1
Selasa, 04 Agustus 2015
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 17598.20 2098.04 6688.62 5120.52 11443.72 20548.11 24411.42 3192.79 2053.12 3622.91
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg (91.66) (5.80) (7.66) 37.91 134.73 69.42 (224.86) (9.71) (57.50) (40.82)
Price 45.75 2120.00 1085.00 10940.00 16200.00 58.25 Rates 13475.00 1.095 123.94 9779.73 9806.17
USD 42.76
Chg (3.17) (4.00) (9.90) 0.00 0.00 0.05 Chg (35.00) (0.00) (0.03) (63.27) (68.03)
IDR 2881
% (0.52) (0.28) (0.11) 0.75 1.19 0.34 (0.91) (0.30) (2.72) (1.11) % (6.48) (0.19) (0.90) 0.00 0.00 0.09 % (0.26) (0.26) (0.03) (0.64) (0.69)
Chg % (0.25) (0.58)
Top Gainers CNKO DSFI ASSA GSMF SPMA
IDR 65 167 117 97 178
% 22.60 19.30 11.40 10.20 9.90
Chg 12 27 12 9 16
Top Losers TGKA PSKT KDSI MAGP‐W SUPR
IDR 3,490 820 230 4 7,775
% (24.90) (23.70) (22.00) (20.00) (19.80)
Chg (1,160) (255) (65) (1) (1,925)
Top Value BBRI BMRI TLKM ASII BBCA
IDR 10,450 9,700 2,920 6,700 13,250
% 4.50 1.80 (0.70) 0.80 1.10
(miliar) 1,035 B 913 B 502 B 380 B 324 B
Top Volume SIAP SRIL META TLKM SUGI
IDR 189 474 170 2,920 394
% (0.50) 0.90 (3.40) (0.70) (1.00)
(juta) 689.211 645.222 250.591 172.856 170.617
Manufaktur China makin kendur. Laba WIKA Semester-I Rp 200,49 Miliar, Link net catatkan Laba Rp 314 miliar di Semester I. Semester I, pendapatan data TLKM melesat.
Market Preview
I
HSG kemarin bergerak bervariasi di tengah minimnya insentif positif di pasar. Aksi beli selektif terutama melanda saham emiten bank B U M N berkapitalisasi besar seperti saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kemarin menguat 4,5%. Sedangkan aksi ambil untung terutama melanda saham sektor konsumsi, perdagangan, dan pertambangan. IHSG IHSG akhirnya ditutup relatif flat Change melemah 2 poin di 4800,182. Change (%) Penguatan lanjutan IHSG Change (%/ytd) tertahan setelah pasar kawasan Total Value (IDR triliun) Total Volume (miliar saham) Asia kemarin cenderung bergerak Net Foreign Buy (IDR miliar) di teritori negatif. Up: 120 Down: 347
4,800.18 (2.35) (0.05) (8.16) 4.537 4.418 328.000 Unchange: 90
Sentimen negatif kawasan Asia kemarin dipicu data manufaktur China yang kembali mengindikasikan perlambatan ekonomi negara tersebut. Indeks Caixin Final Manufacturing China Juli lalu turun ke 47,8 terendah sejak Juli 2013. Dari domestik data inflasi Juli sebesar 0,93% secara bulanan dan 7,26% (yoy) cenderung direspon positif karena sudah diperkirakan sebelumnya. Pasar memperkirakan inflasi ke depan cenderung akan turun pasca Idul Fitri. Saat ini pasar tengah menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal dua yang diperkirakan masih di bawah 5% namun lebih tinggi dari kuartal pertama sebesatr 4,7% (yoy). Sementara Wall Street tadi malam bergerak di teritori negatif setelah harga komoditas kembali anjlok menyusul meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi setelah aktivitas manufaktur China Juli lalu kembali mengalami kontraksi. Indeks DJIA dan S&P masing‐masing koreksi 0,52% dan 0,28% tutup di 17598,20 dan 2098,04. Harga minyak mentah di AS kembali anjlok 3,81% di US45,72/barrel. Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi namun cenderung terkoreksi menyusul minimnya insentif positif. Pasar juga mencermati pergerakan rupiah atas dolar AS yang sudah menembus level Rp13500 per US dolar, IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4770 dan resisten di 4830. IHSG : S1 4770 S2 4750 R1 4830 R2 4860
Selasa, 04 Agustus 2015
News Update
