Daftar Isi Table Of Content
002
004
PENGANTAR INTRODUCTION
020
SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS MESSAGE FROM PRESIDENT COMMISSIONER
006
VISI MISI MISSION & VISION
024
BIOGRAFI DEWAN KOMISARIS
007
TONGGAK PERUSAHAAN CORPORATE MILESTONE
026
SAMBUTAN PRESIDENT DIREKTUR MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
008
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
030
BIOGRAFI DEWAN DIREKSI
016
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
033
PEJABAT EKSEKUTIF EXECUTIVE OFFICER
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
BIOGRAPHY OF BOARD OF COMMISSIONERS
BIOGRAPHY OF BOARD OF DIRECTORS
040
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
136
KONSENTRASI STRATEGI TAHUN 2012
062
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
138
JARINGAN KANTOR BRANCH NETWORK
126
PELAKSANAAN STANDAR KINERJA PADA KEBERLANJUTAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN IMPLEMENTATION OF THE PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
143
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
134
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
STRATEGIC CONCENTRATION IN 2012
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
003
Pengantar Preface
Dari Baik Menjadi Luar Biasa From Good to Excellent Pada tahun 2011, PT Bank Hana merealisasikan kinerja usaha yang sukses berkat ekonomi indonesia yang dinamis, meskipun terdapat masalah struktural di Eropa dan negara-negara ekonomi lainnya yang belum terselesaikan. Di bawah strategi lokalisasinya, PT Bank Hana telah berfokus kepada penguatan pondasi bisnis dan perluasan operasional bisnisnya melalui peningkatan modal dan pembentukan kantor cabang baru. PT Bank Hana akan menggunakan kesempatan yang diberikan oleh kondisi pasar lokal yang positif, yang diharapkan akan terus berlanjut pada tahun 2012, untuk meningkatkan inisiatifnya guna melakukan ekspansi dan mengkonsolidasi nilai-nilai inti. Terlebih lagi, PT Bank Hana akan bergerak selangkah lebih maju menjadi “Bank yang Luar Biasa” di Indonesia. In 2011, PT Hana Bank realized the successful business performance due to the dynamic Indonesian economy although structural problems in European and other large economies have still remained unsolved. Under its localization strategy, the Bank has concentrated on reinforcing its business foothold and expanding its business operation through the continued capital increase and expanding new branches. The Bank will take advantage of the positive local market condition expected to be continued in 2012 to enhance its initiatives for expansion and consolidate core values. Furthermore, PT Hana Bank will move one step closer to becoming “Excellent Bank” in Indonesia.
004
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
005
VISI
VISION
Menjadi Top 40 Bank di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan dengan focus pembiayaan usaha kecil, menengah dan korporasi. Being a Top 40 Banks in Indonesia within the next five years with a focus on small business, small medium enterprises and corporations.
MISI
MISSION
Memberikan standar pelayanan dan pengelolaan bank yang berorientasi kepada kepuasan nasabah, perkembangan pasar, peningkatan kinerja dan atmosfer kerja yang menyenangkan. Provide service and management standards, oriented to customer satisfaction, market development, increased performance and a pleasant working atmosphere.
006
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Tonggak Perusahaan Company Foundations
2007
2007 dan
Performed acquisition on PT Bank Bintang Manunggal and
menggabungkannya sebagai sebuah bank komersial
merged it into a commercial bank under the name PT Bank
dengan nama PT Bank Hana. Peningkatan modal disetor
Hana. The stored capital was increased from IDR 34 billion
(dari Rp 34 miliar menjadi Rp 150 miliar).
to IDR 150 billion.
2008
2008
Memindahkan kantor pusat ke Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.
Relocated head office to Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 21,
21, Jakarta 12930. Peningkatan modal disetor mencapai
Jakarta 12930. Stored capital was increased to IDR 300
Rp 300 miliar. Memperoleh izin untuk beroperasi sebagai
billion. Obtained a license to operate as a foreign exchange
bank devisa. Membuka 12 cabang baru dan memulai
bank. Opened 12 new branches and initiated ATM network
layanan ATM.
service.
2009
2009
Mencatatkan profit netto dalam 22 bulan sejak awal
Registered Nett profit within 22 months since the start of
dimulainya bisnis. Peningkatan modal dibayar/disetor
its business. Paid up/Stored Capital was increased to IDR
mencapai Rp 500 miliar. Menerima pinjaman dari
500 billion. Received a loan from the International Finance
International Finance Corporation (IFC) sebagai bagian
Corporation (IFC) as a part of the World Bank Group.
dari World Bank Group. Meluncurkan situs web resmi
Launched an official website and introduced new products
dan mengenalkan produk baru seperti Hana Smart dan
such as Hana Smart and transfer of various currencies.
pengiriman berbagai mata uang. Memperkuat kontrol
Reinforced operational risk control by joining with the
risiko operasional dengan cara bergabung dengan
Bankers Blanked Bond. Altered the structure of Board of
Bankers Blanked Bond. Mengadakan perubahan susunan
Commissioners and Board of Directors.
Mengakuisisi
PT
Bank
Bintang
Manunggal
dewan komisaris dan direksi.
2010
2010 dengan
Renovated the IT system using HOBIS core banking
menggunakan applikasi core banking HOBIS untuk
application to support the development of Hana Bank.
menunjang perkembangan Hana Bank. Menambah 3
Added 3 Hana Bank branch offices from 17 to 20 offices
network Hana Bank yang baru dari 17 cabang menjadi
in total. Specified new asset development target to IDR 3
20 cabang. Target untuk mengembangkan asset menjadi
trillion and loan to IDR 1.5 trillion to enable net profit of IDR
Rp 3 triliun, loan menjadi Rp 1,5 trilliun sehingga bisa
24 billion.
Melakukan
renovasi
pada
IT
system
mencapai net profit sebesar Rp 24 milyar.
2011
2011
Kenaikan modal yang disetorkan menjadi Rp 1 triliun dari
Increased paid-in capital to Rp 1 trillion from Rp 500 billion
sebelumnya Rp 500 milyar. Berpartisipasi dalam PRIMA
Participated in PRIMA/ BCA Debit network according to
/ BCA Debit Network sesuai dengan MOU dengan BCA.
MOU with BCA
Kantor Pusat dipindahkan ke Wisma Mulia Lantai 52 di Jl.
Relocated head office to 52nd Floor in Wisma Mulia in Jl.
Jend Gatot Subroto No. 42. Mendapatkan penghargaan
Jend Gatot Suboroto No. 42.
sebagai “Bank Terbaik 2011 untuk kategori asset 1-10
Awarded as “Best Bank 2011 for catagory assets of 1- 10
triliun” oleh Majalah Investor.
Trillion” by “Investor” magazine.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
007
Profil Perusahaan Company Profile
008
LEGALITAS NAMA PERUSAHAAN
COMPANY’S NAME LEGALITY
PT Bank Hana
PT Hana Bank
(dahulu PT Bank Bintang Manunggal)
(formerly PT Bank Bintang Manunggal)
Perubahan izin menjadi PT Bank Hana berdasarkan Surat
Changed of business license to PT Bank Hana based on
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.
the Minister of Justice and Human Rights Affairs’ Decree
AHU-08055.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Februari
Number AHU-08055.AH.01.02 of 2008 dated 19 February
2008 dan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
2008 and Governor of Bank Indonesia’s Decree Number
10/20/KEP.GBI/2008 tanggal 18 Maret 2008.
10/20/KEP.GBI/2008 of 18 March 2008.
Kantor Pusat
Head Office
Wisma Mulia Lantai 52
Wisma Mulia 52nd Floor
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710
Telp : (021) 5220222 , 5220223
Tel. : (021) 5220222 , 5220223
Fax : (021) 5220133
Fax : (021) 5220133
Email :
[email protected]
E-mail :
[email protected]
SWIFT : HNBNIDJA
SWIFT : HNBNIDJA
Izin Bank Umum
General Bank License
Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1306/
Minister of Finance of Republic of Indonesia Decree Number
KMK.013/1989 tanggal 30 November November 1989.
1306/KMK.013/1989 dated 30 November 1989.
Izin Bank Devisa
Foreign Exchange Bank License
Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.
Deputy Governor of Bank Indonesia Decree Number 10/6/
10/6/KEP.DpG/2008 tanggal 2 Mei 2008.
KEP.DpG/2008 of 2 May 2008.
NPWP
Tax Identification Number
01.304.083.7-038.000
01.304.083.7-038.000
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Profil Perusahaan
Dasar Hukum
Legal Basis
•
•
Perubahan Anggaran Dasar sesuai Undang-
Amendment
of
Articles
of
Association
in
undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
accordance with Law Number 40 year 2007
Terbatas berdasarkan Akta No. 08 tanggal
on Limited Liability Company based on Deed
13 Desember 2007, Notaris Linggo Darsono,
Number 08 of 13 December 2007 by Notary
SH, Notaris di Jakarta dan telah diterima
Linggo Darsono, SH, Notary in Jakarta, on which
pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar
a notification has been received based on the
sesuai surat Menteri Hukum dan Hak Asasi
Letter from the Minister of Justice and Human
Manusia R.I No. C-UM. HT.10-6801 tanggal 28
Rights Affairs of Republic of Indonesia Number
Desember 2007 serta telah diumumkan dalam
C-UM. HT.10-6801 of 28 December 2007 and
Berita Negara RI No. 43 tanggal 27 Mei 2008,
published in the State Gazette of Republic of
Tambahan No. 438.
Indonesia Number 43 of 27 May 2008, Addendum Number 438.
•
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
•
Amendment of Articles of Association of PT Hana
berdasarkan Akta No. 17 tanggal 14 Desember
Bank based on Deed Number 17 of 14 December
2007, Notaris Linggo Darsono, SH Notaris di
2007 by Notary Linggo Darsono, SH, Notary in
Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan
Jakarta, approved by the Minister of Justice and
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Human Rights Affairs of Republic of Indonesia
No. AHU-08055.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal
through written approval number AHU-08055.
19 Februari 2008 serta telah diumumkan dalam
AH.01.02 year 2008 of 19 February 2008, published
Berita Negara RI No. 43 tanggal 27 Mei 2008,
in the State Gazette of Republic of Indonesia
Tambahan No. 7192.
Number 43 of 27 May 2008, Addendum Number 7192.
•
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
•
Amendment of PT Hana Bank’s Articles of
berdasarkan Akta No. 24 tanggal 15 Mei
Association based on Deed Number 24 of
2008, Notaris Linggo Darsono, SH, Notaris di
15 May 2008 by Notary Linggo Darsono, SH,
Jakarta dan telah memperoleh persetujuan
Notary in Jakarta, approved by the Minister of
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.
Justice and Human Rights Affairs of Republic of
AHU-58347. AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3
Indonesia through written approval number
September 2008 serta telah diumumkan dalam
AHU-58347.AH.01.02 year 2008 of 3 September
Berita Negara RI No 22 tanggal 17 Maret 2009,
2008, published in the State Gazette of Republic
Tambahan No. 7754.
of Indonesia Number 22 of 17 March 2009, Addendum Number 7754.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
009
•
•
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
•
Amendment of Articles of Association of PT Hana
berdasarkan Akta No. 21 tanggal 16 Desember
Bank based on Deed Number 21 of 16 December
2009, Notaris Linggo Darsono, SH, Notaris di
2009 by Notary Linggo Darsono, SH, Notary in
Jakarta dan telah diterima pemberitahuan.
Jakarta, on which a notification has been received
perubahan
surat
based on the Letter from the Minister of Justice
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.
and Human Rights Affairs of Republic of Indonesia
AHU-AH.01.10-00167 tanggal 6 Januari 2010.
Number AHU-AH.01.10-00167 of 6 January 2010.
Anggaran
Dasar
sesuai
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
•
Amendment of Articles of Association of PT Hana
berdasarkan Akta No. 25 tanggal 26 April 2010,
Bank based on Deed Number 25 of 26 April 2010
Notaris Refizal, SH, MHum di Jakarta dan telah
by Notary Refizal, SH, MHum, Notary in Jakarta,
diterima pemberitahuan perubahan Anggaran
on which a notification has been received based
Dasar sesuai surat Menteri Hukum dan Hak Asasi
on the Letter from the Minister of Justice and
Manusia RI No. AHU-AH.01.10-22981 tanggal 3
Human Rights Affairs of Republic of Indonesia
September 2010 serta telah diumumkan dalam
Number AHU-AH.01.10-22981 of 3 September
Berita Negara RI No. 55 tanggal 12 Juli 2011,
2010. published in the State Gazette of Republic of
Tambahan No. 18606.
Indonesia Number 55 of 12 July 2011, Addendum Number 18606.
•
•
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
Amendment of Articles of Association of PT Hana
berdasarkan Akta No. 16 tanggal 19 Mei 2011,
Bank based on Deed Number 16 of 19 May 2011
Notaris Refizal, SH, Mhum di Jakarta dan telah
by Notary Refizal, SH, MHum, Notary in Jakarta,
diterima pemberitahuan perubahan Anggaran
on which a notification has been received based
Dasar sesuai surat Menteri Hukum dan Hak
on the Letter from the Minister of Justice and
Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-017400
Human Rights Affairs of Republic of Indonesia
tanggal 8 Juni 2011.
Number AHU-AH.01.10-017400 of 8 June 2011.
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Hana
•
Amendment of Articles of Association of PT Hana
berdasarkan Akta No. 38 tanggal 30 Desember
Bank based on Deed Number 38 of 30 December
2011, Notaris Refizal, SH, Mhum di Jakarta
2011 by Notary Refizal, SH, Mhum in Jakarta, on
dan telah diterima pemberitahuan perubahan
which a notification has been received based on
Anggaran Dasar sesuai surat Menteri Hukum dan
the Letter from the Minister of Justice and Human
Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-01649
Rights Affairs of Republic of Indonesia Number
tanggal 17 Januari 2012.
AHU-AH.01.10-01649 of 17 January 2012.
Modal Modal Dasar
010
•
Capital
: Rp 1 triliun
Authorized Capital
: IDR 1 billion
Modal Ditempatkan dan Disetor penuh : Rp 500 milyar
Stored And Paid Up Capital : IDR 500 billion
Modal Disetor lainnya
Other Stored Capital
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
: Rp 500 milyar
: IDR 500 billion
Pemegang Saham
Shareholders
A. Komposisi kepemilikan bank yang lama
A. Old bank ownership composition
No.
Nama Pemilik Owner’s Name
1.
Hana Bank, Korea
2. 3.
Jumlah Nominal (ribuan Rp) Nominal Amount (Rp thousand)
% kepemilikan
Number of share certificates
% of ownership
375.500.000
37.550
75,1%
International Finance Corporation
99.500.000
9.950
19,9%
Bambang Setijo
25.000.000
2.500
5,0%
500.000.000
50.000
100,0%
Jumlah
B. New bank ownership composition
B. Komposisi kepemilikan bank yang baru
No.
Jumlah lembar saham
Nama Pemilik Owner’s Name
Jumlah Nominal (ribuan Rp) Nominal Amount (Rp thousand)
Jumlah lembar saham
% kepemilikan
Number of share certificates
% of ownership
1.
Hana Bank, Korea
751.000.000
75.100
75,1%
2.
International Finance Corporation
199.000.000
19.900
19,9%
3.
Bambang Setijo
50.000.000
5.000
5,0%
1.000.000.000
100.000
100,0%
Jumlah
Shareholders’ Composition
Komposisi Pemegang Saham
19.90 %
Hana Bank Korea
5%
International Finance Corporation
Bambang Setijo
75.10 %
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
011
Pemegang Saham Pengendali A. Pemegang Saham Pengendali Bank
No
1
Pemegang Saham pengendali Bank
Kepemilikan
Controlling Shareholders
Ownership
Hana Bank, Korea
75.10%
Controlling Shareholders
A. Controlling Shareholders of the Bank
Kepemilikan PSP - Ultimate Shareholder
Kepemilikan Ultimate Shareholde
Ultimate Shareholder PSP Ownership
Ultimate Shareholder Ownership
Nama
Kepemilikan
Nama
Kepemilikan
Name
Ownership
Name
Ownership
Hana Financial Group
100%
National Pension
9.35%
Capital Research
4.91%
Goldman Sachs
4.26%
Blackrock
2.89%
Wellington Management
2.77%
Vanguard
2.09%
Saudi Arabian Monetary Authority
2.01%
Korea Invesment Management
1.96%
Capital International
1.96%
POSCO
1.92%
Public
65.88%
Jumlah / Total
012
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
100.00%
B. Struktur Kelompok Usaha PSP & Ultimate Shareholder
B. PSP Business Group & Ultimate Shareholder Structure
Hana Bank China
100 %
(Perbankan) (Banking)
PT Hana Bank Hana Bank
100 %
(Perbankan) (Banking)
75,10 %
(Perbankan) (Banking)
Hana Funding LTD Hana Daetoo Securities
100 %
(Perusahaan Sekuritas) (Security Company)
100 %
(Pendanaan) (Funding)
Hana HSBC Life Insurance
50 % + 1 share
Hana Financial Group Inc.
(Asuransi) (Insurance)
UBS Hana Mgmt Hana Capital
50,1 %
(Pembiayaan) (Leasing)
49 %
(Manajemen Aset) (Asset Management)
Hana Asia Limited Hana Daol Trust
65 %
(Perumahan) (Real Estate)
100 %
(Sekuritas) (Securities)
Hana I&S
100 %
(Institusi Pendidikan) (Institution for Studiying)
Hana Daol Fund Management
Hana SK Card
51 %
(Kartu Kredit) (Credit Card)
100 %
(Manajemen Pendanaan Perumahan) (Real-Estate Fund Management)
Hana Institut of Finance
100 %
(Keuangan) (Finance)
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
013
Jenis Produk dan Jasa
Types of Product and Service
Produk :
Products :
1.
Tabungan, terdiri dari :
Savings, which consist of :
• Tabungan Hana
• Tabungan Hana (Hana Savings)
• Tabungan Hana Smart
• Tabungan Hana smart (Hana Smart Savings)
• TabunganKU
• TabunganKU (MYSavings)
• Tabungan Payroll
• Tabungan Payroll (Payroll Savings)
• Tabungan Karyawan
• Tabungan Karyawan (Employee Savings)
2.
Rekening Giro, terdiri dari
2.
Current Deposit which consists of
• Giro Rupiah
• IDR Current Deposit
• Giro USD
• USD Current Deposit
3. 4.
Deposito, terdiri dari : • Deposito IDR dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan
3.
Time Deposit, which consists of :
• IDR Time Deposit for 1, 3, 6 and 12 months term
• USD Time Deposit for 1, 3, 6 and 12 months term
• IDR DOC (Deposit on Call)
12 bulan • Deposito USD dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan • DOC (Deposit on Call) IDR Loan/pinjaman yang terdiri dari :
4.
Loan/credit which consists of :
• Pinjaman Modal Kerja
• Work Capital Loan
• Pinjaman Investasi
• Investment Loan
• KPR
• Housing Loan
• KPM
• Car Loan
• Kredit Multiguna
• Multipurpose Loan
• Pinjaman Karyawan
• Employee Loan
5.
ATM
Jasa : 1.
5.
ATM
Services : Transfer/kiriman uang dalam mata uang rupiah :
1.
Transfer/ remittance in Rupiah Currency :
• LLG (lalu lintas giral)
•
LLG (Current Account Transfer)
• RTGS
•
RTGS
2.
014
1.
Transfer dalam mata uang asing (outgoing remit-
2.
Transfer in foreign currency (outgoing remittance)
tance) 3.
Inkaso
3.
Clearance fee
4.
Kliring
4.
Clearing
5.
Penerimaan Pembayaran pajak (MPN)
5.
Tax Payment Deposit (MPN)
6.
Bank Garansi
6.
Bank Guarantee
7.
L/C
7.
L/C
8.
Forex
8.
Forex
9.
SKBDN
9.
Local L/C
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
This Page Is Left Empty
Ke Halaman Berikutnya
Skip To The Next Page
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
015
Ikhtisar Keuangan Financial Summary
Keterangan Description
2007
2008
2009
2010
2011
Jumlah Aktiva Total Assets
304,230
1,004,442
1,843,562
2,378,956
3,682,330
Simpanan Deposits
139,984
628,444
1,301,911
1,669,695
2,294,998
Kredit Loans
148,337
630,844
919,715
1,566,878
2,354,998
Ekuitas Equity
153,473
292,203
493,976
519,395
1,048,955
15,402
39,354
57,638
102,736
128,402
3,400
-10,094
1,149
21,562
27,313
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Laba Bersih Net Income
Keterangan Description
2008
2009
2010
2011
Imbal Hasil Aktiva (ROA) Return on Assets (ROA)
2.17%
-1.63%
0.21%
1.61%
1.41%
Imbal Hasil Ekuitas (ROE) Return on Equity (ROE)
7.61%
-4.02%
0.38%
4.33%
4.84%
Pinjaman Simpanan (LDR) Loan to Deposits (LDR)
105.97%
100.38%
70.64%
93.30%
102.61%
Rasio Kecukupan Modal (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR)
105.51%
41.01%
50.48%
29.79%
43.77%
84.42%
118.21%
98.10%
81.28%
85.27%
1.21%
0.77%
2.24%
0.58%
0.70%
Efisiensi (BOPO) Efficiency (BOPO) Kredit Macet (NPL) Kotor Gross Non Performing Loan (NPL)
016
2007
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Keterangan Description
2007
Karyawan Employees Cabang-cabang Branches
Keterangan Description
2008
2009
2010
2011
94
258
266
273
315
5
17
18
19
21
2007
2008
2009
2010
2011
Pendapatan Bunga Interest Income
30,150
66,939
139,565
175,120
219,723
Interest Income Interest Expense
14,408
26,941
79,913
72,384
91,321
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
15,742
39,998
59,652
102,736
128,402
1,144
2,958
9,831
8,500
8,980
-
10,132
1,897
9,065
12,972
12,012
46,195
64,690
70,425
88,296
4,874
(13,371)
2,896
31,746
35,829
383
3,277
(11)
120
1,501
Pajak Penghasilan Income Tax Expense
1,857
-
1,736
10,304
10,302
Laba Bersih Net Income
3,400
(10,094)
1,149
21,562
27,313
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Penyisihan Aktiva Produktif Earning Asset Provision Expense Pengeluaran Tambahan GA & HR Expense Laba Usaha Operating Income Pendapatan Bersih Non Operasional Net Non Operating Income
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
017
Jumlah Aset Total Assets
Jumlah Deposit Total Deposits
140,000 3,682,330
4000000 3500000
1,669,695
100,000
3000000 2,378,956
2500000 1500000
628,444
60,000
1,004,442
40,000
1000000 304,230
139,984
20,000
0 2007
1,301,911
80,000
1,843,562
2000000
500000
2,294,998
120,000
2008
2009
2010
0
2011
2007
1200000
2000000
2011
1,048,957
1000000
1,566,878
800000
1500000
519,395
600000
919,715
1000000
018
2010
2,354,500
2500000
0
2009
Jumlah Ekuitas Total Equity
Jumlah Kredit Total Loans
500000
2008
630,844
292,203
400000 200000
148,337
493,976
153,473
0 2007
2008
2009
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
2500000
128,402
2000000
102,736
1500000
57,638
1000000 500000
39,354 15,402
2007
2008
2009
2010
2011
Pendapatan Bersih Net Income 30,000
27,313
25,000
21,562
20,000 15,000 10,000 5,000
3,400
1,149
(5,000) (10,000)
(10,094)
(15,000) 2007
2008
2009
2010
2011
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
019
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
“Karyawan kita yang kreatif dan inovatif akan memimpin Bank menuju keberhasilan” “Our creative and innovative people will lead the Bank to the path of success”
020
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Lingkungan Pasar di tahun 2011
Market Environment in 2011
Indonesia menutup tahun 2011 dengan pertumbuhan
Indonesia closed 2011 with a positive GDP growth of 6.5%
PDB yang positif sebesar 6,5% di tengah-tengah
amid the lingering uncertainties in the global financial mar-
ketidakpastian pasar keuangan global akibat pemulihan
kets fuelled by a sluggish recovery in the United States and
ekonomi Amerika Serikat yang lambat dan krisis utang
the debt crisis in European countries. The Indonesian econ-
di negara-negara Eropa. Ekonomi Indonesia terus
omy continued to perform driven well by strong domestic
bertumbuh dengan didorong oleh permintaan dalam
demand, brisk investment activities and resilient commod-
negeri yang kuat, kegiatan investasi yang berkembang
ity exports. In addition, a manageable inflation rate as well
pesat dan ekspor komoditas yang berkelanjutan. Selain
as a lower Bank Indonesia benchmark rate have contributed
itu, tingkat inflasi yang terkendali dan suku bunga
provide a conducive environment for the banking sector to
standar Bank Indonesia juga telah berkontribusi terhadap
boost its lending activities
lingkungan yang kondusif bagi sektor perbankan untuk mendorong kegiatan kreditnya. Tinjauan Ulang dan Prospek Bisnis
Business Review and Prospects
Dengan kondisi pasar dalam negeri yang sangat
Under the encouraging local market condition, PT Hana
mendukung, PT Hana Bank merealisasikan kinerja bisnis
Bank realized robust business performance showing
yang kuat dengan tingkat pertumbuhan total aset
growth rate of 55% in total assets, from IDR 2.4 trillion
sebesar 55% dari Rp. 2,4 trilyun pada tahun 2010 menjadi
in 2010 to 3.7 trillion in 2011. Furthermore, the NPL ratio
Rp. 3,7 trilyun pada tahun 2011. Terlebih lagi, rasio NPL
has been managed well below 1% due to the consistent
telah dikelola dengan baik di bawah 1% berkat upaya
efforts to control the asset growth in line with asset quality
yang konsisten untuk mengendalikan pertumbuhan aset
management.
sesuai dengan pengelolaan mutu aset. Dengan
prediksi
yang
With a prediction of continued positive GDP growth as well
berkelanjutan serta kegiatan-kegiatan yang lebih ketat
as more vigorous activities in domestic financial services,
di bidang jasa keuangan dalam negeri, sektor perbankan
the banking sector is believed to outperform other
dipercaya dapat melebihi sektor-sektor industri lainnya.
industries.
Dengan prospek yang demikian positif, Bank akan
Under the positive outlook, the Bank would be well po-
memiliki posisi yang baik untuk memperkuat kompetensi
sitioned to strengthen its core competencies and deliver
utamanya
sustained growth in the year to come
dan
pertumbuhan
menghasilkan
PDB
positif
pertumbuhan
yang
berkelanjutan di tahun berikutnya. Tata Kelola
Governance
Selama tahun yang dikaji, Dewan Komisaris telah
During the year under review, the Board of Commissioners
memperkuat tanggung jawabnya dalam mengawasi
has reinforced its duty to more closely oversee the activi-
kegiatan Dewan Direksi dan memantau prosedur
ties of the Board of Directors and monitor procedures of
implementasi
Baik.
the implementation of Good Corporate Governance. Our
Upaya yang konsisten untuk meningkatkan proses
consistent efforts to improve processes and risk manage-
Tata
kelola
Perusahaan
yang
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
021
dan pengelolaan risiko serta memperkuat tata kelola
ment and strengthen corporate governance also contin-
perusahaan juga terus membuahkan hasil yang positif
ued to earn positive results as reflected in the Bank’s full
seperti yang tercermin dalam kinerja keuangan Bank
year financial performance. We acknowledged a significant
selama satu tahun buku. Kami menghargai konstribusi
contribution from the Board of Commissioners in ensur-
signifikan dari Dewan Komisaris dalam menjamin bahwa
ing the implementation of Good Corporate Governance
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah
during the year. While good financial performance is of
praktik yang diterapkan oleh semua unit bisnis.
paramount importance of the Bank’s future growth, the Board of Commissioners continues to ensure that Good Corporate Governance is always penetrating across all business units.
Pada penutupan tahun, Dewan Komisaris mengucapkan
In closing, the Board of Commissioners conveys its grati-
terima kasih kepada kemauan Manajemen yang kuat
tude to the Management’s strong determination and all
dan komitmen dari semua karyawan dalam mencapai
employees’ commitment in achieving sustainable growth.
pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami juga ingin
We also would like to express our sincere appreciation to
berterima kasih kepada para pelanggan dan pemegang
our customers and shareholders for their unwavering sup-
saham untuk dukungan yang kuat dan dorongan yang
port and continuous encouragement. No matter how dif-
berkelanjutan bagi kami. Terlepas dari kesulitan dan
ficult and challenging the future path, we will constantly
tantangan di masa mendatang. Kami akan terus berjuang
strive to take advantage of every opportunity for growth
memanfaatkan setiap kesempatan untuk bertumbuh dan
and improve shareholder value.
meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Young - Seok Cho Komisaris Utama
022
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
This Page Is Left Empty
Ke Halaman Berikutnya
Skip To The Next Page
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
023
Biografi Dewan Komisaris Biography of the Board of Commissioners
Young - Seok Cho
Biantoro Setijo
Komisaris Utama
Komisaris
President Commissioner
Commissioner
Eka Noor Asmara Komisaris Independen Independent Commissioner
024
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Young - Seok Cho
Young - Seok Cho
Komisaris Utama
President Commissioner
Warga Negara Asing, 55 tahun
Foreign Citizen, 55 yrs old
Ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Bank Hana sesuai
Appointed as the President Commissioner of PT Bank Hana
hasil RUPS tanggal 15 April 2010. Young - Seok Cho mulai
in accordance with the result of General Shareholders
berkarir di perbankan sejak tahun 1981 di Morgan Bank,
Meeting on 15 April 2010. Young-Seok Cho started his
di Standard Chartered Bank tahun 1986, di Boram Bank
career in the banking industry in 1981 at Morgan Bank, 1986
tahun 1994, di Hana Bank-Korea tahun 1999 dan hingga
at the Standard Chartered Bank, 1994 at Boram Bank, 1999
saat ini menjabat sebagai General Manager -Hana Bank
at Hana Bank-Korea, and to this day acting as the General
Singapore Branch. Memperoleh gelar Bachelor of Arts
Manager of Hana Bank Singapore Branch. Graduated from
dari Seoul National University - Seoul tahun 1980.
Bachelor of Arts at Seoul National University - Seoul in 1980.
Biantoro Setijo
Biantoro Setijo
Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, 43 tahun
Indonesian Citizen, 43 yrs old
Menjabat sebagai Komisaris PT. Bank Bintang Manunggal
Acting as Commissioner of PT. Bank Bintang Manunggal
sejak Juni 2000 dan berlanjut hingga saat ini setelah
since June 2000 to this day, after it is named PT. Bank Hana.
berganti nama menjadi PT. Bank Hana. Biantoro Setijo
Biantoro Setijo started his career in the banking industry in
mulai berkarir di perbankan sejak tahun 1995 dan beliau
1995 and graduated from Bachelor of Science from Waseda
memperoleh gelar Bachelor of Science dari Waseda
University - Tokyo in 1992.
University - Tokyo tahun 1992.
Eka Noor Asmara
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 51 tahun
Indonesian Citizen, 51 yrs old
Menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Bank Hana
Acting as Independent Commissioner for PT. Bank Hana
sejak Juni 2009 dan sampai saat ini masih menjabat
since June 2009 to this day. Eka Noor Asmara started her
sebagai Komisaris Independen. Eka Noor Asmara mulai
career in the banking industry in 2005 and graduated
berkarir di perbankan sejak tahun 2005 dan beliau
from Accounting Doctorate at Gajah Mada University -
memperoleh gelar Doctorandus, Akuntan dari Universitas
Yogyakarta, in 1986 and Master of Business Administration
Gajah Mada-Yogyakarta tahun 1986 dan gelar Master of
at Cleveland University -Ohio, USA in 1994.
