Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
DAFTAR ISI
Table of Content 2 4
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlight
46
47. Tinjauan Operasional Operational Review 54. Uraian Kinerja Keuangan Description of Financial Performance
Board Of Commissioner’s Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance 65. Tinjauan Umum General Overview 66. Kinerja Penerapan Tata Kelola Performance of Good Corporate Governance Application 98. Peristiwa Penting Significant Events
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Board Of Director’s Report
100
16
Management Analysis Review
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
64 8
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility 106. Program Kemitraan Partnership Program 109. Bina Lingkungan Environmental Development 111. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile 22. Visi & Misi Vision & Mission 25. Struktur Organisasi Organization Structure 36. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Management of Human Resources 38. Program Pendidikan dan Pelatihan Education & Training Programs
114
Corporate Social Responsibility
LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
1
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlight Tabel 1. Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 - 2011 Table 1. Consolidation Financial Summary for the year ended 31 December 2007 - 2011 (Rp. Juta | Million)
Uraian 2007
Tahun | Year 2008
2009
DESCRIPTION 2010
2011
5.611.630 3.371.070 4.661.011 4.600.460 5.442.078 3.192.167 1.754.204 2.526.584 2.845.913 3.214.449 2.419.463 1.616.866 2.134.427 1.754.457 2.227.629 1.338.428 881.703 1.218.965 697.420 1.259.269 884.296 Laba Komprehensif Untuk Entitas Induk 552.375 802.582 417.859 790.359 906.970 Laba Per Saham (Rp/Saham) 566.539 823.161 428.573 810.624 8.161.344 Total Aset 4.181.087 5.017.026 5,885,919 6.777.521 1.874.276 Aset Lancar 1.296.180 1.258.664 1,385,570 1.491.308 5.787.255 Aset Tanaman & Aset Tetap 2.658.321 3.484.674 4,145,225 4.898.911 499.813 Aset Tidak Lancar Lainnya 226.585 273.688 355,124 387.302 Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba (rugi) Kotor Laba (rugi) Usaha
Total Liabilitas 2.301.957 2.512.614 3.235.086 3.475.330 Liabilitas Jangka Pendek 996.163 1.078.843 999.493 1.234.738 Liabilitas Jangka Panjang 1.305.794 1.433.771 2.235.593 2.240.592 Kepentingan Non Pengendali 8.928 5.626 7.067 10.137 Ekuitas Entitas Induk 1.870.202 2.498.786 2.643.766 3.292.053 Modal Kerja Bersih 298.629 179.821 386.077 256.570 Investasi (Capex) 619.556 1.085.489 1.010.285 1.054.420 Penyertaan pada Entitas lain 21.335 21.335 22.385 61.601 Rasio Keuangan Likuiditas ~ Curent Ratio 130.12% 116.67% 138.63% 120.78% ~ Cash Ratio 89.29% 55.48% 94.31% 82.23% Asset Management ~ Fixed asset turnover 1,3 x 1,3 x 1,1 x 1,1 x ~ Total asset turnover 0,8 x 0,9 x 0,8 x 0,8 x Debt Management ~ Debt to total assets (D/A) 55,06% 50,08% 54,96% 51,28% Profitability ~ Profit margin on sales 16,39% 17,22% 9,08% 14,52% ~ Return on assets (ROA) 13,21% 16,00% 7,10% 11,66% ~ Return on equity (ROE) 29,54% 32,12% 15,81% 24,01%
2
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Profit Comprehensive Earnings for Parent Entity Earning Per Share (IDR/Share)
Total Assets Current Assets Plant Assets & Fixed Assets Other Non-current Assets
4.072.005 1.469.735 2.602.270 173.809 3.915.530
Total Liabilities Short Term Liabilites Long Term Liabilities Interest of Non-Controlling Shareholders Equity of Parent Entity
404.541 1.276.317 67.485
Net Working Capital Investment (Capex) Investment In Other Entity
127.52% 100.13%
0,9 x 0,7 x
Financial Ratio Liquidity ~ Current Ratio ~ Cash Ratio Asset Management ~ Fixed asset turnover ~ Total asset turnover
49,89%
Debt Management ~ Debt to total assets (D/A)
15,76% 10,84% 22,58%
Profitability ~ Profit margin on sales ~ Return on assets (ROA) ~ Return on equity (ROE)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Tingkat Kesehatan Perusahaan Level of Soundness Tabel 2. Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2011 | Table 2. Level of Soundness of the Company of 2011 INDIKATOR
BOBOT WEIGHT
NILAI (%) VALUE (%)
SKOR SCORE
INDICATOR
A. Financial Aspect A. Aspek Keuangan
1. Imbalan Kepada Pemegang Saham 20,00
48,85%
20,00
2. Imbalan Investasi 15,00
25,76%
15,00
3. Rasio Kas 5,00
90,14%
5,00
4. Rasio Lancar 5,00
118,71%
4,00
5. Collection Period 5,00
3,33 Hr
5,00
6. Perputaran Persediaan 5,00
20,17 Hr
5,00
7. Perputaran Total Asset 5,00
89,57%
3,50
8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total asset 10,00
42,87%
9,00
1. Consideration for Shareholders
2. Return on Investment
3. Cash Ratio
4. Current Ratio
5. Collection Period
6. Stock Turnover
7. Total Assets Turnover
8. Ratio of al Score of Financial Aspect
Sub Total Skor Aspek Keuangan 70,00
68,00
Sub Total Score of Financial Aspect
B. Aspek Operasional
B. Operational Aspect
1. Productivity of Plantation Produce (Kg/Ha) – Own Plantation
1.1. Tandan Buah Segar (TBS) 4,00
98,21%
3,93
1.1. Fresh Fruit Bunch (TBS)
1.2. Daun Teh Basah 1,00
110,22%
1,00
1.2. Wet tea leaves
2. Yield of Processing Produce (%)
1. Produktivitas Hasil Kebun (Kg/Ha) - Kebun Sendiri
2. Rendemen Hasil Olahan (%)
2.1. Minyak Sawit 4,00
98,14%
3,93
2.2. Teh Kering 1,00
99,28%
0,99
3. Produktivitas Tenaga Kerja (Ton/Orang)
2.1. Palm Oil 2.2. Dried Tea 3. Productivity of Manpower (Ton/person)
3.1. Minyak Sawit 4,00
110,39%
4,00
3.1. Palm Oil
3.2. Teh Kering 1,00
83,42%
0,83
3.2. Dried Tea
Sub Total Skor Aspek Operasional 15,00
14,94
Sub Total Score of Operational Aspect
C. Aspek Administrasi
C. Administration Aspect
1. Laporan Perhitungan Tahunan 3,00
100%
3,00
1. Annual Account Report
2. Rancangan RKAP 3,00
100%
3,00
3. Laporan Periodik 3,00
100%
3,00
2. Draft RKAP
4. Kinerja PUKK
3. Periodic Report
4. PUKK Performance
4.1. Efektifitas Penyaluran Dana 3,00
96,47%
3,00
4.1. Effectiveness of Funds Disbursement
4.2. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Dana 3,00
48,10%
2,00
4.2. Collectability of Refunds
Sub Total Skor aspek Administrasi 15,00
14,00
Sub Total Score of Administration Aspect
95,18
TOTAL SKOR TAHUN 2011 100,00
TOTAL SCORE OF 2011
Kesimpulan: Tingkat Kesehatan Dengan Skor
95,18 SEHAT/AAA | SOUND/AAA
Conclusion: Level of Soundness with the score
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Board of Commissioner’s Report
Muhammad Said Didu Komisaris Utama | President Commissioner
4
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Sejak terbentuk tahun 1996, PTPN IV telah melewati berbagai masalah internal dan tantangan perubahan lingkungan eksternal yang senantiasa berubah. Sejarah PTPN IV telah membuktikan sendiri bahwa masalah dan tantangan tersebut bukan hanya berhasil diatasi, tetapi telah membuat PTPN IV naik kelas. Since its establishment in 1996, PTPN IV has passed a series of internal problems and ever-changing external challenges of environmental change. The history of PTPN IV has proved that such problems and challenges have not only been successfully overcome, but it has made PTPN IV promoted.
Assalamu’alaikum wr,wb.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang
With praise and thanks to the presence of the Almighty God,
Maha Esa, bahwa di atas segala rahmat dan perkenan-Nya
that upon His blessings and permission, PT Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) dapat melalui berbagai
Nusantara IV (PTPN IV) was able to pass various barriers by
tantangan dengan terus meningkatkan kinerja perusahaan.
continuously increasing the Company’s performance.
Sejak terbentuk tahun 1996, PTPN IV telah melewati berbagai
Since its establishment in 1996, PTPN IV has passed a series of
masalah internal dan tantangan perubahan lingkungan
internal problems and ever-changing external challenges of
eksternal yang senantiasa berubah. Sejarah PTPN IV telah
environmental change. The history of PTPN IV has proved that
membuktikan sendiri bahwa masalah dan tantangan tersebut
such problems and challenges have not only been successfully
bukan hanya berhasil diatasi, tetapi telah membuat PTPN IV
overcome, but it has made PTPN IV promoted.
naik kelas.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Pada tahun 2002, PTPN IV masih berada pada kondisi
In 2002, PTPN IV was still in the condition of low performance
kinerja rendah yang ditandai oleh standar keuangan lemah;
as indicated by weak financial standard; weak HR commitment,
komitmen SDM lemah; produktivitas rendah (17 ton TBS/Ha/
low productivity (17 tons TBS/Ha/Year); low profit achievement
Tahun); pencapaian laba rendah (Rp 90,6 milyar); kategori
(IDR90.6 billion); category of company’s soundness was “A”. By
kesehatan perusahaan “A”. Melalui transformasi bisnis
overall business transformation, which was consistent and
yang menyeluruh, konsisten dan bekelanjutan, berhasil
sustainable, PTPN IV managed to recover the condition of
memperbaiki kondisi PTPN IV yang jauh lebih baik. Budaya
PTPN IV much better. Culture and work ethics was getting
dan etos kerja makin baik, kualitas SDM makin tinggi,
enhanced, HR quality was getting higher, plant composition
komposisi tanaman makin ideal, produktivitas meningkat
was getting ideal, productivity increased to 23 tons/Ha/Year
menjadi 23 ton/Ha/Tahun. pada tahun 2011, laba yang dicapai
in 2011, profit of PTPN IV was up to IDR1.2 trillion (before
PTPN IV mencapai Rp 1,2 trilyun (sebelum pajak), dengan
tax), and assets augmented to IDR7.9 trillion and category of
asset meningkat menjadi Rp 7,9 trilyun dan dengan kategori
company’s soundness was “AAA”. It is worth noted that the
kesehatan perusahaan “AAA”. Patut dicatat, kinerja tahun 2011
performance in 2011constituted the best performance of
merupakan prestasi terbaik PTPN IV sejak tahun 1996.
PTPN IV since 1996.
Selain prestasi yang demikian, PTPN IV juga telah melakukan
Other than such performance, PTPN IV has also been
huluisasi dan hilirisasi sejak tahun 2008 yang lalu. Unit usaha
developing upstream and downstream business undertaking
hulu yang sedang dikembangkan adalah industri pupuk,
since 2008. Upstream business units being developed are
industri pembibitan dan industri EMC. Sedangkan unit usaha
fertilizer, cultivation of seedlings, and EMC industries. While
dihilir sedang dikembangkan adalah industri olein dan produk
downstream business units being developed are olein
turunannya. Dengan berkembangnya unit usaha hulu dan
industry and its by-products. By the development of upstream
hilir tersebut, PTPN IV ke depan akan makin kuat dan cepat
and downstream business units, in the future PTPN IV will be
dalam merespons perubahan pasar. Selain itu, nilai tambah
getting stronger and quicker in response to market changes.
pada bisnis hulu dan hilir akan dapat dinikmati PTPN IV.
In addition value added to upstream and downstream businesses may be enjoyed.
Salah satu pengalaman berharga yang dapat dipetik dari perjalan PTPN IV selama ini adalah bahwa jika seluruh jajaran
One of valuable experiences taken from the journey of PTPN
korporasi mulai dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris,
IV so far is that if the whole ranks of the corporation, from
Direksi dan seluruh karyawan, menempatkan diri sebagai
Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors
bagian dari solusi (problem solver) dan bukan bagian
to all employees, place themselves as part of the solution
dari masalah (problem maker). Perbaikan korporasi yang
(problem solver) and not part of the problem (problem
revolusioner untuk meraih kinerja terbaik, tidaklah terlalu
maker), revolutionary corporate remedial to grab the best
sulit. Komitmen yang tinggi disertai kinerja tim yang kreatif,
performance is not so difficult. High commitment along with
akan melahirkan inovasi-inovasi yang mampu membuat
creative team performance will result in innovations that can
lompatan prestasi.
make a leap of accomplishments.
Menjalani tahun-tahun kedepan, tantangan yang dihadapi
Going through the years ahead, challenges faced by PTPN IV
PTPN IV bukanlah makin mudah. Sejumlah tantangan
are not getting easier. A number of external challenges are
eksternal telah menunggu didepan. Bagaimana menurunkan
waiting. How to decrease cost of goods produced in order
biaya pokok produksi untuk meningkatkan daya saing;
to improve competitive power, increasing productivity and
meningkatkan produktivitas dan nilai tambah untuk
added value to look into land that is getting more limited;
mensiasati makin terbatasnya lahan; bagaimana memitigasi
how to mitigate negative impact of global climate changes
dampak negatif perubahan iklim global pada perkebunan
to oil palm plantation and increasing PTPN IV contribution
kelapa sawit serta meningkatkan kontribusi PTPN IV dalam
in the development, are part of the challenges that must be
pembangunan, merupakan bagian dari tantangan yang harus
responded to by PTPN IV in the future.
dijawab PTPN IV kedepan.
6
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Dewan Komisaris berpandangan bahwa dengan sikap
The Board of Commissioners is of the opinion that with the
menempatkan diri sebagai bagian dari solusi, seluruh
attitude of placing ourselves as part of the solution, the whole
jajaran korporasi PTPN IV akan mampu menjawab tantangan
ranks of PTPN IV will be able to respond to such challenges.
tersebut. Tidak hanya mampu menjawab tantangan tersebut,
Not only responding to the challenges, but also generating
tetapi juga menghasilkan prestasi baru yang lebih baik dari
new performance that will be much better than before, so
sebelumnya sedemikian rupa, sehingga kinerja terbaik yang
that the best performance achieved in 2011 is only one of the
dicapai tahun 2011 hanyalah salah satu dari sekian prestasi
many performances to be generated by PTPN IV for the Nation
yang dapat dihasilkan PTPN IV untuk bangsa dan Negara
and State of the Republic of Indonesia.
Republik Indonesia. Wabillahitaufiq walhidayah, wassalamu’alaikum wr.wb.
Wabillahitaufiq walhidayah, wassalamu’alaikum wr. wb.
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, 4 Mei 2012 | May 4th 2012
Muhammad Said Didu Komisaris Utama | President Commissioner
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
7
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Director’s Report
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
8
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
PTPN IV terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan yang baik (GCG, Good Corporate Governance) sebagai budaya etika yang kuat dan melekat pada seluruh lini organisasi.
PTPN IV continued improving the quality of Good Corporate Governance (GCG) as a strong culture of ethics and inherent in the entire lines of organization,
Penuh dinamika, penuh tantangan dan mengejutkan! Itulah kondisi perekonomian global sepanjang tahun 2011. Pada awal 2011 semua pihak merasa optimis atas pemulihan ekonomi global yang mengalami krisis sejak bencana keuangan Amerika Serikat. Namun optimisme ini hanya belangsung sementara. Pertengahan tahun 2011 kondisi perekonomian global kembali dibayang-bayangi keraguan. Bahkan, awal September 2011 kembali bergejolak dipicu memburuknya krisis utang negara-negara Eropa khususnya Yunani. Ditengah krisis global tersebut hampir seluruh negara di dunia bertumpu pada perkembangan dan stabilitas perekonomian China dan India yang kinerja pertumbuhan ekonominya selama tiga tahun terakhir sangat baik. Tidak terkecuali Indonesia, yang banyak bergantung ke China sebagai salah satu dari negara teratas tujuan ekspor. Untuk pasar minyak sawit (CPO), China merupakan pasar terbesar kedua setelah India. China mengalami dampak krisis ekonomi dunia dengan menetapkan target pertumbuhan hanya sebesar 7,5% yang merupakan pertumbuhan terendah sejak tahun 2004. Kondisi tersebut menimbulkan keraguan bahwa pemulihan ekonomi global berjalan lambat dan dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia yang ketergantungan ekspornya terhadap PDB mencapai 26 %.
Full with dynamics, full of challenges and surprise! That was the condition of global economy along the year 2011. At the beginning of 2011, all parties were optimistic on the recovery of global economy that had been in crises since the finance tragedy in the USA. However such optimism only temporarily lasted. In the middle of 2011 the condition of global economy was again shadowed by doubts. Even, early September 2011 it fluctuated once more as triggered by the deteriorating debt crises of European countries especially Greece. Amidst such global crises almost all countries in the world focused on the economic development and stability of China and India whose performances of economic growth for the recent three years were excellent. Not excepting Indonesia, most countries were depending on China as the highest country on the list for export destination. For oil palm (CPO) market, China is the second biggest market after India. China experienced the impact of the world economic crises by setting a growth target of just 7.5%, which was the lowest growth since 2004. Such condition created uncertainty that the global economic recovery was slow and worried about its effect on Indonesian economy which export dependency against Gross Domestic Product reached 26%.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
9
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
10
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Berdasarkan data Oil World, produksi CPO dunia pada tahun 2011 mencapai 50,23 juta ton, termasuk produksi CPO Indonesia sebanyak 23,9 juta ton atau 47,58%. Kontribusi PTPN IV pada tahun 2011 mencapai 0,65 juta ton atau 2,72% terhadap produksi nasional. Kinerja ekspor CPO nasional di tahun 2011 mencapai 16,5 juta ton atau setara 70,21%, dengan pangsa pasar terbesar India dan China.
Based on data from Oil World, the world CPO production in 2011 reached 50.23 million tons, including Indonesian CPO production of 23.9 million tons or 47.58%. PTPN IV contribution in 2011 was up to 0.65 million tons or 2.72% against national product. Export performance of national CPO in 2011 was up to 16.5 million tons or equal to 70.21%, with the biggest market share of India and China.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) pada tahun 2011 mengelola 138.114 ha areal kebun kelapa sawit, merupakan produsen CPO terbesar di antara BUMN lainnya. Dari jumlah areal tanaman kelapa sawit tersebut, 94.795 ha atau 68,64% merupakan tanaman menghasilkan (TM) dari berbagai komposisi umur, 33.019 ha atau 23,91% berupa tanaman belum menghasilkan (TBM) dan 10.300 ha atau 7,45% berupa tanaman ulang serta tanaman baru dan lainnya.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) in 2011 managed 138,114 ha of oil palm plantation area, being the biggest CPO producer among any other BUMN (state-owned enterprises). From the total area of oil palm plantation, 94,795 ha or 68.64% constituted productive plants (TM) of various age composition, 33,019 ha or 23.91% were non-productive plants (TBM) and 10,300 ha or 7.45% were replants, new plants and others.
Untuk perbaikan kinerja tanaman, selama beberapa tahun terakhir PTPN IV fokus pada perbaikan komposisi umur tanaman melalui percepatan tanaman ulang (replanting), pengembangan areal di daerah baru dan optimalisasi lahan di daerah existing. Dengan kondisi ini, dari 94.795 ha areal TM yang ada, masih didominasi tanaman muda (4-8 tahun) yaitu seluas 35.253 ha atau 25,52% dari areal TM yang produksinya relatif masih rendah. Selebihnya tanaman remaja (9-13 tahun) seluas 18.690 ha atau 13,53%, tanaman dewasa (14-20 tahun) seluas 26.244 ha atau 19%, tanaman tua (21-24 tahun) seluas 10.082 ha atau 7,30%. Sisanya tanaman dengan umur diatas 24 tahun seluas 4.562 ha atau 3,26%.
To recover plant performance, during the recent several years PTPN IV focused on the recovery of plant’s age composition through accelerated replanting, developing new area and optimization of land in existing area. In such condition, from 94,795 ha existing TM area, infant plants (4-8 years) was still dominating at 35,253 ha or 25.52% from total TM area which production was relatively low. The remaining juvenile plants (9-13 years) of 18,690 ha or 13.53%, mature plants (14-20 years) of 26,244 ha or 19%, old plants (21-24 years) of 10,082 ha or 7.30%. The remaining plants at the age above 24 years were of 4,562 ha or 3.26%.
Dengan komposisi umur tanaman seperti yang disebutkan di atas, pencapaian target produksi minyak dan inti sawit sebagai produk utama belum dapat sepenuhnya memenuhi harapan. Produksi minyak dan inti sawit berkurang 4,67% dari tahun sebelumnya. Penyebabnya bersifat alamiah yaitu komposisi umur tanaman masih didominasi tanaman muda. Seiring dengan peningkatan umur, pada tahun-tahun berikutnya produktivitas diperkirakan akan meningkat.
With such age composition as mentioned above, the achievement of production target of oil and palm kernel as the main products had not yet met the expected target. Production of oil and palm kernel decreased by 4.67% from the previous year. The reason was natural, which was plant age composition was still dominated by infant plants. Along with the increase of age, in the following years productivity was estimated to increase.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, berita baik muncul dari harga komoditas kelapa sawit. Dibanding tahun 2010, sepanjang tahun 2011 harga jual rata-rata ekspor dan lokal minyak sawit naik sebesar 8,55%. Rata-rata seluruh produk turunan kelapa sawit naik sebesar 10,00% sehingga total pendapatan komoditas kelapa sawit tahun 2011 setelah dikurangi pungutan ekspor mencapai sebesar Rp 5,402 triliun atau meningkat 2,33% dari tahun sebelumnya.
Amidst global economic uncertainty, good news came up from commodity price of oil palm. Compared with 2010, along 2011 estimated selling price for export and local palm oil increased by 8.55%. Estimated total product of oil palm by-product was increased by 10.00% so that total income from oil palm commodity in 2011 after deduction of export fee was up to IDR5,402 trillion or increased by 2.33% from the previous year.
Dari capaian kinerja produksi maupun penjualan , pada akhir tahun 2011 perusahaan dapat membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.218 triliun, meningkat 10,66% dari tahun sebelumnya. Laba bersih komprehensif sebesar Rp 887,11 miliar meningkat 11,82% dari tahun sebelumnya.
From the achievement of production as well as sales performance, at the end 2011 the company could book profit before tax of IDR1,218 trillion, increased by 10.66% from the previous year. Comprehensive net profit was IDR887.11 billion, increased by 11.82% from the previous year.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Perlu dicatat bahwa laba yang dicapai pada tahun 2011 ini merupakan capaian terbesar sejak berdirinya PTPN IV tahun 1996. Disamping pengaruh harga jual yang dominan, perolehan ini juga dicapai berkat beberapa kebijakan strategis yang diterapkan, antara lain:
l
l
l
l
l
l
l
l
Menerapkan tema kerja perusahaan yang pada tahun 2011 & 2012 dengan tema “Kinerja Prima & Kaya Inovasi” sebagai sumber motivasi bagi seluruh karyawan dan manajemen PTPN IV. Peningkatan kualitas produk yang berdampak meningkatkan harga jual dan meminimalisasi klaim dari pembeli. Pengendalian dan rasionalisasi biaya dengan kebijakan pertumbuhan biaya FOB diupayakan lebih rendah dari pendapatan. Pengendalian biaya tenaga kerja melalui kebijakan pengendalian jumlah tenaga kerja (minus growth). Penerimaan tenaga kerja baru dilakukan selektif dengan menetapkan standar kebutuhan tenaga kerja yang wajar. Pengamanan dan pendayagunaan asset agar assetaset yang ada diharapkan seluruhnya produktif dan dapat memberikan nilai tambah. Kebijakan tahun 2011 difokuskan pada pengamanan hasil produksi dari pencurian dan lahan produksi dari penguasaan pihakpihak yang tidak berhak. Meminimalkan kerugian komoditas teh, dengan melakukan langkah-langkah strategis antara lain mengganti tanaman dengan klon unggul, konversi ke tanaman kelapa sawit untuk areal-areal yang memenuhi standar tehnis dan lingkungan, serta rasionalisasi kapasitas olah dengan menutup salah satu pabrik yang ada. Pada tahun 2011 komoditas teh masih mengalami kerugian sebesar Rp 58,88 miliar, namun kerugian ini telah berkurang sebesar 17,55% dari tahun sebelumnya. Inovasi untuk peningkatan produktivitas dan kualitas, terutama difokuskan pada penelitian dan percobaan pada lahan-lahan kelapa sawit yang terserang Ganoderma serta beberapa percobaan ekstra pemupukan pada tanamantanaman muda di daerah pengembangan. Walaupun hasilnya tidak dapat diperoleh seketika, namun inovasi ini dapat memberikan nilai tambah pada tahun-tahun berikutnya. Kepedulian terhadap lingkungan dan pemangku kepentingan lain. PTPN IV terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan yang baik (GCG, Good Corporate Governance) sebagai budaya etika yang kuat dan melekat pada seluruh lini organisasi. PTPN IV juga konsisten melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan denga sumber dana dari pembagian laba (PKBL, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan dari dana sendiri (CSR, Corporate Social Responsibility). PTPN IV juga melakukan pembangunan kebun plasma kelapa sawit.
Laporan Keuangan Financial Report
It should be noted that profit achieved in 2011 was the biggest achievement since the establishment of PTPN IV in 1996. Besides the influence of dominant selling price, the gain was also due to the application of some strategic policies, among others: Application of corporate work theme of 2011 & 2012, saying: Prime Performance & Rich with Innovation” as the source of motivation for the whole employees and management of PTPN IV. Increased quality of product having the impact on increasing the selling price and minimizing claim from buyers. Cost Control and cost rationalization through the policy trying to have the growth of FOB cost lower than income.
l
l
l
l
l
Manpower cost control through the policy controlling the number of manpower (minus growth). Recruitment of new manpower was made selectively by setting the appropriate standard of manpower requirement. Securing and efficient use of assets and it was expected that the existing assets were all productive and could render added value. The 2011 policy was focused on securing products from theft and production land from the control of any unauthorized parties.
Minimizing the loss of tea commodity, by taking strategic measures among others replacing the plant with excellent clone, conversion to oil palm for the areas meeting technical and environmental standards, and rationalization of processing capacity by closing one of the existing mills. In 2011 tea commodity suffered loss of IDR58.88 billion; however the loss had been reduced by 17.55% from the previous year.
Innovation to improve productivity and quality, especially focused on research and testing on the lands of oil palm being infected by Ganoderma and some testing with extra fertilizing on infant plants in development area. Although the result could not be obtained at once, the innovation could give added value in the following years.
Being care for environment and the other stakeholders, PTPN IV continued improving the quality of Good Corporate Governance (GCG) as a strong culture of ethics and inherent in the entire lines of organization, PTPN IV was also consistent in performing corporate social responsibility with the source of funds from profit distribution (PKBL/Partnership and Environment Development Program) and from own funds (CSR/ Corporate Social Responsibility). PTPN IV also developed oil palm plasma estate.
l
l
l
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Sampai tahun 2011 telah dibangun 650 Ha kebun plasma di Sosa kabupaten Padang Lawas dan 2.400 Ha di Kabupaten Madina. Dari aspek kinerja keuangan, untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global perusahaan mengambil dan menetapkan langkah-langkah strategis dan antisipatif antara lain:
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Until 2011, 650 Ha plasma estate was developed in Sosa Padang Lawas Regency and 2,400 Ha in Madina Regency.
From the aspect of financial performance, in order to anticipate uncertainty in global economy the Company took and set up strategic and anticipative measures, among others:
l
l
l
l
12
Meningkatkan efisiensi biaya operasional dan belanja modal (investasi) dengan skala prioritas kegiatan yang lebih selektif dengan unit cost yang terendah. Meningkatkan efisiensi biaya pinjaman modal dengan menghindari pinjaman modal kerja (jangka pendek) dan menunda penarikan pinjaman jangka panjang untuk pembiayaan investasi sampai dengan akhir tahun atau tahun berikutnya melalui penarikan kredit refinancing. Menjaga cash flow dan kondisi keuangan perusahaan agar tetap sehat, dengan tingkat likuiditas dan solvabilitas yang baik. Pelaksanaan investasi hanya dilakukan jika sumber dana tersedia dengan cukup, baik dari internal maupun eksternal, dan tetap memperhatikan skala prioritas. Dengan demikian tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan investasi yang berasal dari kredit atau sumber di luar perusahaan lainnya dapat dikendalikan. Rasio finansial yang disyaratkan oleh bank kreditur dapat terpenuhi, antara lain total aktiva terhadap total ekuitas (leverage ratio) sebesar maksimum 250%, realisasinya hanya mencapai maksimum 199,58%. Rasio atas kemampuan memenuhi kewajiban bunga dan hutang (debt service coverage ratio), disyaratkan mencapai minimal 120% sedangkan realisasinya mencapai jauh diatas target yaitu sebesar 410%, rasio lancar (current ratio) disyaratkan minimal 110%, realisasinya mencapai 127,52%.
l
l
l
l
Increasing the efficiency of operating cost and capital expenditure (investment) with the scale of activity priority that was more selective with the lowest cost unit. Increasing the efficiency of capital loan cost by avoiding working capital loan (short term) and postponing disbursement of long term loan for investment expenditure until the end of the year or the following year through refinancing credit disbursement. Maintaining cash flow and financial condition of the Company in order to keep healthy, at good level of liquidity and solvency. Investment was only carried out when the source of funds was adequately available, both internal and external, yet in observance of the scale of priority. Consequently the level of company’s dependence on investment funding originating from credit or other sources outside the company could be controlled. Financial ratio required by bank creditors was complied, among others, total assets to total equity (leverage ratio) of maximum 250%, the realization was at maximum 199.58% only. Ratio for the capacity of meeting interest and debt obligation (debt service coverage ratio) was required at a minimum of 120% whereas the realization was far above target, which was 410%, current ratio was required at minimum 110%, the realization was up to 127.52%.
Dari usaha tersebut, kinerja keuangan perusahaan tahun 2011 di tingkat likuiditas maupun solvabilitas mencapai nilai yang cukup memuaskan, antara lain: current ratio mencapai 127,52%, cash ratio 100,13%, serta posisi debt to equity ratio mencapai 49,89 : 50,11.
From such efforts, the company’s financial performance in 2011 at liquidity as well as solvency level, reached quite satisfactory figures, among others: current ratio 127.52%, cash ratio 100.13%, and debt to equity ratio 49.89 : 50.11.
Investasi (capital expenditure/capex) dan pendanaannya Untuk melanjutkan pertumbuhan usaha, perusahaan secara konsisten melakukan investasi aset tanaman dan aset tetap dengan belanja modal (capital expenditure). Untuk induk perusahaan sebesar Rp 1.259,60 miliar dengan investasi tanaman sebesar Rp 566,94 miliar, dilakukan untuk peremajaan tanaman (replanting), perluasan areal tanaman serta pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Sedangkan investasi aset tetap sebesar Rp 499,30 miliar, sebagian besar dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan
Investment (capital expenditure/capex) and its funding In order to carry on business growth, the company consistently conducted plant asset investment and fixed assets with capital expenditure. For parent company amounting to IDR1,259.60 billion with plant investment of IDR566.94 billion, replanting was made, expansion of plant area and maintenance of non-productive plant. While investment of fixed assets of IDR499.30 billion, most part was made in order to maintain and improve processing facility, IDR5.57 billion for handling HGU and BPHTB, IDR13.50 billion for investment of other assets and
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
sarana pengolahan, Rp. 5,57 miliar untuk pengurusan HGU dan BPHTB, Rp.13,50 miliar untuk investasi aset lainnya serta Rp. 174,29 miliar untuk penyertaan (perusahaan patungan). Investasi aset yang dilaksanakan sendiri oleh anak perusahaan mencapai Rp. 16,71 miliar.
IDR174.29 billion for participation (joint venture company). Asset investment, self conducted by the subsidiary was up to IDR16.71 billion.
Disamping itu, sesuai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2001-2015 yang dicanangkan oleh pemerintah, investasi yang dilaksanakan PTPN IV sudah termasuk partisipasi pada program MP3EI dimaksud dimana pada tanggal 10 Juni 20011 RKAP PTPN IV khusus untuk rencana investasi direvisi dari semula total Rp 1,997 triliun direvisi menjadi Rp 2,451 triliun, berarti bertambah untuk program MP3EI sebesar Rp 454 miliar atau 22,74%.
In addition, pursuant to Masterplan, Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development (MP3EI) of 2001-2015 declared by the government, investment made by PTPN IV had already included the participation in the said MP3EI program where on 10 June 2011, RKAP PTPN IV specially for investment plan was revised from the original total of IDR1,997 trillion to IDR2,451 trillion, meaning an addition to MP3EI program of IDR454 billion or 22.74%.
Dengan berkelanjutannya pelaksanaan investasi, maka posisi keuangan perusahaan terus mengalami peningkatan dan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 posisi asset maupun liabilitas dan ekuitas tercatat sebesar Rp. 8,161 triliun atau meningkat 20,42% dibanding tahun sebelumnya.
With continuing implementation of investment, the Company’s financial position kept increasing and in the fiscal year ended 31 December 2011 the position of assets as well as liabilities and equity was recorded at IDR8,161 trillion or increased by 20.42% compared with the previous year.
Sinergi dengan perusahaan lainnya Untuk meningkatkan daya saing korporasi, PTPN IV tetap melakukan sinergi dengan BUMN lain maupun perusahaan swasta lainnya, dengan maksud meningkatkan nilai tambah, antara lain:
Synergy with other companies In order to improve corporate competitive power, PTPN IV kept implementing the synergy with other state-own enterprises (BUMN) and other private companies, with the purpose of improving added value, among others:
l
l
l
l
l
Menjadikan BUMN sebagai entitas bisnis besar dan kuat. Meningkatkan posisi tawar yang lebih baik. Penyebaran risiko usaha. Meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui integrasi produksi serta layanan distribusi. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengeluaran belanja modal.
Sinergi yang dilakukan perusahaan sampai saat ini, antara lain di bidang operasional, antara dalam transportasi hasil produksi dengan PT KAI, bidang pendanaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PTPN IV juga menjalin kerjasama dengan BUMN dan perusahaan swasta lainnya mendirikan perusahaan patungan antara lain: l
l
l
Kerjasama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur dan PTPN V (Persero), mendirikan PT Pupuk Agro Nusantara yang memproduksi pupuk majemuk (NPK). Kerjasama dengan PTPN-I (Persero) mendirikan PT Agro Sinergi Nusantara yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di NAD. Kerjasama dengan PTPN-XIV (persero) mendirikan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Tomata, Morowali Sulawesi Tengah.
l
l
l
l
l
Making BUMN as a big and strong business entity.
Improving a better bargaining position. Disseminating business risks Increasing production cost efficiency though production integrity and distribution. Increasing and optimizing capital expenditure.
The synergy conducted by the Company until now was, among others, in operational field, transportation of production with PT KAI, the field of funding with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PTPN IV also had cooperation with any other BUMN and other private companies in establishing joint venture companies, such as:
l
l
l
Cooperation with PT Pupuk Kalimantan Timur and PTPN V (Persero), establishing PT Pupuk Agro Nusantara that produces composite fertilizer (NPK). Cooperation with PTPN-I (Persero) establishing PT Agro Sinergi Nusantara, operating in the field of plantation and processing of oil palm in Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Cooperation with PTPN-XIV (Persero) establishing PT Sinergi Perkebunan Nusantara, operating in the field of plantation and processing of oil palm in Tomata, Morowali Central Sulawesi.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
13
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
l
Kerjasama dengan PT Musim Semi Mas mendirikan Pabrik Refinary (minyak goreng berbahan baku CPO) kapasitas 1.800 ton CPO di Belawan Sumatera Utara
l
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Cooperation with PT Musim Semi Mas establishing Refinery (cooking oil with CPO as raw materials) with the capacity of 1,800 tons CPO in Belawan North Sumatera.
Harapan ke depan
Future Expectation
Menurut Bank Indonesia prospek perekonomian Indonesia di tahun 2012 akan lebih baik dari tahun sebelumnya dan tumbuh 6,3%-6,7% . Sektor pembiayaan domestik mampu menjaga kekuatan dan daya beli masyarakat dan meningkatkan peluang untuk meningkatkan investasi walau kondisi perekonomian global yang tidak lebih baik dari tahun 2011 akibat krisis hutang Eropa dan pelambatan pertumbuhan ekonomi China.
According to Bank Indonesia, the prospect of Indonesian economy in 2012 would be better than the previous year and grow by 6.3%-6.7%. Domestic financing sector would be able to safeguard public strength and purchasing power and improve the opportunity to increase investment despite of global economic condition which was not much better than 2011 due to European debt crises and slow economic growth in China.
Optimisme perekonomian dalam negeri ini diharapkan juga menjadi optimisme di PTPN IV, dimana pemerintah menargetkan produksi CPO nasional mencapai 25,2 juta ton, sedangkan target produksi CPO PTPN IV tahun 2012 mencapai 0,72 juta ton. Dengan penerapan langkah-langkah strategis yang tepat, diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan baik dari sisi kinerja fisik maupun kinerja finansial.
The optimism of domestic economy is expected to be the optimism in PTPN IV as well, whereby the government targets national CPO production to reach 25.2 million tons, while CPO production target of PTPN IV in 2012 would reach 0.72 million tons. By applying the correct strategic measures, it is expected that the company is able to improve not only physical performance but also financial performance as well.
Akhirnya Direksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan atas partisipasi dan dedikasinya, serta penghargaan yang tinggi kepada pemegang saham, dewan komisaris, serikat pekerja dan para pemangku kepentingan lainnya atas kerjasama yang diberikan selama ini. Semoga di masa yang akan datang kinerja perusahaan dapat lebih meningkat.
Finally, the Board of Directors would like to thank all ranks of management and employees for their participation and dedication, and high appreciation to the shareholders, the board of commissioners, labor union and the other stakeholders for the cooperation rendered so far. Hopefully in the coming years, the performance of the company may be more increasing.
Dewan Direksi | Board of Directors Medan, 2 Mei 2012 | May 2nd 2012
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
14
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Lembar Pengesahan/Penandatanganan Direksi dan Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun Buku 2011
Sheet of Approval/Signing of the Board of Directors and the Board of Commissioners For the Annual Report of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Fiscal Year 2011
Memenuhi ketentuan Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 23 ayat (2) dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Pasal 18 ayat 5 dari notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 04 Agustus 2008, dengan ini seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) menyatakan telah mengesahkan dan menandatangani Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2011.
In compliance with Law No. 19 of 2003 regarding State-owned Enterprise Article 23 paragraph (2) and Deed of Statement of Shareholders Meeting Resolutions of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Article 18 paragraph (5) drawn up by Notary Sri Ismiyati, SH No. 11 dated 04 August 2008, all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) herewith declare having approved and signed the Company’s Annual Report for the Fiscal Year of 2011.
Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan Induk Perusahaan dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan yaitu PT. Sarana Agro Nusantara yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono Suherman & Surja, PT. Pamina Adolina (dalam likuidasi) diaudit oleh KAP Syahrun Batubara dan PT Agro Sarana Nusantara yang diaudit oleh KAP Joachin Sulityo.
The Consolidated Financial Statement, Report of Parent Company and Financial Statements of the Subsidiaries, PT Sarana Agro Nusantara, audited by Public Accountant Office (KAP) Purwantono Suherman & Surja, PT Pamina Adolina (in liquidation) audited by KAP Syahrun Batubara and PT Agro Sarana Nusantara audited by KAP Joachin Sulityo.
Demikian Pengesahan ini diperbuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
This approval is made in truth and signed by the whole members of the Board of Directors and the Board of Commissioners
Medan, 2 May 2012 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Direksi dan Dewan Komisaris | Board of Directors and Commissioners
Erwin Nasution
Ahmad Haslan Saragih Director of Production
Setia Dharma Sebayang Director of Finance
Memed Wiramihardja Director of Planning & Business Development
Andi Wibisono Director of HR & General Affairs
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
15
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
16
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV manages plantation and processing of oil palm and tea commodity, covering the processing of area and plants, seed estate and nursery of productive plants, processing commodity into raw materials of various industries, marketing of commodities produced and any other supporting activities.
Riwayat Singkat Perusahaan
Brief History of the Company
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996, telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332. HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-20652. HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11 tanggal 4 Agustus 2008, di umumkan dalam Berita Negara R.I. No. 90, tanggal 7 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara No. 22826.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) referred to as PTPN IV was established under Government Regulation No. 09 of 1996 regarding Merger of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, and Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII to Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV and deed of Notary Harun Kamil, SH No. 37 dated 11 March 1996, was approved by the Minister of Justice in his Decree No. C2-8332. HT.01.01 dated 8 August 1996, and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated 8 October 1996. The Company’s Articles of Association had been amended several times, recently under Deed No. 18 of Notary Sri Rahayu H. Prasetio, SH dated 26 September 2002 approved by Minister of Justice and Human Rights RI in his Decree No. C-20652.HT.01.04 dated 23 October 2002. Amended the last time under Deed of Notary Sri Ismiyati, SH No. 11 dated 4 August 2008, announced in the State Gazette RI No. 90 dated 7 November 2008, Supplement to State gazette No. 22826.
Kedudukan Kantor Pusat Alamat : Jl.Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Telp : 061-4154666 Faximile : 061-4573117
Domicile Head Office Address : Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan, 20151 Phone : 061-4154666 Facsimile : 061-4573117 Jakarta Representative Office Address : Jl. Wijaya X No. 3 Jakarta 12160 Phone : 021-7231662 Facsimile : 021-7231663 Website : www.ptpn4.co.id E-mail :
[email protected]
Kantor Perwakilan Jakarta Alamat : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Faximile : 021-7231663 Website : www.ptpn4.co.id E-Mail :
[email protected]
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
18
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Kepemilikan
Ownership
PTPN IV sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) NonListed mempunyai modal dasar Perseroaan ditetapkan sebesar Rp. 3,5 triliun,- (tiga setengah triliun rupiah), terbagi atas 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan/disetor sebanyak 975.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 975 miliar (sembilan ratus tujuh puluh lima miliar rupiah). Jumlah ekuitas entitas induk per 31 Desember 2011 berada pada posisi Rp. 3,9 triliun.
PTPN IV as Non-Listed State-owned Enterprise (BUMN) has authorized capital set at IDR3.5 trillion (three and a half trillion rupiah), divided into 3,500,000 (three million five hundred thousand) shares, each share with par value of IDR1,000,000 (one million rupiah). Out of such authorized capital, an amount of 975,000 shares or a total of IDR975 billion (nine hundred and seventy-five billion rupiah) was subscribed/paid up. Total equity of parent company as of 31 December 2011 was at the position of IDR3.9 trillion.
Bidang Usaha
Line of Business
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV is a State-owned Enterprise (BUMN), operating in the business of agroindustry. PTPN IV manages plantation and processing of oil palm and tea commodity, covering the processing of area and plants, seed estate and nursery of productive plants, processing commodity into raw materials of various industries, marketing of commodities produced and any other supporting activities.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal.
PTPN IV has 30 units Estate managing the cultivation of Oil Palm and Tea, and 3 units development project of Palm Kernel Plantation, 1 unit Development Project of Oil Palm Plasma, spreading in 9 Regencies, i.e. Langkat Regency, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara and Mandailing Natal.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Dalam proses pengolahan, PTPN IV dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 3 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 400 ton perhari.
In processing, PTPN IV is complemented with 15 units Oil Palm Mill (PKS) with total capacity of 560 tons Fresh Fruit Bunch (TBS) per hour, 3 units Tea Mill with total capacity of 226 tons Wet Tea Leaves (DTB) per day, and 1 unit Palm Kernel Processing Plant with capacity of 400 tons per day.
PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan/ Erection Pabrik (Perbengkelan) yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU).
PTPN IV is also supported by 1 unit Assembling Business/ Plant Erection (Workshop), that are: Tenera Machinery Factory (PMT) and 3 units Hospitals i.e. RS Laras, RS Balimbingan, and RS Pabatu. All Business Units and Development Project PTPN IV are grouped into five (5) Business Unit Groups.(GUU).
Grup Unit Usaha-I meliputi : 1. Kebun Bah Jambi 2. Kebun Balimbingan 3. Kebun Tonduhan 4. Kebun Pasir Mandoge 5. Kebun Sei Kopas 6. Kebun Dolok Sinumbah 7. Kebun Marihat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
l
l
Business Unit Group-I covers: Bah Jambi Plantation Balimbingan Plantation Tonduhan Plantation Pasir Mandoge Plantation Sei Kopas Plantation Dolok Sinumbah Plantation Marihat Plantation
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
19
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Grup Unit Usaha-II meliputi : Kebun Gunung Bayu Kebun Mayang Kebun Bukit Lima Kebun Dolok Ilir Kebun Laras Kebun Tanah Itam Ulu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Grup Unit Usaha-III meliputi : Kebun Pabatu Kebun Adolina Kebun Air Batu Kebun Tinjowan Kebun Padang Matinggi Kebun Aek Nauli Kebun Sawit Langkat
l
l
20
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Business Unit Group-II covers: Gunung Bayu Plantation Mayang Plantation Bukit Lima Plantation Dolok Ilir Plantation Laras Plantation Tanah Itam Ulu Plantation
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Business Unit Group-III covers : Pabatu Plantation Adolina Plantation Air Batu Plantation Tinjowan Plantation Padang Matinggi Plantation Aek Nauli Plantation Sawit Langkat Plantation
l
l
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
1. 2. 3. 4. 5.
Grup Unit Usaha-IV meliputi : Kebun Pulu Raja Kebun Berangir Kebun Ajamu Kebun Meranti Paham Kebun Sosa
1. 2. 3. 4. 5.
Business Unit Group-IV covers : Pulu Raja Plantation Berangir Plantation Ajamu Plantation Meranti Paham Plantation Sosa Plantation
6. 7. 8. 9.
Kebun Pengembangan ; Kebun Panai Jaya Kebun Batang Laping Kebun Timur Plasma Madina
6. 7. 8.
Development Plantation ; Panai Jaya Plantation Batang Laping Plantation Timur Plantation
1. 2. 3. 4. 5.
Grup Unit Usaha-V meliputi : Kebun Marjandi Kebun Bah Butong Kebun Sidamanik Kebun Tobasari Kebun Bah Birong Ulu
l
l
l
9. Madina Plasma 1. 2. 3. 4. 5.
l
Business Unit Group-V covers : Marjandi Plantation Bah Butong Plantation Sidamanik Plantation Tobasari Plantation Bah Birong Ulu Plantation
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
21
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
VISI & MISI Vision & Mission
22
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Visi
Vision
Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan.
To be the center of excellent management of oil palm agroindustry company with good corporate governance and environmental outlook.
Misi
Mission
1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif 2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi 3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan 4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) 5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan 6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/ daerah.
1. To secure sustainable competitive business 2. To increase competitive power of product on continuous basis with the system, method and work environment encouraging creativity and innovation to improve productivity and efficiency. 3. To increase profit on continuous basis 4. To manage the business professionally in order to improve company value as guided by business ethics and good corporate governance (GCG) 5. To increase social and environmental responsibility 6. To implement and support the policy and program of central/regional government
Budaya Perusahaan Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
Company Culture To give, guide and encourage the behavior of all employees so that in carrying out their duties they always:
1. 2. 3. 4.
1. Think positively in order to be able to capture every opportunity 2. Be proactive in producing innovation and achievement 3. Work as a teamwork to build the strength 4. Place company’s interest as the main consideration for each decision taken by any of the company lines 5. Place the increase of employee welfare as inseparable part of achieving company target
Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan. 5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
23
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
24
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Paradigma Bisnis
Business Paradigm
1. Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientas I kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence). 2. Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan. 3. Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh kedepan dan kedalam perusahaan)serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar. 4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-undang) yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis. 5. Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri,cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan. 6. Peduli terhadap kehidupan social masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/ masukan dari stakeholders, dalam menciptakan hubungan yang sinergis. 7. Dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan (knowledgesharing) untuk perbaikan yang berkelanjutan. 8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan dimasa yang akan datang.
1. To be able to build a synergic and integrated system in accordance with market change and development oriented to customer satisfaction through excellent performance. 2. To be able to plan, implement, analyze and evaluate objectively, work hard, ethical, creative and innovative as well as oriented to result, in order to give added value to the company. 3. To be visionary leadership (able to look far ahead and inside the company) and become the model and be inspiring for the work environment as well as surrounding community. 4. To be responsible in the implementation of regulations (laws and regulations) relating to the company and harmonious industrial relationship. 5. Change is opportunity that is always ready for self development, intelligent and agility to improve the company value. 6. Care for the social life of surrounding community and environmental conservation, and appreciate any idea/ viewpoint/input from stakeholders, in creating synergic relationship. 7. In knowledge management, the company requires any personnel to share knowledge for sustainable improvement. 8. To give some opportunity to its personnel to increase their competence on continuous basis, in facing any future changes.
Tata Nilai ”P R I M A ”
Company Value ”P R I M A ”
P : Profitability (mengutamakan profit)
P : Profitability
R : Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)
R : Responsibility
I : Integrity (integritas)
I : Integrity
M : Market ahead (selalu yang terdepan)
M : Market ahead
A : Accountability (terpercaya).
A : Accountability
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Struktur Organisasi Organization Structure
Bagan 1. Struktur Organisasi | Chart 1. Organization Structure
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
25
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Susunan Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Pursuant to Decree of Minister of State-owned Enterprises
Republik Indonesia Nomor : KEP-184/M-MBU/2008, tanggal
(BUMN) of the Republic of Indonesia No. KEP-184/M-MBU/2008
24
dated 24 September 2008 in conjunction with KEP-226/
September
2008
jo.
KEP-226/MBU/2011,
tanggal
2 Nopember 2011 susunan Komisaris saat ini adalah :
MBU/2011 dated 2 November 2011, the current composition of the Board of Commissioners is as follows:
1. Muhammad Said Didu, Komisaris Utama I President Commissioner 2. Usman Damanik, Komisaris I Commissioner 3. Zainal Arifin, Komisaris I Commissioner 4. H. Irwansyah Nasution, Komisaris I Commissioner 5. Tungkot Sipayung, Komisaris I Commissioner 6. H.A. Latief Rabar, Komisaris I Commissioner
Duduk I Seat 1 Muhamad Said Didu
Komisaris Utama I President Commissioner
Berdiri dari kiri ke kanan I Standing from left to right 2 3 4 5
26
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
H. Irwansyah Nasution Usman Damanik Tungkot Sipayung Zainal Arifin
Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner Komisaris I Commissioner
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners Profile
MUHAMMAD SAID DIDU Komisaris Utama
I
President Commissioner
Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan tahun 1962. Memulai karir di BPPT tahun 1988, serta pakar tetap di Dewan Ketahanan Nasional hingga tahun 2005. Tahun 1998 menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT, sebagai anggota MPR pada tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada tahun 2004 sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/Kepala BPPT, dan terakhir pada tahun 2005 hingga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Mulai menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN IV 11 September 2006 sampai dengan September 2008. Sejak 24 September 2008 dipercaya sebagai Komisaris Utama PTPN IV. Born in Pinrang, South Sulawesi in 1962. Starting his career in BPPT in 1988 and permanent expert in the Board of National Defense until 2005. In 1998 serving as Director of Agro-industry Technology in BPPT, as member of People’s Consultative Assembly (MPR) from 1998 to 1999. In 2004 as Team Expert to the Head of BPPT and Team Expert to Minister of Research & Technology/ Head of BPPT, and ultimately from 2005 until now serving as Secretary to the State Minister of BUMN. He started serving as Independent Commissioner PTPN IV from September 2006 to September 2008. Since 24 September 2008 he has been entrusted President Commissioner of PTPN IV.
USMAN DAMANIK Komisaris
I
Commissioner
Lahir pada tahun 1944 di Pematang Bandar, Sumatera Utara. Memulai karir sebagai Pegawai Negeri pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 1963, hingga mencapai puncak karir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara V, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan bidang BUMN sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2004. Pernah mengabdi di bidang pendidikan sebagai dosen, serta menjadi anggota tim dalam penyusunan RUU Keuangan Negara. Sejak tahun 2004 sampai sekarang masih menjabat Tenaga Ahli pada BPK bidang Sistem dan Prosedur Pemeriksaan. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV. Born in 1944 in Pematang Bandar, North Sumatera. Starting his career as a Civil Servant in State Audit Bureau (BPK) since 1963 and reached the top career as Main State Auditor V, who was responsible for auditing BUMN from 1999 until 2004. Once serving in education field as a lecturer, and became a team member in preparing Bill on State Finance. Since 2004 until now still serving as Expert in BPK, Audit System and Procedure. As of 24 September 2008 holding the position as Commissioner of PTPN IV.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
27
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
ZAINAL ARIFIN Komisaris
I
Commissioner
Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tahun 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV. Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) in 1946. Starting his career as a lecturer in the Faculty of Dentistry, University of North Sumatera in 1974, until becoming Education and Culture Attaché in KBRI Kuala Lumpur in 1996. Once serving as a member of People’s Consultative Assembly (MPR-RI) as Regional Delegate of North Sumatera from1987 to 1992. In 2000 he was Deputy Minister of Youth Empowerment, office of Menpora. , then Expert Staff of the State Minister of Communications and Information from2003 to 2005, as Staff of the RI Government Representative for AMM in NAD from 2005 to 2006. Since 24 September 2008 holding the position as Commissioner of PTPN IV
H. IRWANSYAH NASUTION Komisaris
I
Commissioner
Lahir di Medan – Sumatera Utara tahun 1958. Sempat terjun di dunia Pengacara/Advocat setelah menyelesaikan kuliah Hukum di Yogyakarta tahun 1984, sampai saat ini menjadi dosen di beberapa Universitas di Medan. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV Bornin Medan – North Sumatera in 1958. Having the chance to serve in the world of Lawyer/ Advocate after completing Faculty of Law in Yogyakarta in 1984, until now he is a lecturer in some Universities in Medan. Since 24 September 2008 holding the position as Commissioner of PTPN IV.
