DAFTAR ISI / Table of Contents
02
Visi Misi Vision Mission
28
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
59
Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance
03
Strategi Perseroan Company’ Strategy
32
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
59
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
04
Jejak Langkah Milestones
38
Analisis Manajemen Management Analysis
61
05
Peristiwa Penting 2014 Significant Events 2014
38
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Tinjauan Operasional Operational Review
62
05
Penghargaan Awards
39
Komisaris Independen Independent Commissioners
64
06
Tinjauan Keuangan Financial Review
Sekilas GEMS GEMS at a Glance
45
67
07
Modal Kerja Neto Net Working Capital
Direksi Board of Directors
Profil Perseroan Company’ Profile
45
Likuiditas Liquidity
Komite Audit Audit Committee
69
08
Struktur Perseroan Company’ Structure
45
69
10
Solvabilitas Solvency
Komite Lainnya Other Committee
Lokasi Pertambangan Mining Locations
45
10
71
Produk Batubara Coal Products
Unit Internal Audit Internal Audit Unit
11
Perbandingan Antara Target dan Performa Tahun 2014 Comparison Between Target and Performance For 2014
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Aspek Pemasaran & Pangsa Pasar Perseroan Aspects of Marketing & Company Market Share
72
Uraian Sistem Pengendalian Internal Description of Internal Control System
12
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
13
Ikhtisar Saham Stock Highlights
13
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Listed Shares
14
Harga dan Volume Transaksi Saham Stock Price and Transaction Volume
14
Kinerja Saham Perseroan Stock Highlights
14
Struktur Pemegang Saham Shareholders Structure
15
Dividen Dividend
15
Pemegang Saham Utama Perseroan Ultimate Shareholders of The Company
16
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
17 19
Pelaksanaan Program Pelatihan & Pengembangan Implementation of Training and Development Program Rekrutmen Karyawan Recruitment of Employees
20
Demografi Karyawan Employee Demographic
20
Kode Etik Berperilaku Code of Conduct
47
Kebijakan Dividen Dividend Policy
73
47
Program ESOP/MSOP ESOP/MSOP Program
Pengawasan Eksternal External Control
74
47
Penggunaan Dana IPO Use of IPO Proceeds
Paparan Publik Tahunan Annual Public Exposure
74
48
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Merger, Akuisisi, Restrukturisasi Investment, Expansion, Divestment, Merger, Acquisition, Restructuring
Manajemen Risiko Perseroan Company’ Risk Management
77
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
48
Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Material Transactions Containing Conflict of Interests and/or Transactions with Affiliates
77
Perkara Hukum Perseroan & Anak Perusahaan Legal Cases of Company and Its Subsidiaries
77
Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Keuangan Subsequent Event After The Date of Financial Statement
48
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Change of Legislation
48
Perubahan Kebijakan Akuntansi Change of Accounting Policies
48
Proyeksi 2015 & Rencana-Rencana Masa Depan 2015 Projections and Future Plans
49
Kondisi Umum & Prospek Kondisi Batubara General Condition and Prospect of Coal Industry
52
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
56
Komite Audit Audit Committee
57
Manajemen Eksekutif The Executive Management
22
Nilai-nilai Perseroan Company Values
23
Struktur Organisasi Organization Structure
58
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
24
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
58
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
78
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup Health, Safety, & Environment
78
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health & Safety
80
Manajemen Lingkungan Enviromental Mangement
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
82
Sasaran Strategis Strategic Goals
83
Program CSR Perseroan Company’ CSR Program
86
Pernyataan Pertanggungjawaban Statement of Responsibility
87
Laporan Keuangan Financial Statement
PT Golden Energy Mines Tbk.
Dewan Komisaris beserta Direksi telah bersama-sama membahas, menelaah dan menyetujui Visi, Misi dan Strategi Perseroan guna menghadapi dinamika bisnis yang berubah-ubah.
The Board of Commissioners and Board of Directors have jointly discussed, reviewed and approved the Vision, Mission and the Company Strategy to address the everchanging business dynamic.
Visi / Vision
Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia dengan menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan. To be the leading mining company in Indonesia by creating added value to customers & stakeholders.
Misi / Mission
1. Membangun budaya korporat yang berpusat pada sumber daya manusia. 2. Fokus kepada keunggulan kegiatan operasional. 3. Membangun pertumbuhan berkesinambungan melalui standar keselamatan kerja yang tinggi, pengembangan program kemasyarakatan yang baik dan pengelolaan lingkungan hidup yang tangguh. 2 | Laporan Tahunan 2014
1. Develop the best corporate culture centered on human capital. 2. Focus on excellence in operations. 3. Build sustainable growth through high safety standards, good community program development, and strong environmental management.
Visi Misi / Vision Mission Strategi Perseroan / Company’ Strategy
Strategi Perseroan / Company’ Strategy
Perseroan dan Anak Perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan dan Anak Perusahaan menetapkan strategi usaha utama yang mencakup:
The Company and its Subsidiaries strive to improve work performance and achieve long term sustainable growth. To achieve the goal, the Company and its Subsidiaries provide primary business strategies which include:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia Peningkatan produksi batubara Peningkatan efisiensi biaya penambangan Pembinaan dan peningkatan hubungan dengan pelanggan Peningkatan kapabilitas perdagangan dan pemasaran batubara Perluasan jaringan distribusi pasar Peningkatan jumlah sumber daya dan cadangan batubara Operasional berkelanjutan melalui pemeliharaan lingkungan Pengembangan hubungan baik dengan komunitas lokal
5. 6. 7. 8. 9.
Improve the quality of human resources Increase production of coal Increase efficiency of mining cost Increase the improvement of customer relationships Improve trading and marketing capability Expansion of the market distribution network Increase the amount of coal resources and reserves Sustainable operation through environmental management Develops good relation with local communities
2014 Annual Report | 3
PT Golden Energy Mines Tbk.
Jejak Langkah / Milestones 1997 13 Maret /March 13 Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti. The Company was established under the name PT Bumi Kencana Eka Sakti.
2009 Perseroan diakuisisi oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. The Company was acquired by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
2006 Perseroan mengakuisisi PKP2B yang terletak di Kalimantan Selatan, yakni PT Borneo Indobara melalui Anak Perusahaan PT Roundhill Capital Indonesia. The Company acquired CCOW located in South Kalimantan, i.e PT Borneo Indobara through a Subsidiary Company PT Roundhill Capital Indonesia.
2009-2010 Perseroan memperbesar kegiatan usaha utama di pertambangan dengan mengakuisisi beberapa wilayah penambangan baru yang terletak di Jambi dan Kalimantan Tengah. The Company expanded its core business activities in mining by acquiring several new mining areas located in Jambi and Central Kalimantan.
2010 16 November / November 16 Nama Perseroan diubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk. The Company’ name was changed to PT Golden Energy Mines Tbk.
2012 13 Juli / July 13 Pendirian Anak Perusahaan Perseroan, GEMS Coal Resources Pte. Ltd yang berkedudukan di Singapura. The establishment of the Company’ Subsidiary, i.e. GEMS Coal Resources Pte. Ltd, based in Singapore.
19 Agustus / August 19
2013
Pendirian Anak Perusahaan baru yang bergerak di bidang usaha perdagangan PT Bumi Anugerah Semesta. Establishment of a Subsidiary engaging in trade business PT Bumi Anugerah Semesta.
4 | Laporan Tahunan 2014
2011 17 November / November 17 Pencatatan Saham Perdana Perseroan di PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Initial Stock Listing of the Company on Indonesia Stock Exchange (“IDX”). 12 Oktober / October 12 Peresmian kantor baru Perseroan di Sinar Mas Land Plaza (dahulu BII Plaza), Menara II, lantai 6, Jln. MH Thamrin no. 51, Jakarta Pusat. Inauguration of the Company’ new office at Sinar Mas Land Plaza (formerly known as BII Plaza), Tower II, 6th Floor, Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta.
Jejak Langkah / Milestones Peristiwa Penting / Significant Event Penghargaan / Awards
Peristiwa Penting 2014 / Significant Events 2014
27 Januari 2014 /
10 April 2014 /
17 Juni 2014 /
Anak Perusahaan Perseroan, GEMS Coal Resources Pte. Ltd. berubah nama menjadi GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (“GEMSTR”).
PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) memberikan peringkat [Idr] Akepada GEMS. ICRA Indonesia adalah perusahaan rating yang terafiliasi dengan Moody’s Investor Services.
RUPST dan Paparan Publik Tahunan Perseroan diselenggarakan di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII) Menara II, Lantai 39, Ruang Paseo, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat.
PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) has assigned a rating of [Idr] Ato GEMS. ICRA Indonesia is the rating firm affiliated with Moody’s Investor Services.
The Company AGMS and Public Expose were conducted at Sinar Mas Land Plaza (formerly known as Plaza BII) Tower II, 39th floor, Paseo Room, Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta.
January 27, 2014
The name of Company’ Subsidiary, GEMS Coal Resources Pte. Ltd was changed to GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (“GEMSTR“)
April 10, 2014
Juni 17, 2014
Penghargaan / Awards
Perseroan masuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia menurut majalah Fortune Indonesia volume 93 pada tanggal 20 Juli 2014. Peringkat tersebut ditentukan berdasarkan pendapatan perusahaan sepanjang tahun 2013. The Company entered in the list of the 100 biggest companies in Indonesia by Fortune magazine volume 93 on July 20, 2014. The rating is determined based on the Company’ revenue during of the year 2013.
2014 Annual Report | 5
PT Golden Energy Mines Tbk.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance
PT Golden Energy Mines Tbk bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Pada tanggal 13 Maret 1997 Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti yang kemudian berubah nama menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada tanggal 16 November 2010. PT Golden Energy Mines Tbk is engaged in the business of trading sector of mining products and mining services. On March 13, 1997 the Company was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti which was later changed to PT Golden Energy Mines Tbk on November 16, 2010.
Pada tanggal 17 November 2011, Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di papan utama BEI. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (“IPO”) tersebut, Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 2,205 triliun. Dalam IPO tersebut, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (“GMR”), yang merupakan Anak Perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India menjadi investor strategis Perseroan dengan memegang/ memiliki 30% (tiga puluh persen) saham dari seluruh modal yang disetor dan ditempatkan oleh Perseroan.
On November 17, 2011, the Company became a public company and was listed on the main board of IDX. Through the Initial Public Offering, the Company was able to collect funds amounting to Rp2.205 trillion. In that IPO, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (previously named GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (“GMR”), which is a Subsidiary of GMR Group, a leading infrastructure business group in India which became the Company strategic investor by holding/having 30% (thirty percent) shares from the total issued and paid-up capital by Company.
Perseroan dan GMR sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara pada tanggal 11 Agustus 2011 untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun sejak pengiriman batubara pertama kali. Perjanjian Jual Beli Batubara tersebut juga didukung dengan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara antara Anak Perusahaan Perseroan dengan Perseroan dan GMR yang mengatur dukungan ketersediaan batubara dari Anak Perusahaan Perseroan kepada Perseroan dan GMR serta Perjanjian Jasa Manajemen dan Teknikal dimana GMR memberikan jasa manajemen dan teknikal kepada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Perseroan.
Company and GMR, prior to the IPO, had signed a Coal Sales Agreement dated August 11, 2011 for a term of 25 (twenty five) years since the first coal shipment. The Coal Sales Agreement was also supported by a Coal Sales Support Agreement between Company Subsidiaries with Company and GMR which arranged the support of coal availability from the Subsidiaries to Company and GMR and also Management and Technical Service Agreement where GMR should provide management and technical service to Company and/or Company’ Subsidiaries.
Pada tanggal 13 Juli 2012, Perseroan mendirikan Anak Perusahaan dengan kepemilikan 100% yang berbasis di Singapura, dengan nama GEMS Coal Resources Pte. Ltd. yang kemudian berubah nama menjadi GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (“GEMSTR”) pada tanggal 27 Januari 2014. GEMSTR adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan yang akan mendukung kegiatan usaha utama Perseroan di luar negeri.
On July 13, 2012 the Company established a Subsidiary with 100% ownership based in Singapore under the name of GEMS Coal Resources Pte. Ltd. which then changed to GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (“GEMSTR”) on January 27, 2014. GEMSTR is a Company engaging in the trading sector which will support Company’ main business overseas.
6 | Laporan Tahunan 2014
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Profil Perseroan / Company Profile
Profil Perseroan / Company’ Profile
Nama Perseroan Name of Company Tanggal Berdiri Date of Establishment Berkedudukan di Incorporated in Tanggal Pencatatan Di Bursa Listing Date Kode Saham Shares Code
PT Golden Energy Mines Tbk 13 Maret 1997 March 13, 1997 Jakarta Pusat - Indonesia Central of Jakarta, Indonesia 17 November 2011 November 17, 2011 GEMS
Bidang Usaha Lines of Business
Bergerak di bidang pertambangan melalui Anak Perusahaan dan perdagangan batubara Engaged in mining, through Subsidiaries, and coal trading
Alamat Address
Sinar Mas Land Plaza Tower II 6th floor Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta Pusat 10350, Indonesia Central of Jakarta 10350, Indonesia
Nomor Telepon Phone Number Faksimili Facsimile Email Email Laman Website Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Jumlah Saham Tercatat Di Bursa Number of Shares Listed Nilai Nominal per Saham Nominal Value per Share Akuntan Publik Public Accountant
(021) 5018 6888 (021) 3199 0319
[email protected] http://www.goldenenergymines.com Rp 2,000,000,000,000 Rp 588,235,300,000 5.882.353.000 lembar saham 5,882,353,000 shares Rp 100 per saham Rp 100 per share Purwantono, Suherman & Surja, anggota Ernst & Young Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, 7th floor Jln. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (021) 5289 5000, Fax: (021) 5289 4100 Website : www.ey.com/id
Biro Administrasi Efek* Share Administration Bureau
PT Sinartama Gunita Sinar Mas Land Plaza Tower III, 9th floor Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta 10350 - Indonesia Telepon : (021) 392 2332, Fax : (021) 392 3003
* Perseroan membayar Fee kepada Biro Administrasi Efek, yaitu
*
PT Sinartama Gunita (“BAE”) untuk Pemeliharaan Data Saham tahunan dengan total biaya sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) termasuk ppn 10%.
Company paid Fee to Share Administration Bureau (“BAE”), i.e. PT Sinartama Gunita for annual Stock Data Maintenance in the amount of Rp50,000,000 (fifty million rupiah ) including 10% VAT.
2014 Annual Report | 7
PT Golden Energy Mines Tbk.
Struktur Perseroan / Company’ Structure
ANAK PERUSAHAAN YANG MAYORITAS SAHAMNYA DIMILIKI PERSEROAN/ SUBSIDIARIES WHICH MAJORITY SHARES ARE OWNED BY THE COMPANY RCI BIB TKS KIM GEMS TR BAS
: PT Roundhill Capital Indonesia : PT Borneo Indobara : PT Trisula Kencana Sakti : PT Kuansing Inti Makmur : GEMS Trading Resources Pte. Ltd. : PT Bumi Anugerah Semesta
8 | Laporan Tahunan 2014
TBBU : PT Tanjung Belit Bara Utama KCP : PT Karya Cemerlang Persada BBU : PT Bungo Bara Utama BHBA : PT Bara Harmonis Batang Asam BNP : PT Berkat Nusantara Permai GEMS Energy : PT GEMS Energy Indonesia
Struktur Perseroan / Company’ Structure
PEMILIKAN LANGSUNG/ DIRECT OWNERSHIP TAHUN OPERASI KOMERSIAL/ START OF COMMERCIAL OPERATIONS
ALAMAT/ ADDRESS
JENIS USAHA/ NATURE OF BUSINESS
KEPEMILIKAN 2014 (%)/ OWNERSHIP 2014 (%)
PT Roundhill Capital Indonesia
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 7th floor Jl. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta 10350
Penyertaan Saham dan Perdagangan Besar Holding and Trading
99,016%
2014
PT Kuansing Inti Makmur
Desa Tanjung Belit, Jujuhan Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,998%
2005
PT Trisula Kencana Sakti
Jln. Panti Ajar RT 06 RW 13 No. 63 Kel. Lanjas, Kec. Teweh Tengah Kab. Barito Utara, Muara Teweh, Central of Kalimantan
Pertambangan Batubara Coal Mining
70%
2008
GEMS Trading Resources Pte. Ltd.
3 Church Street #25-01, Samsung Hub, Singapore (049483)
Perdagangan Besar Trading
100%
2012
Perdagangan Besar Trading
80%
-
Perdagangan, pembangunan, industri, jasa, dan pengangkutan darat Trading, construction, industry, services, and land logistic
99%*
-
KEPEMILIKAN 2014 (%)/ OWNERSHIP 2014 (%)
TAHUN OPERASI KOMERSIAL/ START OF COMMERCIAL OPERATIONS
ENTITAS ANAK/ SUBSIDIARIES
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 6th floor PT Bumi Anugerah Semesta Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta 10350
PT GEMS Energy Indonesia
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 6th floor Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta 10350
*Kepemilikan berlaku efektif pada Maret 2015/ The ownership is effective on March, 2015.
PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG/ INDIRECT OWNERSHIPSHIP
ENTITAS ANAK/ SUBSIDIARIES
ALAMAT/ ADDRESS
JENIS USAHA/ NATURE OF BUSINESS
PT Borneo Indobara (melalui/through RCl)
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 7th floor Pertambangan Batubara Jl. MH Thamrin No. 51 Coal Mining Central of Jakarta 10350
99,070%
2005
PT Karya Cemerlang Persada (melalui/through KIM)
Desa Tanjung Belit, Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,992%
2011
PT Bungo Bara Utama (melalui/through KIM)
Jl. Rangkayo Hitam RT/RW : 014/005 Kel. Bungo Timur, Kec. Pasar Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,800%
-
PT Bara Harmonis Batang Asam (melalui/through KIM)
Desa Ujung Tanjung, Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,600%
2010
PT Berkat Nusantara Permai Desa Tanjung Belit, Jujuhan (melalui/through KIM) Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,981%
-
Jl. Rangkayo Hitam PT Tanjung Belit Bara Utama RT/RW : 014/005, Muara Bungo (melalui/through KIM) Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,173%
-
2014 Annual Report | 9
PT Golden Energy Mines Tbk.
Lokasi Pertambangan / Mining Locations
KIM BLOK Jambi / Jambi Perijinan / Permit : IUP (2009-2029) Luas /Size : 2.610 ha Lokasi /Location : Kabupaten Bungo, Jambi Bungo Regency, Jambi
TKS Kalimantan Tengah / Central Kalimantan Perijinan / Permit : IUP (2009-2028) Luas /Size : 11.455 ha Lokasi /Location : Kabupaten Barito Utara dan Barito Timur, Kalimantan Tengah North Barito and East Barito Regencies, Central Kalimantan
Produk Batubara / Coal Products PROXIMATE ANALYSIS
BIB 4000
BIB 4200
KIM 4700
TKS 5300
Calorific Value
kcal/kg
As Received
4000
4200
4700
5300
Calorific Value
g
Air Dried
5300
5500
5800
5900
Total Moisture
%
As Received
37
35
27
23
Moisture
g
Air Dried
15
15
12
14
Ash
%
Air Dried
7
7
14
7
Volatile Matter
%
Air Dried
42
42
39
40
Fixed Carbon
%
Air Dried
36
36
38
39
Total Sulphur
%
Air Dried
0.5
0.5
1.1
2.2
HGI
%
Approximately
55
55
60
53
Size
%
Mm
0-50
0-50
0-50
0-50
10 | Laporan Tahunan 2014
Lokasi Pertambangan / Mining Locations Produk Batubara / Coal Products Aspek Pemasaran & Pangsa Pasar Perseroan / Aspects of Marketing & Company Market Share
BIB Kalimantan Selatan / South Kalimantan Perijinan / Permit : PKP2B (2006-2036) Luas /Size : 24.100 ha Lokasi /Location : Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan
Lokasi pertambangan milik Anak-Anak Perusahaan Perseroan yaitu BIB, KIM dan Anak Perusahaannya (“KIM Blok”) serta TKS seluruhnya berada di wilayah Indonesia yang tersebar di Kalimantan Selatan, Jambi dan Kalimantan Tengah. Luas area proyek pertambangan dari semua Anak Perusahaan seluas 38.165 hektar. The mining locations belonging to the Company’ Subsidiaries, namely, BIB, KIM and its Subsidiary (”KIM Block”), along with TKS, are located within the Republic of Indonesia, in territories spread throughout South Kalimantan, Jambi and Central Kalimantan. The total mining area of all Company Subsidiaries is calculated at 38,165 hectares.
Aspek Pemasaran & Pangsa Pasar Perseroan / Aspects of Marketing & Company Market Share Sebagian besar pelanggan Perseroan berasal dari China, India, Thailand, Korea, Malaysia, Hongkong serta Indonesia. Perseroan memiliki kontrak jangka panjang dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd dan juga kontrak perdagangan lainnya dengan variasi periode kontrak mulai dari 6 hingga 12 bulan, dan tidak ada kontrak perjanjian yang wanprestasi di tengah penurunan harga batubara sepanjang tahun 2014.
Most of the Company’s customers come from China, India, Thailand, Korea, Malaysia, Hong Kong and Indonesia. Company has a long-term contract with GMR Goal Resources Pte. Ltd and also other long-term trading contracts with contract period variations between 6 to 12 months, and there were no defaults in the contract agreements amidst decline in coal prices throughout 2014.
Perseroan berusaha untuk tetap menjaga kualitas komoditas, pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan kepada konsumen yang berkesinambungan guna membangun hubungan usaha yang berorientasi jangka panjang dan loyal dengan konsumen. Untuk memastikan strategi pemasaran ini dapat berjalan dengan baik, Perseroan bersama tim pemasaran Perseroan, juga secara proaktif berkoordinasi dengan baik dan mengikuti kegiatan seminar dan pameran yang dapat mendukung kinerja tim pemasaran Perseroan.
The Company strives to maintain the quality of commodities, timely delivery and continuous service to consumers in order to establish long-term business-oriented and loyal to the consumer. To ensure this marketing strategy running well, Company, along with the marketing team also proactively conducted good coordination and participated in seminars and expositions that could support the performance of the Company’s marketing team.
Keunggulan Perseroan adalah harga dari batubara yang diproduksi dan biaya kirim yang lebih murah bagi pelanggan Asia, dibandingkan dengan batubara yang berasal dari Afrika Selatan atau Australia. Hal tersebut disebabkan oleh lokasi pertambangan di Indonesia yang diuntungkan secara geografis.
The Company’s superiority is in the price of coal produced and the lower shipping cost for customers from Asia, compared to coal sourcing from South Africa or Australia. This is due to the mining locations in Indonesia which are geographically advantaged.
Pada tahun 2014, Perseroan memproduksi 6,58 juta ton diikuti dengan volume penjualan sebesar 9 juta ton. Perseroan menjual batubara untuk komsumsi domestik sebesar 40,01% dan sisanya 59,99% untuk konsumsi ekspor.
In 2014, Company produced 6.58 million tons followed by sales volume of 9 million tons. Company sold coal at 40.01% for domestic consumption and the rest of 59.99% for export consumption.
PENJUALAN BATUBARA PERSEROAN/ COMPANY COAL SALES
40.01 % domestik / domestic 59.99 % ekspor / export
2014 Annual Report | 11
PT Golden Energy Mines Tbk.
Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights
in billion Rp, except otherwise stated
dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Penjualan neto
Net Sales
5.186
4.428
3.959
Laba bruto
Gross Profit
1.749
862
658
Laba usaha
Income from operations
176
123
56
Laba bersih
Net income
134
228
132
Laba bersih – pemilik entitas induk
Net income – owners of the parent
133
227
132
Laba bersih – kepentingan nonpengendali
Net income – non-controlling interests
0
2
1
Total laba komprehensif – pemilik entitas induk
Total comprehensive income – owners of the parent
138
302
149
Total laba komprehensif – kepentin- Total comprehensive income – gan nonpengendali noncontrolling interests
0
3
1
5.882.353.000
5.882.353.000
5.882.353.000
22,68
38,52
22,37
2014
2013*
2012*
Jumlah saham beredar – dalam lembar
Issued shares – in shares
Laba neto per saham dasar – Rp
Basic earnings per share – in Rp
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Aset lancar
Current assets
1.758
1.862
1.774
Aset tidak lancar
Non-current assets
2.164
2.131
1.587
Total aset
Total assets
3.922
3.993
3.361
Liabilitas jangka pendek
Current liabilities
797
1.016
506
Liabilitas jangka panjang
Non-current liabilities
44
37
33
Total liabilitas
Total liabilities
841
1.053
539
Total ekuitas
Total equity
3.081
2.940
2.822
Total ekuitas – pemilik entitas induk
Total equity – owners of the parent
3.072
2.934
2.818
Modal kerja bersih
Net working capital
961
846
1.268
Total investasi
Total investment
0
0
0
RASIO KEUANGAN/
FINANCIAL RATIO
2014
2013*
2014
2012*
2013*
2012*
Rasio laba terhadap aset
Return on assets
3,40%
5,67%
3,91%
Rasio laba terhadap ekuitas
Return on equity
4,34%
7,72%
4,67%
Rasio laba terhadap pendapatan
Net income to net sales ratio
2,57%
5,12%
3,32%
Rasio lancar (x)
Current ratio (x)
2,21
1,83
3,50
Rasio liabilitas terhadap ekuitas (x)
Liabilities to equity ratio (x)
0,27
0,36
0,19
Rasio liabilitas terhadap aset (x)
Liabilities to assets ratio (x)
0,21
0,26
0,16
RASIO PROFITABILITAS/
PROFITABILITY RATIO
Marjin laba bruto
Gross profit margin
Marjin laba usaha Marjin laba bersih *Disajikan kembali / as restated
12 | Laporan Tahunan 2014
2014
2013*
2012*
33,72%
19,45%
16,62%
Operating margin
3,39%
2,78%
1,43%
Net profit margin
2,58%
5,16%
3,34%
Ikhtisar Keuangan/ Financial Highlights Ikhtisar Saham / Stock Highlights
Ikhtisar Saham / Stock Highlights
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME 5.186 4.428 3.959
658 132
862 228
2012*
2013*
1.749 134 2014
Penjualan Neto / Net Sales Laba Bruto / Gross Profit Laba Bersih / Net Income LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS 3.992
3.993 3.361 2.822
3.081
2.940
1.268 539
2012*
1.053
961
846
841
2013*
2014
Total Aset / Total Assets Total Liabilitas / Total Liabilities Total Ekuitas / Total Equity Modal Kerja Bersih / Net Working Capital RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
Pada tanggal 17 November 2011, saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GEMS. Perseroan mencatatkan 5.882.353.000 lembar saham dengan harga saham Perseroan pada saat IPO sebesar Rp 2.500 per saham. Selama tahun 2014, harga saham Perseroan sempat menyentuh angka tertinggi pada harga saham Rp 2.175 per lembar saham dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 12.794.117.775.000.
7,72 5,67 3,91
4,67
5,12
3,32
3,40
2012*
2013*
4,34 2,57
2014
Rasio laba terhadap aset / Return on assets (%) Rasio laba terhadap ekuitas / Return on equity (%) Rasio laba terhadap pendapatan / Net income to net sales ratio(%)
RASIO PROFITABILITAS / PROFITABILITY RATIO
33,72
19,45
16,62 1,43
2,78 5,16
3,34
2012*
2013*
3,39 2,58
CHRONOLOGY OF LISTED SHARES On November 17, 2011, the Company’ shares were listed and traded on the Indonesia Stock Exchange, under the business identifier code GEMS. The Company recorded 5,882,353,000 shares at a price following the Company’ IPO at Rp 2,500 per share. During 2014, the Company’ share price reached its highest rate, at a price of Rp 2,175 per share with a market capitalization of Rp 12,794,117,775,000.
2014
Marjin laba bruto / Gross profit margin Marjin laba usaha / Operating margin Marjin laba bersih / Net profit margin *Disajikan kembali / as restated
2014 Annual Report | 13
PT Golden Energy Mines Tbk.
HARGA DAN VOLUME TRANSAKSI SAHAM PER TRIWULAN DI BURSA EFEK INDONESIA (RUPIAH)/ STOCK PRICE AND TRANSACTION VOLUME QUARTERLY AT THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (RUPIAH) TERTINGGI / HIGHEST
PERIODE / 2011
2012
2013
2014
TERENDAH / LOWEST
PENUTUPAN / CLOSING
VOLUME (JUMLAH SAHAM)/ VOLUME (NO OF SHARES)
PERIOD
Kuartal Keempat
2,450
2,500
2,725
4,517,000
Fourth Quarter
Kuartal Pertama
3,150
2,550
2,850
79,000
First Quarter Second Quarter
Kuartal Kedua
3,025
2,450
2,625
150,500
Kuartal Ketiga
2,900
2,000
2,500
-
Third Quarter
Kuartal Keempat
2,575
2,050
2,375
-
Fourth Quarter
Kuartal Pertama
2,450
2,000
2,450
-
First Quarter
Kuartal Kedua
2,450
2,000
2,350
-
Second Quarter
Kuartal Ketiga
2,350
2,000
2,200
-
Third Quarter
Kuartal Keempat
2,250
1,700
2,175
15,000
Fourth Quarter
Kuartal Pertama
2,175
1,550
1,775
2,700
First Quarter
Kuartal Kedua
1,950
1,430
1,700
-
Second Quarter
Kuartal Ketiga
1,950
1,500
2,500
-
Third Quarter
Kuartal Keempat
2,000
1,505
2,000
2,000
Fourth Quarter
KINERJA SAHAM PERSEROAN/ STOCK HIGHLIGHTS
Jumlah Saham Number of Shares 21.000.000
Rp 3200 3100
3,150
3000 2900 2800
2,725
2700 2600 2500 2400
2,500
3,025
19.000.000
2,850 2,550
2,625 2,450
2,900
17.000.000
2,500 2,575
2,450
2,375
2300 2200
2,050
2,000
2100
15.000.000
2,450
2,350
2,450
2,450
2,000
2,200
2,000
1900
1500
2,250 1700
1800
1600
11.000.000
2,350
2,000
2000
1700
13.000.000
2,175 1,775
2,175
2,950 79,000
150,500
0
1400 Kuartal Keempat Kuartal Pertama Kuartal Kedua Fourth Quarter First Quarter Second Quarter 2011 2012 2012
TERTINGGI Highest (Rp)
Kuartal Ketiga Third Quarter 2012
0
0
Kuartal Keempat Kuartal Pertama Fourth Quarter First Quarter 2012 2013
TERENDAH Lowest (Rp)
0
0
Kuartal Kedua Second Quarter 2013
PENUTUPAN Closing (Rp)
1,950
1,950 1,430
1,500
1,505
0
0
2,000
9.000.000
7.000.000
Kuartal Ketiga Third Quarter 2014
3.000.000
5.000.000
Kuartal Keempat Fourth Quarter 2014
VOLUME (JUMLAH SAHAM) INDEKS PERTAMBANGAN Volume (No of Shares) Mining Index (Rp)
66,9998% 30% 0,0002% 3%
• Direktur Perseroan, Bapak Mochtar Suhadi memiliki 1.500 lembar saham Perseroan • Direktur Independen Perseroan, Bapak Indradjaja Lazuardi memiliki 500 lembar saham Perseroan • The Director of the Company, Mr. Mochtar Suhadi owns 1,500 Company’ shares • Independent Director of the Company Mr. Indradjaja Lazuardi owns 500 Company’ shares
14 | Laporan Tahunan 2014
2,000
1,700
Kuartal Ketiga Kuartal Keempat Kuartal Pertama Kuartal Kedua Third Quarter Fourth Quarter First Quarter Second Quarter 2013 2013 2014 2014
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS STRUCTURE
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan/ Share Ownership by Board of Commissioners and Board of Directors of the Company
15,000
1,550 2,700
2,500
2,000
66,9998% : PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (3.941.166.500 lembar saham/shares) PT Sinar Mas Cakrawala (10.000 lembar saham/shares) GMR Coal Resources Pte. Ltd (1.764.706.000 lembar saham/shares) Masyarakat /Public (176.470.500 lembar saham/shares)
Ikhtisar Saham / Stock Highlights
DIVIDEN
DIVIDEND
Perseroan telah beberapa kali membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sejak Perseroan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2011, dengan rincian sebagai berikut :
The Company has paid cash dividends to shareholders several times since the Company was listed in the Indonesia Stock Exchange on November 17, 2011, detailed as follows:
DIVIDEN FINAL 2011/ FINAL DIVIDEND 2011
DIVIDEN INTERIM 2012/ INTERIM DIVIDEND 2012
DIVIDEN FINAL 2013/ FINAL DIVIDEND 2013
8 Agustus 2012 / August 8, 2012
20 Desember 2012 / December 20, 2012
18 Juni 2013 / June 18, 2013
Nominal per lembar saham / Dividend per share
Rp 5,75,-
Rp 17,5,-
Rp 31,50,-
Harga saham sebelum pembagian dividen / Stock price before dividend distribution
Rp 2.800
Rp 2.375
Rp 2.375
Harga saham setelah pembagian dividen / Stock price after dividend distribution
Rp 2.750
Rp 2.375
Rp 2.350
PERIODE / PERIOD Tanggal pelaksanaan pembagian dividen / Date of dividend distribution
PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN/ ULTIMATE SHAREHOLDERS OF THE COMPANY
PT SINAR MAS* 90,84%
TEGUH GANDA WIJAYA
INDRA WIDJAJA
MUKTAR WIDJAJA
FRANKY OESMAN WIDJAJA
2,29%
2,29%
2,29%
2,29%
PT SINAR MAS TUNGGAL
MASYARAKAT
59,8989%
40,1011%
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk. 66,9998%
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk.
Catatan/Notes : *) PT Sinar Mas dikendalikan oleh Keluarga Widjaja *)PT Sinar Mas is controlled by Widjaja Family
2014 Annual Report | 15
PT Golden Energy Mines Tbk.
Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human Resources Development
Perseroan memberikan kompensasi yang kompetitif dan skema manfaat bagi seluruh karyawan serta menyediakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif di semua lini operasinya. Company provides competitive compensation and benefits scheme for all employees as well as a safe and conducive working environment in all line of its operation.
Demi terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia (“SDM”) yang berperan aktif dalam mempertahankan keberlangsungan usaha Perseroan terutama di tengah lingkungan usaha yang semakin kompetitif, Perseroan secara berkala melakukan evaluasi dan penyelarasan struktur organisasi agar dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis perusahaan dan mencapai tujuan organisasi. Di samping itu, penelaahan dan evaluasi terhadap kebijakan serta prosedur (“SOP”) juga dilakukan secara rutin di Departemen SDM Perseroan dalam upayanya menjaga standarisasi proses kerja untuk mendukung penerapan bisnis proses yang excellence di Perseroan agar terus sejalan dengan visi misi Perusahaan. Dalam pelaksanaan yang efektif dari kebijakan SDM tersebut, Perseroan juga memastikan bahwa karyawan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan cara terbaik dan paling efisien.
To realize the quality of Human Resources (“HR“) that has an active role in maintaining business continuity of Company, especially in the midst of business environment which is increasingly competitive, Company regularly conducts evaluation and alignment of the organization structure in order to support the implementation of company business strategy and to achieve the objective of the organization. Other than that, reviewing and evaluating policy and procedure (“SOP”) is also carried out routinely in the Company’ HR Department in its efforts to maintain standardization of work process to support the implementation of excellent business process of Company in order to remain in line with the Company’ vision and mission. In the effective implementation of the HR policy, Company also ensures that employees carry out their duties and responsibilities in the best way and the most efficient.
Perseroan meyakini bahwa karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai sukses bisnis Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan fokus dalam memperkuat nilai-nilai dan budaya korporasi dalam menciptakan organisasi yang efektif yang didukung oleh sistem dan infrastruktur SDM yang sehat. Perseroan secara konsisten mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif yang menjunjung nilai kebersamaan antar sesama karyawan. Pengkajian secara berkala juga dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan untuk menjamin kesejahteraan karyawan.
Company believes that employees are the strategic partners in achieving Company’ successful business. Therefore, Company focuses on strengthening the corporate culture and values in creating an effective organization supported by the system and healthy infrastructure of HR. Company consistently develops working environment which is conducive, upholding the value of togetherness among fellow employees. Regular studies are also conducted in enhancing employee welfare to ensure the welfare of the employees.
Peningkatan kualitas pengelolaan risiko dan kompetensi yang sesuai dengan budaya kinerja tinggi dan selaras dengan nilainilai utama Perseroan diyakini akan mendorong keberhasilan kinerja yang akan berdampak pada perkembangan usaha serta menciptakan level kinerja baru yang berkesinambungan jangka panjang. Kontribusi secara aktif juga dilakukan dalam melakukan efisiensi biaya Perseroan. Hal tersebut didukung pula dengan adanya penerapan program kerja SDM demi mendukung bisnis
Quality enhancement of risk management and competency in accordance with the high performance culture and in alignment with Company’ core values are believed to encourage successful performances which will impact on the business development and will create a new level of long term sustainable performance. Active contribution is also conducted in implementing Company’ cost efficiency. This is also supported by the application of HR work program to support the other business units in order to
16 | Laporan Tahunan 2014
Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human Resources Development
unit lainnya dalam rangka mencapai target Perseroan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk karyawan dengan memperhatikan daya saing Perseroan.
reach Company’ target and to create conducive working climate by considering Company’ competitiveness.
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
IMPLEMENTATION OF TRAINING AND DEVELOPMENT PROGRAM
Perseroan terus berusaha untuk mengembangkan kapasitas dan bakat karyawannya, dan melalui Departemen SDM, Perseroan menyediakan pengembangan talenta unggul dan peningkatan kompetensi karyawan melalui pengembangan individu yang terencana Individual Development Program (“IDP”) sebagai upaya optimalisasi kinerja karyawan dan pengembangan internal Perseroan. Berbagai jenis pelatihan bagi karyawan dipilih berdasarkan kesenjangan kompetensi dan kebutuhan bisnis yang sejalan dengan strategi Perseroan dan pengembangan karir mereka.
Company continue to strives for developing capacity and talent of its employees, and through the HR Department, Company provides superior talent development and employees competence improvement through Individual Development Program (“IDP”) as an effort to optimize employees’ performance and Company’ internal development. Various types of trainings for employees selected based on competency gaps and business needs in line with the Company’ strategy and the employees’ career development.
Karyawan juga diberikan kesempatan untuk memajukan karir mereka melalui pembentukan Manajemen Karir dalam Perseroan. Melalui sistem ini karyawan dibantu di sepanjang jalur karir mereka dengan tersedianya bimbingan dan penilaian yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan mengukur kesenjangan kompetensi mereka berkaitan dengan jalur karir dan rencana pengembangan yang mereka inginkan.
Employees are also provided with the opportunities to advance their career through the establishment of Career Management in Company. Through this system, employees shall be assisted throughout their career path by the availability of guidance and assessment required to allow employees to measure their competency gaps related to career path and development plan they desire.
“
Perseroan melakukan pengembangan individual secara berkesinambungan dalam mendukung rencana pertumbuhan di seluruh jajaran operasional Perseroan. Pelatihan dan edukasi yang dilakukan secara berkala diberikan sebagai salah satu upaya Perseroan dalam mengembangkan kapasitas serta bakat karyawan.
”
“
Company implement sustainable individual development in supporting the growth plan across the board of Company’ operations. Training and education conducted regularly is provided as one of Company’ efforts in developing capacity and talent of employees.
”
Perseroan menyelenggarakan 71 program pelatihan baik teknikal maupun non teknikal dengan jumlah peserta sebanyak 394 karyawan dan total waktu pelatihan hingga 8.248 jam. Jenis pendidikan dan pelatihan bervariasi mulai dari pelatihan ketrampilan, kompetensi teknis/fungsional, pendidikan keahlian, pendidikan manajerial yang berguna untuk mempertajam kualitas SDM Perseroan.
Company has held 71 training programs both technical and non-technical with a total participants of 394 employees and a total training time up to 8,248 hours. The types of education and training vary, starting from training of skills, technical/functional competency, expertise education, managerial education, which are useful to sharpen the quality of Company’ HR.
Berbagai program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2014 mencakup: 1. Kursus Bahasa Inggris- (Business English Communication) 2. Brevet Pajak A & B 3. Program Manajemen Dasar, kelas 1 dan 2 4. Keuangan untuk Non Keuangan 5. Program Pengembangan Pengawasan (“SDP”) “Menjadi Supervisor Profesional GEMS” 6. Model Pengawas Operasional Pertama & Strat 7. Tujuh Dasar Pengawasan Keselamatan 8. Analisis Laporan Keuangan 9. Minescape Site 10. Penilaian Risiko 11. Pelatihan Bimbingan & Penyuluhan 12. Pelatihan Kepemimpinan Keselamatan untuk Pengawas Operasional 13. Pelatihan Sage Accpac 14. Pelatihan SAP “Coal Blanding” 15. Minescape-Head Office
Various education and training programs conducted by Company in 2014 included: 1. English Course (Business English Communication) 2. Tax Brevet A & B 3. Basic Management Program, batch 1 and 2 4. Finance for Non Finance 5. Supervisory Development Program (“SDP”) “Becoming GEMS Professional Supervisor” 6. Pengawas Operasional Pertama & Strat Model 7. SBSS (Seven Basic Safety Supervisory) 8. Financial Report Analysis 9. Minescape-site 10. Risk Assessment 11. Training Coaching & Counceling 12. Training Safety Leadership for Operational Supervisor 13. Training Sage Accpac 14. Training SAP “Coal Blanding” 15. Minescape-Head Office
2014 Annual Report | 17
PT Golden Energy Mines Tbk.
16. Aplikasi Belt Conveyor 17. Pertambangan dan Eksplorasi KIM 18. Pertambangan dan Eksplorasi BIB
16. Belt Conveyor Application 17. Mine and Exploration KIM 18. Mine and Exploration BIB
Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp449.985.440 untuk program pendidikan dan pelatihan internal pada tahun 2014. Terkait dengan kepemimpinan, Perseroan mengembangkan program Management Development Program (“MDP”) dan Supervisory Development Program (“SDP”) untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan karyawan. Selain itu Perseroan juga mengembangkan program GGDP (GEMS Graduate Development Program) yang berjalan dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan. Dalam program GGDP ini, peserta yang lolos seleksi awal, wajib mengikuti serangkaian kegiatan selama 12 (dua belas) bulan mulai dari field orientation, inclass training, OJT (on the job training), penilaian, presentasi serta tugas-tugas lainnya guna menentukan kelulusan. Di tahun 2014 ini, Perseroan telah meluluskan 5 (lima) orang GGDP yang ditempatkan di site dan kantor pusat. Perseroan juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengikuti program magang (internship). Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang pendidikan dan mencerdaskan bangsa, program ini juga berkontribusi dalam proses pencarian talenta muda berbakat untuk direkrut sebagai karyawan pada saat mereka telah lulus dari sekolah/kuliah.
In 2014 Company allocated fund in the amount of Rp449,985,440 for internal training and education program. In relation to the leadership, Company has developed Management Development Program (“MDP”) and Supervisory Development Program (“SDP”) to develop leadership competencies of employees. Apart from that, Company has also developed a GGDP Program (GEMS Graduate Development Program) which runs within 12 (twelve) months. In this GGDP program, participants who pass the initial selection must follow a series of activities for 12 (twelve) months, starting from field orientation, in-class training, on the job training (“OJT”), assessment, presentation as well as other duties in order to determine graduation. In year 2014, 5 (five) employees have graduated from GGDP and then placed on site and at the head office. Company has also opened opportunities for university students to join an internship program. Other than as a form of corporate social responsibility in the field of education and national education, this program also contributed in the process of searching young talents to be recruited as employees at the time they graduated from the school/universities.
Perseroan juga mengadakan Employee Excellent Award secara rutin untuk memberikan motivasi kepada karyawan dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan. Employee Excellent Award ini diadakan setiap kuartal dan diberikan kepada karyawan yang berprestasi dalam menciptakan pengembangan berkelanjutan bagi Perseroan.
Company has also held Employee Excellent Award events routinely to provide motivation to employees in giving contribution for company. This Employee Excellent Award event is held every quarter and the award are to be given to employees who excel in creating sustainable development for the Company.
18 | Laporan Tahunan 2014
Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human Resources Development
Perusahaan memberikan apresiasi terhadap karyawan berprestasi antara lain dalam bentuk pemberian bonus prestasi, kesempatan untuk dipromosikan pada jenjang karir yang lebih tinggi, dan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan aspirasi karir karyawan.
Company has showed its appreciation to excellent employees among others in the form of merit bonus, opportunities to be promoted to higher career ladder, and opportunities to join training and development program in accordance with the career aspiration of employees.
Di samping itu secara berkala jajaran manajemen Perseroan juga melakukan dialog langsung dengan para karyawan untuk mendapatkan masukan dan mendengarkan aspirasi karyawan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan perusahaan. Setiap tahunnya Perseroan juga menyelenggarakan employee gathering yang bertujuan untuk membina kerja sama dan kekompakan seluruh karyawan serta membangun kedekatan antara karyawan dengan manajemen Perseroan.
In addition to that, regularly the board of management of Company has also conducted direct dialogs with employees to get inputs and to listen to their aspirations that can be used as consideration in conducting corporate’s improvements. Every year Company organizes employee gathering aims to develop cooperation and togetherness of the entire employees as well as to build closeness between employees and management of the Company.
Perseroan mengembangkan Teknologi Informasi (“TI”) berupa Portal Karyawan sebagai sarana informasi karyawan Perseroan sekaligus memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk memberikan masukan, saran ataupun keluhan melalui online feedback system yang terdapat di dalam portal tersebut.
Company has developed Information Technology (“IT”) in the form of an Employees’ Portal as an information facility of Company’ employees, and at once giving an opportunity to all employees to provide inputs, recommendations or complaints through online feedback system included in the portal.
Selain itu Perseroan juga mengembangkan sistem Sunfish dan TI rekrutmen untuk mendukung pencapaian efisiensi operasional berbasis TI yang memungkinkan manajemen mengambil keputusan berdasarkan ketersediaan data yang terkini, akurat dan dapat dipercaya.
Other than that, Company has also developed a Sunfish system and IT recruitment to support the achievement of ITbased operational efficiency to allow the management to make decisions based on the availability of current, accurate and reliable data.
REKRUTMEN KARYAWAN
RECRUITMENT OF EMPLOYEES
Proses rekrutmen dilakukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan jangka panjang Perseroan yang dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi karyawan yang ada. Perseroan menerapkan kebijakan rekrutmen umum dalam menyeleksi karyawan baru. Di samping itu, Perseroan juga menjalin kerjasama dengan beberapa headhunter, di mana untuk penentuan headhunter disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang ada. Pada saat ini beberapa headhunter yang menjalin kerja sama adalah Kelly Services, JDA, Amrop, JAC, dan JCG dalam memenuhi pemetaan kebutuhan SDM Perseroan terutama untuk posisi critical.
Recruitment process shall be conducted based on Company’ long term needs analysis by considering the competency of the existing employees. Company applies a general recruitment policy in selecting new employees. Besides, Company also establishes cooperation with several headhunters in which the determination of headhunters shall be adjusted with the needs of the existing organization. At present, some headhunters that have collaborated with Company are Kelly Services, JDA, Amrop, JAC, and JCG in meeting the mapping of HR needs of Company, especially for critical positions.
Proses seleksi calon karyawan baru dimulai dari seleksi kualifikasi, tes tertulis yang terdiri dari tes kepribadian, tes attitude, tes intelegensia, dan tes kemampuan teknis. Selanjutnya diikuti dengan wawancara secara komprehensif. Untuk memastikan proses rekrutmen yang tepat waktu, berkualitas dan sesuai kebutuhan, Perseroan menerapkan kebijakan rekrutmen yang terstruktur dimulai dari permintaan tenaga kerja sampai dengan proses penerimaan karyawan, onboarding, dan evaluasi kinerja karyawan pada periode tiga bulan pertama.
The selection process of new employee candidates shall be started from the selections of qualification, written tests consisted of personality test, attitude test, intelligence test, and technical ability test. Further, it will be followed by comprehensive interviews. To ensure a requirement process which is timely, quality and according to the needs, Company applies a structured recruitment policy, from the requests of workforce to the process of employees’ recruitment, onboarding, and evaluation of the employees’ performance in the first three-month period.
Peningkatan produktivitas karyawan dengan menerapkan sistem penilaian karyawan yang berbasis hasil kerja diukur melalui individual Key Performance Indicators (“KPI”) diselaraskan dengan target Perseroan. Selain itu Perseroan juga menerapkan sistem penilaian bagi Direksi Perseroan dengan menggunakan Balanced Scorecard. Penilaian tersebut juga diselaraskan dengan strategi Perseroan yang dievaluasi setiap tahunnya. Perseroan melakukan kajian KPI 2 (dua) kali dalam setahun terhadap semua karyawan Perseroan untuk menilai kinerja karyawan, termasuk Direksi Perseroan. Perseroan selalu berusaha agar KPI dan Balance Scorecard dapat selalu selaras dengan strategi bisnis, rencana dan target Perseroan.
Enhancement of employee productivities which applies employee appraisal system based on performance measured through individual Key Performance Indicators (“KPI”) shall be aligned with the Company goals. Apart from that, Company also applies an appraisal system for the Company’s Directors using a Balance Scorecard. The appraisal shall also be aligned with the Company’s strategies which are evaluated annually. Company conducts KPI review 2 (two) times a year to all Company’s employees in order to appraise employees’ performances, including the Board of Directors. Company constantly makes efforts so that KPI and the Balance Scorecard can be aligned with the business strategies, plans and goals of Company.
2014 Annual Report | 19
PT Golden Energy Mines Tbk.
DEMOGRAFI KARYAWAN
EMPLOYEE DEMOGRAPHIC
Sampai dengan akhir tahun 2014, Perseroan mempekerjakan 610 tenaga-tenaga profesional yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya masing-masing. Pencapaian prestasi Perseroan hingga hari ini pun tidak lepas dari dukungan yang diberikan karyawan Perseroan.
Up to the end of 2014, Company has hired 610 professional work forces which are competent and experienced in their respective field. Company’ excellent achievement up to this day cannot be separated from the supports provided by the Company’ employees.
Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan/ HR Composition Based on Education
Komposisi SDM Berdasarkan Status Kontrak dan Permanen/ HR Composition Based on Status Contract and Permanent
Komposisi SDM Berdasarkan Organisasi Perusahaan/ HR Composition Based on Company’ Organization
2013 0.47% 2.48% 4.35% 49.84% 6.37% 36.49%
1.24% 9.16% 6.53% 83.07%
39.29% 60.71%
TOTAL 644
TOTAL 644
TOTAL 644
36.56%
0.66% 10.98% 6.88% 81.48%
2014 0.49% 2.30% 4.92% 48.20% 9.34% 34.75%
63.44%
TOTAL 610
Elementary School Junior High School Senior High School Diploma Bachelor Degree Master Degree
2013 3 16 235 41 321 28
2014 3 14 212 57 294 30
TOTAL 610
TOTAL 610
Contract Permanent
2013 253 391
2014 223 387
Business Development Administration and Human Resource Finance Operations and others
2013 8 59
2014 4 67
42 535
42 497
KODE ETIK BERPERILAKU
CODE OF CONDUCT
Departemen SDM bertanggung jawab untuk memastikan semua kegiatan karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan dan semua peraturan terkait yang berlaku termasuk untuk ekspatriat. Perseroan juga memastikan komitmen integritas dari semua karyawan, dalam mematuhi Kode Etik Perseroan sebagai bagian tak terpisahkan dari NilaiNilai Perseroan, sebagaimana dijelaskan pada laporan tahunan ini bagian nilai-nilai Perseroan.
HR Department is responsible for ensuring that all the activities of the employees comply with the applicable of Law on Manpower and all related regulations including for the expatriates. Company also ensures the integrity commitment of all employees in complying with the Company’ Code of Conduct as an integral part of the Company values, as explained in this annual report on the values of the Company.
20 | Laporan Tahunan 2014
Pengembangan Sumber Daya Manusia / Human Resources Development
Pedoman Kode Etik merupakan salah satu alat Perseroan dalam meningkatkan integritas insan Perseroan di setiap level, sehingga penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perseroan dapat maksimal. Kode Etik Perseroan mencakup pengaturan atas disiplin kerja, wewenang dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan, penggunaan sarana kerja dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Code of Conduct guidelines constitute one of the Company’ tool in enhancing integrity of Company HR at every level, so that the implementation of Good Corporate Governance (GCG) of Company can be maximized. Company’ Code of Conduct covers regulation on work discipline, authority and responsibility of members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Employees, the use of work facilities in conducting their jobs so that in compliance with the principles of GCG.
Dalam hal ini setiap karyawan terikat dalam Kode Etik Perseroan karena hal ini telah disepakati dalam pernyataan pengisian identitas karyawan pada saat bergabung dengan Perseroan. Setiap karyawan dimotivasi untuk selalu mengerahkan kemampuan terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat mencapai hasil yang terbaik termasuk dalam menjaga kerahasiaan Perseroan. Penerapan kode etik Perseroan sejalan dengan nilai-nilai Perseroan demi terwujudnya budaya Perseroan yang berkarakter.
In this respect all employees are bound to Company’ Code of Conduct, as this has already been agreed when filling out statement of employee’s identities when they joined the Company. Every employee shall be motivated to always exert their best ability in running their duties and responsibilities so that they can achieve the best results including in maintaining Company’ confidentiality. The implementation of Company’ code of conduct is in line with the Company’ values in realizing Company’ culture character.
Dalam pengunaan sarana kerja, diharapkan agar setiap karyawan dapat menggunakan fasilitas kantor secara maksimal dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, tanpa menyalahgunakan fasilitas yang ada. Dalam Kode Etik Perseroan tersebut juga diatur mengenai adanya sanksi atas pelanggaran yang mungkin terjadi.
In using the work facilities, it is expected that each employee can use the office facilities optimally in supporting his/her duties and responsibilities, without violation the existing facilities. The Company’ Code of Conduct also governs sanctions for any violation that might occur.
Perseroan melakukan sosialisasi kode etik melalui portal Perseroan, di mana setiap karyawan Perseroan dapat setiap waktu untuk mengakses Kode Etik tersebut.
Company conducts socialization of code of conduct through Company’ portal, where every Company’ employee can access the Code of Conduct any time.
2014 Annual Report | 21
PT Golden Energy Mines Tbk.
Nilai-Nilai Perseroan / Company Values Perseroan menanamkan nilai-nilai perusahaan dan karakter yang membentuk budaya Perseroan. Nilai dan karakter yang disebut dengan “The Golden Way of Sinarmas” yang telah mendorong keberhasilan Perseroan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan.
• • •
Studi banding Benchmarking Terobosan Breakthrough Berpikir kreatif Creative thinking
• • •
The Company implants company values and character which form the Company culture. The values and character known as “The Golden Way of Sinarmas” that has promoted Company’ success with sustainable growth.
Perhatian Terhadap biaya Attention to costs Proses yang unggul Superior process Akurat & terukur Scientific & measurable
• • •
PENYEMPURNAAN
INOVASI Innovation
PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN Continuous BERKELANJUTAN Improvement Continuous Improvement
INTEGRITAS
SIKAP POSITIF SIKAP POSITIF Positive Attitude
INOVASI
Innovation
INTEGRITAS Integrity
• • •
Hati nurani Conscience Kejujuran Honesty Mengamalkan nilai-nilai Values driven
22 | Laporan Tahunan 2014
KOMITMEN
KOMITMEN Commitment Commitment
LOYAL
LOYAL Loyalty
Positive Attitude
Integrity
• • •
Berpikir positif Positive thinking Menghormati sesama Respecting others Bekerja sama Cooperation
Menjalankan apa yang diucapkan Walk the talk Berjuang menjadi yang terbaik Striving deliver best results Menindaklanjuti pekerjaan hingga selesai Follow up till done
Loyalty
• • •
Persaudaraan Empathy Pengabdian Dedication Menghargai pihak lain & hubungan Valuing others & relationship
Nilai-nilai Perseroan / Company Values Struktur Organisasi / Organization Structure
Struktur Organisasi / Organization Structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Direksi Board of Directors CEO
Audit Internal Internal Audit
Unit Operasi Operating Unit
Divisi Pemasaran & Perdagangan Marketing & Trading Division
Divisi Pengembangan Bisnis Business Development Division
Divisi Kepatuhan Perijinan & Administrasi Compliance, License & Administration Division
COD Chief of Organization & Development
CFO Chief Financial
CCA Chief Corporate
Sekretaris Perusahaan & Kepala Legal Corporate Secretary & Legal Head
2014 Annual Report | 23
PT Golden Energy Mines Tbk.
Perseroan benar-benar berhasil mencapai target-target kinerja sebagaimana diinstruksikan pada tahun 2014, dan Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan komitmen penuh Direksi dan semua karyawan Perseroan, yang dengan tangkas menangani perubahan situasi, mempertahankan nilai Perseroan, memanfaatkan peluang-peluang untuk mempertahankan momentum, mengangkat Perseroan ke posisi yang lebih baik, bahkan dalam situasi yang tidak diharapkan ini. The Company has indeed managed to achieve performance indicator targets as instructed in 2014, and the Board of Commissioners appreciates the hard work and full commitment of the Board of Directors and all the employees of the Company, in adroitly dealing with changing situations, preserving the value of the Company, and making use of opportunities to maintain momentum, raising the Company into bring a better position, even in this unexpected situation.
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner
SEBUAH TAHUN PENUH COBAAN DAN KESULITAN
A YEAR OF TRIAL AND TRIBULATION
Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan salam hormat kami kepada para pemegang saham yang kami banggakan, rekan sejawat di Manajemen, rekan sekerja dan teman-teman Perseroan di segenap pelosok nusantara dan di seluruh dunia. Atas nama Dewan Komisaris Perseroan, saya ingin memberitahukan kepada Anda bahwa tahun 2014 adalah sebuah tahun yang memastikan bahwa Perseroan kami telah benar-benar menunjukkan pada dunia bahwa kami mampu bertahan, tangguh dan bertekad untuk berhasil melampaui segala kesulitan.
On this occasion I would like to send our very best regards to our valued shareholders, our colleagues in Management, co-workers and GEMS’ many friends across the achipelago and around the world. On behalf of the Board of Commissioners of the Company., I wish to announce to you that 2014 was a year confirming that our Company has indeed shown the world we are survivors, resilient and determined to forge through all difficulties.
24 | Laporan Tahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report
Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Sementara kekuatan ekonomi dan politik, bersamaan dengan kelebihan pasokan dan menurunnya permintaan batubara, mempengaruhi harga batubara secara negatif di tahun 2014, hal ini tidak dirasakan sebagai sebuah rintangan bagi Perseroan untuk nantinya menghasilkan laba yang berarti.
While political and economic forces, along with oversupply and sliding demand of coal, affected the coal prices negatively in 2014, this is not perceived as an obstacle for the Company to eventually generate meaningful profits.
Peristiwa-peristiwa selama tahun 2014 berfungsi untuk mengingatkan kita akan realitas ekonomi tertentu yang tidak dapat dihindari. Perekonomian Indonesia, dalam merespon pasar-pasar global yang tahun lalu di bawah tekanan, mengalami perlambatan dalam laju pertumbuhan. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan global rata-rata hanya bertengger di 2,6% pada tahun 2014, dengan adanya krisis ekonomi regional dan politik yang mempengaruhi pemulihan serta meredam keyakinan.
Events during 2014 served to remind us of certain unavoidable economic realities. The Indonesian economy, responding to global markets under pressure again last year, experienced a slowdown in its rate of growth. As we know, the average for global growth stood at only 2.6% in 2014, with multiple political and regional economic crises affecting recovery and dampening confidence.
Indonesia, sebagai produsen batubara terbesar ke-4 untuk pembangkit tenaga listrik, telah dihantam secara terus-menerus oleh kemerosotan harga, terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan di Tiongkok, pembeli terbesar kita. Harga patokan batubara Australia menukik ke titik terendahnya pada akhir tahun lalu. Belakangan ini, melemahnya harga memang telah sedikit membaik dari titik yang rendah, tetapi kebanyakan analis masih menyimpulkan bahwa suatu pemulihan jangka panjang tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Indonesia, as the world’s 4th largest producer of coal for power plants, has been steadily hit by a slump in prices, brought on mainly by weak demand in China, our biggest buyer. The price of benchmark Australian coal dipped to a five-year low by the end of last year. It has recently recovered somewhat from this low, but most analysts still conclude that any long-term recovery is unlikely to occur in the near term.
Industri batubara Indonesia juga menghadapi tahun yang sulit lagi, karena harga batubara yang merosot menarik ke bawah nilai aset-aset perusahan pertambangan. Pelaku batubara utama di Indonesia berjuang untuk tumbuh, rata-rata volume produksinya hanya naik sekitar 7%-8% dari yang mereka tandai pada tahun 2014.
Indonesia’s coal industry also faced another tough year, as slumping coal prices dragged down the value of mining company assets. Major coal players in Indonesia struggled to grow, averaging only 7%-8% more production volume than they marked in 2014.
KEBERLANJUTAN PERSEROAN - STRATEGI PERTUMBUHAN
COMPANY SUSTAINABILITY - GROWTH STRATEGY
Perseroan terus mengantisipasi kondisi-kondisi menantang yang masih akan menjadi ancaman di tahun 2015, melalui pertumbuhan yang berkelanjutan dalam efisiensi infrastruktur Perseroan, sebuah upaya yang telah diselesaikan pada tahun 2014. Belanja modal sebesar Rp. 45 milyar yang dikeluarkan pada tahun 2014, dalam program ini didanai seluruhnya dari internal akrual/kas.
The Company continues to anticipate the challenging conditions that threaten to linger in 2015, through sustained growth in Company infrastructure efficiency, an effort completed in 2014. Rp. 45 billion of Capex was expended in 2014, funded entirely out of internal accruals/cash, in this programme.
Perseroan tidak mengantisipasi kenaikan harga yang signifikan selama tahun berjalan. Meskipun demikian, kami tetap percaya bahwa harga telah menyentuh titik terendah pada tingkat harga saat ini, dan semua pihak mulai mengharapkan pergerakan ke atas secara bertahap di bagian kedua tahun tersebut.
The Company does not anticipate any significant upward movement in prices during the year. However, we do believe that the prices have hit bottom at their current level and one can start expecting gradual upward movement during the latter part of the year.
Selain itu, kami bermaksud untuk mengekploitasi situasi yang sulit ini sebagai sebuah peluang untuk terus mengembangkan operasi internal Perseroan, untuk lebih berkontribusi pada efisiensi serta nilai tambah batubara Perseroan. Apabila industri tambang batubara sekali lagi bangkit, Perseroan akan lebih siap untuk menghadapi permintaan pasar yang baru.
In addition, we intend to exploit this tough situation as an opportunity to continue the development of the Company’ internal operations, to contribute more to the efficiency and added value of Company coal. When the coal mining industry once again picks up, the Company will be better prepared to face fresh market demand.
Dewan Komisaris menghargai pencapaian Direksi dalam memimpin Perseroan mengatasi kesulitan-kesulitan dan mencapai kinerja yang memuaskan di tahun 2014. Pencapaianpencapaian ini sangat bernilai bagi Perseroan untuk meneruskan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
The Board of Commissioners appreciates the achievements of the Board of Directors in leading the Company to overcome difficulties and achieve satisfactory performance in 2014. These achievements are very valuable for the Company to continue its sustainable growth in the future.
Perseroan benar-benar berhasil mencapai target-target kinerja sebagaimana diinstruksikan pada tahun 2014, dan Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan komitmen penuh
The Company has indeed managed to achieve performance indicator targets as instructed in 2014, and the Board of Commissioners appreciates the hard work and full commitment
2014 Annual Report | 25
PT Golden Energy Mines Tbk.
Direksi dan semua karyawan Perseroan, yang dengan tangkas menangani perubahan situasi, mempertahankan nilai Perseroan, memanfaatkan peluang-peluang untuk mempertahankan momentum, mengangkat Perseroan ke posisi yang lebih baik, bahkan dalam situasi yang tidak diharapkan ini.
of the Board of Directors and all the employees of the Company, in adroitly dealing with changing situations, preserving the value of the Company, and making use of opportunities to maintain momentum, raising the Company into bring a better position, even in this unexpected situation.