Business Administration dari Cleveland University-Ohio, USA tahun 1994.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
025
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
“Strategi pertumbuhan kami akan dapat dicapai dengan memenuhi permintaan pasar dalam negeri secara lebih aktif” “Our growth strategy will be accomplished successfully through covering local market demands more actively”
026
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Tahun Pertumbuhan yang sangat cepat
A Year of Accelerating Growth
PT Bank Hana mencatat hasil usaha keseluruhan yang
PT Hana Bank recorded robust business results in 2011
sangat baik di tahun 2011 dan semua front bisnis yang
overall and all business fronts encouraged by the positive
didorong oleh indikator makroekonomi positif. Total aset
Indonesian macroeconomic indicators. The Bank’s total
Bank mencapai Rp. 3.7 trilyun, meningkat sebesar 55%
asset reached Rp 3.7 trillion, 55% increase compared with
dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh
the preceding year, driven by 53% increase in our loan
peningkatan portfolio pinjaman sebesar 53% menjadi
portfolio to Rp 2.3 trillion. Much of this loan growth was
Rp. 2,3 trilyun. Sebagian besar dari pertumbuhan
in local SME Business, which is as important contributor
kredit tersebut didorong oleh UKM dalam negeri, yang
to the domestic economy and a major component of
merupakan kontributor penting terhadap ekonomi
our localization strategy. While we have accelerated the
dalam negeri dan komponen yang besar dalam strategi
growth momentum in four consecutive years since the
lokalisasi kami. Meskipun kami telah mempercepat
business inception, a low level of NPL ratio below 1% has
momentum pertambahan 4 tahun berturut-turut sejak
been maintained in recent two years.
dimulainya usaha perusahaan, kami telah berhasil mempertahankan rasio NPL di bawah 1% dalam dua tahun terakhir. Pondasi yang Semakin Kuat
Strengthening Foundation
Pada tahun 2011, kami melanjutkan strategi untuk
During 2011 we continued the strategy to reinforce the
memperkuat pondasi Bank dan berfokus kepada basis
Bank’s foundation and focus on the basis of banking. We
perbankan. Kami menaikkan modal disetor menjadi Rp.
doubled paid-in capital to Rp 1 trillion in 2011 with the
1 trilyun dari Rp. 500 milyar pada tahun 2011 melalui
participation of existing shareholders and expanded the
keterlibatan IFC sebagai pemegang saham terbesar kedua
Bank’s footprint, enlarging branch network to 21 branches
dan meluaskan jejak kaki Bank dengan memperbesar
across Indonesia. The year 2011 also marked the launch of
jaringan ke 21 cabang di seluruh Indonesia. Tahun 2011
important partnership with the PRIMA/ BCA Debit network
juga merupakan tahun dimulainya rekanan yang penting
after signing of MOU between the Hana Financial Group
dengan jaringan PRIMA / BCA Debit sebagai hasil dari
and BCA. This arrangement allows PT Hana Bank ATM card
penandatanganan MoU antara Hana Financial Group dan
holders the convenience of making debit card transactions
BCA. Pengaturan ini memungkinkan pemegang kartu
and free access to BCA ATMs throughout Indonesia. Also,
ATM PT Bank Hana menikmati fasilitas pembayaran
we are very delighted to provide better services in the
dengan kartu debit dan akses bebas ke ATM BCA di
pleasant environment through the relocation of head office
seluruh Indonesia. Kami juga sangat senang dapat
and main business branch to Wisma Mulia building. Our
menyediakan layanan yang lebih baik di dalam lingkungan
success in improving our performance was recognized by
yang nyaman melalui relokasi kantor pusat dan cabang
the independent external party, as we won the award of
bisnis utama ke gedung Wisma Mulia. Keberhasilan
“Best Bank 2011 for category assets of 1-10 Trillion” by
kami dalam meningkatkan kinerja perusahaan diakui
“Investor” magazine.
oleh pihak independen eksternal dengan diterimanya penghargaan “Bank Terbaik tahun 2011 untuk kategori aset 1-10 trilyun” dari Majalah Investor.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
027
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Kami telah mengakui pentingnya implementasi tata
We have been recognized the importance of strict and
kelola perusahaan yang baik secara tegas dan konsisten
consistent implementation of good corporate governance
sebagai faktor yang sangat penting dalam memperoleh
as a crucial factor in attaining fairness for all stakeholders
keadilan bagi semua pemangku kepentingan dan
and achieving organizational integrity. Throughout 2011,
mencapai integritas organisasi. Selama tahun 2011, kami
we have continued to work on initiatives at all levels to
terus mengusahakan inisiatif di semua tingkatan untuk
ensure the compliance with requirements of corporate
menjamin kepatuhan terhadap persyaratan tata kelola
governance prepared by Bank Indonesia. PT Hana Bank
perusahaan yang dipersiapkan oleh Bank Indonesia.
has kept on strong commitment to enhancing corporate
PT Bank Hana telah menjaga komitmennya terhadap
governance, financial transparency and fairness in the
peningkatan
disclosure of financial information for the benefit of all
tata
kelola
perusahaan,
transparensi
keuangan dan keadilan dalam mengungkapkan informasi
users.
keuangan bagi keuntungan semua pengguna. Pembangunan untuk Pertumbuhan di Masa Depan
Building for Future Growth
Dengan hasil yang sangat baik dan pencapaian pada
Given the robust results and encouraging achievements in
tahun 2011, PT Bank Hana menyongsong tahun 2012
2011, PT Hana Bank look ahead to 2012 with full confidence.
dengan rasa percaya diri. Meskipun kondisi ekonomi
While current global economic conditions have made us be
global saat ini membuat kami lebih berhati-hati di tahun
more cautious next year, Indonesia economy is expected
2012, ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh
to continue to grow positively supported by achieving
dengan positif dengan dukungan tingkat investasi yang
the new investment grade, rising domestic consumption
baru, konsumsi dalam negeri yang meningkat dan inflasi
and controlled inflation. Focusing on accelerating business
yang terkendali. Dengan berfokus kepada pertumbuhan
growth, we are confident of accomplishing a variety of
bisnis yang dipercepat, kami yakin dapat mencapai
initiatives successfully designed for improving the quality
serangkaian inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan
of services to customers, increasing efficiency of work
layanan kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi
processes, strengthening risk management, and building
proses kerja, memperkuat pengelolaan risiko serta
on information technology capabilities.
kemampuan teknologi informasi yang ada. Atas nama Dewan Direksi, kami ingin mengucapkan
On behalf of the Board of Directors, I would like to ex-
terima kasih kepada para pelanggan untuk kepercayaan
tend our sincere appreciation to our customers for their
dan kesetiaan mereka, kepada manajemen kami dan se-
trust and loyalty, our management and entire staff for
luruh staf untuk dedikasi dan pengertian mereka serta
their dedication and understanding, and our sharehold-
pemegang saham kami untuk dukungan mereka yang
ers for their continuing supports. With good cooperation
tiada berkesudahan. Dengan kerjasama yang baik dan
and harmonious relations, we, PT Hana Bank is going to be
hubungan yang harmonis, PT Bank Hana memiliki posisi
well positioned for future growth in 2012 and continue to
yang baik untuk pertumbuhan mereka di tahun 2012 dan
achieve even greater success in the years to come.
terus mencapai keberhasilan yang lebih di tahun-tahun mendatang.
Chang - Sik Choi Direktur Utama
028
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
This Page Is Left Empty
Ke Halaman Berikutnya
Skip To The Next Page
Biografi Dewan Direksi Biography of the Board of Directors
030
Chang - Sik Choi
Sung - Ho Park
Liem Konstantinus
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Director
Sugiarto Kurniawan Chandra
Bayu Wisnu Wardhana
Direktur Director
Direktur Director
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Chang - Sik Choi
Chang - Sik Choi
Direktur Utama
President Director
Warga Negara Asing, 51 tahun
Foreign Citizen, 51 yrs old
Ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Hana sesuai
Appointed as President Director of PT Bank Hana according
hasil RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif
to the resolution of Extraordinary Shareholders Meeting on
memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 11 Juni
20 February 2009 and effectively obtained the approval of
2009. Chang-Sik Choi memulai karir Hana Bank-Korea
Bank Indonesia on 11 June 2009. Chang-Sik Choi started
tahun 1995 dengan pangkat terakhir sebagai Executive
a career with Hana Bank-Korea in 1995 in which his last
Vice President & Regional Head. Meraih gelar Bachelor
position was Executive Vice President & Regional Head. He
of Arts dari Korea University tahun 1983.
graduated from Bachelor of Arts from Korea University in 1983.
Sung - Ho Park
Sung - Ho Park
Direktur
Director
Warga Negara Asing, 47 tahun
Foreign Citizen, 47 yrs old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
Appointed as Director of PT Bank Hana according to the
RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif memperoleh
resolution of Extraordinary Shareholders Meeting on 20
persetujuan Bank Indonesia tanggal 11 Juni 2009. Sung
February 2009 and effectively obtained the approval of
- Ho Park mengawali karir di Korea Investment Finance
Bank Indonesia on 11 June 2009. Sung - Ho Park started
Corporation tahun 1987 yang selanjutnya menjadi
a career at the Korea Investment Finance Corporation in
Hana Bank-Korea, dengan pangkat terakhir sebagai
1987, later Hana Bank-Korea, to General Manager position.
General Manager. Meraih gelar Bachelor of Business
Graduated from Bachelor of Business Administration from
Administration dari Seoul National University tahun 1987
Seoul National University in 1987.
Liem Konstantinus
Liem Konstantinus
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, 50 tahun
Indonesian Citizen, 50 yrs old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
Appointed as Director of PT Bank Hana according to the
RUPSLB tanggal 20 Februari 2009 dan efektif memperoleh
resolution of Extraordinary Shareholders Meeting on 20
persetujuan Bank Indonesia tanggal 5 Mei 2009.
February 2009 and effectively obtained the approval of
Liem Konstantinus merintis karir di perbankan pada
Bank Indonesia on 5 May 2009. Liem Konstantinus started
tahun 1989 sampai dengan bulan Maret 2006 di Bank
his career in the banking industry in 1989 at Bank Lippo
Lippo dengan jabatan terakhir sebagai Vice President,
until 2006 where he became the Vice President, Marketing
Marketing Coordinator. Selanjutnya sejak bulan April
Coordinator. Next, from April 2006 to October 2008, he
2006 sampai dengan bulan Oktober 2008 menjabat
served as Vice President, Regional Manager at Bank Mega.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
031
sebagai Vice President, Regional Manager di Bank Mega.
He graduated from Bachelor of Economics at Pattimura
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
University, Ambon, in 1987 and Master of Management at
Pattimura, Ambon tahun 1987 dan Magister Manajemen
Pelita Harapan University, Tangerang, in 2003.
Universitas Pelita Harapan, Tangerang tahun 2003.
Sugiarto Kurniawan Chandra
Sugiarto Kurniawan Chandra
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, 43 tahun
Indonesian Citizen, 43 yrs old
Ditunjuk
sebagai
Direktur
PT
Bank
Hana
sesuai
Appointed as Director of PT Bank Hana according to the
hasil RUPS Tahunan tanggal 15 Mei 2008 dan efektif
resolution of Annual General Shareholders Meeting on 15
memperoleh persetujuan Bank Indonesia tanggal 24
May 2008 and effectively obtained the approval of Bank
Juni 2008. Sugiarto Kurniawan Chandra merintis karir
Indonesia on 24 June 2008. Sugiarto Kurniawan Chandra
di perbankan tahun 1992 sampai dengan 2001 di Bank
started his career in the banking industry from 1992 to
Bintang Manunggal dengan posisi terakhir sebagai
2001 at Bank Bintang Manunggal until he became the Head
Kepala Cabang. Kemudian tahun 2002 sampai dengan
of Branch Office. From 2002 to 2006, he became the Main
2006 menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Liman
Vice President of Bank Liman International and rejoined the
International dan bergabung kembali sebagai Direktur
company as Main Director of PT Bank Bintang Manunggal
Utama PT Bank Bintang Manunggal bulan September
in September 2006. He graduated from Bachelor of Fishery,
2006. Meraih gelar Sarjana Perikanan jurusan Perairan,
Waters major, Institut Pertanian Bogor in 1992.
Institut Pertanian Bogor tahun 1992.
Bayu Wisnu Wardhana
Bayu Wisnu Wardhana
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, 48 tahun
Indonesian Citizen, 48 yrs old
Ditunjuk sebagai Direktur PT Bank Hana sesuai hasil
Appointed as Director of PT Bank Hana according to the
RUPS tanggal 15 April 2010 dan efektif memperoleh
resolution of General Shareholders Meeting on 15 April
persetujuan Bank Indonesia tanggal 30 Agustus 2010.
2010 and effectively obtained the approval of Bank Indo-
Bayu Wisnu Wardhana merintis karir di perbankan tahun
nesia on 30 August 2010. Bayu Wisnu Wardhana started
1989 di Bank Mitsui Swadharma.
Kemudian setelah
his career in the banking industry in 1989 at Bank Mitsui
sempat bergabung dengan Saseka Finance, pada tahun
Swadharma. He joined Saseka Finance in 1993 and then
1993 bergabung dengan Bank Finconesia dengan jabatan
Bank Finconesia until he became the Compliance Director.
terakhir sebagai Compliance Director dan setelahnya
He also joined the State Bank of India as Credit Marketing
sempat pula bergabung dengan State Bank of India
and Treasury Director in 2009. Graduated from Bachelor of
sebagai Credit Marketing and Treasury Director tahun
Accounting, University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1989
2009. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas
and Master of Prasetya Mulya Management in 2002.
Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1989 dan Magister Manajemen di Prasetya Mulya tahun 2002.
032
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Pejabat Eksekutif
Executive Officer
Zufadlin Yuswara
Zufadlin Yuswara
Kepala Satuan Kerja Audit Intern
Head of Internal Audit Work Unit
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Menyelesaikan S1 Akutansi dari Universitas Gadjah
Graduated from Bachelor of Accounting at Gadjah Mada
Mada, Jogjakarta. Karir perbankan berawal dr PT BNI
University, Yogyakarta. His banking career started at PT BNI
(Persero) Tbk. Pada tahun 2002-2011 sebagai Auditor
(Persero) Tbk. In 2002 - 2011 as Auditor and Compliance
dan Compliance Manager. Bergabung dengan PT Bank
Manager. Joined PT Bank Hana as Head of Internal Audit
Hana sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern pada
Work Unit in 2011.
tahun 2011.
Mega Mudjiandoko
Mega Mudjiandoko
Kepala SKMR
Head of SKMR
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi- Studi pembangunan
Graduated from Bachelor of Economics - development
Universitas Indonesia pada tahun 2002. Bergabung
studies - at Universitas Indonesia in 2002. Joined Hana Bank
dengan Bank Hana sejak Juli 2010 hingga saat ini dengan
in July 2011 to this day as Head of SKMR. Previously began a
jabatan sebagai Kepala SKMR. Sebelumnya, mengawali
banking career at PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) from
karir perbankan di PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
October 2001 to May 2002 as Research Associate. Served
pada Oktober 2001-Mei 2002 sebagai Research Associate.
as Content Coordinator at RKS Management (Management
Pada 2003 di RKS Management (Management Consultant),
Consultant) in 2003. Returned to banking industry in 2004
menjabat sebagai Content Coordinator. Tahun 2004
at The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. as Credit Risk
hingga 2006 karirnya kembali ke perbankan yaitu di The
officer until 2006, and then joined PT Bank BNP Paribas
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. sebagai Credit Risk
Indonesia from 2006 to 2009 as Risk Management / Market
Officer, berlanjut di PT Bank BNP Paribas Indonesia pada
Risk Analyst, and as Head of SKMR at PT Bank Andara from
2006 hingga 2009 sebagai Risk Management/ Market Risk
2009 to 2010 before joining Bank Hana.
Analyst, dan Tahun 2009 hingga 2010 menjabat sebagai Kepala
SKMR di PT Bank Andara sebelum akhirnya
bergabung dengan Bank Hana.
Cho Young Bong
Cho Young Bong
Kepala Divisi Marketing Support
Head of Marketing Support Division
Warga Negara Korea.
Korean Citizen.
Menyelesaikan S1 Business Administration dari Kookmin
Graduated from Bachelor of Business Administration from
University, Korea. Mengawali karir perbankan di Hana
Kookmin University, Korea. Started a banking career at Hana
Bank Korea tahun 1995-2011 sebagai jabatan terakhir
Bank Korea in 1995-2011, last as the Manager Corporate
sebagai Senior Manager Corporate Support Division.
Support Division. Joined PT Bank Hana in 2011 as Head of
Bergabung dengan PT Bank Hana tahun 2011 sebagai
Marketing Support Division.
kepala Divisi Marketing Support.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
033
Irwan
Irwan
Kepala Divisi Legal
Head of Legal Division
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Meraih gelar Sarjana Hukum Internasional di Universitas
Graduated
Hasanudin, Ujung Pandang pada tahun 1992, Lulus
Hasanudin University, Ujung Pandang in 1992, Graduated
Pendidikan Advokat pada tahun 2005 dan terdaftar
from Advocate Studies in 2005 and registered as PERADI
sebagai advokat PERADI pada tahun 2007. Memulai karir
advocate in 2007. Started a career as a lawyer at Anwar
sebagai Pengacara di Kantor Hukum Anwar Mutalib pada
Mutalib Law Office from 1994 to 1997. Served as Legal
tahun 1994 hingga 1997. Tahun 1997 di PT Hana Risjad
& Collection Manager at PT Hana Risjad Finance in from
Finance menjabat sebagai Legal & Collection Manager
1997 to 2002. He continued to become a Corporate and
hingga tahun 2002. Pada tahun 2003 di Kantor Hukum
Litigation Lawyer at Anwar Mutalib and Rudy Gunawan &
Anwar Mutalib dan Rudy Gunawan & Partners, beliau
Partners Law Office from 2003 to 2009 and joined PT Hana
menjabat sebagai Corporate and Litigation Lawyer
Bank since June 2009 as Head of Legal Division to this day.
from
Bachelor
of
International
Law
at
hingga 2009 dan bergabung dengan PT Bank Hana sejak Juni 2009 dengan bidang penugasan sebagai Kepala Divisi Legal hingga sekarang.
Lim Lina Halim
Lim Lina Halim
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Head of Human Resources Division
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Menyelsaikan studi Bisnis Internasional di Chiyoda
Finished International Business studies at Chiyoda College,
College, Tokyo pada tahun 1988. Mengawali karir dengan
Tokyo, in 1998. Started a career in managerial assignments,
bidang penugasan manajerial antara lain sebagai Kepala
namely as Head of PPIC Division at PT Argo Beni Manunggal
Divisi PPIC di PT Argo Beni Manunggal (tahun 1989-1993),
(in 1989 - 1993), Assistant Director at PT Teijin Shoji
Asisten Direktur di PT Teijin Shoji Indonesia (tahun 1994-
Indonesia (1994-1997) and Senior manager at PT Uni-
1997), dan Senior Manager di PT Uni-Charm Indonesia
Charm Indonesia until 2009. Joined PT Hana Bank since
hingga 2009. Bergabung dengan PT Bank Hana sejak awal
early 2010 as Head of Human Resources Division.
2010 dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia.
034
Duck Gyu Lee
Duck Gyu Lee
Kepala Divisi Treasury & International Banking
Head of Treasury & International Banking Division
Warga Negara Korea.
Korean Citizen.
Meraih gelar Sarjana Communication & Information of
Graduated from Bachelor of Communication & Information
Hankuk University of Foreign Study pada tahun 1998.
of Hankuk University of Foreign Studies in 1998. Started
Mengawali karir perbankannya di hana Bank Korea tahun
a banking career at Hana Bank Korea in 1998 with the
1998 dengan bidang tugas sebagai berikut : tahun 1998
following jobs: International Banking Associate Officer
sebagai International Banking Associate Officer dengan
followed by Corporate Project Coordinator in 1998,
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
jabatan terakhir sebagai Corporate Project Coordinator,
Corporate Project Coordinator of Advisory Services in 2000,
tahun 1999 menjadi Associate officer for Credit, tahun
Assistant Manager of Credit in 2001, Operations Manager
2000 menjadi Corporate Project Coordinator of Advisory
in 2004 responsible for Export and Import Operational
Services, tahun 2001 menjadi Assistant Manager of
Function, Trade Finance and Treasury, Assistant Manager in
Credit, tahun 2004 menjadi Operation Manajer yang
Credit 2005 and Manager of Credit in 2007. Joined PT Hana
bertanggung jawab atas Fungsi Operasional Expor
Bank in 2008 as Head of Treasury & International Banking
Impor, Trade Finance dan Treasury, tahun 2005 sebagai
Division to this day.
Assistant Manager in Credit dan tahun 2007 menjadi Manager bidang Kredit. Bergabung dengan PT Bank Hana pada 2008 sebagai Kepala Divisi Treasury & International
Banking hingga sekarang.
Byungyung Lee
Byungyung Lee
Kepala Divisi Corporate Planning & Business Strategy
Head of Corporate Planning & Business Strategy Division
Warga Negara Korea.
Korean Citizen.
Meraih Sarjana di bidang Political Science and Diplomacy
Graduated from Bachelor in Political Science and Diplomacy
of Yonsei University, Korea pada tahun 2000. Mengawali
at Yonsei University, Korea in 2000. Started a banking career
karir perbankan di Hana Bank Korea tahun 2001 dengan
at Hana Bank Korea in 2011 with the following duties:
bidang tugas sebagai berikut : tahun 2001-2002 pada
Personal Loan & Credit and Private Banking & Personal
divisi Personal Loan & Credit dan Private Banking &
Customer division in 2001 - 2002, Product Designing
Personal Customer, tahun 2004-2007 sebagai Product
Associate responsible for SME & Consumer Customer and
Designing Associate yang bertanggung jawab atas
Foreign Exchange Division in 2004 - 2007, Project Advisor
portfolio SME & Consumer Customer dan Foreign
for Business Relation Management Department in 2007.
Exchange Division, tahun 2007 menjabat sebagai
Joined PT Hana Bank in 2007 as Head of Corporate Planning
Project Advisor untuk Departement Business Relation
& Business Strategy to this day.
Management. Bergabung dengan PT Bank Hana sejak tahun 2007 sebagai Kepala Divisi Corporate Planning &
Business Strategy hingga sekarang.
Lo Francis
Lo Francis
Kepala Divisi Financial Planning
Head of Financial Planning Division
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Meraih gelar Sarjana Matematika di Southern Illinois
Graduated from Bachelor of Mathematics at the Southern
University, Carbondale pada tahun 1990. Mengawali
Illinois University, Carbondale, in 1990. Started a career at
karir di PT Wardley James Caple Indonesia sebagai
PT Wardley James Caple Indonesia as Assistant Analyst and
Asisten Analis, kemudian bertugas sebagai Kepala Bagian
served as Head of Research Division at PT Richwell Multi
Riset di PT Richwell Multi Investama hingga 1993. Karir
Investama until 1993. Started a banking career at Bank
perbankannya dimulai dari Bank Ina Perdana pada tahun
Ina Perdana from 1994 to 2007 with various managerial
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
035
1994 sampai 2008 dengan berbagai bidang penugasan
assignments such as Treasury Analyst, Treasury Manager
manajerial antara lain Treasury Analist, Manajer Treasury
and last as Head of Treasury Division. Joined PT Hana Bank
dan terakhir menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury.
in February 2008 as Head of Management Information
Bergabung dengan Bank Hana sejak Februari 2008
System Division and last as Head of Financial Planning
sebagai Kepala Divisi Management Information System
Division.
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Financial
Planning
Cho Hang Keun
Cho Hang Keun
Kepala Divisi Corporate Banking
Head of Corporate Banking Division
Warga Negara Korea.
Korean Citizen.
Menyelesaikan S1 Economi dari Sungkyunwan University,
Graduated from Bachelor of Economics at Sungkyunwan
Korea. Mengawali karir di perbankan di Hana Bank
University, Korea. Started a banking career at Hana Bank
Korea tahun 1998-2004 dengan jabatan terakhir sebagai
Korea in 1998 - 2004, last as Secretary to the President &
Secretariat to President & CEO- Manager. Sempat di
CEO-Manager. Served as Senior Manager (Loan, Import &
tempatkan di Senior Manager (Loan, Import & Export)
Export) of Hana Bank New York in 2005 before serving as
Hana Bank New York tahun 2005 sebelum akhirnya di
Credit Analyst Officer of Hana Bank Korea. Joined PT Hana
tempatkan kembali di Credit Analyst Officer Hana Bank
Bank in 2011 as Head of Corporate Banking Division.
Korea. Bergabung dengan PT Bank Hana sejak tahun 2011 sebagai Kepala Divisi Corporate Banking.
Embun Larasati
Embun Larasati
Kepala Kantor Cabang Utama
Branch Manager of Main Branch Office
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Katolik
Graduated from Bachelor of Economics at Atmajaya Catholic
Atmajaya Jakarta pada tahun 1995. Mengawali karir
University Jakarta in 1995. Started a banking career at Bank
perbankannya di Bank Lippo Jakarta pada Desember
Lippo Jakarta in December 1993 to 2006 until she became
1993 hingga 2006 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala
Branch Manager of Kemang Branch Office in Jakarta. She
Kantor Cabang Kemang, Jakarta. Pada 2006 melanjutkan
continued her career at Bank Mega as Branch Manager of
karirnya di Bank Mega sebagai Kepala Cabang Pembantu
Intercom Assisting Branch Office in Kebon Jeruk from 2006
Intercom, Kebon Jeruk hingga 2008. Bergabung dengan
to 2008, and joined PT Hana Bank as Branch Manager of
Bank Hana sejak Oktober 2008 hingga Mei 2010 sebagai
Pondok Indah Assisting Branch Office from October 2008
Kepala Cabang Pembantu Pondok Indah dan pada Juni
until May 2010 and as Branch Manager of Mitra Main
2010 hingga sekarang menjabat sebagai Kepala Cabang
Branch Office, Jakarta, from June 2010 to this day.
Utama Mitra, Jakarta.
036
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Sugeng Joram
Sugeng Joram
Kepala Kantor Cabang Surabaya
Branch Manager of Surabaya Branch Office.
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Memperoleh gelar sarjana Ekonomi Universitas Katolik
Graduated from bachelor of Economics at St. Thomas
St. Thomas, Sumatera Utara pada tahun 2000. Karir
Catholic University in North Sumatra in 2000. He started his
perbankannya berawal dari PT Bank Dharma Usaha pada
banking career at PT Bank Dharma Usaha from January 1988
Januari 1988 hingga Desember 1990, menjabat sebagai
until December 1990, serving as Operational Department
Operational Department officer, Marketing officer area
Officer, Marketing Officer for Pabean and Kembang Jepun
Pabean dan Kembang Jepun, Kepala Departemen Kliring
areas, Head of Clearing Department and last as Head of
dan jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Departemen
Operational Department. In 1991, he continued his career
Operational. Pada 1991 meneruskan karir di PT Bank
at PT Bank Permata, Tbk with various assignments such as
Permata, Tbk dengan berbagai bidang penugasan antara
Account Maintenance for the Head of Songoyudan Branch
lain Account Maintenance Kepala Cabang Songoyudan,
office in Surabaya, Chief of Implementation Team, branch
Surabaya, Chief of Implementation Team, Branch
Support Head for Surabaya Business unit area, Head of
Support Head area unit Bisnis Surabaya, Kepala Cabang
Slompreatan Branch Office, Surabaya Business Unit Area
Slompreatan, Komite Cabang area unit Bisnis Surabaya,
Branch Committee, Credit Card Manager for Surabaya
Credit Card manager area unit Bisnis Surabaya, Branch
Business Unit area, Head of Surabaya Business Unit Area
Support head area unit bisnis Surabaya dan jabatan
Branch Support and finally as General Manager of Medan
terakhir sebagai General Manager cabang Medan pada
Branch Office in 2003. He joined PT Bank Nusantara
tahun 2003. Pada tahun 2003-2009 di PT Bank Nusantara
Parahyangan from 2003 to 2009 and served last as Branch
Parahyangan dengan jabatan terakhir sebagai Branch
Manager, and then joined PT Hana Bank in 2010 where he
Manager. Bergabung dengan PT Bank Hana sejak tahun
works as Branch Manager of Surabaya Branch Office to this
2010 sampai dengan saat ini dan menjabat sebagai
day.
Kepala Kantor Cabang Surabaya.
Linggajati Joesoef
Linggajati Joesoef
Kepala Kantor Cabang Bandung
Branch Manager of Bandung Branch Office
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Meraih Sarjana Teknik Sipil di Universitas Atma Jaya
Graduated from Bachelor of Civil Engineering at Atma Jaya
Yogyakarta pada tahun 1991. Memulai karir di PT
University in Yogyakarta in 1991. Started a career at PT
Indalex Surabaya tahun 1991-1994 menjabat sebagai Site
Indalex Surabaya in 1991 - 1994 as Site Manager. Started a
Manager. Karir perbankannya dimulai pada tahun 1994 di
career in banking at Haga Bank Jakarta as Marketing from
Haga Bank Jakarta sebagai Marketing hingga tahun 1996.
1994 to 1996. Served as Leader of Assisting Branch Office at
Tahun 1996-2003 menjabat sebagai Pimpinan Cabang
Bank Jasa Arta Bandung from 1996-2003, Head of Assisting
Pembantu di Bank Jasa Arta Bandung, Kepala Capem di
Branch Office in BNP Bandung until 2008 and joined PT
BNP Bandung hingga tahun 2008 dan mulai bergabung
Hana Bank in October 2008 as Branch Manager of Bandung
dengan PT Bank Hana sejak Oktober 2008 sebagai Kepala
Branch Office to this day.
Kantor Cabang Bandung hingga saat ini.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
037
Hendri Setiawan
Hendri Setiawan
Kepala kantor Cabang Bogor
Branch Manager of Bogor Branch Office
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen.
Memulai karir perbankan tahun 1996 hingga 2008 di PT
Started a banking career from 1996 - 2008 at PT Bank
Bank UOB Buana dengan berbagai jabatan manajerial
UOB Buana with various managerial jobs such as Head of
antara lain : Kepala Seksi Kliring, Kepala Kantor Kas
Clearing Section, Branch Manager of Cash Office, Branch
Cabang, Kepala Cabang Pembantu, Area Sales manager,
Manager of Assisting Branch Office, Area Sales Manager,
Mortgage Sales Coordinator di Kantor Pusat, Jakarta dan
Mortgage Sales Coordinator at the Head Office in Jakarta
jabatan terakhir sebagai Regional Mortgage Coordinator
as last as Regional Mortgage Coordinator of Region Sales 3
Region Sales 3 Jabar. Bergabung dengan PT Bank Hana
Jabar. Joined PT Hana Bank in 2008 as Branch Manager of
tahun 2008 sebagai Kepala kantor Cabang Bogor hingga
Bogor Branch Office to this day.
sekarang.
038
Adhitama Nugraha Sutedja
Adhitama Nugraha Sutedja
Kepala Cabang Salatiga
Branch Manager of Salatiga Branch Office
Warga Negara Indonesia.
Indonesian Citizen
Menyelesaikan S1 Ekonomi Manajemen dari Universitas
Graduating from Bachelor of Management Economics at
Atma Jaya, Yogyakarta. Mengawali karir perbankan tahun
Atma Jaya University in Yogyakarta. Started his banking
1997 sebagai pejabat Sementara Credit Head PT Bank
career in 1997 as Provisional Credit Head Official at PT
Lippo, Tbk. Tahun 2008 menjabat sebagai Kepala Kredit
Bank Lippo, Tbk. Served as Head of Credit at PT Bank CIMB
di PT Bank CIMB Niaga, Semarang. Sempat menjabat
Niaga, Semarang, in 2008. Served as Branch Manager of
sebagai kepala Cabang PT. Bank Ina Perdana Salatiga
PT. Bank Ina Perdana Salatiga Branch Office in 2011 before
tahun 2011, sebelum akhirnya bergabung sebagai Kepala
joining PT Hana Bank in 2011 as Branch Manager of Salatiga
Cabang Salatiga PT Bank Hana tahun 2011.
Branch Office.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
039
Laporan Manajemen Management Report
040
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PINJAMAN YANG DIBERIKAN
DISBURSED LOAN
Pada posisi akhir Desember 2011, total pinjaman yang
At the end of December 2011, the total loan disbursed
diberikan
sebesar
(before deduction with loss) was IDR 2,354,998 million,
IDR2.354.998 juta, meningkat 51 % dari posisi Desember
increasing by 51% from the amount in December 2010.
2010. Peningkatan kredit tersebut lebih banyak didorong
The increase in loan is boosted by the distribution of loan
oleh penyaluran kredit ke sektor ekonomi Manufacture
to the Manufacturing sector of IDR 725,785 million.
(sebelum
penyisihan
kerugian)
sebesar IDR 725.785 juta.
RINCIAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN BERDASARKAN
DETAILS OF DISBURSED LOAN BASED ON ECONOMIC
SEKTOR EKONOMI
SECTOR
Sektor Ekonomi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Economic Sectors Pertanian Agriculture Pertambangan Mining Industri Manufacture Listrik, Gas & Air Electricity, Gas & Water Konstruksi Construction Hotels/ Perdagangan, Restoran & Hotel Trade, Restaurants & Hotels Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Transportation,Warehousing & Communication Usaha Jasa Business Service Layanan Sosial Social Services Lain-Lain Others JUMLAH Total
Des-11 / Dec-11 Saldo Outstanding
%
Des-10 / Dec-10 Saldo Outstanding
%
8,766
0.37%
14,125
0.91%
175,593
7.46%
17,572
1.13%
725,785
30.81%
484,575
31.10%
4,453
0.19%
1,551
0.10%
184,091
7.82%
18,121
1.16%
441,782
18.76%
404,623
25.97%
26,440
1.12%
16,093
1.03%
622,446
26.43%
432,692
27.77%
12,145
0.52%
1,438
0.09%
153,497
6.52%
167,289
10.74%
2,354,998
100.00%
1,558,079
100.00%
*Outstanding in IDR mio
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
041
Sektor ekonomi lain yang mendominasi portofolio kredit
Another Industrial sector which dominates PT Hana Bank’s
Bank Hana selain sektor ekonomi Manufacture adalah
loan portfolio aside from the manufacturing sector is the
sektor ekonomi Business Service dan Trade, Restaurants
business service and trade, restaurants and hotels, each
and Hotels yang masing-masing sebesar IDR 622.446 juta
contributing IDR 622,446 million and IDR 441.782 million.
dan IDR 441.782 juta. Penyaluran kredit ke sektor ekonomi Business Service
Disbursed loan to the business service sector is largely
sebagian besar masih terfokus pada perusahaan-
focused on the finance companies. Disbursed loan
Penyaluran
distribution to the trade, restaurants and hotels are largely
kredit ke sektor ekonomi Trade, Restaurants and Hotels
dominated by retail sales (IDR 194,169 million, decreasing
sebagian besar tetap didominasi oleh perdagangan
by 21% from December 2010).
perusahaan
pembiayaan
(multifinance).
eceran sebesar IDR194.169 juta, menurun 21% dari posisi Desember 2010. Berdasarkan tujuan penggunaannya, penyaluran kredit
Based on its usage, disbursed loan is still dominated by
masih didominasi oleh kredit modal kerja sebesar IDR
working capital (IDR 1,761,464 million) or around 75% of the
1.761.464 juta atau sekitar 75% dari total portofolio
total loan portfolio. Compared to in December 2010, the
kredit. Dibandingkan dengan posisi Desember 2010,
disbursed loan based on loan for investment, work capital
penyaluran kredit berdasarkan tujuan penggunaan,
and consumption are 33%, 60% and 20% respectively.
yaitu kredit untuk investasi, modal kerja dan konsumsi masing-masing mengalami peningkatan sebesar 33%, 60% dan 20%.
2011
PRODUK PRODUCT Investasi Investment Modal Kerja Working Capital Konsumsi Consumption TOTAL
Posisi Outstanding
2010 %
Posisi Outstanding
%
470,492.00
19.98%
352,764.00
22.64%
1,761,464.00
74.80%
1,102,597.00
70.77%
123,042.00
5.22%
102,718.00
6.59%
2,354,998.00
100%
1,558,079.00
100%
* Outstanding in IDR mio
Rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0.70%, nilainya
Non-performing loan (NPL) ratio increased to 0.70% from
naik dari nilai posisi Desember 2010 yaitu 0.53%. Total
0.53% in December 2010. The total loan with a quality
kredit yang kualitasnya di bawah Kolektibilitas 1 sebesar
below collectability 1 is 1.37% of the total loan portfolio,
1.37% dari total portofolio kredit, nilainya turun dari
which decreased from 2.25% in December 2010.
nilai posisi Desember 2010 yaitu 2.25%.
