Daftar Isi Table of Contents Pengantar Tema
01
Theme Introduction
Ikhtisar Keuangan
02
Financial Highlights
Ikhtisar Operasi
04
Operational Highlights
Jejak Langkah 2008
08
Milestones 2008
Sekilas Bukit Asam – Riwayat Singkat – Kegiatan Usaha – Sumber Daya dan Cadangan Batubara – Produk Batubara – Alamat Kantor – Sumber Daya Manusia – Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi – Pemegang Saham
10 10 10 11 12 13 14
Bukit Asam in Brief – Company in Brief – Business Activity – Coal Resources and Reserves – Coal Products – Office Addresses – Human Resources
18 19
– Subsidiaries and Associated Companies – Shareholders
Struktur Organisasi
20
Organization Structure
Dewan Komisaris
22
Board of Commissioners
Direksi
24
Board of Directors
Pesan Komisaris Utama
26
Message from President Commissioner
Laporan Direktur Utama
32
President Director’s Report
Diskusi dan Analisa Manajemen – Tinjauan Usaha – Tinjauan Keuangan – Teknologi Informasi – Pengembangan Usaha – Strategi Bisnis 2009 – Informasi Material – Kejadian Luar Biasa dan Informasi Setelah Tanggal Pelaporan – Perubahan Peraturan dan Kebijakan Akuntansi – Kebijakan Deviden
40 42 54 64 66 72 74
Management Discussion and Analysis – Business Review – Financial Review – Information Technology – Business Development – Business Strategy 2009 – Material Information
80
– Extraordinary and Post-Balance Sheet Events
81 82
– Accounting Policy and Regulation Alteration – Dividend Policy
Penghargaan 2008
83
Awards 2008
Tata Kelola Perusahaan – Dewan Komisaris – Laporan Dewan Komisaris – Komite Audit – Komite Nominasi dan Remunerasi – Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang – Direksi – Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
84 86 87 97 98
Good Corporate Governance – Board of Commissioners – Board of Commissioners’ Report – Audit Committee – Nomination and Remuneration Committee
99 101 104
– Sekretaris Perusahaan – Pengawasan Internal – Manajemen Risiko – Litigasi dan Perkara Hukum
104 106 107 110
– Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee – Board of Directors – Remunerations for the Board of Commissioners and the Directors – Corporate Secretary – Internal Audit – Risk Management – Litigation and Legal Cases
Profil Komite
112
Committee Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
114
Corporate Social Responsibility
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
136
Board of Commissioners and Directors Statement
Laporan Keuangan
137
Financial Statement
VI S I Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan
MISI - - - - -
Fokus kepada core competency dan pertumbuhan yang berkesinambungan Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang saham Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan
STR ATEG I
Perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia 6 Langkah strategis: 1. Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara 2. Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1 3. Restrukturisasi korporasi 4. Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja 5. Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan kinerja (performance based reward) 6. Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan VISION To become an environmentally friendly coal-based energy company
MISSION - - - - -
Focus on core competency and sustainable growth Maximize shareholders’ return Promote a performance-based corporate culture Contribute to national economic development Contribute to the improvement of community welfare and preservation of the environment
STRATEGY A reputable environmentally friendly coal-based energy company in Indonesia 6 Strategic steps : 1. Focus on the growth of coal production/sales 2. Focus on projects with the readiness scale of 1 3. Corporate restructuring 4. Boost the competency and regeneration of human resources as well as promote a performance-based corporate culture 5. Promote a performance-based reward system 6. Improve performance rating in environment management
Optimizing Our Potentials A Ye a r O f C re at io n & G row th PT Bukit Asam (Persero) Tbk senantiasa menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan melalui harmonisasi potensi dari kekayaan sumber daya alam, pemberdayaan sumber daya manusia dan efisiensi operasional yang didukung dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang konsisten. The Company continues to maintain a sustainable growth which is built through the potential optimization of natural wealth, human resources empowerment and efficient operation supported by good corporate governance and consistent at implementation of social and environmental responsibilities. P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
1
Ikht i s ar Ke u a n gan F i n an ci al Hi ghlights NERACA (dalam jutaan Rupiah)
2008
2007*
2006
2005
2004
ASET Kas dan Setara Kas
3,041,720
2,222,819
1,295,035
1,229,290
Piutang Usaha (Bersih)
1,376,624
560,508
774,159
588,661
430,115
Persediaan (Bersih)
420,040
271,482
261,249
245,890
155,440
Aset Lancar Lainnya (Bersih) Aset Lancar Taksiran Klaim atas Kelebihan Pembayaran Pajak
993,730
111,569
25,541
17,318
25,116
59,372
4,949,953
3,080,350
2,347,761
2,088,957
1,638,657 8,001
-
-
1,519
8,686
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
125,972
83,019
1,025
-
-
Properti Pertambangan (Bersih)
199,063
-
-
-
-
Aset Tetap (Bersih)
383,932
360,571
403,254
444,205
484,502
Aset Tidak Lancar Lainnya (Bersih)
447,908
455,241
354,175
297,842
253,981
1,156,875
898,831
759,973
750,733
746,484
6,106,828
3,979,181
3,107,734
2,839,690
2,385,141
Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 69,190
99,137
16,545
45,284
38,020
Biaya yang Masih Harus Dibayar
Hutang Usaha
644,152
293,352
310,539
303,123
226,863
Hutang Pajak
563,097
188,055
64,998
63,515
104,728
76,987
163,870
39,451
51,113
63,555
1,353,426
744,414
431,533
463,035
433,166
Penyisihan Imbalan Kerja setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
553,779
447,347
292,950
257,109
208,830
Penyisihan Beban Penutupan Tambang Terbuka Ombilin setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
-
-
-
-
-
120,848
99,765
75,127
56,569
44,685
1,116
-
483
-
-
675,743
547,112
368,560
313,678
253,515
2,029,169
1,291,526
800,093
776,713
686,681
79,527
12,154
12,181
10,317
9,197
Jumlah Ekuitas
3,998,132
2,675,501
2,295,460
2,052,660
1,689,263
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
6,106,828
3,979,181
3,107,734
2,839,690
2,385,141
Kewajiban Lancar Lainnya Kewajiban Lancar
Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Kewajiban Jangka Panjang Lainnya Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas
RUGI LABA (dalam jutaan Rupiah, kecuali Laba Bersih per Saham) Penjualan
7,216,228
4,123,855
3,533,480
2,998,686
2,614,472
Harga Pokok Penjualan
3,686,136
2,501,030
2,198,407
1,840,195
1,573,070
3,530,092
1,622,825
1,335,073
1,158,491
1,041,402
1,036,150
725,841
678,297
597,493
538,055
2,493,942
896,984
656,776
560,998
503,347
56,687
114,514
12,174
92,247
73,691
1,043
(1,936)
-
-
-
2,551,672
1,009,562
668,950
653,245
577,038
Pajak Penghasilan
837,055
282,750
180,771
184,186
155,576
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan
(6,846)
(601)
(2,509)
(1,999)
(1,660)
1,707,771
726,211
485,670
467,060
419,802
2,304
2,304
2,304
2,304
2,134
741
315
211
210
197
9
38
17
9
8
Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan Lain-Lain (Bersih) Bagian Laba/(Rugi) Bersih dari Perusahaan Asosiasi Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Laba Bersih Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar) Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh) Harga Pasar Saham Terhadap Laba Bersih per Saham
RASIO KEUANGAN (dalam persen) Pertumbuhan Pendapatan Usaha
75.0
16.7
17.8
14.7
14.4
Pertumbuhan Laba Kotor
117.5
21.6
15.2
11.2
38.9
Pertumbuhan Laba Usaha
178.0
36.6
17.1
11.5
128.3
Pertumbuhan Laba Bersih
135.2
49.5
4.0
11.3
99.5
Pertumbuhan Laba Bersih per Saham
135.2
49.5
0.5
6.6
99.0
Laba Kotor Terhadap Penjualan
48.9
39.4
37.8
38.6
39.8
Laba Usaha Terhadap Penjualan
34.6
21.8
18.6
18.7
19.3
Laba Bersih Terhadap Penjualan
23.7
17.6
13.7
15.6
16.1
Laba Kotor Terhadap Jumlah Aset
57.8
40.8
43.0
40.8
43.7
Laba Usaha Terhadap Jumlah Aset
40.8
22.5
21.1
19.8
21.1
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset
28.0
18.3
15.6
16.4
17.6
Laba Kotor Terhadap Jumlah Ekuitas
88.3
60.7
58.2
56.4
61.6
Laba Usaha Terhadap Jumlah Ekuitas
62.4
33.5
28.6
27.3
29.8
Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar
42.7
27.1
21.2
22.8
24.9
365.7
413.8
544.1
451.1
378.3
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset
33.2
32.5
25.7
27.4
28.8
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas
50.8
48.3
34.9
37.8
40.6
* disajikan kembali
2
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
2003*
2002
2001
2000
BALANCE SHEET (In million IDR)
1999
ASSETS 594,897
584,753
523,344
452,262
419,289
Cash and Cash Equivalents
498,137
422,817
498,165
323,023
406,748
Trade Receivables (net)
151,708
191,355
135,736
103,129
98,654
Inventories (net)
50,927
58,444
21,531
13,392
12,065
Other Current Assets (net)
1,295,669
1,257,369
1,178,776
891,806
936,756
Current Assets
40,446
48,810
80,913
134,423
75,060
Estimated Claims for Tax Refund
-
-
-
-
-
Investment in Associated Companies
-
-
-
-
-
Mining Properties (net)
528,333
549,920
553,927
585,507
607,445
Fixed Assets (net)
216,160
129,021
106,338
46,960
28,888
Other Non-Current Assets (net) Non Current Assets
784,939
727,751
741,178
766,890
711,393
2,080,608
1,985,120
1,919,954
1,658,696
1,648,149
Total Assets
LIABILITY AND EQUITY 75,110
63,464
150,026
94,016
82,111
Trade Payables
232,595
370,749
278,378
255,723
235,519
Accrued Expenses
27,118
26,800
62,189
42,395
60,189
Taxes Payable
25,373
8,170
23,153
31,537
38,697
Other Current Liabilities
360,196
469,183
513,746
423,671
416,516
Total Current Labilities
168,055
-
-
-
-
Provision for Employee Benefits, Net of Current Portion
102,559
102,559
37,644
25,096
12,548
Provision for Ombilin Open Pit Mine Closure , Net of Current Portion
48,002
49,892
51,417
41,936
34,056
Provision for Environmental Reclamation and Mine Closure, Net of Current Portion
-
-
1,500
28,533
58,891
Other Long Term Liabilities
318,616
152,451
90,561
95,565
105,495
Total Non-Current Liabilities
678,812
621,634
604,307
519,236
522,011
Total Liabilities
8,144
7,114
8,977
5,537
4,455
Minority Interest
1,393,652
1,356,372
1,306,670
1,133,923
1,121,683
Total Equity
2,080,608
1,985,120
1,919,954
1,658,696
1,648,149
Total Liabilities and Equity
2,285,038
2,163,689
2,219,687
1,708,847
1,797,063
Sales
1,535,431
1,349,864
1,441,264
1,143,413
1,006,282
Cost of sales
749,607
813,825
778,423
565,434
790,781
Gross profit
529,105
457,655
414,425
381,104
390,693
Operating expenses
220,502
356,170
363,998
184,330
400,088
Operating income
44,408
(110,321)
31,621
39,071
(4,457)
Other Income (net)
INCOME STATEMENT (In million of Rupiah, except Earnings per Share)
-
-
-
-
-
Share in net income/(loss) of associate
264,910
245,849
395,619
223,401
395,631
Profit before income tax
53,251
67,442
118,858
61,125
106,274
Income tax expense
(1,269)
(452)
(4,539)
(1,832)
(1,877)
Minority interest in net income of subsidiaries
210,390
177,955
272,222
160,444
287,480
Net Income
2,131
2,131
610
610
610
Amount of share (in milion share)
99
126
446,266
263,023
471,279
Earning per Share (Rupiah)
9
5
-
-
-
Price Earning Ratio
FINANCIAL RATIO (In Percentage) 5.6
(2.5)
29.9
(4.9)
25.9
Sales Growth
(7.9)
4.5
37.7
(28.5)
33.8
Gross Profit Growth Operating Income Growth
(38.1)
(2.2)
97.5
(53.9)
19.4
18.2
(34.6)
69.7
(44.2)
18.8
Net Income Growth
(21.4)
(100.0)
69.7
(44.2)
18.8
Earnings per Share Growth
32.8
37.6
35.1
33.1
44.0
Gross Profit to Sales
9.6
16.5
16.4
10.8
22.3
Operating Income to Sales
9.2
8.2
12.3
9.4
16.0
Net Income to Sales
36.0
41.0
40.5
34.1
48.0
Gross Profit to Total Assets
10.6
17.9
19.0
11.1
24.3
Operating Income to Total Assets
10.1
9.0
14.2
9.7
17.4
Net Income to Total Assets
53.8
60.0
59.6
49.9
70.5
Gross Profit to Equity
15.8
26.3
27.9
16.3
35.7
Operating Income to Equity
15.1
13.1
20.8
14.1
25.6
Net Income to Equity
359.7
268.0
229.4
210.5
224.9
Current Assets to Current Liabilities
32.6
31.3
31.5
31.3
31.7
Total Liabilities to Total Assets
48.7
45.8
46.2
45.8
46.5
Total Liabilities to Total Equity
* restated
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
3
Ikht i s ar O p e ras i O p e rat i o n al Hi g h l ights
Uraian/Description
2008
2007
2006
2005
2004
- Air Laya
5,180,968
4,487,258
4,147,840
3,992,368
3,860,793
- Muara Tiga Besar Utara
2,478,649
1,637,588
1,300,161
988,935
936,420
-
508,501
784,472
1,093,746
1,309,376
2,426,892
1,920,429
2,165,511
2,229,848
2,490,662
10,086,509
8,553,776
8,397,984
8,304,897
8,597,251
5,109
1,251
1,683
11,877
84,010
712,199
722,586
840,843
814,559
917,192
10,803,817
9,277,613
9,240,510
9,131,333
9,598,453
1,169,708
391,209
-
-
-
366,294
880,313
400,114
552,496
-
1,536,002
1,271,522
400,114
552,496
-
12,339,819
10,549,135
9,640,624
9,683,829
9,598,453
- Tanjung Enim - Tarahan
8,388,400
6,310,400
6,606,450
6,262,000
6,773,170
- Tanjung Enim - Kertapati
1,900,030
1,695,690
1,665,870
1,654,830
1,632,900
8,006,090
8,272,320
7,916,830
8,406,070
8,321,310
6,897,657
6,750,884
7,182,151
7,124,670
4,476,612
3,955,077
3,165,012
2,492,527
2,826,840
12,797,922
10,852,734
9,915,896
9,674,678
9,951,510
PRODUKSI
(dalam ton)
PRODUCTION (in tons)
Unit Pertambangan Tanjung Enim Tanjung Enim Mining Unit
- Muara Tiga Besar Selatan - Banko Barat Jumlah Total
Unit Pertambangan Ombilin Ombilin Mining Unit
PT Batubara Bukit Kendi (Anak Perusahaan / Subsidiary)
Jumlah Produksi Total Production
PEMBELIAN (dalam ton) PURCHASE (in tons)
- PT Bukit Asam Prima (Anak Perusahaan / Subsidiary)
- PT Bukit Asam (Persero) Tbk Jumlah Pembelian Total Purchase
Jumlah Produksi & Pembelian Total Production & Purchase
ANGKUTAN KERETA API RAILWAY TRANSPORTATION
JUMLAH ANGKUTAN KERETA API
10,288,430
TOTAL RAILWAY TRANSPORTATION
PENJUALAN (dalam ton) SALES (in tons)
- Domestik Domestic
- Ekspor Export
JUMLAH PENJUALAN TOTAL SALES
4
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Kinerja Saham Stock Performance Juta Saham Million Share
Rp/Saham Rp/Share 18.000
160
16.000
140
14.000
120
12.000
100 10.000
80 8.000
60
6.000 4.000
40
2.000
20
0
0 2003
2004
2005
2006
2007
2008 Sumber/Source : Bloomberg
Volume Transaksi Transaction Volume
Harga Penutupan Closing Price
Harga Saham Perseroan Per Triwulan 2007-2008 2007-2008 Company’s Quarterly Stock Prices
Periode
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume Transaksi
Periode
Period
Highest
Lowest
Closing
Transaction Volume
Period
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Saham/Share)
2007
2007 Triwulan I
3,675
2,725
3,450
1,077,688,000
1st Quarter
Triwulan II
7,550
3,425
6,550
1,985,790,504
2nd Quarter
Triwulan III
7,050
4,550
6,550
606,631,500
3rd Quarter
Triwulan IV
12,800
6,600
12,000
1,206,624,004
4th Quarter 2008
2008 Triwulan I
12,400
8,750
10,050
814,683,000
1st Quarter
Triwulan II
16,950
9,150
16,400
773,578,996
2nd Quarter
Triwulan III
17,250
7,500
9,350
448,241,500
3rd Quarter
Triwulan IV
9,000
3,750
6,900
695,726,000
4th Quarter Sumber/Source : Bloomberg
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
5
Ikht i s a r Ke u a n ga n F i nan ci al Hi g hl ights Laba Usaha (miliar Rp) Operating Income (billion Rp) 2,494
897 503
2004
561
2005
657
2006
2007
2008
Laba Bersih (miliar Rp) Net Income (billion Rp)
1,708
726 420
467
2004
2005
486
2006
2007
2008
Laba Bersih per Saham (Rp/saham) Earnings per Share (Rp/share) 741
315 197
2004
210
2005
211
2006
2007
2008
Dividen per Lembar Saham (Rp) Dividend per Share (Rp) 165
86
101
105
58
2003
6
2004
2005
2006
2007
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Jumlah Aset (miliar Rp) Total Asset (billion Rp) 6,107 2,385
2004
2,840
2005
3,108
2006
3,979
2007
2008
Volume Penjualan (juta ton) Sales Volume (million ton) 9.95
2004
9.67
2005
10.85
9.92
2006
2007
12.80
2008
Penjualan (miliar Rp) Sales (billion Rp) 2,614
2004
2,999
2005
3,533
2006
4,124
2007
7,216
2008
Produksi & Pembelian (juta ton) Production & Purchases (million ton) 12.34
9.60 9.68
2004
2005
10.55
9.64
2006
2007
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
2008
7
Jejak L a n gkah 2 0 0 8 Mi l e sto n e s 2008
29 Umum Pemegang Saham Tahunan 2008 29 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2008 menyetujui pembentukan perusahaan patungan antara Perseroan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pengelolaan dan pengembangan angkutan perkeretaapian di Sumatera Bagian Selatan, pelaksanaan Proyek Railway & Port yang merupakan pengembangan tambang Banko Tengah Blok Timur dan pembangunan jalur kereta api serta pelabuhan, namun tidak menyetujui pengambil alihan seluruh saham milik Negara RI di PT Pelayaran Bahtera Adiguna (Persero). Rapat
22 Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi senilai Rp 1,64 triliun antara PT Bukit Pembangkit Innovative (anak perusahaan PTBA) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Bank Ekspor Indonesia (selaku agen fasilitas, penjamin dan penampungan) dalam rangka pembangunan proyek PLTU Banjarsari (2 x 100 MW) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
22 Signing of the Credit Syndication Agreement of Rp 1.64 trillion between PT Bukit Pembangkit Innovative (subsidiary of PTBA) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Bank Ekspor Indonesia (as facilitator, guarantor and escrow agent) to develop Banjarsari Mine Mouth Coal Fired Power Plant (PLTU) project (2x100MW) in Lahat Regency, South Sumatra.
FEBRUARI
MEI
MARET 6 Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2008 – 2010 antara Perseroan dan Serikat Pegawai Bukit Asam (SPBA) yang disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
8
29 2008 Annual General Meeting of Shareholders 29 Extraordinary General Meeting of Shareholders 2008 approved the establishment of a joint venture company between the Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero) to manage and develop railway transportation systems in Southern Sumatra, execute the Railway and Port Project which is an expansion of Banko Tengah East Block mine and build rail tracks and port. However, the meeting did not give approval for the acquisition of Goverment's shares o PT Pelayaran Bahtera Adiguna (Persero).
JUNI 6 Signing of the Collective Labor Agreement for 2008-2010 period between the Company and Bukit Asam Labor Union (Serikat Pekerja Bukit Asam / SPBA) witnessed by the Indonesian Minister of Labor and Transmigration.
2 Pencanangan rencana pembangunan Taman Hutan Raya (TAHURA) Enim untuk pasca tambang Kuasa Pertambangan Air Laya dan Banko Barat oleh Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Muara Enim dan Direktur Utama PTBA.
2 Plan to open Taman Hutan Raya (TAHURA) Enim on the post-mined areas of Air Laya and Banko Barat mine was introduced by the South Sumatra Governor, Muara Enim Regent and President Director of the Company.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
6 Pendirian PT Bukit Asam Transpacific Railway yang akan mengelola angkutan kereta api dan pelabuhan baru dari Banko Tengah Blok Timur ke Lampung. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara Perseroan dengan PT Transpasific Railway Infrastruktur
6 Establishment of PT Bukit Asam Transpacific Railway to manage railway transportation systems and new port from Banko Tengah, East Block to Lampung. This is a joint venture company between the Company and PT Transpasific Railway Infrastruktur.
24 Pendirian PT Bukit Asam Banko yang akan mengelola tambang Banko Tengah Blok Timur. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara Perseroan dengan PT Transpasific Railway Infrastruktur 31 Penandatanganan Kesepakatan Bersama Perjanjian Pemegang Saham (PPS) antara Perseroan dan PT KAI mengenai pembentukan perusahaan patungan PT Kereta Api Trans Sriwijaya (PT KA TranS), untuk Pengelolaan dan Pengembangan Angkutan Perkeretaapian di Sumatera Bagian Selatan.
AGUSTUS
24 Establishment of PT Bukit Asam Banko to manage the mining fields in Banko Tengah East Block. This is a joint venture between the company and PT Transpasific Railway Infrastruktur. 31 Signing of a Memorandum of Understanding of the Shareholders’ Agreement between the Company and PT KAI to establish a joint venture company, PT Kereta Api Trans Sriwijaya (PT KA TranS), which will manage and develop railway transportation systems in Southern Sumatra.
OKTOBER
SEPTEMBER 19 Akuisisi 51 persen saham PT International Prima Coal (IPC) di Kalimantan Timur oleh Perseroan.
19 Acquisition of 51 percent ownership of PT International Prima Coal (IPC) in East Kalimantan by the Company.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
9
S ekil a s Bu k i t A s a m B u ki t A sam i n Brief
10
Riwayat Singkat
Company In Brief
Sejarah penambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak tahun 1919 oleh Kolonial Belanda. Metode yang digunakan saat itu adalah penambangan terbuka (open pit mining) dengan wilayah operasi pertama di Tambang Air Laya.
The coal mining history in Tanjung Enim dates back to 1919 when the first coal mine was opened and began operating in Air Laya during the Dutch Colonial era by using the open pit mining method.
Sejak tahun 1923 mulai beroperasi menggunakan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga tahun 1940 . Sedangkan, produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada tahun 1938.
The production started in 1923 using the underground mining method and lasted until 1940. Meanwhile, commercial production started in 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan Kolonial Belanda di Indonesia, para buruh tambang kemudian berjuang untuk menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada tahun 1950, Pemerintah RI kemudian menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
When the Dutch Colonial period ended in Indonesia, the mining workers fought for the nationalization of Dutch mining companies. In 1950, the Indonesian Government approved the establishment of State-Owned Bukit Asam Coal Mine Firm or Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada tahun 1990 Pemerintah memutuskan Perum Tambang Batubara bergabung dengan Perseroan.
On 2nd March, 1981, PN TABA changed its status to become a limited company under the name of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) which was abbreviated as the Company. In 1990, the Government decided to merge Coal Mining Company (Perum Tambang Batubara) with the Company.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada tahun 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.
In compliance with the National Energy Security Development program, in 1993 the Government assigned the Company to develop the coal briquettes business.
Pada tanggal 23 Desember 2002, Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.
On 23 December 2002, the Company became a publicly listed company on the Indonesian Stock Exchange under the code “PTBA”.
Kegiatan Usaha
Business Activity
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang pengembangan bahan-bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
In accordance with the Company’s Article of Association item 3, the Company’s objective is to focus on the development in mining, particularly in coal mining, which is in accordance with the existing regulations and laws by applying the principles of limited companies.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: • Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi,
In a bid to reach the above goals, the Company is conducting various activities as follows: •
Mining activities, which include general research, exploration, exploitation,
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara.
processing, purifying, transportation, and trading of mining products, particularly coal.
•
Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian terutama batubara di atas.
•
Further processing beyond the above mining products.
•
Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas, baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
•
Trading mining products in relation to items a and b above, either self production or products from other parties for both domestic and export.
•
Mengusahakan dan / atau mengoperasikan pelabuhan dan/atau dermaga khusus batubara, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.
•
Managing and/or operating ports and/ or special piers for coal mines both for the company and other parties.
•
Mengusahakan dan / atau mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.
•
Managing and/or operating the coal fired power plants both for the company and other parties.
•
Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.
•
Providing innovation products.
Sumber Daya dan Cadangan Batubara Perseroan memegang hak Kuasa Pertambangan (KP) sebagai berikut: Tambang batubara Tanjung Enim dengan luas mencapai 66.414 hektar meliputi Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang terdiri dari: • Air Laya (KW.00PP0083) : 7.621 Ha
consultancy services and relating to coal mining and its
Coal Resources and Reserves The Company holds Mining Rights (KP) in the following areas: Tanjung Enim Coal Mine covering an area reaching 66,414 hectares comprising Muara Enim Regency and Lahat Regency, South Sumatra consists of: • Air Laya (KW.00PP0083) : 7,621 Ha
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
11
Sumber Daya (juta ton) Rescources (million ton)
Cadangan Tertambang (juta ton) Mineable Reserve (million ton) 10.50
45.00 Tanjung Enim
792.70 102.00
23.10
367.10
Ombilin
6,352.83
total: 7,292.53
1,370.70
Peranap
total: 1,771.40
IPC *data tersebut di atas tidak termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten Lahat yang sedang bersengketa dengan Pemerintah Daerah setempat sebesar 221,56 juta ton. data above is excluding the minable reserve of disputed mining concession in Lahat Regency amounting 221.56 million ton
• • • • • •
Muara Tiga Besar (DU.1426/SUMSEL) : 3.300 Ha Banko Barat (DU.1422/SUMSEL) : 4.500 Ha Banko-Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002A) : 2.423 Ha Banko-Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002B) : 22.937 Ha Bunian Sukamerindu, Air Serelo, Kungkilan, Arahan, Banjarsari (KW.DP.16.03.04.01.04): 24.751 Ha* Bukit Kendi (KW.97PP0146): 882 Ha
• • • • • •
Muara Tiga Besar (DU.1426/SUMSEL) : 3,300 Ha Banko Barat (DU.1422/SUMSEL) : 4,500 Ha Banko-Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002A) : 2,423 Ha Banko-Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002B) : 22,937 Ha Bunian Sukamerindu, Air Serelo, Kungkilan, Arahan, Banjarsari (KW.DP.16.03.04.01.04): 24,751 Ha* Bukit Kendi (KW.97PP0146): 882 Ha
Tambang batubara Ombilin dengan luas mencapai 3.950 hektar, terdiri dari: • Sigalut (KW.99FEP022): 2.950 Ha • Sijunjung (KW00/PP0256) : 1.000 Ha
The Ombilin coal mine covers 3,950 hectares, consisting of: • Sigalut (KW.99FEP022): 2,950 Ha • Sijunjung (KW00/PP0256) : 1,000 Ha
Selain KP tersebut, Perseroan juga memegang hak KP di lokasi Peranap Indragiri Hulu Riau (KW.96PP0289) seluas 17.100 Ha.
In addition to the above mining concessions, the Company also holds mining rights in Peranap Indragiri, Riau (KW.96PP0289) of 17,100 hectares.
Merujuk pada hasil penilaian sumber daya (resources) dan cadangan (reserve) oleh pihak independen yaitu “International Mining Consultant (IMC)” pada Desember 2008, total sumber daya batubara (resources) Perseroan mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh KP tersebut di atas. Sedangkan, jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton belum termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di kabupaten Lahat yang sedang bersengketa dengan Pemerintah Daerah setempat. Apabila termasuk cadangan tertambang pada KP di Kabupaten Lahat maka jumlah cadangan tertambang mencapai 2,0 miliar ton.
Based on the review of resources and reserves by International Mining Consultant (IMC) an Independent party in December 2008, the total coal resources at the mining concessions belonging to the Company reaches 7.3 billion tons. Meanwhile, the mineable reserves reach 1.8 billion tons available in the respective mining concession areas, located in Lahat regency which is in dispute with the local government. The total mineable reserve including the disputed area is 2.0 billion ton.
Produk Batubara
Coal Products
Perseroan memiliki beberapa jenis produk batubara yang dibedakan berdasarkan kualitas yang terkandung di dalamnya.
The Company owns a variety of coal products differentiated based on quality content.
Coal Brand
CV (Kcal/kg, adb)
TM (%, ar)
IM (%, adb)
Ash (%, adb)
VM (%, adb)
FC (%, adb)
TS%, (%, adb)
BA 58
5800
28
14.0
8.0
40
37.0
0.8
BA 59
5900
28
14.0
8.0
40
37.5
0.8
BA 63
6300
22
10.5
7.0
40
43.0
0.8
BA 67
6700
18
9.0
7.0
40
44.5
0.7
BA 70
7000
14
7.0
7.0
40
47.5
0.7
Jenis Produk Batubara
Variety of Coal Products
12
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk Kantor Pusat Head Office Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan, Indonesia P. +62 – 734 – 451 096, 452 352 F. +62 – 734 – 451 095, 452 993 Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) Tanjung Enim Mining Unit
Unit Pertambangan Ombilin (UPO) Ombilin Mining Unit
Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 P. +62 – 734 – 451 096, 452 352 F. +62 - 734 – 451 095, 452 993
Sawahlunto Sumatera Barat P. +62 – 754 – 61 021 F. +62 – 754 – 61 402
Pelabuhan Tarahan Tarahan Port
Pelabuhan Teluk Bayur Teluk Bayur Port
Jl. Soekarno Hatta KM. 15 Tarahan, Bandar Lampung P. +62 – 721 – 31 545 , 31 686 F. +62 – 721 – 31 577
Jl. Tanjung Periuk No. 1 Teluk Bayur, Sumatera Barat P. +62 – 751-62 522, 63 522, 31 996 F. +62 – 751 63 533
Dermaga Kertapati Kertapati Pier Jl. Stasiun Kereta Api Palembang – Sumatera Selatan P. +62 – 711 512 617 F. +62 – 711 511 388
Kantor Perwakilan Jakarta Jakarta Representative Office Menara Kadin Indonesia 15th Floor Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 P. +62 – 21 – 525 4014 F. +62 – 21 – 525 4002
Unit Pengusahaan Briket: Briquette Business Unit: Jl. Falatehan Raya No. 1A Blok M – Kebayoran Baru Jakarta 12160 P. +62 – 21 – 727 96115, 727 96241 F. +62 – 21 – 727 96176
Unit Usaha Serang Serang Business Unit Jl. Raya Bojonegara Km. 7 Serang Banten P. +62 – 254 – 700 1236
Unit Tanjung Enim Tanjung Enim Business Unit
Unit Usaha Semarang Semarang Business Unit
Jl. Parigi No. 1, Tanjung Enim Sumatera Selatan 31716 P. +62 – 734 – 451 096, 452 352 F. +62 – 734 – 451 095, 452 993
Kawasan Industri Terboyo Blok O No. 1 Semarang, Jawa Tengah P. +62 – 24 – 6595 185 F. +62 – 24 – 6595 186
Unit Usaha Lampung Lampung Business Unit
Unit Usaha Gresik Gresik Business Unit
Jl. Raya Natar KM. 16 Natar, Lampung Selatan P. +62 – 721 - 783 558 F. +62 – 721 - 774 266
Jl. Raya Manyar, P. +62 – F. +62 –
Manyar Km. 6 Gresik 61151 Jawa Timur 31 – 395 0288 31 – 395 0601
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
13
14
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber daya manusia merupakan aset berharga yang menentukan keberlangsungan pertumbuhan usaha. Semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki oleh SDM suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi pula nilai dan daya saing perusahaan terkait.
Human resources are viewed as one of the most valuable assets that determine the sustainable growth of the business. The higher the competence level of the company’s human resources, the higher the value and competitiveness of the company will be.
Perseroan selalu menempatkan SDM sebagai mitra strategis perusahaan. Paradigma ini terbentuk dari adanya pemahaman bahwa SDM merupakan unsur penggerak terpenting dari seluruh operasional bisnis yang dilaksanakan oleh Perseroan. Berbagai pencapaian dan pertumbuhan kinerja yang diperoleh hingga saat ini merupakan wujud nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh pegawai Perseroan.
The Company always places human resources as strategic partners. This paradigm is based on the understanding that human resources are the most important element of all business operations conducted by the Company. All the Company’s achievements and performance growth reflect the dedication and hard work of all employees within the Company.
Sesuai dengan komitmen pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan selalu berupaya menerapkan sistem manajemen SDM yang transparan, terukur dan bertanggung jawab. Saat ini, Perseroan telah memiliki struktur organisasi yang lengkap dalam pengelolaan SDM, yaitu meliputi fungsi perencanaan, pengembangan SDM, pendidikan dan pelatihan, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial. Melalui berbagai fungsi tersebut, Perseroan berupaya mewujudkan misi untuk menyediakan SDM dan sistem manajemen SDM yang terbaik untuk menunjang pengembangan Perseroan.
Committed to compliance and implementation of good corporate governance principles, the Company is always working to apply a transparent, accountable and measurable system of human resources management. Recently, the Company has been equipped with a complete organizational structure in managing its human resources, which include the functions of planning, human resource development, education and training, personnel administration and industrial relations. Through these functions, the Company seeks to realize its mission to provide the best human resources and human resources management system to support the development of the Company.
Hingga akhir tahun 2008, Perseroan memiliki jumlah pegawai sebanyak 3.161 orang dengan lokasi penugasan yang tersebar di Unit Pertambangan Tanjung Enim, Unit Pertambangan Ombilin, Unit Pengusahaan Briket serta 131 orang yang diperbantukan pada anak perusahaan dan Dana Pensiun milik Perseroan. Jenjang pendidikan para pegawai juga sangat beragam, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sarjana Strata-2, sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dibutuhkan pada berbagai bidang operasional Perseroan.
By the end of 2008, the Company had 3,161 employees, assigned in several different locations and units, Tanjung Enim mining unit, Ombilin mining unit, Briket working unit and 131 employees which are being assisted by subsidiary companies and the company owned-Pension Fund unit. The education level of the employees is also very diverse, ranging from primary schools to graduate schools, depending on the scope of work required in various areas of the Company operation.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan daya saing Perseroan, selama tahun 2008 Perseroan telah menetapkan fokus kegiatan manajemen SDM yang meliputi:
As an effort to continuously improve the Company’s competitive advantage, during the year 2008 the Company set a focus on human resources management activities, which include:
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Tingkat Pendidikan Level of Education
Usia Age 1 63 25 s/d 30 25 to 30 30 s/d 35 30 to 35 35 s/d 40 35 to 40 40 s/d 45 40 to 45 45 s/d 50 45 to 50 50 s/d 55 50 to 55
17
224
426
749
249 220
SD Primary School SLTP Secondary (Junior High) School
879
SLTA High School
746
Sarjana Muda Strata 0 Diploma Sarjana S1 Bachelor’s degree
1.634
1.376
Sarjana S2 Graduate degree
Jumlah pegawai
Total employees 3,292
a. Pengembangan dan pemenuhan kompetensi pegawai Perseroan selalu berupaya meningkatkan wawasan dan ketrampilan seluruh pegawai, baik dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kerja maupun untuk pengembangan potensi dan karir dari masing-masing pegawai. Bagi Perseroan, pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja Perseroan di masa mendatang. Beberapa program yang dilaksanakan pada tahun 2008, antara lain adalah: - Pemenuhan kompetensi manajerial pegawai melalui program pengembangan manajemen sebanyak 64 orang. Salah satu pelatihan khusus dalam bidang manajemen yang dilaksanakan pada tahun 2008 adalah “Pelatihan Executive Development Program” yang diselenggarakan oleh INSEAD di Singapura dan ShanghaiCina. Pelatihan ini diperuntukkan bagi para Senior Manajer, General Manajer dan Direktur anak perusahaan.
a. Development and fulfillment of employee competence The Company continues to work on employees’ knowledge and skill development to give support to work quality improvement, and to develop maximum potential and career of each employee. The Company views that the development of human resources is a long-term investment which in return will have a significant impact on the Company’s performance in the future. Some of the programs conducted in 2008, were: - Enhancement of managerial competency through the management development program for 64 employees. One of the special management training programs was the Executive Development Training Program conducted by INSEAD in Singapore and Shanghai, China. This training was provided for Senior Managers, General Managers and Directors of subsidiary companies.
-
Pemenuhan kompetensi teknis pegawai, melalui Pelatihan Teknik dan Non Teknik sebanyak 1.930 orang.
-
Enhancement of technical competence of employees, through Technical and Non-Technical Engineering training for 1,930 people.
-
Pelaksanaan Uji Kompetensi terkait kompetensi inti manajerial dan karakteristik pribadi untuk seluruh pegawai Jenjang II dan III.
-
Implementation of a Competency Test related to core managerial aptitude and personal characteristics for all employees at level II and level III.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
15
-
Pelaksanaan Uji Kompetensi untuk kompetensi non-teknis (potensi) terhadap jenjang II, III dan IV sebanyak 1.768 pegawai dan teknis terhadap jenjang IV dan V sebanyak 277 pegawai.
b. Penyelarasan organisasi dan penyempurnaan sistem manajemen SDM Keberhasilan dalam pengelolaan SDM sangat tergantung dari kualitas sistem manajemen yang diterapkan oleh Perseroan. Untuk itu, Perseroan secara konsisten senantiasa melakukan berbagai penyempurnaan sistem dan kebijakan untuk dapat menciptakan fondasi manajemen SDM yang kuat sekaligus meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2008, meliputi antara lain: - Melakukan kajian dan penyempurnaan organisasi, serta analisa dan evaluasi jabatan sesuai kebutuhan pengembangan Perseroan.
16
-
Implementation of a non technical Competency Test (potency) to 1,768 employees at level II, III, IV and a technical test to 277 employees at level IV and V.
b. Organization alignment and improvement in human resource management system Success in human resource management is highly dependent on the quality of the management system applied by the Company. Therefore, the Company will consistently make improvement in various systems and policies to create a strong foundation for human resource management, and at the same time improving the welfare of all employees. Some of the activities carried out in 2008, include, among others: - Conducting organizational assessment and improvement, as well as job analysis and evaluation, based on the Company’s development requirements.
-
Perekrutan tenaga kerja baru, baik sebagai tenaga tetap, tidak tetap maupun melalui Outsourcing. Pada tahun 2008, Perseroan telah melakukan seleksi calon pegawai tetap melalui program Management Trainee sebanyak 117 orang.
-
Recruitment of new staff, both permanent and non-permanent, as well as through outsourcing. In 2008, the Company has selected 117 permanent employee candidates through its Management Trainee program.
-
Penyempurnaan database karyawan dan optimalisasi aplikasi Ellipse-HR.
-
Improvement of employee database and optimization of the Ellipse-HR application.
-
Sosialisasi kebijakan Perseroan bidang SDM, antara lain mengenai tata cara perubahan peringkat pegawai, pengaturan pegawai yang ditugaskan di anak perusahaan dan penyempurnaan uang bantuan perumahan.
-
Disseminating the Company’s human resources policy, changes in procedure of the employee ranks, policy on assignments at subsidiary companies and improvement of housing financial assistance, among others.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
c. Pembentukan budaya unggul Perseroan menyadari pentingnya menciptakan budaya unggul di lingkungan Perseroan. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai upaya memberikan motivasi bagi setiap pegawai untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan. Beberapa program pembentukan budaya unggul yang diterapkan oleh Perseroan pada tahun 2008, antara lain adalah:
c. The establishment of excellence culture The Company realizes the importance of creating the excellence culture within the Company’s environment. This was also applied as an effort to motivate each employee to continuously contribute their best for the Company. Some of the excellence culture program that was applied by the Company in the year 2008, were:
-
Implementasi sistem penghargaan dan sanksi yang dilakukan secara transparan dan terukur.
-
Implementation of a transparent and measurable system of reward and discipline.
-
Implementasi Balance Score Card di seluruh satuan kerja Perseroan.
-
Implementation of Balance Score Cards throughout the Company.
-
Melakukan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) pada setiap semester sebagai acuan pemberian penghargaan dan pengembangan pegawai.
-
Implementation of Employee Job Performance Rating (PPKP) in each semester as the basis of award and development of employees.
-
-
Pembinaan mental dan spiritual pegawai, serta membudayakan nilainilai unggul Perseroan.
Development of employees’ mental and spiritual aspects, and cultivating the values of excellence of the Company.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
17
Anak Perusahaan Asosiasi
dan
Perusahaan
Sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagi para pemangku kepentingan, maka Perseroan membentuk beberapa anak perusahaan yang bergerak sebagai sektor pendukung pencapaian target produksi dan penjualan Perseroan, maupun untuk pengembangan berbagai produk derivatif batubara. Tahun Pendirian Establishment
Nama Name
Subsidiaries Companies
and
Associated
In line with the Company’s vision to become a competitive coal-based energy company and provide optimal values to the stakeholders, the Company set up several subsidiaries and associated companies in various sectors to support the achievement of the Company’s production and sales target as well as development of various derivative coal products. Bidang usaha Core Business
PT Batubara Bukit Kendi
1996
Penambangan batubara Coal mining
PT Bukit Pembangkit Innovative
2005
Pembangkit listrik tenaga uap Coal Fired power plant
PT Bukit Asam Prima
2007
PT Bukit Asam Metana Ombilin
2007
PT Bukit Asam Metana Enim
2007
PT Bukit Asam Metana Peranap
2007
PT Bukit Asam Banko
2008
PT Bukit Asam Transpacific Railway
2008
PT International Prima Coal
2008*
Perdagangan batubara Coal trading Penambangan gas metana Methanol gas exploration Penambangan gas metana Methanol gas exploration Penambangan gas metana Methanol gas exploration Penambangan batubara Coal mining Angkutan batubara Coal transportation Penambangan batubara Coal mining
Status Operasi Operation Status Sudah operasi Operating Dalam tahap pengembangan At development stage Sudah operasi Operating Belum operasi Not yet operating Belum operasi Not yet operating Belum operasi Not yet operating Belum operasi Not yet operating Belum operasi Not yet operating Dalam tahap pengembangan At development stage
Kepemilikan Ownership 75% 41% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 65% 10% 51%
* akuisisi/acquired
Informasi Pencatatan Saham Share Listing Information Tanggal/Date
23 Desember 2002
25 Juni 2004
Tindakan Korporasi/Corporate Action
Komposisi Kepemilikan Saham/ Share-Ownership Composition
Pra IPO / Pre IPO Negara/State : Innitial Public Offering Negara/State : Privatisasi dengan menawarkan 346,5 juta saham Seri B milik Publik/Public : Pemerintah dan 31,5 juta saham baru milik Perseroan. Privatization by offering 346.5 million Series B shares owned by the Government and 31.5 million new shares owned by the Company Pada IPO ini, Perseroan juga menerbitkan waran Seri I sebanyak 173,25 juta yang diberikan kepada pemegang saham, kecuali Negara Republik Indonesia, yang dapat dilaksanakan hingga 22 Desember 2005 The IPO also issued 173.25 million Series I warrant offered to shareholders, except the State, which was executable until December 22, 2005 Divestasi Lanjutan Negara/State : Further Divestment
100% 83,74% 16,26%
70,28%
Pemerintah menawarkan sahamnya sejumlah 286,9 juta tanpa Publik/Public : 29,72% adanya penerbitan saham baru The Government offered its 286.9 million without any issuance of new shares Negara/State : 70,19% 31 Desember 2004 Publik/Public : 29,68% Hasil Konversi Waran Seri I/Result of Series I Warrant: 0,13% Negara/State : 65,02% 22 Desember 2005 Masa Konversi Waran Seri I berakhir Series I Warrant expire date Publik/Public : 27,49% Hasil Konversi Waran Seri I/Result of Series I Warrant : 7,49% Negara/State : 65,02% 31 Desember 2005 Publik/Public : 34,98% 31 Desember 2008
18
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Pemegang Saham
Shareholders
Modal Dasar Perseroan terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwi Warna dengan nilai nominal Rp 500 dan 7.999.999.999 lembar saham Seri B (saham biasa) dengan nilai nominal Rp 3.999.999.999.500 sehingga total modal dasar Perseroan adalah senilai Rp 4.000.000.000.000,- (empat triliun Rupiah).
The Company’s authorized capital consists of one (1) Seri A Dwi Warna share with nominal value of Rp 500 and 7,999,999,999 Seri B (ordinary) shares with nominal value of Rp 3,999,999,999,500 which makes the Company’s total authorized capital worth Rp 4,000,000,000,000 (four trillion rupiah).
Komposisi Pemegang Saham Perseroan pada akhir tahun 2008 & 2007 Composition of the Company’s Shareholders ending 2008 & 2007 Kepemilikan/ Ownership
No.
Jumlah Saham/ Number Of Shares 2008
Negara Republik Indonesia/Government of Republic of Indonesia Investor Domestik/Domestic Investor - Perorangan Indonesia/Individual Indonesian
1. 2.
1,498,087,500 1,498,087,500
2008
2007
2008
65.01744
2007
65.01744
749,043,750,000
749,043,750,000
58,057,000
60,209,000
2.51969
2.61309
29,028,500,000
30,104,500,000
28,261,000
28,261,000
1.22654
1.22654
14,130,500,000
14,130,500,000
- Karyawan/Employees
5,506,500
6,279,000
0.23898
0.27251
2,753,250,000
3,139,500,000
- Koperasi/Cooperation
55,000
55,000
0.00239
0.00239
27,500,000
27,500,000
5,363,000
2,922,500
0.23276
0.00239
2,681,500,000
1,461,250,000
- Pemerintah Daerah/Local Government
- Yayasan/Foundation - Dana Pensiun/Retirement Fund Company
49,894,500
26,375,500
2.16544
0.12684
24,947,250,000
13,187,750,000
- Asuransi/Insurance
49,860,500
64,387,500
2.59796
1.14470
29,930,250,000
32,193,750,000
80,500
86,000
0.00349
2.79444
40,250,000
43,000,000
81,646,673
88,544,608
3.54349
0.00373
40,823,336,500
44,272,304,000
- Bank/Bank - Perseroan Terbatas/Limited Liabilities Company - Lembaga Keuangan/Financial Institutions
3.
Nilai Nominal (Rp)/ Value (Rp)
%
2007
2,711,000
-
0.11766
3.84286
1,355,500,000
-
- Reksadana /Mutual Fund
200,833,000
110,777,000
8.71621
-
100,416,500,000
55,388,500,000
SUB TOTAL INVESTOR ASING - Perorangan Asing/Individual Foreigner
492,268,673
387,897,108
21.36464
16.8355
246,134,336,500
193,948,554,000
- Badan Usaha Asing/Foreign Company
5,978,500
11,520,000
0.25947
0.49997
2,989,250,000
5,760,000,000
307,797,177
406,627,242
13.35849
17.64774
153,898,588,500
203,313,621,000
SUB TOTAL
418,147,242
418,147,242
13.61796
18.14771
156,887,838,500
209,073,621,000
TOTAL
2,304,131,850
2,304,131,850
100.00000
100.00000
1,152,065,925,000
1,152,065,925,000
Status Kepemilikan Saham oleh Direksi Share-Ownership by Directors Nama Name
Ir. Sukrisno Ir. Drs. Mahbub Iskandar Ir. Milawarma, M. Eng
Jabatan Directorship Direktur Utama/President Director
Lembar Saham Number of Shares
Direktur SDM dan Umum/General Affairs & HR Director Direktur Operasi/ Produksi/Operation/Production Director Total
200,000 138,000 60,000 398,000
% jumlah saham
0.0087 0.0060 0.0026 0.0173
Komposisi Pemegang Saham Yang Memiliki Saham < 5% Composition of Shareholders with <5% Uraian/Description Lokasi/Location
2008
Domestik/Domestic
61%
Institusi/Institution
%
387,897,108
48%
313,775,677
39%
418,147,242
52%
806,044,350
100%
806,044,350
100%
63,563,500
8%
66,488,000
8%
Ritel/Retail
2007
492,268,673
Asing/Foreign Jenis Investor/Type of Investor
%
742,480,850
92%
739,556,350
92%
806,044,350
100%
806,044,350
100%
Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market-Supporting Institutions
Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers (PwC) Plaza 89 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Indonesia Telp (021) 521 2901 Fax (021) 52905555 / 52905050
Biro Administasi Efek
Notaris
PT Datindo Entrycom
Fathiah Helmi
Puri Datindo
Graha Irama Lt.6
Wisma Sudirman
Jln. H.R. Rasuna Said Blok X-1
Jln. Jenderal Sudirman Kav. 34
Kav. 1&2
Jakarta 10220
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Telp (021) 570 9009
Telp (021) 5290 7304-6
Fax (021) 570 9026
Fax (021) 526 1136
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
19
St rukt u r O rg an i s a s i O rg anization Struc ture
Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis, efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal. A dynamic, efficient and effective organization structure is applied by the Company in accordance to the industry development and in keeping with the optimalization of the Company’s growth performance.
Direktur Utama Presid e n t Dire c to r
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Operasi/ Produksi
Direktur Pengembangan Usaha
Operations/Production Director
Business Development Director
Direktur SDM & Umum
Direktur Niaga
HR & General Affairs Director
Commerce Director
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sekretaris Perusahaan
Perencanaan Korporat
Rumah Sakit Bukit Asam
Corporate Secretary
Corporate Planning
Bukit Asam Hospital
Satuan Pengawasan Intern
Pengembangan Korporat
Internal Auditor
Corporate Development
Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership And Community Development
Sistim Manajemen Perusahaan
Analisa, Evaluasi, dan Optimasi Produksi
Hukum dan Administrasi Korporate
Corporate Management System
Analysis, Evaluation And Production Optimization
Legal and Corporate Administration
Akuntansi dan Anggaran
Penanganan dan Angkutan Batubara
Umum dan Hubungan Eksternal
Accounting And Budgeting
Coal Handling And Transportation
General Affairs And External Relations
Pembendaharaan dan Pendanaan
Pemasaran Marketing
Treasury And Funding
Teknologi Informasi
Logistik
Information Technology
Logistics
Un it Per tambangan Ta njung Enim Tanjung Enim M ini ng Uni t
20
Pe labu h an Tarah an Tarah an Port
D e rm a g a Ke r ta p ati Ke r ta p ati P ie r
U n i t Pe r ta m b a n g a n Ombilin O mb ilin M in in g Un it
U n i t Pe n g u s a h aan B r i ke t B r i q u e t te B u s i ness Un it
p erus a ha a n
unit
corporate
unit
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
21
D ewan Ko m i s ar i s B o ard of Com m issioners Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 29 Mei 2008, setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar Master of Engineering Science (1991) dan Ph.D (1994) in Mining Engineering dengan spesialisasi Mining Economic dari The University of Queensland, Australia, setelah sebelumnya menyelesaikan studi di International Institute For Aerial Survey and Earth Sciences (ITC), Delft, Belanda (1981). Saat ini juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Persaingan Usaha (2008 – sekarang), sebelumnya memangku jabatan lain di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak 1998, Kantor Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (1994 – 1998), serta Departemen Pertambangan dan Energi (1982 – 1994). Aktif sebagai dosen tamu dan dosen luar biasa di beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Supriyadi became President Commissioner on May 29, 2008, following his position as Commissioner in 2004. He earned his Master of Engineering Science in 1991 and a Ph.D in Mining Engineering specializing in Mining Economic in 1994, both from the University of Queensland, Australia. He completed his undergraduate study in mineral exploration at the International Institute for Aerial Survey and Earth Sciences (ITC) in Delft, The Netherlands in 1981. Currently he holds the position of Senior Advisor to the Coordinating Minister of Economy (2008 – present). Prior to this position, he also assumed positions in the Coordinating Ministry of Economy since 1998, Office of Coordinating Minister of Production and Distribution (1994 – 1998), as well as Department of Mining and Energy (1982-1994). He is an active visiting senior lecturer at various universities in Indonesia and overseas.
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris sejak 29 Mei 2008, sekaligus menjabat sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak tahun 2007. Meraih gelar S-1 bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung (1987), Master of Science bidang Kebijakan Ekonomi di University of Illinois at Urbana Chaimpaign – Amerika Serikat (1994). Perjalanan karir sebelumnya adalah menjabat sebagai Direktur Transportasi Bappenas (2005– 2007), Kepala Sub Direktorat Transportasi Darat, Direktorat Transportasi Bappenas (2002-2005) dan Pj. Kepala Bagian Transportasi Kereta Api, Penyeberangan, Meteorologi dan Geofisika Bappenas (2000-2002).
22
Umiyatun, MSc became commissioner on May 29, 2008, she is also the Deputy Minister for Natural Resources and Environment at the National Development Planning Agency (Bappenas) since 2007. She completed her undergraduate in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology in 1987, and earned her Master of Science degree in Economic Policy at the University of Illinois in Urbana Chaimpaign – United States of America in 1994. She experienced various career/positions, such as the Director of Transportation, Bappenas (2005-2007), Deputy Director of Land Transportation at the Directorate of Transportation in Bappenas (20022005), and acting as the Deputy Director for Railway, Ferry and Inland Waterways, Meterology and Geophysics Directorate of Transportation Bappenas (2000-2002).
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Dr. Ir. Thamrin Sihite, M.E Komisaris Commissioner Menjabat sebagai komisaris sejak 29 Mei 2008, menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Kelembagaan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Sejak 2007. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Pertambangan Umum di Institut Teknologi Bandung (1979), Master of Engineering (1987) dan Doctor of Engineering (1990) di Institute of Mineral Dressing and Metalurgy, di Universitas Tohoku, Sendai – Jepang. Perjalanan karir sebelumnya adalah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama DESDM (2001), Kepala Biro Lingkungan dan Teknologi Departemen Pertambangan dan Energi (DPE)(2000), Ketua Komisi Amdal Pusat DPE (2000-2001), Kepala Bagian Pengelolaan Lingkungan dan Tata Ruang DPE (1993-2000), Indonesian Expert Technical Manager pada proyek kerjasama Biro Lingkungan dan Teknologi dengan The Office of Surface Mining USA yang dibiayai World Bank (1995 – 1997).
Thamrin, M.E has been a commissioner since May 29, 2008. He is also the Assistant Minister for Public and Institutional Affairs of Energy and Mineral Resources Department (since 2007). Completed his Bachelor degree in General Mining Technique from Bandung Institute of Technology in 1979. He earned his Master of Engineering (1987) and Doctor of Engineering (1990) from the Institute of Mineral Dressing and Metalurgy, University of Tohoku, SendaiJapan. He has held various position as the Head of Planning and Cooperation Bureau in Department of Energy and Mineral Resources (2001). Head of Environment and Technology Bureau in Department of Mining and Energy (2000). Head of AMDAL Commission in Department of Mining and Energy (20002001), and Head Division of Environmental Management and Spatial Zone (1993-2000) Indonesian Expert Technical Manager for the Joint Project between Environment and Technology Bureau of Department of Mining and Energy Republic of Indonesia with The Office of Surface Mining USA funded by World Bank (1995 – 1997).
Suranto Soemarsono, SE, M.A Komisaris Independen Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 29 Mei 2008, dan Penasehat Direktur Utama PT Dinamika Usaha Jaya (sejak 2005). Meraih gelar S-1 Jurusan Ekonomi di Universitas Gajah Mada (1983) dan Master of Art in Economics & Finance di Western Illinois University, USA (1992). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Direktur Keuangan PT Barkatel Utama (2001-2006) dan Komisaris PT Mega Global Triartha Optima (2001-2004). Aktif sebagai Dosen program S1 dan S2 di Asian Banking Finance and Informatics Institute of “Perbanas” sejak tahun 1998.
Suranto, SE, M.A has been a independent commissioner since May 29, 2008, and became the Advisor to President Director of PT Dinamika Usaha Jaya in 2005. He completed his bachelor of Economy in University of Gajah mada in 1983 and earned his Master of Art in Economics & Finance from Western Illinois University, USA (1992). He has held various positions as Finance Director of PT Berkatel Utama (2001-2006) and Commissioner in Mega Global Triartha Optima (2001-2004). He has been an active lecturer of graduate and post graduate studies in Asian Banking Finance and Informatics Insititute of Perbanas since 1998.
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ Komisaris Independen Independent Commissioner Menjabat Komisaris Independen sejak 29 Mei 2008, sekaligus menjabat sebagai Komisaris Utama PT Citta Trahindo Pratama (sejak 2007) dan Managing Partner LAGR & Associates – Law Firm (sejak 2006). Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Bandung (1977), gelar S-2 Magister Sains Ilmu Administrasi Bisnis Internasional Universitas Indonesia (2004), Gelar S-2 Magister Humaniora Ilmu Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada (2007) dan Fellows Institute of Quarrying, UK (1996). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Ketua Komite Pencatatan Bursa Efek Surabaya (2005-2007), Komisaris di PT Karimun Indoco Pratama (2003-2005), Direktur Utama Perusda Karimun BUMDHolding (2001-2005), Direktur Utama PT Bhumi Artha Khatulistiwa (1999-2001), Direktur Administrasi, Direktur Pemasaran dan Direktur Operasi PT Karimun Granite (1990-1999).
Abdul Latief has been a independent commissioner since May 29, 2008, also President Commissioner in PT Citta Trahindo Pratama since 2007 and Managing Partner in LAGR & Associates - Law Firm since 2006. He completed his Bachelor deegree in Mining Engineering from Institute of Technology Bandung in 1977 and earned his Master of Science in International Bussiness Administration from University of Indonesia in 2004 and Master of Humaniora in Bussiness Law from University of Gadjah Mada in 2007, he also Fellows of Institute of QuarryingUK since 1996. He has held various position as Head of Listing Committee in Surabaya Stock Exchange (2005-2007), Commissioner of PT Karimun Indoco Pratama (2003-2005), President Director of Perusda Karimun, Holding Company of Regent Owned Enterprise (2001-2005), President Director of Bhumi Artha Khatulistiwa (1999-2001), Director of Administration, Director of Marketing and Director of Operations PT Karimun Granite (1990-1999).
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
23
D ireks i Boa rd of Direc tors Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (1980). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Direktur Operasi / Produksi Perseroan (2001 – 2006), Kepala Departemen Operasi PT Semen Padang (1995 – 2001) dan Komisaris PT Yasiga Sarana Utama (1996 -2001).
Sukrisno was appointed President Director in 2006. He earned his Bachelor’s Degree (S1) in Mechanical Engineering from the 10 November Institure of Technology Surabaya in 1980. Prior to his current post he was the Company’s Director of Operations/Production (2001-2006), Head of Operations Department at PT Semen Padang (1995-2001), and Commissioner at PT Yasiga Sarana Utama.
Dono Boestami, MSc Direktur Keuangan Finance Director Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2006. Meraih gelar Bachelor of Science Jurusan Civil Engineering di University of Wisconsin, Platteville (1985) dan Master of Science Jurusan Project & Construction Management di Golden Gate University - San Fransisco (1989). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Direktur PT Barclays Capital Securities Indonesia (2004 – 2006), Presiden Direktur PT Citigroup Securities Indonesia (2001 – 2004) dan Direktur Investment Banking PT Danareksa (1996 – 2001).
Dono, was appointed as Finance Director in 2006. He earned a Master of Science in Project and Construction Management from the Golden Gate University, San Francisco in 1989 and Bachelor of Science in Civil Engineering from the University of Wisconsin, Platteville in 1985. Prior to his appointment as the Company’s Finance Director, Dono was Director at PT Barclays Capital Securities Indonesia (2004-2006), President Director of PT Citigroup Securities Indonesia (20012004), and Investment Banking Director of PT Danareksa (1996 -2001).
Ir. Milawarma, M.Eng Direktur Operasi/Produksi Operations/Production Director Menjabat sebagai Direktur Operasi/Produksi sejak tahun 2006. Meraih gelar S-1 Juruan Tambang di UPN Veteran, Yogyakarta (1987) dan gelar Magister Engineering di University of Wollongong, Australia (1995). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan (2003 – 2006), Analis Bisnis/Profesional Senior Pengembangan Usaha (1999 – 2003), Kepala Diversifikasi Usaha (1997 – 1999) dan Kepala Dinas Perencanaan Tambang Jangka Panjang (1995 – 1996).
24
Milawarma, M. Eng was appointed Operations/Production Director in 2006. He received his Master’s Degree in Engineering at the University of Wollongong, Australia in 1994 and a Bachelor’s Degree in Mining at UPN Veteran, Yogyakarta in 1987. Previously, he held positions as Company’s Corporate Secretary (2003-2006), Senior Business Development Analyst (1999-2003); Head of Business Diversification (1997-1999) and Head of Long-Term Mining Planning Department (1995-1996).
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Ir. Heri Supriyanto Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (1981). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Direktur Utama PT Bukit Pembangkit Innovative (2006), Senior Manajer Logistik dari Perseroan (2005 – 2006), General Manager Pengusahaan Briket (2001 – 2005), Pemimpin Proyek Pengembangan Briket Batubara (1993 – 2001) dan Kepala Divisi Pengembangan Keteknikan (1991 – 1993).
Heri was appointed as Business Development Director in 2006. He received a Bachelor Degree in Industrial Engineering from Bandung Insitute of Technology. Prior to his appointment as Business Development Director, Mr. Heri was PT Bukit Pembangkit Innovative President Director (2006); Company’s Logistic Senior Manager (2005-2006); Briquet Business General Manager (2001-2005); Coal Briquet Development Project Leader (1993-2001), and Head of the Engineering Development Division (1991-1993).
Ir. Tiendas Mangeka Direktur Niaga Commerce Director Menjabat sebagai Direktur Niaga sejak tahun 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di Institut Teknologi Bandung (1980). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Direktur Pemasaran PT Semen Tonasa (2002 – 2005), Direktur Penelitian dan Pengembangan PT Semen Tonasa (2002), Kepala Pengembangan Usaha dari Perseroan (2001 – 2002), Ahli Pengembangan SDM (1998 – 2001), Kepala SPI (1997 – 1998) dan Sekretaris Perusahaan (1991 – 1997).