Manufaktur China makin kendur. Ekonomi China lagi-lagi membawa kerisauan bagi dunia. Kali ini, aktivitas pabrik di Negeri Tembok Raksasa menunjukkan kelesuan. Industri manufaktur China terperosok ke level terendah selama dua tahun terakhir. Data indeks manufaktur (PMI) versi Caixin/Markit mengungkapkan, aktivitas pabrik di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia merosot hingga level 47,8 di bulan Juli 2015. Bulan sebelumnya, indeks manufaktur China masih bertengger di level 49,4. Indeks manufaktur turun lantaran tingkat permintaan baru anjlok lebih rendah dari perkiraan. Yang membuat risau, perlambatan manufaktur China menembus level terendah selama dua tahun terakhir atau sejak Juli 2013. Kala itu, PMI China di level 47,7. Ini adalah penurunan PMI berturut-turut selama lima bulan terakhir. Indeks manufaktur di Juli pun lebih rendah dari estimasi awal. Sebelumnya, pasar meramal bahwa indeks manufaktur bisa bertahan di level 48,2. Indeks manufaktur di bawah level 50 menunjukkan kontraksi alias perlambatan. Gambaran saja, PMI versi Caixin/Markit menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik skala kecil dan menengah. Sementara, PMI yang menggambarkan aktivitas pabrik besar pun turun melambat. Di Juli, gairah pabrik besar di China turun ke level 50 dari sebelumnya 50,2 di Juni 2015. Yang pasti, kapasitas produksi pabrik China yang mendominasi perhitungan indeks manufaktur, turun ke level 47,1 di Juli. Kapasitas produksi pabrik telah turun selama tiga bulan berturutturut. Di Juli 2015, tingkat produksi manufaktur mengalami penurunan terbesar sejak November 2011. Geliat manufaktur terus memburuk kendati Pemerintah China telah merilis sejumlah cara untuk menyelamatkan ekonomi. (Kontan Online)
Laba WIKA Semester-I Rp 200,49 Miliar, Turun 29%. Laba bersih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 29,09% pada semester-I 2015. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ini hanya meraup laba Rp 200,49 miliar atau turun dibanding tahun 2014 yang senilai Rp 282,65 miliar. Penurunan kinerja emiten berkode WIKA ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perlambatan aktivitas ekonomi Indonesia, kendala pembebasan lahan hingga perubahan nomenklatur organisasi kementerian yang berpengaruh pada pencairan pembayaran pekerjaan. Berbanding lurus dengan laba bersih, penjualan WIKA juga turun 18,29% pada semester-I 2015 menjadi Rp 4,78 triliun. "Tahun 2015, WIKA menargetkan penjualan sebesar Rp 21,43 triliun atau naik 24,23% dari realisasi penjualan tahun 2014 sebesar Rp 17,25 triliun. Sementara itu, laba bersih tahun 2015 ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp764,52 miliar atau naik sebesar 24,28% % dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp 615,18 miliar," kata Corporate Secretary WIKA Suradi. (Detikcom)
Link net catatkan Laba Rp 314 miliar di Semester I. Menambah jumlah pelanggan menjadi tujuan utama bagi pebisnis jasa internet serta televisi berbayar. Termasuk PT Link Net Tbk. Perusahaan ini berupaya menambah jaringan internet ke dalam rumah (home passed). ""Agenda kami tahun ini adalah menambah 200.000 hingga 240.000 home passed,"" ujar Liryawati, Direktur Hubungan Investor Link Net kepada KONTAN. Sampai semester satu 2015, perusahaan dengan kode saham LINK ini sudah menambah 121.363 jaringan internet rumah. Dus, hingga saat ini Link Net sudah memasang 1,55 juta jaringan internet. Dengan posisi tersebut, berarti Link Net masih harus menambah lebih dari 100.000 jaringan internet untuk mengejar target bisnis. Makanya, perusahaan ini sudah menyiapkan belanja modal Rp 1 triliun. Tahun lalu, belanja modal yang sudah terserap Rp 646 miliar. Sekitar 70% dari belanja modal untuk menambah jaringan internet rumah. Sepanjang semester I-2015 lalu, LINK mencatatkan pendapatan Rp 1,24 triliun, naik 22% dibandingkan dengan periode yang sama 2014. Sementara, laba bersih perusahaan ini tercatat Rp 314 miliar. Angka ini tumbuh 13% jika dibandingkan pencapaian laba bersih semester I-2014. Marjin laba bersihnya juga mampu dipertahankan di level 