042
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Tingkat Suku Bunga
Interest Rate
Per Desember 2011, tingkat suku bunga kredit rata-
In December 2011, the average loan interest rate per
rata per tahun untuk Rupiah adalah sebesar 12,34%
annum for IDR and USD is 12.34% and 5.11% respectively,
sedangkan untuk USD adalah sebesar 5,11%. Sedangkan
whereas that for checking account in IDR and USD is 3.08%
tingkat suku bunga rata-rata giro per tahun untuk
and .10% respectively.
Rupiah adalah sebesar 3,08% sedangkan untuk USD adalah sebesar 0,10%. Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata tabungan per
Meanwhile, the average interest rate of savings account
tahun adalah sebesar 3,17%. Sedangkan tingkat suku
per annum is 3.17%, and for long-term deposit per annum
bunga rata-rata deposito berjangka per tahun untuk
in IDR and USD it is 6.90% and 1.48% respectively.
Rupiah adalah sebesar 6,90% sedangkan untuk USD adalah sebesar 1,48%.
Pemberian Kredit kepada Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Disbursed Loan to Micro Business, Small Business and Small Medium Enterprise Debtors
Per Desember 2011, total pemberian kredit kepada
In December 2011, the total disbursed loan to small
debitur usaha mikro, kecil dan menengah adalah sebesar
business and small medium enterprise is IDR 452 billion,
Rp 452 milyar dengan rincian masing-masing adalah
which consists of IDR 142 million, IDR 22 billion and IDR 430
sebesar Rp 142 juta, Rp 22 milyar dan Rp 430 milyar.
billion respectively.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
043
PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN LAPANGAN USAHA DESEMBER 2011
LOAN DISTRIBUTION TO MICRO BUSINESS, SMALL BUSINESS, AND SMALL MEDIUM ENTERPRISE DEBTORS BASED ON BUSINESS SECTOR DECEMBER 2011 (in million rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
LAPANGAN USAHA A
USAHA MIKRO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya JUMLAH KREDIT USAHA MIKRO
BUSINESS SECTOR Jumlah Total 6
7
129
142
MICRO BUSINESS
Agriculture, Hunting and Forestry Fishery Mining and Excavation Processing Industry Electricity, Gas and Water Construction Major and Retail Trade Procurement of Accommodation and Meal Transportation, Warehousing and Communication Financial Broker Real Estate, Leasing Business and Corporate Services Government administration, Defense and Mandatory Social Security Education Health Services and Social Activities Social services, Socioculture, Entertainment and Individual Services Individual household services International Institutions and Other Extra International Activities with no Clear Limitations TOTAL MICRO BUSINESS LOAN
B
USAHA KECIL
75
SMALL BUSINESS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
75
Agriculture, Hunting and Forestry Fishery Mining and Excavation Processing Industry Electricity, Gas and Water Construction Major and Retail Trade Procurement of Accommodation and Meal Transportation, Warehousing and Communication Financial Broker Real Estate, Leasing Business and Corporate Services Government administration, Defense and Mandatory Social Security Education Health Services and Social Activities Social services, Socioculture, Entertainment and Individual Services Individual household services International Institutions and Other Extra International Activities with no Clear Limitations
JUMLAH KREDIT USAHA KECIL
044
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
1,740 1,484 13,724 25 945 1,020 232 2744
21,989
TOTAL SMALL BUSINESS LOAN
Jumlah total
C
USAHA MENENGAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
4.315 731 1.959 100.156 49.215 174.848 11.471 8.567 7.347 11.363
JUMLAH KREDIT USAHA MENENGAH
430.241
TOTAL SMALL MEDIUM ENTERPRISE LOAN
JUMLAH KREDIT USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
452.372
TOTAL MICRO BUSINESS, SMALL BUSINESS, AND SMALL MEDIUM ENTERPRISE LOAN
13 14 15 16 17 18
685 59.584 -
SMALL MEDIUM ENTERPRISE Agriculture, Hunting and Forestry Fishery Mining and Excavation Processing Industry Electricity, Gas and Water Construction Major and Retail Trade Procurement of Accommodation and Meal Transportation, Warehousing and Communication Financial Broker Real Estate, Leasing Business and Corporate Services Government administration, Defense and Mandatory Social Security Education Health Services and Social Activities Social services, Socioculture, Entertainment and Individual Services Individual household services International Institutions and Other Extra International Activities with no Clear Limitations
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
045
Simpanan Pihak Ketiga
Third Party’s Deposit
Simpanan pihak ketiga meningkat sekitar 38% di tahun
Third party’s deposit increased by around 38% in 2011.
2011, tetapi sebagian besar kenaikan tersebut berbentuk
However, the majority of such increase is in the form of
tabungan dalam IDR. Dana biaya rendah, yang mencakup
IDR deposit. Low cost funds, which consist of checking ac-
giro dan tabungan terus meningkat hingga 35% dari
count and saving deposit, continue to increase up to 35%
total simpanan dimana pada tahun sebelumnya dalah
of the total deposit from 28% of the previous year. Based
28%. Berdasarkan mata uang, 65% simpanan merupakan
on currency, 65% of the deposits are in IDR, whereas the
tabungan dalam IDR dan 35% lainnya dalam USD.
remaining 35% are in USD.
2010 Total simpanan pihak ketiga Total third party deposit
2,294,998
37.53%
994,369
1,489,616
49.81%
124,020
175,254
41.31%
70,213
102,253
45.63%
800,136
1,212,109
51.49%
674,323
805,382
19.44%
Giro Demand deposit
271,293
522,533
92.61%
Deposito Berjangka Time deposit
403,030
282,849
-29.82%
Tabungan Saving deposit Deposito berjangka Time deposito
USD
Ekuitas
Equity
Total ekuitas naik sekitar 101% dari IDR 523 milyar
Total equity increased around 101% from IDR 523 billion to
menjadi IDR 1,049 milyar. Hampir seluruh kenaikan
IDR 1.049 billion. Almost all of the increase was contributed
tersebut berasal dari kenaikan modal disetor. Modal
by additional paid up capital, from IDR 500 billion to IDR
disetor naik dari IDR 500 milyar menjadi IDR 1,000 milyar.
1,000 billion in total.
Pendapatan Bunga
Income from Interests
Pendapatan bunga naik sekitar 25% pada tahun 2011
Income from interests increased by around 25% from IDR
menjadi IDR 220 milyar dari IDR 176 milyar pada tahun
176 billion in 2010 to IDR 220 billion due to the increasing
2010, hal ini dikarenakan meningkatnya asset produktif
productive loan. Around 86% of the income from interests
terutama pinjaman. Sekitar 86% dari pendapatan bunga
is derived from disbursed loan.
berasal dari pinjaman yang diberikan.
046
Pertumbuhan Growth
1,668,692
Rp IDR Giro Demand deposit
2011
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Beban Bunga
Interests Expense
Beban bunga juga meningkat sekitar 25% pada tahun
Interest Expense also increased by around 25% in 2011 due
2011 karena meningkatnya tabungan. Beban bunga
to the increase in deposit. Liabilities from interests for time
untuk deposito berjangka mencapai hingga 83% dari
deposit even reached 83% of all liabilities from interests.
seluruh beban bunga. Kenaikan pendapatan bunga
The increase in net interest income of more than 24% is
bersih lebih dari 24% merupakan hasil dari tingginya
the result of high business volume.
volume bisnis.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operational Incomes
Pendapatan operasional lainnya turun sekitar 3% dari
Other operational incomes decreased by around 3% from
IDR 9,6 milyar menjadi IDR 9,3 milyar. Penurunan ini
IDR 9.6 billion to IDR 9.3 billion. Such decrease is caused by
disebabkan berkurangnya perolehan hasil penjualan
the decreased revenue from the sales of securities.
efek-efek.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif
Allowance for Impairment Losses of Financial Assets
CKPN dari asset keuangan meningkat tajam dari IDR 6,3
Impairment loss allowance increased rapidly from IDR 6.3
milyar pada tahun 2010 menjadi IDR 13,3 milyar pada
billion in 2010 to IDR 13.3 billion in 2011, around 112%. This
tahun 2011, peningkatan sekitar 112%. Peningkatan ini
increase is especially caused by the increasing loan volume.
terutama disebabkan oleh naiknya volume kredit. Total
The total impairment loss allowance is IDR 27.1 billion per
CKPN adalah sebesar IDR 27,1 milyar per Desember 2011.
December 2011.
Beban Operasi Lainnya
Other Operational Liabilities
Beban overhead, yang terdiri dari beban umum dan
Overhead
administrasi dan beban tenaga Kerja meningkat hampir
administrative and employee liabilities, increased by almost
28% pada tahun 2011 dari IDR 69,2 milyar menjadi IDR
28% from IDR 69.2 billion to IDR 88.3 billion in 2011. The
88,3 milyar. Beban umum dan administrasi naik sekitar
general and administrative liabilities increased by around
26% dan beban tenaga kerja naik sekitar 29%.
29%.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Meskipun penambahan jumlah cabang di tahun 2011
Even if the number of additional branch offices in 2011
sama dengan penambahan jumlah cabang di tahun
is almost equal to the previous year, the increase in
sebelumnya, namun peningkatan dari sisi sumber
human resources was higher by 6%. The addition is
daya manusia lebih tinggi 6% daripada peningkatan
derived from the ODP (Officer Development Program)
jumlah
tersebut
as a part of employee management and development.
diantaranya berasal dari adanya program ODP (Officer
ODP Program will still be continued in the coming years
Development Program) yang ditujukan sebagai bagian
in order to fulfill the needs of marketing officers who own
dari pembinaan dan pengembangan Karyawan. Program
vision and mission in accordance with those of Hana Bank,
ODP tersebut masih akan terus kami lanjutkan di tahun
high level of integrity and capabilities of implementing
- tahun mendatang, guna memenuhi kebutuhan
the organizational values in a consistent manner. The
tenaga marketing yang mempunyai visi dan misi
turnover ratio in 2011 is decreased by 9%, which suggests
yang sejalan dengan visi dan misi Bank Hana, memiliki
an improvement in the work environment and employee
integritas yang tinggi serta mampu menerapkan nilai
remuneration. Turnover Ratio in 2011 is similar to that of
- nilai Organisasi secara konsisten. Turnover ratio di
the banking industry, albeit with improvements compared
cabang.
Dimana
penambahan
liabilities,
which
consist
of
general
and
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
047
tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 9% yang
to the previous year. However, the attempts to improve
menandakan adanya perbaikan dalam lingkungan kerja
the employee’s welfare are performed continuously so
serta remunerasi karyawan. Turnover ratio Bank Hana
that Hana Bank to retain potential employees and attract
di tahun 2011 adalah sama dengan rata-rata turnover
potential candidates into joining Hana Bank.
ratio di industry perbankan, yang mana mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun demikian, upaya perbaikan atas kesejahteraan bagi karyawan masih harus terus dilakukan agar Bank Hana dapat mempertahankan karyawan yang berpotensi, sekaligus juga dapat menarik kandidat untuk bergabung ke Bank Hana. Pelaksanaan
program
pelatihan
di
tahun
2011
The execution of training program in 2011 is focused on
menitik-beratkan pada pelatihan guna meningkatkan
technical skills and knowledge training, including on the
pengetahuan dan keterampilan secara teknis, termasuk
implementation of new banking core system in early 2011.
pelatihan terhadap implementasi banking core system
Furthermore, the skill training with the purpose of improv-
baru yang mulai diimplementasikan di awal tahun
ing internal communications were also held for middle
2011. Selain itu training soft skill yang bertujuan untuk
management positions.
perbaikan komunikasi secara internal juga telah dilakukan untuk posisi manajemen menengah. Bukti komitmen Bank dalam meningkatkan kualitas
The bank’s commitment to the improvement of service
pelayanan ke Nasabah adalah pembentukan unit Service
quality for its customers is shown by the establishment of
Quality, yang dalam pelaksanaannya didahului dengan
Service Quality Unit, the execution of which is preceded
program pelatihan bagi karyawan yang ditunjuk sebagai
by a training program for employees appointed as its ex-
pelaksananya. Dalam tahun 2011 telah disusun kerangka
ecutor. In 2011, work frame, work plans and evaluation
kerja, rencana kerja serta program-program penilaian
program for Service Quality in branches were compiled.
atas pelaksanaan Service Quality di Cabang-cabang.
Meanwhile, the implementation of Service Quality at the
Sedangkan penerapan Service Quality di Kantor Pusat
Head Office will become a new priority in 2012. The result
akan menjadi prioritas selanjutnya yang baru akan
of such Service Quality evaluation will be usable as one of
dilaksanakan di tahun 2012. Hasil penilaian Service
the branch office evaluation points in the future
Quality ini diharap dapat digunakan sebagai salah satu poin penilaian cabang di masa mendatang. Perpanjangan Peraturan Perusahaan sebagai acuan
Extension of the Government Regulation in 2011 was made
dasar bagi karyawan telah dilakukan di tahun 2011 yang
as basic reference for the employees, which consist of im-
didalamnya mencakup perbaikan dari sisi pelaksanaan
provements in annual leave and employees’ work time re-
cuti tahunan dan penghargaan masa kerja karyawan.
ward. Ranking system is also classified in accordance with
Sistem kepangkatan juga telah diperbaharui sesuai
the development and requirements of the Bank.
dengan perkembangan dan kebutuhan Bank.
048
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Profil Karyawan berdasarkan Tingkat Manajemen
Employee Profile based on Management Level 2010
2011
Staff
214
201
Manager
45
100
Executive
3
4
262
305
TOTAL
Profil Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
Employee Profile based on Education Level
2010
2011
SD, SMP dan SLTA Elementary and High School
41
46
Diploma dan Sarjana Associate and Bachelor Degree
202
246
Pasca Sarjana Post-Graduate
19
13
262
305
TOTAL
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Pada tahun 2011, sistem informasi Hana Bank juga
In 2011, Hana Bank’s information system was also improved
dibenahi dengan beberapa perkembangan antara lain:
through the following actions:
1.
1. Head Office Relocation
Relokasi Kantor Pusat Karena berakhirnya masa sewa pada lokasi Kantor
As a result of the end of lease period of the Head Office
Pusat di gedung Mitra dan ruang kantor tersebut
at Mitra building.
akan digunakan oleh group pihak gedung Mitra. 2.
Jejaring ATM Prima [Desember 14 2011]
2. ATM Prima Network [December 14 2011]
Guna memperluas jaringan layanan ATM serta
In order to extend ATM network service and transaction
menambah fasilitas transaksi bagi nasabah. Bank
facilities for customers. The Bank has cooperated with
telah melakukan kerjasama dengan Prima untuk
Prima for ATM and Debit Card services. With Hana
layanan ATM dan kartu Debit. Dengan bergabungnya
Bank joining the Prima network, Hana Bank ATM card
Hana Bank ke dalam jejaring Prima, maka kartu ATM
can be used to perform transactions on Prima network
Hana Bank dapat melakukan transaksi di seluruh ATM
ATM.
yang tergabung dalam jejaring Prima.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
049
FOKUS BISNIS
BUSINESS FOCUS
Fokus bisnis bank masih akan tetap sama yaitu
The Bank’s business focus remains the same: financing the
pembiayaan sektor usaha kecil, menengah komersial
small, medium commercial and corporation sectors with
dan korporasi dengan layanan yang berbeda untuk niche
various services for the niche market.
market. Pembiayaan tersebut akan tersebar ke sektor industri,
The Financing is distributed to various industrial sectors
perdagangan,
focusing on small business financing.
transportasi,
properti,
perusahaan
pembiayaan dan beberapa sektor lainnya. Pembiayaan sektor ekonomi kecil atau UMKM akan dilakukan melalui program kerjasama dengan BPR dan institusi keuangan lainnya yang fokus pada pembiayaan usaha kecil.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
Manajemen PT Bank Hana menyadari sepenuhnya bahwa
The Bank’s Management fully realizes that risks are a part
risiko adalah bagian dan sifat dari bisnis bank. Oleh
of the nature of a banking business. Therefore, for every
karena itu, setiap pengambilan keputuan ataupun proses
decision making or operational process, the Bank always
operasional perbankan di PT Bank Hana senantiasa
refers to its risk-based policy. All risk policies comply
berpedoman pada kebijakan yang berbasis risiko. Seluruh
with and abide by Bank Indonesia Regulations as basic
kebijakan risiko PT Bank Hana mengikuti dan patuh
standard provisions to align with the best practices in the
pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku
industry. The risk policy is established based on the Bank’s
minimal untuk sejajar dengan praktek terbaik. Kebijakan
risk appetite by considering our strength, capabilities and
risiko tersebut ditetapkan berdasarkan risk appetite
capital.
PT Bank Hana dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan, dan kapasitas permodalan yang dimiliki bank. Selama tahun 2011, PT Bank Hana telah melakukan
Throughout 2011, the Bank has performed risk management
pengelolaan risiko diberbagai lini bisnis dan aktivitas
in various business lines and functional activities. The
fungsionalnya. Tujuan pengelolaan ini antara lain
purpose of this management is to identify, measure,
untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, serta
monitor and control risks arising from asset portfolio,
mengendalikan risiko-risiko yang dapat timbul dalam
resulting in an effective and efficient capital allocation
portofolio PT Bank Hana, sehingga pengalokasian
and high profitability rate of return as required by the
modal dapat dilakukan secara efektif dan efisien,
Shareholders.
serta memberikan tingkat profitabilitas seperti yang diinginkan oleh para Pemegang Saham. Kerangka pengelolaan risiko di PT Bank Hana mencakup
Risk management framework consists of various policies,
berbagai kebijakan, prosedur, limit transaksi, jalur
procedures,
otoritas,
bantu
references and several other risk management assisting
pengelolaan
tools. The risk management framework is evaluated on a
risiko ini dievaluasi secara berkala untuk memastikan
regular basis to ensure its capacity to run under specified
acuan,
pengelolaan
050
dan
risiko
beberapa
lainnya.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
perangkat
Kerangka
transaction
limits,
authority
channels,
kemampuannya
berfungsi
sesuai
standar
yang
standards. The result of this evaluation is used as a basis of
ditetapkan. Hasil dari evaluasi ini dipergunakan sebagai
the risk management system to meet the best international
dasar untuk menyempurnakan sistem pengelolaan risiko
banking practices.
setara dengan praktik perbankan internasional terbaik. Keberhasilan
pengelolaan
risiko
menuntut
adanya
The success of risk management demands the establishment
sistem pengendalian internal yang mampu memberikan
of an internal control system which is capable of delivering
peringatan dini terhadap tingkat risiko yang tidak
an early warning on intolerable risk level in each aspect
bisa ditolerir ditiap aspek bisnis, yang selanjutnya
of the business, after which a formulation of several steps
dibutuhkan formulasi berbagai langkah untuk mitigasi
is required to mitigate the risks. In order to fulfill such
risko-risiko tersebut. Untuk memenuhi tuntutan ini, PT
demands, Bank Hana has established an Internal Control
Bank Hana telah membentuk Divisi Pengendali Internal
Division whose purpose is to evaluate the implementation
yang tujuannya untuk mengevaluasi implementasi atas
of policy and / procedure. Risk management policy at Hana
kebijakan dan/atau prosedur yang telah ditetapkan.
Bank always refers to the Bank Indonesia Regulation on Risk
Kebijakan manajemen risiko di PT Bank Hana selalu
Management appication for commercial Banks and other
berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang
relevant regulations.
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, serta peraturan terkait lainnya dari Pemerintah.
ORGANISASI
ORGANIZATION
Secara umum, Direksi bertanggung jawab penuh
Generally, the Board of Directors is fully responsible for
atas pengelolaan risiko di PT Bank Hana. Aktivitas
risk management at Hana Bank. Daily risk management
pengelolaan risiko secara harian dilakukan oleh Satuan
activities are performed by independent Risk Management
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen
Working Unit (SKMR) from operational business units
dari unit-unit bisnis operasional maupun Satuan Kerja
or Internal Audit Working Units (SKAI). Along with SKAI,
Audit Intrnal (SKAI). Bersama-sama dengan SKAI, SKMR
SKMR owns the authority to perform investigation and
memiliki wewenang untuk melakukan investigasi dan
evaluation on operational business units in relation to the
evaluasi atas kinerja unit-unit bisnis operasional dalam
risk management measures at the bank. Based on such
kaitannya dengan pengelolaan manajemen risiko pada
evaluation, SKMR provides recommendations to the Board
bank. Berdasarkan evaluasi tersebut, SKMR memberikan
of Directors through the Risk Management Committee
rekomendasi kepada Direksi, melalui Komite Manajemen
(RMC) and to the Board of Commissioners through the
Risiko (KMR), dan kepada Dewan Komisaris, melalui
Risk Monitoring Committee (RMC) as materials for future
Komite
considerations.
Pemantau
Risiko
(KPR),
sebagai
bahan
pertimbangan ke depan. Dalam pengelolaan masing-masing risiko, SKMR juga
In managing each risk, SKMR is also assisted by relevant
dibantu oleh satuan kerja terkait yang berfungsi sebagai
working units who serve as the first line of defense in
garis pertahanan pertama dalam mengidentifikasi risiko
identifying the risks in every Bank Hana’s line of business.
yang terdapat pada semua lini bisnis PT Bank Hana.
These
Satuan kerja tersebut selanjutnya memberikan laporan
reports regularly to SKMR in order to perform an overall
secara tertulis secara berkala kepada SKMR agar dapat
consolidation.
working
units
continues
to
submit
written
dikonsolidasikan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
051
STRATEGI
STRATEGY
Secara internal, PT Bank Hana telah mengembangkan
Internally, Hana Bank has developed the risk management
konsep arsitektur manajemen risiko, yang merinci
architectural concept which details the necessary steps
tahapan-tahapan
untuk
to adjust with the provisions of Bank Indonesia or the
Bank
requirements specified by the Basel Committee. Risk-based
Indonesia maupun persyaratan dari Komite Basel.
bank management development and implementation
Pengembangan dan implementasi manajemen bank
have begun since the last several years using PSAK 50/55
yang berbasis risiko telah dimulai sejak beberapa tahun
accounting system which will be effective in early 2012.
terakhir dengan menggunakan sistem akuntansi yang
The composite risk measurement also used 8 type risk
berbasis PSAK 50/55 yang akan efektif diterapkan pada
classification with 5 levels risk rating. In order to create
awal tahun 2012. Pengukuran risiko komposit juga telah
a healthy condition, updates were also performed on all
menggunakan 8 (delapan) klasifikasi risiko dengan 5
company policies and procedures to support decision
(lima) peringkat risiko. Agar tercipta suatu kondisi yang
making in risk management and ensure compliance with
sehat, pengkinian terhadap seluruh buku pedoman
the existing internal and external provisions.
menyesuaikan
yang
dengan
harus
dilakukan
ketentuan-ketentuan
perusahaan (SOP) juga telah dilakukan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang ada, baik ketentuan internal maupun eksternal.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
Untuk menjamin ketersediaan data risiko yang terkini
In order to ensure an up-to-date and comprehensive risk
dan komprehensif, PT Bank Hana telah melakukan
data availability, Hana Bank has implemented a new core-
implementasi atas core banking system yang baru
banking system called Hana Overseas Banking Information
bernama Hana Overseas Banking Information Solution
Solution (HOBIS). The implementation of a new system for
(HOBIS).
aktivitas
the operational activities has the purpose of supporting
mendukung
planning and analysis related to risk management, whereas
perencanaan dan analisa terkait pengelolaan risiko,
the development of the database for each type of risk is
sementara pengembangan database untuk masing-
currently performed by SKMR. The database will be useful
masing jenis risiko sedang dilakukan oleh SKMR. Database
in measuring and monitoring risk trends in a historical
yang dimaksud akan bermanfaat dalam pengukuran
manner, and as modeling materials to mitigate relevant
dan pemantauan tren risiko secara historis, serta dalam
risks throughout its implementation.
Penerapan
operasional
sistem
tersebut
baru
bertujuan
untuk
untuk
perkembangannya dapat berfungsi sebagai materi modeling untuk mitigasi risiko yang bersangkutan.
052
PROFIL RISIKO BANK
BANK RISK PROFILE
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, pengelolaan
In accordance with the provisions of Bank Indonesia, risk
risiko di PT Bank Hana telah dilakukan terhadap 8 (delapan)
management at Hana Bank has been performed on 8 (eight)
jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko operasional, risiko
types of risk, namely credit risk, operational risk, liquidity
likuiditas, risiko pasar, risiko strategis, risiko reputasi,
risk, market risk, strategic risk, reputation risk, legal risk and
risiko hukum, dan risiko kepatuhan. Sedangkan untuk
compliance risk. Meanwhile, measurements on composite
pengukuran atas risiko komposit, dilakukan dengan
risk are performed using 5 (five) ratings: ‘Low’ (1), ‘Low to
menggunakan 5 (lima) peringkat, yaitu ‘Low’ (1), ‘Low
Moderate’ (2), ‘Moderate’ (3), ‘Moderate to High’ (4) and
to Moderate’ (2), ‘Moderate’ (3), ‘Moderate to High’
‘High’ (5). The management and measurement of 8 (eight)
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
(4), dan ‘High’ (5). Pengelolaan dan pengukuran atas
risks are performed in all functional activities and line of
8 (delapan) risiko tersebut dilakukan disemua aktivitas
business at Hana Bank.
fungsional dan lini bisnis yang terdapat di PT Bank Hana. Per posisi Triwulan IV/2011, pengukuran profil risiko PT
In 4th quarter of 2011, Hana Bank risk profile measurements
Bank Hana telah mengikuti Surat Edaran Bank Indonesia
have complied
No. 13/23/DPNP perihal ‘Penerapan Manajemen Risiko
No. 13/23/DPNP regarding The Application of Risk
bagi Bank Umum’. Parameter yang digunakan dalam
Management for Commercial Banks’. Parameters used in
pengukuran tersebut selanjutnya dijadikan acuan untuk
the measurement are made as reference to evaluate the
menilai tingkat kesehatan PT Bank Hana, sebagaimana
Bank‘s soundness level, as stated in Bank Indonesia Circular
tertuang pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/
Letter No.
DPNP perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Soundness Level of Commercial Bank’s.
Berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh SKMR
Based on a self assessment performed by SKMR for
untuk posisi Desember 2011, profil risiko PT Bank Hana
December 2011, the Bank’s risk profile is as follows:
with Bank Indonesia Circular Letter
13/24/DPNP regarding The Evaluation of
adalah sebagai berikut:
JENIS RISIKO / TYPE OF RISK
PENILAIAN / SCORE
JENIS RISIKO / TYPE OF RISK Credit Risk JENIS RISIKO / TYPE OF RISK Market Risk
Risiko Kredit / Credit Risk
Low to Moderate
Risiko Pasar / Market Risk
Low
Risiko Likuiditas / Liquidity Risk
Low to Moderate
Liquidity Risk
Risiko Operasional / Operational Risk
Low to Moderate
Operational Risk
Risiko Hukum / Legal Risk
Low to Moderate
Legal Risk
Risiko Stratejik / Strategic Risk
Moderate to High
Strategic Risk
Risiko Kepatuhan / Compliance Risk
Low to Moderate
Compliance Risk
Risiko Reputasi / Reputational Risk
Low to Moderate
Reputational Risk
Peringkat Komposit Composite Rating
Low to Moderate
COMPOSITE RATING
Penjabaran pengelolaan untuk masing-masing risiko
Description of management for each risk is as follows:
adalah sebagai berikut:
Risiko Kredit
Credit Risk
Proses pemantauan atas portofolio kredit dilakukan
Monitoring process for the credit portfolio is performed
melalui pengawasan yang ketat terhadap seluruh satuan
through close monitoring on all working units related to the
kerja yang terkait dengan proses perkreditan, yaitu
credit process, starting from the screening process on all
mulai dari penyaringan terhadap calon counterparty
credit counterparty candidates, comprehensive analysis on
yang akan dibiayai, analisa yang komprehensif atas
the counterparty’s status and condition as an information
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
053
status dan kondisi counterparty yang bersangkutan
for credit decision making by the Loan Committee,
sebagai bahan informasi dalam hal pemutusan kredit
monitoring and supervision on all loan portfolios, including
yang dilakukan oleh Loan Committee, pemantauan
performing loans and non-performing loans, as well as
dan pengawasan atas seluruh portofolio perkreditan,
overall handling of restructured loans.
baik yang berkategori ‘Lancar’ (‘Performing Loans’) maupun ‘Tidak Lancar’ (‘Non-Performing Loans - NPL’), serta penanganan menyeluruh atas kredit-kredit yang direstrukturisasi. Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui penetapan
Credit risk management is performed through loan
batasan kredit untuk beberapa sektor ekonomi yang
limitation for certain industial sectors deemed to have
dianggap memiliki rasio NPL yang tinggi di pasar,
high NPL ratio in the market, monitoring of debtors with
pemantauan
memiliki
large exposure and periodically reviewing in implementing
eksposur besar, serta melakukan koordinasi secara
loan policy and procedure. Monitoring of non-performing
berkala dengan satuan kerja Credit Reviewer dalam
loan portfolio is also performed through monthly NPL
hal implementasi kebijakan dan prosedur perkreditan.
Management Meeting, including the measurement of
Pengawasan terhadap portofolio kredit bermasalah
Asset Recovery Working Unit’s performance in selling non-
juga dilakukan melalui NPL Management Meeting secara
performing assets to third parties.
atas
debitur-debitur
yang
bulanan, termasuk diantaranya mengukur kinerja satuan kerja Asset Recovery dalam hal penjualan aset-aset bermasalah kepada pihak ketiga. Beberapa proyek yang sedang dilakukan oleh SKMR
Several projects performed by SKMR in relation to credit
dalam kaitannya dengan pengelolaan risiko kredit,
risk management include the compilation of portfolio limit
antara lain, menyusun portofolio limit berdasarkan
based on the debtor’s client grading, compilation of data
kualitas kredit (client’s grading) debitur, penghimpunan
to measure the probability of payment failure by certain
data untuk mengukur probabilitas gagal bayar dari
debtors and perfection of scoring system by Hana Bank in
debitur tertentu, serta penyempurnaan sistem scoring
evaluating debtor’s capacity.
yang dimiliki PT Bank Hana dalam melakukan penilaian kelayakan debitur.
Risiko Pasar
Market Risks
Secara prinsip, aktivitas yang dilakukan oleh satuan kerja
In principle, activities performed by Treasury Working Unit
Treasury masih dikategorikan sederhana dan memiliki
are still classified as simple transaction with low risk lev-
risiko yang rendah karena transaksi trading belum
el since the trading transaction is not yet allowed by the
diperbolehkan oleh Manajemen PT Bank Hana. Fluktuasi
Management. Fluctuations of Rupiah currency rate against
nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing (US Dollar)
foreign currency (US Dollar) is still considered insignificant
dianggap belum memiliki dampak yang signifikan
to Bank Hana’s overall performance. This is proven by Bank
terhadap kinerja PT Bank Hana secara keseluruhan. Hal
Hana’s Net Devisa Position (PDN) stands under 1%.
ini dapat terlihat dari Posisi Devisa Netto (PDN) PT Bank Hana yang masih dibawah 1%.
054
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Namun demikian, PT Bank Hana tetap terekspos
However, Hana Bank is still exposed to market risks through
risiko pasar melalui pergerakan tingkat suku bunga,
the movement of interest rate, even if the risk composition
walaupun komposisi risiko ini juga masih tebilang kecil
is deemed low in terms of risk profile aggregate calculations.
secara perhitungan agregat profil risiko. Pemantauan
Monitoring of market interest rate movement is performed
pergerakan suku bunga pasar dilakukan secara khusus
specifically by the Asset and Liability Committee (ALCO)
oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang
authorized to make the necessary adjustment over the
memiliki wewenang untuk membuat penyesuaian yang
deposit interest rate for the purpose of funding for credit
diperlukan atas suku bunga simpanan untuk kepentingan
distribution. The Bank stipulated loan interest rate based on
penghimpunan dana guna penyaluran kredit. PT Bank
cost of fund (COF) added with a number of provisions and
Hana menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan
overhead. The amount of cost of fund (COF) is reviewed
tingkat cost of fund (COF) ditambah dengan sejumlah
on a monthly basis by ALCO and Treasury Working Unit.
provisi dan biaya overhead. Besarnya COF dikaji tiap bulan oleh ALCO dan satuan kerja Treasury. Dalam kaitannya dengan pengelolaan risiko suku bunga
In regards to the management of interest rate risks SKMR
pada buku bank, SKMR juga telah mengembangkan
has also developed a repricing gap report format based
format laporan repricing gap berdasarkan perspektif
on economic and earnings perspectives. The purpose of
ekonomi dan pendapatan. Tujuan dilakukannya repricing
repricing gap for all assets and liabilities performed based
gap untuk semua aset dan liabilitas PT Bank Hana yang
on maturity zone is to identify the amount of additional
dilakukan berdasarkan masing-masing zona adalah
capital required upon increasing market interest rate by
untuk mengetahui seberapa besar tambahan modal
500 bps.
yang dibutuhkan jika terjadi kenaikan suku bunga pasar sebesar 500bps. Pengelolaan risiko pasar di PT Bank Hana juga dilakukan
mark-to-market
harga
monitoring of mark-to-market for the price of each bond
masing-masing obligasi yang berstatus ‘available for
categorized ‘available for sale’. The monitoring of mark-
sale’. Pemantauan kebenaran atas harga mark-to-
to-market price is performed through daily measurement
market dilakukan melalui pengukuran deviasi secara
of deviation between the official price obtained from the
harian antara harga yang didapat secara resmi dari
stock exchange (closing price) and the price offered by the
bursa efek (closing price) dengan harga yang ditawarkan
broker (bid price). SKMR gives maximum toleration of 1%
oleh broker (bid price). SKMR memberikan toleransi atas
deviation.
melalui
pemantauan
atas
Market risk management is also performed through the
deviasi tersebut maksimum 1%. Pengelolaan atas risiko nilai tukar masih sebatas
Risk management over the currency risk is still limited to
pemantauan atas kecukupan jaminan tunai nasabah
the monitoring of customers’ cash adequacy which differs
yang berbeda mata uang dengan baki debet kreditnya.
from the currency with its credit outstanding. At the
Saat ini PT Bank Hana memberikan batasan toleransi agar
moment, Bank Hana provides a minimum of 110% of the
kecukupan jaminan tersebut paling sedikit 110% dari
total outstanding it sustains over its collateral adequacy.
total baki debet yang ditanggungnya. Jika dikarenakan
If the currency rate fluctuations cause the collateral value
fluktuasi nilai tukar menyebabkan nilai jaminan turun
to decrease to 105% of the outstanding value, SKMR shall
menjadi hanya sebesar 105% dari nilai baki debetnya,
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
055
SKMR menginformasikan kepada pihak bisnis agar
inform the business unit to top up additional collateral or
segera melakukan penambahan atas jaminannya atau
pay off a part of the outstanding.
melunasi sebagian baki debetnya.
