1
Jumat, 19 September 2014
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 17265.99 2011.36 6819.29 4464.70 9798.13 16201.59 24168.72 3297.29 1279.43 2315.93
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 109.14 9.79 38.39 33.29 136.63 185.57 (207.69) (4.03) 8.09 8.04
Price 93.05 2145.00 1230.70 18000.00 21090.00 66.60
Chg (0.99) 1.00 9.20 0.00 85.00 0.10
Rates 12025.00 1.289 109.39 9477.72 10731.28 USD 47.51
Chg 49.00 0.00 0.83 36.50 0.28
IDR 2857
% 0.64 0.49 0.57 0.75 1.41 1.16 (0.85) (0.12) 0.64 0.35 % (1.05) 0.05 0.75 0.00 0.40 0.15 % 0.41 0.31 0.77 0.39 0.00
Chg % (0.11) (0.23)
Top Gainers TARA‐W BMSR RAJA MGNA‐W SMRU‐W
IDR 192 179 1,400 44 94
% 30 19 17 16 15
Chg 44 29 200 6 12
Top Losers CFIN‐W INVS SONA PDES SIAP
IDR 4 815 4,100 170 230
% (20.00) (8.90) (8.80) (8.10) (8.00)
Chg (1) (80) (395) (15) (20)
Top Value BBRI TLKM BBNI BBCA ASII
IDR 10,500 2,875 5,825 12,550 7,375
% 1.00 0.90 3.60 2.40 1.40
(miliar) 786 B 435 B 353 B 338 B 283 B
Top Volume BRAU PWON CPGT ENRG SRIL
IDR 148 409 107 95 132
% 6.50 (0.50) (3.60) (2.10) (2.90)
(juta) 305.981 280.681 257.997 236.710 227.981
Transaksi valas mulai diperketat. Sampoerna Agro akan beternak sapi di kebun sawit. PTPP targetkan IPO anak usaha Rp 1,7 triliun. Alam Sutera targetkan recurring income US$ 50 juta.
Market Preview
I
HSG kemarin melanjutkan tren penguatannya berhasil ditutup di atas level 5200 yakni di 5208,142 menguat 19,958 poin (0,38%). Pasar digerakkan oleh sentimen positif global menyusul hasil pertemuan FOMC yang akan mempertahankan kebijakan bunga rendah pada level saat ini. Sebelumnya pasar saham merespon positif langkah bank IHSG 5,208.14 sentral China y a n g Change 19.96 menggelontorkan dana hingga Change (%) 0.38 20.65 USD81 miliar ke sektor Change (%/ytd) 6.288 perbankan di sana untuk Total Value (IDR triliun) Total Volume (miliar saham) 6.079 mendorong pertumbuhan Net Foreign Buy (IDR miliar) (679.000) ekonomi negara tersebut. Up: 122 Down: 324 Unchange: 103 Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor perbankan. Maraknya aksi beli atas saham emiten bank terutama dipicu respon positif atas ditandatanganinya kesepakatan kontrak transaksi lindung nilai (hedging) oleh pemerintah, BPK, dan BI. Kontrak transaksi lindung nilai ini akan memberikan ruang bagi BUMN untuk tidak lagi membeli valas di spot market sehingga bisa mengurangi tekanan terhadap permintaan dolar. Sedangkan bagi perbankan akan meningkatkan transaksi lindung nilai BUMN sehingga memberikan keuntungan bagi bisnis perbankan. Sementara Wall Street tadi malam melanjutkan tren bullish menguat untuk tiga sesi perdagangan terakhir. Indeks DJIA dan S&P masingmasing menguat 0,64% dan 0,49% ditutup di 17265,99 dan 2011,36. Penguatan ini merupakan cermin optimisme pasar The Fed akan mempertahankan kebijakan ‘uang murah’ dalam waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya menyusul data inflasi AS yang rendah. Inflasi AS Agustus turun 0,2% dari bulan sebelumnya naik 0,1%. Pasar saham global yang kondusif tersebut akan memberikan ruang penguatan lanjutan bagi pergerakan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini. IHSG diperkirakan akan kembali melanjutkan penguatan dengan menguji resisten di 5250. Sedangkan level support saat ini di 5175. IHSG : S1 5175 S2 5150 R1 5225 R2 5250
Jumat, 19 September 2014
News Update Transaksi valas mulai diperketat. Ruang gerak spekulan pada transaksi tunai valuta asing (valas) semakin sempit. Bank Indo-
