THE Financial Highlights Operational Highlights Message from Chairman Message from CEO Board of Management 2008 Significant Events

Pertanggungjawaban terhadap Laporan Tahunan 2008

1

Responsibility for 2008 Annual Report

T HE 2008 Ikhtisar Keuangan

12

Financial Highlights

Ikhtisar Operasional

13

Operational Highlights

Sambutan Komisaris Utama

14

Message from Chairman

Sambutan Direktur Utama

16

Message from CEO

Dewan Manajemen

22

Board of Management

Peristiwa Penting 2008

24

2008 Significant Events

TH E GMF A ER OA SIA Diskusi dan Analisa Manajemen

30

Tinjauan Operasional 2008 •

32

Tinjauan Keuangan 2008 •

51

Management Discussion and Analysis • 2008 Operational Review • 2008 Financial Review

Profil Perusahaan

62

Corporate Profile

Visi Perusahaan

64

Corporate Vision

Misi Perusahaan

65

Corporate Mission

Strategi Perusahaan

66

Corporate Strategy

Struktur Organisasi GMF

68

GMF Organizational Structure

Komposisi Pemegang Saham

69

Shareholder Composition

Unit-unit Produksi

71

Production Units

Sertifikasi

76

Certifications

TH E COMMITMENT Kehandalan

80

Reliability

Keselamatan

82

Safety

Teknologi

85

Technology

Presisi

85

Precision

TH E CORP OR AT E GOV ER NA NCE Tata Kelola Perusahaan

88

The Corporate Governance

Profil Dewan Komisaris

92

Profile of Commissioners’

Uraian Dewan Direksi

94

Board of Directors’ Description

Profil Dewan Direksi

99

Profile of Directors’

Komite Audit

102

Audit Committee

Profil Komite Audit

103

Profile of Audit Committee

Audit Internal Perusahaan

109

Corporate Internal Audit

Audit Eksternal Perusahaan

112

Corporate External Audit

Sekretaris Perusahaan

113

Corporate Secretary

Budaya Perusahaan

114

Corporate Culture

Kontrol dan Pengawasan

120

Supervisory and Control

Compliance Officer

124

Compliance Officer

Whistle Blowing

124

Whistle Blowing

Manajemen Risiko

125

Risk Management

Penyebaran Informasi

127

Information Disclosure

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

130

Corporate Social Responsibility

Kasus Hukum

134

Legal Case

Laporan Keuangan

135

Financial Statements

Laporan Tahunan 2008 ini berikut perhitungan tahunan/

This 2008 Annual Report includes the annual

laporan keuangan dan informasi terkait di dalamnya

financial

dipersiapkan oleh PT GMF AeroAsia.

information related to the contents thereof is

statements/financial

report

and

other

prepared by PT GMF AeroAsia. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris

All members of the Board of Directors and Board

PT GMF AeroAsia membubuhkan tanda tangannya

of Commissioners of PT GMF AeroAsia have affixed

masing-masing

bentuk

their respective signatures hereunder as a form of

pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk

responsibility for the execution of their duties for

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

the year ended on December 31st, 2008.

Informasi keuangan yang dilaporkan di sini disusun

The financial information reported is organized and

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

based on the accounting principles generally accepted

Indonesia dan pada bagian-bagian tertentu mencakup

in Indonesia and in certain sections encompasses

beberapa perkiraan yang dibuat berdasarkan estimasi

a number of approximations which are based on

maupun penilaian terbaik oleh Direksi PT GMF

estimations and the best judgments of the Board

AeroAsia.

of Directors of PT GMF AeroAsia.

di

bawah

ini

sebagai

Emirsyah Satar Komisaris Utama • Chairman

Richard Budihadianto Direktur Utama • President Director & CEO

Hadinoto Soedigno Komisaris • Commissioner

Agus Sudaryo Wakil Presiden Direktur • Deputy President & COO

Hanrozan Haznam Direktur Keuangan • Finance Director & CFO

gmf aeroasia

»

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

»

1

Safety a sign of professionalism

Untuk menekan insiden dan kecelakaan aviasi dan mempertahankan keselamatan pada batas yang dapat diterima, GMF menerapkan Safety Management System berlandaskan empat aspek Budaya Keselamatan: Penyebaran Informasi, Pembelajaran, Pelaporan, dan Perlakuan Adil. To lower the rate of incidents and accidents and to maintain safety in an acceptable level, GMF applies the Safety Management System based on the four following aspects of Safety Culture: Inform Culture, Learning Culture, Report Culture, and Just Culture.

Reliability the result of diligence

Berbagai sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil nasional dan internasional merupakan salah satu wujud kehandalan GMF. Audit kinerja GMF pun dilaksanakan secara berkala untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan industri penerbangan di tingkat domestik dan internasional. Several certifications from various national and international civil aviation authorities reflect PT GMF AeroAsia’s reliability. Moreover, GMF’s performance audit is done on a regular basis to maintain and improve domestic and international airline industry’s faith in GMF.

The Precision of Technology Application the fruit of hard work and perseverance

Penerapan teknologi tidak bisa dilepaskan dari presisi. Baik dari segi kebijakan dan sumber daya manusia, GMF memastikan bahwa teknologi selalu seiring sejalan dengan presisi. The application of technology is inseparable from precision. As such, GMF ensures that its policy and human resources support the very notion of technology alongside precision.

Dengan memprioritaskan kualitas, GMF menjangkau keunggulan di 2008 melalui implementasi Safety Management System dan pemahaman mendalam terhadap Presisi, Teknologi, Keselamatan dan Kehandalan.

By prioritizing quality, GMF moved steadily towards superiority in 2008 with the implementation of Safety Management System and firm grasp on Precision, Technology, Safety, and Reliability.

The

2008

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

2004

Ikhtisar Keuangan

2006

2007

2008

Pertumbuhan Growth Prosentase Percentage

(IDR x 1.000.000) (Audited)





1,079,808.58

1,182,786.03

1,103,075.99

1,381,055.54

1,598,210.29

15.72%

Beban Langsung Direct Cost

850,781.06

936,968.27

822,304.11

1,125,937.38

1,254,187.55

11.39%

Laba Kotor Gross Profit

229,027.52

245,817.76

280,771.88

255,118.16

344,022.74

34.85%

Beban Usaha Total Operating Expenses

170,708.38

188,957.57

200,561.12

201,785.67

269,478.44

33.55%

58,319.15

56,860.19

80,210.77

53,332.49

74,544.31

39.77%

4,250.40

7,797.88

(21,592.53)

21,223.65

41,112.82

93.71%

62,569.55

64,658.07

58,618.23

74,556.14

115,657.13

55.13%

(21,992.55)

(20,075.30)

(18,236.63)

(23,241.00)

(48,095.03)

106.94%

40,577.00

44,582.77

40,381.60

51,315.14

67,562.10

31.66%

Aktiva Lancar Total Current Asset

604,792.15

591,526.82

541,090.50

817,202.53

1,101,616.65

34.80%

Aktiva Tidak Lancar Total Non-Current Asset

127,698.78

111,153.42

306,794.81

221,648.38

99,299.98

-55.20%

Total Aktiva Total Assets

732,490.92

702,680.24

847,885.30

1,038,850.91

1,200,916.63

15.60%

Kewajiban Lancar Current Liabilities

478,944.53

294,390.79

382,647.66

510,076.20

613,915.90

20.36%

30,388.16

140,548.45

157,115.04

169,336.97

168,981.00

-0.21%

Jumlah Kewajiban Total Liabilities

509,332.69

434,939.24

539,762.70

679,413.16

782,896.90

15.23%

Ekuitas Equities

223,158.23

267,741.00

308,122.60

359,437.74

418,019.73

16.30%

7,729.84

5,720.04

9,591.66

15,392.31

28,464.53

84.93%

Financial Highlight

Pendapatan Usaha Revenue

Laba Usaha Income from Operation Lain-lain - Bersih Other Income (Expenses) - Net Laba Sebelum Pajak Income Before Tax Beban Pajak Tax Expenses Laba bersih Net Income

Kewajiban Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Penambahan Investasi Additional Investment

12

2005

»

gmf aeroasia

»


2007-2008

Ikhtisar Operasional Operational Highlights


2004

2005

2006

2007

2008

(Audited)

(Audited)

(Audited)

(Audited)

(Audited)

Laba Bersih/Pendapatan Usaha Net Income/Net Operating revenue

3.76%

3.77%

3.66%

3.72%

4.23%

13.77%

EBIT/Total Aktiva EBIT/Total Assets

8.54%

9.20%

6.91%

7.18%

9.63%

34.19%

18.18%

16.65%

13.11%

14.28%

16.16%

13.21%

126.28%

200.93%

141.41%

160.21%

179.44%

12.00%

69.53%

61.90%

63.66%

65.40%

65.19%

-0.32%

228.24%

162.45%

175.18%

189.02%

187.29%

-0.92%

60,963.04

66,981.32

60,669.48

77,096.06

101,505.55

31.66%

Rasio Keuangan Utama Key Financial Ratio

Laba Bersih/Ekuitas Net Income/Equities Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar Current Asset/Current Liabilities Total Kewajiban/Total Aktiva Total Debt/Total Assets Total Kewajiban/Ekuitas Total Debt/Equities Laba per Saham (IDR) Earning Per Share (IDR)

Ikhtisar Operasional Operational Highlight

2004

2005

2006

2007

2008

2007-2008


2007-2008 Jumlah Pegawai Number of Employee

2,483

2,448

2,395

2,362

2,339

-0.97%

23

23

22

23

27

17.39%

Tingkat Ketersediaan Pesawat Garuda Aircraft Availability

97.66%

98.49%

98.04%

98.04%

99.06%

1.04%

Tingkat Ketepatan Waktu Penerbangan Garuda Garuda Dispatch Reliability

98.67%

98.87%

98.94%

98.67%

99.16%

0.50%

0.0467

0.0338

0.0265

0.0328

0.0246

25.00%

88.00%

93.24%

93.51%

94.61%

88.95%

-5.98%

4.77

5.01

5.37

3.58

3.43

-4.19%

2004

2005

2006

2007

2008

Jumlah Kantor Cabang Number of Branch

Tingkat Insiden & Kecelakaan Teknis Penerbangan Garuda / 100 Revenue Take Off Garuda Tech. Incident Accident Rate Rasio Ketepatan Waktu Pengerjaan Pesawat Turn Around Time Ratio Tingkat Jam Kerja Produktif Pegawai Man Hours Utilization

Peringkat Perusahaan Company Rating


2007-2008 Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Health Rating

AA / 81.00

AA / 89.00

AA / 89.10

AA / 90.10

gmf aeroasia

»

AA / 87.40


-0.78%

»

13

Sambutan Komisaris Utama Message from Chairman

Emirsyah Satar Komisaris Utama • Chairman 14

»

gmf aeroasia

»


Di tengah gejolak perekonomian dunia, PT GMF AeroAsia telah

The theme for 2008 was “Excellent Product and Services Quality” and

berhasil menjalani tahun 2008 sebagai tahun “Excellent Product and

amidst the global economic crisis, PT GMF AeroAsia fully delivered

Services Quality”. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penambahan

the expectation. The increment of GMF’s certification as well as the

sertifikasi GMF serta peningkatan kepercayaan dari customer melalui

amplification of customers’ trust through long term maintenance

kontrak perawatan jangka panjang dan meningkatnya perawatan

contracts and the maintenance improvement at Base Maintenance

di base maintenance.

unit reflected the achievements of the Company.

Semangat dan kerja keras yang ditunjukkan telah menghasilkan laba

The high spirit and hard work of the Company resulted in the total

bersih tahun 2008 sebesar Rp 67.6 milyar atau peningkatan sebesar

net profit of IDR67.6 billions, a 31.7% increase over that of 2007.

31.7% dibandingkan tahun 2007. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan

Therefore I would like express my gratitude towards the management

terimakasih kepada manajemen dan seluruh karyawan PT GMF

and all employees of PT GMF AeroAsia for their productivity and

AeroAsia, yang walaupun dihadapkan pada berbagai krisis dunia,

achievements in the middle of global economic crisis.

tetap konsisten untuk produktif dan berprestasi. Saya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh mitra dan

I also would like to give thanks to all PT GMF AeroAsia’s clients

pengguna jasa PT GMF AeroAsia atas kepercayaan dan kerjasama

and customers for their trust and mutually profitable partnership.

yang saling menguntungkan. Dan dengan peningkatan kualitas yang

And with the continuous quality improvement, I sincerely hope that

terus menerus, saya mengharapkan kerjasama ini akan berjalan terus

the partnership will stand against the test of time.

dalam jangka panjang. Dengan semangat kebersamaan dan rasa saling percaya yang tinggi

With the spirit of togetherness and trust, we will survive

dan terus kita bangun, maka kita akan dapat melalui masa-masa global

the global economic turmoil and realize 2009 as the

krisis dengan hasil positif. Dengan semangat kebersamaan dan saling

“better

kepercayaan yang tinggi, maka kita akan mampu mensukseskan

productivity & efficiency” year.

performance

sustainability

through

improving

tema tahun 2009 yaitu “Better performance sustainability through improving productivity & efficiency”. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk dan

May the Almighty God provide us with guidance to continue

hidayah-Nya kepada kita semua dalam perjalanan PT GMF AeroAsia

the stride of PT GMF AeroAsia as our pride and joy.

sebagai perusahaan kebanggaan bersama.

Komisaris Utama • Chairman

Emirsyah Satar

gmf aeroasia

»


»

15

Sambutan Direktur Utama Message from CEO

Richard Budihadianto Direktur Utama • President and CEO

16

»

gmf aeroasia

»


Mempertahankan Posisi

Maintaining the Lead

Tahun 2008 adalah tahun pencapaian memuaskan. Di

The 2008 was the year of satisfying achievements.

tengah gejolak perekonomian dan tingginya harga

Amidst the global economy turmoil and escalating fuel

minyak, PT GMF AeroAsia berhasil mempertahankan

price, PT GMF AeroAsia managed to maintain its position

posisinya sebagai perusahaan MRO terdepan di

as the leading MRO company in Indonesia. GMF also

Indonesia. Tak hanya itu, Perusahaan berhasil melampaui

succeeded in surpassing the target set for 2008.

semua target yang sudah ditetapkan. Dari segi pendapatan, di tahun 2008 GMF membukukan

In 2008, GMF’s revenue reached IDR1.598 trillions,

IDR1,598 triliun, atau meningkat 15,72% dari pendapatan

a 15.72% increase over the 2007’s revenue of IDR1.381

tahun 2007 sebesar IDR1,381 triliun. Tak hanya itu, laba

trillions. The net profit also reached IDR67 billions. These

bersih pun mencapai IDR67 miliar. Pencapaian ini

achievements were contributed to the increasing flight

terutama disebabkan peningkatan jam terbang Garuda

hour of Garuda Indonesia Fleet and third party airplane

Indonesia Fleet serta peningkatan perawatan pesawat

maintenance especially in Base Maintenance unit.

pihak lain khususnya di unit Base Maintenance.

17


Message from the CEO

Berbagai program yang dicanangkan untuk tahun

Several programs had been implemented in 2008 and

2008 pun berhasil mencapai targetnya. Salah satunya

most hit their marks. One of them was the resources

adalah kebijakan manajemen sumber daya yang lebih

management policy to prioritize products with higher

memprioritaskan produk-produk yang memberikan

margin and bigger size. The effort was complemented

marjin lebih tinggi dan size yang lebih besar. Upaya

with products and services improvement such

tersebut diiringi peningkatkan kualitas produk dan

as reliability and Turn Around Time (TAT). As the

layanan seperti reliability dan Turn Around Time (TAT).

supporting foundation, the market segmentation

Sebagai penunjang, segmentasi pasar pun diarahkan ke

also had been directed at better pricing.

tingkat lebih tinggi dari segi pricing. Tahun 2008 juga menandai berbagai persiapan yang

The year 2008 also signified preparations done by GMF

dijalankan GMF terkait Safety Management System (SMS)

regarding the compulsory implementation of Safety

yang wajib dilaksanakan seluruh lembaga aviasi dunia

Management System on January 1st, 2009. The system

sejak tanggal 1 Januari 2009. Sistem ini mencakup

embodied the whole aspect of flight safety, working

keseluruhan aspek keselamatan penerbangan dan

environment and workers as well as the implementation

lingkungan kerja dan pekerja, serta penerapan

of risk management to counter hazards. Various steps

manajemen risiko terhadap timbulnya kondisi yang

were taken by the Company such as increasing safety

membahayakan keselamatan. Langkah-langkah yang

awareness campaign, improving organizational structure

telah diambil Perusahaan adalah sosialisasi, perbaikan

and business process, introducing new performance

struktur

bisnis,

benchmark and managing the database with IT system.

pengenalan ukuran kinerja baru, serta pengelolaan

Those aforementioned steps will ensure the integration

organisasi,

database

dengan

peningkatan sistem

IT.

proses

Kesemua

langkah

of SMS into every aspect of GMF’s operational activity.

tersebut telah berjalan dengan baik sepanjang 2008, sehingga pada saat memasuki tahun 2009, GMF dapat memulai implementasi SMS ke dalam semua kegiatan operasionalnya. Meski demikian, GMF masih harus menjawab berbagai

GMF, however, must still answer the challenge

tantangan yang muncul akibat perubahan kultur

posed by the shifting of company’s culture and

dan paradigma menuju komitmen total terhadap

paradigm towards full customer oriented mindset. It

konsumen. Perubahan ini harus diiringi oleh perubahan

has to be followed by change of attitude and action.

sikap dan tindakan. Dan kesadaran bahwa kita sedang

All members of the Company must also grasp

menjalankan sebuah usaha dan konsumen adalah yang

the fact that in business, the customers are

paling utama harus benar-benar dipahami dan diresapi

the most important thing.

oleh seluruh elemen Perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan sebagai

Good Corporate Governance as

Suar Kinerja

the Beacon of Performance

Tata kelola perusahaan merupakan aspek penting dalam

Good corporate governance is crucial in achieving

pencapaian kinerja yang optimal dan di awal tahun

optimal performance and in early 20098, GMF already

2008, GMF telah dilengkapi dengan perangkat yang

equipped with the required tools such as Audit

dibutuhkan seperti Komite Audit, Komite Remunerasi,

Committee,

dan Komite Manajemen Risiko. Perangkat-perangkat

Management Committee. The aforementioned tools

tersebut bekerja dengan prinsip transparansi yang akan

had been working with the principle of transparency

ditingkatkan secara terus-menerus.

which will be enforced continuously.

18

»

gmf aeroasia

»


Remuneration

Committee,

and

Risk

Jenjang karier yang jelas pun merupakan bagian dari

Clear career path is also a part of good corporate

penerapan tata kelola perusahaan. Dengan sistem

governance. With rotation system, career path of an

rotasi, jenjang karier seorang pegawai kini tak hanya

employee now isn’t only revolving around a particular

di satu unit saja, tapi juga merambah ke unit-unit lain.

unit, but also reaching other units. The goal is to instill

Tujuannya bukan hanya untuk menambah wawasan

the mindset of “I am GMFG” into the said employee other

dan pengalaman individu tersebut, melainkan juga

than to augment his/her knowledge and experience.

untuk menanamkan pemikiran “I am GMF”. Transparansi

Transparency also plays a pivotal role in a high-ranked

pun berperan dalam hal jenjang karier karena kini

officer appointment as it now involves a review process

pengangkatan pejabat dilaksanakan melalui sistem

by several authorized individuals.

penilaian yang dilakukan oleh beberapa orang. Komunikasi antara manajemen dan karyawan turut

On the other hand, good corporate governance also

menjadi fokus pelaksanaan tata kelola perusahaan.

included the communication between the management

Program dan strategi Perusahaan disampaikan melalui

and employees. The Company’s programs and strategies

berbagai media seperti buletin internal ataupun melalui

are conveyed through various mediums such as internal

diskusi dan penyuluhan yang dilaksanakan secara

bulletins as well as intensive and continuous discussions

intensif dan berkelanjutan. Komunikasi efektif yang

and workshops. The effective communication resulted

melibatkan seluruh elemen Perusahaan pada akhirnya

afterwards will prove critical in improving the overall

akan berperan penting dalam kegiatan perbaikan dan

GMF’s performance.

peningkatan kinerja GMF secara keseluruhan.

Mengonsolidasi Perusahaan

Consolidating the Company

untuk Masa Depan

for the Future

Para ahli perekonomian makro memperkirakan bahwa

Macroeconomic experts predicted that the year 2010

krisis perekonomian global yang sedang berkecamuk

will still be plagued by global economic crisis. Such

saat ini masih belum berakhir pada tahun 2010. Kondisi

condition will have impact on MRO industry and

tersebut sedikit banyak akan berpengaruh terhadap

GMF. To counter it, the Company will put efforts on

industri MRO pada umumnya dan GMF pada khususnya.

controlling the decreasing revenue and increasing

Untuk menghadapinya, Perusahaan akan melakukan

the cost efficiency.

pendekatan praktis yaitu menahan laju penurunan pendapatan sembari mengefisiensikan pengeluaran. Penahanan laju penurunan pendapatan dilakukan

The control over decreasing revenue could be gained

dengan cara mencari alternatif pasar atau konsumen

through new market or costumers. This method is

lain. Langkah ini realistis mengingat faktor geografis

feasible considering the fact that Indonesian archipelago

Indonesia sebagai negara kepulauan sangat berpotensi

holds limitless potential for the growth of national

bagi perkembangan industri aviasi domestik. Sedangkan

aviation industry. On the other hand, to increase the

untuk menjaga pengeluaran agar tetap efisien, GMF

cost efficiency, the management escalates operational

berupaya meningkatkan produktivitas kerja, sistem dan

process’, the system’s, and the procedures’ productivity.

prosedur. Setelah menjalankan langkah-langkah di atas,

After the aforementioned steps have been carried out,

Perusahaan akan meninjau efektivitas pencapaian tahun

the Company will then review the results of 2009 as

2009 sebagai basis kebijakan 2010 mengingat perkiraan

the basis to create the policy for 2010 as the experts

para ahli bahwa kondisi dalam kedua tahun tersebut

predicted the condition between them will be similar.

takkan berbeda jauh.

gmf aeroasia

»


»

19


Message from the CEO

Terlepas dari semua itu, prospek industri MRO sangat

Regardless of the global economic turbulence,

luas mengingat pangsa pasar yang cukup besar di

the MRO industry holds a bright prospect considering

Indonesia yakni USD700-750 juta pada tahun 2009

Indonesianits

dan diperkirakan berkembang menjadi USD 2 miliar

millions in 2009 and is expected to grow to USD 2

pada tahun 2012. Sementara yang bisa diserap oleh

billions in 2012. The domestic MRO companies could

perusahaan MRO domestik tahun ini baru 30% yang

only handle 30% of it, meaning that the rest will fall to

berarti masih banyak pekerjaan yang dialihkan ke

the lap of foreign MRO companies. To capitalize on such

luar negeri. Untuk menjaring peluang tersebut, GMF

condition, GMF will invigorate its recruitment process

sudah melakukan berbagai langkah seperti perekrutan

and increasing the Company’s capacity and capability.

market share reached USD700-750

sumber daya manusia serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas. Secara keseluruhan, 2008 sebagai tahun pertama dari

In retrospect, 2008 as the first year of the second five

perencanaan lima tahun kedua Global Challenge sangat

year phase of Global Challenge is very satisfying.

menggembirakan. Karena itu, untuk kedepannya,

Therefore, GMF is certain to elevate its performance and

Perusahaan optimis akan mampu berbuat lebih baik lagi

make it through the global economic disaster without

dan berhasil melewati badai krisis ekonomi global tanpa

any hindrance.

kendala berarti. kami

On behalf of the Management of GMF AeroAsia, we

mengucapkan banyak terima kasih kepada Dewan

would like to thank the Board of Commissioners for the

Komisaris atas dukungan dan saran yang diberikan

supports and advices to the Board of Directors. We also

kepada Dewan Direksi. Ungkapan terima kasih juga

would like to thank our employees, business partner,

kami sampaikan kepada seluruh karyawan GMF atas

customers and all who have contributed and committed

dukungan yang diberikan. Tidak lupa pula terima kasih

toward the company enhancement.

Atas

nama

Manajemen

GMF

AeroAsia,

kami sampaikan kepada mitra bisnis, customer, dan pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dan komitmen atas kemajuan perusahaan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk

May The Almighty God provide us with guidance

dan kemampuan kepada kita semua dalam upaya

and ability to develop GMF AeroAsia as our prominent

mengembangkan GMF AeroAsia sebagai perusahaan

company.

kebanggaan kita semua.

Direktur Utama • President and CEO

Richard Budihadianto

20

»

gmf aeroasia

»


gmf aeroasia

»


»

21

M. Suprijadi


EVP Base Operation

President and CEO

Dewan Manajemen Board of Management

Agus Sulistyono

Agus Sudaryo

Hanrozan Haznam

EVP Line Operation

Deputy President and COO

Finance Director and CFO

Peristiwa Penting 2008 2008 Significant Events Januari

January

1. GMF menerima kunjungan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

1. Vice President of Republic of Indonesia

2. GMF menerima kunjungan mahasiswa ITS dalam acara

2. ITS college students visited GMF on

Studi Ekskursi. 3. GMF dan Garuda menyelenggarakan kegiatan donor darah. 4. GMF

Learning

melatih

Centre

teknisi

Mahan

Air/

EASA

melaksanakan

audit

an excursion study. 3. GMF and Garuda held a blood donation. 4. GMF Learning Centre held an Aircraft

Blue Airways dalam pelatihan Aircraft Wheel & Brake. 5. Inspektur

Jusuf Kalla visited GMF.

terhadap

GMF.

Wheel & Brake training for Mahan Air/ Blue Airways technicians. 5. EASA inspectors audited GMF.

February

Februari Jogjakarta

1. Station

GMF

melakukan

perawatan

teknis

(MAS) airplanes.

2. GMF menerima kunjungan BPK. 3. Otoritas

penerbangan

Amerika

FAA

(Federal

Aviation

Komisi

mengaudit

Keselamatan

Garuda

Penerbangan

Indonesia

dan

GMF

Uni

4. GMF attended Singapore Airshow expo. Eropa

memfasilitasi

pelaksanaan audit tersebut. 6. Unit Quality Assurance and Safety GMF mengampanyekan penerapan Internal Occurrence Report (IOR).

24

»

gmf aeroasia

»


2. Supreme Audit Agency visited GMF. 3. Federal Aviation Administration audited GMF.

Administration) melaksanakan audit terhadap GMF. 4. GMF berpartisipasi dalam pameran Singapore Airshow. 5. Tim

1. GMF Jogjakarta station performed technical handling for Malaysia Airlines

terhadap pesawat MAS (Malaysia Airlines).

5. European Aviation Safety Agency audited Garuda Indonesia facilitated by GMF. 6. GMF’s Quality Assurance and Safety unit promoted the Internal Occurrence Report (IOR) application.

Maret

March

1. GMF mewajibkan seluruh karyawan menerapkan Safety

1. GMF enforced the application of Safety Management System (SMS) towards all employees.

Management System (SMS). 2. GMF menerima kunjungan peserta pelatihan Pusdiklat

2. Directorate General of Customs and Excise’s trainee visited GMF.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 3. Boeing Company melaksanakan audit terhadap Garuda dan

3. Boeing Company audited Garuda and GMF. 4. GMF and Nurtanio University signed an

GMF. 4. GMF dan Universitas Nurtanio menandatangani MoU

MoU regarding Human Resources. 5. Students of Indonesian Air Force’s Command

kerjasama SDM. 5. GMF menerima kunjungan peserta Sekolah Komando

School visited GMF.

Pendidikan TNI Angkatan Udara.

April

April

1. GMF menerima kunjungan Asosiasi SMK Penerbangan

1. Indonesian Aviation Vocational School Association visited GMF.

se-Indonesia. 2. Otoritas penerbangan sipil Afrika Selatan, South African Civil

Aviation

Authority

(SA-CAA)

melaksanakan

audit

2. South African Civil Aviation Authority performed an audit on GMF. 3. Travel agents and Garuda’s sales agents from

terhadap GMF. 3. GMF menerima kunjungan pengusaha travel agent & sales agent Garuda yang berasal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong

Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong and Philippines visited GMF. 4. Civil Aviation Authority (CAA) of Zimbabwe

Kong, dan Filipina. 4. Civil Aviation Authority (CAA) of Zimbabwe melaksanakan audit terhadap GMF.

performed an audit on GMF. 5. GMF celebrated its 6th birthday.

5. GMF menyelenggarakan perayaan HUT ke-6.

May

Mei 1. GMF

menerima

kunjungan

mahasiswa

Universitas

2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

audit

Operational renewal

Safety

terhadap

Audit Garuda

GMF’s Board of Commissioners. 3. Air China performed an audit on GMF.

menetapkan Dewan Komisaris GMF.

4. IATA Operational Safety Audit (IOSA) performed

3. Air China melaksanakan audit terhadap GMF. 4. IATA

1. Students of Diponegoro University visited GMF. 2. Extraordinary Annual Shareholders’ Meeting appointed

Diponegoro.

(IOSA)

melaksanakan

Indonesia

dan

GMF

audit renewal on Garuda Indonesia and GMF as its repair station.

sebagai repair station-nya.

gmf aeroasia

»


»

25

Peristiwa Penting 2008

2008 Significant Events

Juni

June

1. Malaysia Airlines (MAS) melaksanakan audit terhadap GMF.

1. Malaysia Airlines (MAS) performed an audit on GMF.

2. East African Safari Express melaksanakan audit terhadap GMF.

2. East African Safari Express performed an audit on GMF.

3. EASA melaksanakan audit terhadap GMF.

3. EASA performed an audit on GMF.

4. GMF berpartisipasi dalam pameran Hari Lingkungan Hidup

4. GMF attended World Environment Day expo

Sedunia dengan mensosialisasikan program Indonesia Halon

to promote Indonesian Halon Bank program. 5. Australian Civil Aviation Safety Authority (CASA)

Bank. 5. Civil Aviation Safety Authority (CASA) Australia melaksanakan

performed an audit on GMF.

audit terhadap GMF.

Juli

July

GMF menyelenggarakan acara donor darah.

GMF held a blood donation.

Agustus

August

1. GMF

menerima

kunjungan

Komisaris

dan

Direksi

PT. Pembangkitan Jawa Bali. 2. Unit IGTE (Industrial Gas Turbine Engine) GMF menerima perpanjangan sertifikat ISO 9001-2000.

1. Commissioners and directors of PT Pembangkitan Jawa Bali visited GMF. 2. GMF’s Industrial Gas Turbine Engine unit’s ISO 9001-2000 certification extended.

3. GMF menerima kunjungan peserta Diklat Perhubungan Udara.

3. Air Transportation Service’s trainees visited GMF.

4. GMF mengikuti Pameran Teknologi Nasional.

4. GMF attended the National Technology Expo.

September

September

GMF menjalin kerja sama dengan konsultan Renoir yang akan

GMF forged partnership with Renoir who will assist the

membantu memperbaiki penerapan Business Process di GMF.

implementation improvement of Business Process at GMF.

Oktober

October

1. Konsultan MARSH Ltd Aviation Risk Advisory Solution

1. MARSH Ltd Aviation Risk Advisory Solution performed

melaksanakan audit terhadap GMF dan Garuda terkait

an audit on GMF and Garuda related to EASA’s Part M

EASA Part M compliance terutama untuk perawatan

compliance, specifically regarding Garuda’s airplanes maintenance.

pesawat Garuda. 2. GMF berpartisipasi dalam bursa karier di ITS.

2. GMF attended ITS’ job expo.

3. Unit IGTE (Industrial Gas Turbine Engine) GMF memenangkan

3. GMF’s Industrial Gas Turbine Engine unit won the bid

tender perawatan engine Kongsberg milik Pertamina. 4. Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) melaksanakan audit tahunan terhadap GMF. 5. GMF menyelenggarakan donor darah.

26

»

gmf aeroasia

»


for Pertamina’s Kongsberg engine maintenance. 4. Directorate General of Civil Aviation performed annual audit on GMF. 5. GMF held a blood donation.

November

November

1. GMF menerima kunjungan Dirjen Perhubungan Udara Budhi

1. Air Transportation Directorate General Mulyawan Suyitno visited GMF.

Mulyawan Suyitno. 2. China Airlines mempercayakan perawatan teknis pesawat B737-800 China Airlines kepada GMF secara penuh. 3. GMF berpartisipasi dalam seminar Bisnis dan Lingkungan di

4. GMF and Garuda Indonesia conducted WIP Flight for the President’s official visitation to Brazil

kunjungan Presiden ke Brazil. 5. GMF berpartisipasi dalam acara Indo Defense dan Indo

5. GMF attended the Indo Defense and Indo Aerospace 2008 Expo & Forum.

Aerospace 2008 Expo & Forum. 6. Coordinating Agency for Supplier Evaluation (CASE), salah satu organisasi nirlaba yang beranggotakan maskapai seluruh dunia,

6. Coordinating Agency for Supplier Evaluation (CASE), one of nonprofit aviation organizations performed an audit on GMF. 7. Yemen public aviation authority (CAMA) performed

melaksanakan audit terhadap GMF. 7. Otoritas penerbangan sipil Yaman (CAMA) melaksanakan audit

an audit on GMF. 8. GMF held Vendors Gathering in Bali.

terhadap GMF.

9. Osman Bing Satrio/Deloitte public accountant firm

8. GMF mengadakan vendors gathering di Bali. Akuntan

of its B737-800 fleet to GMF. 3. GMF attended the Business and Environment seminar at the Ministry of Environment.

Kementerian Lingkungan Hidup. 4. GMF dan Garuda Indonesia melaksanakan VVIP Flight

9. Kantor

2. China Airlines entrusted the technical maintenance

Publik

Osman

Bing

Satrio/Deloitte

performed and audit on GMF.

melaksanakan audit terhadap GMF.

Desember

December

1. GMF menerima kunjungan kerja Komisi IX DPR RI.

1. Commission IX of the House of Representatives visited GMF.

2. GMF menyelenggarakan Quality System Management Review

2. GMF performed Quality System Management Review (QSMR)

(QSMR) semester II 2008. 3. GMF menerima perpanjangan sertifikat Approval 145

for the second semester of 2008. 3. GMF gained the extension for Approval 145 certification

(untuk Aicraft Maintenance Organization/AMO), 147 (Aircraft

(for Aicraft Maintenance Organization/AMO), 147 (Aircraft

Maintenance Training Organization/AMTO), dan 57 (distributor

Maintenance Training Organization/AMTO), and 57 (distributor

approved) dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian

approved) from the Airworthiness and Aircraft Operation

Pesawat Udara (DKUPPU). 4. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT GMF AeroAsia terkait Pengesahan Rencana Kerja dan

Directorate. 4. GMF held the Annual Shareholders’ Meeting regarding the Approval of 2009 Budget and Action Plan.

Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009.

gmf aeroasia

»


»

27

The

GMF AeroAsia

Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

Penjelasan umum

Overview

Tahun 2008 merupakan satu babak penting bagi

The year 2008 was an important phase for

PT GMF AeroAsia sebagai tahun pertama dari

PT GMF AeroAsia as the first year of the second

perencanaan lima tahun kedua, Global Challenge

five years stage of Global Challenge with the vision

dengan visi “Menjadi MRO kelas dunia pilihan customer

of “becoming world class MRO of customers’ choice

pada tahun 2012”. Di tahun ini, GMF masih terus

by 2012”. Throughout 2008, GMF was still improving

melaksanakan pembenahan di berbagai bidang

itself in all aspects as the foundation to start the

sebagai ancang-ancang untuk memulai langkah awal

initial step and the steps afterwards to reach

dan langkah-langkah berikutnya untuk mencapai

the Company’s goals.

cita-cita Perusahaan.

30

»

gmf aeroasia

»


Di tengah melonjaknya harga minyak dunia, tingginya

Amidst the escalating fuel price, the high rate of

tingkat kecelakaan penerbangan domestik, dicabutnya

domestic flight accidents, the flight ban imposed by

ijin terbang pesawat dari Republik Indonesia ke Eropa

Europe Union towards Indonesian airlines as well as

serta ditutupnya beberapa maskapai di Indonesia, GMF

the closing of several domestic airlines, GMF managed

berhasil melewati tahun 2008 dengan baik. Hal ini tak

to make it through 2008 without any significant

terlepas dari berbagai langkah perbaikan seperti evaluasi

setback. This was due to various improvements such as

pricing kontrak PBTH dengan Garuda, diperolehnya

PBTH pricing contract renegotiation with Garuda, the

beberapa

panjang,

increasing maintenance capacity in Base Maintenance

meningkatnya perawatan di unit Base Maintenance,

unit as well as GMF’s certification increment alongside

serta penambahan sertifikasi GMF, disamping perbaikan-

of other financial and operational enhancements.

kontrak

perawatan

jangka

perbaikan finansial dan operasional lain. Kinerja Operasional yang dicapai di GMF di tahun

The operational performance achieved by GMF in 2008

2008 mencakup dua hal yaitu kinerja atas rencana

included the 2008 strategic planning performance

strategis tahun 2008 dan kinerja kesehatan perusahaan.

and the Company’s health performance. The 2008

Pencapaian kinerja strategis tahun 2008 mencapai nilai

strategic planning performance reached the 102.43%

102.43% dalam Balance Score Card GMF. Dari 27 KPI

mark on GMF’s Balance Score Card as out of 27 KPIs

(Key Performance Indicator), 16 mencapai dan melebihi

(Key Performance Indicator), 16 met or surpassed their

targetnya sementara 11 belum dan hampir memenuhi

respective targets and 11 has yet or almost met the

target yang telah ditetapkan. Di sisi lain, berdasarkan

targets. On the other hand, based on the benchmark

pengukuran yang ditetapkan KepMen BUMN no. BUMN

set by the Minister of State Owned Enterprise’s Decree

No. KEP-100/MBU/2002, kinerja kesehatan Perusahaan

No. KEP-100/MBU/2002, the GMF’s health performance

mencapai skor 87.40, menurun dari tahun lalu, namun

reached 87.40 mark, a decrease compared to previous

tetap mempertahankan kategori “AA” dengan kondisi

year’s result while still retained the “AA” category and

“Sehat”.

“Healthy” condition.

Sasaran Perusahaan

Company’s Targets telah

In conjunction with Global Challenge program,

mengembangkan strategi dan program kerja untuk

GMF developed a strategy and work programs to be

15 tahun kedepan yang dibagi dalam tiga tahap

implemented in the next 15 years which divided in 3

strategi dan program kerja lima tahunan. Untuk strategi

phases of strategy and 5 years work program period. For

dan program kerja lima tahun kedua (2008-2012),

the second five years stage (2008-2012), the Company

Perusahaan mencanangkan sasaran sebagai berikut:

established the following targets:

Sesuai

program

Global

Challenge,

GMF

gmf aeroasia

»


»

31

Diskusi dan Analisa Manajemen

Management Discussion & Analysis

1. Pelaksanaan standar kelas dunia

1. World class standard compliance

2. IPO dengan status ‘bluechip’

2. IPO with ‘bluechip’ status

3. Memiliki kantor cabang di luar negeri (misalnya

3. Overseas branches (i.e. Middle East) 4. World-class human resources

di Timur Tengah) 4. Memiliki sumber daya manusia berkompetensi

5. Top 3 Regional Market share 6. Optimal Capacity Utilization

tingkat dunia 5. Berada di peringkat 3 teratas dalam market share regional 6. Penggunaan kapasitas secara optimal

Untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan dan

To

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan pada

achieve the targets of second five years stage, the

face

future

business

challenges

and

perencanaan lima tahun yang kedua, maka Perusahaan

Company devised Corporate Strategy which will

telah menyusun Strategi Perusahaan yang dalam

be implemented by 8 Strategic Initiative Teams.

pelaksanaannya dilakukan oleh 8 Strategic Initiative

The details are as follows:

Team. Rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Financial Restructuring & Hair Dressing

1. Financial Restructuring & Hair Dressing

2. High-yield Portfolio & Market Development


3. Garuda-aligned Capacity & Capability Adjustment

3.

4. Capability & Capacity Optimization


5. Product Quality Improvement


6. Accelerated World Class Talent Deployment


7. Safety Management System Implementation


8. Intensifikasi & Ekstensifikasi Information

8. IT Intensification & Extension

Garuda-aligned Capacity & Capability Adjustment

Technology (IT)

Tinjauan Operasional 2008

2008 Operational Review

Pengelolaan dan pengembangan GMF, secara umum

GMF’s management and development were done

dilakukan melalui “Strategic Excellence” dan “Operating

through “Strategic Excellence” and “Operating Excellence”

Excellence” yang secara keseluruhan disebut program

as the main parts of 15 years “Global Challenge” long

“Global Challenge” dan merupakan program jangka

term program. The year 2008 was the fifth year of the

panjang (15 tahun). Tahun 2008 merupakan tahun

first five years stage. In 2008, the Strategic Excellence was

kelima dari pelaksanaan program tersebut lima tahunan

measured by 11 milestones achievements as follows:

tahap pertama. Pada tahun 2008, Strategic Excellence diukur dengan pencapaian 11 milestones sebagai berikut: 1. GA’s covenant settled.

1. GA’s covenant settled.

2. No short of working capital.

2. No short of working capital.

32

»

gmf aeroasia

»


3. AR collection period < 45 days.

3. AR collection period < 45 days.

4. Partnership B747 HMV.

4. Partnership B747 HMV.

5. 100 % meets SLA with GA.

5. 100 % meets SLA with GA.

6. JO/JV with world class MRO commercialized.

6. JO/JV with world class MRO commercialized.

7. Capacity utilization 90 %.

7. Capacity utilization 90 %.

8. TAT & Reliability, focus Lean Six Sigma implemented

8. TAT & Reliability, focus Lean Six Sigma implemented

& Reliability meet industrial standard.

& Reliability meet industrial standard.

9. Material Consigment / JIT

9. Material Consignment / JIT

10. 100% compliance with purchasing agreement

10. 100% compliance with purchasing agreement with

with key vendors.

key vendors.

11. Total SAP solutions & features implemented.

11. Total SAP solutions & features implemented.

Hingga akhir Desember 2008, belum ada milestone yang

As per December 2008, none of the milestones were

tercapai. Melihat progres milestone di tahun 2008 serta

achieved. Considering the progress of the milestones in

perkembangan bisnis yang ada, maka milestones ini

2008 as well as the existing business development, the

tetap ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2009.

milestones are still aimed to be achieved in 2009.

Pengkuran pencapaian kinerja operasional dilaksanakan

Operational performance achievement is benchmarked

menggunakan sistem Balance Score Cards (BSC). Pada

through Balance Score Cards (BSC) system. For 2008,

tahun 2008, GMF telah menetapkan 14 Strategic

GMF established 14 Strategic Objectives and 27 KPIs

Objective dan 27 KPI terhadap 4 perspektif BSC. Dengan

towards 4 BSC perspectives. With the performance

skor kinerja 102,43%, pencapaian tahun 2008 secara

reached 102.43% mark, the 2008 achievements were

umum telah menunjukkan perbaikan dibandingkan

generally better than those of the previous periods.

periode tahun-tahun sebelumnya. Skor tersebut

The score was gained by considering the weight of each

diraih dengan mempertimbangkan Bobot KPI, Bobot

KPI, Strategic Objective, and Perspective. From Strategic

Strategic Objective dan Bobot Perspective. Jika dilihat

Objectives’ results, Strategic Objectives People-Driven

dari pencapaian Strategic Objectives, Strategic Objectives

Capacity Optimization failed to reach its targets due to

People-Driven Capacity Optimization tidak mencapai

Sold Man Hours per Day’s KPI, as its indicator, failed to

targetnya akibat tidak tercapainya target KPI Sold Man

reach its target. From KPIs’ point of view, however, there

Hours per Day yang menjadi indikatornya. Sedangkan

were 16 KPIs met and surpassed their targets (marked

jika dilihat dari KPI ada 16 KPI yang telah tercapai dan

by green dots) and 11 almost reached their targets

melebihi targetnya (ditandai dengan lingkaran hijau)

(marked by yellow dots) and have yet to meet their

dan 11 KPI yang hampir memenuhi target (ditandai

targets (marked by red dots). BSC matrix’s consists of

dengan lingkaran kuning) dan belum memenuhi target

Perspective (marked by binoculars), Strategic Objectives

(ditandai dengan lingkaran merah). Detail matriks BSC

(marked by keys) and KPIs (marked by rulers) as well as

yang terdiri dari Perspective (ditandai dengan gambar

its achievement per December 2008 is as follows::

teropong), Strategic Objective (ditandai dengan gambar kunci) dan KPI (ditandai dengan gambar mistar) serta pencapaiannya di periode Desember 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:

gmf aeroasia

»


»

33


Period Level

Hierarchy

Target

Bobot

Actual

Month

Board of Director

90.00%

Month

1. Financial

90.00%

15.00%

117.34% 119.48%

102.43%

Year

11. Mazimize Return to Share Holder

90.00%

20.00%

Year

111. Return of Equity (ROE)

14.17%

100.00%

19.62%

12. Grow sales through high-yield portfolio

90.00%

30.00%

165.68%

121. % Revenue from Top-5 Account

40.00%

100.00%

66.27%

90.00%

50.00%

87.47%

USD/p 65,000

15.00%

USD/p 63,530 3.14%

Quarter Quarter Month

13. Enhance productivity, optimize cost & capacity utilization

Quarter

131. Revenue/Employee

Quarter

132. Revenue/Employee C&B

3.25%

15.00%

Month

133. Cumulative % Cost of Poor Quality

0.40%

15.00%

0.30%

Half Year

134. Return of Investment (ROI)

14.17%

40.00%

12.29%

Half Year

135. Asset Turn Over

158.87%

15.00%

137,74%

90.00%

35.00 %

108.86%

90.00%

90.00%

108.77%

192 delay

40.00 %

136 delay

Month

2. Customer

Month

21. Provide world-class product & ser vice at competitive price

Month

211. Total Technical Delay (Incl. Sub Seq. Delay) (Avg)

Month

212. Aircraft Availability (Average)

Month

213. Technical Incident & Accident Rate ( TIA) (Avg)

100.00%

15.00 %

99.06%

0.0330 Inc. per 100 Rev T/O

15.00 %

0.0246 Inc. per 100 Rev T/O

Month

214. Cabin Functionality

99.00%

20.00%

99.73%

Month

215. Interior Appearance

85.00%

5.00%

85.26%

Month

216. Exterior Appearance

80.00%

5.00%

83.65%

90.00%

10.00%

109.72%

72.00%

100.00%

79.00%

90.00%

30.00%

83.66%

90.00%

50.00%

93.21%

3.00%

20.00%

3.20%

99.00%

80.00%

88.95%

Year

22. Provide accessible & accommodative solutions

Year

221. Customer Satisfaction Index

Month Month

3. Internal Process 31. Enterprise -total QCD Enhancement

Quarter

311. Safety Management System (SMS) Index

Month

312. TAT Actualization Ratio (Avg)

Month

32. Partnership-driven Capability & Capacity Extensification

90.00%

10.00%

96.16%

Month

321. Planning Accuracy Rate

90.00%

50.00%

67.14%

Month

322. Workplan Actualization Rate

80.00%

50.00%

94.18%

Month

33. People -driven Capacity Optimalization

90.00%

40.00%

68.60%

5.00 mhrs/day

100.00%

3.43 mhrs/day

90.00%

20.00%

102.84%

90.00%

20.00%

109.77%

90.00%

100.00%

98.79%

90.00%

10.00%

83.33%

90.00%

100.00%

75.00%

90.00%

30.00%

118.47%

Month Month Quarter

331. Sold man hours/day 4. Learning & Growth 41. Highly capable technical & supporting front-liner

Quarter Half Year

411. Human Capital Readines 42. Cross-cultural global leadership talents

Half Year Quarter

421. PDCA Index 43. Strong workmanship with air worthy & safety culture

Quarter

431. # Internal Occurance Report

50.00 Kejadian

33.33%

70.00 Kejadian

Quarter

432. Safety Culture Index

90.00%

33.33%

99.60%

Quarter

433. % MEDA/CEDA Follow-up

14.17%

33.33%

94.30%

14.17%

10.00%

83.33%

90.00%

100.00%

75.00%

90.00%

20.00%

99.64%

80.00%

100.00%

79.71%

90.00%

10.00%

87.50%

80.00%

100.00%

70.00%

Half Year

44. Ethical & Good Corporate Citizenship 441. GCG Index

Half Year Month

45. Integrated ERP & web-enabled system 451. % Business Process Automated

Month Month

46. Extensive -intensive IT usability 461. IT Culture Index

Month

34


»

gmf aeroasia

»


Tingkat Kesehatan Perusahaan

Company’s Health Level

Evaluasi tingkat kesehatan Perusahaan mengacu

The evaluation of the Company’s health level have been

kepada indikator yang digunakan untuk menilai tingkat

conducted by referring to the indicators which is used

kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai

to appraise the health level of State Owned Enterprise

Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-100/

(BUMN) in conjunction with the Minister of State Owned

MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Untuk aspek keuangan

Enterprise’s Decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June

dan administrasi, indikator yang dinilai berikut masing-

4th, 2002. For the financial and administration aspects,

masing bobotnya ditetapkan dalam Surat Keputusan

appraised indicator and its units were defined in the

tersebut sedangkan aspek operasional ditetapkan

aforementioned decree, meanwhile the operational

secara khusus dalam RUPS.

aspect were defined exclusively in Annual General Shareholders meeting.