Tiendas was appointed Commerce Director in 2006. He received his Bachelor’s Degree in Mining from Bandung Institute of Technology in 1980. Previously, he held positions as PT Semen Tonasa Marketing Director (2002-2005), PT Semen Tonasa Research and Development Director (2002), Company’s Head of Business Development (2001 – 2002), Human Resources Expert (1998-2001), Head of Internal Audit (1997-1998) and Corporate Secretary (1991-1997)
Ir. Drs. Mahbub Iskandar Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum sejak tahun 2001. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di Universitas Sriwijaya (1977) dan S-1 di Lembaga Administrasi Negara - Ujung Pandang (1988). Perjalanan karir sebelumnya sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Pemanfaatan Energi Propinsi Sumatera Selatan (2000 – 2001), Kepala Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Propinsi Aceh (1995 – 2000) dan Kepala Bidang Pengembangan Gas dan Energi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Propinsi Sulawesi Selatan (1990 – 1995).
Mahbub has held the position as Human Resources and General Affairs Director since 2001. He earned a Mining Degree from the University of Sriwijaya, Palembang in 1977 and a Bachelor’s Degree from the National Institute of Adminitration in Ujung Pandang 1988. Before joining the Company, he held various positions such as Head of Mining and Energy Utilization Services South Sumatra Province (2002-2001), Head of the Mining and Energy Representative Office in Aceh Province (1995-2000) and Head of the Gas Development Division at the Gas & Energy Representative Office in South Sulawesi Province (1990-1995).
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
25
Pesan dari Komisaris Utama Message from the President Commissioner
Sesuai dengan amanat Anggaran Dasar Perseroan, kami selaku Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan terhadap kepengurusan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan rekomendasi yang dipandang perlu demi memastikan tercapainya tujuan Perseroan. In accordance with the mandate of the Article of Association of the Company, the Board of Commissioners has carried out a supervising role to the Board of Directors’ performance and provided recommendations needed to ensure the achievement of the Company’s goals.
Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner
26
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
peningkatan pendapatan usaha secara signifikan significant growth in revenues
Dalam menjalankan tugas tersebut, kami senantiasa melakukan koordinasi intensif dengan seluruh Direksi dan Komite-Komite Fungsional yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Asuransi, Risiko usaha dan Pasca Tambang. Mekanisme koordinasi antara Komisaris, Komite Fungsional dan Direksi tersebut terbukti berhasil mendukung terciptanya sistem manajemen dan pemantauan kinerja Perseroan yang baik.
In fulfilling such a role, we continuously conduct an intensive coordination with all Directors and the Functional Committees, namely the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and the Insurance, Risk Management and Post-Mining Business Committee. Coordination mechanism among the Commissioner, the Committee and the Functional Directors have proven to effectively support the implementation of management systems and performance supervision in the Company.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Mei 2008, para pemegang saham telah menetapkan perubahan komposisi Dewan Komisaris untuk masa jabatan 2008 – 2013. Pada komposisi Dewan Komisaris baru tersebut, telah terjadi pengurangan anggota Komisaris yang semula berjumlah 6 orang menjadi 5 orang. Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris periode 2003 - 2008 yang telah memberikan kontribusi bagi pengembangan Perseroan.
By virtue of an Extraordinary Shareholders General Meeting on May 29, 2008, the shareholders have set changes in the composition of the Board of Commissioners for 2008 - 2013 period. The number of the Commissioners was reduced from 6 to 5 members. Therefore, we would like to take this opportunity to express our gratitude and appreciation to all Board of Commissioners members from the 2003 – 2008 period, who have contributed their valuable thoughts to the development of the Company.
Sepanjang tahun 2008, Perseroan telah berhasil membuktikan kompetensinya dalam menghadapi berbagai tantangan industri. Mulai dari kondisi bursa global yang bergejolak di penghujung tahun 2008, yang sempat berpengaruh pada penurunan harga saham Perseroan, hingga kompetisi industri batubara yang terus meningkat. Dewan Komisaris merasa sangat puas dengan berbagai kebijakan strategis yang ditetapkan Direksi dalam menanggapi kondisi tersebut, yang terbukti berhasil mendukung pencatatan kinerja yang membanggakan dalam sejarah PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Perseroan membukukan laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 1,7 triliun atau tumbuh 135,2 persen dibandingkan tahun 2007, seiring dengan peningkatan volume produksi dan penjualan yang signifikan serta tingkat efisiensi operasional yang semakin baik.
Throughout the year 2008, the Company has successfully proven its ability to overcome various challenges facing the industry, from global stock exchange conditions that flared up in the second half of 2008, which caused on the decline of the Company’s stock price, to the competition in the coal industry that continued to increase. The Board of Commissioners are pleased with the various strategic policies exercised by the Board of Directors in response to these conditions. These strategic steps have proven to support the successful performance recorded in PT Bukit Asam (Persero) Tbk history. The Company posted a net income of Rp 1.7 trillion in 2008, or a 135.2 percent growth compared to the previous year, which came as a result of significant increases in production, sales volumes as well as the level of operational efficiency.
Berdasarkan hasil koordinasi dan pemantauan Dewan Komisaris, Perseroan selalu berupaya konsisten dalam menerapkan strategi pengembangan usaha
Based of the coordination and monitoring conducted by the Board of Commisioners, the Company continues to consistently implement a
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
27
28
jangka panjang yang adaptif terhadap berbagai perubahan kondisi industri dan ekonomi. Langkah pengembangan usaha yang dilakukan antara lain adalah dengan menetapkan strategi ekspansi bisnis dan diversifikasi usaha sebagai upaya meningkatkan jangkauan pemasaran produk batubara Perseroan.
long-term business development strategy which are adaptable to industrial and economic changes. Business development initiatives encompassed the implementation of strategy on business expansion and diversification with aim to expand market coverage for the Company’s coal products.
Perseroan juga berupaya mengoptimalkan potensi strategis lain, yaitu lokasi geografis tambang utama Perseroan di Sumatera Selatan yang memiliki nilai strategis dilihat dari dekatnya lokasi ke pasar Asia Selatan hingga Cina. Potensi lain yang juga terus dikembangkanadalahpemanfaatankualitasbatubara yang beragam sebagai modal Perseroan dalam melakukan diversifikasi usaha. Salah satu upaya diversifikasi ini diwujudkan melalui pembangunan PLTU Mulut Tambang yang diproyeksikan akan menyerap pemanfaatan batubara berkalori rendah dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Sumatera dan Jawa. Selain itu, Direksi juga melakukan upaya pengembangan usaha melalui kerjasama dengan berbagai mitra strategis. Dalam hal ini, sebagai pengelola aset energi bangsa, Perseroan akan tetap mempertahankan posisi management in control untuk memastikan bahwa kepentingan negara dan masyarakat akan tetap terjaga dalam setiap implementasi strategi yang dicanangkan oleh Perseroan.
The Company also continued to optimally attend to other strategic potentials, such as the strategic location of the Company’s primary mine in South Sumatra which is geographically closer to South Asia and China markets. Other potential which was also attended to by the Company is the utilization of the varied quality of coals which can be assets to the Company in diversifying its business. One diversification initiasitive taken by the Company was the development of Mine Mouth Coal Fired Power Plant which was projected to absorb the low-calorie coal production to generate electricity for the people in Sumatra and Java. In addition to that, the Directors also encouraged the business development by initiating the cooperation through strategic partnership. In this partnership, the Company, being an entity that manages the nation’s wealth in energy, will take the position of management in control to ensure that every decision taken by the Company are made to the best interest of the nation and its people.
Berbagai strategi tersebut di atas telah dikaji dan diimplementasikan secara matang dan sinergis oleh seluruh unsur Perseroan. Kami selaku Dewan Komisaris senantiasa melakukan pemantauan intensif dan memberikan rekomendasi yang diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian target pengembangan usaha di masa mendatang.
Those aforementioned strategies have been examined and implemented in a sound and synergistic way by all elements of the Company. We shall always conduct intensive monitoring and provide required recommendations to support the achievement of our business development target in the future.
Pada tahun 2008, Dewan Komisaris juga mendukung rencana Direksi yang kemudian mendapatkan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Mei 2008, yaitu terkait pembentukan perusahaan patungan untuk meningkatkan kapasitas angkutan kereta api. Selain itu, kami juga mendukung sepenuhnya kebijakan Perseroan terkait pelaksanaan program buyback yang bertujuan untuk melindungi nilai saham Perseroan dari dampak krisis keuangan global dan regional menjelang akhir tahun 2008.
In 2008, the Board of Commissioners has given their support on the Board of Directors’ plan, which was then also approved in Extraordinary Shareholders General Meeting on May 29, 2008 pertaining the establishment of a joint venture company aimed to increase the capacity of railway transportation. In addition, we also gave our support to the Company on policy of buy back program aimed to protect the Company share value from the impact resulted from global and regional financial crisis flared on the second half of 2008.
Kami sangat menyadari bahwa berbagai strategi tersebut tidak akan berhasil tanpa didukung oleh
We are also aware that these different strategies would not have been successful without the
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu, pengembangan sumber daya manusia juga merupakan fokus perhatian kami. Kami selalu mendorong Direksi untuk menempatkan karyawan sebagai strategic partner Perseroan melalui penetapan berbagai kebijakan dan sistem kerja yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
support of competent human resources. Therefore, the development of human resources is our focus attention. We always encourage the Board of Directors to position the Company’s employees as strategic partners through various policies and work systems that is beneficial to both parties.
Selain berbagai upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi Perseroan, kami juga selalu bekerjasama dengan Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan komponen penting dalam mempertahankan kepercayaan publik terhadap Perseroan. Implementasi prinsipprinsip tersebut dilaksanakan secara terintegrasi di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. Melalui penerapan berkelanjutan tersebut, Perseroan berhasil mempertahankan predikat “Perusahaan Terpercaya” pada Corporate Governance Perception Index 2008.
In addition to the various development efforts to increase the Company’s competency, we always work together with the Board of Directors in implementing the principles of Good Corporate Governance (GCG), an important indicator to maintain public’s trust in the Company. These principles were implemented in an integrated manner under the supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors. Through this consistent implementation, the Company has successfully sustained the title of “Trusted Company” in the Corporate Governance Perception Index 2008.
Salah satu wujud nyata penerapan prinsip GCG adalah dengan melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang berkelanjutan. Sebagai perusahaan pertambangan, Dewan Komisaris dan seluruh komite fungsional selalu memastikan bahwa pengelolaan lingkungan pasca tambang berjalan dengan baik dan terencana. Sertifikasi ISO 9001:2000 dalam bidang manajemen mutu, serta ISO 14001:2004 merupakan pencapaian yang harus dipertanggungjawabkan secara terus menerus oleh perusahaan melalui aplikasi sistem kerja yang berkualitas dan ramah lingkungan. Semangat kepedulian kepada komunitas sekitar Perseroan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Bina Wilayah.
One perfect example of GCG principles implementations was the realization of a sustainable corporate social responsibility (CSR) program. As a mining company, the Board of Commissioners and all its functional committees always strive to ensure that the Company’s postmining environment is well planned and well managed. The Company will always comply with ISO 9001:2000 certification on quality management and ISO 14001:2004 through the application of quality work and environmentally friendly systems. The caring spirit for the community located in the Company’s operation areas was realized through the Partnership and Community Development Program (PKBL) and the Regional Development Program.
Memasuki tahun 2009, kami merasa optimis bahwa Perseroan akan mampu mempertahankan kinerja yang baik dengan terus bekerja keras dan menerapkan semangat profesionalisme serta prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berharap kiranya seluruh jajaran manajemen dan karyawan akan selalu bekerjasama secara sinergis dan konsisten untuk mencapai fokus pengembangan Perseroan. Strategi kemitraan harus terus dikembangkan, dengan tetap mengutamakan kepentingan stakeholder perusahaan dan kesejahteraan masyarakat luas. Dengan berbagai
Embarking on the year 2009, we are optimistic that the Company will be able to maintain its excellent performance through the continuous hard work and implementation of professionalism ethics as well as the principles of GCG. The Board of Commissioners expects the management and all employees will always be working synergistically and consistently together to achieve the focus of the Company’s development. Strategic partnerships should continue to be developed, keeping the interests of the Company’s stakeholders and the welfare of the public. With
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
29
penerapan strategi tersebut, kami percaya Perseroan akan dapat menghadapi berbagai tantangan baru tahun 2009, termasuk dampak krisis ekonomi global.
the implementation of these various strategies, we do believe that the Company will be able to face various new challenges in 2009, including the impact of the global economic crisis.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi atas kerjasama yang baik serta integritas yang tinggi dalam menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan perusahaan. Kepada segenap karyawan, kami juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras yang tidak kenal lelah dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan Perseroan. Tantangan apapun yang menanti kita di waktu yang akan datang, pasti akan dapat kita lalui bersama. Akhir kata, perkenankan juga kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra startegis dan para stakeholder yang telah berkontribusi dan bekerjasama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk di sepanjang tahun 2008. Sukses untuk kita semua.
On this occasion, we would like to express our appreciation to the Board of Directors for the good work and high integrity in managing the Company and itsleadership functions. To all employees, we also would like to convey our gratitude for their hard works which has contributed to the Company’s success. With this in mind, together we will be able to face any challenge that awaits us in the future. Finally, remains our gratitude and appreciation remain to all of our strategic partners and stakeholders for their contribution and cooperation with PT Bukit Asam (Persero) Tbk in 2008. We wish you all continuous success.
Atas nama Dewan Komisaris
On behalf of the Board of Commissioners
Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner
30
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
D ewan Ko m i s ar i s B o ard o f Co mmi ss ioners dari kiri ke kanan: from left to right:
Suranto Soemarsono, SE, MA Komisaris Independen Independent Commissioner Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc Komisaris Commissioner Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ Komisaris Independen Independent Commissioner Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME Komisaris Commissioner
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
31
Lapo ran D i re kt u r Ut a ma P re si d e n t Direc tor ’s Report
Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh warna dan dinamika bagi Perseroan. Berbagai tantangan hadir di sepanjang tahun tersebut, namun Perseroan berhasil mewujudkan optimasi potensi usaha secara positif serta menjalankan strategi usaha dengan konsisten, sehingga pada tahun ini Perseroan mampu membukukan peningkatan laba bersih yang memuaskan yaitu sebesar a 135,2 persen dari tahun 2007. In 2008, we all have witnessed a year full of global economic dynamics and business challenges for the Company. Despite many hurdles during the year, we have positively optimized our business potentials and consistently implemented a sound business strategy, raising the Company’s performance to a new level highlighted with a 135.2 percent increased in net income from the year 2007. Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director
32
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
peningkatan laba bersih yang luar biasa exceeding growth in net income
Kondisi tersebut memacu kami untuk terus meningkatkan sistem dan mekanisme kerja yang adaptif dan terintegrasi. Komitmen pantang menyerah ini membuahkan hasil berupa peningkatan kinerja operasional yang luar biasa dan melampaui target yang telah ditetapkan Perseroan untuk tahun 2008.
These conditions spurred us to continuously improve a more adaptive and integrated system and working mechanism. As a result of this strong commitment, our operation performance exceeded the Company’s target set for 2008.
Seperti kita ketahui bersama, harga batubara dunia mengalami fluktuasi yang cukup tajam sepanjang tahun 2008, yaitu mencapai puncaknya pada bulan Juli 2008 dan kembali menurun pada akhir tahun. Permintaan industri dunia terhadap batubara juga meningkat secara signifikan pada tahun 2008. Dalam menghadapi berbagai kondisi tersebut, kami tidak lantas bersikap santai dan berpuas diri. Justru sebaliknya, kesempatan tersebut kami manfaatkan sebaik mungkin untuk melakukan berbagai langkah strategis guna mendukung pencapaian visi jangka panjang Perseroan untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing tinggi dan memberikan nilai optimal bagi para stakeholder. Untuk itu, kami pun secara konsisten menerapkan strategi umum Perseroan yaitu dengan memaksimalkan profitabilitas melalui peningkatan produksi, peningkatan produk bernilai tambah dan penekanan biaya; memperluas usaha; serta melakukan akuisisi atas perusahaan-perusahaan tambang batubara yang potensial.
As we all have understood, the global price of coal experienced some relatively sharp fluctuations during 2008 where it reached its peak in July, and started to decrease at the end of the year. The demand from the global industrial sector for coal supply also experienced a significant increase in 2008. However, the Company could not afford to relax and be comfortable with these conditions. Rather, we took advantage of this opportunity to perform strategic steps to support the achievement of the Company’s long-term vision to be a competitive coal-based energy company and to provide the highest-value for all stakeholders. In order to achieve that, we consistently apply our common strategy to maximize the Company’s profitability by increasing production, enhancing value added products and cost reduction; business expansion; and undertaking acquisitions of potential coal mining companies.
Strategi umum Perseroan tersebut kemudian kami jabarkan menjadi beberapa program implementasi strategis yang mendukung pertumbuhan usaha yang optimal dan berkelanjutan.
The Company’s general strategy was implemented through a number of strategic programs that supported a maximum and sustainable business growth.
Langkah implementasi dalam rangka peningkatan produk bernilai tambah serta perluasan usaha dilakukan antara lain melalui program pembangunan PLTU Mulut Tambang. Melalui program ini, Perseroan diharapkan mampu mendukung upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan pasokan listrik bagi industri
The implementation of value added products enhancement and business expansion were done through Mine Mouth Coal Fired Power Plant development. Through this program, the Company is expected to provide supports to the Government in continuously providing more electricity supply for industries and households
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
33
34
dan rumah tangga yang diperkirakan akan terus meningkat pada tahun mendatang. Selain itu, melalui pembangunan PLTU Mulut Tambang ini Perseroan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi biaya pengadaan listrik untuk kebutuhan operasional pertambangan karena kebutuhan tersebut akan dapat dipenuhi secara swadaya melalui optimalisasi pemanfaatan batubara berkalori rendah milik Perseroan. Saat ini Perseroan telah mempersiapkan pembangunan beberapa proyek PLTU Mulut Tambang, antara lain PLTU Mulut Tambang Banjarsari (2 x 100 MW), PLTU Mulut Tambang Banko Tengah (4 x 600 MW) dan PLTU Mulut Tambang Tanjung Enim untuk pemakaian sendiri (3 x 10 MW).
in the coming years. In addition, through Mine Mouth Coal Fired Power Plant development, the Company is expected to increase the efficiency of the procurement cost for electricity needed by mining operations, which will be met through optimizing the utilization of low-calorie coals owned by the Company. Currently, the Company has completed the preparation phase for the development of several projects of Mine Mouth Coal Fired Power Plant; such as Banjarsari Mine Mouth Power Plant (2 x 100 MW), Banko Tengah Mine Mouth Power Plant (4 x 600 MW) and Mine Mouth Power Plant in Tanjung Enim for internal use (3 x 10 MW).
Implementasi strategi berikutnya adalah pelaksanaan program merger dan akuisisi tambang sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi batubara. Pada tahun 2008, Perseroan telah berhasil menyelesaikan akusisi 51 persen saham tambang PT International Prima Coal (IPC) di Kalimantan Timur. Tambang ini direncanakan mulai berproduksi pada tahun 2009 dengan estimasi kapasitas produksi awal sebesar 0,5 juta ton per tahun dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 1,5 – 2 juta ton per tahun. Sehingga, kami optimis bahwa operasional tambang ini akan berdampak positif pada peningkatan volume penjualan batubara Perseroan di masa mendatang.
Another strategy implemented was a merger and acquisition program as an effort to increase the production capacity of the coalmines. In 2008, the Company has successfully completed the acquisition of 51 percent shares of PT International Prima Coal (IPC) in East Kalimantan. This coalmine is planned to start production in 2009 with an initial production capacity estimated at 0.5 million tons per year. This will increase by 1.5 - 2 million tons per year. We are confident that this coal mine operation will have a positive impact on increasing sales volume in the future.
Upaya peningkatan produksi dalam rangka meningkatkan profitabilitas Perseroan dilakukan melalui koordinasi intensif dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam rangka penyempurnaan infrastruktur angkutan batubara. Hal ini sangat penting mengingat kereta api saat ini masih menjadi tulang punggung angkutan batubara dari Tambang Tanjung Enim ke pelabuhan. Pada tahun 2008, kerjasama strategis ini antara lain telah berhasil meningkatkan daya angkut kereta api menjadi 10,3 juta ton atau tumbuh 28,5 persen dibandingkan tahun 2007.
Efforts to raise production in order to increase the Company’s profitability were conducted through intensive coordination with the PT Kereta Api Indonesia (KAI) by improving the infrastructure for coal transportation. This is especially significant since to date, the railway system is a very important mode of transportation in transporting coal from Tanjung Enim mine to the port. In 2008, this strategic partnership, among others, has successfully increased load capacity to 10.3 million tons, a growth of 28.5 percent compared to 2007.
Program perbaikan sarana angkutan kereta api tersebut di atas terbukti berhasil meningkatkan produksi batubara Perseroan hingga mencapai 10,8 juta ton pada tahun 2008 atau meningkat
The improvement initiative of railway infrastructure has proven to successfully increase coal production to 10.8 million tons in 2008, or an increase of 16.5 percent compared
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
16,5 persen dibandingkan tahun 2007. Untuk mendukung pencapaian target volume penjualan, selain meningkatkan hasil produksi batubara dari tambang milik sendiri, Perseroan juga berhasil meningkatkan volume pembelian batubara hingga mencapai 1,5 juta ton atau meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun 2007, baik pembelian yang dilakukan sendiri maupun melalui anak perusahaan yaitu PT Bukit Asam Prima (PT BAP).
to 2007. To support the achievement of the targeted sales volume, in addition to increasing production of its own coalmine, the Company has also increased the volume of coal purchases to 1.5 million tons or a 3.5 percent increase compared to 2007, both through direct purchase by the Company and through our subsidiary, PT Bukit Asam Prima (PT BAP).
Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan volume produksi dan pembelian batubara, otomatis telah mendukung pencapaian target volume penjualan pada tahun 2008 yaitu mencapai sebesar 12,8 juta ton atau meningkat 17,9 persen dibanding penjualan tahun 2007. Penjualan ini terdiri dari penjualan domestik sebanyak 8,3 juta ton dan ekspor sebanyak 4,5 juta ton.
The Company’s achievement in increasing the volume of production and purchased coal has significantly contributed to the Company’s success in meeting the sales volume target of 12.8 million tons for the 2008, or a 17.9 percent increase compared to sales in 2007. The 2008 sales were made up of 8.3 million tons of domestic sales and 4.5 million tons of exports.
Kombinasi dari penerapan strategi berkelanjutan dan kerja keras seluruh komponen Perseroan dalam meningkatkan volume penjualan tersebut berhasil meningkatkan pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2008 menjadi Rp 7,2 triliun atau tumbuh 75,0 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya, bahkan jauh melebihi target kinerja keuangan yang telah ditetapkan oleh Perseroan untuk tahun 2008. Keberhasilan tersebut juga diiringi dengan kemampuan Perseroan menerapkan sejumlah strategi efisiensi yang berhasil menekan biaya operasional sehingga pada tahun 2008 Perseroan berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 135,2 persen dari Rp 726,2 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2008.
The combination of sustainable strategies implementation and the hard work of all components of the Company in increasing the sales volume has given a significant contribution to increase the Company’s operation revenue to Rp 7.2 trillion in 2008, or a 75.0 percent growth compared to revenue in previous years, a much higher result surpassing the target for 2008 financial performance. In addition, this success was also supported by the Company’s ability to implement a number of efficiency strategies to reduce operational costs, which in turn made the Company successfully record an increase in net income of 135.2 percent, from Rp 726.2 billion in 2007 to Rp 1.7 trillion in 2008.
Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerja tersebut tentunya secara otomatis memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dengan dicatatkannya laba per saham Perseroan tahun ini sebesar Rp 741 per saham atau naik 135,2 persen dibanding tahun 2007.
The successful performance achieved by the Company has directly provided an added value for its shareholders, with the Company’s earning per share of Rp 741 for 2008, or up by 135.2 percent compared to 2007.
Kami menyadari, bahwa berbagai prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh pegawai sebagai aset potensial perusahaan.
We acknowledge that the Company’s achievements and success are the result of hard work and dedication of all employees who are viewed as one of the most potential assets of the company.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
35
36
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci penting penentu daya saing perusahaan dan harus mendapat prioritas utama dalam pengembangannya. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan secara berkesinambungan terus melaksanakan berbagai program pelatihan, baik yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan maupun pengembangan karir jangka panjang. Lebih jauh lagi, Perseroan juga membina semangat dan motivasi karyawan yaitu salah satunya melalui program pelatihan ESQ yang hingga kini telah diikuti oleh 100 persen karyawan dan keluarganya. Program tersebut kami laksanakan sekaligus sebagai wujud apresiasi atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perseroan selama ini.
Human resources are important elements which determine the Company’s competitive advantage. Therefore, the Company should place their development as top priority. In relation to this, the Company continues to implement a continuous training program, both aimed to improve skills and long-term career development. Furthermore, the Company continued to build motivation and enthusiasm through the ESQ training program which to date has been attended by 100 percent of employees and their families. All programs were provided as a token of our appreciation for the hard work and dedication for the Company.
Selain berbagai strategi dan kebijakan peningkatan kinerja melalui produksi dan penjualan, kami sangat menyadari bahwa keberlangsungan Perseroan juga ditentukan oleh tata kelola perusahaan yang baik. Sejak dilaksanakannya Deklarasi Good Corporate Governance (GCG) pada tahun 2006, Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap lini operasional perusahaan. Sosialisasi serta pengawasan terhadap implementasi GCG juga dilaksanakan secara berkesinambungan oleh Perseroan.
In addition to various strategies and policies to improve performance through sales and production, we are fully aware that the sustainability of the Company is determined by the implementation of Good Corporate Governance (GCG). Since the introduction of the GCG Declaration in 2006, the Company continues to comply with GCG principles on each of its lines of business. The Company promotes and supervises the implementation of GCG on a regular basis.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi sumber daya alam, Perseroan juga memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Berbagai program telah digulirkan, baik yang berfokus pada pelestarian lingkungan maupun peningkatan taraf hidup masyarakat. Komitmen kami terhadap pelestarian lingkungan telah diakui melalui penghargaan Predikat Hijau yang diterima dari Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan pada tahun 2008 atas penaatan terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup selama tahun 2007.
As a company engaged in natural resources exploitation, we have a high commitment to implementing social and environmental responsibilities. Various programs have taken effect, some focusing on environmental conservation, and others improving living standards of the community. Our commitment to environment conservation has been recognized through the Green Category (Predikat Hijau) award received from the Government of South Sumatra Province in 2008, for compliance on environment regulations throughout 2007.
Komitmen tanggung jawab sosial Perseroan juga diwujudkan melalui pelaksanaan program PKBL yang bertujuan untuk adalah meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat sekitar. Upaya mewujudkan tujuan jangka
Our commitment to social responsibility was also realized through the implementation of the Partnership and Community Development (PKBL) Program which is aimed at improving quality of life and independence of the community.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
panjang tersebut dilakukan dengan memberikan pelatihan manajemen dan kewirausahaan serta bantuan dana bergulir bagi usaha kecil dan koperasi yang tersebar di wilayah operasional Perseroan. Total dana yang digulirkan oleh Perseroan melalui PKBL pada tahun 2008 mencapai total Rp 14,6 miliar.
Efforts to achieve this long-term goal were carried out by providing management training, entrepreneurship assistance, and funding aid for small businesses and cooperatives that are located in the Company’s operation areas. The total funding aid disbursed by the Company through PKBL in 2008 reached Rp 14.6 billion.
Dalam rangka melindungi nilai saham Perseroan dari dampak krisis keuangan global dan regional, pada tahun 2008 Perseroan mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham Perseroan (Buy Back). Program ini dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 (tiga) bulan, terhitung sejak 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009, dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp 1.000.000.000.000 (Satu Triliun Rupiah). Hingga akhir tahun 2008, status realisasi buy back telah mencapai Rp 14.239.559.760 untuk pembelian kembali 2.882.000 lembar saham Perseroan. Harga saham Perseroan pada awal pelaksanaan program Buy Back sebesar Rp 5.250 dan akhir tahun 2008 naik menjadi Rp 6.900, atau naik 31 persen.
In the capacity to protect the Company’s share value from the impact of global and regional financial crisis, a buy back policy of the Company’s shares was issued in 2008. This program was gradually exercised within 3 (three) months, starting on October 13, 2008 until January 13, 2009, with maximum fund allocation of Rp 1,000,000,000,000 (One Trillion Rupiah). By the end of 2008, the realization of the buy back had reached Rp 14,239,559,760 which was spent on buying back 2.882.000 Company shares. The Company’s share price at the beginning of the implementation of this buy back program was Rp 5,250 and increased to Rp 6,900 by the end of 2008 or up by 31 percent.
Melalui harmonisasi antara strategi peningkatan kinerja, pemberdayaan SDM, serta komitmen implementasi GCG dan CSR tersebut, kami sangat optimis bahwa Perseroan akan dapat terus bertumbuh pada tahun-tahun yang akan datang dan memberikan manfaat terbaik bagi seluruh stakeholder. Dengan tekad untuk bekerja dengan keras, cerdas dan ikhlas, kami yakin dapat melalui berbagai tantangan serta dinamika industri batubara di masa mendatang, termasuk dampak krisis ekonomi global yang diperkirakan masih akan terus berlanjut pada tahun 2009.
Through the synergy of performance improvement strategy, empowerment of human resources, and commitment to the implementation of GCG and CSR, we are quite optimistic that the Company will be able to continue to grow in the years to come and provide good returns for all stakeholders. With a determination to working hard, smart and sincere, we are confident to take challenges and dynamics of the coal industry in the future as well as the impact of the global economic crisis which is expected to continue in 2009.
Untuk itu, pada kesempatan ini, izinkanlah kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Dewan Komisaris atas segala dukungan dan rekomendasi strategis bagi pengembangan Perseroan. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada segenap karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Mari lanjutkan kerjasama untuk mewujudkan cita-cita menuju PTBA Emas dengan volume produksi sebesar 50 juta ton per tahun.
Through this opportunity, please allow us to express our gratitude to the Board of Commissioners for all their supports and strategic recommendations for the Company’s development. We also would like to convey our appreciation to all employees for their dedication and hard work. Let us continue to work together to achieve our goal, PTBA Emas, with the production volume of 50 million tons per year.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
37
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah yang telah menciptakan iklim kondusif bagi perkembangan industri batubara nasional, serta seluruh mitra strategis dan para stakeholder PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang selalu memberikan dukungan terbaiknya bagi keberlangsungan Perseroan.
Last but not least, we would like to thank the Central and Local Governments who have created a conducive climate, favorable to the development of the national coal industry, as well as to all our strategic partners and stakeholders of PT Bukit Asam (Persero) Tbk, who have continuously provided their best support for the sustainability of the Company.
Atas nama Direksi
On behalf of the Board of Directors
Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director
38
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
D i rek s i B o ard o f Di re ctors dari kiri ke kanan: from left to right:
Dono Boestami, M.Sc Direktur Keuangan Finance Director Ir. Heri Supriyanto Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director Ir. Sukrisno Direktur Utama President Director Ir. Milawarma, M.Eng Direktur Operasi/Produksi Operations/Production Director Ir. Tiendas Mangeka Direktur Niaga Commerce Director Ir. Drs. Mahbub Iskandar Direktur SDM & Umum HR & General Affairs Director
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
39
D i sku s i d an A n a l i s a Ma na je me n Mana gem ent Disc ussion and Ana lysis
Managing for best performance in 2008 Sebagai BUMN yang bertanggung jawab mengelola sumber daya energi di Indonesia, Perseroan saat ini memiliki dua segmen usaha, yaitu batubara dan briket. Kedua segmen usaha dikelola secara profesional oleh Perseroan untuk dapat terus memenuhi kebutuhan energi domestik maupun dunia serta mendatangkan manfaat terbaik bagi Perseroan dan para pemangku kepentingan terkait.
40
As a State Owned Enterprises responsible for managing energy resources in Indonesia, the Company currently operates through two business segments, coal and coal briquette. Both segments are professionally managed in order to provide sustainable supply to meet demands from both domestic and global markets and to create the best returns for the Company and its stakeholders.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
41
Tinjau a n Us a h a Business Review
42
Batubara
Coal
Setelah lebih dari 58 tahun sejak Pemerintah membentuk Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam sebagai pengelola sumber daya alam batubara, Perseroan terus mengembangkan berbagai strategi dalam seluruh sektor penentu keberlangsungan usaha batubara, yaitu meliputi produksi dan pembelian, penanganan batubara, serta penjualan. Seluruh sektor tersebut dikembangkan secara berkelanjutan untuk dapat terus beradaptasi dengan berbagai perubahan kondisi lingkungan, industri maupun perekonomian nasional dan global.
After 58 years since Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam was established by the Government to manage national assets of coal, the Company continues to develop strategies in all business sectors to ensure business sustainability, which include production, purchasing, coal handling, and sales. Continuing development sectors were provided so that they are capable to respond well to ever-changing challenges in the business environment, the industry and domestic and global economy.
a. Produksi dan Pembelian Dalam rangka memenuhi target produksi batubara yang terus meningkat seiring laju pertumbuhan kebutuhan batubara dunia dan domestik, pada tahun 2008 Perseroan menetapkan strategi produksi terintegrasi yang berfokus pada peningkatan efisiensi operasional produksi, kualitas produksi dan jaminan ketersediaan batubara sesuai dengan best mining practice yang menitikberatkan pada aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan.
a. Productions and Purchasing To achieve the target of increasing coal production, in response to the growth of domestic and global demands, the Company introduced an integrated production strategy in 2008, with a focus on operational efficiency in production, applying production quality and coal supply guarantee that complies with best mining practice principles with emphasis on Health & Safety at Work and environmental aspects.
Upaya peningkatan efisiensi operasional produksi antara lain dilakukan dengan optimalisasi operasi penambangan sistem BWE (Bucket Wheel Excavator) yang merupakan bisnis swakelola yang dilaksanakan oleh Perseroan. Selain itu, Perseroan juga mengoptimalkan pekerjaan back filling di area prebench Tambang Air Laya yaitu penimbunan tanah di sekitar area bekas penambangan batubara sehingga dapat memperpendek jarak angkut.
Efforts to increase operation efficiency of production, among others, was achieved through optimization of BWE (Bucket Wheel Excavator) mining operating system, a selfrun business that is managed by the Company. In addition, the Company is also working on optimizing the back filling works in the prebench area of Air Laya Mine, through land dumping in the areas near the coal digging sites to shorten the transportation distance.
Upaya peningkatan kualitas produksi dilakukan melalui mekanisme quality control yang ketat pada setiap tahapan produksi. Sebelum dilakukan penambangan di suatu area, selalu dilakukan uji sampling untuk memastikan kualitas batubara yang akan diambil. Proses pengendalian kualitas ini juga dilakukan di stockpile sebelum pemuatan ke kereta api atau pengiriman ke konsumen dan di pelabuhan sebelum pemuatan ke kapal. Proses pengendalian kualitas ini berpedoman pada standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.
To improve production quality, the Company takes a strict quality control at every production stage. A sampling test is always taken to ensure coal quality prior to the mining. In addition, a quality control is also taken at the stockpile before the coal is loaded onto trains or delivered to consumers as well as at the port just before the coal is ready for shipment. This process of quality control complies with ISO 9001:2000.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Uraian/Description
2008 (a)
% (a:b)
2007 (b)
Produksi/Production UP Tanjung Enim/Tanjung Enim Mining Unit Tambang Air Laya
5,180,968
4,487,258
115.5
Tambang Muara Tiga Besar Utara (MTBU)
2,478,649
1,637,588
151.4
-
508,501
-
2,426,892
1,920,429
126.4
10,086,509
8,553,776
117.9 408.4
Tambang Muara Tiga Besar Selatan (MTBS) Tambang Banko Barat Jumlah UP Tanjung Enim/Total Tanjung Enim Mining Unit UP Ombilin/Ombilin Mining Unit PT. Batubara Bukit Kendi Jumlah Produksi/Total Production
5,109
1,251
712,199
722,586
98.6
10,803,817
9,277,613
116.5
1,169,708
391,209
299.0
Pembelian/Purchases PT Bukit Asam Prima (Anak Perusahaan/Subsidiary) PT Bukit Asam (Persero) Tbk
366,294
880,313
41.6
Total Pembelian/Total Purchases
1,536,002
1,271,522
120.8
Total Produksi & Pembelian/Total Production & Purchases
12,339,819
10,549,135
117.0
Produksi dan Pembelian Batubara (ton) Production and Purchases of Coal (ton)
Upaya untuk meningkatkan jaminan ketersediaan batubara sesuai dengan jadwal pasokan ke konsumen adalah dengan menerapkan sistem management stock, serta rapat koordinasi secara periodik dengan pihak angkutan kereta api, angkutan laut dan darat.
The Company implements stock management systems and calls for routine coordination meetings with railway, sea and land transportation providers to ensure the availability of coal supply as scheduled for the consumers.
Melalui penerapan strategi di atas, pada tahun 2008 Perseroan berhasil meningkatkan kapasitas volume produksi menjadi 10,8 juta ton, naik 16,5 persen dibandingkan volume produksi tahun 2007 sebesar 9,3 juta ton.
Through this strategic implementation, the Company has increased the capacity of its production volume to 10.8 million tons in 2008 or increased by 16.5 percent compared to 9.3 million tons in 2007.
Peningkatan produksi batubara pada tahun 2008 terutama berasal dari Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT), yaitu dari Tambang Air Laya, Muara Tiga Besar Utara dan Banko Barat. Keberhasilan peningkatan produksi ini didukung juga oleh meningkatnya volume angkutan kereta api sebesar 28,5 persen dari 8 juta ton menjadi 10,3 juta ton pada tahun 2008.
The achievement of the production volume in 2008 came from Tanjung Enim Mining Unit (UPT), i.e. Air Laya Mine, Muara Tiga Besar Utara Mine and Banko Barat Mine. This production increment was supported by an increase in volume of railway transportation by 28.5 percent in 2008, which increased from 8 million tons in 2007 to 10.3 million tons in 2008.
Selain mengandalkan hasil produksi sendiri, strategi Perseroan untuk meningkatkan volume penjualan dengan mendirikan anak perusahaan dalam bidang jual beli batubara yaitu PT Bukit Asam Prima (PT BAP) pada tahun 2007, telah memberikan kontribusi positif bagi Perseroan. Volume pembelian batubara pada tahun 2008 meningkat 20,8 persen menjadi 1,5 juta ton, dengan kontribusi terbesar berasal dari PT BAP.
In addition to relying on own production, to increase the sales volume in 2007 the Company established a coal trading company, PT Bukit Asam Prima (PT BAP), which contributes positively to the Company's performance. The Company purchased 1.5 million tons of coal in 2008, an increase of 20.8 percent compared to 2007. PT BAP is the largest contributor to this purchase.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
43
Sebagai bagian dari upaya untuk peningkatan volume produksi di tahun mendatang, Perseroan juga berencana untuk mengembangkan blok baru di Tambang Banko Barat. Peningkatan pembelian batubara melalui anak perusahaan juga akan terus dilakukan sebagai upaya pemenuhan target volume penjualan.
To increase production volume in the future, the Company plans to operate new block in Banko Barat Mine. A continuing increase in coal purchases through subsidiary companies will also be carried out to meet the targeted sales volume.
b. Penanganan Batubara Untuk memberikan jaminan kualitas dan pasokan batubara kepada konsumen, Perseroan melakukan penanganan batubara sesuai standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.
b. Coal Handling Aligned with the commitment to provide guarantee on coal quality and its supply, the Company manages the business in compliance with Quality Management System ISO 9001:2000.
Proses penanganan batubara yang dilakukan Perseroan adalah: - Manajemen Stockpile, yaitu mengatur penumpukan batubara hasil produksi sesuai dengan klasifikasi kualitas kalorinya dan melakukan proses blending sesuai kebutuhan. Pada tahun 2008, Perseroan telah melakukan penambahan fasilitas Hopper Blender untuk mendukung proses blending batubara agar menghasilkan kualitas batubara sesuai kebutuhan konsumen.
Coal handling processes are carried out through: - Stockpile Management, managing the coal storage through classification of their calorie quality and coal blending process. In 2008, the Company has built an additional Hopper Blender facility to support the coal blending process in order to produce coal with quality as required by the market.
-
-
Proses analisa dan uji kualitas batubara dimulai dari tahapan eksplorasi hingga preshipment untuk menjamin kualitas batubara yang dikirim sesuai dengan kontrak. Analisa dan pengujian ini dilaksanakan oleh unit laboratorium Perseroan yang telah menerima sertifikat Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO/IEC 17025:2005 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Laboratorium ini juga bertanggung jawab melakukan pengujian kualitas air buangan tambang untuk mengetahui apakah sudah memenuhi Standar Baku Mutu Lingkungan. Untuk pengangkutan batubara ke Pelabuhan Tarahan (Lampung) dan Dermaga Kertapati (Palembang), Perseroan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
44
Coal quality examination and analysis process, are conducted from the exploration phase to the pre-shipment phase. This process is aims to ensure the quality of transported coal complies with the contract agreement made with the buyers. Coal quality examination and analysis are carried out in the laboratory unit owned by the Company, which has been recognized by the certification of ISO / IEC 17025, 2005 version from the National Accreditation Committee (KAN) This laboratory is also responsible for examining the quality of waste water in the mines and ensure their compliance with the Environmental Quality Standard. The Company works together with PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) to transport coal to Tarahan Port (Lampung) and Kertapati Pier (Palembang).
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Uraian/Description
2008 (a)
2007 (b)
(a:b)
%
Tanjung Enim - Tarahan
8,388,400
6,310,400
132.9
Tanjung Enim - Kertapati
1,900,030
1,695,690
112.1
Jumlah Angkutan Batubara/ 10,288,430 Total Coal Transportation
8,006,090
128.5
Angkutan Batubara/ Coal Transportation
Volume Angkutan Kereta Api Volume Transported by Railways
Tahapan penanganan angkutan batubara meliputi: • Mengatur jumlah dan kualitas muatan batubara yang akan diangkut oleh masing-masing gerbong kereta api menggunakan Train Loading Station (TLS). • Melakukan pengawasan terhadap distribusi batubara yang menuju Pelabuhan atau Dermaga. • Melakukan pembongkaran gerbong dengan sarana Rotary Car Dumper (RCD) di Pelabuhan dan Apron Feeder (AF) di Dermaga.
In general, the handling stages in coal transportation include: • Managing the amount and the type of coal to be transported by each designated train wagon, at Train Loading Stations (TLS).
Pada tahun 2008, total pengangkutan batubara melalui kereta api ke Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati mencapai 10,3 juta ton atau meningkat 28,5 persen dari pencapaian tahun 2007 sebesar 8 juta ton. Keberhasilan peningkatan volume angkutan ini sangat mendukung pencapaian target penjualan batubara Perseroan secara keseluruhan.
In 2008, the total of coal transported by railway to Tarahan Port and Kertapati Pier increased by 28.5 percent to 10.3 million tons compared to 8 million tons in 2007. This increase has a positive effect in supporting the Company’s achievement in meeting overall sales target.
Volume angkutan kereta api ke Pelabuhan Tarahan mengalami peningkatan 32,9 persen dari 6,3 juta ton pada tahun 2007, menjadi 8,4 juta ton pada tahun 2008. Peningkatan volume ini terutama disebabkan adanya penambahan 180 gerbong dan 9 unit lokomotif CC202, serta adanya koordinasi intensif antara Perseroan dengan PT KAI. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, antara lain telah dilakukan penyamaan jam kerja dan
Total volume transported by railway to Tarahan Port has increased by 32.9 percent, from 6.3 million tons in 2007 to 8.4 million tons in 2008. This increased volume is mainly as a result of the addition of 180 wagons and 9 CC202 locomotive units which is supported by intensive coordination between the Company and PT KAI. Changes in the operational procedures have been made, such as adjustment of working hours between PT KAI and the
• Supervision of coal distribution to Port or Pier. • Unloading coal from train wagon using Rotary Car Dumper (RCD) at Port and Apron Feeder (AF) of Pier
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
45
46
pemotongan beberapa tikungan tajam antara Martapura dan Negri Agung.
Company and cutting sharp curve along Martapura and Negri Agung route.
Peningkatan angkutan batubara ke Dermaga Kertapati pada tahun 2008 sebesar 12,1 persen disebabkan PT KAI melaksanakan relokasi 40 gerbong eks Sumatera Barat ke rute Dermaga Kertapati dan pengalihan kembali 2 lokomotif CC201 dari rute Pelabuhan Tarahan ke Dermaga Kertapati.
The 12.1 percent increase in volume of coal transported to Kertapati Pier in 2008 was the resullt of the transfer of 40 wagons from West Sumatra to Kertapati Pier route and relocation of 2 CC201 locomotions from the Tarahan Port route to Kertapati Pier.
Selain penambahan dan relokasi sarana melalui kerjasama dengan PT KAI tersebut, Perseroan juga melaksanakan upaya langsung dalam rangka meningkatkan kapasitas angkutan batubara, yaitu berupa perbaikan rail-loop dan perawatan rutin di fasilitas muat dan bongkar milik Perseroan. Dalam rangka mengantisipasi hambatan dalam perjalanan angkutan kereta api, Perseroan juga melakukan penelitian Geoteknik terhadap titik rawan kelongsoran dan amblas di perlintasan jalur kereta api, baik untuk rute Tanjung Enim - Tarahan maupun Tanjung Enim Kertapati. Data hasil penelitian ini telah disampaikan kepada PT KAI.
In addition to infrastructure improvements and relocations through a cooperation with PT KAI, the Company has also directly implemented strategies to increase the coal transporting capacity through railloop (lines) improvement and routine maintenance of loading and unloading facilities owned by the Company. As a preventative measure, the Company has also conducted a geotechnical research on landslide points and vanish points at railway crossings, both on Tarahan to Tanjung Enim and Tanjung Enim to Kertapati routes. The Company has submitted the result of this research to PT KAI.
Dalam rangka terus meningkatkan kinerja angkutan kereta api pada tahun mendatang, Perseroan berencana terus meningkatkan kerjasama strategis dengan PT KAI untuk menambah jumlah armada angkutan dan perbaikan jalur kereta api berupa pemotongan tanjakan dan turunan yang terjal (short cut). Strategi berkesinambungan ini diharapkan dapat terus mendukung pencapaian target penjualan di tahun yang akan datang. Selain itu akan segera dibentuk anak perusahaan patungan antara Perseroan dan PT KAI yang akan mengelola sistem angkutan kereta api di Sumatera Bagian Selatan.
In order to continually improve the performance of railway transportation in the future, the Company plans to increase the strategic cooperation with PT KAI by adding to the transportation fleet and improving railway tracks by trimming the steep angles (short cut) along the routes. This sustainable strategy is expected to support the achievement of the sales target in years to come. Going forward, the Company and PT KAI have agreed to establish a joint venture company to manage railway systems in Southern Sumatra.
c. Penjualan Sepanjang tahun 2008, Perseroan telah berhasil mencatat peningkatan volume penjualan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja penjualan ini dihasilkan dari penetapan strategi penjualan
c. Sales In 2008, the Company has successfully recorded a significant increase in sales volume compared to the previous year. This increase in sales performance is a result of the implementation of sales strategies which are
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
yang adaptif terhadap kondisi pasar serta industri batubara dunia pada tahun 2008.
responsive to market conditions and global coal industry in 2008.
Strategi yang dijalankan oleh Perseroan untuk meningkatkan volume penjualan adalah melalui: 1. Komitmen jaminan kualitas produk
Strategies to increase the sales volume implemented by the Company, are: 1. Committment to guarantee product quality The Company guarantees that the consumers will receive coal with quality as agreed in the contract. This quality assurance is very important because, in addition to ensuring smoother business operations for the customers, it is also a key factor in generating trust from the customers on the coal produced by the Company.
Perseroan selalu memberikan jaminan bahwa kualitas batubara yang diterima konsumen telah sesuai dengan kesepakatan kontrak terkait. Jaminan kualitas ini sangat penting karena selain mempengaruhi kelancaran operasional bisnis konsumen juga merupakan faktor penentu tingkat kepercayaan konsumen untuk terus menggunakan batubara hasil produksi Perseroan. Perseroan memiliki beberapa jenis produk sesuai dengan klasifikasi kandungan kalori, yaitu BA-58, BA-59, BA-63, BA-67 dan BA70. Jenis produk yang memiliki volume penjualan tertinggi saat ini adalah BA-58 dan BA-59 yang dimanfaatkan oleh sektor industri pembangkit listrik (power plant). Sektor industri ini merupakan konsumen utama produk batubara Perseroan dengan tingkat pembelian hingga mencapai 7,2 juta ton atau 86,2 persen dari total penjualan batubara Perseroan di pasar domestik sepanjang tahun 2008.
The Company offers several different type of products, classified by its calorie contents, BA-58, BA-59, BA-63, BA67, and BA-70. Currently, the types of product with the highest sales volume are the BA-58 and BA-59 which are used by power plants to generate electricity. This sector of industry is a major consumer of the Company’s coal products, with a purchase volume of 7.2 million tons or 86.2 percent of total domestic coal sales in 2008.
2. Komitmen pelayanan pelanggan Perseroan selalu memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Sesuai dengan komitmen tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan selalu mengutamakan prinsip transparansi dan responsibilitas dalam memberikan layanan kepada konsumen.
2. Commitment to customer service The Company always strives to provide the best service for consumers. In line with commitment to complying to good corporate governance, the Company always emphasizes to exercise the principles of transparency and responsibility in providing service to the consumers.
Pembinaan hubungan kemitraan yang baik serta respon yang cepat terhadap berbagai permintaan dan keluhan konsumen juga merupakan bagian dari komitmen pelayanan Perseroan. Manfaat nyata dari penerapan komitmen pelayanan terbaik ini adalah jumlah permintaan konsumen Perseroan yang meningkat pada tahun 2008.
Establishing good partnerships with consumers and responding swiftly to their requests and complaints are also part of the Company’s commitment. The implementation of these commitments has had a positive impact on the Company and it reflects in the increased demand in 2008.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
47
3. Kerjasama Perseroan selalu menekankan semangat kerjasama yang kuat pada seluruh unit internal sebagai landasan pelaksanaan strategi penjualan yang kuat dan terkonsolidasi. Setiap bulan, manajemen Perseroan selalu rutin menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan seluruh rantai produksi dan penjualan (supply chain). Rakor ini membahas mengenai perkembangan kondisi pasar batubara, permintaan konsumen hingga kendala produksi dan lapangan yang dapat mempengaruhi volume penjualan. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, Perseroan kemudian menentukan strategi penjualan yang paling sesuai untuk dijalankan dalam periode tiga bulan yang akan datang guna mendukung pencapaian target penjualan tahunan yang telah ditentukan. Dalam rangka meningkatkan volume penjualan batubara, Perseroan memperluas pangsa pasar domestik dan ekspor, dengan komposisi penjualan domestik sebesar 65 persen atau sebanyak 8,3 juta ton dan penjualan ekspor sebesar 35 persen atau 4,5 juta ton.
48
3. Cooperation The Company always emphasizes the strong spirit of cooperation throughout all internal units as the basis for a strong and consolidated sales strategy. Every month, the management calls for a routine Coordination Meeting (Rakor) which involves the entire chain of production and sales (supply chain). These Coordination Meetings discuss the coal market conditions, consumer demand as well as obstacles identified in production and in the field which can potentially affect the sales volume. Based on the results of the discussion, the Company will then decide the most appropriate sales strategy to be taken for the next three-month period to support the achievement of the set target for annual sales. In order to continually improve the coal sales volume, the Company has been developing both domestic and export markets, with a composition of 65 percent domestic sales, or 8.3 million tons, and 35 percent export sales, or 4.5 million tons.
Distribusi Penjualan Volume penjualan domestik tahun 2008 meningkat 1,4 juta ton dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 6,9 juta ton. Sebagian besar dari volume penjualan tersebut untuk memenuhi kontrak jangka panjang pasokan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu PLTU Suralaya, PLTU Bukit Asam dan PLTU Tarahan. Sejak tahun 2008 Perseroan juga mulai menjual batubara secara spot ke PLTU Suralaya dan PLTU Tanjung Jati B. Total penjualan untuk segmen ini memberikan kontribusi sebesar 56,1 persen dari penjualan 2008.
Sales Distribution The domestic sales volume increased by 1.4 million tons in 2008, compared to 6.9 million tons in 2007. Most of the sales volume was allocated to meet long-term contracts to supply Coal Fired Power Plant (PLTU), namely PLTU Suralaya, PLTU Bukit Asam and PLTU Tarahan. Since 2008 the Company has also started to sell coal in spots to PLTU Suralaya and PLTU Tanjung Jati B. The total sales for this segment contributed 56.1 percent of the total sales in 2008.
Volume penjualan ekspor tahun 2008 sebesar 4,5 juta ton atau meningkat 13,2 persen dibandingkan tahun 2007 yang mencatat angka sebesar 3,9 juta ton. Mayoritas tujuan penjualan ekspor batubara perseroan adalah ke Pasar Jepang, India, Malaysia, Pakistan dan beberapa negara Eropa.
Export sales volume in 2008 was recorded at 4.5 million tons, increased by 13.2 percent compared to export sales of 3.9 million tons in 2007. Our major markets are Japan, India, Malaysia, Pakistan and some European countries.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
industri lainnya/
industri semen/
industri lainnya/ other industry 8%
other industry
cement industry
Domestik/ Domestic
10%
4%
industri semen/ cement industry
pembangkit listrik/
pembangkit listrik/ power plants 86%
power plants
7%
85%
ekspor/ export
35%
domestik/ domestic
domestik/
64%
domestic
Lainnya/ Others Eropa/ 10% Europe
Korea Selatan/ South Korea 10%
ekspor/ export
65%
Ekspor/ Export
Domestik/ Domestic
36%
Eropa/ Lainnya/
Pakistan/
Korea Selatan/ South Korea 11%
Pakistan
8%
Europe
Others
10%
3%
Pakistan/ Pakistan
22%
10% Malaysia/ Malaysia
10%
Jepang/ Japan 10% India/
Malaysia/ Malaysia
14%
India
10%
2008
India/ India
19%
Jepang/ Japan
21%
2007
Ekspor/ Export
Distribusi Penjualan Sales Distribution
Kinerja Penjualan Batubara Pada tahun 2008 Perseroan telah berhasil mencatat volume penjualan hingga mencapai total 12,8 juta ton atau naik 17,9% dari tahun 2007 sebesar 10,9 juta ton. Jenis batubara yang mencatat peringkat penjualan tertinggi adalah BA-59.
Performance of Coal Sales In 2008 the Company has successfully increased the total sales volume to 12.8 million tons or a 17.9 percent increase compared to 10.9 million tons in 2007. The BA-59 type of coal recorded the highest sales.
Pada tahun 2008, penjualan domestik BA-59 mencapai jumlah total sebesar 6 juta ton dengan alokasi penjualan untuk PLTU Suralaya sebesar 5,2 juta ton dan konsumen industri lainnya sebesar 0,8 juta ton. Jumlah total penjualan ini meningkat 18,5 persen dibandingkan tahun 2007 yang tercatat sebesar 5 juta ton. Selain didukung oleh kinerja angkutan batubara yang membaik, peningkatan penjualan BA-59 ini juga seiring dengan peningkatan kebutuhan listrik nasional pada tahun 2008.
In 2008, sales of type BA-59 to the domestic market reached 6 million tons in total with 5.2 million tons sales allocated to PLTU Suralaya and 0.8 million tons to other industrial consumers. The total sales increased by 18.5 percent in 2008 compared to 5 million tons in 2007. In addition to being supported by the improved performance of coal transportation, the increased sales of BA59 were triggered by the increased demand for domestic electricity in 2008.
Peningkatan kebutuhan listrik tersebut juga berdampak positif pada penjualan domestik untuk BA-58 pada tahun 2008 yang secara keseluruhan mencapai sebesar 1,7 juta ton dengan alokasi penjualan untuk memenuhi kebutuhan PLTU Bukit Asam sebesar 1,1 juta ton dan PLTU Tarahan sebesar 556 ribu ton. Jumlah total ini mengalami peningkatan 42,6 persen dari 1,1 juta ton pada tahun 2007.
The increased demand for electricity has positively affected domestic sales of coal BA -58 which, in 2008, reached 1.7 million tons with 1.1 million sold to PLTU Bukit Asam and 556 thousand tons sold to PLTU Tarahan. This is a 42.6 percent sales increase compared to 1.1 million tons in 2007.
Selain peningkatan volume penjualan pada jenisjenis tersebut di atas, Perseroan juga mencatat penurunan penjualan domestik untuk jenis BA67. Pada tahun 2008, penjualan BA-67 di pasar domestik hanya mencapai 168,0 juta ton atau turun 64,9 persen dari 478,5 juta ton pada tahun 2007 yang disebabkan karena kebutuhan PT Semen Baturaja terhadap batubara jenis BA-67 disubstitusi dengan jenis BA-63.
While the Company recorded a significant increase in sales volume on the abovementioned types, a decrease in domestic sales for BA-67 was booked. Due to the request made by PT Semen Baturaja to substitute coal type from type BA-67 to type BA-63, the sales for BA-67 in 2008 to the domestic market was only 168.0 million tons or down by 64.9 percent from 478.5 million tons in 2007.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
49
Uraian/Description
2008 (a)
% (a:b)
2007 (b)
Domestik/Domestic 1,122,439
1,028,527
109.1%
BA-58 (PLTU Tarahan)
BA-58 (PLTU Bukit Asam)
556,732
149,008
373.6%
BA-59 (PLTU Suralaya)
5,157,162
4,663,240
110.6%
BA-59 (lainnya/Others)
218.4%
805,695
368,826
BA-63
161,885
-
-
BA-67
168,014
478,524
35.1%
-
5,866
-
ANS
BA-70
2,913
-
-
Batubara UP Ombilin
5,386
41,784
12.9%
305,320
161,882
188.6%
35,764
-
-
8,321,310
6,897,657
120.6% 437.7%
Batubara UP Briket Batubara PT. Bukit Asam Prima
Jumlah Domestik/Total Domestic Ekspor/Export BA-59
1,616,178
369,281
BA-63
-
458,574
-
BA-67
1,666,980
1,800,139
92.6%
BA-70
1,021,407
1,180,063
86.6%
71,225
147,020
48.4%
100,822
-
-
Jumlah Ekspor/Total Export
4,476,612
3,955,077
113.2%
Jumlah Penjualan/Total Sales
12,797,922
10,852,734
117.9%
Batubara UP Ombilin Batubara PT. Bukit Asam Prima
Penjualan Batubara (ton) Coal Sales (ton)
50
Jenis produk yang mengalami peningkatan penjualan ekspor sangat signifikan pada tahun 2008 adalah jenis BA-59, yaitu mencapai 1,6 juta ton atau meningkat 337,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
The type of coal which enjoyed a significant increase in export sales in 2008 was BA-59, recorded at 1.6 million tons or 337.7 percent increase compared to the previous year.
Keberhasilan penjualan ekspor BA-59 ini didukung oleh peningkatan aktivitas promosi Perseroan ke Jepang, India dan Pakistan yang berhasil ditindaklanjuti dengan kesepakatan penjualan untuk memenuhi kebutuhan PLTU di masingmasing negara tersebut.
The successful export sales of BA-59 were boosted by the intensified promotion program launched in Japan, India and Pakistan, which was then materialized through the sales agreement to supply the needs for coal fired-powered plants in these particular countries.
Selain jenis BA-59, jenis batubara yang juga paling banyak diminati pasar ekspor adalah jenis BA-67 yang mencapai 1,7 juta ton. Batubara Jenis BA-67 ini mayoritas digunakan untuk kebutuhan industri semen dan industri umum lainnya. Jenis BA-70 juga mencatat volume penjualan yang baik pada tahun 2008 yaitu sebesar 1 juta ton dengan mayoritas penggunaan
Type BA-67 was the second most sought-after coal for the export market after type BA-59. In 2008, its sales were recorded at 1.7 million tons. The BA-67 is mostly used to supply the needs of the cement industry and other general industries. The BA-70 also enjoyed a good sales volume at 1 million tons in 2008 with metal industry as its
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
oleh konsumen industri besi. Penjualan ekspor untuk kedua jenis produk ini memang mengalami sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2007 yang masing-masing mencapai 1,8 juta ton dan 1,2 juta ton yang disebabkan karena hasil penambangan batubara Perseroan untuk jenis tersebut mengalami penurunan pada tahun 2008. Pada tahun 2008 Perseroan tidak menjual BA-63 dikarenakan Perseroan memutuskan untuk menggunakan jenis batubara ini sebagai bahan pencampur (blending).
major consumer. Export sales for both types of products slightly decreased compared to those of 2007, with 1.8 million tons and 1.2 million tons respectively. This decline was due to the decreased production of these particular types from the Company’s mining in 2008. In 2008, the Company did not make any export sales for the BA-63 since this type was allocated only for blending purposes.
Profitabilitas Seiring dengan peningkatan volume penjualan dan peningkatan harga batubara yang terjadi pada tahun 2008, Perseroan berhasil mencatatkan profitabilitas batubara sebesar 23,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 18,0%.
Profitability With the increased sales volume and coal prices in 2008, the Company successfully recorded a 23.9 percent increase in coal profitability compared to 18.0% for the previous year’s profitability.
Pada tahun 2009, Perseroan berkeyakinan akan mendapatkan harga jual rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Disamping itu, Perseroan juga terus akan meningkatkan target volume penjualan pada tahun 2009 seiring dengan terus bertumbuhnya permintaan pasar batubara domestik dan ekspor.
In 2009, the Company intends to set a higher average selling price compared to 2008. In addition, a higher sales volume is also projected for 2009 in keeping with the growing coal demand for both domestic and export markets.
Dalam rangka meningkatkan penjualan domestik pada tahun 2009, Perseroan akan terus meningkatkan volume pasokan batubara untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional yang diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2009 seiring dengan mulai beroperasinya beberapa pembangkit tenaga listrik program 10.000 MW yang dicanangkan oleh Pemerintah. Selain itu, Perseroan akan meningkatkan target volume penjualan ekspor.
In order to increase domestic sales in 2009, the Company will supply more coal to meet national electricity needs which are expected to grow in 2009 in keeping with the operations of a number of power plants as part of the Government program for 10,000 MW power plants. In addition, the Company will increase its sales volume target for export.