nesia (BI) merilis beleid baru transaksi valas yang mempersempit peluang spekulasi valuta serta menjaga stabilitas rupiah. Salah satunya, PBI No.16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valas antara Bank dengan Pihak Domestik. Ada dua poin penting beleid ini. Pertama, pembelian valas terhadap rupiah oleh nasabah melalui bank di transaksi spot dan derivatif di atas US$ 100.000 per bulan per nasabah, wajib menggunakan underlying. Kedua, penjualan valas terhadap rupiah oleh nasabah melalui bank di transaksi derivatif forward atau option di atas US$ 1 juta per transaksi per nasabah, juga wajib menggunakan underlying. Sedangkan, transaksi valas antara bank dengan pihak asing diatur dalam PBI No.16/17/PBI/2014. Yang berbeda dengan PBI yang mengatur antara bank dengan pihak domestik terletak pada jenis transaksinya. Asing hanya wajib menyertakan underlying jika membeli dollar AS di atas US$ 100.000 melalui pasar spot. Sementara transaksi beli atau jual melalui transaksi derivatif masih boleh hingga US$ 1 juta. Aturan sebelumnya cuma mengatur transaksi pembelian. Sedangkan transaksi jual beli valas oleh asing via transaksi derivatif tidak diatur. Catatan saja, kewajiban menyertakan aset dasar ini hanya berlaku bagi transaksi antara bank dengan nasabah dan pihak asing. Transaksi antar bank, serta antara bank dengan BI boleh tanpa menyertakan aset dasar. Semua ketentuan ini berlaku mulai 10 November 2014. Agus Martowardojo, Gubernur BI, kemarin (18/9), menyatakan, aturan ini bertujuan membantu BI dalam mendeteksi ketersediaan valas secara riil, serta menekan spekulasi. Ujungnya, ketahanan rupiah pun bisa terjaga.(Kontan Online) Sampoerna Agro akan beternak sapi di kebun sawit. PT Sampoerna Agro Tbk berencana melakukan integrasi kebun sawit dengan peternakan sapi. Perusahaan dengan kode emiten SGRO ini tengah menyiapkan model integrasi kebun sawit dengan peternakan sapi. Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengatakan, untuk mengembangkan peternakan sapi di kebun sawit, pihaknya akan menggandeng petani plasma di kebunnya. "Kami siapkan lahannya tapi berapa besarnya belum kami tetapkan sambil masih menunggu UU Perkebunan," ujar Micahel. Sekedar informasi, perseroan ini mengelola 120.000 hektar e(ha) luas lahan sawit. Selain itu, perseroan sedang melakukan persiapan empat varian baru bibit unggul. Keempat benih akan menggunakan nama DxP Sriwijaya Semi Clone. Sehingga total benih unggulan Sampoerna Agro mencapai 10 benih unggulan. Seperti diketahui, dalam revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan akan segera diketok pada 29 September 2014 mendatang, salah satu substansi penting yang akan dimasukan dalam UU Perkebunan antara lain integrasi kebun sawit dengan peternakan sapi. (Kontan Online) PTPP targetkan IPO anak usaha Rp 1,7 triliun. Niat PT PP Tbk (PTPP) untuk melepas kepemilikan saham di PT PP Properti melalui penawaran perdana (IPO) saham makin mantap. Bahkan, nilai target emisi mengalami kenaikan dari target sebelumnya. Tumiyana, Direktur Keuangan PTPP mengatakan, jumlah saham yang akan dilepas berkisar 20%-33%. Target dana yang ingin dijaring mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun. Angka ini lebih tinggi dari nilai yang diproyeksikan sebelumnya. Manajemen PTPP pernah bilang, target dana yang ingin diraup sekitar Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Adapun, jumlah saham yang akan dilepas sekitar 20% sampai 23%. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk menambah landbank anak usaha propertinya itu. Saat ini, PP Properti memiliki landbank sebesar 56 hektare (ha) yang bisa digarap selama 10 tahun mendatang. Selain untuk menambah landbank, rencananya dana IPO itu akan digunakan untuk menggarap proyek-proyek yang dikerjakan PP Properti. Manajemen PP Properti tengah melakukan seleksi penjamin emisi (underwriter). Aksi korporasi ini diharapkan bisa terealisasi pada kuartal I-2015. Adapun, laporan keuangan September 2014 akan digunakan sebagai dasar valuasi. Rencananya, saham IPO PP Properti tidak hanya ditawarkan di dalam negeri, melainkan juga ke luar negeri alias global offering. Sebelumnya, Tumiyana menuturkan, aset PP Properti ketika IPO ditaksir mencapai Rp 10 triliun. Kini, aset PP Properti masih Rp 1,8 triliun. Peningkatan yang signifikan ini diperoleh dari sejumlah proyek-proyek properi yang kini sedang digarap. Proyekproyek itu antara lain Grand Kemala Lagoon di Bekasi, Gran Sungkono Lagoon di Surabaya, dan apartemen Gunung Putri Square di Bogor. (Kontan Online) Alam Sutera targetkan recurring income US$ 50 juta. PT Alam Sutera Tbk (ASRI) berencana terus meningkatkan pendapatan berkelanjutan atau recurring income. ASRI menargetkan recurring income bisa mencapai US$ 50 juta tahun 2017 mendatang. Sekretaris Perusahaan ASRI Hendra Kurniawan mengatakan, perolehan recurring income perseroan nantinya akan diperoleh dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebesar Rp 200 miliar, bisnis mall Rp 120 - Rp 150 miliar, proyek perkantoran The Tower Rp 100 miliar, dan proyek-proyek lain sekitar 50 miliar. Sebagai gambaran, tahun ini Hendra mengatakan recurring income ASRI baru sebesar Rp 250 miliar. Perolehan dari GWK sekitar Rp 100 miliar, mall Rp 120 miliar, dan lainlain sekitar Rp 30 miliar. ASRI sudah berencana untuk terus mengembangkan GWK sehingga menarik lebih banyak pengunjung tiap tahunnya. Sementara proyek The Tower sendiri ditargetkan selesai pada akhir 2016. Tahun ini, ASRI mengandalkan pendapatan dari kawasan komersial dan residensial. Marketing sales ASRI hingga Agustus 2014 sebesar Rp 3,3 triliun berasal penjualan komersial sebesar 62% dan residensial 32%. Meski demikian ASRI optimis bisa mencapai marketing sales Rp 5 triliun tahun ini. (Kontan Online) Holcim kantongi pinjaman Rp 2 triliun. Untuk melancarkan bisnisnya, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) tengah membutuhkan pendanaan eksternal. Di kuartal keempat mendatang, SMCB akan menarik pinjaman sebesar Rp 2 triliun. Kebutuhan pendanaan tersebut akan diperoleh dari pinjaman beberapa bank lokal dan asing. Adapun, tenor yang diincar yakni tiga sampai empat tahun. Rencananya, SMCB akan menggunakan Rp 1,2 triliun dari pinjaman itu untuk pembiayaan kembali atau refinancing. SMCB tercatat memiliki utang jangka pendek Rp 900,96 miliar. Kemudian, utang jangka panjangnya adalah Rp 2,62 triliun. Kemudian, Rp 800 miliar akan dipakai sebagai tambahan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Namun, Kent tak mau menjelaskan berapa kebutuhan capex SMCB tahun depan. (Kontan Online)
2
Jumat, 19 September 2014
