EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KEBUN KARET ( Studi Pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III )
Disusun Oleh :
SARAH URSULA V.S NIM 050903072
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KEBUN KARET (Studi Pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III) Nama : Sarah Ursula V.S NIM : 050903072 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Drs. M.Ridwan Rangkuti, MS. Keberadaan organisasi, bagaimanapun bentuk dan jenisnya, didirikan utuk mencapai suatu tujuan. Ini merupakan hakekat yang paling mendasar dari sebuah organisasi, yaitu prilakunya terarah pada tujuan. Tujuan dari organisasi mencakup beberapa fungsi, salah satunya adalah sebagai patokan yang dapat dipergunakan oleh anggota organisasi maupun kalangan luar untuk menilai efektivitas organisasi. Dengan melihat kegiatn-kegiatan organisasi yang diarahkan kepada tujuan dapat ditentukan keefektivan suatu organisasi. Semakin besar kemajuan yang diperoleh ke arah tujuan, semakin efektif organisasi. Efektivitas organisasi adalah serangkaian faktor-faktor yang menyokong keberhasilan akhir suatu organisasi. Efektivitas organisasi yang meningkat akan lebih mudah dicapai apabila tingkat efektivitas karyawan dalam perusahaan tersebut tinggi, sebab karyawan adalah aspek terpenting yang sangat berpengaruh dan yang memberikan kontribusi paling langsung bagi keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas kerja karyawan pada kebun karet serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan kebun karet. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang yang diambil dengan dua tahap yaitu dengan teknik cluster sampling yang kemudian dilanjutkan dengan teknik disproportionate stratified random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang baik antara faktor-faktor efektivitas kerja terhadap efektiuvitas kerja karyawan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (kebun Rambutan) dengan uji korelasi Product Moment 0,549 (kategori sedang), Uji Signifikan (t) 5,414 dan Uji Determinan sebesar 30,14% maka dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang kuat antar faktor-faktor yang ada terhadap efektivitas kerja karyawan. Hal ini berari koefosien korelasi positif, sehingga hipotesa dapat diterima.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan cinta kasihNya
sehingga
“Efektivitas Kerja
penulis karyawan
dapat
menyelesaikan
Kebun Karet
(Studi
skripsi Pada
yang
berjudul
:
PT.PERKEBUNAN
NUSANTARA III).” Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini. Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penelitian, pengumpulan literatur, maupun penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan semua pihak, kesulitan yang ada dapat diatasi dan karya ilmiah inipun dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 3. Ibu Dra, Beti Nasution, Msi selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4. Ibu Drs. M.Ridwan Rangkuti, MS selaku dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Kak Mega dan Kak Emi selaku pegawai pendidikan FISIP USU yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi. 6. Keluarga Besar PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) yang telah banyak mabantu penulis dalam melakukan penelitian.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
7. Ayahanda Nerson Diapari Simanjuntak, SH. Dan Ibunda Magdalena Singarimbun terkasih yang telah memberikan kasih sayang, doa serta semangat dalam penyelesaian skripsi ini hingga selesai. 8. Adikku terkasih, Sere Beatrix Eugenie Simanjuntak yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan menemani penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Keluarga Besar Simanjuntak, Singarimbun dan Hutasuhut yang telah mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Fika Amelia Napitupulu, sahabat setia di 10 tahun ini. Tempat berbagi suka dan duka yang selalu menemani dan menghibur, mengerti dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selalu ada di hati. 11.Rio Fernando Ginting Manik, sahabat terkasih yang selalu ada, memberikan doa,dukungan dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12.Sahabatku Bayu Frans Pelawi dan Vici David Rustam Siahaan, yang menemaniku, membantu, mendoakan dan membagi banyak hal dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga semuanya tetap abadi. 13 Sahabatku Hani Veramayanti Naibaho, Lidya meidiana Sianipar, Putri Sally Renesia Tambunan, Ester Juliasi Hutagalung yang selalu memberikan doa, dukungan dan waktu yang tak habis-habisnya untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 14 Alvina Caroly Kandou, Dahlia Satriani Sidabutar, Dirasia Sitepu, Ria Dimeina Hutasoit yang telah memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 15 Andi Sinuhaji, Budi muliawan, Christmanto Lumban Tobing, Elisabeth Barus, Fanie Octaliana, Nelda Tionora Simanjuntak yang selalu memberi doa, semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 4 tahun kebersamaan ini, semoga tetap adanya. 16. Teman-teman AN 05, Nuky Mahaditya, Chandra, Boy Reonaldi, Joshua, Silva Jayanti, Suko Amri, Ratih dan semua yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah menyemangati dan memberi doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
17. Priska Basa Radamuli, Yosep Yudha Wastu Sihombing, Yunus Sabariman, Ipho Tarigan, Helena, Lisma, Anisa Harahap, Adriani, Elfrida, Andina Tampubolon, Eka Purba, Randi Ertanta Sembiring tempat penulis membagi banyak hal, selalu memberi doa , harapan dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis memohon Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa memberi rahmat dan berkatNya kepada kita semua.
Medan,
Maret 2009
Penulis Sarah Ursula V. S
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... v DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3 E. Kerangka Teori .......................................................................... 3 F. Hipotesis .................................................................................. 20 G. Defenisi Konsep ....................................................................... 20 H. Defenisi Operasional ................................................................ 21 I. Sistematika Penulisan ............................................................... 23
BAB II
METODE PENELITIAN ........................................................... 25 A. Bentuk Penelitian ..................................................................... 25 B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 25 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 25 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27 E. Teknik Penentuan Skor ............................................................. 28 F. Teknik Analisa Data ................................................................. 29
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ......................... 32 A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 32 B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ...................................... 44
BAB IV
PENYAJIAN DATA ................................................................... 65 A. Identitas Responden .................................................................. 66 B. Tabulasi Jawaban Responden .................................................... 69 C. Rekapitulasi Data ...................................................................... 87
BAB V
: ANALISA DAN INTERPRETASI ............................................. 93 A. Koefisien Korelasi Product Moment ......................................... 93 B. Uji Siginifikan .......................................................................... 96 C. Koefisien Determinan ................................................................ 97 D. Pembahasan ............................................................................. 98
BAB VI
: KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 105 A. Kesimpulan ............................................................................ 105 B. Saran ...................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Interpretasi Harga r . ...................................................................... 30
Tabel 3.1
Data Curah Hujan 5 Tahun ............................................................ 37
Tabel 3.2
Sampel Pabrik Pengolahan Karet ................................................... 39
Tabel 3.3
Kinerja Kelapa Sawit Tahun 2004 s/d 2008 ................................... 39
Tabel 3.4.
Realisasi Pupuk Per Pohon Kelapa Sawit Tahun 2004 s/d Oktober 2008.......................................................................................... ........ 40
Tabel 3.5.
Kinerja Karet Tahun 2004 s/d Oktober 2008 .................................. 40
Tabel 3.6.
Realisasi Pupuk Per Pohon Karet tahun 2004 s/d Oktober 2008 .... 41
Tabel 3.7
Produksi Latex Pekat 2004 s/d Oktober 2008 ................................. 41
Tabel 3.8
Unit Kemitraan dan Bina Lingkungan ............................................. 42
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 66
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia .................................... ..... 66
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. .... 67
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................... ... 68
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Dalam Pekerjaan ..... 68
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Bekerja ........... 69
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Antar Unit Penderes Dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan)
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hierarki Yang Jelas Dalam PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan) .............. 70
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Penggunaan Teknologi Dalam Menyelesaikan Tugas Karyawan Dalam PT.Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan) .................................................. 71
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Banyak Waktu Atasan Untuk Menerima Laporan Tentang Tugas-Tugas Yang Dikerjakan ............................... ...................................................... 72
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Atasan Memberikan Kebebasan Kepada Karyawan Dalam Menyelesaikan Masalah Atau Hambatan Dalam Bekerja ....................................... 73
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelibatan Karyawan Dalam Pengambilan Keputusan Yang Mempengaruhi TujuanTujuan Penting Dalam Kelompok Kerja ......................................... 74
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelibatan Karyawan Dalam Pengambilan Keputusan Yang Menyangkut Kebijakan Organisasi ..................................................................................... 75
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelibatan Karyawan Dalam Pembuatan Peraturan-Peraturan Organisasi Yang Nantinya Akan Dipatuhi dan Dilaksanakan.. ................................................. 75
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pembagian Tugas Sesuai Dengan Keahlian .......................................................................... 76
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Dalam Mengerjakan Tugas ....................................................................... 76
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Penting Bekerja dengan Produktif .............................................................. 77
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Besar Atasan Memberikan Kebebasan kepada Karyawan dalam mengembangkan Mengembangkan Kreativitas .......................................................... 78
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Atasan Mengevaluasi Tugas-Tugas Karyawan .......................................... 78
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Jumlah Karyawan Yang Diawasi Oleh Atasan ........................................... 79
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Atasan Menunjukkan Cara Mengerjakan Tugas Dengan Baik ................... 80
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Terbuka Atasan Menerima Saran Dari Bawahannya ............................................... 80 Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sifat Kerutinan Tugas ..... 81
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kejelasan Pembagian Kerja Dalam Kelompok Kerja ....................................................... 81
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Mengalami Kesulitan Dalam Menemui Atasan sehubungan dengan Tugas-tugas Yang Akan Diselesaikan Karyawan .............. 82
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang seberapa Semangat Karyawan Dalam Bekerja ............................................................. 83
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa sering Karyawan Menunda Pekerjaan ...................................................... 84 Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuian Gaji Yang Diterima Karyawan Dengan Beban Kerja ....................................... 84 Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Atasan Memberikan Imbalan Tambahan Kepada Karyawan Apabila Mampu Menyelesaikan Tugas ........................................................ 85 Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kejelasan Pembagian Kerja Dalam Kelompok Kerja ....................................................... 86
Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan ............................................................... 86
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR Halaman Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan) ...... 64 Gambar A. Rekapitulasi Jawaban Responden X ............................................................. 89 B. Rekapitulasi Jawaban Responden Y ............................................................. 91 C. Rekapitulasi Jawaban Responden X dan Y ................................................... 92
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2
Tabel Skor Variabel X (Faktor-Faktor Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet)
Lampiran 3
Tabel Skor Variabel Y (Efektivitas Kerja Karyawan)
Lampiran 4
Tabel Nilai Korelasi Variabel X dan Y
Lampiran 5
Tabel Harga t Dengan Tingkat Signifikan 5%
Lampiran 6
Surat Keterangan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengajukan Permohonan Judul Skripsi
Lampiran 7
Berita Acara Seminar Skripsi
Lampiran 8
Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi
Lampiran 9
Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 10
Surat Keterangan Pemberian Izin Penelitian dari PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan)
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, bagaimanapun bentuk dan jenisnya, didirikan untuk mencapai tujuan. Ini merupakan hakekat dari organisasi, yaitu prilakunya terarah pada tujuan Tujuantujuan ini dapat berupa laba, pemberian pendidikan, pemeliharaan kesehatan, dan sebagainya. Tujuan organisasi mencakup beberapa fungsi, salah satunya adalah sebagai patokan yang dapat dipergunakan oleh anggota organisasi maupun kalangan luar untuk menilai efektivitas organisasi. Adapun aspek terpenting yang sangat berpengaruh dan yang memberikan kontribusi paling langsung bagi keberhasilan organisasi adalah karakteristik pekerja. Sayangnya pandangan yang terlalu sederhana mengenai dinamika organisasi cenderung mengabaikan apa yang boleh jadi aspek terpenting dari organisasi yaitu sumber daya manusia. Adanya fenomena mengenai rendahnya upah buruh perkebunan di Indonesia menjadi salah satu bentuk kegagalan organinisasi. Buruh tani sebagai salah satu komponen pada sektor perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan sektor ini. Namun pada kenyataannya keberhasilan sektor perkebunan tidak selalu diikuti oleh meningkatnya kesejahteraan buruh perkebunan. Pemilik perkebunan baik milik swasta nasional maupun milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Para buruh yang justru menjadi tulang punggung efisiensi perkebunan tidak mendapat jatah sukses. Para buruh tetap hidup jauh di bawah kebutuhan fisik minimum. Selain masalah upah yang minim, persoalan lain yang dihadapi kaum buruh perkebunan adalah tidak mencukupinya fasilitas kesehatan, kecelakaan kerja yang tidak ditanggung oleh pihak perusahaan bahkan tindakan pemecatan sepihak dari perusahaan yang Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
bisa datang kapan saja. Dari permasalahan yang ada pada akhirnya relasi antara perusahaan dan buruh yang dibangun oleh sistem perkebunan tidak terlihat adanya perubahan yang signifikan untuk memperbaiki nasib kaum buruh. Jika hal ini terjadi hanya dilakukan oleh perkebunan swasta nasional atau bahkan penanaman modal asing, masih sedikit bisa dipahami, tetapi apabila hal ini dilakukan oleh badan usaha milik negara (BUMN), hal ini agak sulit untuk dipahami. Sebab BUMN, di samping berfungsi sebagai mesin penghasil uang, juga sekaligus sebagai agen pembangunan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“EFEKTIVITAS
KERJA
KARYAWAN
KEBUN
KARET
(Studi
pada
PT.Perkebunan Nusantara III) “
B. Perumusan Masalah Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini dan agar penelitian memiliki arah yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data kedalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah efektivitas kerja karyawan perkebunan karet dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan perkebunan karet (Studi pada PT.Perkebunan Nusantara III?” C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas kerja karyawan pada perkebunan karet (Studi pada PT. Perkebunan Nusantara III). 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan perkebunan karet (Studi pada PT. Perkebunan Nusantara III). Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan ada manfaatnya yaitu: 1. Bagi penulis untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kemampuan berfikir. 2. Bagi para mahasiswa lainnya sebagai khasanah ilmiah untuk penelitian selanjutnya. 3. Sebagai acuan terhadap teori-teori yang sudah ada, dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan. 4. Sebagai masukan bagi PT.Perkebunan Nusantara III dalam mewujudkan tujuan organisasi melalui efektivitas kerja karyawan.