28
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
TUNGKOT SIPAYUNG Komisaris
I
Commissioner
Kelahiran Kinalang, sebuah desa di Simalungun – Sumatera Utara tahun 1963. Sejak tahun 1994 aktif sebagai Peneliti Senior pada Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB, disamping sebagai Ketua Tim Pengkajian Persaingan Usaha di bidang Agribisnis pada KPPU dari tahun 2006 sampai saat ini. Menulis dan menjadi editor beberapa buku tentang Agribisnis, dan pernah menjadi Asisten Menteri Pertanian RI bidang Pembangunan Agribisnis. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV Born in Kinalang, a village in Simalungun – North Sumatera in 1963. Since 1994 he has been active as Senior Researcher in Development Study Center of IPB Research Institution, besides serving as Head of Business Competition Study Team in Agribusiness at KPPU from 2006 until now. He is a writer and editor of some books on Agribusiness, and once became the Assistant to Minister of Agriculture RI in Agribusiness Development field. Since 24 September 2008 holding the position as Commissioner of PTPN IV.
H.A. LATIEF RABAR Komisaris
I
Commissioner
Lahir di Padang Cermin, Binjai - Sumatera Utara pada tahun 1943. Memulai karir sebagai Taruna Kepolisian angkatan tahun 1970, dan telah menerima beberapa penghargaan antara lain Bintang Bhayangkara Nararya tahun 1996. Pernah menjabat sebagai salah satu Direktur di PT. Dipa Group dari tahun 1998 s.d. tahun 2000, sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen di Fakultas Hukum Ubhara Jaya. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV. Born in Padang Cermin, Binjai – North Sumatera in 1943. Starting his career as a Police Cadet of generation 1970, and received some awards such as Bintang Bhayangkara Nararya in 1996. Once serving as one of the Directors in PT Dipa Group from 1998 to 2000, until now he is still active as a lecturer in Faculty of Law Ubhara Jaya. Since 24 September 2008 holding the position as Commissioner of PTPN IV.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
29
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Susunan Direksi
Composition of the Board of Directors
Periode Tanggal 27 Desember 2006 s.d Pebruari 2012 Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor : KEP-133/MBU/2006, tanggal 27 Desember 2006 susunan Direksi sampai dengan Pebruari 2012 adalah sebagai berikut :
Period: 27 December 2006 to February 2012 Pursuant to Decree of Minister of State-owned Enterprises (BUMN) of the Republic of Indonesia No. KEP-133/MBU/2006 dated 27 December 2006, the composition of the Board of Directors until February 2012 was as follows:
Profil Perusahaan Comnpany Profile
1. Dahlan Harahap , Direktur Utama I President Director 2. Balaman Tarigan, Direktur Produksi I Director of Production 3. Setia Dharma Sebayang, Direktur Keuangan I Director of Finance 4. Ahmad Haslan Saragih, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Director of Planning and Business Development 5. Rusdi Lubis, Direktur SDM dan Umum I Director of HR and General Affairs Periode Tanggal 1 Maret 2012 s.d. Sekarang Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV diluar Rapat Pemegang Saham Nomor : SK-89/MBU/2012, tanggal 1 Maret 2012 dan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : 04.01/KPTS/04/III/2012 tanggal 26 Maret 2012 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi, susunan Direksi adalah sebagai berikut :
Period: 1 March 2012 until now Based on Resolution of the Shareholders of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV in lieu of Shareholders Meeting No. SK-89/MBU/2012 dated 1 March 2012 and Decision of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.01/KPTS/04/III/2012 dated 26 March 2012 regarding Distribution of Duties and Authority of Members of the Board of Directors, the composition of the Board of Directors is as follows:
1. Erwin Nasution, Direktur Utama I President Director 2. Ahmad Haslan Saragih, Direktur Produksi I Director of Production 3. Setia Dharma Sebayang, Direktur Keuangan I Director of Finance 4. Memed Wiramihardja, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Director of Planning and Business Development 5. Andi Wibisono, Direktur SDM dan Umum I Director of HR and General Affairs
Duduk I Seat 1
Erwin Nasution
Direktur Utama I President Director
Dari kiri ke kanan I From left to right 2 3 4 5
30
Setia Dharma Sebayang Andi Wibisono Ahmad Haslan Saragih Memed Wiramihardja
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Direktur Keuangan I Director of Finance Direktur SDM dan Umum I Director of HR and General Affairs Direktur Produksi I Director of Production Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Director of Planning and Business Development
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
ERWIN NASUTION Direktur Utama
I
President Director
Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 10 April tahun 1954, mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1982 di Kebun Bah Jambi PTP VII Bah Jambi. Melanjutkan karir di Kalimantan di kebun Rimba Belian sebagai proyek pengembangan PTP VII, yang kemudian menjadi PTPN XIII (Persero), hingga menjabat Administratur tahun 1998 di Kebun Kumai Karet PTPN XIII (Persero). Pertama sekali diangkat sebagai Direksi menjadi Direktur Produksi di PTPN VII (Persero) Lampung tahun 2003, dan pada tahun 2007 diangkat kembali sebagai Direktur Produksi PTPN VII (Persero) untuk periode yang ke-Dua. Pada tahun 2009 diangkat sebagai Direktur Utama PTPN I (Persero) di Aceh. Pada tanggal 1 Maret 2012 diangkat sebagai Direktur Utama PTPN IV (Persero). Born in Tebing Tinggi, North Sumatera on 10 April 1954, starting his career in the plantation since 1982 in Bah Jambi Plantation of PTP VII Bah Jambi. Continuing his career in Kalimantan in Rimba Belian Plantation as PTP VII development project, then PTPN XIII (Persero), and serving as Administrator in 1998 in Kumai Karet Plantation of PTPN XIII (Persero). For the first time he was appointed Director of Production in PTPN VII (Persero) Lampung in 2003, and in 2007 re-appointed Director of Production PTPN VII (Persero) for the Second period. In 2009 appointed President Director of PTPN I (Persero) in Aceh. On 1 March 2012, appointed President Director of PTPN IV (Persero).
AHMAD HASLAN SARAGIH Direktur Produksi
I
Director of Production
Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 25 September tahun 1960, memulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1984 di PTP-IV Gunung Pamela. Menjabat Kepala Bagian Penjualan di PTPN-III pada tahun 1998 hingga tahun 2001, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Pemasaran PTPN-III pada tahun 2001 hingga tahun 2003. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 diangkat sebagai Direktur Produksi PTPN IV (Persero). Born in Tebing Tinggi, North Sumatera on 25 September 1960, starting his career in the plantation since 1984 in PTP-IV Gunung Pamela. Serving as Head of Sales Department in PTPN III from 1998 until 2001, until finally appointed Director of Marketing of PTPN III from 2001 until 2003. On 27 December 2006 appointed Director of Planning and Business Development of PTPN IV (Persero). On 1 March 2012 appointed Director of Production of PTPN IV (Persero).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
31
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
SETIA DHARMA SEBAYANG Direktur Keuangan I Director of Finance Lahir di Kabanjahe, Sumatera Utara pada tanggal 31 Juli 1956. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1983 sebagai Staf Subdit Anggaran Direktorat Bina Program Ditjen. Perkebunan, Departemen Pertanian. Bergabung di PT. Perkebunan Nusantara tahun 1996 sebagai Pjs Ka. Biro Satuan Pengawasan Intern PTPN XIII (Persero). Tanggal 30 April 2001 sampai dengan 24 Januari 2007 menjabat Direktur Keuangan PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN IV (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 diangkat kembali sebagai Direktur Keuangan PTPN IV (Persero) untuk periode ke-Dua. Born in Kabanjahe, North Sumatera on 31 July 1956. Starting his career in plantation circle since 1983 as Staff Subdit of Budget, Directorate of Program Development of Directorate General of Plantation, Department of Agriculture. Joining PT Perkebunan Nusantara in 1996 as Head of Internal Control Unit Bureau of PTPN XIII (Persero). On 30 April 2001 appointed Director of Finance of PTPN XIII (Persero). On 27 December 2006 appointed Director of Finance PTPN IV (Persero). On 1 March 2012 re-appointed Director of Finance PTPN IV (Persero) for the Second period.
ANDI WIBISONO Direktur SDM dan Umum I Director of HR and General Affair Lahir di Cianjur pada tanggal 11 Nopember 1960. Memulai karir di perkebunan tahun 1986 di Kebun Balimbingan, Sumatera Utara di PTP VIII. Pada Maret 2001 diangkat menjadi Administratur Kebun Sibosur. Pada tahun 2006 diangkat menjadi Manajer Grup Unit Usaha V dan menjadi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan terhitung 1 Juni 2010. Pada tanggal 1 Maret 2012 diangkat menjadi Direktur SDM/Umum PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Born in Cianjur on 11 November 1960. Starting his career in the plantation in 1986 in Balimbingan Plantation, North Sumatera in PTP VIII. In March 2001 appointed Administrator of Sibosur Plantation. In 2006 appointed Group Manager of Business Unit V and Head of Corporate Secretary Dept. as of 1 June 2010. On 1 March 2012 appointed Director of HR/General Affairs of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
32
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
MEMED WIRAMIHARDJA Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha I Director of Planning and Business Development Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat tanggal 14 Agustus tahun 1955, mulai berkarir di BUMN pada tahun 1982 di PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 2005 diangkat sebagai Vice President Portfolio PT. Rekayasa Industri. Tahun 2007 masuk ke perkebunan setelah diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV (Persero). Born in Tasikmalaya, West Java on 14 August 1955, starting his career in BUMN in 1982 in PT. Rekayasa Industri. In 2005 he was appointed Vice President Portfolio of PT. Rekayasa Industri. In 2007 entering the plantation after being appointed Director of Planning and Business Development of PTPN XIII (Persero). On 1 March 2012 appointed Director of Planning and Business Development of PTPN IV (Persero).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
33
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Pemangku Jabatan Puncak posisi per 31 Desember 2011 | High-Ranked Staff per 31 December 2011.
Kepala Bagian
Heads of Department
Ir. Andi Wibisono, MM
: Bagian Sekretaris Perusahaan
: Corporate Secretary Department
Taufiqqurrachman
: Bagian SPI
: SPI Department
Ir. Nurmala Dewi Hasibuan, MM.
: Bagian Tanaman
: Plant Department
Ir. Imanuel Singarimbun, M.Si.
: Bagian Pengolahan
: Processing Department
Ir. Marulam Angkat, MBA.
: Bagian Teknik
: Engineering Department
Aminuddin Thoha
: Bagian Keuangan
: Financing Department
Hatorangan Siahaan, SE.
: Bagian Akuntansi
: Accounting Department
Drs. Romeo Bangun
: Bagian Pemasaran
: Marketing Department
Ir. Mohd Abdul Ghoni, M.Si
: Bagian Perencanaan
: Planning Department
Ir. Sigit Karyadi. M.Sc
: Bagian Pengembangan Usaha
: Business Development Department
Drs. Muhtadin Harahap, SmH
: Bagian PKBL
: PKBL Department
Ir. Hj. Deriati, MM.
: Bagian SDM
: HR [Human Resources] Department
Syahruddin Ali, SH, M.Si
: Bagian Umum
: General Affairs Department
H. Abdul HasyimLubis, SH.
: Bagian Hukum dan Pertanahan
: Legal and Land Affairs Department
A. Wahid Rambey, SH.
: Bagian Pengadaan
: Procurement Department
Manajer Grup Unit Usaha
Manager of Business Grup Unit
Ir. Mohd. Nur Hutabarat
: Grup Unit Usaha I
: Business Unit Group I
Ir. Mhd. Zulham Audi
: Grup Unit Usaha II
: Business Unit Group II
Ir. Budiono
: Grup Unit Usaha III
: Business Unit Group III
Ir. Wisnu Budi Prasodjo, MM.
: Grup Unit Usaha IV
: Business Unit Group IV
Ir. Baginda Pulungan, MM
: Grup Unit Usaha V
: Business Unit Group V
Manager of Business Unit
Manajer Unit Usaha
34
Ir. Hanif Soekasman
: Unit Usaha Bah Jambi
: Bah Jambi Business Unit
Ir. Ilyas Armein Pane, MM.
: Unit Usaha Balimbingan
: Balimbingan Business Unit
Ir. Mananti A. Butar-Butar
: Unit Usaha Tonduhan
: Tonduhan Business Unit
Ir. Parpunguan Simatupang
: Unit Usaha Pasir Mandoge
: Pasir Mandoge Business Unit
Ir. Erwin Zulkarnain Hasibuan
: Unit Usaha Sei Kopas
: Sei Kopas Business Unit
Ir. Edward Sitinjak
: Unit Usaha Dolok Sinumbah
: Dolok Sinumbah Business Unit
Ir. H. Rizal Hotpaham Damanik, MM.
: Unit Usaha Marihat
: Marihat Business Unit
Ir. Sri Budiana
: Unit Usaha Gunung Bayu
: Gunung Bayu Business Unit
Kasman Malon Tampubolon, SH.
: Unit Usaha Mayang
: Mayang Business Unit
Ir. Made Supantana
: Unit Usaha Bukit Lima
: Bukit Lima Business Unit
Ir. Yanto Ginting
: Unit Usaha Dolok Ilir
: Dolok Ilir Business Unit
Ir. Agus Martin Pane
: Unit Usaha Laras
: Laras Business Unit
Ir. Iman Suadinoto
: Unit Usaha Tanah Itam Ulu
: Tanah Itam Ulu Business Unit
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Ir. M. Deddy Pratopo
: Unit Usaha Pabatu
: Pabatu Business Unit
Ir. Eka Priari
: Unit Usaha Adolina
: Adolina Business Unit
Ir. Amiruddin Silalahi
: Unit Usaha Air Batu
: Air Batu Business Unit
Ir. Eko Sujatmiko, MM.
: Unit Usaha Tinjowan
: Tinjowan Business Unit
Eddy Sufri Hutasuhut, SE.
: Unit Usaha Padang Matinggi
: Padang Matinggi Business Unit
Ir. Mulyadi Is
: Unit Usaha Aek Nauli
: Aek Nauli Business Unit
Ir. Ahmad Sulaiman Lubis
: Unit Usaha Sawit Langkat
: Sawit Langkat Business Unit
Ir. Paulus Adil Karo-Karo, M.Sc.
: Unit Usaha Pulu Raja
: Pulu Raja Business Unit
Ir. Brata Wahyu Rizal
: Unit Usaha Berangir
: Berangir Business Unit
Ir. Leonard Parlindungan, M.Sc.
: Unit Usaha Ajamu
: Ajamu Business Unit
Irwansyah Dalimunthe, BSc.
: Unit Usaha Meranti Paham
: Meranti Paham Business Unit
Ir. Mohd. Syafii Batubara
: Unit Usaha Sosa
: Sosa Business Unit
Ir. Surianto
: Unit PKS Sosa
: PKS Sosa Unit
Ir. Mirza Kristo Siregar, BSc, SP.
: Proyek Panai Jaya
: Panai Jaya Project
Ir. Asral Tanjung
: Proyek Timur
: Timur Project
K a s m a n
: Proyek Balap
: Balap Project
Razak, BSc.
: Proyek Plasma Madina
: Madina Plasm Project
Benny Alfian, SH.
: Unit Kantor Perwakilan Jakarta
: Jakarta Representative Office Unit
Ir. Jisman Sinaga
: Unit Usaha Marjandi
: Marjandi Business Unit
Ir. T.M. Siahaan, MM.
: Unit Usaha Bah Butong
: Bah Butong Business Unit
Drs. Edi Supradigama, MM.
: Unit Usaha Sidamanik
: Sidamanik Business Unit
Ir. Wilson Siahaan
: Unit Usaha Tobasari
: Tobasari Business Unit
Ir. Zainal Abidin
: Unit Usaha Bah Birung Ulu
: Bah Birung Ulu Business Unit
Dra. Elynar Lubis, M.Kes. Apt.
: Unit Rumah Sakit Laras
: Laras Hospital Unit
dr. Mazrisyaf Muaz
: Unit Rumah Sakit Pabatu
: Pabatu Hospital Unit
dr. Gunawan
: Unit Rumah Sakit Balimbingan
: Balimbingan Hospital Unit
Ir. Ahmad Syukri Noviar, MM.
: Unit Usaha Pabrik Mesin Tenera
: Tenera Machinery Factory Business Unit
Manajer dengan Tugas Khusus
Manager Having Special Task
Abdul Madjid Rangkuti , SH
: Manajer Tugas Khusus P2BJ
: Manager of P2BJ Special Task
Buana Ginting, SH
: Manajer Tugas Khusus P3TBSPIII
: Manager of P3TBSPIII Special Task
Saur M. Panggabean, SE
: Manajer Tugas Khusus TI
: Manager of TI Special Task
TIM RKO Setingkat Manajer Ir. Sumar
RKO Team Equivalent to Manager Level Ir. Sumar
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
35
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Management of Human Resources
PTPN IV menyadari bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sangat penting dalam mendukung visi dan misi perseroan untuk mencapai kinerja terbaik. Pencapaian prestasi PTPN IV hingga saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran manajemen yang memilki pengalaman, keahlian dan dedikasi tinggi. Hal inilah yang mendorong PTPN IV secara konsisten mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui upaya –upaya pengelolaan sumber daya manusia, antara lain dengan penerapan program Competency Based Human Resources Management (CBHRM) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. CBHRM adalah suatu pola pendekatan di dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang handal dengan memanfaatkan kompetensi sebagai titik sentralnya, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi kebijakan seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, dan manajemen kinerja.
PTPN IV is aware that the quality and competence of human resource it has are essential to support the vision and mission of the Company in order to achieve the best performance. The achievement of PTPN IV so far is always supported by the whole lines of management having the experience, expertise and high dedication. This has encouraged PTPN IV to consistently improve the quality of human resources through the efforts of human resources management, among others by the application of Competency Based Human Resources Management (CBHRM) program that currently is in the process of development. CBHRM is a scheme of approach in building a reliable system of human resources management by utilizing competence as the central point, so that the Company may improve the effectiveness and consistency of policies in selection, promotion, compensation, work evaluation, education and training, career planning, and performance management.
Sampai dengan akhir tahun 2011, PTPN IV mempekerjakan karyawan tetap dengan jumlah sebanyak 27.222 karyawan. Dibanding tahun 2010 berkurang sebanyak 1.690 karyawan atau sebesar 6,21%. Penurunan jumlah karyawan disebabkan oleh proses alamiah yaitu karena menjalani masa pensiun dan mengundurkan diri atas kemauan sendiri.
Until the end of 2011, PTPN IV has employed resident employees totaling to 27,222 employees. Compared with 2010, it has been reduced by 1,690 employees or 6.21%. The reduction of total employees resulted from natural process, which is undergoing pension period and resignation at own free will.
Secara umum gambaran komposisi dan jumlah karyawan yang berkarya di PTPN IV dapat terlihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut :
In general, the composition and total employees working in PTPN IV is available in the following Table 3 and Table 4:
Tabel 3. Komposisi Karyawan berdasarkan Jabatan Tahun 2010 - 2011 (Orang)
Table 3. Composition of Employees based on Position in 2010 – 2011 (persons)
Uraian Description
2010
Komisaris | Commissioners Sekretaris Komisaris | Corporate Secretary l Direksi | Directors l Karyawan Gol. IIIA s/d IVD | Employees Group IIIA to IVD l Karyawan Orientasi | Oriented Employees a. Eksternal | External b. Internal | Internal l Karyawan Pendidik (Guru) | Educator Employees (Teacher) l Karyawan Gol IA s/d IID | Employees Group IA to IID l Pa-Pam | Pa-Pam l Honor | Casual Employee l l
Total
36
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2011
Selisih | Difference Jumlah | Total
%|%
6 1 5 543
6 1 5 697
0 0 0 154
0 0 0 22.09
142 77 17 27,949 36 136
10 4 13 26,303 36 147
(132) (73) (4) (1,646) 0 11
-92.96 -94.81 -30.77 -6.26 0 7.48
28,912
27,222
(1,690)
-6.21
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Tabel 4. Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan Tahun 2010 - 2011 (Orang)
Laporan Keuangan Financial Report
Table 4. Composition of Employees based on Education in 2011 (persons)
Uraian Description
S3 Ph.D
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1
Sekretaris Komisaris Secretary of Commissioner
S1 S1
DIPL DIPL
SLTA SLTA
Lain-lain Others
Jumlah Total
-
5
-
-
-
6
-
1
-
-
-
-
1
Direksi Board of Directors
-
4
1
-
-
-
5
Kepala Bagian Deparment Heads
-
8
7
-
-
-
15
Manajer Grup Group Managers
-
2
3
-
-
-
5
Manajer Unit & Setingkat Manajer Unit Manager & Equivalent to Manager Level
-
8
30
3
2
-
43
Kary. Golongan IIIA – IVD Employee of Grade IIIA - IVD
-
14
516
54
50
-
634
Kary. Gol. IA – IID Employee of Grade IA - IID
-
-
392
267
7,909
17,735
26,303
Honorer + Papam Casual Employee + Papam
-
-
-
-
210
-
210
Jumlah Total
1
37
954
324
8,171
17,735
27,222
1.190%
30.016%
65.150%
100%
Persentase Percentage
0.004%
S2 S2
0.136%
Dari komposisi yang tergambarkan di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan karyawan PTPN IV masih didominasi oleh lulusan setingkat SLTA, SLTP dan lulusan setingkat SD. Karyawan pada tingkat ini dipekerjakan sebagai karyawan pelaksana yang bekerja diberbagai bidang, baik di lapangan/pemanen maupun di kantor.
3.505%
From the composition referred o above, it can be seen that the education level of PTPN IV employees remains dominated by the graduates of SLTA (senior high school), SLTP (junior high school) and o SD (elementary school) or its equivalent. Employees at these levels are hired as executing employees working in various sectors, both in the field/harvester and in the office.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
37
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
38
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Program Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training Programs
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, sepanjang tahun 2011 PTPN IV telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang meliputi bidang manajemen fungsional, wawasan bisnis serta teknik tanaman dan pengolahan yang diikuti oleh 2.001 karyawan, termasuk Komisaris dan Direksi. Untuk program tersebut PTPN IV telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 7,32 miliar, meningkat sebesar 11,25 % di banding biaya pendidikan yang dikeluarkan tahun 2010.
As part of improving employee’s competency, along the year of 2011 PTPN IV has arranged for various education and training programs covering the fields of functional management, business outlook and plant technique and processing, followed by 2,001 employees including the Commissioners and Directors. For the purpose of such programs, PTPN IV spent IDR7.32 billion, increased by 11.25% compared with education cost spent in 2010.
1. Pelatihan Komisaris dan Direksi Realisasi pendidikan dan pelatihan yang dikuti dan diselenggarakan selama tahun 2011 antara lain meliputi : • Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi • Benchmark ke Luar Negeri • Seminar, Semiloka dan Workshop • Kursus Bahasa Inggris
1. Training for Commissioners and Directors The realization of education and training followed and held in 2011 among others covering: • Training for the Board of Commissioners and Board of Directors • Benchmark to overseas training • Seminar, Seminar and Workshop, and Workshop • English Course
2. Pelatihan Karyawan • Kursus Jabatan (KMPL, KMP, KMPM,KPMD) • Seminar dan Lokakarya yang berkaitan dengan bisnis PTPN IV • In House Training
2. Training for Employees • Course for positions (KMPL, KMP, KMPM, KPMD) • Seminar and Workshop relating to the business of PTPN IV • In House Training
Struktur imbalan Struktur imbalan karyawan di PTPN IV mengacu kepada peraturan perundangan tentang tenaga kerja yang disesuaikan dengan upah minimum provinsi yang berlaku. Khusus untuk Komisaris dan Direksi Struktur Imbalan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Rumusan struktur imbalan adalah sebagai berikut :
Fee Structure Fee structure for employees in PTPN IV refers to manpower laws and regulations which is adjusted to the prevailing provincial minimum wage. Especially for Commissioners and Directors, the Fee Structure is determined under General Meeting of Shareholders (GMS). The formula of fee structure is as follows:
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pejabat Struktural Karyawan lainnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
THP = GP + Tj.Khusus + Tj.Struktural + Tj.Jabatan + Tj.Operasional THP = GP + Tj. Khusus + Nilai Catu
Laporan Keuangan Financial Report
Keterangan THP : Take home pay, yakni total penerimaan karyawan GP : Gaji Pokok
Structural Officer THP = BS + Special Allowance + Structural Allowance + Position Allowance + Operational Allowance Other Employees THP = BS + Special Allowance + Supply Value Note: THP : Take home pay, which is total employee’s income BS : Basic Salary
Khusus untuk Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan, diberi tunjangan sewa rumah, listrik dan transport. Untuk Karyawan di masing-masing unit, tunjangan sewa rumah, listrik dan air diberi dalam bentuk natura. Selain tunjangan dalam bentuk uang (tunai) perusahaan juga memberikan tunjangan sosial dalam bentuk natura seperti; pakaian kerja, alat keselamatan dan kesehatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), jaminan kesehatan dan iuran pensiun atau pesangon sesuai perhitungan aktuaria.
Especially for Employees working in Medan Head Office, they are provided with allowance for house rent, electricity and transportation. For Employees in the respective units, allowance for house rent, electricity and water are provided in kind. Other than allowance in cash, the Company also provides social allowance in kind such as work outfit, tools for work safety and health, workers’ social security (Jamsostek), health security and pension premium or severance pay pursuant to actuarial account.
Pengakuan Perusahaan Terhadap Hak-Hak Karyawan
Company’s Acknowledgement of the Rights of Employees
Pengakuan Perusahaan terhadap hak-hak Karyawan telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2011 - 2012, antara pihak Manajemen dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SP BUN) PTPNIV, yang didukung oleh peraturan perusahaan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi.
Company’s acknowledgement of the rights of Employees has been stipulated in Collective Labor Agreement (PKB) Period 2011 – 2012, between the Management and Plantation Labor Union (SP BUN) of PTPN IV, supported by the company regulation in form of Decision Letter of the Board of Directors.
Penelitian dan Pengembangan
Research and Development
Dalam upaya meningkatkan daya saing dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki, serta melihat setiap peluang dalam penguatan dan kesinambungan bisnis perusahaan, PTPN IV terus melakukan pengembangan dan inovasi secara mandiri maupun melalui kerjasama dengan mitra strategis (strategic partner), antara lain :
In the effort to improve the competitive power and utilization of the whole resources it owns, and looking at each opportunity in the strengthening and sustainability of the company business, PTPN IV continues making development and innovation both independently and through cooperation with strategic partners, among others: 1. Implementation of IT system for costs based on activity and development in PMT Dolok Ilir. 2. Development of carotene concentrate from palm oil and construction of pilot plan, in cooperation with Oil Palm Research Center (PPKS). 3. Development and promotion of gano-kit prototype for early detection of ganoderma (rotten trunk disease) in cooperation with BPBPI Bogor. 4. Conversion of waste of empty oil palm bunch into biocharcoal and liquid smoke, in cooperation with BPBPI Bogor. 5. Utilization of kitinase to control ganoderma and application of enzyme technology to take benefit of oil palm waste, in cooperation with BPPT Jakarta. 6. Technical cultural and organic based design of oil palm for the development of organic CPO. 7. Determination of impact of rhizobium sp application on legumes land covering against the growth and productivity of oil palms. 8. Conducting economic study on tea waste (vessel), in cooperation with Tea and Quinine Research Center (PPTK) Gambung.
1. Implementasi sistem biaya berbasis aktivitas dan pembangunan sistem IT di PMT Dolok Ilir. 2. Pengembangan konsentrat karoten dari minyak sawit dan pembangunan pilot plan, bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). 3. Pengembangan dan promosi prototype gano-kit untuk deteksi dini ganoderma (penyakit busuk batang) bekerjasama dengan BPBPI Bogor; 4. Konversi limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi arang hayati (biochar) dan asap cair, bekerjasama dengan BPBPI Bogor. 5. Pemanfaatn kitinase untuk pengendalian ganoderma dan penerapan teknologi enzim untuk pemanfaatn limbah kelapa sawit , bekerjasama dengan BPPT Jakarta. 6. Desain kultur teknis kelapa sawit berbasis organik untuk pengembangan CPO organik. 7. Penetapan dampak aplikasi rhizobium sp. pada kacangan penutup tanah terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit. 8. Melakukan kajian ekonomi limbah teh (vessel), bekerjasama dengan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
39
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
40
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
Subsidiary and Share Participation
PTPN IV memiliki empat anak perusahaan yaitu PT. Pamina Adolina (dalam likuidasi) yang bergerak dibidang pengolahan minyak goreng dan biodiesel ; PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit.
PTPN IV has four subsidiaries, i.e. PT. Pamina Adolina (in liquidation) operating in processing cooking oil and bio-diesel; PT. Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) operating in the services of CPO storage tank and pumping; PT. Agro Sinergi Nusantara and PT. Sinergi Perkebunan Nusantara operating in Oil Palm Plantation.
Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu: 1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara
Other than the subsidiaries, PTPN IV also has association companies, as follows: 1. PT. ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara
Serta penyertaan saham pada : 1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara 4. PT Nusantara Mas
And share participation in: 1. PT Padasa Enam Utama 2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara 4. PT Nusantara Mas
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Komposisi Kepemilikan perusahaan dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Laporan Keuangan Financial Report
Composition of the company’s ownership is available in the following table 5:
Tabel 5. Komposisi Kepemilikan | Table 5. Composition of Owneship
No 1
Nama perusahaan Company
PT Sarana Argo Nusantara
2 PT ESW Nusantara Tiga
Pemegang saham % Share Holder 1. PTPN IV 2. PTPN III 1. PTPN III 2. PTPN IV 3. Kopkar Nusa Tiga
55 45
Bidang Usaha Line of Business
Status Status
Jasa Tangki Timbin & Pemompaan Anak Perusahaan CPO
Alamat Address Jl. R.A Kartini N0. 23 Medan Telp. 061-4568875
51.10 Pengolahan Serbuk Penyertaan 45 Batang Sawit 3.90
Jl. Sel Batang Hari No. 2 Medan
3 PT Pupuk Agro Nusantara 1. PKT 51 Industri Pengolahan Pupuk Penyertaan 2. PTPN IV 34 3. PTPN V 15
Jl. Juanda No.29 A Medan
4 PT Padasa Enam Utama 1. PT Panca Daya Perkasa 85 Perkebunan kelapa sawit Penyertaan 2. PTPN IV 15
Jl. Dr Sutomo No. 301 Medan Telp, 061- 4144974
5 PT Argo Sinergi Nusantara 1. PTPN I 49.40 Perkebunan kelapa sawit 2. PTPN IV 50.60
Kec. Johan Pahlawan, Kab Aceh Barat, NAD
6 PT Sinergi Perkebunan Nusantara
1. PTPN IV 2. PTPN XIV
Anak Perusahaan
59 Perkebunan kelapa sawit Anak Perusahaan 41
Kab. Marowali, Sulawesi Tengah
7 PT Nusantara Mas 1. PT Musim Mas 60 Pengolahan CPO & turunannya Penyertaan 2. PTPN V 40 8 PT Riset Perkebunan Nusantara 1. PTPN IV 6.60 Penelitian Penyertaan 2. PTPN I s/d XIV dan PT RNI 93.40
Jl. Salak No. 1A Bogor Telp, 0251-8333382
9
Perbaungan, SUMUT
PT Pamina Adolina (Dalam Likuidasi)
PTPN IV
100
Pengolahan CPO
Anak Perusahaan
10 PT KPB Nusantara 1. PTPN IV 6.60 Pemasaran Produk Penyertaan 2. PTPN I s/d XIV dan PT RNI 93.40
Spring Tower Lt I, Jl. Yos Sudarso
jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Jakarta 10330 Telp, 3106685
Rencana Penawaran Saham Perdana (IPO)
Plan for Initial Public Offering (IPO)
Rencana Penawaran Saham Perdana yang dicanangkan sejak tahun 2008, sampai dengan akhir tahun 2011 belum terlaksana.
The plan for Initial Public Offering announced since 2008 has not been realized until the end of 2011.
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Office
Laporan keuangan PTPN IV tahun 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited, yang beralamat di Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
Financial statements of PTPN IV of 2011 was audited by Public Accountant Office (KPA) Purwantono, Suherman & Surja –A member firm of Ernst & Young Global Limited, with its Indonesian address at the Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor – Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia, with Unqualified Opinion.
Penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja - A member firm of Ernst & Young Global Limited maupun akuntan yang melakukan audit adalah merupakan penugasan yang Kedua untuk KAP dan untuk Akuntan dan tidak ada penugasan lain yang diterima oleh KAP selain hanya untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan perusahaan tahun 2011. Akuntan yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PTPN IV adalah Indrajuwana Komala Widjaja sebagai partner in charge .Untuk penugasan KAP tahun 2011, PTPN IV mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.060 juta diluar PPN.
The assignment of the Public Accountant Office (KAP) Purwantono, Suherman & Surja –A member firm of Ernst & Young Global Limited, as well as accountant performing audit is the second assignment for KAP and for Accountant and no other assignment received by KAP other than conducting general audit on the company’s financial statements of 2011. The accountant performing audit on the Financial Statements of PTPN IV is Indrajuwana Komala Widjaja as partner in charge. For KAP assignment of 2011, PTPN IV paid the fee of IDR1,060 million excluding Value Added Tax (VAT).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
41
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Penghargaan dan Sertifikasi Appreciation and Certification obtained by PTPN IV along 2011 were as follows:
• Juara III ARA 2010, Kategori BUMN Non Listed, Non Keuangan • The Best 3. ARA 2010, Category Non Listed State Owned Enterprise Non Financial
• Peraih Terbaik II kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Teh dari Kementerian BUMN untuk Kebun Sidamanik • The Best Winner II in category of Increase of Productivity of Tea Plantation from the Ministry of BUMN for Sidamanik Plantation
• Peraih Terbaik III Kategori Kebun Kelapa Sawit dari Kementerian BUMN untuk Kebun Balimbingan • The Best Winner III in category of Oil Palm Plantation from the Ministry of BUMN for Balimbingan Plantation.
• Peraih Terbaik II Kategori Kebun Kelapa Sawit dari Kementerian BUMN untuk Kebun Tonduhan • The Best Winner II in category of Oil Palm Plantation from the Ministry of BUMN for Tonduhan Plantation.
42
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
• Peraih Terbaik I Kategori Inovasi Pabrik Kelapa Sawit dari Kementerian BUMN untuk PKS Pasir Mandoge • The Best Winner I in category of Innovation of Oil Palm Mill from the Ministry of BUMN for PKS Pasir Mandoge.
• Peraih Terbaik III Kategori Pabrik Teh Ortodox dari Kementerian BUMN untuk Kebun Bah Butong • The Best Winner III in category of Orthodox Tea Mill from the Ministry of BUMN for Bah Butong Plantation
• Peraih Terbaik II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Kelapa Sawit untuk dari Kementerian BUMN untuk Kebun Marihat • The Best Winner II in category of Increase of Productivity of Oil Palm Plantation from the Ministry of BUMN for Marihat Plantation
• Peraih Terbaik III Kategori Peningkatan Rendemen Pabrik Kelapa Sawit dari Kementerian BUMN untuk PKS Berangir • The Best Winner III in category of Increase of Yield of Oil Palm Mill from the Ministry of BUMN for PKS Berangir
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
43
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
• Peraih Terbaik III Kategori Inovasi Pabrik Kelapa Sawit dari Kementerian BUMN untuk PPIS Pabatu • The Best Winner III in category of Innovation of Oil Palm Mill from the Ministry of BUMN for PPIS Pabatu • Sertifikat ISO 9001 : 2008 dan ISO 14001 : 2004 untuk 15 Pabrik Kelapa Sawit dan 1 Pabrik Pengolahan Inti Sawit dari PT TUV Nord Indonesia • ISO 9001 : 2008 and ISO 14001 : 2004 Certificates for 15 Oil Palm Mills and 1 Processing Plant of Palm Kernel from PT TUV Nord Indonesia • Sertifikat RSPO untuk 3 Kebun dan PKS dari PT TUV Nord Indonesia • RSPO Certificate for 3 Plantations and PKS from PT TUV Nord Indonesia • Juara I Anugerah BUMN Kategori Inovasi Produk Agrikultur • The Best I SOE Award as a Company with Agriculture Pruduct Innovation • Sertifikat Bendera Emas dari Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi dalam pelaksanaan SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) untuk 14 Unit Usaha), masing – masing : • Golden Flag Certificate from Department of Manpower & Transmigration for the implementation of SMK3 (Management System for Work Safety and Health) for 14 Business Units, respectively:
a. Kebun Pasir Mandoge b. Kebun Tonduhan c. Kebun Sidamanik d. Kebun Tobasari e. Kebun Pabatu f. PKS.Sosa g. RS.Pabatu h. Kebun Ajamu i. Kebun Laras j. Bukit Lima k. RS.Laras l. RS.Balimbingan m. Kebun Bah Jambi n. Sawit Langkat
44
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
a. Kebun Pasir Mandoge b. Tonduhan Plantation c. Sidamanik Plantation d. Tobasari Plantation e. Pabatu Plantation f. PKS.Sosa g. Pabatu Hospital h. Ajamu Plantation i. Laras Plantation j. Bukit Lima k. Laras Hospital l. Balimbingan Hospital m. Bah Jambi Plantation n. Sawit Langkat
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
45
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis Review
46
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk pada tahun 2011 mencapai Rp. 884,30 miliar naik sebesar 11,89% dari tahun 2010. Comprehensive earnings for Parent Entity in 2011 were up to IDR 884.30 billion, an increase of 11.89% from 2010.
Operational Review
Tinjauan Operasional Areal Konsesi
Concession Area
Total areal konsesi yang meliputi areal perkebunan kelapa sawit dan areal perkebunan teh mencapai 175.277 Ha. Dari total areal tersebut, areal tanaman seluas 141.835 Ha, lahan untuk persiapan penanaman 3.620 Ha, lahan untuk perumahan, pabrik, fasilitas umum dan pembibitan seluas 21.907 Ha. Sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam, disamping mengusahakan tanaman komoditi perkebunan juga dicadangkan areal hutan yang tetap dilestarikan sebagai hutan penyangga seluas 7.915 Ha.
Total concession area covering the areas of oil palm plantation and tea plantation reaches to 175,277 Ha. Out of the total area, the area for plant is 141,835 Ha, land prepared for plants 3,620 Ha, land for housing, mill, public facility and nursery bed 21,907 Ha. As the company’s commitment in maintaining natural conservation, in addition to managing commodity plants the plantation is also reserved for forest area that remains conserved as supporting forest of 7,915 Ha.
Grafik 1. Komposisi Areal Konsesi (%) | Graphic 1. Composition of Concession Area (%)
Teh I Tea
2%
Lahan Persiapan I Preparation Land Hutan Cadangan I Reserve Forest
2%
5%
Perumahan, Pabrik, Bibitan I Housing, Mill, Nurseries
Kelapa Sawit I Palm Oil
12%
79%
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
47
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Areal Tanaman Kelapa Sawit
Oil Palm Area
Total luas areal tanaman kelapa sawit pada tahun 2011 seluas 138.114 Ha, dengan komposisi sebagai berikut : • Tanaman Menghasilkan (TM) : 94.795 Ha • Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 33.019 Ha • Tanaman Ulang (TU) dan Tanaman Baru (TB) : 8.766 Ha • Tanaman Menghasilkan (TM) Rehabilitasi : 1.534 Ha
Total area of oil palm in 2011 was 138,114 Ha in the following composition: • Matured Plant (TM) : 94,795 Ha • Immatured Plant (TBM) : 33,019 Ha • Replants (TU) and New Plant (TB) : 8,766 Ha • Rehabilitated Productive Plant : 1,534 Ha
Peningkatan luas areal kelapa sawit pada tahun 2011 seluas 2.794 Ha dari tahun 2010, terutama disebabkan optimalisasi lahan kosong yang dapat ditanami dan penambahan tanaman baru di daerah pengembangan. Tren perkembangan areal kelapa sawit tergambar dalam grafik berikut ini :
Oil palm area in 2011 was increased by 2,794 Ha from that in 2010, mainly due to optimization of vacant land that could be planted and additional new plants in the development area. The development trend of oil palm area is drawn in the following graphic:
| Graphic 2. Oil Palm Area (000 hectares) 146.00
144.50
144.00 142.00 140.00
138.30
138.00
138.00
138.11 135.32
136.00 134.00 132.00 130.00
2007
2008
2009
2010
2011
Areal Area
Komposisi luas areal kelapa sawit tahun 2011 berdasarkan
Composition of oil palm area in 2011 based on planting year
tahun tanam adalah sebagaimana pada tabel 6 berikut :
was as provided in the following table 6:
Tabel 6. Komposisi Areal Kelapa Sawit | Table 6. Composition of Oil Palm Area
Uraian Description
Luas Areal (Ha) Area (Ha)
Komposisi (%) Composition (%)
Matured Plant (TM) Tanaman Menghasilkan (TM)
> 24 years (decrepit)
4.526,00
3,28
21 - 24 Tahun (Tua)
> 25 Tahun (Renta)
21 – 24 years (old)
10.082,00
7,30
14 - 20 Tahun (Dewasa)
14 – 20 years (mature)
26.244,00
19,00
9 - 13 Tahun (Remaja)
9 – 13 years (juvenile)
18.690,00
13,53
4 – 8 years (infant)
35.253,00
25,52
94,795.00
68,64
33.019,00
23,91
4 - 8 Tahun (Muda) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Immatured Plant (TBM)
Penanaman
Planting
8.766,00
6,35
Persiapan Penanaman
Plant in Rehabilitation
1.534,00
1,11
138.114,00
100.00
48
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Jumlah | Total
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Dalam upaya menuju komposisi areal tanaman kelapa sawit yang ideal, tanaman yang berusia di atas 24 tahun, telah dilakukan peremajaan dari 5,92% pada tahun 2010 menjadi 3,28% di tahun 2011.
In the effort towards ideal composition of oil palm area, plants aged above 24 years have been rejuvenated from 5.92% in 2010 to 3.28% in 2011.
Areal Tanaman Teh
Tea Area
Total areal tanaman Teh saat ini seluas 3.721 Ha. Pencatatan areal tanaman teh berkurang seluas 676 Ha dari tahun sebelumnya terkait pencadangan areal untuk rencana konversi menjadi tanaman Kelapa Sawit.
Total Tea area currently reaches 3,721 Ha. As recorded, the tea area was reduced by 676 Ha from the previous year, due to reserve area for the conversion plan to Oil Palm.
Produksi
Production
Produksi Kelapa Sawit Produksi kelapa sawit berupa Tandan Buah Segar (TBS) kebun sendiri mengalami peningkatan sebesar 1,31% dari tahun sebelumnya atau setara 28.705 ton. Bila tahun 2010 produksi TBS sebesar 2.193.282 ton, tahun 2011 mampu menghasilkan TBS sebesar 2.221.987 ton. Hal ini disebabkan penambahan areal tanaman menghasilkan seluas 665 Ha . Disamping produksi sendiri, perusahaan juga melakukan pembelian TBS dari pihak ke-III sebesar 613.665 ton, menurun sebesar 17,45% dari tahun 2010. Total produksi TBS kebun sendiri dan pembelian tahun 2011 turun sebesar 3,44% dari tahun 2010.
Oil Palm Production Oil palm production in form of Fresh Fruit Bunch (TBS) of own estate experienced an increase by 1.31% from the previous year or equal to 28,705 tons. When in 2010 TBS production was 2,193,282 tons, in 2011 it was able to produce TBS of 2,221,987 tons. It was due to additional productive plant area of 665 Ha. Besides its own production, the company also purchased TBS from any third party of 613,665 tons, decreased by 17.45% from that in 2010. Total TBS production of own estate and purchase in 2011 was decreased by 3.44% from that in 2010.
Untuk produksi turunan kelapa sawit, pada tahun 2011 produksi minyak sawit sebesar 646.824 ton atau berkurang 3,62 % dari tahun 2010, inti sawit 118.683 ton atau berkurang 10,04 % dari tahun 2010. Sedangkan untuk produksi turunan inti sawit, produksi Palm Kernel Oil (PKO) tahun 2011 sebesar 43.743 atau naik 5,81 % dari tahun 2010, dan produksi Palm Kernel Meal (PKM) tahun 2011 sebesar 49.599 ton atau berkurang 11,25 % dari tahun 2010. Penurunan produksi, khususnya Minyak sawit dan Inti Sawit, disebabkan oleh komposisi umur tanaman didominasi oleh tanaman muda sebesar 25,52 %, sehingga rendemen Minyak dan Inti Sawit lebih rendah.
For oil palm derivative, in 2011 palm oil production was 646,824 tons or decreased by 3.62% from that in 2010, palm kernel was 118,683 tons or decreased by 10.04% from that in 2010. Whereas for palm kernel by-product, Palm Kernel Oil (PKO) production in 2011 was 43,743 or increased by 5.81% from that in 2010, and Palm Kernel Meal (PKM) production in 2011 was 49,599 tons or decreased by 11.25% from that in 2010. Production decrease, especially Palm Oil and Palm Kernel, was due to the composition of plant age being dominated by infant plant of 25.52% so that Palm Oil and Palm Kernel yield was lower.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
49
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
| Graphic 3. Production of Fresh Fruit Bunch (000 tons)
Total Production
Own Plantation
Puchase
Produksi Tandan Buah Segar (TBS)
Productivity of Fresh Fruit Bunch (TBS)
Produktivitas TBS meningkat sebesar 160 kg per Ha dari tahun 2010 sebesar 23.280 kg per Ha menjadi 23.440 kg per Ha. Produktivitas TBS meningkat sejalan dengan capaian produksi tahun 2011 diatas tahun 2010. Produktivitas minyak sawit juga meningkat sebesar 21 kg per Ha dari tahun 2010 sebesar 5.565 kg per Ha menjadi 5.586 kg per Ha. Namun untuk produktivitas Inti Sawit turun sebesar 82 kg per Ha dari tahun 2010 sebesar 1.082 per Ha menjadi 1.000 per Ha di tahun 2011.
TBS productivity was increased by 160 kg per Ha from 23,280 kg per Ha in 2010 to 23,440 kg per Ha. TBS productivity was increased along with production achievement in 2011 which was above the 2010 achievement. Palm oil productivity was also increased by 21 kg per Ha from 5,565 kg per Ha in 2010 to 5,586 kg per Ha. However Palm Kernel productivity was decreased by 82 kg per Ha from that in 2010, namely 1,082 per Ha to 1,000 per Ha in 2011.
| Graphic 4. Productivity of TBS, MS, IS (Ton/Ha)
Production Wet Tea Leaves
50
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Palm Oil
Palm Kernel
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Produksi Teh
Tea Production
Produksi daun teh basah tahun 2011 mencapai 39.472 ton, naik dibanding produksi tahun 2010 sebesar 2.219 ton atau 5,96% sebagai hasil dari peningkatan produktivitas dan optimalisasi panen. Untuk produksi teh jadi pada tahun 2011 sebesar 8.973 ton atau naik sebesar 4,18 % dari tahun 2010, seiring dengan peningkatan produksi daun teh basah.
Production of wet tea leaves in 2011 reached 39,472 tons, an increase compared with 2010 production of 2,219 tons or 5.96% as the result of increased productivity and optimal harvest. Black Tea product in 2011 was 8,973 tons or increased by 4.18% from 2010, along with increased production of wet tea leaves.
| Graphic 5. Production Wet Tea Leaves (Ton)
| Production Wet Tea Leaves
Produktivitas Daun Teh Basah (DTB)
Productivity of Wet Tea Leaves (DTB)
Produktivitas DTB meningkat dari 10.599 Kg per Ha pada tahun 2010 menjadi 15.850 Kg per Ha. Peningkatan ini disebabkan areal dengan bibit klonal pada tahun 2011 telah berproduksi, dengan produktivitas rata-rata sebesar 17.000 Kg DTB/Ha, serta dengan adanya perbaikan bantalan dan bidang petik. Untuk produktivitas Teh Jadi meningkat dari 2.361 kg per Ha pada tahun 2010 menjadi 3.500 kg per Ha tahun 2011.
Productivity of DTB was increased from10,599 kg per Ha in 2010 to 15,850 kg per Ha. The increase was due to the area with cloning seeds in 2011 was in production, with average productivity of 17,000 Kg DTB/Ha, and due to improvement of bedding and plucking field. Productivity of Black Tea was increased from 2,361 kg per Ha in 2010 to 3,500 kg per Ha in 2011.
| Graphic 6. Tea Productivity (Ton/Ha)
Wet Tea Leaves
Black Tea
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
51
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Kuantum Penjualan Kelapa Sawit. Kuantum penjualan komoditi kelapa sawit tahun 2011 turun dibanding tahun 2010 sebesar 6,93% diantaranya, Minyak Sawit sebesar 36.227 ton atau 5,37%, Inti Sawit sebesar 10.946 ton atau 36,93%, Palm Kernel Meal sebesar 8.343 ton atau 14,49% sementara Palm Kernel Oil naik sebesar 36 ton atau 0,08%. Penurunan kuantum penjualan ini sejalan dengan turunnya produksi khususnya Minyak Sawit.
Teh Realisasi kuantum penjualan Teh Jadi tahun 2011 naik bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 670 ton atau 7,89%. Hal ini sejalan dengan naiknya produksi Teh Jadi tahun 2011 sebesar 360 ton atau 4,18% dari tahun sebelumnya.
Nilai Penjualan Kelapa Sawit Nilai penjualan komoditi Kelapa Sawit tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp.127,95 miliar atau 2,39 % dibanding penjualan tahun 2010, dari Rp 5,36 triliun tahun 2010 menjadi Rp. 5,49 triliun pada tahun 2011. Peningkatan nilai penjualan ini disebabkan membaiknya harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit sebesar 10 % dari tahun 2010. Harga jual rata-rata minyak sawit Rp. 7.721,13 per kg atau naik sebesar 8,55 %, Inti sawit Rp. 4.974,94 per kg atau naik sebesar 23,54%, PKO Rp. 10.222,27 per kg atau naik sebesar 5,89 % dan PKM Rp. 749,70 per kg naik sebesar 17,02%. Perkembangan nilai penjualan Kelapa Sawit selama 5 (lima) tahun terakhir, sbb. :
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Sales Quantum Oil Palm Sales quantum for oil palm commodity in 2011 was decreased compared with that in 2010 of 6.93%, such as Palm Oil of 36,227 tons or 5.37%, Palm Kernel of 10,946 tons or 36.93%, Palm Kernel Meal of 8,343 tons or 14.49% meanwhile Palm Kernel Oil was increased by 36 tons or 0.08%. Decrease of sales quantum was in line with the decrease of production, especially Palm Oil.
Tea Realization of Black Tea sales quantum in 2011 was increased in comparison with that in 2010 of 670 tons or 7.89%. It was in line with the increase of Finished Black Tea in 2011 of 360 tons or 4.18% from the previous year.
Sales Value Oil Palm Sales value of Oil Palm commodity in 2011 was increased by IDR127.95 billion or 2.39%, compared with sales in 2010, from IDR5.36 trillion in 2010 to IDR5.49 trillion in 2011. Increase of the sales value was due to the recovery of average selling price of oil palm commodity of 10% from 2010. Average selling price of palm oil was IDR7,721.13 per kg or increased by 8.55%, Palm Kernel IDR4,974.94 per kg or increased by 23.54%, PKO IDR10,222.27 per kg or increased by 5.89% and PKM IDR749.70 per kg or increased by 17.02%. The development of sales value of Oil Palm for the last five (5) years, as follows:
| Graphic 7. Sales Value of Oil Palm (IDR Billion)
| Sales Value of Oil Palm (IDR Billion)
52
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Teh
Tea
Nilai penjualan komoditi Teh tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 14,47% dibanding penjualan tahun 2010. Dari Rp 117,46 miliar tahun 2010 menjadi Rp. 134,81 miliar pada tahun 2011. Peningkatan nilai penjualan ini disebabkan membaiknya harga jual rata-rata teh jadi sebesar 6,10 % dari tahun 2010 dan naiknya produksi Teh Jadi sebesar 4,18% dari tahun sebelumnya.
