DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
9
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’s Report
12
Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners and Board of Directors
13
Laporan Direksi Director’s Report
15
Profil Perusahaan Company Profile
17
Struktur Organisasi Organization Structure
18
Profil Manajemen Management Profile
20
Sumber Daya Manusia Human Resources
21
Susunan Pemegang Saham The Composition of the Company’s Shareholders
23
Anak Perusahaan dan Asosiasi Subsidiary and Associated Company
26
Informasi Sekuritas Securities Information
26
Analisis dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management Discussion
33
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
40
Manajemen Resiko Risk Management
41
Komite Audit Audit Committee
43
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
46
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
47
Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan Director’s responsibility for the Financial Report
49
Laporan Keuangan yang telah diaudit Audited Financial report Laporan Tahunan
1 2010
Annual Report
2
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT
No
Uraian (Description)
2006
2007
2008
2009
2010
1
Penjualan (Net Sales)
84.661.420.462
100.743.082.833
112.678.482.166
93.286.770.819
97.283.942.857
2
Laba Kotor (Gross Profit)
13.883.940.681
18.908.223.480
16.214.857.615
24.822.963.779
25.391.279.351
3
Laba/Rugi Usaha (Income/Loss From Operation)
(15.867.239.880)
7.257.856.598
8.015.611.382
4
Laba/Rugi Bersih (Net Income/Loss)
(8.262.368.811)
7.124.377.450
14.749.983.545
5
Jumlah Saham yang beredar (Listed Shares)
6
Laba/Rugi per Saham (Net Income/Loss per Share)
7
Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)
8
Jumlah Aktiva (Total Assets)
9
Jumlah Simpanan (Total Deposits)
10
Jumlah Kewajiban (Total Liabilities)
11
Jumlah Ekuitas (Total Equity)
12
Rasio Laba/Rugi Terhadap Jumlah Aktiva (Rate of Return on Investment/ROI)
-1,80%
0,88%
-5,79%
5,00%
8,40%
13
Rasio Laba/Rugi Terhadap Ekuitas (Rate of Return for the Owners)
-2,43%
1,26%
-8,21%
6,61%
12,21%
14
Rasio Lancar (Current Ratio)
490,10%
412,89%
456,10%
1365,45%
486,91%
15
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
29,41%
37,55%
33,74%
25,51%
40,01%
16
Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva (Total Debt to Total Capital Assets Ratio)
21,72%
26,29%
23,79%
19,29%
27,52%
17
Informasi Keuangan Perbandingan Lainnya (Financial Ratio) 120,14%
114,32%
53,66%
469,11%
181,87%
- Rasio Kas (Cash Ratio)
(2.624.878.660) 308.293.404 Lbr
(396.924.072) 1.377.235.706 331.129.952 Lbr
(8,51)
4,16
78.208.065.624
83.671.152.931
146.044.633.683 15.242.822.448
331.129.952 Lbr (24,95)
331.129.952 lbr
331.129.952 lbr
21.52
44.54
69.031.773.047
80.546.507.332
93.354.816.629
156.052.451.747
142.627.256.412
142.551.475.929
175.682.792.596
26.052.926.020.
7.060.804.760
7.060.804.760
48.045.692.417
31.722.984.470
41.029.423.245
33.937.781.103
27.503.213.317
48.342.281.124
107.855.949.158
109.254.879.164
100.587.741.801
107.817.841.076
120.826.505.449
- Rasio Aktiva Lancar dikurangi persediaan terhadap Hutang Lancar (Quick Ratio)
364,26%
303,96%
268,95%
971.75%
346.89%
- Rasio Modal Kerja terhadap Total Harta (Working Capital to Total Assets Ratio)
53,55%
53,62%
48,40%
56,50%
53,14%
- Rasio Kewajiban Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri (Long Term Debt to Equity Ratio)
10,82%
13,08%
14,47%
19,61%
20,04%
- Perputaran Harta Total (Total Assets Turn Over)
0.58x
0.65x
0.79x
0.65x
0.55x
- Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
1.08x
1.20x
1.63x
1.16x
1.04 x
- Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)
16,40%
18,77%
14,39%
26,61%
26,10%
- Rasio Laba Usaha (Operating Profit Margin)
-0.88%
-0.39%
-14.08%
7,78%
8,24%
100,88%
100,39%
114,08%
92,22%
91,76%
-3,10%
1,37%
-7,33%
7,64%
- Rasio Biaya (Operating Ratio) - Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin/Sales Margin)
Annual Report
(741.157.866)
2 Laporan Tahunan 2010
15,16%
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
HARGA SAHAM SHARE PRICE 2006 - 2010 2006 Kuartal (Quarter) st Kuartal 1 (1 Quarter) Tertinggi 1,010 Higher Terendah 750 Lower Kuartal 2 (2nd Quarter) Tertinggi 1,080 Higher Terendah 405 Lower Kuartal 3 (3rd Quarter) Tertinggi 510 Higher Terendah 440 Lower Kuartal 4 (4th Quarter) Tertinggi 500 Higher Terendah 350 Lower
2007
2008
2009
2010
520
450
350
460
410
230
300
325
500
700
450
370
405
300
340
245
520
690
450
410
280
330
320
325
560
430
460
435
240
245
380
370
Catatan : Perubahan nilai nominal saham dari Rp. 500,-/saham menjadi Rp. 250,-/saham pada tanggal 12 juni 2006 (stock split) Notes : Stock split on june 12, 2006 per value from Rp. 500,-/share to Rp. 250,-/share
410
325
450
340
245
430
560 240
500
350
410
325
450
340
690 300
520 280
510
440
370
245
340
450
700 300
500
405
405
460 325
350
300
450 230
520
410
500
1,010
1.000
750
1.500
1,080
GRAFIK HARGA SAHAM (SHARE PRICE IN GRAPHIC) 2006 - 2010
100 0
Kuartal 1 1st Quarter
2006 Tertinggi Higher 2006 Terendah Lower
Kuartal 2 2nd Quarter
2007 Tertinggi Higher 2007 Terendah Lower
2009 Tertinggi Higher 2009 Terendah Lower
Kuartal 4 4th Quarter
2009 Tertinggi Higher 2009 Terendah Lower
Laporan Tahunan
3 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2008 Tertinggi Higher 2008 Terendah Lower
Kuartal 3 3rd Quarter
PERKEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI (PRODUCTION CAPACITY) 2006 - 2010
Formalin/Ton (Formaldehyde/Ton)
Tahun (Year)
UF+UMF+PB+Lain-lain/Ton (UF+UMF+PB+Others/Ton)
Terpasang (Installed)
Produksi (Production)
Terpasang (Installed)
Produksi (Production)
2006
50.000
16.050
75.000
28.748
2007
50.000
16.446
75.000
25.451
2008
50.000
13.209
75.000
21.434
2009
50.000
10.394
75.000
18.636
2010
50.000
11.043
75.000
20.293
GRAFIK PRODUKSI (PRODUCTION CAPACITY GRAPHIC) 2006 - 2010 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0
Annual Report
2006
2007
2008
2009
2010
Formalin/Ton (Formaldehyde/Ton) Terpasang (Installed)
UF+UMF+PB+Lain-lain (UF+UMF+PB+Others/Ton) Terpasang (Installed)
Formalin/Ton (Formaldehyde/Ton) Produksi (Production)
UF+UMF+PB+Lain-lain (UF+UMF+PB+Others/Ton) Produksi (Production)
4 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
PENJUALAN DALAM TON (SALES IN VOLUME) 2006 - 2010 Tahun (Year)
Total (Amount)
2006
28,903
2007
26,589
2008
22,580
2009
18,608
2010
20,980
GRAFIK PENJUALAN DALAM TON (PRODUCTION CAPACITY GRAPHIC) 2006 - 2010
18,608
25,000 20,000
20,980
22,580
26,589
30,000
28,903
35,000
15,000 10,000 5,000 0 2006
2008
2009
2010
Laporan Tahunan
5 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
2007
PENJUALAN DALAM RUPIAH (SALES IN VALUE) 2006 - 2010 Tahun (Year)
Total (Amount)
2006
84,661,420,462
2007
100,743,082,833
2008
112,678,482,166
2009
93,286,770,819
2012
97,283,942,857
2008
97,283
2007
93,286
112,678
100.000
84,661
120.000
100,743
GRAFIK PENJUALAN DALAM RUPIAH (SALES IN VALUE GRAPHIC) 2006 - 2010
2009
2010
80.000 60.000 40.000 20.000 0
Annual Report
2006
6 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
RUGI / LABA (PROFIT & LOSS) 2006 - 2010 Tahun Year
Laba Sebelum Pajak Profit/Loss Before Tax
Hak Minoritas Atas Laba/Rugi Bersih Anak Perusahaan Minority Share on Income/Loss of Subsidiary Company
Pajak Tax
Laba/Rugi Bersih Net Profit/Loss
2006
(7.047.636.249)
1.742.766.070
2.679.991.519
(2.624.878.660)
2007
1.736.566.169
(1.056.881.179)
697.550.716
1.377.235.706
2008
(11.007.288.566)
1.878.503.926
866.415.829
(8.262.368.811)
2009
9.834.167.716
(3.749.554.178)
1.039.763.913
7.124.377.451
2010
17.479.340.055
(3.445.772.023)
716.415.513
14.749.983.545
GRAFIK RUGI / LABA (PROFIT & LOSS GRAPHIC) 2006 - 2010 14.749
17.479
20.000
9.834
15.000
716 (3.445)
(8.262)
(11.007)
-10.000
1.039 (3.749)
866
1.878
1.377
697
1.736
(7.047)
-5.000
(2.624)
0
(1.056)
1.742
5.000
2.679
7.124
10.000
0 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Sebelum Pajak Profit Before Tax Pajak Tax Hak Minoritas Atas Laba/Rugi Bersih Anak Perusahaan Minority Share on Income/Loss of Subsidiary Company
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Laporan Tahunan
7 2010
Annual Report
Laba/Rugi Bersih Net Profit
PENJUALAN TAHUN 2010 DALAM RIBUAN TON (SALES RECORD OF 2010 IN THOUSAND TONS) Produk (Product)
Ton (Ton)
Glue UF
Persentase (Percentage) 13.479
64%
866
4%
Glue PB
-
-
Glue PF
5.965
28%
Formalin (Formaldehyde)
156
1%
Hardener
514
2%
20.980
100%
Glue UMF
14.000
13.479
GRAFIK PENJUALAN TAHUN 2010 DALAM RIBUAN TON (SALES RECORD GRAPHIC 2010 IN THOUSAND TONS) 12.000 10.000
5.965
8.000 6.000
156
866
2.000
514
4.000
0
Annual Report
Glue UF
8 Laporan Tahunan 2010
Glue UMF
Glue PB
Glue PF
Formalin (Formaldehyde)
Hardener
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’S REPORT
Every country expects growth, positive economic growth can be interpreted into progress in investment in conjunction with better employment opportunities, a controlled unemployment or even declining unemployment, improvement in macro as well as micro economic of a country.
Tercapainya target pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang diproyeksikan pemerintah merupakan suatu prestasi yang pantas dibanggakan, sekalipun pertumbuhan ekonomi tahun 2010 banyak terdorong oleh sektor konsumsi dalam negeri.
The achievement of the economic growth target for the year 2010 projected by the government was indeed a significant accomplishment; even though the economic growth of year 2010 was mostly driven by domestic consumption.
Prediksi pertumbuhan Nasional tahun 2011 cukup memberikan harapan, selama Inflasi tahun 2011 yang mengkuatirkan akibat pengaruh lonjakan-lonjakan harga komoditas. Dan harga pangan yang terganggu produktivitasnya serta rencana pembatasan subsidi BBM dapat terkendalikan dengan baik. Seiring usaha pemulihan ekonomi global dan ketidakpastian terhadap ekonomi global perlu jadi catatan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi Nasional serta menjadi perhatian Pemerintah dan pelaku-pelaku ekonomi Nasional agar lebih waspada pada gejolak-gejolak ekonomi global khususnya gejolak harga-harga komoditas dunia dan peran serta Perbankan dalam mendukung stabilitas ekonomi.
The National growth forecast for the year 2011 is giving a promising hope, as long as the inflation of year 2011, which is to be concerned due to the effect of the increases in commodity prices. And in the food prices with unstable productivity, as well as the plan of reducing fuel subsidy can be well-controlled. In conjunction with the effort of the global economy recovery and its uncertainty, national economic growth should be a notable agenda for the government and the domestic economic participants, to become more aware towards global economic movement, especially the price of global commodity and bank participation in supporting the economy stability.
Dewan Komisaris meminta Direksi, semua staff serta karyawan perseroan bekerja semaksimal mungkin untuk bersama-sama menjalankan operasional perseroan secara profesional dan Internal Auditor,
The Board of Commissioners require the Board of Directors, Managements and staffs of the company to put work together at maximum effort to perform the company operation professionally; and the Internal Auditor and the
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Laporan Tahunan
9 2010
Annual Report
Semua Negara mendambakan pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi yang positif dapat diterjemahkan antara lain pada meningkatnya investasi seiring meningkatnya kesempatan kerja yang lebih baik, pengangguran yang terkendali atau bahkan turunnya pengangguran, membaiknya ekonomi makro maupun mikro suatu Negara.
Komite Audit bekerja sebaik mungkin memberi masukan-masukan yang diharapkan dalam memacu kinerja Perseroan.
Audit Committee to perform their best to provide input to accelerate company operational function.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi, bahan baku, kualitas/mutu, pelayanan dll serta masukan-masukan hendaknya menjadi bahan pertimbangan yang dapat mendukung pihak Direksi dalam mengambil keputusan-keputusan dalam menentukan lancarnya produktivitas Perseroan.
All that related to production, raw materials, product quality, services, as well as other inputs, should become consideration to support the Board of Directors in making decision to a smooth company’s productivity.
Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada segenap pemegang saham perseroan yang telah memberikan sumbangansumbangan pemikiran serta dukungan demi kemajuan perseroan. Kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan, Dewan Komisaris juga menyampaikan terima kasih atas kinerja yang baik dan berharap terus bekerja lebih professional dan lebih baik.
The Board of Commissioners would like to extend appreciation and thank the company shareholders for their thoughts and supports to the company’s achievement. The Board of Commissioners also would like to thank the Board of Directors and all the staffs for their hard work and continue to work professionally.
Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris, For and behalf of the Board of Commissioners Jakarta, 18 Maret 2011
Annual Report
Ng Tjie Koang Komisaris Utama President Commissioners
10 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan
11 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, Tbk. ANGGOTA KOMISARIS MEMBER OF THE BOARD OF COMMISIONERS NG TJIE KOANG BUDI SATRIA SANUSI BUDI RACHMAT KHARLI ANGGOTA DIREKSI MEMBER OF DIRECTORS SIANG HADI WIDJAJA WINATA INDRADJAJA BUDIONO HONKY WIDJAJA
PC C C/I
ANGGOTA SEJAK MEMBER SINCE 1996 2007 2001
BERAKHIR TERM EXPIRES 2011 2011 2011
PD D D D
1982 1990 2007 2007
2011 2011 2011 2011
Keterangan (description): PC
=
PRESIDENT COMMISSIONER / KOMISARIS UTAMA
C = COMMISSIONER / KOMISARIS I = COMMISSIONER INDEPENDENT/ KOMISARIS INDEPENDEN PD = PRESIDENT DIRECTOR / DIREKTUR UTAMA
Annual Report
D = DIRECTOR / DIREKTUR
12 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
LAPORAN DIREKSI DIRECTOR’S REPORT
The government program of forest preservation and healthy ecosystem is a program that should be supported, where a well-planned and well organized of HTI, HPH, Hutan Produksi, Hutan Rakyat and others, could support the productivity and long-term continuity of wood related industries.
Sektor Industri kayu lapis merupakan sektor yang masih tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan baik untuk lokal, nasional maupun ekspor. Diharapkan regulasi-regulasi yang dilaksanakan di sektor kehutanan dapat mendukung sektor Industri perkayuan tanpa mengabaikan kelestariannya.
The plywood industry is still needed to fulfill the needs for domestic development and exports. We hope that the regulations towards the forestry sector would support the timber industry without ignoring its reservation.
Kinerja Perseroan untuk tahun 2010 menunjukan peningkatan dibanding tahun sebelumnya, baik dari sisi kuantitas maupun nilai penjualannya,
The company business operation for the year 2010 showed improvement compared to the previous year, from either in quantity or its sales value, the company also booked a
Perseroan juga membukukan laba yang cukup menggembirakan.
greater profits.
Dengan selalu bekerja secara efisien, sistematis serta perencanaan yang baik pihak manajemen selalu memacu agar setiap individu dari tenaga kerjanya bekerja secara professional untuk bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
By working efficiently and systematically, as well as a good planning, management always motivates each employees to work professionally to perform better than the previous years.
Untuk tahun 2011, diharapkan bisa lebih baik dengan adanya perbaikan-perbaikan system manajemen kehutanan yang lebih baik serta
For the year 2011, the company expects better condition with an improved and transparent forestry management and its related entities.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Laporan Tahunan
13 2010
Annual Report
Program pelestarian hutan dan ekosistem yang sehat dari Pemerintah merupakan program yang patut didukung, dimana rencana HTI, HPH, Hutan Produksi, Hutan Rakyat dan lainnya yang ditata dengan baik akan dapat menunjang produktivitas sektor perkayuan secara berkesinambungan baik untuk sektor industri plywood dan lain-lainnya.
kepastian pengelolaan kehutanan yang lebih baik dan transparan dari semua pihak yang terkait. Perseroan berusaha secara konsisten memelihara dan meningkatkan keterampilan tenaga kerjanya untuk selalu bisa memberikan yang terbaik pada pelanggan-pelanggan Perseroan.
The company consistently preserve and improve its labor skill to continue providing best service to its customers.
Partisipasi Perseroan pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, kepemudaan, sarana ibadah, infrastruktur dan lain-lainnya juga merupakan bagian perhatian dan aktivitas Perseroan .
The company participation in public activities, youth programs, religious facilities, infrastructure, and many more, has become part of company’s practice.
Pencatatan Saham di Bursa Efek
Stock Listing in the Stock Exchange
Saham-saham perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Company’s shares have been listed in the Indonesian Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia).
Laporan Keuangan
Financial Statement
Laporan keuangan perseroan dapat dilihat pada laporan Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan pada bagian-bagian akhir laporan tahunan ini
The company’s Financial Statement can be found in the report of the Public Accountant Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan at the end of this Annual Report.
Direksi mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemegang saham perseroan, instansi pemerintah, segenap mitra usaha serta para relasi atas sumbangan pikiran, dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama ini dan juga terima kasih serta penghargaan direksi kepada segenap karyawan perseroan atas kerja keras serta loyalitasnya dalam upaya kita memperlancar jalannya roda perusahaan.
The Board of Directors greatly thank the shareholders of the company, government agencies, all business partners, as well as all related parties for the thoughts contribution, supports, and trust given to the company all these years and also greatly appreciate all employees for the hard work and loyalty to have a successful company operation.
Untuk dan Atas Nama Anggota Direksi, For and on behalf of the Board of Directors
Annual Report
Jakarta, 18 Maret 2011
Siang Hadi Widjaja Direktur Utama President Director 14 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Nama Perusahaan : PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, TBK. Company’s name Alamat Perusahaan : • Kantor Pusat (head office) Company address Jl. Tanjung Pura no. 263 D Pontianak 78122 Kalimantan Barat - Indonesia Phone : (0561) 736406 - 738220 Fax : (0561) 738136 • Kantor Perwakilan (Representative office) Menara Sudirman Lantai 12C Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (021) 5226728 - 5226729 - 5226738 - 5226739 Fax : (021) 5226779 • Pabrik (Factory) Jl. Adisucipto Km 10,6 Kalimantan Barat - Indonesia Phone : (0561) 721138 - 721834 Fax : (0561) 721124
Laporan Tahunan
15 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
PROFIL PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, Tbk.
Annual Report
PROFILE
Riwayat Singkat Perseroan
Company History in brief
Perseroan bergerak pada bidang industri pengolahan perekat kayu lapis, barang-barang kimia dan pertambangan berdomisili di Pontianak, lokasi pabrik berada di tepi Sungai Kapuas dengan luas lokasi ± 3 hektar yang didukung oleh ± 106 tenaga kerja trampil. Perseroan didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982. Masa konstruksi dilaksanakan sekitar 2 tahun yaitu tahun 1984 s/d tahun 1986. Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada awal tahun 1987 sampai sekarang.
The Company operates in plywood adhesive manufacturer industry, chemicals and mining. The Company is located in Pontianak, West Kalimantan Province, the factory is located along the Kapuas River, with area of ± 3 ha, with ±111 skilled labor force. The company was founded legally by Notary Deed No. 45, dated 18 March 1982. Construction period went for 2 years, from year 1984 to 1986. The Company started commercial operation in the early 1987.
Produk Perseroan
Company Products
- Produk-produk yang dihasilkan : 1. Produk Utama • Urea Formaldehyde (UF Glue) • Phenol Formaldehyde (PF Glue) • Urea Melamine Formaldehyde (UMF Glue) • Particle Board Glue (PB Glue) 2. Produk setengah jadi • Formalin 3. Produk sampingan, sebagai bahan tambahan untuk proses produksi di industri pelanggan : • Hardener UF • Hardener PF • Hardener UMF • Hardener PB • Additive (pengikat emisi, dll) Hardener, sebagai pelengkap / pengeras untuk produk utama, dipergunakan dalam proses produksi kayu lapis.
-
Visi Dan Misi Perseroan Antara Lain :
Company’s Vision and Mission :
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perekat kayu lapis yang pada tahun delapan puluhan banyak diimpor dari Negara-negara tetangga • Berpartisipasi mengembangkan ekonomi nasional dan alih teknologi dan keterampilan pada tenaga kerja nasional • Menciptakan lapangan kerja
• Fulfill the needs of plywood adhesive, in which during the 80s was imported from neighboring countries
16 Laporan Tahunan 2010
Manufactured products are as follows: 1. Main product • Urea Formaldehyde (UF Glue) • Phenol Formaldehyde (PF Glue) • Urea Melamine Formaldehyde (UMF Glue) • Particle Board Glue (PB Glue) 2. Semi-finished product • Formaldehyde 3. Secondary product, as an additional material for customer’s industrial production process • Hardener UF • Hardener PF • Hardener UMF • Hardener PB • Additive (Emission Bonding agent,etc) Hardener, as a supplement / hardener for main product, used in the production process for plywood.