E. Kerangka Teori Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu mengemukakan teori-teori sebagai kerangka berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyoroti masalah yang dipilih. Singarimbun (1995:37) menyebutkan teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstruksi, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teori adalah : 1. Organisasi Organisasi adalah suatu pola kerjasama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang salaing berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Wexley dan Yuki, 1984). Dalam masyarakat modern dikenal banyak jenis organisasi yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sektor swasta maupun sektor publik (negara). Misalnya, sekolah, universitas, rumah sakit, perusahaan, yayasan, badan usaha milik negara, dan instansi-instansi pemerintah. Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Adapun karakteristik yang menentukan dari sistem organisasi terletak pada sifat mengejar sasaran. Sumber daya fisik, keuangan dan manusia pada umumnya diorganisasikan untuk mengejar tujuan-tujuan organisasi yang dinyatakan secara jelas. Dalam kenyataannya dikemukakan bahwa sasaran yang dikejar oleh sesuatu organisasi sering memberi pengaruh, yang tidak dapat diperoleh di tempat lain terhadap sifat perusahaan dan dengan sendirinya juga mengenai perilakunya (Perrow, 1970). 2. Efektivitas Efektivitas adalah suatu kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Inggris yaitu : “efective” yang berarti berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederetan arti di atas, maka yang paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektif. Dalam pelaksanaan kerja selalu memakai 5 sumber usaha yaitu Pikiran, Tenaga, Waktu, Uang, dan Benda. Walaupun gabungan yang berbeda untuk masing-masing jenis pekerjaan pada umumnya orang melakukan kegiatan tertentu ingin memperoleh hasil yang maksimal. Tetapi permasalahan efektivitas itu menyangkut banyak hal, oleh karena itu para ahli memberikan defenisi yang beragam untuk menjelaskan apa arti batasan dari pengertian efektivitas itu. Efektivitas dititikberatkan sebagai tingkat terwujudnya sasaran dan tujuan organisasi (Etziono, 1985:16). Efektivitas dapat ditinjau dari beberapa aspek penting, antara lain dari aspek keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Hal ini dikemukakan dalam rumusan efektivitas berikut yaitu efektivitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan usaha dan dikatakan efektif kalau usaha yang dilakukan mencapai tujuan secara ideal (Djarkasih, 1987:28). Lain halnya menurut Ivan dan Donnelly, dimana efektivitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan usaha atau dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
secara ideal, taraf efektivitasnya dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti (1987:28). Selanjutnya efektivitas bila ditinjau dari segi manfaat yang dihasilkannya, dapat diartikan bahwa efektivitas adalah suatu usaha untuk mencapai suatu keuntungan maksimal dalam organisasi dengan berbagai cara. Ia menekankan bahwa semakin besar keuntungan yang diperoleh organisasi, berarti organisasi tersebut semakin efektif (R.M.Steets, 11980 : 47). Bila ditinjau dari segi kemampuan pelaksanaan tugas, efektivitas dapat diartikan sebagai pendayagunaan seperti berikut ini bahwa efektivitas atau pendayagunaan adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas (A.W.Widjaya, 1986:146). Dari seluruhnya pengertian efektivitas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan kerja yang ditetapkan. Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu tugas ditandai baik atau tidak, sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksanakannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Hal ini lebih menekankan pada penyelesaian tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Sarwoto (1990:126) mengistilahkan efektivitas dengan “berhasil guna” yaitu pelayanan yang baik corak dan mutunya benar-benar sesuai kebutuhan dan pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan ahli di atas maka dapat dilihat bahwa efektivitas kerja berhubungan dengan hasil yang ditentukan sebelumnya. Satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa efektivitas kerja tidak dapat dipisahkan dengan efisiensi kerja. Efisiensi kerja berhubungan dengan biaya, tenaga, mutu dan pemikiran. Jadi efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dalam mencapai suatu tujuan tertentu atau efektivitas kerja juga dapat diartikan sebagai hasi guna penekannya pada efeknya, atau hasil Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
tanpa kurang memperdulikan pengorbanan yang perlu diberikan oleh hasil tersebut. Jadi efektivitas kerja dalam organisasi merupakan usaha untuk mencapai prestasi yang maksimal dengan menggunakan sumber sumber daya yang tersedia dalam waktu yang relative singkat tanpa menunggu keseimbangan tujuan alat dan tenaga serta waktu. Apa yang dimaksud dengan efektivitas kerja dipertegas Sondang P. Siagian (19:19) yaitu “ Penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang ditentukan, artinya apabila pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak adalah sangat tergantung pada bagaimana tugas tersebut diselesaikan dan bukan terutama menjawab tentang bagaimana melaksanakan serta berapa biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut”. Dari defenisi siagian di atas dapat kiranya diinterpretasikan bahwa efektivitas kerja mengandung arti tentang penekanan pada segi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana semakin cepat pekerjaan itu terselesaikan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, maka akan semakin baik pula efektivitas kerja yang dicapai. Demikian pula sebaliknya dengan semakin lamanya pekerjaan tersebut terselesaikan, maka semakin jauh pula pekerjaan tersebut dari keefektifannya. Menurut T. Hani Handoko, (1999:62) pegawai mampu mencapai efektifitas kerja apabila pegawai “ Menunjukkan kemampuan mengakumulasikan pemilihan tujuan yang dilaksanakan dengan peralatan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan tujuan tersebut sehingga pekerjaan tersebut terselenggara sebagaimana yang diharapkan”. Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemilihan alternative yang tepat sangat menentukan tingkat efektivitas kerja yang sangat tinggi dan tentunya akan sangat berpengaruh besar terhadap kualitas dari hasil pekerjaan dan kualitas pekerjaan itu sendiri.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
3. Efektivitas Organisasi Efektivitas organisasi didefenisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Gibson membagi efektivitas dalam tiga pandangan yang terdiri dari efektivitas individu, efektivitas kelompok, dan efektivitas organisasi. Pandangan dari segi individu menekankan hasil karya karyawan atau anggota tertentu dari organisasi. Individu biasanya bekerja bersama-sama dalam kelompok kerja sehingga muncul efektivitas kelompok. Dalam beberapa hal efektivitas kelompok adalah jumlah kontribusi dari semua anggotanya, namun bisa pula efektivitas kelompok adalah lebih besar daripada efektivitas tiap-tiap individu. Efektivitas organisasi adalah lebih banyak dari jumlah efektivitas individu dan kelompok, melalui pengaruh sinergitas (kerjasama), organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatnya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya. Steers memberikan pengertian efektivitas organisasi sebagai sejauh mana organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usahanya mengejar tujuan operasi dan tujuan operasional. Artinya aktivitas dalam organisasi dikatakan efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Steers juga mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi ,yaitu : •
Karakteristik organisasi Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Struktur adalah cara suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sebuah organisasi. Sedangkan teknologi adalah mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi, misalnya variasi dalam bahan yang digunakan untuk produksi dan pengetahuan teknis yang digunakan untuk menunjang kegiatan menuju sasaran.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
•
Karakteristik lingkungan Karakteristik lingkungan mencakup dua aspek yang saling berhubungan, yaitu lingkungan ekstern dan lingkungan intern. Lingkungan ekstern yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-batas organisasi dan mempengaruhi keputusan serta tindakan didalam organisasi.
•
Karakteristik pekerja Pekerja dalam organisasi memiliki pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individual ini memiliki pengaruh langsung terhadap rasa keterikatan pada organisasi dan prestasi kerja. Tanpa rasa keterikatan dan prestasi efektivitas sadalah mustahil
•
Kebijakan dan praktek manjemen Kebijakan dan praktek manajemen dibutuhkan suatu organisasi untuk mewujudkan keberhasilan melalui perencanaan, koordinasi sehingga dapat memperlancar kegiatan yang ditujukan ke arah sasaran. Efektivitas merupakan konsep yang sangat penting dalam organisasi, karena mampu
memberikan gambaran mengenai keberhasilan organisasi dalam mencapai sasarannya. Untuk mengetahui keefektivan suatu organisasi, setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
•
Pendekatan Sasaran (Goal Approach) Pengukuran efektivitas organisasi dengan pendekatan sasaran memusatkan perhatiannya terhadap aspek output, yaitu dengan mengukur tingkatkeberhasilan organisasi dalam mencapai sasarannya.
•
Pendekatan Sumber (System Resource approach) Pendekatan sumber mencoba mengukur efektivitas dari sisi input, yaitu dengan mengukur keberhasial organisasi dalam mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Pendekatan Sumber mempergunakan beberapa dimensi untuk mengukkue efektivitas organisasi yaitu: a. Kemampuan organisasi dalam memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh berbagai jenis sumber yang bersifat langka dan bernilai tinggi. b. Kemampuan pengambil keputusan dalam organisasi untuk mengintepretasikan sifatsifat lingkungan secara tepat. c. Kemampuan organisasi untuk menghasilkan output tertentu dengan menggunakan sumber-sumber yang berhasil diperoleh. d. Kemampuan organisasi dalam memelihara kegiatan operasionalnya sehari-hari. e. Kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. •
Pendekatan Proses (Internal Process approach)
Pendekatan proses mengukur efektivitas melalui berbagai indikator internal dalam organisasi seperti efisiensi dan iklim organisasi. Berbagai komponen dalam pendekatan ini yang dapat menunjukkan efektivitas organisasi adalah sebagai berikut : a. Perhatian atasan terhadap karyawan b. Semangat, kerjasama dan loyalitas kelompok kerja c. Saling percaya dan komunikasi antar karyawan dengan pimpinan d. Desentralisasi dalam pengambilan keputusan Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
e. Adanya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar dalam organisasi f. Adanya usaha dari setiap individu maupun keseluruhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan g. Adanya sistem imbalan yang merangsang pimpinan untuk mengusahakan terciptanya kelompok-kelompok kerja yang efektif serta performasi dan pengembangan karyawan h. Organisasi dan bagian-bagian bekerja sama secara baik, dan konflik yang terjadi selalu diselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi.
4. Efektivitas Karyawan Efektivitas karyawan merupakan bagian penting dari efektivitas organisasi. Hal ini sesuai dengan asumsi yang diberikan Adam I. Indrawijaya yaitu bahwa : “Efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas perseorangan atau dengan kata perkataan lain, bila tiap anggota organisasi secara terkoordinasi melakukan tugas dan pekerjaannya masingmasing dengan baik, efektivitas organisasi secara keseluruhan akan timbul.” Pandangan Gibson tentang efektivitas juga memberikan tempat bagi efektivitas individu sebagai bagian dari efektivitas kelompok dan efektivitas organisasi. Kemudian Steers dalam mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi menyebutkan bahwa karyawan merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi karena karyawan yang membentuk struktur organisasi dan memanfaatkan teknologi organisasi, para karyawan pula yang mengadakan tanggapan terhadap variasi dan tekanan lingkungan selanjutnya, sebagai hasil dari interaksi antara karyawan sebagai individu dengan faktor penentu efektivitas organisasi lainnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Keinginan individu untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi (keterikatan dan keikatan pada organisasi).
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Keterikatan (attachment) merujuk pada keterikatan formal terhadap organisasi. Keterikatan ini diciptakan melalui pengurangan dan penekanan terhadap tingkat perpindahan karyawan, kemangkiran dan bentuk lain pengunduran diri seminimal mungkin, dan meningkatkan pemanfaatan waktu dalam lingkungan kerja. Keterikatan ini tidak menyebutkan bahwa individu sangat tertarik atau memiliki perasaan positip terhadap organisasi. Keikatan atau komitmen terhadap organisasi merupakan peristiwa dimana individu sangat tertarik pada tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi sehingga bersedia untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi. Jadi keterikatan meliputi hubungan aktif antara karyawan dan atasannya dimana karyawan tersebut bersedia memberikan sesuatu atas kemauan sendiri agar dapat menyokong tercapainya tujuan organisasi. b. Keinginan individu untuk berkarya dalam kerja dan memberikan sumbangannya bagi pencapaian tujuan organisasi (prestasi kerja). Prestasi kerja dalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugasnya yang didasarkan atas kecakapan, usaha, dan kesempatan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penelitian ini dibatasi pada efektivitas karyawan sebagai individu. Dari hal diatas dapat dilihat bahwa ada dua hal penting yang ikut mempengaruhi tingkat efektivitas kerja karyawan yaitu 1. Organisasi Keberadaan suatu organisasi harus memiliki struktur organisasi, adanya sumber daya manusia yang berkualitas sebagai tenaga pelaksana dan perlengkapan atau alat-alat kerja serta didukung dengan perangkat hukum yang jelas. a. Struktur organisasi Dalam organisasi yang kompleks, struktur ditetapkan sejak semula dengan desain dari berbagai komponen atau sub sistem utama dan kemudian dengan menetapkan pola hubungan Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
antara berbagai subsistem yang ada tersebut. Menurut Komaruddin (1996: 75), struktur organisasi melukiskan interaksi, hirarki, tujuan dan sifat-sifat organisasi. b. Sumber daya manusia yang berkualitas Sumber daya manusian yang berkualitas berkaitan dengan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pengertian aparatur menurut Poerwadarminta adalah “alat”, aparatur berarti alat-alat negara (pegawai-pegawai dan sebagainya) (1982:623). Sebagai aparatur Negara tentunya berkewajiban melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yang dipercayakan kepadanya untuk mencapai tujuan Negara. Agar tugas-tugas pemerintah dapat dilaksanakan secara efektif maka setiap aparatur dituntut memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan bidang tugasnya. Davis (dalam Tjokroamodjojo, 1993:4) menyebutkan “it is generally accepted that knowladge and one’s skill in applying it constitute the human trait called ability” (biasanya diakui bahwa pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam penerapannya menjadi sifat manusia tersebut, disebut kemampuan). Selanjutnya, Thoha (1992:154) mengatakan bahwa: “ Kemampuan yang merupakan salah satu unsur dari kematangan, berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan, latihan dan pengalaman “.
Berdasarkan
kedua
pendapat
tersebut dapat dipahami bahwa kemampuan ditentukan dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini disebabkan karena dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya berpengaruh terhadap kualitas kerja. Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama (Suriasumantri, 1990:104).
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Selanjutnya pengertian keterampilan, Rivai (1994:148) mengemukakan bahwa: “Keterampilan adalah kemudahan, kecepatan dan ketetapan dalam tingkah laku motorik yang juga disebut manual skill”
c. Perlengkapan atau alat-alat kerja Berkaitan dengan dukungan fasilitas kerja Atmosudirdjo (1993:27), menyebutkan : Penyediaan fasilitas kerja merupakan sub fungsi aktual yang banyak dilalaikan di Indonesia, padahal artinya penting sekali untuk efisiensi operasional dan meningkatkan daya kerja orang-orang bawahan. Banyak manajer dengan menyediakan fasilitas kepada bawahannya, sehingga banyak waktu dan uang hilang oleh karena bawahan harus berjuang atau harus mencari sendiri apa yang diperlukan mereka untuk menjalankan tugasnya. Diterangkan juga bahwa fasilitas meliputi: ruang kantor, perlengkapan dan mesin-mesin, lingkungan fisik kantor, metode kerja, uang ( Moekijat, 1992: 116). Fasilitas kerja yang memadai ditambah dengan kemampuan aparat untuk memanfaatkan semua fasilitas tersebut, maka tugas-tugasnya akan berhasil baik. Untuk memperjelas pengertian tersebut disajikan secara rinci: a. Peralatan Peralatan kerja dimaksud adalah perlengkapan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Apabila fasilitas peralatan ini sudah habis atau tidak cocok dengan pegawai penggunanya, maka pekerjaan tidak akan berjalan secara efektif. b. Perlengkapan dan mesin-mesin Perlengkapan dan mesin-mesin adalah prasarana kerja yang mendukung produktivitas kerja.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
c. Lingkungan fisik kantor Lingkungan fisik kantor berkaitan dengan kenyamanan pegawai berkaitan dengan kondisi ruangan, tata letak meja dan peralatan, sirkulasi udara, lampu dan lain-lain yang menyebabkan pegawai merasa nyaman bekerja. d. Metode kerja Metode kerja berhubungan dengan sistem dan prosedur kerja yang sudah baku, sehingga pegawai dapat bekerja secara terpadu dan tidak tumpang tindih dan sudah memahami tugas dan tangguang jawab masing-masing, sehingga memudahkan untuk melaksanakan tugas masing-masing. Sehingga memudahkan untuk melaksanakan tugas masing-masing dengan efektif. e. Uang Uang merupakan faktor insentif bagi pegawai. Apabila kebutuhan uang yang diterima seimbang dengan pekerjaan dan pengeluaran yang dibutuhkannya, maka produktivitas kerjanya masi rendah. f. Perangkat hukum Perangkat hukum berkaitan dengan suatu undang-undang, peraturan-peraturan yang mendukung suatu organisasi menjalankan aktivitasnya secara formal. Dalam hubungan ini biasanya organisasi harus memiliki badan hukum atau kekuatan hukum.
2. Kepemimpinan Konsep kepemimpinan dalam organisasi mempunyai berbagai macam arti. Salah satu di antara arti yang lebih relevan, dipandang dari sudut tingkah laku manajemen, telah dikemukakan oleh Katz dan Kahn. Mereka mendefenisikan kepemimpinan sebagai tambahan pengaruh yang melebihi dan mengatasi kepatuhan mekanis pada pengarahan rutin organisasi. Dengan perkataan lain, kepemimpinan terjadi jika seorang individu dapat
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
mendorong orang lain mengerjakan sesuatu atas kemauannya sendiri dan bukan mengerjakannya karena wajib atau karena takut akan konsekuensi dari ketidakpatuhan. Unsur sukarela inilah yang membedakan kepemimpinan dari proses-proses pengaruh lainnya seperti wewenang dan kekuasaan.