Secara singkat, untuk menyimpulkan kinerja keuangan Perseroan di tahun 2014, kami laporkan bahwa pada akhir tahun, volume produksi Perseroan sebesar 6,6 juta ton, merefleksikan peningkatan sebesar 22,9% dibandingkan 5,5 juta ton yang tercatat pada akhir tahun 2013, diikuti dengan peningkatan volume penjualan sebesar 9,0 juta ton di tahun 2014 (dari 8,4 juta ton pada tahun 2013), atau kenaikan sekitar 7,6%.
In brief, to summarize the Company’s financial performance in 2014, we report that by year-end, production volume amounted to 6.6 million tonnes, reflecting an increase of 22.9% compared to the 5.5 million tonnes recorded at the end of 2013, followed by an increase in sales volume, amounting to 9.0 million tonnes in 2014 (from 8.4 million tonnes in 2013), or about a 7.6% increase.
MEMANDANG KE DEPAN
LOOKING FORWARD
Target belanja modal (capex) Perseroan untuk 2015 telah ditetapkan sekitar Rp. 95 milyar untuk pembuatan dan peningkatan infrastruktur, pengembangan pendukung kegiatan produksi Perseroan, pembebasan lahan, perbaikan dan perluasan jalan. Perseroan mentargetkan volume produksi sekitar 8,8 juta ton, sementara volume penjualan sekitar 13,0 juta ton pada tahun 2015, dengan mencari pasar-pasar baru, terutama di kawasan Asia Tenggara, dengan harapan untuk pasar Filipina, Myanmar dan Vietnam.
The Company capex target for 2015 has been set at approximately Rp. 95 billion for infrastructure creation and upgrades, development supporting Company production activities, land acquisition, road repair and expansion. The Company is targeting a production volume of around 8.8 million tonnes and sales volume of around 13.0 million tonnes in 2015, seeking out new markets, especially in the Southeast Asias region, with hopes for Philippines, Myanmar and Vietnam.
Meski ada tantangan berat di Indonesia terkait dengan tekanan harga batubara dan perlambatan perekonomian Indonesia di tahun 2014, Perseroan mempertahankan keyakinannya bahwa permintaan domestik untuk batubara akan terus meningkat di tahun 2015, dikarenakan pembangkit tenaga listrik yang ada dan juga yang akan mulai beroperasi pada tahun 2015, akan menuntut pasokan bahan bakar batubara sebesar 90 juta ton. Saya ingin menarik perhatian Anda pada kenyataan bahwa sementara Indonesia saat ini adalah eksportir batubara untuk pembangkit tenaga listrik yang terbesar di dunia, hanya sekitar 12% dari batubara Indonesia yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik di dalam negeri.
Despite the severe challenges in Indonesia associated with the depressed price of coal and a slowing Indonesian economy in 2014, the Company maintains its belief that domestic demand for coal will continue to scale up in 2015, as existing power plants, along with those which will come on line in 2015, will demand a coal fuel supply of 90 million tonnes. I would like to draw your attention to the fact that while Indonesia is now the world’s largest exporter of coal for power stations, only around 12% of Indonesia’s own coal is used to generate power domestically.
Saya juga harus menyebutkan bahwa Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya program Direksi untuk fokus pada optimisasi biaya operasional, rasionalisasi biaya overhead, dan dalam mempertahankan pengawasan ketat pada modal kerja di tahun 2015.
I should also mention that the Board of Commissioners fully supports the Board of Directors programme to focus on operational cost optimization, overhead rationalization, and maintenance of tight control on working capital in 2015.
DIDEDIKASIKAN UNTUK GCG YANG KUAT DAN CSR YANG BERKELANJUTAN
DEDICATED TO STRONG GCG AND SUSTAINED CSR
Bahwa Perseroan telah berhasil mempertahankan pencapaiannya atas Tata Kelola Perusahaan (“GCG”) dibuktikan dengan terpilihnya Perseroan sebagai “Satu dari 50 Perusahaan dengan GCG terbaik” oleh IICD, sebagaimana diumumkan pada tanggal 9 Desember 2014 di Hotel Pullman, Jakarta. Pada acara yang berharga ini, Perseroan ditempatkan ke peringkat 31-40, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
That the Company was successful in maintaining its Good Corporate Governance (“GCG”) achievements was certified by being named “One of the 50 Companies with the best GCG” by IICD, as announced on December 9, 2014 in the Pullman Hotel, Jakarta. At this august event, the Company was reset to a higher 31-40 rank, considerably better than the previous year.
Pada bulan Desember 2014, kami diberitahu bahwa OJK telah mengeluarkan aturan baru mengenai GCG; Perseroan akan menyesuaikan kebijakan-kebijakan dan kinerja operasionalnya agar sesuai dengan aturan-aturan ini. Kami benar-benar percaya bahwa peningkatan kualitas kebijakan-kebijakan dan praktikpraktik GCG, sejalan dengan nilai-nilai yang diadopsi oleh Perseroan dalam melaksanakan bisnisnya, melalui pengawasan dan standar operasional prosedur, akan dapat memelihara keseimbangan kepentingan antara para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya. Oleh karena itu, semua pihak diyakinkan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan Perseroan akan terus berupaya untuk mematuhi dan mengupgrade kebijakan-kebijakan Perseroan terkait dengan implementasi GCG.
As of December 2014, we have been advised that OJK has released new rules covering GCG; the Company will adjust its policies and operations to conform to these rules. We truly believe that the enhancement of quality of GCG policies and practices, in line with the values adopted by the Company in carrying out its business, through controls and standard operational procedures, should maintain a balance of interests between the Shareholders and other Stakeholders. Therefore, all may be assured that the Board and company employees will strive to continue to adhere to and upgrade Company policies related to the implementation of GCG.
26 | Laporan Tahunan 2014
Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report
Kami juga tetap bertekad untuk mendukung kesehatan dan keselamatan karyawan kami di tempat kerja dengan melaksanakan praktik-praktik pertambangan yang baik dan dengan mempertahankan standar-standar keselamatan dan kesehatan kerja di seluruh tingkat operasional kami. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di periode sebelumnya, Muhaimin Iskandar, telah memberikan anugerah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (“K3”) kepada KIM, Anak Perusahaan Perseroan, pada tanggal 26 Mei 2014, sementara KIM juga menerima penghargaan atas pencapaian 15 juta jam kerja tanpa kecelakaan (Insiden Hilangnya Waktu) dari Bupati Kabupaten Bungo.
We also remain determined to support our employees’ health and safety at work by implementing good mining practices and by maintaining strict occupational health and safety standards throughout our operations. The former Minister of Manpower and Transmigration, Muhaimin Iskandar, has presented an Occupational Health And Safety (“K3”) award to KIM on 26 May 2014, a Company Subsidiary, while KIM also received an appreciation for the achievement of 15 million working hours without accidents (Lost Time Incidents) from the Regent of Kabupaten Bungo.
Hal ini kembali menyatakan bahwa Perseroan berhasil dengan komitmennya untuk meningkatkan praktik-praktik terbaik dalam GCG untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan semua pemangku kepentingan.
This continues to certify that the Company is successfully committed to improve best practices in GCG to meet the expectations of shareholders and all stakeholders.
SEBUAH TONGGAK SEJARAH – PERUBAHAN DALAM KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
A MILESTONE – CHANGE IN COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dengan sangat menyesal, kami beritahukan bahwa Bapak Agus Tagor, yang menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, dan juga anggota Komite Audit, meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 2015 di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
We truly regret to announce that Mr. Agus Tagor, who served as Independent Commissioner of the Company, and who was also a member of the Audit Committee, passed away on January 15, 2015 in Mayapada Hospital, South of Jakarta.
Berbicara atas nama Dewan Komisaris dan Direksi, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang mendalam atas kontribusi Bapak Agus Tagor yang lalu bagi Perseroan di masa jabatannya.
Speaking on behalf of the Boards, we wish to express our heartfelt thanks for the past contribution of Mr. Agus Tagor to the Company during his term of office.
Kami ingin memberitahukan kepada semua bahwa Perseroan dengan ini telah menunjuk Bapak R. Utoro sebagai anggota Komite Audit, berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 6 Maret 2015. Posisi Komisaris Independen akan diisi oleh anggota baru, yang akan diputuskan pada RUPST berikutnya.
We wish to inform all that the Company has thus appointed Mr. R. Utoro as a member of the Audit Committee, based on a BOC resolution passed on March 6, 2015. The position of Independent Commissioner will be filled by a new member, to be decided at the next Annual GMS.
SEBAGAI KESIMPULAN, SEBUAH APRESIASI
IN CONCLUSION, AN APPRECIATION
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan persetujuan kami atas segala upaya Direksi dan semua Karyawan Perseroan yang terus mempertahankan keunggulan operasional pada tingkat tertinggi, dan juga terima kasih kami untuk keberhasilan mereka dalam mengelola hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan, dengan kemampuan terbaik mereka.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our approval of the efforts of our Board of Directors and all Employees of the Company who continue to maintain operational excellence at the highest level, and we also send our gratitude for their successfully managing relationships with all Stakeholders, to the best of their abilities.
Sebagai penutup, atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan terima kasih yang dalam kepada Pemerintah, pihak Regulator, Pemasok dan Mitra Bisnis kami, dan tidak ketinggalan kepada Pelanggan kami.
In closing, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend our deep gratitude to the Government, Regulatory parties, our Suppliers and Business Partners, and, not least, to our Customers.
Dengan inovasi yang berkesinambungan, tim yang efisien, dan potensi Perseroan yang cerdas, diharapkan hasil yang lebih positif akan dapat dicapai di masa yang akan datang.
With continuous innovation, a streamlined team, and the intelligent potential of the Company, it is expected that a more positive result will be achieved in future times.
Dengan hormat, Yours sincerely,
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner
2014 Annual Report | 27
PT Golden Energy Mines Tbk.
Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Profile
4
2
5
3
1
1. L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner 2. Avinash Ramakant Shah Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner 3. Hermawan Tarjono Komisaris Commissioner
28 | Laporan Tahunan 2014
4. Ketut Sanjaya Komisaris Independen Independent Commissioner 5. DR. Ir. Bambang Setiawan Komisaris Independen Independent Commissioner
Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Profile
L. Krisnan Cahya
Avinash R. Shah
Presiden Komisaris President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Sebelumnya beliau menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-Januari 2012), Komisaris Utama RCI (2011-2012), Presiden Komisaris BIB (2011-2012), Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Komisaris dan Direktur PT Multipolar Tbk (2001-2008), serta menduduki beberapa posisi senior di PT Bank Bali Tbk (19952000) dan PT Bank Panin Tbk (1984-1995). Beliau adalah lulusan dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1986 dalam bidang Akuntansi dan merupakan anggota Fellow dari Institute of Public Accountants Australia. Hubungan Afiliasi Bapak L. Krisnan Cahya memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Mr. L. Krisnan Cahya, 54 years old, is an Indonesian Citizen and was appointed as President Commissioner of the Company pursuant to the approval of EGM of the Company dated January 12, 2012. He has held several positions previously, such as President Director of the Company (2011-January 2012), President Commissioner of RCI (2011-2012), President Commissioner of BIB (2011-2012), Director of PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Commissioner and Director of PT Multipolar Tbk (2001-2008), and also several senior positions in PT Bank Bali Tbk (1995-2000) and in PT Bank Panin Tbk (1984-1995). He graduated from Universitas Tarumanegara in 1986, Faculty of Economy, majoring in Accounting, and he is a member of The Australia Institute of Accountant. Affiliation Mr. L. Krisnan Cahya has an affiliation with the substantial shareholder and/or controlling shareholders of the Company. He has no affiliation with Board of Directors and Board of Commissioners.
Warga Negara India, 58 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 3 Mei 2013. Beliau bergabung dengan GMR Grup sejak Juli 2006 sebagai Senior Wakil Presiden dalam Divisi Energi. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Energi Hydro dan mengambil alih sebagai Kepala Bisnis Pembangunan Batubara Thermal dan bertanggung jawab atas penerapan proyek 2x300 MW di Warora, Maharashtra dan 2x685 MW di Raikheda, Chhattisgarh. Sebelumnya beliau bergabung dengan IBM sebagai Manajer area Asia Pasifik, GE Capital, dan Bank ICICI. Beliau lulus sebagai Insinyur Kimia dari Indian Institute of Technology, Delhi pada tahun 1978 dan program pasca sarjana dalam bidang manajemen dari Indian Institute of Management, Calcutta pada tahun 1982. Hubungan Afiliasi Bapak Avinash Ramakant Shah memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Mr. Avinash Ramakant Shah, 58 years old, an Indian Citizen, was appointed as Vice President Commissioner of the Company pursuant to the approval of the AGM of the Company dated May 3, 2013. He Joined GMR Group in July 2006 as Senior Vice President – Power Business Division. Initially, he was the Head of Hydro Power Business and then took over the position of a Head of Thermal Business Development and in-charge of Project Development and Project implementation of 2x300 MW project in Warora, Maharashtra and 2x685 MW in Raikheda, Chhattisgarh. Previously, he worked with IBM as Asia Pacific Manager, GE Capital and ICICI Bank. He is a qualified Chemical Engineer from Indian Institute of Technology, Delhi in 1978 and holds a post graduate diploma in management from Indian Institute of Management, Calcutta in 1982. Affiliation Mr. Avinash Ramakant Shah has an affiliation with the substantial shareholder and/or controlling shareholders of the Company. He has no affiliation with Board of Directors and Board of Commissioners.
2014 Annual Report | 29
PT Golden Energy Mines Tbk.
Hermawan Tarjono
Ketut Sanjaya
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2014. Beliau pernah menjabat sebagai Assistant Building Manager dan Human Resource Manager di Aspac Property pada tahun 1993-1996, sebagai Senior Human Resource Manager di Bank Ciputra pada 1996-1998 dan pada 1998 Beliau bergabung dengan DSS sebagai Kepala Divisi Sumber daya Manusia dan Teknologi Informasi. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan mendapatkan beasiswa dari Prasetiya Mulya Business School untuk mengikuti program Magister Manajemen di sekolah tersebut hingga lulus pada 1993. Pada tahun 2010, beliau memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Ekonomi kekhususan Manajemen Jasa dari Universitas Trisakti. Hubungan Afiliasi Bapak Hermawan Tarjono memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Mr. Hermawan Tarjono, 48 years old, an Indonesian Citizen. He was appointed as Commissioner of the Company pursuant to the resolution of Company’ AGM held on June 17, 2014. He held positions as Assistant Building Manager and Human Resource Manager in Aspac Property in 1993-1996, as Senior Human Resource Manager in Bank Ciputra in 1996-1998 and in 1998 He joined with DSS as Division Head of Human Resource & Information Technology. He earned a bachelor degree in electrical engineering from Universitas Indonesia in 1991 and got a scholarship from Prasetiya Mulya Business School to pursue MBA program in that school until graduation in 1993. In 2010, he earned a doctoral degree in economics with specialization in service management from Universitas Trisakti. Affiliation Mr. Hermawan Tarjono has an affiliation with the substantial shareholder and/or controlling shareholders of the Company. He has no affiliation with Board of Directors and Board of Commissioners.
30 | Laporan Tahunan 2014
Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Februari 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Bank Barclays Indonesia dan merupakan Pejabat Karier di Bank Indonesia dengan posisi: Peneliti Senior Perbankan (2008-2009), Direktur Pengawasan Bank (2007-2008), Pemimpin Bank Indonesia cabang Denpasar (2004-2007), Pengawas Bank (1994-2004), Pemeriksa Bank (1985-1994), dan Analis Kredit (1979-1983). Beliau lulus dari Universitas Padjajaran pada 1977 jurusan Teknik dan dari Management Education Institute Boston, USA pada 1984. Hubungan Afiliasi Bapak Ketut Sanjaya tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Ketut Sanjaya, 63 years old, an Indonesian Citizen. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated February 21, 2011. Previously, he held the position as Commissioners in PT Bank Barclays Indonesia and held the following positions in Bank Indonesia: senior Banking Researcher (2008-2009), Director of Supervisory Bank (2007-2008), The Chairman of Bank of Indonesia branch Denpasar (20042007), Bank Supervisor (1994-2004), Bank Examiner (19851994), and Credit Analyst (1979-1983). He graduated from Universitas Padjajaran in 1977 majoring in Engineering and from Management Education Institute Boston, USA in 1984. Affiliation Mr. Ketut Sanjaya has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Profile
DR. Ir. Bambang Setiawan Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 12 Januari 2012. Beliau merupakan Pejabat Karier di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum pensiun pada 1 April 2011, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (sejak Juli 2008) dan Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung (“ITB“) dengan program sarjana pada Mining Exploration Engineering pada 1976. Memperoleh gelar Ph.D dari The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, Perancis, dengan jurusan Geology and Mining Exploration pada 1993. Hubungan Afiliasi Bapak Bambang Setiawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Bambang Setiawan, 63 years old, an Indonesian Citizen, and was appointed as an Independent Commissioner of the Company pursuant to the approval to the EGM dated January 12, 2012. Mr. Bambang Setiawan was a carrier officer in Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources. Prior to his retirement in April 1, 2011, he was the Director General of Mineral, Coal, and Geothermal, Ministry of Energy and Mineral Resources (since July 2008) and Secretary of Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal. Mr. Bambang Setiawan graduated from Institut Teknologi Bandung (“ITB”), Bachelor Program of Mining Exploration Engineering in 1976. He holds his PhD degree from The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, France, majoring in Geology and Mining Exploration in 1993. Affiliation Mr. Bambang Setiawan has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
2014 Annual Report | 31
PT Golden Energy Mines Tbk.
Dengan senang hati kami laporkan bahwa kesuksesan kami di tahun 2014 didukung oleh kinerja keselamatan yang kuat, keunggulan operasional, pendekatan berbasis nilai-nilai dan orang-orang terbaik dalam industri ini. Fokus yang tanpa henti pada peningkatan kinerja di semua operasi kami, penekanan biaya dan penguatan neraca keuangan, telah memungkinkan kami untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan dan operasional yang kuat serta memberikan peningkatan imbal hasil yang berkelanjutan kepada para pemegang saham. We are pleased to report that our success in 2014 was underpinned by our strong safety performance, operational excellence, values-driven approach and the best people in this industry. We relentless focus on improving performance at all of our operations, driving down cost and strengthening our balance sheet has enabled us able to maintain growth in financial and strong operational performances and to deliver increased sustainable returns to shareholders.
Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director
32 | Laporan Tahunan 2014
Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
Laporan Direksi / Board of Directors’ Report Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Our Valued Shareholders,
Tahun 2014 terus menerus ditandai dengan dinamika-dinamika di luar harapan semua pelaku bisnis dalam industri batubara. Sektor batubara ini harus bergulat dengan melambatnya permintaan dan menurunnya harga secara bertahap sejak tahun 2012 serta efek kumulatif selama bertahun-tahun yang berdampak serius pada kesehatan sektor ini pada tahun 2014. Setelah fase pertumbuhan selama satu dekade, secara tegas kini sektor industri ini memasuki periode harga yang lebih rendah, didorong oleh lingkungan makro global yang lemah dikombinasikan dengan pasar batubara global yang masih dipengaruhi oleh situasi kelebihan pasokan dan lemahnya konsumsi batubara, penurunan permintaan dari Cina dengan dikeluarkannya berbagai pembatasan impor yang menghambat ekspor. Suplai dari Australia tidak mengalami koreksi karena mereka dipengaruhi oleh sistem ekonomi ambil atau bayar serta penurunan harga Newcastle & HBA.
The year 2014 was continually marked by the dynamics beyond the expectations of all business players in the coal industry. This coal sector had to grapple with a slowing demand and soft prices since 2012 and the cumulative effect over the years had a serious effect on the health of the sector in 2014. Following a decade-long growth phase, it has now firmly entered a period of lower prices, driven by a subdued global macro environment combined with global coal market that is still affected with the oversupply situation of coal and the weak consumption of coal, the decrease in demand from China with its various import restriction pronouncements that hampered the exports. Australian supply did not experience a correction because they are influenced by the take or pay economic and also Newcastle & HBA price reduction.
Tren pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga mengalami perlambatan sejak 5 tahun terakhir. Estimasi menyusutnya pertumbuhan tersebut dapat berbalik arah apabila iklim ekspor dan investasi yang terjadi di tahun 2015 bergerak di atas harapan. Pendapatan Pemerintah juga dipengaruhi oleh menurunnya kinerja sektor batubara.
The economic growth trends in Indonesia also have experienced a deceleration since the last 5 years. The shrinking growth estimates might reverse its course if the export and investment climates to occur in 2015 moving above the expectation. The Government’s revenues were also impacted by the drop in performance of the coal sector.
Di antara dampak-dampak yang dialami sektor ini adalah bahwa beberapa pelaku marjinal sektor ini berhenti beroperasi. Sementara para pelaku utama menambah volume batubara untuk menggantikan penurunan ini dan membantu pencapaian skala ekonomi.
Some of the effects are that this sector has experienced some marginal players stopping in operations. The major players grew volumes to make up for the drop in realizations and help achieve economies of scale.
Meskipun demikian, pemain utama batubara Indonesia terus mengembangkan produksi sekitar 7%-8% selama tahun 2014.
However, Indonesian major coal players continuing to grow productions by 7%-8% during the year 2014.
Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk memberikan pertumbuhan imbal hasil yang berkelanjutan kepada para pemegang saham. Dengan sangat gembira saya laporkan bahwa kami berhasil atas komitmen kami selama tahun 2014.
We reaffirmed our commitment to deliver sustainable growth in returns to shareholders. I am very pleased to report we delivered on our commitments during 2014.
2014 Annual Report | 33
PT Golden Energy Mines Tbk.
MEMANDANG KE DEPAN DENGAN KEYAKINAN
LOOKING FORWARD WITH CONFIDENCE
Tanggapan kami terhadap hal ini adalah untuk terus fokus pada produktivitas, pengurangan biaya dan disiplin modal – memaksimalkan imbal hasil dari bisnis-bisnis yang ada serta memastikan bahwa hanya proyek-proyek yang tumbuh terbaik yang akan menarik modal.
Our response to this has been to continue to focus on productivity, cost reductions and capital discipline – squeezing maximum returns out of our existing businesses while ensuring only the best growth projects attract capital.
Perseroan telah melanjutkan inisiatif rasionalisasi biaya yang dicanangkan tahun lalu, yakni fokus pada optimisasi biaya operasi, rasionalisasi overhead dan pengawasan ketat pada modal kerja. Meski pasar menantang, cakupan piutang dan hari persediaan dipertahankan masing-masing pada 43 hari dan 14 hari.
The Company has continued its cost rationalization initiative that was launched in the previous year focused on operating costs optimization, overheads rationalization and tight control on working capital. Despite a challenging market the account receivable and inventory days cover were kept at 43 days and 14 days respectively.
Sesuai dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan danadana IPO yang telah disampaikan dalam Prospektus, Perseroan telah berhasil menyelesaikan konstruksi proyek-proyek infrastruktur pada tahun 2014. Belanja modal yang dikeluarkan dipertahankan tetap sesuai dengan rencana dan posisi kas pada akhir Desember 2014 yang sebenarnya sedikit lebih tinggi dibandingkan pada akhir Desember 2013.
In accordance with the Company’s planned use of IPO funds that have been presented in the Prospectus, the Company has successfully completed the construction of infrastructure projects in 2014. The capex spent were kept within plans and our cash position as at end of December 2014 at was actually marginally higher than as at December 2013.
Pembangunan pelabuhan, konstruksi jalan, dan konstruksi lini konveyor yang baru telah berpengaruh pada produksi Perseroan, serta peningkatan mutu jalan-jalan berlanjut pada efisiensi. Belanja modal (capex) yang digunakan pada tahun 2014 berjumlah Rp. 45 milyar dan program capex tersebut seluruhnya dibiayai dari akrual internal/kas.
Port development, road constructions, and construction of the new line conveyor have affected the Company’s production, the upgrade of roads continued to the efficiency. The Capex used in 2014 was amounted of Rp. 45 billion and the capex programme was funded entirely out of internal accruals/cash.
Setelah penyelesaian pembangunan Pelabuhan Nilau, Perseroan melakukan pengiriman perdana 10.000 MT batubara dari pelabuhan Nilau pada tahun 2014. Selain itu, Perseroan juga melakukan pengapalan dengan kapal kargo terbesar yang membuat biaya logistik lebih bersaing pada bulan April 2014, dimana Perseroan melakukan pengiriman perdana dengan ukuran terbesar yaitu dengan kapasitas 150.000 MT – 160.000 MT. Hal ini menambah fleksibilitas para konsumen dalam memilih jenis kapal yang digunakan, serta memberikan nilai ekonomis operasi. Hal-hal ini berkontribusi terhadap efisiensi dan nilai tambah pada batubara Perseroan.
Upon the completion of Nilau Port development, the Company made its first Nilau port shipping of 10,000 MT coal in 2014. Besides, the Company also has shipped through Cape-size vessel that made logistics costs more competitive in April 2014, in which the Company undertook the first Cape-size shipping with a capacity of 150,000 MT - 160,000 MT. This adds to the flexibility of the consumers in choosing the type of vessel used, as well as providing economic value of the operations. These contributed the efficiency and added value on the Company’s coal.
Kami juga senang untuk melaporkan bahwa melalui komitmen kami dalam pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan berhasil meningkatkan kualitas pengelolaan operasional dan pengendalian biaya, yang memungkinkan keuntungan dari efisiensi biaya tambang dan pencapaian produksi dan target penjualan tahun 2014.
We are also pleased to report that through our commitment in sustainable growth, the Company was able to perform satisfactorily to improve the quality of operational management and cost control, which allowed the gain of mining cost efficiency and the achievement of 2014 production and sales target.
Kami juga ingin melaporkan bahwa PT ICRA Indonesia memberikan peringkat (Idr) A- kepada Perseroan pada tanggal 10 April 2014. PT ICRA Indonesia adalah lembaga peringkat yang berafiliasi dengan Moody’s Investor Services. Selain itu, Perseroan juga termasuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan Perseroan sepanjang tahun 2013 menurut majalah Fortune Indonesia volume 93 pada tanggal 20 Juli 2014 serta masuk dalam top 20 eksportir pertambangan pada majalah majalah Indonesia SWA edisi ke-23, 30 Oktober 2014.
We also wish to report that PT ICRA Indonesia ranked [Idr] A- to the Company on 10 April, 2014. PT ICRA Indonesia is the rating firm affiliated Moody’s Investor Services. Besides the Company also included in the list of 100 biggest companies in Indonesia based on the Company’s revenue during the year 2013 according to Fortune magazine volume 93 on July 20, 2014 and also included in the top 20 exporters of mining in Indonesia SWA magazine edition 23rd on October 30, 2014.
Menghadapi meningkatnya persediaan dikarenakan kelebihan pasokan batubara global dan juga koreksi harga batubara, Perseroan akan terus fokus pada program Perseroan dalam optimisasi biaya operasi, rasionalisasi biaya overhead dan mempertahankan pengendalian ketat terhadap modal kerja.
Facing increasing inventory due to global coal oversupply and coal price correction, the Company will continue to focus on its programs on operating cost optimization, overheads rationalization and maintaining a tight control on working capital.
Kami ingin mengkonfirmasi Dewan Komisaris, para Pemegang Saham Perseroan dan semua Pemangku Kepentingan bahwa Perseroan telah menetapkan untuk meningkatkan volume secara signifikan tanpa investasi lebih lanjut yang besar. Atas nama Direksi dan seluruh Karyawan, kami sampaikan terima
We wish to confirm to the Board of Commissioners, Shareholders of the Company and all Stakeholders that the Company has set itself up to scale up volumes significantly without any further substantial investments. On behalf of the Board of Directors and all Employees, we convey our deep gratitude for our Shareholders
34 | Laporan Tahunan 2014
Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
kasih sedalam-dalamnya kepada para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan atas kepercayaannya terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan bisnis Perseroan di tahun 2014. Kami percaya bahwa Perseroan akan dapat meneruskan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahuntahun mendatang.
and Stakeholders for the trust in our sustainable growth and progress of Company’s businesses in 2014. We believe the Company will be able to continue its sustainable growth in the upcoming years.
PROSPEK BISNIS DI TAHUN 2015
BUSINESS PROSPECT IN 2015
Permintaan batubara domestik diharapkan meningkat hampir dua kali lipat dari konsumsi batubara termal domestik selama 8 tahun ke depan dalam upaya memenuhi meningkatnya permintaan listrik nasional. Permintaan batubara domestik melalui PLN juga diisukan meningkat dua kali lipat dari kebutuhan saat ini dengan adanya rencana untuk menambah jumlah pembangkit listrik. Dari pembangkit listrik yang ada dan/atau yang akan mulai beroperasi di tahun 2015, Indonesia memerlukan suplai bahan bakar batubara sebanyak 90 juta ton pada tahun 2015.
The domestic coal demand is expected to nearly double domestic consumption of thermal coal over the next 8 years in an attempt to meet the nation’s growing electricity demand. The domestic coal demand through PLN also rumored to be doubling of the current needs with the plan of adding the number of power plants. From the existing power plants and/or which will be in operations in 2015, Indonesia needs coal fuel supply of 90 million tonnes in 2015.
Bahkan, batubara yang cadangannya dimiliki negeri ini dalam jumlah besar, dianggap sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik yang lebih baik dibandingkan disel yang mahal. Saat ini, banyak pembangkit listrik di Indonesia yang masih memakai tenaga disel. Batubara domestik ditargetkan menjadi 66% dari total sumber bahan bakar dari pembangkit listrik pada tahun 2022 dibandingkan sebesar 52% saat ini. Sebagai konsekuensinya, konsumsi batubara domestik di Indonesia diharapkan untuk naik menjadi 151 juta metrik ton pada tahun 2022 dari jumlah 82,9 juta metrik ton pada tahun 2014.
Moreover, coal, of which the country has huge reserves at its disposal, is regarded a better fuel source in electricity generation compared to expensive diesel. At present, many power stations in Indonesia are still diesel-powered. Domestic coal is targeted to form the fuel source for 66% of total electricity generation by 2022 from 52 % currently. As a consequence domestic coal consumption in Indonesia is expected to rise to 151 million metric tons in 2022 from 82.9 million metric tons in 2014.
Permintaan Indonesia akan listrik meningkat sekitar 8,4% per tahun. Oleh sebab itu, Perseroan akan terus mengikuti tren dari dalam dan luar negeri.
Indonesian demand for electricity grows by approximately 8.4% per year. Thus, the Company will continue to follow the trends from within and outside the country.
Atas nama Direksi, kami harus melaporkan bahwa tahun 2015 diharapkan akan tetap stabil dalam hal pasar maupun harga. Perseroan akan terus meningkatkan operasinya, sementara melanjutkan penekanan biaya.
On behalf of the Board of Directors, we must report that 2015 is expected to remain flat on both market and price fronts. The Company will continue its scalling up of operations, while continuing the pressure down cost.
Perseroan juga menargetkan penggunaan capex untuk tahun 2015 sekitar Rp. 95 milyar untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur. Dana-dana tersebut digunakan untuk pengembangan infrastruktur Perseroan yang mendukung kegiatan produksi Perseroan, akuisisi lahan, perbaikan jalanjalan, dan perluasan jalan. Perseroan juga menargetkan volume produksi sekitar 8,8 juta ton dan volume penjualan sekitar 13,0 juta ton pada tahun 2015 dengan mencoba memasuki pasar baru terutama di kawasan Asia Tenggara.
The Company also targeted the usage of capex for 2015 for around Rp. 95 billion for infrastructure creation and upgrades. The funds are used for the Company’s infrastructure development supporting the Company’s production activities, land acquisition, roads repair, and road expansions. The Company also targeting a production volume of around 8.8 million tonnes and sales volume of around 13.0 million tonnes in 2015 by trying the new market especially in Southeast Asia region.
Perseroan percaya bahwa tahun 2015 adalah waktu yang tepat bagi Perseroan untuk memperluas pasar. Banyak pasar-pasar baru seperti Pakistan, Filipina, Myanmar dan Vietnam yang menjadi sasaran efek pemasaran Perseroan. Perseroan melihat bahwa negara-negara tersebut sebagai negara berkembang dengan sebuah potensi pasar yang akan terus berkembang di tahun 2015, dengan sejumlah proyek pembangkit listrik yang akan memerlukan batubara sebagai sumber energi murah.
The Company believes that the year of 2015 is the right time for the Company to expand the market. Many new markets such as Pakistan, the Philippines, Myanmar and Vietnam which became the target of the Company’ marketing effects. The Company sees those countries as developing countries with a market potential that will continue to grow in 2015, with a number of power plant projects that will require coal as a source of cheap energy.
Perseroan juga melihat peluang-peluang besar di India. The Energy Information Administration (“IEA”) memproyeksikan bahwa India akan menjadi importir batubara terbesar di dunia pada tahun 2020. Sementara Consultancy Wood Mackenzie memproyeksikan bahwa India akan menjadi penggerak terbesar pertumbuhan permintaan batubara di tahun 2015 karena industrinya meluas, menggantikan menyusutnya hasrat Cina akan batubara. India telah mengimpor 13,61 juta ton batubara termal di bulan Februari 2015. Sementara, Perseroan telah memasok permintaan batubara dari berbagai perusahaan utilitas (listrik, air dll) selama tahun 2014.
The Company also sees big opportunities in India. The Energy Information Administration (“IEA”) projects that India will be the world’s largest coal importer by 2020. Consultancy Wood Mackenzie projects that India would be the largest driver of coal demand growth in 2015 as its industry expands, helping offset China’s waning appetite. India has imported 13.61 million tonnes of thermal coal in February 2015. And so, the Company has supplied coal demand from various large utility companies during 2014.
2014 Annual Report | 35
PT Golden Energy Mines Tbk.
PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN DALAM PRAKTIK TERBAIK TATA KELOLA PERUSAHAAN
SUSTAINABLE GROWTH IN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BEST PRACTISES
Direksi mengkonfirmasikan bahwa Perseroan mampu berkomitmen untuk meningkatkan praktik-praktik terbaik dalam Tata Kelola Perusahaan yang baik (“GCG”) untuk memenuhi ekspektasi para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.
The Board of Directors confirms that the Company was able to committed to improve the best practises in Good Corporate Governance (GCG) to meet the expectation of Shareholders and Stakeholders.
Sampai saat ini Perseroan terus berupaya untuk mematuhi semua peraturan GCG yang dikeluarkan oleh OJK dan IDX. Hal ini ditandai dengan keberhasilan Perseroan mendapatkan penghargaan sebagai satu dari 50 Perusahaan dengan GCG terbaik menurut versi IICD yang diumumkan pada tanggal 9 Desember 2014 di Pullman Hotel, Jakarta. Melalui peristiwa ini, Perseroan berhasil naik ke peringkat 31-40, yang berarti lebih baik dari tahun sebelumnya.
Up to today the Company continues to strive to comply with all GCG regulations issued by OJK and IDX. This was marked by the success of Company obtain an award as one of the 50 Companies with the best GCG according to IICD version announced on December 9, 2014 in Pullman Hotel, Jakarta. Through this event, Company has succeeded to rise to 31-40 rank, which is better than the previous year.
OJK telah mengeluarkan beberapa aturan baru tentang GCG di bulan Desember 2014, dan saat ini, Perseroan berupaya untuk terus melakukan perbaikan pada kebijakan-kebijakan Perseroan yang berhubungan dengan pelaksanaan GCG. Prinsip-prinsip GCG memastikan bahwa kegiatan bisnis selalu berjalan pada koridor yang benar yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, etik bisnis dan praktik-praktik terbaik. Peningkatan mutu kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik GCG yang sejalan dengan nilai-nilai yang diadopsi oleh Perseroan dalam proses bisnis, pengendalian dan standar operasional prosedur, diharapkan menjaga keseimbangan antara para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya. Apalagi, Perseroan percaya bahwa GCG dapat menciptakan pengembangan bisnis yang sehat dan berkualitas. Perseroan juga telah meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal melalui penempatan Sistem Pelaporan Pelanggaran (“WBS”) yang efektif.
The OJK has released some new rules regarding GCG in December 2014, and presently, the Company strives to continue to make improvements in Company’ policies which are related to the implementation of GCG. The GCG principles ensure that business activities are always running in the right corridor that is governed by the prevailing laws and regulations, business ethics and best practices. The enhancement of the quality of policies and GCG practices in line with the values adopted by the Company in the business process, control and standard operation procedure, is expected to keep the balance of interests between the Shareholders and other Stakeholders. Moreover, the Company believes that GCG may well create healthy and quality business development. The Company has also upgraded the effectiveness of internal control system through putting an effective whistleblowing system (“WBS”) in place.
Secara keseluruhan, sehubungan dengan Tata Kelola Perusahaan, kami berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya dengan membekali Perseroan dengan semua prosedur tata kelola yang diperlukan yang akan memastikan bahwa standar tertinggi prinsip-prinsip tata kelola diberlakukan, yaitu: transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
Overall, in regard with Corporate Governance, we are fully committed to improve the quality of its implementation by equipping the Company with all required governance procedures that would ensure that the highest standards of governance principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness are enacted.
Perseroan tidak henti-hentinya berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (“CSR”) serta Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (“HSE”), yang mencatat peningkatan-peningkatan melalui para anak perusahaannya.
The Company ceaselessly strives to improve awareness of Corporate Social Responsibility (CSR) and Health, Safety and Environment (HSE) programs, which has noted improvements in through its subsidiaries.
Pada tanggal 26 Mei 2014 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di periode sebelumnya, Muhaimin Iskandar telah memberikan penghargaan anugerah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (“K3”) bagi Anak Perusahaan Perseroan, KIM. Selain itu, KIM juga menerima anugerah sebagai sebuah perusahaan dengan kecelakaan nihil (zero accident) dan taat dengan peraturan K3 di Kabupaten Bungo.
On May 26, 2014, located in Bidakara Hotel, Jakarta, the former Minister of Manpower and Transmigration, Muhaimin Iskandar has presented Occupational Health And Safety (“K3”) award to Company’ Subsidiary, KIM. Besides, KIM also received the award of a company with zero accident and compliance with K3 regulation in Kabupaten Bungo.
Perseroan juga telah menerima apresiasi dalam pencapaian 15 juta jam kerja tanpa kecelakaan (Insiden Kehilangan Waktu) dari Bupati Kabupaten Bungo. Penghargaan untuk kecelakaan nihil dan taat pada peraturan K3 ini diberikan pada KIM sampai dengan 31 Desember 2014.
The Company has also received appreciation in the achievement of 15 million working hours without accidents (Lost Time Incident) from the Regent of Kabupaten Bungo. This award was presented to KIM with zero accidents and comply with K3 regulation up to December 31, 2014.
Perseroan wajib menyampaikan Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan setiap triwulan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) dan Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja lingkungan terhadap perusahaan-perusahaan paling sedikit dua kali setahun. Perseroan melaksanakan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan persetujuan AMDAL.
Company shall submit Environmental Management and Monitoring Reports every quarter to the Ministry of Energy and Mineral Resources (“ESDM”) and Ministry of Environment. The Government conducts monitoring and evaluation of environmental performance to companies at least two times a year. Company implements the environmental management and environmental monitoring plan in accordance with the approval of EIA.
36 | Laporan Tahunan 2014
Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
Perseroan telah mengintegrasikan pelaksanaan CSR dan HSE secara lebih intens dalam rangka mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
The Company has more intensely integrated the implementation of both CSR and HSE in order to support sustainable business development in upcoming year.
PERUBAHAN DALAM KOMPOSISI DIREKSI
CHANGES IN BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Kami laporkan bahwa tidak ada perubahan dalam komposisi Direksi di tahun 2014.
We are reporting that there were no changes to the BOD composition in 2014.
PENUTUPAN
CLOSING
Kami senang bahwa Perseroan memiliki banyak terobosan untuk bertahan dan tumbuh dalam lingkungan ekonomi yang melambat. Metode yang dipakai oleh Perseroan untuk mendapatkan hasilhasil yang unggul adalah sama pentingnya dengan hasil-hasil itu sendiri. Kami tetap berkomitmen secara dalam untuk menjadi Perseroan yang bertanggung jawab dalam menyediakan produkproduk untuk mendukung perbaikan ekonomi dan kemajuan sosial. Kami mempunyai opsi-opsi pertumbuhan berkualitas tinggi, yang terus kami kejar secara disiplin.
We are pleased that the Company had many breakthroughs to sustain and grow in a slowing economic environment. The methods the Company employs to deliver superior results are as important as the results themselves. We remain deeply committed to being a responsible Company providing products to support economic improvement and social progress. We have high-quality growth options, which we continue to pursue in a disciplined manner.
Kami percaya, kami memiliki kerangka kerja alokasi modal serta tingkat pengeluaran yang benar untuk mendukung nilai tambah pertumbuhan, serta memastikan dipertahankannya neraca keuangan yang kuat, serta memenuhi komitmen kami untuk memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.
We believe we have the right capital allocation framework and the right level of spending to support value-accretive growth while ensuring we retain a strong balance sheet and meet our commitment to deliver sustainable returns.
Atas nama tim Manajemen, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sepenuh hati dan penghargaan yang tulus kepada semua Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang telah memberikan dukungan kepada kami sepanjang tahun 2014 yang penuh dinamika.
On behalf of our Management team, we would like to offer our heartfelt thanks and sincere appreciations to all Shareholders and Stakeholders who have supported us through a dynamic year of 2014.
Kami juga ingin menyampaikan penghargaan kepada Dewan Komisaris atas petunjuk dan bimbingan yang bijaksana, melalui masa yang baik dan sebaliknya. Atas nama Direksi, saya sampaikan terima kasih yang paling dalam kepada semua karyawan, kontraktor dan Mitra Bisnis yang telah berkontribusi secara positif selama tahun yang menantang ini. Dengan dukungan mereka, kami mampu meningkatkan kapabilitas dan menunjukkan kekuatan Perseroan untuk mengatasi segala tantangan dan memperteguh fondasi bisnis kami. Hal ini memungkinkan kami untuk melangkah maju dan memperkuat posisi kepemimpinan kami di sektor sumber daya alam. Kami berharap Anda akan melihat kami sebagai sekutu yang dapat diandalkan dalam iklim bisnis dunia yang makin tidak dapat diprediksi.
We also wish to offer our appreciation to the Board of Commissioners for the wise guidance and counsel, through good times and otherwise. On behalf of the Board of Directors, I convey my deepest gratitude to all our employees, contractors and Business Partners who have contributed positively during this challenging year. With their support, we were able to enhance Company’s capability and demonstrate strength to overcome challenges and reinforce our business foundations. This would enable us move forward and strengthen our leadership position in the natural resource sector. We hope you will see us as a dependable ally in an increasingly unpredictable world business climate.
Dan akhirnya terima kasih kami ucapkan kepada semua Pelanggan domestik maupun internasional, atas dukungan tanpa henti terhadap Perseroan sepanjang periode yang penuh ketidakpastian di tahun 2014 dan atas kemajuan yang saling menguntungkan. Kami inginkan kepercayaan dan berlanjutnya bisnis Anda serta berharap Anda puas dengan produk-produk dan layanan-layanan yang kami berikan. Dan juga kepada para pemegang saham kami, atas kesabaran dan kepercayaan yang berlangsung lama, yang memungkinkan Perseroan untuk fokus pada peningkatan kinerjanya, mengatasi tantangan-tantangan dan menyiapkan kami untuk memastikan nilai-nilai dan hasilhasil terbaik di tahun-tahun mendatang.
And finally thanks to all domestic and international Customers, for their relentless support toward the Company throughout a period fraught with uncertainties in 2014 and for win-win progress. We want your trust and continued business and want you to be satisfied with the products and services we delivered. And also our shareholders for their patience and enduring trust, which allow the Company to focus on improving its performance, overcome challenges and prepare us to ensure best results and value in the years ahead.
Dengan hormat, Yours sincerely,
Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director
2014 Annual Report | 37
PT Golden Energy Mines Tbk.
Analisis Manajemen / Management Analysis
Melalui program-program operasional yang inovatif dan menyeluruh serta program efisiensi biaya pada semua lini usaha dan juga sistem manajemen kas yang lebih baik, Perseroan mampu mendapatkan marjin yang lebih baik sementara pada saat yang sama meningkatkan tingkat kas dibandingkan dengan targetnya. Through a comprehensive and innovative operational and cost efficiency programs initiated across the board along with better cash management systems, the Company managed to deliver better margins while at the same time improving the cash level as compared to target.
TINJAUAN OPERASIONAL
OPERATIONAL REVIEW
Perseroan memproduksi 6,6 juta ton batubara pada tahun 2014 yang secara keseluruhan sejalan dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar 6,9 juta ton. Produksi tahun 2014 ini mencatatkan kenaikan sebesar 22,9% dari tahun 2013. Blok BIB memproduksi 4,6 juta ton pada tahun 2014, atau naik 14,4% dari volume produksi tahun 2013 sebesar 4,1 juta ton, sementara volume produksi blok KIM naik 49,2% dari 1,3 juta ton pada tahun 2013 menjadi 2,0 juta ton pada tahun 2014.
The Company produced 6.6 million tonnes of coal in 2014 which was largely in line with the target set of 6.9 million tonnes. This is represented an increase of 22.9% over 2013. The BIB block produced 4.6 million tonnes in 2014, an increase of 14.4% over 2013 volumes of 4.1 million tonnes, while the KIM block’s production increased by 49.2% from 1.3 million tonnes in 2013 to 2.0 million tonnes in 2014.
Volume penjualan tahun 2014 sejalan dengan target 9,0 juta ton, naik 7,6% dari volume penjualan tahun 2013 yakni sebesar 8,4 juta ton. Penjualan dari segmen pertambangan tumbuh sebesar 1,1 juta ton dari 5,4 juta ton pada tahun 2013 menjadi 6,5 juta ton pada tahun 2014. Sementara volume dari segmen perdagangan lebih rendah 0,5 juta ton dari volume penjualan 3,0 juta ton pada tahun 2013 menjadi 2,5 juta ton pada tahun 2014.
The sales volume for 2014 was in line with the target of 9.0 million tonnes, representing a 7.6% increase over 2013 sales of 8.4 million tonnes. The mining segment sales grew by 1.1 million tonnes from 5.4 million tonnes in 2013 to 6.5 million tonnes in 2014. The trading segment volumes were lower by 0.5 million tonnes from 3.0 million tonnes in 2013 to 2.5 million tonnes in 2014.
Jutaan ton / million tones
2,5 3,0 Produksi blok BIB/ BIB’s block production
2,0 1,3 5,4
4,1
6,5 4,6
Produksi blok KIM/ KIM’s block production Penjualan atas batubara produksi Perseroan/ Sales from own mines Penjualan atas batubara pihak ketiga/ Sales from third parties coal
2013 Produksi / Production
Penjualan / Sales
38 | Laporan Tahunan 2014
2014 Produksi / Production
Penjualan / Sales
Analisis Manajemen / Management Analysis
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Perseroan telah menerapkan semua interpretasi dan standar yang berlaku dan relevan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK IAI”) termasuk aplikasi PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”, yang mengatur pelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, khususnya identifikasi dan pengungkapan aset yang timbul dari aktivitas tersebut untuk memberikan pemahaman tentang jumlah, waktu dan kepastian atas arus kas masa depan yang terkait. Efektif 1 Januari 2014, Perseroan telah menerapkan ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”. Atas penerapan ISAK No. 29 tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah disajikan kembali (Lihat catatan 37 atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut).
The Company has adopted all the relevant and applicable standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants including application of PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, which prescribes financial reporting of the exploration and evaluation of mining activities for mineral resources, especially identification and disclosures for assets arising from these activities to give understanding of the related amount, timing and certainty. Effective January 1, 2014, the Company has applied ISAK no. 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining”. Arising out of adoption of ISAK no. 29, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and the consolidated statements of comprehensive income and consolidated statements of changes in equity for the year ended December 31, 2013 have been restated (Refer note 37 of the Consolidated Financial Statements as of December 31, 2014 and for the year then ended).
Dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain / In billion Rp, except otherwise stated LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/
% Perubahan/ % Variance
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
5,4
22,9%
Production Volume (million tonnes)
8,4
7,6%
5.186
4.428
17,1%
Net Sales
Beban Pokok Penjualan
3.437
3.566
-3,6%
Cost of Sales
Laba Bruto
1.749
862
103,0%
Laba Usaha
176
123
43,1%
Income from Operations
Laba Bersih
134
228
-41,4%
Net Income
Laba Bersih - pemilik entitas induk
2014
2013*
Volume Produksi (jutaan ton)
6,6
Volume Penjualan (jutaan ton)
9,0
Penjualan Neto
Sales Volume (million tonnes)
Gross Profit
133
227
-41,1%
Net Income - owners of the parent
Laba Bersih - kepentingan nonpengendali
0
2
-78,4%
Net Income - non-controlling interest
Laba Komprehensif - pemilik entitas induk
138
302
-54,2%
Comprehensive Income - owners of the parent
0
3
-87,4%
Comprehensive Income - non-controlling interest
Laba Komprehensif - kepentingan nonpengendali
*disajikan kembali/as restated
2014 Annual Report | 39
PT Golden Energy Mines Tbk.
PENJUALAN NETO
NET SALES
Penjualan neto tumbuh 17,1% dari Rp 4.428 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 5.186 miliar pada tahun 2014.
Net sales grew 17.1% from Rp 4,428 billion in 2013 to Rp 5,186 billion in 2014.
Pada tahun 2014, penjualan ekspor sebesar Rp 2.771 miliar, merupakan 53,4% dari jumlah penjualan, tumbuh 28,1% dari tingkat penjualan tahun 2013 sebesar Rp 2.164 miliar. Tiongkok dan India adalah tujuan ekspor terbesar pada tahun 2014 yang merupakan 94,5% dari jumlah penjualan ekspor selama tahun berjalan. Pasar baru seperti Korea dan Hongkong berhasil ditembus pada tahun berjalan. Ke depannya, Perseroan akan terus mencari peluang pasar baru untuk memperluas pangsa pasar ekspornya, selain memperkuat kehadirannya pangsa pasar yang ada saat ini. Penjualan domestik selama tahun 2014 berjumlah Rp 2.415 miliar, mencatatkan kenaikan sebesar 6,7% dari penjualan selama penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp 2.264 miliar.
In 2014, the export sales at Rp 2,771 billion, accounting for 53.4% of the total sales, grew 28.1% from the 2013 levels of Rp 2,164 billion. China and India were the major export destinations in 2014 accounting for 94.5% of the total export sales during the year. New markets like Korea and Hongkong were explored during the year. Going forward, the Company will continue to explore opportunities in new markets to expand its export sales while strengthening its presence in the current markets. The domestic sales during 2014 was Rp 2,415 billion, recording an increase of 6.7% over last year sales of Rp 2,264 billion.
Tabel berikut merangkum penjualan berdasarkan lokasi geografis:
The following table summarizes the sales based on geographical location:
DALAM MILIAR Rp / IN BILLION Rp
2014
2013
INDONESIA
2.415
2.264
CHINA
2.075
1.857
INDIA
542
197
MALAYSIA
53
21
KOREA
50
-
THAILAND
44
59
HONGKONG
7
-
PAKISTAN
-
30
5,186
4,428
JUMLAH / TOTAL
SEGMEN PERTAMBANGAN BATUBARA
Coal mining segment
Penjualan neto dari segmen pertambangan batubara meningkat Rp 1.058 miliar atau 47,4% dari Rp 2.230 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 3.288 miliar pada tahun 2014 dikarenakan produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi selama tahun berjalan. Harga jual rata-rata neto yang terealisasi untuk tahun 2014 adalah Rp 502.051 per ton dibandingkan Rp 415.111 per ton pada tahun 2013. Harga jual rata-rata terealisasi yang lebih tinggi terutama dikarenakan adanya perubahan termin penjualan pada blok KIM, yaitu dari termin FOT (Freight on Truck) menjadi termin C&F (Cost & Freight). Depresiasi Rupiah secara tidak langsung juga berkontribusi terhadap peningkatan harga jual rata-rata terealisasi blok BIB.
Net sales from coal mining segment increased by Rp 1,058 billion or 47.4% from Rp 2,230 billion in 2013 to Rp 3,288 billion in 2014 resulting from higher production and sales volume during the year. The average net realized selling price for 2014 was Rp 502,051 per tonne as compared to Rp 415,111 per tonne in 2013. Higher net average realized selling price was primarily on account of changes in sales terms at KIM block from selling FOT (Freight on Truck) basis to C&F (Cost & Freight) basis. The depreciation in Rupiah also contributed to some extent in increasing the average net realized selling price of BIB block.
SEGMEN PERDAGANGAN BATUBARA
COAL TRADING SEGMENT
Penjualan neto perdagangan batubara untuk tahun 2014 berjumlah Rp 1.885 miliar dibandingkan Rp 2.198 miliar pada tahun 2013. Hal ini sebagian besar dikarenakan adanya penurunan volume penjualan menjadi 2,5 miliar ton pada tahun 2014 dari 3,0 miliar ton pada tahun sebelumnya. Namun, harga jual rata-rata neto yang terealisasi naik dari Rp 732.985 per ton pada tahun 2013 menjadi Rp 766.065 per ton pada tahun 2014 dikarenakan bauran produk yang diperdagangkan serta dampak valuta asing yang timbul dari melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika selama tahun berjalan.
The coal trading’s net sales for 2014 was Rp 1,885 billon as compared to Rp 2,198 billion in 2013. This was largely due to the decrease in sales volume to 2.5 million tonnes in 2014 from 3.0 million tonnes in the previous year. The net average realized selling price however increased from Rp 732,985 per tonne in 2013 to Rp 766,065 per tonne in 2014 on account of product mix traded combined with foreign exchange impact arising from the weakening of Rupiah against US Dollar during the year.
SEGMEN LAINNYA
OTHER SEGMENT
Perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 13 miliar atas produk pertanian seperti kacang kedelai dan tepung terigu yang merupakan proyek percontohan selama tahun berjalan.
The Company posted net sales of Rp 13 billion on agriculture products like soya beans and wheat flour which was taken up on a pilot project basis during the year.
40 | Laporan Tahunan 2014
Analisis Manajemen / Management Analysis
BEBAN POKOK PENJUALAN
COST OF SALES
Beban pokok penjualan pada tahun 2014 berjumlah Rp 3.437 miliar, menurun dibandingkan beban pokok penjualan tahun 2013 sebesar Rp 3.566 miliar. Beban produksi meningkat Rp 444 miliar sementara beban pembelian barang dari pihak ketiga menurun sebesar Rp 149 miliar. Ongkos angkut batubara menurun sebesar Rp 463 miliar dikarenakan adanya perubahan termin pembelian batubara dari segmen perdagangan dan juga perubahan dalam termin penjualan pada blok KIM. Persentase beban pokok penjualan atas penjualan bersih pada tahun 2014 sebesar 66,3% dibandingkan 80,5% pada tahun 2013.
The cost of sales in 2014 was Rp 3,437 billion, decreased as compared to 2013 cost of sales of Rp 3,566 billion. The production cost increased by Rp 444 billion while the cost of goods purchased from third parties decreased by Rp 149 billion. The coal freight cost decreased by Rp 463 billion on account of change in sourcing terms for the trading segment and a change in sales terms at KIM block. The cost of sales constituted 66.3% of sales in 2014 as compared to 80.5% in 2013.
Kenaikan beban produksi terutama disebabkan oleh kenaikan beban jasa penambangan sebesar Rp 294 miliar akibat kenaikan volume produksi, kenaikan harga bahan bakar selama tahun berjalan serta melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika, kenaikan amortisasi aset pertambangan atas aset aktivitas pengupasan lapisan tanah sebesar Rp 81 miliar disebabkan kegiatan pengupasan lapisan tanah dan volume produksi yang lebih tinggi, lebih tingginya beban overhead pertambangan sebesar Rp 60 miliar disebabkan oleh peningkatan skala aktivitas, pembayaran royalti yang lebih tinggi sebesar Rp 58 miliar terutama karena peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata terealisasi yang lebih tinggi. Hal ini diimbangi dengan penurunan beban ongkos angkut batubara sebesar Rp 88 miliar dikarenakan perubahan termin penjualan di blok KIM selama tahun berjalan.
The increase in production cost is attributable mainly due to increase in mining services by Rp 294 billion resulting from the increase in volume mined, increase in fuel price during the year and the weakening of Rupiah against US Dollar, increase in amortization of mine properties for stripping activity assets by Rp 81 billion due to higher stripping activity assets and production volume during the year, higher mining overhead by Rp 60 billion mainly due to increase in scale of activities, higher royalty by Rp 58 billion mainly due to increase in sales volume and higher average realized selling price. This was offset by a decrease in coal freight by Rp 88 billion on account of the change in sales terms at KIM block during the year.
LABA BRUTO
GROSS PROFIT
Laba bruto meningkat sebesar Rp 887 miliar atau 103,0% dari Rp 862 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 1.749 miliar pada tahun 2014. Marjin laba bruto naik sebesar 14,2% dari 19,5% di tahun 2013 menjadi 33,7% di tahun 2014.
The gross profit increased by Rp 887 billion or 103.0% from Rp 862 billlion in 2013 to Rp 1,749 billion in 2014. The gross profit margin increased by 14.2 percentage points from 19.5% in 2013 to 33.7% in 2014.
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban usaha untuk tahun 2014 sebesar Rp 1.573 miliar atau 30,3% atas penjualan neto (16,7% pada tahun 2013). Beban usaha terdiri dari beban penjualan, beban administrasi dan umum, serta beban eksplorasi. Kenaikan beban usaha terutama disebabkan oleh (i) beban penjualan yang lebih tinggi sebesar Rp 800 miliar dikarenakan perubahan atas termin pembelian dan penjualan yang disebutkan di atas, (ii) kenaikan pada beban administrasi dan umum sebesar Rp 37 miliar yang sebagian besar disebabkan kenaikan pada skala aktivitas. Hal ini diimbangi dengan penurunan pada beban eksplorasi sebesar Rp 2 miliar.
The operating expenses for 2014 of Rp 1,573 billion constituted 30.3% of net sales (16.7% in 2013). The operating expenses comprise of selling expenses, general and administrative expenses and exploration expenses. The increase in operating expenses was primarily due to (i) higher selling expenses by Rp 800 billion arising from the changes in sourcing and selling terms explained above (ii) increase in general and administrative expenses by Rp 37 billion largely due to increase in scale of activities. This was offset with the decrease in exploration expenses by Rp 2 billion.
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 176 miliar pada tahun 2014 dibandingkan Rp 123 miliar pada tahun 2013. Persentase laba usaha atas penjualan neto adalah 3,4% pada tahun 2014 dibandingkan dengan 2,8% pada tahun 2013.
The Company posted an operating income of Rp 176 billion in 2014 as against Rp 123 billion in 2013. The operating income as a percentage of net sales was at 3.4% in 2014 as compared to 2.8% in 2013.
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
OTHER INCOME (EXPENSES)
Penghasilan lain-lain neto untuk tahun berjalan adalah Rp 10 miliar dibandingkan Rp 189 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh keuntungan dari selisih kurs neto yang diakui pada tahun 2013 sebesar Rp 165 miliar (Rp 22 miliar pada tahun 2014). Bunga yang diterima atas penempatan treasuri selama tahun berjalan adalah sebesar Rp 49 miliar dibandingkan Rp 40 miliar pada tahun 2014.
The net other income for the year was Rp 10 billion as against Rp 189 billion in 2013. This drop is primarily on account of a net foreign exchange gain of Rp 165 billion recognized in 2013 (Rp 22 billion in 2014). The interest earned on treasury placements during the year was Rp 49 billion as against Rp 40 billion in 2013.
2014 Annual Report | 41
PT Golden Energy Mines Tbk.
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
INCOME BEFORE TAX
Perseroan mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 186 miliar untuk tahun 2014 dibandingkan Rp 312 miliar untuk tahun 2013. Tanpa memperhitungkan keuntungan atas selisih kurs neto, laba sebelum pajak penghasilan berada pada posisi Rp 164 miliar untuk tahun 2014 dibandingkan Rp 147 miliar pada tahun 2013.
The Company posted income before tax of Rp 186 billion for 2014 as against Rp 312 billion for 2013. Without considering the net foreign exchange gain impact, the income before tax stands at Rp 164 billion for 2014 as against Rp 147 billion in 2013.
Persentase laba sebelum pajak penghasilan atas penjualan neto adalah 3,6% untuk tahun 2014 dan 7,0% pada tahun 2013.
Income before tax as a percentage of sales was at 3.6% for 2014 and 7.0% for 2013.
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)
Beban pajak penghasilan neto untuk tahun 2014 sebesar Rp 52 miliar merupakan 27,9% dari laba sebelum pajak penghasilan dibandingkan dengan Rp 83 miliar untuk tahun 2013 atau 26,7% atas laba sebelum pajak penghasilan.
The net income tax expense for 2014 at Rp 52 billion constituted 27.9% of income before tax as compared to Rp 83 billion for 2013 or 26.7% of income before tax.
LABA TAHUN BERJALAN
PROFIT FOR THE YEAR
Laba untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 134 miliar dan Rp 228 miliar. Persentase laba tahun berjalan atas penjualan neto adalah 2,6% untuk tahun 2014 dan 5,2% untuk tahun 2013. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp 133 miliar dibandingkan Rp 227 miliar untuk tahun 2013.
Profit for 2014 and 2013 were Rp 134 billion and Rp 228 billion, respectively. Profit for the year as a percentage of net sales was 2.6% for 2014 and 5.2% for 2013. Profit for the year attributable to owners of the parent for 2014 was Rp 133 billion as against Rp 227 billion for 2013.
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Total laba komprehensif untuk tahun 2014 dan tahun 2013 masing-masing adalah Rp 139 miliar dan Rp 305 miliar.
Total comprehensive income for 2014 and 2013 were Rp 139 billion and Rp 305 billion, respectively.
DALAM MILIAR Rp, KECUALI DINYATAKAN LAIN/
2014
2013*
% PERUBAHAN / % VARIANCE
IN BILLION Rp, EXCEPT OTHERWISE STATED
ASET
ASSETS
Aset Lancar
Current Assets
Kas dan setara kas
786
781
0,7%
Piutang usaha, neto
494
717
-31,2%
Cash and cash equivalents Trade receivables, net
Persediaan, neto
122
148
-17,6%
Inventories, net
Aset lancar lainnya
356
216
65,0%
Other current assets
Jumlah Aset Lancar
1.758
1.862
-5,6%
Total Current Assets
684
694
-1,5%
Property and equipment, net
1.082
996
8,6%
Mine properties, net
Aset Tidak Lancar Aset tetap, neto Aset pertambangan, neto Aset tidak lancar lainnya
Non-current Assets
398
441
-9,8%
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.164
2.131
1,5%
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
3.922
3.993
-1,8%
TOTAL ASSETS
*disajikan kembali/as restated
ASET
ASSETS
Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp 3.922 miliar dibandingkan Rp 3.993 miliar pada akhir tahun 2013. Total aset lancar menurun 5,6% dari Rp 1.862 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 1.758 miliar pada tanggal 31 Desember 2014. Sementara persentase total aset tidak lancar atas total aset akhir tahun 2014 sebesar 55,18%, naik 1,5% menjadi Rp 2.164 miliar dari Rp 2.132 miliar pada akhir tahun 2013.
Total assets as of December 31, 2014 was Rp 3,922 billion as compared to Rp 3,993 billion as of end 2013. Total current assets reduced by 5.6% from Rp 1,862 billion as of end 2013 to Rp 1,758 billion as of December 31, 2014. Total non-current assets as of end 2014 constituted 55.18% from total asset went up by 1.5% to Rp 2,164 billion from Rp 2,132 billion as of end 2013.
Aset lancar neto pada akhir tahun 2014 berada pada posisi Rp 961 miliar dibandingkan Rp 846 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Pada akhir tahun 2014, kas dan setara kas sebesar Rp 786 miliar dibandingkan Rp 781 miliar pada akhir tahun 2013.
The net current assets as of end 2014 stood at Rp 961 billion as against Rp 846 billion as of December 31, 2013. At the end of 2014, cash and cash equivalents was Rp 786 billion as against Rp 781 billion as of end of 2013.
42 | Laporan Tahunan 2014
Analisis Manajemen / Management Analysis
Piutang usaha neto turun 31,2% menjadi Rp 494 miliar dari Rp 717 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Rata-rata periode penagihan piutang usaha untuk tahun 2014 dan tahun 2013 masing-masing adalah 43 hari dan 51 hari. Perbaikan kinerja periode penagihan piutang usaha terutama dikarenakan oleh adanya perubahan termin penjualan dengan SKBDN yang semula with recourse menjadi without recourse.