39%. Selain jaringan internet, positifnya kinerja Link Net juga ditopang perluasan jumlah pelanggan atau revenue generating unit (RGU) dari broadband dan televisi berbayar masing-masing 420.687 pelanggan dan 392.850 pelanggan, sehingga totalnya ada 813.537 pelanggan. Sementara, rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) juga mengalami kenaikan jadi Rp 415.000. Meski masih merahasiakan rincian targetnya, namun manajemen Link Net optimistis kinerjanya masih akan tetap positif hingga akhir tahun ini. Liryawati bilang, secara siklus memang potensi bisnis bakal lebih bagus di semester II ini sehingga kinerja pada periode tersebut bisa lebih positif. (Kontan Online)"
Penjualan bersih ANTM melonjak 98%. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penjualan bersih Rp 7,89 triliun pada semester pertama 2015. Jumlah ini melejit 98% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu. Penjualan emas yang melesat tetap menjadi kontributor utama pendapatan perseroan plat merah tersebut. Direktur Utama ANTM, Tedy Badrujaman dalam rilis Senin (3/8) mengatakan, penjualan emas mencapai Rp 5,65 triliun atau 72% dari penjualan bersih ANTM sepanjang enam bulan pertama tahun ini. ANTM mencatatkan total volume produksi emas tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.107 kg (35.591 oz) di semester I-2015. Pada periode itu, penjualan emas ANTM naik 180% secara tahunan menjadi sekitar 11 ton. Produksi feronikel meningkat 25% secara tahunan menjadi 9.443 ton nikel dalam feronikel (TNi). Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan kinerja pabrik dan peningkatan jumlah kadar biji nikel dari tambang nikel di Pomalaa dan Pulau Pakal. Kenaikan volume banyak terjadi pada kuartal kedua tahun 2015. Seiring dengan peningkatan produksi, penjualan feronikel juga naik 27% yoy pada semester I-2015 menjadi 11.307 TNi. Tedy menjelaskan, beberapa negara besar seperti Tiongkok, Eropa, dan Korea Selatan menjadi destinasi terbesar penjualan feronikel ANTM sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan feronikel naik 13% menjadi Rp 1,97 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Harga jual rata-rata feronikel sebenarnya menurun 21% menjadi US$ 6,01 per pon dibandingkan harga rata-rata di semester I tahun lalu. Tapi, permintaan yang tinggi membuat ANTM tetap mencetak pertumbuhan pendapatan. Penjualan bauksit menyokong pendapatan ANTM sekitar Rp 35,44 miliar. Sementara dari bisnis batubara, ANTM memperoleh pendapatan sebesar Rp 102,02 miliar. Manajemen ANTM belum memaparkan laba bersih semester I, lantaran laporan keuangan masih diaudit. Kemarin, harga saham ANTM naik 0,84% menjadi Rp 479 per saham. (Kontan Online)
Semester I, pendapatan data TLKM melesat. Selama paruh pertama tahun 2015, pendapatan perusahaan telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tumbuh 12,17% secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan data, internet & jasa teknologi informatika. Mengutip laporan keuangan TLKM semester I 2015, Senin (3/8), emiten pelat merah ini meraup pendapatan data, internet & jasa teknologi informatika sebesar Rp 22,01 triliun. Angka ini tumbuh 20,5% dari Rp 18,26 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan perseroan selama enam bulan pertama tercatat sebesar Rp48,84 triliun atau tumbuh 12,17%. Selain itu, pendapatan TLKM juga disokong dari kontribusi pendapatan telepon sebesar Rp 22,045 triliun. Namun , ini hanya tumbuh 4,8% secara tahunan. Lalu pendapatan interkoneksi berkontribusi sebesar Rp 2,23 triliun atau turun dari Rp 2,38 triliun, pendapatan jaringan Rp 479 miliar atau turun dari Rp 587 miliar pada semester I 2014, dan jasa pendapatan telekomunikasi lainnya Rp 2,07 triliun atau naik dari Rp1,28 triliun. Meskipun pendapatan tumbuh signifikan, namun laba bersih perseroan tercatat stagnan atau hanya tumbuh tipis yakni 2,19%. Emiten telekomunikasi ini hanya berhasil mengantongi laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 7,44 triliun dari Rp 7,28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan begitu, laba bersih per saham (EPS) TLKM naik dari Rp 74,95 menjadi Rp75,85 per saham. (Kontan Online)