5. Pengukuran Efektivitas Kerja Pada dasarnya efektivitas kerja dimaksudkan untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau dengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektivitas pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi serta faktor kesesuaian dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Jadi efektivitas kerja pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari organisasi yang bersangkutan. Menurut Campel yang dikutip Richard M. Steers (1998:45) untuk mengukur efektivitas kerja ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan yaitu : 1. Kesiagaan Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus dengan baik jika diminta. 2. Kemangkiran Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan. 3. Semangat kerja Kecenderungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi termasuk perasaan terikat. Semangat kerja adalah gejala kelompok yang melibatkan kerja sama dan perasaan memiliki. 4. Motivasi
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Kecenderungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan mengarahkan sasaran dalam pekerjaan, ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan. 5. Kepuasan kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka. 6. Beban pekerjaan Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka. 7. Waktu menyelesaikan tugas Waktu merupakan salah satu pengukuran efektivitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan suatu organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota organisasi. (Steer, 1998:46) Kerja merupakan suatu simbol yang tidak pernah mati dari pribadi seseorang maupun lingkungan organisasi, sehingga dalam perumusan efektivitas kerja pun perlu ditelaah pula pengertian kerja itu sendiri. Setiap pekerjaan dari tiap individu pegawai dalam organisasi akan ikut menentukan bagi tercapainya hasil kegiatan organisasi yang telah direncanakan terlebih dahulu. Oleh karena itu faktor efektivitas kerja banyak dipengaruhi oleh kemampuan orang-orang atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya tidak dapat melepaskan diri dari perlunya pembagian kerja yang tepat supaya setiap pegawai bisa melaksanakan tugastugasnya secara efektif. Pengukuran efektivitas kerja yang penulis lakukan didasarkan atas banyaknya tugas yang dipikul dan jumlah pegawai yang melaksanakan tugas tersebut, Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
sehingga
dari
kedua
hal
tersebut
dapat
disusun
sesuai
dengan
kebutuhan
perusahaan/organisasi sehingga menghasilkan efektivitas kerja sebagaimana diharapkan. Pengukuran efektivitas berdasarkan banyaknya tugas yang dipikul dan jumlah pegawai yang melaksanakan tugas tersebut dapat berarti bahwa bila tugas yang dibebankan kepada pegawai sedikit, sementara jumlah pegawai yang melaksanakan tugas tersebut lebih banyak maka akan terjadi banyak pegawai yang menganggur sehingga menjadi tidak efektif. Sebaliknya jika tugas yang dibebankan banyak sedangkan pegawai yang melaksanakannya terbatas akan terjadi penumpukan pekerjaan yang hal ini akan mengakibatkan banyaknya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan atau tertunda sehingga terjadi ketidakefektifan.
F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara tentang suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan penulis dalam penulisan skripsi, yaitu PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) telah berhasil mencapai efektivitas kerja karyawan keun karet dan faktorfaktor
yang
mempengaruhi
efektivitas
kerja
karyawan
perkebunan
karet
pada
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) adalah karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja serta kebijakan dan praktek manajemen.
G. Defenisi Konsep
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Melalui Singarimbun (1993 : 33) menyebutkan: “konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial”. Berdasarkan uraian dan kerangka teori di atas konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Organisasi adalah suatu pola kerjasama antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang salaing berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Wexley dan Yuki, 1984). Dalam masyarakat modern dikenal banyak jenis organisasi yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sektor swasta maupun sektor publik (negara).Adapun karakteristik yang menentukan dari sistem organisasi terletak pada sifat mengejar sasaran. b. Efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan kerja yang ditetapkan. c. Efektivitas organisasi didefenisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. d. Efektivitas kerja karyawan adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
H. Defenisi Operasional Defenisi operasional adalah untuk memudahkan mengadakan penelitian dengan mengadakan penelitian dengan merancang indikator-indikator atas variabel yang diteliti. Adapun operasionalisasi penelitian ini adalah efektivitas kerja karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan. Dimana efektivitas kerja karyawan diukur melalui indikator sebagai berikut : 1. Kesiagaan
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus dengan baik jika diminta. 2. Kemangkiran Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan. 3. Semangat kerja Kecenderungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi termasuk perasaan terikat. Semangat kerja adalah gejala kelompok yang melibatkan kerja sama dan perasaan memiliki.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
4. Motivasi Kecenderungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan mengarahkan sasaran dalam pekerjaan, ini bukanlah perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan. 5. Kepuasan kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka. 6. Beban pekerjaan Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka. 7. Waktu menyelesaikan tugas Waktu merupakan salah satu pengukuran efektivitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan suatu organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota organisasi. (Steer, 1998:46)
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas karyawan diukur melalui indikator sebagai berikut
a. Karakteristik organisasi karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Dimana struktur adalah suatu cara organisasi menyusun orang-orang untuk menciptakan suatu organisasi. Sedangkan teknologi merupakan suatu mekanisme untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi. b. Karakteristik lingkungan
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
karakteristik lingkungan mencakup dua aspek penting yaitu lingkungan
ekstern dan
lingkungan intern. Dimana lingkungan ekstern dan intern ikut mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi. c. Karakteristik pekerja. Karakteristik pekerja ini berhubungan dengan masalah individu atau sumber daya manusianya. Pekerja dalam organisasi memiliki pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individual ini memiliki pengaruh langsung terhadap rasa keterikatan pada organisasi dan prestasi kerja. d. Kebijakan dan praktek manajemen kebijakan dan praktek manajemen dibutuhkan suatu organisasi untuk mewujudkan keberhasilan melalui perencanaan, koordinasi sehingga dapat memperlancar kegiatan yang ditujukan kearah sasaran.
H. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan Bab ini yaitu sebagai awal penulisan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB II
: Metodologi Penelitian Bab ini berisikan bentuk penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor, dan teknik analisis data.
BAB III
: Gambaran Umum Lokasi Penelitian Bab ini memuat gambaran sejarah daerah penelitian, struktur organisasi dan pembagian kerja.
BAB IV
: Penyajian Data Penelitian Bab ini berisikan tentang data-data yang diperoleh dari lapangan yang diperoleh secara sistematis.
BAB V
: Analisis Data Bab ini berisikan data yang telah disajikan dianalisis sesuai analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan.
BAB VI
: Penutup Dalam bab ini, penulis merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan memberikan saran-saran guna penyempurnaan dari penelitian ini.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB II METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional, yang tujuannya adalah untuk melihat apakah ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
B. Lokasi Penelitian Adapun
yang
menjadi
lokasi
penelitian
ini
adalah
perkebunan
karet
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan/Sei Bamban).
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perkebunan karet PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan/Sei Bamban), mulai dari afdeling I sampai Afdeling VIII yang berjumlah sebanyak 880 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91). Untuk menetukan jumlah sampel dalam penelitian ini Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling (area sampling), yang merupakan teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan obyek yang akan diteliti atau sumber data yang sangat luas. Teknik sampling ini menggunakan dua Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
tahap yaitu tahap pertama dengan menentukan sampel daerah, dimana dari Afdeling I sampai VIII yang akan dijadikan sampel adalah daerah Afdeling II.(136 orang) dimana 136 orang buruh deres ini masih dibagi lagi ke dalam tiga golongan yaitu golongan IA berjumlah 121 orang, golongan IB berjumlah 10 orang dan golongan IC berjumlah 5 orang. Berdasarkan adanya pembagian golongan maka tahap kedua untuk menentukan jumlah sampel digunakan teknik Disproportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Dimana jumlah kelompok yang terlalu kecil diambil semuanya sebagai sampel. Berdasarkan teknik ini maka semua buruh yang bergolongan IB (10 orang) dan semua buruh yang bergolongan IC (5 orang) diambil menjadi sampel dan tahap kedua untuk menentukan jumlah sampel buruh yang bergolongan IA maka digunakan rumus Taro Yamane (Rakhmad, 1992:82) : n =
N Nd 2 + 1
Keterangan : n
= Sampel
N
= Populasi
D
= Presisi (10%)
Besar sampel yang diambil dari golongan IA :
n=
121 (121) 0,12 + 1
(
)
n=
121 (121)(0,01) + 1
n=
121 1,21 + 1
n=
121 2,21
n = 54,75 (dibulatkan 55)
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan jumlah diatas maka jumalah sampel keseluruhan = 55+10+5= 70 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap gejalagejala yang dapat diamati dari objek penelitian. Cara-cara yang dilakukan adalah: •
Angket (kusioner) yaitu mengajukan pertanyaan secara tertutup yang disebarkan kepada karyawan perkebunan karet PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan/Sei Bamban).
•
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan menanyai secara langsung responden yang menjadi sampel.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh dari: •
Penelitian kepustakaan yang bersumber dari buku-buku.
•
Dokumentasi dari perkebunan karet PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan/Sei Bamban) dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.
E. Teknik Penentuan Skor Teknik penetuan skor dalam penelitian ini adalah dengan memakai skala ordinat untuk menilai secara umum jawaban dari angket. Adapun penentuan skor adalah : -
Jawaban a diberi skor 5
-
Jawaban b diberi skor 4
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Jawaban c diberi skor 3
-
Jawaban d diberi skor 2
-
Jawaban e diberi skor 1
Selanjutnya kategori jawaban dari masing-masing variable diklasifikasikan atas: sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, sangat tidak baik. Untuk penentuan klasifikasi jawaban variable didasarkan atas skala interval dengan terlebih dahulu menghitung Panjang kelas (p) ditentukan dengan rumus :
p=
Re n tan g ……. ( Sudjana, 1992:47) Banyakkelas
Rentang = Skor maksimum – skor minimum
F. Teknik Analisa Data Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel X dan Y. Adapun metode statistik yang digunakan adalah: 1. Untuk mengetahui koefisien korelasi Variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus Product Momen (Sugiyono, 2005:212): r=
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Keterangan : r
= Koefisien korelasi antara X dan Y
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
X = Skor Variabel bebas ( Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan kebun karet) Y = Skor Variabel terikat ( Indikator efektivitas kerja karyawan kebun karet) N = Jumlah Sampel Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r - +), artinya kenaikan nilai variabel yang satu, diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan yang positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -), artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut: Tabel 1 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
( Sugyono,2003:214)
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
2. Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara variabel X dan variabel Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” (Sugiyono, 2005:214) yaitu: t=
r n−2 1− r2
Kriteria Pengujian adalah : -
Jika harga thitung < ttabel maka hipotesis alternative ditolak
-
Jika harga thitung> ttabel maka hipotesis alternative diterima
3. Untuk menghitung kontribusi kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pelanggan, digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus: D= (rxy ) x100% 2
Keterangan D
= Koefisien determinan
r xy
= koefisien korelasi moment antara x dan y
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III Medan Sebelum tahun 1950, di Indonesia telah berdiri Perusahaan Perkebunan milik bangsa asing yang dapat dikelompokkan atas tiga bagian : a. Govermen’s Lansbow Bedrijven, yaitu Perusahaan Perkebunan milik Pemerintah Belanda yang dibentuk berdasarkan IBW 1927 b. Perusahaan Perkebunan milik bangsa asing lainnya c. Perusahaan Perkebunan milik swasta Belanda antara lain: -
RCMA ( Rubber Cultuur Matchappij )
-
HVA ( Handles Vereeninging Amsterdam )
-
VDM ( Vereenidge Deli Matchappij ) Tahun 1950 terbentuklah PPN ( Perusahaan Perkebunan Negara ) yang terdiri
dari Perkebunan milik pemerintah Belanda ( Govermen’s Lansbow Bedrijven) dan Perkebunan milik bangsa asing yang kalah perang dalam perang dunia II dimasukkan kedalam pengelolaan PPN kecuali Perusahaan Perkebunan milik swasta Belanda yang masih tetap melanjutkan usahanya. Pada waktu PPN didirikan, yang diangkat sebagai direktur adalah Ir. Saksono Prawiroharjo. Kemudian pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Perkebunan, mengeluarkan Surat Keputusan No. 229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957. Dan dibentukalah Perusahaan Perkebunan Negara dengan nama PPN-Baru. Sebagai direktur adalah Ir. Saksono Prawiroharjo yang merangkap pula sebagai direktur PPN lama. Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1960, PPN-Baru direorganisasi menjadi unitunit berdasarkan PP. No. 141 sampai dengan 175 tahun 1961. Unit-unit tersebut diubah menjadi kesatuan Perusahaan Perkebunan Negara ( PPN ) yang mengkhususkan kegiatannya di bidang produksi, sedangkan indukinya yaitu PPNLama dan PPN- Baru dijadikan BPU-PPN dengan dibantu cabang-cabangnya di daerah yang sebelumnya merupakan perwakilan PPN-Baru. Dengan demikian maka penamaan PPN-Lama dan PPN-Baru telah dilebur dan sebagai gantinya dibentuk PPN-PPN kesatuan yang terdiri dari Unit Aceh, Unit Sumatera Utara I-X, Unit Sumatera Selatan I-II, Unit Jawa Barat I-IV, Unit Jawa Tengah I-V, Unit Jawa Timur I-X, PPN Kesatuan Perintis dan Unit Research. Untuk mempermudah koordinasi, maka berdasarkan PP. No 13 Tanggal 27 Maret 1968, PPN-PPN di seluruh Indonesia yang berjumlah 88 PPN dihapuskan termasuk PPN Sumatera Utara yang terdiri dari 10 PPN. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tanggal 14 April 1968, dibentuklah Perusahaan Negara Perkebunan ( PNP ) sebanyak 28 PNP yang berasal dari 88 PNP yang dihapuskan tersebut. Cdengan dilakukannya reorganisasi dan regrouping tersebut terbentuklah PPN-III yang berasal dari PPN- Karet, VII dan PPN- Karet XVII. Kemudian pada tahun 1974, terbentuklah PT. Perkebunan III yang didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1083. MK/IV/1974 Tanggal 25 Juli 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan Terbatas. Kemudian pada tanggal 13 Juli 1974 nama PT. Perkebunan III diaktekan. Sesuai dengan gerak laju pembangunan di Indonesia,
PT.
Perkebunan III mengalami perkembangan yang menggembirakan sehingga PT. Perkebunan III mengadakan penambahan kebun. Budidaya yang dikelola PT. Perkebunan III adalah karet dan kelapa sawit. Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Selanjutnya dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas BadanBadan Usaha Milik Negara di lingkungan Departemen Pertanian, berdasarkan akte pendiriran Perusahaan Perseroan ( Persero ) Terbatas No.36 Tanggal 11 Maret 1996 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 162/MK.016/1996 Tanggal 8 April 1996, maka terbentuklah PT. Perkebunan Nusantara III yang berasal dari: -
Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan III ( didirikan berdasarkan PP No. 9 Tahun 1971 )
-
Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan IV ( didirikan berdasarkan PP No. 26 Tahun 1971 )
-
Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan V ( didirikan berdasarkan PP No. 27 Tahun 1971 ) Ketiganya dilebur menjadi satu Perusahaan Perseroan ( Persero ) baru dengan
nama Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan Nusantara III yang berpusat di jalan Sei. Sikambing, Medan.
2. Sejarah Singkat Kebun Rambutan Kebun Rambutan berasal dari Perkebunan milik Maatskappay Hindia Belanda dibawah naungan NV RCMA ( Rubber Culture Maatskappy Amsterdam ) yang pada tahun 1958 dinasionalisasi menjadi PPN Baru Cabang Sumatera Utara. Dalam
perkembangannya,
Perkebunan
ini
beberapa
kali
mengalami
restrukturisasi, yaitu pada tahun 1961 menjadi PPN SUMUT IV, selanjutnya pada tahun 1976 dirubah menjadi Unit Kebun PTP V
( Persero ).
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Kemudian pada bulan April 1994 terjadi penggabungan antara PTP III, IV, dan V menjadi satu perusahaan yang diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III yang berkantor pusat di jalan Sei Batang Hari Medan dimana kebun Rambutan menjadi salah satu unitnya.
3. Maksud dan Tujuan Perusahaan Sesuai akte pendirian perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya sub sektor Perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan untuk memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat yang berdasarkan azas: a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun ekspor, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor non migas. b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya. c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan keseluruhan tanah. 4. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT. Perkebunan Nusantara III ( Kebun Rambutan ) adalah Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata- kelola bisnis terbaik. Sedangkan misi PT. Perkebunan Nusantara III ( Kebun Rambutan ) adalah: -
Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Menghasilkan produksi berkualitas untuk pelanggan.
-
Memperlakukan karyawan sebagai aset stratejik dan mengembangkannya secara optimal.
-
Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan “imbal hasil” terbaik bagi para investor.
-
Menjadika perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
-
Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.