Berdasarkan evaluasi hal tersebut diatas, kinerja

According to the evaluation above, GMF’s performance

Perusahaan pada tahun 2008 tergolong dalam kondisi

in 2008 is classified in “Healthy” condition “AA” category

“SEHAT” kategori “AA” dengan skor “87,40” dengan rincian

with score of “87.40” with the following details:

sebagai berikut: Aspek keuangan

: 59,50

Financial aspect

: 59.50

Aspek operasional

: 12,90

Operational aspect

: 12.90

Aspek administrasi

: 15,00

Administrational aspect

: 15.00

Jumlah

: 87,40

Total

: 87.40

Proyeksi Penjualan 2008

2008 Sales Projection

Total pangsa pasar yang direncanakan diraih oleh GMF

The total market share for 2008 projected by GMF was

pada tahun 2008 adalah sebesar 0,30 % dari pasar MRO

0.30% of the worldwide MRO market, equal to USD

dunia atau senilai USD 167.05 juta. Penurunan pangsa

167.05 millions. The number was a 0.1% decline over

pasar ini dibandingkan 2007 adalah sebesar 0,1 %,

that of 2007 which was caused by diminishing target

dikarenakan target konsumen yang berkurang serta

market and better market growth in 2007.

pertumbuhan pasar yang lebih baik di 2007. Untuk mencapai target ini, GMF telah melakukan

To reach this target, GMF performed synchronized

perencanaan perawatan terpadu terutama dengan

maintenance planning especially with domestic

operator domestik untuk menghasilkan perencanaan

operators to formulate better and more accurate

yang lebih akurat, serta kepastian slot untuk menjamin

planning to ensure the availability of production

perencanaan produksi, SDM dan supply material.

planning, human resources and supply material. Other

Langkah-langkah pemasaran lainnya yang dijalankan

marketing methods were adjusting the Pricing Update

adalah Pricing Update yang disesuaikan dengan

with the market condition. Promotions were also

kondisi pasar. Promosi pun turut dilaksanakan dengan

done by attending the 2008 Singapore Air Show and

berpartisipasi dalam Singapore Air Show 2008 dan

advertising in several international flight magazines.

pemasangan iklan di beberapa majalah penerbangan

Moreover, direct selling was still performed by Account

internasional. Tak hanya itu, direct selling tetap dilakukan

Manager to maintain customers and to gain new ones.

oleh

Account Manager

untuk

mempertahankan

pelanggan serta untuk mendapatkan pelanggan baru.

gmf aeroasia

»


»

35



Target peningkatan pendapatan ini juga dilakukan

The revenue improvement target was also performed

melalui pemberdayaan 28 Business Portfolio yang

by utilizing the 28 Business Portfolios throughout each

tersebar di setiap bisnis unit.

business unit.

Pangsa pasar masing-masing unit usaha GMF adalah

The market share of GMF’s each business unit is as

sebagai berikut:

follows:

Pangsa Pasar • Share per Business

Global MRO (BUSD) Market Size: 42.51 BUSD

GMF AeroAsia (MUSD) Global Market Share GMF: 0.30%

150

9.74

120

18.52 90

26.24

60 40.83 5.95 Base Maint 30 31.71 9.78 Line Maint

0

14.45 Eng Maint

3.40 Other

Product 8.93 Comp Maint

Sumber • Source: Aero Strategy, MRO Network, LHT

36

»

gmf aeroasia

»


Market Share

Line Maint

0.32%

Base Maint

0.69%

Eng Maint

0.18%

Comp Maint

0.22%

Others

0.29%

Pangsa pasar per bisnis global yang terbesar dipegang

Engine Maintenance holds the biggest market share,

oleh Engine Maintenance diikuti oleh Line Maintenance

followed by Line Maintenance and Component

dan

Maintenance,

Component

Maintenance,

sementara

Base

while

Base

Maintenance

took

Maintenance berada pada urutan keempat.

the fourth place.

Dari sudut pandang target konsumen GMF, Base

From the GMF’s target market’s point of view, Base

Maintenance masih memegang porsi terbesar. Untuk

Maintenance still holds the biggest portion. Going

kedepannya, unit-unit usaha lain harus dikembangkan

forward, other business units must be further developed

agar bisnis utama GMF tidak hanya terfokus pada Base

to ensure GMF’s core business will not focused solely on

Maintenance.

Base Maintenance.

Sedangkan pangsa pasar GMF per wilayah adalah

On the other hand, GMF’s market share per region

sebagai berikut:

is as follows:

Pangsa Pasar per Wilayah • Share per Region

Global Market Market Size: 42.51 BUSD

GMF AeroAsia (MUSD) Global Market Share GMF: 4.38%

130 3.20

125

5.04

120

1.26 0.53

115 110

117.00

21 Aspac 105 28 Europe 5 Latin America

100

t 4 Middle East 2 Africa

a 40 North America


Region

Market Share

Aspac

1.311%

Latin America

0.004%

North America

0.007%

Africa

0.593%

Middle East

0.188%

gmf aeroasia

»


»

37



Amerika Utara masih memegang pangsa pasar terbesar

North America holds the biggest market share of the

dalam bisnis ini, diikuti oleh Eropa dan kemudian Asia

industry, followed by Europe and Asia Pacific. GMF’s

Pasifik. Asia Pasifik masih merupakan target terbesar GMF

main target market remains Asia Pacific due to the high

mengingat tingginya tingkat permintaan perawatan

demand of maintenance from Garuda Indonesia and

pesawat Garuda Indonesia dan juga operator domestik,

other domestic operators, followed by Africa and Middle

diikuti dengan Afrika dan Timur Tengah. Pangsa pasar di

East. GMF’s market share in Europe also increases steadily

Eropa terus meningkat dari tahun ke tahun walaupun

on yearly basis even though remains insignificant.

belum terlalu signifikan. Pangsa pasar berdasarkan kapabilitas yang dimiliki GMF

GMF’s market share from the perspective of Airframe’s

untuk Airframe dan Engine adalah sebagai berikut:

and Engine’s capability is as follows:

Pangsa Pasar Berdasarkan Kapabilitas (Airframe) • Related GMF Capability Market Share (Airframe)

Global MRO (MUSD) Market Size: 1,543.05 MUSD

GMF AeroAsia (MUSD) Global Market Share GMF: 1.43% (22.09 MUSD)

25 1.38 20

0.95 1.00

15

10 13.95 5 603 • 737-3/4/500 274 • 747-3/4/300

3.69 0

32 • DC10 167 • F-28 68 • F-100 54 • 737-1/200

Type

373 • MD62


38

»

gmf aeroasia

»


Market Share

737-3/4/500

0.61%

747-1/2/300

5.64%

F-28

0.43%

737-1/200

1.87%

MD82

0.25%

F-100

0.59%

DC10

0.38%

0.40 1.00

Pangsa Pasar Berdasarkan Engine • Engine Market Share

Related Global Market (BUSD) Market Size: 1.648 BUSD

GMF Market Share (MUSD) Global Market Share GMF: 1.36% (22.44 MUSD)

25

3.9

20

15

10 18.54 5 3.9 0 16.5


Type

Market Share

CFM56-3

1.13%

Spey555

52.00%

Ikhtisar Kinerja Operasional

Operational Performance Highlight

Indikator-indikator utama untuk mendukung armada

The main indicators to support Garuda’s fleet can be

Garuda dapat dilihat pada grafik berikut ini:

seen in the grafic below:

1. Tingkat Ketepatan Waktu Penerbangan

1. Dispatch Reliability

Dispatch Reliability 2008 • Dispatch Reliability 2008

99.23

99.31

99.10

99.26

98.90

98.97

99.03

99.17 99.11

98.67

98.5

98.67

2007

98.94

98.87

99.0

99.09

99.16

Actual

99.34

99.42

99.5

Target 2008, (>=100%) 98.0 2004

2005

2006

2007

2008

Jan Feb Mar Apr May

gmf aeroasia

Jun

»

Jul Aug Sep Oct Nov

Dec


»

39



Kinerja tingkat ketepatan waku pada tahun 2008

Dispatch Reliability’s performance in 2008 was

mencapai 99,16%, melampaui target yang ditetapkan

99.16%, surpassed the projected target of 99.10%.

yaitu 99.10%. Hal yang perlu diperhatikan dari Kinerja KPI Dispatch

Several points of concern regarding Dispatch Reliability’s

Reliability adalah:

KPIs are as follows:

1. Perbaikan Reliability dari tipe pesawat A330 dan

1. Reliability improvement of A330 and B 747-400

B 747-400 yang masih di bawah target. Hal ini

were still below the projected target due to the

merupakan konsekwensi dari rendahnya revenue

low revenue take off of both aforementioned

take off kedua tipe pesawat long range ini sehingga

long range types which implied that even the low

jumlah delay yang sedikit akan berakibat signifikan

number of delays will have a significant impact to

ke Dispatch Reliability-nya.

their dispatch reliability.

2. GA dan GMF menyimpulkan bahwa tiga penyebab

2. GA and GMF concluded that the main cause of

utama delay bagi Armada Garuda adalah Waktu,

delays for Garuda’s Fleet were Time, Engineering

Aspek Engineering, dan Material.

Aspect, and Material.

a. Waktu: Masih tingginya delay karena Trouble

a. Time: The high number of delays is caused by

ditemukan oleh Cockpit dan Cabin Crew pada

troubles found by Cockpit and Cabin Crew

saat melakukan preflight check atau pada

during preflight check or during Return to

kejadian Return to Gate dan lamanya waktu

Gate process as well as the amount of time

perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi.

required to fix the problems. To remedy this,

Tindak lanjut yang dilakukan adalah peningkatan

the Company must improve the technician

kemampuan Mekanik, pelaksanaan ADTH yang

capability, perform the ADTH, and apply the

baik, serta penerapan transit & preflight check list b. Aspek Engineering: Masih tingginya masalah

recurring problems which were not solved

repetitif yang lama tidak diselesaikan secara

completely led to repeated delays. The

tuntas hingga terjadi delay yang berulang.

management of recurring problems has

Perbaikan manajemen masalah repetitif telah

been employed and must be improved upon

dilakukan dan perlu diperbaiki secara terus-

continuously. c. Material:

menerus.

The lack of Spare and Critical

Critical

Component of classic B 737 fleet as well as their

Component di fleet B 737 classic dan allotment-

allotment at out station along with part robbing

nya di out station serta part robbing yang terjadi

within GMF’s bonded area. The improvement

di kawasan berikat GMF.

Perbaikan jumlah

of spare supply, allotment and B 737’s Critical

spare, allotment dan monitoring ketersediaan

Component availability monitoring has been

Critical Component B 737 fleet telah dilakukan

performed and must be further augmented.

dan masih harus ditingkatkan lagi. Percepatan

The procedures to transport goods out of GMF’s

prosedur pengeluaran barang dari kawasan

bonded area must be simplified especially for

berikat GMF khususnya bagi part robbing yang

part robbing required by Line Maintenance.

c. Material:

Ketiadaan

Spare

dan

dibutuhkan di Line Maintenance.

40

complete transit & preflight checklist. b. Engineering Aspect: The high number of

secara menyeluruh.

»

gmf aeroasia

»


2. Tingkat Ketersediaan Pesawat

2. Aircraft Availability

Kinerja tingkat ketersediaan pesawat untuk tahun

Aircraft Availability’s performance in 2008 was 99.06%,

2008 adalah 99,06%, di bawah target yang ditetapkan,

slightly below the projected target of 100%. This was

yaitu 100%. Hal disebabkan oleh tingkat reliability

due to the fact that reliability level for B744, A330 and

untuk beberapa pesawat seperti B744, A330 dan B737

B737 NG was still lower than the target and must be

NG masih cenderung lebih kecil dari target dan perlu

improved upon.

ditingkatkan. Langkah perbaikan yang telah dilakukan:

The improvement methods taken:

•

•

Peningkatan kordinasi dengan pihak Engineering

Reliability program.

dengan program Reliability. •

•

Peningkatan kordinasi dalam hal engine spare

•

regarding spare engines through engine one roof

system.

system.

Peningkatan dengan pihak Material Department

•

program

PDA

(Performance

Improved

the

coordination

with

Material

Department regarding floating and allotment component support.

Peningkatan perbaikan proses Letter Check dengan mengoptimalkan

•

Improved Letter Check process through the optimization of PDA (Performance Development

Development Application). •

Improved the coordination with Engine Maintenance

dengan Engine Maintenance melalui engine one roof

untuk dukungan floating dan allotment component. •

Improved the coordination with Engineering especially regarding EO Mandatory related with

terutama untuk masalah EO Mandatory yang terkait

Application) program.

Mengoptimalkan pelaksanaan pekerjaan Time •

Limited Work dan A Check di Outstation.

Optimized the execution of Time Limited Work and A Check at Outstation.

Tingkat Ketersediaan Pesawat 2008 • Aircraft Availability 2008

101

99.57 97.56

98.63

Jul Aug Sep Oct Nov

99.13

Jun

99.14

99.20

99.20

99.30

2007

98.70

2006

99.60

99.90 98.04

97.66

97

98.49

98

2007

98.04

99.06

99

99.80

100

Actual

96

Target 2008, (>=100%) (%)

95 2004

2005

2008

Jan Feb Mar Apr May

gmf aeroasia

»

Dec


»

41



3. Tingkat Insiden & Kecelakaan Teknis Penerbangan

3. Technical Incident & Accident Rate

Dari grafik tersebut, tingkat insiden & kecelakaan teknis

The Technical Incident Accident Rate in 2008 was 0.0246

penerbangan di tahun 2008 adalah 0,0246 (incident per

incident per 100 take off, below the maximum tolerance

100 take off), di bawah batas toleransi maksimal yang

limit of 0.0330.

ditentukan (0,0330). Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah:

The required improvements were as follows:

1. Melaksanakan Cabin Press. Single Pack Confident

1. Perform Cabin Press. Single Pack Confident Check

Check di B 737 dan Inspeksi Cargo Door Seal di

for B 737 and Cargo Door Seal Inspection for A 330

A 330 untuk masalah Cabin Pressurization

regarding Cabin Pressurization problem.

2. Melakukan perbaikan secepatnya serta routine maintenance

untuk

masalah

2. Immediately

improve

and

perform

regular

maintenance for B 737’s Flap Asymmetry problem

Flap Assymetry

3. Perform Hydraulic Flexible Hose replacement

di B 737

Ref. EO no. B3/M32-32-0357 for B 737

3. Melaksanakan hydraulic Flexible Hose replacement

4. Continue the Axle Broken Inspection ref. EO

Ref. EO no. B3/M32-32-0357 di B 737

no. B3/P32-32-0359R3 throughout B 737 fleet

4. Melanjutkan pelaksanaan Axle Broken Inspection ref. EO no. B3/P32-32-0359R3 di B 737 di seluruh Fleet B 737

Tingkat Insiden & Kecelakaan Teknis Penerbangan 2008 • Technical Incident & Accident Rate 2008

0.07

0.06

Actual

2004

42

»

2005

gmf aeroasia

2006

»

2007

2008


Jun

Jul Aug Sep Oct Nov

0.0346

0.0357

0.0222

0.0231

0.0228

0.0255

0.0252

0.0264

0.0405

Jan Feb Mar Apr May

0.0126

0

0.0000

0.0256

0.01

0.0246

0.02

0.0328

2007 0.0338

0.03

0.0265

0.04

0.0468

0.05

Dec

Batas Atas 2008 (<=0,0330)

4. Rasio Ketepatan Waktu Perawatan Pesawat

4. Turn Around Time (TAT) Maintenance

Kinerja rasio ketepatan waktu pengerjaan perawatan

TAT Maintenance’s performance in 2008 was 88.95%,

untuk tahun 2008 adalah 88,95%, di bawah target

slightly below the projected target of 99%. This was due

yang ditetapkan yaitu 99 %. Hal disebabkan oleh:

to:

a. Ketersediaan dana untuk mempercepat perbaikan

a. Fund availability to accelerate engine repair during Shop visit.

engine pada saat Shop visit. b. Ketersediaan Break down Part Component di

b. Break down Part Component availability at

Component Shop, yang membutuhkan perencanaan

Component

yang detail.

planning.

c. Perbaikan perencanaan maintenance yang masih

Shop,

c. Improvement

of

which

maintenance

which still not progressing smoothly, especially in Base Maintenance.

•

•

Negosiasi dengan Vendor dari Cash in Advance

Negotiated the shifting of Cash in Advance to credit terms with Vendors.

menjadi credit terms. Melakukan konsinyasi dengan beberapa supplier

•

Performed concession with several GMF’s suppliers and improved component removal forecasting

GMF dan perbaikan forecasting component removal

required break down part.

dan break down part yang dibutuhkan.

•

planning

Maintenance.


•

detailed

belum berjalan dengan baik khususnya di Base

Langkah perbaikan yang telah dilaksanakan:

•

required

Memperbaiki penerapan Customer Remmitance

•

Improved the Customer Remittance Policy.

Policy.

•

Applied better pre-HMV inspection and project management.

Penerapan pre-HMV inspection dan project manager lebih baik.

Rasio Ketepatan Waktu Perawatan Pesawat 2008 • Turn Around Time (TAT) Maintenance 2008

105 100

89.64

85.79

87.58

88.68

79.36

75

86.42

86.55

92.23

97.84 89.51

2007

89.07

2006

94.68

2005

88.95

94,61

80

2007

93.51

85

88.00

90

93.24

95

Actual

70 65

Target 2008 (>=99%)

(%)

60 2004

2008

Jan Feb Mar Apr May

gmf aeroasia

Jun

»

Jul Aug Sep Oct Nov

Dec


»

43



5. Sold Man-hours

5. Sold Man-hours

Kinerja Sold Man-hours untuk tahun 2008 adalah 3,43

Number of Sold Man-hours’ performance in 2008 was

man-hours/hari, di bawah target yang ditetapkan yaitu

3.43 man-hours/day, below the projected target of more

lebih dari 5 man-hours/hari. Hal disebabkan oleh:

than 5 man-hours/day. This was due to:

a. Keterlambatan

a. Late billing process which caused the man-hours

pembuatan

penagihan

counting was smaller than man-hours sold.

mengakibatkan perhitungan man-hours menjadi

b. During PBTH transaction, man-hours sold used fixed

lebih kecil dibandingkan man-hours yang terjual.

percentage whereas the actual man-hours were not

b. Dalam transaksi PBTH, man-hours yang ditagihkan

fixed.

menggunakan persentase yang tetap, padahal

c. Cost approval from customers required a long time,

kenyataan pemakaian man-hours tidak tetap.

delaying the man-hours counting process.

c. Cost approval dari customer membutuhkan waktu yang lama, sehingga perhitungan man-hours terlambat. Perbaikan yang telah dilakukan:


•

•

Memperbaiki proses pencatatan pemakaian man-

Accelerated the man-hours recording through the use of job card automation.

hours menggunakan job card automation •

Meningkatkan sales dengan upaya marketing, perbaikan

business process,

diversivikasi

•

Increased sales through marketing, business process improvement, capacity diversification

dan

and increment.

penambahan kapasitas •

Perbaikan methode cost approval dan komunikasi

•

Improved

Representatif

dan

atau

pejabat

lain

•

approval

method

and

Representatives and or other authority figures.

yang •

berwenang.

cost

communication between GMF and Technical

yang lebih baik antara GMF dengan Technical

Performed regular reconciliation among Marketing,

Melakukan rekonsiliasi rutin antara unit Marketing,

Customer Service and Finance department for

Customer Service dan keuangan untuk Open Invoice.

Open Invoice.

Sold Man-hours 2008 • Sold Man-hours 2008

6 5

Actual

»

2007 2.08

1.88

1.96

3.29 2.40

3.10

1

4.41

4.61 3.98

4.18

2008

4.60

2007

2

Target 2008 (>=5 mhrs/day)

0

44

3.43

man-hour/day

3

3.64

4.97

4

gmf aeroasia

»

Jan Feb Mar Apr May


Jun

Jul Aug Sep Oct Nov

Dec

Aktivitas-aktivitas Produksi Tahun 2008

Production Activities in 2008

1. Component Maintenance (TC)

1. Component Maintenance (TC)

Terjadi peningkatan pendapatan pada tahun 2008 sebesar 21%

The revenue of 2008 increased by 21% compared to 2007. In 2008,

dibandingkan dengan tahun 2007 di Component Shop. Di tahun 2008,

this unit contributed 13.82% of overall GMF’s revenue, with 2.53%

unit ini menyumbang 13,82% ke pendapatan GMF. Di tahun 2008 unit ini

profit margin.

memberikan keuntungan laba usaha sebesar 2,53% sesuai perhitungan internal GMF. Dengan populasi terbanyak adalah komponen B 737 di Indonesia,

With B 737 component took the dominant place in Indonesian

unit Component Maintenance telah melaksanakan beberapa perbaikan

market, Component Maintenance unit conducted several

khususnya dari sisi supply chain management dengan bekerja sama

improvements especially from within the supply chain management

konsinyasi terhadap breakdown part supplier dengan pihak Aero

line by forging consignment agreement with Aero Inventory

Inventory. Strategi lain yang juga sedang dikembangkan adalah dengan

regarding the breakdown part supplier. The other strategy is

pengenalan produk NDT, Generator Repair dan IGTE kepada industri

introducing NDT product, Generator Repair and IGTE to the non-

non aviasi. Perbaikan proses juga sedang dilakukan khususnya dari sisi

aviation industry. Business process improvement was also being

pengadaan material breakdown part, yang sudah mulai menggunakan

conducted, especially for material breakdown part procurement

sistem konsinyasi, agar waktu pengerjaan perawatan komponen dapat

with the application of consignment system to shorten the process

ditingkatkan lebih cepat lagi. Component Maintenance memiliki pegawai

of component maintenance. In 2008, Component Maintenance

sebanyak 225 orang di tahun 2008.

was supported by 225 professionals.

Perkembangan Produksi Tahunan Component Maintenance • Component Maintenance’s Yearly Production Progress Produk Products

2004

2005

2006

2007

2008

Rencana 2008 Budget

Electro-Mechanical

18209

20236

17000

18169

12411

47625

Avionics

4825

5023

3882

4413

3742

Calibration & Non Destructive Test

6725

7920

8053

16062

16510

5872

6860

8843

5044

5061

10534

-

-

-

-

Ground Support Equipment Facility Maintenance

-

1

1

2

3

0

46165

40039

37779

43690

43727

47625

Industrial Gas Turbine Engine Total

32.78

Penjualan Component Maintenance • Component Maintenance Sales

15.38

25

(Millions/Juta USD)

20

22.70

30

18.67

24.29

35

15

Garuda

Non GA

10 5

Total

0

2004

2005

2006

2007

2008

gmf aeroasia

»


»

45



2. Engine Maintenance (TR)

2. Engine Maintenance (TR)

Unit ini merupakan unit yang memberikan kontribusi pendapatan

Engine maintenance unit contributed 22.56% of overall GMF

sebesar 22,56% terhadap keseluruhan pendapatan usaha GMF di

revenue in 2008, a -0.17% decline over that of 2007. According to

tahun 2008. Terjadi penurunan pendapatan unit ini sebesar -0,17%

GMF internal financial calculation, Engine Maintenance unit received

dibandingkan tahun 2007. Unit Engine Maintenance memperoleh

2.46% of 2008 operational profit. The decrease was the result of

profit marjin dari laba usaha sebesar 2,46% di tahun 2008 sesuai

lower income from CFM56-3 and APU GTCP 85 /GTCP 36 engine

perhitungan

maintenance and production compared to the previous year.

keuangan

internal

GMF.

Penurunan

pendapatan

disebabkan oleh jumlah penjualan dan produksi engine CFM56-3 dan APU GTCP 85 /GTCP 36 yang lebih kecil dari tahun 2007. Unit Engine Maintenance adalah unit yang padat modal, padat

Engine maintenance is a capital and technology intensive unit

teknologi dan juga perlu pengaturan waktu produksi, ketersediaan

and requires proper production scheduling, spare parts availability

spare part dan aliran uang agar dapat diperoleh optimasi yang

and cash flow in order to achieve economical optimization

lebih ekonomis, sehingga marjin keuntungan semakin meningkat.

needed to increase profit margin. To contend with those problems,

Untuk mengatasi hal tersebut, sejak tahun 2007 unit Engine

Engine Maintenance unit forged strategic partnership with MTU

Maintenance telah melakukan kerja sama strategis dengan MTU

Zhuhai, Aero Inventory and Chromalloy since 2007 to improve

Zhuhai dan Aero Inventory serta Chromalloy guna memperbaiki

the supply chain management, quality as well as other strategic

sisi supply chain management dan kualitas serta pengembangan

developments.

strategis lainnya. Pengembangan dari unit ini saat ini sedang diarahkan pada peningkatan

Currently, the unit is directed towards production quality

kualitas produksi dalam artian kualitas dan waktu produksi, peningkatan

improvement in the sense of quality and production period, parts

kemampuan part repair dan juga peningkatan kemampuan perawatan

repair capability improvement including the new CFM56-7 engine

untuk tipe engine baru CFM56-7 yang terpasang di B 737-600/-700/-800

on B 737-600/-700/-800 and -900.

dan -900. Tenaga kerja yang terlibat di unit ini selama tahun 2008 adalah

In 2008, the unit employed 141 professionals who divided into

sebanyak 141 orang yang terbagi dalam 3 lini produksi, yaitu

3 parts of production lines which are Auxiliary Power Unit Services,

unit Auxiliary Power Unit Services, Turbine Component Services dan

Turbine Component Services and CFM 56 & SPEY Services.

CFM56 & SPEY Services.

Perkembangan Produksi Tahunan Engine Maintenance • Engine Maintenance’s Yearly Production Progress Produk Products

Jenis Type

Aux. Power Unit (APU)

GTCP 85 / GTCP 36

2004

2005

2006

2007

2008

Rencana 2008 Budget

35

38

43

59

38

59

9

0

3

2

0

0

SPEY

24

13

18

13

1

2

CFM56-3

20

28

21

30

18

22

0

0

3

0

0

0

TSCP 700 Engine

Industrial Gas Turbine Engine

46

»

gmf aeroasia

»

Gas Turbine


(Millions/Juta USD)

37.06

37.12

40

30.28

36.12

50

39.89

Perkembangan Pendapatan Tahunan Engine Maintenance Engine Maintenance’s Yearly Sales Progress

Garuda

30

Non GA

20 10

Total 0

2004

2005

2006

2007

2008

3. Aircraft Base Maintenance (TB)

3. Aircraft Base Maintenance (TB)

Unit Base Maintenance merupakan penyumbang pemasukan terbesar

Base maintenance unit submitted the highest selling point for

bagi GMF, atau sekitar 33,05% dengan marjin laba usaha sebesar 9,94%.

GMF amounted to 33.05%, with 9.94% profit margin in 2008.

Di tahun 2008 terjadi peningkatan pendapatan usaha sebesar hampir

The year 2008 saw a 28% increase over the revenue of 2007.

28% dibandingkan tahun 2007. Hal ini tercapai karena utilisasi yang

This was due to the high utilization of hangar capacity with

tinggi terhadap kapasitas hangar dengan 9 lini narrow body slot dan 4

9 lines of narrow body slot and 4 lines of wide body slot

lini wide body slot dan dengan jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 735

with the support of 735 permanent employees.

orang. Kinerja ini akan terus ditingkatkan dan dipertahankan dengan melakukan

This performance will be continuously improved and maintained

perbaikan dalam project management dan pre-inspection terhadap

through the betterment of the project management and pre-

kondisi pesawat sebelum dilakukan perawatan di GMF sebagai program

maintenance pre-inspection as a short term program. GMF also

jangka pendek. GMF juga telah mengantipasi terhadap tingginya

anticipated the high demand of Base Maintenance by enlarging the

permintaan di Base Maintenance dengan memperbesar kapasitas

hangar capacity, increasing the amount of work force and building

hangar, menambah jumlah tenaga kerja serta mendirikan hanggar baru

new hangars as well as opening Base Maintenance for domestic

berikut pembukaan Base Maintenance di domestik dan internasional

and international market within the next 5 years.

dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.

Perkembangan Produksi Tahunan Base Maintenance • Base Maintenance’s Yearly Production Progress Tipe Pesawat Aircraft Type

Narrow Body (B 737, MD 80 & F-28)

Wide Body (B 747, A 330 & DC-10)

Jenis Perawatan Maintenance Visit

2004

2005

2006

2007

2008

Rencana 2008 Budget

A Check

26

0

0

0

5

0

C Check

53

62

49

60

49

87

D Check

1

1

6

4

11

11

Structure Repair

-

-

52

0

83

Terencana

Major Modification

-

-

2

0

9

Terencana

A Check

2

0

2

0

4

0

C Check

25

11

24

14

20

28

D Check

4

1

1

5

0

5

Structure Repair

-

-

6

11

9

Terencana

Major Modification

-

-

0

0

0

Terencana

gmf aeroasia

»


»

47



54.29

66.28

Perkembangan Pendapatan Tahunan Base Maintenance Base Maintenance’s Yearly Sales Progress

40

42.35

50

38.68

60

32.38

(Millions/Juta USD)

70

Garuda

Non GA

30 20 10

Total

0

2004

2005

2006

2007

2008

4. Line Maintenance (TL)

4. Line Maintenance (TL)

Sebagai kontributor penjualan ketiga (22,29%) dari penjualan GMF

As the third contributor in GMF sales in 2008 (22.29%),

selama tahun 2008, unit Line Maintenance juga telah meningkatkan

Line Maintenance unit experienced a 19% increase in revenue

pendapatannya sebanyak 19% dibandingkan tahun 2007. Sedangkan

compared to that of 2007 with 2.088% profit margin according

marjin laba usahanya menurut perhitungan internal GMF mencapai

to GMF internal calculation. This was due to the increase of

2,08%. Hal ini diperoleh karena naiknya pendapatan non Garuda.

non-Garuda revenue. New long term contracts for Line

Adanya kontrak-kontrak baru di Line Maintenance yang telah

Maintenance

berhasil meningkatkan utilisasi man-power di beberapa cabang

of man power in several branches.

unit

successfully

increased

the

utilization

Line Maintenance. Tenaga kerja tetap yang ada pada unit ini sebanyak 996 orang yang

This unit is supported by 996 permanent employees spread

menyebar di 27 kantor cabang, yang sebagian besar berada di station

throughout 27 branch offices, with the majority stationed at

besar seperti Cengkareng dan Denpasar. Unit Line Maintenance juga

Cengkareng and Denpasar. Line Maintenance unit also gained

memperoleh beberapa penghargaan dari customer yang dilayaninya

several awards from customers, such as JAL and other airlines, which

seperti dari JAL serta beberapa airline lain, telah menunjukkan

signified the capability and quality of GMF’s Line Maintenance in

kemampuan dan kualitas Line Maintenance GMF dalam kategori

safety and on time performance.

keselamatan dan ketepatan waktu. Strategi yang diambil oleh GMF disamping melakukan perawatan

Other than performing line maintenance process, GMF is currently

Line Maintenance, saat ini diarahkan agar airline domestik maupun

employing a strategy persuading domestic and international

internasional menyerahkan perawatan keseluruhan seperti yang

airlines to entrust their overall aircrafts maintenance to GMF.

dilakukan Garuda ke GMF, sehingga airline dapat berkonsentrasi penuh

The concept which entitled Fleet Team Management received

pada bisnis utamanya. Konsep yang dinamakan Fleet Team Management

had been offered to domestic and international airlines.

ini, sudah ditawarkan ke airline domestik dan internasional.

Perkembangan Produksi Tahunan Line Maintenance • Line Maintenance’s Yearly Production Progress Jenis Perawatan Maintenance Visit Preflight, transit, daily dan weekly Check A Check

48

»

gmf aeroasia

»

2004

2005

2006

2007

2008

Rencana 2008 Budget

108.814

111.997

101.508

130.847

122.130

122190

479

479

456

458

437

562


25.40

30

(Millions/Juta USD)

36.62

30.85

28.15

35

32.53

Perkembangan Pendapatan Tahunan Line Maintenance Line Maintenance’s Yearly Sales Progress

Garuda

25

Non GA

5

Total 0

2004

2005

2006

2007

2008

5. Engineering Services (TE)

5. Engineering Services (TE)

Dengan semakin banyaknya pengguna jasa Engineering Services GMF, di

With the increasing number of GMF Engineering Service’s

tahun 2008 peningkatan pendapatan unit ini mencapai 51% dibanding

customers, the 2008 revenue of this unit skyrocketed 51% from

tahun 2007, sedangkan marjin laba usahanya sesuai dengan perhitungan

that of 2007 with 5.47% profit margin according to GMF internal

internal GMF mencapai 5,47%. Meskipun kontribusi pendapatannya

calculation. Even though its revenue contribution in 2008 is small

kecil (2,18%) ditahun 2008, unit Engineering Services memegang

(2%), Engineering Service unit holds an important and strategic role

peranan penting dan strategis dalam perawatan pesawat, engine dan

in aircraft maintenance, engine and component as the maintenance

komponen, sebagai penentu standar perawatan, peningkatan efisiensi

standard determiner, aircraft efficient enhancement and also as the

perawatan dan juga sebagai sumber pengetahuan dan data tentang

source of knowledge and data regarding maintenance and aircraft.

perawatan dan pesawat. Tenaga kerja ahli yang ada di Engineering Services ini sebanyak

Engineering Service unit employed 77 experts which divided

77 orang yang terbagi dalam unit Aircraft Engineering dan Reliability

into Aircraft Engineering and Reliability Engineering unit. As the

Engineering. Sesuai dengan strategi penerapan Fleet Team Management

result of Fleet Team Management strategy implemented by GMF,

yang dilaksanakan GMF, saat ini beberapa airline domestik dan

now several domestic and international airlines have become the

internasional telah memanfaatkan jasa unit ini.

customers of this unit.

3.58

Penjualan Engineering Services • Engineering Sevices Sales

2.37

35

1.66

1.10

(Millions/Juta USD)

25

Garuda

1.85

30

Non GA

5

Total 0

2004

2005

2006

2007

2008

gmf aeroasia

»


»

49



6. Asset & Trade Management (TM)

6. Asset & Trade Management (TM)

Pertumbuhan penjualan dari unit ini terus meningkat dari tahun ke

The sales growth of this unit keeps increasing over the years

tahun seiring dengan makin meluasnya jasa yang diberikan. Pencapaian

along with the offered services. In 2008, the sales experienced a 44%

penjualan tahun 2008 naik sebesar 44% dibandingkan tahun 2007. Dari

increase from that of 2007 with 4.02% profit margin, contributing

sisi marjin laba/rugi usaha, sesuai perhitungan internal GMF, unit Asset

6.06% to GMF’s total revenue in 2008.

& Trade Management telah menyumbangkan keuntungan untuk GMF dengan marjin laba usaha sebesar 4,02%. Porsi pendapatan GMF yang diberikan oleh unit Asset & Trade Management adalah 6,06% di tahun 2008. Pengembangan bisnis yang ada di unit Trade & Asset Management

Business development in Trade & Asset Management unit is

dikelompokkan dalam unit bisnis antara lain Logistic, Strategic

categorized in several business units which are Logistic, Trade,

Procurement serta Trade dan Asset Management, kawasan berikat serta

Asset Management and Bonded Area. With 170 permanent

servis terhadap pelanggan utama Garuda Indonesia. Dengan jumlah

employees, the unit is focusing on parts transaction and logistic

karyawan tetap 170 orang, unit ini akan lebih fokus pada bisnis penjualan

services, meanwhile efficiency effort is carried out through strategic

parts serta logistic services, sementara upaya efisiensi dilakukan dengan

procurement.

melalui strategic procurement. Kerja sama konsinyasi serta keagenan/distributor yang telah diperoleh

Consignment and distributors partnership along with logistic

unit Asset & Trade Management disamping kontrak kerja sama logistic

services partnership were the steps taken and implemented as

services merupakan langkah yang telah diambil dan dijalankan demikian

well as the increment of suppliers partnership to ensure optimum

juga dengan penambahan kerja sama dengan pemasok-pemasok

material services to other customers as GMF had been entrusted

lain serta pengelolaan komponen Garuda yang sepenuhnya diserah-

with the total maintenance of Garuda’s components.

kelolakan ke GMF sehingga bisa dioptimasi untuk pelayanan material ke pelanggan lainnya.

10 8 6

9.95 6.91

12

12.25

10.23

14

Garuda

Non GA

3.99

(Millions/Juta USD)

Perkembangan Pendapatan Tahunan Asset & Trade Management Asset & Trade Management’s Yearly Sales Progress

4

Total

2 0

2004

50

»

gmf aeroasia

2005

»

2006

2007

2008


Tinjauan Keuangan 2008

2008 Financial Review

Perkembangan Usaha Perusahaan

Company’s Business Progress

Perkembangan Posisi Keuangan

Financial Standing Progress

Perkembangan neraca Perusahaan dalam 5 tahun terakhir adalah

The balance sheet’s progress for the last five years is as follows:

sebagai berikut:

Keterangan

2004 (Rp)

2005 (Rp)

2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

Aset Lancar

604,792,147,776

591,526,821,754

541,090,496,039

817,202,526,807

1,101,616,654,019

Aset Tidak Lancar

127,698,777,207

111,153,419,424

306,794,805,171

221,648,380,965

99,299,980,453

Jumlah

732,490,924,983

702,680,241,178

847,885,301,210

1,038,850,907,772

1,200,916,634,472

Aset

Assets

Kewajiban dan Modal Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Ekuitas

Jumlah

Descriptions

Current Assets Non-Current Assets Total Assets

Liabilities and Equity 478,944,528,428

294,390,786,529

382,647,658,687

510,076,195,741

613,915,902,556

Current Liabilities

30,388,162,000

140,548,454,831

157,115,038,282

169,336,968,866

168,981,001,878

Non-Current Liabilities

223,158,234,555

267,740,999,818

308,122,604,241

359,437,743,165

418,019,730,038

Total Equity

732,490,924,983

702,680,241,178

847,885,301,210

1,038,850,907,772

1,200,916,634,472

Total Liabilities and Equity

Jumlah aset per 31 Desember 2008 sebesar IDR 1.200.916.634.472 naik

The Company’s total assets per December 31st, 2008 were

sebesar IDR 162.065.726.700 atau 15,60% dibandingkan tahun 2007. Hal

IDR 1,200,916,634,472, a 15.60% or equal to IDR 162,065,726,700

ini disebabkan kenaikan aset lancar sebesar IDR 284.414.127.212 atau

increase over that of 2007. This was due to the increasing

34,80% dan penurunan aset tidak lancar sebesar IDR 122.348.400.512

current assets amounted to 34.80% or IDR 284,414,127,212

atau 55,20%.

and the declining non-current assets amounted to 55.20% or IDR 122,348,400,512.

Jumlah kewajiban per 31 Desember 2008 sebesar IDR 782.896.904.434

The

naik sebesar IDR 103.483.739.827 atau 15,23% dibandingkan tahun

IDR 782,896,904,434, a 15.23% or equal to IDR 103,483,739,827

2007. Hal ini disebabkan kenaikan kewajiban lancar sebesar IDR

increase over that of 2007. This was due to the increasing current

103.839.706.815 atau 20,36% dan penurunan kewajiban tidak lancar

liabilities amounted to 20.36% or equal to IDR 103,839,706,815

sebesar IDR 355.966.988 atau 0,21%.

and the declining non-current liabilities amounted to 0.21% or

total

liabilities

per

December

31st,

2008

were

IDR 355,966,988. Jumlah ekuitas per 31 Desember 2008 sebesar IDR 418.019.730.038, naik

The Company’s equities per December 31st, 2008 experienced a

sebesar IDR 58.581.986.873 atau 16,30% dibanding tahun 2007.

16.30% increase or equal to IDR 58,581,986,873 over that of 2007.

gmf aeroasia

»


»

51



Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, jumlah aset tertinggi

From 2004 to 2008, year 2008 saw the highest total assets

terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar IDR 1.200.916.634.472,

of IDR 1,200,916,634,472, while year 2004 held the lowest of

sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar

IDR 697,223,721,078. Also during the aforementioned timeframe,

IDR 697.223.721.078. Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008,

year 2008 also held the highest liabilities of IDR 782,896,904,434,

jumlah kewajiban tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar

as opposed to 2004 which held the lowest liabilities of

IDR 782.896.904.434, sedangkan yang terendah terjadi pada

474,065,486,523.

tahun 2004 yaitu sebesar IDR 474.065.486.523.

Perkembangan Laba Sebelum Pajak

Profit Before Tax’s Progress

Perkembangan laba Perusahaan sebelum pajak dalam 5 tahun

Profit Before Tax’s progress for the last five years is as follows:

terakhir adalah sebagai berikut:

Keterangan

2004 (Rp)

2005 (Rp)

2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

Descriptions

1,079,808,581,992

1,182,786,026,751

1,103,075,991,887

1,381,055,538,975

1,598,210,290,008

Revenue

Beban Langsung

850,781,058,366

936,968,266,769

822,304,110,178

1,125,937,375,799

1,254,187,545,554

Direct Cost

Laba Kotor

229,027,523,626

245,817,759,982

280,771,881,709

255,118,163,176

344,022,744,454

Gross Profit

Beban Usaha

170,708,376,020

188,957,567,455

200,561,115,657

201,785,673,672

269,478,438,332

Operating Expenses

58,319,147,606

52,431,533,730

80,210,766,052

53,332,489,504

74,544,306,122

Income from Operations

4,250,400,302

7,797,877,093

(21,592,532,289)

21,223,649,504

41,112,821,637

Other Income (Charges)

62,569,547,908

64,658,069,620

58,618,233,763

74,556,139,008

115,657,127,759

Pendapatan Usaha

Laba Usaha Penghasilan (beban) Lain-lain Laba Sebelum Pajak

Income Before Tax

Laba sebelum pajak tahun 2008 sebesar Rp 115.657.127.759

The 2008’s profit before tax was IDR 115,657,127,759, a 55.13%

naik sebesar Rp 41.100.988.751 atau 55,13% dibandingkan tahun

or IDR 41,100,988,751 increase over last year’s. This was due the

2007. Hal ini disebabkan kenaikan pendapatan usaha sebesar

increasing operating revenue amounted to 15.72% or equal to

Rp

217.154.751.033

Rp

128.250.169.755

Rp

67.692.764.660

atau atau atau

15,72%, 11,39%, 33,55%,

beban

langsung

sebesar

217,154,751,033 atau 15.72%, the decreasing direct cost amounted

usaha

sebesar

to 11.39% or equal to IDR 128,250,169,755, the declining operating

penghasilan

lain-lain

expenses amounted to 33.55% or equal to IDR 67,692,764,660, and

beban dan

sebesar Rp 19.889.172.133 atau 93,71%.

the increasing other incomes amounted to 93.71% or equal to IDR 19,889,172,133.

Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, laba sebelum pajak

From 2004 to 2008, year 2008 held the highest profit before tax

tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp 115.657.127.759,

of IDR 115,657,127,759 while the lowest was reached in 2006,


amounted to IDR 58,618,233,763.

Rp 58.618.233.763.

52

»

gmf aeroasia

»


Perkembangan Arus Kas

Cash Flow’s Progress

Perkembangan arus kas dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Cash flow’s progress for the last five years is as follows:

Keterangan

2004 (Rp)

2005 (Rp)

2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

Descriptions

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi

(16,479,971,769)

5,968,778,731

58,965,166,916

77,380,290,234

85,952,887,060

Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi

9,589,505,910

9,333,839,982

(44,041,677,975)

24,548,987,128

(28,336,274,672)

Cash Flows from Investing Activities

Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan

-

-

-

-

(8,980,110,000)

Cash Flow from Financing Activities

Kenaikan (penurunan) kas bersih

(6,890,465,859)

15,302,618,713

14,923,488,941

101,929,277,362

57,616,612,388

Net Increase (Decrease) Cash

Kas dan setara kas awal tahun

24,653,340,630

17,762,874,771

33,065,493,484

47,988,982,425

149,918,259,787

Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year

Kas dan setara kas akhir tahun

17,762,874,771

33,065,493,484

47,988,982,425

149,918,259,787

198,554,762,175

Cash and Cash Equivalents at End of Year

Cash Flows from Operating Activities

Posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2008 sebesar

The Company’s cash and cash equivalents per December

IDR 198.554.762.175 naik sebesar IDR 48.636.502.388 atau 32,44%

31st, 2008 was IDR 198,554,762,175, a 32.44% or equal to

dibandingkan tahun 2007, disebabkan kenaikan arus kas dari aktivitas

IDR 48,636,502,388 increase over that of 2007. This was due to

operasi sebesar IDR 8.572.596.826 atau 11,08% penurunan arus kas

the increasing cash flow from operational activities amounted to

dari aktivitas investasi dan pendanaan masing-masing sebesar

11.08% or equal to IDR 8,572,596,826, the declining cash flow from

IDR 52.885.261.800 atau 215,43% dan IDR 8.980.110.000 atau 100%.

investment activities and funding amounted to 215.43% and 100% or equal to IDR 52,885,261,800 and IDR 8,980,110,000 respectively.

Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, posisi kas dan

From 2004 to 2008, year 2008 held the highest cash and cash

setara kas tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar IDR 198.554.762.175,

equivalents of IDR 198,554,762,175, as opposed to 2004 which held


the lowest cash and cash equivalents of IDR 17,762,874,771.

IDR 17.762.874.771.

Perkembangan Perubahan Ekuitas

Changes in Equity’s Progress

Perubahan ekuitas dari tahun 2004 hingga 2008 adalah sebagai berikut:

Equity changes from 2004 to 2008 are as follows:

Keterangan Modal ditempatkan dan disetor

2004 (Rp)

2005 (Rp)

2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

166,400,000,000

166,400,000,000

166,400,000,000

166,400,000,000

166,400,000,000

Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah

Descriptions Paid Up Capital Profit Balance

-

3,328,000,000

6,656,000,000

9,984,000,000

13,312,000,000

56,758,234,555

98,012,999,818

135,066,604,241

183,053,743,165

238,307,730,038

223,158,234,555

267,740,999,818

308,122,604,241

359,437,743,165

418,019,730,038

gmf aeroasia

»

Appropriated Unappropriated Total


»

53



Posisi ekuitas per 31 Desember 2008 sebesar IDR 418.019.730.038

GMF’s equity per December 31st, 2008 was IDR 418,019,730,038, a

naik sebesar Rp 58.581.986.873 atau 16,30% dibandingkan tahun 2007.

16.30% or equal to IDR 58,581,986,873 increase over 2007’s. This was

Hal ini disebabkan kenaikan saldo laba dari laba bersih tahun 2008.

due to the increasing balance profit amounted to 16.30% or equal to IDR 58,581,986,873 over that of 2007 caused by the increase of balance profit from 2008 net profit.

Perubahan ekuitas dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008

Equity changes from 2004 to 2008 showed continuous improvement

memperlihatkan perkembangan yang terus meningkat disebabkan

triggered by the net profit from the aforementioned timeframe.

perolehan laba bersih dari tahun 2004 sampai dengan 2008. Cadangan Umum

General Reseve

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan Perusahaan

Based on the annual shareholders meeting held on June 2nd, 2006,

tanggal 2 Juni 2006, para pemegang saham menetapkan cadangan

the shareholders establish a general reserve of 20% of issued capital

umum sebesar 20% dari modal ditempatkan, dilakukan dalam selama

stock, allocated in 10 years from 2005 until 2014 with yearly reserves

10 tahun dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 dengan cadangan

amounted to IDR 3,328,000,000.

sebesar IDR 3.328.000.000 per tahun. Kebijakan Dividen

Dividend Policy

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan Perusahaan

Based on annual shareholders meeting held on May 15th, 2008,

tanggal 15 Mei 2008, para pemegang saham menyetujui pembagian

the shareholders allocated cash dividend for fiscal year 2008

dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 8.980.110.000 dan

amounted to IDR 8,980,110,000 and general reserve amounted

cadangan umum sebesar IDR 3.328.000.000.

to IDR 3,328,000,000.

Perkembangan Rasio Keuangan

Financial Ratio’s Progress

Rasio keuangan tahun 2008, 2007, 2006, 2005 dan 2004,

Financial ratio from 2004 to 2008 is as follows:

sebagai berikut:

Keterangan

2004

2005

2006

2007

2008

Likuiditas

Liquidity

Current ratio

1.26 : 1

2.01 : 1

1.41 : 1

1.60 : 1

1.79 : 1

Current ratio

Acid test ratio

0.84 : 1

1.30 : 1

0.79 : 1

0.91 : 1

0.89 : 1

Acid test ratio

Cash ratio

0.07 : 1

0.11 : 1

0.22 : 1

0.29 : 1

0.33 : 1

Rentabilitas

Cash ratio Return on Investment

21.21%

20.78%

25.45%

18.47%

21.53%

3.76%

3.77%

3.66%

3.72%

4.23%

Rate of return on equity

22.22%

19.98%

15.08%

16.65%

19.62%

Rate of return on equity

Rate of return on investment

12.99%

14.22%

11.12%

10.80%

12.29%

Rate of return on investment

212.43%

198.72%

222.58%

189.02%

187.29%

Gross profit margin Net profit margin

Solvabilitas

»

Gross profit margin Net profit margin

Solvability

Total Debt to Total Equity

54

Descriptions

gmf aeroasia

»


Total Debt to Total Equity

Dari tabel di halaman sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa:

The table in previous page showed the following data:

• Tingkat Likuiditas

• Liquidity Ratio

Rasio likuiditas Perusahaan pada tahun 2008, ditinjau dari current

From the perspective of current ratio and cash ratio, GMF’s

ratio dan cash ratio, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2007

liquidity ratio in 2008 was higher than that of 2007 due to the

akibat adanya peningkatan kas dan setara kas karena peningkatan

increasing cash and cash equivalents caused by the increase of

pendapatan.

revenue.

Current ratio dan cash ratio Perusahaan tertinggi terjadi pada tahun

The year 2008 saw the highest current ratio and cash ratio,

2008, sedangkan acid test ratio Perusahaan tertinggi terjadi pada

while 2005 held the highest acid test ratio. The lowest current

tahun 2005. Current ratio dan cash ratio Perusahaan terendah terjadi

ratio and cash ratio happened in 2004 while the lowest acid test

pada tahun 2004, sedangkan acid test ratio Perusahaan terendah

ratio occurred in 2006.

terjadi pada tahun 2006.

• Tingkat Rentabilitas

• Rentability Ratio

Tingkat rentabilitas Perusahaan pada tahun 2008, ditinjau dari gross

From the perspective of gross profit ratio, net profit ratio, rate

profit ratio, net profit ratio, rate of return on equity dan rate of return

of return on equity and rate of return on investment, GMF’s

on investment lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 karena sejalan

rentability ratio in 2008 was higher than the previous year

dengan peningkatan pendapatan Perusahaan.

in line with the increase of revenue.

Gross profit ratio Perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2006; net

The highest gross profit ratio happened in 2006, while highest

profit ratio Perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2008, rate of return

net profit ratio occurred in 2008 whereas the year 2004 saw the

on equity dan rate of return on investment Perusahaan tertinggi terjadi

highest return on equity rate and return on investment rate. The

pada tahun 2004. Gross profit ratio Perusahaan terendah terjadi pada

year 2007 held the lowest gross profit ratio, while the lowest

tahun 2007. Net profit ratio, rate of return on equity dan rate of return on

net profit ratio, rate of return on equity and rate of return on

investment Perusahaan terendah terjadi pada tahun 2006.

investment occurred in 2006.

• Tingkat Solvabilitas

• Solvability Ratio

Tingkat solvabilitas Perusahaan pada tahun 2008, ditinjau dari total

From the perspective of total debt to total equity, the Company’s

debt to total equity lebih rendah dibandingkan tahun 2007 karena

solvability ratio was lower than that of 2007 due to the rise of

adanya peningkatan kewajiban Perusahaan yang lebih besar

liabilities was higher compared the rise of equity.

dibandingkan peningkatan ekuitas. Total debt to total equity Perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2006,

The highest total debt to total equity occurred in 2006, while

dan terendah terjadi pada tahun 2008.

the lowest happened in 2008.

gmf aeroasia

»


»

55



Perkembangan Operasi Pokok Perusahaan

The Company’s Core Business Progress

Perkembangan Pendapatan Usaha

Revenue’s Progress

Perkembangan pendapatan usaha baik dari pihak hubungan istimewa

The progress of revenue, either from related parties of

maupun pihak ketiga tahun 2008 dan 2007, sebagai berikut:

third parties, for 2007 and 2008 is as follows:

2008 Keterangan

2007

Rp a

Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah

Rp b

Kenaikan (Penurunan) Rp (a-b)

Descriptions

Rp (a-b)/b

1.014.540.111.420

856.378.117.076

158.161.994.344

18,47

Related Par ties

583.670.178.588

524.677.421.899

58.992.756.689

11,24

Third Par ties

1.598.210.290.008

1.381.055.538.975

217.154.751.033

15,72

Total

Realisasi pendapatan usaha Perusahaan tahun 2008 meningkat sebesar

The Company’s revenue in 2008 experienced a 15.72% or equal

IDR 217.154.751.033 atau 15,72% dari tahun 2007, disebabkan adanya

to IDR 217,154,751,033 from that of 2007. This was due to the

peningkatan jadwal dan permintaan perawatan pesawat, peningkatan

increasing maintenance order and schedule, the increasing Base

pendapatan di unit Base Maintenance dari pihak ketiga, peningkatan

Maintenance’s revenue from third parties, the increasing airplane

jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jumlah overhaul jadwal

maintenance and repair service, as well as the high demand of

pesawat dari pihak hubungan istimewa maupun pihak ketiga.

overhaul from related parties and third parties.

56

»

gmf aeroasia

»


Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektabilitas Piutang

Payable Capability and Receivable Collection

Kemampuan Membayar Hutang

Payable Capability

Kemampuan pembayaran GMF yang masih belum baik, juga

According to public accounting office’s finding in 2008, GMF’s

telah menjadi temuan dari pihak Kantor Akuntan Publik di tahun

payable capability was not as it should be. The payable capability

2008, agar dapat lebih diperbaiki oleh GMF. Porsi Hutang GMF

must be improved upon in the future. GMF’s payables in 2007

pada tahun 2007 dan 2008 adalah sebagai berikut:

and 2008 were as follows:

Hutang Usaha

2007 (Rp)

2008 (Rp)

a. Berdasarkan langganan Pihak hubungan istimewa PT Garuda Indonesia Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) Sub-jumlah

Trade Accounts Payable a. By supplier Related par ties

157,515,980,636

133,238,178,130

13,561,500,048

12,634,822,711

171,077,480,684

145,873,000,841

PT Garuda Indonesia Others (each less than 5% of total) Sub-total

Third par ties

Pihak ketiga Chromalloy Holland B.V.

37,087,111,575

52,915,147,372

Chromalloy Holland B.V.

Aero Inventor y (UK) Limited

17,423,252,247

29,803,099,232

Aero Inventor y (UK ) Limited

Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah)

122,855,915,474

199,578,388,427

Others (each less than 5% of total)

Sub-jumlah

177,366,279,296

282,296,635,031

Sub-total

348,443,759,980

428,169,635,872

61,249,295,764

104,702,302,050

1 - 30 hari

59,290,132,010

96,572,425,794

1 - 30 days

31 - 60 hari

42,229,684,181

9,799,804,853

31 - 60 days

61 - 90 hari

45,194,130,381

39,287,277,526

61 - 90 days

91 - 180 hari

48,644,565,948

97,919,222,247

91 - 180 days

181 - 360 hari

36,867,162,269

59,371,355,568

181 - 360 days

Jumlah

b. By age

b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo

Lebih dari 360 hari

Not yet due Past due

Lewat jatuh tempo

Jumlah

Total

54,968,789,427

20,517,247,834

348,443,759,980

428,169,635,872

Over 360 days Total

c. By currency

c. Berdasarkan mata uang Rupiah

110,311,537,867

135,937,376,716

Rupiah

US$

180,638,134,316

233,282,429,166

US$

21,535,047,706

27,443,179,565

S$

1,251,547,957

10,271,034,728

Euro Others

S$ Euro Lainnya

34,707,492,134

21,235,615,697

Jumlah

348,443,759,980

428,169,635,872

Total

gmf aeroasia

»


»

57


Hutang Lain-lain Pihak hubungan istimewa


2007 (Rp)

2008 (Rp)

81,007,725,111

75,430,192,776

1,578,257,135

876,381,299

Jamsostek Defined contribution pension plan

Pihak ketiga

Other Accounts Payable Related par ty

Third par ties

Jamsostek

1,623,328,498

900,717,837

Program pemeliharaan kesehatan iuran pasti

17,547,307,595

26,215,592,692

Uang muka pelanggan

12,963,234,670

4,423,054,566

Sub-jumlah

33,712,127,898

32,415,746,394

114,719,853,009

107,845,939,170

2007 (Rp)

2008 (Rp)

Program pensiun iuran pasti

Jumlah

Hutang Pajak Pajak Penghasilan Badan

Defined contribution post retirement healthcare plan Customer advance payment Sub-total Total

Taxes Payable Corporate income tax

9,070,792,285

(Catatan 20)

20,795,666,737

Pajak penghasilan

(Note 20) Income tax

Pasal 21

10,563,086,077

7,164,578,948

Ar ticle 21

Pasal 23

710,438,644

781,496,499

Ar ticle 23

Pasal 25

1,158,292,242

1,354,705,365

Ar ticle 25

Pasal 26

58,188,750

137,587,500

Ar ticle 26

-

270,064,066

5,929,579,377

1,475,613,950

27,490,377,375

31,979,713,065

Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai Jumlah

Ar ticle 4(2) Value added tax - net Total

Hutang Bruto kepada Pelanggan

Gross Payable to Customers

Akun ini merupakan kelebihan penagihan setelah dikurangi biaya

This account represents the excess amount billed net of the cost of

jasa lalu pemeliharaan dan perbaikan pesawat yang terjadi dan laba

aircrafts repair and maintenance services incurred plus margin for

yang diakui atas pelaksanaan jasa kepada PT Garuda Indonesia, pihak

the services performed for PT Garuda Indonesia, a related party.

hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, hutang bruto kepada

As of December 31, 2008 and 2007, gross amount due to customer

pelanggan

amounted to Rp 20,093,140,886 and Rp 8,598,450,706, respectively.

masing-masing

sebesar

Rp

20.093.140.886

Rp 8.598.450.706.

58

»

gmf aeroasia

»


dan

Beberapa upaya untuk memperbaiki kemampuan pembayaran kepada

To improve payable capability to vendors and to better anticipate

pemasok dan untuk mengantisipasi adanya tuntutan gagal bayar dan

payment failure claims as well as to ensure spare parts supply from

kelangsungan pasokan suku cadang dari pemasok telah dilakukan,

vendors, GMF conducted the following steps:

antara lain: a. Perusahaan telah melakukan beberapa upaya perbaikan terkait

a. The Company performed the following improvements related

dengan pembayaran kepada pemasok, seperti:

to payables payments to vendors:

•

•

Melakukan pendekatan secara konstruktif kepada pemasok untuk membangun image dan kepercayaan pemasok terhadap

GMF’s image and to gain their trust. The result was positive

Perusahaan, dimana hasilnya ada beberapa pemasok besar

as several major vendors dropped the cash in advance

sudah tidak memberlakukan Perusahaan dengan pembayaran

agreement from purchase contracts. The Company will apply this method with other vendors.

dimuka (Cash In Advance), namun demikian Perusahan perlu melakukan pendekatan yang sama kepada pemasok lainnya. •

•

komunikasi apabila terjadi keterlambatan pembayaran oleh

Maintained vendors’ good faith by conducting payables payment in due time and communicating the late

Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemasok dengan

payables.

membayar hutang sesuai dengan waktunya dan melakukan

•

Performed constructive approach towards vendors to build

•

Payables payment was adjusted to its period with the

Perusahaan.

consideration of particular payables that could disrupt the

Pembayaran kepada pemasok telah disesuaikan dengan umur

operational activities.

hutang, namun tetap memperhatikan hutang yang berpotensi menimbulkan hambatan operasi. b. Perusahaan telah berusaha mengelola arus kas dengan sebaik

b. The Company managed the cash flow with the following

mungkin, seperti:

methods:

•

•

Melakukan kerjasama jangka panjang dengan pemasok melalui program Consignment Agreement dan Maintenance Agreement,

Consignment Agreements and Maintenance Agreements

sehingga jumlah pemasok lebih sedikit dan tentunya menjadi

to minimize the number of vendors and to better focus and control the Company’s operational activities.

lebih fokus dan terkontrol. •

Melakukan pendekatan kepada seluruh pemasok untuk tidak

•

payment.

kembali pembayaran hutang. Menjajaki kerjasama dengan ’partner’ untuk membiayai pekerjaan yang membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

Approached all vendors to drop cash in advance agreement from purchase contracts as well as to reschedule payables

memberlakukan pembayaran dimuka, termasuk penjadwalan •

Forged long term partnership with vendors through

•

Considered partnership with ‘partners’ to fund costintensive projects.

gmf aeroasia

»


»

59



Tingkat Mengumpulkan Piutang

Receivables Collection Ratio

Berdasarkan perhitungan Collection Periods dengan rumus Total Piutang

Based on Collection Periods calculation method with the formula

dibagi total pendapatan usaha dikali 365 hari perkembangan dari waktu

of total receivables divided by total revenues times 365 days, GMF’s

ke waktu sejak tahun 2004 adalah sesuai tabel berikut:

receivables collection progress had been improving since from 2004 as shown on the following table:

81

79

2004

89

125

140 120 100 80 60 40 20 0

108

(Hari/Days)

Tingkat mengumpulkan piutang • Receivables Collection Ratio

2005

2006

2007

2008

Collection Periods

Sejak tahun 2006, telah diperkenalkan Customer Remittance Policy (CRP),

Since 2006, GMF had applied Customer Remittance Policy (CRP)

yang mengatur termin pembayaran kontrak perawatan, ijin pelepasan

which managed maintenance contract payment terms, post

pesawat/product setelah perawatan, kebijakan kredit ke pelanggan,

maintenance airplanes release permit, customers’ credit policy, as

serta masalah cost approval dari customer. Pihak Auditor KAP telah

well as customer’s cost approval. KAP Auditors already submitted

memberikan temuan ke GMF mengenai upaya penerapan ini, agar

their findings regarding this policy to ensure faster receivables

dapat memberikan perbaikan yang lebih cepat dalam pengumpulan

collection.

piutang yang ada. Perbaikan yang dilakukan pada waktu mendatang, adalah:

The improvements to be done in the future are as follows:

• Melakukan monitoring mingguan terhadap status piutang oleh

• Performed weekly monitoring toward receivables status which conducted by Account Executive.

Account Excecutive. • Menerapkan kebijakan credit limits untuk masing-masing pelanggan.

• Applied credit limits policy to every customer.

• Menerapkan kebijakan redelivery product baru bisa dilaksanakan

• Applied the policy of redelivering new products only after Work

setelah invoice Work package dibayar dan Work Scope untuk Additional

package invoice had been paid and Work Scope for Additional

Work disetujui Pelanggan. • Membuat Settlement Agrement penyelesaian piutang antara perusahaan dengan pelanggan, khususnya pelanggan yang mempunyai risiko tinggi. • Melaksanakan Legal Action terhadap pelanggan yang tidak dapat menyelesaikan kewajiban (bad debt) maupun pelanggan yang berpotensi tidak dapat melaksanakan kewajiban.

60

»

gmf aeroasia

»


Work had been approved by customers. • Applied settlement agreement on receivables between company and customers, especially for high risk customers • Performed legal action towards customers with bad debt and customers that potentially will not be able to fulfil its obligation.

Ikatan Terhadap Investasi Barang Modal

Commitment on Goods and Capital Investment

Komitmen Tahun 2008

2008 Commitment

Perusahaan memiliki komitmen untuk pengadaan aset tetap sebesar

The Company is Committed to the provision of fixed assets

Rp 1.589.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, dimana sumber

amounted to IDR 1,589,000,000 on December 31st, 2008.

dana dari barang tersebut diambil dari kas GMF dengan mata uang

The funding would be taken from GMF’s cash on hand

denominasi Rupiah.

and in rupiah.

Kelanjutan Komitmen Tahun Sebelum Tahun 2008

The Follow Up to pre2008 Commitment

Berdasarkan Perjanjian Tambahan tanggal 29 September 2006,

Based on Additional Agreement dated September 29th, 2006,

Perusahaan dan Aero Inventory (UK) Limited (AI) mengadakan perjanjian

the Company and Aero Inventory (UK) Limited (AI) agreed to

pembelian dan pertukaran suku cadang pesawat terbang dengan

airplane spare parts purchase and exchange with the total price of

harga keseluruhan sebesar US$ 23 juta dengan daftar harga tertentu.

USD 23 millions with specific pricelist. Within 15 months after

Dalam waktu 15 bulan sejak perjanjian tambahan, suku cadang tersebut

the additional agreement, the spare parts are exchangeable

dapat ditukar dengan suku cadang milik AI berdasarkan kualifikasi

with AI’s spare parts based on the GMF’s specification. In case the

GMF. Bila pertukaran tersebut tidak mungkin dilakukan dengan suku

exchange wit AI’s spare parts were not possible, AI will provide

cadang milik AI, mulai bulan ke-16 sampai dengan bulan ke-24, AI

the spare parts from external parties from the 16th to 24th month

akan mengadakan suku cadang tersebut dari pihak luar sesuai dengan

based on the agreed pricelist.

kebutuhan Perusahaan berdasarkan daftar harga yang sama dengan yang diperjanjikan. Dalam hal suku cadang yang diperjanjikan hilang atau kondisi tidak

AI will replace missing or unusable agreed spare parts. AI also

dapat digunakan, AI akan mengganti suku cadang tersebut. AI juga

responsible of getting the accurate pricelist as the basis of the

bertanggung jawab untuk mendapatkan daftar harga yang akurat atas

agreement. On January 17th, 2008, the Company and AI signed

suku cadang tersebut, untuk selanjutnya sebagai dasar persetujuan

the Materials Management Services Agreement of the additional

Perusahaan. Pada tanggal 17 Januari 2008, Perusahaan dan AI

agreement.

menandatangani perjanjian resmi (the Materials Management Services Agreement) atas perjanjian tambahan ini. Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan telah membeli dan menukar

In 2007 and 208, the Company purchased and exchanged

persediaan dalam perjanjian pertukaran masing-masing sebesar US$

the supply mentioned on the agreement amounted to

13.122.461 dan US$ 8.882.676. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2008,

USD 13.122.461 and USD $ 8.882.676 respectively. On December

saldo persediaan dalam perjanjian pertukaran masing-masingsebesar

31st, 2007 and 2008, the provision balances of the agreement were

US$ 994.863 dan US$ 14.117.324. Pada tanggal 28 Januari 2009, AI dan

USD 994.863 and USD 14.117.324 respectively. On January 29th, 2009,

Perusahaan sepakat untuk menukarkan sisa saldo persediaan dalam

AI and the Company agreed to exchange the remaining provision

perjanjian pertukaran pada tahun 2009.

balance of 2009 exchange agreement.

Kejadian Luar Biasa Terkait Informasi Keuangan

Extraordinary Occurrences Related to Financial Statement

Tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa di tahun 2008 yang

There were no extraordinary occurrences related to 2008 Financial

menyangkut informasi keuangan yang dapat dilaporkan.

Statement to be reported.

gmf aeroasia

»


»

61

Profil Perusahaan Corporate Profile

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia didirikan

PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) was

berdasarkan akta No. 93 tanggal 26 April 2002 dari

established based on deed No. 93 dated April 26th, 2002

Notaris Arry Supratno, SH. Perusahaan beralamat di:

of Notary Arry Supratno, SH. The Company’s address is

• Kantor Gedung

pusat

GMF

Manajemen

berkedudukan Garuda

di

as follows:

Indonesia,

• Gedung

Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, PO BOX 1303, BUSH 19100

Manajemen

Garuda

Indonesia,

Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, PO BOX 1303, BUSH 19100

• No. telepon : (62-21) 550 8609

• Phone number : (62-21) 550 8609

• No. faks

: (62-21) 550 2489 atau 550 1693

• Fax number

• e-mail

: [email protected]

• e-mail

: [email protected]

• Situs

: www.gmf-aeroasia.co.id

• Website

: www.gmf-aeroasia.co.id

62

»

gmf aeroasia

»


: (62-21) 550 2489 or 550 1693

Bisnis utama Perusahaan adalah penyediaan jasa

GMF’s

main

businesses

perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang

maintenance, repair and overhaul which

mencakup rangka pesawat, mesin, komponen dan jasa

include:

pendukung lainnya. Dalam menjalankan usahanya, GMF

and other supporting services. Emphasizing

mengedepankan keselamatan, keunggulan, presisi,

on safety, reliability, precision and high tech

dan penerapan teknologi tinggi serta didukung oleh

application, the Company is fully supported by skillful

tenaga profesional andal berpengalaman. Hal ini sejalan

and experienced professionals. This is in conjunction

dengan komitmen untuk melaksanakan perawatan

with the commitment to ensure minimum ground time

dan perbaikan pesawat terbang dengan “ground time”

while simultaneously maintaining high efficiency.

airframe,

engine,

are

aircraft’s

component

minimum berikut tingkat efisiensi tinggi. Area fasilitas produksi GMF seluas 115 hektar di Bandara

GMF’s 115 acres of production area in Soekarno-Hatta

Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu

International Airport is considered as one of the biggest

yang terbesar di Asia. Kelengkapan infrastruktur pun

in Asia, complete with facilities such as aircraft hangar,

merupakan nilai tambah tersendiri mulai dari hangar,

component workshop, engine workshop, material

component workshop, engine workshop, gudang material,

warehouse, water and waste management center

gedung pengolahan air dan limbah dan lain-lain. Semua

among others as an added value for the Company. All of

fasilitas tersebut dimanfaatkan seoptimal mungkin

these facilities are utilized and optimized to ensure total

untuk menjamin pelayanan serta kepuasan pelanggan.

customers’ satisfaction.

Kapasitas operasional GMF mencakup line maintenance

GMF operational capability includes a wide range of

sampai overhaul, perawatan dan perbaikan mesin

various services such as line maintenance to overhaul,

serta komponen, modifikasi serta pelaksanaan cabin

engine and component maintenance, modification

refurbishment. Sejak tahun 2003, Perusahaan melakukan

process and cabin refurbishment. Since 2003, the

ekspansi ke bisnis modifikasi pesawat terbang. Tak

Company added airplane modification into its line of

hanya itu, dalam beberapa tahun terakhir pun GMF

business. For the past few years, GMF also diversifies

menjalankan diversifikasi usaha ke bidang industrial

its operation into non aviation sector such as industrial

gas turbine engine dan industrial generator repair and

gas turbine engine and industrial generator repair and

overhaul.

overhaul.

Menginjak usianya yang ketujuh tahun, GMF telah

Entering its seventh year of establishment, GMF

mencetak berbagai prestasi dan meraih beragam

successfully gained several national as well as

sertifikat baik di dalam dan luar negeri. Yang paling

international certifications, chief among them are the

utama adalah sertifikat dari European Aviation Safety

ones from European Aviation Safety Agency and Federal

Agency dan Federal Aviation Administration. Hal ini

Aviation Administration. This is the embodiment of the

merupakan perwujudan dari standar internasional

international standard applied within GMF’s day-to-day

yang diterapkan GMF dalam menjalankan kegiatan

operation.

operasional hariannya.

gmf aeroasia

»


»

63

Visi Perusahaan Menjadi MRO kelas dunia berdasarkan pilihan konsumen di tahun 2012

64

»

gmf aeroasia

»


Corporate Vision To become a World Class MRO of Customers’ Choice by 2012

Misi Perusahaan Menyediakan solusi maintenance, repair dan overhaul yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia

Corporate Mission To provide integrated and reliable maintenance, repair and overhaul solutions for a safer sky and secured quality of life of mankind

gmf aeroasia

»


»

65

Strategi Perusahaan Corporate Strategy

Untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan dan mencapai

To face future business challenges and to reach to goals set

sasaran-sasaran yang ditetapkan untuk periode lima tahun yang

for of the second five years period, the Company formulated

kedua, Perusahaan telah menyusun Strategi Perusahaan yang dalam

the Corporate Strategy to be executed by 8 Strategic Initiatives

pelaksanaannya dilakukan oleh 8 Tim Inisiatif Strategis Rinciannya

Teams as follows:

adalah sebagai berikut: 1. Financial Restructuring & Hair dressing

1. Financial Restructuring & Hair dressing

Program-program yang menjadi prioritas inisiatif ini adalah:

Strategic Initiative # 1 is expected to play a critical role in the

Cost structure re-engineering, Cash optimalization serta Covenant

following priority programs: Cost structure re-engineering,

& Legal Judiciary Settlement. Proyeksi target yang ingin dicapai

Cash optimization as well as Covenant & Legal Judiciary

adalah: periode pengumpulan AR kurang dari 45 hari, modal kerja

Settlement. The projected milestones are: the establishment

berkecukupan, penyelesaian covenant GA, penyelesaian proses IPO,

of AR collection period less than 45 days, sufficient working

kapitalisasi pasar mencapai IDR atau Combined sales hit USD 300

capital, the settlement of GA’s covenant, the completion of IPO

mio.

process, the capitalization of market reach IDR or Combined sales hit USD 300 mio.



Program-program yang menjadi prioritas inisiatif ini adalah: Star-


aliance/worldclass operator Partnership Development, B737 & Wide

following priority programs: Star-alliance/world class operator

body (747) Airframe Business Development serta Component & Engine

Partnership Development, B737 & Wide body (747) Airframe

Revenue Enhancement. Proyeksi target yang ingin dicapai adalah:

Business Development and Component & Engine Revenue

menggalang kemitraan dengan 747 HMV, komersialisasi JO/JV

Enhancement. The projected milestones are: establish

dengan MRO kelas dunia, mendapatkan kontrak jangka panjang

partnership with 747 HMV, the commercialization of JO/JV

pertama bagi engine & component shops.

with world class MRO, gain first long term contract for engine & component shops.



Program yang menjadi prioritas inisiatif ini adalah: GA’s New Fleet

Strategic Initiative # 3 is expected to play a critical role in

Technical & Engineering Deployment. Proyeksi target yang ingin

the following priority program: GA’s New Fleet Technical

dicapai adalah: pencapaian 100% meets SLA dengan GA, pencapaian

& Engineering Deployment. The projected milestones are:

lebih dari 30% terkait kemampuan penanganan komponen 737 NG

reach100% meets SLA with GA, gain more than 30% 737 NG

secara in house serta kemampuan split, built up dan pengujian CFM

in house component capability and CFM 56-7 split,

56-7.

built up & test capability.



Program-program yang menjadi prioritas inisiatif ini adalah: Capacity

Strategic Initiative # 4 is expected to play a critical role

Planning Practice Improvement, Domestic & International Capability

in the following priority programs: Capacity Planning

Establishment dan Facility Extension at Current Base. Proyeksi target

Practice Improvement, Domestic & International Capability

yang ingin dicapai adalah: pencapaian pemanfaatan kapasitas di

Establishment and Facility Extension at Current Base. The

atas 90%, pengoperasian fasilitas domestik kedua dan ketiga serta

projected milestones are: gain more than 90% capacity

fasilitas luar negeri pertama, ekspansi CGK (Cengkareng) untuk

utilization, the establishment of 2nd and 3rd domestic facilities

Narrow Body.

and 1st overseas facility as well as CGK (Cengkareng) expansion for Narrow Body.

66

»

gmf aeroasia

»






Lean Six Sigma Extension, QCD Related Compliance & Work Value

following priority programs: Lean Six Sigma Extension, QCD

Management (dari kontrak hingga pengiriman) dan Financially

Related Compliance & Work Value Management (from contract

backed Supply chain Enhancement. Proyeksi target yang ingin dicapai

to redelivery) and financially backed Supply chain Enhancement.

adalah: implementasi Lean Six Sigma yang berfokus pada TAT &

The projected milestones are: the implementation of TAT & D/R

D/R, kepatuhan TAT & D/R terhadap standar indusri, pencapaian

focused lean six sigma, the compliance of TAT & D/R to the

material konsinyasi/JIT di atas 90% dan kepatuhan 100% terhadap

industry standard, gain more than 90% consignment material

kesepakatan dagang dengan vendor utama.

/JIT and 100% compliance to purchasing agreement with key vendors.





Extensive Talent Retention & Rehiring, Global multinational Talent

the following priority programs: Extensive Talent Retention

Sourcing dan Apprenticeship & Int’l Certified Training (dengan

& Rehiring, Global multinational Talent Sourcing and

pengaruh ke pemerintah setempat). Proyeksi target yang ingin

Apprenticeship & Int’l Certified Training (with influence to local

dicapai adalah: pencapaian 50% rata-rata penahanan staf yang

authority). The projected milestones are: gain 50% average

pensiun, mempekerjakan gelombang pertama karyawan asing,

retention rate for retiring staff, the employment of 1st batch

mempersiapkan pemimpin potensial, mempekerjakan pekerja lintas

multi national talent, the deployment of leadership talent pool,

budaya, mempersiapkan 1.400 pekerja lapangan serta cadangan

the establishment of cross culture workforce established, the

1.400 pekerja lapangan.

deployment of 1400 skilled front liners and additional 1400 skilled front liners.





Safety Policy Management, Safety Assurance & Risk Management

the following priority programs: Safety Policy Management,

dan Safety Promotion & Training Development. Proyeksi target

Safety Assurance & Risk Management and Safety Promotion

yang ingin dicapai adalah: implementasi total SMS.

& Training Development. The projected milestone is: the total implementation of SMS.

8. Intensifikasi & Ekstensifikasi Information Technology (IT)

8. IT Intensification & Extension

Program-program yang menjadi prioritas inisiatif ini adalah: Total


ERP Implementation, Web based Collaborative Information System,

following priority programs: Total ERP Implementation, Web

Organizational IT Change Management. Proyeksi target yang ingin

based Collaborative Information System, Organizational

dicapai adalah: implementasi total solusi dan fitur SAP.

IT Management Shift.

The projected milestone is: the

implementation of total SAP solution & features.

gmf aeroasia

»


»

67

Struktur Organisasi GMF GMF Organizational Structure

Board of Management Corporate Secretary

President & CEO

Quality Assurance & Safety

Sales & Marketing

Finance Director & CFO

EVP Base Operation

EVP Line Operation

Corporate Finance

Base Maintenance

Line Maintenance

Human Resources Management

Component Maintenance

Engineering Services

Engine Maintenance

Trade & Asset Management

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Direksi GMF dibantu oleh 2 orang Executive Vice President sebagai bagian dari Board of

Wakil-wakil Presiden Eksekutif Executive Vice Presidents

Management.

1. EVP Line Operation

: Agus Sulistyono

2. EVP Base Operation

: M. Suprijadi

To perform its duties, GMF’s Board of Directors is assisted by two Executive Vice Presidents as part of Board of Management.

68

Internal Audit & Control

Deputy President & COO

Corporate Planning & Development

»

gmf aeroasia

»


Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition

Dalam menjalankan tugasnya Board of Management

Tahun 2002, GMF resmi didirikan anak perusahaan

dibantu oleh Executive Committee yang terdiri dari

PT Garuda Indonesia dengan nama PT Garuda

tiga belas orang Vice President, yaitu:

Maintenance Facility AeroAsia (PT GMF AeroAsia) melalui akte notaris No 93, tanggal 26 April 2002 yang

To perform its duties, GMF’s Board of Management

dikeluarkan oleh kantor notaris Arry Soepratno, SH.

is assisted by Executive Committee which consists

dan telah diberitakan dalam tambahan berita negara RI

of the following thirteen Vice Presidents:

No. 78 tanggal 27 September 2002. Adapun komposisi pemegang saham saat itu adalah 99% saham PT GMF AeroAsia dimiliki oleh PT Garuda Indonesia dan 1% dimiliki oleh PT Aerowisata. Sedangkan komposisi

Wakil-wakil Presiden Vice Presidents

kepemilikan saham per 31 Desember 2008 adalah

1. VP Corporate Finance

: M. Arif Faisal

2. VP Base Maintenance

: Syachrip Haryanto

3. VP Component Maintenance

: Suwito

4. VP Corporate Planning & Development : Jemsly Hutabarat

seperti yang tercantum di tabel sebagai berikut:

GMF was officially launched in 2002 as PT Garuda Indonesia’s subsidiary, registered as PT Garuda

5. VP Engineering Services

: Rahmat Hanafi

Maintenance Facility AeroAsia (PT GMF AeroAsia) in

6. VP Human Resources Management

: Udin Sumantri

notary certificate No. 93, dated April 26th, 2002 issued

7. VP Internal Audit & Control

: Budi Santoso

8. VP Line Maintenance

: Irawan Gondo Budianto

addendum certificate No. 78 dated September 27th,

9. VP Trade & Asset Management

: Bambang Sugiharto

2002, with 99% of PT GMF AeroAsia’s shares owned by

10. VP Sales & Marketing

: Harkandri M. Dahler

11. VP Quality Assurance & Safety

: Fuad Abdullah Nahdi

12. VP Engine Maintenance

: Arsil Anas

13. VP Corporate Secretary

: Dwi Prasmono Adji

by Arry Soepratno, SH notary public office. GMF has also noted in the Republic of Indonesia national

PT Garuda Indonesia, whilst PT Aerowisata owned the remaining 1%. As per 31 December 31st, 2008, the share composition is as stated below:

Pemegang Saham Share Holder PT Garuda Indonesia PT Aerowisata Total

gmf aeroasia

»

Jumlah Saham Share

Nilai Nominal Saham Share Value (IDR)

%

658.944

164.736.000.000

99

6.656

1.664.000.000

1

665.600

166.400.000.000


»

100

69

70

»

gmf aeroasia

»


Unit-unit Produksi Production Units

1. Base Maintenance

1. Base Maintenance Dengan fasilitas 2 hangar, cabin workshop serta sheet

Equipped with 2 hangars, cabin workshop and sheet

Base Maintenance

metal workshop, Base Maintenance’s capability in

dalam perawatan pesawat meliputi: major structure

aircraft maintenance includes: major structure repair,

repair, modifikasi besar-besaran, pengecatan eksterior

major modification, aircraft exterior paint job, cabin

pesawat, cabin refurbishment serta perawatan dan

refurbishment as well as airplane maintenance and

overhaul pesawat. Jenis perawatan pesawat yang

overhaul. Types of aircraft maintenance which have

telah mendapat sertifikasi Indonesia DKUPPU, FAA,

received certification from Indonesia DGCA, FAA, EASA

EASA dan otoritas penerbangan negara lain adalah

and other countries’ aviation authorities are as follows:

metal workshop,

kemampuan

sebagai berikut:

Jenis Pesawat Aircraft Type

Jenis Perawatan Maintenance Type

Fokker (F-28, F-100)

A check, C check and D check

Boeing (B 737-200; -300; -400; -500; -600; -700; -800; -900)


Boeing (B 747-100; -200; -300; -400)


Airbus (A 300, A 310, A 330)


McDonnel Douglas (MD 80 Series; DC 10)


Catatan: Detail/Update capability list mengacu pada capability list GMF Note: Detail/capability list update refer to GMF’s capability list

2. Component Maintenance

2. Component Maintenance

Sebagai penyedia solusi total perawatan pesawat

As a total aircraft maintenance provider, GMF is

terbang, GMF memiliki beberapa workshop yang

equipped with several workshops including Avionics

terdiri dari Avionics Workshop; Electro Mechanical and

Workshop; Electro Mechanical and Oxygen Workshop;

Oxygen Workshop; Ground Support Equipment Workshop;

Ground Support Equipment Workshop; Calibration and

Calibration and Non Destructive Test (NDT) Workshop.

Non Destructive Test (NDT) Workshop. Each workshop

Masing-masing

possesses the following capabilities:

workshop

mempunyai

kapasitas

pelayanan sebagai berikut:

gmf aeroasia

»


»

71

Unit-unit Produksi

Production Units

Avionics Workshop Meliputi komponen-komponen: Sistem Radio Komunikasi, Navigasi, Instrumen, Radar, Auto Pilot, Cockpit Voice Recorder, Flight Data Recorder, Gyroscope, In-flight Entertainment.

Including components: Communication Radio System, Navigation, Instrumentation, Radar, Auto Pilot, Cockpit Voice Recorder, Flight Data Recorder, Gyroscope, In-flight Entertainment.

Electro Mechanical and Oxygen Workshop Meliputi komponen-komponen/sistem Air Conditioning, Electrical, Hydraulic, Fuel, Wheel & Brake, Oxygen & Emergency equipment.

Including components: Air Conditioning system, Electrical, Hydraulic, Fuel, Wheel & Brake, Oxygen & Emergency equipment.

Ground Support Equipment Workshop Meliputi perawatan komponen-komponen mesin dan kendaraan Ground support equipment, Industrial Gas Turbine serta Industrial Generator.

Including maintenance of engine components and Ground support equipment vehicle, Industrial Gas Turbine and Industrial Generator.

Calibration and Non Destructive Test (NDT) Workshop Meliputi perawatan kalibrasi test equipment yang digunakan dalam perawatan serta melaksanakan berbagai jenis Non Destructive test.

Including maintenance of test equipment calibration which is used in maintenance and performing several types of Non Destructive test.


Workshop-workshop ini merupakan fasilitas penting

These workshops are very crucial in performing

dalam perawatan komponen untuk tipe pesawat seri

component maintenance for aircraft types of B 737

B 737, seri B 747, A 330, A 310, A 300, DC-10, seri MD-

series, B 747 series, A 330, A 310, A 300, DC-10, MD-80

80 dan F 28. Unit Component Maintenance memperoleh

series and F 28. GMF received multiple certifications from

beberapa sertifikasi dari beberapa negara seperti

several countries, including DGCA, FAA, EASA and ISO

DKUPPU, FAA dan EASA serta ISO 9000. Jenis komponen

9000. List of capability for component and maintenance

dan jenis perawatan yang bisa dilakukan tercantum

type are stated in certifications from each airworthiness

secara detail dalam sertifikasi yang diberikan oleh

authorities or other authorized institutions.

masing-masing lembaga kelayakan terbang atau badan berwenang lainnya.

3. Engine Maintenance

3. Engine Maintenance

Pelayanan Engine Maintenance meliputi perawatan

Engine Maintenance performs maintenance for the

mesin jenis sebagai berikut:

following engine types: Jenis Pesawat Aircraft Type

Jenis Perawatan Maintenance Type

Engine Spey 555

Overhaul

Engine CFM 56-3

Overhaul

Auxiliary Power Unit (APU) GTCP 36

Overhaul

APU GTCP 85

Overhaul

APU TSCP 700

Overhaul

Engine JT8D, JT9D-7/-59A

Module Change


72

»

gmf aeroasia

»


4. Line Maintenance

4. Line Maintenance

Unit Line Maintenance yang berpusat di Bandara

Headquartered

Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, memiliki

Aiport in Cengkareng, Line Maintenance Unit owns

beberapa lokasi kantor cabang yang melaksanakan

several branch offices which perform line maintenance

Line Maintenance untuk beberapa tipe pesawat milik

process for several types of aircraft for domestic

maskapai internasional maupun domestik. Jenis-jenis

and international airlines. The following are services

perawatan pesawat yang ditawarkan adalah sebagai

the unit provides:

at

Soekarno-Hatta

international

berikut:

B 737 series

Transit check hingga A check (perawatan 300-500 flight hours)

Transit check up to A check (maintenance of 300-500 flight hours)

B 747 series

Transit check hingga A check

Transit check up to A check

A 330/A340



B 767

Transit check

Transit check

A 320

Transit check

Transit check

F 28



DC-10




Maskapai yang dilayani unit Line Maintenance mencakup

Line Maintenance’s customers are Garuda Indonesia,

Garuda Indonesia, JAL, Korean Air, Air China, MAS, Saudia,

JAL, Korean Air, Air China, MAS, Saudia, Yemenia,

Yemenia, Air Asia, Sriwijaya Air, dan lain-lain. Unit Line

Air Asia, and Sriwijaya Air among others. The unit

Maintenance telah mendapatkan berbagai sertifikasi

also gained certifications from DGCA, FAA, EASA and

dari DKUPPU, FAA, EASA serta dari negara-negara lain.

from other countries.

5. Engineering Services

5. Engineering Services

Unit Engineering Service menawarkan pelayanan-

Engineering Service unit provides the following


services:

• Program perawatan standar

• Standard maintenance program

• Modifikasi dan pengontrolannya

• Modification and its control

• Reliability control program

• Reliability control program

• Pelayanan data komunikasi dari pesawat ke darat

• Data communication service from aircraft to ground

• Manajemen dan distribusi buku panduan perawatan

• Management and distribution of aircraft maintenance

pesawat • Pelayanan jasa tenaga ahli

manual • Expert service

gmf aeroasia

»


»

73

Unit-unit Produksi

Production Units

6. Trade & Asset Management

6. Trade & Asset Management

Unit Trade & Asset Management menawarkan pelayanan-

Trade and Asset Management unit provides the


following services:

• Penyedia suku cadang

• Spare part supplier

• Pengelolaan komponen pesawat

• Aircraft component management

• Pergudangan

• Warehousing

• Logistik & distribusi

• Logistics and distribution

• Penjualan dan pembelian material

• Material transaction

• Fasilitas kawasan berikat

• Bonded area facilities

Selain kepada Garuda Indonesia, unit Trade & Asset

Other than to Garuda Indonesia, Trade & Asset

Management juga menyediakan layanan-layanan di atas

Management also provides the aforementioned services

ke beberapa maskapai lain. Di tahun 2008 unit Trade &

to several airlines. In 2008, the unit gained DGCA

Asset Management disertifikasi oleh DKUPPU sebagai

certification as Distributor of Aeronautical Product with

Distributor of Aeronautical Product dengan approval no.

approval no. 57/0130.

57/0130.

74

»

gmf aeroasia

»


Alamat GMF Outstation • GMF Outstation’s Address

BO

Manajer Manager

AMI

Setia Sumantri

BDJ

Alamat Address

Telepon Telephone

Faksimile Facsimile

Teknik Garuda, Bandara Selaparang, Mataram Lombok.

0370-646849

0370-646849

081917202033

Eddy Suparno

Teknik Garuda, Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin.

0511-4705277 Ext 612

0511-4705202

0813-49677744

BIK

Purnomo

Teknik Garuda, Bandara Frans Kasiepo, Biak, Papua.

0981-21059

0981-25777

0811-487241

BPN

Irwan

Teknik Garuda, Bandara Sepinggan, Balikpapan

0542-766846

0542-766845/766846

0816-3146510

BTH

M. Yuyun

Teknik Garuda, Airport Hang Nadim, Batam.

0778-761300

0778-761300

0816-3114754

BTJ

Sunarto AS.