Stock Picks ASII 7250-7550. Pergerakan harga saham Astra Internasional Tbk (ASII) kemarin berhasil ditutup di atas resisten sederhanya di Rp7350 yakni di Rp7375. Secara technical peluang penguatan akan berlanjut menguji resisten di Rp7550 setelah pergerakannya kemarin membentuk pola hammer di area downtrend mengindikasikan sinyal bullish reversal. Resiko pergerakan harga sahamnya saat ini adalah tren pelemahan rupiah atas dolar AS yang sudah menembus level Rp12000. Sedangkan dari sisi kinerja, saat ini kinerja perseroan menghadapi sejumlah tantangan seperti ketatnya persaingan di pasar otomotif domestik di tengah pengetatan likuiditas yang dijalankan oleh bank sentral. Di sisi lain harga komoditas kembali melemah memasuki kuartal tiga tahun ini turut mempengaruhi bisnis anak usahanya seperti AALI dan UNTR. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, laba perseroan tahun ini diperkirakan masih bisa tumbuh double digit. Pendapatan bersih perseroan tahun ini diproyeksikan mencapai Rp214,37 triliun atau tumbuh 10,6% (yoy). Hingga 1H14 pendapatan bersih perseroan mencapai 47,37% dari proyeksi tahun ini atau mencapai Rp101,53 triliun tumbuh 7,68% (yoy). Sedangkan laba bersih tahun ini diproyeksikan tumbuh 10,4% mencapai Rp21,44 triliun. Hingga 1H14 laba bersih mencapai 45,71% dari proyeksi tahun ini atau mencapai Rp9,81 triliun tumbuh 11,22% (yoy). EPS proyeksi tahun ini sebesar Rp529,5. Pada harga Rp7375 saham ASII ditransaksikan dengan PE 13,9x (E/14). Harga saham perseroan berpeluang ditransaksikan dengan rata-rata PE 16x sesuai dengan industrinya. Dengan asumsi PE 16x harga saham ASII berpeluang menuju Rp8472, atau memiliki ruang penguatan 15% dari harga saat ini. Katalis pergerakan harganya dalam waktu dekat adalah rencana pembagian dividen interim tahun buku 2014 sebesar Rp64/saham. Trading Buy, SL 7200
3
Jumat, 19 September 2014
Stock Picks 4
TINS 1270-1345. Harga Timah Tbk (TINS) dalam tiga sesi perdagangan terakhir berhasil rebound setelah menyentuh support kuat di Rp1250(11/9). Namun pergerakan harga sahamnya masih dalam tren konsolidasi dan kemarin kembali ditutup di Rp1295. Di tengah tren pelemahan rupiah atas dolar AS, yang telah menembus Rp12000, saham berbasiskan pendapatan dolar AS menjadi alternatif pilihan pelaku pasar. Resiko pergerakan harga saham tambang logam saat ini adalah pelemahan harga komoditasnya seiring dengan penguatan dolar AS. Saat ini harga timah di pasar dunia ditransaksikan di USD21185/MT, sudah terkoreksi 11% dari harga tertinggi tahun ini di USD23872/MT (24/4). Namun koreksi harga timah dunia saat ini bersifat sementara mengingat dominasi Indonesia sebagai suplai timah terbesar dunia selain China. Di sisi lain permintaan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dunia dan perkembangan ekonomi global. Produksi timah dunia tahun depan diperkirakan 334 ribu ton sedangkan konsumsi dunia mencapai 349 ribu ton, atau mengalami defisit 15 ribu ton. Produksi timah Indonesia tahun depan diperkirakan mencapai 70 ribu ton. Pemerintah juga berkeinginan mengatur kembali tata niaga ekspor timah yang sebelumnya sudah dimulai sejak Agustus tahun lalu. Pemerintah akan revisi kebijakan ekspor timah yang berlaku awal tahun depan. Dalam Permendag No 44/M-DAG/PER/7/2014 tentang ekspor timah, pemerintah akan memperketat pemberian izin ekspor termasuk pada produk yang selama ini dibilang hilir. Dalam revisi peraturan tersebut akan diatur tata niaga ekspor timah dalam bentuk batangan dan non batangan. Kebijakan tata niaga ini dapat menjaga kestabilan harga timah dunia. Tahun ini manajemen menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi berkisar Rp7 triliun dari 2013 sebesar Rp5,8 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan tumbuh 20% berkisar Rp618 miliar. Dengan proyeksi laba bersih 2014 Rp618 miliar berarti EPS 2014 diperkirakan Rp83. Harga saham TINS berpeluang ditransaksikan dengan PE 19x atau mencapai Rp.1577, punya ruang penguatan 21,8% dari harga saat ini di Rp1295. Dari sisi technical saat ini support di Rp1270 hingga Rp1290 dan resisten di Rp1345 hingga Rp1370. Maintain Buy, SL 1260