-
Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
5. Wilayah Kerja Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III ( Kebun Rambutan ) terletak pada lokasi yang sangat strategis di Propinsi Sumatera Utara, yaitu sekitar 90 km dari kota Medan dan berlokasi dalam dua kabupaten, Serdang Bedagai dan Asahan. Letak kebun berada pada ketinggian sekitar 18 m dari permukaan laut dan bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah Podsolik Merah Kuning. Alluvial dan Hidromorfik Kelabu. Tipe iklim E
(Schmith dan Ferguson) dengan curah hujan berkisar 1.300-
2100 mm per tahun, dan bulan basah sekitar 8 bulan serta bulan kering sekitar 4 bulan. DATA CURAH HUJAN 5 TAHUN
Bln Januari
2004 HH Mm 5 250
2005 HH Mm 4 80
2006 HH Mm 3 53
2007 HH Mm 8 96
2007 HH Mm 2 16
Februari
2
65
5
104
6
48
1
4
1
18
Maret
4
87
6
69
6
103
5
23
14
295
April
8
86
5
64
10
100
8
112
7
137
Mei
4
137
7
99
10
136
11
227
6
184
Juni
6
80
8
245
6
128
5
150
8
168
Juli
8
155
6
146
5
51
9
289
6
118
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Agustus
7
194
5
100
10
99
11
218
9
116
September
6
153
15
225
9
128
11
229
10
149
Oktober
20
376
15
205
12
252
18
428
18
215
November
12
171
8
108
10
139
16
428
Desember
8
157
8
73
13
159
8
278
Jumlah
90
1.911
92
1.518
100
1.396
111
2482
6. Unit Usaha Perusahaan Unit usaha PT. Perkebunan Nusantara III ( Kebun Rambutan ) terbagi atas unit kebun, unit pabrik, unit rumah sakit, unit sekolah, unit rumah ibadah ( program bina lingkungan ). Untuk lebih jelasnya, unit usaha tersebut akan diuraikan dibawah ini. 6. 1 Unit Kebun PT. Perkebunan Nusantara III ( Kebun Rambutan ) memiliki luas hak guna usaha ( HGU ) sebesar 6.837,67 Ha, yang ditanami dua jenis komoditas, yaitu kelapa sawit dan karet, dengan komposisi areal: Kelapa Sawit sebesar 4.655,08 Ha, Karet sebesar 1.690, 15 Ha, serta areal lain – lain seluas 491, 81 Ha. Areal tanaman Kebun Rambutan dibagi atas 8 afdeiling dengan komposisi tanaman sebagai berikut:
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel Sampel Pabrik Pengolahan Karet AFD
TM
Karet
TBM
Total tanaman karet
TM
I II III IV V VI VII VIII Jlh
331.95 501.35 155.00 357.60 164.15 121.70 1.631.75
58.40 58.40
331.95 559.75 155.00 357.60 164.15 121.70 1.690.15
620.72 308.00 155.60 629.50 627.68 1.045.50 213.60 384.04 3.984.19
Kelapa Sawit TBM TU 2007 213.10 54.20 157.20 235.79 660.29
-
Bibitan
Total tanaman Kl.Sawit
Total luas tanaman
10.60 10.60
833.82 308.00 155.60 640.10 627.68 1.099.25 371.67 619.83 4.655.08
833.82 639.95 715.35 795.10 985.28 1.099.25 534.95 741.53 6.345.23
Kinerja Kelapa Sawit Tahun 2004 s/d 2008 sbb : Uraian
2004
2005
2006
2007
2008
Luas (Ha)
3.210.97
2855.44
3161.12
3468.26
3984.19
TBS (Kg/Ha)
20.263
23.761
22.679
20.336
14.946
Rend.Minyak
22.20
23.88
24.02
24.75
24.93
Rend.Inti (%)
4.79
4.76
4.64
4.74
4.67
Minyak
5.145
5.898
5.492
5.033
3.724
Inti (Kg/Ha)
1.111
1.174
1.050
964
698
By.Tan
1231.19
1150.97
1395.53
1595.88
1924.41
1681.68
1594.08
182.05
1387.65
2359.92
(%)
(Kg/Ha)
(Rp/Kg) By.Prod Incl Peny (Rp/Kg)
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Realisasi Pupuk per pohon K.Sawit thn 2004 s/d Oktober 2008 : 2004 TM TBM 0.94 2.03 0.84 1.68 0.82 1.49 0.77 0.91 0,05 1.96 -
Pupuk Urea / ZA RP/TSP MOP Kies Borate NPK 15.10.207,5 NPK 12.12.17.2 PHE Dolomite NPK 15.10.20+0,5 TE
2005 TM TBM 1.80 1.65 1.75 0.61 1.53 1.14 0.06 2.50 -
2006 TM TBM 1.98 1.81 1.42 0.80 1.57 1.51 0.06 0.06 -
2007 TM TBM 1.95 1.84 1.50 0.62 1.54 1.39 0.07 -
1.60
0.10
-
-
-
-
-
-
0.24 0.86
0.11 -
0.25 1.83 -
1.53 -
0.25 2.25 -
1.87 -
0.25 2.97 -
1.76 -
2008 TM TBM 1.27 0.48 0.95 0.04 0.16 0.94 2.47
1.51 -
Kinerja karet Tahun 2004 s/d Oktober 2008 sebagai berikut : Uraian
2004
2005
2006
207
2008
Luas(Ha)
1631.75
1631.75
1631.75
1631.75
1631.75
Produksi (Kg/Ha)
1.563
1.562
1.881
1.812
1.335
Prestasi (Kg/Hk)
18.92
19.27
24.41
23.07
18.04
DRC
27.96%
29.05%
28.44%
28.72
28.16
By.Tan (Rp/Kg)
5199.43
5.734.81
5859.05
6818.69
8716.27
By.Prod.Incl.Peny
6761.27
7382.03
7881.22
8841.21
9165.29
(Rp/Kg)
Realisasi pupuk per pohon Karet thn 2004 s/d Oktober 2008 :
Pupuk Urea/ZA
2004 TM TBM 0.17
2005 TM TBM
2006 TM TBM
2007 TM TBM 0.38
RP
0.23
0.32
MOP
0.24
0.21
Kies
0.05
0.08
Dolomite
-
2008 TM TBM
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
NPK 13.6.23.2 + TE
0.23
0.47
0.47
0.47
0.43
NPK 18.10.14 + TE
0.27
Produksi latex pekat (2004 s/d Oktober 2008) : Tahun N o
Uraian
1
Kapasitas pabrik a.terpasang b.aktual
2 3 4
Losis Produksi DRG.latek pekat Harga pokok pengolahan Efesiensi pabrik
5 6
Satuan
Ket 2004
2005
2006
2007
2008
8.100 3.620
8.100 3.700
8.100 3.530
8.100 3.850
7.650 3.00
Kg.bsh/ jam Kg.bsh/ jam % Kg.bsh %
0.90 18.036.413 60.17
Rp/kg
945.63
920.06
1390.39
1168.32
1276.18
%
88.00
88.23
87.87
88.15
88.16
0.96 0.94 0.96 0.97 19153.355 17164.532 16019.058 7106.043 60.16 60.17 60.16 0.17
PT. Perkebunan Nusantara III melalui manajemen Kebun Rambutan telah menyalurkan sebagian laba untuk dana kemitraan dan bina lingkungan Community Development (CD) kepada masyarakat sekitar. Kemudian dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera, kepada karyawan disediakan fasilitas-fasilitas Perumahan, Puskesbun, Rumah Sakit, TK, SD, Madrasah Ibtidaiyah, Sarana Olah Raga, Koperasi, Asuransi Tenaga Kerja, serta sarana – sarana ibadah Mesjid dan Gereja.
No. 1 2 3
4
Tabel Kemitraan Dan Bina Lingkungan Desa/Alamat Uraian Kota baru Mobiler Sekolah SD.No.1017105 Paya lombang Mushollah Baitul Makmur Dusun III Paya lombang Mushollah Al Mukhlisin Dusun Kp.Banten Paya lombang Pembangunan Titi
Sejumlah (Rp) 13.440.00 5.087.500 6.270.000
5.140.000
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
5
Jln.imam bonjol Tebing Tinggi
6
Desa Binjai Tebing Tinggi
7
Paya Mabar Jumlah
No. 1
Desa/Alamat Paya pasir
2
Desa binjai Tebing Tinggi
3
Kuta baru
4
Desa binjai Tebing Tinggi
5
Kp.manggis
6
Paya lombang
7
Tebing tinggi
8
Sei priok
9
Suka tani
No. 1
Jumlah Desa/Alamat Kota baru
2
Paya lombang
3
Paya lombang
4 5
Paya lombang Jln.imam bonjol Tebing Tinggi Desa Binjai Tebing Tinggi
6
Yayasan Perguruan Islam Percontohan SLTP Neg.2 Desa Binjai Gereja Katolik
Uraian Mobiler sekolah SD No.107463 Mobiler sekolah yayasan pend.ibadah Mobiler / rehab sekolah SD 107462 Mobiler sekolah SD 102096 Mobiler sekolah SD 104325 Mobiler / renovasi SD 102098 Pemugaran musholla Renovasi gereja HKBP Renovasi sekolah Al-Jamiatul Wasliyah Uraian Mobiler Sekolah SD.No.102093 Mobiler Sekolah SD.No.102094 Mobiler/rehab sekolah SMP desa Paya Pinang Renovasi 3 lokal Musshola teladan desa paya mabar Pembangunan gapura perbatasan pemkab.Sergai
Jumlah No. 1
Desa/Alamat Desa P.Lombang
40.855.000 6.856.000 12.550.000 90.198.00
Sejumlah (Rp) 11.000.000 13.100.000
11.319.000
12.000.000 11.100.000 9.566.000 5.080.000 2.730.000 9.118.000
84.933.500 Sejumlah (Rp) 6.000.000 Mesin tik,lemari buku,meja/kursi murid Komputer,lemari buku,meja/kursi murid 26.680.000 9.570.000 120.000.000 162.250.000
Uraian Pembangunan
Sejumlah (Rp) 11.560.000
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
2
Paya lombang
3
Paya bagas
4
Suka damai
5
Paya bagas
6
Paya lombang
7
Kuta baru
8
Desa kuta baru
9
Rantau laban
10
Suka tani desa Sukadamai
11
Desa Paya Lombang
Musholla AlMubarok Renovasi kantor kepala desa Paya Lombang Renovasi aula serba guna Desa Paya Bagas Renovasi TK Harapan II Renovasi ruang kepala sekolah SD No.102.102 Mobiler / renovasi SD 105444 Renovasi SD 107105 Rehab+mobiler SD No.165729 Rehab+mobiler SD No.165729 Renovasi meja/ kursi guru, lemari,papan tulis Bantuan kepada TK Ikhwanul Muslimin Bola dunia
Jumlah No. 1
Desa/Alamat Dusun III Kp.Baru
2
Dusun 10 Desa P.Bagas
3
Desa Sei Priok
4
Kp.P.Lombang
5.539.000 15.595.000
2.700.000 2.806.000 4.400.000 4.400.000 5.500.000 4.400.000 4.400.000 2.700.000
64.000.000 Uraian Renovasi Madrasah Nurul Yakin Renovasi Madrasah Nurul Takwa Renovasi Mesjid Nurul Huda Renovasi TK.D.Nur Hadijah
Jumlah
Sejumlah 29.324.000
39.844.000
16.415.000 19.363.000 104.946.300
B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 1. Struktur Organisasi
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan pola yang tetap dari hubungan antara bidang – bidang kerja, unit – unit, bagian – bagian, serta orang – orang yang menunjukkan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu sistem kerja. Hal ini dimaksudkan agar dapat tercipta pembagian kerja serta tanggung jawab yang harus dipikul sehingga dapat dicapai suatu tata kerja yang harmonis yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan semaksimal mungkin. Dengan adanya struktur organisasi, maka akan kelihatan pembagian tugas dan tanggung jawab untuk memudahkan dalam menuntun, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan. Adapun struktur organisasi yang ditetapkan PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan) berbentuk garis dan staf. Dalam hal ini pimpinan mempunyai otoritas komando untuk melaksanakan wewenang. Kedudukan pimpinan diperkuat oleh staf, dimana semua pihak dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Staf berarti orang yang ahli dibidang tertentu, yang tugasnya memberi nasehat dan saran di dalam bidangnya kepada pimpinan organisasi. Struktur organisasi garis dan staf biasanya dianut oleh perusahaan besar dengan daerah kerja yang cukup luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam dan rumit serta memiliki jumlah karyawannya yang banyak ( padat karyawan ). Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan) dapat dilihat pada bagan berikut : 2. Uraian Tugas 1. Manager Tugas Manager Kebun -
Mengusulkan peremajaan tanaman.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mengusulkan pemesanan dan menerima kecambah kelapa sawit dan biji karet.
-
Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan pembibitan tanaman.
-
Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan tanaman.
-
Mengusulkan persetujuan mutasi.
-
Melaksanakan pengambilan TBM menjadi TM.
-
Melaksanakan pemupukan dengan prinsip 4T (tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat sasaran) contoh daun untuk keperluan rekomendasi pemupukan.
-
Melaksanakan dan monitoring kegiatan panen, angkut dan TAP/KAP kontrol.
-
Melaksanakan pengendalian mutu produksi.
-
Melaksanakan dan monitoring penyerahan/pengiriman produksi tanaman.
-
Membangun dan memelihara sarana dan prasarana (infrastruktur)
-
Pemeriksaan mutu alat, pupuk dan bahan kimia tanaman.
-
Membuat program penaburan dan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit.
-
Melaksanakan pembelian atau pembayaran TBS dan BOKAR dari plasma dan pihak ketiga.
-
Melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan bahan baku olah, bahan pembantu dan peralatan lainnya.
-
Melaksanakan proses pengolahan karet sesuai dengan standart (greebook, ASTMD 1076, skema SIR 88)
-
Melaksanakan pengepakan, pengendalian dan penyimpanan produk akhir di gudang pabrik.
-
Melaksanakan pengujian dan mengurus penerbitan sertifikat mutu (karet).
-
Melaksanakan pengendalian/ analisa mutu limbah pabrik karet.
-
Menyerahkan produk jadi (karet) kepada pihak pengangkutan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Membuat program dan melaksanakan pemeliharaan mesin/ instalasi dan sipil/traksi.
-
Melaksanakan terra ulang timbangan dan monitoring kalibrasi alat di pabrik karet.
-
Membuat taksasi produksi, mengusulkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP)/ rencana kerja operasional (RKO) kebun.
-
Membuat permintaan dan melaporkan pertanggungjawaban penggunaan uang kerja
-
Melaksanakan
pengadaan
kebutuhan
barang
dan
jasa
sesuai
dengan
kewenangannya dan mengajukan pengadaan kebutuhan barang dan jasa di luar kewenangannya. -
Mengendalikan persediaan barang dan perlengkapan lainnya.
-
Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya.
-
Mengajukan permintaan pembayaran untuk pihak ketiga diluar kewenangannya.
-
Mengusulkan penghapusan persediaan barang incourant dan aktiva non produktif.
-
Melaksanakan penyerahan barang hasil lelang aktiva non produktif.
-
Membuat laporan kinerja bulanan (LM, PB-71, LPMU, LTT) ke distrik manajer.
-
Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi (tanaman, pengolahan, keuangan, dan personalia) berbasis data base secara konsisten dan up to date)
-
Melaksanakan penerimaan karyawan pemanen dan penderes.
-
Melaksanakan sistem penilaian karyawan (SPK)
-
Menjamin bahwa kebijakan mutu , lingkungan dan SMK 3 dimengerti, diterapkan dan di unit usaha.
-
Mengusulkan, mengalokasikan dan menyalurkan dana ke KBL.
-
Mengusulkan, pengurusan perpanjangan HGU
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mengusulkan pengurusan penerbitan dan perpanjangan hak guna bangunan (HGB) dan ijin pendirian pabrik (HO)
-
Melaksanakan pengiriman pasien ke rumah sakit perusahaan.
-
Mengusulkan bantuan pengamanan eksternal (dari tingkat kabupaten /propinsi).
Wewenang Manajer Kebun -
Memimpin
dan
mengelola
unit
usaha
perusahaan
dan
secara
kreatif
mengembangkan kebijakan direksi. -
Sebagai wakil direksi di unit usaha, mengkoordinir dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan
produksi
dan
operasional
yang
ditujukan
untuk
meningkatkan nilai tambah guna memperoleh pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan, -
Mengelola dan menjaga aset perusahaan dengan cara efektif dan efisien serta bertanggung jawab atas mutu hasil kerja bidang teknik, pengelolaan, keuangan, kesehatan dan umum di unit usaha yang dipimpin.
-
Mengkoordinir atas Penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO) dan Surat Permintaan Modal Kerja di unit usaha.
-
Membina keterampilan dan kemampuan pekerja di unit usaha dalam peningkatan prestasi kerja dan mutu kerja, serta mempersiapkan kader tetangga di unit usaha bekerja sama dengan sumber daya manusia.
2. Asisten Kepala Tugas Asisten Kepala -
Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti dan dipelihara diseluruh tingkat organisasi di tanaman (afdeling) yang dipimpinnya.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Membantu manager untuk mengidentifikasikan persyaratan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menugaskan personil terlatih terhadap seluruh posisi yang mempengaruhi mutu di tanaman (afdeling) yang dipimpinnya.
-
Meninjau persyaratan-persyaratan kontrak pemeliharaan tanaman yang dikerjakan oleh pemborong.
-
Meninjau persyaratan-persyaratan bahan yang diusulkan oleh para asisten tanaman.
-
Meninjau rencana produksi dan jadwal pemeliharaan tanaman yang diajukan asisten tanaman.
-
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil dibawahbnya yang langsung mempengaruhi mutu.