2
Selasa, 04 Agustus 2015
Stock Picks CTRA 1050‐1185. Harga saham emiten properti Ciputra Development Tbk (CTRA) kemarin berhasil rebound terbatas setelah tekanan jual sejak akhir Juni lalu membawa harganya berada di area oversold. Harga sahamnya kemarin tutup di Rp1085 sempat menembus Rp1120 namun pasar yang masih beresiko membuat pergerakan harganya ikut berfluktuatif. Perlambatan ekonomi, kebijaan likuiditas ketat Bank Indonesia, dan depresiasi rupiah atas dolar AS sepanjang tahun ini telah menekan kinerja emiten sektor properti. Hal ini turut dialami oleh perseroan. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15) laba bersih perseroan turun 20,3% mencapai Rp478,81 miliar meskipun pendapatan berhasil tumbuh 10% mencapai Rp3,10 triliun. Hal ini terutama karena beban keuangan yang naik 62% mencapai Rp235 miliar. Perseroan sepanjang 1H15 berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kotor 10,87% namun laba usaha turun 1,83%. Tahun lalu marketing sales perseroan mencapai Rp8,6 triliun turun dari tahun sebelumnya Rp8,9 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan marketing sales mencapai Rp10,6 triliun tumbuh 23,25%. Hingga 1H15 perolehan marketing sales perseroan mencapai Rp4,3 triliun atau 40,5% dari target tahun ini. Beberapa proyek properti yang akan digarap tahun ini adalah Fatmawati Apartemen, proyek mixed‐used Kemayoran, proyek residensial di Malang, Balikpapan, Samarinda, Palu, Jayapura, dan beberapa proyek resort di Bali. Kami proyeksikan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 17,8% mencapai Rp7,5 triliun dan laba bersih tumbuh 13,15% mencapai Rp1,50 triliun. EPS proyeksi tahun ini Rp98,85 naik dari 2014 Rp87. Pada harga Rp1085, saham CTRA ditransaksikan dengan PE 11x (E/15) dan PBV 1,3x. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PBV 2x atau mencapai Rp1730 dalam kondisi pasar bullish. Secara technical peluang rebound lanjutan akan menguji resisten di Rp1185. Sedangkan level support saat ini di Rp1050. Pergerakan harga sahamnya kemarin membentuk pola inverted hammer di area downtrend mengindikasikan sinyal bullish reversal. Trading Buy, SL 1020
3
Selasa, 04 Agustus 2015
Stock Picks 4
WSKT 1760‐1850. Rebound harga saham emiten jasa konstruksi Waskita Karya Tbk (WSKT) terus berlanjut kemarin. Harga sahamnya kemarin menguat terbatas tutup di Rp1795. Pasar kembali mengakumulasi sahamnya menyusul pencapaian laba yang tumbuh signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15). Laba bersih perseroan tumbuh 181,71% mencapai Rp171,56 miliar dibandingkan periode yang sama 2014 sebesatr Rp60,90 miliar. Marjin bersih naik mencapai 4,30% dari periode yang sama 2014 sebesar 1,91%. Sepanjang 1H15 pendapatan usaha tumbuh 25,24% mencapai Rp3,98 triliun. Diantara emiten BUMN jasa konstruksi yang sudah rilis kinerja 1H15, pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan yang paling tinggi. Inilah yang menjadi katalis pergerakan positif harga sahamnya beberapa sesi perdagangan terakhir. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp20,8 triliun dan carry over tahun lalu Rp18,3 triliun. Sehingga total kontrak tahun ini mencapai Rp39,1 triliun. Hingga akhir Juni perolehan kontrak baru perseroan telah mencapai Rp9,9 triliun atau 47,6% dari target tahun ini. Tahun ini pendapatan usaha pasca right issue diperkirakan mencapai Rp16,28 triliun naik 58,36% dari tahun lalu sebesar Rp10,28 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diproyeksikan mencapai Rp781 miliar atau tumbuh 56% dari tahun 2014 lalu sebesar Rp501,5 miliar. EPS proyeksi tahun ini sebesar Rp58,4 naik dari 2014 lalu sebesar Rp51,9. Pada harga Rp1795 saham WSKT ditransaksikan dengan PE 34,6x (2014) dan PE 30,7x (E/15). Pada kondisi pasar bullish emiten BUMN jasa konstruksi tahun lalu ditransaksikan dengan PE rata‐rata 40,5x. Sebelumnya harga saham WSKT diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 30x atau mencapai Rp1752. Secara technical saat ini level support di kisaran Rp1720 hingga Rp1760 dan resisten di Rp1850 hingga Rp1880. Pergerakan harga sahamnya membentuk pola three white soldiers mengindikasikan bullish continuation. Trading Buy, SL 1740
Selasa, 04 Agustus 2015
Stock Picks BMRI 9600‐9900. Harga saham emiten bank bumn kemarin berhasil melanjutkan rebound setelah tertekan pekan lalu. Saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil tutup di Rp9700 menembus level tertingginya dalam tiga sesi perdagangan terakhir di Rp9650. Ini mengindikasikannya sinyal bullish reversal. Peluang rebound lanjutan akan menguji resisten sederhana di kisaran Rp9800 hingga Rp9900. Sedangkan level support saat ini bergeser ke Rp9600. Dari sisi kinerja, perbankan nasional tahun ini menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan laba akibat kredit tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun lalu dan kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI) menghadapi depresiasi rupiah atas dolar AS. Laba bersih BMRI sepanjang 1H15 hanya tumbuh 3,5% mencapai Rp9,9 triliun dari periode yang sama 2014 Rp9,6 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan periode yang sama 2014 lalu tumbuh 29,38%. Tahun 2014 lalu, laba hanya tumbuh sekitar 9%. Pertumbuhan kredit perseroan sepanjang 1H15 tumbuh 13,8% mencapai Rp552,8 triliun dari periode yang sama 2014 Rp485,8 triliun. Pertumbuhan kredit ini masih sejalan dengan proyeksi OJK tahun ini di kisaran 13%‐15%. Rasio keuangan perseroan seperti NIM mengalami penurunan 0,15% menjadi 5,76% dari 5,91%. Sedangkan rasio NPL gross 2,43% naik dari periode yang sama 2014 sebesar 2,23%. Namun angka NPL tersebut masih di bawah rata‐rata NPL perbankan periode yang sama 2,6%. Tahun ini pertumbuhan laba perseroan diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 4% turun dari proyeksi sebelumnya 10%. Diperkirakan laba perseroan tahun ini hanya mencapai Rp20,67 triliun dan pertumbuhan ekuitas 8% mencapai Rp113,23 triliun. Harga saham perseroan ditargetkan dengan rata‐rata PBV 2,5x atau mencapai Rp12132. Trading Buy, SL 9400
Saham Pilihan BBRI 10300-10700 TB, SL 9900 BBCA 13000-13500 TB, SL 12850 BBNI 4620-4900 Buy, SL 4500 ICBP 12450-12900 Buy, SL 11900 BSDE 1820-1880 TB, SL 1740 BMTR 1270-1340 TB, SL 1260 CPIN 2575-2700 TB, SL 2530
5
Selasa, 04 Agustus 2015
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4800.18 4818.87 4837.57 4778.13 4756.09
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
19800 387 1320 1665 515 50
20,600.00 394.67 1,393.33 1,670.00 531.67 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
570 50 82 50 50 1000 9725 5950 384
590.00 50.00 82.00 50.00 50.00 1,003.33 9,816.67 6,066.67 393.67
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
101 367 55 2200 2570
103.00 382.67 56.67 2,200.00 2,580.00
ANTM INCO TINS
479 1925 615
492.33 1,975.00 628.33
INTP SMCB SMGR
20050 1400 9850
20,333.33 1,430.00 10,125.00
GDST JPRS KRAS
60 194 325
60.33 200.33 330.00
CPIN JPFA
2585 428
2,613.33 442.67
ASII GJTL
6700 745
6,775.00 755.00
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
12650 6000 28300 1185 49375 192 950 1710
12,716.67 6,100.00 28,666.67 1,190.00 50,008.34 197.33 985.00 1,733.33
UNVR
38875
39,175.00