• Participate in developing the national economy and technology, as well as the national labor skill • Provide employment opportunity PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
RUPS Annuualal GGenenenere all MMeeeeeetitit ngg ofof Sh Annu An Shararrehehol hololdedersrs
Dewan Komisaris Boararard off Com Bo o mi missssioioionenenersrs
Komite Audit Audididitt Committee Au
Direktur Utama Presesididene t Di Pr D rectctor tor
Internal Audit InInteteternal Audit
Direktur Administrasi Admi Ad m niniststra trar tition o DDirirecectototorr on
Manajer Umum & Administrasi Genenerararalal & Ad Ge A mi mininist iststrararatitition onn MMan anaggerr an
Direktur Keuangan FiF na n ncn e Di D rerecttor
Manajer Keuangan FiF na nancncne Ma Mana Mana nageger
Manajer Akuntansi Accocoun Acco Ac untititingng Man Man anagger
Pengiriman Dispspatatatchchh Di
Manajer Pembelian Purcr ha Purc Pu hasisisingng Man Man anagger
Laboratorium & Pengendalian Mutu Labobora La borarato atotoryryy & Qua ualilityty Con Contr ntrolol
Elektrik ElEecectrtrtricicalal
Manajer Pabrik F ctc ororyy Mana Fa Mana Ma nage ageg r
Produksi PrPod oducucctition on on
Proyek Patungan PT CCD PT CDPN PN Joio ntn VVenenentu ntuturee
Logistik Logist Logi giiststicicics ics
Mekanik M chan Me chhanic nicics ics
Laporan Tahunan
17 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Manajer Pemasaran Markrketete iningg Ma Ma Mana Mana nage ageger
Direktur Operasi / Teknik Direrer ctctor Di tor ooff Op Opereratatatiioion Oper ion / Teechchninicall Aff Afffai fairirs irs
PROFIL MANAJEMEN MANAGEMENT PROFILE
PROFIL KOMISARIS
COMMISSIONERS PROFILE
NG TJIE KOANG Komisaris Utama
NG TJIE KOANG President Commissioner
Warga negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1963. Pendidikan terakhir Golden Gate University MBA in Finance Investment dan University of San Fransisco BS in Finance.
An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1963. Graduated with an MBA in Finance Investment from Golden Gate University and BS in Finance from University of San Francisco.
Sebelum bergabung dengan perusahaan pernah menjabat sebagai Direktur PT. Gemini Mas Mulia Indah. Mulai bergabung dengan perseroan sebagai
Before joining the company, he was the Director of PT. Gemini Mas Mulia Indah. Has been the President Commissioner since 1996.
Annual Report
Presiden Komisaris sejak tahun 1996 sampai sekarang.
BUDI SATRIA SANUSI Komisaris
BUDI SATRIA SANUSI Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1943. Pendidikan terakhir adalah pada Takushoku University bidang Ekonomi di Tokyo lulus tahun 1966. Sebelum bergabung dengan perusahaan bekerja pada berbagai perusahaan Japan Engineering Consultants & Exports Inc Tokyo, Jepang di Jepang sampai tahun 1971 dan sebagai Direktur Utama PT. Buana Loka Utama (1980-2002). Mulai bergabung dengan perseroan sebagai Direktur sejak tahun 1982 sampai dengan 2007 dan terakhir sebagai komisaris perusahaan sejak tahun 2007 sampai sekarang.
An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1943. Graduated with a degree in Economic from Takushoku University – Tokyo in 1966. Before joining the company, he worked for Japan Engineering Consultants & Exports Inc. in Tokyo, Japan, until 1971, and was the President Director of PT. Buana Loka Utama (1980-2002). Had joined the company since 1982 until 2007 as Director; and as Commissioner since 2007.
BUDI RACHMAT KHARLI Komisaris Independen
BUDI RACHMAT KHARLI Independent Commissioner
Warga negara Indonesia lahir di Bandung pada tahun 1966, Pendidikan terakhir Sarjana Teknik Elektro Universitas Trisakti Jakarta. Bergabung sebagai Komisaris Independen PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk sejak tahun 2001 sampai sekarang. Sebelumnya pernah bekerja di Bank Central Asia, Matthew Furniture dan Graha Dipta Interindo. Saat ini bekerja di salah satu perusahaan tekstile, Dwi Mandiri dan SBC Communications.
An Indonesian citizen, was born in Bandung in 1966. Graduated with a Bachelor degree in Electrical Engineering from Universitas Trisakti – Jakarta. Joined as Independent Commissioner of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk since 2001 until now. Previously he worked for Bank Central Asia, Matthew Furniture, and Graha Dipta Interindo. Currently he is working for a textile company, Dwi Mandiri, and SBC Communications.
18 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
DIRECTORS PROFILE
SIANG HADI WIDJAJA Direktur utama
SIANG HADI WIDJAJA President Director
Adalah seorang pengusaha, warga negara Indonesia yang lahir di Bandung tahun 1950, Pendidikan terakhir Ngee Ann Technical College di bidang Manajemen di Singapura, mulai bergabung sebagai Direktur Utama sejak berdirinya perseroan hingga saat ini.
An entrepreneur, an Indonesian citizen, was born in Bandung in 1950. Studied Business Management and at Ngee Ann Technical College in Singapore, had joined the company as President Director since it was founded administration at.
WINATA INDRADJAJA Direktur
WINATA INDRADJAJA Director
Warga negara Indonesia, lahir di Tabanan, Bali tahun 1944, lulusan Technische Hochschulu Aachen (Jerman Barat) dalam bidang teknik sipil dan mengikuti pelatihan manajemen perusahaan di Stuttgart, bekerja sebagai tenaga ahli pada perusahaan di Hanover pada tahun 1979-1981, mulai bergabung sejak tahun 1983 dan sejak tahun 1990 sebagai Direktur perseroan hingga saat ini.
An Indonesian citizen, was born in Tabanan, Bali in 1944. Graduated from Technische Hochschulu Aachen (West Germany) with a Civil Engineering degree, and attended an Organization Management course in Stuttgart, worked as an engineer for a company in Hanover in 1979-1981. Joined the company in 1983, and has been a Director since 1990.
BUDIONO Direktur
BUDIONO Director
Warga negara Indonesia lahir di Pontianak pada tahun 1959, menempuh pendidikan di jurusan Manajemen Perusahaan dan Akuntansi tingkat terampil. Sebelum bergabung dengan perusahaan bekerja sebagai tenaga Accounting di Firma Riaco dan Bank Central Asia di Pontianak, bergabung dengan perseroan sebagai Manager Accounting (1983-1993), Manager pemasaran dan Manager Keuangan (19932007) dan sebagai Direktur sejak tahun 2007.
An Indonesian citizen, was born in Pontianak in 1959, attended courses in Organization Management and Accounting. Before joining the company, worked as an accountant for Firma Riaco and Bank Central Asia in Pontianak. Joined the company as an Accounting Manager in 1983-1993, as a Marketing and Finance Manager in 1993-2007, and as a Director since 2007.
HONKY WIDJAJA Direktur
HONKY WIDJAJA Director
Warga negara Indonesia lahir di Bandung pada tahun 1953 pendidikan terakhir Chemical Engineering di Dortmund University-West Germany sebelum bergabung dengan perusahaan pernah bergabung diperusahaan Planning and Construction for KHD Cement Industry-West Germany, bergabung dengan perseroan sebagai Plant Manager sampai tahun 2007 dan sebagai Direktur sejak tahun 2007.
An Indonesian citizen, was born in Bandung in 1953. Graduated from Dortmund University – West Germany with Chemical Engineering degree. Before joining the company, he worked for a Planning and Construction company, KHD Cement Industry – West Germany. Joined the company as a Plant Manager until 2007, and as a Director since 2007.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Laporan Tahunan
19 2010
Annual Report
PROFIL DIREKSI
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Perseroan berupaya membina karyawankaryawatinya untuk selalu meningkatkan keterampilan dan kualitasnya. Sumber daya yang dimiliki Perseroan merupakan bagian dari asset perseroan yang memiliki nilai strategis. Perseroan selalu menanamkan rasa memiliki agar tercipta tanggung jawab yang lebih besar dalam melaksanakan tugas sehari-harinya.
The company strives to guide its employees to always improve their ability and quality. Human resources acquired by the company would be a part of its assets which gives strategic value. The company always nurtures a sense of belonging to their employees so that they feel more responsible on doing their everyday task.
Hubungan industrial yang harmonis dibina dengan melibatkan Tripartit, bipartit dan hubungan kerja Industrial Pancasila yang sehat.
A harmonic industrial relationship is built by involving tripartite, bipartite and a healthy industrial relationship based on the Pancasila.
Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dan loyal dengan suasana kerja yang nyaman menjadi pedoman bersama antara pekerja dan pengusaha agar tercipta iklim kerja yang kondusif di dalam pencapaian produktivitas yang lebih baik dan berkualitas.
Empowering human resources that are qualified, skillful and loyal within comfortable work environment has become an aspiration for the employer as well as the employees to build a conducive work environment in order to achieve a better productivity and quality.
JUMLAH KARYAWAN (GROWTH IN THE NUMBER OF EMPLOYEES) PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, TBK 2006 - 2010 Tahun (Year) 2006 2007 2008 2009 2010
Jenis Kelamin (Sex) Pria Wanita (Male) (Female) 95 27 95 25 95 23 85 22 86 20
SD (PS) 20 20 19 16 14
Tingkat Pendidikan (Level of Education) SLTP SLTA (JHS) (SHS) 18 67 15 70 15 70 16 66 16 63
Sarjana (S1 Degree) 17 15 14 13 13
Total (Amount) 122 120 118 111 106
Annual Report
Berkurangnya jumlah karyawan karena pensiun/mengundurkan diri The employment reduction are due to pension or resignation
20 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM
THE COMPOSITION OF THE COMPANY’S SHAREHOLDERS
PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, Tbk. Pemegang Saham Share Holders Name
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Saham Shares Number
Jumlah Modal Saham Paid in Capital
I. Kepemilikan diatas 5% Ownership above 5% PT. Dutapermana Makmur
49,67
164,485,935
41.121.483.750
RBC Dexia Investor Service Trust A/C
11,61
38,439,435
9,609,858,750
Merril Lynch Pierce Fenner and Smith
6,81
22,538,303
5,634,575,750
Budi Satria Sanusi
1,07
3.527.813
881.953.250
Siang Hadi Widjaja
5,71
18,899,111
4,724,777,750
Ir. Winata Indradjaja
0,00
1,261
315,250
Honky Widjaja
0,00
6,309
1,577,250
Budi Rachmat Kharli
0,09
301,618
75,404,500
0,41
1,354,278
338,569,500
24,64
81,575,889
20,393,972,250
100
331,129,952
82,782,488,000
II. Kepemilikan atas nama Komisaris dan Direksi Commissioners and Directors Ownership
III. Kepemilikan oleh Masyarakat Public Ownership Koperasi Masyarakat Jumlah
Laporan Tahunan
21 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM DARI TAHUN 2006 - 2010 THE COMPOSITION OF THE COMPANY’S SHAREHOLDERS, 2006 - 2010 PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, TBK Pemegang Saham / Share Holders
2006
2007
2008
2009
2010
Persentase Kepemilikan
I. Kepemilikan diatas 5% Ownership above 5% PT. Dutapermana Makmur
49.67
49.67
49.67
49.67
49.67
RBC Dexia Investor Service Trust A/C
13.73
12.56
12.56
9.98
11.61
Merril Lynch Pierce Fenner and Smith
-
6.29
6.29
6.81
6.81
Budi Satria Sanusi
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
Siang Hadi Widjaja
0.74
0.74
0.74
5.30
5.71
Ir. Winata Indradjaja
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Ir. Honky Widjaja
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Budi Rachmat Kharli
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.41
0.41
0.41
0.41
0.41
34.29
29.17
29.17
26.67
24.64
100
100
100
100
100
II. Kepemilikan atas nama Komisaris dan Direksi
III. Kepemilikan oleh Masyarakat Koperasi Masyarakat
Annual Report
Jumlah
22 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
ANAK PERUSAHAAN DAN ASOSIASI SUBSIDIARY AND ASSOCIATED COMPANY
1. Anak Perusahaan (Subsidiary Company)
: PT. INTITIRTA PRIMASAKTI
Alamat (Address) : WISMA BSG Lt. 3A Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160, Indonesia Phone : 021 - 3483 4442 Fax : 021 - 3483 3874 Jumlah kepemilikan saham : 60% (Percentage of ownership) Bergerak dalam bidang : Pertambangan batu bara (Business operation) : Coal Mining Status operasi : Dalam tahap eksplorasi (Operation Status) : Exploration Stage
2. Perusahaan asosiasi (Associated Company)
: PT. CHANG CHUN DPN CHEMICAL INDUSTRY
Alamat (address) : Jl. Jababeka XI Blok G 18 - G 23 Cikarang Industrial Estate, Bekasi Phone : 021 - 893 4066, 893 4170, 893 4205, 893 4326 Fax : 021 - 893 4203 Jumlah kepemilikan saham : 25% (Percentage of ownership) Bergerak dalam bidang : Produksi paper chemical resins dan melamine/urea molding compound (Business operation) : Production of paper chemical resins and melamine/urea molding compound. Status operasi : Produksi komersial sejak tahun 1994 (Operation Status) : Commercial production since 1994
Laporan Tahunan
23 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
INFORMASI SEKURITAS SECURITIES INFORMATION
Annual Report
Pada akhir tahun 2010 PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk mencatat pemegang saham yang memiliki 331.129.952 lembar saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham yang dikeluarkan perusahaan hanya satu jenis yakni saham biasa. Setiap saham yang diterbitkan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk memberikan hak yang sama kepada pemegangnya. Pemegang saham PT. DPN Tbk memiliki kendali atas perseroan melalui Rapat UmumPemegang Saham (RUPS). PT. DPN Tbk memiliki komitmen untuk mengembalikan investasi pemegang saham dalam bentuk dividen.
24 Laporan Tahunan 2010
At the end of year 2010 PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk had 331.129.952 number of shares in stock that were listed in the Indonesia Stock Exchange (BEI). The company only issued Common Stock. Each share of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk offers equal rights to the shareholder. The shareholders of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk have control over the company through the Shareholders’ Meeting. PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk is committed to return the shareholder’s investment in the form of dividend pay-outs.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM HISTORICAL SHARES LISTING BURSA EFEK INDONESIA (BEI) INDONESIA STOCK EXCHANGE (ISX) Tindakan Korporasi Corporation Action
Tahun Year
Rasio Ratio
Penambahan/Perubahan Jumlah Saham Changes/Addition in Number of Shares
Jumlah Saham Beredar Number of Shares Outstanding
Nilai Par Par Value
Pendiri Founder
1990
10,312,000
10,312,000
1,000
Penawaran Perdana Initial Public Offering
1990
2,270,000
12,582,000
1,000
Saham Bonus Bonus Shares
1991
1:1
12,582,000
25,164,000
1,000
Saham Bonus Bonus Shares Dividen Saham Shares Dividend
1994
8:1
3,145,500
4:1
6,291,000
34,600,500
1,000
Dividen Saham Shares Dividend Pemecahan Saham Stock Split
1998
6:1
5,766,750
40,367,250
1,000
1:2
40,367,250
80,734,500
500
Dividen Saham Shares Dividend
1999
10:3
24,220,350
104,954,850
500
Saham Bonus Bonus Shares
2000
5:1
20,990,970
125,945,820
500
Dividen Saham Shares Dividend Saham Bonus Bonus Shares
2005
20:1
6,297,291
23:4
21,903,591
154,146,702
500
Pemecahan Saham Stock Split
2006
1:2
154,146,702
308,293,404
250
Saham Bonus Bonus Shares
2007
27:2
22,836,548
331,129,952
250
Laporan Tahunan
25 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Annual Report
ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
Produksi
Production
Volume produksi produk utama (Glue) tahun 2010 sebanyak 19.789 ton atau naik sebesar 6,19% dibanding tahun 2009 sebanyak 18.636 ton.
Main product (Glue) production volume in year 2010 amounts to 19.789 tons, which increased by 6,19% compared to the year 2009, which was 18.636 tons.
Volume produksi produk sampingan (Hardener PF) tahun 2010 sebanyak 505 ton atau turun sebesar 6,78% dibanding tahun 2009 sebanyak 541 ton. Penurunan produksi Hardener PF karena masih terdapat persediaan awal sebanyak 36 ton.
Secondary product (Hardener PF) production volume in year 2010 is 505 tons, decreased by 6,78% compared to the year 2009, which was 541 tons. The decrease in the Hardener PF production is due to the remaining balance in inventory of 36 tons.
Volume produksi barang setengah jadi (Formalin) tahun 2010 sebanyak 12.148 ton atau naik sebesar 16,87% dibanding tahun 2009 sebanyak 10.394 ton.
Half-finished product (Formaldehyde) production volume in year 2010 was 12.148 tons, increased by 16.87%, compared to the year 2009, which was 10.394 tons.
Naiknya volume produksi karena naiknya volume permintaan.
The increase in production volume is due to the increase in demand.
Anak perusahaan (PT. Intitirta Primasakti) masih belum berproduksi, dan dalam tahap eksplorasi.
The Subsidiary (PT. Intitirta Primasakti) has not yet started production, and remains in exploration stage.
Penjualan
Sales
Volume penjualan produk utama (Glue) tahun 2010 sebanyak 20.310 ton atau naik sebesar 11,89% dibanding tahun 2009 sebanyak 17.895 ton.
Sales volume of main product (Glue) in year 2010 is 20.310 tons, increased by 11,89% compared to the year 2009, which was 17.895 tons.
Volume penjualan produk sampingan (Hardener PF) tahun 2010 sebanyak 514 ton atau naik sebesar 1,38% dibanding tahun 2009 sebanyak 507 ton.
Sales volume of the secondary product (Hardener PF) in year 2010 is 514 tons, increased by 1,38% compared to the year 2009, which was 507 tons.
Volume penjualan barang setengah jadi (Formalin) tahun 2010 sebanyak 156 ton atau turun sebesar 24,27% dibanding tahun 2009 sebanyak 206 ton.
Sales volume of the half-finished product (Formaldehyde) in year 2010 is 156 tons, decreased by 24,27%, compared to the year 2009, which was 206 tons.
Naiknya volume penjualan karena meningkatnya volume permintaan.
The increase in sales volume is due to the increase in demand.
26 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Profitabilitas
Profitability
Profitabilitas Perseroan tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009. Pada tahun 2010 Perusahaan sulit menaikkan margin laba kotor karena naiknya harga pokok pemakaian bahan baku phenol dan methanol sehubungan dengan naiknya harga pembelian ke dua jenis bahan baku tersebut. Namun pada tahun 2010 harga pokok pemakaian pupuk urea dan melamine mengalami penurunan sehingga masih dapat mengimbangi kenaikan harga.
The Company’s profit in year 2010 increases compared to the year 2009. In year 2010, it is difficult for the Company to increase the Gross Profit Margin because of the increase in cost of main raw material Phenol and Methanol. However, in year 2010, the cost for Urea and Melamine decreases, therefore this can balance the increase in the cost.
Naiknya harga bahan baku Phenol yang cukup signifikan memaksa perusahaan melakukan penyesuaian kenaikan harga jual atas glue jenis Phenol rata-rata sebesar 23%, dalam menaikkan harga jual, perusahaan mempertimbangkan untuk tidak memberatkan konsumen dan mempertahankan harga jual tetap dapat bersaing.
The significant increase in the cost of main material Phenol has forced the company to adjust the sales price on Phenol Glue about 23% in average; of which the company has considered not to put the pressure on its customers and yet to have competitive sales price.
Akibat kenaikan harga jual ini volume penjualan glue jenis phenol mengalami penurunan sebanyak 1.681 ton dengan laba kotor turun sebanyak 3,8 milyar.
The effect of this price increase, the sales volume of Phenol Glue decreases to 1.681 tons, with decrease in gross profit of 3,8 billions.
Laba bersih yang dicapai perusahaan tahun 2010 malah meningkat tajam, ini karena meningkatnya pendapatan lain-lain.
Net profit of year 2010 has increased sharply due to the increase in Other Income.
Berikut ini hasil pengukuran profitabilitas perusahaan, yaitu: Margin kotor turun 0,51%, dari jumlah 26,61% pada tahun 2009 turun menjadi 26,10% pada tahun. 2010 Margin laba usaha naik 0,46%, dari jumlah 7,78% pada tahun 2009 naik menjadi 8,24% pada tahun 2010.
The followings are measures of the company profitability: Gross Margin decreases by 0,51%, from 26,61% in year 2009, to 26,10% in year 2010. Profit Margin increases by 0,46% from 7,78% in year 2009, to 8,24% in year 2010.
Profitabilitas berdasarkan Return on Invesment ratio tahun 2010 meningkat 3,4%, yakni dari 5% pada tahun 2009 menjadi 8,40% pada tahun 2010.
Profitability based on Return on Investment ratio in year 2010 increases by 3,4%, from 5% in year 2009 to 8,40% in year 2010.
Profitabilitas berdasarkan return on equity ratio tahun 2010 juga meningkat 5,6% yakni dari 6,61% pada tahun 2009 menjadi 12,21% pada tahun 2010.
Profitability based on Return on Equity ratio in year 2010 also increases by 5,6%, from 6,61% in year 2009 to 12,21% in year 2010.
Laporan Tahunan
27 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Kapasitas produksi
Production Capacity
Kapasitas terpasang produksi Glue tetap seperti tahun sebelumnya yakni 75.000 ton per tahun. Demikian juga kapasitas produksi Formalin masih tetap seperti tahun sebelumnya sebesar 50.000 ton per tahun.
The installed capacity for Glue production remains the same as the previous year, at 75.000 tons/year; as well as for Formaldehyde production capacity, which remains the same as that of previous year at 50.000 tons/year. Company financial analysis includes:
Anasilis kinerja keuangan perusahaan meliputi: Aset lancar Aset lancar tahun 2010 Rp 117.483.126.665 Aset lancar tahun 2009 Rp 86.911.552.652 Selisih (bertambah) Rp 30.571.574.013 Meningkatnya aset lancar terutama karena naiknya kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan persediaan. Aset tidak lancar Aset tidak lancar tahun 2010 Rp 58.199.665.931 Aset tidak lancar tahun 2009 Rp 55.639.923.277 Selisih (bertambah) Rp 2.559.742.654 Bertambahnya nilai aset tidak lancar terutama karena bertambahnya nilai investasi jangka pajang, yakni investasi pada perusahaan asosiasi - PT. Chang Chun Chemical Industry. Selama dua tahun berturut-turut PT. Chang Chun C.I. mencetak laba diatas 9 milyar, sehingga bagian laba untuk Perusahaan sebesar 25% masing-masing sebesar Rp 2,48 milyar pada tahun 2009 dan Rp 2,29 milyar pada tahun 2010. Ini meningkat signifikan jika dibandingkan pada tahun 2008 dengan laba investasi hanya sebesar Rp 96 juta. Jumlah Aset Jumlah Aset tahun 2010 Rp 175.682.792.596 Jumlah Aset tahun 2009 Rp 142.551.475.929 Selisih (bertambah) Rp 33.131.316.667
Annual Report
Meningkatnya jumlah aset karena naiknya nilai aset lancar dan aset tidak lancar . Kewajiban Lancar Kewajiban lancar tahun 2010 Rp 24.128.310.036 Kewajiban lancar tahun 2009 Rp 6.365.045.320 Selisih (bertambah) Rp 17.763.264.716 28 Laporan Tahunan 2010
Current assets Current assets year 2010 Rp. 117.483.126.665 Current assets year 2009 Rp. 86.911.552.652 Difference (increase) Rp. 30.571.574.013 The increase in current assets is due to the increase in Cash and Cash equivalent, short-term investment and inventory. Non-current assets Non-current assets 2010 Rp. 58.199.665.931 Non-current assets 2009 Rp. 55.639.923.277 Difference (increase) Rp. 2.559.742.654 The increase in Non-current asset is mainly due to the increase in long-term investment, which is the investment in the associated company – PT. Chang Chun Chemical Industry. For two consecutive years, PT. Chang Chun C.I. contributes profits of more than Rp. 9 billion, which then the company profit share of 25% are Rp. 2,48 billion in year 2009 and Rp. 2,29 billion in year 2010. This shows significant increase compared to investment profit in year 2008, which was only Rp. 96 million.