Jumat, 19 September 2014
Stock Picks BDMN 3770-3900. Setelah lama bergerak di area downtrend kemarin harga saham Bank Danamon Tbk (BDMN) berhasil rebound terbatas ditutup di Rp.3800 menembus level Rp3770 yang menjadi resisten sederhananya pekan ini. Peluang penguatan lanjutan akan menguji resisten di Rp3900 sedangkan level support di Rp3770. Harga saham BDMN saat ini relatif murah baik secara technical maupun fundamental di tengah iklim pasar saham yang bergerak bullish. Tahun ini harganya sempat ditransaksikan di level tertinggi di Rp4650 (10/4) dan terendah di Rp3590 (9/1). Sepanjang tahun ini pergerakan harga saham BDMN cenderung tertinggal ketimbang pergerakan saham perbankan lainnya yang rata-rata menguat 33% seiring pasar yang tengah bullish. Salah satu faktornya terutama akibat kinerja usaha yang menghadapi penurunan. Laba perseroan hingga paruh pertama 2014 (1H14) turun 25%. Pelemahan kinerjanya tahun ini mencerminkan perseroan terkena dampak negatif dari kebijakan pengetatan likuiditas Bank Indonesia (BI) seperti tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit yang hanya 12,7% dibandingkan rata-rata industri yang tumbuh 17% sepanjang 1H14. Sedangkan biaya dana meningkat akibat porsi DPK yang didominasi simpanan berjangka yang berbiaya tinggi mencapai 56% dari total DPK. Ini membuat pendapatan bunga bersih perseroan hanya tumbuh tipis 0,9% jauh dibawah rata-rata industri yang tumbuh 16,42%. Di tengah kebijakan uang ketat yang berlangsung saat ini, perseroan berhasil mengelola resiko aset kredit tercermin dari rasio NPL gross turun menjadi 2,23% dari 2,62%. Meskipun kinerja perseroan menghadapi sejumlah tantangan tahun ini, namun harga sahamnya saat ini secara valuasi relatif murah karena hanya ditransaksikan dengan PBV 1x dibandingkan rata-rata emiten bank saat ini ditransaksikan dengan PBV 2,3x. Harga saham BDMN kami perkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,4x merujuk pada rata-rata harga sahamnya tahun lalu. Pada PBV 1,4x harga saham BDMN berpeluang mencapai Rp5070 atau punya ruang penguatan 33,4% dari harga saat ini di Rp3800. Secara technical harga sahamnya saat ini berada di area support berusaha keluar dari rentang konsolidasinya. Level resisten terdekat saat ini di kisaran Rp3900. Maintain Buy, SL Rp3700
Saham Pilihan BBTN 1110-1170 TB, SL 1070 BBRI 10400-10600 Buy, SL 10250 BBNI 5700- 5950 TB, SL 5550 AALI 23700-24700 Buy, SL 23000 MNCN 3050-3175 TB, SL 2950 LSIP 1890-1970 TB, SL 1800 UNTR 20500-21500 TB, SL 20300
5
Jumat, 19 September 2014
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
5208.14 5220.84 5233.53 5191.19 5174.23
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
23850 955 1905 2135 850 50
24,200.00 955.00 1,923.33 2,180.00 858.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
1290 97 148 189 50 2100 26775 12975 1225
1,318.33 97.00 154.33 190.67 50.00 2,120.00 27,258.33 13,083.33 1,245.00
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
127 665 95 3300 3480
128.00 676.67 97.00 3,348.33 3,515.00
ANTM INCO TINS
1145 4145 1295
1,155.00 4,188.33 1,311.67
INTP SMCB SMGR
23625 2695 16425
23,708.33 2,735.00 16,458.33
GDST JPRS KRAS
89 254 475
90.33 256.67 481.67
CPIN JPFA
4180 1325
4,261.67 1,375.00
ASII GJTL
7375 1675
7,408.33 1,686.67
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
