DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Ikhtisar Data Keuangan Penting
2
Summary of Significant Financial Data
Laporan Dewan Komisaris
5
Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi
6
Board of Directors’ Report
Profil Perusahaan
8
Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen
20
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
27
Good Corporate Governance
Surat Pernyataan Pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan
39
Statement of Responsibility on the Annual Report
Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
40
Audited Financial Statements
1
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT FINANCIAL DATA
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam USD)
(In USD)
2014
2013
2012 (Disajikan kembali / As restated)
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian / Consolidated Statements of Comprehensive Income (Loss) Pendapatan Laba (Rugi) Bruto Laba (Rugi) Tahun Berjalan Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba (Rugi) per saham
2.591.442 (685.199) (2.985.866)
2.638.464 (3.257.133) (4.719.158)
3.148.079 (561.610) 5.675.674
(2.970.414)
(4.696.188)
5.616.394
(2.970.159)
(4.694.985)
5.616.394
(255)
(1.203)
-
(0,005)
(0,008)
0,010
Revenue Gross Income (Loss) Income (Loss) for the Year Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Attributable to: Owners of the Parent Company Non-controlling Interest Earnings (Loss) per Share
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position Jumlah Aset 53.661.811 54.934.887 55.919.463 Total Assets Jumlah Liabilitas 63.508.913 61.811.575 58.100.788 Total Liabilities Defisiensi Modal, Neto (9.847.102) (6.876.688) (2.181.325) Capital Deficiency, Net Rasio Keuangan / Financial Ratios Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan Rasio Lancar Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Total Aset
(6%)
(9%)
10%
Return on Assets
30,166%
68,29%
(257,48%)
Return on Equity
(114,62%)
(177,99%)
178,41%
0,07 (6,45)
0,03 (8,99)
0,07 (26,64)
Income (Loss) to Revenue Current Ratio Debt to Equity Ratio
1,18
1,12
1,03
Debt to Assets Ratio
2
Laba (Rugi) Per Tahun (Dalam USD) Annual Income (Loss) (In USD)
3,5
8
3
6
2,5
Jutaan (Millions)
Jutaan (Millions)
Pendapatan Per Tahun (Dalam USD) Annual Revenue (In USD)
2012
2
2013
1,5
2014
1
4 2012
2
2013
0
2014
-2
0,5
-4
0
-6
Harga (dalam Rp) dan Volume Saham Per Triwulan
Quarterly Share Price (in Rp) and Trading Volume
2013 Deskripsi Jumlah Saham Beredar Harga Saham Tertinggi Harga Saham Terendah Harga Saham Penutupan Volume Perdagangan Kapitalisasi Pasar (Rp)
Q1
Q2
2014 Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Description
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
750
600
360
260
199
150
354
745
Highest share price
440
320
187
180
130
100
103
270
Lowest share price
490
340
198
185
144
109
288
488
Closing share price
43.928.500
79.959.000
5.211.000
12.515.000
1.512.700
2.972.100
37.414.400
74.430.900
287.704.823.000
199.631.918.000
116.256.234.600
108.623.249.500
84.549.988.800
63.999.644.300
169.099.977.600
286.530.517.600
Grafik Kronologis Pergerakan Saham
Pada tanggal 26 Agustus 2014, PT Bursa Efek Indonesia melalui Pengumuman No.Peng-SPT-019/BEI.WAS/08-2014 melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT
Volume of shares
Trading Volume Market Capitalization (Rp)
Chronological Chart of Stock Movement
Through Announcement No.Peng-SPT-019/BEI.WAS/082014, Indonesia Stock Exchange (IDX) temporarily suspended the trading of PT ICTSI Jasa Prima Tbk’s Shares 3
ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp129 atau 118,35% yaitu dari harga penutupan Rp109 pada tanggal 12 Agustus 2014 menjadi Rp238 pada tanggal 25 Agustus 2014. Pengambilalihan Saham Perseroan oleh ICTSI Far East Pte Ltd
(KARW) on August 26, 2014. This suspension was due to a significant increase in the cumulative price of Rp129 or 118.35%, from Rp109 closing price on August 12, 2014 to Rp238 on August 25, 2014. Acquisition of Company Shares by ICTSI Far East Pte Ltd
Pada tanggal 3 Mei 2012, ICTSI Far East Pte Ltd (ICTSIFE) telah melakukan pengambilalihan atas saham Perseroan yang dimiliki dan dikendalikan secara langsung oleh PT Karya Estetikamulia melalui mekanisme Bursa Efek Indonesia. Saham PT Karya Estetikamulia dalam Perseroan yang diambilalih oleh ICTSIFE adalah sebanyak 312.550.000 saham atau setara dengan 53,23% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan dengan harga pengambilalihan sebesar Rp74,- per lembar saham.
On May 3, 2012, ICTSI Far East Pte Ltd (ICTSIFE) has acquired Company shares owned and controlled directly by PT Karya Estetikamulia through Indonesia Stock Exchange’s mechanism. Number of shares of PT Karya Estetikamulia in the Company acquired by ICTSE amounts to 312,550,000 shares or equal to 53.23% of the total issued and paid-up shares of the Company at Rp74 per share acquisition price.
Di samping itu, pada hari yang sama, ICTSIFE juga telah melakukan pembelian sejumlah 157.172.500 saham Perseroan atau setara dengan 26,77% yang dimiliki oleh beberapa pihak dalam kelompok Masyarakat melalui mekanisme Bursa Efek Indonesia, seluruhnya pada kisaran harga terendah sebesar Rp75,- per lembar saham dan harga tertinggi sebesar Rp77,per lembar saham.
In addition, on the same day, ICTSIFE has also made the purchase of 157,172,500 shares of the Company or equal to 26.77% owned by multiple parties within Public group through Indonesia Stock Exchange mechanism, all at the lowest price range of Rp75 per share and the highest price of Rp77 per share.
Terhitung sejak dimulainya Sesi I Perdagangan Efek pada tanggal 1 April 2010, Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan efek Perseroan di seluruh Pasar. Selanjutnya, terhitung sejak dimulainya Sesi I Perdagangan Efek pada tanggal 8 Juni 2010, Bursa Efek membuka penghentian sementara perdagangan efek Perseroan di Pasar Negosiasi. Oleh karena saham Perseroan tetap dihentikan untuk diperdagangkan di Pasar Reguler, maka harga pasar saham Perseroan yang berasal dari proses tawar menawar secara lelang yang berkesinambungan tidak dapat terbentuk.
Starting from the opening of First Session of Shares Trading on April 1, 2010, the Indonesia Stock Exchange temporary suspended the trading of Company securities in all Markets. Further, starting from the opening of First Session of Shares Trading on June 8, 2010, the Indonesia Stock Exchange opened the temporary suspension of the Company securities in Negotiated Market (OTC). Since the Company shares were still suspended to be traded in Regular Market, therefore the market price of the Company shares arising from continuous auction market cannot be formed.
Kemudian, setelah ICTSIFE mengambilalih saham-saham Perseroan tersebut di atas dengan maksud untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perseroan, dengan melakukan restrukturisasi secara menyeluruh atas Perseroan dan merubah kegiatan usaha utama Perseroan, dari industri pakaian dan tekstil yang operasinya telah dihentikan secara komersial menjadi jasa perawatan, pemeliharaan, pengoperasian dan pengusahaan sarana dan prasarana maritim, yang diikuti juga dengan pengambilalihan seluruh saham PT PBM Olah Jasa Andal – sebuah perusahaan bongkar muat yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok – oleh Perseroan, sehingga Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk membuka penghentian sementara perdagangan efek Perseroan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai di Sesi I Perdagangan Efek tanggal 24 Agustus 2012. Setelah saham Perseroan kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, maka harga pasar saham Perseroan yang berasal dari proses tawar menawar secara lelang yang berkesinambungan dapat terbentuk kembali.
Then, after ICTSIFE acquired the Company shares abovementioned with the intention to maintain the viability of the Company, by making an overall restructuring on the Company and changing the business activities of the Company, from textile and garment industry which operation has been terminated commercially to become service on repair, maintenance, operation and management of maritime structure and infrastructure, which was also followed by acquisition of all shares of PT PBM Olah Jasa Andal – a stevedoring company that operates at Tanjung Priok Port – by the Company, so that the Indonesia Stock Exchange decided to open the temporary suspension on the Company securities trading in Regular and Cash Markets on the First Session of Shares Trading of August 24, 2012. After the Company shares are traded again in the Regular and Cash Markets, then the market price of the Company shares arising from continuous auction market now can be formed.
4
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Fellow Shareholders,
Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia juga memiliki peran utama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tahun ini, 2015, menandai rezim baru di kawasan ini karena negaranegara Asia Tenggara memulai integrasi ekonomi. Sebagai salah satu negara demokrasi yang hidup di Asia Pasifik, Indonesia telah mempertahankan stabilitas politik dan ekonomi, dan siap untuk mengarungi momentum ini di luar wilayahnya.
As the largest economy in ASEAN, Indonesia likewise has a leading role in the ASEAN Economic Community. This year, 2015, marks a new regime in the region as Southeast Asian nations embrace economic integration. As one of Asia Pacific’s vibrant democracies, Indonesia has maintained political and economic stability, and is ready to cascade this momentum outside its shores.
Pemerintahan baru Yang Terhormat, Presiden Joko Widodo, melanjutkan kebijakan yang mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan iklim investasi, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan belanja pemerintah. Indonesia telah memimpin ASEAN dalam pembangunan infrastruktur, dan Grup ICTSI mengharapkan partisipasi sektor swasta yang lebih besar dalam pengembangan pelabuhan negara.
The new administration of His Excellency, President Joko Widodo, follows through on policies that accelerate infrastructure development, improve the investment climate, reduce logistics costs, and enhance government spending. Indonesia has led ASEAN in infrastructure development, and the ICTSI Group looks forward to greater private sector participation in the development of the country’s ports.
Asian Development Bank memperkirakan pertumbuhan PDB akan pulih dari 5% menjadi 5,5% pada tahun 2015. Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dengan volume arus masuk petikemas yang stabil. PT PBM Olah Jasa Andal (OJA) siap untuk mempergunakan kesempatan momentum pertumbuhan ini. Meskipun pertumbuhan yang datar pada tahun 2013-2014, kami tetap optimis bahwa ini akan meningkat. Dengan selesainya secara substansial pekerjaan rehabilitasi di dermaga yang dioperasikan OJA, dan diserahterimakan pada tahun ini, OJA memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Tanjung Priok.
The Asian Development Bank forecasts GDP growth to recover from 5% to 5.5% in 2015. The Port of Tanjung Priok is expected to increase economic activities with the steady influx in box volumes. PT PBM Olah Jasa Andal (OJA) is ready to take advantage of this growth momentum. Despite flat growth from 2013 to 2014, we remain optimistic that this will improve. With the substantial completion of rehabilitation works in OJA-operated berths, and its turnover by this year, OJA is well positioned to increase its market share in Tanjung Priok.
Dalam jangka panjang, OJA berencana untuk membuat struktur biaya yang efektif didukung oleh tata kelola perusahaan yang kuat dan efisiensi operasional. Perseroan juga berencana untuk berpartisipasi dalam kemitraan publikswasta dalam pembangunan pelabuhan. Dengan diluncurkannya proyek Tol Laut oleh Presiden Joko Widodo senilai USD 429 miliar, jaringan pelabuhan yang dirancang untuk meningkatkan lalu lintas internasional dan mempersingkat perdagangan lokal, OJA siap mendukung visi pemerintah atas jaringan transportasi maritim yang lancar di Indonesia.
Over the long term, OJA plans to create an effective cost structure supported by strong corporate governance and operational efficiency. The Company also plans to participate in public-private partnerships (PPP) in port development. With the launch of President Joko Widodo’s USD 429 billion Ocean Highway project, a network of ports designed to improve international traffic and streamline local trade, OJA is ready to support the government’s vision of a seamless maritime transportation network in Indonesia.
Atas nama manajemen Grup ICTSI dan Perseroan, saya mengucapkan terima kasih kepada pejabat dan karyawan Perseroan atas kerja keras dan dedikasinya. Untuk para pemangku kepentingan kami, klien dan pemerintah, terima kasih atas kepercayaan dan keyakinan kepada Perusahaan. Kami tetap berkomitmen untuk melayani Anda.
On behalf of the management of the ICTSI Group and the Company, I would like to thank the officers and employees of the Company for their hard work and dedication. To our stakeholders, clients and the government, thank you for your trust and confidence to the Company. We remain committed to serve you.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Christian Razon Gonzalez
Christian Razon Gonzalez
Presiden Komisaris
President Commissioner
5 5
LAPORAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2014 adalah kelanjutan dari program yang digulirkan sejak akuisisi PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). Fokus utama dari program ini adalah untuk membuat terminal siap operasi ketika Perjanjian Kerjasama 15 tahun dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) dimulai. Kami berharap bahwa Perjanjian ini dapat dimulai pada awal kuartal ke-3 tahun 2015.
The year 2014 was a continuation of the programs that was rolled out since the acquisition of PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). The main focus of these programs is to make the terminal ready for operations when the 15-year Cooperation Agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo II) starts. We expect that this Agreement will commence by the start of 3rd quarter of 2015.
Pada tahun 2014, baik OJA dan Pelindo II memulai beberapa pekerjaan untuk meningkatkan terminal. Untuk perbaikan fasilitas, pekerjaan rehabilitasi terhadap dermaga OJA dimulai dan secara substansial telah selesai.
In 2014, both OJA and Pelindo II embarked on several works to upgrade the terminal. For facilities improvement, rehabilitation works for OJA’s wharf were started and were substantially completed.
Untuk perbaikan proses, sistem operasi terminal petikemas (OPUS) berhasil diterapkan. OPUS memungkinkan penanganan petikemas di Terminal 3 sepenuhnya terkomputerisasi menggunakan data waktu sebenarnya (real time).
For process improvement, a container terminal operations system (OPUS) was successfully implemented. OPUS enables the container handling at Terminal 3 fully computerized using real time data.
Untuk peralatan, tambahan 15 kepala truk dan rangka gandeng (casis) baru telah diterima. Rehabilitasi dan peningkatan peralatan penanganan petikemas yang ada juga diintensifkan. Pada akhir 2014, operasi, fasilitas, dan peralatan OJA meningkat secara signifikan.
For equipment, additional 15 brand new head trucks and chassis were acquired. Rehabilitation and upgrade of the existing container handling equipment were also intensified. By the end of 2014, OJA’s operation, facilities, and equipment were significantly improved.
Saat melakukan seluruh peningkatan tersebut di atas, OJA dan Pelindo II tetap melayani pelanggan. Volume throughput di tahun 2014 berada pada tingkat yang sama seperti tahun sebelumnya tetapi efek neto pada laporan laba rugi menunjukkan perbaikan besar. Kerugian operasional berkurang 50% dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini terutama disebabkan oleh langkah-langkah perbaikan biaya yang diterapkan dan penyajian kembali beban penyusutan sebagai akibat dari rehabilitasi peralatan.
While doing all the upgrades mentioned above, OJA and Pelindo II continuously serviced customers. Volume throughput in 2014 is at the same level as the previous year but the net effect in the income statement showed major improvements. Operating loss was reduced by 50% compared to 2013. This is mainly due to the cost improvement measures adopted and the restatement of depreciation expense as a result of the rehabilitation of equipment.
Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar 42% dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan oleh penerapan program pengurangan biaya. Pendapatan dan beban operasi lainnya menurun sebesar 170% disebabkan oleh rugi selisih kurs.
General and Administrative Expenses decreased by 42% compared to 2013 due to cost reduction programs implemented. Other operating income and expenses decreased by 170% because of foreign exchange loss.
Perseroan berupaya secara konsisten menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) pada seluruh area operasional Perseroan sehingga sistem dan struktur yang menyangkut kewenangan, tugas dan hubungan kerja dioptimalkan, efektif dan menghasilkan sinergi yang akan melindungi kepentingan Perseroan. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan transparansi, akuntabilitas, kewajaran, pertanggungjawaban dan kemandirian diterapkan secara berkesinambungan sehingga dapat terinternalisasi dan menjadi budaya kerja. Di bulan April 2014 Dewan Komisaris mengganti susunan Komite Audit, dan di bulan Mei 2014 Presiden Direktur telah mengganti dan menunjuk Kepala Unit Audit Internal yang baru.
The Company seeks to consistently apply Good Corporate Governance (GCG) in all areas of the Company’s operations so than the systems and structures pertaining to authority, duty and labor relations are optimized, effective and generate synergies that will protect the interests of the Company. The principles of GCG based on transparency, accountability, fairness, responsibility and independence are applied on an ongoing basis so that they can be internalized and become the work culture. In April 2014 Board of Commissioners changed the composition of Audit Committee, and in May 2014 President Director changed and appointed the new Chief Audit Executive.
Selama tahun ini, para pemegang saham kita telah memutuskan perubahan susunan Direksi sebanyak satu kali.
During the year, our shareholders resolved one change to the composition of the Board of Directors. In June 2014 Annual 6 6
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bulan Juni 2014, para pemegang saham secara musyawarah untuk mufakat telah memutuskan untuk mengganti Presiden Direktur sebagai pergantian antar waktu demikian juga Direktur Independen.
General Meeting of Shareholders, the shareholders in consensus resolved the change of President Director as a periodic change as well as change of the Independent Director.
Kedepannya, strategi kami adalah untuk terus meningkatkan fasilitas, peralatan dan proses-proses di terminal. Kita harus siap berkontribusi dalam pelaksanaan program toll laut dari Pemerintah Indonesia.
Moving forward, our strategy is to keep on improving the facilities, equipment and processes of the terminal. We will be ready to contribute in the realization of the sea-highway program of the Indonesian government.
Atas nama jajaran Direksi, ijinkan saya mengucapkan penghargaan saya kepada segenap karyawan dan manajemen, pelanggan kami, Pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan.
On behalf of the Board of Directors, allow me to extend our appreciation to the employees and management, to our customers, to the government, and to all stakeholders.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
Romeo Andres Salvador
Romeo Andres Salvador
Presiden Direktur
President Director
7 7
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk (dahulu PT Karwell Indonesia, Tbk), (Perseroan), didirikan di Jakarta pertama kali dengan nama PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry pada tanggal 18 Februari 1978.
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk (formerly PT Karwell Indonesia, Tbk), (the Company), was incorporated in Jakarta under the name of PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry on February 18, 1978.
Pada tanggal 3 Mei 2012, ICTSI Far East Pte, Ltd., sebuah anak usaha dari International Container Terminal Services Inc. yang berdomisili di Manila, Filipina, membeli 80% saham Perseroan melalui mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI).
On May 3, 2012, ICTSI Far East Pte, Ltd., a subsidiary of International Container Terminal Services Inc. based in Manila, Philippines, successfully acquired 80% of the Company’s shares through the mechanism of Indonesia Stock Exchange (IDX).
Pada tanggal 27 Juni 2012, para pemegang saham, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, meratifikasi perubahan dalam kegiatan usaha utama Perseroan untuk menjadi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, pengembangan dan pengoperasian fasilitas infrastruktur maritim dan jasa terkait dan karenanya Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan diubah.
On June 27, 2012, the shareholders, through an Extraordinary General Meeting of Shareholders ratified the change in the main business of the Company to become a company that is engaged in the development, construction and operation of maritime infrastructure facilities and related services and therefore amended Article 3 of the Company’s Articles of Association.
Dalam rangka memperkuat kegiatan usaha utamanya, pada tanggal 3 Juli 2012, Perseroan mengakuisisi seluruh saham PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, salah satu dari 16 perusahaan bongkar muat yang ditunjuk oleh PT Pelabuhan Indonesia II untuk beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok.
In order to strengthen its main business, on July 3, 2012, the Company acquired the entire shares of PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, one of the 16 stevedoring companies appointed by PT Pelabuhan Indonesia II to operate at Tanjung Priok port.
Kantor Perseroan berlokasi di Gedung Graha Kirana Lantai 7, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No 88, Jakarta Utara. Kontak Perseroan adalah sebagai berikut: No. Telepon: +62 21 6531 4710 No. Faksimili: +62 21 6531 4711 Laman: www.ijp.co.id Alamat surel:
[email protected]
The Company’s office is located at Graha Kirana Building 7th Floor, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara. The Company’s contact details are as follows: Telephone No.: +62 21 6531 4710 Facsimile No.: +62 21 6531 4711 Website: www.ijp.co.id E-mail address:
[email protected] 8
Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak memiliki kantor cabang maupun kantor perwakilan.
To date, the Company has no branch office nor representative office.
VISI, KOMITMEN, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
VISION, COMMITMENT, AND COMPETITIVE ADVANTAGE
Visi dan komitmen yang kuat dari Perseroan menjadi pondasi utama tercapainya tujuan dari Perseroan untuk terus tumbuh dan memberikan nilai kepada para pemegang saham.
The vision and strong commitment of the Company serve as the main foundation for the attainment of the Company’s objectives to continue to grow and deliver value to its shareholders.
Visi Menjadi perusahaan global terkemuka dalam pengelolaan pelabuhan serta membangun nilai pemegang saham jangka panjang. Mengedepankan efisiensi, sistem transportasi dan distribusi yang terintegrasi sebagai keunggulan kompetitif untuk klien yang bergerak di bidang perdagangan. Membangun reputasi dengan memegang teguh prinsip efisiensi, kehandalan, profesionalisme dan profitabilitas. Fokus pada tujuan dan memenuhi komitmen untuk mencapai stabilitas profitabilitas.
Vision To be a leading global company in port management as well as building long-term shareholder value.
Komitmen Unggul dalam pelayanan. Menjunjung prinsip kesetaraan dalam pengembalian pemegang saham. Memberikan peluang pertumbuhan yang baik kepada karyawan. Membangun bisnis yang sukses dan saling menguntungkan dengan perusahaan mitra.
Commitment Service excellence. Upholding the principle of equality in shareholder returns.
Untuk itu, maka Perseroan secara berkesinambungan terus mensosialisasikan nilai-nilai keunggulan kompetitif kepada seluruh karyawan sehingga dapat terinternalisasi dalam kinerja dan produktifitas perusahaan.
Therefore, the Company on an ongoing basis continues to socialize values of competitive edge to all employees such that it can be internalized in the performance and productivity of the Company.
1. Pengalaman Internasional Rekam jejak kesuksesan dalam pembangunan pelabuhan dan manajemen pengelolaan di berbagai pelabuhan di dunia. 2. Sistem Teknologi Informasi Yang Canggih Pemahaman yang menyeluruh dan komprehensif terhadap pengaplikasian sistem teknologi informasi sehingga memungkinkan penetapan standar efisiensi yangtinggi dalam pengelolaan pelabuhan. 3. Tanggap Peluang Mampu mengindentifikasi dan mengembangkan peluang investasi yang menguntungkan. 4. Fokus Pada Pengembangan Pasar Prioritas utama pada pengembangan pasar yang memiliki potensi terbesar yaitu pasar pelabuhan container. 5. Keahlian Pekerja Memiliki pengalaman berstandar internasional dalam menangani manajemen tenaga kerja di banyak pelabuhan di dunia.
1. International Experience Proven track record of success in the development and management of ports in various ports in the world.
KEGIATAN USAHA PERSEROAN
THE COMPANY’S BUSINESS ACTIVITIES
Kegiatan usaha Perseroan terbagi atas 2 bagian yaitu Kegiatan Usaha Pokok dan Kegiatan Usaha Penunjang.
The Company’s business activities consist of two parts, namely Main Business Activities and Supporting Business 9
To promote efficient, integrated transportation and distribution systems as a competitive advantage for clients engaged in trading. To build reputation by upholding the principles of efficiency, reliability, professionalism and profitability. To focus on goals and committing to achieve stable profitability.
Providing excellent growth opportunities to employees. Building a successful business and mutually beneficial relationships with corporate partners.
2. Advanced Information Technology Systems Thorough and comprehensive understanding of the application of information technology systems, thus enabling the establishment of high standards of efficiency in the port management. 3. Responsive to Opportunities Sound ability to identify and develop profitable investment opportunities. 4. Focus on Market Development Priority on developing market that has the greatest potential, namely port container market. 5. Worker Expertise On-hand international experience in labor management at many ports in the world.
Activities. 1. Kegiatan Usaha Pokok Jasa perawatan, pemeliharaan, pengoperasian dan pengusahaan sarana dan prasarana maritime seperti pengusahaan dermaga dan atau terminal, lapangan penumpukan, jasa pemeliharaan, perawatan dan perbaikan, pengoperasian mesin-mesin serta peralatan/alat bantu teknikal, mekanikal, elektronik, timbangan khusus, komputer perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) yang berhubungan dengan sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa bongkar muat.
1. Main Business Activities Services on maintenance, upkeep, operation and utilization of maritime facilities and infrastructure such as concession of berth and/or terminal, container yard, services on upkeep, maintenance and repair, operation of machinery and technical, mechanical, electronic equipments/aids, special scales, computer software and hardware related to facilities and infrastructure of maritime logistics and stevedoring services.
2. Kegiatan Usaha Penunjang Kegiatan Usaha Penunjang meliputi : Menjalankan usaha di bidang pembangunan sarana dan prasarana logistik maritim; Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan dari segala macam jenis barang yang berhubungan dengan sarana dan prasarana logistik maritim; Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang ekspedisi dan pergudangan, transportasi laut dan perairan untuk pengangkutan barang; Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perbengkelan, pemasangan dan penjualan, penyediaan atau sewa menyewa alat-alat berat/pesawat ringan dan suku cadangnya, perawatan, pemeliharaan dan perbaikannya yang berhubungan dengan sarana dan prasarana logistik maritim; Berusahan dalam bidang konsultasi manajemen, bisnis maupun administrasi yang berhubungan dengan usaha sarana dan prasana logistik maritim; Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terkait dengan pengelolaan terminal dan fasilitas logistik maritim lainnya, jasa pengerukan pelabuhan, kolam dermaga, kanal, selat dan/atau alur pelayaran laut dan jasa penunjang lainnya yang berkaitan dengan itu, atau penyediaan dan/atau pengelolaan infrastruktur dan fasilitas logistik maritim lainnya.
2. Supporting Business Activities Supporting Business Activities comprise of : Facilities and infrastructures development for maritime logistics; Trading of various goods related to maritime logistics facilities and infrastructure;
Freight forwarding and warehousing, marine and water transportation for the transport of goods;
Workshop, installation and sales, supply or rental of heavy equipment/light appliance and spare parts, maintenance upkeep, maintenance and repair related to maritime logistics facilities and infrastructures;
Management, business and administration consulting associated with maritime logistics facilities and infrastructures; Supply and/or services related to terminal and other maritime logistic facility management, dredging service of port, quay basin, channel, strait and/or shipping passage and other related supporting service, or supply and/or management of other maritime logistic infrastructure and facility.
10
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez
Christian Razon Gonzalez
usia 40 tahun, warga negara Filipina, Presiden Komisaris
age 40, Filipino, President Commissioner
Bapak Gonzalez adalah Vice President dan General Manager MICT dan Kepala Wilayah Asia Pasifik. Sebelum ini, ia adalah Director General dan Chief Executive Officer MICTSL, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ICTSI, yang mengoperasikan pelabuhan di Toamasina, Madagaskar. Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Victoria International Container Terminal Limited (VICT), yang baru saja memperoleh konsesi 26 tahun untuk mengembangkan dan mengoperasikan terminal petikemas internasional ketiga di Webb Dock di Pelabuhan Melbourne.
Mr. Gonzalez is Vice-President and General Manager of MICT and Head of Asia Pacific Region. Prior to this, he was the Director General and Chief Executive Officer of MICTSL, a wholly owned subsidiary of ICTSI, which operates the port in Toamasina, Madagascar. Currently, he is a Director of Victoria International Container Terminal Limited (VICT), which was recently awarded a 26-year concession to develop and operate Melbourne’s third international container terminal at Webb Dock at the Port of Melbourne.
Dari tahun 1997 ketika ia pertama kali bergabung dengan Grup, Bapak Gonzalez bekerja di berbagai departemen operasional sebelum diangkat sebagai Asisten Manager untuk Proyek Khusus ICTSI Ltd, anak perusahaan proyek investasi asing ICTSI. Beliau menjabat Operations Manager MICT di tahun 2003. Pada tahun 2006, beliau dipercaya menjadi Chief Operating Officer dan kemudian Chief Executive Officer MICTSL. Pada tahun 2009, Bapak Gonzalez diangkat menjadi Bendahara Dewan Pembina ICTSI Foundation, Inc. Pada tahun 2010, beliau ditunjuk menjadi Direktur Bloomberry Resorts and Hotels, Inc dan The Country Club. Pada tahun 2012, Bapak Gonzalez ditunjuk sebagai Kepala Pengembangan Bisnis ICTSI untuk kawasan Asia Pasifik. Saat ini beliau adalah Presiden BIPI, Ketua Dewan SBITC, dan Direktur ICTSI Subic, DIPSSCOR, MICTSI, ICTSI (India) Private Ltd, YRDICTL and HIPS, Komisaris PT Makassar Terminal Services dan Presiden Komisaris Perseroan.
From 1997 when he first joined the Group, Mr. Gonzalez worked in various Operations departments before being appointed Assistant Manager for Special Projects of ICTSI Ltd., ICTSI’s foreign projects subsidiary. He was named MICT Operations Manager in 2003. In 2006, he was designated Chief Operating Officer and later Chief Executive Officer of MICTSL. In 2009, Mr. Gonzalez was appointed Treasurer of the Board of Trustees of ICTSI Foundation, Inc. In 2010, he was designated Director of Bloomberry Resorts and Hotels, Inc. and The Country Club. In 2012, Mr. Gonzalez was appointed as the Head of ICTSI’s Business Development for Asia Pacific region. He is currently the President of BIPI, Chairman of the Board of SBITC, and a Director of ICTSI Subic, DIPSSCOR, MICTSI, ICTSI (India) Private Ltd., YRDICTL and HIPS, Commissioner of PT Makassar Terminal Services and President Commissioner of the Company.
