanan Kualitas layanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007:118). Indikator yang digunakan untuk variabel kualitas layanan : a. Tangibles, hal ini meliputi adanya fasilitas fisik yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. b. Reliability, hal ini meliputi kemampuan perusahaan untuk memberikan jasa kepada konsumen dan terpercaya sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan tersebut. c. Responsiveness, hal ini meliputi respon perusahaan dalam menanggapi konsumen secara cepat dan tanggap. JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 135
d. Assurance, hal ini meliputi kemampuan karyawan dalam memberikan informasi atas produk atau jasa yang dijual. e. Empathy, hal ini meliputi perhatian yang secara khusus diberikan kepada konsumen oleh perusahaan. 3. Keputusan pembelian Keputusan pembelian adalah tahap keputusan pembelian oleh konsumen dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian. Indikator keputusan pembelian konsumen adalah : a. Membeli kebutuhan produk di indomaretmerupakan akses yg tepat. b. Akan mengutamakan indomaret di bandingkan yang lainnya. c. Bila membutuhkan barang akan membeli ke indomaret. d. Konsumen mau merekomendasikan indomart kepada temannya 3.4 Model Penelitian Kualitas Produk (X1) Keputusan Pembelian (Y) Kualitas Layanan (X2)
Gambar 1 Model Penelitian 3.5 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapatkan dari sumber pertama, sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, dan wawancara. 3.6 Metode Analisa Data Dalam penelitian ini analisis yag digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Uji Instrumen (Uji validitas dan reliabilitas), Uji Normalitas, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penyebaran kuesioner, maka dapat diperoleh gambaran karakteristik responden berdasarkan usia responden dan jenis kelamin responden. Gambaran karakteristik responden secara rinci adalah sebagai berikut : a. Usia Responden Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Responden Persentase 1 20 tahun < 30 tahun. 45 54 2 30 tahun <40 tahun. 26 29 136 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
3 4
40 tahun < 50 tahun. 11 13 > 50 tahun. 3 4 Jumlah 85 100 Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang berusia lebih dari 20 tahun sampai 30 tahun sebanyak 45 orang atau 54%, berusia lebih dari 30 tahun sampai 40 tahun sebanyak 26 orang atau 29%, berusia lebih dari 40 tahun sampai 50 tahun sebanyak 11 orang atau 13%, berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 3 orang atau 4%. Berdasarkan data tersebut, maka usia responden yang paling banyak adalah lebih dari 20 tahun sampai 30 tahun. Dalam hal ini, dapat di asumsikan bahwa pada rentang usia tersebut merupakan usia instruktur diklattif bekerja. b. Jenis Kelamin Responden Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase 1 Laki – laki 10 11 2 Perempuan 75 89 Jumlah 85 100 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 10 responden atau 11%, sedangkan perempuan sebanyak 75 responden atau 89%. Berdasarkan data tersebut, maka responden yang paling banyak adalah responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 75 orang atau 89%. 4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 Uji Instrumen 1. Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Uji Validitas Item Koefisien Validitas Sig. r Tabel Keterangan X1.1 0.650 0.000 0.235 Valid X1.2 0.820 0.000 0.235 Valid X1.3 0.786 0.000 0.235 Valid X2.1 0.735 0.000 0.235 Valid X2.2 0.700 0.000 0.235 Valid X2.3 0.742 0.000 0.235 Valid X2.4 0.731 0.000 0.235 Valid Y1 0.713 0.000 0.235 Valid Y2 0.722 0.000 0.235 Valid Y3 0.724 0.000 0.235 Valid Y4 0.713 0.000 0.235 Valid Sumber: Data Primer Diolah Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. r item pertanyaan lebih kecil dari 0.05 (α = 0.05) yang berarti tiap-tiap item variabel adalah valid, sehingga JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 137
dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian 2. Uji Reliabilitas Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Uji Reliabilitas No. Variabel Koefisien Reliabilitas Keterangan 1 Kualitas produk (X1) 0,618 Reliabel Reliabel 2 Kualitas layanan (X2) 0,700 3 Keputusan pembelian (Y) 0,682 Reliabel Sumber: Data primer diolah Dari Tabel 4 diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel. 4.2.2 Asumsi-Asumsi Klasik Hasil pengujian disajikan sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences
Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
85 11.7176 1.71556 .165 .141 -.165 1.052 .191
X2 85 15.7294 2.08389 .210 .142 -.210 1.094 .107
Y 85 15.6706 2.20059 .135 .135 -.121 1.241 .092
Unstandardiz ed Residual 85 .0000000 1.42660289 .091 .091 -.080 .835 .488
a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Sumber: Data primer diolah Dari hasil perhitungan didapat nilai sig. (dapat dilihat pada Tabel 5) atau lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi. 2. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Uji Multikolinieritas
Model 1
X1 X2
Collinearity Statistics Tolerance VI F .681 1.468 .681 1.468
Sumber: Data primer diolah
138 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Dengan demikian uji asumsi tidak adanya multikolinearitas dapat terpenuhi. 3. Uji Heterokedastisitas Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7 Hasil Uji Heterokedastisitas Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) X1 X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 2.231 .856 .049 .073 -.112 .060
St andardized Coef f icients Beta .088 -.243
t 2.606 .672 -1.853
Sig. .011 .503 .067
a. Dependent Variable: AbsRes
Sumber: Data primer diolah Dengan melihat Tabel 7, berikut hasil uji heterokedastisitas untuk masingmasing variabel : Nilai sig. Untuk kualitas produk adalah 0.503 Nilai sig. Untuk kualitas layanan adalah 0.067 Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa nilai p seluruh variabel adalah > α (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi tidak nyata maka terdapat hubungan yang penting secara statistik di antara peubah sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heterokedastisitas. 4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu kualitas produk (X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan pembelian (Y). Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model 1
(Constant) X1 X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 2.117 1.296 .596 .111 .418 .092
St andardized Coef f icients Beta .464 .396
t 1.634 5.354 4.564
Sig. .106 .000 .000