Total assets Total asset 2010 Rp. 175.682.792.596 Total asset 2009 Rp. 142.551.475.929 Difference (increase) Rp. 33.131.316.667 The increase in total assets is due to the increase in current assets and non-current assets. Current Liabilities Current Liabilities 2010 Rp. 24.128.310.036 Current Liabilities 2009 Rp. 6.365.045.320 Difference (increase) Rp. 17.763.264.716 The increase in current liabilities is mainly due to bank PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Meningkatnya Kewajiban lancar terutama karena adanya hutang bank sebesar Rp 5,26 milyar dan bertambahnya hutang usaha sebesar Rp 12,46 milyar. Hutang bank tersebut digunakan untuk melunasi hutang pembelian bahan baku melamine yang telah jatuh tempo. Sedangkan bertambahnya hutang usaha berasal dari hutang atas pembelian bahan baku melamine dan methanol yang belum jatuh tempo Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar tahun 2010 Rp 24.213.971.088 Kewajiban tidak lancar tahun 2009 Rp 21.138.167.997 Selisih (bertambah) Rp 3.075.803.091 Bertambahnya Kewajiban tidak lancar karena bertambahnya pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan oleh PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan sebesar Rp 1,53 milyar untuk operasionalnya. Pinjaman tersebut diperoleh dari PT. Ayrus Prima selaku pemegang 40% saham PT. Intitirta Primasakti. Pinjaman tersebut tidak berbunga dan tidak ditetapkan waktu pelunasannya. Selain itu bertambahnya kewajiban tidak lancar juga dikarenakan bertambahnya kewajiban imbalan pasca kerja sebesar Rp 1,55 milyar. Jumlah kewajiban Jumlah Kewajiban tahun 2010 Rp 48.342.281.124 Jumlah Kewajiban tahun 2009 Rp 27.503.213.317 Selisih (bertambah) Rp 20.839.067.807 Jumlah kewajiban meningkat karena meningkatnya kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.
Pendapatan usaha Omzet penjualan PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk tahun 2010 sebesar Rp 97.283.942.857,- naik 4,3% dibandingkan tahun 2009 dengan nilai sebesar Rp 93.286.770.819,-. Meningkatnya nilai penjualan
Long term Liabilities Long term liabilities 2010 Rp. 24.213.971.088 Long term liabilities 2009 Rp. 21.138.167.997 Difference (increase) Rp. 3.075.803.091 The increase in long-term liability is due to the increase in the loan for related parties, which is the subsidiary company, PT. Intitirta Primasakti, the sum of Rp. 1,53 Billion for its operation. The loan is obtained from PT. Ayrus Prima, as the 40% shareholder of PT. Intitirta Primasakti. The loan is no-interest bearing loan, and no schedule of repayment has been set.
Another reason for the increase in long-term liabilities is due to the increase in the post employment benefit liabilities of Rp. 1,55 Billion. Total liabilities Total liabilities 2010 Rp. 48.342.281.124 Total liabilities 2009 Rp. 27.503.213.317 Difference (increase) Rp. 20.839.067.807 The increase in total liabilities is due to the increase in current liabilities and non-current liabilities.
Income from Operation Sales income of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk in year 2010 is Rp 97.283.942.857,-, increases by 4,3% compared to that of year 2009 which was Rp 93.286.770.819,-. The increase in sales is mainly due to the increase in sales volume from 17.895 tons in year 2009 to 20.310 tons in year 2010, and also because of adjustment in increasing
Laporan Tahunan
29 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
loan of Rp. 5,26 billion and an increase of accounts payable of Rp. 12,46 billion. The bank loan is for paying off the accounts payable of melamine purchase that is due. On the other hand, the increase in accounts payable is due to the accounts payable for melamine and methanol purchase is not yet due.
terutama karena naiknya volume penjualan dari 17.895 ton pada tahun 2009 naik menjadi 20.310 ton pada tahun 2010 dan adanya penyesuaian kenaikan harga jual. Naiknya volume penjualan tahun ini karena ada langganan perusahaan yang produksinya kurang lancar pada tahun 2009, mulai lancar pada tahun 2010. Ada juga yang pada tahun 2009 sama sekali tidak berproduksi tetapi pada pertengahan tahun 2010 mulai berproduksi. Penyesuaian kenaikan harga dilakukan seiring dengan naiknya harga pokok pembelian bahan baku phenol dan methanol. Harga pokok pembelian bahan baku Phenol tahun 2009 rata-rata sebesar US$ 915 per ton naik menjadi US$ 1,648 per ton pada tahun 2010 sedangkan bahan baku Methanol rata-rata dari US$ 219 per ton pada tahun 2009 naik menjadi US$ 352 per ton pada tahun 2010.
Beban usaha Beban operasional pada tahun 2010 sebesar Rp 17.375.667.969,- atau turun 1,08% dibanding tahun 2009 sebesar Rp 17.565.107.181,- Penurunan itu terutama karena pada tahun 2010 tidak ada beban penyisihan piutang ragu-ragu.
Laba/Rugi bersih Laba bersih yang dicapai perusahaan tahun 2010 naik 107% atau sebesar Rp 7,6 milyar dari tahun sebelumnya, yakni dari Rp 7.124.377.450 pada tahun 2009 menjadi Rp 14.749.983.545 pada tahun 2010.
Annual Report
Rasio laba bersih naik 7,52%, atau dari 7,64% pada tahun 2009 naik menjadi 15,16% pada tahun 2010.
sales price.
The increase in sales volume this year is because our customers have increased their production in year 2010, as well as those who did not have production in year 2009, have started production in middle of year 2010.
The adjustment in increasing the sales price is in line with the increase in the cost of raw material phenol and methanol. The average cost of raw material phenol in year 2009 was US$ 915 per ton, increased to US$ 1,648 per ton in year 2010, while raw material Methanol in average from US$ 219 per ton in year 2009 increases to US$ 352 per ton in year 2010.
Operating Cost Operating Cost in year 2010 is Rp. 17.375.667.969,- or decreases by 1,08% compared to the year 2009 which was Rp 17.565.107.181,-. The decrease is mainly because in year 2010 the Company does not provide any Allowance for Doubtful Accounts.
Net Profit/Loss The company net profit for year 2010 increases by 107%, or Rp. 7,6 Billion from Rp. 7.124.377.450 in year 2009, to Rp 14.749.983.545 in year 2010.
Net profit ratio increases by 7,52%; from 7,64% in year 2009 to 15,16% in year 2010.
Kenaikan yang cukup signifikan ini berasal dari penghasilan lain-lain, terutama : - Menurunnya rugi selisih kurs Rp 2,9 milyar. - Laba penjualan bahan baku naik Rp 2,9 milyar.
This significant increase derives from Other Income, mainly: - Decrease in Foreign Exchange loss of Rp 2,9 Billion - Increase in Profit from Sales of Raw Material of Rp 2,9 Billion - Increase in Interest income of Rp 907 million.
- Penghasilan bunga naik Rp 907 juta.
The company’s capability to pay its debt is undoubtedly
30 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Kemampuan perseroan membayar hutang sangat baik. Tingkat likwiditas dengan rasio lancar perusahaan tahun 2010 adalah 4,9 kali. Sampai saat ini semua hutang yang telah jatuh tempo dibayar tepat waktunya. Tingkat kolektibitas piutang atas beberapa langganan yang pabriknya tidak beroperasi lagi sangat diragukan, akan tetapi manajemen telah menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu hingga 100% terhadap nilai piutang yang belum tertagih tersebut. Diluar itu, semua piutang usaha sangat lancar. Untuk tahun 2011 perusahaan memandang bahwa prospek industri lem masih bagus. Perusahaan menargetkan omzet penjualan tahun 2011 sebesar 100 milyar dengan laba bersih sebesar 16 milyar. Mengingat banyaknya persaingan bisnis, maka untuk mencapai target tersebut strategi yang dijalankan oleh manajemen adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada langganan dan selalu mempertahankan bahkan berusaha meningkatkan mutu produk yang ada.
The Accounts receivable collectability on several nonoperating customers is highly doubtful; however, management has set 100% allowance on these uncollectable receivables. Other than that, all other accounts receivable is current collectible.
For the year 2011, the prospect of glue industry is still promising. The company forecast its sales of year 2011 is Rp 100 Billion with net profit of Rp 16 Billion.
Considering a vast number of competitors, in order to achieve the above mentioned target, the company will always maintain and improve their service to the customers and also improve the existing product quality.
Laporan Tahunan
31 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
well. The Company liquidity ratio in year 2010 is 4,9:1. Till date, all matured liabilities have been paid on time.
Annual Report
RINGKASAN DIVIDEN YANG SUDAH DIBAYAR (SUMMARY OF DIVIDENTS PAID 2004 - 2009) PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, TBK Tahun Year
Tanggal Pembayaran Payment Date
Jenis Dividen (Type of of Dividens)
Dividen per Saham dalam rupiah (Divident Amount)
2009
20 Juli 2010 July 20, 2010
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Rp. 6,-
2008
-
-
-
2007
25 Juni 2008 June 25, 2008
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Rp. 1,-
2006
27 Juli 2007 July 27, 2007
Saham Bonus (Bonus Shares)
-
2005
31 Juli 2006 July 31, 2006
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Rp. 3,-
2004
04 Agustus 2005 August 04, 2005
Dividen Tunai (Cash Dividend) Dividen Saham (Shares Dividend) Saham Bonus (Bonus Shares)
Rp. 25,-
27:2
20:1 23:4
2003
-
-
-
2002
05 Agustus 2003 August 05, 2003
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Rp. 10,-
32 Laporan Tahunan 2010
Rasio (Ratio)
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai badan hukum Indonesia, PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk patuh pada UndangUndang Perusahaan. Dibawah UU ini, perusahaan menerapkan kebijakan dan program Korporasi yang baik sesuai dengan peraturan dan ketentuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Bursa Efek Indonesia dan peraturan/ketentuan Pemerintah Indonesia.
As a legal entity, PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk lawfully operates the company. Under Corporate law, the company practices the policies and program of the Good Corporate Governance, according to the code and regulation of the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam), Indonesia Stock Exchange and other code/regulation of the Indonesian Government.
Perusahaan mempraktikkan standar tertinggi dari prinsip-prinsip GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran setiap saat melalui penerapan nilai-nilai Korporasi yang profesional, etis, terbuka dan inovatif.
The company practices highest standards of the Good Corporate Governance (GCG), which covers transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness at any time through applying the corporate values of being professional, ethical, open, and innovative.
Perseroan memiliki tiga organ Utama dalam penerapan GCG yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi. Masing-masing memiliki tugas peranan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS merupakan lembaga tertinggi di PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dan merupakan forum utama tempat para pemegang saham dapat menggunakan hak dan wewenang mereka atas manajemen perusahaan.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
The Shareholders’ Meeting The Shareholders’ Meeting is the highest organ in PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk, which includes the Annual Shareholders’ Meeting and the Extraordinary Shareholders’ Meeting. This is the main forum for the shareholders to exercise their rights and authority upon the company’s management. To protect the needs of the shareholders, PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk always assures to hold an Annual Shareholders’ Meeting six (6) months after year-end close, at the latest, or every mid June annually. Laporan Tahunan
33 2010
Annual Report
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk senantiasa memastikan untuk menyelenggarakan RUPS Tahunan selambatlambatnya bulan ke-6 (enam) setelah tutup buku atau pada pertengahan bulan Juni setiap tahunnya. Dan
The company’s structure includes three main organs in practicing GCG, which includes Shareholders’ Meeting, Board of Commissioners, and Board of Directors. Each of these organs holds different functions, roles, and responsibilities.
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sewaktu- waktu jika diperlukan. RUPS yang memegang seluruh wewenang di luar yang telah didelegasikan kepada Komisaris ataupun Direksi.
The Extraordinary Shareholders’ Meeting is held when needed.
Shareholders’ Meeting holds all rights outside those that have been delegated to either the Board of Commissioners or Board of Directors.
Dewan Komisaris Kewajiban/tugas Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan direksi atas rencana bisnis, operasi dan pengelolaan perusahaan dan memberikan saran kepada direksi dalam menjalankan dan mengelola perusahaan dan bertanggung jawab kepada para pemegang saham perusahaan.
Board of Commissioners The task of Board of Commissioners is to supervise management policies in general on either the company or the operations, and to give advice to the Board of Directors in managing the company, and is responsible to the shareholders.
Keanggotaan dan Masa Jabatan Keanggotaan Komisaris terdiri dari sedikitnya tiga(3) orang. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Komisaris sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. Komisaris PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk terdiri dari tiga (3) orang anggota termasuk Presiden Komisaris, Komisaris dan Komisaris merangkap Komisaris Independen, sesuai persyaratan dari Bapepam.
Annual Report
Rapat Komisaris Sesuai Anggaran Dasar Perseroan serta kebijakan Komisaris dan Direksi, Komisaris menyelenggarakan rapat sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Presiden Komisaris atau jika diminta oleh 2 (dua) anggota Komisaris lainnya. Rapat Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris atau komisaris yang dipilih oleh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat tersebut. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila
34 Laporan Tahunan 2010
Board Members and Assignment Period Member of the Board of Commissioners consists of at least three (3) persons. Member of the Board of Commissioners is appointed by the Shareholders’ Meeting. Shareholders’ Meeting has the right to dismiss the member of the Board of Commissioners at anytime before the assignment period ends, if the member of the Board of Commissioners is deemed incapable of performing its task as described in the Statutes and/or Shareholders’ Meeting decision. The Board of Commissioners of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk consists of three (3) members, including the President Commissioner, Commissioner, and Commissioner, assuming Independent Commissioner, according to the requirement from Bapepam (Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency).
Board of Commissioners Meeting According to the Articles of Association as well as policies of the Board of Commissioners and Directors, Board of Commissioners will have a meeting at anytime if needed by the President Commissioners or if requested by other 2 (two) of the member of the Board of Commissioners. The Shareholders’ Meeting is led by the President Commissioner or a commissioner elected by the member of the Board of Commissioners who attends the meeting.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Komisaris. Dalam tiap rapat, setiap Komisaris berhak atas satu suara dan, selain itu juga dapat memberikan satu suara bagi Komisaris lain yang diwakilinya. Rapat juga dihadiri oleh Presiden Direktur
Dewan Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk untuk kepentingan dan tujuan perseroan, mewakili di dalam maupun di luar sidang pengadilan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Meeting of the Board of Commissioners is binding and has the rights to take on a binding decision only if attended by more than 50% of the member of the Board of Commissioners. In every meeting, each Commissioner has the right to have one vote; beside it is allowed to give one vote for another Commissioner that is being represented. President Director also attends the meeting.
Board of Directors Board of Directors is responsible to manage PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk for the interest and the policy of the company, representing either in or outside the judicial court, as it is regulated in the Articles of Association.
Anggota dan Masa Jabatan Keanggotaan Direksi terdiri dari sedikitnya tiga (3) orang. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk masa jabatan selama 3 tahun atau lebih yang dapat diperpanjang. RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Direksi dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
Rapat Direksi Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan Dewan, Direksi mengadakan rapat setiap waktu bila dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Rapat dianggap sah dan berhak mengeluarkan keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh sedikitnya lebih dari separuh anggota Direksi.
Direktur Utama Tugas Utama Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan serta memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.
Board Member and Assignment Period Member of the Board of Directors consists of at least three (3) persons. The members of Board of Directors are appointed by the Shareholder’s Meeting for period of 3 years or more, which can be extended. Shareholders’ meeting has the right to dismiss the member of the Board of Directors at anytime before the assignment period ends, if the member of the Board of Directors is deemed incapable to perform its duty according to the Articles of Association and/or the Shareholders’ Meeting.
Board of Directors Meeting According to the Articles of Association and the Policy of the Board, Board of Directors could have a meeting at anytime if deemed needed by the President Director, or by a request from one or more of the member of the Board of Directors. The meeting is deemed binding and has the right to issue a binding decision if attended by at least more than half of the Board of Directors.
President Director Main Responsibility The main responsibility is to lead and to manage the company according to company’s objective and always strive to increase efficiency and effectiveness as well as to nurture and to manage company’s assets.
Bersama-sama dengan para Direktur menganalisa dan mengusahakan langkah-langkah yang tepat dalam
Laporan Tahunan
35 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
pengambilan keputusan, pelaksanaan/implementasi rencana-rencana usaha, agar mendatangkan manfaat bagi perusahaan, meningkatkan produktivitas / pengelolaan yang penuh tanggung jawab terhadap perusahaan, masyarakat, lingkungan dan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku dengan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan semua pihak.
Together with the Board of Directors, analyzes and provides good input in decision making, implementation of operation plans, to bring advantage for the company, increase productivity, responsible management, towards the company, society, environment, and refers to the government regulation by adding value to the company and all related parties.
Direktur Keuangan Tugas Utama Mengelola keuangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, mengendalikan efektivitas investasi pada anak perusahaan dan menyusun pelaporan keuangan sesuai peraturan-peraturan yang berlaku.
Finance Director Main Responsibility Manage the company’s finance, to increase the financial structure of the company, supervise investment effectiveness on the subsidiary and to prepare financial statements according to the rules and regulations.
Direktur Operasional Tugas Utama Mengatur operasional perusahaan dengan dukungan sumber daya manusia yang terampil agar produktivitas perusahaan bisa tercapai, mutu produk, perawatan peralatan, meniadakan kegagalan-kegagalan produksi dan penyerahan barang tercapai secara optimal.
Operation Director Main Responsibility Manage company’s operation with the support from qualified work force to achieve company’s productivity, product quality, and equipment maintenance, eliminate production failure, and optimize product time delivery.
Direktur Administrasi Tugas Utama Bersama-sama dengan Direktur lainnya berusaha mewujudkan perusahaan yang berkualitas, mengadakan kontak-kontak dengan instansiinstansi terkait, membantu menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan kelancaran operasional perusahaan, keamanan, lingkungan, kemasyarakatan dan lain-lainya.
Administration Director Main Responsibility Together with the other member of the Board of Directors to achieve a high-quality company, make contacts with related agencies, assist in handling all that is related to the company operation, safety, environment, society, and so forth.
Annual Report
Sekretaris Perseroan Sebagai penghubung kepada otoritas pasar modal, pemegang saham, media massa dan masyarakat umum telah dialihkan kepada Sekretaris Perusahaan atau yang ditunjuk. Dengan demikian, peran Sekretaris Perusahaan dapat lebih diberdayakan, termasuk keterlibatannya dalam kegiatan tata kelola perusahaan. 36 Laporan Tahunan 2010
Corporate Secretary Acting as an intermediary to the capital market authority, shareholders, mass media, and the general public, a corporate secretary has been appointed. Therefore, a role
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mencakup bidang memelihara hubungan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham , media massa, komunitas disekitar area operasional serta masyarakat umum.
Rapat Komisaris / Direksi tahun 2010 Untuk tahun 2010 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak empat kali dengan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional, kebijakan dan strategi perusahaan dan telah diarahkan pada jajaran Direksi yang mengadakan rapat setelah rapat Dewan Komisaris.
The responsibility of the corporate secretary includes in the area of maintaining a relationship with the capital market authority, shareholders, mass media, and surrounding community by the operational area and the general public.
Board of Commissioners / Directors Meeting in 2010 For the year 2010, the Board of Commissioners had held four meetings, discussing issues related to the operational, policies, and company strategy and this had been directed as guidance to the Board of Directors in their meeting.
Laporan Tahunan
37 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
of a corporate secretary can be maximized, including the involvement in the corporate governance activity.
DAFTAR HADIR RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSI ATTENDANCE LIST OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS MEETING Besarnya jumlah renumerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Direksi ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Jumlah renumerasi Dewan Komisaris tahun 2010 sebesar Rp 11.368.811.965,- dan jumlah renumerasi Dewan Direksi tahun 2009 sebesar Rp. 9.209.714.338,-
The remuneration amount of Board of Commissioners and the Board of Directors is determined in the Board of Commissioners and Board of Directors meeting. The amount of remuneration of the Board of Commissioners in year 2010 was Rp. 11.368.811.965,- ; and those of the Board of Directors in year 2009 was Rp. 9.209.714.338,-.
DAFTAR HADIR RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSI ATTENDANCE LIST OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS MEETING KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS
RAPAT BOC
RAPAT BOC & BOD
NG TJIE KOANG
100%
100%
BUDI SATRIA SANUSI
100%
100%
BUDI RACHMAT KHARLI
100%
100%
RAPAT BOD
RAPAT BOC & BOD
SIANG HADI WIDJAJA
100%
100%
WINATA INDRADJAJA
100%
100%
BUDIONO
100%
100%
HONKY WIDJAJA
100%
100%
DIREKSI
Annual Report
THE BOARD OF DIRECTORS
38 Laporan Tahunan 2010
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
NG TJIE KOANG Komisaris Utama President Commissioner
BUDI SATRIA SANUSI Komisaris Commissioner
BUDI RACHMAT KHARLI Komisaris / Komisaris Independent Commissioner / Independent Commissioner DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
SIANG HADI WIDJAJA Direktur Utama President Director
WINATA INDRADJAJA Direktur Director
HONKY WIDJAJA Direktur Director
Laporan Tahunan
39 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
BUDIONO Direktur Director
MANAJEMEN RESIKO RISK MANAGEMENT
Proses kehati-hatian, dalam menjalankan operasional Perseroan selalu menjadi landasan kerja utama dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, melakukan kajian yang matang, pengendalian dan antisipasi menjadi kewajiban manajemen dan setiap personal Perseroan di dalam menghadapi resiko-resiko yang
Careful and thoughtful business operation has always been the underlaying procedure for the company in conducting its daily operation, performing through analysis, control and anticipation become responsibility of management and everyone in the company in anticipation for possible risk.
mungkin timbul.
Annual Report
Mengasuransikan aset-aset dan fasilitas-fasilitas operasional adalah salah satu langkah yang dilakukan Perseroan untuk melindungi kerugian-kerugian Perseroan, misalnya dari bahaya kebakaran, ledakan, kerusakan mesin, kehilangan, dsbnya. Aspek-aspek resiko usaha dipertimbangkan dengan baik dan diusahakan untuk menjadi resiko sekecil-kecilnya.