-
Mengevaluasi kemajuan-kemajuan produks dan pemeliharaan tanaman secara periodik.
-
Membantu manager untuk mengkoordinir personol produksi (Asisten Afdeling) untuk pencapaian produksi.
-
Melaksanakan pemeriksaan/ pengujian terhadapa bahan-bahan untuk keperluan tanaman yang masuk di gudang.
-
Menjamin secara periodik hasil pelaksanaan pemeriksa dan pengujian dalam proses dan produksi akhir terhadap pemeliharaan dan panen.
Wewenang Asisten Kepala -
Menjamin dan menyetujui schedule pemeliharaan tanaman.
-
Menyetujiu permintaan bahan-bahan dan alat-alat yang dipergunakan untuk tanaman afdeling.
-
Menyetujui wewenang dan tanggung jawab personil dibawahbyya sesuai dengan bagan organisasi.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
3. Asisten Personalia Kebun Tugas Asisten Personalia Kebun: -
Menjamin bahwa semua personil di bahagian Personalia mengerti, menerapkan dan memelihara Kebijakan Mutu yang telah ditetapkan oleh Top manajement.
-
Menjamin bahwa semua aktivitas-aktivitas pelatihan dengan Prosedur Mutu, Support Document dan Catatan-catatan Mutu telah didokumentasikan dan diterapkan samapai efektif.
-
Mengidentifikasikan semua kebutuhan pelatihan untuk seluruh personil yang ada di bahagian personalia.
-
Mempersiapkan program-program pelatihan dengan bagian-bagian terkait.
-
Mengkoordinir pelatihan, termasuk pasilitas yang dilatih pelatih dan mampu mempersiapkan materi pelatihan yang diterima dari bagian terkait.
-
Menyusun schedule tanggal pelatihan untuk disampaikan kepada bahagian terkait.
-
Menjamin bahwa daftar hadir pelatihan identifikasi kebutuhan pelati, sertifikat pelatih dan catatan-catatan Mutu yang lainnya, yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas pelatihan dipelihara dan disimpan dibahagian personalia.
-
Mempersiapkan agenda meeting, pada Rapat Tinjauan Manajement yang berhubungan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia.
-
Membuat laporan Manajement kemajuan pelatihan yang akan disampaikan kepada manager.
Wewenang Asisten Personalia Kebun: -
Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada problem yang berhubungan dengan Personalia dan Umum dengan pewrsetujuan dari manager.
4.
Asisten Tata Usaha:
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tugas Asisten Tata Usaha: -
Menjamin bahwa kebijakan Mutu, dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh semua personil yang ada di bahagian administrasi.
-
Menjamin bahwa semua aktivitas pekerjaan pada pembelian, persetujuan rekanan, pengadaan produk yang tidak berwujud sesuai dengan prosedur Mutu Support Document yang telah didokumentasikan dan diterapkan hingga efektif.
-
Mencek dan Mengevaluasi setiap permintaan dari bahagian terkait untuk disesuaikan kepada rekening anggaran/ badget.
-
Mengawasi pelaksanaan identifikasi terhadap semua bahan-bahan/ alat-alat yang diterima di gudang kebun.
-
Mengawasi keberadaan stock bahan-bahan/alat-alat yang ada di gudang kebun.
-
Mencek dan mengevaluasi kebenaran permintaan barang melalui PB.16, OPL dan Daftar penawaran.
-
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil di bahagian adminstrasi.
Wewenang Asisten Tata Usaha: -
Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada problem yang berhubungan dengan maintennance, sesuai dengan persetujuan Asisten terkait.
5. Asisten Tehnik/ DS/ Traksi Tugas Asisten Tehnik: -
Menjamin bahwa Kebijakan Mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara diseluruh mandor-mandor dan karyawan di Tehnik/Dinas Sipil/Traksi.
-
Menjamin bahwa semua aktivitas yang dilakukan oleh pelaksanaan Tehnik sesuai dengan Prosedur mutu, Instruksi Kerja yang telah didokumentasikan dan di implementasikan samapai efektif.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mempersiapkan agenda meeting untuk tinjauan manajement yang berhubungan dengan problem-problem Tehnik, Dinas Sipil dan Traksi.
-
Mengajukan
permintaan
bahan-bahan
alat/machine
untuk
kepentingan
Tehnik/Traksi dan Dinas Sipil, sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. -
Memelihara semua document
PM, SD, dan catatan mutu dibahagian
Tehnik/Traksi/Dinas Sipil. -
Menjamin bahwa semua peralatan/machine yang digunakan dalam proses telah siap dioperasikan oleh pengolahan.
-
Merencanakan semua peralatan/machine-machine untuk dipelihara, baik secara rutin breakdown maintanance.
-
Menjamin dan mencek rencana dengan aktivitas-aktivitas hasil pemeliharaan baik schedule routine maintannance maupun breakdown maintanance.
-
Bertanggung jawab terhadap pemakaian spare part dan mencatatnya pada kartu pemeliharaan.
-
Menandatangani laporan pemeliharaan routine dan breakdown maintanance.
-
Membuat laporan bulanan emergency maintanance.
-
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kalibrasi alat-alat pemeriksaan pengukuran dan alat-alat uji yang digunakan di pabrik.
-
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan-pelatihan terhadap semua personil yang ada pada pengawasannya.
-
Menindak lanjuti tindakan-tindakan perbaikan yang ditemukan pada Internal Quality Audit.
Wewenang Asisten Tehnik/ DS/Traksi: -
Menerima laporan hasil perbaikan/reperasi yang diborongkan kepada kontraktor.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Membantu manager dalam mengevaluasi hasi reperasi (pekerjaan) yang dilakukan oleh pemborong.
-
Menentukan spare part yang digunakan pada machine sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
-
Menyetujui pekerjaan yang dilakukan oleh Mandor/mekanik/listrik termasuk work shop.
6. Asisten Tanaman Tugas Asisten Tanaman: -
Menjamin bahwa kebijakan Mutu, dimengerti dan dipelihara diseluruh mandormandor di Afdeling masing-masing.
-
Membuat rencana pemeliharaan rutin, TU/ TB/ Konversi/ Pembibitan dan pemakaian alat-alat/bahan-bahan untuk produksi dan pemeliharaan rutin TU/ TB/ Konversi/Pembibitan dan proses panen di tanaman dan mengajukan kepada Askep untuk dievaluasi sesuai dengan RKO yang dibutuhkan per bulan dan seterusnya.
-
Memaksimalkan potensi produksi afdeling.
-
Memeriksa realisasi kerja pemeliharaan dan produksi tanaman yang berhubungan dengan produksi, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan kimia yang digunakan.
-
Menjamin bahwa tenaga kerja ditempatkan pada lapangan pekerjaan sesuai dengan pelatihan yang diperolehnya.
-
Menanda tangani laporan kerja pemeliharaan, Tap/Kap Speksi pada proses panen sesuai dengan spesifikasinya.
-
Mengklarifikasikan tenaga pemanen sesuai kriteria yang ditentukan.
-
Mempersiapkan agenda pada tinjauan manajement yang berhubungan dengan proses pemeliharaan, panen produksi di tanaman (afdeling).
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Memelihara Catatan Mutu yang berhubungan dengan Afd ( tanaman) yang dibawah koordinasinya, termasuk kwalifikasi pengarsipan/ penyimpanan dan dipelihara sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
-
Memelihara identifikasi dan mampu telusur yang berhubungan dengan proses pemeliharaan dan produk akhir di tanaman.
-
Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan rutin tanaman/TU/TB/ Konversi dan Pembibitan serta proses panen sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
-
Membuat permintaan bahan-bahan dan alat, termasuk tenaga kerja dan mengajukan pembuatan PPAB, DPBB yang dituangkan dalam PTB.
-
Mencek pemakaian tenaga kerja, bahan kimia, peralatan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, baik pemeliharaan maupun panen.
-
Mengevaluasi dokumen-dokumen IK dan Implementasinya, sehingga IK tersebut efektif
yang
berhubungan
dengan
proses
pemeliharaan
rutin,
TU/TB/Konversi/Pembibitan dan Panen. -
Mengevaluasi kemajuan pekerjaan pemborong tanaman.
-
Membantu askep dalam pemeliharaan dan pengajuan bahan-bahan/ alat-alat yang masuk/ diterima di kebun.
-
Melakukan Kap/Tap Speksi proses panen dan pemeliharaan sesuai dengan normanorma yang telah ditentukan serta membuat jadwal, rencana pelaksanaannya.
-
Membuat laporan hasil pemeriksaan dan pengujian yang berhubungan dengan proses pemeliharaan dan panen, baik dalam proses maupun di TPH.
-
Mengidentifikasikan dan menerapkan pembuatan tehnik Statistik.
Wewenang Asisten Tanaman:
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Membuat klasifikasi tenaga kerja panen serta finalty atau LK (Laporan Ketidaksesuaian) kepada bawahan yang tidak sesuai dengan kriteria prosedur yang telah ditentukan.
-
Pengendaliakan penanganan pemeliharaan dan panen sampai di TPH sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
-
Menentukan identifikasi kebutuhan pelatihan sesuai dengan bawahannya dalam struktur organisasinya.
7. Asisten Pengolahan Tugas Asisten Pengolahan: -
Mengkoordinir
dan
bertanggung
jawab
atas
perencanaan,
pelaksanaan,
pemeliharaan mesin atau instlasi pabrik sesuai dengan prosedur, norma, ketentuan kerja yang berlaku serta menyelenggarakan pengawasan RKAP, RKO dan SPMK bidang pengolahan. -
Mengevaluasi hasil kerja bidang pengolahan serta membuat rencana tidak lanjut hasil evaluasi serta membuat laporan kerja kepada manajer unit usaha.
-
Bertanggung jawab dalam pengawasan dan pelaksanaan proses pengolahan.
-
Melaksanakan pengendalian pemakaian biaya bidang pengolahan dengan berpedoman pada RKO dan RKAP yang telah disetujui atau disahkan.
-
Membuat dan menyampaikan daftar penilain prestasi pekerja kepada manajer unit usaha.
Wewenang Asisten Pengolahan -
Menerima laporan hasil kerja bidang pengolahan serta rencana rencana yang akan dilaksanakan dalam bidang pengolahan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Menetukan langkah-langkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam bidang pengolahan.
-
Menyetujui pekerjaan, pengendalian pemakaian biaya yang dibutuhkan dalam bidang pengolahan.
8. Krani I Asisten Personalia Kebun Tugas Krani Asisten Personalia Kebun -
Menjamin bahwa kebijakan mutu telah dimengerti dan telah diterapkan dan dipelihara oleh bahagian personalia.
-
Menjamin bahwa semua aktivitas pelatihan dan prosedur mutu, Support Document dan catatan-catatan Mutu telah dilaksanakan secara efektif.
-
Memelihara semua dokumen-dokumen yang ada di bagian personalia.
-
Mengidentifikasi dan mampu menelusuri semua aktivitas yang berhubungan dengan yang ada dalam bagian personalia.
-
Melakaukan cek dokumen sebelum dilanjutkan ke Asisten Personalia Kebun.
Wewenang Krani I Asisten Personalia Kebun -
Melakukan tindakan dan pencegahan bila ada masalah yang berhubungan dengan bidang personalia, sesuai dengan persetujuan Asisten Personalia.
9. Krani I Asisten Tata Usaha Tugas Krani. I Asisten Tata Usaha -
Menjamin bahawa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh semua personil yang berada dibahagian yang dibawah pengawasannya.
-
Menjamin bahwa semua aktoivitas administrasi dilaksanakan sesuai dengan Prosedur mutu dan instruksi kerja yang ada.
-
Memelihara semua dokumen-dokumen yang ada pada bahagian termasuk PM, IK, SD dan catatan-catatan mutu lainnya.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mengidentifikasi dan mampu telusur semua aktivitas yang berhubungan dengan administrasi.
-
Melakukan cek administrasi sebelum diteruskan ke asisten tata uasaha.
-
Mengawasi dokumen dan laporan yang akan dikirim ke kantor direksi.
Wewenang Krani I Asisten Tata Usaha -
Melakukan tindakan dan pencegahan bila ada problem yang berhubungan dengan administrasi, sesuai dengan persetujuan dari Asisten Tata Usaha.
10. Mandor I ( Afdeiling I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII) Tugas Mandor I -
Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh semua personil yang ada pada afdeiling yang berada di bawah pengawasannya.
-
Menjamin bahwa semua aktivitas pemeliharaan dan panen di tanaman dilaksanakan sesuai dengan prosedur mutu dan instruksi kerja yang ada.
-
Memelihara semua dokumem-dokumen yang ada pada afdeiling termasuk PM, IK, SD, dan catatan-catatan mutu yang lainnya.
-
Mengidentifikasikan dan mampu telusur semua aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan dan panen di tanaman afdeiling yang di bawah pengawasannya.
-
Melakukan Tap/Kap Inspeksi dan melaporkan hasilnya kepada asisten afdeiling yang bersangkutan.
-
Memberikan tanda status hasil pemeriksaan dan pengujian dalam proses pemeliharaan panen dan produk akhir pada pemeliharaan panen.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mengawasi
pelaksanaan
pemeliharaan
routine
tanaman
YU/TB/
Konversi/Pembibitan dan proses panen di tanaman sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. -
Menentukan status hasil pemeriksaan dan pengujian pada proses pemeliharaan dan panen, termasuk produk akhir pemeliharaan dan produk akhir di TPH.
-
Melaporkan ketidaksesuaian proses tanaman pemeliharaan danpanen kepada asisten afdeiling untuk ditindak lanjuti.
-
Melakukan tindakan perbaikan ketidaksesuaian pada implementasi proses pemeliharaan dan panen.
-
Melakukan pengawasan terhadap penanganan yang berhubungan dengan proses pemeliharaan dan panen.
-
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan-pelatihan untuk semua personil yang langsung dibawah pengawasannya.
-
Memotivasi karyawan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan instruksi kerja yang dimilikinya.
Wewenang Mandor I -
Memberikan masukan kepada Asisten Tanaman terhadap finalty yang akan dilakukan kepada pekerkja yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
-
Memberikan pengarahan dan peringatan kepada pekerja yang tidak memenuhi disiplin kerja.
11. Mandor Deres Tugas Mandor Deres -
Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan, dan dipelihara terhadap semua pekerjaan penderes.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Memelihara smua dokumen-dokumen yang berhubungan dengan proses deres termasuk PM, IK, SD, dan catatan-catatan mutu yang digunakan.
-
Mengikuti rencana kerja yang telah dituangkan dalam RKO.
-
Mengawasi bahwa semua aktivitas penderesan yang dilakukan sesuai dengan PM,IK,SD, yang telah didokumentasikan.
-
Mengidentifikasikan semua kegiatan, mulai dari proses dan produksi akhir deres.
-
Mengawasi penanganan dan penyimpanan yang berhubungan dengan proses deres.
-
Melakukan tindakan perbaikan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, baik implementasi system maupun temuan-temuan Internal Quality Audit.
-
Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan terhadap semua personil bagian pekerjaan deres di tanaman.
-
Membuat laporan kerja hasil kerja deres.
-
Membuat kebutuhan-kebutuhan bahan-bahan/alat-alat untuk proses-proses deres.
Wewenang Mandor Deres -
Memberikan laporan hasil status sesuai atau tidak sesuai yang berhubungan dengan Tap speksi dalam proses atau produk akhir deres.
12. Mandor panen Tugas Mandor Panen -
Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara terhadap semua pekerjaan panen.
-
Memelihara semua dokumen-dokumen yang berhubungan dengan proses panen, termasuk PM,IK,SD, dan catatan-catatan mutu yang digunakan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Mengikuti Rencana Kerja yang telah dituangkan dalam RKO.
-
Mengawasi bahwa semua aktivitas panen yang dilakukan sesuai dengan PM, SD, IK, dan catatan-catatan mutu yang telah didokumentasikan.
-
Mengidentifikasikan semua kegiatan mulai dari dalam proses dan produksi akhir panen.
-
Mengawasi penanganan dan penyimpanan yang berhubungan dengan proses panen.
-
Melakukan tindakan perbaikan yang tidak sesuian dengan spesifikasi yang ditetapkan, baik implementasi system maupun temuan-temuan Internal Quality Audit dan External Quality Audit.
-
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terhadap semua personil bagian pekewrja panen di tanaman.
-
Membuat laporan kerja hasil kerja panen.
-
Membuat kebutuhan-kebutuhan bahan-bahan/alat-alat untuk proses panen.