Briket
Coal Briquette
Sebagai wujud komitmen terhadap arahan Pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif pengganti minyak tanah, pada tahun 1993 Perseroan membentuk Proyek Pengembangan Briket Batubara (P2B2).
As a commitment to support the Government program for developing alternative energy to substitute kerosene, in 1993, the Company established its Coal Briquette Development Project (P2B2).
Sebagai bagian dari perwujudan Good Corporate Citizen, Perseroan berupaya menerapkan sistem operasional bisnis briket yang berkelanjutan dengan melakukan investasi dan pengembangan beberapa unit produksi di Tanjung Enim, Gresik dan Lampung.
As a Good Corporate Citizen, the Company seeks to implement a sustainable briquette operation through investment and development in some of its production units, i.e. Tanjung Enim, Gresik and Lampung.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
51
52
Jenis briket yang diproduksi oleh Perseroan terdiri dari Briket Karbonisasi dan Briket Non-Karbonisasi. Hingga saat ini, Perseroan merupakan satusatunya perusahaan di Indonesia yang mampu memproduksi briket karbonisasi. Jenis briket ini memiliki kelebihan berupa volatile matter, sulphur dan kadar air yang lebih rendah dibandingkan briket non-karbonisasi sehingga mendukung proses pembakaran yang lebih cepat dan mudah, panas stabil serta ramah lingkungan (tidak berbau dan tidak berasap). Produksi briket karbonisasi dilakukan di Pabrik Tanjung Enim. Sedangkan briket non-karbonisasi diproduksi di Pabrik Briket Lampung dan Gresik.
The types of coal briquette manufactured by the Company consist of the carbonized and noncarbonized coal briquette. To date, the Company is the only business in Indonesia that produces carbonized coal briquette. This type of coal briquette has the advantage of lower volatile matter, sulphur and water content, over the non-carbonized type which produced quicker and easier ignition process, stable heat and it is environmentally friendly (odorless and fumeless). The carbonized coal briquette is produced in Tanjung Enim factory, while the non-carbonized briquette is produced in Lampung and Gresik factories.
Pada tahun 2008, produksi briket Perseroan telah kembali pada kapasitas normal yaitu mencapai 19.520 ton briket atau meningkat 79,5 persen dibandingkan produksi tahun 2007 yang hanya mencapai 10.877 ton. Peningkatan volume produksi briket ini sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen yang beralih menggunakan briket sebagai energi alternatif pengganti minyak tanah yang harganya melonjak pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2007, Perseroan melakukan pengurangan produksi akibat penurunan permintaan khususnya dari segmen industri kecil dan menengah yang masih memperoleh harga minyak tanah bersubsidi. Strategi pengurangan produksi ini dilaksanakan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi yang masih tinggi.
In 2008, the coal briquette production returned to normal capacity of 19,520 tons or an increase by 79.5 percent compared to only 10,877 tons in 2007. This increased production volume was the result of an increased demand from consumers to use coal briquette as alternative energy due to the soaring oil price in 2008. Meanwhile, in 2007, the Company had to limit its coal briquette production activities as the demand decreased, especially from small and medium industries, which still enjoyed the subsidized price of kerosene. The strategy to limit production capacity was conducted to reduce the loss due to its high cost of production.
Volume penjualan juga mengalami peningkatan hingga mencapai 21.637 ton atau naik 75,5 persen dibanding penjualan tahun 2007 yang hanya mencapai 12.331 ton. Kenaikan signifikan ini terutama didukung oleh kondisi makro berupa kelangkaan minyak tanah di pasar, yang disusul dengan keputusan Pemerintah untuk mengurangi subsidi minyak tanah sehingga menyebabkan harga bahan bakar tersebut melambung tinggi. Kondisi ini menyebabkan semakin banyak industri kecil menengah kembali beralih menggunakan briket untuk operasional usaha mereka. Hingga tahun 2008, mayoritas pangsa pasar produk briket masih berasal dari sektor industri peternakan Day Old Chicken atau penetasan ayam yang berlokasi di Jabodetabek. Total konsumsi briket pada pangsa ini mencapai sekitar 80 persen dari total penjualan briket tahun 2008.
Sales volume also increased to 21,637 tons or up by 75.5 percent compared to only 12,331 tons in 2007. This significant increase was particularly stimulated by macro conditions such as kerosene scarcity in the market, followed by a Government policy to reduce subsidies, which in turn has increased kerosene prices considerably. This condition has encouraged more industries to return to using coal briquette in their business operations. Until 2008, the majority of the market for coal briquette products came from Day Old Chicken or chicken incubation industries which are located in Jabodetabek area. The total consumption from these industries for this product was approximately 80 percent of total sales of coal briquettes in 2008.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Uraian/Description
2008 (a)
2007 (b)
% (a:b)
Uraian/Description
2008 (a)
2007 (b)
% (a:b)
Tanjung Enim
6,338
3,919
162%
Tanjung Enim
6,478
4,629
140%
Lampung
9,130
6,240
146%
Lampung
11,006
6,163
179%
Gresik
4,052
718
564%
Gresik
4,153
1,539
270%
Jumlah Produksi
19,520
10,877
179%
21,637
12,331
175%
Jumlah Penjualan Total Sales
Total Production
Penjualan Briket (ton) Briquette Sales (ton)
Produksi Briket (ton) Briquette Production (ton)
Profitabilitas Hingga akhir tahun 2008, Perseroan masih mencatatkan kerugian pada segmen usaha briket yang diakibatkan oleh harga produksi yang masih lebih tinggi dibandingkan harga jual di pasar.
Profitability By the end of 2008, the Company still booked a loss in the coal briquette business segment, due to production costs that were higher than its market price.
Harga pokok rata-rata briket (FOT pabrik) tahun 2008 adalah berkisar antara Rp. 1,129 - Rp 2,447 per kilogram, sedangkan harga jual berkisar antara Rp.1,100 - 1,650 per kilogram.
Average Cost of Goods Sold for coal briquette (FOT factory) in 2008 was approximately Rp. 1,129 - Rp 2,447 per kilogram, meanwhile the selling price was approximately Rp 1,100 - 1,650 per kilogram.
Terlepas dari kerugian yang masih harus dihadapi oleh Perseroan, prospek industri briket pada tahun 2009 diproyeksikan akan terus membaik seiring dengan meningkatnya penggunaan energi alternatif pengganti minyak tanah pada sejumlah industri kecil dan menengah dalam negeri. Salah satu prospek pasar baru yang sedang dijajaki oleh Perseroan adalah penjualan briket untuk sejumlah pabrik tembakau di Jawa Timur dan Lombok. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, briket terbukti cocok untuk proses pengeringan tembakau jenis Virginia yang banyak diproduksi oleh kedua wilayah tersebut. Ekspansi penjualan ini diharapkan akan dapat meningkatkan volume penjualan briket secara signifikan pada tahun 2009.
Despite the potential future loss in coal briquette business which the Company may still face, the long term prospect of coal briquette is expected to improve, in line with the increased use of alternative energy to substitute oil in many domestic small and medium industries in 2009. One of the new prospective markets studied by the Company is coal briquette sales to tobacco factories in East Java and Lombok. Based on trial results, coal briquette are best suited to the drying process for Virginia tobacco produced in both regions. Sales are expected to expand and significantly increase the sales volume of coal briquette in 2009.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
53
Tinjauan Keuangan Financial Review
1. Neraca Jumlah aset per 31 Desember 2008 mencapai Rp 6,1 triliun, meningkat 53,5 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,0 triliun. Sedangkan jumlah kewajiban mencapai Rp 2,1 triliun, meningkat 57,1 persen dibandingkan dengan posisi tahun 2007 dan ekuitas sebesar Rp 4,0 triliun, meningkat 49,4 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya.
54
1. Balance Sheet The total amount of assets as of December 31, 2008 reached Rp 6.1 trillion, or 53.5 percent increase on the previous year. Meanwhile, the total liabilities amounted to Rp 2.1 trillion, an increase of 57.1 percent from last year. Total equities reached Rp 4.0 trillion, or an increase of 49.4 percent from last year.
a. Aset Aset Lancar Jumlah aset lancar mencapai Rp 5,0 triliun atau 81,1 persen dari jumlah keseluruhan aset. Kondisi ini menggambarkan likuiditas Perseroan yang semakin meningkat dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 3,1 triliun atau 77,4 persen dari total nilai aset.
a. Assets Current Assets Current assets reached Rp 5.0 trillion, or an increase of 81.1 percent of total assets, which reflects an increased liquidity compared to last year’s positions of Rp 3.1 trillion, or 77.4 percent of total assets.
Komposisi terbesar aset lancar adalah kas dan setara kas sebesar 61,4 persen, diikuti piutang usaha 27,8 persen dan persediaan sebesar 8,5 persen dari jumlah keseluruhan aset lancar.
The biggest composition of current assets are the cash and cash equivalent, trade receivables and inventory, which respectively reach 61.4 percent, 27.8 percent and 8.5 percent of the total current assets.
Kas dan Setara Kas Posisi kas dan setara kas pada tahun 2008 naik sebesar Rp 819 miliar menjadi Rp 3,0 triliun atau meningkat sebesar 36,8 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun. Kenaikan kas dan setara kas tersebut terutama berasal dari hasil operasi tahun 2008.
Cash and Cash Equivalent The cash and cash equivalent balances in 2008 increased by Rp 819 billion to Rp 3.0 trillion, or increased by 36.8 percent from the last year’s position of Rp 2.2 trillion. The increase in cash and cash equivalent balances was due to the increase in cash from operational activities in 2008.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama tahun 2008 mencapai Rp 1,6 triliun, meningkat 18,0 persen dari posisi tahun sebelumnya. Sedangkan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 429,2 miliar, naik 135,7 persen dari tahun sebelumnya dan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 380,1 miliar, naik 50,5 persen dari tahun sebelumnya.
Net cash from operations in 2008 reached Rp 1.6 trillion or an 18.0 percent rise from last year’s figure, while cash for investment amounted to Rp 429.2 billion or 135.7 percent increase from the previous year’s figure. The cash used for financing activities rose by around 50.5 percent to Rp 380.1 billion.
Peningkatan kas dari aktivitas operasi terutama disebabkan meningkatnya penerimaan dari pelanggan, sedangkan peningkatan penggunaan dana untuk investasi disebabkan adanya penambahan kepemilikan pada anak perusahaan sebesar
The increase in cash from operations was mainly caused by the rise in revenues from customers, while the rise in the investment funding was due to increased ownership of subsidiary companies amounting to Rp 137.9 billion, and the acquisition of
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Rp 137,9 miliar dan akuisisi anak perusahaan sebesar Rp 163,9 miliar. Peningkatan penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan disebabkan kenaikan pembagian laba tahun buku 2007 berupa deviden.
subsidiaries amounting to Rp 163.9 billion. The increase in the use of cash for funding was due to a rise in the amount of dividend payment for 2007.
Posisi kas pada tahun 2008 terdiri dari kas di tangan sebesar Rp 123 juta, ditempatkan di rekening giro sebesar Rp 310,7 miliar atau 10,2 persen dari jumlah keseluruhan kas dan setara kas, serta deposito berjangka sebesar Rp 2,7 triliun atau sebesar 89,8 persen dari jumlah keseluruhan kas dan setara kas. Kas dan setara kas Perseroan ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, Citibank, Deutsche Bank, Standard Chartered Bank dan PT Bank CIMB Niaga Tbk dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS.
The cash in 2008 consisted of cash in hand of Rp 123 million, a checking account worth Rp 310.7 billion or 10.2 percent of the total cash and cash equivalent, and a time deposit of Rp 2.7 trilliion or 89.8 percent of the total cash and cash equivalent in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, Citibank, Deutsche Bank, Standard Chartered Bank and PT Bank CIMB Niaga Tbk. The time deposits are in rupiah and US dollars.
Jumlah deposito dalam Dolar AS sebesar Rp 329,6 miliar atau sekitar 12,1 persen dari jumlah keseluruhan deposito, dengan tingkat bunga antara 3,05 – 5,50 persen. Sedangkan jumlah deposito dalam Rupiah adalah sebesar Rp 2,4 triliun atau sekitar 87,9 persen dari jumlah keseluruhan deposito dengan tingkat bunga antara 10 - 13 persen. Dengan demikian pendapatan bunga secara keseluruhan berjumlah Rp 107,6 miliar.
Deposits in US dollars totalled Rp 329.6 billiion or 12.1 percent of the total deposits, with an interest rate of between 3.05 – 5.50 percent, while the total deposit in Rupiah reached Rp 2.4 trillion or 87.9 percent of the total deposit, with an interest rate between 10 – 13 percent. Interest revenue reached a total of Rp 107.6 billion.
Piutang Usaha Piutang usaha Perseroan pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 1,4 triliun, naik 145,6 persen dari tahun 2007 sebesar Rp 560,5 miliar, yang terdiri dari piutang ke pihak ketiga sebesar Rp 308,1 miliar dan piutang usaha ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 1,1 triliun.
Trade Receivables The Company’s trade receivables in 2008 amounted to Rp 1.4 trillion or a 145.6 percent increase from last year’s Rp 560.5 billion, which consists of Rp 308.1 billion in receivables to third parties and Rp 1.1 trillion in receivables to related parties.
Piutang usaha ke pihak ketiga meningkat 102,3 persen dari Rp 152,3 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 308,1 miliar pada tahun 2008 dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa naik 161,7 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp 1,1 triliun dari Rp 408,3 miliar pada tahun 2007 sebagai akibat meningkatnya volume penjualan dan harga batubara tahun 2008.
Trade receivables to third parties rose by 102.3 percent from Rp 152.3 billion in 2007 to Rp 308.1 billion in 2008 and the receivables to related parties rose by 161.7 percent in 2008 to Rp 1.1 trillion from Rp 408,3 billion in 2007 due to the increase of the coal sales volume and coal price in 2008.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
55
56
Persediaan Posisi nilai persediaan bersih pada akhir tahun 2008 adalah Rp 420,0 miliar atau naik sebesar 54,7 persen dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 271,5 miliar, terdiri dari persediaan batubara sebesar Rp 352,5 miliar sedangkan sisanya sebesar Rp 67,5 miliar berupa suku cadang dan perlengkapan lainnya. Persediaan suku cadang tersebut telah dikurangkan dengan penyisihan persediaan usang.
Inventory The position of net supply value in late 2008 was Rp 420.0 billion, up 54.7 percent from the previous year of Rp 271.5 billion. The net supply consists chiefly of coal worth Rp 352.5 billion, and equipment and spare parts worth Rp 67,5 billion. The net inventory of spare parts was already net of provisions for obsolescence.
Untuk meminimalkan risiko kerugian, Perseroan telah mengasuransikan persediaan batubara dalam perjalanan serta beberapa persediaan perlengkapan dan suku cadang yang ditempatkan di gudang.
To minimize the risk of losses, the Company has insured the delivery of its coal and the storage of its equipment and spare parts in the warehouse.
Aset Tidak Lancar Jumlah aset tidak lancar Perseroan pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 1,2 triliun atau naik 28,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 898,8 miliar.
Non-Current Assets The Company’s total non-current assets in late 2008 reached Rp 1.2 trillion, an increase of 28.7 percent compared to Rp 898.8 billion the previous year.
Komposisi terbesar aset tidak lancar adalah aset tetap bersih sebesar 33,2 persen, diikuti beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan sebesar 22,4 persen properti pertambangan 17,2 persen serta aset pajak tangguhan sebesar 14,9 persen.
The largest contribution to the noncurrent assets are fixed assets at 33.2 percent, deferred exploration and development expenditures at 22.4 percent, mining property at 17.2 percent and deferred tax assets at 14.9 percent.
Aset Tetap Aset tetap bersih yang dimiliki Perseroan pada akhir tahun 2008 tercatat sebesar Rp 383,9 miliar atau naik sebesar 6,5 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 360,6 miliar. Pada periode ini terdapat penambahan aset tetap senilai Rp 71,3 miliar, sedangkan akumulasi penyusutan bertambah sejumlah Rp 48,0 miliar.
Fixed Assets The Company’s total net fixed assets in late 2008 reached Rp 383.9 billion, up 6.5 percent from the previous year’s figure of Rp 360.6 billion. Within this period, there was an increase in the amount of fixed assets worth Rp 71.3 billion, while the accumulation of depreciation rose by Rp 48.0 billiion.
Untuk meminimalkan risiko kerugian, Perseroan telah mengasuransikan aset tetap tertentu di berbagai lokasi perusahaan.
To minimize the risk of losses, the Company’s management has insured selected fixed assets in some locations.
Beban Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Jumlah beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan setelah dikurangi amortisasi pada akhir tahun 2008 tercatat sebesar Rp 259,5 miliar atau naik sebesar 22,9 persen dari jumlah tahun sebelumnya yang sebesar Rp 211,2 miliar. Beban tersebut merupakan biaya eksplorasi dan pengembangan tambang-
Deferred Exploration and Development Expenditures The total deferred exploration and development expenditures after amortization reached Rp 259.5 billon as of the end of 2008, up 22.9 percent from the total sum in the previous year of Rp 211.2 billion. The costs are mine extension costs, the mines concerned either still being in the exploration and development
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
tambang baru, baik yang masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan maupun yang telah memasuki masa produksi. Untuk beban ditangguhkan yang telah memasuki tahapan produksi dilakukan amortisasi dengan metode unit produksi.
phase or at the start of their production. The exploration and deferred deployment costs are amortized using the production unit method.
Kenaikan jumlah beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tahun 2008 terutama disebabkan adanya beban kegiatan eksplorasi tambang di IPC sebesar Rp 31,0 miliar serta kegiatan pemindahan BWE dari lokasi TAL ke lokasi MTB sebesar Rp 8,4 miliar.
The increased deferred exploration and development expenditures are mainly due to the mine exploration activities in IPC which amounted to Rp 31.0 billion and Rp 8.4 billion for transfering BWE activities from TAL into MTB.
Properti Pertambangan Properti pertambangan pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 199,1 miliar. Nilai tersebut diperoleh setelah Perseroan mengakuisisi 51% saham IPC dengan jumlah pembayaran sebesar 17,85 juta dollar, atau setara dengan Rp 163,9 miliar dari pemegang saham lama PT Mega Raya Kusuma (PTMRK) dan PT Rajawali Corpora (PTRC).
Mining Property Mining property in 2008 reached Rp 199.1 billiion. The value acquired after the acquisition of IPC share ownership of 51 percent with a payment value of US$ 17.85 million or equal to Rp 163.9 billion from the previous ownership PT Mega Raya Kusuma (PTMRK) and PT Rajawali Corpora (PTRC).
Aset Pajak Tangguhan Aset Pajak Tangguhan pada tahun ini tercatat sebesar Rp 171,8 miliar, turun 26,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 232,6 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan aset pajak tangguhan dari nilai buku aset tetap dan pengakuan kewajiban pajak tangguhan dari akuisisi IPC.
Deferred Tax Assets The deferred tax assets this year reached Rp 171.8 billion or dropped by 26.1 percent compared to Rp 232.6 billion the previous year. The decline was due to the decrease of deferred tax asset from net book value of fixed assets and recognition of deferred tax liabilities from acquisition of IPC.
b. Kewajiban Jumlah kewajiban Perseroan pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp 2,1 triliun atau naik 57,1 persen dari Rp 1,3 triliun pada tahun sebelumnya. Jumlah kewajiban lancar sebesar Rp 1,4 triliun atau 66,7 persen dari jumlah keseluruhan kewajiban. Sedangkan jumlah kewajiban tidak lancar sebesar Rp 675,7 miliar atau 33,3 persen dari jumlah keseluruhan kewajiban.
b. Liabilities The Company’s total liabilities in 2008 increased to Rp 2.1 trillion or up 57.1 percent from Rp 1.3 trillion the previous year. The total current liabilites reached Rp 1.4 trillion or 66.7 percent of the total liabilities. The non-current liabilities reached Rp 675.7 billion or 33.3 percent of the total liabilities.
-
-
Kewajiban Lancar Kewajiban lancar pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp 1,4 triliun atau meningkat sebesar 81,8 persen dari Rp 744,4 miliar pada tahun sebelumnya. Komposisi terbesar kewajiban lancar adalah biaya yang masih harus dibayar sebesar 47,6 persen, diikuti Hutang Pajak sebesar 41,6 persen dan Hutang Usaha sebesar 5,1 persen.
Current Liabilities The current liabilities in 2008 increased to Rp 1.4 trillion, up 81.8 percent from Rp 744.4 billion the previous year. The biggest contribution to the current liabilities were accrued expenses, taxes payables and trade payables which amount to 47.6 percent, 41.6 percent and 5.1 percent respectively.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
57
-
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Biaya masih harus dibayar pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 644,2 miliar, naik sebesar 119,6 persen dari Rp 293,4 miliar pada tahun sebelumnya. Kewajiban tersebut di antaranya adalah kewajiban yang timbul atas iuran produksi, jasa penambangan, jasa angkutan kereta api, jasa angkutan kapal laut, sewa alat berat serta insentif kinerja pegawai dan tantiem tahun buku 2008. Kenaikan biaya yang masih harus dibayar terutama disebabkan oleh kenaikan harga atas jasa penambangan, angkutan kereta api dan tambahan jasa produksi atas kenaikan volume produksi.
Accrued Expenses The accrued expenses in 2008 reached Rp 644.2 billion, an increase of 119.6 percent from Rp 293.4 billion the previous year. The accrued expenses consisted of liabilities incurred by payment of production fees, mining services, coal train and shipping services, heavy equipment rental fees and employee performance incentives for 2008 fiscal year. The increase in accrued expense was mainly due to an increase in the mining services fee, train transportation tariffs and additional production fees from the rise in the production volume.
Hutang Pajak Jumlah hutang pajak yang pada tahun 2008 meningkat sebesar 199,4 persen dibandingkan tahun 2007 yang mencapai Rp 188,1 miliar, menjadi sebesar Rp 563,1 miliar. Kenaikan terbesar terjadi pada Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 dan Pajak Penghasilan Pasal 21 masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp 339,6 miliar dan Rp 22,6 miliar. Kenaikan pada hutang Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 disebabkan oleh kenaikan hasil operasi 2008.
Taxes Payable The total taxes payable in 2008 rose by 199.4 percent to Rp 563.1 billion compared to Rp 188.1 billion in 2007. The highest increase occurred in the Corporate Income Tax Article 29 and Income Tax Article 21 with increments of Rp 339.6 billion and Rp 22.6 billion respectively. The increase in Corporate Income Tax Article 29 was due to the 2008 operation result.
Hutang Usaha Hutang Usaha merupakan kewajiban yang timbul karena adanya pembelian barang dan jasa kepada pihak ketiga dalam rangka menjalankan operasional perusahaan. Jumlah hutang usaha pada tahun 2008 turun sebesar 30,2 persen menjadi Rp 69,2 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 99,1 miliar.
Trade Payable Trade payable are liabilities incurred by the purchase of goods and services from third parties. The total trade payables in 2008 dropped by 30.2 percent to Rp 69.2 billion compared to Rp 99.1 billion the previous year (2007).
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar pada tahun ini meningkat sebesar 23,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 675,7 miliar, dengan komposisi Penyisihan untuk Imbalan Kerja sebesar 82,0 persen dan Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang sebesar 17,9 persen dari total kewajiban tidak lancar. Penyisihan Imbalan Kerja Perseroan menerapkan PSAK Nomor 24 (revisi 2004) tentang Imbalan Kerja dalam memperhitungkan manfaat karyawan. Manfaat pensiun yang berakhir 31 Desember 2008 dihitung berdasarkan
58
-
Non-Current Liabilities The non-current liabilities this year increased by 23.5 percent to Rp 675.7 billion compared to the previous year. The non-current liabilities consist of provisions for employee benefits at 82.0 percent and provisions for Environmental Reclamation and Mine Closure at 17,9 percent of total non-current liabilities. Provision of Employee Benefit The Company has adopted PSAK No.24 (revised 2004) on "Employee Benefits". The pension benefits ending on December 31, 2008 were calculated based on the assessment
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
penilaian aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Jumlah penyisihan untuk manfaat pensiun dan kesejahteraan karyawan pada tahun ini naik 23,8 persen menjadi Rp 553,8 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 447,3 miliar.
by an independent actuary using the projected unit credit method. The provision of pensions and employee benefits in 2008 increased by 23.8 percent to Rp 553.8 billion from Rp 447.3 billion the previous year.
Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Jumlah penyisihan untuk reklamasi lingkungan dan penutupan tambang pada tahun ini meningkat menjadi Rp 120,9 miliar atau naik sebesar 21,1 persen dari Rp 99,8 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan produksi sebesar 16,5 persen dari tahun sebelumnya, kenaikan tarif biaya restorasi, rehabilitasi dan penutupan tambang lainnya yang semula Rp 2.477 menjadi Rp 3.969 per ton batubara.
Provision of Environmental Reclamation and Mine Closure The total provision for environmental reclamation and mine closure in this year rose by 21.1 percent to Rp 120.9 billion from Rp 99.8 billion the previous year. The increase was due in particular to the rise in production by 16.5 percent from the previous year and the increase of restoration, rehabilitation and mine closure tariff from Rp 2.477 to Rp 3.969 per ton of coal produced.
c. Ekuitas Pada tahun 2008 terjadi peningkatan total ekuitas sebesar 49,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,7 triliun, di mana per 31 Desember 2008 Perseroan memiliki nilai total ekuitas sebesar Rp 4,0 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 135,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar Rp 726,2 miliar.
c. Equity The total equity in 2008 rose by 49.4 percent to Rp 4.0 billion from the previous year’s total of Rp 2.7 trillion due to the increase in net income by 135.2 percent to Rp 726.2 billiion.
2. Laporan Laba Rugi a. Pendapatan Usaha Pendapatan usaha Perseroan yang terdiri dari penjualan batubara dan briket batubara pada tahun 2008 mencapai Rp 7,2 triliun, naik 75,0 persen dari Rp 4,1 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan ini disebabkan adanya peningkatan volume penjualan sebesar 17,9 persen, dari 10,9 juta ton pada tahun 2007 menjadi 12,8 juta ton pada tahun 2008 dan disertai dengan peningkatan harga batubara sebesar 48,5 persen dari rata-rata Rp 378,7 ribu per ton pada 2007, menjadi Rp 562,3 ribu per ton pada tahun ini.
2. Profit and Loss Statement a. Sales The Company’s operating revenues consisted of the sale of coal and coal briquetes. The sale of coal in 2008 reached Rp 7.2 trillion, up 75.0 percent from the previous year’s Rp 4.1 trillion. The increase in operating revenue was due to the rise in sales volume by 17.9 percent from 10.9 tons in 2007 to 12.8 tons in 2008 and the upward movement of coal prices by 48.5 percent from the average price or Rp 378.7 thousand per ton in 2007, to Rp 562.3 thousand per ton this year.
b. Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan pada periode ini tercatat sebesar Rp 3,7 triliun, meningkat sebesar 47,4 persen dari Rp 2,5 triliun pada tahun sebelumnya. Komposisi terbesar beban pokok penjualan adalah Jasa Angkutan Kereta Api sebesar 29,3 persen, Jasa
b. Cost of Sales The cost of sales this period reached Rp 3.7 trillion, up by 47.4 percent from the previous year’s Rp 2.5 trillion. The biggest cost of sales consisted of Railway Transportation, Mining Services, Coal Purchase, Employee Salaries and Wages,
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
59
60
Penambangan sebesar 22,4 persen, diikuti Pembelian Batubara 16,0 persen, serta Gaji dan Upah karyawan sebesar 10,3 persen dari total keseluruhan beban pokok penjualan.
which accounted for 29.3 percent, 22.4 percent. 16.0 percent and 10.3 percent respectively of total cost of sales.
Kenaikan beban pokok penjualan terutama terjadi pada: • Beban jasa penambangan naik menjadi Rp 826,5 miliar, meningkat 12,5 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 734,9 miliar, akibat terjadinya peningkatan produksi sebesar 16,5 persen. • Beban pembelian batubara naik menjadi Rp 591,1 miliar, meningkat 519 persen dari tahun 2007 sebesar Rp 95,5 miliar, akibat peningkatan volume pembelian batubara oleh PT Bukit Asam Prima sebesar 199 persen. • Beban angkutan kereta api naik menjadi Rp 1,1 triliun, meningkat 49,6 persen dibandingkan tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 722,9 miliar, akibat terjadinya peningkatan volume angkutan sebesar 28,5 persen dan kenaikan tarif angkutan. Tarif angkutan kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan naik dari Rp 230 menjadi Rp 255 per ton km tidak termasuk PPN, sedangkan Tanjung Enim ke Kertapati naik dari Rp 230 menjadi Rp 350 per ton km tidak termasuk PPN. • Royalti dan retribusi naik menjadi Rp 364,4 miliar, meningkat 160,8 persen dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 139,7 miliar. Hal ini diakibatkan kenaikan produksi 16,5 persen, kenaikan harga jual batubara sebesar 48,5 persen dan juga disebabkan adanya pembebanan atas kekurangan royalti setelah dilakukan audit oleh Tim Optimalisasi Penerimaan Negara. • Beban Gaji dan Upah tercatat sebesar Rp 381,2 miliar, meningkat sebesar 9,9 persen dari Rp 346,7 miliar pada tahun sebelumnya disebabkan peningkatan gaji, upah, manfaat pensiun, dan kesejahteraan pegawai. • Bahan bakar dan pelumas naik sebesar Rp 169,6 miliar, meningkat 72,4 persen dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 98,3 miliar, akibat selain ada peningkatan harga bahan bakar solar untuk industri juga disebabkan ada peningkatan produksi batubara secara swakelola sebesar 102 persen.
The increase in the cost of sales was particularly due to: • The rise in the cost of mining services by 12.5 percent to Rp 826.5 billion compared to Rp 734.9 billion in 2007 as a result of a 16.5 percent increase in production. • The rise in the cost of coal purchases by 519 percent to Rp 591.1 billion compared to Rp 95.5 billion in 2007 as a result of the coal purchases volume increment by 199 percent. • Cost for railway transportation rose by 49.6 percent to Rp 1.1 trillion compared to Rp 722.9 billion in 2007 which was due to the rise in volume of transported coal of 28.5 percent as well as transportation tariff increases. The railway transportation tariff from Tanjung Enim to Tarahan increased from Rp 230 to Rp 255 per ton km excluding VAT, while from Tanjung Enim to Kertapati it rose from Rp 230 to Rp 350 per ton km excluding VAT. • Royalty and retribution increased by 160.8 percent to Rp 364.4 billiion compared to Rp 139.7 billion in 2007. This was due to the 16.5 percent increase in production, 48.5 percent increase in coal selling price and charge of under projected royalty after being audited by the State Revenue Optimalization Team. • The rise in salary and wage expenses by 9.9 percent to Rp 381.2 billion from Rp 346.7 billion in the previous year as a result of the increase in salaries, wages, pension benefits and employee benefits. • Fuel, oil and lubricant costs rose by 72.4 percent to Rp 169.6 billion compared to Rp 98.3 billion in 2007, due to the increase of diesel fuel prices for industry and the increase of selfmanaged coal production by 102 percent.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
2008 Uraian/Description
Pendapatan (juta Rp)/Sales (million Rp)
2007
Harga Jual Ratarata (ribu Rp)/ Average Selling Price (thousand Rp) b 506.9
Pendapatan (juta Rp)/Sales (million Rp)
c 2,384,028
Harga Jual Ratarata (ribu Rp)/ Average Selling Price (thousand Rp) d 345.6
%
Domestik/Domestic
a 4,217,963
a:c 181.1
b:d 146.7
Ekspor/Export
2,974,239
664.4
1,726,046
436.4
172.3
152.3
Jumlah/Rata-rata/ Total/Average
7,192,202
562.3
4,110,074
378.7
175.0
148.5
Pendapatan & Harga Jual Rata-rata Batubara Income & Average Selling Price
a. Beban Usaha Beban Usaha Perseroan terdiri dari Beban Umum dan Administrasi, Beban Penjualan dan Pemasaran serta Beban Eksplorasi. Beban Usaha pada tahun 2008 meningkat 42,8 persen menjadi Rp 1,0 triliun pada tahun 2008 dari Rp 725,8 miliar pada tahun 2007.
a. Operating Expenses The Company’s operating expenses consist of general and administrative expenses, selling and marketing expenses, and exploration expenses. The operating expenses in 2008 rose by 42.8 percent to Rp 1.0 trillion compared to Rp 725.8 billion in 2007.
Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar 25,2 persen menjadi Rp 504,7 miliar yang tahun sebelumnya sebesar Rp 403,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan beban gaji, upah, manfaat pensiun dan kesejahteraan karyawan lainnya. Peningkatan lain laba berasal dari kenaikan perjalanan dinas akibat meningkatnya tarif angkutan udara dan akomodasi serta peningkatan bantuan untuk pengembangan daerah sebagai bentuk tanggung jawab social dan lingkungan terhadap masyarakat sekitar lokasi kerja perseroan.
General and Administrative expenses rose by 25.2 percent to Rp 504.7 billion compared to the previous year’s Rp 403.2 billion. This was due to the increase of salaries and wages, pension benefits and other employee benefit. Further increases were the result of an increase of the cost of business trips due to higher air fares and accommodation prices as well as the increased contribution to support social development as part of the Company’s Corporate Social Responsibility to the communities in the areas where it operates.
Beban Penjualan dan Pemasaran meningkat sebesar 62,5 persen menjadi Rp 515,1 miliar yang tahun sebelumnya sebesar Rp 316,9 miliar. Hal ini terutama disebabkan peningkatan biaya Jasa Angkutan Kapal serta Biaya Surveyor dan Jasa Dermaga, terkait meningkatnya volume pengiriman batubara ke PLTU Suralaya sebesar 10,6 persen serta tarif jasa angkutan kapal dan tongkang.
Selling and marketing expenses rose by 62.5 percent to Rp 515.1 billion compared to last year’s Rp 316.9 billion. This was due to the increased cost in shipping services, Surveyors and berth services as a result of a 10.6 percent rise in coal delivery to PLTU Suralaya as well as in coal transportation costs by boat and barges.
b. Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan lain-lain pada tahun 2008 turun menjadi Rp 56,7 miliar dari Rp 114,5 miliar pada tahun 2007. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena pada tahun ini Perseroan menyisihkan
b. Other Income (Expense) Other income earned in 2008 dropped to Rp 56.7 billion from Rp 114.5 billion in 2007. This decline was due to the Company’s provision for non recovery of advances amounted to Rp 56.1
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
61
11%
15%
4%
4%
37%
Lain-lain Jasa Pihak Ketiga
0%
10%
Angkutan Kereta Api Gaji & Upah Royalty & Retribusi
10% 10%
Bahan Bakar
Others
32% 4%
Mining Services Railway Transportation Salary & Wages Royalty & Retribution
6% 14%
Fuel
28%
29%
2008
62
Diagram Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
2007
uang muka atas pihak ketiga yang tidak terpulihkan sebesar Rp 56,1 miliar dan piutang tak tertagih sebesar Rp 32,6 miliar.
billion and bad debts expenses of Rp 32.6 billion.
c. Laba Secara umum kinerja Perseroan di sepanjang tahun 2008 sangat membanggakan, hal ini tercermin dari peningkatan laba usaha Perseroan yang signifikan sebesar 178,0 persen dari Rp 897,0 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 2,5 triliun pada tahun 2008.
c. Profit Generally, the Company’s operational performance in 2008 was remarkable, reflected in the notable increase in the Company’s profit of 178.0 percent from Rp 897.0 billion in 2007 to Rp 2.5 trillion in 2008.
Peningkatan laba usaha ini diikuti dengan melonjaknya laba bersih Perseroan sebesar 135,2 persen dari Rp 726,2 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 1,7 triliun pada tahun 2008.
The increased income from operations was followed by a sharp increase in the Company’s net income by 135.2 percent from Rp 726.2 billion in 2007 to Rp 1.7 trillion in 2008.
Melonjaknya laba bersih Perseroan didukung oleh sejumlah faktor, antara lain meningkatnya pendapatan sehubungan penguatan harga batubara di pasar, peningkatan volume penjualan dan berhasilnya langkah-langkah efisiensi biaya (cost reduction program)
The sharp rise in the Company’s net income was a result of from the increase in revenues fueled by the increase in the coal selling price, sales volume as well as the success in implementing a cost reduction program.
Kenaikan laba bersih tentu berpengaruh pada kenaikan laba bersih per saham. Pada tahun 2008 laba bersih per saham Perseroan tercatat sebesar Rp 741, naik 135,2 persen dibandingkan dengan tahun 2007.
The increase in net income has contributed to the net earning per share. In 2008. The Company’s net earning per share amounted to Rp 741, a 135.2 percent increase compared to 2007.
3. Rasio Keuangan a. Likuiditas Rasio Likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang dihitung dengan membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Pada tahun 2008 likuiditas Perseroan mencapai 365,7 persen. Hal ini menunjukkan sangat kuatnya kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya.
3. Financial Ratios a. Liquidity The liquidity ratio reflects the Company’s ability to meet its current liabilities by comparing its current assets with its current liabilities. In 2008, the Company’s liquidity reached 365.7 percent, which shows the Company’s capability to meet its liabilities.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
1%
2%
Beban Umum Administrasi Beban Penjualan & Pemasaran Beban Eksplorasi
General & Admin Sales & Marketing Exploration
49%
49%
2008
44%
Diagram Beban Usaha Operating Expenses
55%
2007
b. Koleksibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas piutang dihitung dengan membandingkan total piutang dengan hasil penjualan. Pada tahun 2008 tingkat kolektibilitas piutang sebesar 70 hari dari tahun sebelumnya selama 50 hari. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya piutang kepada PT Indonesia Power dan PLN yang merupakan konsumen terbesar Perseroan.
b. Receivable Collectibility The level of receivable collectibility is calculated by comparing the total receivables with the sales results. In 2008, the receivable collectibility rate was 70 days from 50 days of last year’s rate. This was due to the increased trade receivable from PT Indonesia Power and PLN which are the largest customers
c. Solvabilitas Merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang yang dibangun dengan membandingkan total aset terhadap total kewajiban. Kenaikan kewajiban pada tahun 2008 menyebabkan solvabilitas Perseroan mencapai 301,0 persen yang menunjukkan kemampuan Perseroan yang tinggi dalam memenuhi kewajibannya.
c. Solvability The Company’s capability to meet its short and long-term liabilities is calculated by comparing the total liabilities with its total assets. The rise in liabilities in 2008 resulted in 301.0 percent solvability of the Company which reflects a high level of solvability.
d. Rentabilitas Merupakan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Seiring dengan kenaikan laba bersih Perseroan pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya, rentabilitas terhadap penjualan (Net Profit Margin) pada tahun ini mencapai 23,7 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 17,6 persen. Rentabilitas terhadap ekuitas (Return On Equity) mencapai 42,7 persen, mengalami peningkatan dari tahun 2007 yang mencapai 27,1 persen. Rentabilitas terhadap aset (Return on Asset) juga mengalami kenaikan, yaitu mencapai 28,0 persen yang pada tahun 2007 mencapai 18,3 persen.
d. Rentability The rentability shows the Company’s capability to produce net income by utilizing the available resources. As the net income rose in 2008, the Company’s sale rentability (net profit margin) rose by 23.7 percent, compared to 17.6 percent last year. The Company’s equity rentability (return on equity) rose by 42.7 percent from 27.1 percent in 2007. The Company’s asset rentability (return on asset) also increased by 28.0 percent compared to 18.3 percent in 2007.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
63
Teknologi Informasi Information Technology
64
Kompetisi bisnis yang terus meningkat menuntut setiap pelaku industri untuk menerapkan sistem teknologi informasi terpadu guna menjawab berbagai kebutuhan operasional bisnis. Kehadiran sistem teknologi informasi ini terbukti dapat mendukung peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja Perseroan, sekaligus merefleksikan kesiapan Perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhan dan permintaan pasar.
The intensifying business competition demands each player in the industry implement an integrated information technology system to respond to various business operation requirements. The availability of information technology systems proves to support the efficiency and effectiveness of the Company performance, and reflect the Company’s readiness to provide the best service to address market needs and demand.
Sebagai bagian dari entitas industri batubara yang terus berkembang, Perseroan senantiasa memanfaatkan sistem teknologi informasi dalam seluruh aspek operasional bisnis. Investasi berkesinambungan dalam bidang aplikasi maupun infrastruktur teknologi merupakan wujud komitmen Perseroan untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing tinggi.
As part of a growing entity in the coal industry, the Company strives to take advantage of information technology systems in all business operation aspects. A sustainable investment in application and infrastructure technology areas reflects the Company’s commitment to become a highly competitive coal-based energy company.
Dalam rangka mendukung aktivitas operasional bisnis, sejak tahun 1997 Perseroan telah menggunakan Sistem Ellipse versi 5.3.2 terdiri dari modul Operations & Maintenance, Financial, Human Resources dan Materials yang terintegrasi.
Since 1997, the Company has been using the Ellipse System version 5.3.2 which consists of Operations & Maintenance, Financial, Human Resources and Materials integrated modules to support its operational business activities.
Selama tahun 2008, target pengembangan sistem teknologi informasi Perseroan adalah merealisasikan tata kelola teknologi informasi (IT Governance) yang dapat mendukung pencapaian rencana strategis Perseroan. Strategi yang diterapkan untuk mencapai target tersebut adalah:
In 2008, the target on information technology system development was to realize the Information Technology governance (IT Governance), which enables the Company to achieve its strategic plan. The applied strategies in achieving this target are:
1.
Penerapan prinsip-prinsip IT Governance yang mencakup Strategic Alignment, Value Delivery, Risk Management, Resource Management dan Performance Measurement. 2. Penyempurnaan model bisnis menuju solusi terintegrasi. 3. Peningkatan kemampuan pengelolaan, proses dan sumberdaya IT.
1.
Strategi tersebut diterapkan secara konsisten sepanjang tahun 2008 dan berhasil merealisasikan berbagai program pengembangan yang mendukung peningkatan kinerja Perseroan, yaitu: 1. Instalasi infrastruktur jaringan (leased-line WAN) ke lokasi Unit Pertambangan Ombilin, PT Bukit Asam Prima (PT. BAP) dan unit kerja
These strategies were consistently applied in 2008, and have contributed to the successful development of various programs which supported the improved performance of the Company. They consist of: 1. Installation of network infrastructure (Leasedline WAN) to the locations of Ombilin Mining Unit, PT Bukit Asam Prima (PT. BAP) and
Application of IT Governance principles that covered Strategic Alignment, Value Delivery, Risk Management, Resource Management and Performance Measurement. 2. Improvement of the business model towards integrated solutions. 3. Capacity improvement in the areas of management, processing and human capital of IT.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
2.
3.
4.
5.
Briket Jakarta. Instalasi ini dilakukan dalam rangka mendukung implementasi laporan keuangan konsolidasi sekaligus sebagai langkah antisipasi penerapan rantai pasokan batubara (coal-chain). Implementasi Aplikasi Anggaran “Cognos Enterprise Planning and Business Intellegence” untuk mendukung penyusunan rencana kerja dan anggaran Perseroan, pengendalian anggaran serta analisa dan laporan kinerja Perseroan yang lebih cepat dan akurat. Pengembangan Ellipse System dengan menerapkan Multi-District untuk kebutuhan konsolidasi keuangan. Implementasi fasilitas dan teknologi Video Conference di Kantor Pusat Tanjung Enim dan Kantor Perwakilan Jakarta untuk meningkatkan efisiensi kerja dan koordinasi intensif sehingga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan di level manajemen Perseroan. Implementasi aplikasi sistem pengelolaan kearsipan semi elektronik untuk meningkatkan efisiensi proses pengelolaan dokumen dan arsip Perseroan.
Untuk terus mendukung peningkatan kinerja Perseroan, pengembangan teknologi informasi pada tahun mendatang akan tetap berfokus pada penerapan prinsip IT Governance secara terpadu. Perseroan juga berencana akan mengembangkan sistem informasi terintegrasi untuk seluruh rantai pasokan batubara yang mencakup proses perencanaan, penjadwalan produksi, ekstraksi batubara, stockpile tambang dan pelabuhan, transportasi, bongkar muat kapal hingga pemasaran. Melalui database terintegrasi ini diharapkan Perseroan dapat terus meningkatkan daya saing dalam menghadapi kompetisi industri yang diproyeksikan akan semakin meningkat di masa yang akan datang.
2.
3.
4.
5.
Jakarta Coal Briquette Unit. This installation was executed to support the implementation of consolidated financial statements as well as in anticipation of the implementation of coal supply (coal-chain). Budget Application Implementation of Cognos Enterprise Planning and Business Intelligence to provide support for the Company's work plan and budget preparation, budget control, and acquiring quicker and accurate analysis and performance reports of the Company. Development of Ellipse System with MultiDistrict application for the needs of financial consolidation. Implementation of Video Conference facilities and technology in Tanjung Enim Head Office and Jakarta Representative Office, aimed to improve efficiency and intensive coordination to expedite the decision-making process at management level of the Company. Implementation of semi-electronic archiving management system application to improve efficiency on management process of the Company’s documents and archives.
To provide continuous support to increase Company performance, information technology development in the future will remain focused on the application of the IT Governance principles in an integrated fashion. The Company also plans to develop an integrated information system for the entire chain of coal supply which includes the process of production planning and scheduling, coal excavation, stockpile at mine field and port, transportation, loading and unloading at port and marketing. Through this integrated database, the Company is expected to improve its competitive advantage to be able to face industrial challenges which are predicted to be more intensified in the future.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
65
Pengembangan Usaha Business Development
Industri batubara tetap memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Kebutuhan akan batubara diproyeksikan terus meningkat pada tahun mendatang. Hal ini seiring dengan bertumbuhnya sektor industri di Asia, khususnya Cina dan India. Di Indonesia, permintaan akan pasokan batubara juga diproyeksikan terus meningkat di tahun mendatang. Selain terkait dengan proyek Pemerintah untuk menyelesaikan “Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Batubara”, kebutuhan batubara dari sektor industri juga diperkirakan meningkat sebagai upaya pemanfaatan energi alternatif selain minyak. Berbagai faktor tersebut menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi Perseroan dalam menentukan strategi bisnis jangka panjangnya.
The coal industry still holds a bright potential for the future. Coal demand is projected to increase in future years. This increased demand is in line with the growth of the industrial sector in Asia, particularly China and India. In Indonesia, demand for coal supply is also projected to increase in future years. In addition to the Government’s project to build “The Coal Based Steam Power Plant Accelerated Development Program”, coal demand from the industrial sector is also projected to increase, due to alternative energy sought to substitute oil. These factors have created opportunities as well as challenges for the coal industry in directing their long-term business strategy.
Sesuai dengan visi untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagi para stakeholder, Perseroan memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengembangan usaha berkelanjutan yang berdampak pada pencapaian target jangka panjang Perseroan, dengan tetap memperhatikan kaidah bisnis, penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan perkembangan krisis perekonomian global.
In keeping with the vision to become a highly competitive coal-based company and capable of delivering optimal value for its stakeholders, the Company is responsible for creating a sustainable business development that will bring advantage to achieve the Company’s long-term target, by adopting business ethics, complying with good corporate governance and anticipating the impact of global economic downturn.
Target jangka panjang Perseroan adalah mencapai tingkat produksi hingga 50 juta ton per tahun. Sebagai upaya mencapai target tersebut, Perseroan melakukan berbagai langkah pengembangan usaha yang berfokus pada peningkatan produksi Perseroan dan memperkuat fondasi bisnis Perseroan untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.
The Company’s long-term target is to achieve an annual production level of 50 million tons. In an effort to reach this target, the Company has taken various business development initiatives which have focused on increasing profitability of the business and strengthening business foundations to be capable of responding to future challenges.
Langkah-langkah implementasi dalam rangka peningkatan produksi yang telah dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2008 adalah meliputi:
Implemented initiatives taken by the Company to increase profitability throughout 2008, include:
• Akuisisi Kuasa Pertambangan (KP)
•
Dalam rangka meningkatkan kemampuan produksi batubara Perseroan, strategi pengembangan usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan akuisisi perusahaan tambang sebagai sumber alternatif produksi batubara selain tambang di Tanjung Enim dan Ombilin. Pada bulan September 2008 Perseroan berhasil menyelesaikan proses akuisisi 51 persen
66
The Acquisition of Mining Concession (KP) In order to increase coal production capacity, the Company implemented a business development strategy by acquiring new mines as alternative coal production sources in addition to Tanjung Enim and Ombilin mine.
In September 2008, the Company has successfully completed the acquisition of 51
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
saham PT International Prima Coal (IPC) atas tambang yang berlokasi di Kalimantan Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 17,85 juta. Di dalam perhitungan Perseroan, batubara yang diperhitungkan adalah yang memilik ketebalan ≥ 0,5 meter dan kedalaman sampai dengan 100 meter, dan diperoleh total sumber daya batubara sekitar 45 juta ton. Sedangkan di dalam perhitungan konsultan IMC, batasan ketebalan yang dipakai adalah > 2 meter dan kedalaman sampai dengan 80 meter, dan diperoleh total sumber daya batubara sebesar 22,32 juta ton. Tambang IPC akan mulai berproduksi pada tahun 2009 dengan produksi awal sebesar 0,5 juta ton. Selanjutnya produksi akan terus dikembangkan hingga mencapai 1,5 – 2 juta ton per tahun.
percent shares of PT International Prima Coal (IPC) for a mine located in East Kalimantan, with a transaction value of USD 17.85 million. In our calculation, the total coal reserve is 45 million ton which was calculated from the coal with thickness of > 0.5 meter, found within the depth of 100 meter. Meanwhile, by IMC Consultant calculation, the total reserve of the coal is 22.32 million which was calculated from the coal with thickness of > 2 meter, found within the depth of 80 meter. This mine will start its production in 2009 with initial production capacity of 0.5 million tons per year, and will be developed to produce 1.5 - 2 million tons per year.
Untuk memaksimalkan pertumbuhan, Persero akan terus melakukan program Akuisisi KP dan/ atau kerjasama strategis dengan Tambang/ KP potensial, khususnya diluar wilayah operasi Perseroan saat ini.
To optimize growth, the Company will continually implement KP acquisistion program and/or establish strategic cooperation with potential mining operators/KP, particularly in the areas where the Company's has no current operation activities.
• Peningkatan Volume Angkutan Batubara Hingga saat ini, kereta api merupakan sarana utama angkutan batubara Perseroan untuk dapat mencapai pelabuhan yang merupakan pusat operasional transaksi dengan berbagai klien dalam dan luar negeri.
•
Increasing Coal Transport Volume To date, the railway transportation system has been the main facility of transportation for the Company in transporting coal to the port which is an operational center of transaction for domestic and international markets.
Berawal dari upaya untuk terus meningkatkan volume penjualan batubara, Perseroan telah melaksanakan berbagai upaya pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan kapasitas angkutan kereta api. Sesuai hasil persetujuan pemegang saham pada RUPS Luar Biasa bulan Mei 2008, Perseroan telah menindaklanjuti usaha pembentukan perusahaan patungan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) dan PT Transpacific Railway Infrastruktur (PT TRI).
Motivated by the goal to continuously increase its coal sales volume, the Company has implemented a number of business development efforts in order to increase the loading capacity of the railway system. Through a decision made at the Extraordinary General Meeting of Shareholders in May 2008, the Company has moved on with a joint business venture establishment with PT Kereta Api Indonesia (KAI) and PT Transpacific Railway Infrastruktur (PT TRI).
Terkait rencana kerjasama dengan PT KAI dalam rangka pembentukan perusahaan patungan, Perseroan dan PT KAI telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham pada bulan Oktober 2008. Jalur kereta api eksisting dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan dan ke
In relation to the co-operation plan with PT KAI in the establishment of a Joint Venture Company (JVC), the Company and PT KAI have entered into a Shareholders Agreement (PPS) in October 2008. In addition, the existing loading capacity of the railway transportation
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
67
Dermaga Kertapati secara bertahap akan ditingkatkan kapasitas angkutnya menjadi 20 juta ton per tahun dari sebelumnya 10,3 juta ton pada tahun 2008. Direncanakan pada tahun 2009 Perusahaan Patungan dapat dibentuk.
from Tanjung Enim to Tarahan Port and Kertapati Pier will gradually be increased to 20 million tons per year from 10.3 million tons in 2008. This joint venture is projected to be realized in 2009.
Sedangkan kerjasama pembangunan jalur kereta api dan pengembangan tambang dengan PT TRI juga telah mencatat beberapa perkembangan pada tahun 2008. Terkait dengan pembangunan jalur kereta api Tanjung Enim - Lampung, telah didirikan perusahaan patungan PT Bukit Asam Transpacific Railway pada bulan Agustus 2008. Angkutan kereta api khusus ini direncanakan memiliki kapasitas angkut 20 juta ton per tahun. Proyek ini telah mendapatkan Ijin Prinsip dari Gubernur Lampung No. 500/2288/04/2008 tanggal 22 September 2008 dan ijin prinsip dari Gubernur Sumsel No. 640/3117/IV/2008 tanggal 13 Oktober 2008. Selanjutnya pada awal tahun 2009 akan diupayakan mendapatkan ijin pembangunan jalur khusus kereta api batubara dari Menteri Perhubungan RI.
Meanwhile, the cooperation with PT TRI on the development of a railway system and mine has shown significant progress in 2008. The development of Tanjung Enim Lampung railway tracks has been finalized by the establishsment of a JVC in August 2008, PT Bukit Asam Transpacific Railway. The loading capacity of this special train is projected to be 20 million tons per year. This project has obtained a principal approval from the Governor of Lampung (No. 500/2288/04/2008) on September 22, 2008 and a principal approval from the Governor of South Sumatra (No. 640/3117/IV/2008) on October 13, 2008. The next stage will be to obtain a special permit for the development of a coal transportation railway from the Indonesia Ministry of Transportation which will serve as a legal ground for further operational development.
• Pembangunan PLTU Mulut Tambang
68
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah keterbatasan angkutan darat batubara serta meningkatkan pemanfaatan batubara peringkat rendah, Perseroan melaksanakan proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pengembangan proyek ini juga bertujuan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan listrik nasional, sekaligus kebutuhan listrik operasional Perseroan secara swakelola. Status pembangunan beberapa PLTU Mulut Tambang sepanjang tahun 2008 adalah sebagai:
•
Development of Mine Mouth Coal Fired Power Plant In an effort to address the limited facilities for land transportation of coal and to increase the utilization of low-quality coal, the Company has developed Coal Fired-Powered Plant (PLTU) projects. This project development is aimed to support the supply of national electricity needs, as well as internal needs for electricity for operation purposes. The status of the construction of several Mine Mouth Coal Fired Power Plant during 2008, are:
A. PROYEK YANG TELAH PERSETUJUAN RUPS
MENDAPAT
A. PROJECTS WHICH HAVE BEEN APPROVED BY AGM
PLTU Mulut Tambang Banjarsari kapasitas 2x100 MW di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan Sebagai tindak lanjut dari persetujuan RUPS pada tanggal 10 Mei 2006 tentang pembentukan anak perusahaan pengelola proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang Banjarsari yaitu PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI) pada tahun 2007 lalu, maka pada bulan Pebruari 2008 telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian
Banjarsari Mine Mouth Coal Fired Power Plant (2x100 MW capacity) Lahat Regency, South Sumatra Following the establishment of approval on AGM dated on 10 May 2006 for PT Bukit Pembangkit Innovative (PT BPI), a subsidiary company of the Banjarsari Mine Mouth Power Plant development project in 2007, the Company has signed a financing scheme for the development of Banjarsari Mine Mouth Coal Fired
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
kredit pembiayaan pembangunan PLTU Mulut Tambang Banjarsari dengan Sindikasi Bank Mandiri dan Bank Ekspor Indonesia. Tindak lanjut proyek ini sempat terkendala oleh pelaksanaan tender ulang kontraktor Engineering, Procurement, Construction (EPC) PLTU pada bulan Juli 2008. Hal ini disebabkan karena adanya permintaan perubahan nilai kontrak EPC sebagai dampak krisis keuangan global yang mempengaruhi perubahan nilai kurs Dollar Amerika terhadap Rupiah dan Yuan, serta kenaikan harga baja. Berdasarkan hasil tender ulang tersebut diperoleh kontraktor baru yaitu China National Electric Equipment Corporation yang menggantikan kontraktor terpilih sebelumnya yaitu Jiangxi Electric Power Overseas Engineering Co.Ltd. Selain kenaikan biaya EPC tersebut, munculnya cost overrun dan perlunya merevisi harga batubara juga menyebabkan manajemen PT BPI mengajukan permintaan kenaikan tarif listrik kepada PT PLN (Persero), yang hingga akhir tahun 2008 belum mencapai kesepakatan.
Power Plant with a consortium of Bank Mandiri, BNI and Bank Ekspor Indonesia in February 2008. However, this project was delayed due to a re-tender process in July 2008 for Engineering, Procurement, Construction (EPC) contractor. The retender was exercised due to the economic crisis, which affected the Rupiah and Yuan exchange rate against the US Dollar, and the increased price of steel. This re-tender was won by China National Electric Equipment Corporation as the appointed contractor, replacing Jiangxi Electric Power Overseas Engineering Co.Ltd. The increasing cost for EPC, coupled with overrun cost and revised coal price, have caused the management of PT BPI to propose a higher electricity selling tariff to PT PLN. Until the end of 2008, the status of this proposal has not been agreed.
MENDAPAT
B. PROJECTS YET TO BE APPROVED BY AGM
PLTU Mulut Tambang Banko Tengah kapasitas 4x600 MW di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Sebagai tindak lanjut dari usulan perjanjian usaha patungan pembangunan, operasi dan pemeliharaan PLTU antara Perseroan dengan mitra strategis dari Cina (China Huadian Corporation) dan beberapa mitra nasional (PLN, PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim) yang telah ditandatangani pada
Banko Tengah Mine Mouth Coal Fired Power Plant (4x600 MW capacity) Muara Enim Regency, South Sumatera Following propsal of joint venture agreement for the development, operation and maintenance of PLTU between the Company and its strategic partner from China (China Huadian Corporation) and other local partners (PLN, PT Truba Alam, Manunggal Engineering Tbk and Muara Enim Regency Government) which
B. PROYEK YANG BELUM PERSETUJUAN RUPS
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
69
tahun 2006, serta proposal penawaran ke PLN pada tahun 2007, maka sepanjang tahun 2008 Perseroan telah melaksanakan tahapan persiapan pembebasan lahan, peruntukan wilayah khusus Kuasa Pertambangan untuk pasokan batubara ke PLTU, bersama-sama mitra strategis melakukan serangkaian proses negosiasi tarif listrik dengan pihak PLN dan pembahasan skema pembiayaan proyek dengan potential lenders dan potential insurer.
was signed in 2006 and an offering proposal to PLN in 2007, the Company has completed the preparation stage to acquire mining areas particularly dedicated to supply coal to PLTU. The Company is negotiating with PLN over electricity tariffs and studies the project financing scheme with potential lenders and potential insurers.
Hingga akhir tahun 2008 belum tercapai kesepakatan tarif listrik dengan PLN yang disebabkan belum terbitnya pedoman baru dari Pemerintah tentang pembelian tenaga listrik oleh PLN.
No agreement on electricity tariff was made between the Company and PLN due to the delay of new Government regulations on power purchased by PLN.
C. PROYEK YANG TIDAK PERSETUJUAN RUPS
70
MEMERLUKAN
C. PROJECTS WHICH APPROVAL FROM AGM
REQUIRE
NO
•
PLTU Mulut Tambang Tanjung Enim kapasitas 3x10 MW di Tanjung Enim Pembangunan PLTU ini ditujukan untuk pemakaian sendiri di Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT). Pada bulan Juni 2008, Perseroan telah mengumumkan pemenang tender kontraktor EPC PLTU yaitu Konsorsium China Overseas Engineering Holding Limited – Zheajiang Xizi United Engineering Co Ltd – Jiangxi Jiusheng International Electro-Mechanical Equipment Co.Ltd. Berdasarkan keputusan tersebut, telah dilaksanakan negosiasi lebih lanjut terkait aspek teknis pembangunan dan administrasi kontrak.
•
Tanjung Enim Mine Mouth Coal Fired Power Plant (3x10 MW capacity) This PLTU aims to meet internal electricity needs for Tanjung Enim Mining Unit (UPT). In June 2008, the Company has officially named the winner for EPC Contractor for PLTU Tanjung Enim 3x10 MW project, the Consortium of China Overseas Engineering Holding Limited - Zheajiang Xizi United Engineering Co Ltd - Jiangxi Jiusheng International Electro-Mechanical Equipment Co.Ltd With this appointment, further negotiations have been conducted on the technical aspects of the development as well as contract administration.
•
PLTU Mulut Tambang Peranap kapasitas 2x10 MW di Kabupaten Indragiri Hulu Riau.
•
Pada tahun 2008 mulai dilakukan studi PLTU dan studi pengembangan tambang wilayah Kuasa Pertambangan Peranap. Melalui pembangunan PLTU berkapasitas 2x10 MW, diharapkan Perseroan dapat memanfaatkan batubara peringkat rendah untuk mewujudkan komitmen pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat setempat. Sampai akhir tahun 2008, Perseroan masih dalam proses negosiasi perjanjian sewa guna PLTU dengan PLN.
Peranap Mine Mouth Coal Fired Power Plant (2x10 MW capacity) in Indragiri Hulu, Riau. A study on PLTU and preparation of the mine in the area of Mining Right in Peranap development were conducted in 2008. Through the development of this 2X10 MW PLTU, it is expected that the Company will benefit from low-calorie coal produced by Peranap Riau Mine and at the same time, realize the commitment to supply electricity to local communities. At the end of 2008, the Company was still in a negotiation process with PLN for the PLTU lease.
Selain berbagai upaya peningkatan produksi tersebut di atas, Perseroan juga melakukan pengembangan usaha yang bertujuan untuk
To generate more profitability, in addition to the above mentioned efforts, the Company has also developed other businesses aimed at
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
memperkuat fondasi bisnis perusahaan. Strategi yang diterapkan adalah dengan melakukan diversifikasi usaha untuk dapat meningkatkan nilai tambah produk Perseroan. Langkah implementasi yang dilaksanakan pada tahun 2008 terkait diversifikasi usaha adalah: - Pengembangan Coal Bed Methane (CBM) Sebagai salah satu alternatif pemanfaatan batubara sebagai sumber energi, Perseroan melaksanakan program pengembangan Coal Bed Methane (CBM) di wilayah Tanjung Enim yang dilakukan bekerjasama dengan PT Pertamina EP dan Arrow Energy.
strengthening the foundation of the Company’s business. The strategy is applied through business diversification, so that the Company will be able to deliver more added value to their products. In 2008, business diversification implemented by the Company were: - Development of Coal Bed Methane (CBM) To increase alternative coal utilization, the Company has implemented a development program for Coal Bed Methane (CBM) in Tanjung Enim, in association with PT Pertamina EP and Arrow Energy.