The net trade receivables went down by 31.2% to Rp 494 billion from Rp 717 billion at December 31, 2013. The average trade receivables collection days for 2014 and 2013 were 43 days and 51 days, respectively. Improvement in the average trade receivables collection days is attributable to a change in usance SKBDN sales from with recourse to without recourse.
Persediaan pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp 122 miliar dibandingkan Rp 148 miliar pada akhir tahun 2013. Rata-rata per putaran persediaan untuk tahun 2014 dan tahun 2013 masingmasing adalah 14 hari dan 12 hari.
The inventory as at end 2014 was Rp 122 billion as against Rp 148 billion as of end 2013. The average inventory days cover for 2014 and 2013 were 14 days and 12 days, respectively.
Aset lancar lainnya naik 65,0% dari Rp 216 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 356 miliar pada akhir tahun 2014, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan uang muka pemasok.
The other current assets went up by 65.0% from Rp 216 billion as at end 2013 to Rp 356 billion as at end 2014, largely on account of increase in advances to suppliers.
Aset tetap neto yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah Rp 684 miliar, dibandingkan dengan Rp 694 miliar pada akhir tahun 2013.
The net property and equipment owned by the Company on December 31, 2014 amounted to Rp 684 billion, compared to Rp 694 billion at the end of 2013.
Aset tetap pertambangan neto pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp 1.082 miliar dibandingkan Rp 996 miliar pada akhir tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan penambahan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah untuk tahun berjalan.
The net mine properties as at December 31, 2014 was Rp 1,082 billion as against Rp 996 billion as at end of 2013. This increase was primarily attributable to the additional stripping activity assets during the year.
Aset tidak lancar lainnya pada akhir tahun 2014 adalah Rp 398 miliar dibandingkan Rp 441 miliar pada 31 Desember 2013. Pengurangan ini terutama dikarenakan menurunnya tagihan pajak penghasilan dan uang muka jasa penambangan sebesar Rp 73 miliar yang diimbangi dengan kenaikan pada biaya dibayar di muka untuk penggarapan lahan, aset pajak tangguhan neto dan dana yang dibatasi pencairannya sebesar Rp 28 miliar.
The other non-current assets as of end 2014 was Rp 398 billion as against Rp 441 billion as of December 31, 2013. The reduction is largely on account of the decrease in claim for income tax refund and advances for mining services amounting to Rp 73 billion offset by the increase in prepaid expense land exploitation, net deferred tax assets and restricted funds of Rp 28 billion.
DALAM MILIAR Rp, KECUALI DINYATAKAN LAIN/
2014
2013*
% PERUBAHAN / IN BILLION Rp % VARIANCE EXCEPT OTHERWISE STATED
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Utang bank
62
58
7,5%
Utang usaha
622
429
44,8%
Bank loan Trade payables
Utang pajak
23
21
12,2%
Taxes payable
Beban akrual
82
79
3,8%
Liabilitas jangka pendek lainnya
8
429
-98,4%
Other current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
797
1.016
-21,6%
Total Current Liabilities
Liabilitas imbalan kerja, neto
30
27
12,8%
Employee benefits liability, net
Liabilitas jangka panjang lainnya
14
10
28,4%
Other non-current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
44
37
17,2%
Total Non-current Liabilities
841
1.053
-20,2%
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Accrued expenses
Non-current Liabilities
*disajikan kembali/as restated
LIABILITAS
LIABILITIES
Total liabilitas Perseroan adalah Rp 841 miliar pada akhir tahun 2014 dibandingkan dengan Rp 1.053 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Total liabilitas jangka pendek pada akhir tahun 2014 adalah Rp 797 miliar dibandingkan Rp 1.016 miliar pada akhir tahun 2013. Liabilitas jangka panjang naik 17,2% dari Rp 37 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 44 miliar pada tanggal 31 Desember 2014.
The Company’ total liabilities was Rp 841 billion as of end 2014 compared to Rp 1,053 billion as of December 31, 2013. Total current liabilities as of end 2014 was Rp 797 billion as against Rp 1,016 billion as of end 2013. The non-current liabilities rose by 17.2% from Rp 37 billion as of December 31, 2013 to Rp 44 billion as of December 31, 2014.
Utang bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp 62 miliar dibandingkan dengan Rp 58 miliar pada akhir tahun 2013. Utang bank tersebut merupakan fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan maksimum
The bank loan position as of December 31, 2014 was Rp 62 billion compared to Rp 58 billion as of end 2013. The bank loan represents the Omnibus Trade Non Cash Backed facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum repayment period
2014 Annual Report | 43
PT Golden Energy Mines Tbk.
periode pembayaran kembali 90 hari. Total fasilitas yang belum dibayarkan pada akhir tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 5,0 juta Dolar Amerika dan 4,7 juta Dolar Amerika.
of 90 days. Total facility outstanding as of end 2014 and 2013 were USD5.0 million and USD4.7 million, respectively.
Utang usaha naik 44,8% dari Rp 429 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 622 miliar pada tanggal 31 Desember 2014. Rata-rata periode pembayaran utang usaha untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah 56 hari dan 31 hari.
The trade payables rose by 44.8% from Rp 429 billion as of end 2013 to Rp 622 billion as of December 31, 2014. The average trade payables days cover for 2014 and 2013 were 56 days and 31 days, respectively.
Utang pajak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 23 miliar dibandingkan Rp 21 miliar pada akhir tahun 2013, terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak penghasilan badan.
The taxes payables as at December 31, 2014 was Rp 23 billion as against Rp 21 billion as of end 2013 mainly due to an increase in corporate income tax payables.
Beban akrual naik 3,8% dari Rp 79 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 82 miliar pada akhir tahun 2014, terutama disebabkan oleh beban akrual transportasi yang lebih tinggi.
Accrued expenses increased by 3.8% from Rp 79 billion as of end 2013 to Rp 82 billion as of end 2014 primarily on account of higher accrued transportation expenses.
Liabilitas jangka pendek lainnya turun secara signifikan sebesar 98,4% menjadi Rp 8 miliar dari Rp 429 miliar pada akhir tahun 2013, terutama dikarenakan penurunan utang lainnya terkait penjualan dengan SKBDN with recourse.
Other current liabilities significantly dropped by 98.4% to Rp 8 billion from Rp 429 billion as of end 2013 largely due to decrease in other payables relating to sales under discounted usance with recourse SKBDN.
Liabilitas imbalan kerja neto naik 12,8% dari Rp 27 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 30 miliar pada akhir tahun 2014 disebabkan oleh adanya kenaikan imbalan kerja untuk tahun berjalan.
The net employee benefits liability rose by 12.8% from Rp 27 billion as of December 31, 2013 to Rp 30 billion as of end 2014 on account of incremental employee benefits expense during the year.
Liabilitas jangka panjang lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 14 miliar, dibandingkan Rp 10 miliar pada akhir tahun 2013. Kenaikan ini sebagian besar dikarenakan penerimaan jaminan dari pelanggan selama tahun berjalan sebesar Rp 2 miliar dan sisanya merupakan kenaikan provisi biaya penutupan tambang.
The Company’ other non-current liabilities as of December 31, 2014 was Rp 14 billion, as compared to Rp 10 billion as of end 2013. This increase is largely attributable to the receipt of customer deposits during current year amounting to Rp 2 billion and the rest was on account of the increase in provision for mining closure.
DALAM MILIAR Rp, KECUALI DINYATAKAN LAIN/
2014
2013*
% PERUBAHAN / IN BILLION Rp, % VARIANCE EXCEPT OTHERWISE STATED
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Equity attributable to owners of the parent
Modal saham
588
588
Tambahan modal disetor, neto
2.063
2.063
0,0%
Additional paid-in capital, net
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali
14
14
0,1%
Difference arising from transaction with non-controlling interests
321
187
71,3%
Saldo laba Pendapatan komprehensif lainnya Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS
0,0%
Capital stock
Retained earnings
86
82
5,9%
Other comprehensive income
3.072
2.934
4,7%
Total Equity attributable to owners of the parent
9
6
37,1%
3.081
2.940
4,8%
Non-controlling interests Total Equity
*disajikan kembali/as restated
EKUITAS
EQUITY
Total ekuitas pada akhir tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah Rp 3.081 miliar dan Rp 2.940 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan sebesar Rp 134 miliar, selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 5 miliar dan pelepasan sebagian kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian pada PT Bumi Anugerah Sejahtera, entitas anak sebesar Rp 2 miliar.
Total equity as of end 2014 and 2013 were Rp 3,081 billion and Rp 2,940 billion, respectively. The increase was mainly on account of profit for the year of Rp 134 billion, exchange difference due to financial statements translation of Rp 5 billion and partial disposal of interest without loss of control in PT Bumi Anugerah Sejahtera, a Subsidiary of Rp 2 billion.
44 | Laporan Tahunan 2014
Analisis Manajemen / Management Analysis
DALAM MILIAR Rp, KECUALI DINYATAKAN LAIN/
% PERUBAHAN / IN BILLION Rp, % VARIANCE EXCEPT OTHERWISE STATED
2014
2013*
97
201
-51,7%
Net cash provided by operating activities
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(100)
(239)
-58,0%
Net cash used in investing activities
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
8
(132)
-106,5%
Net cash provided by (used in) financing activities
Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas
5
(170)
-103,1%
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
781
951
-17,9%
Kas dan setara kas akhir tahun
786
781
0,7%
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
Effect of foreign exchange rate changes Cash and cash equivalents at the beginning of the year
*disajikan kembali/as restated
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, Perseroan mencatatkan kas neto diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 97 miliar yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 5.400 miliar, penerimaan bunga sebesar Rp 51 miliar dan penerimaan dari pengembalian tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 42 miliar diimbangi dengan pembayaran pada kontraktor, pemasok dan lainnya sebesar Rp 4.829 miliar, pembayaran royalti dan deadrent sebesar Rp 284 miliar, pembayaran kepada karyawan Rp 139 miliar dan pembayaran pajak penghasilan badan serta beban bunga dan keuangan lainnya masing-masing sebesar Rp 79 miliar dan Rp 65 miliar.
For the year ended December 31, 2014, the Company recorded net cash provided by operating activities of Rp 97 billion comprising cash receipts from customers of Rp 5,400 billion, receipt of interest of Rp 51 billion and proceeds from claims for income tax refund of Rp 42 billion offset with payment to contractors, suppliers and others of Rp 4,829 billion, payment of royalty and deadrent of Rp 284 billion, payment to employees of Rp 139 billion and payment of corporate income tax and interest and other financial charges of Rp 79 billion and Rp 65 billion, respectively.
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun 58,0% dari Rp 239 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 100 miliar pada tahun 2014 terutama disebabkan oleh perolehan aset tetap neto sebesar Rp 43 miliar, pembayaran tambang dalam pengembangan dan uang muka ganti rugi lahan sebesar Rp 47 miliar.
The net cash used in investing activities decreased by 58.0% from Rp 239 billion in 2013 to Rp 100 billion in 2014 contributed mostly from the net acquisition of property and equipment of Rp 43 billion, payments of mines under construction and advances for land compensation totaling to Rp 47 billion.
Pada tahun 2014, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 8 miliar yang disebabkan oleh kenaikan penerimaan neto fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berjumlah Rp 6 miliar dan pelepasan sebagian kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian pada PT Bumi Anugerah Semesta, entitas anak sebesar Rp 2 miliar.
In 2014, the net cash provided by financing activities was Rp 8 billion arising from the net incremental proceeds of Omnibus Trade Non Cash Backed facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk amounting to Rp 6 billion and partial disposal of interest in PT Bumi Anugerah Semesta, a Subsidiary of Rp 2 billion.
MODAL KERJA NETO
NET WORKING CAPITAL
Modal kerja neto Perseroan naik 13,6% dari Rp 846 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 961 miliar pada tahun 2014, yang didominasi oleh lebih tingginya piutang usaha neto akhir tahun sebesar Rp 494 miliar (Rp 312 miliar pada akhir tahun 2013) karena skala aktivitas yang lebih tinggi selama tahun berjalan.
The Company’ net working capital rose by 13.6% from Rp 846 billion in 2013 to Rp 961 billion in 2014 predominantly due to higher year end net trade receivables of Rp 494 billion (Rp 312 billion as of end 2013) owing to higher scale of activities during the year. LIQUIDITY
LIKUIDITAS Rasio likuiditas Perseroan naik dari 1,83x pada tahun 2013 menjadi 2,21x pada tahun 2014 mengindikasikan penguatan lebih lanjut atas kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dibandingkan tahun sebelumnya.
The Company’ liquidity ratio rose from 1.83x in 2013 to 2.21x in 2014 indicating further strengthening in Company’ ability to meet its short-term obligation as compared to the previous year.
SOLVABILITAS
SOLVENCY
Rasio liabilitas terhadap ekuitas dan rasio liabilitas terhadap aset untuk tahun 2014 masing-masing adalah 0,27x dan 0,21x, dibandingkan 0,36x dan 0,26x pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan peningkatan dalam kemampuan Perseroan memenuhi kewajibannya.
The liabilities to equity ratio and liabilities to assets ratio for 2014 were 0.27x and 0.21x, respectively as against 0.36x and 0.26x for 2013. This indicates improvement in Company’ ability to meet its liabilities.
2014 Annual Report | 45
PT Golden Energy Mines Tbk.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN PERFORMA TAHUN 2014
COMPARISON BETWEEN TARGET AND PERFORMANCE FOR 2014
Kinerja Perseroan dalam hal volume sejalan dengan targetnya. Volume produksi pada tahun berjalan adalah 6,6 juta ton sedangkan target produksi sebesar 6,9 juta ton. Perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh adanya musim hujan yang berkepanjangan selama semester pertama tahun 2014. Perseroan membukukan volume penjualan sebesar 9,0 juta ton yang sejalan dengan targetnya.
The Company’ performance on the volumes front was largely in line with the target. The production volume for the year was 6.6 million tonnes as against a target of 6.9 million tonnes. The marginal shortfall was mainly due to extended monsoons experienced during the first semester 2014. The Company posted a sales volume of 9.0 million tonnes which was in line with the target.
Realisasi penjualan rata-rata neto gabungan dari bisnis batubara kami di tahun 2014 adalah Rp 574.166 per ton dibandingkan dengan target Rp 588.959 per ton. Realisasi yang lebih rendah ini disebabkan oleh lemahnya kondisi pasar yang dialami selama tahun berjalan.
The composite net average sales realization for our coal business in 2014 was Rp 574,166 per tonne as compared to target of Rp 588,959 per tonne. The drop in realization was on account of weak market conditions experienced during the year.
Melalui program-program operasional yang inovatif dan menyeluruh serta program efisiensi biaya pada semua lini usaha dan juga sistem manajemen kas yang lebih baik, Perseroan mampu mendapatkan marjin yang lebih baik sementara pada saat yang sama meningkatkan tingkat kas dibandingkan dengan targetnya. Marjin laba bruto pada tahun 2014 adalah 33,7% dibandingkan target yang sebesar 26,9%.
Through a comprehensive and innovative operational and cost efficiency programs initiated across the board along with better cash management systems, the Company managed to deliver better margins while at the same time improving the cash level as compared to target. The gross profit margin in 2014 was 33.7% as compared to the target of 26.9%.
Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun 2014 adalah Rp 186 miliar dibandingkan target yang sebesar Rp 133 miliar. Laba tahun 2014 adalah Rp 134 miliar dibandingkan target sebesar Rp 100 miliar. Pada akhir tahun 2014, kas dan setara kas adalah Rp 786 miliar dibandingkan target sebesar Rp 582 miliar.
The income before income tax for 2014 was Rp 186 billion as compared to target of Rp 133 billion. Profit for 2014 was Rp 134 billion as against target of Rp 100 billion. As of end 2014, the cash and cash equivalents were Rp 786 billion as compared to target of Rp 582 billion.
Belanja modal Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp 45 miliar, sebagian besar untuk peningkatan infrastruktur pada blok BIB dan KIM. Target untuk tahun 2014 adalah Rp 112 miliar. Lebih rendahnya belanja modal selama tahun berjalan terutama dikarenakan kondisi pasar yang ada.
In 2014, the Company incurred capital expenditure of Rp 45 billion mostly for infrastructure enhancements at BIB and KIM blocks. The target for 2014 was Rp 112 billion. The lower capital expenditure spends during the year was largely driven by the prevailing market conditions.
Pada akhir tahun 2014, ikatan belanja modal tidak material dan dalam mata uang Rupiah oleh karenanya tidak terdapat risiko selisih kurs yang signifikan.Ikatan belanja modal ini dibiayai dari kas yang diperoleh dari aktivitas operasi kami.
As of end 2014, the open capital commitments are not material and these are denominated in Rupiah with no significant foreign exchange exposures. These commitments will be sourced from our operating cash.
STRUKTUR MODAL DAN MANAJEMEN MODAL
CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL MANAGEMENT
Pemegang saham Perseroan serta kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’ shareholders and their corresponding share ownership as of December 31, 2014 and 2013, are follows:
DALAM MILIAR Rp KECUALI DINYATAKAN LAIN/ IN BILLION Rp EXCEPT OTHERWISE STATED
2014
2013*
% PERUBAHAN / % VARIANCE
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk
3.941.166.500
66,9998%
394.116.650.000
GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapura / Singapore
1.764.706.000
30,0000%
176.470.600.000
PT Sinar Mas Cakrawala Publik / Public TOTAL
10.000
0,0002%
1.000.000
176.470.500
3,0000%
17.647.050.000
5.882.353.000
100,0000%
588.235.300.000
Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lainnya, yang berkepentingan terhadap Perseroan dan berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Company manages its capital to safeguard the ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain a balance between the level of borrowing and the equity position to ensure optimal capital structure to reduce the cost of capital.
46 | Laporan Tahunan 2014
Analisis Manajemen / Management Analysis
Struktur modal terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, saldo laba dan pendapatan komprehensif lainnya) dan utang neto.
The capital structure consists of equity attributable to owners of the parent (consists of share capital, additional paid-in capital, difference arising from transaction with non-controlling interests, retained earnings and other comprehensive income) and net of payables.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Semua saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan termasuk saham yang akan ditawarkan pada penawaran umum mempunyai hak yang sama dan setara dalam segala hal, termasuk hak akan dividen. Perseroan tidak mempunyai negative covenant terkait dengan pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik.
All issued and fully paid shares in the Company, including shares to be offered in this public offering, have the same rights and equal in all respects, including the right to dividends. The Company does not have a negative covenant related to the distribution of dividends that can harm public shareholders.
Pembagian dividen akan dipastikan untuk mempertimbangkan hasil operasi, arus kas dan kecukupan modal, kondisi keuangan, rencana-rencana investasi, penetapan kewajiban pemenuhan dana cadangan, prospek Perseroan untuk masa depan, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan persetujuan dari RUPS.
The quantum of dividend will be ascertained considering the results of the operations, cash flows and the capital adequacy, financial condition, investment plans, the establishment of a reserve fund compliance obligation, the Company’ outlook for the future, compliance with the applicable laws and regulations, and approval of the GMS.
Dewan Direksi dapat mengubah kebijakan dividen setiap waktu setelah mendapatkan persetujuan RUPS.
The Board of Directors may alter the dividend policy at any time after obtaining the approval of the GMS.
Dalam hal pembagian dividen pada tahun selanjutnya, Perseroan akan menyesuaikan dengan POJK No. 32/ POJK.04/2014 dimana pembagian dividen akan dilaksanakan dalam jangka waktu 30 hari sejak keputusan RUPS.
In terms of dividend distribution in the next year, Company shall refer to POJK No. 32/POJK.04/2014 whereas dividend distribution will be carried out within 30 days after the decision of GMS.
Di bawah ini kronologi pembagian dividen sejak berdirinya Perseroan:
Below is the dividend distribution chronology since the establishment:
TAHUN BUKU / FISCAL YEAR 2011
JENIS / TYPE Dividen interim / Interim dividend
NILAI (MILIAR RP) / AMOUNT (BILLION RP) 170
DIVIDEN PER SAHAM (RP) / DIVIDEND PER SHARE (RP)
RASIO DIVIDEN / DIVIDEND RATIO
34,00
TANGGAL PENGUMUMAN / ANNOUNCEMENT DATE
TANGGAL PEMBAYARAN / PAYMENT DATE
19-Sep-11
5-Oct-11
59,7%
2011
Dividen final / Final dividend
34
5,75
11,9%
12-Jun-12
7-Aug-12
2012
Dividen interim / Interim dividend
103
17,50
57,9%
14-Nov-12
19-Dec-12
2012
Dividen final / Final dividend
185
31,50
104,2%
3-May-13
17-Jun-13
Dengan mempertimbangkan saldo kas yang ada serta guna memanfaatkannya untuk aktivitas bisnis, Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2013.
With a view to conserving cash and ploughing them back into the business, the Company decided not to distribute cash dividend for the fiscal year 2013.
PROGRAM ESOP/MSOP
ESOP/MSOP PROGRAM
Sampai saat ini Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen ("ESOP"/"MSOP").
Up to know, Company does not have a share ownership program by employees and/or management (“ESOP”/”MSOP”).
PENGGUNAAN DANA IPO
USE OF IPO PROCEEDS
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 15 tanggal 3 Mei 2013 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, seluruh Pemegang Saham Perseroan menyetujui untuk mengubah penggunaan dana IPO sebagai berikut:
Based on Memorandum of Annual Shareholders General Meeting No. 15 dated May 3, 2013 of Linda Herawati, S.H. notary public in Jakarta, all of the Shareholders of the Company agreed to change the use of IPO proceeds as follows:
SEBELUM / BEFORE KETERANGAN / DESCRIPTION
%
SESUDAH / AFTER
JUMLAH / TOTAL (dalam miliar Rp / in billion Rp)
%
JUMLAH / TOTAL (dalam miliar Rp / in billion Rp)
Belanja modal / Capital expenditures
55%
1.184
47%
1.012
Modal kerja / Working capital
35%
754
43%
926
Pelunasan utang / Loan repayment JUMLAH / TOTAL
10%
215
10%
215
100%
2.153
100%
2.153
2014 Annual Report | 47
PT Golden Energy Mines Tbk.
The following table describes the status of the use of the IPO Proceeds as of December 31, 2014:
Tabel berikut menjelaskan status penggunaan Dana IPO pada tanggal 31 Desember 2014: RENCANA / PLAN KETERANGAN / DESCRIPTION
%
JUMLAH / TOTAL (dalam miliar Rp / in billion Rp)
REALISASI / REALIZATION %
JUMLAH / TOTAL (dalam miliar Rp / in billion Rp)
SALDO / BALANCE %
JUMLAH / TOTAL (dalam miliar Rp / in billion Rp)
Belanja modal / Capital expenditures
47%
1.012
47%
1.000
100%
12
Modal kerja / Working capital
43%
926
43%
926
0%
-
Pelunasan utang / Loan repayment
10%
215
10%
215
0%
-
100%
2.153
100%
2.141
100%
12
JUMLAH / TOTAL INVESTASI, EKSPANSI, RESTRUKTURISASI
DIVESTASI,
AKUISISI,
INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, MERGER, ACQUISITION, RESTRUCTURING
Tidak terdapat transaksi investasi, ekspansi, divestasi, merger, akuisisi, atau restrukturisasi selama tahun 2014.
There was no investment, expansion, divestment, merger, acquisition or restructuring transaction during 2014.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
CHANGE OF LEGISLATION
OJK telah menerbitkan beberapa peraturan OJK yang berkaitan dengan Perusahaan Publik dan/atau Perusahaan Terbuka yaitu POJK No.32, 33, 34, 35, 36 dan 38. Perseroan telah memenuhi sebagian ketentuan POJK tersebut dan akan menyesuaikan anggaran dasar Perseroan dalam batas waktu yang ditentukan dalam POJK tersebut.
OJK has issued several OJK regulations relating to Public Company and / or Listed Company which is POJK 32, 33, 34, 35, 36 and 38. The Company has met most of the POJK provision and will adjust the articles of association of the Company within the prescribed time limit in the POJK.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGE OF ACCOUNTING POLICIES
Dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014 Perseroan telah menerapkan PSAK No.64 tentang aktifitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral dan ISAK No.29 tentang biaya pengupasan lapisan tanah tahap produksi pada pertambangan terbuka sebagaimana dijelaskan dalam bagian tinjauan keuangan.
In preparing the Company financial statements for the fiscal year 2014 the Company has adopted PSAK No. 64 on exploration and evaluation activities in mining of mineral resources and ISAK No. 29 on stripping costs in the production phase of a surface mining as outlined in the financial review.
TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI
MATERIAL TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICT OF INTERESTS AND/OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATES
Selama tahun 2014, Perseroan tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.
During 2014, Company did not have material transactions which contained conflict of interests.
Seluruh transaksi dengan pihak afiliasi Perseroan dilaksanakan secara wajar dan telah diungkapkan dalam laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014 pada bagian sifat dan transaksi hubungan berelasi.
All transactions with the Company’s affiliates were reasonable and have been disclosed in the Company’s financial statements of 2014 fiscal year in the section of nature and related party transactions.
PROYEKSI 2015 DAN RENCANA-RENCANA MASA DEPAN
2015 PROJECTIONS AND FUTURE PLANS
Perseroan menargetkan volume produksi sekitar 8,8 juta ton dan volume penjualan sekitar 13,0 juta ton. Program belanja modal untuk tahun 2015 sekitar Rp 95 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas pelabuhan Bunati. Program ini direncanakan didanai dari kas yang ada.
The Company is targeting a production volume of around 8.8 million tonnes and a sales volume of around 13.0 million tonnes. The capital expenditure program for 2015 envisages a budget of around Rp95 billion for infrastructure creation and upgrades Bunati port facilities. This program is intended to be funded out of internal cash accruals.
KONDISI MAKROEKONOMI GLOBAL
GLOBAL MACROECONOMIC CONDITION
Ekonomi global belum berhasil mendapatkan momentum positif dan tercatat masih mengalami tekanan di tahun 2014. Terjadinya krisis politik di sejumlah negara dan masih sulitnya sejumlah kawasan untuk melakukan pemulihan dari krisis keuangan global di masa lalu, menyebabkan ekonomi global hanya tumbuh sebesar 2,6% pada tahun 2014.
Global economy has yet to find a positive momentum and still under pressure in 2014. Political crisis in several countries and the difficulties of some areas to recover from the global financial crisis in the past has resulted the global economy to grew only by 2.6% in 2014.
Berbagai krisis dan konflik diperkirakan masih akan berlanjut di tahun 2015. Penurunan tajam pada harga minyak yang
Several crisis and conflicts are predicted to remain continue in 2015. The sharp decline in oil price since mid 2014, on one
48 | Laporan Tahunan 2014
MERGER,
Analisis Manajemen / Management Analysis
terjadi sejak pertengahan 2014, di satu sisi, akan mendukung perekonomian global dan membantu pertumbuhan negara berkembang pengimpor minyak. Namun di lain sisi, hal ini akan meredam prospek pertumbuhan di negara-negara pengekspor minyak, dengan dampak regional yang signifikan. Dengan pergerakan yang masih cenderung lemah, Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi global akan meningkat menjadi 3% pada tahun 2015 dan secara rata-rata meningkat sebesar 3,3% per tahun hingga tahun 2017. Beberapa kekuatan utama yang diperkirakan juga akan menjadi pendorong prospek global, antara lain harga komoditas dan suku bunga yang rendah.
hand, will support global economy and help the growth of oilimporting developing countries. However, on the other hand, it will muffle the growth prospect in the oil-exporting countries with a significant regional impact. With such weak movement, the World Bank predicts that the global economy will increase 3% in 2015 and in average will increase by 3.3% annually until 2017. Several major strengths which will also become the drivers of the global prospects, among others, commodity prices and the low interest rate.
KONDISI MAKROEKONOMI INDONESIA
INDONESIA’S MACROECONOMIC CONDITION
Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat telah mengalami perlambatan sejak lima tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,38% pada tahun 2010, 6,17% pada tahun 2011, 6,03% pada tahun 2012, 5,58% pada tahun 2013 dan menjadi sebesar 5,02% pada tahun 2014. Stagnansi pertumbuhan ekonomi dunia telah melemahkan iklim investasi dan ekspor Indonesia dan memberikan sentimen negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
The economic growth trends in Indonesia have experienced a deceleration since the last five years. Based on the data of Indonesia’s Central Statistics Agency (BPS), Indonesia’s economy grew 6.38% in 2010, 6.17% in 2011, 6.03% in 2012, 5.58% in 2013, and became 5.02% in 2014. The stagnation growth of the global economy has weakened the investment climates and exports of Indonesia and also given a negative sentiment to the economic growth rate.
Kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan stagnan dengan rentang pergerakan yang terbatas di tahun 2015. Indonesia masih akan mengalami tantangan dari melemahnya iklim investasi dan ekspor, masalah kecilnya penyerapan belanja modal pemerintah, masalah pembangunan fasilitas pendukung bisnis untuk menyambut Masyarakat Ekonomi Asean ("MEA") 2015, upaya penanggulangan defisit fiskal dan berbagai tantangan lainnya. Bank Dunia, karenanya, memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2015, lebih kecil dibandingkan dengan prediksi yang telah disampaikan Bank Dunia sebelumnya pada bulan Juli 2014 sebesar 5,6%. Estimasi pertumbuhan yang mengecil akan dapat berbalik arah jika iklim investasi dan ekspor yang terjadi di tahun 2015 bergerak melampaui ekspektasi.
Indonesia’s economic condition is expected to remain stagnant with a limited range of movement in 2015. Indonesia remains to experience challenges by the weakening of export and investment climates, the government’s low absorption of capital expenditures, the issue of business supporting facilities development to the 2015 Asean Economic Community ("AEC"), efforts of fiscal deficit alleviation and some other challenges. The World Bank, therefore, predicts that Indonesia’s economy will only grow by 5.2% in 2015, lower compared to World Bank’s previous prediction in July 2014 at 5.6%. The shrinking growth estimates might reverse if the export and investment climates in 2015 moving above the expectation.
KONDISI UMUM DAN PROSPEK INDUSTRI BATUBARA
GENERAL CONDITION AND PROSPECT OF COAL INDUSTRY
PRODUKSI DAN KONSUMSI BATUBARA DUNIA
PRODUCTION AND CONSUMPTION OF GLOBAL COAL
Pasar batubara dunia masih diwarnai dengan situasi kelebihan pasokan batubara dan lemahnya konsumsi batubara.
Global coal market is still dominated with the coal oversupply and the weak coal consumption.
Sebagai produsen dan konsumen batubara terbesar dunia, China memegang peran yang cukup signifikan untuk ikut menentukan arah pergerakan pasar batubara global. Dengan angka produksi China yang cenderung melemah selama tahun 2014, The Economist Intelligence Unit (EIU) pada bulan Januari 2015 memperkirakan pertumbuhan produksi batubara global sebesar 0,8% di tahun 2014.
As the largest worldwide coal producer and consumer, China has a quite significant role in determining the direction of global coal market movements. China’s weaken in 2014, The Economist Intelligence Unit (EIU) in January 2015 estimated that the global coal growth production in 2014 at 0.8%.
Sementara itu, langkah China untuk melakukan pengurangan konsumsi karbon untuk mendukung penggunaan energi bersih telah berdampak pada berkurangnya impor batubara dari negara tersebut. EIU memperkirakan konsumsi global tumbuh dengan angka pertumbuhan kurang dari 1% di tahun 2014, terendah dalam 10 tahun terakhir.
Meanwhile, China’s steps to reduce carbon consumption to support clean energy utilization has impacted to lesser coal import from the country. EIU estimated that the global consumption developed with a growth rate of less than 1% in 2014, the lowest in the past ten years.
PRODUKSI DAN KONSUMSI BATUBARA INDONESIA
COAL PRODUCTION AND CONSUMPTION OF INDONESIA
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, realisasi produksi batubara selama tahun 2014 berhasil mencapai angka 435 juta ton, melebihi target produksi batubara yang ditetapkan sebesar
Based on Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources, the realization of coal production during 2014 reached at 435 million tonnes, exceeded the target set at 420 million tonnes. The fulfillment of export market
2014 Annual Report | 49
PT Golden Energy Mines Tbk.
420 juta ton. Dari jumlah ini, pemenuhan kebutuhan pasar luar negeri masih mendominasi sekitar 82,53%, sementara pemanfaatan dalam negeri tercatat sebesar 17,47%.
remained to dominate at around 82.53% while the domestic fulfillment at around 17.47%
Total ekspor batubara Indonesia, menurut data IHS McCloskey bulan November 2014, adalah sebanyak 79,5 juta ton (+11% y-o-y). Perlambatan ekonomi China, kebijakan China untuk menurunkan konsumsi karbon dan pangenaan pajak impor untuk perlindungan bagi penambang China menyebabkan jumlah ekspor batubara Indonesia ke China tercatat hanya sebanyak 58,6 juta ton. Angka ini membuat India menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia pada tahun 2014, menggantikan posisi China.
According to IHS McCloskey data in November 2014, the total coal export of Indonesia was 79.5 million tonnes (+11% of y-o-y). China’s economic slow down, its policy in reducing carbon consumption as well as coal tax import in order to protect its miners affected to Indonesia’s coal export to China recorded only at 58.6 million tonnes. This made India recorded became the largest export destination for Indonesia in 2014, replacing China’s position.
Realisasi Domestic Market Obligation (“DMO”) tahun 2014 tercatat sebesar 76 juta ton, lebih rendah dari target DMO sebesar 95 juta ton, karena tertundanya pembangunan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (“PLTU”) yang diharapkan bisa menyerap 85% DMO batubara. Namun demikian, secara komposisi, kontribusi produksi untuk kebutuhan pasar domestik sebesar 17,47% tercatat telah mengalami peningkatan dibandingkan kontribusi produksi batubara untuk pasar domestik tahun 2013 yang tercatat hanya sebesar 8,79%.
The realization of Domestic Market Obligation (“DMO) for 2014 was 76 million tonnes, lower than the target of 95 million tonnes, due to the delay in several Steam Power Plants (“PLTU”) construction which were expected to absorb 85% of the coal DMO. Nevertheless, composition wise, the contribution of production for the domestic market needs of 17.47% have increased compared to 2013 which was recorded only at 8.79%.
HARGA BATUBARA GLOBAL DAN INDONESIA
GLOBAL AND INDONESIA’S COAL PRICE
Harga batubara Newcastle ditutup pada harga USD64 per ton pada akhir tahun 2014, turun 26,01% dibandingkan harga penutupan tahun sebelumnya sebesar USD86 per ton. Ketersediaan pasokan batubara yang melebihi kekuatan konsumsi dan turunnya harga minyak mentah di pasar global adalah faktor utama yang menyebabkan lemahnya harga batubara global di tahun 2014.
Newcastle coal price was closed at USD64 per tonne at the end of 2014, down by 26.01% compared to the closing price of the previous year at the amount of USD86 per tonne. The coal oversupply compared to the consumption capability and the decline in crude oil price in the global market was the main factor causing the weakening of global coal price in 2014.
Tekanan harga jual batubara juga terjadi di dalam negeri. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat pelemahan harga penutupan Harga Batubara Acuan (“HBA”) sebesar 19,50%, sehingga HBA ditutup pada posisi USD65/ton pada akhir tahun 2014. Sebagaimana dikutip dari Argus/Coalindo, Indonesian Coal Index Report, Indeks harga batubara ICI-1, ICI-2 dan ICI-3 juga mengalami penurunan menjadi USD67/ton, USD59/ton dan USD48/ton pada akhir tahun 2014, masing-masing turun sebesar 19,62%, 16,24% dan 16.46% dibanding tahun 2013.
The pressure of coal selling price also experienced in the country. The Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources recorded a weakening in the closing price of Harga Batubara Acuan (“HBA”) by 19.50%, or closed at USD65 per tonne at the end of 2014. As quoted from Argus/Coalindo, Indonesian Coal Index Report, the coal price index of ICI-1, ICI-2 and ICI-3 also experienced a decline to USD67 per tonne, USD59 per tonne and USD48 per tonne at the end of 2014, or respectively down by 19.62%, 16.24% and 16.46% compared to 2013.
PROSPEK INDUSTRI BATUBARA
COAL INDUSTRY PROSPECT
Melambatnya pertumbuhan ekonomi China, krisis dan konflik politik dan ekonomi, penurunan harga minyak dunia, keberlanjutan langkah pengurangan konsumsi batubara dan efisiensi energi, diprediksi oleh sejumlah kalangan masih akan berdampak pada penurunan impor batubara dan memberikan sentimen negatif bagi industri batubara dalam jangka pendek.
The deceleration of China’s economic growth, the crisis and also economic and political conflicts, the downfall of global oil price, the sustainability measures of coal consumption reduction and energy efficiency, were predicted to remain impacting the reduction in coal import and will give a negative impact on the coal industry in the short term.
Dalam jangka menengah dan jangka panjang, batubara diperkirakan akan terus bertumbuh karena batubara merupakan sumber bahan bakar murah. Permintaan batubara dari industriindustri dan pembangkit listrik diperkirakan tetap akan menciptakan permintaan yang kuat di masa yang akan datang.
In the medium and long runs, coal is expected to grow considering coal as cheap fuel source. The demand of coal from the industries and power plants are expected to continue creating a strong demand in the future.
Statista Inc., salah satu perusahaan statistik internet, memperkirakan adanya peningkatan permintaan batubara global sebanyak hampir 1,4 miliar ton di tahun 2015 yang akan berasal dari proyek-proyek pembangkit listrik baru, dimana India dan China mendominasi 38% dan 26% dari jumlah permintaan tersebut.
Statista Inc., one of the internet statistic companies, predicted an increase in demand of global coal of almost 1.4 billion tonnes in 2015 arising from new power plants projects, where India and China will dominate 38% and 26% from the total demand, respectively.
50 | Laporan Tahunan 2014
Analisis Manajemen / Management Analysis
Proyeksi Pertumbuhan Permintaan Batubara Global Tahun 2015 Dari Pembangkit Listrik Baru/
Global Coal Demand Growth Projections For Year 2015 From New Power Plants (dalam jutaan ton) / (in million tons) 600 500
516
Project Growth in million tons
400
352
300 211
200
114
100
45
39
33
North America
Africa
Latin America
0 India
China
Oceania/ other Asia
Europe
28
20
Commonwealth Middle of Independent East States (CIS)
Sumber: www.statista.com
Di Indonesia, prospek industri batubara terlihat dari rencana Pemerintah membangun pembangkit dengan kapasitas 35 ribu MW selama lima tahun ke depan, yang sebagian besar diperkirakan akan menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Berdasarkan data PLN, dari pembangkit listrik yang telah ada dan/atau yang akan beroperasi di tahun 2015, Indonesia membutuhkan pasokan bahan bakar batubara sebesar 90 juta ton pada 2015. Dengan rencana penambahan pembangkit listrik, jumlah permintaan batubara akan meningkat. Untuk itu, Pemerintah juga berencana membuka 14 pelabuhan khusus ekspor batubara di Kalimantan dan Sumatera pada tahun 2015 untuk meningkatkan efisiensi biaya yang diharapkan dapat membuat harga batubara Indonesia bersaing.
In Indonesia, coal industry prospect is seen from the Government plan in building power plants with the capacity of 35 thousand MW over the next five years, in which most of them are expected to utilize coal as the fuel. Based on the data of PLN (the State Electricity Company), from the existing power plants and/or which will be operating in 2015, Indonesia needs coal fuel supply of 90 million tonnes in 2015. With the plan of adding the number of power plants, the total demand of coal will increase. Hence, the Government also plans to open 14 special ports for coal export in Kalimantan and Sumatra in 2015 to improve the become cost efficiency in order to bring the Indonesia’s coal price competitive.
2014 Annual Report | 51
PT Golden Energy Mines Tbk.
Profil Direksi / Board of Directors’ Profile
5 6
4
3 2
1
1. Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director 2. Sulekera Lingadevaru Ravi Wakil Presiden Direktur Vice President Director 3. Bambang Heruawan Haliman Direktur Director
52 | Laporan Tahunan 2014
4. Kumar Krishnan Direktur Director 5. Mochtar Suhadi Direktur Director 6. Indradjaja Lazuardi Direktur Independen Independent Director
Profil Direksi / Board of Directors’ Profile
Fuganto Widjaja
Sulekera Lingadevaru
Presiden Direktur President Director
Ravi
Warga Negara Indonesia, 34 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Investment Analyst UBS Bank Singapore (2003), Presiden Direktur di PT Super Wahana Tehno (2005-2006) dan Wakil Presiden Direktur di BIB (2006-2011). Beliau lulus dari College of Arts and Sciences, Cornell University dalam bidang Computer Science and Economics pada 2003, serta dari Cambridge University, Judge Institute of Management Studies pada 2004. Hubungan Afiliasi Bapak Fuganto Widjaja memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Mr. Fuganto Widjaja, 34 years old, an Indonesian Citizen and was appointed as the President Director of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated January 12, 2012. Previously, He served as Investment Analyst at UBS Bank Singapore (2003), President Director of PT Super Wahana Tehno (2005-2006) and Vice President Director of BIB(2006-2011). He graduated from College of Arts and Sciences, Cornell University, majoring in Computer Science and Economics in 2003, and from Cambridge University as well, Judge Institute of Management Studies in 2004. Affiliation Mr. Fuganto Widjaja has an affiliation with the substantial shareholder and/or controlling shareholders of the Company. He has no affiliation with Board of Directors and Board of Commissioners.
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Warga Negara India, 57 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2013. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Executive Vice President & Head-Central Procurement Division pada GMR Group sejak Juli 2008 sampai dengan Maret 2013 serta menjabat berbagai posisi di Essar Oil Ltd., Sterlite Industries India Ltd., United Phosphorus Ltd., Hindustan Ferodo Ltd., SVG Works Ltd., National Dairy Development Board, kesemuanya berbasis di India. Beliau lulus dari Regional Engineering College, Surathakal, Karnataka, India dengan gelar Bachelor Technology in Chemical Engineering pada tahun 1981 dan Post Graduate Diploma in Rural Management, Gujarat, India pada tahun 1983. Hubungan Afiliasi Bapak S.L. Ravi memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Mr. S.L. Ravi, 57 years old, an Indian Citizen, and was appointed as Vice President Director of the Company pursuant to the approval to the AGM of the Company dated May 3, 2013. Previously, he served as Executive Vice President & Head-Central Procurement Division at GMR Group since July 2008 until March 2013 and also held several positions in Essar Oil Ltd., Sterlite Industries India Ltd., United Phosphorus Ltd., Hindustan Ferodo Ltd., SVG Works Ltd., National Dairy Development Board, all of which are based in India. He received his Bachelor Degree in Technology in Chemical Engineering from the Regional Engineering College, Surathakal, Karnataka, India in 1981 and completed his Post Graduate Diploma from Rural Management, Gujarat, India in 1983. Mr. S.L. Ravi has an affiliate relationship with the shareholder of the Company. Affiliation Mr. S.L Ravi has an affiliation with the substantial shareholder and/ or controlling shareholders of the Company. He has no affiliation with Board of Directors and Board of Commissioners.
2014 Annual Report | 53
PT Golden Energy Mines Tbk.
Bambang Heruawan
Kumar Krishnan
Haliman
Direktur Director
Direktur Director
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 13 September 2011. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Keuangan PT Duta Pertiwi Tbk (19942006), Manajer Keuangan PT Benua Indah Grup (1993-1994), dan menduduki jabatan senior di bidang akuntansi/keuangan pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, antara lain di PT Sadang Mas/PT Salim Plantation (19881992), dan Chief Accountant pada PT Unindo Nusantara P.S. (1987-1988). Beliau lulus dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, dalam bidang Ekonomi Manajemen pada 1986.
Warga Negara India, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Ia pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer dari GMR Grup dalam bidang Agribisnis dan sebagai Wakil Presiden dalam bisnis baru GMR Grup. Sebelumnya pernah menduduki jabatan di beberapa perusahaan antara lain Dunlop, WIMCO, Marico, dan Kewalram Chanrai Group, Filipina. Beliau lulus Bachelor of Commerce dari University of Madras, India pada 1983. Beliau juga tercatat sebagai Akuntan dalam Institute of Chartered Accountants of India dan telah serta berpartisipasi dalam Program Manajemen Senior yang diselenggarakan oleh Indian Institute of Management, Ahmedabad pada 2009.
Hubungan Afiliasi Hubungan Afiliasi Bapak Bambang Heruawan Haliman tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Bambang Heruawan Haliman, 53 years old and an Indonesian Citizen. He holds position as a Director of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated September 13, 2011. He was previously a Deputy Director of Finance in PT Duta Pertiwi Tbk (1994- 2006), Finance Manager of PT Benua Indah Group (1993-1994), and held senior position in accountancy/ finance sector in several companies which deals with palm plantation, such as PT Sadang Mas/ PT Salim Plantation (19881992), and in PT Unindo Nusantara P.S. as Chief Accountant (1987-1988). He graduated from Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, majoring in Management Economics in 1986. Affiliation Mr. Bambang Heruawan Haliman has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
54 | Laporan Tahunan 2014
Bapak Kumar Krishnan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Kumar Krishnan, 51 years old, an Indian Citizen and holds position as Director pursuant to the EGM of the Company dated January 12, 2012. Previously, he held positions as the Chief Financial Officer of GMR Group in Agribusiness Sector and Vice President in new business of GMR Group. Mr. Kumar Krishnan previously held various positions in several companies such as Dunlop, WIMCO, Marico, and Kewalram Chanrai Group Philippines. Mr. Kumar Krishnan holds a Bachelor degree in Commerce from University of Madras, India in 1983. He is also a Chartered Accountant from the Institute of Chartered Accountants of India, and has done the Senior Management Program of the Indian Institute of Management, Ahmedabad in 2009. Affiliation Mr. Kumar Krishnan has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
Profil Direksi / Board of Directors’ Profile
Mochtar Suhadi
Indradjaja Lazuardi
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
Warga Negara Indonesia, 33 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2013. Sebelumnya beliau menjabat berbagai posisi di PT Catur Mitra Sejati Sentosa, KIM, PT Manggala Alam Lestari, dan PT Nusantara Indah Lestari. Beliau lulus dari University of Michigan dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 2004. Hubungan Afiliasi Bapak Mochtar Suhadi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Mochtar Suhadi, 33 years old, an Indonesian Citizen, and was appointed as a Director of the Company pursuant to the approval of the AGM of the Company dated May 3, 2013. Previously, he served in several positions: PT Catur Mitra Sejati Sentosa, KIM, PT Manggala Alam Lestari, and PT Nusantara Indah Lestari. He graduated as Bachelor of Science from University of Michigan, in 2004. Affiliation Mr. Mochtar Suhadi has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Beliau diangkat menjadi Direktur Independen berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 12 Juni 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief Operation Officer di Poly Union Group dari tahun 2007-2010 serta beberapa perusahaan di bidang Fast Moving Consumer Goods and Distribution dari tahun 2001-2007. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief of Organization & Development Perseroan (2011-2013). Beliau lulus dari Institut Teknologi 10 November, Surabaya dalam bidang Teknik Sipil. Hubungan Afiliasi Bapak Indradjaja Lazuardi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan/atau pengendali Perseroan. Mr. Indrajaja Lazuardi, 59 years old, an Indonesian Citizen, and holds position as Independent Director pursuant to the AGM of the Company dated June 12, 2012. Previously, he held position as Chief Operation Officers at Poly Union Group (2007-2010) and various companies engaging in Fast Moving Consumer Goods & Distribution (2001-2007). He also served as the Chief of Organization & Development of the Company (2011-2013). Mr. Indrajaja Lazuardi graduated from Institut Teknologi 10 November in Surabaya majoring in Civil Engineering. Affiliation Mr. Indradjaja Lazuardi has no affiliation with any of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as substantial shareholders and/or controlling shareholders of the Company.
2014 Annual Report | 55
PT Golden Energy Mines Tbk.
Komite Audit / Audit Committee
dari kiri ke kanan/ from left to right
Ketut Sanjaya Ketua Komite Audit/Audit Committee Chairman R. Utoro Anggota/Member Edwin Hidayat Abdullah Anggota/Member Ketut Sanjaya Ketua Komite Audit
Ketut Sanjaya Audit Committee Chairman
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Profil Beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris Perseroan.
He also serves as the Company’ Independent Commissioner. His Profile can be seen in the Company’ Board of Commissioners’ Profiles.
Edwin Hidayat Abdullah Anggota
Edwin Hidayat Abdullah Member
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Diangkat menjadi salah satu anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 7 Maret 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bumi Serpong Damai Tbk. (2003-sekarang), dan anggota Komite Audit PT Bank Sinarmas Tbk. (2010-sekarang). Pada Februari 2013, Beliau menerbitkan buku “Keajaiban Silat : Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan”. Berbagai posisi juga pernah dijabat beliau, antara lain: Senior Vice President Indonesian Bank Restructuring Agency (Mei 2002-Januari 2004) dan Analis PT Bank IBJ Indonesia (Agustus 1996-Desember 1998). Beliau lulus dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta jurusan ekonomi dan menyelesaikan Master of Public Management di University of Singapore (NUS), Lee Kwan Yew Fellowship Program di Kennedy School of Government (Harvard University) pada tahun 2004 dan IDEAS Fellow di Sloan School Management, MIT (2008-2009).
Indonesian citizen, 43 years, he was appointed as one of the members of the Company’ Audit Committee on March 7, 2012. He currently also serves as Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai Tbk. (2003-now) and Audit Committee member of PT Bank Sinarmas Tbk. (2010-now). In February 2013, he published a book “Martial Arts Wonder: Rules of Life Sciences in a Deadly Motion”. He has also held various positions, such as: Senior Vice President of the Indonesian Bank Restructuring Agency (May 2002-January 2004) and Analyst of PT Bank IBJ Indonesia (August 1996-December 1998). He graduated from the Faculty of Economics, University of Gajah Mada Yogyakarta and completed his Master of Public Management at the National University of Singapore (NUS), Lee Kwan Yew Fellowship Program at Kennedy School of Government (Harvard University) in 2004, and also IDEAS Fellow at Sloan School Management, MIT (2008 – 2009).
R. Utoro Anggota
R. Utoro Member
Warga negara Indonesia, 55 tahun, beliau ditunjuk sebagai salah satu anggota Komite Audit Perseroan pada tanggal 6 Maret 2015. Sebelumnya beliau bekerja di PT Vale Indonesia, dahulu dikenal sebagai PT Inco Soroako (Mei 1984 – Oktober 1990) dengan jabatan terahir Manajer Senior Maintenance, dan di PT Kaltim Prima Coal (“KPC“) (Oktober 1990 – Desember 2014) sebagai Kepala Teknik Tambang dan Chief Operating Officer. Selama menjabat Chief Operating Officer untuk 7 (tujuh) tahun terakhir di KPC, beliau bertanggungjawab untuk memimpin seluruh bagian operasi KPC yang mempunyai jumlah karyawan yang sangat besar (lebih dari 21.000 karyawan), untuk mencapai sasaran strategis, serta tujuan bisnis dan operasinya, untuk berkontribusi terhadap inisiatif organisasi yang lebih luas, untuk memfasilitasi peningkatan bisnis dan juga untuk memenuhi kebutuhan pelanggan/pemangku kepentingan. Beliau lulus dengan gelar Mechanical Engineer dari Institut Teknologi Surabaya, Indonesia, jurusan Mechanical Production Engineering, tahun 1984 setelah meraih gelar Insinyur pada tahun 1983.
Indonesian citizen, 55 years old, he was appointed as one of the members of the Company’ Audit Committee on March 6, 2015. Previously He worked in PT Vale Indonesia (previously known as PT Inco Soroako (May 1984 – October 1990) with the last position as Senior Maintenance Manager and PT Kaltim Prima Coal (“KPC“) (October 1990 – December 2014) as Chief Mine Technical and Chief Operating Officer. During his terms as Chief Operating Officer for the last 7 (seven) years in KPC, he was responsible to leads the whole KPC operation group which has very large number of employees including contractors (for more than 21,000 employees) to achieve its strategic goals, business and operations objectives, to contribute to broader organizational initiatives, to facilitate business improvements and to satisfy client/stake holder’s needs. He was graduated of Mechanical Engineer, Institute Technology of Surabaya (ITS), Indonesia, 1984 Majoring in Mechanical Production Engineering after Bachelor of Engineer in 1983.
56 | Laporan Tahunan 2014
Komite Audit / Audit Committee Manajemen Eksekutif / The Executive Management
Manajemen Eksekutif / The Executive Management
Retno Nartani
Pongsak Dejmark
Mine Head BIB
Mine Head KIM Blok
William Riyadi
Hartana
Marketing & Trading Division Head
Compliance License & Administration Division Head
Sudin SH
Djoni Wesida
Corporate Secretary & Legal Head
Human Resources Development
2014 Annual Report | 57
PT Golden Energy Mines Tbk.
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
Sebagai bukti komitmen akan GCG, Perseroan kembali berhasil masuk dalam daftar TOP 50 Perusahaan Terbuka dengan nilai tertinggi dengan peringkat antara 31-40. As prove of the commitment towards GCG, the Company entered the TOP 50 of The Public Listed with the highest score again with rank between 31-40.
Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (“GCG”). Peningkatan kualitas kebijakan dan praktik GCG yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan dalam proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar, diharapkan dapat tetap menjaga keseimbangan kepentingan antara Pemegang Saham maupun Pemangku Kepentingan lainnya. Prinsip-prinsip GCG memastikan bahwa kegiatan usaha senantiasa berjalan di dalam koridor yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, etika bisnis, dan best practices. Lebih luas lagi, GCG dapat mendukung terwujudnya perkembangan usaha yang sehat dan berkualitas.
The Company is committed to always improve the quality of corporate governance best practice application or Good Corporate Governance (“GCG”). The enhancement of the quality of policies and GCG practices in line with the values adopted by the Company in the business process, control and standard operation procedure, is expected to keep the balance of interests between the Shareholders and other Stakeholders. GCG principles ensure that business activities are always running in the right corridor that is governed by the prevailing laws and regulations, business ethics and best practices. Moreover, GCG may well create healthy and quality business development.
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pengenalan dan pemahaman atas komitmen Perseroan terhadap GCG kepada seluruh jajaran Perseroan secara berkesinambungan yang diimplementasikan pada setiap kegiatan usaha Perseroan. Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG Perseroan masih jauh dari sempurna. Sampai saat ini Perseroan terus berusaha untuk memenuhi seluruh ketentuan GCG yang dikeluarkan oleh OJK maupun IDX. Ditandai dengan keberhasilan Perseroan meraih kembali penghargaan sebagai salah satu dari 50 Perusahaan dengan GCG terbaik versi IICD yang diumumkan pada tanggal 9 Desember 2014 di Hotel Pullman Jakarta. Melalui ajang ini, Perseroan berhasil naik ke peringkat 31-40 di mana lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saat ini Perseroan juga masih terus melakukan perbaikan dalam kebijakan-kebijakan Perseroan yang berhubungan dengan implementasi GCG.
The introduction and understanding of the Company’ commitment towards GCG to all ranks within the Company are continuously implemented in every business activities of the Company. The Company realizes that’s its current implementation of GCG is imperfect. Up to today the Company continues to strive to comply with all GCG regulations issued by OJK or IDX. This is marked by the success of Company to regain the award as one of the 50 Companies with the best GCG according to IICD version announced on December 9, 2014 in Pullman Hotel, Jakarta. Through this event, Company has succeeded to rise to 31-40 rank, which is better than the previous year. Presently, Company still continues to make improvements in Company’ policies which are related to the implementation of GCG.
58 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan terdiri atas tiga lembaga korporasi yang utama: Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Dewan Komisaris, dan Direksi yang masing-masing memiliki peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan dapat mendorong kemajuan Perseroan.
Pursuant to the provisions stipulated in Law No. 40 year 2007 concerning Limited Liability Company, Law No. 8 year 1995 concerning Capital Market and Articles of Association of Company, a Company shall be comprised of three main corporate bodies: General Meetings of Shareholders (“GMS”), Board of Commissioners, and Board of Directors where each has an important role in implementing GCG effectively. The composition diversity of the Board of Commissioners and Directors is expected to encourage progress of the Company.
Ketiga lembaga ini, yang didukung oleh sejumlah Komite dan Sekretaris Perusahaan memegang peranan penting dalam pelaksanaan GCG Perseroan.
These three institutions, supported by Committees and a Corporate Secretary hold important roles in the implementation of the Company’ GCG.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Pengawasan terhadap Perseroan dilakukan oleh RUPS sebagai organ pengawasan tertinggi. RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Supervision of the Company shall be performed by the GMS as the highest supervisory organ. GMS has the authority that is not given to the Board of Commissioners and Board of Directors within the limits prescribed in the Articles of Association and the applicable laws and regulations.
RUPS sesuai dengan penyelenggaraannya terbagi atas RUPS Tahunan (“RUPST”), yang diselenggarakan minimal satu kali dalam setahun dan dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir dan RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”), yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST.
GMS according to its implementation is divided into Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”), held at least once a year and conducted at the latest 6 (six) months after the Company’ fiscal year ended and Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”), which implementation might be held beyond the time of the AGMS.
2014 Annual Report | 59
PT Golden Energy Mines Tbk.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah mengadakan RUPST pada tanggal 17 Juni 2014. Pelaksanaan RUPST tersebut telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain:
Throughout 2014, Company has conducted AGM on June 17, 2014. The implementation of the AGM is in accordance with the prevailing provision of legislation, among others:
1. Pemberitahuan, panggilan, dan hasil RUPST Perseroan disampaikan melalui surat kabar dan Website Perseroan; dan
1.
Announcement, notice, and results of Company GMS shall be conveyed through newspaper and Company Website; and
2.
2.
All GMS decisions shall be made based on deliberation, and in the event the deliberation is not reached, then the decisions shall be taken based on voting from members who were present and in-favor votes pursuant to the provision of Company Articles of Association.
Semua keputusan RUPST diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara sesuai dengan pemenuhan suara hadir dan suara setuju berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
RUPST Perseroan pada tanggal 17 Juni 2014 bertempat di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII) Menara II, Lantai 39, Ruang Paseo, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350. Dalam RUPST tersebut diputuskan: 1. Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP“) Independen Purwantono, Suherman, & Surja tertanggal 17 April 2014.
Company’ AGMS on June 17, 2014 held in Sinar Mas Land Plaza (ex BII Plaza), Tower II, 39th Floor, Paseo Room, Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta 10350. In the AGMS the following was decided: 1. Approved and accepted well Annual Report for the fiscal year ended December 31, 2013, and also approved and endorsed Company Consolidated Annual Report for the year ended December 31, 2013 audited by Independent External Auditor (“KAP”) Purwantono, Suherman, & Surya dated April 17, 2014.
2. Menerima dengan baik dan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, dengan perincian sebagai berikut : a. Sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) disisihkan sebagai dana cadangan wajib Perseroan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang akan digunakan sesuai dengan Pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan; dan b. Sisa laba bersih sebesar Rp 168.132.303.892,(seratus enam puluh delapan miliar seratus tiga puluh dua juta tiga ratus tiga ribu delapan ratus sembilan puluh dua Rupiah) dibukukan sebagai laba ditahan.
2.
3.
Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan.
3.
Approved and accepted well Report on the Realization of the Use of Company’ Public Offering Proceeds.
4. Menyetujui memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 5. Menyetujui memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2014 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen yang akan ditunjuk tersebut. 6. Menerima dengan baik dan menyetujui pengunduran diri Bapak Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan sekaligus menyetujui pengangkatan Bapak Hermawan Tarjono selaku Komisaris Perseroan untuk sisa masa jabatan yang masih berlaku.
4.
Approved the delegation of authority to Company’ Board of Directors to determine the amount of salary or honorarium and other allowances for the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors for the fiscal year ended December 31, 2014.
5.
Approved the delegation of authority to Company’ Board of Commissioners to appoint Independent Public Accountant to audit the Company’ book for the fiscal year 2014 and the delegation of authority to the Board of Directors to determine the honorarium of the Independent Public Accountant to be appointed.
6.
Accepted well and approved the resignation of Mr. Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza from his position as Company’ Commissioner and at once approved the appointment of Mr. Hermawan Tarjono as the Company’ Commissioner for the remaining service year still applicable.
60 | Laporan Tahunan 2014
Accepted well and approved the resolution on the use of net profits for the fiscal year ended December 2013, with the following details: a.
An amount of Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah) was to be set aside as the mandatory Company’ reserve fund in order to meet the provision stipulated in Article 70 of Law of Limited Liability Company No. 40 Year 2007 which should be used pursuant to Article 20 of Company’ Articles of Association; and b. The remaining net profit amounted to Rp168,132,303,892 (one hundred sixty eight billion one hundred thirty two million three hundred three thousand eight hundred ninety two Rupiah) was booked as retained earning.
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
Seluruh keputusan dalam RUPST tersebut di atas disetujui secara musyawarah untuk mufakat oleh seluruh Pemegang Saham yang hadir. RUPST tersebut di atas dihadiri oleh semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, kecuali Bapak Avinash R. Shah (Wakil Presiden Komisaris) dan Bapak Wahyudi H. Tandianza (Komisaris).
All resolutions in the AGM were agreed unanimously by all Shareholders present. AGM stated above was attended by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company, except for Mr. Avinash R. Shah (Vice President Commissioner) and Mr. Wahyudi H. Tandianza (Commissioner).
Dalam hal ini Perseroan telah melaksanakan seluruh keputusan yang disetujui dalam RUPST 17 Juni 2014. Perseroan ke depannya akan melakukan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dan mempublikasikan ringkasan risalah RUPS Perseroan sesuai dengan POJK No. 32.
In this regard, Company has implemented all resolutions agreed in June 17, 2014 AGM. Company in the future shall make amendment to Articles of Association of the Company and publish the summary of the minutes of meeting in accordance with POJK No. 32.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan secara umum atau khusus serta memberikan nasihat atas kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan dalam mencapai tujuan visi, misi dan strategis yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris dapat diberikan tanggung jawab atas tugas-tugas lain dari RUPS dari waktu ke waktu. Kinerja Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan kepada RUPS dan dalam menjalankan perannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Pursuant to the Company’ Articles of Association, the primary duties and responsibilities of the Board of Commissioners are to conduct supervision in general or in particular, as well as to give some advice to the Board of Directors on policies to run the Company in order to achieve the objectives of Company’ vision, mission and strategy that have been established. The Board of Commissioners may be given responsibilities for other duties by GMS from time to time. The Board of Commissioners shall be accounted to GMS for its performance and in carrying out their roles the Board of Commissioners shall be assisted by the Audit Committee.
PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS
GUIDELINES AND CODE OF CONDUCT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan harus tunduk pada kode etik yang dimiliki oleh Perseroan sebagaimana telah dijelaskan pada bagian kode etik Perseroan. Saat ini Perseroan sedang dalam tahap penyusunan Pedoman Dewan Komisaris, sebagaimana telah diatur dalam POJK No. 33.
All members of the Company’ Board of Commissioners are subject to the Code of Ethics of the Company as specified in the Company’ Code of Ethics. The Company is currently in the stage of preparation of the guidelines of Board of Commissioners, as governed by POJK No.33.
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS
Berdasarkan RUPST Perseroan pada tanggal 17 Juni 2014, Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) anggota, dengan susunan sebagai berikut:
Pursuant to the Company’ AGMS on June 17th, 2014, the Board of Commissioners consist of 6 (six) members, with the following composition:
Presiden Komisaris / President Commissioner Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
L. KRISNAN CAHYA AVINASH RAMAKANT SHAH. HERMAWAN TARJONO KETUT SANJAYA
Komisaris Independen / Independent Commissioner
H. AGUS TAGOR*
Komisaris Independen / Independent Commissioner
DR. Ir. BAMBANG SETIAWAN
*Meninggal pada tanggal 15 Januari 2015/Passed away on Januari 15th 2015
RANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS
CONCURRENT POSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS
1. L. Krisnan Cahya Selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
1. L. Krisnan Cahya In addition to serving as President Commissioner of the Company, He also serves as President Director of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
2. Hermawan Tarjono Selain menjabat sebagai Komisaris Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
2. Hermawan Tarjono In addition to serving as Commissioner of the Company, He also serves as Director and Corporate Secretary of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
2014 Annual Report | 61
PT Golden Energy Mines Tbk.
3. Ketut Sanjaya Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan dan anggota Komite Audit PT Bank Sinarmas Tbk.
3. Ketut Sanjaya In addition to serving as Independent Commissioner of the Company, He also serves as the Chairman of Audit Comittee of the Company and member of Audit Comittee of PT Bank Sinarmas Tbk.