Teknik Garuda, Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.

0651-638322

0651-638322

0852-60840362

DJJ

Arifin Sinaga

Teknik Garuda, Bandara Sentani, Jayapura, Papua.

0967-594269

0967-592305

0813-55740933

DPS

Setio Budi

Teknik Garuda, Bandara International Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

0361-751172/756121

0361-751172

0811-378324

JED

Agus Mulyasana

Garuda Indonesia, King Abd Azis International Airport, Jedah, KSA.

966-26851037

966-26-851037

966-504804182

JOG

Hadi Sampurno

Teknik Garuda, Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.

0274-487024

0274-487024

0818-394037

MDC

Achmad Sudiadi

Teknik Garuda, Bandara Sam Ratulangi, Menado.

0431-814342

0431-814342

0812-4426524

MES

Amir Fachrudin

Teknik Garuda, Bandara Polonia, Medan.

061-4538196/4555035

061-4538196

0813-61349383

PDG

Kukuh Margiono

Teknik Garuda, Bandara Minang International, Padang.

0751-819140

0751-819140

0811-465800

PKU

Hasan Basri

Teknik Garuda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

0761-674694 Ext 299

0761-674672

0813-78493654

PLM

Kunto Nugroho

Teknik Garuda, Bandara SMB II, Talang Betutu, Palembang.

0711-385073 Ext 4201

0711385073

0812-7132355

Mobile

Teknik Garuda, Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya.

PKY

0813-81751958

PNK

H. Fachrul Rozy L.

Teknik Garuda, Bandara Supadio, Pontianak.

RUH

Nurul Hadj

Garuda Indonesia, King Khaled International Airpoprt, Riyadh, KSA.

966-14-625715

966-14833413/12937699

966-505267933

SIN

Herno Sumartono

Garuda Indonesia, Changi International Airport, Singapore.

65-65459146

65-65420307

65-97580506

SOC

Bambang Wahyudi

Teknik Garuda, Bandara Adi Sumarmo, Solo.

0271-783688

0271-783688

0816-4853463

SRG

Paryono Manalu

Teknik Garuda, Bandara Ahmad Yani, Semarang.

024-7608279

024-7608279

0811-396951

SUB

Gatot Sugiharto

Teknik Garuda, Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

031-8667410/2986313

031-8667410/8667717

0812-1670755

TIM

Lerman Simamora

Teknik Garuda, Bandara Moses Kilangin, Timika, Papua.

0901-322930

0901-322930/323767

0811-496737

UPG

Mulyadi

Teknik Garuda, Bandara Hasanudin, Makasar.

0411-553182/555617

0411-553182

0813-87342110

gmf aeroasia

»


»

75

Sertifikasi Certifications

Nama Ser tifik at • Name of The Cer tificate Certificate of Approval No. 145/0100 Approved Maintenance Organization Tahun Perolehan • Year of The Cer tificate 28 September 2008 Badan Pemberi Ser tifik at • Approving Agency Directorate General of Civil Aviation Republic of Indonesia Masa Berlaku • Validity 27 September 2009

Nama Ser tifik at • Name of The Cer tificate Certificate of Approval 147/0700 Approved Maintenance Training Organization Tahun Perolehan • Year of The Cer tificate 19 November 2008 Badan Pemberi Ser tifik at • Approving Agency Directorate General of Civil Aviation Republic of Indonesia Masa Berlaku • Validity 18 November 2009

Nama Ser tifik at • Name of The Cer tificate Certificate of Approval 57/0130 Approved Distributor of Aeronautical Product Tahun Perolehan • Year of The Cer tificate 21 September 2008 Badan Pemberi Ser tifik at • Approving Agency Directorate General of Civil Aviation Republic of Indonesia Masa Berlaku • Validity 20 September 2009

76

»

gmf aeroasia

»


Nama Ser tifik at • Name of The Cer tificate Air Agency Certificate WGFY076F Approved Repair Station Tahun Perolehan • Year of The Cer tificate 30 November 1992 Badan Pemberi Ser tifik at • Approving Agency Federal Aviation Administration - USA Masa Berlaku • Validity 30 September 2010

Nama Ser tifik at • Name of The Cer tificate Approval Certificate EASA.145.0062 Approved Maintenance Organization Tahun Perolehan • Year of The Cer tificate 03 Maret 2009 Badan Pemberi Ser tifik at • Approving Agency European Aviation Safety Agency Masa Berlaku • Validity 07 April 2011

GMF juga adalah Approved Maintenance Station dari beberapa

GMF is also the Approved Maintenance Station of several countries

negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, India, Afrika

such as Singapore, Malaysia, Thailand, India, South Africa, etc.

Selatan dan lain-lain.

gmf aeroasia

»


»

77

The

COMMITMENT

Komitmen GMF

The Commitment

Kehandalan Reliability

Sertifikasi DGCA, FAA & EASA

DGCA, FAA & EASA Certification

Kehandalan PT GMF AeroAsia sebagai perusahaan

PT GMF AeroAsia’s reliability as the biggest MRO

MRO terbesar di Indonesia terwujud antara lain dalam

company in Indonesia is shown through a variety of

berbagai sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil

certifications from the national and international civil

nasional dan internasional. Sejalan dengan pemikiran

aviation authorities. Therefore, GMF’s performance audit

tersebut, audit terhadap kinerja GMF dilakukan secara

is done on a regular basis to maintain and improve

berkala untuk mempertahankan dan meningkatkan

domestic and international airline industry’s faith in

kepercayaan industri penerbangan di tingkat domestik

GMF.

dan internasional. Di tahun 2008, European Aviation Safety Agency (EASA)

In 2008, the European Aviation Safety Agency (EASA) and

dan Federal Aviation Administration (FAA) telah

Federal Aviation Administration (FAA) completed audits

menyelesaikan audit terhadap PT GMF AeroAsia

on PT GMF AeroAsia in adjacent time. EASA conducted

dalam waktu berdekatan. Audit EASA dilaksanakan

its audit from January 29th to February 5th, 2008, while

pada 29 Januari-5 Februari 2008 sedangkan audit FAA

FAA performed its audit from February 12th to 13th, 2009.

berlangsung pada tanggal 12-13 Februari 2008. Kedua

Both institutions also updated the GMF’s certification.

lembaga tersebut telah pula memperbarui sertifikasi GMF. Audit dan sertifikasi dari EASA mencakup hal sebagai

Audit and certification from EASA include the following

berikut:

item:

• Part-145

• Part-145

Audit dan sertifikasi dari FAA mencakup rating

Audit and certification from FAA include the following

sebagai berikut:

ratings:

• Limited airframe


• Limited powerplant


• Limited accessory


• Limited emergency equipment


• Limited non-destructive testing


• Limited instrument


• Limited radio

• Limited radio

80

»

gmf aeroasia

»


Dari

dalam

Keselamatan

negeri, Udara

Direktorat (DSKU)

dan

The Indonesian Directorate General of Civil Aviation

memberikan

(DGCA) also provided certification for the following

Sertifikasi

turut

sertifikasi terhadap rating sebagai berikut:

ratings:













• Limited radio

• Limited radio

• Limited specialized service

• Limited specialized service

Tak hanya dari ketiga lembaga di atas, GMF pun

Other from the three aforementioned agencies above,

mendapatkan sertifikasi dan penghargaan dari lembaga-

GMF also gained certifications and awards from

lembaga lain. Kesemuanya merefleksikan komitmen

other institutions. All of which reflect the Company’s

Perusahaan terhadap keselamatan dan kualitas.

commitment to safety and quality.

gmf aeroasia

»


»

81

Komitmen GMF

The Commitment

Keselamatan Safety

Pembahasan Mengenai

A Brief Glance at

Safety Management System


Untuk menekan insiden dan kecelakaan aviasi dan

To lower the rate of incidents and accidents and to

mempertahankan keselamatan pada batas yang dapat

maintain safety in an acceptable level, the International

diterima, International Civil Aviation Organization

Civil Aviation Organization (ICAO) planned the

(ICAO) mencanangkan penerapan Safety Management

implementation of the Safety Management System

System (SMS). Sistem ini wajib dilaksanakan seluruh

(SMS). This system must be applied by all aviation

penyedia

organizations from January 1st, 2009.

layanan

penerbangan

mulai

tanggal

1 Januari 2009. SMS merupakan pendekatan sistematis untuk mengelola

SMS is a systematic approach to safety management

keselamatan yang mencakup struktur organisasi yang

that includes the required organizational structure,

diperlukan, akuntabilitas, kebijakan dan prosedur. Tidak

accountability,

seperti program keselamatan lain, SMS menekankan

other safety programs, SMS emphasizes on direct

keterlibatan langsung pihak manajemen mulai dari

involvement

senior manager hingga line manager. Selain itu, semua

senior manager to line manager. In addition, it also

kegiatan yang terkait keselamatan dan kualitas telah

integrates

terintegrasi di dalamnya. Sebagai pelengkap, SMS

quality. As a complement, SMS features Risk Management

memiliki kegiatan Manajemen Risiko sebagai berikut:

activities as follows:

• Identifikasi Bahaya

• Hazard Identification

Proses

pengidentifikasian

bahaya

dengan

policies of

all

the

and whole

activities

procedures. management

related

to

safety

Unlike from and

The process of identifying hazards by using

tiga metode:

the three following methods:

~~ Metode reaktif: upaya menemukan faktor-faktor

~~ Reactive method: efforts to find the contributing

yang berperan menyebabkan insiden atau kecelakaan.

factors in accidents or incidents. ~~ Proactive method: efforts to actively find hazards

~~ Metode proaftif: upaya menemukan bahaya secara aktif melalui safety reporting atau safety audit. ~~ Metode prediktif: upaya memprediksi dengan

through safety reporting or safety audit. ~~ Predictive method: efforts to predict by identifying hazards from normal operation.

mengidentifikasi bahaya dari normal operation. • Penaksiran Risiko

• Risk Assessment

Proses penaksiran kemungkinan bahaya yang telah

The process of assessing the probability and

teridentifikasi menimbulkan insiden dan kecelakaan

severity of identified hazards.

serta tingkat kerusakannya.

82

»

gmf aeroasia

»


• Risk Mitigation

• Penanggulangan Risiko Proses mengurangi kemungkinan terjadinya dan

The process of mitigating both the probability and

tingkat keparahan insiden dan kecelakaan melalui

severity of accidents and incidents through trainings,

penerapan teknologi, pelatihan dan regulasi atau

regulations, and work procedures.

peraturan kerja.

Fokus Implementasi SMS adalah kondisi laten yang

The focus of SMS implementation is latent conditions

tidak bisa dideteksi langsung. Hal ini sangat vital karena

that cannot be detected directly. This is vital because in

pada 5 kecelakaan yang terjadi, diperkirakan ada sekitar

5 accidents, it is estimated there are about 1,000-4,000

1.000-4.000 potensi bahaya. Karena itulah SMS harus

potential hazards. Therefore, SMS should be applied

diterapkan mulai dari tingkat manajemen sampai

starting from management level to field operators.

pelaksana.

Budaya Keselamatan Sebagai Tulang Punggung

Safety Culture as the Backbone of



Sebagai perusahaan MRO terbesar di Indonesia, GMF

As the biggest MRO company in Indonesia, GMF

dengan gencar menerapkan Safety Culture sebagai

fervently implement the Safety Culture as the backbone

tulang punggung implementasi SMS yang akan dimulai

of SMS implementation that will begin on January 1st,

pada tanggal 1 Januari 2009. Safety Culture memiliki

2009. Safety Culture consists of four main aspects as

empat aspek utama sebagai berikut:

follows:

• Penginformasian

• Inform Culture

Aspek ini mengedepankan sosialisasi dan kampanye

The focus of this aspect is the continuous campaign

berkesinambungan

pentingnya

of the importance of safety. The aim is to instill safety

keselamatan. Tujuannya adalah untuk menanamkan

awareness in employees’ mind. Safety Talk briefing,

kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam benak

GMF News magazine and Penity bulletin are the

karyawan. Media yang dipergunakan sebagai ujung

media forefronts to convey the Inform Culture.

mengenai

tombak Inform Culture adalah taklimat keselamatan Safety Talk, majalah GMF News dan buletin Penity.

gmf aeroasia

»


»

83

Komitmen GMF

• Learning Culture

• Pembelajaran Aspek ini mengutamakan pembelajaran keselamatan

The focal points of this aspect are safety trainings

melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan seperti

and workshops such as the MEDA, CEDA, and REDA

Penyuluhan MEDA, CEDA, dan REDA. Sebagai

Workshop. As its backbone, the Safety Management

tulang punggungnya, Safety Management Manual

Manual approved by the Directorate of Airworthiness

yang disahkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan

and Aircraft Operations serves as a guideline and

Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) merupakan

reference for the implementation of the safety-

panduan dan acuan pelaksanaan kegiatan manajemen

oriented conduct at managerial and operational

dan operasional yang mengutamakan keselamatan.

level.

• Report Culture

• Pelaporan Aspek ini menggalakkan budaya melaporkan kejadian

This aspect encourages employees to report any

yang berpotensi membahayakan dari segi keamanan.

occurrence that could potentially lead to incidents or

Wujud nyata dari Report Culture adalah program

accidents. The main drive of Culture Report is Internal

Internal Occurrence Report (IOR) yang berlandaskan

Occurrence Report (IOR) program which is based on

prinsip bebas & terbuka dengan tujuh prinsip utama

free & frank attitude with the following seven main

sebagai berikut:

principles:

1. Kepercayaan

1. Trust

2. Bukan untuk menghukum

2. Non-punitive

3. Basis pelaporan menyeluruh

3. Inclusive reporting base

4. Independensi

4. Independent

5. Kemudahan pelaporan

5. Ease to report

6. Pengakuan

6. Acknowledgment

7. Promosi

7. Promotion

• Just Culture

• Perlakuan Adil Aspek ini menentukan penghargaan dan hukuman

This aspect determines the reward and punishment

sesuai dengan batasan perilaku yang dapat diterima

within the boundaries of acceptable and unacceptable

dan tak dapat diterima. Hal ini didasarkan pemahaman

behaviors. This is based on the understanding that

bahwa manusia tidak luput dari kesalahan yang tidak

unintentional errors will always occur, but violations

disengaja, tapi pelanggaran yang disengaja jelas

are intolerable. Just Culture is realized through

tidak bisa ditolerir. Just Culture diwujudkan antara lain

Internal Occurrence Report Award and Disciplinary

dengan Internal Occurrence Report Award, Disciplinary

Policy among others.

Policy, dan lain-lain.

84

The Commitment

»

gmf aeroasia

»


Teknologi Technology

Technical Training

Pelatihan Teknis daya

Competent human resources is the core of every high tech

manusia yang kompeten. Karena itulah GMF melaksanakan

application. As such, GMF performed several technical training

beragam pelatihan untuk memastikan penguasaan sepenuhnya

for the employees to ensure complete mastery of every technical

terhadap berbagai aspek teknis industri MRO.

aspect of MRO industry.

Berbagai pelatihan teknologi yang dijalankan pada tahun 2008 adalah

The list of technical trainings conducted in 2008 is as follows:

Penguasaan

teknologi

tinggi

berinti

pada

sumber

sebagai berikut:

No.

Nama Pelatihan Name of Training

Angkatan Number of Batch

Jumlah Peserta Number of Trainee

1

Mandatory Modul Maintenance Training

149

2.051

2

Safety Management System (SMS) Training

75

2.038

3

Basic Aircraft Maintenance Training

4

302

4

Basic Aircraft Technical Knowledge Training

1

14

Presisi Precision Zero Tolerance Policy

Zero Tolerance Policy

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri penerbangan,

As a company engaged in the aviation industry, GMF will not

GMF tidak menolerir praktik lapangan yang dapat menyebabkan

tolerate practices that could lead to accidents and incidents. With

terjadinya kecelakaan dan insiden yang menelan korban jiwa.

that commitment in mind, the Company applies the Zero Tolerance

Berdasarkan komitmen tersebut, Perusahaan memberlakukan

policy. This policy emphasizes on the implementation of appropriate

kebijakan Zero Tolerance. Kebijakan ini menekankan pelaksanaan

operational procedures to the smallest detail, such as length and

kegiatan operasional sesuai prosedur yang berlaku sampai ke detail

diameter of the screw used in day-to-day operation.

terkecil seperti panjang dan diameter sekrup yang digunakan. Selain itu, untuk menjamin efektivitas dan keselamatan kerja di

In addition, to ensure the work effectiveness and safety in the ramp,

ramp, unit Line Maintenance, unit Quality Assurance dan Garuda telah

the Line Maintenance unit, Quality Assurance unit along with Garuda

membentuk Ramp Safety Committee. Committee ini memiliki cakupan

formed the Ramp Safety Committee. This Committee has a broad

kerja luas termasuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan serta

scope of work which includes raising safety awareness and ensuring

memastikan tidak ada yang dikompromikan dalam pencapaian On

nothing is compromised in order to achieve On Time Performance

Time Performance (OTP).

(OTP).

gmf aeroasia

»


»

85

The

CORPORATE GOVERNANCE

Tata Kelola Perusahaan The Corporate Governance

Berawal dari kepatuhan pada regulasi terhadap airworthiness yang

With the obedience towards the airworthiness regulations as

harus dipatuhi dari waktu ke waktu oleh seluruh jajaran di GMF, praktek

the starting point, the practice and foundation of GMF’s Good

dan landasan corporate governance di GMF sebagai bagian yang tidak

Corporate Governance are inseparable parts of the effort to achieve

terpisahkan dari upaya pencapaian visi, misi dan objektif perusahaan

Corporate vision, mission and objectives. They are also become the

serta menjadi budaya keseharian dalam operasional.

daily culture of the Company’s operational activities.

Komitmen untuk terus meningkatkan nilai-nilai perusahaan melalui

GMF is committed to continuously enhance the Company’s values

penerapan

prinsip-prinsip “Good Corporate Governance” dalam

by implementing the principles of Good Corporate Governance

pelaksanaannya diluar aspek airworthiness, dimana prinsip-prinsip

beyond the airworthiness aspect, in which those principles

tersebut dihayati dan dilaksanakan melalui partisipasi aktif segenap

are instilled and conducted in active participation of all part of

jajaran di dalam perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

management. The principles of Good Corporate Governance

yang dimaksud adalah Transparansi, Kemandirian dan Integritas,

are transparency, independency and integrity, accountability,

Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kewajaran.

responsibility and fairness.

Kebijakan Good Corporate Governance yang diterapkan di GMF, antara lain

The Good Corporate Governance policy that has been implemented

berkaitan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sistem

at GMF includes the policy pertaining to Shareholders, the Board

Audit, Sekretaris Perusahaan, pihak yang berkepentingan (Stakeholders),

of Commissioners, the Board of Directors, Audit System, Corporate

serta memperhatikan Keterbukaan, Kerahasiaan, Informasi orang dalam,

Secretary and Stakeholders. The policy is also taking transparency,

etika berusaha dan anti korupsi, donasi, kepatuhan pada peraturan

confidentiality, insider information, business ethics and anti

perundang-undangan, tentang proteksi kesehatan, keselamatan kerja

corruption, donation, compliance to the laws and regulations

dan pelestarian lingkungan, kesempatan kerja yang sama, keanggotaan

into consideration, as well ashealth protection, work safety and

Dewan Komisaris, Direksi dan Executive Committee (Board of Management

environmental conservation, equal work opportunity, membership

& Seluruh Vice President).

in the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Executive Committee (Board of Management & All Vice Presidents).

Uraian Dewan Komisaris

Board of Commissioners’ Description

Saat ini Dewan Komisaris GMF beranggotakan 2 (dua) orang yang

The GMF’s Board of Commissioners currently consists of 2 (two)

bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam Rapat Umum

key persons who are chosen by and answers to the Shareholders

Pemegang Saham. Dewan Komisaris berwenang mengawasi serta

General Meeting. Board of Commissioners are responsible of and

memastikan bahwa Direksi selalu mengedepankan kepentingan

possesses full authorization in supervising and ensuring that the

pemegang saham dan kebutuhan Perusahaan, serta memastikan

Directors prioritize the interests of the shareholders and the needs

terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good

of the Company, as well as ensuring that the Good Corporate

Corporate Governance) secara efektif dan efisien.

Governance is implemented in an effective and efficient manner.

Jumlah anggota Dewan Komisaris ini tidak menutup kemungkinan

The number of the Board of Commissioners members will possibly

akan bertambah, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan

increase along with the development, growth and interests of the

serta kepentingan Perusahaan.

Company.

88

»

gmf aeroasia

»


Penggantian Dewan komisaris dilakukan pada RUPS luar biasa GMF pada

The Board of Commissioners’ member replacement was done in

tanggal 15 Mei 2008, yang dikukuhkan dengan dengan akte notaris

Extraordinary Shareholders’ Meeting on May 15th, 2008, enforced by

Akta no.273 tanggal 30 Mei 2008 dari Notaris Arry Supratno SH. Para

deed No. 273 dated May 30th, 2008 of Notary Arry Supratno, SH. The

pemegang saham menyetujui penggantian anggota Dewan Komisaris

shareholders agreed to replace Board of Commissioners member

Perusahaan Soenarko Kuntjoro dengan Hadinoto Soedigno yang efektif

Soenarko Kuntjoro with Hadinoto Soedigno, effective since May

berlaku tanggal 15 Mei 2008.

15th, 2008.

Komposisi Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2008 The Composition of the Board of Commissioners as of December 31st, 2008 Komisaris Utama • Chairman

Emirsyah Satar

Komisaris • Commissioner

Hadinoto Soedigno

Tugas Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ Roles

Sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perusahaan, tugas dari

According to GMF’s article of association, the roles of Board of

Dewan Komisaris adalah:

Commissioners are as follows:

• Menggelar Rapat Internal Dewan Komisaris.

• Holding the Board of Commissioners’ Internal Meeting.

• Menggelar Rapat Gabungan Komisaris-Direksi.

• Holding the Joint Board Meeting.

Kewajiban Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ Responsibilities

• Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang

• To provide advices and recommendations at the General

Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJP), rencana

Shareholders Meeting regarding Company’s Long Term Goals,

kerja dan anggaran tahunan Perseroan berikut perubahan dan

Company’s Strategic Business Plans and Annual Budget including

revisinya, serta menyampaikan laporan berkala dan laporan-laporan

changes and amendments and to submit periodical as well as

lainnya dari Direksi.

other reports made by the Directors.

• Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan serta

• To supervise the implementation of business plan and budget as

menyampaikan hasil evaluasi serta pendapat kepada Rapat Umum

well as to submit evaluation results along with recommendations

Pemegang Saham.

during the General Shareholders Meeting.

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan wajib melaporkan

• To monitor the Company’s progress and to report the Company’s

gejala kemunduran kepada Rapat Umum Pemegang Saham disertai

decline to the General Shareholders Meeting along with

saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

recommendations and necessary actions to be done.

• Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang

• To provide advices and recommendations at the Shareholders

Saham mengenai persoalan lain yang dianggap penting bagi

General Meeting regarding other necessary company-related

Perseroan. • Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. • Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi penurunan kinerja Perseroan • Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

issues. • To conduct other supervisory roles as mandated by the General Shareholders Meeting. • To report performance decline immediately to the General Shareholders Meeting. • To check, review and sign the annual report prepared by the Directors.

gmf aeroasia

»


»

89

Tata Kelola Perusahaan


Rapat

Meetings

Selama tahun 2008, Dewan Komisaris menggelar 10 rapat. Tingkat

In 2008, the Board of Commissioners held 10 meetings. The

kehadiran dewan komisaris dalam rapat-rapat tersebut adalah 100%.

Commissioners’ attendance in 2008 was 100% and the topics of

Topik bahasan dalam Rapat Dewan Komisaris antara lain:

those aforementioned meetings are as follows:

Tabel Rapat Dewan Komisaris Commissioners’ Meetings Table Tanggal Date

Agenda Agenda

Keputusan Decision

Kinerja Januari 2008 January 2008 Performance

Problem identification & Corrective Action Review Problem identification & Corrective Action Review

Kerjasama KLM/AF KLM/AF Partnership

Menyetujui rencana kerja sama Approved the partnership plan

Sewa Lahan dan Konsesi AP II Land Lease and AP II Concession

Menyetujui penerapan konsesi AP Approved the application of AP concession

Eksekusi finalisasi uang kebersamaan Togetherness Fund Execution Finalization

Menyetujui proses pelaksanaan pemberian uang kebersamaan Approved the execution of Togetherness Fund

Rencana rekrutmen SDM Human Resource Recruitment Plan

Menyetujui rencana rekrutmen SDM di GMFAA Approved GMFAA’s human resource recruitment plan

Kinerja Februari 2008 February 2008 Performance


Roadmap IT GMF IT GMF Roadmap

Alignment dengan IT GA Alignment with IT GA

Antisipasi penghentian kegiatan operasional Adam Air The Anticipation regarding Adam Air’s termination

Penyelesaian masalah Adam Air secara hukum Adam Air’s legal dispute to be settled in the court of law

Laporan Tahunan 2007 2007 Annual Report

Memberi masukan dan persetujuan terhadap Laporan Tahunan 2007 Provided inputs towards and approved the 2007 Annual Report

PBTH GMFAA dan GA PBTH GMFAA and GA

Pola transisi TMB ke PBTH dengan GA TMB’s transitional pattern to PBTH with GA

25 Jun 2008

Penyesuaian Gaji Direksi Directors’ Salary Adjustment

Menyetujui penyesuaian gaji Direksi mulai Juli 2008 Approved Directors’ salary adjustment effective in July 2008

Emirsyah Satar Hadinoto Soedigno

25 Juli 2008

Penyesuaian Anggaran Dasar PT GMFAA PT GMFAA’s Articles of Association Amendment

Memberi masukan dan persetujuan atas penyesuaian Anggaran Dasar PT GMFAA Approved Directors’ salary adjustment effective in July 2008


Kinerja Januari–Juli 2008 January–August 2008 Performance


Laporan kerja sama GMF–KLM GMF–KLM Partnership Report

Pola kerja sama tetap menganut pendekatan business to business The partnership pattern to maintain the business to business approach

Gugatan Batavia Air Batavia Air’s Lawsuit

Menyelesaikan gugatan secara hukum dan melakukan gugatan balik To be settled in the court of law and a counter lawsuit to be launched

Pengalihan Dana Pensiun GMFAA GMFAA’s Pension Fund Diversion

Dilakukan sejalan dengan program GA To be executed in line with GA’s programs

15 Feb 2008

28 Mar 2008

14 Mei 2008

21 Agt 2008

90

»

gmf aeroasia

»


Kehadiran Absence

Emirsyah Satar Sunarko Kuntjoro




Tabel Rapat Dewan Komisaris Commissioners’ Meetings Table Tanggal Date

Agenda Agenda

Keputusan Decision

Kinerja Jan–Aug 2008 January–August 2008 Performance


Kebijakan RKAP 2009 2009 Budget and Action Plan Policy

Menetapkan target dan strategi 2009 Established targets and strategies for 2009

Perawatan pesawat NG GA NG GA airplanes’ maintenance

Melakukan persiapan atas tingginya permintaan perawatan pesawat NG GA di tahun 2009 To make preparation for several maintenance orders from NG GA in 2009

IPO GMF IPO GMF

IPO dilakukan per Business unit terlebih dahulu, dengan waktu diselaraskan dengan strategi GA Group IPO to be executed at business unit level, with the timing set in line with GA Group’s strategy

Penunjukan KAP KAP Appointment

Menyetujui KAP Approved the KAP

PBTH GA PBTH GA

Diselesaikan dengan pendekatan bridging To be settled with bridging approach

20 Okt 2008

RKAP 2009 2009 Budget and Action Plan

Menyetujui draft RKAP 2009 untuk diajukan ke Pemegang Saham Approved 2009 Budget and Action Plan draft to be presented to shareholders


12 Nov 2008

Program kerja Dekom tahun 2009 The 2009 Board of Directors’ Work Programs

Menetapkan program kerja Dekom tahun 2009 Established the 2009 Board of Directors’ Work Programs


23 Sep 2008

Kehadiran Absence


Honorarium

Salary

Honorarium dan fasilitas lainnya bagi anggota Dewan Komisaris,

Salary and other facilities provided to the Board of Commissioners,

termasuk santunan purna jabatan, adalah sesuai dengan ketentuan

including pension compensation, which is stated and decided

berlaku dan ditetapkan oleh RUPS, yaitu sekitar IDR 958.000.000 untuk

accordingly

1 (satu) tahun.

amounts to IDR 958,000,000 per year.

by

the

Annual

gmf aeroasia

»

General

Shareholders’


Meeting,

»

91


Profil Dewan Komisaris • Profile of Commissioners’

Emirsyah Satar Komisaris Utama • Chairman

Setelah menjabat sebagai wakil direktur utama Bank Danamon, Emirsyah Satar kembali membawa pengalaman berharga ke Garuda Indonesia sebagai Presiden dan Direktur Utama. Selama bertahuntahun, Beliau menduduki berbagai posisi utama serta berbagai jabatan manajerial penting di perusahaan-perusahaan multinasional dan lembaga keuangan domestik seperti Citibank N.A., Grup Jan Darmadi, Niaga Factoring Co, dan Niaga Finance Hongkong. Sebelum bekerja di Bank Danamon, Emirsyah Satar pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Keuangan Garuda Indonesia dan berperan penting dalam menyukseskan program restrukturisasi utang dan obligasi Perusahaan. Emirsyah Satar diangkat sebagai Komisaris Utama GMF AeroAsia sejak Oktober 2005. Beliau menamatkan studi Diploma di Universitas Sorbonne, Perancis dan mendapatkan gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.

Formerly with Bank Danamon as the deputy CEO, Mr. Satar makes an invaluable comeback to Garuda Indonesia as its President and CEO. Over the years, he had assumed key positions and held top managerial positions in multinational and local financial institutions including Citibank N.A., Jan Darmadi Group, Niaga Factoring Co, and Niaga Finance Hong Kong. Prior to his last engagement with Bank Danamon, Mr. Satar served as the EVP Finance of Garuda Indonesia, and was instrumental in the successful restructuring of the Company’s debt and obligations. Mr. Satar has been appointed as GMF AeroAsia Chairman since October 2005. He had accomplished the diploma programs of Sorbonne University in France, and has a Bachelors degree in Accounting from the University of Indonesia.

92

»

gmf aeroasia

»



Profil Dewan Komisaris • Profile of Commissioners’

Hadinoto Soedigno Komisaris • Commissioner

Bergabung kembali di PT GMF AeroAsia sebagai Komisaris pada bulan Mei 2008. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai CEO di PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia dan terlibat sejak pendiriannya, antara lain sebagai Direktur, Executive Vice President dan Kepala Unit Usaha. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Vice President di Workshop Division Garuda Indonesia. Hadinoto Soedigno lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin lalu meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Teknik di PT Garuda Indonesia, yang merupakan pemegang saham mayoritas PT GMFAA.

Rejoined PT GMF AeroAsia as Commissioner in May 2008, previously Hadinoto Soedigno was the CEO of PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia and has been involved with the Company since its early days, serving as Director, Executive Vice President and Head of Business Unit among others. He also served as Vice President of Garuda Indonesia’s Workshop Division. Hadinoto Soedigno obtained his Mechanical Engineering degree from Bandung Institute of Technology and gained a Master of Management degree from University of Indonesia. Currently he is also the Director of Engineering of Garuda Indonesia, the majority shareholder of PT GMF AeroAsia.

gmf aeroasia

»


»

93







Saat ini Direksi GMF beranggotakan tiga orang,

The Board of Directors consists of three key persons;

dengan komposisi satu orang Direktur Utama, satu

a President Director, a Deputy Director and a Finance

Wakil Direktur Utama, dan satu Direktur Keuangan. Tidak

Director. There is a possibility that number of the

tertutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah

directors could grow along with the company’s

seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan serta

expansion, growth and interests.

kepentingan perusahaan. Pelaksanaan tata kelola perusahaan, kepatuhan terhadap

The Board of Directors must always uphold the practice

peraturan internal dan peraturan perundangan yang

of good corporate governance, the obedience towards

berlaku, serta kepedulian akan lingkungan selalu

the internal regulations and laws, as well as the

dijunjung tinggi oleh Direksi dalam melakukan

commitment to preserve the nature in managing GMF’s

aktivitasnya untuk memenuhi keinginan stakeholders

operation to meet the expectation of the stakeholders.

terkait. Pemilihan dan pengangkatan Direksi dilakukan dalam

The Board of Directors are elected and appointed during

RUPS dengan masa jabatan paling lama lima tahun,

the General Shareholders Meeting with five years tenure

tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham

at the most, exclusive of the authority of the General

untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-

Meeting of Shareholders to dismiss board members at

waktu.

any given time.

Susunan Direksi berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

The composition of Board of Directors according to

Para Pemegang Saham PT Garuda Maintenance Facility

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia’s Shareholders’

Aero Asia Nomor 308 tanggal 31 Juli 2008 dibuat di

Decision No. 308 dated July 31st, 2008 witnessed by

hadapan Arry Supratno, SH, Notaris di Jakarta, yang

Notary Arry Supratno, SH in Jakarta and approved by the

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi

Minister of Justice and Human Rights of the Republic of

Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya

Indonesia in his Decision Letter No AHU-53074.AH.01.02.

No. AHU-53074.AH.01.02.Tahun 2008 menetapkan

Year 2008 is as follows:

Susunan Direksi GMF sebagai berikut:

Direktur Utama

President & CEO



Wakil Direktur Utama

Deputy President & COO

Agus Sudaryo

Agus Sudaryo

Direktur Keuangan

Finance Director & CFO

Hanrozan Haznam

Hanrozan Haznam

94

»

gmf aeroasia

»


Tugas dan Wewenang

Roles and Responsibilities

Secara umum Anggaran Dasar (AD) GMF menetapkan

The Company’s articles of association decreed that the

bahwa Direksi dengan didasarkan pada itikad baik dan

Board of Directors must abide by the rules and regulations

mengindahkan peraturan perundang-undangan yang

in Indonesia and fully responsible in managing GMF in

berlaku di Indonesia, bertanggung jawab penuh dalam

order to best serve the Company’s interests and goals.

melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan GMF untuk kepentingan dan usaha GMF dalam mencapai maksud dan tujuan GMF. Untuk itu Direksi berhak mewakili GMF di dalam dan

Every member of the Board of Directors has the right

di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam

to represent the Company in and outside of court trial,

segala kejadian, serta melakukan segala tindakan

and is encouraged to always perform in good faith

dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun

when it comes to managing the Company’s businesses

mengenai pemilikan serta mengikat GMF dengan pihak

including in entering a legally binding agreement

lain dan pihak lain dengan GMF, dengan pembatasan-

with other parties on behalf of the Company or when

pembatasan tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran

legally binding other parties in any agreement with

Dasar GMF.

the Company in line with the Company’s articles of association.

Pertemuan

Meetings

Direksi mengadakan rapat setiap kali apabila dianggap

The Board of Directors holds a meeting whenever

perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas

deemed necessary by one or more of the members of

permintaan tertulis dan seorang atau lebih anggota

the Board of Directors or based on a written request

Komisaris atau atas permintaan tertulis satu pemegang

of at least one Commissioner or based on a written

saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10

request by at least one or more of the shareholders who

(satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham

collectively represent 10% of the shares with legitimate

dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan

voting rights issued by the Company. The frequency of

perseroan dengan jadwal paling tidak empat kali

such meetings is at least four times a month, consisting

sebulan terdiri dari:

of: • Board of Directors’ internal meeting

• Rapat Direksi • Rapat

gabungan

dengan

Dewan

Komisaris

Perusahaan

• Joint meeting with the Board of Commissioners • Monthly Business and Operational Review

• Business and Operational Review Bulanan Tingkat kehadiran direksi dalam rapat-rapat di atas di

The Board of Directors’ meetings recorded 100%

tahun 2008 adalah 100%, sementara beberapa pokok

attendance level in 2008, discussing the following

bahasan penting yang ada dalam rapat-rapat direksi

topics:

adalah:

Honorarium

Salary

Honorarium dan fasilitas lainnya bagi anggota Direksi,

Salary and other facilities provided to the Board of

termasuk santunan purna jabatan, adalah sesuai dengan

Directors, including the pension compensation, which

ketentuan berlaku dan ditetapkan oleh RUPS, yaitu

is stated and decided accordingly by the General

sekitar IDR 5.287.000.000 untuk 1 (satu) tahun.

Shareholders’ Meeting, amounts to IDR 5,287,000,000 per year.

gmf aeroasia

»


»

95



Tabel Rapat Dewan Direksi Directors’ Meetings Table Tanggal Date

Agenda Agenda

16 Jan 2008

28 Jan 2008

Keputusan Decision

1. Penetapan perwakilan GMF sebagai Dewan Pengawas pada DPGA. 2. Consultant Fee

a. Disetujui dan ditetapkan VP Corporate Finance, Sdr.Budi Santoso sebagai dewan pengawas wakil GMF pada DPGA. b. Disetujui Transforma Fee Per Manday dengan tambahan fee bila pelaksanaan di luar Jabodetabek. c. Disetujui consultant fee untuk Yaktiningsasi beserta asisten

1. The appointment of GMF’s representative at DPGA’s Supervisory Board. 2. Consultant Fee

a. VP Corporate Finance, Mr.Budi Santoso was approved and appointed as GMF’s representative at DPGA’s Supervisory Board. b. Fee transfer per Monday with additional fee for operation outside of Jabodetabek was approved. c. Consultant fee for Yaktiningsasi and asisten was approved.

1. Fasilitas Pendanaan dari BSM/ Bank Syariah Mandiri. 2. Manpower Planning.

a. Fasilitas pendanaan dari BSM • Segera dibuatkan feasibility study atas permintaan pendanaan ke BSM sebesar USD.500K yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat Direksi GMF ke Dekom untuk melaporkan kebutuhan ini, sekaligus mohon persetujuan untuk melakukan fiducia atas inventory • Setelah mendapatkan persetujuan dari Dekom, proses administrasi dan legalisasi dengan pihak BSM baru dapat dijalankan. b. Pemenuhan Manpower • Penambahan SDM agar dilakukan dengan mengacu kepada perencanaan SDM dalam RKAP 2008 yang telah disahkan dalam RUPS. • Biaya training sepenuhnya menjadi beban siswa. • Siswa sejumlah 80 orang yang sedang mengikuti pendidikan di STPI, segera direkrut dengan konsekuensi biaya PNBP (penerimaan Negara bukan pajak) plus management cost STPI ditanggung GMF dengan nilai per siswa sebesar IDR 27 Juta. • GMF akan merekrut lulusan D3 Penerbangan yang memiliki lisensi. • Unit DF dan TH agar segera mengakselerasi target dan biaya agar menjadi pertimbangan. • Untuk meminimalisasi biaya, DF/TH agar mengatur kunjungan BOM ke lembaga pendidikan terkait untuk melakukan sosialisasi kondisi GMF, sehingga siswa berminat untuk berkarya.

1. Funding Facility from BSM/ Bank Syariah Mandiri. 2. Manpower Planning.

a. Funding facility from BSM • Feasibility study regarding USD 500,000 funding for BSM would be executed as it was an inseparable part of the Board of Directors’ letters to Boards of Commissioners along with fiducial request over the inventory. • After gained the Board of Commissioners’ approval, the administration and legalization process with BSM would be commenced. b. The fulfillment of Manpower • The increment of human resources would be performed in conjunction with the manpower planning in 2008 Action and Budget Plan approved by Annual General Shareholders’ Meeting. • Training fee shall be borne by the students. • Eighty students currently studying at STPI would be recruited and GMF shall bear the non-tax state revenue cost plus STPI’s management cost, which amount to IDR 27 millions per student. • GMF would recruit Diploma 3 Aviation graduates with licenses. • Targets and costs of DF and TH units would be accelerated to be put into consideration. • To minimize cost, DF/TH would rearrange Board of Managers’ visitation to related educational institutions to inspire students’ creativity

4 Feb 2008

96

1. Pola dan kebijakan rekruitmen Pegawai. 2. Manpower Planning

»

gmf aeroasia

»


a. Pola kebijakan recruitment pegawai • Perlu adanya bentuk ikatan dinas bagi apprentices baru. • Pola diklat Basic A/C Maintenance (Siswa dan Apprentices) akan ditata (ada training basic technical, human factor, standard practices, servicing, upgrading) dan comply thd regulation. • Selama apprentices, ada mentorship dan experience log book (STK) s/d mendapatkan General Lisence • Biaya training Basic A/C Maintenance selama siswa NIL dan selama siswa mendapat uang saku • Ensure dilapangan program Basic A/C Maintenance harus berjalan sesuai pola dan di drive oleh HR s/d mendapat General License

Kehadiran Attendance


Agenda Agenda

Keputusan Decision


• GMF setuju melakukan kerja sama dg STPI Curug dan Universitas Nurtanio Bandung untuk mendapatkan teknisi pesawat terbang dengan biaya training swadana. Selama menjadi siswa, GMF akan memberikan ikatan (bisa berupa uang saku atau perlengkapan kerja, sepatu, overall dll). • Khusus untuk siswa yang sedang melaksanakan pendidikan di STPI Curug (rencana lulus Sep 08, Mar 09 dan Sep 09) dan lulus seleksi, maka GMF akan merekrut dengan mengganti biaya pendidikan sebesar Rp.27.000.000,- persiswa dan dengan ikatan dinas (bisa berupa uang saku atau perlengkapan kerja, sepatu, overall dll). • GMF diarahkan untuk mendapatkan AMTO/Approval Maintenance Training Organization • Apprentices yg memenuhi syarat dan setelah 2 tahun bekerja bisa dipertimbangkan untuk diangkat mjd pegawai tetap • Calon Engineer harus 2 tahun bekerja dilapangan dulu • GMF harus memiliki workshop (untuk praktek kerja bangku). Bila perlu bisa Joint dengan Investor • Ex pension & DSKU bisa dimanfaatkan sebagai trainer b. Man Power Planning /pegawai yang memasuki masa pensiun • Diputuskan dapat diperpanjang maksimal 60 tahun, dilakukan sesuai dengan peraturan ketenaga kerjaan termasuk hak-hak pensiun ybs • Direcruit tetap berdasarkan kebutuhan dan formasi yang ada di perusahaan • Calon pegawai/ex.pensiun masih perform dan kompeten,termasuk kesehatan rohani dan jasmani • Dalam merecruit ex pensiun justifikasinya harus jelas, agar unit TH melakukan bench mark internal atau eksternal termasuk kepada GA group untuk memastikan keputusan ini objektif. • Masalah SDM sejumlah 700 orang ex.siswa BAM yang akan dijadikan calon karyawan GMF tahun 2008, BOD-GMF menyetujui,agar Unit DF dan TH segera meng-akselerate Target dan biaya agar menjadi pertimbangan. 1. Employees’ recruitment Model and Policy. 2. Manpower Planning

a. Employees’ recruitment policy • Work contract for new apprentices was required. • Basic A/C Maintenance training model (Students and Apprentices) would be rearranged to incorporate basic technical training, human factor, standard practices, servicing, and upgrading as well as to comply with the regulations. • During the internship, interns would be provided with mentorship and experience log book (STK) and would gained General License. • Training Basic A/C Maintenance training was completely free and the interns will be provided with allowance. • Basic A/C Maintenance program must be ensured to comply with the training model and driven by HR to gain General License. • GMF agreed to forge partnership with STPI Curug and Nurtanio University, Bandung, to recruit airplane technicians with self-funded training. During internship, GMF would provide bond in the form of allowance, work equipments, shoes, etc. • Specifically for students studied at STPI Curug (graduated in September 08, March 09 and September 09) and passed the selection test, GMF would recruit them and cover their educational expenses of IDR 27 millions per student and bond in the form of allowance, work equipments, shoes, overalls, etc. • GMF would be directed to gain AMTO/Approval Maintenance Training Organization • After two years of internship, qualified interns would be considered to be employed as full time employees. • Potential Engineer must experience two years of field work. • GMF must owned workshop for internship, through a joint effort with investors if necessary. • Retired employees & DGCA could act as instructors. s. Man Power Planning/Retired employees • The retirement age was extended to 60 years of age in conjunction with employment regulations which included retirement rights. • The recruitment of retired employees would be based on the Company’s need and formation. • The potential employees/ex retired employees were still capable and physically and mentally healthy. • The recruitment must be justified for the TH unit to do internal and/or external benchmark towards GA group and ensure the objectivity of the decision. • Regarding the manpower problem of 700 ex BAM students to be recruited as prospective full time GMF employees in 2008, Board of Directors approved DF and TH units to accelerate target and to put cost under consideration.

gmf aeroasia

»


»

97




Agenda Agenda 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Keputusan Decision

DT Briefing. Unmoved Material. Proposal Total Maintenance Pesawat Garuda. Latsarmil siswa di Pusdikpom. IPP vs Balancing. Insentif Pertengahan Tahun 2008. Scenario of Reward.

14 Jul 2008

1. 2. 3. 4.

DT Briefing. Unmoved Material. Garuda Airplanes Total Maintenance Proposal. Basic military training and Military Police Training Center. 5. IPP vs Balancing. 6. 2008 Midyear Incentive. 7. Scenario of Reward.

a. Unmoved Material • Unit Trade & asset Management unit to evaluate the precise provision strategy to minimize the condition. • Unmoved Material team to investigate the cause of and solution to unmoved material. • The normal pricing was feasible, but sales with 30% off of the book’s value was delayed and could not be enacted in 2008. b. Garuda Airplanes Total Maintenance Proposal • The price was to be reevaluated and to put cost of fund, investment, etc under consideration. • Matters regarding GMF’s and Garuda’s obligation to be discussed in exco meeting on Wednesday, July 16th, 2008, to find the best solution for both parties. c. Basic military training for GMF’s students to be performed started from August 4th, 2008 based on an agreement between GMF and Military Police Training Center.

1. DT Briefing. 2. Presentation Retention Program (Cost & Benefit).

a. Untuk Spin-Off IGTE, agar segera dilakukan persiapan yang matang terkait rencana tersebut dengan membentuk Tim Spin-Off dan segera mengkaji aspek terkait yaitu Legal, SDM, Fasilitas, Finansial dll. b. Perawatan pesawat Garuda secara Power By The Hour (PBTH), sesuai arahan Komisaris Utama GMF agar segera dibahas bersama Tim Garuda, Keanggotaan Tim GMF Minimum selevel VP dan dipimpin langsung oleh COO, Diupayakan mendapatkan harga yang baik, sehinga net profit margin GMF di tahun 2009 mencapai 10 %. c. Cost & Benefit Program Retention agar dibahas secara mendalam lagi dan penerapannya menggunakan skala prioritas. d. Dipelajari kemungkinan untuk mulai menggunakan logo GMF pada ID Card Karyawan sehingga meningkatkan rasa bangga menjadi bagian dari GMF.