40 Laporan Tahunan 2010
The company’s assets and operational facilities have been insured to protect againts losses from, for example, fire, explosion, machinery malfunction, stolen and etc. All business risk have been carefully assessed and maintained at a very low level.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
Tugas utamanya adalah membantu Komisaris dalam mengevaluasi laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi, mengidentifikasikan kemungkinan ketidakpatuhan terhadap perundangan, peraturan dan ketentuan lain yang berlaku menyangkut aktivitas PT. Duta Pertiwi
The main responsibility is to assist the Board of Commissioners in evaluating financial an operational statement prepared by the Board of Directors, to identify possibility of non-compliance to any regulation, related to the operation of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Nusantara, Tbk.
PROFIL KOMITE AUDIT BUDI RACHMAT KHARLI
AUDIT COMMITTEE PROFILE BUDI RACHMAT KHARLI
Ketua Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Tehnik Elektro Universitas Trisakti Jakarta. Bergabung sebagai Komite Audit PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk sejak tahun 2001 sampai sekarang, sebelumnya pernah bekerja di Bank Central Asia, Matthew Furniture dan Graha Dipta Interindo. Saat ini bekerja di salah satu perusahaan tekstile, Dwi Mandiri dan di SBC Communications.
Head of Audit Committee An Indonesian citizen, was born in Bandung in 1966. Graduated with a Bachelor degree in Electrical Engineering from Universitas Trisakti – Jakarta. Joined as Audit Committee of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk since 2001 until now. Previously he worked for Bank Central Asia, Matthew Furniture, and Graha Dipta Interindo. Currently he is working for a textile company, Dwi Mandiri, and SBC Communications.
TJHIN KHIM KIAT, SE Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia lahir di Pontianak pada tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi. Pernah bergabung di salah satu Bank swasta Pontianak sebagai Marketing. Sekarang sebagai anggota Komite Audit PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk sejak tahun 2010 sampai sekarang.
TJHIN KHIM KIAT, SE Member of the Audit Committee An Indonesian citizen, was born in Pontianak in 1966. Graduated with a Bachelor degree in Economic. Previously he worked for a bank in Pontianak as a Marketing staff. Now he’s a member of the Audit Committee of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk since 2010 until now.
Laporan Tahunan
41 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Annual Report
DRS. HALIM MAKOPOLO
DRS. HALIM MAKOPOLO
Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia lahir di Singkawang pada tahun 1962, pendidikan terakhir Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Management. Sebelumnya bekerja pada PT. Barito Pacific Timber Pontianak, sebagai direktur keuangan dan administrasi. Sebagai anggota Komite Audit PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk sejak tahun 2009 sampai sekarang.
Member of the Audit Committee An Indonesian citizen, was born in Singkawang in 1962. Graduated with a Bachelor degree in Management from the Management Institute (Sekolah Tinggi Ilmu Management). Previously worked for PT. Barito Pacific Timber, Tbk in Pontianak, as Director of Finance and Administration. Joined as a member of the Audit Committee of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk since 2009 until now.
PENGAWASAN INTERN
INTERNAL CONTROL AND AUDIT
Perseroan mengadakan Internal Control secara berkala dan dilaksanakan setiap dua bulan sekali dimana antara lain meliputi : • Pemeriksaan barang masuk dan barang keluar. • Pemeriksaan bahan-bahan penolong produksi. • Bahan bakar produksi. • Hasil produksi. • Keluar masuk hasil produksi. • Suku cadang peralatan untuk mesin produksi. • Dan lain-lain.
The Company performed Internal Control periodically and regularly covering, such as:
42 Laporan Tahunan 2010
• • • • • • •
Inventory control on in and out product Monitoring on supplementary production material Production gasoline consumption Final product Inventory control on final product Parts for production machinery All others
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE REPORT
Laporan Kegiatan Komite untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
Report of the Committee Activity for the year ended 31 December 2010.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41/PM/2003, tanggal 22 Desember 2003, mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit dan Peraturan Nomor I-A (SLR No. I-A), Lampiran Surat Keputusan Direksi BEJ Nomor 315/BEJ/06/2000, tanggal 30 Juni 2000 mengenai Peraturan Umum Pencatatan Saham pada Bursa Efek.
This report was prepared in fulfilling the requirement by the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam) No. IX.I.5, an Attachment
Sepanjang 2010, yang sudah dilakukan Komite Audit PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk antara lain : - Mengawasi proses pelaporan keuangan perseroan atas nama dewan komisaris sebagai bagian dari tanggung jawabnya. - Mengadakan diskusi dengan auditor internal dan eksternal PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk mengenai lingkup keseluruhan dan rencana khusus masing-masing audit, serta mendiskusikan laporan keuangan konsolidasi dan kecukupan pengendalian intern PT. Duta Pertiwi Nusantara. - Mengadakan Rapat Rutin untuk mendiskusikan hasil pemeriksaan, evaluasi atas sistem penyusunan laporan-laporan keuangan, pengawasan internal, pengawasan operasional dengan pemanggilan
During the year 2010, the Audit Committee of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk had done the following: - Watched over the process of the company financial reporting on behalf of the Board of Commissioners as a part of its responsibility. - Discussed together with the internal and external auditors of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk concerning each of their program also discussing consolidated financial reports and internal control of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. - Arranged routine meetings to discuss the audit results, evaluation on financial statement reporting, internal control, monitoring of the company operation by assessing those who were responsible of the related area.
terhadap terkait.
penanggung
jawab
bidang-bidang
Laporan Tahunan
43 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
of a Decree from the Head of the Bapepam No. Kep-41/ PM/2003, dated 22 December 2003, in regards to the Forming and Certificate of Work Program Audit Committee and Regulation no. I-A (SLR No. I-A, Attachment of a Decree from the BEJ (Jakarta Stock Exchange) Directors, No. 315/BEJ/06/2000, dated 30 June 2000 about the General Rule for Stock Listing in the Stock Exchange.
Komite Audit, selanjutnya berpendapat sebagai berikut : 1. Informasi laporan keuangan yang akan dikeluarkan Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk dan anak perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 60%. Saldo dan transaksi antar perusahaan, termasuk transaksi antar perusahaan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil-hasil operasional. Seluruh informasi dalam laporan keuangan konsolidasi PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit dan diungkapkan sepenuhnya. 2. Independensi Dan Obyektifitas Akuntan Publik Dalam melakukan audit pada laporan keuangan konsolidasi PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, Akuntan publik telah berkorespondensi dengan Manajemen untuk meminta klarifikasi mengenai beberapa masalah yang berkaitan dengan pos-pos yang dilaporkan, dan manajemen telah menanggapinya sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kinerja tesebut, Komite Audit berpendapat bahwa Akuntan Publik telah melaksanakan audit secara menyeluruh, independen dan berhati-hati terhadap laporan keuangan konsolidasi PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Annual Report
3. Efektifitas Kendali Internal Perseroan Komite Audit telah mempelajari pelaksanaan dari program dan laporan audit internal untuk tahun 2010 dan berpendapat bahwa keseluruhannya telah memuaskan dan mencerminkan perbaikan atas fungsi kendali internal di lingkungan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
44 Laporan Tahunan 2010
The Audit Committee, has the following opinion: 1. The Financial Statement to be issued The consolidated financial statement covered the financial statements of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk and its subsidiary, with ownership of 60%. Account Balance and inter-company transactions, including transactions between companies to show a financial position and operational results.
All information in the consolidated financial statement of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk, for the year ended 31 December 2010 had been audited and disclosed fully. 2. Independence and Objectivity of the Public Accountant In auditing the consolidated financial statement of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk, for the year ended 31 December 2010, the Public Accountants had corresponded with the Management for clarification on several issues related to the presented accounts, and management had responded accordingly.
Based on the Auditor’s Report, the Audit Committee shared an opinion that the Public Accountant had performed the audit thoroughly, independently and carefully towards the consolidated financial statement of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
3. Effectivity of Company Internal Control The Audit Committee had studied the program and the internal audit report for the year 2010 and had an opinion that the whole audit process was a complete satisfaction and reflected an improvement on the internal control functions in the PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. 4. Company’s Compliance to the Capital Market
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
4. Kepatuhan Perseroan Terhadap Berbagai Peraturan Pasar Modal di Indonesia Manajemen PT. Duta Pertiwi Nusantara berupaya untuk menerapkan kebijakan dan program Korporasi Yang Baik sesuai dengan peraturan dan ketentuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Bursa Efek Indonesia dan peraturan/ ketentuan Pemerintah Indonesia lainnya.
Regulation in Indonesia Management of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk made an effort to apply policies and program of the Good Corporate Governance, according to the code and regulation of the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam), Indonesia Stock Exchange and the other code/regulation of the Indonesian Government.
Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk. This Report was prepared and signed by the Audit Committee of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Pontianak,
Maret 2011 / March 2011
(BUDI R. KHARLI) Ketua Komite Audit Head of Audit Committee
(TJHIN KHIM KIAT, SE) Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Laporan Tahunan
45 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
(DRS. HALIM MAKOPOLO) Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk menyadari bahwa aktivitas usaha dan operasional perseroan tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi pemegang saham, namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Prioritas utama PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk adalah membantu masyarakat yang berada di sekitar daerah operasi perseroan. Untuk itu perseroan menerapkan tanggung jawab sosial melalui kegiatankegiatan sosial kemasyarakatan diantaranya melalui bidang pendidikan, keagamaan, kepemudaan/ olahraga/pemberantasan narkoba, LK3 dan lain-
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk realizes that the business operation is not only intended to create value for the shareholders, but also to give value for the community. PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk prioritizes in helping the surrounding community. For this reason, the company applies corporate social responsibility through the community development activities, in areas such as education, religion, youth programs/sports/fight against drugs, work safety and health, as well as promoting appreciation in Art and Culture.
Annual Report
lainnya. Meningkatkan Apresiasi Seni yang lebih baik dan sehat.
Partisipasi Perseroan
Company’s contribution
• Mendukung bidang keagamaan untuk membentuk insan-insan yang beriman. Tempattempat ibadah dan acara keagamaan di sekitar lingkungan perseroan. • Mendukung bidang pendidikan dengan memberikan bantuan beasiswa bagi siswa berprestasi yang kurang mampu kehidupan ekonominya dan memberikan kesempatan untuk berkembang. • Perseroan berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas kepemudaan, olahraga, aksi pemberantasan narkoba dan aktivitas lain dalam rangka menciptakan generasi penerus yang berkualitas. • Perseroan secara operasional peduli terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja pada lingkungan kerja dan pada lingkungan operasional perseroan dengan menumbuhkan kesadaran budaya hidup sehat. • Mendukung bidang Seni dan Budaya, memberi apresiasi pelaksanaan berbagai acara disekitar lingkungan perseroan. • Berupaya mendukung terciptanya hunian yang baik dan sehat.
• Supports religious activities to shape pious individuals, participates in building religious shrines and other religious activities surrounding the company.
46 Laporan Tahunan 2010
• Supports educational programs by providing scholarships for competent students with economic hardship, and gives opportunity for advancement.
• Participates in youth program activities, sport events, fight-against-drug programs, and other activities that are meant to create high quality generation. • The company pays attention to the environment, health, and work safety in all of its operational aspects, by promoting awareness for healthy living.
• Supports in art and cultural events, extends appreciation in several art exhibitions that are held surrounding the community. • The company makes efforts to create appropriate and healthy housing.
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN DIRECTOR’S RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL REPORT
Laporan keuangan PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, telah dibuat dan merupakan tanggung jawab Manajemen.
The Financial reports of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk, for the year ended December 31, 2010, had been completed and it was Management responsibility.
Laporan keuangan disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal serta Bursa Efek Indonesia (BEI).
The Financial Reports had been prepared in accordance with the Financial Accounting that has been standarized by the Indonesian Institute of Accountant (Ikatan Akuntan Indonesia) and by the regulation of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) and the Indonesian Stock Exchange (BEI)
Laporan keuangan Konsolidasi PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk dan anak perusahaan Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan, sebuah kantor akuntan independent yang ditunjuk oleh Komisaris dan Direksi perseroan.
Consolidation of financial statement of PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk and the subsidiaries for the year ended 31 December 2010 had been audited by the Public Accountant Firm of Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Partners an independent accountant firm that was appointed by the Board of Commissioners ant the Board of Directors.
Auditor melaksanakan audit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk mendapatkan jaminan bahwa prinsipprinsip akuntansi standar telah digunakan secara wajar,dan atas dasar pengujian-pengujian, juga telah melakukan konfirmasi bahwa semua transaksi dilaksanakan dan dibukukan secara benar dan akurat.
The Auditor conducted the audit in accordance with the audit standards established by the Indonesian Institute of Accountants to assure that the standard accounting principles had been adopted fairly; and based on audit assement, it had been confirmed that all transactions were conducted and accurately.
Laporan Tahunan
47 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN RESPONSIBILITY OF ANNUAL REPORT
Kebenaran Laporan Keuangan yang diaudit beserta informasi yang terkait pada Laporan Tahunan merupakan tanggung jawab Pengurus Perseroan dan telah disetujui Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:
The accuracy of the audited financial statement and other related information in this Annual Report are the responsibility of the Company’s management and have been approved by the Members of the Board of Commissioners and the Company’s Directors as follows:
KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
NG TJIE KOANG Komisaris Utama President Commissioner
BUDI SATRIA SANUSI Komisaris Commissioner
BUDI RACHMAT KHARLI Komisaris / Komisaris Independent Commissioner / Independent Commissioner DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Annual Report
SIANG HADI WIDJAJA Direktur Utama President Director
WINATA INDRADJAJA Direktur Director 48 Laporan Tahunan 2010
BUDIONO Direktur Director
HONKY WIDJAJA Direktur Director PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA, Tbk
LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT AUDITED FINANCIAL REPORT
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 beserta Laporan Auditor Independen
with Independent Auditor’s Report thereon
Laporan Tahunan
49 2010
Annual Report
PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk.
Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2010 and 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan/ and Subsidiary Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2010 and 2009 beserta Laporan Auditor Independen/ with Independent Auditor’s Report thereon
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is a member of PKF International Limited, an association of legally independent member firms.
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Isi / Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated Financial statements Neraca konsolidasian/ Consolidated balance sheets 1 - 2 Laporan laba rugi konsolidasian/ Consolidated statements of income 3 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity 4 Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash Flows 5 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated Financial statements
6 - 61
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants
Decree of the Finance Minister of the Republic Indonesia No. 1033/KM.1/2009
No. : PHHAAF/064/EK/Ary/2011 Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Direksi dan Para Pemegang Saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan
The Directors and the Shareholders PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan asosiasi tertentu dimana saldo investasi Perseroan merupakan 3,46% dan 2,66% dari total aset konsolidasian masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan bagian Perseroan atas hasil bersih perusahaan asosiasi tersebut merupakan 15,50% dan 34,87% dari jumlah laba bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan asosiasi tersebut, semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
We have audited the accompanying consolidated balance sheets of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its subsidiary as of 31 December 2010 and 2009, and the related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of certain associates in which the Company’sinvestment represents 3,46 % and 2,66% of the total consolidated assets as at 31 December 2010 and 2009, respectively, and the Company’s share of net results of those associates represents 15,50% and 34,87% of the consolidated net income for the years then ended. These financial statements were audited by other independent auditors with unqualified opinions, whose reports have been provided to us, and our opinion, in so far as it relates to amounts included for those associates, is based solely on the reports of the other independent auditors.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Tel + 6221 7252780 I 7201080 I 7201100 I Fax + 720 3026 E-mail
[email protected] I
[email protected] I www.pkfhadiwinata.com PKF I Jl. Barito 2 No. 31 I Kebayoran Baru I Jakarta Selatan 12130 I PO.BOX 4343 I Jakarta 12043 I Indonesia
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is a member of PKF International Limited, an association of legally independent member firms.
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta hasil usaha dan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the consolidated financial statements referred to above, present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its subsidiary as of 31 December 2010 and 2009, and the consolidated results of their operations, and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Seperti yang dijelaskan pada catatan 2s atas laporan keuangan, sejak tanggal 1 Januari 2010 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
As discussed in note 2s to financial statements, effective from 1 January, 2010, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 50 (2006 Revision), “Financial Instrument: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (2006 Revision), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. These revised SFASs have been applied prospectively.
Drs. Theo Kusnawara, Ak Izin Akuntan Publik/ License No. 02.1.0795 Izin Usaha KAP/Office Business License No.1033/KM.1/2009 25 Maret / March 2011
PERHATIAN UNTUK PEMBACA LAPORAN KEUANGAN
NOTICE TO READERS
Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di negara dan wilayah hukum selain Indonesia. Standar, prosedur, dan praktek audit atas laporan keuangan ini adalah sesuai dengan yang diterima dan diterapkan di Indonesia
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is a member of PKF International Limited, an association of legally independent member firms.
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan/ and Subsidiary Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2010 and 2009 beserta Laporan Auditor Independen/ with Independent Auditors’ Report thereon
Isi/ Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements Neraca konsolidasian/ Consolidated balance sheets
1-2
Laporan laba rugi konsolidasian/ Consolidated statements of income
3
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity
4
Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows
5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements
6 - 61
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DIRECTORS’ STATEMENT ON THE RESPONSIBILITY FOR THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2010 PT DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk dan anak perusahaan/ and its subsidiary Kami yang bertanda tangan dibawah ini/We, the undersigned : 1. Nama/Name Alamat kantor/Office address
: :
Siang Hadi Widjaja Menara Sudirman Lt.12C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta 12190
Alamat domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain/Residential address (as in identity card) or other identity :
Jl. Tanah Abang IV/39, Jakarta
Nomor telepon/Phone number Jabatan/Title
021-5226728/29 Direktur Utama/President Director
: :
2. Nama/Name Alamat kantor/Office address
: :
Alamat domisili sesuai KTP atau kartu identitas lain/Residential address (as in identity card) or other identity : Nomor telepon/Phone number Jabatan/ Title menyatakan bahwa :
: :
Budiono Jl. Tanjung Pura No. 263 D, Pontianak 78122
Jl. Ismail Marzuki No. 44, Pontianak Selatan Pontianak, 78121 0561-736406/738220 Direktur Keuangan/Finance Director Hereby state that :
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010;
1.
Responsible for the preparation and presentation of the Company’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010.
2. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
2.
The Company’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
3.
a.
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan dan anak perusahaan.
4.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
b.
All information contained in the Company’s consolidated financial statements is complete and correct; The Company’s consolidated financial statements do not contain incorrect material information or facts, and do not omit material information or facts
Responsible for the Company and its subsidiary’s internal control system
This statement is issued to the best of our knowledge and belief Jakarta, 25 Maret / March 2011
Direktur Utama/President Director
Direktur Keuangan/Finance Director
(Siang Hadi Widjaja)
(Budiono)
No. :
PHHAAF/064/EK/Ary/2011 Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Direksi dan Para Pemegang Saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Perusahaan
dan
Anak
The Directors and the Shareholders PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan asosiasi tertentu dimana saldo investasi Perseroan merupakan 3,46% dan 2,66% dari total aset konsolidasian masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan bagian Perseroan atas hasil bersih perusahaan asosiasi tersebut merupakan 15,50% dan 34,87% dari jumlah laba bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan asosiasi tersebut, semata-mata hanya berdasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
We have audited the accompanying consolidated balance sheets of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its subsidiary as of 31 December 2010 and 2009, and the related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of certain associates in which the Company’sinvestment represents 3,46 % and 2,66% of the total consolidated assets as at 31 December 2010 and 2009, respectively, and the Company’s share of net results of those associates represents 15,50% and 34,87% of the consolidated net income for the years then ended. These financial statements were audited by other independent auditors with unqualified opinions, whose reports have been provided to us, and our opinion, in so far as it relates to amounts included for those associates, is based solely on the reports of the other independent auditors.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta hasil usaha dan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the consolidated financial statements referred to above, present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its subsidiary as of 31 December 2010 and 2009, and the consolidated results of their operations, and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Seperti yang dijelaskan pada catatan 2s atas laporan keuangan, sejak tanggal 1 Januari 2010 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
As discussed in note 2s to financial statements, effective from 1 January, 2010, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 50 (2006 Revision), “Financial Instrument: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (2006 Revision), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. These revised SFASs have been applied prospectively.
Drs. Theo Kusnawara, Ak Izin Akuntan Publik/ License No. 02.1.0795 Izin Usaha KAP/Office Business License No.1033/KM.1/2009 25 Maret / March 2011
PERHATIAN UNTUK PEMBACA LAPORAN KEUANGAN
NOTICE TO READERS
Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di negara dan wilayah hukum selain Indonesia. Standar, prosedur, dan praktek audit atas laporan keuangan ini adalah sesuai dengan yang diterima dan diterapkan di Indonesia.