4. DR. Ir. Bambang Setiawan Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Golden Eagle Energy Tbk.
4. DR. Ir. Bambang Setiawan In addition to serving as Independent Commissioner of the Company, He also serves as the Independent Commissioner of PT Golden Eagle Energy Tbk.
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONERS
Jumlah anggota Komisaris Independen Perseroan adalah 3 orang, dari total anggota Dewan Komisaris. Anggota Komisaris Independen diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan dengan komposisi Dewan Komisaris yang sesuai dengan ketentuan pendaftaran PT Bursa Efek Indonesia yang mensyaratkan sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Proses pemilihan tersebut dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dalam hal terjadi penggantian sebelum selesainya masa jabatan, anggota Komisaris Independen yang baru akan melaksanakan tugasnya selama sisa masa jabatan Komisaris Independen yang diganti.
The number of Company’ Independent Commissioners shall be 3 persons from the total members of Board of Commissioners. Member of the Independent Commissioners shall be appointed and dismissed from office by GMS through a transparent process with a composition of Board of Commissioners in accordance with the registration requirements of PT Bursa Efek Indonesia which requires at least 30% of the total members of the Board of Commissioners shall be Independent Commissioners. That Selection process is to be conducted once in 5 years. In the event of replacement occurred before the completion of tenure, the new member of the Independent Commissioners will carry out his/her duties during the remaining term of the replaced Independent Commissioner.
Dalam menjamin independensi, setiap anggota Komisaris Independen membuat surat pernyataan terkait tidak adanya hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan Perseroan.
To ensure independency, every member of Independent Commissioner shall make a letter of statement related to the nonexistence of business relationship or affiliation with Company.
Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS. Dalam hal Komisaris Independen menjabat pada Komite Audit, Komisaris Independen yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.
Independent Commissioner who has served for 2 (two) periods of tenure may be reappointed in the next period as long the mentioned Independent Commissioner declared himself to remain independent to the GMS. In the case of an Independent Commissioner serves on the Audit Committee, the Independent Commissioner concerned can only be reappointed to the Audit Committee for 1 (one) period of the next term of the Audit Committee.
Dengan perasaaan duka cita yang mendalam, pada tanggal 15 Januari 2015, Bapak H. Agus Tagor meninggal dunia di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Perseroan sangat berterima kasih atas segala kontribusi yang beliau berikan kepada Perseroan selama masa jabatan Beliau.
With regret, on January 15th, 2015, Mr. H. Agus Tagor has passed away in Mayapada Hospital, South of Jakarta. Company is very grateful for all his contributions to the Company during his tenure at the Company.
Dengan demikian, Perseroan memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen, dan masih memenuhi ketentuan 30% dari keseluruhan jumlah anggota Dewan Komisaris.
Therefore, Company has 2 (two) Independent Commissioners, and it still comply with 30% regulation from the total members of the Board of Commissioners.
62 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
MENGENANG BAPAK H. AGUS TAGOR
Dengan perasaan duka cita yang mendalam kami umumkan bahwa Bapak H. Agus Tagor, Komisaris Independen sekaligus anggota Komite Audit Perseroan telah berpulang ke rumah Tuhan Yang Maha Kuasa pada 15 Januari 2015 di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Almarhum telah memberikan dukungan dan kontribusi yang besar dalam jalannya Perseroan. Perseroan juga hendak menyampaikan penghargaan yang setulus-tulusnya atas kontribusi almarhum yang sangat berharga bagi Perseroan selama bertahun-tahun dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga Almarhum Bapak H. Agus Tagor. Sebelumnya Almarhum juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite Audit PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. serta anggota Komite Audit PT SMART Tbk.
In Memoriam H. Agus Tagor With deep regret we announce that Mr. H. Agus Tagor, Independent Commissioner and at once also a member of Company Audit Committee has passed away on January 15, 2015 in Mayapada Hospital, South of Jakarta. The late Mr. Agus Tagor had given his great supports and contributions in the running of the Company. Hence, Company would like to express our sincere appreciation over the very valuable contribution of the deceased for the Company during the years, and to convey our deep condolences for the family of the late Mr. H. Agus Tagor. In the past, the late Mr. Agus Tagor had also served as an Independent Commissioner and a member of Audit Committee of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. as well as PT SMART Tbk. 2014 Annual Report | 63
PT Golden Energy Mines Tbk.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
DUTIES AND AUTHORITIES EXECUTION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan sejalan dengan Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain: 1. Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumen lainnya, memeriksa dan mencocokkan kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain serta berhak mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi. 2. Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan dari setiap anggota Direksi mengenai segala hal yang menyangkut kepentingan Perseroan. 3. Dewan Komisaris diwajibkan untuk sementara mengurus Perseroan, dalam hal seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perseroan tidak memiliki seorang anggota Direksi.
The execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners is in line with the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. Duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: 1. The Board of Commissioners has the authority to check the books, correspondence, and other documents, to examine and reconcile cash for the purpose of verification and others, and also is entitled to know all actions taken by the Board of Directors. 2. The Board of Commissioners has the right to request for clarifications from each member of the Board of Directors concerning all matters related to the interests of the Company. 3. The Board of Commissioners shall be obligated to temporarily run the Company, in the event all members of the Directors are removed from office temporarily or the Company does not have a member of the Board of Directors.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETINGS
Sepanjang tahun 2014 telah diadakan 5 (lima) kali rapat Dewan Komisaris. Direksi Perseroan juga hadir dalam rapat Dewan Komisaris dengan tingkat kehadiran gabungan sebagai berikut:
Throughout 2014, 5 (five) Board of Commissioners’ meetings have been held. Members of Company’ Board of Directors were also present in the meetings with a combined attendance rate as follows:
ANGGOTA / MEMBERS DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
JUMLAH KEHADIRAN / NUMBER OF ATTENDANCE
PERSENTASE KEHADIRAN/ PERCENTAGE OF ATTENDANCE
5
100%
L. Krisnan Cahya Avinash Ramakant Shah
5
100%
Hermawan Tarjono*
2
100%
Ketut Sanjaya
5
100%
H. Agus Tagor
5
100%
DR. Ir. Bambang Setiawan DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
5
100%
JUMLAH KEHADIRAN / NUMBER OF ATTENDANCE
PERSENTASE KEHADIRAN/ PERCENTAGE OF ATTENDANCE
Fuganto Widjaja
5
100%
Sulekera Lingadevaru Ravi
5
100%
Mochtar Suhadi
5
100%
Kumar Krishnan
5
100%
Bambang Heruawan Haliman
5
100%
Indradjaja Lazuardi
5
100%
* Setelah pengangkatan jabatan sesuai RUPST 17 Juni 2014 / * After Appointed pursuant to Company’ Annual GSM on June 17, 2014
Agenda rapat Dewan Komisaris Perseroan antara lain membahas kinerja dan laporan keuangan triwulanan Perseroan, perubahan peraturan pasar modal terutama yang memiliki pengaruh terhadap Perseroan, Budget Perseroan, Laporan Tahunan, serta persiapan RUPS dan Paparan Publik Tahunan Perseroan.
The Company’ Board of Commissioners meeting agenda among others discusses Company’ quarterly performances and financial statements, changes of capital market regulation especially that have influences to the Company, Company’ Budget, Annual Report, and preparation of GMS and Annual Public Expose of Company.
KEGIATAN DAN PROGRAM PELATIHAN DEWAN KOMISARIS
ACTIVITIES AND TRAINING PROGRAMS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Sepanjang tahun 2014, Bapak Ketut Sanjaya, Komisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit Perseroan mengikuti sosialisasi terkait Peluncuran Tata Kelola Perusahaan Roadmap dan Tata Kelola Perusahaan Pedoman yang diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta, tanggal 4 Februari 2014.
Throughout 2014, Mr. Ketut Sanjaya, Independent Commissioner and also the Company’ Head of Audit Committee participated in the socialization pertaining to the Launching of the Roadmap of Corporate Governance and the Guidelines of Corporate Governance held in Shangri-La Hotel Jakarta, dated February 4, 2014.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola Perseroan sehingga semua sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan dapat digunakan secara berkesinambungan demi kemajuan Perseroan. Dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan, Direksi memiliki beberapa batasan dalam hal tertentu untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan atau RUPS.
The Board of Directors shall be in charge and responsible for managing the Company so that all resources owned by the Company can be used continuously for the betterment of Company. In carrying out the duties of managing the Company, the Board of Directors has several restrictions in certain areas to get approval from the Company’ Board of Commissioners or GMS.
64 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI
GUIDELINES AND CODE OF CONDUCT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Seluruh anggota Direksi Perseroan harus tunduk pada kode etik yang dimiliki oleh Perseroan sebagaimana telah dijelaskan pada bagian kode etik Perseroan. Saat ini Perseroan sedang dalam tahap penyusunan Pedoman Direksi, sebagaimana telah diatur dalam POJK No. 33.
All members of the Company’ Board of Directors are subject to the Code of Ethics of the Company as specified in the Company’ Code of Ethics. The Company is currently in the stage of preparation of the guidelines of Board of Directors, as governed by POJK No.33.
KOMPOSISI DIREKSI PERSEROAN
COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari 6 anggota yang terdiri dari seorang Presiden Direktur, seorang Wakil Presiden Direktur, dan 4 orang Direktur, dimana sedikitnya terdiri dari 1 orang Direktur Independen.
Pursuant to the Company’ Articles of Association, the Board of Directors consists of 6 members with the composition of one President Director, one Vice President Director, and 4 Directors, where at least one of them shall be an Independent Director.
Susunan Direksi Perseroan terakhir diangkat berdasarkan RUPST Perseroan tanggal 17 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the latest Company’ Board of Directors appointed pursuant to the Company’ AGMS dated June 17, 2014 is as follows:
Presiden Direktur / President Director
FUGANTO WIDJAJA
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
SULEKERA LINGADEVARU RAVI
Direktur / Director
BAMBANG HERUAWAN HALIMAN
Direktur / Director
KUMAR KRISHNAN
Direktur / Director
MOCHTAR SUHADI
Direktur Independen / Independent Director
INDRADJAJA LAZUARDI
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI SERTA RANGKAP JABATAN DIREKSI
DUTIES AND AUTHORITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS, AND CONCURRENT POSITION OF BOARD OF DIRECTORS
1. Fuganto Widjaja Sebagai Presiden Direktur Perseroan, Beliau bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan menyelaraskan seluruh strategi dan program kerja dari masing-masing Divisi dan bisnis unit.
1. Fuganto Widjaja As President Director of the Company, He is responsible for coordinating and harmonizing all strategies and work programs of each Division and business unit.
Selain menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk.
In addition to serving as President Director of the Company, He also serves as Director of PT Sinar Mas Multiarta Tbk.
2. SL Ravi Sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan, Beliau juga bertanggung jawab untuk membantu pelaksanaan tugas dari Presiden Direktur serta mengawasi pelaksanaan seluruh program kerja yang telah ditetapkan.
2. SL Ravi As Vice President of the Company, He is responsible for assisting the execution of duties of the President Director and overseeing the implementation of all work programs that have been set..
3. Bambang Heruawan Haliman Sebagai Direktur di bidang Corporate Affairs (“CCA”) Perseroan. Beliau bertanggung jawab atas urusan umum Perseroan dan Divisi Sekretaris Perusahaan dan Legal.
3. Bambang Heruawan Haliman As Director of Corporate Affairs (“CCA”), He is responsible for Company’ general affairs and the Division of Corporate Secretary and Legal.
4. Kumar Krishnan Sebagai Direktur Perseroan, Beliau bertangung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan di bidang keuangan, anggaran, dan akuntansi.
4. Kumar Krishnan As Director of the Company, He is responsible for coordinating, controlling, and evaluating Company’ operational activities in the sectors of financial, budget, and accounting.
5. Mochtar Suhadi Sebagai Direktur Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Chief of Organization dan Development Perseroan, yang bertanggung jawab atas proses penerimaan, pembinaan dan startegi pengeloaan sumber daya manusia, teknologi informasi, dan pengadaan barang.
5. Mochtar Suhadi As Director of the Company, He serves as Chief of Organization and Development, which responsible for the process of hiring, coaching and management strategy of Human Resources, Information Technology, and Procurement.
6. Indradjaja Lazuardi Selain menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Business Development Head Perseroan.
6. Indradjaja Lazuardi In addition to serving as Independent Director of the Company, he also serves as Business Development Head of the Company.
2014 Annual Report | 65
PT Golden Energy Mines Tbk.
RAPAT DIREKSI
BOARD OF DIRECTOR’S MEETING
Berbagai pembahasan mengenai jalannya kegiatan usaha Perseroan dilakukan dalam Rapat Direksi yang dilakukan setidaknya 1 (satu) bulan sekali, kecuali dikesampingkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Selama tahun 2014, telah diadakan 7 (tujuh) kali Rapat Direksi, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Various discussions on the running of Company business activities are to be conducted in the Board of Directors meetings which shall be held at least once a month, unless it is waived in accordance with the provision stipulated in the Company’ Articles of Association. During 2014, there have been 7 (seven) Board of Directors meetings, with the attendance rate as follows: JUMLAH KEHADIRAN / NUMBER OF ATTENDANCE
PERSENTASE KEHADIRAN / ATTENDANCE PERCENTAGE
Fuganto Widjaja
7
100%
Sulekera Lingadevaru Ravi
7
100%
Bambang Heruawan Haliman
7
100%
Kumar Krishnan
7
100%
Mochtar Suhadi
7
100%
Indradjaja Lazuardi
7
100%
SUSUNAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Agenda rapat Direktur antara lain membahas kinerja operasional agar sejalan dengan strategi Perseroan, laporan keuangan triwulanan Perseroan, perubahan peraturan pasar modal terutama yang memiliki pengaruh terhadap Perseroan, Budget Perseroan, Laporan Tahunan, serta persiapan RUPS dan Paparan Publik Tahunan.
Meeting agenda of the Directors among others discusses Company’ operational performances so that in line with the strategy of the Company, company’ quarterly financial statements, changes of capital market regulation especially that have influences to the Company, Company’ Budget, Annual Report, and preparation of GMS and Annual Public Exposure of Company.
KEGIATAN DAN PROGRAM PELATIHAN DIREKSI
ACTIVITIES AND TRAINING PROGRAMS OF THE DIRECTORS
Pada tahun 2014 bersama dengan Tim Trading Perseroan, Pak Kumar Krishnan selaku Direktur Perseroan mengikuti kegiatan Coal Trans yang diadakan di Bali pada tanggal 1-4 Juni 2014. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk membahas isu-isu dalam pasar, strategi-strategi perdagangan, dan pengurangan resiko dalam rangka menciptakan operasi perdagangan batubara yang berkesinambungan.
In 2014, together with the Company’ Trading Team, Mr. Kumar Khrisnan as the Company’ Director participated in Coal Trans activities held in Bali on June 1-4, 2014. The objective of this activity is to discuss issues in the market, trading strategies, and risk reduction in order to create sustainable coal trading operations.
Selain itu Pak Kumar Krishnan bersama dengan kepala Internal Audit Perseroan mengikuti seminar yang diadakan oleh The Deloitte Global Center for Corporate Governance pada tanggal 26 Februari 2014 di hotel Dharmawangsa. Seminar ini merupakan forum internasional bagi Perusahaan Tambang untuk berdiskusi dengan para ahli internasional tren kunci, dampak dan elemen kunci dari sistem yang efektif untuk memerangi penipuan perusahaan, korupsi dan pencucian uang dan membangun program kepatuhan dan internal kontrol yang efektif.
In addition to that, Mr. Kumar Krishnan together with the Company’ Head of Internal Audit participated in the Seminar organized by The Deloitte Global Center for Corporate Governance on February 26, 2014 in Dharmawangsa Hotel. This Seminar was an international forum for Mining Companies to discuss with the key trend international experts, key element and impact of effective system to combat companies’ fraud, corruption and money laundering as well as to develop and an effective program of compliance and internal control.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi berhak memperoleh remunerasi sesuai dengan tanggung jawab dan pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dibawanya ke dalam Perseroan. Jumlah remunerasi ditetapkan setiap tahun oleh Direksi sesuai kewenangan yang diberikan oleh RUPS Perseroan. Paket remunerasi total untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 berjumlah Rp 29.268.882.772. Paket remunerasi tersebut terdiri atas gaji, bonus, dan insentif khusus dan THR.
Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to remuneration in accordance with his/her responsibility and experiences, and the knowledge and expertise he/she brings into the Company. The amount of remuneration shall be determined every year by the Board of Directors in accordance with the authority granted by the Company GMS. The total remuneration package for the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2014 amounted to Rp 29,268,882,772. The remuneration package consisted of salary, bonus, special incentive and THR.
EVALUASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Dalam RUPS Tahunan, pemegang saham mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, sedangkan Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja Direksi dalam rapat triwulan dan membahas mengenai kinerja Direksi dalam laporan keuangan triwulan tersebut.
In the Annual GMS, the shareholders evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors in the quarterly meetings and discuss the performance of the Board of Directors in the quarterly financial statement.
66 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit Perseroan pertama kali dibentuk pada tanggal 7 Maret 2012, dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendorong diterapkannya prinsip GCG, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan obyektifitas akuntan publik.
The Company Audit Committee was first established on March 7, 2012, in order to assist the Board of Commissioners in promoting the application of GCG principle, the establishment of adequate internal control structure, and also to enhance the quality of openness and financial reporting, as well as to review the scope, accuracy, independency and objectivity of the public accountant.
Pembentukan Komite Audit Perseroan sejalan dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.
The establishment of the Company Audit Committee is in line with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 concerning the Establishment and Work Implementation Guidelines of Audit Committee and the regulation of PT Bursa Efek Indonesia No. I-A concerning General Provision of Stocks (Equity Securities) Listing on the Stock Exchanges.
KOMPOSISI KOMITE AUDIT
COMPOSITION OF THE AUDIT COMMITTEE
Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 terkait pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit, bahwa Komite Audit paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik.
Pursuant to the regulation of Bapepam-LK Number IX.5 related to the formulation and guidelines of work implementation of audit committee, that the Audit Committee shall consist at least 3 (three) members sourced from Independent Commissioners and from external Issuers or Public Companies.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Mei 2013 dan Surat Keterbukaan Perseroan dengan Nomor Surat 166/GEMS-CS/VI/2013 pada tanggal 4 juni 2013, salah satu Anggota Komite Audit yang semula dijabat oleh Bapak Sunarto digantikan tugas dan tanggung jawabnya oleh Bapak H. Agus Tagor, dengan susunan sebagai berikut:
Pursuant to the Decision Letter of the Board of Commissioners on May 31, 2013 and Company’ Disclosure Letter Number 166/GEMS-CS/VI/2013 on June 4, 2013, the duties and responsibilities of one of the Members of the Audit Committee formerly held by Mr. Sunarto was replaced by Mr. H. Agus Tagor, with the following composition:
ANGGOTA KOMITE AUDIT / AUDIT COMITTEE MEMBER Ketua / Chairman
KETUT SANJAYA
Anggota / Member
H. AGUS TAGOR*
Anggota / Member
EDWIN HIDAYAT ABDULLAH
*Meninggal pada tanggal 15 Januari 2015/Passed away on Januari 15th 2015
Pada tanggal 6 Maret 2015, Dewan Komisaris Perseroan telah menunjuk Bapak R. Utoro untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Bapak Agus Tagor setelah mempertimbangkan pengalaman Beliau. Dengan demikian susunan anggota Komite Audit Perseroan berubah menjadi:
On March 6, 2015, the Company Board of Commissioners has appointed Mr. R. Utoro to replace the vacant position left by Mr. Agus Tagor after considering his experience. Therefore, the composition of members of the Company’ Audit Committee changed into:
ANGGOTA KOMITE AUDIT / AUDIT COMITTEE MEMBER Ketua / Chairman
KETUT SANJAYA
Anggota / Member
EDWIN HIDAYAT ABDULLAH
Anggota / Member
R. UTORO
INDEPENDENSI KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE INDEPENDENCY
Seluruh anggota Komite Audit Perseroan merupakan pihak independen yang ditunjuk sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama Perseroan.
All Audit Committee members are independent who are appointed in accordance with their capability and education background, and do not have any affiliation relationships with Board of Directors, Board of Commissioners and Company Substansial Shareholders.
Dengan demikian Komite Audit Perseroan telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Komite Audit serta Piagam Komite Audit Perseroan.
Therefore the Audit Committee of the Company has met the qualifications set in Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 about Establishment and Guidelines of Audit Committee also The Audit Committee Charter.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF AUDIT COMMITTEE
Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan terhadap laporan atau halhal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan juga melakukan tugas lainnya yang berhubungan dengan tugas Dewan Komisaris.
The Audit Committee is responsible for providing opinions to the Company’ Board of Commissioners on reports or matters presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and for identifying matters requiring the Board of Commissioners attention as well as conducting other tasks associated with the duties of the Board of Commissioners.
2014 Annual Report | 67
PT Golden Energy Mines Tbk.
Kunjungan Komite Audit bersama anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Sekretaris Perusahaan ke lokasi pertambangan BIB di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada tanggal 2-4 Desember 2014 / Audit Committee along with members of the Board of Commissioners and the Corporate Secretary visited one of the mining locations of BIB in Tanah Bumbu Regency, South of Kalimantan on 2-4 December 2014.
Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit adalah: 1. Menelaah informasi keuangan Perseroan antara lain laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Internal Audit; 4. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan; 5. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan mengenai laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; 6. Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; dan 7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
Duties and responsibilities of the Audit Committee are: 1. To review financial information of the Company among others financial reports, projections and other financial information; 2. To conduct reviews on Company’ compliance with the laws and regulations in capital market sector and other legislation related to Company’ activities; 3. To conduct reviews on audits implementation by the Audit Internal Unit; 4. To conduct reviews on the adequacy of audits by the Public Accountant in order to ensure that all important risks have been considered; 5. To provide opinions to the Company’ Board of Commissioners concerning reports submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners; 6. To identify and to report matters requiring the address of the Board of Commissioners; and 7. To maintain confidentiality of documents, data, and information of Company.
Pengawasan yang meliputi semua materi dan laporan lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris menjadi perhatian khusus Komite Audit untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah potensial yang memerlukan tindakan dari Dewan Komisaris ataupun Direksi, dan saran serta rekomendasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris. Setiap temuan utama dibahas secara menyeluruh dalam rapat Komite Audit dan Unit Internal Audit sebelum dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk ditindaklanjuti.
Supervision that covers all materials and other reports to be submitted to the Board of Commissioners shall become particular concerns of the Audit Committee in identifying and clarifying potential problems that requires actions from the Board of Commissioners or the Board of Directors, and also suggestions and recommendations to be provided to the Board of Commissioners. Each major finding should be discussed comprehensively in meetings with Audit Committee and Internal Audit before it is reported to the Board of Commissioners to decide what steps should be taken next.
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE REPORTS
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah melaksanakan tugas sesuai dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 2012, yaitu berupa rapat internal, rapat dengan pihak lain terkait dan kunjungan kerja ke lapangan. Rapat Komite Audit Perseroan diadakan minimal 3 bulan sekali atau sebagaimana dianggap perlu.
Throughout year 2014, the Audit Committee has carried out its duties in accordance with the Audit Committee Charter signed on October 30, 2012, namely in the form of internal meetings, as well as meetings with other related parties and working visits to the sites. Company Audit Committee meeting shall be held once in 3 months at a minimum or as deemed necessary.
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melaksanakan 5 (lima) kali rapat berkala, dengan tingkat kehadiran anggotanya sebagai berikut:
During 2014, the Audit Committee has held 5 (five) regular meetings, with attendance rate of its members as follows:
JABATAN / POSITION
JUMLAH KEHADIRAN / NUMBER OF ATTENDANCE
PERSENTASE KEHADIRAN / ATTENDANCE PERCENTAGE
Ketut Sanjaya
Ketua / Chairman
5
100%
H. Agus Tagor
Anggota / Member
5
100%
Edwin Hidayat Abdullah
Anggota / Member
5
100%
NAMA / NAME
68 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
Berikut ini adalah rangkuman kinerja tugas dan tanggung jawab Komite Audit sepanjang tahun 2014:
Following is the performance summary of the Audit Committee’s duties and responsibilities throughout 2014:
1.
1.
2.
3. 4.
Melakukan penelaahan atas laporan keuangan konsolidasian auditan tahun 2013 dengan Auditor Eksternal (KAP), dan laporan keuangan konsolidasian Perseroan triwulanan pada tahun 2014. Melakukan pembahasan Rencana Kerja Internal Audit (Audit Plan) dan melakukan pemantauan atas pelaksanaan audit oleh Unit Internal Audit Perseroan serta membahas temuan-temuannya termasuk pemantauan tindak lanjut Manajemen atas temuan Unit Internal Audit tersebut. Memberikan usulan kepada Dewan Komisaris atas pengembangan Unit Internal Audit Perseroan. Komite Audit bersama anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan mengunjungi salah satu lokasi pertambangan, Anak Perusahaan Perseroan, BIB di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada tanggal 2-4 Desember 2014 untuk memantau kegiatan & kinerja tim di lokasi pertambangan termasuk pembahasan mengenai aspek lingkungan dan pengembangan masyarakat di sekitar tambang.
Conducted reviews of consolidated financial reports 2013 audits with External Auditor (KAP), and quarterly Company’ consolidated financial reports year 2014.
2. Discussed Internal Audit Working Plan (Audit Plan) and conducted monitoring of audits implementation by the Company’ Internal Audit Unit, as well as discussed its findings including monitoring of the Management followups on the Internal Audit Unit findings. 3. Provided proposals to the Board of Commissioners on the development of Company’ Internal Audit Unit. 4. Audit Committee along with members of the Board of Commissioners and the Corporate Secretary visited one of the mining locations, Company’ Subsidiary, BIB in Tanah Bumbu Regency, South of Kalimantan on 2-4 December 2014, in order to monitor the activities & performances of team at the mining site including discussion on the aspect of environment and community development around the mine.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut di atas, Komite Audit juga telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris agar Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dapat diterima dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
Based on the above mentioned review and discussion, the Audit Committee also has provided recommendations to the Board of Commissioners in order that the audited Company’ Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2014 be approved and reported in the Company’ Annual Report.
Komite Audit juga berpandangan bahwa Perseroan telah melakukan praktik di bidang Audit Internal, pemantauan pelaporan keuangan dan Audit Eksternal yang baik, yang sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
The Audit Committee considered that the Company has done a good practice in the field of Internal Audit, financial reporting monitoring and External Audit, in accordance with the plans and the applicable regulations.
KOMITE LAINNYA
OTHER COMMITTEE
Pada dasarnya Perseroan berusaha membentuk berbagai komite sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan manajemen bagi perusahaan publik.
Basically Company strives to establish various committees in accordance with the needs and demand of a management for a public company.
Pada tanggal 8 Desember 2014, Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 34/POJK.04/2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten dan Perusahaan Publik. Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Terkait hal tersebut Dewan Komisaris akan merumuskan kebijakan-kebijakan terkait Fungsi Nominasi dan Remunerasi.
On December 8, 2014, the Financial Services Authorities (OJK) released Number 34/POJK.04/2014 concerning the Nomination Committee and Remuneration of Issuers and Public Companies. At this time, the Company neither has any Nomination Committee nor Remuneration Committee. In relation to that, Board of Commissioners- will formulate policies pertaining to Nomination and Remuneration Functions.
Dalam hal pembentukan komite lainnya, Perseroan akan mempertimbangkan sesuai dengan kebutuhan Perseroan di masa yang akan datang.
With regard to the formulation of other committees, Company shall consider in accordance with the needs of Company in the future.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahan Perseroan pertama kali diangkat pada Februari 2011. Sekretaris Perusahaan sebelumnya dijabat oleh Bapak Eddy berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 47 tanggal 21 Februari 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Linda Herawati SH., dengan masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal RUPS mengangkat beliau sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company’ Corporate Secretary was first appointed in February 2011. Previously, the Corporate Secretary was held by Mr. Eddy, pursuant to the Deed of Resolution of the Shareholders No. 47 dated February 21, 2011 made before Linda Herawati SH., Notary, with a services term of 5 (five) years commencing from the date the GMS appointed him in accordance with Company’ Articles of Association
Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Eddy tanggal 24 November 2011, Sekretaris Perusahaan efektif digantikan oleh
In connection with the resignation of Mr. Eddy, on November 24, 2011 the Corporate Secretary was effectively replaced by
2014 Annual Report | 69
PT Golden Energy Mines Tbk.
Bapak Sudin SH sampai dengan habis masa jabatan 5 tahun. Saat ini beliau tidak merangkap jabatan apapun di Perusahaan Publik lainnya.
Mr. Sudin, SH sampai dengan habis masa jabatan 5 tahun. Saat ini beliau tidak merangkap jabatan apapun di Perusahaan Publik lainnya.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Head Legal Department Sinarmas Mining (2007-sekarang). Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi seperti Senior Legal Manager PT Batamindo Investment Cakrawala (2003-2007), Senior Legal Officer Salim Group (1997-2003) dan Associate Lawyer di Law Firm Dermawan & Co. (1996-1997). Beliau lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1995 dan Program Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005. Beliau mengikuti workshop How to Develop An Excellent Annual Report pada tanggal 29 Oktober 2014 yang diselenggarakan oleh Bostonprice Asia.
At present, he also serves as the Head of Legal Department of Sinarmas Mining (2007-present). Previously, he held several positions, such as Senior Legal Manager of PT Batamindo Investment Cakrawala (2003-2007), Senior Legal Officer of Salim Group (1997-2003) and Associate Lawyer in Dermawan & Co. Law Firm (1996-1997). He has graduated from the Faculty of Law, Universitas Indonesia in 1995 and Post-Graduate Program of Universitas Pelita Harapan in 2005. He participated in the capital market workshop How to Develop An Excellent Annual Report on October 29, 2014 that organized by Bostonprice Asia.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung utama antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat serta para pemangku kepentingan. Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan juga membantu Direksi dalam memenuhi semua kewajibannya terkait transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran yang merupakan unsur - unsur utama tata kelola perusahaan yang baik. Secara khusus, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk:
A Corporate Secretary is the primary liaison between a Company and its shareholders, the capital market authority and the society and also the stakeholders. In carrying out his function, the Corporate Secretary is also to assist the Board of Directors in meeting all their obligations related to transparency, accountability, responsibility, independency and fairness which are the primary elements of good corporate governance. Specifically, a Corporate Secretary is responsible for:
1.
1.
2.
3. 4. 5.
Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan pasar modal dan peraturan lain yang terkait; Memelihara komunikasi secara berkala dengan instansi pemerintah dan otoritas pasar modal, termasuk OJK dan BEI, yang berkaitan dengan permasalahan tata kelola, tindakan korporasi, dan transaksi material; Mengkordinasikan dan menyelenggarakan aktivitas dan rapat – rapat Dewan Komisaris, Direksi serta Rapat Komite Audit dan mencatat risalah rapat; Memberikan informasi terkini mengenai Perseroan kepada pemegang saham, media dan masyarakat umum secara rutin; dan Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
2.
3. 4. 5.
Monitoring Company’ compliance with the Law of Limited Liability Company, Articles of Association, capital market regulation and other related regulations; Maintaining periodic communication with any government institution and capital market authority, including with OJK and IDX relating to governance issues, corporate actions, and material transactions; Coordinating and organizing activities and meetings of Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee Meetings as well as preparing minutes of meetings; Providing latest information regarding Company routinely to shareholders, media and public; and Responsible in organizing the GMS.
PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION OF DUTIES OF CORPORATE SECRETARY
Pada tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan uraian sebagai berikut: 1. Dalam memelihara kepatuhan dan memenuhi aturanaturan Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan memastikan Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi selalu ter-update dengan Peraturan Pasar Modal dan mensosialisasikannya dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan secara rutin. 2. Dalam memelihara komunikasi dengan OJK, pasar bursa, Biro Administrasi Efek, dan institusi terkait lainnya, Sekretaris Perusahaan memastikan ketepatan waktu penyampaian laporan-laporan yang diwajibkan, antara lain: • Laporan rutin mengenai pemegang saham bulanan Perseroan, dan Laporan Eksplorasi • Laporan Keuangan setiap triwulan dan tahunan; • Laporan Tahunan Perseroan; • Laporan Penggunaan Dana IPO Perseroan; • Laporan Keterbukaan Informasi Perseroan; dan • Tanggapan atas permintaan Penjelasan terhadap Perseroan.
In year 2014, the Corporate Secretary has conducted his duties and functions in accordance with the applicable regulations, with the following description: 1. In maintaining compliance with and meeting the regulations of Capital Market, the Corporate Secretary has ensured that the Board of Commissioners and Directors constantly updated with any Capital Market Regulation and socialize them routinely in the Company’ Meetings of the Board of Commissioners and Directors. 2. In maintaining communication with OJK, stock market, Share Administration Bureau, and other associated institutions, the Corporate Secretary has made sure of timely submission of the required reports, among others: • Regular monthly reports concerning Company’ shareholders, and Exploration Report • Quarterly and Annual Financial Statements; • Company’ Annual Report; • Report on the Utilization of Company’ IPO funds; • Company’ Information Disclosure Report; and • Responses on requests for clarification to Company.
70 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
3.
Sekretaris Perusahaan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi maupun Komite Audit Perseroan. Sekretaris Perusahaan berpartisipasi dan membuat risalah dari rapat tersebut. Sekretaris Perusahaan juga memelihara ketersediaan informasi kepada masyarakat maupun media, termasuk ketersediaan informasi pada situs laman Perseroan maupun OJK dan BEI; Dalam mengatur RUPS dan Paparan Publik Tahunan Perseroan, Sekretaris Perusahaan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan yang diwajibkan OJK maupun BEI.
3. The Corporate Secretary coordinated meetings of the Company’ Board of Commissioners and Directors as well as Audit Committee. The Corporate Secretary participated and made minutes of meeting of the concerned meetings. 4. The Corporate Secretary also maintained the availability of information to public or media, including information on Company’ website pages, as well as on OJK and IDX.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah berhasil patuh terhadap ketentuan Pasar Modal dan tidak mendapatkan sanksi dalam bentuk apapun dari regulator terkait.
Throughout 2014, Company has successfully complied with the Capital Market regulations and has not been sanctioned in any form whatsoever from the relevant regulators.
UNIT INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT UNIT
Unit Internal Audit memiliki peranan penting dalam menjalankan aktivitas kontrol atas kegiatan bisnis Perseroan. Tujuan utama Unit Internal Audit adalah memberikan penilaian independen atas seluruh aktivitas Perseroan guna meningkatkan nilai, sistem manajemen risiko, efisiensi kegiatan operasional serta pengawasan internal Perseroan. Unit Internal Audit memberikan layanan konsultasi dan jaminan kemandirian, obyektivitas dalam mendukung tujuan utama tersebut.
An Iternal Audit Unit has an important role in conducting control activities over the business operations of a Company. The main objectives of an Internal Audit Unit are to provide independent assessment of all Company’ activities in order to enhance Company’ values, risk management system, efficiency of operational activities and also internal control. An Internal Audit Unit provides consultancy services and independence guarantees, also objectivities in supporting its main purpose.
Berdasarkan surat penunjukkan Direksi Perseroan pada tanggal 16 Agustus 2011, Direksi resmi mengangkat Bapak Dedy Susanto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (“SKAI”) Perseroan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan pengalaman kerja Bapak Dedy Susanto selama ini, yaitu menjabat sebagai Kepala Departemen Internal Audit Perseroan (2008-sekarang).
Based on the appointment letter of the Company’ Board of Directors on August 16, 2011, the Board of Directors officially appointed Mr. Dedy Susanto as the Company’ Head of Internal Audit Work Unit(“SKAI”), by considering the background and work experiences of Mr. Dedy Susanto to date, i.e. serves as the Department Head of Company’ Audit Internal (2008-present).
Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi seperti Manager Controller (Audit) di PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Supervisor Internal Audit Kawan Lama Group (2001-Januari 2002), Supervisor Internal Audit PT Kapal Api Group (1998-2001) Account Officer di Lippo Bank-Regional Office (1996-1997), dan Account Officer di PT Aspac General Insurance (1996). Beliau lulus dari Universitas Tarumanegara jurusan Akuntansi pada tahun 1995. Unit Internal Audit Perseroan dibentuk pada Oktober 2008 yang saat ini beranggotakan 7 (tujuh) orang Auditor Internal.
Previously he has held several positions such as Controller (Audit) Manager at PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Internal Audit Supervisor at Kawan Lama Group (2001-January 2002), Internal Audit Supervisor at PT Kapal Api Group (1998-2001), Account Officerat Lippo Bank - Regional Office (1996-1997) and Account Officer at PT Aspac General Insurance (1996). He graduated from Universitas Tarumanegara, majoring in Accounting in 1995. Company’ Audit Internal Unit was established in 2008 that have 7 (seven) members of Internal Auditor at the moment.
Sebagai pedoman dalam menjalankan wewenang, tugas dan tanggung jawab secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan, Unit Internal Audit menyusun Piagam Internal Audit yang ditandatangani pada tanggal 26 September 2011. Dalam Piagam Internal Audit tersebut diatur ketentuan tugas dan tanggung jawab Unit Internal Audit, diantaranya:
As guidance in conducting the authority, duties and responsibilities in a competent, independent and accountable manner the Internal Audit Unit has developed an Internal Audit Charter which has been signed on September 26, 2011. Provisions of duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are stipulated in the Internal Audit Charter, among others:
1.
1.
4.
5.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi paparan risiko yang signifikan dan berkontribusi terhadap peningkatan manajemen risiko dan sistem pengendaliannya; Membuat Perencanaan Audit (tahunan & bulanan); Melaksanakan Kegiatan Audit (financial & operational) mengacu pada Rencana Audit yang telah ditetapkan; Membuat Laporan Audit atas audit yang dijalankan; Menyampaikan Hasil Audit kepada pihak-pihak yang berkompeten; Memonitor atas tindak lanjut hasil audit yang dijalankan oleh Unit Internal Audit; dan Membantu Perseroan dalam melaksanakan pengendalian yang efektif melalui evaluasi efektivitas dan efisiensinya
5.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
In organizing GMS and Annual Public Expose of Company, the Corporate Secretary has made sure that their implementations were in compliance with the Regulation required by OJK and IDX
To identify and evaluate risk exposures which are significant and have contribution to the increase of risk management and its control system; To develop Audit Planning (annually & monthly); To conduct Audit Activities (financial & operational) by referring to Audit Plan that has been set; To prepare Audit Reports on the performed audits; To present Audit Results to the competent parties; To monitor follow-ups of audit results conducted by the Internal Audit Unit; and To assist Company in implementing effective control through evaluation of its effectiveness and efficiency and
2014 Annual Report | 71
PT Golden Energy Mines Tbk.
dan mendorong upaya perbaikan secara berkelanjutan untuk mencapai kondisi berikut: a. Informasi keuangan dan usaha dapat dipercaya dan memiliki integritas; b. Usaha dilaksanakan secara efisien dan mencapai hasil yang efektif; c. Aset Perseroan terjaga; dan d. Tindakan dan keputusan Perseroan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
also in encouraging improvement efforts continuously in order to achieve the following conditions: a. Financial and business information is reliable and has integrity; b. Business conducted efficiently and achieves effective results; c. Company Assets is maintained; and d. Actions and decisions of the Company are in accordance with the prevailing Laws and regulations.
Unit Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bertanggung jawab secara fungsional kepada Komite Audit. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang Perseroan dalam merealisasikan tujuannya, Unit Internal Audit melakukan koordinasi yang erat dengan berbagai fungsi dalam Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin.
The Internal Audit Unit reports directly to the President Director and functionally responsible to the Audit Committee. In carrying out its function as the support of Company in realizing its objectives, the Internal Audit Unit shall conduct close coordination with various functions within the Company through a systematic and disciplined approach.
Sebagai bagian dari Good Corporate Governance (GCG), Unit Audit Internal telah mendorong komunikasi yang mendukung budaya kejujuran dan keterbukaan. Perseroan telah membuat saluran resmi untuk menerima pelaporan pelanggaran melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) pada Maret 2013 lalu. Melalui saluran yang bebas dan rahasia bagi semua pihak yang berhubungan dengan Perseroan, diharapkan dapat mengurangi potensi kerugian Perseroan dikemudian hari.
As a part of Good Corporate Governance (GCG), the Internal Audit Unit has encouraged communication that supports the culture of honesty and openness. The Company has established an official channel to receive violations reporting through a Whistle Blowing System in March 2013. Through this channel which is free and confidential to all parties connecting with the Company, it is expected that Company potential losses in the future can be reduced.
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS UNIT INTERNAL AUDIT
TASK IMPLEMENTATION REPORT OF INTERNAL AUDIT UNIT
Sepanjang tahun 2014 Unit Internal Audit telah melaksanakan 8 (delapan) penugasan audit sesuai dengan Rencana Audit 2014 dan 4 (empat) penugasan khusus untuk pembuatan SOP Perseroan. Penugasan tersebut mencakup audit terhadap beberapa kegiatan Perusahaan yang bersifat strategis dalam rangka untuk mengamankan Perseroan serta mewujudkan perbaikan dalam sistem dan prosedur kerja di masa mendatang.
Throughout 2014 the Internal Audit Unit has conducted 8 (eight) audits assignments in accordance with the 2014 Audit Plan and 4 (four) special assignments for developing Company’ SOP. Those assignments covered audits to some Company Strategic activities in order to secure the Company and to realize improvements in system and work procedure in the future.
Seluruh kegiatan proses bisnis Perseroan akan menjadi obyek pemeriksaan Departemen Internal Audit. Pelaksanaan Audit tahun 2014 sebagian besar dilakukan terhadap pembebasan lahan (Land Acquisition) dan jasa penambangan Perseroan.
All Company business process activities will become object of examinations by Internal Audit Department. The implementation of 2014 Audit mostly was done toward land acquisition and Company mining services.
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL AUDIT/ INTERNAL AUDIT ORGANIZATION STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS KOMITE AUDIT / AUDIT COMITTEE
PRESIDEN DIREKTUR / PRESIDENT DIRECTOR AUDIT INTERNAL / INTERNAL AUDIT
URAIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
DESCRIPTION OF INTERNAL CONTROL SYSTEM
Manajemen Perseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal pada semua kegiatan Perseroan, baik berupa Check and Re-check, Dual Control dan pendelegasian wewenang sesuai dengan batasan wewenang (Matrix Limit Otorization) yang telah ditetapkan.
Company Management applied Internal Control System to all Company’ activities whether in the form of Check and Re-check, Dual Control and delegation of authorities in accordance with the established Matrix of Authorization Limits.
72 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
Pengendalian internal yang dijalankan Perseroan dilakukan terhadap setiap kegiatan keuangan dan operasional Perseroan yang terurai pada penjelasan singkat berikut ini: a. Dalam Bidang Operasional • Semua proses penambangan telah dijabarkan dalam bentuk System Operational Procedure (SOP) yang telah mengandung Pengendalian Internal yang memadai. SOP ini dijalankan dan ditaati oleh setiap Divisi dalam Perseroan. Semua kegiatan operasional penambangan yang dilakukan Perseroan juga telah mengacu pada ketentuan dan perundangan yang berlaku. • Setiap ketentuan dan perundangan yang berlaku dalam bidang pertambangan disebarkan kepada divisi yang terkait untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Kepatuhan atas pelaksanaan Peraturan dan Perundangan ini turut menjadi objek pemeriksaan dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Internal Audit.
Internal control implemented by Company has been conducted to all Company’ financial and operational activities described in the brief explanations as follows: a. In the Operational Sector • All mining processes have been made in the form of Standard Operational Procedure (SOP) system which already covered adequate Internal Control. This SOP was performed and adhered to by each Division within the Company. All mining operations conducted by Company have also referred to the applicable laws and regulations. • Any applicable legislation in mining sector disseminated to related divisions in order to be implemented and adhered to. Compliance to the implementation of Laws and Regulations also became object of audits in each examination conducted by the Internal Audit Unit.
b. Dalam Bidang Keuangan 1. Dalam bidang keuangan pengendalian internal telah dilakukan secara ketat, dimana : • Setiap pengeluaran dan penerimaan dana hanya dilakukan oleh petugas yang berwenang. • Setiap pengeluaran dan penerimaan dana harus mendapatkan Persetujuan (ditanda-tangani) oleh pejabat yang berwenang. • Didukung dengan dokumen pendukung yang lengkap dan telah diverifikasi dahulu kebenarannya oleh petugas yang berwenang. • Sebagian besar transaksi keuangan Perusahaan dilakukan secara giral, dan secara tunai harus melalui suatu prosedur yang cukup terkontrol. 2. Setiap Ketentuan dan Perundangan yang berlaku (Keuangan, Akuntasi & Perpajakan) telah disebarkan kepada divisi yang terkait untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Kepatuhan atas pelaksanaan Peraturan dan Perundangan tersebut turut menjadi objek pemeriksaan dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Internal Audit.
b. In the Financial Sector 1. In the financial sector, internal control has been conducted strictly, whereas: • Any expenditure and receipt of funds done only by the authorized personnel, • Any expenditure and receipt of funds must have approval (signed) by the authorized officials.
c.
Dalam Bidang Pengadaan Barang & Jasa Perseroan telah memiliki SOP dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Melalui SOP ini, setiap dan semua pengadaan barang dan jasa Perseroan melalui suatu proses tender yang terbuka dan diikuti oleh semua pihak yang berminat. Dalam hal tertentu, Perseroan mengundang beberapa vendor yang bonafide untuk mengikuti pengadaan barang dan jasa yang diperlukan oleh Perseroan.
c. In the Sector of Procurement of Goods and Services The Company has had SOP in the procurement of goods and services. Through this SOP, any and all of the Company’s procurement of goods and services through an open tender process and can be followed by all interested parties. In certain cases, the Company invites some bonafide vendors to follow the procurement of goods and services required by the Company.
d.
Dalam Bidang Pembebasan Lahan Perseroan juga telah memiliki SOP dalam bidang pembebasan lahan. Pada prinsipnya, tim pembebasan lahan atau dikenal dengan Community Development akan melakukan proses pembebasan lahan sebagaimana diatur dalam SOP tersebut serta dilakukan koordinasi dengan departemen lain dalam proses dokumentasi dan pembayaran.
d. In the Sector of Land Acquisition The Company also has had SOP in the field of land acquisition. In principle, land acquisition team, known as Community Development will make the process of land acquisition as set out in the SOP as well as coordination with other departments in the process of documentation and payment.
•
2.
Must be supported by complete supporting documents which validity has already been verified by the authorized personnel. • Most of the Company’ financial transactions conducted by clearings and by cash must go through adequate controlled procedures. Any applicable Laws and Regulations (Financial, Accounting & Taxation) have been disseminated to relevant divisions in order to be implemented and adhered to. Compliance with the enforcement of Laws and Regulations also became object of audits in all examinations conducted by the Internal Audit Unit.
PENGAWASAN EKSTERNAL
EXTERNAL CONTROL
Setiap tahun Akuntan Publik (“KAP”) melakukan pemeriksaan atas transaksi keuangan dan neraca Perseroan yang digunakan sebagai neraca publikasi pada Laporan Tahunan Perseroan dalam pelaksanaan transparansi Perseroan. Perseroan juga meminta KAP melakukan penelaahan terbatas atas laporan keuangan setiap kuartal pada tahun 2014. Hasil pemeriksaaan tersebut disampaikan dalam Rapat Komite Audit Perseroan. Sepanjang tahun 2014, KAP dan Komite Audit melakukan rapat bersama sebanyak 4 (empat) kali.
Every year the External Auditor (“KAP”) has conducted examinations to Company’ financial transactions and balance sheets to be used as balance sheet publication in the Company Annual Report in the implementation of Company’ transparency. Company also requested KAP to conduct limited review on financial reports on each quarter in year 2014. The audits results were presented in the Company’ Audit Committee Meeting. Throughout 2014, KAP and Audit Committee has conducted joined meetings 4 (four) times.
2014 Annual Report | 73
PT Golden Energy Mines Tbk.
KAP Perseroan memberikan jasa audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan untuk tahun 2014 dengan biaya sebesar Rp 1.869.915.000. Selain memberikan jasa audit, KAP Perseroan juga memberikan jasa penyediaan dokumentasi Transfer Pricing 2014 dengan biaya sebesar Rp 50.000.000.
The Company’ KAP provided audit services for the 2014 Financial Reports of Company and its Subsidiaries at a cost of Rp1,869,915,000. Apart from providing the audit services, Company’ KAP also provided documentation of 2014 Transfer Pricing at a cost of Rp50,000,000.
Untuk laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014, diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) dan ditandatangani oleh Bapak Sinarta.
For the Company Financial Statements of 2014, it was audited by KAP Purwantono, Suherman & Surja (a firm member of Ernst & Young Global Limited) and signed by Mr. Sinarta.
PAPARAN PUBLIK TAHUNAN
ANNUAL PUBLIC EXPOSURE
Pada tahun 2014 Perseroan mengadakan Paparan Publik Tahunan bersamaan dengan diselenggarakannya RUPST Perseroan pada tanggal 17 Juni 2014.
In 2014 Company held the Annual Public Exposure simultaneously with the Company’ AGM on June 17, 2014.
Dalam Paparan Publik Tahunan Perseroan tersebut, dibahas mengenai Tinjauan Umum Perseroan, Pencapaian Signifikan Perseroan, dan Tinjauan Keuangan Perseroan. Informasi mengenai Paparan Publik Tahunan Perseroan dapat diunduh pada laman Perseroan.
In the Company’ Annual Public Exposure, it was discussed Company’ General Review, Company’ Significant Achievement, and Company’ Financial Review. Information on Company’ Annual Public Exposure can be downloaded from the Company’ Web Page.
MANAJEMEN RISIKO PERSEROAN
COMPANY’ RISK MANAGEMENT
Perseroan menghadapi berbagai jenis risiko dalam bidang usaha dan kegiatan usahanya sehingga diperlukan adanya sistem pengendalian risiko yang terintegrasi dengan baik untuk memitigasi dan mengelola risiko-risiko tersebut. Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan telah menerapkan Manajemen Risiko secara komprehensif dari setiap level dalam struktur organisasi Perseroan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk mengurangi risiko operasional dalam mencapai tujuan usaha.
Company deals with various types of risk in the business sector and its business activities so that it requires a well-integrated risk control system to mitigate and to manage those risks. Company and its Subsidiaries have implemented Risk Management comprehensively from each level in the Company’ organization structure, including the Board of Commissioners and Board of Directors in order to in order to reduce operational risks in achieving the business objectives.
Perseroan memastikan kerangka kerja manajemen Perseroan yang komprehensif, yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis dan kegiatan usaha Perseroan. Secara berkala manajemen juga melakukan indentifikasi risiko, mengkaji ulang, dan memprioritaskan penanganan risiko-risiko tersebut.
Company ensures a comprehensive framework of the Company’ management which is an integral part of the process of Company’ strategic planning and business activities. Periodically, the management also conducts risk identifications and risk reviews, as well as prioritizing the handling of those risks.
Perseroan melakukan evaluasi terhadap segala kategori risiko dengan cermat, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang merupakan landasan proses manajemen Perseroan yang ketat. Perseroan menilai risiko secara terintegrasi, namun untuk tujuan organisasi, Perseroan memisahkan risiko ke dalam beberapa kategori risiko utama yang penting bagi Perseroan, yaitu aspek strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Parameter indikator risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko yang kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkat manajemen. Pendekatan manajemen risiko dengan pendekatan dari bawah ke atas diharapkan mampu menjaga kelangsungan usaha Perseroan.
Company conducts a thorough evaluation to all risk categories, which also includes implementing and monitoring anticipatory measures over potential risks which constitutes the foundation of a strict Company management process. Company assesses risk in an integrated manner, however for organizational purposes, Company distinguishes risks into several main risk categories that are critical to the Company, i.e. the aspects of strategic, market, political, operational and financial. Risk indicator parameters a reset for all risk categories which then shall be monitored systematically at each level of management. Bottom-up risk management approaches are expected to be able to keep the Company’ business continuity.
A. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUKSI PERSEROAN 1. Risiko Fluktuasi harga batubara
A. RISKS ASSOCIATED WITH COMPANY’ PRODUCTION 1.Risk of Coal Price Fluctuation
Harga batubara yang dijual oleh Anak Perusahaan Perseroan ditentukan oleh berbagai faktor di luar kendali Perseroan seperti harga batubara dunia, yang berfluktuasi secara signifikan mengikuti kapasitas produksi dan pola konsumsi batubara dari industri-industri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama.
The price of coals sold by Company’ Subsidiaries is determined by various factors beyond Company’ control, such as global coal prices, that fluctuates significantly in accordance with production capacities and coal consumption pattern of industries that use coals as their main fuel.
Perseroan berupaya melakukan pengkajian terhadap efisiensi rantai pasokan batubara yang terus dilakukan secara konsisten guna penyempurnaan efisiensi biaya operasional Perseroan yang akan mampu mengelola risiko fluktuasi harga batubara global. Perseroan
Company seeks to conduct an assessment to the efficiency of coals supply chain that continues being conducted consistently for the improvement of Company’ operational cost efficiency which will be able to manage the risk of fluctuation in the global
74 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
mengkombinasikan strategi perdagangan batubara produksi sendiri dengan batubara dari pihak ketiga dengan metode penetapan harga maupun waktu penetapan yang terus disesuaikan dengan perkembangan global yang mempengaruhi pasar batubara.
coal prices. Company combines the trading strategy of coal from own production and coal from third party with a method of pricing and timing which is continuously being adjusted according to the global developments that influence the coal market.
2. Risiko kenaikan harga bahan bakar, bahan baku dan bahan pendukung penambangan.
2. Risk of price increase of fuel, raw materials and mining supporting materials.
Bahan bakar merupakan bagian yang signifikan dari biaya operasional Perseroan dimana fluktuasi dalam harga bahan bakar dapat mempengaruhi profitabilitas Perseroan. Kenaikan harga BBM secara tidak langsung akan memicu terjadinya kenaikan pada harga pokok penjualan batubara yang juga akan berdampak pada volume permintaan pasokan batubara.
Fuel is a significant part of Company’ operating cost, where fluctuations in fuel price may affect the profitability of Company. The increase of fuel price will indirectly trigger the increase of coals’ cost of goods sold which will have an impact on the volume of demand for supply of coals as well.
Perseroan berupaya untuk memitigasi risiko kenaikan harga tersebut dengan efisiensi biaya operasi di semua lini usaha, termasuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dan terus melakukan pengendalian biaya dengan meningkatkan efisiensi rantai pasokan batubara yang secara berkala dievaluasi. Perseroan juga melakukan negosiasi ulang dengan pihak-pihak ketiga guna melakukan efisiensi di tengah gejolak iklim batubara yang masih tidak mendukung di sepanjang tahun 2014.
Company strives to mitigate the risk of raise in price by conducting operating cost efficiency in all lines of business, which includes reducing the dependency on fuel oil and controlling the cost continuously by improving the efficiency of coals supply chain which is evaluated periodically. Company also conducts renegotiation with third parties in order to conduct efficiency in the midst of unfavorable climatic upheavals of coals throughout 2014.
3. Risiko ketergantungan Anak Perusahaan terhadap kontraktor pertambangan dan pengangkutan.
3. Risk of Subsidiaries’ dependency to mining and transportation contractors.
Kegagalan pemenuhan kewajiban sesuai dengan kontrak kerja yang ada, pembatalan atau wanprestasi terhadap kontrak kerja dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. Dalam memitigasi risiko, Perseroan memberlakukan sistem penalty & punishment kepada kontraktor. Selain melakukan kontrol evaluasi pekerjaan kontraktor secara internal, Perseroan juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan pengawasan pekerjaan demi sinkronisasi target produksi dengan persediaan batubara Perseroan.
Failure in meeting obligations in accordance with the existing contract, cancellation or default of job contract may impact negatively to the financial condition, operations results and business prospects of Company. In mitigating risks, Company imposes penalty & punishment system to contractors. Apart from performing internal control of contractor job evaluation, Company also works closely with third parties in conducting supervision in order to synchronize the target of production with the inventory of Company’ coals.
B. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETENTUAN PERUNDANGUNDANGAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL INDONESIA
B. RISKS ASSOCIATED WITH THE PROVISIONS OF REGULATIONS AND SOCIAL ENVIRONMENT OF INDONESIA
1. Risiko diberlakukannya peraturan perundang-undangan baru baik dalam bidang pertambangan dan bidang lain yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan perijinan yang dimiliki oleh Anak Perusahaan.
1. Risks of new laws and regulations enactment both in the mining sector and other sectors that may impact negatively to the business activities and licenses held by Subsidiaries.
Perubahan peraturan perundangan-undangan adalah hal yang sangat sering terjadi di Indonesia. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak dapat memastikan kemungkinan perubahan peraturan per undang-undangan yang mempengaruhi industri pertambangan di Indonesia. Perubahan yang bersifat membatasi kegiatan usaha penambangan akan dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha. Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan akan menyesuaikan operasinya menurut ketentuan perundang-undangan dan peraturan baru.
Changes in laws and regulations are common things and frequently occur in Indonesia. To run its business activities, Company cannot be sure of the possibility of changes in the laws and regulations that shall affect the mining industry in Indonesia. Changes that restrict mining business activities will have a negative impact to the financial condition, operation results and business prospects of Company and its Subsidiaries.
Perseroan selalu berupaya mematuhi seluruh peraturan yang berlaku dan mengkaji peraturan baru yang mungkin akan berdampak negatif terhadap operasional Perseroan. Melalui divisi hukum dan divisi Kepatuhan, Perijinan & Administrasi, Perseroan melakukan komunikasi aktif dengan konsultan hukum dan pemerintah terkait dalam menerapkan langkah-langkah yang sesuai untuk menjamin ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang pertambangan.
Company always seeks to comply with all applicable regulations and study new regulations which may have a negative impact to the operational of Company. Through its Legal Division and Compliance, Licensing & Administration Division, Company conducts active communication with legal consultants and relevant government institutions in implementing appropriate measures to ensure compliance with and adherence to the laws and regulation associated with the mining sector.
Company will adjust its operations in accordance with the provisions stipulated in the new laws and regulations.
2014 Annual Report | 75
PT Golden Energy Mines Tbk.
2. Risiko yang berhubungan dengan penduduk setempat di wilayah pertambangan.
2. Risks associated with local residents/community at the mine site.
Gejolak dan konflik sosial dapat menghambat kegiatan operasional Perseroan. Kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan penduduk di sekitar area operasional Anak Perusahaan yang timbul seperti masalah pembebasan lahan, tumpang tindih lahan, dan relokasi penduduk yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan yang berpotensi merusak citra Perseroan di mata masyarakat.
Unrest and social conflict may detain Company’ operational activities. Failure to settle arising problems with the residents around the operational area of the Subsidiaries such as land acquisition, land overlapping, and relocation of residents, may affect Company’ operational activities that potentially damage the Company’ image in the eyes of the community.
Demi menanggulangi risiko tersebut, Perseroan melalui Anak-Anak Perusahaan, membina komunikasi yang intensif dengan masyarakat sekitar wilayah pertambangan dengan program pengembangan masyarakat yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Perseroan sehingga mampu membina masyarakat untuk menjadi lebih mandiri. Perseroan mengupayakan agar kondisi saling menguntungkan ini akan mengurangi risiko terjadinya perselisihan dengan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan Perseroan.
In order to overcome the risks, Company through its Subsidiaries, develop an intensive communication with the community around mine site through community development programs which is also a part of Company’ social responsibilities in order to be able to develop the community in becoming more independent. Company makes efforts so that this mutually beneficial condition will reduce the risks of conflicts with the community around the Company’ mining area.
C. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN CUACA & KONDISI EKONOMI
C. RISKS ASSOCIATED WITH CHANGES OF WEATHER/CLIMATE AND ECONOMIC CONDITION
1. Risiko terjadinya perubahan cuaca, kecelakaan dan bencana alam yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja operasional Perseroan dan Anak Perusahaan.
1. Risks of weather/climate changes, accidents and natural disasters that might have negative impacts to the operational performances of Company and its Subsidiaries.
Perseroan telah menerapkan standar keselamatan kerja yang cukup baik dalam pelaksanaan kegiatan operasional penambangan. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatannya, tidak tertutup kemungkinan terjadi risiko perubahan cuaca, risiko kecelakaan kerja, dan bencana alam lainnya yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Perseroan menyesuaikan rencana penambangan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Secara berkesinambungan Perseroan melakukan investasi di prasarana seperti saluran drainase dan konstruksi jalan yang bebas gangguan cuaca. Perseroan juga melakukan pengawasan rutin dalam prosedur keselamatan kerja di lapangan sehingga meminimalisir adanya kecelakaan kerja akibat gangguan cuaca.
Company has implemented a quite good occupational safety standard in the implementation of its mining operations. However, in the implementation of its activities it also possible that there might occur risk of weather change, risk of occupational accidents, and other natural disasters that may affect Company’ business activities. Company shall adjust its mining plan with the condition at the site. Company will continuously make investment in the infrastructures such as drainage and road construction which is free from weather interferences. Company will also conduct routine surveillance in the procedure of occupational safety at Company’ site so as to minimize accidents due to weather disturbances.
2. Risiko perubahan kondisi ekonomi regional atau global.
2. Risk of changes in regional or global economic condition.
Krisis global dapat mempengaruhi penurunan ketersediaan dana pinjaman, penurunan investasi secara langsung, kegagalan institusi keuangan global, penurunan nilai pada pasar saham global, dan penurunan permintaan terhadap beberapa komoditas. Dalam hal ini tidak ada jaminan bahwa kondisi krisis akan kembali berlanjut seperti sebelumnya terjadi di Indonesia dan negaranegara Asia Pasifik di kemudian hari. Perseroan melakukan identifikasi dan penilaian risiko berdasarkan tujuan strategis utama yaitu peningkatan produksi batubara dan fokus pada bisnis batubara. Perseroan mengembangkan strategi pembinaan hubungan jangka panjang dan perolehan kontrak pasokan jangka panjang dari pelanggan guna mengurangi risiko ketidakpastian perekonomian regional maupun global. Dalam memitigasi risiko ini, Perseroan juga berfokus pada pembangunan aset berjangka panjang guna meningkatkan kemampuan bisnis Perseroan.
Global crisis may influence the decrease in the availability of loan funds, decrease in direct investment, failures of global financial institutions, decrease of values in global stock markets, and decrease in demand for some commodities. In this case there is no guarantee that the crisis condition will be resumed in the future as occurred previously in Indonesia and Asia-Pacific countries. Company conducts identification and risk assessment based on the objective of the main strategies, namely, the increase of coal production and to focus on coal business. Company develops strategies of making a long-term relationship and acquiring longterm supply contracts from customers in order to reduce the risks of regional or global economic uncertainties. In mitigating these risks, Company also focuses on the development of longterm assets in order to enhance business abilities of Company.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan secara berkala melakukan evaluasi atas efektivitas manajemen risiko yang dibantu oleh Unit Internal Audit Perseroan. Penyempurnaan yang dilakukan secara berkesinambungan yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha Perseroan akan mampu mengoptimalkan praktik manajemen risiko dalam menganggulangi risiko-risiko usaha Perseroan.
In implementing risk management, Company periodically conducts evaluation on the effectiveness of the risk management with the help of Company’ Internal Audit Unit. Continuous improvement which is adjusted to Company’ business policy and objectives will be able to optimize the practices of risk management in overcoming Company’ business risks.
76 | Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Perseroan memperkenalkan sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (“WBS”) pada Maret 2013, yang dapat menampung laporan pelanggaran hukum dan etika yang dapat meningkatkan ketaatan pada peraturan dan menstimulus tumbuh kembang budaya beretika tinggi dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan internal maupun pihak ketiga. WBS ini merupakan bagian dari pengendalian internal khususnya guna mengurangi risiko kecurangan dan ketidakpatuhan terhadap hukum.
Company introduced violations reporting system or Whistleblowing System (“WBS”) in March 2013, in which can accommodate reports on violations of the law and ethics that can improve compliance with the regulations and stimulate the growth and development of high ethics culture in the implementation of activities related to internal or third parties. This WBS is a part of internal control, particularly in order to reduce the risk of fraud and non-compliance with laws.
Perseroan merumuskan kebijakan WBS pada tanggal 18 Maret 2013 yang merujuk pada Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (“SPP”) tahun 2008 yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”). Dalam kebijakan tersebut diungkapkan mengenai mekanisme pelaporan pelanggaran, perlindungan bagi pelapor, pihak yang mengelola pengaduan sampai dengan hal-hal pokok yang dikategorikan sebagai pelanggaran.