Risiko Likuiditas Para
nasabah
Liquidity Risk dan
termasuk
Good liquidity maintenance is required to fulfill the Bank’s
diantaranya pemberian kredit, pembayaran deposito,
commitment to its customers and other stakeholders, in-
dan pemenuhan persyaratan likuiditas untuk operasional
cluding loan disbursement, deposit payment and fulfillment
hariannya. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan
of liquidity requirements for daily operations. This liquidity
oleh satuan kerja Treasury, melalui rekomendasi KMR
management function is performed by the Treasury Work-
dan ALCO. Tujuan utama atas manajemen likuiditas ini
ing Unit through RMC and ALCO’s recommendations. The
adalah agar PT Bank Hana dapat memenuhi seluruh
main purpose of this liquidity management is the fulfill-
kewajiban
menurut
ment of all the Bank’s contractual and financial obligations
ketentuan yang berlaku setiap saat, bahkan disaat
in accordance with the existing provisions, even under
kondisi buruk sekalipun.
worst condition.
Dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya dana,
To balance the funds, Hana Bank has performed various
Bank Hana telah melakukan berbagai cara, diantaranya
measures such as comprehensive cashflow analysis for Ru-
dengan melakukan analisa arus kas yang komprehensif,
piah and foreign currency (US dollar) as well as the use
baik untuk mata uang Rupiah maupun mata uang
of scenario analysis tool to determine a proper liquidity
asing (US Dollar), serta penggunaan perangkat analisa
margin. Proactive measures are also taken to ensure that
skenario untuk menetapkan marjin likuiditas yang
the core funding can be maintained at a consistent level in
sesuai. Langkah-langkah proaktif juga ditempuh untuk
accordance with the internal policy and the policy of Bank
memastikan bahwa dana inti (core fund) dapat terus
Indonesia.
kontraktual
pihak-pihak
dan
lain,
keuangannya
dijaga pada tingkat yang konsisten sesuai kebijakan internal dan kebijakan Bank Indonesia. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan oleh SKMR melalui
Monitoring of liquidity risk is performed by SKMR through
pelaporan maturity profile, mismatch gap ratio, dan
the reporting of maturity profile, mismatch gap ratio and
excess fund secara berkala, pembatasan jangka waktu
excess fund on a regular basis, limitation of US Dollar loan
kredit yang berdenominasi US Dollar, pemberian
period, procurement of limit over the US Dollar loan facility
limit atas fasilitas kredit US Dollar, serta pengawasan
and the supervision of Minimum Mandatory Reserve in Ru-
atas pemenuhan Giro Wajib Minimum dalam Rupiah
piah and US Dollar. The creation of comprehensive policy
dan US Dollar. Pembuatan kebijakan dan prosedur
and procedure in relation to the liquidity risk management
yang komprehensif terkait dengan pengelolaan risiko
and handling of maturity mismatch in the stage of devel-
likuiditas dan penanganan maturity mismatch sedang
opment and plan to be implemented mid 2012.
dalam tahap pengembangan dan direncanakan dapat terimplementasi pada pertengahan tahun 2012.
056
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Risiko Operasional
Operational Risk
PT Bank Hana menghadapi risiko operasional yang
Hana Bank faces an operational risk through an increase in
cukup signifikan melalui peningkatan volume transaksi
transaction volume and the amount of bank infrastructure
dan besarnya kebutuhan infrastruktur bank akibat
needs due to addition of new branch offices for operational
penambahan kantor cabang baru untuk aktivitas
activities. SKMR identifies and analyzes all factors pertaining
operasional. SKMR mengidentifikasi dan menganalisa
to the line of business, product, process and information
semua faktor yang melekat pada lini bisnis, produk,
system which may cause operational risks due to internal
proses, dan sistem informasi, yang dapat menimbulkan
and external factors, which in turn may impact the
risiko operasional, baik disebabkan oleh faktor internal
achievement of the Bank’s organizational purpose. The
maupun faktor eksternal, yang dapat berdampak pada
creation of adequate procedure is also performed to assess
pencapaian tujuan bank secara organisasi. Pembuatan
operational risks attached to new products and activities,
prosedur yang memadai juga telah dilakukan dalam
including the process and system used. The result of this
menilai risiko operasional yang melekat pada produk
identification shall be used to develop the database in case
dan aktivitas baru, termasuk proses dan sistem yang
of harmful events caused by operational risks.
digunakan. Hasil dari identifikasi ini akan digunakan untuk pengembangan database dalam hal kejadian yang merugikan yang disebabkan oleh risiko operasional. Beberapa
metode
yang
digunakan
SKMR
dalam
Several methods used by SKMR to manage operational
mengelola risiko operasional yang dihadapi Bank Hana
risks such as monitoring system in terms of ATM and core
antara lain, pemantauan atas system downtime, baik
banking, evaluation on the implementation of SOP in daily
ATM maupun core banking, evaluasi atas implementasi
operational activities, recording of fraud frequencies and
SOP dalam aktivitas operasional harian, pencatatan
value, calculation of amount and value of penalties by
atas frekuensi fraud beserta nilainya, perhitungan atas
Bank Indonesia, sustainable business planning execution,
jumlah dan nilai sanksi/penalti dari Bank Indonesia,
employee turn over ratio, ratio of training costs to total
pengelolaan rencana bisnis yang berkesinambungan,
employee costs, quality of service at every branch office,
utilisasi hak cuti tahunan, rasio perputaran karyawan,
management of resource transfer and monitoring of
rasio biaya pelatihan terhadap total biaya karyawan,
mechanism and fulfillment of report by relevant working
kualiats layanan percabang, pengelolaan alih daya, serta
unit. In order to minimize the frequency of operational risks
pengawasan atas mekanisme dan pemenuhan laporan
at branch level, SKMR has developed a methodology related
yang dilakukan oleh satuan kerja terkait. Dalam rangka
to Operational Risk Control Self Assessment (ORCSA), with
meminimalkan frekuensi risiko operasional ditingkat
the purpose of mapping which operational risk category
cabang, SKMR telah mengembangkan metodologi yang
frequently occurs in day-to-day transaction activities.
terkait dengan operational risk control self assessment (ORCSA). Metode ini bertujuan untuk memetakan kategori risiko operasional mana yang sering muncul dalam aktivitas transaksi sehari-hari.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
057
Risiko Hukum
Legal Risks
Risiko hukum timbul dari berbagai kontrak yang tidak
Legal risks arise out of various inapplicable contracts,
dapat diterapkan, kontrak yang tidak menguntungkan,
unprofitable contracts, imperfect content of agreement,
isi perjanjian yang tidak sempurna, timbulnya perkara
legal proceeding or litigation and the development of
atau tuntutan hukum, serta adanya perkembangan
applicable law and regulations which may disadvantage the
dalam hukum dan peraturan yang berlaku yang dapat
Bank. The Bank manages its legal risks through Corporate
merugikan posisi bank. PT Bank Hana mengelola risiko
Legal Working Unit activities which continuously develops
hukum melalui aktivitas satuan kerja Corporate Legal yang
and monitors the standardization of legal documents for
senantiasa mengembangkan dan memantau standarisasi
banking business activities, legal banking advices to the
dokumen
relevant unit and monitoring on documents with the status
legal
untuk
aktivitas
bisnis
perbankan,
memberikan nasehat-nasehat hukum perbankan kepada
of ‘To Be Obtained’ (TBO).
satuan terkait, serta melakukan pengawasan terhadap dokumen-dokumen yang berstatus ‘To Be Obtained’ (TBO). Selama tahun 2011, satuan kerja Corporate Legal telah
Throughout 2011, the Corporate Legal Working Unit
memperbaharui isi Perjanjian Kredit PT Bank Hana
has renewed the content of Loan Agreement for
untuk keperluan taksasi. Revisi tersebut ditujukan untuk
binding purposes. The revision is designed to ensure
selalu menerapkan praktik terbaik secara internasional
the implementation of international best practices in
yang menyesuaikan dengan pertumbuhan volume
accordance with the growth of business transaction
transaksi bisnis. Selain itu, sejalan dengan instruksi dari
volume. Furthermore, according to the instruction from
Manajemen PT Bank Hana, satuan kerja Corporate Legal
the Management, the Corporate Legal working unit also
juga membuat surat delegasi agar masing-masing Kepala
created letter of delegation so that every branch manager
Cabang memiliki wewenang untuk bertanda tangan
has the authority to sign the Loan Agreement. However,
di Perjanjian Kredit PT Bank Hana. Namun demikian,
such authority is only given to certain loan transactions
wewenang tersebut hanya diberikan untuk transaksi-
with low level of risk.
transaksi kredit tertentu yang memiliki risiko rendah.
Risiko Strategis Dalam
mengelola
Strategic Risk risiko
stratejik,
PT
Bank
Hana
In managing its strategic risks, Hana Bank uses the principles
menggunakan prinsip kehati-hatian dan berpedoman
of prudence and thrives to implement in-depth market
untuk menerapkan analisa pasar yang mendalam untuk
analysis to monitor business climate and development,
memantau perkembangan dan iklim usaha, sehingga
to finally assist the Management in creating the right
pada akhirnya dapat membantu Manajemen untuk
decision. Strategic risk handling requires an integrated
membuat keputusan yang tepat. Penanganan risiko
budget system and the development of financial modeling
stratejik membutuhkan sistem anggaran yang terpadu,
device to identify, measure and mitigate future risks.
serta pengembangan perangkat permodelan finansial
Thorough evaluation has been performed by SKMR on
untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengurangi
various work programs and corporate actions relevant to
risiko yang dapat timbul dikemudian hari. Evaluasi
the performance target, achievement potentials and the
secara menyeluruh telah dilakukan oleh SKMR terhadap
vision and mission of Hana Bank.
berbagai program kerja dan aksi korporasi yang dikaitkan dengan target kinerja, potensi pencapaian, serta visi dan misi PT Bank Hana.
058
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Risiko Reputasi Risiko
reputasi
Reputational Risk kemungkinan
The reputation of a bank can change as a result of loan
kerugian atau volatilitas yang dialami dalam hal nilai
risk, market, operations or other risks which may affect
reputasi. Nilai reputasi bank dapat berubah sebagai
future incomes and as a result of unfulfilled expectations
akibat dari kejadian risiko kredit, pasar, operasional,
of the Stakeholders. Management of reputational risks is
atau
mempengaruhi
performed by developing an in-depth work frame over
pendapatan dimasa yang akan datang dan sebagai
business decisions performed by the Board of Directors in
dampak dari tidak terpenuhinya harapan Stakeholder.
order to meet the Stakeholders’ expectations and handle
Pengelolaan risiko reputasi di PT Bank Hana dilakukan
complaints by counterparty for the performance and
dengan pengembangan kerangka kerja yang mendalam
services procured to them. Furthermore, the Corporate
atas keputusan bisnis yang dilakukan oleh Direksi agar
Planning and Secretary Working Unit in public relations is
sesuai dengan harapan Stakeholder dan penanganan
also involved in safeguarding the Bank’s image in the eyes
keluhan counterparty atas kinerja dan pelayanan yang
of the public.
risiko
didefinisikan
lainnya
yang
sebagai
dapat
diberikan kepada mereka. Selain itu, peranan satuan kerja Corporate Planning and Secretary dalam hal public relation turut terlibat dalam menjaga image PT Bank Hana dihadapan publik. Selama tahun 2011, PT Bank Hana menerima penghargaan
In 2011, Hana Bank received an award from the Investor
dari Majalah Investor sebagai ‘Bank Terbaik’ untuk
Magazine as the ‘Best Bank’ for commercial bank category
kategori bank umum dengan aset diatas Rp1 triliun
with an asset of more than IDR 1 trillion to IDR 10 trillion.
sampai dengan Rp10 triliun. Penghargaan ini merupakan
This award is an evidence that Bank Hana has positive
cerminan bahwa citra PT Bank Hana dihadapan
reputation in the eyes of the public, which is essential for
masyarakat banyak sangat positif dan berguna untuk
the sake of future business growth.
kepentingan pertumbuhan bisnis ke depan.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
PT Bank Hana menjalankan transaksi operasionalnya
Hana Bank conducts its operational transaction within the
dalam koridor aturan-aturan, baik yang dikeluarkan
corridor of rules issued by various parties in the government
oleh berbagai pihak dalam pemerintahan maupun
or by internal policy. The compliance risk may occur due
oleh kebijakan internal. Risiko kepatuhan dapat timbul
to failure in fulfilling various provisions. An overall study
akibat kegagalan dalam memenuhi berbagai ketentuan
on the aspect of compliance is performed systematically
tersebut. Kajian menyeluruh terhadap aspek kepatuhan
in every process and activities. The compliance aspect
diterapkan secara sistematis dalam tiap proses dan
study is specifically conducted before the launching of new
aktivitas yang ada di PT Bank Hana. Kajian aspek
products and on suspicious or irregular transactions related
kepatuhan secara khusus dilakukan sebelum peluncuran
to money laundry and prevention of terrorism funds.
produk-produk baru dan terhadap transaksi yang mencurigakan ataupun yang diluar kebiasaan. Selain itu, melalui satuan kerja Compliance, PT Bank Hana telah menerapkan peraturan dan ketentuan yang terkait dengan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
059
Beberapa indikator yng menjadi obyek pemantauan
Several indicators which became the object of monitoring
atas pengelolaan risiko kepatuhan selaman tahun 2011,
of compliance risk management throughout 2011 include
antara lain, rasio kecukupan modal, NPL, BMPK, GWM,
ratio on capital adequacy, NPL, BMPK, GWM and PDN.
dan PDN. PT Bank Hana memiliki batasan secara internal
The Bank has an internal limit monitored daily in order to
yang dimonitor secara harian agar pelampauan ataupun
avoid discrepancy. Based on the acquired data, Hana Bank
pelanggaran
dapat
has continuously improved compliance risk management
terhindari. Berdasarkan data yang diperoleh, PT Bank
where a number of penalties from Bank Indonesia in 2011
Hana secara berkesinambungan telah meningkatkan
has decreased compared to the previous year.
terhadap
rasio-rasio
tersebut
pengelolaan risiko kepatuhan dimana terlihat jumlah sanksi dari Bank Indonesia selama tahun 2011 telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
060
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
061
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
062
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat
Rapid development of banking industry is generally ac-
umumnya
kompleksnya
companied with the complexity of bank business activi-
kegiatan usaha bank yang mengakibatkan peningkatan
ties which cause an increase in bank risk exposure. Good
eksposur risiko bank. Good corporate governance pada
corporate governance in the banking industry becomes
industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat ini
more important for the moment and in the years to come,
dan masa-masa yang akan datang, mengingat risiko
considering the ever-increasing risks and challenges faced
dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan
by the banking industry. In order to improve the bank’s
akan semakin meningkat. Dalam rangka meningkatkan
performance, protect the interests of the stakeholders as
kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders
well as compliance with the provisions of law and the code
dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
of conduct generally applicable in the banking industry, the
perundang-undangan serta nilai-nilai etika (code of
bank is required to perform business activities based on the
conduct) yang berlaku secara umum pada industri
principles of Good Corporate Governance.
disertai
dengan
semakin
perbankan, bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan
berpedoman
pada
prinsip-prinsip
Good
Corporate Governance.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
063
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006
Based on Bank Indonesia’s provision number 8/4/PBI/2006
tentang pelaksanaan Good Corporate Governance
on the performance of Good Corporate Governance for
bagi bank umum yang direvisi dengan Peraturan
public banks revised with Bank Indonesia’s Regulation (PBI)
Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang perubahan
Number 8/14/PBI/2006 on amendment of PBI Number 8/4/
atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good
PBI/2006 on the execution of Good Corporate Governance
Corporate Governance bagi bank umum dan diperkuat
for general banks, reinforced with SE BI No. 9/12/
dengan SE BI No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal
DPNP on 30 May 2007 regarding the execution of Good
pelaksanaan Good Corporate Governance, pelaksanaan
Corporate Governance, such execution of Good Corporate
Good Corporate Governance pada industri perbankan
Governance in the banking industry must always be based
harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip
on 5 (five) basic principles as follows:
dasar, yaitu : (transparency),
mencakup
1. Transparency, which refers to the openness in
keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang
disclosing relevant material information to perform
material dan relevan dalam melaksanakan proses
the decision making process.
1. Tansparansi
yang
pengambilan keputusan. (accountability),
yang
2. Accountability, which refers to the clarity of function
pelaksanaan
and performance of liability of each position in the
pertanggungjawaban tiap posisi dalam organisasi
organization to make its management more effective.
2. Akuntabilitas mencakup
kejelasan
fungsi
dan
sehingga pengelolaannya berjalan efektif. 3. Tanggung jawab (responsibility), yang mencakup
3. Responsibility, which refers to the commitment to
komitmen untuk mematuhi semua peraturan
comply with the existing provisions of law and the
perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
principles of healthy bank management.
pengelolaan bank yang sehat. 4. Independensi (independency), yang memastikan
064
4. Independency,
which is
ensures
performed
that
the
professionally
bank
pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan
management
and
independen dari potensi tekanan akibat benturan
independently from any potential pressure due to
kepentingan.
conflict of interest.
5. Kewajaran (fairness), yang mencakup kesetaraan
5. Fairness, which ensures equality to ensure just and
untuk memastikan perlakuan yang adil dan setara
fair treatment in protecting the interests of the
dalam melindungi hak-hak pemangku kepentingan
stakeholders in accordance with the applicable
(stakeholder) sesuai peraturan yang berlaku.
regulations.
Dalam kaitan pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut, PT
In relation to the execution of such principles, Hana Bank
Bank Hana telah menyusun manual Pedoman Pelaksanaan
has compiled a GCG Execution Manual which covers the
GCG yang mencakup Governance Structure, Pedoman
Governance Structure, Guide and Code of Conduct for
dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi,
the Board of Commissioners and Board of Directors,
Pedoman Kerja Komite-Komite, Proses Rapat, Kode Etik
Work Guide for Committees, Meeting Procedure, Code
Perilaku Karyawan dan Prosedur Pelaksanaan Benturan
of Conduct for Employees and Procedure for Handling
Kepentingan.
Conflict of Interests.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Pada penghujung tahun 2011, PT. Bank Hana telah
At the end of 2011, PT Hana Bank has increased its stored
meningkatkan modal disetor sebesar Rp 500 milyar
capital by IDR 500 billion to IDR 1 trillion. This is a proof
menjadi Rp 1 triliun. Hal tersebut merupakan bentuk
of Hana Financial Group (HFG)’s seriousness as the ma-
keseriusan
sebagai
jority shareholders in managing business potentials and
pemegang saham mayoritas dalam menggarap potensi
participate in the development of Indonesian economy.
bisnis dan turut serta dalam pembangunan ekonomi
Such significant increase in capital will demand an equally
Indonesia. Adapun kenaikan modal secara signifikan akan
significant business growth. However, the bank retains its
menuntut adanya pertumbuhan bisnis secara signifikan.
business focus on commercial SME and corporations, the
Namun bisnis bank akan tetap fokus pada SME komersial
majority of which are local customers and the remaining
dan korporasi dengan porsi terbesar pada nasabah lokal
are Korean-based entrepreneurs.
Hana
Financial
Group
(HFG)
selebihnya kepada pebisnis asal Korea. Dengan
ini
bank
berkomitmen
untuk
senantiasa
The bank is hereby committed to continuously perform
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Good Corporate Governance - GCG by upholding the code
Corporate Governance - GCG) dengan menjunjung
of conduct and professionalism standard for the entire
tinggi etika dan standar profesionalisme pada seluruh
organization.
jenjang organisasi.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
PERFORMANCE OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
2.1. Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi
2.1. Number, composition, criteria and independency
Anggota Dewan Komisaris
of the members of the Board of Commissioners.
Jumlah anggota Dewan Komisaris PT Bank Hana
The minimum number of PT Hana Bank’s Board of
berjumlah minimal 3 (tiga) orang dan tidak
Commissioners is 3 (three) people and shall not exceed
melampaui jumlah anggota Direksi dan 2 (dua) dari 3
the number of members of the Board of Directors
(tiga) jumlah anggota Dewan Komisaris berdomisili
and 2(two) out of 3(three) Commissioners are
di Indonesia. Dikarenakan salah satu Komisaris
domiciled in Indonesia. Since one of the Independent
Independen mengundurkan diri yaitu atas nama Edy
Commissioners, Edy Kuntarjo, resigned on 25 July
Kuntarjo pada
25 Juli 2011, maka jumlah Komisaris
2011, the number of Independent Commissioners
Independen belum memenuhi ketentuan pada posisi
has not yet fulfilled the provisions of December
Desember 2011 karena kurang dari 50% (lima puluh
2011, lacking 50% (fifty percent) of the entire Board
perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris
of Commissioners, namely 1 (one) Independent
yaitu 1 (satu) Komisaris Independen dari 3 (tiga)
Commissioner out of 3 (three) number of members
jumlah anggota Dewan Komisaris. Pengangkatan
of the Board of Commissioners. The election of
Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 8
Independent Commissioner in the Extraordinary
Desember 2011 tidak mendapatkan persetujuan dari
Shareholders Meeting on 8 December 2011 was not
Bank Indonesia. Oleh karena itu Bank saat ini lebih
approved by Bank Indonesia. Therefore, the Bank is
selektif dan masih mencari kandidat yang tepat
currently more selective and is still looking the accurate
untuk mengisi kekosongan posisi tersebut.
candidate to fill the job vacancy.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
065
2011 Board of Commissioners' Structure
Susunan Dewan Komisaris tahun 2011
Nama Name
No
1.
Cho Young Seok
2.
Biantoro Setijo
3.
Eka Noor Asmara
WNA FC
WNI IC
WNI IC
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Komisaris PT. Bank Hana telah memenuhi
PT Hana Bank’s Board of Commissioners has fulfilled the
persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi
requirements of integrity, competence and financial
keuangan sesuai dengan persyaratan Fit and Proper
reputation in accordance with the Fit and Proper Tests
Test yang ditetapkan Bank Indonesia. Anggota
specified by Bank Indonesia. Members of the Board
Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai
of Commissioners did not double any other office job
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat
as members of the Board of Commissioners, Board
Eksekutif pada bank umum, bank perkreditan
of Directors or Executive Officials in a general bank,
rakyat,
baik
public loan banks and other financial institutions in and
didalam maupun diluar negeri kecuali sebagaimana
out of the country unless allowed in Bank Indonesia’s
diperkenankan dalam Peraturan Bank Indonesia.
Regulation.
Khusus kedudukan Sdr. Cho Young Seok sebagai
Exception is made to Mr. Cho Young Seok who serves
Komisaris Utama (anggota Dewan Komisaris non
both as President Commissioner (non-independent
independen) tercatat sebagai komisaris utusan
member of the Board of Commissioners) and the
yang menjalankan tugas fungsional dari Pemegang
assigned commissioner who performs functional
Saham Pengendali dan Sdr. Biantoro Setijo sebagai
duties of the Controlling Shareholders and Mr. Biantoro
komisaris yang memiliki keterkaitan dengan Sdr.
Setijo as commissioners related to Mr. Bambang Setijo
Bambang Setijo sebagai pemegang saham sebesar
as shareholder of 5% of PT Hana Bank Indonesia. All
5% pada PT Bank Hana Indonesia. Seluruh anggota
members of the independent board of commissioners
komisaris independen tidak memiliki hubungan
are not related in terms of finance, organization, or
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/
share ownership with other members of the Board
atau hubungan keuangan dengan anggota Dewan
of Commissioners, the Board of Directors and / or
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang
Controlling Shareholders or relation to a Bank which
Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
may affect its independence.
dan
lembaga
keuangan
lainnya
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
066
Jabatan Job Title
Status
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2.2 Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris PT
Duties and responsibilities of PT Hana Bank’s Board of
Bank Hana dijabarkan sebagai berikut:
Commissioners are described as follows:
1. Memastikan
terselenggaranya
pelaksanaan
1. Ensuring Good Corporate Governance in every
Good Corporate Governance dalam setiap
business activity on all levels or organizational
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
structure.
atau jenjang organisasi. 2. Melaksanakan
pengawasan
terhadap
2. Monitoring the duties and responsibilities of
tanggung jawab
the Board of Directors and giving advice to the
Direksi, serta memberi nasihat kepada Direksi
Board of Directors by directing, monitoring and
dengan
evaluating the Bank’s strategic policy execution.
pelaksanaan
tugas
dan
mengarahkan,
memantau,
dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. 3. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan
3. Banned from taking a Bank’s operational activity
kegiatan operasional Bank, kecuali :
decision except for the following:
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait
a. Funds disbursement to relevant parties as
sebagaimana
ketentuan
stated in Bank Indonesia’s regulations on
Bank Indonesia tentang Batas Maksimum
maximum limit for procurement of General
Pemberian Kredit Bank Umum.
Bank Loan.
b. Hal-hal
lain
diatur
yang
dalam
ditetapkan
dalam
b. Other matters specified in the Bank’s Articles
Anggaran Dasar Bank atau peraturan
of Association or the existing provisions of
perundangan yang berlaku.
law.
Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris
Decision making by the Board of Commissioners shall
tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas
not waive the Board of Directors’ responsibility for
pelaksanaan kepengurusan Bank.
bank organization.
4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
4. Ensuring that the Board of Directors has followed
temuan audit dan rekomendasi dari Satuan
up on the result of audit and recommendation
Kerja Audit Intern Bank, audit eksternal, hasil
by the Bank’s Internal Audit Work Unit, External
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
Audit, result of monitoring by Bank Indonesia and
pengawasan otoritas lain.
/ or by other authorities.
5. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling
5. Notifying Bank Indonesia of the following event(s)
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya :
at the latest of 7 (seven) work days since its
a. Pelanggaran
acknowledgement:
undangan perbankan.
peraturan dibidang
perundangkeuangan
dan
a. Violation of the provisions of law in the field of finance or banking.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
067
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan
kelangsungan
b. Situation or potential situation which may harm the bank’s business continuity.
usaha Bank. 6. Menyetujui
dan
mengevaluasi
sekurang-
6. Approving and evaluating at least 1 (one) time
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
within 1 (one) year of Risk Management policy
kebijakan Manajemen Risiko, serta mengevaluasi
and evaluating the Board of Directors’ liability
pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan
report regarding the Risk Management policy.
kebijakan Manajemen Risiko. 7. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
7. Directing,
monitoring
and
evaluating
the
Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
Information
kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi
Bank Policy related to the use of Information
Informasi serta mengevaluasi pertanggung
Technology as well as evaluating the Board of
jawaban Direksi atas penerapan manajemen
Directors’ liability over the implementation of
risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi.
risk management in the use of Information
Technology
Strategic
Plan
and
Technology. 8. Melakukan
pengawasan
berkaitan
dengan
bidang perkreditan, meliputi : a. Menyetujui
which consists of : tahunan
a. Approving the annual loan plan, including
kredit
loan procurement plan to bank stakeholders
kepada pihak yang terkait dengan bank
and to large exposure debtors; supervising
dan
debitur-debitur
loan disbursement plan execution; and
besar; mengawasi pelaksanaan rencana
inquiring explanation and or liability of
pemberian kredit; dan meminta penjelasan
the Board of Directors and requesting
dan atau pertanggung jawaban Direksi
improvement steps if the disbursement of
serta meminta langkah-langkah perbaikan
loan deviates from the loan plan;
termasuk
rencana
8. Conducting supervision in relation to loan sector,
rencana
kredit
kredit pemberian
kepada
apabila pelaksanaan pemberian kredit menyimpang dari rencana perkreditan yang telah dibuat; b. Menyetujui
Kebijaksanaan
Perkreditan
b. Approving the Bank Loan Policy (KPB) and
Bank (KPB) dan meminta penjelasan
requesting explanation and / or liability of
dan atau pertanggung jawaban Direksi
the Board of Directors in case of discrepancy
apabila terdapat penyimpangan dalam
during the KPB execution;
pelaksanaan KPB;
068
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
c. Meminta penjelasan dan atau pertanggung
c. Requesting explanation and / or liability
jawaban Direksi mengenai perkembangan
from the Board of Directors regarding the
dan kualitas portofolio perkreditan secara
development and quality of loan portfolio
keseluruhan termasuk kredit-kredit yang
as a whole, including loans given to Bank
diberikan kepada pihak-pihak yang terkait
stakeholders and certain large exposure
dengan Bank dan debitur-debitur besar
debtors.
tertentu. 9. Menyetujui
Rencana
disampaikan
kepada
melaksanakan pelaksanaan
Bank
yang
9. Approving the Bank Business Plan submitted
Indonesia
dan
to Bank Indonesia and performing supervision
terhadap
on the execution of Bank Business Plan and
Bisnis Bank
pengawasan Rencana
Bisnis
Bank
serta
menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana
submitting Bank Business Plan Supervisory Report every semester to Bank Indonesia.
Bisnis Bank setiap semester kepada Bank Indonesia. 10. Menyetujui
/
mereview
setiap
kebijakan/
policy / procedure.
prosedur internal yang bersifat strategis.
2.3 Rekomendasi
yang
Telah
Diberikan
10. Approving / reviewing every strategic internal
Oleh
2.3 Recommendations Given by the Board of
Dewan Komisaris selama tahun 2011
Commissioners throughout 2011
1. Menyetujui Rencana Bisnis Bank 2012 - 2014.
1. Approving the 2012 - 2014 Bank Business Plan.
2. Pemanfaatan sisa anggaran pelatihan 2011
2. Making use of the 2011 training budget with
dengan
pelatihan
terstruktur
untuk
dan
pendidikan
meningkatkan
yang
structured training and education to improve the
kualitas
quality of employees in accordance with the level
karyawan sesuai dengan tingkat kebutuhan
of needs of each Work Unit.
setiap unit Kerja yang ada. 3. Memperkuat proses pengajuan kredit antara
3. Reinforcing the process of loan proposal by
lain dengan lebih berhati-hati dalam merekrut
taking more caution in recruiting BM and RM in
BM dan RM dengan mempertimbangkan segi
consideration to the integrity and competence
integritas dan kompetensi untuk menghindari
aspects required to avoid fraud.
kecurangan (fraud). 4. Menyelesaikan
permasalahan
IT
termasuk
pelatihan SOP system HOBIS. 5. Memperkuat pengendalian internal (internal
control) terkait dengan beberapa kasus terbaru
4. Finalizing IT issues, including HOB system’s SOP training. 5. Reinforcing internal control related to the latest cases in the Bank.
di Bank.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
069
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
PERFORMANCE OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS
3.1. Jumlah, komposisi, kriteria, dan independensi Direksi
3.1. Number,
criteria,
and
independence of the Board of Directors
Jumlah anggota Direksi telah sesuai yaitu berjumlah
The number of Board of Directors is currently 5 (five)
5 (lima) orang. Seluruh anggota Direksi telah
people. All members of the Board of Directors have
berdomisili di Indonesia, termasuk yang mempunyai
domiciled in Indonesia, including those with the
status
dan/
status of a foreign citizen. The replacement and / or
atau pengangkatan anggota Direksi tahun 2011
election of the members of 2011 Board of Directors,
telah mempertimbangkan rekomendasi Komite
recommendations made by the Remuneration and
Remunerasi dan Nominasi yang telah berlaku efektif.
Nomination Committee were put into consideration.
Seluruh anggota Direksi telah memiliki pengalaman
All members of the Board of Directors have more
lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional
than 5 (five) years of operational experience as
sebagai Pejabat Eksekutif Bank. Seluruh anggota
Bank executive officer. No member of the Board of
Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai
Directors serves another position in the Company as
Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank,
a Commissioner, Director or Executive Officer of the
perusahaan dan atau lembaga lain dimana kondisi
Bank, a company or another institution as specified
ini telah dipersyaratkan sebelum pengajuan ke Bank
in the prerequisite prior to submittance to Bank
Indonesia.
Indonesia.
WNA.
Pada
waktu
penggantian
Susunan Direksi tahun 2011
No
070
composition,
2011 Board of Directors
Nama
Kewarganegaraan
Jabatan
Name
Citizenship
Position
1.
Choi Chang Sik
WNA FC
Direktur Utama President Director
2.
Park Sung Ho
WNA FC
Direktur Director
3.
Liem Konstantinus
WNI IC
Direktur Director
4.
Sugiarto Kurniawan Chandra
WNI IC
Direktur Director
5.
Bayu Wisnu Wardhana
WNI IC
Direktur yang Membawahi Fungsi Kepatuhan Director superseding the Compliance Function
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham
No member of the Board of Directors owns more than
melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal
25% (twenty five percent) of stored capital at another
disetor pada perusahaan lain. Seluruh anggota
company. All members of the Board of Directors are
Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga
not related as family up to the second cousin removed
sampai dengan derajat kedua dengan sesama
with the members of the Board of Directors and / or
anggota Direksi, dan/atau dengan anggota Dewan
the Board of Commissioners. The Board of Directors
Komisaris. Direksi tidak memberikan kuasa umum
does not delegate a general authority to another
kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan
party which may affect the delegation of duties and
tugas dan fungsi Direksi. Dan seluruh Direksi PT
functions of the Board of Directors. All Directors of
Bank Hana telah memenuhi persyaratan integritas,
Hana Bank have fulfilled the requirements of integrity,
kompetensi, dan reputasi keuangan sesuai dengan
competence and financial reputation in accordance
persyaratan Fit & Proper Test.
with the Fit & Proper Test requirements.