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated balance sheets As of 31 December 2010 and 2009
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Neraca konsolidasian Per 31 Desember 2010 dan 2009
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2010
Catatan/ Note
2009 Assets
Aset
Current assets
Aset lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 36.299.378.812 pada 2010 dan Rp 36.439.637.620 pada 2009 Pihak ketiga Piutang lain-lain setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada 2010 dan 2009 Pihak ketiga Sediaan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah aset lancar
774.771.162 25.059.233.821 152.718.203 -
Cash and cash equivalents Short term investment Trade receivables – net of allowance for impairment losses amounting to Rp 36,299,378,812 in 2010 and Rp Rp 36,439,637,620 in 2009 Third parties Other receivables – net of allowance for impairment losses amounting to nil in 2010 and 2009 Third parties Inventories Prepaid expenses Prepaid tax
86.911.552.652
Total current assets
43.881.553.085 2d, 2s, 3, 33 29.858.859.723 22.448.479.990 2e, 2s, 4 14.353.019.450
16.312.318.618 2f, 2s, 5, 33 16.712.950.293
519.791.142 33.785.236.774 193.617.557 342.129.499
2s, 6 2g, 7 2h, 8 17a
117.483.126.665
Non current assets
Aset tidak lancar Investasi dalam perusahaan asosiasi 6.071.850.829 Properti investasi 2.203.676.250 Aset pajak tangguhan bersih 16.010.651.740 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 36.140.945.786 dan Rp 34.779.633.723 per 31 Desember 2010 dan 2009 10.738.026.214 Biaya eksplorasi ditangguhkan 23.171.020.898 Uang jaminan 4.440.000 Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset
Investment in associated company Investment property Deferred tax assets - net Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 36,140,945,786 and Rp 34,779,633,723 11.171.935.169 as of 31 December 2010 and 2009 2k 23.071.779.998 Deferred exploration cost 4.440.000 Security deposits
2e, 2s, 9 2i, 10 2o, 17d 2j, 11
3.786.288.347 2.203.676.250 15.401.803.513
58.199.665.931
55.639.923.277
Total non current assets
175.682.792.596
142.551.475.929
Total assets
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these financial consolidated statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
1
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated balance sheets (continued) As of 31 December 2010 and 2009
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Neraca konsolidasian (lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2010 Kewajiban dan ekuitas Kewajiban lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang dividen Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Jaminan sewa kantor Jumlah kewajiban lancar
Catatan/ Note
2009
5.259.735.000
2s, 12, 33
-
14.735.869.216
2s, 13, 33
2.280.680.573
350.979.181 1.172.104.181 233.952.239 2.295.750.219 79.920.000
2s, 14 15 2s, 16, 33 17b 18
319.620.445 1.154.798.767 97.175.500 2.432.850.035 79.920.000
Liabilities and equity Current liabilities Bank loans Trade payables Third parties Other payables Third parties Dividend payable Accrued expenses Taxes payables Office rental deposits
6.365.045.320
Total current liabilities
5.375.898.925 15.762.269.072
Non current liabilites Other payables Related parties Post employment benefit liability
24.128.310.036
Kewajiban tidak lancar Hutang lain-lain Pihak istimewa Kewajiban imbalan paska kerja
6.905.898.925 17.308.072.163
Jumlah kewajiban tidak lancar
24.213.971.088
21.138.167.997
Total non current liabilities
Jumlah kewajiban
48.342.281.124
27.503.213.317
Total liabilities
7.230.421.536
MINORITY INTERESTS ON NET ASSETS OF SUBSIDIARY
23
82.782.488.000 93.450.650
Equity Stock capital Par value of Rp 250 per share Authorized capital of Rp 135,000,000,000 in 2010 and 2009 Issued and paid-in consisting of 331,129,952 shares in 2010 and 2009 Share premium
2e, 4
73.285.151
24
3.500.000.000 21.368.617.275
Unrealized gain (loss) from securities available for sale Retained earnings Appropriated Unappropriated
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2l, 2s,19 2n, 2s, 20
6.514.006.023
21
Ekuitas Modal saham Nilai nominal Rp 250 per saham
22
Modal dasar Rp 135.000.000.000 pada tahun 2010 dan 2009 Ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 331.129.952 lembar saham pada tahun 2010 dan 2009 82.782.488.000 Agio saham 93.450.650 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual 318.745.691 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 3.850.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 33.781.821.108 Jumlah ekuitas
120.826.505.449
107.817.841.076
Total equity
Jumlah kewajiban dan ekuitas
175.682.792.596
142.551.475.929
Total liabilities and equity
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these financial consolidated statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
2
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated statements of income For the years ended 31 December 2010 and 2009
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan laba rugi konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
(In Rupiah) 2010
Catatan/ Note
2009
Penjualan bersih
97.283.942.857
2m, 25
93.286.770.819
Net sales
Harga pokok penjualan
71.892.663.506
2m, 26
68.463.807.040
Cost of goods sold
Laba kotor
25.391.279.351
24.822.963.779
Gross profit
Beban operasi Beban penjualan Beban umum dan administrasi
6.085.473.977 11.290.193.992
7.174.685.798 10.390.421.383
Operating expenses Selling expenses General & administrative expense
Jumlah beban operasi
17.375.667.969
17.565.107.181
Total operating expenses
Laba (rugi) operasi
8.015.611.382
7.257.856.598
Profit (loss) from operations
2m, 27 2m, 27
Other income (expenses)
Pendapatan (beban) lain-lain Pendapatan bunga Laba (rugi) penjualan aset tetap Keuntungan penjualan bahan baku Laba (rugi) selisih kurs, bersih Penghasilan sewa Pendapatan dividen Biaya bunga Pemulihan piutang ragu-ragu Lain-lain, bersih
3.237.576.125 225.099.679 3.766.700.155 (317.864.375) 289.647.000 (118.151.110) 140.258.808 (45.100.091)
Pendapatan (beban) lain-lain, bersih
7.178.166.191
Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi
2.285.562.482
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
17.479.340.055
Penghasilan (beban) pajak : Pajak kini Pajak tangguhan
(4.054.620.250) 608.848.227
Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) bersih Laba (rugi) bersih per saham
28 11 29
30
9
2.330.716.695 Interest income 56.136.502 Gain (loss) on sale of fixed assets 846.111.139 Gain from the sale of raw materials (3.215.147.931) Gain (loss) of foreign exchange, net 271.665.000 Rental income 6.800 Dividend income (6.552.517) Interest expenses Recovery of doubtful accounts (190.931.559) Others, net 92.004.129
Other income (expenses), net
2.484.306.988
Net portion of gain (loss) of Associated company
9.834.167.715
Profit (loss) before income tax
(3.256.123.920) (493.430.258)
Tax income (expense) : Current tax Deferred tax
(3.445.772.023)
(3.749.554.178)
Total tax income (expense)
14.033.568.032
6.084.613.537
Net income (loss) before minority interest
716.415.513
1.039.763.913
Minority interest
14.749.983.545
7.124.377.450
Net profit (loss)
21,52
Net earning (loss) per share
44,54
2o, 17c 2o, 17d
2p,31
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these financial consolidated statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
3
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated statements of changes in equity For the years ended 31 December 2010 and 2009
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) Laba yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) from securities available for sale
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-in capital
Agio saham/ Share premium
82.782.488.000
93.450.650
(32.436.674)
3.500.000.000
Laba yang belum direalisasikan dari Efek yang tersedia untuk dijual / Unrealized gain from securities available for sale
-
-
105.721.825
-
-
105.721.825
Laba bersih tahun berjalan/ Net profit for the year
-
-
-
-
7.124.377.450
7.124.377.450
82.782.488.000
93.450.650
73.285.151
3.500.000.000
-
-
245.460.540
-
Catatan/ Note
Saldo per 1 Januari 2009/ Balance as of 1 January 2009
Saldo per 31 Desember 2009/ Balance as of 31 December 2009 Laba yang belum direalisasikan dari Efek yang tersedia untuk dijual / Unrealized gain from securities available for sale
Saldo laba/ Retained earnings Ditentukan Belum Penggunaannya/ ditentukan Appropriated Penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
14.244.239.825 100.587.741.801
21.368.617.275 107.817.841.076
-
245.460.540
Cadangan umum/ General reserve
24
-
-
-
350.000.000
Dividen tunai/ Cash dividend
24
-
-
-
-
(1.986.779.712) (1.986.779.712)
-
-
-
-
14.749.983.545
82.782.488.000
93.450.650
318.745.691
3.850.000.000
Laba bersih tahun berjalan/ Net profit for the year Saldo per 31 Desember 2010/ Balance as of 31 December 2010
(350.000.000)
-
14.749.983.545
33.781.821.108 120.826.505.449
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these financial consolidated statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
4
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Consolidated statements of cash flows For the years ended 31 December 2010 and 2009
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah) 2010
Catatan/ Note
Arus kas dari aktivitas operasi : Penerimaan kas dari pelanggan 136.685.060.217 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (117.016.333.110) Kas dihasilkan dari operasi 19.668.727.107 Pembayaran bunga dan beban keuangan (89.912.088) Pembayaran pajak penghasilan (4.329.111.409) Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 15.249.703.610
2009
120.430.702.269 (97.114.714.876) 23.315.987.393 (12.575.017) (3.021.929.364) 20.281.483.012
(In Rupiah) Cash flows from operating activities : Cash receipt from customers Cash payment to suppliers and employees Cash generated from operations Interest paid and financial charges Payment of income tax Net cash provided from operating activities
(5.837.068.862)
Cash flows from investing activities : 2.310.583.666 Interest income Divestment (placement) of (3.000.226.525) temporary investment (458.899.450) Purchase of fixed assets Proceed (cost) from sales of 1.573.600.000 fixed assets Addition of other current asset, (2.976.702.934) net Net cash used in (2.551.645.243) investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan : Penerimaan pinjaman bank 5.396.782.032 Penerimaan pinjaman dari pihak istimewa 1.530.000.000 Pembayaran dividen tunai (1.819.617.198)
Cash flows from financing activities : Receipt of loans from bank Receipt of loans from related parties Cash dividend payment
Arus kas dari aktivitas investasi : Penerimaan bunga Pencairan (penempatan) investasi sementara Pembelian aset tetap Hasil (biaya) penjualan aset tetap Penambahan aset tidak lancar lainlain bersih Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Pengaruh perubahan kurs Saldo awal kas dan setara kas Saldo akhir kas dan setara kas
3.123.976.602 (7.850.000.000) (1.529.304.564) 500.000.000
2j, 11
(81.740.900)
(2.409.000.000) 24
5.210.000.000 (308.550)
Net cash provided from financing activities Increase (decrease) in cash and 20.530.529.219 cash equivalents
5.107.164.834
2.800.691.450
14.519.799.582 (497.106.220)
(1.073.521.343)
29.858.859.723
10.401.851.847
43.881.553.085
29.858.859.723
Effect of foreign exchange
rate changes Beginning balance of cash and cash equivalents Ending balance of cash and cash equivalents
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these financial consolidated statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
5
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 1.
Umum
1.
General a. Establishment and general information
a. Pendirian dan informasi umum PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.
PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was established based on in notarial deed of Jahja Irwan Sutjiono SH, notary in Jakarta, No. 45, dated 18 March 1982. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 dated 4 January 1986. The Company's articles of association have been amended for several times. The most recent amendment was documented in the notarial deed of Fathiah Helmi, S.H, notary in Jakarta, No. 34 dated 11 June 2009. concerning the changes in the Articles of Association to conform with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1. on principles of the company’s Articles of Association to conduct offering on equity securities and Public Company, as contained in the annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May, 2008. This amendment has been registered to the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Legal Administration with letter No. AHU0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14 January 2010.
Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
The Company is domiciled in Pontianak, West Kalimantan. The Company's head office is located at Jl. Tanjung Pura No. 263D, Pontianak 78122. Meanwhile the factory is located at JI.Adisucipto Km. 10,6 Teluk Kapuas village, Sei Raya, Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak 78391.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha. Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rata-rata 110 dan 115 karyawan.
According to article 3 of the Company's articles of association, the Company operates in the industry of glue, chemical goods, and mining. The Company began to produce commercially in 1987. The products are sold at local market. Over the current period, there is no expansion or shrinkage of Company’s business. The Company had employees for the years ended 31 December 2010 and 2009 with total average of 110 and 115 respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company's management as of 31 December 2010 and 2009 consisted of the following:
6
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 1.
1.
Umum (lanjutan)
General (continued) a. Establishment and general information (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
Board of Commissioners
Dewan komisaris
2010
2009
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli
Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli
Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Budiono
Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Budiono
Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo
Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Tn/Mr. Sugondo, SE Ny/Mrs. Valentina Viona H.M., SH
Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 11.368.811.965 dan Rp 9.209.714.338.
Audit Committee Chairman Members
The total amounts of compensation received by the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounting to Rp 11,368,811,965 and Rp 9,209,714,338, respectively.
The Company has direct ownership interest in the following subsidiary :
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan, sebagai berikut :
PT Intitirta Primasakti
Board of Directors President Director Directors
b. Subsidiary
b. Anak perusahaan
Anak perusahaan/ Subsidiary
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Jakarta,
Pertambangan/ Mining
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership tahun/year 2010 2009 60%
60%
Tahun operasi komersil/ Start of commercial operations Tahap pengembangan/ Development stage
Jumlah aset/Total assets 31 Desember / December 2010 2009 26.651.217.485
26.487.411.175
As of 31 December 2009, the subsidiary is still in the development stage. Commercial production plan of subsidiary in 2010 was delayed until an unspecified time limit.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan. Rencana produksi komersial anak perusahaan pada tahun 2010 ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
7
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 1.
Umum (lanjutan)
1.
c. Public offering of the Company’s shares
c. Penawaran umum saham Perusahaan
On 18 June 1990 the Company obtained approval from the Minister of Finance in his Letter No. SI118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its shares to public, and since 8 August 1990, the entire Company's shares were listed on the PT Bursa Efek Indonesia (formerly PT Bursa Efek Jakarta).
Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT. Bursa Efek Jakarta). 2.
General (continued)
Kebijakan akuntansi 2. Summary of significant accounting policies a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation The consolidated financial statements have been Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan prepared using accounting principles and menggunakan prinsip dan praktek akuntansi reporting practices generally accepted in yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Indonesia which is Financial Accounting Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Standards and regulation of the Capital Market Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK). (BAPEPAM-LK). The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method which classifies cash flows into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). b. Principles of consolidation
b. Prinsip konsolidasian
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entity controlled by the Company (and its subsidiary) which are prepared up to 31 December each year. Control is achieved when the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dana operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
8
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2.
Summary of (continued)
significant
accounting
policies
b. Principles of consolidation (continued)
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition and the Company’s portion over the fair values of the identified net assets and liabilities acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five years.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
When the cost of acquisition is lower than the Company’s portion over in the fair values of the identified assets and liabilities acquired as at the date of acquisition, the fair values of acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of nonmonetary assets and liabilities acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line method over twenty years.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority's proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority's share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest exceeding the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Adjustments are made, where necessary to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All inter-company transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation process.
9
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2.
Summary of (continued)
significant
accounting
policies
c. Foreign currency transactions and translation
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
The books of accounts of the Company, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Cash and cash equivalents
d. Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e. Investment
e. Investasi Deposito berjangka
Time deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi jangka panjang dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of more than one year from balance sheet date are presented as long term investments and are stated at their parvalues.
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia
Investments in equity securities with readily determinable fair values.
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi sementara. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Securities available for sale which are held temporarily are presented as temporary investments. To calculate realized gain or loss, cost of securities sold is determined using the weighted-average method.
10
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
e. Investment (continued)
e. Investasi (lanjutan) Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associated companies
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but has no control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investee secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
Investment in associated companies is carried in the balance sheet at cost and subsequently adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associated company, less any impairment in the value of the invidual investment. Losses of the associated company in excess of the Company’s interest are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associated company, in this case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dan goodwill negatif dari investasi pada perusahaan asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (lihat kebijakan akuntansi mengenai prinsip konsolidasi). Amortisasi goodwill dan goodwill negatif termasuk dalam bagian perusahaan atas laba perusahaan asosiasi.
Goodwill and negative goodwill from investment in associated company are recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (see accounting policy for principles of consolidation). The amortization of goodwill and negative goodwill is included in the Company's share in the results of the associated company. f. Trade receivables
f. Piutang usaha
Trade receivables are stated in net amount. Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the collectibility of the individual receivable accounts at the end of the year.
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
11
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
g. Inventories
g. Sediaan Sediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO).
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the First In First Out (FIFO) method.
Penyisihan sediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan sediaan pada akhir periode.
Allowance of obsolete inventories is determined based on review result of the condition of inventories at the end of the period h. Prepaid expenses
h. Biaya dibayar dimuka
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i. Investment property
i. Properti investasi Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran langsung.
The Company applied the cost value model to account for the purchase of investment property during the year. On initial recognition, investment property is measured at cost, including any direct attributable expenditure.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use or no future economic benefits are expected from its disposals. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the income statement of the year in which the item is derecognised. j. Property, plant and equipment – direct acquisition
j. Aset tetap - pemilikan langsung
In accordance with SFAS 16 (Revised 2007), The Company and Subsidiary have chosen cost model in accounting policy of Property, plant and equipmentwhich are stated at cost less accumulated depreciation. Property, plant and equipmentare clasisified as follows:
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :
12
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
j. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan)
significant
accounting
policies
j. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)
• Tanah • Golongan bangunan dan prasarana • Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri terdiri dari :
• Land • Buildings and infrastructures • Nonbuildings and infrastructures consisted of :
>
> Group II : consists of transportation and office equipment with estimated useful lives of more than 4 years but not more than 8 years.
Golongan
> Golongan
II
III:
:
meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun. meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.
> Group III : consists of machinery and equipment with estimated useful lives of more than 8 years.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining-balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut:
Land is stated at cost and is not depreciated.
Group II : 25% Group III : 10%
Group II : 25% Group III : 10%
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Repairs and maintenance expenses are charged in the statement of income as incurred. Expenditures which extend the useful life of the assets or result in increasing future economic benefits such as increase in capacity improvement, the quality of output or standard of performance are capitalized.
Buildings and infrastructures are depreciated using the straight-line method at the rate of 5% per year from acquisition cost, man while nonbuildings are depreciated using the doubledeclining balance method with the following annual rates:
13
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
j. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan)
significant
accounting
policies
j. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
When Property, plant and equipmentare retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts. Any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.
If the economic value of a Property, plant and equipmentare is no longer same with carrying amount, the asset must be stated at an amount commensurate with the value of the remaining economic value. The decrease of the usage value of Property, plant and equipmentare is reported as loss in the current year.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs of construction in progress are transferred to the respective Property, plant and equipmentare when completed and the asset is ready for use. k. Deferred exploration cost
k. Beban eksplorasi ditangguhkan
Expenses incurred in connection with general research, licensing and exploration, geology and physics of the subsidiary are deferred and will be amortized using unit of production method when the mining operations begins.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika anak perusahaan ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi.
l. Related parties transactions
l. Transaksi hubungan istimewa
Related parties are :
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : 1. Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding companies, subsidiary dan fellow subsidiary): 2. Perusahaan asosiasi:
1. Companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiary and fellow subsidiary): 2. Associated companies:
14
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary
(continued)
of
significant
accounting
policies
l. Related parties transactions (continued)
l. Transaksi hubungan istimewa (lanjutan) 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan):
3. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company):
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut: dan
4. Key management personnel who has authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families: and
5. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5. Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in point (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
15
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of significant accounting policies (continued)
m. Revenue and expenses recognition
m. Pengakuan pendapatan dan beban
Sales are recognized when the goods are delivered and ownership has been transferred to the customers. Expenses are recognized when incurred.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
n. Post-employment benefit
n. Imbalan paska kerja Perusahaan memberikan imbalan paska kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama/Peraturan Perusahaan serta sesuai dengan UU Tenaga kerja No. 13/2003.
The Company provides post employment defined benefit to its employees in accordance with Working Agreement/Company's Regulation and in accordance with Labor law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan paska kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
The calculation of post employment benefit is using Projected Unit Credit Method. Accumulated net actuarial gain and loss that has not been recognized exceeding the larger amount between 10% from present value of defined benefit and 10% fair value of assets program were recognized with straight line method during average of estimated year of services from all employees in the program.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Prior service expense has been charged directly when the compensation become rights or vested and on the contrary will be recognized as expense with straight line method during average period until the compensation become vested.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The amount that has been recognized as defined benefit on balance sheets represents present value of defined benefit liability, which is adjusted to unrecognized actuarial gain and loss, unrecognized prior service expense and fair value of program assets. o. Income tax
o. Pajak penghasilan
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
16
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of significant accounting policies (continued)
o. Income tax (continued)
o. Pajak penghasilan (lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except for items previously charged or credited to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented, except if these are for different legal entities. p. Net earning per share
p. Laba bersih per saham
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings per Share”, net earning per share excluding and including extraordinary items is computed by dividing net earning excluding and including extraordinary items with the weighted average of issued and fully paid shares during the year.
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham sebelum dan sesudah pos luar biasa dihitung dengan membagi laba bersih sebelum dan sesudah pos luar biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham sebesar 331.129.952 saham masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
The number of shares outstanding used for the computation of earnings (loss) per share was 331,129,952 shares respectively in 2010 and 2009.
17
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
q. Segment information
q. Informasi segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografi.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary form in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the enterprise that is engaged in providing individual product or service (whether a group or related products or services) and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that are jointly used in two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses22 are also allocated to those segments. r.
r. Penggunaan estimasi
Use of estimates The preparation of the financial statements in conformity with accounting principles generally accepted requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
18
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) s. Instrumen keuangan
2. Summary of significant (continued) s. Financial instruments
accounting
policies
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
Effective 1 January, 2010, the Company and subsidiary have applied SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede SFAS 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and SFAS 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The disclosure requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan items non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides among others the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
s1. Aset keuangan
s1. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Financial assets within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate.
19
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan)
s1. Financial instruments (continued)
s1. Instrumen keuangan (lanjutan) Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
The Company and subsidiary determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and subsidiary commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada perusahaan asosiasi.
The Company and subsidiary’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, short term investment and investment in associated company..
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
20
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
pengakuan
policies
s1. Financial instruments (continued)
s1. Instrumen keuangan (lanjutan) setelah
accounting
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
significant
Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan- ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required. • Loans and receivables
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
21
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
pengakuan
policies
s1. Financial instruments (continued)
s1. Instrumen keuangan (lanjutan) setelah
accounting
s. Financial instruments (continued)
s. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
significant
Subsequent measurement (continued)
awal
The Company’s cash and cash equivalents, trade and other receivables, and short term investment are included in this category.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
• Held-to-maturity (HTM) investments
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-ToMaturity (“HTM”)] Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki investasi HTM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company did not have any HTM investments for the years ended 31 December 2010 and 2009.
• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
• Available-for-sale (AFS) financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available- for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized.
22
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s1. Financial instruments (continued)
s1. Instrumen keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)] (lanjutan)
• Available-for-sale (continued)
(AFS)
financial
assets
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: - Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. - Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
The Company has the following investments classified as AFS: - Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20%, and other long-term investments. These are carried at cost. - Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS. These are recorded at fair value. s2. Financial liabilities
s2. Kewajiban keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, hutang bank, hutang lain-lain kepada pihak terkait, dan kewajiban imbalan paska kerja.
Financial liabilities within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, including of directly attributable transaction costs. The Company and subsidiary’s financial liabilities include trade accounts payable, other payable, accrued expenses, bank loans, due to related parties and post employment benefit liability.
23
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s2. Financial liabilities (continued)
s2. Kewajiban keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
• Pinjaman dan hutang
• Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process
24
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s3. Offsetting of financial instruments
s3. Saling hapus dari instrumen keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
s4. Fair value of financial instruments
s4. Nilai wajar instrumen keuangan
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted active market bid or ask prices at the closing of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; usage of to the current fair value of another instrument that is substantially similar; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
s5. Amortized cost of financial instruments
s5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
25
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
significant
accounting
policies
s6. Impairment of financial assets
s6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period the Company and subsidiary evaluate whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
• Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and subsidiary first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether it is significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment as to whether current economic and credit conditions are in such condition that the actual losses are likely to be greater or less than the amount suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
26
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan) s6. Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
2. Summary of (continued) aset
significant
accounting
policies
s6. Impairment of financial assets (continued)
keuangan
• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
• Financial assets carried at amortized cost (continued)
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through statement of income.
s7. Derecognition of financial assets and liabilities
s7. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan
Financial assets
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the entire rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Perseroan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
27
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 2.
Kebijakan akuntansi (lanjutan)
2. Summary of (continued)
accounting
policies
s7. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
s7. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
3.
significant
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Perseroan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lainlain.
The Company writes off a consumer financing receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.
Kas dan setara kas
3.