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 21,400.00 19,250.00 18,700.00 3,725,866.00 36.80 402.33 382.67 378.33 1,466.67 1,278.33 1,236.67 1,279,973.00 40.33 1,675.00 1,660.00 1,655.00 649,627.93 10.94 548.33 506.67 498.33 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 610.00 555.00 540.00 9,632,947.40 33.83 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 1,006.67 993.33 986.67 1,460,386.97 ‐32.82 9,908.33 9,566.67 9,408.33 5,742,974.57 5.02 6,183.33 5,866.67 5,783.33 3,093,648.00 11.39 403.33 378.67 373.33 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 105.00 100.00 99.00 999,850.63 1,185.87 398.33 358.67 350.33 918,296.00 ‐12.25 58.33 53.67 52.33 2,210,590.04 27.13 2,200.00 2,200.00 2,200.00 126,590.83 22.89 2,590.00 2,565.00 2,560.00 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 505.67 469.33 459.67 2,025.00 1,900.00 1,875.00 2,430,306.44 ‐3.23 641.67 603.33 591.67 SEMEN 20,616.67 19,633.33 19,216.67 4,499,774.00 6.65 1,460.00 1,385.00 1,370.00 2,356,126.00 9.11 10,400.00 9,675.00 9,500.00 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 60.67 59.33 58.67 333,609.60 28.88 206.67 184.33 174.67 158,603.63 98.78 335.00 320.00 315.00 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 2,641.67 2,528.33 2,471.67 6,719,521.00 19.02 457.33 420.67 413.33 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 6,850.00 6,550.00 6,400.00 49,821,000.00 6.73 765.00 740.00 735.00 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 12,783.33 12,516.67 12,383.33 7,355,089.00 21.44 6,200.00 5,925.00 5,850.00 16,365,578.00 27.30 29,033.33 27,866.67 27,433.33 3,498,158.85 30.25 1,195.00 1,180.00 1,175.00 464,595.48 27.03 15,670,252.00 23.99 50,641.67 48,608.34 47,841.67 202.67 189.33 186.67 155,073.95 25.62 1,020.00 930.00 910.00 867,027.74 8.45 1,756.67 1,688.33 1,666.67 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 39,475.00 38,650.00 38,425.00 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
10.20
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
10.07 14.20 10.60 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
3.12
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.07 ‐23.93 5.49 2.51 6.39 4.04
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
5.75 12.36 2.83 12.88 5.23
20.62
‐33.11
23.34
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
17.32 8.29 11.21
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
5.05 7.46 ‐2.42
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
16.02 21.55
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
14.35 1.94
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 9.59 52.92 24.48 16.76 ‐3.88 56.45 40.64
178.37
‐4.96
54.49
Selasa, 04 Agustus 2015 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
361 500 86 1845 605 1085 530 2725 50 254 478
368.33 510.00 87.33 1,876.67 610.00 1,123.33 543.33 2,840.00 50.00 258.33 488.33
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2270 105 3855 795 830 2670
2,318.33 109.00 3,920.00 808.33 850.00 2,696.67
PGAS
4000
4,036.67
CMNP JSMR
1955 5650
1,986.67 5,716.67
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 3080 4300 2920
50.00 3,156.67 4,313.33 2,946.67
GIAA MBSS WINS
434 700 234
440.67 756.67 248.33
INDY
284
292.67
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
13250 625 4815 10450 1170 4250 790 9700 645
13,358.33 628.33 4,870.00 10,600.00 1,183.33 4,300.00 806.67 9,816.67 658.33
AKRA INTA UNTR
5675 272 19900
5,750.00 273.00 20,191.67
MAPI RALS
4760 695
4,803.33 703.33
MNCN
2070
2,085.00
BRMS BNBR
53 50