3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
3.2. Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Direksi merupakan bagian dari pengelola PT Bank
The Board of Directors is a part of PT Hana Bank
Hana yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
management elected by the General Shareholders
Saham yang bertanggung jawab penuh dengan
Meeting with the following duties and responsibilities :
tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut : 1. Bertanggung
jawab
penuh
atas
pelaksanaan
1. Fully
responsible
for
the
execution
of
Bank
kepengurusan Bank secara profesional dengan
organization in a professional manner by addressing
mengedepankan prudential banking practices serta
prudential banking services and required to present its
wajib
performance liability to the shareholders in a GSM;
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS; 2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
2. Managing Bank in accordance with its authority and
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
responsibility as stated in the Articles of Association,
Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan
provisions of law and internal Bank specifications;
yang berlaku, dan ketentuan internal Bank;
Corporate
3. Enacting the principles of Good Corporate Governance
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
in every business activity on all levels or organizational
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dengan
structure by establishing the following units:
3. Melaksanakan
prinsip-prinsip
Good
membentuk paling kurang : a. Satuan Kerja Audit Intern;
a. Internal Audit Work Unit;
b. Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite
b. Risk Management Work Unit and Risk Management
Manajemen Risiko; c. Satuan Kerja Kepatuhan;
Committee; c. Compliance Work Unit;
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
071
4. Menyusun
strategi
4. Compiling the vision, mission, values and strategy of
panjang
the company as well as long-term and short-term
(corporate plan) dan jangka pendek (Rencana
programs (1-3 years Business Plan) for discussion
Bisnis 1-3 tahun) untuk dibahas dan memperoleh
and approval by the Board of Commissioners or GSM
persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS sesuai
in accordance with the provisions of the Articles of
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
Association;
perusahaan
visi,
misi,
serta
nilai-nilai
program
dan
jangka
5. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
secara
efektif
dan
efisien
5. Controlling the resources owned by the Company
serta
in an effective and efficient manner and revealing
mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank
strategic employment issues such as recruitment
yang bersifat strategis dibidang kepegawaian,
system, promotion, and remuneration to the Bank
antara lain sistem recruitment, promosi, remunerasi
policy employees and performing efficiency measures
serta melakukan efisiensi melalui pengurangan
such as reduction of employees;
pegawai; 6. Memupuk reputasi sebagai Bank yang baik dan
6. Building reputation as a good and healthy Bank in
sehat diukur dari service dan mutu produk yang
terms of service and product quality to the customers’
memuaskan
nasabah
satisfaction by taking into account the realization of
perwujudan
prinsip-prinsip
dengan
memperhatikan
prudential
banking
principles of prudential banking practices;
practices; 7. Merumuskan business strategy, produk dan jasa
7. Formulating business strategy, products and other
lain yang menghasilkan keseimbangan rentabilitas,
services which result in balance between rentability,
likuiditas serta risiko;
liquidity and risk;
8. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
8. Following up on audit findings and recommendation
Satuan Kerja Audit Intern bank, auditor eksternal,
from the Bank’s Internal Audit Work Unit, External
hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
Auditor, result of supervision by Bank Indonesia and /
pengawasan otoritas lain;
or other authorities;
9. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang
9. Establishing clear authority and responsibility on every
jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait
job level in relation to the implementation of risk
dengan penerapan manajemen risiko, melalui :
management through the following steps:
a. Menyusun kebijakan dan strategi Manajemen
a. Compiling a written and comprehensive Risk
Risiko secara tertulis dan komprehensif serta
Management policy and strategy and performing
dilakukan evaluasi sekurang-kurangnya 1 (satu)
at least 1 (one) evaluation in 1 (one) year or more
kali dalam 1 (satu) tahun atau frekuensi yang
often in case of changes in factors which affect
lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan
the Bank’s business activity significantly. The Risk
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
Management strategy includes limit specification
usaha Bank secara signifikan. Termasuk dalam
072
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
kebijakan
dan
strategi
Manajemen
Risiko
and approval in terms of composite risk, based on
adalah penetapan dan persetujuan limit risiko
risk or functional activity;
baik risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko, maupun per aktivitas fungsional; b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
b. Responsible for performing Risk Management
Manajemen Risiko dan eksposure risiko yang
activities and risk exposures assumed by the Bank
diambil oleh Bank secara keseluruhan;
as a whole;
c. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang
c. Evaluating and deciding on transactions which
memerlukan persetujuan Direksi;
require approval from the Board of Directors;
d. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko
d. Developing the Risk Management culture in the
pada seluruh jenjang organisasi, khususnya
entire organization, especially on the importance
tentang pentingnya pengendalian intern yang
of effective internal control;
efektif; e. Memastikan peningkatan kompetensi sumber
e. Ensuring the improvement of human resources
daya manusia yang terkait dengan Manajemen
competence related to Risk Management through
Risiko
education and training program in a continuous
melalui
program
pendidikan
dan
pelatihan secara berkesinambungan; f.
manner;
Memastikan fungsi Manajemen Risiko telah
f.
Ensuring that the function of Risk Management
beroperasi secara independen yaitu adanya
has been operating independently, such as
pemisahan
Kerja
the separation of functions between the Risk
Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi,
Management Working Unit which performs
pengukuran dan pemantauan risiko dengan
identification, measurement and monitoring of
satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan
risks with work units which perform and finalize
transaksi;
transactions;
fungsi
antara
Satuan
g. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk
g. Performing
regular
memastikan : keakuratan metodologi; penilaian
methodological
risiko; kecukupan implementasi sistem informasi
adequate
manajemen; dan ketepatan kebijakan, prosedur
information
dan penetapan limit risiko.
procedure and risk
review
accuracy;
implementation system;
and
risk of
to
ensure
assessment; management
accurate
policy,
10. Menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi
10. Establishing a Bank policy and Information Technology
dan kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi
Strategic Plan related to the use of Information
Informasi serta pelaksanaan penerapan manajemen
Technology as well as the implementation of risk
risiko dalam penggunaan teknologi informasi.
management in using information technology.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
073
11. Merumuskan strategi pengembangan sumber daya
11. Formulating the human resources development
manusia secara bertahap dan berkesinambungan
strategy in a gradual and sustainable manner through
melalui perwujudan nilai-nilai perusahaan (corporate
the realization of corporate values which are made as
value) yang menjadi landasan berpikir, bertindak,
a basis for idea, action and behavior of a solid and
serta berperilaku sehingga menjadi budaya kerja
characterized corporate work culture.
perusahaan yang solid dan berkarakter.
Jawab
3.3. Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Directors throughout 2011
Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan
The Board of Directors is fully responsible for the Bank
kepengurusan Bank, Direksi juga selalu melaksanakan
management. The Board of Directors also strives to
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam
perform the principles of Good Corporate Governance
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
in every business activity on all levels of organization.
atau jenjang organisasi. Rapat Direksi dilakukan
The Board of Directors is held intensively on the first
secara intensif pada hari pertama setiap minggu,
day of every week. Several decisions proposed:
3.3. Pelaksanaan
Tugas
dan
Tanggung
Dewan Direksi selama tahun 2011
Adapun beberapa keputusan yang telah diberikan diantaranya adalah sebagai berikut: secara
1. Thorough IT restructuring begins by recruiting IT staff
menyeluruh dimulai dengan rekrutment staf IT dan
and using IT consultant services in HOBIS development.
1. Pembenahan
IT
yang
akan
dilakukan
penggunaan konsultan IT dalam pengembangan HOBIS. 2. Meningkatkan
jumlah
jaringan
kantor
yang
diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan
2. Increasing the number of office networks to improve service quality to the customers.
kepada nasabah menjadi lebih prima. 3. Review dan pengkinian SOP agar sesuai dengan kebutuhan
dan
kondisi
dilapangan
sehingga
akan memudahkan karyawan dalam bekerja dan
3. Review and update of SOP to match the needs and condition on site which will facilitate the employee’s work and preventing human error.
mencegah human error. 4. Perubahan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan bisnis bank.
074
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
4. Changes in organization structure to meet the business needs and development of the bank.
KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
COMPLETENESS
4.1. Komite Dewan Komisaris
4.1. Board of Commissioners’ Committees
AND
PERFORMANCE
OF
THE
COMMITTEE’S DUTIES
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Audit Committee, Risk Monitoring Committee and
Remunerasi dan Nominasi dibentuk dalam rangka
Remuneration
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
established in order to support the effectiveness of
tanggung jawab Dewan Komisaris.
the Board of Commissioners’ performance of duties
and
Nomination
Committee
are
and responsibilities. 1. Komite Audit
1. Audit Committee
a. Struktur dan Keanggotaan
No
a. Structure and Membership
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam
Organizational
rapat Komite Audit tahun 2011 :
attendance rate of the 2011 Audit Committee:
Nama Name
structure
and
meeting
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
Persentase Percentage
4/4
100%
4/4
100%
Anggota Independen Independent Member
4/4
100%
Cho Young Seok
Anggota/Komisaris Utama Member / President Commissioner
0/4
0%
Edy Kuntardjo*
Anggota/ Komisaris Independen Member / Independent Commissioner
3/3
100%
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen Leader / Independent Commissioner
2
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota Independen Independent Member
3
Hendrik Budi Untung
4 5
*Resigned on 25 July 2011
*Mengundurkan diri sejak 25 Juli 2011
■ Dalam struktur organisasi, Komite Audit bertanggung Komisaris
dan
jawab
kepada
mempunyai
■ Within its organizational structure, the Audit
Dewan
Committee is responsible to the Board of
hubungan
Commissioners and communicates with the
komunikasi dengan Satuan Kerja Audit
Internal Audit Work Unit (SKAI).
Intern (SKAI).
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
075
■ Keanggotaan Komite Audit sekurang-
■ The Audit Committee has at least 3 (three)
kurangnya 3 (tiga) orang, terdiri dari
members, which consist of an Independent
seorang Komisaris Independen sebagai
Commissioner as leader of meeting and 2
ketua dan 2 (dua) orang pihak independen
(two) independent parties qualified by Bank
yang memiliki kualifikasi sesuai ketentuan
Indonesia.
Bank Indonesia.
■ Para
Pihak
■ Members of the Committee and the
kompetensi,
Independent Parties have proper level of
independensi, kerahasian dan tanggung
competence, independence, confidentiality
jawab yang baik.
and responsibility.
anggota
Independen
Komite
dan
memiliki
b. Tugas dan Tanggung Jawab
b. Duties and Responsibilities
■ Komite Audit bertugas membantu Dewan
■ Audit
Committee
is
responsible
for
Komisaris dan memastikan dilaksanakannya
assisting the Board of Commissioners and
tata kelola perusahaan yang baik serta
ensuring independent professional opinion
memberikan pendapat profesional yang
(recommendation) on reports or matters
independen (rekomendasi) kepada Dewan
submitted by the Board of Directors to
Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
the Board of Commissioners as well as
yang disampaikan oleh Direksi kepada
identify matters which require the Board of
Dewan Komisaris serta mengidentifikasi
Commissioners’ attention, including:
hal-hal
yang
memerlukan
perhatian
Dewan Komisaris, meliputi :
■ Melakukan penelaahan atas informasi
■ Studying the financial information
keuangan yang akan dikeluarkan
submitted by the Company, such
oleh
as the financial statements, financial
perusahaan
seperti
laporan
keuangan, proyeksi dan informasi
projections
keuangan
information in accordance with the
lainnya
sesuai
standar
akuntansi yang berlaku;
■ Menelaah
Akuntan
Publik
dan dan
Kantor Akuntan Publik;
financial
■ Studying
the
independence
and
objectivity of Public Accountant and Public Accountant’s Office;
■ Melakukan
penelaahan
atas
■ Studying the adequacy of inspection
kecukupan
pemeriksaan
yang
performed by a Public Accountant to
untuk
ensure that all significant risks have
memastikan semua risiko penting
been considered in accordance with
telah dipertimbangkan sesuai standar
the applicable audit standards;
dilakukan
Akuntan
audit yang berlaku;
076
other
existing accounting standard;
independensi
obyektifitas
and
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Publik
■ Memberikan rekomendasi mengenai
■ Providing recommendations on Public
penunjukkan Akuntan Publik dan
Accountant and Public Accountant
Kantor
Offices to the GSM;
Akuntan
Publik
untuk
disampaikan kepada RUPS;
■ Melakukan efektivitas
■ Studying the effectiveness of internal
internal
corporate control by reviewing the
melakukan
plans and performing inspection and
pengendalian
perusahaan review
atas
penelaahan
atas
dengan
perencanaan
dan
monitoring of follow up on result of
pelaksanaan
pemeriksaan
serta
inspection in order to evaluate the
pemantauan
atas
tindak
lanjut
adequacy of internal control, including
dalam
rangka
hasil
pemeriksaan
menilai
kecukupan
financial reporting process;
pengendalian
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
■ Menelaah
kepatuhan
■ Studying the company’s level of
perusahaan terhadap ketentuan Bank
compliance with the provisions of Bank
Indonesia dan peraturan perundangan
Indonesia and other provisions of law
lainnya yang berhubungan dengan
related to the company’s activities,
kegiatan perusahaan, antara lain
including ensuring that the reports
dengan memastikan bahwa laporan-
delivered
laporan yang disampaikan kepada
other relevant institutions have been
Bank Indonesia dan instansi lain
performed in a correct and timely
yang berkepentingan telah dilakukan
manner;
tingkat
to
Bank
Indonesia
and
dengan benar dan tepat waktu;
■ Mereview kebijakan atau keputusan
■ Reviewing the policy or decision taken
yang telah diambil oleh Direksi atau
by the Board of Directors or the Board
Dewan Komisaris dan melakukan
of
pemeriksaan
dugaan
any possible mistake in the Board of
adanya kesalahan dalam keputusan
Directors’ meeting or any discrepancy
rapat Direksi atau penyimpangan
in executing the results of the Board of
dalam melaksanakan hasil keputusan
Directors’ Meeting;
terhadap
Commissioners
and
inspecting
rapat Direksi;
■ Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
■ Maintaining the confidentiality of company’s
document,
data
and
information.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
077
■ Komite
Audit
bertugas
membantu
■ Audit
Committee
is
responsible
for
memberikan nasihat, saran dan pendapat
providing professional advice, suggestion
profesional
Komisaris
and opinion for the Board of Commissioners
dalam tugas dan wewenang menjalankan
in performing its supervisory duties and
fungsi pengawasan, meliputi :
responsibilities, including:
■ Menjamin agar fungsi pengawasan
■ Ensuring that the supervisory functions
dapat berjalan secara independen
runs independently and evaluates the
dan menilai efektifitas pelaksanaan
effectiveness of SKAI function;
kepada
Dewan
fungsi SKAI;
■ Menyetujui Internal Audit Charter (Piagam
Audit
Intern)
dan
mengevaluasi kecukupannya secara
■ Approving the Internal Audit Charter and evaluating its sufficiency on a regular basis;
berkala;
■ Mereview atas perencanaan dan pelaksanaan
audit
masalah-masalah
intern
yang
dan
ditemukan
■ Reviewing the internal audit planning and execution as well as other problems found by the Internal Auditor;
oleh Auditor Intern;
■ Memastikan bahwa manajemen telah
■ Ensuring
that
the
management
menjalankan usahanya sesuai prinsip
has
pengelolaan bank secara sehat;
accordance with the principles of bank
performed
its
business
in
management in a proper manner;
■ Mereview
menandatangani
■ Reviewing and signing internal audit
laporan pelaksanaan dan pokok-
result principles and execution report
pokok
setiap
every semester, which will be submitted
semester yang akan disampaikan
to Bank Indonesia. Any internal audit
kepada Bank Indonesia dan apabila
findings which may hamper the bank’s
terdapat temuan audit intern yang
business
diperkirakan
provisions of law in the field of finance
dan
hasil
audit
dapat
kelangsungan melanggar undangan dan
mengganggu
usaha
the
existing
and banking should be reported to
perundang-
Bank Indonesia within 7 (seven) work
dibidang
keuangan
days since its acknowledgement by
direkomendasikan
the Audit Committee provided that it
kepada
Bank
has not been reported by the Board of
Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari
Directors or the Director of Compliance
kerja sejak ditemukan oleh Komite
with Bank Indonesia;
Audit sepanjang belum atau tidak dilaporkan oleh Direksi atau Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia;
078
violate
peraturan
melaporkan
bank
and
serta
perbankan
segera
intern
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
■ Memastikan
tindak
■ Ensuring follow-up on the result
lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
of findings by Internal audit, Public
SKAI,
Accountant by the Board of Directors
pelaksanaan
Akuntan
Publik,
dan
hasil
pengawasan Bank Indonesia.
and monitoring by Bank Indonesia;
c. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
c. Performance of Duties and Responsibilities of the
Komite Audit tahun 2011
Audit Committee in 2011
Hal-hal yang telah dilakukan oleh Komite Audit
The Audit Committee has taken the following
terkait seluruh aktifitas internal audit PT. Bank
measures regarding all audit internal activities by
Hana adalah sebagai berikut:
PT Hana Bank:
■ Komite Audit telah memantau dan
■ Audit Committee has monitored and
mengevaluasi
perencanaan
dan
evaluated the audit planning and execution
pelaksanaan audit serta memantau tindak
and reviewed the follow-up on audit
lanjut hasil audit dalam rangka menilai
findings in order to evaluate the internal
kecukupan pengendalian intern termasuk
monitoring adequacy, including financial
kecukupan proses pelaporan keuangan.
report process.
■ Komite Audit telah mereview:
■ The Audit Committee has reviewed the following:
■ pelaksanaan tugas SKAI; ■ kesesuaian pelaksanaan audit oleh
■ Performance of internal audit duties; ■ Compliance between audit by Public
KAP dengan standar audit yang
Accountant Firm and the existing audit
berlaku;
standards;
■ kesesuaian laporan keuangan dengan
■ Compliance between the financial
standar akuntansi yang berlaku; dan
statements and the existing audit
■ pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi
standards;
atas hasil temuan SKAI, Akuntan
■ Board of Directors’ follow-up on
Publik dan hasil pengawasan Bank
the findings by internal audit, Public
Indonesia.
Accountant and the result of Bank Indonesia’s supervision.
■ Komite
Audit
telah
memberikan
■ The
Audit
Committee
has
given
rekomendasi penunjukan Akuntan Publik
recommendations on the assignment of
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai
Public Accountant and Public Accountant
ketentuan yang berlaku. Telah dilakukan
Firm in accordance with the existing
kaji ulang atas kinerja Internal Audit yang
provisions. Review has been performed on
dilakukan oleh pihak audit eksternal yaitu
the Internal Audit’s performance by KAP
KAP Tanzil pada bulan Juli 2011.
Tanzil, an external audit, in July 2011.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
079
2. Komite Pemantau Risiko
2. Risk-Monitoring Committee
a. Struktur dan Keanggotaan
■ Dalam
a. Structure and Membership Komite
■ In the organizational structure, the Risk
jawab
Monitoring Committee is responsible to the
kepada Dewan Komisaris dan mempunyai
Board of Commissioners and communicates
hubungan komunikasi dengan Satuan
with the Risk Management Work Unit
Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
(SKMR).
struktur
Pemantau
Risiko
organisasi, bertanggung
■ Keanggotaan Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya
orang,
Risk Monitoring Committee, which consist of
terdiri dari seorang Komisaris Independen
one Independent Commissioner and 2 (two)
sebagai ketua dan 2 (dua) orang pihak
qualified independent parties in accordance
independen
with the Bank Indonesia’s provisions.
yang
3
(tiga)
■ There are at least 3 (three) members of the
memiliki
kualifikasi
sesuai ketentuan Bank Indonesia.
No
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam
Membership structure and meeting attendance
rapat Komite Pemantau Risiko tahun 2011 :
rate in the 2011 Risk monitoring Committee:
Nama Name
Jabatan Position
Persentase Percentage
Jumlah Rapat Number of Meeting
1
Edy Kuntardjo*
Ketua/Komisaris Independen Leader / Independent Commissioner
3/3
100%
2
Biantoro Setijo
Anggota Member
2/4
50%
3
Eka Noor Asmara
Anggota Member
4/4
100%
4
Hendrik Budi Untung
Anggota Independen Independent Member
4/4
100%
5
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota Independen Independent Member
4/4
100%
*Mengundurkan diri sejak 25 Juli 2011 b. Tugas dan Tanggung Jawab
080
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency
*Resigned on 25 July 2011 b. Duties and Responsibilities
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu
The Risk Monitoring Committee is required
Dewan
to assist the Board of Commissioners and
Komisaris
dan
memastikan
dilaksanakannya tata kelola perusahaan yang
ensures
good
baik serta memberikan pendapat profesional
well
provides
yang independen (rekomendasi) kepada Dewan
opinion (recommendations to the Board of
Komisaris dalam mengevaluasi dan memastikan
Commissioners)in evaluating and ensuring that
agar penerapan manajemen risiko bank tetap
the implementation of bank risk management still
memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur
fulfills the requirements on procedural adequacy
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
as
corporate
governance
independent
as
professional
dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga
and risk management methodology, so that bank
kegiatan bank tetap dapat terkendali, meliputi:
activities can remain under control, including conducting the following actions:
■ Melakukan evaluasi tentang kesesuaian
■ Evaluating the adequacy between the risk
antara kebijakan manajemen risiko dengan
management policy and the execution of
pelaksanaan kebijakan tersebut;
such policy;
■ Melakukan pemantauan dan evaluasi
■ Monitoring and evaluating the performance
pelaksanaan tugas Komite Manajemen
of duty by the Risk Management Committee
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
and the Risk Management Work Unit;
■ Melakukan penelaahan atas efektivitas
■ Studying
the
effectiveness
of
penerapan manajemen risiko baik dari sisi
management
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
measurement, monitoring and control;
through
risk
identification,
pengendaliannya;
■ Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan
■ Studying the company’s level of compliance
terhadap ketentuan Bank Indonesia dan
with the provisions of Bank Indonesia
peraturan perundangan lainnya terkait
and other provisions of law related to
dengan
risiko
the implementation of risk management
dan memastikan bahwa laporan-laporan
and ensuring that the reports related to
terkait dengan penerapan manajemen
risk
risiko yang disampaikan kepada Bank
submitted Bank Indonesia in a proper and
Indonesia telah dilakukan dengan benar
timely manner;
penerapan
manajemen
management
implementation
are
dan tepat waktu;
■ Mereview kebijakan manajemen risiko
■ Reviewing the risk management policy and
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
the decisions taken by the Board of Directors
1 (satu) tahun dan keputusan yang telah
or Board of Commissioners in relation to the
diambil Direksi atau Dewan Komisaris
implementation of risk management at least
terkait dengan penerapan manajemen
once a year;
risiko;
■ Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
■ Maintaining
the
confidentiality
of
documents, data and information of the Company.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
081
c. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
c. Performance of Duties and Responsibilities of the
Komite Pemantau Risiko tahun 2011
Risk Monitoring Committee in 2011
Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh
Several recommendations provided by the Risk
Komite Pemantau Risiko kepada Direksi selama
Monitoring Committee to the Board of Directors
tahun 2011:
throughout 2011:
■ Terkait
dengan
pasca
implementasi
migrasi sistem HOBIS:
■ Agar
■ In relation to the post-implementation of HOBIS system migration:
mempercepat
■ The management accelerates the
penyelesaian pengembangan sistem
finalization of system development to
untuk melengkapi dan memperbaiki
complete and revise operational work
alur kerja operasional dari transaksi
flow from the transaction to reporting
sampai pelaporan melalui action plan
through transparent action plan with
yang transparan dengan schedule
clear time schedule.
Manajemen
waktu yang jelas.
■ Menunjuk lebih dari 1 (satu) orang
■ Appointment of 1 (one) programmer
programmer agar kebutuhan data
to prevent delay on the HOBIS system
sistem HOBIS oleh unit kerja yang
data requirements by work unit.
memerlukan tidak terlambat.
■ Terkait dengan evaluasi Laporan Profil Risiko
Bank
Triwulan
Komite
evaluation for the 1st Quarter of 2011, the
meminta perhatian Manajemen terhadap
Committee requested the Management’s
peningkatan risiko yang terjadi pada:
attention to the following increasing risks:
■ Credit risk yang pada triwulan
■ Credit risk with ‘low’ risk level with
sebelumnya pada tingkat risiko ’low’
‘decreasing’ tendency in the previous
dengan tren ’menurun’ meningkat
quarter increases to ‘low to moderate’
menjadi
risk with ‘increasing’ tendency.
tingkat
I/2011,
■ In relation to the Bank’s Risk Profile Report
risiko
’low
to
moderate’ dengan tren ’meningkat’.
082
■ Operational risk yang pada triwulan
■ Operational risk with ‘low to moderate’
sebelumnya pada tingkat risiko ’low
risk level with ‘stable’ tendency in
to moderate’ dengan tren ’stabil’
the previous quarter increased to
meningkat menjadi tingkat risiko
‘moderate’
’moderate’ dengan tren ’meningkat’.
tendency’.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
risk
with
‘increasing
■ Terkait dengan evaluasi Laporan Profil
■ In relation to the Bank’s Risk Profile Report
Risiko Bank Triwulan II/2011, Komite
evaluation for the 2nd Quarter of 2011, the
memberikan
Committee hereby provides several notes
beberapa
catatan
yang
memerlukan perhatian Manajemen:
which require the Management’s attention as follows:
■ Tren pertumbuhan dana pihak ketiga
■ Third party funds (DPK) growth trend
(DPK) yang kurang mendukung tren
which lacks the support for loan
pertumbuhan kredit, yang sementara
growth trend is currently safe due to
ini dalam jangka pendek masih aman
the relatively high Bank capital, but it
karena modal Bank yang relatif masih
is suspected of hampering the credit
tinggi, namun dikhawatirkan dalam
growth in long term.
jangka panjang akan menghambat pertumbuhan kredit.
■ Rasio LDR, baik LDR total maupun LDR untuk masing-masing mata uang
■ LDR ratio, whether total LDR or LDR for each currency, is still relatively high.
masih relatif tinggi.
■ Rasio debitur inti (core debtors) dan
■ Ratio of core debtors to core
deposan inti (core depositors) yang
depositors is still quite high, reaching
masih tinggi, yaitu 33,58% untuk
up to 33.59% and 33.64% respectively
core debtors, serta 33,64% untuk
for Rupiah and 65.55% for US Dollars
core depositors Rupiah dan 65,55%
core depositors.
untuk core depositors mata uang asing (US Dollar).
■ Pengaktifan satuan kerja Product Development
untuk
mengembangkan Bank
dalam
■ Activation of Product Development
mampu
Work unit to develop Bank products in
produk-produk
long-term, specifically low cost funding
jangka
panjang,
development.
khususnya pengembangan low cost
funding.
■ Terkait dengan Peraturan Bank Indonesia perihal
penerapan
dalam
regarding the implementation of Basel II in
perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal
calculating the adequacy of Minimum Capital
Minimum
Procurement
(KPMM),
Basel
II
■ In relation to Bank Indonesia Regulation
Komite
meminta
(KPMM),
the
Committee
SKMR agar menyiapkan action plan dalam
requests SKMR to prepare an action plan
penerapan perhitungan credit risk dengan
for implementing the credit risk calculation
menggunakan
using an effective Standardized Approach
metode
Standardized
Approach yang efektif dilakukan per
method per 1 January 2012.
tanggal 01 Januari 2012.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
083
■ Dengan semakin pentingnya peran SKMR
■ With the ever increasing role of SKMR in
dalam mengendalikan eksposur risiko,
controlling risk exposure and the growth
serta semakin pesatnya pertumbuhan
of
bisnis
Komite
Committee supports the its personnel with
mendukung agar satuan kerja ini diperkuat
additional experienced staff in the field of
personilnya dengan tambahan staf yang
risk management to achieve the purpose of
berpengalaman
SKMR.
dan
produk
Bank,
dibidang
manajemen
business
and
Bank
products,
the
risiko agar tujuan kerja SKMR tercapai.
■ Terkait dengan evaluasi Laporan Profil
■ In relation to the evaluation of Bank Risk
Risiko Bank Triwulan III/2011, rekomendasi
Profile Report for the 3rd Quarter of 2011,
Komite adalah, sebagai berikut:
the Committee’s recommendations are as follows:
■ Perlu
meningkatkan
keluhan
nasabah
penanganan
■ Requires customers’
(customers’
complaint
of
handling
by
■ Requires
the
Management
to
responden agar pengisian survei
remind the respondents to fill in
Operational
the
Risk
Control
Self
Operational
Risk
Control
Self
Assessment (ORCSA) tepat waktu dan
Assessment (ORCSA) survey in a timely
tepat informasi.
and accurate manner.
■ Perlu mengesahkan dengan segera
■ Requires validation of relevant work
kebijakan dan prosedur kerja yang
procedure and policy with product
terkait dengan produk factoring.
factoring. 3. Remuneration and Nomination Committee
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
a. Structure and Membership
a. Struktur dan Keanggotaan
■ Dalam
struktur
organisasi,
Komite
■ According to the organizational structure,
Remunerasi dan Nominasi bertanggung
the
jawab kepada Dewan Komisaris dan
Committee is responsible to the Board of
bekerja sama dengan unit kerja Sumber
Commissioners and cooperates with the
Daya Manusia (SDM) sebagai pihak yang
Human resources (HR) work unit to perform
melaksanakan
remuneration and nomination functions.
fungsi
nominasi.
084
improvement
related work unit.
complaints) oleh satuan kerja terkait.
■ Perlu desakan Manajemen kepada
the
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
remunerasi
dan
Remuneration
and
Nomination
■ Keanggotaan Komite Remunerasi dan
■ There are at least 3 (three) members of the
Nominasi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Remuneration and Nomination Committee,
orang, terdiri dari seorang Komisaris
which
Independen
seorang
Commissioner as leader, a commissioner as
komisaris sebagai anggota, dan seorang
member and an HR unit executive official
pejabat eksekutif unit SDM atau seorang
or a representative of the employees as
perwakilan pegawai sebagai anggota.
member.
sebagai
ketua,
consist
of
one
Independent
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat
The membership and attendance rate of the
Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2011 :
Remuneration and Nomination Committee meeting in 2011 :
No
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency
Jabatan Position
Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meeting
Persentase Percentage
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen Leader / Independent Commissioner
3/3
100%
2
Biantoro Setijo
Anggota Member
1/4
25%
3
Edy Kuntardjo*
Anggota Independen Independent Member
3/3
100%
4
Cho Young Seok
Anggota Member
0/4
5
Lina Halim
Anggota Member
4/4
0%
100%
*Mengundurkan diri sejak 25 Juli 2011
*Resigned on 25 July 2011
b. Tugas dan Tanggung Jawab
b. Duties and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab terkait dengan
Duties
kebijakan remunerasi, meliputi:
remuneration policy consist of the following:
■ Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
■ Evaluating
remunerasi kinerja
dengan
keuangan
memperhatikan: dan
pemenuhan
cadangan
sebagaimana
peraturan
perundang-undangan
berlaku; kewajaran
prestasi dengan
diatur
kerja peer
dalam yang
individual; group;
and
responsibilities
the
regarding
remuneration
the
policy
by considering the following: financial performance
and
fulfillment
of
the
existing provisions of law; individual work achievements;
reasonability
with
peer
group; considerations on long-term goals and strategy;
pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang;
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
085
■ Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
■ Giving
recommendations
regarding
the following matters to the Board of Commissioners:
■ Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan
Direksi
■ Remuneration policy for the Board of
untuk
Commissioners and Board of Directors
disampaikan kepada RUPS;
to be submitted to GSM;
■ Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif
dan
keseluruhan
pegawai
untuk
■ Remuneration policy for the Executive
secara
Officer and employees to be submitted
disampaikan
to the Board of Directors.
kepada Direksi. Tugas dan tanggung jawab terkait dengan
Duties and responsibilities related to nomination
kebijakan nominasi, meliputi :
policy, which consist of the following:
■ Menyusun dan memberikan rekomendasi
■ Compilation and recommendations on
mengenai sistem serta prosedur pemilihan
system and procedure for electing and
dan/atau penggantian anggota Dewan
/ or replacing the members of Board of
Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Commissioners and the Board of Directors
Komisaris
to the Board of Commissioners to be
untuk
disampaikan
kepada
RUPS;
submitted to GSM;
■ Memberikan
mengenai
■ Nominating a member candidate for the
calon anggota Dewan Komisaris dan/atau
Board of Commissioners and / or Board of
Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
Directors to the Board of Commissioners to
disampaikan kepada RUPS.
be submitted to the GSM.
■ Memberikan
rekomendasi
mengenai
■ Nominating an independent party as a
pihak independen yang akan menjadi
member candidate for the Audit Committee
anggota
and the Risk Monitoring Committee.
rekomendasi
Komite
Audit
dan
anggota
Komite Pemantau Risiko. c. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
c. Performance of Duties and Responsibilities of the
Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2011
Remuneration and Nomination Committee in 2011.
086
■ Memperhatikan sisa anggaran biaya
■ In consideration to the high remaining
pendidikan dan pelatihan tahun 2011
education and training costs for 2011, the
masih sangat tinggi, komite menyarankan
committee suggested the management
agar manajemen dapat merealisir biaya
to realize the costs in accordance with
tersebut sesuai ketentuan BI. Pemanfaatan
BI provisions. The funds must be used
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
benar-benar optimal sesuai kebutuhan
optimally for urgent requirements such as
mendesak seperti training PSAK dan Basel
IFRS and Basel II training or improvement
II maupun peningkatan kompetensi yang
of competence in which all employees can
dapat diikuti oleh seluruh karyawan.
participate. Next, the HR Division made 2012
Selanjutnya agar Divisi HR membuat
training plan in a comprehensive manner in
perencanaan training tahun 2012 secara
accordance with the budget specified by BI.
komprehensif
sesuai
budget
yang
ditetapkan BI.
■ Rekomendasi
komite
terkait
■ Committee recommendation related to the
perkembangan Program ODP 2011:
2011 ODP Program:
■ Melakukan perubahan dan revisi
■ Changing
perencanaan,
revising
plans,
dan
curriculum and materials for BODP
selanjutnya
to include the Basic Knowledge on
agar mencakup Pengetahuan Dasar
Banking, Specialization, Practice and
Perbankan,
Advanced Training.
materi
kurikulum
and
untuk
BODP
Penjurusan,
Praktikum
dan Training Lanjutan.