Sales value of Tea commodity in 2011 was increased by 14.47%, compared with the sales in 2010, from IDR 117.46 billion in 2010 to IDR134.81 billion in 2011. The increase was due to the improved average selling price of finished tea of 6.10% from 2010 and the increase of Black Tea production of 4.18% from the previous year.
| Graphic 8. Tea Sales Value (IDR Billion)
| Tea Sales Value (IDR Billion)
Pendapatan Jasa
Fee Income
Pendapatan jasa sewa tangki timbun dan pergudangan yang dikelola oleh anak perusahaan (PT Sarana Agro Nusantara) pada tahun 2011 naik sebesar 0,01% dibanding pendapatan jasa dari tahun 2010. Dari Rp 44,12 miliar tahun 2010 menjadi Rp 48,19 miliar tahun 2011.
Fee income from lease of storage tank and warehousing managed by the subsidiary (PT Sarana Agro Nusantara) in 2011 was increased by 0.01% compared with fee income in 2010, from IDR44.12 billion in 2010 to IDR48.19 billion in 2011.
Pendapatan Penjualan TBS
TBS Sales Income
Anak perusahaan yang dibentuk bekerjasama dengan PTPN I (PT Agro Sarana Nusantara) untuk sementara masih menjual produksi TBS sambil menunggu pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sendiri. Hasil penjualan produksi TBS tahun 2011 sebanyak 18.288 ton TBS dengan nilai Rp 27,07 miliar.
The subsidiary established in cooperation with PTPN I (PT Agro Sarana Nusantara) for the time being remained selling TBS products pending the development of its own Oil Palm Mill (PKS). The proceeds from selling TBS products in 2011 amounted to 18,288 tons TBS in the value of IDR27.07 billion.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
53
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Total Sales Value
Total Penjualan Total nilai penjualan di tahun 2011 setelah pungutan ekspor mengalami peningkatan sebesar 3,12% dari Rp. 5,44 triliun di tahun 2010 menjadi Rp.5,61 triliun ditahun 2011. Berikut adalah perkembangan total nilai pejualan selama 5 tahun .
Total sales value in 2011 after export levies was increased by 3.12% from IDR5.44 trillion in 2010 to IDR5.61 trillion in 2011. The following is the development of total sales value in 5 years.
| Graphic 9. Total Sales Value (IDR Billion)
| Total Sales Value (IDR Billion)
54
Uraian Kinerja Keuangan
Description of Financial Performance
Aset Aset Lancar mengalami peningkatan sebesar Rp. 382,97 miliar dari Rp. 1,49 triliun di tahun 2010 menjadi Rp. 1,87 triliun pada tahun 2011 atau naik 25,68% yang terutama disebabkan peningkatan Kas dan Setara Kas yang mencapai Rp 456,41 miliar.
Assets Current assets was increased by IDR382.97 billion from IDR1.49 trillion in 2010 to IDR1.87 trillion in 2011 or increased by 25.68%, which was mainly due to the increase of Cash and Cash Equivalents of up to IDR456.41 billion.
Aset Tidak Lancar mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,00 triliun dari Rp 5,29 triliun di tahun 2010 menjadi Rp. 6,29 triliun di tahun 2011 atau naik 18,93% yang terutama disebabkan adanya investasi tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp. 1,28 triliun.
Non-current assets was also increased by IDR1.00 trillion from IDR5.29 trillion in 2010 to IDR6.29 trillion in 2011 or increased by 18.93%, which was mainly due to investment in the field of plant and non plant reaching IDR1.28 trillion.
Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 6,78 triliun di tahun 2010 menjadi Rp.8,16 triliun di tahun 2011 atau meningkat 20,42%, sebesar Rp. 1,38 triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya investasi di bidang tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp. 1,28 triliun.
Total assets was increased significantly from IDR6.78 trillion in 2010 to IDR8.16 trillion in 2011 or increased by 20.42% or IDR1.38 trillion. Such increase was mainly due to investment in the field of plant and non plant reaching IDR1.28 trillion.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
| Graphic 10. Current Assets (IDR Billion)
| Current Assets
| Graphic 11. Non-current Assets (IDR Billion)
| Non Current Assets
| Graphic 12. Total Assets (IDR Billion)
| Current Assets
| Non Current Assets
| Total Asset
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
55
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Liabilitas
Liabilities
Total Liabilitas meningkat 17,17% dari Rp.3,48 triliun di tahun 2010 menjadi Rp. 4,07 triliun di tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut:
Total liabilities was increased by 17.17% from IDR3.48 trillion in 2010 to IDR4.07 trillion in 2011, with the following details:
Liabilitas Jangka Pendek mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni naik sebesar Rp. 234,99 miliar dari semula Rp. 1,23 triliun di tahun 2010 menjadi Rp. 1,47 triliun di tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya Uang Muka Penjualan sebesar Rp. 129,30 miliar.
Short term liabilities were increased in comparison with those of the previous year, which was IDR234.99 billion from the initial IDR1.23 trillion in 2010 to IDR1.47 trillion in 2011. The increase was due to the increased of Sales Advance of IDR129.30 trillion.
Liabilitas Jangka Panjang juga mengalami peningkatan Rp. 361,68 miliar dari semula Rp. 2,24 triliun di tahun 2010 menjadi Rp. 2,60 triliun pada tahun 2011 terutama disebabkan pencairan Kredit Investasi Refinancing (KIR) untuk proyek pengembangan Madina dan lanjutan pencairan KI yang sudah ada.
Long term liabilities were also increased by IDR361.68 billion from the initial IDR2.24 trillion in 2010 to IDR2.60 trillion in 2011, mainly due to disbursement of the Refinancing Investment Credit (KIR) for Madina development project and continued disbursement of the existing investment credit (KI).
| Graphic 13. Liabilities (IDR Billion)
| Short Term Liabilities
| Long Term Liabilities
| Total Liabilities
56
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Beban Usaha
Operating Expense
Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 7,19% dari Rp. 968,36 miliar di tahun 2010 menjadi Rp. 1.037,96 miliar di tahun 2011. Peningkatan beban usaha terutama disebabkan peningkatan beban tantiem/jasa produksi dan beban imbalan kerja.
Operating expense was increased by 7.19% from IDR968.36 billion in 2010 to IDR1,037.96 billion in 2011. The increase of operating expense was mainly due to the increase of tantiem/production and fee expenses.
| Graphic 14. Operating Expense (IDR Billion)
| Operating Expense
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
57
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk
Comprehensive Earnings for Parent Entity
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk pada tahun 2011 mencapai Rp. 884,30 miliar naik sebesar 11,89% dari tahun 2010. Capaian laba tersebut merupakan kontribusi dari komoditi kelapa sawit, sedang komoditi teh masih mengalami kerugian, karena rata-rata beban produksi FOB masih lebih tinggi dari harga jual.
Comprehensive earnings for Parent Entity in 2011 were up to IDR 884.30 billion, an increase of 11.89% from 2010. Such earnings achievement was contributed by oil palm commodity, while tea commodity still suffered loss, because average production expense FOB was higher than the selling price.
Perkembangan pencapaian laba komprehensif untuk entitas induk dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The development of comprehensive earnings achievement for parent entity in the recent five (5) years is as follows:
Profil Perusahaan Comnpany Profile
| Graphic 15. Comprehensive Earnings for Parent Entity (IDR Billion)
| Comprehensive Earnings for Parent Entity
ARUS KAS Arus kas bersih mengalami peningkatan sebesar Rp. 383,79 miliar dari Rp. 72,63 miliar ditahun 2010 menjadi Rp. 456,42 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan arus kas bersih dari aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan.
CASH FLOW Net cash flow was increased by IDR383.79 billion from IDR 72.63 billion in 2010 to IDR 456.42 billion. This increase was mainly due to the increase of net cash flow from operating and funding activities.
Kemampuan Membayar Hutang
Solvency
Sepanjang tahun 2011, seluruh Hutang Lancar perusahaan yang jatuh tempo dapat dipenuhi tepat waktu dengan modal kerja yang berasal dari pendapatan penjualan baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar. Cicilan Hutang dalam mata uang US Dollar dibayar dengan menggunakan hasil penjualan ekspor dalam bentuk US Dollar (Natural Hedging). Tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2011 yang diukur dengan rasio lancar (current ratio) sebesar 127,52, meningkat dibanding dari tahun 2010 (120,78%). Dengan tingkat likuiditas tersebut perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek.
58
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Along 2011, all the company’s Current Debts falling due was solved on timely basis by the working capital originating from sales income either in Rupiah currency or US Dollar currency. Debt installments in US Dollar currency was paid by the proceeds from sales export in US Dollar (Natural Hedging). The liquidity level of the company in 2011 as measured with current ratio was 127.52, an increase in comparison with 2010 (120.78%). With such liquidity level, the company was able to fulfill the entire short term liabilities.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode tahun 2012 – 2017 yang telah disusun bersama dengan Kementerian BUMN dan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya termasuk hutang jangka panjang dengan hasil usaha yang rencananya akan diperoleh selama periode tersebut. Dalam RJPP itu dapat dilihat bahwa perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan arus kas (arus kas negatif) untuk membiayai kegiatannya baik itu operasional maupun investasi.
Pursuant to the Company’s Long Term Plan (RJPP) for the period of 2012 – 2017, already prepared together with the Ministry of BUMN and Plantation Education Institute (LPP), the company could meet all its liabilities including long term debt with operating income which was planned to acquire during such period. In the RJPP it could be seen that the company had never suffered any negative cash flow to finance its activities both operations and investment.
Tingkat kolektibilitas piutang PTPN IV sangat baik, ditandai dengan rata-rata Collection Period untuk piutang hanya 2,56 hari dibandingkan rata-rata industri yang mencapai 60 hari. Hal ini dapat diperoleh melalui kebijakan sistem penjualan produk perusahaan, untuk penjualan lokal mengharuskan pembeli melunasi transaksinya sebelum penyerahan barang sedangkan untuk penjualan ekspor mensyaratkan pencairan Letter of Credit (L/C) maksimal 14 hari setelah penyerahan barang.
The collectability level of receivables of PTPN IV was very good, as indicated by average Receivables Collection Period which was only 2.56 days compared with average industry, reaching up to 60 days. It was achieved through the policy of sales system for company products, which local sales requiring buyer to pay the transaction in full prior to delivery of goods, while export sales required liquidation of Letter of Credit (L/C) maximum 14 days after delivery of goods.
Struktur Modal
Capital Structure
Struktur Modal pada tahun 2011 mengalami perubahan dari tahun 2010, terlihat dari perbandingan hutang terhadap modal sendiri pada tahun 2010 sebesar 51 : 49, menjadi 50 : 50 pada tahun 2011.
Capital structure in 2011 was changed from 2010, as seen from the comparison of debt to equity in 2010 of 51 : 49, to 50 : 50 in 2011.
Selama tahun 2011, kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) masih sama dengan tahuntahun sebelumnya yakni lebih mengarah kepada Pecking Order Theory (POT), dimana keputusan pendanaan lebih mendahulukan pendanaan dari dalam perusahaan (internal financing) daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan (external financing), dengan tingkat solvabilitas diupayakan tetap berada pada tingkat aman maksimum 185% atau dengan perbandingan DER 65 : 35.
In 2011, the management policy on capital structure (capital structure policy) remained the same as the previous years, which was aimed more at Pecking Order Theory (POT) in which financing decision prioritized on internal financing more than external financing, and maintaining the solvency level at safe level of maximum 185% or DER 65 : 35.
Investasi
Investment
Investasi di tahun 2011 mencapai Rp. 1.276,32 milyar, meningkat sebesar 21,04% dari tahun sebelumnya. Nilai investasi tanaman khususnya peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif dan pemeliharaan lanjutan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sebesar Rp 566,94 milyar atau 44,42% dari keseluruhan investasi. Investasi tanaman tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencapai komposisi tanaman yang ideal. Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan juga dilakukan investasi di bidang non tanaman khususnya Mesin dan Instalasi, serta peningkatan kualitas sarana produksi. Investasi tahun 2011 sebagian didanai dengan dana sendiri dan sebagian lainnya didanai dengan pinjaman perbankan.
Investment in 2011 reached to IDR1,276.32 billion, increased by 21.04% from the previous year. Plant investment value especially the rejuvenation of non-productive plant and further treatment of Immature Plant (TBM) was IDR566.94 billion or 44.42% from total investment. Such plant investment was made in the effort to obtain ideal plant composition. In order to support the company’s operational activities, nonplant investment was also conducted, especially for Machines and Installation, including improved quality of production facilities. The 2011 investment was partly financed by own funds and the other part was financed by bank loan.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
59
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Ekspansi Usaha
Business Expansion
Pada tahun 2011 perusahaan melakukan sinergi dengan PTPN I membentuk anak perusahaan yang bernama PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) yang mengelola perkebunan kelapa sawit di wilayah pantai barat Nanggroe Aceh Darusalam (NAD), dengan porsi saham 50,64% atau sebesar Rp. 165,47 miliar. Di akhir tahun 2011 perusahaan juga telah menandatangani kerja sama dengan PTPN XIV membentuk anak perusahaan yang bernama PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) yang mengelola perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
In 2011 the company had a synergy with PTPN I, establishing a subsidiary named PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) operating in the management of oil palm plantation in the west coast area of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), with share portion of 50.64% or amounting to IDR165.47 billion. At the end of 2011 the company also signed cooperation with PTPN XIV, establishing a subsidiary named PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) operating in the management of oil palm plantation in Morowali Regency, Central Sulawesi Province.
Dalam upaya peningkatan nilai tambah serta pengembangan usaha ke arah industri hilir perusahaan telah menjalin kerjasama dengan PT Musim Semi Mas membentuk awal PT Nusantara Mas untuk membangun pabrik olein. Semua investasi perusahaan tersebut diatas menggunakan mata uang rupiah, yang bersumber dari dana sendiri.
In the effort of improving the added value and business development towards downstream industry, the company arranged for cooperation with PT Musim Semi Mas, initially establishing PT Nusantara Mas to construct olein factory. All of the company’s investments as mentioned above were in Rupiah currency, which was sourced from own funds.
Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan Setelah terbitnya Laporan Keuangan tidak ada kejadian, fakta dan informasi material yang berdampak terhadap operasional perusahaan dimasa yang akan datang.
Material Information and Fact taking place after the date of Accountant’s Report Upon the issuance of Financial Statements, there is no occurrence, fact and material information impacted on the operational activities of the company in the years to come.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan pembagian dividen merupakan kewenangan sepenuhnya dari RUPS. Laba komprehensif untuk entitas induk yang diperoleh perusahaan naik sebesar 11,89% dari Rp.790,36 milyar ditahun 2010 menjadi Rp 884,30 milyar ditahun 2011. Dari hasil keputusan RUPS Laporan Keuangan tahun buku 2011, besaran dividen ditetapkan 40% atau setara Rp. 353.72 miliar. Kebijakan dividen ini berpengaruh terhadap besaran cadangan umum yang tersedia untuk kegiatan investasi perusahaan.
The policy of dividend distribution is the full authority of GMS (General Meeting of Shareholders)l. Comprehensive earnings for parent entity gained by the company was increased by 11.89% from IDR 790.36 billion in 2010 to IDR 884.30 billion in 2011. Financial Statements for the fiscal year 2011 resolved in the General Meeting of Shareholders (GMS) specified the amount of dividend at 40% or equal to IDR 353.72 billion. This dividend policy affected the amount of general reserve provided for investment activity of the company.
| Graphic 16. Dividend (IDR Billion)
| Dividend
60
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Perubahan Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 perusahaan telah menerapkan seluruh PSAK yang konvergen dengan IFRS. Perubahan yang cukup mendasar adalah yang berkaitan dengan PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan yang antara lain mewajibkan Laporan Posisi Keuangan disajikan dalam posisi 3 (tiga) tahun.
Kredit Perbankan Pada periode tahun 2007 s.d. 2011 PTPN IV tetap melakukan penarikan kredit perbankan, yaitu Kredit Investasi (KI). Untuk memenuhi persyaratan kredit perbankan, perusahaan mengagunkan aset berupa HGU unit usaha beserta sarana dan prasarana yang ada di dalamnya.
Laporan Keuangan Financial Report
Change to Accounting Policy Effective 1 January 2011, the company applies all PSAK that is convergent on IFRS. The basic change is those relating to PSAK 1 on the Presentation of Financial Statements, which among others requires Report on Financial Position to be presented in three (3) year position.
Banking Credit In the period 2007 to 2011 PTPN IV remained withdrawing banking credit, i.e. Investment Credit (KI). In order to fulfill banking credit requirement, the company encumbered the assets in form of HGU of the business unit including the facilities and infrastructure therein.
Posisi Saldo Kredit perbankan per 31 Desember pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 2,443 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,998 triliun, sejalan penarikan Kredit Baru dan Lanjutan di tahun 2011, dengan sisa plafon kredit yang belum dicairkan sebesar Rp. 128,93 miliar. Tingkat suku bunga masing-masing untuk kredit dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Valas (USD) adalah sebesar 10% dan 6,5%, dengan jangka waktu rata-rata 8 tahun, termasuk masa tenggang (Grace Period).
The position of Banking Credit Balance as at 31 December 2011 was IDR2.443 trillion which was increased from the previous year of IDR1.998 trillion, along with the withdrawal of New and Continued Credit in 2011, with undisbursed credit ceiling of IDR128.93 billion. The interest rates for the respective credit in Rupiah (IDR) and Foreign (USD) currencies were 10% and 6.5%, with tenor of about 8 years, including the (Grace Period).
Prospek Usaha Perusahaan
Business Prospect of the Company
Menurut catatan Bank Indonesia, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 diperkirakan akan tetap kuat dengan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga. Meskipun perekonomian global tumbuh melambat, perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh relatif tinggi, yaitu sekitar 6,3%-6,7%. Daya dukung ekonomi terutama berasal dari kuatnya permintaan domestik dengan peran investasi dan konsumsi yang meningkat. Konsumsi rumah tangga diprakirakan akan meningkat didorong oleh membaiknya pendapatan, tingginya keyakinan konsumen, dan suku bunga yang cenderung rendah. Sementara itu, ekspor barang dan jasa diprakirakan masih akan tumbuh cukup relatif tinggi meski cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya. Analis Chief Economist Bank Mandiri menyebutkan bahwa ekspor CPO Indonesia ke luar negeri, terutama China, pada tahun 2012 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, dengan dua faktor utama yakni: semakin tingginya minat masyarakat China untuk konsumsi minyak nabati dan semakin rendahnya impor minyak kacang kedelai dari Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang banyak merupakan salah satu daya tarik untuk konsumsi CPO yang dimiliki China. Disamping itu, China sebagai negara tujuan kedua ekspor CPO Indonesia (setelah India), terbukti pada tahun 2011, walaupun perekonomiannya agak sedikit mengalami perlambatan, tetapi permintaan akan CPO-nya tetap kuat dan malah sedikit meningkat dari tahun sebelumnya.
According to Bank Indonesia, Indonesian economy in 2012 is expected to remain strong with maintained macroeconomic stability. Despite the slow growth of global economy, Indonesian economy is expected to grow relatively high, i.e. around 6.3% - 6.7%. The economic supporting power mainly originates from the strong domestic demand with increased role of investment and consumption. Household consumption is expected to increase as driven by the recovery of income, high consumer confidence and interest rate that is inclining to lower from that of the previous year.
The analysis of Chief Economist of Bank Mandiri mentioned that Indonesian CPO export especially to China in 2012 was yet expected to increase, with two main factors i.e. the higher interest of Chinese people for the consumption of vegetable oil and the lower import of soy bean oil from USA. Total big population represented one of the attractions for CPO consumption in China. In addition, China is the second export destination for Indonesian CPO (after India), as proved in 2011, although the economy was slightly slow down, yet the demand for CPO remained strong and even slightly increased from that of the previous year.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
61
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Selain India dan China, peningkatan kebutuhan akan CPO diharapkan juga datang dari negara-negara pengimpor CPO lain, antara lain: Bangladesh, Singapura, Belanda, Mesir dan Pakistan. Meningkatnya jumlah penduduk dan semakin baiknya kondisi perekonomian negara-negara maju dan berkembang diharapkan akan menaikkan jumlah permintaan produk perkebunan. Kesempatan yang semakin baik ini disikapi perusahaan dengan mengembangkan usaha, baik di sektor hulu maupun sektor hilir.
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Other than India and China, the increased demand for CPO is also expected to come from other CPO country importers, such as Bangladesh, Singapore, Netherlands, Egypt and Pakistan. Increase of population and better economic condition of developed and developing countries, it is expected to increase total demand for plantation products. The opportunity that is getting better is responded by the company by developing business, both upstream and downstream sectors.
| Graphic 17. The Production and Consumption of the World Palm Oil
| Production | Consumption
62
Melanjutkan program kerja sebelumnya, di sektor hulu perusahaan akan mengusahakan areal cadangan yang masih dimiliki di daerah Mandailing Natal (Madina – Sumatera Utara) dan menambah areal cadangan di Pasaman BaratSumatera Barat,Riau,Sumatera Utara atau daerah lainnya. Penambahan areal cadangan ini akan dilakukan sendiri maupun bersama dengan mitra. Selain pengembangan areal tanaman perkebunan, perusahaan juga akan melanjutkan pembangunan 2 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru, di unit Timur dan Ajamu.
Continuing the preceding work program, in the upstream sector the company will cultivate the reserved area which remains in its possession in Mandailing Natal (Madina – North Sumatera) and add some reserved area in West Pasaman – West Sumatera, Riau, North Sumatera or any other area. The increase of reserved area will be made by itself or together with partner. In addition to developing plant area, the company will also continue the construction of 2 new units Oil Palm Mills (PKS) in Timur and Ajamu.
Pada sektor hilir, perusahaan telah bersinergi dengan PTPN V dan PT Pupuk Kalimantan Timur yang bergerak di industri pupuk, untuk membangun pabrik pupuk NPK. Selain pabrik Pupuk, perusahaan juga sudah melakukan kerjasama pembangunan Pabrik Olein, yaitu: di Belawan bekerjasama dengan PT Musim Semi Mas. Di masa yang akan datang, perusahaan juga merencanakan pembangunan industri hilir lainnya, yaitu: Pembangunan Pabrik Oleochemical. Dengan pembangunan industri hilir tersebut, diharapkan akan memberi nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya.
In the downstream sector, the company has performed synergy with PTPN V and PT Pupuk Kalimantan Timur operating in fertilizer industry, to construct NPK fertilizer plant. Other than fertilizer plant, the company has also arranged for cooperation in the construction of Olein Factory, i.e. in Belawan in cooperation with PT Musim Semi Mas. In the future the company also plans the construction of other downstream industry, i.e. the construction of Oleochemical factory. By the construction of downstream industry, it is expected to give added value to the company, the shareholders and other stakeholders.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Sesuai kebijakan Pemegang Saham pemasaran atas komoditi hasil produksi perusahaan PTPN IV dilaksanakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) di Jakarta. Sejalan dengan aktifnya kegiatan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) terutama dalam transaksi penjualan lokal CPO maka sesuai izin dari Pemegang Saham, perusahaan dapat juga memasarkan CPO untuk pasar lokal melalui BBJ. Adapun teh jenis Off Grade dapat dipasarkan langsung oleh perusahaan. Strategi pemasaran diarahkan sesuai dengan orientasi permintaan pasar, baik jenis maupun mutu dengan mempertahankan pangsa pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Strategi pemasaran yaitu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, melakukan koordinasi dengan lembaga pemasaran dan menjalin komunikasi yang efektif dengan para pembeli dalam rangka mempercepat pembayaran dan pengapalan atas kontrak penjualan.
Following the Shareholder’s policy, marketing of the commodity product of PTPN IV is carried out by PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) in Jakarta. Along with the active operation of Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) especially in the sale transaction of local CPO, pursuant to the consent of the Shareholders, the company may also market CPO for local market through BBJ. Off Grade tea may be marketed directly by the company. Marketing strategy is directed in accordance with the orientation of market demand, both type and quality, by maintaining domestic as well as foreign market shares. Marketing strategy that is to improve service to customers, to have coordination with marketing institution and arrange for effective communication with buyers in order to accelerate payment and shipping for sales contract.
Transaksi dengan Anak Perusahaan
Transaction with Subsidiary
Untuk memasarkan sebagian minyak sawit yang dijual ekspor dan lokal perusahaan menggunakan jasa pompa dan tangki timbun dari PT SAN. Selama tahun 2011 kuantum penjualan minyak sawit yang menggunakan jasa PT SAN sebanyak 280.095 ton.
For the purpose of marketing part of exported and local palm oil the company employs the service of pump and storage tanks from PT SAN. In 2011 the sales quantum of palm oil employing the service of PT SAN was 280,095 tons.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
63
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
64
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
PTPN IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola PTPN IV embodies the application of corporate governance as one of the pillars in business strategy established by the management every year and in order to improve the commitment in the application of corporate governance, PTPN IV has the guidelines for corporate governance implementation.
Tinjauan Umum
General Overview
PTPN IV sebagai perusahaan agroindustri yang tangguh dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun regional yang didukung tidak hanya oleh profesional dan inovasi para karyawannya, tetapi juga oleh komitmen yang kuat dari manajemen dan seluruh karyawan untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan.
PTPN IV as a tough and competitive agro-industry company, both national and regional, as supported not only by the professionals and innovation of its employees but also by the strong commitment of the management and all employees to apply high standard in good corporate governance or GCG on continuous basis.
Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG tersebut, Perusahaan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjadikan GCG sebagai budaya yang melekat pada diri setiap karyawan di seluruh tingkatan organisasi. Prinsip-prinsip GCG yang baik merupakan sarana untuk menjaga asset perusahaan, memelihara nilai jangka panjang pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
In the application of GCG principles, the company focuses its activities to make GCG as culture attached to each employee at all levels of the organization. The principles of GCG are the facilities to safeguard the company assets, maintain long term values of the stakeholders, enhance the company performance and accountability to public.
Landasan Penerapan Tata Kelola
Basis for the Application of Good Corporate Governance
Dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara PTPN IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola antara lain :
In application of good corporate governance, PTPN IV has applied the principles of corporate governance pursuant to general standard, i.e. Transparency, Independence, Accountability, Responsibility and Fairness. The implementation also refers to Decree of State Minister of BUMN No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding Application of Good Corporate Governance in BUMN. PTPN IV embodies the application of corporate governance as one of the pillars in business strategy established by the management every year and in order to improve the commitment in the application of corporate governance, PTPN IV has the guidelines for corporate governance implementation, among others:
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
65
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Pedoman Mutu Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama Pedoman Pelaksanaan Direksi Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan Pedoman Komite Audit
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Guidelines for Business Ethics and Work Ethics Guidelines for Business Quality Cooperation Agreement Implementing Guidelines for Board of Directors Implementing Guidelines for Corporate Secretary Guidelines for Audit Committee
Kinerja Penerapan Tata Kelola
Performance of Corporate Governance Application
PTPN IV adalah salah satu diantara perusahaan BUMN yang berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal PTPN IV, tetapi juga berlaku terhadap kalangan eksternal seperti para mitra bisnis, pelanggan dan stakeholder lainnya
PTPN IV is one of BUMN companies with the commitment to apply GCG on consistent and continuous basis. GCG application as company culture is not only for internal circle of PTPN IV, but also for external circle such as business partners, customers and other stakeholders.
Untuk memastikan PTPN IV telah menerapkan prinsipprinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan, maka setiap tahunnya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan evaluasi penerapan pelaksanaan GCG.
In order to ensure that PTPN IV has applied GCG principles on consistent and continuous basis, every year Development and Finance Comptroller (BPKP) conducts the evaluation on the implementation of GCG application.
Berdasarkan hasil evaluasi penerapan GCG di PTPN IV pada tahun 2011 yang dilakukan oleh BPKP, secara umum berpredikat sangat baik (dari lima kemungkinan tingkatan yaitu : sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang) dengan capaian skor aktual 91,11 dari skor maksimal 100 , meningkat dari capaian tahun 2010 dengan skor 90,40
Based on the evaluation result of GCG application in PTPN IV in 2011 as conducted by BPKP, in general the company is rated excellent (from the five possible levels, which are: excellent, good, sufficient, insufficient, poor) with achievement of actual score 91.11 from the maximum score 100, increased from the 2010 achievement with the score 90.40.
Capaian skor aktual tersebut merupakan gabungan dari capaian-capaian skor aktual dari berbagai aspek governance, yang mencakup Lima aspek sebagaimana pada tabel 7 berikut.
The achievement of such actual score represents the combination of achievements of actual score from various governance aspects, covering the five aspects as shown in the following table 7:
Tabel 7. Capaian Skor Hasil Evaluasi GCG (%) | Table 7. Score Achievement as the Result of GCG Evaluation (%) Aspek Aspects
No.
Persentase Capaian Capaian Perusahaan Company’s Achievement Achievement Percentage
1.
Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS | Right & Responsibility of Shareholders/ GMS
9
6.61
73.50
2.
Kebijakan Good Corporate Governance | Good Corporate Governance Policy
8
8,00
100,00
3.
Penerapan Good Corporate Governance : | Application of Good Corporate Governance:
A. Dewan Komisaris | Board of Commissioners B. Komite Dewan Komisaris | Board of Commissioners Committee C. Direksi | Board of Directors
D. SPI | SPI E. Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
66
Bobot Weight
Jumlah Aspek Penerapan GCG | Total Aspects of GCG Application
4.
Pengungkapan Informasi (Disclosure) | Disclosure of Information
5.
Komitmen | Commitment
Total | Total
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
27
25,17
93,23
6
5,52
92,00
27
25,40
94.07
3
2,69
89,64
3
3,00
100.00
66
61,77
93.60
7
6,55
93,63
10
8,17
81,67
100
91,11
91,11
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Berdasarkan hasil evaluasi oleh BPKP atas penerapan GCG di PTPN IV pada tahun 2011, menunjukan pemenuhan masing-masing indikator yang mencerminkan compliance dan mencapai bobot (best practice) penerapan GCG sebagai berikut:
Based on the evaluation by BPKP on GCG application in PTPN IV in 2011, it shows the fulfillment of the respective indicator reflecting the compliance and achieving the weight (best practice) of GCG application, as follows:
1. Aspek Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/ RUPS Aspek governance yang terkait dengan Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS dinilai berdasarkan 10 (sepuluh) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham/RUPS adalah:
1. Aspect of Right and Responsibility of Shareholders/ GMS The aspect of governance relating to Right and Responsibility of Shareholders/GMS is evaluated under ten (10) indicators reflecting compliance and best practice of GCG application. The indicators relating to the aspect of Right and Responsibility of Shareholders/ GMS, are:
a. Hal-hal yang perlu mendapat persetujuan/ keputusan Pemegang Saham/ RUPS, b. Transparansi dalam proses pemilihan Dewan Komisaris dan Direksi, c. Konsultasi dengan instansi terkait (antara lain DPR, Departemen Teknis, Pemerintah, Pemegang Saham Lainnya), d. Peran Pemegang Saham dalam merespon pasar, e. Pelaksanaan RUPS berdasarkan atas ketentuan yang ada, f. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris, g. Penilaian terhadap Dewan Komisaris, h. Pengangkatan Direksi, i. Penilaian terhadap Direksi, j. Sistem insentif untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
a. b. c.
d. e. f. g. h. i. j.
Matters requiring approval/resolution of Shareholders/GMS Transparency in the process of selecting Board of Commissioners and Board of Directors Consultation with the relevant institutions (among others DPR, Technical Department, Government, other Shareholders) The role of Shareholders in responding to market Implementation of GMS based on the existing provisions Appointment of members of Board of Commissioners Evaluation of Board of Commissioners Appointment of Board of Directors Evaluation of Board of Directors Incentive system for Board of Directors and Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
67
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
68
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan 10 (sepuluh) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa penerapannya masuk dalam kategori cukup dengan capaian skor 6,61 dari skor maksimal 9,00 atau 73,50%.
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above ten (10) indicators, it is concluded that the application is included in category sufficient with score achieved 6.61 from the maximum scores 9.00 or 73.50%.
2. Aspek Kebijakan Good Corporate Governance Aspek governance terkait dengan kebijakan Good Corporate Governance (GCG) dinilai berdasarkan 2 (dua) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek kebijakan Good Corporate Governance (GCG) adalah : a. Ketersediaan pedoman/kebijakan GCG dan b. Muatan pedoman/kebijakan GCG
2. Aspect of Good Corporate Governance Policy The aspect of governance relating to Good Corporate Governance (GCG) Policy is evaluated under two (2) indicators reflecting compliance and best practice on GCG application. The indicators relating to aspect Good Corporate Governance (GCG) Policy are:
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan 2 (dua) indikator di atas, penerapannya masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 8,00 dari skor maksimal 8,00 atau 100,00%.
a. Availability of guidelines/policy of GCG and b. Contents of guidelines/policy of GCG. Based on the result of evaluation conducted on the application of the above two (2) indicators, the application is included in category excellent with score achievement of 8.00 from maximum 8.00 or 100.00%.
3. Aspek Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Aspek governance terkait dengan penerapan GCG dinilai berdasarkan 32 (tiga puluh dua) indikator yang mencerminkan compliance dan best practice penerapan GCG, meliputi penerapan GCG pada Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Pengawasan Intern, dan Sekretaris Perusahaan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 61,77 dari skor maksimal 66,00 atau 93,60%. Tingkat pemenuhan untuk aspek penerapan GCG pada masing-masing organ dalam perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Aspect of Good Corporate Governance (GCG) Application The aspect governance relating to GCG application is evaluated under thirty-two (32) indicators reflecting compliance and best practice of GCG application, covering GCG application on Board of Commissioners, Board of Commissioners Committee, Board of Directors, Internal Control Unit, and Corporate Secretary. Based on the result of evaluation conducted on the application, it is included in category excellent with score achievement of 61.77 from maximum score 66.00 or 93.60%. The fulfillment level for the aspect of GCG application at the respective company organ may be explained as follows:
A. Dewan Komisaris Aspek penerapan GCG pada organ Dewan Komisaris dinilai dengan menggunakan 12 (dua belas) indikator yaitu: a. Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris b. Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas c. Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJP dan RKAP d. Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan e. Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan f. Akses bagi Dewan Komisaris atas informasi Perusahaan
A. Board of Commissioners The aspect of GCG application on the organ of Board of Commissioners is evaluated using 12 (twelve) indicators, as follows: a. Learning opportunity for Board of Commissioners b. Clarity on the function, job allocation, responsibility and authority c. Approval of Board of Commissioners on the assumption and plan of achievement in RJP and RKAP d. Directives of Board of Commissioners to Board of Directors on the implementation of plan and policy of the company e. Supervision of Board of Commissioners over Board of Directors on the implementation of plan and policy of the company f. Access for Board of Commissioners to Company information
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
g. h. i. j. k. l.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi Tindakan Dewan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya Keterbukaan informasi Pemantauan efektivitas praktek Good Corporate Governance Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris Peran Sekretaris Dewan Komisaris
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya, masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 25,17 dari skor maksimal 27,00 atau 93,23%.
Laporan Keuangan Financial Report
g. Role of Board of Commissioners in selecting prospective member of Board of Directors h. Act of Board of Commissioners against (potential) conflict of interests relating to himself i. Information transparency j. Monitoring effective practice of Good Corporate Governance k. Regular meeting and documentation on the implementation of Board of Commissioners’ activities l. Role of Corporate Secretary
Based on the result of evaluation conducted on the application, it is included in category excellent with score achievement of 25.17 from maximum score 27.00 or 93.23%.
B. Komite di Bawah Dewan Komisaris Aspek penerapan GCG pada organ Komite Audit Dewan Komisaris dinilai dengan menggunakan tujuh indikator yaitu: a. Keberadaan Komite Audit Dewan Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku b. Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite Audit c. Independensi dari masing-masing Komite Audit d. Kerangka Acuan pelaksanaan tugas e. Aktivitas masing-masing Komite Audit Dewan Komisaris; f. Pelaksanaan Pertemuan Rutin; g. Pelaporan kepada Dewan Komisaris.
B. Committees under the authority of Board of Commissioners The aspect of GCG application on the organ of Audit Committee of Board of Commissioners is evaluated using seven indicators, as follows: a. Existence of Audit Committee of Board of Commissioners pursuant to the prevailing laws and regulations b. Membership supporting the implementation of function of Audit Committee c. Independency of the respective members of Audit Committee d. Term of Reference for task implementation e. Activities of the respective members of Audit Committee of Board of Commissioners f. Implementation of regular meetings g. Reporting to Board of Commissioners
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapannya, masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 5,52 dari bobot 6,00 atau 92%.
Based on the result of evaluation conducted on the application, it is included in category excellent with score achievement of 5.52 from maximum score 6.00 or 92%.
C. Direksi Aspek penerapan GCG pada organ Direksi dinilai dengan menggunakan delapan indikator yaitu: a. Kesempatan pembelajaran bagi Direksi; b. Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; c. Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan; d. Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan; e. Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan; f. Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan; g. Keterbukaan informasi; h. Pelaksanaan pertemuan rutin.
C. Board of Directors The aspect of GCG application on the organ of Board of Directors using eight indicators, as follows: a. Learning opportunity for Board of Directors b. Clarity on the function, job allocation, responsibility and authority c. Role of Board of Directors in company planning d. Role of Board of Directors in meeting company target e. Control on the implementation of company policy plan f. Act of Board of Directors against (potential) conflict of interests g. Information transparency h. Implementation of regular meetings
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
69
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan kedelapan indikator di atas dengan 36 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan kedelapan indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 25,40 dari bobot 27,00 atau 94,07%.
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above eight indicators with 36 parameters, it is concluded that the application of the eight indicators is included in category excellent with score achievement of 25.40 from maximum score 27.00 or 94.07%.
D. Satuan Pengawasan Intern Aspek penerapan GCG pada organ Satuan Pengawasan Intern (SPI) dinilai dengan menggunakan tiga indikator yaitu: a. SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; b. SPI menjalankan perannya sebagai pengawas dan evaluator; c. SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) manajemen.
D. Internal Control Unit The aspect of GCG application on the organ of Internal Control Unit (SPI) is evaluated using three indicators, as follows: a. SPI is complemented with supporting factors for the successful implementation of its duty b. SPI plays its role as supervisor and evaluator c. SPI plays its role as strategic partner to the management
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan 9 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 2,69 dari bobot 3,00 atau 89,64%.
E. Sekretaris Perusahaan Aspek penerapan GCG pada organ Sekretaris Perusahaan diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu: a. b.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan kedua indikator di atas dengan 6 parameter dapat disimpulkan bahwa penerapan kedua indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 3,00 dari bobot 3,00 atau 100%.
a. b. c.
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above three indicators with 9 parameters, it is concluded that the application of the three indicators is included in category good with score achievement of 2.69 from the weight of 3.00 or 89,64%.
E. Corporate Secretary The aspect of GCG application on the organ Corporate Secretary is measured using two (2) indicators, as follows: a. Corporate Secretary is complemented with supporting factors for the successful implementation of its duty b. Corporate Secretary carries out its function
Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor- faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya; Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya.
4. Aspek Pengungkapan Informasi (Disclosure) Aspek governance yang terkait dengan pengungkapan informasi (disclosure) dinilai berdasarkan 3 (tiga) indikator yang mencerminkan compliance dan best practises penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek pengungkapan informasi (disclosure) adalah:
70
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above two indicators with 6 parameters, it is concluded that the application of the two indicators is included in category excellent with score achievement of 3.00 from the weight of 3.00 or 100.00%.
4. Aspect of Information Disclosure The aspect governance relating to information disclosure is evaluated under 3 (three) indicators reflecting compliance and best practice of GCG application. Indicators relating to the aspect of information disclosure are: a. Availability of company information for the Stakeholders b. Facility of access for the stakeholders to the policy and practice of GCG c. Complete presentation of Annual Accounts
Ketersediaan informasi perusahaan kepada Stakeholders; Kemudahan akses stakeholders terhadap kebijakan dan praktik GCG; Kelengkapan penyajian Laporan tahunan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan lima
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above three indicators with 5 parameters,
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
parameter dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian skor 6,55 dari bobot 7,00 atau 93,63%.
it is concluded that the application of the three indicators is included in category excellent with score achievement of 6.55 from the weight of 7.00 or 93.63%.
5. Aspek Komitmen Aspek governance yang terkait dengan komitmen dinilai berdasarkan 3 (tiga) indikator yang mencerminkan compliance dan best practises penerapan GCG. Indikator yang terkait dengan aspek komitmen adalah:
5. Aspect of Commitment The aspect governance relating to commitment is evaluated under 3 (three) indicators reflecting compliance and best practice of GCG application. Indicators relating to the aspect of commitment are:
Penandatanganan Pedoman/Kebijakan; Pelaksanaan aturan corporate governace; Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penerapan ketiga indikator di atas dengan sembilan parameter dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penerapan ketiga indikator tersebut masuk dalam kategori baik dengan capaian skor 8,17 dari bobot 10,00 atau 81,67%.
Signing of Guidelines/Policy Implementation of corporate governance regulation Company’s compliance with the prevailing regulations
Based on the result of evaluation conducted on the application of the above three indicators with nine parameters, it is concluded that the application of the three indicators is included in category good with score achievement of 8.17 from the weight of 10.00 or 81.67%.
Struktur Tata Kelola
Structure of Corporate Governance
Struktur tata kelola PTPN IV terdiri atas RUPS, Dewan Komisaris, dengan sejumlah komite di bawahnya, yang terdiri dari : Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajen Risiko dan Direksi dengan bagian di bawahnya, yang terdiri dari Bagian Sekretaris Perusahaan dan Bagian Satuan Pengawasan Intern.
The structure of corporate governance of PTPN IV consists of GMS, Board of Commissioners, with a number of committees thereunder, consisting of: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Risk Management Committee, and Board of Directors with departments thereunder, consisting of: Corporate Secretary Department and Internal Control Unit.
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders (GMS) is the company’s organ with the authority that is not given to Board of Directors or Board of Commissioners, within the limits specified in the laws and regulations and Articles of Association.
Jenis RUPS
Types of GMS
a. RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Keuangan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. b. RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
a. Annual GMS convened every year, covering GMS on the approval for Financial Statements and Work Program and Budget of the Company b. Other GMS/Extraordinary GMS convened at any time based on the requirement as specified in the Articles of Association
Hak Pemegang Saham 1. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS. 2. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
Shareholders’ Right 1. Right to attend GMS and vote in GMS 2. Right to obtain material information regarding company management either from the Board of Commissioners or from the Board of Directors in a complete, timely and regular manner
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
71
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
3. 4.
Hak untuk memperoleh pembagian laba Perusahaan (dividen) . Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu - waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa
Wewenang RUPS 1. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP. 3. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. 4. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. 5. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. 6. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku. 7. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya.
72
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
3. Right to get profit distribution from the Company (dividend) 4. To convene GMS in case the Board of Directors and/or Board of Commissioners fail to hold for Annual GMS and at any time request for the holding of Extraordinary GMS.
GMS’ Authority 1. To appoint and dismiss Board of Directors and member of Board of Commissioners pursuant to the prevailing provisions. 2. To approve or reject Company’s Long Term Plan (RJPP) and RKAP 3. To set up performance target of the respective Board of Directors and Board of Commissioners 4. To evaluate the performance of Board of Directors and Board of Commissioners 5. To appoint external auditor to perform audit on the financial statements 6. To set up remunerations for the Board of Commissioners and Board of Directors pursuant to the prevailing regulations 7. To set up articles of association and its amendment
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Holding of Annual General Meeting of Shareholders
Selama Tahun 2011 dilaksanakan 2 (dua) kali RUPS Tahunan, yaitu: a. RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2011 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2011. b. RUPS mengenai Persetujuan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2010 yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2011
In 2011 Annual GMS was held two (2) times, i.e.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
The Board of Commissioners is the organ of the company with the duty to perform general and/or special supervision pursuant to the Articles of Association and to give advice to the Board of Directors.
Tugas Dewan Komisaris
Duty of Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
The Board of Commissioner has the duty to conduct supervision on the management policy, the general course of the company, pertaining to the Company and the Business of the Company performed by the Board of Directors and to give advice to the Board of Directors including the supervision on the implementation of the company’s Long Term Plan, Work Program and Budget and the provisions of Article of Association and Resolution of General Meeting of Shareholders, as well as the prevailing laws and regulations, in the interest of the Company and in accordance with the purpose and objective of the Company.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
a. GMS regarding approval for the Company’s Work Program and Budget of 2011 of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) which was held on 5 January 2011. b. GMS regarding approval for Financial Statements for the Fiscal Year 2010 which was held on 14 June 2011.
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan. 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan. 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan. 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi. 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. 6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu. 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 8. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu. 10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Authority of Board of Commissioners For the implementation of its duty, the Board of Commissioners is authorized: 1. To see the books, correspondence and other documents, to check the cash for verification purpose and other commercial papers and to inspect the property of the company 2. To enter the building, premises and office used by the Company 3. To ask for explanation from the Board of Directors and/ or other officers regarding any matter relating to the management of the Company 4. To know any policy and action that have been established and to be made by the Board of Directors 5. To ask the Board of Directors and/or other officers under the Board of Directors to attend Board of Commissioners meeting at the knowledge of the Board of Directors. 6. To appoint and dismiss the secretary to the Board of Commissioners, if it is deemed necessary. 7. To suspend any member of the Board of Directors pursuant to the provision of the Articles of Association. 8. To establish Committees other than Audit Committee, if it is deemed necessary, in observance of the capacity of the Company. 9. To hire any expert for any certain matter and for any certain period of time at the expense of the Company, if it is deemed necessary. 10. To take any action of management of the Company in any certain condition for any certain period of time pursuant to the provision of the Articles of Association. 11. To attend Board of Directors meeting and give opinions on the matters discussed. 12. To exercise the other authority of supervision provided it is not contradictory to the laws and regulations, Articles of Association, and/or resolution of GMS.
Kewajiban Dewan Komisaris 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan. 2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP; 4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.
Obligation of Board of Commissioners 1. To give advice to the Board of Directors for the management of the Company. 2. To examine and study and sign the Company’s Long Term Plan (RJP) and Work Program and Budget (RKAP) prepared by the Board of Directors pursuant to the provisions of the Articles of Association. 3. To give opinion and suggestion to GMS on the Company’s Long Term Plan and Work Program and Budget regarding the reason for the Board of Commissioners to sign RJP and RKAP. 4. To follow the development of Company’s activities, to give opinion and suggestion to GMS regarding any issue deemed necessary for the management of the Company.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
73
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
74
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
5. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan. 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan. 7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta. 8. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam RKAP. 9. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. 10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS. 11. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain. 12. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. 13. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
5. To report immediately to GMS in case of any sign of decreasing performance of the Company. 6. To examine and study periodic reports and annual report prepared by the Board of Directors and to sign annual report. 7. To give explanation, opinion and suggestion to GMS regarding Annual Report, if requested. 8. To prepare annual work program and include it in RKAP. 9. To prepare minutes of Board of Commissioners meeting and retain the copy. 10. To propose Public Accountant to GMS. 11. To report to the Company regarding the ownership of his shares and/or his family’s in the Company and any other Company. 12. To give report to GMS on the duty of supervision carried out during the recent fiscal year. 13. To implement other obligation in line with supervision and giving advice, provided it is not contradictory to the laws and regulations, Articles of Association, and/or resolution of GMS.
Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam rangka penyusunan RKAP Tahun 2011 PTPN IV, Dewan Komisaris telah memberikan tanggapannya sebagaimana dimaksud dalam Surat Dewan Komisaris nomor DK/01/I/2011 tanggal 4 Januari 2011, perihal Tanggapan Dewan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tahun 2011.
Recommendation of the Board of Commissioners For the purpose of preparing 2011 RKAP for PTPN IV, the Board of Commissioners has given its response as referred to in the letter of the Board of Commissioners No. DK/01/I/2001 dated 4 January 2011 regarding Response of the Board of Commissioners to the Work Program and Budget (RKAP) of Company PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) of 2011.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Remuneration and Tantiem for the Board of Commissioners The monthly remuneration for the Board of Commissioners and tantiem received in 2011 on profit allocation for the Fiscal Year 2010, are available in the following table 8.
Remunerasi Dan Tantiem Dewan Komisaris Remunerasi Komisaris per bulan, dan tantiem yang diterima tahun 2011 atas pembagian Laba Tahun Buku 2010, dapat dilihat sebagaimana pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Remunerasi dan Tantiem Dewan Komisaris per bulan (Rupiah) | Table 8. Monthly Remuneration and Tantiem for the Board of Commissioners (Rupiah) Tunjangan | Allowance Dewan Komisaris Honorarium Board of Commissioners Remuneration Transportasi Komunikasi Transportation Communication No.
1. Komisaris Utama President Commissioner 2. Komisaris Anggota Member of Commissioner
Jumlah Total
Tantiem Tantiem
31.140.000
6.228.000
1.557.000
38.925.000
494.124.000
28.026.000
5.605.200
1.401.300
35.032.500
450.213.000
Frequency of Board of Commissioners Meeting In connection to effectiveness and orientation of work, the Board of Commissioners has regular meetings and incidental meetings. Along the year 2011 the Board of Commissioners had 17 meetings. Subjects of discussion in the Board of Commissioners meetings include:
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, Dewan Komisaris melakukan pertemuan (meeting) rutin dan pertemuan insidentil. Sepanjang tahun 2011 Dewan Komisaris melakukan pertemuan sebanyak 17 kali. Pokok-pokok bahasan dalam pertemuan Dewan Komisaris meliputi : • Rencana Kerja dan Angaran Perusahaan tahun 2010 • Laporan Keuangan tahun 2010 • Laporan Manajemen tahun buku 2010 • RKAP 2011 • Tindak lanjut hasil RUPS RKAP 2011 • Pengawasan Pelaksanaan RKAP tahun 2011 • Assesment GCG • Laporan Manajemen Triwulan-I tahun 2011 • Laporan Manajemen Triwulan – II tahun 2011 • Laporan Manajemen Triwulan – III tahun 2011 • Laporan Manajemen Triwulan – IV tahun 2011 • Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit
• • • • • • • • • • • •
Rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Board of Commissioners meetings held in the year 2011 are available in the following Table 9.
the Company’s Work Program and Budget of 2010 Financial Statements of 2010 Management Report for the fiscal year 2010 RKAP 2011 Follow-up of the results of GMS RKAP 2011 Supervision on the implementation of RKAP 2011 GCG assessment Management Report for Quarter I of 2011 Management Report for Quarter II of 2011 Management Report for Quarter III of 2011 Management Report for Quarter IV of 2011 Report on Evaluation of Audit Committee
Tabel 9. Tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris | Table 9. Level of Attendance of the Members of Board of Commissioners Nama Name
Jumlah Rapat Kehadiran Total Meetings Attendance
Ketidakhadiran Absence
% Kehadiran % Attendance
M. Said Didu
27
21
6
77,78
Usman Damanik
27
27
0
100
Abdul Latief Rabar
27
0
27
0
Zainal Arifin
27
27
0
100
Tungkot Sipayung
27
27
0
100
Irwansyah Nasution
27
26
1
96,29
Catatan: Abdul Latief Rabar sepanjang tahun 2011 tidak aktif karena sakit | Note: Abdul Latief Rabar was inactive in 2011 due to his illness.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
75
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
76
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Program Pelatihan/Seminar Untuk Dewan Komisaris Program pelatihan/seminar yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2011 antara lain : 1. Sinergi BUMN melalui reverse engineering dan re-engineering peralatan/part pembangkit PLN di Jakarta. 2. Rightsizing BUMN dan Value Creation di Denpasar. 3. Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dalam rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha di Bali. 4. Reformasi Regulasi BUMN di Indonesia : Perubahan Paradigma Pengelolaan BUMN untuk menjadi Perusahaan Kelas Dunia di Medan. 5. Paradigma baru Pengelolaan BUMN untuk meningkatkan Perekonomian Indonesia/Peluang, Hambatan, dan Strategi implementasi Master Plan BUMN di Jakarta 6. Paradigma baru Pengelolaan BUMN untuk meningkatkan Perekonomian Indonesia/Tantangan dan Solusi BUMN Bidang Perbankan Menuju World Class Company di Jakarta
Training Program / Seminar for the Board of Commissioners Training programs/seminars followed by the Board of Commissioners in 2011 were, among others: 1. BUMN Synergy through reverse engineering and reengineering of equipment/parts for PLN generator in Jakarta. 2. Rightsizing BUMN and Value Creation in Denpasar 3. Utilization of Book Value and Transfer of Assets in line with Business Merger, Consolidation or Expansion in Bali. 4. Reformation of BUMN Regulations in Indonesia: Change of Paradigm for BUMN Management to be World Class Company in Medan. 5. New Paradigm for BUMN Management in order to increase Indonesian Economy/ Opportunity, Barrier, and Strategy for the implementation of BUMN Master Plan in Jakarta 6. New Paradigm for BUMN management in order to increase Indonesian Economy/ BUMN Challenge and Solution in the field of Banking Towards World Class Company in Jakarta
Direksi Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maskud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors The Board of Directors is the organ of the company that is authorized and fully responsible for the management of the Company in the interest of the Company, pursuant to the purpose and objective of the Company and representing the Company both inside and outside the court of justice pursuant to the provision of the Articles of Association.
Tugas Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
Duty of Board of Directors The Board of Directors has the duty to carry out any action relating to the management of the Company in the interest of the Company and in line with the purpose and objective of the Company, and representing the Company both inside and outside the court of justice regarding any matter and events with some restrictions as provided in the laws and regulations, Articles of Association and/or Resolution of GMS.