1. DT Briefing. 2. Presentation Retention Program (Cost & Benefit).

a. Regarding IGTE Spin-Off, Team Spin-Off headed by TD was to be established to evaluate Legal, Human Resources, Facility, and Financial aspects among others. b. In conjunction with GMF Chairman’s input, Power By The Hour (PBTH) GA was to be discussed with Garuda’s team. GMF’s team must at least consist of vice presidents and led directly by COO. The purpose was to gain 10% profit margin in 2009 at the minimum. c. Retention Program (Cost & Benefit) to be discussed to ensure the focus of each program. Each item was to be planned in due time with appropriate priority scale. d. The possibility to apply GMF logo on employees’ ID card to instill pride was to be evaluated.

25 Agt 2008

98

»

a. Unmoved Material • Unit Trade & asset Management agar mempelajari lagi strategi pengadaan yang tepat dan benar, agar kondisi ini dapat diminimalisir. • Tim Unmoved Material diminta melakukan investigasi lebih dalam terhadap, penyebab dan solusi kondisi unmoved material. • Penjualan harga normal dapat dilakukan, namun penjualan dengan harga 30% dari nilai buku ditunda & tidak dilakukan pada tahun 2008. b. Proposal Total Maintenance Pesawat Garuda • Agar dilakukan kajian ulang yang mendalam tentang harga yang diajukan dengan memperhatikan beberapa faktor: cost of fund, investasi dll. • Pada rapat exco hari Rabu tgl. 16 Juli 2008 agar disampaikan hal-hal terkait dengan kewajiban antara GMF maupun Garuda agar dapat memberikan solusi yang terbaik bagi GA dan GMF. c. Latihan Dasar Militer (Latsarmil) siswa GMF di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) disetujui untuk dilaksanakan sesuai kesepakatan antara GMF dan Pusdikpom mulai tanggal 4 Agustus 2008.

gmf aeroasia

»



Profil Dewan Direksi • Profile of Directors’

Richard Budihadianto Direktur Utama • President & CEO

Richard Budihadianto mulai bekerja di Garuda Indonesia pada tahun 1986 sebagai Technical Service Engineer. Sejak itu ia memegang berbagai posisi utama di direktorat teknik Garuda Indonesia, termasuk materials management, engineering support, aircraft maintenance dan juga menjabat sebagai direktur Engineering and Maintenance Garuda Indonesia. Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama GMF AeroAsia. Setelah diangkat sebagai Komisaris sekaligus Kepala Komite Audit di bulan Oktober 2007, beliau ditunjuk sebagai Direktur Utama GMF AeroAsia. Richard Budihadianto meraih gelar Insinyur Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Magister di bidang Manajemen Internasional dari Universitas Indonesia.

Mr. Richard joined Garuda Indonesia in1986 as a Technical Service Engineer and has since been instrumental in keeping Garuda Indonesia aircraft flying. Since that time he had assumed many key positions in Garuda Indonesia’s tehnical operations, including materials management, engineering support, aircraft maintenance and also as Executive Vice President Engineering and Maintenance for the airline and previously he was the GMF AeroAsia’s Chairman. After being assigned as Commissioner Member beside his position as Chief of Audit Committee, since October 2007, he has been appointed as President & CEO GMF AeroAsia. Mr. Richard holds a degree in Mechanical Engineering from the prestigious Bandung Institute of Technology and a Master’s Degree in International Management from the University of Indonesia.

gmf aeroasia

»


»

99




Agus Sudaryo Wakil Direktur Utama • Deputy President & COO

Agus Sudaryo sudah berkarya lebih dari 30 tahun di Garuda Indonesia sebagai seorang profesional di bidangnya. Beliau pertama kali bergabung di Garuda Indonesia pada tahun 1974 dan telah memiliki banyak sekali pengalaman, khususnya di bidang pelayanan teknis dan pelaksanaan pengawasan perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang. Selain bertanggung jawab sebagai Pjs. Direktur Utama, beliau masih duduk sebagai Direktur Line Operation. Sebelumnya ia menduduki jabatan penting sebagai VP Aircraft Line Maintenance di Garuda Indonesia. Sejak Oktober 2007, Agus Sudaryo diangkat sebagai Wakil Direktur Utama.

Mr. Agus Sudaryo had more than 30 years of experience in providing professional service for Garuda Indonesia. He joined Garuda Indonesia in 1974 and gained many experiences, particularly in the fields of technical support, and aircraft maintenance supervision. Aside from being the GMF Acting President Director, he still holds the position of the Line Operation Director. Previously, he was the Vice President Aircraft Line Maintenance at Garuda Indonesia. Mr Agus has been appointed as Deputy President (Chief Operation Officer) since October 2007.

100

»

gmf aeroasia

»



Hanrozan Haznam Direktur Keuangan • Finance Director & CFO

Sebelum bergabung di GMF sebagai Direktur Keuangan di bulan November 2006, Hanrozan Haznam bekerja sebagai Direktur Pemasaran di PT Nusantara Parkerizing. Selama beberapa tahun, ia banyak berkecimpung di berbagai bidang termasuk sebagai akuntan publik dan konsultan keuangan baik lokal atau multinasional. Beliau juga menduduki beberapa posisi penting di perusahaan publik seperti Drs. Hertanto & Co Registered Public Accountant, Price Waterhouse Indonesia, PT Ningz Pacific dan Gobel (Panasonic) Group. Sebelum bekerja di Nusantara Parkerizing, beliau menjabat sebagai Manajer Umum Keuangan di PT Gobel International. Hanrozan Haznam memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Shoutern Illinois University di AS, dan sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.

Formerly

with

PT

Nusantara

Parkerizing

as

Marketing

Director,

Mr. Haznam joined with GMF AeroAsia in November 2006 as its Finance Director. Over the years, he dealt with some areas include public accountant and held top managerial positions in multinational and local financial consultant also public company including Drs. Hertanto & Co Registered Public Accountant, Price Waterhouse Indonesia, PT Ningz Pacific and Gobel (Panasonic) Group. Prior to his last engagement with Nusantara Parkerizing, Mr. Haznam served as the General Manager Finance of PT Gobel International. He accomplished the Master’s degree in Accounting of Southern Illinois University in USA, and has a bachelor degree in Accounting from the University of Indonesia.

gmf aeroasia

»


»

101



Komite Audit

Audit Committee

GMF menyadari bahwa salah satu wujud implementasi Good Corporate

GMF firmly believes that the establishment of an independent

Governance adalah pembentukan Komite Audit yang bersifat

Audit Committee is one of key implementations of Good

independen untuk membantu Dewan Komisaris dalam menelaah secara

Corporate Governance. The committee’s duty is to assist the Board

umum laporan keuangan, sistem pengendalian intern, penanganan

of Commissioners in evaluating the Company’s financial report,

risiko keuangan dan operasi (enterprise risk management), proses audit

internal control system, financial and operational risk management

dan ketaatan perusahaan terhadap hukum dan peraturan-peraturan

(enterprise risk management), audit process and compliance to

yang mendasari operasional perusahaan.

laws and regulations stipulated by the authorities.

Berdasarkan Surat Keputusan No. DEKOM/GMF/SKEP/5002/06 tanggal

Based on Letter No. DEKOM/GMF/SKEP/502/06 dated June 7th, 2006,

Juni 2006, Dewan Komisaris menyetujui penambahan anggota Komite

the Board of Commissioners approved additional members to the

Audit yang berlaku efektif tanggal 7 Juni 2006, sehingga susunan Komite

Audit Committee, which was effective since June 7th, 2006, therefore

Audit menjadi sebagai berikut:

the structure of the Audit Committee is as follows:

Ketua Komite Audit

Chairman of Audit Committee



Anggota Komite Audit

Member

Desmon Ismael

Desmon Ismael

Nina Diyanti Anwar

Nina Diyanti Anwar

102

»

gmf aeroasia

»


Profil Komite Audit • Profile of Audit Committee Desmond Ismael

Nina Diyanti Anwar

Anggota • Member

Anggota Independen • Independent Member

Desmon Ismael bergabung dengan Garuda Indonesia sejak 1991

Nina Diyanti Anwar bergabung sebagai anggota Komite Audit

sebagai Sekretaris Dewan Komisaris. Sejak saat itu Beliau menduduki

PT GMF AeroAsia pada bulan Juni 2006 serta merangkap

beberapa jabatan strategis seperti Kepala Divisi Anggaran dan

sebagai anggota Komite Audit PT Semen Gresik (Persero) Tbk.

Perbendaharaan, Kepala Dinas Budget and Corporate Controller, Staf

Sejak Agustus 2004. Beliau memulai karier sebagai auditor di

Ahli Direksi dan lain-lain.

Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse. Pengalaman kerjanya di berbagai perusahaan,

Desmon Ismael meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut

bank asing dan juga bank campuran mencakup Badan Penyehatan

Teknologi Bandung dan meraih MBA di bidang Keuangan dari

Perbankan Nasional (BPPN), ABN Amro Bank, Rabobank, dan

Catholic University of Leuven.

Bank Indovest. Nina Diyanti Anwar meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1985.

Desmon Ismael joined Garuda Indonesia since 1991 as the Secretary

Joined GMF as a member of Audit Committee since June 2006, she

of Board of Commissioners. Since then, he held various strategic

is also a member of Audit Committee of PT Semen Gresik (Persero)

positions such as the Chief of Budget and Inventory Division, the

Tbk. since August 2004. She began her carrier at Drs. Hadi Sutanto

Chief of Budget and Corporate Controller Office, Specialized Staff of

public accounting office which affiliated with Pricewaterhouse.

the Board of Directors, etc.

Her vast experience of working with several companies as well as national and foreign banks includes Badan Penyehatan Perbankan

He gained Bachelor of Industrial Engineering degree from Bandung

Nasional (BPPN), ABN Amro Bank, Rabobank, and Indovest Bank.

Institute of Technology and MBA in Finance from Catholic University of Leuven.

She gained a Bachelor degree in Economics from the Faculty of Economics of University of Indonesia in 1985.

gmf aeroasia

»


»

103



Selama tahun 2008, ketua Komite Audit telah diangkat menjadi Direktur

In 2008, the Chairman of Audit Committee also assumed the role

Utama, maka Komisaris Utama mengusulkan penggantian posisi

of President and CEO, therefore the Chairman was suggesting a

ketua Komite Audit. Penggantian ini terkait dengan pergantian Dewan

replacement. This replacement is related to the election of Board

Komisaris yang telah dilakukan oleh para pemegang saham. Namun

of Commissioners’ members held by the shareholders. Regardless,

selama tahun 2008, tidak terjadi penunjukkan ketua komite audit seperti

there was no replacement of the Chairman of Audit Committee

yang diharapkan.

occurred in 2008.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Audit bekerja sama dengan

In executing its duties, the Audit Committee is working closely with

unit Internal Audit & Control GMF, untuk menjamin kesiapan, ketersediaan

the GMF’s Internal Audit and Control Unit in order to ensure the

data dan informasi, sehingga kondisi perusahaan dapat diketahui

availability and readiness of data and information, thus ensure that

dengan baik oleh Dewan Komisaris.

the Board of Commissioners is well informed regarding the progress of the Company’s operation.

Agenda pertemuan/rapat Komite Audit yang telah dilakukan selama

The Audit Committee’s meeting agenda in 2008 were as follows:

tahun 2008 adalah: • Progres dan Hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) atas Laporan Keuangan, kinerja dan Kepatuhan Tahun Buku 2007. • Pembahasan Kinerja Triwulanan GMF berdasarkan laporan manajemen

• Progress of Public Accounting Office’s (KAP) audited report on the Financial Report, Performance and Obedience of 2007 fiscal year. • Analysis of GMF’s Quarterly Performance based on management’s

Triwulanan GMF • Diskusi dengan Kepala Internal Audit dan Control beserta

Quarterly Report. • Discussion with the Chief of Internal Audit and Control

anggotanya • Penerbitan Laporan Komite Audit untuk Kinerja Triwulanan tahun 2008 serta Laporan Komite Audit tahun 2007. • Penunjukan Kantor Akuntan Publik

untuk General Audit

and its members. • Publishment

of

Audit

Committee’s

Report

on

2008

Quarterly Performance and Audit Committee’s 2007. • The appointment of public accounting office to perform

tahun buku 2008.

Fiscal Year 2008 General Audit.

Komite Audit di dalam tugasnya juga melakukan koordinasi dengan

The Audit Committee coordinates closely with the Company’s

Eksternal Auditor (Kantor Akuntan Publik), yang tugasnya antara lain

External Auditor (Public Accounting Office), discussing various

meliputi: progres pelaksanaan General Audit atas GMF, pembahasan

agendas including: progress of the Company’s audit, operational

masalah-masalah yang ditemukan di lapangan, penyelesaian temuan-

issues, as well as settlement on reported findings.

temuan dan lain sebagainya. Hasil dari kegiatan Komite Audit adalah Laporan Tahunan dan Laporan

The Audit Committee submitted its work to the Board of

Triwulanan yang dilaporkan ke Komisaris, yaitu berupa hal-hal yang harus

Commissioners in the form of Quarterly Report which consists of

ditindaklanjuti oleh Direksi GMF serta unit Internal Audit & Control.

issues and findings that must be responded by GMF’s Board of Directors in coordination with the Internal Audit and Control.

Laporan Tahunan tahun buku 2007 adalah sebagai berikut:

104

»

gmf aeroasia

»


The 2007 Fiscal Year Report was as follows:

• Review tentang Audit Material, khususnya yang terkait dengan

• Audit Material Review, specifically related to Material Consignment

Material Consignment Agreement, dimana disarankan agar:

Agreement, with the following recommendation:

~~ Pengelolaan dan informasi terkait Material Consignment Agreement

~~ The management and information related to Material

disosialisasikan kepada unit terkait dan diintegrasikan dengan

Consignment agreement to be promoted within the related

sistem IT yang ada.

units and integrated with the existing IT system.

• Review tentang Audit Produksi, khususnya tentang TAT perawatan

• Production Audit Review, specifically regarding airplanes

pesawat terbang, disarankan agar:

maintenance TAT, with the following recommendations:

~~ Ditetapkan standar dokumentasi terkait perawatan di unit

~~ Documentation standard related to maintenance at Production unit to be set.

Produksi dalam

~~ The employees’ and management’s discipline in applying the

~~ Peningkatan koordinasi untuk perencanaan dan service level

~~ Planning and material service level coordination to be

~~ Peningkatan

disiplin

karyawan

dan

manajemen

menggunakan teknologi sistem informasi material yang lebih baik • Audit penerapan Customer Remmittance Program (CRP) dan posisi

information technology to be improved. improved. • Customer Remittance Program (CRP)application Audit as well as

piutang, disarankan agar:

receivables’ position, with the following recommendations:

~~ Pengecilan jumlah piutang jatuh tempo dengan mengaktifkan

~~ The number of due receivables to be reduced by activating

penagihan dan percepatan proses penerbitan billing ~~ Peningkatan disiplin dalam menerapkan batasan credit limit sesuai CRP • Audit Pricing Policy, disarankan agar:

and accelerating the billing process. ~~ The discipline in applying CRP-compliant credit limit to be improved. • Pricing Policy Audit, with the following recommendations:

~~ Pembuatan pricing policy dengan menggunakan database

~~ Pricing policy to be based on production database and

produksi dan harga pesaing agar pemutakhiran data harga sesuai

competitors’ price to ensure the pricing update is in line with

dengan strategi Perusahaan ~~ Pengkajian billing tanpa cost approval untuk mengurangi waktu penerbitan invoice • Audit Information Technology, disarankan agar: ~~ Optimalisasi penggunaan Information Teknology lewat training berkala, penerbitan user manual, dan pemantauan berkala terhadap transaksi yang belum selesai

the Company’s strategy. ~~ Billings without cost approval to be reviewed to shorten time required to issue invoices. • Information

Technology

Audit,

with

the

following

recommendation: ~~ The application of Information Technology to be optimized through regular training, publishing the user manual, and monitoring unfinished transactions regularly.

• Audit Human Resources, khususnya untuk GMF Learning Service,

• Human Resources Audit, specifically related to GMF Learning

disarankan agar:

Service, with the following recommendation:

~~ Diberikan insentif bagi internal trainer

~~ Internal trainer to be given incentives.

• Audit Account Payable, disarankan agar: ~~ Dilakukan sistem monitoring & control atas penggunaan Purchase Order untuk program exchange dan consignment ~~ Agar dilakukan optimalisasi penggunaan Information Technology untuk administrasi Purchase Order ~~ Monitoring khusus terhadap Purchase Order yang lama namun belum selesai dan yang pembayarannya menggunakan

• Account Payable Audit, with the following recommendations: ~~ System monitoring & control over Purchase Order usage for exchange and consignment program to be implemented ~~ Information technology application for Purchase Order administration to be optimized. ~~ Long and unfinished Purchase Order with cash in advance payment system to be monitored intently.

cash in advance

gmf aeroasia

»


»

105



Sedangkan Laporan Triwulanan Komite Audit untuk kinerja tahun 2008

The Audit Committee’s Quarterly Report regarding the Company’s

adalah sebagai berikut:

performance in 2008 is as follows:

Triwulan I, dilaporkan oleh Desmon Ismael dan Nina Diyanti Anwar

1st Quarter Report, submitted by Desmon Ismael and Nina Diyanti

tanggal 24 Juni 2008:

Anwar on June 24th, 2008:

• Review atas Kinerja Keuangan Triwulan I 2008, dimana disarankan

• 1st Quarter Financial Performance Review, with the following

agar:

recommendations:

~~ Proporsi fixed costs (biaya gaji dan tunjangan) dikelola dengan baik

~~ Fixed costs proportion to be managed well to avoid the risk

untuk menghindari risiko tidak kompetitifnya GMF dalam jangka

of GMF being uncompetitive in long term period due to the

panjang, karena proporsi kenaikan revenue tidak sebanding

imbalance between the increase of revenue and the increase

dengan kenaikan biaya jika dibandingkan periode yang sama

of cost compared to the same period of 2007.

tahun 2007.

~~ Due receivables billings to be reinvigorated as cash

~~ Upaya yang lebih keras dalam penagihan piutang yang sudah jatuh tempo, karena saldo kas tidak mencapai budgetnya dan tingginya piutang yang sudah jatuh tempo.

balance failed to reach the budget and the amount of due receivables. ~~ The Commissioners to request routine reports from the

~~ Mengusulkan agar komisaris meminta laporan rutin dari direksi untuk melaporkan status piutang serta progress penagihannya. • Review atas kinerja Operasional Triwulan I 2008, dimana disarankan agar:

directors regarding receivables’ status and their billing progress. • 1st Quarter Operational Performance Review, with the following recommendations:

~~ Menerapkan

metode

untuk

~~ Statistically Quality Control to be implemented to predict,

memprediksi, memantau dan mengendalikan perbaikan sistem

monitor and control the improvement of aircraft availability

yang menunjang ketersediaan pesawat (aircraft availability) dan

and Technical Delay support system.

Statistically Quality Control

Technical Delay.

~~ The

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian Turn Around Time perawatan yang tidak mencapai dan jauh dibawah target 2008

management

to

provide

serious

attention

to

maintenance’s Turn Around Time which failed to reach the target of 2008. ~~ The management to provide serious attention to Technical

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian Technical Incident Accident Rate, karena pada bulan Maret tidak

Incident Accident Rate which, by March 2008, failed to reach the projected target.

mencapai target 2008

Laporan Triwulan II, dilaporkan oleh Desmon Ismael dan Nina Diyanti

2nd Quarter Report, submitted by Desmon Ismael and Nina Diyanti

Anwar tanggal 29 Agustus 2008:

Anwar on August 29th, 2008:

• Review atas kinerja Keuangan Triwulan II 2008, dimana disarankan

• 2nd Quarter Financial Performance Review, with the following

agar:

recommendations:

~~ Manajemen GMF agar memberikan perhatian utama terhadap

~~ GMF’s management to provide serious attention to PBTH

penyelesaian pricing PBTH karena tarif PBTH masih menggunakan tarif lama ~~ Manajemen GMF berupaya lebih serius untuk melakukan efisiensi terutama pada beban langsung serta melakukan upaya lebih keras untuk meningkatkan penjualan

106

»

gmf aeroasia

pricing settlement as PBTH still applied the previous tariff. ~~ GMF’s management to put more effort in efficiency specifically

»


towards direct expenses as well as in sales improvement. ~~ Due receivables billings to be reinvigorated as cash

balance failed to reach the budget and the amount of due

~~ Upaya yang lebih keras dalam penagihan piutang yang sudah

receivables.

jatuh tempo, karena saldo Kas tidak mencapai budget-nya dan

~~ The Commissioners to request routine reports from the

tingginya piutang yang sudah jatuh tempo.

directors regarding receivables’ status and their billing

~~ Mengusulkan agar komisaris meminta laporan rutin dari direksi

progress.

untuk melaporkan status piutang serta progres penagihannya.

• Review atas kinerja Operasional Triwulan II 2008, dimana disarankan

• 2nd Quarter Operational Performance Review, with the following

agar: ~~ Menerapkan

recommendations: metode

untuk


memprediksi, memantau dan mengendalikan perbaikan sistem

monitor and control the improvement of aircraft availability


and Technical Delay support system.


Technical Delay.

~~ The

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian Turn

management

to

provide

serious

attention

to

maintenance’s Turn Around Time which failed to reach the

Around Time perawatan yang tidak mencapai dan jauh dibawah

target of 2008.

target 2008

~~ The management to provide serious attention to Technical

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian

Incident Accident Rate which experienced a decline compared

Technical Incident Accident Rate, karena ada tren yang menurun

to the 1st quarter of 2008.

dibanding triwulan I/2008

Laporan Triwulan III, dilaporkan oleh Desmon Ismael tanggal

3rd

15 Desember 2008:

December 15th, 2008:

• Review atas kinerja Keuangan Triwulan III 2008, dimana disarankan

• 3rd Quarter Financial Performance Review, with the following

Quarter

Report,

submitted

by

Desmon

Ismael

on

agar:

recommendations:

~~ Penyesuaian Tarif PBTH Garuda ditindak lanjuti dengan baik

~~ Garuda’s PBTH pricing adjustment to be followed up well to

sehingga dampak negatif terhadap kinerja keuangan dapat dihindari ~~ Mempertahankan upaya serius yang telah dilakukan di triwulan III/ dimasa datang dan memberi perhatian pada kenaikan biaya overhead ~~ Perbaikan kolektibilitas dari pelanggan Non Garuda dan melakukan restrukturisasi hutang kepada pihak ketiga dan mengupayakan memperoleh credit supplier dengan harga yang wajar. ~~ Manajemen memberikan perhatian yang lebih serius atas pengelolaan piutang usaha Non Garuda. ~~ Upaya yang lebih keras dalam penagihan piutang yang sudah jatuh tempo, karena saldo kas tidak mencapai budget-nya dan tingginya piutang yang sudah jatuh tempo. ~~ Mengusulkan agar komisaris meminta laporan rutin dari direksi

avoid negative impact on financial performance. ~~ Serious efforts in 3rd quarter to be maintained and the increasing overhead cost to be monitored closely. ~~ NonGaruda’s customers’ collectability improvement, third party debt restructuring, and efforts to gain credit supplier with sensible pricing to be executed. ~~ The management to provide serious attention towards NonGaruda’s business receivables management. ~~ Due receivables billings to be reinvigorated as cash balance failed to reach the budget and the amount of due receivables. ~~ The Commissioners to request routine reports from the directors regarding receivables’ status and their billing progress.

untuk melaporkan status piutang serta progres penagihannya.

gmf aeroasia

»


»

107



• Review atas kinerja Operasional Triwulan III 2008, disarankan agar: ~~ Menerapkan

metode


untuk

• 3rd Quarter Operational Performance Review, with the following recommendations:

memprediksi, memantau dan mengendalikan perbaikan system



monitor and control the improvement of aircraft availability and Technical Delay support system.

Technical Delay. ~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian Turn

~~ The

management

to

provide

serious

attention

to



target 2008

target of 2008.

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian

~~ The management to provide serious attention to Technical

Technical Incident Accident Rate, karena adanya fluktuasi pencapaian

Incident Accident Rate as there was achievement fluctuation

meskipun masih mencapai target 2008

while managed to reach the target of 2008

Laporan Triwulan IV, dilaporkan oleh Desmon Ismael dan Nina Diyanti

4th Quarter Report, submitted by Desmon Ismael and Nina Diyanti

Anwar tanggal 4 Maret 2009:

Anwar on March 4th, 2009:

• Review atas temuan auditor Kantor Akuntan Publik ( KAP) Osman Bing

• Osman Bing Satrio & Partners Public Accounting Office’s Finding

Satrio & Rekan (OBS) atas audit tahun buku 2007, dimana disarankan

Review related to 2007 Fiscal Year Audit, with the following

agar:

recommendation:

~~ Melaporkan tindak lanjut perbaikan terhadap temuan ke KAP

~~ Improvement of matters discussed in Public accounting

agar tidak muncul kembali di laporan audit tahun buku 2008

office’s findings to be reported back to public accounting

dan mendiskusikan temuan yang belum selesai tindak lanjutnya

office to avoid the same findings to reemerge in 2008 Fiscal

dengan KAP.

Year Audit and to further discuss findings which has not been settled with public accounting office.

• Review atas kinerja Keuangan Triwulan IV 2008, disarankan agar: ~~ Manajemen diminta lebih serius untuk melakukan efisiensi di beban langsung dan juga berupaya lebih keras untuk meningkatkan pendapatan Non Garuda. ~~ Manajemen agar lebih waspada dan melakukan efisiensi terhadap berkurangnya arus kas yang disebabkan oleh pengeluaran yang besar di Biaya Overhead serta Biaya Administrasi dan Umum. ~~ Seperti saran sebelumnya dan temuan serta rekomendasi KAP, manajemen agar berupaya lebih keras lagi dalam penagihan piutang usaha khususnya untuk piutang Non Garuda.

• 4th Quarter Financial Performance Review, with the following recommendations: ~~ GMF’s management to put more effort in efficiency specifically towards direct expenses as well as in NonGaruda income improvement. ~~ The management to be more aware toward the declining cash flow caused by huge expenses in Overhead Cost as well as Administration and General Cost. ~~ The management to put more effort in billing business receivables

especially

NonGaruda’s

receivables

as

recommended by public accounting office. • Review atas kinerja Operasional Triwulan IV 2008, disarankan agar: ~~ Mempertahankan prestasi kinerja KPI Aircraft Availability dan tehnical delay serta tetap berupaya memperbaikinya dimasa datang.

• 4th Quarter Operational Performance Review, with the following recommendations: ~~ KPI Aircraft Availability’s and technical delay’s performance to be maintained and improved upon in the future.

~~ Manajemen memberi perhatian serius kepada pencapaian Turn

~~ The

management

to

provide

serious

attention

to



target 2008 dimasa datang.

target of 2008.

~~ Mempertahankan prestasi Kinerja KPI Technical Incident Accident

~~ KPI Technical Incident Accident Rate’s performance to be

Rate serta tetap berupaya memperbaikinya dengan menerapkan

maintained and improved upon in the future through

budaya safety pada setiap tahapan perawatan.

the implementation of safety culture in every phase of maintenance.

108

»

gmf aeroasia

»


Audit Internal Perusahaan

Corporate Internal Audit

Sesuai dengan struktur organisasi yang tercantum dalam SK DT/

According to the organizational structure stated in SK DT/

SKEP/5018/2004 tanggal 30 Juli 2004, pelaksanaan fungsi Auditor

SKEP/5018/2004 dated July 30th, 2004, Corporate Internal Auditor

Internal Perusahaan dipimpin oleh seorang kepala Internal Audit and

is led by a Chief of Internal Auditor and Control.

Control. Mengacu pada internal audit charter, cakupan auditor internal adalah

In conjunction with Internal Audit Charter, the following are Internal

sebagai berikut:

Auditor’s scopes of work:

Wewenang

Authority

Internal Audit and Control berwenang melakukan program audit

Internal Audit and Control have the authority to perform audit in

terhadap seluruh kegiatan GMF, mengakses seluruh data, dokumen,

all GMF’s activities, have access to all data, documents, listing, and

catatan, serta berkomunikasi langsung dengan personil yang berkaitan

communicate with personnel related to audit process.

dengan proses pelaksanaan audit. Tanggung Jawab

Responsibility

• Auditor tidak bertanggung jawab terhadap perkembangan rinci

• The auditor is not responsible for detailed development and the

serta penerapan suatu sistem dan prosedur (karena hanya berfungsi

implementation of a system and procedure (only function as

sebagai konsultan dan katalis).

consultant and catalyst)

• Kepala Internal Audit and Control bertanggung jawab langsung

• Chief of Internal Audit and Control reports to the President and

kepada Direktur Utama GMF dan secara fungsional dapat bekerja

CEO directly and functionally able to collaborate with GMF’s

sama dengan Komite Audit GMF.

Audit Committee.

Standar Audit and Control

Audit & Control Standard

Standar audit yang merupakan syarat terjaminnya kualitas kinerja

• To warrant the auditor’s performance quality and to ensure the

auditor dan keberhasilan pelaksanaan audit adalah:

success of audit, the following audit standards are required:

• Auditor bersertifikat Qualified Internal Auditor.

• Qualified Internal Auditors certified auditor.

• Sesuai standar The Institute of Internal Auditors.

• Conform the standard of the Institute of Internal Auditors.

• Auditor harus bersedia dan mampu melakukan peningkatan

• Auditor must and able to increase his/her professional skills and

keterampilan profesi dan pengetahuannya secara terus-menerus. • Auditor harus memiliki kemampuan membuat laporan audit yang

knowledge continuously. • Auditor must be capable of writing an effective audit report.

efektif. Standar Perilaku

Standard Behaviors

• Memiliki sifat jujur, obyektif, berani, cermat, serta memiliki integritas

• Honest, objective, dauntless, precise, possessing integrity and

dan loyalitas tinggi terhadap organisasi. • Menghindari aktivitas yang merugikan dan/atau patut dicurigai dapat merugikan profesi auditor internal atau organisasi.

loyal to the organization. • Avoid disparaging or suspicious activities which can be harmful to the profession of internal auditor or organization.

• Tidak menerima pemberian dalam bentuk apa pun dan dari siapa

• Refuse to accept anything, directly or indirectly, from the audited,

pun, baik langsung maupun tidak langsung dari pihak yang diaudit,

partners, as well as unconcerned parties, in order to maintain

rekanan atau pihak yang tidak berkepentingan, untuk menjaga independensi dan obyektivitas proses audit. • Mematuhi semua standar profesional auditor internal dan kebijakan

independency and fairness of the audit process. • Comply with the internal audit professional standard & policy and the organization’s rules.

serta aturan organisasi.

gmf aeroasia

»


»

109



Ruang Lingkup Audit

Audit Scope Area

Ruang Lingkup kegiatan fungsi Internal Audit and Control meliputi:

The scope area of Internal Audit and Control activity are as follows:

• Menilai kegiatan dan program untuk meyakinkan ketaatan terhadap

• Appraise activities and programs to ensure obedience toward

kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku serta berjalan efektif,

policy, procedure and regulation and assure its working

efisien dan sesuai dengan tujuan organisasi yang digariskan.

effectively, efficiently and in conjunction with the organization

• Membantu semua unit kerja untuk mencapai sasaran Perusahaan melalui simulasi dan proyeksi serta memberikan rekomendasi secara

objectives. • Assist all work units to reach the Company’s target by simulation and projection, also provide periodical recommendation.

berkala. • Menilai kewajaran dan akurasi data keuangan dengan data kegiatan

• Appraise the equity and accuracy of financial data and on

operasional yang dipakai dalam identifikasi, perhitungan, pemisahan

operational activity which used in identification, accounting,

dan pelaporan informasi • Memastikan bahwa aliran kas sesuai dengan yang diperoleh, dianggarkan, disimpan dan digunakan. • Memastikan semua pendapatan dicapai dalam koridor yang tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku

separation and information report. • Ensure that cash flow suit the income, budget, savings and utilizing. • Ensure all income are not achieved by performing anything that against the laws and regulations.

• Memverifikasi bahwa semua aset dan sumber daya, termasuk dana,

• Verify all assets and resources, including fund, medium,

sarana, prasarana dan manusia digunakan sesuai dan dikelola secara

infrastructure and people are applied appropriately and managed

ekonomis, efisien dan efektif. • Memastikan sistem pengendalian internal dijalankan secara efektif dan konsisten oleh seluruh jajaran manajemen.

efficiently and effectively. • Ensure that internal control system is executed effectively and consistently by the management.

• Audit khusus dapat dijalankan dalam keadaan tertentu.

• Special case audit can be performed for special situation.

Uraian Unit Internal Audit

Internal Audit’s Description

Struktur Pengendalian Intern di GMF dilakukan oleh unit Internal Audit &

The structure of GMF’s Internal Control is applied by Internal Audit

Control dengan hasil penilaian kinerja Internal Audit yang disampaikan

& Control unit with performance evaluation of Internal Audit as

oleh Kantor akuntan publik Osman Bing Satrio & Rekan, seperti pada

reported by Osman Bing Satrio & Partners public accounting office

butir a, b dan c berikut:

as follows:

a. Struktur pengendalian intern Perusahaan telah disusun dengan

a. The structure of the Company’s Internal Control was well

baik, sehingga dapat dijadikan dasar guna menetapkan sifat dan

developed and can be used as the basis to determine the nature and scope of the audit.

luasnya audit. b. Evaluasi terhadap pelaksanaan Satuan Pengawas Intern (SPI). SPI

b. Internal Control Unit evaluation. In conjunction with its main

sesuai dengan tugas pokoknya telah melaksanakan kegiatan audit

responsibility, Internal Control Unit performed programmed

yang diprogramkan dan yang tidak diprogramkan seperti audit

and not programmed audit such as the general audit, financial

perusahaan, audit keuangan, audit personalia, audit maturitas, audit

audit, human resources audit, maturity audit, information

informasi teknologi dan audit produksi.

technology audit and production audit.

c. Pelaksanaan kegiatan SPI tahun 2008 antara lain sebagai berikut:

110

»

gmf aeroasia

»


c. Performed the following 2008 Internal Control Unit’s activities:

Telah Ditindaklanjut Have been followed up

Dalam Proses Tindak Lanjut In Process

Key Performance Indicator

6

3

Pengelolaan utang dan piutang • Payables and receivables management

1

6

Uang muka • Cash in advance

-

1

No.

Ruang Lingkup Scope

Obyek Object

1

Perusahaan • The Company

2

Keuangan • Finance

3

Personalia • Human Resources

Pekerja Kontrak • Contract Workers

-

7

4

Maturitas • Maturity

Analisa profitabilitas • Profitability Analysis

1

4

5

Teknologi Informasi • Information Technology

Penggunaan IT di beberapa area • IT Application in several areas

2

1

6

Produksi • Production

TAT perawatan pesawat terbang • Airplanes Maintenance TAT

10

-

Komponen “Not Fault Find” • “Not Fault Find” Component

2

1

Unit Internal Audit and Control melakukan kegiatan Internal Audit, Internal

Internal Audit and Control performed Internal Audit, Internal Control

Control dan Enterprise Risk Management.

and Enterprise Risk Management activities.

Kegiatan Internal Control di tahun 2008 adalah sebagai berikut:

The 2008 Internal Control Activities were as follows:

1. Menerbitkan 2 buku Laporan Tahunan 2007 baik untuk internal

1. Published two 2007 Annual Reports for internal and external

GMF maupun untuk eksternal

parties

2. Menerbitkan 4 buku Laporan Management Triwulanan tahun 2008

2. Published four 2008 Quarterly Management Reports

3. Menerbitkan 11 buku Laporan Analisa Kinerja GMF tahun 2008

3. Published eleven 2008 Performance Analysis Reports

4. Mengelola Balance Score Cards software, mulai dari Strategic

4. Managed Balance Score Cards, from the Strategic Objective

Objective modelling & KPI-KPI-nya hingga memonitor pengisian data

modeling & KPIs to monitored data entry and reported its

dan melaporkan pencapaiannya, khususnya pencapaian KPI yang

achievement, especially the monthly, quarterly, six-monthly,

digunakan sebagai KPI insentif bulanan, kuartalan, semesteran dan tahunan. 5. Melakukan controlling & monitoring khusus terhadap kinerja Siklus Pendapatan GMF, Siklus Pengeluaran dan pergerakan komponen

and yearly KPI incentives. 5. Performed specialized controlling & monitoring towards GMF’s Revenue Cycle, GMF’s Expense Cycle, as well as components’ movement from airplanes to warehouses and workshops.

dari Pesawat, ke Gudang dan Workshop.

Kegiatan Enterprise Risk management yang dilakukan di tahun 2008

The 2008 Enterprise Risk Management Activities were as follows:

adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan Road map Implementasi Enterprise Risk Management di

1. Prepared GMF’s Enterprise Risk Management Implementation

GMF yang mencakup tahapan membangun awareness ke seluruh

Roadmap which includes awareness-development phase

unit di GMF.

towards all units.

2. Melaksanakan Workshop ke unit-unit untuk melaksanakan

2. Held Workshop in various units to implement 8 risk components

8 component risk sesuai dengan Frame Work COSO, dan telah sampai

in line with COSO Framework and already reached Risk Control

pada tahap Risk Control Activity.

Activity phase.

3. Menerbitkan internal bulletin Risk Management sebanyak 2 edisi. 4. Membuat data base Enterprise Risk Management yang ada di GMF. 5. Mengusulkan Risk Base Audit item terhadap risiko-risiko yang tinggi untuk audit plan tahun 2009.

3. Published Menerbitkan internal bulletin Risk Management internal bulletins amounted to 2 editions. 4. Established GMF’s Enterprise Risk Management database. 5. Proposed Risk Base Audit towards high risk items for 2009 audit plan.

gmf aeroasia

»


»

111



Profil & Perubahan Pimpinan Unit Internal Audit & Control

Profile and Chief of Internal Audit & Control Reassignment

VP internal Audit di tahun 2008 mengalami 1 kali pergantian, dimana

In 2008, the Company reassigned the VP Internal Audit. The initial

pada awal tahun 2008, VP internal Audit dipegang oleh Mohamad

VP Internal Audit was Mohamad Arif Faisal. He switched position

Arif Faisal, dan kemudian ia diganti oleh Budi Santoso. Kedua VP ini

with Budi Santoso, originally the VP Finance. This was a part of GMF’s

bertukar tempat antara VP Finance dan VP Internal Audit, pada saat terjadi

management shuffle.

perputaran pejabat di GMF. Budi Santoso adalah orang yang berlatar pendidikan keuangan,

As a man from financial background, Budi Santoso played

yang sebelumnya juga merupakan salah seorang yang membidani

a vital role during the establishment of PT GMF AeroAsia as

lahirnya GMF AeroAsia sebagai anak perusahaan PT Garuda Indonesia.

Garuda’s subsidiary. His experience while working at Garuda’s

Pengalaman yang telah diperoleh selama berkecimpung di bagian

and GMF’s Finance division and while working as GMF’s Board of

Keuangan Garuda Indonesia dan GMF serta pengalaman sebagai

Commissioners’ Secretary is a valuable asset for him to assume

Sekretaris Dekom GMF, merupakan modal dasar bagi beliau dalam

the role of Chief of Internal Audit & Control.

menjalankan kepemimpinannya di unit Internal Audit & Control.

Audit Eksternal Perusahaan

Corporate External Audit

Auditor eksternal menduduki posisi penting sebagai bagian dari

External Auditor holds an important role as a part of the surveillance

struktur pengawasan dan pengendalian di GMF. Sebagai pihak yang

and control structure in GMF. As an independent body, External

independen, auditor eksternal berkewajiban memberikan pendapat

Auditor is tasked to provide opinions regarding financial or

tentang kewajaran, kepatuhan dan kesesuaian Laporan Keuangan

operational performance report’s appropriateness, compliance and

maupun Laporan Kinerja Operasional dengan standar dan peraturan

adherence to the standard and regulations.

yang berlaku. Pelaksanaan general audit tahun buku 2008 yang meliputi Audit Laporan

The 2008 fiscal year general audit which includes Financial Audit

Keuangan, Operasional dan Kepatuhan serta Teknologi Informasi

Report, Obedience and Operational and Information Technology

dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan

was held by the Osman Bing Satrio & Partners (OBS-Delloite) Public

(OBS-Delloite). Tidak ada jasa lain yang diberikan kepada Perusahaan

Accountant Office. There were no other services given by Public

oleh KAP tersebut. Biaya audit yang dikeluarkan IDR 365.000.000

Accountant Office to the company. The cost of the audit service was

termasuk PPN 10%, PPh dan pajak lainnya.

IDR 365,000,000 including 10% PPN (Value Added Tax), PPh (Income Tax) among others.

112

»

gmf aeroasia

»


Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Sejak September 2007 GMF telah melaksanakan pengangkatan

Since 2007, Corporate Secretary had been appointed as

Sekretaris Perusahaan setingkat Vice President yang berperan

Vice President level officer. The Corporate Secretary’s duty is

sebagai liaison officer dan bertugas menjembatani kepentingan

to communicate the Company’s interest towards internal and

Perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal serta mengelola

external parties as well as managing Company’s documents.

dokumen Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga membawahi

The Corporate Secretary also supervises Public Relation, Legal,

beberapa kegiatan seperti: Public Relation, Legal, Contract dan

Contract and Facility Maintenance.

Facility Maintenance.

Profil dan Pergantian Sekretaris Perusahaan

Profile & Corporate Secretary Reassignment

Di tahun 2008, telah terjadi dua kali pergantian Sekretaris Perusahaan.

In 2008, the Company twice reassigned the position of Corporate

Posisi tersebut awalnya diisi oleh Harkandri M. Dahler, yang kemudian

Secretary. The initial Corporate Secretary was Harkandri M. Dahler

dialihtugaskan sebagai VP Sales & Marketing. Beliau digantikan oleh

who later appointed as VP Sales & Marketing. He was replaced by

Jemsly Hutabarat yang kemudian diangkat sebagai sebagai VP Corporate

Jemsly Hutabarat who later appointed as VP Corporate Planning &

Planning & Development. Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dipangku

Development. Currently, Dwi Prasmono Adji holds the position of

oleh Dwi Prasmono Adji.

Corporate Secretary.

Sebelum ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan, Dwi Prasmono Adji

Before appointed as Corporate Secreatary, Dwi Prasmono Adji, a

merupakan profesional personalia yang banyak berperan di Garuda

professional in the field of human resources, played various roles

Indonesia dan GMF. Saat ini Beliau turut berperan sebagai Ketua LKS

within Garuda Indonesia and GMF. At the moment, he also serves as

Bipartit serta merangkap General Manager Corporate Communication

the Chair of LKS Bipartit as well as GMF Corporate Communication

GMF.

General Manager.

Kewajiban Sekretaris Perusahaan sesuai kerangka Good Corporate

In line with GMF’s Good Corporate Governance framework,

Governance di GMF, dalam melaksanakan tugasnya antara lain sebagai

the Corporate Secretary’s responsibilities are as follows:

berikut: • Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan pelaksanaannya; • Menjadi menghubung antara perusahaan dengan regulator dan perusahaan dengan masyarakat;

• Provide input to Directors to comply with regulations and laws as well as its implementations; • Maintain the relation between the Company with the regulators as well as with the society; • Prepare a special list pertaining information related to Directors,

• Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris

Commissioners and their respective families members including

dan keluarganya dalam perusahaan tersebut yang mencakup

share ownership, business relationship and other roles, which

kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lainnya yang

might caused conflict of interest;

dapat menimbulkan benturan kepentingan; • Menghadiri rapat Direksi dan membuat Berita Acara Rapat;

• Hold Director’s Meeting and writing the minutes of meeting; • Arrange Extraordinary General Shareholder’s Meeting.

• Bertanggungjawab dalam penyelenggaraan RUPS Perusahaan.

gmf aeroasia

»


»

113



Budaya Perusahaan

Corporate Culture

Dalam menghadapi tantangan global industri MRO, hal mendasar yang

In dealing with a global MRO industry challenge, GMF’s good

harus dipertahankan adalah reputasi GMF. Selama ini reputasi tersebut

reputation is regarded as the most basic element that the Company

telah dan tetap akan dibangun dengan standar yang tinggi dari segi

must maintain. Until today, such reputation has been and will always

keunggulan teknis, integritas bisnis dan komitmen yang kuat kepada

be developed to the highest standards of technical excellence,

pemangku kepentingan.

business integrity and strong commitment to the stakeholders.

Reputasi GMF merupakan aset yang sangat berharga, terutama dalam

GMF’s reputation is regarded as one of the most valuable assets

dunia bisnis yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan, kejujuran dan

in which the Company is operating under an influential business

integritas. Reputasi ini harus dibangun berdasarkan tradisi berperilaku

environment affected directly by trust, honesty and integrity. Such

etis yang terutama muncul dalam diri setiap insan GMF sebagai

reputation must be developed based on traditional of ethical

karyawan perusahaan.

conduct grows from within every individual who works for GMF.

Meskipun dalam aktivitas kerja sehari-hari setiap orang menghadapi

Despite ethical challenges during day-to-day operation, GMF

tantangan etika, GMF berkomitmen untuk meraih kesuksesan dengan

strongly commits to achieve a high ethical standard of success.

menjunjung standar etika yang tinggi.

Nilai-nilai Utama

Core Beliefs

GMF menganut nilai-nilai dasar yang disebut sebagai “GMF’s Core Belief”

GMF’s basic values are the core beliefs of the company which

yang diterapkan dalam praktik bisnisnya sehari-hari. Nilai-nilai tersebut

must be practiced by the management and employees on

adalah sebagai berikut:

daily basis. The values are as follows:

• Mengutamakan Kelayakan Penerbangan

• Striving for Airworthiness

Dalam melaksanakan seluruh aktivitasnya, GMF harus senantiasa

GMF has to always upgrade its aircraft maintenance infrastructures,

meningkatkan sarana perawatan pesawat, proses penjadwalan,

update the scheduling process as well as standardize material

sistem serta standar material dan produksi. Semua ini untuk

and production system to ensure that each aircraft is under

menjamin bahwa setiap pesawat berada dalam perawatan yang baik

proper maintenance and airworthy. This is carried out by using

dan layak terbang dengan biaya seefisien mungkin dari sisi tenaga

the most feasible cost efficient methods in terms of labor cost,

kerja, material dan waktu perawatan.

material and maintenance schedule costs.

Implementasi nilai-nilai ini dilaksanakan ditahun 2008 dengan

The implementation of these values was done by establishing

menetapkan tahun 2008 sebagai tahun ‘Excellence Product & Service

the 2008 as ‘Excellence Product & Service Quality’ year whereas

Quality’, dimana excellence product diukur dengan 19 KPI dari 27 KPI

the excellence product was measured by 19 out of 27 KPIs at

yang diukur ditingkat Korporasi. Dan dari 19 KPI tersebut ada 11 KPI

Corporate level. Out of the 19 KPIs, the following 11 were directly

yang terkait langsung dengan kelayakan penerbangan, yaitu:

related to airworthiness:

a. Total Technical Delay dengan target 192 delay untuk penerbangan

a. Total Technical Delay with the projected target of

GA per bulannya.