Wewenang Mandor Panen -
Memberikan laporan hasil status sesuai atau tidak sesuai yang berhubungan dengan Kap Speksi dalam proses atau produk
13. Penderes Karet Tugas dan Tanggung Jawab Penderes Karet -
Melaksanakan dan memelihara kebijakan mutu.
-
Melaksanakan deresan di ancak yang telah ditentukan sampai dengan selesai.
-
Mengumpulkan hasil-hasil deres dan membawanya ke TPH.
-
Melaporkan hasil deresan kepada mandor deres.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
14. Pa. Pam Tugas dan Tanggung jawab Pa. Pam -
Menjaga keamanan baik personil maupun material serta kekayaan yang dimiliki PTPN III Kebun Rambutan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB IV PENYAJIAN DATA
Untuk memperoleh data, telah disebarkan 70 kuesioner kepada responden, yaitu kepada buruh deres PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). Kemudian hasilnya dituangkan ke dalam tabel frekwensi lalu dianalisa dan diinterpretasikan, sehingga menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun kuesioner yang disebarkan terdiri dari 25 pertanyaan dan terbagi dalam dua bagian: 1. Bagian 1 Berisi pertanyaan mengenai identitas responden yang terdiri dari 6 pertanyaan. 2. Bagian 2 Berisi pertanyaan dari variabel penelitian (EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KEBUN KARET) yang terdiri dari 18 pertanyaan untuk indikator pengukuran efektivitas kerja (variabel x) dan 7 pertanyaan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan (variabel y). Hasil dari kuesioner ini akan dituangkan ke dalam bentuk tabel frekwensi lalu dianalisa dan diinterpretasikan, sehingga menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
A. Identitas Responden Tabel 1 sampai dengan tabel 6 memaparkan identitas responden, berikut ini penganalisaannya meliputi jenis kelamin, usia responden, tingkat pendidikan, masa kerja, golongan dalam pekerjaan, lokasi tempat bekerja (Afdeiling). Berikut akan dikemukakan satu persatu yakni :
Tabel 4.1: Jenis Kelamin Responden No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Frekwensi 70 -
Presentase 100, 00 -
Jumlah
70
100 , 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa keseluruhan responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 70 orang (100%). Sedangkan responden perempuan berjumlah 0 (0%). Dengan demikian dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan yang mencolok antara lakilaki dan perempuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dimana laki-laki berperan dominan. Tabel 4. 2: Usia Responden No 1 2 3 4 5 6 7
Umur 20 s/d 25 tahun 26 s/d 30 tahun 31 s/d 35 tahun 36 s/d 40 tahun 41 s/d 45 tahun 46 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah
Frekwensi 6 10 5 20 7 7 15 70
Presentase 8, 58 14, 28 7, 14 28, 58 10, 00 10, 00 21, 42 100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data di atas usia responden bervariasi, hal ini dikarenakan tidak ada patokan usia yang dibuat oleh peneliti. Responden yang paling banyak berusia antara 36 s/d 40 tahun (28, 58%). Dapat disimpulkan bahwa usia ini adalah usia produktif.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel4. 3: Tingkat Pendidikan Responden No
Tingkat Pendidikan
Frekwensi
Presentase
1
SD
46
65, 71
2
SLTP
3
4, 29
3
SLTA/ STM
18
25, 71
4
Diploma
1
1,43
5
Sarjana
1
1,43
6
Pasca Sarjana
-
-
7
Tidak Ada
1
1,43
70
100, 00
Jumlah Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas diketahui bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 46 orang (65,71 %), responden yang berpendidikan terakhir SLTA/STM sebanyak 18 orang (25,71%), responden yang berpendidikan terakhir SLTP sebanyak 3 orang (4, 29%),dan yang berpendidikan terakhir Diploma, Sarjana dan tidak berpendidikan sama sekali masing-masing hanya 1 orang responden (1,43%).
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4. 4: Masa Kerja Responden No
Masa kerja
Frekwensi
Presentase
1
1 s/d 2 tahun
17
24, 29
2
3 s/d 5 tahun
4
5, 71
3
6 s/d 10 tahun
6
8, 57
4
Lebih dari 10 tahun
43
61, 43
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas diketahui bahwa masa kerja mayoritas responden adalah lebih dari 10 tahun sebanyak 43 orang (61,43%). Responden yang masa kerjanya 1 s/d 2 tahun yaitu sebanyak 17 orang (24, 29 %), responden yang masa kerjanya 6 s/d 10 tahun sebanyak 6 orang (8, 57%), responden yang masa kerjanya 3 s/d 5 tahun sebanyak 4 orang (5, 71 %) Tabel 4. 5: Golongan dalam pekerjaan No
Golongan ( dalam pekerjaan )
Frekwensi
Presentase
1
IA
55
78, 58
2
IB
10
14, 28
3
IC
5
7, 14
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas diketahui bahwa berdasarkan golongan, mayoritas responden adalah bergolongan IA, yaitu sebanyak 55 orang (78, 58%), responden yang bergolongan IB hanya berjumlah 10 orang (14, 28 % ) dan yang bergolongan IC berjumlah 5 orang ( 7, 14 % ). Tabel 4. 6: Lokasi Tempat Bekerja Responden No
Lokasi Tempat Bekerja
Frekwensi
Presentase
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
1
Afdeiling I
-
-
2
Afdeiling II
70
100, 00
3
Afdeiling III
-
-
4
Afdeiling IV
-
-
5
Afdeiling V
-
-
6
Afdeiling VI
-
-
7
Afdeiling VII
-
-
8
Afdeiling VIII
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilaihat bahwa responden yang diambil seluruhnya berasal dari Afdeiling II, yang berjumlah 70 orang (100 %). B.Tabulasi Jawaban Responden 1. Tabulasi Jawaban Responden terhadap keseluruhan pertanyaan variabel x berdasarkan kuesioner yang disebarkan.Tabulasi jawaban responden menyajikan tentang jawaban responden dalam bentuk tabulasi, yakni menyajikan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan kebun karet dalam bekerja yang terdiri dari karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja serta kebijakan dan praktek manajemen.
Tabel 4. 7: Distribusi jawaban responden tentang hubungan antar unit penderes dalam PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat Baik
2
2, 85
2
Baik
50
71, 43
3
Kurang Baik
9
12, 86
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
4
Tidak Baik
9
12, 86
5
Sangat Tidak Baik
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 50 orang responden (71, 43%) merasa bahwa hubungan antar unit penderes di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) baik, sementara masing- masing 9 orang responden (12, 86%) merasa bahwa hubungan antar unit penderes di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) kurang baik dan tidak baik sedangkan 2 orang responden ( 2, 85 % ) mengatakan bahwa hubungan antar unit penderes sangat baik. Tabel 4. 8: Distribusi jawaban responden tentang hierarki yang jelas dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat Jelas
-
-
2
Jelas
41
58, 58
3
Kurang Jelas
27
38, 57
4
Tidak Jelas
2
2, 85
5
Sangat Tidak Jelas
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 41 orang (58,58%) mengatakan bahwa hierarki dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) sudah terlihat jelas, 27 orang responden ( 38,57%) mengatakan bahwa hierarki dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) masih kurang jelas, sedangkan 2 orang lagi ( 2, 85% ) mengatakan bahwa hierarki dalam PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( Kebun Rambutan ) tidaklah jelas. Tabel4. 9: Distribusi jawaban responden tentang penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas karyawan dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan)
No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat mendukung
5
7, 14
2
Mendukumg
46
65, 73
3
Kurang mendukung
17
24, 28
4
Tidak Mendukung
2
2, 85
5
Sangat tidak mendukung
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 46 orang responden (65,73%) mengatakan bahwa teknologi yang ada di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) sudah mendukung karyawan (buruh deres) dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, 5 orang responden
(7,14%) mengatakan bahwa teknologi yang ada sudah
sangat mendukung dalam menyelesaiakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, 17 orang responden (24,28%) mengatakan bahwa teknologi yang ada di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) masih kurang mendukung karyawan (buruh deres) dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, sedangkan 2 orang responden
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
lagi (2,85%) mengatakan bahwa teknologi yang ada tidak mendukung karyawan dalam menyelesaiakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Tabel 4. 10: Distribusi jawaban responden tentang seberapa banyak waktu atasan untuk menerima laporan tentang tugas-tugas yang dikerjakan. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat banyak
-
-
2
Banyak
20
28, 58
3
Sangat sedikit
35
50, 00
4
Sedikit
15
21, 42
5
Tidak ada
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas diketahui bahwa 35 orang responden (50,00%) mengatakan bahwa atasan hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk menerima laporan tugas – tugas yang dikerjakan oleh bawahannya.15 orang (21,42%) mengatakan bahwa atasan hanya memiliki waktu sedikit untuk menerima laporan-laporan tugas dari bawahannya, sedangkan 20 orang responden (28, 58%) mengatakan bahwa atasan memiliki banyak waktu untuk menerima laporan-laporan tugas dari bawahannya.
Tabel 4. 11: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering atasan memberikan kebebasan kepada karyawan dalam menyelesaikan masalah atau hambatan dalam bekerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat Sering
35
50, 00
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
2
Sering
33
47, 15
3
Kadang-kadang
-
-
4
Jarang Sekali
2
2, 85
5
Tidak Pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 35 orang responden (50, 00%) mengatakan bahwa karyawan (buruh deres) sangat sering diberikan kebebasan dalam menyelesaikan masalah atau hambatan dalam bekerja, 33 orang responden (47, 15 %) mengatakan bahwa karyawan (buruh deres) sering diberikan kebebasan dalam mdenyelesaikan masalah atau hambatan dalam bekerja, sedangkan 2 orang responden (2, 85%) mengatakan bahwa mereka jarang sekali diberi kebebasan dalam menyelesaikan hambatan dalam bekerja.
Tabel 4. 12: Distribusi jawaban responden tentang pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan – tujuan penting dalam kelompok kerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat dilibatkan
31
44, 28
2
Dilibatkan
33
47, 15
3
Kurang dilibatkan
6
8, 57
4
Tidak dilibatkan
-
-
5
Sangat tidak dilibatkan
-
-
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Jumlah
70
100 , 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 33 orang responden (47, 15%) mengatakan bahwa karyawan (buruh deres) telah dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan-tujuan penting dalam kelompok kerja, 31 orang responden (44, 28%) mengatakan bahwa mereka sangat dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan- tujuan penting dalam kelompok kerja. Sedangkan 6 orang responden (8, 57%) mengatakan bahwa merekan kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan- tujuan penting dalam kelompok kerja.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4. 13: Distribusi jawaban responden tentang pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan organisasi. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sering sekali
30
42, 85
2
Sering
40
57, 15
3
Kadang - kadang
-
-
4
Jarang sekali
-
-
5
Tidak pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 40 orang responden (57, 15%) mengatakan bahwa karyawan (buruh deres) sering dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan organisasi. 30 orang responden
(42,85%) mengatakan bahwa
karyawan (buruh deres) sering sekali dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan organisasi. Tabel 4. 14: Distribusi jawaban responden tentang pelibatan karyawan dalam pembuatan peraturan – peraturan organisasi yang nantinya akan dipatuhi dan dilaksanakan. No Jawaban responden Frekwensi Presentase1 1
Sering sekali
31
44, 28
2
Sering
39
55, 71
3
Kadang - kadang
-
-
4
Jarang sekali
-
-
5
Tidak pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 39 orang responden ( 55,71%) mengatakan bahwa karyawan (buruh deres) sering dilibatkan dalam pembuatan peraturan – peraturan organisasi yang nantinya akan dipatuhi dan dilaksanakan, sedangkan 31 orang responden ( 44, 28%) mengatakan bahwa mereka sering sekali dilibatkan dalam pembuatan peraturan – peraturan organisasi yang nantinya akan dipatuhi dan dilaksanakan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4. 15: Distribusi jawaban responden tentang pembagian tugas sesuai dengan keahlian. No Jawaban responden Frekwensi Presentase 1
Sangat sesuai
25
35, 72
2
Sesuai
45
64, 28
3
Kurang Sesuai
-
-
4
Tidak sesuai
-
-
5
Sangat Tidak sesuai
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 45 orang responden (64, 28%) mengatakan bahwa pembagian tugas telah sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sedangkan 25 orang responden (35, 72%) mengatakan bahwa pembagian tugas telah sangat sesuai dengan keahlian yang dimiliki karyawan. Tabel 4. 16: Distribusi jawaban responden tentang tanggung jawab dalam mengerjakan tugas. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat bertanggung jawab
-
-
sepenuhnya 2
Bertanggung jawab sepenuhnya
41
58, 57
3
Hampir bertanggung jawab
27
38, 58
4
Tidak bertanggung jawab sepenuhnya
2
2, 85
5
Tidak Pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 41 orang responden (58, 57%) mengatakan bahwa karyawan bertanggung jawab sepenuhnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadannya, 27 orang responden (38,58%) mengatakan bahwa karyawan hampir bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya, sedangkan 2 orang responden ( 2, 85%)
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
mengatakan bahwa karyawan tidak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tabel 4. 17: Distribusi jawaban responden tentang seberapa penting bekerja dengan produktif. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat penting
-
-
2
Penting
42
60, 00
3
Kurang penting
26
37, 15
4
Tidak penting
2
2, 85
5
Tidak Pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 42 orang responden (60,00%) mengatakan bahwa bekerja dengan produktif itu penting, 26 orang responden
(37, 15%) mengatakan bahwa
bekerja dengan produktif itu kurang penting sedangkan 2 orang responden mengatakan bahwa bekerja dengan produktif tidaklah penting.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4. 18: Distribusi jawaban responden tentang seberapa besar atasan memberikan kebebasan kepada karyawab dalam mengembangkan kreativitas. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat setuju
27
38, 57
2
Setuju
43
61, 43
3
Kurang setuju
-
-
4
Tidak setuju
-
-
5
Sangat tidak setuju
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 43 orang responden (61, 43%) mengatakan setuju bahwa atasan telah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas. Sedangkan 27 orang responden (38, 57%) mengatakan sangat setuju bahwa atasan telah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas. Tabel 4. 19: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering atasan mengevaluasi tugas – tugas karyawan. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sering Sekali
-
-
2
Sering
20
28, 57
3
Kadang-Kadang
35
50, 00
4
Jarang
15
21, 43
5
Tidak Pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 35 orang responden (50, 00%) mengatakan bahwa atasan hanya kadang – kadang mengevaluasi tugas secara langsung, 15 orang responden (21, 43%) mengatakan bahwa atasan jarang mengevaluasi tugas secara langsung,
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
sedangkan 20 orang responden (28, 57%) mengatakan bahwa atasan sering mengevaluasi tugas secara langsung. Tabel 4. 20: Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jumlah karyawan yang diawasi oleh atasan. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat sesuai
35
50, 00
2
Sesuai
33
47, 15
3
Kurang sesuai
-
-
4
Tidak sesuai
2
2, 85
5
Sangat tidak sesuai
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 35 orang responden (50, 00%) mengatakan bahwa jumlah karyawan (buruh deres) yang diawasi oleh atasan (mandor) sangat sesuai, 33 orang responden (47, 15%) mengatakan bahwa jumlah karyawan (buruh deres) yang diawasi oleh atasan (mandor) telah sesuai, sedangkan 2 orang responden (2, 85%) mengatakan bahwa jumlah karyawan (buruh deres) yang diawasi oleh atasan (mandor) tidaklah sesuai.