Bapak Gonzalez adalah lulusan Instituto de Estudios Superiores de la Empresa (IESE) Business School, sekolah pascasarjana manajemen dari University of Navarra, di Barcelona, Spanyol, di mana ia menerima Master Bilingual dalam Administrasi Bisnis. Beliau juga lulusan Administrasi Bisnis dari Pepperdine University di California.
Mr. Gonzalez is a graduate of Instituto de Estudios Superiores de la Empresa (IESE) Business School, the graduate school of management of the University of Navarra, in Barcelona, Spain, where he received his Bilingual Masters in Business Administration. He is also a graduate of Business Administration from Pepperdine University in California.
Bapak Gonzalez ditunjuk pertama kali sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Januari 2013 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No.444 tanggal 29 Januari 2013, dibuat di hadapan Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.
Mr. Gonzalez is firstly appointed as President Commissioner of the Company in January 15, 2013 Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company and served from the closing of the said Extraordinary General Meeting of Shareholders as evidenced by Deed of Statement on Company’s Meeting Resolutions No.444 dated January 29, 2013, drawn up before Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta.
Bapak Gonzalez tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur. Beliau adalah keponakan dari Bapak Enrique K. Razon, Jr., pemegang saham individu tertinggi dari Grup ICTSI.
Mr. Gonzalez has no affiliation with other Commissioners, or with any Director. He is a nephew of Mr. Enrique K. Razon, Jr., individual ultimate shareholder of ICTSI Group.
Rafael Dela Cruz Consing, Jr.
Rafael Dela Cruz Consing, Jr.
usia 46 tahun, warga negara Filipina, Komisaris
age 46, Filipino, Commissioner
Bapak Consing diangkat sebagai Vice President dan Bendahara ICTSI pada bulan April 2007. Saat ini beliau menjabat sebagai Bendahara ICTSI Ltd., Direktur B dari ICTSI Capital B.V. dan Royal Capital B.V., Direktur A ICON
Mr. Consing was appointed Vice President and Treasurer of ICTSI in April 2007. Concurrently, he is the Treasurer of ICTSI Ltd., Director B of ICTSI Capital B.V. and Royal Capital B.V., Director A of ICON Logistiek, B.V. and a member of the 11
Logistiek, B.V. dan anggota Direksi anak perusahaan ICTSI sebagai berikut: Davao Integrated Port and Stevedoring Services Corp. (DIPSSCOR); Mindanao International Container Terminal Services Inc. (MICTSI); Subic Bay International Terminal Corp. (SBITC); dan ICTSI Far East Pte, Ltd. Beliau juga adalah Direktur Pakistan International Container Limited (PICT); Direktur A dari Global Container B.V.; Contecon Guayaquil S. A. (CGSA B.V.); Sociedad Puerte Industrial del Aguadulce S.A. (SPIA Columbia B.V.); Contecon Manzanillo SA de C.V. (CMSA B.V.); Tecon Suape S.A. B.V. (TSSA b.V.) dan ICTSI Cooperative U.A.
Board of Directors of the following ICTSI subsidiaries: Davao Integrated Port and Stevedoring Services Corp. (DIPSSCOR); Mindanao International Container Terminal Services Inc. (MICTSI); Subic Bay International Terminal Corp. (SBITC); and ICTSI Far East Pte, Ltd. He is also Director of Pakistan International Container Limited (PICT); Director A of Global Container B.V.; Contecon Guayaquil S. A. (CGSA B.V.); Sociedad Puerte Industrial del Aguadulce S.A. (SPIA Columbia B.V.); Contecon Manzanillo SA de C.V. (CMSA B.V.); Tecon Suape S.A. B.V. (TSSA b.V.) and ICTSI Cooperative U.A.
Dari tahun 1999 sampai 2007, Bapak Consing mengemban berbagai peran di HSBC, sebuah perusahaan perbankan komersial global, mulai dari direktur dan Kepala Pasar Modal Utang untuk Filipina, dan kemudian untuk Asia Tenggara yang berbasis di Singapura. Jabatan terakhir beliau adalah Managing Director dan Kepala Financing Solutions Group, Asia Pasifik. Mengambil peran penting dalam sejumlah pembiayaan yang sangat strategis dan situasional dan kegiatan penasihat termasuk akuisisi dan leveraged finance, pasar modal utang, dan peringkat kredit dan penasehat modal. Bapak Consing juga memegang sejumlah jabatan di bidang investment banking dengan Bankers Trust NY / Deutsche Bank dan ING Barings. Pada tahun 1993 sampai 1995, menjabat sebagai Vice- President dan Bendahara Aboitiz & Company, Inc. dan Aboitiz Equity Ventures, Inc. Ia memulai karirnya di Bancorporation Investasi Multinasional pada bulan Juni 1989.
From 1999 to 2007, Mr. Consing assumed various roles at HSBC, a global commercial banking firm, starting as Director and Head of Debt Capital Markets for the Philippines, and subsequently for South East Asia based in Singapore. His last position was Managing Director and Head of the Financing Solutions Group, Asia Pacific. In these various roles, he became involved in a number of highly strategic and situational financing and advisory activities including acquisition and leveraged finance, debt capital markets, and credit ratings and capital advisory. Mr. Consing similarly held other positions in investment banking with Bankers Trust NY / Deutsche Bank and ING Barings. In 1993 to 1995, he was Vice-President and Treasurer of Aboitiz & Company, Inc. and Aboitiz Equity Ventures, Inc. He started his career at Multinational Investment Bancorporation in June 1989.
Bapak Consing menerima gelar A.B. dari De La Salle University, Manila.
Mr. Consing received an A.B. Degree from De La Salle University, Manila.
Bapak Consing ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Januari 2013 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No.444 tanggal 29 Januari 2013, dibuat di hadapan Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.
Mr. Consing is firstly appointed as Commissioner of the Company in January 15, 2013 Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company and served from the closing of the said Extraordinary General Meeting of Shareholders as evidenced by Deed of Statement on Company’s Meeting Resolutions No.444 dated January 29, 2013, drawn up before Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta.
Bapak Consing tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Consing has no affiliation with other Commissioners, or with any Director and shareholder of the Company.
Albertus Sumardi usia 75 tahun, warga negara Indonesia, Komisaris Independen
Albertus Sumardi age 75, Indonesian, Independent Commissioner
Bapak Sumardi ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Mei 2012. Saat ini, ia jugamerupakan Konsultan Pelabuhan Senior pada PT Diagram - Konsultan Sistem & Teknik Pelabuhan, dan Ketua Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia.
Mr. Sumardi was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2012. Presently, he is also a Senior Port Consultant of PT Diagram - Port System & Engineering Consultant, and Chairman of Indonesian Port Expert Association.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo IV Makassar (1988-1998), Direktur Teknik PT Pelindo I Medan (1973-1988). Dari tahun 1998-2002, beliau telah menjabat posisiposisi Komisaris dan Direktur Utama PT Pelindo III Surabaya, Presiden Komisaris PT Terminal Petikemas Surabaya. Beliau adalah anggota Asean Ports Association (1985-2001), dan International Association of Ports & Harbors (1993-2003).
Previously, he served as Managing Director of PT Pelindo IV Makassar (1988-1998), Technical Director of PT Pelindo I Medan (1973-1988). From 1998-2002, he handled different positions as Commissioner, Managing Director of PT Pelindo III Surabaya, President Commissioner of PT Terminal Petikemas Surabaya. He was a member of Asean Ports Association (1985-2001), and International Association of Ports & Harbors (1993-2003). 12
Bapak Sumardi lulus dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1964, dengan gelar Insinyur, jurusan Teknik Sipil.
Mr. Sumardi graduated from Gadjah Mada University in 1964, with a degree in Bachelor of Science, major in Civil Engineering.
Bapak Sumardi ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2012 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No.240 tanggal 30 Mei 2012, dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta Utara.
Mr. Sumardi is firstly appointed as Independent Commissioner of the Company in May 3, 2012 Annual General Meeting of Shareholders of the Company and served from the closing of the said Annual General Meeting of Shareholders as evidenced by Deed of Statement on Company’s Meeting Resolutions No.240 dated May 30, 2012, drawn up before Humberg Lie, S.H., Notary in North Jakarta.
Bapak Sumardi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Sumardi has no affiliation with other Commissioners, or with any Director and shareholder of the Company.
DIREKSI Romeo Andres Salvador usia 44 tahun, warga negara Filipina, Presiden Direktur
BOARD OF DIRECTORS Romeo Andres Salvador age 44, Filipino, President Director
Bapak Romeo A. Salvador ditunjuk sebagai Presiden Direktur Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 19 Juni 2014 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No.316 tanggal 19 Juni 2014, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT PBM Olah Jasa Andal (April 2014) dan Presiden Direktur PT Makassar Terminal Services (Februari 2014).
Mr. Romeo A. Salvador was appointed as President Director of the Company in June 19, 2014 Annual General Meeting of Shareholders and served from the closing of the said Annual General Meeting of Shareholders, as evidenced by Deed of Minutes of Company’s Annual General Meeting of Shareholders No.316 dated June 19, 2014, drawn up by Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta. Concurrently, he is also the President Director of PT PBM Olah Jasa Andal (April 2014) and President Director of PT Makassar Terminal Services (February 2014).
Jabatan-jabatan Bapak Salvador sebelumnya, antara lain, adalah: ICTSI Country Representative, Pakistan International Container Terminal, Pakistan (2013); General Manager & Chief Executive Officer, Tartous International Container Terminal, Suriah (2009-2012); Direktur Keuangan, Tartous International Container Terminal, Suriah (2007-2008); Project Start-Ups, Madagascar International Container Terminal, Madagaskar, dan Baltic Container Terminal, Polandia (20032006); Asisten General Manager, Container Terminal Systems Services Inc. (2004-2006); Operations Manager, Manila International Container Terminal, Filipina (2003-2004); Manajer Akuntansi, ICTSI International Holdings Inc dan ICTSI Ltd. (1998-2003). Sebelumnya di tahun 1994-1998, beliau bergabung dalam Sycip Gorres Velayo & Co (SGV & Co), Filipina, sebagai Financial Auditor dan IT Auditor.
Mr. Salvador’s previous positions, among others, include: ICTSI Country Representative, Pakistan International Container Terminal, Pakistan (2013); General Manager & Chief Executive Officer, Tartous International Container Terminal, Syria (2009-2012); Chief Financial Officer, Tartous International Container Terminal, Syria (2007-2008); Project Start-Ups, Madagascar International Container Terminal, Madagascar, and Baltic Container Terminal, Poland (20032006); Assistant General Manager, Container Terminal Systems Services Inc. (2004-2006); Operations Manager, Manila International Container Terminal, Philippine (20032004); Accounting Manager, ICTSI International Holdings Inc and ICTSI Ltd. (1998-2003). Before in years 1994-1998, he joined Sycip Gorres Velayo & Co (SGV & Co), Philippine, as Financial Auditor and IT Auditor.
Bapak Salvador adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau lulus dari De La Salle University, Manila pada tahun 1994 dengan gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Akuntansi dan Sarjana Ilmu Sosial jurusan Ilmu Politik. Beliau juga mengikuti Asian Institute of Management Center for Continuing Executive Education di Asian Consulting and Training Group Inc. pada tahun 1999-2001.
Mr. Salvador is a Certified Public Accountant. He graduated from the De La Salle University, Manila in 1994 with degrees in Bachelor of Science in Accountancy and Bachelor of Arts major in Political Science. He also attended the Asian Institute of Management Center for Continuing Executive Education of Asian Consulting and Training Group Inc. in 1999-2001.
Sebagai Presiden Direktur Perseroan, Bapak Salvador menangani seluruh aspek pengelolaan Perseroan.
As President Director of the Company, Mr. Salvador handles all aspects of management of the Company.
Bapak Salvador tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Mr. Salvador has no affiliation with other Directors, or with any 13
Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan pemegang saham Perseroan.
Antonio Macabuhay Andrade usia 57 tahun, warga negara Filipina, Direktur
Commissioner and shareholder of the Company.
Antonio Macabuhay Andrade age 57, Filipino, Director
Bapak Antonio M. Andrade ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 23 Januari 2015 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.308 tanggal 23 Januari 2015, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT PBM Olah Jasa Andal (September 2014).
Mr. Antonio M. Andrade was appointed as Director of the Company in January 23, 2015 Extraordinary General Meeting of Shareholders and served from the closing of the said Extraordinary General Meeting of Shareholders, as evidenced by Deed of Minutes of Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders No.308 dated January 23, 2015, drawn up by Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta. Concurrently, he is also Director of PT PBM Olah Jasa Andal (September 2014).
Jabatan-jabatan Bapak Andrade sebelumnya, antara lain, adalah: Direktur Keuangan, Tartous International Container Terminal, Syria (2011-2013); Direktur Keuangan, Madagascar International Container Terminal Services Ltd., Madagascar (2008-2009). Sebelumnya, beliau menjabat Finance Manager di RSH Marketing (Philippines), Inc. dan Royal Sporting House, Inc., Filipina (1999-2008); Pengawas Keuangan, Allied Botanical Corporation, Allied Agro Technology Inc. and Agronovo Farm Supply Inc., Filipina (1994-1999); Pengawas Regional, Industrial Materials and Services Co., Arab Saudi (1987-1993); Auditor Senior, Carlos J. Valdes & Co., CPA’s (afiliasi Coopers and Lybrand), Filipina (1981-1987).
Mr. Andrade’s previous positions, among others, include: Chief Finance Officer, Tartous International Container Terminal, Syria (2011-2013); Chief Finance Officer, Madagascar International Container Terminal Services Ltd., Madagascar (2008-2009). Before, he was Finance Manager in RSH Marketing (Philippines), Inc. and Royal Sporting House, Inc., Philippines (1999-2008); Financial Controller, Allied Botanical Corporation, Allied Agro Technology Inc. and Agronovo Farm Supply Inc., Philippines (1994-1999); Regional Controller, Industrial Materials and Services Co., Saudi Arabia (1987-1993); Senior Auditor, Carlos J. Valdes & Co., CPA’s (an affiliate of Coopers and Lybrand), Philippines (1981-1987).
Bapak Andrade adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau lulus dari Aquinas University, Kota Legaspi, Filipina pada tahun 1981 dengan gelar Sarjana Bisnis Administrasi jurusan Akuntansi dan Sarjana Bisnis Administrasi jurusan Agrobisnis (cum laude).
Mr. Andrade is a Certified Public Accountant. He graduated from the Aquinas University, Legaspi City, Philippine in 1981 with a degree in Bachelor of Science in Business Administration majoring Accountancy and Bachelor of Science in Business Administration majoring Agribusiness (cum laude).
Sebagai Direktur Perseroan, Bapak Andrade menangani aspek keuangan dan akuntansi dari Perseroan.
As Director of the Company, Mr. Andrade handles finance and accounting aspects of the Company.
Bapak Andrade tidak memilik hubungan afiliasi dengan Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Andrade has no affiliation with other Directors, or with any Commissioner and shareholder of the Company.
Arief Sugiarto Kamal usia 47 tahun, warga negara Indonesia, Direktur Independen
Arief Sugiarto Kamal age 47, Indonesian, Independent Director
Bapak Arief Sugiarto K. ditunjuk sebagai Direktur Independen Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 19 Juni 2014 dan menjabat sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No.316 tanggal 19 Juni 2014, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT PBM Olah Jasa Andal (April 2014) dan Komisaris PT Andalas Sumber Kencana (2004).
Mr. Arief Sugiarto K. was appointed as Independent Director of the Company in June 19, 2014 Annual General Meeting of Shareholders and served from the closing of the said Annual General Meeting of Shareholders, as evidenced by Deed of Minutes of Company’s Annual General Meeting of Shareholders No.316 dated June 19, 2014, drawn up by Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta. Concurrently, he is also Commissioner of PT PBM Olah Jasa Andal (April 2014) and Commissioner of PT Andalas Sumber Kencana (2004).
Jabatan-jabatan Bapak Arief sebelumnya, antara lain, adalah: Presiden Direktur, PT Bahari Haluan Samudera (1993-2000); Direktur, CV. Rassal Enterprise (1991-1993); Manajer Pemasaran, PT Nitrosindo (1989-1991).
Mr. Arief’s previous position, among others, include: President Director, PT Bahari Haluan Samudera (1993-2000); Director, CV. Rassal Enterprise (1991-1993); Marketing Manager, PT Nitrosindo (1989-1991). 14
Bapak Arief lulus dari Coleman College, San Diego, California pada tahun 1988 dengan gelar Sarjana Ilmu Informasi Komputer.
Mr. Arief graduated from Coleman College, San Diego, California, in 1988 with a degree in Bachelor of Science in Computer Information Science.
Sebagai Direktur Perseroan, Bapak Arief menangani aspek operasional dari Perseroan.
As Director of the Company, Mr. Arief handles operation aspect of the Company.
Bapak Arief tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Arief has no affiliation with other Directors, or with any Commissioner and shareholder of the Company.
Jose Joel Maghinang Sebastian usia 51 tahun, warga negara Filipina, Direktur
Jose Joel Maghinang Sebastian age 51, Filipino, Director
Bapak Sebastian bergabung dengan ICTSI sebagai VicePresident dan Controller pada bulan September 2008. Saat ini beliau menjabat sebagai Vice-President dan Controller ICTSI Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ICTSI. Beliau adalah Direktur anak perusahaan ICTSI berikut: SBITHI, SCIPSI, BIPI, Cordilla Properties Holdings, Inc, TICT, ICTSI ME JLT, ICTSI Africa Pty Ltd, BICT, ICTSI India, PT ICTSI Jasa Prima, Tbk; dan Lekki International Container Terminal Services LFTZ Enterprise. Beliau adalah juga Bendahara SCIPSI, DIPSSCOR dan ICTSI Subic, Inc. dan Direktur A dari RCBV, ICON Logistiek B.V., Global Container B.V., CGSA B.V., SPIA Colombia B.V., CMSA B.V., TSSA B.V., dan ICTSI Cooperatief U.A.
Mr. Sebastian joined ICTSI as Vice-President and Controller in September 2008. Concurrently, he is the Vice-President and Controller of ICTSI Ltd., a wholly owned subsidiary of ICTSI. He is a Director of the following subsidiaries of ICTSI: SBITHI; SCIPSI; BIPI; Cordilla Properties Holdings, Inc.; TICT; ICTSI ME JLT; ICTSI Africa Pty. Ltd.; BICT; ICTSI India; PT ICTSI Jasa Prima, Tbk; and Lekki International Container Terminal Services LFTZ Enterprise. He is also Treasurer of SCIPSI, DIPSSCOR and ICTSI Subic, Inc. and a Director A of RCBV, ICON Logistiek B.V., Global Container B.V., CGSA B.V., SPIA Colombia B.V., CMSA B.V., TSSA B.V., and ICTSI Cooperatief U.A.
Bapak Sebastian dahulu bekerja di SGV & Co. selama 20 tahun, termasuk di dalamnya sembilan tahun sebagai Rekan, sampai tahun 2008. Keahliannya meliputi audit perusahaan tercatat dalam industri telekomunikasi, jasa pelabuhan, perkapalan, real estate, ritel, pembangkit listrik dan distribusi, manufaktur, dan industry media dan hiburan.
Mr. Sebastian worked with SGV & Co. for 20 years, including nine years as Partner, until 2008. His expertise includes audits of publicly-listed companies in the telecommunications, port services, shipping, real estate, retail, power generation and distribution, manufacturing, and media and entertainment industries.
Bapak Sebastian adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau lulus dari De La Salle University, Manila pada tahun 1983 dengan gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Akuntansi. Beliau juga mengikuti Accelerated Development Programme di University of New South Wales pada tahun 1996.
Mr. Sebastian is a Certified Public Accountant. He graduated from the De La Salle University, Manila in 1983 with a degree in Bachelor of Science in Commerce major in Accounting. He also attended the Accelerated Development Programme of the University of New South Wales in 1996.
Bapak Sebastian tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Sebastian has no affiliation with other Directors, or with any Commissioner and shareholder of the Company.
16 15
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPST TANGGAL 3 MEI 2012 DEWAN KOMISARIS Edgardo Q. Abesamis, Presiden Komisaris Jose Manuel Mantecon De Jesus, Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen DIREKSI Lasmar Lasmarias Edullantes, Presiden Direktur Rico Teodoro Cruz, Direktur Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi Ridwan Halim, Direktur Tidak Terafliasi
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO THE AGMS DATED 3 MAY 2012 BOARD OF COMMISSIONERS Edgardo Q. Abesamis, President Commissioner Jose Manuel Mantecon De Jesus, Commissioner Albertus Sumardi, Independent Commissioner BOARD OF DIRECTORS Lasmar Lasmarias Edullantes, President Director Rico Teodoro Cruz, Director Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director Ridwan Halim, Non-Afliated Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 15 JANUARI 2013 DEWAN KOMISARIS Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen DIREKSI Lasmar Lasmarias Edullantes, Presiden Direktur Rico Teodoro Cruz, Direktur Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi Jerome Acurantes Saludo, Direktur Tidak Terafliasi Jose Manuel Mantecon De Jesus, Direktur Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO THE EGMS DATED 15 JANUARY 2013 BOARD OF COMMISSIONERS Christian Razon Gonzalez, President Commissioner Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner Albertus Sumardi, Independent Commissioner BOARD OF DIRECTORS Lasmar Lasmarias Edullantes, President Director Rico Teodoro Cruz, Director Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director Jerome Acurantes Saludo, Non-Afliated Director Jose Manuel Mantecon De Jesus, Director Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 12 AGUSTUS 2013 DEWAN KOMISARIS Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen DIREKSI Jose Manuel Mantecon De Jesus, Presiden Direktur Rico Teodoro Cruz, Direktur Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi Jerome Acurantes Saludo, Direktur Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO THE EGMS DATED 12 AGUSTUS 2013 BOARD OF COMMISSIONERS Christian Razon Gonzalez, President Commissioner Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner Albertus Sumardi, Independent Commissioner BOARD OF DIRECTORS Jose Manuel Mantecon De Jesus, President Director Rico Teodoro Cruz, Director Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director Jerome Acurantes Saludo, Director Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPST TANGGAL 19 JUNI 2014 DEWAN KOMISARIS Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen DIREKSI Romeo Andres Salvador, Presiden Direktur Rico Teodoro Cruz, Direktur Arief Sugiarto Kamal, Direktur Independen Jerome Acurantes Saludo, Direktur * Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO THE AGMS DATED 19 JUNE 2014 BOARD OF COMMISSIONERS Christian Razon Gonzalez, President Commissioner Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner Albertus Sumardi, Independent Commissioner BOARD OF DIRECTORS Romeo Andres Salvador, President Director Rico Teodoro Cruz, Director Arief Sugiarto Kamal, Independent Director Jerome Acurantes Saludo, Director * Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
* Jerome Acurantes Saludo efektif mengundurkan diri mulai tanggal 31 Oktober 2014.
* Jerome Acurantes Saludo effectively resigned from 31 October 2014.
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 23 JANUARI 2015
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO THE EGMS DATED 23 JANUARY 2015 16
DEWAN KOMISARIS Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen DIREKSI Romeo Andres Salvador, Presiden Direktur Arief Sugiarto Kamal, Direktur Independen Antonio Macabuhay Andrade, Direktur Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
BOARD OF COMMISSIONERS Christian Razon Gonzalez, President Commissioner Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner Albertus Sumardi, Independent Commissioner BOARD OF DIRECTORS Romeo Andres Salvador, President Director Arief Sugiarto Kamal, Independent Director Antonio Macabuhay Andrade, Director Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 137 karyawan, yang terdiri dari 127 karyawan lakilaki (92,70%) dan 10 karyawan perempuan (7,30%). Dari latar belakang pendidikan: 11 karyawan (8,03%) memiliki gelar Sarjana dan Paska Sarjana Strata 2; 13 karyawan (9,49%) memiliki gelar Diploma; 91 karyawan (66,42%) lulusan SMA dan sekolah kejuruan setingkat SMA; 21 karyawan (15,33%) lulusan SMP; dan 1 karyawan (0,73%) lulusan SD.
On December 31, 2014, the Company and Subsidiaries have 137 employees, comprising of 127 male (92.70%) and 10 female (7.30%) employees. By education background: 11 employees (8.03%) hold Bachelor and Masters degrees; 13 employees (9.49%) hold Diploma degree; 91 employees (66.42%) hold senior high school and same level vocational school diplomas; 21 employees (15.33%) hold junior high school diploma; and 1 employee (0.73%) hold elementary school diploma. In 2014, the Company has not carried out any competency development to its employees.
Pada tahun 2014, Perseroan belum melakukan pengembangan kompetensi terhadap karyawannya. Per tanggal 31 Desember 2014, para pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikan mereka adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
ICTSI Far East Pte. Ltd Masyarakat Lainnya (Kepemilikan di bawah 5% setiap pihak) Total
As of December 31, 2014, the Company’s shareholders and their percentage of ownership are as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid-up Shares 470.830.500 116.322.200
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership 80,19% 19,81%
Jumlah Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh (dalam USD) Total Issued and Fully Paid-up Capital (in USD) 25.900.261 6.398.854
587.152.700
100,00%
32.299.115
Pemilik saham mayoritas Perseroan dan pemegang saham pengendali, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga pemilik perorangan adalah sebagai berikut:
Shareholders
ICTSI Far East Pte. Ltd Public (Ownership less than 5%) Total
The Company’s majority and controlling shareholders, either directly and indirectly, including individual shareholders are as follows:
Enrique K. Razon, Jr. Pemilik 61,33% saham per 30 Juni 2014 Owner of 61,33% shares as of 30 June 2014
International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Perusahaan tercatat di Bursa Efek Filipina A Company listed on the Philippine Stock Exchange
International Container Terminal Holdings, Inc.
ICTSI Ltd.
ICTSI Far East Pte. Ltd. Pemegang 80,19% saham PT ICTSI Jasa Prima, Tbk Holder of 80.19% shares of PT ICTSI Jasa Prima, Tbk
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk 17
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATIONAL STRUCTURE Dewan Komisaris / Board of Commissioners Christian R Gonzalez, Presiden Komisaris Rafael DC Consing Jr, Komisaris Albertus Sumardi, Komisaris Independen
Komite Audit / Audit Committee Albertus Sumardi, Ketua Sandy Alzul Alipio Anggota Catherine Dagon Panilla, Anggota
Direksi / Board of Directors Romeo A Salvador, Presiden Direktur Antonio M Andrade, Direktur J. Joel M. Sebastian, Direktur Arief Sugiarto K, Direktur Independen
Sekretaris Perusahaan Wesly EP Situmeang
Terminal Manajer Tanjung Priok Ian R Paradies
ENTITAS ANAK PERSEROAN Per tanggal 31 December 2014, Perseroan memiliki anak perusahaan sebagai berikut: Entitas Anak Perusahaan Subsidiary
Tahun Beroperasi Secara Komersial Start of Commercial Operations
PT PBM Olah Jasa Andal PT Karinwashindo Centralgraha
1986
PT Karya Investama Indonesia
Tidak Beroperasi Secara Komersial Dormant
Tidak Beroperasi Secara Komersial Dormant
Unit Audit Internal / Internal Audit Arlyn Lacanienta-McDonald
THE COMPANY’S SUBSIDIARIES As of December 31, 2014, the Company has ownership interests in the following subsidiaries: Kegiatan Usaha Business Activities
Bongkar Muat Stevedoring Perdagangan, Pembangunan, Pengangkutan, Agrobisnis, dll. Trading, Development, Transportation, Agribusiness, and others. Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pengangkutan Darat, Perbengkelan, dll. Development, Trading, Industrial, Land Transportation, Repair Shop, and others.
Persentase Kepemilikan Efektif (%) Efective Percentage of Ownership (%) 2014 99,99 99,97
99,00
Semua entitas anak perusahaan di atas berdomisili di Graha Kirana Building Lantai 7, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara.
All the said subsidiaries are domiciled in Graha Kirana Building 7th Floor, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara.
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
CHRONOLOGICAL LISTING OFSHARES
Tanggal Pencatatan Date of Listing
Pencatatan Saham Listed Shares
27 Juli 2001 5 Juni 1997 19 Agustus 1996 19 Agustus 1996 20 Desember 1994 20 Desember 1994
Warrant HMETD Bonus Shares Stock Split Company Listing IPO
Jumlah Penambahan / Pengurangan Saham Total Additions / Disposal of Shares 2.152.700 390.000.000 65.000.000 65.000.000 45.000.000 20.000.000
Jumlah Akumulasi Saham Total Accumulated Shares
587.152.700 585.000.000 195.000.000 130.000.000 65.000.000 20.000.000
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
The Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
CAPITAL MARKET-SUPPORTING INSTITUTION
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal: Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman & Surya (Member of Ernst & Young)
The name and address of the agency and/or professions supporting the capital market: Public Accountant: Purwantono, Suherman & Surya (Member of Ernst & Young) 18
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5289 5000 Fax: +62 21 5289 4000 www.ey.com/id Jasa yang diberikan: mengaudit buku-buku dan catatancatatan Perseroan Periode penugasan yang telah dilakukan: 1 tahun Honor: US$ 57.000.
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5289 5000 Fax: +62 21 5289 4000 www.ey.com/id Service rendered: auditing the Company’s books and records.
Biro Administrasi Efek: PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, Lt.2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 - Indonesia Telp. 021-2525666 Fax. 021-2525028
[email protected] www.registra.co.id Jasa yang diberikan: melakukan pencatatan dan memelihara daftar pemegang saham Periode penugasan yang telah dilakukan: 1 Januari 2012 - 31 Desember 2014 Honor : Rp 25.000.000 / per tahun Rp 5.000.000 / per RUPS
Share Registrar: PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 - Indonesia Tel: + 61 21 2525666 Fax: + 61 21 2525028
[email protected] www.registra.co.id Service rendered: recording and administering register of shareholders Period of assignment: January 1, 2012 - December 31, 2014
Period of assignment: 1 year Fee: US$ 57,000.