11225 7100 29050 1205 56550 166 1205 1670
11,333.33 7,133.33 29,100.00 1,216.67 57,200.00 167.33 1,216.67 1,678.33
UNVR
31975
32,066.67
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 24,550.00 23,350.00 22,850.00 3,725,866.00 36.80 955.00 955.00 955.00 1,941.67 1,883.33 1,861.67 1,279,973.00 40.33 2,225.00 2,110.00 2,085.00 649,627.93 10.94 866.67 843.33 836.67 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 1,346.67 1,273.33 1,256.67 9,632,947.40 33.83 97.00 97.00 97.00 160.67 140.33 132.67 192.33 187.67 186.33 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 2,140.00 2,090.00 2,080.00 1,460,386.97 ‐32.82 27,741.67 26,533.33 26,291.67 5,742,974.57 5.02 13,191.67 12,883.33 12,791.67 3,093,648.00 11.39 1,265.00 1,215.00 1,205.00 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 129.00 126.00 125.00 999,850.63 1,185.87 688.33 656.67 648.33 918,296.00 ‐12.25 99.00 94.00 93.00 2,210,590.04 27.13 3,396.67 3,273.33 3,246.67 126,590.83 22.89 3,550.00 3,450.00 3,420.00 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 1,165.00 1,135.00 1,125.00 4,231.67 4,113.33 4,081.67 2,430,306.44 ‐3.23 1,328.33 1,286.67 1,278.33 SEMEN 23,791.67 23,533.33 23,441.67 4,499,774.00 6.65 2,775.00 2,675.00 2,655.00 2,356,126.00 9.11 16,491.67 16,358.33 16,291.67 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 91.67 87.33 85.67 333,609.60 28.88 259.33 251.67 249.33 158,603.63 98.78 488.33 468.67 462.33 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 4,343.33 4,126.67 4,073.33 6,719,521.00 19.02 1,425.00 1,300.00 1,275.00 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 7,441.67 7,308.33 7,241.67 49,821,000.00 6.73 1,698.33 1,666.67 1,658.33 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 11,441.67 11,083.33 10,941.67 7,355,089.00 21.44 7,166.67 7,033.33 6,966.67 16,365,578.00 27.30 29,150.00 29,025.00 29,000.00 3,498,158.85 30.25 1,228.33 1,196.67 1,188.33 464,595.48 27.03 57,850.00 55,700.00 54,850.00 15,670,252.00 23.99 168.67 165.33 164.67 155,073.95 25.62 1,228.33 1,196.67 1,188.33 867,027.74 8.45 1,686.67 1,663.33 1,656.67 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 32,158.33 31,791.67 31,608.33 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
12.28
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
14.53 18.20 17.50 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
7.06
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.25 ‐23.93 11.53 6.91 13.94 12.89
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
7.23 22.40 4.88 19.32 7.08
20.62
‐33.11
50.26
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
20.40 15.96 18.69
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
7.49 9.77 ‐3.54
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
25.91 66.70
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
15.79 4.35
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 11.35 54.32 24.90 19.19 ‐3.35 71.60 39.69
178.37
‐4.96
44.81
Jumat, 19 September 2014 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
364 482 112 1595 600 1095 750 2160 50 265 540
372.00 487.33 114.67 1,608.33 608.33 1,106.67 760.00 2,213.33 50.00 269.33 546.67
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2965 191 2395 790 995 2840
3,010.00 194.33 2,425.00 805.00 1,000.00 2,870.00
PGAS
6025
6,050.00
CMNP JSMR
3045 6375
3,096.67 6,400.00
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 6500 3950 2875
50.00 6,575.00 4,016.67 2,898.33
GIAA MBSS WINS
421 1425 1320
424.33 1,456.67 1,340.00
INDY
785
796.67