192 GA flight delays per month.

b. Aircraft Availability dengan target setiap hari tersedia pesawat yang

b. Aircraft Availability with the projected target of 100% airworthy

layak terbang sebanyak 100% dari jumlah pesawat yang diminta

aircraft availability out of the requested GA commercial flight

Garuda untuk penerbangan komersialnya.

per day.

c. Technical Incident & Accident Rate dengan target 0,033 Incident per

c. Technical Incident & Accident Rate with the projected target

100 kali take off penerbangan Garuda (setara dengan 1 incident

of 0.033 Incident per 100 take offs for Garuda flights or equal

setiap 3000 kali penerbangan)

to 1 incident per 3,000 flights.

114

»

gmf aeroasia

»


d. Cabin Functionality dengan target 99% dari peralatan yang

d. Cabin Functionality with the projected target of 99% of the

terpasang dalam cabin pesawat (kursi, lavatory, galley, stowage

installed cabin equipments (seats, lavatory, galley, stowage

bin, Audio dan Video System, Lighting System, Water & Waste System)

bin, Audio & Video System, Lighting System, Water & Waste

berfungsi dengan baik .

System) are working properly.

e. Safety Management System Index dengan target index 3.

e. Safety Management System Index with 3 target indexes.

f. Planning Accuracy Rate dengan target 90% dari pekerjaan yang

f. Planning Accuracy Rate with the projected target of 90% of

ada di GMF telah direncanakan dengan baik dari sisi ketersediaan

GMF’s projects are planned thoroughly with the complete

material, Sumber Daya Manusia, Fasilitas serta sumber daya lainnya

provision of material provision, human resources, facilities and

pada saat pekerjaan dieksekusi.

other resources when the work commences.

g. Human Capital Readiness dengan target 90% dari jumlah dan

g. Human Capital Readiness with the projected target of 90%

keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) tersedia di GMF untuk

out of the total number and capabilities of existing human

menjalankan proses-proses bisnis yang ada di GMF.

resources to perform GMF’s business process.

h. Internal Occurance Report, dengan target jumlah laporan kejadian

h. Internal Occurrence Report with the projected target of

yang mengganggu safety, airworthiness serta keselamatan kerja

more than 50 reports of safety and airworthiness issue per 3

per 3 bulan mencapai lebih dari 50 kejadian (dengan tujuan agar

months in order to promote the report culture amongst the

semua orang mau melaporkan hal ini untuk segera ditindak lanjuti

employees.

oleh pihak terkait) i. Safety Culture Index dengan target 90% safety culture sudah menjadi bagian inherent dari semua personel dan prosedur serta proses bisnis yang ada di GMF.

i. Safety Culture Index with the projected target of 90% of safety culture already became an inherent part of GMF’s personnel, procedures and business process. j. Maintenance Error Decision Aid (MEDA)/Component Error

j. Maintenance Error Decision Aid (MEDA)/Component Error Decision

Decision Aid (CEDA) Follow Up with the projected target of

Aid (CEDA) Follow Up dengan target 90% kejadian yang telah

90% of the occurrences’ quality system already analyzed with

dianalisa sistem kualitasnya dengan metode MEDA atau CEDA ditindaklanjuti oleh unit terkait. k. IT Culture Index dengan target 80% dari perilaku personel di GMF telah menggunakan IT sebagai sarana kerja yang mendukung

MEDA or CEDA method to be followed up by related units. k. IT Culture Index with the projected target of 80% of personnel applied IT as a tool to support fully recorded business process that fully reflected GMF’s IT system.

tercapainya business process yang terdata, dan tergambarkan dalam sistem IT yang ada di GMF. KPI-KPI ini selalu ditinjau oleh seluruh jajaran di GMF secara periodik,

The aforementioned KPIs are continuously monitored by GMF

sehingga budaya safety dapat menjadi bagian internal dari karyawan

to ensure safety culture truly becomes an integral part of GMF’s

GMF.

employees.

• Peningkatan Kemampuan Berkesinambungan

• Relentless Capability Enhancement

GMF harus senantiasa berinvestasi untuk meningkatkan keahlian

GMF continuously made various investments to enhance its

teknis dan profesionalitas, serta meningkatkan fasilitas dan peralatan

technical and professional expertise. This is also done to improve

guna memenuhi kebutuhan setiap pelanggan serta memperpanjang

equipments and facilities in order to fulfill every costumer’s

usia pemakaian pesawat. Selain itu juga untuk membantu pelanggan

needs and to increase the aircraft operational period as well as

mengoptimalkan penggunaan pesawatnya melalui dukungan para

to maximize customer satisfaction through GMF’s professional

pekerja dan awak profesional dengan semangat kerja yang tinggi.

service provision given by its highly dedicated employees.

Di tahun 2008, implementasi budaya ini dilakukan dengan

In 2008, the culture implementation was done through free

memberikan training ke pegawai secara cuma-cuma, baik yang

trainings for employees; whether mandatory, technical, or

sifatnya mandatory tecnical, maupun yang optional, agar pegawai

optional to improve their knowledge and work capability (the

dapat memperoleh ketrampilan dan pengetahuan yang memadai

training data is available at The Commitment subchapter).

gmf aeroasia

»


»

115



untuk melaksanakan pekerjaannya. (Data Training dapat dilihat pada

Moreover, there had been other capability improvement steps

sub bagian Komitmen GMF). Disamping itu juga dilakukan berbagai

taken by GMF which was reflected by the increasing number of

upaya peningkatan kapabilitas perusahaan yang selalu bertambah

services provided by the Company as well as Approval Ratings

baik dari sisi jenis pekerjaan, serta jumlah Airworthiness Authority

given by Airworthiness Authorities throughout the world.

yang memberikan Approval Rating, khususnya dari Authority ternama dunia.

• Kerjasama Tim dan Penghargaan Terhadap Kemampuan Individu

• Teamwork and Appreciation Towards Individual Abilities

GMF harus terus-menerus menerapkan standar keselamatan dan

GMF is committed to continuously implement the standard

keamanan kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman

safety and security procedures to provide a comfortable working

bagi para staf yang dapat membawa efek positif terhadap kinerja kerja

environment to improve the employees’ performance. Each

mereka. Setiap individu di GMF harus menjunjung tinggi martabat

individual at GMF should respect each other and appreciate each

satu sama lain dan menghargai kontribusi masing-masing. Karyawan

other’s distinct contribution. Moreover, each employee should

harus merasa bebas untuk memberikan saran atau masukan-masukan

feel free to give honest insight and recommendation to support

yang jujur.

the Company’s success.

Kerja sama tim yang ingin ditingkatkan pada tahun 2008 adalah

In 2008, teamwork was improved through Cohesiveness

melalui kegiatan Cohesiveness yang dijadwalkan pada setiap unit,

activities scheduled for all units. The semiformal activities involved

dengan kegiatan semi formal, dimana perusahaan memfasilitasi

a unit taking a vocational trip to a recreational area for a day or

kegiatan ini. Pada kegiatan ini umumnya pegawai dalam satu unit

two during which outing activities, work plan and performance

pergi ke area pariwisata dan menginap selama 1-2 hari, dan pada

explanation will commence. The purpose is to strengthen team

kesempatan itu dilakukan kegiatan berupa outing dan pemaparan

work and to improve the unit’s performance.

rencana kerja dan kinerjanya. Dengan demikian diharapkan pada kesempatan kembali kerja setelah itu team work dapat terbentuk, dan kinerja unit dapat diperbaiki

• Perhatian yang Ikhlas

• Genuine Concern

GMF harus memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui

Each individual at GMF is expected to work continuously in high

pelayanan yang penuh perhatian dan menyeluruh. Setiap individu

self-motivation and in high spirit. This is to ensure the comfort

di GMF harus selalu bekerja dengan penuh semangat dan motivasi

of customers in deciding the desired service and efficient

tinggi untuk membantu pelanggan menentukan pilihan pelayanan

maintenance schedule in conjunction with flight regulations as

yang paling efisien dan penjadwalan perawatan yang dapat

well as factory specification. Through such compassionate and

diandalkan sesuai dengan persyaratan peraturan penerbangan dan

genuine care, GMF provides the most satisfying experience for

spesifikasi dari pabrik pesawat.

all of its customers.

Pada tahun 2008 juga dilakukan pengukuran KPI Customer Satisfaction

In 2008, KPI Customer Satisfaction Index reached 79%,

Index, yang mana kinerjanya mencapai 79% dari target 72%.

surpassed the projected target of 72%. Sales and customers

Sementara itu juga dilakukan beberapa kegiatan perbaikan servis dari

service improvements were also done in conjunction with

para tenaga sales maupun customer service, sesuai dengan feedback

the feedback from questioners filled by the customers.

yang diperoleh dari questioner yang diisi oleh customer.

116

»

gmf aeroasia

»


• Warga Negara yang Baik

• Good Corporate Citizenship

GMF sangat menyadari bahwa tanggung jawab sebagai warga

GMF is fully aware of its duty and responsibilities as a good citizen

negara yang baik berada pada dua dimensi, yaitu dalam komunitas

based on two stated dimensions, which are the community in

tempat kegiatan operasional berlangsung dan di dunia dalam arti

which we operate and the world in its broadest meaning. Every

yang seluas-luasnya. Setiap individu di GMF bersungguh-sungguh

individual at GMF is striving hard to follow various regulations

mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur

that help build the surrounding community as well as to perceive

kehidupan bermasyarakat, serta memandang keberadaan bisnis

the existence of its business operations as mutually benefiting

operasinya sebagai saling menguntungkan untuk meningkatkan

in improving people’s welfare, particularly towards clean, healthy

kesejahteraan masyarakat, khususnya pada hal-hal seperti tata kelola

and educated good governance.

yang bersih, kesehatan dan pendidikan. Sebagai upaya untuk membentuk karyawan GMF menjadi warga

In order to shape the employees as good citizens, GMF held the

negara yang baik, sejak tahun 2008, dilakukan upacara pengibaran

Indonesian Independent Day ceremony every August 17th since

bendera 17 Agustus. Disamping semua kegiatan-kegiatan seperti

2008. This is to supplement GMF’s contribution other than in

perolehan devisa dari perawatan pesawat dari luar negeri,

foreign exchange currency from foreign airplanes maintenance,

mempertahankan dan meningkatkan Rating Approval dari luar

maintaining and increasing Approval Ratings from foreign

negeri serta peningkatan kualitas dan profesionalisme GMF secara

Airworthiness Authorities as well as GMF’s overall quality and

keseluruhan.

professionalism improvements.

Bersama Garuda Indonesia-GMF melaksanakan penerbangan untuk

Together with Garuda Indonesia, GMF conducts flights for the

Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia,

President and Vice President of Republic of Indonesia during their

dalam lawatan kenegaraan baik di Indonesia maupun luar negeri.

official visitations to domestic and foreign destinations. In 2008,

Selama tahun 2008, kegiatan penerbangan kepresidenan yang

there were 36 Presidential flights with the following details:

disiapkan banyak 36 kali penerbangan, dengan rincian: 1. 32 (tiga puluh dua) Penerbangan tujuan Domestik dengan menggunakan pesawat Boeing B 737-500 2. 4

(empat)

Penerbangan

tujuan

internasional

1. 32 (thirty two) Domestic flights with a Boeing B 737-500 2. 4 (four) International flights with an Airbus A 330

dengan

menggunakan pesawat Airbus A 330

Sikap Mental GMF

GMF Basic Mentality Principles

• Kontrol berawal dari ketekunan dan ketepatan

• Control starts from persistence and accuracy

• Bicara dengan data, bertindak dengan fakta

• Speak with data, act with fact

• Saya adalah apa yang saya ucapkan dan lakukan

• I am what I say and do

• Perbaikan terus menerus dan belajar dari kegagalan

• Continuous improvement and learn from our failure

• Solusi dalam kesederhanaan

• Solution within simplicity

• Proses berikutnya adalah pelanggan saya

• The next process is my customer

• Manusia itu unik

• Mankind is a unique creature

• Menjadi pemain bukan penonton atau komentator

• Being the player and not the audience or the commentator

• Terbaik bukan berarti ‘sempurna’

• Being ‘the best’ is not being ‘perfect’

• Saling menghormati dan menghargai sesama manusia

• Respect and appreciate each other

gmf aeroasia

»


»

117



10 Distinctive Traits of GMF Personnel

10 Ciri Insan GMF • Mengawali

setiap

penugasan

dengan

menetapkan

• Menyikapi

permasalahan

dan

mengambil

tindakan

dan

teguh

memegang

janji

sehingga

patut

• Tidak cepat puas dan senantiasa mencari peluang-peluang solusi

yang

sederhana

sehingga

tidak

people • Appreciate the fact that everyone’s unique and view

menimbulkan masalah baru tanggung

• Provide a trouble-free solution to prevent new problems • Fully responsible to the work before delegating it to other

penghematan dan perbaikan

• Menyelesaikan

• Always keen to improve and keep searching for further efficiency opportunity

menjadi suri tauladan

• Memberikan

data and facts • Consistent and persistent in keeping promises

dengan didukung data dan fakta • Konsisten

• Start every assignment by setting up the right target • Deal with problems and taking action based on the given

target yang tepat

jawab

sebaik-baiknya

sebelum

diteruskan kepada orang lain • Menghargai keunikan setiap orang dan menyikapi setiap perbedaan melalui sudut pandang orang lain • Tidak menyalahkan keadaan dan orang lain, namun berperan aktif mempengaruhi hasil yang bermutu

differences from the perspective of others • Avoid placing the blame on scapegoats and sought to provide the best result possible • Dare to start something new and continuously hone it to perfection • Highly regard the well being and dignity of others

• Berani memulai hal-hal baru dan senantiasa menyempurnakannya • Menghargai harkat dan martabat orang lain sebagai sesama manusia

Persepsi Karyawan

Employee Perspective

Kepiawaian

Competence

Dengan semangat berkontribusi, tidak henti-hentinya meningkatkan

Devote the utmost contribution by perpetually improving the

keterampilan, keahlian dan sikap mental demi perbaikan hasil yang

skill, competency as well as mental condition in order to achieve

sudah dicapai sebelumnya.

maximum results.

Integritas

Integrity

Loyal terhadap profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan

Always commit to prioritize the Corporate needs by upholding the

dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati

values of honesty, modesty and responsibility.

dan bertanggung jawab. Efisiensi

Efficiency

Sikap mental ‘melakukan hal yang benar sejak awal’ dalam setiap peran

Always apply the principle of ‘do the thing right from the beginning’

dan tanggung jawab dan selalu melihat peluang untuk perbaikan serta

in every role and conduct as well as embracing the opportunity to

penghematan.

improve and reduce cost.

Kerjasama

Teamwork

Dilandasi rasa saling menghormati, saling asah, asih dan asuh,

Accomplish any given task and optimizing even the weakest link on

senantiasa menyelesaikan tantangan pekerjaan dengan tuntas dan

the basis of respect, care and tolerance.

memberdayakan mata rantai yang terlemah.

118

»

gmf aeroasia

»


Proaktif

Proactive

Siap menghadapi tantangan baru dan memilih tidak berpangku

Highly initiative in presenting creative ideas to catch up with the

tangan dan menyalahkan keadaan atau orang lain, namun secara

changing market trends and deal with market challenges by being

dinamis melahirkan ide-ide kreatif dan mengambil inisiatif untuk

positive and efficient.

memberdayakannya. Keikhlasan

Genuine Concern

Menyikapi segala tantangan pekerjaan dengan hati jernih dan mawas

Able to strategically tackle problems and face challenges

diri yang direfleksikan melalui sikap mau mendengarkan dan penuh

at work genuinely by giving the best efforts and patience.

empati, sehingga dirasakan semangat pelayanannya.

Costumer Perception

Persepsi Pelanggan

Reliable

Handal Antusiasme

yang

tinggi

dalam

memberikan

solusi.

Mampu

menyelesaikan tugas profesional sesuai standar kualitas yang berlaku

Provide effective solution with enthusiasm and professionally and consistently serve the customers with the highest standard.

secara konsisten. Perilaku Etis

Ethical Conduct

Teguh memegang prinsip-prinsip kewajaran, tanggung jawab,

Strongly hold the principles of tolerance, integrity, accountability and

akuntabilitas dan transparansi dalam aktivitas usaha yang ditunjukkan

transparency in all business aspects which expressed consistently

melalui perilaku yang konsisten dengan yang diucapkan.

through good behavior and statement.

Harga yang Bersaing

Competitive Pricing manfaat

Creatively and innovatively guarantee high efficiency and

dan nilai tambah bagi pelanggan dengan harga yang wajar

provide value-added services to customers through competitive

dan bersaing.

and affordable price.

Layanan yang Sesuai

Customized Service

Tanpa mengabaikan sebuah standar kualitas dan layanan baku, hasil

Highly regard quality standard and services to ensure the

kerja yang diberikan merupakan solusi khas dan spesifik yang sesuai

provision of a unique and direct solution to fulfill the needs

dengan kondisi dan kepentingan pelanggan.

of customers.

Keterjangkauan

Accessibility

Dekat dengan pelanggan dan penuh rasa tanggung jawab dalam

Maintain

menanggapi berbagai permintaan serta pertanyaan pelanggan dan

responsible services as well as quick and accurate responds.

Senantiasa

kreatif

dan

inovatif

dalam

menciptakan

good

relationship

with

customers

through

menindaklanjuti dengan cepat melalui cara yang sederhana. Kemudahan

Convenience

Semangat dan tekad yang kuat untuk melayani dan menciptakan rasa

Commit to ensure customers’ comfort through quick and accurate

nyaman bagi pelanggan melalui respon yang cepat dan cara yang

responds.

sederhana.

gmf aeroasia

»


»

119



Kontrol dan Pengawasan

Supervisory and Control

Pengendalian dan pengawasan di GMF secara umum dilakukan guna

The process of supervisory and control throughout GMF is meant

meningkatkan pengendalian internal yang baik oleh seluruh unit kerja

to increase internal control function through every business unit

di GMF. Struktur pengendalian dan pengawasan di GMF meliputi:

in GMF. The Structure of GMF’s supervisory and control function comprises of:

1. Dewan Komisaris

1. The Board of Commissioners

2. Komite Audit

2. Audit Committee

3. Auditor Internal

3. Internal Auditor

4. Kepala Unit Kerja dan karyawan

4. Head of Business Units and Staffs

5. Auditor Eksternal

5. External Auditor

Sementara itu, Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap proses

The Board of Commissioners is responsible for coordinating and

koordinasi dan implementasi dari fungsi pengendalian dan pengawasan

implementing the control and supervisory function at GMF.

di GMF.

Tahapan Plan Plan Stage

SIT Planning Cycle

PDCA Coord.

SIT & Dinas Alignment

Pra-RUPS

Business Strategy Review I (Raker I)

Pra-Rapim

RUPS

Business Strategy Review II (Raker II)

Group Strategy Planning I (Rapim I)

Group Strategy Planning II (Rapim II)

Kick-Off

Objectives

• Validate Strategic Intent • Basic: Assumption for planning

• Review Business Policy

• Final Agreement ‘Battle Field’ • Review ‘Global Challenge’ Map • Top Team

• Synchronize and balance Key Performance Targets

• Organizational deployment • Resources balancing

• Communication

Participants

PDCA DT, PDCA Dinas, PDCA DT, PDCA DT/Dinas, serta PDCA DT

• • • •

• PDCA Dinas • PDCADT • Selected GM

• • • •

VP GM PDCA Dinas Resource Person

• • • •

Top Team PDCA Dinas PDCADT Selected GM

• Up to Managers Level

Outcome

• Planning assumption • KPI Correlation map • Revised SM & KPI

• Association Chart • OPEX Budget

• Revised 5 years policy • Master Budget (final draft) • President Message

• Activity Plan • Budget & Resource Plan

• • • • •

Final Draft: Dinas AP Proposed team Formation Master Budget (Final Revision) CEO President Letter

Duration

1 Day

2 Days (Scheduled per Dinas)

2 Days

2 Days (Scheduled per Dinas)

2 Days

Owner

DT

VP

DT

VP

DT

Planning Cycle Facilitator

PDCA DT, PDCA Dinas, PDCA DT, PDCA DT/Dinas, serta PDCA DT

PDCA Dinas

PDCADT

PDCADT Dinas

PDCADT

Session Facilitator

Team Planning

Resource Person

Team Planning

Resource Person

Team Planning

Form

• BSC • CSF

• Association Chart • Budget Form

120

»

gmf aeroasia

»

VIP GM PDCA Dinas Resource Person


• Activity Plan • Budget Plan

TSC

Siklus PDCA (Plan Do Check Action)

Plan PDCA (Do Check Action) Cycle

Pengertian PDCA yang melambangkan perbaikan yang terus menerus

GMF’a adoption of PDCA represents the importance of continuous

dianut GMF sebagai bagian dari kerangka kerja dan standar praktik

improvement for the Company and is part of the Company’s

manajemen sejak tahun 2003. Siklus PDCA adalah siklus Plan Do

framework and management code of conduct since 2003. PDCA

Check Action yang harus berputar terus-menerus untuk memperbaiki

stands for and consists of Plan, Do, Check and Action which forms

organisasi. Untuk menjadi ‘organisasi pemenang’, proses PDCA di

the Company’s organization cycle. PDCA must synergize between

business cycle dan people cycle harus berputar selaras.

people cycle and business cycle.

Tahap Plan memastikan kejelasan peran, target, rencana kerja, anggaran

The Plan stage ensures the distinctive roles, targets, action plans,

biaya serta kesiapan tim dari segala aspek. Contoh tahapan Plan adalah

budgets and overall readiness of every working team from various

seperti pada tabel di halaman sebelah kiri.

aspects. The table in left page describes an example of the Plan stage in implementation.

Tahap Do, pengerjaan rencana kerja secara sungguh-sungguh

The Do stage indicates that every resource and time are utilized

dengan sumber daya dan waktu yang tersedia untuk mencapai

to meet the planned target. In the Check stage, all working teams

target yang direncanakan.

gather to perform an overall evaluation of the process by comparing progress with the planned targets. When the progress falls short of the target, the team must immediately seek for remedy and complete the process in line with the agreed and planned target.

Tahap Check, seluruh tim berkumpul mengadakan evaluasi menyeluruh

The Check stage can be done on a weekly, monthly and quarterly

dan membandingkan hasil pencapaian dengan target. Ketika hasil tidak

basis depending on the needs and demands for participation and

mencapai target, penyebab penyimpang itu harus dicari sampai tuntas.

contribution expected from every working team. Example of the

Proses tahap Check ini dapat dilaksanakan per minggu, per bulan atau per

evaluation meeting management and schedule in GMF to meet the

kuartal sesuai kebutuhan dan tuntutan peran serta kontribusi masing-

Check requirement is described in GMF taxonomy meeting held in

masing tim. Contoh pengelolaan atau jadwal pertemuan di GMF untuk

2008 is as shown by the table after this page:

memenuhi tahapan Check dapat dilihat pada tabel taxonomy meeting GMF tahun 2008 di balik halaman ini. Tahap Action, menyepakati dan melakukan tindakan perbaikan

The Action stage, agreeing on and implementing the set of actions

untuk mengejar target yang belum tercapai.

to improve and aims towards the remaining target has yet to be met.

Pada saat proses PDCA berlangsung, setiap tim atau anggota tim

Throughout each stage of PDCA, every team or team member

menerima dan mengelola umpan balik dari tim atau anggota tim

received and responded to feedbacks given by other teams or team

lain untuk diintegrasikan dalam pekerjaan yang menjadi tanggung

members which are then to be integrated into their respective work

jawabnya.

and responsibility.

Keseluruhan tahapan PDCA dikelola oleh fasilitator PDCA yang

The overall PDCA process is managed by PDCA facilitators. GMF

dibentuk mulai dari tingkat Kepala Bidang. Fasilitator PDCA kemudian

appoints PDCA facilitator at every level of the organization up to

memastikan bahwa proses PDCA mencakup Business Cycle dan

Division Head level. These PDCA facilitators will ensure that PDCA

People Cycle.

are applied to both Business Cycle and People Cycle.

Dikombinasikan dengan implementasi Balance Score Card dan Enterprise

Combined with the implementation of Balance Score Card and

Risk Management, maka aktivitas PDCA sangat berperan dalam

Enterprise Risk Management, PDCA activities become a very

meningkatkan kinerja strategis dan operasional.

effective tool in improving the company’s performance on the strategic and operational level.

gmf aeroasia

»


»

121



Taxonomy Meeting

Approved for Implementation by:

Group-wide Meeting Taxonomy 2008 Business Cycle Name & Agenda of Meeting

Winning Team

122

Frequency & Schedule

Team Roster

Richard Budihadianto President & CEO Led by

Facilitated by

Executive Committee (Exco)

0. BoD Coordination - Review Strategic Matters

Monthly 0. Wed

• BoD

President

Corporate Secretary


A. Top Team Cordination - Operating Matters & Business - Discuss Emergent Strategies & roundtables

Weekly A. Wed

• BoD • VP’s

GROUP CEO

Group PDCA Facilitator


B. Management Review of Operations - Consolidated Operating Results by Unit - Review Impact of Group Actions and Critical BU Action Programs - Management Review of ‘Business Portfolio’

Monthly B. 10th – 18th B. 20th – 30th

• BoD • VP’s • Selective GM’s/ BP Leader’s

GROUP CEO



C. Group Strategy Review - Review of SIT Implementations vs Key Milestones - Critical decision making and policy

Quarterly C. Apr, July, Oct, Jan


GROUP CEO



D. Group Strategy Review - Revisit Five-year Policy and Issue Planning Guidelines - Integration of SBU’s Strategy, Activity Plans & Budgets - Resource Allocation Decisions

Annual D. Aug – Dec


GROUP CEO



E. Annual Strategy Conference - Kick-Off Next year Business Plans - Issuance of Management Directives for Business Leaders, Team Owners and Team Leaders - Celebrations of Achievements, Awards & Recognitions

Annual E. Jan

• BoD • VP’s • GM’s • Managers

GROUP CEO



F. Quality System Management Review - Review Internal and External quality audit report - Discuss customer complaints, supplier performance & other quality matters - Indentify improvement ideas and corrective actions

Semi Annual F. Mar & Sep

• BoD • VP’s • Selective GM’s

GROUP CEO

VP of TQ

Management Committee (Mancom)

G. SBU/OPU Management Coordination - Operating Performance Review - Dicuss Emergent Operational Issues

Weekly G. Tue/Thu

• SPBU/OPU Head • SBU GM’s/OPU Key staff • Selective SBU’s Managers

SBU Leader

SBU PDCA Facilitator


H. SBU/OPU Management Review of Operations - SBU Performance Results & Other Operating Matters - Operating Performance Review - Dicuss Emergent Strategies

Monthly H. 2nd – 9th

• SPBU/OPU Head • SBU GM’s/OPU Key staff - Selective SBU’s Managers

SBU Leader



I. Business Strategy Review 2X (Raker I & II) - Review Business Policy - Next-year Business & Activity Plan - Synchronize and balance Key Performance Targets

Annual I. Sep – Nov

• SPBU/OPU Head • SBU GM’s/OPU Key staff • Selective SBU’s Managers

SBU Leader


Project Team (SIT)

J. SIT Coordination - Review Status of Implementation vs Key Milestones - Problem Identification & Corrective Action

Biweekly J. W1 & W3

• Co-Team Owners • Co-Team

Team Leader

SIT PDCA Facilitator

Function Team

K. Functional Activity Review - Review Achievement of Key Performance Targets - Problem Identification & Corrective Action

Weekly K. Independent

Team Leader

Function PDCA Facilitator

Function Team

L. Operational Coordination and Briefing - Technical-Operation/Customer Complaint/ Market Briefing & Reporting - Hierarchical Information Disseminations & updates

Daily L. Independent

Function Team Leader

Function PDCA Facilitator

»

gmf aeroasia

»


Peran Fasilitator PDCA PDCA Facilitator Role

Good listener • Well-organized • Self-confident • Knows the business • Leadership potential

A

P

C

D

Players Play To Win • Ensure all teams roster give high contribution • Actively participate in team problem solving • Capable to prepare comparative analysis • Recommend courses of action during team deliberations

Players Play • Ensure all teams roster play their roles • Perform research support • Maintain info resources • Anticipate the needs of information Event Happen • Ensure the success of all meetings • Manage calendar of events • Follow up on team decisions • Documents team meetings

Pengendalian Internal untuk Individu

Internal Control on Individual

Berdasarkan strategi dan KPI tingkat korporat, Perusahaan melakukan

Based on the corporate strategy and KPI, the Company then cascade

penjabaran dan penurunan strategi dan KPI untuk tingkat Dinas, Bidang

and internalize the strategy and KPIs down to Department, Division

dan seterusnya sampai diperoleh KPI pada tingkat individu. Proses

and individual levels. The individual assessment uses the Performance

penilaian individu yang menggunakan Sistem Manajemen Kinerja

Management System (PMS), which is conducted based on the

(SMK), dilakukan dengan memperhatikan KPI masing-masing individu.

respective KPIs of each individual. The individual assessment is also

Penilaian individu juga dilakukan dengan mengkombinasikan tugas-

done by combining additional work of the respective individual. In

tugas tambahan yang dibebankan kepada individu yang bersangkutan.

order to further motivate individual performance, the assessment

Untuk lebih mendorong kinerja setiap individu, hasil penilaian seseorang

resulted from the PMS will be linked to the corresponding reward

yang menggunakan SMK akan dihubungkan dengan penghargaan dan

or increase in monthly income of every individual.

peningkatan gaji yang bersangkutan.

gmf aeroasia

»


»

123



Compliance Officer

Compliance Officer

Untuk memastikan tegaknya etika dan komitmen di seluruh lapisan

To enforce the Company’s ethics and commitment, Compliance

Perusahaan, GMF telah melakukan pengangkatan Compliance Officer,

Officer had been appointed as General Manager level officer.

pejabat setingkat General Manager yang memiliki tugas sebagai

Compliance Officer’s responsibilities are as follows:

berikut: • Menyiapkan aturan dan pengumuman larangan penerimaan hadiah di GMF

• Regulate and dictate that acceptance of gifts is not allowed in GMF

• Mensosialisasikan kepada pihak pemberi hadiah kepada personel GMF, tentang tidak perlunya memberikan hadiah ke GMF Personnel • Mengumpulkan dan menyalurkan hadiah yang diberikan ke GMF

• Discourage the gift givers to provide gifts to GMF personnel • Collect and distribute the gifts in Corporate Social Responsibility programs

untuk program Corporate Social Responsibility Pada tahun 2008, berdasarkan Surat CO/PE-6001/2006, jabatan

In 2008, based on Letter CO/PE-6001/2006, VP Internal Audit and

Compliance Officer dipangku oleh M. Arif Faisal yang pada saat itu

Control M. Arif Faisal was appointed as Compliance Officer. In

merangkap sebagai sebagai VP Internal Audit and Control. Pada bulan

September 2008, based on Letter DY/PE-6041/08, the role was

September 2008, berdasarkan Surat DY/PE-6041/08, jabatan tersebut

delegated to three individuals: GM Internal Audit Irvandy, GM

dialihkan kepada tiga orang GM yaitu GM Internal Audit Irvandy,

Corporate Legal Eniaswuri Andayani and GM Human Resources

GM Corporate Legal Eniaswuri Andayani dan GM Human Resources

Pudjianto.

Pudjianto. Budaya pelaporan penerimaan hadiah ini telah dimulai pada tahun

The gift reporting activity was started in 2007 with the total of 5

2007 dengan total 5 pegawai yang melaporkan pemberian dari pihak

employees reported the gifts given to them by external parties

luar dalam rangka tugasnya di GMF. Di tahun 2008, angka tersebut

related to their work activities in GMF. Throughout 2008, the

meningkat menjadi 17 pelapor dengan rincian sebagai berikut: 5 orang

number grew into 17 reporters the detail is as follows: 5 received

menerima bingkisan kue, 1 orang menerima voucher belanja senilai

cakes, 1 received shopping voucher amounted to IDR 300,000, and

Rp. 300.000,- dan 11 orang menerima uang tunai sebesar Rp. 7.350.000,-.

11 received cash money amounted to IDR 7.350.000,- . The cakes

Bingkisan kue telah diserahkan ke Masjid Attaqwa, sebagai takjil peserta

had been handed to Attaqwa Mosque as snacks for itikaf prayer on

itikaf tanggal 26 September 2008. Sementara uang tunai dan voucher

September 26th, 2008, whereas the money and shopping voucher

dititipkan dalam brankas unit keuangan, yang akan digunakan di

are deposited within finance unit’s vault to be used for future CSR

kemudian hari untuk kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh unit Corporate

activities held by Corporate Communication unit.

Communication. Program ini akan diteruskan sebagai bagian dari penegakan etika dan

The program will be improved upon in the future to enforce the

komitmen di GMF.

Company’s ethics and commitment.

Whistle Blowing

Whistle Blowing

Kebijakan whistle blowing di GMF belum diterapkan secara menyeluruh,

While whistle blowing policy is not fully utilized yet, there had been

namun laporan-laporan yang masuk ke Direktur maupun unit

follow ups regarding various reports submitted to the Directors and

Internal Audit and Control telah ditindaklanjuti sebagai upaya untuk

Internal Audit unit to settle the problem internally. Throughout 2008,

menyelesaikan permasalahan yang ada secara internal terlebih dahulu.

investigation or investigation request were applied in conjunction

Penyelidikan ataupun permintaan penyelidikan yang dilakukan sesuai

with the submitted reports were followed with surveillance audit

124

»

gmf aeroasia

»


dengan laporan yang masuk ke pimpinan Perusahaan maupun pimpinan

and the findings were reported to the Boards. Based on the reports,

Internal Audit sepanjang tahun 2008 umumnya ditindaklanjuti dengan

the Boards imposed sanctions regarding the misconducts.

audit surveillance dan temuan yang didapatkan akan disampaikan ke pimpinan Perusahaan untuk pemberian sanksi atau tindakan atas perbuatan yang tidak sesuai tersebut. GMF akan membuat kebijakan terkait pendokumentasian kegiatan

GMF will formulate policy related the documentation of whistle

whistle blowing agar dapat dijadikan acuan dalam memberikan masukan,

blowing activities to be used as the reference in providing inputs,

penanganan hingga pemberian sanksi ataupun pemulihan nama baik

managing the misconducts, imposing sanctions towards and

pihak-pihak yang bersangkutan.

vindicating the related parties.

Manajemen Risiko

Risk Management

Manajemen Risiko

Risk Management

Enterprise Risk Management (ERM) adalah proses pencarian solusi

Enterprise Risk Management (ERM) is a solution-finding process to

untuk mengurangi risiko atau hambatan yang ada dalam setiap usaha

reduce risks and minimize obstacles in achieving the Company’s

pencapaian target sehingga pada akhirnya tujuan Perusahaan dapat

target. The process involves the Board of Commissioners,

tercapai. Proses ini melibatkan Dewan Komisaris, manajemen dan

management and employees in general. Its application plays a vital

seluruh pegawai. Penerapannya dilaksanakan dalam penentuan strategi

role in determining the Company’s strategy and covers the whole

dan mencakup seluruh lintas Perusahaan.

aspect of the Company.

ERM dirancang untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat

ERM is formulated to identify potential risks which could affect the

memengaruhi Perusahaan. Risiko tersebut kemudian dikelola agar

Company. The risks are then managed to conform to risk appetite to

sesuai dengan risk appetite (toleransi terhadap risiko) demi menjamin

ensure the swift process of achieving the Company’s target.

kelancaran usaha pencapaian tujuan Perusahaan.

Kerangka Kerja ERM

ERM Framework

Pelaksanaan ERM dilandaskan kepada delapan aspek sebagai berikut:

The application of ERM is based on the following aspects:

1. Lingkungan Internal

1. Internal Environment

Lingkungan Internal menentukan arah organisasi dan menentukan

The Internal Environment determines the Company’s direction

dasar bagaimana memandang dan mengelola risiko Perusahaan,

and sets the foundation of how to approach and manage risks,

termasuk filosofi manajemen risiko dan risk appetite, integritas dan

including the philosophy of risk management and risk appetite,

nilai-nilai etik, dan situasi lingkungan tempat bekerja.

integrity and ethic values, as well as the workplace situation.

2. Penentuan Tujuan

2. Objective Setting

Perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas agar manajemen

The Company must set a clear target for the management

dapat mengidentifikasi risiko potensial yang dapat memengaruhi

to identify potential risks. ERM ensures the management

tujuan. ERM dapat menjamin bahwa manajemen memiliki proses

possesses the correct method to determine target in

yang tepat untuk menentukan tujuan agar sesuai dengan misi

conjunction with the Company’s mission and remains

dan konsisten terhadap risk appetite-nya.

true to its risk appetite.

gmf aeroasia

»


»

125



3. Event Identification

3. Identifikasi Peristiwa Peristiwa internal dan eksternal yang dapat memengaruhi

Internal and external events which could affect the process of

pencapaian tujuan Perusahaan harus diidentifikasi sebagai risiko

achieving the Company’s target must be identified as either

atau peluang. Peluang dapat menjadi jalan untuk mendukung

risks or opportunities. This is a crucial process as opportunities

tercapainya tujuan.

might provide certain advantages for the Companies to reach its target. 4. Risk Assessment

4. Pengkajian Risiko Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan kemungkinan

Risks must be analyzed by assessing their likelihood and

terjadi dan dampaknya, sebagai dasar untuk menentukan metode

impact. Their inherent and residual value must also be taken

pengelolaan risiko. Risiko dinilai berdasarkan nilai inheren dan nilai

into consideration.

residunya. 5. Respons Terhadap Risiko

5. Risk Response

Manajemen memiliki empat opsi tindakan dalam merespons

To respond to any particular risk, there are four available options

risiko yaitu menghindari, menerima, mengurangi atau membagi

for the management: avoid, accept, reduce and divide. The four

risiko sebagai dasar untuk menentukan tindakan agar risiko sesuai

are the countermeasures to ensure risks remain within the

dengan toleransi dan risk appetite perusahaan.

Company’s tolerance threshold and risk appetite.

6. Kegiatan Pengendalian

6. Control Activities

Kebijakan dan prosedur dibangun dan diimplementasikan untuk

Policies and procedures are formulated and implemented to

membantu menjamin efektivitas Respons Terhadap Risiko.

ensure the effectiveness of Risk Response.

7. Informasi dan Komunikasi

7. Information and Communication

Informasi yang relevan diidentifikasi, diambil dan dikomunikasikan

The relevant information are identified, deducted and

dalam sebuah format yang dapat memudahkan setiap orang dalam

communicated

menjalankan kewajibannya. Komunikasi efektif juga dapat terjadi

ensure everyone perform their responsibilities. Effective

dalam skala luas baik secara horisontal maupun vertikal.

communication also extended throughout every facet

in

an

easy-to-understand

format

to

of the Company. 8. Monitoring

8. Pengawasan Secara keseluruhan, pelaksanaan ERM diawasi dan dimodifikasi

The application of ERM is monitored closely and modified

sesuai kebutuhan. Untuk lebih menyempurnakan pengawasan,

if required. To further enhance the monitoring effort, the

Perusahaan menjalankan berbagai kegiatan manajemen dan atau

Company runs several management activities and separate

evaluasi terpisah.

evaluations.

Pelaksanaan ERM di Tingkat Unit Usaha

ERM Application in Business Unit Level

Untuk membangun budaya mengelola risiko, penerapan kerangka kerja

To develop the risk management culture, GMF’s ERM Framework

ERM di GMF AeroAsia dibagi menjadi 3 tahap yaitu sosialisasi, workshop

application is divided into three phases which are: Introductory,

dan implementasi.

Workshop and Implementation.

126

»

gmf aeroasia

»


1. Introductory Phase

1. Tahap Sosialisasi Tahap ini bertujuan untuk mengenalkan dan meningkatkan

This phase serves as a mean to introduce and to increase

pemahaman mengenai definisi risiko, kerangka kerja yang

awareness regarding the definition of risk, ERM Framework and

digunakan untuk melaksanakan ERM dan implementasinya di

its implementation within the Company.

perusahaan. 2. Workshop Phase

2. Tahap Workshop Tahap workshop dimaksudkan sebagai sarana untuk memfasilitasi

This phase serves to facilitate business units in applying ERM

unit dalam menerapkan kerangka kerja ERM sehingga unit terlibat

Framework. Under the supervision of Internal Audit & Control

langsung dalam mengindentifikasi, mengukur dan mengelola

unit, the business units could directly identify, asses and

risikonya dengan difasilitasi oleh Unit Internal Audit & Control.

manage their own risks.

Tabel Pelaksanaan Workshop ERM • ERM Workshop Implementation Table No.

Kerangka Kerja ERM ERM Framework

Unit yang sedang melaksanakan Implementing Units

1

Internal Environment

Semua Unit / All Units

2

Objective Setting

Semua Unit / All Units

3

Risk Identification

Corporate Planning & Development, Engineering Services, Line Maintenance

4

Risk Assessment

5

Risk Response

6

Control Activities

7

Information & Communication

8

Monitoring

Base Maintenance, Component Maintenance, Human Resources, Engine Maintenance

Internal Audit & Control

3. Tahap Implementasi

3. Implementation Phase

Pada tahap ini, setiap unit diharapkan dapat melakukan

During this phase, all units are expected to perform their

rangkaian tahapan dalam kerangka kerja ERM secara mandiri dan

own ERM Framework independently under the supervision of

pelaksanaannya di bawah kendali Unit Internal Audit & Control.

Internal Audit & Control unit.

Penyebaran Informasi

Information Disclosure

PT GMF AeroAsia memiliki beberapa media untuk memastikan

PT GMF AeroAsia is equipped with several informational media to

tersedianya

ensure the smooth flow of information regarding the Company’s

akses

informasi

terhadap

data-data

perusahaan

baik kepada publik atau kepada pihak internal. Berikut ini adalah

data to the public of internal party. The media are as follows:

beberapa media yang dimiliki GMF:

gmf aeroasia

»


»

127



GMF News

GMF News

GMF News merupakan media komunikasi karyawan GMF yang terbit

GMF News bulletin is published every first week of the month. The

pada pekan pertama setiap bulan. Buletin dengan tebal 12 halaman

12-page bulletin contains articles related to the Company’s activities

ini memuat pelbagai artikel tentang kegiatan perusahaan dalam kurun

during the month. The activities posted are selected according to

waktu satu bulan pada setiap penerbitannya. Kegiatan yang akan

several criteria to inform the employees regarding the Company’s

ditampilkan dipilih berdasarkan sejumlah kriteria dengan tujuan menjadi

business’ progress.

informasi bagi karyawan tentang perkembangan bisnis perusahaan. Sebagai sebuah media internal, GMF News menjadi sarana bagi

As an internal media, GMF News is the medium for the management

manajemen untuk sosialisasi program kerja perusahaan, strategi bisnis

to promote GMF’s work programs, business strategies, as well as

yang dijalankan, dan target yang harus dicapai perusahaan dalam jangka

short, medium, and long term targets. Every piece of information is

pendek, menengah, dan jangka panjang. Setiap informasi dikemas

written with easy-to-understand language.

dalam bahasa yang mudah dipahami oleh seluruh karyawan. Selain sarana sosialisasi bagi manajemen, GMF News juga berfungsi

GMF News also serves as a medium through which the employees

sebagai sarana bagi karyawan untuk menyampaikan gagasannya

could indiscriminately present their constructive ideas to further the

dalam rubrik khusus yang disediakan. Setiap karyawan diberi hak yang

Company’s progress. The bulletin also features bright employees,

sama untuk menuangkan gagasan sepanjang memiliki tujuan untuk

especially those who play a role in improving efficiency and

kemajuan perusahaan. Media ini juga menampilkan prestasi karyawan

productivity.

dalam berinovasi, terutama yang berdampak pada peningkatan efisiensi dan produktivitas. Sebagai media komunikasi karyawan, GMF News hanya diperuntukkan

Considering its purpose as employees’ communication media, GMF

kalangan terbatas yakni karyawan GMF AeroAsia dan karyawan pihak

News is only accessible by the employees of PT GMF AeroAsia and

ketiga yang menjadi mitra perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

third party clients.

128

»

gmf aeroasia

»


GMF Today

GMF Today

GMF Today merupakan media online khusus untuk kalangan internal

Strictly for GMF’s employees with login access at the Company’s

GMF yang menampilkan aktivitas harian karyawan dan perusahaan.

portal, GMF Today is an online media featuring the Company’s

Media ini hanya bisa diakses oleh karyawan yang sudah memiliki login

and employees’ daily activities. Similar to other online media,

sendiri di portal perusahaan. Sebagaimana lazimnya media online,

GMF Today is updated on daily basis.

informasi yang disampaikan GMF Today berupa kilasan berita tentang kegiatan perusahaan dalam rentang waktu satu sampai dua hari sebelum penayangan berita. Selain berisi berita tentang kegiatan perusahaan, GMF Today

Other than a news centre for Company’s activities, GMF Today was

dirancang sebagai media komunikasi dua arah. Karyawan bisa

designed as a two ways communication medium. Employees could

langsung merespon atau memberi masukan untuk berita yang

post their opinion and ideas regarding the news posted on the

disampaikan dalam GMF Today pada hari yang sama. Karyawan

portal.

juga diberi ruang untuk sharing gagasan tentang salah satu topik yang ada di dalam portal ini. Meski sama-sama menampilkan informasi kegiatan perusahaan,

Compared to the depth of GMF News’s articles, the articles

materi tulisan dalam GMF Today dirancang lebih ringan sesuai dengan

on GMF Today are purposely light to address the characteristic

karakter pembaca media online. Pembahasan tentang satu topik dalam

of online readers. The portal targeted to publish two articles

GMF Today berbeda dengan pembahasan di GMF News yang lebih

per day.

menekankan pendalaman tentang satu tema. Dalam sehari ditargetkan dua buah berita bisa diunggah ke portal GMF Today.

Penity

Penity

Penity merupakan buletin yang diterbitkan oleh Unit Quality Assurance

Penity is a bulletin published by Quality Assurance & Safety unit,

& Safety yang secara khusus membahas masalah safety dalam industri

focusing specifically on aviation safety. The purpose of the 8-page

penerbangan. Media bulanan dengan tebal 8 halaman ini diterbitkan

monthly bulletin is to increase safety awareness in conjunction with

sebagai salah satu sarana mendorong peningkatan safety seiring

the implementation of Safety Management System (SMS) for the

dengan kewajiban mengimplementasikan Safety Management System

aviation industry on January 1st, 2009.