Company formulated WBS policy in March 18, 2013 in reference to the Guidance of Whistleblowing System of year 2008 issued by the National Committee of Governance Policy. In the policy it is disclosed violation reporting mechanism, protection for the reporting person, the parties handling the complaint up to key points categorized as violations.
Perseroan juga menyediakan fasilitas penyampaian laporan pelanggaran melalui laman Perseroan yang dapat diakses 24 jam bagi semua pihak dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Laporan yang diterima akan diproses sesuai dengan pedoman SPP Perseroan. Dan setiap orang dapat menanyakan tindak lanjut laporan tersebut. Tatacara pengaduan dapat dilihat pada laman/website Perseroan.
The company also provides facilities for submitting violation report through Company web site that can be accessed 24 hours for all parties with the objective of creating better work environment. Reports that have been received will be processed in accordance with the guidelines of Company’s SPP, and each person can ask the follow-up of the report in question. Procedures for complaints can be seen in the Company’s website.
Perseroan menerima pelapor tanpa identitas, karena Perseroan menitikberatkan pada pelanggaran yang merugikan kepentingan Perseroan yang dilaporkan. Tim SPP melakukan penelusuran terhadap pengaduan tersebut dan melakukan pembahasan langsung dengan Presiden Direktur Perseroan. Selain itu Perseroan juga memastikan setiap informasi tentang identitas pelapor disimpan secara rahasia.
Company receives the reporting person without identity, as Company is focused on the reported violation which harms the Company’s interest. The SPP team shall perform searches on the complaint and discuss it directly with the Company’s President Director. Other than that, Company shall also make sure that any information regarding the identity of the reporting person is to be kept discreetly.
PERKARA HUKUM PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LEGAL CASES OF COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES
Perseroan tidak terlibat dalam perkara hukum apapun kecuali Anak Perseroan, BIB sebagaimana telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2014.
Company is not involved in any legal case except in its Subsidiary, BIB as has been disclosed in the Consolidated Financial Statements of Company for the fiscal year 2014.
FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
SUBSEQUENT EVENT AFTER THE DATE OF FINANCIAL STATEMENT
Setelah tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2014, Perseroan telah mendirikan PT GEMS Energy Indonesia pada tanggal 19 Maret 2015 dan pada tanggal 25 Maret 2015, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Mega Tbk. untuk term loan sebesar USD 50 juta dengan bunga 10% (floating) untuk jangka waktu 10 tahun dalam rangka refinancing investasi fixed asset Perseroan.
After the date of Consolidated Financial Statements of Company for the fiscal year 2014, the Company has established PT GEMS Energy Indonesia on March 19, 2015 and on March 25, 2015, the Company has signed a loan agreement with PT Bank Mega Tbk. for a term loan of USD 50 million with 10 % interest rate (floating) for a period of 10 years in order to refinance the Company’s fixed assets investment.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 6 April 2015, Perseroan telah menyetujui dan memutuskan untuk membagikan Dividen Interim Perseroan tahun buku 2015 sejumlah USD 1.529.411,78 atau sama dengan USD 0,00026 per lembar saham dimana Perseroan akan menggunakan kurs tengah BI per tanggal 6 April 2015 senilai USD 1 = Rp. 12.942,sehingga Dividen Interim Perseroan tahun buku 2015 sejumlah Rp. 19.793.647.257,- atau sama dengan Rp. 3,36 per lembar saham. Kemudian pada tanggal 9 April 2015, Perseroan juga telah mendirikan Shanghai Jingguang Energy Co. Ltd., sebuah perusahaan berkedudukan di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok yang akan bergerak di bidang perdagangan batubara di wilayah Republik Rakyat Tiongkok.
Based on the Board of Commissioners’ decision on April 6, 2015, the Company has agreed and decided to share interim dividend for the financial year 2015, amounting to USD 1,529,411.78 or equal to US$ 0.00026 per share, with the BI rate used by the Company as of 6 April 2015 for USD 1 = Rp. 12 942, - so that the interim dividend for the financial year 2015 amounting to Rp. 19,793,647,257, - or equal to Rp. 3.36 per share. Then, on April 9, 2015, the Company has also established the Shanghai Jingguang Energy Co. Ltd., a company based in Shanghai, People’s Republic of China, which to be engaged in the coal trade in the region of the People’s Republic of China.
2014 Annual Report | 77
PT Golden Energy Mines Tbk.
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup / Health, Safety, & Environment
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mencapai standard pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dengan meminimalkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan operasional. Company is always committed to achieve standards of occupational health and safety management by minimizing the risks of accidents occurring in its operational activities.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (“K3”)
OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY (“K3”)
Perseroan menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan usahanya, terlebih operasional pertambangan, aspek kesehatan dan keselamatan kerja (“K3”) adalah yang utama. Untuk mencapai komitmen dan tekad mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, Perseroan berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan, mitra kerja dan tamu yang melakukan kunjungan, aktivitas dan yang bekerja di setiap wilayah kegiatan Perseroan.
Company is aware that in conducting its business activities, especially in mining operations, Occupational Health And Safety (“K3”) is the major aspect. To achieve the commitment and determination in realizing the concerned occupational health and safety, Company is committed to create a healthy and safe workplace for all employees, work partners and visitors conducting visits, activities and who work in each area of Company’ activities.
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi berpotensi mengganggu efisiensi, produktivitas dan kualitas pekerjaan. Perseroan secara berkala mengajak karyawan maupun pihak yang terlibat dalam pekerjaan operasional Perseroan, untuk juga memiliki kesadaran tinggi dalam memenuhi standar dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diterapkan Perseroan.
Every occupational accident occurred potentially disturbs the efficiency, productivity and quality of work. Company regularly asks employees and any party involved in Company’ operational work, to also have high awareness in meeting the standard and procedures of occupational health and safety applied by Company.
Sebagai wujud penerapan K3, Perseroan menyediakan peralatan keselamatan kerja yang handal bagi pegawai, terutama bagi mereka yang bekerja pada kegiatan operasi pertambangan. Selain itu Perseroan juga mengintensifkan upaya pendidikan, penyuluhan dan inspeksi berkelanjutan.
As the realization of K3 implementation, Company provides reliable safety equipment for employees, especially for those who work in mining operation activities. In addition to that, Company also intensifies its efforts in education, counseling and inspection in a sustainable way.
Pada Senin 26 Mei 2014, bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode sebelumnya, Muhaimin Iskandar memberikan penghargaan anugerah K3 kepada Anak Perusahaan Perseroan, KIM. Selain itu, KIM juga mendapatkan piagam penghargaan sebagai perusahaan nihil kecelakaan (zero accident) dan taat ketentuan K3 di Kabupaten Bungo.
On Monday, May 26, 2014, located in Bidakara Hotel, Jakarta, the former Minister of Manpower and Transmigration, Muhaimin Iskandar has presented K3 award to Company’ Subsidiary, KIM. Besides, KIM also received the award of a company with zero accident and compliance with K3 regulation in Kabupaten Bungo.
Dalam rangka memitigasi risiko yang melekat dalam operasi pertambangan, Perseroan secara proaktif meningkatkan prosedur keselamatan dari waktu ke waktu. Perseroan mengadakan
In order to mitigate risks inherent in mining operations, Company proactively improves its safety procedures from time to time. Company conducts socialization and training related to K3
78 | Laporan Tahunan 2014
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup / Health, Safety, & Environment
sosialisasi dan pelatihan rutin terkait K3, salah satunya yaitu pembentukan Emergency Response yang diselenggarakan Perseroan yang bekerja sama dengan Basarnas (Badan SAR Nasional) atau pelatihan K3 rutin lainnya, seperti :
regularly, one of them was the development of Emergency Response organized by Company in cooperation with the Basarnas (National SAR Agency) or other routine K3 training such as:
1. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan 2. Pelatihan Contractor Safety Management System 3. Pelatihan Behaviour Based Safety 4. Pertolongan Pemadam Kebakaran 5. Pelatihan Supervisory 6. Pelatihan setiap tahun bagi seluruh karyawan, berisi analisa kecelakaan, statistik, dan penyegaran K3 7. Kegiatan pelatihan berfokus pada bagaimana menolong dan menghadapi situasi sulit/darurat yang terjadi di darat, laut, dan ketinggian, diantaranya:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
• • • • • • • • • • • •
Training Basic Safety Respiratory And Hearing Lost Protection Water Rescue Safety Leadership Penyelamatan Kecelakaan & Kendaraan Bermotor Teknik Penyelamatan Tingkat Tinggi Penyelamatan Bangunan Runtuh Penyelamatan Atas Kebakaran Dasar Penyelamatan dan Metode Pertolongan di Air Pengetahuan Peta & Kompas Penyelamatan di Hutan Sosialisasi Program Safety Acountabily
Obyektif pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan personal di lapangan untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta diharapkan telah memiliki pengetahuan dan kesiapan menghadapi berbagai risiko tentang exposure tambang yang sangat bervariasi. Ini semua untuk menghindari kecelakaan kerja, baik yang ringan maupun yang berakibat kematian pekerja di lapangan.
7.
First Aid Training Contractor Safety Management System Training Behavior-Based Safety Training Basic Firefighters Training Supervisory Training Training annually for all employees, containing accident analysis, statistic, and K3 refreshing Training activities focus on how to help and deal with difficult situation/emergency occurred on land, sea, and height, among others: • • • • • • • • • • • •
Basic Safety Training Respiratory And Hearing Lost Protection Water Rescue Safety Leadership Vehicles & Accidents Rescue High-Level Rescue Technique Collapsed Building Rescue Fire Rescue Basic Water Rescue and Aid Method Mapping & Compass Knowledge Rescue in The Forest Socialization of Safety Accountability Program
The objective of these trainings is to enhance personal ability in the field in dealing with all possible occurrences. After participating in the trainings, all participants are expected to have knowledge and preparedness in facing with various risks on mining exposures which varies. All of these are to prevent occupational accidents, both light accidents and accidents that lead to the death of workers in the field.
2014 Annual Report | 79
PT Golden Energy Mines Tbk.
“
Perseroan mendapatkan penghargaan dalam pencapaian 15 juta jam kerja tanpa kecelakaan (Lost Time Incident) dari Bupati Kabupaten Bungo. Piagam penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan yang nihil kecelakaan (zero accident) dan taat pada ketentuan K3 sampai dengan 31 Desember 2014.
”
“
Company has received appreciation in the achievement of 15 million working hours without accidents (Lost Time Incident) from the Regent of Kabupaten Bungo. The charter award was presented to companies with zero accidents and comply with K3 regulation up to December 31 2014.
”
Demi terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar secara optimal bagi karyawan, Perseroan mendirikan klinik kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap karyawan melalui satu pintu sehingga kesehatan karyawan dapat terpantau dengan baik. Klinik tersebut juga didirikan demi terlaksananya pelayanan kesehatan baik secara promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
For the sake of implementation of basic occupational health service for employees, Company has built health clinics which carry on health services to employees through one door so that the health of employees can be monitored well. Those clinics were also established to implement good health services promotion, preventive, curative or rehabilitative ways.
Perseroan berupaya penuh terhadap K3 dengan cara mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku demi terciptanya suatu lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.
Company fully strives for K3 by complying with the applicable laws and regulations in order to achieve a work environment that is healthy and convenient.
MANAJEMEN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Perseroan menyadari bahwa lingkungan hidup adalah merupakan salah satu faktor utama yang menunjang keberlangsungan usaha Perseroan. Perseroan menjalankan kegiatan operasional dengan kepatuhan penuh terhadap standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku.
Company is aware that environment is one of the main factors that support the Company’ business continuity. Company runs its operational activities in fully compliance with the applicable management standards of environmental management.
“
“
Perseroan memastikan bahwa kegiatan usaha yang dilakukannya tidak berdampak negatif terhadap lingkungan hidup.
”
Company ensures that the business activities conducted shall not impact negatively on the environment.
”
Perseroan memiliki Kepala Teknik Pertambangan yang bertanggung jawab dalam manajemen lingkungan dan dibantu oleh seorang manajer lingkungan. Selain itu, Perseroan juga memiliki petugas khusus yang melakukan monitoring lingkungan harian, melakukan rehabilitasi dan reklamasi lahan bekas tambang dan melakukan revegetasi.
Company has a Technical Head of Mining who is responsible for environmental management assisted by a manager of environment. Besides, Company also has a special officer who conducts daily environment monitoring, undertakes rehabilitation and reclamation of mined land and performs re-vegetation.
Perseroan menyampaikan Laporan Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan setiap triwulan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) dan Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja lingkungan kepada perusahaan, minimal dua kali dalam satu tahun. Perseroan melakukan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan sesuai dengan persetujuan AMDAL.
Company shall submit Environmental Management and Monitoring Reports every quarter to the Ministry of Energy and Mineral Resources (“ESDM”) and Ministry of Environment. The Government conducts monitoring and evaluation of environmental performance to companies at least two times a year. Company implements the environmental management and environmental monitoring plan in accordance with the approval of EIA.
Karyawan Perseroan juga berkontribusi aktif dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak kegiatan pertambangan terhadap lingkungan dan masyarakat. Pemantauan rutin yang Perseroan lakukan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area pertambangan, bertujuan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.
Company’ employees also contribute actively in conducting activities of environmental management sustainably to mitigate the impact of mining activities against the environment and communities. The regular monitoring conducted by Company to the condition of the environment around the mining area aims to minimize environmental damage that might occur.
Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan Perseroan meliputi antara lain:
The activities of environmental monitoring conducted by Company includes among others:
•
• Test of waste water quality and river water quality Company conducted control and tests of the water quality
Uji Kualitas Air Limbah dan Kualitas Air Sungai Perseroan melakukan pengawasan dan pemeriksaan
80 | Laporan Tahunan 2014
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup / Health, Safety, & Environment
atas kualitas air sungai, sumur dan air limbah tambang yang dilakukan secara rutin dan dilakukan uji kualitas di laboraturium yang terakreditasi. Perseroan melaporkan hasil uji laboraturium atas kualitas air sungai dan analisa biota setiap 3 bulan sekali dan uji kualitas air limbah setiap bulannya kepada Kementerian Lingkungan Hidup, BLHD dan Kementerian ESDM.
of the river, wells, mining waste water regularly, whereas the quality test conducted in accredited laboratory. Company reported lab test results of the river water quality and biota analysis once every three months and quality test of waste water every month to the Ministry of Environment, Regional Environment Agency (BLHD) and Ministry of ESDM.
•
Uji Kualitas Udara dan Tanah Perseroan memonitor kualitas udara dengan melakukan pemantauan udara terus menerus di daerah konsesi dan pada interval sepanjang jalan angkut ke pelabuhan untuk memastikan bahwa tingkat debu sesuai dengan standar internasional dan untuk meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Pengendalian debu batubara dengan melakukan penyemprotan air dengan menggunakan water truck sepanjang jalan hauling dan stockpile batubara. Hasil uji kualitas udara di daerah yang terkena dampak dilaporkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup, BLHD Provinsi, BLHD Kabupaten dan Kementerian ESDM.
•
Quality Test of Air and Soil Company conducted monitoring of air quality by continuous monitoring of air in the concession area and in the intervals along the hauling road to ports in order to ensure that the dust level is in accordance with the international standard and to minimize its impact to local community. The coal dusts control by spraying water using water truck along the hauling road and coal stockpiles. The test results of air quality in the impacted area should be reported to the Ministry of Environment, Provincial BLHD, Regency BLHD and the Ministry of ESDM.
•
Pengaturan manajemen limbah lainnya Perusahaan pertambangan harus mematuhi peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan Bahan Berbahaya atau Beracun (“B3”) dan limbah. Pengelolaan limbah B3 dapat berupa limbah cair yaitu oli bekas dan limbah padat yaitu kain majun, aki bekas, filter oil dan hose. Pengelolaan limbah B3 ini juga melibatkan pembuangan minyak dan produk hidrokarbon lainnya yang berasal dari pemeliharaan peralatan dan workshop. Perseroan juga melakukan baik penumbuhan kembali atau reklamasi maupun pembibitan di area sekitar pertambangan. Disamping itu Perseroan melakukan pembuatan pupuk kompos untuk mendukung kegiatan penghijauan disekitar wilayah tambang Perseroan.
•
Regulation of other waste management Mining companies must comply with the regulation related to hazardous and toxic materials (B3) and waste management. Management of B3 waste can be in the form of liquid waste, i.e. used oil, and solid waste, such as cloth rags, used batteries, filter oil and hose. This management of B3 waste also involves the disposal of oil and other hydrocarbon products sourced from equipment maintenance and workshop. Company also conducted vegetation and reclamation, as well as nursery around the mining area. Other than that, Company also conducted composting to support the “going green” activities surrounding the Company’ mining areas.
Atas berbagai upaya-upaya perlindungan lingkungan tersebut Perseroan kemudian meraih beberapa penghargaan dalam pengelolaan lingkungan. Anak – Anak Perusahaan Perseroan, baik KIM maupun BIB, kembali memperoleh Sertifikat PROPER BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup atas prestasi dan kinerja di bidang pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan Perseroan.
For the various efforts of environmental protection Company then achieved several awards in the management of environment. The Company’ Subsidiaries, both KIM and BIB, again obtained PROPER BLUE Certificates from the Ministry of Environment for the achievement and performance in the sector of environmental management and monitoring of mining companies.
Perseroan dan anak- Anak Perusahaannya akan terus berupaya meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat ditimbulkan dari kegiatan usahanya, baik sekarang, maupun di masa datang.
Company and its Subsidiaries will continue to strive for minimizing negative impacts to the environment that can be resulted from their business activities, both today, and in the future.
2014 Annual Report | 81
PT Golden Energy Mines Tbk.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Dampak positif kepada masyarakat sekitar merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan seiring dengan makin berkembangnya kinerja Perseroan. Program CSR menjadi perwujudan dari itikad baik Perseroan untuk berbagi dan saling memberdayakan potensi yang ada di masyarakat. The positive impact to the local community was an integral part, which is in line with the growing performance of Company. CSR program becomes the manifestation of the Company’ good faith to share and mutually empower the potential existing in the society.
Program Corporate Social Responsibility (“CSR”) merupakan perwujudan dari itikad baik Perseroan untuk berbagi dan saling memberdayakan potensi yang ada di masyarakat. Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dan pertumbuhan profit dan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan sehat serta kesejahteraan masyarakat.
Corporate Social Responsibility Program (“CSR”) is the manifestation of the Company’ good faith to share and to mutually empower the potential existing in the society. Company always seek an alignment between its operational performance and profit growth with social responsibility, clean and healthy environmental development and also public welfare.
Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa, Perseroan melaksanakan program CSR sebagai upaya perbaikan penataan, pemberdayaan, penyadaran dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat yang bersifat jangka menengah dan panjang.
As a part of Company’ Responsibility to the society and nation, Company implement CSR program as an effort to improve regulation, empowerment, awareness and quality enhancement of public welfare both medium term and long term.
Perseroan melalui kegiatan CSR, turut serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar Perseroan melalui berbagai kegiatan yang menciptakan nilai jangka panjang di antaranya kegiatan pengembangan karyawan dan keterlibatan dengan komunitas terhadap masyarakat secara keseluruhan yang akan menjamin kelangsungan pertumbuhan bagi usaha Perseroan.
Company through its CSR activity, participates in the efffort to enhance the public welfare around the Company through various activities creating a long term value, among others, activities of developing its employees and the involvement with the community toward the society as a whole that will guarantee the continuous growth of Company business.
SASARAN STRATEGIS
STRATEGIC GOALS
CSR merupakan komitmen dan upaya perusahaan yang beroperasi secara legal dan etis, untuk meminimalkan resiko kehadiran perusahaan, berkontribusi terhadap Pembangunan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
CSR constitutes the Company’ commitment and effort which is to operate legally and ethically, to minimize the risk of Company’ presence, in contributing to the Development of Social, Economic and Environment as well as sustainable development to improve the community quality of life.
82 | Laporan Tahunan 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Dalam pelaksanaannya, Perseroan menetapkan sasaran strategis yang selaras dengan strategi Perseroan, yaitu :
In its implementation, Company has established strategic goals which are in harmony with the Company’ strategies, i.e.:
•
•
• •
•
Mengembangkan hubungan yang baik dengan komunitas lokal di sekitar area operasional Perseroan. Menyasar pertumbuhan dan perkembangan komunitas lokal yang mandiri, tangguh dan berdaya saing. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil baik yang terkait dengan bisnis Perseroan maupun tidak melalui penyaluran dana dan pembinaan berkesinambungan dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian dan etika. Pemeliharaan dan kelestarian lingkungan hidup serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar juga menjadi salah satu sasaran strategis Perseroan.
• •
•
To develop a good relationship with local communities around the Company’ operational area. To aim the growth and development of local community that is independent, strong and competitive. To establish small enterprise development patterns both associated and not associated with the Company’ business through funds distribution and sustainable development by putting forward the aspects of equalization, self-reliance and ethics. The maintainance and preservation of the environment as well as helping to improve the quality of life of the local community is also become one of the Company’ strategic goals.
PROGRAM CSR PERSEROAN
COMPANY’ CSR PROGRAM
Seluruh kegiatan CSR Perseroan senantiasa melibatkan berbagai pihak mulai dari karyawan, pemangku kepentingan eksternal, termasuk media. Perseroan mengelompokkan kegiatan ini dalam 4 (empat) kegiatan utama pemberdayaan masyarakat, yaitu pendidikan, bantuan ekonomi, kesehatan dan lingkungan, serta hubungan kemasyarakatan. Uraian lebih rinci dari program tersebut antara lain sebagai berikut:
All activities of the Company’ CSR constantly involves various parties, from employees, external stakeholders, including media. Company groups these activities into 4 (four) main activities of community empowerment, i.e. education, economic assistance, health and environment, and public relations. Detailed description of the program inter alia as follows:
2014 Annual Report | 83
PT Golden Energy Mines Tbk.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan
Community Empowerment of Education
Dalam kepeduliannya, Perseroan melalui Anak Perusahaan Perseroan BIB dan KIM diantaranya:
In its care, the Company through its Subsidiaries, BIB and KIM, conducted, among others:
•
•
•
Bantuan dana KIM kepada mahasiswa pertambangan UMB untuk mengikuti kompetisi mahasiswa tambang tingkat Nasional di ITB, serta Program Try Out dan Bimbel persiapan UN di Tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Jujuhan,Bungo, Jambi. Beasiswa Prestasi & Tidak Mampu semester I & II, Bantuan dana MOS SMAN 1 Angsana, Beasiswa BIB Gemilang, dan pembukaan sanggar baca baru oleh BIB di Kecamatan Angsana.
•
Fund assistance from KIM to mining students of UMB to participate in the mining student competition at National level in ITB, and also Try Out Program and Tutorial for the National Exam preparation at SMP Junior High and Senior High in Jujuhan Sub-district, Bungo, Jambi. Scholarship for merit and poor students for semester I & II, Fund assistance of MOS for SMAN 1 Angsana, BIB Gemilang Scholarship, and the opening of a new Reading studio by BIB Angsana Sub-district.
Perseroan juga memberikan bantuan dana untuk pengembangan Taman Bacaan Masyarakat di Jonggol dan Pamijahan, melalui Yayasan Rebung Cendani. Perseroan memberikan bantuan berupa dana untuk pengadaan buku-buku seperti kamus bahasa Inggris, Kamus Bahasa Indonesia, ensiklopedia, buku-buku lingkungan hidup, ketrampilan industri rumahan dan buku cerita anak.
Company also provided funding for the development of Community Reading Place in Jonggol and Pamijahan, through Yayasan Rebung Cendani. Company provided donation in the form of procuring books such as English dictionary, Indonesian dictionary, encyclopedia, books on environment, skills/home industry and children books.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Ekonomi
Community Empowerment Through Economic Assistance
Salah satu kegiatan Perseroan dalam pemberdayaan masyarakat melalui bantuan ekonomi melalui Anak Perusahaan KIM di Kecamatan Jujuhan dan Bathin II atau area Ring I KIM bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo dan beberapa petani/peternak di Kuamang Kuning – Bungo dengan menyediakan lahan sebesar 26 ha untuk mendukung Project Pertanian Terpadu, yang digunakan sebagai Pusat Pelatihan Pertanian Terpadu (“P3T”). Proyek P3T adalah pengembangan peternakan dan perikanan. Guna mendukung P3T, Perseroan juga mengolah lahan sebagai sarana pengembangan pakan ternak. Perseroan melalui BIB juga mengembangkan peternakan ayam dan pakan ternaknya, dalam wujud kontribusi Perseroan untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah Sebamban dan Kusan.
One of the Company’ activities in the community empowerment through economic assistances, i.e. through KIM, the Company’ Subsidiary, in Jujuhan Sub-district and Bathin II or Ring I area of KIM in cooperation with the Animal Husbandry and Fisheries Agency of Bungo Regency and several farmers/ stockbreeders in Kuamang Kuning – Bungo by providing 26 hectares of land to support the Integrated Agriculture Project, used as the Center of Integrated Agriculture Training (“P3T”). The P3T project constituted the development of Animal Husbandry and Fisheries. In order to support P3T, the Company also cultivated the land as a facility for developing livestock feed. The Company through BIB also developed a chicken farm and its feed, in the form of Company’ contribution to empower people around the community of Sebamban and Kusan.
Pemberdayaan di bidang Kesehatan dan Lingkungan
Empowerment in the field of Health and Environment
Perseroan melalui Anak Perusahaan KIM mendukung pemberdayaan di bidang kesehatan dengan pengembangan Program Peningkatan Gizi Balita di Posyandu dan Puskesmas melalui bidan desa di Kecamatan Jujuhan. Sekitar lebih dari 1000 balita menerima manfaat pengembangan gizi tersebut. Bantuan tersebut salah satunya melalui penyediaan susu dan makanan serta obat-obatan untuk balita.
The Company through its Subsidiary, KIM, supported empowerment in Health by developing a Program for Improving Nutrition of Infants in Posyandu (Integrated Service Post) and Puskesmas (Community’s Health Center) through village midwives in Kecamatan Jujuhan. Around 1000 infants received the benefits of the said nutrition improvement program. One of the assistances was by providing milk and food as well as medicines for infants.
Perseroan melalui BIB juga memberikan bantuan berupa donasi alat kesehatan untuk Puskesmas di Sebamban II. Perseroan akan terus berupaya melaksanakan kegiatan CSR secara berkesinambungan sehingga kehadirannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas terutama di lokasi wilayah tambang melalui Anak Perusahaannya.
The Company through BIB also provided donation in the form of medical equipment/devices for the Puskesmas in Sebamban II. The Company will continue to strives for implementing CSR activities so that its presence can be felt by the wide community especially at mining area location through its Subsidiaries.
Pemberdayaan Masyarakat di bidang Hubungan Kemasyarakatan
Community Empowerment in the field of Public Relations
Dalam membina hubungan dengan masyarakat sekitar, Perseroan memberikan bantuan dana untuk kegiatan-kegiatan sosial Anak Perusahaan Perseroan. Melalui KIM di antaranya berupa bantuan sembako warga lansia Desa Talang Silungko, bantuan dana untuk keikutsertaan Adipura untuk Kabupaten Bungo, serta pelaksanaan penyuluhan Anti Narkoba di SMA
In developing relations with the local communities, Company provided fund assistances for social activities of the Company’ Subsidiaries. Through KIM, among others in the form of sembako (nine basic food/staples) provision to senior citizens in Talang Silungko Village, funds for Bungo Regency to participate in Adipura award (government appreciation for the cleanest city); and also
84 | Laporan Tahunan 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Negeri 1 Jujuhan. Melalui BIB, Perseroan juga turut berpartisipasi dalam perayaan HUT RI ke 69 dan kegiatan turnamen sepak bola di Kecamatan Angsana dan Sebamban Lama. Kegiatankegiatan semacam ini diharapkan menjadi kegiatan positif yang akan mempererat hubungan Perseroan dengan warga di sekitar wilayah pertambangan.
the implementation of Anti Drug counseling in SMA Negeri 1 Jujuhan. Through BIB, the Company was also participated in the celebration of 69th Indonesian Independence Day and soccer tournament activity in Angsana Sub-district and Sebamban Lama. These types of activities are expected to become positive activities that will strengthen the relationship of Company with the communities surrounding the mining area.
Di bidang keagamaan, Perseroan juga telah merenovasi sarana ibadah di Kabupaten Bungo, Jambi, melalui Anak Perusahaan Perseroan KIM. Bantuan tersebut berupa sound system & renovasi plafon Masjid Ar Raudoh di Desa Talang Silungko serta renovasi Masjid Al Ikhsan di Desa Baru Balai Panjang.
In the religious field, Company also renovated the worship place in Bungo Regency, Jambi through the Company’ Subsidiary, KIM. The assistance was in the form of sound system & renovation of the ceiling of Ar Raudah Mosque in Talang Silungko Village and renovation of Al Ikhsan Mosque in Baru Balai Panjang Village.
Pembangunan Masjid ini diharapkan akan mampu menumbuh kembangkan akhlak dan itikad baik masyarakat sekitarnya. Dalam menyambut ramadhan, Perseroan bersama dengan warga mengadakan kegiatan buka bersama dan pembagian sembako murah kepada masyarakat di sekitar area tambang. Bantuan dana Perayaan Natal juga diberikan dalam rangka mempererat tali silahturahmi dengan komunitas di sekitar tambang BIB.
The building of this Mosque is expected to grow the morale and good faith of the surrounding communities. In welcoming the Ramadhan month, the Company together with the local citizens organized iftar together, as well as distributing cheap groceries to the local communities around the mining area. Donation for Christmas celebration was also given in order to strengthen the ties with the communities surrounding the BIB mining.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana sebesar lebih dari Rp 3,5 miliar untuk program CSR. Perseroan juga secara rutin melakukan evaluasi terhadap program CSR Perseroan dalam komitmennya untuk terus meningkatkan kepeduliannya dengan masyarakat sekitar wilayah kerja Anak Perusahaan Perseroan. Hal tersebut dilakukan demi perkembangan mutualisme yang berkesinambungan demi menjaga kesejahteraan Perseroan dan masyarakat sekitar yang sejalan dengan strategi Perseroan.
Throughout the year 2014, Company has realized funds distribution of more than Rp 3,5 billion for CSR program. Company also routinely conducted evaluation to the Company’ CSR program. In its commitment to continue increasing its concern to the communities surrounding the working areas of the Company’ Subsidiaries. This is done for the development of sustainable mutualism to maintain the welfare of Company and the local citizens in line with the Company strategies.
2014 Annual Report | 85
PT Golden Energy Mines Tbk.
Pernyataan Pertanggungjawaban / Statement of Responsibility
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT GOLDEN ENERGY MINES TBK
STATEMENT OF THE MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS REGARDING THE RESPONSIBILITY OF 2014 ANNUAL REPORT OF PT GOLDEN ENERGY MINES TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Golden Energy Mines Tbk. tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all information in the 2014 Annual Report of PT Golden Energy Mines Tbk. has been stated accurately and we are fully responsible of the content of the Company’ annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We make this statement in truth.
DIREKSI
DEWAN KOMISARIS
Board of Directors
Board of Commissioners
Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director
Bambang Heruawan Haliman Direktur Director
Mochtar Suhadi Direktur Director
86 | Laporan Tahunan 2014
S. L. Ravi Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Kumar Krishnan Direktur Director
Indradjaja Lazuardi Direktur Independen Independent Director
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner
Avinash Ramakant Shah Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Hermawan Tarjono Komisaris Commissioner
Dr. Ir. Bambang Setiawan Komisaris Independen Independent Commissioner
Ketut Sanjaya Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Keuangan / Financial Statement
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
PT Golden Energy Mines Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Independent Auditors’ Report 1-2
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-132
***************************
Notes to the Consolidated Financial statements
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/Notes
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Financial Position December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Disajikan Kembali (Catatan 37)/ As Restated (Note 37) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2013/ January 1, 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp119.552.630 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp86.406.567 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan, neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya
2d,2e,2g,2i,3,5,17,31,32 2d,2i,3,6,13,17,32
786.436.429.465
780.999.288.709
951.348.181.514
2e,31 13 2i,3,17,32,33 2j,2p,7,13
59.527.788.009 434.130.609.424 16.602.389.703 122.374.171.018 602.036.485 338.127.905.230
533.883.844.600 183.284.942.159 6.205.528.367 148.445.755.562 209.147.196.888
310.868.597.812 211.432.791.461 11.658.627.561 80.958.632.726 1.134.074 207.682.702.974
1.757.801.329.334
1.861.966.556.285
1.773.950.668.122
2e,2k,8,31,33
Total Aset Lancar
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment of trade receivables Rp119,552,630 as of December 31, 2014 and Rp86,406,567 as of December 31, 2013 and 2012, respectively Related parties Third parties Other receivables - third parties Inventories, net Prepaid taxes Prepaid expenses and other current assets Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain 2i,3,17,32 Pihak berelasi 2e,31 Pihak ketiga 33 Aset pajak tangguhan, neto 2t,3,15,37 Investasi saham 2e, 2i,3,12,17,19,31,32 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp145.736.716.200, Rp90.810.591.518 dan Rp41.458.244.729 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 2e,2l,2m,2p,3,9,23,24,31 Aset pertambangan, neto 1d,2e,2n,2p,3,10,19,22,27,31,37 Goodwill 2o,2p,3,28 Dana yang dibatasi pencairannya 2e,2h,2i,3,17,31,32,33 Aset tidak lancar lain-lain 2d,2e,2i,2o,3,11,15,17,24,31,32,33
NON-CURRENT ASSETS Other receivables Related parties Third parties Deferred tax assets, net Investment in shares of stock Property and equipment, net of accumulated depreciation of Rp145,736,716,200, Rp90,810,591,518 and Rp41,458,244,729 as of December 31, 2014, 2013 and 2012, respectively Mine properties, net Goodwill Restricted funds Other non-current assets
6.583.062.908 4.338.046.590 66.304.375.104 168.348.395
6.619.340.202 4.057.560.166 52.297.033.311 168.348.395
7.225.738.397 5.425.530.807 48.658.443.271 305.065.720
683.585.633.245 1.082.281.028.044 8.703.582.324 17.732.048.198 294.305.899.376
694.183.880.714 996.325.676.223 8.703.582.324 10.099.954.915 359.247.049.646
550.663.491.903 828.709.308.615 8.703.582.324 6.760.587.124 130.739.933.805
Total Aset Tidak Lancar
2.164.002.024.184
2.131.702.425.896
1.587.191.681.966
Total Non-current Assets
TOTAL ASET
3.921.803.353.518
3.993.668.982.181
3.361.142.350.088
TOTAL ASSETS
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Financial Position (continued) December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Disajikan Kembali (Catatan 37)/ As Restated (Note 37)
Catatan/Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Uang muka pelanggan - pihak ketiga
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2i,3,13,17,25,32 2d,2i,3,14,17,32 2e,31 2i,3,17,32,33 2e,31 2d 2t,11,15 2d,2e,2i,3,16,17,31,32,33 2d,32
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja, neto Liabilitas jangka panjang lainnya
2r,3,24,26 2v
Total Liabilitas Jangka Panjang Total LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.882.353.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor, neto Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan Pendapatan komprehensif lainnya Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
18 2c,2s,12,19
62.435.946.992
58.066.371.407
-
64.930.021.404 556.811.252.972
5.237.069.515 424.107.588.529
4.710.483.186 282.307.268.337
125.000.000 4.445.398.735 23.217.613.782 82.378.403.417 2.491.110.000
414.828.197.540 20.688.503.129 79.364.090.523 13.518.852.445
116.051.061.763 40.422.390.607 61.255.133.881 1.640.273.750
CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade payables Related parties Third parties Other payables Related party Third parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers - third parties
796.834.747.302
1.015.810.673.088
506.386.611.524
Total Current Liabilities
30.329.192.000 13.761.896.893
26.891.436.000 10.715.911.698
24.570.976.000 7.907.479.258
NON-CURRENT LIABILITIES Employee benefits liability, net Other non-current liabilities Total Non-current Liabilities
44.091.088.893
37.607.347.698
32.478.604.008
840.925.836.195
1.053.418.020.786
538.865.215.532
588.235.300.000 2.062.587.414.338
588.235.300.000 2.062.587.414.338
588.235.300.000 2.062.705.870.831
4,37
13.621.713.589
13.608.448.824
13.608.448.824
29 37 1g,1h,37
3.000.000.000 317.640.138.264 87.016.044.288
2.000.000.000 185.225.922.439 82.191.902.336
1.000.000.000 144.931.950.829 7.171.205.748
2b,20,37
3.072.100.610.479 8.776.906.844
2.933.848.987.937 6.401.973.458
2.817.652.776.232 4.624.358.324
TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Capital stock - Rp 100 par value Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and paid up - 5,882,353,000 shares as of December 31, 2014, 2013 and 2012 Additional paid-in capital, net Difference arising from transaction with non-controlling interests Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive income Total Equity Attributable to Owners of the Parent Non-controlling Interests
TOTAL EKUITAS
3.080.877.517.323
2.940.250.961.395
2.822.277.134.556
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.921.803.353.518
3.993.668.982.181
3.361.142.350.088
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Comprehensive Income Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Catatan/Notes
PENJUALAN NETO
5.185.585.519.326
2d,2e,2q,21,31
4.427.626.221.656
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.437.249.149.784
2d,2e,2q,10,22,31,33,37
3.566.403.326.569
COST OF SALES
2e,2q,9,23,31 2d,2e,2q,2r,9,11,24,26,31,33 2q 2e,2q,31 2d,2q 2q,33 2q 2q,13,25 2n,2q,10,27
(326.028.976.039) (409.068.243.251) (3.247.647.260) 39.530.347.161 164.503.512.126 (3.283.554.735) (8.520.112.488) (3.489.986.346)
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Pendapatan bunga Keuntungan selisih kurs, neto Penghasilan jasa pelabuhan Beban administrasi bank Beban bunga dan keuangan lainnya Beban lain-lain, neto LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
1.748.336.369.542 (1.125.823.060.347) (445.825.392.793) (854.485.050) 48.995.770.846 22.198.046.675 10.340.441.449 (4.838.623.143) (65.133.356.393) (1.719.597.997)
861.222.895.087
185.676.112.789
311.618.234.255
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2t,15 65.561.598.844 (13.707.387.282) 51.854.211.562
83.139.357.193
LABA TAHUN BERJALAN
133.821.901.227
228.478.877.062
37
82.876.040.741 263.316.452
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
4.804.654.701
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
138.626.555.928
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
133.414.215.825 407.685.402
Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
1g,1h, 37
2b,20, 37
76.215.175.463
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Exchange different due to financial statements translation
226.588.091.110 1.890.785.952
Profit for the year attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interests
138.238.357.777 388.198.151
301.608.787.698 3.085.264.827
138.626.555.928
304.694.052.525
2u,30
INCOME BEFORE INCOME TAX
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
228.478.877.062
22,68
Selling expenses General and administrative expenses Exploration expense Interest Income Gain on foreign exchange, net Port Income Bank administration charges Interest and other financial charges Other expenses, net
304.694.052.525
133.821.901.227
LABA PER SAHAM Dasar dari laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk
GROSS PROFIT
38,52
Total comprehensive income for the year attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interests
EARNINGS PER SHARE Basic from profit for the year attributable to Owners of the Parent
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Changes in Equity Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Catatan/ Issued and Paid up Notes Capital Stock
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Selisih Transaksi dengan Pendapatan Saldo Laba/Retained Earnings Pihak Nonpengendali/ Komprehensif Difference Arising from Belum Lainnya/ Transaction With Dicadangkan/ Dicadangkan/ Other Comprehensive Non-controlling Interests Appropriated Unappropriated Income
Tambahan Modal Disetor, neto/ Additional Paid-in Capital, net
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 (sebelum disajikan kembali)/ Balance as of January 1, 2013 (before restated)
37
588.235.300.000
2.062.705.870.831
Efek penerapan awal ISAK 29/Effect of first application of ISAK 29
37
-
-
588.235.300.000
2.062.705.870.831
13.608.448.824
-
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 (Disajikan kembali/Catatan 37)/ Balance as of January 1, 2013 (As restated/ Note 37) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statements translation
19.139.991.769
9.652.907.341 (2.481.701.593)
1.000.000.000
144.931.950.829
7.171.205.748
2.817.652.776.232
4.624.358.324
2.822.277.134.556
-
-
-
75.020.696.588
75.020.696.588
1.194.478.875
76.215.175.463
-
-
(118.456.493)
-
(118.456.493)
-
(185.294.119.500)
-
(185.294.119.500)
1g,1h
-
19
-
-
-
Dividen/Dividend
29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.000.000.000
-
-
-
-
588.235.300.000
2.062.587.414.338
13.608.448.824
Dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali/ Dividend of subsidiaries to non-controlling interests 29
Dicadangkan/Appropriate Laba tahun berjalan/Profit for the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan kembali/Catatan 37)/ Balance as of December 31, 2013 (As restated/Note 37)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statements translation
1g,1h
(185.294.119.500)
-
2.895.748.615.255
Total Ekuitas/ Total Equity
(70.082.594.485)
-
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value from transactions of entities under common control
(118.456.493)
Total
215.014.545.314
(5.531.542.945)
1.000.000.000
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
(78.095.839.023)
5.712.178.646 (1.087.820.322)
(79.183.659.345)
-
-
-
-
-
-
226.588.091.110
-
226.588.091.110
1.890.785.952
228.478.877.062
2.000.000.000
185.225.922.439
82.191.902.336
2.933.848.987.937
6.401.973.458
2.940.250.961.395
(1.000.000.000)
(1.307.649.693)
2.901.460.793.901
(1.307.649.693)
-
-
-
-
-
4.824.141.952
4.824.141.952
(19.487.251)
4.804.654.701
Selisih transaksi pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas anak tanpa kehilangan pengendalian/ Difference arising from partial disposal of interests in a subsidiary without loss of control 4
-
-
13.264.765
-
-
-
13.264.765
(13.264.765)
-
Pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas anak tanpa kehilangan pengendalian/ Partial disposal of interests in a subsidiary without loss of control
4
-
-
-
-
-
-
-
2.000.000.000
Dicadangkan/Appropriate
29
-
-
-
1.000.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
133.414.215.825
-
133.414.215.825
407.685.402
133.821.901.227
588.235.300.000
2.062.587.414.338
13.621.713.589
3.000.000.000
317.640.138.264
87.016.044.288
3.072.100.610.479
8.776.906.844
3.080.877.517.323
Laba tahun berjalan/Profit for the year Saldo pada tanggal 31 Desember 2014/ Balance as of December 31, 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
(1.000.000.000)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
2.000.000.000
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran DHPB dan deadrent kepada pemerintah Penghasilan bunga Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya Penerimaan dari pengembalian tagihan pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan badan
10
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Perubahan dalam aset tidak lancar lain-lain Perubahan dalam dana yang dibatasi pencairannya Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pelepasan kepentingan terhadap entitas anak kepada pihak non-pengendali Pembayaran dividen
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
5.400.104.571.194 (4.828.964.940.971) (138.934.522.279) (284.532.347.075) 51.493.009.352 (65.055.992.757) 41.655.973.814 (78.766.026.908)
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran tambang dalam pengembangan Pembayaran uang muka ganti rugi lahan Penerimaan dari piutang lain-lain - pihak ketiga
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Consolidated Statement of Cash Flows Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13 4
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING
4.244.637.402.866 (3.625.288.170.730) (136.826.904.914) (223.126.626.565) 40.002.475.140 (8.361.017.028) (90.041.271.934)
96.999.724.370
200.995.886.835
2.323.676.528 (45.107.442.064) (28.708.305.495) (17.978.100.000) 2.039.093.300
(93.198.105.767) (14.278.082.073) (99.326.155.500) -
(5.326.906.610) (7.632.093.283)
(86.960.685) (28.759.632.389) (3.339.367.791)
(100.390.077.624)
(238.988.304.205)
188.780.082.402 (182.160.645.746)
91.590.927.173 (37.336.338.224)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to contractors, suppliers and others Cash paid to employees Royalty fees and deadrent paid to Government Interest received Payments of interest and other financial charges Proceeds from claims for income tax refund Payments of corporate income tax Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment Payments of mines under construction Payments of advances for land compensation Receipts from other receivables - third party Payments of advances for purchases of property and equipment Change in of other non-current assets Change in restricted fund Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loan Disposal of interest in a subsidiary to non-controlling interest Payment of dividends
2.000.000.000 -
(186.397.878.814)
8.619.436.656
(132.143.289.865)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
5.229.083.402
(170.135.707.235)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUVALENTS
208.057.354
(213.185.570)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
5
780.999.288.709
951.348.181.514
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5
786.436.429.465
780.999.288.709
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum a.
1.
Pendirian Perusahaan
General a.
Establishment of the Company
PT Golden Energy Mines Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Maret 1997 yang dibuat dihadapan Imam Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 tanggal 30 Juni 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 12 April 2002, Tambahan No. 3667.
PT Golden Energy Mines Tbk (the Company) was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti based on Notarial Deed No. 81 dated March 13, 1997 of Imam Santoso, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 dated June 30, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated April 12, 2002, Supplement No. 3667.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 10 tanggal 3 Februari 2012 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08684.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 10 dated February 3, 2012 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, to be in accordance with Bapepam - LK regulation No. IX.J.1 dated May 14, 2008 regarding Articles of Association of the Companies Conducting Public Offering This Amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-08684.AH.01.02. Tahun 2012 dated February 20, 2012.
Saat ini Perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan melalui penyertaan pada entitas anaknya dan perdagangan batubara serta perdagangan lainnya. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2010. Pada tanggal 4 Februari 2011, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.206.K./30/DJB/2011, Perusahaan memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.358.K/30/DJB/2014 tertanggal 7 April 2014, jangka waktu tersebut diperpanjang selama 3 (tiga) tahun. Perusahaan berkedudukan di Sinar Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Currently, the Company is engaged in coal mining through its subsidiaries and in coal and other tradings. The Company started its commercial operations in 2010. On February 4, 2011, based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 206.K./30/DJB/2011, the Company obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for 3 (three) years and based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 358.K/30/DJB/2014 dated April 7, 2014, the period has been extended for 3 (three) years. The Company’s main office is located at Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 6th Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anaknya bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.
Perusahaan tergabung dalam Grup usaha Sinarmas.
The Company operates under the Sinarmas group of business.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
General (continued) b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan Surat No. S-12171/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp2.500 per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 17 November 2011 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 9, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Letter No. S-12171/ BL/2011 for its offering to the public of 882,353,000 shares at Rp2,500 per share. On November 17, 2011 all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan sejumlah 5.882.353.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Company’s shares totaling 5,882,353,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
The Company’s subsidiaries, directly or indirectly, are as follows:
Entitas-entitas anak yang dimilki Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Consolidated Subsidiaries
Jenis Usaha/ Nature of Business
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2014 2013 % %
owned
Total Aset (Sebelum Eliminasi) Total Assets (Before Elimination) Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 Rp'000 Rp'000
Pemilikan langsung/Direct Ownership: PT Roundhill Capital Indonesia (RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Penyertaan saham dan perdagangan besar/ Holding company and trading
2014
99,016
99,016
1.459.260.989
1.177.598.629
PT Kuansing Inti Makmur (KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
99,998
99,998
1.277.857.938
1.292.258.801
PT Trisula Kencana Sakti (TKS)
Barito Utara, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
70,00
70,000
122.452.575
126.964.382
GEMS Trading Resources Pte. Ltd.(GEMSTR) (dahulu/formerly GEMS Coal Resources Pte. Ltd.)
Singapura/Singapore
Perdagangan besar/ Trading
2012
100,000
100,000
261.361.383
147.379.371
PT Bumi Anugerah Semesta (BAS)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Perdagangan besar/ Trading
-
80,000
100,000
10.331.607
9.901.162
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Entitas Anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
General (continued)
Jenis Usaha/ Nature of Business
Consolidated Subsidiaries (continued)
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2014 2013 % %
Total Aset (Sebelum Eliminasi) Total Assets (Before Elimination) Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 Rp'000 Rp'000
Pemilikan tidak langsung/Indirect Ownership: PT Borneo Indobara (BORNEO) (melalui/through RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
98,095
98,095
1.385.743.632
1.172.387.347
PT Karya Cemerlang Persada (KCP) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2011
99,998
99,998
253.562.051
319.460.928
PT Bungo Bara Utama (BBU) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
5.492.593
4.749.122
PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
99,998
99,998
34.978.397
44.204.720
PT Berkat Nusantara Permai (BNP) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
220.313.161
220.686.676
PT Tanjung Belit Bara Utama (TBBU) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
336.494.657
323.668.620
RCI
RCI
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 835.K/30/DJB/2012 tanggal 26 September 2012, RCI telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 835.K./30/DJB/2012 dated September 26, 2012, RCI obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for 5 (five) years.
KIM
KIM
KIM telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KIM has obtained the following coal mining licenses:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi dan Perubahan atas IUP tersebut/ Production Operations and the Change of the IUP
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 251/DESDM Tahun 2010 Jo. Keputusan Bupati Bungo/ Jo. Decision of Bupati Bungo No. 166/DESDM Tahun 2012
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2020
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 252/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
General (continued) c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Consolidated Subsidiaries (continued)
TKS
TKS
TKS telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TKS has obtained the following coal mining licenses:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken, Gandring, Panaen, Liang Buah, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.748
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/207/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2026
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken Gandring dan/and Panaen, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/ North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.959
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/208/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2028
3.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Saing, Patung, Gandrung, Kecamatan Dusun Tengah/Central dan/and Paku, Kabupaten Barito Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
1.748
Keputusan Bupati Barito Timur/ Decision of Bupati - East Barito No. 570 tahun/year 2009
14 Agustus/August 2009 s.d./up to 14 Agustus/ August 2019
GEMSTR
GEMSTR
Pada tanggal 13 Juli 2012, telah didirikan GEMS Coal Resources Pte. Ltd. (GEMSCR) dengan modal ditempatkan dan disetor terdiri dari 100.000 saham dengan nilai nominal USD1 per lembar yang diambil seluruhnya oleh Perusahaan. GEMSCR berdomisili di Singapura dan bergerak di bidang perdagangan.
On July 13, 2012, GEMS Coal Resources Pte. Ltd. (GEMSCR) with paid up and issued capital of 100,000 shares with a nominal value of USD1 per share which is fully owned by the Company. GEMSCR was established in Singapore and is engaged in trading business.
Berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perusahaan tanggal 25 Januari 2013, Direksi setuju untuk menambah modal ditempatkan dan disetor kepada GEMSCR sebesar USD4.900.000 sehingga modal ditempatkan dan disetor GEMSCR berubah menjadi USD5.000.000 terbagi sebanyak 5.000.000 lembar saham dengan nilai nominal USD1 per lembar saham dan seluruhnya dimiliki penuh oleh Perusahaan.
Based on Circular Resolution of the Board of Directors of the Company dated January 25, 2013, the Board of Directors agree to increase the paid up and issued capital of GEMSCR amounting to USD4,900,000 therefore the paid up and issued capital of GEMSCR increase to USD5,000,000 consisting of 5,000,000 shares with a nominal value of USD1 per share which is fully owned by the Company.
Berdasarkan Keputusan Rapat Luar Biasa Direksi GEMSCR tanggal 27 Januari 2014, nama perusahaan diubah menjadi GEMS Trading Resources Pte. Ltd., (GEMSTR).
Based on GEMSCR Director’s Extraordinary General Meeting dated January 27, 2014, the name of the Company were changed to GEMS Trading Resources Pte. Ltd., (GEMSTR).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
General (continued) c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Consolidated Subsidiaries (continued)
BAS
BAS
BAS didirikan berdasarkan Akta No. 70 tanggal 24 Juli 2013 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-42235.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 2 Agustus 2013.
BAS was established based on Deed No. 70 dated July 24, 2013 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-42235.AH.01.01 Tahun 2013 dated August 2, 2013.
Modal dasar BAS sebesar Rp40.000.000.000 terbagi atas 40.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp10.000.000.000 terdiri atas 10.000 saham yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 9.990 saham dan sisanya dimiliki oleh KIM, entitas anak.
BAS’ authorized capital amounting to Rp40,000,000,000 consisting of 40,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000. Issued and paid up capital amounting to Rp10,000,000,000 consisting of 10,000 shares wherein 9,990 shares were owned by the Company and the remaining owned by KIM, a subsidiary.
Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 16 Mei 2014 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham BAS menyetujui penjualan 1.990 saham dalam BAS yang dimiliki oleh Perusahaan dan seluruh saham dalam BAS yang dimiliki KIM sebanyak 10 saham, kepada PT Citra Alam Jaya, pihak ketiga. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-10107.40.22.2014 tanggal 23 Mei 2014.
Based on Deed No. 25 dated May 16, 2014 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., a public notary in Jakarta, shareholders of BAS agreed to sell 1,990 shares of BAS owned by the Company and all 10 shares of BAS owned by KIM, to PT Citra Alam Jaya, a third party. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-10107.40.22.2014 dated May 23, 2014.
Transaksi di atas menyebabkan kepemilikan efektif Perusahaan di BAS turun menjadi 80%.
The above transaction causes the Company’s effective ownership interest in BAS decreased to 80%.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
General (continued) c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Consolidated Subsidiaries (continued)
BORNEO
BORNEO
BORNEO memperoleh izin Pengusahaan Pertambangan Batubara dari instansiinstansi berikut:
BORNEO has obtained from the following licenses to conduct coal mining activities:
•
Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 tanggal 15 Agustus 1994. Berdasarkan perubahan PKP2B antara PTBA dan BORNEO tanggal 27 Juni 1997, efektif sejak tanggal 1 Juli 1997 semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B beralih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi (sekarang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral).
•
The Government of the Republic of Indonesia as represented by PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) in Coal Contract of Work (CCoW) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 dated August 15, 1994. Based on the changes in CCoW between PTBA and BORNEO dated June 27, 1997, effective July 1, 1997, all of the PTBA rights and obligations in CCoW have been transferred back to the Government of the Republic of Indonesia which was represented by Ministry of Mining and Energy (currently the Ministry of Energy and Mineral Resources).
•
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 10.K/40.00/DJB/2006 tanggal 17 Februari 2006 tentang Permulaan Tahap Kegiatan Produksi Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara seluas 24.100 hektar untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun.
•
Ministry of Energy and Mineral Resources in its Decision Letter No. 10.K/40.00/DJB/2006 dated February 17, 2006 which permits BORNEO concerning the beginning stage of Production Activity of CCoW for 24,100 hectares for a period of 30 (thirty) years.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Perhubungan No. KP 26 Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014, BORNEO telah memperoleh Persetujuan Pengelolaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan Pelabuhan Kotabaru, guna menunjang kegiatan usaha di bidang pertambangan batubara BORNEO.
Based on Decision letter from the Minister of Transportation No. KP 26 Tahun 2014 dated January 9, 2014, BORNEO has obtained Transportation License for the Operational Activities of Terminal for Self Interest (TUKS) in operational teritory and interest related teritory of port, to support BORNEO’s coal mining activities.
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negri tanggal 8 September 2014, BORNEO telah memperoleh pengakuan sebagai eksportir terdaftar batubara.
Based on letter from Directorate General of Foreign Trade dated September 8, 2014, BORNEO has obtained recognition as a registered coal exporter.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
General (continued) c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Consolidated Subsidiaries (continued)
KCP
KCP
KCP telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KCP has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
143
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 350/DESDM/Tahun 2009
22 Juli/July 2009 s.d/up to 21 Juli/July 2019
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negri tanggal 24 November 2014, KCP telah memperoleh pengakuan sebagai eksportir terdaftar batubara.
Based on letter from Directorate General of Foreign Trade dated November 24, 2014, KCP has obtained recognition as a registered coal exporter.
BBU
BBU
BBU telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BBU has obtained the following coal mining licenses: Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 250/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
1.301
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 341/DESDM/Tahun 2009
9 Juli/July 2009 s.d./up to 8 Juli/July 2029
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
BHBA
BHBA
BHBA telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BHBA has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
172
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 247/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2016
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
d.
1.
General (continued) c.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Consolidated Subsidiaries (continued)
BNP
BNP
BNP telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BNP has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 545/DESDM/Tahun 2010
Desember/December 2010 s.d./up to Oktober/October 2019
TBBU
TBBU
TBBU telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TBBU has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
198
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 249/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Area Eksplorasi dan Eksploitasi
d.
Exploration and Exploitation Area The details of the Group’s exploration and exploitation/development area are as follows (unaudited):
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut (tidak diaudit): Total Aset Pertambangan
Pemilik/ License Owner
untuk Tambang dalam
Total Cadangan
Pengembangan dan pada Tahap Produksi pada
Terbukti dan Terduga pada Tanggal
Tanggal 31 Desember 2014/
31 Desember 2013 /
Terduga /
tahun yang Berakhir
Total Mine Properties for
Total Proven and
Adjustment in
31 Desember 2014 /
31 Desember 2014 /
Mines under Construction and Producing Mines
Probable Reserves as of
Proven and Probable
Total Production for The Year Ended
Total Proven and Probable Reserves as of
as of December 31, 2014
December 31, 2013 Jutaan ton/ Million Tons
Nama Lokasi/ Location
Blok/Block Kusan dan Girimulya
2) 7)
2) 5)
BORNEO
Blok/Block Sebamban 2) 5) Blok/Block Batulaki Blok/Block Pasopati
KIM
Blok/Block BORNEO
Penyesuaian Cadangan Terbukti dan
3)
5)
3)
5)
Reserves Jutaan ton/ Million Tons
December 31, 2014 Jutaan ton/ Million Tons
December 31, 2014 Jutaan ton/ Million Tons
3)
548,67
(36,94)
3,26
508,47
13,46
10,07
0,28
23,25
2.094.669.840
9,26
10,77
1,08
18,95
-
-
3,30
-
3,30
Blok/Block - II Muara Bungo
KCP
Blok/Block - Muara Bungo
TBBU
Blok/Block - Muara Bungo
BBU
Blok/Block - Muara Bungo
BNP
Blok/Block - Muara Bungo
TKS
Blok/Block Muara Teweh
2) 6)
40,43
9,23
1,96
47,70
61.671.454.613
4,47
-
-
4,47
5.549.201.576
0,40
-
-
0,40
344.909.896.591
616,69
6,58
606,54
39.725.537.650
2) 6) 1) 6) 1) 6) 1) 6)
2) 8)
4)
6.310.244.295 Blok/Block KIM
18.169.200.685 2.431.952.044 512.443.224
1)
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
2)
Sebagian merupakan Aset Pertambangan-Tambang dalam Pengembangan/Part is included in Mine properties-Mines under Construction
3)
Tidak diaudit/Unaudited
4)
Berdasarkan data internal/Based on internal data
(3,57)
Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Salva Resources Pty Ltd , pihak independen, per Juni 2014 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from Salva Resources Pty Ltd, an independent party, as of June 2014, and after considering coal production up to December 2014 (if any) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Salva Resources Pty Ltd , pihak independen, per September 2014 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from Salva Resources Pty Ltd, an independent party, as of September 2014, and after considering coal production up to December 2014 (if any) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Salva Resources Pty Ltd , pihak independen, per November 2014 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from Salva Resources Pty Ltd, an independent party, as of November 2014, and after considering coal production up to December 2014 (if any)
8)
3)
31.174.526.024
Catatan/Notes :
7)
3)
177.270.666.640
1) 5)
Total
6)
pada Tanggal
3)
Blok/Block - I Muara Bungo
Blok/Block Ampah
5)
Total Cadangan Terbukti dan Terduga
Total Produksi untuk
Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per September 2013 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of September 2013, and after considering coal production up to December 2014 (if any)
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) e.
1.
Cadangan Batubara
General (continued) e.
Coal Reserves The details of coal reserves owned by the Group as of December 31, 2014, are as follows (unaudited):
Jumlah cadangan batubara yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
Cadangan batubara/Coal Reserves Terbukti/Proven Terduga/Probable Total Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Million Tons Million Tons Million Tons
Lokasi/Location
Blok/Block BORNEO Blok/Block KIM
464,27
89,70
553,97
34,80
12,90
47,70
499,07
102,60
601,67
Blok/Block Muara Teweh
-
4,47
4,47
Blok/Block Ampah
-
0,40
0,40
499,07
107,47
606,54
Total
1) 2)
3) 4)
Catatan/Notes : 1)
Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Salva Resources Pty Ltd , pihak independen, per Juni dan November 2014 (Catatan 1d) serta setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from Salva Resources Pty Ltd, an independent party, as of June and November 2014 (Note 1d) and after considering coal production up to December 2014 (if any)
2)
Berdasarkan JORC Reserve Statement dari Salva Resources Pty Ltd , pihak independen, per September 2014 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2014 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from Salva Resources Pty Ltd, an independent party, as of September 2014 and after considering coal
3)
Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per September 2013 dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2014 (jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of September 2013 and after considering
4)
Berdasarkan data internal setelah memperhitungkan penjualan batubara yang diproduksi dari cadangan batubara Grup selama periode 2014 (jika ada)/ Based on internal data after considering coal sales which were produced from the Group reserves during 2014 (if any)
production up to December 2014 (if any)
coal production up to December 2014 (if any)
Total Group’s coal productions are as follows (unaudited):
Jumlah produksi batubara Grup sebagai berikut (tidak diaudit):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 , 2014 Ton/Tons
Blok/Block
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 , 2013 Ton/Tons
BORNEO KIM
4.626.188 1.955.381
4.044.806 1.310.744
Total
6.581.569
5.355.550
Accumulated total Group coal production since the beginning of exploitation activity until December 31, 2014 amounting to 27.5 million tons.
Akumulasi jumlah produksi batubara Grup sejak awal kegiatan eksploitasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 sebesar 27,5 juta ton.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) f.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
General (continued) f.
Board of Commissioners, Directors, and Employees As of December 31, 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Deed of Stockholders’ Meeting No. 45 dated June 20, 2014 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 45 tanggal 20 Juni 2014 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners : : : :
Lay Krisnan Cahya Avinash Ramakant Shah Hermawan Tarjono Ketut Sanjaya Haji Agus Tagor *) Bambang Setiawan
: : : :
Direksi
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur Independen
:
Fuganto Widjaja Sulekera Lingadevaru Ravi Bambang Heruawan Haliman Kumar Krishnan Mochtar Suhadi Indradjaja Lazuardi
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Independent Director
As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Deed of Stockholders’ Meeting No. 54 dated May 16, 2013 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54 tanggal 16 Mei 2013 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Board of Commissioners : : : :
Lay Krisnan Cahya Avinash Ramakant Shah Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza Ketut Sanjaya *) Haji Agus Tagor Bambang Setiawan
: : : :
Direksi
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur Independen
:
Fuganto Widjaja Sulekera Lingadevaru Ravi Bambang Heruawan Haliman Kumar Krishnan Mochtar Suhadi Indradjaja Lazuardi
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Independent Director
*) telah meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 2015 dan Perusahaan dalam proses untuk menunjuk penggantinya/ passed away on January 15, 2015 and the Company is in the process to appoint the replacement
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) f.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (lanjutan)
General (continued) f.
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s Audit Committee, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Board of Commissioners, Directors, and Employees (continued)
Ketut Sanjaya Edwin Hidayat Abdullah H. Agus Tagor *)
: :
Chairman Members
*) telah meninggal dunia pada tanggal 15 Januari 2015 dan Perusahaan dalam proses untuk menunjuk penggantinya/ passed away on January 15, 2015 and the Company is in the process to appoint the replacement
g.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing 380 dan 391 karyawan (tidak diaudit). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing 109 dan 142 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and December 31, 2013, the Group has 380 and 391 permanent employees, respectively (unaudited). As of December 31, 2014 and December 31, 2013, the Company has 109 and 142 permanent employees, respectively (unaudited).
Laporan keuangan konsolidasian PT Golden Energy Mines Tbk dan entitas anaknya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 10 Februari 2015. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi, bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Golden Energy Mines Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2014 was completed and authorized for issue on February 10, 2015. The Company’s Directors who have signed the Directors’ statement are responsible for the consolidated financial statements.
Mata Uang Pelaporan
g.
Reporting Currency
Mata uang pelaporan dan fungsional Grup adalah Rupiah, kecuali untuk GEMSTR dan BORNEO.
The group reporting and functional currency is Rupiah, except for GEMSTR and BORNEO.
Mata uang pelaporan GEMSTR dan BORNEO, entitas anak, adalah Dolar Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai mata uang fungsional berdasarkan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.
The reporting currency of GEMSTR and BORNEO, subsidiaries, which is identified as functional currency based on the primary economic environment where is operates.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) h.