Pada bulan Juli 2008 telah dilakukan penentuan lokasi bor untuk pengambilan sample gas CBM Tanjung Enim oleh pihak Perseroan. Selain itu pada bulan Desember 2008, telah diperoleh kesepakatan mengenai pembahasan utama content draft MOU antara Perseroan, Pertamina dan Arrow Energy. Selain pengembangan CBM di Tanjung Enim tersebut, Perseroan juga telah melaksanakan studi kelayakan awal untuk pengembangan CBM di wilayah Ombilin. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan PT Westindo Utama Karya.
In July 2008, a location for drilling was plotted to generate samples of CBM gas from Tanjung Enim. In addition, the review highlight for the Memorandum of Understanding has been agreed upon by the Company, Pertamina and Arrow Energy in December 2008. In addition to CBM development in Tanjung Enim, the Company has also conducted a prefeasibility study on CBM development in Ombilin. This was conducted in association with PT Westindo Utama Karya.
-
Tindak Lanjut Rencana Pengembangan Angkutan Laut Batubara Sesuai dengan komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas angkutan batubara, pada RUPSLB tanggal 29 Mei 2008, Perseroan telah mengajukan usulan akuisisi perusahaan pelayaran PT Bahtera Adhiguna. Namun berdasarkan keputusan RUPSLB tersebut, usulan akuisisi PT Bahtera Adhiguna tidak disetujui oleh pemegang saham minoritas. Namun mempertimbangkan semakin meningkatnya permintaan batubara domestik dan global maka untuk mengantisipasi hal tersebut, Perseroan melaksanakan studi kelayakan yang lebih komprehensif untuk peningkatan jaminan kapasitas pasokan batubara kepada konsumen.
Guna mendukung berbagai upaya pengembangan usaha jangka panjang tersebut, pada tahun 2008 Perseroan juga telah melakukan studi kelayakan terkait rencana pengembangan Pelabuhan Kertapati II untuk meningkatkan kapasitas Dermaga Kertapati menjadi 5 juta ton per tahun dan rencana peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan menjadi 20 juta ton per tahun.
-
Following the Establishment Planning of Coal Shipping Company In line with the commitment from the Company to continuously improve coal transporting capacity, the Company has submitted a proposal to take acquisition of a shipping company, PT Bahtera Adhiguna. However, this proposal was not approved by the holders of minority shares. However, in view with the increasing coal demand from domestic and global markets and to anticipate this trend so the Company has conducted a comprehensive feasibility study on capacity expansion of coal supply available for the consumers
In addition, to support the development for this long term business plan, the Company has also conducted a feasibility study on the development of Kertapati Pier II and the capacity to up grade Tarahan Port. This is expected to increase the capacity of Kertapati Pier and Tarahan Port to 5 million tons and 20 million tons per year respectively.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
71
Strategi Bisnis 2009 Business Strategy 2009
72
Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan industri pada tahun 2009, Perseroan telah mempersiapkan sejumlah rencana strategi bisnis yang terintegrasi. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mewujudkan target PTBA EMAS yaitu kapasitas produksi sebesar 50 juta per tahun.
The Company has prepared an integrated business strategies plan to face the industrial challenges in 2009. This initiative was taken by the Company to achieve a sustainable business and to march towards PTBA EMAS, with a production capacity target of 50 million tons annually.
Pada segmen usaha batubara, strategi peningkatan kinerja mencakup seluruh aspek proses bisnis utama. Pada tahapan produksi, Perseroan berencana meningkatkan volume produksi melalui pengembangan area pertambangan baru sekaligus melanjutkan strategi akuisisi dan merger dengan perusahaan tambang potensial. Pembelian batubara melalui anak perusahaan juga akan terus ditingkatkan, baik untuk dijual langsung ke konsumen maupun dijual ke Perseroan.
In the coal business segment, the performance improvement strategy will cover all processes of core business. In the production stage the Company plans to increase its volume by developing new mines as well as sustaining the strategy of mergers and acquisitiions with some potential mining companies. Subsidiary companies will continue to purchase coal, and then selling it directly to customers and also to the Company.
Perseroan juga akan melakukan beberapa strategi peningkatan kinerja penanganan batubara sebagai upaya untuk terus menjaga jaminan kualitas batubara di masa mendatang. Salah satunya, Perseroan berencana untuk melakukan penambahan fasilitas blending batubara sebagai upaya menciptakan kualitas batubara sesuai spesifikasi kebutuhan konsumen. Peningkatan kapasitas angkutan juga tetap menjadi salah satu perhatian utama Perseroan. Hal ini karena angkutan kereta api masih menjadi andalan dalam pengiriman batubara dari area pertambangan ke pelabuhan.
The Company has also taken strategic initiatives in coal handling to guarantee coal quality in the future. One of the strategic steps taken was through building additional blending facilities to produce a particular quality of coal as requested by the consumers. Improvement in the coal transporting capacity will also be highlighted by the Company since railway transportation systems still play an important role in transporting coal from mine to port.
Strategi yang akan dilakukan adalah dengan tetap menjalin koordinasi dan kerjasama strategis dengan pihak PT KAI, serta melakukan percepatan pada pembentukan Perusahaan Patungan dengan PT KAI, serta percepatan proyek pengembangan jalur kereta api khusus dengan PT Transpacific Railway Infrastruktur.
The Company plans to sustain a strategic alliance and expedite the establishment of a Joint Venture Company with PT KAI, as well as developing projects on railway tracks development with PT Transpacific Railway Infrastructure.
Selain itu, Perseroan juga berencana meningkatkan kapasitas Dermaga Kertapati menjadi 5 juta ton per tahun dan Pelabuhan Tarahan menjadi 20 juta ton per tahun sebagai gerbang penjualan batubara, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
In addition, the Company also plans to increase the annual loading capacity in Kertapati Pier and Tarahan Port to 5 million tons and 20 million tons respectively and promote them as gates for domestic and export sales.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Segmen usaha briket juga tetap mendapatkan perhatian serius dari Perseroan, sebagai wujud komitmen pengembangan energi alternatif di Indonesia. Perseroan berencana untuk memperluas cakupan segmen penjualan briket, antara lain industri tembakau di Jawa Timur dan Lombok yang merupakan kelanjutan dari hasil uji coba yang menunjukkan bahwa briket sangat cocok menjadi bahan bakar pada proses pengeringan tembakau jenis Virginia. Dengan komitmen jaminan kualitas dan pasokan, Perseroan optimis dapat meningkatkan penjualan briket di Indonesia pada tahun mendatang.
As part of the Company’s active commitment to support the development of alternative energy in Indosesia, a coal briquette business unit has been receiving serious attention from the Company. The Company plans to expand its coal briquette market to tobacco factories in East Java and Lombok. This strategy is taken in response to the positive trial test which revealed that coal briquette are best used for the drying process in tobacco factories, especially for Virginia varieties which these areas produce. With a committment to provide a guarantee on quality and its supply, the Company is optimistic to increase its coal briquette sales volume in Indonesia in years to come.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
73
Informasi Material Material Information
74
A. INVESTASI Dalam rangka mendukung aktivitas operasional dan pengembangan usaha, pada tahun 2008 Perseroan telah merealisasikan investasi yang terdiri dari investasi rutin dan investasi pengembangan mencapai Rp 411,5 miliar atau 210 persen dari tahun 2007.
A. INVESTMENT To support operational activities and business development, in 2008 the Company made a number of investments which can be grouped into routine investment and development investment of Rp 411.5 billion or an increase of 210 percent compared to 2007.
Investasi rutin adalah investasi yang dilaksanakan oleh Perseroan dalam rangka mempertahankan tingkat produksi dan efisiensi operasi, termasuk antara lain perbaikan dan penambahan fasilitas operasional rutin. Jumlah investasi rutin yang dilakukan pada tahun 2008 mencapai Rp 57,1 miliar atau 235 persen dari investasi rutin pada tahun 2007. Peningkatan jumlah investasi ini dalam rangka pencapaian target produksi dan penjualan tahun 2008.
Routine investment is aimed at to maintaining the Company’s performance which covers improvement and addional facilities for routine operations. In 2008, the Company invested Rp 57.1 billion on this type of investment, an increase of 235 percent compared to 2007. This increased investment was inline with the growing business activities to achieve targets on production and sales in 2008.
Sedangkan investasi pengembangan bertujuan untuk mengembangkan bisnis Perseroan. Jumlah investasi pengembangan pada tahun 2008 mencapai Rp 354,4 miliar atau 207 persen dari investasi pengembangan pada tahun 2007. Investasi ini mencakup investasi untuk pengembangan proyek PLTU, pengembangan tambang, akuisisi tambang dan berbagai proyek pengembangan usaha terkait.
Meanwhile, development investment is aimed at expanding the business. The total development investment made in 2008 reached Rp 354.4 billion or increased by 207 percent compared to development investment in 2007. This investment covered the developments of Coal Fired Power Plant projects, mining expansion, mine acquisition and other related activities of business development.
Investasi untuk pengembangan proyek PLTU Mulut Tambang terdiri dari proyek PLTU Banjarsari, PLTU Banko Tengah dan PLTU Tanjung Enim. Investasi untuk PLTU Banjarsari pada tahun 2008 mencapai Rp 41,4 miliar sehubungan dengan pelaksanaan tender ulang kontraktor EPC PLTU, sehingga aktivitas pembangunan PLTU belum terlaksana seluruhnya sesuai rencana. Sedangkan investasi untuk PLTU Tanjung Enim untuk memenuhi kebutuhan sendiri mencapai Rp 3,5 miliar pada tahun 2008 karena telah memasuki tahapan negosiasi teknis dengan pemenang tender kontraktor EPC.
Investment in developing the Mine Mouth Coal Fired Power Plant project covered the projects of Banjarsari Mine Mouth Coal Fired Power Plant, Banko Tengah Coal Fired Power Plant and Tanjung Enim Coal Fired Power Plant. Meanwhile, investment made in the Mine Mouth Coal Fired Power Plant Banjarsari in 2008 was Rp 41.4 billion as it has entered into the technical negotiation phase with appointed contractor EPC causing delay to the completion of the project. Meanwhile, investment made for the Coal Fired Power Plant in Tanjung Enim for self-consumption reached Rp 3.5 billion in 2008 as it has entered the negotiation phase with the appointed contractor EPC.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
2008 2007 % (a) (b) (a:b)
Uraian/Description
57,054
Investasi Rutin/Routine Investment Investasi Pengembangan/ Development Investment
24,317 134.6%
354,449 171,644 106.5%
Jumlah Investasi/Total Investment
411,503 195,961 110.0% Investasi Investment
Investasi untuk kegiatan trading batubara juga mengalami peningkatan dikarenakan Perseroan melakukan penyetoran modal kerja dan modal saham untuk PT Bukit Asam Prima (BAP) sejalan dengan strategi Perseroan untuk mendorong pencapaian volume penjualan batubara tahun 2008.
Investment in coal trading activities has also inreased since the Company has paid up working capital and equity capital to PT Bukit Asam Prima (BAP) as part of the Company’s strategy to improve the achievement of the coal sales volume in 2008.
Investasi pengembangan yang juga signifikan dilakukan Perseroan pada tahun 2008 adalah akuisisi 51 persen saham tambang PT International Prima Coal (IPC) dengan nilai transaksi sebesar USD 17,85 juta. Investasi ini dilakukan dalam upaya terus meningkatkan volume produksi batubara di masa mendatang.
Another significant development investment exercised by the Company in 2008 was the aquisition of 51 percent shares of PT International Prima Coal (IPC) with a transaction amount of USD 17.85 billion. This investment aims to increase coal production capacity in the future.
B. TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN Pada tahun 2008, Perseroan melakukan transaksi benturan kepentingan yaitu Pembentukan Perusahaan Patungan antara Perseroan dan PT KAI untuk Proyek Pengembangan Angkutan Perkeretaapian Divre III Sumatera Bagian Selatan yang dilaksanakan dalam rangka optimalisasi angkutan batubara Perseroan dari Unit Pertambangan Tanjung Enim yang secara geografis sangat jauh dari Pelabuhan. Melalui pembentukan perusahaan patungan ini, diharapkan kapasitas angkutan batubara Perseroan dapat ditingkatkan menjadi 20 juta ton per tahun. Setoran modal Perseroan akan dilakukan pada saat pembentukan perusahaan patungan.
B. CONFLICT OF INTEREST ON CERTAIN TRANSACTIONS In 2008, the Company has exercised a conflicting transaction by establishing a Joint Venture between The Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero) for the Development Project of Railway Transportation Regional Division III, Southern Sumatra with a goal to optimize the coal transporting capacity from Tanjung Enim mine which is located far from the Port. Through this Joint Venture, the Company expects to increase its coal transporting capacity to 20 million tons annually. The Company subscribed the capital which is payable upon the establishment of the Joint Venture
Transaksi benturan kepentingan tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal jo. Peraturan Bapepam No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-32/ PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
The Company exercised the conflict of interest transaction in compliance with the Law No. 8, 1995 on Capital Market jo. Bapepam Regulation No. IX.E.1, through Decision of Bappepam Chairman No. Kep32/PM/2000, dated August 20, 2000 on Conflict of Interest on Certain Transactions.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
75
76
Pelaksanaan transaksi benturan kepentingan ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham minoritas pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTBA tanggal 29 Mei 2008.
All transactions had been previously approved by the holders of minority shares in the Extraordinary General Meeting of Shareholders on May 29, 2008.
C. TRANSAKSI MATERIAL Transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2008 telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo. Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/ PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
C. MATERIAL TRANSACTIONS The material transaction exercised by the Company in 2008 is in compliance with the Law No. 8,1995 on Capital Market jo. Bapepam Regulation No. IX.E.2, through Decision of Bappepam Chairman No. Kep02/PM/2001, dated February 20, 2001 on Material Transactions and Changes in Core Business Activities.
Transaksi material yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2008 adalah : - Pembentukan Perusahaan Patungan antara Perseroan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk Proyek Pengembangan Angkutan Perkeretaapian Divre III Sumatera Bagian Selatan yang dilaksanakan dalam rangka optimalisasi kapasitas angkutan batubara Perseroan dari Unit Pertambangan Tanjung Enim ke Pelabuhan. Transaksi ini melibatkan modal Perseroan sebesar Rp 464 miliar dan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada RUPSLB tanggal 29 Mei 2008.
The material transactions exercised by the Company in 2008 are: - The establishment of a Joint Venture between The Company and PT Kereta Api Indonesia (Persero) for the Development Project of Railway Transportation Regional Division III, Southern Sumatra as part of the strategy to optimize the coal transporting capacity from Tanjung Enim Mine to the port. This transaction has cost the Company Rp 464 billion which had been previously approved by the minority shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on May 29, 2008
-
-
Proyek Railway & Port yang merupakan Pembangunan Jalur Kereta Api serta Pelabuhan dan Pengembangan Tambang Banko Tengah Blok Timur. Latar belakang pelaksanaan proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara dari Unit Pertambangan Tanjung Enim yang mempunyai cadangan batubara terbesar, namun memiliki lokasi geografis yang sangat jauh dari pelabuhan laut maupun pasar. Dengan pembangunan jalur Kereta Api dan Pelabuhan baru ini maka kapasitas angkutan batubara akan meningkat dan secara langsung akan
The Railway and Port Project covered the Development of Railway Tracks and Port as well as the Development of Banko Tengah, East Block Mine. These developments were initiated to increase the coal transporting capacity from Tanjung Enim Mining Unit, the mining unit with the largest coal deposit but located far from the Port. By building this new railway track and port, the coal transporting capacity is expected to increase and will in return, contribute to the Company’s revenue. In addition, mining development projects also focus on optimizing the use of undeveloped
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
berdampak positif pada peningkatan pendapatan Perseroan. Selain itu, proyek pengembangan tambang juga akan mengoptimalkan sumber daya batubara yang belum termanfaatkan. Nilai investasi Perseroan pada Proyek Railway & Port adalah sekitar USD 31,84 juta. Sedangkan nilai investasi untuk Proyek Pengembangan Tambang Banko Tengah Blok Timur adalah sekitar USD 8,73 juta. Kedua transaksi ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada RUPSLB tanggal 29 Mei 2008.
coal. The Company has invested USD 31.84 million for the Railway Tracks and Port project. Meanwhile the investment made in Development Projects on Banko Tengah, East Block Mine was USD 8.73 million. Both investments were approved by the minority shareholders on May 29, 2008.
D. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pada RUPSLB tanggal 29 Mei 2008, para pemegang saham telah menyetujui usulan Direksi terkait Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan terbatas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut selanjutnya telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana terlampir pada Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-50395.AH.01.02 Tahun 2008.
D. AMENDMENTS ON THE ARTICLES OF ASSOCIATION In the Extraordinary General Meeting of Shareholders on May 29, 2008, the shareholders agreed to the proposal made by Board of Directors to amend the articles of association, in compliance with Regulations No 40/2007 on Limited Companies. This amendment was later approved by the Minister of Law and Human Rights as affixed on Ministry Decree No. AHU-50395.AH.01.02 year of 2008.
E. PROGRAM BUY BACK SAHAM PTBA TAHUN 2008 Dalam rangka antisipasi dampak krisis keuangan global dan regional terhadap penurunan harga saham PTBA, maka Perseroan mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham Perseroan (Shares Buy Back) yang telah dikeluarkan dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.
E. SHARES BUY BACK PROGRAM IN 2008 To anticipate the impact from global and regional financial crisis on the declining stock value of PTBA, the Company issued a buy back policy on shares listed in the Indonesian Stock Exchange.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
77
78
Jumlah total saham yang akan dibeli sebanyakbanyaknya adalah 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep. 401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 yang akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 (tiga) bulan, terhitung sejak 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009. Perseroan telah mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 1.000.000.000.000,- (Satu Triliun Rupiah) untuk mendukung kebijakan shares buy back tersebut.
The maximum number of total shares to be purchased by this buy back program is limited to 20 percent of subscribed and fully paid up capital as regulated in Bapepam&LK Regulation No. XI.B.3, through a decision of Bapepam-LK Chairman No. Kep. 401/ BL/2008 October 9, 2008. This program was gradually executed within 3 (three) months from October 13, 2008 to January 13, 2009. The Company has allocated Rp 1,000,000,000,000 (one trillion rupiah) to support this program
Hingga tanggal 31 Desember 2008, status realisasi shares buy back telah mencapai Rp 14.239.559.760,- untuk pembelian kembali 2.882.000 lembar saham Perseroan dengan harga rata-rata Rp 4.941,- per lembar saham.
By the end of 2008, the total fund that was disbursed for this program was Rp 14,239,559,760 which was used to buy back 2,882,000 Company shares at Rp 4,941 per share on average.
F. AKUISISI Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi batubara, pada bulan September 2008 Perseroan melakukan akuisisi 51 persen saham PT International Prima Coal (IPC) atas tambang yang berlokasi di Kalimantan Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 17,85 juta.
F. ACQUISITION To increase the capacity of coal production, the Company has exercised the acquisition of 51 percent ownership of International Prima Coal (IPC) on its mining in East Kalimantan valued at USD 17.85 million.
G. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN Pada tahun 2008, Perseroan memiliki tiga anak perusahaan baru sebagai berikut:
G. ESTABLISHMENT OF SUBSIDIARY COMPANIES In 2008, the Company established three new subsidiaries:
1. PT BukitAsam Transpacific Railway Bergerak di bidang angkutan kereta api dan pelabuhan, dengan kepemilikan saham Perseroan sebesar 10 persen, sisanya dimiliki oleh PT Transpacific Railway Infrastruktur.
1. PT Bukit Asam Transpacifis Railway This company operates in the railway transportation system and Port. The Company owns 10 percent of shares, while PT Transpacific Railway Infrastruktur owns the remainder.
2. PT Bukit Asam Banko Bergerak di bidang penambangan batubara, dengan kepemilikan saham Perseroan sebesar 65 persen, sisanya dimiliki oleh PT Transpacific Railway Infrastruktur.
2. PT Bukit Asam Banko This company operates in coal mining. The Company owns 65 percent of shares, while PT Transpacific Railway Infrastruktur owns the remainder.
3. PT International Prima Coal Bergerak di bidang penambangan batubara, dengan kepemilikan saham Perseroan sebesar 51 persen, sisanya dimiliki oleh PT Mega Raya Kusuma.
3. PT International Prima Coal This company operates in coal mining. The Company owns 51 percent of shares, while PT Mega Raya Kusuma owns the remainder.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
H. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Sebagai BUMN yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, transaksi yang dilakukan Perseroan dengan sesama BUMN dapat dikategorikan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena berada di bawah entitas pengendali yang sama.
H. AFFILITIATED TRANSACTIONS As a State Owned Enterprises in which the Government owns majority shares, any transaction associated with other stateowned Companies are categorized as affiliated transactions, as they are under the same controlling entity.
Adapun transaksi dengan pihak afiliasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2008 adalah :
In 2008, affiliated transactions entered by the Company are:
Nama Pihak/Name of Parties
Sifat Hub/Nature of Affiliation
Transaksi/Transaction
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penempatan Dana/ Capital Placement
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penempatan Dana/ Capital Placement
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penempatan Dana/ Capital Placement
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penempatan Dana/ Capital Placement
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Pengangkutan Batubara & Pemberian Pinjaman/ Coal Transportation & Loan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara & Pemakaian Listrik/ Coal Sale & Power Use
PT Indonesia Power
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara/ Coal Sale
PT Semen Padang (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara/ Coal Sale
PT Semen Andalas (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara/ Coal Sale
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara/ Coal Sale
PT Timah (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Penjualan Batubara/ Coal Sale
PT Bahtera Adhiguna (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Pengapalan Batubara/ Coal Shipment
PT Dahana (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Pembelian Bahan peledak/ Purchase of Explosive
PT Pertamina (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Pembelian Bahan Bakar/ Fuel
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Premi Asuransi/ Insurance Premium
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Company under controlling entity
Dana Pensiun/ Pension Fund
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
79
Kejadian Luar Biasa dan Informasi Setelah Tanggal Laporan Extraordinary and Post-Balance Sheet Events
Tidak ada kejadian luar biasa dan informasi setelah tanggal laporan.
80
There were no extraordinary or post-balance sheet events.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Perubahan Peraturan dan Kebijakan Akuntansi Accounting Policy and Regulation Alteration
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan Undang-Undang (“UU”) Mineral dan Pertambangan Batubara, yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009 menjadi UU No.4/2009. Peraturan peralihan atas UndangUndang ini belum jelas dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut oleh Peraturan Pemerintah.
On December 16, 2008, the Parliament ratified the “Law on Mineral and Coal Mining” which was later approved by the President through Law No.4/2009 on January 12, 2009. This transitional regulation is not clear yet and needs further clarification through government regulations
Berbeda dengan kontrak karya dan kontrak karya batubara, peraturan peralihan untuk KP tidak diatur oleh UU ini. Hingga saat ini seluruh pihak terkait masih menunggu klarifikasi apakah pemegang KP akan diijinkan untuk beroperasi sampai berakhirnya masa KP atau harus dialihkan menjadi Izin Usaha Pertambangan (”IUP”). UU ini juga tidak jelas mengatur apakah KP harus mematuhi UU ini.
Different to Contract of Works and Coal Contract of Works, transitional regulations for “KP” are not stipulated by this Law. To date, all related parties are yet to see if KP holders are allowed to operate until their KP expires or whether they need to transfer it to “Mining License” (Izin Usaha Pertambangan/IUP). This Law does not clearly stipulate as to whether or not the KP should comply with this Law.
Perseroan sedang memantau kemajuan peraturan pelaksanaan dimaksud dan akan mempertimbangkan dampaknya jika peraturan ini disahkan.
The Company is monitoring the progresson on this governing provision and will review its impact once it is verified.
Keputusan Menteri No.18/2008 Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang tercantum dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan jadwal reklamasi. Jaminan Reklamasi dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan Perseroan Terbuka atau perusahaan dengan modal disetor tidak kurang dari US$ 25 juta sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jika berupa deposito berjangka, jaminan penutupan tambang harus ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau US$ di bank milik negara di Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal reklamasi.
Ministerial Decree No. 18/2008 On May 29, 2008 the Minister of Energy and Mineral Resources launched a new regulation on mine reclamation as stipulated in Ministry Regulation No. 18/2008. This regulation subjects mining companies to issue guarantee for mining reclamation in the forms of time deposit, bank guarantee or insurance for the same period as the reclamation schedule. An accounting provision is also acceptable when it is declared on an audited financial statement for the companies with paid up capital of not less than USD 25 million. As for time deposits, it shall be in Rupiah or US Dollar denomination, deposited in state-owned banks and under the name of the Ministry of Energy and Mineral Resources, Governor or Major qq. the company, for the same period as the reclamation schedule.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Selama tahun 2008 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
Amendments to Accounting Policy In 2008, there were no amendments to accounting policy significant to the Company.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
81
Kebijakan Deviden Dividend Policy
Perseroan akan membayarkan dividen secara tunai kepada seluruh pemegang saham dengan memperhatikan pencapaian laba bersih, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk menciptakan manfaat terbaik bagi para pemegang saham.
The Company will pay out the dividend in cash to all shareholders by taking into account net profit earned, prevailing regulations and needs for future capital expenditure projected for business expansion, while still reserving the decision from the Annual General Meeting of Shareholders should they decide otherwise, as precribed in the Articles of Association. This policy reflects the Company’s commitment to the best interest of the shareholders.
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen akan membayarkan dividen minimal 30 persen dari laba bersih, kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
As regulated in the Articles of Association, the management will pay out a minimum 30 percent dividend of net profit after tax, unless decided otherwise by the Annual General Meeting of Shareholders.
Tahun Buku/ Fiscal Year
82
Laba Bersih/ Net profit
Laba Yang Dibagikan/Profit Distribution
Dividen yang Dibagikan/Paid Dividend
Dividen per Saham/Dividend per Share
(juta Rp)/ (million Rp)
(juta Rp)/ (million Rp)
(juta Rp)/ (million Rp)
(Rp)/ (Rp)
Rasio Pembayaran/ Dividen Payout Ratio
2003
245,690
245,690
123,627
58.00
50%
2004
419,802
419,802
209,901
85.70
50%
2005
467,060
467,060
233,530
101.35
50%
2006
485,670
485,670
242,835
105.39
50%
2007
760,207
760,207
380,104
164.97
50%
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Pe ng ha rg a a n 2 0 0 8 Award s 2 0 0 8
28 Februari/February Sertifikat Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 yang terintegrasi dengan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari Lembaga Sertifikasi International AFAQ AFNOR Perancis. Received certification in Enviroment Management ISO 14001: 2004 which integrates with Certification in Quality Management System ISO 9001:200 from International Certification Institution AFAQ AFNOR France
2 Juni/June Penghargaan PROPER 2007 tingkat Propinsi Sumatera Selatan dengan Peringkat Hijau Received the PROPER Award of South Sumatra Province and awarded Green Level for Management of Environment from the South Sumatra Governer.
12 Juni/June Penghargaan Corporate Image untuk Kategori BUMN (Peringkat II) dari Business Week Received Corporate Image Award in the category of State Owned Companies (BUMN) from Business Week
7 Juli/July Penghargaan Business Indonesia Award untuk Kategori Emiten Terbaik Sektor Pertambangan dan Energi dari Harian Bisnis Indonesia Received Business Indonesia Award in the Category of Best Emitent in Mining Sector and Energy from Bisnis Indonesia Daily
31 Juli/July Penghargaan PROPER tingkat Nasional mendapatkan Peringkat Biru untuk Pengelolaan Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Received National PROPER Award and granted a Blue Level for Management of Environment by the Minister of Environment
28 Agustus/August Penghargaan ISRA Award dengan Predikat Website Terbaik untuk Kategori BUMN. Received ISRA Award as Best Website in the category of State Owned Companies (BUMN).
11 September/September Penghargaan Indonesia’s Best Wealth Creator Award 2008 dengan Predikat The Best Public Companies based on WAI dari Stern Steward & Co. dan Majalah Swa. Received Indonesia’s Best Wealth Creator Award 2008 as the Best Public Company based on WAI from Stern Steward & Co and Swa Magazine
18 Desember/December Penghargaan Indonesia Corporate Governance Index 2008 dengan Kategori Perusahaan Terpercaya (peringkat IV) dari Indonesia Institute of Corporate Governance dan Majalah SWA Received Indonesia Corporate Governance Perception Index 2008 Award as Most Trusted Company from Indonesia Institute for Corporate Governance and SWA Magazine
23 Desember/December Penghargaan Reklamasi Award dengan kategori Peringkat Utama dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI Received Highest recognition in Reclamation Award by Minister of Energy and Mineral Resources for reclamation marking.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
83
84
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Tata Ke l o l a Pe rus a ha a n G o o d Cor p o rate Gove r nance
Setting Priorities For Our Corporate G overnance Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) bukanlah dipandang sekedar sebagai suatu kewajiban oleh Perseroan, namun merupakan sebuah kebutuhan dalam upaya merealisasikan visi Perseroan. Semangat penerapan GCG ini tercermin pada budaya Perseroan yang melandasi setiap aktivitas manajemen dan operasional. Nilai-nilai sikap kerja Perseroan, yaitu Percaya, Terbuka, Positif, Rasional dan Sadar Biaya & Lingkungan (PTPRS) diterapkan secara sinergis oleh seluruh komponen Perseroan sebagai wujud pemahaman terhadap pentingnya penciptaan tata kelola perusahaan yang baik.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) is viewed beyond an obligation by the Company, but rather as a need to realize the Company’s vision. The implementation of GCG is reflected in our corporate culture and applied in every management and operation activity. The values of the Company, which include Confidence, Tranparency, Positive Attitude, Common Sense, and awareness of Cost and Environment, are implemented through a synergy of all components of the Company in order to strengthen its good corporate governance practices.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
85
86
Sebagai badan usaha yang memperoleh amanah untuk mengelola kekayaan negara berupa sumber daya alam, Perseroan menjunjung tinggi prinsip–prinsip GCG. Prinsip transparansi diwujudkan dalam bentuk keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang materiil dan relevan terkait dengan Perseroan. Sikap profesional dalam menerapkan etika bisnis yang bertanggung jawab, independen, adil serta wajar yang merupakan bagian dari tanggung jawab Perseroan untuk mempertahankan keberlangsungan usaha agar dapat terus bertumbuh dan memberikan manfaat terbaik bagi seluruh stakeholder.
Aware of its mandate to manage the nation’s wealth of natural resources, the Company is determined to comply with GCG principles. The transparency principle is realized through a transparent decision making process and distribution of substanstial and relevant information related to the Company. A professional attitude in implementing business ethics which are responsible, independent and fair contributes to the Company’s obligation in sustaining the growth of business to benefit all stakeholders.
Sejak pencanangan deklarasi GCG pada tahun 2006 sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Negara BUMN RI No. 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN, Perseroan telah menerbitkan Panduan Implementasi GCG yang berisi mekanisme kerja antar Organ Perusahaan, Kebijakan Pokok Perseroan (GCG Code), Kebijakan tentang Kepatuhan Hukum, Kebijakan tentang Benturan Kepentingan, Kebijakan tentang Larangan Pemberian Hadiah, Suap dan Sejenisnya, serta Kebijakan tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Buku Panduan tersebut merupakan hasil Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan No. 13/SK/PTBA-KOM/2006 dan No. 207/SK/PTBA-PERS/2006 yang bertujuan antara lain untuk mendukung pengembangan Perseroan dan pengelolaan sumber daya alam secara lebih amanah.
Since the declaration of GCG in 2006 following The State Minister for State-Owned Entreprises Decree No. 117/M-MBU/2002 on the Implementation of Good Governance Practices in all State-owned Enterprises, the Company published Guidelines on GCG Implementation which stipulate interdepartmental working mechanism, Corporate Policy (GCG Code), Legal Compliance Policy, Conflict of Interests Policy, Anti-Bribery Policy and Goods and Service Procurement Policy. The published guidelines are the result of common agrreement from the Board of Commisioners and Board of Directors No. 13/SK/PTBA-KOM/2006 dan No. 207/SK/PTBA-PERS/2006 which is aimed to support the Company’s development of responsible natural resources management.
Dalam rangka melakukan monitoring terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan Perseroan, pada tahun 2008 juga telah dilaksanakan penilaian GCG sesuai ketentuan Kementerian Negara BUMN yang tertuang dalam Surat Sekretaris Kementerian Negara BUMN No. S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008. Penilaian tersebut dilaksanakan oleh badan assessor independen.
To monitor the implementation of GCG principles, in 2008 the Company conducted a GCG Assesment as stipulated in the Provision of State-Owned Entreprises State Minister (BUMN) Provision which was elaborated in the Notes of Secretary for State Ministry of State-Owned Enterprises No. S-168/MBU/2008 dated June 27, 2008. The assessment was carried out by an independent assessment agency.
Dewan Komisaris Sesuai dengan fungsinya, Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan serta memberikan masukan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Komposisi Dewan Komisaris saat ini adalah sebagai berikut:
Board of Commisioners The Board of Commisioners has mandates to supervise and provide input to the Directors in managing the Company. Currently, members of Board of Commisioners are:
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Komisaris Utama/President Commissioner
Dr. Supriyadi
Komisaris/Commissioner
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti
Komisaris/Commissioner
Dr. Ir. Thamrin Sihite,ME
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Suranto Soemarsono, SE, MA
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah: - Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi, dalam rangka untuk memastikan bahwa Direksi dan jajarannya telah mematuhi ketentuan perundang-undangan dan peraturanperaturan yang berlaku, serta sesuai dengan Anggaran Dasar dan rencana kerja Perseroan. - Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dipersiapkan Direksi dan menandatanganinya. - Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada RUPS. - Melakukan tugas pengawasan lainnya yang
In general, the Board of Commisioners’ functions and responsibilities are as follows: - To supervise the Company’s management by the Directors with a view to ensure its compliance with law and regulations as well as with the Company’s Articles of Association and work plan.
Laporan Dewan Komisaris Dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2008 Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat koordinasi sebanyak 33 kali yang dihadiri oleh para anggota sebagai berikut :
Board of Commissioners’ Report In order to fulfill their function and responsibilities, throughout 2008, BoC held 33 meetings attended by members as follows:
Nama/Name
-
To research and review the annual reports prepared by the Directors. - To report the implementation of their duties to the General Meeting of Shareholders (GMS). Other supervisory functions by mandate from
Jabatan/Designation
Rapat/Meetings Kehadiran/Attendance (a) (b)
% (b:a)
Ir. Jarman, Msc
Komisaris Utama/President Commissioner
13
13
Ir. Mahyudin Lubis
Komisaris/Commissioner
13
12
100% 92%
Drs. Mirza Mochtar, MBA
Komisaris/Commissioner
13
13
100%
Dr. Supriyadi
Komisaris/Commissioner
13
13
100%
Drs. Mirman
Komisaris Independen/Independent Commissioner
13
13
100%
Prof. Dr. Ir. SInggih Riphat, MA
Komisaris Independen/Independent Commissioner
13
13
100%
periode 1 Jan 2008 - 29 Mei 2008 Jan 1, 2008 - May 29, 2008 period
Nama/Name
Jabatan/Designation
Rapat/Meetings (a)
Kehadiran/Attendance (b)
% (b:a)
Dr. Supriyadi
Komisaris Utama/President Commissioner
20
19
Ir. Umiyatun Hayati Tri Astuti, Msc
Komisaris/Commissioner
20
17
85%
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Komisaris/Commissioner
20
20
100%
Suranto Soemarsono, SE, MA Komisaris Independen/Independent Commissioner
20
19
95%
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ
20
19
95%
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Selain itu Dewan Komisaris juga melakukan rapat koordinasi dengan Direksi sebanyak 20 kali sepanjang tahun 2008.
95%
periode 29 Mei 2008 - 31 Desember 2008 May 29, 2008 - December 31, 2008 period
Board of Commissioners also held 20 coordination meetings with the Directors in 2008.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
87
Nama/Name
Jabatan/Designation
Rapat/ Meetings (a)
Kehadiran/ Attendance (b)
% (b:a)
Ir. Jarman, M.Sc
Komisaris Utama/President Commissioner
11
11
Ir. Mahyudin Lubis
Komisaris/Commissioner
11
10
100% 91%
Drs. Mirza Mochtar, MBA
Komisaris/Commissioner
11
11
100%
Dr. Supriyadi
Komisaris/Commissioner
11
11
100%
Drs. Mirman
Komisaris independen/Independent Commissioner
11
11
100%
Prof. Dr. Ir. Singgih Riphat, MA,APU
Komisaris independen/Independent Commissioner
11
11
100%
Ir. Sukrisno
Direktur Utama/President Director
11
11
100%
Dono Boestami, M.Sc
Direktur Keuangan/Finance Director
11
8
73%
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Operasi/Produksi/Operation/Production Director
11
11
100%
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Pengembangan Usaha/Business Development Director
11
11
100%
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Pemasaran/Commerce Director
11
11
100%
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur SDM dan Umum/HR and General Affairs Director
11
11
100%
periode 1 Jan 2008 - 29 Mei 2008 Jan 1, 2008 - May 29, 2008 period
Nama/Name
Jabatan/Designation
Rapat/ Meetings (a)
Kehadiran/ Attendance (b)
% (b:a)
Dr. Supriyadi
Komisaris Utama/President Commissioner
9
9
Ir. Umiyatun Hayati Tri Astuti, M.Sc
Komisaris/Commissioner
9
6
100% 67%
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Komisaris/Commissioner
9
8
89%
Suranto Soemarsono, SE, MA
100%
Komisaris independen/Independent Commissioner
9
9
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ Komisaris independen/Independent Commissioner
9
8
89%
Ir. Sukrisno
Direktur Utama/President Director
9
9
100%
Dono Boestami, M.Sc
Direktur Keuangan/Finance Director
9
9
100%
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Operasi/Produksi/Operations/Production Director
9
8
89%
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Pengembangan Usaha/Business Development Director
9
8
89%
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Pemasaran/Commerce Director
9
9
100%
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur SDM dan Umum/HR and General Affairs Director
9
9
100%
periode 29 Mei 2008 - 31 Desember 2008 May 29, 2008 - December 31, 2008 period
88
Dalam rangka memantau perkembangan pencapaian kinerja Perseroan secara intensif serta memberikan masukan konstruktif kepada Direksi, sepanjang tahun 2008 Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi utama yang tercantum dalam Laporan Dewan Komisaris sebagai berikut :
To supervise the progress of the Company’s performance intensively and to provide the Directors with constructive feedback, the Board of Commissioners made several recommendations in their report as follows:
Produksi dan Pemasaran : - Direksi diminta untuk melengkapi data copy kontrak penjualan batubara (Surat Nomor 05/ KOM/III/2008 tanggal 3 Maret 2008). Direksi juga diminta untuk segera mengkaji komposisi term dan spot export contract, dengan mengacu dan memperhatikan harga pasar terkini, serta menetapkan strategi penetapan harga untuk memperoleh harga jual ekspor yang lebih tinggi. (Surat Nomor 08/KOM/
Production and Marketing : - Requested the Directors to complete coal sales agreement (Letter No 05/KOM/III/2008 dated 3 March 2008). Directors were also requested to review the composition of term and spot export contract in lieu immediately with current market prices and determined a pricing strategy to achieve a higher export sales price (Letter No. 08/KOM/III/2008 dated 31 March 2008; Letter No. 13/KOM/IV/2008
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
dated 28 April 2008; No. 19/KOM/V/2008, No. 20/KOM/V/2008 dated 22 May 2008; and No. 47/KOM/X/2008 dated 9 October 2008).
III/2008 tanggal 31 Maret 2008; Surat Nomor 13/KOM/IV/2008 tanggal 28 April 2008; Nomor 19/KOM/V/2008, Nomor 20/KOM/ V/2008 tanggal 22 Mei 2008; dan Nomor 47/ KOM/X/2008 tanggal 9 Oktober 2008). -
Direksi diingatkan agar mencermati kecenderungan penurunan kapasitas angkutan Kereta Api, serta terhadap tendensi penurunan kapasitas angkutan laut akibat cuaca. (Surat Nomor 08/KOM/III/2008 tanggal 31 Maret 2008).
-
Reminded the Directors to pay close attention to the decline in railway transportation capacity as well as in shipping transportation due to weather condition. (Letter No. 08/ KOM/III/2008 dated 31 March 2008)
-
Direksi dinasehati agar mengkaji ulang rencana pembelian batubara tahun 2008 sehingga tidak bertentangan dengan RKAP 2008 (Surat Nomor 10/KOM/IV/2008 tanggal 2 April 2008).
-
Advised the Directors to reassess the Coal purchase plan in 2008 to comply with Annual Workplan and Budget 2008 (Letter No. 10/ KOM/IV/2008 dated 2 April 2008)
-
Direksi diminta untuk mengkaji tentang adanya indikasi peningkatan produksi batubara secara intensif di Air Laya untuk menutupi tidak tercapainya target produksi dari Banko Barat, yang dampaknya dapat mempersulit perencanaan tambang jangka panjang. (Surat Nomor 19/KOM/V/2008 tanggal 22 Mei 2008)
-
Requested the Directors to intensively review the increase of coal production indication in Air Laya to offset the unrealized production target in Banko Barat which may affect the Company’s long term achievement (Letter No 19/KOM/V/2008 dated 22 May 2008)
-
Direksi diminta untuk mempertimbangkan penambangan batubara dengan nisbah kupas (stripping ratio) yang lebih tinggi, mengingat penambangan batubara yang dilakukan oleh PTBA rata-rata hanya sekitar 3:1 sedangkan di Indonesia pada umumnya telah mencapai nisbah kupas 6:1 sampai 12:1 sesuai dengan kondisi harga batubara yang relatif cukup tinggi (Surat Nomor 19/KOM/V/2008 tanggal 22 Mei 2008).
-
Requested the Directors to consider coal mining with higher stripping ratio from 3:1 ratio by the Company compared to 6:1 to 12:1 by other Companies in Indonesia in regards to relatively higher coal prices (Letter No 19/ KOM/V/2008 dated 22 May 2008).
Organisasi dan SDM : - Direksi diminta untuk merencanakan program rekrutmen dan kaderisasi tenaga kerja untuk mengganti tenaga-tenaga yang telah berumur 45-50 tahun yang pada bulan Desember 2007 telah mencapai 1.700 orang. Program ini ditujukan agar proses alih pengetahuan dan keterampilan tidak terhambat (Surat Nomor 08/KOM/III/2008 tanggal 31 Maret 2008). Dari hasil kunjungan lapangan menunjukkan telah terjadi kesenjangan tenaga kerja, karena 19 % dari total karyawan akan segera pensiun
Organization and Human Resources : - Requested the Directors to define a recruitment and promotion plan to replace employees between 45-50 years old who by the end of 2007 amounted to 1,700 people. This program aims to facilitate knowledge and skill transfer. (Letter No. 08/KOM/III/2008 dated 31 March 2008). The field visit has shown a gap in the work force as 19% of the total employees will retire within 5 years time and 40% more within another 5 years ( Work Visit Report in Quarter III 2008)
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
89
dalam waktu 5 tahun, dan akan lebih banyak lagi pensiun pada 5 tahun berikutnya yaitu 40% dari total karyawan. (Laporan kunjungan kerja Konarba Triwulan III 2008).
90
-
Dalam rangka mengajukan calon Komisaris Independen kepada Menteri Negara BUMN, Dewan Komisaris meminta Direksi untuk menunjuk konsultan independen untuk membantu menyeleksi calon Komisaris Independen (Surat Nomor 11/KOM/IV/2008 tanggal 4 April 2008). Direksi menunjuk dua konsultan, yaitu PT Bumi Arasy dan PT Delta Binakarir keduanya dari Jakarta untuk melaksanakan seleksi. Hasil seleksi tersebut disampaikan kepada Menteri Negara BUMN melalui Surat Nomor 18/KOM/V/2008 tanggal 15 Mei 2008 untuk diputuskan.
-
In the process of nomination for candidates for the Independent Commissioner to the Minister of State Owned Enterprises, the Board of Commissioners requested the Directors to appoint an independent consultant to assist with the selection (Letter No. 11/KOM/IV/2008 dated 4 April 2008). The Directors appointed two consultants, PT Bumi Arasy and PT Delta Binakarir both from Jakarta to conduct the selection. The result was submitted to the Minister of State Owned Enterprises for his approval through the Letter No 18/KOM/ V/2008 dated 15 May 2008.
-
Sehubungan dengan Keputusan RUPS Tahunan dan RUPSLB tanggal 29 Mei 2008 serta persetujuan Menteri Negara BUMN atas usulan Dewan Komisaris mengenai fasilitas dan tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris PTBA, Direksi diminta untuk segera merealisir kompensasi fasilitas dan tunjangan lainnya. (Surat Komisaris nomor 43/KOM/ IX/2008 tanggal 26 September 2008, nomor 45/KOM/X/2008 tanggal 9 Oktober 2008, dan surat Menteri Negara BUMN nomor S-728/ MBU/2008 serta nomor 32/KOM/VIII/2008 tanggal 15 Agustus 2008).
-
As approved by the Annual General Meeting of Shareholders and the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 29 2008 and by the Minister of State Owned Enterprises regarding the provisions of facilities and other benefits for the Boards of Commissioners and Directors, the Directors were requested to implement such provisions (Commissioners Letter No. 43/KOM/IX/2008 dated 26 September 2008, No 45/KOM/ X/2008 dated 9 October 2008, and the Minister of State Owned Enterprises Letter No. S-728/MBU/2008 and No. 32/KOM/VIII/2008 dated 15 August 2008).
-
Dewan Komisaris menyetujui usulan pengangkatan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan setelah melakukan evaluasi terlebih dahulu berdasarkan kriteria nominasi pada : (a). PT Batubara Bukit Kendi (Surat Nomor 01/KOM/I/2008 tanggal 7 Januari 2008) ; (b). PT J.V. Mining (Surat Nomor 27/ KOM/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008); (c). PT International Prima Coal (Surat Nomor 49/ KOM/X/2008 tanggal 13 Oktober 2008).
-
The Board Of Commissioner approved the appointment proposal for Directors and Commissioners of subsidiary companies following the preliminary evaluation based on nomination criteria in: (a). PT Batubara Bukit Kendi (Letter No. 01/KOM/I/2008 dated 7 January 2008) ; (b). PT J.V. Mining (Letter No. 27/KOM/VII/2008 dated 25 July 2008); (c). PT International Prima Coal (Letter No. 49/KOM/X/2008 dated 13 October 2008).
-
Dewan Komisaris menyetujui usulan: (a) Insentif kinerja Pegawai PTBA tahun buku 2007 sebesar 4,7 kali penghasilan (Surat Komisaris Nomor 21/KOM/V/2008 tanggal 21
-
The Board of Commissioners approved the proposal of: (a) Employees’ performance incentive for the fiscal year 2007 at 4.7 times their salaries (Commissioners Letter No. 21/
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
KOM/V/2008 dated 21 May 2008); (b) The change in Directors’ facilities (Letter No 36/ KOM/VIII/2008 dated 15 August 2008).
Mei 2008); (b) Perubahan fasilitas bagi Direksi (Surat Komisaris Nomor 36/KOM/VIII/2008 tanggal 15 Agustus 2008). -
Memberikan rekomendasi tentang: (a) Honorarium dan insentif kinerja Sesdekom Tahun Buku 2007 (Surat Komisaris Nomor 22/KOM/V/2008 tanggal 21 Mei 2008) ; (b) Pengangkatan Anggota Komite Risiko Usaha dan Komite Nominasi dan Remunerasi (Surat Komisaris Nomor 23/KOM/V/2008 tanggal 21 Mei 2008); (c) Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (Surat Komisaris Nomor 24/KOM/VII/2008 tanggal 10 Juli 2008).
-
Provided recommendations on : (a) The salary and performance incentive for the Board of Commissioners Secretary fiscal year 2007 (Commissioner Letter No. 22/KOM/V/2008 dated 21 May 2008); (b) The appointment of members of the Risk Management Committee and the Nomination and Remuneration Committee (Commissioner Letter No 23/ KOM/V/2008 dated 21 May 2008); (c) The Appointment Nomination and Remuneration Committee Member (Commissioner Letter No 24/KOM/VII/2008 dated 10 July 2008).
-
Merekomendasikan kepada Direksi untuk melakukan negosiasi ulang dengan pihak Koperasi Karyawan dan Dana Pensiun agar kasus pemutusan hubungan kerja secara sepihak tidak terulang kembali di masa datang (Surat Komisaris Nomor 57/KOM/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008).
-
Provided recommendations to the Directors to re-negotiate with Employees' Cooperation and Pension Fund to prevent future cases of one-sided termination (Commissioner Letter No 57/KOM/XII/2008 dated 23 December 2008).
-
Memberikan masukan kepada jajaran pimpinan beserta karyawannya untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang Visi, Misi dan Strategi Perseroan. Hasil yang diharapkan dapat memberikan nilai optimal bagi stakeholder dengan cara terbaik dan menyesuaikannya berdasarkan harga kompetitif yang berkembang bersama lingkungan, dan harus menjadi budaya organisasi di Perseroan. (Laporan hasil kunjungan kerja Konarba).
-
Provided insights to management and employees to enhance the understanding of Vision, Mission and Company Strategy. This is expected to optimize the value for stakeholders‘ best interest, to adjust them to prevailing competitive prices in the Industry and adopt them as the Company’s culture within the Company (as a result of the field trip to Konarba).
Pengembangan Usaha : - Mendukung rencana akuisisi PT Bahtera Adi Guna (PT BAG) sepanjang Direksi dapat melengkapi action plan yang diuraikan dalam bentuk info memo dan penilaian akhir oleh Independent Appraisal yang harus selesai sebelum melapor ke BAPEPAM (Surat Komisaris Nomor 15/KOM/IV/2008 tanggal 25 April 2008).
Business Development - Supported the acquisition plan for PT Bahtera Adi Guna (PT BAG) provided that the Directors were able to complete the action plan in an info memo and final assessment by Independent Appraisal to be finalized prior to submitting them to BAPEPAM (Commissioner Letter No. 15/KOM/IV/2008 dated 25 April 2008).
Setelah rencana akuisisi PT BAG tidak disetujui dalam RUPSLB tanggal 29 Mei 2008, Direksi melalui Surat No 068J/Eks-0100/
Following the refusal of the acquisition plan for PT BAG during the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 29 May
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
91
2008, through Directors Letter No 068J/ Eks-0100/PU.06/VII/2008 dated 10 July 2008, the Directors proposed to establish a shipping subsidiary company to the Board of Commissioners. It was advised that the Directors should conduct a preliminary analysis and exposé on this proposal (Letter No 28/KOM/VII/2008 dated 16 July 2008).
PU.06/VII/2008 tgl 10 Juli 2008, memohon persetujuan kepada Dewan Komisaris untuk mendirikan dan mengoperasikan anak perusahaan di bidang angkutan laut. Dewan Komisaris meminta Direksi agar membuat analisis dan paparan terlebih dahulu tentang rencana dimaksud (Surat Nomor 28/KOM/ VII/2008 tanggal 16 Juli 2008). -
Menyetujui rencana pembangunan dermaga baru yang lokasinya mendekati muara Sungai Musi (Prajen), dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku (Surat Nomor 12/KOM/IV/2008 tanggal 9 April 2008).
-
Approved the development of a new pier located closer to Musi River (Prajen) by complying with prevailing law and regulations (Letter No. 12/KOM/IV/2008 dated 9 April 2008).
-
Menyetujui rencana pembentukan JV Mining dan JV Railway Company sepanjang memenuhi persyaratan, antara lain : • Pengadaan barang dan jasa untuk pembangunan prasarana dan sarana harus dilakukan dengan tender.
-
Approved the establishment plan on JV Mining and JV Railway Company subject to the following conditions: • Procurement of goods and services for infrastructure development needs to be conducted through a bidding process.
•
Direksi menjamin kebenaran data yang telah disampaikan kepada Dewan Komisaris.
•
•
Direksi harus menerapkan model Coal Transportation Agreement yang sudah disiapkan oleh konsultan legal.
•
•
Financial Closing harus diselesaikan paling lama satu tahun setelah ditandatanganinya Coal Transportation Agreement.
•
Financial Closing must be completed within one year of signing the Coal Transportation Agreement.
•
Mewajibkan adanya Performance Bond untuk menjamin ketepatan waktu financial closing (Surat Komisaris nomor 16/KOM/ IV/2008 tanggal 25 April 2008).
•
Required Perfomance Bond to ensure timely delivery of financial closing (Commissioner Letter No 16/KOM/ IV/2008 dated 25 April 2008).
In a meeting on 25 July 2008, the Board of Commissioners advised the Directors of important points regarding the progress of the projects (Minutes of meeting dated 25 July 2008 and Letter No 09/KOM/IV/2008 dated 1 April 2008)
Sebelumnya dalam rapat Komisaris–Direksi tanggal 25 Juli 2008, Dewan Komisaris menasihati Direksi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kemajuan proyek (Notulen rapat 25 Juli 2008 dan Surat Nomor 09/KOM/IV/2008 tanggal 1 April 2008). -
92
Memberikan perhatian khusus dan melakukan pengawasan secara ketat proses pengambil alihan PT International Prima Coal (IPC) melalui sejumlah nasihat dan arahan, antara lain :
All information submitted to the Board of Commissioner was to the best knowledge of the Directors. The Directors need to implement the Coal Transportation Agreement as prepared by legal consultant.
-
Gave particular attention and closely supervised the takeover process of PT International Prima Coal (IPC) through directions as follows:
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
•
Menyetujui rencana akuisisi Tambang PT IPC setelah seluruh outstanding issues selesai (Surat Komisaris no. 17/ KOM/V/2008 tanggal 8 Mei 2008).
•
Approved the acquisition plan for PT IPC’s mine sites following the completion of outstanding issues (Commissioner Letter No 17/KOM/V/2008 dated 8 May 2008).
•
Direksi diminta untuk melengkapi dokumen transaksi akuisisi PT IPC (Surat Komisaris nomor 39/KOM/IX/2008 tanggal 19 September 2008 dan Surat Komisaris Nomor 42/KOM/IX/2008 tanggal 25 September 2008).
•
Requested the Directors to complete the transaction documents for the acquisition of PT IPC (Commissioners’ Letter No. 39/ KOM/IX/2008 dated 19 September 2008 and Commissioners’ Letter No 42/KOM/ IX/2008 dated 25 September 2008).
•
Direksi diminta kembali untuk melengkapi syarat dan dokumen akuisisi PT. IPC yang belum dipenuhi (surat Komisaris nomor 46/KOM/X/2008 tanggal 9 Oktober 2008) dan segera ditindaklanjuti oleh Direksi dengan memperhatikan, mematuhi dan mengaplikasikan seluruh prosedur sesuai ketentuan dan kaidah bisnis batubara yang lazim dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan peraturan perundangan yang berlaku (Surat Direksi Nomor 095.J/ Eks-0100/PU.01/X/2008).
•
Resubmitted the request to the Directors to complete requirements and documents for acquisition of PT IPC which had not been fulfilled previously (Commisioner Letter No. 46/KOM/X/2008 dated 9 October 2008) and the Directors took an immediate follow up by attending to, complying with and implementing all procedures, in accordance with prevailing and generallly accepted provisions as well as regulations of coal business (Directors Letter No 095.J/Eks-0100/ PU.01/X/2008).
•
Direksi dinasehati untuk memberikan perhatian dan tindak lanjut terhadap laporan temuan lapangan KRU tentang kondisi lokasi tambang PT IPC.
•
Advised the Directors to pay close attention and follow up on the KRU field finding report regarding the condition of PT IPC’s mine sites.
-
Direksi diminta melakukan verifikasi cadangan batubara sehubungan dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan penjualan dan pasokan untuk PLTU, serta mempersiapkan peruntukan Tata Ruang Pasca Tambang untuk Tanjung Enim, Air Laya, Non Air Laya serta Tambang Ombilin dilengkapi dengan rencana tindak lanjutnya (Surat Komisaris Nomor 33/ KOM/VIII/2008 tanggal 26 Agustus 2008).
-
Requested the Directors to conduct a coal reserve verification in relations to The Company’s plan to expand sales and supply to PLTU as well as to prepare plan on Post Mining Revegetation for Tanjung Enim, Air Laya, Non Air Laya and Ombilin Mine which is supported by follow up plan (Commmisioners Letter No. 33/KOM/VIII/2008 dated 26 Agustus 2008).
-
Dewan Komisaris belum dapat menyetujui penambahan modal disetor dan perubahan Anggaran Dasar PT Bukit Asam Prima. (Surat Nomor 55/KOM/2008 tanggal 19 November 2008) setelah sebelumnya menyimpulkan bahwa bahwa paparan Direksi BAP (Permintaan melalui Surat Komisaris nomor 35/KOM/VIII/2008 tanggal 14 Agustus 2008)
-
The Board of Commissioners withheld the approval of additional paid up capital and amendments of PT Bukit Asam Prima’s Articles of Association (Letter No. 55/KOM/2008 dated 19 November 2008) following the conclusion that presentation given by BAP’s Directors (as requested through the Commissioners’ Letter No 35/KOM/VIII/2008
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
93
dated 14 August 2008) did not respond to PTBA Directors’ Letter No. 080.J/Eks-0100/ KS.06.01/VIII/2008 dated 13 Agustus 2008 due to the lack of a comprehensive business plan which should have covered a prudent development and investment plan.
tidak sesuai dengan isi Surat Direksi PTBA No. 080.J/Eks-0100/KS.06.01/VIII/2008 tanggal 13 Agustus 2008 karena tidak didukung dengan kajian rencana usaha yang komprehensif terhadap pengembangan dan investasi sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
94
-
Walaupun sebelumnya Dewan Komisaris pernah menyetujui penggadaian saham PTBA di PT Bukit Pembangkit Innovative (Surat Nomor 06/KOM/III/2008, tanggal 4 Maret 2008), Dewan Komisaris pada tanggal 30 Oktober 2008 tidak menyetujui jaminan pendanaan proyek PLTU Banjarsari senilai Rp 96,4 miliar (Sesuai dengan Surat Komisaris Nomor 51/ KOM/X/2008 tanggal 30 Oktober 2008). Hal ini disebabkan antara lain karena Direksi belum melakukan kajian secara komprehensif berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi saat itu, termasuk belum menyelesaikan semua program yang berhubungan dengan kajian tambang untuk memasok PLTU Banjarsari (Surat Komisaris Nomor 08/KOM/III/2008 tanggal 31 Maret 2008)
-
Although the Board of Commissioners had previously approved the pledge of PTBA shares in PT Bukit Pembangkit Innovative (Letter No 06/KOM/III/2008, dated 4 March 2008), the Board of Commissioners rejected the financing guarantee of Coal Fired Power Plant Banjarsari valued at Rp 96.4 billion ( Commissioners’ Letter No.51/KOM/X/2008 dated 30 October 2008). This was due to the incomplete assesment with regards to the current economic condition including studies on mining analysis to supply Banjar Sari Coal Fired Power Plant (Commissioners’ Letter No. 08/KOM/III/2008 dated 31 March 2008)
-
Dewan Komisaris telah menyetujui rencana perusahaan patungan antara PTBA dan PT KAI berdasarkan kajian kelayakan oleh konsultan independen (Surat Komisaris Nomor 14/KOM/ IV/2008 tanggal 25 April 2008).
-
The Board of Commissioners approved a plan for a joint venture establishment between PTBA and PT KAI based on feasibility studies by independent consultant (Commissioners’ Letter No. 14/KOM/IV/2008 dated 25 April 2008).
Unit Pengusahaan Briket (UPB) Memberikan kesempatan kepada Unit Usaha Gresik untuk memperbaiki kinerjanya, setelah terjadi perbaikan kinerja selama dua bulan pertama tahun 2008, dan mengkaji kemungkinan untuk mempercepat proses spin-off UPB menjadi anak perusahaan tersendiri setelah disehatkan terlebih dahulu (Surat Komisaris Nomor 08/KOM/ III/2008 tanggal 31 Maret 2008).
Briquettes Business Unit Allowed Gresik Business Unit to improve its performance following the performance improvement in the first two months of 2008, and reviewed the possibility to expedite the UPB spin-off process to be an independent subsidiary company following their restructuring (Comissioners’ Letter No. 08/KOM/III/2008 dated 31 March 2008).
Keuangan : - Direksi diminta untuk mengalihkan sebagian rekening dalam mata uang asing yang tidak digunakan untuk pengeluaran dalam valuta asing ke rekening dalam mata uang rupiah, mengingat pengeluaran Perseroan sebagian besar dalam bentuk mata uang rupiah. (Surat
Finance : - Requested the Directors to reallocate some of the idle foreign currency account to the Rupiah account due to the Company’s expenses which are largely in Rupiah. (Commissioners’ Letter No. 07/KOM/III/2008 dated 7 March 2008; No 13/KOM/IV/2008 dated 9 April 2008; No. 19/
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
KOM/V/2008 and No. 20/KOM/V/2008 dated 22 May 2008; No. 47/KOM/X/2008 dated 9 October 2008).
Komisaris Nomor 07/KOM/III/2008 tanggal 7 Maret 2008; Nomor 13/KOM/IV/2008 tanggal 9 April 2008; Nomor 19/KOM/V/2008 dan Nomor 20/KOM/V/2008 tanggal 22 Mei 2008; serta Nomor 47/KOM/X/2008 tanggal 9 Oktober 2008). -
Menyetujui permohonan penghapusan dan pelelangan Aktiva Non Produktif (ANP), sebesar Rp38,7 miliar dengan catatan bahwa proses pelelangan agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. (Surat Nomor 38/KOM/VIII/2008 tanggal 28 Agustus 2008). Sebelumnya, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan bersyarat kepada Direksi untuk melepas hak atas tanah & bangunan yang diajukan oleh Bupati Muara Enim melalui Surat No 593/1184/I/2008 tgl 24 Juli 2008. (Surat Nomor 34/KOM/VIII/2008 tanggal 7 Agustus 2008).