Fee
:
Rp 25,000,000 / per annum Rp 5,000,000 / per GMS
19
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Indonesia saat ini adalah salah satu negara demokrasi yang paling aktif di Asia Pasifik yang telah mempertahankan stabilitas politik. Peralihan politik ke Pemerintahan yang baru berjalan dengan lancer dan perbaikan kebijakan membuat suatu momentum. Administrasi yang baru menindaklanjuti kebijakan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur, meningkatkan iklim investasi, mengurangi biaya logistik dan meningkatkan implementasi anggaran. Hal tersebut mendorong investasi swasta pada infrastruktur tertentu seperti pelabuhan dan pembangkit listrik, termasuk melalui kemitraan pemerintah-swasta. Atas dasar ini, perkiraan pertumbuhan ADB mengenai GDP akan membaik dari 5,0% menjadi 5,5% pada tahun 2015. Pemulihan memerlukan semangat dalam kegiatan ekonomi dan akan meningkatkan lalu lintas petikemas di Tanjung Priok yang sebagian besar menangani petikemas perdagangan internasional. Keadaan ini akan berpengaruh secara signifikan dalam hal kegiatan operasional Perseroan dan kinerja keuangan di masa depan.
Indonesia is now one of Asia Pacific’s most vibrant democracies that had maintained political stability. Political transition to the new government went smoothly and policy reform gathered momentum. The new administration follows through on policies to accelerate infrastructure development, improve the investment climate, reduce logistic costs and enhance budget implementation. It encourages private investment on the selected infrastructure such as ports and power plants, including through public-private partnership. On this basis, ADB’s growth forecast on GDP to recover from 5.0% to 5.5% in 2015. Recovery would entail vigor economic activity and would increase container traffic in Tanjung Priok which handles mostly the international container trade. This situation will significantly influence the Company’s operational and financial performance in the future.
Pada tahun 2014, pekerjaan rehabilitasi dermaga telah diselesaikan secara substansial. Hal tersebut diharapkan dapat diserahkan pada PT PBM Olah Jasa Andal pada pertengahan 2015. Akan tetapi, pembangunan dermaga mempengaruhi tingkat bongkar muat petikemas di OJA pada tahun 2013 dan 2014. Pendapatan yang dihasilkan pada kedua tahun fiscal ini hampir sama jika dibandingkan.
In 2014, the rehabilitation works on berth has been substantially completed. It is expected to be turn-over to PT PBM Olah Jasa Andal (OJA) by the mid-2015. However, the constructions of the berth affected the container throughputs of OJA in 2013 and 2014. The revenues generated in these two fiscal years almost at the same level when compared.
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
SEGMENT OPERATION OVERVIEW
Sebagai bagian dari sebuah kelompok perusahaan internasional yang usaha utamanya termasuk pengoperasian, manajemen, pengembangan dan akuisisi terminal petikemas yang berfokus pada fasilitas dengan kisaran bongkar muat tahunan dari 50.000 sampai 2.500.000 TEUs. Perseroan berkomitmen untuk menjadi bagian dari pertumbuhan dan pengembangan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
As member of an international group of Companies whose principal business includes the operation, management, development and acquisition of container terminals focusing on facilities with annual throughputs ranging from 50,000 to 2,500,000 TEUs. The Company is committed to be a part of the growth and development of ports in Indonesia.
PT PBM Olah Jasa Andal, sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, telah menandatangani sebuah perjanjian untuk 15 tahun dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) untuk jasa penyedia peralatasan yang akan dimulai setelah penyelesaian pekerjaan perbaikan di dermaga 302 – 303 di Terminal 3, Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Tahun 2014, OJA membeli 30 kepala truk dan rangka gandeng (casis) sesuai dengan perjanjian dan untuk pengoperasian penuh dermaga ketika pekerjaan perbaikan telah selesai. Setelah perbaikan, kami memperkirakan perusahaan perkapalan akan terdorong untuk menggunakan jasa dan karenanya mengharapkan peningkatan dalam volume petikemas dan pendapatan.
PT PBM Olah Jasa Andal, a wholly owned subsidiary, has signed a 15 years agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) for equipment provider services which will start upon completion of the rehabilitation work in berth 302-303 in Terminal 3, Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. In 2014, OJA bought 30 new head trucks and chassis in compliance with the agreement and for the full operation of the berth when restoration work is done. After rehabilitation, we expect shipping lines will be induced to call and anticipate increase in container volumes and revenues.
20
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Dalam USD
In USD
Deskripsi
2014
2013
2012
Description
(Disajikan kembali / As restated)
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal, Neto Total Liabilitas Setelah Dikurangi Defisiensi Modal
4.262.173 49.399.638 53.661.811 63.267.204 241.709 63.508.913 (9.847.102) 53.661.811
1.669.140 53.265.747 54.934.887 61.603.214 208.361 61.811.575 (6.876.688) 54.934.887
4.129.522 51.789.941 55.919.463 57.936.034 164.754 58.100.788 (2.181.325) 55.919.463
Current Assets Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Capital Deficiency, Net Total Liabilities Net of Capital Deficiency
Total Aset Menurunnya total aset sebesar 2,3% menjadi USD 53,7 juta per 31 Desember 2014 dari USD 54,9 juta pada 31 Desember 2013, terutama dikarenakan oleh penjualan 6 (enam) RTG, depresiasi aset tetap dan pengembalian pajak pendapatan yang telah dibayarkan dimuka.
Total Assets Total assets decreased by 2.3% to USD 53.7 million as of December 31, 2014 from USD 54.9 million as of December 31, 2013 is mainly due to disposal of 6 (six) RTGs, depreciation of fixed assets and refund of pre-paid income tax paid.
Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar Meningkatnya aset lancar sebesar 155,4% menjadi USD 4,3 juta per 31 Desember 2014 dari USD 1,7 juta sampai dengan 31 Desember 2013 dikarenakan oleh peningkatan kas dari hasil pinjaman, peningkatan piutang perdagangan dan nonperdagangan. Aset Tak Lancar menurun sebesar 7,3% dari USD 49,4 juta sampai dengan 31 Desember 2014 dari USD 53,3 juta disebabkan oleh depresiasi nilai aset lancar, penjualan 6 (enam) RTG dan pengembalian pajak pendapatan dimuka.
Current Assets and Non-Current Assets Current assets increased by 155.4% to USD 4.3 million as of December 31. 2014 from USD 1.7 million as of December 31, 2013 is due to increase in cash from the loan proceeds, increase in trade and non-trade receivables.
Total Liabilitas
Total Liabilities
Peningkatan total hutang sebesar 2,7% dari USD 63,5 juta pada 31 Desember 2014 dari USD 61,8 juta pada 31 Desember 2013 terutama disebabkan pinjaman yang didapatkan dari perusahaan yang terafiliasi.
Total liabilities increased by 2.7% to USD 63.5 million as of December 31, 2014 from USD 61.8 million as of December 31, 2013 is mainly due to loan obtained from affiliated company.
Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang
Current Liabilities and Non-Current Liabilities
Peningkatan hutang lancar sebesar 2,7% menjadi USD 63,3 juta sampai dengan 31 Deseber 2014 dari USD 61,6 juta pada 31 Desember 2013 adalah karena pinjaman dari perusahaan yang terafiliasi. Peningkatan hutang tak lancar sebesar 16% menjadi USD 241.000 pada 31 Desember 2014 dari USD 208.000 pada 31 Desember 2013 adalah karena pencadangan biaya pensiun.
Current liabilities increased by 2.7% to USD 63.3 million as of December 31, 2014 from USD 61.6 million as of December 31, 2013 is because of the loan from affiliated company.
Defisiensi Modal, Neto Peningkatan Defisiensi Modal, Neto sebesar 43,2% menjadi USD 9,8 juta pada 31 Desember 2014 dari USD 6,9 juta pada 31 Desember 2013 adalah karena kerugian operasional dan rugi nilai tukar valuta asing sepanjang tahun.
Capital Deficiency, Net Capital deficiency, Net increased by 43.2% to USD 9.8 million as of December 31, 2014 from USD 6.9 million as of December 31, 2013 is due to operating losses and foreign exchange losses during the year.
Non-current assets decreased by 7.3% to USD 49.4 million as of December 31, 2014 from USD 53.3 million is due to depreciation of fixed assets, disposal of 6 (six) RTGs and refund of pre-paid income tax.
Non-current liabilities increased by 16% to USD 241,000 as of December 31, 2014 from USD 208,000 as of December 31, 2013 is due to the accrual of retirement cost.
21
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Dalam USD
In USD
Deskripsi Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Rugi Bruto Beban Umum dan Administrasi Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya Laba (Rugi) Operasi Pendapatan Keuangan Beban Keuangan Laba (Rugi) Sebelum Manfaat Pajak Tangguhan Manfaat Pajak Tangguhan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
2014
2013
2.591.442 (3.276.641) (685.199) (1.290.095) (447.761) (2.423.055) 1.122 (40.758) (2.462.691) (523.175) (2.985.866) 15.452 (2.970.414)
2.638.464 (5.895.597) (3.257.133) (2.224.680) 643.063 (4.838.750) 6.127 (4.832.623) 113.465 (4.719.158) 22.970 (4.696.188)
Description Revenue Cost of Revenue Gross Loss General and Administrative Expenses Other Operating Income (Expense) Operating Income (Loss) Finance Income Finance Expenses Income (Loss) Before Deferred Tax Benefit Deferred Tax Benefit Income (Loss) for the Year Actuarial Gain (Losses) Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
Pendapatan Pada tahun 2014, Pendapatan Perseroan mencapai USD 2,59 juta, menurun sebesar 1,8% dari USD 2,64 juta pada 2013. Penurunan dalam pendapatan adalah karena campuran (komposisi petikemas kosong dan isi) volume petikemas yang kurang menguntungkan.
Revenue In 2014, the Company’s Revenue amounted to USD 2.59 million decreased by 1.8% from USD 2.64 million in 2013. The decreased in revenue is due to unfavorable container volume mix (composition of emptly and full containers).
Rugi Bruto Rugi Bruto menurun sebesar 79% menjadi USD 0,685 juta di tahun 2014 dari USD 3,257 juta di 2013. Penurunan ini disebabkan karena penurunan pada beban depresiasi (karena adanya perubahan dari perkiraan masa manfaat dari peralatan dan peningkatan pelabuhan), perbaikan dan pemeliharaan peralatan, sewa peralatan, gaji dan tunjangan dan pengeluaran lainnya.
Gross Loss Gross Loss decreased by 79% to USD 0.685 million in 2014 from USD 3.257 million in 2013. The decreased is due decreased in depreciation expense (due to the change of estimated useful life of the port equipment and improvements), repairs and maintenance of equipment, rental of equipment, salaries and allowances and other expenses.
Beban Umum dan Administasi
General and Administrative Expenses
Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar 42% menjadi USD 1,29 juta di tahun 2014 dari USD 2,22 juta di 2013. Hal ini disebabkan oleh penurunan gaji dan tunjangan, perjalanan bisnis, honorarium ahli, sewa dan penghapusan piutang tak tertagih.
The General and Administrative expenses decreased by 42% to USD 1.29 million in 2014 from USD 2.22 million in 2013. This is due to decrease in salaries and allowances, business travel, expert honorarium, rental and bad debts written off.
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya menurun sebesar 169,6% menjadi minus USD 0,45 juta di tahun 2014 dari USD 0,64 juta di 2013. Akun ini mengacu pada keuntungan penjualan aset tetap dan rugi selisih kurs.
Other Operating Income (Expense) The Other Operating Income (Expense) decreased by 169.6% to negative USD 0.45 million in 2014 from positive USD 0.64 million in 2013. This account refers to gain on sale of fixed assets and foreign exchange gain and loss. The decreased is due to the foreign exchange loss.
Laba (Rugi) Operasi Rugi Operasi pada tahun 2014 menurun sebesar 49,9% menjadi USD 2,42 juta dari USD 4,84 juta pada 2013, terutama disebabkan karena penurunan dalam depresiasi dan beban umum dan administrasi.
Operating Income (Loss) The Operating Loss in 2014 decreased by 49.9% to USD 2.42 million from USD 4.84 million in 2013 is mainly due to decreased in depreciation and general and administrative expenses.
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
Penurunan Total Rugi Komprehensif pada tahun 2014 sebesar 36,7% menjadi USD 2,97 juta dari USD 4,70 juta pada 2013 disebabkan karena penurunan dalam beban operasi dan administrasi.
The Total Comprehensive Loss in 2014 decreased by 36.7% to USD 2.97 million from USD 4.70 million in 2013 is due to decrease in operating and administrative expenses.
22
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Dalam USD
In USD
Deskripsi Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun Pengaruh Perubahan Kurs, Neto Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
2014
2013
Description
(678.996)
1.922.971
650.124 1.221.979 1.193.107
(7.193.294) 4.788.551 (481.772)
327.744 2.066 1.522.917
858.078 (48.562) 327.744
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities Net Cash Used in Investing Activities Net Cash Provided by Financing Activities Net Increase (Decrease) In Cash And Cash Equivalents Cash And Cash Equivalents At Beginning Of Year Net Effects of Foreign Exchange Differences Cash And Cash Equivalents At End Of Year
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi menurun sebesar 135,3% menjadi minus USD 0,68 juta pada 2014 dari USD 1,92 juta pada 2013 karena turunnya penerimaan pelanggan dan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pengeluaran operasional.
Cash Flows from Operating Activities Net Cash Provided by Operating Activities decreased by 135.3% to negative USD 0.68 million in 2014 from USD 1.92 million in 2013 due to lower receipts from customers and payments to suppliers, employees and operating expenses.
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi meningkat sebesar 109,0% menjadi USD 0,65 juta di tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dari minus USD 7,19 juta pada 2013. Peningkatan ini adalah dari hasil penjualan keenam RTG.
Cash Flows from Investing Activities Net Cash Used in Investing Activities increased by 109.0% to USD 0.65 million in year ended December 31, 2014 from negative USD 7.19 million in 2013. The increase is from the proceeds of the sale of six RTGs.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan Kas Neto bersih yang datang dari kegiatan finansial menurun sebesar 74,5% menjadi USD 1,2 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dari USD 4,79 juta dalam tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. Penurunan dikarenakan berkurangnya jumlah utang yang didapat dari perusahaan terafiliasi.
Cash Flows from Financing Activities Net cash provided by financing activities decreased by 74.5% to USD 1.2 million in year ended December 31, 2014 from USD 4.79 million in year ended December 31, 2013. The decrease is due to reduced amount of advances got from affiliated company.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Kas dan setara kas yang terkonsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 meningkat sebaganyak 364,7% menjadi USD 1,52 juta dari USD 0,33 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Peningkatan ini sebagian besar adalah dari hasil pinjaman USD 2,8 juta yang berasal dari ICTSI Capital BV.
Cash And Cash Equivalents At End Of Year The consolidated cash and cash equivalents for the year ended December 31, 2014 increased by 364.7% to USD 1.52 million from USD 0.33 Million for year ended December 31, 2013. The increased is mainly from the proceeds of the loan of USD 2.8 million from ICTSI Capital BV.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
DEBT PAYING ABILITY
Liabilitas per 31 Desember 2014 menaikkan pada Rasio Hutang terhadap Aset dari 1,12 kali menjadi 1,18 kali. Rasio lancar lebih tinggi pada 2014 dibandingkan pada tahun 2013.
Liabilities as of December 31, 2014 increased the Debt to Assets ratio from 1.12x to 1.17x. The Current ratio is higher in 2014 than in 2013.
Rasio Keuangan Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas Terhadap Aset Rasio Lancar
2014
2013 (6,45) 1,18 0,07
Financial Ratio (8,99) 1,12 0,03
Debt to Equity Ratio Debt to Assets Ratio Current Ratio
TINGKAT RASIO KOLEKTABILITAS PIUTANG
COLLECTABILITY RATIO OF RECEIVABLES
Kolektibilitas piutang Perseroan bertujuan untuk mengukur kemampuan Perseroan dalam melakukan penagihan atas saldo piutang. Penagihan piutang usaha menghabiskan waktu lebih dari 76 hari di tahun 2013 menjadi 144 hari di tahun 2014. Alasan dari keterlambatan ini adalah permasalahan
Collectability of receivables of the Company is aimed at measuring the ability of the Company in collecting the outstanding accounts. The collection of trade receivables takes longer period from 76 days in 2013 to become 144 days in 2014. The reason for the delay in collection is the issue on 23
pada uang dermaga yang belum terselesaikan hingga tanggal neraca keuangan.
wharfage charge which was not yet resolved till the balance sheet date.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Modal Perseroan adalah kurang dari total liabilitas dan defisien seperti yang ditunjukkan di bawah:
The Company’s capital is less than the total liabilities and deficient as shown below:
Dalam USD
Struktur Modal Total Liabilitas Defisiensi Modal, Neto
In USD
2014 63.508.913 (9.847.102)
2013 61.811.575 (6.876.688)
Capital Structure Total Liabilities Capital Deficiency, Net
Perseroan berencana untuk meningkatkan struktur modalnya dengan meningkatkan profitabilitas dengan cara mengupayakan penyelesaian perbaikan dermaga dengan segera dan peningkatan peralatan. Hal ini akan meningkatkan kapasitas volume terminal dan akan menarik pelanggan untuk meningkatkan kegiatan bongkar-muat mereka di terminal. Karenanya, akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
The Company plans to strengthen its capital structure by increasing its profitability through pursuing immediate completion of the wharf rehabilitation and equipment upgrades. This will increase terminal volume capacity and will entice customers to increase their loading and unloading activity in the terminal. Hence, will results to higher revenues.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL.
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENT
Sebagai bagian dari kewajiban kontrak berdasarkan perjanjian kerjasama 15 tahun yang ditandatangani dengan Pelindo II, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki yakni PT PBM Olah Jasa Andal telah membayar untuk biaya rehabilitasi Dermaga 302-303 sebesar IDR 26,4 miliar dan telah membeli 30 unit kepala truk dan rangka gandeng (casis).
As part of contractual obligations under the 15-year cooperation agreement signed with Pelindo II, the wholly owned subsidiary PT PBM Olah Jasa Andal has paid for rehabilitation cost in Berths 302-303 in the amount of IDR 26.4 billion and has acquired 30 units of head trucks and chassis.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
There is no material facts and information after the date of accountant report.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa keadaan ekonomi dan politik di Indonesia akan mengkontribusikan dampak yang signifikan pada bisnis dan profitabilitas Perseroan. Dengan transisi politis yang lancer ke pemerintahan yang baru, kebijakan reformasi politik dan ekonomi telah mendapatkan momentum. Pemerintahan baru mendorong investasi swasta pada infrastruktur pelabuhan dan pembangkit listrik. Dengan semua kepercayaan and inisiatif dari Pemerintah terhadap reformasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Indonesia, terbuka peluang besar bagi bisnis Perseroan dan akan mendorong proses tender kerjasama pemerintah-swasta dalam pengembangan pelabuhan, perluasan dan peningkatan infrastruktur terminal akan terbuka.
The Company’s management believes that economic and political situation in Indonesia will contribute significant impact to Company’s business and profitability. With the smooth political transition to the new government, the policy on political and economic reforms had gathered momentum. The new administration encourages private investment on ports and power plants infrastructures. With all these trusts and initiatives of the Government on the economic reforms to obtain economic growth and trade in Indonesia, there open substantial opportunities for the Company’s business and will participate in tendering for public-private partnership in ports development, expansions and upgrades of terminal infrastructures.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET DENGAN REALISASI
COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION
Penyelesaian atas rehabilitasi dermaga sedikit tertunda dikarenakan oleh lubang panel listrik. Hal tersebut akan diselesaikan pada semester pertama tahun 2015. Meskipun rehabilitasi belum seluruhnya terselesaikan, usaha pemasaran telah mengalami kemajuan dan hasil yang diharapkan dipercaya dapat tercapai di pertengahan kedua di tahun 2015.
The completion of wharf rehabilitation was little bit delayed because of the electrical panel pit. It will be completed in the first half of 2015. Though the rehabilitation is not fully completed, marketing efforts have been gaining headway and the desired results are believed to be attained in the second half of 2015. 24
RENCANA JANGKA PANJANG
LONG-TERM PLAN
Perseroan akan menyusun rencana jangka panjang dan akan terus focus pada penciptaan struktur biaya efektif yang akan didukung oleh kekuatan tata kelola Perseroan dan efisiensi operasional. Dan juga, Perseroan akan berusaha keras untuk ikut serta di dalam inisiatif Pemerintah terhadap pengembangan pelabuhan, perluasan dan peningkatan infrastruktur terminal.
The Company will establish a long-term plan and will continue to focus on creating effective cost structure to be supported by strong corporate governance and operational efficiency. Also, Company will strive to participate in government initiative on ports developments, expansions and upgrades of terminal infrastructures.
ASPEK PEMASARAN ATAS JASA
MARKETING ASPECTS ON SERVICES
Perseroan bermaksud untuk menerapkan strategi berikut untuk mendorong pertumbuhan di masa depan: 1. Mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan mitra seperti Pelindo I, II, III dan IV. 2. Meluncurkan dermaga 300, 301, 302, dan 303 sebagai gerbang internasional baru di Pelabuhan Tanjung Priok untuk kontainer. 3. Meluncurkan PT ICTSI Jasa Prima, Tbk sebagai pemain handal dan mitra dalam pengembangan dan pengoperasian terminal petikemas di Indonesia.
The Company intends to implement the following strategies to drive growth in the future: 1. To develop close working relationship with partners like Pelindo I, II, III and IV. 2. To launch Berth 300, 301, 302, and 303 as the new international gateway at Tanjung Priok Port for containers.
PANGSA PASAR
MARKET SHARE
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, tengah berada dalam perubahan kelautan. Dimana Presiden Widodo telah menamakan rencananya sebagai “Tol Laut” atau “Jalan Raya Samudera”, sebuah jaringan pelabuhan yang terkoordinasi didisain agar dapat menangani lalu lintas internasional lebih baik dan lebih mempersingkat perdagangan domestik. Untuk mencapai visi tersebut, Pemerintahan yang baru berencana untuk menghabiskan dana sebesar Rp 5.519 triliun (USD 492 miliar) pada bidang peningkatan infrastruktur selama lima tahun ke depan. Dengan adanya peningkatan dan perluasan pelabuhan, lalu lintas petikemas dan perekonomian diharapkan akan bertumbuh dengan pesat dan meningkatkan perdagangan. Perseroan sangat yakin akan diuntungkan dan tumbuh di masa yang akan datang dengan adanya perkembangan ini. Demikian halnya pangsa pasar dari bisnis utama Perseroan akan meluas dan demikian juga peningkatan pendapatan.
Indonesia, the world largest archipelago with more than 17,000 islands, is in the midst of a sea change. Which President Widodo has labelled his plan as “Sea Toll Road” or “Ocean Highway”, a co-ordinated network of ports designed to better handle international traffic and streamline more local trade. To realize the vision, the new government plan to spend Rp 5,519 trillion (USD 429 billion) on infrastructure upgrades over the next five years.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, termasuk saham baru yang akan dikeluarkan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama termasuk hak atas dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
All shares that have been issued, including the new shares to be issued have equal rights and equal in all respects with the existing shareholders including dividend rights in accordance with the Articles of Association of the Company and the prevailing regulations.
Perseroan memiliki kebijakan memberikan dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen tunai dikaitkan dengan laba tahun berjalan dari Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company has a policy of paying out cash dividends at least once a year. The amount of cash dividends paid out is associated with the income for the year of the Company in the related fiscal year, taking into account the financial condition of the Company and without depriving the rights of the Company’s EGM to decide otherwise in accordance with the Articles of Association of the Company.
3. To launch PT ICTSI Jasa Prima, Tbk as a reliable player and partner in the development and operation of container terminal in Indonesia.
With ports upgrades and expansion, container traffic and the economy is expected to grow rapidly and increase trade. The Company is confident to benefit and grow in the future with these developments. Thus the market share of the main business of the Company will expand and thereby increase revenue.
25
INFORMASI MATERIAL PERSEROAN
COMPANY MATERIAL INFORMATION
Perseroan telah melakukan investasi pada tahun 2012 berupa pengambilalihan PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). Perseroan Perseroan berencana untuk menginvestasikan USD 30 juta sebagai bagian dari upaya Perseroan untuk mencapai target dalam membangun landasan kokoh bisnis Perseroan. Pada tahun 2014, OJA menghabiskan USD 1,4 juta untuk pembelian aset tetap.
The Company has made some investments in 2012 in the form of acquisition of PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). The Company plans to invest USD30 million as part of it’s efforts in achieving its target of building a solid foundation for the Company’s business. In year 2014, OJA spent USD 1.4 million for fixed assets acquisitions.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERSEROAN
REGULATION CHANGES WITH SIGNIFICANT IMPACT ON THE COMPANY AND FINANCIAL STATEMENTS
Selama tahun 2014, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
During the year 2014, there were no changes in laws and regulations that significantly affect the Company.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ALASAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
CHANGE IN ACCOUNTING POLICIES, THE REASON AND ITS IMPACT ON THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). Perseroan menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan oleh DSAK-IAI dan lembaga pemerintahaan lainnya. Perubahan-perubahan kebijakan akuntansi, alasan-alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan telah diungkapkan dalam Catatan 2 dari Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 yang telah diaudit yang dilampirkan pada Laporan Tahunan ini.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI). The Company adopted new and amended standards issued by DSAK-IAI and other governing agencies. The changes in accounting policies, the reasons for such changes and their impact on the financial statements have been disclosed in Note 2 of the audited 2014 Consolidated Financial Statements which are enclosed in this Annual Report.
26
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERKEMBANGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu factor pendukung untuk menjamin keberlangsungan bisnis secara berkelanjutan. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (Perseroan) berupaya mengembangkan penerapan praktik-praktik tata kelola yang baik sebagaimana dijalankan serta dikembangkan oleh perusahaan dunia lainnya. Perseroan meyakini bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) secara menyeluruh akan berkontribusi pada profitabilitas dan nilai tambah bagi stakeholders, juga kelanjutan pertumbuhan bisnis secara jangka panjang. Sehingga Perseroan bertekad untuk mengembangkan GCG serta mengawasi pelaksanaannya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Perseroan memiliki rencana untuk menerbitkan prosedurprosedur di bidang GCG dan Pedoman Etika dan Perilaku Bisnis dengan tujuan agar seluruh pemangku kepentingan internal - Komisaris, Direktur, dan Karyawan - memiliki persepsi yang sama dalam hal menjalankan usaha sesuai prinsip-prinsip GCG di seluruh aspek operasional. Selanjutnya Perseroan juga akan merancang dokumentasi pendukung GCG lainnya seperti GCG Manual, Board Manual dan sebagainya agar seluruh kebijakan dan standar untuk Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam melaksanakan tugas masing-masing sesuai prinsip-prinsip GCG.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE DEVELOPMENT Good corporate governance is one instrumental factor that guarantees a sustainable business growth. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (the Company) seeks to develop the implementation of good governance practices within its business organization, as complied and developed by other global companies. The Company believes a good and comprehensive implementation of Good Corporate Governance (GCG) will contribute to profitability and add value to stakeholders, as well as to sustainable business growth in the long term. Therefore, the Company is committed to the development of GCG and supervising its implementation in accordance with the prevailing rules and regulations. The Company plans to publish its procedures on GCG and Code of Business Ethics and Conduct such that the Company’s internal stakeholders - Commissioners, Directors and Employees - possess common understanding on operating the business based on GCG principles in all operational aspects. The Company will also design GCG supporting documents, such as GCG Manual, Boards Manual and others, to ensure that the policies and standards of the Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors and all Employees in carrying out their respective duties are in accordance with the principles of GCG.
PENERAPAN GCG Dalam menerapkan GCG, Perseroan berpedoman pada budaya perusahaan sejalan dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan, yaitu transparansi, akuntablilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Kelima prinsip ini mendasari kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional sehari-hari. Transparansi Keterbukaan diperlukan dalam proses pengambilan keputusan dan informasi material yang relevan mengenai perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Perseroan mengungkapkan informasi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan Perseroan. Akuntabilitas Akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan dapat berjalan secara efektif. Bertujuan untuk menciptakan pengawasan efektif yang mendasarkan pada keseimbangan hak dan tanggung jawab antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan prinsip akuntabilitas, Perseroan dapat menghadirkan aplikasi mekanisme sistem internal check and balance yang mencakup praktik-praktik yang sehat. Pertanggungjawaban Perseroan dikelola dengan mengedepankan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang pemerintah tanpa ada kepentingan dan tekanan dari pihak lain. Prinsip ini mencakup kesesuaian pengelolaan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertanggungjawaban mencerminkan pemenuhan hak-hak
GCG IMPLEMENTATION In its GCG implementations, the Company embraces corporate cultures to be aligned with the principles of Corporate Governance, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. These principles are always applied into all business activities and daily operations. Transparency Transparency is required in decision making process and material information relevant to the Company in an accurate and timely manner. The disclosure of Company’s information to its shareholders and all stakeholders is in compliance with the prevailing laws and regulations. Accountability Accountability is related directly to the implementation, clarity of functions and responsibility of organs which ensure effective management throughout the Company. It is also aimed at establishing effective monitoring based on the balance of rights and responsibilities among Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. By applying the principles of accountability, the Company is able to deliver internal systems of check and balance mechanism covering healthy business practices. Responsibility The Company is managed under the importance of independent compliance with the government laws and regulations. This principle includes the Company’s management that complies with laws and regulations. Responsibility indicates the fulfillment of stakeholders’rights, safe and healthy works and the 27
pemangku kepentingan, keselamatan dan kesehatan kerja dan pencegahan terhadap praktik bisnis yang tidak sehat. Kemandirian Perseroan menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat tanpa adanya benturan kepentingan maupun intervensi dari pihak manapun. Kewajaran Kesetaraan setiap pihak untuk memenuhi hak-hak pemangku kepentingan sesuai perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan memberikan perlindungan, kesempatan dan perlakuan yang wajar untuk menuntut jika terjadi pelanggaran hak. KEBIJAKAN GCG Perseroan berupaya memberikan nilai tambah bagi para Pemegang Saham melalui penerapan prinsip GCG secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya kerja yang berlaku di dalam Perseroan. Pemahaman ini mendasari pengembangan kebijakan Perseroan untuk melaksanakan tata kelola yang baik dalam rangka mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang berkesinambungan. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis serta semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek antara lain sebagai berikut: Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi; Menerapkan fungsi kepatuhan; Pengelolaan manajemen risiko;
prevention of unhealthy business practices. Independence The Company fulfills its duties and responsibilities in accordance with the prevailing laws and regulations as well as healthy corporate principles without any conflict of interests or intervention from any party. Fairness This principle emphasizes on the equality for all parties to fulfill stakeholders’ rights based on agreements and the prevailing laws and regulations. The Company offers protection, fair treatment and opportunities.