55.33 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 375.67 354.33 347.67 1,165,134.03 1.99 520.00 495.00 490.00 871,134.65 ‐3.40 88.67 85.33 84.67 1,908.33 1,781.67 1,718.33 1,254,119.10 ‐39.62 615.00 600.00 595.00 64,709.78 ‐6.38 1,161.67 1,043.33 1,001.67 1,202,303.51 ‐10.35 556.67 513.33 496.67 251,211.60 ‐58.80 2,955.00 2,660.00 2,595.00 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 262.67 251.33 248.67 725,835.40 ‐3.64 498.67 469.33 460.67 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,366.67 2,228.33 2,186.67 1,439,602.33 5.83 113.00 102.00 99.00 480,924.22 52.77 3,985.00 3,800.00 3,745.00 1,999,368.48 55.72 821.67 783.33 771.67 918,070.21 ‐17.06 870.00 815.00 800.00 547,807.36 ‐6.30 2,723.33 2,646.67 2,623.33 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 4,073.33 3,946.67 3,893.33 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 2,018.33 1,936.67 1,918.33 262,850.17 17.13 5,783.33 5,616.67 5,583.33 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 3,233.33 2,946.67 2,813.33 5,512,751.00 9.78 4,326.67 4,293.33 4,286.67 5,773,177.00 ‐0.26 2,973.33 2,886.67 2,853.33 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 447.33 430.67 427.33 9,206,681.81 17.35 813.33 656.67 613.33 435,871.55 21.78 262.67 226.33 218.67 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 301.33 279.67 275.33 2,753,426.38 52.84 BANK 13,466.67 13,033.33 12,816.67 10,261,849.00 32.93 631.67 623.33 621.67 1,641,517.00 15.99 4,925.00 4,735.00 4,655.00 7,526,634.00 26.65 10,750.00 10,150.00 9,850.00 17,099,293.00 28.06 1,196.67 1,163.33 1,156.67 3,123,112.00 28.06 4,350.00 4,150.00 4,050.00 5,612,922.00 17.40 823.33 781.67 773.33 2,124,681.00 12.48 9,933.33 9,491.67 9,283.33 14,313,290.00 25.54 671.67 638.33 631.67 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 5,825.00 5,625.00 5,575.00 5,630,170.96 3.52 274.00 270.00 268.00 398,931.00 ‐48.89 20,483.33 19,616.67 19,333.33 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 4,846.67 4,688.33 4,616.67 2,675,101.00 26.32 711.67 688.33 681.67 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,100.00 2,040.00 2,010.00 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 57.67 50.33 47.67 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
6.25 7.93
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
16.52 94.87 18.07 27.09 10.29
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
4.22
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
62.96 14.51 75.97 75.33 18.66 24.47
8.63 16.71
9.08 25.54
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 17.34 7.30 20.17
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐1.31 2.92 2.48
17.64
3.30
4.02
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
22.28 5.72 9.38 10.86 9.06 11.64 5.89 11.49 3.69
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
30.55 1.82 117.72
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
43.40 30.34
27.61
‐7.99
18.74
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐2.26 1.76
7
Selasa, 04 Agustus 2015
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30
NRCA RAJA
Nusa Raya Cipta Tbk Rukun Raharja Tbk.
AGM 28/04/2015 0:10:00 AGM 29/04/2015 0:10:00
BPFI
Batavia Prosperindo Finance Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
BPII BRAU ASBI ASBI
Batavia Prosperindo Finance Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Berau Coal Energy Tbk Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Bintang Tbk.
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
BPFI BPII
EGM 30/04/2015 0:10:00 AGM 30/04/2015 0:14:00 EGM EGM AGM EGM
30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015
0:14:00 0:10:00 0:14:00 0:14:00
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Venue MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 12950 Intercontonental mid plaza hotel Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910
8
Selasa, 04 Agustus 2015
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
TLKM
89,46
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10