-
Approved the request to write off and dispose of the Non Productive Assets valued at Rp38.7 billion, provided that the disposal process complied with prevailing laws (Letter No. 38/KOM/VIII/2008 dated 28 August 2008) . Previously, the Board of Commissioners had given an approval to the Directors to release rights on land and premises as proposed by the Regent of Muara Enim through his letter No. 593/1184/I/2008 dated 24 July 2008. (Letter No. 34/KOM/VIII/2008 dated 7 August 2008).
-
Direksi diminta untuk mencermati status persediaan akhir di Tanjung Enim baik di saat persediaan terlalu tinggi di bulan Desember 2007 (Surat Nomor 08/KOM/III/2008 tanggal 31 Maret 2008), maupun saat persediaan cukup rendah untuk mengantisipasi membaiknya kinerja angkutan batubara melalui Kereta Api. (Notulen rapat Dekom Direksi tanggal 23 Oktober 2008).
-
Requested the Directors to carefully review the year end inventory in Tanjung Enim , in case of excess inventory as recorded in December 2007 (Letter No 08/KOM/III/2008 dated 31 March 2008) as well as inventory shortages to anticipate the improved performance of railway transportation (Minutes of Meeting, Board of Commissioners and Directors dated 23 October 2008).
-
Direksi diminta untuk berhati-hati dalam pelaksanaan transaksi buy back saham dengan tetapmenjagakecukupanpemenuhankebutuhan dana jangka pendek dan jangka panjang sesuai peraturan yang berlaku dan prinsip-prinsip CCG. Di samping itu Direksi agar membuat sensitivity analysis sebagai dasar evaluasi pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan agar tidak merugikan pemegang saham minoritas. (Surat Dewan Komisaris nomor 48/KOM/X/2008 tanggal 10 Oktober 2008 dan Notulen rapat Dekom Direksi 23 Oktober 2008).
-
Requested the Directors to take a prudent approach in buy back transactions by keeping sufficient funds available for short-term as well as long-term requirements in accordance with regulations and GCG principles. In addition, the Directors were requested to conduct a sensitivity analysis which served as evaluating framework for the Company's shares buy back to protect the interest of minority shareholders. (Commissioners Letter No. 48/ KOM/X/2008 dated 10 October 2008 and Minutes of Meeting, Board of Commissioners and Directors dated 23 October 2008).
-
Direksi diminta untuk mengkaji ulang rencana jangka pendek, menengah dan panjang terkait dengan krisis ekonomi global yang berdampak kepada perekonomian Indonesia
-
Requested the Directors to reassess short, medium, and long-term plans in view of the global economic crisis which has affected the Indonesian economy and the Company’s
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
95
financial condition ( Commissioners’ Letter No. 50/KOM/X/2008 dated 15 October 2008).
maupun kemampuan keuangan Perseroan (Surat Komisaris Nomor 50/KOM/X/2008 tanggal 15 Oktober 2008).
96
-
Direksi diminta untuk mencermati kenaikan saldo piutang dagang per 30 September 2008 yang jumlahnya cukup signifikan sebesar Rp 662 miliar (142%) dan terhadap kenaikan umur ratarata piutang dari 42 hari menjadi 62 hari selama periode 9 (sembilan), bulan yang sama (januariseptember) pada tahun 2007 dan 2008. (Surat Komisaris Nomor 53/KOM/XI/2008 tanggal 9 November 2008 dan Notulen rapat Komisaris Direksi tanggal 24 Nopember 2008).
-
Requested the Directors to pay close attention to the significant balance of trade account receivables of Rp 662 billion (142%) by 30 September 2008 and the average age of account receivable from 42 to 62 days in 9 (nine) months of the year 2007 and 2008 (Commissioners’ Letter No. 53/KOM/XI/2008 dated 9 November 2008 and Minutes of Meeting, Board of Commissioners and Directors dated 24 November 2008).
-
Direksi diminta untuk merevisi usulan RKAP 2009 pada beberapa pos penghematan dan pengendalian anggaran biaya serta biaya investasi. (Surat Komisaris Nomor 58/KOM/ XII/2008 tanggal 31 Desember 2008).
-
Requested the Directors to revise the proposed Company’s Annual Workplan and Budget 2009 especially regarding the saving and budget control post as well as investment expenditure (Commissioners’ Letter No. 58/ KOM/XII/2008 dated 31 December 2008).
Lain-Lain Direksi diminta untuk memastikan bahwa pengaduan masyarakat melalui Surat LSM Pusat Gerakan Anti Korupsi Indonesia No R-557/DPPGAKI/VII/2008 tgl 4 Juli 2008 telah ditindaklanjuti dengan baik. (Surat Nomor 29/KOM/VII/2008 tanggal 31 Juli 2008).
Others Requested the Directors to ensure the proper handling and follow up of public complaints filed by an NGO, Anti Corruption Movement Center No R-557/DPP-GAKI/VII/2008 dated 4 July 2008 ( Commissioners’ Letter No. 29/KOM/VII/2008 dated 31 July 2008).
Kinerja Komisaris dievaluasi secara berkala minimal setahun sekali berdasarkan kriteria evaluasi kinerja yang dikembangkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
The Commissioners’ performance is periodically evaluated, at least once a year, based on performance evaluation criteria developed by the Nomination and Remuneration Comittees.
Dalam pelaksanaan tugasnya untuk melakukan pengawasan secara komprehensif terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris dibantu oleh komite fungsional.
In fulfilling its mandate to comprehensively supervise the implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commisioners is supported by functional committees.
Komite Audit Komite Audit bertugas membantu Komisaris untuk memastikan penerapan tata kelola keuangan perusahaan yang baik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari Soeranto Soemarsono sebagai Ketua, Azhar Zainuri dan Ridho Kresna Wattimena sebagai anggota.
Audit Committee The Audit Committee was established to support the Commissioners to encourage the implementation of good corporate governance, for the establishment of an adequate internal control structure, the improvement of disclosure quality and financial reporting as well as the study of the public accountant’s scope/range, accuracy, independency and objectivity. The members of the Audit Committee consist of Soeranto Soemarsono as chairman, Azhar Zainuri
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Pada tahun 2008, anggota Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 16 kali yang dihadiri oleh para anggota sebagai berikut:
and Ridho Kresna Wattimena as members. In 2008, the audit commitee held 16 meetings and members attended as follows:
Selama tahun 2008, kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komite Audit adalah sebagai berikut :
In 2008, the activities performed by the Audit Committee were:
Nama Name
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
Nama Name
% (b:a)
80% Suranto Sumarsono,SE, MA
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
% (b:a)
Drs. Mirman
Ketua/Chairman
5
4
Ketua/Chairman
11
11
100%
Azhar Zainuri, SE, MM
Anggota/Member
5
5
100% Azhar Zainuri, SE, MM
Anggota/Member
11
11
100%
Ridho Kresno Wattimena, Ir, MT, PhD
Anggota/Member
5
5
100% Ridho Kresno Wattimena, Ir, MT, PhD
Anggota/Member
11
10
91%
periode 29 Mei 2008 - 31 Desember 2008 May 29, 2008 - December 31, 2008 period
periode 1 Jan 2008 - 29 Mei 2008 Jan 1, 2008 - May 29, 2008 period
-
-
-
-
-
- -
Menelaah dan menyusun tanggapan Komisaris atas Laporan Triwulanan yang disampaikan Direksi. Menelaah dan melakukan pembahasan mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan. Memberikan masukan dan saran kepada Dewan Komisaris khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan Perseroan. Melakukan pembahasan dengan pihak terkait termasuk Direksi, jajaran manajemen, auditor eksternal, Satuan Pengawasan Intern dan Komite-Komite Komisaris lainnya. Tinjauan terhadap Sistem Pengendalian Internal dan memberikan rekomendasi terhadap perbaikan sistem. Melakukan kajian atas laporan hasil audit Satuan Pengawasan Intern. Melakukan kunjungan kerja dan diskusi dengan satuan kerja terkait dalam rangka memperoleh informasi langsung di lapangan.
-
Assesing and drafting commisioners’ responses to the Directors’ Quarterly Report.
-
Assesing and discussing the Company's Consolidated Financial Report .
-
Advising the Board of Commissioners, especially for the Company's financial performance. Discussions with related parties, including the Directors, the management, external auditors, Internal Supervision Unit, and other commissioner committees. Reviewing Internal Control Systems and recommending improvment of systems.
-
-
-
Assesing internal audit reports.
-
Conducting work visits, and calling for discussions with related working units.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Audit, pada tahun 2008 telah mengikuti pelatihan “Enterprise Risk Management For Audit Committee Profesional” yang diselenggarakan oleh Ikatan Komite Audit Indonesia.
To upgrade the competency of Audit Committee members, the Audit Committee attended “Enterprise Risk Management For Audit Committee Proffesional” training which was held by the Indonesian Association for Audit Committees.
Komite Nominasi dan Remunerasi Bertugas untuk mengembangkan mekanisme nominasi dan remunerasi bagi anggota Komisaris, Direksi maupun karyawan Perseroan, dengan tugas umum sebagai berikut :
Nomination and Remuneration Committee The Nomination and Remuneration Committee is appointed to develop nomination and remuneration mechanisms for the Board of Commissioners and the Board of Directors as well as for employees of the Company, with general functions as follows:
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
97
-
-
-
-
Memberikan pendapat terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah nominasi dan remunerasi. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah Nominasi dan Remunerasi (seperti UU Ketenagakerjaan, Peraturan dari Kementerian BUMN atau Bapepam&LK). Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Komisaris, Direksi dan para eksekutif lainnya.
-
Membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota
-
-
-
Komisaris dan Direksi. -
Menyusun dan memberikan rekomendasi tentang penetapan sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan Perseroan.
Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari Abdul Latief Baky selaku Ketua, Nuroso Loeloes Wahyudi dan Fakhrudin Tieja selaku anggota. Selama tahun 2008, Komite ini telah melakukan rapat sebanyak 25 kali yang dihadiri oleh para anggota sebagai berikut: Nama Name
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
-
Ketua/Chairman
13
11
85%
Anggota/Member
13
13
100%
Ir. Brahmantio Isdijoso, Msc
Anggota/Member
13
13
100%
of Commissioners and Board of Directors members. Drafting and recommending the adoption of salary and benefit payment systems for commissioners, directors, and employees.
Nama Name
%
Sulistyono, SE., MBA
Drafting criteria for selection and nomination procedures for members of the Board of Commissioners, Board of Directors and other executives. Establishing an assessment system and giving recommendations on the number of the Board
Nomination and Remuneration Committee members are Abdul Latief Baky as chairman, Nuroso Loloes Wahyudi and Fakhrudin Tieja as members. In 2008, the committee held 25 meetings that were attended by members as follows:
(b:a)
Prof. Dr. Ir. Singgih Riphat, MA
Providing opinions and recommendations over issues related to nomination and remuneration. Assesing the compliance level of the Company with the Law pertaining to Nomination and Remuneration (i.e Manpower Laws, the Regulation of the State Ministry of State Owned Enterprises or Bapepam&LK).
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
(b:a)
%
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ
Ketua/Chairman
12
12
100%
Noeroso L. Wahyudi, MA
Anggota/Member
12
12
100%
Fakhrudin Tieja, SE., MM
Anggota/Member
12
12
100%
periode 29 Mei 2008 - 31 Desember 2008 May 29, 2008 - December 31, 2008 period
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : - Melakukan penyempurnaan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi Bukit Asam (Konarba) dengan mengacu pada Perubahan Anggaran Dasar, Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan SK Pengangkatan Konarba No. 05/SK/ PTBA-Kom/VII/2008. - Melakukan kajian nominasi calon Komisaris dan Direksi PT IPC. - Melakukan kajian mengenai honorarium Dewan Komisaris dan Direksi.
98
Activities performed by Nomination Remuneration Committee in 2008 were: -
- -
and
Refining Bukit Asam Nomination and Remuneration Committee (Konarba) Charter in compliance with Amendments on Articles of Association, Approval from the Ministry of Law and Human Rights Republic Of Indonesia and Konarba Letter of Appointment No. 05/ SK/PTBA-Kom/VII/2008. Reviewing candidates for Commissioners and Directors of PT IPC. Reviewing Comissioners and Directors remunerations.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
-
-
Melakukan kajian mengenai pemberian pinjaman Koperasi Karyawan PTBA dan Koperasi Pensiunan PTBA. Menyusun Rencana Kerja Konarba Tahun 2009 yang meliputi 8 (delapan) kegiatan utama, yaitu (1) Pengembangan dan pemenuhan kompetensi pegawai PTBA, (2) Penyelarasan organisasi dan penyempurnaan Sistem Manajemen SDM, (3) Pengembangan KPI SDM PTBA, (4) Persiapan bahan RUPS tahun buku 2008, (5) Verifikasi laporan pengembangan SDM, (6) Penambahan proses program pengembangan SDM, (7) Kajian, (8) Kunjungan kerja dan studi banding.
-
-
Reviewing loans distributed through PTBA Employees Cooperation and PTBA Pensioners Cooperations. Drafting a workplan for 2009 which covered 8 main activities (1) Development and Fulfillment of employees’ competency (2) Organization alignment and refinement of human resources management system, (3) Key Performance Indicators (KPI) development for human resources, (4) Preparation of General Meeting Of Shareholders in fiscal year 2008, (5) Human resources development report verification, (6) Additional process of human resources development program, (7) Review, (8) Work visits and comparative study.
Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Bertugas untuk membantu tugas komisaris dalam melakukan penelaahan, pemantauan, dan pengkajian atas jenis-jenis asuransi dan risiko usaha serta tahap-tahap pasca tambang yang dihadapi Perseroan apakah telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku.
Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee This Committee provides assistance to the Board of Commisioners to conduct review, monitoring and assesment on insurance schemes, business risks as well as post mining stages to be taken by the Company and to ensure their compliance with the prevailing procedures and regulations.
Keanggotaan Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang terdiri dari dua periode, yaitu : • 1 Januari sampai dengan 29 Mei 2008, dengan keanggotaan Supriyadi sebagai Ketua dan Ari Prapto Nugroho serta Pantjanita Novi Hartami sebagai Anggota. • 29 Mei sampai dengan 31 Desember 2008, dengan keanggotaan Thamrin Sihite sebagai Ketua dan Ari Prapto Nugroho serta Pantjanita Novi Hartami sebagai Anggota.
Members of Business-Risk, Insurance and PostMining Committee are divided into two periods : • January 1 to May 29, 2008, with Supriyadi as Chairman, Ari Prapto Nugroho and Pantjanita Novi Hartami as Member.
Sepanjang tahun 2008, Komite ini telah melakukan rapat sebanyak 26 kali dengan kehadiran para anggota sebagai berikut :
In 2008, the committee held 26 meetings that were attended by members as follows:
Nama/Name
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
(b:a)
%
•
May 29 to December 31, 2008, with Thamrin Sihite as Chairman, Ari Prapto Nugroho and Pantjanita Novi Hartami as Member.
Nama/Name
Jabatan Designation
Rapat Meeting (a)
Kehadiran Attendance (b)
(b:a)
%
Dr. Supriyadi
Ketua/Chairman
14
14
100%
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Ketua/Chairman
12
12
100%
Ario Prapto Nugroho, Bsc
Anggota/Member
14
12
86%
Ario Prapto Nugroho, Bsc
Anggota/Member
12
11
92%
Dr. Pantjanita Novi Hartami, ST., MT Anggota/Member
14
11
79%
Dr. Pantjanita Novi Hartami, ST., MT Anggota/Member
12
11
92%
periode 1 Jan 2008 - 29 Mei 2008 Jan 1, 2008 - May 29, 2008 period
periode 29 Mei 2008 - 31 Desember 2008 May 29, 2008 - December 31, 2008 period
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
99
Komite telah memastikan Perseroan dapat melakukan pengendalian yang baik atas setiap tantangan bisnis yang dihadapinya. Adapun tugas yang telah dilaksanakan oleh Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang sepanjang tahun 2008 adalah: kajian terhadap proyek - Melakukan pengembangan usaha yang dilaksanakan oleh Perseroan - Melakukan kajian atas proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang seperti PLTU Banjarsari
The Commitee has confirmed that the Company has conducted a good monitoring on every business challange. In 2008, the Committee has completed tasks as follows :
-
-
-
Review on business development projects implemented by the Company
-
Review on Mine Mouth Coal Fired Power Plant development, on Banjarsari Coal Fired Power Plant Review on acquisition plan on PT IPC based on total examination and recommendation from external consultant, including anticipation to its related business risk
-
Review on the Company’s performance in 2008, long term plan report for 2005-2009, Work and Budget Plan 2009, management performance report and monthly report on business development
Selain itu komite juga melakukan kunjungan lapangan dalam rangka memperoleh informasi langsung dari satuan kerja terkait, yang meliputi kunjungan ke Tambang PT IPC, Unit Usaha Serang, Unit Usaha Natar dan Pelabuhaan Tarahan, Unit Usaha Gresik, Unit Usaha Semarang, Unit Pertambangan Ombilin dan Unit Pertambangan Tanjung Enim. Beberapa rekomendasi dari hasil kunjungan lapangan tersebut antara lain :
In addition, the Commitee also conducted field visit so that they can obatain first hand information from related work units, which included visits to PT IPC’s mines, Serang Business Unit, Natar Business Unit and Tarahan Port, Gresik Business Unit, Semarang, Ombilin Mining Unit and Tanjung Enim. Mining Unit. Based on these visits, the Committee issued some recommendations to the Company, as follows:
-
Perseroan agar melakukan verifikasi cadangan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatnya supply untuk PLTU Perseroan perlu memperhatikan kelengkapan izin dan legalitas dan peraturan daerah yang terkait dengan pemanfaatan area bekas tambang terbuka di Ombilin. Selain itu juga Perseroan perlu memperhatikan peruntukan tata ruang pasca tambang untuk Tanjung Enim, Air Laya dan Non Air Laya
-
To conduct verification on reserves, pertaining to the Company's plan to increase sales and supply to Coal Fired Power Plant
-
Fasilitas dan aset Unit Usaha Serang dan Unit Pabrik Gresik agar difungsikan secara optimal
-
To attend to the acquisition of complete permits and legal requirements as well as other related provisions issued by local government, pertaining to the utilization of the post-mining areas in Ombilin. In addition, the Company was also required to attend the plan on post-mining revegetation in Tanjung Enim, Air Laya dan Non Air Laya To optimally utilize the facilities and assets of Serang Business Unit and Gresik Factory Units
-
-
100
Melakukan kajian terhadap rencana akuisisi tambang PT IPC sesuai hasil uji tuntas dan rekomendasi dari konsultan eksternal, termasuk mengenai antisipasi berbagai risiko bisnis terkait Melakukan kajian terhadap kinerja Perseroan tahun 2008, laporan rencana jangka panjang Perseroan tahun 2005-2009, RKAP 2009, laporan kinerja manajemen dan laporan bulanan pengembangan usaha
-
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Susunan Direksi Perseroan saat ini adalah sebagai berikut : Direktur Utama/President Director
Ir. Sukrisno
Direktur Keuangan/Finance Director
Dono Boestami, M.Sc
Direktur Operasi/Produksi/Operation/Production Director
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Pengembangan Usaha/Business Development Director
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Niaga/Commerce Director
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur SDM & Umum/HR & General Affairs Director
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut : - Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan - Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan - Menyiapkan rencana kerja dan anggaran Perseroan yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang untuk mendapatkan pengesahan dari Komisaris - -
Board Of Directors As stated in the Company’s Articles of Association, the Board of Directors are fully responsible for managing the Company to the best interests and objectives of the Company. The Board Of Directors are :
Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten Bertanggung jawab untuk memastikan agar informasi mengenai Perseroan diberikan kepada Komisaris secara tepat waktu, akurat, konsisten dan lengkap
In general, the Directors’ functions and responsibilities are: - Providing leadership, managing and controlling the Company in line with the Company’s mission and always striving to increase the Company’s efficiency and effectiveness. - Maintaining and managing the Company assets - Preparing a workplan and budget for the Company that constitutes an annual statement as part of the Company’s longterm plan subject to the approval by the Commissioners - Consistently implementing good corporate governance. - Ensuring the Commissioners to receive timely, accurate, consistent, and complete information.
Sedangkan, tugas dan tanggung jawab masingmasing Direktur secara terperinci adalah sebagai berikut :
In detail, job descriptions of each director are as follows:
Direktur Utama - Merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan umum Perseroan berdasarkan prinsip kehematan, efektif dan efisien, sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan - Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh - Mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan Perseroan
President Director - Planning, developing, and defining the Company’s general policies based on the principles of frugality, effectiveness, and efficiency and in line with the vision, mission and goals of the Company. - Directing, developing and implementing the corporate management strategies thoroughly. - Controlling and evaluating all activities implemented by the Company.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
101
- -
-
-
-
102
Mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur Menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) yang ditandatangani bersama dengan Komisaris untuk disahkan RUPS
-
Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang Menyiapkan kebijakan umum Sistem Pengendalian Internal dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Internal Menyampaikan Laporan Tahunan kepada RUPS
-
-
-
-
Coordinating activities and job implementation of all directors. Preparing Long-Term Business Plans to be acknowledged and signed by Commissioners, and approved by the General Meeting of Shareholders Preparing the Company’s Work Program and Budget which constitute annual statements of the Long-Term Business Plan. Preparing a general policy for Internal Contol Systems and taking necessary steps to follow up the assesment result issued by the Internal Control Unit. Presenting an Annual Report to the General Meeting of Shareholders.
Direktur Keuangan - Bertanggung jawab dalam meningkatkan nilai Perseroan (corporate value) melalui pengelolaan dana dan manajemen risiko. - Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Akuntansi dan Anggaran, Perbendaharaan dan Pendanaan serta Teknologi Informasi.
Finance Director - Enhancing corporate value through sound finance management and risk management.
Direktur Operasi/Produksi : - Bertanggung jawab dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya penambangan secara berkelanjutan - Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Analisis Evaluasi Optimasi Produksi serta Penanganan dan Angkutan Batubara - Melakukan pembinaan unit-unit operasional yang terdiri dari Unit Pertambangan Tanjung Enim, Unit Pelabuhan Tarahan, Unit Dermaga Kertapati dan Unit Pertambangan Ombilin Direktur Pengembangan Usaha - Bertanggung jawab atas pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan pengembangan daya saing produk dalam jangka panjang - Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Perencanaan Korporat dan Pengembangan Korporat
Operation/Production Director: - Responsible to sustainably enhance operational efficiency and cost controlling on mining expenditures. - Empowering the Task Force of Production Optimalization Evaluation and Analysis as well as Coal Handling and Management - Empowering operation units which encompasses Tanjung Enim Mining Unit, Tarahan Port Unit, Kertapati Pier Unit and Ombilin Mining Unit Business Development Director - Sustaining business growth and developing long-term product competitiveness
Direktur Niaga - Bertanggung jawab atas pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan, efisiensi pengelolaan persediaan batubara dan angkutan, serta transaksi pembelian barang
Commerce Director - Sustaining revenue growth, managing a sustainable and efficient management of stock and trasnportation, and generating profits for business units
-
-
Providing direction to divisions of Accounting and Budget, Treasury and Finance, and Information Technology.
Providing direction to Corporate Planning and Corporate Development divisions.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
- -
yang optimal bagi perusahaan melakukan profitisasi unit-unit bisnis. Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja Pemasaran Batubara dan Logistik Melakukan pembinaan terhadap Unit Pengusahaan Briket
- -
Providing direction to Coal Marketing and Logistics division Providing direction to Coal Briquette Development Unit
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum - Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan SDM dan urusan umum untuk kelancaran bisnis serta transaksi pembelian barang yang optimal bagi perusahaan. - Melakukan pembinaan terhadap Satuan Kerja SDM, Hukum dan Administrasi Korporat, Kemitraan dan Bina Lingkungan, Umum dan Hubungan Eksternal serta Rumah Sakit Bukit Asam.
General Affairs and Human Resources Director - Directing and developing the Company’s human resources and general affairs to ensure the smooth-running of the business and optimal procurements for the Company - Directing the divisions of Human Resources, Legal and Administration, Partnership and Community Development, General Affairs and External Relations, and Bukit Asam Hospital.
Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 17 kali selama tahun 2008 untuk memastikan operasional bisnis dan keuangan Perseroan dilaksanakan secara transparan, terukur dan bertanggungjawab demi mencapai target yang telah ditetapkan.
The Board Of Directors held 17 meetings in 2008 to ensure that business operations and the Company’s finance are managed in a transparent, measured and responsible manner in order to achieve target objectives.
Nama/Name
Jabatan/Designation
Jumlah rapat/ Kehadiran/ Meetings Attendance (a) (b)
Ir. Sukrisno
Direktur Utama/President Director
17
Dono Boestami, M.Sc
Direktur Keuangan/Finance Director
Ir. Milawarma, M.Eng
Direktur Operasi/Produksi/Operation/Production Director
Ir. Heri Supriyanto
% (b:a)
16
94%
17
17
100%
17
16
94%
Direktur Pengembangan Usaha/Business Development Director
17
16
94%
Ir. TIendas Mangeka
Direktur Niaga/Commerce Director
17
17
100%
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur SDM & Umum/General Affairs & HR Director
17
16
94%
periode 1 Jan 2008 - 31 Desember2008 Jan 1, 2008 - December 29, 2008 period
Kinerja Direksi dievaluasi secara berkala minimal setahun sekali sesuai ketentuan yang disepakati dalam RUPS. Hasil evaluasi tersebut akan digunakan oleh Pemegang Saham dalam memberikan remunerasi serta sebagai salah satu indikator dalam pengangkatan kembali atau pemberhentian anggota Direksi yang bersangkutan.
The Directors’ performance is evaluated on a regular basis, atleast once a year as stipulate in the provisions of the General Meeting of Shareholders. The result of the Directors’ performance evaluation is used by shareholders to determine the remuneration package and will serve as an indicator to keep or to dismiss related directions.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kompetensi Direksi dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan secara rutin mengikuti berbagai pelatihan dan seminar. Beberapa pelatihan yang diikuti oleh Direksi pada tahun 2008, antara lain adalah:
To provide the directors with competency upgrade to carry out their roles and responsibilities, the Directors attended regular training and seminars. Training and seminars attended by Directors in 2008 are as follows:
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
103
- - - - - - - -
4th World Islamic Economic Forum, Kuwait Treasury & Finance Conference, Macao Board of Commissioner & Directorship Program CLDI, Jakarta Indo Mining & Energy Conference & Exhibition, Jakarta Seminar Ketahanan Energy, Sektor Keuangan & Alternatif Pendanaan, Jakarta Asian Coal Supply Chain Logistic Coaltrans, Singapore Tax Reform 2008, Jakarta 2009 Market Outlook, Jakarta
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2008, total gaji dan bentuk kompensasi lainnya yang diterima para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Bukit Asam (Persero) Tbk adalah meliputi : - Gaji Direktur Utama sebesar Rp 75.000.000,per bulan, tidak termasuk PPh 21. - Total Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 6,8 miliar untuk masa aktif satu tahun. - Komposisi gaji/honorarium dan tantiem Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris masing-masing sebesar 90 persen, 50 persen dan 40 persen dari gaji dan tantiem Direktur Utama. -
Fasilitas lainnya yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris antara lain Tunjangan Hari Raya, jaminan kesehatan dan asuransi purna jabatan.
Sekretaris Perusahaan Komunikasi informasi yang terbuka, adil dan konsisten dengan seluruh stakeholder merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan citra positif sekaligus nilai Perseroan di mata publik. Pembinaan hubungan baik dengan stakeholder strategis, khususnya pemegang saham, akan sangat mendukung kelancaran bisnis dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan juga wajib memiliki tata laksana dokumen dan informasi yang baik untuk membantu memastikan kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan dan peraturan pasar modal serta untuk mendukung
104
- - - - - - - -
4th World Islamic Economic Forum, Kuwait Treasury & Finance Conference, Macao Board of Commissioner & Directorship Program CLDI, Jakarta Indo Mining & Energy Conference & Exhibition, Jakarta (Sustainability on Energy, Financial Sector and Alternative Funding Seminar, Jakarta) Asian Coal Supply Chain Logistic Coaltrans, Singapore Tax Reform 2008, Jakarta 2009 Market Outlook, Jakarta
Remunerations for the Board of Commissioners and the Directors In 2008, the total salary and other compensation schemes received by the Comissioners and Directors of PT Bukit Asam (Persero) Tbk are: - -
-
-
The salary for the President Director was Rp 75 million a month, excluding PPh 21. The total bonuses for the Directors, and the Commissioners was Rp 6.8 billion for one year‘s employment. The composition of salaries/honorarium and bonuses for the Directors, the President Commissioner and the Commisioners are 90 percent, 50 percent, and 40 percent of those received by the President Director respectively. Other benefits received by Directors and Board of Commisioners are, among others holiday bonus, health insurance, and retirement insurance.
Corporate Secretary Distribution of information which is transparent, fair and consistent to stakeholders is one of key the factors in to building a positive image of the company’s value for the public. Maintaining good relationships with strategic stakeholders, particularly share holders, will ensure a smooth business operation and its development. In addition, as a public company, the Company must have document management in place and provide reliable information to support the Company’s compliance with capital market Law and regulations. This must be implemented to enhance the accountability of the Company’s
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
akuntabilitasi pelaporan kinerja dan tanggung jawab Perseroan kepada stakeholder.
performance report and responsibility stakeholders.
to the
Memahami berbagai kebutuhan tersebut, Perseroan menetapkan fungsi Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dengan tiga fungsi utama sebagai liason officer, compliance officer serta investor relations. Sekretaris Perusahaan menjamin ketersediaan informasi terkini, tepat waktu dan akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham, analis, media massa dan masyarakat umum, yang juga meliputi penyediaan Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.
To address these requirements, the Company has established the function of Corporate Secretary who reports directly to the President Director and responsible for three main functions, liaison officer, compliance officer and investor relations. The Corporate Secretary guarantees the provision of updated and accurate information concerning the Company in timely manner to the stakeholders, analysts, press and public in general. He or she is also responsible for preparing Quarterly and Annual Reports.
Secara umum tugas Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: - Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal (investor relations) - Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan - Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berhubungan dengan pasar modal - Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam dan LK serta masyarakat, serta membina hubungan baik dengan stakeholder lain di luar pemegang saham, yaitu antara lain Pemerintah, media, mitra Perseroan dan masyarakat.
In general, the Corporate Secretary’ s tasks are:
Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh fungsi-fungsi lain di bawah koordinasinya, yaitu Hubungan Investor, Komunikasi Perusahaan dan Kantor Perwakilan.
The Corporate Secretary is assisted by other departments under his or her coordination, i.e. Investor Relations, Corporate Communications, and Representative Offices.
Fungsi Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (Persero) Tbk saat ini dilaksanakan oleh Eko Budhiwijayanto yang telah menjabat sejak 3 Maret 2007. Sejak awal bergabung dengan Perseroan pada tahun 1989, beliau telah menduduki berbagai posisi, yaitu Deputy GM Unit Pertambangan Ombilin (2002 – 2004), Senior Manager Analisis & Evaluasi Operasi Produksi ( 2004 - 2005) dan terakhir sebagai Senior Manager Perencanaan (2005 – 2007).
The Corporate Secretary of PT Bukit Asam (Persero) Tbk currently is Eko Budhiwijanto who was appointed as Corporate Secretary on March 3, 2007. He previously served as Deputy GM Ombilin Mining Unit (2002-2004), Senior Manager for Analysis and Production Operation Evaluation (2004-2005) and Senior Manager for Planning (2005-2007)
-
Monitoring capital market development, especially of its Law and regulations and providing information needed by investors (investor relations)
-
Providing necessary information needed by stakeholders
-
Providing input to the Board of Directors in relation to the compliance with capital market regulations. Acting as point of contact for the Company with Bapepam&LK and general public and maintaining good relationships with the government, media, business partners and public in general.
-
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
105
Informasi Korporat
Corporate Information
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Menara KADIN Indonesia Lt.15 Jl.H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12920 – Indonesia Telp: +62 – 21 – 525 4014 Fax: +62 – 21 – 525 4002 E-mail :
[email protected] Website : www.ptba.co.id
106
Pengawasan Internal Dalam upaya melaksanakan pengawasan yang intensif dan mendalam terkait penerapan prinsip-prinsip GCG pada seluruh aspek bisnis dan operasional Perseroan, Direksi membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut. SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki hubungan fungsional dengan Komisaris melalui Komite Audit.
Internal Audit To ensure an intensive and thorough supervision which adheres to GCG principle in all business and operation aspects, the Directors have established an Internal Audit Unit to support the implementation of these principles. The Internal Audit reports directly to the President Director and has a functional relation with the Board of Commisioners through the Audit Committee.
Sistem Pengendalian Internal yang dikembangkan Perseroan meliputi hal-hal sebagai berikut : - Lingkungan pengendalian internal dalam Perseroan yang disiplin dan terstruktur - Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, yaitu suatu proses yang mengindentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan - Aktivitas pengendalian yaitu tindakantindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan aset perusahaan. - Sistem informasi dan komunikasi yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Perseroan - Monitoring atau proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi Perseroan
The Internal Control System developed by the Company includes: - Disciplined and structured internal control within the Company. - Assessment and management of business risk which serve to identify, analyze and manage relevant business risks
Pada tahun 2008, Satuan Pengawas Intern (SPI) telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap 12 obyek audit, yaitu satuan kerja Penambangan dan Perawatan di Unit Pertambangan Tanjung Enim, Perencanaan Korporat, Pengembangan Korporat,
In 2008, the Internal Audit Unit has completed the examination of 12 audit objects, which include the Mining and Maintenance workforce in Tanjung Enim Mining Unit, Corporate Planning, Corporate Development, Coal Handling and Transportation,
-
Controlling functions which cover measurements in the controlling process of corporate activities at all levels and units within the Company’s organization i.e. authorization, verification, reconciliation, performance assesment, job assignments, and the ensuring the security of the Company’s assets.
-
Information and communication systems that cover the reporting process of operational and financial activities and their compliance with the Company’s existing provisions and regulations. Monitoring or assessment process of the internal control system which include internal audit functions at all levels and units within the Company’s organization.
-
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Penanganan & Angkutan Batubara (PAB), Unit Pertambangan Ombilin, Pemasaran, Logistik, Kemitraan & Bina Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), Teknologi Informasi, Dermaga Kertapati dan Pelabuhan Tarahan.
Ombilin Mining Unit, Marketing, Logistics, Society Development & Partnership, Health, Safety and Environmental (HS&E), Information Technology, Kertapati Pier and Tarahan Port.
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan antara lain berupa rekomendasi penyempurnaan sistem dan prosedur kerja serta memperkuat penyelarasan satuan kerja yang berdampak pada efisiensi. Beberapa hasil audit yang telah ditindaklanjuti sepanjang tahun 2008 adalah : - Meningkatkan kinerja Perusahan Kontraktor Jasa Penambangan (pihak ketiga), produksi batubara swakelola, produktivitas BWE System dan kegiatan perawatan alat tambang utama. - Mengelola Kuasa Pertambangan (KP) milik Perseroan di luar Tanjung Enim (Peranap). - Mengkaji tambang dalam Unit Pertambangan Ombilin (UPO) untuk kelangsungan tambang di masa yang akan datang. - Meningkatkan manajemen stock batubara, mengendalikan kualitas batubara dan koordinasi dengan PT KAI. - Meningkatkan kinerja Alat Pelabuhan Utama (APU) Pelabuhan Tarahan dan optimasi pemanfaatan Dermaga Khusus Teluk Bayur.
The audit results include recommendations to refine work procedures and systems as well as to enhance the alignment of all work units which can encourage efficiency. The audit results that were followed up in 2008 are as follows
Pada tahun 2008, Perseroan juga menuntut SPI untuk dapat meningkatkan peranannya dari pelaksana fungsi pengawasan (watch dog) menjadi konsultan internal yang sekaligus dapat menciptakan early warning system di kalangan internal Perseroan.
In 2008, the Company requested the Internal Audit Unit to upgrade its function from monitoring executor (watch dog) to internal consultant which is capable to dispatch early warning system to the Company’s internal stakeholders.
Manajemen Risiko Tahun 2008 merupakan tahun yang sangat dinamis bagi industri batubara. Harga batubara dunia yang fluktuatif sepanjang tahun menuntut setiap pelaku industri untuk berhati-hati dalam menentukan strategi operasional bisnis, agar tetap dapat memperoleh manfaat terbaik dari kondisi tersebut.
Risk Management Year 2008 was a very dynamic year for the coal mining industry. The global coal prices fluctuated throughout the year and forced industry players to be more prudent in carrying out business operational strategy to gain their maximum benefit from the situation.
Selain fluktuasi harga batubara dunia, berbagai faktor makro yang juga turut mempengaruhi kondisi industri adalah kenaikan harga minyak
In addition to global coal price fluctuation, other factors that had an impact on this condition were the increased price of oil and the depreciated
-
- -
Performance improvement of Mining Contractors (third party outsource), selfmanaged coal production, BWE System productivity and maintenance on main coal equipment. Management of Company owned Mining Rights outside Tanjung Enim (Peranap) Assesment of future sustainability of mining sites in Ombilin Mining Unit (UPO).
-
Improvement of coal inventory management, quality control and coordination with PT KAI.
-
Improvement of Main Pier Equipments’ performance in Tarahan Port and optimization of Teluk Bayur Special Pier.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
107
108
bumi dan melemahnya nilai tukar Rupiah pada periode menjelang akhir tahun 2008. Kondisi tersebut menuntut dunia usaha untuk menciptakan proses bisnis yang efisien sehingga tetap dapat mempertahankan gerak laju perekonomian.
Rupiah value towards the end of 2008. This condition has forced the industry to establish a more efficient business process to be able to maintain their ecconomic growth.
Meskipun hingga akhir tahun 2008 Perseroan tetap dapat mempertahankan pertumbuhan yang positif, namun sesuai dengan komitmen penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan selalu mengambil langkah antisipatif terhadap berbagai perkembangan kondisi makro ekonomi yang terjadi. Untuk itu, Perseroan selalu mengoptimalkan peranan Manajemen Risiko untuk melakukan identifikasi dan mitigasi berbagai risiko yang dihadapi dan berpotensi menghambat pencapaian target Perseroan.
Despite the success of the Company in maintaining positive growth until the end of 2008, the Company needs to take anticipated steps in response to the development of the macro economic condition, while maintaining the commitment to the implementation of good corporate governance. Therefore, the Company consistently optimizes the roles of Risk Management to identify and mitigate all potential risks which can potentially slow down the target achievement of the Company.
Pada tahun 2008, fokus kerja sistem manajemen risiko adalah semakin meningkatkan intensitas dan kualitas pengelolaan risiko operasional untuk terus menjaga performa kinerja Perseroan secara optimal. Strategi umum yang diterapkan dalam pengelolaan risiko adalah : - Mendorong integrasi seluruh proses bisnis ke dalam proses manajemen risiko - Mengintensifkan risk awareness process ke seluruh komponen Perseroan - Konsisten memperbaharui Risk Register melalui pemantauan risiko yang berkesinambungan - Meningkatkan kompetensi dan pengetahuan personil yang ditunjuk (person in charge) dalam pengelolaan Risk Management melalui seminar dan pelatihan - Mengembangkan Business Continuity Plan untuk mendukung Business Continuity Management
In 2008, the focus of risk management systems was to intensify and improve the quality of operational risk management in order to consistenly maintain the Company’s performance. The general strategies implemented in risk management are:
Berdasarkan hasil identifikasi risiko yang dilakuan secara berkesinambungan sejak tahun 2006, Perseroan telah merumuskan daftar risiko yang berjumlah 36 risiko, yang harus dipantau secara rutin dan berkesinambungan untuk dapat dilaku kan mitigasi sesuai kategori risiko. Secara garis besar, 36 risiko tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
Based on the result of the risk identification which has been conducted consistently since 2006, the Company has identified 36 risks to be monitored and mitigated according to each risk category. In general, these 36 risks can be categorized into 5 groups as follows:
1. Risiko Operasional, yaitu risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau
1. Operational Risk is a risk which may arise from inadequacy and/or failure of internal
- - - -
-
Integrating overall business process into risk management process Applying intensive risk awareness process to all functions in the Company. Consistently Renewing Risk Register through continuous risk monitoring Upgrading competency and knowledge of appointed person in charge for Risk Management through training and seminars. Developing Business Continuity Plan to support Business Continuity Management.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain risiko mutu, risiko SDM, risiko pompa dan risiko kontraktor.
process, human error and system failure. Risks included in this group are quality risk, human resource risk, pump risk and contractor risk.
2. Risiko Pasar, yaitu kerugian yang diakibatkan oleh pergerakan variabel pasar dari Perseroan. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko pasar, risiko nilai tukar dan risiko harga komoditas.
2. Market Risk is a risk which may arise from the Company’s market variable shift. Risks included in this group are market risk, exchange rate risk and commodity price risk.
3. Risiko Keuangan, yaitu risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan, yang diakibatkan karena gejolak beberapa variabel makro. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko pajak, risiko kolektibilitas, risiko fluktuasi kas dan risiko kredit.
3. Finance Risk is a risk which may arise from the fluctuation of financial targets or company’s monetary measures as results of multi macro variables volatility. Risks included in this group are tax risk, collectibility risk, cash fluctuation risk and credit risk.
4. Risiko Eksternalitas, yaitu risiko yang diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko hukum, risiko hubungan investor, risiko lingkungan, risiko stakeholder, risiko sosial dan risiko dokumen.
4. External Risk is a risk which may arise from external factors. Risks included in this group are legal risk, investor relations risk, environment risk, stakeholder risk, social risk and document risk.
5. Risiko Strategis, yaitu risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat, serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat. Risiko yang masuk ke dalam kelompok ini adalah risiko proyek, risiko transaksi strategis dan risiko investasi.
5. Strategic Risk is a risk which may arise from unsound strategic establishment and implementation, as well as ineffective business decisions. Risks included in this group are project risk, strategic transaction risk and investment risk.
Adapun kategori risiko yang digunakan sebagai acuan dalam pengendalian risiko adalah: Berisiko Sangat Tinggi (Extreme Risk), Berisiko Tinggi (High Risk), Berisiko Sedang (Medium Risk) dan Berisiko Rendah (Low Risk).
The risk categories to which the Company refers are “Extreme Risk”, "High Risk", “Medium Risk” and “Low Risk”.
Pemantauan dan pengendalian risiko dilakukan secara berkesinambungan dan dilaporkan setiap triwulan. Berdasarkan pemantauan risiko secara intensif tersebut, pada tahun 2008 Perseroan telah berhasil melakukan langkah penurunan risiko, yang mencakup Risiko Aset, Pompa, Alat, Lingkungan Fisik, Angkutan Tongkang, Dokumen dan Sosial.
Risk monitoring and control are conducted continually and reported quarterly. Based on the intensive risk monitoring, in 2008 the Company has succeeded in mitigating risks which included Asset risk, Pump, Equipment, Physical Environment, transportation by barges, document and social.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
109
Dalam rangka semakin mengoptimalkan fungsi manajemen risiko, pada tahun 2008 Perseroan telah menerbitkan “Pedoman Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi” yang mencakup informasi mengenai mekanisme pengukuran, pemetaan, penanggulangan dan pelaporan risiko. Melalui pedoman ini, diharapkan seluruh satuan kerja dapat memahami pengelolaan risiko operasional yang ada di unit-unit kerja serta menjadi early warning system untuk meminimalisir kemungkinan dan dampak terjadinya risiko usaha Perseroan.
To optimize the risk management functions, in 2008 the Company published “Corporate Risk Management Guidelines” which provide information on risk mechanism measurement, mapping, addressing and reporting. Through the publication of these guidelines, all work units are expected to be aware of the existing operational risk management in their units. The guidelines also serve as an early warning system to minimize the Company’s risk.
Litigasi dan Perkara Hukum Perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Litigation and Legal Cases Legal actions faced by the Company in 2008 are:
1. Pada tahun 2003, Perusahaan diberikan KP untuk mengeksploitasi daerah Lahat. KP ini dialihkan pengurusannya oleh Gubernur Sumatera Selatan ke Bupati Lahat pada tahun 2004. Pada tanggal 29 Agustus 2005 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN“) Palembang, Perusahaan mengajukan gugatan kepada Bupati Lahat sehubungan dengan penerbitan beberapa KP kepada beberapa perusahaan swasta atas wilayah yang sama yang dimiliki oleh Perusahaan. Atas upaya hukum tersebut, PTUN Palembang menolak gugatan Perusahaan. 2. Pada tanggal 14 Desember 2005, Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (“PTTUN“) Medan. PTTUN menolak upaya hukum banding Perusahaan. 3. Pada tanggal 30 Juni 2006, Mahkamah Agung telah menerima upaya hukum kasasi dari Perusahaan. Pada tanggal 10 Mei 2007, Mahkamah Agung memutuskan untuk membatalkan putusan PTTUN Medan, menolak eksepsi tergugat tetapi juga menyatakan gugatan Perusahaan tidak dapat diterima. 4. Pada tanggal 31 Januari 2008, masih terkait dengan kasus di atas, Perusahaan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (“PN“) Lahat atas kerugian materil akibat pemberian KP kepada pihak lain. Gugatan dilayangkan kepada beberapa pihak termasuk Bupati Lahat sebagai tergugat pertama. 5. Tanggal 12 Agustus 2008 PN Lahat mengeluarkan Putusan Sela, bahwa PN Lahat tidak berwenang mengadili perkara tersebut, dengan putusan Sela tersebut Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi (“PT“) Palembang. 6. Tanggal 16 Desember 2008 PT Palembang mengeluarkan Putusan Sela, menerima banding
1. In 2003, the Company was given a KP to exploit the Lahat area. In 2004, the authorization to grant exploitation permit was transferred by the Governor to the Lahat Regency Government. On 29 August 2005, through Palembang Administrative Court (“PTUN”), the Company filed a lawsuit against the Lahat Regency Government due to the overlapping of KP granted to other parties. Palembang PTUN refused to process the Company’s claim.
110
2. On 14 December 2005, the Company filed an appeal to the Medan Administrative High Court (“PTTUN“). PTTUN rejected the Company’s appeal. 3. On 30 June 2006, the Supreme Court received the Company’s cassation. On 10 May 2007, the Supreme Court announced the cancellation of PTTUN, and refused both the exception of the defendant and the Company’s cassation. 4. On 31 January 2008, still in relation to the KP overlapping above, the Company filed a civil suit to Pengadilan Negeri (“PN“) Lahat due to commercial losses from KP overlapping with other parties. The suit is addressed to several parties which include the Lahat Regency Government as first defendant. 5. On 12 August 2008, PN Lahat announced its rejection to process the suit in which the Company further appealed to the High Court (“PT“) in Palembang 6. On 16 December 2008, PT Palembang issued the decision letter to approved the Company’s
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Perusahaan, membatalkan Putusan Sela PN Lahat serta memerintahkan PN Lahat untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut.
appeal and ordered PN Lahat to process the suit.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
111
Pro fil Ko m i te Com m ittee Profile Azhar Zainuri, SE, MM Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Dari kiri ke kanan: from left to right: Ridho Kresna Wattimena, Ir, MT, PhD
Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2007, sekaligus menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Kelana Nusantara (sejak tahun 2000) dan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (sejak tahun 2000). Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia (1985) dan Magister Management di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI, 1991). Perjalanan karir sebelumnya adalah menjabat sebagai Direktur pada beberapa perusahaan dalam periode tahun 1996 2000, yaitu PT Guthrie Pasaman Nusantara, PT Prinavin Prakarsa, PT Indothai Film Polytama, PT Padang Industrial Park dan PT Andalas Rekasindo Pratama, serta Komisaris PT Dwivisi Mandiri (2004 – 2005).
Azhar has been a member of the Company’s Audit Comittee since 2007, and Finance Director of PT Kelana Nusantara Jakarta (2000-present). He has been a lecturer at the Faculty of Economics of the University of Indonesia (2000-present). He earned his Degree in Economics from University of Indonesia (1985) and his Master in Management from IPMI in 1991. Between 1996 - 2000, he assumed director positions in a number of companies, namely PT Guthrie Pasaman Nusantara, PT Prinavin Prakarsa, PT Indothai Film Polytama, PT Padang Industrial Park and PT Andalas Rekasindo Pratama. He was also a commisioner of PT. Dwivisi Mandiri (2004 – 2005).
Suranto Soemarsono, SE, MA Azhar Zainuri, SE, MM
Ridho Kresna Wattimena, Ir, MT, PhD Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2007. Meraih gelar jurusan Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (1991), Magister Teknik dalam Geomekanika dari Institut Teknologi Bandung (1996), serta Ph.D dalam Rock Mechanics dari University of Queensland, Australia (2003). Menjadi pengajar pada Jurusan Teknik Pertambangan ITB sejak 1993 dan Pasca Sarjana ITB sejak 1996, saat ini adalah Assosiate Professor dalam Mekanika Batuan. Selain itu, aktif melakukan berbagai macam penelitian dan analisis dalam bidang pertambangan sejak tahun 1993, serta telah menerbitkan banyak publikasi dalam bidang pertambangan dan mekanika batuan di dalam dan luar negeri.
his undergraduate study in Mining Engineering (1991), post graduate study in Geo-Mechanics (1996) from Bandung Institute of Technology and obtained a PhD in Rock Mechanics from the University of Queensland, Australia (2003). He has been a lecturer at the Department of Mining at Bandung Institute of Technology since 1993 and at the School of Graduates since 1996 at the same Institute. Currently, he is an Associate Professor in Rock Mechanics. In addition, he has been an active researcher and analyst for a number of related studies since 1993 and has pusblished his works on mining and nonmetallic mechanics, both in Indonesia and overseas.
Ridho has been a member of the Company’s Audit Committee since 2007. He completed
Noeroso L. Wahyudi, MA
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Member of Nomination and Remuneration Committee
Dari kiri ke kanan: from left to right:
Menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2008. Mendapat Certifiticated on Academic Preparation Program Boulder – Colorado USA (1988) dan meraih gelar Master of Arts in Economics di Ball State University, USA (1990). Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Ketua Koperasi Puslitbang (sejak 1995), dan Peneliti Madya Bidang Ekonomi dan Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan (sejak 2008).
Noeroso has been a member of the Nomination and Remuneration Committee since 2008. He obtained Certification of Academic Preparation Program Boulder in Colorado USA (1988) and earned Master of Arts in Economics from Ball State University, USA in 1990. Previously he has held positions as the Head of Puslitbang (Centre of Research and Development) Cooperation since 1995 and Senior Researcher of Economy and Financial and Fiscal Policy, Department of Finance since 2008.
Fakhrudin Tieja, SE, MM Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ Noeroso L. Wahyudi, MA
112
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Fakhrudin Tieja, SE, MM Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Member of Nomination and Remuneration Committee Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak 22 Juli 2008. Meraih gelar S-1 bidang Manajemen di Fakultas Ekonomi Unis – Tangerang dan S-2 bidang Human Resources Management di Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Jakarta. Aktif mengikuti berbagai seminar di dalam dan luar negeri, antara lain mengenai Human Resources, Safety & Environment, Toray Group Senior Management di Jepang dan ISO 9001:2000 Auditor Training. Perjalanan karir sebelumnya adalah menjabat sebagai General Manager Radio PCA FM (Radio Mitigasi Gempa dan Informasi Pendidikan & Lingkungan Bantuan dari RNW Belanda) (2007 – sekarang), Komisaris PT AMM (2007), serta Vice Factory Manager dan berbagai posisi manajerial di PT Actem – Toray Group (1982 – 2008).
Fakhrudin has been a member of the Nomination and Remuneration Committee since July 22, 2008. He obtained a Bachelor’s degree in Management from the Faculty of Economy Unis – Tanggerang and earned his Master in Human Resources Management in Magister Management Program at University of Muhammadiyah Jakarta. He actively participated in various domestic and overseas seminars, namely Human Resources, Safety and Environment, Toray Group Senior Management in Japan and ISO 9001:2000 Auditor Training. Previously he has held postions as General Manager Radio PCA FM (Assisting Radio in Education and Environment from RNW Holland) (2007present), Commissioner at PT AMM (2007) as well as Vice Factory Manager and various other managerial positions at PT ActemToray Group (1982-2008).
Ario Prapto Nugroho, Bsc Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Member of the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee
Dari kiri ke kanan: from left to right: Ario Prapto Nugroho, Bsc Dr. Pantjanita Novi Hartami, ST, MT Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang sejak tahun 2006. Menyelesaikan pendidikan di bidang Accounting (19831985) dan bidang Arsitektur Interior (1985-1989) di University of North Carolina Greensboro. Perjalanan karir sebelumnya adalah sebagai Deputy Manager PT Bank Maybank Indocorp (1994-2005), Asisten Manager Departemen Ekspor PT Bank Sumitomo Niaga (1991-1994), Training Officer Departement Operasi Bank Dagang Negara Indonesia (1990-1991), Sales Supervisor Sogo Departement Store (1990), Desainer di PT Citra Gatra Cita (1989-1990) dan Sales Supervisor Addams Bookstore, Greensboro North Carolina (1984 – 1989).
Ario has been a member of the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee since 2006. He attended University of Carolina Greensboro to study Accounting (1983-1985) and Interior Architecture (1985-1989). Previously, he was the deputy manager at PT Bank Maybank Indocorp (1994-2005), an assitant manager at the Export department of PT Bank Sumitomo Niaga (1991-1994), a training officer at the Operational Department of BDNI (1990-1991), a sales supervisor at Sogo Department Store (1990), a designer at PT Citra Gatra Cita (1989-1990) and a sales supervisor at Addams Bookstore in Greensboro, North Carolina (1984-1989).
Dr. Pantjanita Novi Hartami, ST, MT Anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang Member of the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha, Asuransi dan Pasca Tambang sejak tahun 2006. Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Bandung (1995), S-2 Jurusan Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung (1998) dan S-3 Jurusan Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung (2005). Saat ini aktif mengajar sebagai Dosen Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti Jakarta (sejak 1995).
Pantjanita has been a member of the Business Risk, Insurance and Post-Mining Committee since 2006. She finished her undergraduate study at the Mining Engineering Department of the Bandung Institute of Technology in 1995. She took her master’s degree at the same department in 1998 and in 2005, she managed to defend her dissertation on Mining Engineering at the same college. She is a lecturer at the Department of Mining, Trisakti University, where she has been teaching since 1995.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
113
Tan g g u n g J awa b So s i a l Per usahaan Corporate Soc ial Responsibility
Improving the Q ualit y of Communit y Life Eksistensi sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kemampuannya mencatatkan pencapaian laba bersih semata. Layaknya individu yang memiliki jasmani dan rohani, sebuah perusahaan juga memiliki “jiwa” dalam wujud citra perusahaan yang membedakannya dengan perusahaan lain. Citra ini dibentuk melalui suatu upaya berkelanjutan dalam bentuk penerapan budaya kerja, tata kelola perusahaan serta tanggung jawab sosial dan lingkungan. Citra ini yang seringkali turut menentukan kesediaan publik dan para pemangku kepentingan untuk terus memberikan dukungan, menentukan pilihan hingga menggunakan produk suatu perusahaan.
114
A company’s existence is not merely determined by its ability to produce financial profit. Much like that of a person who possesses a body and a spirit, a company also has a “soul” that is reflected through its corporate image and which differentiates it from others. This corporate image is formed through sustainable efforts in the form of implementing work ethics, corporate governance, and corporate social and environmental responsibility. This image also often determines the level of support and the decisions as to the use of a company’s products by the public and other stakeholders.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
115
116
Sebagai sebuah korporasi yang dipercaya untuk memegang amanah dalam pengelolaan aset energi bangsa, Perseroan sangat menyadari pentingnya menerapkan budaya kerja unggul, mematuhi etika kerja yang baik serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Kesadaran ini terbentuk tidak sekadar sebagai pemenuhan kewajiban semata, namun juga merupakan kebutuhan bagi Perseroan untuk dapat terus menciptakan citra positif, kenyamanan dalam menjalankan usaha, pencapaian kinerja yang baik dan keberlangsungan usaha yang berkelanjutan.
≠As a company that is entrusted with the mandate to manage the energy assets of the country, the Company is fully aware of the importance of implementing work excellence, adherence to good work ethics, as well as commitment to develop the community and the environment in which it operates. This awareness is not merely an obligation, but rather a need for the Company to consistently foster a positive image, a wellmanaged business, good business performance, and sustainable business operations.
Corporate Social Responsibility (CSR) memegang porsi yang sangat besar dalam mewujudkan kebutuhan tersebut di atas. Untuk itu, Perseroan telah menetapkan komitmen jangka panjang yang dijabarkan dalam bentuk “Pedoman CSR PTBA” dengan enam fokus kegiatan yaitu : (1) ekonomi, (2) lingkungan, (3) hak asasi manusia, (4) praktik ketenagakerjaan dan kelaikan kerja, (5) tanggung jawab produk dan (6) kemasyarakatan. Keenam fokus kegiatan tersebut sesuai dengan standar internasional mengenai keberhasilan implementasi CSR yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI). Adapun strategi implementasi pedoman tersebut adalah melalui: - Pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil , Menengah dan koperasi - Pemberdayaan sosial kemasyarakatan melalui pelaksanaan Program Bina Lingkungan - Peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, termasuk restorasi lahan pasca tambang - Penerapan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja pegawai serta berupaya meningkatkan kesejahteraan - Penerapan jaminan keamanan penggunaan produk dan kepuasan pelanggan
Corporate Social Responsibility (CSR) has a significant role in fulfilling the above-mentioned needs. For this purpose, the Company has formulated a long-term commitment in the form of “ PT BA CSR Guidelines” with six main areas which include: (1) economy, (2) environment, (3) human rights, (4) employment practices and proper work conditions, (5) product responsibility, and (6) society. These six focus activities are in line with international standards on CSR implementation as regulated by the Global Reporting Initiatives (GRI). The strategy used to implement the guidelines were caried out through:
Komitmen dan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan ini telah dilaksanakan secara konsisten oleh Perseroan. Dengan ditetapkannya kewajiban bidang usaha pengelola sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan di Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 74, semakin memperkuat komitmen Perseroan untuk menyelenggarakan program CSR berkualitas dan
This commitment and initiatives towards corporate social responsibiity and the environment have consistently been implemented by the Company. By virtue of Law No, 40/ 2007 on the Limited Companies whereby Article 74 states that companies involved in natural resource operations are under obligation to implement a corporate social responsibility and environment programs. This Law strengthened the Company’s commitment to implement effective
-
- - -
-
Empowering the community’s economic aspects through Partnership Programs with Small and Medium Enterprises and cooperatives. Empowering the community’s social aspects through a Community Development Program Supporting environmental preservation, including restoration of used mining areas Providing health insurance and work safety for its workers as well as improving their welfare Ensuring product satisfaction
safety
and
consumer
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
berdampak ganda bagi peningkatan kesejahteraan yang meliputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Bina Wilayah, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta program-program yang berhubungan dengan pemenuhan hak-hak karyawan.
CSR programs that contribute towards the Partnership and Community Development Program which includes partnership (Bina Kemitraan) and community development (Bina Lingkungan), Regional Development, environmental management and monitoring, and other programs related to the fulfilment of employee’s rights.
Berbagai program tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, lingkungan dan internal Perseroan. Cakupan program yang menyeluruh ini juga berhasil menciptakan keseimbangan antara operasional bisnis dan CSR Perseroan dimana setiap pihak tidak hanya cukup menjadi penerima manfaat semata, namun juga turut memegang andil dalam penerapan program-program CSR secara berkelanjutan.
These various programs are implemented in an integrated manner and involve all stakeholders from the community, the environment and within the Company itself. The scope of the entire program successfully created a balance between the Company’s business operations and its corporate social responsibility wherein every stakeholder does not merely become a beneficiary of the programs but is also expected to continuously take an active role in the implementation of the CSR programs.
Guna menjamin keberlangsungan berbagai program CSR tersebut, Perseroan secara rutin menyediakan alokasi dana untuk membiayai kegiatan CSR.
So as to ensure the continuity of a number of these CSR programs, the Company routinely allocates a special fund to support its CSR activities.
Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial tersebut, Perseroan membentuk Tim Pengembangan CSR yang bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana, implementasi, pengawasan hingga evaluasi kinerja program CSR terkait.
In implementing corporate social responsibility, the Company has formed a CSR Development Team that is reponsible for planning, implementing, monitoring and evaluating the performance of the CSR programs.
Selain itu, Perseroan juga menjalin kerjasama dengan berbagai mitra kompeten terkait dalam pengembangan program-program CSR Perseroan, antara lain lembaga perguruan tinggi dan Pemerintah Daerah setempat.
In addition to this, the Company has also established cooperative efforts with other competent and related partners to further develop CSR programs, which include universities and local government.
1. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
1. Partnership and Community Development Program The Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL) is carried out by the Company so as to optimize the economic potential of the community. This program reflects the Company’s concern to enhance the quality of life for the community. This program is in accordance with the regulation issued by the Minister for StateOwned Enterprises No PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007 and is implemented in an integrated manner with other CSR programs implemented by other State-Owned Enterprises.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan potensi ekonomi masyarakat sekaligus sebagai wujud kepedulian Perseroan untuk bersama-sama menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Program yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN RI No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan program CSR perusahaan BUMN lainnya.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
117
118
Tiga arah panduan yang ingin dicapai Perseroan melalui implementasi PKBL ini adalah pemberdayaan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar lokasi operasional perseroan.
The three goals that the Company hope to achieve through the Partnership and Community Development Program (PKBL) are to enhance empowerment, self-sufficiency, and welfare of the community, particularly within areas in which it operates.
Pada tahun 2008, dana yang disalurkan untuk program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp 43,8 miliar.
In 2008, total funds that were channelled by the Company through the Partnership and Community Development Program (PKBL) amounted to Rp 43.8 billion.
Program Kemitraan Sepanjang tahun 2008, target utama pelaksanaan Program Kemitraan yang diselenggarakan Perseroan adalah meningkatkan kemandirian mitra binaan serta membantu memperluas penjualan produk mitra binaan di delapan wilayah yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Beberapa aktivitas Program Kemitraan yang dilakukan pada tahun 2008, antara lain: - Menyalurkan dana kemitraan dalam bentuk pinjaman lunak kepada usaha kecil menengah, dan koperasi. - Menyalurkan dana pembinaan (hibah) kepada usaha kecil menengah, dan koperasi di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di wilayah Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Ogan Komering. Penyaluran dana dilakukan dalam bentuk pemberian pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Universitas Sriwijaya dan perguruan tinggi setempat lainnya. - Mengikutsertakan mitra binaan pada berbagai pameran berskala nasional dalam rangka membantu promosi atau pemasaran produk mitra binaan. - Meningkatkan kemandirian melalui pendisiplinan pengembalian dana bantuan dari mitra binaan.