GCG POLICY The Company seeks to provide its shareholders with added values through consistent application of the principles of GCG, and adopting it as custom work culture within the Company. This understanding underlies the Company’s policy development on good corporate governance so that sustainable long-term business vision can be achieved. The Company applies GCG principles throughout its business aspects at all levels of the organization which are incorporated into these following aspects: Performing the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors; Implementing compliance functions; Managing risk management;
Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan; Implementing financial and non-financial transparency; and dan Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komitekomite dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal.
Implementing the tasks of the committees and working units that perform internal control.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan berkomitmen untuk mengedepankan tanggung jawab dalam menerapkan GCG yang berkelanjutan. Perseroan memandang implementasi GCG bukan sekedar kewajiban namun komitmen dalam menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Tidak hanya sebagai upaya pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan, Perseroan memiliki kesadaran internal untuk melaksanakan GCG guna menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, bertanggung jawab dan mampu beradaptasi terhadap dinamika usaha. Organ-organ utama dalam Perseroan terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi yang dibantu oleh perangkat pendukung diantaranya Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal.
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE The Company is committed to promote responsibility in implementing sustainable GCG. The Company views that the implementation of GCG is beyond obligation, but also a commitment to maintain the principles of transparency and accountability to the public. In addition to the fulfillment of regulatory compliance, the Company also maintains internal awareness in implementing GCG in order to create a healthy and responsible business environment that is capable of adapting to the dynamics of the business. Major organs in the Company consist of the AGMS, the Board of Commissioners and the Board of Directors, assisted by the Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit Unit.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Berdasarkan aturan perundangan-undangan yang berlaku, Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang wewenangnya tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi. RUPS meliputi pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan Perseroan. Perseroan mengenal dua macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Based on prevailing regulations, the General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s organ whose authority is not mandated to the Board of Commissioners or the Board of Directors. GMS covers the accountability reports of the Board of Commissioners and the Board of Directors pertaining to the management of the Company. The Company recognizes two types of GMS, namely Annual General Meeting 28
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
(AGMS) and Extraordinary General Meeting (EGMS).
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST)
ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (AGMS) The AGMS was held on June 19, 2014 in Jakarta with the following subjects: 1. Approval on Annual Report prepared by the Board of Directors on Company’s condition and operations during 2013 Fiscal Year including Board of Commissioners Report on oversight duties during 2013 Fiscal Year, and to grant a release and discharge (volledig acquit et de charge) to all members of Board of Directors and Board of Commissioners on their management and oversight actions performed during 2013 Fiscal Year;
RUPST diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2014 bertempat di Jakarta dengan pokok bahasan sebagai berikut: 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan yang disusun oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Dewan Komisaris atas tugas pengawasan selama Tahun Buku 2013, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013; 2. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014; 3. Persetujuan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. Berdasarkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, para pemegang saham memutuskan: 1. menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan yang disusun oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Dewan Komisaris atas tugas pengawasan selama Tahun Buku 2013, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013; 2. menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja selaku Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukannya; 3. Perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2014 tersebut telah diaktakan dengan akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316 pada tanggal yang sama. Selanjutnya, perubahan susunan anggota Direksi tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.: AHU-16910.40.22.2014 tanggal 1 Juli 2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan.
2. Approval on appointment of Public Accountant Firm to audit Company’s Financial Statement for 2014 Fiscal Year; 3. Approval on the change of composition of Board of Directors of the Company. Based on the said Annual General Meeting of Shareholders agendas, the shareholders resolved: 1. to approve and ratify the Annual Report prepared by Board of Directors on the course and condition of the Company during Fiscal Year 2013 including Board of Commissioners’ Report on their oversight duty during Fiscal Year 2013, at the same time granting a full release and discharge from the responsibility (volledig acquit et de charge) to all members of Board of Directors and Board of Commissioners on their management and oversight actions carried out during the Fiscal Year 2013; 2. to approve the appointment of Certified Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja as the Public Accountant who will conduct the audit on the Company’s Financial Statement for the fiscal year that will end on December 31, 2014, and to grant the authority to Board of Directors of the Company to determine the honorarium of the said Independent Public Accountant as well as other requirements related to its appointment; 3. Change of members of Board of Directors the Company. The Minutes of the said June 19, 2014 Annual General Meeting of Shareholders has been notarized on the same date in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316. Further, the said change of members of Board of Directors has been notified to Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.: AHU-16910.40.22.2014 dated 1 July 2014 regarding Receipt on Company Data Change Notice.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) Selama Tahun Buku 2014, Perseroan tidak menyelenggarakan RUPSLB.
EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (EGMS) During 2014 Fiscal Year, the Company did not assemble any EGMS.
Pada tanggal 23 Januari 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB di Jakarta. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 Januari 2015 dan diaktakan dengan akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 308 pada tanggal yang sama,
On January 23, 2015, the Company assembled an EGMS in Jakarta. Based on Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 23, 2015 and notarized on the same date in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 308, the shareholders ratified the change of members of 29
para pemegang saham menyetujui perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. Perubahan susunan anggota Direksi tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.: AHU-0005372.AH.01.03.TAHUN 2015 tanggal 27 Januari 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan.
Board of Directors of the Company.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberi saran yang dibutuhkan dalam menjalankan kepengurusan Perseroan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas hasil kerja selama tahun berjalan melalui RUPS. Dalam melakukan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut. Prinsip-prinsip independensi dengan tidak melibatkan diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan menajerial sehari-hari dari Direksi merupakan hal yang wajib dijaga oleh setiap anggota Dewan Komisaris. Gaji dan imbalan jangka pendek yang diperoleh Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD 25.712 (ekuivalen Rp 330.433.000) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is in charge for supervising the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors and providing them with necessary advices in managing the Company in accordance with the principles of GCG. The Board of Commissioners is also responsible for the works on the current year through the GMS. In performing its oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee which periodically conducts supervision through discussion and monitoring of audit findings and their follow ups. The principles of independence are essentially kept by not being involved in daily management activities and decisionmaking process of the Board of Directors. This is mandatory for all members of the Board of Commissioners. The aggregate salaries and short-term benefits of the Board of Commissioners of the Company and Subsidiaries amounted to USD 25,712 (equivalent to Rp 330,433,000) for the year ended December 31, 2014.
RAPAT DEWAN KOMISARIS Pembahasan hal-hal yang bersifat strategis dan atau memerlukan keputusan segera dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau setiap saat jika diminta seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari setengah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada Komisaris lain. Keputusan rapat diusahakan dengan cara musyarawah untuk mufakat. Jika mufakat tidak tercapai, maka ditempuh melalui mekanisme pemungutan suara di antara anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan diputuskan oleh Ketua Rapat. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan mengikat tanpa melalui rapat, apabila seluruh Komisaris menerima pemberitahuan tertulis mengenai usulan dan seluruh Komisaris memberikan suara setuju secara tertulis dan membubuhkan tandatangannya.
THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING Discussions on strategic matters and/or ones that require immediate decision are discussed in the Board of Commissioners’ meeting which is held at least once a year or at any time should there be any request from one or more members of the Board of Commissioners. The quorum of the Board of Commissioners’ Meeting is reached if more than half of its members are present or represented by the Board of Commissioners’ proxy to other commissioners. A decision is reached by way of deliberation and consensus. If a consensus is not reached, an alternative voting mechanism is exercised by the Board of Commissioners’ members who are present or represented at the meeting, and the decisions are taken by the affirmative vote of more than half of the valid votes. If the numbers of affirmative and dissenting votes are equal, the submitted proposal is to be decided by the Chairman of the Meeting. The Board of Commissioners may also take a binding resolution without meeting, when all Commissioners receive written notification on the proposal and all Commissioners give affirmative vote in writing and affix their signature.
DIREKSI Direksi merupakan organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan dalam organisasi. Direksi juga bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan yang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
THE BOARD OF DIRECTORS The Board of Directors is in charged and collectively responsible for managing the Company and implementing GCG at all levels throughout the organization. The Directors are also fully responsible for maintaining the Company’s interests and objectives in accordance with the Articles of Association.
The said change of members of Board of Directors has been notified to Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.: AHU0005372.AH.01.03.TAHUN 2015 dated 27 January 2015 regarding Receipt on Company Data Change Notice.
30
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal dalam melaksanakan tugasnya. Direksi memberikan laporan hasil pelaksanaan Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan audit. Dalam masa yang akan datang, peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan, yang kemudian diuraikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan. Gaji dan imbalan jangka pendek yang dibayarkan kepada Direksi Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD 171.922 (ekuivalen Rp 2.217.313.927) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Decision-making process on the Company’s issues is always made immediately, supported with careful analysis. The Board of Directors is assisted by the Corporate Secretary and Internal Audit Unit in performing their duties. The Board of Directors submits the reports on Internal Audit implementation results to the Board of Commissioners and takes action to follow-up the audit findings. In the future, the Board of Directors’ roles in corporate strategic development process will be outlined in the Company’s Long Term Plan, along with its action plans as an elaboration of the operational strategies that have been set, which will then be described in the Company’s annual Work Plan and Budget. The aggregate salaries and short-term benefits of the Board of Directors of the Company and Subsidiaries amounted to USD 171,922 (equivalent to Rp 2,217,313,927) for the year ended December 31, 2014.
RAPAT DIREKSI Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dari Dewan Komisaris dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi tercapai jika lebih dari setengah anggota Direksi hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada anggota Direksi lainnya. Keputusan rapat diambil secara mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, maka dilakukan pemungutan suara di antara anggota Direksi yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak, kecuali mengenai diri orang, akan diputuskan oleh Ketua Rapat. Jika terdapat anggota Direksi yang mempunyai pendapat yang berbeda terhadap keputusan yang dibuat, maka pendapat tersebut harus dicantumkan di dalam risalah/notulen rapat. Setiap kali rapat diselenggarakan, dibuat daftar hadir yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat yang hadir dan juga notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris Perusahaan Secretary. Notulen Rapat yang telah ditandatangani oleh Direksi yang hadir dalam rapat, didistribusikan kepada seluruh Direktur dan bila perlu kepada unit kerja yang terkait dengan Keputusan rapat. Direksi dapat juga mengambil keputusan mengikat tanpa melalui rapat, apabila seluruh Direktur menerima pemberitahuan tertulis mengenai usulan dan seluruh Direktur memberikan suara setuju secara tertulis dan membubuhkan tandatangannya.
THE BOARD OF DIRECTORS’ MEETING The Board of Directors’ Meeting is held at any time when deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Directors, or upon the request of the Board of Commissioners by way of proposing the matters for discussion. The quorum of Board of Directors’ meeting is achieved if more than half of the Directors are present or represented through the proxy issued to another member of the Board of Directors. Every decision taken is a result of consensus. If a consensus is not reached, then an alternative voting mechanism is exercised by the Board of Directors’ members who are present or represented at the meeting, and a decision is taken by the affirmative vote of more than half of the valid votes. If the numbers of affirmative and dissenting votes are equal, the submitted proposal is to be decided by the Chairman of the Meeting, except regarding a person. If there is a Director with dissenting opinion
PENILAIAN TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris yang ada saat ini adalah melalui self-assessment oleh Dewan Komisaris yang kemudian kemudian dikukuhkan dalam RUPS untuk memperoleh persetujuan Pemegang Saham. Sedangkan assessment terhadap Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Indikator yang dinilai terhadap hasil kerja Direksi mencakup kinerja keuangan maupun nonkeuangan. Pada tahun 2014, Perseroan belum melakukan assessment
ASSESSMENT ON THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Assessments on the performance of the current Board of Commissioners are carried out through self-assessment by the Board of Commissioners which will be subsequently confirmed at the GMS for approval by the Shareholders. The assessment of the Board of Directors will be conducted by the Board of Commissioners and Shareholders. Indicators used to assess the performance of the Board of Directors’ works include financial and non-financial. In 2014, the Company has not made an assessment of the
For every meeting held, an attendance list is to be signed by all meeting attendees and it will be documented, while minutes of the meeting is to be made by the Corporate Secretary. The minutes of the meeting that has been signed by the attending Board of Directors needs to be distributed to all Directors and, if necessary to the units associated with the meeting resolutions. The Board of Directors may also take a binding resolution without meeting, when all Directors receive written notification on the proposal and all Directors give affirmative vote in writing and affix their signature.
31
terhadap Dewan Komisaris maupun Direksi. Assessment tersebut akan dilakukan pada masa yang akan datang, dengan mengingat pentingnya penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari komitmen terhadap penerapan GCG di Perseroan.
Board of Commissioners and the Board of Directors. The assessment will be carried out in the future, weighing the importance of evaluating the performance of the Board of Commissioners and Directors as part of its commitment to the implementation of GCG in the Company.
PROSEDUR PENETAPAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PROCEDURES ON THE DETERMINATION OF REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Based on resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on January 15, 2013 as evidenced by Deed of Minutes of Meeting of the Company No.163 dated January 15, 2013, drawn up by Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta, the Extraordinary General Meeting of Shareholders by concensus has approved the delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the salaries, allowances and bonus of all members of Board of Directors; and approved the delegation of authority to the controlling shareholder to determine the salaries, allowances and bonus of all members of Board of Commissioners. The Company’s Remuneration Committee will be formed in accordance with the Company’s commitments that GCG is a key element in the Company.
REMUNERASI
DEWAN
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Januari 2013 sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara Rapat Perseroan No.163 tanggal 15 Januari 2013, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa secara musyawarah untuk mufakat telah menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, tunjangan dan tantiem dari seluruh anggota Direksi; dan menyetujui pelimpahan kewenangan kepada pemegang saham pengendali untuk menetapkan gaji, tunjangan dan tantiem seluruh anggota Dewan Komisaris. Komite Remunerasi Perseroan akan dibentuk sesuai komitmen Perseroan bahwa tata kelola yang baik merupakan salah satu elemen penting dalam Perseroan.
FUNGSI DAN TUGAS DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap Kebijakan Manajemen Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi, termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana bisnis dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan dan kepatuhan pada ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam Perseroan, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijakan Direksi terhadap kebijakan pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi; Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya manajemen melakukan pengendalian internal; Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan Perseroan dan bila perlu mengusulkan penyesuaian;
Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam Perseroan; bahwa Direksi kepentingan Pemegang Saham.
Memastikan
telah
memperhatikan
FUNGSI DAN TUGAS DIREKSI Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan bertanggung jawab terhadap RUPS. Prinsip akuntabilitas diwujudkan
FUNCTIONS AND DUTIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is responsible for oversight of the Company’s Management Policy implemented by the Board of Directors, including the development plan, business plan and annual budget of the Company, implementation and compliance with the provisions of the Articles of Association, the GMS decisions and prevailing regulations. The Board of Commissioners has been performing its duties in accordance with the Articles of Association of the Company. In connection with the implementation of GCG practices in the Company, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: Supervising the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors, monitoring the Board of Directors on their Company’s management policy and providing advice to the Board of Directors; Conducting oversight on the risk of business and management efforts of internal control; Preparing and submitting report on BOC accountability in overseeing the management of the Company conducted by the Board of Directors; Monitoring the effectiveness of the implementation of the Company’s GCG, and if necessary, proposing adjustments; Providing suggestions and recommendations on the implementation of GCG in the Company; Ensuring that the interests of shareholders are wellattended by the Board of Directors. FUNCTIONS AND DUTIES OF THE BOARD OF DIRECTORS In performing its duties, the Company’s Board of Directors is responsible to the GMS. The principle of accountability is 32
melalui pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS. Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG. Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang baik, tugas utama dan tanggung jawab anggota Direksi meliputi: 1. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan; 2. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan; 3. Menyusun visi, misi dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP); 4. Mengendalikan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien; 5. Direksi juga secara aktif memberikan arahan kepada jajaran organisasi untuk meningkatkan penerapan prinsipprinsip GCG dan pengelolaan risiko, memberikan contoh penerapan GCG; 6. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan.
applied through the Board of Directors’ responsibility report to the GMS. The Board of Directors carries out its duties and responsibilities independently, ensuring the implementation of GCG. In line with the standards of GCG, the main duties and responsibilities of the members of the Board of Directors include: 1. Carrying mandatory duty for the benefit of the Company and the business in good faith and full responsibility;
KOMITE AUDIT Berdasarkan Lampiran Keputusan Bapepam No. Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 mengenai Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Komite Audit terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Setelah akuisisi, manajemen baru Perseroan membentuk komite audit pada tahun 2013 dengan susunan sebagai berikut: Albertus Sumardi (Ketua), Susan Sabio Domingo (Anggota) dan Catherine Dagon Panilla (Anggota). Susunan Komite Audit ini ditunjuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.: IJP-BOC-003-IV-2013 tanggal 11 April 2013. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.: IJP-BOC-001-III-2014 tanggal 22 April 2014, susunan Komite Audit diubah menjadi sebagai berikut:
AUDIT COMMITTEE Based on the Attachment of Bapepam-LK Decree No. Kep29/PM/2004 dated September 24, 2004 pertaining to Bapepam- LK IX.I.5 Regulation on the Establishment and Work Guidelines of Audit Committee, the Board of Commissioners has established an Audit Committee to assist them in carrying out their duties and functions. The Audit Committee consists of at least 3 (three) members, including the Chairman, and led by an Independent Commissioner. The function of this committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out its roles. After the acquisition, the new management of the Company in 2013 formed the Audit Committee with the following composition: Albertus Sumardi (Chairman), Susan Sabio Domingo (Member) and Catherine Dagon Panilla (Member). This composition of Audit Committee was appointed based on Resolution of Board of Commissioners of the Company No.: IJP-BOC-003-IV-2013 dated 11 April 2013. Afterward, based on Resolution of Board of Commissioners of the Company No.: IJP-BOC-001-III-2014 dated 22 April 2014, the composition of Audit Committee is changed to become as follows: Chairman : Albertus Sumardi Member : Sandy Alzul Alipio Member : Catherine Dagon Panilla The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners and assists the Board in performing its duties so that the management of the Company can take place efficiently and effectively through the system and the implementation of a competent and independent monitoring. The main tasks of the Audit Committee are as follows: 1. Providing advice to the Board of Commissioners regarding reports or other issues that have been submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners; 2. Identifying other issues that should be considered by the
Ketua : Albertus Sumardi Anggota : Sandy Alzul Alipio Anggota : Catherine Dagon Panilla Komite Audit bertanggung jawab kepada Komisaris dan membantu Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan perusahaan dapat berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen. Tugas utama Komite Audit: 1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; 2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
2. Personally taking full responsibility if found guilty or negligent in performing their duties in accordance with the regulations; 3. To develop the Company’s vision, mission and values and strategic plan of the Company in the form of Long Term Corporate Plan and Work Plan and Budget; 4. Controlling and managing the Company’s human resources effectively and efficiently; 5. Actively providing guidance to the organization in order to improve the principles of GCG applied in the Company, risk management and providing examples of GCG implementation. 6. Attending to the interests of stakeholders.
33
Dewan Komisaris; dan 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal Perseroan; d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; dan f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
Board of Commissioners; and 3. Performing other tasks related to the Board of Commissioners duties, including among others: a. To review the Company’s financial information that will be released, such as financial statements, financial projection, and other financial information; b. To review the Company’s compliance to Capital Market laws and regulations and other related regulations in line with the Company’s activities;
Albertus Sumardi, usia 75, warga negara Indonesia, Ketua Profil singkat Albertus Sumardi terdapat pada profil anggota Dewan Komisaris.
Albertus Sumardi, age 75, Indonesian, Chairman Albertus Sumardi’s resume is presented in the profiles of the Board of Commissioners’ members.
Sandy Alzul Alipio, usia 44, warga negara Filipina, Anggota Bapak Alipio ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan pada bulan April 2014. Sebelum penunjukannya, beliau adalah Vice President Internal Audit & SOX dari Elan Pharmaceuticals, Inc. di San Francisco Selatan, California, Amerika Serikat. Sebelumnya, beliau telah bergabung dengan KPMG LLP dari bulan Oktober 2000 - Maret 2004 sebagai Senior Manager, Audits and Business Advisory; SGV and Co dari bulan Maret 1994 – Februari 2000 sebagai Manajer, Assurance and Business Advisory Services; dan Arthur Andersen dari bulan September 1997 – September 1998 sebagai Experienced Senior. Beliau adalah Akuntan Publik Bersertifikat dan terdaftar di California pada bulan November 2001 dan Filipina pada bulan Mei 1993, dan beliau juga adalah Auditor Internal Bersertifikat. Beliau memegang gelar Sarjana Ekonomi di bidang Administrasi dan Akuntansi dari Universitas Filipina pada bulan Maret 1993.
Sandy Alzul Alipio, age 44, Filipino, Member
Catherine Dagon Panilla, usia 36, warga negara Filipina, Anggota Ibu Panilla diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan efektif pada April 2013. Beliau telah bergabung bersama International Container Terminal Services, Inc (ICTSI), perusahaan induk dari Perseroan, sebagai Manajer Pelaporan Keuangan sejak November 2008. Sebelumnya, beliau bekerja dengan Sycip Gorres Velayo & Co selama lebih dari enam tahun mengaudit klien di industri farmasi, peralatan dan penyedia jasa telekomunikasi, industri hiburan, rumah sakit, jasa transportasi khususnya pelabuhan, industri manufaktur, penerbitan dan percetakan, lembaga pendidikan, dan yayasan. Ibu Panilla adalah seorang Akuntan Publik Bersertifikat, lulus
Catherine Dagon Panilla, age 36, Filipino, Member
c. To review the audit implementation of the Company’s Internal Audit Unit; d. To report to the Board of Commissioners regarding any risk faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors; e. To review and report to the Board of Commissioners on any complaint related to the Company; and f. To keep the confidentiality of the Company’s documents, data and information.
Mr. Alipio was appointed as a member of the Company’s Audit Committee in April 2014. Prior to this appointment, he was Vice President, Internal Audit & SOX of Elan Pharmaceuticals, Inc. in South San Francisco, California, United States of America. Before, he has joined KPMG LLP from October 2000 – March 2004 as Senior Manager, Audits and Business Advisory; SGV and Co from March 1994 – February 2000 as Manager, Assurance and Business Advisory Services; and Arthur Andersen from September 1997 – September 1998 as Experienced Senior. He is a Certified Public Accountant and licensed California CPA on November 2001 and licensed Philippine CPA on May 1993, and he is also a Certified Internal Auditor. He holds Bachelor of Science in Business Administration and Accountancy degree from University of the Philippines on March 1993.
Ms. Panilla was appointed as a member of the Company’s Audit Committee in April 2013. She has been with International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI), the parent company of the Company, as Financial Reporting Manager since November 2008. Previously, she had worked with Sycip Gorres Velayo & Co. for over six years, auditing clients in the pharmaceutical industry, telecommuni-cations equipment and services providers, entertainment industry, hospitals, transportation particularly port services, manufacturing, publishing and printing industries, educational institutions, and foundations. Ms. Panilla is a Certified Public Accountant, graduated with a 34
dengan gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Filipina di Visayas pada tahun 2001.
degree in Bachelor of Science in Accountancy from the University of the Philippines in the Visayas in 2001.
WEWENANG KOMITE AUDIT Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Internal Audit.
AUDIT COMMITTEE’S AUTHORITY The Audit Committee has the authority to access the records or information on employees, funds, assets and other corporate resources.In exercising its authority, the Audit Committee needs to work with those who perform the Internal Audit function.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar Perseroan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang digunakan dalam rapat-rapat. Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS. Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan melalui pengawasan terhadap seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi Perseroan. Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Wesly Ezra Parlindungan Situmeang. Pada tahun 2014, Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menyelenggarakan RUPST pada bulan Juni serta menyelenggarakan paparan publik pada bulan Desember dan menangani kepatuhan dan pelapor di bidang pasar modal.
CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary serves as the information gateway for stakeholders. The Corporate Secretary facilitates meetings of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors in accordance with the Company’s Articles of Association and prepares reports and materials used in the meetings. The Corporate Secretary also organizes the implementation and administration of the GMS’ minutes. The compliance with rules and regulations is also included in the duty of Corporate Secretary, ensuring that every aspect of Company’s licensing and obligations is fully fulfilled. The Company’s Corporate Secretary is assumed by Mr. Wesly Ezra Parlindungan Situmeang. In 2014, the Corporate Secretary assisted the Board of Directors to assemble AGMS in June and assembled public expose in December, and handled capital market compliance and reporting.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY’S PROFILE
Wesly Ezra Parlindungan Situmeang, usia 39 tahun, warga negara Indonesia, Sekretaris Perusahaan Wesly E.P. Situmeang diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 28 Mei 2012 berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 28 Mei 2012. Bapak Situmeang meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia. Sebelum bergabung dengan Perseroan pada bulan Mei 2012, beliau adalah seorang advokat dan telah bekerja di beberapa firma hukum selama 8,5 tahun dan menangani antara lain hal-hal terkait dengan korporasi dan pasar modal, dan kemudian bekerja sebagai Sekretaris Perusahaan selama 2 tahun di perusahaan tercatat di bidang tambang batu bara.
Wesly Ezra Parlindungan Situmeang, age 39, Indonesian, Corporate Secretary Wesly E.P. Situmeang was appointed as Corporate Secretary since May 28, 2012 by virtue of Decree of Board of Directors dated May 28, 2012. Mr. Situmeang holds a Bachelor degree in Law from University of Indonesia. Prior to joining the Company in May 2012, he had worked as advocate in several law firms for 8.5 years, handling among others corporate and capital market issues, and afterward served as a Corporate Secretary for 2 years in a publicly-listed coal mining company.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan: 1. Mengelola administrasi kesekretariatan Perseroan; 2. Mengelola dan mengevaluasi penerapan dan pemenuhan GCG; 3. Mengelola dokumen tata kelola perusahaan; 4. Mengelola kegiatan komunikasi internal dan eksternal Perseroan; 5. Mengelola program Corporate Social Responsibility (CSR);
The duties and responsibilities of Corporate Secretary are: 1. Managing secretarial administration of the Company; 2. Managing and evaluating the implementation and compliance of GCG; 3. Managing corporate governance documents; 4. Managing internal and external communication activities of the Company; 5. Managing Corporate Social Responsibility (CSR) programs; 6. Disseminating important information pertaining to the Company’s performance, in accordance with the principle of transparency as part of good corporate governance implementation; 7. Managing the legal department of the Company; 8. Managing the Company’s licenses; 35
6. Menyebarluaskan informasi penting yang menyangkut kinerja Perseroan, sesuai dengan prinsip transparansi dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik; 7. Mengelola departemen hukum Perseroan; 8. Mengelola perizinan Perseroan;
UNIT AUDIT INTERNAL Unit Audit Internal di Perseroan, yang bertanggung jawab langsung ke Presiden Direktur, melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan melancarkan pelaksanaan kebijakan perusahaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada unit-unit kerja. Unit Audit Internal dipimpin oleh Ibu Arlyn LacanientaMcDonald. Unit Internal Audit bertanggung jawab untuk : 1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana tahunan Audit Internal; 2. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan; 3. Melakukan audit dan menilai efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan objektif dan informasi mengenai kegiatan yang telah diaudit untuk semua tingkat manajemen; 5. Menyiapkan laporan audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama Perseroan dan Dewan Komisaris; 6. Pemantauan, menganalisis dan melaporkan kemajuan perbaikan yang direkomendasikan; 7. Bekerja sama dengan Komite Audit; 8. Mengembangkan program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan, dan 9. Melakukan audit khusus jika diperlukan. Pada bulan Desember 2012, Unit Audit Internal telah memulai mengembangkan Standar Prosedur Operasi di beberapa departemen.