Cash and cash equivalents as of 31 December 2010 and 2009 consist of :
Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
Kas Jumlah kas
Cash and cash equivalents
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
49.845.850 49.845.850
55.076.041 55.076.041
Cash on hand Total cash on hand
Bank : Rekening Rupiah Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank Permata, Pontianak PT Bank Mandiri, Pontianak PT Bank Mandiri, Jakarta Bank BTPN, Jakarta Sub jumlah
8.178.779.283 11.210.026 37.254.265 71.443.036 419.606.953 9.969.776 57.869.493 819.052.544 9.605.185.376
571.537.023 232.651.321 150.441.740 11.532.603 74.740.657 11.447.430 55.718.175 1.108.068.949
Cash in banks : Rupiah accounts Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank UOB Buana, Pontianak Bank Permata, Pontianak PT Bank Mandiri, Pontianak PT Bank Mandiri, Jakarta Bank BTPN, Jakarta Sub total
Rekening Dollar Amerika Serikat Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank of Tokyo Mitsubishi, Jakarta
7.485.674.362 532.359.628 12.795.452
5.365.092.394 95.225.948 3.372.438
US Dollar accounts Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Buana, Jakarta Bank of Tokyo Mitsubishi, Jakarta
Sub jumlah
8.030.829.442
5.463.690.780
Sub total
6.626.835.770
Sub total cash and cash equivalents carried forward
Sub jumlah kas setara kas dipindahkan
17.685.860.668
28
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 3.
Kas dan setara kas (lanjutan)
3.
Cash and cash equivalents as of 31 December 2010 and 2009 consist of : (continued)
Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari : (lanjutan) 31 Des 2010 31 Dec 2010 Sub jumlah kas setara kas pindahan
Cash and cash equivalents (continued)
31 Des 2009 31 Dec 2009
17.685.860.668
6.626.835.770
Sub total cash and cash equivalents brought forward Time Deposits - Rupiah
Simpanan Deposito - Rupiah Bank BTPN, Jakarta Bank Danamon Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Permata, Pontianak Sub jumlah
13.195.692.417 2.000.000.000 15.195.692.417
14.095.692.417 1.127.193.436 1.009.138.100 7.000.000.000 23.232.023.953
Bank BTPN, Jakarta Bank Danamon Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Permata, Pontianak Sub total
Obligasi – Rupiah Subordinasi Bank Panin III tahun 2010 Jumlah kas di bank
11.000.000.000 43.831.707.235
29.803.783.682
Obligation - Rupiah Subordinated Bank Panin III in 2010 Total cash in banks
Jumlah kas dan setara kas
43.881.553.085
29.858.859.723
Total cash and cash equivalents
Suku bunga deposito: Rupiah
7,00% - 9,75%
Suku bunga obligasi: Rupiah
10,50%
Interest rate on time deposits: 8,00% - 14,00%
Rupiah
Interest rate on obligation: -
Rupiah
Obligasi subordinasi Bank Panin III tahun 2010 dibeli dengan harga nominal sebesar Rp 11.000.000.000, jangka waktu 7 tahun (09/11/10 s.d. 09/11/17) dengan tingkat bunga 10,5% dimiliki sementara untuk tujuan dijual. Pada tanggal 07 Januari 2011 obligasi tersebut telah dijual dengan harga sebesar Rp 11.049.500.000. Perusahaan mencatat pendapatan bunga obligasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp 141.808.333
Subordinated bonds Bank Panin III in 2010 are purchased at a par value nominal price of Rp 11,000,000,000, a term of 7 years (09/11/10 to 09/11/17) with an interest rate at 10.5% held temporarily for the purpose of sale. On 7 January, 2011 bonds were sold at a price of Rp 11.049.500.000. The Company recorded interest income of bonds as of 31 December, 2010 amounting to USD 141,808,333
Tidak ada kas dan setara kas pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no cash and cash equivalents to related parties.
29
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 4.
4.
Investasi jangka pendek
31 Des 2010 31 Dec 2010
Short term investment 31 Des 2009 31 Dec 2009 Securities available for sale:
Efek tersedia untuk dijual: Biaya perolehan: Bank OCBC NISP (351.633 lembar) Berlian Laju Tanker (2.133 lembar pada 2010 dan 2009) Laba (rugi) yang belum direalisasi Nilai pasar efek
279.281.400
279.281.400
452.899 318.745.691 598.479.990
452.899 73.285.151 353.019.450
At cost: Bank OCBC NISP (351.633 shares) Berlian Laju Tanker (2,133 shares in 2010 and 2009) Unrealized gain (loss) Market values Time deposits :
Deposito : 21.850.000.000 21.850.000.000
11.000.000.000 3.000.000.000 14.000.000.000
Bank BTPN, Jakarta Bank Panin, Pontianak Total time deposits
Jumlah
22.448.479.990
14.353.019.450
Total
Suku bunga rata-rata deposito
9,5% - 9,75%
Bank BTPN, Jakarta Bank Panin, Pontianak Jumlah deposito
9,5% - 10,75% Average interest rate on time deposits
Pada tanggal 14 Juli 2009 diberitahukan bahwa Perusahaan memperoleh Right Issue Saham Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dengan rasio 3:1 (3 saham dapat 1 HMETD). Dari right issue tersebut Perusahaan memperoleh 533 lembar saham baru yang ditebus dengan harga Rp 425,-/lembar pada tanggal 21 Juli 2009.
On 14 July 2009 it was informed that the Company obtained a Right Issue Shares of Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) with a ratio of 3:1 (3 shares to 1 HMETD). From the right issue, the Company received 533 new shares that are redeemed at a price of USD 425, -/share on 21 July 2009.
Sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2006), aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya, dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan disajikan sebagai ekuitas.
In accordance with SFAS 50 (Revision 2006 available-for-sale financial assets are presented at fair value and the unrealized gain (loss) is presented as part of equity.
Harga pasar saham Bank OCBC NISP dan PT Berlian Laju Tanker Tbk masing masing adalah sebesar Rp 1.700,- dan Rp 330,- per lembar pada 31 Desember 2010 dan Rp 1.000,- dan Rp 650,- per lembar pada 31 Desember 2009.
Stock market price of Bank OCBC NISP and PT Berlian Laju Tanker Tbk amounted to Rp 1,700 and Rp 330, - per share on 31 December 2010 and Rp 1,000,- and Rp 650,- per share on 31 December 2009 respectively.
30
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 5.
5.
Piutang usaha
Trade receivables Trade receivables as of 31 December 2010 and 2009 consist of :
Saldo piutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009 Third parties
Pihak ketiga PT. Batasan PT. Erna Djuliawati PT. Hutan Domas Raya PT. Hasil Deliberty PT. Wana Bangun Agung PT. Partikalindo Lestari PT. Gelora Citra Kimia Abadi PT. Tunggal Yudi SP PT. Indopan Panel Boards PT. Novopan Indotama PT. Resource Alam Ind. PT. Hutrindo Prajen PT. Trinusa Armadhana PT. Sari Bumi Kusuma PT. Harjhon Timber PT. Wahana Mas Mulia
14.408.760.680 11.181.054.860 8.704.853.122 4.800.117.815 4.182.537.516 3.964.642.767 2.144.199.375 1.876.485.530 851.340.134 188.695.513 155.356.669 78.958.697 74.694.752 -
14.408.760.680 13.629.417.027 8.704.853.122 4.800.117.815 3.904.047.906 3.964.642.767 1.876.485.530 529.023.499 188.695.513 98.450.000 78.958.697 74.694.752 499.908.531 270.561.155 123.970.919
PT. Batasan PT. Erna Djuliawati PT. Hutan Domas Raya PT. Hasil Deliberty PT. Wana Bangun Agung PT. Partikalindo Lestari PT Gelora Citra Kimia Abadi PT. Tunggal Yudi SP PT. Indopan Panel Boards PT. Novopan Indotama PT. Resource Alam Ind. PT. Hutrindo Prajen PT. Trinusa Armadhana PT. Sari Bumi Kusuma PT. Harjhon Timber PT. Wahana Mas Mulia
Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai
52.611.697.430
53.152.587.913
Total
(36.299.378.812)
(36.439.637.620)
Jumlah piutang usaha, bersih
16.312.318.618
16.712.950.293
Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
Details of trade receivables based on sales area are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pontianak Banjarmasin Jakarta Samarinda Palembang Jumlah piutang usaha bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
39.732.505.954 8.704.853.122 2.218.894.127 1.876.485.530 78.958.697 52.611.697.430
42.293.624.893 8.704.853.122 198.665.671 1.876.485.530 78.958.697 53.152.587.913
(36.299.378.812)
(36.439.637.620)
Jumlah piutang usaha, bersih
16.312.318.618
16.712.950.293
31
Pontianak Banjarmasin Jakarta Samarinda Palembang Total gross trade receivable Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 5.
5. Trade receivables (continued)
Piutang usaha (lanjutan)
The details of trade receivables based on currency, are as follows:
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2010 Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency USD Rupiah
1.329.761,94
11.955.889.603 40.655.807.827
Jumlah/Total Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
52.611.697.430 (36.299.378.812)
2009 Mata uang asing Foreign currency 1.290.231,18
Mata uang Rupiah Rupiah currency 12.128.173.092 41.024.414.821 53.152.587.913 (36.439.637.620)
Jumlah piutang usaha, bersih/ Total trade receivables, net
16.312.318.618
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:
An aging schedule of trade receivables from third parties from the invoice date, is as follows:
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
14.750.699.456
14.921.823.787
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari 121 – 150 hari Diatas 150 hari Jumlah piutang usaha bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
37.860.997.974 52.611.697.430
229.507.344 38.001.256.782 53.152.587.913
(36.299.378.812)
(36.439.637.620)
Jumlah piutang usaha, bersih
16.312.318.618
16.712.950.293
Saldo akhir tahun
Not due Over due: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days 121 – 150 days Over 150 days Total gross trade receivable Allowance for impairment losses Total trade receivables, net
Movement on allowance for impairment losses:
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
16.712.950.293
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
36.439.637.620
34.097.208.876
Beginning of year balance
(140.258.808)
2.342.428.744
Current year provision (recovery)
(36.299.378.812)
36.439.637.620
End of year balance
Since 1 January, 2010, trade receivables are evaluated for impairment on the basis as described in note 2s6
Sejak 1 Januari 2010, piutang usaha dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di catatan 2s6.
32
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 5.
5. Trade receivables (continued)
Piutang usaha (lanjutan) Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Adapun yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan. Per 31 Desember 2010 dan 2009, terhadap debitur yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, karena pertimbangan kemampuan bayarnya yang sangat diragukan, manajemen mengambil kebijakan untuk membentuk penyisihan 100% dari sisa nilai piutang yang belum tertagih. Namun, manajemen tetap berupaya terus melakukan penagihan terhadap sisa piutang tersebut.
All account balances with 30 days overdue are deemed collectible, hence no allowance is provided. Meanwhile for those with more than 150 days overdue, allowance is made based on the assessment of debtors, paying ability. As of 31 December 2010 and 2009, debtors with more than 150 days overdue, because of their highly doubtful paying ability, management decided to provide 100% allowance on the remaining balance. However, management still carries out efforts to collect the remaining amount.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment losses on receivable account is adequate to cover possible loss from uncollectible accounts.
Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In trade receivables balace, there are no accounts receivable to related parties.
Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan tidak ada piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan. 6.
Over the period, there are no account receivables which were restructured nor pledged for the purpose of loan of the Company. 6. Other receivables
Piutang lain-lain Saldo piutang lain-lain pihak ketiga 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari :
Other receivables to third parties 31 December 2010 and 2009 consist of :
per
as
of
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Karyawan Bunga deposito
306.632.150 213.158.992
675.281.150 99.490.012
Employees Deposits interest
Jumlah piutang lain-lain bruto Penyisihan kerugian penurunan nilai
519.791.142
774.771.162
Total gross other receivables
-
-
Allowance for impairment losses
Jumlah
519.791.142
774.771.162
Total
Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
Management believes that all other receivables are collectible, accordingly no allowance for impairment loss is made.
33
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 7.
7. Inventories
Sediaan
Inventories as of 31 December 2010 and 2009 consist of :
Saldo sediaan per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
1.796.128.918 2.646.772.664
3.556.768.107 2.054.313.166
Bahan baku dan bahan pembantu Suku cadang Jumlah Cadangan penyisihan sediaan usang
27.966.624.152 1.375.711.040 33.785.236.774
18.177.542.975 1.270.609.573 25.059.233.821
-
-
Finished goods Goods in process Raw materials and supporting materials Spareparts Total Allowance for obsolescence inventory
Jumlah
33.785.236.774
25.059.233.821
Total
Barang jadi Barang dalam proses
8.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari sediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai sediaan dan sediaan usang.
Based on the result of the assessment on physical condition of inventories, the management is of the opinion that no provision for decline in inventory value and obsolescence is necessary.
Seluruh sediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 3,288,277 pada 31 Desember 2010 dan USD 3.400.000 pada 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
All inventories were insured with PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, and other possible risks for USD 3,288,277 at 31 December 2010 and USD 3,400,00 at 31 December 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Company.
Sebagian dari sediaan di atas dengan nilai US$ 1,500,000 (satu juta lima ratus ribu US Dollar) dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman dari Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ (lihat catatan 12).
Some of the above mentioned inventories with the value of USD 1,500,000 are collateralized for the purpose of loan facility obtained from Bank of Tokyo Mitsubishi, UFJ (see note 12) 8. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka
Asuransi Sewa tanah, ruang kantor dan parkir Tenaga kerja Lain-lain Jumlah
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
122.365.039
133.570.699
46.571.086 21.998.100 2.683.332
16.464.171 2.683.333
Insurance Rental land, office space and parking Labor Others
193.617.557
152.718.203
Total
Insurance represents insurance coverage for building, factory equipment, vehicle, and inventory owned by PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan, peralatan pabrik, kendaraan, dan sediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
34
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 9.
9. Investment in associated company
Investasi dalam perusahaan asosiasi 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009 Investment in PT Chang Chun DPN Chemical Acquisition cost (1.500.000 shares, 3.113.599.960 (25%)
Investasi di PT Chang Chun DPN Chemical Biaya perolehan (1.500.000 lembar, (25%) 3.113.599.960 Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi Saldo awal Tahun berjalan Saldo akhir Jumlah
672.688.387 2.285.562.482 2.958.250.869
(1.811.618.601) 2.484.306.988 672.688.387
6.071.850.829
3.786.288.347
Total
There are no investment in associated company which are pledged to third parties
Tidak ada aset investasi dalam perusahaan asosiasi yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
10. Investment property
10. Properti investasi 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Tanah hak guna bangunan 931 m² berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1.533.300.000
1.533.300.000
Tanah hak guna bangunan 94.750 m² berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak 468.126.250 Tanah hak milik 228 m² berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat 202.250.000 Jumlah
Portion of profit (losses) of associated company Beginning balance Current year Ending balance
202.250.000
Land with building use right, of 931 sqm located at Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, West Jakarta Land with building use right of 94,750 sqm² Located at Kampung Sungai Rengas, Pontianak Land ownership of 228 sqm located at Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, West Jakarta
2.203.676.250
Total
468.126.250
2.203.676.250
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di neraca dengan menggunakan model biaya.
Management determines policy to present the value of the investment property in the balance sheets using cost model.
Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan penilaian appraisal independen PT Inti Utama Penilai tertanggal 18 Maret 2009 ditetapkan sebesar Rp 4.784.000.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak, belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.
The fair value of those above mentioned land sites at Kebon Jeruk Jakarta of 1.159 sqm according to the assessment made by PT Inti Utama Penilai, an independent appraisal dated 18 March 2009, is Rp 4.784.000.000. Meanwhile, the fair value of land sites at Kampung Sungai Rengas village, Pontianak area are difficult to determine due to very rare occurance of land sale and purchase within its surrounding area.
35
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 11. Property, plant and equipment
11. Aset tetap
Property, plant and equipment as of 31 December 2010 consist of :
Saldo aset tetap per 31 Desember 2010 terdiri dari:
Saldo awal Beginning balance 1-1-2010
Penambahan Addition
Pengurangan Deduction
Saldo akhir Ending balance 31-12-2010
1.704.402.150
-
-
1.704.402.150
6.937.336.056
-
-
6.937.336.056
29.195.609.261
236.085.017
-
29.431.694.278
6.370.076.422 1.744.145.003
1.249.968.274 43.251.273
596.901.456 5.000.000
7.023.143.240 1.782.396.276
7.749.706.281 (7.749.706.281) 45.951.568.892
1.529.304.564
601.901.456
7.749.706.281 (7.749.706.281) 46.878.972.000
Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition Tanah/ Land Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress Nilai perolehan/ Acquisition value Penyisihan/Provision Sub jumlah/ Sub total Akumulasi penyusutan/Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung/Direct acquisition Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment
5.675.419.266
201.431.472
-
5.876.850.738
22.756.225.869
718.955.049
-
23.475.180.918
4.928.437.382 1.419.551.206
666.112.070 101.814.607
322.001.135 5.000.000
5.272.548.317 1.516.365.813
Sub jumlah/Sub total
34.779.633.723
1.688.313.198
327.001.135
36.140.945.786
Nilai buku/ Book value
11.171.935.169
36
10.738.026.214
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah)
11. Property, plant and equipment (continued)
11. Aset tetap (lanjutan)
Property, plant and equipment as of 31 December 2009 consist of :
Saldo aset tetap per 31 Desember 2009 terdiri dari:
Saldo awal Beginning balance 1-1-2009
Penambahan Addition
Pengurangan Deduction
Saldo akhir Ending balance 31-12-2009
1.704.402.150
-
-
1.704.402.150
8.616.336.056
-
1.679.000.000
6.937.336.056
29.134.167.931
61.441.330
-
29.195.609.261
6.228.499.422 1.679.113.883
329.877.000 67.581.120
188.300.000 2.550.000
6.370.076.422 1.744.145.003
7.749.706.281 (7.749.706.281) 47.362.519.442
458.899.450
1.869.850.000
Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition Tanah/ Land Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress Nilai perolehan/ Acquisition value Penyisihan/Provision Sub jumlah/ Sub total
7.749.706.281 (7.749.706.281) 45.951.568.892
Akumulasi penyusutan/Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung/Direct acquisition Bangunan dan prasarana/ Building and facilities Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation Inventaris kantor/Office equipment
5.613.566.724
285.719.208
223.866.666
5.675.419.266
22.044.868.730
711.357.139
-
22.756.225.869
4.671.077.163 1.323.511.951
383.330.055 96.464.255
125.969.836 425.000
4.928.437.382 1.419.551.206
Sub jumlah/Sub total
33.653.024.568
1.476.870.657
350.261.502
34.779.633.723
Nilai buku/ Book value
13.709.494.874
11.171.935.169
Details of disposal of Property, plant and equipmentduring 2010 are as follows:
Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2010 sebagai berikut:
Harga perolehan/ Acquisition cost
Nilai buku/ Book value
Harga jual/ Selling price
Laba (loss)/ Gain (loss)
Mobil/Vehicle Toyota Camry KB. 8 LV 420.933.970 Mobil/Vehicle Isuzu Panther KB 1237 AW 108.000.000 Mobil/Vehicle Mitsubshi KB 1168 DP 27.000.000 Mobil/Vehicle Daihatsu Hiline KB 883 AC 24.745.786 Sepeda motor/motorcycle Honda Grand KB 5060 AY 5.150.000 Sepeda motor/motorcycle Suzuki Crystal KB 2739 AL 3.321.700 Sepeda motor/motorcycle Yamaha KB 4452 AN 2.900.000 Sepeda motor/motorcycle Vespa PX150 KB 6079 AH 2.500.000 Sepeda motor/motorcycle Honda Prima KB 2739 AL 2.350.000 Sub jumlah/ Sub total 596.901.456
212.111.258 62.789.063 274.900.321
350.000.000 93.000.000 18.500.000 30.000.000 3.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 500.000.000
137.888.742 30.210.937 18.500.000 30.000.000 3.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 2.000.000 225.099.679
37
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah)
11. Property, plant and equipment (continued)
11. Aset tetap (lanjutan)
Details of disposal of Property, plant and equipmentduring 2009 are as follows:
Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2009 sebagai berikut:
Bangunan/building Mobil/Vehicle Honda CRV KB 736 WL Sepeda motor/motorcycle Honda ND 125 Kharisma B 6994 Sub jumlah/ Sub total
Harga perolehan/ Acquisition cost
Nilai buku/ Book value
Harga jual/ Selling price
Laba (loss)/ Gain (loss)
1.679.000.000 175.000.000
1.455.133.334 58.735.657
1.460.000.000 110.000.000
4.866.666 51.264.343
13.300.000 1.867.300.000
3.594.507 1.517.463.498
3.600.000 1.573.600.000
5.493 56.136.502
Depreciation of Property, plant and equipmentis charged as follows :
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Beban overhead pabrik Beban usaha
1.011.653.715 676.659.483
839.415.002 637.455.655
Factory overhead Operating expenses
Jumlah
1.688.313.198
1.476.870.657
Total
Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT. Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 5.159.800.000 dan US$ 5.374.405 pada 31 Desember 2010 dan Rp 4.530.950.000 dan US$ 5.367.869 pada 31 Desember 2009.
All property, plant and equipment, except land, were insured to PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, theft and other possible risks for a total coverage of Rp 5,159,800,000 and USD 5,374,405 as of 31 December 2009 and Rp 4,530,950,000 and USD 5,367,869 as of 31 December 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
There were no Property, equipmentpledged to any parties.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
PT Intitirta Primasakti (anak perusahaan) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar muat batu bara yaitu yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan ruang operator dan pondasi crushing plant.
PT Intitirta Primasakti (subsidiary) has two coal loading ports located at Talang Duku and Muara Bulian. Construction in progress as of 31 December 2010 and 2009 included acquisition cost of facilities constructed by PT Intitirta Primasakti in Talang Duku port, Jambi such as coal storage bunker, operator room building, and crushing plant foundation.
38
plant
and
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 11. Aset tetap (lanjutan)
11. Property, plant and equipment (continued)
Aset dalam penyelesaian (lanjutan)
Construction in progress (continued)
Berdasarkan penilaian yang dilakukan manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai. Namun demikian, manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk memfungsikan kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.
According to assessment made by PT Intitirta Primasakti’s management, it was determined that the utilization of Talang Duku port facilities was no longer economically adequate to support the coal production in the near future. Accordingly, a provision was made to reduce the acquisition cost of the facilities construction. However, PT Intitirta Primasakti’s management still plans to utilize those facilities as a buffer port in case when the production volume requirement exceeds the loading capacity of Muara Bulian Port
12. Hutang bank
12. Bank loans
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ, Ltd dengan jumlah plafon USD 2,000,000 dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2009. Fasilitas pinjaman bank diperpanjang kembali dari 31 Oktober 2009 sampai dengan 31 Oktober 2010 dengan jumlah maksimum US$ 1,000,000. Fasilitas ini terus diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2011 dengan tingkat bunga yang relevan pada periode tersebut + 2% p.a. Fasilitas ini dijamin dengan sediaan (lihat catatan 7). Pihak Bank tidak menetapkan persyaratan lainnya kepada Perusahaan.
The Company obtains a short-term loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd amounting to USD 2,000,000. this facility is valid untill 30 July 2009. Bank loan facility was extended from 31 October 2009 until 31 October 2010 with a maximum amount of USD 1,000,000. This facility continues to be extended until 31 October 2011 with interest rate for the relevant interest period at + 2% p.a. This facility is pledged with inventory (see note 7). The Bank does not specify any other requirements to the Company.