Partnership Programs The main target of the Company’s Partnership Program, throughout 2008, was to enhance the partners’ self-sufficiency and help expand sales of their products in eight areas which includes: South Sumatra, Lampung, West Sumatra, DKI Jakarta, Banten, West Java, East Java and Central Java. Some of the partnership program’s activities that were implemented in 2008 included the following: - Disbursement of partnership funds in the form of soft loans that were provided to small and medium enterprises and cooperatives. - Provision of grants to small and medium enterprises and cooperatives in South Sumatra, particularly in the Muara Enim Regency, Lahat Regency, Ogan Komering Ulu Timur Regency, and Ogan Komering Regency. The grants were provided in the form of entrepreneurship training that was carried out in cooperation with the Cooperatives Office of Sriwijaya University and other local educational institutions. - Participation of partners in various national exhibitions that seeks to promote and market their partner’s products
Pada tahun 2008, program kemitraan menyalurkan dana sebesar Rp 8,2 miliar yaitu Rp 7,33 miliar untuk pinjaman lunak kepada 503 unit usaha kecil menengah dan 11 unit koperasi dan Rp 0,84 miliar untuk dana pembinaan (hibah). Secara akumulatif sejak tahun 1992, perseroan telah menyalurkan
In 2008, the partnership program distributed an estimated Rp 8.2 billion in funds, of which approximately Rp 7.33 billion were in the form of soft loans provided to 503 small and medium enterprise units and 11 cooperatives and Rp 0.84 billion in the form of grants. The total accumulated funds distributed by
-
Enhance self-sufficeincy through discipline in meeting their loan payments.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Realisasi Tahun RKA Tahun 2008/Actual 2008/Planning 2008 2008 (Rp) (Rp)
Uraian/Description
a
b
Realisasi Tahun 2007/ Realization 2007
%
c
a:b
a:c
A. Dana Tersedia/Available Funding
a. Saldo Dana Awal Tahun/Balance at the Beginning of the Year b.Alokasi Dana dari Bagian Laba Tahun Lalu/Allocated Funding from Profits fo the Previous Year
c. Penerimaan Angsuran Pokok Pinjaman/Received Loan Installment
717,320,101
638,453,000
850,516,419
112
84
-
-
4,856,700,000
8,156,436,883
7,325,857,550
7,766,783,056
111
105
1,271,348,020
927,638,250
1,071,820,684
137
119
58,187,928
50,000,000
130,277,569
116
45
-
d.Pendapatan Tahun 2008/2008 Income 1.Penerimaan Jasa Administrasi/Administration Service Earnings
2.Penerimaan Bunga Deposito/Jasa Giro/Fixed deposit Earnings
3.Biaya Administrasi Bank & PPh/Bank Administration & Taxes Jumlah/Total - A
(11,637,614)
(10,000,000)
(25,590,017)
116
39
10,191,655,318
8,931,948,800
14,646,507,711
114
70
560,000,000
2,025,000,000
1,247,500,000
28
45
4,720,000,000 2.300.000.000
7,012,500,000
205
67
B. Penggunaan Dana/Funding Expenses
1.Pinjaman dan Pembinaan/Loans & Education a. Pinjaman/Loans: - Sektor Industri/Industry Sector - Sektor Perdagangan/Trading Sector - Sektor Pertanian/Agriculture Sector - Sektor Peternakan/Poultry Sector
-
50,000,000
15,000,000
-
-
60,000,000
125,000,000
-
48
-
- Sektor Perkebunan/Plantation Sector
27,500,000
100,000,000
165,000,000
28
17
- Sektor Perikanan/Fishery Sector
57,500,000
200,000,000
220,000,000
29
26
- Sektor Jasa/Services Sector
1,327,500,000
1,050,000,000
2,622,500,000
126
51
- Sektor Lainnya/Other Sectors
580,000,000
1,000,000,000
1,160,000,000
58
50
7,332,500,000 6.850.000.000 12,442,500,000
107
59
160
98
Jumlah/Total - a
b.Pembinaan/Education: - Sektor Industri/Industry Sector
561,316,927
350,000,000
569,877,919
- Sektor Perdagangan/Trading Sector
132,177,146
235,000,000
166,218,810
56
80
- Sektor Pertanian/Agriculture Sector
17,200,000
15,000,000
-
115
-
- Sektor Peternakan/Poultry Sector
17,200,000
20,000,000
-
86
-
18,577,561
20,000,000
1,227,826
93
1.513
- Sektor Perkebunan/Plantation Sector - Sektor Perikanan/Fishery Sector
17,200,000
10,000,000
9,135,138
172
188
- Sektor Jasa/Services Sector
72,265,366
100,000,000
113,932,423
72
63
- Sektor Lainnya/Other Sectors
-
75,000,000
24,474,284
-
-
Jumlah/Total - b
835,937,000
825,000,000
884,866,400
101
94
Jumlah/Total - 1
8,168,437,000
7,675,000,000
13,327,366,400
106
61
2.Beban Operasional/Operational Cost a. Biaya Operasional/Operational -
Biaya Survey Lapangan/Fields Survey Costs
-
Biaya Monitoring & Penagihan/Monitoring & Billing Costs
-
Biaya Administrasi dan lain-lain/Administrations & Others Sub Jumlah/Sub Total
b.Pembelian Peralatan Kantor/Procurement of Office Supplies Jumlah/Total - 2 Jumlah/Total - B (1+2) C. Saldo Akhir Dana (A-B)/Final Balance D. Effektivitas Penyaluran/Effectiveness Of Funding
238,931,700
125,000,000
109,125,635
191
219
428,948,600
325,000,000
173,208,750
132
248
260,170,000
175,000,000
207,436,825
149
125
928,050,300
625,000,000
489,771,210
148
189
21,500,000
65,000,000
112,050,000
33
19
949,550,300
690,000,000
601,821,210
138
158
9,117,987,300 8.365.000.000
13,929,187,610
109
65
189
150
1,073,668,018
566,948,800
717,320,101
80.52%
86.31%
91.62%
Dana Tersedia dan Penggunaan Dana Program Kemitraan Tahun 2008 Available funding & partnership program funding in 2008
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
119
total dana sebesar Rp 105,5 miliar. Cakupan sektor usaha yang dibina yaitu meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, jasa dan sektor lainnya.
the Company since 1992 is approximately Rp 105.5 billion. The sectors covered by this program included industry, trading, agriculture, fishery, poultry, general services, and others.
Hasil pelaksanaan program kemitraan pada tahun 2008 adalah kolektibilitas dana pinjaman sebesar 37,2 persen, sedangkan pada tahun 2007 sebesar 52,2 persen.
The results of the partnership programs in 2008 show that the collectibility level for the loaned funds amounts to 37.2 percent, which is in contrast with the amount it achieved in 2007 of 52,2 percent.
Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan Perseroan dijabarkan menjadi enam fokus bidang kegiatan yang bertujuan meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan masyakarat. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2008 adalah: a. Program Bantuan Bencana Alam, dengan kegiatan antara lain: - Bantuan korban musibah gempa bumi di Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan dan Padang, Sumatera Barat. - Bantuan korban musibah kebakaran di Kabupaten Muara Enim dan Palembang, Sumatera Selatan.
Community Development Program The Company’s Community Development Program is divided into six main activities that seek to improve the community’s standard of life and welfare. The activities carried out by the Company in 2008 are as follows: a. Disaster Relief and Assistance Program comprised of the folllowing activities: - Provision of assistance for victims of the earthquake in the Pagar Alam Regency in South Sumatra and Padang in West Sumatra. - Provision of assistance for victims of fires in the Muara Enim Regency and in Palembang, South Sumatra.
b. Program Pendidikan dan Pelatihan, dengan kegiatan antara lain : - Pelatihan Kewirausahaan bagi warga Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim dengan bidang pelatihan meliputi Teknik Las, Perbaikan Air Conditioner, Pembuatan Susu Kedelai, Budidaya Ikan dan Pembuatan Pupuk Bokashi. - Pelatihan Pengelolaan Keuangan Mikro Pola Baitul Maal Wat Tamwil Pedesaan yang diikuti oleh warga Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim. - Penyerahan bantuan 248 set meja dan kursi belajar untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Muara Enim.
b. Education and Training Program activities included: - Provision of training in Entrepreneurship for residents of Lawang Kidul Subdistrict, Muara Enim Regency that includes courses on welding training, air conditioner repairs, soyabean milk production, fisheries and manufacturing of Bokashi fertilizer. - Provision of training in Micro Finance Management attended by residents of Lawang Kidul subdistrict, Maura Enim Regency. - Provision of assistance in the form of 248 tables and chairs for elementary and junior high schools within the Muara Enim Regency. - Provision of 954 scholarships to students from less fortunate families from the Lahat Regency and the Muara Enim Regency.
-
-
120
Penyerahan Beasiswa untuk 954 orang siswa dari keluarga kurang mampu di wilayah Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim. Penyerahan bantuan dana BUMN Peduli Pendidikan dan dana BUMN Peduli Sigma.
-
Provision of funding in support of the SOE (State-Owned Enterprise) Educational Support Program and the SOE Sigma Support Program.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
BIDANG BANTUAN/Aid Funding
No
2008 (Rp)
2007 (Rp)
%
a
b
a:b
1
Bantuan Bencana Alam/Natural Disaster Aid
62,767,700
301,790,178
21
2
Pendidikan Masyarakat Sekitar/Education for the Local Community
6,713,565,070
1,123,853,550
597
3
Peningkatan Kesehatan Masyarakat/Public Health Improvement
1,540,908,622
373,780,797
412
4
Pengembangan Sarana dan Prasarana/Development of Public Facilities
7,505,941,533
7,370,310,496
102
5
Bantuan Sarana Ibadah/Spiritual Facility Aid
1,048,997,232
651,562,250
161
6
Pelestarian Alam/Natural Reservation
51,385,000
8,750,000
587
7
Biaya Operasional/Operational Cost
8
SP3 Pemda/Local Government
JUMLAH/Total
123,428,175
10,895,000
1.133
18,625,024,000
15,830,670,000
118
35,672,017,332
25,671,612,271
139
Dana Program Bina Lingkungan Community Development Program Fund
c. Peningkatan Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan antara lain: - Pengobatan gratis untuk 2.500 pasien keluarga kurang mampu dari 11 desa di wilayah Ring I Perseroan. - Pelaksanaan khitanan massal untuk 250 anak kurang mampu di wilayah Kecamatan Merapi, Kecamatan Muara Enim dan Kertapati, Palembang. - Program pemberian makanan pendamping ASI untuk 200 balita dari keluarga kurang mampu. - Bantuan paket peralatan dan perlengkapan kesehatan untuk 12 unit Posyandu di desadesa wilayah Ring I.
c. Improvement of Public Health through the following activities: - Provision of free medical treatment for 2,500 patients from less fortunate families from 11 villages within the Company’s Ring I area. - Organization of Mass Religious Circumcision for 250 less fortunate children from the Merapi subdistrict, Muara Enim Regency and Kertapati Regency, in Palembang. - Implementation of program that provides food supplements for 200 toddlers from less fortunate families. - Provision of assistance in the form of health equipment and supplies for 12 local clinics (Posyandu) for villages within the Ring I area.
d. Pembangunan Sarana Umum, dengan kegiatan antara lain: - Pembangunan 40 petak kios di Pasar Tradisional Tanjung Enim. - Renovasi gedung sekolah dasar dan balai pertemuan masyarakat. - Pembangunan Posyandu, saluran air limbah dan sarana MCK bagi masyarakat.
d. Construction of public facilities which include: - Construction of 40 shopstalls for Tanjung Enim’s traditional wet market. - Renovation of an elementery school building and public meeting hall. - Construction of a local clinic (Posyandu), waste water systems and public toilet facilities.
e. Pengembangan Sarana Ibadah, dengan kegiatan antara lain: - Penyerahan dana bantuan renovasi untuk 25 unit masjid dan musholla di wilayah sekitar Perseroan. - Pelaksanaan kegiatan Safari Jum’at di masjid-masjid wilayah Ring I untuk menjalin silahturahmi dengan warga sekitar dan menyalurkan bantuan perlengkapan ibadah.
e. Development of religious facilities which includes: - Provision of funds to assist in the renovation of 25 mosques and mushollas in areas close to the Company. - Organizing a ‘Friday Safari’ (Safari Jum’at) that are held in mosques within the Ring I area so as to foster relations with the local community and channel assistance in the form of donations of religious paraphanelia.
f.
f.
Pelestarian Alam, dengan kegiatan antara lain: -
Program Jumat Bersih dan Penghijauan
Environmental Conservation through the following activities: - The Clean Friday and Green Programs i.e.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
121
-
122
dengan menanam pohon di pusat kota dan lingkungan sekitar Perseroan. Penebaran benih ikan di sungai dan perairan umum wilayah Kecamatan Merapi, Kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Lawang Kidul.
-
tree planting in the center of towns and areas near the Company. Cultivation of fish species in the waters of the Merapi Regency, Muara Enim Regency and the Lawang Kidul Regency.
Total dana yang telah digulirkan Perseroan untuk seluruh program tersebut di atas sepanjang tahun 2008 adalah sebesar Rp 35,6 miliar.
The funds allocated by the Company for all programs in 2008 amount to a total of Rp 35.6 billion
Dalam melaksanakan berbagai program tersebut, Perseroan senantiasa melakukan koordinasi intensif dengan pihak Pemerintah Daerah setempat, agar program yang digulirkan tepat guna dan membawa manfaat terbaik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkat pelaksanaan Program Bina Lingkungan tersebut, Perseroan selalu mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar wilayah operasional yang berdampak positif pada kelancaran aktivitas bisnis dan pencapaian target perusahaan.
In implementing these programs, the Company always intensively coordinates with the local government so as to ensure that the programs achieve their desired targets and provide the best benefits to enhance the welfare of the community. As a result of the implementation of the Environmental Management Program, the Company always receives the support from the local community situated close to its operations which positively impacts on the conduct of its business activities and achievement of its targets.
2. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Kegiatan pertambangan terbuka sangat berkaitan dengan membuka lahan, mengubah bentang alam sehingga mempunyai potensi merubah tatanan ekosistem suatu wilayah baik dari segi biologi dan fisik. Selain berbagai manfaat sosial & ekonomi dari suatu kegiatan pertambangan, kegiatan ini juga mendatangkan potensi resiko terhadap kelestarian alam apabila tidak ditangani secara serius. Pemahaman publik yang semakin baik mengenai kegiatan tambang ramah lingkungan (green mining) juga menjadi alasan kuat bagi setiap pelaku industri pertambangan untuk terus memberikan perhatikan dan melakukan penanganan serius terhadap lingkungan sekitar pertambangan.
2. Responsibility towards the Community Open mining activity is linked to land clearance, changing natural features so that it potentially changes an area’s ecosystem both in terms of its biological and physical aspects. Apart from the social and economic benefits gained from mining, this activity, if it is not handled seriously, also has the potential risk of bringing about environmental damage. The public’s increasing awareness regarding eco-friendly mining (green mining) is another strong reason as to why mining companies must continuously pay serious attention to managing the environment within and near the mining areas.
Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk menjadi Good Corporate Citizen, Perseroan menempatkan issue pelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu bagian dari seluruh aktivitas operasional, mulai dari proses perencanaan, produksi hingga penjualan. Semua dilaksanakan dengan tetap memperhatikan berbagai faktor yang dapat mendukung komitmen pelestarian lingkungan Perseroan.
As a Company that is commited to become a Good Corporate Citizen, the Company has placed the issue of environmental conservation as part of its overall operational activity; beginning wirh planning and production through to sales processes. Everything is implemented with due consideration of the various factors that support the Company’s commitment to environmental conservation.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Beberapa program tanggung jawab sosial Perseroan di bidang lingkungan yang dilaksanakan pada tahun 2008, meliputi antara lain:
A number of Corporate Social Responsibility programs in regarding to the environment implemented by the Company in 2008, include:
Pengelolaan lingkungan Perseroan merupakan perusahaan tambang batubara yang menerapkan metode penambangan terbuka, baik secara continues mining dengan menggunakan BWE system maupun secara konvensional dengan menggunakan Shovel & Truck. Untuk mengurangi dampak kegiatan pertambangan bagi lingkungan dan masyarakat, Perseroan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Parameter indikator sasaran lingkungan yang telah ditetapkan oleh Perseroan pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Environmental Management The Company is a coal mining company that uses the open mining method, either through continued mining by using the BWE system or conventionally through the use of Shovels and Trucks. To reduce the impact of its mining activities to the environment and community, the Company implements sustainable environmental management. The parameters for the environmental target indicators determined by the Company in 2008 are as follows:
Rencana 2008/2008 Plan
2008 (Aktual)/2008 (Actual)
110
181
pH
6-9
6.01 - 7.85
TSS
Parameter/Parameter
No
1
Melakukan revegetasi lahan (ha)/Land Revegetation
2
Menjamin Keluaran Air dari Tambang Memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML) sesuai Per Gub Sumsel No. 18 Th 2005/Ensuring water is released from the mines fulfill standards of environmental quality in compliance with the Governor of South Sumatra Regulation no.18 of 2005
3
<300 mg/lt
2 - 142
Fe
< 7 mg/lt
0.018 - 5.76
Mn
< 4 mg/lt
0.0227 - 0.9858
SO2 µg/Nm3
<900
40.6 - 405
CO µg/Nm3
<30.000
1.85 - 5153
NO2 µg/Nm3
<400
21.64 - 310
µg/Nm3
<235
0.15 - 78.6
Debu µg/Nm3
<230
15 - 217
100
100
Rp 2,469/ton
Rp 3,969/ton
Menjamin Kualitas Udara Ambien dan Emisi Udara di Area Tambang dan Sekitarnya Memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML) sesuai Per Gub Sumsel No. 17 Th 2005/Ensuring the quality of air ambience & air emission within the area and its sorrounding fulfill standard of environment quality in compliance with the Governor of South Sumatera Regulation no.17 of 2005
O3
4
Penataan Pengelolahan Limbah B3 dari Kegiatan Operasional Sesuai PP No 18 Th 1999 Jo PP No 85 Th 1999/Fulfillment Government Regulation no.18 of 1999 and Government regulation no.85 of 1999 in terms of hazardous waste management as part of its operational activities
5
Pemenuhan Provisi Lingkungan Rp/ton/Fulfillment of Rp/ton environmental provision
parameter indikator sasaran lingkungan environment target parameter indicator
Indikator sasaran lingkungan ditetapkan setiap tahun dengan mempertimbangkan penilaian terhadap dampak utama yang muncul akibat kegiatan penambangan serta peraturan lingkungan yang berlaku. Indikator tersebut meliputi kegiatan rehabilitasi daerah bekas tambang, kualitas air, kualitas udara serta pengolahan limbah/sampah dan hydrocarbon.
The environment target indicators are determined every year by taking into account the evaluation of the major effects that arise from its mining activities as well as the prevailing environmental regulations. This indicator includes rehabilitation activities for used mining areas, water quality, air quality, and the treatment of waste/garbage and hydrocarbon.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
123
124
Sesuai dengan persyaratan ISO 14001, evaluasi terhadap indikator sasaran lingkungan tersebut dibahas secara rutin setiap tahun pada forum manajeman lingkungan sebagai bagian upaya perbaikan terus menerus untuk mencapai tingkat kepatuhan yang maksimal, sehingga dampak lingkungan dari operasional dapat dikendalikan.
In accordance with standards set within ISO 1400l, evaluation of the targeted environment indicators are routinely discussed annually in an environmental management forum as part of its efforts to continually improve and achieve a maximum level of compliance whereby the environmental impact from its operation can be controlled.
Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang Dalam rangka peningkatan produksi batubara, pada tahun 2008 Perseroan telah menambah bukaan lahan seluas 47 hektar untuk kegiatan penambangan. Mengacu pada standar yang telah ditetapkan pada ISO 14001, Perseroan juga telah mengalokasikan daerah penimbunan batuan penutup dalam rangka reklamasi lahan bekas tambang agar tetap dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kehidupan masyarakat di masa mendatang.
Land Clearance and Reclamation of Used Mining Sites In its efforts to boost coal production, the Company increased land clearance in 2008 by 47 hectares for its mining activites. On the basis of the standards set by ISO 14001 certification, the Company relocated its coal piling areas in its effort to reclaim former mining areas which would then be used to its utmost for the community’s livelihood in the years to come.
Perseroan juga melakukan kegiatan penanaman sebagai bagian dari proses revegetasi. Jenis tanaman yang digunakan adalah tanaman non lokal dan lokal, yang mencakup antara lain tanaman buah, tanaman penghasil minyak antara lain jarak (Jatropha curcas) dan kayu putih. Pemilihan jenis tanaman tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat tanaman serta potensi ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
The Company also implemented planting activities as part of the process of revegetation. The variety of species used are both local and non-local, and includes fruit, and oil producing plants such as castor oil plant (Jatropha curcas) and eucalyptus. These plants were chosen on the basis of their benefits as well as its long-term economic potentials for the local community.
Hingga akhir tahun 2008, status pencapaian revegetasi lahan secara kumulatif mencapai 47 persen dari total lahan yang telah disediakan (2.078 Ha).
Land revegetation up to the end of 2008 cumulatively reached 47 percent of total allocated land (2.078 Ha).
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk Area Reklamasi Perseroan menyadari bahwa penambangan terbuka sangat berisiko bagi keanekaragaman hayati. Untuk itu, Perseroan melakukan program pengembangbiakan tanaman lokal dan langka di area reklamasi. Jenis tanaman yang dikembangbiakkan tersebut ditentukan berdasarkan hasil kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Perseroan.
Management of Biological Diversity for the Reclaimed Areas The Company realizes that open pit mining poses a risk to the biological diversity of the land. Therefore, the Company has carried out a program to replant local and rare plant varieties within the reclaimed area. The type of plants grown are selected based on an the results of joint assessment reached with Bogor Agricultural Institute (IPB) and the Company.
Tahapan reklamasi yang dilaksanakan dalam rangka pengelolaan keanekaragaman hayati meliputi:
Reclamation steps carried out in the course of managing biological diversity are as follows:
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
- - -
Penanaman tanaman penutup untuk mengurangi erosi. Penanaman tanaman cepat tumbuh (pioneer) untuk membentuk naungan (canopy). Penanaman tanaman hutan hujan tropis (rain forest species).
-
Planting of vegetation to minimize erosion
-
Planting of rapidly growing vegetation (pioneer) to produce a canopy. Planting of species natives to rain forest species.
-
Tahun 2008, total tanaman jenis lokal yang dikelola dengan cara penyulaman maupun pengkayaan telah mencapai sebanyak 61.555 batang.
Local vegetation planted through the weaving process as well as through plant enrichment in 2008 amounted to 61, 555 stems.
Pengelolaan Air Asam Tambang Perseroan melakukan pengendalian Air Asam Tambang (AAT) yang merupakan salah satu dampak dari kegiatan penambangan batubara dengan sistem terbuka (open pit mining). Langkah pengendalian yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan melakukan klasifikasi dan pemisahan batuan penutup melalui analisa geokimia NAG (Net Acid Generation) yang dilakukan di Laboratorium Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Management of Mine Acid Water The Company controls the spread of Mine Acid Water caused by coal mining activities that utilize an open pit mining system. Control measures carried out by the Company are through classification and separation of rock layers through an NAG (Net Acid Generation) geochemical analysis performed within the confines of the Bandung Institute of Technoogy’s (ITB) Laboratories.
Analisa Geokimia NAG tersebut dilakukan pada contoh (sample) batuan yang berasal dari area eksplorasi (diamond core atau geology drill chips) dan area rencana pengalian. Melalui analisa tersebut, Perseroan dapat mengetahui perkiraan kadar AAT sebelum digali. Dalam rangka melakukan pencegahan pembentukan AAT, Perseroan menerapkan dua sistem pengendalian sebagai berikut: - Sistem aktif, yaitu pengendalian AAT dengan pemberian kapur. - Sistem pasif, yaitu pengendalian AAT dengan menggunakan fasilitas kolam wetland yang memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan penyerap logam. Sistem ini terbukti sangat berhasil untuk menurunkan kandungan logam, khususnya Fe dan Mn.
The NAG Geochemical Analysis is carried out on rock samples that are derived from the exploration areas (diamond core or geology drill chips) and land slated for development. Through this analysis, the Company can decipher the concentration of Mine Acid Water prior to development. To control the occurance of Mine Acid Water, the Company has carried out two management systems as follows: - Active system that seeks to control Mine Acid Water through the use of calcium. - Passive system that seeks to control Mine Acid Water through the use of a wetland pool facility, that uses a variety of metal-absorbent plants. This system has proven to be effective in reducing the concentration of metals, especially Fe and Mn.
Pengelolaan Emisi, Effluent & Limbah Sesuai dengan standarisasi parameter yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 15 tanggal 15 Mei 2005 mengenai Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak (STB), Perseroan melakukan berbagai upaya pengelolaan emisi, effluent dan limbah.
Emissions, Effluent and Waste Control In accordance with the standardized parameters as prescribed within the Governor of South Sumatra’s Regulation No 15 dated 15 May 2005 concerning Emissions from Non-Moving Sources, the Company has introduced various ways to control emissions, effluents and waste.
Upaya pengelolaan kualitas dengan beberapa cara yaitu :
Efforts carried out to control air quality were made in a number of ways which are:
udara
dilakukan
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
125
- - -
126
Penyiraman jalan tambang dengan truk tangki air Penanaman pohon di lokasi buffer zone dan lokasi yang final tambang. Pelaksanaan penyemprot debu (dust suppression system) di lokasi stockpile, dan pemantauan emisi genset serta incenerator.
- - -
Spraying mine roads using water tanks Tree planting in buffer zone locations and final mining locations Implementing dust suppression systems in the stockpile areas and monitoring emissions from gensets and incinerators.
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara (ambient air monitoring) yang dilakukan di lokasi pemukiman masyarakat dan pemantauan emisi udara dari cerobong genset pada tahun 2008, Perseroan dapat menyampaikan bahwa kualitas udara di area pertambangan dan sekitarnya telah memenuhi Baku Mutu Emisi yang telah ditetapkan.
Based on the results of the ambient air monitoring carried out within the local community and air emissions monitoring from the genset towers in 2008, the Company reports that the air quality within the mine area and the surrouding areas are within prescribed Emission Quality Standards.
Sebagai wujud tanggung jawab terhadap pemeliharaan lingkungan, Perseroan mengelola limbah umum dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan oleh aktivitas penambangan. Langkah pengelolaan yang dilakukan untuk masing-masing kategori limbah tersebut adalah sebagai berikut : - Limbah umum, yaitu limbah yang berasal dari area perumahan dan area penambangan Perseroan. Limbah jenis ini dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di area dumping Banko Barat. Khusus untuk limbah yang bersifat organik, masyarakat sekitar turut aktif mengelola untuk dijadikan pupuk Bogashi yang kemudian dibeli oleh Perseroan untuk digunakan saat revegetasi lahan. - Limbah B3, yaitu limbah yang berasal dari unit kerja (bengkel), antara lain seperti oli bekas, batere bekas dan filter oli bekas. Pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan mengikuti peraturan Pemerintah yang berlaku untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut antara materi limbah B3 dengan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan, antara lain berupa pelaksanaan daur ulang limbah B3 bekerjasama dengan mitra kompeten, pembakaran limbah B3 dengan incenerator dan pelaksanaan proses bioremediasi untuk material yang tercemar hydrokarbon.
As part of its responsibility towards environmental management, the Company manages general and hazardous waste that is derived from its mining activities. Steps implemented to control every category of waste are as follows:
Pemantauan Lingkungan Merupakan upaya Perseroan untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap kondisi
Environmental Monitoring The Company routinely monitors the environmental conditions of the mine’s
-
General waste comprises of waste derived from the Company’s residential and mining areas. This type of waste is discharged into the Banko Barat landfill. In terms of organic waste, the local community actively participates in transforming such waste to produce Bogashi fertilizer which is subsequently purchased by the Company to be used for land revegetation.
-
Hazardous waste, which comprises of waste derived from work areas (the machinery service areas), includes used oil, batteries, and oil filters. The Company’s hazardous waste management efforts are carried out in accordance with Government regulations to avoid further contamination with hazardous waste materials to the environment. Efforts carried out by the Company included waste recycling in collaboration with competent parters, the burning of hazardous waste materials through an incinerator and the implementation of the bioremediation process for hydrocarboncontaminated materials.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
lingkungan di sekitar area penambangan. Pemantauan secara rutin ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi, sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lingkungan. Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, pencemaran tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area pertambangan.
surrounding areas which is aimed at minimizing the risk of environmental damages that may occur and, at the same time, serve as part of its efforts to mitigate risks to the environment. Environmental monitoring activities carried out included the monitoring of water quality, air quality, land quality, land pollution, erosion as well as wildlife and aquatic organisms that thrive around the mine’s area.
Pemantauan rutin yang dilaksanakan oleh Perseroan pada tahun 2008 mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Monitoring efforts routinely carried out by the Company in 2008 included the following:
Jenis Pemantauan Monitoring
No
Jumlah Titik Pantau Monitoring Points
Frekwensi Pemantauan Monitoring Frequency
1
Kualitas Air/Water Quality
34
Dua kali sebulan/Twice a month
2
Kualitas Udara/Air Quality
11
Sekali sebulan /Once a month
3
Emisi Udara (sumber tidak bergerak)/Air Emission
7
Dua kali setahun/Twice a year
4
Kebisingan/Noise Level
5
Setiap Triwulan/Every three year
5
Kualitas Tanah/Soil Quality
9
Dua kali setahun/Twice a year
6
Revegetasi/Revegatation
10
Setiap Triwulan/Every three months
7
Pencemaran Tanah (material bekas)/Soil Pollution
10
Sekali sebulan/Once a month
8
Tanah Pucuk/Top Soil
8
Sekali sebulan/Once a month
9
Swa bakar/Spontaneous Combusition
11
Kontinyu/Continuous
10
Erosi/Erosion
9
Sekali sebulan/Once a month
11
Infeksi Saluran Pernafasan Akhir (ISPA)/Upper Respiratory Tract Infection
3
Dua kali setahun/Twice a year
12
Satwa Liar/Wildlife
10
Dua kali setahun/Twice a year
13
Biota Air/Water Biota
7
Dua kali setahun/Twice a year
14
Sosial, Ekonomi dan Budaya/ Social, Economy & Culture
10
Sekali setahun/Once a year
pemantauan rutin 2008 routine monitoring 2008
Berkat pelaksanaan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara rutin tersebut, Perseroan berhasil dalam penilaian pengelolaan lingkungan (PROPER tingkat Provinsi) dan mendapatkan peringkat Hijau pada tahun 2008 yang ditetapkan dalam SK Gubernur Sumatera Selatan.
By routinely applying environmental management and monitoring efforts had a positive effect for the Company in 2008 as it secured an environmental management score of PROPER (for the provincial level) and a Green Rating as prescribed within the Governer of South Sumatra’s decree.
Pemantauan Keanekaragaman Hayati untuk Perairan Sejalan dengan komitmen pelestarian lingkungan, pada tahun 2008 Perseroan telah melakukan survey keanekaragaman hayati di sekitar daerah perairan Sungai Enim dan Sungai Lematang yang memiliki risiko terkena dampak kegiatan penambangan. Program yang dilaksanakan bekerjasama dengan PPLH Universitas Sriwijaya tersebut merupakan bagian dari standarisasi AMDAL Perseroan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Salah satu bentuk implementasi program tersebut adalah berupa pengembangan
Biological Diversity of the Area’s Water Monitoring In line with its commitment to environmental conservation, the Company carried out a survey on the biological diversity of the area surrounding the Enim River and Lematang River in 2008 which are susceptible to the risks of exposure to the negative impact of mining activities. The program, which was implemented in cooperation with PPLH of Sriwijaya University serves as part of the Company’s efforts to standardize its Environmental Impact Assessment (AMDAL) which is routinely carried out every year. An example of the program’s implementation is the
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
127
128
budidaya ikan lokal di kolam bekas tambang (Kolam Karang Tinah) yang telah dilaksanakan Perseroan sejak tahun 2005. Selain itu, Perseroan juga melakukan budidaya ikan lele dengan sistem kelamba plastik.
development of the cultivation of local fisheries in old mining pools (Karang Tinah Pool) that were shut down by the Company in 2005. Apart from this, the Company also cultivated catfish through the plastic cage system.
Pemantauan Flora dan Fauna Perseroan sangat menyadari bahwa berbagai aktivitas operasional penambangan yang dilakukan dapat berpeluang memberikan dampak negatif bagi kehidupan flora dan fauna yang hidup di sekitarnya. Dengan terbukanya lahan pertambangan, maka secara tidak langsung juga membuka akses perburuan liar yang dapat menganggu habitat satwa langka. Selain itu, aktivitas perubahan perombakan lahan juga dapat menyebabkan terganggunya populasi flora, khususnya yang bernilai endemik (langka).
Monitoring of Flora and Fauna The Company is highly aware of the potential risks and negative impact that various activities associated with its mining operations may have on the area’s flora and fauna. The mining areas indirectly provide opportunities for poachers to trespass the area which can potentially disturb the habitats of endangered wildlife. Furthermore, the transformation of the land surface itself can also disrupt the population of the flora, especially those that are deemed endemic.
Dalam rangka mengurangi dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup flora dan fauna, maka Perseroan melakukan berbagai upaya pemantauan, yaitu antara lain: • Pelaksanaan survey flora dan fauna di area yang direncanakan akan menjadikan daerah penambangan di masa mendatang bekerjasama dengan tim UNSRI dan IPB, yang mencakup area survey seluas 4.225 Ha. Data hasil penelitian tersebut selanjutnya akan menjadi database keanekaragaman hayati, sekaligus acuan dalam rangka reklamasi tambang di masa yang akan datang. Hingga saat ini, survey telah berhasil mencatatkan 29 species flora dan 49 species fauna yang harus mendapatkan pemantauan dari pihak Perseroan.
To minimize the negative impact on the sustainability of the flora and fauna, the Company has implemented various monitoring efforts, which include: • The survey carried out on the flora and fauna of the planned mining areas, was carried out in cooperation with Sriwijaya University and the Bogor Agricultural Institute and covered an area of approximately 4,225 Ha. The results of this research will eventually be used as a database for biological diversity while, at the same time, serve as a reference for reclamation of mines in future. As now, the survey has recorded an estimated 29 plant species and 49 animal species that need to be monitored by the Company.
•
•
Pemantauan flora yang tumbuh di area
Monitoring flora that grows in the reclamation
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
reklamasi oleh karyawan satuan kerja K3L, yang mencakup tinggi tanaman, diameter dan kesehatan tanaman. Sebanyak 29 species tanaman telah tercatat dari hasil pemantauan di area reklamasi seluas 215 Ha.
area by the field work health and safety unit, which include monitoring the plant’s height, diameter and state of health. An estimated 29 plants were recorded through the monitoring process within the 215 Ha. reclamation area.
Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Sesuai dengan komitmen pemeliharaan lingkungan, Perseroan juga melakukan sejumlah kajian dan penelitian yang sekaligus merupakan bagian proses evaluasi kondisi lingkungan area pertambangan dan sekitarnya, serta pengembangan potensi lingkungan di masa mendatang. Beberapa penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2008, antara lain adala : - Pengkajian penanganan AAT (Air Asam Tambang) secara preventif, yang dilaksanakan bekerjasama dengan LAPI Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada penelitian ini, pihak LAPI ITB telah melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas penanganan AAT yang dilakukan oleh Perseroan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, LAPI ITB telah memberikan beberapa rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk pengembangan metode penanganan AAT yang dilaksanakan oleh Perseroan di waktu mendatang, khususnya di lokasi penimbunan dengan sistem encapsuled. - Penelitian penanganan AAT secara Bioremediasi, yang dilaksanakan oleh tim Perseroan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini mengkaji proses pengendalian air asam tambang dengan memanfaatkan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS). Penelitian yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini, pada tahun 2008 telah memasuki tahap operasional lapangan. Perseroan berencana untuk menerapkan metode Bioremediasi dengan BPS ini untuk pengendalian AAT secara jangka panjang.
Environmental Research and Development In line with its commitment to environmental management, the Company also carried out various studies and research that subsequently constitutes part of the environmental evaluation process for the mining areas and its surroundings as well as potential areas of exploration and its surroundings. Research carried out in 2008 included: - A study on the prevention of Mine Acid Water, which was carried out in cooperation with LAPI-Bandung Institute of Technoloy (ITB). Through this research, LAPI ITB extensively evaluated the Company’s handling of Acid Water which provided a number of recommendations regarding the development of methods for handling Mine Acid Water in the future, especially in stockpile areas that utilize an encapsulated system.
-
-
-
Penanganan material tercemar hidrokarbon secara Bioremediasi. Mekanisme ini diterapkan oleh Perseroan untuk mengolah tanah yang terkontaminasi komponen hidrocarbon, dengan menggunakan bakteri Petrofilik yaitu mikroba pendegradasi minyak bumi sehingga tanah yang tercemar dapat dimanfaatkan kembali. Pengembangan wetland di Kuasa Pertambangan Tambang Air Laya dan Banko Barat. Perseroan terus melakukan
-
-
Research on the handling of Mine Acid Water through biomediation, carried out by the Company’s research team in cooperation with the Bogor Agricultural Institute (IPB). The research studies the process for handling Mine Acid Water through the use of a Sulfate Reducing Bacteria. This research, which began in 2007, reached the field operational stage in 2008. The Company plans to implement the Biomediation method with the Sulfate Reducing Bacteria in its efforts to control Mine Acid Water in the long term. The handling of contaminated hydrocarbon materials through the Biomediation mechanism. This mechanism was implemented by the Company to handle land that has been contaminated by hydrocarbon components by utilizing Petrofilic Bacteria, a form of oildegrading microbe, to transform contaminated land into usable land. The development of wetlands at the Air Laya and Banko Barat Mining Concessions. The Company continuously develops, in stages, the
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
129
pengembangan wetland secara bertahap dalam rangka menjaga kualitas air keluaran tambang sesuai dengan standar BML yang ditetapkan, khususnya untuk menurunkan kadar logam berat (Fe, Mn) dengan jenis tanaman Borashi. -
130
Pengembangan untuk jenis tanaman lokal bekerjasama dengan IPB, untuk mengembangkan stek pucuk, serta pengambilan tanaman lokal di lokasi yang akan dibuka dengan sistem putaran.
-
wetlands so as to ensure that the water quality emanating from the mines is in accordance with prescribed environmental quality standards and specifically in regarding the reduction of the levels of concentration of heavy metals (Fe, Mn) through the use of the Borashi plant variety. Development of a local plant variety in cooperation with IPB, to develop sprout samples as well as reintroducing local plants to the area through the use of a rotation system.
Berbagai penelitian dan pengembangan lingkungan tersebut di atas berhasil mendukung pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang baik dan berkesinambungan bagi Perseroan, sehingga berdampak positif pada kelestarian dan kualitas lingkungan di area tambang dan sekitarnya.
The environmental research and development mentioned above successfully supported environmental management efforts that is both good and sustainable for the Company, and has a positive impact on the conservation and quality of the environment in the mine and the surrounding areas.
3. Pemenuhan Hak-Hak Karyawan Pelaksanaan CSR yang terintegrasi selalu melibatkan lingkungan internal perusahaan sebagai anggota komunitas terdekat yang turut menentukan keberlangsungan dan kinerja usaha. Untuk itu, sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan selalu memprioritaskan Hak-Hak Karyawan sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Fulfillment of Employee Rights Implementing an integrated CSR always involves the Company’s internal environment as members of the nearest community. It also determines the progress and performance of the Company’s business. Therefore, as part of its implementation of the principles of good corporate governance, the Company consistently prioritizes the rights of its employees as part of its fulfillment of its corporate social responsibility.
Jumlah karyawan yang cukup signifikan menjadi alasan kuat bagi Perseroan untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan dalam rangka terus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan. Melalui program-program yang dilaksanakan, diharapkan akan tercipta hubungan harmonis dan saling mendukung antara manajemen dan seluruh karyawan Perseroan.
Possessing a significant number of employees provides the Company with a strong basis for the need to implement a sustainable corporate social responsibility program in its efforts to continuously enhance the well-being and quality of life of its employees. The Company hopes that, through such programs, it could foster harmonious and mutually beneficial relations between management and all of the Company’s workers.
Program-program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2008 adalah meliputi:
Programs that were implemented throughout 2008 includes:
1. Kesejahteraan Perseroan senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan, baik secara materi maupun rohani. Peningkatan
1. Welfare The Company constantly attends to its workers welfare, both in terms of their material and spiritual needs.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
kesejahteraan secara materi antara lain dilakukan melalui sistem remunerasi yang adil dan kompetitif dengan mempertimbangkan produktivitas dan prestasi kerja setiap karyawan. Penerapan sistem remunerasi tersebut didukung oleh sistem Balance Score Card (BSC) guna menjamin obyektivitas dan keadilan dalam pemenuhan hak karyawan. Perseroan juga selalu memantau dan mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi nasional maupun industri batubara secara khusus, untuk dapat terus memenuhi hak karyawan untuk memperoleh remunerasi yang ideal.
The Company’s efforts to enhance its employees material needs were implemented through a remunerisation system that is deemed both fair and competitive and takes into account each employee’s productivity and achievements. This system is implemented with the support of a Balance Score Card system to ensure fairness and objectivity in fulfillment of the employees’ rights. The Company also constantly monitors and reviews the development of local economic conditions, especially the coal mining industry, so as to be able to continuously fulfill its employees rights to a fair and ideal remuneration.
Selain sistem remunerasi tersebut, Perseroan juga memberikan tunjangan lain kepada pegawai dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR), asuransi kesehatan, uang pensiun serta hak cuti yang ditentukan berdasarkan masa kerja pegawai terkait serta mengacu pada Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Apresiasi atas kerja keras dan dedikasi karyawan juga diberikan dalam bentuk insentif pencapaian target yang besarannya disesuaikan dengan pencapaian Perseroan pada tahun buku berjalan.
Apart from the remuneration system, the Company also provides other employee benefits in the form of a Holiday Bonus, health insurance, pension as well as paid leave they are based on the employee’s tenure with the Company and in accordance with Law No. 13 of 2003 regarding Labor. In appreciation for its employees’ hard work and dedication, the Company also provides target accomplishment incentives the amount awarded depending on the Company’s overall achievement in the current year.
Sedangkan, pembinaan kesejahteraan secara rohani dilakukan Perseroan dengan selalu menghormati hak-hak beribadah masing-masing karyawan sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Meanwhile the Company’s support for its employees spiritual well-being is in the form of consistently respecting the rights of every employee to worship according to their respective religion and beliefs.
2. Jaminan Hari Tua dan Dana Pensiun Sebagai wujud apresiasi terhadap loyalitas dan dedikasi yang telah diberikan oleh karyawan, Perseroan telah membentuk program “Jaminan Hari Tua” (JHT) bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Program yang diselenggarakan sejak tahun 1993 tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan pada saat menjalani masa pensiun.
2. Retirement Benefits and Pension Fund In appreciation for employees’ loyalty and dedication to the Company, the Company has established a Retirement Benefit Program in collaboration with PT Jiwasraya Insurance (Persero). This program has been implemented since 1993 and seeks to enhance an employee’s welfare upon retirement.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
131
132
Selain itu, Perseroan juga telah membentuk Dana Pensiun Bukit Asam. Program yang dilaksanakan sejak tahun 2002 ini merupakan program pensiun manfaat pasti dengan pengelolaan aset dana melalui deposito berjangka, surat berharga dan investasi jangka panjang lainnya.
In addition to this, the Company created the Bukit Asam Pension Fund. This program has been implemented since 2002 and provides defined benefit program through an asset funds management that invests in time deposits, marketable securities and other long term investments.
Guna terus meningkatkan kualitas hidup pensiunan, pada tahun 2003 Perseroan melaksanakan program pensiun “Tabungan Hari Tua” yang diperuntukkan bagi seluruh karyawan Perseroan. Program ini diselenggarakan bekerjasama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Selain itu, Perseroan juga memberikan jaminan kesehatan bagi pensiunan melalui pelayanan di Rumah Sakit milik Perseroan untuk pensiunan yang berdomisili di sekitar Unit Pertambangan Tanjung Enim dan program Asuransi Kesehatan TUGU MANDIRI bagi pensiunan yang berdomisili di luar Unit Pertambangan Tanjung Enim.
In its quest to continuously improve the livelihood of retirees in 2003, the Company introduced a Retirement Savings Program (Tabungan Hari Tua) for all of its employees. This program was carried out in association with Bumiputera 1912 Insurance Company. In addition to this, the Company also provides health insurance for its retirees that require medical attention through hospitals that are owned by the Company for retirees residing close to the Tanjung Enim Mining Unit and a health insurance program with TUGU MANDIRI Insurance Company for retirees that reside outside of the Tanjung Enim Mining Unit.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perseroan menyadari bahwa sebagai bidang usaha yang bergerak dalam sektor pertambangan,isukeselamatandankesehatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan secara khusus. Setiap karyawan, baik yang bekerja pada fungsi operasional lapangan maupun fungsi pendukung korporat, berhak memperoleh fasilitas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dan untuk karyawan operasional lapangan disediakan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Health and Work Safety The Company realizes that as a mining company, work safety and health issues are important matters that need to be specially dealt with. Each employee, beginning with those assigned to operational field functions to those assigned to corporate support functions, have the right to receive work safety and health facilities and for safety equipment to be made available to workers assigned directly to field operations.
Kesehatan Fasilitas jaminan kesehatan yang diberikan Perseroan salah satunya berupa pendirian RumahSakitBukitAsam(RSBA)dilingkungan Kantor Pusat PTBA, Tanjung Enim. Rumah sakit yang didirikan untuk melayani kebutuhan kesehatan para karyawan dan keluarganya ini telah dilengkapi dengan spesialis di bidang penyakit dalam, bedah, anak, obsgin, mata dan jantung. Total jumlah dokter umum yang bertugas di rumah sakit ini berjumlah
Health Health insurance facilities provided by the Company include the establishment of the Bukit Asam Hospital (RSBA) that is situated within the confines of the Company’s Head Office in Tanjung Enim. The hospital was built to serve the medical needs of its employees and their families and is equipped with specialists in various fields such as internal medicine, surgery, pediatrics, obstetrics and gynaecology, eye and cardiology. The
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
sembilan orang dokter purnawaktu dan satu orang dokter paruh waktu. Selain itu, juga tersedia poliklinik gigi dengan dua orang dokter gigi purnawaktu. Dalam memperoleh layanan kesehatan tersebut, karyawan dan keluarganya sepenuhnya dibebaskan dari biaya perawatan.
Company currently has 9 general practitioners that work part time in the hospital and one full time doctor. In addition to this, the hospital also has a dental polyclinic with two dentists that work part time. All health care provided to its employees and their dependants is free of charge.
RSBA ini juga terbuka untuk pelayanan kesehatan masyarakat sekitar dengan subsidi biaya sebesar 40 persen dari Perseroan, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Sepanjang tahun 2008, rumah sakit ini telah melayani 14.297 pasien masyarakat atau sekitar 13,7 persen dari total pasien selama satu tahun.
RSBA also provides health care services for inhabitants of the surrounding communities whereby 40 percent of its costs are subsidized by the Company as part of its commitment towards Corporate Social Responsibility. Throughout 2008, the hospital served 14,297 patients from the community, which represents around 13.7 percent of total patients treated within the year.
Hingga tahun 2008, RSBA telah memperoleh akreditasi dalam 5 bidang layanan dasar, yang meliputi: 1. Administrasi dan Manajemen 2. Pelayanan Medis 3. Pelayanan Gawat Darurat 4. Pelayanan Keperawatan 5. Rekam Medis
Up to 2008, RSBA received accreditation in five basic services which include:
Pada tahun mendatang, RSBA berencana untuk memperoleh sertifikasi pada 12 layanan dasar rumah sakit dalam rangka terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar
In the years to come, RSBA plans to secure certification for 12 basic hospital services in its bid to enhance the health care services for its employees and the local community.
Selain di RSBA, bagi karyawan Perseroan dan keluarganya yang berlokasi kerja di luar wilayah Tanjung Enim juga memperoleh penggantian dana kesehatan secara penuh melalui berbagai rumah sakit rujukan Perseroan.
In addition to services provided by RSBA, employees and their families that are assigned to areas outside of the Tanjung Enim are also recieve full medical reimbursements for treatment provided by various hospitals referred to by the Company.
Keselamatan Kerja Sebagai wujud komitmen kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, Perseroan telah menetapkan kebijakan berupa penerapan kegiatan operasi penambangan yang sesuai dengan praktek penambangan yang baik (best mining practice) menuju proses yang bebas kecelakaan, bebas pengaduan dan efisien.
Work Safety As part of its commitment to work safety and health, the Company established a policy that covers the implementation of mining operations in accordance with best mining practices as part of its efforts to attain processes that are free of accidents, free of complaints and efficient.
1. 2. 3. 4. 5.
Administration and Management Medical Services Emergency Services Nursing Services Medical Records
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
133
Dalam upaya menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja secara berkesinambungan, Perseroan membentuk Tim Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran yang berada di bawah koordinasi Satuan Kerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Unit Pertambangan Tanjung Enim yang bertugas untuk mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran. Tim ini bertugas khususnya di lokasi tambang yang merupakan kegiatan internal perusahaan. Namun tidak menutup kemungkinan, Tim ini juga bertugas di luar lokasi tambang Perseroan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan, seperti penanggulangan kebakaran di pemukiman penduduk, evakuasi korban gempa bumi dan evakuasi orang tenggelam. Tim tersebut saat ini berjumlah 96 orang, terdiri dari Mine Rescue Team sebanyak 20 orang dan Emergency Response Team sebanyak 76 orang. Sejumlah 40 orang dari tim tersebut telah tersertifikasi Search And Rescue (SAR) oleh lembaga BASARNAS.
In its effort to create a sustainable healthy and safe working environment, the Company has formed a Fire and Accident Prevention Team that is under the coordination of the Tanjung Enim Mine’s Work and Environmental Health, Safety and Environmental Task Force. This Team’s task is to organize and manage fire and accident prevention activities and it is specifically assigned to the mining location whereby its activities consistute an internal activity of the Company. However, this Team can also be assigned to locations outside of the mining areas as part of the Company’s commitment towards corporate social responsibility such as extinguishing fires affecting housing areas of the community, evacuation for victims of earthquakes and the evacuation of drowning victims. The Team currently consists of 96 people including a 20-man Mine Rescue Team and a 76-man Emergecy Response Team. 40 of the Team’s members are Search and Rescue certifiied by BASARNAS (the National Seach and Rescue Agency).
Sebagai wujud kepedulian terhadap komunitas sekitar, sepanjang tahun 2008, Tim Penanggulangan Kecelakaan dan Kebakaran telah melakukan kegiatan antara lain : - Evakuasi korban gempa bumi di Bengkulu - Evakuasi korban banjir di Gunung Megang - Evakuasi orang hanyut di Sungai Enim
As part of its concern for the local community, the Accident and Fire Prevention Team implemented activities throughout 2008 that include:
- Penanggulangan
kebakaran
pemukiman penduduk Sehubungan dengan implementasi K3, Perseroan telah memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 30 November 2007.
134
- Evacuation of victims of the earthquake in Bengkulu - Evacuation of victims of the flood in Gunung Megang - Evacuation of drowing victims in the Enim River - Extinguishing of fires within the community In relation to its implementation of Health and Safety Work, the Company received a Health and Safety Work Management System certification from the Department of Labor and Transmigration of the Republic of Indonesia on 30 November 2007.
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
4. Serikat Pegawai Sebagai entitas yang menerapkan prinsip transparansi dan keadilan, Perseroan sangat menghormati keberadaan Serikat Pegawai dan menempatkannya sebagai mitra strategis untuk mencapai tujuan bersama, yaitu perkembangan usaha Perseroan berkelanjutan yang berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan karyawan.
4. Labor Union As an entity that applies the principles of transparency and fairness, the Company highly respects the existence of a Labor Union as a strategic partner to achieve mutual goals in developing a sustainable growth of the Company which will ensure a positive impact on improving the welfare of the employees.
Pada bulan Maret 2008, jajaran manajemen dan pengurus Serikat Pegawai telah bersama-sama memperbaharui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk periode 2008 – 2010, dengan salah satu perubahan mendasar yaitu pencantuman pasal khusus mengenai komitmen seluruh karyawan Perseroan untuk menerapkan prinsip GCG. Hal ini merupakan kelanjutan dari Deklarasi Pencanangan GCG pada tahun 2006 lalu.
In March 2008, the mangement and officials of the Labor Union jointly renewed the Collective Labor Agreement (CLA) for the period of 2008 - 2010 with a fundamental change to include a new section that specifically articulates the commitment of the Company’s entire work force to implement the GCG principles. This move came as a result of the Proclamation of the GCG Declaration that was previously made in 2006.
Laporan Keberlanjutan Sebagai wujud komitmen pelaksanaan program tanggung jawab sosial secara transparan, profesional dan terukur, Perseroan menerbitkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini. Laporan tersebut merupakan pertanggungjawaban menyeluruh mengenai implementasi dan pengelolaan program CSR kepada seluruh stakeholder Perseroan.
Sustainability Report As part of its commitment to implement a corporate social reponsibility program that is transparent, professional, and measured, the Company issued a Sustainability Report which serves as an integral part of this Annual Report. The Report seeks to provide all of its strategic stakeholders with a detailed report of the implementation and management of the Company’s CSR program.
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
135
Pernyat a an D ewa n Komis a ris d a n Dire k s i B o a rd o f Co mmi ssi o n e r s’ and Direc tors’ Statem ent Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bukit Asam (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2008.
In accordance with Law No. 40, 2007 on Limited Liability Companies, chapter 67, and the Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on the Annual Report Submission Requirements for Share Issuers and Public companies, we, the Board of Commissioners and Directors of PT Bukit Asam (Persero) Tbk, hereby state that we have approved and are fully responsible for the validity of the Company’s 2008 Annual Report.
Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
The Company’s Annual Report contains the Board of Commissioners’ Monitoring Report and Consolidated Financial Statement for the year ending December 31, 2008 and 2007.
Dewan Komisaris B oa rd of Com m issione r s
Dr. Supriyadi Komisaris Utama President Commissioner
Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, MSc
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Suranto Soemarsono, SE, MA
Ir. Abdul Latief Baky, MSc, MHum, FIQ
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi B oa rd of Dire ctors
136
Ir. Sukrisno
Ir. Heri Supriyanto
Direktur Utama President Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Dono Boestami MSc
Ir. Tiendas Mangeka
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Niaga Commerce Director
Ir. Milawarma M.Eng
Ir. Drs. Mahbub Iskandar
Direktur Operasi/Produksi Operations/Production Director
Direktur SDM & Umum General Affairs & HR Director
OPTIMIZING OUR POTENTIALS
Laporan Keuanga n Financial State ment
P T B U K I T A S A M ( P E R S E R O ) T B K L A P O R A N TA H U N A N 2 0 0 8 A N N U A L R E P O R T
137
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2008 DAN/AND 2007
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, except par value and share data)
2008 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih sebesar Rp 24.281 pada tahun 2008 dan Rp 6.231 pada tahun 2007) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan, bersih Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi Properti pertambangan, bersih Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.001.281 pada tahun 2008 dan Rp 953.313 pada tahun 2007) Beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan, bersih Aset pajak tangguhan, bersih Aset tidak lancar lainnya
Catatan/ Notes
2007*
3,041,720
2a,5
2,222,819
308,064
2d,6
152,252
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 24,281 in 2008 and Rp 6,231 in 2007) Third parties -
1,068,560 420,040 111,569
2d,6 2e,8 7
408,256 271,482 25,541
Related parties Inventories, net Other current assets
3,080,350
Total current assets
4,949,953
NON CURRENT ASSETS Investment in associated companies Mining property, net Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 1,001,281 in 2008 and Rp 953,313 in 2007)
125,972 199,063
2f,9 2l,3
83,019 -
383,932
2j,10
360,571
259,523 171,828 16,557
2h,11 2o,14d
211,154 232,616 11,471
Deferred exploration and development expenditures, net Deferred tax assets, net Other non current assets
Jumlah aset tidak lancar
1,156,875
898,831
Total non current assets
JUMLAH ASET
6,106,828
3,979,181
TOTAL ASSETS
* Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
As restated, see Note 4 *
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, except par value and share data)
2008 KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang - Penyisihan imbalan kerja Kewajiban lancar lainnya Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang - Penyisihan imbalan kerja - Lainnya Jumlah kewajiban jangka panjang JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar 1 lembar saham preferen dan 7.999.999.999 lembar saham biasa pada tahun 2008 dan 2007, modal ditempatkan dan disetor penuh 1 lembar saham preferen dan 2.304.131.849 lembar saham biasa pada tahun 2008 dan 2007, dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham pada tahun 2008 dan 2007 Tambahan modal disetor, bersih Saldo laba - Telah ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya
62,767
Catatan/ Notes
2007* CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties -
12
97,439
6,423 644,152 563,097
12 13 2o,14b
1,698 293,352 188,055
24,930 30,474 21,583
2i,15 2p,16
23,092 49,404 91,374
Related parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term liabilities Provision for environmental reclamation and mine closure Provision for employee benefits Other current liabilities
744,414
Total current liabilities
1,353,426
LONG-TERM LIABILITIES
99,765 447,347 -
Long-term liabilities - net of current portion Provision for environmental reclamation and mine closure Provision for employee benefits Others -
675,743
547,112
Total long-term liabilities
2,029,169
1,291,526
TOTAL LIABILITIES
12,154
MINORITY INTEREST
120,848 553,779 1,116
79,527
2i,15 2p,16
2b,18a
1,152,066 30,485
19 2q,20
1,107,810 1,707,771
22
766,739 726,211
EQUITY Share capital Authorised 1 preferred share and 7,999,999,999 ordinary shares in 2008 and 2007, issued and fully paid 1 preferred share and 2,304,131,849 ordinary shares in 2008 and 2007, with par value of Rp 500 per share in 2008 and 2007 Additional paid-in capital, net Retained earnings Appropriated Unappropriated -
1,152,066 30,485
Jumlah ekuitas
3,998,132
2,675,501
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
6,106,828
3,979,181
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
As restated, see Note 4 *
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
2008 Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Eksplorasi Jumlah beban usaha Laba usaha Pendapatan/(beban) lain-lain Pendapatan bunga Pendapatan sewa Keuntungan selisih kurs, bersih Provisi atas uang muka pihak ketiga tak terpulihkan Penyisihan piutang tak tertagih Lainnya, bersih Pendapatan lain-lain, bersih Bagian laba/(rugi) bersih dari perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih Laba bersih per saham
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings per share)
7,216,228 2n,23,30b
2007* 4,123,855
Sales
(3,686,136)
2n,24
(2,501,030)
Cost of sales
3,530,092
2n
1,622,825
Gross profit
(316,947) (403,237) (5,657)
Operating expenses Selling and marketing General and administrative Exploration
(1,036,150)
(725,841)
Total operating expenses
2,493,942
896,984
107,590 24,878 2,797
79,112 7,008 6,086
(56,053) (32,625) 10,100
(1,739) 24,047
(515,145) (504,705) (16,300)
2n,25 2n,25 2n,25
56,687
114,514
1,043 2,551,672 (837,055)
2n 2o,14c
1,714,617 (6,846)
18b
1,707,771 741
* Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
2r,29
Operating income Other income/(expenses) Interest income Rent income Foreign exchange gain, net Provision for non-recovery of advances to third parties Bad debt expenses Others, net Other income, net
(1,936)
Share in net income/(loss) of associate
1,009,562
Profit before income tax
(282,750)
Income tax expense
726,812
Income before minority interest
(601)
Minority interest in net income of subsidiaries
726,211
Net income
315
Earnings per share As restated, see Note 4 *
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2007 Penyesuaian sehubungan koreksi atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2004)
Saldo 1 Januari 2007disajikan kembali Laba bersih tahun berjalan Tantiem Penyisihan untuk cadangan umum - Dividen kas - Program kemitraan
Tambahan cadangan Dividen kas
Saldo 31 Desember 2008
Saldo laba Saldo laba telah belum ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated retained retained earnings earnings
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
Modal saham/ Share capital
-
-
1,152,066
30,485
4
-
-
(4,000)
726,211 -
726,211 (4,000)
22 21
-
-
233,121 -
(233,121) (242,835) (4,857)
(242,835) (4,857)
-
-
-
(4,857)
(4,857)
(89,621)
537,618
485,670
Balance at 1 January 2007 Adjustments due to correction on adoption of PSAK 24 (89,621) (Revised 2004)
30,485
4
627,239
Jumlah/ Total
1,152,066
- Bina Lingkungan
Saldo31 Desember 2007 - disajikan kembali Laba bersih tahun berjalan Tantiem Penyisihan untuk cadangan umum
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah)
-
485,670
2,295,460
2,205,839
Balance at 1 January 2007as restated Net income for the year Tantiem Appropriation to general reserve Cash dividend Partnership program Community Development program
1,152,066 -
30,485 -
22
-
-
346,107
(346,107)
-
Balance at 31 December2007 - as restated Net income for the year Tantiem Appropriation to general reserve
21
-
-
1,764 -
(380,104)
1,764 (380,104)
Additional reserve Cash dividend
1,152,066
30,485
1,107,810
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
766,739 (6,800)
726,211 1,707,771 -
1,707,771
2,675,501 1,707,771 (6,800)
3,998,132
Balance at 31 December 2008
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah) 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan operasional lainnya Pembayaran royalti Pembayaran atas tantiem Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas bersih yang diterima dari operasi Pembayaran pajak Penerimaan bunga Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Akuisisi anak perusahaan Akuisisi tambahan kepemilikan anak perusahaan Penambahan investasi kepada perusahaan asosiasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kepada pemegang saham
2007
6,437,276
4,384,669
122,229 (217,849) (6,800)
48,641 (151,605) (4,000)
(4,352,593)
(2,762,330)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash receipts from other operations Payments of royalties Payment for tantiem Cash paid to suppliers and employees
1,982,263
1,515,375
Net cash provided from operation
(213,925) 62,351
Payment for taxes Interest receipts
1,363,801
Net cash provided from operating activities
(472,779) 100,093
1,609,577
(41,000)
(83,927)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Payments for fixed assets Acquisition of subsidiary Acquisition of additional shares of subsidiary Acquisitions of investment of associated company
(429,212)
(182,106)
Net cash used in investing activities
(86,372) (163,934) (137,906)
(52,129) (46,050) -
-
(4,857)
-
(4,857)
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of dividends to shareholders Payment for Small Enterprise Development Program Payment for Communtiy Development Program
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(380,104)
(252,549)
Net cash used in financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
800,261
929,146
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
18,640
(1,362)
EFFECT OF EXCHAGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
Pembayaran atas Program Kemitraan Pembayaran atas Program Bina Lingkungan
DAMPAK SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(380,104)
(242,835)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
2,222,819
CASH AND CASH EQUIVALENTS 1,295,035 AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
3,041,720
2,222,819
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Lainnya
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL a.