INTERNAL AUDIT UNIT The Company’s Internal Audit Unit, which is responsible directly to the President Director, performs its function as a supervisory body over the Company’s activities. It also helps the Company to accelerate the implementation of corporate policies through financial and operations audit on work units. The Internal Audit Unit is currently led by Ms. Arlyn Lacanienta-McDonald. The Internal Audit Unit is duty-bound and responsible for : 1. Preparing and executing the annual Internal Audit plan;
Arlyn Lacanienta McDonald, usia 37 tahun, warga negara Filipina Arlyn Lacanienta McDonald diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan pada 28 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Direktur No. IJP/BOD-PD/001/V/2014 tanggal 23 Mei 2014. Saat ini juga beliau menjabat sebagai Manajer Pelaporan Keuangan Grup di Kantor Pusat ICTSI di Manila. Beliau bergabung dengan ICTSI di bulan November 2010 sebagai CFO Regional untuk Eropa, Timur Tengah dan anak benua India sampai Juli 2013. Sebelum di ICTSI, Ibu McDonald bekerja di kantor akuntan Sycip Gorres Velayo & Co. (SGV) selama 10 tahun, menjabat sebagai Direktur Senior untuk Jaminan dan Praktek Profesional. Beliau juga pernah diperbantukan ke New York selama dua tahun untuk bekerja dengan afiliasi SGV, Ernst & Young. Keahlian beliau meliputi audit perusahaan dalam bidang kepelabuhanan, pembangkit listrik, manufaktur, kepemilikan investasi, proses bisnis alih daya, real estate dan industry jasa keuangan yang disusun berdasarkan Standar Pelaporan Keuangan Filipina, Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau GAAP Amerika Serikat dengan Sarbanes Oxley 404. Beliau juga terlibat dalam beberapa transaksi penggalangan modal lintas-perbatasan dan lokal. Ibu McDonald lulus magna cum laude dari Universitas Filipina dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Administrasi Bisnis
Arlyn Lacanienta McDonald, age 37, Filipino
2. Examining and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policy; 3. Conducting audit and assessing the efficiency and effectiveness in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; 4. Providing objective recommendations for improvement and information regarding audited activities for all management levels; 5. Preparing audit reports and submitting such reports to the Company’s President Director and the Board of Commissioners; 6. Monitoring, analyzing and reporting the progress of the recommended improvements; 7. Working with the Audit Committee; 8. Developing programs to evaluate the quality of internal audit activities performed; and 9. Conducting special audit if deemed necessary. In December 2012, the Internal Audit Unit has started to develop the Standard Operating Procedures in several departments.
Arlyn Lacanienta McDonald was appointed as the Chief Audit Executive of the Company in 28 May 2014 by virtue of Decision of President Director No. IJP/BOD-PD/001/V/2014 dated May 23, 2014. Concurrently, she is the Group Financial Reporting Manager at ICTSI Head Office in Manila. She has joined ICTSI in November 2010 as the Regional CFO for Europe, Middle East and Indian Subcontinent until July 2013. Prior to ICTSI, Ms. McDonald was with accounting firm Sycip Gorres Velayo & Co. (SGV) for 10 years, serving as Senior Director for Assurance and Professional Practice. She was also seconded to New York for two years to work with SGV affiliate, Ernst & Young. Her expertise includes audits of companies in the port services, power generation, manufacturing, investment holdings, business process outsourcing, real estate and financial services industries prepared under Philippine Financial Reporting Standards, International Financial Reporting Standards or United States GAAP with Sarbanes Oxley 404. She was also involved in several cross-border and local capital raising transactions. Ms. McDonald graduated magna cum laude from the University of the Philippines with a degree in Bachelor of 36
dan Akuntansi pada tahun 1999. Beliau menduduki peringkat keempat pada Ujian Dewan Akuntan Publik Bersertifikat Filipina di bulan Mei 2000.
Science major in Business Administration and Accountancy in 1999. She placed fourth in the Philippine Certified Public Accountant Board Examinations in May 2000.
KENDALA PENERAPAN GCG Perseroan berupaya menyelaraskan nilai-nilai luhur yang telah dimiliki Perseroan demi membentuk budaya GCG. Sejauh ini, Perseroan tidak menemukan resistensi atas konsep dan penerapan GCG dari pihak dalam perusahaan. Hingga saat ini, Perseroan masih terus mengupayakan rancangan penerapan GCG, umumnya pada proses dokumentasi dan program pengenalan bertahap.
GCG IMPLEMENTATION ISSUES The Company seeks to align all of its good values to the establishment of GCG cultures. So far, the Company sees no resistance from the people within the organization to the GCG concepts and implementations. To date, the Company is still working on its GCG implementation mapping, mostly on documentation process and gradual awareness programs.
AUDITOR INDEPENDEN PERSEROAN Sebagaimana disebutkan dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2014 yang telah diaktakan dengan akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja selaku Akuntan Publik yang melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukannya.
THE COMPANY’S INDEPENDENT AUDITORS As mentioned in the Minutes of June 19, 2014 Annual General Meeting of Shareholders which has been notarized on the same date in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316, the shareholders of the Company have ratified the appointment of Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja as Public Accountant to audit Company’s Financial Statement for fiscal year ended December 31, 2014, and to authorize Board of Directors of the Company to determine the honorarium of the said Independent Public Accountant as well as other requirements relating to their appointment.
URAIAN MENGENAI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Penerapan Sistem Pengendalian Internal oleh Perseroan mencerminkan keyakinan bahwa Perseroan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
DETAIL ON INTERNAL CONTROL SYSTEM The Company’s implementation of internal control system reflects the belief that the Company has the financial records for preparing financial statements, use of assets that have been aligned with their purpose, and compliance with the prevailing regulations.
MANAJEMEN RISIKO Pengawasan dan kontrol terhadap aktivitas bisnis dilaksanakan dalam lingkup manajemen risiko sebagai pelaksanaan dari pengendalian internal Perseroan. Kerangka kerja manajemen risiko komprehensif diterapkan dan menjadi bagian integral dari proses perencanaan strategis dan kegiatan usaha Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang merupakan landasan proses manajemen risiko yang ketat di Perseroan. Perseroan mengutamakan kategori risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko yang diambil Perseroan untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up).
RISK MANAGEMENT Supervision and control on business activities are conducted within the scope of risk management as an implementation of the Company’s internal control system. The framework of comprehensive risk management is applied and set as integral part of strategic planning process and business activities of the Company. Prudent evaluation is applied on all risk categories, with the implementation and monitoring of anticipatory measures on the potential risks. These are the foundation of rigorous risk management process in the Company. The Company prioritizes risk categories in strategy, market, political, operational and financial aspects. Indicators and risk parameters are set for all risk categories, and monitored systematically at all levels of management. The risk management approach taken by the Company in maintaining its business continuity is a bottom-up approach.
PERMASALAHAN HUKUM Saat ini, Perseroan tidak terlibat, dan belum terlibat di dalam proses perkara pengadilan ataupun arbitrase yang dapat memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan atau hasil usaha.
LEGAL ISSUES Currently, the Company is not involved, and has not been involved in legal or arbitration proceedings which may have a material effect on its financial condition or results of operations.
ETIKA PERUSAHAAN Perseroan wajib menghormati hak pemangku kepentingan
CORPORATE ETHICS The Company is obliged to respect the rights of stakeholders 37
yang timbul karena perundang-undangan yang berlaku dan atau perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan Pemegang Saham, karyawan, pelanggan, serta masyarakat sekitar tempat usaha dan stakeholders lainnya. Perseroan berencana membuat dan mengembangkan Pedoman Etika dan Perilaku Bisnis .
arising under the laws and regulations, and or agreements made by the Company and the Shareholders, employees, customers, the communities around the place of business as well as other stakeholders. Currently, the Company plans to create and develop its Code of Business Ethics and Conduct.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Sebagai perusahaan tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, komitmen Perseroan dalam mendorong tanggung jawab sosial dan lingkungan menjadi bagian dari upaya Perseroan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Sepanjang 2014, Perseroan mengambil bagian dalam mendukung kegiatan aksi sosial terutama dalam menyambut hari raya keagamaan. Saat ini, Perseroan masih dalam tahap pengembangan program CSR secara terintegrasi, hal ini sejalan dengan upaya Perseroan untuk menjadikan CSR sebuah program yang konsisten, sistematis dan berkesinambungan. Beberapa prinsip program CSR yang akan dikembangkan antara lain menjadi mitra bagi pertumbuhan sosial ekonomi yang memiliki nilai kemanusiaan dan juga berkelanjutan, menjadi agen perubahan sosial dalam peningkatan kualitas hidup yang berhubungan dengan pendidikan dan spiritual, serta mengambil inisiatif dalam pelestarian lingkungan hidup.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY As a company that grows and thrives in the community, the Company’s commitment in promoting social and environmental responsibility is a part of its efforts to achieve sustainable growth. Throughout 2014, the Company has taken part in supporting social action activities especially during religious festivals. Today, the Company is still in the process of developing an integrated CSR program. This is aligned with the Company’s goal to establish consistent, systematic and continuous CSR programs. The development principles of the Company’s CSR program include being a partner for social and economic growth that has humanitarian value, sustainable, being an agent of social change to improve the quality of life associated with education and spirituality, and efforts towards environmental preservation.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………….
1-2
………..... Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……..
3
..... Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian ………………………………..
4
Consolidated Statement of Changes in ……………………………………… Capital Deficiency
Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………….
5
……………...... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian………
6 - 78
…….... Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/ December 31, 2014
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Uang muka Total aset lancar
CURRENT ASSETS 1.522.917 6.110 1.024.966 1.079.825 93.580 374.420 45.661 114.694
2d,2f,2n,3,4 27,28 2d,2f,3,5,28 2d,2g,2n,3,6 27,28 2d,2g,2n,3,7 27,28 2h 2o,11a 2i 8
4.262.173
327.744 6.578
8.376 20.634 506.955 137.942 111.770
Cash on hand and in banks Short-term investments Trade receivables - net Third parties Other receivables Third parties Inventories Prepaid tax Prepaid expenses Advance payments
1.669.140
Total current assets
549.141
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
74.499 24.411.648 27.919.344
Advances for purchase of fixed assets Fixed assets - net Goodwill
499.303 351.408 9.545
Estimated claims for tax refund Deferred tax assets - net Other non-current assets
49.399.638
53.265.747
Total non-current assets
53.661.811
54.934.887
TOTAL ASSETS
Uang muka pembelian aset tetap Aset tetap - neto Goodwill Estimasi tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan - neto Aset tidak lancar lainnya
132.507 21.206.938 27.919.344
Total aset tidak lancar TOTAL ASET
41.494 81.278 18.077
2j,9 2j,3,9 1c,2c,3,26 2o,3,11b 2o,3,11g 2d,3,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/ December 31, 2014
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak
62.638.590 267.208 4.655
Total liabilitas jangka pendek
63.267.204
356.751
2d,2n,3,10 27,28 2d,2e,2n,3 23,27,28 2d,3,12,27,28 2o,3,11c
41.665 60.910.824 8.653 24.811
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Taxes payable
61.603.214
Total current liabilities
11.231 197.130
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Employee benefits liability
617.261
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan
241.709
Total liabilitas jangka panjang
241.709
208.361
Total non-current liabilities
63.508.913
61.811.575
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
DEFISIENSI MODAL Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal AS$0,06 (Rp500) per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 587.152.700 saham Tambahan modal disetor Selisih modal Keppres No. 26/1984 Kerugian aktuarial Akumulasi kerugian Defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, neto Kepentingan non-pengendali
2o,11g 2l,3,24
32.299.115 605.107
13 14
8.375 (20.861) (42.740.712)
15 2l,3,24
(9.848.976) 1.874
CAPITAL DEFICIENCY Capital deficiency attributable to owners of the parent entity Share capital - par value US$0.06 (Rp500) per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 32.299.115 587,152,700 shares 605.107 Additional paid-in capital Difference in capital 8.375 Keppres No. 26/1984 (36.311) Actuarial losses (39.755.103) Accumulated losses
(6.878.817) 2c,16
2.129
Net capital deficiency attributable to owners of the parent entity Non-controlling interests
DEFISIENSI MODAL, NETO
(9.847.102)
(6.876.688)
CAPITAL DEFICIENCY, NET
TOTAL LIABILITAS SETELAH DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
53.661.811
54.934.887
TOTAL LIABILITIES NET OF CAPITAL DEFICIENCY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2014 PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN RUGI BRUTO
2.591.442
2m,17
2.638.464
(3.276.641)
2m,18
(5.895.597)
COST OF REVENUE
(3.257.133)
GROSS LOSS
(2.224.680) 651.477 (8.414)
General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(4.838.750)
OPERATING LOSS
(685.199)
Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(1.290.095) 228.307 (676.068)
RUGI OPERASI
(2.423.055)
Pendapatan keuangan Beban keuangan RUGI SEBELUM (BEBAN) MANFAAT PAJAK (BEBAN) MANFAAT PAJAK RUGI TAHUN BERJALAN
2013
1.122 (40.758)
2m,19 2m,20 2m,21
2m 2m,22
(2.462.691) (523.175)
6.127 (4.832.623)
2o,11f
(2.985.866)
113.465 (4.719.158)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan aktuarial - neto TOTAL LABA KOMPREHENSIFRUGI TAHUN BERJALAN
REVENUE
Finance income Finance expense LOSS BEFORE TAX (EXPENSE) BENEFIT TAX (EXPENSE) BENEFIT LOSS FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
15.452
2l,24
(2.970.414)
RUGI TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(2.985.609) (257)
TOTAL
(2.985.866)
25
22.970
Actuarial gain - net
(4.696.188)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME - LOSS FOR THE YEAR
(4.717.954) (1.204)
LOSS FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
(4.719.158)
TOTAL
TOTAL LABA KOMPREHENSIFRUGI TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(2.970.159) (255)
(4.694.985) (1.203)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME - LOSS FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
TOTAL
(2.970.414)
(4.696.188)
TOTAL
(0,008)
BASIC LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (FULL AMOUNT)
RUGI PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (NILAI PENUH)
(0,005)
2p,25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN CAPITAL DEFFICIENCY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Defisiensi Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Capital Deficiency Attributable to Owners of The Parent Entity Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock Saldo tanggal 31 Desember 2012
Selisih Modal Keppres No. 26/1984/ Difference in Capital Keppres No. 26/1984
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Kerugian aktuarial/ Actuarial losses
Akumulasi Kerugian/ Accumulated Losses
Total
605.107
8.375
Penyesuaian untuk kepentingan non-pengendali
-
-
-
-
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 2013
-
-
-
22.969
(4.717.954 )
(4.694.985)
(1.203 )
(4.696.188)
Total comprehensive income (loss) for the year 2013
32.299.115
605.107
8.375
(36.311)
(39.755.103 )
(6.878.817)
2.129
(6.876.688)
Balance as of December 31, 2013
-
-
-
15.450
(2.985.609 )
(2.970.159)
(2.970.414)
Total comprehensive income (loss) for the year 2014
32.299.115
605.107
8.375
(20.861)
(42.740.712 )
(9.848.976)
(9.847.102)
Balance as of December 31, 2014
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 2014 Saldo tanggal 31 Desember 2014
(35.037.149 )
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(2.183.832)
-
2.507
Defisiensi Modal Neto/ Capital Deficiency - Net
32.299.115
Saldo tanggal 31 Desember 2013
(59.280)
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interests
825
(255 ) 1.874
(2.181.325)
825
Balance as of December 31, 2012 Adjustment affecting non-control interest
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2013 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 4.804.898 Receipts from customers Payments to suppliers, employees (2.883.046) and others
2.115.617 (2.790.652)
Kas (digunakan untuk) diperoleh dari operasi Penerimaan pendapatan keuangan Pembayaran beban keuangan
(675.035) 1.122 (5.083)
1.921.852 6.127 (5.008)
Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
(678.996)
1.922.971
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan kas dari penarikan investasi jangka pendek Pembayaran untuk uang muka pembelian aset tetap Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang pihak berelasi Pembayaran utang pihak berelasi Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
2.175.410 (1.393.247) 468 (132.507)
7,9 9 5 9
650.124
1.221.979
Net cash provided by (used in) investing activities
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY Receipts of due to related parties Payments of due to related parties
4.788.551
Net cash provided by financing activities
4.788.551
(1.609.534)
Net cash (used in) provided by operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 21.012 Proceeds from sale of fixed assets (7.140.243) Purchase of fixed assets Receipts from withdrawal of 436 short-term investments Payment for advances for (74.499) purchase of fixed assets
(7.193.294)
2.831.513
Cash (used in) provided by operations Receipts from finance income Payments for finance expenses
1.193.107
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND (481.772) AND IN BANKS
2.066
Net effects of foreign exchange differences on cash on hand and in banks
Pengaruh perubahan kurs neto dari kas dan bank KAS DAN BANK AWAL TAHUN
327.744
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
1.522.917
(48.562)
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
858.078
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
327.744
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT ICTSI Jasa Prima Tbk ("Perusahaan") didirikan di Jakarta dengan nama PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry sesuai dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970 mengenai penanaman modal dalam negeri berdasarkan akta Notaris Soetanto, S.H., No. 11 tanggal 18 Februari 1978. Akta pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA5/36/17 tanggal 18 Februari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 3668 tanggal 28 September 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 09 tanggal 9 Juli 2008, mengenai perubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU86994.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008.
PT ICTSI Jasa Prima Tbk (the “Company”) was established in Jakarta under the name PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry based on Law No. 12 Year 1970 regarding domestic investment based on notarial deed of Soetanto S.H., No. 11 dated February 18, 1978. The Deed of Establishment was approved by Ministry of Justice in its Decision Letter No. YA5/36/17 dated February 18, 1981 and was published in State Gazette No. 78 dated September 28, 1990, Supplement No. 3668. The Company’s Articles of Association have been amended by notarial deed of Imas Fatimah, S.H., No. 09 dated July 9, 2008, regarding the changes and adjustments of the Company’s Articles of Association adjusted with Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-86994.AH.01.02. Year 2008 dated November 18, 2008.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 3 Mei 2012 dan diaktakan dengan akta Notaris Humberg Lie, S.H., No. 21 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui:
Based on the Minutes of Extraordinary General Shareholder’s Meeting held on May 3, 2012, which was notarized on the same date in Notarial Deed of Humberg Lie, S.H., No. 21, the shareholders ratified:
1.
Perubahan status Perusahaan dari penanaman modal dalam negeri menjadi penanaman modal asing; Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Maharlika Indonesia Tbk; Perubahan alamat lengkap dan kedudukan Perusahaan menjadi beralamatkan di Gedung Graha Kirana Lantai 7, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara.
1. The change of status of the Company from domestic investment to foreign investment;
Pada tanggal 3 Mei 2012, International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far East Pte. Ltd., telah melakukan pengambilalihan atas saham Perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan secara langsung oleh PT Karya Estetikamulia dan beberapa pihak dalam kelompok masyarakat. Sebagaimana dimuat dalam Pengumuman Pengambilalihan Perusahaan Terbuka tanggal 4 Mei 2012 dan
On May 3, 2012, International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far East Pte. Ltd., bought the Company’s shares which were directly owned and controlled by PT Karya Estetikamulia and several parties. As stated in the announcement of the Limited Liability Company takeover dated May 4, 2012, and published in information disclosure in the Framework of Mandatory Tender Offer dated
2. 3.
2. The change of name of the Company to PT Maharlika Indonesia Tbk; 3. The change of the address of the Company th to Graha Kirana Building 7 Floor, Jl. Yos Sudarso No. 88, North Jakarta.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
memuat Keterbukaan Informasi Dalam Rangka Penawaran Tender Wajib tanggal 30 Mei 2012, rencana dan tujuan dari ICTSI Far East Pte. Ltd., pemegang saham pengendali Perusahaan, adalah mengubah bidang usaha Perusahaan sehingga Perusahaan secara langsung maupun melalui entitas anaknya dapat berkiprah dalam pengembangan, pembangunan, pengoperasian sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa terkait.
May 30, 2012, the plan and purpose of the ICTSI Far East Pte. Ltd., the controlling shareholder of the Company, is to change the business of the Company either directly or through a subsidiary to take part in the development, construction and operation of maritime logistics infrastructure and related services.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2012 dan diaktakan dengan akta Notaris Dewi Kusumawati, S.H., No. 27 tanggal 27 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa-jasa terkait dan oleh karenanya mengubah pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-39667.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 23 Juli 2012.
Based on the Minutes of Extraordinary General Shareholder’s Meeting held on June 27, 2012 which was notarized in the Notarial Deed of Dewi Kusumawati, S.H., No. 27 dated June 27, 2012, the shareholders ratified the change in the core business of the Company to become a company that is engaged in the development, construction and operation of maritime infrastructure facilities and related services and therefore change the Article 3 of the Company’s Articles of Association. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-39667.AH.01.02.Year 2012 dated July 23, 2012.
Selanjutnya, sesuai dengan akta Notaris Dewi Kusumawati, S.H., No. 20 tanggal 25 Juli 2012, telah disetujui perubahan nama Perusahaan dari semula PT Maharlika Indonesia Tbk menjadi PT ICTSI Jasa Prima Tbk. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-43425.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012.
Furthermore, according to notarial deed of Dewi Kusumawati, S.H., No. 20 dated July 25, 2012, the change of the Company’s name from PT Maharlika Indonesia Tbk to become PT ICTSI Jasa Prima Tbk was approved. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-43425.AH.01.02.Year 2012 dated August 9, 2012.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering On November 18, 1994, the Company obtained Effective Statement Letter on Stock Issuance Statement No. S-1975/PM/1994 from Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM, it is currently as part of Indonesian Financial Services Authority or OJK) to conduct initial public offering of 20,000,000 shares with par value Rp1,000 per share and offers Rp2,900 per share. The Company’s shares were all listed in the Indonesian Stock
Pada tanggal 18 November 1994, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1975/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) untuk melakukan penawaran Perdana kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 setiap saham dan harga
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s Public Offering (continued)
penawaran Rp2.900 setiap saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 1994. Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai tambahan modal disetor (Catatan 14).
Exchange on December 20, 1994. The excess of the selling price over the par value was recorded as additional paid-in capital (Note 14).
Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-953/PM/1997 tanggal 15 Mei 1997 mengenai Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli paket saham biasa dengan waran yang terdiri dari 390.000.000 saham biasa dan 78.000.000 waran.
Based on Chairman of Capital Market Supervisory Agency Letter No. S-953/PM/1997 dated May 15, 1997 regarding the Notification of Effective Registration Statement, the st Company made the 1 limited public offering I to shareholders in order issue of pre-emptive rights are to buy package of common shares with warrant consisting of 390,000,000 common shares and 78,000,000 warrants.
Berikut data Perusahaan:
The historical data of share issuance of the Company are as follow:
historis
Tanggal penerbitan saham/ Date issuance of shares
penerbitan
saham
Tindakan Korporasi/ Corporate Action
Total penambahan/ Additional shares
Total akumulasi saham/ Total Accummulated shares
20 Desember/ December 20, 1994
Penawaran Saham Perdana/ Initial Public Offering (IPO)
20.000.000
20.000.000
20 Desember/ December 20, 1994
Pencatatan saham/ Company listing
45.000.000
65.000.000
19 Agustus/ August 19, 1996
Pemecahan saham/ Stock split
65.000.000
130.000.000
19 Agustus/ August 19, 1996
Saham bonus/ Bonus shares
65.000.000
195.000.000
5 Juni/June 5, 1997
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ Limited Public Offering
390.000.000
585.000.000
Waran/Warrants
2.152.700
587.152.700
27 Juli/July 27, 2001
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company and its subsidiaries’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan dan Entitas anaknya telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak
GENERAL (continued) c.
The Company has ownership interest in the following Subsidiaries either directly or indirectly as of December 31, 2014 and 2013:
Perusahaan memiliki kepemilikan pada Entitas-entitas Anak yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Entitas Anak/ Subsidiaries PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (OJA)
Domisili/ Domicile
Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Start of Commercial Operations
Subsidiaries
Persentase Kepemilikan Efektif (%)/Effective Percentage of Ownership (%)
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Total Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Eliminations 2014
2013
Jakarta
1986
Bongkar muat/Stevedoring
99,99
33.251.104
32.239.128
PT Karinwashindo Centragraha
Jakarta
sedang tidak beroperasi secara komersial/ dormant
Perdagangan, pembangunan, pengangkutan, agrobisnis, dan lain-lain/Trading, development transportation, agribusiness, and others
99,97
767.950
783.761
PT Karya Investama
Jakarta
sedang tidak Beroperasi secara komersial/ dormant
Pembangunan, perdagangan perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan dan lain-lain/ Development, trading, industrial, land transportation, repair shop, and others
99,00
161.769
165.100
Pada tanggal 18 Mei 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dalam rangka pengambilalihan 99,99% saham PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (OJA). Selanjutnya pada tanggal 2 Juli 2012, Perusahaan dan pemegang saham lama OJA menandatangani Pernyataan Akun Penutupan, dimana antara lain diatur bahwa tanggal penutupan adalah tanggal 27 Juni 2012. Setelah seluruh persyaratan yang ditentukan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat tersebut terpenuhi, pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan dan pemegang saham OJA menandatangani akta Jual Beli Saham No. 4 di hadapan notaris Myra Yuwono, S.H., untuk mengambilalih 99,99% saham dalam OJA (Catatan 26).
On May 18, 2012, the Company signed a Conditional Agreement to take over 99.99% the shares of PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (OJA). Futhermore, on July 2, 2012, the Company and OJA’s existing shareholders signed the Statement of Account Closure, in which among others, provide that the closing date was June 27, 2012. After all the requirements specified in the Conditional Agreement were met, on July 3, 2012, the Company and OJA’s existing shareholders signed the Deed of Purchase Share No. 4 with the presence of front of notary Myra Yuwono, S.H., to take over 99.99% shares of OJA (Note 26).
ICTSI Far East Pte. Ltd. dan ICTSI Ltd., masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas anaknya.
ICTSI Far East Pte. Ltd. and ICTSI Ltd., are the ultimate parent company and the ultimate parent company of the Company and its subsidiaries, respectively.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d. Boards of Commissioners, Directors and Employees Based on the decision during the Extraordinary General Meeting of Shareholders on January 15, 2013, as stated in the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 and the Decision during the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19, 2014, as stated in the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316, the composition of the Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Januari 2013, yang dinyatakan dalam akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 19 Juni 2014, yang dinyatakan dalam akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2014 Christian Razon Gonzalez Rafael Dela Cruz Consing Albertus Sumardi
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur
Romeo Andres Salvador Arif Sugiarto Kamal Rico Teodoro Cruz Jose Joel Maghinang Sebastian
31 Desember/ December 31, 2013 Christian Razon Gonzalez Rafael Dela Cruz Consing Albertus Sumardi
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Independent Director Director Director
Based on the decision during the Extraordinary General Meeting of Shareholders on January 15, 2013, as stated in the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 dated January 29, 2013 and the decision during the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 12, 2013, as stated in the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 59 dated August 12, 2013, the composition of the Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 are as follows:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Januari 2013, yang dinyatakan dalam akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 pada tanggal 29 Januari 2013 dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Agustus 2013, yang dinyatakan dalam akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 59 pada tanggal 12 Agustus 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Direksi Presiden Direktur Direktur Independen Direktur Direktur Direktur
GENERAL (continued)
Jose Manuel Mantecon De Jesus* Doli Parluhutan Situmeang * Jerome Acurantes Saludo** Rico Teodoro Cruz Jose Joel Maghinang Sebastian
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Independent Director Director Director Director
*) Efektif mengundurkan diri terhitung mulai tanggal 19 Juni 2014.
*) Effectively resign starting from June 19, 2014.
**)
**) Effectively resign starting from October 31, 2014 (Note 32).
Efektif mengundurkan diri terhitung 31 Oktober 2014 (Catatan 32).
mulai
tanggal
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
2.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki karyawan masing-masing sebanyak 145 dan 167 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries have a total of 145 and 167 employees (unaudited), respectively.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
1.
KEBIJAKAN
Pernyataan Kepatuhan Penyusunan Laporan Konsolidasian
AKUNTANSI
2.
dan dasar Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Statement of Compliance and basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam lampiran keputusan Ketua BAPEPAM - LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements as of and for the years ended December 31, 2014 and 2013 are prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS) as issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK), which function has been transferred to Financial Service Authority (OJK) starting at January 1, 2013, No. VIII.G.7 regarding “Issuers or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of the BAPEPAM LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, or otherwise as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, have been prepared using the direct method, which present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas anaknya (Catatan 2n). Setiap entitas di dalam Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksitransaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (US Dollar) which is also the functional currency of the Company and its subsidiaries (Note 2n). Each entity in the Company and its subsidiaries determine its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anaknya meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements include the Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company directly maintains equity ownership of more than 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas atau Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Entitas Anak atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas manajemen Entitas Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity or the Company has the ability to control the financial and operating policies of a Subsidiary, or has the ability to appoint or remove majority of the Subsidiary’s management, or control the majority of the management vote during management meeting.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian entitas anak, maka Perusahaan:
suatu
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali (KNP); menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any non-controlling (NCI); • derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• • • • • •
atas
• recognizes the fair value of the consideration received; • recognizes the fair value of any investment retained; • recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau, jika sesuai, mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
•
c.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Kombinasi Bisnis dan Goodwill
c.
Business Combinations and Goodwill
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at the acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in the administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan Entitas anaknya mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Company and its subsidiaries acquire a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Business Combinations (continued)
and
Goodwill
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 55 (Revised 2011), either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, is allocated to each of the company’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
Instrumen Keuangan i.
d.
Financial Instruments i. Financial Assets
Aset Keuangan Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets.
Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
The Company and its subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are initially recognized at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya terdiri dari kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainlain dan aset tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The financial assets of the Company and its subsidiaries consist of cash on hand and in banks, short-term investments, trade receivables, other receivables and other non-current assets which are classified as loan and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, tidak ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual dan dalam hal Perusahaan dan entitas anaknya mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit.
Loans and receivables comprises of nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, do not qualify as trading assets, have not been designated at fair value through profit or loss or available for sale and are not those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the loans and receivables are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
ii. Financial Liabilities
ii. Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas anaknya tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diukur menggunakan biaya perolehan yang diamortisasi. Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and measured at amortized cost. As at the reporting date, the Company and its subsidiaries have no financial liabilities other than those measured at amortized cost. The Company and its subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dicatat pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair values less directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar.
The Company and its subsidiaries’ financial liabilities consist of trade payables, other payables and accrued expenses.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized costs using effective interest method. At the consolidated statement of financial position date, accrued interest is recorded separately from the respective principal within the current liabilities. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the effective interest method.
iii. Derecognition
iii. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash
ii. Perusahaan dan Entitas anaknya mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Company and its subsidiaries have
flows from the financial asset have expired; or
transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan) Apabila Perusahaan dan Entitas anaknya mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Entitas anaknya sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company and its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and its subsidiaries’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Entitas anaknya.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and its subsidiaries could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas anaknya juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan Entitas anaknya yang ditahan.