■ Menyarankan agar tes rekrutmen untuk
BODP
Group
and Focus Group Discussion to be
dalam
executed in Indonesian in order to
dapat
better identify the capacity of BODP
melihat kemampuan calon peserta
candidates in expressing their ideas
BODP dalam mengungkapkan ide
and argue without lingual limitations.
Discussion Bahasa
dan
Focus
■ Suggesting recruitment test for BODP
dilaksanakan
Indonesia
untuk
serta kemampuan berargumen tanpa dibatasi oleh kemampuan berbahasa.
■ English Test yang dirancang sebaiknya tidak
menjadi
prasyarat
■ The English Test should not be a
yang
prerequisite which can eliminate BODP
dapat menggugurkan calon BODP
candidates with genuine potentials,
yang memiliki potensi mengingat
considering that English skills can
kemampuan berbahasa Inggris dapat
be improved to the extent of the
ditingkatkan kemampuannya selama
employee’s work time at the Company
yang bersangkutan bekerja dan PT.
and PT. Hana Bank currently requires
Bank Hana saat ini dipandang lebih
more BODP with banking skills, solid
membutuhkan BODP yang memiliki
character and serious work ethics,
potensi
preferably those who reside in Jakarta.
kemampuan
dibidang
perbankan dan memiliki karakter tangguh, serius dalam bekerja serta diutamakan berdomisili di Jakarta.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
087
■ Rekomendasi komite terkait kebijakan Gaji 2011:
■ Recommendations by the Committee regarding 2011 Salary policy:
■ Manajemen
merancang
dan
■ The
management
designs
and
melaksanakan program kompensasi
performs
yang
aligned with the current and long-
sejalan
dengan
strategi
compensation
programs
bisnis saat ini dan jangka panjang
term
khususnya
glocalized
glocalized serving in the local market,
dengan
by considering aspects related to the
aspek-aspek
increase in productivity, consistency
yang berkaitan dengan peningkatan
and sustainability, involvement of key
produktivitas,
person and minimization of possible
pada
pelayanan
local
market,
mempertimbangkan
konsistensi
dan
berkelanjutan, pelibatan key person
business
strategy,
especially
salary discrepancy in the future
serta meminimalkan kemungkinan timbulnya ketimpangan upah.
■ Perusahaan
untuk
■ The Company is recommended to
mengikuti survei kompensasi agar
participate in a compensation survey
dapat merancang strategi kompensasi
in order to design the proper and
yang tepat dan kompetitif seiring
competitive
dengan
kebijakan
in accordance with the new grading
sistem grading yang baru pada bulan
system in April 2011, and expected
April
to reduce the HR turn over and
disarankan
pemberlakukan
2011,
sehingga
diharapkan
mampu mengurangi turn over SDM
compensation
strategy
recruitment of necessary key person.
maupun perekrutan key person yang dibutuhkan.
■ Secara umum komite mendukung adanya
■ Generally, the Committee supports the
perubahan sistem grading dan rencana
changes in grading system and plans for
implementasi
Dalam
implementation of career ladder. In the
sistem baru ini, job description yang ada
new system, the existing job description
seharusnya tidak hanya mencantumkan
should not only specify the duties and
tugas
responsibilities of relevant work field, but
dan
jenjang
tanggung
karir.
jawab
bidang
kerja yang bersangkutan tetapi juga
also the authority.
mencantumkan kewenangannya.
■ Divisi
agar
■ The HR division is recommended to review
melakukan review atas pelaksanaan setiap
the execution of each HR policy in the form
kebijakan
keluhan
of complaint or input from the employee
maupun masukan dari karyawan sehingga
in order to recommend adjustments to the
dapat
management.
HR
direkomendasikan
SDM
baik
dilakukan
kepada manajemen.
088
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
berupa
usulan
penyesuaian
■ Menaikkan besaran tunjangan melahirkan dengan
mempertimbangkan
■ Increasing the amount of maternal allowance
aspek
by considering the company’s financial
kepantasan dan kemampuan perusahaan.
■ Komite
Remunerasi
merekomendasikan
dan Sdr.
Nominasi
capacity and reasonability.
■ The
Alexander
Remuneration
and
Nomination
Committee recommends Mr. Alexander
Tandun, B.Eng., sebagai calon Komisaris
Tandun,
Independen
Commissioner candidate in the following
pada
Rapat
Umum
Pemegang Saham mendatang dengan
Track
General
B.Eng.,
as
an
Shareholders
Independent Meeting
in
record
consideration to the professional track
professional dan Pengalaman di bidang
record and experience in the field of
institusi keuangan.
financial institution.
mempertimbangkan
4.2 Komite Direksi
4.2 Board of Directors’ Committees
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh
In performing its duties, the Board of Directors is
komite-komite yang dibentuk untuk membantu
assisted by committees specifically established to
pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang
assist the Board of Directors in certain fields with the
tertentu
mendapatkan
purpose of obtaining opinion based on the principles
opini berdasarkan azas profesionalisme dan four
of professionalism and four eyes principle as a
eyes principle sebagai wujud penerapan aspek
realization of the implementation of independence
independensi dan transparansi namun tanggung
and transparency, despite the fact that the sole
jawab tetap berada pada Direksi. Pada tahun 2011
responsibility lies on the Board of Directors. In 2011,
komite Direksi terdiri dari:
the Board of Directors’ Committees consist of the
dengan
tujuan
untuk
following: 1. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
1. Asset Committee and Liabilities (ALCO)
Fungsi
Function
Komite independen yang dibentuk untuk
An Independent Committee established to
membantu
Direksi
assist the Board of Directors in the field of
pada bidang Treasury dalam melakukan
Treasury to conduct planning, management
proses perencanaan, pengelolaan, dan
and establishment of assets & liabilities.
pelaksanaan
tugas
penetapan kebijakan asset & liabilities management. Tugas
Duties
■ Menetapkan sebagai
kebijakan-kebijakan
salah
pelaksanaan
Management,
satu
■ Establishing policies as one of the
pedoman
guide to executing Asset & Liabilities
&
Liabilities
Management
seperti:
Liquidity
Management, Pricing Policy and Gap
Asset
Management, Pricing Policy, dan
such
as
Liquidity
Management;
Gap Management;
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
089
■ Memantau dan menilai kembali
■ Monitoring and re-evaluating the
kebijakan yang telah ditetapkan;
■ Memastikan bahwa setiap saat Bank
implemented policy;
■ Ensuring that every Bank has adequate
mempunyai likuiditas dan modal
liquidity
yang
operational activities by monitoring
cukup
kegiatan
untuk
mendukung
operasional,
dengan
and
capital
to
support
the liquidity position, GWM, Nett
memantau posisi likuiditas, GWM,
Devisa
Posisi Devisa Netto, pergerakan dan
growth of funds and loan as well as
pertumbuhan dana dan kredit, serta
market condition (currency rate,
kondisi pasar (kurs, suku bunga);
interest rate);
■ Menghimpun
Position,
movement
and
memantau
■ Collecting and monitoring significant
informasi penting, seperti : situasi
information such as the national
dan kondisi makro perekonomian
monetary
dan
serta
situation and condition as well as
perkembangan perbankan nasional;
development of national banking;
produk, likuiditas, suku bunga dana
product, liquidity, funds interests rate
dan
and national banking loan; national
dan
moneter
kredit
nasional
perbankan
nasional;
kinerja perbankan nasional.
and
macro-economic
banking performance.
2. Komite Manajemen Risiko
2. Risk Management Committee
Fungsi
Function
Komite independen yang dibentuk untuk
An independent committee established to
membantu
Direksi
assist the performance of Board of Directors’
pada bidang manajemen risiko untuk
duties in the field of risk management
memastikan bahwa Bank telah memiliki
to ensure that the Bank has obtained
kerangka manajemen risiko yang efektif
an effective risk management frame in
sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
accordance with the principle of prudence.
Tugas
Duties
Memberikan
pelaksanaan
tugas
rekomendasi
kepada
Direktur Utama yang sekurang-kurangnya
Providing recommendations to the President Director which include the following:
meliputi :
■ Penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan Manajemen
and
Risiko;
Management;
■ Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan
Manajemen
berdasarkan hasil evaluasi;
090
■ Compilation
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Risiko
■ Repair
guide
or
of
policy,
to
implement
perfection
strategy
of
Risk
Risk
Management execution based on the result of evaluation;
■ Penetapan (justification) hal-hal
■ Justification of matters related to
yang terkait dengan keputusan
irregular business decisions, such
bisnis
as
yang
prosedur
menyimpang
normal
dari
significant excess of business
expansion
(irregularities),
in
comparison
with
seperti pelampauan ekspansi usaha
the bank’s business plan and the
yang
dibandingkan
assumption of position / risk exposure
dengan rencana bisnis bank dan
which goes beyond the specified
signifikan
limit.
posisi/eksposure
pengambilan
risiko yang menyimpang dari limit yang telah ditetapkan. 3. Loan Committee
3. Komite Kredit Fungsi
Function
Komite operasional yang dibentuk untuk
Operational committee established to assist
membantu tugas Direksi pada bidang
the Director’s assistance in the loan section
perkreditan dalam mengevaluasi dan/atau
in evaluating and / or determining loan
memutuskan permohonan kredit untuk
proposals for the amount and type of loan
jumlah dan jenis kredit yang ditetapkan
specified by the Board of Directors.
oleh Direksi.
Duties
Tugas atau
■ Approving or rejecting loan proposal
penolakan kredit sesuai dengan
in accordance with the limit / type
batas wewenang / jenis kredit yang
of loan specified by the Board of
ditetapkan oleh Direksi;
Directors;
■ Memberikan
■ Memastikan
persetujuan
bahwa
setiap
■ Ensuring that every loan approval
persetujuan kredit yang diberikan
granted
telah
ketentuan
of Bank Indonesia; in accordance
Bank Indonesia; sesuai azas-azas
with the principles of healthy loan
perkreditan yang sehat; didasarkan
facilities; based on honest, objective
pada pemikiran yang jujur, obyektif,
and thorough ideas and free from
cermat, dan seksama, serta terlepas
the influence of stakeholders;
memenuhi
:
fulfills
the
requirements
dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit; dengan
■ Coordinating with the Asset and
Asset dan Liabilities Committee
Liabilities Committee (ALCO) in terms
(ALCO) dalam aspek pendanaan
of loan financing;
■ Melakukan
koordinasi
perkreditan;
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
091
■ Mengembangkan
cara
■ Developing an effective system,
analisa dan penggalian informasi
method of analysis and information
efektif
search to improve the quality and
agar
sistem,
mutu
dan
bobot
judgement kredit makin baik.
weight of the loan judgment.
4. Komite Kebijakan Kredit
4. Loan Policy Committee
Fungsi Komite
Function independen
yang
dibentuk
An independent committee established to
untuk membantu tugas Direksi pada
assist the Directors in terms of loan policy
bidang perkreditan dalam merumuskan
formulation, supervision of policy execution,
kebijaksanaan, mengawasi pelaksanaan
monitoring of development and condition
kebijaksanaan, memantau perkembangan
of loan portfolio and procurement of
dan kondisi portofolio perkreditan serta
revision suggestions.
memberi saran-saran perbaikan. Tugas
Duties
■ Memberikan
kepada
■ Providing inputs to the Board of
Direksi dalam rangka penyusunan
Directors in formulating the Bank’s
Kebijaksanaan
Bank
Loan Policy (KPB), especially in relation
(KPB), terutama yang berkaitan
to the formulation of principles of
dengan perumusan prinsip kehati-
prudence in loan procurement;
masukan Perkreditan
hatian dalam perkreditan;
■ Mengawasi
dapat
■ Supervising the implementation and
diterapkan dan dilaksanakan secara
execution of KPB in a consequential and
konsekuen
serta
consistent manner and formulating a
merumuskan pemecahan apabila
solution in case of obstacle / problem
terdapat hambatan/kendala dalam
in the implementation of KPB;
agar dan
KPB
konsisten
penerapan KPB;
■ Melakukan kajian berkala terhadap KPB
dan
saran
and providing advice to the Board
kepada Direksi apabila diperlukan
of Directors and KPB revision /
perubahan/perbaikan KPB;
amendment, if necessary;
■ Memantau
memberikan
dan
perkembangan
mengevaluasi
and
evaluating
the
development and quality of loan
secara
portfolio as a whole; justification
keseluruhan; kebenaran pelaksanaan
of the development of authority
kewenangan
to cut off loan; justification of the
kebenaran
dan
■ Monitoring
kualitas
portofolio
092
■ Performing periodical study on KPB
perkreditan memutus proses
kredit;
pemberian,
procurement,
development
and
perkembangan dan kualitas kredit
quality of loans granted to bank
yang diberikan kepada pihak yang
stakeholders
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
and
certain
large
terkait dengan bank dan debitur-
exposure
debitur besar tertentu; BMPK; PPAP;
Finalization of Non-Performing Loan.
debtors;
BMPK,
PPAP,
Penyelesaian Kredit Bermasalah. 5. Komite Pengarah Teknologi Informasi
5. Information Technology Directing Committee
Fungsi
Function
Komite independen yang dibentuk untuk
The Independent Committee is established
membantu tugas Direksi pada bidang
to assist the Board of Directors in matters of
Teknologi Informasi dalam mengawasi
Information technology and supervision of
kegiatan
activities related to Information Technology
terkait
Teknologi
Informasi
berdasarkan steering committee charter
based
yang
charter which specifies the authority and
mencantumkan
wewenang
dan
on
the
steering
committee
tanggung jawab komite.
responsibility of the committee.
Tugas
Duties
Memberikan rekomendasi kepada Direksi
Providing recommendations to the Board
yang paling kurang mencakup :
of Directors which at least include the following:
■ Rencana Strategis TI (Information
■ Information Technology Strategic
Technology Strategic Plan) yang
Plan aligned with the bank’s business
searah dengan rencana strategis
activity strategic plan;
kegiatan usaha bank;
■ Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis
■ Compliance of approved IT projects with the IT Strategic Plan;
TI;
■ Kesesuaian
antara
pelaksanaan
proyek-proyek TI dengan rencana
■ Compliance of the IT projects with the agreed project charter;
proyek yang disepakati (project
charter);
■ Kesesuaian TI dengan kebutuhan
■ Compliance of IT with the needs for
system informasi manajemen dan
management
kebutuhan kegiatan usaha Bank;
and business needs of the Bank;
■ Efektifitas
information
system
langkah-langkah
■ Effectiveness of steps taken to
meminimalkan risiko atas investasi
minimize risks of the Bank investment
Bank pada sektor TI agar investasi
towards the IT sector in order for
tersebut
the investment to contribute to the
memberikan
kontribusi
terhadap tercapainya tujuan bisnis
bank’s business purpose;
bank; Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
093
■ Pemantauan atas kinerja TI dan
■ Monitoring of the IT performance
upaya peningkatannya;
■ Upaya
and improvement attempts;
penyelesaian
masalah
TI,
issues which cannot be finalized by
satuan
the user and organizer work unit
kerja pengguna dan penyelenggara
in an effective, efficient and timely
secara efektif, efisien, dan tepat
manner.
diselesaikan
yang
■ Attempts to finalize various IT-related
tidak
dapat
terkait
berbagai
oleh
waktu. 6. Komite Sumber Daya Manusia
6. Human Resources Committee
Fungsi Komite
Function operasional
dibentuk
Operational Committee established to assist
untuk membantu tugas Direksi dalam
the Board of Directors’ duties in improving
meningkatkan
efisiensi,
the effectiveness, efficiency, objectivity and
dalam
transparency in human resources decision
pengambilan keputusan sumber daya
making in accordance with the principles of
obyektivitas manusia
yang
efektivitas, dan
sesuai
transparansi prinsip-prinsip
Good
Good Corporate Governance.
Corporate Governance. Tugas
Duties
■ Menetapkan kebijakan, system dan prosedur pengelolaan SDM;
system and procedure;
■ Menetapkan sasaran dan strategi
■ Establishing HR target and strategy in
sumber daya manusia sesuai dengan
accordance with the Bank’s goals and
sasaran dan strategi Bank;
strategy;
■ Merumuskan, menilai
memantau
pelaksanaan
dan
■ Formulating,
monitoring
and
program-
evaluating the overall execution of
program sumber daya manusia
HR programs to stay consistent to
secara menyeluruh agar konsisten
the existing principle, policy and
dengan
procedure as well as the provisions of
prinsip,
prosedur
yang
peraturan yang berlaku.
094
■ Establishing HR management policy,
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
kebijakan berlaku
dan serta
perundang-undangan
law.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, INTERN DAN AUDIT EKSTERN
AUDIT
5.1. Fungsi Kepatuhan Bank Melihat
IMPLEMENTATION INTERNAL AUDIT FUNCTIONS
OF THE COMPLIANCE, AND EXTERNAL AUDIT
5.1. Bank Compliance Function
perkembangan
tantangan
dan
risiko
An ex-ante or ex-post attempt is required to mitigate
usaha bank yang semakin besar, maka diperlukan
the increasing development and business risk of the
berbagai macam upaya untuk memitigasi risiko
bank. An ex-ante attempt is highly necessary to reduce
tersebut. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat
or mitigate potential risks to the bank’s business
ex-ante maupun ex-post. Upaya yang bersifat
activity in the future. Therefore, it is also necessary to
ex-ante sangat diperlukan untuk mengurangi atau
improve the roles and function of compliance and the
memperkecil potensi risiko kegiatan usaha bank
compliance work unit in compliance risk management.
yang diperkirakan akan terjadi. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan peran dan fungsi kepatuhan serta satuan kerja kepatuhan dalam pengelolaan risiko kepatuhan. Bank selalu berusaha untuk melakukan pengelolaan
The Bank always attempts to perform a proper
risiko kepatuhan yang baik dan tepat waktu
and timely compliance risk management which is
yang diharapkan dapat meminimalisir dampak
expected to minimize the impact of risks as early as
risiko sedini mungkin termasuk mematuhi semua
possible, including compliance with all of the existing
peraturan yang berlaku untuk menjaga reputasi
regulations in order to safeguard the bank’s reputation
dengan berusaha membangun kultur kepatuhan di
by attempting to build a compliance culture within
dalam organisasi. Beberapa poin penting mengenai
the organization. Several important points regarding
kepatuhan adalah sebagai berikut:
compliance include:
1. Kepatuhan
harus
menjadi
budaya
dalam
kegiatan operasional perbankan.
1. Compliance must be a culture in the bank’s operational activity.
2. Menjadi keharusan dalam mematuhi peraturan perundang-undangan.
2. Mandatory in complying with the provisions of law.
3. Menghindari segala kegiatan yang tidak sesuai
3. Avoidance of all activities which do not match the
dengan pedoman perilaku (Code of Conduct)
Code of Conduct and the main values of PT Hana
dan nilai-nilai utama PT. Bank Hana.
Bank.
4. Tidak dapat dibenarkan melakukan suatu pelanggaran maupun
terhadap
peraturan
peraturan
4. Violation of internal regulation or the existing
internal
provisions of law are not allowed, even if PT Hana
perundang-undangan,
Bank obtains a profit and such violation is also
sekalipun PT. Bank Hana mendapatkan profit
committed by a competitor or other institution.
atau hal tersebut juga dilakukan oleh pesaing atau institusi lainnya.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
095
5. Meyakini
bahwa
pelanggaran
peraturan
5. Belief that a violation of the provisions of law will
perundang-undangan akan berdampak pada
have impacts on the bank’s fit & proper level and
tingkat kesehatan dan reputasi bank.
reputation.
Fungsi kepatuhan juga didefinisikan sebagai suatu fungsi
The compliance function is also defined as an independent
independen yang melakukan analisis, pemantauan,
function which includes analysis, monitoring, identification,
identifikasi, penilaian, pemberian advice (saran) dan
evaluation, advice and reporting of compliance risk.
pelaporan risiko kepatuhan (Compliance Risk).
Risiko
Compliance risks are related to the legal sanction / provisions
kepatuhan terkait dengan sanksi hukum/perundang-
of law, material / financial loss or negative impact on the
undangan, kerugian material/financial atau reputasi
bank’s reputation as a result of non-compliance with the
bank sebagai akibat adanya ketidakpatuhan terhadap
law, regulation and provisions of law as well as Code of
hukum, peraturan dan perundang-undangan, pedoman
Conduct applicable at the bank. The bank’s compliance
perilaku (Code of Conduct) yang berlaku di bank. Fungsi
function includes the following actions:
kepatuhan bank meliputi tindakan untuk: 1. mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
1. Realizing Compliance Culture at all levels of the organization and the Bank’s business activities;
usaha Bank; 2. mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh
2. Managing the Compliance Risk faced by the Bank;
Bank; 3. memastikan
agar
kebijakan,
ketentuan,
3. Ensuring that the policy, provision, system and
serta kegiatan usaha
procedure as well as business activities conducted
yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
by the Bank have complied with the provisions of
ketentuan
Bank Indonesia and the existing provisions of law.
sistem, dan prosedur Bank
Indonesia
dan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 4. memastikan
kepatuhan
Bank
terhadap
4. Ensuring
the
Bank’s
compliance
with
the
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank
commitment made to Bank Indonesia and/or
Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang
other authorized supervisors.
berwenang. 5. Fungsi
Kepatuhan
sebagaimana
dimaksud
dilaksanakan oleh satuan kerja kepatuhan.
096
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
5. The aforementioned Compliance Function is performed by the compliance work unit.
Adapun tugas dan tanggung jawab fungsi kepatuhan
Duties and responsibilities of the compliance function:
adalah sebagai berikut: 1. Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan baru yang
1. Socializing all new provisions issued by Bank Indonesia
dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau institusi
or other regulator institutions so that every provision
regulator lainnya agar setiap ketentuan dapat
can be acknowledged and performed by relevant
segera diketahui dan dilaksanakan oleh unit kerja
work units through the following actions:
terkait, melalui : a. Senantiasa
mengikuti
perkembangan
a. Constantly following up on BI regulations / other
ketentuan BI/peraturan perundangan lainnya
provisions of law to give the latest inspirations
sehingga mampu memberikan inspirasi terkini
and act as source of information on inquiries
dan bertindak sebagai narasumber dalam hal
regarding the said provision / regulation.
terdapat pertanyaan mengenai ketentuan/ peraturan tersebut. b. Menginformasikan
adanya
ketentuan/
peraturan baru kepada unit kerja terkait. c. Melakukan
pengkinian
ketentuan
b. Informing new provisions / regulations to relevant work units.
Bank
c. Updating the provisions of Bank Indonesia / other
Indonesia / peraturan perundangan lainnya
provisions of law and administrating it in the form
dan mengadministrasikan dengan tertib baik
of hard copy or soft copy (accessible through the
dalam bentuk fisik/hard copy maupun soft
bank’s internal communications media).
copy (dapat diakses melalui media komunikasi internal bank). 2. Melakukan kajian strategis dengan tujuan untuk
2. Performing strategic studies with the purpose of
memastikan bahwa kebijakan/prosedur internal
ensuring that internal policy / procedure is strategic,
yang bersifat strategis, peluncuran produk baru
and the launching of new products and development
maupun
telah
of existing products / services have complied with
sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan ketentuan
the principles of prudence and the provisions of Bank
Bank Indonesia/Peraturan perundangan lainnya
Indonesia / other applicable provisions of law with the
yang berlaku, dengan tahapan :
following steps:
a. Setiap kebijakan internal yang bersifat strategis
a. Every strategic internal policy to be issued or
dan akan diterbitkan atau akan dilaksanakan
performed by PT. Bank Hana’s work unit must be
oleh unit kerja PT. Bank Hana harus disampaikan
submitted first to the Compliance Work Unit for
terlebih dahulu kepada Satuan Kerja Kepatuhan
analysis or study by the Compliance Unit.
pengembangan
produk/layanan
untuk dilakukan analisis atau kajian oleh unit Kepatuhan. b. Hasil analisis atau opini akan segera disampaikan kepada unit kerja terkait.
b. Result of analysis or opinion will be immediately submitted to relevant work units.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
097
c. Apabila unit kepatuhan belum mengeluarkan
c. If the compliance unit has not yet issues the result
hasil kajian sedangkan kebijakan harus segera
of studies despite the fact that the policy is to
dilaksanakan, maka kebijaksanaan tersebut
be performed immediately, the policy can be
dapat dilaksanakan terlebih dahulu dengan
performed prior to the issuance notwithstanding
tetap
the principle of prudence.
memperhatikan
pelaksanaan
prinsip
kehati-hatian. d. Apabila di kemudian hari pelaksanaan kebijakan
d. If the performance of the unstudied policy
yang belum dikaji ini bertentangan dengan
contradicts the result of Compliance unit studies,
hasil kajian unit Kepatuhan, maka kebijakan
the policy must be discontinued by the Director
tersebut
responsible for Compliance Unit and necessary
oleh
Direktur
yang
membawahi
Fungsi Kepatuhan harus dihentikan dan segera
adjustments must be performed immediately.
dilakukan penyesuaian. 3. Melakukan kajian terhadap persetujuan kredit (Credit Report) dengan plafond
3. Performing studies on Credit Report with a plafond
sebesar jumlah
of equal to or more than IDR 5 billion or the amount
sama atau lebih besar dari Rp 5 milyar dan equivalen
specified for one debtor or a group debtors in the
atau jumlah yang ditetapkan kemudian untuk
following steps:
satu debitur dan/atau kelompok debitur, dengan tahapan : a. Setiap persetujuan kredit (Credit Report)
a. Every Credit Report with a certain nominal
dengan nominal tertentu tersebut disampaikan
amount is delivered by each Account Officer to
oleh masing-masing Account Officer kepada
the Compliance unit along with the credit file for
unit Kepatuhan berikut berkas kreditnya untuk
compliance test. If necessary, discussions can be
dilakukan uji kepatuhan. Bila diperlukan dalam
held with the Account Officer / loan-granting
proses kajian dapat berdiskusi dengan Account
official during the study process.
Officer / pejabat pemberi kredit. b. Hasil dari uji kepatuhan akan dituangkan dalam
b. The result of compliance test will be stated on
kertas kerja tersendiri untuk disampaikan
a separate work sheet to be delivered to the
kepada AO/RM terkait dan tembusan/copy
relevant AO / RM and forwarded to the Loan
kepada Loan Administration setelah diverifikasi
Administration after verification by the Head of
oleh Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dan
Compliance Work Unit, approved / signed by the
disetujui/ditandatangani
Director responsible for Compliance function.
Direktur
yang
membawahi Fungsi Kepatuhan. 4. Membuat laporan bulanan terkait aktivitas kajian
4. Creating monthly study report and submitting it to the
yang dilakukan untuk dilaporkan kepada Direktur
Director responsible for Compliance Function through
yang membawahi Fungsi Kepatuhan melalui Unit
the Compliance Unit.
Kepatuhan.
098
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
5. Melakukan
administrasi
dan
penyimpanan
5. Administrating and archiving documentation related
dokumentasi terkait kajian yang dibuat, yaitu
to the study, including all policy drafts and photocopies
seluruh dokumen draft kebijakan dan fotokopi
of study result based on the date and month of
hasil kajian berdasarkan urutan tanggal dan bulan
issuance of study result.
dikeluarkan hasil kajian. Pada tahun 2011, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan
In 2011, the Compliance Work Unit complies with the
pelaksanaan kegiatan, antara lain :
following activities:
1. Melakukan
kajian/uji
kepatuhan
atas
setiap
1. Performing compliance study / test for every policy and
rancangan kebijakan dan prosedur seperti KDPK
procedure plan such as SOP of Loan Administration,
Administrasi Kredit, KDPK Trade Finance dan KDPK
SOP of Trade Finance and SOP of Branch Office
Hanabank Card Operasional Cabang.
Operational Hanabank Card.
2. Melakukan kajian kepatuhan atas setiap proses
2. Performing compliance studies on every loan approval
persetujuan kredit dengan plafon Rp 5 milyar atau
process with IDR 5 billion plafond or more for 171
lebih sebanyak 171 debitur dengan memberikan
debtors by providing independent recommendations.
rekomendasi yang bersifat independen. 3. Melakukan
monitoring
terhadap
tindak
lanjut
temuan pemeriksaan Bank Indonesia. 4. Secara
terus
pemantauan,
menerus pelaporan
melakukan dan
3. Monitoring follow-ups on the findings of audit by Bank Indonesia.
penelitian,
sosialisasi
atas
pelaksanaan Know Your Customer (KYC) dan Anti
4. Continuously studying, monitoring, reporting and socializing the Know Your Customer (KYC) and Anti Money Launderig (AML) programs.
Money Laundering (AML). 5.2 Fungsi Audit Intern
5.2 Internal Audit Function
Fungsi Audit Intern diharapkan dapat membantu
The Internal Audit Function is expected to assist
semua
mengamankan
all levels of management in securing the bank’s
kegiatan operasional bank yang melibatkan dana
operational activities which involve public funds. As
masyarakat. Sebagai lembaga intermediary yang
an intermediary institution expected to maintain the
diharapkan
direction of the bank’s developments in synergy with
tingkatan
ikut
manajemen
mendorong
perekonominan
nasional, maka dengan kedudukan bank yang
the government’s development program.
strategis tersebut, maka Audit Intern diharapkan ikut menjaga arah perkembangan bank sinergi dengan program pembangunan pemerintah. Untuk
mewujudkan
perlu
In order to realize such roles, similar understanding
diciptakan kesamaan pemahaman mengenai misi,
must be established in terms of mission, authority,
kewenangan, independensi dan ruang lingkup
independence and scope of Bank Internal Audit
pekerjaan
acuan
works. The Bank’s Internal Audit Function Performance
penjabaran operasional dan misi, kewenangan,
Standards (SPFAIB) is made as reference for operational
Audit
peranan
Intern
Bank.
tersebut
Sebagai
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
099
independensi dan ruang lingkup pekerjaan Audit
description and mission, authority, independence and
Intern Bank adalah Standar Pelaksanaan Fungsi
scope of Internal Audit works of the Bank by Bank
Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan oleh
Indonesia. In accordance with the latest audit method,
Bank Indonesia. Sesuai dengan metode pemeriksaan
the approach audit of the compliance audit becomes
terkini maka approach audit dari compliance audit
the forward looking risk base supervision (RBS).
menjadi risk base supervision (RBS) yang berorientasi kedepan (forward looking).
Risk based audit merupakan proses pemerikasaan
Risk-based audit is a comprehensive audit process
yang komprehensif didahului dengan analisis hasil
proceeded with analysis on risk profile assessment
penilaian profil risiko dari SKMR sebagai salah
result from Risk Management Working Unit as one
satu referensi menentukan scope pemeriksaan,
of the references for determining scope of audit,
analisa aktivitas utama, risk assessment (identifikasi
main activity analysis, risk assessment (identification
aktivitas fungsional, penentuan jenis risiko, penilaian
of functional activity, establishment of risk type, risk
profil risiko baik inherent risk (risiko yang sudah
profile evaluation, including inherent risk (exposed
terexpose) ataupun risk control system (risiko yang
risk) and risk control system (potentially exposed risk)
potensial terekspos) melalui pendekatan Kuantitatif
through quantitative and qualitative measurements of
maupun kualitatif dari aktivitas fungsional.
functional activities.
Tugas SKAI hakekatnya membantu Direktur Utama
Internal Audit’s main duty is to assist the President
dan Komisaris menjalankan fungsinya. Auditor
Director and the Commissioner in performing their
Intern
mewakili
functions. An Internal Auditor under Internal Audit
pandangan dan kepentingan profesinya membuat
Working Unit represents his / her professional view
analisis
keuangan,
and interest in analyzing and evaluating finance,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui
accounting, operations and other activities through
pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara
on-site audit and off-site monitoring, providing
off-site. Memberikan saran perbaikan dan informasi
suggestions on revision and objective information
yang objektif tentang kegiatan yang direview
regarding activities reviewed at all levels of the
kepada semua tingkatan manajemen. Disamping
management. Furthermore, Internal Audit must be
itu SKAI harus mampu mengidentifikasikan segala
able to identify all possibilities to improve or increase
kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan
the efficiency of human resources and funds and
efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta
optimize bank activities.
yang dan
bernaung penilaian
dalam di
SKAI
bidang
mengoptimalkan aktivitas bank. Aktivitas audit selama tahun 2011 dilaksanakan
Audit activity throughout 2011 is performed based on
berdasarkan
kejadian
the annual audit plan, important events in 2011, matters
penting di tahun 2011, hal-hal yang menjadi
which require the attention of the management and
perhatian manajemen, serta trend risiko bank, yang
bank risk trends as follows:
rencana
audit
tahunan,
antara lain adalah sebagai berikut: •
Selama
tahun
dilaksanakan
100
2011
aktivitas
terhadap
telah
•
Throughout 2011, audits have been performed
aktivitas/unit/
on 30 activities/units/branches, which include
cabang yang meliputi aktivitas kredit dan non
(operational) credit and non-credit activities
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
30
audit
•
kredit (operasional) di kantor cabang, aktivitas
at the branch office, functional activities at the
fungsional di kantor pusat, serta aktivitas
head office and activities related to Information
terkait Information Technology.
Technology.
Fraud yang dilakukan oleh pegawai yang
•
No fraud performed by employees which affected the bank’s financial condition in 2011.
mempengaruhi kondisi keuangan bank selama tahun 2011 adalah nihil. •
SKAI PT Bank Hana telah melakukan fungsi
•
Internal Audit of PT Hana Bank has performed
dengan
supervisory function in an independent manner
cakupan tugas yang meliputi penilaian terhadap
with a scope of duty which covers evaluation
kecukupan dan efektivitas Sistem Pengendalian
of the adequacy and effectiveness of the Bank’s
Intern Bank serta kualitas kinerja.
Internal Control system and performance quality.
pengawasan
•
•
secara
independen
SKAI PT Bank Hana telah melaporkan pokok-
•
Internal Audit of PT Hana Bank has reported the
pokok hasil temuan audit internal tahun 2011
key results of internal audit findings on 2011 (1st&
(semester I & II) kepada Bank Indonesia.
2nd Semester) to Bank Indonesia.
Kaji ulang terhadap SKAI oleh pihak ekstern
•
Review on Internal Audit by the external study in
tahun 2011 telah dilakukan. Berdasarkan kaji
2011 has been performed. Based on the review,
ulang tersebut, SKAI PT Bank Hana tetap
Internal Audit of PT Hana Bank still attempts to
berupaya mengkinikan pedoman serta sistem
update its guide and system and work procedure
dan prosedur kerja secara berkala dalam rangka
on a regular basis to improve the audit quality.
meningkatkan kualitas pemeriksaan.