1.
Penjabaran dalam Mata Uang Penyajian
General (continued) h. Translation into Presentation Currency
Mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup adalah Rupiah.
The presentation currency of the Group’s consolidated financial statements is in Rupiah.
Sehubungan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup, laporan keuangan BORNEO dan GEMSTR dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan cara sebagai berikut:
In preparing consolidated financial statements of the Group, BORNEO’s and GEMSTR’s financial statements were translated to Rupiah currency based on the following:
•
Aset dan liabilitias dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal pelaporan;
•
Assets and liabilities were translated using the prevailing rates at reporting date;
•
Penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
•
Income and expenses were translated using the transaction date exchange rate; and
•
Seluruh hasil dari selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
•
All exchange differences were recognized in other comprehensive income.
Mutation for exchange difference due to financial statements translation account are as follow:
Mutasi akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 Saldo awal Efek penjabaran, neto Saldo akhir
7.171.205.748 4.824.141.952 11.995.347.700
Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ 31 Desember/ December 31, 2013 December 31, 2012 7.171.205.748 75.020.696.588 82.191.902.336
17
(9.116.405.468) 16.287.611.216 7.171.205.748
Beginning balance Effect due to translation, net Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
b.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
2.
Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP-347/BL/2012 (BAPEPAMLK No. VIII.G.7).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuer or Public Companies”, as attached in letter KEP347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian , dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein. The consolidated statements of cash flows presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan GEMSTR, entitas anak di Singapura, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Singapore Financial Reporting Standards (“SFRS”). Tidak ada rekonsiliasi antara SFRS dan SAK karena tidak ada perbedaan antara SFRS dan SAK yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan GEMSTR.
The financial statements of GEMSTR, a subsidiary in Singapore, has been prepared and presented in accordance with Singapore Financial Reporting Standards (“SFRS”). There is no reconciliation between SFRS and SAK as there is no difference between SFRS and SAK applied for the preparation and presentation of GEMSTR’s financial statements.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
b.
Principles of Consolidation Business Combination
and
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Grup menerapkan PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
Group adopted PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control;
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
(iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
(iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and is controlled by the Company.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
•
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
•
19
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
derecognizes the carrying amount of any NCI;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
•
•
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
•
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
• • • •
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
• • •
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah KNP disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Entitas Induk
Changes in the Group’s ownership interest in a Subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s and non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the Subsidiary. Any differences between the amount by which the NCI are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the Parent Compay.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Grup menerapkan PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.
Group adopted PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup:
In accordance with the transitional provision of PSAK 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group:
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
• •
menghentikan amortisasi goodwill mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
• •
•
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
•
ceased the goodwill amortization eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur berdasarkan nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan ke dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup menentukan dan mengklasifikasikan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses and classifies the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi berdasarkan nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan di dalam laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
c.
Business Combination Among Entities Under Common Control
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7, selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali yang merupakan selisih jumlah imbalan yang dialihkan atau diterima dengan nilai tercatat dari setiap transaksi kombinasi atau pelepasan bisnis antar entitas sepengendali dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
Based on Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7, the difference in value arising from transaction among entities under common control which represents the difference between the consideration transferred or received and carrying amount of each business combination transaction or disposing business of entities under common control is recorded as part of “Additional Paid-in Capital” account.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu Grup yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam grup tersebut.
Business combination transaction of entities under common control in the form of business reorganization for entities under the same Group does not charge the ownership in the meaning of economic substance therefore such transaction does not result in a gain o loss to the Group as a whole or to the individual company within such Group.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) c.
and
Business Combination Among Entities Under Common Control (continued)
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis sepengendali di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The receiving entity in a business combination of entities under common control recognizes any difference between the consideration transferred and carrying amount of each business combination transaction of entities under common control in equity and presents it in additional paid-in capital.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, menggunakan metode disposal dan mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The disposing entity in business combination of entities under common control uses disposal method and recognizes any difference between the consideration received and the carrying amount of the disposed business in equity and presents it in additional paid-in capital.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. (Catatan 1g dan 1h).
Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010) ,“ The Effect of Changes in Exchange Rates Currencies” (Notes 1g and 1h).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period.
Kurs yang digunakan (dalam angka penuh) pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, yang dihitung dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, adalah sebagai berikut:
At the consolidated statement of financial position dates, the foreign exchange rates used (in full amounts), which computed by taking the average of the buying and selling rates of bank notes last published by Bank Indonesia, were as follows:
US Dolar CNY SGD
31 Desember/ December 31 , 2014
31 Desember/ December 31 , 2013
12.440 2.033 9.422
12.189 1.999 9.628
US Dollar CNY SGD
Transactions in foreign currencies other than US Dollar are not significant.
Transaksi dalam mata uang asing selain US Dolar tidak signifikan.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) e.
f.
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) e.
Group applied PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 31.
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are presented in Note 31.
Penggunaan Estimasi
f.
Use of Estimates Management makes estimates and assumptions in the preparation of the consolidated financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected (Note 3).
Kas dan Setara Kas
g.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of three (3) months or less at the time of placements and not used as collateral.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. h.
Transactions with Related Parties
Grup menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Pihak Berelasi” PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak (Catatan 3). g.
and
Deposito Berjangka
h.
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three (3) months from the date of placement, are presented as time deposits and restricted funds in the consolidated statement of financial position.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga (3) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai deposito berjangka dan dana yang dibatasi pencairannya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i.
Financial Instruments Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
i1.
and
Aset keuangan
i1.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest (EIR) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i. i1.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
Setelah
Pengakuan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
Financial Instruments (continued)
i1.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
Awal
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, investasi saham, dana yang dibatasi pencairannya dan jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya.
The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, investment in shares, restricted funds, and certain refundable deposits recorded as part of other non-current assets.
a)
a)
b)
Piutang
Receivables
Piutang usaha dan lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Trade and other receivables are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55 (Revised 2011).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note. b)
Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
Investments Instruments.
in
Unquoted
Equity
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
i
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
26
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
i1.
Aset keuangan (lanjutan)
i1.
and
Financial Instruments (continued) Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
ii. Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii
Ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), maka Grup mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan. Jika Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risk and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
27
the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Instruments (continued)
i1.
Aset keuangan (lanjutan)
i1.
Financial assets (continued)
and
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Instruments (continued)
i1.
Aset Keuangan (lanjutan)
i1.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
a)
and
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i. i1.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
i. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
i1.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a)
a)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
i1.
Aset Keuangan (lanjutan)
i1.
Financial Instruments (continued) Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
b) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
b) Financial Assets Carried at Cost
When there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). i2.
and
Liabilitas Keuangan
i2. Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank, utang usaha dan utang lain-lain serta beban akrual.
The Group’s principal financial liabilities include bank loan, trade and other payables and accrued expenses.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Utang
Payables
Liabilitas untuk utang bank, utang usaha dan utang lain-lain serta beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for bank loan, current trade and other payables, and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i2. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i.
Financial Instruments (continued)
i2.
Financial Liabilities (continued)
and
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
i3. Instrumen Keuangan Derivatif
i3. Derivative Financial Instruments
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
i3. Instrumen Keuangan Derivatif (lanjutan)
j.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
Financial Instruments (continued)
i3. Derivative Financial Instruments (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen yang bersangkutan harus diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Persediaan
of
Financial
Instruments
j. Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is determined using the moving average method. Cost of mining inventories consists of material, labour, depreciation and overhead cost related to mining activities. Allowances for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Persediaan diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan persediaan pertambangan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan alokasi biaya overhead yang terkait dengan aktivitas penambangan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. k. Biaya Dibayar Di muka
k. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat atau kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) l.
and
Property and Equipment
Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
Group adopted PSAK No.16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
ISAK 25 “Hak atas Tanah” menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
ISAK 25 “Land Rights” prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali:
Property and equipment acquired in exchange for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are measured at fair values unless:
(i)
(i) the exchange transaction lacks commercial substance, or (ii) the fair value of neither the assets received nor the assets given up can be measured reliably.
transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) l.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
and
Property and Equipment (continued) Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Prasarana Infrastruktur Mesin dan alat berat Transportasi dan peralatan lainnya Perabotan dan perlengkapan kantor
5 - 20 3 10 4 - 16 4-8 4-8
Building Leasehold improvement Infrastructure Machinery and heavy equipment Transportation and other equipment Office furnitures and fixtures
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The asset residual values, useful life and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated depreciated.
Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
If the cost of land includes the costs of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it.
35
at
cost
and
not
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) l.
m.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) l.
and
Property and Equipment (continued)
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Manajemen mengakaji ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan.
Management review the estimated useful life, depreciation method and the residual values at the end of each reporting period.
Transaksi Sewa
m.
Lease Transactions
Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
Group adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”.
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) m.
2.
Transaksi Sewa (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) m.
and
Lease Transactions (continued)
Sewa Pembiayaan – sebagai Lessee
Financial Lease – as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss. useful life of the asset and the lease term.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a saleand-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Sewa Operasi – sebagai Lessee
Operating Lease – as Lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties
Grup menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”, yang mengatur pelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, terutama mengenai identifikasi dan pengungkapan aset yang timbul dari aktivitas tersebut untuk memberi pemahaman atas jumlah, waktu dan kepastian atas arus kas masa depan terkait. Efektif tanggal 1 Januari 2014, Grup menerapkan ISAK No. 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka” secara retrospektif.
Group applies PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, which prescribes financial reporting of the exploration and evaluation of mining activities for mineral resources, especially identification and disclosures for assets arising from these activities to give understanding of the related amount, timing and certainty. Effective January 1, 2014, the Group applies ISAK No. 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining”, which applied retrospectively.
Sebelumnya, Grup menerapkan PSAK No.33 (Revisi 2011) “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”, dimana, biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dikapitalisasi sebagai pengupasan tanah ditangguhkan sebagai bagian dari aset pertambangan, secara kolektif, aset-aset ini merefleksikan investasi gabungan pada unit penghasil kas yang relevan, yang diuji untuk penurunan nilai bila kejadian dan kondisi mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. Perubahan atas rasio rata-rata pengupasan tanah merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Saldo dari pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode/tahun dengan rasio aktual jauh lebih kecil dari estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah.
Previously, the Group applied PSAK No.33 (Revised 2011) “Stripping Activities and Environment Management for General Mining”, where, stripping costs are recognized as production costs based on the average stripping ratio during the life of the mine (which is the ratio between the overburden and ore during mine life). If the actual stripping ratio (which is the ratio between the overburden and ore for a certain period) exceeds the average stripping ratio, the excess stripping costs are recorded as deferred stripping as part of mine properties. These form part of the total investment in the relevant cash generating units, which are reviewed for impairment if events or changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Changes in the average stripping ratio are considered as changes in estimates and are accounted for on a prospective basis. The balance of deferred stripping costs are charged to expense as production costs in the period/year where the actual ratio is significantly lower than the estimated average stripping ratio.
Berdasarkan ketentuan transisi ISAK No. 29, pada permulaan periode sajian terawal, setiap saldo aset yang sebelumnya telah diakui yang dihasilkan dari aktivitas pengupasan lapisan tanah yang dilakukan selama tahap produksi (“asset pengupasan lapisan tanah terdahulu”) diklasifikasikan kembali sebagai bagian dari aset yang telah ada yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah, sejauh aset pengupasan lapisan tanah terdahulu tersebut dapat dikaitkan dengan badan bijih (ore body) yang dapat dikaitkan dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu.
Based on the transition provisions of ISAK No. 29, at the beginning of the earliest period presented, any previously recognized asset balances that resulted from stripping activity undertaken during the production phase (predecessor stripping asset) is to be reclassified as a part of an existing asset to which the stripping activity related, to the extent that there remains an identifiable component of the ore body with which the predecessor stripping asset can be associated.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Saldo tersebut disusutkan atau dimortisasi selama umur manfaat ekspektasian dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan setiap saldo aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Jika tidak terdapat komponen badan bijih yang teridentifikasi yang terkait dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu, maka entitas mengakuinya dalam saldo laba awal pada permulaan sajian terawal.
Such balances are then to be depreciated or amortized over the remaining expected useful life of the identified component of the ore body to each predecessor stripping asset balance. If there is no identifiable component of the ore body relating to the predecessor asset, it must be derecognized against the opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented.
Berdasarkan ketentuan transisi di atas, laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah disajikan kembali (Catatan 37).
Based on the above transition provisions, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 also the consolidated statements of comprehensive income and consolidated statements of changes in equity for the year ended December 31, 2013 have been restated (Note 37).
Pengeluaran Sebelum Perolehan Izin
Pre-license Costs
Pengeluaran yang dilakukan sebelum perolehan izin penambangan dibebankan pada saat terjadinya.
Pre-license costs are expensed in the period in which they are incurred.
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Expenditures
Pengeluaran untuk eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi dan diakui sebagai “aset eksplorasi dan evaluasi” untuk setiap daerah pengembangan (area of interest) apabila izin pertambangan telah diperoleh dan masih berlaku dan: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi daerah pengembangan, atau (ii) apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk menentukan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam daerah pengembangan (area of interest) terkait masih berlangsung. Pengeluaran ini meliputi penggunaan bahan pembantu dan bahan bakar, biaya survei, biaya pengeboran dan pengupasan tanah sebelum dimulainya tahap produksi dan pembayaran kepada kontraktor.
Exploration and evaluation expenditures are capitalized and recognized as “exploration and evaluation assets” for each area of interest when mining rights are obtained and still valid and: (i) the costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or (ii) where activities in the area of interest have not reached the stage that allow a reasonable assessment of the existence of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing. These expenditures include materials and fuel used, surveying costs, drilling and stripping costs before the commencement of production stage and payments made to contractors.
Setelah pengakuan awal, aset eksplorasi dan evaluasi dicatat menggunakan model biaya dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud, kecuali memenuhi syarat untuk diakui sebagai aset tak berwujud.
Exploration and evaluation assets are subsequently measured using cost model and classified as tangible assets, unless they are qualified to be recognized as intangibles.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
Exploration and Evaluation Expenditures (continued)
Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial daerah pengembangan (area of interest) tersebut. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji untuk penurunan nilai bila fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin melebihi jumlah terpulihkannya. Dalam keadaan tersebut, maka entitas harus mengukur, menyajikan dan mengungkapkan rugi penurunan nilai terkait sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) (Catatan 2p).
The ultimate recoupment of deferred exploration expenditure is dependent upon successful development and commercial exploitation of the related area of interest. Exploration and evaluation assets shall be assessed for impairment when facts and circumstances suggest that the carrying amount of an exploration and evaluation asset may exceed its recoverable amount. In such a case, an entity shall measure, present and disclose any resulting impairment loss in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009) (Note 2p).
Aset eksplorasi dan evaluasi ditransfer ke “Tambang dalam pengembangan” pada akun “Aset pertambangan” setelah ditetapkan bahwa tambang memiliki nilai ekonomis untuk dikembangkan.
Exploration and evaluation assets are transferred to “Mines under construction” in the “Mine properties” account after the mines are determined to be economically viable to be developed.
Pengeluaran untuk Pengembangan
Expenditures for Mine under Construction
Tambang
dalam
Pengeluaran untuk tambang dalam pengembangan dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest setelah transfer dari aset eksplorasi dan evaluasi namun sebelum dimulainya tahap produksi pada area yang bersangkutan, dikapitalisasi ke “Tambang dalam pengembangan” sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi.
Expenditures for mines under construction and incorporated costs in developing an area of interest subsequent to the transfer from exploration and evaluation assets but prior to the commencement of production stage in the respective area, are capitalized to” Mines under construction” as long as they meet the capitalization criteria.
Tambang pada Tahap Produksi
Producing Mines
Pada saat tambang dalam pengembangan diselesaikan dan tahap produksi dimulai, “Tambang dalam pengembangan” ditransfer ke “Tambang pada Tahap Produktif” pada akun “Aset Pertambangan”, yang dicatat pada nilai perolehan, dikurangi deplesi dan akumulasi penurunan nilai.
Upon completion of mine construction and the production stage is commenced, the “Mines under construction” are transferred into “Producing mines” in the “Mine properties” account, which are stated at cost, less depletion and accumulated impairment losses.
Deplesi tambang pada tahap produksi adalah berdasarkan metode unit produksi sejak daerah pengembangan (area of interest) tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya PKP2B atau IUP.
Depletion of producing mines are based on using unit-of-production method from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of the mine and the remaining terms of the PKP2B or IUP.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
Stripping Costs
Biaya pengupasan lapisan tanah adalah biaya atas aktivitas memindahkan material sisa tambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya tahap produksi dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang, dan setelah pengakuan awal akan disusutkan atau diamortisasi menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan terbukti dan terduga pada saat produksi dimulai.
Stripping costs are the costs of removing overburden from a mine. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalized as part of the cost of developing the mine, and are subsequently depreciated or amortized using a unit-of-production method on the basis of proven and probable reserves, once production starts.
Aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahap produksi mungkin memiliki dua manfaat: (i) bijih yang dapat diproses untuk menjadi persediaan dalam periode berjalan dan (ii) meningkatkan akses ke badan bijih di periode berikutnya. Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah dapat direalisasikan dalam bentuk persediaan yang diproduksi dalam periode tersebut, Grup mencatat biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan PSAK No. 14 “Persediaan”. Sepanjang biaya pengupasan lapisan tanah tahap produksi yang timbul dengan manfaat peningkatan akses menuju bijih di periode yang akan datang, Grup mencatat biaya tersebut sebagai aset aktivitas pengupasan lapisan tanah jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: • besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih (ore body)) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas; • entitas dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan • biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Stripping activity conducted during the production phase may provide two benefits: (i) ore that is processed into inventory in the current period and (ii) improved access to the ore body in future periods. To the extent that benefit from the stripping activity is realized in the from of inventory produced, the Group accounts for the costs of that stripping activity in accordance with PSAK No. 14 “Inventories”. To the extent the benefit is improved access to ore, the Group recognizes these costs as a stripping activity asset, if, and only if, all the following criteria are met:
•
it is probable that the future economic benefits (improved access to the ore body) associated with the stripping activity will flow to the entity;
•
the entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
•
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Biaya Pengupasan Lapisan Tanah (lanjutan)
Stripping Costs (continued)
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan akumulasi dari biayabiaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen badan bijih teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang diatribusikan secara langsung. Jika aktivitas insidentil terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengupasan lapisan tanah tahap produksi, namun aktivitas insidentil tersebut tidak harus ada untuk melanjutkan aktivitas pengupasan lapisan tanah sebagaimana direncanakan, biaya yang terkait dengan aktivitas insidentil tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset is initially measured at cost, which is the accumulation of costs directly incurred to perform the stripping activity that improves access to the identified component of ore body, plus an allocation of directly attributable overhead costs. If incidental operations are occurring at the same time as the production stripping activity, but are not necessary for the production stripping activity to continue as planned, the costs associated with these incidental operations are not included in the cost of the stripping activity asset.
Ketika biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan persediaan yang diproduksi tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, Grup mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi antara persediaan yang diproduksi dan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah menggunakan dasar alokasi berdasarkan ukuran produksi yang relevan. Ukuran produksi tersebut dihitung untuk komponen badan bijih teridentifikasi, dan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktivitas tambahan yang menciptakan manfaat di masa depan telah terjadi. Grup menggunakan volume aktual dibandingkan ekpektasi volume sisa yang diekstrak.
When the costs of the stripping activity asset and the inventory produced are not separately identifiable, the Group allocates the production stripping asset by using an allocation basis that is based on a relevant production measure. This production measure is calculated for the identified component of the ore body, and is used as a benchmark to identify the extent to which the additional activity of creating a future benefit has taken place. The Group uses the actual versus expected volume of waste extracted.
Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan penyusutan atau amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah disusutkan atau diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama masa manfaat dari komponen badan bijih yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat.
Subsequently, the stripping activity asset is carried at cost less depreciation or amortization and any impairment losses, if any. The stripping activity asset is depreciated or amortized using the units of production method over the expected useful life of the identified component if the ore body that becomes more accessible as a result of the stripping activity unless another method is appropriate.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
o.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Aset Pertambangan dari Kombinasi Bisnis
Mine Properties Combination
Aset pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar aset pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Aset pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat aset pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut, kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mine properties represent the fair value adjustment of mine properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mine properties are amortized over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful life of mine properties pertaining to contractual rights is not longer than the validity period of such rights, except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date.
Perusahaan mengakui pajak tangguhan yang timbul dari aset pertambangan.
The Company recognized the deferred tax arising from mine properties.
Aset Tak berwujud
o.
from
Business
Intangible Assets
Biaya-biaya tertentu, terutama biaya dan beban-beban lain sehubungan dengan biaya perolehan sistem perangkat lunak yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya (4 tahun) dengan menggunakan metode garis lurus. Bebanbeban ini disajikan dalam ”Aset Takberwujud – Piranti lunak, neto” sebagai bagian dari akun “Aset tidak lancar Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Certain expenditures, consisting primarily of costs and expenses relating to systems software cost, which benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited (4 years) using the straight-line method. These expenditures are presented in “Intangible assets – software, net” as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasan atau penggunaannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) p.
2.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) p.
and
Impairment of Non-Financial Assets
Grup menerapkan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis.
Group adopted PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut mengharuskan uji penurunan nilai bagi goodwill minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) required the impairment test of goodwill at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) p.
Impairment (continued)
of
Non-Financial
and
Assets
Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) p.
q.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) p.
Impairment (continued)
of
Non-Financial
and
Assets
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate theasset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Pendapatan dan Beban
q.
Revenue and Expense
Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, dari penjualan.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable of sales.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) q.
2.
Pendapatan dan Beban (lanjutan) •
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) q.
Terpenuhinya kondisi tergantung persyaratan dengan pelanggan individu.
tersebut penjualan
Revenue from sales is recognized when all of the following conditions are met: The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership; The group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor efective control over the goods sold; The amount of revenued can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and The cost incurred or to be incurred in relation to the sales transaction can be measured reliably. The satisfaction of these conditions depends on the term of trade with individual customer.
•
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
•
Rental revenue is recognized on a straight line basis over the term of the lease contracts.
•
Pendapatan diakui pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran dividen ditetapkan.
•
Revenue is recognized when the Group’s right to receive the dividends payment is establish.
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). r.
Revenue and Expense (continued) •
Pendapatan atas penjualan diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut: Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang maupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
and
Imbalan Kerja
r.
Employee Benefits
Grup menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Group adopted PSAK No. 24 2010), “Employee Benefit”.
Revisi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang relevan terhadap Grup adalah diperbolehkannya Perusahaan untuk menerapan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh Kerugian/keuntungan aktuarial. Karena Grup tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No.24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh atas laporan keuangan konsolidasian.
Revision on PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits’ that is relevant to the Group is permission for the Company to adopt certain systematic methods of faster recognition of actuarial gain or loss, which include, immediate recognition of all actuarial gain or losses. Since the Group opted not to apply this method but to continue the method used to recognize actuarial gain or loss falling outside the “corridor” as further disclosed below, the initial adoption of the revised PSAK No.24 did not give impact to the consolidated financial statements.
47
(Revised
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) r.
s.
2.
Imbalan Kerja (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) r.
Employee Benefits (continued)
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini imbalan kerja, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit Method. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
The actuarial valuation method used to determine the present value of employee benefits, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment when the curtailment occurs. The gain or loss on curtailment comprises any change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
Biaya Emisi Saham
s.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. t.
and
Perpajakan
t.
Taxation
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Group adopted PSAK No.46 (Revised 2010) ,“Accounting for Income Tax”.
Pajak kini
Current tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) t.
2.
Perpajakan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) t.
and
Taxation (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductibe.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasikan, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) t.
2.
Perpajakan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) t.
Taxation (continued)
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets (provided fulfilling recognition criteria) are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui di luar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) u.
v.
2.
Laba per Saham
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) u.
Earnings per Share
Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”.
Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011) ,“Earnings Per Share”.
Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Provisi
v.
Provisions
Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.
Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi dan lingkungan hidup yang terjadi pada tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Grup memiliki kewajiban tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan sesudah produksi selesai. Dalam menentukan keberadaan liabilitas tersebut, Grup mengacu kepada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Perubahan taksiran biaya restorasi dan lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang.
The Group has certain obligations for restoration and rehabilitation of mining areas following the completion of production. In determining whether a liability exists in respect of such requirements, the Group refers to the criteria for such liability recognition under the applicable accounting standards. Changes in estimated restoration and environmental expenditure to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine. 51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) w.
x.
2.
Informasi Segmen
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) w.
Segment Information
Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Item-item segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif
x.
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan konsolidasian Grup yang berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group that will effective for 2015 financial statements:
•
•
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1.
PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) x.
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) •
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) x.
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective (continued) •
PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 27.
This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65. •
•
PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28.
•
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19.
•
PSAK 46 (2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12.
PSAK 46 (2014): adopted from IAS 12.
Income
Tax,
This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk asset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. •
PSAK 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. •
PSAK 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. •
PSAK 4 (2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS 27.
•
PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36.
PSAK 48 (2014): Impairment Assets, adopted from IAS 36.
of
This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cashgenerating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) x.
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) •
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) x.
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective (continued) •
PSAK 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32.
•
PSAK 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39.
•
PSAK 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7.
PSAK 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrument keuangan. •
PSAK 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. •
PSAK 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32. This PSAK provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. •
and
•
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10.
PSAK 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10.
This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) x.
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) •
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) x.
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective (continued) •
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain.
3.
PSAK 67: Disclosure of Interest in Other Entities. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. •
and
•
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13.
PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Pertimbangan (lanjutan)
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued) Judgments (continued)
Liabilitas
Classification of Financials Assets and Financial Liabilities
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2i.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2i.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli berdasarkan nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp8.703.582.324 (Catatan 28).
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2014 and 2013 was Rp8,703,582,324 (Notes 28).
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Klasifikasi Keuangan
Aset
Keuangan
dan
56
Allocation
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha (lanjutan)
Allowance for Impairment of Trade Receivables (continued)
Nilai tercatat piutang usaha Grup sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp493.777.950.063 (31 Desember 2013: Rp717.255.193.326). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2014 was Rp493,777,950,063 (December 31, 2013: Rp717,255,193,326). Further details are disclosed in Note 6.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 17.
The fair value of financial assets and financial liabilities has been disclosed in Note 17. b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimated Useful lives of Property and Equipment The useful lives of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
b.
b.
c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan)
Estimated Useful lives of Property and Equipment (continued)
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The estimated useful live of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due usage, obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful live of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.
Estimasi masa manfaat diungkapkan pada Catatan 2l.
Estimated useful lives of property and equipment is disclosed in Note 2l.
aset
tetap
c.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp683.585.633.245 dan Rp694.183.880.714 (Catatan 9).
The carrying value of property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp683,585,633,245 and Rp694,183,880,714, respectively (Note 9).
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
d.
d.
Imbalan Kerja
The determination of the employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 26 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits liability. As of December 31, 2014 and 2013, employee benefits liability amounted to Rp30,329,192,000 and Rp26,891,436,000, respectively (Note 26).
Penentuan liabilitas imbalan kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 26 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas imbalan kerja masing-masing sebesar Rp30.329.192.000 dan Rp26.891.436.000 (Catatan 26).
e.
Estimasi Cadangan Batubara
dan
Sumber
e.
Daya
Coal Reserve and Resources Estimates
Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mine properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserved or resource estimates may have impact on the carrying value of mines properties and amortization charges.
Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang kompleks yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari aset pertambangan serta besarnya amortisasi. f.
Employee Benefits Liability
f.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
f.
f.
Aset Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued) Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2014, 2013 and January 1,2013/December 31,2012, deferred tax assets amounted to Rp66,304,375,104, Rp52,297,033,311 and Rp48,658,443,271, respectively (Note 15). Unrecognized deferred tax assets on unused fiscal losses amounted to Rp16,836,509,690 and Rp10,375,569,029 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp66.304.375.104, Rp52.297.033.311 dan Rp48.658.443.271 (Catatan 15). Aset pajak tangguhan yang tidak diakui dari rugi fiskal sebesar Rp16.836.509.690 dan Rp10.375.569.029 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 4.
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Rincian selisih transaksi dengan nonpengendali adalah sebagai berikut:
4.
The details of difference arising from transactions with non-controlling interests are as follows:
pihak
31 Desember/ December 31 , 2014 Entitas anak RCI BAS Total
Difference Arising from Transaction with Non-controlling Interests
31 Desember/ December 31 , 2013
13.608.448.824 13.264.765 13.621.713.589
13.608.448.824 13.608.448.824
Subsidiaries RCI BAS Total
RCI
RCI
Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 23 Februari 2009 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp72.534.000.000 menjadi Rp85.064.000.000 atau meningkat sebesar Rp12.530.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Terdapat selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp1.808.196.657. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 50,000% menjadi 57,365%.
Based on Deed No. 47 dated February 23, 2009 of Linda Herawati, S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized and paid-up capital from Rp72,534,000,000 to Rp85,064,000,000 or increase of Rp12,530,000,000 which were all acquired by the Company. The excess of the amount paid by the Company over the book value of the assets of RCI at transaction date amounted to Rp1,808,196,657. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 50.000% to 57.365%.
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000.000.000 menjadi sebesar Rp700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp85.064.000.000 menjadi sebesar Rp185.064.000.000 atau meningkat sebesar Rp100.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan.
Based on Deed No. 58 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized capital from Rp100,000,000,000 to Rp 700,000,000,000, and its issued and paid-up capital from Rp85,064,000,000 to Rp185,064,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 which were all acquired by the Company.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (lanjutan)
4.
Difference Arising from Transaction with Non-controlling Interests (continued)
RCI (lanjutan)
RCI (continued)
Terdapat selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp10.735.214.931. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 57,365% menjadi 80,403%.
The excess of the amount paid by the Company over the book value of the assets of RCI at transaction date amounted to Rp10,735,214,931. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 57.365% to 80.403%.
Berdasarkan Akta No. 59 tanggal15 April 2011 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham RCI menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp185.064.000.000 terbagi atas 185.064 saham menjadi Rp188.564.000.000 terbagi atas 185.064 saham Seri A dan 3.500.000 saham Seri B yang diambil seluruhnya oleh Perusahaan sebanyak Rp3.500.000.000 terbagi atas 3.500.000 saham Seri B.
Based on Deed No. 59 dated April 15, 2011 of Deni Thanur, S.E., S.H. M.Kn, a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed, among others, to change the classification of RCI’s share into Series A share with nominal value per share of Rp1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid-up capital from Rp185,064,000,000 consisting of 185,064 shares to Rp188,564,000,000 consisting of 185,064 Series A shares and 3,500,000 Series B shares which were all acquired by the Company amounting to Rp3,500,000,000 consisting of 3,500,000 Series B shares.
Terdapat selisih lebih antara nilai buku RCI pada tanggal akuisisi dengan nilai setoran modal sebesar Rp26.151.860.412. Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 80,403% menjadi 99,016%.
The excess of the book value of the assets of RCI at transaction date over the amount paid by the Company amounted to Rp26,151,860,412. With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in RCI increased from 80.403% to 99.016%.
BAS
BAS
Berdasarkan Akta Jual Beli dan Penyerahan serta Pemindahan Hak atas Saham No. 26 tanggal 16 Mei 2014 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual dan menyerahkan serta memindahkan hak atas 1.990 saham yang dimilikinya dalam BAS kepada PT Citra Alam Jaya, pihak ketiga, seharga Rp1.990.000.000. Terdapat selisih sebesar Rp13.264.765 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi entitas anak.
Based on the Sale and Purchase and Shares Transfer Deeds No. 26 dated May 16, 2014 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company sold and transfer 1,990 shares in BAS to PT Citra Alam Jaya, a third party, at a selling price of Rp1,990,000,000. The difference between the selling price and the carrying value of investment amounted to Rp13,264,765.
Berdasarkan Akta Jual Beli dan Penyerahan serta Pemindahan Hak atas Saham No. 27 tanggal 16 Mei 2014 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, KIM, entitas anak, menjual dan menyerahkan serta memindahkan hak atas 10 saham yang dimilikinya dalam BAS kepada PT Citra Alam Jaya, pihak ketiga, seharga Rp10.000.000.
Based on the Sale and Purchase and Shares Transfer Deeds No. 27 dated May 16, 2014 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, KIM, a subsidiary, sold and transfered 10 shares in BAS to PT Citra Alam Jaya, a third party, at a selling price of Rp10,000,000.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
5.
Cash and Cash Equivalents
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Kas Rupiah Cina Yuan (Catatan 32)
1.970.732.953 40.660.200
1.039.313.951 39.984.400
Cash Rupiah China Yuan (Note 32)
Total Kas
2.011.393.153
1.079.298.351
Total Cash
Bank Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) Total Pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) PT Bank Central Asia Tbk CIMB Bank Berhad, Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Standard Chartered Bank Dolar Singapura (Catatan 32) CIMB Bank Berhad, Singapura
3.803.537.719 9.736.021.321
28.679.240.068 40.906.915.515
13.539.559.040
69.586.155.583
1.554.454.685 1.085.536.614 975.266.286 510.704.272 305.822.536 180.177.829 157.977.156 8.948.732 6.279.709
3.501.146.838 2.221.454.916 175.925.339 234.132.331 1.220.421.253 175.173.251 66.659.778 1.546.519.433 58.008.824
27.403.134.565 6.935.313.186 1.256.700.245 649.748.167 350.144.078 184.733.254 170.385.207 167.633.603 37.910.029 -
37.943.090.320 6.984.926.562 3.424.175.566 107.274.381.335 2.454.832.787 181.374.758 14.980.880.967 34.166.499 6.725.814.018
172.607.119
-
Total
42.113.477.272
189.203.084.775
Total Bank
55.653.036.312
258.789.240.358
Deposito berjangka Rupiah Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
14.300.000.000
4.800.000.000
175.750.000.000 171.000.000.000 150.000.000.000 68.000.000.000 24.700.000.000 -
140.000.000.000 150.000.000.000 115.000.000.000 90.000.000.000
74.640.000.000 28.612.000.000 21.770.000.000
21.330.750.000
Cash in Banks Related party (Note 31) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah U.S. Dollar (Note 32) Total Third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk U.S. Dollar (Note 32) PT Bank Central Asia Tbk CIMB Bank Berhad, Singapore PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Standard Chartered Bank Singapore Dollar (Note 32) CIMB Bank Berhad, Singapore Total Total Cash in Banks Time deposits Rupiah Related party (Note 31) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk U.S. Dollar (Note 32) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
714.472.000.000
516.330.750.000
Total Deposito Berjangka
728.772.000.000
521.130.750.000
Total Time Deposits
Total
786.436.429.465
780.999.288.709
Total
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
7,75% - 10% 1,65% - 3%
5,50% - 11% 1,65%
Interest rates on time deposits per annum Rupiah U.S. Dollar
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
6.
Trade Receivables
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables are as follows:
a.
a.
Berdasarkan Pelanggan
Based on Customer
31 Desember/ December 31, 2014 2013
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga Freeland Universal Limited, Hong Kong Adani Global FZE, UEA China Coal Solution (Singapore) Pte Ltd Zhejiang Pangxin Electric Power, Cina Cathay Logistic Services Pte Ltd, Singapura PT Eksploitasi Energi Indonesia SCG Trading Co Ltd, Thailand PT Dwi Guna Laksana PT Cipta Prima Energi Indonesia Lafarge Cement SDN BHD, Malaysia Shandong Weifeng Mining Ltd, Cina Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd, Cina PT Holcim Indonesia Tbk Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd., Cina Masing-masing dibawah Rp5 Miliar Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Total Total, neto
b.
59.527.788.009
533.883.844.600
147.982.147.489 104.145.510.962 59.239.370.812 31.507.663.445 24.575.001.057 15.845.050.140 12.944.009.959 11.723.156.940 10.425.840.130 5.528.864.576 10.333.546.544
34.123.168.395 51.871.460.253 13.537.287.941 36.002.422.463 21.144.721.482 13.679.756.630 11.778.047.621 1.234.483.941
434.250.162.054
183.371.348.726
(119.552.630)
(86.406.567)
Related parties (Note 31) Third parties Freeland Universal Limited, Hong Kong Adani Global FZE, UEA China Coal Solution (Singapore) Pte Ltd Zhejiang Pangxin Electric Power, China Cathay Logistic Services Pte Ltd, Singapore PT Eksploitasi Energi Indonesia SCG Trading Co Ltd, Thailand PT Dwi Guna Laksana PT Cipta Prima Energi Indonesia Lafarge Cement SDN BHD, Malaysia Shandong Weifeng Mining Ltd Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd, China PT Holcim Indonesia Tbk Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd., China Each below Rp5 Billion Total Allowance for impairment of trade receivables
434.130.609.424
183.284.942.159
Total
493.658.397.433
717.168.786.759
Total, Net
Berdasarkan Umur Piutang
b.
Based on Age The aging analysis of trade receivables based on credit term is as follows:
Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Lancar Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo >30 hari - 60 hari Jatuh tempo >60 hari - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari
477.155.958.610 13.477.845.161 1.822.889.662 1.201.704.000 119.552.630
648.377.317.666 13.679.756.630 44.637.675.401 10.315.821.771 244.621.858
Current Overdue < 30 days Overdue > 30 days - 60 days Overdue > 60 days - 90 days Overdue > 90 days
Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
493.777.950.063
717.255.193.326
(119.552.630)
(86.406.567)
Total Allowance for impairment of trade receivables
Total, neto
493.658.397.433
717.168.786.759
63
Total, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha (lanjutan) c.
6.
Berdasarkan mata uang
Trade receivables (continued) c.
Based on Currency
31 Desember/ December 31, 2014 2013
7.
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32)
89.582.105.039 404.195.845.024
260.374.143.600 456.881.049.726
Rupiah U.S. Dollar (Note 32)
Total Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
493.777.950.063
717.255.193.326
Total Allowance for impairment of trade receivables
Total, neto
493.658.397.433
(119.552.630)
(86.406.567) 717.168.786.759
Total, net
Piutang usaha kepada pihak ketiga milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan fidusia untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 13).
The trade receivables of the Company from third parties are used as fiduciary collateral to guarantee the payment of Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility obtained by the Company from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Note 13).
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2014 and 2013, they believe that the allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade receivables from third parties.
Persediaan
7.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Persediaan Batubara Barang dalam perjalanan Suku Cadang Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai persediaan batubara
115.893.856.970 5.767.391.237 712.922.811
Total, neto
122.374.171.018
-
Inventories
Disajikan Kembali (Catatan 37)/ As Restated (Note 37) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ 31 Desember 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012
116.971.804.424 31.826.183.753 -
(352.232.615) 148.445.755.562
64
(1.305.269.255)
Coal Inventory Goods in transit Spare Parts Less: Allowance for decline in value of coal inventory
80.958.632.726
Total, net
75.702.399.021 6.561.502.960 -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Persediaan (lanjutan)
7.
Inventories (continued) The mutation of allowance for decline in value of coal inventory are as follow:
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan batubara adalah sebagai berikut:
Saldo aw al Penambahan Pengurangan
31 Desember 2014/ December 31, 2014 (352.232.615) 352.232.615
Saldo Akhir
8.
Disajikan Kembali (Catatan 37)/ As Restated (Note 37) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ 31 Desember 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012 (1.305.269.255) (2.672.684.441) (1.305.269.255) 3.625.721.081 -
-
(352.232.615)
(1.305.269.255)
Beginning balance Addition Deduction Ending balance
Persediaan batubara milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan fidusia untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 13).
Coal inventories owned by the Company was used as fiduciary collateral to guarantee the payment of Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility obtained by the Company from PT Bank Danamon Indonesia Tbk.(Note 13).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying value of inventories as of December 31, 2014 and 2013 has reflected the net realizable values of those inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan batubara pada pelabuhan Bunati diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD4.485.716,74. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan batubara tidak diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan secara memadai untuk menutup risiko kehilangan dan kerusakan.
As of December 31, 2014, coal inventory at Bunati port was insured to PT Asuransi Asoka Mas, a third party, with total coverage amounting to USD4,485,716.74. While as of December 31, 2013, the coal inventory was not insured. Management believes that the inventory is adequately insured to cover the risk of loss and damage.
Biaya Dibayar Di muka dan Aset Lancar Lainnya
8.
Prepaid Expenses and Other Current Assets
31 Desember/ December 31, 2014 2013
Biaya dibayar di muka Sewa gedung (Catatan 31) Asuransi (Catatan 31) Sewa tanah Lain-lain Uang muka Pemasok (Catatan 31) Jasa penambangan (Catatan 33f) Jasa bantuan manajemen (Catatan 33m) Ganti rugi lahan Karyawan Pengangkutan Lain-lain Total
7.421.847.818 1.230.255.968 152.834.508 13.276.667
7.180.216.515 773.235.304 481.198.199 152.396.102
258.116.719.678 51.943.275.301
146.231.335.364 25.351.770.242
5.500.000.000 4.560.200.000 4.177.462.655 971.841.900 4.040.190.735
5.500.000.000 12.740.146.500 3.291.808.022 3.709.675.150 3.735.415.490
338.127.905.230
209.147.196.888
65
Prepaid expenses Building rental (Note 31) Insurance (Note 31) Land rental Others Advances Suppliers (Note 31) Mining service (Note 33f) Management assistance services (Note 33m) Land compensation Employees Hauling Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Biaya Dibayar Di muka dan Aset Lancar Lainnya (lanjutan)
8.
Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation and other mining activities related expenses. These advances will be accounted by the employees.
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan oleh entitas anak kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum, dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggung jawabkan oleh karyawan.
9.
Aset Tetap
9.
Saldo Awal/ Beginning Balance
Prepaid Expenses and Other Current Assets (continued)
Property and Equipment
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 , 2014 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Difference due to Financial Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Statements Translation Additions Deductions Reclassifications
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Transportasi dan peralatan lainnya Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset dalam penyelesaian
2.176.334.579 74.528.553.031 255.521.829.965 112.686.263.010 22.666.191.962 28.182.441.492 2.347.324.649 286.885.533.544
35.171.703 1.054.201.612 3.038.656.058 26.054.049.567 230.588.420 293.500.384 (19.450.824.721)
535.986.750 75.570.000 190.404.550 4.450.591.500 1.432.301.630 38.509.548.319
2.598.048.200 1.424.583.500 7.690.096.470 171.635.100 237.505.289 -
Total
784.994.472.232
11.255.343.023
45.194.402.749
12.121.868.559
Saldo Akhir/ Ending Balance
523.582.000 13.995.634.833 114.851.332.457 88.014.295.944 3.088.106.750 402.464.600 (220.875.416.584) -
3.271.075.032 87.055.911.276 373.602.223.030 225.330.025.021 22.745.382.162 30.139.073.006 2.109.819.360 85.068.840.558
Cost Direct ownership Land Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Transportation and other equipment Office furniture and fixtures Leasehold improvement Construction in progress
829.322.349.445
Total Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana
14.303.707.978 28.974.721.036 19.467.356.302 7.263.926.353 19.724.090.677 1.076.789.172
320.779.052 1.427.963.908 850.709.379 38.874.184 238.785.176 -
6.074.729.553 28.590.817.605 12.178.351.407 3.113.718.457 4.088.778.999 729.662.600
736.113.657 237.430.585 1.482.382.268 119.379.638 151.739.490
-
19.963.102.926 58.993.502.549 32.258.986.503 8.934.136.726 23.932.275.214 1.654.712.282
Total
90.810.591.518
2.877.111.699
54.776.058.621
2.727.045.638
-
145.736.716.200
Total
683.585.633.245
Net Book Value
Nilai Buku Neto
694.183.880.714
Saldo Awal/ Beginning Balance
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2013 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Difference due to Financial Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Statements Translation Additions Deductions Reclassifications
-
2.840.765.679 119.676.971.168 937.858.000 388.000.000 563.949.951 (388.000.000) (124.019.544.798)
2.176.334.579 74.528.553.031 255.521.829.965 112.686.263.010 22.666.191.962 28.182.441.492 2.347.324.649 286.885.533.544
Cost Direct ownership Land Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Transportation and other equipment Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles Construction in progress
-
-
784.994.472.232
Total
5.282.799.916 18.578.272.145 6.933.611.928 2.413.115.010 4.269.982.450 782.441.550 -
-
388.000.000 (388.000.000)
14.303.707.978 28.974.721.036 19.467.356.302 7.263.926.353 19.724.090.677 1.076.789.172 -
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles
38.260.222.999
-
-
90.810.591.518
Total
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Transportasi dan peralatan lainnya Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan Aset dalam penyelesaian
1.823.356.407 61.331.576.215 102.167.436.941 83.113.950.553 14.239.348.605 23.230.136.653 2.347.324.649 388.000.000 303.480.606.609
352.978.172 10.240.151.148 33.378.741.342 20.998.839.107 3.319.100.837 2.413.004.095 25.545.699.290
116.059.989 298.680.514 7.635.615.350 4.719.742.520 1.975.350.793 81.878.772.443
-
Total
592.121.736.632
96.248.513.991
96.624.221.609
7.536.615.751 6.628.567.874 9.465.491.211 3.439.867.620 13.705.354.651 294.347.622 388.000.000
1.484.292.311 3.767.881.017 3.068.253.163 1.022.943.723 1.748.753.576 -
41.458.244.729
11.092.123.790
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan Total Nilai Buku Neto
Saldo Akhir/ Ending Balance
550.663.491.903
694.183.880.714
66
Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tetap (lanjutan)
9.
Property and Equipment (continued) Allocation of depreciation expense is as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
18.709.100.172 17.543.379.351
15.846.467.267 4.821.515.193
18.523.579.098
17.592.240.539
Cost of sales Selling expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 24)
Total
54.776.058.621
38.260.222.999
Total
Detail of construction in progress are as follows:
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Persentase penyelesaian tanggal 31 Desember 2014/ Percentage of completion as of December 31, 2014
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
Mesin dan peralatan
9% - 99%
Infrastruktur
16% - 99%
Januari - Maret/ January - March 2015 Januari - Maret/ January - March 2015 Maret/ March 2015 Maret/ March 2015
Aset dalam penyelesaian
Pelabuhan Bangunan dan prasarana
90% 20%
31 Desember/ December 31, 2014 2013
Total
58.362.993.807
Construction in progress
155.362.455.155
Machinery and equipment
26.029.676.751
8.806.978.370
394.730.000 281.440.000
112.728.280.510 9.987.819.509
Port Buildings and leasehold improvement
85.068.840.558
286.885.533.544
Total
Infrastructure
Detail of insured assets are as follows:
Rincian aset yang diasuransikan adalah sebagai berikut:
Jenis aset/Assets type Kendaraan/ Vehicles
Fasilitas Sipil dan peralatan mekanik dan elektrik di lokasi Port Bunati, Kecamatan Satui,
Perusahaan asuransi/ Insurance company PT Asuransi Sinar Mas* PT Asuransi QBE Pool Indonesia PT Asuransi Raksa Pratikara
Mata Uang/ Currency IDR IDR IDR
Nilai pertanggungan/ Total coverage 31 Desember/ December 31 2014 2013 7.455.000.000
5.689.300.000
246.500.000 -
246.500.000 315.000.000
PT Asuransi Asoka Mas
USD
18.469.901
-
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
USD
-
8.434.368
PT Asuransi Asoka Mas
USD
100.000
-
Bangunan, infrastruktur, mesin dan peralatan lainnya di Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Jambi/Building, infrastructure, machinery and other equipment located at Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Jambi
PT Asuransi Asoka Mas PT Asuransi Central Asia
USD USD
5.600.000 -
5.600.000
Fasilitas sipil di Tanjung Jabung Barat, Jambi/Civil facilities located at Tanjung Jabung Barat, Jambi
PT Asuransi Asoka Mas PT Asuransi Central Asia
IDR IDR
189.900.000.000 -
122.200.000.000
Bangunan kantor dan basecamp di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu,
PT Asuransi Asoka Mas
IDR
29.210.475.950
-
Kalimantan Selatan/Office building and basecamp located at Angsana village,
PT Asuransi Central Asia
IDR
-
29.210.475.950
PT Asuransi Asoka Mas PT Asuransi Central Asia
IDR IDR
1.800.000.000 -
1.800.000.000
Kalimantan Selatan/Civil facilities and mechanical and electrical equipment at Port Bunati, Kecamatan Satui, South Kalimantan Mesin dalam bangunan kantor dan basecamp di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan/Machinery in office building and basecamp located at Angsana Village, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan
Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Mesin dan alat berat KIM dan BNP, entitas anak/Machinery and heavy equipments of KIM and BNP, subsidiaries
*) Pihak berelasi (catatan 31)/Related party (Note 31)
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
10.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tetap (lanjutan)
9.
Property and Equipment (continued)
Penyelesaian pekerjaan beserta seluruh isinya dan seluruh aset lainnya atau peralatan di Tanjung Jabung Barat, Jambi diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp87.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Contract works and their contents and all other property and equipment located at Tanjung Jabung Barat, Jambi were insured to PT Asuransi Rama Satria Wibawa, a third party, with total coverage amounting to Rp87,100,000,000 as of December 31, 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no impairment in the value of property and equipment as of December 31, 2014 and 2013.
Seluruh aset tetap Grup telah atas nama Grup.
All of the property and equipment is under the name of the Group.
Aset Pertambangan
10.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 , 2014 Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Aset Pertambangan Tambang pada Tahap Produksi/ Tanah/ dari Kombinasi Bisnis/ Producing Stripping Activity Mine Properties from Mines Asset Business Combination Jumlah/Total
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
Nilai tercatat Saldo awal Penambahan Ditransfer ke Tambang pada Tahap Produksi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total
211.168.605.816 28.708.305.495
272.267.047.298 -
731.825.585.162 233.741.784.667
61.449.123.394 -
1.276.710.361.670 262.450.090.162
(160.735.795.744)
160.735.795.744
-
-
-
1.036.659.441
6.278.212.782
10.034.595.864
-
17.349.468.087
80.177.775.008
439.281.055.824
975.601.965.693
61.449.123.394
1.556.509.919.919
-
(124.929.539.048)
(132.276.167.501)
(23.178.978.898)
(280.384.685.447)
-
(46.833.797.816)
(140.714.717.599)
(873.248.022)
(188.421.763.437)
Akumulasi amortisasi Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 22 dan 27) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
(2.785.597.377)
(2.636.845.614)
-
(5.422.442.991)
-
(174.548.934.241)
(275.627.730.714)
(24.052.226.920)
(474.228.891.875)
80.177.775.008
264.732.121.583
699.974.234.979
37.396.896.474
1.082.281.028.044
Total Nilai buku
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total Akumulasi amortisasi Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 22 dan 27) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total Nilai buku
Cost Beginning balance Addition Transfer to Producing Mines Exchange difference due to financial statement translation Total Accumulated amortization Beginning balance Charge for the year (Notes 22 and 27) Exchange difference due to financial statement translation Total Net book value
Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2013 Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Aset Pertambangan Tambang pada Tahap Produksi/ Tanah/ dari Kombinasi Bisnis/ Producing Stripping Activity Mine Properties from Mines Asset Business Combination Jumlah/Total
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
Nilai tercatat Saldo awal Penambahan Ditransfer ke Tambang pada Tahap Produksi
Mine Properties
220.029.974.431 14.278.082.073
182.155.605.468 -
504.983.363.282 194.584.658.541
61.449.123.394 -
968.618.066.575 208.862.740.614
(55.655.084.078)
55.655.084.078
-
-
-
32.515.633.390
34.456.357.752
32.257.563.339
-
99.229.554.481
211.168.605.816
272.267.047.298
731.825.585.162
61.449.123.394
1.276.710.361.670
-
(58.731.036.674) (46.210.069.563)
(61.245.622.000) (59.893.251.458)
(19.932.099.286) (3.246.879.612)
(31.125.726.854)
Transfer to Producing Mines Exchange difference due to financial statement translation Total Accumulated amortization Beginning balance Charge for the year (Notes 22 and 27) Exchange difference due to financial statement translation
-
(19.988.432.811)
(11.137.294.043)
-
(124.929.539.048)
(132.276.167.501)
(23.178.978.898)
(280.384.685.447)
Total
211.168.605.816
147.337.508.250
599.549.417.661
38.270.144.496
996.325.676.223
Net book value
68
-
(139.908.757.960) (109.350.200.633)
Cost Beginning balance Addition
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Pertambangan (lanjutan)
10.
Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2012 Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan Aset Pertambangan Tambang pada Tahap Produksi/ Tanah/ dari Kombinasi Bisnis/ Producing Stripping Activity Mine Properties from Mines Asset Business Combination Jumlah/Total
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
Nilai tercatat Saldo aw al Penambahan Dampak kehilangan pengendalian atas entitas anak *) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total Akumulasi amortisasi Saldo aw al Beban tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total Nilai buku
Mine Properties (continued)
172.412.007.603 62.477.378.856
175.259.944.798 -
68.727.622.453 431.145.513.054
64.911.620.889 -
481.311.195.743 493.622.891.910
(28.256.841.477)
-
-
(3.462.497.495)
(31.719.338.972)
13.397.429.449
6.895.660.670
5.110.227.775
-
25.403.317.894
220.029.974.431
182.155.605.468
504.983.363.282
61.449.123.394
968.618.066.575
-
(41.664.568.754) (13.962.293.411)
(1.951.641.632) (58.540.096.118)
(14.344.969.418) (5.587.129.868)
(57.961.179.804) (78.089.519.397)
-
(3.104.174.509)
(753.884.250)
-
(58.731.036.674)
(61.245.622.000)
(19.932.099.286)
-
(139.908.757.960)
(3.858.058.759)
220.029.974.431
123.424.568.794
443.737.741.282
41.517.024.108
828.709.308.615
Cost Beginning balance Addition Effect of loss in control over a subsidiary *) Exchange different due to financial statement translation Total Accumulated amortization Beginning balance Charge for the year Exchange different due to financial statement translation Total Net book value
*) Pada tahun 2012, kepemilikan Perusahaan atas MAL dan NIP terdilusi (Catatan 19)/ In 2012, the ownership of interest of the Company in MAL and NIP were diluted (Note 19)
Amortisasi aset pertambangan - tambang pada tahap produksi diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 22).
Amortization of mine properties - producing mines presented as part of "Cost of Sales" in the consolidated statements of comprehensive income (Note 22).
Amortisasi aset pertambangan – aset aktivitas pengupasan lapisan tanah diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 22).
Amortization of mine properties – stripping activity asset presented as part of "Cost of Sales" in the consolidated statements of comprehensive income (Note 22).
Amortisasi aset pertambangan – aset pertambangan dari kombinasi bisnis diakui sebagai bagian dari “Beban Lain – Lain, neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).
Amortization of mine properties – mine properties from business combination presented as part of “Other Expense, net” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tidak Lancar Lain-lain
11.
Other Non-current Assets
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Biaya dibayar di muka Penggarapan lahan Sewa tanah Aset takberwujud - piranti lunak, neto Uang jaminan Kompensasi tanah Kerusakan lahan (Catatan 33c) Reklamasi (Catatan 33p) Sewa gedung, kendaraan dan alat berat (Catatan 31) Pengelolaan jalan (Catatan 33e) Lain-lain Uang muka Kompensasi tanah Pengelolaan stockpile dan stevedoring (Catatan 33j) Pembelian aset tetap Jasa penambangan (Catatan 33f) Karyawan Tagihan pajak penghasilan (Catatan 15) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Total
158.225.237.102 11.206.648.850 8.585.029.722
151.689.242.493 11.461.730.726 10.164.798.126
33.021.966.814 27.102.892.653 21.694.899.446
32.355.687.580 26.556.041.684 17.452.118.685
3.936.890.130 3.131.786.296 561.971.280
4.936.566.877 3.068.596.718 680.872.186
6.551.671.944
6.419.479.849
2.000.000.000 1.954.405.360 15.565.334.029 767.165.750
2.000.000.000 2.001.932.303 45.905.946.202 859.724.418 42.788.897.422 905.414.377
294.305.899.376
359.247.049.646
Prepaid expense Land exploitation Land rental Intangible assets - software, net Guarantee deposits Land compensation Land damage (Note 33c) Reclamation (Note 33p) Building, vehicle, and heavy equipment rental (Note 31) Road maintenance (Note 33e) Others Advances Land compensation Stockpile management and stevedoring (Note 33j) Purchase of property and equipment Mining service (Note 33f) Employees Claim for income tax refund (Note 15) Others (each below Rp1 Billion) Total
Movements of software is as follows:
Mutasi piranti lunak sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Harga perolehan Saldo awal Penambahan
20.432.166.398 3.426.659.803
19.105.947.998 1.326.218.400
Costs Beginning balance Additions
Total
23.858.826.201
20.432.166.398
Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi
(10.267.368.272) (5.006.428.207)
(5.619.016.053) (4.648.352.219)
Accumulated amortization Beginning balance Amortization
Total
(15.273.796.479)
(10.267.368.272)
8.585.029.722
10.164.798.126
Total, Neto
Total Total, Net
The allocation of amortization expense is as follow:
Alokasi amortisasi adalah sebagai berikut
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
20.075.000 4.986.353.207
20.075.000 4.628.277.219
Cost of sales General and administrative expenses (Note 24)
Total
5.006.428.207
4.648.352.219
Total
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Investasi Saham
12.
Investment in shares of stock represents the investment in MAL’s and PT DSSP Power Sumsel’s (DSSP) shares (Notes 19 and 31c).
Investasi saham merupakan penyertaan saham pada MAL dan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (Catatan 19 dan 31c)
13.
Investment in Shares of Stock
Utang Bank
13.
Bank Loan
Pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Omnibus Trade Non Cash Backed dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD5.000.000, yang berlaku sampai dengan 12 Juli 2014. Fasilitas ini dapat dipergunakan secara bersama-sama (sublimit) dalam bentuk fasilitas pinjaman Trade Cash (Funded) berupa Pre-Shipment Financing (PSF) dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD5.000.000 dan dikenakan bunga 5,25% per tahun serta Fasilitas Open Account Financing (OAF) Buyer dan Seller dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD5.000.000 dan dikenakan bunga 5,5% per tahun. Tenor untuk fasilitas PSF dan OAF maksimum 90 hari.
On July 12, 2013, the Company obtained Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk for a maximum amount of USD5,000,000, which is valid untill July 12, 2014. This facility can be used with (sublimit) Trade Cash (Funded) loan facility in form of Pre-Shipment Financing (PSF) with a maximum amount of USD5,000,000 and bears interest at 5.25% per annum and Open Account Financing (OAF) Buyer and Seller facility with a maximum amount of USD5,000,000 and bears interest at 5.5% per annum. Repayment periods for PSF and OAF facilities maximum 90 days.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang dan/atau persediaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar USD11.000.000 dan margin deposit sebesar USD1.750.000.
This loan facility is secured by trade receivables and/or inventories for a minimum amount of USD11,000,000 and margin deposit amounting to USD1,750,000.
Berdasarkan amandemen terhadap Perjanjian Pemberian Fasilitas Omnibus Trade Finance tanggal 3 Juli 2014, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan Perusahaan setuju bahwa atas fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed dapat digunakan (sublimit) oleh PT Roundhill Capital Indonesia, entitas anak. Jangka waktu fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan 23 Agustus 2015.
Based on Amendment to Omnibus Trade Finance Facility Agreement dated July 3, 2014, PT Bank Danamon Indonesia Tbk and the Company agreed that the omnibus trade non cash backed facility can be use (sublimit) by PT Roundhill Capital Indonesia, a subsidiary. The term of the facility have been extended several time, the latest was extended until August 23, 2015.
USD
31 Desember/ December 31, 2014 Ekuivalen/ equivalent to IDR USD
2013 Ekuivalen/ equivalent to IDR
Pinjaman yang terutang atas fasilitas OAF Pokok Bunga
5.000.000 18.967
62.200.000.000 235.946.992
4.750.782 13.052
57.907.275.947 159.095.460
Outstanding loan balance from OAF facility Principal Interest
Total
5.018.967
62.435.946.992
4.763.834
58.066.371.407
Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Ekuivalen/ equivalent to IDR Ekuivalen/ equivalent to IDR USD USD Beban bunga (Catatan 25) Pokok pinjaman yang dibayarkan Bunga pinjaman yang dibayarkan
207.552 (15.583.791) (220.604)
2.484.167.714 (182.160.645.746) (2.643.263.174)
71
72.151 (3.060.112) (59.098)
850.985.009 (37.336.338.224) (691.889.549)
Interest expense (Note 25) Principal loan paid Interest loan paid
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Utang Usaha a.
14.
Berdasarkan Pemasok
Trade Payables a.
Based on Supplier
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga PT Saptaindra Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Mandiri Inti Perkasa PT Putra Perkasa Abadi PT Artamulia Tatapratama PT Bangun Arta Hutama PT Karbon Mahakam PT Pelayaran Kartika Samudra Adijaya CV Miyor PT Tondano Mandiri Abadi PT Transindo Makmur Sejahtera CV X Dareh PT Karya Tantra Mega CV Bangun Arta PT Jembayan Muarabara PT Surya Persada Erasindo CV Waletindo Setia Perkasa PT Wira Bhumi Sejati PT Titan Wijaya PT Tunas Inti Abadi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp6 Milyar) Total Total
b.
64.930.021.404
5.237.069.515
156.994.629.076 68.828.505.591 54.743.496.220 32.639.302.906 32.074.904.593 22.963.071.220 21.528.873.614 15.841.076.600 15.334.357.920 14.383.249.939 11.186.820.407 10.632.723.555 9.935.343.005 9.782.338.124 8.693.632.173 8.262.338.074 7.079.292.646 -
177.355.545.285 23.831.310.186 16.807.820.888 11.727.872.426 40.230.284.498 9.687.405.400 4.932.852.089 8.182.859.200 8.230.638.153 25.606.053.086 5.922.535.640 7.911.517.960 24.870.693.519 9.388.721.688 7.893.249.416
55.907.297.309
41.528.229.095
556.811.252.972
424.107.588.529
621.741.274.376
429.344.658.044
Berdasarkan Umur
b.
Related parties (Note 31) Third parties PT Saptaindra Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Mandiri Inti Perkasa PT Putra Perkasa Abadi PT Artamulia Tatapratama PT Bangun Arta Hutama PT Karbon Mahakam PT Pelayaran Kartika Samudra Adijaya CV Miyor PT Tondano Mandiri Abadi PT Transindo Makmur Sejahtera CV X Dareh PT Karya Tantra Mega CV Bangun Arta PT Jembayan Muarabara PT Surya Persada Erasindo CV Waletindo Setia Perkasa PT Wira Bhumi Sejati PT Titan Wijaya PT Tunas Inti Abadi Others (each below Rp6 Billion) Total Total
Based on Age The aging analysis of trade payables from based on credit term is as follows:
Rincian umur utang usaha dihitung berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Lancar Jatuh tempo <30 hari Jatuh tempo >30 hari - 60 hari Jatuh tempo >60 hari - 90 hari Jatuh tempo >90 hari
512.308.980.034 27.457.310.343 38.999.683.726 27.589.652.420 15.385.647.853
311.997.740.444 69.402.502.039 6.503.611.162 8.887.779.840 32.553.024.559
Current Overdue < 30 days Overdue > 30 days - 60 days Overdue > 60 days - 90 days Overdue > 90 days
Total
621.741.274.376
429.344.658.044
Total
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Utang Usaha (lanjutan) c.
14.
Berdasarkan Mata Uang
Trade Payables (continued) c.
Based on Currency
31 Desember/ December 31, 2014 2013
15.
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32)
235.160.179.418 386.581.094.958
114.390.743.385 314.953.914.659
Rupiah U.S. Dollar (Note 32)
Total
621.741.274.376
429.344.658.044
Total
Perpajakan
15.