In that case, the Company and its subsidiaries also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and its subsidiaries have retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gains or losses that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan)
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
iv. Impairment
iv. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas anaknya mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company and its subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Financial Instruments (continued) iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan) Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan Entitas anaknya pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan dan Entitas anaknya menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas anaknya memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loans or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued) iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan)
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas anaknya.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and its subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
v. Offsetting of Financial Instruments
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
vi. Fair Value of Financial Instruments
vi. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
e.
f.
Financial Instruments (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar, tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices, without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and its subsidiaries have transactions with related parties as defined in SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Parties Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction is made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances with the related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Kas dan Bank dan Investasi Jangka Pendek
f.
Cash on Hand and In Banks and Short-term Investments
Kas terdiri atas kas dan kas di bank.
Cash comprises cash on hand and in banks.
Entitas anak memiliki rekening escrow account dalam bentuk rekening giro yang dibatasi penggunaannya dan dicatat sebagai Investasi Jangka Pendek.
A subsidiary has an escrow account in the form of current account which is restricted and presented as Short-term Investments.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Trade receivables and other receivables initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method, except for immaterial effect of the discount, net of allowance for impairment losses.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang. h.
Persediaan
h.
Biaya Dibayar dimuka
i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is calculated using first in, first out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Allowance for impairment losses of inventory is determined based on estimated usage or sale of each type of inventory in the future.
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Penyisihan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. i.
Trade Receivables and Other Receivables
Aset Tetap
j.
Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
After initial recognition, fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode dan masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets is computed using the method and the estimated useful lives of the assets with details are as follows:
Bangunan dan instalasi
Metode Penyusutan/ Depreciation Method 31 Desember/ December 31, 2014
Metode Penyusutan/ Depreciation Method 31 Desember/ December 31, 2013
Garis lurus/ Straight-line
Garis lurus/ Straight-line
Tahun/ Years 31 Desember/ December 31, 2014 15
Tahun/ Years 31 Desember/ December 31, 2013 10
Mesin dan peralatan Peralatan dermaga
Machineries and equipment Garis lurus/ Straight-line Garis lurus/ Straight-line Garis lurus/ Straight-line
Garis lurus/ Straight-line Saldo menurun/ Diminishing balance Saldo menurun/ Diminishing balance
Peralatan kantor
Garis lurus/ Straight-line
Kendaraan
Garis lurus/ Straight-line
Peralatan berat Kendaraan truk dan trailer
Building and installation
15
10
Dock equipment
15
10
Heavy equipment
15
8
Truck and trailer
Saldo menurun/ Diminishing balance
4-8
4-8
Office equipment
Saldo menurun/ Diminishing balance
5
8
Vehicles
Sejak tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan dan Entitas anaknya memilih untuk mengubah metode penyusutan aset tetap dari metode saldo menurun menjadi metode garis lurus (straight-line) serta mengubah masa manfaat aset tetap terkait dengan perjanjian kerjasama dengan Pelindo dan aset tetap kendaraan masing-masing menjadi 15 (lima belas) tahun dan 5 (lima) tahun. Perubahan tersebut di atas diterapkan secara prospektif.
Starting January 1, 2014, the Company and its subsidiaries chose to change the depreciation method of certain fixed assets from diminishing balance to straight-line method and change the estimated useful lives of the assets related to joint agreement with Pelindo and office vehicles into 15 (fifteen) and 5 (five) years, respectively. The above changes have been applied prospectively.
Perubahan metode penyusutan dilakukan untuk menyesuaikan dengan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Catatan 29). Perubahan tersebut berdampak pada penurunan beban penyusutan di tahun berjalan sebesar AS$2.636.663.
The change in the depreciation method is made to realign the depreciation with agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Note 29). This change has impact to the decreasing of depreciation expense in current year amounted to US$2,636,663.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
k.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At each financial year end, the asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate.
Pada setiap akhir tahun pelaporan keuangan, Perusahaan dan Entitas anaknya menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas anaknya membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and its subsidiaries assess at each financial year end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment test for an asset is required, the Company and its subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan atas aset adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k. Impairment of Non-financial Assets In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas anaknya menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company and its subsidiaries to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in the future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap unit penghasil kas (atau kelompok unit penghasil kas) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan unit penghasil kas kurang dari
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each cash generating unit (or group of cash generating units) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the cash generating unit is less than
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
of
Non-financial
Assets
their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. l.
Impairment (continued)
ACCOUNTING
Liabilitas Imbalan Kerja
l.
Employee Benefits Liability
Perusahaan dan Entitas anaknya mengakui estimasi liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sesuai dengan Undang-Undang tersebut, Perusahaan dan Entitas anaknya diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja, dan kompensasi manfaat jika kondisi tertentu dalam undang-undang ini terpenuhi.
The Company and its subsidiaries recognizes its estimated liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. In accordance with this law, the Company and its subsidiaries is required to pay severance, gratuity and compensation benefits if certain conditions in this law are met.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “projected unit credit”.
Under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method.
Penyisihan beban jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Sedangkan, penyisihan untuk beban jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year.
Seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain (“Metode pendapatan komprehensif lain”). Lebih lanjut, beban jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
All actuarial gains and losses will be recognized using other comprehensive income (“Other comprehensive income method”). Further, unvested past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Revenue and Expense Recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and its subsidiaries and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (VAT).
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas anaknya dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Pengakuan (lanjutan)
n.
Pendapatan
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) and m. Revenue (continued)
Expense
Recognition
Pendapatan dari Jasa
Revenue from Services
Pendapatan diakui pada saat jasa bongkar muat telah diberikan kepada pelanggan dan telah menerima persetujuan dari operator pelabuhan.
Revenue is recognized when loading and unloading services have been rendered to customers and have received approval from the port operator.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang Iebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest method. Effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa yang timbul dari sewa operasi diakui atas dasar garis lurus selama periode sewa dan termasuk dalam pendapatan karena sifat transaksinya.
Rental income arising from operating leases on is accounted for on a straight-line method over the lease terms and included in revenue due to its operating nature.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Currency n. Foreign Balances
Transactions
and
Perusahaan dan Entitas anaknya menentukan mata uang fungsionalnya adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dan memutuskan mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian menggunakan Dolar AS.
The Company and its subsidiaries determined that their functional currency is the United States Dollar (US Dollar) and decided that the presentation currency for the consolidated financial statements is the US Dollar.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Transaction involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last transaction date of the year, as published by Bank Indonesia and any resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Currency n. Foreign Balances (continued)
31 Desember/ December 31, 2014
o.
Transactions
and
The rates of exchange used are as follows:
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Dolar Amerika (AS$)/Rupiah 1 Dolar Amerika (AS$)/SG$ 1 Dolar Amerika (AS$)/MYR 1 Dolar Amerika (AS$)/PHP 1 Dolar Amerika (AS$)/JPY
ACCOUNTING
31 Desember/ December 31, 2013
0.00008 0.75740 0.28633 0.02234 0.00838
Pajak Penghasilan
0.00008 0.78989 0.30418 0.02252 0.00953
o.
US Dollar 1 (US$)/Rupiah US Dollar 1 (US$)/SG$ US Dollar 1 (US$)/MYR US Dollar 1 (US$)/PHP US Dollar 1 (US$)/JPY
Income Tax
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Beban Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan entitas anaknya juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak”.
The underpayment/overpayment of income tax is presented as part of “Tax Expense” in the consolidated statement of comprehensive income. The Company and its subsidiaris also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expenses”.
Pajak tangguhan
Deferred tax Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized on deductible temporary differences to the extent that it is
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Income Tax (continued) Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan) yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
propable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasikan, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dan rugi pajak belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that, it is probable that taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba kena pajak mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima, atau jika Perusahaan dan Entitas anaknya mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the The Company and its subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
Rugi per Saham
ACCOUNTING
p. Loss per Share
Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Loss per share is computed by dividing loss for the year attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, rugi per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted loss per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
Informasi Segmen
q. Segment Information The Company and its subsidiaries define an operating segment as a component of an entity:
Perusahaan dan Entitas anaknya mengidentifikasikan segmen operasi sebagai suatu komponen dari entitas: i.
ii.
iii.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
i.
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
ii.
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
iii.
for which discrete financial information is available.
The chief operating decision maker of the Company and its subsidiaries is the Directors.
Pengambil keputusan operasional Perusahaan dan Entitas anaknya adalah Direksi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anaknya mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.
The preparation of the Company and its subsidiaries’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING AND ESTIMATIONS (continued)
JUDGMENTS
Judgments (continued)
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcome that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability in the future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiaries’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan dan Entitas anaknya untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan dan Entitas anaknya untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company and its subsidiaries’s management has assessed the Company and its subsidiaries’s ability to continue as a going concern and believes that the Company and its subsidiaries has the resources to continue its business in the future. In addition, management is not aware of any material uncertainty that may cast significant doubt to the Company and its subsidiaries ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements have been prepared on going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas anaknya seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company and its subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and its subsidiaries accounting policies as disclosed in Note 2.
Alokasi biaya goodwill
Purchase price impairment
perolehan
dan
penurunan
nilai
allocation
and
goodwill
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, goodwill is not amortized and is subject to an annual impairment testing. The carrying amount of goodwill as of December 31, 2014 and 2013 is US$27,919,344. Further details are disclosed in Note 26.
Akuntansi akuisisi mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan biaya perolehan kepada nilai pasar wajar yang dapat diandalkan atas aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan namun diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar AS$27.919.344. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 26.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued) Judgments (continued)
nilai
Purchase price allocation and goodwill impairment (continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management uses its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Manajemen Perusahaan yakin bahwa tidak ada bukti obyektif penurunan nilai dari goodwill (Catatan 26).
As of December 31, 2014 and 2013, the Management of the Company believes that there are no objective evidence of impairment on its goodwill (Note 26).
Penentuan mata uang fungsional
Assessment of functional currency
PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional entitas sedemikian rupa sehingga paling mewakili dampak ekonomi dari transaksi yang mendasari, peristiwa dan kondisi yang relevan dengan entitas.
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” requires management to use its judgment to determine the entity’s functional currency such that it most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions that are relevant to the entity.
Dalam membuat keputusan ini, Perusahaan dan Entitas anaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:
In making this judgment, the Company and its subsidiaries consider the following:
a.
a.
Alokasi biaya perolehan goodwill (lanjutan)
b. c.
dan
penurunan
mata uang yang paling mempengaruhi harga penjualan untuk instrumen keuangan dan jasa (ini sering menjadi mata uang dimana harga jual untuk instrumen keuangan dan jasa yang didenominasikan dan ditetapkan) mata uang dimana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan, dan mata uang dimana penerimaan dari aktivitas operasi biasanya diperoleh.
b. c.
the currency that mainly influences sales prices for financial instruments and services (this will often be the currency in which sales prices for its financial instruments and services are denominated and settled) the currency in which funds from financing activities are generated; and the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas anaknya mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas anaknya. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
Allowance for receivables
Perusahaan dan Entitas anaknya mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas anaknya mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas anaknya. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas anaknya dijelaskan pada Catatan 6.
The Company and its subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and its subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and its subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Company and its subsidiaries trade receivables is disclosed in Note 6.
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
Present value of benefit obligation
Biaya untuk program imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkat pengunduran diri karyawan tahunan di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencanarencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
The cost of defined benefit obligation is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and annual employee turn-over. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
Rincian dari asumsi yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari kewajiban imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 24.
The details of the assumptions used in the calculation of present value of benefit obligation are disclosed in Note 24.
34
impairment
losses
on
trade
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Perusahaan dan Entitas anaknya melakukan penilaian penurunan nilai aset non-keuangan pada saat terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Perusahaan dan Entitas anaknya yang dapat memicu adanya penilaian penurunan nilai sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries assess impairment on non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Company and its subsidiaries consider important which could trigger an impairment review include the following:
•
•
Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results
•
Significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and Significant negative industry or economic trends.
• •
Kinerja di bawah rata-rata yang signifikan secara relatif terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa yang akan datang Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan Tren industri dan ekonomi yang negatif secara signifikan.
•
Estimated useful lives of fixed assets
Estimasi umur ekonomis aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 15 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas anaknya menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan Entitas anaknya diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line methods over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 15 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and its subsidiaries conduct its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Company and its subsidiaries’s fixed assets are disclosed in Note 9.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah penyisihan
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATIONS (continued)
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan (lanjutan)
Uncertain Tax Exposure (continued)
yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi masingmasing sebesar AS$8.480.279 dan AS$8.652.267 (Catatan 11).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its Subsidiaries have tax loss carried forward amounting to US$8,480,279 and US$8,652,267, respectively (Note 11).
KAS DAN BANK
4.
This account is consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember/ December 31, 2014 Kas Dolar Amerika Serikat Rupiah (masing-masing Rp40.000.000 dan Rp29.164.800 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) Ringgit Malaysia (MYR500 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) Dolar Singapura (masing-masing SG$13 dan SG$72,3 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) Total kas
CASH ON HAND AND IN BANKS
3.000
31 Desember/ December 31, 2013 3.745
Cash on hand United States Dollar
2.393
Rupiah (Rp40,000,000 and Rp29,164,800 as of December 31, 2014 and 2013, respectively)
165
Malaysia Ringgit (MYR500 as of December 31, 2014 and 2013)
11
56
Singapore Dollar (SG$13 and SG$72.3 as of, December 31, 2014 and 2013, respectively)
6.369
6.359
3.216
142
36
Total cash on hand
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
4.
This account is consists of (continued):
Akun ini terdiri dari (lanjutan): 31 Desember/ December 31, 2014 Kas di Bank Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
31 Desember/ December 31, 2013
1.417.007 1.528
37.543 7.008
931 734 72
986 91.727 75
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (masing-masing Rp819.374.561 dan Rp172.336.403 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (masing-masing Rp301.009.454 dan Rp324.637.183 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) PT Bank CIMB Niaga Tbk (masing-masing Rp74.164.004 dan Rp1.744.015.654 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013) PT Bank Central Asia Tbk (masing-masing Rp3.136.712 dan Rp2.132.349 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013)
Cash in Banks United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
65.866
14.139
24.197
26.634
5.961
143.081
252
175
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp 819,374,561 and Rp172,336,403 as of December 31, 2014 and 2013, respectively) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia (Rp301,009,454 and Rp324,637,183 as of December 31, 2014 and 2013, respectively) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp74,164,004 and Rp1,744,015,654 as of December 31, 2014 and 2013, respectively) PT Bank Central Asia Tbk (Rp3,136,712 and Rp2,132,349 as of December 31, 2014 and 2013, respectively)
-
17
Singapore Dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk (SG$Nil and SG$21.11 as of December 31, 2014 and 2013, respectively)
Total kas di bank
1.516.548
321.385
Total cash in banks
Total
1.522.917
327.744
Total
Dolar Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk (masing-masing SG$Nihil dan SG$21,11 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013)
All cash in banks are with third parties.
Seluruh kas di bank adalah dengan pihak ketiga. 5.
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS This account represents interest bearing restricted funds of Subsidiary, placed in current account in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk which was previously used to accomodate Payment Agreement on Goods Administration Service through Cash-Online System. For the years ended December 31, 2014 and 2013, the current account is dormant and remaining balance has not yet been transferred to general account.
Akun ini merupakan dana Entitas anak, yang dikenakan bunga dan ditempatkan pada rekening giro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang sebelumnya digunakan untuk mengakomodasikan Perjanjian Pembayaran atas Pelayanan Jasa Barang melalui Sistem Kas-Online. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rekening giro tersebut sedang tidak digunakan dan sisa saldo atas rekening tersebut belum dipindahkan ke rekening umum.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Rp1.233.220.144 dan AS$735.031 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp1.940.882.123 dan AS$362.348 pada tanggal 31 Desember 2013)
TRADE RECEIVABLES
31 Desember/ December 31, 2013
834.165
PT Tangguh Samudera Jaya (Rp271.686.212 dan AS$78.066 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp79.046.660 dan AS$16.920 pada tanggal 31 Desember 2013)
99.905
PT Adipurusa (Rp740.692.000 dan Rp16.556.500 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013)
521.581
23.883
PT Tangguh Samudera Jaya (Rp271,686,212 and US$78,066 as of December 31, 2014 and Rp79,046,660 and US$16,920 as of December 31, 2013)
1.358
PT Adipurusa (Rp740,692,000 and Rp16,556,500 as of December 31, 2014 and 2013) respectively)
59.541
Lain-lain (Rp390.052.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp12.236.800 dan AS$647 pada tanggal 31 Desember 2013)
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Rp1,233,220,144 and US$735,031 as of December 31, 2014 and Rp1,940,882,123 and US$362,348 as of December 31, 2013)
31.355
5.306
Total Penyisihan penurunan nilai
1.024.966 -
552.128 (2.987)
Neto
1.024.966
549.141
Others (Rp390,052,000 and Rp12,236,800 and US$647 as of December 31, 2014 and 2013) Total Allowance for impairment losses Net
The movements of allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Saldo awal Pembalikan tahun berjalan Saldo akhir
2013 2.987 (2.987) -
38
2.987 -
Beginning balance Reversal during the year
2.987
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
The aging analysis of trade receivables are as follows:
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Lancar Telah jatuh tempo < 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 bulan
TRADE RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ December 31, 2013
124.243
233.708
519.817 226.930 153.976
196.890 121.530
Total Penyisihan penurunan nilai
1.024.966 -
552.128 (2.987)
Neto
1.024.966
549.141
Current Past due < 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 months Total Allowance for impairment losses Net
Tidak ada piutang usaha yang dijadikan jaminan atas utang yang diperoleh Perusahaan dan Entitas anaknya.
Trade receivables are not pledged as collateral for loans obtained by the Company and its subsidiaries.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seluruh piutang usaha adalah dari pihak ketiga.
As of December 31, 2014 and 2013, all trade receivables are from third parties.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, piutang usaha yang termasuk dalam kategori di atas 6 (enam) bulan yang merupakan piutang dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah dilunasi, sedangkan piutang usaha dari PT Tangguh Samudera Jaya sedang dalam proses rekonsiliasi saling hapus untuk penyelesaian neto dengan utang usaha ke perusahaan yang sama.
Until the completion date of the consolidated financial statements, trade receivables classified over 6 (six) months from PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) have been fully paid, while trade receivables from PT Tangguh Samudera Jaya are still in the process of reconciliation for net settlement with trade payables to same company.
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih, sehingga penyisihan penurunan nilai tidak dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014.
The management of the Company and its subsidiaries believes that trade receivables are collectible, therefore there was no allowance for impairment losses provided as of December 31, 2014.
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
The management of the Company and its subsidiaries believes that the allowance for impairment losses as of December 31, 2013 is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga PT Parvi Indah Persada Lain-lain (RpNihil pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp100.796.135 dan AS$107 pada tanggal 31 Desember 2013)
9.
31 Desember/ December 31, 2013
1.079.825
Total
8.
OTHER RECEIVABLES
Third parties PT Parvi Indah Persada
-
-
8.376
1.079.825
8.376
Others (RpNil as of December 31, 2014 and Rp100,796,135 and US$107 as of December 31, 2013) Total
Piutang lain-lain dari PT Parvi Indah Persada merupakan piutang yang timbul dari penjualan mesin dan peralatan di tahun 2014 (Catatan 9).
Other receivables from PT Parvi Indah Persada represents receivables which arise from sale of machineries and equipment in 2014 (Note 9).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan nilai atas piutang lain-lain.
Based on the review of other receivables account at the end of the year, management believes that all other receivables are collectible. Thus, no allowance for impairment loss for other receivables is necessary.
UANG MUKA
8.
ADVANCE PAYMENTS
Akun ini merupakan uang muka kepada pihak ketiga atas kegiatan operasional Perusahaan dan Entitas anaknya.
This account represents advances of the Company and its subsidiaries to third parties for operational activity.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh uang muka tersebut dapat dipulihkan.
The management believes that all such advances can be recovered.
ASET TETAP
9.
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
31 Desember 2014
FIXED ASSETS
Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balances
December 31, 2014
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Bangunan dan instalasi Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
6.089.140 37.605.129 1.594.587 187.578
517.537 920.201 30.008
3.300.000 13.667 -
6.089.140 34.822.666 2.501.121 217.586
Cost Direct Ownership Building and installation Machineries and equipment Vehicles Office equipment
Total Biaya Perolehan
45.476.434
1.467.746
3.313.667
43.630.513
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan instalasi Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
2.552.760 17.792.957 601.513 117.556
235.759 1.238.942 122.621 22.634
247.500 13.667 -
2.788.519 18.784.399 710.467 140.190
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and installation Machineries and equipment Vehicles Office equipment
Total Akumulasi Penyusutan
21.064.786
1.619.956
261.167
22.423.575
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
24.411.648
21.206.938
Net Book Value
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2013
9. Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Additions
FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan/ Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balances
December 31, 2013
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Bangunan dan instalasi Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
3.434.540 34.188.332 589.817 156.397
2.654.600 3.416.797 1.037.665 31.181
32.895 -
6.089.140 37.605.129 1.594.587 187.578
Cost Direct Ownership Building and installation Machineries and equipment Vehicles Office equipment
Total Biaya Perolehan
38.369.086
7.140.243
32.895
45.476.434
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan instalasi Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor
2.076.802 14.218.666 509.720 84.908
475.958 3.574.291 110.052 32.648
18.259 -
2.552.760 17.792.957 601.513 117.556
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building and installation Machineries and equipment Vehicles Office equipment
Total Akumulasi Penyusutan
16.890.096
4.192.949
18.259
21.064.786
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
21.478.990
24.411.648
Net Book Value
Allocation of depreciation expense of fixed assets in 2014 and 2013, are as follows:
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Beban pokok pendapatan (Catatan 18) Beban umum dan administrasi (Catatan 19)
1.466.033
3.941.139
153.923
251.810
Cost of revenue (Note 18) General and administrative expenses (Note 19)
Total
1.619.956
4.192.949
Total
Pada tahun 2014, Perusahaan menjual kendaraan, mesin dan peralatan dengan harga jual neto sebesar AS$3.255.235 dan nilai buku sebesar AS$3.052.500. Keuntungan penjualan aset tetap yang diperoleh Perusahaan adalah sebesar AS$202.735 yang dicatat pada akun pendapatan operasi lainnya (Catatan 20).
In 2014, the Company sold vehicles, machineries and equipment with net selling price amounting to US$3,255,235 and net book value amounting to US$3,052,500, Gain on sale of fixed assets recognized by the Company amounted to US$202,735 which is recorded in other operating income (Note 20).
Pada tahun 2013, OJA menjual kendaraan dengan harga jual neto sebesar AS$21.012 dan nilai buku sebesar AS$14.636. Keuntungan penjualan aset tetap yang diperoleh OJA adalah sebesar AS$6.376 yang dicatat pada akun pendapatan operasi lainnya (Catatan 20).
In 2013, OJA sold vehicles with net selling price amounting to US$21,012 and net book value amounting to US$14,636. Gain on sale of fixed assets recognized by OJA amounted to US$6,376 which was recorded in other operating income (Note 20).
Nilai bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar AS$1.011.200 dan AS$942.328.
As of December 31, 2014 and 2013, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounted to US$1,011,200 and US$942,328, respectively.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar AS$50.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan AS$100.000.000 dan Rp3.014.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Fixed assets are insured against loss, fire, earthquake and other risks with total coverage of US$50,000,000 as of December 31, 2014 and US$100,000,000 and Rp3,014,000,000 as of December 31, 2013. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on fixed assets insured.
Tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan atas utang yang diperoleh Perusahaan dan Entitas anaknya.
Fixed assets are not pledged as collateral for payables obtained by the Company and its subsidiaries.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, OJA memiliki uang muka pembelian aset tetap masingmasing sebesar AS$132.507 dan AS$74.499 yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Atas uang muka pembelian aset tetap tanggal 31 Desember 2013, telah direalisasikan pada tahun 2014.
As of December 31, 2014 and 2013, OJA has advances for purchase of fixed assets amounting to US$132,507 and US$74,499, respectively, which are presented as part of non-current assets in the consolidated statement of financial position. For advances for purchase of fixed assets as of December 31, 2013, has been realized in 2014.
Berdasarkan penelaahan manajemen, nilai tercatat dari seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas anaknya dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap tersebut.
Based on the review of management, the carrying values of all assets of the Company and its subsidiaries are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.
10. UTANG USAHA
10. TRADE PAYABLES
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pemasok 31 Desember/ December 31, 2014 Pihak ketiga: Dalam negeri
b.
31 Desember/ December 31, 2013
356.751
617.261
b.
Berdasarkan mata uang 31 Desember/ December 31, 2014
By supplier
Third parties: Domestic
By currency
31 Desember/ December 31, 2013
Dolar Amerika Serikat Rupiah (masing-masing Rp1.471.208.263 dan Rp6.943.466.040 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013)
238.487
-
118.264
617.261
United States Dollar Rupiah (Rp1,471,208,263 and Rp6,943,466,040 as of December 31, 2014 and 2013, respectively)
Total
356.751
617.261
Total
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
10. UTANG USAHA (lanjutan) c.
10. TRADE PAYABLES (continued) c.
Berdasarkan umur 31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
Lancar Telah jatuh tempo < 3 - 6 bulan > 6 bulan
60.385
52.314
24.321 272.045
458.498 106.449
Current Past due < 3 - 6 months > 6 months
Total
356.751
617.261
Total
All trade payables are not guaranteed and noninterest bearing. The Company and its subsidiaries obliged to fully paid their trade payables within ranging 14 days starting from invoice date.
Seluruh utang usaha tidak dijaminkan dan tidak dikenakan bunga. Perusahaan dan Entitas anaknya berkewajiban untuk melunasi utang usahanya dalam kisaran 14 hari terhitung dari tanggal faktur.
11. PERPAJAKAN a.
By aging
11. TAXATION a.
Pajak dibayar di muka
Prepaid tax This account consist of prepaid tax as of December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari pajak dibayar dimuka pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember/ December 31, 2014 Pajak Pertambahan Nilai
374.420
Value Added Tax
31 Desember/ December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Pajak Pertambahan Nilai
b.
6.179.267.752
Value Added Tax
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
506.955
Equivalent in United States Dollar
Estimasi tagihan pajak penghasilan
b.
Estimated claims for tax refund This account consist of estimated claims for tax refund as of December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari estimasi tagihan pajak penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember/ December 31, 2014 Pajak Penghasilan: Pasal 22 Pasal 23
644 40.850
Total
41.494
43
Income tax: Article 22 Article 23 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
11. TAXATION (continued)
Estimasi tagihan pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Estimated claims for tax refund (continued)
31 Desember/December 31, 2013 Tahun pajak/ Fiscal year 2012 (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Tahun pajak/ Fiscal year 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Total (Dalam Rupiah/ In Rupiah)
Pajak Penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
106.296.565 1.861.302.553 2.687.092.002
65.245.774 666.079.422 699.989.478
171.542.339 2.527.381.975 3.387.081.480
Income tax: Article 22 Article 23 Article 25
Total
4.654.691.120
1.431.314.674
6.086.005.794
Total
381.876
117.427
499.303
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
Tahun pajak 2012
Fiscal year 2012 In 2013, tax office conduct tax assessment of OJA’s income tax for fiscal year 2012. On April 15, 2014, OJA has received Tax Overpayment Assessment Letters on Corporate Income Tax (“SKPLB”) No. 00010/406/12/046/14. This SKPLB stated that OJA tax overpaid amounting to Rp2,258,132,343 and for this overpaid, OJA has received the tax refund amounting to Rp2,252,285,214, while the remaining balance amounting to Rp5,847,129 is a deduction by tax office for the overpaid of value added tax for fiscal year 2006. While the remaining balance from estimated claim for tax refund for fiscal year 2012 amounting to Rp2,396,558,777 has not been paid and management decided to record as tax expense in current year.
Di tahun 2013, kantor pajak melakukan pemeriksaan atas pajak penghasilan OJA tahun pajak 2012. Pada tanggal 15 April 2014, OJA menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00010/406/12/046/14. SKPLB ini menetapkan besarnya lebih bayar OJA untuk tahun pajak 2012 adalah sebesar Rp2.258.132.343 dan atas lebih bayar ini, OJA telah menerima sebesar Rp2.252.285.214, sedangkan sisa pembayaran sebesar Rp5.847.129 merupakan pemotongan dari kantor pajak atas kurang bayar PPN untuk tahun pajak 2006. Sedangkan sisa dari estimasi tagihan pajak penghasilan tahun pajak 2012 sebesar Rp2.396.558.777 tidak dibayar dan manajemen memutuskan untuk mengakuinya sebagai beban pajak tahun berjalan. Tahun pajak 2013
Fiscal year 2013
Pada tahun 2014, kantor pajak melakukan pemeriksaan atas pajak penghasilan OJA tahun pajak 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pemeriksaan pajak ini masih berlangsung.
In 2014, tax office conduct tax assessment of OJA’s income tax for fiscal year 2013. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the tax assessment is still on progress.
Untuk estimasi tagihan pajak penghasilan tahun pajak 2013 sebesar Rp1.431.314.674, manajemen memutuskan untuk mengakuinya sebagai beban pajak tahun berjalan.
For claim for tax refund from fiscal year 2013 amounting to Rp1,431,314,674, management decided to record as tax expense in current year.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
11. TAXATION (continued)
Utang pajak
c.