Sampai dengan 31 Desember 2010 fasilitas yang terpakai berjumlah Rp 5.259.735.000 (USD 585,000), tingkat bunga 3,8%, jatuh tempo tanggal 25 Pebruari 2011. Tujuan penggunaan dana pinjaman adalah untuk pembelian bahan baku.
As of 31 December 2010, the facility used amounting to Rp 5,259,735,000 (USD 585,000), interest rate 3.8%, due on February 25, 2011 The purpose of the use of loan funds is to purchase raw materials.
Selama tahun 2009 Perusahaan tidak menggunakan fasilitas pinjaman bank.
During the year 2009 the Company did not use bank credit facility.
39
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 13. Trade payables
13. Hutang usaha
Trade payables as of 31 December 2010 and 2009 consist of :
Saldo hutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Third parties
Pihak ketiga PT DSM Kaltim PT Trada Trading Indonesia PT Makro Chemindo CV Hasil Kalbar Jaya PT Mitsui Indonesia PT Duta Rendra Mulya PT Jasa Putra Khatulistiwa Lain-lain (dibawah Rp 30 juta) Jumlah
8.438.288.640 5.884.703.246 338.580.000 49.875.000 24.422.330
1.295.619.406 304.095.000 477.033.127 122.579.760 48.000.000 33.353.280
PT DSM Kaltim PT Trada Trading Indonesia PT Makro Chemindo CV Hasil Kalbar Jaya PT Mitsui Indonesia PT Duta Rendra Mulya PT Jasa Putra Khatulistiwa Others (below Rp 30 Million)
14.735.869.216
2.280.680.573
Total
Details of payables by commodities:
Rincian hutang usaha berdasarkan komoditi : 31 Des 2010 31 Dec 2010 Melamine Methanol Potassium Carbonate Coconut Shell Flour Bahan pembantu dan suku cadang Ammonium Chloride Phenol Caustic Soda Urea
8.438.288.640 5.884.703.246 316.800.000 49.875.000 24.422.330 21.780.000 -
Jumlah
14.735.869.216
31 Des 2009 31 Dec 2009 1.295.619.406 Melamine 122.579.760 Methanol 95.000.000 Potassium Carbonate 25.275.000 Coconut Shell Flour 35.723.280 Supporting material and spareparts 96.350.000 Ammonium Chloride 477.033.127 Phenol 85.100.000 Caustic Soda 48.000.000 Urea The details of trade payables based on currency are as follows:
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010
USD Rupiah
Total
2.280.680.573
2009
Mata uang asing Foreign currency
Mata uang Rupiah Rupiah currency
Mata uang asing Foreign currency
Mata uang Rupiah Rupiah currency
1.448.145,51
13.020.276.281 1.715.592.935
184.396,40
1.733.326.160 547.354.413
USD IDR
2.280.680.573
Total
Jumlah
14.735.869.216
An aging schedule of trade payables from third parties from the invoice date is as follows:
Rincian umur hutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
1 – 30 hari 31 – 60 hari
11.380.465.916 3.355.403.300
1.758.039.967 522.640.606
1 – 30 days 31 – 60 days
Jumlah hutang usaha, bersih
14.735.869.216
2.280.680.573
Total trade payables, net
40
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 13. Trade payables (continued)
13. Hutang usaha (lanjutan) Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 60 hari.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 60 days.
Dalam saldo hutang usaha tersebut tidak terdapat hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In the balance of trade payables, there were no accounts payable to related parties.
Perusahaan tidak memberikan jaminan atas hutang usaha.
The Company does not provide collateral for account payable.
Tidak ada hedging atas hutang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar terhadap keuangan perusahaan dimana aset dalam mata uang asing cukup untuk menutupi hutang dalam mata uang asing. Juga tidak ada restrukturisasi hutang karena semua hutang dapat dibayar tepat waktunya.
There were no hedging for account payable because according to management’s consideration there were no high risks on the Company’s financial whereas, assets in foreign currency are adequate to cover debt in foreign currency. There were no restructured account payable because all payables can be paid on time. 14. Other payables
14. Hutang lain-lain
Other payables as of 31 December 2010 and 2009 consist of :
Saldo hutang lain-lain per 31 Desember 2010 dan 2009 terdiri dari : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pihak ketiga PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi Lain-lain
246.925.300 59.472.875 44.581.006
246.925.300 59.472.875 13.222.270
Third parties PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi Others
Jumlah
350.979.181
319.620.445
Total
Tujuan penggunaan dana pinjaman tersebut adalah untuk pembelian bahan baku.
The purpose of the loan funds usage is to purchase raw materials
Rincian hutang usaha menurut jenisnya adalah sebagai berikut
The details of trade payables based on species, are as follows:
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pihak ketiga Biaya pengangkutan Sewa Lain-lain
251.425.300 80.950.275 18.603.606
251.425.300 59.472.875 8.722.270
Third parties Transportation Rental Others
Jumlah
350.979.181
319.620.445
Total
41
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 15. Dividend payables
15. Hutang dividen
Since 1990, there has been a sum of cash dividend that remains unclaimed by the entitled shareholder. This amount is recorded as Dividend Payable amounting to Rp l,172,104,181 in 2010 and Rp l,154,798,767 in 2009.
Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah dividen yang belum diambil ini dicatat sebagai Hutang Dividen sebesar Rp 1.172.104.181 tahun 2010 dan Rp 1.154.798.767 tahun 2009.
16. Accrued expenses
16. Biaya masih harus dibayar
Accrued expenses are as follows :
Biaya yang masih belum dibayar adalah sebagai berikut : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Biaya angkut pembelian bahan baku Biaya bunga pinjaman dari Bank of Tokyo Dana Astek Biaya angkut pengiriman glue Asuransi bangunan Lain-lain (rincian dibawah Rp 3 juta)
178.094.068
40.050.000
28.239.022 3.571.275 24.047.874
21.456.700 24.500.000 1.231.400 9.937.400
Freight cost - raw material Interest expense on loan from Bank of Tokyo Man power insurance fund - Astek Freight cost - Glue Building insurance Others (below Rp 3 Million)
Jumlah
233.952.239
97.175.500
Total
17. Perpajakan
17. Taxation a. Prepaid tax
a. Pajak dibayar dimuka 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pajak pertambahan nilai, masukan
342.129.499
-
Value added tax - in
Jumlah
342.129.499
-
Total
b. Taxes payable
b. Hutang pajak 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak bumi dan bangunan Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak pertambahan nilai, keluaran
1.118.859.623 573.045.902 382.671.819 215.055.735 6.036.640 80.500 -
749.027.384 573.045.902 212.735.923 432.729.010 125.000 80.500 465.106.316
Income tax art 21 Land and building tax Income tax art 25 Corporate income tax Income tax article 4 section 2 Income tax art 23 Value added tax - out
Jumlah
2.295.750.219
2.432.850.035
Total
42
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 17. Taxation (continued)
17. Perpajakan (lanjutan) c.
c. Corporate income tax
Pajak penghasilan badan
Tax benefit (expense) of the Company consists of the following :
Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
(4.054.620.250) -
(3.256.123.920) -
Current tax The Company Subsidiary
Jumlah
(4.054.620.250)
(3.256.123.920)
Total
Penghasilan (beban) pajak tangguhan Perusahaan 382.306.927 Anak perusahaan 226.541.300
(579.583.550) 86.153.292
Deferred tax income (expense) The Company Subsidiary
Jumlah
(493.430.258)
Total
(3.749.554.178)
Tax benefit (expense), net
608.848.227
Jumlah penghasilan (beban) pajak, bersih (3.445.772.023) Pajak tangguhan lihat catatan 17d.
Deferred tax see note 17d.
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan badan dengan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut :
Reconciliation between profit (loss) before estimated corporate income tax and estimated taxable income (loss) is as follows :
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009 Profit (loss) before income tax based on consolidated statement of income (Profit) loss of subsidiary before income tax Elimination on consolidation
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian 17.479.340.055 (Laba) rugi anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 2.017.580.083 Eliminasi konsolidasian (1.074.623.270)
2.685.563.074 (1.391.193.930)
Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak
Profit (loss) of the Company before estimated tax 11.128.536.859 income (expense)
18.422.296.868
9.834.167.715
Beda waktu : Beban imbalan paska kerja Penyusutan aset tetap Beban penyisihan piutang
1.464.530.634 204.955.881
1.288.771.421 (90.731.965)
(140.258.808)
2.342.428.744
Timing differences : Employment benefit expense Depreciation of fixed assets Allowance for doubtful account expense
Jumlah beda waktu
1.529.227.707
3.540.468.200
Total timing differences
43
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 17. Taxation (continued)
17. Perpajakan (lanjutan)
c. Corporate income tax (continued)
c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Penghasilan bunga dan jasa giro (3.236.746.410) Penghasilan sewa (289.647.000) Sumbangan 143.601.000 Jamuan 364.415.990 Kenikmatan karyawan 378.121.110 Bagian rugi (laba) perusahaan asosiasi (1.210.939.212) Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) atas pengalihan hak atas tanah/ bangunan Beban bunga pinjaman 118.151.110
Permanent differences : Interest income and demand (2.321.557.571) deposit (271.665.000) Rental income 32.478.750 Donation 149.500.070 Representation 222.914.618 Employee’s fringe benefit Gain (loss )portion from (924.661.118) associated company Income tax art 4 paragraph (2) on the transfer of rights over land/ 73.000.000 building Interest expense on borrowings
Jumlah beda tetap
(3.733.043.412)
(3.039.990.251)
Total permanent differences
Laba (rugi) fiskal, bersih
16.218.481.163
11.629.014.808
Taxable income (deficit), net
Laba (rugi) fiskal, dibulatkan
16.218.481.000
11.629.014.000
Taxable income (deficit), rounded off
Beda tetap :
Provision for income tax calculation :
Perhitungan taksiran pajak penghasilan : 4.054.620.250 -
3.256.123.920
25% x Rp 16.218.481.000 28% x Rp 11.629.014.000
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 4.054.620.250 Anak Perusahaan -
3.256.123.920 -
Provision for taxable income Company Subsidiary
25% x Rp 16.218.481.000 28% x Rp 11.629.014.000
Dikurangi uang muka pajak Perusahaan Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 25 Hutang pajak penghasilan kurang bayar
(280.933.000) (3.558.631.515) (3.839.564.515)
(395.648.177) (2.427.746.733) (2.823.394.910)
215.055.735
432.729.010
Less prepaid taxes Company Income tax article 22 Income tax article 25 Income tax payable under paid
Taxable income and tax underpayment of the Company for the fiscal year of 2010 and 2009 are in agreement with Income Tax Return which is submitted to the Tax Administration Office.
Laba kena pajak dan pajak kurang bayar Perusahaan tahun fiskal 2010 dan 2009 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
44
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 17. Taxation (continued)
17. Perpajakan (lanjutan)
d. Deferred tax
d. Pajak tangguhan
The details of the Company’s deferred tax assets are as follows :
Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut : 1 Januari/ January 2010
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statements
Efek perubahan tarif /Effect of changes in new tax rate
31 Desember/ December 2010
9.109.909.406
(35.064.702)
-
9.074.844.704
3.881.587.137
366.132.659
-
4.247.719.796
99.458.844
51.238.970
-
150.697.814
13.090.955.387
382.306.927
-
13.473.262.314
2.310.848.126
226.541.300
-
2.537.389.426
15.401.803.513
608.848.227
-
16.010.651.740
1 Januari/ January 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income statements
Efek perubahan tarif /Effect of changes in new tax rate
9.547.218.486
585.607.186
(1.022.916.266)
9.109.909.406
3.986.521.597
322.192.855
(427.127.314)
3.881.587.137
136.798.854
(22.682.991)
(14.657.020)
99.458.844
13.670.538.937
885.117.050
(1.464.700.600)
13.090.955.387
2.224.694.834
324.513.452
(238.360.160)
2.310.848.126
15.895.233.771
1.209.630.502
(1.703.060.760)
15.401.803.513
Perusahaan/The Company Aset (kewajiban) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful account Kewajiban imbalan paska kerja / Post employment benefit liability Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih/Deferred tax assets (liabilities), net Anak Perusahaan/The Subsidiary Aset (kewajiban) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih konsolidasi/Deferred tax assets (liabilities), net consolidated
31 Desember/ December 2009
Perusahaan/The Company Aset (kewajiban) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful account Kewajiban imbalan paska kerja / Post employment benefit liability Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih/Deferred tax assets (liabilities), net Anak Perusahaan/The Subsidiary Aset (kewajiban) pajak tangguhan/ Deferred tax asset (liabilities) Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih konsolidasi/Deferred tax assets (liabilities), net consolidated
45
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 17. Taxation (continued)
17. Perpajakan (lanjutan)
d. Deferred tax (continued)
d. Pajak tangguhan (lanjutan)
Reconciliation between the total tax benefit (expense) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows :
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009 The Company
Perusahaan Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak
18.422.296.868
Profit (loss) of the Company before estimated tax 11.128.536.859 income (expense)
Tarif pajak (2010:25%, 2009:25%)
(4.605.574.217)
(2.782.134.215)
Tax rates (2010:25%, 2009:25%)
Penghasilan bunga dan jasa giro Bagian rugi (laba) perusahaan asosiasi Penghasilan sewa Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) atas pengalihan hak atas tanah/ bangunan Beban bunga pinjaman Sumbangan Jamuan Kenikmatan karyawan
809.186.603
(29.537.778) (35.900.250) (91.103.998) (94.530.278)
Tax effect of permanent differences : Interest income and demand 580.389.393 deposits Gain (loss) portion from 231.165.280 associated company 67.916.250 Rental income Income tax art 4 paragraph (2) on the transfer of rights over land/ (18.250.000) building Interest expense on borrowings (8.119.688) Donation (37.375.018) Representation (55.728.655) Employee’s fringe benefit
Jumlah
933.260.852
759.997.562
Efek pajak perbedaan tetap :
Manfaat (beban) pajak Lain – lain pembulatan Selisih tarif progresif Efek perubahan tarif pajak Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan Anak Perusahaan Penghasilan (beban) pajak penghasilan Jumlah penghasilan (beban) pajak penghasilan
302.734.803 72.411.750
Total
(2.022.136.653)
Tax benefit (expense)
42 -
(348.870.217)
-
(1.464.700.600)
Other rounding Progresive tariff difference Effect of changes in new tax rate
(3.835.707.470)
Total income tax benefit (expense)
(3.672.313.365)
(3.672.313.323)
226.541.300 (3.445.772.023)
46
86.153.292 (3.749.554.178)
The Subsidiary Income tax benefit (expense) Total income tax benefit (expense)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 17. Taxation (continued)
17. Perpajakan (lanjutan)
d. Deferred tax (continued)
d. Pajak tangguhan (lanjutan)
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a stratified tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and Subsidiary recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp 1,703,060,760 as part of tax expense in the current year operations.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp 1.703.060.760 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun berjalan.
18. Office rental deposit
18. Jaminan sewa kantor
Deposit for 2010 and 2009 amounting to Rp 79,920,000 represents deposit for rental of office building at Sudirman Tower, under rental Contract no : 001/MS/LA/2006 with PT Artadwipa Persada (now PT Buana Capital).
Deposit tahun 2010 dan 2009 sebesar Rp 79.920.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman Tower sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS/LA/2006 kepada PT Artadwipa Persada (sekarang PT Buana Capital). 19. Transaksi dengan hubungan istimewa
pihak
yang
mempunyai
19. Transactions with related parties The balance of transactions with related parties is as follow:
Saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Persentase terhadap total aset/kewajiban/pendapatan /beban yang bersangkutan/Percentage of total assets/ liabilities/revenue/expense (for the current period) 31 Des/Dec 2010 31 Des/Dec 2009
Bapak/ Mr. Siang Hadi Widjaja PT Ayrus Prima
5.100.000.000 1.805.898.925
5.100.000.000 275.898.925
10,55 3,73
18,54 1,00
Jumlah/ Total
6.905.898.925
5.375.898.925
14,28
19,54
Hutang lain-lain hubungan istimewa/ Other payables to related parties :
PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Ayrus Prima yang juga merupakan pemegang 40% saham PT Intitirta Primasakti. Pinjaman ini tidak berbunga dan tidak ditetapkan batas waktu pelunasannya.
PT Intitirta Primasakti, a subsidiary, obtained loan from PT Ayrus Prima, 40% shareholder of PT Intitirta Primasakti. This loan facility is noninterest bearing loan and has no maturity date.
Hutang lain-lain kepada Bapak Siang Hadi Widjaja merupakan pinjaman PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan. Atas pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan jadwal pembayaran yang tetap.
Other payables to Mr. Siang Hadi Widjaja represent PT Intitirta Primasakt’s loans, a subsidiary. This loan facility bears no interest and no schedule of fixed repayment has been set.
47
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 19. Transaksi dengan pihak yang hubungan istimewa (lanjutan)
mempunyai
19. Transactions with related parties (continued) Details of nature of related transactions with related parties are as follows:
Sifat transaksi hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Nature of related parties
PT Ayrus Prima
Bapak/Mr. Siang Hadi Widjaja
Pemegang 40% saham/ Shareholders of 40% shares PT Intitirta Primasakti (Anak Perusahaan/Subsidiary) Pengurus/manajemen mempunyai hubungan keluarga/ The management have family relationship
Transaksi yang signifikan/ Significant transaction
- Pinjaman operasional - Operational loans - Pinjaman operasional/ - Operational loans
20. Post employment benefit liability
20. Kewajiban imbalan paska kerja Perusahaan memberikan imbalan paska kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
The Company provides post employment defined benefit to its employees in accordance with prevailing Laborship Law No. 13/2003.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan paska kerja tersebut adalah 107 dan 114 karyawan per 31 Desember 2010 dan 2009.
Total employees entitled for the post-employment benefits are 108 and 114 as of 31 December 2010 and 2009.
Beban imbalan paska kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Post employment benefit expense recognized in income statements is as follows:
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu (non vested)
1.131.516.903 955.442.791
1.028.581.152 1.028.437.225
Jumlah beban imbalan paska kerja
(335.948.498)
(354.141.716)
11.951.750
11.951.750
Current service cost Interest expense Recognized actuarial gain (loss) Amortization of past service cost (non vested)
1.762.962.946
1.714.828.411
Total employees benefit expense
Post employment benefit liability recognized in balance sheets is as follows:
Kewajiban imbalan paska kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
48
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 20. Kewajiban imbalan paska kerja (lanjutan)
20. Post employment benefit liability (continued)
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
12.048.026.959
10.317.209.040
Status pendanaan 12.048.026.959 Kewajiban masa lalu yang belum diakui (non vested) (92.147.997) Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui 5.352.193.201
10.317.209.040
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Kewajiban (aset) yang diakui di neraca
17.308.072.163
(104.099.747) 5.549.159.779 15.762.269.072
Present value of defined benefit liability Financing status Unrecognized past liability (non vested) Unrecognized actuarial gain (loss) Liability (asset) recognized in balance sheet
The changes of net liability in the balance sheets are as follows :
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut: 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Saldo awal Pembayaran imbalan pada tahun berjalan Beban imbalan pada tahun berjalan
15.762.269.072
14.386.302.130
Jumlah kewajiban imbalan kerja
17.308.072.163
(217.159.855) 1.762.962.946
(338.861.469) 1.714.828.411 15.762.269.072
Beginning balance Payment of current year benefit expenses Current year benefit expense Total post employment benefit liability
Perhitungan imbalan paska kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 mengacu pada laporan aktuaris independen dari PT Dian Artha Tama masingmasing tanggal 6 Januari 2011 dan 18 Januari 2010.
The calculation of post employment benefit as of 31 December 2010 and 2009 is based on statements of independent actuary of PT Dian Artha Tama dated 6 January 2011 and 18 January 2010, respectively.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The main assumptions used to determine actuarial valuation are as follows:
31 Des 2010 31 Dec 2010 Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri
31 Des 2009 31 Dec 2009
8% 10% 10% 10% Commissioner standard Commissioner standard Ordinary 1980 Ordinary 1980 0,5% 0,5%
Discount rate Projection rate of salary increase Mortality rate Resignation rate
Assessments are made quarterly. Based on actuarial report, all past vested provision cost, has been credited in the current year.
Frekuensi penilaian dilakukan per triwulan. Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.