Taxation Taxes payables consists of:
Utang pajak terdiri dari:
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan: Pasal 4 ayat (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Section 45 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Ekspor
12.028.513.527
10.692.208.132
803.100.169 670.357.386 1.104.095.836 7.439.251.107 159.867.808 347.755.549 664.672.400
59.808.696 323.854.291 1.622.644.005 4.275.752.086 1.913.250.820 222.137.699 914.175.000 664.672.400
Total
23.217.613.782
20.688.503.129
Corporate income tax Income tax: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Section 45 Value Added Tax Export tax Total
Tax expense (benefit) consists of:
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Perusahaan Kini Tangguhan Total
19.165.550.750 (676.500.983) 18.489.049.767
34.928.995.750 (503.478.834) 34.425.516.916
The Company Current Deferred Total
Entitas Anak Kini Tangguhan Total
46.396.048.094 (13.030.886.299) 33.365.161.795
47.947.044.991 766.795.286 48.713.840.277
Subsidiaries Current Deferred Total
51.854.211.562
83.139.357.193
Tax expense
Beban pajak
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax, as consolidated statements of comprehensive income, and taxable income is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: laba (rugi) sebelum pajak entitas anak
185.676.112.789 72.553.221.800
311.618.234.255 139.013.586.114
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Less: income (loss) before tax of the subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
113.122.890.989
172.604.648.141
Income before income tax of the Company
1.589.904.000
1.553.227.000
Perbedaan temporer: Beban imbalan kerja Selisih penyusutan fiskal dan komersial Total perbedaan temporer Perbedaan tetap: Amortisasi aset pertambangan dari kombinasi bisnis Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir
Temporary differences: Employee benefit expense Difference in fiscal and commercial depreciation
242.851.908
133.839.212
1.832.755.908
1.687.066.212
Total temporary differences
873.248.022 2.221.393.463
326.849.125 2.093.677.045
(41.388.085.292)
(36.759.504.499)
Permanent differences: Amortization of mine properties from business combination Non-deductible expenses Interest income already subjected to final income tax
-
Unrealized gain on ending inventory
(236.752.504)
Total perbedaan tetap
(38.293.443.807)
(34.575.730.833)
Total permanent differences
Penghasilan kena pajak perusahaan
76.662.203.090
139.715.983.520
Taxable income attributable to the Company
The calculation of current tax expense and tax payable are as follows:
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Penghasilan kena pajak Perusahaan Entitas anak Total Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Total Penyesuaian pajak penghasilan tahun sebelumnya Perusahaan Entitas anak Total Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Entitas anak Total Utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas anak Total Tagihan pajak penghasilan - Grup disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar - Lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11)
76.662.203.000 185.584.192.376
139.715.983.000 191.788.179.964
262.246.395.376
331.504.162.964
19.165.550.750 46.396.048.094
34.928.995.750 47.947.044.991
65.561.598.844
82.876.040.741
8.795.766.910 8.795.766.910
5.152.850.157 5.152.850.157
40.495.584.756 30.472.084.683
28.901.019.367 80.918.860.507
70.967.669.439
109.819.879.874
12.028.513.527
6.027.976.383 4.664.231.749
12.028.513.527
10.692.208.132
15.565.334.029
74
42.788.897.422
Taxable income The Company Subsidiaries Total Current income tax expense The Company Subsidiaries Total
Adjustment of prior year income tax The Company Subsidiaries Total Prepaid taxes The Company Subsidiaries Total Corporate income taxes payable The Company Subsidiaries Total
Claim for income tax refund of Group presented as part of "Other Non-current Assets" in the consolidated statements of financial position (Note 11)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the deferred tax are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Selisih Kurs Dibebankan ke Laporan karena Penjabaran Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Laporan Keuangan/ Exchange Difference Charged to Consolidated due to Financial Statement of Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Beginning Balance Statements Translation Ending Balance Comprehensive Income
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah Liabilitas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai Penyisihan penutupan tambang Aset tetap dan lainnya Liabilitas pajak tangguhan Aset pertambangan dari kombinasi bisnis Neto
38.102.484.040
-
9.574.861.710 7.852.246.582 115.300.569 2.692.434.183 454.786.181
170.851.303 54.137.288 560.985 64.974.962 9.429.973
(6.495.079.954) 52.297.033.311
12.701.591.986 545.807.264 (88.058.154) 201.295.628 128.438.552
-
218.312.006
299.954.511
13.707.387.282
50.804.076.026
Deferred tax assets Fiscal loss
(6.276.767.948)
Stripping activity asset Employee benefits liability Allowance for impairment Provision for mine closure Property and equipment and others Deferred tax liabilities Mine properties from business combination
66.304.375.104
Net
9.745.713.013 8.452.191.134 27.803.400 2.958.704.773 592.654.706
Disajikan kembali (Catatan 37)/As restated (Note 37) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 Selisih Kurs Dibebankan ke Laporan karena Penjabaran Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan/ Konsolidasian/ Exchange Difference Charged to Consolidated Saldo Awal/ due to Financial Saldo Akhir/ Statement of Beginning Balance Statements Translation Ending Balance Comprehensive Income
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah Liabilitas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai Penyisihan penutupan tambang Aset tetap dan lainnya Liabilitas pajak tangguhan Aset pertambangan dari kombinasi bisnis
20.477.578.930
-
26.394.553.115 6.489.679.250 347.918.956 1.976.869.816 278.643.061
2.583.789.684 782.452.332 5.640.773 543.558.576 57.501.056
Neto
48.658.443.271
(7.306.799.857)
3.972.942.421
17.624.905.110
38.102.484.040
(19.403.481.089) 580.115.000 (238.259.160) 172.005.791 118.642.064
9.574.861.710 7.852.246.582 115.300.569 2.692.434.183 454.786.181
Deferred tax assets Fiscal loss
811.719.903
(6.495.079.954)
Stripping activity asset Employee benefits liability Allowance for impairment Provision for mine closure Property and equipment and others Deferred tax liabilities Mine properties from business combination
(334.352.381)
52.297.033.311
Net
Management believes that deferred tax assets can be utilized against future taxable income before the utilization period of fiscal losses expires.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang sebelum masa manfaat pajak tersebut berakhir.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued) A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income
185.676.112.789
311.618.234.255
Beban pajak sesuai tarif yang berlaku
46.419.028.197
77.904.558.564
Efek perbedaan tarif pajak atas entitas anak
(2.958.623.673)
(671.382.349)
Manfaat pajak atas rugi fiskal entitas anak yang tidak diakui
7.207.888.835
7.164.182.855
Unrecognized tax benefit of subsidiaries taxes losses
Penyesuaian pajak penghasilan tahun sebelumnya
8.795.766.910
5.152.850.157
Adjustment of prior year income tax
358.288.135 3.317.024.176
524.351.118 2.591.375.265
(11.285.161.018)
(9.467.390.291)
Tax effects of permanent differences: Exchange difference due to financial statements translation Non-deductible expenses Interest income already subjected to final income tax
-
(59.188.126)
Unrealized gain on ending inventory
51.854.211.562
83.139.357.193
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir Total beban pajak penghasilan
Tax expense at effective tax rates Effect due to different tax rate of a subsidiary
Total income tax expense
Pajak penghasilan kini tahun 2014 dihitung berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak seperti disajikan di atas.
Current income tax computations in 2014 are based on estimated taxable income as presented above.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto setiap entitas).
For purposes of presentation in the consolidated statements of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities per entity basis).
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued)
Pada tanggal 24 Januari 2014, KIM dan BHBA, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SPT Tahunan 2012, KIM dan BHBA mengajukan restitusi atas pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp2.934.749.989 dan Rp17.575.606.645. Berdasarkan SKPLB No.00001/406/12/332/14 dan No.00002/406/12/332/14, jumlah yang disetujui untuk direstitusi oleh kantor pajak adalah sebesar Rp2.925.429.908 dan Rp 12.432.076.569, yang masing-masing telah diterima pada tanggal 8 April 2014 dan 5 Maret 2014.
On January 24, 2014, KIM and BHBA, subsidiaries, received Overpaid-Tax Assessment Letters (SKPLB) from the Tax Office for fiscal year 2012. Based on the annual tax return of 2012, KIM and BHBA proposed restitution of income tax amounted Rp2,934,749,989 and Rp17,575,606,645, respectively. Based on SKPLB No.00001/406/12/332/14 and No.00002/406/12/332/14, the agreed restitution by the tax office amounted to Rp2,925,429,908 and Rp12,432,076,569, which has been received on April 8, 2014 and March 5, 2014, respectively.
Pada tanggal 27 Maret 2014, BORNEO, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SPT Tahunan 2012, BORNEO mengajukan restitusi atas pajak penghasilan sebesar Rp27.415.426.233. Berdasarkan SKPLB No.00009/406/12/091/14, jumlah yang disetujui untuk direstitusi oleh kantor pajak adalah sebesar Rp26.231.206.094, yang telah diterima pada tanggal 6 Mei 2014. Selisih sebesar Rp1.184.220.139 dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan Kini” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Perusahaan.
On March 27, 2014, BORNEO, a subsidiary, received Overpaid-Tax Assessment Letters (SKPLB) from the Tax Office for fiscal year 2012. Based on the annual tax return of 2012, BORNEO proposed restitution of income tax amounted Rp27,415,426,233. Based on SKPLB No.00009/406/12/091/14, the agreed restitution by the tax office amounted to Rp26,231,206,094, which has been received on May 6, 2014. The difference amounted to Rp1,184,220,139 is recorded as part of “Current Income Tax Expense” in the Company’s consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 14 Mei 2014, KIM, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2010 sebesar Rp7.102.992.490. Pada tanggal 12 Juni 2014, KIM telah membayar seluruh kurang bayar pajak tersebut.
On May 14, 2014, KIM, a subsidiary, received Underpaid-Tax Assessment Letters (SKPKB) for Income tax in 2010 amounted to Rp7,102,992,490. On June 12, 2014, KIM has paid all those underpayments tax.
Pada tanggal 14 Mei 2014, BHBA, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2011 sebesar Rp1.692.774.420. Pada tanggal 12 Juni 2014, BHBA telah membayar seluruh kurang bayar pajak tersebut.
On May 14, 2014, BHBA, a subsidiary, received Underpaid-Tax Assessment Letters (SKPKB) for Income tax in 2011 amounted to Rp1,692,774,420. On June 12, 2014, BHBA has paid all those underpayments tax.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Akrual
16.
Accrued Expenses
31 Desember/ December 31, 2014 2013
17.
Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 33a) Jasa profesional (Catatan 31) Perbaikan dan pemeliharaan jalan (Catatan 31) Transportasi Sewa Pembelian solar Asuransi Lain-lain, masing-masing di bawah Rp2 miliar Total
Kelompok Wajar
Instrumen
Keuangan
28.025.138.097 15.279.709.378
25.665.930.191 21.888.363.070
Royalty (Note 33a) Professional fees (Note 31)
9.548.568.868 5.945.582.371 4.159.993.923 2.555.129.500 2.293.825.279
8.619.302.382 3.004.361.610 12.021.024.045 202.168.238
Road repair and maintenance (Note 31) Transportation Rental Purchase of gasoline Insurance
14.570.456.001
7.962.940.987
82.378.403.417
79.364.090.523
dan
Nilai
17.
Others, each below Rp2 billion Total
Financial Instruments By Category and Fair Value
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah aproksimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragrafparagraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang usaha dan lain-lain, utang bank dan beban akrual kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade and other receivables, trade and other payables, bank loan and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly shortterm in nature.
Nilai tercatat dana yang dibatasi pencairannya telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair value of restricted funds approximates the estimated fair market values.
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar
Financial instruments carried at amounts other than fair values
Investasi dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investments in other unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20% are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
Nilai wajar uang jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Fair value of certain refundable deposits recorded as part of other non-current assets is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17.
Kelompok Instrumen Wajar (lanjutan)
Keuangan
dan
Nilai
17.
Financial Instruments By Category and Fair Value (continued)
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments carried at amounts other than fair values (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of Group’s financial assets and liabilities:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
18.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 31, 2014 Nilai Tercatat/ Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Carrying Value
2013 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak berelasi Investasi saham Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain
786.436.429.465 493.658.397.433 20.940.436.293 6.583.062.908 168.348.395 17.732.048.198 2.453.194.955
786.436.429.465 493.658.397.433 20.940.436.293 6.583.062.908 168.348.395 17.732.048.198 2.187.441.756
780.999.288.709 717.168.786.759 10.263.088.533 6.619.340.202 168.348.395 10.099.954.915 2.617.877.170
780.999.288.709 717.168.786.759 10.263.088.533 6.619.340.202 168.348.395 10.099.954.915 2.289.423.166
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - third parties Other receivables - related parties Investment in share of stocks Restricted funds Other non-current assets
Liabilitas Keuangan Utang bank Utang usaha Utang lain-lain - pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual
62.435.946.992 621.741.274.376 125.000.000 4.445.398.735 82.378.403.417
62.435.946.992 621.741.274.376 125.000.000 4.445.398.735 82.378.403.417
58.066.371.407 429.344.658.044 414.828.197.540 79.364.090.523
58.066.371.407 429.344.658.044 414.828.197.540 79.364.090.523
Financial Liabilities Bank loan Trade payables Other payables - related parties Other payables - third parties Accrued expenses
Modal Saham
18.
The Company’s shareholders and their corresponding share ownership based on the record of PT Sinartama Gunita, share’s register as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham/ Name of Stockholders
Capital Stock
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal disetor/ Total Paid-up Capital Stock
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapura/Singapore PT Sinar Mas Cakrawala Publik/Public
3.941.166.500 1.764.706.000 10.000 176.470.500
66,9998% 30,0000% 0,0002% 3,0000%
394.116.650.000 176.470.600.000 1.000.000 17.647.050.000
Total
5.882.353.000
100,0000%
588.235.300.000
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup dan berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Group manages its capital to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain a balance between the level of borrowing and the equity position to ensure optimal capital structure to reduce the cost of capital.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 18.
19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham (lanjutan)
18.
Capital Stock (continued)
Manajemen Permodalan (lanjutan)
Capital Management (continued)
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, saldo laba dan pendapatan komprehensif lainnya) dan utang neto.
The capital structure of the Group consists of equity attributable to owners of the Parent (consists of share capital, additional paid-in capital, difference arising from transaction with non-controlling interests, retained earnings and other comprehensive income) and net of payables.
Tambahan Modal Disetor, neto
19.
Additional Paid-in Capital, net Details of additional paid-in capital as follows:
Rincian tambahan modal adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Tambahan modal disetor dari penerbitan modal saham Biaya emisi saham
2.117.647.200.000 (52.370.019.610)
2.117.647.200.000 (52.370.019.610)
Additional paid-in capital from capital stock issuance Stock issuance costs
Total
2.065.277.180.390
2.065.277.180.390
Total
(2.689.766.052)
(2.689.766.052)
2.062.587.414.338
2.062.587.414.338
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali (Catatan 2c) Total
Difference in value from transactions among entities under common control (Note 2c) Total
The details of Difference in value from transactions among entities under common control is as follows:
Rincian selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 Entitas anak MAL CAI NIL WAL Total
2013
(7.151.885.358) (1.110.037.804) 212.794.215 5.359.362.895 (2.689.766.052)
(7.151.885.358) (1.110.037.804) 212.794.215 5.359.362.895 (2.689.766.052)
Subsidiaries MAL CAI NIL WAL Total
PT Manggala Alam Lestari (MAL)
PT Manggala Alam Lestari (MAL)
Berdasarkan Akta No.55 tanggal 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham baru yang diterbitkan MAL dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No.55 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 4,985 MAL’s new shares with nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.113 tanggal 28 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham MAL dari PT Cakrawala Dinamika Lestari, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No.113 dated May 28, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 14 shares of MAL owned by PT Cakrawala Dinamika Lestari, a third party.
Berdasarkan Akta No.106 tanggal 31 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengambil alih 1.280 saham baru yang diterbitkan MAL.
Based on Deed No.106 dated August 31, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 1,280 MAL’s new shares. 80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (lanjutan)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (continued)
Berdasarkan Akta No.45 tanggal 12 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengambil alih 6.660 saham baru yang diterbitkan MAL sebesar Rp6.660.000.000. Dengan pengambilalihan ini, kepemilikan Perusahaan dalam MAL sebesar 99,992%.
Based on Deed No.45 dated October 12, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 6,660 MAL’s new shares amounting Rp6,660,000. Accordingly, the Company’s ownership interest in MAL is 99.992%.
Berdasarkan Akta No. 124 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan seluruh 12.939 saham MAL yang dimiliki Perusahaan kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi.
Based on Deed No. 124 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan,S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell all 12,939 shares of MAL owned by the Company to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party.
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki BKES, pihak berelasi, kepada Perusahaan.
Based on Deed No. 68 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares in MAL owned by BKES, a related party, to the Company.
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 9 Januari 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham MAL setuju untuk mengkonversi obligasi konversi yang dikeluarkan kepada BKES, pihak berelasi, menjadi 20.000 saham pada nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per saham serta meningkatkan saham ditempatkan dan disetor dari Rp12.940.000.000 menjadi Rp32.940.000.000 atau meningkat sebesar Rp20.000.000.000 sehubungan dengan konversi obligasi konversi. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-01392 tanggal 13 Januari 2012.
Based on Deed No. 7 dated January 9, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to convert the convertible bonds issued to BKES, a related party, into 20,000 shares at Rp1,000,000 par value per share and increase the issued and paid up capital from Rp12,940,000,000 to Rp32,940,000,000 or an increase of Rp20,000,000,000 relating to the conversion of convertible bonds. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-01392 dated January 13, 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan atas MAL menjadi terdilusi, yang sebelumnya sebesar 99,992% menjadi 39,281%. Selisih antara nilai buku MAL dengan nilai buku investasi MAL sebesar Rp3.113.912.985 dicatat sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”.
In relation to the above, the ownership interest of the Company in MAL was diluted, from 99.992% to 39.281%. The difference between MAL net book value and the carrying value of the investment in MAL amounting to Rp3,113,912,985 is presented as part of “Additional Paid-in Capital”.
Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 2 Maret 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 20.000 lembar saham MAL milik BKES, pihak berelasi, kepada PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak berelasi.
Based on Deed No. 23 dated March 2, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 20,000 shares of MAL owned by BKES, a related party, to PT Andalan Satria Lestari (ASL), a related party.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (lanjutan)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (continued)
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 7 Maret 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham MAL menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp32.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham menjadi Rp34.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 2.000.000 saham Seri B yang diambil seluruhnya oleh ASL. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-12871 tanggal 16 April 2012.
Based on Deed No. 45 dated March 7, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed, among others, to change the classification of MAL’s share into Series A share with nominal value per share of Rp1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid up capital from Rp32,940,000,000 consisting of 32,940 shares to Rp34,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 2,000,000 Series B shares which were all acquired by ASL. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.1012871 dated April 16, 2012.
Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada MAL terdilusi dari 39,281% menjadi 0,636%. Selisih antara nilai buku MAL dengan nilai buku investasi MAL sebesar Rp10.147.341.850 dicatat sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”. Bagian laba bersih dari MAL sebelum dilusi sebesar Rp172.467.326 disajikan sebagai “Bagian laba bersih entitas anak sebelum kehilangan pengendalian” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.
With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in MAL decreased from 39.281% to 0.636%. The difference between MAL net book value and the carrying value of the investment in MAL amounting to Rp10.147.341.850 is presented as part of “Additional Paid-in Capital”. Share in net income of MAL prior to dilution amounting to Rp172,467,326 is presented as “Share in net income in Subsidiary before loss of control” in the 2012 consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 11 Desember 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, MAL meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp34.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 2.000.000 saham Seri B menjadi Rp38.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 6.000.000 saham Seri B yang diambil seluruhnya oleh ASL sebanyak Rp4.000.000.000 terbagi atas 4.000.000 saham Seri B. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-00366 tanggal 3 Januari 2013.
Based on Deed No. 53 dated December 11, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, MAL increase the issued and paid up capital from Rp34,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 2,000,000 Series B shares to Rp38,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 6,000,000 Series B shares, which were all acquired by ASL amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000,000 Series B shares. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHUAH.01.10-00366 dated January 3, 2013.
Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada MAL terdilusi menjadi 0,214%. Selisih antara nilai buku investasi MAL dengan nilai buku MAL sebesar Rp118.456.493 dicatat sebagai sebagai bagian “Tambahan modal disetor”. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat penyertaan saham MAL masing-masing sebesar Rp61.609.227 dicatat sebagai bagian dari akun “Investasi saham” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 12).
With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in MAL decreased to 0.214%. The excess difference between the carrying value of the investment in MAL and MAL’s net book value amounting to Rp118,456,493 is presented as part of “Additional paid-in capital”. As of December 31, 2014 and 2013, the carrying value of investment in MAL’s shares amounting to Rp61,609,227 were recorded as part of “Investment in shares of stock” account in the consolidated financial position (Note 12). 82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (lanjutan)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (continued)
MAL tidak dikonsolidasi oleh Perusahaan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian atas MAL. Oleh karena itu, saldo aset pertambangan dari kombinasi bisnis dalam akun aset pertambangan telah disesuaikan sebesar Rp3.462.497.495 (Catatan 10).
MAL is not consolidated by the Company on the date the Company losses its control over MAL. Accordingly, mine properties from business combination in mine properties accounts has been adjusted for Rp3,462,497,495 (Note 10).
PT Citra Alam Indah (CAI)
PT Citra Alam Indah (CAI)
Berdasarkan Akta No.129 tanggal 30 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham CAI dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, dan mengakuisisi 500 saham baru yang diterbitkan CAI.
Based on Deed No.129 dated December 30, 2010, of Hannywati Gunawan, S.H, notary public in Jakarta, the Company acquired 14 CAI’s shares from PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, and acquired 500 CAI’s new shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 124 tanggal 24 Maret 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual 514 saham yang dimilikinya dalam CAI kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi, dengan harga sebesar Rp 514.000.000. Selisih sebesar Rp1.110.037.804 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi CAI dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 124 dated March 24, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold its 514 shares in CAI to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party, at a selling price of Rp 514,000,000. The difference amounting to Rp1,110,037,804 between the selling price and the carrying value of the investment in CAI is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statements of financial position.
PT Nusantara Indah Lestari (NIL)
PT Nusantara Indah Lestari (NIL)
Berdasarkan Akta No.54 tgl 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham yang diterbitkan NIL pada nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No. 54 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquied 4,985 new shares of NIL at nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.122 tanggal 28 Mei 2009, dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham NIL dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase Shares No.122 dated May 28, 2009, of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 14 shares of NIL from PT Cakrawala Dinamika Permai, third party.
Berdasarkan Akta No.15 tanggal 12 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 5.000 saham dalam simpanan dan 19.300 saham baru NIL.
Based on Deed No.15 dated October 12, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 5,000 shares out of the unissued shares and 19,300 NIL’s new shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 122 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 29.299 saham yang dimilikinya dalam NIL kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi, seharga Rp29.299.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 122 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 29,299 shares in NIL to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera at a selling price of Rp 29,299,000,000.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
20.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Nusantara Indah Lestari (NIL) (lanjutan)
PT Nusantara Indah Lestari (NIL) (continued)
Selisih sebesar Rp212.794.215 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi entitas anak dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference amounting to Rp212,794,215 between the selling price and the carrying value of the investment is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statements of financial position.
PT Wahana Alam Lestari (WAL)
PT Wahana Alam Lestari (WAL)
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham baru WAL yang diterbitkan pada nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No.53 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., Notary public in Jakarta, the Company acquired 4,985 new shares of WAL with nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual beli Saham No.119 tanggal 28 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham WAL dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No.119 dated May 28, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 14 shares WAL from PT Cakrawala Dinamika Permai, third party.
Berdasarkan Akta No. 119 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 4.999 saham yang dimilikinya dalam WAL kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi seharga Rp 4.999.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 119 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 4,999 shares in WAL to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, a related party, at a selling price of Rp 4,999,000,000.
Selisih sebesar Rp5.359.362.895 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi entitas anak dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference amounting to Rp5,359,362,895 between the selling price and the carrying value of the investment is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statements of financial position.
Kepentingan Nonpengendali
20.
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Non-controlling Interest
Disajikan Kembali (Catatan 37)/ As Restated (Note 37) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ 31 Desember 2013/ December 31, 2013 December 31, 2012
Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Bumi Anugerah Semesta PT Kuansing Inti Makmur
3.651.977.049 3.320.697.549 2.076.321.318 (272.089.072)
3.247.600.971 3.048.976.145 105.396.342
2.263.573.604 2.112.335.710 248.449.010
Noncontrolling interest in net assets of the subsidiaries PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Bumi Anugerah Semesta PT Kuansing Inti Makmur
Total
8.776.906.844
6.401.973.458
4.624.358.324
Total
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 20.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Kepentingan Nonpengendali (lanjutan)
20.
Non-controlling Interest (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Kepentingan nonpengendali atas rugi (laba) neto entitas anak PT Kuansing Inti Makmur PT Bumi Anugerah Semesta PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia Total
21.
377.485.414 (89.586.083) (310.054.005) (385.530.728) (407.685.402)
Penjualan Neto a.
(143.052.668) 991.885.588 1.041.953.032 1.890.785.952
21.
Berdasarkan Produk
Non-controlling interest in net loss (income) of the subsidiaries PT Kuansing Inti Makmur PT Bumi Anugerah Semesta PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia Total
Net Sales a.
Based on Product
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
b.
Batubara Lain-lain
5.173.072.743.032 12.512.776.294
4.427.626.221.656 -
Coal Others
Total
5.185.585.519.326
4.427.626.221.656
Total
Berdasarkan Tujuan
b.
Based on Sales Area
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
c.
Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
2.414.954.028.378 2.770.631.490.948
2.263.995.615.350 2.163.630.606.306
Domestic sales Export sales
Total
5.185.585.519.326
4.427.626.221.656
Total
Berdasarkan Pelanggan
c.
Based on Customer
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga
2.230.755.660.907 2.954.829.858.419
2.043.754.429.886 2.383.871.791.770
Related parties (Note 31) Third parties
Total
5.185.585.519.326
4.427.626.221.656
Total
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penjualan Neto (lanjutan) d.
21. Net Sales (continued)
Berdasarkan Mata Uang
d.
Based on Currency
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat
1.652.255.680.763 3.533.329.838.563
1.843.059.829.206 2.584.566.392.450
Rupiah U.S. Dollar
Total
5.185.585.519.326
4.427.626.221.656
Total
Penjualan kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 43,02% dan 46,16% dari jumlah penjualan neto pada tahun-tahun yang bersangkutan (Catatan 31). Manajemen berpendapat tidak terdapat ketergantungan penjualan kepada pihak berelasi.
Sales to related parties for the year ended December 31, 2014 and 2013 represent 43.02% and 46.16%, respectively, of the total net sales for the respective years (Note 31). Management believes that there is no concentration of sales to related parties.
Penjualan yang melebihi 10% penjualan adalah sebagai berikut:
Sales which are more than 10% of the total sales are as follows:
dari
jumlah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 % 2013
22.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Freeland Universal Limited, Hong Kong
1.651.283.417.471 714.474.148.647
Total
2.365.757.566.118
32% 14%
1.343.929.612.691 610.237.798.253
% 30% 14%
1.954.167.410.944
Beban Pokok Penjualan
22.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Freeland Universal Limited, Hong Kong Total
Cost of Sales
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Batubara Beban produksi Jasa penambangan Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 33a) Overhead pertambangan (Catatan 31) Ongkos angkut batubara (Catatan 31) Amortisasi aset pertambangan atas aset aktivitas pengupasan lapisan tanah (Catatan 10) Penggarapan Lahan (Catatan 33c) Amortisasi aset pertambangan atas tambang pada tahap produksi (Catatan 10) Sewa peralatan (Catatan 31) Total Beban Produksi
Coal Production costs Mining services
1.022.739.482.290
728.532.964.755
285.707.893.018 232.709.760.311 124.443.903.981
228.156.512.451 189.660.616.173 675.223.564.902
140.714.717.599 32.857.527.830
59.893.251.458 33.285.386.030
Royalty (Note 33a) Mining overhead (Note 31) Coal freight (Note 31) Amortization of mine properties for stripping activity assets (Note 10) Land exploitation (Note 33c)
46.833.797.816 21.709.424.806
46.210.069.563 21.161.010.069
Amortization of mine properties for producing mines (Note 10) Equipment rental (Note 31)
1.907.716.507.651
1.982.123.375.401
86
Total Production Costs
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Pokok Penjualan (lanjutan)
22.
Cost of Sales (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Batubara (lanjutan) Persediaan Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Kenaikan neto Beban Pokok Penjualan - batubara Lain-lain Persediaan Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Kenaikan neto Beban Pokok Penjualan - lain-lain Total Beban Pokok Penjualan
23.
Coal (continued) Inventory Beginning balance Purchases Ending balance
148.445.755.562 1.490.592.847.363 (121.661.248.207)
80.958.632.726 1.651.767.074.004 (148.445.755.562)
1.517.377.354.718
1.584.279.951.168
Net increase
3.425.093.862.369
3.566.403.326.569
Cost of Sales - coal
12.155.287.415 -
-
12.155.287.415
-
12.155.287.415
-
3.437.249.149.784
3.566.403.326.569
Others Inventory Beginning balance Purchases Ending balance Net increase Cost of Sales - others Total Cost of Sales
Pada tahun 2014 dan 2013 tidak terdapat pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
In 2014 and 2013 there were no purchases which are more than 10% of the total sales.
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari pihak berelasi.
There were no purchases of raw materials from related parties.
Beban Penjualan
23.
Selling Expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
Ongkos angkut (Catatan 31i) Jasa dermaga Analisa dan survei Penyusutan (Catatan 9) Asuransi pengapalan Sewa (Catatan 31h) Perbaikan dan pemeliharaan (Catatan 31f) Lain-lain Total
935.854.321.621 104.705.718.784 18.068.794.265 17.543.379.351 16.001.077.348 15.184.508.339 13.635.782.371 4.829.478.268
189.096.219.010 118.145.597.579 10.087.365.297 4.821.515.193 639.381.934 2.524.027.737 714.869.289
Freight (Note 31i) Stockpile services Survey and analysis Depreciation (Note 9) Freight Insurance Rental (Note 31h) Repair and maintenance (Note 31f) Others
1.125.823.060.347
326.028.976.039
Total
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Umum dan Administrasi
24.
General and Administrative Expenses
Year ended December 31, 2014 2013
Gaji dan tunjangan Jasa profesional (Catatan 31) Pemeliharaan dan perbaikan Sewa gedung, kendaraan dan peralatan Biaya operasional tambang Penyusutan (Catatan 9) Biaya operasional kantor Perjalanan dinas Pajak Transportasi Perijinan Amortisasi piranti lunak (Catatan 11) Asuransi Beban imbalan kerja (Catatan 26) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar)
138.954.556.289 129.272.803.651 29.815.401.882
136.826.904.914 133.720.846.356 27.476.289.517
24.765.632.683 23.920.847.953 18.523.579.098 12.129.864.240 11.632.470.153 9.196.913.681 7.173.945.293 5.635.623.797 4.986.353.207 4.683.289.570 4.309.463.000
20.559.795.216 13.271.931.797 17.592.240.539 14.453.331.919 9.831.859.879 6.949.979.604 5.368.390.609 1.568.706.834 4.628.277.219 3.998.204.536 2.806.578.000
Salaries and benefits Professional fees (Note 31) Repairs and maintenance Rental of building, vehicle and equipment Mining operational expenses Depreciation (Note 9) Office expenses Travel Taxes Transportation License and permits Amortization of software (Note 11) Insurance Employee benefit expense (Note 26)
20.824.648.296
10.014.906.312
Others (each below Rp3 billion)
Total
445.825.392.793
409.068.243.251
25.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
25.
Total
Interest Expense and Other Financial Charges
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013
Diskonto Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Beban bunga atas utang bank (Catatan 13) Total
26.
62.649.188.679
7.669.127.479
2.484.167.714
850.985.009
65.133.356.393
8.520.112.488
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto
26.
Discounted Local L/C (SKBDN) Interest expense on bank loans (Note 13) Total
Employee Benefits Liability, Net
Besarnya liabilitas imbalan kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.
The amount of employee benefits liability is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003. No special funding of the benefits has been made to date with employee benefits liability.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja dilakukan oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen, tertanggal 20 Januari 2015. Laporan aktuaris independen tersebut digunakan sebagai dasar untuk mencatat liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The latest actuarial valuation report on the employee benefits liability was from PT Milliman Indonesia, an independent actuary, dated January 20, 2015. Such independent actuary report is used as a basis to record employee benefits liability for the year ended December 31, 2014 and 2013.
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto (lanjutan)
26. Employee Benefits Liability, Net (continued)
Jumlah karyawan Grup yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing sebanyak 370 dan 380 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
The number of eligible employees is 370 and 380 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).
Rekonsiliasi antara nilai kini liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded employee benefits liability to the amount of employee benefits liability presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja
23.848.210.000
17.308.197.000
6.480.982.000
9.583.239.000
30.329.192.000
26.891.436.000
Present value of unfunded employee benefits liability Unrecognized actuarial gains Employee benefits liability
Movements in the present value of the benefits obligations are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 , 2014 2013 Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya jasa lalu - vested Beban bunga Pembayaran manfaat Dampak perubahan asumsi aktuaria Rugi (laba) aktuarial Nilai kini kew ajiban atas karyaw an yang ditransfer Saldo akhir tahun
1.527.594.000 (527.284.000)
24.267.745.000 7.114.582.000 (5.427.410.000) 1.573.662.000 (115.087.000)
Balance at beginning of the year Current service cost Past service cost - vested Interest costs
2.341.132.000 141.868.000
(4.222.467.000) (5.396.710.000)
(871.707.000) 23.848.210.000
(486.118.000) 17.308.197.000
assumption Actuarial losses (gain) Present value of obligation of transferred employees Balance at end of year
17.308.197.000 3.928.410.000 -
Benefit payment Effect of changes in actuarial
Employee benefits expense consists of the following:
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Beban jasa kini Beban bunga Pengakuan neto keuntungan (kerugian) aktuarial Pengakuan segera biaya jasa lalu vested Imbalan kerja yang langsung dibayarkan tahun berjalan
3.928.410.000 1.527.594.000
7.114.582.000 1.573.662.000
(619.257.000)
(339.169.000)
(527.284.000)
(115.087.000)
Total beban imbalan kerja
4.309.463.000
2.806.578.000
-
89
(5.427.410.000)
Current service costs Interest costs Net actuarial gain (loss) recognized Immediate recognition of past service cost - vested Employment benefits directly paid during the year Total employee benefits expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto (lanjutan)
26. Employee Benefits Liability, Net (continued)
Beban imbalan kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 24).
Defined employee benefits expense is presented as part of "General and administrative expenses" (Note 24).
Mutasi liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of employee benefits liability are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 2013
Liabilitas imbalan kerja awal tahun/
26.891.436.000
24.570.976.000
Beban imbalan kerja tahun berjalan Liabilitas imbalan kerja karyawan yang ditransfer
4.309.463.000
2.806.578.000
Liabilitas imbalan kerja akhir tahun
30.329.192.000
(871.707.000)
(486.118.000) 26.891.436.000
2014
2013
8,00% 8,00% 55 TMI 2011
9,00% 8,00% 55 TMI 2011
1% Lebih tinggi/ 1 % higher
1% Lebih rendah/ 1 % lower
5.256.133.000 11.759.273.000
2.142.383.000 14.873.023.000
Nilai kini dari liabilitas Penyesuaian Pengalaman nilai liabilitas
23.848.210.000 141.867.000
2013 Rp
Unrecognized actuarial losses (Gain) Present value of employee benefit liability
The present value benefit obligation, fair value of assets, deficit and experience adjustment on obligation are as follows:
Nilai kini dari liabilitas, nilai wajar atas aset, defisit dan penyesuaian pengalaman nilai liabilitas adalah sebagai berikut: 2014 Rp
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
At December 31, 2014, had the discount rate appreciated/depreciated by 1%, it will change the following component:
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat diskonto menguat/melemah sebesar 1% maka akan menyebabkan perubahan pada komponen berikut:
Kerugian (Keuntungan) aktuarial yang belum diakui Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liability at the end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the employee benefits liability are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun) Tabel mortalita
Employee benefits liability at the beginning of the year Employee benefits expense for the year Transferred liability for transferred employees
31 Desember/December 31, 2012 Rp
17.308.198.000
24.267.745.000
(5.396.709.000)
(3.592.197.000)
2011 Rp
20.030.243.000 (381.693.000)
2010 Rp
13.347.325.000 810.780.000
Present value of Benefit Obligation Experience Adjustment on Obligation
The following are employee benefits expense and movements of employee benefits liability based on PSAK 24 (revised 2013), which effective January 1, 2015, where all actuarial gains (losses) of the Group’s employee benefits liability will have to be recognised immediately in other comprehensive income:
Berikut adalah ilustrasi rincian beban imbalan kerja dan mutasi liabilitas imbalan kerja berdasarkan PSAK 24 (revisi 2013) yang berlaku efektif 1 Januari 2015, dimana semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas imbalan kerja Grup harus diakui secara langsung di dalam laba komprehensif lainnya: 90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto (lanjutan)
26. Employee Benefits Liability, Net (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Beban jasa kini Beban bunga Pengakuan segera biaya jasa lalu vested Imbalan kerja yang langsung dibayarkan tahun berjalan
3.928.410.000 1.527.594.000
7.114.582.000 1.573.662.000
-
(5.427.410.000)
Total beban imbalan kerja
4.928.720.000
(527.284.000)
Current service costs Interest costs Immediate recognition of past service cost - vested Employment benefits directly paid during the year
(115.087.000)
Total employee benefits expense
3.145.747.000
31 Desember/ December 31, 2014 2013
Liabilitas imbalan kerja awal tahun/ Beban imbalan kerja tahun berjalan Diakui dalam laba rugi Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya Liabilitas imbalan kerja karyawan yang ditransfer Liabilitas imbalan kerja akhir tahun
27.
17.308.198.000
24.267.745.000
4.928.720.000 2.482.999.000
3.145.747.000 (9.619.176.000)
(871.707.000)
(486.118.000)
23.848.210.000
17.308.198.000
Beban Lain-Lain, neto
27.
Employee benefits liability at the beginning of the year Employee benefits expense for the year Recognized in profit/loss Recognized in other comprehensive income Transferred liability for transferred employees Employee benefits liability at the end of the year
Others Expenses, net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Provisi biaya penutupan tambang Amortisasi aset pertambangan dari kombinasi bisnis (Catatan 10) Kerugian penjualan aset tetap, neto Lain - lain Total
28.
858.201.884
693.855.432
873.248.022 3.706.145.075 (3.717.996.984)
3.246.879.612 (450.748.698)
Provision for mining closure cost Amortization of mine properties from business combination (Note 10) Loss on sale of property and equipment, net Others
1.719.597.997
3.489.986.346
Total
Goodwill
28.
Mutasi nilai tercatat goodwill adalah sebagai berikut
Goodwill The mutation of carrying value of goodwill are as follow:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Saldo awal Penambahan Saldo Akhir
8.703.582.324 8.703.582.324
8.703.582.324 8.703.582.324
Beginning balance Addition Ending balance
As disclosed in Note 2, in accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), the Group performed impairment tests on December 31, 2014 on its goodwill reported in the consolidated statements of financial position on that date.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014, atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasi. 91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 28.
Goodwill (lanjutan)
28.
Goodwill (continued)
Goodwill tersebut dialokasikan ke UPK terkait untuk pengujian penurunan nilai pada tahun 2014 (pengujian tahunan), yaitu tambang batubara TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO dan TKS.
Such goodwill was allocated to the individual CGU for impairment testing in 2014 (annual testing), the coal mines of TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO and TKS.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
There was no impairment loss recognized at such date as the recoverable amounts of the goodwill stated above were in excess of the respective carrying value.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan kepada tambang batubara TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO dan TKS ditentukan berdasarkan “nilai pakai”. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of the goodwill allocated to the coal mines of TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO and TKS were determined based on “value-in-use” calculation. A summary of key assumptions used is as follows:
Proyeksi harga batubara Tingkat diskonto sebelum pajak
29.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
USD38 – USD69 8%
Projected coal price Pre-tax discount rate
Perhitungan jumlah terpulihkan UPK di atas menggunakan model laba sebelum pajak yang didiskontokan.
The recoverable value calculation of the above CGU applied a discounted profit before tax model.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.
Cadangan Umum dan Dividen Tunai
29.
General Reserve and Cash Dividends
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 36 tanggal 17 Juni 2014, para pemegang saham perusahaan menyetujui:
Based on Memorandum of Annual Stockholders’ Meeting No. 36 dated June 17, 2014 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, all of the Company’s shareholders agreed to:
•
•
Membentuk dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 2013.
Establish a reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 from 2013 net income.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 15 tanggal 3 Mei 2013, dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham perusahaan menyetujui:
Based on Memorandum of Annual Stockholders’ Meeting No. 15 dated May 3, 2013 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, all of the Company’s shareholders agreed to:
•
Membentuk dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 2012.
•
Establish a reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 from 2012 net income.
•
Membagikan dividen final untuk tahun buku 2012 sebesar Rp185.294.119.500 atau Rp31,5 per lembar saham kepada para pemegang saham.
•
Pay final dividends for the year 2012 amounting to Rp185,294,119,500 or Rp31.5 per share to shareholders.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Laba Neto per Saham
30.
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan pada informasi berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Laba neto per saham dasar
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Laba neto per saham dasar
31.
Laba tahun berjalan/ Income for the year
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham/ Weighted Average Laba Neto per Saham/ Number of shares Earning per Shares
133.414.215.825
Laba tahun berjalan/ Income for the year
5.882.353.000
22,68
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham/ Weighted Average Laba Neto per Saham/ Number of shares Earning per Shares
226.588.091.110
5.882.353.000
Sifat Dan Transaksi Hubungan Berelasi
31.
Sifat Pihak Berelasi a.
Earnings Per Share
Pemegang saham/Shareholders
b.
Perusahaan yang berada dibawah/ kelompok usaha (Grup) Sinar Mas/ Companies under the Sinar Mas Group
c.
GMR Consulting Services Private Limited, India, GMR Energy Limited, India dan PT Barasentosa Lestari merupakan perusahaan dalam satu grup usaha dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapura, pemegang saham Perusahaan.
38,52
Year ended December 31, 2014 Basic earning per share
Year ended December 31, 2013 Basic earning per share
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties Nature of Relationships
:
:
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) GMR Coal Resources Pte. Singapura/Singapore PT Sinar Mas Cakrawala
Ltd.,
PT Bank Sinarmas Tbk PT Asuransi Sinarmas PT Arthamas Solusindo PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Royal Oriental PT Purinusa Ekapersada PT Citra Alam Indah PT DSSP Power Sumsel PT DSSP Energy Sejahtera PT Manggala Alam Lestari PT Nusa Indah Permai PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama PT Kalibesar Raya Utama PT Ekamas Fortuna c.
GMR Consulting Services Private Limited, India, GMR Energy Limited, India and PT Barasentosa Lestari belong to the same group of GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapore, the stockholder of the Company.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Group and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAMLK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“. 93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Akun-akun terkait transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Percentage to Total Assets/ and Liabilities 31 Desember/ December 31, 2014 2013 % %
Total 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Rp Rp Aset Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Sinarmas Tbk Bank Deposito berjangka
Piutang usaha (Catatan 6) PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Ekamas Fortuna PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Piutang lain-lain dari pihak berelasi PT Manggala Alam Lestari Pinjaman karyawan PT Nusa Indah Permai
Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya (Catatan 8) Asuransi PT Asuransi Sinarmas Sewa gedung PT Royal Oriental Uang muka pemasok PT Barasentosa Lestari
Investasi saham (Catatan 12) PT DSSP Power Sumsel PT Manggala Alam Lestari
Dana yang dibatasi pencairannya PT Bank Sinarmas Tbk Aset tetap (Catatan 9) Aset dalam konstruksi GMR Consulting Services Private Limited, India GMR Coal Resources Pte. Ltd, Singapura GMR Energy Limited, India
Aset pertambangan (Catatan 10) Pertambangan dalam konstruksi GMR Coal Resources Pte. Ltd, Singapura GMR Consulting Services Private Limited, India
Aset tidak lancar lain-lain (Catatan 11) Uang Jaminan - sewa gedung, kendaraan dan alat barat PT Royal Oriental PT Citra Alam Indah
The accounts involving related parties transactions are as follows:
13.539.559.040 14.300.000.000
69.586.155.583 4.800.000.000
0,35% 0,36%
1,74% 0,12%
27.839.559.040
74.386.155.583
0,71%
1,86%
30.909.588.922 11.085.452.175
13.555.340.158 359.605.145.653
0,79% 0,28%
0,34% 9,00%
9.841.319.952 7.691.426.960 -
5.443.073.522 126.943.128.885 28.337.156.382
0,25% 0,20% -
0,14% 3,18% 0,71%
59.527.788.009
533.883.844.600
1,52%
13,37%
4.633.120.602 1.033.122.506 916.819.800
4.633.120.602 1.069.399.800 916.819.800
0,12% 0,03% 0,02%
0,12% 0,03% 0,02%
6.583.062.908
6.619.340.202
0,17%
0,17%
317.231.504
-
0,01%
-
2.846.199.013
7.019.141.202
0,07%
0,18%
Assets Cash and cash equivalents (Note 5) PT Bank Sinarmas Tbk Cash in banks Time deposits
Trade receivables (Note 6) PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Ekamas Fortuna PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Other receivables - related parties PT Manggala Alam Lestari Employee loan PT Nusa Indah Permai
Prepaid expenses and other current assets (Note 8) Insurance PT Asuransi Sinamas Building rental PT Royal Oriental Advances to suppliers PT Barasentosa Lestari
62.534.390.000
61.680.990.000
1,60%
1,54%
65.697.820.517
68.700.131.202
1,68%
1,72%
106.739.168 61.609.227
106.739.168 61.609.227
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
168.348.395
168.348.395
0,00%
0,00%
111.220.000
111.220.000
0,00%
0,00%
Restricted funds PT Bank Sinarmas Tbk Property and equipment (Note 9) Construction in progress GMR Consulting Services Private Limited, India GMR Coal Resources Pte. Ltd, Singapore GMR Energy Limited, India
17.678.450.000 7.905.975.000 5.048.200.000
17.678.450.000 7.905.975.000 5.048.200.000
0,45% 0,20% 0,13%
0,44% 0,20% 0,13%
30.632.625.000
30.632.625.000
0,78%
0,78%
55.558.800.000
55.558.800.000
1,42%
1,39%
7.887.000.000
7.887.000.000
0,20%
0,20%
63.445.800.000
63.445.800.000
1,62%
1,59%
2.404.189.814 1.525.351.624
2.617.877.170 2.490.958.057
0,06% 0,04%
0,07% 0,06%
3.929.541.438
5.108.835.227
0,10%
0,13%
94
Investment in shares of stock (Note 12) PT DSSP Power Sumsel PT Manggala Alam Lestari
Mines properties (Note 10) Mines under construction GMR Coal Resources Pte. Ltd, Singapore GMR Consulting Services Private Limited, India
Other non-current assets (Note 11) Guarantee deposits - building, vehicle and heavy equipment rental PT Royal Oriental PT Citra Alam Indah
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued) Persentase terhadap jumlah Aset/ dan Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ and Liabilities 31 Desember/ December 31, 2014 2013 % %
Total 31 Desember/ December 31, 2014 2013 Rp Rp Liabilitas Utang usaha (Catatan 14) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Kalibesar Raya Utama PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 16) Jasa profesional GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapura PT Arthamas Solusindo Perbaikan dan pemeliharaan jalan PT Wirakarya Sakti Sewa PT Citra Alam Indah PT Royal Oriental Asuransi PT Kalibesar Raya Utama
53.818.658.898 5.735.302.192 4.564.034.561 425.847.207 386.178.546 -
230.730.030 796.504.941 2.620.179.539 1.589.655.005
6,40% 0,68% 0,54% 0,05% 0,05% -
0,02% 0,08% 0,25% 0,15%
64.930.021.404
5.237.069.515
7,72%
0,50%
9.330.000.000 448.840.000
9.141.750.000 470.000.000
1,11% 0,05%
0,87% 0,04%
5.224.939.200
-
0,62%
-
632.046.171 60.593.811
8.508.639.174
0,08% 0,01%
0,81%
32.983.356
-
0,00%
15.729.402.538
18.120.389.174
1,87%
-
Liabilities Trade payables (Note 14) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Kalibesar Raya Utama PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
Accrued expenses (Note 16) Profesional fees GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapore PT Arthamas Solusindo Road repair and maintenance PT Wirakarya Sakti Rental PT Citra Alam Indah PT Royal Oriental Insurance PT Kalibesar Raya Utama
1,72%
Persentase terhadap Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage to Respective Revenue/ Expenses Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 % %
Total Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 2013 Rp Rp Penjualan neto (Catatan 21) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills GMR Coal Resources Pte Ltd, Singapura Lain-lain
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
1.651.283.417.471
1.343.929.612.692
31,84%
30,35%
264.557.270.746 184.272.070.820 69.798.386.831 60.844.515.039
192.482.541.774 327.680.408.426 48.700.717.293 101.067.820.537 29.893.329.164
5,11% 3,55% 1,35% 1,17%
4,35% 7,40% 1,10% 2,28% 0,68%
2.230.755.660.907
2.043.754.429.886
43,02%
46,16%
Cost of sales (Note 22)
Beban pokok penjualan (Catatan 22) Overhead pertambangan GMR Coal Resources Pte Ltd, Singapura Sewa peralatan PT Citra Alam Indah Ongkos angkut batubara PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
19.185.750.000
8.062.650.000
0,56%
0,23%
-
7.187.330.900
-
0,20%
-
10.733.377.200 3.054.027.842 1.933.614.813
-
0,30% 0,09% 0,05%
19.185.750.000
30.971.000.755
0,56%
8.158.777.859
-
0,72%
-
12.368.795.400 6.294.368.610 3.718.306.470
-
1,10% 0,56% 0,33%
-
30.540.248.339
-
2,71%
-
Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Jasa profesional GMR Coal Resources Pte Ltd., Singapura PT Arthamas Solusindo
b.
Mining overhead GMR Coal Resources Pte Ltd, Singapore Equipment rental PT Citra Alam Indah Coal freight PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
0,87%
Selling expenses (Note 23)
Beban penjualan (Catatan 23) Sewa PT Citra Alam Indah Ongkos angkut PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
Net Sales (Note 21) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills GMR Coal Resources Pte Ltd, Singapore Others
88.470.975.000 2.808.000.000
88.140.825.000 470.000.000
19,84% 0,63%
21,55% 0,11%
91.278.975.000
88.610.825.000
20,47%
21,66%
b.
Grup mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinarmas dalam rangka asuransi aset tetap tertentu (Catatan 9). 95
Rental PT Citra Alam Indah Freight PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
General and administrative expenses (Note 24) Professional fees GMR Coal Resources Pte Ltd., Singapore PT Arthamas Solusindo
The Group has insurance contracts with PT Asuransi Sinarmas in relation to insurance of certain property and equipment (Note 9).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
c.
c.
Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Konsorsium dengan DSS dalam rangka tender Pengadaan Pembelian Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan yang berbasis BOOT (Build-Own-Operate-Transfer) yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (Proyek PLTU). Perjanjian mengatur antara lain pembagian tugas dan tanggung jawab Perusahaan dan DSS dan pembentukan perusahaan operasional dan komposisi penyertaan saham Perusahaan dan DSS atas perusahaan tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan selesainya Proyek PLTU dan berjalannya Proyek PLTU secara komersial yang akan dijalankan oleh perusahaan operasional. Berdasarkan Surat No.02635/121/DITDANS/2011 tanggal 11 Agustus 2011 dari PT PLN (Persero), Konsorsium DSS dan Perusahaan terpilih sebagai calon pengembang proyek PLTU tersebut.
On June 16, 2010, the Company entered into Consortium Agreement with DSS in relation to bid to tender for the Procurement of the Purchase of Steam Power Plant (PLTU) Mulut Tambang in South Sumatera on a BOOT (Build-Own-Operate-Transfer) basis which was opened by PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLTU Project). The agreement stipulates, among others, the duties and responsibilities of the Company and DSS, and the establishment of a company for operational acitivities of the PLTU project and the composition of the Company and DSS investment in such company. The agreement is valid since the signing date of the agreement up to the completion of the PLTU project and operation of the PLTU project commercially which will be operated and managed by the operational company. Based on Letter No. 02635/121/DITDANS/2011 dated August 11, 2011 from PT PLN (Persero), Consortium of DSS and the Company was chosen as the developer for the PLTU project.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan DSS mendirikan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) yang bergerak dalam suplai tenaga listrik. Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar 5% (125 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dalam DSSP.
Based on Deed No. 45 dated August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and DSS established PT DSSP Power Sumsel (DSSP) which engages in electricity power supply. The Company has ownership interest of 5% (125 shares with nominal value of Rp1,000,000 per share) in DSSP.
Berdasarkan Sponsors Agreement tanggal 3 November 2011 antara PT PLN (Persero) dan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (sebagai penjual), DSS dan Perusahaan (keduanya sebagai sponsor), Perusahaan sebagai sponsor memiliki kewajiban untuk mengambil bagian atas saham dalam DSSP, memberikan perjanjian subordinasi kepada DSSP, dan menyediakan dana untuk proyek DSSP sampai dihentikannya Power Purchase Agreement tanggal 3 November 2011 antara PLN dan DSSP, dan tidak akan menjual, mengalihkan atau menjaminkan sahamnya dalam DSSP.
Based on Sponsors’ Agreement dated November 3, 2011 by and between PT PLN (Persero), PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (as seller) and DSS and the Company (both as sponsors), the Company as the sponsor has obligations to subscribe and pay for shares of DSSP, make subordinated loans to DSSP, and provide funds for DSSP’s project, until the termination of the Power Purchase Agreement dated November 3, 2011, by and between PLN and DSSP, and will not sell, assign, transfer mortage, or pledge its shares in DSSP.
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
d.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) Transactions with Related Parties (continued)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham DSSP No. 132 tanggal 29 Maret 2012 dari Desman, S.H., M. Hum., M.M, notaris di Jakarta, antara lain mengenai penjualan 2.375 saham DSSP milik DSS kepada PT DSSP Energy Sejahtera (DSSE), pihak berelasi, dan pengeluaran 357.500 saham baru dengan nilai nominal Rp1.000.000, yang diambil seluruhnya oleh DSSE sehingga kepemilikan efektif perusahaan di DSSP menjadi 0,03%.
Based on DSSP’s Memorandum of Stockholders’ Meeting No. 132 dated March 29, 2012 of Desman, S.H., M. Hum., M.M, public notary in Jakarta, among others, relating to the sales of 2,375 shares of DSSP owned by DSS to PT DSSP Energy Sejahtera (DSSE), a related party, and issuance of 357,500 new shares with nominal value of Rp1,000,000 which fully subscribed by DSSE, therefore, the effective ownership of the Company in DSSP is 0.03%.
Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJBS) dengan PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak berelasi. Berdasarkan PPJBS tersebut, seluruh kepemilikan saham Perusahaan di DSSP akan dijual ke ASL dengan harga jual Rp125.000.000 setelah dipenuhinya dan/atau dikesampingkannya (jika dapat dilakukan) syarat-syarat dan kondisi-kondisi dalam perjanjian.
On February 10, 2014, the Company entered into Conditional Shares Sale and Purchase Agreement (PPJBS) with PT Andalan Satria Lestari (ASL), a related party. Based on the PPJBS, all the Company share ownership in DSSP will be sold to ASL at a selling price of Rp125,000,000 after the fulfillment and/or waiver (if applicable) of terms and conditions as stipulated in the agreement.
d.
Perjanjian Jual Beli Batubara
Coal Sale and Purchase Agreement
Pada tanggal 30 September 2010 PT Purinusa Ekapersada dan entitas anaknya (sebagai pembeli), pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara (“Perjanjian Pokok”) dengan Perusahaan dan entitas anaknya (sebagai penjual). Perjanjian Pokok telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 3 September 2012, mengenai perpanjangan Perjanjian Pokok sampai dengan 30 September 2015. Spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya dinyatakan dalam Perjanjian Pokok dan adendumnya.
On September 30, 2010, PT Purinusa Ekapersada and its subsidiaries (as the buyer), related parties, entered into a Coal Sale and Purchase Agreement (the “Master Coal Sales Agreement”) with the Company and its subsidiaries (as the seller). Master Coal Sales Agreement has been amended for several times, the latest is based on Addendum dated September 3, 2012, concerning the extention of Master Coal Sales Agreement until September 30, 2015. Coal specifications and other terms are stated in the Master Coal Sales Agreement and its addendum.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan (penjual) dan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (GMR) (pembeli) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara (CSA) untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak pengiriman batubara pertama kali.
On August 11, 2011, the Company (as a seller) and GMR Coal Resources Pte. Ltd. (GMR) (as a buyer) entered into a Coal Sales Agreement (CSA) for a period of twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
d.
d.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
Coal Sale (continued)
and
Purchase
Agreement
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GMR, Perusahaan, dan entitas anak (supplier) yang terdiri dari BBU, BORNEO, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, dan TKS mengadakan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara (CSSA). Perjanjian ini mengatur dukungan ketersediaan batubara dari entitas anak kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam CSA. Perjanjian ini berjangka waktu 25 (dua puluh lima ) tahun terhitung sejak tanggal pengiriman batubara pertama kali.
On August 11, 2011, GMR, the Company, and its subsidiaries (suppliers) consisting of BBU, BORNEO, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, and TKS entered into a Coal Sales Support Agreement (CSSA). The agreement stipulates the support for coal availability from the subsidiaries to the Company so that the Company can fulfill its obligations in the CSA. The agreement is valid for 25 (twenty five) years since the date of first shipment of coal.
Pada tanggal 16 April 2012, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Barasentosa Lestari (BSL), pihak berelasi (sebagai penjual), dimana BSL sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam empat (4) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Desember 2012 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 22 Desember 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2015. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka kepada BSL sebesar Rp20.238.390.000 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 8).
On April 16, 2012, the Company (as a buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Barasentosa Lestari (BSL), a related party (as a seller), whereas BSL could sell and deliver the coal in four (4) shipment of 50,000 metric ton each. This agreement is valid until December 2012 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated December 22, 2014, the agreement was extended until June 30, 2015. Other terms and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2014 and 2013, advances paid to BSL amounted to Rp20,238,390,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets– Advances to suppliers” (Note 8), in consolidated statements of financial position.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
d.
d.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
Coal Sale (continued)
and
Purchase
Agreement
Pada tanggal 23 Januari 2013, GEMSTR, entitas anak (sebagai pembeli), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan BSL, pihak berelasi (sebagai penjual), dimana BSL sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam empat (4) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Desember 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 22 Desember 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2015. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Saldo uang muka kepada BSL sebesar USD3.400.000 atau ekuivalen dengan Rp42.296.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp41.442.600.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 8).
On January 23, 2013, GEMSTR, a subsidiary (as a buyer), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with BSL, a related party (as a seller), whereas BSL could sell and deliver the coal in four (4) shipment of 50,000 metric ton each. This agreement is valid until December 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated December 22, 2014, the agreement was extended until June 30, 2015. Other terms and conditions are stated in the agreement. Advances paid to BSL amounted to USD3,400,000 or equivalent to Rp42,296,000,000 as of December 31, 2014 and Rp41,442,600,000 as of December 31, 2013, were recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – Advances to suppliers” (Note 8), in consolidated statements of financial position.
Pada tanggal 1 Februari 2013, BORNEO, entitas anak (penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan GMR (pembeli), dimana BORNEO sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam tiga (3) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Juli 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi.
On February 1, 2013, BORNEO, a subsidiary (as a seller), entered into an Agreement For The Sale and Purchase of Coal with GMR (as a buyer), whereas BORNEO could sell and deliver the coal in three (3) shipment of 50,000 metric ton each. This Agreement is valid until July 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first.
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
d.
d.
e.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
Coal Sale (continued)
and
Purchase
Agreement
Pada tanggal 2 Agustus 2013, BORNEO, entitas anak (penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan GMR (pembeli), dimana BORNEO sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam dua (2) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Oktober 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah, berdasarkan Amandemen Pertama tanggal 30 September 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013 dan terakhir diubah berdasarkan Amandemen Kedua tanggal 16 Oktober 2013.
On August 2, 2013, BORNEO, a subsidiary (as a seller), entered into an Agreement For The Sale and Purchase of Coal with GMR (as a buyer), whereas BORNEO could sell and deliver the coal in two (2) shipment of 50,000 metric ton each. This Agreement is valid until October 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. This agreement had been amended several times, based on the First Amendment dated September 30, 2013, the Agreement was extended until December 31, 2013 and most recently amended based on the Second Amendment dated October 16, 2013.
Selama 2014, RCI, entitas anak (sebagai penjual) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, pihak berelasi (sebagai pembeli) menandatangani beberapa Perjanjian Jual Beli Batubara dengan jangka waktu bervariasi hingga 31 Desember 2014. Spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya dinyatakan dalam masing-masing Perjanjian (Catatan 39f).
During 2014, RCI, a subsidiary (as the seller) and PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, a related party (as buyer) entered into various Coal Sale and Purchase Agreements with various terms until December 31, 2014. Coal specification and other terms are stipulated in the respective Agreements (Note 39f).
e.
Pada tanggal 10 November 2009, PT Royal Oriental (RO - pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa menyewa ruang kantor dengan BORNEO (penyewa), entitas anak, yang berlaku selama tiga (3) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 1 November 2012, BORNEO memperpanjang perjanjian sewa selama tiga (3) tahun.
On November 10, 2009, PT Royal Oriental (RO - as a lessor) entered into an office space rental with BORNEO (as lessee), a subsidiary, which is valid for three (3) years, from the date of the agreement. As of November 1, 2012, BORNEO extended the agreement for three (3) years.
On December 2, 2011, RO (as a lessor) entered into a Basement Space Rental Agreement with KIM, a subsidiary. The agreement is valid for three (3) years from December 5, 2011. On October 27, 2014, KIM extended the agreement until December 4, 2017.
Pada tanggal 2 Desember 2011, RO (sebagai pihak yang menyewakan) menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Basement dengan KIM, entitas anak. Perjanjian sewa berlaku selama tiga (3) tahun sejak 5 Desember 2011. Pada tanggal 27 Oktober 2014, KIM memperpanjang perjanjian sewa sampai dengan 4 Desember 2017.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) Transactions with Related Parties (continued) On May 23, 2012 and August 27, 2012, RO (as a lessor) entered into an office Space Rental agreement with the Company. The Agreement is valid for three (3) years from June 15, 2012 and September 2, 2012, respectively. On April 18, 2014, the Company has terminated the agreement dated May 23, 2012.
Pada tanggal 23 Mei 2012 dan 27 Agustus 2012, RO (sebagai pihak yang menyewakan) menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa ruang kantor dengan Perusahaan. Perjanjian sewa berlaku selama tiga (3) tahun masing-masing sejak 15 Juni 2012 dan 2 September 2012. Pada tanggal 18 April 2014, Perusahaan mengakhiri perjanjian sewa tanggal 23 Mei 2012. f.
f.
Pada tanggal 9 Agustus 2011 (sebagaimana telah diubah dengan Adendum I tanggal 26 Oktober 2011), KIM dan beberapa entitas anak (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pihak berelasi, pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), pihak ketiga, perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 126,61 km (Jalan Akses). WKS mengijinkan KIM dan entitas anak menggunakan Jalan Akses terhitung mulai 1 Agustus 2011 sampai selama KIM dan entitas anak melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan Jalan Akses, maka KIM dan entitas anak wajib membayar biaya perawatan kepada ANS sebesar USD1,3 per ton batubara. Berdasarkan Adendum II tanggal 20 April 2012, mulai 1 Januari 2012, ANS sudah tidak lagi melakukan perawatan Jalan Akses dan perawatan Jalan Akses diserahkan ke WKS. Oleh karenanya, biaya perawatan dibayar kepada WKS. Berdasarkan Adendum III tanggal 7 Januari 2013, efektif per tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan turut mengikatkan diri dalam perjanjian ini. Berdasarkan Adendum IV tanggal 27 Oktober 2014, WKS mengizinkan Perusahaan untuk menggunakan ruas jalan akses tambahan dengan kewajiban untuk membayar biaya perawatan yang sama kepada WKS, yaitu USD 1,3 per ton batubara. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
101
On August 9, 2011 (as amended by Addendum I dated October 26, 2011), KIM and its certain subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), a related party, management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), a third party. ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 126.61 km (Access Road). WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting August 1, 2011 as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever end first. During the use of the Access Road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS amounting to USD1.3 per ton of coal. Based on Addendum II dated April 20, 2012, starting from January 1, 2012, the maintenance of the Access Road was not maintained by ANS anymore and the Access Road maintenance handed over to WKS. Therefore, the maintenance fee will be paid to WKS. Based on Addendum III dated January 7, 2013, starting from January 1, 2013, the Company has entered into this agreement. Based on Addendum IV dated October 27, 2014, WKS allows the Company to use additional access road with the same obligation to pay maintenance fee amounting to USD1.3 per ton of coal. Other terms and conditions are stated in the agreement and its addendum.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
g.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan dan GMR (penyedia jasa) mengadakan Management and Technical Support Agreement (MTSA) dalam rangka pemberian jasa konsultasi di bidang teknis terkait teknik persiapan dan pembakaran batubara, jasa pengelolaan dan penasihat teknis, termasuk perencanaan infrastuktur, jasa pengawasan pelaksanaan proyek infrastruktur dan penelaahan sistem, maupun pemusatan sistem pengadaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu delapan (8) tahun sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek.
g.