Wewenang Direksi Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk: 1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan; 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendirisendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; 3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-
Authority of Board of Directors For the implementation of its duty, the Board of Directors is authorized: 1. To set up the policy for the management of the Company; 2. To arrange for the delegation of power of the Board of Directors to represent the Company both inside and outside the court of justice to one or some members of the Board of Directors who are specially assigned for such purpose or to one or some employees of the Company both severally and jointly or to any other person; 3. To arrange for the provisions regarding the Company’s personnel including determination of salary, pension or old age security and any other income for employees of the Company under the prevailing laws and regulations
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
undangan yang berlaku dan keputusan RUPS; 4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan, jika diperlukan; 6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
and resolution of GMS; 4. To appoint and dismiss any employee of the Company on the basis of Company’s employee regulation and the prevailing laws and regulations; 5. To appoint any Corporate Secretary, if necessary; 6. To take any act and other action regarding the management or ownership of the Company’s assets, binding the Company to any other party and/or any other party to the Company, and representing the Company inside and outside the court of justice regarding any matter and events, with restrictions as specified in the laws and regulations, Articles of Association and/or resolution of GMS.
Kewajiban Direksi 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS; 3. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; 4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi. 5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan, serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. 6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. 7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat pengahapusbukuan piutang; 8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan; 9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10. Menyampaikan laporan perubahab susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris
Obligation of Board of Directors 1. To manage and secure the accomplishment of business and activities of the Company pursuant to its purpose, objective and business activity; 2. To prepare at due time the Company’s Long Term Plan, Work Program and Budget, and their changes and submit them to the Board of Commissioners and Shareholders for GMS approval; 3. To give explanation to GMS regarding the Company’s Long Term Plan and Work Program and Budget; 4. To prepare Shareholders Register, Special Register, Minutes of General Meeting of Shareholders, and Minutes of Board of Directors Meeting; 5. To prepare Annual Report as the realization of the Company’s management accountability and financial documents as referred to in the Laws regarding Company Documents; 6. To prepare Financial Statements based on Financial Accounting Standards and submit them to Public Accountant for audit; 7. To submit Annual Report including Financial Statements to GMS for approval and ratification including report on the rights of the Company that are not recorded in the books and accounts, such as the consequence of receivables write-off; 8. To give explanation to GMS regarding Annual Report; 9. To submit the Balance Sheet and Statement of Profit and Loss duly ratified by GMS to the Minister of Law and Human Rights pursuant to the laws and regulations; 10. To submit the report regarding any change of composition of Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioner to the Minister of Law and Human Rights;
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
77
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
78
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM 11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan dan dokumen Perusahaan lainnya. 12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan : Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan serta dokumen Perusahaan lainnya. 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; 14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ atau Pemegang Saham; 15. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya; 16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; 17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan; 18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.
11. To maintain Shareholders Register, Special Register, Minutes of General Meeting of Shareholders, Minutes of Board of Commissioners Meeting and Minutes of Board of Directors Meeting, Annual Report and financial documents and any other documents of the Company; 12. To maintain at the Company’s domicile: Shareholders Register, Special Register, Minutes of General Meeting of Shareholders, Minutes of Board of Commissioners Meeting and Minutes of Board of Directors Meeting, Annual Report and financial documents and any other documents of the Company; 13. To prepare accounting system pursuant to Financial Accounting Standards and based on the principles of internal control, especially the functions of management, recording, retention and supervision; 14. To provide periodic report according to the method and timing pursuant to the prevailing regulation and other reports as requested at any time by the Board of Commissioners and/or Shareholders; 15. To prepare the Company’s organization structure completed with details and duties; 16. To provide the explanation on any matters asked or requested by members of the Board of Commissioners and the Shareholders; 17. To prepare and establish the blue print of the Company’s organization; 18. To exercise any other obligations pursuant to the provisions established in the Articles of Association and set up by General Meeting of Shareholders under the laws and regulations.
Tugas Masing-Masing Anggota Direks
Duty of each member of the Board of Directors
Direktur Utama
President Director
1. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. 2. Membangun Perusahaan yang berbasis pengetahuan (Knowledge Company). 3. Mensukseskan pembangunan sarana dan prasarana Teknologi Informasi secara efektif. 4. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). 5. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan (etika bisnis dan kerja). 6. Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. To implement the process of transformation management for the realization of Sustainable Value and Sustainable Growth. 2. To develop Knowledge Company. 3. To effectively accomplish the development of facility and infrastructure of Information Technology. 4. To effectively accomplish the implementation of Quality Management System ISO 9001:2000 and Environmental Management System ISO 14001:1996 and Work Health and Safety Management System (SMK3). 5. To apply all regulations effective to the company’s operations in order to comply with business and work ethics. 6. To account for the company’s performance at General Meeting of Shareholders (GMS).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Direktur Produksi
Director of Production
1. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya. 2. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices. 3. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/ prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien. 4. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi. 5. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi. 6. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996. 7. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang produksi. 8. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI).
1. To set up strategic effort and policy in Production and evaluate the implementation thereof. 2. To evaluate and perfect the business process (work system) in Production in order to realize the Best Practices 3. To control production costs and investment of production facility/infrastructure at an effective and efficient level. 4. To implement and review innovation in Production. 5. To translate market requirement to operational implementation in production. 6. To implement and review the implementation of Quality Management System ISO 9001:2000 and Environmental Management System ISO 14001:1996. 7. To implement and review the implementation of Work Evaluation System (SPK) for HR in the field of Production. 8. To implement all programs in Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI).
Direktur Keuangan
Director of Finance
1. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya. 2. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Keuangan/Akuntansi/Pemasaran untuk mewujudkan The Best Total Cost. 3. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. 4. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital. 5. Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sasaran harga pokok FOB ≤ 78 % dari nilai penjualan. 6. Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional. 7. Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun masyarakat disekitar Unit Kerja. 8. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistim Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Keuangan/ Akuntansi/Pemasaran. 9. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Digital Business Design (DBD) dan Operational Excellence (OPEX). 10. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).
1. To set up strategic effort and policy in Finance/ Accounting/Marketing and evaluate the implementation thereof. 2. To evaluate and perfect the business process (work system) in Finance/Accounting/ Marketing in order to realize the Best Total Cost. 3. To maintain the balance between growth and profitability of the Company. 4. To implement and review the implementation of Assets Management on continuous basis in order to prevent any capital erosion. 5. To control and evaluate production cost through the utilization of Activity Based Costing (ABC) with the target of cost price FOB < 78% against sales value. 6. To maintain Cash Reserve requirement of 2 (two) month operational funds requirement. 7. To provide source of funds for company development and public estates surrounding the Work Unit. 8. To implement and review the implementation of Work Evaluation System (SPK) for HR in the field of Finance/Accounting/Marketing. 9. To implement all programs in Strategic Initiative Digital Business Design (DBD) and Operational Excellence (OPEX). 10. To implement all programs in Strategic Initiative: Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
79
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
80
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Director of Planning and Business Development
1. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha, serta mengevaluasi pelaksanaannya 2. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (Work System) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pemasok. 3. Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi. 4. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem Perencanaan dan Pengembangan Usaha. 5. Menghimpun dan mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market inteligence). 6. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar Unit Kerja melalui program KKPA, PUKK dan CD. 7. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur produksi. 8. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan diversifikasi Usaha. 9. Mengendalikan biaya Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha pada tingkat yang efektif dan efisien. 10. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha. 11. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative : Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan Customer Relationship Management (CRM).
1. To set up strategic effort and policy in Planning and Business Development, and evaluate the implementation thereof. 2. To evaluate and perfect the business process (Work System) in Planning and Business Development in order to improve the satisfaction of customers and suppliers. 3. To develop and build the relationship with business partners and alliance partners. 4. To implement and review the Planning and Business Development system. 5. To mobilize and analyze market development and competitor’s a\behavior (market intelligence). 6. To implement and review the construction and development of the community surrounding the Work Unit through KKPA, PUKK and CD programs. 7. To inform Director of Production on market requirement on continuous basis. 8. To build alliance system in business portfolio development and Business diversification. 9. To control costs in the field of Planning and Business Development at an effective and efficient level. 10. To implement and review the implementation of Work Evaluation System (SPK) for HR in the field of Planning and Business Development. 11. To implement all programs in Strategic Initiative: Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM).
Direktur SDM dan Umum
Director of HR and General Affairs
1. Menetapkan upaya strategik dan kewajiban Bidang SDM & Umum serta mengevaluasi pelaksanaannya. 2. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis Bidang SDM (HR System) untuk meningkatkan kompetensi, kepuasan dan kinerja karyawan. 3. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Umum untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan pemenuhan aspek legalitas. 4. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Perencanaan Kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (HR Strategic Planning). 5. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil mapping personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya. 6. Mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup (Quality of Life) karyawan.
1. To set up strategic effort and obligation in the field of HR & General Affairs and evaluate the implementation thereof. 2. To evaluate and perfect the business process in HR (HR system) in order to improve the competence, satisfaction and performance of employees. 3. To evaluate and perfect the business process (work system) in General Affairs in order to realize safe work environment and compliance with legality aspect. 4. To implement and review the implementation of HR Requirement Plan that conforms to company’s need (HR Strategic Planning). 5. To develop education and training system based on the result of personnel mapping and competence of position profile and to evaluate the implementation thereof. 6. To develop and evaluate the implementation of improvement program of Quality of Life of employees.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
7. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 8. Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efektif dan efisien. 9. Mengimplementasikan dan me-review pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM/Umum. 10. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM).
7. To implement and review the implementation of health service and Work Safety and Health Management System (SMK3). 8. To control HR and General Affairs development costs in effective and efficient manner. 9. To implement and review the implementation of Work Evaluation System (SPK) for HR/ General Affairs. 10. To implement all programs in Strategic Initiative: Competence Based Human Resource Management (CBHRM).
Remunerasi Dan Tantiem Direksi Remunerasi anggota Direksi per bulan, dan tantiem yang diterima tahun 2011 atas pembagian Laba Tahun Buku 2010, dapat dilihat sebagaimana pada tabel 10. berikut.
Remuneration and Tantiem for the Board of Directors The monthly remuneration for the members of the Board of Directors and tantiem received in 2011 on profit distribution for the fiscal year 2010, are available in the following table 10.
Tabel 10. Remunerasi Dan Tantiem Dewan Direksi | Table 10. Renumeration and Tantiem for the Board of Directors Dewan Direksi Board of Directors
No. 1. 2.
Direktur Utama | President Director Direktur Bidang | Division Director
Tunjangan | Allowance Honorarium Remuneration Transportasi Komunikasi Transportation Communication
Jumlah Total
Tantiem Tantiem
77.850.000
-
-
77.850.000
1.152.824.000
70.065.000
-
-
69.819.300
1.043.036.000
Rapat Direksi yang dilaksanakan sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
Board of Directors meetings held in 2011 is available in the following table 11:
Tabel 11. Frekuensi Rapat Dewan Direksi | Table 11. Frequency of Board of Directors Meetings Nama Name
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran Total Meetings Attendance Absence
% Kehadiran % Attendance
Dahlan Harahap
28
28
0
100
Balaman Tarigan
28
24
4
85,71
Setia Dharma Sebayang
28
27
1
96,43
Ahmad Haslan saragih
28
23
5
82,14
Rusdi Lubis
28
25
3
89,29
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
81
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Program Pelatihan/Seminar Untuk Direksi Program pelatihan/seminar yang telah diikuti tahun 2011 oleh Direksi adalah sebagai berikut: 1. Revitalisasi peran dan fungsi kursus jabatan 2. Seminar Palm Oil Conference and Price Outlook 3. Pelatihan PSAK Terkini dengan Program Konvergensi IFRS 4. Workshop Knowledge Sharing 5. Seminar PIPOC (Integrated Oil Palm Management)
Training/Seminar Programs for the Board of Directors Training/Seminar Programs that were followed in 2011 by the Board of Directors were as follows: 1. Revitalization of the role and function of position course 2. Seminar on Palm Oil Conference and Price Outlook 3. Training on the Latest PSAK with IFRS Convergent Program 4. Workshop on Knowledge Sharing 5. Seminar on PIPOC (Integrated Oil Palm Management)
Komite Audit
Audit Committee
Fungsi dan Peran Komite Audit Komite Audit berfungsi dan berperan mempersiapkan data dan informasi dalam rangka membantu pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris. Organisasi, Job Description, hubungan kerja Komite Audit dengan berbagai pihak dan mekanisme kerja Komite Audit telah diatur dalam Piagam Komite Audit.
Function and Role of Audit Committee Audit Committee functions and plays the role in preparing data and information in order to assist the implementation of function of Board of Commissioners. Organization, Job Description, work relation of Audit Committee and various parties as well as the work mechanism of Audit Committee have been provided in Audit Committee Charter.
Dasar Pembentukan Komite Audit Independensi anggota Komite Audit dijamin dan diatur oleh Undang-undang. Dasar Pembentukan Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilingkungan PTPN IV adalah merupakan realisasi ketentuan per undang-undangan yaitu : 1. Pasal 70 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 2. Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN 3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 4. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/ MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006, tentang Komite Audit bagi BUMN 5. Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : DK-01/11/Kpts/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota- anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
82
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Basis for the Establishment of Audit Committee Independence of members of Audit Committee is secured and specified by the Law. The basis for the establishment of Audit Committee for State-owned Enterprises (BUMN) in the circle of PTPN IV constitutes the realization of laws and regulations, as follows: 1. Article 70 of Law No. 19 of 2003 regarding State-owned Enterprise (BUMN). 2. Article 71 of Government Regulation No. 45 of 2005 regarding Establishment, Management, Supervision and Dissolution of BUMN. 3. Decree of State Minister of BUMN No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding Implementation of Good Corporate Governance practice in BUMN. 4. Regulation of State Minister of BUMN No. PER-05/ MBU/2006 dated 20 December 2006 regarding Audit Committee for BUMN. 5. Decision of Board of Commissioner of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-01/11/Kpts/2008 regarding Dismissal and Appointment of members of Audit Committee of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Struktur dan keanggota Komite Audit 1. Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Komisaris. 2. Komite Audit terdiri dari Ketua dan 3 (tiga) orang anggota Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris.
Structure and Membership of Audit Committee 1. Audit Committee is established, appointed and accountable to the Board of Commissioners. 2. Audit Committee consists of Chairman and 3 (three) members. Chairman of Audit Committee is the member of Audit Committee who is determined from one of the Commissioners.
Sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. : DK/05/Kpts/II/2010 tanggal 14 Januari 201!, maka susunan keanggotaan Komite Audit PTPN IV adalah sebagai berikut :
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. DK/05/Kpts/II/2010 dated 14 January 2011, the composition of membership of Audit Committee PTPN IV is as follows:
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Usman Damanik Sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris) Hebron Sinaga Sebagai Anggota (Pihak Independen) Edwar Nurdin Sebagai Anggota (Pihak independen) Abdul Rahman Dalimunthe Sebagai Anggota (Pihak Independen)
• Usman Damanik Chairman (Member of the Board of
Usman Damanik (Ketua Komite Audit) Lahir di Pematang Bandar Sumatera Utara pada tahun 1944. Pendidikan terakhir Magister Management Bidang Keuangan tahun 1999. Mulai berkarir sebagai Pegawai Negeri pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 1963, hingga mencapai puncak karir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara V, yang bertanggung jawab atas pemeriksaan bidang BUMN sejak tahun 1999 hingga 2004. Pernah mengabdi di bidang pendidikan sebagai dosen, serta menjadi anggota tim dalam penyusunan RUU Keuangan Negara. Sejak tahun 2004 sampai sekarang masih menjabat Tenaga Ahli pada BPK bidan Sistem dan Prosedur Pemeriksaan. Mulai tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV.
Usman Damanik (Chairman of Audit Committee) Born in Pematang Bandar, North Sumatera in 1944. His recent education Master in Management in Finance Department in 1999. Starting his career as Civil Servant in State Audit Bureau (BPK) in 1963 and reached the top career as Main State Auditor V, who was responsible for auditing BUMN from 1999 until 2004. Once serving in education field as a lecturer, and became a team member in preparing Bill on State Finance. Since 2004 until now still serving as Expert in BPK, System and Audit Procedure. As of 24 September 2008 holding the position as Commissioner PTPN IV.
Hebron Sinaga (Anggota Komite Audit) Lahir di Simalungun pada tahun 1942, pendidikan terakhir di UI Program Pasca Sarjana Magister Manajemen – Finance tahun 1992. Pernah bertugas di PTPN IV sebagai Komisaris pada tahun 2003. Mulai berkarir sebagai pejabat Eselon IV & III di Dep. Perinteks/Dep. Perindustrian pada tahun 1965 hingga 1972. Dari tahun 1973 hingga 1998 sebagai pejabat di Dep. Keuangan. Tahun 1999 hingga 2002 mengabdi di Kantor Meneg PM & PBUMN sebagai staf dan Direktur.
Hebron Sinaga (Member of Audit Committee) Born in Simalungun in 1942, his recent education in UI Post Graduate Program of Master in Management – Finance in 1992. Once serving in PTPN IV as Commissioner in 2003. Started his career as official of Echelon IV & III in Dept. Perinteks/Dept. of Industry from 1965 to 1972. From1973 to 1998 as an official in Dept. of Finance. In 1999 to 2002 serving in the Office of State Minister of PM & PBUMN as a staff and Director.
Edward Nurdin (Anggota Komite Audit) Lahir di Medan pada tahun 1963, pendidikan terakhir di University of Michigan USA Program Master of Applied Economics tahun 1995. Mulai berkarir sebagai staf pada Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan pada tahun 1985 hingga 1999. Pernah bekerja pada BPPN pada tahun 1999 hingga 2006 sebagai tim leader, senior auditor dan pegawai. Tahung 2004 hingga 2007 pernah sebagai Anggota Komite Audit di PT Hutama Karya (Persero).Di Kementerian Negara BUMN sebagai staf Bagian Keuangan pada tahun 2006. Menjadi Anggota Komite Manajemen Risiko dan Anggota Komite Audit di PT Aneka Tambang Tbk. Pada tahun 2006 hingga 2008 sebagai Kasubbag Verifikasi dan Akuntansi dan Juni 2008 Kepala Bagain Perencanaan Organisasi dan Tatalaksana di Kementerian Negera BUMN.
Edward Nurdin (Member of Audit Committee) Born in Medan in 1963, his recent education was in University of Michigan USA majoring in Program of Master of Applied Economics in 1995. Started his career as a staff in the Inspectorate General of Department of Finance from 1985 to 1999. Once worked for BPPN from 1999 to 2006 as a Team Leader, Senior Auditor and employee. From 2004 to 2007 serving as a member of the Audit Committee in PT Hutama Karya (Persero); in the State Ministry of BUMN as a Staff in Finance Department in 2006; member of Risk Management Committee and member of Audit Committee in PT Aneka Tambang Tbk. From 2006 to 2008 as Head of Sub-department of Verification and Accounting and June 2008 as Head of Organization Planning and Management in the State Ministry of BUMN.
Abdul Rahman Dalimunthe (Anggota Komite Audit) Lahir di Pabatu pada tahun 1971, pendidikan terakhir di USU Program Pasca Sarjana Jurusan Akuntansi tahun 2008. Mulai berkarir sebagai auditor KAP Ade Fatma Lubis & rekan pada tahun 1996 hingga 1997. Sampai saat ini masih mengabdi di bidang pendidikan sebagai Dosen pada Politeknik Negeri Medan dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa Medan. Sejak tahun 2007 hingga sekarang sebagai auditor KAP Syahrun Batubara & Rekan.
Abdul Rahman Dalimunthe (Member of Audit Committee) Born in Pabatu in 1971, his recent education was in USU Post Graduate Program of Accounting Department in 2008. Start his career as an auditor of KAP Ade Fatma Lubis & Rekan from 1996 to 1997. Until now he is still serving in education field as a Lecturer in Medan State Polytechnics and Nusa Bangsa Academy of Economics Medan. Since 2007 until now serving as an auditor of KAP Syahrun Batubara & Rekan.
l
l
l
l
Commissioners)
• Hebron Sinaga Member (Independent party) • Edward Nurdin Member (Independent party) • Abdul Rahman Dalimunthe Member (Independent party)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
83
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
84
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duty and Responsibility of Audit Committee
1. Rencana Kegiatan dan Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja tahunan. Tahun 2011 rencana kerja tahunan dimaksud antara lain sebagai berikut : a. Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan perusahaan tahun buku 2010. b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) c. Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. d. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. f. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha tertentu. g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow perusahaan. h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKLB dan CSR. i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris. j. Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit: k. Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan waktu yang tersedia, untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dapat dilakukan secara uji petik (sampel). l. Hasil pelaksanaan kegiatan Komite Audit tersebut secara periodik disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan tugasnya. m. Pembagian tugas kegiatan tersebut kepada masingmasing anggota Komite Audit ditetapkan oleh Ketua Komite Audit sesuai dengan kemampuan dan kesediaan waktu masing-masing anggota. n. Pelaksanaan tugas Komite Audit dilakukan dengan bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan. Data dan informasi yang diperlukan terlebih dahulu diminta dari Satuan Pengawasan Intern (SPI), apabila tidak ada, baru diminta kepada unit kerja atau pejabat yang bersangkutan. o. Pelaksanaan tugas dari anggota Komite Audit didasarkan pada surat penugasan dari Ketua Komite Audit. Informasi dan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut hanya disampaikan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Audit. p. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan sesuai dengan Piagam Komite Audit
1. Activity Plan and Provision for Work Program Implementation For the implementation of duty of Audit Committee, it is necessary to prepare annual work program. The said annual work program for 2011, among others, covers as follows: a. To monitor and evaluate the completion process of Financial Statements for the fiscal year 2011 and the preparation of report of accountability of the company’s finance for the fiscal year 2010. b. To conduct evaluation on the effectiveness of Internal Control Unit (SPI). c. To conduct evaluation on Internal Control System for any certain activity. d. To evaluate and monitor the Board of Directors report on the progress of GMS directives implementation. e. To evaluate the Quarterly Management Report of the Board of Directors f. To evaluate the Monthly Performance Report of Business Unit Groups and any certain Business Units. g. To evaluate the plan and realization of the company’s cash flow. h. To monitor and evaluate the implementation of PKLB and CSR programs. i. To implement other tasks as requested by the Board of Commissioners. j. Provision on the Implementation of Audit Committee’s Work Program: k. Implementation of the foregoing activities is adjusted to the available capacity of workforce and time, therefore for any certain activity, it may be done by sampling. l. The implementation result of such Audit Committee’s activities shall be periodically reported to the Commissioners as an input in the implementation of their duty. m. Allocation of such activity to each member of Audit Committee shall be determined by Chairman of Audit Committee pursuant to the capacity and availability of time of the respective members. n. The duty of Audit Committee is implemented in cooperation with the Company’s Internal Control Unit. The required data and information is at first requested from Internal Control Unit (SPI), if they are unavailable, they will be requested from the relevant work unit or officer. o. The implementation of duty of members of Audit Committee is based on the assignment letter from Chairman of Audit Committee. Information and implementation report shall be submitted only to the Commissioners through the Chairman of Audit Committee. p. The implementation of activity conforms to the available budget and in accordance with Audit Committee Charter.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
2. Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 dan penetapan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2010. b. Melakukan evaluasi atas usulan penunjukan KAP untuk audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011. c. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas SPI tahun 2011 d. Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern Kegiatan tertentu. e. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS f. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. g. Melakukan evaluasi atas laporan kinerja Unit Usaha. h. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow perusahaan. i. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL tahun 2010. j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris.
Rapat Komite Audit yang dilaksanakan sepanjang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
Laporan Keuangan Financial Report
2. Implementation Result of Activities a. To monitor and evaluate the completion process of Financial Statements for the Fiscal Year 2011 and determination of the Company’s Financial Accountability Report for the Fiscal Year 2010. b. To evaluate the proposed appointment of KAP for audit performance on the Financial Statements for the fiscal year 2011. c. To evaluate the implementation of SPI duties in 2011. d. To evaluate Internal Control System for any certain activity. e. To evaluate and monitor the Board of Directors report on the progress of GMS directives implementation. f. To evaluate Quarterly Management Report of the Board of Directors g. To evaluate the performance report of Business Unit. h. To evaluate the plan and realization of the company’s cash flow. i. To monitor and evaluate the implementation of PKBL program in 2010. j. To implement any other duties as requested by the Board of Commissioners.
Audit Committee meetings held along 2011 are available in the following table 12.
Tabel 12. Frekuensi Rapat Komite Audit | Table 12. Frequency of Audit Committee Meetings Nama Name
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran Total Meetings Attendance Absence
% Kehadiran % Attendance
Usman Damanik
12
12
0
100
Hebron Sinaga
12
10
2
83,33
Edward Nurdin
12
10
2
83,33
Abdul Rahman Dalimunthe
12
12
0
100
Komite Nominasi Dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja bagi seluruh karyawan PTPN IV, manajemen menganggap perlu menentukan suatu perencanaan penjenjangan karir yang jelas kepada seluruh karyawan, khususnya dalam menduduki jabatan tertentu. Komite Nominasi yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut berjalan secara fungsional di bawah Direktorat SDM, dengan anggota Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan dan Kepala Bagian. Dari hasil kerja Komite Nominasi akan dibawa untuk diputuskan di dalam Rapat Direksi.
Nomination Committee In the effort to increase and optimize the performance of all employees of PTPN IV, the management considers it necessary to determine a clear plan on career hierarchy for all employees, especially those holding any certain positions. Nomination Committee responsible for this matter works functionally under Directorate of Human Resources, with member of the Head of Corporate Secretary Department and Head of Department. The work resulted by Nomination Committee will be resolved in a Board of Directors Meeting.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
85
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Uraian Tugas & Tanggung Jawab Komite Nominasi bertugas : a. Merumuskan kebijakan perusahaan mengenai penerapan sistim nominasi untuk karyawan secara individu guna dapat didudukkan pada level manejemen tertentu; b. Menetapkan kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman guna menentukan pernjenjangan karir seorang karyawan pada level manejemen tertentu; c. Melakukan benchmark dengan perusahaan lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi terhadap sistim nominasi di PTPN-IV; d. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masing-masing; e. Melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.
Komite Renumerasi
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Description of Job and Responsibility Nomination Committee has the following duties: a. To formulate the Company policy regarding the application of nomination system for individual employees in order to place them on any certain management level. b. To determine the criteria and supporting factors that can be used as guidelines in concluding the career hierarchy of an employee to any certain management level. c. To make a benchmark with any other company that is considered to be able to contribute to the nomination system in PTPN IV. d. In the implementation of its duty, the Committee may have coordination with the director of the respective departments. e. To periodically report the result to President Director.
Remuneration Committee
Dalam rangka membangun suatu perusahaan yang sehat diperlukan sistem manajemen yang dapat mengatur penghasilan yang diterima karyawan di segala lini pekerjaan, penerimaan penghasilan tersebut tentu harus berdasarkan kemampuan, tangung jawab dan prestasi yang dimiliki. Komite Remunerasi di PTPN IV dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.01/Kpts/12/IV/2008 tentang Pembentukan Komite remunerasi di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
In order to develop a sound company, it requires a management system that can manage the income received by employees at all ranks, the receipt of income should of course be based on the capability, responsibility and performance they have. Remuneration Committee in PTPN IV is established under the Decision of the Board of Directors No. 04.01/Kpts/12/IV/2008 regarding Establishment of Remuneration Committee in PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Susunan keanggotan komite remunerasi adalah sebagai berikut: Direktur SDM dan Umum : sebagai Ketua Kepala Bagian SDM : sebagai Sekretaris Kepala Bagian : sebagai anggota
Composition of membership of Remuneration Committee is as follows: Director of HR and General Affairs : Chairman Head of HR Department : Secretary Department Head : Member
Komite Remunerasi bertugas :
Remuneration Committee has the following duties: a. To discuss, prepare and formulate the Remuneration system to be applied in PTPN IV, so that the income received by an employee can be adjusted to the capability, responsibility and performance he/she possesses. b. To find the criteria and supporting factors that may be used as guidelines to apply the remuneration system, and if considered necessary, it may be done by making benchmark with any other company. c. In implementing its duty, the Remuneration Committee may have coordination with the director of the respective departments. d. In implementing its duty, the Remuneration Committee should periodically report the result of its work to President Director.
a. Membahas, menyusun serta merumuskan sistim Remunerasi yang akan diterapkan di PTPN-IV, sehingga penghasilan yang diterima seorang karyawan dapat disesuaikan dengan kemampuan, tanggung jawab dan prestasi yang dimiliki; b. Mencari kriteria dan faktor-faktor pendukung yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk menerapkan sistem remunerasi, dan apabila dipandang perlu dapat melakukan benchmark dengan perusahaan lain; c. Dalam melaksanakan tugas dapat melakukan koordinasi dengan direktur bidang masing-masing; d. Dalam bekerja komite remunerasi agar melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama.
86
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan adalah salah satu organ Direksi dalam mendukung penerapan GCG di PTPN IV yang dibentuk, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung di bawah Direktur Utama serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi untuk memastikan ketaatan perusahaan terhadap seluruh persyaratan dari perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta mendorong penerapan prinsipprinsip GCG.
Corporate Secretary is one of the organ of the Board of Directors to support GCG application in PTPN IV, that is established, appointed and dismissed by the Board of Directors which position is placed directly under the President Director and will be responsible to the Board of Directors. Corporate Secretary has the function to ensure the company’s compliance with all requirements of the prevailing laws and regulations and to encourage the application of GCG principles.
Biografi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan Andi Wibisono
Biography of the Head of Corporate Secretary Department Andi Wibisono Born in Cianjur on 11 November 1960. Andi Wibisono, joining PTPN IV since 1985, in 2011 appointed Head of Corporate Secretary Department. Previously in 2006 to 2011 he held the post of Group Manager of Business Unit V after previously serving as Unit Manager in the circle of PTPN IV. His recent education was Strata 2 of program study Master in Management of IPB Bogor Agribusiness. When this report is being prepared, Andi Wibisono has been Director of HR and General Affairs of PTPN IV.
Lahir di Cianjur tanggal 11 Nopember 1960. Andi Wibisono, bergabung dengan PTPN IV sejak tahun 1985, pada tahun 2011 diangkat sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan. Sebelumnya pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 menjabat sebagai Manajer Grup Unit Usaha V, setelah sebelumnya menjabat Manajer Unit di lingkungan PTPN IV. Pendidikan terakhir Strata 2 program studi Magister Manajemen Agribisnis IPB Bogor. Pada saat penulisan laporan ini, Andi Wibisono telah menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum PTPN IV.
Persyaratan • • • •
Memiliki kualifikasi akademis yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Telah pernah menduduki jabatan stuktural setingkat di bawah Direksi. Memahami dan menguasai praktik bisnis yang dikelola oleh PTPN IV. Memiliki interpersonal skill yang baik.
Requirements • Possessing adequate academic qualification to implement the job and responsibility. • Once having held structural position, a level below the Board of Directors. • Being aware and well versed of the business practice managed by PTPN IV. • Possessing good interpersonal skill.
Tugas Dan Tanggung Jawab Sebagai compliance officer
Duty and Responsibility As Compliance Officer
1. Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan BUMN, Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar. 2. Memberikan penjelasan atas peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 3. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan PTPN IV 4. Hal-hal yang berkaitan dengan Corporate Governance • Mempersiapkan sertifikat saham, mengatur dan memperbaharui daftar pemegang saham, daftar khusus dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). • Mempersiapkan dan membagikan seluruh bahanbahan yang berhubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk panggilan dan pemberitahuan, agenda-agenda , berita acara
1. To ensure the company’s compliance with the prevailing laws and regulations, such as the regulation relating to the management of BUMN, Limited Liability Companies and the Articles of Association. 2. To provide explanation on the laws and regulations relating to the company’s activity. 3. To coordinate the compliance of GCG application in the circle of PTPN IV. 4. Subjects relating to Corporate Governance: • To prepare share certificate, arrange and renew the Shareholders Register, Special Register and Company Registration (TDP). • To prepare and distribute all materials relating to General Meeting of Shareholders, Board of Directors Meeting, joint meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners, including the invitation and notification, agendas, minutes, statement of resolutions in lieu of meeting, and any
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
87
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
rapat , pernyataan keputusan di luar rapat dan segala laporan dan lampiran yang terkait. • Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan, seperti Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Dewan Komisaris. • Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan. • Bekerjasama dengan Bagian terkait, penasihat hukum dan pihak lainnya yang terkait dengan transaksi-transaksi besar, termasuk pengambilalihan atau pelepasan perusahaan, pengalihan saham dan transaksi komersial besar lainnya. • Membantu, jika diperlukan, dalam mempersiapkan Laporan Tahunan Perusahaan. 5. Jika perusahaan rencana go public, Sekretaris Perusahaan harus memahami peraturan-peraturan di bidang pasar modal
88
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
relevant report and attachments. To maintain the company documents, such as Minutes of GMS, Minutes of Board of Directors Meeting and Minutes of Board of Commissioners Meeting. • To maintain and watch over the official seal of the company. • To work together with any relevant Department, legal counsel and any other parties relating to big transactions, including acquisition or disposal of company, transfer of shares and any other big commercial transactions. • To assist, if necessary, in preparing the Annual Report of the Company. 5. If the company plans to go public, Corporate Secretary should understand the regulations in capital market. •
Sebagai liason officer
As Liaison Officer
1. Memperoleh, mengolah, menatausahakan, menyediakan datainformasi dan menjadi juru bicara/penghubung atas nama perusahaan dalam menjelaskan, menjawab dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak-pihak yang kepentingan (stakeholders). 2. Menjelaskan berbagai kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan. 3. Hubungan dengan dengan organ perseroan • Hubungan dengan pemegang saham, Sekretaris Perusahaan berperan untuk mempersiapkan dan mendistribusikan laporan-laporan dan bahan-bahan yang diminta oleh pemegang saham, seperti laporan hasil audit oleh eksternal audit, laporan triwulan dan semester, serta laporan kasus yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dan penyelesainnya. • Hubungan dengan Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi. • Terhadap Direksi, Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubungan komunikasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris. • Sekretaris Perusahaan sebagai penyelenggara rapat Direksi dan rapat gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris.
1. To obtain, process, administer, provide data/ information and act as the spokesperson/liaison on behalf of the company in explaining, responding to and providing relevant information to interested parties (stakeholders) 2. To explain various policies adopted by the management in managing the company. 3. Relation with company organs: • Relation with Shareholders, Corporate Secretary plays the role to prepare and distribute reports and materials requested by shareholders, such as audit report by external auditor, report on quarter and semester basis, and report of any case arising during the fiscal year affecting the company’s activity and the solution thereof. • Relation with the Board of Commissioners, Corporate Secretary plays the role to liaise the communication between the Board of Commissioners and the Board of Directors. • To the Board of Directors, Corporate Secretary plays the role to liaise the communication between the Board of Directors and the Board of Commissioners. • Corporate Secretary shall act as an organizer of Board of Directors meeting and joint meeting between the Board of Directors and Board of Commissioners.
Laporan Kegiatan Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2011
Report on the Activity of Corporate Secretary in 2011
Urusan Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Affairs
1. Mempersiapkan peneyelenggaran Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, dan rapat koordinasi Direksi dan Dewan Komisaris serta rapat-rapat intern lainnya.
1. To prepare the convening of General Meeting of Shareholders, Board of Directors Meeting and coordination meeting between Board of Directors and Board of Commissioners and any other internal meetings.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
2. Administrasi surat menyurat perusahaan, seperti Surat keputusan, Surat Edaran dan surat-surat lainnya. 3. Melayani permintaan surat/dokumen perusahaan oleh Bagian. 4. Mempersiapkan jadwal kegiatan Direksi .
2. To administer the company’s correspondence such as Decision Letter, Circular and other letters. 3. To attend to the request for letters/documents of the Company by Department. 4. To prepare the activity schedule of the Board of Directors.
Urusan Humas
Public Relations Affairs
1. Menerima delegasi masyarakat dalam penyampaian aspirasi kepada perusahaan/direksi. 2. Mempublikasikan seluruh kegiatan penting perusahaan, melalui media cetak, media komunikasi dan dan media televisi, serta melalui website perusahaan dan media internal. 3. Menyusun profil perusahaan baik cetak maupun audio visual. 4. Menyampaikan informasi dan press release kepada media lokal maupun nasional. 5. Mempublikasikan kinerja keuangan perusahaan.. 6. Mempersiapkan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Direksi dengan DPRD dan DPR Pusat.
1. To receive public delegation in submitting their aspiration to the company/board of directors 2. To publish all significant activities of the company, through printing media, communication media and television media, as well as through the company’s website and internal media. 3. To prepare the company profile for printing as well as audio visual 4. To deliver information and press release to local and national media. 5. To publish the financial performance of the Company 6. To prepare and attend together with the Board of Directors the Hearing with Regional Parliament and Central Parliament.
Urusan Legal, Kepatuhan, Hubungan Investor dan Anak Perusahaan
Legal, Compliance, Investor Relations Affairs and Subsidiary
1. Sosialisasi GCG di lingkungan PTPN IV 2. Menyusun pedoman kebijakan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal 3. Bekerjasama dengan BPKP melakukan review penerapan GCG Tahun 2010 4. Bekerjasama dengan Bagian terkait mendirikan perusahaan patungan Pabrik Pupuk NPK, kerjasama PTPN IV, PTPN V dan PT Pupuk Kaltim dan pengelolaan kebun kelapa sawit kerjasama PTPN IV dengan PTPN I 5. Memberikan pendapat hukum berdasarkan permintaan dari Direksi atau Bagian-Bagian dalam pengelolaan Perseroan. 6. Bekerjasama dengan Bagian terkait menyusun peraturanperatutan internal perusahaan, seperti Surat Keputusan, Surat Instruksi atau Surat Edaran. 7. Melakukan pemeriksaan atas kontrak-kontrak sebelum ditandatangani oleh Direksi.
1. To socialize GCG in the circle of PTPN IV. 2. To prepare guidelines for the policy of risk management and internal control system 3. To work together with BPKP in reviewing GCG application in 2010 4. To work together with relevant department to establish joint venture NPK Fertilizer Plant, in cooperation with PTPN IV, PTPN V and PT Pupuk Kaltim, and the management of oil palm plantation in cooperation with PTPN IV and PTPN I. 5. To provide legal opinion as requested by the Board of Directors or Departments for the management of the Company. 6. To work together with the relevant Department in preparing internal regulations such as Decision Letter, Instruction Letter or Circular. 7. To review contracts prior to signing by the Board of Directors.
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Internal Control Unit (SPI)
Dasar hukum pembentukan SPI di perusahaan BUMN adalah Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang menyatakan “ pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawas intern yang merupakan aparat pengawas intern perusahaan”. Selanjutnya pada ayat (2) menyatakan” satuan pengawas intern dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya agar independen dan
The legal basis for the establishment of SPI in BUMN companies is Article 67 paragraph (1) Law No. 19 of 2003 regarding State-owned Enterprise (BUMN), stating: “in each BUMN, an internal control unit is established constituting the apparatus of internal control of the company”. Furthermore paragraph (2) states: “internal control unit is led by a head who is responsible to President Director”. For the implementation of its duty, in order to be independent and objective, the Board of Directors has put in place Internal
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
89
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
objektif, Direksi telah menetapkan Internal Audit Chapter yang mengatur mengenai kode etik, standar auditor dan mekanisme kerja SPI.
Audit Charter to manage the code of ethics, auditor standards and work mechanism of SPI.
Biografi Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern
Biography of Head of Internal Control Unit
Taufiqqurrachman
Taufiqqurrachman
Lahir di Subang tanggal 15 September 1957. Memulai karir di Perkebunan tahun 1976 di Pabrik Minyak Nabati Adolina di PTP VI. Diangkat sebagai Manajer Unit Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir tahun 2009. Pada tahun 2011 diangkat menjadi Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern.
Born in Subang on 15 September 1957, starting his career in Plantation business in 1976 in Adolina Vegetable Oil Refinery in PTP VI. Appointed as Unit Manager of Tenera Machinery Factory (PMT) of Dolok Ilir in 2009. In 2011 appointed to be Head of Internal Control Unit.
Kualifikasi/Sertifikasi Pengawasan Intern
Qualification/Certification of Internal Control
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya, PTPN IV mengirimkan karyawan Bagian SPI untuk mengikuti pendidikan secara reguler bagi auditor ke Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Yayasan Pendidikan Internal Audit, serta Lembaga Pengembangan Fraud Auditing Jakarta melalui program : • Dasar-Dasar Audit (DDA) • Audit Operasional (AO) • Pengelolaan Tugas-Tugas Audit (PTTA) • Komunikasi dan Psikologi Audit (KPA) • Audit Kecurangan (AK) • Electronic Data Processor Audit (EDP-Audit)
In order to improve the quality of resources, PTPN IV sent the employees of SPI Department to follow regular education for auditors at Accounting and Finance Development Center of State Accounting School and Internal Audit Education Foundation, and Auditing Fraud Development Institute Jakarta through the following programs: • Audit Basis (DDA) • Audit Operation (AO) • Management of Audit Tasks (PTTA) • Audit Communication and Psychology (KPA) • Audit Fraud (AK) • Electronic Data Processor of Audit (EDP-Audit)
Saat ini karyawan Bagian SPI yang memiliki sertifikat QIA sebanyak 6 (enam) orang dan PIA sebanyak 5 (lima) Orang
At present the employees of SPI Department possessing QIA certificate amount to six (6) persons and PIA certificate amount to five (5) persons.
Struktur Organisasi Bagian SPI | Organization Structure of SPI Department
Kepala Bagian SPI Head of SPI Dept
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Head of Operational Supervision Affairs Area A
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Head of Operational Supervision Affairs Area B
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Head of Operational Supervision Affairs Area C
Kepala Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Head of Operational Supervision Affairs Area D
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah A Assistant in Opreational Supervision Affairs Area A
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah B Assistant in Opreational Supervision Affairs Area B
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah C Assistant in Opreational Supervision Affairs Area C
Asisten Urusan Pengawasan Operasional Wilayah D Assistant in Opreational Supervision Affairs Area D
Bagan 2. Struktur Organisasi SPI | Chart 2. Organization Structure of SPI
90
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Tugas SPI
Laporan Keuangan Financial Report
Duties of SPI
1. Penilaian terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsipprinisip akuntansi yang lazim. 2. Penilaian terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan. 3. Penilaian terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna. 4. Penilaian capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengujuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna 5. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi.
1. Evaluation on financial information covers the evaluation on financial information pursuant to normal accounting principles. 2. Evaluation on the compliance of the relevant Business Unit with the laws and regulations underlying the transactions/activities that affect the financial report and compliance with the established RKAP. 3. Evaluation on the use of corporate economic resources, whether they have been managed well, efficiently and productively. 4. Evaluation on the true accomplishment of realization against the set target including the examination of Business Unit’s compliance with the laws and regulations relating to economy, productivity and effectiveness. 5. Performing audit on the activity in the company as indicated by the fraud or deviation or corruption.
Wewenang SPI
Authority of SPI
1. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional, sistem dan prosedur di semua unit kerja perusahaan. 2. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pada Unit-Unit Usaha PPTPN IV 3. memberikan pendapat dan pertimbangan berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama. 4. Mempunyai akses secara penuh terhadap semua catatan, dokumentasi akuntasi/keuangan, daftar-daftar dan laporan-laporan dan dapat meminta keterangan dari setiap karyawan yang diaudit. 5. Memasuki gedung kantor, gudang, pabrik halaman dan areal tanaman atau lokasi usaha sepajang terkait dengan tugasnya. 6. Menyusun kebijakan audit internal termasuk penentuan rencana kerja, prosedur dan lingkup pekerjaan audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).
1. To perform audit on the operational activities, system and procedure in all work units of the company.
Tanggung Jawab SPI
Responsibility of SPI
1. Pelaksanaan fungsi SPI dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan SPI. SPI harus bertanggungjawab atas mutu hasil audit atau pengujian yang dikemukakan dalam laporan menyangkut bidang keuangan dan pengendalian manajemen. 2. Mutu rekomendasi yang disampaikan atas hasil audit atau penilaian/evaluasi pada setiap kegiatan termasuk pemantauan tindak lanjut dari rekomendasi yang telah disampaikan.
2. To perform supervision on all activities at Business Units of PTPN IV. 3. To provide opinion and consideration based on the conclusion of audit results in the format of Audit Report to the President Director. 4. To have full access to all records, accounting/financial documentation, registers and reports and can request any information from each employee being audited. 5. To enter the office building, warehouse, factory/mill, yard and plant area or business location provided it relates to its duty. 6. To prepare internal audit policy including determination of work program, procedure and scope of audit that are articulated in the Annual Audit Work Program (PKAT).
1. Implementation of SPI function is accountable in form of SPI report. SPI should be responsible for the quality of audit result or examination proposed in the report in relation to the field of finance and management control. 2. Quality of the recommendation submitted on the audit result or evaluation on each activity including monitoring as the follow-up of the submitted recommendation.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
91
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
92
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Proses pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian SPI sepenuhnya menjadi kewenangan Direksi, dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dewan Komisaris. Dalam struktur organisasi perusahaan Bagian SPI bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama.
The process of appointment and dismissal of Head of SPI Department is fully under the authority of the Board of Directors, subject, however, to consultation with the Board of Commissioners. In the organization structure of the company, SPI Department has direct responsibility to President Director.
Manajemen Risiko
Risk Management
Menyadari tingginya potensi risiko, terutama pada era perubahan yang sangat cepat seperti saat ini, perusahaan mulai menyusun penerapan manajemen risiko yang terstruktur dengan baik. Proses identifikasi, pengukuran dan pengendalian dilakukan sebelum suatu proses bisnis dimulai dan selama proses tersebut berjalan, sebab selama proses berjalan banyak terjadi perubahan- perubahan yang akan mempengaruhi pencapaian target perusahaan kedepan. Untuk lebih terarah dalam menyusun struktur manajemen risiko ini, telah diadakan kerjasama dengan badan independen yang profesional dalam penerapan manajemen risiko. Dan saat ini bagian manajemen risiko secara struktural berada di Bagian Sekretaris Perusahaan.
Being aware of the high potential risk, especially in the rapidly changing era as today, the company starts preparing the application of risk management that is well structured. The process of identification, measurement and control is made before a business process begins and during the process, because during the process there are many changes that may influence target achievement of the company in the future. In order to be more guided in preparing the structure of risk management, cooperation is made with professional independent entity in the application of risk management. And presently, risk management department on structural basis is placed in Corporate Secretary Department.
Direksi dan seluruh karyawan perusahaan berkomitmen bahwa :
The Board of Directors and all employees of the company have the commitment that:
1. Penerapan manajemen risiko dan pelaksanaan bisnis perusahaan adalah keharusan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Manajemen risiko harus diterapkan secara terintegrasi diseluruh jenjang dalam perusahaan dan tidak diterapkan secara berkotak-kotak. 3. Manajemen risiko harus diterapkan secara sinergi dengan sistem manajemen lainnya sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap terjadinya kegagalan pencapaian tujuan perusahaan. 4. Risiko merupakan pertimbangan penting pada setiap perencanaan bisnis dan pada setiap pengambilan keputusan di seluruh jenjang perusahaan. 5. Seluruh insan perusahaan harus memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap risiko dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing. 6. Seluruh risiko yang mungkin timbul pada pelaksanaan binis perusahaan baik pada level korporat maupun level Unit Usaha harus diidentifikasi, diukur, direspon, dikomunikasikan dan dimonitor secara berkesinambungan. 7. Agar berjalan dengan baik, Direksi harus menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen risiko, termasuk untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko.
1. The application of risk management and implementation of business of the company is a must in order to achieve the company’s target. 2. Risk management must be applied on integrated basis across-the-board rather than applying it group by group or level by level. 3. Risk management must be applied in synergy with the other management system as early warning system against a failure of achievement of company’s target.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
4. Risk is important consideration in each business plan and in each decision making across-the-board. 5. The entire company members must have the consciousness and care towards the risk in each business activity pursuant to the respective authority and responsibility. 6. All risk that may appear in business implementation both on corporate level and Business Unit level must be identified, measured, responded, communicated and monitored on continuous basis. 7. In order to have it run well, the Board of Directors must prepare and allocate adequate resources to achieve the target of risk management, including for the improved competence of human resources in risk management.
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Risiko Perusahaan Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan yaitu : 1. Sengketa lahan dengan masyarakat Untuk mengatasi sengketa lahan dengan masyarakat, perusahaan melengkapi seluruh aspek legalitas khususnya sertifikat HGU dan dokumen pendukung. Terhadap lahan-lahan yang diokupasi masyarakat, perusahaan berupaya melakukan pembebasan melalui upaya damai dan saling menguntungkan.
Company Risk Risks faced by the company are: 1. Land Dispute with public In order to overcome land dispute with public, the company complements all legal aspects in particular HGU certificate and supporting documents. With regard to the lands in public occupation, the company tries to have them acquired through peaceful and mutually beneficial efforts.
2.
Penjarahan Hasil hasil produksi Menghadapi penjarahan hasil produksi di kebun, perusahaan mengoptimalkan pengamanan melalui Pam Swakarsa, dan bila diperlukan mengikut sertakan aparat keamanan.
2. Looting of Products To face looting of products in the plantation, the company increases the security by Pam Swakarsa, and if necessary involves security guards.
3.
Peraturan Daerah (Perda) yang tumpang tindih Untuk mengatasi hal ini, manajemen berupaya mencari solusi melalui GAPKI dan instansi pemerintah terkait, serta meningkatkan kerjasama dengan Pemda yang mengeluarkan Perda tersebut dalam bentuk pembangunan sarana umum.
3. Overlapping Regional Regulations To solve this problem, the management tries to find the solution through GAPKI and the relevant government institution, and to improve the cooperation with Regional Government issuing such Regional Regulation in the form of building public facility.
4.
Fluktuasi Harga Jual Menghadapi harga jual yang berfluktuasi, perusahaan senantiasa melakukan efisiensi secara menyeluruh untuk menjaga biaya produksi tetap berada di bawah harga jual.
5.
Perubahan iklim/pergeseran musim Perubahan iklim/pergeseran musim yang terus terjadi bahkan kadang sangat ekstrim, perusahaan senantiasa melakukan antisipasi melalui kerjasama dengan balai penelitian, serta menggunakan klon unggul dan perbaikan kultur teknis.
4. Fluctuation of Selling Price In order to challenge selling price fluctuation, the company always applies total efficiency to maintain production cost below the selling price. 5. Climate Change/shift of season For climate change/shift of season continuously occurring, even very extreme at times, the company is always prepared in anticipation in cooperation with research stations, and using excellent clone and improvement in technical culture.
6.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar Menghadapi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar yang berpengaruh kepada kewajiban perusahaan dalam valuta asing, manajemen melakukan kebijakan penjualan ekspor (natural hedging).
6. Fluctuation in rupiah exchange against US dollar Dealing with rupiah exchange against US dollar giving effect to the company’s obligation in foreign exchange, the management adopts the policy of export sales (natural hedging).
7.
Ketersedian Pupuk, Sasaran yang ingin capai perusahaan adalah tersedianya pupuk di lapangan dan dapat digunakan sesuai dengan jadwal rekomendasi aplikasi pumupukan. Risiko ini dapat terjadi karena terlambatnya pengadaan pupuk dan kesulitan memperoleh pupuk di pasaran, sehingga mengakibatkan jumlah produksi menurun.
7. Fertilizer Availability The target the company wishes to achieve is the availability of fertilizer in the field that is usable according to the recommended schedule of fertilizing application. The risk may occur due to the late supply of fertilizer and difficulty in finding it in the market, thus causing total production to decrease.
Upaya untuk mengantisipasi risiko adalah bekerjasama dengan PT Pupuk Kaltim dan PTPN V membangun pabrik Pupuk NPK dan membangun pabrik kompos dari tandan kosong kelapa sawit.
The effort to anticipate the risk is by working together with PT Pupuk Kaltim and PTPN V in constructing plants of NPK fertilizer and compost made from empty bunch of oil palm.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
93
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Sistem Pengendalian Intern
94
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Internal Control System
Sistem pengendalian internal PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan usaha, yang terdiri atas lima komponen : 1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam perusahaan yang mempengaruhi kesadaran akan pentingnya pengendalian oleh individu-individu yang terlibat didalamnya sebagai dasar keefektifan sistem pengendalian internal. 2. Penilaian Risiko Penilaian Risiko Adalah Kegiatan atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan perusahaan yang berpedoman kepada Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi. 3. Kegiatan Pengendalian Merupakan kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan pelaksanaan telah efektif dan efisiensi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 4. Informasi dan Komunikasi Proses pengolahan data dan penyampaian informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat untuk pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan dan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan. 5. Pemantauan Sistem Pengendalian Internal Proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengendalian internal berjalan seperti yang diinginkan dan diperbaiki sesuai kebutuhan.
Internal control system of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) is converged and makes it an integral part of the business activities, consisting of five components: 1. Controlling Circle Controlling circle is the condition in the company affecting the awareness of the importance of control by individuals involved therein as the basis of effective internal control system.
Untuk pelaksanaan evaluasi Direksi telah menerbitkan Surat Keputusan Direksi No. 04.01/Kpts/07/V/2011 tentang penerapan sistem pengendalian internal. Dalam pengendalian internal seluruh proses berjalan secara intergral untuk tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh Direksi dan karyawan, dalam mencapai tujuan perusahaan dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas.