Tabel 4. 21: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering atasan menunjukkan cara mengerjakan tugas dengan baik. No
Jawaban responden
Frekwensi
Presentase
1
Sering sekali
33
47, 14
2
Sering
33
47,14
3
Kadang - kadang
4
5, 72
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
4
Jarang sekali
-
-
5
Tidak pernah
-
-
70
100, 00
Jumlah Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 33 orang responden (47, 14%) mengatakan bahwa atasan (mandor) sering sekali menunjukkan cara mengerjakan tugas secara langsung, 33 orang responden (47, 14%) juga mengatakan bahwa atasan sering menunjukkan cara mengerjakan tugas secara langsung, sedangkan
4 orang responden (5, 72 %) mengatkan
bahwa atasan hanya kadang – kadang saja menunjukkan cara mengerjakan tugas secara langsung. Tabel 4. 22: Distribusi jawaban responden tentang seberapa terbuka atasan menerima saran dari bawahannya. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat terbuka
-
-
2
Cukup terbuka
41
58, 57
3
Kurang terbuka
29
41, 43
4
Tidak terbuka
-
-
5
Sangat tidak terbuka
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 41 orang responden (58, 57%) mengatakan bahwa atasan cukup terbuka untuk menerima saran dari bawahannya, sedangkan 29 orang responden (41, 43%) mengatakan bahwa atasan kurang terbuka dalam menerima saran dari bawahannya. Tabel 4. 23: Distribusi jawaban responden tentang sifat kerutinan tugas. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat rutin
-
-
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
2
Rutin
41
58, 57
3
Kurang rutin
27
38, 58
4
Tidak rutin
2
2, 85
5
Sangat tidak rutin
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 41 orang responden (58, 57%) mengatakan bahwa tugas yang diberikan bersifat rutin, 27 orang responden (38,58%) mengatakan bahwa tugas yang diberikan bersifat kurang rutin, sedangkan 2 orang responden (2, 85%) mengatakan bahwa tugas yang diberikan bersifat tidak rutin. Tabel 4. 24: Distribusi jawaban responden tentang kejelasan pembagian kerja dalam kelompok kerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat jelas
-
-
2
Jelas
43
61, 44
3
Kurang jelas
25
35, 71
4
Tidak jelas
2
2, 85
5
Sangat tidak sesuai
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 43 orang responden (61,44%) mengatakan bahwa pembagian kerja telah terlihat jelas, 25 orang responden
(35, 71%) mengatakan bahwa
pembagian kerja yang ada kurang jelas, sedangkan 2 orang responden (2, 85%) mengatakan bahwa pembagian kerja yang ada tidak jelas. 2. Tabulasi Jawaban Responden terhadap keseluruhan pertanyaan variabel Y berdasarkan kuesioner yang disebarkan.Tabulasi jawaban responden menyajikan tentang jawaban responden dalam bentuk tabulasi, yakni menyajikan tentang indikator apa saja yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan kebun karet dalam bekerja yang terdiri dari
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
kesiagaan, kemangkiran, semangat kerja, motivasi, kepuasan kerja, beban kerja, waktu menyelesaikan tugas. Tabel 4. 25: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering mengalami kesulitan dalam menemui atasan sehubungan dengan tugas –tugas yang akan diselesaikan karyawan. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sering sekali
9
12, 85
2
Sering
55
78, 59
3
Kadang - kadang
5
7, 14
4
jarang
1
1, 42
5
Tidak pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 55 orang responden (78, 59%) mengatakan bahwa mereka sering mengalami kesulitan dalam menemui atasan sehubungan dengan tugas – tugas yang akan diselesaikan karyawan, 9 orang responden (12,85%) sering sekali mengalami kesulitan dalam menemui atasan sehubungan dengan tugas – tugas yang akan diselesaikan karyawan, 5 orang responden (7,14%) mengatakan bahwa kadang – kadang mereka masih mengalami kesulitan untuk bertemu atasan sehubungan dengan tugas – tugas yang akan diselesaikan karyawan, sedangkan 1 orang responden (1,42%) mengatakan jarang mengalami kesulitan dalam menemui atasan sehubungan dengan tugas – tugas yang akan diselesaikannya. Tabel 4. 26: Distribusi jawaban responden tentang seberapa semangat karyawan dalam bekerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat semangat
16
22, 88
2
Semangat
44
62, 85
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
3
Biasa saja
9
12, 85
4
Tidak semangat
1
1, 42
5
Sangat tidak semangat
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 44 orang responden (62, 85%) mengatakan bahwa mereka semangat dalam bekerja, 16 orang responden
(22,88%) mengatakan
bahwa mereka sangat semangat dalam bekerja, 9 orang responden (12,85% ) mengatkan bahwa semangat mereka dalam bekerja biasa saja, sedangkan 1 orang responden (1,42%) mengatakan tidak semangat dalam bekerja. Tabel 4. 27: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering karyawan menunda pekerjaan. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Tidak pernah
-
-
2
Pernah
32
45, 73
3
Sangat jarang
36
51, 42
4
Sering
2
2, 85
5
Sangat sering
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 36 orang responden (51, 42%) mengatakan bahwa mereka sangat jarang menunda pekerjaan, 32 orang responden (45, 73%) mengatakan bahwa mereka pernah menunda pekerjaan, sedangkan
2 orang responden (2,85%) sering
menunda pekerjaan. Tabel 4. 28: Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian gaji yang diterima karyawan dengan beban kerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Jumlah
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
1
Sangat sesuai
-
-
2
Sesuai
41
58, 58
3
Kurang sesuai
28
40, 00
4
Tidak sesuai
1
1, 42
5
Sangat tidak sesuai
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 41 orang responden (58,58%) mengatakan bahwa gaji yang diterima karyawan sesuai dengan beban kerjanya, 28 orang responden (40,00%) mengatakan bahwa gaji yang mereka terima kurang sesuai dengan beban kerjanya, sedangkan 1 orang responden (1,42%) mengatakan bahwa gaji yang diterima tidak sesuai dengan beban kerjanya. Tabel 4. 29: Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering atasan memberikan imbalan tambahan kepada karyawan apabila mampu menyelesaikan tugas. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sering sekali
5
7 , 14
2
Sering
60
85, 73
3
Kadang - kadang
4
5 , 71
4
Jarang
1
1 , 42
5
Tidak pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 60 orang responden (85,73%) mengatakan bahwa atasan sering memberikan imbalan kepada karyawan apabila mampu menyelesaikan tugas, 5 orang responden (7,14%) mengatakan bahwa atasan sering sekali memberikan imbalan kepada karyawan apabila mampu menyelesaiakan tugas, 4 orang responden (5,71%) mengatakan bahwa
kadang – kadang atasan memberikan imbalan tambahan apabila
karyawan mampu menyelesaiakan tugas, sedangkan 1 orang responden (1, 42%) mengatakan Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
bahwa atasan jarang memberikan oimbalan tambahan kepada karyawan apabila mampu menyelesaikan tugas.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4. 30: Distribusi jawaban responden tentang kejelasan pembagian kerja dalam kelompok kerja. No
Jawaban Responden
Frekwensi
Presentase
1
Sangat jelas
1
1 , 42
2
Jelas
61
87, 16
3
Kurang jelas
7
10, 00
4
Tidak jelas
1
1 , 42
5
Sangat tidak jelas
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 61 orang responden (87,16%) mengatakan bahwa pembagian kerja yang ada telah jelas, 7 orang responden pembagian kerja yang ada masih kurang jelas,
(10. 00%) mengatakan bahwa
1 orang responden (1, 42%) mengatakan
bahwa pembagian kerja yang ada sudah sangat jelas, serta 1 orang responden (1, 42%) mengatakan bahwa pembagian kerja yang ada sangat tidak jelas. Tabel 4. 31: Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. No Jawaban Responden Frekwensi Presentase 1
Sangat sering
8
11, 42
2
Sering
52
74, 28
3
Sangat Jarang
9
12, 88
4
Pernah
1
1 , 42
5
Tidak pernah
-
-
Jumlah
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 52 orang responden (74, 28%) mengatakan bahwa sering tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, 9 orang responden (12,88%) mengatakan bahwa sangat jarang tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, 8 orang responden (11,42%) mengatakan bahwa mereka sangat sering tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan 1 orang responden (1,42%) mengatakan bahwa pernah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
C. Rekapitulasi Data Setelah keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data. Interpretasi data untuk masing – masing variabel penelitian dilakukan dengan melakukan rekapitulasi variabel X dan Y. 1. Variabel X Variabel X dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi Efektivitas kerja karyawan. Di dalam penelitian ini terdapat
4 faktor yang dibagi ke
dalam 18 pertanyaan. Setelah menganalisa data yang didapat dari penelitian, terdapat nilai yang tertinggi yaitu 74 dan nilai terendah adalah 48. untuk menentukan rentang variabel X digunakan rumus sebagai berikut: -
Skor maksimum = 76
-
Skor minimum = 48
Rentang
= Skor maksimum – skor minimum = 76- 48 = 28
Banyak kelas = 5 Maka : p =
28 5
= 5,6(dibulatkan 6) Untuk mengetahui seberapa besar besar pengaruh faktor-faktor yang ada (karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, serta kebijakan dan praktek manajemen). Berada pada kategori yang mana, dapat dilihat dari rekapitulasi frekwensi klasifikasi jawaban responden seluruhnya dalam tabel berikut ini : Tabel 4. 32 Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel X Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Sangat tinggi
72-77
15
21,44
Tinggi
66-71
51
72,86
Sedang
60-65
2
2,85
Rendah
33-39
-
-
Sangat rendah
26-32
2
2, 85
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa faktor – faktor efektivitas kerja berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 51 orang responden (72,86% ), untuk kategori sangat tinggi sebanyak 15 orang responden ( 21,44% ), kategori sedang ditunjukkan dari 2 orang responden (2, 86%), dan katagori sangat rendah ditunjukkan dari 2 orang responden (2,85%). Faktor – Faktor efektivitas kerja karyawan berada pada kategori tinggi dimana ini berarti keseluruhan faktor ini ( karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, serta kebijakan dan praktek manajemen) memiliki pengaruh yang tinggi terhadap tercapainya efektivitas kerja karyawan kebun karet . selanjutnya untuk dapat melihat bagaimana grafik dari besar pengaruh faktor – faktor efektivitas kerja pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) dapat dilihat melalui diagram tabel berikut ini:
Rekapitulasi Responden X 60 55 50 45 40 35
Frekwensi
30 25 V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. Sarah Ursula USU Repository © 2009
15
20
5
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Kategori
Rendah
Sangat rendah
2. Variabel Y Variabel Y dalam penelitian ini adalah indikator efektivitas kerja
apa saja yang
mempengaruhi Efektivitas kerja karyawan. Di dalam penelitian ini terdapat
beberapa
indikator yang dibagi ke dalam 6 pertanyaan. Setelah menganalisa data yang didapat dari penelitian, terdapat nilai yang tertinggi yaitu 32 dan nilai terendah adalah 14. untuk menentukan jarak interval variabel Y digunakan rumus sebagai berikut : -
Skor maksimum = 32
-
Skor minimum = 14
Rentang
= Skor maksimum – skor minimum = 32 – 14 = 18
Banyak kelas = 5 Maka : p=
18 5
= 3,6 (dibulatkan 4) Tabel 4. 33 Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel Y Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
Sangat tinggi
30-33
1
1, 42
Tinggi
26-29
59
84,29
Sedang
22-25
9
12,87
Rendah
18-21
-
-
Sangat rendah
14-17
1
1,42
70
100, 00
Sumber: Kuesioner Penelitian, Januari 2009
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa efektivitas kerja karyawan yang dilihat dari indicator efektivitas kerja berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 59 orang responden ( 84,29% ), untuk kategori sedang sebanyak 9 orang responden ( 12,87% ), kategori sangat tinggi ditunjukkan dari 1 orang responden ( 1,42% ), kategori sangat rendah ditunjukkan oleh 1 orang responden (1,42% ) dan kategori rendah tidak ada sama sekali. Indikator efektivitas kerja karyawan berada pada kategori tinggi dimana ini berarti keseluruhan indicator efektivitas kerja ini (kemangkiran, semangat kerja, motivasi, kepuasan kerja, beban pekerjaan, serta waktu menyelesaikan tugas) memiliki pengaruh yang tinggi terhadap tercapainya efektivitas kerja karyawan kebun karet . selanjutnya untuk dapat melihat bagaimana grafik dari besar pengaruh indikator efektivitas kerja pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) dapat dilihat melalui diagram tabel berikut ini:
Rekapitulasi Responden Y 60 55 50 45 40 35
Frekwensi
Sarah Ursula30 V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
25 20
0 Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Dan kemudian, dari kedua rekapitulasi hasil jawaban responden tersebut digabung untuk melihat bagaimana keterkaitan antara variabel X dan Y. hasil dari penggabungan tersebut dapat kita lihat dari gambar di bawah ini:
Rekapitulasi Responden X dan Y 60 55 50 45 40 35
Frekwensi
30 25 20 15 10 5 0 Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Kategori
Rendah
Sangat rendah
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
A. Koefisien korelasi Product Moment Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, penulis menggunakan uji korelasi product moment dimana untuk mengetahui adanya pengaruh atau untuk menentukan besarnya koefisien korelasi antara dua variabel, maka digunakan analisa korelasi. Dari data lampiran 2 dan 3 selanjutnya dihitung
∑ XY untuk penggunaan rumus kolerasi sebagaimana
∑ X , ∑Y , ∑ X ∑Y 2
= 4842
∑ Y = 1885
∑X ∑Y
2
2
= 336226 =51063
∑ XY = 130738 Maka koefisien korelasi (rxy ) dapat dihitung sebagai berikut : rxy =
rxy =
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N .∑ X
2
}{
− (∑ X ) N .∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
70.130738 − (4842)(1885)
{70.336226 − (4842) }{70.51063 − (1885) } 2
, dan
disebutkan dalam bab I. Dari tabel
yang terlampir di belakang diketahui :
∑X
2
2
9151660 − 9127170
{23535820 − 23444964}{3574410 − 3553225}
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
rxy =
rxy =
rxy =
24490
(90856)(21885)
24490 1988383560 24490 44591,294
rxy = 0,549
Pada dasarnya nilai dari koefisien korelasi r bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1 atau -1 < r < 1. Tanda positif (+) dan negative (-) pada koefisien korelasi memiliki arti dimana untuk melihat hubungan kedua variable dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Bila nilai r positif (r = + ), maka korelasi antara kedua variable bersifat searah, maksudnya kenaikan atau penurunan dari variabel yang satu (variabel X) diikuti oleh kenaikan atau penurunan variabel yang lain (variabel Y). 2. Bila nilai r negative ( r = - ), maka korelasi antara kedua variabel bersifat berlawanan, maksudnya kenaikan variabel yang satu (variabel X) langsung diikuti penurunan variabel yang lain (variabel Y ) 3. Bila nilai r = 0 atau mendekati nol maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali ataupun variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah. 4. Bila nilai r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali. 5. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan negative dan sangat lemah sekali. Dari perhitungan di atas diperoleh rxy = 0,549, adalah bernilai positif, nilai koefisien korelasi ini dapat diinterpretasikan (ditafsirkan) berdasarkan ketentuan Guilford sebagai berikut : Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Tabel 34 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono,2003,hal.214 Dari ketentuan di atas jelaslah nilai koefisien korelasi yang diperoleh = 0,549 berada antara 0,40 – 0,599 dengan pengertian tingkat hubungan kedua variabel adalah sedang. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa ada pengaruh efektivitas kerja terhadap efetivitas kerja karyawan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( Kebun Rambutan).
B. Uji Signifikan Untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi product moment tersebut di atas diperiksa melalui uji-t melalui rumus sebagai berikut:
t=
r n−2 1− r2
Kriteria pengujian adalah :
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
-
Jika harga t hitung < t tabel maka hipotesis alternative ditolak
-
Jika harga t hitung > t tabel maka hipotesis alternative diterima
Level of significan = 0,95 ( α = 0,05) ; dk = n-2 Maka :
t=
0,549 70 − 2 1 − (0,549 )
t=
0,549 68
t=
0,549.8,246
t=
4,527 0,836
2
1 − 0,301
0,699
t = 5,415 Dalam tabel distribusi t (lampiran 4) pada tariff 5 % (0,05) dengan dk = 68 diketahui ttabel = 2,00, sedangkan t-hitung yang diperoleh = 5,852, dengan demikian t-hitung >t-tabel (5,415>2,00), maka hipotesis diterima, dengan demikian ada pengaruh positif antara faktorfaktor efektivitas kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). Lebih lanjut perlu dihitung koefisien determinanya dengan menggunakan uji determinan.