Berdasarkan pada Tabel 8 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,117 + 0,596 X1 + 0,418 X2 Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Keputusan pembelian akan meningkat untuk setiap tambahan satu satuan X1 (kualitas produk). Jadi apabila kualitas produk mengalami peningkatan, maka Keputusan pembelian akan meningkat dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. Keputusan pembelian akan meningkat untuk setiap tambahan satu satuan X2 (kualitas layanan), Jadi apabila kualitas layanan mengalami peningkatan, maka
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 139
Keputusan pembelian akan meningkat dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan. 4.2.4 Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui besar kontribusi variabel bebas (kualitas produk (X1) dan kualitas layanan (X2)) terhadap variabel terikat (Keputusan pembelian) digunakan nilai R2, nilai R2 seperti dalam Tabel 9 dibawah ini: Tabel 9 Koefisien Korelasi dan Determinasi Model 1
R .761
R Square .580
Adjusted R Square .569
Sumber : Data primer diolah Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis pada Tabel 9 diperoleh hasil R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,580. Artinya bahwa 58,0% variabel Keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu kualitas produk (X1) dan kualitas layanan (X2). Sedangkan sisanya 42,0% variabel Keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4.2.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan bagian penting dalam penelitian, setelah data terkumpul dan diolah. Kegunaan utamanya adalah untuk menjawab hipotesis yang dibuat oleh peneliti. 1. Hipotesis I (F test / Serempak) Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 10 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 235.820 170.956 406.776
df 2 82 84
Mean Square 117.910 2.085
F 56.556
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), X2, X1 Sumber: Data primer diolah b.Berdasarkan Dependent Variable: TabelY10 nilai F hitung sebesar 56,556. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 2 : db residual = 82) adalah sebesar 3,108. Karena F hitung > F tabel yaitu 56,556 > 3,108 atau nilai signifikansi F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan pembelian dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas produk dan kualitas layanan.
2. Hipotesis II (t test / Parsial) Hasil dari uji t dapat dilihat pada Tabel 11
140 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Tabel 11 Hasil Uji F
Model 1
(Constant) X1 X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 2.117 1.296 .596 .111 .418 .092
St andardized Coef f icients Beta .464 .396
t 1.634 5.354 4.564
Sig. .106 .000 .000
Sumber: Data primer diolah Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil sebagai berikut : t test antara X1 (kualitas produk) dengan Y (Keputusan pembelian) menunjukkan t hitung = 5,354. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 82) adalah sebesar 1,989. Karena t hitung > t tabel yaitu 5,354 > 1,989 atau nilai signifikasi t (0,000) < α = 0.05 maka pengaruh X1 (kualitas produk) terhadap Keputusan pembelian adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas produk atau dengan meningkatkan kualitas produk maka Keputusan pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata. t test antara X2 (kualitas layanan) dengan Y (Keputusan pembelian) menunjukkan t hitung = 4,564. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 82) adalah sebesar 1,989. Karena t hitung > t tabel yaitu 4,564 > 1,989 atau nilai signifikasi t (0,000) < α = 0.05 maka pengaruh X2 (kualitas layanan) terhadap Keputusan pembelian adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas layanan atau dengan meningkatkan kualitas layanan maka Keputusan pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier berganda, dapat diketahui : 1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas terhadap Keputusan pembelian dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai Fhitung sebesar 56,556, sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 3,108. Hal tersebut berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Keputusan pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel Keputusan pembelian dapat diterima. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara individu (parsial) variabel bebas (Kualitas produk (X1) dan Kualitas layanan (X2)) terhadap Keputusan pembelian dilakukan dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa kedua variabel mempunyai pengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian yaitu kualitas produk dan kualitas layanan 3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Kualitas produk mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga variabel Kualitas produk mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 141
variabel yang lainnya maka variabel Kualitas produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Keputusan pembelian. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain: Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhdap Kualitas produk, karena variabel Kualitas produk mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Keputusan pembelian. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Produksi Dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Edisi kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunawan, Fauzian, Goldio. 2012. Pengaruh Kualitas Produk Dan Suasana Toko Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Distro Black Id. Studi Manajemen Program Ekstensi Fakultas Ekonom Universitas PasundanBandung. Kotler, P. & Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Penerbit PT Indeks : Jakarta. Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2009.Manajemen Pemasaran. Jilid I, edisi 13. Jakarta : Erlangga Mouren, Margaretha. 2009. Studi Mengenai Loyalitas Pelanggan Pada Divisi Asuransi Kumpulan AJP Bumi Putra. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. III, No. 3, Hal. 289-308. Sadi. 2009.Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Tahu Bakso Ibu Pudji Ungaran-Semarang. Tesis. Program Studi Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Sugiono. 2003.Cetakan Kelima, Statistika Untuk Penelitian, Bandung,Alfabetta. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan I. Tjiptono, F. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Widhiarsa, Okto. 2011. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Hotel (Studi Kasus pada Hotel Ciputra di Semarang). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Zeithmal V.A, et al. 2009. Services Marketing. Fifth Edition. New York: Mcgraw-Hill International Edition. *) Khoirul Umam adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Nurhajati adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Mohammad Hufron adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma
142 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014