For evaluation purpose, the Board of Directors has issued Board of Directors Decision No. 04.01/Kpts/07/V/2011 regarding Application of Internal Control System. In internal control, the whole process runs on integral basis for action and activity to be conducted continuously by the Board of Directors and employees in order to achieve the company’s objective by giving priority to efficiency and effectiveness.
Sepanjang tahun 2011 perusahaan berusaha maksimal melaksanakan seluruh kegiatan dengan mengacu kepada Standar Operasional Prosedur yang ada, sehingga temuan kegiatan yang tidak sesuai prosedur semakin berkurang dan sifatnya tidak material. Perusahaan terus melaksanakan upaya penyempurnaan sistem dan prosedur agar sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis perusahaan. Evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkelanjutan (on-going monitoring), terpisah (separate evaluation) dan tindaklanjut rekomendasi hasil review, evaluasi dan audit.
Along 2011 the company exerts maximum efforts in all activities in observance of the existing Standards Operational Procedures, so that any finding of activity inconsistent with the procedure is getting less and immaterial in nature. The company continues exerting the effort to perfect the system and procedure to make them in line with the requirement and business activities of the company. Evaluation on effective internal control system is conducted on continuous basis (on-going monitoring), separately (separate evaluation) and followed up with recommendation on the results of review, evaluation and audit.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2. Risk Assessment Risk assessment is an activity of any possible occurrence that threatens the achievement of company’s target that is guided by Risk Management Policy established by the Board of Directors. 3. Controlling Activity It constitutes the policy and procedure used to ensure the effective and efficient implementation pursuant to the prevailing laws and regulations. 4. Information and Communication It is the processing of data and submission of information in a correct and timely manner in making decision for the implementation of company’s activities and by any other interested parties. 5. Monitoring Internal Control System Process of assessment on performance quality of Internal Control System is proposed to ensure that internal control is exercised as required and improved as needed.
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Masalah Hukum
Legal Issues
Seperti halnya perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya, kasus-kasus yang dihadapi PTPN IV sampai dengan Tahun Buku 2011 berupa sengketa lahan (penjarahan lahan HGU PTPN IV) oleh masyarakat/penggarap.
Just like other plantation companies, cases faced by PTPN IV until the fiscal year 2011 are land disputes (looting of HGU land of PTPN IV) by public/tillers.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyelesaikan kasus-kasus tersebut, antara lain : 1. Bekerjasama dengan aparat pemerintah melakukan negosiasi dengan pihak masyarakat penggarap; 2. Melakukan operasi simpatik dengan melibatkan aparat kepolisian setempat. 3. Menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Efforts taken by the company to settle the cases are, among others: 1. Working together with government apparatuses in negotiations with public/tillers. 2. Conducting considerate operation by involving the local police institution. 3. Taking legal effort pursuant to the prevailing regulation.
Perkara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Case of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PTPN IV sepanjang tahun 2011 tidak ada menghadapi perkara penting yang harus dilaporkan oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PTPN IV along the year 2011 have no significant case to be reported.
Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Perusahaan
Communication and Public Relations of the Company
Kegiatan Humas adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik serta membina hubungan harmonis antara perusahaan dan publik. Posisi Humas sangat strategis dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui upaya pencitraan secara terus menerus dan berkesinambungan. Guna membantu membangun dan memelihara komunikasi, pengertian, dukungan, dan kerjasama di lingkungan internal perusahaan serta antara perusahaan dan publik, Humas senantias membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, melalui ragam kegiatan.
The activity of Public Relations is the communication that is made in two ways and reciprocal, and building harmonious relations between the company and public. The position of Public Relations is very strategic in achieving the company’s objective through continuous and sustainable imaging efforts. In order to help establish and maintain the communication, understanding, support and cooperation in the internal circle of the company and between the company and public, Public Relations always assists the management to keep following and utilizing any change effectively through various activities.
Kegiatan Humas sepanjang tahun 2011 mencakup: 1. Menyusun dan menerbitkan : • Laporan Tahunan 2010 (Anual Report 2010) • Majalah Internal Perusahaan (Minat) edisi setiap bulan • Profil Perusahaan (Company Profile) tahun 2010 • Profil perusahaan secara audio visual 2. Mengelola informasi Publik dan Perusahaan melalui : Website, Email dan Kotak Informasi. 3. Merancang dan menyelenggarakan acara Ulang Tahun perusahaan ke-15. 4. Pembuatan Kalender dan Agenda tahun 2011 5. Membangun Komunikasi melalui pertemuan rutin dengan Media dan LSM. 6. Membawa Wartawan berkunjung ke Kebun (Press Tour) sepanjang tahun 2011 ke beberapa kebun : Madina, Adolina, Pane Jaya, Mandoge, Kebun Teh Bah Butong dan Sidamanik. 7. Kerjasama dengan Bagian PKBL dalam rangka partisipasi mengadakan Penghijauan (Penanaman sejuta pohon) di bantaran Sungai Deli
Activities of Public Relations along 2011 include: 1. To prepare and issue • Annual Report 2010 • Company’s Internal Journal (Minat) published monthly • Company Profile 2010 • Company Profile in audio-visual format 2. To manage information of public and Company through Website, Email and Information box 3. To plan and organize the 15th Anniversary of the Company 4. To make Calendar and Agenda of 2011 5. To develop communication through regular meeting with media and NGOs. 6. To guide Journalists visiting the Plantation (Press Tour) in 2011 to some estates: Madina, Adolina. Pane Jaya, Mandoge, Kebun Teh Bah Butong and Sidamanik. 7. To cooperate with PKBL Department for participation in the green revolution (Planting a million plants) in the shallow of Deli River.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
95
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
8. Ikut serta dalam kegiatan BAKOHUMAS Prov. Sumatera Utara, Forum Humas BUMN dan Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara. 9. Program lainnya sepanjang tahun 2011 menerima kunjungan dan mempersiapkan data dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi IV, VI, VIII, IX, XI, RDP dengan DPRD Sumatera Utara Komisi A, B, C, dan D, serta RDP dengan DPRD Tkt. II Kabupaten Simalungun, Batubara, Tobasa dan DPRD Sergei. 10. Menyelenggarakan Upacara Bendera tanggal 17 setiap bulan; 11. Menyelenggarakan acara perusahaan, baik reguler maupun insidentil.
8. To join in the activity of BAKOHUMAS of North Sumatera Province, BUMN Public Relation Forum, and BUMN Communication Forum of North Sumatera. 9. Other programs along 2011, i.e. receiving visits and preparing data for Hearing (RDP) with the Parliament (DPR RI) Commission IV, VI, VIII, IX, XI; RDP with Provincial Parliament (DPRD) of North Sumatera Commission A, B, C, and D, including RDP with Regional parliament (DPRD) Level II Regencies of Simalungun, Batubara,Tobasa and DPRD Sergei. 10. To organize Flag Ceremony on the 17th every month. 11. To organize company program, both regular and incidental.
Etika Perusahaan
Company Ethics
Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturanaturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum maupun aturan moral atau etika.
The management of company cannot be separated from the rule of the game that should always be accepted in social intercourse, either legal rules or moral or ethical rules.
Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilainilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangan dalam Code Of Conduct.
The formation of good image closely relates to the company’s behavior in interaction or communication with the stakeholders. The company’s behavior is actually reflected on the behavior of its business actors. In organizing these behaviors, the company needs to declare in writing ethical values that become the policy and standard of behavior expected or even required for each business actor. The statement and communication of such values are included in the Code of Conduct.
Code Of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di PTPN IV dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. PTPN IV dalam hal ini telah menyampaikan dan mensosialisasikan buku pedoman prilaku kepada seluruh karyawan.
Code of Conduct constitutes the guidelines for all business actors in PTPN IV in acting and conduct for the implementation of day-to-day jobs and in interaction with colleagues, business partners, and any other interested parties. PTPN IV has, in this case, submitted and socialized the book on behavior guidelines to all employees.
Manakala manajemen menerima informasi yang berisi tentang adanya indikasi penyimpangan terkait Sistem Operasional Prosedur perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun pihak luar, manajemen bersikap terbuka dan menindaklanjuti dengan prinsip kehati-hatian. Seluruh informasi tersebut akan diteliti kebenarannya oleh Bagian Sekretaris Perusahaan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
When the management receives information about any indication of deviation relating to System Operational Procedure of the company, both from internal and outside parties, the management will be transparent and follow up the matter under prudential principles. The accuracy of such information will be verified by Corporate Secretary Department in the following steps:
• • • •
96
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Melakukan identifikasi informasi untuk membedakan antara fakta dan opini. Melakukan konfirmasi kepada Bagian fungsional terkait. Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik. Menindaklanjuti hasil temuan secara berjenjang, sesuai peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
• • • •
To identify the information in order to differentiate them between fact and opinion To confirm the information to the relevant functional department To examine the information either administratively or physically To follow up the findings step by step, according to company regulation and the prevailing laws and regulations.
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Pada prinsipnya manajemen senantiasa menjaga kerahasiaan dan melindungi pemberi informasi agar proses penanganan pengaduan berlangsung dengan adil dan jujur, tanpa mengabaikan azas praduga tak bersalah.
In principle, the management always keeps the confidentiality and protects the information provider to ensure fair and honest handling of complaint, without prejudice to the presumption of innocence.
Informasi Pengaduan Konsumen
Information for Customer’s Complaint
Bagi konsumen yang ingin mengajukan klaim atau ketidakpuasan atas produk yang dihasilkan, PTPN IV menyediakan pusat pengaduan konsumen yaitu :
For customer who intends to file claim or dissatisfaction of a product, PTPN IV provides the center for customer’s complaint, as follows:
Bagian Pemasaran PTPN IV Jln. Letjend. Suprapto No. 2 Medan Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117 Email :
[email protected]
Marketing Department of PTPN IV Jln. Letjend. Suprapto No. 2 Medan Phone : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117 Email :
[email protected]
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
97
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Peristiwa Penting | Significant Events
Operasi Katarak di RS. Laras
Donor Darah di Kantor Pusat
Pasar Murah
Cataract Surgery at Laras Hospital
Blood Donor in Head Office
Bazar Effectuation
Penyerahan Traktor, Dam Truck, Benih Jagung, di Pamatang Raya Simalungun The Giving of Tractor, Dam Truck, Corn Seed in Pematang Raya – Simalungun
98
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Penyerahan Benih Padi, di desa Silampuyang. The Giving of Paddy Seeds in Silampuyang Village
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Penghijauan dikecamatan Polonia Medan
Penandatangan perjanjian Pembangunan PKS Madina
Penandatangan Kerjasama dengan PTPN I
Greening at Polonia Medan sub - district
The Signing of the Agreement for the building of PKS Madina
The Signing of Cooporation with PTPN I
Penyerahan ARA 2010 Annual Report Award 2010
Ulang Tahun PTPN IV ke 15 15th Anniversary of PTPN IV
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
99
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
100
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Pada akhirnya tujuan CSR adalah meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh stakeholders (pelanggan, karyawan, klien, pemegang saham, masyarakat sekitar) dan memberi nilai tambah pada kualitas lingkungan hidup. Ultimately the objective of CSR is to improve the quality of life of all stakeholders (customers, employees, clients, shareholders, the surrounding community) and to provide some added value to the quality of environment.
Tinjauan Umum
General Overview
PTPN IV sadar bahwa keberlangsungan perusahaan tidak akan berhasil tanpa sebuah komitmen atau tanggung jawab terhadap lingkungan. Untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan entitas bisnis yang berkelanjutan harus memuat tiga pilar dasar yaitu profit, people dan planet. Paradigma yang juga dikenal dengan istilah triple bottom lines, sudah menjadi suatu kebutuhan bagi PTPN-IV. Karakteristik bisnis perkebunan yang bersinggungan dengan komunitas dan lingkungan memposisikan peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR, Corporate Social Responsibility) sebagai bagian melekat dari proses bisnis. Wilayah usaha PTPN IV yang tersebar di 10 (sepuluh) Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, menuntut pengelolaan program yang harus terencana , terlaksana dan terawasi dengan baik. Pada akhirnya tujuan CSR adalah meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh stakeholders (pelanggan, karyawan, klien, pemegang saham, masyarakat sekitar) dan memberi nilai tambah pada kualitas lingkungan hidup.
PTPN IV realizes that the continued existence of the company will not be accomplished without a commitment or responsibility to the environment. In order to support the growth and sustainability of business entity, it should contain three basic pillars, i.e. profit, people and planet. The paradigm also known in the term of triple bottom lines, has been a requirement for PTPN IV. The characteristic of plantation business in touch with the community and environment puts it in the position of Corporate Social Responsibility (CSR) as an inherent part to the business process. The business area of PTPN IV spreading in ten (10) regencies in North Sumatera Province, demands a management program that is properly planned, implemented and controlled. Ultimately the objective of CSR is to improve the quality of life of all stakeholders (customers, employees, clients, shareholders, the surrounding community) and to provide some added value to the quality of environment.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
101
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
102
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Lingkungan Hidup
Environment
Komitmen perusahaan menjaga kelestarian alam diterjemahkan antara lain dengan memelihara arealareal yang berada di daerah aliran sungai (DAS) sehingga tidak mengalami degradasi lingkungan. Perusahaan juga mencadangkan areal konservasi sebagai hutan penyangga total seluas 5.349 hektar. Untuk mencegah bencana banjir dan sebagai daerah resapan air, di Kebun Dolok Ilir terdapat areal yang dipertahankan sebagai hutan penyangga seluas 3,2 Ha yang diberi nama Brombos. Kebutuhan air bersih untuk seluruh karyawan di Dolok Ilir dan masyarakat sekitar dipasok dari sumber mata air ini.
It is the commitment of the company to maintain natural conservation, to be translated as, among others, to maintain the areas located at the river basin (DAS) so that they do not experience such environmental degradation. The company also reserves some conservation area as buffer forest totaling 5,349 hectares. In order to prevent flood and acting as water absorption area, in Dolok Ilir Estate there is an area maintained as buffer forest of 3.2 hectares named Brombos. Clean water requirement for all employees in Dolok Ilir and the surrounding community is supplied from this water source.
Dalam upaya mendapatkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, perusahaan juga memiliki satu unit Power Plant berbahan baku fiber, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit di Kebun Pabatu. Kapasitas daya power plant tersebut sebesar tiga Mega Watt, yang digunakan untuk memenuhi memasok kebutuhan listrik Pabrik Pengolahan
In the effort to get renewed source of energy that is environment friendly, the company also has one unit Power Plant with the raw materials of fiber, shell and empty bunch of oil palm in Pabatu Estate. The capacity of this power plant is 3 MW, used to supply electricity need of Palm Kernel Processing Mill (PPIS), PTPN IV also has two units Hydroelectric Power
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Inti Sawit (PPIS). PTPN IV juga memiliki dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di Kebun Dolok Ilir (PLTA Bah Bolon) dengan kapasitas 1,6 MW dan di Kebun Bah Jambi (PLTA Bah Hilang) dengan kapasitas 0,8 MW. PLTA Bah Bolon sudah berdiri sejak tahun 1921, PLTA Bah Hilang berdiri sejak tahun 1926 yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik.
Plant (PLTA) located in Dolok Ilir Estate (PLTA Bah Bolon) with capacity of 1.6 MW and in Bah Jambi Estate (PLTA Bah Hilang) with capacity of 0.8 MW. PLTA Bah Bolon has been established since 1921, PLTA Bah Hilang since 1926 which until now are still in good order.
PTPN IV secara terus menerus turut serta mendukung program penanaman 1 milyar pohon yang sudah dicanangkan sejak tahun 2009 oleh Pemerintah, dengan menanami seluruh lahan-lahan kritis dengan tanaman keras. Dalam program Toba Green yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, perusahaan bekerjasama dengan Kodam I Bukit Barisan melakukan penanaman pohon di sepanjang tepian Danau Toba dengan penyediaan bibit pohon kemiri dan mangga sebanyak 50.000 bibit.
PTPN IV continuously participates in supporting the program of planting 1 million trees that has been announced since 2009 by the Government, by planting all critical lands with hard plants. In Toba Green program announced by the Government of North Sumatera Province, the company works together with Kodam I Bukit Barisan to plant trees along the banks of Toba Lake by providing 50,000 seedlings of candlenut and mango.
Dalam upaya menuju Zero Waste, perusahaan melakukan kerjasama dengan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor untuk memproses tandan kosong kelapa sawit menjadi arang hayati (biochar) dan asap cair. Pada tahun 2011 PTPN IV telah menerapkan dan memperoleh 3 sertifikat RSPO untuk Kebun Pabatu, Dolok Ilir dan Pulu Raja. Saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat RSPO & ISPO di 11 (sebelas) kebun, masing-masing : Kebun Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Berangir, Tinjowan, Air Batu, Adolina, Gunung Bayu, Aek Nauli, Padang Matinggi dan kebun Laras.
In the effort to go to Zero Waste, the company works together with Bogor Plantation Bio-technology Research Station to process empty bunch of oil palm into natural charcoal (biochar) and liquid smoke. In 2011, PTPN IV applies and obtains 3 RSPO certificates for the Estates of Pabatu, Dolok Ilir and Pulu Raja. At present, the company is in the process to obtain RSPO & ISPO certificates for 11 (eleven) estates, respectively: Kebun Bah Jambi, Dolok Sinumbah, Mayang, Berangir, Tinjowan, Air Batu, Adolina, Gunung Bayu, Aek Nauli, Padang Matinggi and Kebun Laras.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
103
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan kerja
104
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Manpower, Work Health and Safety
Disamping komitmen terhadap komunitas dan lingkungan, perusahaan juga terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan pekerja beserta seluruh keluarganya. Perusahaan juga secara terus menerus memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja secara maksimal. Upaya pelaksanaan keselamatan pekerja secara maksimal telah mendapat pengakuan pemerintah dengan diterimanya Sertifikat Bendera Emas untuk penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Sertifikat diterima untuk 14 unit usaha terdiri dari : 5 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kebun , 1 PKS tanpa kebun, 2 Pabrik Teh dengan kebun, 3 kebun dan 3 rumah sakit. Dalam peningkatan taraf hidup pekerja, perusahaan memberikan gaji dan tunjangan yang setiap tahunnya disesuaikan dengan standar upah minimum. Biaya kesehatan bagi pekerja dan batihnya dijamin oleh perusahaan. PTPN IV memiliki 3 unit fasilitas rumah sakit yang diperuntukkan bagi karyawan serta bagi masyarakat sekitar. Komposisi biaya tenaga kerja dan kesehatan menjadi beban tertinggi dari keseluruhan total biaya produksi yaitu sebesar ± 60%. Terhadap kesetaraan gender, komposisi pekerja wanita mencapai 25% dari total tenaga kerja. Dari 19 posisi jabatan yang berada satu tingkat di bawah direksi, terdapat 3 orang wanita.
In addition to the community and environment, the company also keeps trying to improve workers’ welfare including their families. The company also continuously attends to the safety and health of workers in maximum effort. The implementation of workers’ safety on maximum basis has been acknowledged by the government in the form of Golden Flag Certificate for the arrangement of Management System for Work Safety and Health (SMK3). The certificate is received for the 14 business units, as follows: 5 Oil Palm Mills (PKS) with plantation, 1 PKS without plantation, 2 Tea Mills with plantation, 3 plantations and 3 hospitals. In order to improve the quality of life of workers, the company provides salary and allowance which are adjusted on annual basis, to the standard minimum wage. Health cost for worker and its family is secured by the company. PTPN IV has 3 units hospital for workers and the surrounding community. Composition of manpower and health cost is the highest burden from the overall production cost, i.e. + 60%. For gender equivalence, the composition of female workers is up to 25% from total manpower. From 19 positions on one level below Director, there are 3 women.
Guna meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia, setiap karyawan diberi kesempatan mengikuti program pendidikan dan latihan dengan total biaya tahun 2011 sebesar Rp 7,3 milyar. Sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada karyawan, kepada karyawan yang bekerja selama 25 tahun, 30 tahun dan 35 tahun tanpa terputus diberi sertifikat dan tantiem . Sepanjang tahun 2011 penghargaan telah diberikan kepada 1.211 orang dengan total biaya sebesar Rp 4,23 milyar.
In order to improve competence and capability of human resources, each employee is given the opportunity to follow education and training program with total cost in 2011 amounting to IDR7.3 billion. As the company’s appreciation to employee, those working for 25 years, 30 years and 35 years consecutively without stopping are awarded certificate and tantiem. Along 2011, appreciation was awarded to 1,211 persons at total cost of IDR 4.23 billion.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Tanggung jawab kepada konsumen
Responsibility to customers
Seluruh hasil produksi perusahaan dipasarkan lewat auction atau lelang melalui perusahaan PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang sahamnya dimiliki PTPN I s/d PTPN XIV. Perusahaan sangat teguh menjaga kepuasan dan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen dengan menjaga mutu dan ketepatan delivery. Dalam rangka menjamin kepuasan pelanggan, manajemen menetapkan kebijakan bahwa kandungan asam lemak bebas (ALB) dalam CPO yang dipasarkan harus berada di bawah 5%.
All company products are marketed by auction through PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) which shares are owned by PTPN I to PTPN XIV. The company is tightly keeps customer’s satisfaction and always improves the service to customer by maintaining quality and timely delivery. In order to secure customer’s satisfaction, the management puts in place a policy that free fatty acid contents (ALB) in CPO in markets must be below 5%.
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Social Public Development
Setetes darah, nyawa bagi orang lain, demikian semangat yang ditunjukkan oleh keluarga besar PTPN IV untuk mendonorkan darahnya. Aktivitas donor darah secara rutin merupakan penjabaran upaya pola hidup sehat sambil membantu menyelamatkan nyawa orang lain yang memerlukan bantuan tambahan darah. Pada tahun 2011 bekerjasama dengan PMI RSU Adam Malik Medan, donor darah dilaksanakan oleh keluarga besar PTPN IV dengan jumlah 1.200 orang donor, yang dilaksanakan di Tiga Rumah Sakit milik perusahaan yakni, RS Balimbingan, RS Pabatu, dan RS Laras, serta di Kantor Pusat PTPN IV di Medan.
A drop of blood is life for other people, that is the spirit indicated by the big family of PTPN IV to be blood donor. The activity of blood donor is regularly made as the spelling out of healthy life while helping saving the lives of other people in need of additional blood. In 2011, in cooperation with PMI RSU Adam Malik Medan, blood donor was arranged by the big family of PTPN IV totaling to 1,200 donors, in the three hospitals owned by the company, i.e. RS Balimbingan, RS Pabatu and RS Laras, and in the Head Office of PTPN IV in Medan.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas kinerja 15 tahun PTPN IV, pada tahun 2011 perusahaan juga melakukan Pengobatan Dasar & Pengobatan Gigi Gratis kepada masyarakat sekitar kebun, serta Operasi Katarak Gratis kepada 175 orang penderita katarak yang berasal dari masyarakat sekitar kebun yang berada di Kabupaten Simalungun, Sergei, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu dan Kota Medan. Kegiatan operasi katarak dilakukan tidak memakai pisau, tetapi dilakukan dengan sistem sedot (phacoemulsifikasi) bekerjasama dengan M77 Eye Hospital, dari RS Mata Ainun Habibie dan RSU Cibinong Jakarta.
As an expression of gratitude for the 15 year performance of PTPN IV, in 2011, the company held Basic Medication & Dental Treatment for free to the people around the plantation, and Free Cataract Surgery to 175 cataract patients coming from the people around the plantation located in the Regencies of Simalungun, Sergei, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu and Kota Medan. The activity of cataract surgery did not use any knife, but by sucking system (phacoemulsification) in cooperation with M77 Eye Hospital, RS Mata Ainun Habibie and RSU Cibinong Jakarta.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
105
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
106
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
PTPN IV sebagai koordinator Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara, pada tahun 2011 juga melaksanakan Gelar pasar murah, untuk membantu masyarakat menghadapi harga pangan pokok yang terus merangkak naik. Pasar murah ini juga untuk memenuhi arahan Presiden RI dan Kementerian BUMN dengan harapan dapat menjadi salah satu cara menstabilkan harga pangan pokok. Jumlah yang telah disalurkan PTPN IV sebanyak 24.500 paket atau (1 paket terdiri dari beras 5 kg, gula 1 kg dan minyak goring 1 liter), dengan harga jual Rp 42.000,-, sementara di pasaran sekitar Rp 55.750,-, dengan nilai subsidi sebesar Rp154.875.000,-.
PTPN IV as the coordinator of BUMN Communication Forum of North Sumatera, in 2011 also arranged for Cheap Market, to help people in facing prices of the staple foods that kept gradually increasing. The cheap market was also to meet the directive of the President of RI and Ministry of BUMN with the hope that it might be one way to stabilize food prices. Total amount distributed by PTPN IV was 24,500 packets or (1 packet consisted of 5 kg rice, 1 kg sugar and 1 liter cooking oil) at selling price of IDR42,000; while prices in markets was about IDR55,750 with subsidized value of IDR 154,875,000.
Pembangunan dan penguatan ekonomi kerakyatan dilakukan PTPN-IV disekitar wilayah kebun secara berkesinambungan, antara lain melalui pembangunan Kebun Plasma yang telah berjalan sejak tahun 2006, dengan pola Profit Sharing di Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Madina. Sebagai wujud tanggung jawab perusahaan menyukseskan Program Ketahanan Pangan maka bekerja sama dengan PT. Sang Hyang Seri dan mengikutsertakan kelompok-kelompok tani di sekitar kebun, telah dilaksanakan Program Penananam Jagung di lahan-lahan tidak produktif/kritis.
Development and empowerment of people economy was performed by PTPN IV in the area around the estate on continuous basis, among others by developing Plasma Plantation that has been going on since 2006, with the scheme of Profit Sharing in Padang Lawas and Madina Regencies. As the realization of corporate responsibility to accomplish Food Resilient Program, in cooperation with PT Sang Hyang Seri and incorporating groups of farmers around the estate, the Company applies Corn Planting Program in nonproductive/ critical lands.
Dana Pengembangan Sosial Kemasyarakatan yang dirinci berdasarkan sumber dana, yakni : Program Kemitraan, Bina Lingkungan dan CSR, sepanjang tahun 2011 telah dilaksanakan perusahaan dengan total dana sebesar Rp. 41,82 milyar.
Program of Social Public Development Funds detailed on the basis of the following sources of funds: Partnership Program, Environmental Development and CSR, along 2011 has been carried out by the company in total funds of IDR 41.82 billion.
Program Kemitraan
Partnership Program
Pada tahun 2011, PTPN-IV menyalurkan dana kemitraan di 18 Kabupaten/Kota dengan jumlah mitra binaan sebanyak 676 mitra, yang bergerak di sektor industri kecil, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa, dan lainnya. Total dana kemitraan yang disalurkan sepanjang tahun 2011 mencapai Rp. 16,48 miliar, atau meningkat sebesar Rp 5,28 milyar (47%) dari tahun 2010.
PTPN IV distributed partnership funds in 2011 in 18 regencies/ municipalities in a total developed partners of 676 partners, operating in the sector of small industry, trading, agriculture, plantation, husbandry, fishery, service, etc. Total partnership funds distributed in 2011 was up to IDR16.48 billion or an increase of IDR5.28 billion (47%) from that in 2010.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Sebaran penyaluran dana kemitraan berdasarkan wilayah, sebagaimana pada tabel 13 berikut :
Laporan Keuangan Financial Report
Distribution of partnership funds was based on area, as seen in the following table 13.
Tabel 13. Penyebaran Dana Kemitraan Berdasarkan Kabupaten/Kota ( Rupiah) | Table 13. Distribution of Partnership Funds based on Regency (IDR) No. No.
Kabupaten/Kota Regency
Jumlah Mitra Total Partners
Dana disalurkan Distributed Fund (IDR)
1
Asahan
19
570.000.000
2
Batubara
21
705.000.000
3
Binjai
5
70.000.000
4
Dairi
11
255.000.000
5
Deli Serdang
35
895.000.000
6
Karo
14
205.000.000
7
Labuhan Batu
75
1.225.000.000
8
Langkat
51
950.000.000
9
Madina
18
355.000.000
10
Medan
88
2.225.000.000
11
P. Siantar
32
900.000.000
12
Paluta
13
Serdang Bedagai
8
210.000.000
55
1.665.000.000
14
Simalungun
145
3.700.000.000
15
Tapanuli Selatan
34
780.000.000
16
Tapanuli Tengah
4
190.000.000
17
Tapanuli Utara
3
60.000.000
18
Tebing Tinggi Jumlah | Amount
58
1.525.000.000
676
16.485.000.000
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
107
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha, sebagaimana pada tabel 14 berikut :
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Distribution of partnership funds based on business sector as seen in table 14:
Tabel 14. Penyebaran Dana Kemitraan Berdasar Sektor Usaha (Rupiah) | Tabel 14. Distribution of Partnership Funds based on Business Sector (IDR)
108
No.
Bidang Usaha Line of Business
1
Sektor Industri | Industry Sector
2
Sektor Perdagangan | Commerce Sector
3
Sektor Pertanian | Agriculture Sector
7
165.000.000
4
Sektor Perkebunan | Plantation Sector
45
1.250.000.000
5
Sektor Peternakan | Livestock Sector
47
815,000,000
6
Sektor Perikanan | Fishery Sector
25
615.000.000
7
Sektor Jasa | Service Sector
105
2.790.000.000
8
Sektor Lainnya | Other Sectors
4
320.000.000
Jumlah | Amount
676
16.485.000.000
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Jumlah Mitra Total Partners
Dana disalurkan Distributed Fund (IDR)
44
1.165.000.000
399
9.365.000.000
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Bina Lingkungan Dana bina lingkungan sebagaimana dana kemitraan ditentukan jumlahnya melalui penyisihan laba bersih PTPN-IV. Penyalurannya langsung oleh perusahaan kepada masyarakat berupa bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah dan pelestarian alam/lingkungan. Sebagian bantuan juga disalurkan melalui program Pasar Murah yang dilaksanakan dalam rangka Hari Raya Idul Fitri dan Perayaan Natal. Realisasi penyaluran dana bina lingkungan sepanjang tahun 2011 mencapai Rp. 16,28 miliar, dengan rincian pada tabel 15 berikut.
Laporan Keuangan Financial Report
Environmental Development The total amount of funds for environmental development, similar to partnership funds was determined by provision from net profit of PTPN IV. Direct distribution by the company to people was in the form of aids for natural disaster, education and training, public health improvement, development of public infrastructure, construction of religious facility and natural/environmental conservation. Part of the aids was also distributed through the program of Cheap Market which was arranged in celebration of Idul Fitri and Christmas. The realization of funds distribution for environmental development in 2011 was up to IDR16.28 billion with details in the following table 15.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
109
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Tabel 15. Penyebaran Dana Bina Lingkungan Berdasarkan Kabupaten/Kota (Rupiah) | Table 15. Distribution of Funds for Environmental Development based on Regency (IDR)
No.
110
Keterangan Description
Dana disalurkan Distributed Fund (IDR)
Bina Lingkungan PTPN IV | Environmental Development of PTPN IV
1
Simalungun
2
Pematang Siantar
156.135.000
3
Deli Serdang
461.491.760
4
Langkat
303.661.563
5
Asahan
989.828.514
6
Labuhan Batu
961.735.212
7
Tapsel
8
Medan
9
Tebing Tinggi
138.553.000
10
Batubara
152.275.503
11
Sergei
758.684.174
12
Taput
428.963.800
13
Tobasa
885.802.000
14
Karo
15
Madina
16
Binjai
17
Padang Lawas
T o t a l
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
7.424.183.404
99.502.000 2.498.641.577
59.713.959 579.030.956 30.870.000 351.508.295 16.280.580.717
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
Disamping dana yang bersumber dari penyisihan Laba Bersih, PTPN-IV juga mengalokasikan dana CSR melalui anggaran tahunan sebagai implementasi Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sepanjang tahun 2011, perusahaan telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 9,05 miliar, meningkat sebesar 31% dibanding tahun 2010 dari Rp. 6,90 miliar. Keseluruhan dana CSR tersebut disalurkan untuk peningkatan sarana dan prasarana masyarakat umum sekitar unit usaha.
Besides the funds sources from the provision of Net Profit, PTPN IV also allocates CSR funds from the annual budget as implementation of Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. In 2011, the company distributed CSR funds of IDR9.05 billion, increased by 31% compared with 2010, i.e. IDR6.90 billion. Total CSR funds were distributed for the improvement of public facility and infrastructure surrounding the business unit.
Penyaluran dana CSR sepanjang tahun 2011 disalurkan di Tujuh Kabupaten lingkup Propinsi Sumatera Utara, sebagaimana pada tabel 16 berikut.
Distribution of CSR funds in 2011 was carried out to Seven Regencies in North Sumatera Province as seen in the following table 16.
Tabel 16. Realisasi Penyaluran Dana CSR | Table 16 . Realization of CSR Funds Distribution Kabupaten Regency Simalungan Sergei
Objek Pekerjaan Occupation Object 18
Asahan
Nilai (Rp Ribu) Value (IDR thousand) 4.564.173
2
229.748
3
746.376
Langkat
1
253.124
Labuhan Batu
3
1.058.782
Madina
3
1.859.333
Padang Lawas
1
344.348
31
9.055.884
T o t a l
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
111
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Akses Informasi Dan Data Perusahaan Sebagai sarana untuk sosialisasi kebijakan perusahaan serta untuk memberikan informasi tentang perusahaan kepada publik, perusahaan memiliki media internal berupa majalah (MINAT) yang terbit sekali dalam sebulan, serta website yang dapat diakses dengan cepat oleh publik melalui internet di www.ptpn4.co.id.
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Kantor Pusat I Nama Kantor Direksi Telepone Fax E-mail Website
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Head Office : PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) : Jl.Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 : +62-61-4154666 : +62-61-4573117 :
[email protected] : www.ptpn4.co.id
Information Access and the Company’s Data As a mean to socialize the Company policies and also to give information about the Company to the public, the Company has an internal media, namely MINAT magazine which is published once a month, and also a website which can be accessed easily by the public through internet on www.ptpn4.co.id.
Kantor Perwakilan I Representative Office Alamat : Jl.Wijaya X/3 Jakarta 12160 Telepon : +62-21-7231662 Fax : +62-21-7231663
Unit Usaha I Business Unit GRUP UNIT USAHA I Group of Business Unit I
GRUP UNIT USAHA II Group of Business Unit II
GRUP UNIT USAHA III Group of Business Unit III
Kantor GUU I Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563100 : 0622-563257 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU II Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563092 : 0622-563254 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU III Telp Facs Kabupaten Email
: Pabatu : 0621-21679 : 0621-21679 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Jambi : 0622-563040 : 0622-563025 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Gunung Bayu : 0622-96234 : 0622-96234 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pabatu : 0621-326664 : 0621-326664 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Balimbingan : 0622-25507 : 0622-7554218 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Mayang : 0622-563135 : 0622-563135 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Adolina : 0621-7990045 : 0621-7991514 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tonduhan : 0622-563122 : 0622-563122 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bukit Lima : 0622-6115118 : 0622-56211 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Air Batu : 0622-41844 : 0623-41844 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pasir Mandoge : 0622-563111 : 0622-7353074 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Ilir : 0622-64212 : 0622-764738 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tinjowan : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sei Kopas : 0622-563145 : 0622-563276 : Asahan : sei
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Laras : 0622-340001 : 0622-340001 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Padang Matinggi : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Sinumbah : 0622-96415 : 0622-96415 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tanah Itam Ulu : 0622-563107 : 0622-563090 : Batubara :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Aek Nauli : 0622-697384 : 0622-697384 : Simalungun :
[email protected]
Unit Tepl Facs Kabupaten Email
: Kebun Marihat : 0622-28771 : 0622-28771 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sawit Langkat : 061-8911474 : 061-8911248 : Langkat :
[email protected]
112
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
GRUP UNIT USAHA IV Group of Business Unit IV
GRUP UNIT USAHA V Group of Business Unit V
UNIT RUMAH SAKIT HOSPITAL
Kantor GUU IV Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563102 : 0622-563256 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Kantor GUU V Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563004 : 0622-553258 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Laras : 0622-64342 : 0622-64342 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pulu Raja : 0623-355018 : 0623-355211 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Marjandi : 0622-25428 : 0622-25428 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Pabatu : 0621-21425 : 0621-23781 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Berangir : 0624-23358 : 0624-23358 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Butong : 0622-25617 : 0622-25617 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Balimbingan : 0622-554036 : 0622-554035 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Ajamu : 0624-551271 : 0624-697553 : Labuhan batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sidamanik : 0622-370054 : 0622-370054 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Meranti Paham : 0624-552172 : 0624-552100 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tobasari : 0622-25446 : 0622-25446 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sosa : 0636-421360 : 0636-421555 : Tapanuli Selatan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Birung Ulu : 0622-25466 : 0622-25466 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: PKS Sosa : 0636-421359 : 0636-421359 : Tapanuli Selatan : pks_sosa@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Proyek Panai Jaya : 0624-552100 : 0624-552100 : Labuhan Batu : panai_jaya@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Balap : 0753-470290 : 0753-470290 : Madina
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Timur : 0753-475333 : 0753-475333 : Madina
UNIT PABRIK MESIN TENERA (PMT) Telp Facs Kabupaten Email
: 0622-64016 : 0621-64420 : Simalungun :
[email protected]
ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES
PENYERTAAN SAHAM SHARE PARTICIPATION
1. PT. Pamina Adolina (dalam Likuidasi) Telp : 061-7990011 Facs : 061-7990447 Kabupaten : Serdang Bedagai
1. PT. ESW Nusantara Tiga Telp : 061-8452244 Facs :Kabupaten : Kota Medan
2. PT. Sarana Agro Nusantara Telp : 061-4524432 Facs : 061-4518654 Kabupaten : Medan
2. PT. Padasa Enam Utama Telp : 061-4538536 Facs : 061-414571 Kabupaten : Kota Medan
3. PT. Agro Sinergi Nusantara Kabupaten : Aceh Barat, NAD 4. PT. Sinergi Perkebunan Nusantara Kabupaten : Marowali, Sulawesi Tengah
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
113
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
LAPORAN KEUANGAN Financial Report
114
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) dan ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN dan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) and SUBSIDIARIES
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT and CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT 31 December 2011 and 2010
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
115
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
116
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
117
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
118
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analisys Review
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responssibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
119
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
120
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Direksi Board Of Directors Report
Profil Perusahaan Comnpany Profile
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31,2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Biaya dibayar di muka dan uang muka lainnya Pajak dibayar di muka
ASSETS
1.471.700.312.705
1.015.286.613.158
942.661.304.860
12.872.972.505 26.542.453.987
127.491.432.983 12.275.748.608
57.229.591.155 9.588.017.579
7 8,23
8.620.866.582 18.239.614.230 307.630.663.007
18.649.227.817 25.955.581.621 249.759.375.136
18.834.549.132 28.303.269.646 276.391.864.572
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - net Third parties Related parties Other receivables - net Third parties Related parties Inventories
9 10
28.669.437.519 -
28.920.574.027 12.969.665.903
36.363.438.105 16.197.792.743
Prepayments and advances Prepaid taxes
1.874.276.320.535
1.491.308.219.253
1.385.569.827.792
Total Current Assets
45.474.000.000 722.569.009
45.474.000.000 982.476.284
6.300.000.000 5.482.567.042
2.441.872.395.534 1.530.364.156.250
2.083.502.734.006 1.366.728.737.531
1.709.248.728.323 1.335.124.969.592
1.815.019.494.879
1.448.679.281.568
1.100.851.531.016
275.938.226.180 78.449.337.342 3.922.731.524 95.305.212.724
197.331.327.406 48.017.969.870 3.922.731.524 91.573.102.800
169.294.892.529 52.973.824.492 4.184.246.959 116.888.334.442
NON-CURRENT ASSETS Investments in associates Deferred tax assets Plantations Mature plantations - net of accumulated depreciation of Rp587,318,861,824 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp478,606,201,612 and January 1, 2010/ December 31, 2009: Rp384,935,903,940) Immature plantations Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp1,248,258,062,123 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp1,110,813,000,643 and January 1, 2010/ December 31, 2009: Rp988,497,852,429) Deferred charges - land right, net of accumulated amortization of Rp37,041,274,476 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp31,206,228,148 and January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp25,003,683,154) Seedlings Goodwill Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
6.287.068.123.442
5.286.212.360.989
4.500.349.094.395
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
8.161.344.443.977
6.777.520.580.242
5.885.918.922.187
TOTAL ASSETS
4,7,38 5,23,38 7 6,38
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 11,38 Aset pajak tangguhan 21 Tanaman perkebunan 13,23,33 Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp587.318.861.824 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp478.606.201.612 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp384.935.903.940) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap 14,23 setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.248.258.062.123 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp1.110.813.000.643 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp988.497.852.429) Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp37.041.274.476 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp31.206.228.148 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp25.003.683.154) 15,23 Pembibitan 16 Goodwill 12 Aset tidak lancar lainnya 17,38
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
1
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
121
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31,2009
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Uang muka pelanggan Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
55.063.043.867 2.768.123.365
53.509.889.603 1.862.715.543
59.682.769.201 3.333.131.983
7 20 21 22,38
339.224.989.353 24.563.441.724 238.991.487.911 61.719.646.490 417.793.128.762
296.909.396.861 13.555.813.299 109.689.537.565 160.114.252.321 397.451.446.773
239.330.555.924 8.169.527.666 114.039.959.885 92.979.409.298 306.943.489.789
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Advances from customers Taxes payable Accrued expenses
7,23,38
329.610.983.309
201.645.400.884
175.013.565.600
Current maturities of long-term debts
1.469.734.844.781
1.234.738.452.849
999.492.409.346
Total Current Liabilities
18,38 7 19,38
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan
NON-CURRENT LIABILITIES 2.113.611.000.000 321.296.274.605 167.363.250.046
1.796.407.872.050 309.008.888.750 135.175.014.105
1.825.769.535.600 308.906.030.304 100.917.709.516
Long-term debts - net of current maturities Employment benefit liabilities Deferred tax liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang
2.602.270.524.651
2.240.591.774.905
2.235.593.275.420
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
4.072.005.369.432
3.475.330.227.754
3.235.085.684.766
Total Liabilities
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar - 3.500.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 975.000 saham Modal lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
7,23,38 24 21
25 25
975.000.000.000 235.497.226
975.000.000.000 235.497.226
975.000.000.000 235.497.226
26
2.055.677.186.874 884.617.572.050
1.526.136.954.937 790.680.499.427
1.250.350.147.020 418.180.744.214
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Share capital - par value Rp1,000,000 per share Authorized - 3,500,000 shares Issued and fully paid - 975,000 shares Other capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
3.915.530.256.150
3.292.052.951.590
2.643.766.388.460
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
173.808.818.395
10.137.400.898
7.066.848.961
Non-controlling Interests
Total Ekuitas
4.089.339.074.545
3.302.190.352.488
2.650.833.237.421
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
8.161.344.443.977
6.777.520.580.242
5.885.918.922.187
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-pengendali
2
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
122
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) Catatan/ Notes
2011
2010
PENJUALAN
5.611.629.994.902
27
5.442.078.132.343
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.192.166.600.513
28
3.214.448.649.606
COST OF GOOD SOLD
LABA KOTOR
2.419.463.394.389
2.227.629.482.737
GROSS PROFIT
Pemasaran dan penjualan Umum dan administrasi Penghasilan dividen Biaya proyek pengembangan dan plasma Laba selisih kurs, neto Rugi penghapusan tanaman Pendapatan operasi lain Beban operasi lain Total LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(126.002.088.944) (911.961.669.064) 78.750.000.000
29 30 11
(129.162.455.263) (839.198.145.102) 54.750.000.000
(61.358.600.552) 1.082.607.112 (2.564.321.331) 42.573.396.218 (101.554.350.200)
2 2 13 31 32
(20.353.891.503) 3.473.400.621 (444.838.806) 11.533.231.460 (71.684.055.302)
Selling General and administrative Dividend income Development project costs and plasma Gain on foreign exchange, net Loss on disposal of plantations Other operating income Other operating expenses
(991.086.753.895)
Total
(1.081.035.026.761) 1.338.428.367.628 30.170.112.743 (150.712.135.264)
(298.393.436.392) (32.386.819.465)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
33
1.217.886.345.107
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
LABA TAHUN BERJALAN
1.236.542.728.842 27.365.697.364 (163.297.172.983) 1.100.611.253.223 21
INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance expense INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(268.585.284.500) (38.687.065.038)
INCOME TAX EXPENSE Current tax Deferred tax
(330.780.255.857)
(307.272.349.538)
INCOME TAX EXPENSE
887.106.089.250
793.338.903.685
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
887.106.089.250
793.338.903.685
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
884.295.627.753 2.810.461.497
790.358.555.130 2.980.348.555
Income for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interest
Total
887.106.089.250
793.338.903.685
Total
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
3
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
123
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
Catatan/ Notes
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
884.295.627.753 2.810.461.497
790.358.555.130 2.980.348.555
Comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interest
Total
887.106.089.250
793.338.903.685
Total
810.624
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ENTITAS INDUK
906.970
34
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
124
2010
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
4
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
125
-
26
-
26
1d
975.000.000.000
-
26
975.000.000.000 -
-
26
-
975.000.000.000
235.497.226
-
-
-
-
(16.714.352.000 )
790.358.555.130 (125.357.640.000 )
2.643.766.388.460
Total/Total
884.617.572.050
-
(529.540.231.937 )
(23.710.756.654 )
3.915.530.256.150
-
-
(23.710.756.654 )
790.680.499.427 3.292.052.951.590 884.295.627.753 884.295.627.753 (237.107.566.539 ) (237.107.566.539 )
(275.786.807.917 )
(16.714.352.000 )
790.358.555.130 (125.357.640.000 )
418.180.744.214
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
173.808.818.395
160.860.956.000
-
-
10.137.400.898 2.810.461.497 -
-
-
2.980.348.555 -
7.066.848.961
4.089.339.074.545
160.860.956.000
-
(23.710.756.654 )
3.302.190.352.488 887.106.089.250 (237.107.566.539 )
-
(16.714.352.000 )
793.338.903.685 (125.357.640.000 )
2.650.833.237.421
Total Ekuitas/ Total Equity
5
Balance as of December 31, 2010 Income for the year Dividend distributions Other distribution of income based on General Stockholders’ Meeting Transfer to appropriated retained earnings Capital contribution from non-controlling interests
Transfer to appropriated retained earnings
Income for the year Dividend distributions Other distribution of income based on General Stockholders’ Meeting
Balance as of January 1, 2010
Balance as of December 31, 2011
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
2.055.677.186.874
-
529.540.231.937
-
1.526.136.954.937 -
275.786.807.917
235.497.226 -
-
-
1.250.350.147.020
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling interest
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings
-
-
235.497.226
Modal lainnya/ Other capital
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2011
Saldo 31 Desember 2010 Laba tahun berjalan Pembagian dividen Penggunaan lain dari saldo laba berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Pengalihan ke saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya Setoran modal dari kepentingan non-pengendali
Laba tahun berjalan Pembagian dividen Penggunaan lain dari saldo laba berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Pengalihan ke saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya
Saldo 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Capital stock Issued and Fully paid
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan kas lainnya Penerimaan dari restitusi pajak penghasilan Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan tanaman perkebunan Perolehan aset tetap Penambahan pembibitan Penambahan aktiva tidak lancar lainnya Penambahan investasi pada entitas asosiasi Kenaikan beban ditangguhkan Penerimaan dividen Penerimaan bunga Penerimaan dari penjualan aset tetap Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Pembayaran dividen Pembayaran program kemitraan dan bina lingkungan Penerimaan dari pinjaman bank Pembayaran uang muka dividen Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
2010
5.840.670.600.262
(3.550.593.470.790) (3.242.847.895.393) 2.290.077.129.472 24.412.709.527
2.125.049.541.273 6.908.783.032
Cash provided from operations Other cash receipts
(723.994.418.274) (201.459.212.447)
Receipt of tax refunds Payments for taxes Payments for interest
1.206.504.693.584
Net cash provided by operating activities
(524.375.226.065) (508.312.893.614) (60.380.256.630) (37.119.652.348) (5.884.000.000) (5.565.106.522) 78.750.000.000 29.928.606.461 422.000.000
(474.022.323.564) (477.675.911.578) (37.012.354.257) (16.360.070.786) (39.174.000.000) (34.643.451.268) 54.750.000.000 26.792.169.086 -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Additions to plantations Acquisition of fixed assets Additions to seedlings Additions to other non-current assets Additions to investments in associates Additions to deferred charges Dividends received Interest received Proceeds from sale of fixed assets
(1.032.536.528.718)
(997.345.942.367)
Net cash used in investing activities
635.356.506 (818.738.082.317) (192.819.372.584) 1.303.567.740.604
(200.100.049.146) (237.107.566.539)
(171.789.241.485) (105.357.640.000)
(23.846.896.654) 646.437.000.000 -
(16.841.561.434) 177.455.000.000 (20.000.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of bank loans Payments of dividends Payments of partnership and community development program Proceeds from bank loans Payments of interim dividends
185.382.487.661
(136.533.442.919)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
456.413.699.547
72.625.308.298
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.015.286.613.158
942.661.304.860
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.471.700.312.705
1.015.286.613.158
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
126
5.367.897.436.666
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and employees
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment General Information
and
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“Perusahaan“) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dan berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 1996, Tambahan tanggal 8 Oktober No. 8675/1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, S.H. tanggal 4 Agustus 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan UU No. 19 Tahun 2003, UU No. 40 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02. TH 2008, tanggal 10 September 2008.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) (“the Company“) was established based on the Government Regulation No. 12 year 1996, as stated and based on the Notarial Deed No. 37 of Harun Kamil, S.H. dated March 11, 1996 and was approved by Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C28332.HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996 and published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 81 dated October 8, 1996, Supplement No. 8675 year 1996. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the most recent amendments were made through the Notarial Deed No. 11 dated August 4, 2008, of Sri Ismiyati, S.H. regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to adopt the Law No. 19 year 2003, No. 40 year 2007 and Government Regulation No. 45 year 2005. The amendments of the Company’s articles of association was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-60615-AH.01.02.TH 2008 dated September 10, 2008.
Perusahaan adalah hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) dan PT Perkebunan VIII (Persero). Peleburan ketiga BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, setelah Perusahaan didirikan maka ketiga BUMN yang dilebur dinyatakan bubar dan segala hak dan kewajibannya beralih kepada Perusahaan.
The Company was the result of the merger of three state-owned companies, PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) and PT Perkebunan VIII (Persero). The merger was based on the Regulation of the Government of the Republic of Indonesia No. 9 year 1996, in which the three stateowned companies that merged are liquidated and all their rights and obligations are transferred to the Company.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
According to Article No. 3 of the Company’s articles of association, the Company’s scope of activities comprises of agro-business and agro-industry and also optimization of the Company’s resources to produce high quality and competitive goods and services to seek profit and enhance the Company’s value by applying the limited liability corporate principles.
7
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
127
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
a.
The Company’s Establishment General Information (continued)
and
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan utama:
To achieve the objectives mentioned above, the Company perform major activities, such as:
1)
Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatankegiatan lain sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut;
1)
Agricultural activities consisting of land clearing, seedling, planting, maintenance and harvesting and other activities related to agriculture;
2)
Produksi yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
2)
Production activities, including processing the production of own plantations or other parties, or produce acquired from other parties, to become semi-finished and/or finished goods;
3)
Penyelenggaraan perdagangan yang meliputi kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
3)
Trading activities, including marketing of various products and other tradings related to the Company’s activities; and
4)
Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri.
4)
Business development in agriculture, agro-tourism, agro-business and agro industry.
Other than the main activities mentioned above, the Company may perform business activities in optimizing the used of its resources for trading house, development of industrial area, agro industrial complex, real estate, warehousing, tourism, hotel, resort, sport and recreation, hospital, education, research, telecommunication infrastructure and energy resources, fertilizers, toll roads, department store, consultation services, rental, and business used of strutures and infrastructures owned by the Company.
Selain kegiatan usaha utama di atas, perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, pemupukan, jalan tol, pusat perbelanjaan, jasa konsultasi, penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Perusahaan.
128
GENERAL (continued)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
and
Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit yang terletak di Propinsi Sumatera Utara.
Currently, the Company is mainly engaged in the development of palm oil plantations and production of palm oil that are located in Province of North Sumatera.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mengelola 37 unit usaha yang terdiri dari 27 unit kebun kelapa sawit yang dilengkapi dengan 15 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 3 unit kebun teh yang dilengkapi dengan pabrik pengolahan teh, serta 1 unit perbengkelan dan 3 unit rumah sakit serta Kantor Perwakilan Jakarta, selain itu telah dibentuk proyek pengembangan areal kelapa sawit Panai Jaya, Timur dan Batang Laping.
As of December 31, 2011, the Company operates 37 business units comprising of 27 business units of palm oil plantations (with 15 units of palm oil mills), 1 business unit of palm kernel mill, 3 business units of tea plantations (3 tea processing plants), 1 business unit of workshop, 3 business units of hospitals, and representative office in Jakarta, and apart from those, the Company also formed palm development project area of Panai Jaya, Timur dan Batang Laping.
Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jalan Letnan Jendral Soeprapto No. 2 Medan, Propinsi Sumatera Utara.