C. Koefisien Determinan Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dihitung dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut: (D) = r 2 x100%
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
(D) = 0,549 2 x 100 % (D) = 0,3014x 100 % (D) = 30,14% Dari perhitungan di atas maka besar pengaruh faktor-faktor efektivitas kerja yang diterapakan terhadap efektivitas kerja karyawan sebesar 30,14 %. Berarti 69,86%lagi yang mempengaruhi efetivitas kerja karyawan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) ditentukan faktor lain, seperti faktor kepemimpinan, kinerja pegawai dan sebagainya.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
D. Pembahasan Tabel 4. 1 sampai dengan Tabel 4. 6 memaparkan identitas responden yang meliputi usia jenis kelamin responden, usia responden, tingkat pendidikan terakhir responden, masa kerja responden, golongan responden (dalam pekerjaan), serta lokasi tempat bekerja (Afdeiling). Tabel 4. 7 sampai dengan Tabel 4. 25 mengemukakan tabulasi jawaban atas variabel faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan Tabel 4 . 26 samapai dengan Tabel 4. 31 Tabulasi jawaban responden Atas variabel penelitian EFEKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
KEBUN
KARET
(indikator
pengukuran efektivitas kerja). Variabel faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas karyawan meliputi : karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja serta kebijakan dan praktek manajemen. Sedangkan variabel penelitian EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KEBUN KARET (indikator pengukuran efektivitas kerja) meliputi : kemangkiran, semangat kerja, motivasi,kepuasan kerja, beban kerja dan waktu menyelesaikan tugas. D.1 Interpretasi Data Interpretasi data memuat interpretasi atas variabel penelitian yang diambil dari hasil jawaban kuisioner. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan Ada beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) yang diketahui sebagai berikut : a. Karakteristik Organisasi
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan jawaban responden yaitu pada tabel4. 7, dapat diketahui bahwa sudah sebagian besar karyawan (buruh deres) merasa bahwa hubungan yang terjalin antar unit penderes sudah cukup baik. Demikian pula pada Tabel4. 8 dapat dilihat bahwa hierarki dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) sudah jelas. Dengan adanya hierarki (tingkatan) yang jelas dalam suatu organisasi maka hubungan yang terjalin antar unit pekerja pun semakin terjalin dengan baik. Sedangkan pada tabel 4. 9 diketahui bahwa teknologi yang ada di Kebun Rambutan sudah cukup
mendukung dan memadai bagi karyawan dalam
menyelesaiakn pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pada tabel 4. 10 dapat dilihat bahwa atasan sangat sedikit memiliki waktu untuk menerima laporan tentang tugas – tugas yang dikerjakan sedangkan Pada tabel 4. 11 dapat dilihat bahwa karyawan telah diberikan kebebasan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan terciptanya hubungan yang baik antar unit penderes, adanya hierarki yang jelas , telah tersedianya teknologi yang memadai, serta adanya kebebasan menyelesaiakn permaslahan yang ada maka akan sangat membantu organisasi dalam pencapaian tujuan/ sasaran organisasi. Walaupun masih ada kesulitan dalam berkomunikasi dengan atasan.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
b.Karakteristik lingkungan Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa karyawan telah merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan – tujuan penting dalam kelompok kerja. Dapat dilihat pula dari tabel 4.13 karyawan merasa sering dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan organisasi. Sedangkan Pada tabel 4. 14 dapat dilihat bahwa karyawan merasa sering dilibatkan dalam pembuatan peraturan – peraturan organisasi yang nantinya akan dipatuhi dan dilaksanakan. Karakteristik lingkungan (keadaan lingkungan) mempengaruhi pengambilan tindakan atau keputusan yang akan diambil dalam suatu organisasi. Dari jawaban responden yang ada maka dapat dilihat bahwa dalam setiap pengambilan keputusan dalam organisasi telah melibatkan karyawan. Hal ini berarti bahwa karakteristik lingkungaan di Kebun Rambutan sudahlah baik dan mendukung karyawan dalam bekerja. c.Karakteristik Pekerja Setiap pekerja dalam organisasi juga haruslah diperhatikan kebutuhan dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari tabel4. 15, dimana karyawan telah merasa bahwa pembagian tugas telah sesuai dengan keahliannya. Karyawan juga telah merasa bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengerjakan tugas, hal ini dapat dilihat pada tabel 4. 16. Berdasarkan tabel 4. 17dapat dilihat juga bahwa Karyawan juga telah menyadari bahwa bekerja dengan produktif itu merupakan hal yang penting.seiring dengan kesadaran akan bekerja dengan produktif, berdasarkan tabel 4. 18 dapat dilihat juga bahwa karyawan telah diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitas.namun kembali lagi ada sedikit hambatan yang berasal
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
dari atasan, karyawan merasa bahwa atasan belum terlalu sering mengevaluasi tugas secara langsung, dimana hal ini dapat dilihat dari tabel 4. 19. d.Kebijakan dan Praktek Manajemen Kebijakan dan praktek manajemen merupakan hal yang dibutuhakan oleh suatu organisasi untuk mencapai sasaran organisasi. Berdasarkan tabel
4. 20 dapat
dilihat bahwa jumlah karyawan yang diawasi oleh atasan sangatlah sesuai, dari tabel 4. 21 juga dapat dilihat bahwa atasan sudah cukup sering menunjukkan cara mengerjakan tugas secara langsung (mandor), demikian pula berdasarkan tabel 4. 22 dapat dilihat bahwa atasan cukup terbuka dalam menerima saran dari bawahannya (mandor), sedangkan berdasarkan tabel 4. 23 dapat dilihat bahwa pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan betrsifat rutin. Berdasarkan tabel 4. 24 pembagian kerja dalam kelompok kerja juga sudah cukup jelas.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
2. EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN KEBUN KARET (indikator pengukuran efektivitas kerja). Ada
beberapa
indikator
yang
mempengaruhi
efektivitas
kerja
karyawan
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) yang diketahui sebagai berikut: a. Kesiagaan Kesiagaan
merupakan
suatu
keadaan dimana
suatu
organisasi
mampu
menyelesaiakan sebuah tugas khusus dengan baik jika diminta. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4. 25 dapat dilihat bahwa karyawan juga masih sering mengalami kesulitan dalam menemui atasan sehubungan dengan tugas – tugas yang akan diselesaikan karyawan b. Semangat Kerja Semangat kerja merupakan suatu kecenderungan suatu organisasi untuk bisa berusaha lebih keras serta berusaha meningkatkan perasaan terikat terhadap suatu organisasi demi mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan tabel 4. 26 dapat dilihat bahwa karyawan merasa semangat dalam mengerjakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Apabila mereka semangat dalam melaksanakan pekerjaannya maka mereka juga akan dapat menyelesaiakan pekerjaannnya dengan lebih baik dan maskimal. c. Kemangkiran Adapun fenomena kemangkiran yang paling sering dihadapi oleh suatu organisasi adalah kejadian – kejadian pekerja bolos dari pekerjaannya. Berdasarkan tabel 4. 27 dapat dilihat bahwa karyawan mengatakan bahwa mereka sangat jarang menunda pekerjaan yang telah diberikan kepadanya, kecuali ada hal-hal tertentu
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
yang menghalangi mereka dalam bekerja, seperti sakit atau kendala-kendala lain yang tidak dapat diselesaikan. Dari hal ini dapat dilihat bahwa tingkat kemangkiran yang terjadi di Kebun Rambutan relatif sangat kecil sekali. Dengan demikian maka kegitan bekerja dalam Kebun Rambutan dapat berjalan dengan baik. d. Motivasi Motivasi merupakan suatu hal yang mendorong seseorang untuk bisa mengerjakan suatu pekerjaan dengan lebih baik lagi. Motivasi ini dapat berupa kegagalan, keberhasilan, sehingga dengan adanya motivasi maka tercipta suatu perasaan puas. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4. 28 bahwa karyawan telah merasa bahwa gaji yang mereka terima sesuai dengan beban kerja yang dimilikinya. Dengan adanya imbalan yang sesuai maka karyawan akian lebih terdorong untuk dapat bekerja dengan lebih baik lagi. e. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas hasil pekerjaan yang telah dikerjakannya di dalam organisasi.Berdasarkan tabel 4. 29 dapat dilihat bahwa karyawan sering diberi imbalan tambahan apabila mereka mampu menyelesaikan tugas melebihi standart yang ditetapkan. Dengan adanya hal ini maka karyawan akan lebih terdorong untuk memberikan yang terbaik. Karena apa yang diberikan secara maksimal sesuai dengan hasil yang didapat. f. Beban Pekerjaan Berdasarkan tabel 4. 30, maka dapat dilihat bahwa 41 orang dari 51 orang responden mengatakan bahwa pembagian kerja dalam kelompok kerja di Kebun Rambutan
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
sudah jelas. Dari data yang ada diatas dapat dilihat bahwa beban pekerjaan yang diberikan atasan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan bawahannya. g. Waktu Menyelesaikan Tugas Berdasarkan tabel 4. 31 dapat dilihat bahwa seluruh responden mengatakan bahwa karyawan dalam menyelesaiakn pekerjaan sering tepat waktu. Dari data diatas dapat dilihat bahwa organisasi tersebut telah mampu memaksimalisasikan waktu yang ada. Demikian pula dengan karyawan Kebun Rambutan telah menyadari arti pentingnya waktu. Berdasarkan korelasi perhitungan Product Moment Faktor-faktor efeketivitas kerja terhadap efektivitas kerja karyawan didapat hasil 0,549. Sedangkan nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % (0,05) dengan dk = 68 diketahui t-tabel = 2,00, sedangkan thitung yang diperoleh = 5,852, dengan demikian thitung >ttabel (5,556>2,00), maka Hipotesa diterima. Maka dapat diketahui pula seberapa besar faktor-faktor efektivitas kerja mempengaruhi efekektivitas kerja karyawan dengan menggunakan perhitungan koefisien determinan yaitu sebesar 30,14%. Sedangkan selebihnya dipengaruhi faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Setelah menganalisa data yang didapatkan dari responden, maka kesimpulan yang dapat
disajikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. a Dari hasil rekapitulasi responden terhadap Variabel X dapat dilihat bahwa berdasarkan Tabel responden 4.32 dapat diinterpretasikan bahwa faktor-faktor efektivitas kerja berada di kategori tinggi (baik) dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). b. Dari hasil rekapitulasi responden terhadap Variabel Y dapat dilihat bahwa berdasarkan Tabel responden 4.33 efektivitas kerja karyawan berada di kategori tinggi (baik) dalam PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). c. Dari hasil rekapitulasi responden terhadap Variabel X dan Y dapat dilihat bahwa berdasarkan Bart chart variabel X dan Y faktor-faktor efektivitas kerja dan efektivitas kerja
karyawan
sama-sama
berada
pada
kategori
tinggi
(baik)
dalam
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). Adapun pemaparan diatas didasarkan pada jawaban responden pada setiap kuesioner yang dibagikan oleh penulis. Tentang kebenaran nilai jawaban tersebut adalah yang sebenarnya. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap faktor-faktor efektivitas kerja dan efektivitas kerja karyawan berada pada kategori sedang. 2. Dari hasil perhitungan Product Moment dapat dilihat bahwa faktor-faktor efektivitas kerja yang diterapkan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) dengan efektivitas kerja karyawan menunjukkan nilai 0,549 yang berarti ada pengaruh yang positif diantara keduanya dan berdasarkan tabel ketepatan untuk pemberian interpretasi koefisien korelasi berada dalam kategori sedang. Dengan demikian hipotesa yang Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
menunjukkan bahwa ada “pengaruh positif antara faktor-faktor efektivitas dengan efektivitas kerja karyawan” terbukti kebenarannya. 3. Dari hasil Perhitungan dengan menggunakan Uji Signifikan diketahui bahwa t (lampiran) pada tarif 5 % (0,05) dengan dk = 68 diketahui t-tabel = 2,00, sedangkan thitung yang diperoleh = 5,852, dengan demikian thitung > ttabel (5,556>2,00), hipotesa diterima, dengan demikian ada pengaruh positif antara faktor-faktor efektivitas kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan). 4. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Koefisien Determinan diperoleh hasil bahwa faktor-faktor efektivitas kerja yang diterapkan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) secara keseluruhan berpengaruh terhadap tercapainya efektivitas kerja karyawan dengan besar pengaruh 30,14%. Dengan demikian hipotesa yang mengatakan terdapat pengaruh yang positif antara faktor-faktor efektivitas kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) terbukti kebenarannya.
B. Saran 1. Untuk dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT.PEREKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan), hendaknya perusahaan dapat lebih meningkatkan kinerja
karyawannya
dari
segi
kesiagaan,
meminimalisasikan
meningkatkan semangat kerja, meningkatkan motivasi,
kemangkiran,
menciptakan kepuasan kerja,
menyeimbangkan beban pekerjaan dan memaksimalkan waktu menyelesaikan tugas. 2. Untuk dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Kebun Rambutan) perusahaan juga harus memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi yaitu: karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan, Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
karakteristik pekerja, serta kebijakan dan praktek manajemen. Terutama dari segi karakteristik organisasi yang berhubungan dengan komunikasi antara atasan terhadap bawahannya.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2001, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta. Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Danin, Sudarwan, Dr., Prof., Menjadi Peneliti kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002. Hadari, Nawawi. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990. Handoko. T. Hani, 1991. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Yogyakarta, Liberti. Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi. Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Indonesia. Sarwoto 1990, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia. Siagian Sondang. P, 1991, Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Gunung Agung, Jakarta. Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi, 1993, Metode Penelitian Survai, Jakarta. LP3ES. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Alfabeta. Steers, Richard M, 1998, Efektivitas Organisasi, Terjemahan, Jakarta, PPM, Erlangga. Tangkilisan, Hessel Nogi S,2005, Manajemen Publik, Jakarta, Grassindo. Wijaya, Amin Tunggal, 1993, Manajemen Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, Rineka Cipta Jaya, Jakarta.
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
SKOR JAWABAN RESPONDEN TENTANG FAKTOR-FAKTOR EFEKTIVITAS KERJA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 5 5 5 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3
5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 2 2 5 4 4 4 5 4
6 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5
Skor Setiap Pertanyaan Angket 7 8 9 10 11 12 13 14 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 2 2 5 2 2 4 4 5 2 2 5 2 2 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 5 3 3 5 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4
15 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 2 2 5 5 4 4 4 5
16 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Jlh Skor 69 67 69 67 70 72 68 69 76 71 70 65 68 74 69 74 70 72 74 69 67 67 69 69 69 71 71 70 72 69 69 68 71 72 70 73 70 74 48 48 74 70 67 66 69 69
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4
4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4
4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5
3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
70 71 68 68 70 70 69 71 68 68 70 65 67 74 68 74 70 72 73 69 67 67 69 69
SKOR JAWABAN RESPONDEN TENTANG INDIKATOR
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
19 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
Skor Setiap Pertanyaan Angket 20 21 22 23 24 25 4 3 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
Jlh Skor 29 26 27 25 26 27 26 25 28 27 27 29 24 29 28 28 27 27 27 26 25 27 29 27 27 27 29 27 27 27 29 28 28 14 28 27 28 28 32 27 28 24 26 27 27 27 26
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5
3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
27 26 26 28 27 28 27 26 28 27 29 24 29 28 28 27 27 27 25 25 27 29 27
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Lampiran 4 Nilai - Nilai Untuk Menghitung Koefisien Korelasi No Resp.
(X)
(Y)
X
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
69 67 69 67 70 72 68 69 76 71 70 65 68 74 69 74 70 72 74 69 67 67 69 69 69 71 71 70 72 69 69 68 71 72 70 73 70 74 48 48 74 70 67 66 69 69 70
29 26 27 25 26 27 26 25 28 27 27 29 24 29 28 28 27 27 27 25 25 27 29 27 27 27 29 27 27 27 29 28 28 32 28 27 28 28 14 27 28 24 26 27 27 27 26
4761 4489 4761 4489 4900 5184 4624 4761 5776 5041 4900 4225 4624 5476 4761 5476 4900 5184 5476 4761 4489 4489 4761 4761 4761 5041 5041 4900 5184 4761 4761 4624 5041 5184 4900 5329 4900 5476 2304 2304 5476 4900 4489 4356 4761 4761 4900
841 676 729 625 676 729 676 625 784 729 729 841 576 841 784 784 729 729 729 625 625 729 841 729 729 729 841 729 729 729 841 784 784 1024 784 729 784 784 196 729 784 576 676 729 729 729 676
2001 1742 1863 1675 1820 1944 1768 1725 2128 1917 1890 1885 1632 2146 1932 2072 1890 1944 1998 1725 1675 1809 2001 1863 1863 1917 2059 1890 1944 1863 2001 1904 1988 2304 1960 1971 1960 2072 672 1296 2072 1680 1742 1782 1863 1863 1820
2
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jlh
71 68 68 70 70 69 71 68 68 70 65 67 74 68 74 70 72 73 69 67 67 69 69 4842
27 26 26 28 27 28 27 26 28 27 29 24 29 28 28 27 27 27 25 25 27 29 27 1885
5041 4624 4624 4900 4900 4761 5041 4624 4624 4900 4225 4489 5476 4624 5476 4900 5184 5329 4761 4489 4489 4761 4761 336226
729 676 676 784 729 784 729 676 784 729 841 576 841 784 784 729 729 729 625 625 729 841 729 51063
1917 1768 1768 1960 1890 1932 1917 1768 1904 1890 1885 1608 2146 1904 2072 1890 1944 1971 1725 1675 1809 2001 1863 130738
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009
Sarah Ursula V.S : Efektivitas Kerja Karyawan Kebun Karet ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III ), 2009. USU Repository © 2009