49
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 21. Minority interest
21. Hak minoritas
This account represents equity value of PT Ayrus Prima as the 40% shareholder of PT Intitirta Primasakti, with details as follow:
Akun ini merupakan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 40% saham pada PT Intitirta Primasakti dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Modal disetor
14.000.000.000
14.000.000.000
Bagian saldo rugi bersih awal tahun Bagian rugi bersih tahun berjalan
(6.769.578.464) (716.415.513)
(5.898.266.492) (871.311.972)
Beginning balance of net loss Current balance of net loss
6.514.006.023
7.230.421.536
Minority shareholder’s equity
Ekuitas pemegang saham minoritas
Paid-in capital
22. Capital stock
22. Modal saham
The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2010 and 2009 supported with data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Securities Administration Bureau i.e PT Datindo Entrycom is as follows :
Komposisi para pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 didukung data yang bersumber dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :
31 Desember/ December 2010 Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Ir. Winata Indradjaja Ir. Honky Widjaja Budi Rachmat Kharli Kop. Karyawan Sejahtera Masyarakat/Publik
164.485.935
49,67
41.121.483.750
38.439.435
11,61
9.609.858.750
22.538.303 3.527.813 18.899.111 1.261 6.309 301.618 1.354.278 81.575.889
6,81 1,07 5,71 0,00 0,00 0,09 0,41 24,64
5.634.575.750 881.953.250 4.724.777.750 315.250 1.577.250 75.404.500 338.569.500 20.393.972.250
PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Ir. Winata Indradjaja Ir. Honky Widjaja Budi Rachmat Kharli Kop. Karyawan Sejahtera Society/Public
Jumlah
331.129.952
100
82.782.488.000
Total
50
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 22. Capital stock (continued)
22. Modal saham (lanjutan)
31 Desember/ December 2009 Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur DBS Vickers (Hongkong) Limited Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Ir. Winata Indradjaja Ir. Honky Widjaja Budi Rachmat Kharli Kop. Karyawan Sejahtera Masyarakat/Publik
164.485.935
49,67
41.121.483.750
33.045.935
9,98
8.261.483.750
22.538.303 3.527.813 17.544.198 1.261 6.309 301.618 1.354.278 88.324.302
6,81 1,07 5,30 0,00 0,00 0,09 0,41 26,67
5.634.575.750 881.953.250 4.386.049.500 315.250 1.577.250 75.404.500 338.569.500 22.081.075.500
PT Dutapermana Makmur DBS Vickers ( Hongkong) Limited Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith Budi Satria Sanusi Siang Hadi Widjaja Ir. Winata Indradjaja Ir. Honky Widjaja Budi Rachmat Kharli Kop. Karyawan Sejahtera Society/Public
Jumlah
331.129.952
100,00
82.782.488.000
Total
23. Agio saham
23. Additional paid-in capital The changes chronologic in this account balance from the initial public offering of The Company's share in 1990 up to 31 December 2007 can be summarized as follows:
Riwayat perubahan saldo agio saham sejak penawaran umum saham Perseroan pada tahun 1990 hingga 31 Desember 2007 dapat diuraikan sebagai berikut:
Hasil emisi IPO tahun 1990 18.387.000.000 Jumlah nominal saham (2.270.000.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1990 16.117.000.000 Pembagian saham bonus tahun 1991 (12.582.000.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1991, 1992 dan 1993 3.535.000.000 Pembagian saham bonus tahun 1994 (3.145.500.000) Saldo agio saham per 31 Desember 1995, 1996, 1997 dan 1998 389.500.000 Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (24.220.350 lembar) pada tahun 1999 21.192.806.250 Saldo agio saham per 31 Desember 1999 21.582.306.250 Pembagian saham bonus tahun 2000 (10.495.485.000) Saldo agio saham per 31 Desember 2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004 (dipindahkan) 11.086.821.250
51
Proceeds from IPO in 1990 Par value of shares issued Balance as of 31 December 1990 Bonus Share Issuance in 1991 Balance as of 31 December 1991, 1992 and 1993 Bonus Share Issuance in 1994 Balance as of 31 December 1995, 1996 1997 and 1998 The additions from the issuance of share dividend (24.220.350 shares) in 1999 Balance as of 31 December 1999 Bonus Share Issuance in 2000 Balance as of 31 December 2000, 2001, 2002, 2003 and 2004 (carried forward)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 23. Additional paid-in capital (continued)
23. Agio saham (lanjutan)
Saldo agio saham per 31 Desember, 2000 2001, 2002, 2003 dan 2004 (pindahan) Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (6.297.291 lembar) pada tahun 2005 Pembagian saham bonus tahun 2005 Pembagian saham bonus tahun 2007
11.086.821.250
Balance as of 31 December 2000, 2001, 2002, 2003 and 2004 (brought forward)
5.667.561.900
The additions from the issuance of share dividend (6,297,291 shares) in 2005 Bonus Share Issuance in 2005 Bonus Share Issuance in 2007 Balance of additional paid-in capital as of 31 December 2010 and 2009
(10.951.795.500) (5.709.137.000)
Saldo agio saham per 31 Desember 2010 dan 2009
93.450.650
24. Retained earning - appropriated
24. Saldo laba ditentukan penggunaannya Pembagian laba tahun buku 2009
Income Distribution for fiscal year of 2009
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 48 tanggal 18 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.986.779.712 atau sebesar Rp 6 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000
Based on decision made by General Shareholder’s Annual Meeting as documented in notarial deed of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta No. 48 dated 18 June 2010, the Company has declared the distribution of cash dividend for the year ended 31 December 2009 amounting to Rp 1,986,779,712 or Rp 6 per share and determined the general reserve of Rp 350,000,000.
25. Net sales
25. Penjualan bersih
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Glue Hardener Formalin
94.796.920.245 2.061.000.000 426.022.612
90.752.375.089 1.990.100.000 544.295.730
Glue Hardener Formaline
Penjualan bersih
97.283.942.857
93.286.770.819
Net sales
The detail of buyers and total sales of more than 10% from total net sales is as follows :
Rincian pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut :
52
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 25. Net sales (continued)
25. Penjualan bersih (lanjutan) 2010
2009
%
Rupiah/ Rupiah
%
Rupiah/ Rupiah
PT Erna Djuliawati PT Indopan Panel Boards
79,92 % 14,56 %
77.745.673.167 14.160.250.570
93,00 % -
86.752.577.303 -
PT Erna Djuliawati PT Indopan Panel Boards
Jumlah
94,48 %
91.905.923.737
93,00 %
86.752.577.303
Total
During 2010 and 2009, there were no sales to related parties.
Selama tahun buku 2010 dan 2009, tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
26. Cost of goods sold
26. Harga pokok penjualan
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik
58.127.306.811 1.026.457.607 11.570.719.397
58.215.443.378 926.902.999 10.298.107.399
Raw materials used Direct labor Factory overhead
Jumlah biaya produksi
70.724.483.815
69.440.453.776
Total production cost
Sediaan dalam proses (formalin) Awal tahun Akhir tahun
2.054.313.166 (2.646.772.664)
3.820.033.441 (2.054.313.166)
Work in process (formaline) Beginning of year End of year
Biaya pokok produksi
70.132.024.317
71.206.174.051
Cost of goods manufactured
Sediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3.556.768.107 (1.796.128.918)
814.401.096 (3.556.768.107)
Harga pokok penjualan
71.892.663.506
68.463.807.040
Cost of goods sold
The details of suppliers and total purchases more than 10% from total net purchases are as follows :
Rincian pemasok dan jumlah pembelian yang melebihi 10 % dari total pembelian bersih adalah sebagai berikut : %
Finished goods inventory Beginning of year End of year
31 Des 2010 31 Dec 2010
%
31 Des 2009 31 Dec 2009
PT DSM Kaltim Melamine PT Trada Trading Indonesia PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Mitsui Indonesia Sumitomo Corporation
32,78% 21,64% 14,96% 12,25% 12,21%
27.684.821.288 18.272.935.291 12.634.090.909 10.347.601.023 10.311.397.679
27%
6.326.924.890 PT DSM Kaltim Melamine 8.202.748.895 PT Trada Trading Indonesia 17.180.909.088 PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Mitsui Indonesia 15.822.411.677 Sumitomo Corporation
Jumlah
93,84%
79.250.846.190
82%
47.532.994.550
53
11% 14% 30%
Total
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 27. Beban operasi
27. Operating expenses 31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009 Selling expenses
Beban penjualan Beban penyisihan penurunan nilai (catatan 5) Gaji dan kesejahteraan karyawan Pengiriman dan pengangkutan Operasi armada lainnya Gudang dan pengepakan Promosi dan sampel Beban keperluan kapal Penyusutan Iuran asosiasi Pemeliharaan dan perbaikan kapal
4.866.697.604 1.052.101.868 54.395.085 41.939.775 32.472.000 16.405.018 12.511.627 4.800.000 4.151.000
2.342.428.744 3.717.588.723 910.310.000 58.017.302 43.217.450 29.927.500 23.856.756 16.049.956 4.800.000 28.489.367
Allowance fo impairment expenses (note 5) Employee salary and benefits Delivery and transportation Other fleet operations Warehousing and packaging Promotion and sample Ship supplies Depreciation Association contribution Repair and maintenance of ships
Jumlah beban penjualan
6.085.473.977
7.174.685.798
Total selling expenses General and administration expenses
Beban umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Imbalan paska kerja Penyusutan Jamuan Transportasi dan perjalanan dinas Sewa Reparasi dan pemeliharaan Keperluan kantor dan cetak Pos dan telekomunikasi Sumbangan Jasa profesional Asuransi Pajak dan perijinan lainnya Pencatatan saham Rapat Listrik dan air Beasiswa/magang/pelatihan Bantuan bencana alam Lain-lain
Employees salaries and benefits Post-employment benefits expense Depreciation Entertainment
6.741.141.811 1.545.803.091 664.147.856 443.466.280 340.532.335 317.667.568 184.624.242 176.980.064 174.422.546 143.601.000 139.920.000 112.165.915 84.345.264 72.400.000 64.962.500 52.387.336 7.483.500 24.142.684
6.229.640.427 1.375.966.942 621.405.699 163.929.130 251.171.999 322.228.520 189.372.388 180.004.177 167.604.039 47.439.700 205.500.000 139.739.011 308.670.201 66.956.667 44.120.000 48.110.370 3.630.000 10.000.000 14.932.113
Jumlah beban umum dan administrasi
11.290.193.992
10.390.421.383
Rental Repair and maintenance Office supplies and printing Post and telecommunication Donations Professional fee Insurance Taxes and other licences Stock registry fee Meetings Electricity and water Scholarship / internship / training Disaster relief Others Total general and administration expenses
Jumlah beban operasi
17.375.667.969
17.565.107.181
Total operating expenses
54
Transportation and travelling
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 28. Interest income
28. Pendapatan bunga
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Bunga deposito berjangka Jasa giro Bunga obligasi
2.935.629.971 160.137.820 141.808.334
2.172.662.345 158.054.350 -
Time deposits Demand deposits Bond interest
Jumlah
3.237.576.125
2.330.716.695
Total
29. Gain from the sale of raw material
29. Keuntungan penjualan bahan baku
The balance of gain on sale of raw materials as of 31 December 2010 amounting to Rp 3.766.700.155 and Rp 846,111,139 as at 31 December 2009 represents a gain on sale of raw materials in the form of methanol, urea, melamine, ammonium chloride, caustic soda and liquid phenol.
Saldo keuntungan penjualan bahan baku per 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.766.700.155 dan Rp 846.111.139 pada 31 Desember 2009 merupakan keuntungan penjualan bahan baku berupa methanol, urea, melamine, ammonium chloride, caustic soda dan liquid phenol.
30. Others, net
30. Lain-lain, bersih
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
Beban administrasi bank Lain-lain
(63.567.452) 18.467.361
(19.932.043) (170.999.516)
Bank administration expense Others
Jumlah
(45.100.091)
(190.931.559)
Total
31. Net income per share
31. Laba bersih per saham
The Company only issued one common stock with the par value of Rp 250,-/share.
Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis saham biasa dengan nilai nominal yang sama yaitu Rp 250 per lembar. Perhitungan laba (rugi) per saham adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) bersih (dalam rupiah) Jumlah saham beredar (rata-rata tertimbang) Laba (rugi) bersih per saham
The calculation of earnings (loss) per share is as follows:
31 Des 2010 31 Dec 2010
31 Des 2009 31 Dec 2009
14.749.983.545
7.124.377.450
331.129.952
331.129.952
Net income (loss) (in Rp) Total outstanding shares (weighted average)
44,54
21,52
Net income (loss) per share
During fiscal year 2010 and 2009 there was no business transactions between segments
Selama tahun buku 2010 dan 2009 tidak ada transaksi bisnis antar segmen 32. Informasi segmen usaha Segmen usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam dua divisi operasi - industri lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan.
32. Business segment information Business segments For management’s reporting purpose, the Company and its subsidiary are divided into two operation segments i.e. glue industry and coal mining. The two segments are used as basis of reporting primary segment of the Company and its subsidiary.
55
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 32.
32. Informasi segmen usaha (lanjutan)
Business segment information (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Below is the segment information based on business segment:
2010
Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Pendapatan/Revenues Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties Hasil/Margin Hasil segmen/Segment income Beban yang tidak dialokasikan/ Unallocated expenses Laba (rugi) usaha dipindahkan/ Operating gain (loss) carried forward Beban bunga/Interest expense Laba (rugi) selisih kurs/ Gain (loss) on foreign exchange Pendapatan bunga/Interest income Laba penjualan bahan baku/ Gain on raw material sales Laba penjualan aset tetap/ Gain on sale of fixed assets Laba (rugi) perusahaan asosiasi/ Gain (loss) of associated company Penghasilan sewa/Rental income Pendapatan dividen/Dividend income Pemulihan piutang ragu-ragu/ Recovery of doubful account Lain-lain, bersih/Others, net Pendapatan (beban) lain-lain, bersih Other income (expense) Laba (rugi) sebelum pajak/ Gain (loss) before tax Penghasilan (beban) pajak/ Tax benefit (expenses) Laba (rugi) sebelum hak minoritas/ Gain (loss) before minority share Bagian rugi hak minoritas/ Minority share of loss Laba (rugi) bersih/Gain (loss) net
97.283.942.857
97.283.942.857
10.032.069.477
(2.016.458.095)
-
8.015.611.382
-
-
-
-
-
-
-
8.015.611.382
(118.151.110)
-
(118.151.110)
(317.589.026) 3.236.746.410
(275.349) 829.715
(317.864.375) 3.237.576.125
3.766.700.155
3.766.700.155
225.099.679
225.099.679
1.210.939.212 289.647.000 -
1.074.623.270
2.285.562.482 289.647.000
140.258.808 (43.423.737)
-
-
(1.676.354)
-
140.258.808 (45.100.091)
8.390.227.391
(1.121.988)
1.074.623.270
9.463.728.673
18.422.296.868
(2.017.580.083)
1.074.623.270
17.479.340.055
(3.672.313.323)
226.541.300
-
(3.445.772.023)
14.749.983.545
(1.791.038.783)
1.074.623.270
14.033.568.032
-
-
-
716.415.513
-
-
-
14.749.983.545
161.007.584.148
25.651.217.484
(11.976.009.036)
175.682.792.596
40.181.078.699
10.366.202.425
(2.205.000.000)
48.342.281.124
1.529.304.564 1.515.347.385
172.965.813
-
1.529.304.564 1.688.313.198
Informasi lainnya/ Other informations Aset segmen/Segment assets Kewajiban segmen/ Segment liabilities Pengeluaran modal/ Capital expenditures Penyusutan/Depreciation
56
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah)
32. Business segment information (continued)
32. Informasi segmen usaha (lanjutan) 2009
Industri lem/ Glue industry
Pertambangan/ Mining
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
93.286.770.819
-
-
93.286.770.819
9.849.051.992
(2.591.195.394)
-
7.257.856.598
-
-
-
-
-
-
-
7.257.856.598
(6.552.517)
-
-
(6.552.517)
(3.117.581.753) 2.321.557.571
(97.566.178) 9.159.124
-
(3.215.147.931) 2.330.716.695
846.111.139
-
-
846.111.139
56.136.502
-
-
56.136.502
924.661.118 271.665.000 6.800 (16.518.993)
(5.960.626)
1.559.645.870 (168.451.940)
2.484.306.988 271.665.000 6.800 (190.931.559)
1.279.484.867
(94.367.680)
1.391.193.930
2.576.311.117
11.128.536.859
(2.685.563.074)
1.391.193.930
9.834.167.715
(3.835.707.470)
86.153.292
-
(3.749.554.178)
7.292.829.389
(2.599.409.782)
1.391.193.930
6.084.613.537
-
-
-
1.039.763.913
-
-
-
7.124.377.450
128.809.697.056
26.487.411.175
(12.745.632.302)
142.551.475.929
20.991.855.984
8.411.357.333
(1.900.000.000)
27.503.213.317
439.049.450 1.303.664.796
19.850.000 173.205.861
-
458.899.450 1.476.870.657
Pendapatan/Revenues Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties Hasil/Margin Hasil segmen/Segment income Beban yang tidak dialokasikan/ Unallocated expenses Laba (rugi) usaha dipindahkan/ Operating gain (loss) carried forward Beban bunga/Interest expense Laba (rugi) selisih kurs/ Gain (loss) on foreign exchange Pendapatan bunga/Interest income Laba penjualan bahan baku/ Gain on raw material sales Laba penjualan aset tetap/ Gain on sale of fixed assets Laba (rugi) perusahaan asosiasi/ Gain (loss) of associated company Penghasilan sewa/Rental income Pendapatan dividen/Dividend income Lain-lain, bersih/Others, net Pendapatan (beban) lain-lain, bersih Other income (expense) Laba (rugi) sebelum pajak/ Gain (loss) before tax Penghasilan (beban) pajak/ Tax benefit (expenses) Laba (rugi) sebelum hak minoritas/ Gain (loss) before minority share Bagian rugi hak minoritas/ Minority share of loss Laba (rugi) bersih/Gain (loss) net
Informasi lainnya/ Other informations Aset segmen/Segment assets Kewajiban segmen/ Segment liabilities Pengeluaran modal/ Capital expenditures Penyusutan/Depreciation
57
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah)
33. Assets and liabilities in foreign currencies
33. Aset dan kewajiban dalam mata uang asing
Mata uang/ Currency Aset/Assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Account receivables
Jumlah kewajiban/Total liabilities Aset bersih/ Net assets
Rp’000
31-12 -2009 Nilai/ Value
Rp’000
US$
893.241,59
8.031.135
581.280,70
5.464.039
US$
1.329.761,94
11.955.890
1.290.231,18
12.128.173
2.223.003,53
19.987.025
1.871.511,88
17.592.212
US$ US$
1.448.145,51 585.000,00
13.020.276 5.259.735
184.396,40 -
1.733.326 -
US$
3.486,01
31.343
131,00
1.231
2.036.631,52
18.311.354
184.527,40
1.734.557
186.372,01
1.675.671
1.686.984,48
15.857.655
Jumlah aset/Total assets Kewajiban/Liabilities Hutang usaha/Account payables Hutang bank/Bank loans Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses
31-12-2010 Nilai/ Value
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat dikonversikan ke Rupiah dengan nilai kurs masing-masing sebesar Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 Dollar Amerika Serikat.
As of 31 December 2010 and 2009, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (i.e. US Dollar) are translated using foreign exchange rate of Rp 8,991,-/USD and Rp 9,400/USD respectively.
Untuk meminimalisasi terhadap risiko mata uang asing, manajemen melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing. Apabila aset/dana yang tersedia tidak mencukupi maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di saat-saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.
To minimize foreign currency risk, management sets a policy by providing assets in foreign currency at its sufficient amount to pay liability in foreign currency. In case the available assets or fund are not sufficient then management will enter into spot market while observing the foreign exchange fluctuation.
Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai (hedging) karena aset dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing.
Management believes that hedging is unnecessary because assets in foreign currency are managed at amounts that are sufficient to pay liabilities in foreign currency.
58
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru
34. New accounting standard
Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini.
A number of new accounting standards have been issued but are not yet effective for the year ended 31 December 2010 and have not been applied in preparing these financial statements.
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a) PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998), "Penyajian Laporan Keuangan". b) PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 2 (1994), "Laporan Arus Kas". c) PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri d) PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen". e) PSAK No. 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, f) PSAK No. 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, g) PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tidak Berwujud". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 19 (2000), "Aktiva Tidak Berwujud". h) PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 22 (1994), "Akuntansi Penggabungan Usaha". i) PSAK No. 23 (Revisi 2010), 'Pendapatan'. Standar ini akan menggantikan PSAK No 23 (1994). "Pendapatan". j) PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 25 (1994), "Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi". k) PSAK No. 48 (Revisi 2009). "Penurunan Nilai Aset". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 48 (1998), "Penurunan Nilai Aktiva".
The accounting standards which will be effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011: a) SFAS No. 1 (2009 Revision), 'Presentation of Financial Statements". This standard will replace the SFAS No. 1 (1998 Revision). "Presentation of Financial Statements". b) SFAS No. 2 (2009 Revision), 'Cash Flows Statement". This standard will replace the SFAS No. 2 (1994). "Cash Flows Statement'. c) SFAS No. 4 (2009 Revision). 'Operating Segments". This standard will replace the SFAS No. 5 (2000 Revision), "Segment Reporting" d) SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". This standard replaces SFAS No. 5 (Revised 2000), "Segment Reporting". e) SFAS No. 12 (revised 2009) - Part Participation in Joint Venture, f) SFAS No. 15 (revised 2009) - Investments in Associated Entities, g) SFAS No. 19 (2010 Revision), “Intangible Assets". This standard will replace the SFAS No. 19 (2000 Revision), "Intangible Assets". h) SFAS No. 22 (2010 Revision), “Business Combination". This standard will replace the SFAS No. 22 (1994), "Accounting for Business Combination". i) SFAS No. 23 (Revised 2010), 'Revenue'. This standard replaces SFAS No. 23 (1994). "Revenue". j) SFAS No. 25 (2009 Revision), "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors". This standard will replace the SFAS No. 25 (1994), "Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors and Changes in Accounting Policies". k) SFAS No. 48 (2009 Revision), "Impairment of Assets". This standard will replace the SFAS No. 48 (1998), 'Impairment of Assets".
59
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru (lanjutan)
34. New accounting standard (continued)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 57 (2000), "Kewajiban Diestimasi. Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi". PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 58 (2003). "Operasi dalam Penghentian". ISAK No. 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas bertujuan Khusus, ISAK No. 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas serupa, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 10, "Program Loyalitas Pelanggan". Standar ini akan diadopsi sebagai pelengkap atas PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan". ISAK No. 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK No. 12 – Pengendalian Bersama Entitas;Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer, ISAK No. 14 (Revisi 2010), "Aset Tidak Berwujud -Biaya Situs Web". Standar ini akan diadopsi sebagai pelengkap atas PSAK No. 19 (2000), "Aktiva Tidak Berwujud".
l) SFAS No. 57 (2009 Revision), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". This standard will replace the SFAS No. 57 (2000), "Estimated liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets". m) SFAS No. 58 (2009 Revision), "Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operation". This standard will replace the SFAS No. 58 (2003). "Discontinued Operation".
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a) PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pihak-pihak Berelasi". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 7 (1994), "Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". b) PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing". Standar ini akan menggantikan PSAK No. 10 (1994), Transaksi dalam Mata Uang Asing". PSAK No. 11 (1994), "Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing", dan PSAK No. 52 (1998), "Mata Uang Pelaporan". c) ISAK No. 13, "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri". Standar ini akan diadopsi sebagai pelengkap atas PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran".
The accounting standards which will be effective for financial statements beginning on or after 1 January 2012: a) SFAS No. 7 (2010 Revision). "Related Parties". This standard will replace the SFAS No. 7 (1994), "Related Parties Disclosures".
l)
m)
n) o) p)
q) r) s)
n) ISAK No. 7 (revised 2009) - Consolidation of Special purpose entity, o) No ISAK. 9 - Amendments to Full Operations Liability, Liability Restoration and Similar Liabilities, p) Interpretation of Financial Accounting Standard (IFAS) No. 10, "Customer Loyalty Programmes". This standard is adopted as supplementary of SFAS No. 23 (2010 Revision). 'Revenue". q) ISAK 11 - Distribution of Noncash Asset To Owner r) ISAK 12 - Jointly Controlled Entities; nonmonetary contributions by venturers, s) IFAS No. 14 (2010 Revision), "Intangible Assets -Website Costs". This standard is adopted as supplementary of SFAS No. 19 (2000 Revision), "Intangible Assets".
60
b) SFAS No. 10 (2010 Revision), "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates". This standard will replace the SFAS No. 10 (1994), "Transactions in Foreign Currencies” SFAS No. 11 (1994), “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies", and SFAS No. 52 (1998), "Reporting Currency". c) IFAS No. 13, "Hedge in Net Investment in Foreign Operation". This standard is adopted as supplementary of SFAS No. 10 (2010 Revision), "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates', and SFAS No. 55 (2006 Revision), "Financial Instruments: Recognition and Measurement".
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary Notes to consolidated financial statements (continued)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
(In Rupiah)
(Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru (lanjutan)
34. New accounting standard (continued) Currently, the Company was analyzing the impact that would result from the application of these accounting standards and has not yet determined the impact on the financial statements.
Saat ini Perusahaan tengah menganalisa dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standarstandar akuntansi ini dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 35. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
35. Completion statements
of
the
consolidated
financial
The Company’s management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements and has approved that the Company’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2009 to be issued on 25 March 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pada tanggal 25 Maret 2011.
61