The Company’s head office is domiciled at Jalan Letnan Jendral Soeprapto No. 2 Medan, Province of North Sumatera.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Completion of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 27, 2012
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2012. c.
The Company’s Establishment General Information (continued)
c.
Board of Commissioners, Directors and Employees The Company’s Board of Commissioners and Directors are as follows:
Direksi
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Board of Commissioners Muhammad Said Didu Usman Damanik Zainal Arifin H. Irwansyah Nasution H.A. Latief Rabar Tungkot Sipayung
9
President Commisioner Commissioners Commissioners Commissioners Commissioners Commissioners
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
129
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
*)
d.
1.
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
c.
Direksi
Sejak 1 Maret 2012/ Since March 1,2012 *)
Sampai dengan 28 Februari 2012/ Until February 28,2012
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Erwin Nasution Ahmad Haslan Saragih Setia Dharma Sebayang
Dahlan Harahap Balaman Tarigan Setia Dharma Sebayang
Memed Wiramihardja
Ahmad Haslan Saragih
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Andi Wibisono
H. Rusdi Lubis
Board of Commissioners, Directors and Employees (continued)
*)
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. SK-89/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012.
President Director Production Director Finance Director Planning and Business Development Director Human Resources Development and General Affair Director
Based on the decisions of the shareholders of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. SK-89/MBU/2012 dated March 1, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebanyak 26.936 orang dan 28.915 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Company and its Subsidiaries had 26,936 and 28,915 employees (unaudited).
Jumlah imbalan jangka pendek bagi Komisaris dan Direksi Perusahaan, yang merupakan personil manajemen kunci, masing-masing sebesar Rp7.036.189.518 dan Rp14.527.266.017 untuk tahun 2011 dan sebesar Rp6.024.772.961 dan Rp13.917.147.487 untuk tahun 2010.
The amount of short-terms benefits for Commissioners and Directors of the Company which are the key management, amounted to Rp7,036,189,518 and Rp14,527,266,017 in 2011, respectively, and amounted to Rp6,024,772,961 and Rp13,917,147,487 in 2010, respectively.
Entitas Anak
d.
Subsidiaries As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s subsidiaries are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak PT Pamina Adolina (dalam proses likuidasi)
130
Directors
Domisili/ Domicile Perbaungan
PT Sarana Agro Nusantara
Belawan
PT Agro Sinergi Nusantara (“ASN”)
Meulaboh, Aceh
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Kegiatan Usaha/ Scope of activity Pengolahan Minyak nabati/ Vegetable oil Processing Pergudangan/ Warehousing Perkebunan dan Produksi Kelapa Sawit/ Plantation and Production of Palm Oil
Jumlah aset (sebelum eliminasi) (dalam jutaan Rp)/ Total Assets (before elimination) (in millions of Rp)
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011
2010
2011
2010
Subsidiaries
100%
100%
7.738
14.600
PT Pamina Adolina (in liquidation process)
55%
55%
39.781
36.626
PT Sarana Agro Nusantara
50.64%
-
345.577
-
10
PT Agro Sinergi Nusantara (“ASN”)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
On April 8, 2011, the Company and PT Perkebunan Nusantara I (Persero) established PT Agro Sinergi Nusantara (“ASN“) which is engaged in the production of palm oil plantations with percentage ownership of 50.64% and 49.36% respectively. The Company‘s contributions for this Investment in share of stock amounted to Rp165,000,000,000, while PT Perkebunan Nusantara I (Persero) delivers land, building and plantations with fair value amounting to Rp160,860,000,000 as an investment in shares of stock in ASN.
Pada tanggal 8 April 2011, Perusahaan dengan PT Perkebunan Nusantara I (Persero), mendirikan PT Agro Sinergi Nusantara (ASN) yang bergerak dalam bidang perkebunan dan produksi kelapa sawit dengan persentase pemilikan masing-masing 50,64% dan 49,36%. Setoran tunai dari Perusahaan untuk penyertaan modal tersebut sebesar Rp165.000.000.000, sedang PT Perkebunan Nusantara I (Persero) menyerahkan tanah, bangunan dan tanaman perkebunan dengan nilai wajar sebesar Rp160.860.000.000 sebagai penyertaan modal dalam ASN. 2.
Subsidiaries (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang penting dan diterapkan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian untuk Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that were applied in the preparation of the consolidated financial statements for the Group for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK“) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.
The consolidated financial statements for years ended December 31, 2011 and 2010 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK“), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and Accounting Guidance for State-Owned Plantations Companies. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective on January 1, 2011, prospectively and retrospectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan“ yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” which was adopted since January 1, 2011.
11
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
131
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
132
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended SAK effective on January 1, 2011 as mentioned in this note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and cash and cash disbursements of equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), ”Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif : (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (”KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.
Effective on January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items which were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) changes in the ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control; (iv) potential voting rights in measuring the existence of control; and (v) consolidation of subsidiaries that are subject to long-term restrictions.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntasi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapan terkait.
The adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting measurement except for the related disclosures.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha, seperti yang disebutkan pada Catatan 1, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group, mentioned in Note 1, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah suara dalam rapat umum pemegang saham entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power in shareholder meeting of an entity.
13
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
133
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
134
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) 2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Rugi Entitas Anak diatribusikan kepada KNP, juga jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a subsidiary are attributed to NCI, even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha : i. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
If it loses control over a subsidiary, the Group: i. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; ii. derecognizes the carrying amount of any NCI; iii. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; iv. recognizes the fair value of the consideration received; v. recognizes the fair value of any investment retained; vi. recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents a portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
Losses attributable to the NCI in certain subsidiaries that have exceeded the former’s portion in the equity of the said subsidiaries are temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI had a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
vii. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or as loss or retained earnings, appropriate.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Prior to January 1, 2011 (continued)
Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, dimana perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk ”selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk ”selisih negatif”.
Acquisitions of NCI were accounted for using the parent entity extension method, whereby the difference between the consideration given and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for “positive excess” and to profit and loss for “negative excess”.
Kombinasi Bisnis
c.
Business Combination
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective on January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha:
In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Company:
i. menghentikan amortisasi goodwill;; ii. mengeliminasi jumlah tercatat amortisasi goodwill terkait; dan
i. ceased the goodwill amortization; ii. eliminated the carrying amount related to the accumulated amortization from impairment of goodwill; and iii. performed an impairment test of goodwill inaccordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
iii. melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
As described herein, the adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) did not result in significant impact on the financial reporting except for the related disclosures.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapan terkait.
15
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
135
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
136
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) 2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combination (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dalam beban-beban dan disertakan administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the NCI in the acquiree’s identifiable net assets Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company and subsidiaries (Group) acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss comprehensive consolidation.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business Combination (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the company’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to January 1, 2011:
i.
i.
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
17
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
137
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
d.
Prior to January 1, 2011 (continued)
ii.
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwil yang telah diakui sebelumnya;
ii.
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
iii.
ketika Kelompok Usaha mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;
iii.
when the Company acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
iv.
imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha mempunyai kewajiban saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
iv.
contingent consideration was recognized if, and only if, the Company had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Investasi pada Entitas Asosiasi
d.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Investment in an Associate Effective on January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
138
Business Combination (continued)
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Investment in an Associate (continued)
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.
The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi, dan penerimaan deviden dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
Investment in the associate is recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are prepared based on the same reporting period as the Group.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
19
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
139
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
e.
The Company and subsidiaries’ transactions are recorded in Indonesian Rupiah. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. As of the statements of financial position dates, all foreign currencies monetary assets and liabilities have been adjusted to reflect the prevailing rate on those dates. The net resulting foreign exchange gains or losses are recognized in the current year consolidated statements of comprehensive income, except for gain or loss from the loan in foreign currency used to finance the development of fixed assets and immature plantations, that are capitalized, and increase the acquisition cost of such fixed assets and immature plantations.
Kurs tukar mata uang asing yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The exchange rate used as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
1 Dolar Amerika Serikat (AS$)/Rupiah 1 Euro (EUR)/Rupiah
140
Transactions and balances in foreign currencies
Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari penjabaran tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan, kecuali keuntungan atau kerugian akibat penjabaran pinjaman dalam mata uang asing yang digunakan untuk mendanai pembangunan aset tetap dan tanaman belum menghasilkan, dikapitalisasi, dan menambah harga perolehan aset tetap dan tanaman belum menghasilkan tersebut.
2011
f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2010
9.068 11.739
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
8.991 11.956
f.
US Dollar 1 (US$)/Rupiah Euro 1 (EUR)/Rupiah
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements.
Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010).
The Group has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
i.
with
Related
Parties
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Kas dan setara kas
g.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash, banks, time deposits, and mutual fund with maturity periods of three months or less at the time of placement and not used as collateral and unrestricted in use.
Kas dan setara kas meliputi kas, bank, deposito dan reksadana yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
Transactions (continued)
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata bergerak (moving average method) yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Cost of inventories is determined using the moving average method and comprises all costs of purchase incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Allowance for inventory obsolescence is determined based on a review of the status of individual inventories at the statement of financial position date.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Instrumen keuangan
i.
Financial instrument Effective on January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), ”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), ”Financial Instruments: Recognition and Measurements”.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan“ dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
21
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
141
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
142
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrument keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standar provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut diatas tidak menimbulkan adanya penyesuaian transisi yang harus dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2010.
The adoption of these revised PSAK did not result in transition adjustment that should be recognized in the consolidated financial statements as of January 1, 2010
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held tomaturity investments and available-for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2006), required that such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan Kelompok Usaha Perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang, dan penyertaan saham dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi pasar dan aset tidak lancar lainnya.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, quoted equity investments and other current and non-current financial assets.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, aset tidak lancar lainnya, diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and equivalents, trade receivables, other receivables, other non-current assets, are classiffied and recognized as loans and receivables.
Penyertaan saham dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investment in unquoted equity instrument where there is no active market are recorded at cost when (i) its carrying value is more or less the same as its fair value, or (ii) its fair value cannot be reliably measured.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih hutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the debt. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below this note.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial assets or part of a group of similiar financial asset, is derecognized when:
23
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
143
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
i.
i.
The contractual rights to the cash flows from the financial asset expires, or
ii.
The Company and Subsidiaries transfer their contractual rights to receive cash flows from the financial asset or assumes a contractual obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset.
ii.
144
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and its Group could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap kewajiban baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
Penurunan nilai
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Group assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ”loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as charges in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
25
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
145
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
146
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
Aset Keuangan
Financial Assets
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in the Group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income is to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Financial instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets’ original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau hutang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through the consolidated statements of comprehensive income or loans and borrowings. At the statements of financial position date, the Group have no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Group determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal kewajiban keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at fair values plus directly attributable transaction cost.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Kewajiban keuangan Kelompok Usaha mencakup hutang usaha, hutang lain-lain, dan hutang jangka panjang.
The Group’s liabilities include trade and other payables, and long-term payables
a) Hutang Jangka Panjang
a) Long-term payables Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using effective interest rate (”EIR”) method. At statement of financial position date, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process.
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif ("SBE"). Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
27
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
147
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
Kewajiban Keuangan (lanjutan) a)
Financial instrument (continued) Financial Liabilities (continued) a) Long-term payables (continued)
Hutang Jangka Panjang (lanjutan)
Amortized costs is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under ”Interest and Other Financing Charges” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Amortisasi biaya dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Bunga dan Keuangan Lainnya" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
b) Trade and Other payables
b) Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain
Liabilities for current trade and other accounts payable are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Kewajiban untuk hutang usaha dan hutang lain-lain dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
148
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Sebuah kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is extinguished, that is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and difference between of each carrying amount is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intense untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada akhir periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market prices at the end of the reporting period, without any deduction for transaction costs.
Untuk instrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length transaction); mengacu kepada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan atau model penilaian lainnya.
For financial instruments that are not traded active market, the fair value is determined using valuation techniques permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2006). Such techniques may include using recent (arm’s length market transaction); reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Biaya dibayar di muka
j.
Prepaid expenses Prepaid expenses are charged through amortization over the useful life of each of the related costs using straight line method.
Biaya dibayar di muka dibebankan melalui amortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Financial instrument (continued)
Tanaman perkebunan
k.
Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantations are classified into immature and mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan dan biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai.
Immature plantations All costs relating to the plantations development and interest expense of loan used to finance the plantations development, are capitalized, until the commercial production is achieved.
Tanaman menghasilkan Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
Mature plantations Cost of immature plantations is reclassified into mature plantations when the plantation starts to produced. The period of a plantation classified as mature depends on the vegetative growth and based on the management estimation with criteria as follows:
29
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
149
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Tanaman perkebunan (lanjutan) 1.
2.
k.
1. The palm oil plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old, and about 60% to 70% of trees per block produces fresh fruit bunches with weight per bunch of 3 kilograms or more, and the average production is 4 tons to 6 tons per hectare per year; 2. The tea plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old and the leaves of around 70% of the trees already meet one another.
Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai sejak dipindahkan dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai berikut:
The depreciation of mature plantation begins when the plantation is reclassified from immature plantation, calculated as follows:
Tanaman menghasilkan - kelapa sawit/ Mature plantation - palm oil Tanaman menghasilkan - teh/ Mature plantation - tea
150
Plantations (continued)
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan, dan antara 60% sampai 70% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dengan berat tandan di atas 3 kilogram, serta produksi rata-rata mencapai antara 4 ton sampai 6 ton per hektar per tahun; Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan dan pertumbuhan daun yang telah saling bertemu antara satu pokok dengan pokok lainnya mencapai lebih dari 70% dari jumlah pokok/tegakan.
Jenis aset tanaman/Plantation
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Metode/Method
Tarif penyusutan per tahun/ Depreciation rate per year
Garis lurus/Straight-line
4%
Garis lurus/Straight-line
2%
Aset tetap
l.
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu pengantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi yaitu sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets (continued)
Tahun/Years Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian Peralatan kantor
5 - 20 5 - 16 8 - 20 5 5 5
Buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportation equipment Farming equipment Office equipment
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statements of income in the year the asset is derecognized.
Pada saat akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other cost related to the assets under constructions. The accumulated cost will be transferred to the relevant fixed assets account when the construction is complete and available for use.
m. Penurunan nilai aset
m. Impairment in asset value
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective on January 1, 2011 the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognise an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
31
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
151
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Penurunan nilai aset (lanjutan)
n.
152
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Impairment in asset value (continued)
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting except for the related disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The management believes that there are no indications of potential impairment in value of fixed asset at December 31, 2011 and 2010.
Proyek perkebunan inti rakyat dan plasma
n.
Smallholders project
and
plasma
plantation
Dalam proyek perkebunan inti rakyat, biayabiaya yang tejadi sehubungan dengan pengembangan tanaman, sarana dan prasarana beserta biaya umum dan beban bunga selama masa pengembangan dikapitalisasi sebagai harga perolehan tanaman dan dicatat dalam ”Aktiva tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Tanaman yang telah memenuhi syarat untuk dikonversi seluruh biayanya akan dibukukan sebagai piutang kepada petani peserta dan termasuk dalam akun ”Piutang Lain-lain” - Pihak posisi keuangan laporan ketiga pada konsolidasian.
In the plasma plantation, all cost related to the development of the plantation, facility and infrastructure and also general expense and interest expense during the development, are capitalized as cost of plantation and recorded in “Other noncurrent assets” account in consolidated statements of financial position. All of the plantation cost which has fulfilled the condition to be converted, will be recorded as receivable to the participant farmer and included in “Other receivables” - Third party in consolidated statements of financial position.
Biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan yang telah dikonversi dibukukan sebagai piutang kepada petani peserta dan termasuk dalam akun ”Piutang Lain-lain - Pihak ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Maintenance costs of converted mature plantation are recorded as receivable from participant farmer and included in “Other receivables - Third party” account in the consolidated statements of financial position.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Pembibitan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Costs incurred in the preparation of the seedling, purchase of seedling and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are transferred to the “Immature plantations” account at the time of planting.
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun ”Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap tanam. p.
Beban tangguhan
p.
Deferred charges Expenses incurred which have future economic benefits and exceeded the accounting period are capitalized and amortized over their beneficial periods by using the straight-line method, including the expenses incurred relating to the acquisition of the landrights (land utilization right) and building utilization right that are amortized over the period of the rights. Other deferred charges are amortized over the beneficial periods of each expenses.
Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, termasuk biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah (Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan) yang diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah tersebut. Beban tangguhan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya. q.
Seedlings
Biaya pinjaman
q.
Borrowing cost
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, serta persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.
Effective on January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Cost“, which requires of directly attributable capitalization borrowing costs to the acquisition, construction, or production of a qualifying assets, or requirements for commencement, suspension, and cessation of capitalization.
Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 26 (Revised 2008) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tetap tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expense when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
33
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
153
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Biaya pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying assets for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. r.
154
Borrowing cost (continued)
Pajak penghasilan
r.
Income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak penghasilan tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal laporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa mendatang seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sebesar jumlah yang kemungkinan dapat terealisasi.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method requires the recognition of future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, to the extent that the realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to stockholders’ equity.
Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan diputuskan.
Adjustment to tax obligation is recorded when an assessment is received or when the result of appeal is determined.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan secara saling hapus pada laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sama dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are presented offsetting in consolidated statements of financial position, except for deferred tax assets and liabilities which are different, same with presentation of current tax assets and liabilities.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Imbalan kerja karyawan (i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Imbalan jasa masa kerja karyawan
Employement benefits (i)
Employee service entitlements
Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja pensiun kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55-56 tahun dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, tunjangan masa persiapan pensiun, cuti panjang, dan penghargaan masa kerja dengan syaratsyarat yang telah diputuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Kecuali untuk imbalan pensiun, imbalan tersebut tidak didanai.
The Group provides employee benefits for employees who have reached normal pension age of 55-56 years old and other benefits such as post retirement benefits, allowance for preparation of pension, long vacation and appreciation for service years which conditions have been agreed in Mutual Work Agreement (Perjanjian Kerja Bersama). Except for the pension benefit, the other benefits are not funded.
Estimasi kewajiban yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan program imbalan pasti jasa masa kerja adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aktiva program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuaria independen menggunakan metode projected unit credit.
Employee benefits obligation recognized in consolidated statements of financial position pos related to the service entitlements program is the present value of employment benefits liabilities as of consolidated statements of financial position date less the fair value of the assets under the program, if any, adjusted with the actuarial gain or loss and also unrecognized pastservice costs. Other employement benefit liabilities are calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi dan perbedaan antara asumsi aktuarial dengan kenyataan (experience adjustments) sejumlah yang lebih besar antara 10% dari aset program atau 10% dari kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gain and loss incurred from the changes of assumption and the difference of actuarial assumption with the realization (experience adjustments) with amount exceeding between 10% from assets program or the 10% from defined benefit obligation, is charged or credited to the statements of income over the expected average remaining working lives of the employee.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laporan laba rugi, kecuali bila perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Current service cost is recognized as current period expense. Past service cost is charged directly to the statements of income, except if the changes in the employee benefit program depend on the employees status in the future (vesting period). In this case, past service cost is amortized using the straight-line method during the vesting period.
35
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
155
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
(ii) Tantiem
(ii) Tantiem Provision of tantiem are based on management estimates and charged to current income. Tantiem will be paid to Directors and Commissioners after obtaining the approval in the General Stockholders’ Meeting (GSM). The difference between the provision of tantiem that was estimated by management and the amount approved by the stockholders is recognized in the period when such tantiem is approved by GSM.
Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS. (iii) Bonus
(iii) Bonus Bonus is provided based on the estimation of Group’s management and approved by GSM. The difference between the total bonus estimated by management and approved by stockholders is recognized in the period when such bonus is approved by GSM.
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Kelompok Usaha dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut disahkan oleh RUPS. t.
Penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
t.
Pengakuan pendapatan dan beban
u.
156
Revenue and expense recognition Effective on January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan“. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Use of retained earnings based on minutes of the General Stockholders’ Meeting (GSM) The use of retained earnings is not limited on the dividend distribution, the provision for general reserve, but included allocation of partnership and community development.
Penggunaan saldo laba tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan untuk cadangan umum, akan tetapi termasuk alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan. u.
Employement benefits (continued)
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Revenue and expense recognition (continued)
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts rebates and sales taxes (VAT). The specific criteria must be met before revenue is recognized.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of palm based products, rubber, as well as other agricultural products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using EIR, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya penelitian dan pengembangan
v.
Research and development costs
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan menentukan pengungkapan terkait. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.
Research costs are expensed as incurred.
37
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
157
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
Biaya penelitian (lanjutan)
dan
2.
pengembangan
v.
Research and development costs (continued)
Aset takberwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari tahap pengembangan pada proyek internal) diakui jika dan hanya jika, entitas dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset takberwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset takberwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya, (iii) bagaimana aset takberwujud akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan, (iv) tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset takberwujud, dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset takberwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat dari biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama estimasi masa manfaat ekonomis dari aset takberwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari aset takberwujud.
An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset, (iii) how the asset will generate future economic benefits, (iv) the availability of resources to complete, and (v) the ability to measure reliably the expenditures during the development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting period Upon completion, the development costs is amortized over the estimated useful life of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud merupakan perbedaan antara nilai neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.
w. Provisi
w. Provisions Effective on January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. There is no significant impact from the adoption of the revised accounting standard on the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
158
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
x. Laba per saham
x.
Earnings per share Earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted average number of shares issued and fully paid during the year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. y.
Provisions (continued)
y.
Penerapan standar akuntansi revisi lain
Adoption of other revised accounting standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted on January 1, 2011 the following revised accounting standards which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact:
•
•
• •
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
• •
39
PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows" PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
159
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
160
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi dibuat.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods, may differ from those estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing adalah sebesar Rp3.922.731.524. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), Business Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2011 and 2010 is Rp3,922,731,524 respectively. Further details are disclosed in Note 12.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
40
Allocation
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indication is present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp41.117.217.855 (31 Desember 2010: Rp141.239.954.311). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2011 is Rp41,117,217,855 (December 31, 2010: Rp141,239,954,311). Further details are shown in Note 5.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
41
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
161
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
162
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp321.296.274.605 (31 Desember 2010: Rp309.008.888.750). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
The determination of the Group’s cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 is Rp321,296,274,605 (December 31, 2010: Rp309,008,888,750). Further details are discussed in Note 24.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.815.019.494.879 (31 Desember 2010: Rp1.448.679.281.568). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2011 is Rp1,815,019,494,879 (December 31, 2010: Rp1,448,679,281,568). Further details are disclosed in Note 14.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.596.653.423.730 (31 Desember 2010: Rp1.254.504.311.194) (Catatan 38), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp3.282.634.710.380 (31 Desember 2010: Rp2.761.342.535.013) (Catatan 38).
The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The carrying amount of financial assets in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp1,596,653,423,730 (December 31, 2010: Rp1,254,504,311,194) (Note 38), while the carrying amount of financial liabilities carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 is Rp3,282,634,710,380 (December 31, 2010: Rp2,761,342,535,013) (Note 38).
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto liabilitas pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp44.479.780.515 (31 Desember 2010: Rp129.318.123.508). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.
Significant estimate is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2011 was Rp44,479,780,515 (December 31, 2010: Rp129,318,123,508). Further details are disclosed in Note 21.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2011
Kas Bank: Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
153.640.625
417.578.725
163.822.573.438
42.507.608.295
1.220.139.177
3.091.557.296
43
Cash Banks: Rupiah Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
163
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2011
Bank (lanjutan): PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank Sumut PT Bank Syariah Mandiri
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010
560.245.663 43.950.341 15.906.115 1.101.163
580.438.329 501.781.361 15.831.337 869.684
Dolar Amerika Serikat Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$309.057 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: AS$791.698)) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$43.027 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: AS$112.214))
US Dollar
2.802.528.876
7.118.156.719
390.168.836
1.008.916.074
Euro Eropa Pihak ketiga Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR61 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010)
733.441
733.441
778.000.000.000 151.600.000.000
388.000.000.000 100.000.000.000
125.000.000.000
30.000.000.000
103.000.000.000
100.000.000.000
164
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US Dollar
90.680.000.000
13.486.500.000
54.408.000.000
238.261.500.000
Euro Eropa Pihak ketiga Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR111 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010)
Third Parties Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR61 as of December 31, 2011 and 2010) Time Deposits: Rupiah
Dolar Amerika Serikat Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: AS$1.500.000)) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$6.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: AS$26.500.000))
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$309,057 as of December 31, 2011 (2010: US$791,698)) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$43,027 as of December 31, 2011 (2010: US$112,214)) Euro Europe
Deposito berjangka: Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Banks (continued): PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank Sumut PT Bank Syariah Mandiri
Government-related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$10,000,000 as of December 31, 2011 (2010:US$1,500,000)) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (US$6,000,000 as of December 31, 2011 (2010: US$26,500,000)) Euro Europe
1.325.030
44
1.325.030
Third parties Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg (EUR111 as of December 31, 2011 and 2010)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2011
Reksadana: Mandiri Investa Pasar Uang Total kas dan setara kas
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010
-
90.293.816.867
Mutual Fund: Mandiri Investa Pasar Uang
1.471.700.312.705
1.015.286.613.158
Total Cash and Cash Equivalents
Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam rupiah berkisar antara 4,00% sampai 8,00% tahun 2011 dan 6,50% sampai 8,50% tahun 2010, dan untuk deposito berjangka dalam Dolar Amerika 1,75% sampai 2,00% tahun 2011 dan 2,00% sampai 3,60% tahun 2010.
The annual interest rates of Rupiah time deposits ranged from 4.00% to 8.00% in 2011 and 6.50% to 8.50% in 2010, and for US Dollar time deposit ranged from 1.75% to 2.00% in 2011 and 2.00% to 3.60% in 2010.
Pada tahun 2010, Perusahaan memiliki 90.293.817 unit penyertaan reksadana Mandiri Investa Pasar Uang yang setiap saat dapat dicairkan. Pada tahun 2011, seluruh unit penyertaan reksadana ini telah dicairkan.
In 2010, the Company has 90,293,817 units of mutual fund investment in Mandiri Investa Money Market which can be withdrawn at any time. In 2011, all units of mutual fund investment had been withdrawn.
Kas diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp535.364.456.000 masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.
Cash is insured against losses under blanket policies amounting to Rp535,364,456,000 in 2011 and 2010, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Perusahaan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risk faced by the Company.
PIUTANG USAHA - NETO
5. 2011
Pihak ketiga: Suruchi Enterprises Pte. Ltd., Singapura PT Bina Sahabat Sejati CV Padakersa PT Ganesha Energy 77 - KSO PT Sipef Group PT Sasana Mitra Widia Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Smart Tbk Golden Oil Trading Pte. Ltd., Singapura Wilmar Trading Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing dibawah Rp700.000.000)
TRADE RECEIVABLES - NET 2010
4.023.787.167 2.239.161.059 1.211.715.218 1.153.247.485 932.803.313 855.318.465 789.755.063 741.806.000 -
3.374.203.619 724.904.860 1.253.247.485 855.318.465 1.264.404.147 741.806.000 68.295.291.643 49.202.922.745
Third parties: Suruchi Enterprises Pte. Ltd., Singapore PT Bina Sahabat Sejati CV Padakersa PT Ganesha Energy 77 - KSO PT Sipef Group PT Sasana Mitra Widia Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Smart Tbk Golden Oil Trading Pte. Ltd., Singapore Wilmar Trading Pte. Ltd., Singapore
2.627.170.098
3.252.106.739
Others (each below Rp700,000,000)
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
14.574.763.868 (1.701.791.363)
128.964.205.703 (1.472.772.720)
Total Allowance for impairment losses
Neto Pihak-pihak berelasi, neto (Catatan 7)
12.872.972.505 26.542.453.987
127.491.432.983 12.275.748.608
Net Related parties, net (Note 7)
Total
39.415.426.492
139.767.181.591
Total
45
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
165
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
5.
The aging schedule of trade receivables is as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011
2010
0 - 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 3 tahun Lebih dari 3 tahun
36.607.505.184 2.655.142.674 695.295.004 1.159.274.993
139.391.685.342 251.147.004 741.806.000 855.315.965
0 - 1 year > 1 - 2 years > 2 - 3 years over 3 years
Total
41.117.217.855
141.239.954.311
Total
The details of trade receivables based on currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dalam Dolar Amerika Serikat (AS$2.427.934 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: AS$13.772.191)) Dalam Rupiah
22.016.508.232 19.100.709.623
123.825.767.303 17.414.187.008
US Dollar (US$2,427,934 as of December 31, 2011 (2010: US$13,772,191)) Rupiah
Total
41.117.217.855
141.239.954.311
Total
Movements of allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
6.
TRADE RECEIVABLES - NET (continued)
2010
Saldo awal Penambahan tahun berjalan
1.472.772.720 229.018.643
1.467.989.020 4.783.700
Beginning balance Addition during the year
Saldo akhir
1.701.791.363
1.472.772.720
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 23).
Trade receivables are used as collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
PIUTANG LAIN-LAIN - BERSIH - PIHAK KETIGA
6.
OTHER RECEIVABLES PARTIES
-
NET
-
THIRD
Akun ini terdiri dari: 2011 Petani Plasma Proyek Sosa PT Fath Indonesia PT Prima Teh Nusantara PT Asuransi Jasa Tania
166
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2010
5.173.855.440 4.456.404.839 2.258.151.245 1.924.614.629
46
5.196.548.925 4.195.565.753 2.258.151.245 -
Plasma Farmer Sosa Project PT Fath Indonesia PT Prima Teh Nusantara PT Asuransi Jasa Tania
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN - BERSIH - PIHAK KETIGA (lanjutan)
6.
2011 PT Asuransi Jasa Tania Medica Pinjaman Pegawai Pensiunan PT Prima Agro Industri Nusantara PKS Bintara Tani Nusantara PT Ganesha Energy 77-KSO PT Kalpataru Semesta Puslit Kakao Jember Pusat Penelitian Kelapa Sawit Bunga deposito Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300.000.000) Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
7.
NET
-
THIRD
1.104.062.457 1.041.909.494 567.000.000 458.995.200 826.929.538 811.646.278 -
1.108.157.457 1.165.055.061 567.000.000 500.677.250 805.474.643 891.646.278 3.785.126.500 1.488.014.650 1.126.343.640
PT Asuransi Jasa Tania Medica Loan of retired employee PT Prima Agro Industri Nusantara PKS Bintara Tani Nusantara PT Ganesha Energy 77-KSO PT Kalpataru Semesta Puslit Kakao Jember Pusat Penelitian Kelapa Sawit Interest receivable
877.701.845
2.847.131.570
Others (each below Rp300,000,000)
19.501.270.965 (10.880.404.383)
25.934.892.972 (7.285.665.155)
Total Allowance for impairment losses
8.620.866.582
18.649.227.817
Net
Movement of allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
Saldo akhir
-
2010
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan tahun berjalan
OTHER RECEIVABLES PARTIES (continued)
2010
7.285.665.155 3.594.739.228
6.015.139.148 1.270.526.007
Beginning balance Addition during the year
10.880.404.383
7.285.665.155
Ending balance
Piutang Petani Plasma Proyek Sosa merupakan piutang atas pembayaran biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk kepentingan petani plasma di Sosa (Catatan 17).
Receivables from plasma farmers of Sosa Project represents receivables arising from the payment of expenses by the Company, on behalf of plasma farmers (Note 17).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible other receivables.
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI
7.
RELATED PARTY TRANSACTIONS The Group, in the normal course of business, entered into trade and financial transactions with related parties, with several banks that are controlled by the Government of the Republic of Indonesia, several nusantara-plantation companies and associations, some cooperatives employees and central cooperative employees, a current account deposit and placement, working capital credit facility, vehicle and office equipment rental, loans to employees, and working capital loans to affiliated companies and others.
Kelompok Usaha, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yaitu dengan beberapa bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, beberapa perusahaan perkebunan nusantara dan asosiasinya, beberapa koperasi karyawan dan pusat koperasi karyawan berupa penempatan giro, deposito dan fasilitas kredit modal kerja, penyewaan kendaraan dan peralatan kantor, pemberian pinjaman kepada karyawan dan pinjaman modal kerja kepada perusahaan afiliasi dan lain-lain.
47
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
167
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The significant balances with the related parties are as follows:
Kas dan setara kas (Catatan 4)
Cash and cash equivalents (Note 4)
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada entitas yang berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 99,99% dan 91,07% dari total aset konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010, cash and cash equivalents balances placed on entities related to the Government represent 99,99% and 91,07% of the total consolidated assets, respectively.
2011
2010
Piutang usaha : PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Indoham
174.966.955 3.894.357.277 3.668.037.585 6.074.519.897 12.730.572.273
163.794.193 3.443.952.750 3.529.628.101 5.138.373.564 -
Trade Receivables : PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Indoham
Neto
26.542.453.987
12.275.748.608
Net
5.263.009.572 3.956.898.332 7.684.054 2.570.220 61.670.351 7.995.461 2.550.865.463 4.243.090.839
3.803.843.032 4.810.738.601 313.458.535 3.689.633.303 5.174.996.383 2.551.451.373 10.824.672.212
2.535.201.375 1.086.684.498 1.065.579.076
2.535.201.375 1.226.869.498 310.232.649
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
20.781.249.241 (2.541.635.011)
35.241.096.961 (9.285.515.340 )
Neto
18.239.614.230
25.955.581.621
Net
Hutang usaha : Pusat Koperasi Karyawan Koperasi Tenera Lain-lain
2.491.689.602 101.623.500 174.810.263
1.574.664.345 186.787.103 101.264.095
Trade payables : Pusat Koperasi Karyawan Koperasi Tenera Others
Total
2.768.123.365
1.862.715.543
Hutang Lain-lain: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pusat Penelitian Kelapa Sawit ( PPKS )
319.609.602 248.511.847 218.575.911 601.405.707 31.699.100 32.146.922 48.131.015 87.857.277 75.000.858 8.681.267.093
207.472.523 259.095.229 -
Piutang Lain-lain: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Piutang kepada karyawan Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Jerman Pusat Koperasi Karyawan Lain-lain
168
RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
48
Other receivables: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Receivables from employees Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Germany Pusat Koperasi Karyawan Others Total Allowance for impairment losses
Total Other payables: PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pusat Penelitian Kelapa Sawit ( PPKS )
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
2011 PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Hutang kepada karyawan Koperasi Tenera Pusat Koperasi Karyawan Lain-lain Total
RELATED (continued)
PARTY
TRANSACTIONS
2010
4.536.602.872 4.059.661.160 2.094.831.424 1.063.831.489 2.464.309.447
5.600.034.344 3.243.758.051 1.335.209.582 2.237.359.525 672.884.045
24.563.441.724
13.555.813.299
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Payable to employees Koperasi Tenera Pusat Koperasi Karyawan Others Total
Piutang lain-lain kepada beberapa perusahaan perkebunan nusantara berasal dari transaksi penjualan lori, beban perobatan dan lain-lain.
Other receivables from certain national plantation company arose from sales of lori, medical and other expenses.
Piutang kepada Indoham, berasal dari pemberian pinjaman modal kerja kepada perusahaan afiliasi tersebut.
Receivable from Indoham represents working capital loan.
Hutang-lain-lain kepada beberapa perusahaan perkebunan berasal dari transaksi pembelian kecambah, beban perobatan, biaya tenaga ahli dan lain-lain.
Others payable to several plantation companies arose mainly from purchase sprouts, medical expenses, professional and other expenses.
Hutang kepada karyawan sebagian besar berasal dari pemotongan gaji karyawan untuk dibayarkan kepada pihak ketiga atas kewajiban karyawan yang bersangkutan.
Payable to employees arose mainly from withholding employee’s salary to be paid to third parties related to the employees obligation.
Hutang kepada koperasi-koperasi karyawan sebagian besar berasal dari jasa angkut hasil produksi serta penggantian biaya yang digunakan untuk kepentingan Perusahaan.
Payable to employee cooperatives arose from transportation fee and expenses reimbursement which is used on behalf of the Company.
Hutang kepada PT KPBN berasal dari pembebanan jasa pemasaran yang dihitung berdasarkan persentasi tertentu dari nilai penjualan Perusahaan.
Payable to PT KPBN arose from marketing expense which is calculated based on certain percentage from sales amount of the Company.
Pinjaman bank jangka panjang
Long-term bank loans
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo pinjaman bank (Catatan 23) diperoleh dari entitas yang berelasi dengan Pemerintah. Beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp194.417.437.388 dan Rp199.607.595.480 (Catatan 33).
As of December 31, 2011 and 2010, all outstanding bank loans (Note 23) were obtained from entities which are related to the Government. Interest expense for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp194,417,437,388 and Rp199,607,595,480 respectively (Note 33).
49
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
169
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
PERSEDIAAN
8. 2011
9.
2010
Barang jadi: Minyak kelapa sawit Teh Palm kernel oil Inti sawit Palm kernel meal Tandan Buah Segar (TBS) Bahan pembantu Perlengkapan pabrik
107.843.322.461 29.703.885.800 12.040.128.039 11.049.451.920 2.069.091.773 170.196.000 138.753.434.053 6.001.152.961
59.644.034.529 30.475.821.071 2.380.134.808 7.197.202.201 1.729.287.166 135.900.924.178 12.431.971.183
Finished goods: Crude palm oil Tea Palm kernel oil Palm kernel Palm kernel meal Fresh Fruit Bunches Supporting materials Factory supplies
Total
307.630.663.007
249.759.375.136
Total
Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp801.026.769.874 dan Rp552.552.475.428 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok Usaha.
Inventories were insured against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp801,026,769,874 and Rp552,552,475,428 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risk if the Group suffered losses for those risk.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan penurunan nilai realisasi bersih tidak perlu dilakukan.
Management believes that a provision for inventory obsolescence is not required.
Persediaan digunakan sebagai jaminan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 23).
Inventories are used as collateral for the bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA LAINNYA
9.
2011 Biaya Dibayar di Muka Sewa Asuransi Lain-lain Total Uang Muka Kontrak pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Santunan hari tua/pensiun Dividen Lain-lain Total Total
170
INVENTORIES
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
PREPAYMENTS AND ADVANCES 2010
1.440.288.395 1.435.775.454 1.241.216.288
1.699.404.200 1.515.751.557 1.245.842.933
4.117.280.137
4.460.998.690
15.340.132.669 9.205.024.713 7.000.000
4.459.575.337 20.000.000.000 -
24.552.157.382
24.459.575.337
28.669.437.519
28.920.574.027
50
Prepaid expenses Rent Insurance Others Total Advances Contract to build palm oil mill Post retirement reward Dividends Others Total Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA LAINNYA (lanjutan)
9.
PREPAYMENTS AND ADVANCES (continued) In 2010, advance for dividends amounting to Rp20,000,000,000 represent payment of interim dividends for fiscal year 2010 to the Government of the Republic of Indonesia, the Stockholder, in accordance with the letter of the Ministry of State-Owned Enterprises No. S-783/MBU/2010 dated on December 17, 2010.
Tahun 2010, uang muka dividen sebesar Rp20.000.000.000 merupakan pembayaran dimuka dividen interim untuk tahun buku 2010 kepada Pemerintah Republik Indonesia, Pemegang Saham sesuai dengan surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. S-783/MBU/2010, tanggal 17 Desember 2010. 10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
10. PREPAID TAXES 2011
2010
Perusahaan: Pajak Pertambahan Nilai
-
12.969.665.903
Company: Value Added Tax
Total pajak dibayar dimuka
-
12.969.665.903
Total prepaid taxes
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Perusahaan
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah kepemilikan awal tahun/ Total investment beginning of year
11. INVESTMENT IN ASSOCIATES Bagian laba (rugi) bersih/ Equity in net earning (loss)
Penambahan/ Additions
Total kepemilikan akhir tahun/ Total investment at end of year
Dividen/ Dividend
2011 Metode Ekuitas PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara
2011 45,00 34,00
Neto
Perusahaan
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
6.300.000.000 39.174.000.000
-
-
-
6.300.000.000 39.174.000.000
Equity method PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara
45.474.000.000
-
-
-
45.474.000.000
Net
Jumlah kepemilikan awal tahun/ Total investment beginning of year
Penambahan/ Additions
Bagian laba (rugi) bersih/ Equity in net earning (loss)
Total kepemilikan akhir tahun/ Total investment at end of year
Dividen/ Dividend
2010 Metode Ekuitas PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara Neto
Companies
Companies 2010
45,00 34,00
6.300.000.000 -
39.174.000.000
-
-
6.300.000.000 39.174.000.000
Equity method PT ESW Nusantara Tiga PT Pupuk Agro Nusantara
6.300.000.000
39.174.000.000
-
-
45.474.000.000
Net
The Company has 6,300 shares investment in shares of stock of PT Environmental Synthetic Wood Nusantara Tiga (ESW) representing 45.00% ownership interest. ESW is domiciled in Labuhan Batu Regency, North Sumatera Province, and engaged in the manufacturing of powder of palm oil wood. Up to December 31, 2011, ESW has not yet operated commercially and the Company did not record its share in the net loss of ESW since the amount is not significant to the consolidated financial statements.
Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Environmental Synthetic Wood Nusantara Tiga (ESW) sebanyak 6.300 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 45,00%. ESW berkedudukan di Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara, dan bergerak dalam bidang usaha produksi tepung kayu kelapa sawit. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 ESW belum beroperasi komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi bersih atas rugi ESW oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
51
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
171
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued) In 2010, the Company has investment in shares of stock on PT Pupuk Agro Nusantara (PAN) totaling 39,174 shares representing 34.00% ownership interest. PAN is domiciled in Medan, North Sumatera and engaged in fertilizer manufacturing industry. Up to December 31, 2011, PAN has not yet operated commercially and the Company did not record its share in the net loss of PAN since the amount is not significant to the consolidated financial statements.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Pupuk Agro Nusantara (PAN) sebanyak 39.174 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 34,00%. PAN berkedudukan Kota Medan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang industri pengolahan pupuk. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 PAN belum beroperasi komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi bersih atas rugi PAN oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 12. GOODWILL - NETO
12. GOODWILL - NET 2011
Nilai perolehan Akumulasi amortisasi
5.230.308.699 -
5.230.308.699 (1.307.577.175)
Total
5.230.308.699
3.922.731.524
Total
-
Effect of initial adoption of PSAK No.22 (Revised 2010), ”Business Combination” (Note 2)
3.922.731.524
Net
Pengaruh penerapan awal PSAK No. 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis” (Catatan 2) Neto
172
2010
(1.307.577.175) 3.922.731.524
Cost Accumulated amortization
Saldo tersebut merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan proporsi nilai wajar aset bersih PT Sarana Agro Nusantara pada saat perolehan.
The balance is the excess between the acquisition cost and the proportionate share in fair value of net assets of PT Sarana Agro Nusantara at the time of acquisition.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2m, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 48 (Revisi 2009) yang diterapkan Kelompok Usaha pada tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha melakukan uji penurunan nilai pada tanggal tersebut atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As disclosed in Note 2m, in accordance with the transitional provisions of PSAK No. 48 (Revised 2009) which was adopted starting January 1, 2011, the Group performed impairment test on its goodwill reported in the consolidated statement of financial position on that date.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen, mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai goodwill.
Based on the evaluation of the management, on the recoverable amount as of December 31,2011, the Company’s management believes that no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the carrying amount of goodwill.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
13. TANAMAN PERKEBUNAN a.
13. PLANTATIONS
Tanaman menghasilkan Saldo Awal/ Beginning Balance
Mutasi tahun 2011
a. Mature plantations Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga perolehan: Kelapa sawit Teh Kakao
2.523.726.549.302 37.712.948.879 669.437.437
76.628.242.000 -
11.087.347.917 79.181.637 -
397.710.966.504 2.986.978.409.889 3.909.642.790 41.543.410.032 669.437.437
Jumlah harga perolehan
2.562.108.935.618
76.628.242.000
11.166.529.554
401.620.609.294 3.029.191.257.358
Akumulasi penyusutan: Kelapa sawit Teh Kakao
470.138.525.282 7.488.808.347 978.867.983
118.155.759.979 819.259.863 26.777.491
10.225.818.233 63.318.888 -
Jumlah akumulasi penyusutan
478.606.201.612
119.001.797.333
10.289.137.121
Nilai buku
(162.668) 494.076.165 (493.913.497) -
2.083.502.734.006
Saldo Awal/ Beginning Balance
Mutasi tahun 2010
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Movements in 2011 Cost: Palm Oil Tea Cocoa Total cost
578.068.304.360 8.738.825.487 511.731.977
Accumulated depreciation: Palm Oil Tea Cocoa
587.318.861.824
Total accumulated depreciation
2.441.872.395.534
Book value
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga perolehan: Kelapa sawit Teh Kakao
2.055.701.211.256 37.813.983.570 669.437.437
-
11.617.420.782 101.034.691 -
479.642.758.828 2.523.726.549.302 37.712.948.879 669.437.437
Jumlah harga perolehan
2.094.184.632.263
-
11.718.455.473
479.642.758.828 2.562.108.935.618
Movements in 2010 Cost: Palm Oil Tea Cocoa Total cost
Akumulasi penyusutan: Kelapa sawit Teh Kakao
377.178.485.898 6.805.327.557 952.090.485
104.047.389.816 768.712.334 26.777.498
11.087.350.432 85.231.544 -
-
470.138.525.282 7.488.808.347 978.867.983
Accumulated depreciation: Palm Oil Tea Cocoa
Jumlah akumulasi penyusutan
384.935.903.940
104.842.879.648
11.172.581.976
-
478.606.201.612
Total accumulated depreciation
2.083.502.734.006
Book value
Nilai buku
1.709.248.728.323
Pengurangan tanaman menghasilkan di tahun 2011 dan 2010 merupakan penghapusan dan pemindahan tanaman menghasilkan ke kelompok aset tidak produktif. Tanaman menghasilkan yang dipindahkan ke aset tidak produktif disusutkan sekaligus pada saat pemindahan, dan beban penyusutan sekaligus tersebut dilaporkan sebagai bagian dari "Rugi penghapusan tanaman” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The deduction on mature plantation in 2011 and 2010 represents the disposal and the reclassification of mature plantation into nonproductive assets. Mature plantations that is reclassified into non-productive assets has been fully depreciated at the time reclassification is made, and recorded as part of “Loss on disposal of plantations” accounts in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada:
Depreciation expense of mature plantation is charged to:
Beban pokok penjualan Beban operasi lain
2011
2010
116.531.619.012 2.470.178.321
104.297.006.151 545.873.497
119.001.797.333
104.842.879.648
53
Cost of goods sold Other operating expense
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
173
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
13. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
13. PLANTATIONS (continued)
Tanaman menghasilkan (lanjutan)
a. Mature plantations (continued) To minimize the loss of the Company’s cocoa plantation, management has converted cocoa plantation into palm oil plantation. In 2007, most cocoa plantation has been converted and the remaining was conducted in 2008, wherein 150 Ha is still kept as source of cocoa seed for research requirement purpose. Since 2006, net result on sales, cost of goods sold and selling expenses of cocoa are recorded as part of “Others operating expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Untuk meminimalisasi kerugian Perusahaan atas tanaman kakao maka Manajemen telah melakukan konversi tanaman kakao ke tanaman kelapa sawit. Pada tahun 2007 sebagian besar telah dikonversi dan sisanya dilakukan pada tahun 2008, dimana seluas 150 Ha tetap dipertahankan sebagai sumber benih kakao untuk kebutuhan penelitian. Sejak tahun 2006 hasil bersih atas hasil penjualan, beban pokok penjualan dan biaya penjualan kakao dibukukan sebagai bagian dari akun ‘’Beban operasi lain’’ pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b.
Tanaman belum menghasilkan
b.
Tanaman belum menghasilkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit dan teh milik Perusahaan (lahan perkebunan inti) seperti pembersihan lahan, penanaman bibit, pemupukan, aktivitas pemeliharaan lainnya dan beban keuangan dari pinjaman yang berkaitan dengan pengembangan tanaman tersebut sampai areal perkebunan yang bersangkutan telah menghasilkan dan diakui sebagai tanaman menghasilkan.
Immature plantation represents expenditures for the development of the Company’s palm oil and tea (nucleus plantation area) such as field preparation, seed planting, fertilizers, other maintenance activities and borrowing cost related to the development of the plantation until the plantation has produced and transferred to mature plantations.
Perincian saldo biaya pengembangan lahan tersebut adalah sebagai berikut:
The details of development cost of the plantations are as follows:
Saldo awal Tambahan biaya pengembangan Kapitalisasi beban keuangan (Catatan 33) Dikurangi: Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Penghapusan
2011
2010
1.366.728.737.531 523.237.654.787
1.335.124.969.592 474.936.104.270
43.705.302.124
36.310.422.497
1.933.671.694.442
1.846.371.496.359
(401.620.609.294) (1.686.928.898) 1.530.364.156.250
174
Immature plantations
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
54
(479.642.758.828) 1.366.728.737.531
Beginning balance Additional development cost Capitalization of borrowing cost (Note 33) Less: Reclassification into mature plantations Disposal
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
13. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
13. PLANTATIONS (continued)
Tanaman belum menghasilkan (lanjutan)
b.
2011
Tanaman
TM (Ha)/ Mature Plantations (Ha)
Immature plantations (continued) 2010
TBM (Ha)/ Immature Plantations (Ha)
TM (Ha)/ Mature Plantations (Ha)
TBM (Ha)/ Immature Plantations (Ha)
Plantations
Kelapa sawit Teh
94.795 2.490
33.019 746
94.130 3.514
39.068 883
Palm Oil Tea
Jumlah
97.285
33.765
97.644
39.951
Total
Composition of aging schedule of plantations for each commodities is as follows:
Komposisi umur tanaman berdasarkan jenis komoditi adalah sebagai berikut: Umur/Aging Kelapa sawit Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
2011 Ha
di atas 25 tahun/ Over 25 years 21 - 24 14 - 20 9 - 13 4-8
1-3
Jumlah tanaman kelapa sawit Teh Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan
di atas 8 tahun/ Over 8 years 3-8
1-3
Jumlah tanaman teh
2010 Ha Palm Oil Mature plantations
4.526 10.082 26.244 18.690 35.253
6.197 11.599 23.455 23.085 29.794
94.795
94.130
33.019
39.068
Immature plantations
127.814
133.198
Total of palm oil plantations
2.490 -
3.514 -
2.490
3.514
746
883
3.236
4.397
Mature plantations
Tea
Immature plantations Total of tea plantations
Certain plantations used as collateral for long-term bank loans (Note 23).
Perkebunan di beberapa unit tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (catatan 23).
55
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
175
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS
Mutasi tahun 2011
Movements in 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Nilai tercatat: Tanah Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Peralatan kantor Jumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Mesin dan peralatan Prasarana Jumlah Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan: Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Peralatan kantor
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance 1.042.006.927 313.970.166.352 286.822.170.982 557.400.689.292 1.520.374.100.484
737.006.927 245.369.770.609 251.453.025.655 386.160.752.721 1.286.424.180.380
305.000.000 65.579.841.446 29.491.303.400 141.346.295.409 166.823.021.894
(61.558.269) (201.177.280) (1.465.353.759) (5.258.100.142)
3.082.112.566 6.079.019.207 31.358.994.921 72.384.998.352
135.784.791.267 115.555.006.084 4.341.828.239
9.796.058.596 15.341.704.292 799.535.000
(4.867.572.929) (384.528.741) -
-
2.425.826.361.882
429.482.760.037
(12.238.291.120)
140.713.276.934 130.512.181.635 5.141.363.239
112.905.125.046 2.955.975.955.845
3.103.752.000 17.761.643.456 80.604.444.238 32.196.080.635
3.843.295.164 51.422.635.978 17.194.514.882 14.080.359.850
-
(3.103.752.000) (4.695.937.824) (73.331.583.701) (31.773.851.521)
3.843.295.164 64.488.341.610 24.467.375.419 14.502.588.964
133.665.920.329
86.540.805.874
-
(112.905.125.046) 107.301.601.157
Total
2.559.492.282.211
516.023.565.911
(12.238.291.120)
- 3.063.277.557.002
10.224.393.054 11.848.339.735 33.322.673.848 72.558.894.256
(61.558.239) (175.265.367) (1.465.352.249) (5.053.315.713)
-
122.718.269.126 145.370.014.193 170.169.745.297 596.555.031.134
110.628.015.266 85.018.849.830 1.551.885.122
10.054.301.686 10.377.181.880 1.066.870.304
(4.867.573.217) (384.528.498) -
-
115.814.743.735 95.011.503.212 2.618.755.426
Jumlah
1.110.813.000.643
149.452.654.763
(12.007.593.283)
Nilai buku
1.448.679.281.568
Total
1.815.019.494.879
Book value
Movements in 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Aset dalam penyelesaian Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Mesin dan peralatan Prasarana Jumlah Jumlah nilai tercatat
176
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Total carrying value Accumulated depreciation: Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Office equipment
- 1.248.258.062.123
Mutasi tahun 2010
Jumlah
Total Construction in progress Employee house buildings Office and plant buildings Machinery and equipment Infrastructure
112.555.434.311 133.696.939.825 138.312.423.698 529.049.452.591
Nilai tercatat: Tanah Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Peralatan kantor
Carrying value: Land Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Office equipment
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
737.006.927 205.129.883.360 229.795.299.063 288.689.947.158 1.054.936.079.533
35.952.820.417 19.451.123.815 80.993.419.702 191.614.543.767
(102.131.847) (90.352.256) (39.352.176) (7.915.387.728)
126.905.247.337 105.005.343.454 2.738.086.373
10.129.608.977 10.812.203.984 1.603.741.866
(1.250.065.047) (262.541.354) -
2.013.936.893.205
350.557.462.528
(9.659.830.408)
3.774.103.002 5.781.179.911 48.905.664.351 16.951.542.976
3.718.847.677 14.277.418.578 79.540.233.447 31.937.799.651
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
737.006.927 4.389.198.679 245.369.770.609 2.296.955.033 251.453.025.655 16.516.738.037 386.160.752.721 47.788.944.808 1.286.424.180.380 -
135.784.791.267 115.555.006.084 4.341.828.239
70.991.836.557 2.425.826.361.882
Carrying value: Land Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Office equipment Total Construction in progress Employee house buildings Office and plant buildings Machinery and equipment Infrastructure
(52.508.752) (176.523.955)
(4.389.198.679) (2.296.955.033) (47.788.944.808) (16.516.738.037)
3.103.752.000 17.761.643.456 80.604.444.238 32.196.080.635
(70.991.836.557)
133.665.920.329
Total
- 2.559.492.282.211
Total carrying value
75.412.490.240
129.474.299.353
(229.032.707)
2.089.349.383.445
480.031.761.881
(9.888.863.115)
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Mutasi tahun 2010 (lanjutan)
Akumulasi penyusutan: Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Peralatan kantor Jumlah Nilai buku
Movements in 2010 (continued)
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
104.288.253.841 120.853.246.750 115.868.647.404 470.109.602.788
8.350.053.878 12.911.355.785 22.443.776.294 63.408.266.939
(82.873.408 ) (67.662.710 ) (4.468.417.136 )
-
112.555.434.311 133.696.939.825 138.312.423.698 529.049.452.591
100.647.625.413 75.523.827.344 1.206.648.889
11.143.287.693 9.742.957.669 345.236.233
(1.162.897.840 ) (247.935.183 ) -
-
110.628.015.266 85.018.849.830 1.551.885.122
Accumulated depreciation: Employee house buildings Office and plant buildings Infrastructure Machinery and equipment Vehicle and other transportations equipment Farming equipment and office Office equipment
988.497.852.429
128.344.934.491
(6.029.786.277 )
- 1.110.813.000.643
Total
1.448.679.281.568
Book value
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
1.100.851.531.016
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, bangunan, mesin dan peralatan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.187.507.226.959 dan Rp1.876.015.451.435. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.