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
12550 745 5825 10500 1120 3800 820 10425 995
12,666.67 748.33 5,908.33 10,616.67 1,138.33 3,833.33 828.33 10,483.33 996.67
AKRA INTA UNTR
5250 300 20775
5,350.00 304.00 20,866.67
MAPI RALS
5950 975
6,016.67 990.00
MNCN
3090
3,131.67
BRMS BNBR
408 50
417.00 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 380.00 358.00 352.00 1,165,134.03 1.99 492.67 479.33 476.67 871,134.65 ‐3.40 117.33 110.67 109.33 1,621.67 1,583.33 1,571.67 1,254,119.10 ‐39.62 616.67 593.33 586.67 64,709.78 ‐6.38 1,118.33 1,086.67 1,078.33 1,202,303.51 ‐10.35 770.00 745.00 740.00 251,211.60 ‐58.80 2,266.67 2,133.33 2,106.67 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 273.67 262.33 259.67 725,835.40 ‐3.64 553.33 536.67 533.33 KONSTRUKSI BANGUNAN 3,055.00 2,940.00 2,915.00 1,439,602.33 5.83 197.67 188.33 185.67 480,924.22 52.77 2,455.00 2,380.00 2,365.00 1,999,368.48 55.72 820.00 780.00 770.00 918,070.21 ‐17.06 1,005.00 985.00 975.00 547,807.36 ‐6.30 2,900.00 2,820.00 2,800.00 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 6,075.00 5,975.00 5,925.00 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 3,148.33 2,996.67 2,948.33 262,850.17 17.13 6,425.00 6,350.00 6,325.00 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6,650.00 6,350.00 6,200.00 5,512,751.00 9.78 4,083.33 3,916.67 3,883.33 5,773,177.00 ‐0.26 2,921.67 2,843.33 2,811.67 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 427.67 418.33 415.67 9,206,681.81 17.35 1,488.33 1,406.67 1,388.33 435,871.55 21.78 1,360.00 1,310.00 1,300.00 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 808.33 776.67 768.33 2,753,426.38 52.84 BANK 12,783.33 12,341.67 12,133.33 10,261,849.00 32.93 751.67 738.33 731.67 1,641,517.00 15.99 5,991.67 5,683.33 5,541.67 7,526,634.00 26.65 10,733.33 10,366.67 10,233.33 17,099,293.00 28.06 1,156.67 1,088.33 1,056.67 3,123,112.00 28.06 3,866.67 3,753.33 3,706.67 5,612,922.00 17.40 836.67 813.33 806.67 2,124,681.00 12.48 10,541.67 10,333.33 10,241.67 14,313,290.00 25.54 998.33 991.67 988.33 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 5,450.00 5,175.00 5,100.00 5,630,170.96 3.52 308.00 298.00 296.00 398,931.00 ‐48.89 20,958.33 20,591.67 20,408.33 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 6,083.33 5,866.67 5,783.33 2,675,101.00 26.32 1,005.00 965.00 955.00 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 3,173.33 3,016.67 2,943.33 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 426.00 402.00 396.00 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
6.31 7.64
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
14.28 94.08 18.24 38.33 8.16
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
4.41
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
82.24 26.39 47.20 74.86 22.37 26.02
8.63 16.71
14.14 28.82
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 36.59 6.71 19.85
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐1.27 5.94 13.97
17.64
3.30
11.12
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
21.11 6.82 11.35 10.91 8.67 10.41 6.11 12.35 5.69
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
28.26 2.01 122.89
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
54.25 42.57
27.61
‐7.99
27.98
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐17.36 1.76
7
Jumat, 19 September 2014
Corporate Action RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
06/03/2014
The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta
MTFN
Capitalinc Investment Tbk.