(SMS) bagi operator dan repair station per 1 Januari 2009. Topik pembahasan dalam Penity tidak hanya terbatas pada kejadian-

Penity highlights not only events surrounding the Company,

kejadian yang ada di GMF, tapi juga industri penerbangan secara luas.

but also the occurrences throughout general aviation industry.

Seluruh kejadian dalam industri aviasi dunia yang berhubungan dengan

All safety related tidings are emphasized to better educate

safety dibahas dalam media ini. Tujuannya menjadikan setiap kejadian

employees.

yang pernah terjadi sebagai pelajaran bagi karyawan GMF. Selain membahas safety secara luas, dalam beberapa bagian Penity

Penity also focused on safety matters at GMF. The purpose is to

membahas hal-hal yang berhubungan langsung dengan safety

improve safety awareness and to encourage the employees to

yang terjadi di GMF. Pembahasan kejadian di lingkungan kerja ini

prioritize safety as the most important thing in aviation industry.

diharapkan mampu mendorong karyawan GMF untuk lebih aware dengan masalah safety yang menjadi faktor terpenting dalam industri penerbangan.

gmf aeroasia

»


»

129



Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Sesuai nilai utama GMF selaku Warga Negara yang Baik, Perusahaan

In conjunction with its “Good Corporate Citizenship” as one of GMF’s

melaksanakan tanggung jawab sosialnya tak hanya di bidang industri

Core Beliefs, the Company performed its social responsibility in the

MRO, kemasyarakatan dan lingkungan. Hal ini dilandasi kesadaran penuh

scope of community and nature. This is based on the GMF’s self

bahwa selain sebagai bagian dari industri MRO, GMF juga merupakan

awareness that it is a part of Republic of Indonesia as it is a part of

bagian dari Republik Indonesia secara keseluruhan.

the MRO industry.

Perlindungan Konsumen

Customers’ Protection

Perlindungan kepada konsumen yang diberikan oleh GMF ada

GMF provided protecton for the customers in the form of

pada tahapan pemberian garansi terhadap produk perawatan yang

maintenance warrantee, the improvement of flight safety, quality

diberikan, disamping perbaikan keselamatan penerbangan, kualitas

and consistent on-time maintenance. The cost for warrantee

dan ketepatan waktu perawatan yang terus dilakukan dari waktu ke

claim, which was measured by KPI Cost of Poor Quality claim,

waktu. Biaya perbaikan terhadap garansi yang di GMF diukur dengan

and the repair cost for under the standard maintenance was

KPI Cost of Poor Quality yang diklaim oleh customer, maupun yang

USD 527.828,81 or equal to 0.30% of the Revenue.

cacat karena tidak mencapai standard quality di tahun 2008 yang jumlahnya mencapai USD 527.828,81 atau setara dengan 0,30% dari Revenue.

130

»

gmf aeroasia

»


gmf aeroasia

»


»

131



Upaya perbaikan keselamatan penerbangan dilakukan dengan

The improvement of flight safety was done by adding and retaining

menambah dan mempertahankan sertifikasi yang ada di GMF,

the existing certifications, providing the mandatory training,

memberikan pelatihan mandatory maupun yang meningkatkan

retaining staffs’ licenses and most importantly preserving the validity

keahlian, mempertahankan lisensi pegawai dan yang terpenting

of work equipments and facilities to conform with the regulations.

lagi adalah menjaga validitas kalibrasi peralatan kerja serta fasilitas

Since 2007, GMF made several preparations to implement Safety

yang sesuai dengan persyaratannya. GMF saat ini juga sudah mulai

Management System and in 2008, the Company’s KPI SMS index

mempersiapkan untuk mengimplementasi (Safety Management System)

reached 3.2, surpassed the projected target of 3 and Safety Culture

SMS sejak tahun 2007, dan diperkuat lagi di tahun 2008 dengan hasil

Index reached 100% of the projected target of 90.

yang diukur dari KPI SMS index 3,2 dari target 3 dan Safety Culture Index yang mencapai 100% dari target 90. KPI safety yang diterapkan pada Garuda Indonesia fleet yang dirawat

Technical Incident Accident (TIA) Rate is KPI safety which was

secara total oleh GMF adalah Technical Incident Accident (TIA) Rate. Pada

implemented on Garuda Indonesia’s fleet as the recipient of GMF’s

tahun 2008 TIA Rate mencapai 0,0246 Incident per 100 Revenue Take Off

total maintenance. In 2008, TIA Rate reached 0.0246 incident per

atau setara dengan 1 insiden setiap 4.060 penerbangan, di bawah batas

100 Revenue Take Off or equal to 1 incident for every 4,060 flights,

maksimum yang bisa ditoleransi 0,033 atau setara dengan 1 insiden

well below the maximum tolerance of 0.033 or equal to 1 insident

setiap 3.030 penerbangan.

for every 3,030 flights.

Untuk meningkatkan mutu, GMF secara terus-menerus melakukan

To increase quality, GMF continuously performed the improvement

kegiatan perbaikan prosedur, perbaikan mutu dengan Reliability Control

of procedures, Reliability Control Program, Quality Control Groups

Program, Gugus Kendali Mutu dan ISO Standard, menjaga kemutakhiran

and ISO Standard, updating the work reference sheets, along with

dokumen-dokumen referensi kerja serta proses Quality Control yang

solid and continuous Quality Control and documenting the track

ketat & berkesinambungan dari hulu ke hilir, serta menyimpan recording

record of all maintenances with the matching requirements. To

perawatan sesuai dengan persyaratan yang ada. Sedangkan untuk

improve the maintenance punctuality, GMF applied the project

memperbaiki ketepatan waktu, GMF telah menggunakan aplikasi project

management application on Engine Maintenance and Base

management terhadap pengerjaan-pengerjaan di Engine Maintenance

Maintenance, and created Maintenance Control Center which

dan Base Maintenance, serta membuat Maintenance Control Center yang

controls maintenance in Line maintenance and assists the operation

mengontrol perawatan di Line Maintenance dan membantu operasi

of Garuda and other airlines.

penerbangan pesawat Garuda dan operator lainnya. Pencapaian KPI Customer Satisfaction Index pada tahun 2008 adalah 79%

The 2008 KPI Customer Satisfaction Index reached 79%, surpassed

atau di atas target 72% yang telah ditetapkan.

the projected target of 72%.

Pengembangan Masyarakat

Community Development

Sepanjang tahun 2008 GMF secara aktif menggelar berbagai program

Throughout 2008, GMF actively held various community

pengembangan masyarakat, baik di bidang kesehatan, pendidikan dan

development programs related to health, education, and religions.

keagamaan. Program-program tersebut adalah sebagai berikut:

The programs are as follows:

• Donor Darah yang secara rutin dilakukan oleh GMF setiap 3 bulan

• Blood donations were held routinely together with Tangerang

sekali dengan bekerja sama dengan PMI cabang Tangerang serta

Red Cross and GMF Employee Club with the average of 350

GMF Employee Club dengan rata-rata peserta donor sebanyak 350 • Sadar akan perlunya pengenalan teknologi penerbangan kepada generasi muda di Indonesia, secara rutin GMF telah membuka diri untuk menerima Karya Wisata, Kerja Praktek dan Penelitian kepada murid sekolah maupun para pemerhati lainnya.

132

»

donors per event. • Acknowledging the need to introduce aviation technology to

orang.

gmf aeroasia

»


the youth, GMF routinely accepted study excursion visitation, internship, and research.

~~ Kesempatan Karya Wisata yang diberikan untuk hal ini adalah

~~ The schedule for study excursion is twice a week, on Tuesday

2 kali seminggu setiap hari selasa dan kamis. Selama hampir

and Thursday and the duration is three hours. The participants

3 jam program interaksi antara pengunjung dengan karyawan GMF

could interact with on-site GMF employees and discuss about

yang bekerja di lokasi kunjungan telah dapat membuka cakrawala

aviation technology and airplanes maintenance. The program

pemikiran dan ketertarikan dalam bidang ilmu pengetahuan alam

has been carried out ever since GMF was still a part of Garuda

serta penerapannya di dalam pesawat dan proses perawatannya.

and its execution has been improved over times. This is

Program ini telah berjalan sejak GMF masih merupakan bagian

GMF’s main contribution in improving the education and it is

dari Garuda, dan pengelolaannya lebih tertata dengan berjalannya

completely free of charge. The progress of the program for the

waktu. Hal ini merupakan kontribusi besar GMF dalam memajukan

past three years is as follows:

pendidikan pada banyak warga negara Indonesia, yang semuanya diberikan secara cuma-cuma kepada sekolah atau institusi lain yang telah mengajukan permohonan terlebih dahulu. Perkembangan dari tahun ke tahun untuk kunjungan ini adalah sebagai berikut: 2006 Tingkat Level

Pengunjung Visitor

2007

Kunjungan Visit

Pengunjung Visitor

2008

Kunjungan Visit

Pengunjung Visitor

Kunjungan Visit

TK • Kindergarten

8950

77

7052

93

7000

80

SD • Elementary School

2400

15

1313

12

3000

20

SMP • Junior High School

280

2

46

1

500

5

SMA • Senior High School

525

3

955

7

900

9

Universitas • University

640

12

394

5

700

7

Instansi • Institution

701

6

1011

15

900

10

13496

115

10771

133

13000

131

Jumlah • Total

~~ Establishing GMF as an ideal company for internship with the

~~ Menjadikan GMF sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan bagi

following applicants:

siswa maupun mahasiswa yang mencapai: Kegiatan & Sekolah Activities & School

Jumlah Siswa Number of Interns

Kerja Praktek SMK • Vocational School Internship

276

Kerja Praktek SMK Penerbangan • Vocational Flight School Internship

284

Kerja Praktek Universitas • University Internship

199

Tugas Akhir Universitas • University Final Assignment

* Rata-rata waktu kerja praktek di GMF bagi para siswa mencapai

18

* GMF Internship period is generally 1 month.

sekitar 1 (satu) bulan.

gmf aeroasia

»


»

133



Pelestarian Lingkungan

Nature Preservation

Sepanjang tahun 2008 GMF terus mempertahankan komitmennya terhadap

In 2008, GMF maintained its commitment towards nature preservation

pelestarian lingkungan hidup melalui program-program sebagai berikut:

with the following efforts:

• GMF partisipasi aktif dalam mendukung program perlindungan lapisan

• GMF actively supported the protection of the ozone layer through

ozon melalui pembentukan GMF-Indonesia Halon Bank. Melalui bank

the establishment of GMF-Indonesian Halon Bank. Through the

halon ini, penggunaan halon ini mulai dibatasi dan hanya diperbolehkan

halon bank, the use of halon is limited to Critical Use only for

untuk melayani Critical Use dari perusahaan aviasi yang dirawat di GMF

companies whose airplanes are maintained by GMF and companies

dan dari perusahaan yang halonnya dititipkan di GMF. Upaya tersebut

who commend their halon under GMF. The effort gained the 2007

membuahkan Ozone Award 2007 untuk kategori Perusahaan, yang

Ozone Award in Company category presented by the Minister of

diserahkan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Environment.

• Sejak pendiriannya, GMF telah memiliki fasilitas pengolahan air dan

• Ever since its establishment, GMF had been equipped with water

limbah untuk menguraikan limbah yang dihasilkan setiap penerbangan

and waste treatment plant to process the waste from every facet of

yang ditangani GMF di Cengkareng.

airplane maintenance.

• GMF mendukung program fuel efficiency untuk Garuda dengan

• GMF supported the Garuda’s fuel efficiency program through the

menyediakan data performa penerbangan pesawat B 747-400 dan

provision of B 747-400’s and A 330’s flight performance data as well

A 330, serta perbaikan performa fuel burn karena pengaruh sistem dan

as fuel burn performance under the system’s, airplane structure’s, and

struktur pesawat serta engine.

engine’s influence.

Kasus Hukum

Legal Case

A. Perkara Perusahaan

A. The Corporate’s Cases

Perusahaan telah mengajukan klaim tagihannya kepada kurator PT Adam Skyconnection Airline (Adam) yang dinyatakan bangkrut berdasarkan Putusan No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 9 Juni 2008. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, kebangkrutan Adam masih dalam proses dan pemulihan klaim belum dapat ditentukan.

The Company already filed its billing note towards the curator of PT Adam Skyconnection Airline (Adam) which was filed bankrupt through the Commercial Court Decision No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt. Pst dated June 9th, 2008. Until the financial report publication date, Adam’s bankruptcy is in process and claim’s recovery could not be ascertained.

Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan, Garuda dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menghadapi gugatan ganti rugi dari PT Metro Batavia (MB) untuk tuntutan ganti rugi timbul karena Perusahaan tidak memperbaiki mesin pesawat dalam periode garansi pemeliharaan. Pada tanggal 17 November 2008 GMF mengajukan gugatan balik (Rekonpensi) karena MB tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi utangnya dalam memperbaiki mesin pesawat.

On August 8th, 2008, the Company, Garuda and the Minister of State-owned Companies faced a lawsuit from PT Metro Batavia (MB) which entailed equitable remedies for the compensation claim during the warranty period. On November 17th, 2008, GMF filed a counterclaim lawsuit (Reconventie) towards MB which entailed equitable remedies for unpaid outstanding maintenance cost.

Untuk menjaga tertagihnya piutang GMF, maka dilakukan upaya hukum mulai dengan mengirimkan somasi hingga mengajukan gugatan terhadap salah satu customer melalui Pengadilan Jakarta Pusat yang tercatat dengan register perkara nomor 335/Pdt.G/2008/PN.JKT. PST (Perkara No. 335). Hingga akhir tahun 2008, perkara no. 335 sedang dalam proses pemeriksaan di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

To ensure that GMF’s account receivable are collected, the Company issued legal notice as well as procedding to law suit through District Court of Central Jakarta which registered as Case no. 335/ Pdt.G/2008/PN.JKT.PST. Until the financial report publication date, Case no. 335 is in process through District Court of Central Jakarta.

B. Perkara Anggota Direksi dan Anggota Komisaris Tidak ada perkara penting yang dapat dilaporkan dari masing-masing anggota Direksi dan Komisaris GMF.

134

»

gmf aeroasia

»


B. The Commissioners’ and Directors’ Cases There was no significant legal case involving GMF’s Commissioners and Directors to be reported.

PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia Laporan Keuangan • Financial Statements Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 For the Years Ended December 31, 2008 and 2007 dan Laporan Auditor Independen and Independent Auditor’s Report

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA DAFTAR ISI

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

1

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2008 and 2007, and for the years then ended

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca

3

Balance Sheets

Laporan Laba Rugi

4

Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas

5

Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas

6

Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan

7

Notes to Financial Statements

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2008 Rp

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 Catatan/ Notes

2007 Rp ASSETS

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 59.497.464.372 tahun 2008 dan Rp 41.856.010.791 tahun 2007 Tagihan bruto kepada pelanggan Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan Rp 10.205.836.045 tahun 2008 Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Persediaan dalam perjanjian pertukaran Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 181.498.376.678 tahun 2008 dan Rp 150.645.948.057 tahun 2007 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

149.918.259.787 -

159.958.184.296

3d,4 4,25 5 23

185.729.817.261 144.735.516.434

3e 3k,6

152.495.419.938 130.042.810.530

362.827.369.066 48.472.918.939

3f,7 3g,8

200.811.071.339 19.987.611.714

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 59,497,464,372 in 2008 and Rp 41,856,010,791 in 2007 Gross receivable to customers Inventories - net of allowance for decline in inventory value of Rp 10,205,836,045 in 2008 Advances and prepaid expenses

817.202.526.807

Total Current Assets

198.554.762.175 1.338.085.848

1.101.616.654.019

163.947.353.499

51.504.786.390

3m,20

49.387.958.476

10.893.749.686

9

132.971.078.810

36.901.444.377 3h,10,23

39.289.343.679

99.299.980.453

221.648.380.965

1.200.916.634.472

1.038.850.907.772

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Hutang bruto kepada pelanggan Biaya masih harus dibayar

75.430.192.776 32.415.746.394 31.979.713.065 20.093.140.886 25.827.473.563

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak hubungan istimewa Kewajiban imbalan kerja

63.639.330.878 105.341.671.000

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

168.981.001.878

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

11 23

145.873.000.841 282.296.635.031

613.915.902.556

Jumlah Ekuitas

Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY

Jumlah Kewajiban Lancar

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 250 ribu per saham Modal dasar - 1.467.200 saham Modal ditempatkan dan disetor 665.600 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya

NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Inventories under exchange agreement Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 181,498,376,678 in 2008 and Rp 150,645,948,057 in 2007

12 23 3m,13 14 15

171.077.480.684 177.366.279.296 81.007.725.111 33.712.127.898 27.490.377.375 8.598.450.706 10.823.754.671 510.076.195.741

23 3l,22

72.980.381.866 96.356.587.000 169.336.968.866

CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Gross payable to customers Accrued expenses Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Due to a related party Employment benefits obligation Total Noncurrent Liabilities

166.400.000.000

16

166.400.000.000

13.312.000.000 238.307.730.038

21

9.984.000.000 183.053.743.165

EQUITY Capital stock - Rp 250 thousand par value per share Authorized - 1,467,200 shares Issued and paid-up 665,600 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated

418.019.730.038

359.437.743.165

Total Equity

1.200.916.634.472

1.038.850.907.772

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 Catatan/ Notes

2008 Rp

2007 Rp

PENDAPATAN USAHA

1.598.210.290.008 3k,17,23 1.381.055.538.975

REVENUE

BEBAN LANGSUNG

1.254.187.545.554 3k,18,23 1.125.937.375.799

DIRECT COST

LABA KOTOR

344.022.744.454

255.118.163.176

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi

22.790.992.746 246.687.445.586

17.763.421.444 184.022.252.228

OPERATING EXPENSES Selling General and administrative

Jumlah Beban Usaha

269.478.438.332

201.785.673.672

Total Operating Expenses

LABA USAHA

74.544.306.122

53.332.489.504

INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih

1.466.340.495 (364.712.044) 46.003.986.345 (5.992.793.159)

2.635.296.056 (484.149.511) 18.551.846.826 520.656.133

OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Financial charges Gain on foreign exchange - net Others - net

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih

41.112.821.637

21.223.649.504

Other Income (Charges) - Net

LABA SEBELUM PAJAK

115.657.127.759

74.556.139.008

INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK

(48.095.030.886)

LABA BERSIH

67.562.096.873

3k,19

4 23 3b,27

3m,20

(23.241.000.084) 51.315.138.924


TAX EXPENSE NET INCOME

See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.

-4-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Catatan/ Note

Modal disetor/ Paid-up capital Rp

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp

Jumlah ekuitas/ Total equity Rp

Saldo per 1 Januari 2007 Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan

21

166.400.000.000 -

6.656.000.000 3.328.000.000 -

135.066.604.241 (3.328.000.000) 51.315.138.924

308.122.604.241 51.315.138.924

Balance as of January 1, 2007 Appropriation for general reserve Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2007 Cadangan umum Pembayaran dividen Laba bersih tahun berjalan

21 21

166.400.000.000 -

9.984.000.000 3.328.000.000 -

183.053.743.165 (3.328.000.000) (8.980.110.000) 67.562.096.873

359.437.743.165 (8.980.110.000) 67.562.096.873

Balance as of December 31, 2007 Appropriation for general reserve Dividends paid Net income for the year

166.400.000.000

13.312.000.000

238.307.730.038

418.019.730.038

Balance as of December 31, 2008

Saldo per 31 Desember 2008



-5-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan kas dibatasi penggunaannya Penerimaan bunga Perolehan aset tetap Pencairan deposito berjangka Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007

2008 Rp

2007 Rp

1.540.578.750.004

1.276.748.173.799

(1.415.970.579.675) 124.608.170.329 (364.712.044) (38.290.571.225)

(1.173.126.317.908) 103.621.855.891 (484.149.511) (25.757.416.146)

85.952.887.060

77.380.290.234

(1.338.085.848) 1.466.340.495 (28.464.529.319) -

2.635.296.056 (15.392.308.928) 37.306.000.000

(28.336.274.672)

24.548.987.128

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees Cash generated from operations Interest paid Income taxes paid Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase in restricted cash in bank Interest received Acquisitions of property and equipment Withdrawals in time deposits Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen

(8.980.110.000)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

57.616.612.388

101.929.277.362

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

149.918.259.787

47.988.982.425

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

198.554.762.175

149.918.259.787

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR


-

CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Dividends paid NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS


-6-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

1.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

UMUM

1.

GENERAL

PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 93 tanggal 26 April 2002 dari Arry Supratno, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-11688 HT.01.01.TH.2002 tanggal 25 Juni 2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 27 September 2002, Tambahan No. 11677. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 308 tanggal 31 Juli 2008 dari Arry Supratno, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Akta perubahan ini telah diterima Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Suratnya No. AHU-53074-AH.01.02.TH.2008 tanggal 20 Agustus 2008.

PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (the Company) was established based on deed No. 93 dated April 26, 2002 of Arry Supratno, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-11688 HT.01.01.TH.2002 dated June 25, 2002, and was published in State Gazette No. 78 dated September 27, 2002, Supplement No. 11677. The Company’s article of association has been amended several times, most recently by deed No. 308 dated July 31, 2008 of Arry Supratno, SH, notary in Jakarta concerning amendment of Article of Association to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. This amendment was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-53074AH.01.02.TH.2008 dated August 20, 2008.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang jasa perawatan pesawat terbang, perawatan komponen dan kalibrasi, perawatan engine, pembuatan dan perawatan sarana pendukung, serta jasa engineering.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in aircraft maintenance, component and calibration maintenance, engine maintenance, installation and maintenance of supporting infrastructure, and engineering services.

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 387/KMK.04/2002 tanggal 30 Agustus 2002 lokasi Perusahaan ditetapkan sebagai kawasan berikat.

The Company’s head office is located at Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 387/KMK.04/2002 dated August 30, 2002 the Company’s location was approved as a bonded area.

Perusahaan mempunyai 18 kantor perwakilan domestik dan 3 kantor perwakilan internasional. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing 2.339 karyawan dan 2.362 karyawan.

The Company has 18 domestic outstations and 3 international outstations. On December 31, 2008 and 2007, the Company had total number of permanent employees of 2,339 and 2,362, respectively.

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Garuda). Pada tanggal 31 Desember 2008 susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company is one of the companies owned by PT Garuda Indonesia (Garuda). On December 31, 2008, the Company’s board of commissioners and directors consisted of the following:

Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris


Board of Commissioners Chief of Commissioner Commissioner

Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur

Richard Budihadianto Agus Sudaryo Hanrozan Haznam

Directors President Director Vice President Director Director

Komite Audit Anggota Anggota independen

Desmon Ismail Nina Diyanti Anwar

Audit Committee Member Independent member

-7-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

PENERAPAN STÁNDAR YANG DIREVISI a.

2.

Standar dan Interpretasi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

ADOPTION OF REVISED STANDARDS a.

Standards and Interpretation Effective in the Current Period

Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008 sebagai berikut:

In the current year, the Company adopted the following revised Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008:

PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi

PSAK 13 (Revised 2007), Investment Property

PSAK 13 revisi tidak berpengaruh terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan tahun sebelumnya. Dalam standar ini, Perusahaan diijinkan menggunaan model nilai wajar atau model biaya dalam mengukur properti investasi setelah pengukuran awal, tidak berdampak pada laporan keuangan karena Perusahaan tidak memiliki aset yang memenuhi syarat sebagai properti investasi.

The revisions to PSAK 13 have had no impact on the Company’s prior year accounting policy. Under this standard, the Company is allowed the use of fair value or cost model in measuring investment property subsequent to initial recognition, has no impact on these financial statement as the Company had not any qualified assets as investment property.

PSAK 16 (Revisi 2007), Aset tetap

PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and Equipment

PSAK 16 revisi mengijinkan penggunaan model revaluasi atau model biaya dalam pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponenisasi dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap minimum setiap akhir tahun buku.

The revised PSAK 16 permits the use of revaluation or cost model in measuring property and equipment subsequent to initial recognition, and requires among other things the component approach in depreciating the asset and a review at least annually of the residual value, useful life of the asset and depreciation method.

Pada penerapan awal manajemen telah memilih untuk terus menggunakan model biaya. Manajemen juga menelaah kegunaan yang diharapkan atas aset tetap tertentu dan menetapkan bahwa masa manfaat aset tersebut seharusnya lebih lama berdasarkan pengalaman manajemen pada masa lalu dan fakta bahwa Perusahaan memiliki aset sejenis yang telah disusutkan penuh akan tetapi masih digunakan dalam operasi. Oleh karena itu, Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat aset tersebut secara prospektif. Pengaruh dari telaah masa manfaat aset tertentu ini, dengan anggapan aset dimiliki hingga akhir masa manfaat aset yang baru, telah mengakibatkan penurunan beban penyusutan tahun berjalan sebesar Rp 1.098.553.592. Pengaruh perubahan tersebut tidak material, sehingga Manajemen memutuskan tidak mengungkapkan pengaruhnya terhadap periodeperiode yang akan datang.

On initial adoption the management has chosen to continue using the cost model. Management also reviewed the expected utilization of certain property and equipment and has determined that the useful lives of such assets should be longer based on the management’s prior year’s experience and the fact that the Company has fully depreciated the similar assets still in use in operations. Accordingly, the Company has changed the estimated useful lives of certain property and equipment, prospectively. The effect of assessment of the useful lives of certain property and equipment, assuming the assets are held until the end of their new estimated useful lives, is to decrease depreciation expense in the current period amounting to Rp 1,098,533,592. Since such effect of change is not material, therefore the Management decided not to disclose the effect of such change on the future periods.

-8-

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

b.


PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa dan ISAK 8 – Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK 30 (Revisi 2007)

PSAK 30 (Revised 2007), Leases and ISAK 8 – Determining Whether an Arrangement Contains a Lease and Further Discussion on The Stipulation of PSAK 30 (Revised 2007) Transition

Penerapan PSAK 30 revisi dan ISAK 8 tidak berpengaruh terhadap kebijakan akuntansi sewa Perusahaan. Dalam standar ini pengklasifikasian perjanjian antara sewa pembiayaan dan sewa operasi tergantung dari pengalihan risiko dan manfaat. Manajemen menetapkan bahwa tidak terdapat perjanjian sewa operasi yang signifikan pada saat penerapan standar revisi yang diklasifikasikan menjadi sewa pembiayaan.

The adoptions of the revised PSAK 30 and ISAK 8 have had no impact on the Company’s accounting policy for leases. Under this standard, a lease is classified as finance or operating lease arrangement depending on the transfer of risks and rewards. Management has determined that there are no significant operating leases on initial adoption that would have been classified as finance lease under the revised standard.

Standar Telah Diterbitkan Tetapi Belum Berlaku di Perusahaan

b.

Standards in Issue Not Yet Effective to the Company

Pada tanggal persetujuan laporan keuangan, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah menerbitkan PSAK berikut namun belum berlaku di Perusahaan:

At the date of authorization of financial statements, the Financial Accounting Standard Board (DSAK) has issued the following PSAK but not yet effective to the Company:

PSAK 14 (Revisi 2008), Persediaan

PSAK 14 (Revised 2008), Inventories

Pada bulan September 2008, DSAK mengeluarkan PSAK 14 (Revisi 2008), Persediaan, menggantikan PSAK 14 (1994). Standar ini harus diterapkan untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.

In September 2008, DSAK issued PSAK 14 (Revised 2008), Inventories, which supersedes PSAK 14 (1994). This standard should be applied for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009.

PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures

Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Standar ini harus diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.

In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities. This standard should be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010.

PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement

Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menggantikan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan yang dijelaskan dalam standar akuntansi yang diterbitkan sebelumnya. Standar ini harus diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan.

In December 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards. This standard should be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted.

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar ini terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Management is evaluating the effect of these standards on the Company’s financial statements.

-9-


3.


KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.

b.

3.

Penyajian Laporan Keuangan

SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

b.

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c.

Penggunaan Estimasi

c.

Kas dan Setara Kas

- 10 -

Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

d.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to statement of income.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. d.

Financial Statement Presentation

Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.


Penyisihan piutang ragu-ragu

e.

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam tahun piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f.

Allowance for doubtful accounts is provided based on review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. Receivable is written-off when the accounts is determined to be uncollectible.

Persediaan

f.

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga penjualan dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. g.

Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method. Net realizable value represents the estimated selling price less all estimated costs of completion and costs to be incurred in sales.

Biaya Dibayar Dimuka

g.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. h.

Allowance for doubtful accounts

Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

Aset Tetap

h.

Property and Equipment

Aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Property and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Property and equipment are depreciated using a straight-line basis based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Peralatan dan perlengkapan bengkel Peralatan kantor dan komputer

5-8 2-8

Warehouse tools and equipment Office equipment and computers

Aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan disajikan di dalam neraca.

Fully depreciated assets still in use are retained in the balance sheet.

Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan direview minimum setiap akhir tahun buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at least each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya. Biaya yang terjadi setelah pengakuan awal untuk menambah, mengganti sebagian atau memperbaiki aset tetap diakui aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset yang tidak digunakan atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilainya dan keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset tetap tersebut diakui pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

- 11 -

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar perolehan. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bersangkutan pada saat selesai dan digunakan. i.

PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued biaya akan yang siap

Penurunan Nilai Aset

Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use. i.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi jumlah terpulihkan maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan kembali tersebut, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. j.

k.

Sewa

Impairment of Assets When the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

j.

Lease

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

The Company as lessee recognized operating lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

k.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jasa engineering lainnya yang dapat diestimasi dengan andal, diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari kontrak pada tanggal neraca. Hasil kontrak dapat diestimasi secara andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

Revenue from aircrafts maintenance and repair service, and other engineering services which can be estimated reliably is recognized using the stage of contract completion at the balance sheet date. The outcome of a contract can be estimated reliably when all of the following conditions are met:





Total revenue can be measured reliably;



It is probable that the economic benefits associated with the contract will be collected by the Company; The stage of contract completion at the balance sheet date can be measured reliably; and The costs incurred to the contract and to complete the contract can be measured reliably.

  

Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan kontrak tersebut akan diperoleh Perusahaan; Tingkat penyelesaian dari suatu kontrak pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan Biaya yang terjadi untuk kontrak dan untuk meyelesaikan kontrak tersebut dapat diukur dengan andal.

 

Bila hasil transaksi jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jasa engineering lainnya tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban kontrak yang terjadi yang dapat diperoleh kembali.

Where the outcome of an aircraft maintenance and repair service, and other engineering services can not be estimated reliably, revenue is recognized to the extent of contract costs incurred that is probable will be recoverable.

Bila jumlah biaya kontrak memungkinkan melebihi jumlah pendapatan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jasa engineering lainnya, estimasi kerugian diakui segera sebagai beban.

When it is probable that total contract cost will exceed total revenue from aircrafts maintenance and repair service, and other engineering services, the expected loss is recognized as an expense immediately.

- 12 -


l.


Pada tanggal neraca, kelebihan pendapatan atas penagihan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jasa engineering lainnya disajikan sebagai aset lancar pada “Tagihan bruto kepada pelanggan”, sedangkan kelebihan penagihan atas pendapatan disajikan sebagai kewajiban lancar pada “Hutang bruto kepada pelanggan”.

At balance sheet date, earnings in excess of billings on aircrafts maintenance and repair service, and other engineering services are presented as current assets under “Gross receivable to customers” while billings in excess of earnings are presented as current liability under “Gross payable to customers”.

Pendapatan jasa penyewaan peralatan diakui berdasarkan periode kontrak sewa.

Revenue from tools and equipment rental service is recognized based on the term of the lease contract.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (metode akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual method).

Imbalan Kerja

l.

Employment Benefits

Imbalan Pasca-kerja

Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti

Defined Contribution Plan

Kontribusi kepada program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada saat karyawan telah memberikan jasa yang berhubungan dengan kontribusi.

Contributions to defined contribution retirement benefit plans are recognized as an expense when employees have rendered service entitling them to the contributions.

Program Imbalan Pasti

Defined Benefit Plan

Perhitungan program imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment defined benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceeded 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations are recognized on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan biaya jasa lalu yang belum diakui, keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized past service cost and unrecognized actuarial gains and losses.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Other Long-term Benefits

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada tahun bersangkutan.

The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognized immediately to the current operations.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di neraca adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.

The long-term employment benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation.

m. Pajak Penghasilan

m. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. - 13 -

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.


4.


Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also dealt with in equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

KAS DAN SETARA KAS

4. 2008 Rp

Kas Bank Citibank Rupiah US$ Bank Negara Indonesia Rupiah US$ Deutsche Bank US$ Euro Bank Rakyat Indonesia Rupiah US$ Setara kas - deposito berjangka pada Bank Negara Indonesia Rupiah US$ Jumlah Kas dibatasi penggunaannya (Catatan 25) Rupiah US$ Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US$

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2007 Rp

263.702.179

165.051.246

244.658.576 76.300.783.476

413.646.399 55.148.179.915

3.869.832.777 42.312.369.792

2.936.782.789 27.580.848.420

1.025.675.112 9.902.661.043

797.555.332 31.371.899.587

257.998.721 490.166.347

33.085.282 568.960.817

5.000.000.000 60.225.000.000 199.892.848.023

5.000.000.000 25.902.250.000 149.918.259.787

Cash on hand Cash in banks Citibank Rupiah US$ Bank Negara Indonesia Rupiah US$ Deutsche Bank US$ Euro Bank Rakyat Indonesia Rupiah US$ Cash equivalents - time deposits in Bank Negara Indonesia Rupiah US$ Total

149.918.259.787

Restricted cash (Note 25) Rupiah US$ Total

(1.165.354.635) (172.731.213) 198.554.762.175

6,75% 3,00% - 3,75%

6,5% - 9% 3,86% - 3,98%

- 14 -

Interest rate per annum on time deposits Rupiah US$


5.


PIUTANG USAHA

5.

2008 Rp

TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2007 Rp

a. Berdasarkan langganan

a. By debtor

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23) PT Garuda Indonesia 153.744.728.102 Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) 6.213.456.194 Sub-jumlah 159.958.184.296

156.590.974.125 7.356.379.374 163.947.353.499

Related parties (Note 23) PT Garuda Indonesia Others (each less than 5% of total) Sub-total

Pihak ketiga PT Adam Skyconnection Airlines MK Arlines Limited Libyan Arab Airlines PT Metro Batavia Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih

25.422.995.681 15.228.574.968 17.411.561.493 16.045.094.677

23.052.363.846 20.727.050.527 14.977.123.078 14.008.594.426

171.119.054.816 245.227.281.633 (59.497.464.372) 185.729.817.261

121.586.298.852 194.351.430.729 (41.856.010.791) 152.495.419.938

Third parties PT Adam Skyconnection Airlines MK Arlines Limited Libyan Arab Airlines PT Metro Batavia Others (each less than 5% of total) Sub-total Allowance for doubtful accounts Net

Jumlah

345.688.001.557

316.442.773.437

Total

b. Berdasarkan umur

b. By age

Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari Lebih dari 360 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu

78.800.475.830

115.685.552.713

31.925.138.325 9.493.920.545 124.923.031.142 26.028.325.911 75.300.694.154 58.713.880.022 405.185.465.929

81.645.643.761 82.946.478.176 10.306.530.568 23.707.544.347 12.171.446.104 31.835.588.558 358.298.784.228

(59.497.464.372)

(41.856.010.791)

Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days 181 - 360 days Over 360 days Total Allowance for doubtful accounts

Bersih

345.688.001.557

316.442.773.437

Net

c. Berdasarkan mata uang

c. By currency

Rupiah US$ S$ Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu

8.200.729.338 396.897.893.023 86.843.568 405.185.465.929

2.895.733.728 340.571.269.662 14.831.780.838 358.298.784.228

(59.497.464.372)

(41.856.010.791)

Rupiah US$ S$ Total Allowance for doubtful accounts

Bersih

345.688.001.557

316.442.773.437

Net

- 15 -



Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

Saldo awal tahun Penambahan Pemulihan Saldo akhir tahun

6.

Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:

2008 Rp

2007 Rp

41.856.010.791 25.770.436.661 (8.128.983.080) 59.497.464.372

38.164.979.600 17.096.128.882 (13.405.097.691) 41.856.010.791

Penyisihan piutang ragu-ragu termasuk penyisihan kepada PT Adam Skyconnection Airline yang telah dinyatakan bangkrut dan berdasarkan pada pertimbangan terbaik manajemen.

Allowance for doubtful accounts includes the provision for PT Adam Skyconnection Airline accounts which was declared bankrupt, that is based on the best estimate of management.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu terhadap piutang pihak hubungan istimewa karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for doubtful receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. The Company does not provide allowance for doubtful accounts on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

TAGIHAN BRUTO KEPADA PELANGGAN

6.

Akun ini merupakan biaya jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat, dan jasa engineering lainnya yang terjadi dan laba yang diakui atas pelaksanaan jasa setelah dikurangi penagihan, dengan rincian berdasarkan pelanggan sebagai berikut:

Pihak hubungan istimewa PT Garuda Indonesia Pihak ketiga (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) Jumlah

7.

Beginning of year Additions Recovery End of year

This account represents the cost of aircrafts repair and maintenance services, and other engineering services incurred plus margin for the services performed, net of amount billed, with detail by customer as follows:

2008 Rp

2007 Rp

133.485.551.855

109.475.364.279

11.249.964.579 144.735.516.434

20.567.446.251 130.042.810.530

PERSEDIAAN

7.

Akun ini merupakan suku cadang pesawat dengan rincian sebagai berikut:

Suku cadang rotable dan repairable Suku cadang expendable dan supplies Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan Bersih

GROSS RECEIVABLE TO CUSTOMERS

INVENTORIES This account represents spare parts of aircraft with detail as follows:

2008 Rp

2007 Rp

109.640.266.749 263.392.938.362 373.033.205.111

72.135.411.215 128.675.660.124 200.811.071.339

(10.205.836.045) 362.827.369.066

200.811.071.339

- 16 -

Related party PT Garuda Indonesia Third parties (each less than 5% of total) Total

Rotable and repairable parts Expendable parts and supplies Total Allowance for decline in inventory value Net


8.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan.

Management believes that the allowance for decline in inventory value is adequate to cover possible losses on the decline in inventory value.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 15,7 juta dan US$ 16,5 juta.

On December 31, 2008 and 2007, inventories were insured with PT Asuransi Jasa Indonesia against fire, theft and other possible risks for US$ 15.7 million and US$ 16.5 million, respectively.

UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Uang muka pembelian persediaan Uang muka perjalanan dinas Lainnya Jumlah

9.


8.

ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

2008 Rp

2007 Rp

45.892.774.861 1.042.567.000 1.537.577.078 48.472.918.939

18.569.417.412 975.166.885 443.027.417 19.987.611.714

PERSEDIAAN DALAM PERJANJIAN PERTUKARAN

9.

Advances for purchase of inventories Advance for business trip Others Total

INVENTORIES UNDER EXCHANGE AGREEMENT

Berdasarkan Perjanjian Tambahan tanggal 29 September 2006, Perusahaan dan Aero Inventory (UK) Limited (AI) mengadakan perjanjian pembelian dan pertukaran suku cadang pesawat terbang dengan harga keseluruhan sebesar US$ 23 juta dengan daftar harga tertentu. Dalam waktu 15 bulan sejak perjanjian tambahan, suku cadang tersebut dapat ditukar dengan suku cadang milik AI berdasarkan kualifikasi Perusahaan. Bila pertukaran tersebut tidak mungkin dilakukan dengan suku cadang milik AI, mulai bulan ke 16 sampai dengan bulan ke-24, AI akan mengadakan suku cadang tersebut dari pihak luar sesuai dengan kebutuhan Perusahaan berdasarkan daftar harga yang sama dengan yang diperjanjikan.

Based on Side Letter dated September 29, 2006, the Company and Aero Inventory (UK) Limited (AI) entered into the aircraft parts purchase and exchange agreement for a total value of US$ 23 million at certain list price. Within 15 months starting from the date of Side Letter, such parts can be exchange with AI’s parts based on the Company’s qualifications. If it is not possible to do this completely from AI’s parts, starting from the sixteenth month until twenty fourth month, AI undertakes to supply parts from outside sources suitable for the Company’s requirements and with the same list price as stipulated in the agreement.

Dalam hal suku cadang yang diperjanjikan hilang atau kondisi tidak dapat digunakan, AI akan mengganti suku cadang tersebut. AI juga bertanggung jawab untuk mendapatkan daftar harga yang akurat atas suku cadang tersebut, untuk selanjutnya sebagai dasar persetujuan Perusahaan. Pada tanggal 17 Januari 2008, Perusahaan dan AI menandatangani perjanjian resmi (the Materials Management Services Agreement) atas perjanjian tambahan ini.

In the event the parts stated in the agreement is found to be missing or in unserviceable condition when it is required for use, AI will replace the parts missing or unserviceable. AI is also responsible to discover the accurate list price of the parts involved and submits those prices to the Company for approval. On January 17, 2008, the Company and AI signed the formal agreement (the Materials Management Service Agreement) of the Side Letter.

Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan telah membeli dan menukar persediaan dalam perjanjian pertukaran masing-masing sebesar US$ 13.122.461 dan US$ 8.882.676.

In 2008 and 2007, the Company had purchased and exchanged the inventories under the exchange agreement amounting to US$ 13,122,461 and US$ 8,882,676, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo persediaan dalam perjanjian pertukaran masing-masing sebesar US$ 994.863 dan US$ 14.117.324. Pada tanggal 28 Januari 2009, AI dan Perusahaan sepakat untuk menukarkan sisa saldo persediaan dalam perjanjian pertukaran pada tahun 2009.

On December 31, 2008 and 2007, balance of the inventories under exchange agreement amounted to US$ 994,863 and US$ 14,117,324, respectively. On January 28, 2009, AI and the Company agreed to exchange the remaining balance of inventories under exchange agreement in 2009.

- 17 -



10. ASET TETAP

10. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2008 Rp

Biaya perolehan: Peralatan dan perlengkapan bengkel Peralatan kantor dan komputer Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Peralatan dan perlengkapan bengkel Peralatan kantor dan komputer Jumlah Jumlah Tercatat

Jumlah Akumulasi penyusutan: Peralatan dan perlengkapan bengkel Peralatan kantor dan komputer Jumlah Jumlah Tercatat

Pengurangan/ Deduction Rp

31 Desember/ December 31, 2008 Rp

155.722.968.694

7.315.698.281

-

163.038.666.975

34.212.323.042

15.020.242.227

-

49.232.565.269

189.935.291.736

6.128.588.811 28.464.529.319

-

6.128.588.811 218.399.821.055

132.663.230.676

20.238.916.750

-

152.902.147.426

17.982.717.381 150.645.948.057

10.613.511.871 30.852.428.621

-

28.596.229.252 181.498.376.678

39.289.343.679 1 Januari/ January 1, 2007 Rp

Biaya perolehan: Peralatan dan perlengkapan bengkel Peralatan kantor dan komputer

Penambahan/ Additions Rp

36.901.444.377

Penambahan/ Additions Rp

Pengurangan/ Deduction Rp

445.647.173

-

19.265.661.287

14.946.661.755

-

34.212.323.042

174.542.982.808

15.392.308.928

-

189.935.291.736

155.722.968.694

31.430.159.465

-

12.241.818.786

5.740.898.595

-

17.982.717.381

113.474.889.997

37.171.058.060

-

150.645.948.057

61.068.092.811

Beban langsung Beban umum dan administrasi Jumlah

132.663.230.676

39.289.343.679

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Accumulated depreciation: Warehouse tools and equipment Office equipment and computer Total Net Book Value


155.277.321.521

101.233.071.211

At cost: Warehouse tools and equipment Office equipment and computer Construction in progress Total

At cost: Warehouse tools and equipment Office equipment and computer Total Accumulated depreciation: Warehouse tools and equipment Office equipment and computer Total Net Book Value

Depreciation expense was allocated as follows:

2008 Rp

2007 Rp

20.870.236.855 9.982.191.766 30.852.428.621

31.386.364.207 5.784.693.853 37.171.058.060

Direct cost General and administrative expenses Total

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, peralatan dan perlengkapan bengkel yang sedang dibangun yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2009.

Construction in progress represents building, warehouse tools and equipment under construction which are estimated to be completed in 2009.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal neraca.

Management believes that there are no events or changes in circumtances which may indicate impairment in value of property and equipment as of balance sheet date.

- 18 -



Aset tetap Perusahaan berupa peralatan dan perlengkapan bengkel sebesar Rp 23.306.600.000 dijadikan sebagai jaminan hutang Garuda, pemegang saham, kepada Bank Mandiri (Catatan 23).

The Company’s warehouse tools and equipment amounting to Rp 23,306,600,000 were used as collateral for loan obtained from Bank Mandiri by Garuda, a stockholder (Note 23).

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 177.062.121.374. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

On December 31, 2008 and 2007, property and equipment were insured against fire, theft and other possible risk for Rp 177,062,121,374. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

11. HUTANG USAHA

11. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2008 Rp

2007 Rp

a. Berdasarkan langganan

a. By supplier

Pihak hubungan Istimewa (Catatan 23) PT Garuda Indonesia 133.238.178.130 Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) 12.634.822.711 Sub-jumlah 145.873.000.841 Pihak ketiga Chromalloy Holland B.V. Aero Inventory (UK) Limited Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah) Sub-jumlah Jumlah

157.515.980.636 13.561.500.048 171.077.480.684

52.915.147.372 29.803.099.232

37.087.111.575 17.423.252.247

199.578.388.427 282.296.635.031 428.169.635.872

122.855.915.474 177.366.279.296 348.443.759.980

b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari Lebih dari 360 hari Jumlah

Third parties Chromalloy Holland B.V. Aero Inventory (UK) Limited Others (each less than 5% of total) Sub-total Total b. By Age

104.702.302.050

61.249.295.764

96.572.425.794 9.799.804.853 39.287.277.526 97.919.222.247 59.371.355.568 20.517.247.834 428.169.635.872

59.290.132.010 42.229.684.181 45.194.130.381 48.644.565.948 36.867.162.269 54.968.789.427 348.443.759.980

c. Berdasarkan mata uang Rupiah US$ S$ Euro Lainnya Jumlah

Related parties (Note 23) PT Garuda Indonesia Others (each less than 5% of total) Sub-total

Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days 181 - 360 days Over 360 days Total c. By currency

135.937.376.716 233.282.429.166 27.443.179.565 10.271.034.728 21.235.615.697 428.169.635.872

- 19 -

110.311.537.867 180.638.134.316 21.535.047.706 1.251.547.957 34.707.492.134 348.443.759.980

Rupiah US$ S$ Euro Others Total



12. HUTANG LAIN-LAIN

12. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 2008 Rp 75.430.192.776

2007 Rp 81.007.725.111

876.381.299 900.717.837

1.578.257.135 1.623.328.498

26.215.592.692 4.423.054.566 32.415.746.394

17.547.307.595 12.963.234.670 33.712.127.898

107.845.939.170

114.719.853.009

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23) Pihak ketiga Jamsostek Program pensiun iuran pasti Program pemeliharaan kesehatan iuran pasti Uang muka pelanggan Sub-jumlah Jumlah

13. HUTANG PAJAK

Third parties Jamsostek Defined contribution pension plan Defined contribution post retirement healthcare plan Customer advance payment Sub-total Total

13. TAXES PAYABLE

2008 Rp Pajak penghasilan badan (Catatan 20) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4(2) Pajak pertambahan nilai Jumlah

Related party (Note 23)

2007 Rp

20.795.666.737

9.070.792.285

7.164.578.948 781.496.499 1.354.705.365 137.587.500 270.064.066 1.475.613.950 31.979.713.065

10.563.086.077 710.438.644 1.158.292.242 58.188.750 5.929.579.377 27.490.377.375

Pada tahun 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00049/203/06/415/08 dan No. 0083/207/06/051/08 dari Direktorat Jenderal Pajak atas kurang bayar pajak penghasilan tahun 2006 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode tertentu tahun 2006, masing-masing sebesar Rp 462.301.750 dan Rp 540.783.182. Perusahaan telah melunasi kurang bayar tersebut pada tahun berjalan. 14. HUTANG BRUTO KEPADA PELANGGAN

Corporate income tax (Note 20) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4(2) Value added tax - net Total

In 2008, the Company received tax decision letter on Tax Underpayment (SKPKB) No. 00049/203/06/415/08 and No. 0083/207/06/051/08 from the Director General of Taxation for the underpayment in 2006 corporate income tax and value added tax for certain period in 2006 which amounted to Rp 462,301,750 and Rp 540,783,182, respectively. The Company had paid the underpayment in the current period.