As of December 31, 2011 and 2010, certain buildings, machinery and equipment and vehicles are insured against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp1,187,507,226,959 and Rp1,876,015,451,435, respectively. The management of the Company and its Subsidiaries are of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen, mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Based on the evaluation of the Company and Subsidiaries’ management as of December 31, 2011 and 2010, there are no events or changes in circumtances which may indicate an impairment in the carrying value of fixed assets.
Beban penyusutan aset tetap dibebankan pada:
Depreciation expense of fixed assets is charged to:
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban operasi lain Dikapitalisasi
2011
2010
121.933.978.589 9.801.176.931 17.167.325.964 550.173.279
112.404.723.267 10.093.012.858 5.704.224.148 142.974.218
149.452.654.763
128.344.934.491
Cost of good sold General and administrative expenses Others operating expenses Capitalized
Certain fixed assets are used as collateral for the longterm bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 23).
57
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
177
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
15. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
15. DEFERRED LANDRIGHTS COSTS Deferred landrights costs represent cost incurred in relation to obtaining the land utilization rights (HGU) and building utilization rights (HGB), and include the purchases cost of land in relation to the take over of land for business development with details as follows:
Beban tangguhan hak atas tanah merupakan biaya pengurusan hak atas Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dan termasuk biaya pembelian lahan dalam rangka pengambil alihan tanah untuk pengembangan usaha dengan rincian sebagai berikut: 2011
2010
Beban tangguhan hak atas tanah Dikurangi: Akumulasi amortisasi
312.979.500.656
228.537.555.554
(37.041.274.476)
(31.206.228.148)
Nilai buku bersih
275.938.226.180
197.331.327.406
Amortisasi beban dibebankan pada:
tangguhan
hak
atas
2010
4.610.655.242 616.496.916 607.894.170
4.545.151.082 1.657.393.912 -
5.835.046.328
6.202.544.994
Cost of good sold General and administrative expenses Others operating expenses
HGU beserta seluruh aktiva yang ada diatasnya dari unit usaha Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu dan Tinjowan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk (Catatan 23).
HGU and all of the assets over the land of business unit in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu and Tinjowan are used as collateral for the bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 23).
Perusahan dan Anak perusahaan memiliki beberapa HGU atas tanah seluas ± 150.022 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Sumatera Utara yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Beberapa dari HGU ini telah jatuh tempo pada tahun 2011 dan sedang dalam proses pengurusan perpanjangan dan yang lainnya akan jatuh tempo dalam berbagai tanggal antara tahun 2012 dan 2043.
The Company and Subsidiaries have several HGU totaling about ±150,022 Ha located in several areas in North Sumatera Province, for a period of 30 (thirty) years until 40 (fourty) years. Several HGUs matured in 2011 and still in the extension process and the others will expire in various dates in 2012 up to 2043.
16. PEMBIBITAN
16. SEEDLINGS 2011
Persediaan bibit
178
Net book value
The amortization of deferred landrights costs is charged to:
tanah 2011
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban operasi lain
Deferred landrights costs Less: Accumulated of amortization
Jumlah pokok/ Total trees
2010 Nilai/
Jumlah pokok/
Amount
Total trees
Nilai/
Amount
Seedlings inventory
Persediaan kelapa sawit Persediaan bibit teh
4.637.965 -
78.449.337.342 -
2.039.890 316.100
47.928.860.870 89.109.000
Palm oil Tea
Jumlah
4.637.965
78.449.337.342
2.355.990
48.017.969.870
Total
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
16. PEMBIBITAN (lanjutan)
16. SEEDLINGS (continued) The mutations of seedlings for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Mutasi persediaan bibit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal Penambahan Pengurangan
48.017.969.870 60.380.256.630 (29.948.889.158)
52.973.824.492 37.012.354.257 (41.968.208.879)
Saldo akhir
78.449.337.342
48.017.969.870
Ending balance
The seedlings inventory represents cost incurred in the preparation of the seedling of palm oil, tea and cocoa before being transferred into the area to be planted. The cost consist of the acquisition of the sprout and seedling maintenance, salary/wage, research and selection and other expenses.
Persediaan bibit merupakan biaya kegiatan pembibitan kelapa sawit, teh dan kakao sebelum dipindahkan ke areal lahan yang akan ditanami. Biaya ini terdiri dari biaya pengadaan kecambah dan biaya pemeliharaan bibit, gaji/upah, penelitian dan seleksi dan biaya lainnya.
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2011
Piutang PIR Lokal Sosa Penyertaan saham Bea Perolehan Hak Tanah Bangunan ("BPHTB") Prefinancing Proyek Plasma Madina Beban ditangguhkan lainnya, neto Uang jaminan Taksiran tagihan pajak penghasilan Prefinancing Gampong Aceh Uang muka pemesanan saham Lain-lain
Beginning balance Additions Deductions
2010
23.716.165.644 22.010.775.019
21.739.112.017 16.126.775.019
19.310.683.728 12.992.374.561 9.323.830.865 3.269.394.680 3.613.319.540 1.243.306.290 818.497.608 215.608.510
19.310.683.728 17.021.931.474 12.384.790.349 2.646.891.365 2.518.625.725 818.497.608 214.539.236
Total Cadangan kerugian atas penyertaan saham, uang muka pemesanan saham dan jaminan
96.513.956.445
92.781.846.521
(1.208.743.721)
(1.208.743.721)
Neto
95.305.212.724
91.573.102.800
59
Receivables of PIR Local Sosa Investment in shares of stock Aquisition of land and buildings duty ("BPHTB") Pre-financing Plasma Madina Project Other deferred charges, net Guarantee Estimated claim for income tax Prefinancing Gampong Aceh Advance for stock subscriptions Others Total Allowance for losses on investments in shares, advances for stock subscriptions and guarantee Net
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
179
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
180
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (”BPHTB”)
Tax on Acquisition of Land and Buildings (”BPHTB”)
Pada tanggal 7 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (”SKBKB”) dari Direktorat Jenderal Pajak atas Kebun Pagar Jawa, Desa Totap Majaya sebesar Rp19.310.683.728. Pada tanggal 12 April 2009, Perusahaan membayar sebesar 50% atas SKBKB tersebut dan 50% lagi dibayar pada tanggal 7 Desember 2009. Atas SKBKB ini Perusahaan mengajukan keberatan. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP 235/PJ.07/2009, tanggal 13 April 2009, menolak keberatan Perusahaan. Selanjutnya pada tanggal 2 Mei 2009 dan 26 Mei 2009, masing-masing dengan surat Nomor 04.14/X/55/V/2009 dan 04.14/X/46/V/2009, Perusahaan mengajukan banding kepada Direktorat Jenderal Pajak dan sampai saat ini belum ada keputusan terhadap banding tersebut.
On July 7, 2008, the Company has received underpayment of tax for the acquisition of land and buildings (SKBKB) from Directorate General of Taxes for unit Pagar Java, Totap Majaya village amounting to Rp19,310,683,728. On April 12, 2009, the Company paid 50% for SKBKB and on December 7, 2009 paid 50%. For this SKBKB, the Company has filed an objection. Based on the letter of Directorate General of Taxes No. KEP 235/PJ.07/2009 dated April 13, 2009 the tax office refuse the Company’s appeal. Then, on May 2, 2009 and May 26, 2009 with letter No. 04.14/X/55/V/2009 and 04.14/X/46/V/2009 respectively, the Company submitted again an appeal to Directorate General of Taxes and until now there is no decision on that appeal.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki dasar yang memadai atas posisi mereka dan bahwa Pengadilan Pajak akan memberi keputusan yang menguntungkan Perusahaan. Oleh karenanya Perusahaan masih membukukan pembayaran tersebut di atas sebagai bagian dari akun aset tidak lancar lainnya sambil menunggu hasil akhir proses banding dan gugatan yang dilakukan.
Management believes that the Company has adequate basis for its position and the Tax Court will provide a decision favorable to the Company. Therefore, the Company still recorded the entire payment as part of other non-current assets awaiting the results of the appeal and objections.
Prefinancing Proyek Plasma Madina
Prefinancing Plasma Madina Project
Piutang Petani Plasma Proyek Madina merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank (Catatan 35).
Receivables from Project of Plasma Madina represents expenses for the development of plasma plantation comprising of disbursement funded by the bank temporary funded by the Company while waiting financing from the bank (Note 35).
Piutang PIR Lokal Sosa
Receivables from PIR Local Sosa Plantation
Prefinancing Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sosa merupakan biaya pembangunan kebun rakyat untuk masyarakat Huta Raja Lamo dan Mondang di Sosa. Dalam PIR ini Perusahaan berkewajiban untuk melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pembangunan kebun rakyat dan membeli hasil kebun tersebut saat setelah konversi. Peserta (petani) berkewajiban untuk menjadi buruh tani selama pembangunan, dan pada saat konversi wajib menyetujui seluruh pengeluaran biaya pembangunan, menjual hasil produksi kebun ke Perusahaan, mengangsur hutang dari hasil penjualan, dan tidak boleh mengalihkan kebun kepada pihak lain.
Prefinancing from Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sosa represents the development cost of plantation for the community of Huta Raja Lamo and Mondang in Sosa. In this PIR, the Company is obliged to prepare and develop the plantation area for the community and purchase the harvest produced after the conversion. The community (the farmer) is obliged to be a worker during the development and after the conversion, obliged to agree with all the cost of the development of the plantation area, sell the harvest to the Company, pay in installment their liability from the sale of the harvest and cannot transfer the plantation to other parties.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Penyertaan saham
Investment in shares of stock
Penyertaan Perusahaan pada PT Padasa Enam Utama (PEU) adalah sebanyak 15.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 15%. PEU berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perkebunan dan industri kelapa sawit yang berlokasi di Teluk Dalam Propinsi Sumatera Utara dan Koto Kampar, Kalianta Propinsi Riau.
The Company’s investment in share of stock of PT Padasa Enam Utama (PEU) totaling 15,000 shares, represents 15% ownership interest. PEU is domiciled in Jakarta and engaged in plantations and palm oil industry located in Teluk Dalam, North Sumatera Province and Koto Kampar, Kalianta, Riau Province.
Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan memperoleh penghasilan dividen atas pembagian laba PEU tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp78.750.000.000 dan Rp54.750.000.000.
In 2011 and 2010, the Company received dividends from the 2010 and 2009 distribution of PEU’s net income, amounting to Rp78,750,000,000 and Rp54,750,000,000, respectively.
Perusahaan melakukan investasi saham pada Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) dengan persentase kepemilikan sebesar 7,20%. Indoham bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan dan bertempat kedudukan di Hamburg, Jerman.
The Company has investment in shares of stock on Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) with percentage ownership of 7.20%. Indoham is engaged in marketing and trading of plantations commodities and domiciled in Hamburg, Germany.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) sebanyak 1.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. Pada tahun 2011, investasi Perusahaan bertambah sebanyak 5.884 saham, sehingga jumlah sahamnya menjadi sebanyak 6.884 saham dengan persentase kepemilikan menjadi sebesar 7,14%. KPBN berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pemasaran dan pengolahan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi.
In 2009, the Company has investment in shares of stock on PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) totaling 1,000 shares representing 6.67% ownership interest. In 2011, the Company’s investment increase by 5,884 shares, so that the number of shares become 6,884 shares with percentage ownership of 7.14%. KPBN is domiciled in Jakarta and engaged in trading, processing, and marketing of agro - industrial commodities, and also optimizing utility of resources to produce goods and services of high quality.
Pada tahun 2009, Perusahaan juga melakukan investasi saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sebanyak 50 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. RPN berkedudukan Kota Bogor, Jawa Barat dan bergerak dalam bidang jasa penelitian, pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultasi, menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian dan perdagangan.
In 2009, the Company also has investment in shares of stock of PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) with total 50 shares representing 6.67% ownership interest. RPN is domiciled in Bogor, West Java and engaged in research, training, data processing, research and consultancy, to run businesses in agriculture and trade.
Perusahaan melakukan investasi saham pada PTP Commodities Limited (PTPCL) yang bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.
The Company has investment in shares of stock on PTP Commodities Limited (PTPCL) which is engaged in marketing and trading of plantations product and domiciled in New York, United States.
61
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
181
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham PTPCL tanggal 27 April 2001, para pemegang saham menyetujui likuidasi PTPCL. Proses likuidasinya sampai saat ini belum selesai. Manajemen telah membuat cadangan penurunan nilai atas investasi saham ini.
Based on the Minutes of General Stockholders’ Meeting of PTPCL dated April 27, 2001, the stockholders agreed with the liquidation of PTPCL. The liquidation process is not yet completed up to this time. Management has provided allowance for the decline in value of this investment.
Uang muka pemesanan saham berasal dari piutang Perusahaan pada Hamburg Indonesische Import Gmbh, Jerman (Indoham), perusahaan afiliasi, sebesar DM201.660 atau setara dengan Rp818.497.608, yang dikonversi menjadi cadangan modal perusahaan afiliasi tersebut, sebagaimana tercantum dalam hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tanggal 24 Agustus 1999. Mengingat kondisi kesulitan keuangan Indoham, Perusahaan telah membuat cadangan kerugian penurunan nilai atas seluruh saldo uang muka pemesanan saham ini.
Advance for stock subscriptions arose from the receivable of the Company from Hamburg Indonesische Import Gmbh, Germany (Indoham), affiliated company, amounting to DM201,660 or equivalent to Rp818,497,608 which was converted into reserve capital of the affiliated company, as stated in the decision of the General Stockholders’ Meeting dated August 24, 1999. Considering the financial problem of Indoham, the Company has provided an allowance for impairment losses of this advance for stock subscriptions.
18. HUTANG USAHA
18. ACCOUNTS PAYABLE 2011
Pihak ketiga: PT Polo Wijo Grosari CV Dwi Putra Mandiri Hutang pembelian TBS kepada petani PT Indograha Nusa Sarana PT Bintang Timur Pasifik CV Bersama Jaya CV Berkah Mandiri PT Duta Makmur CV Adiguna Marka Kencana PT Pupuk Montys Indonesia CV Trans Turbo PT Pola Raya Sakti CV L Three Family CV Muria Merara Graha PT Pelindo I (Belawan Dumai) CV Delima CV Bintang Timur Laut UD Federal PT Agri Jaya PT Surya Pancar Teknikindo PT Malino Nisantara PT Pintor Internasional PT Duta Mega Prima Lain-lain (masing-masing di bawah Rp700.000.000) Jumlah Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Jumlah
182
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2010 Third Parties: PT Polo Wijo Grosari CV Dwi Putra Mandiri Hutang pembelian TBS kepada petani PT Indograha Nusa Sarana PT Bintang Timur Pasifik CV Bersama Jaya CV Berkah Mandiri PT Duta Makmur CV Adiguna Marka Kencana PT Pupuk Montys Indonesia CV Trans Turbo PT Pola Raya Sakti CV L Three Family CV Muria Merara Graha PT Pelindo I (Belawan Dumai) CV Delima CV Bintang Timur Laut UD Federal PT Agri Jaya PT Surya Pancar Teknikindo PT Malino Nisantara PT Pintor Internasional PT Duta Mega Prima Others (each below Rp700,000,000)
6.601.649.300 5.893.212.600 3.884.278.934 2.003.647.350 1.403.367.450 1.301.608.350 1.129.021.290 1.037.148.420 1.023.245.080 1.001.518.000 996.735.634 815.358.024 808.042.950 779.164.000 751.954.779 729.063.600 633.600.000 458.467.826 207.515.220 114.092.000 -
1.989.563.713 6.702.815.425 1.523.571.421 1.243.981.112 459.207.735 874.192.054 611.420.563 1.480.050.000 1.119.148.019 2.102.166.960 1.202.067.548 4.140.005.750 1.539.634.569 1.153.735.000
23.490.353.060
27.368.329.734
55.063.043.867
53.509.889.603
2.768.123.365
1.862.715.543
Related parties (Note 7)
57.831.167.232
55.372.605.146
Total
62
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
18. HUTANG USAHA (lanjutan)
18. ACCOUNTS PAYABLE (continued) The aging schedule of accounts payable is as follows:
Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011
2010
1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
40.509.367.661 13.828.965.352 3.492.834.219
46.362.886.954 6.388.089.535 2.621.628.657
1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
Jumlah
57.831.167.232
55.372.605.146
Total
19. HUTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLES 2011
Pihak ketiga: PT Super Andalas Steel PT Duta Mega Prima CV Karisma Abadi PT Indograha Nusa Sarana CV Mitra Mandiri CV Yati Jaya CV Medan Mineral CV Agro Nusantara CV Anugrah Sejahtera CV Tri Bina Karya CV Pelita Jaya PT Pintor Internasional PT Bakti Karya Nusa Pratama CV Ivan Brothers CV Berkah Mandiri PT Starindo Perkasa Semesta PT Tri Patriya Perkasa PT Palma Inti Indah Raya CV Dwi Cindi Abadi CV Mitra Sarana PT Kereta Api Indonesia CV Lestari Persada CV Kencana Bersaudara CV Gita Pratama CV Mitra Jaya PT Lampung Andalas Ship Building CV Anugrah Agung Lestari CV Nurcahaya UD Harapan Jaya PT Anugrah Hidup Bersama UD Bintang Asia Jaya CV Citra Bina Initi CV Rimba Rimba Sumber Alam CV Bahilang Raya CV Surya Pancar Tekhnindo CV Bina Karya Pratama PT Pabrik Sambungan PT Pelita Guna Lestari PT Kahar Utama PT Bintang Harapan Utama PT Telaga Sembilan CV Sempana Karya PT Cahaya S. Rimba PT Multi Mitra Mandiri PT Graha Indo Grabindo
2010
18.910.204.400 16.371.115.981 9.823.986.322 8.139.955.566 5.993.728.508 5.665.351.069 5.369.454.883 5.071.802.900 4.867.206.810 4.666.632.023 4.237.364.333 4.156.685.662 3.780.583.478 3.595.874.200 3.461.104.548 3.368.883.607 3.011.042.410 2.963.056.700 2.782.050.600 2.758.120.529 2.693.011.104 2.657.136.285 2.641.700.480 2.541.252.900 2.480.330.588 2.429.486.600 2.333.049.400 2.329.955.725 2.280.616.373 2.177.270.050 2.158.899.025 2.144.704.429 2.108.503.550 2.023.941.285 -
63
9.615.161.390 28.038.315.864 253.571.545 1.675.958.212 3.231.732.432 616.132.936 2.695.707.667 876.041.300 1.727.854.372 4.124.205.214 2.477.664.658 122.268.850 2.075.329.448 13.276.407 201.717.204 67.894.850 1.951.583.688 2.797.417.418 64.422.655 1.278.114.972 98.005.925 642.078.225 2.751.077.629 18.523.631.148 9.000.737.384 8.306.980.099 7.454.079.300 7.037.944.141 4.257.993.465 3.606.871.770 3.387.308.591 3.356.999.590 3.086.884.700 2.958.659.067
Third parties: PT Super Andalas Steel PT Duta Mega Prima CV Karisma Abadi PT Indograha Nusa Sarana CV Mitra Mandiri CV Yati Jaya CV Medan Mineral CV Agro Nusantara CV Anugrah Sejahtera CV Tri Bina Karya CV Pelita Jaya PT Pintor Internasional PT Bakti Karya Nusa Pratama CV Ivan Brothers CV Berkah Mandiri PT Starindo Perkasa Semesta PT Tri Patriya Perkasa PT Palma Inti Indah Raya CV Dwi Cindi Abadi CV Mitra Sarana PT Kereta Api Indonesia CV Lestari Persada CV Kencana Bersaudara CV Gita Pratama CV Mitra Jaya PT Lampung Andalas Ship Building CV Anugrah Agung Lestari CV Nurcahaya UD Harapan Jaya PT Anugrah Hidup Bersama UD Bintang Asia Jaya CV Citra Bina Initi CV Rimba Rimba Sumber Alam CV Bahilang Raya CV Surya Pancar Tekhnindo CV Bina Karya Pratama PT Pabrik Sambungan PT Pelita Guna Lestari PT Kahar Utama PT Bintang Harapan Utama PT Telaga Sembilan CV Sempana Karya PT Cahaya S. Rimba PT Multi Mitra Mandiri PT Graha Indo Grabindo
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
183
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
19. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
19. OTHER PAYABLES (continued) 2011
Pihak ketiga (lanjutan): CV Darma Bakti PT Panji Bangun Lestari CV Mega Pratama CV Karya Maju Bersama CV Cahaya Samudra CV Antaraksa Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung PT Padang Hijau Insan Mandiri CV Anugrah Rezeki Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000.000.000) Jumlah Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Jumlah
2010 2.684.227.890 2.392.139.400 2.364.877.600 2.364.435.350 2.291.809.808 2.246.846.706 2.586.941.397 2.147.949.768 2.002.461.042
187.230.927.030
137.454.085.784
339.224.989.353
296.909.396.861
24.563.441.724
13.555.813.299
Related parties (Note 7)
363.788.431.077
310.465.210.160
Total
20. UANG MUKA PELANGGAN
Jumlah
2010
65.289.762.110 51.703.536.149 48.354.888.668 24.402.274.362 18.352.275.000 10.526.928.564 7.762.492.535 4.446.413.839 3.618.185.000 2.686.850.798 937.713.554 8.069.798 -
12.107.618.091 27.337.978.871 22.308.182.009 647.273 3.135.987.793 28.742.310.993 1.164.592.118 12.547.085.282 723.968.001
902.097.534
1.621.167.134
PT Berlian Eka Sakti PT Multimas Nabati Asahan PT Palm Mas Asri PT Musim Mas PT Smart Corporation PT Naga Mas PT Pacific PT Trinity Interlink PT Inti Benua Perkasa Godwin Austin PT Victorindo Alam Lestari PT Nubika Jaya PT Karisma Utama PT Galatta Lestarindo Others (each below Rp500,000,000)
238.991.487.911
109.689.537.565
Total
21. HUTANG PAJAK a.
21. TAXES PAYABLE a.
Hutang Pajak 2011 Perusahaan: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
184
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Total
20. ADVANCES FROM CUSTOMERS 2011
PT Berlian Eka Sakti PT Multimas Nabati Asahan PT Palm Mas Asri PT Musim Mas PT Smart Corporation PT Naga Mas PT Pacific PT Trinity Interlink PT Inti Benua Perkasa Godwin Austin PT Victorindo Alam Lestari PT Nubika Jaya PT Karisma Utama PT Galatta Lestarindo Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000.000)
Third parties (continued): CV Darma Bakti PT Panji Bangun Lestari CV Mega Pratama CV Karya Maju Bersama CV Cahaya Samudra CV Antaraksa Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung PT Padang Hijau Insan Mandiri CV Anugrah Rezeki Others (each below Rp2,000,000,000)
-
Taxes payable
2010
9.844.360.834 36.881.455 1.341.339.006 2.629.991.694 21.869.601.875 29.004.434 22.290.229.434
64
7.020.165.151 8.058.861 1.439.257.713 11.711.715.920 117.606.407.588
Company: Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 4 (2) Article 25 Article 26 Article 29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. HUTANG PAJAK (lanjutan) a.
21. TAXES PAYABLE (continued) a.
Hutang Pajak (lanjutan) 2011 Perusahaan (lanjutan): PPN - Keluaran PBB/BPHTB Total Entitas Anak: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 PPN - Keluaran Total Total
b.
2010
1.277.518.705 756.536.000
20.697.135.431 756.536.000
60.075.463.437
159.239.276.664
520.480.635 191.075.472 240.835.314 79.113.892 612.677.740 1.644.183.053
874.975.657 160.114.252.321
b.
2011
Laba sebelum pajak Perusahaan Ditambah (dikurangi) Beda waktu: Penyusutan dan amortisasi Penyisihan beban manfaat karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Total beda waktu Beda Tetap: Beban pensiun Beban sosial lainnya Sumbangan Beban pengobatan Pemeliharaan rumah dan bangunan sosial Surat kabar dan majalah Beban dan denda pajak Beban lain-lain
128.537.200 1.554.728 744.883.729
61.719.646.490
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Laba) rugi sebelum pajak, Entitas Anak
Taxes payable (continued)
Company (continued): VAT - Out PBB/BPHTB Total Subsidiaries: Income tax: Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 VAT - Out Total Total
The reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010, is as follows:
2010
1.217.886.345.107 (3.532.067.003) 1.214.354.278.104
(144.129.395.534) 13.552.405.185 2.241.416.711
681.336.669
Income before income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income (Gain) loss before income tax of Subsidiaries
1.101.292.589.892
Income before income tax of the Company
(120.072.252.176)
Additions (deductions) Temporary differences: Depreciation and amortization
1.100.611.253.223
(136.160.884) 8.360.123.923
(128.335.573.638)
(111.848.289.137)
22.904.534.518 17.379.983.872 17.506.122.170 9.711.145.257
19.015.641.829 16.442.436.963 15.261.538.448 12.172.924.890
3.606.521.835 2.006.053.144 1.270.371.192 61.197.818.246
3.033.909.271 1.753.388.545 36.035.307.091
65
Provision for employee benefits Provision for impairment losses Total temporary differences Permanent differences: Pension expense Other social expenses Donation Medical expense Housing and social maintenance expenses Newspapers and magazines Tax expense and penalty Other expenses
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
185
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. HUTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued) 2011
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Penghasilan lainnya yang sudah dikenakan pajak final Total beda tetap Taksiran penghasilan kena pajak Taksiran beban pajak penghasilan - Perusahaan Taksiran beban pajak penghasilan - Anak Perusahaan
Pajak dibayar dimuka - Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25
Pajak dibayar dimuka - Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 23 Pasal 25
Taksiran hutang pajak penghasilan - Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan - Entitas Anak Taksiran tagihan pajak penghasilan - Entitas Anak Total
2010
-
Interest income subjected to final tax Other income subjected to final tax
100.319.514.693
76.629.161.084
Total permanent differences
1.186.338.219.159
1.066.073.461.839
296.584.554.750
266.518.365.250
1.808.881.642
2.066.919.250
298.393.436.392
268.585.284.500
(29.379.738.028)
(27.085.985.953)
(5.883.297.513)
11.859.102.816 262.435.222.500
8.371.366.622 140.540.591.040
274.294.325.316
148.911.957.662
615.259.098 2.890.023.768
484.101.882 3.420.621.792
3.505.282.866
3.904.723.674
22.290.229.434
117.606.407.588
79.113.892
-
(1.775.515.116) 20.593.828.210
(1.837.804.424) 115.768.603.164
c.
Perhitungan beban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011 Perusahaan Beban manfaat karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan dan amortisasi Reversal atas beban manfaat karyawan, cadangan kerugian penurunan nilai dan penyusutan dan amortisasi Total
186
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Estimated income tax expense Company Estimated income tax expense Subsidiaries
Prepaid taxes - Company Income tax: Article 23 Article 25
Prepaid taxes - Subsidiaries Income tax: Article 23 Article 25
Estimated Income tax payable Company Estimated Income tax payable Subsidiaries Estimated claim for income tax Subsidiaries Total
The tax calculation of the Company for the year 2011 will be reported by the Company in its 2011 annual income tax return (SPT) and for the year 2010 has been reported in the 2010 SPT.
Perhitungan pajak Perusahaan untuk tahun 2011 di atas akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2011, sedangkan perhitungan Pajak Penghasilan tahun 2010 di atas telah sesuai dengan SPT PPh Badan tahun 2010. c.
Estimated taxable income
Deferred tax expense is computed as follows:
2010
3.388.101.296 560.354.179 (36.032.348.884)
(32.083.893.409)
66
(34.040.221) 2.090.030.981 (30.018.063.044)
(6.295.232.305) (34.257.304.589)
Company Employee benefit expense Provision for impairment losses Depreciation and amortization Reversal of employee benefits, provision for impairment losses and depreciation and amortization Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. HUTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued) 2011
Entitas Anak Penyusutan dan amortisasi Beban manfaat karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Reversal atas beban manfaat karyawan, cadangan kerugian penurunan nilai dan penyusutan dan amortisasi Total Total
d.
2010
(14.759.227) (316.254.833)
(24.565.570) 59.754.833
90.653.412
64.361.383
(62.565.408)
(4.529.311.095)
(302.926.056)
(4.429.760.449)
(32.386.819.465)
(38.687.065.038)
d.
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara fiskal dan komersial adalah sebagai berikut: 2011
(215.961.544.311)
Kewajiban pajak tangguhan neto - Perusahaan
(167.258.907.514)
(135.175.014.105)
Total Kewajiban Pajak Tangguhan - Neto
e.
79.425.818.651
76.037.717.355
5.309.167.030
4.748.812.851
722.569.009 (104.342.532)
982.476.284 -
722.569.009
982.476.284
(167.363.250.046)
(135.175.014.105)
e.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
Company Deferred tax assets Employee benefit expense Allowance for impairment losses Deferred tax liabilities Depreciation and amortization Deferred tax liabilites net - Company Subsidiaries: Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net Total deferred tax assets - net Total deferred tax liabilities - net
The reconciliation between income tax expense which is calculated at the tax rates from income before income tax expense and income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2010
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 1.217.886.345.107 Pengaruh pajak atas: Pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak
Total
2010
(251.993.893.195)
Total Aset Pajak Tangguhan - Neto
Total
Significant tax effects of timing differences between fiscal and commercial are as follows:
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Beban manfaat karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan dan amortisasi
Entitas Anak: Aset pajak tangguhan bersih Kewajiban pajak tangguhan neto
Subsidiaries Depreciation and amortization Employee benefit expense Provision for impairment losses Reversal of employee benefits, provision for impairment losess and depreciation and amortization
1.100.611.253.223
Income before income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income Tax effects on:
306.950.748.608
67
277.458.456.037
Income tax expense at the tax rates
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
187
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
21. HUTANG PAJAK (lanjutan)
21. TAXES PAYABLE (continued) 2011
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Penghasilan lainnya yang sudah dikenakan pajak final Beda tetap Reversal atas beban manfaat karyawan, cadangan kerugian penurunan nilai dan penyusutan dan amortisasi Jumlah beban pajak penghasilan
2010
(8.277.491.295)
(7.514.513.980)
(1.470.824.378) 33.515.257.573
26.503.864.081
62.565.349
10.824.543.400
330.780.255.857
307.272.349.538
Other income subjected to final tax Permanent differences Reversal of employee benefits, allowance for impairment losses and depreciation and amortization Total income tax expense
Pada tanggal 17 November 2011, Entitas Anak menerima Surat Keputusan Lebih Bayar Pajak (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp635.356.506 dan pada tanggal yang sama, Entitas Anak juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp546.647.488, termasuk denda.
On November 17, 2011, Subsidiary received Tax Assessment Letters of Overpayment (SKPLB) for its 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp635,356,506 and at the same date, the Subsidiaries also received some Tax Assessment Letters for Underpayment (SKPKB) of income tax article 21, article 23, and VAT amounting Rp546,647,488, including penalties.
Pada bulan April 2010, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.78/PMK.03/2010 tentang pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan bagi pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan yang terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak. Selanjutnya, pada bulan November 2011, Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Edaran No. 90/PJ/2011 untuk memberikan pedoman lebih lanjut mengenai hal ini. Sehubungan dengan penerapan peraturan tersebut, Perusahaan mengkreditkan pajak masukan yang dianggap berhubungan dengan penyerahan yang terutang pajak.
In April 2010, the Ministry of Finance issued Regulation No.78/PMK.03/2010 regarding guidelines on crediting input tax by taxable enterprise whose parts of their deliveries are subject to tax and the other parts are not subject to tax. Subsequently, in November 2011, the Directorate General of Taxes issued Circular Letter No.90/PJ/2011 to provide further guidance on this matter. With respect to the implementation of this regulation, the Company credits input tax considered to be in relation to deliveries which are subject to tax.
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
188
Interest income subjected to final tax
2011
2010
Bonus karyawan dan tantiem Biaya pengobatan Beban bunga Jasa Profesional Premi karyawan Iuran dana pensiun Biaya Pemondokan Anak Sekolah Jamsostek Listrik dan air Lain-lain (masing-masing di bawah Rp800.000.000)
375.701.824.090 21.897.078.082 4.337.063.195 2.987.582.926 2.570.024.384 2.495.490.087 1.495.650.000 252.859.584 139.314.402
358.070.739.836 20.460.524.838 4.445.998.395 1.779.188.927 1.484.372.333 1.407.146.193 1.817.915.526 2.573.783.135
5.916.242.012
5.411.777.590
Jumlah
417.793.128.762
397.451.446.773
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
68
Employee bonus and tantiem Medical expense Interest expense Professional fees Employee premium Fee for pension fund Student dormitory expense Jamsostek Electricity and water Others (each below Rp800,000,000)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. HUTANG JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM DEBT 2011
Hutang Bank: Fasilitas dalam rupiah: Kredit Investasi Kredit Investasi Refinancing Fasilitas dalam dolar Amerika Serikat: Kredit Investasi (AS$4.897.550 pada tahun 2011 dan AS$12.643.674 pada tahun 2010)
2010
2.028.811.000.000 370.000.000.000
1.434.374.000.000 450.000.000.000
Bank Loan: Facility in Rupiah: Investment loan Refinancing investment loan Facility in US Dollar:
44.410.983.309
113.679.272.934
Investment loan (US$4,897,550 in 2011 and US$12,643,674 in 2010)
2.443.221.983.309 1.998.053.272.934 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Jumlah hutang jangka panjang
(329.610.983.309) 2.113.611.000.000
(201.645.400.884)
Less current maturities Bank loan
1.796.407.872.050
Total long-term debt
Fasilitas Kredit Dalam Rupiah
Loan Facility in Rupiah
Kredit Investasi Refinancing
Refinancing investment loan
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Refinancing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp650.000.000.000 dengan suku bunga 10% per tahun.
The Company obtained refinancing investment loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) with maximum amount of Rp650,000,000,000 with annual interest rate of 10%.
Kredit investasi refinancing rupiah ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di:
This refinancing investment loan is collateralized by several land with HGU certificate which are located in:
-
Kebun Pabatu di Desa Pabatu 1, Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman dan yang telah ditanami maupun yang akan ditanam, bangunan, non tanaman dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang menurut sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta/aset tetap.
-
Pabatu Estate in Pabatu 1 Village, Dolok Merawan Subdistrict, Serdang Bedagai Regency, North Sumatera Province, including plantation which has been planted and to be planted, building, non plantation and everything existing over the land, those currently exist or those that will exist in the future which according to nature and purposes could be considered as asset/fixed asset.
Kebun Tinjowan yang terletak di Desa Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman dan yang telah ditanami maupun yang akan ditanam, bangunan, non tanaman dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang menurut sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta/aset tetap.
-
Tinjowan Estate in Tinjowan Village, Ujung Padang Subdistrict, Simalungun Regency, North Sumatera Province, including plantation which has been planted and to be planted, building, non plantation and everything existing over the land, those currently exist or those that will exist in the future which according to the nature and purpose could be considered as asset/fixed asset.
-
69
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
189
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
190
23. LONG-TERM DEBT (continued)
Fasilitas Kredit Dalam Rupiah (lanjutan)
Loan Facility in Rupiah (continued)
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio di atas 100%, debt equity ratio lebih kecil dari 233%, dan service coverage ratio lebih dari satu kali.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain the current ratio over 100%, debt to equity ratio of less than 233%, and service coverage ratio more than once.
Kredit Investasi
Investment loan
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dari Bank Mandiri untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting) termasuk bangunan perumahan/perusahaan, jalan dan jembatan, saluran air, kendaraan serta mesin/instalasi pabrik kelapa sawit dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp350.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 8 (delapan) tahun sampai dengan 31 Desember 2015 termasuk masa tenggang waktu pembayaran sampai dengan triwulan IV/2009 dan dikenakan dengan suku bunga sebesar 10% per tahun.
The Company obtained investment loan facility in Rupiah from Bank Mandiri for financing the palm oil plantation estate investment (replanting) including housing/company building, roads and bridges, water channels, vehicles and machine/palm oil mill instalation with maximum amount of Rp350,000,000,000 with repayment schedule for 8 (eight) years until December 31, 2015 including grace period up to the fourth quarter in 2009 and bear interest rate of 10% per annum.
Kredit investasi Rupiah ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di kebun Bah Jambi, Kebun Berangir dan Kebun Dolok Ilir.
Investment loan in Rupiah is collateralized by several land with HGU certificate located in Bah Jambi Estate, Berangir Estate and Dolok Ilir Estate.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio di atas 100% dan debt equity ratio setinggi-tingginya sebesar 233%.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain current ratio of over 100% and maximum debt to equity ratio of 233%.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 17 dan 18, tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi Trance A dan B dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit masing-masing Rp383.194.000.000 dan Rp276.286.000.000. Fasilitas kredit Investasi Trance A digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting), tanaman sisipan, biaya persiapan tanaman dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Fasilitas Kredit Investasi Trance B, digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga sebesar 10,00% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2016, yang diangsur mulai triwulan pertama tahun 2010 untuk Trance A dan triwulan pertama tahun 2012 untuk Trance B.
Based on loan agreement No. 17 and 18, dated June 22, 2009, the Company obtained Tranche A and B credit investment facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp383,194,000,000 and Rp276,286,000,000. Tranche A is used for financing the palm oil plantation estate investment (replanting), hiaten, preparation and maintenance costs of immature plantation. Tranche B is used for financing the maintenance costs of immature plantation. This credit facility bears interest rate of 10.00% per annum and grace period of payment until December 23, 2016 and paid begin in 2010 for Tranche A and first quarter in 2012 for Tranche B.
Kredit Investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan Sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan berikut kebun (tanaman), bangunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya, piutang usaha dan persediaan.
This investment credit is collateralized by several land with HGU certificate located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan including estate (plantation), buildings and palm oil mill trade receivables and inventories.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG TERM DEBT (continued)
Fasilitas Kredit Dalam Rupiah (lanjutan)
Loan Facility in Rupiah (continued)
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 110%, leverage ratio maksimal 250%, dan debt service coverage ratio minimal 120%.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain minimum Current Ratio of 110%, maximum leverage ratio of 250%, and minimum debt service coverage ratio of 120%.
Berdasarkan akte perjanjian kredit investasi No. 9 dan 10, tanggal 17 Desember 2009, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Trance I dan II dalam Rupiah dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit masing-masing sebesar Rp464.934.000.000 dan Rp343.066.000.000. Fasilitas Kredit Investasi Trance I digunakan untuk membiayai tanaman ulang (replanting) dan baru kebun kelapa sawit serta biaya investasi non tanaman. Trance II digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga 10,00% per tahun dan jangka waktu pengembalian 7 (tujuh) tahun sampai dengan triwulan empat tahun 2016.
Based on the investment loan agreement No. 9 and 10, dated December 17, 2009, the Company obtained Tranche I and II Investment Facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp464,934,000,000 and Rp343,066,000,000. Tranche I is used for financing the investment of palm oil plantation (replanting), and the new palm oil plantation and also investing in non plantation. Tranche II is used for financing immature plantation maintenance. This credit facility bears interest rate at 10.00% per annum and grace period for 7 (seven) years until fourth quarter of year 2016.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 110%, laverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%.
In the loan agreement, among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 110%, maximum leverage ratio of 250%, and minimum debt service coverage ratio of 120%.
Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi No. 1, tanggal 20 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dengan limit kredit Rp476.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai investasi tanaman kelapa sawit seluas 8.715 ha dan investasi non tanaman yang terletak di kebun Batang Laping dan kebun Timur, Kabupaten Mandailing Natal. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,25% per tahun dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Maret 2019. Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan Sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, dan Bangun Purba berikut kebun (tanaman), bangunan, dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya.
Based on the investment loan agreement No. 1, dated December 20, 2011, the Company obtained Investment Loan Facility in Rupiah from Bank Mandiri with maximum amount of Rp476,000,000,000. The facility is used for financing the investment of palm oil plantation for 8,715 ha and investment non plantation that placed in Batang Laping and Timur Estates in Mandailing Natal Regency. This credit facility bears interest rate at 9.25% per annum with repayment schedule until March 23, 2019. The investment loan is collatelarized by several land and with HGU certificate which are located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, dan Bangun Purba including plantation, building and palm oil mill.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa Perusahaan harus menjaga current ratio minimal 110%, leverage ratio maksimal 250% dan debt service coverage ratio minimal 120%.
In the loan agreement among others, the Company is required to maintain minimum current ratio of 110%, maximum leverage ratio 250% and minimum debt service coverage ratio of 120%
71
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
191
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
23. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG TERM DEBT (continued)
Fasilitas Kredit Dalam Dolar Amerika Serikat
Loan Facility in US Dollar
Kredit Investasi
Investment credit
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam dolar Amerika Serikat dari Bank Mandiri, untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting) termasuk bangunan, jalan dan jembatan serta mesin/instalasi pabrik kelapa sawit, dengan jumlah maksimum kredit sebesar AS$31.584.200. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga sebesar 6.5% per tahun dan dilunasi dengan triwulan dengan masa tenggang waktu sampai dengan triwulan kedua tahun 2007 dan berakhir pada triwulan ketiga tahun 2012.
The Company obtained credit investment facility in US Dollar from Bank Mandiri, for financing the palm oil plantation estate investment refinancing (replanting) including buildings, roads and bridges and machine/palm oil mill installations, with maximum amount of US$31,584,200. This credit facility bears interest rate of 6.5% per annum and payable quarterly with grace period until the second quarter of 2007 and will end in third quarter of 2012.
Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir, Pabatu, dan Tinjowan berikut kebun (tanaman), bangunan dan pabrik kelapa sawit yang berada diatasnya, piutang dagang dan persediaan.
This investment credit is collateralized by several land with HGU certificate located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir, Pabatu and Tinjowan including estate (plantation), buildings and palm oil mill, trade receivables and inventories.
Dalam perjanjian kredit antara lain dipersyaratkan bahwa perusahaan harus menjaga current ratio sekurang-kurangnya 120% dan debt to equity ratio setinggi-tingginya sebesar 233%.
In the credit agreement, among others, the Company is required to maintain current ratio of at least 120% and maximum debt to equity ratio of 233%.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 1)
192
24. EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Dana pensiun
1)
Pension fund
Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji terakhir dan masa kerja karyawan. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999.
The Company and its Subsidiaries provides defined benefit pensions plan for all permanent employees which is computed based on the latest salary and their respective years of service. These Pension plan is managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) based on the Letter of Ministry of Finance No. Kep-344/ KMK/17/1999.
Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan, masing-masing sebesar 6,0% dan 6,24% dari gaji dasar tahunan karyawan, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan.
The pension plan is funded by contribution from both the Company and its employees at 6.0% and 6.24%, respectively of the annual employee basic salary and if there is deficit between the asset and the employee benefit obligation, it will be covered by Company.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. KEWAJIBAN (lanjutan) 1)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Dana pensiun (lanjutan)
1)
BENEFITS
LIABILITIES
Pension fund (continued) The fair value of plan asset and actuarial liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010, based on independent actuary PT Bestama Aktuaris and PT Binaputera Jaga Hikmah, as presented in their reports Number 11193/PTPN4/EP/03/2012 dated March 2, 2012 and 159/PSAK-BJH/III-2012 dated March 2, 2012 and 154/PTPN4/DF/02/2011 dated February 22, 2011 and 142/PSAKBJH/III-2011 dated March 4, 2011, respectively using the “projected unit credit” method with main assumptions as follows:
Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing didasarkan pada penilaian aktuaris independen PT Bestama Aktuaris dan PT Binaputera Jaga Hikmah masing-masing seperti termuat dalam laporannya Nomor 11193/PTPN4/EP/03/2012 tanggal 2 Maret 2012 dan 159/PSAK-BJH/III2012 tanggal 2 Maret 2012 dan 154/PTPN4/DF/02/2011 tanggal 22 Pebruari 2011 dan 142/PSAK-BJH/III-2011 tanggal 4 Maret 2011 dengan menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi - asumsi utama sebagai berikut: 2011
2010
Tingkat diskonto 8% Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata 2,5% Sisa rata-rata masa kerja 8,71 tahun/years Usia pensiun normal - Karyawan pimpinan 56 tahun/years - Karyawan pelaksana 55 tahun/years Tingkat cacat 2% dari mortalita/mortality Tingkat pengunduran diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia pensiun normal/ 2% at age 20 and decreasing linearly until normal retirement age Tingkat mortalita The 1949 Annuity mortality table (modified)
9% 2,5% 9,50 tahun/years
Discount rate Average salary increase rate Average residual employment period Normal pension age 56 tahun/years - Staff employee 55 tahun/years - Non staff employee 2% dari mortalita/mortality Disability rate 2% pada usia 20 tahun dan Turnover rate menurun secara linear sampai dengan usia pensiun normal/ 2% at age 20 and decreasing linearly until normal retirement age The 1949 Annuity Mortality rate mortality table (modified)
Kekayaan dan liabilitas manfaat pensiun:
Asset and pension benefit liability: 2011
2010
Nilai kini liabilitas manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih
952.947.708.523 (927.436.593.891)
871.977.389.857 (884.867.936.314)
Present value of employee benefit liability Fair value of plan assets
Status pendanaan Kerugian aktuaria yang belum diakui
25.511.114.632 (163.695.829.625)
(12.890.546.457) (168.635.833.722)
Funding status Unrecognized actuarial loss
Total aset menurut paragraf 54 PSAK No. 24 (Revisi 2004)
(138.184.714.993)
(181.526.380.179)
Total assets based on Paragraph 54 of PSAK No. 24 (Revised 2004)
(168.635.833.722)
Asset limitation: Present value of restitution from future fund and deduction of available future contribution Unrecognized actuarial loss
Perhitungan batas aset: Nilai kini dari pengembalian dana masa datang dan pengurangan iuran masa datang tersedia Kerugian aktuaria yang belum diakui (163.695.829.625)
73
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
193
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. KEWAJIBAN (lanjutan) 1)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Dana pensiun (lanjutan)
1) 2011
Penyesuaian atas kerugian aktuaria yang belum diakui karena batasan aset
2)
LIABILITIES
Pension fund (continued)
2010
163.695.829.625
168.635.833.722
Adjustment on unrecognized actuarial loss due to asset limitation
Batas aset
-
-
Asset limitation
Total aset yang dapat diakui di laporan posisi keuangan
-
-
Total assets recognized in statements of financial position
Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasi atas kekayaan manfaat pensiun di atas karena adanya batasan atas aset yang dapat diakui dari suatu program imbalan kerja seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004).
There is no asset recognized in the consolidated statements of financial position for pension benefit asset above because of the asset limitation that could be recognized from the employee benefit program as required by PSAK No. 24 (Revised 2004).
Jumlah iuran yang dibayar kepada Dapenbun untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp9.990.809.527 dan Rp27.393.185.370.
Contribution fee paid to Dapenbun in 2011 and 2010 amounted to Rp9,990,809,527 and Rp27,393,185,370, respectively.
Imbalan jasa masa kerja lainnya
2) Other post-retirement obligations The Company and its Subsidiaries provides other post-retirement obligations including post-retirement benefit, post-retirement health care benefits, allowance for preparation of pension, mortality accomodation and long vacation. Other postretirement obligations on December 31, 2011 and 2010 are determined by independent actuary PT Bestama Aktuaria and PT Binaputera Jaga Hikmah in its reports No. 11193/PTPN4/EP/03/2012 dated March 2, 2012 and 158/PSAK-BJH/III-2012 dated March 2, 2012 and 154/PTPN4/DF/02/2011 dated February 22, 2011 and 141/PSAK-BJH/III-2011 dated March 4, 2011, respectively by using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:
Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, pemeliharaan kesehatan pensiunan, tunjangan masa persiapan pensiun, bantuan kematian, dan cuti panjang. Liabilitas imbalan jasa masa kerja lainnya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing dihitung oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria dan PT Binaputera Jaga Hikmah masing-masing seperti termuat dalam laporannya Nomor 11193/PTPN4/EP/03/2012 tanggal 2 Maret 2012 dan 158/PSAK-BJH/III2012 tanggal 2 Maret 2012 dan 154/PTPN4/DF/02/2011 tanggal 22 Pebruari 2011 dan 141/PSAK-BJH/III-2011 tanggal 4 Maret 2011 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi asumsi utama sebagai berikut: 2011 Tingkat diskonto Kenaikan gaji rata-rata Usia pensiun normal - Karyawan pimpinan - Karayawan pelaksana Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat Mortalita Tingkat kenaikan biaya kesehatan Biaya kesehatan rata-rata per orang
194
BENEFITS
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2010
6% - 8% 2,5% 56tahun/years 55tahun/years 0,2% 1% CSO 58-Modified 7,5% Rp1.277.157
74
7,2% - 9% 2,5%
Discount rate Average salary increase rate Normal pension age 56 tahun/years - Staff employee 55 tahun/years - Non staff employee 0,2% Disability rate 1% Turnover rate CSO 58-Modified Mortality rate 7,5% Increase of medical expense rate Rp1.155.625 Average medical expense for each person
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. KEWAJIBAN (lanjutan) 2)
IMBALAN
KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
KARYAWAN
24. EMPLOYMENT (continued)
Imbalan jasa masa kerja lainnya (lanjutan)
2)
2011
(997.879.621.441)
627.388.973.870
592.825.685.936
Present value of liability Unrecognized past service cost-unvested
84.007.415.909
96.045.046.755
Unrecognized actuarial loss
(309.008.888.750)
Total liability
(321.296.274.605)
b. Employee benefits expense
b. Biaya imbalan jasa masa kerja 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi koreksi aktuaria Jumlah
obligations
2010
(1.032.692.664.384)
Jumlah liabilitas
Other post-retirement (continued)
LIABILITIES
a. Liability for employee benefits
a. Liabilitas imbalan jasa masa kerja
Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuaria yang belum diakui
BENEFITS
2010
49.671.331.348 89.704.545.929
45.783.149.449 81.248.797.242
12.038.630.846 57.664.124.215
12.038.630.846 36.732.255.279
Current service cost Interest expense Amortization of unvested past service cost Amortization of actuarial correction
209.078.632.338
175.802.832.816
Total
c. Mutations of employee benefit liability during the current year which is recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
c. Perubahan liabilitas imbalan jasa masa kerja selama tahun berjalan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal Pembayaran imbalan Beban imbalan kerja yang diakui pada tahun berjalan
(309.008.888.750) 196.791.246.483
(308.906.030.304) 175.699.974.370
(209.078.632.338)
(175.802.832.816)
Beginning balance Payments to employees Employee benefits recognized at current year
Liabilitas manfaat karyawan
(321.296.274.605)
(309.008.888.750)
Employee benefits liability
The number of employees of the Company and Subsidiaries who are entitled to obtain employee benefits in 2011 and 2010 totaled 26.936 and 28.915, respectively.
Jumlah karyawan Perusahaan dan Entitas Anak yang berhak memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebanyak 26.936 dan 28.915 karyawan. 25. MODAL SAHAM
25. CAPITAL STOCK All of the Company’s stock as of December 31, 2011 and 2010 are owned by Government of the Republic of Indonesia.