EGM
10/03/2014
SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk
EGM
10/03/2014
Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo
BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk.
EGM
12/03/2014
Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No. 8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk.
AGM
14/03/2014
Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18, Jakarta selatan
ARNA
Arwana Citramulia Tbk.
AGM
14/03/2014
Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004 RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
AGM
18/03/2014
Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10 Jakarta
CNKO
Exploitasi Energi Indonesia Tbk
EGM
19/03/2014
Hotel Redtop ‐ Pecenongan
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
AGM
19/03/2014
Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
AGM
20/03/2014
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
EGM
24/03/2014
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
24/03/2014
Ruang Serbaguna BEI
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
AGM
25/03/2014
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
EGM
25/03/2014
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
AGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
EGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
AGM
26/03/2014
Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
26/03/2014
INAF
Indofarma Tbk.
AGM
26/03/2014
ITMA
Sumber Energi Andalan Tbk
EGM
27/03/2014
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
AGM
27/03/2014
Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakarta Timur
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
AGM
27/03/2014
Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta
AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
AGM
27/03/2014
DEWA
Darma Henwa Tbk
AGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
DEWA
Darma Henwa Tbk
EGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
IGAR
Champion Pacific Indonesia Tbk
AGM
28/03/2014
Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta
8
Jumat, 19 September 2014
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
NELLY
4
01/09/2014
02/09/2014
18/09/2014
ACST
40
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
JAWA
2
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
RDTX
105
22/08/2014
25/08/2014
10/09/2014
DGIK
3
12/08/2014
15/08/2014
22/08/2014
RUIS
8
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
KIAS
2
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
SMAR
5
08/08/2014
11/08/2014
27/08/2014
TPMA
11
07/08/2014
08/08/2014
26/08/2014
GGRM
800
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LMSH
200
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LION
400
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
DART
28
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
MDRN
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
ETWA
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
GEMA
7
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
DPNS
20
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
PANR
8
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
MASA
1
25/07/2014
04/08/2014
20/08/2014
02/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
1(satu) saham akan memperoleh Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date
BFIN
0
TSPC
75
24/07/2014
25/07/2014
19/08/2014
ASBI
25
23/07/2014
24/07/2014
19/08/2014
PEGE
10
22/07/2014
23/07/2014
15/08/2014
ASDM
57
18/07/2014
21/07/2014
12/08/2014
ULTJ
12
18/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
ALDO
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FORU
10
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
PWON
5
17/08/2014
18/07/2014
22/08/2014
CLPI
0
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
USD0.0018
GPRA
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FAST
30
15/07/2014
16/07/2014
05/08/2014
INDF
142
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
MFIN
20
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
DYAN
3
14/07/2014
15/07/2014
06/08/2014
AMFG
80
11/07/2014
14/07/2014
24/07/2014
KBLI
4
10/07/2014
11/07/2014
25/07/2014
9
Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 726 3969 Fax : +62 21 571 0895 CS : +62 21 726 2757 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Thamrin Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Taman Palem Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Phone : +62 21 5437 6266 Latumenten Jl.Terusan Bandengan Utara No.89F Jakarta 14450 Phone : +62 21 662 9496 Pantai Indah Kapuk The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jl. Pantai Indah Utara 2 Jakarta 14460 Phone : +62 21 3001 0315
Serpong: Ruko Golden 8 Blok F No.6 Jl. Ki Hadjar Dewantara Gading Serpong - Tangerang Banten 15810 Phone : +62 21 2923 8930 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q Surakarta 57141 Phone : +62 271 743 498 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10