Establishment and Other Information
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (”Perusahaan“) didirikan pada tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 1980 dengan Akta Notaris Mohamad Ali No. 1, yang telah diubah dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 6 Maret 1984 dan No. 51 tanggal 29 Mei 1985 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-7553-HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Nopember 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 33, Tambahan No. 550, tanggal 25 April 1986. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir mengenai penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“PT”) dan nama Perusahaan dapat disingkat menjadi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU50395.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 18255, Tambahan No. 76 tanggal 19 September 2008.
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (”the Company“) was established on 2 March 1981 under Government Regulation No. 42 of 1980, based on Notarial Deed No. 1 of Mohamad Ali, as amended by Notarial Deeds No. 5 dated March 6, 1984 and No. 51 dated 29 May 1985 of the same notary. The deed of establishment and its amendments were approved by the Minister of Justice in his Decree No. C2-7553-HT.01.04.TH.85 dated 28 November 1985 and were published in Supplement No. 550 of the State Gazette No. 33 dated 25 April 1986. The Company’s articles of association have been amended several times, most recently regarding the harmonisation of the whole Company’s Articles of Association with Law no. 40, 2007 on Limited Companies (“PT”) and the approval of the Company’s abbreviative name as PT Bukit Asam (Persero) Tbk. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decree No. AHU50395.AH.01.02.Year 2008 dated 12 August 2008 and was published in Supplement No. 18255 of State Gazette No. 76 dated 19 September 2008.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tanggal 30 Oktober 1990, Perum Tambang Batubara, sebuah perusahaan batubara yang berlokasi di Sawahlunto, Sumatera Barat, digabung dengan Perusahaan.
Based on Government Regulation No. 56 dated 30 October 1990, Perum Tambang Batubara, a coal company located in Sawahlunto, West Sumatera, was merged with the Company.
Pada tahun 1993, Perusahaan ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket (lihat Catatan 26c).
In 1993, the Company was appointed by the Indonesian Government to develop a Coal Briquette Operating Unit (see Note 26c).
Perusahaan dan anak-anak Perusahaan (bersamasama disebut “Grup”) bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya.
The scope of activities of the Company and its subsidiaries (together, the “Group”) comprises coal mining activities, including general surveying, exploration, exploitation, processing, refining, transportation and trading, maintenance of special coal port facilities for internal and external needs, operation of steam power plants for internal and external needs and providing consulting services related to the coal mining industry and production.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment and Other Information (continued)
Pada tanggal 31 Oktober 2002, Perusahaan mengajukan pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana. Berdasarkan Prospektus yang diterbitkan oleh Perusahaan tanggal 11 Desember 2002, jumlah saham yang ditawarkan adalah sejumlah 346.500.000 saham yang terdiri dari 315.000.000 saham divestasi milik negara Republik Indonesia dan 31.500.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham dan harga pena waran Rp 575 (nilai penuh) per saham. Dalam rangka penawaran saham perdana ini, Perusahaan akan menerbitkan 173.250.000 waran Seri I yang diberikan kepada pemegang saham (kecuali kepada Negara Republik Indonesia) yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 23 Juni 2003 dengan alokasi 1 lembar waran untuk setiap 2 lembar saham yang dimiliki.
On 31 October 2002, the Company initiated an initial public offering. Based on the Prospectus issued by the Company on 11 December 2002, the number of shares offered to the public was 346,500,000 shares which consisted of 315,000,000 divestment shares owned previously by the Government of Indonesia and 31,500,000 new shares with par value of Rp 500 (full amount) per share and an offering price of Rp 575 (full amount) per share. In relation with the initial public offering, the Company issued 173,250,000 Series I warrants to the shareholders (except to the Republic of Indonesia) listed on the shareholders’ register on 23 June 2003 w ith an allocation of 1 warrant for each 2 shares owned.
Harga pelaksanaan waran adalah Rp 675 (nilai penuh) yang mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2003 sampai dengan 22 Desember 2005. Berdasarkan surat dari Ketua Bapepam, pernyataan pendaftaran tersebut dinyatakan efektif sejak 3 Desember 2002. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2002. Pada tanggal 31 Desember 2005, seluruh waran telah dikonversi.
The exercise price of the warrant is Rp 675 (full amount) exercisable from 30 June 2003 until 22 December 2005. Based on a letter from the Chief of Bapepam, the registration was effective on 3 December 2002. All of the Company’s shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on 23 December 2002. As at 31 December 2005, these warrants have been fully exercised.
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2008, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi/Produksi Direktur Pengembangan Usaha Direktur Niaga Direktur Umum dan SDM
Supriyadi Umiyatun Hayati Tri Astuti Thamrin Sihite Suranto Soemarsono Abdul Latief Baky Sukrisno Dono Boestami Milawarma Heri Supriyanto Tiendas Mangeka Mahbub Iskandar
President Commissioner Commissioners
Independent Commissioners
President Director Finance Director Operation/Production Director Business Development Director Commerce Director General Affairs and HR Director
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Pada tanggal 31 Desember 2007, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Establishment and Other Information (continued) As at 31 December 2007, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
Jarman Mahyudin Lubis Supriyadi Mirza Mochtar
President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
Mirman Singgih Riphat
Independent Commissioners
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi/Produksi Direktur Pengembangan Usaha Direktur Niaga Direktur Umum dan SDM
Sukrisno Dono Boestami Milawarma Heri Supriyanto Tiendas Mangeka Mahbub Iskandar
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
President Director Finance Director Operation/Production Director Business Development Director Commerce Director General Affairs and HR Director The composition of the Company’s Audit Committee as at the 31 December 2008 is as follows:
Suranto Soemarsono Azhar Zainuri Ridho Kresna Wattimena
Chairman Members
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan mempunyai karyawan tetap sejumlah 3.163 orang (2007: 3.226). Jumlah ini tidak termasuk karyawan sejumlah 129 orang (2007: 131) yang merupakan karyawan yang dikaryakan ke anak perusahaan (tidak diaudit).
As at 31 December 2008, the Company had a total of 3,163 permanent employees (2007: 3,226). The above figures do not include a total of 129 permanent employees (2007: 131) that currently are under the employment of its subsidiary (unaudited).
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung pada anak-anak perusahaan berikut ini:
The Company has direct ownership in the following subsidiary:
Anak perusahaan/ Subsidiaries PT Batubara Bukit Kendi (”BBK”) PT Bukit Asam Prima (”BAP”) PT Bukit Asam Metana Ombilin (”BAMO”)
Kegiatan usaha/ Business activity
Tahun beroperasi secara komersial/ Commencement of commercial operations
2008 %
2007 %
2008
2007
1997
75
75
140,045
88,499
2007
99.99
99.00
284,153
63,593
Belum beroperasi/ Not operating
99.99
99.99
500
500
Tempat kedudukan/ Domicile
Penambangan batubara Tanjung Enim, /Coal mining Sumatera Selatan/ South Sumatera Perdagangan batubara Jakarta /Coal trading Penambangan gas metana batubara/ Methane gas coal mining
Jakarta
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination)
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Lainnya (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
Kegiatan usaha/ Business activity
GENERAL (continued) a.
Tahun beroperasi secara komersial/ Commencement of commercial operations
Tempat kedudukan/ Domicile
Establishment and Other Information (continued) Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination)
2008 %
2007 %
2008
2007
PT Bukit Asam Metana Enim (”BAME”)
Penambangan gas metana batubara/ Methane gas coal mining
Jakarta
Belum beroperasi/ Not operating
99.99
99.99
500
500
PT Bukit Asam Metana Peranap (”BAMO”)
Penambangan gas metana batubara/ Methane gas coal mining
Jakarta
Belum beroperasi/ Not operating
99.99
99.99
500
500
PT International Prima Coal* (”IPC”)
Penambangan batubara Palaran, /Coal mining Kalimantan Timur/ East Kalimantan
2005
51
-
132,306
-
PT Bukit Asam Banko (”BAB”)
Pertambangan, perdagangan, dan industri batubara/ Coal mining, trading, and industry
65
-
2,406
-
Tanjung Enim, Belum beroperasi/ Sumsel / Not operating East Kalimantan
* Lihat Catatan 3 tentang akuisisi IPC. b.
* See Note 3 regarding the acquisition of IPC.
Wilayah eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan
b.
Grup saat ini memiliki wilayah eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:
Exploration and exploitation/development areas
The Group has the following areas currently in exploration or exploitation/development:
Wilayah eksplorasi/Exploration areas Lokasi/Location
KP Eksplorasi/ Exploration – Palaran, Samarinda – Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pemilik Kuasa Pertambangan / Mining Permit owner (”KP”) IPC
Tanggal berlaku/ Effective date of KP
Tanggal selesai/ Expiry date of KP
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan sampai dengan 31 Desember 2008 /Total deferred exploration and development expenditure as at 31 December 2008
5 Januari/ January 2006
12 April 2008
51%
48,484
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
GENERAL (continued)
Wilayah eksplorasi dan eksploitasi/pengembangan (lanjutan)
b.
Exploration and exploitation/development areas (continued)
Area eksploitasi/pengembangan/Exploitation/Development areas Jenis dan lokasi Kuasa Pertambangan (“KP”)iType and location of Mining Permit (“KP”)
KP Eksploitasi/ Exploitation – Airlaya, Tanjung Enim – Sumatera Selatan/South Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – MTBU/MTBS, Tanjung Enim – Sumatera Selatan/South Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – Banko Barat, Tanjung Enim – Sumatera Selatan/South Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – Bukit Kendi, Tanjung Enim – Sumatera Selatan/South Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – Banko Tengah, Suban Jeriji, Tanjung Enim – Sumatera Selatan/South Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – Sawah Lunto - Sumatera Barat/West Sumatera KP Eksploitasi/ Exploitation – Peranap - Riau KP Eksploitasi/ Exploitation – Palaran, Samarinda – Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pemilik Kuasa Pertambangan (”KP”) dan Nomor KP / Mining Permit (”KP”) owner and KP Number
Tanggal berlaku/ Effective date of KP
Tanggal selesai/ Expire date of KP
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Perusahaan – KW.00PP083/ SUMSEL
1 Januari/January 2001
31 Desember/ December 2010
100%
Jumlah cadangan tertambang pada 31 Desember 2008, dalam juta ton (tidak diaudit)/ Mineable reserves as at 31 December 2008, in million metric tonnes (unaudited) 120.2
Perusahaan – KW.1426 SUMSEL
27 Agustus/August 1989
27 Agustus/August 2019
100%
164.8
Perusahaan – DU 1422 SUMSEL
23 Oktober/October 1995
23 Oktober/October 2025
100%
187.5
BBK - KW 97PP0146
26 Oktober/October 1995
26 Oktober/ October 2025
75%
10.6
Perusahaan -KW ME 01 ET 002 A&B
29 April 2008
7 September/ September 2035
100%
887.6
Perusahaan - DU 23 & DU 143/SUMBAR
3 Juni/June 2005 dan/and 16 Pebruari/ February 2007 10 Juni/June 2005
3 Juni/June 2010 dan/and 16 Pebruari/ February 2019
100%
23.1
9 Juni/June 2035
100%
367.1
51%
10.5
Perusahaan - KW 96PP0289 RIAU IPC - KW 01.Bb020/021/022.06
22 Nopember/ November 2006
21 Nopember/ November 2016
Jumlah cadangan tertambang adalah berdasarkan hasil survey oleh International Mining Consultant (”IMC”).
The mineable reserves are based on survey result by International Mining Consultant (”IMC”).
Tidak termasuk dalam cadangan diatas, cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten Lahat yang sedang bersengketa dengan Pemerintah Daerah setempat (lihat Catatan 27).
Not included in the above reserves , the mineable reserves from KP located in Lahat Regency which currently on dispute with the Local Government (see Note 27).
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 4 Maret 2009.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalized by the Board of Directors on 4 March 2009.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disusun berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/BL/2008 tertanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated financial statements have also been prepared in conformity with Regulation of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM & LK) No. VIII.G.7 for the Guidance on Financial Statement Presentation and Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Preparation and Disclosure Guidance for Financial Statements of an Issuer or Public Company in the General Mining Industry.
a.
a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical costs, except for some accounts which have been valued using another measurement basis as explained in the accounting policy for these accounts.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah terdekat.
Figures in these consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang dari 50% saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasi pada saat pengendalian secara efektif diperoleh dan tidak dikonsolidasi lagi sejak tanggal pelepasan. Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasian.
b.
Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of the voting rights, or equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the disposal. The proportionate share of the minority shareholders of the subsidiaries is presented as “Minority Interest” in the consolidated balance sheet.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Hak minoritas dalam suatu anak perusahaan dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut.
A minority interest is not recognised in respect of subsidiaries with a deficit in equity unless the minority shareholder has a contractual obligation to contribute to fund the deficit.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material antara Perusahaan dan anak perusahaan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effects of all material transactions and balances between the Company and subsidiaries have been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
Transaksi dalam mata uang asing
c.
Grup menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah, dijabarkan menjadi mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Kurs yang digunakan pada tanggal neraca, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam nilai penuh):
Foreign currency transactions The Group maintains its accounting records in Indonesian Rupiah. Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated at the exchange rate prevailing at the balance sheet date. As at the balance sheet date, the exchange rates used, based on middle rates published by Bank Indonesia, were as follows (full amount):
(nilai penuh)/(full amount) Mata Uang 1 USD 1 SGD 1 EUR
2008
2007
10,950 7,607 15,432
9,419 6,502 13,760
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. d.
Piutang Piutang disajikan pada nilai estimasi kolektibilitas saldo piutang setelah dikurangi penyisihan untuk saldo piutang tidak tertagih berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada periode dimana piutang tersebut ditentukan tidak akan tertagih.
Currency 1 US Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Euro (EUR)
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. d.
Receivables Receivables are presented at their estimated recoverable value after providing for doubtful accounts based on management’s review of the status of each account at the end of the year. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
f.
g.
Persediaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Inventories
Persediaan batubara diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata bergerak bulanan dan terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang berkaitan dengan aktivitas penambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Coal inventories are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a monthly moving average basis and comprises materials, labour and depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.
Persediaan perlengkapan dan suku cadang dicatat dengan menggunakan sistem perpetual dan diakui pada harga perolehan, ditentukan dengan metode rata-rata, setelah dikurangi penyisihan untuk persediaan usang.
Materials and spare parts are recorded using the perpetual inventory method and are valued at cost, determined on an average basis, less provision for obsolete inventory.
Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Investasi pada perusahaan asosiasi
f.
Investments in associated companies
Investasi pada perusahaan dimana Perusahaan memiliki paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% hak suara, atau dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, biaya perolehan investasi bertambah atau berkurang sebesar bagian pemilikan Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dan distribusi dividen tunai.
Investments in companies of which the Company has between 20% and 50% of the voting rights or over which the Company has significant influence but not control, are accounted for under the equity method. Based on this method, the cost of the investments is adjusted by the Company’s share in the net income or losses of the associates since the date of acquisition and dividends distributions.
Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi diakui bila Perusahaan mempunyai komitmen untuk memberikan bantuan keuangan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi.
Loss exceeding the carrying value of the investment is recognised if the Company has committed to provide financial support or guarantee the associates’ obligation.
Nilai tercatat investasi pada perusahaan asosiasi dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika terjadi penurunan permanen atas nilai investasi.
The carrying amount of an investment in associates should be reduced to its realisable value if there has been a permanent decline in the value of the investment.
Transaksi dengan hubungan istimewa
pihak
yang
mempunyai
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang termasuk dalam hubungan istimewa adalah hubungan antara: (i) (ii)
Perusahaan, pemegang saham utama dan perusahaan lain yang berhubungan dengan pemegang saham utama; Perusahaan dan dewan komisaris, direksi dan karyawan, termasuk hubungan keluarga dan perkawinan.
g.
Transactions with related parties
The Company has transactions with certain parties who are related to the Company. A related party includes a relationship between:
(i) (ii)
the Company, its major shareholders and companies related to its major shareholders; and the Company and its commissioners, directors and employees, including marital and family relationships.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
Transaksi dengan pihak yang hubungan istimewa (lanjutan)
mempunyai
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Sifat dan saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang berasal dari transaksi normal dengan ketentuan dan syarat yang sama dengan transaksi ke pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. h.
i.
Beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan
Transactions with related parties (continued) The nature and balances of transactions with related parties, whether or not t ransacted on normal terms and conditions similar to those to third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
h.
Deferred exploration expenditure
and
development
Beban eksplorasi dan evaluasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset bila biaya-biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang dapat menentukan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam area of interest terkait masih berlangsung. Pengembalian beban eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan sangat tergantung pada keberhasilan eksploitasi dan pengembangan area of interest yang terkait.
Exploration and evaluation expenditure is accumulated for each area of interest and deferred as an asset when the costs are expected to be recouped through exploitation or sale, or where activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area are continuing. Ultimate recovery of exploration and evaluation expenditure carried forward is dependent on successful development and exploitation of the respective areas.
Beban pengembangan dikapitalisasi dan termasuk dalam biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya operasi dalam area of interest terkait dan diamortisasi berdasarkan pada batubara yang dapat diproduksi selama estimasi umur tambang atau periode kuasa penambangan, mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan dalam periode berjalan bila Perusahaan menentukan tidak ada nilai yang diharapkan dari area of interest terkait di masa mendatang.
Development expenditure is capitalised and incorporates costs for developing an area of interest prior to the commencement of operations in the respective area and is amortised based on anticipated coal production during the estimated mine life or mining authorisation period, whichever is shorter. Unamortised costs are written off in the period in which the Company determines that no future value is expected from the area of interest.
Beban eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest terkait.
Deferred exploration and development expenditures is amortised using the unit-of-production method from the date of commencement of commercial production of each respective area of interest.
Nilai bersih tercatat beban eksplorasi dan pengembangan untuk setiap area of interest ditelaah secara berkala dan apabila nilai tercatat melebihi nilai yang bisa diharapkan dimasa datang, kelebihan tersebut disisihkan atau dihapuskan pada tahun saat ditentukan.
The net carrying value of each area of interest is reviewed regularly and, to the extent this value exceeds its recoverable value, that excess is provided for or written off in the year in which this is determined.
Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Restorasi, rehabilitasi, dan biaya lingkungan hidup lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
i.
Provision for environmental reclamation and mine closure Restoration, rehabilitation, and environmental expenditure to be incurred during the production phase of operations is charged as part of the cost of production.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Perusahaan memiliki kewajiban tertentu untuk restorasi dan rehabilitasi daerah pertambangan sesudah produksi selesai. Perusahaan menghitung besarnya kewajiban tersebut yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban yang timbul ketika produksi sudah selesai. Perubahan taksiran biaya restorasi dan lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang. j.
Aset tetap
Provision for environmental reclamation and mine closure (continued) The Company has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued, so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed. Changes in estimated restoration and environmental costs to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
j.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan alat tambang utama yang digunakan dalam operasi pertambangan dihitung dengan menggunakan metode unit produksi. Alat tambang utama terdiri dari Bucket Wheel Excavator (BWE), Conveyor System (CS), Central Distribution Point (CDP), Spreader dan Stacker & Reclaimer (SR). Kecuali tanah, semua aset tetap lainnya disusutkan berdasarkan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang, atau masa KP, yang dinyatakan sebagai berikut:
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation of the main mining equipment used in mining operations is calculated using the unit-of-production method. The main mining equipment consists of Bucket Wheel Excavators (BWE), Conveyor System (CS), Central Distribution Point (CDP), Spreader and Stacker & Reclaimer (SR). Other fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or KP term as follows:
Tahun/ Years Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor dan rumah sakit
5 dan/and 20 5 sampai/to 20 4 3 sampai/to 4
Buildings Machinery and equipment Vehicles Office and hospital equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat suatu aset dikapitalisasi dan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
Repairs and maintenance are charged to expense in the period incurred. Expenditure which extends the useful life of assets are capitalised and depreciated over the remaining useful life of related assets.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap dan dicatat sebagai “Aset tidak produktif”. Nilai buku dari aset tetap yang dipindahkan diakui sebagai beban periode berjalan. Penghapusan dan penjualan aset tidak produktif harus mendapat persetujuan dari pemegang saham.
When assets are retired or otherwise disposed of, their cost and the related accumulated depreciation are transferred from fixed assets to “Non productive assets”. The carrying value of assets transferred is charged as an expense in the current period. Elimination and disposal of non productive assets is required to be approved by shareholders.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from such date
Aset sewa
Fixed assets under finance leases
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.
Fixed assets acquired under finance leases are presented at the present value of all lease payments, plus the purchase option which should be paid at the end of the lease term. A related liability is recognised and each lease payment is allocated to the liability and finance charges. The related assets are depreciated similarly to directly owned assets.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 16 dan 30 (Revisi 2007)
Adoption of Statement of Financial Accounting Standard (”SFAS”) 16 and 30 (Revised 2007)
Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi atas PSAK 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan PSAK 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode biaya. Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.
In 2007, the Indonesian Institute of Accountants issued SFAS 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” and SFAS 30 (Revised 2007), “Leases”, which constituted changes in accounting policy. These SFAS are effective for the preparation of the financial statements starting on or after 1 January 2008. Under the revised SFAS 16 (Revised 2007), the Company has to choose the cost model or revaluation model as its accounting policy in measuring costs of acquisition. The Company has chosen the cost model. Under the SFAS 30 (Revised 2007), the classification of the leases is based on the extent to which risk and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.
Sesuai PSAK 30 (Revisi 2007) dan interpretasinya, Grup diminta untuk menentukan apakah suatu perjanjian mengandung sewa. Grup telah melakukan analisis dampak perlakuan standar ini terhadap seluruh perjanjian yang ada dan menyimpulkan dampaknya tidak material, sehingga tidak mengakui aset tetap sewa.
Under SFAS (Revised 2007) and its interpretation, the Group is required to determine whether an arrangement contains a lease. The Group has assesed the impact in the entire conracts and concluded that the impact is immaterial, therefore, did not recognize fixed assets lease.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k.
l.
Penurunan nilai dari aset
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Impairment of assets
Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At each balance sheet date, the Company and subsidiaries review whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
Properti pertambangan
l.
Mining property
Properti pertambangan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan pada tanggal akuisisi untuk IPC.
Mining property is stated at cost and represents the fair value adjustment of properties acquired at the date of acquisition of IPC.
Saldo properti pertambangan terkait dengan IPC diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi dimulai dari awal operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan (lihat Catatan 3).
The mining property balance related to IPC are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs (see Note 3).
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m.
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m.
Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari objek yang dilindungi nilainya. Perusahaan mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aset atau kewajiban yang diakui atau komitmen sah yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar) atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas).
Derivative financial instruments are initially recognised in the balance sheet at cost and subsequently are remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Company designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge); or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, yang efektif, serta dicatat di dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated statement of income, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba-rugi konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated statement of income and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated statement of income.
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated statement of income.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m.
n.
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m.
Accounting for derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Ketika instrumen lindung nilai berakhir atau dijual, atau tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Apabila komitmen atau transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas dialihkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated statement of income. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated statement of income.
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Perusahaan juga melakukan dokumentasi atas penilaian, apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam mempertemukan (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas suatu unsur yang dilindungi nilainya.
At the inception of the transaction, the Company documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Pendapatan dan beban
n.
Revenue and expenses
Pendapatan berasal dari penjualan produk grup dan aktifitas perdagangan batubara.
Revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products and coal trading activities.
Penjualan dari produk diakui sebagai penghasilan pada saat pengalihan risiko kepada pelanggan dan: Dipastikan manfaat ekonomis dari transaksi penjualan akan mengalir kepada Grup; Kuantitas serta kualitas dari produk dapat ditentukan dengan cukup akurat; Produk telah diserahkan kepada pelanggan serta tidak lagi dibawah pengendalian fisik dari produsen atau hak kepemilikannya telah diserahkan kepada pelanggan; dan Harga jual dapat ditentukan dengan cukup akurat.
Revenue from sales of coal is recognised when there has been a passing of risk to the customers, and: It is probable that economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; The quantity and quality of the product can be determined with reasonable accuracy; The product has been dispatched to the customer and is no longer under the physical control of the Group or property in the product has earlier passed to the customer; and The selling price and related costs can be determined with reasonable accuracy.
Beban diakui berdasarkan metode akrual. Beban pengupasan tanah dibiayakan pada saat terjadinya.
Expenses are recognised on accruals basis. Stripping costs are expensed as incurred.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
p.
Perpajakan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku saat ini atau secara substansial telah berlaku digunakan untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Current enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi dan penghasilan kena pajak di masa mendatang diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Imbalan Kerja
p.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they are accrued to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perusahaan memiliki program tabungan pensiun karyawan untuk semua karyawan tetapnya. Program tersebut dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa. Kontribusi dihitung secara periodik oleh perusahaan asuransi. Para karyawan mengkontribusikan persentase tertentu dari gaji pokok dan sisa kontribusi ditanggung oleh Perusahaan.
The Company has contributory employee saving program covering all of its qualified permanent employees. The program is managed by life insurance company. Contribution is computed periodically by the insurance company whereby the employees contribute certain percentage of their basic salary and the Company contributes the balance of the required amount.
Pada tanggal 21 Oktober 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan (No. KEP-245/KM.6/2002) untuk membentuk Lembaga (Trust) terpisah yang mengelola dana pensiun dalam bentuk program pensiun manfaat pasti (“PPMP”) bernama Dana Pensiun Bukit Asam (”DPBA”), untuk mengelola, atas nama para anggota, semua kekayaan agar dapat memenuhi kewajiban pensiun dari Perusahaan. Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan dan Perusahaan masing-masing dihitung sebesar 4,5% dan 18,32% dari penghasilan dasar pension.
On 21 October 2002, the Company received approval from the Ministry of Finance (No. KEP245/KM.6/2002) to establish a separate, trustadministered pension fund as a defined benefit retirement plan (“PPMP”), named Dana Pensiun Bukit Asam (“DPBA”), to hold, on behalf of plan members, assets held to satisfy the pensions obligations of the Company. Contributions consist of employees’ and the Company’s contributions that are computed as 4.5% and 18.32% of employees’ basic pension income, respectively.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Imbalan Kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun di mana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada lembaga keuangan terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aset yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang timbul dari pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya.
A defined benefit plan is a pension pla n that defines an amount of benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pay fixed contributions into a separate financial institution without a legal or constructive obligation to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees benefits relating to employee service in the current and prior periods.
Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”), Perusahaan dan anak perusahaan tertentu disyaratkan untuk memberikan imbalan pensiun sekurang-kurangnya sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun. Jika imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
In accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”), the Company and certain subsidiaries are required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Law 13/2003 sets the formula for determining the minimum amount of pension benefits. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall benefit obligation.
Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the presen t value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms to the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to the consolidated statements of income over the employees’ expected average remaining service lives.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Imbalan kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang masih tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provides other postemployment benefits, service pay and separation pay. The service pays benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang, uang duka, dan penghargaan jubilee dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan dengan metodologi yang sama untuk imbalan pasca kerja lainnya.
Other long-term benefits such as long service leave, compassionate allowance, and jubilee awards are calculated in accordance with the Company and certain subsidiaries’ regulations using the same methodology as for the post employment benefits.
Imbalan pelayanan kesehatan pensiun
Post-retirement health care benefits
Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan pascakerja untuk pensiunan mereka. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama, namun disederhanakan, dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi kualifikasi (lihat Catatan 4).
The Company provides post-retirement healthcare benefits to their retirees. The entitlement to these benefits is usually based on the employee remaining in service up to retirement age and the completion of a minimum service period. The` expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar but simplified to that for defined benefit pension plans. These obligations are valued annually by independent qualified actuaries (see Note 4).
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja diakui sebagai beban ketika karyawan dihentikan sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang berdasarkan suatu rencana formal terrinci yang kemungkinannya untuk dibatalkan rendah. Pesangon yang akan dibayarkan lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kininya.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility of withdrawal. Benefits falling due more than 12 months after the balance sheet date are discounted to present value.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Imbalan masa persiapan pensiun (”MPP”)
Pre-retirement period benefits (“MPP”)
Perusahaan menyediakan imbalan berupa gaji setahun penuh dan tunjangan lainnya pada saat karyawan mencapai usia 55 tahun, sebagai masa persiapan pensiun dimana karyawan tidak lagi diwajibkan untuk bekerja sebagai karyawan aktif (lihat Catatan 4).
The Company provides benefits to their employees, in the form of a full year’s salary and other benefits when they reach the pre-retirement age of 55 years, in which they are no longer required to work as an active employee (see Note 4).
Saham dan biaya emisi saham
q.
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Biaya emisi saham yaitu tambahan biaya yang langsung terkait dengan penerbitan saham, disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang bersih setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima. r.
Laba bersih per saham dasar
r.
Dividen
s.
Penggunaan estimasi
AKUISISI Pada tanggal 19 September 2008, Perusahaan mengakuisisi 51% kepemilikan saham IPC dengan jumlah pem bayaran sebesar USD 17.85 juta atau setara dengan Rp 163,9 miliar dari pemegang saham lama PT Mega Raya Kusuma (“PTMRK”) dan PT Rajawali Corpora (“PTRC”). Perusahaan mengakui propert i pertambangan setelah mengalokasikan harga perolehan ke nilai wajar aset bersih diperoleh setelah dikurangi alokasi goodwill negatif yang timbul ke aset nonmoneter teridentifikasi seperti dirinci dibawah ini:
Dividends Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared.
t.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. 3.
Basic earning per share Net income per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year, which for the years ended 31 December 2008 and 2007 were 2,304,131,850 shares, respectively.
Pembayaran dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Grup dalam periode dimana pembagian dividen diumumkan. t.
Shares and share issuance cost Ordinary shares are classified as equity. Share issuance cost which are an incremental cost directly attributable to the issue of new shares are shown in equity as deduction, net of tax, from the proceeds.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah 2.304.131.850 saham. s.
Employee benefits (continued)
Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
3.
ACQUISITION On 19 September 2008, the Company acquired 51% of the shares of IPC with the total consideration paid of USD 17.85 million or equivalent to Rp 163.9 billion from the previous shareholders PT Mega Raya Kusuma (“PTMRK”) dan PT Rajawali Corpora (“PTRC”). The Company recognized mining property after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired net of negative goodwill allocation to the identifiable non-monetary assets as detailed below:
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUISISI (lanjutan)
3.
ACQUISITION (continued)
2008 Harga perolehan Alokasi harga perolehan: - Aset lancar - Aset tetap - Properti pertambangan - Aset tidak lancar lainnya - Kewajiban lancar - Kewajiban jangka panjang - Kewajiban pajak tangguhan - Hak minoritas - Goodwill negatif yang dialokasikan ke aset nonmoneter teridentifikasi
163,934
Purchase consideration Purchase price allocation: Current assets Fixed assets Mining property Other non-current assets Current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities Minority interest Negative goodwill allocated to the identifiable non-monetary assets
375 83,198 199,063 47,856 (163) (9,401) (49,766) (59,714) (47,514) 163,934
IPC memiliki KP eksplorasi batubara dengan jangka waktu 10 tahun atas lahan seluas kurang lebih 3.238 hektar di Palaran Samarinda, Kalimantan Timur. Cadangan batubara tertambang diperkirakan sebesar 10,5 juta ton, belum termasuk potensi lain (tidak diaudit). IPC saat ini sedang dalam tahapan eksplorasi.
4.
PENYAJIAN ULANG LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
IPC holds a KP for coal exploration for a period of 10 years in an area of approximately 3,238 hectares in Palaran Samarinda, East Kalimantan. Mineable reserve is estimated to be 10.5 million tones, excluding other potential reserve (unaudited). IPC is still in the exploration stage.
4.
Perusahaan melakukan penyesuaian atas laporan keuangan konsolidasian tahun 2007 berkaitan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” sehubungan kekurangan penyisihan karena belum dilakukan perhitungan aktuaria atas imbalan pasti Masa Persiapan Pensiun (“MPP”) dan pelayanan kesehatan pensiunan yang berdomisili diluar wilayah Tanjung Enim dan penyesuaian atas kelebihan penyisihan dari uang bantuan perumahan dipercepat. Laporan keuangan konsolidasian 2007 telah disajikan ulang sebagai berikut:
RESTATEMENTS OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The Company made some adjustments in the 2007 consolidated financial statements in relation to adoption of PSAK 24 (Revised 2004) “Employee Benefits” in respect of under provision due to absence in actuarial calculation on pre-retirement period benefits (“MPP”) and post-retirement health care benefits for the retirees whose domicile are outside Tanjung Enim area and a reduction from over provision of accelerated employee housing allowance. As a result, the 2007 consolidated financial statements have been restated accordingly as follows:
31 Desember/ December 2007 Sebelum Setelah penyajian penyajian ulang/Before ulang/after Penyesuaian/ restatement restatement Adjustment Neraca konsolidasian Aktiva pajak tangguhan Penyisihan imbalan kerja Saldo laba yang belum dicadangkan Penyisihan untuk cadangan umum Total ekuitas
181,506 322,024
232,616 496,751
760,207 380,103 2,799,118
726,211 346,107 2,675,501
(33,996) (33,996) (123,617)
Consolidated balance sheet Deferred tax assets Provision for employee benefit Retained earnings – unappropriated Appropriation to general reserve Total equity
Laporan laba rugi konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
1,058,128 297,320 760,207
1,009,562 282,750 726,211
(48,566) (14,570) (33,996)
Consolidated income statement Profit before income tax Income tax expense Net income
51,110 174,727
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
5.
Kas dan setara kas terdiri dari:
Cash and cash equivalents consist of the following: 2008
Kas Bank Rupiah Pihak ketiga - Citibank - Standard Chartered Bank - PT Bank Permata Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk - Deutsche Bank AG Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga - Deutsche Bank AG - Citibank - Standard Chartered Bank - PT Bank Mega Tbk Pihak yang mempunyai Hubungan istimewa - PT Bank Mandiri (Persero)Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah bank Deposito berjangka (jatuh tempo dalam 3 bulan) Rupiah Pihak ketiga - PT Bank Permata Tbk - Deutsche Bank AG - Standard Chartered Bank - PT Bank CIMB Niaga Tbk Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Sumsel
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2007 123
92
Cash on hand
153,691 3,517 645 343 191
153,214 212 1,427 178
Cash in banks Rupiah Third parties Citibank Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank AG -
63,410
38,272
10,776
18,120
311
140
Related parties PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US Dollars Third parties Deutsche Bank AG Citibank Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk -
40,828 12,935 141 65
176 10,284 722 -
23,055
2,885
794
1,607
Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
310, 702
227,237
Total cash in bank
-
400,000 187,763 57,400 50,000
1,015,000
4,000
626,300
198,375
500,000
-
250,000 10,000
-
Time deposits (maturity within three months) Rupiah Third Parties PT Bank PermataTbk Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Related parties PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumsel -
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5. 2008
Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga - PT Bank Permata Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2007
-
Jumlah deposito berjangka
329,595 -
188,380 767,648
Related parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk -
2,730,895
1,995,490
Total time deposit
3,041,720
2,222,819 The interest rates of the above time deposits are as follows:
2008
2007
10% – 13% 3.05% – 5.50%
6.25% – 10.00% 4.15% – 6.75%
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 6.
PIUTANG USAHA
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah - PT Indonesia Power - PLN Persero - PT Semen Baturaja - PT Semen Tonasa - PT Semen Padang Dolar Amerika Serikat - PT Timah (Persero) Tbk
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
2008
Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
Rupiah US Dollar deposits
Refer to Note 28 for details of related party balances and transactions. 6.
Piutang usaha terdiri dari:
Pihak ketiga Rupiah - PT Duta Angkasa Raya - Lain-lain (masing-masing di bawah 5.000) Dolar Amerika Serikat - Idemitsu Kosan, Co Ltd - FDK Resources - Nomura Trading - PT Sinar Bentala Abadi - PT Titian Bina Kenari - Queda Corporation - Gold Manor International Ltd - Lianex Corporation - Masa Jaya Perkasa
US Dollars Third Parties PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk -
94,829 47,095
Suku bunga deposito berjangka di atas adalah:
Deposito Rupiah Deposito USD
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2007
5,090
-
70,112
38,612
116, 575 50,161 39,745 35,412 9,445 5,805 332,345
29,515 22,070 51,355 8,641 8,290 158,483
(24,281) 308,064
(6,231) 152,252
944,495 101,778 13,293 -
318,859 73,423 4,270 6,501 5,203
8,994 1,068,560
408,256
1,376,624
560,508
Third Parties Rupiah PT Duta Angkasa Raya Others (each below 5,000) US Dollars Idemitsu Kosan, Co Ltd FDK Resources Nomura Trading PT Sinar Bentala Abadi PT Titian Bina Kenari Queda Corporation Gold Manor International Ltd Lianex Corporation Masa Jaya Perkasa Less: Provision for doubtful accounts Related parties Rupiah PT Indonesia Power PLN Persero PT Semen Baturaja PT Semen Tonasa PT Semen Padang US Dollars PT Timah (Persero) Tbk -
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2008 Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo 30 – 60 hari Jatuh tempo 60 – 180 hari Jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
2007
819,152 402,424 171,109 8,220 1,400,905
424,046 134,426 4,969 3,298 566,739
(24,281)
(6,231)
1,376,624
Less: Provision for doubtful accounts
Changes in the amounts of the provision for doubtful accounts are as follows:
2008
2007
Penyisihan piutang tidak tertagih – awal Beban penyisihan piutang tidak tertagih
6,231
4,492
Provision for doubtful accounts – beginning
18,050
1,739
Bad debt expense
Penyisihan piutang tidak tertagih – akhir
24,281
6,231
Provision for doubtful accounts – ending
Berdasarkan hasil penelaahan dari masing -masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai penyisihan piutang tidak tertagih telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Based on a review of the status of the individual trade receivable accounts at the end of the years, the Group’s management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from the noncollection of the accounts.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
See Note 28 for details of related party balances and transactions.
ASET LANCAR LAINNYA, BERSIH
7.
Akun ini terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dibayar di muka, kelebihan pembayaran pajak badan anak perusahaan tahun 2007 (lihat Catatan 14a), biaya dibayar di muka, uang muka dan piutang non-operasional lainnya setelah dikurangi penyisihan.
8.
Overdue < 30 days Overdue 30 – 60 days Overdue 60 – 180 days Overdue > 180 days
560,508
Perubahan penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
PERSEDIAAN
Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
INVENTORIES Inventories consist of the following:
2008 Persediaan batubara Perlengkapan dan suku cadang Lain-lain
This account consists of Value Added Tax (“VAT”), the overpayment of 2007 corporate income tax of the subsidiary (see Note 14a), prepaid expenses, advances and nonoperational receivables, net of provision.
8.
Persediaan terdiri dari:
OTHER CURRENT ASSETS, NET
2007
352, 515 91,746 -
199,403 90,981 5,374
444,261
295,758
(24,221)
(24,276)
420,040
271,482
Coal inventories Material and spare parts Others
Less: Provision for obsolete inventory
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan untuk sebagai berikut:
8. persediaan usang adalah
Movement in provision for obsolete inventory is as follows:
2008
9.
INVENTORIES (continued)
2007
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan: Penghapusan
24,276
29,168
(55)
(4,892)
Beginning balances Movement during the year: Write-off
Saldo akhir
24,221
24,276
Ending balances
Persediaan batubara dalam perjalanan, yang masih merupakan tanggung jawab Perusahaan dari Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati ke PLTU Suralaya maupun dari pelabuhan dan ke dermaga lainnya, untuk periode 15 Desember 2008 sampai dengan 15 Desember 2011 telah diasuransikan pada PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 5,4 triliun dengan total klaim setinggi-tingginya sebesar Rp 53 miliar untuk setiap pengiriman batubara. Persediaan perlengkapan dan suku cadang yang ditempatkan di gudang telah diasuransikan pada PT Tugu Pratama Indonesia dalam bentuk asuransi All Risk bersama-sama dengan aset tetap. Nilai pertanggungan persediaan adalah sebesar Rp 81 miliar.
Coal inventories in transit under the Company’s responsibility from Tarahan and Kertapati ports to PLTU Suralaya and from and to other loading for period 15 December 2008 to 15 December 2011, are covered by insurance policies from PT Tugu Pratama Indonesia, with the sum insured amounting to Rp 5.4 trillion with a maximum total claim of Rp 53 billion per coal shipment. Materials and spare parts stored in the warehouse are covered under fire insurance together with fixed assets from PT Tugu Pratama Indonesia. The sum insured for inventory is Rp 81 billion.
Manajemen berkeyakinan bahwa asuransi telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi dari risiko kehilangan batubara dan risiko-risiko lain yang berhubungan.
Management believes that the insurance is adequate to cover possible losses arising from coal losses and related risks.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
9.
INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES
Akun ini terdiri dari investasi pada PT Bukit Pembangkit Innovative (“BPI”) dengan persentase kepemilikan sebesar 41%.
This account consists of investment in PT Bukit Pembangkit Innovative (“BPI”) with the ownership of 41%.
Berikut adalah mutasi investasi pada BPI :
Below is movement of investment in BPI: 2008
Saldo awal Tambahan setoran modal Bagian laba/(rugi) bersih
83,019 41,000 1,043 125,062
Pada tanggal 5 Agustus 2008, Perusahaan melakukan investasi untuk memperoleh 10% kepemilikan atas saham PT Transpacific Railway Infrastructure (“TRI”) dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 910 juta.
2007 1,025 83,927 (1,933)
Beginning balance Additional paid-in capital Equity in net income/(loss)
83,019 On 5 August 2008, the Company made an investment to obtain 10% ownership of PT Transpacific Railway Infrastructure (“TRI”) with total paid in capital of Rp 910 million.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.
ASET TETAP
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10.
Aset tetap terdiri dari:
Fixed assets consist of the following:
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor dan rumah sakit Aset tetap dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor dan rumah sakit
Nilai buku
Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor dan rumah sakit Aset tetap dalam penyelesaian
31 Desember/December 2008 Pemindahan/ pengurangan/ Penambahan/ Transfers/ Additions disposals
Saldo akhir/ Ending balance
26,498 251,540
82,122 14,164
(30,217) (2,640)
78,403 263,064
921,299 22,004
30,226 2,963
(7,483) (4,611)
944,042 20,356
58,919
2,919
(7,652)
54,186
33,624
26,571
(35,033)
25,162
1,313,884
158,965
(87,636)
1,385,213
(194,702)
(11,289)
2,640
(203,351)
(691,377) (15,469)
(50,775) (2,321)
7,483 4,611
(734,669) (13,179)
(51,765)
(5,956)
7,639
(50,082)
(953,313)
(70,341)
22,373
(1,001,281)
360,571
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Tanah Bangunan
FIXED ASSETS
383,932 31 Desember/December 2007 Pemindahan/ pengurangan/ Penambahan/ Transfers/ Additions disposals
Cost Land Buildings Machinery and equipment Vehicles Office and hospital equipment Construction in progress
Accumulated depreciation Buildings Machinery and equipment Vehicles Office and hospital equipment
Book value
Saldo akhir/ Ending balance
26,498 250,889
651
-
26,498 251,540
918,979 16,804
2,320 5,200
-
921,299 22,004
56,552
2,367
-
58,919
18,138
19,873
(4,387)
33,624
1,287,860
30,411
(4,387)
1,313,884
Cost Land Buildings Machinery and equipment Vehicles Office and hospital equipment Construction in progress
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
10. Saldo awal/ Beginning balance
Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor dan rumah sakit
Nilai buku
31 Desember/December 2007 Pemindahan/ pengurangan/ Penambahan/ Transfers/ Additions disposals
Saldo akhir/ Ending balance
(183,145)
(11,557)
-
(194,702)
(642,152) (13,988)
(49,225) (1,481)
-
(691,377) (15,469)
(45,321)
(6,444)
-
(51,765)
(884,606)
(68,707)
-
(953,313)
403,254
360,571
Penyusutan dibebankan ke:
Accumulated depreciation Buildings Machinery and equipment Vehicles Office and hospital equipment
Book value
Depreciation has been charged to: 2008
Harga pokok penjualan Beban usaha Beban eksplorasi yang ditangguhkan
FIXED ASSETS (continued)
2007
34,733 35,133
34,236 34,471
Cost of sales Operating expenses
475
-
Deferred exploration expenses
70,341
68,707
Perusahaan mempunyai 95 bidang tanah (seluas 2.364.953 M2) dengan sertifikat Hak Guna Bangunan dengan sisa masa manfaat antara 9 sampai dengan 25 tahun dan dapat diperpanjang.
The Company has 95 parcels of land (2,364,953 M2) with “Hak Guna Bangunan” titles, which have remaining terms ranging from 9 to 25 years and are extendable upon their expiration.
Aset tetap tertentu termasuk alat tambang utama yang berada di Area Pertambangan Tanjung Enim, Dermaga Kertapati dan Pelabuhan Tarahan, Area Pertambangan Ombilin dan Unit Briket Batubara diasuransikan pada PT Tugu Pratama Indonesia untuk semua risiko properti dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2,5 triliun untuk periode 30 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember 2009.
Certain fixed assets, including the main mining equipment located in the Tanjung Enim Mine Area, Kertapati Jetty and Tarahan Port, Ombilin Mine Area and Coal Briquette Unit, are insured with PT Tugu Pratama Indonesia against all property risks with the sum insured amounting to Rp 2.5 trillion for the period from 30 November 2008 to 30 November 2009.
Bangunan telah diasuransikan terhadap kemungkinan kerugian dari bahaya kebakaran pada PT Tugu Pratama Indonesia terhadap kemungkinan kerugian bahaya kebakaran dan gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 326 milliar dan Rp 99 milliar untuk periode 30 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember 2009.
Buildings are insured against possible losses from fire and earhtquake with PT Tugu Pratama Indonesia with the sum insured amounting to Rp 326 billion and Rp 99 billion, respectively, for the period from 30 November 2008 to 30 November 2009.
Manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut sudah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi akibat risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
10.
Manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut sudah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi akibat risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari:
Construction in progress is as follows: 2008
Bangunan Mesin dan peralatan
2007
16,357 8,805
16,112 17,512
25,162
33,624
Persentase penyelesaian untuk sebagian besar proyek yang termasuk dalam aset dalam penyelesaian berada dalam kisaran 10% - 90% (2007: 4% - 95%) dari jumlah anggaran biaya. Sebagian besar aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai tahun 2009 dan sisanya pada tahun yang akan datang.
11.
FIXED ASSETS (continued)
BEBAN EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN
The percentage of completion for the major items of construction is in the range of 10% - 90% (2007: 4% 95%) of total budgeted costs. Most of the construction in progress is estimated to be completed in 2009 and the remaining balance in the following year.
11.
Beban dan akumulasi amortisasi dari akun ini adalah sebagai berikut: 2008
Building Machinery and equipment
DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURE The cost and accumulated amortisation of this account are as follows: 2007
Tahap eksplorasi dan pengembangan
Exploration and development stages
Tambang PLTU Banko Barat Palaran Lain-lain
13,426 31,187 28,769
21,557
PLTU Mine of West Banko Palaran Others
Jumlah
73,382
21,557
Total
20,837 168,760
21,182 131,789
Production stage Muara Tiga Besar Selatan Extension of Tambang Air Laya
-
38,170
Addition Extension of Tambang Air Laya
Jumlah Dikurangi: Amortisasi tahun berjalan
189,597
191,141
Jumlah tahap produksi
186,141
189,597
Total production stage
Bersih
259,523
211,154
Net
Tahap produksi Muara Tiga Besar Selatan Perluasan Tambang Air Laya Penambahan Perluasan Tambang Air Laya
(3,456)
(1,544)
Total Less: Current year amortisation
Pengembangan tambang Banjarsari dan Cirenti berkaitan dengan proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga uap di mulut tambang yang saat ini masih dalam tahap studi kelayakan.
The development of Banjarsari and Cirenti mine is dependant upon development of mine mouth power plant project that is currently in feasibility study stage.
Amortisasi yang dibebankan ke harga pokok penjualan sebesar Rp 3,5 miliar pada tahun 2008 dan Rp 1,5 miliar pada tahun 2007.
Amortisation charged to cost of sales amounted to Rp 3.5 billion in 2008 and Rp 1.5 billion in 2007.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG USAHA
12.
Hutang usaha terdiri dari:
Trade payables consist of the following: 2008
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Poundsterling Inggris Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Dolar Amerika Serikat
Jumlah hutang usaha
13.
TRADE PAYABLES
2007
55,505 6,994 147 121 62,767
80,445 16,955 39 97,439
6,423 -
1,698 -
6,423
1,698
69,190
99,137
Third party Rupiah US Dollars Euro Singapore Dollars UK Poundsterling
Related parties Rupiah US Dollars
Total trade payables
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from purchase of goods and services.
Tidak terdapat hutang kepada pihak ketiga yang nilainya memerlukan penyajian terpisah.
There are no payables to third parties which require separate disclosure.
Semua hutang usaha berstatus lancar
All trade payables are current.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 28 for details of related party balances and transactions.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13.
Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses consist of the following: 2008
Iuran produksi Bonus karyawan dan tantiem Jasa pihak ketiga Jasa angkutan kereta api Jasa angkutan kapal Sewa alat berat Jasa dermaga Pembelian Batubara Lainnya (masing-masing di bawah Rp 500)
ACCRUED EXPENSES
2007
181,763 128,145 102,348 89,567 62,035 23,194 17,936 15,460
35,192 76,953 39,354 56,620 30,305 13,617 9,505 9,512
23,704
22,294
644,152
293,352
Production fee Employee bonus and tantiem Third party services Coal railway services Shipping and freight Heavy equipment rent Coal handling at port Coal Purchase Others (each less than Rp 500 )
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN a.
14.
Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
2008 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Anak Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak badan 2007
b.
2007 436
472
The Company Value Added Tax (“VAT”)
2,838
2,838
Overpayment of 2007 corporate income tax
3,274
3,310
Hutang pajak
b. 2008
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah hutang pajak c.
Konsolidasian - Kini - Tangguhan
2007
30,294 1,368 15,074 134,672 422
544,001
181,830
196 1,395 223 17,279 3
1,554 313 4,355 3
19,096
6,225
563,097
188,055 c.
2008
Anak Perusahaan - Kini - Tangguhan
Taxes payable
53,067 1,161 27,672 461,331 770
Beban pajak penghasilan
Perusahaan - Kini - Tangguhan
Prepaid taxes
The Company Income tax Article 21 Article 23/26 Article 25 Article 29 Value Added Tax
Subsidiaries Income tax Article 15 Article 21 Article 23/26 Article 29 Value Added Tax
Total taxes payable
Income tax expense 2007
803,604 31,902
315,516 (33,630)
835,506
281,886
22,429 (20,880)
1,517 (653)
1,549
864
826,033 11,022
317,033 (34,283)
837,055
282,750
The Company Current Deferred -
Subsidiaries Current Deferred -
Current Deferred
-
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
14.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Perhitungan pajak penghasilan badan kini adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Dikurangi: (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan waktu Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Penyisihan imbalan kerja Beban Penyusutan Penyisihan untuk piutang tidak tertagih Penyisihan untuk aset tidak digunakan dalam operasi Penyisihan untuk persediaan usang Jumlah beda waktu Perbedaan tetap Beban kesejahteraan karyawan Sumbangan Pendapatan kena pajak final Bagian rugi bersih dari perusahaan asosiasi Lain-lain
TAXATION (continued) Income tax expense (continued) The calculation of current income tax is as follows:
2008
2007
2,551,672
1,009,562
(9,648)
3,999
2,561,320
1,005,563
(Loss)/profit before income tax of subsidiaries Profit before income tax of the Company
23,897 102,889 18,099
16,775 76,580 21,203
Temporary differences Provision for environmental reclamation and mine closure Provision for employee benefit Depreciation expense
4,921
2,221
Provision for doubtful accounts
22,027
185
Provision for non-productive assets
728
(4,893)
172,561
112,071
2,941 10,343 (107,457)
1,037 6,241 (82,277)
Consolidated profit before income tax
Provision for obsolete stock Total timing differences Permanent differences Employee benefits in kind Donations Income subject to final tax Share in net loss of associate Others
(1,043) 40,017
9,090
(55,199)
(65,909)
2,678,682
1,051,725
Estimated Taxable Income (the Company) -
Beban pajak penghasilankini (Perusahaan)
803,604
315,518
Income tax expense-current (the Company)
Dikurangi pembayaran pajak dimuka (Perusahaan)
(342,273)
(180,846)
Less prepaid taxes (the Company)
Kurang bayar pajak penghasilan badan (Perusahaan)
461,331
134,672
Taksiran pendapatan kena pajak - (Perusahaan)
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan taksiran pendapatan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak.
Underpayment of corporate income tax (the Company)
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax return is filed to the Directorate General of Tax.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
14.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Dikurangi: (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung pada tarif 30% Tambah/(kurang): Perbedaan tetap Beban kesejahteraan karyawan Sumbangan Pendapatan kena pajak final Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi Penyesuaian terkait dengan perubahan tarif pajak Penyesuaian pajak tangguhan tahun sebelumnya Lain-lain
Pajak penghasilan Perusahaan Pajak penghasilan anak perusahaan
TAXATION (continued) Income tax expense (continued) The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows:
2008
2007
2,551,672
1,009,562
(9,648)
3,999
Consolidated profit before income tax Less: (Loss)/profit before income tax of subsidiaries
2,561,320
1,005,563
Profit before income tax of the Company
768,396
301,669
Income tax expense calculated at 30%
882 3,103 (32,237) (313)
311 1,872 (24,683) -
37,745
-
45,925 12,005
2,716
67,110
(19,784)
835,506
281,885
1,549
865
837,055
282,750
Add/(less): Permanent differences Employee benefits in kind Donations Income subject to final tax Share in net income of associate Adjustment related to change in tax rate Adjustment of deferred tax on previous years Others Income tax expense of the Company Income tax expense of subsidiaries
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14.
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan
d. Dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian/ Charge to consolidated statement of income
2007 Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Penyisihan persediaan usang Penyisihan aset tidak produktif Penyisihan aset tetap Penyisihan piutang tidak tertagih Penyisihan imbalan kerja Aset pajak tangguhan Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Aset pajak tangguhan anak perusahaan Aset pajak tangguhan, bersih
Aset pajak tangguhan Perusahaan Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Aset pajak tangguhan, bersih
Deferred tax assets/(liabilities)
Lain-lain/ Others
2008
147,985
(2,931)
-
Provision for environmental reclamation and 35,832 mine closure Provision for obsolete 6,251 inventory Provision for non productive 2,668 assets 5,428 Provision for fixed assets Provision for doubtful 3,475 accounts Provision for employee 145,054 benefit
230,610
(31,902)
-
198,708
35,830
2
-
7,283
(1,032)
-
11,598 25,221
(8,930) (19,793)
-
2,693
782
-
-
2,006
20,880
-
(49,766) -
232,616
2006 Penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Penyisihan persediaan usang Penyisihan aset tidak produktif Penyisihan aset tetap Penyisihan piutang tidak tertagih Penyisihan imbalan kerja
TAXATION (continued)
Dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian/ Charge to consolidated statement of income
Lain-lain/ Others
22,886
Deferred tax assets the Company Deferred tax liabilities the Company Deferred tax assets subsidiaries
171,828
Deferred tax assets, net
(49,766)
2007
5,033
-
(1,468)
-
11,543 18,860
55 6,361
-
2,027
666
-
125,002
22,983
-
Provision for environmental reclamation and 35,830 mine closure Provision for obsolete 7,283 inventory Provision for non productive 11,598 assets 25,221 Provision for fixed assets Provision for doubtful 2,693 accounts Provision for employee 147,985 benefit
196,980
33,630
-
230,610
Deferred tax assets the Company
1,353
653
-
2,006
Deferred tax assets subsidiaries
232,616
Deferred tax assets, net
30,797 8,751
198,333
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
f.
Dampak Pemberlakuan Penghasilan Badan
14. Tarif
Baru
Pajak
TAXATION (continued) e.
Impact of New Corporate Tax Rate Enacted
Pada 3 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang pajak penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 23 September 2008, sehingga telah dianggap berlaku. Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang tarif pajak penghasilan badan yang ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010.
On 3 September 2008, the House of Representatives approved amendments to the income tax law. These amendments were signed into law by the President on 23 September 2008 and hence are considered enacted. One of these amendments stipulates that income tax for corporations will be set at a flat rate of 28% commencing on 1 January 2009 and further reduced to 25% from 1 January 2010.
Penurunan tarif pajak ini tidak akan mempengaruhi saldo pajak tangguhan yang diharapkan akan dipulihkan sebelum 1 Januari 2009, tapi akan mempengaruhi periode pemulihan tahun -tahun berikutnya.
The reduction in tax rates does not have an impact on deferred tax balances that are expected to reverse prior to 1 January 2009. However, it will have an impact on subsequent reversals.
Perusahaan telah melakukan analisis terhadap periode dimana aset dan kewajiban pajak tangguhan akan dipulihkan dan telah melakukan penilaian kembali terhadap aset dan kewajiban pajak tangguhan tersebut. Dampaknya adalah pengurangan terhadap saldo aset pajak tangguhan 31 Desember 2008 sebesar Rp 37,7 milliar. Jumlah tersebut telah dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian ini.
The Company has performed an analysis of the periods in which its deferred tax assets and liabilities will reverse and has revalued its deferred tax assets and liabilities accordingly. The net impact is a reduction in the balance of the net deferred tax assets as at 31 December 2008 of Rp 37.7 billion. This amount has been reflected in these consolidated financial statements.
Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan yang berada di dalam grup menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak , atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
f.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to the fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENYISIHAN REKLAMASI LINGKUNGAN DAN PENUTUPAN TAMBANG
15.
Penyisihan telah dilakukan Perusahaan atas biaya reklamasi lingkungan dan penutupan tambang yang berhubungan dengan reklamasi dan bagian biaya penutupan tambang pada saat berakhirnya masa tambang. Estimasi manajemen atas jumlah biaya restorasi, rehabilitasi dan biaya penutupan tambang lainnya untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim (“UPT”) adalah sebesar Rp 3.969 (nilai penuh) per ton batubara yang dihasilkan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 (2007: Rp 2.477 (nilai penuh)) sesuai dengan kebijakan pada Catatan 2i.
The provision for reclamation and mine closure costs relates to the accrued portion of the reclamation and closure costs to be incurred over the life of the mine. Management’s current estimation of the total restoration, rehabilitation and other mine closure costs for Unit Pertambangan Tanjung Enim (“UPT”) is Rp 3,969 (full amount) per ton of coal produced for the period ended 31 December 2008 (2007: Rp 2,477 (full amount)) which is being accrued over the life of the mine in accordance with the policy described in Note 2i.
Mutasi nilai penyisihan untuk biaya restorasi dan penutupan tambang adalah sebagai berikut:
Movements in the provision for restoration and mine closure costs were as follows:
2008
16.
PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RECLAMATION AND MINE CLOSURE
2007
Saldo penyisihan awal tahun Penyisihan pada tahun berjalan Pengurangan provisi Beban restorasi yang terjadi pada tahun berjalan
122,857 37,018 -
106,119 39,996 (12,394)*
(14,097)
(10,864)
Balance at beginning of year Provision made during the year Reduction in provision Restoration expenditure during the year
Saldo penyisihan akhir tahun
145,778
122,857
Provision at the end of the year
*Pada tahun 2007, manajemen dibantu oleh PT Bita Bina Semesta (pihak independen) melakukan peninjauan kembali provisi penutupan yang menghasilkan pengurangan sebesar Rp 12,4 miliar.
*In 2007, management assisted by PT Bita Bina Semesta (independent party) revisited the provision for closure which resulted in a reduction of Rp 12.4 billion.
Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan yang dilakukan telah mencukupi taksiran kewajiban yang akan timbul pada saat realisasi penutupan tambang.
Management believes that the provision is adequate to cover the liability that will arise at mine closure.
IMBALAN KERJA
16.
Kewajiban imbalan kerja terdiri dari:
Employee benefits consist of the following: 2008
Kewajiban imbalan kerja Dikurangi: Bagian jangka panjang Jumlah kewajiban imbalan kerja - lancar
EMPLOYEE BENEFITS
2007
584,253
496,751
553,779
447,347
Employee benefit obligation Less: Non-current portion
30,474
49,404
Total employee benefits obligation - current
Kewajiban imbalan kerja dihitung setiap tahun oleh PT Binaputera Jaga Hikmah (“BJH”), aktuaris independen. Laporan aktuarial terkini bertanggal 16 Pebruari 2009. Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari kewajiban, beban, dan mutasi saldo kewajiban untuk imbalan pensiun, pasca kerja lainnya dan imbalan jangka panjang lainnya.
The employee benefits obligation is calculated annually by PT Binaputera Jaga Hikmah (“BJH”), an independent actuary. The latest actuarial report was dated 16 February 2009. The following table summarises the obligation, expenses, and movement in the obligation for pension benefits, other post-employment benefits and other longterm benefits.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IMBALAN KERJA (lanjutan)
16.
Imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya/ Pension and other postemployment benefit 2008 Kewajiban imbalan kerja Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Kewajiban di neraca konsolidasian
Beban imbalan kerja Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian aktuaria bersih yang diakui Biaya jasa lalu
Jumlah Mutasi saldo kewajiban kerja Awal tahun Jumlah biaya yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian Imbalan dan iuran yang dibayarkan Pemasukan dari program lain Akhir periode
Imbalan jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits
2007
2008
(748,686) 184,045
(799,928) 186,435
(39,394)
66,839
74,278
(529,757)
Jumlah/ Total
2007
2007
(803,182 ) 184,045
-
-
(39,394)
83,313
-
-
74,278
(463,341)
(54,496)
(33,410)
28,875 50,440
(18,106) 4,556 9,036
(54,496) -
2008
(33,410) -
21,654 91,246
108,386
EMPLOYEE BENEFITS (continued)
(584,253)
26,418 93,900
32,199 51,814
(18,106)
(13,502)
20,731 -
26,098 9,036
12,663 9,036
Employee benefits expenses Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Net actuarial losses recognised Past service cost
25,429
137,346
92,210
Total
4,764 2,654
3,324 1,374
(13,502)
-
-
(8,068) 9,036
21,542 -
66,781
28,960
(463,341)
(424,618)
(33,410)
(22,538)
(496,751)
(108,386)
(66,781)
(28,960)
(25,429)
(137,346)
41,970
28,058
7,874
14,557
49,846
-
-
-
-
-
(529,757)
(463,341)
(54,496)
(33,410)
Berikut asumsi pokok aktuaria yang digunakan:
Tingkat bunga diskonto Hasil aset program yang diharapkan Kenaikan gaji masa datang
Employee benefits obligations (833,338) Present value of obligation 186,435 Fair value of plan assets Unrecognised actuarial 66,839 losses Unrecognised past 83,313 service cost Liability in the consolidated (496,751) balance sheet
(584,253)
Movement in the employee benefits obligation (447,156) Beginning of the year Total expenses charged to the consolidated (92,210) statements of income Benefits and 42,615 contribution paid Transfer in from other plan (496,751)
End of the period
Below are the principal actuarial assumptions used: 2008
2007
12% 11% 10%
9% 11% 5%
Kerugian aktual dari aset program adalah Rp 51,4 miliar (keuntungan aktual dari aset program pada tahun 2007: Rp 11,9 miliar).
Discount rate Expected return on plan assets Future salary increases
The actuarial loss on plan assets was Rp 51.4 billion (actuarial return on plan assets in 2007: Rp 11.9 billion).
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
IMBALAN KERJA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16.
EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan kerja lainnya
Other employee benefits
a.
a.
PT Asuransi Jiwasraya (“Persero’) Perusahaan melaksanakan program pensiun yang meliputi keseluruhan karyawan yang memenuhi persyaratan pada saat pensiun berdasarkan masa kerja di Perusahaan dan besarnya penghasilan pada saat karyawan yang bersangkutan pensiun. Program ini didanai Perusahaan dan karyawan dan telah sesuai dengan persyaratan minimal yang diatur oleh ketentuan yang berlaku. Program ini dibayar dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Program pensiun yang telah dibayar oleh Perusahaan berjumlah sebesar Rp 3.298,7 miliar untuk periode November 2008 sampai Oktober 2009 (Rp 2.745,2 miliar untuk periode November 2007 sampai Oktober 2008).
b.
AJB Bumiputera
PT Asuransi Jiwasraya (“Persero’) The Company has a pension plan which covers substantially all employees at retirement based primarily upon years of service with the Company and remuneration upon retirement. The Plan is funded through contributions made by the Company and employees, which are sufficient to meet the minimum requirements as set forth in applicable pension regulations. Pension benefits are primarily denominated in Indonesian rupiah and are managed by PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Post retirement benefits paid by the Company amounted to Rp 3,298.7 billion for the period November 2008 up to October 2009 (Rp 2,745.2 billion for the period of November 2007 up to October 2008).
b.
AJB Bumiputera
Pada tanggal 4 Juni 2003, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 37/SK/PTBA/2003, Perusahaan menandatangani kontrak program pensiun dengan Asuransi Jiwa Bersama (“AJB”) Bumiputera. Program baru ini meliputi seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan pada saat pensiun berdasarkan masa kerja di Perusahaan dan besarnya penghasilan pada saat karyawan yang bersangkutan pensiun. Program ini didanai oleh Perusahaan dan karyawan dengan kontribusi karyawan sebesar 2% dari gaji dasar asuransi.
On 4 June 2003, based on Director Decision Letter No. 37/SK/PTBA/2003, the Company signed the pension fund agreement with “AJB Bumiputera”. The new program covers substantially all employees at retirement based primarily upon years of service with the Company and remuneration upon retirement. The Plan is funded through contributions made by the Company and employees. The employee’s contibution is 2% from insurance base salary.
Pada tanggal 25 Maret 2003, Presiden Republik Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Ketenaga Kerjaan Nomor 13/2003 (UU 13/2003). Perusahaan telah memperhitungkan pengaruh dari penerapan Undang-Undang ini dalam Perjanjian Kerja Bersama yang disahkan pada 12 September 2003.
On 25 March 2003, the President of the Republic Indonesia approved the implementation of Labor Law No.13/2003 (UU No.13/2003). The Company has included the impact of this new law in the Collective Labor Agreement which was approved on 12 September 2003.
Di samping itu, manajemen berkeyakinan bahwa manfaat yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan UU 13/2003.
In addition, management believes that benefits offerred to its qualified employees are in accordance with UU 13/2003.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17.
EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2002 yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-123/M.BUMN/2002 dan Keputusan No. KEP-132A/M.BUMN/2002 tanggal 16 Oktober 2002, Pemegang Saham telah menyetujui pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyawan yang disebut dengan program “LISA”.
Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting on 23 August 2002 as outlined in Ministry of State Owned Enterprise Decree No. KEP-123/M.BUMN/2002 and Decree No. KEP-132A/M.BUMN/2002 dated 16 October 2002, the Shareholder has approved the implementation of employee share ownership program named “LISA”.
Sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 362/SK/PTBA-PERS/2002 tanggal 8 Nopember 2002, program LISA telah dilaksanakan pada saat penjatahan dalam Penawaran Umum melalui pemesanan khusus dengan ketentuan sebagai berikut:
As stated in Board of Directors Decree No. 362/SK/PTBAPERS/2002 dated 8 November 2002, the LISA program was initiated on the Company’s Initial Public Offering by a special allotment with the following requirements:
Maksimal saham yang ditawarkan adalah 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dimana hanya ditawarkan kepada pegawai, manajemen dan komisaris Perusahaan.
The maximum amount of shares offered is 10% of the total shares offered in respect of the Initial Public Offering and may only be offered to employees, key management and commissioners.
Setiap pembeli saham program LISA mendapatkan waran Seri I dengan perbandingan 2:1 (setiap dua saham mendapatkan satu waran).
Each buyer in the LISA program is entitled to receive “Seri I” warrants in the ratio of 2:1 (one warrant for each two shares purchased).
Harga saham untuk pegawai, manajemen dan komisaris Perusahaan sama dengan harga saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, dengan mendapat bantuan/subsidi harga dari Perusahaan sebesar 10% dimana Perusahaan akan menanggung biaya tersebut.
The share price for employees, key management and the Company’s commissioners was the same as the price as offered in the Initial Public Offering, with a price subsidy from the Company of 10% that would be at the Company’s expense.
Sumber dana bagi pegawai, manajemen, dan komisaris sebesar 90% dari harga penawaran saham, diperoleh dari pinjaman Perusahaan, dengan masa pinjaman paling lama tiga tahun dan khusus bagi pegawai diberikan subsidi bunga sebesar 1% sampai 6% sesuai dengan jenjang jabatan dalam Perusahaan.
The source of funds for employees, key managements and commissioners for the 90% of the offered share price, can be obtained from the Company through an employee loan with a maximum loan period of three years and an interest subsidy with interest rates ranging from 1% to 6% given according to the employee’s position in the Company.
Alokasi saham kepada pegawai, manajemen, dan komisaris didasari oleh jabatan, golongan, dan masa kerja masing-masing pegawai, manajemen, dan komisaris.
The allocation of shares to the employees, key managements and commisioners is based on position, grade and working period of each employee, member of key management and commissioner
Pembayaran pinjaman dibayarkan melalui pemotongan bonus triwulanan dan atau maksimal 10% dari gaji.
The repayment of the loans will be compensated through a quarterly bonus paid to employee and or a maximum of 10% of salary.
Masa lock up saham adalah selama 6 (enam) bulan.
The lock up period is 6 (six) months.
Jumlah kepemilikan saham Perusahaan melalui program LISA per 31 Desember 2008 adalah sebanyak 5.506.500 lembar saham yang terdiri dari 398.000 lembar saham dimiliki oleh Direksi dan 5.108.500 lembar saham dimiliki oleh karyawan.
The total share ownership through the LISA program at 31 December 2008 was 5,506,500 shares which consisted of 398,000 shares owned by Directors and 5,108,500 shares owned by employees.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HAK MINORITAS a.
18.
Hak kepemilikan minoritas atas kekayaan bersih anak perusahaan
MINORITY INTEREST a.
2008 BBK Persentase kepemilikan 25% Nilai tercatat - awal Bagian laba bersih Dividen Bina Lingkungan
12,181 593 (1,003) (75)
19,003
11,696
18 (4) 14
Jumlah b.
450 8 458
60,422 (754) 59,668
-
842 842
-
79,527
12,154
BAB Kepemilikan 35%, nilai tercatat Bagian laba bersih
in
the
net
assets
of
2007
11,696 7,604 (297) -
BAP Persentase kepemilikan 0,01%% Nilai tercatat - awal Bagian laba bersih IPC Kepemilikan 49%, Nilai tercatat - awal Rugi bersih
Minority interests subsidiaries
Hak kepemilikan minoritas atas laba/(rugi) bersih anak perusahaan 2008
b.
BBK Percentage of ownership 25% Carrying amount - beginning Portion of net income Dividend Community Development
BAP Percentage of ownership 0.01% Carrying amount - beginning Portion of net income IPC Percentage of ownership 49% Carrying amount – beginning Net loss BAB Percentage of ownership 35% Net income Total
Minority interests in the net income/(loss) of subsidiary 2007
BBK BAP IPC
7,604 (4) (754)
593 8 -
BBK BAP IPC
Jumlah
6,846
601
Total
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL SAHAM
19.
Kepemilikan saham di Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pemegang saham Saham Preferen (Seri A Dwiwarna) Saham Biasa (Seri B)
20.
The share ownership of the Company is as follows:
31 Desember/December 2008 dan/and 2007 Jumlah saham Persentase ditempatkan dan kepemilikan/ disetor/ Number of Percentage issued and fully paid of Jumlah/ shares ownership Amount 1
0.00%
-
Pemerintah Indonesia Perorangan dan Direktur: Sukrisno (Direktur Utama) Mahbub Iskandar (Direktur Umum dan SDM) Milawarma (Direktur Operasi /Produksi) Karyawan Badan usaha asing Reksadana Lain-lain (Masing-masing kepemilikan di bawah 5%)
1,498,087,499
65.02%
749,044
200,000
0.009%
100
138,000
0.006%
69
60,000 5,108,500 307,797,177 200,833,000
0.003% 0.22% 13.36% 8.72%
30 2,554 153,899 100,417
Shareholders Preferred Stock (A Dwiwarna Share) Common Stock (B Shares) Government of Indonesia Personnel and Directors: Sukrisno (President Director) Mahbub Iskandar (Director General Affairs and HR) Milawarma (Director Operation/ Production) Employees Foreign corporation Mutual fund
291,907,673
12.67%
145,953
Others (Each holding below 5%)
Jumlah
2,304,131,850
100%
1,152,066
Total
TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. 2008
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal Biaya emisi saham
ADDITIONAL PAID IN CAPITAL 2007
32,573 (2,088)
32,573 (2,088)
30,485
30,485
Biaya emisi saham diatas merupakan beban atas pengeluaran saham baru sebanyak 31.500.000 saham yang dihitung secara proporsional terhadap total beban emisi saham berdasarkan hasil kesepakatan antara Perusahaan dengan Pemerintah. 21.
SHARE CAPITAL
DIVIDEN Pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 29 Mei 2008, pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas atas laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 380,1 miliar atau Rp 165 (nilai penuh) per lembar saham (laba bersih tahun 2006: Rp 242,8 miliar atau Rp 105 (nilai penuh) per lembar saham). Dividen ini telah dibayarkan pada bulan Juni 2008.
Excess of proceeds over par value Share issuance cost
The above share issuance costs represent expenses for issuance of 31,500,000 new shares, calculated proportionally to total share issuance costs based on an agreement between the Company and the Government of Indonesia. 21.
DIVIDENDS At the Company’s General Shareholders’ Meeting held on 29 May 2008, the shareholders approved the declaration of a cash dividend from 2007 net income of Rp 380.1 billion or Rp 165 (full amount) per share (net income 2006: Rp 242.8 billion or Rp 105 (full amount) per share). The dividend was paid on June 2008.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CADANGAN UMUM
22.
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 2008 juga menyetujui alokasi dana cadangan umum sebesar Rp 380 miliar atas laba bersih tahun 2007 sebelum penyajian kembali (lihat Catatan 4), sehubungan dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas (2007: Rp 233 miliar).
23.
PENJUALAN
The Company’s Annual General Shareholders Meeting on 27 June 2008 also approved a transfer to the general reserve of Rp 380 billion before restatements (see Note 4), in accordance with Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 (2007: Rp 233 billion).
23.
Penjualan terdiri dari:
dengan
transaksi
2008
2007
3,500,669
2,052,320
Third parties
3,715,559
2,071,535
Related parties
7,216,228
4,123,855
melebihi
10%
Details of customers having transactions more than 10% of net sales are as follows:
2008
2007
Pihak ketiga Lain-lain (<10%)
3,500,669
2,052,320
Third parties Others (<10%)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Indonesia Power PT PLN (Persero) Lain-lain (<10%)
2,892,062 744,084 79,413
1,708,214 318,652 44,669
Related parties PT Indonesia Power PT PLN (Persero) Others (< 10%)
3,715,559
2,071,535
7,216,228
4,123,855
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
24.
SALES Sales consists of the following:
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Rincian pelanggan penjualan bersih:
GENERAL RESERVE
HARGA POKOK PENJUALAN
24.
Rincian harga pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2008 Jasa angkutan kereta api Jasa penambangan Pembelian batubara Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Royalti ke Pemerintah (iuran produksi) Sewa alat berat, kendaraan dan peralatan Bahan bakar dan pelumas Perlengkapan dan suku cadang Listrik Penyusutan dan amortisasi
Refer to Note 28 for details of related party balances and transactions.
COST OF SALES The components of cost of sales are as follows: 2007
1,081,305 826,456 591,060
722,854 734,933 95,456
381,155
346,693
364,420
139,733
175,514 169,552 95,471 39,367 39,278
138,992 98,350 72,008 42,873 35,780
Coal railway services Mining services Coal purchase Salaries, wages and employee benefits Royalties to Government (production fee) Rental of heavy equipment, vehicles and equipments Fuel oil and lubricant Spare parts and material used Electricity Depreciation and amortisation
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HARGA POKOK PENJUALAN (lanjutan)
24. 2008
Reklamasi Pajak Bumi dan Bangunan Perjalanan dinas Lainnya
(Kenaikan)/penurunan persediaan batubara Harga pokok penjualan
2007
34,984 12,580 4,303 20,486
39,996 11,577 3,477 15,195
3,835,931
2,497,917
(149,795)
3,113
(Increase)/decrease in coal inventories
3,686,136
2,501,030
Cost of sales
Rincian jasa pihak ketiga dan jasa lainnya dengan transaksi melebihi 10% total biaya produksi:
Pihak ketiga PT Pamapersada Nusantara PT Sumber Mitra Jaya Lain-lain (<10%) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Kereta Api Indonesia (Persero)
25.
2007
598,727 64,846 1,941,258
372,972 107,802 1,297,402
2,604,831
1,778,176
1,081,305
722,854
1,081,305
722,854
3,686,136
2,501,030 25.
Beban usaha terdiri dari:
Third parties PT Pamapersada Nusantara PT Sumber Mitra Jaya Others (<10%)
Related parties PT Kereta Api Indonesia (Persero)
OPERATING EXPENSES Operating expenses consist of the following:
2008
`
Reclamation Taxation of land and building Traveling Others
Details of third party services and other services having transactions more than 10% of total cost of product are as follows:
2008
BEBAN USAHA
Beban penjualan dan pemasaran Jasa angkutan kapal Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Surveyor dan jasa dermaga Perlengkapan dan suku cadang Penyusutan dan amortisasi Jasa pihak ketiga Listrik Bahan bakar dan pelumas Sewa kendaraan dan peralatan Perjalanan dinas Asuransi pengiriman batubara Pajak bumi dan bangunan Telepon telex dan telegram Royalti dan retribusi Lainnya
COST OF SALES (continued)
2007
264, 305
129,559
82,261 39,748 25,598 25,534 15,327 13,553 13,596 9,555 2,857 1,635 932 473 167 19,604
69,105 20,155 14,598 24,849 7,761 10,910 9,279 8,207 2,808 1,473 761 499 183 16,800
515,145
316,947
Selling and marketing expenses Shipping and freight Salaries, wages and employee benefits Surveyor and port services Spare parts and materials used Depreciation and amortization Third party services Electricity Fuel, oil and lubricants Rental of vehicles and equipments Business travel Coal transport insurance Taxation of land and building Telephone, telex, telegraph Royalty and retribution Others
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BEBAN USAHA (lanjutan)
25.
OPERATING EXPENSES (continued)
2008 Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Jasa pihak ketiga Sewa mobil dan peralatan Sumbangan Penyusutan Listrik Pelatihan Perlengkapan dan suku cadang Bahan bakar dan pelumas Telepon, telex, dan telegram Royalti dan retribusi Pajak bumi dan bangunan Lainnya
Beban eksplorasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perlengkapan dan suku cadang Sewa mobil dan peralatan Jasa pihak ketiga Penyusutan Bahan bakar dan pelumas Royalti dan retribusi Perjalanan dinas Sumbangan Lainnya
Jumlah beban usaha 26.
271,200 43,718 30,588
217,274 26,139 22,478
22,803 18,964 11,745 8,775 7,588 6,507 5,410 2,240 2,115 686 72,366
21,735 11,353 12,411 8,878 8,665 4,101 4,461 2,963 3,216 574 58,989
504,705
403,237
9,471 1,971 1,431 1,410 772 785 5 3 452
2,241 113 1,759 13 53 1,410 68
16,300
5,657
1,036,150
725,841
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN a.
2007
Perjanjian jual beli batubara
26.
General and administrative expenses Salaries, wages and employee benefits Business travel Third party services Rental of vehicles and equipments Donations Depreciation Electricity Training Spare parts and materials used Fuel, oil, and lubricants Telephone, telex, and telegram Royalty and retribution Taxation of land and building Others
Exploration expenses Salaries, wages and employee benefits Spare parts and materials used Car and equipment rent Third party services Depreciation Fuel, oil and lubricants Royalty and retribution Traveling Donations Others
Total operating expenses
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS a.
Coal sales agreement
PT Indonesia Power untuk PLTU Suralaya 1 – 4
PT Indonesia Power for PLTU Suralaya 1 – 4
Pada tanggal 2 Oktober 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian penjualan batubara jangka panjang dengan PT Indonesia Power – Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya (“UBPS“) 1-4 dan 5-7 (sebelumnya PLTU Suralaya) berjangka waktu 10 tahun sejak tanggal 1 Januari 2003 sampai tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan perjanjian ini, tidak lagi terdapat pemisahan pasokan batubara antara UBPS unit 1-4 dengan unit 5-7.
On 2 October 2002, the Company entered into a long-term coal sales and purchase agreement with PT Indonesia Power - Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya (“UBPS“) 1-4 and 5-7 (previously PLTU Suralaya) for 10 years from 1 January 2003 until 31 December 2012. Based on the agreement, there is no segregation of coal supply between UBPS units 1-4 and units 5-7.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) a.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a.
Coal Sales Agreement (continued)
PT Indonesia Power untuk PLTU Suralaya 1 – 4
PT Indonesia Power for PLTU Suralaya 1 – 4
Harga jual ke UBPS adalah sebesar Rp 484.000 (nilai penuh) per metrik ton untuk periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Mei 2008, Rp 544.750 (nilai penuh) untuk periode 1 Juni 2008 sampai dengan 30 Juni 2008, dan Rp 617.900 (nilai penuh) untuk periode 1 Juli sampai tanggal 31 Desember 2008.
The selling price to UBPS was Rp 484,000 (full amount) per metric tonne for the period from 1 January 2008 to 31 May 2008, Rp 544,750 (full amount) for the period from 1 June 2008 to 30 June 2008 and Rp 617,900 (full amount) for the period from 1 July 2008 to 31 December 2008 .
Berdasarkan adendum X tanggal 14 November 2008, harga jual untuk mulai periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 884.000 (nilai penuh) per ton.
Based on addendum X dated 14 November 2008, the selling price for the period of 1 January 200 9 until 31 December 2009 was Rp 884,000 (full amount) per tonne.
Jumlah penjualan kepada UBPS sebesar Rp 2,9 triliun dan Rp 1,7 triliun masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Total sales to UBPS in 2008 and 2007 amounted to Rp 2.9 trillion and Rp 1.7 trillion, respectively .
Perusahaan membuat perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) untuk PLTU Bukit Asam, di mana Perusahaan bersedia menjual produksi batubaranya kepada PLTU Bukit Asam sejak bulan Januari 1994.
The Company entered into a coal sales and purchase agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) for PLTU Bukit Asam, whereby the Company agreed to sell coal to PLTU Bukit Asam commencing in January 1994.
Perusahaan memperbaharui perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN untuk PLTU Bukit Asam dengan No. PLN: 0163-1.PJ/061/DIR/2004 dan No. PTBA: 017A/K/PM/PTBA-PLN/2004 tanggal 21 Mei 2004, dimana Perusahaan bersedia menjual produksi batubaranya kepada PLTU Bukit Asam sebanyak 9.860.000 ton terhitung tanggal 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2013.
On 21 May 2004, the Company renewed the coal sales and purchase agreement with PT PLN for PLTU Bukit Asam, with agreement No. PLN: 01631.PJ/061/DIR/2004 of PLN and No. 017A/K/PM/PTBA-PLN/2004 of PTBA, whereby the Company agreed to sell 9,860,000 tonnes of coal to PLTU Bukit Asam effective 1 January 2004 until 31 December 2013.
Berdasarkan kesepakatan, terhitung tanggal 1 Januari 2008 sampai 3 1 Desember 2008, harga jual per ton adalah sebesar Rp 325.000 (nilai penuh).
The agreed selling price per tonne was Rp 325,000 (full amount), effective from 1 January 2008 until 31 December 2008.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk PLTU Tarahan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) for PLTU Tarahan
Perusahaan mengadakan perjanjian penjualan dan pembelian batubara dengan PT PLN untuk PLTU Tarahan, di mana Perusahaan bersedia menjual produksi batubaranya kepada PLTU Tarahan sejak bulan Nopember 2006.
The Company entered into a coal sales and purchase agreement with PT PLN for PLTU Tarahan, whereby the Company agreed to sell coal to PLTU Tarahan commencing from November 2006.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) a.
b.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) a.
Coal Sales Agreement (continued)
PT Indonesia Power untuk PLTU Suralaya 1 – 4
PT Indonesia Power for PLTU Suralaya 1 – 4
Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan memperbaharui perjanjian jual beli batubara dengan PT PLN untuk PLTU Tarahan, dimana Perusahaan bersedia menjual produksi batubaranya kepada PLTU Tarahan sebanyak 17.132.000 ton terhitung 1 April 2007 sampai dengan 31 Desember 2031. Harga jual per ton yang disepakati adalah sebesar Rp 337.000 (nilai penuh) terhitung tanggal 1 April 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 dan 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 sebesar Rp 436.500 (nilai penuh) per ton.
On 9 October 2007, the Company renewed the coal sales and purchase agreement with PT PLN for PLTU Tarahan, whereby the Company agreed to sell 17,132,000 tonnes of coal to PLTU Tarahan effective from 1 April 2007 until 31 December 2031. The agreed selling price per tonne was Rp 337,000 (full amount) effective from 1 April 2007 until 31 December 2007 and Rp 436,500 (full amount) per metric tonne for the period from 1 January 2008 to 31 December 2008.
Jumlah penjualan kepada PT PLN (Tarahan dan Bukit Asam) sebesar Rp 744,1 miliar dan Rp 318,7 milliar masing masing pada tahun 2008 dan 2007 (lihat Catatan 23).
Total sales to PT PLN (Tarahan and Bukit Asam) in 2008 and 2007 amounted to Rp 744,1 billion and Rp 318.7 billion, respectively (see Note 23).
Perjanjian Jasa Pengangkutan Batubara
b.
Coal Delivery Agreement
Pengangkutan Batubara dari Tanjung Enim ke Tarahan
Coal Delivery from Tanjung Enim to Tarahan
Perusahaan mengadakan perjanjian pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (“PTKA“), dimana PTKA menyetujui untuk mengangkut batubara Perusahaan dari stasiun pemuatan batubara di Tanjung Enim ke pelabuhan batubara di Tarahan, Lampung.
The Company entered into an agreement with PT Kereta Api Indonesia (Persero) (“PTKA“) for coal delivery from Tanjung Enim to Tarahan Port, whereby PTKA agreed to deliver coal from the Company’s Train Loading Station in Tanjung Enim to the Company’s coal port in Tarahan, Lampung.
Tarif tahun 2008 berdasarkan addendum No. 009/ADD/Eks-0500/HK.05/2008 pada tanggal 29 Pebruari 2008, adalah Rp 255 (nilai penuh)/ton/kilometer tidak termasuk PPN.
The 2008 tariff is based on addendum No. 009/ADD/Eks-0500/HK.05/2008 29 February 2008 which is Rp 255 (full amount)/tonne/km excluding VAT.
Jumlah biaya pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan sebesar Rp 963,6 miliar dan Rp 490 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Total coal delivery expense from Tanjung Enim to Tarahan Port in 2008 and 2007 amounted to Rp 963.6 billion and Rp 490 billion, respectively.
Pengangkutan Batubara dari Tanjung Enim ke Kertapati
Coal Delivery from Tanjung Enim to Kertapati
Perusahaan membuat perjanjian pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Dermaga Kertapati dengan PTKA, dimana PTKA menyetujui untuk mengangkut batubara Perusahaan dari stasiun pemuatan batubara di Tanjung Enim ke dermaga batubara di Kertapati, Palembang.
The Company entered into a coal delivery agreement with PTKA, whereby PTKA agreed to deliver the Company’s coal from the Company’s Train Loading Station in Tanjung Enim to the Company’s coal jetty in Kertapati, Palembang.
Tarif tahun 2008 berdasarkan addendum pada bulan Pebruari 2008, adalah Rp 350 (nilai penuh)/ton/kilometer tidak termasuk PPN.
The 2008 tariff is based on the addendum to the tariff of February 2008 which is Rp 350 (full amount)/tonne/km excluding VAT.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) b.
Perjanjian Jasa Pengangkutan Batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) b.
Jumlah biaya pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Kertapati sebesar Rp 117,7 miliar dan Rp 69 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. c.
Satuan Kerja Pengusahaan Briket
Coal Delivery Agreement (continued) Total coal delivery expense from Tanjung Enim to Kertapati Port in 2008 and 2007 amounted to Rp 117.7 billion and Rp 69 billion, respectively.
c.
Coal Briquette Operating Unit
Berdasarkan Surat Menteri Pertambangan dan Energi No. 483/201/M.DJP/1993 tanggal 9 Pebruari 1993, Menteri Pertambangan dan Energi mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan untuk mendapat persetujuan atas “Crash Program” untuk mengembangkan briket batubara di Indonesia oleh Perusahaan. Pendanaan proyek ini akan menggunakan dana Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) sebesar Rp 85 miliar.
Based on Ministry of Mines and Energy letter No. 483/201/M.DJP/1993 dated 9 February 1993, the Ministry of Mines and Energy proposed to the Ministry of Finance to obtain approval for a “Crash Program” for the Company to develop coal briquettes in Indonesia. This project will be financed by “Coal Cooperative Agreement” (CCA) funds amounting to approximately Rp 85 billion.
Kemudian berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. S-226/KMK/1993 tanggal 19 Pebruari 1993, Menteri Keuangan menyetujui permohonan penggunaan dana PKP2B hasil operasi tahun 1992 tersebut. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 31 Desember 1993, para Pemegang saham memutuskan untuk mendistribusikan penghasilan PKP2B tahun 1992 sebesar Rp 82,44 miliar untuk proyek pengembangan briket batubara.
On 19 February 1993, based on letter No. S226/KMK/1993, the Ministry of Finance approved this request by using the 1992 CCA funds. Based on the shareholder’s meeting on 31 December 1993, the Shareholders decided to distribute the 1992 CCA income amounting to Rp 82.44 billion to the coal briquette development project.
Kemudian. berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11, tanggal 9 Januari 1998, diputuskan bahwa penambahan sebesar Rp 284,5 miliar ditambahkan dalam Penyertaan Modal Pemerintah.
Based on Government Regulation No. 11 dated 9 January 1998, Rp 284.5 billion was added as Government Capital Investment
Sejak tahun 2002, nama Proyek Pengembangan Briket Batubara sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan “Pengusahaan Briket”. Hal ini didukung oleh Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 103/SK/PTBA-PERS/2002 tanggal 20 Mei 2002, dimana Direksi menetapkan struktur organisasi Satuan Kerja “Pengusahaan Briket” yang sekaligus menyatakan tidak berlakunya lagi Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 294/SK/PTBA-PERS/2001 tentang struktur organisasi dan pemegang jabatan satuan kerja Proyek Pengembangan Briket Batubara (P2B2).
From 2002, the name of the Coal Briquette Development Project was changed to the “Coal Briquette Operating Unit”. This was supported by Board of Directors Decree No. 103/SK/PTBAPERS/2002 dated 20 May 2002, in which the Board of Directors set out the organisational structure of Briquette Task Force, which means that Board of Director Decree No. 294/SK/PTBA-PERS/2001 on the organisational stucture of the Coal Briquette Development Project (P2B2) task force was no longer applicable.
Efektif pada tanggal 6 Juli 2004, izin unit usaha Gresik telah diperpanjang untuk masa lima tahun mendatang.
Effective on 6 July 2004, the operating permit for the coal briquette operating Unit in Gresik was extended for the next five years.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) d.
Perjanjian Jasa Penambangan Batubara
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) d.
Mining Service Agreements
Jasa Penambangan di Banko Barat
Mining Service Agreements in Banko Barat
Perusahaan mengadakan perjanjian pekerjaan pengupasan tanah dan penambangan batubara di tambang Banko Barat (Paket M-147) dengan PT Sumber Mitra Jaya (“SMJ“). Sesuai dengan perjanjian, SMJ bersedia untuk melakukan kegiatan pengupasan tanah dan penambangan batubara dengan target produksi 10 juta ton dengan pedoman nisbah kupas 1,59:1 BCM/ton sehingga jumlah material adalah 23.836.508 BCM (density in-situ batubara 1,26 ton/BCM) dalam waktu 4 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2007.
The Company entered into an agreement for stripping and coal mining in Banko Barat mine (package M-147) with PT Sumber Mitra Jaya (“SMJ“). Under this agreement, SMJ agreed to render stripping and mining activities targeted to produce up to 10 million tonnes with the stripping ratio of 1.59:1 BCM/tonne so that the total material is 23,836,508 BCM (coal density in-situ 1.26 tonnes/BCM) within 4 years from 1 January 2004 until 31 Desember 2007.
Perusahaan mengadakan perjanjian baru untuk pengupasan dan penambangan batubara Banko Barat (Paket 06-006R) dengan SMJ untuk periode 1 Juli 2008 sampai dengan 30 Juli 2013 dengan target produksi 9,3 juta ton.
The Company entered into a new agreement for stripping and coal mining in Banko Barat (package 06-006R) with SMJ for the period from 1 July 2008 until 30 Juli 2013 with production target of 9.3 million tonnes.
Realisasi beban jasa pengupasan tanah dan penambangan batubara sebesar Rp 64.8 miliar dan Rp 107.8 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Realization for stripping and coal mining expense in 2008 and 2007 amounted to Rp 64,8 billion and Rp 107,8 billion respectively.
Jasa Penambangan di Muara Tiga Besar Utara (“MTBU“), Muara Tiga Besar Selatan (“MTBS“), TAL Extention
Mining Service Agreements in Muara Tiga Besar Utara (“MTBU“), Muara Tiga Besar Selatan (“MTBS“), TAL Extention
Perusahaan mengadakan perjanjian baru untuk pengupasan dan penambangan batubara MTBU, MTBS, Tambang Air Laya, dan lokasi lainnya dalam wilayah KP Eksploitasi (Paket 06-007) dengan PT Pamapersada Nusantara (“Pama“) untuk periode 1 April 2007 sampai dengan 31 Maret 2012.
The Company entered into a new agreement for stripping and coal mining in MTBU, MTBS, Tambang Air Laya, and other locations within the Company’s KP Exploitation (package 06-007) with PT Pamapersada Nusantara (“Pama“) for the period from 1 April 2007 until 31 March 2012.
Target produksi yang harus dicapai adalah sebesar 76.190.000 BCM untuk tanah dengan jarak angkut rata-rata 2,32 km dan 17.500.000 ton untuk batubara dengan jarak angkut 3,09 km. Jumlah biaya penambangan adalah USD 90,04 juta dan Rp 977,02 miliar (termasuk PPN).
The production targets which have to be achieved on schedule are 76,190,000 BCM for soil with an average distance of 2.32 km and 17,500,000 tonnes for coal with an average distance of 3.09 km. The total mining cost is USD 90.04 million and Rp 977.02 billion (including VAT).
Pama wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada Perusahaan yang dikeluarkan oleh Bank Umum sebesar 5 % dari nilai biaya penambangan (termasuk PPN) atau sebesar USD 5,5 juta dan Rp 48,85 miliar untuk tahun pertama, sedangkan untuk periode tahun kedua sampai dengan tahun kelima dihitung dari nilai sisa biaya pekerjaan masing-masing tahun bersangkutan.
Pama was required to submit a Performance Bond of the Company to be issued by a Public Bank of 5 % of the total mining cost (including VAT) or the amounts of USD 5.5 million and Rp 48.85 billion for the first year, while for the second to fifth years the amounts were proportionally calculated based on the remaining value of the contract in the respective year.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) d.
Perjanjian Jasa Penambangan Batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) d.
Beban jasa pengupasan tanah penutup dan penambangan batubara sebesar Rp 598,7 miliar dan Rp 372,9 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. e.
Perjanjian Jasa Pengapalan Batubara
Mining Service Agreements (continued) Related stripping and coal mining expense in 2008 and 2007 amounted to Rp 598.7 billion and Rp 372.9 billion, respectively.
e.
Coal Shipment Agreements
Perjanjian Jasa Pengapalan Batubara dengan PT Arpeni Pratama Ocean Line (“Arpeni”) dan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (“Bahtera”)
Coal Shipment Agreement with PT Arpeni Pratama Ocean Line (“Arpeni”) and PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (“Bahtera”)
Perusahaan melakukan perjanjian jasa pengapalan batubara dengan Arpeni dan Bahtera untuk pengiriman batubara dari pelabuhan Tarahan ke pelabuhan PLTU Suralaya.
The Company entered into coal shipment agreements with Arpeni and Bahtera to deliver coal from the Company’s port in Tarahan to PLTU Suralaya’s port.
Berdasarkan perjanjian dengan Arpeni (Paket 06146) No.027/K/PTBA-APOL/2006 tanggal 8 September 2006, Arpeni akan mengangkut 3.600.000 ton batubara per tahun selama tiga tahun, mulai 1 Juli 2006 sampai 30 Juni 2009 dengan tarif pengapalan adalah sebesar Rp 20.570 (nilai penuh) per ton.
Based on the agreement with Arpeni (Package 06-146) No. 027/K/PTBA-APOL/2006 dated September 8, 2006, Arpeni shall deliver about 3,600,000 tonnes of coal annually for three years, from 1 July, 2006 to 30 June, 2009, with the rate for coal shipments of Rp 20,570 (full amount) per tonne.
Jumlah biaya pengapalan batubara dari pelabuhan Tarahan ke pelabuhan PLTU Suralaya sebesar Rp 107,6 miliar dan Rp 97,7 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Total coal shipment from Tarahan port to PLTU Suralaya’s port in 2008 and 2007 amounted to Rp 107.6 billion and Rp 97.7 billion, respectively.
Berdasarkan addendum I perjanjian dengan Bahtera (Paket J05-090) tanggal 23 Pebruari 2006, tarif pengapalan yang berlaku adalah Rp 20.100 (nilai penuh) per ton belum termasuk PPN, mulai 1 September 2005 sampai 31 Desember 2010.
Based on amendment I of the coal shipment agreement with Bahtera (Package J05-090) dated 23 February 2006, the rate for coal shipment was Rp 20,100 (full amount) per tonne, from 1 September 2005 to 31 December 2010
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) e.
f.
Perjanjian Jasa Pengapalan Batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) e.
Coal Shipment Agreements (lanjutan)
Perjanjian Jasa Pengapalan Batubara dengan PT Bahtera Bestari Shipping (”BBS”)
Coal Shipment Agreement with PT Bahtera Bestari Shipping (“BBS”)
Perusahaan melakukan perjanjian jasa pengapalan batubara dengan BBS, dimana BBS bersedia untuk mengapalkan batubara dari dermaga Kertapati, Palembang ke pelabuhan PLTU Suralaya. Berdasarkan perjanjian dengan BBS, BBS akan mengapalkan sekitar 100.000 ton batubara setiap bulannya mulai 1 Juli 2004.
The Company entered into a coal shipment agreement with BBS, whereby BBS agreed to deliver coal from the Company’s jetty in Kertapati, Palembang to PLTU Suralaya’s port. Based on the agreement with BBS, BBS shall deliver about 100,000 tonnes of coal every month starting from 1 July 2004.
Berdasarkan perjanjian No. 020/P42760& P42772&P42789/K/PTBA-BBS/2007 tanggal 31 Juli 2007, mulai Mei 2007 sampai dengan Mei 2010, BBS akan mengangkut sebanyak 1.800.000 ton dengan tarif pengapalan sebesar Rp 73.480 (nilai penuh) per ton termasuk PPN.
Based on agreement No. 020/P42760& P42772&P42789/K/PTBA-BBS/2007 dated 31 July 2007, starting from May 2007 to May 2010, BBS shall deliver 1,800,000 tonnes. The rate for coal shipment is Rp 73,480 (full amount) per tonne, including VAT.
Jumlah biaya pengapalan batubara dari dermaga Kertapati ke pelabuhan PLTU Suralaya pada 2008 dan 2007 adalah sebesar Rp 41,4 miliar dan Rp 22,2 miliar masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
Total coal shipment from Kertapati jetty to PLTU Suralaya’s port in 2008 and 2007 amounted to Rp 41.4 billion and Rp 22.2 billion, respectively.
Pembayaran Sumbangan Pihak Ketiga dengan Pemerintah Daerah
f.
Payment of Third Party Donation to the Regional Government
Pemda Sumsel dengan persetujuan dari DPRD tingkat I Sumatera Selatan, menerbitkan Peraturan Daerah (“Perda”) No.16/2002 tanggal 23 Desember 2002 tentang pembayaran sumbangan yang diberikan Perusahaan kepada Pemda Sumsel, Pemerintah Daerah Tingkat II Muara Enim (“Pemda Muara Enim”) dan Pemerintah Tingkat II Lahat (“Pemda Lahat”).
On 23 December 2002, Pemda Sumsel as ratified by the Regional House of Representatives released Regional Government Regulation (“Perda”) No.16/2002 regarding Third Party Donations paid by the Company to South Sumatera Province (“Pemda Sumsel”), Muara Enim Regency (“Pemda Muara Enim”) and Lahat Regency (“Pemda Lahat”).
Besarnya sumbangan yang diberikan adalah Rp 500 untuk Pemda Sumsel, Rp 250 (nilai penuh) untuk Pemda Muara Enim dan Rp 250 (nilai penuh) untuk Pemda Lahat untuk setiap 1 ton batubara yang diproduksi di wilayah Sumatera Selatan yang berlaku sejak 1 Januari 2002.
The donation is distributed to Pemda Sumsel at Rp 500, Pemda Muara Enim at Rp 250 (full amount) and Pemda Lahat at Rp 250 (full amount) per tonne of coal mined in South Sumatra Province effective since 1 January 2002.
Perda di atas telah diubah beberapa kali terakhir pada tahun 2006 yaitu Perda No. 18/2006 dan No 7/2006 yang dikeluarkan masing-masing oleh Pemda Lahat dan Pemda Muara Enim tentang perubahan tarif menjadi Rp 1.000/ton (nilai penuh) untuk batubara yang diproduksi di wilayah kedua kabupaten ini.
These regulations have been amended several times. The last amendment was No. 18/2006 and No. 7/2006 by Pemda Lahat and Pemda Muara Enim, respectively regarding the change in the tariff to Rp 1,000/tonne (full amount) of coal mined in both regencies.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26.
Pembayaran Sumbangan Pihak Ketiga dengan Pemerintah Daerah (lanjutan)
f.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pembayaran yang diberikan kepada Pemda Sumsel, Pemda Lahat dan Pemda Muara Enim masing-masing sebesar Rp 4,3 miliar, Rp 2,1 milliar dan Rp 6,4 millar. Sumbangan tersebut dibebankan sebagai beban pokok penjualan lainnya pada laporan laba rugi konsolidasian. g.
27.
SIGNIFICANT (continued)
AGREEMENTS
AND
COMMITMENTS
Payment of Third Party Donation to the Regional Government (continued) As at 31 December 2008, the donation distributed to Pemda Sumsel, Pemda Lahat and Pemda Muara Enim amounted to Rp 4.3 billion, Rp 2.1 billion and Rp 6.4 billion. The donations were charged to other cost of goods sold in the consolidated statement of income.
Iuran Produksi
g. Production Royalty
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memilki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% sampai 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan mengakui iuran ini dengan dasar akrual.
Based on Government Regulation No. 45/2003 all companies holding mining rights will have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 3% to 7% of sales, net of selling expenses. The Company recognises this fee on an accrual basis.
Jumlah iuran yang dibayarkan ke Pemerintah pada tahun 2008 adalah Rp 217,8 miliar (2007: 151,6 miliar) Iuran tersebut dibebankan sebagai beban pokok penjualan pada laporan laba rugi konsolidasian.
The royalty paid to the Government in 2008 was Rp 217.8 billion (2007: Rp 151.6 billion). The royalty is charged to cost of goods sold in the consolidated statements of income.
ASET DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
27.
CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES
Undang-Undang Pertambangan Baru
New Mining Law
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan Undang-Undang (“UU”) Mineral dan Pertambangan Batubara, yang telah disetujui oleh President pada 12 Januari 2009 menjadi UU No.4/2009. Peraturan peralihan atas Undang-Undang ini belum jelas dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut oleh Peraturan Pemerintah.
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009 becoming law No. 4/2009. The transition provisions are unclear and will require clarification in yet to be issued government regulations.
Berbeda dengan kontrak karya dan kontrak karya batubara, peraturan peralihan untuk KP tidak diatur oleh UU ini. Belum jelas apakah pemegang KP akan diijinkan untuk beroperasi sampai berakhirnya masa KP atau harus dialihkan menjadi Izin Usaha Pertambangan (”IUP”). UU ini juga tidak jelas mengatur apakah KP harus mematuhi UU ini.
While the Law includes transitional provisions in relation to Contracts of Work and Coal Contracts of Work, the status of current KPs is not mentioned. It is not clear whether these KPs will be allowed to run until the end of their current terms, or whether they should be converted into Izin Usaha Pertambangan (“IUP”). It is also unclear whether the terms of existing KPs will be required to comply with the provisions of the new Law.
Perusahaan sedang memantau kemajuan peraturan pelaksanaan dimaksud dan akan mempertimbangkan dampaknya jika peraturan ini disahkan.
The Company is closely monitoring the progress of the implementing regulations, and will consider the impact on its operations, if any, once these regulations are issued.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.
ASET DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27.
CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Keputusan Menteri No 18/2008
Ministerial Regulation No 18/2008
Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. Jaminan Reklamasi dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan Perseroan Terbuka atau perusahaan dengan modal disetor tidak kurang dari US$25 juta sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jika berupa deposito berjangka, jaminan penutupan tambang harus ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau US$ di bank milik negara di Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal reklamasi.
On 29 May 2008, the Minister of Energy and Mineral Resources announced a new regulation regarding mine reclamation and mine closure as detailed in Ministerial Regulation No. 18/2008. It is stated that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantees which may be in the form of a time deposit, bank guara ntee or insurance, with the term inline with the reclamation schedule. The reclamation guarantee may also be in the form of an accounting reserve, if the company is either a publicly listed company or the company has paid up capital of at least US$25 million as stated in the audited financial statements. If a time deposit, the mine closure guarantee may be pla ced in Rupiah or US$ funds, with a state owned bank in Indonesia on behalf of the Minister of Energy and Mineral Resources, Governor or Mayor qq the relevant company with a duration according to the mine closure schedule.
Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan telah membuat pencadangan untuk reklamasi tambang (lihat Catatan 15) dan sedang mempertimbangkan apakah perlu untuk melakukan penempatan deposito untuk penyisihan penutupan tambangnya.
As at the date of these financial statements, the Company has made a provision for mine reclamation (see Note 15) and is determining whether it is required to establish a time deposit for its mine closure provision.
Perkara-perkara dalam proses di Pengadilan
Outstanding court cases still in progress
Pada tahun 2003, Perusahaan diberikan KP untuk mengeksploitasi daerah Lahat. KP ini dialihkan pengurusannya oleh Gubernur Sumatera Selatan ke Bupati Lahat pada tahun 2004. Pada tanggal 29 Agustus 2005 melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN“) Palembang, Perusahaan mengajukan gugatan kepada Bupati Lahat sehubungan dengan penerbitan beberapa KP kepada beberapa perusahaan swasta atas wilayah yang sama yang dimiliki oleh Perusahaan. Atas upaya hukum tersebut, PTUN Palembang menolak gugatan Perusahaan.
In 2003, the Company was given a KP to exploit the Lahat area. In 2004, the authorization to grant exploitation permit was transferred by the Governor to the Lahat Regency Government. On 29 August 2005, through Palembang Administrative Court (“PTUN”), the Company filed a lawsuit against the Lahat Regency Government due to the overlapping of KP granted to other parties. Palembang PTUN refused to process the Company’s claim.
Pada tanggal 14 Desember 2005, Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (“PTTUN“) Medan. PTTUN menolak upaya hukum banding Perusahaan.
On 14 December 2005, the Company filed an appeal to the Medan Administrative High Court (“PTTUN“). PTTUN rejected the Company’s appeal.
Pada tanggal 30 Juni 2006, Mahkamah Agung telah menerima upaya hukum kasasi dari Perusahaan. Pada tanggal 10 Mei 2007, Mahkamah Agung memutuskan untuk membatalkan putusan PTTUN Medan, menolak eksepsi tergugat tetapi juga menyatakan gugatan Perusahaan tidak dapat diterima.
On 30 June 2006, the Supreme Court received the Company’s cassation. On 10 May 2007, the Supreme Court announced the cancellation of PTTUN, and refused both the exception of the defendant and the Company’s cassation.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27.
28.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan)
27.
CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Perkara-perkara dalam proses di Pengadilan (lanjutan)
Outstanding court cases still in progress (continued)
Pada tanggal 31 Januari 2008, masih terkait dengan kasus di atas, Perusahaan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (“PN“) Lahat atas kerugian materil akibat pemberian KP kepada pihak lain. Gugatan dilayangkan kepada beberapa pihak termasuk Bupati Lahat sebagai tergugat pertama.
On 31 January 2008, still in relation to the KP overlapping above, the Company filed a civil suit to Pengadilan Negeri (“PN“) Lahat due to commercial losses from KP overlapping with other parties. The suit is addressed to several parties which include the Lahat Regency Government as first defendant.
Tanggal 12 Agustus 2008 PN Lahat mengeluarkan Putusan Sela, bahwa PN Lahat tidak berwenang mengadili perkara tersebut, dengan putusan Sela tersebut Perusahaan mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi (“PT“) Palembang.
On 12 August 2008, PN Lahat announced its rejection to process the suit in which the Company further appealed to the High Court (“PT“) in Palembang.
Tanggal 16 Desember 2008 PT Palembang mengeluarkan Putusan Sela, menerima banding Perusahaan, membatalkan Putusan Sela PN Lahat serta memerintahkan PN Lahat untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut.
On 16 December 2008, PT Palembang issued the decision letter to approved the Company’s appeal and ordered PN Lahat to process the suit.
INFORMASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
28.
Perusahaan dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Penjualan produk - PT Indonesia Power - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - PT Timah (Persero) Tbk - PT Semen Baturaja (Persero)
(sebagai persentase terhadap jumlah penjualan) Pembelian barang/jasa - PT Kereta Api Indonesia (Persero) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - PT Pertamina (Persero) - PT Bahtera Adhiguna (Persero) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - PT Dahana (Persero) (sebagai persentase terhadap jumlah harga pokok penjualan dan beban usaha)
RELATED PARTY INFORMATION The Company is controlled by the Government of Indonesia. Transactions with related parties are as follows:
2008
2007
2,892,062
1,708,214
744,084 8,997 70,416
318,652 44,669
3,715,559
2,071,535
51,49%
50.23%
1,081,305
722,854
61,695 189,342 35,440
62,661 112,104 33,196
1,635 -
1,473 966
1,369,417
933,254
29.00%
28.92%
Sale of goods PT Indonesia Power PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Timah (Persero)Tbk PT Semen Baturaja (Persero) -
(as a percentage of total sales) Purchase of goods/services PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Bahtera Adhiguna (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Dahana (Persero) (as a percentage of total cost of sales and operating expense)
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
28.
2008
Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi (sebagai persentase terhadap jumlah biaya karyawan) Pendapatan bunga - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (sebagai persentase terhadap jumlah pendapatan bunga) Aset Kas dan setara kas - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Bank Sumsel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Piutang usaha - PT Indonesia Power - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - PT Timah (Persero) Tbk - PT Semen Tonasa (Persero) - PT Semen Padang (Persero) - PT Semen Baturaja (Persero)
Piutang Lain-lain - Piutang karyawan Jumlah aset yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (sebagai persentase terhadap jumlah aset) Kewajiban Hutang usaha - PT Dahana (Persero)
RELATED PARTY INFORMATION (continued) 2007
18,863
11,224
Salary and allowances of Board of Commisioners and Directors
2.54%
1.77%
(as percentage of total of total employee costs)
61,684
40,568
Interest income PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
57,33%
51.28%
(as a percentage of total interest income) Assets Cash and cash equivalents PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Sumsel PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1,101,465
812,805
967,465 10,000 500,000
406,482 -
250,311
-
2,829,241
1,219,287
944,495
318,859
101,778 8,994 13,293
73,423 6,501 5,203 4,270
1,068,560
408,256
767
915
Other receivables Employee receivables -
3,898,568
1,628,558
Total assets associated with related parties
63.84%
40.93%
(as a percentage of total assets)
6,423
1,698
Liabilities Trade payables PT Dahana (Persero) -
6,423
1,698
Trade receivables PT Indonesia Power PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Timah (Persero) Tbk PT Semen Tonasa (Persero) PT Semen Padang PT Semen Baturaja (Persero) -
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
28.
2008
RELATED PARTY INFORMATION (continued) 2007
Biaya yang masih harus dibayar - PT Kereta Api Indonesia (Persero) - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
89,567
56,620
181, 763
35,192
Accrued liabilities PT Kereta Api I ndonesia (Persero) Ministry of Energy and Mineral Resources
- PT Bahtera Adhiguna (Persero)
10,240
7,803
PT Bahtera Adhiguna (Persero) -
281,570
99,615
Jumlah kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
287,993
101,313
Total liabilities to related parties
(sebagai persentase terhadap jumlah kewajiban)
14.19%
7.84%
(as a percentage of total liabilities)
Dengan adanya hubungan istimewa, terdapat kemungkinan bahwa persyaratan dalam transaksi tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Because of these relationships, it is possible that the term of these transactions are not the same as those that would result from transactions between unrelated parties.
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of transactions and relationships with related parties is as follows:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi/Transaction
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penempatan dana/ Funds placement
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penempatan dana/ Funds placement
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penempatan dana/ Funds placement
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penempatan dana/ Funds placement
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Pengangkutan batubara dan pemberian pinjaman/ Coal transportation and granting of loan
PT Indonesia Power
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara/ Coal sales
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara dan pemakaian listrik/Coal sales and electricity usage
PT Semen Padang (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara/ Coal sales
PT Semen Andalas (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara/ Coal sales
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
29.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
28.
RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara/ Coal sales
PT Timah (Persero) Tbk
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Penjualan batubara/ Coal sales
PT Bahtera Adhiguna (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Pengapalan batubara/ Coal shipping
PT Dahana (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Pembelian bahan peledak/ Explosive material purchases
PT Pertamina (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Pembelian bahan bakar/ Fuel supply
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Premi asuransi/ Insurance premium
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan di bawah entitas sepengendali/ Entities under common control
Dana Pensiun/ Pension Fund
LABA BERSIH PER SAHAM
29.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2008
Transaksi/Transaction
NET INCOME PER SHARE Net income per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. 2007
Laba bersih kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
2,304,131,850
2,304,131,850
Net income attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
741
315
Net income per share (full amount)
1,707,771
* Disajikan kembali, lihat Catatan 4
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
726,211*
As restated, see Note 4 *
The Group does not have any dilutive ordinary shares at 31 December 2008 and 2007.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.
INFORMASI SEGMEN USAHA a.
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30.
Aktivitas
SEGMENT INFORMATION a.
Activities
Informasi tentang Perusahaan dan anak perusahaan menurut segmen adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company’s and its subsidiaries business segments is as follows:
Bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya.
Coal mining activities, including general surveying, exploration, exploitation, processing, refining, transportation and trading, maintenance of special coal port facilities for internal and external needs, operation of steam power plants for internal and external needs and providing consulting services related to the coal mining industry and production.
Perusahaan melalui unit usaha Satuan Kerja Pengusahaan Briket telah mengembangkan produksi briket batubara sebagai alternatif bahan bakar untuk rumah tangga dan industri kecil dan menengah (lihat Catatan 26c).
The Company through its Coal Briquette Operating Unit has developed coal briquette production as an alternative fuel for home and small and middle industries (see Note 26c).
Informasi segmen usaha
b. 2008
Informasi penjualan Menurut lokasi geografis Ekspor Domestik Jumlah Informasi penjualan Menurut produk Batubara Briket
Segment information 2007
2,974,239 4,241,989
1,726,046 2,397,809
7,216,228
4,123,855
Sales information by geographic location Export Domestic Total Sales information by product Coal Briquette
7,192,202 24,026
4,110,074 13,781
7,216,228
4,123,855
Total
3,528,606 157,530
2,502,935 20,158
Cost of sales Coal Briquette
3,686,136
2,523,093
Total
1,029,557 7,410
696,565 7,213
1,036,967
703,778
1,720,699 (12,928)
738,877 (12,666)
Jumlah
1,707,771
726,211
Total Aset Batubara Briket
6,061,808 45,020
3,891,584 87,597
Total assets Coal Briquette
Jumlah
6,106,828
3,979,181
Total
Jumlah Beban pokok penjualan Batubara Briket Jumlah Beban Usaha Batubara Briket Jumlah Laba/(Rugi) Usaha Batubara Briket
Operating expense Coal Briquette Total Profit/(loss) from operations Coal Briquette Total
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32.
PEMUSATAN RISIKO
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32.
CONCENTRATION OF RISKS
Perusahaan menggunakan jasa angkutan kereta api dari PTKA untuk mengangkut batubara ke Pelabuhan Tarahan sebelum dilakukan pengapalan ke pelanggan utama Perusahaan. Perubahan yang signifikan dalam kinerja pengangkutan batubara dan strategi pemasaran PTKA bisa mempengaruhi kinerja Perusahaan secara signifikan. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman masa lalu, Manajemen berkeyakinan bahwa kerjasama Perusahaan dengan PTKA akan tetap berkelanjutan.
The Company uses the railway services from PTKA to deliver coal to the Tarahan port for shipment to its major customers. Significant changes in the coal delivery operation and marketing strategies of PTKA could significantly the operating results of the Company. However, based on past experience, the Company’s management is confident that the Company will continue its business with PTKA.
Dalam sektor pertambangan, Grup menghadapi tantangan lain sebagai berikut:
In the mining sector, the Group are facing the following additional challenges:
-
ketidakpastian dalam kaitannya dengan penerapan Undang-Undang Otonomi Daerah dan ketidakpastian dalam kaitannya dengan adanya perubahan UU Pertambangan;
-
uncertainty due to delays in finalising the implementing regulations for the Regional Autonomy and the uncertainty of changes in Mining Regulation;
-
perselisihan dengan masyarakat setempat yang mengajukan tambahan kompensasi dari perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut; dan
-
continuing disputes with local communities who are requesting additional compensation from companies operating in their areas; and
-
masalah keamananan berkaitan dengan kegiatan penambangan liar.
-
rising security concerns in the industry caused by illegal mining activities.
Secara umum, tantangan-tantangan ini telah mempengaruhi perusahaan tambang dalam kaitannya dengan hal-hal berikut:
Collectively, these challenges are adversely affecting companies in the following manner:
-
pemerintah daerah berusaha menerapkan pajak daerah pada perusahaan untuk memenuhi target anggaran daerah;
-
local governments are trying to apply local levies on companies in order to fund their budgets;
-
masalah dalam mencari tambahan dana baik dalam kaitannya dengan biaya dan/atau jumlah dana yang tersedia;
-
problems in seeking additional finance both in terms of cost and/or the amounts of funding provided;
-
investasi baru yang ditangguhkan atau dibatalkan;
-
new investment is either being postponed or cancelled;
-
pemerintah daerah mengharapkan perusahaan tambang untuk mencadangkan dana tambahan dalam rangka pembangunan daerah;
-
local governments are applying pressure to companies to contribute additional funds to development programs;
-
berkurangnya kemampulabaan akibat gangguan produksi dan dalam beberapa sektor terdapat kelebihan pasokan barang tambang; dan
-
reduced profitability through production disruptions and in some sectors oversupply of mining product; and
-
kesulitan dalam memastikan ketaaatan terhadap kewajiban pengelolaan lingkungan akibat adanya penambangan liar.
-
difficulties in ensuring compliance with environmental obligations as a result of illegal mining activities.
Tantangan-tantangan di atas kemungkinan akan berdampak kepada kegiatan Grup dan hasil usahanya dan telah dipertimbangkan secara hati-hati oleh manajemen dalam melakukan evaluasi kegiatan sekarang dan masa yang akan datang serta dampak atau penurunan kegiatan usaha saat ini.
The above challenges may, in time, affect the Group’s operations and related results and have been carefully considered by management when evaluating the level of current and future activities in Indonesia as well as the impact or impairment on its existing operations.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, manajemen berkeyakinan bahwa sebagian tantangan yang dikemukakan di atas masih bisa diatasi dalam kaitannya dengan kelangsungan usaha Grup.
Based on past experience, management believes that part of the above challanges can still be managed in relation to the Group’s ability to continue as a going concern.
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
33.
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada 31 Desember 2008 telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs US$1 = Rp 10,950 (nilai penuh) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 31 December 2008, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency have been translated into Rupiah using an exchange rate of US$1 = Rp 10,950 (full amount) based on the Bank Indonesia middle rate.
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar Rp 61,9 miliar.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2008 are translated using the exchange rate as at the date of this report, the total net foreign currency asset of the Group will increase by approximately Rp 61.9 billion.
Grup memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Group had the following monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies:
Mata uang asing/ Orginal currency Nilai penuh/ Full amount Aset Bank Pihak ketiga Hubungan Istimewa Deposito berjangka Pihak ketiga Hubungan Istimewa Piutang usaha, bersih Pihak ketiga Hubungan Istimewa Aset lancar lainnya Pihak ketiga Hubungan Istimewa
4,928,769 2,178,050
Mata uang asing/ Original currency Nilai penuh/ Full amount
2008 Rp
53,969 USD 23,849 USD
Hubungan Istimewa Biaya yang masih harus dibayar Pihak ketiga Hubungan Istimewa
11,182 4,492
30,100,000
- USD 15,067,872 329,595 USD 101,499,947
141,924 956,028
23,483,379 821,402
257,143 USD 8,994 USD
14,958,846 -
140,897 -
-
- USD - USD
230,589 -
2,172 -
Assets Cash in bank Third Parties Related Parties Time deposits Third Parties Related Parties Trade receivables, net Third Parties Related Parties Other receivables, net Third Parties Related Parties
1,256,695 Liabilities Trade payables Third Parties
(9,503) (15,906) (52,162) (586,600)
(72) SGD (245) EUR (571) USD (6,423) USD
(2,821) (1,800,111) -
(39) (16,955) -
Related Parties
(3,703,224) -
(40,550) USD - USD
(2,127,967) -
(20,043) -
Accrued expenses Third Parties Related Parties
(47,861) Bersih
Rp
1,187,161 476,913
673,550 Kewajiban Hutang usaha Pihak ketiga
2007
625,689
(37,037) 1,219,658
Net
PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34.
35.
36.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34.
RISK MANAGEMENT POLICY
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap berbagai risiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas dan tingkat bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Grup ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The Group’s overall risk management program focuses on the unpredictability of commodity prices and seeks to minimize potential adverse effects on the financial performance of the Group.
Manajemen risiko dijalankan oleh Dewan Direksi Grup. Dewan Direksi bertugas melakukan identifikasi, evaluasi dan lindung nilai yang tepat terhadap risiko-risiko keuangan. Dewan Direksi menentukan prinsip manajemen risiko secara keseluruhan, sekaligus juga menetapkan kebijakankebijakan yang mencakup risiko-risiko dalam bidang tertentu, seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan investasi kelebihan likuiditas
Risk management is carried out by the Group’s Board of Directors. The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where considered appropriate. The Board of Directors provides principles for overall risk management, as well as policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, use of derivative financial instruments and investing excess liquidity.
STANDAR AKUNTANSI BARU
35.
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut: - PSAK 50 (revisi 20006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang tahun bukunya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010); - PSAK 55 (revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang tahun bukunya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010); dan - PSAK 14 (revisi 2008) – Persediaan (berlaku untuk laporan keuangan yang tahun bukunya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
The Indonesian Institute of Accountants has issued revisions of the following accounting standards: - SFAS 50 (revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures (applicable as at 1 January 2010); - SFAS 55 (revised 2006) – Financial Instruments: Recognition and Measurement (applicable as at 1 January 2010); and - SFAS 14 (revised 2008) – Inventories (applicable as at 1 January 2009).
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards on the consolidated financial statements.
REKLASIFIKASI AKUN Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain comparative figures in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2007 have been amended to conform with the basis on which the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2008 have been presented.
PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk Jl. Parigi no.1 Tanjung Enim Sumatera Selatan, Indonesia t + (0734) 451 096, 452 352 f + (0734) 451 095, 452 993