Seluruh saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
75
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
195
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. CAPITAL STOCK (continued) Decree of the Minister of Finance No. 370/KMK.06/2009, dated September 30, 2009, stated an additional of investment of the Republic of Indonesia amounting to Rp235,497,226 arising from debt conversion. Because the converted amount was previously included in the appropriated retained earnings, thus this amount was transferred from the appropriated retained earnings, and for the time being recorded as other capital waiting for the resolution of General Stockholders Meeting.
Keputusan Menteri Keuangan No. 370/KMK.06/ 2009 tanggal 30 September 2009, menetapkan tambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp235.497.226 yang berasal dari konversi hutang. Karena jumlah yang dikonversi tersebut sebelumnya termasuk dalam saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya maka jumlah tersebut dipindahkan dari saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya, dan untuk sementara dibukukan sebagai modal lainnya sambil menunggu keputusan rapat umum pemegang saham Perusahaan. Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2011 and 2010.
adalah Kebijakan Kelompok Usaha mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
26. PEMBAGIAN LABA
26. DISTRIBUTION OF INCOME Based on the Annual General Stockholders’ Meeting in 2011 and 2010 which was held on June 14, 2011, and June 28, 2010, respectively, the Company allocates the 2010 and 2009 net income as follows:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham pada tahun 2011 dan 2010 yang masing-masing dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2011 dan 28 Juni 2010, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2010 dan 2009 masing-masing untuk tujuan berikut:
196
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
26. PEMBAGIAN LABA (lanjutan) Pembagian dividen kepada pemegang saham Pembentukan cadangan umum Lain-lain Dana Bina Lingkungan Dana Program Kemitraan
Jumlah
26. DISTRIBUTION OF INCOME (continued) 2011
2010
237.107.566.539 529.540.231.937
125.357.640.000 275.786.807.917
11.855.378.327 11.855.378.327
8.357.176.000 8.357.176.000
23.710.756.654
16.714.352.000
790.358.555.130
417.858.799.917
27. PENJUALAN
27. SALES a)
Rincian penjualan Kelompok Entitas berdasarkan komoditi adalah sebagai berikut: 2011
b)
Total
Based on the decision of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 316/KMK.016/1994 dated June 27, 1994 concerning ”The Guidelines for the Partnership Program through utilization of funds of a part earnings of State-Owned Company” and Letter of the Minister of StateOwned Enterprises No. S-366/M-MBU/2002 dated May 6, 2002 regarding Community Development Program, Decision Letter No. Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 and Circulated Letter of the Minister of State Owned-Enterprises No. SE433/MBU/2003 dated September 16, 2003 and State Regulation of Stated Owned Company No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007, the Company is responsible to develop small scale and cooperative and community development around the Company.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang ”Pedoman Program Kemitraan melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara” dan Surat Menteri BUMN No. S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 mengenai Program Bina Lingkungan, Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 dan Peraturan Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Perusahaan diwajibkan melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat di sekitar Perusahaan.
a)
Distribution of dividends to stockholders General reserve Others Community Development Fund Partnership Program Fund
The details of sales of Group of Entities by commodity are as follows:
2010
Produk kelapa sawit Produk teh Pendapatan jasa Produk tandan buah segar Pajak ekspor
5.491.363.908.132 5.365.133.205.340 134.807.582.942 117.762.446.299 48.178.667.775 44.116.118.506 27.068.532.490 (89.788.696.437) (84.933.637.802)
Jumlah
5.611.629.994.902
Rincian penjualan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
Palm oil products Tea products Service income Fresh fruit bunch products Export tax
5.442.078.132.343
Net
b)
on
The details of net sales based geographical areas are as follows:
2011
2010
Dalam negeri Luar negeri
5.124.111.394.063 487.518.600.839
4.030.737.550.453 1.411.340.581.890
Domestic Overseas
Jumlah
5.611.629.994.902
5.442.078.132.343
Total
77
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
197
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
27. PENJUALAN (lanjutan)
27. SALES (continued)
Seluruh penjualan untuk produk sawit dilakukan melalui PT KPBN yang dibentuk oleh perusahaan perkebunan nusantara milik Negara (Badan Usaha Milik Negara).
The sales of Palm oil products are conducted through PT KPBN which is established by national plantation company owned by the State (State Owned Company).
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto dilakukan kepada pelanggan berikut:
Sales over 10% of total net sales are made to the following customers:
2011
2010
PT Musim Mas PT Multi Nabati Asahan
1.952.150.422.009 1.121.359.094.442
1.340.477.296.582 956.117.040.263
PT Musim Mas PT Multi Nabati Asahan
Jumlah
3.073.509.516.451
2.296.594.336.845
Total
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
28. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011 Kelapa Sawit/ Palm Oil BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Biaya langsung Biaya tanaman Pemupukan Panen Pemeliharaan Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan Total biaya tanaman Biaya pabrik Biaya pengolahan Pemeliharaan mesin dan instalasi Gaji dan tunjangan karyawan Lain-Lain Total biaya pabrik Total biaya langsung neto Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi Biaya pengolahan minyak dan inti sawit Biaya pengiriman minyak dan inti sawit Total biaya produksi
198
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
70.950.658.704
Jumlah/ Total
Teh/Tea 30.475.821.071
101.426.479.775
COST OF GOODS SOLD Beginning inventory Direct Cost Plantation cost Fertilizing Harvesting Maintenance Transportation Salary and employees allowances
474.967.085.828 308.800.887.393 273.380.895.294 145.395.952.427
15.218.708.283 35.160.479.500 19.049.849.467 2.468.045.650
490.185.794.111 343.961.366.893 292.430.744.761 147.863.998.077
33.412.427.818
2.637.987.556
36.050.415.374
74.535.070.456
1.310.492.319.216
175.065.657.159
28.542.001.909
203.607.659.068
113.507.039.510
5.271.114.566
118.778.154.076
10.853.090.837 5.975.215.227
1.402.629.786 4.712.390.499
12.255.720.623 10.687.605.726
305.401.002.733
39.928.136.760
345.329.139.493
1.541.358.251.493
114.463.207.216
1.655.821.458.709
954.193.483.982 235.208.778.775
2.720.209.783 7.867.474.068
956.913.693.765 243.076.252.843
28.321.028.989
-
28.321.028.989
8.495.194.392
-
8.495.194.392
Product purchases Depreciation and amortization Processing cost of crude palm oil and palm kernel Delivery cost of crude palm oil and palm kernel
2.767.576.737.631
125.050.891.067
2.892.627.628.698
Total production cost
1.235.957.248.760
78
Total plantation cost Factory cost Processing cost Machinery and installation maintenance Salary and employees allowances Miscellaneous Total factory cost Total direct cost, net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) 2011
Kelapa Sawit/ Palm Oil Biaya tidak langsung Gaji dan tunjangan karyawan Keamanan Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah Pengangkutan dan perjalanan Penerangan Pemeliharaan bangunan Biaya air Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air Lain-lain Total biaya tidak langsung Persediaan akhir Total beban pokok penjualan
Jumlah/ Total
Teh/Tea
67.717.112.871 66.095.752.946
5.010.781.423 2.267.102.526
72.727.894.294 68.362.855.472
44.662.083.656 37.886.274.574 23.003.852.701 26.091.705.832 20.770.543.603
1.727.930.248 2.116.744.018 1.217.554.816 796.448.102 784.282.872
46.390.013.904 40.003.018.592 24.221.407.517 26.888.153.934 21.554.826.475
18.538.629.507 39.562.408.217
218.521.522 2.520.838.599
18.757.151.029 42.083.246.816
344.328.363.907
16.660.204.126
360.988.568.033
(133.172.190.193)
(29.703.885.800)
(162.876.075.993)
3.049.683.570.049
142.483.030.464
3.192.166.600.513
Indirect cost Salary and employees allowances Security Tax on land and building, retribution dan land rental Transportations and travels Electricity Building maintenance Water Roads, bridges and water system maintenance Miscellaneous Total indirect cost Ending inventory Total cost of goods sold
2010 Kelapa Sawit/ Palm Oil
BEBAN POKOK PENJUALAN Persediaan awal Biaya langsung Biaya tanaman Pemupukan Panen Pemeliharaan Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan
87.169.137.984
Jumlah/ Total
Teh/Tea 26.933.989.365
114.103.127.349
COST OF GOODS SOLD Beginning inventory Direct Cost Plantation cost Fertilizing Harvesting Maintenance Transportation Salary and employees allowances
385.209.459.312 298.102.219.526 269.508.437.158 134.372.348.269
24.744.688.992 32.628.167.145 21.494.140.804 1.869.201.806
409.954.148.304 330.730.386.671 291.002.577.962 136.241.550.075
33.342.507.103
2.552.326.754
35.894.833.857
1.120.534.971.368
83.288.525.501
1.203.823.496.869
167.960.999.454
23.840.891.995
191.801.891.449
98.213.139.891
6.497.152.231
104.710.292.122
10.618.958.825 5.185.348.529
1.550.866.464 4.559.838.943
12.169.825.289 9.745.187.472
281.978.446.699
36.448.749.633
318.427.196.332
1.402.513.418.067
119.737.275.134
1.522.250.693.201
Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi Biaya pengolahan minyak dan inti sawit Biaya pengiriman minyak dan inti sawit
1.087.855.940.742 205.986.684.292
3.161.008.888 7.866.549.694
1.091.016.949.630 213.853.233.986
26.173.324.725
-
26.173.324.725
9.318.321.027
-
9.318.321.027
Product purchases Depreciation and amortization Processing cost of crude palm oil and palm kernel Delivery cost of crude palm oil and palm kernel
Total biaya produksi
2.731.847.688.853
130.764.833.716
2.862.612.522.569
Total production cost
Total biaya tanaman Biaya pabrik Biaya pengolahan Pemeliharaan mesin dan instalasi Gaji dan tunjangan karyawan Lain-Lain Total biaya pabrik Total biaya langsung neto
79
Total plantation cost Factory cost Processing cost Machinery and installation maintenance Salary and employees allowances Miscellaneous Total factory cost Total direct cost, net
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
199
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) 2010
Kelapa Sawit/ Palm Oil
Biaya tidak langsung Gaji dan tunjangan karyawan Keamanan Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah Pengangkutan dan perjalanan Penerangan Pemeliharaan bangunan Biaya air Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air Lain-lain Total biaya tidak langsung Persediaan akhir Total beban pokok penjualan
62.392.178.787 61.455.096.265
4.330.103.540 2.078.300.261
66.722.282.327 63.533.396.526
44.003.153.949 35.129.028.426 21.310.283.034 21.808.646.507 19.782.720.351
2.246.752.933 1.894.125.706 1.308.429.738 382.870.637 757.066.602
46.249.906.882 37.023.154.132 22.618.712.772 22.191.517.144 20.539.786.953
17.053.946.821 39.642.959.597
136.236.157 3.447.580.152
17.190.182.978 43.090.539.749
322.578.013.737
16.581.465.726
339.159.479.463
(70.950.658.704)
(30.475.821.071)
(101.426.479.775)
3.070.644.181.870
143.804.467.736
29. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
200
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Ending inventory Total cost of goods sold
The details of marketing and selling expenses are as follows:
2011
Total beban pemasaran dan penjualan
Total indirect cost
29. MARKETING AND SELLING EXPENSES
Rincian beban pemasaran dan penjualan adalah sebagai berikut:
Lain-lain
3.214.448.649.606
Indirect cost Salary and employees allowances Security Tax on land and building, retribution dan land rental Transportations and travels Electricity Building maintenance Water Roads, bridges and water system maintenance Miscellaneous
In 2011 and 2010, no purchases were made from a single supplier which exceed 10% of total purchases of the Company and its Subsidiaries.
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian Perusahaan dan Entitas Anak.
Pengangkutan ke pelabuhan Iuran Kantor Pemasaran Bersama Biaya bahan bakar dan listrik Gaji dan tunjangan sosial Biaya pelabuhan Biaya gudang/penyimpanan Biaya pemeliharaan Biaya klaim
Jumlah/ Total
Teh/Tea
2010
75.831.483.484 14.706.346.276 13.063.845.341 10.976.232.635 4.791.546.106 2.250.444.420 983.057.768 758.698.688
80.778.565.665 12.670.383.771 10.858.082.079 10.230.269.854 5.576.374.439 3.486.871.836 1.440.547.001
Transportation to harbour Joint marketing contribution Fuel and electricity Salary and social allowances Harbour fees Warehouse Maintenance Claims
2.640.434.226
4.121.360.618
Miscellaneous
126.002.088.944
129.162.455.263
Total selling expenses
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Bonus dan tantiem Beban manfaat karyawan Gaji dan tunjangan sosial Pendidikan dan latihan Beban pensiunan Transportasi dan perjalanan Telepon, faksimile, teleks dan pos Penyusutan dan amortisasi Biaya dewan komisaris Biaya keamanan Pemeliharaan rumah dan bangunan Perusahaan Pajak dan sewa tanah Penutupan buku Biaya listrik dan air Kantor penghubung Biaya instansi terkait Biaya pemeliharaan dan pemakaian inventaris kecil Biaya pemeliharaan komputer Iuran tambahan dana pensiun Lain-lain Total Beban Umum dan Administrasi
and
administrative
2011
2010
374.122.704.487 198.985.414.501 97.144.370.421 38.314.027.863 30.270.833.827 19.562.511.276 18.024.449.709 12.840.962.216 9.392.575.049 9.326.583.310
348.460.911.119 178.551.814.473 83.719.967.240 35.379.417.574 25.732.455.637 17.315.761.042 18.019.314.598 14.116.613.960 8.155.924.534 7.929.960.683
Bonus and tantiem Employement benefit expense Salary and social allowances Education and training Pension expenses Transportation dan travelling Telephone, faximile, telex and mails Depreciation and amortization Board of commissioners expenses Security expenses
7.709.422.320 4.938.358.119 4.035.984.085 4.031.880.951 3.720.974.529 1.803.453.555
6.077.883.513 3.328.749.520 3.440.702.500 4.222.612.554 3.574.904.807 1.860.433.160
Building and housing maintenance Land tax and rental Annual report preparation expenses Water and electricity Liaison office expenses Related institution expenses
1.092.054.118 822.593.129 75.822.515.599
1.324.758.902 918.034.792 12.715.819.558 64.352.104.936
Small equipment maintenance Computer maintenance Additional fees for pension fund Miscellaneous
911.961.669.064
839.198.145.102
Total General and Administrative Expenses
31. PENDAPATAN OPERASI LAIN
31. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: 2011
2010
Kelebihan pencadangan bonus Penerimaan klaim, asuransi dan denda Penerimaan dari tambahan penyertaan Penerimaan ganti rugi atas lahan Penjualan benih kakao Pendapatan sewa Penjualan produk sampingan teh (blending tea) Lain-lain
20.913.563.319
-
5.992.679.605
2.037.020.794
5.883.297.513 3.801.061.948 1.640.331.425 1.133.895.209
1.266.600.000 807.137.700 1.114.188.516
621.927.645 2.586.639.554
2.356.000.000 3.952.284.450
Income from additional investments Income from compensation of land area Sales of cocoa’s seed Rental income Sales of tea’s scrap (blending tea) Others
Total pendapatan operasi lain
42.573.396.218
11.533.231.460
Total other operating income
81
Excess provision bonus Income from claims, insurances and penalties
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
201
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
32. BEBAN OPERASI LAIN
32. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 2011
2010
(18.279.228.997)
(14.934.666.659)
Kompensasi bagi hasil Unit Sosa Biaya perekrutan karyawan baru Biaya penghapusan dan penyusutan diluar beban pokok penjualan Biaya tanggung jawab sosial perusahaan Biaya pembelian benih kakao Beban dan denda pajak Biaya sistem keselamatan dan kesehatan kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Rugi penghapusan tanaman Biaya penilaian aset Biaya penurunan nilai aset tetap Lain-lain
(15.646.555.407) (10.887.011.627)
(7.045.275.499)
(10.184.072.204)
(9.055.353.539)
(8.237.793.834) (5.964.680.715) (5.020.443.670)
(10.242.753.204) (2.654.736.139) (4.463.959.617)
(3.441.509.656)
(1.425.181.699)
(2.241.416.711) (1.354.139.825) -
(8.617.569.455) (1.654.522.000)
(20.297.497.554)
(1.105.877.632) (10.484.159.859)
Cost of corporate social responsibility Purchases of cocoa’s seed Tax expense and penalty Cost of safety and healthy’s system of work Provision for impairment losses Loss on disposal of plantations Asset valuation costs Provision for impairment losses of fixed asset Others
(101.554.350.200)
(71.684.055.302)
Total other operating expenses
Total beban operasi lain
33. BEBAN KEUANGAN
33. FINANCIAL CHARGES 2011
2010
Beban bunga dari: Hutang jangka panjang Kapitalisasi ke tanaman (Catatan 13b)
194.417.437.388 (43.705.302.124)
199.607.595.480 (36.310.422.497)
Jumlah
150.712.135.264
163.297.172.983
34. LABA PER SAHAM
Interest expense from: Long-term debts Capitalized to plantations (Note 13b) Total
34. EARNINGS PER SHARE 2011
2010
884.295.627.753
790.358.555.130
Income for the year
Jumlah saham beredar
975.000
975.000
Number of shares outstanding
Laba per saham
906.970
810.624
Earnings per share
Laba tahun berjalan
202
Wages, salaries and social retirement social expenses Compensation profit sharing from Sosa site Recruitment costs Disposal and depreciation costs outside cost of good sold
Gaji, upah dan biaya sosial pensiun
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
35. COMMITMENTS AND CONTIGENCIES
a)
Pada tahun 2000, Pemerintah Daerah Tingkat II Simalungun mengajukan permohonan pelepasan areal unit usaha dengan luas keseluruhan 850 hektar yang berada di unit usaha Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan dan Bah Butong yang akan digunakan untuk pengembangan kota yang berada disekitar areal tersebut. Berdasarkan Surat Badan Pertanahan Nasional No. 540.1268-WAKA tanggal 3 Februari 2003, areal seluas 100 hektar dalam penerbitan HGU Unit Usaha Marjandi telah keluar dari areal Perusahaan, tetapi aset yang ada di atas lahan tersebut masih milik PTPN IV sambil menunggu izin pemegang saham dan penilaian appraisal. Proses pelepasan aset masih ditunda karena belum adanya surat persetujuan dari pemegang saham Perusahaan. Melalui surat Menteri BUMN No. S-435/MBU/2009 tanggal 22 Juni 2009, tentang penghapusbukuan areal HGU kebun, Kementrian BUMN meminta agar segera dibentuk panitia penaksir harga untuk menilai aset yang akan dilepas yang keanggotaannya terdiri dari Perusahaan, Kementrian BUMN dan Instansi lain yang dianggap perlu. Persetujuan Kementrian BUMN ini berakhir pada 2010, namun sampai awal 2011 panitia penaksir harga belum terbentuk sehingga persetujuan pelepasan telah habis masa berlakunya. Oleh sebab itu melalui Surat Nomor: 04.14/X/53/VI/2011 tanggal 6 Juni 2011, Perusahaan mengajukan kembali permohonan persetujuan pelepasan areal HGU/penghapusbukuan aktiva Kebun Marjandi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, izin tersebut belum diperoleh.
a)
In 2000, the local Government of Simalungun has submitted a request to the Company to release 850 Ha of estate area located at Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan, and Bah Butong Estates which will be used for city development surrounding the area. Based on Letter of the National Land Agency letter No. 540.1-268WAKA dated on February 3, 2003, area totaling 100 Ha in the issued HGU of Marjandi Estate has been released from Company’s area, however the assets over the area are still owned by the Company, pending authorization of the Company‘s stockholders and appraisal calculation. The process of landright transfer is still postponed as there is no letter of approval yet from the Company’s stockholders. By a letter from the Minister of State-Owned Enterprises No. S-435/MBU/2009 dated June 22, 2009, regarding the write-off of HGU it was stated to immediately established a Committee of price estimator which consists of the Company, the Ministry of State-Owned Enterprises and other agencies as deemed necessary. The approval from the Ministry of State-Owned Enterprises ended in 2010, but until 2011 the committee of price estimator has not formed yet, so that approval has been expired. Therefore, through a letter No: 04.14/X/53/VI/2011, dated June 6, 2011, the Company resubmit the appeal to release area of HGU/write-off of asset Marjandi estate. Until the date of the financial statements, the approval has not been obtained.
b)
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Langkat No. 9 Tahun 2000 yang berlaku sejak bulan Oktober 2000, tentang sumbangan wajib untuk hasil produksi sawit, karet dan kakao. Besarnya sumbangan yang akan dibayar oleh perusahaan perkebunan yaitu sebesar Rp1,5 per kilogram Tandan Buah Segar yang diolah. Perusahaan bekerjasama dengan Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera telah mengajukan keberatan kepada instansi terkait. Sampai dengan tangal laporan, Perusahaan belum mencatat liabilitas ini karena masih menunggu ketetapan selanjutnya dari instansi yang berwenang.
b)
Based on the regulation of local government of Langkat No. 9 in 2000 which is effective from October 2000, relating to official contribution of palm oil, rubber and cocoa production, the contributions that will be paid by a plantation company amounted to Rp1.5 per kilogram for fresh fruit bunches processed. The Company together with the Association of Sumatra Plantation Companies have submitted a letter of objection to the appropriate government agency. Until the reporting date, the Company does not recognize this liability pending further decision from the government authority.
83
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
203
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c)
35. COMMITMENTS (continued) c)
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa koperasi di Kabupaten Madina untuk pengembangan perkebunan plasma dengan pola kemitraan dengan sistem bagi hasil.
The Company entered into agreements with several cooperatives in Madina Regency in the development of plasma plantation with partnership and profit sharing arrangement.
(i)
support the cooperatives to obtain credit from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri Bank); (ii) become a credit guarantor (avalist) of credit obtained from Bank Mandiri; (iii) establish the palm oil estate; (iv) provide guidance and technical development in cultivating the palm oil plantation for the members of cooperatives; and (v) withhold and deposit the proceeds from sales of fresh fruit bunches (FFB) harvest to Bank Mandiri.
(i)
Membantu koperasi-koperasi untuk mendapatkan kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), (ii) menjadi penjamin (avalist) atas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri, (iii) membangun kebun kelapa sawit, (iv) memberikan bimbingan dan pembinaan teknis budidaya tanaman kelapa sawit kepada anggota koperasi, memotong dan menyetorkan hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) ke Bank Mandiri.
Koperasi-koperasi wajib dan berhak untuk:
Cooperatives’ rights and obligations are as follows:
(i)
(i)
(ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
204
CONTIGENCIES
Based on the agreement the Company’s rights and obligation are as follows:
Berdasarkan perjanjian ini Perusahaan wajib dan berhak untuk:
(v)
AND
provide the area for development of palm oil plantation; (ii) give full authority to Bank Mandiri to transfer all the funds from the credit to the Company’s account; (iii) agree that all of the cost in the development palm oil plantation will be the liabilities of the cooperatives; (iv) agree to sell of fresh fruit bunches yield to the Company; (v) fulfill liability payment, interest and other charges based on the regulation from Bank Mandiri; (vi) will not transfer the rights of the ownership to other person; and (vii) turn the palm oil processing fully to the Company, received the proceeds from sale of FFB after deducting payments of bank loan from Bank Mandiri, processing cost, maintenance cost, harvesting cost and other cost related to the palm oil estate management.
menyerahkan lahan untuk pengembangan kebun kelapa sawit, memberi kuasa penuh ke Bank Mandiri untuk memindahkan seluruh dana hasil pencairan kredit ke rekening Perusahaan, menyetujui pembebanan semua biaya yang timbul selama pembangunan kebun kelapa sawit sebagai hutang koperasi, menyetujui penjualan seluruh TBS hasil kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, membayar kewajiban hutang, bunga dan biaya lainnya sesuai ketentuan Bank Mandiri, tidak memindahtangankan hak kepemilikan kepada pihak lain, menyerahkan sepenuhnya pengelolaan kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, menerima hasil penjualan TBS setelah dipotong kewajiban hutang kepada Bank Mandiri, biaya pengolahan, biaya perawatan, biaya panen, dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan kebun kelapa sawit.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) d)
35. COMMITMENTS (continued) d)
Pada tahun 2009, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) (dahulu Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), mengadakan beberapa kontrak penjualan minyak sawit milik PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan PT Fath Indonesia (FI) dan PT Primer Agroindustri (PA). Berdasarkan facsimile PT KPBN No. 2932/KPB-Fac/10/P/XII/2009 tanggal 29 Desember 2009 dan No. 032/KPBFac/10/P/I/2010 tanggal 7 Januari 2010, dijelaskan bahwa telah terjadi pembatalan kontrak dan atas pembatalan kontrak tersebut, FI dan PA dikenakan denda masing-masing sebesar Rp5.545.820.433 dan Rp1.414.695.340. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum mencatat pendapatan denda atas pembatalan kontrak tersebut karena masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari PT KPBN.
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM
AND
CONTIGENCIES
In 2009, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) (previously known as Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), entered into several sale contracts of palm oil owned by PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) with PT Fath Indonesia (FI) and PT Primer Agroindustri (PA). Based on facsimile PT KPBN No. 2932/KPB-Fac/10/P/XII/2009, dated December 29, 2009 and No. 032/KPBFac/10/P/I/2010, dated January 7, 2010, stated that there had been cancellation of a contract, therefore FI and PA will be charged penalty for the amount of Rp5,545,820,433 and Rp1,414,695,340, respectively. Until the date of the financial statements, the Company had not been recorded penalties income from the cancellation of these contract and waiting further clarification from PT KPBN.
36. CLAIMS AND LITIGATIONS
Beberapa areal Unit Usaha dan Pengembangan Perusahaan yang bermasalah dengan masyarakat dan masih dalam proses penyelesaian adalah sebagai berikut:
Certain area of Company’s business units and the development area that still have problems with the local communities and still being settled, are as follows:
a)
a)
Unit Usaha Balimbingan
Business unit of Balimbingan A group of people nearby the Balimbingan Estate led by Muhari Sutono, is claiming from the Company to return the area totaling 105.27 Ha to the plaintiffs. The Supreme Court of the Republic of Indonesia (SC RI) has decided that the Company is the owner of the conflict area. For that decision, Muhari Sutono submitted Judicial Review to SC RI, but in accordance with the regulation, the Company has requested the State Court of Simalungun to execute the decision. The execution has not been performed because The Court of Simalungun sugested to wait the decision of Judicial Review mentioned above.
Sekelompok warga sekitar Kebun Balimbingan yang dipimpin oleh Muhari Sutono, mengajukan gugatan agar Perusahaan mengembalikan lahan seluas 105,27 Ha kepada penggugat. Mahkamah Agung Republik Indonesia (”MA RI”) telah memutuskan Perusahaan adalah pemilik lahan yang disengketakan. Terhadap putusan MA RI tersebut, Muhari Sutono mengajukan peninjauan kembali ke MA RI, namun sesuai dengan ketentuan, Perusahaan telah mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Simalungun. Eksekusi belum dilaksanakan oleh karena Pengadilan Negeri Simalungun menyarankan agar menunggu putusan atas permohonan peninjauan kembali tersebut diatas.
85
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
205
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) b)
36. CLAIMS AND LITIGATIONS (continued) b)
Unit Usaha Marihat
A group of people led by Rusnen Sidauruk is claiming from the Company to return the area totaling 1,782.62 Ha to the plaintiffs who claimed as the heir of Raja Silampu and owned the conflict area. High Court of Medan has decided that the Company as the owner of the conflict areas, however the plaintiffs have appealed to the SC RI. Currently the appeal is in process.
Sekelompok warga yang dipimpin oleh Rusnen Sidauruk, mengugat Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 1.782,62 Ha kepada penggugat yang mengaku sebagai keturunan Raja Silampuyang sebagai pemilik lahan yang digugat. Pengadilan Tinggi Medan telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan, namun penggugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai saat ini proses kasasi belum selesai. c)
c)
Unit Usaha Proyek Panai Jaya
d)
Daerah Kabupaten Madina
206
Madina District A group of people nearby Madina Project led by Helena br. Simarmata, is claiming from the Company to return area totaling 200 Ha to the plaintiffs who claimed as the owner of the conflict area. The plaintiff has appealed to the Court of Panyabungan and it’s refused. Later, Helena Simarmata is appealed to High Court of Medan and refused again. For that decision, Helena appealed to SC RI. The appeal rejected by the SC RI and currently no action from the plaintiff.
Sekelompok warga sekitar Proyek Madina yang dipimpin oleh Helena br. Simarmata, mengajukan gugatan ke Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 200 Ha kepada para penggugat yang mengaku sebagai pemilik lahan yang digugat. Penggugat telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Panyabungan dan gugatan ditolak. Selanjutnya, Helena Simarmata mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan, dan ditolak kembali. Terhadap putusan tersebut, Helena mengajukan kasasi ke MA RI. Hasil putusan kasasi adalah menolak kasasi penggugat dan sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut dari penggugat.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
Business Unit of Panai Jaya Project PT Paten Alam Lestari (PAL) sent an accusation to the State Court of Rantau Parapat, claiming from the Company to return the area totaling 1,500 Ha which was assigned by the Company to PT PAL who claimed as the owner of the conflict area. The State Court of Rantau Prapat has decided to accept the lawsuit of PT PAL, then the Company filed an appeal to the High Court of Medan. The High Court also decided to accept the lawsuit of PT PAL, then the Company filed an appeal to the SC RI, however the SC RI also decided to accept the lawsuit of PT PAL. The Company has submitted Judicial Review to the SC RI and currently the appeal is still in process.
PT Paten Alam Lestari (PAL) mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Rantau Prapat menuntut agar Perusahaan mengembalikan lahan seluas 1.500 Ha yang dikuasai Perusahaan kepada PT PAL yang mengaku sebagai pemilik lahan yang digugat. Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah memutuskan menerima gugatan PT PAL terhadap perusahaan, untuk itu Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan. Pengadilan Tinggi Medan juga memutuskan menerima gugatan PT PAL, untuk itu Perusahaan mengajukan kasasi ke MA RI namun ditolak. Terhadap putusan kasasi tersebut Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke MA RI dan sampai saat ini masih dalam proses di oleh MA RI. d)
Business Unit of Marihat
86
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) e)
36. CLAIMS AND LITIGATIONS (continued) e)
Unit Usaha Sei Kopas, Kabupaten Asahan
Business Unit of Sei Kopas, Asahan Regency A group of people led by Solih Sinaga and claiming as the heirs of the conflict area is claiming from the Company to return the area totaling 400 Ha from the Company’s HGU area. In 2006, High Court of Medan has decided that the Company as the owner of the conflict area, however the plaintiffs have appealed to the SC RI. Currently the appeal is still in process at the SC RI.
Sekelompok warga yang dipimpin oleh Solih Sinaga dan mengaku sebagai ahli waris dari areal yang digugat, menuntut Perusahaan untuk mengembalikan areal seluas 400 Ha dari areal HGU yang dikuasai Perusahaan. Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2006 telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan, namun para penggugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai saat ini proses kasasi masih berlanjut di Mahkamah Agung Republik Indonesia. f)
g)
f)
Unit Usaha Bah Jambi
Business unit of Bah Jambi
Sekelompok warga sekitar Kebun Bah Jambi yang dipimpin oleh Damianus Sinaga menuntut Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 200 Ha kepada para penggugat, yang mengaku sebagai ahli waris lahan yang disengketakan. Pengadilan Negeri Simalungun menolak gugatan Damianus Sinaga dan kawan-kawan. Atas putusan tersebut, Damianus Sinaga dan kawankawan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan pada bulan April 2009 dan sampai saat ini perkara masih dalam proses pengadilan.
A group of people nearby the Bah Jambi Estate led by Damianus Sinaga, is claiming from the Company to return the area totaling 200 Ha to the plaintiffs who claimed as the heir of the conflict area. The Court of Simalungun refused Damianus and friends claiming. For that decision, Damianus and friends appealed to High Court of Medan in April 2009 and currently the appeal is still in process.
Jumah, dan kawan-kawan (dkk) menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Bah Jambi Blok 95.2 Afdeling IV seluas 75 Ha dan Pengadilan Negeri Simalungun memutuskan gugatan tidak dapat diterima. Terhadap putusan tersebut Jumah, dkk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan namun ditolak. Selanjutnya Jumah, dkk menyatakan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini proses kasasi belum selesai.
Jumah, and his friends claim the Company for HGU of Bah Jambi Estate Block 95.2 Afdeling IV totalling 75 Ha and The Court of Simalungun has decided to refused the accusation. For that decision Jumah and his friends submit an appeal to High Court of Medan and refused. Subsequently, Jumah and his friends have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
g)
Daerah Kotamadya Medan
Area of Medan City Elly Yunita and her friends claim the Company for controlling its home office which is located at Kartini No.15, to the Court of Medan. Elly Yunita and her friends’ claim is refused by the Court of Medan. Subsequently, the plaintiffs appealed to High Court of Medan, but refused again. For that decision, Elly Yunita and her friends have appealed to the SC RI and currently the appeal is still in process.
Elly Yunita, dkk menggugat Perusahaan atas penguasaan rumah dinas yang terletak di jalan Kartini No.15, ke Pengadilan Negeri Medan. Gugatan Elly Yunita, dkk ditolak oleh Pengadilan Negeri Medan. Selanjutnya, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan, dan ditolak kembali. Terhadap putusan tersebut, Elly Yunita dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini perkara masih dalam proses kasasi.
87
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
207
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) h)
36. CLAIMS AND LITIGATIONS (continued) h)
Unit Usaha Balimbingan
Sudarman and his friends claim the Company for HGU of Balimbingan Estate for the area totalling 79 Ha and the claim accepted by The State Administrative Court of Medan. For that decision the Company appealed to State High Administrative Court of Medan and decided to refuse Sudarman and his friends claiming. For that decision, Sudarman and his friends have appealed to SC RI and refused. Subsequently, Sudarman and his friends filed for a Judicial Review to the SC RI and currently the Judicial Review is still in process.
Sudarman, dkk menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Balimbingan atas areal seluas 79 Ha dan gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan diputuskan bahwa gugatan Sudarman, dkk tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Sudarman, dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan ditolak. Selanjutnya Sudarman, dkk mengajukan peninjauan kembali ke MA RI dan sampai saat ini masih dalam proses peninjauan kembali. i)
208
Business Unit of Balimbingan
i)
Unit Usaha Dolok Sinumbah
Business Unit of Dolok Sinumbah
Suparjo, dkk menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Dolok Sinumbah seluas 250 Ha. Gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan diputuskan bahwa gugatan Suparjo, dkk tidak dapat diterima. Selanjutnya Suparjo, dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan kasasi tersebut ditolak. Atas putusan kasasi mengajukan tersebut, Suparjo, dkk peninjauan kembali dan sampai saat ini masih dalam proses.
Suparjo and his friends claim the Company for HGU of Dolok Sinumbah Estate for the area totalling 250 Ha. The claim accepted by State Administrative Court of Medan. For that decision the Company appealed to High Administrative Court of Medan and decided to refuse Suparjo and friends claiming. Subsequently Suparjo and friends appealed to the SC RI and refused. For that decision, Suparjo and friends filed for a Judicial Review and currently the Judicial Review is still in process.
Sekelompok warga sekitar Kebun Dolok Sinumbah, yang dipimpin Abdan Sirait menggugat Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 130 Ha kepada penggugat, yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan yang disengketakan. MA RI telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan tersebut, namun penggugat mengajukan peninjauan kembali. Sampai saat peninjauan kembali masih dalam proses.
A group of people nearby the Dolok Sinumbah Estate led by Abdan Sirait, is claiming from the Company to return the area totaling 130 Ha to the plaintiffs, who claimed as the owner of the conflict area. The SC RI has decided that the Company as the owner of the conflict area, but the plaintiffs filed for a Judicial Review. Currently, Judicial Review is still in process.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
36. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) j)
36. CLAIMS AND LITIGATIONS (continued) j)
Unit Usaha Marihat
Abdul Karim Situmorang claiming the Company for the confict areal of HGU of Marihat Estate totalling 225 Ha. For that dispute, Panel of Judges of the State Court of Simalungun decided to refuse the plaintiffs lawsuit. Then, the plaintiffs have appealed to The High Court and refused. Subsequently, the plaintiffs have appealed to the SC RI and currently the appeal is in process.
Abdul Karim Situmorang menggugat Perusahaan untuk sengketa areal HGU Kebun Marihat seluas 225 Ha. Terhadap sengketa tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun menyatakan menolak gugatan Penggugat. Penggugat kemudian mengajukan banding dan ditolak oleh Pengadilan Tinggi. Selanjutnya, penggugat mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai saat ini proses kasasi belum selesai. 37. ASET DAN KEWAJIBAN MATA UANG ASING
DALAM
37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Company and its Subsidiaries have monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha
MONETER
Business Unit of Marihat
Dalam mata uang asing/ In foreign currencies
Ekuivalen dalam rupiah/ Equivalent in rupiah
US$ 16.352.084 Euro 172 US$ 2.427.934
148.280.697.712 2.058.471 22.016.508.232
Total Liabilitas: Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun
170.299.264.415
Assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Total Liabilities:
(US$
4.897.550)
(44.410.983.309)
Total
(44.410.983.309)
Aset neto
125.888.281.106
Current maturities of long-term debts Total Assets - net
The Bank Indonesia’s foreign currency middle rates of exchange are Rp8,991 for US$1 and Rp11,956 for EUR1 as of December 31, 2010 and Rp9,068 for US$1 and Rp11,739 for EUR1 as of December 31, 2011. As of March 27, 2012, the date of independent auditors’ report, foreign currency middle rates of exchange are Rp9,188 for US$1 and Rp12,268 for EUR1. If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currency as of December 31, 2011 are converted with the middle rate as of March 27, 2012, the net assets will increase by about Rp1,665,942,634.
Kurs tukar mata uang asing berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp8.991 untuk AS$1 dan Rp11.956 untuk EUR1, dan menjadi Rp9.068 untuk AS$1 dan Rp11.739 untuk EUR1 pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 27 Maret 2012, tanggal laporan auditor independen, kurs tukar mata uang Rupiah berubah menjadi Rp9.188 untuk AS$1 dan Rp12.268 untuk EUR1. Jika jumlah aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal 27 Maret 2012 tersebut, aset neto akan meningkat sebesar lebih kurang Rp1.665.942.634.
89
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
209
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN
38. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at their fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanation is stated in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying values that approximate their fair values
Perusahaan dan Entitas Anak telah menentukan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut umumnya berjangka pendek.
The Company and its Subsidiaries have determined that the carrying values (based on Notional amount) of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their fair values due to the short-term nature of these financial instruments.
Nilai tercatat pinjaman bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The carrying value of long-term bank loans with floating interest rates approximate their fair value because it is always re-priced periodically.
Penyertaan saham yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investment in shares not quoted in the market with stocks below 20% are recorded at cost because its fair value cannot be measured reliably.
Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The following table presents financial assets and financial liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Aset Keuangan Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak berelasi Aset tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga Hutang usaha - pihak berelasi Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak berelasi Biaya masih harus dibayar
210
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
2010 Financial Assets Current Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Trade receivables - related parties Other receivables - third parties Other receivables - related parties
1.471.700.312.705 12.872.972.505 26.542.453.987 8.620.866.582 18.239.614.230
1.015.286.613.158 127.491.432.983 12.275.748.608 18.649.227.817 25.955.581.621
58.677.203.721
54.845.707.007
1.596.653.423.730
1.254.504.311.194
Total Financial Assets
53.509.889.603 1.862.715.543 296.909.396.861 13.555.813.299 397.451.446.773
Financial Liabilities Current liabilities Trade payables - third parties Trade payables - related parties Other payables - third parties Other payables - related parties Accrued expenses
55.063.043.867 2.768.123.365 339.224.989.353 24.563.441.724 417.793.128.762
90
Non-current Assets Other non-current assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya (lanjutan)
Financial instruments with carrying values that approximate their fair values (continued)
2011
2010
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total Liabilitas Keuangan
329.610.983.309
201.645.400.884
2.113.611.000.000
1.796.407.872.050
3.282.634.710.380
2.761.342.535.013
2011
Aset tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Total aset keuangan
Long-term debts - net of current maturities Total Financial Liabilities
Comparison between carrying amount and fair value of financial assets and liabilities for the year ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang usaha - pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak-pihak berelasi
Current maturities of longterm debts Non-current liabilities
2010
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
1.471.700.312.705 12.872.972.505 26.542.453.987 8.620.866.582 18.239.614.230
1.471.700.312.705 12.872.972.505 26.542.453.987 8.620.866.582 18.239.614.230
1.015.286.613.158 127.491.432.983 12.275.748.608 18.649.227.817 25.955.581.621
1.015.286.613.158 127.491.432.983 12.275.748.608 18.649.227.817 25.955.581.621
Current Assets Cash and equivalents Trade receivables - third parties Trade receivables - related parties Other receivables - third parties Other receivables - related parties
58.677.203.721
51.512.053.971
54.845.707.007
48.063.692.774
Non-current assets Other non-current assets
1.596.653.423.730
1.589.488.273.980
1.254.504.311.194
1.247.722.296.961
Total financial assets
55.063.043.867 2.768.123.365 339.224.989.353 24.563.441.724 417.793.128.762
53.509.889.603 1.862.715.543 296.909.396.861 13.555.813.299 397.451.446.773
53.509.889.603 1.862.715.543 296.909.396.861 13.555.813.299 397.451.446.773
Liabilitas jangka pendek Hutang usaha - pihak ketiga 55.063.043.867 Hutang usaha - pihak-pihak berelasi 2.768.123.365 Hutang lain-lain - pihak ketiga 339.224.989.353 Hutang lain-lain - pihak-pihak berelasi 24.563.441.724 Biaya masih harus dibayar 417.793.128.762 Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 329.610.983.309 Liabilitas jangka panjang Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam 2.113.611.000.000 waktu satu tahun
329.610.983.309
201.645.400.884
201.645.400.884
2.113.611.000.000
1.796.407.872.050
1.796.407.872.050
Total liabilitas keuangan
3.282.634.710.380
2.761.342.535.013
2.761.342.535.013
3.282.634.710.380
Current Liabilities Trade payables - third parties Trade payables - related parties Other payables - third party Other payables - related parties Accrued expenses Current maturities of longterm debts Non- current liabilities Long-term debts - net of current maturities Total financial liabilities
Fair value of other non-current assets (plasma receivables) is determined based on discounted cash flow analysis.
Nilai wajar aset tidak lancar lainnya (piutang plasma) ditentukan berdasarkan analisis arus kas yang didiskonto.
91
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
211
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN RISIKO MANAJEMEN
RISK MANAGEMENT
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang utama meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mendapatkan dana untuk atau timbul dari operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak juga memiliki beberapa aset keuangan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, dan investasi pada entitas asosiasi.
The Company and Subsidiaries’ principal financial liabilities are trade payables, other payables, accrued expenses and long-term payables. The main purpose of these financial liabilities is to raise fund as a result of the Company and Subsidiaries’ operations. The Company and Subsidiaries also have some financial assets, including cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other non-current assets, and investments in associates.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Pentingnya pengelolaan risiko-risiko ini telah meningkat secara signifikan akibat dari adanya perubahan dan volatilitas baik di pasar keuangan Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut sebagaimana dijelaskan berikut ini:
The main risks of the Company and Subsidiaries’ financial instruments are currency risk, interest rate risk, liquidity risk and commodity price risk. The importance of managing the risk is increased significantly because of the changes and volatility in Indonesia and international financial markets. The directors of the Company reviews and approves policies for managing each risk, as described below:
a.
212
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
a.
Interest rate risk in the fair value and cash flow
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas merupakan risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait kas dan setara kas dan hutang bank.
Interest rate risk in the fair value and cash flow is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and its Subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates related to cash and equivalents and bank loan.
Saat ini Perusahaan dan Entitas Anak belum mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, the Company and its Subsidiaries do not yet have a formal policy to hedge interest rate risk.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Manajemen (lanjutan)
Risk Management (continued)
b.
b. Currency risk
Risiko mata uang
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in currency exchange rates. Risk of the Company and Subsidiaries’ against fluctuations in currency values arises mainly from receivables from sales in foreign currencies and debt from the purchase of foreign currency. Currently, the Company and its Subsidiaries do not have a formal hedging policy to manage currency risk. But the price of primary products of the Company and its Subsidiaries will fluctuate according to the price traded on international markets. The linkage of the price fluctuation of the Company’s product with the fluctuations in currency exchange rates is in nature seen to reduce the risk of foreign currency of the Company and its Subsidiaries.
Risiko mata uang merupakan risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar mata uang. Risiko Perusahaan dan Entitas Anak atas fluktuasi nilai tukar mata uang terutama timbul dari piutang dagang dari penjualan dalam mata uang asing dan hutang dari pembelian dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan lindung nilai yang formal untuk mengelola risiko mata uang. Namun harga produk utama Perusahaan dan Entitas Anak akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional. Keterkaitan fluktuasi harga produk Perusahaan dengan perubahan nilai tukar mata uang secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang Perusahaan dan Entitas Anak. c.
Risiko harga komoditas
c.
Commodity price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk sawit, di mana marjin laba atas penjualan produk sawit tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company and its Subsidiaries are affected by the volatility of commodity price risk caused by several factors, such as wheather, Goverment’s policy, market’s demand and supply and global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of palm products where the profit margin on sale of palm products may be affected by international market prices fluctuations.
Pada saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Currently, the Company and its Subsidiaries do not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
93
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
213
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
214
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Manajemen (lanjutan)
Risk Management (continued)
d.
d.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa salah satu pihak dari instrumen keuangan akan gagal dalam memenuhi kewajibannya dan akan mengakibatkan kerugian keuangan kepada pihak lain. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that one party to a financial instrument will fail to meet its obligations and will result in financial loss to another party. The Company and its Subsidiaries have credit risk arising from credits given to customers , but there are policies to ensure the sale of products is only to customers who can be trusted with a track record or good credit history. It is the policy of the Company and Subsidiaries’ that all customers who make purchases on credit will have to go through credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored continuously to reduce the risk of bad debts.
Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.
Plasma receivables represents the cost incurred for plasma plantation development including expenditures financed by banks and temporary self funded by the Company awaiting funding from the bank.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi.
Plasma receivables also include bridging loans, loans for fertilizer and other agricultural inputs to farmers. These costs will be reimbursed by the plasma farmers and the documents of ownership of the plasma plantations will be returned to plasma farmers after paying off the plasma receivables.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai maksimal eksposur risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak tercermin dari nilai tercatat masing-masing kelompok aset keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the statements of financial position date, the maximum credit risk exposure to the Company and Subsidiaries are reflected in the carrying value of each group of financial assets are recognized in the consolidated statements of financial position.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
The Company and its Subsidiaries do not have a concentration of credit risk.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Manajemen (lanjutan)
Management risk (continued)
e.
e.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko ketika posisi arus kas Perusahaan dan Entitas Anak mengindikasikan bahwa penerimaan jangka pendek tidak mencukupi untuk menutup pengeluaran jangka pendek. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi hutang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Company and Subsidiaries indicates that the revenue in the short-term are not sufficient to cover the short-term expenditure. The Company and its Subsidiaries manage liquidity profile to finance capital expenditures and debt repayments countries to provide cash and cash equivalents are sufficient.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi proyeksi arus kas dan aktualnya dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
The Company and its Subsidiaries regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses condition in the financial markets for fund raising opportunities.
Profil jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan kontraktual pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Maturity profile of financial liabilities of the Company and its Subsidiaries on the basis of contractual undiscounted payments on December, 31, 2011 are as follows:
Dalam waktu 1 tahun/ within 1 year Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang
1-2 tahun/ years
2-3 tahun/ years
3-4 tahun/ years
4-5 tahun/ years
Lebih dari/ over 5 tahun/years
Jumlah/Total
57.831.167.232 363.788.431.077
-
-
-
-
-
57.831.167.232 363.788.431.077
Trade payables Other payables
417.793.128.762 329.610.983.309
391.400.000.000
464.800.000.000
523.079.000.000
389.332.000.000
345.000.000.000
417.793.128.762 2.443.221.983.309
Accrued expenses Long-term debts
40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATIONS The following accounts in the 2010 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the consolidated financial statements presentation as of December 31,2011:
Akun berikut dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Setelah direklasifikasi/ As reclassified
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Hak minoritas atas aset bersih entitas anak yang dikonsolidasi/ Minority interest in net assets of subsidiaries
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
10.137.400.898
Investasi pada entitas asosiasi/ Investments in associates
Aset tidak lancar lainnya/ Other non-current assets
16.084.663.516
95
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
215
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
41. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
216
41. REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
FINANCIAL
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011:
The followings are several revised and published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective as of January 1, 2011:
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing“, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang penyajian.
1.
PSAK No.10 (Revised 2010), “The Effects of Charges in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statement of an entity and translate financial statement into a presentation currency.
2.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
2.
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
3.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
3.
PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
4.
PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, mengatur akuntansi dan pengungkapan biaya pinjaman.
4.
PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, establish the accounting and disclosures for borrowing costs.
5.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Aset dalam sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
5.
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes that classification of each element as finance lease or operating lease separately, if leases comprises land and buildings. An asset under a finance lease that is classified as held for sale must be accounted for in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
41. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
41. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
6.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
6.
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheets; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
7.
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
8.
PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in SFAC 50 (Revised 2010): “Financial Instruments: Presentation”. Requirements for disclosing information about financial instruments are in SFAC 60: “Financial Instruments: Disclosures”.
9.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
9.
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
10. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
10. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
97
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
217
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
41. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
41. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
11. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
11. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
12. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, mengatur perlakuan akuntansi terhadap perubahan status pajak entitas atau para pemegang saham.
12. ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes the accounting treatment for changes in tax status of the entity or shareholders.
13. ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”, membahas apakah biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diakui sebagai aset tetap dan disusutkan sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga bagaimana perlakuan atas biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya.
13. ISAK No. 25, “Land Rights”, prescribes whether the cost of land rights in the form of Business Usage Rights, Building Usage Rights and Usage Rights are recognised fixed assets and depreciated over the remaining useful life of the rights, and also how the treatment of costs incurred in the legal arrangements of initial land rights and its extension or renewal.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
The Group is presently evaluating and has not determined the effects of these revised accounting standards on its consolidated financial statements.
Selain itu, standar akuntansi yang direvisi dan telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 di bawah ini, menurut pendapat manajemen adalah tidak relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:
In addition, the following revised and already published accounting standards but not yet effective as of January 1, 2011 are considered by the management as not relevant to the financial reporting of the Group:
1.
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”;
1.
2.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”; PSAK No. 28 (Revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”; PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”; PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”; PSAK No. 36 (Revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa”; PSAK No. 45 (Revisi 2011), ”Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”; PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”;
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
218
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
3. 4. 5. 6. 7. 8.
98
PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment Property”; PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”; PSAK No. 28 (Revised 2011), “Accounting for Casualty Insurance Contracts”; PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping and Environmental Management Activities at the General Mining”; PSAK No. 34 (Revised 2010), “Construction Contracts”; PSAK No. 36 (Revised 2011), ”Accounting for Life Insurance Contracts”; PSAK No. 45 (Revised 2011), “Financial Reporting for Not-for-Profit Entity”; PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”;
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, except otherwise stated)
41. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
41. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Standar Akuntansi Revisi yang telah Diterbitkan namun belum Berlaku Efektif (lanjutan)
Revised Accounting Standards that have been Published but not yet Effective (continued)
9.
9.
PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”;
10. 11.
10. PSAK No. 62, ”Kontrak Asuransi”; 11. PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”; 12. PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”; 13. ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”; 14. ISAK No. 16, ”Perjanjian Konsensi Jasa”;
12. 13. 14. 15.
15. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”; 16. ISAK No. 19, ”Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”; 17. ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat”;
16. 17. 18.
18. ISAK No. 22, ”Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan”; 19. ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”; 20. ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” 21. ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
19. 20. 21.
And also, the following Revocation of Statements of Financial Accounting Standards (“PPSAK”) have been published but not yet effective as of January 1, 2011 and do not impose any effect to the Group’s consolidated financial statements:
Dan juga, Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (“PPSAK”) berikut telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 dan tidak memberikan pengaruh pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: 1. 2.
3.
PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”; PSAK No. 62, “Insurance Contracts”; PSAK No. 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”; PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”; ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”; ISAK No. 16, “Service Concession Arrangements”; ISAK No. 18, “Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities”; ISAK No. 19, “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”; ISAK No. 21, “Agreements for the Construction of Real Estate”; ISAK No. 22, “Service Concession Arrangements: Disclosures”; ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”; ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”
1.
PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. PPSAK No. 9, “Pencabutan ISAK No. 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50 (Revisi 1998): Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek Dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual" PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK No. 51 (Revisi 2003): Akuntansi Kuasi - Reorganisasi”
2.
3.
99
PPSAK No. 7, “Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate Development Activities”. PPSAK No. 9, “Revocation of ISAK No. 5: Interpretation of Paragraph 14 PSAK No. 50 (Revised 1998): Reporting Changes in Fair Value for Available-for-Sale Securities” PPSAK No. 10, “Revocation of PSAK No. 51 (Revised 2003): Accounting for Quasi Reorganization”.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report PTPN IV
219