14. GROSS PAYABLE TO CUSTOMERS

Akun ini merupakan kelebihan penagihan setelah dikurangi biaya jasa lalu pemeliharaan dan perbaikan pesawat yang terjadi dan laba yang diakui atas pelaksanaan jasa kepada PT Garuda Indonesia, pihak hubungan istimewa.

This account represents the excess amount billed net of the cost of aircrafts repair and maintenance services incurred plus margin for the services performed for PT Garuda Indonesia, a related party.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, hutang bruto kepada pelanggan masing-masing sebesar Rp 20.093.140.886 dan Rp 8.598.450.706.

As of December 31, 2008 and 2007, gross amount due to customer amounted to Rp 20,093,140,886 and Rp 8,598,450,706, respectively.

- 20 -



15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

15. ACCRUED EXPENSES

2008 Rp Sewa Telepon, listrik dan air Gaji dan tunjangan Garansi pemeliharaan (Catatan 26a) Lainnya Jumlah

2007 Rp

11.216.013.363 4.351.520.896 8.650.482.922 1.095.000.000 514.456.382 25.827.473.563

4.017.772.626 3.028.077.710 3.683.367.163 94.537.172 10.823.754.671

16. MODAL SAHAM

Nama pemegang saham PT Garuda Indonesia PT Aero Wisata Jumlah

16. CAPITAL STOCK 2008 dan/and 2007 Persentase Jumlah modal kepemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital stock Rp

Jumlah saham/ Number of shares 658.944 6.656 665.600

99% 1% 100%

17. PENDAPATAN USAHA

164.736.000.000 1.664.000.000 166.400.000.000

Name of stockholder PT Garuda Indonesia PT Aero Wisata Total

17. REVENUE 2008 Rp

Jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat: Power by the hour Time and material basis Jasa penyewaan peralatan Jasa engineering lainnya Jumlah

Rental Telephone, electricity and water Salaries and allowances Maintenance warranty (Note 26a) Others Total

2007 Rp

915.208.473.083 668.923.404.704 93.523.235 13.984.888.986 1.598.210.290.008

783.635.671.885 591.905.405.343 512.557.871 5.001.903.876 1.381.055.538.975

Aircrafts maintenance and repair services: Power by the hour Time and material basis Tools and equipment rental Other engineering services Total

63% dan 62% dari jumlah pendapatan usaha berasal dari pihak hubungan istimewa masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007 (Catatan 23).

63% and 62% of the above revenues were derived from related parties in 2008 and 2007, respectively (Note 23).

Pendapatan usaha melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha berasal dari Garuda sebesar Rp 1.008.326.655.226 dan Rp 849.686.390.840 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.

Revenue which constituted more than 10% of the total revenue was derived from Garuda which amounted to Rp 1,008,326,655,226 and Rp 849,686,390,840 in 2008 and 2007, respectively.

- 21 -



18. BEBAN LANGSUNG

18. DIRECT COST

2008 Rp Suku cadang Gaji dan tunjangan Subkontrak Perjalanan dinas Sewa Jasa teknis dan penunjang penerbangan Insentif Kurir dan pengiriman Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan Imbalan kerja (Catatan 22) Bahan bakar Pelatihan Jamsostek Asuransi Tunjangan makan dan minum Lainnya Jumlah

2007 Rp

399.211.671.386 292.152.191.507 231.830.105.822 60.133.666.781 49.272.703.033

481.038.940.599 238.614.288.331 146.464.693.548 30.649.187.039 39.518.279.926

46.593.448.142 46.114.871.512 36.575.169.849 20.893.792.676 20.870.236.855 13.572.879.664 10.962.233.647 5.704.698.623 4.261.584.947 3.465.072.421 2.052.800.624 10.520.418.065 1.254.187.545.554

48.106.560.847 28.186.303.957 27.048.447.639 15.245.364.504 31.386.364.207 12.859.452.517 10.066.107.013 955.525.291 3.722.363.550 1.244.821.669 2.236.935.936 8.593.739.226 1.125.937.375.799

Pembelian suku cadang yang melebihi 10% dari jumlah pembelian berasal dari Chromalloy Thailand Ltd sebesar Rp 134.294.184.732 dan Rp 47.398.751.165 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.

19. BEBAN USAHA a.

Purchases of spare parts which constituted more than 10% of the total purchases was derived from Chromalloy Thailand Ltd which amounted to Rp 134,294,184,732 and Rp 47,398,751,165 in 2008 and 2007, respectively. 19. OPERATING EXPENSES

Penjualan

Keagenan Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Imbalan kerja (Catatan 22) Representasi dan jamuan Perjalanan dinas Lainnya Jumlah

Spare parts Salaries and allowances Sub-contract cost Business travel Rental Technical and ground handling services Incentive Courier and freight Maintenance and repairs Depreciation Employment benefits (Note 22) Fuel Training and recruitment Jamsostek Insurance Meal allowances Others Total

a.

Selling

2008 Rp

2007 Rp

9.221.785.429 5.773.633.293 3.871.321.986 1.336.131.837 1.332.488.168 1.075.677.349 179.954.684 22.790.992.746

9.688.270.512 2.340.119.845 2.990.672.037 226.041.555 811.534.263 1.492.203.872 214.579.360 17.763.421.444

- 22 -

Agency Salaries and allowances Advertising Employment benefits (Note 22) Representation and entertainment Business trip Others Total


b.


Umum dan Administrasi

Gaji dan tunjangan Imbalan kerja (Catatan 22) Sewa Listrik, air dan telepon Penyisihan dan pemulihan piutang ragu-ragu - bersih Insentif Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyusutan Jasa profesi Kurir Perjalanan dinas Alat tulis kantor Asuransi Pelatihan Jamsostek Lainnya Jumlah

b.

2008 Rp

2007 Rp

54.582.332.741 42.600.274.362 27.011.237.428 21.061.573.963

47.869.847.828 40.986.437.979 19.174.555.003 20.465.923.186

17.641.453.581 15.331.016.210

3.691.031.191 8.353.597.322

10.205.836.045 9.982.191.766 8.825.349.462 7.766.768.013 7.544.380.236 4.616.101.966 4.525.356.817 3.692.483.305 1.485.226.714 9.815.862.977 246.687.445.586

5.784.693.853 6.128.851.259 6.926.597.735 4.755.685.924 3.362.811.739 5.462.690.123 1.522.230.806 1.046.569.795 8.490.728.485 184.022.252.228

20. PAJAK PENGHASILAN

Salaries and allowances Employment benefits (Note 22) Rental Electricity, water and telephone Provision for and recovery of doubtful accounts - net Incentive Allowance for decline in inventory value Depreciation Professional fees Courier Business travel Office supplies Insurance Training Jamsostek Others Total

20. INCOME TAX

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

Pajak kini Manfaat pajak tangguhan yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer maupun dari realisasinya Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan Beban pajak - bersih

General and Administrative

The Company’s tax expense (benefit) consists of:

2008 Rp

2007 Rp

50.211.858.800

34.362.246.200

(15.550.740.627)

(11.121.246.116)

13.433.912.713 48.095.030.886

23.241.000.084

- 23 -

Current tax Deferred tax benefit relating to the origination and reversal of temporary differences Effect of change in income tax rates Tax expense - net



Pajak Kini

Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer Penyisihan penurunan nilai persediaan Imbalan kerja Penyisihan dan pemulihan piutang ragu-ragu - bersih Penyusutan Beban yang tidak dapat diperhitungkan secara fiskal Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Laba kena pajak

2008 Rp

2007 Rp

115.657.127.759

74.556.139.008

10.205.836.045 8.985.084.000

21.251.129.000

17.641.453.581 15.003.428.464

3.691.031.191 12.128.660.195

1.404.606.967

5.607.491.661

(1.466.340.495) 167.431.196.321

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

Beban pajak kini 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 167.331.196.000 tahun 2008 dan Rp 114.499.154.000 tahun 2007 Jumlah Pajak penghasilan dibayar dimuka Fiskal luar negeri Pasal 23 Pasal 25 Hutang pajak kini

(2.635.296.056) 114.599.154.999

Income before tax per statements of income Temporary difference Allowance for decline in inventory value Employment benefits Provision for and recovery of doubtful accounts - net Depreciation Nondeductible expense Interest income subject to final income tax Taxable income

Current tax expense and income tax payable are computed as follows:

2008 Rp

2007 Rp

5.000.000 7.500.000

5.000.000 7.500.000

50.199.358.800 50.211.858.800

34.349.746.200 34.362.246.200

(343.000.000) (12.847.833.849) (16.225.358.214) 20.795.666.737

(341.500.000) (10.140.381.100) (14.809.572.815) 9.070.792.285

Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan tahun 2007 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

- 24 -

Current tax expense 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 167,331,196,000 in 2008 and Rp 114,499,154,000 in 2007 Total Prepayment of income taxes Fiscal exit Article 23 Article 25 Current tax payable

Taxable income and current tax payable of the Company for 2007 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.



Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company’s deferred tax assets are as follows:

Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to income for the year Rp

Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan/ Effect of change in income tax rates Rp


12.556.803.238 28.906.976.100 7.924.179.138

3.061.750.814 5.292.436.074 2.695.525.200 4.501.028.539

(510.291.802) (2.974.873.218) (7.877.879.746) (2.070.867.947)

2.551.459.012 14.874.366.094 23.724.621.554 10.354.339.730

Inventory Trade accounts receivable Employee benefit obligations Property, plant and equipment

49.387.958.476

15.550.740.627

(13.433.912.713)

51.504.786.390

Deferred tax asset - net

1 Januari/ January 1/ 2008 Rp Persediaan Piutang usaha Kewajiban imbalan kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan bersih

1 Januari/ January 1/ 2007 Rp Piutang usaha Kewajiban imbalan kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan bersih

Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to income for the year Rp

Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan/ Effect of change in income tax rates Rp


11.449.493.880 22.531.637.400 4.285.581.080

1.107.309.358 6.375.338.700 3.638.598.058

-

12.556.803.238 28.906.976.100 7.924.179.138

Trade accounts receivable Employee benefit obligations Property, plant and equipment

38.266.712.360

11.121.246.116

-

49.387.958.476

Deferred tax asset - net

Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Penghasilan

Effect of Change in Income Tax Rates

Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008, yang menetapkan antara lain perubahan tarif pajak penghasilan bertingkat menjadi tarif pajak penghasilan yang bertahap menurun menjadi 28% tahun 2009 dan 25% tahun 2010 dan seterusnya. Undang-undang ini menggantikan Undangundang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

On September 23, 2008, Government of Republic of Indonesia issued New Income Tax Regulation No. 36 Year 2008 on which, among others determining the graduated corporate income tax rate is changed into phased-in tax rates decreasing to become at 28% in 2009 and 25% in 2010 and thereafter. The new regulation superseded Income Tax Regulation No. 17 Year 2000 and is effective on January 1, 2009. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled based on the tax rates that will be enacted.

- 25 -



Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2008 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Beban pajak sesuai tarif pajak yang berlaku 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 115.557.127.000 tahun 2008 dan Rp 74.456.139.008 tahun 2007 Jumlah Pengaruh pajak atas Saldo pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak penghasilan Beban yang tidak dapat diperhitungkan secara fiskal Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Jumlah Jumlah beban pajak

A reconciliation between the tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2007 Rp

115.657.127.759

5.000.000 7.500.000

5.000.000 7.500.000

34.667.138.100

22.336.841.702

34.679.638.100

22.349.341.702

13.433.912.713 421.382.222 (439.902.149) 13.415.392.786 48.095.030.886

21. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN

Income before tax per statements of income

74.556.139.008

Tax expense at effective tax rates 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 115,557,127,000 in 2008 and Rp 74,456,139,008 in 2007 Total Tax effects of Deferred tax balance due to change in income tax rates

1.682.217.199 (790.558.817) 891.658.382 23.241.000.084

Nondeductible expense Interest income subject to final income tax Total Tax expense

21. GENERAL RESERVE AND DIVIDEND

a. Berdasarkan rapat umum pemegang saham

a. Based on the annual stockholders general meeting

tahunan Perusahaan tanggal 2 Juni 2006, para pemegang saham menetapkan cadangan umum sebesar 20% dari modal ditempatkan, dilakukan dalam selama 10 tahun dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 dengan cadangan sebesar Rp 3.328.000.000 per tahun.

of the Company held on June 2, 2006, the stockholders establish a general reserve of 20% of issued capital stock, allocated in 10 years from 2005 until 2014 with yearly reserves amounting to Rp 3,328,000,000.

a. Berdasarkan

rapat umum pemegang saham tahunan Perusahaan tanggal 15 Mei 2008, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 8.980.110.000 dan cadangan umum sebesar Rp 3.328.000.000.

22. IMBALAN KERJA

of the Company dated May 15, 2008, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounting to Rp 8,980,110,000 and appropriate Rp 3,328,000,000 of retained earnings for general reserve. 22. EMPLOYMENT BENEFITS

Beban imbalan kerja Perusahaan yang dibebankan pada operasi berjalan adalah sebagai berikut:

Program iuran pasti Pensiun Pemeliharaan kesehatan Program imbalan pasti Pensiun Jangka panjang lainnya Jumlah

b. Based on the annual stockholders general meeting

Employment benefits expense of the Company which charged to current operation are as follows:

2008 Rp

2007 Rp

10.969.849.766 8.668.285.097

9.756.092.683 6.911.513.368

35.890.019.000 1.981.132.000 57.509.285.863

34.363.352.000 3.040.974.000 54.071.932.051

- 26 -

Defined contribution plan Pension Healthcare Defined benefit plan Pension Other long-term Total



Beban imbalan kerja dialokasi sebagai berikut:

Beban langsung Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah a.

Employment benefits expense are allocated as follows:

2008 Rp

2007 Rp

13.572.879.664 1.336.131.837 42.600.274.362 57.509.285.863

12.859.452.517 226.041.555 40.986.437.979 54.071.932.051

Imbalan Pasca-kerja

a.

Direct cost Selling expense General and administrative expense Total

Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti

Defined Contribution Plan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-403/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Iuran dana pensiun berjumlah 7,5% dari gaji dasar karyawan dimana sebesar 2% ditanggung karyawan dan sisanya ditanggung Perusahaan.

The Company established a defined contribution pension plan for all its permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Garuda Indonesia (DPGA), whose deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. KEP-403/KM.17/1999 dated November 15, 1999. The pension fund contributions are equivalent to 7.5% of employees’ base salaries wherein 2% are assumed by the employees and the difference is assumed by the Company.

Pada tahun 2008 dan 2007 , kewajiban pensiun iuran pasti masing-masing sebesar Rp 900.717.837 dan Rp 1.623.328.498 disajikan sebagai hutang lain-lain.

In 2008 and 2007, defined contribution pension liability amounting to Rp 900,717,837 and Rp 1,623,328,498, respectively, are presented under other accounts payable.

Perusahaan juga menyelenggarakan program pemeliharaan kesehatan bagi pensiunan dan keluarganya yang memenuhi syarat. Program ini didanai melalui kontribusi Perusahaan sebesar 4% dan iuran karyawan sebesar 2% dari gaji dasar karyawan yang bersangkutan, dan dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Garuda Indonesia (YKPGA).

The Company also provides a post retirement healthcare plan for all its pensioners and their eligible dependants. This plan is funded by contribution from the Company of 4% and contribution from employees of 2% of their basic salary, and managed by Yayasan Kesejahteraan Pegawai Garuda Indonesia (YKPGA).

Pada tahun 2008 dan 2007 , kewajiban iuran pemeliharaan kesehatan masing-masing sebesar Rp 26.215.592.692 dan Rp 17.547.307.595 disajikan sebagai hutang lain-lain.

In 2008 and 2007, post retirement healthcare liability amounting to Rp 26,215,592,692 and Rp 17,547,307,595, respectively, are presented under other accounts payable.

Program Imbalan Pasti

Defined Benefit Plan

Perusahaan juga memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Jumlah karyawan tahun 2008 dan 2007 yang berhak atas imbalan tersebut masingmasing adalah 2.336 karyawan dan 2.345 karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan Imbalan kerja ini.

The Company also provides benefits to its qualifying employees in accordance with the Company’s policies based on Labor Law No. 13 Year 2003. The number of employees in 2008 and 2007 entitled to the benefits are 2,336 and 2,345, respectively. No funding has been made to this defined benefit plan.

- 27 -


b.


Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain

b.

Other Long-term Benefits

Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun (penghargaan masa bakti) sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan tahun 2008 dan 2007 yang berhak atas imbalan tersebut masing-masing adalah 2.336 karyawan dan 2.345 karyawan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.

The Company provides other long-term benefits in form of award to its employees who have already rendered 20 years of service (long service award) in accordance with the Company’s policies. The number of employees in 2008 and 2007 entitled to the beneftis are 2,336 employees and 2,345 employees, respectively. No funding has been made in connection with this employment benefits.

Pada tahun 2008 dan 2007, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

In 2008 and 2007, the cost of providing employee benefits on defined benefit plan and other long-term benefits are calculated by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the following key assumptions:

Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri

Tingkat pensiun normal

12% tahun/in 2008 dan/and 10% tahun/in 2007 7% TMII tahun/in 2008 dan/and CSO 1980 tahun/in 2007 10% dari tingkat kematian/ 10% of mortality rate 5% usia 25 tahun menurun secara garis lurus sampai 1% usia 46 tahun dan 1% usia diatas 46 tahun/ 5% at age 25 and decreasing linearly to 1% at age 46 and 1% thereafter 56 tahun/56 years

Jumlah yang dibebankan atas imbalan kerja pascakerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:

Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial bersih Biaya terminasi Bunga ditanggung PT Garuda Indonesia Jumlah

2008 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits Rp

Discount rate Future salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate

Normal retirement rate

The amounts recognized in statements of income arising from the post-employment definded benefits and other long-term benefits, are as follows:

Jumlah/ Total Rp

10.257.258.000 21.828.678.000 5.734.952.000 5.280.928.000

1.283.076.000 2.058.927.000 765.051.000 -

11.540.334.000 23.887.605.000 5.734.952.000 765.051.000 5.280.928.000

(7.211.797.000) 35.890.019.000

(2.125.922.000) 1.981.132.000

(9.337.719.000) 37.871.151.000

- 28 -

Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial losses Termination cost Interest charged to PT Garuda Indonesia Total


Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial bersih Biaya terminasi Bunga ditanggung PT Garuda Indonesia Jumlah



10.293.230.000 20.806.714.000 6.307.757.000 2.419.133.000

1.396.534.000 2.246.860.000 1.008.127.000 -

11.689.764.000 23.053.574.000 6.307.757.000 1.008.127.000 2.419.133.000

(5.463.482.000) 34.363.352.000

(1.610.547.000) 3.040.974.000

(7.074.029.000) 37.404.326.000

Kewajiban imbalan kerja pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:

Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui Kewajiban ditanggung oleh PT Garuda Indonesia Kewajiban bersih

Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Biaya jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial belum diakui Kewajiban ditanggung oleh PT Garuda Indonesia Kewajiban bersih

Jumlah/ Total Rp Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial losses Termination cost Interest charged to PT Garuda Indonesia Total

The amounts included in the balance sheet arising from the post-employment defined benefits and other longterm benefit are as follows:

Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp


Jumlah/ Total Rp

236.260.478.000

21.226.921.000

257.487.399.000

(26.098.945.000)

-

(26.098.945.000)

(38.894.744.000)

-

(38.894.744.000)

(67.310.101.000) 103.956.688.000

(19.841.938.000) 1.384.983.000

(87.152.039.000) 105.341.671.000

Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp


Jumlah/ Total Rp

227.158.377.000

23.411.261.000

250.569.638.000

(29.357.240.000)

-

(29.357.240.000)

(47.041.491.000)

-

(47.041.491.000)

(60.098.304.000) 90.661.342.000

(17.716.016.000) 5.695.245.000

(77.814.320.000) 96.356.587.000

Sebagian karyawan Perusahaan berasal dari karyawan Garuda. Sehubungan dengan perpindahan karyawan tersebut, biaya jasa lalu pada saat sebelum perpindahan merupakan tanggung jawab Garuda dan dicatat sebagai pengurang kewajiban Perusahaan. - 29 -

Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Liability assumed by PT Garuda Indonesia Net liability

Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Liability assumed by PT Garuda Indonesia Net liability

Some of the Company’s employees were from Garuda. In relation to the transferred employees, past service cost before the transfer was the responsibility of Garuda and were recorded as deduction to the Company’s obligations.



Mutasi kewajiban imbalan kerja pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:

Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Imbalan dibayar tahun berjalan Saldo akhir tahun


Jumlah/ Total Rp

90.661.342.000

5.695.245.000

96.356.587.000

35.890.019.000

1.981.132.000

37.871.151.000

(22.594.673.000) 103.956.688.000

(6.291.394.000) 1.384.983.000

(28.886.067.000) 105.341.671.000

Program imbalan pasti/ Defined benefit plan Rp Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Imbalan dibayar tahun berjalan Saldo akhir tahun

Movements in the net liability of the post-employment defined benefits and other long-term benefit are as follows:


Jumlah/ Total Rp

67.398.416.000

7.707.042.000

75.105.458.000

34.363.352.000

3.040.974.000

37.404.326.000

(11.100.426.000) 90.661.342.000

(5.052.771.000) 5.695.245.000

(16.153.197.000) 96.356.587.000

23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

At beginning of year Amounts charged to operations Benefit paid during the year At end of year

At beginning of year Amounts charged to operations Benefit paid during the year At end of year

23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa

Nature of Relationship

a. Garuda dan PT Aero Wisata adalah pemegang

a.

Garuda and PT Aero Wisata are the stockholders of the Company.

b.

The majority stockholder of PT Gapura Angkasa and PT Aero Wisata has the same majority stockholder as the Company.

c.

The majority stockholder of PT Mandira Erajasa Wahana (Mandira), PT Aerowisata Catering Service, PT Aero Jasa Perkasa and PT Satriavi is PT Aero Wisata.

saham Perusahaan.

b. Pemegang saham utama PT Gapura Angkasa dan PT Aero Wisata sama dengan pemegang saham utama Perusahaan.

c.

Pemegang saham utama PT Mandira Erajasa Wahana (Mandira), PT Aerowisata Catering Service, PT Aero Jasa Perkasa dan PT Satriavi adalah PT Aero Wisata.

- 30 -



Transaksi Hubungan Istimewa

Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, including the following:

a. Rincian pendapatan, piutang usaha dan tagihan

a. The details of revenue, trade account receivables

bruto kepada pelanggan dari pihak hubungan istimewa sebagai berikut:

and gross receivable to customers from related parties are as follows: 2008

Pendapatan/ Revenue Rp PT Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa Jumlah Persentase dari jumlah penjualan

1.008.326.655.226 6.213.456.194 1.014.540.111.420

Tagihan bruto kepada pelanggan/ Gross receivable to customers Rp

Hutang bruto kepada pelanggan/ Gross payable to customers Rp

153.744.728.102 6.213.456.194 159.958.184.296

133.485.551.855 133.485.551.855

20.093.140.886 20.093.140.886

13%

17%

Piutang usaha/ Trade accounts receivable Rp

63%

Persentase dari jumlah aset

PT Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa Total Percentage of total sales

Persentase dari jumlah hutang

Percentage of total assets 3%

Percentage of total liabilities

2007

Pendapatan/ Revenue Rp PT Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa Jumlah Persentase dari jumlah penjualan Persentase dari jumlah aset

849.686.390.840 6.691.726.236 856.378.117.076

Piutang usaha/ Trade accounts receivable Rp

Tagihan bruto kepada pelanggan/ Gross receivable to customers Rp

Hutang bruto kepada pelanggan/ Gross payable to customers Rp

156.590.974.125 7.356.379.374 163.947.353.499

109.475.364.279 109.475.364.279

8.598.450.706 8.598.450.706

16%

10%

62%

PT Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa Total Percentage of total sales

Persentase dari jumlah hutang

Percentage of total assets 1%

Percentage of total liabilities

b. Perusahaan mempunyai transaksi usaha dengan

b. The Company entered into trade transactions with

Garuda meliputi penyewaan bangunan dan software, pembayaran lebih dahulu biaya-biaya Perusahaan antara lain telepon, asuransi, dan imbalan kerja. Selain itu, Perusahaan juga mempunyai transaksi dengan Mandira, PT Gapura Angkasa, PT Aerowisata Catering Service, PT Aero Jasa Perkasa dan PT Satriavi dalam hal sewa kendaraan, jasa penunjang penerbangan, jasa boga, kargo dan jasa perhotelan.

Garuda consisting of rental of building and software, advance payments of the Company’s expenses including telephone, insurance, and employment benefits. Further, the Company also has transactions with Mandira, PT Gapura Angkasa, PT Aerowisata Catering Service, PT Aero Jasa Perkasa and PT Satriavi regarding rental of vehicle, ground handling services, catering services, cargo and hotel services.

- 31 -



Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa dicatat sebagai bagian dari hutang usaha (Catatan 11), dengan rincian sebagai berikut:

PT Garuda Indonesia PT Mandira Erajasa Wahana PT Gapura Angkasa Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar) Jumlah

c.

On December 31, 2008 and 2007, the liabilities from transactions with related parties were presented as part of trade accounts payable (Note 11), with details as follows:

2008 Rp

2007 Rp

133.238.178.130 2.391.979.853 9.711.201.266

157.515.980.636 4.727.569.291 8.492.232.239

531.641.592 145.873.000.841

341.698.518 171.077.480.684

Perusahaan menerima dana dari Garuda untuk pembayaran atas nama Garuda sehubungan pengadaan suku cadang pesawat. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo dana deposit tersebut dicatat sebagai hutang lain-lain masingmasing sebesar US$ 6.888.602 (setara dengan Rp 75.430.192.776) dan US$ 8.600.459 (setara dengan Rp 81.007.725.111) (Catatan 12).

d. Pada

c.

PT Garuda Indonesia PT Mandira Erajasa Wahana PT Gapura Angkasa Others (each less than Rp 1 billion) Total

The Company receives funds from Garuda for payments in the name of Garuda in connection with aircraft spare parts supply. On December 31, 2008 and 2007, the customer deposit was recorded as other accounts payable which amounted to US$ 6,888,602 (equivalent to Rp 75,430,192,776) and US$ 8,600,459 (equivalent to Rp 81,007,725,111), respectively (Note 12).

tahun 2005, Perusahaan mendapat penjadualan ulang pembayaran hutang usaha kepada Garuda sebesar Rp 91.121.755.831, diangsur selama 10 tahun dan tanpa bunga. Pembayaran dimulai tahun 2006 dengan memperhitungkan tagihan pendapatan usaha kepada Garuda. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, hutang ini dicatat sebagai hutang kepada pihak hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 63.639.330.878 dan Rp 72.980.381.866.

d. In 2005, the Company obtained a payment

e. Berdasarkan akta No. 28 tanggal 6 Nopember

e. Based on deed No. 28 dated November 6, 2003 of

2003 dari Notaris Sutjipto, SH, aset tetap Perusahaan berupa peralatan dan perlengkapan bengkel sebesar Rp 23.306.600.000 dijadikan sebagai jaminan hutang Garuda, pemegang saham, kepada Bank Mandiri (Catatan 10).

Notary Sutjipto, SH, the Company’s warehouse tools and equipment amounting to Rp 23,306,600,000 were used as collateral for loan obtained from Bank Mandiri by Garuda, a stockholder (Note 10).

- 32 -

reschedule for trade acccounts payable to Garuda amounting to Rp 91,121,755,831 payable in 10 year installment, and bears no interest. The payments begin in 2006 by off-setting revenue collections from Garuda. On December 31, 2008 and 2007, the payable was recorded as due to a related party which amounted to Rp 63,639,330,878 and Rp 72,980,381,866, respectively.



24. PERJANJIAN SEWA OPERASI Perusahaan mempunyai sebagai berikut:

perjanjian

24. OPERATING LEASE ARRANGEMENTS sewa

operasi

mengadakan perjanjian dengan Garuda untuk menyewakan tanah dan bangunan (terdiri dari hanggar dan bangunan masing-masing selama 40 tahun dan 20 tahun) kepada Perusahaan yang terletak di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang Perjanjian ini berlaku mulai dari 1 Agustus 2002. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan dan Garuda menyepakati perubahan perjanjian, antara lain (1) sewa-lanjut atas tanah PT (Persero) Angkasa Pura II diubah menjadi sewa langsung (2) perubahan luas bangunan yang disewa (3) pembayaran lebih dahulu biaya-biaya Garuda oleh Perusahaan meliputi biaya Pajak Bumi dan Bangunan, listrik, dan air (4) Perjanjian berlaku mulai dari 1 Januari 2008.

a.

Perusahaan mengadakan perjanjian Garuda, untuk memberikan layanan informasi dan jasa komunikasi Perusahaan. Perjanjian ini berlaku untuk 10 tahun efektif dari 1 Januari 2004.

b. The Company entered into an agreement with

a. Perusahaan

b.

The Company had operating lease agreement as follow:

dengan sistem kepada periode

The Company entered into agreement with Garuda in relation to lease of land and building (consisting of hangar and building each for 40 years and 20 years) to the Company located in SoekarnoHatta Airport, Cengkareng, Tangerang. This agreement was effective from August 1, 2002. On March 31, 2008, the Company and Garuda agreed to amend the agreement, among others (1) sublease on PT (Persero) Angkasa Pura II’s land changed to become directly (2) change in the lease area of building (3) payments in advance the Garuda’s expenses by the Company including Land and Building Tax (PBB), electricity and water expenses. (4) The agreement was effective from January 1, 2008.

Garuda to provide information systems and communication services to the Company. The term of this agreement is for the period of 10 years effective from January 1, 2004.

c.

Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Mandira, untuk menyewakan kendaraan operasional kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku untuk periode 1 Juni 2005 sampai 30 Juni 2008. Perusahaan memperpanjang sewa tersebut dengan Mandira dengan menandatangani perjanjian baru pada tanggal 20 Oktober 2008 untuk periode 1 Oktober 2008 sampai 30 September 2011.

c.

d.

Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Jakadara Aircraft Services untuk melaksanakan jasa pergerakan material. Perjanjian ini berlaku untuk periode 2 tahun efektif dari 1 Juli 2008 sampai 30 Juni 2008.

d. The Company entered into an agreement with

Pada tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah dan Konsesi Usaha dengan PT (Persero) Angkasa Pura II sehubungan dengan pemanfaatan tanah 2 seluas ± 900.000 m untuk digunakan dalam kegiatan usaha pemeliharaan pesawat di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2011 dengan kompensasi dan konsesi sesuai dengan tarif yang disepakati. Perusahaan wajib memberikan jaminan bank yang diterbitkan oleh bank untuk menjamin pembayaran kompensasi tersebut. Masa berlaku jaminan tersebut selama 1 tahun dan diperpanjang setiap tahunnya sampai berakhirnya perjanjian ini.

e. On January 25, 2008, the Company entered into

e.

- 33 -

The Company entered into agreement with Mandira relating to lease of operational vehicles to the Company. The term of this agreement is for the period starting June 1, 2005 until June 30, 2008. The Company extended the lease with Mandira by entering into a new agreement on October 20, 2008 for the period starting October 1, 2008 until September 30, 2011.

PT Jakadara Aircraft Services for the provision of material handling vehicle. The term of this agreement is for the period starting July 1, 2006 until June 30, 2008.

Land Utilization and Business Concession Agreements with PT (Persero) Angkasa Pura II in relation to land utilization measuring approximately 900,000 square meters used for aircraft maintenance business activities in Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng, Tangerang. The term of this agreement was effective until December 31, 2011, wherein compensation and concession are based on agreed tariffs. The Company obliged to provide bank guarantee which is issued by a bank to secure the payment of such compensation. The term of such guarantee is 1 year and will be amended until the end of term of this agreement.



f.

Pada tanggal 14 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Mandira untuk melaksanakan jasa pergerakan material Perusahaan. Perjanjian ini berlaku untuk 3 tahun efektif dari 1 Juli 2008 sampai 30 Juni 2011.

f.

g.

Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa operasi peralatan operasional, koneksi internet, dan lainnya dengan beberapa pihak.

g. The Company also entered into operating lease

Dalam perjanjian-perjanjian sewa operasi tersebut terdapat review sewa, penggunaan minimum serta opsi pembaruan sewa yang diperjanjikan. Perusahaan tidak memiliki opsi untuk membeli aset yang disewa pada akhir masa sewa. Perjanjian tersebut juga memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan pengakhiran perjanjian sebelum masa sewa berakhir.

The operating lease arrangements contain rent review, minimum utilization and option to renew the arranged lease. The Company does not have an option to purchase such assets at the expiry of the lease period. The lease arrangements include certain conditions that may cause the leases to be terminated prior to the expiry of the lease periods.

Pembayaran sewa yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

Lease payments recognized in the statements of income are as follows:

Pembayaran sewa minimum Rental kontinjen Jumlah

agreements of operational equipment, internet connection, and others with several parties.

2008 Rp

2007 Rp

49.209.192.388 27.074.748.073 76.283.940.461

35.297.244.608 23.395.590.321 58.692.834.929

Beban sewa dialokasi sebagai berikut:

2007 Rp

49.272.703.033 27.011.237.428 76.283.940.461

39.518.279.926 Direct cost 19.174.555.003 General and administrative expense 58.692.834.929 Total

Sehubungan dengan perjanjian sewa operasi tersebut, Perusahaan memiliki komitmen sewa operasi tidak dapat dibatalkan sebagai berikut:

Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun dan tidak lebih dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah

Minimum lease payments Contingent rentals Total

Rental expenses are allocated as follows:

2008 Rp Beban langsung Beban umum dan administrasi Jumlah

On August 14, 2008, the Company entered into an agreement with Mandira to provide material handling services to the Company. The term of this agreement is for 3 years effective from July 1, 2008 until June 30, 2011.

In relation with the operating lease arrangement, the Company had non-cancellable operating lease commitments as follows:

2008 Rp

2007 Rp

41.713.995.198

49.209.192.388

119.954.743.080 265.682.514.725 427.351.253.003

151.108.194.390 276.243.058.613 476.560.445.391

- 34 -

Not longer than 1 year Longer than 1 year and not longer than 5 year Longer than 5 year Total



25. IKATAN

25. COMMITMENTS

a.

Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk pemeliharaan dan perbaikan pesawat dengan Garuda, PT Sriwijaya Air, Hellenic Imperial Airways, Yemen Airways, International Air Parts Pty Ltd, Gatewick Aviation Service, dan Southern Air. Perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa ini sesuai tarif yang disepakati dalam perjanjian.

a.

The Company entered into long-term agreements for aircrafts repair and maintenance with Garuda, PT Sriwijaya Air, Hellenic Imperial Airways, Yemen Airways, International Air Parts Pty Ltd, Gatewick Aviation Service, and Southern Air. The Company recognize revenue from this service based on agreed tariff in the agreements.

b.

Perusahaan memiliki bank garansi sebesar Rp 1.165.354.635 and US$ 15.775 yang digunakan sebagai jaminan pelaksanaan pekerjaan. Bank garansi tersebut diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dengan jangka waktu berkisar 3-6 bulan yang ditempatkan pada bank yang sama. Bank garansi dijamin dengan kas dalam jumlah yang sama.

b.

The Company has bank guarantees amounting to Rp 1,165,354,635 and US$ 15,775 which were used as work performance guarantee. The bank guarantee were issued by Bank Negara Indonesia with periods ranging from 3 to 6 months. The bank guarantees are secured by cash deposits on the same bank account which is equivalent to same amount.

c.

Perusahaan memiliki komitmen untuk pengadaan aset tetap sebesar Rp 1.589.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008.

c.

The Company had commitments for acquisition of property and equipment of Rp 1,589,000,000 as of December 31, 2008.

26. KASUS DAN PERKARA HUKUM a.

26. CASE AND LITIGATIONS

Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan, Garuda dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menghadapi gugatan ganti rugi dari PT Metro Batavia (MB) untuk (1) siklus tidak terpakai sebesar US$ 73.215.579 (atau setara Rp 673.583.333.330) (2) kerugian material sebesar Rp 500.000.000 setiap hari dan US$ 50,000 (atau setara Rp 460.000.000) setiap bulan sejak tanggal 23 Oktober 2007 sampai pesawat dapat beroperasi (3) kerugian imaterial sebesar US$ 10.000.000 (atau setara Rp 92.000.000.000) (4) memperbaiki mesin yang rusak. Tuntutan ganti rugi timbul karena Perusahaan tidak memperbaiki mesin pesawat dalam periode garansi pemeliharaan.

a.

In August 8, 2008, the Company, Garuda and State Minister of State-owned Enterprise faced a lawsuit claim from PT Metro Batavia (MB) for (1) for unused cycles amounting to US$ 73,215,579 (or equivalent to Rp 673,583,333,330) (2) material loss amounting to Rp 500,000,000 each day and US$ 50,000 (or equivalent to Rp 460,000,000) every month starting October 23, 2007 until the aircraft is able to be operated (3) immaterial loss amounting to US$ 10,000,000 (or equivalent to Rp 92,000,000,000) (4) repairs on engine failure. The lawsuit claims arise from the Company’s nonperformance of its obligation to repair the aircraft engine during the warranty period.

Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menuntut balik ganti rugi dari MB atas (1) pembayaran hutang MB kepada Perusahaan sebesar US$ 1.191.615 (2) bunga hutang MB sebesar 6% per tahun dari hutang sejak tanggal 15 Juli 2008 sampai dengan keputusan ditetapkan (3) membayar kerugian sebesar US$ 200.000.000.

On September 25, 2008, the Company has filed counterclaims to MB for (1) payment of MB’s debt to the Company amounting to US$ 1,191,615 (2) interest on MB’s debt amounting to 6% per annum on debts starting July 15, 2008 until the judgment is final and binding (3) payment of loss amounting to US$ 200,000,000.

Pada tanggal 4 Maret 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menetapkan sita jaminan untuk tuntutan Perusahaan kepada MB. Selanjutnya, pada tanggal 11 Maret 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga memutuskan untuk menolak tuntutan MB kepada Perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa tuntutan ganti tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan dan kegiatan usaha Perusahaan.

On March 4, 2009, the District Court of Central Jakarta has issued the decision on the execution to seize guarantee for the Company’s claim for MB. Further on March 11, 2009, the District Court of Central Jakarta has also rejected MB’s claims to the Company. Management believes that such claims has no significant impact to the Company’s financial statements and operation.

- 35 -


b.


Perusahaan telah mengajukan klaim tagihannya kepada kurator PT Adam Skyconnection Airline (Adam) yang dinyatakan bangkrut berdasarkan Putusan No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 9 Juni 2008. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, kebangkrutan Adam masih dalam proses dan pemulihan klaim belum dapat ditentukan.

b. The Company has submitted its claims to the

27. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

On December 31, 2008 and 2007, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

curator of PT Adam Skyconnection Airline (Adam) which was declared bankrupt under the Judgment No. 26/Pailit/PN.Niaga.Jkt.Pst dated June 9, 2008. As of date of issuance of the financial statements, Adam’s bankruptcy is still in process and the recovery of this claim could not be determined.

2008 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies ASET Kas dan setara kas

US$ Euro Kas dibatasi penggunaannya US$ Piutang usaha US$ S$ Tagihan bruto kepada pelanggan US$ Persediaan dalam perjanjian pertukaran US$ Jumlah Aset Moneter KEWAJIBAN Hutang usaha

Hutang lain-lain Hutang bruto kepada pelanggan Jumlah Kewajiban Moneter Jumlah Aset Moneter - Bersih

US$ S$ Euro Lainnya US$ Euro US$

2007 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies

Ekuivalen/ Equivalent Rp

ASSETS Cash and cash equivalents

16.454.910 641.680 15.775 36.246.383 11.416

180.181.263.514 9.902.661.043 172.731.213 396.897.893.023 86.843.568

11.678.288 2.279.935 36.157.901 2.281.111

109.997.794.484 31.371.899.587 340.571.269.662 14.831.780.838

13.217.855

144.735.516.434

12.518.142

117.908.377.332

994.863

10.893.749.686 742.870.658.481

14.117.324

132.971.078.810 747.652.200.713

21.304.331 3.607.622 665.567 1.939.326 7.086.303 87.800

233.282.429.166 27.443.179.565 10.271.034.728 21.235.615.697 77.595.019.569 1.354.929.600

19.178.059 3.312.065 90.956 3.684.838 8.600.459 -

180.638.134.316 21.535.047.706 1.251.547.957 34.707.492.134 81.007.725.111 -

371.182.208.325

912.884

8.598.450.706 327.738.397.930

Gross payable to customers Total Monetary Liabilities

419.913.802.783

Net Monetary Assets

-

371.688.450.156

Pada tanggal 27 Maret 2008, 31 Desember 2008 dan 2007, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:

27 Maret/ March 27, 2009 Rp Euro 1 US$ 1 S$ 1

Ekuivalen/ Equivalent Rp

Restricted cash Trade accounts receivable Gross receivable to customers Inventories under exchange agreement Total Monetary Assets LIABILITIES Trade accounts payable

Other accounts payable

The conversion rates used by the Company on March 27, 2008, December 31, 2008 and 2007 were as follows:

31 Desember/December 31, 2008 2007 Rp Rp

15.579 11.495 7.630

15.432 10.950 7.607

Sehubungan dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan memperoleh keuntungan kurs mata uang asing masing-masing sebesar Rp 46.003.986.345 dan Rp 18.551.846.826 pada tahun 2008 dan 2007. - 36 -

13.760 9.419 6.502

Euro 1 US$ 1 S$ 1

In the relation with the fluctuation of the exchange rate conversion of Rupiah to foreign currencies, the Company recognized gain on foreign exchange of Rp 46,003,986,345 and Rp 18,551,846,826 in 2008 and 2007, respectively.



28. REKLASIFIKASI AKUN

28. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Piutang usaha pada laporan keuangan tahun 2007 sebesar Rp 8.598.450.706 telah di reklasifikasi ke akun hutang bruto kepada pelanggan untuk menyesuaikan dengan laporan keuangan 2008 dan agar lebih mencerminkan sifat dan transaksi yang bersangkutan. 29. KRISIS EKONOMI GLOBAL

Trade accounts receivable in the 2007 financial statements amounting to Rp 8,598,450,706 was reclassified to gross payable to customers account to conform with the 2008 financial statements presentation and to better reflect the nature of transaction. 29. ECONOMIC GLOBAL CRISIS

Keuangan global dan pasar modal mengalami kegentingan dan pergolakan kredit yang sangat hebat. Kemampuan pelanggan Perusahaan untuk mempertahankan operasi dan menghasilkan keuntungan dan membayar hutang jatuh tempo mungkin bergantung pada keefektifan kebijakan fiskal dan tindakan lainnya adalah di luar kendali mereka, yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company’s customers to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond their control, undertaken to achieve economic recovery.

Perkiraan dan proyeksi Perusahaan, dengan mempertimbangkan perubahan yang mungkin terjadi pada kinerja penjualan, memperlihatkan bahwa Perusahaan seharusnya dapat beroperasi dengan kemampuannya sekarang. Perusahaan juga memelihara sejumlah sumber daya keuangan bersamaan dengan kontrak yang memadai dengan sejumlah pelanggan dan pemasok. Manajemen memiliki harapan yang beralasan bahwa Perusahaan berada dalam posisi baik untuk mengelola risiko usaha walaupun terdapat ketidakpastian keadaan ekonomi sekarang.

The Company’s forecasts and projections, taking account of reasonably possible changes in trading performance, show that the Company should be able to operate within the level of its current facility. The Company also maintains considerable financial resources, together with adequate contracts with a number of customers and suppliers. The management has a reasonable expectation that the Company is well placed to manage its business risks despite the current uncertain economic outlook.

Berdasarkan faktor di atas, manajemen memiliki pengharapan wajar bahwa Perusahaan mempunyai sumber daya yang memadai untuk melanjutkan operasi yang diperkirakan di masa datang. Oleh karena itu, Perusahaan melanjutkan penerapan asumsi kelangsungan usaha di dalam penyusunan laporan keuangan.

Based on the above factors, the management has a reasonable expectation that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, the Company continues to adopt the going concern basis in preparing financial statements.

30. PERISTIWA NERACA

PENTING

SETELAH

TANGGAL

30. SUBSEQUENT EVENT

Berdasarkan Surat Keputusan No. DEKOM/GMF/SKEP/ 5002/09 tanggal 10 Pebruari 2009, para Komisaris menyetujui perubahan anggota Komite Audit yang efektif berlaku tanggal 10 Pebruari 2009, sebagai berikut: Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit

Hadinoto Soedigno Desmon Ismail Nina Diyanti Anwar Edi Kuncoro

- 37 -

Based on the Decision Letter No. DEKOM/GMF/ SKEP/5002/09 dated February 10, 2009, the Commissioners approved the changes of the Audit Committee members which are effective on February 10, 2009, as follows: Chairman of Audit Committee Member of Audit Committees



31. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

31. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2009.

*******

- 38 -

The financial statements were approved by the Directors and authorized for issue on March 27, 2009.

THE Financial Highlights Operational Highlights Message from Chairman Message from CEO Board of Management 2008 Significant Events

Recommend Documents