5.3 Fungsi Audit Ekstern
5.3 External Audit Function
Berdasarkan RUPS Tahunan PT. Bank Hana sesuai
Based on PT Hana Bank’s Annual GSM in accordance with
Akta No. 16 tanggal 19 Mei 2011 dan rekomendasi
Deed Number 16 of 19 May 2011 and recommendation
Komite Audit tanggal 8 September 2011 maka
by the Audit Committee of 8 September 201, the
Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio &
Osman Bing Satrio & Partners Public Accountant Firm,
Rekan (Member of Deloitte Touche and Tohmatsu
Member of Deloitte Touche and Tohmatsu Limited,
Limited)
was elected to perform General Audit for 2011 with
ditunjuk
untuk
melakukan
General
Audit untuk Tahun Buku 2011 dengan melakukan
the following considerations:
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: •
KAP
yang
ditunjuk
terdaftar
pada
Bank
•
The assigned Public Accountant Firm is registered
Indonesia dan merupakan perusahaan anggota
at Bank Indonesia and a member of the Deloitte
dari Deloitte Touche and Tohmatsu Limitied
Touche and Tohmatsu Limited with international-
dengan
level capacity and professionalism.
kapasitas
serta
profesionalisme
berstandar internasional.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
101
•
•
KAP yang ditunjuk memiliki catatan pengalaman
•
The
assigned
Public
Accountant
Firm
has
pada perusahaan yang terdaftar, perusahaan
experiences with registered companies, national
swasta nasional, lembaga publik dan perusahaan
private
multinasional.
multinational companies.
KAP
yang
ditunjuk
adalah
Auditor
Bank
•
companies,
public
institutions
and
The assigned Public Accountant Firm is a Bank
tahun buku sebelumnya yaitu 2010, sehingga
Auditor for the previous year, 2010, and therefore
diharapkan proses audit dapat diharapkan
the audit process is expected to be faster, easier
lebih cepat, lebih mudah dan lebih nyaman
and more comfortable in relation to the second
sehubungan dengan tahun kedua pelaksanaan
year of PSAK 50/55.
PSAK 50/55.
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT, INCLUDINGI INTERNAL CONTROL
Dalam upaya meningkatkan good corporate governance
In order to improve good corporate governance and risk
dan manajemen risiko pada industri perbankan, Bank
management in the banking industry, the Bank is required
wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif.
to implement risk management effectively. Throughout
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan
2011, the Board of Commissioners has performed its
tugas dan tanggung jawabnya melalui pengawasan
duties and responsibilities through monitoring of the risk
terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen
management policy and strategy in the following activities:
risiko, antara lain dalam bentuk: atas
1. Evaluating the Board of Directors’ responsibility for the
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui
performance of risk management policy through the
pembahasan pelaksanaan manajemen risiko dan
risk management discussion and annual work plan of
rencana kerja tahunan Satuan Kerja Manajemen
the Risk management Work Unit.
1. Mengevaluasi
tanggung
jawab
Direksi
Risiko. 2. Mengaktifkan Rapat Komite Pemantau Risiko yang
2. Activating a Risk Monitoring Committee Report on a
diselenggarakan secara triwulanan untuk membahas
quarterly basis to discuss Bank exposure in terms of
eksposur Bank, baik dari sisi penyediaan dana,
fund procurement, fund collection, risk concentration,
penghimpunan dana, konsenstrasi risiko, kinerja
product development performance or operational
pengembangan produk, maupun dari sisi aktivitas
activity at branch level.
operasional ditingkat cabang. 3. Membahas progress report pasca implementasi hal
migration progress report, especially in ensuring the
memastikan kestabilan sistem untuk pelaksanaan
stability of the system for daily operational transactions.
migrasi
sistem
HOBIS,
terutama
transaksi operasional sehari-hari.
102
3. Discussing post-implementation of HOBIS system
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
dalam
4. Mengevaluasi profil risiko Bank secara triwulanan
4. Evaluating Bank risk profile on a quarterly basis
dan memberikan rekomendasi atas hal-hal yang
and
berkaitan dengan perbaikan kinerja penerapan
wide improvement of risk management policy
kebijakan manajemen risiko secara bankwide.
implementation performance.
Direksi
telah
melaksanakan
related
to
bank-
The Board of Directors has performed its duties and
jawabnya terhadap efektivitas dan kecukupan penerapan
responsibilities on the effectiveness and adequacy of risk
manajemen risiko, antara lain melalui:
management implementation as follows:
Rapat
dan
things
tanggung
1. Menyelenggarakan
tugas
recommending
Komite
Manajemen
1. Performing Risk Management Committee Meeting
Risiko tiap dua bulan sekali untuk mengevaluasi
once every two months to evaluate the risk exposure
eksposur risiko yang dimiliki oleh Bank, diantaranya
of the bank, including credit risk, market risk, liquidity
mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risk, operational risk and other risks.
risiko operasional, dan risiko-risiko lainnya. 2. Menyediakan
sumber
daya
yang
berkualitas
2. Providing
high-quality
resources
through
basic
melalui penyelenggaraaan pelatihan dasar-dasar
training of risk management using Risk Management
manajemen risiko melalui Sertifikasi Manajemen
Certification to the employees at the Head Office and
Risiko kepada karyawan baik di Kantor Pusat
the Branch Office.
maupun kantor cabang. 3. Memberikan pelatihan tentang pengukuran risiko
3. Providing
training
on
risk
assessment
through
melalui pelaksanaan stress test atas eksposur Bank
implementation of stress test on bank exposure to
kepada karyawan yang berada di Satuan Kerja
employees assigned at Risk Management Working
Manajemen Risiko.
Unit.
4. Melakukan tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris
melalui
Risiko,
Board of Commissioners through Risk Monitoring
terutama yang terkait dengan progress report
Team especially relating to progress report after
pasca implementasi migrasi sistem HOBIS.
implementation of HOBIS migration system.
5. Memberikan Manajemen
Komite
dukungan Risiko
Pemantau
4. Performing follow-up for the recommendations of
kepada
dalam
hal
Satuan penerapan
Kerja
5. Providing support on the Risk Management Work Unit
self
in implementing self assessment to measure the Bank’s
assessment untuk mengukur sistem pengendalian
control system in mitigating operational risks.
Bank dalam hal mitigasi risiko operasional. 6. Melakukan review atas Kebijakan Kredit Bank agar
6. Reviewing the Bank’s Loan Policy to match the growth
dapat sejalan dengan pertumbuhan volume bisnis,
of business volume and maintaining high level of
serta tetap dapat memberikan daya saing yang
competitiveness for all customers and bank debtors.
tinggi kepada seluruh nasabah dan debitur Bank. 7. Menurunkan limit prosentase debitur inti terhadap
7. Decreasing the percentage of core debtor limit to
total kredit menjadi 40% agar terciptanya portofolio
the total credit to 40% in order to create a diversified
yang terdiversifikasi.
portfolio. Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
103
8. Menyetujui kerangka kerja manajemen likuiditas Bank dalam mata uang asing, baik untuk keperluan
8. Approving the Bank’s liquidity management work frame in foreign currency for lending or funding.
lending maupun funding. informasi
9. Evaluating the adequacy of management information
manajemen dalam hal pembuatan laporan repricing
system in creating the repricing gap report performed
gap yang dilakukan secara triwulanan untuk
on a quarterly basis to measure the interest rate risks
mengukur risiko suku bunga pada banking book.
on the banking book.
9. Mengevaluasi
kecukupan
sistem
10. Menyetujui matriks Laporan Tingkat Kesehatan
10. Approving the matrix on the Bank’s Health Level Report
Bank yang menggunakan risk-based approach agar
using risk-based approach to meet the requirements
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
of Bank Indonesia.
Satuan Kerja Manajemen Risiko juga telah melakukan
The Risk Management Work Unit has also performed several
beberapa aktivitas yaitu sebagai berikut:
activities as follows:
1. Melakukan revisi atas kebijakan dan prosedur
1. Revising the risk Management policy and procedure to
Manajemen Risiko agar sejalan dengan ketentuan
match the provisions of Bank Indonesia in relation to
Bank Indonesia yang terkait dengan perhitungan
the Bank’s health level measurements.
Tingkat Kesehatan Bank. 2. Menetapkan beberapa limit risiko yang terkait
2. Establishing
several
risk
limits
related
to
the
dengan pengelolaan suku bunga pada banking book,
management of interest rate on banking book,
manajemen likuiditas dalam mata uang asing, serta
liquidity management in foreign currency and
batas tolerasi system downtime secara triwulanan.
downtime system tolerance limit on a quarterly basis.
3. Melakukan self assessment secara semesteran
3. Performing self-assessment on a semestral basis for
kepada seluruh karyawan guna mengidentifikasi
all employees to identify the existing operational
permasalahan operasional yang terjadi agar dapat
problems to find a solution as early as possible for the
dicarikan solusi sedini mungkin demi kepentingan
general interests of the Bank.
Bank secara umum.
104
4. Membentuk divisi baru yang bernama Process
4. Establishing a new division called Process Development
Development yang bertujuan untuk mengkaji ulang
with the purpose to review the overall Bank’s control
sistem pengendalian Bank secara menyeluruh.
system.
Secara umum, peringkat komposit risiko Bank Hana
Generally, Bank Hana’s risk composite rating is at level 2
berada di level 2 atau “Low to Moderate”. Berdasarkan
or ‘Low to Moderate’. Based on Bank Indonesia Regulation
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Risk-
Number 13/1/PBI/2011 on Risk-Based Bank Rating which
Based Bank Rating yang mulai efektif untuk perhitungan
is effective for the December 2011 position calculations,
posisi Desember 2011, Bank Hana telah melakukan revisi
Bank Hana has revised the risk profile matrix for each risk
atas matriks profil risiko untuk masing-masing risiko
in accordance with the new provisions. Since there are
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
agar sesuai dengan ketentuan yang baru. Oleh karena
changes to several indicators for each risk, the inherent
terdapat perubahan pada beberapa indikator untuk
risk rating changes some, as stated in the above table.
masing-masing risiko, peringkat risiko inheren sedikit
However, seen from its nett risk, the only thing that’s
berubah, sebagaimana terlihat pada tabel di atas.
altered is the strategic risk which is caused more by the
Namun demikian, jika dipantau dari sisi nett risk-nya,
improvement of interest risk rating from 3 (‘Moderate’)
yang berubah hanyalah risiko stratejik yang lebih banyak
to 1 (‘Low’) due to the achievement of financial target
disebabkan oleh peningkatan peringkat
specified by the Business Plan.
inherent risk
dari 3 (“Moderate”) menjadi 1 (“Low”) oleh karena tercapainya target keuangan yang telah ditetapkan oleh
Business Plan.
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
HANDLING OF CONFLICT OF INTEREST
Yang dimaksud dengan benturan kepentingan antara
Conflict of interest is a difference between the Bank’s
lain adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis
economic interests and the personal economic interests
Bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik,
of the owner, members of the Board of Commissioners,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat
Executive Officer and / or the Bank stakeholders.
Eksekutif, dan/atau pihak terkait dengan Bank. Pada dasarnya anggota dewan Komisaris, anggota
Basically, the members of the Board of Commissioners, the
Direksi dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri
Bank of Directors and the Executive Officer avoids decision-
dari pengambilan suatu keputusan dalam situasi dan
making in case of conflict of interest. However, if a decision
kondisi ada benturan kepentingan. Namun demikian
must be taken, the said parties are required to take priority
apabila keputusan tetap harus diambil maka pihak-
on the Bank’s economic interest and avoid losses which may
pihak dimaksud wajib mengutamakan kepentingan
incur harm from the Bank or the possibility of decreased
ekonomis Bank dan menghindarkan Bank dari kerugian
Bank profit and required to reveal such conflict of interest
yang mungkin timbul atau kemungkinan berkurangnya
in every decision.
keuntungan Bank serta wajib mengungkapkan kondisi benturan kepentingan tersebut dalam setiap keputusan. Dalam kaitan ini, pemberian perlakuan istimewa kepada
In regards to this, the procurement of special interests
pihak-pihak tertentu di luar prosedur dan ketentuan
to certain parties outside the applicable procedure
yang
benturan
and provision, including those in the conflict of interest
kepentingan yang menimbulkan kerugian Bank atau
category which cause loss of profit to the Bank or decrease
mengurangi keuntungan Bank, antara lain pemberian
of profit consists of improper interest rating which does
suku bunga yang tidak sesuai dengan prosedur dan
not meet the existing procedures and provisions.
berlaku
termasuk
dalam
kategori
ketentuan yang berlaku. Seluruh
tatacara
dalam
penanganan
benturan
All procedures for handling the conflict of interest have been
kepentingan telah diatur dalam Prosedur Pelaksanaan
regulated in the Conflict of Interests Execution Procedure
Benturan Kepentingan yang disahkan dengan Surat
validated by the Board of Directors’ Decree number 20/18/
Keputusan Direksi
DIR/SK of 22 September 2008, approved by the Board of
No. 20/18/DIR/SK tanggal 22
September 2008 serta disetujui Dewan Komisaris.
Commissioners.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
105
Secara prinsip para pihak yang terkait yaitu anggota
Basically, the relevant parties such as members of the Board
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif PT Bank
of Commissioners, Board of Directors and Executive Official
Hana harus menghindarkan diri dari pengambilan suatu
of Hana Bank are required to avoid decision making under
keputusan dalam situasi dan kondisi ada benturan ke-
conflict of interests. However, if a decision must be made
pentingan, namun demikian apabila suatu keputusan
under conflict of interests, they are required to refer to the
yang mengandung benturan kepentingan harus diambil
Conflict of Interests Execution Procedure according to the
wajib berpedoman pada Prosedur Pelaksanaan Benturan
following general terms:
Kepentingan, dengan ketentuan umum sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif dilarang
mengambil
setiap
tindakan
yang
mengandung benturan kepentingan yang dapat
1. Board of Commissioners, Board of Directors and the Executive Official are not allowed to take actions which may cause losses to the Bank or decrease its profit.
merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank. 2. Setiap pemberian tingkat suku bunga kepada
2. Each procurement of interest rate to the relevant
pihak terkait baik penghimpunan dana maupun
parties through funds raising or funds allocation shall
penyediaan dana tidak diberlakukan secara istimewa
not be treated exceptionally outside the existing
di luar prosedur dan ketentuan yang berlaku dan
procedure and provision, and shall not cause losses to
tidak menimbulkan kerugian Bank atau mengurangi
the Bank nor decrease its profit.
keuntungan Bank. 3. Penyediaaan dana kepada Pihak Terkait harus
3. Funds allocation to the Relevant Parties must fulfill Bank
memenuhi Ketentuan Bank Indonesia tentang
Indonesia’s provisions on Maximum Loan Grant Limit
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan
(BMPK) and the principles of prudence as well as the
memperhatikan
maupun
existing provisions of law. The management’s decision
perundang-undangan yang berlaku. Keputusan
is taken independently without intervention from
manajemen
secara
relevant parties and / or other parties and based on
independen tanpa intervensi dari pihak terkait
the procedure established at the Bank & applicable to
dan atau pihak lainnya serta berdasarkan prosedur
all loaning customers but with reasonable amount of
yang diterapkan di Bank & berlaku sama untuk
profit to the Bank. Every funds grant to a relevant party
semua nasabah peminjam serta tetap memberikan
must be approved by the Board of Commissioners.
keuntungan
prinsip
kehati-hatian
benar-benar
yang
wajar
dilakukan
bagi
Bank.
Setiap
memberikan penyediaan dana kepada pihak terkait harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 4. Setiap pengambilan keputusan yang mengandung
4. Every decision making which contains a conflict of
benturan kepentingan harus diungkapkan secara
interests must be revealed in writing by the decision-
tertulis oleh unit kerja pengambil keputusan dalam
making work unit in a meeting summary / decision
memo keputusan/risalah rapat dan terdokumentasi
memo in a well-documented manner.
dengan baik.
106
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
5. Setiap pengambilan keputusan yang mengandung
5. Every decision making which contains a conflict of
benturan kepentingan harus memenuhi prosedur:
interests must fulfill the following procedure: revealed
telah diungkap dalam setiap keputusan; telah
in every decision; completed with a meeting summary;
dilengkapi risalah rapat; telah diadministrasikan
well-administrated and well-documented; and does
dan terdokumentasikan dengan baik; dan tidak
not cause loss to the Bank nor decrease its profit.
merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank. 6. Setiap
transaksi
benturan
6. Every transaction made under a conflict of interests
kepentingan menjadi obyek pengujian/evaluasi
shall become an object of testing / evaluation of
satuan
ditemukan
compliance work unit. If a transaction under conflict of
transaksi benturan kepentingan yang terbukti
interests is found to cause loss by the Bank or reduce
merugikan Bank atau mengurangi keuntungan
its profit, the Director of Compliance shall be required
Bank, maka Direktur Kepatuhan wajib melakukan
to take preventive measures or cease the transaction.
kerja
yang
mengandung
kepatuhan.
Bilamana
pencegahan/penghentian. 7. Pelaksanaan
prosedur
penanganan
benturan
7. Handling of procedure on conflict of interests is one
kepentingan tersebut merupakan salah satu aspek
of the aspects which must be revealed in the Good
yang harus diungkapkan dalam Laporan Pelaksanaan
Corporate Governance Execution Report.
Good Corporate Governance. Selama tahun 2011 tidak terdapat laporan yang
There was no report of any conflict of interest in 2011.
mengandung benturan kepentingan.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
107
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)
PROCUREMENT OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND LARGE EXPOSURE FUNDS
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang
The Bank has a written and clear policy, system and
tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak
procedure for funds procurement to related parties and
terkait dan penyediaan dana besar berikut, monitoring
the procurement of large exposure funds including the
dan penyelesaian masalahnya. Bank juga secara berkala
monitoring and problem-solving. The bank also evaluates
mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan
and updates its policy, system and procedure on a regular
prosedur dimaksud agar disesuaikan dengan ketentuan
basis to meet the applicable provisions and regulations.
dan perundang undangan yang berlaku. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak
The implementation of funds procurement by the Bank to
terkait dan atau penyediaan dana besar telah memenuhi
the related parties and / or procurement of large exposure
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum
funds have fulfilled the provisions of Bank Indonesia
Pemberian Kredit (BMPK) dan memperhatikan prinsip
regarding the Maximum Limit of Loan Procurement (BMPK)
kehati-hatian maupun perundang undangan yang
and in consideration to the principle of prudence and the
berlaku serta memperhatikan kemampuan permodalan
applicable provisions of law as well as the capital capacity
dan penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan
and distribution / diversification of the funds procurement
dana.
portfolio.
Adapun penyediaan dana kepada pihak terkait dan
Funds procurement to related parties and procurement
penyediaan dana besar diputuskan oleh manajemen
of large exposure funds is decided by the management
secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait
without intervention from related party and / or other
dan atau pihak lainnya. Bank juga telah menyampaikan
parties. The Bank has also delivered regular reports to
laporan secara berkala kepada Bank Indonesia perihal
Bank Indonesia on the aforementioned subject in a timely
dimaksud secara tepat waktu.
manner.
Penyediaan dana kepada pihak terkait merupakan salah
Funds procurement to related parties is one of the indicators
satu indikator yang menjadi perhatian khusus guna
with high priority level in terms of preventing violation of
mencegah terjadinya pelanggaran BMPK. Pemberian
Legal Lending Limit. Procurement of loan to debtors with
kredit kepada debitur yang memiliki hubungan keluarga
family ties to the bank officials (Commissioners) is recorded
dengan pengurus bank (komisaris) tercatat sebesar Rp
to the amount of IDR 1,693 million.
1.693 juta.
108
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Kredit Kepada Pihak Terkait per Debitur per Desember 2011
No.
Loan to Related Parties per Debtor per December 2011
Nama
Jenis Kredit
Baki Debet
Jaminan
Name
Loan Type
Debit Tray
Collateral
Hubungan Keterkaitan Relationship
1
Pan Brothers Tex., PT
Investasi Investment
14
Mobil Car
Keluarga Komisaris Commissioner’s Family
2
Panca Prima Eka Brothers, PT
Investasi Investment
48
Mobil Car
Keluarga Komisaris Commissioner’s Family
3
KPF Indonesia
Investasi Investment
86.140
SBLC Hana Korea USD 5 jt & 5 jt SBLC Hana Korea USD 5 million & 5 million
Perusahaan PSP PSP Company
4
Dada Indonesia, PT
Modal Kerja Work Capital
18.124
SBLC Hana Singapura USD 2 jt SBLC Hana Singapore USD 2 million
Perusahaan PSP PSP Company
5
Dada Indonesia, PT
Modal Kerja Work Capital
29.923
Tanah & Bangunan Land & Building
Perusahaan PSP PSP Company
6
Dada Indonesia, PT
Modal Kerja Work Capital
18.134
Piutang Usaha Account Receivable
Perusahaan PSP PSP Company
7
KPF Indonesia
Modal Kerja Work Capital
27.202
Jaminan Tunai Cash Collateral
Perusahaan PSP PSP Company
KPF Indonesia
Modal Kerja Work Capital
45.337
SBLC Hana Korea 4.500.000
Hyosung Corporation Co. Ltd.
Bank Garansi Bank Guarantee
25.797
SBLC Hana Korea 2.845.000
8
Perusahaan PSP PSP Company
Hyosung Corporation Co. Ltd.
1.632
SBLC Hana Korea 180.000
Hyosung Corporation Co. Ltd.
10.609
Hyosung Corporation Co. Ltd.
5.441
SBLC Hana Korea 600.000
Hyosung Corporation Co. Ltd.
4.534
SBLC Hana Korea 500.000
1.631
Mesin Machines
Keluarga Komisaris Commissioner’s Family
SBLC Hana Korea 2.000.000
Perusahaan PSP PSP Company
SBLC Hana Korea 970.000 & 200.000
9
Evergreen Sentosa, PT
Investasi Investment
10
JMTech Busana Global, PT
Modal Kerja Work Capital
18.134
11
Deerfos Indonesia
Modal Kerja Work Capital
2.301
SBLC Hana Korea 500.000
Perusahaan PSP PSP Company
12
Daewoo International Corp
Bank Garansi Bank Guarantee
8.795
SBLC Hana Korea 970.000
Perusahaan PSP PSP Company
Jumlah Total
303.796
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
109
Penyediaan dana kepada pihak ketiga yang dijamin
The procurement of funds to third parties warranted
dengan stand by L/C dari Hana Bank Korea dan Singapura
using stand by L/C from Hana Bank Korea and Singapore
sehingga dikategorikan sebagai pihak terkait tercatat
classified as relevant parties’ amounts to IDR 227 billion.
sebesar Rp 227 miliar. Sesuai dengan PBI 7/3/PBI/2005
In accordance with PBI 7/3/PBI/2005 Article 33 Section 1
pasal 33 ayat 1 dan 2 yang telah dirubah menjadi PBI
and 2, as was amended to PBI 8/13/PBI/2006, the bank can
8/13/PBI/2006, bank dapat menyediakan dana hingga
provide up to 90% of the capital provided that the stand
90% dari modal sejauh stand by L/C diterbitkan oleh
by L/C is issued by a top 200 bank.
Top 200 bank. Per posisi per tanggal 31 Desember 2011, penyediaan
Based on its position on 31 December 2011, the
dana kepada related party, serta total eksposur Grup
procurement of funds to related party and the total
dan core debtors terhadap total portofolio kredit Bank
exposure of Group and core debtors on the Bank’s total
tidak termasuk penyediaan dana dengan agunan tunai
loan portfolio excluding the procurement of funds with
(cash collateral) adalah sebagai berikut:
cash collateral is as follows:
Dalam Rp juta
Eksposur Exposure
In IDR million
∑ Debitur ∑ Debtor
Pihak Terkait
Baki Debet Unused Facility
9
Relevant Parties
49,750
Baki Debet Unused Facility
Debitur Inti Core Debtor
(%)
∑ Debitur ∑ Debtor
731,489
31.07%
15
418,122
17.76%
52
Utilisasi BMPK Utilization of Legal Lending Limit 4,73%
Total Kredit Total Loan
2,354,998
Total Group (22 Grup) Total Groups (22 groups)
Selama periode tahun 2011, tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran BMPK.
110
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
No excess or violation of BMPK reported in 2011.
RENCANA STRATEGIS BANK
STRATEGIC PLAN OF THE BANK
Secara umum pencapaian pertumbuhan asset maupun
Generally, the achievement of asset growth or third
dana pihak ketiga telah melampaui target anggaran
party funds has exceeded the 2011 budget target with a
tahun 2011 dengan persentase pencapaian di atas 100%.
percentage of achievement above 100%. An extra attempt
Upaya yang ekstra keras dalam mendorong pertumbuhan
to push the credit growth by the end of the 4th quarter
kredit di akhir kwartal IV berakibat kredit tumbuh 107%
results in 107% loan growth compared to the target and
melampaui target dan DPK rupiah dan valas tumbuh 9%
the Rupiah and foreign currency DPK has grown 9% larger
lebih besar dari anggaran.
than the intended budget.
Walaupun kredit tumbuh signifikan PT. Bank Hana
Even though the credit grows significantly, PT Hana Bank is
mampu mempertahankan rasio NPL di bawah anggaran
able to maintain its NPL ratio under the 2011 budget. This
2011. Hal ini menunjukkan keberhasilan mitigasi risiko
is a proof of successful credit risk mitigation in the loan
kredit yang tepat dalam proses pemberian kredit.
procurement process.
Strategi untuk mencapai target jangka pendek tahun
The strategy to achieve the short-term target specified in
2011
2011 includes the following activities:
yang
ditetapkan
meliputi
kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Memperkuat peneterasi pasar dengan meningkatkan
1. Enhancing market penetration by improving the
kuantitas dan kualitas tenaga pemasaran di kantor
quantity and quality of marketing at the Head Office
pusat dan kantor cabang untuk mempercepat
and Branch Offices to accelerate the growth of credit
pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga. Jumlah
and third party funds. The number of marketing staff
staf pemasaran akan ditambah masing-masing satu
will be added by one person at every branch office
orang di setiap cabang yang dianggap mempunyai
deemed to have relatively large economic potentials.
potensi ekonomi relatif besar. 2. Pengembangan organisasi dan dibentuknya Branch
Support and Product Development Department. 3. Seiring
migrasi
3. With the finalization of migration project of HOBIS
core
banking
system
system as the core banking system, the Management
Manajemen
merencanakan
untuk
terus
plans to continue the development of such system in
melanjutkan
pengembangan
tersebut
order to support the bank’s business development.
agar mampu mendukung perkembangan bisnis
The development of such system is meant to
bank. Pengembangan sistim dimaksudkan untuk
support a more perfect MIS in the bank’s operations,
mendukung MIS yang lebih sempurna dalam
various types of reports to the regulators and the
mendukung
jenis
implementation of IFRS 50 and 55 and the development
laporan kepada regulator dan penerapan PSAK 50
of the existing products and new product innovation.
HOBIS
selesainya
Branch Support and Product Development Product.
proyek
sistim
dengan
2. Organizational development and the establishment of
sebagai
operasional
bank,
sistim
berbagai
dan 55 serta pengembangan produk-produk yang sudah ada maupun produk baru. Pembenahan IT
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
111
akan terus dilakukan secara menyeluruh dengan
IT rearrangements must be performed thoroughly by
penggunaan konsultan IT dalam pengembangan
using IT consultants in developing HOBIS, compilation
HOBIS, penyusunan SOP IT, DRP dan BCP serta
of IT SOP, DRP and BCP and IT development plans in
rencana pengembangan IT dimasa mendatang.
the future.
4. Pengembangan jaringan kantor.
4. Development of office network.
RENCANA DAN REALISASI JARINGAN KANTOR CABANG HANA BANK TAHUN 2011
PLANS AND REALIZATION OF HANA BANK BRANCH OFFICE NETWORK 2011
Pembukaan Kantor Office Launching Realisasi Realization
No. Rencana Plan
1
KCP Panglima Polim
Peningkatan Status Status Improvement
BI BI
Operasional Operation
-
-
Panglima Polim Branch Office 2
3
Rencana Plan
KK Bandung Surya Sumantri
Pemindahan Alamat Change of Address
Realisasi Realization BI BI
Operasional Operation
Rencana Plan
6
7
8
Operasional Operation
Okt-11
Okt-11
KCP Jatiuwung
Feb-11
Mar-11
Salatiga Branch Office
Oct-11
Oct-11
Jatiuwung Branch Office
Feb-11
Mar-11
-
Jan-11
Des-11
Jan-12
KK Woltermonginsidi
Sep-11
Sep-11
KC Mitra
Des-11
Des-11
KK Tanah Abang
Dec-11
Jan-12
Woltermonginsidi Cash Office
Sep-11
Sep-11
Mitra Branch Office
Dec-11
Dec-11
PGMTA
Des-11
Jan-12
Dec-11
Jan-12
KCP BSD
Des-10
Feb-11
BSD Branch Office
Dec-10
Feb-11
KCP Sawah Besar
Apr-11
Apr-11
Sawah Besar Branch Office
Apr-11
Apr-11
KCP Cilegon
Jan-12
Mar-12
Cilegon Branch Office
Jan-12
Mar-12
KCP Roxy
Des-11
Feb-12
Roxy Branch Office
Dec-11
Feb-12
KCP Sudirman Thamrin
-
-
KK Cilegon Cilegon Cash Office
112
-
Okt-11 Oct-11
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Operasional Operation
KC Salatiga
Pluit Branch Office
Bekasi Branch Office
BI BI
Apr-11
KCP Pluit
KCP Bekasi
Realisasi Realization
Apr-11
Bandung Surya Sumantri Cash Office
Sudirman Thamrin Branch Office 9
BI BI
Rencana Plan
Apr-11
KC Pondok Gede (relokasi ke Bekasi) Branch Office (relocated to Bekasi)
5
Realisasi Realization
Apr-11
Pondok Gede
4
Penutupan Kantor Office Closure
Tanah Abang PGMTA Cash Office Des-10
Jan-11
Dec-10
Jan-11
Jan-11
Dalam jangka waktu lima tahun kedepan, Visi bank
Within the next five years, the bank’s vision is to become
menjadi salah satu dari 40 bank terbesar di Indonesia
the top 40 banks in Indonesia with a financing strategy
dengan strategi pembiayaan pebisnis lokal dengan
for small, small medium enterprise local entrepreneurs
skala kecil, menengah dan pebisnis Korea dengan skala
and Korean entrepreneurs at corporate scale. In order to
korporasi.
Untuk mencapai visi tersebut, bank akan
achieve such vision, the bank will perform several strategic
melakukan beberapa langkah strategis untuk mencapai
steps to achieve the following mid-term target which
target jangka menengah berikut yang mencakup namun
includes but is not limited to the following:
tidak terbatas pada: 1. Pertumbuhan bisnis bank dalam tiga tahun kedepan
1. Growth of bank business in the next three years will
akan difokuskan kepada pembiayaan skala kecil
focus on small and medium and corporate - scale
dan menengah serta korporasi yang dilakukan
financing, just like the previous years, by continuing
dengan melanjutkan tradisi pembiayaan sektor
the tradition of financing the commercial sector.
perdagangan yang selama ini sudah berlangsung.
Meanwhile, micro-scale financing is performed using
Sedangkan skala mikro dilakukan dengan model
a linkage financing model in cooperation with several
pembiayaan linkage bekerjasama dengan beberapa
large Rural Banks. Corporate financing is focused
BPR besar. Pembiayaan korporasi difokuskan kepada
to Korean Business-Related enterprises and local
Korean Business Related dan pebisnis lokal dengan
entrepreneurs at medium scale in the manufacturing,
skala menengah disektor manufaktur, perdagangan
commerce or service sectors.
maupun jasa. 2. Sebagaimana tercantum pada RBB 2011 - 2013,
2. As stated in the 2011 - 2013 Bank Business Plan, at
direncanakan pada akhir tahun 2011, pemegang
the end of 2011 shareholders of PT. Hana Bank are
saham PT. Bank Hana akan meningkatkan modal
expected to increase the Bank’s stored capital to
disetor PT. Bank Hana menjadi Rp 1 triliun. Realisasi
IDR 1 trillion. It was realized in December 2011 with
penambahan modal tersebut telah dilakukan pada
additional IDR 500 billion of capital. Several strategic
Desember 2011. Sehingga dengan tambahan modal
steps designed by the management to support the
sebesar Rp 500 miliar, beberapa langkah strategis
achievement of office network development can be
yang dirancang manajemen untuk mendukung
realized in accordance with the business plan specified
tercapainya pengembangan jaringan kantor dapat
in 2012 - 2014.
terealisasi sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan pada tahun 2012 - 2014.
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITION
1. Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan
1. The Bank has made its financial and non-financial
dan non-keuangan kepada stakeholder termasuk
condition transparent to the stakeholders, including
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah
the quarterly publications financial report, and
melaporkannya
reported it to Bank Indonesia or the stakeholders in
kepada
Bank
Indonesia
stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
atau
accordance with the existing provisions.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
113
2. The Bank has performed the following activities:
2. Bank telah: •
•
Menyusun dan menyajikan laporan dengan
•
Compiling and serving reports according to
tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana
the procedure, type and scope stated in Bank
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang
Indonesia’s provisions regarding the Transparency
Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
of Bank’s Financial Condition.
Mentransparansikan informasi produk Bank sesuai
ketentuan
transparansi
Bank
Informasi
Indonesia Produk
•
transparent in accordance with Bank Indonesia
tentang
Bank
Making the Bank’s product information more provision
dan
on
Bank
Products’
Information
transparency and the Use of Customers’ Private
Penggunaan Data Pribadi Nasabah.
Data. •
•
Mentransparansikan
tata
cara
pengaduan
•
Making the procedure of customers complaint
nasabah dan penyelesaian sengketa kepada
and the finalization of dispute to more transparent
nasabah sesuai ketentuan Bank Indonesia
to customers in accordance with Bank Indonesia
tentang Pengaduan Nasabah dan Mediasi
provisions on Customers Complaint and Banking
Perbankan.