On August 11, 2011, the Company and GMR (service supplier) entered into a Management and Technical Support Agreement (MTSA) relating to consultation service in technical preparation and incineration of coal, technical management and advisory services including infrastructure planning, infrastructure project monitoring service and system analysis, and procurement centralization. The agreement is valid for eight (8) years since the date of the Company’s share registration at the stock exchange.
h.
Perjanjian Sewa Alat Berat
h.
Heavy Equipment Rental Agreement On October 21, 2013, KIM, a subsidiary (as lessee), entered into a Heavy Equipment Rental Agreement with CAI, a related party (as the owner) until August 2015. Guarantee deposits amounting to USD122,617 or equivalent to Rp2,495,658,364 as of December 31, 2014 and amounting to USD204,361 or equivalent to Rp2,490,958,057 as of December 31, 2013, were presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statement of financial position (Note 11).
Pada tanggal 21 Oktober 2013, KIM, entitas anak (sebagai penyewa), menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat dengan CAI, pihak berelasi (sebagai pemilik) sampai dengan Agustus 2015. Uang jaminan sebesar USD122.617 atau ekuivalen dengan Rp1.525.351.624 pada tanggal 31 Desember 2014 dan sebesar USD204.361 ekuivalen dengan Rp2.490.958.057 pada tanggal 31 Desember 2013, disajikan sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). i.
Perusahaan dan RCI, entitas anak, telah menandatangani sejumlah Perjanjian Pembongkaran dan Pengangkutan Batubara dengan PT Maritim Sinar Utama dan PT Bina Sinar Amity .
i.
The Company and RCI, a subsidiary, have entered into a number of Discharging and Coal Transportation Agreement with PT Maritim Sinar Utama and PT Bina Sinar Amity.
j.
Pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan dengan PT Arthamas Solusindo, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Berlangganan Jasa Outsource Information Technology yang berlaku selama 12 bulan. Berdasarkan Adendum tanggal 31 Oktober 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2015. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
j.
On November 25, 2013, the Company and PT Arthamas Solusindo, a related party, entered into Outsource Information Technology Service Agreement which is valid for 12 months. Based on Addendum dated October 31, 2014,the agreement was extended until October 31, 2015. Other term and condition are stated in the agreement and its addendum.
k.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek yang dibayar atau diakru kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp29.268.882.772 dan Rp30.486.652.034 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
k.
Total short term employee benefits paid to or accrued for the Group’s Board of Commissioners and Directors amounted to Rp29,268,882,772 and Rp30,486,652,034 for the year ended December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loan.
Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.
Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessments of such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease its loan interest rate.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
31 Desember/ December 31, 2014 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year ≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Rp Rp Rp Rp
Total Rp
Aset Kas dan setara kas Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
784.425.036.312 -
-
17.732.048.198 4.984.170.989
-
784.425.036.312 17.732.048.198 4.984.170.989
Assets Cash and cash equivalents Restricted funds Other receivables - third parties
Total aset keuangan
784.425.036.312
-
22.716.219.187
-
807.141.255.499
Total financial assets
Liabilitas Utang bank
-
-
62.435.946.992
-
62.435.946.992
Liabilities Bank loan
Total liabilitas keuangan
-
-
62.435.946.992
-
62.435.946.992
Total financial liabilities
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued) Interest Rate Risk (continued)
31 Desember/ December 31 , 2013 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year ≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Rp Rp Rp Rp
Total Rp
Aset Kas dan setara kas Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
779.919.990.358 -
-
10.099.954.915 6.146.212.481
4.057.560.166
779.919.990.358 10.099.954.915 10.203.772.647
Assets Cash and cash equivalents Restricted funds Other receivables - third parties
Total aset keuangan
779.919.990.358
-
16.246.167.396
4.057.560.166
800.223.717.920
Total financial assets
Liabilitas Utang bank
-
-
58.066.371.407
-
58.066.371.407
Liabilities Bank loan
Total liabilitas keuangan
-
-
58.066.371.407
-
58.066.371.407
Total financial liabilities
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan pembeli dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar AS/Rupiah. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Grup mempunyai penjualan ekspor yang dapat memberikan lindung nilai alamiah yang terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.
As a result of certain transactions with overseas buyers, the Group’s consolidated statements of financial position may be affected significantly by movements in the US Dollar/Rupiah exchange rates. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. However, the Group has export sales which provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of Rupiah against foreign currencies.
Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Mata uang asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha
USD CNY SGD USD
13.819.431 20.000 18.319 32.491.627
Total Aset Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Uang muka pelanggan
2013 Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah
171.913.723.655 40.660.200 172.607.119 404.195.845.024
19.873.764 20.000 37.483.063
242.241.308.327 39.984.400 456.881.049.726
576.322.835.998
USD USD USD USD SGD USD
5.018.967 31.075.651 215.186 3.171.418 127 200.250
62.435.946.992 386.581.094.958 2.676.915.244 39.452.439.920 1.200.848 2.491.110.000
699.162.342.453
4.763.834 25.839.192 16.657.670 2.900.269 1.109.103
58.066.371.407 314.953.914.659 203.040.338.138 35.351.375.535 13.518.852.445
Total Liabilitas
493.638.707.962
624.930.852.184
Total Aset, neto
82.684.128.036
74.231.490.269
104
Assets Cash and cash equivalents
Trade receivables Total Assets Liabilities Bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Advances from customers Total Liabilities Total Assets, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Foreign Currency Risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 10% (31 Desember 2013:8%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp8.247.206.157 dan Rp5.935.320.470, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha dan utang usaha serta utang lain-lain dalam Dolar AS.
At December 31, 2014 and 2013, based on a sensible simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 10% (December 31, 2013:8%), with all other variables held constant, income before tax for the years ended December 31, 2014 and 2013 would have been lower/higher Rp8,247,206,157 and Rp5,935,320,470, respectively, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables and payables and other payables denominated in US Dollar.
Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 10 Februari 2015, maka aset moneter, neto akan meningkat sebesar Rp1.352 juta.
If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2014, shall be converted to Rupiah amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at February 10, 2015, the net monetary assets will increase by Rp1,352 million.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:
The table below shows the Group’s exposures related to credit risk:
31 Desember/December 31 2014
2013
Total Bruto/ Gross Amount Rp Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain Total
Total Neto/ Net Amount Rp
Total Bruto/ Gross Amount Rp
Total Neto/ Net Amount Rp
784.425.036.312 493.777.950.063 27.523.499.201 17.732.048.198 2.453.194.955
784.425.036.312 493.658.397.433 27.523.499.201 17.732.048.198 2.453.194.955
779.919.990.358 717.255.193.326 16.882.428.735 10.099.954.915 2.617.877.170
779.919.990.358 717.168.786.759 16.882.428.735 10.099.954.915 2.617.877.170
1.325.911.728.729
1.325.792.176.099
1.526.775.444.504
1.526.689.037.937
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi Saham
168.348.395
168.348.395
168.348.395
168.348.395
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Restricted funds Other non-current assets Total Available-for-Sale Financial Assets Investment in shares of stock
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments:
31 Desember/ December 31, 2014 <= 1 tahun/
1-2 tahun/
> 2-5 tahun/
Total/
Biaya transaksi/
Nilai Tercatat/
<= 1 year
1-2 years
> 2-5 years
Total
Transaction costs
As Reported
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Kas dan setara kas
786.436.429.465
-
-
786.436.429.465
-
786.436.429.465
Cash and cash equivalents
Piutang usaha, neto
493.658.397.433
-
-
493.658.397.433
-
493.658.397.433
Trade receivables - net
Piutang lain-lain
16.602.389.703
3.529.349.596
27.523.499.201
-
27.523.499.201
Investasi saham
168.348.395
-
-
168.348.395
-
168.348.395
17.732.048.198
-
-
17.732.048.198
-
17.732.048.198
2.453.194.955
-
-
2.453.194.955
-
2.453.194.955
1.317.050.808.149
3.529.349.596
7.391.759.902
1.327.971.917.647
-
1.327.971.917.647
Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain Total Aset
7.391.759.902
Liabilitas
Other receivables Investment in shares of stock Restricted funds Other non-current assets Total Assets
Liabilities
Utang bank
62.435.946.992
-
-
62.435.946.992
-
62.435.946.992
Utang usaha
621.741.274.376
-
-
621.741.274.376
-
621.741.274.376
Trade payables
Utang lain-lain
4.570.398.735
-
-
4.570.398.735
-
4.570.398.735
Other payables
Beban akrual
82.378.403.417
-
-
82.378.403.417
-
82.378.403.417
Total liabilitas
771.126.023.520
-
-
771.126.023.520
-
771.126.023.520
Selisih aset dengan liabilitas
545.924.784.629
556.845.894.127
-
556.845.894.127
Bank loan
Accrued expenses Total Liabilities Gap between assets
3.529.349.596
7.391.759.902
106
and liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
Perjanjian Kontinjensi a.
b.
Penting,
Iuran Dana (DHPB)
Hasil
Komitmen, Produksi
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
33.
Agreements, Contingencies a.
Batubara
Commitments
and
Royalty
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor DHPB sebesar 13,5% dari produksi batubara.
Based on the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 dated March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.
Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, entitas anak, dan Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 dan No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut, BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.
In accordance with the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, BORNEO, a subsidiary, and the Government of the Republic of Indonesia entered into Coal Sale agreement No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to Indonesia Government an amount equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.
Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, iuran DHPB yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp28.025.138.097 dan Rp25.665.930.191 disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Beban DHPB untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp285.707.893.018 dan Rp228.156.512.451 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).
As of December 31, 2014 and 2013, accrued royalty fee amounted to Rp28,025,138,097 and Rp25,665,930,191, respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 16). The royalty fee for the years ended December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp285,707,893,018 and Rp228,156,512,451, respectively, and were presented as part of “Cost of Sales“ (Note 22).
Iuran Tetap (Deadrent)
b.
Deadrent In accordance with the Coal Cooperation Agreement (CCA), BORNEO, a subsidiary, is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares in accordance with the rates stipulated therein.
Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), BORNEO, entitas anak, diwajibkan untuk membayar iuran tetap kepada Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang ditetapkan dalam PKP2B.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) b.
33.
Iuran Tetap (Deadrent) (lanjutan)
Agreements, Commitments Contingencies (continued) b.
Beban deadrent untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.183.667.630 dan Rp987.561.104, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasilain-lain”. c.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara
and
Deadrent (continued) Deadrent for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,183,667,630 and Rp987,561,104, respectively, and was presented as part of “General and administrative expensesothers”.
c.
Lahan
Land Exploitation Agreement
BORNEO, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak ketiga sehubungan dengan penggarapan/ eksploitasi lahan tambang batubara. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama.
BORNEO, a subsidiary, had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.
Beban akrual sehubungan dengan penggarapan lahan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp159.720.000 dan Rp938.239.500, disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual lain-lain”. Beban penggarapan lahan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp32.857.527.830 dan Rp33.285.386.030 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).
Accrued production fee related to the agreement as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp159,720,000 and Rp938,239,500, respectively, were recorded as part of “Accrued expenses others”. Land exploitation expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp32,857,527,830 and Rp33,285,386,030, respectively, and were recorded as part of “Cost of Sales” (Note 22).
Pada tanggal 19 Juli 2011, BORNEO, mengadakan perjanjian dengan PT Gerak Bangun Utama, pihak ketiga. Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal yang terdapat Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik pihak ketiga lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di area tersebut. Berdasarkan Amandemen tanggal 26 Agustus 2013, BORNEO diharuskan membayar fee sebesar USD0,25 per mt batubara yang diproduksi pada areal tumpang tindih dan menyetorkan uang jaminan sebesar Rp23.800.000.000 (setara dengan USD2.178.689).
On July 19, 2011, BORNEO, entered into an agreement with PT Gerak Bangun Utama, a third party. This agreement has been made in a relation with BORNEO’s mining activities in the area which Industrial Forest Concession Rights (HTI) is owned by other third party. This agreement is valid since the signing date of the agreement until BORNEO’s mining activities in the area are completed. Based on Amendment dated August 26, 2013, BORNEO is obliged to pay USD0.25 per mt of coal produced from the overlap area and transfer a guarantee deposit of Rp23,800,000,000 (equivalent to USD2,178,689).
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) c.
d.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) c.
Lahan
and
Land Exploitation Agreement (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang jaminan masing-masing sebesar Rp27.102.892.653 dan Rp26.556.041.684 disajikan sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan (Catatan 11).
As of December 31, 2014 and 2013, guarantee deposits amounted to Rp27,102,892,653 and Rp26,556,041,684, respectively, was presented as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan eksploitasi/ penambangan batubara BORNEO, dengan periode kegiatan penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana.
On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011, guarantee for unused land area and guarantee for infrastructure maintenance.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik BKB, uang jasa pengelolaan lahan dibayarkan oleh BORNEO kepada GPS berkisar antara USD1/ton sampai dengan USD4,75/ton berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.
On October 5, 2011, BORNEO, entered into a Cooperation Agreement with PT Gagah Putera Satria (GPS), a third party, relating to BORNEO’s mining activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to GPS ranges from USD1/ton up to USD4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid since the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
d.
Perjanjian Jual Beli Batubara
Coal Sale and Purchase Agreement The Company and its subsidiaries entered into several coal sale and purchase agrements with various buyers and suppliers based on the provision stated in each of the Agreements.
Perusahaan dan entitas anaknya menandatangani beberapa perjanjian jual beli batubara dengan beberapa pelanggan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam masing-masing perjanjian-perjanjian tersebut.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) e.
f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) e.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan
and
Road Management Cooperation Agreement
Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Jalan Eks PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi ketentuan mengenai pengelolaan dan perawatan jalan yang berkesinambungan, penyempurnaan konstruksi jalan, pengendalian pemakaian jalan sehubungan dengan pengangkutan hasil alam disepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak tanggal perjanjian. Saldo jaminan sebesar Rp3.131.786.296 dan Rp3.068.596.718 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Balance of guarantee amounted to Rp3,131,786,296 and Rp3,068,596,718 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume sebesar 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu, terhitung sejak ditandatanganinya berita acara dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.
f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara
Coal Mining and Hauling Agreements
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengawasan Penambangan dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan berhak untuk mengawasi kegiatan penambangan yang dilakukan ASC di area tambang PT Tanjung Batang Asam dan memberikan bantuan kepada ASC (apabila diperlukan) agar ASC dapat memenuhi kewajiban kepada Perusahaan berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara (Catatan 33d).
On April 30, 2010, the Company entered into a Mining Supervision Cooperation Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), a third party. Based on the agreement, the Company has the right to supervise mining activities conducted by ASC in PT Tanjung Batang Asam mining area and to provide assistance to ASC (if needed), so that ASC is able to meet its obligations to the Company based on Coal Sale and Purchase Agreement (Note 33d).
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and
Agreements
KIM
KIM
Pada tanggal 1 Maret 2012, KIM mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
On March 1, 2012, KIM entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
BHBA
BHBA
Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, entitas anak, mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan adendum tanggal 21 Oktober 2013, dimana BHBA setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP sampai dengan maksimum sebesar Rp4.300.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka beserta bunga telah dilakukan pada tanggal 29 September 2014. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan sebesar Rp4.297.513.258 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which is valid from March 1, 2010 until March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever end first. This agreement has been amended several time, the latest based on addendum dated October 21, 2013, whereby BHBA agreed to provide an advance to ATP up to Rp4,300,000,000 at 8% per annum. Advance and interest repayment has been paid on September 29, 2014. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp4,297,513,258 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - advances for mining service” (note 8).
TBBU
TBBU
Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, entitas anak, menandatangani Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp4.876.858.562 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into a Coal Mining agreement with ATP for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2014 and 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp4,876,858,562, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and Agreements
KCP
KCP
Pada tanggal 1 Maret 2012, KCP mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan adendum tanggal 21 Oktober 2013, dimana KCP setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP sampai dengan maksimum sebesar Rp46.000.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2015 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang disepakati. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka jasa penambangan yang telah diberikan masing-masing sebesar Rp30.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya – uang muka jasa penambangan” (Catatan 8) dan Rp45.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain uang muka jasa penambangan” (Catatan 11).
On March 1, 2012, KCP entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. This agreement has been amended several times, the latest was based on addendum dated October 21, 2013, whereby KCP agreed to provide an advance to ATP up to Rp46,000,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2015 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2014 and 2013, balance of mining services advances paid amounted to Rp30,905,946,202 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – advances for mining services” (Note 8) and Rp45,905,946,202, respectively, was recorded as part of “Other non-current assets – advances for mining service” (Note 11).
BNP
BNP
Pada tanggal 9 Agustus 2012, BNP, entitas anak menandatangani Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur di dalam perjanjian dan adendumnya.
On August 9, 2012, BNP, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP for the period since March 1, 2012 until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and
Agreements
TKS
TKS
Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS, entitas anak, mengadakan Perjanjian Penambangan Batubara dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah lima (5) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan satuan nilai jasa penambangan dari single rate menjadi double rate dengan menggunakan harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin yang disesuaikan. TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Berdasarkan Adendum tanggal 9 Desember 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 9 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo uang muka masing-masing sebesar Rp16.160.470.537 dan Rp16.177.398.422 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on Addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline price at Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be reckoned with the mining service. Based on Addendum dated December 9, 2014, the agreement was extended until December 9, 2015. As of December 31, 2014 and 2013, advances amounting to Rp16,160,470,537 and Rp16,177,398,422, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO, entitas anak, telah menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga, perjanjian akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2014 atau telah tercapainya kontrak bcm sebanyak 28.000.000 bcm, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On October 17, 2006, BORNEO, a subsidiary, entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party, the agreement will be valid up to August 31, 2014 or upon completion of contract bcm of 28,000,000 bcm of coal, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. This agreement was not extended.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and Agreements
BORNEO (lanjutan)
BORNEO (continued)
Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pengupasan Tanah Penutup dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Kusan untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 47.550.000 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 17.370.000 ton dari Pit Tahap I dan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 12.320.100 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 3.070.000 ton dari area Pit Tahap II apabila sungai dapat dialihkan dan perijinan telah diperoleh BORNEO, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.
On February 23, 2012, BORNEO, entered into a Overburden Removal And Coal Hauling Contract with PT Saptaindra Sejati, a third party, as a mining service contractor for Kusan Project for a period until December 31, 2016 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 47,550,000 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 17,370,000 tons from Pit Phase I and Overburden Removal of 12,320,100 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 3,070,000 tons from Pit Phase II when the river can be diverted and licensing acquired by BORNEO, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement and its addendum.
Pada tanggal 13 November 2013, BORNEO, menandatangani Kontrak Induk Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di areal pertambangan BORNEO untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian, dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing Area Kerja akan dituangkan dalam Kontrak Turunan yang mengatur halhal khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada Peta Area Kerja yang disepakati, Jadwal Produksi, Daftar Alat, Harga Pekerjaan, dan hal-hal lain yang belum diatur secara khusus dalam Kontrak Induk.
On November 13, 2013, BORNEO, entered into a Master Contract of the Work of Mining Services with PT Trinity Mine Resources, third party, as a mining service contractor in the BORNEO’s mining area for a period of 3 years since the date of the agreement, with the provisions of the implementation for each Work Area will be stipulated in a Derivative Contract which governing specific matter including but not limited to Map of the agreed Work Area, Production Schedule, List of Equipment, Work Price, and other things which have not specifically set forth in the Master Contract.
Pada tanggal 16 September 2014, BORNEO menandatangani Kontrak Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA), pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Batulaki untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2014 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 2.400.000 BCM dan batubara terekspos sebanyak 700.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.
On September 16, 2014, BORNEO, entered into a Coal Mining Contract with PT Putra Perkasa Abadi (PPA), a third party, a mining service contractor for Batulaki Project for a period until December 31, 2014 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 2.400.000 BCM and Coal exposed of 700.000 MT, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
114
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
g.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and
Agreements
BORNEO (lanjutan)
BORNEO (continued)
Pada tanggal 23 September 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pertambangan Pengupasan Tanah Penutup dengan PT Karya Tantra Mega (KTM), pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Desa Makmur untuk jangka waktu dari tanggal 6 Agustus 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dan sedang dalam proses perpanjangan. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian.
On September 23, 2014, BORNEO entered into an Overburden Removal Contract with PT Karya Tantra Mega (KTM), a third party, as a mining service contractor for Makmur Village Project for a period from August 6, 2014 until December 31, 2014 and currently under renewal process. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
Pada tanggal 21 November 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Girimulya untuk jangka waktu sampai dengan 20 November 2017. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian.
On November 21, 2014, BORNEO entered into a Coal Mining Contract with PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), a third party, as a mining service contractor for Girimulya Project for a period until November 20, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
Pada tanggal 15 Desember 2014, BORNEO, menandatangani Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Trans Logistik Perkasa (TLP), pihak ketiga. TLP memberikan jasa pengangkutan batubara dengan menggunakan barge dan floating crane. Jangka waktu pengangkutan batubara dengan mengunakan barge berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan jangka waktu penggunaan floating crane berlaku sejak tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 31 Januari 2017. Syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On December 15, 2014 BORNEO entered into a Coal Transshipment Agreement with PT Trans Logistik Perkasa (TLP), a third party. Wherein TLP provides coal transshipment service using barge and floating crane. The period of coal transshipment by using barge commencing from January 1, 2015 until December 31, 2016 and the period of using floating crane commencing from February 1, 2015 until January 31, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement.
g.
Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, entitas anak, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta sebesar Rp5.071.289.634. Sehubungan dengan hal tersebut, BORNEO menanggapinya melalui Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V pada tanggal 2 April 2009. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan No. 131/PMK.10/2005, yang telah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Putusannya No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006.
115
On March 25, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair Jakarta branch amounting to Rp5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded through Response and Explanation Letter to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export Levy in accordance with PMK No. 95/PMK.02/2005 and No.131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of Fiscal and Investment Monitoring, Monitoring Unit of Finance and Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.
Berdasarkan Surat Tugas No. ST-208/D101/I/2011 tanggal 7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewajiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 12 September 2006. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung. h.
and
h.
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO, entitas anak, menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp3.625.704.666 untuk 5 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013.
On March 23, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No. 1046/87/DJB/2009, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp3,625,704,666 for 5 years from 2009 until 2013.
Pada tanggal 21 Juni 2012, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 2086/37.06/DJB/2012, yang mengubah Jaminan Reklamasi BORNEO menjadi sebesar Rp4.521.899.000 dan Rp5.274.116.000 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2013.
On June 21, 2012, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral and Coal No. 2086/37.06/DJB/2012, which amend BORNEO’s Reclamation Guarantee to be Rp4,521,899,000 and Rp5,274,116,000 for 2012 and 2013, respectively.
Kemudian berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 3430/37.07/DJB/2012 tanggal 10 Oktober 2012, BORNEO diminta untuk memperpanjang sisa Jaminan Reklamasi tahun 2009 sebesar Rp42.832.260, Jaminan Reklamasi tahun 2010 sebesar Rp264.744.050 dan Jaminan Reklamasi tahun 2011 sebesar Rp810.600.760, ketiganya untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Mei 2013.
Furthermore, based on Letter No. 3430/37.07/DJB/2012 dated October 10, 2012, BORNEO was required to extend the remaining of reclamation guarantee for 2009 amounting to Rp42,832,260, reclamation guarantee for 2010 amounting to Rp264,744,050 and reclamation guarantee for 2011 amounting to Rp810,600,760, all for the period from January 1, 2012 until May 31, 2013.
Pada tanggal 26 April 2013, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No.710/30/DJB/2013, yang menyetujui pelepasan jaminan reklamasi tahun 2012 sebesar Rp1.578.863.297 dan sisa jaminan reklamasi tahun 2009, 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp5.097.511, Rp62.402.866 dan Rp327.282.791. Kemudian untuk periode 1 April 2013 sampai dengan 30 Juni 2014, BORNEO wajib menempatkan sisa jaminan reklamasi tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar Rp37.759.340, Rp202.369.494, Rp522.163.344 dan Rp2.943.035.703.
On April 26, 2013, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral and Coal No. 710/30/DJB/2013, which approve to release the reclamation guarantee for 2012 amounted to Rp1,578,863,297 and the remaining reclamation guarantee for 2009, 2010 and 2011 amounted to Rp5,097,511, Rp62,402,866 and Rp327,282,791, respectively. Furthermore, for the period from April 1, 2013 until June 30, 2014, BORNEO must place the reclamation guarantee for 2009, 2010, 2011 and 2012 amounted to Rp37,759,340, Rp202,369,494, Rp522,163,344 and Rp2,943,035,703, respectively. 116
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
i.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
and
Pada tanggal 13 Februari 2014, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No.275/30/DJB/2014 yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp46.001.075.000 untuk 5 tahun sejak tahun 2014 sampai dengan 2018.
On February 13, 2014, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral and Coal No.275/30/DJB/2014, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp46,001,075,000 for 5 years from 2014 until 2018.
Sehubungan dengan hal tersebut BORNEO telah menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masingmasing sebesar Rp16.704.330.241 dan Rp9.287.111.199 pada tahun 2014 dan tahun 2013, sebagai jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As such, BORNEO has placed time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp16,704,330,241 and Rp9,287,111,199 for 2014 year and in 2013, as a reclamation guarantee which is included as part of “Restricted Funds” in the consolidated statement of financial position.
i.
Perjanjian Jasa Pelabuhan
Port Service Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 20 September 2007, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Perairan Pelabuhan Kotabaru dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga, dimana Pelindo III menyerahkan kepada BORNEO penggunaan bagian perairan pelabuhan seluas ± 200.000 m2 yang terletak di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk mendirikan dermaga untuk kepentingan sendiri. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 20, 2007, BORNEO, a subsidiary, signed Agreement to Use Certain Harbour Area at Kotabaru Port with PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party, wherein Pelindo III handed over the utilization of ± 200,000 square meters harbour area located in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, to BORNEO to build dock for its private use. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017. Other terms and provisions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 24 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada Dermaga BORNEO, dengan Pelindo III, pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan untuk kegiatan di dermaga dan fasilitas-fasilitas pelabuhan milik BORNEO di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 24, 2007, BORNEO signed Letter of Cooperation Agreement for Port Service at BORNEO Dock with PT Pelindo III, a third party. The agreement stipulates port service activities conducted in dock and BORNEO port facilities in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017 and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) i.
j.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) i.
Perjanjian Jasa Pelabuhan (lanjutan)
and
Port Service Agreement (continued)
TBBU
TBBU
Pada tanggal 21 Februari 2014, TBBU, entitas anak, menandatangani Perjanjian Penggunaan Jalan Angkut Batubara dan Jasa Operator Pelabuhan dengan PT Daya Bambu Sejahtera (DBS), pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur syarat dan ketentuan penggunaan jalan angkut batubara dan fasilitas pelabuhan milik TBBU di Teluk Nilau, Desa Suak Samin, Kecamatan Pangabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi oleh DBS. Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan terhitung sejak dimulainya aktivitas pengiriman batubara DBS melalui pelabuhan milik TBBU dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam perjanjian. Selama tahun 2014, pendapatan yang diterima sebesar Rp10.340.441.449 disajikan sebagai “Penghasilan jasa pelabuhan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On February 21, 2014, TBBU, a subsidiary, entered into Coal Hauling Road Usage and Port Operator Service Agreement with PT Daya Bambu Sejahtera (DBS), a third party. The agreement sets out the terms and conditions of the usage of the coal hauling road and port facilities owned by TBBU located at Teluk Nilau, Suak Samin Village, Pangabuan District, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province, by DBS. Period of the agreement is 60 months started from the first shipment activity from TBBU’s port and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are as stipulated in the agreement. Income received during 2014 amounting to Rp10,340,441,449 was presented as “Port income” in the consolidated statement of comprehensive income”.
j.
Pada tanggal 6 September 2010, TKS, entitas anak, menandatangani Perjanjian Pelaksanaan Pengelolaan stockpile dan stevedoring dengan PT Kencana Andalan Bersama (KAB), pihak ketiga, yang berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2012. Berdasarkan Adendum I dan II masingmasing tertanggal 20 September 2010 dan 29 Desember 2010, TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp2.135.000.000 yang akan diperhitungkan dengan tagihan KAB kepada TKS atau TKS berhak meminta KAB untuk melakukan pembayaran kembali kepada TKS atas uang muka tersebut. Berdasarkan Adendum III tertanggal 19 Agustus 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah nilai uang muka yang akan dibayarkan menjadi sebesar Rp2.000.000.000. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum VI tanggal 29 September 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 30 September 2015. Uang muka tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
118
On September 6, 2010, TKS, a subsidiary, entered into Stockpile and Stevedoring Management Agreement with PT Kencana Andalan Bersama (KAB), a third party, which shall be valid until September 30, 2012. Based on Addendum I and II each dated September 20, 2010 and December 29, 2010, respectively, TKS has given an advance payment amounting to Rp2,135,000,000 which will be reckoned with KAB invoice to TKS or TKS has the right to require KAB to return the advance. Based on Addendum III dated August 19, 2011, both parties agreed to change the advance payment amount into Rp2,000,000,000. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum VI dated September 29, 2014, the agreement was extended until September 30, 2015. The advance was presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
and
k.
Berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 14 April 2008, KIM, entitas anak, bersedia memberikan pinjaman kepada PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga, sampai dengan jumlah sebesar Rp3.500.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan tenggang waktu (grace period) untuk membayar bunga selama tiga (3) tahun. Pembayaran kembali dilakukan dalam jangka waktu lima (5) tahun dan perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 30 Maret 2011, tenggang waktu untuk membayar bunga diubah dari tiga (3) tahun menjadi empat (4) tahun. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 15 Desember 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2017. Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.335.227.090 dan Rp4.057.560.166 disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain - pihak ketiga tidak lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
k.
Based on Loan Agreement dated April 14, 2008, KIM, a subsidiary, agreed to provide a loan to PT Transindo Makmur Sejahtera, third party, up to an amount of Rp3,500,000,000 with interest rate at 12% per year and grace period for interest payment for three (3) years. Payment of the principal shall be within five (5) years and can be extended upon written consent of both parties. Based on Amedment to the Loan Agreement dated March 30, 2011, the grace period was changed from three (3) years to four (4) years. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated December 15, 2014, the agreement was extended until December 31, 2017. Balance of the receivable as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp1,335,227,090 and Rp4,057,560,166 was presented as part of “Non-current other receivables - third parties” in the consolidated statements of financial position, respectively.
l.
Pada tanggal 18 Maret 2011, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Bunati Jetty dan Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke Mother Vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Berdasarkan Adendum I tanggal 6 Desember 2011, keduabelah pihak setuju untuk, antara lain, mengubah loading point ke Bunati Jetty saja dan jangka waktu perjanjian menjadi sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
l.
On March 18, 2011, BORNEO, a subsidiary entered into a Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Bunati Jetty and Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement, which is valid from April 1, 2011 until March 31, 2012. Based on Addendum I dated December 6, 2011, both parties agreed to change, among others, loading point to Bunati Jetty and the term of the agreement will be commencing from January 1, 2012 until December 31, 2014. This agreement was not extended. On December 6, 2011, BORNEO entered into a Coal Transhipment Agreement with MITRABAHTERA, a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2014 and was not extended.
Pada tanggal 6 Desember 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan MITRABAHTERA, pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan tidak diperpanjang. 119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) m.
n.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) m.
Perjanjian Bantuan Manajemen
and
Management Assistance Agreement
Pada tanggal 13 April 2012, TKS, entitas anak, menandatangani Perjanjian Bantuan Manajemen dengan PT Samudera Bahtera Kencana Sakti, pihak ketiga, dimana TKS setuju untuk memberikan uang muka jasa bantuan manajemen sebesar Rp500.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya – jasa bantuan manajemen” pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 8). Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan habisnya kandungan batubara yang dapat ditambang dan dijual secara ekonomis di Area Tambang, atau sampai dengan berakhirnya IUP TKS, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On April 13, 2012, TKS, a subsidiary, entered into a Management Assistance Agreement with PT Samudera Bahtera Kencana Sakti, a third party, whereas TKS agreed to pay a management assistance service advance amounting to Rp500,000,000, which was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets-management assistance services” as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 8). This agreement is valid since the date of the agreement signed until the economical mineable and saleable coal reserve in the area is completely consumed or until the validity of TKS”s Mining License (IUP) is over, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 13 April 2012, TKS menandatangani Perjanjian Bantuan Manajemen dengan PT Alam Karunia Mineral, pihak ketiga, dimana TKS setuju untuk memberikan uang muka jasa bantuan manajemen sebesar Rp5.000.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya-jasa bantuan manajemen” pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 8). Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan habisnya kandungan batubara yang dapat ditambang dan dijual secara ekonomis di Area Tambang, atau sampai dengan berakhirnya IUP TKS, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On April 13, 2012, TKS entered into a Management Assistance Agreement with PT Alam Karunia Mineral, a third party, whereas TKS agreed to pay a management assistance service advance amounting to Rp5,000,000,000, which was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets-management assistance services” as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 8). This agreement is valid since the date of the agreement signed until the economical mineable and saleable coal reserve in the area is completely consumed or until the validity of TKS”s Mining License (IUP) is over, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. n.
Perjanjian Sewa Alat
Rental Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 25 April 2007, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kerjasama Sewa Alat Berat dan Jasa Pemuatan Batubara dengan CV Bangun Artha (BA), pihak ketiga, dengan Adendum tertanggal 9 Desember 2008, dimana BORNEO menyewa alat crusher dan conveyor milik BA serta menggunakan jasa BA untuk melakukan pemuatan batubara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April 2012, atau apabila jumlah pemuatan batubara telah mencapai minimum 3.000.000 metrik ton, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak.
On April 25, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Cooperation Agreement for Heavy Equipment Rental and Coal Loading with CV Bangun Artha (BA), a third party, with Addendum dated December 9, 2008, wherein the BORNEO rents crusher and conveyor owned by BA and uses loading service provided by BA. This agreement is valid starting May 1, 2007 until April 30, 2012, or up to minimum 3,000,000 metric tons coal loaded, and can be extended upon agreement of both parties.
120
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) n.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) n.
Perjanjian Sewa Alat (lanjutan)
and
Rental Agreement (continued)
BORNEO (lanjutan)
BORNEO (continued)
Berdasarkan Adendum II tanggal 19 Januari 2012, perjanjian telah diperpanjang sampai 30 April 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
Based on Addendum II dated January 19, 2012, the agreement has been extended until April 30, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari SIS untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Kusan. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2016.
On February 23, 2012, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party. BORNEO rent the equipment from SIS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Kusan Project. This agreement is valid until December 31, 2016.
Pada tanggal 31 Juli 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan SIS, pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari SIS untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Batulaki. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Agustus 2014 dan tidak diperpanjang.
On July 31, 2012, BORNEO entered into a Rental Agreement with SIS, a third party. BORNEO rent the equipment from SIS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Batulaki Project. This agreement is valid until August 31, 2014 and was not extended.
Pada tanggal 24 Februari 2014, BORNEO, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat dengan PT Trinity Mine Resources (TMR), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari TMR untuk melakukan kegiatan penambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Batulaki. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2014 dan tidak diperpanjang.
On February 24, 2014, BORNEO entered into Rental Agreement with PT Trinity Mine Resources (TMR), a third party. BORNEO rent the equipment from TMR to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Batulaki Project. The agreement is valid until June 30, 2014 and was not extended.
Pada tanggal 16 September 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari PPA untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Batulaki. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2014 dan sedang dalam proses perpanjangan.
On September 16, 2014, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Putra Perkasa Abadi (PPA), a third party. BORNEO rent the equipment from PPA to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Batulaki Project. This agreement is valid until December 31, 2014 and currently under renewal process.
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) n.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) n.
Perjanjian Sewa Alat (lanjutan)
and
Rental Agreement (continued)
BORNEO (lanjutan)
BORNEO (continued)
Pada tanggal 23 September 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Karya Tantra Mega (KTM), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari KTM untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Desa Makmur. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2014 dan sedang dalam proses perpanjangan.
On September 23, 2014, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Karya Tantra Mega (KTM), a third party. BORNEO rent the equipment from KTM to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Makmur Village Project. This agreement is valid until December 31, 2014 and currently under renewal process.
Pada tanggal 21 November 2014, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari LKS untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Girimulya. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 20 November 2017.
On November 21, 2014, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Lantana Karya Sejahtera (LKS), a third party. BORNEO rent the equipment from LKS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Girimulya Project. This agreement is valid until November 20, 2017.
KIM
KIM
Pada tanggal 2 Mei 2013, KIM, entitas anak, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga. KIM menyewa peralatan dari ATP untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di area konsensi KIM di Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2016. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
On May 2, 2013, KIM, a subsidiary, entered into a Heavy Equipment Lease Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party. KIM rent the equipment from ATP to conduct mining activity in KIM’s concession area in Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Province Jambi specifically that is not implemented by mining service company.This agreement is valid until April 30, 2016. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
KCP
KCP
Pada tanggal 2 Mei 2013, KCP, entitas anak, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga. KCP menyewa peralatan dari ATP untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di area konsensi KCP di Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2016. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya.
On May 2, 2013, KCP, a subsidiary, entered into a Heavy Equipment Lease Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party. KCP rent the equipment from ATP to conduct mining activity in KCP’s concession area in Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Province Jambi specifically that is not implemented by mining service company.This agreement is valid until April 30, 2016. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. 122
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) n.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) n.
Perjanjian Sewa Alat (lanjutan)
and
Rental Agreement (continued)
BHBA
BHBA
Pada tanggal 11 Desember 2013, BHBA, entitas anak, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga. BHBA menyewa peralatan dari ATP untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di area konsensi BHBA di Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 November 2016.
On December 11, 2013, BHBA, a subsidiary, entered into a Heavy Equipment Lease Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party. BHBA rent the equipment from ATP to conduct mining activity in BHBA’s concession area in Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Muara Bungo, Province Jambi, specifically that is not implemented by mining service company. This agreement is valid until November 30, 2016.
o.
Pada tanggal 6 Januari 2012, BORNEO, entitas anak, mengadakan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement dengan PT Bangun Arta Hutama (BAMA), pihak ketiga untuk pembangunan lajur loading conveyor baru di pelabuhan Bunati, Kecamatan Angsana, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak sebesar Rp71.750.000.000. Perjanjian ini berlaku sampai 13 November 2012 dan telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 17 Desember 2013, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah nilai kontrak menjadi Rp68.745.463.582 dan jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Maret 2014. Pekerjaan EPC New Line Loading Conveyor telah diselesaikan oleh BAMA pada tanggal 2 Mei 2014 dan masa pemeliharaan berlangsung 1 tahun sampai dengan 1 Mei 2015.
o.
On January 6, 2012, BORNEO, a subsidiary, entered into an Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement with PT Bangun Arta Hutama (BAMA), a third party, to build new line loading conveyor at Bunati Port, Kecamatan Angsana, South Kalimantan, with contract value of Rp71,750,000,000. This agreement is valid until November 13, 2012 and had been extended for several times, most recently based on Addendum dated December 17, 2013, both parties agreed to change the contract value to Rp68,745,463,582 and extend the agreement until March 31, 2014. EPC New Line Loading Conveyor work has been completed by BAMA on May 2, 2014 and has one year maintenance period until May 1, 2015.
p.
Pada tanggal 6 Maret 2013, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Jaminan Reklamasi Tambang dengan PT Kirana Chatulistiwa, pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan dan kewajiban reklamasi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, uang jaminan reklamasi masing-masing sebesar Rp13.383.264.742 dan Rp13.113.232.631 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
p.
On March 6, 2013, BORNEO, a subsidiary, entered into a Mine Reclamation Guarantee Agreement with PT Kirana Chatulistiwa, a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2014 and 2013, quarantee deposit for reclamation amounted to Rp13,383,264,742 and Rp13,113,232,631, respectively, were presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
and
q.
Pada tanggal 24 Desember 2013, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Jasa Stockpile Management dan Jasa Maintenance Peralatan Di ROM Kusan dan Pelabuhan Bunati dengan PT Bangun Arta Hutama (BAH), dimana BORNEO menunjuk BAH untuk melakukan pekerjaan jasa stockpile management dan jasa maintenance peralatan di ROM Kusan dan Pelabuhan Bunati BORNEO, antara lain melakukan pekerjaan Stockpile Management, pekerjaan Maintenance Peralatan dan Pengadaan Sparepart di ROM Kusan dan di areal Pelabuhan Bunati. Rincian kegiatan dan syarat-syarat lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 9 Agustus 2013 sampai dengan 31 Desember 2014. Saat ini, perjanjian masih dalam proses perpanjangan.
q.
On December 24, 2013, BORNEO, a subsidiary, entered into Stockpile Management and Equipment Maintenance Services at ROM Kusan and Bunaiti Port Agreement with PT Bangun Arta Hutama (BAH), wherein BORNEO appointed BAH to conduct operational activities in BORNEO port, among others, to conduct the stockpile management services and equipment maintenance services in the ROM Kusan and Bunati Port area of BORNEO .Other prerequisites are stipulated in the agreement. The agreement is valid commencing from August, 9, 2013 until December 31, 2014. The Agreement is currently under renewal process.
r.
Perusahaan dan KCP, entitas anak, mendiskontokan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atas piutang usaha penjualan batubara sebagai berikut:
r.
The Company and KCP, a subsidiary, has discounted Local L/C (SKBDN) for trade receivables from coal sales as follows:
2014 IDR PT Bank Central Asia Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Suku bunga tahunan PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
IDR
19.346.818.192 -
13.288.368 28.621.031
110.131.840.256 -
-
-
1.197.417.800 13.395.517.583
19.346.818.192
41.909.399
124.724.775.639
-
-
68.112.918.325
-
-
14.990.513.300
-
-
83.103.431.625
19.346.818.192
41.909.399
207.828.207.264
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry
Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 USD
8,5%
2,25% diatas SIBOR 3 bulan/ 2.25% above 3 months SIBOR
2,1% - 2,6% diatas JIBOR 3 bulan/ 2.1% - 2.6% above 3 months JIBOR
-
-
8%
PT Bank Central Asia Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry
Total
Annual interest rate PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Saldo SKBDN yang telah didiskontokan Perusahaan dan KCP, entitas anak, namun belum jatuh tempo adalah sebesar USD16.327.866 (Rp199.020.363.062) dan Rp206.630.789.463 pada tanggal 31 Desember 2013, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-Lain - Pihak Ketiga”.
The SKBDN which have been discounted by the Company and KCP, a subsidiary, but which have not yet matured amounted to USD16,327,866 (Rp199,020,363,062) and Rp206,630,789,463 as of December 31, 2013, which are recorded as part of “Other Payables - Third Parties” account.
SKBDN tersebut memiliki masa jatuh tempo rata-rata selama 180 hari.
Those SKBDNs’ have average maturity period of 180 days. 124
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen
34.
The Group’s segment information is presented based on their business, namely coal and agriculture trading and coal mining.
Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis usaha, yakni perdagangan batubara, perdagangan produk pertanian dan pertambangan batubara. Pertambangan Batubara/ Coal mining
Segment Information
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Perdagangan Batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Coal trading Others Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Penjualan neto
Net sales
Lokal Ekspor
1.404.390.215.843 1.883.398.371.881
Total
1.013.069.383.412 880.034.246.948
5.313.904.176 7.198.872.118
(7.819.475.052) -
2.414.954.028.379 2.770.631.490.947
Local Export
3.287.788.587.724
1.893.103.630.360
12.512.776.294
(7.819.475.052)
5.185.585.519.326
Beban pokok penjualan
1.902.292.161.432
1.530.621.175.989
12.155.287.415
(7.819.475.052)
3.437.249.149.784
Cost of sales
Laba bruto
1.385.496.426.292
362.482.454.371
357.488.879
-
1.748.336.369.542
Gross profit
(845.888.579.172) (294.567.207.736) (854.485.050) (232.037.885.904) 6.617.435.864 17.632.242.743
(279.934.481.175) (155.135.358.277) (16.748.557.534) 225.107.507.047 51.439.546.501
(185.158.277) 923.914.980 33.002.462.767
4.062.331.497 183.653.087.045 (183.653.087.045) (76.093.985.027)
(1.125.823.060.347) (445.825.392.793) (854.485.050) (65.133.356.393) 48.995.770.846 25.980.266.984
Selling expenses General and administrative expense Exploration Expense Interest and other financial charges Interest income Other income (expense), net
Laba sebelum pajak Beban pajak
36.397.947.037 27.468.627.957
187.211.110.933 24.603.895.611
34.098.708.349 -
(72.031.653.530) (218.312.006)
185.676.112.789 51.854.211.562
Income before tax Tax expense
Laba tahun berjalan
8.929.319.080
162.607.215.322
34.098.708.349
(71.813.341.524)
133.821.901.227
Net income
Aset segmen, neto dari pajak
2.719.587.012.800
3.429.905.664.706
369.573.871.750
(2.664.169.607.327)
3.854.896.941.929
Liabilitas segmen, neto dari pajak
2.466.050.125.180
252.748.091.354
-
(1.901.089.994.121)
817.708.222.413
Perolehan barang modal
72.415.109.162
4.914.258.885
-
-
77.329.368.047
Depresiasi dan amortisasi
261.886.342.441
6.980.711.687
-
-
268.867.054.128
1.404.390.215.843 1.308.996.717.287 541.678.299.892 32.723.354.702 -
1.013.069.383.412 766.339.269.756 52.761.117.719 49.602.722.400 11.331.137.073 -
5.313.904.176 7.198.872.118
(7.819.475.052) -
2.414.954.028.379 2.075.335.987.043 541.678.299.892 52.761.117.719 49.602.722.400 44.054.491.775 7.198.872.118
3.287.788.587.724
1.893.103.630.360
12.512.776.294
(7.819.475.052)
5.185.585.519.326
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lain-lain, neto
Pengungkapan tambahan
Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Cina India Malaysia Korea Thailand Hongkong Total
Total
Segment assets, net of tax Segment liabilities, net of tax Additional disclosures
125
Capital expenditures Depreciation and amortization Sales based on geographical location Indonesia China India Malaysia Korea Thailand Hongkong Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen (lanjutan)
Pertambangan Batubara/ Coal mining
Penjualan neto Lokal Ekspor
34.
Segment Information (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) Perdagangan Batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Coal trading Others Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
927.021.976.401 1.302.876.390.575
1.631.211.419.450 942.844.781.325
-
(294.237.780.501) (82.090.565.594)
2.263.995.615.350 2.163.630.606.306
Net sales Local Export
2.229.898.366.976
2.574.056.200.775
-
(376.328.346.095)
4.427.626.221.656
Total
1.458.566.454.141
2.484.401.971.027
-
(376.565.098.599)
3.566.403.326.569
Laba bruto
771.331.912.835
89.654.229.748
-
236.752.504
861.222.895.087
Gross profit
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lain-lain, neto
(326.028.976.039) (205.578.106.092) (3.247.647.260) (144.488.493.435) 2.457.900.844 39.770.917.533
(203.281.458.256) (16.023.444.113) 188.757.000.349 206.686.884.056
(208.678.903) 307.271.028 67.657.769.671
151.991.825.060 (151.991.825.060) (156.385.600.215)
(326.028.976.039) (409.068.243.251) (3.247.647.260) (8.520.112.488) 39.530.347.161 157.729.971.045
Selling expenses General and administrative expense Exploration Expense Interest and other financial charges Interest income Other income (expense), net
Laba sebelum pajak Beban pajak
134.217.508.386 48.210.749.757
265.793.211.784 35.010.319.717
67.756.361.796 -
(156.148.847.711) (81.712.281)
311.618.234.255 83.139.357.193
Income before tax Tax expense
Laba tahun berjalan
86.006.758.629
230.782.892.067
67.756.361.796
(156.230.559.992)
228.478.877.062
Net income
Aset segmen, neto dari pajak
2.538.527.966.357
3.622.595.900.599
339.948.525.460
(2.559.700.443.546)
3.941.371.948.870
Segment assets, net of tax
Liabilitas segmen, neto dari pajak
2.285.946.494.025
614.138.037.011
60.945.000
(1.867.415.958.379)
1.032.729.517.657
Segment liabilities, net of tax
Perolehan barang modal
106.866.031.447
5.362.490.635
-
-
112.228.522.082
Capital expenditures
Depresiasi dan amortisasi
142.841.447.939
6.170.448.277
-
-
149.011.896.216
Depreciation and amortization
927.021.976.401 1.079.057.022.252 196.605.098.552 27.214.269.771 -
1.631.211.419.450 778.487.663.882 31.538.077.440 29.978.821.528 20.749.652.881 82.090.565.594
-
(294.237.780.501) (82.090.565.594)
2.263.995.615.350 1.857.544.686.134 196.605.098.552 58.752.347.211 29.978.821.528 20.749.652.881 -
2.229.898.366.976
2.574.056.200.775
-
(376.328.346.095)
4.427.626.221.656
Total Beban pokok penjualan
Pengungkapan tambahan
Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Cina India Thailand Pakistan Malaysia Singapura Total
35.
Additional disclosures
Informasi Lainnya a.
Cost of sales
35.
Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah
Sales based on geographical location Indonesia China India Thailand Pakistan Malaysia Singapore Total
Other Information a.
Mineral and Coal Mining Government Regulations
Law
and
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (Undang-Undang Pertambangan).
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Mining Law).
Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini serta Peraturan Pemerintah terkait pertambangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa ketentuanketentuan pada Undang-Undang Pertambangan dan Peraturan Pemerintah terkait pertambangan tidak akan menimbulkan dampak signifikan pada operasional Grup dalam waktu dekat.
The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and Government Regulations in Mining and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new Mining Law Government Regulations in Mining will have no significant impact to the Group in the near term.
126
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Lainnya (lanjutan) b.
35.
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
Other Information (continued) b.
Environmental Impact Assessment
BORNEO, entitas anak, telah memiliki persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) pada kegiatan penambangan batubara yang dijalankannya berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PT Borneo Indobara untuk Kegiatan Penambangan Batubara di Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 29/2005”) yang berlaku sejak tanggal ditetapkannya. SK 29/2005, antara lain, mengatur bahwa BORNEO dapat melaksanakan kegiatan penambangan batubara dan wajib mentaati ketentuan yang tersirat dalam dokumen Andal, RKL dan RPL yang telah disetujui.
BORNEO, a subsidiary, has an Environmental Impact Assessment (EIA) approval for its coal mining activities based on Decision of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 regarding Approval on Environmental Impact Assessment (Andal), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RPL) of PT Borneo Indobara for Coal Mining Activities in Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 29/2005”) which is valid starting from date of the Decision. SK 29/2005, among others, stated that BORNEO can conduct coal mining activities and should comply with the terms stipulated in the approved Andal, RKL, and RPL documents.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No. 188.44/0283/KUM/ 2012 tertanggal 11 Juni 2012, BORNEO telah memperoleh Izin Kelayakan Lingkungan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauaan Lingkungan Hidup (RPL) pada kegiatan peningkatan kapasitas produksi batubara dari produksi 5 juta ton/tahun menjadi produksi maksimal 13 juta ton/tahun di wilayah PKP2B BORNEO Wilayah KW 99PB0399 di Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on Decision of Governor South Kalimantan No. 188.44/0283/KUM/2012 dated June 11, 2012, BORNEO already obtained Environment Feasibility License for Environmental Impact Assessment (ANDAL), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RPL) on increasing coal production capacity activities from production of 5 million tons/year to maximum 13 million tons/year in BORNEO PKP2B area KW99PB0399 in Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No. 188.44/0285/KUM/ 2012 tertanggal 12 Juni 2012, BORNEO telah memperoleh Izin Lingkungan atas kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi Batubara dari produksi 5 juta ton/tahun menjadi produksi maksimal 13 juta ton/tahun di wilayah PKP2B BORNEO Wilayah KW 99PB0399 di Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on Decision of Governor South Kalimantan No. 188.44/0285/KUM/2012 dated June 12, 2012, BORNEO already obtained Environment License for Increasing Coal Production Capacity Activities from production of 5 million tons/year to maximum 13 million tons/year in BORNEO PKP2B area KW99PB0399 in Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
127
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Lainnya (lanjutan) b.
Analisis Dampak (lanjutan)
Lingkungan
35. Hidup
b.
Environmental (continued)
Impact
Assessment
Based on Decision letter from the Minister of Environment No. 64 Tahun 2013 dated February 15, 2013, BORNEO has obtained Environment License for the Operational Activities of Terminal for Self Interest (TUKS) at Bunati village, District of Angsana, Regency Tanah Bumbu, Province South Kalimantan.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Lingkungan Hidup No. 64 Tahun 2013 tanggal 15 Februari 2013, BORNEO telah memperoleh izin lingkungan Kegiatan Pengoperasian Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. 36.
Other Information (continued)
Perkara hukum
36.
Lawsuit
Pada tanggal 20 September 2013, BORNEO, entitas anak, sebagai tergugat (“Tergugat”), menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Batulicin No.18/Pdt.G/ 2013/PN.Btl tertanggal 16 September 2013 yang diajukan oleh H. Riduansyah (“Penggugat I”) dan H. Mahfud Hadirat Dawiya (“Penggugat II”), berkaitan dengan klaim Penggugat I dan Penggugat II atas lahan seluas 70 Ha yang berada di areal tambang BORNEO yang telah memiliki Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan No.SK.288/Menhut-II/2010 tanggal 27 April 2010 dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (“Turut Tergugat I”) dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (“Turut Tergugat II”). Atas dasar gugatan tersebut, Penggugat I dan Penggugat II menuntut Tergugat antara lain ganti rugi sebesar Rp78.750.000.000. Pada tanggal 20 Maret 2014, Pengadilan Negeri Batulicin memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat kepada Borneo.
On September 20, 2013, BORNEO, a subsidiary, as the defendant (“Defendant”), encountered a civil case registered in the Batulicin District Court No. 018/Pdt.G/2013/PN.Btl dated September 16, 2013, filed by H. Riduansyah (“Plaintiff I”) and H. Mahfud Hadirat Dawiya (“Plaintiff II”), relating to the claim submitted by Plaintiff I and Plaintiff II of the 70 hectares of land located inside of the BORNEO’s mining area which has been already granted with the Borrow-Use Permits for Forest Areas under Minister of Forest’ decree number SK.288/Menhut-II/2010 dated 27 April 2010. The lawsuit also addressed to the Minister Of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (“Co-defendant I”) and the Minister of Forestry Republic of Indonesia (“Co-defendant II”). Based on the case filed, the Plaintiff I and Plaintiff II claimed the Defendant a compensation of Rp78,750,000,000. On March 20, 2014, Batulicin District Court decided to reject the lawsuits submitted by the Plaintiff to Borneo.
Pada tanggal 1 April 2014, Penggugat I telah menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan kemudian pada tanggal 6 November 2014 Pengadilan Tinggi Banjarmasin melalui Putusan Nomor 43/PDT/2014/PT.BJM. menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Batulicin Nomor 18/Pdt.G/2013/PN.Btl.
On April 1, 2014, Plantiff I has filed an appeal to the High Court of Banjarmasin and then on November 6, 2014, the Banjarmasin High Court through its Decision Number 43/PDT/2014/PT.BJM. has strengthened and in line with the Decision of Batulicin District Court Number 18/Pdt.G./2013/PN.Btl.
128
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penyajian kembali
37.
Restatement Following are the accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2013 and January 1, 2013/December 31, 2012 and for the year ended December 31, 2013, which have been restated due to ISAK No. 29 implementation (Note 2n):
Berikut adalah akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang telah disajikan kembali sebagai akibat penerapan ISAK No. 29 (Catatan 2n):
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Jumlah tercatat sebelumnya/ Balance as previously reported
Jumlah tercatat yang disajikan kembali/ Balance as restated
Penyesuaian/ Adjustments
Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan, neto Aset pertambangan, neto Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, neto Aset pertambangan, neto Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, neto Ekuitas Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali Saldo laba -belum dicadangkan Pendapatan komprehensif lainnya Kepentingan nonpengendali
Consolidated Statements of Financial Position
42.722.171.601
637.848.864.499
-
19.139.991.769 197.852.729.706 92.277.316.985 6.882.793.725
9.574.861.710
52.297.033.311
-
Mine properties, net - Deferred stripping cost, net
599.549.417.661
Mine properties, net - Stripping activity asset, net
13.608.448.824 185.225.922.439 82.191.902.336 6.401.973.458
Equity Difference arising from transaction with non-controlling interests Retained earnings - unappropriated Other comprehensive income Non-controlling interests
(637.848.864.499)
599.549.417.661
(5.531.542.945) (12.626.807.267) (10.085.414.649) (480.820.267)
Non-current assets Deferred tax assets, net
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012/ January 1, 2013/ December 31, 2012 Jumlah tercatat sebelumnya/ Balance as previously reported
Penyesuaian/ Adjustments
Jumlah tercatat yang disajikan kembali/ Balance as restated
Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset lancar Persediaan, neto Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan, neto Aset pertambangan, neto Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, neto Aset pertambangan, neto Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, neto Ekuitas Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali Saldo laba -belum dicadangkan Pendapatan komprehensif lainnya Kepentingan nonpengendali
Consolidated Statements of Financial Position
103.220.203.378
(22.261.570.652)
80.958.632.726
Current assets Inventories, net
22.263.890.156
26.394.553.115
48.658.443.271
Non-current assets Deferred tax assets, net
527.054.383.090
(527.054.383.090)
-
Mine properties, net - Deferred stripping cost, net
-
443.737.741.282
443.737.741.282
Mine properties, net - Stripping activity asset, net
13.608.448.824 144.931.950.829 7.171.205.748 4.624.358.324
Equity Difference arising from transaction with non-controlling interests Retained earnings - unappropriated Other comprehensive income Non-controlling interests
19.139.991.769 215.014.545.314 9.652.907.341 5.712.178.646
(5.531.542.945) (70.082.594.485) (2.481.701.593) (1.087.820.322)
129
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penyajian kembali (lanjutan)
37.
Restatement (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 Jumlah tercatat sebelumnya/ Balance as previously reported Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pokok penjualan Laba sebelum pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Pendapatan komprehensif lainnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
38.
3.644.017.250.925 234.004.309.899
Jumlah tercatat yang disajikan kembali/ Balance as restated
Penyesuaian/ Adjustments
(77.613.924.356) 77.613.924.356
3.566.403.326.569 311.618.234.255
(19.140.164.637) 170.268.433.795
19.403.481.089 58.210.443.267
263.316.452 228.478.877.062
169.132.303.892 1.136.129.903
57.455.787.218 754.656.049
226.588.091.110 1.890.785.952
83.966.544.513
(7.751.369.050)
76.215.175.463
Pengungkapan tambahan transaksi bukan kas
38.
Consolidated Statements of comprehensive income Cost of sales Income before income tax Deferred income tax expense (benefit) Profit for the year Profit for the year attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interests Other comprehensive income - Exchange different due to financial statements translation
Supplementary activities
disclosures
non-cash
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Penghapusan persediaan Reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap Penjualan aset tetap dengan pengakuan piutang
39.
2013
3.791.953.588
-
86.960.685 3.376.819.500
327.545.414 -
Peristiwa setelah tanggal neraca
39.
Write-off inventory Reclassification of advances for purchases of property and equipment to property and equipment Receivable arising due to sale of property and equipment
Subsequent event
a.
Pada tanggal 6 Januari 2015, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kerja Pematangan Lahan Pelabuhan Bunati dengan CV Alnur (ALN), dimana BORNEO menunjuk ALN untuk melakukan pekerjaan pematangan lahan di Pelabuhan Bunati, yang meliputi pekerjaan persiapan dan pekerjaan tanah. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 12 Desember 2014 sampai dengan 21 Mei 2015. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
a.
On January 6, 2015, BORNEO, a subsidiary, entered into Land Maturation Work Agreement with CV Alnur (ALN) wherein BORNEO appointed ALN to conduct the land maturation work which consists of preparation work and land work. The agreement is valid commencing from December 12, 2014 until May 21, 2015. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
b.
Pada tanggal 14 Januari 2015, BORNEO, menandatangani Perjanjian Pekerjaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) Jembatan Indobara dengan PT Wijaya Karya (Persero) (WIKA), dimana BORNEO menunjuk WIKA untuk melakukan pekerjaan perencanaan, pengadaan dan pembangunan Jembatan Indobara dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 225 hari. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
b.
On January 14, 2015, BORNEO entered into Engineering, Procurement and Construction (EPC) Indobara Bridge Work Agreement with PT Wijaya Karya (Persero) (WIKA), wherein BORNEO appointed WIKA to conduct the engineering, procurement and construction of Indobara Bridge with the period of work during 225 days. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
130
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Peristiwa setelah tanggal neraca (lanjutan) c.
39.
Subsequent event (continued) c.
Pada tanggal 16 Januari 2015, BORNEO sebagai Tergugat I (“Tergugat I”), menerima panggilan relaas gugatan perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Batulicin No.01/Pdt.G/2015/PN.Bln tertanggal 13 Januari 2015 yang diajukan oleh 24 orang Penggugat (“Para Penggugat”) berkaitan dengan klaim Para Penggugat atas lahan seluas 48 Ha yang berada di konsesi tambang BORNEO. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada PT. Putra Perkasa Abadi, kontraktor jasa pertambangan BORNEO (“Tergugat II”). Atas dasar gugatan tersebut, Para Penggugat menuntut Para Tergugat antara lain ganti rugi materil sebesar Rp15.624.000.000 dan kerugian moril sebesar Rp10.000.000.000.
On January 16, 2015, BORNEO, a subsidiary, as the Defendant I (“Defendant I”), received a civil case notice registered in the Batulicin District Court No. 01/Pdt.G/2015/PN.Bln dated January 13, 2015, filed by 24 Plaintiff (“The Plaintiffs”), relating to the claim submitted by The Plaintiffs of the 48 hectares of land located inside of the BORNEO’s mining concession. The lawsuit also addressed to the PT. Putra Perkasa Abadi, BORNEO’s mining contractor (“Defendant II”). Based on the case filed, The Plaintiffs claimed the Defendants material compensation of Rp15,624,000,000 and immaterial compensation of Rp10,000,000,000.
Management believes that BORNEO already have the relevant permit based on the prevailing regulations relating to the use of 48 hectares of forestry and claimed by The Plaintiffs. Therefore, no provision was made as of December 31, 2014.
Manajemen berkeyakinan bahwa BORNEO telah memiliki perizinan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan pemanfaatan lahan kehutanan seluas 48 Ha yang diklaim oleh Para Penggugat. Oleh karenanya, tidak ada provisi yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014. d.
Pada tanggal 26 Januari 2015, BORNEO menandatangani Kontrak Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA), pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Girimulya untuk jangka waktu sampai dengan 10 November 2019 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 30.000.000 BCM dan batubara terekspos sebanyak 10.000.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian.
d.
On January 26, 2015, BORNEO, entered into a Coal Mining Contract with PT Putra Perkasa Abadi (PPA), a third party, a mining service contractor for Girimulya Project for a period until November 10, 2019 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 30.000.000 BCM and Coal exposed of 10.000.000 MT, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement.
e.
Pada tanggal 26 Januari 2015, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Putra Perkasa Abadi (PPA), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari PPA untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Girimulya. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 10 November 2019.
e.
On January 26, 2015, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Putra Perkasa Abadi (PPA), a third party. BORNEO rent the equipment from PPA to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Girimulya Project. This agreement is valid until November 10, 2019.
131
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 39.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2014 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Peristiwa setelah tanggal neraca (lanjutan) f.
39.
Subsequent event (continued) f.
Pada tanggal 21 Januari 2015, RCI, entitas anak (sebagai penjual) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, pihak berelasi (sebagai pembeli) menandatangani beberapa Perjanjian Jual Beli Batubara dengan jangka waktu hingga 31 Desember 2015. Spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya dinyatakan dalam masing-masing Perjanjian.
***
132
On January 21, 2015, RCI, a subsidiary (as the seller) and PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, a related party (as buyer) entered into various Coal Sale and Purchase Agreements with terms until December 31, 2015. Coal specification and other terms are stipulated in the respective Agreement.