Taxes payable This account consist of taxes payable as of December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari utang pajak pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 31 Desember/ December 31, 2014 Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23
37 4.289 329
Income tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23
Total
4.655
Total
This account consist of taxes payable as of December 31, 2014 and 2013 (continued):
Akun ini terdiri dari utang pajak pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lanjutan): 31 Desember/ December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
15.420.960 216.130.705 7.588.852 63.279.789
Income tax: Article 4 (2) Article 21 Article 23 Value Added Tax
Total
302.420.306
Total
24.811
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
d.
Beban (manfaat) pajak
d.
Tax expense (benefit)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Beban pajak kini Perusahaan Entitas anaknya
(5.167) (248.113)
Current tax expense the Company Subsidiary
(253.280) Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anaknya
15.674 (285.569)
Deferred tax benefit (expense) the Company Subsidiary
(269.895) Beban pajak
(523.175)
45
Tax expense
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
11. TAXATION (continued)
Beban (manfaat) pajak (lanjutan)
e.
Tax expense (benefit) (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) (Beban) manfaat pajak tangguhan Perusahaan Entitas anaknya
(135.502.305) 1.948.149.047
Total
1.812.646.742
Total
113.465
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
e.
Deferred tax (expense) benefit the Company Subsidiary
e. The reconciliation between loss before deferred tax (expense) benefit with the estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban) manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Rugi sebelum beban pajak tangguhan Dikurangi rugi sebelum pajak Entitas Anaknya Rugi sebelum pajak Perusahaan
(2.462.691)
Loss before deferred tax expense
(1.956.202)
Less loss before tax of its Subsidiaries
(506.489)
Loss before tax of the Company
Beda temporer: Penyusutan aset tetap Imbalan kerja karyawan
61.085 1.610
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits
Total beda temporer
62.695
Total temporary differences
Beda tetap: Biaya sewa Denda pajak Lain-lain
11.003 86 14.136
Permanent differences: Rental expense Tax penalties Others
Total beda tetap
25.225
Total permanent differences
Estimasi rugi fiskal
(418.569)
Estimated fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal: 2009 2010 2012 2013
(590.557) (502.955) (282.847) (7.275.908)
Accumulated of fiscal loss: 2009 2010 2012 2013
Akumulasi rugi fiskal: Awal tahun
(8.652.267)
Accumulated of fiscal loss: Beginning of year
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
11. TAXATION (continued) e. The reconciliation between loss before deferred tax (expense) benefit with the estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban) manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Rugi fiskal yang tidak dapat dipulihkan tahun 2009
590.557
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
(8.480.279)
Unrecoverable fiscal loss year 2009 Accumulated fiscal loss at the end of year
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Rugi sebelum manfaat pajak tangguhan Dikurangi rugi sebelum pajak Entitas Anaknya
(200.621.354.436)
Loss before deferred tax benefit
(110.357.007.909)
Less loss before tax of its Subsidiaries
(90.264.346.527)
Loss before tax of the Company
Beda temporer: Penyusutan aset tetap Imbalan kerja karyawan
(781.945.618) 239.936.398
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits
Beda temporer - neto
(542.009.220)
Temporary differences - net
Beda tetap: Biaya sewa Denda pajak Pendapatan jasa giro Lain-lain
117.452.435 19.794.642 (775.966) 149.535.617
Permanent differences: Rental expense Tax penalties Income from current account Others
Beda tetap - neto
286.006.728
Rugi sebelum pajak Perusahaan
Permanent differences - net
(90.520.349.019)
Estimated fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal: 2008 2009 2010 2012
(66.903.781.438) (7.347.125.573) (6.257.261.734) (3.518.895.121)
Accumulated of fiscal loss: 2008 2009 2010 2012
Akumulasi rugi fiskal: Awal tahun Penyesuaian
(84.027.063.866) 31.927.507.908
Accumulated of fiscal loss: Beginning of year Adjustment
(142.619.904.977)
Accumulated fiscal loss at the end of year
Estimasi rugi fiskal
Akumulasi rugi fiskal Akhir tahun
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
11. TAXATION (continued) e. The reconciliation between loss before deferred tax (expense) benefit with the estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban) manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Rugi fiskal yang tidak dapat dipulihkan tahun 2008 Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
34.977.049.496
Unrecoverable fiscal loss year 2008
(107.642.855.481)
Accumulated fiscal loss at the end of year
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
8.652.267
The Company and its subsidiaries have obtained approval from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Taxation related to permit to use US Dollar book-keeping for tax reporting and computation of tax liabilities which will be effective in 2014 fiscal year onward. Tax liabilities for 2013 are computed based on Rupiah book-keeping.
Perusahaan dan Entitas anaknya telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak yang berlaku efektif mulai tahun fiskal 2014 terkait dengan ijin pembukuan dalam Dolar AS untuk keperluan pelaporan dan perhitungan kewajiban perpajakannya. Kewajiban perpajakan untuk tahun 2013 dihitung berdasarkan pembukuan Rupiah. f.
Equivalent in United States Dollar
f.
Rekonsiliasi antara (beban) manfaat pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum (beban) manfaat pajak - neto seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax (expense) benefit computed by applying the applicable tax rate on the loss before tax benefit (expense) - net shown in the statement of comprehensive income for years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Rugi sebelum (beban) manfaat pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dampak alokasi harga beli terhadap aset tetap yang diakui di tingkat konsolidasian
(2.462.691) 249.357
48
Loss before tax (expense) benefit per consolidated statement of comprehensive income Effect of purchase price allocation of fixed asset taken up at the consolidated level
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
11. TAXATION (continued) f.
Rekonsiliasi antara (beban) manfaat pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum (beban) manfaat pajak - neto seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (lanjutan):
The reconciliation between the tax (expense) benefit computed by applying the applicable tax rate on the loss before tax benefit (expense) - net shown in the statement of comprehensive income for years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows (continued):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Rugi sebelum pajak setelah dampak alokasi harga beli terhadap aset tetap yang diakui di tingkat konsolidasian
(2.213.334)
Manfaat pajak dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) Pengaruh pajak atas: Beda tetap Tagihan pajak penghasilan yang tidak dapat terpulihkan Dampak atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui
553.333 (35.528) (253.280)
Beban pajak, neto
Loss before tax after effect of purchase price allocation of fixed assets taken up at the consolidated level Tax benefit computed at effective tax rate (25%) Tax effects of: Permanent differences - net
(787.700)
Unrecoverable claims for tax refund Effect of unrecognized deferred tax assets
(523.175)
Tax expense, net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Rugi sebelum (beban) manfaat pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dampak alokasi harga beli terhadap aset tetap yang diakui di tingkat konsolidasian Rugi sebelum pajak setelah dampak alokasi harga beli terhadap aset tetap yang diakui di tingkat konsolidasian Manfaat pajak dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) Pengaruh pajak atas: Beda tetap Tagihan pajak penghasilan yang tidak dapat terpulihkan Beban pajak, neto
Loss before tax (expense) benefit per consolidated (203.076.838.443) consolidated statement of comprehensive income
2.455.484.007
(200.621.354.436)
Effect of purchase price allocation of fixed assets taken up at the consolidated level Loss before tax after effect of purchase price allocation of fixed assets taken up at the consolidated level
(1.459.838.715)
Tax benefit computed at effective tax rate (25%) Tax effects of: Permanent differences - net
(46.882.853.152)
Unrecoverable claims for tax refund
50.155.338.609
1.812.646.742
Tax expense, net
113.465
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
11. TAXATION (continued) g.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets (liabilities) as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja
4.032
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap
(1.633)
Aset pajak tangguhan - neto
The Company Deferred tax assets Employee benefit liability Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets
2.399
Deferred tax assets - net
Entitas anak Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap
56.395 22.484
Subsidiary Deferred tax assets Employee benefit liability Depreciation of fixed assets
Aset pajak tangguhan
78.879
Deferred tax assets
Total aset pajak tangguhan
81.278
Total deferred tax assets
31 Desember/ December 31, 2013 (Dalam Rupiah/ In Rupiah) Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap
(206.040.666)
The Company Deferred tax assets Employee benefit liability Deferred tax liabilities Depreciation of fixed assets
Liabilitas pajak tangguhan - neto (dalam Rupiah)
(136.892.169)
Deferred tax liabilities - net (in Rupiah)
(11.231)
Equivalent in United States Dollar
69.148.497
Setara dengan Dolar Amerika Serikat Entitas anak Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha Aset pajak tangguhan (dalam Rupiah)
6.713.750
Subsidiary Deferred tax assets Employee benefit liability Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on trade receivables
4.283.315.201
Deferred tax assets (in Rupiah)
351.408
Equivalent in United States Dollar
531.559.407 3.745.042.044
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued) The Company and its subsidiaries did not calculate deferred tax assets on tax losses since the Company and its subsidiary’s management believes that tax losses cannot be recoverable in the future, within the prescribed period of 5 years from the year the losses were incurred. However, the Company and its subsidiaries only recognized tax benefit arising from temporary differences which management believes can be recovered in the future.
Perusahaan dan Entitas anaknya tidak memperhitungkan aset pajak tangguhan atas rugi fiskal karena manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya berpendapat bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang, dalam jangka waktu yang ditentukan 5 tahun sejak kerugian tersebut dialami. Namun demikian, Perusahaan dan Entitas anaknya hanya mengakui manfaat pajak yang berasal dari beda temporer yang diperkirakan dapat dipulihkan di masa yang akan datang. 12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
12. ACCRUED EXPENSES This account represents accrual for daily operation of the Company such as audit fee, rental, loan interest and others amounting to US$267,208 and US$8,653 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar terkait dengan aktivitas operasional Perusahaan dan Entitas anaknya seperti biaya audit, biaya sewa, biaya bunga pinjaman dan lainnya masing masing sebesar AS$267.208 dan AS$8.653 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 13. MODAL SAHAM
13. SHARE CAPITAL The Company’s shareholders and their ownership shares in accordance with the shareholders List issued by Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Raya Saham Registra) as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Raya Saham Registra) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued Shares and Fully paid-up
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
ICTSI Far East Pte. Ltd. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5% setiap pihak)
470.830.500
80,19%
25.900.261
ICTSI Far East Pte. Ltd.
116.322.200
19,81%
6.398.854
Public (Ownership less than 5%)
Total
587.152.700
100,00%
32.299.115
Total
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR
14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the difference between the offering price of shares from its nominal value during the initial offering period.
Akun ini merupakan selisih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal pada masa penawaran perdana.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
15. SELISIH MODAL KEPPRES NO. 26/1984
15. DIFFERENCE NO. 26/1984
725.629.912
Per laporan posisi keuangan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 1983 Total aset Total liabilitas
Net assets Per statement of financial position Annual Income Tax Return (SPT) Year 1983 Total assets Total liabilities
2.034.427.419 (1.384.918.929)
Aset neto
KEPPRES
Per statement of financial position Keppres No. 26/1984 Total assets Total liabilities
2.134.226.259 (1.408.596.347)
Aset neto
CAPITAL
Under Keppres No. 26/1984 dated April 18, 1984, the Company has submitted statements of tax indulgences on December 26, 1984, with details of capital differences as follows:
Berdasarkan Keppres No. 26/1984 tanggal 18 April 1984, Perusahaan telah menyampaikan surat pernyataan pengampunan pajak pada tanggal 26 Desember 1984, dengan rincian Selisih Modal Keppres sebagai berikut: Per laporan posisi keuangan Keppres No. 26/1984 Total aset Total liabilitas
IN
649.508.490
Net assets
Kenaikan aset neto per laporan posisi keuangan Keppres/ Selisih Modal Keppres No. 26/1984
76.121.422
Increase of net assets per statement of financial position Keppres/ Difference of Capital Keppres No. 26/1984
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
8.375
Equivalent in United States Dollar
16. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
16. NON-CONTROLLING INTEREST This account represents the share of noncontrolling interest in the net assets of PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, PT Karinwasindo Centragraha and PT Karya Investama, consolidated subsidiaries.
Akun ini merupakan bagian kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi yaitu PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, PT Karinwasindo Centragraha dan PT Karya Investama. 17. PENDAPATAN
17. REVENUE The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Bongkar muat dan trucking Lift On/Off, Delivery/Receiving Plugging Sewa alat berat Lain-lain
1.604.161 360.517 337.283 258.668 30.813
1.717.650 420.344 336.304 39.325 124.841
Stevedoring and trucking Lift On/Off, Delivery/Receiving Plugging Rent of heavy tools Others
Total
2.591.442
2.638.464
Total
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
17. PENDAPATAN (lanjutan)
17. REVENUE (continued) In 2014 and 2013, there is no revenue from customers in excess of 10% of the consolidated net revenue and no revenue from related parties.
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari pendapatan neto konsolidasian dan tidak ada pendapatan dari pihak berelasi.
18. BEBAN POKOK PENDAPATAN
18. COST OF REVENUE The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Penyusutan (Catatan 9) Gaji dan tunjangan karyawan Bahan bakar dan pelumas Pemeliharaan dan perbaikan Listrik, air dan telepon kawasan dermaga Asuransi operasional Sewa peralatan Lain-lain
1.466.033 700.810 317.575 269.192 219.452 123.557 32.762 147.260
3.941.139 Depreciation (Note 9) 768.234 Salaries and employee benefits 272.268 Fuels and lubricants 385.969 Repairs and maintenance 202.042 Electricity, water, and telephone in dock area 78.486 Insurance operational 128.852 Rent equipment 118.607 Others
Total
3.276.641
5.895.597
Total
In 2014 and 2013, there is no purchase from suppliers in excess of 10% of the consolidated revenue and there is no purchase from related parties.
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari pendapatan konsolidasian dan tidak ada pembelian dari pihak berelasi.
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 9) Perijinan Perjalanan dinas Honorarium tenaga ahli Sewa Keperluan kantor, listrik dan air Jamuan dan sumbangan Penghapusan piutang Lain-lain (dibawah AS$10.000) Total
2013
524.339 153.923 127.340 109.817 107.612 96.662 37.232 17.677 115.493
787.041 251.810 34.198 152.953 249.965 153.465 35.863 38.649 416.345 104.391
Salaries and allowances Depreciation (Note 9) Licenses Business travel Expert honorarium Rental Office supplies, electricity and water Entertainment and donations Bad debts written-off Others (under US$10,000)
1.290.095
2.224.680
Total
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
20. OTHER OPERATING INCOME The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Keuntungan selisih kurs - neto Lain-lain
202.735 25.572
6.376 563.480 81.621
Gain on sale of fixed assets (Note 9) Gain on foreign exchange - net Others
Total
228.307
651.477
Total
21. BEBAN OPERASI LAINNYA
21. OTHER OPERATING EXPENSES The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Kerugian selisih kurs - neto Denda pajak Lain-lain
665.199 10.869
3.406 5.008
Loss on foreign exchange - net Tax penalty Others
Total
676.068
8.414
Total
22. BEBAN KEUANGAN
22. FINANCE EXPENSE The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Beban bunga atas: Utang pihak berelasi
40.758
-
Interest expense on Due to related party
Total
40.758
-
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
23. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The details of nature of relationship and types of significant transactions with related parties including balance are as follows:
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi berikut saldonya adalah sebagai berikut: Pihak-pihak Berelasi/ Related parties
Sifat Hubungan/ Nature of relationship
Jenis Transaksi/ Nature of transactions
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Pemegang saham mayoritas/ Major shareholder
Pinjaman yang tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing loan
ICTSI Ltd.
Dikendalikan oleh pemegang saham utama yang sama/ Controlled by the same main shareholder
Uang muka untuk mendanai operasional harian/ Advances to fund daily operation
ICTSI Capital BV (ICTSI BV)
Dikendalikan oleh pemegang saham utama yang sama/ Controlled by the same main Shareholder
Pinjaman jangka pendek/ Short-term loan
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Terms and conditions of the transactions with related parties
Perusahaan dan Entitas anaknya melakukan transaksi-transaksi di luar usaha dengan pihakpihak berelasi. Saldo yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Company and its subsidiaries have several non-trade transactions with related parties. The related balances arising from these transactions are presented as part of “Other payables” accounts in the consolidated statement of financial position.
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The significant transactions with related parties are as follows:
Utang lain-lain
Other payables
Entitas induk ICTSI Far East Pte. Ltd. Entitas sepengendali ICTSI Capital BV ICTSI Ltd. Total
31 Desember/ December 31, 2014
Persentase terhadap total liabilitas/ Percentage to total liabilities
59.697.694
93,99%
60.800.944
98,36%
2.827.000 113.896
4,45% 0,18%
109.880
0,00% 0,18%
Parent ICTSI Far East Pte. Ltd. Entity under common control ICTSI Capital BV ICTSI Ltd.
62.638.590
98,62%
60.910.824
98,54%
Total
31 Desember/ December 31, 2013
Persentase terhadap total liabilitas/ Percentage to total liabilities
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, utang kepada ICTSI Far East Pte. Ltd. merupakan fasilitas pinjaman dengan limit maksimum AS$70 juta sesuai dengan perjanjian pinjaman tertanggal 24 Mei 2012. Pinjaman ini tidak memiliki jaminan, tidak dikenakan bunga dan dapat ditagih setiap saat.
As of December 31, 2014 and 2013, due to ICTSI Far East Pte. Ltd. pertains to credit facility dated May 24, 2012 with maximum amount of US$70 million drawdown. This loan is unsecured and a non-interest bearing facility, and is payable on demand.
Utang kepada ICTSI Capital BV merupakan fasilitas pinjaman dengan limit maksimum AS$2,8 juta. Pinjaman tersebut tanpa jaminan dan dikenakan bunga tetap 4% dan harus dilunasi satu (1) tahun setelah tanggal pencairan.
Due to ICTSI Capital BV, pertains to credit facility up a maximum amount of US$2.8 million. This loan is unsecured and a fixed interest bearing facility amounted 4 %, and should be paid on the date falling one (1) year of the drawdown date.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
23. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
23. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Utang lain-lain (lanjutan)
Other payables (continued)
Utang kepada ICTSI Ltd. terdiri dari uang muka jangka pendek untuk mendanai operasional harian Perusahaan dan Entitas anaknya.
Due to ICTSI Ltd, consists of short-term advances to fund the Company and its subsidiaries’ daily operation.
Kompensasi dan imbalan jangka pendek
Compensation and short-term benefits
Gaji dan imbalan jangka pendek yang diperoleh Dewan Komisaris Perusahaan dan Entitas anaknya adalah masing-masing sebesar AS$25.712 (ekuivalen Rp330.433.000) dan AS$23.674 (ekuivalen Rp247.413.200) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Sedangkan gaji dan imbalan jangka pendek yang dibayarkan kepada Direksi Perusahaan dan Entitas anaknya adalah masingmasing sebesar AS$171.922 (ekuivalen Rp2.217.313.927) dan AS$357.429 (ekuivalen Rp3.735.492.221) masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The salaries and short-term benefits of the Commissioners of the Company and its subsidiaries amounted to US$25,712 (equivalent to Rp330,433,000) and US$23,674 (equivalent to Rp247,413,200) for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. The salaries and short-term benefits of the Board of Directors of the Company and its subsidiaries amounted to US$171,922 (equivalent to Rp2,217,313,927) and US$357,429 (equivalent to Rp3,735,492,221) for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan dan Entitas anaknya telah menyisihkan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Tabel berikut ini merangkum komponenkomponen atas beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Company and its subsidiaries provide employee benefits liability based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, The employee benefits is not funded. The table below summarizes the component of employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and employee benefit liability recognized in the consolidated statement of financial position.
Perhitungan aktuaria untuk Perusahaan dan Entitas anaknya dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 2 Maret 2015 untuk tahun 2014 dan tertanggal 18 Maret 2014 untuk tahun 2013.
The actuarial calculation of the Company and its subsidiaries performed by PT Dian Artha Tama, independent actuary, based on its report dated March 2, 2015 for year 2014 and dated March 18, 2014 for year 2013.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The main assumptions used in the determination of the Company and its subsidiaries employee benefits liability as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas anaknya pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto Tingkat mortalitas Metode
55 tahun/years 8% per tahun/per year 8% per tahun/per year Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 Projected Unit Credit
31 Desember/ December 31, 2014
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
Method
The Company and its subsidiary has provided employee benefits liability, as stated below as of December 31, 2014 and 2013, respectively:
Perusahaan dan entitas anaknya telah membentuk liabilitas imbalan kerja untuk tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seperti yang tertera di bawah ini:
Perusahaan Entitas anaknya
Normal retirement age Salaries growth rate Discount rate Mortality rate
16.129 225.580
241.709
31 Desember/ December 31, 2013 22.691 174.439
The Company Subsidiaries
197.130
Liability recognized in the consolidated statement of financial position
Expense recognized in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Perusahaan Entitas anaknya Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2013
7.800 49.099
56.899
57
22.957 51.567
The Company Subsidiaries
74.524
Expense recognized in the statements of comprehensive income
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan
The Company
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
Employee benefits expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
b.
2013
Beban jasa kini Beban bunga
6.476 1.324
22.653 304
Current service cost Interest cost
Total
7.800
22.957
Total
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefits liability
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
c.
2013
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Keuntungan aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain Lainnya
22.691
6.779
7.800 (5.685)
22.957 -
(4.727) (3.950)
(7.045) -
Saldo akhir
16.129
22.691
c.
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
Beginning balance Employee benefits expenses during the year Payments during year Actuarial gain charged to other comprehensive income Others Ending balance
Movement in the balance of the present value of post-employment benefits obligation
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Saldo awal Beban jasa kini Beban bunga Imbalan yang dibayar Laba neto aktuaria Laba selisih kurs Lainnya
22.691 6.476 1.324 (5.685) (4.269) (458) (3.950)
6.779 22.653 304 (2.210) (4.835) -
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
16.129
22.691
58
Beginning balance Current service cost Interest cost Benefit paid Net actuarial gain Gain on foreign exchange Others Present value of post-employment benefits obligation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
d.
d.
Saldo nilai kini dari kewajiban imbalan kerja untuk posisi 31 Desember 2014 dan posisi selama dua tahun sebelumnya:
Balance of employee benefits as of December 31, 2014 and previous two years are as follows:
31 Desember/December 31, 2014
2012
2011
_
2010
(16.129) -
(22.691) -
(6.779) -
-
-
Defisit
(16.129)
(22.691)
(6.779)
-
-
Penyesuaian asumsi pada liabilitas program Penyesuaian asumsi pada aset program
e.
2013
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aset program
(8.219)
3.459
-
-
-
-
-
-
-
-
e.
Perubahan satu poin persentase terhadap tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2014 Kenaikan/ Increase Dampak pada beban jasa kini dan beban bunga Dampak pada nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
_
Penurunan/ Decrease
Deficit Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan asset
A one percentage point change in discount rate would have the following effect:
31 Desember/December 31, 2013 Kenaikan/ Increase
278
(323)
1.555
603
(703)
1.556
Penurunan/ Decrease
Entitas Anak
The Subsidiary
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
Present value of employee benefits obligation Fair value of asset program
Effect on the current service cost and interest cost Effect on present value of post(1.711) employment benefits obligations (1.710)
Employee benefits expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
b.
2013
Beban jasa kini Beban bunga
36.607 12.492
44.930 6.637
Current service cost Interest cost
Total
49.099
51.567
Total
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefits liability
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
2013
Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain Lainnya
174.439
157.975
49.099 (14.765)
51.567 (11.521)
(15.873) 32.680
(23.582) -
Saldo akhir
225.580
174.439
59
Beginning balance Employee benefits expenses during the year Payments during year Actuarial loss (gain) charged to other comprehensive income Others Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
The Subsidiary (continued)
c.
c.
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
Movement in the balance of the present value of post-employment benefits obligation
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
d.
2013
Saldo awal Beban jasa kini Beban bunga Imbalan yang dibayar (Keuntungan) kerugian neto aktuaria Laba selisih kurs Lainnya
174.439 36.607 12.492 (14.765) (12.354) (3.519) 32.680
157.975 44.930 6.637 (11.521) 16.418 (40.000) -
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
225.580
174.439
d.
Saldo nilai kini dari kewajiban imbalan kerja untuk posisi 31 Desember 2014 dan posisi selama empat tahun sebelumnya:
Beginning balance Current service cost Interest cost Benefit paid Net actuarial (gain) loss Gain on foreign exchange Others Present value of post-employment benefits obligation
Balance present value of employee benefits obligation as of December 31, 2014 and previous four years are as follows:
31 Desember/December 31 2014
2012
2011
_
2010
(225.580) -
(174.439) -
(157.975) -
(277.599) -
Present value of employee (195.650) benefits obligation Fair value of asset program
Surplus
(225.580)
(174.439)
(157.975)
(277.599)
(195.650)
Penyesuaian asumsi pada liabilitas program Penyesuaian asumsi pada aset program
e.
2013
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aset program
20.325
86.113
4.231
14.906
1.278
-
-
-
-
-
e.
Perubahan satu poin persentase terhadap tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2014 Kenaikan/ Increase Dampak pada beban jasa kini dan beban bunga Dampak pada nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
_
Penurunan/ Decrease
A one percentage point change in discount rate would have the following effect:
31 Desember/December 31, 2013 Kenaikan/ Increase
3.557
(4.138)
4.433
21.509
(24.853)
17.078
60
Surplus Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan asset
Penurunan/ Decrease Effect on the current service cost and interest cost Effect on present value of post(19.785) employment benefits obligations (5.144)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
25. RUGI PER SAHAM
25. LOSS PER SHARE The computation of loss per share are following data:
Perhitungan rugi per saham dasar adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan rugi per saham dasar Rugi per saham dasar (nilai penuh)
2013
(2.985.609)
(4.717.954)
587.152.700
587.152.700
(0,005)
26. GOODWILL
(0,008)
Loss for the year attributable to Owners of the parent entity used in the calculation of basic loss per share Weighted average number of of ordinary outstanding shares use for computation of loss per share Basic loss per share (full amount)
26. GOODWILL
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham OJA, sebuah perusahaan tidak terdaftar di bursa yang menyediakan jasa bongkar muat di pelabuhan di Jakarta, Indonesia. Perusahaan mengakuisisi OJA karena akan mendukung strategi bisnis Kelompok Usaha yang bergerak dalam pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian sarana dan prasarana logistik maritim.
On June 27, 2012, the Company acquired 99,99% shares of OJA, an unlisted company providing stevedoring services at the port of Jakarta, Indonesia. The Company acquired OJA because it will support the business strategy of the Group in engaging in the development, construction and operation of maritime infrastructure facilities.
Saldo goodwill pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar AS$27.919.344.
The balance of goodwill as of December 31, 2014 and 2013, amounted to US$27,919,344.
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai akhir sehubungan dengan akuisisi:
The table below shows the final amounts as a result of the acquisition: Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Lancar: Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain: Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka dan lain-lain
15.842.912 35.099 121.423 437.806 8.053
Current Assets: Cash and cash equivalent Short-term investment Trade receivables: Third parties Related parties Other receivables: Third parties Related parties Prepaid expenses Tax expenses Advances and others
Total Aset Lancar
20.295.848
Total Current Assets
1.656.250 260.535 1.150.717 783.053
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
26. GOODWILL (lanjutan)
26. GOODWILL (continued) Nilai Wajar/ Fair Value
Aset Tidak Lancar: Aset pajak tangguhan Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain
22.596.338 4.002
Non-Current Assets: Deferred tax assets Fixed Assets-net of accumulated depreciation Other assets
Total Aset Tidak Lancar
22.713.373
Total Non-Current Assets
Total Aset teridentifikasi pada tanggal akuisisi
43.009.221
Total Identifiable Assets at fair value
113.033
Liabilitas: Utang bank Utang usaha: Pihak ketiga Utang lain-lain: Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar
19.987.000 1.459.884 31.793 574 77.363 221.121
Pinjaman Liabilitas imbalan kerja
7.007.260 373.617
Liabilities: Bank loans Trade payables: Third parties Other payables: Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Borrowings Employee benefits liability
Total Liabilitas
29.158.612
Total Liabilities
Goodwill pada saat akuisisi
27.919.344
Goodwill arising on acquisition
Pembayaran yang akan dilakukan
41.769.953
Payment consideration transferred
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As disclosed in Note 2, the Company performed impairment test on its goodwill reported in the consolidated statement of financial position.
Goodwill tersebut dialokasikan ke OJA sebagai UPK untuk pengujian penurunan nilai yang dilakukan setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai goodwill.
Such goodwill was allocated to OJA as CGU for impairment testing, which is performed annually as well as if there is indication of goodwill impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya. Ringkasan dari pengujian penurunan nilai goodwill di atas diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut.
As of December 31, 2014, there was no impairment loss recognized as the recoverable amounts of the goodwill stated above exceed its respective carrying values. The summary of impairment testing on the above-mentioned goodwill is disclosed in the succeeding paragraphs.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan ditentukan berdasarkan “nilai pakai” (value in use) dengan menggunakan metode arus kas yang didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of the goodwill allocated was determined based on “value in use” using discounted cash flow methodology. The following is the summary of key assumptions used:
31 Desember/ December 31, 2014 Tingkat diskonto Tingkat pertumbuhan
13,37% 5,60%
62
Discount rate Growth rate
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
26. GOODWILL (lanjutan)
26. GOODWILL (continued)
Arus kas tahun yang dicakup dalam proyeksi diekstrapolasi menggunakan estimasi tingkat pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat diskonto yang diterapkan pada proyeksi arus kas dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal dari UPK terkait. Tingkat pertumbuhan yang digunakan tidak melebihi tingkat rata-rata pertumbuhan jangka panjang pada industri di negara tempat OJA beroperasi.
The cash flows beyond the projected periods are extrapolated using the estimated growth rate indicated above. The discount rate applied to the cash flow projections is derived from the weighted average cost of capital of the respective CGU. The growth rate used does not exceed the long-term average growth rate of the industry in the country where OJA operates.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat alasan yang memungkinkan asumsi utama di atas untuk berubah sehingga menyebabkan nilai tercatat goodwill menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there is no reason for possible change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of goodwill to materially exceed its respective recoverable value.
27. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko keuangan
Financial risk
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas anaknya terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan operasi Perusahaan dan Entitas anaknya. Perusahaan dan Entitas anaknya mempunyai kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya, yang berasal dari kegiatan usahanya.
The Company and its subsidiaries’ principal financial liabilities comprise of trade payables, other payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to finance the Company and its subsidiaries’ operations. The Company and its subsidiaries have cash on hand and in banks, short-term investments, trade receivables and other receivables and other noncurrent assets, that arise directly from their operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan Iebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Company and its subsidiaries’ financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks are described in detail as follows:
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam faktor pasar.
Market risk is the risk that the fair value or future cash flows of financial instruments will fluctuate due to changes in market factors.
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan atas instrumen keuangan akan berfluktuasi disebabkan perubahan suku bunga pasar.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries have no outstanding floating rate financial assets and financial liabilities. Time deposits with banks earn fixed interest rates. Due to related parties are non interest bearing while due to ICTSI Capital BV is fixed interest bearing.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas anaknya tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang. Deposito berjangka pada bank memiliki suku bunga tetap. Utang kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga sedangkan utang kepada ICTSI Capital BV dikenakan suku bunga tetap. b.
Interest rate risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing
b.
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko atas nilai wajar atau arus kas masa depan akan berfluktuasi disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Foreign currency is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Perubahan nilai tukar telah, dan diperkirakan akan terus, memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan dan Entitas anaknya. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perusahaan dan Entitas anaknya terutama berasal dari saldo bank, piutang usaha dan utang usaha.
The change in exchange rates have been, and are expected to continue to have an impact on results of operations and cash flows of the Company and its subsidiaries, The impact of exchange rate fluctuations on the Company and its subsidiaries arise primarily from bank balances, trade receivables and trade payables.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas anaknya mempunyai aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries financial assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
Aset keuangan Dalam Rupiah Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya
1.237.684.731 2.635.650.356 104.352.370
2.272.286.389 2.093.268.983 100.796.135 95.946.125
Financial assets In Rupiah Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Other non-current assets
Total
3.977.687.457
4.562.297.632
Total
319.750
374.296
Equivalent in United States Dollar
Dalam Malaysia Ringgit Kas dan bank
500
500
In Malaysian Ringgit Cash on hand and in banks
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
142
165
Equivalent in United States Dollar
13
93
In Singapore Dollar Cash on hand and in banks
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
Dalam Dolar Singapura Kas dan bank
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan) b.
Risiko nilai (lanjutan)
tukar
Financial risk (continued) mata
uang
asing
b.
31 Desember/ December 31, 2014 Setara dengan Dolar Amerika Serikat
11
Foreign exchange risk (continued)
31 Desember/ December 31, 2013 56
Equivalent in United States Dollar
Liabilitas keuangan Dalam Rupiah Utang usaha Utang lain-lain
1.471.208.263 -
6.943.466.040 422.536.418
Financial liabilities In Rupiah Trade payables Other payables
Total
1.471.208.263
7.366.002.458
Total
118.264
604.316
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
Analisa sensitivitas untuk risiko nilai tukar mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing menguat sebanyak 3% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar AS$5.171. terutama akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha dan utang lain-lain, sedangkan jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing melemah sebanyak 3%, maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar AS$5.490.
As of December 31, 2014, if the exchange rates of the United States Dollar against foreign currencies appreciated by 3% with all other variables held constant, loss before tax for the years then ended would have been US$5,171 higher, mainly as result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, trade payables and other payables, while, if the exchange rates of the United States Dollar against foreign currencies depreciated by 3%, loss before tax for the years then ended would have been US$5,490 lower.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing menguat sebanyak 3% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar AS$6.693, terutama akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha dan utang lain-lain, sedangkan jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing melemah sebanyak 3%, maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar AS$7.107.
As of December 31, 2013, if the exchange rates of the United States Dollar against foreign currencies appreciated by 3% with all other variables held constant, loss before tax for the years then ended would have been US$6,693 lower, mainly as result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, trade payables and other payables, while, if the exchange rates of the United States Dollar against foreign currencies depreciated by 3%, loss before tax for the years then ended would have been US$7,107 higher.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan) b.
Risiko nilai (lanjutan)
tukar
Financial risk (continued) mata
uang
asing
b.
The Company and subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.
Perusahaan dan Entitas anaknya tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. c.
Foreign exchange risk (continued)
Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas anaknya berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk that one party to a financial instrument fails to meet its obligation and cause the other party to suffer a financial loss. Credit risks faced by the Company and its subsidiaries derived from bank deposits, trade and other receivables.
(i)
(i)
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit setelah mempertimbangkan dampak agunan.
Maximum exposure to credit risk after considering the financial effect of collateral. As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries, financial assets carrying value best represents maximum exposure to credit risk.
Pada tanggal - tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat aset keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya merupakan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. (ii)
(ii) Evaluasi penyisihan penurunan nilai
Assessment of allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh aset keuangan tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2014 all financial assets have no objective evidence of impairment individually as well as collectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, kecuali untuk piutang usaha yang secara kolektif mengalami penurunan nilai, seluruh aset keuangan tidak memiliki bukti objektif penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2013, except for trade receivables which are collectively impaired, all financial assets have no objective evidence of impairment individually as well as collectively.
(iii) Credit quality of financial assets
(iii) Kualitas kredit pada aset keuangan Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya dinilai pada tingkat tinggi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
All the financial assets of the Company and its subsidiaries are rated as high grade as of December 31, 2014 and 2013.
Perusahaan dan Entitas menentukan kualitas aset sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries determines the quality of its financial assets as follows:
anaknya keuangan
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
c.
c. Credit risk (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iii) Kualitas kredit (lanjutan)
d.
pada
aset
(iii) Credit quality (continued)
keuangan
of
financial
assets
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan bank, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki risiko kredit terpusat dari penempatan kas di bank yang 93,43% ditempatkan pada satu bank. Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and bank, the Company and its subsidiaries’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. As of December 31, 2014, the Company and its subsidiaries have concentration of credit risk from the placement of cash in bank which 93.43% is placed at one bank. The Company and its subsidiaries have a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings. The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Note 4.
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas anaknya berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Entitas anaknya melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas anaknya mempunyai konsentrasi risiko disebabkan karena piutang usaha terutama kepada satu pelanggan yang merupakan pihak ketiga, dimana saldo piutang mencerminkan 81,38% dari total piutang usaha konsolidasian.
The Company and its subsidiaries is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Company and its subsidiaries trades only with recognized and creditworthy third parties. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Note 6. As of December 31, 2014, the Company and its subsidiaries have concentration of credit risk as majority of the trade receivable comes from one customer which is a third party, which receivable balance represents 81.38% of the total consolidated trade receivable.
Risiko likuiditas
d. Liquidity risk Liquidity risk is the risk that the Company and its subsidiaries will encounter difficulty in obtaining funds to meet their commitments related with financial liabilities.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan Entitas anaknya akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan liabilitas keuangan.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
d.
d. Liquidity risk (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan Entitas anaknya akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan liabilitas keuangan.
Liquidity risk is the risk that the Company and its subsidiaries will encounter difficulty in obtaining funds to meet their commitments related with financial liabilities.
Perusahaan dan Entitas anaknya mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dan Entitas anaknya memenuhi komitmen terhadap operasi normal Perusahaan dan Entitas anaknya. Selain itu, Perusahaan dan Entitas anaknya juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company and its subsidiaries manages liquidity risk by maintaining sufficient cash and bank to enable the Company and its subsidiaries to fulfill the Company and its subsidiaries's commitment to the normal operation of the Company and its subsidiaries. In addition, the Company and its subsidiaries also monitors the projected and actual cash flows and continuous supervision of maturity of financial assets and liabilities.
Jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan pada pembayaran kontraktual yang tidak didiskonto adalah sebagai berikut:
The maturity profile of the Company’s financial liabilities as of December 31, 2014 and 2013, based on undiscounted contractual payments are as follows:
31 Desember/December 31, 2014
Kurang dari 1 Bulan/ Less than 1 Month
Lebih dari 3 - 12 Bulan/ More than 3 - 12 Months
1-3 Bulan/ Months
Lebih dari 12 Bulan/ More than 12 Months
Total/ Total
Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar
356.751 267.208
-
62.751.670 -
-
356.751 62.751.670 267.208
Financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expense
Total
623.959
-
62.751.670
-
63.375.629
Total
31 Desember/December 31, 2013
Kurang dari 1 Bulan/ Less than 1 Month
Lebih dari 3 - 12 Bulan/ More than 3 - 12 Months
1-3 Bulan/ Months
Lebih dari 12 Bulan/ More than 12 Months
Total/ Total
Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar
617.261 41.665 8.653
-
60.910.824 -
-
617.261 60.952.489 8.653
Financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expense
Total
667.579
-
60.910.824
-
61.578.403
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Pengelolaan modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas anaknya adalah untuk mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat untuk mendukung kegiatan usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company and its subsidiaries capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios to support the business and maximize shareholder value.
Dalam mengelola modal, Perusahaan dan Entitas anaknya mempertahankan kelangsungan bisnis dan mencoba untuk mendapatkan laba neto dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dan Entitas anaknya mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham atau mengeluarkan saham baru.
In managing the capital, the Company and its subsidiaries continues to maintain business continuity and trying to earn a net profit and minimize losses that may occur. To maintain or adjust the capital structure, the Company and its subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.
Pada tahun 2012, ICTSI Far East Pte. Ltd. membeli mayoritas saham dan mengambilalih manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya. Setelah akuisisi tersebut, manajemen merubah kegiatan bisnis Perusahaan dari garmen dan tekstil menjadi infrastruktur logistik maritim. Selain itu, Perusahaan juga mengakuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (Catatan 1c dan 26) untuk memperkuat kegiatan utama di bidang operasi pelabuhan.
In 2012, the ICTSI Far East Pte. Ltd. bought the majority shares and took over the management of the Company and its subsidiaries. Following the said acquisition, the new management has changes the business activities from garment and textile to maritime logistic infrastructure. In addition, the Company also acquired PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal (Notes 1c and 26) to strengthen to core business in the area of port operation.
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar adalah jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
The fair value is the the amount by which the instrument could be exchanged between willing parties, with adequate knowledge through fair transaction, other than in a forced sale or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anaknya:
Below are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each group of the Company and its subsidiaries’s financial assets:
Kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lainlain dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Cash on hand and in banks, short-term investment, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying value due to the shortterm nature.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai. Adalah tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya yang terdiri dari setoran jaminan pada berbagai pihak dikarenakan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
For the other financial instruments that are not quoted in the market and their fair value can not be reliably measured without incurring excessive cost are recorded based on nominal value less impairment. It’s not practical to estimate the fair value of other non-current assets consisting of security deposits since they have no fixed repayment period and these are not expected to be completed within 12 (twelve) months after the reporting date.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditunjukkan di bawah ini:
The fair value of financial assets and financial liabilities are shown below:
31 Desember/December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai Wajar/ Fair value
31 Desember/December 31, 2013 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya
1.522.917 6.110 1.024.966 1.079.825 18.077
1.522.917 6.110 1.024.966 1.079.825 18.077
327.744 6.578 549.141 8.376 9.545
327.744 6.578 549.141 8.376 9.545
Loans and receivables Cash on hand and in banks Short-term investments Trade receivables Other receivables Other non-current assets
Total aset keuangan
3.651.895
3.651.895
901.384
901.384
Total financial assets
Liabilitas yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar
356.751 62.638.590 267.208
356.751 62.638.590 267.208
617.261 60.952.489 8.653
617.261 60.952.489 8.653
Liabilities at amortized cost Trade payables Other payables Accrued expense
Total liabilitas keuangan
63.262.549
63.262.549
61.578.403
61.578.403
Total financial liabilities
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries does not have financial instrument which is stated at fair value therefore did not present fair value hierarchy disclosure.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas anaknya tidak memiliki instrumen yang disajikan pada nilai wajar sehingga dengan demikian tidak mengungkapkan hierarki nilai wajar.
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS In conducting its operations, the Company and its subsidiaries cooperated with PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Tanjung Priok Branch (Pelindo). Below is the significant agreement between the Company and its subsidiaries and Pelindo:
Dalam menjalankan kegiatan operasional, Perusahaan dan Entitas anaknya bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok (Pelindo). Di bawah ini adalah perjanjian kerja sama yang signifikan antara Perusahaan dan Entitas anaknya dengan Pelindo:
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri
1. Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring Overseas
Berdasarkan Surat Perjanjian No. HK.566/5/20/C.TPK-13 dan No. 157/OJA/BOD/VI/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri di Dermaga 300, 301, 302 dan 303 Pelabuhan Tanjung Priok, antara OJA dengan Pelindo, Pelindo menyetujui untuk melakukan kerja sama pengelolaan dan pengoperasian alat bongkar muat di Terminal 300, 301, 302 dan 303 Pelabuhan Tanjung Priok untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dan OJA juga menyetujui untuk melakukan penyediaan dan pengoperasian alat bongkar muat serta fasilitas penunjangnya berikut operator dan mekanik untuk mengoperasikan serta merawat alat tersebut guna mendukung kegiatan stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, buka tutup palka dan shifting sesuai sistem dan prosedur pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok.
Based on Agreement No. HK.566/5/20/C.TPK13 and No. 157/OJA/BOD/VI/2013 dated June 5, 2013 regarding Operation of Overseas Stevedoring in Terminal 300, 301, 302 and 303 Tanjung Priok Port, between OJA and Pelindo, Pelindo agreed to collaborate the management and operation of stevedoring in Terminal 300, 301, 302 and 303 Tanjung Priok Port for container stevedoring activity and OJA also agreed to supply and operate and also to maintain the supporting facility including operator and mechanics for operating and maintaining the equipments to support stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, open and close the palka and shifting in accordance with the system and procedure which applicable in Tanjung Priok Port.
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Penggunaan Dermaga yang menyatakan telah selesainya pekerjaan penambahan tinggi lantai dermaga, penguatan Dermaga dan kedalaman kolam sandar di samping Dermaga adalah 12 meter.
This agreement is valid for 15 (fifteen) years from the signing of the Minutes of jetty usage which stated the completion of the additional floor of the dock floor height, strengthening the dock and depth of the pool Dock alongside the jetty by 12 meters.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pekerjaan penambahan tinggi lantai, penguatan Dermaga dan kedalaman kolam sandar di samping Dermaga belum selesai, sehingga OJA dan Pelindo belum menandatangani Berita Acara penggunaan dermaga tersebut.
Until the completion date of this consolidated financial statements, the completion of the additional floor of the dock floor height, strengthening and depth of the pool Dock alongside the jetty have not yet completed, therefore, OJA and Pelindo have not signed yet the Minutes of jetty usage.
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak menyetujui pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh OJA sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut:
Regarding this agreement, both parties agreed on the profit sharing pattern which is calculated from each container/each box handled by OJA according to the percentage agreed by both parties as follows:
•
•
Paket bongkar muat petikemas terdiri dari stevedoring, cargodoring dan Lift on/Lift off: Pelindo mendapat 50%; OJA mendapat 50%.
71
Container stevedoring package consist of stevedoring, cargodoring and Lift on/Lift off: Pelindo received 50%; the OJA received 50%.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 1.
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
1. Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring Overseas (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri (lanjutan) •
2.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
•
Kegiatan Lift on/Lift off pada receiving/delivery: Pelindo mendapat 50%; OJA mendapat 50%. 2.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
Lift On/Lift Off operation on the receiving/delivery: Pelindo received 50%; OJA received 50%.
Agreement of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
Berdasarkan Surat Perjanjian tentang Kerja Sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.5661/4/10/C.TPK-11 dan No. 018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II tanggal 7 Maret 2011, OJA dan Pelindo menyetujui untuk mengadakan kerja sama pelayanan plugging dan monitoring peti kemas reefer di lapangan penumpukan peti kemas Pelindo dengan fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh OJA. Plugging reefer peti kemas adalah pekerjaan pemberian arus listrik untuk peti kemas di lapangan penumpukan yang tersedia fasilitas reefer. Monitoring reefer peti kemas adalah pekerjaan mengawasi pemberian aliran listrik yang diperlukan setiap peti kemas.
Based on the Agreement of Cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.5661/4/10/C.TPK11 and No. 018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II dated March 7, 2011, OJA and Pelindo agreed to cooperate regarding plugging service and reefer contanier monitoring di Pelindo’s container stacking field using facility and equipment owned by OJA. Container plugging reefer is the work to give electric flow for container in the stacking field where the reefer facility is available. Container Monitoring reefer is the work to supervise to supply of electric flow that needed for each container.
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak sepakat dengan pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh OJA sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu OJA mendapat 83% sedangkan Pelindo mendapat 17%. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun berlaku surut sejak tanggal 22 Oktober 2010 dan jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
For this agreement, both parties agreed used sharing profit pattern that calculate from each container/per box that handled by the OJA based on the agreed percentage by both parties that the OJA was 83% while Pelindo was 17%. This agreement was valid for 2 (two) year retroactive starting October 22, 2010 and the ther of this agreement can be extended based on applicable regulations.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, OJA dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/14/1/C-TPK-12 dan No. 064/OJA/DIR/X/2012. Berdasarkan perjanjian ini, persentase bagi hasil atas kerjasama ini diubah menjadi OJA mendapatkan 75% sedangkan Pelindo mendapatkan 25%. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, OJA and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/14/1/C-TPK-12 and No. 064/OJA/DIR/X/2012.Based on this agreement, the percentage of profit sharing of this cooperation changes become OJA was 75% and Pelindo was 25%. The term of this agreement already extended into 1 (one) year starting October 22, 2012.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 2.
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
2.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok (lanjutan)
Agreement of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port (continued)
Pada tanggal 22 Oktober 2013, OJA dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.5661/5/1/C-TPK-13 dan No. 265/OJA/BOD/X/2013. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2013.
On October 22, 2013, the OJA and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.5661/5/1/C-TPK-13 and No. 265/OJA/BOD/X/2013. The term of this agreement already extended into 1 (one) year starting October 22, 2013.
Pada tanggal 22 Desember 2014, OJA dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Plugging dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.5661/22/12/2/PTP-14 dan No. 297/OJA/BOD/XII/2014. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2014.
On December 22, 2014, the OJA and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Plugging Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.5661/22/12/2/PTP-14 and No. 297/OJA/BOD/XII/2014. The term of this agreement already extended into 1 (one) year starting October 22, 2014.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
3.
Agreement of service of behandle container in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
Based on agreement of Service of Behandle Container in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/2/1/C.TPK-12 and No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12 dated February 13, 2012, OJA and Pelindo agreed to cooperate in service of behandle container which is OJA provided truck, mechanic and non mechanic facility and the implementation of Lift On/Lift Off and delivery activity, while Pelindo provide stevedoring labor and lands. For this agreement, both parties agreed on the profit sharing pattern which is calculated from each container/per box handled by OJA based on the agreed percentage by both parties that OJA was 40% while Pelindo was 60%. This agreement is valid for 3 (three) years since October 22, 2012 and the term of this agreement can be extended based on applicable regulation.
Berdasarkan Surat Perjanjian tentang Kerja Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/2/1/C.TPK-12 dan No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12 tanggal 13 Februari 2012, OJA dan Pelindo menyetujui untuk mengadakan kerja sama pelayanan behandle peti kemas yaitu OJA menyediakan truk, fasilitas mekanik dan non mekanik serta pelaksanaan kegiatan Lift On/Lift Off dan delivery, sedangkan Pelindo menyediakan tenaga kerja bongkar muat dan lahan. Atas kerja sama ini, kedua belah pihak menyetujui pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh OJA sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu OJA mendapat 40% sedangkan Pelindo mendapat 60%. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 22 Oktober 2012 dan jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 3.
4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok (lanjutan)
3.
Agreement of service of behandle container in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port (continued)
Pada tanggal 19 Oktober 2012, OJA dan Pelindo telah menandatangani perubahan perjanjian kerja sama Pelayanan Behandle Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/13/20/CTPK-12 dan No. 063/OJA/DIR/X/2012. Berdasarkan perjanjian ini, jangka waktu perjanjian telah diubah menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, OJA and Pelindo signed the changes agreement of cooperation of Behandle Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/13/20/C-TPK12 and No. 063/OJA/DIR/X/2012. Based on this agreement, the term of the agreement changed into 1 (one) year starting October 22, 2012.
Pada tanggal 22 Januari 2013, OJA dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/1/6/C-TPK-13 dan No. 051/OJA/BOD/I/2013. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Januari 2013 atau sampai pelaksanaan “Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu” (TPFT) dimulai (tergantung mana yang lebih dahulu).
On January 22, 2013, OJA and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Behandle Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/1/6/C-TPK-13 and No. 051/OJA/BOD/I/2013. The term of this agreement was already extended into 1 (one) year starting January 22, 2013 or until “Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu” (TPFT) begin (whichever occurse first).
Pada tanggal 22 Januari 2014, OJA dan Pelindo telah menandatangani perjanjian baru kerja sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/1/4/C-TPK-14 dan No. 013/OJA/BOD/I/14. Jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22 Januari 2014 atau sampai pelaksanaan TPFT dimulai (tergantung mana yang lebih dahulu).
On January 22, 2014, OJA and Pelindo signed the new agreement of cooperation of Behandle Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port No. HK.566/1/4/C-TPK-14 and No. 013/OJA/BOD/I/14. The term of this agreement was already extended into 1 (one) year starting January 22, 2014 or until the TPFT begin (whichever occurse first).
Sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014, OJA dan Pelindo sudah tidak melakukan kerjasama pelayanan Behandle Peti Kemas di Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok. Semua kegiatan pelayanan behandle telah dilakukan oleh Pelindo.
Until August 25, 2014, OJA and Pelindo not cooperating of Behandle Service and Reefer Container Monitoring in Operation Area Terminal III Tanjung Priok. All Behandle Service activities have been carried out by the Pelindo.
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri yang Sandar di Dermaga 300-305
4. Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring Overseas at Berth 300305
Berdasarkan Surat Perjanjian No. UM.3391/13/17/C.TPK-13 tanggal 1 April 2013 tentang Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri di Dermaga 300, 301, 302, 303, 304 dan 305 Pelabuhan Tanjung Priok, antara OJA, PT Tangguh Samudera Jaya (TSJ) dan
Based on Agreement No. UM.3391/13/17/C.TPK-13 dated April 1, 2013 regarding Operation of Overseas Stevedoring in Terminal 300, 301, 302, 303, 304 and 305 Tanjung Priok Port, between OJA, PT Tangguh Samudera Jaya (TSJ) and Pelindo, Pelindo agreed to collaborate the
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) 4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri yang Sandar di Dermaga 300-305 (lanjutan)
4. Agreement of Supply and Operational of Container Stevedoring Overseas at Berth 300305 (continued)
Pelindo, Pelindo menyetujui untuk melakukan kerja sama pengelolaan dan pengoperasian alat bongkar muat di Terminal 300, 301, 302, 303, 304 dan 305 Pelabuhan Tanjung Priok untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dan OJA serta PT Tangguh Samudera Jaya juga menyetujui untuk melakukan penyediaan dan pengoperasian alat bongkar muat serta fasilitas penunjangnya berikut operator dan mekanik untuk mengoperasikan guna mendukung kegiatan stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, buka tutup palka dan shifting sesuai sistem dan prosedur pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok.
management and operation of stevedoring in Terminal 300, 301, 302, 303, 304 and 305 Tanjung Priok Port for container stevedoring activity and OJA with TSJ also agreed to supply and operate and also to maintain the supporting facility including operator and mechanics for operating and maintaining the equipments to support stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery, open and close the palka and shifting in accordance with the system and procedure which applicable in Tanjung Priok Port.
Atas kerja sama ini, tiga pihak tersebut menyetujui pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh OJA dan TSJ sesuai besaran persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut:
Regarding this agreement, both parties agreed on the profit sharing pattern which is calculated from each container/each box handled by the OJA according to the percentage agreed by both parties as follows:
•
Paket bongkar muat peti kemas terdiri dari stevedoring, cargodoring dan Lift on/Lift off: Pelindo mendapat 50%; OJA dan TSJ mendapat 50%.
•
Container stevedoring package consist of stevedoring, cargodoring and Lift on/Lift off: Pelindo received 50%; OJA and TSJ received 50%.
•
Kegiatan Lift on/Lift off pada receiving/delivery: Pelindo mendapat 50%; OJA dan TSJ mendapat 50%.
•
Lift On/Lift Off operation on the receiving/delivery: Pelindo received 50%; OJA and TSJ received 50%.
30. RENCANA MANAJEMEN KELANGSUNGAN USAHA
TERHADAP
30. MANAGEMENT PLAN ON GOING CONCERN
Perusahaan dan Entitas anaknya mengalami rugi bersih sebesar AS$3 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan, pada tanggal tersebut, liabilitas jangka pendeknya melampaui aset lancar sebesar AS$59 juta.
The Company and its subsidiaries incurred a net loss of US$3 million during the year ended December 31, 2014 and, as of date, the Company and its subsidiaries’ current liabilities exceeded their current assets by US$59 million.
Untuk mengatasi kondisi di atas, manajemen berencana melakukan hal-hal sebagai berikut:
To address the above conditions, management plans to do following:
a.
a.
b.
Mempercepat penyelesaian rehabilitasi dermaga dan peningkatan peralatan untuk meningkatkan kapasitas terminal yang akan menyebabkan peningkatan dalam jumlah; Meminimalkan biaya overhead dengan pelayanan pelanggan yang lebih efisien; dan
b.
75
To pursue early completion of the wharf rehabilitation and equipment upgrades to increase terminal capacity, which will lead to increase in volume; Minimize overhead cost by serving customers more efficiently; and
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
30. RENCANA MANAJEMEN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) c.
30. MANAGEMENT PLAN ON GOING CONCERN (continued) c.
Peningkatan volume dengan cara bernegosiasi dengan pelanggan terkait aktivitas bongkar muat.
Increase volume by negotiating with customers on the loading and unloading activities.
ICTSI sebagai pemegang saham juga telah memberikan pembiayaan untuk membantu Perusahaan memenuhi kewajiban keuangan ketika jatuh tempo dan berkomitmen untuk menyediakan dana lebih yang dibutuhkan Perusahaan agar dapat beroperasi secara berkelanjutan. Dengan perubahan pada struktur bisnis dan dukungan dari pemegang saham baru, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan Entitas anaknya akan dapat memperbaiki posisi keuangan dan hasil usahanya.
ICTSI as shareholder has also provided financing to assist the Company to meet its financial obligations as they falls due and is committed to provide more funding as the need arises for the Company to be able to operate as a going-concern. With the change in business structure and support from the new shareholders, the management believes that the Company and its subsidiaries will eventually improve its financial position and results of operations.
31. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini ikhtisar PSAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan untuk Perusahaan dan Entitas anaknya, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014:
The following summarizes the SFAS which were issued by DSAK - IAI that are relevant to the Company and its subsidiaries, but not yet effective for the consolidated financial statements year ended December 31, 2014:
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, adopted from IAS 1. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
b.
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4, mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No.65
b.
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”, adopted from IAS 4, specifies accounting requirements when parent entity presents separate financial statements as supplementary information. Accounting statements related to consolidated financial statements are specified in SFAS No. 65.
c.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28, mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
c.
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”, adopted from IAS 28, specifies the implementation of equity method for investments in joint ventures as well in associates.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015
d.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
d.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, adopted from IAS 19. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
e.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12. PSAK ini memberikan ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi dan yang timbul dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
e.
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, adopted from IAS 12. This PSAK provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
f.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini memberikan ketentuan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas, yang mana rugi penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama tahun berjalan.
f.
PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”, adopted from IAS 36. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cashgenerating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the year.
g.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. PSAK ini memberikan pendalaman mengenai kriteria hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dan kriteria untuk menyelesaikan secara neto.
g.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, adopted from IAS 32. This PSAK provides deeper about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
h.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, diantaranya, memberikan ketentuan tambahan untuk kriteria pengakhiran atau penghentian instrumen lindung nilai, dan ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan setelah pengakuan awal.
h.
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, adopted from IAS 39. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
i.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7. PSAK ini, diantaranya, memberikan ketentuan tambahan mengenai pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, dan pengungkapan mengenai transfer instrumen keuangan.
i.
PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”, adopted from IFRS 7. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015 (continued)
j.
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10, menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
j.
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, adopted from IFRS 10, replaces part of PSAK No. 4 (Revised 2009) related to accounting for consolidated financial statements, determines principles of preparation and presentation of consolidated financial statements when an entity controls one or more of other entities.
k.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
k.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, adopted from IFRS 13. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
The Company and its subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these issued and revised SFAS and IFAS on their consolidated financial statements.
Saat ini Perusahaan dan Entitas anaknya sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan dan direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
32. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD Based on the Circular Resolution of the General Meeting of Shareholders which was notarized by Notarial Deed No. 308 dated January 23, 2015 of Dini Lastari Siburian S.H., a notary, the Company’s shareholders approved the resignation of Jerome Acurantes Saludo as Director and agreed to assign Antonio Macabuhay Andrade as the new Director. The amendment was received and obtained by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its decision letter No. AHU-0005372.AH.01.03. Year 2015 dated January 27, 2015.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 308 tanggal 23 Januari 2015, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk pengunduran diri Jerome Acurantes Saludo sebagai Direktur dan menyetujui pengangkatan Antonio Macabuhay Andrade sebagai Direktur Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan diperoleh oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0005372.AH.01.03. Tahun 2015 tanggal 27 Januari 2015. 33. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
KEUANGAN
33. CONSOLIDATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The Board of Directors is responsible for the preparation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue by the Board of Directors on March 26, 2015.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan dan disetujui untuk terbit pada tanggal 26 Maret 2015.
78