Mediation. •
Menyampaikan Laporan Tahunan kepada:
Delivering Annual Report to:
o
Bank Indonesia;
o
Bank Indonesia;
o
YLKI;
o
YLKI;
o
Lembaga Pemeringkat di Indonesia;
o
Ratings Institution in Indonesia;
o
Asosiasi Bank-Bank di Indonesia;
o
Bank Associations in Indonesia;
o
LPPI;
o
LPPI;
o
2
o
2 (two) Economic and Financial Research
(dua)
Lembaga
Penelitian
bidang
Institutions;
Ekonomi dan Keuangan; o
2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.
3. Bank telah
mentransparansikan laporan secara
2 (two) Economic and Financial Magazine.
3. The Bank has made its report transparent in a timely
sesuai ketentuan
manner within the scope of Bank’s homepage,
pada homepage Bank, meliputi Laporan Tahunan
including its (financial and non-financial) annual
(keuangan dan non-keuangan)-nya;
report;
tepat waktu dengan cakupan
telah
4. Quarterly Financial Report has been published on a
dipublikasikan dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa
single Indonesian newspaper circulating from the
Indonesia yang memiliki peredaran luas di tempat
Bank’s head office’ place of domicile.
4. Laporan
Keuangan
Publikasi
kedudukan kantor pusat Bank.
114
o
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Triwulanan
5. Bank telah menyusun laporan pelaksanaan GCG
5. The Bank has compiled a GCG execution report with
dengan isi dan cakupan sekurang-kurangnya sesuai
a content and scope of at least compliant with the
dengan ketentuan yang berlaku.
existing provisions.
Laporan pelaksanaan GCG telah:
The GCG report has:
•
•
Mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya atau sesuai hasil self assessment Bank.
Reflected the actual Bank condition or in accordance with the result of Bank’s self assessment.
•
Melampirkan hasil self assessment Bank.
•
Attached the result of Bank’s self assessment.
Bank telah menyampaikan laporan pelaksanaan GCG
The Bank has delivered a GCG report at least to the
sekurang-kurangnya kepada pihak-pihak:
following parties:
•
Bank Indonesia;
•
Bank Indonesia;
•
YLKI;
•
YLKI;
•
Lembaga Pemeringkat di Indonesia;
•
Ratings Institution in Indonesia;
•
Asosiasi Bank-Bank di Indonesia;
•
Bank Associations in Indonesia;
•
LPPI;
•
LPPI;
•
2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi
•
2
dan Keuangan; •
2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan
secara lengkap dan tepat waktu.
(two)
Economic
and
Financial
Research
Institutions; •
2 (two) Economic and Financial Magazine. in a complete and timely manner.
Bank telah menyajikan laporan pelaksanaan GCG
The Bank has served the GCG report on the homepage
dalam homepage secara tepat waktu dan melakukan
in a timely manner and updated PT. Bank Hana’s
update terhadap homepage PT. Bank Hana yaitu
homepage at www.hanabank.co.id launched at the
www.hanabank.co.id yang diluncurkannya pada
end of 2009 to improve its transparency to the public.
akhir tahun 2009. Sehingga aspek transparansi kepada masyarakat akan dapat ditingkatkan.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
115
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA KOMISARIS DAN DIREKSI
DEWAN
SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai kepemilikan
No member of the Board of Directors has more than 5%
saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau
(five percent) of share ownership or more at PT Hana Bank
lebih baik pada PT Bank Hana maupun pada bank dan
or any other bank and company based in or out of the
perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar
country.
negeri. Sedangkan anggota Dewan Komisaris, terdapat 1 (satu)
Meanwhile, only 1 (one) member of the Board of
orang anggota Dewan Komisaris mempunyai kepemilikan
Commissioners has 5% (five percent) of share ownership or
saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih
more at the bank and other companies based in Indonesia.
pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di
On 31 December 2011, 5% of share ownership or more
dalam negeri. Per posisi 31 Desember 2011 kepemilikan
by a member of the Board of Commissioners is as follows:
saham 5% atau lebih dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : Saham Share
116
No
Nama Name
1
Eka Noor Asmara
Jabatan Job Position
Kepemilikan Ownership
Pada 4 (empat) BPR Komisaris Independen On 4 (four) BPRs Independent Commissioner
Jenis Type
Saham Biasa
%
Jml Lbr Saham Number of shares
5.55%
310
100
5.25%
173
500
5.19%
158
500
14.50%
1,450
100
Total (Jt Rp) Total (IDR million)
Regular shares
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK
FINANCIAL AND FAMILIAN RELATIONSHIP BETWEEN A MEMBER OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS WITH ANOTHER MEMBER OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, THE BOARD OF DIRECTORS AND / OR CONTROLLING SHAREHOLDERS OF THE BANK
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
No member of the Board of Commissioners or the Board
saling memiliki hubungan keuangan dengan sesama
of Directors has any financial ties with another member of
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya
the Board of Commissioners, Board of Directors and / or
dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank, kecuali
Controlling Shareholders of the Bank, except for Mr. Young
Sdr. Young Seok Cho dalam kedudukannya sebagai
Seok Cho in his capacity as the President Commissioner
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Komisaris Utama PT Bank Hana juga menjalankan tugas
of Hana Bank who also performs the functional duties of a
fungsional dari pemegang saham pengendali dimana
controlling shareholder, who is also an executive officer at
yang bersangkutan sebagai pejabat eksekutif pada
the controlling shareholder company.
perusahaan pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
No member of the Board of Commissioners and the Board
saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama
of Directors has any familial ties with another member of
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/
the Board of Commissioners, the Board of Directors and /
atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
or the Controlling Shareholder of the Bank.
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received in 1 year No.
1
2
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facility
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Orang People
Rp juta IDR million
Gaji dan tunjangan tetap Fixed salary and allowance
3
581
5
5,793
Fasilitas lain non natura Other non-natura facilities
-
-
2
246
Fasilitas Natura (tidak dapat dimiliki) Natura Facilities (cannot be owned)
-
-
2
621
3
581
9
6,660
Orang People
Rp juta IDR million
Remunerasi Remuneration
JUMLAH TOTAL
Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun Amount of remuneration per person in 1 year
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Number of members of the Board of Directors
Number of members of the Board of Commissioners
Diatas Rp 2 milyar ≥ IDR 2 billion
-
-
Diatas Rp 1 milyar s.d. Rp 2 milyar > IDR 1 billion to IDR 2 billion
3
-
Diatas Rp 500 juta s.d. Rp 1 milyar > IDR 500 million to IDR 1 billion
2
-
Rp 500 juta kebawah ≤ IDR 500 million
-
3
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
117
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION POLICY PACKAGE AND OTHER FACILITIES FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan
Remuneration policy package and other facilities for the
Komisaris dan Direksi tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners and the Board of Directors in 2011 are as follows:
SHARE OPTION, BUY BACK SHARE DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI DAN RASIO GAJI TERTINGGI TERENDAH
SHARE OPTION, BUY BACK SHARE AND/OR BONDS BUY BACK OBLIGASI AND RATIO BETWEEN THE LOWEST AND HIGHEST BUYER
Shares option adalah opsi untuk membeli saham
Shares option is an option given to the members of the
oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Board of Commissioners, Board of Directors and Executive
Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham
Officer to purchase shares through shares offering or
atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian
shares option offering in order to provide compensation
kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan
to the members of the Board of Commissioners, Board
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, dan yang
of Directors and Executive Official of the Bank, and those
telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
decided upon in the General Shareholders Meeting and / or
dan/atau Anggaran Dasar Bank. Sedangkan buy back
the Articles of Association of the Bank. Meanwhile, the buy
shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi
back shares or buy bank bonds is an attempt to reduce the
jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank
number of shares or bonds issued by the Bank by means of
dengan cara membeli kembali saham atau obligasi
buying bank such shares or bonds with a certain payment
tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan
method in accordance with the existing provisions. In the
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada periode
2011 financial year, the Bank did not provide any share
tahun buku 2011, Bank tidak memberikan share option,
option, buy back share or buy back bonds.
buy back share dan atau buy back obligasi.
The highest and the lowest salary ratio is 4.472%; the
Sedang gaji tertinggi dan terendah adalah : rasio gaji
highest and lowest salary ratio for the Board of Directors is
pegawai yang tertinggi dan terendah = 4.472%; rasio
176%; the highest and lowest salary ratio for the Board of
gaji Direksi tertinggi dan terendah = 176% ; rasio gaji
Commissioners is 117% and the highest and lowest salary
Komisaris yang tertinggi dan terendah = 117%; dan rasio
ratio is 136%.
gaji non Direksi tertinggi dan terendah = 136%.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING
Hasil keputusan rapat Dewan Komisaris dituangkan
The result of Board of Commissioners’ meeting is made
dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh
into a well-documented Minutes of Meeting signed by
seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan
all members of the Board of Commissioners present in
didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan
the meeting and includes dissenting opinions during the
pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat
Board of Commissioners’ meeting as well as the reason
Dewan Komisaris beserta alasan perbedaan pendapat
behind such dissenting opinions. If the consensus for
tersebut.
Dewan
unanimous decision cannot be achieved, the decision shall
Komisaris berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika
be performed based on the majority of votes or more
keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
than 50% of the number of members present and / or
maka keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak
represented in the Meeting.
Pengambilan
keputusan
rapat
yaitu sah apabila disetujui oleh lebih dari 50% dari jumlah anggota yang hadir dan/atau diwakili dalam rapat.
118
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Pada periode tahun 2011, tingkat kehadiran anggota
In the 2011, the attendance rate of members of the Board
Dewan Komisaris yang telah menyelenggarakan rapat
of Commissioners in 4 (four) meetings is as follows:
sebanyak 4 (empat) kali adalah sebagai berikut :
Nama Name
No
Frekwensi Kehadiran Attendance Frequency
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
Persentase Percentage
1
Cho Young Seok
Komisaris Utama President Commissioner
2/4
50%
2
Biantoro Setijo
Komisaris Commissioner
4/4
100%
3
Edy Kuntarjo*
Komisaris Independen Independent Commissioner
2/3
67%
4
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen Independent Commissioner
4/4
100%
*Resigned on 25 July 2011
*mengundurkan diri sejak 25 Juli 2011
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL/INTERNAL FRAUD
NUMBER OF INTERNAL FRAUDS
Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang
Internal Fraud is a fraud committed by an official, per-
dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap
manent (honorary) employee or temporary (outsourced)
(honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja
employee against the Bank’s operational activity and work
dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi
procedure which significantly impacts the bank’s financial
kondisi keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud
condition. Significant impact on the Bank’s financial condi-
dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara
tion is measured as more than IDR 100,000,000 (one hun-
signifikan adalah apabila dampak penyimpangannya
dred million Rupiah) of loss due to fraud.
lebih dari Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
No internal fraud was reported in 2011.
Internal fraud selama tahun 2011 adalah nihil.
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL ISSUES
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum
Legal issues are civil and criminal legal problems faced by
perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode
the Bank throughout the reporting period and proposed
tahun
through legal channels. No legal case or claim by a customer
hukum.
laporan dan telah diajukan melalui
proses
Selama tahun 2011 tidak ditemukan kasus
was found in 2011.
hukum serta tuntutan pengaduan nasabah yang menjadi permasalahan hukum.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
119
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK
FUNDS ALLOCATION FOR SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES
Pada tahun 2011, Bank tidak mengeluarkan dana untuk
The Bank did not donate any money for political activities.
kegiatan politik. Sedangkan untuk kegiatan sosial masih
Meanwhile, social activities are still related to scholarship
terbatas hanya kegiatan bidang pendidikan berupa
education activities for employee families with a total
beasiswa untuk keluarga karyawan dengan jumlah
expense of IDR 21 million and 150 PC donation to several
pengeluaran sebesar Rp 21 juta dan donasi 150 PC
schools and foundations such as the Pelangi Korin Education
kepada beberapa sekolah dan yayasan seperti Yayasan
Foundation, Putera Sampoerna Foundation and SDN
Pendidikan Pelangi Korin, Putera Sampoerna Foundation
Cinangka 02.
dan SDN Cinangka 02.
120
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE POSISI AKHIR DESEMBER 2011
No. 1
SUMMARY OF CALCULATION ON THE COMPOSITE VALUE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE SELF ASSESSMENT AT THE END OF DECEMBER 2011
Faktor Factor
Bobot Weight
Peringkat Rank
Nilai Score
Catatan Note
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
10.00%
3
0.3
Seluruh anggota Dewan komisaris mampu bertindak dan mengambil keputusan secara efektif, namun komposisinya belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena terdapat salah satu anggota yang mengundurkan diri.
Performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners.
2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi
All members of the Board of Commissioners are capable of acting and taking independent decisions and performing the duties effectively. However, the composition is not yet compliant with the existing provisions since one of the members resigned 20.00%
2
0.4
Performance of duties and responsibilities of the Board of Directors
3
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
Generally, the Board of Directors of PT. Bank Hana already complies with the requirements specified in the Bank Indonesia Regulation in performing its duties and responsibilities, especially in regards to GCG 10.00%
2
0.2
Completion and implementation of Committe Duties.
4
Penanganan benturan kepentingan
10.00%
1
0.1
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
Penerapan fungsi audit intern Implementation audit function
of
Tidak terdapat benturan kepentingan selama tahun 2011 No conflict of interests was reported in 2011
5.00%
2
0.1
Implementation of the Bank’s compliance function
6
Kompetensi dan pelaksanaan tugas Komite telah berjalan cukup efektif, namun komposisi salah satu komite masih belum sesuai dengan ketentuan. Competence and execution of the duties of the Board of Commissioners have been effective. However, the composition of one of the Committees is not yet compliant with the existing regulations
Handling of Conflict of Interests 5
Secara umum Direksi PT. Bank Hana dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya telah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia terutama GCG.
internal
Kepatuhan bank tergolong baik namun pernah melakukan pelanggaran yang tidak material dengan total Rp 15 juta pada tahun 2011. Bank’s compliance is classified as good, albeit with immaterial fraud in the amount of IDR 15 million in 2011
5.00%
2
0.1
Pelaksanaan fungsi audit intern bank berjalan cukup efektif, independen dan obyektif. Execution of the Bank’s internal audit function is effective, independent and objective.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
121
7
Penerapan ekstern
fungsi
Implementation audit function
8
of
audit
5.00%
1
0.05
external
Fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern
Performance of audit by KAP is very effective. The quality and scope of audit results are very good and performed independently. 7.50%
3
0.225
Risk management function, including the internal control system
9
Penyediaan dana pihak terkait dan besar
kepada debitur
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
7.50%
2
0.15
Rencana strategis Bank
15.00%
2
0.3
Bank transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik, namun sistem informasi manajemen masih perlu ditingkatkan. The Bank is transparent in delivering information to the public, even though the management information system must be improved
5.00%
3
0.15
Bank’s Strategic Plan
Rencana bisnis bank cukup sesuai dengan visi dan misi Bank. Bank business plan is adequate in accordance with the Bank’s vision and mission
Nilai Komposit Composite Value
100.00%
2.08
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT POSISI AKHIR DESEMBER 2011
GENERAL CONCLUSION ON THE RESULT OF SELF ASSESSMENT AT THE END OF DECEMBER 2011
Berdasarkan kertas kerja Self Assessment Good Corporate
Based on the Good Corporate Governance Self Assessment
Governance
dapat
work sheet at the end of 2011, the following general
disampaikan kesimpulan umum hasil Self Assessment
conclusion on the result of Good Corporate Governance
Good Corporate Governance sebagai berikut:
Self Assessment can be stated as follows:
1. Nilai Komposit dan Predikatnya
1. Composite Value and Rating
posisi
akhir
Desember
2011,
Hasil perhitungan nilai komposit mencapai sebesar
The result of composite value calculations of 2.08 is still
2,08 masih berada pada range nilai komposit 1.5
within the composite value range of 1.5 ≤ composite
≤ nilai komposit < 2.5 sehingga predikat komposit
value < 2.5, resulting in “Good” composite rank.
adalah “Baik”.
122
Tidak terdapat pelanggaran BMPK namun konsentrasi kredit yaitu penyediaan dana besar masih tinggi. No Legal Lending Limit violation but the loan concentration, namely in the form of procurement of large exposure funds, is quite high.
Transparency of financial and non-financial condition, GCG execution report and internal report 11
Manajemen efektif dan aktif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank, namun komposisi Komite Pemantau Risiko belum sesuai dengan ketentuan. Effective and active management in identifying and controlling the Bank’s risks, but the composition of the Risk Monitoring Committee is not yet compliant with the existing regulations.
Procurement of funds to related parties and large debtors 10
Pelaksanaan fungsi audit oleh KAP sangat efektif, kualitas dan cakupan hasil audit sangat baik serta dilaksanakan secara independen.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
2. Rating of each Factor
2. Peringkat masing-masing Faktor No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Faktor
Peringkat
Factor
Rank
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3
Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2
Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Directors Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
2
Completeness and Performance of Duties by the Committee Penanganan Benturan Kepentingan
1
Handling of Conflict of Interests Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
2
Implementation of Bank’s Compliance Function
Penerapan Fungsi Audit Intern
2
Implementation of Internal Audit Function Penerapan Fungsi Audit Ekstern
1
Implementation of External Audit Function Penerapan Fungsi Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern
3
Implementation of risk Management Function and Internal Control Function Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposure)
2
Procurement of Funds to Related Parties and Large Exposure Debtors
10.
11.
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Eksternal
2
Transparency of the Bank’s Financial and Non-Financial Condition, GCG Execution Report and External Report Rencana Strategis Bank
3
Bank’s Strategic Plan
3. Kelemahan dan penyebabnya
3. Disadvantages and its Factors
Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Pemantau
The composition of the Board of Commissioners and
Risiko belum sesuai dengan ketentuan dikarenakan
the Risk Monitoring Committee is not yet compliant
adanya pengunduran diri salah satu Komisaris
with the existing provisions due to the resignation of
Independen pada semester II/2011. Masih terdapat
one of the Independent Commissioners on the second
pelanggaran
material
semester of 2011. There was a reported immaterial
dengan total sebesar Rp 15 juta pada tahun 2011.
non-compliance resulting in a total loss of IDR 15
Konsentrasi kredit yaitu penyediaan dana besar
million in 2011. Loan concentration in large exposures
masih tinggi yaitu sebesar 31,07%. Bank transparan
is still quite high, reaching up to 31.07%. The Bank
dalam menyampaikan informasi kepada public,
is transparent in delivering information to the public,
namun system informasi manajemen masih perlu
despite the fact that the management information
ditingkatkan.
system must be improved.
kepatuhan
yang
tidak
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
123
4. Kekuatan dan Rencana Tindak Lanjut (Action Plan)
4. Advantages and Action Plan
a. Dengan ini bank berkomitmen untuk senantiasa
a. The Bank is hereby committed to continuously
melaksanakan tata kelola perusahaan yang
perform Good Corporate Governance - GCG
baik (Good Corporate Governance - GCG)
- by upholding the ethics and professionalism
dengan menjunjung tinggi etika dan standar
standards at all levels of the organization.
profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi b. Rencana Tindak (Action Plan)
No
1.
2.
3.
124
b. Action Plan
Aspek
Action Plan
Waktu penyelesaian
Aspect
Action Plan
Estimated Finishing Time
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
Bank akan mencari kandidat yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi dan menyesuaikan komposisi dengan ketentuan yang ada.
Sepanjang tahun 2012
Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
The Bank will look for the proper candidate to fill in the job vacancy and adjust with the existing composition.
Throughout 2012
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
Bank akan mencari kandidat yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi dan menyesuaikan komposisi dengan ketentuan yang ada.
Sepanjang tahun 2012
Completeness and Performance of Duties by the Committee
The Bank will look for the perfect candidates to fill in the job vacancy in accordance with the existing provisions on organizational composition.
Throughout 2012
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
Meningkatkan compliance awareness dan compliance culture di seluruh tingkatan organisasi.
Sepanjang tahun 2012
Implementation of Bank’s Compliance Function
Improving compliance awareness and compliance culture in all levels of the organization
Throughout 2012
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
4.
5.
6.
7.
Penerapan fungsi manajemen risiko dalam pengendalian intern
Meningkatkan fungsi pengendalian intern melalui pembentukan Divisi Pengendalian Intern.
Sepanjang tahun 2012
Implementation of risk Management Function in Internal Control
Improving the function of internal con trol through the establishment of Internal Control Division
Throughout 2012
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar
Pemberian kredit yang lebih terdiversifikasi.
Sepanjang tahun 2012
Procurement of Funds to Related Parties and Large Exposure Debtors.
More diversified loan procurement
Throughout 2012
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Meningkatkan sistem informasi manajemen Bank.
Sepanjang tahun 2012
Transparency of the Bank’s Financial and Non-Financial Condition, GCG Execution Report and External Report
Improving the Bank’s information systema
Throughout 2012
Rencana Strategis Bank
Penyempurnaan rencana strategis yang lebih realistis.
Sepanjang tahun 2012
Bank’s Strategic Plan
A more realistic strategic plan perfection
Throughout 2012
management
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
125
Pelaksanaan Standar Kinerja pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan Execution of Performance Standard for Social and Environmental Sustainability
126
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Keberlanjutan kerangka kerja Bank Hana mengartikulasikan komitmen strategis Perusahaan untuk pembangunan berkelanjutan, dan merupakan kesatuan dari pendekatan Bank Hana terhadap manajemen risiko. Keberlanjutan kerangka kerja meliputi kebijakan Bank Hana mengenai Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan, yang menggambarkan komitmen, peran, dan tanggung jawab Bank Hana yang berkaitan dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Hana Bank clarifies strategic commitment to sustainable development, and constitutes an integral work frame towards risk management. The work frame includes the Bank’s policy regarding Social and Environmental Sustainability, which describes the commitment, role and responsibility in relation to the social and environmental sustainability.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
127
PT Bank Hana memiliki komitmen untuk melakukan
PT Hana Bank is committed to transparency and good
transparansi dan good corporate governance pada
corporate governance in its operations, and describes
operasinya, dan menguraikan kewajiban pengungkapan
the mandatory disclosure of investment and consulting
mengenai
yang
service. This work frame is designed for the customers and
dilakukan. Kerangka kerja ini ditujukan terhadap
provides a guide on how to identify risks and impacts and
nasabah, memberikan panduan mengenai cara untuk
especially to avoid, mitigate and manage risks and negative
mengidentifikasi risiko dan dampak, dan dirancang untuk
impacts to maintain a sustainable business, including the
membantu menghindari, mengurangi, dan mengelola
involvement of stakeholders and the requirement for
risiko dan dampak sebagai cara melakukan bisnis yang
customer disclosure in relation to activities in the project
berkelanjutan, termasuk keterlibatan stakeholder dan
level. In terms of direct investment (including facilities
kewajiban pengungkapan nasabah sehubungan dengan
procured through financial brokers), PT Hana Bank requires
kegiatan di tingkat proyek. Dalam hal investasi langsung
its customers to implement Execution Standard to manage
(termasuk fasilitas yang diberikan melalui perantara
the environmental and social risks and impacts, in order to
keuangan), PT Bank Hana mewajibkan nasabahnya
improve the development opportunities.
investasi
dan
layanan
konsultasi
menerapkan Standar Pelaksanaan untuk mengelola risiko dan dampak lingkungan dan sosial, sehingga peluang pengembangan ditingkatkan. PT
Bank
Hana
menggunakan
Kerangka
Kerja
PT Hana Bank uses a Sustainable Work Frame with guidance
Keberlanjutan yang dibimbing oleh Pemegang Saham-
from its Shareholders, the International Finance Corporation
nya, International Finance Corporation (IFC), bersama
(IFC), along with the strategy, policy and initiative to direct
dengan strategi, kebijakan, dan inisiatif lain untuk
the the Bank’s business activities in order to achieve the
mengarahkan kegiatan usaha Perusahaan dalam rangka
entire purpose of development.
mencapai tujuan pengembangan secara keseluruhan. Standar Kinerja Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan
Social
menetapkan pentingnya:
Standard establishes the importance of the following:
i.
i.
Penilaian terpadu untuk mengidentifikasi dampak, risiko, dan peluang proyek lingkungan dan sosial;
ii. Keterlibatan
Performance
Integrated evaluation to identify the impact, risk and opportunities for environmental and social project;
pengungkapan informasi yang terkait dengan proyek
information related to the project and consulting
dan konsultasi dengan masyarakat lokal mengenai
with the local public regarding matters which directly
hal-hal
impact those parties, and
langsung
efektif
Sustainability
ii. Effective public participation through disclosure of
secara
yang
Environmental
melalui
yang
masyarakat
and
mempengaruhi
mereka, dan iii. Pengelolaan kinerja lingkungan dan sosial nasabah selama masa proyek.
128
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
iii. Management of customers social and environmental performance during the project period.
Kebijakan dan Organisasi
Policy and Organization
Bank Hana berkomitmen untuk menjunjung tinggi
Hana Bank is committed to uphold and respect social and
dan
dan
environmental responsibility in its business activity. The
lingkungan dalam kegiatan usahanya. Bank Hana
Bank gives attention to the environmental protection and
memberikan perhatian pada perlindungan lingkungan
sustainability of resources usage and compliance with the
dan keberlanjutan penggunaan sumber daya serta
social principles to provide significant contribution for the
kepatuhan
untuk
sake of the Company’s future. The Bank also acknowledges
memberikan kontribusi penting demi kelangsungan
that the balance of non-financial factor such as sustainable
masa depan Perusahaan. Bank Hana juga mengakui
development and the environmental and social issues with
bahwa keseimbangan faktor non-keuangan seperti
financial priority is an important part of the good corpo-
pembangunan berkelanjutan dan masalah lingkungan
rate citizenship, aside from being the basis for risk man-
dan sosial dengan prioritas keuangan merupakan bagian
agement and investor protection.
menghormati
tanggung
terhadap
jawab
prinsip-prinsip
sosial
sosial
penting dari good corporate citizenship, selain menjadi dasar untuk manajemen risiko dan perlindungan investor. Bank Hana terus berupaya untuk memastikan praktek
Hana Bank continues to ensure effective social and envi-
manajemen sosial dan lingkungan yang efektif dalam
ronmental management practices in all activities, products
semua kegiatan, produk, dan jasa dengan fokus khusus
and services with special focus on the following:
pada berikut: • Memastikan bahwa semua kegiatan yang diambil
• Ensuring that all activities taken over by Hana Bank is
alih oleh Bank Hana konsisten dengan ‘Persyaratan
consistent with the ‘Existing Provisions’ stated in the
yang Berlaku’ yang dituangkan dalam Kebijakan
Bank ‘s Loan Policy.
Perkreditan Bank Hana. •
Memastikan
bahwa
semua
proyek
tidak
bertentangan dengan ‘Persyaratan yang Berlaku’. •
• Ensuring that all projects have complied with the ‘Applicable Requirements’.
Pembiayaan proyek hanya ketika mereka diharapkan
• Project financing is only given when they are expected
untuk dirancang, dibangun, dioperasikan, dan
to design, build, operate and maintain the project in a
dipelihara dengan cara yang konsisten dengan
consistent manner with the ‘Applicable Requirements’.
‘Persyaratan yang Berlaku’. •
Membuat
upaya
terbaik
untuk
memastikan
• Making the best attempt to ensure that all projects
bahwa semua proyek dioperasikan sesuai dengan
are operated in accordance with the ‘Applicable
‘Persyaratan yang Berlaku’
Requirements’ provided that financing is given for the
selama pembiayaan
Bank Hana berjalan untuk proyek tersebut. •
Memastikan transparansi dalam kegiatannya.
project. • Ensuring the transparency in its activity.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
129
•
Memastikan bahwa manajemen dan para pemegang
• Ensuring that the management and the shareholders
saham dari nasabah memahami komitmen Kebijakan
of the customers understand the Policy’s commitment
yang dibuat oleh PT Bank Hana.
made by Hana Bank.
Pengelola Lingkungan dari PT Bank Hana adalah Kepala
Environmental Management belong to the Head of Risk
Departemen Manajemen Risiko, yang akan memiliki
Management Department who has the obligation to
kewajiban pengawasan untuk masalah sosial dan
supervise social and environmental issues, ensure that
lingkungan, memastikan sumber daya yang tersedia
the necessary resources are available for environmental
untuk pengelolaan lingkungan, dan menandatangani
management,
Laporan Kinerja Tahunan Lingkungan Bank kepada IFC.
Performance Report to IFC. PT Hana Bank also ensures that
PT Bank Hana juga memastikan bahwa IFC diberitahu jika
IFC will be notified if and when the current Environmental
dan ketika Manajer Lingkungan saat ini meninggalkan
Manager leaves his / her position and nominate a new
posisinya, dan memberikan ke IFC nama Pengelola
Environmental Manager to IFC.
and
sign
the
Environmental
Annual
Lingkungan yang baru. Identifikasi Risiko dan Dampak
Identification of Risk and Impact
PT Bank Hana membangun dan menjaga suatu proses
PT Hana Bank establishes and maintains a process for
untuk mengidentifikasi risiko dan dampak sosial dan
identifying the social and environmental risk and impact
lingkungan proyek. Jenis, skala, dan lokasi proyek
of the project. The type, the scale, and location of project
memandu lingkup dan tingkat upaya yang ditujukan
guides the scope and the level of attempt made for risks
untuk risiko dan dampak proses identifikasi. Ruang
and impacts of identification process. Scope of risk and
lingkup risiko dan dampak proses identifikasi akan
impact of identification process will be consistent with good
konsisten dengan penerapan industri internasional yang
international industrial practices, and shall determine the
baik, dan akan menentukan metode dan penilaian yang
correct and relevant method and evaluation. This process
tepat dan berkaitan. Proses ini terdiri dari penilaian
consists of a full-scale social and environmental evaluation,
sosial dan lingkungan skala penuh, penilaian sosial dan
limited or focused social and environmental evaluation or
lingkungan terbatas atau terfokus, atau aplikasi langsung
direct application of the environmental, pollution standards,
dari penentuan tapak lingkungan, standar polusi, kriteria
design criteria or construction standard.
desain, atau standar konstruksi.
130
Ketika proyek melibatkan aset yang ada, audit sosial
If the project which involves an existing asset, social and
dan lingkungan atau penilaian risiko/bahaya dapat
environmental audit or risk evaluation can be adjusted and
disesuaikan dan cukup untuk mengidentifikasi risiko dan
shall be adequate to identify the risks and impacts. If the
dampak. Jika aset yang dikembangkan, diperoleh atau
developed, obtained or financed assets are not yet de-
dibiayai belum didefinisikan, proses due diligence sosial
fined, the social and environmental due diligence process
dan lingkungan akan mengidentifikasi risiko dan dampak
will identify the risks and impacts in the future when the
pada suatu titik di masa depan ketika unsur-unsur fisik,
physical elements, assets and facilities are quite under-
aset, dan fasilitas cukup dipahami.
standable.
Risiko dan dampak proses identifikasi akan didasarkan
The risk and impact of identification process will be based on
pada data terakhir sosial dan lingkungan pada tingkat
the latest social and environmental data at adequate level.
yang sesuai. Proses ini akan mempertimbangkan semua
This process will determine all social and environmental
risiko dan dampak sosial dan lingkungan yang berkaitan
risks and impacts related to the project, including issues
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
dengan proyek, termasuk masalah yang diidentifikasi
identified in the Execution Standard. The risk and impact
dalam Standar Pelaksanaan.
Proses identifikasi risiko
identification process will take into consideration the green
dan dampak akan mempertimbangkan emisi gas rumah
house gas emission, risks related to climate change and
kaca, risiko yang terkait dengan perubahan iklim dan
the opportunity for adaptation and potential cross-border
kesempatan adaptasi, dan potensi efek lintas batas,
effects such as air water pollution.
seperti polusi udara, atau penggunaan atau pencemaran perairan internasional. Dalam hal risiko dan dampak di daerah proyek
If the risks and impacts in the project area are caused by
pengaruh akibat tindakan pihak ketiga, nasabah akan
the third party’s action, the customer will inform of the
menyampaikan risiko dan dampak dengan cara yang
risks and impacts in a proper manner by means of control
sepadan dengan pengendalian dan pengaruh nasabah
and customer’s influence over the third party and by taking
atas pihak ketiga, dan dengan memperhatikan benturan
notice of conflict of interests.
kepentingan. Di mana proyek ini melibatkan unsur fisik, aspek
If the project involves the physical element, aspect and
dan fasilitas yang teridentifikasi secara khusus maka
facilities identified specifically, it tends to result in social
cenderung menghasilkan dampak sosial dan lingkungan,
and environmental impacts, and the identification of risk
identifikasi risiko dan dampak akan mempertimbangkan
and impact will take into consideration the findings and
temuan dan kesimpulan dari rencana, penelitian, atau
conclusion of relevant and applicable plan, research or
penilaian yang terkait dan berlaku yang dibuat oleh
evaluation made by the authorized government or other
pemerintah berwenang atau pihak lain yang secara
parties which are directly related to the project and area
langsung berhubungan dengan proyek dan wilayah
of effect. This includes economic development plans,
pengaruhnya. Hal ini termasuk rencana pembangunan
state or regional plan, liability study, alternative analysis
ekonomi, rencana negara atau regional, studi kelayakan,
and evaluation on relevant, regional, sectoral or strategic
analisis alternatif, dan penilaian lingkungan kumulatif,
surroundings. Risk and impact identification will consider
regional, sektoral, atau strategis yang berkaitan.
the result of involvement process with the surrounding
Identifikasi risiko dan dampak akan mempertimbangkan
population.
hasil dari proses keterlibatan dengan masyarakat sekitar yang sesuai. Di mana proyek ini melibatkan unsur fisik, aspek
If the project involves specifically-identified physical
dan fasilitas yang teridentifikasi secara khusus maka
element, aspect and facility, the customer will identify
cenderung menghasilkan dampak, dan sebagai bagian
an individual or group who may be directly or indirectly
dari proses identifikasi risiko dan dampak, nasabah akan
influenced by the project due to their disadvantaged or
mengidentifikasi individu dan kelompok yang mungkin
vulnerable status. If the individual or group is identified
secara langsung dan tidak langsung atau terpengaruh
as disadvantaged or vulnerable, the customer will suggest
oleh proyek karena status mereka yang kurang beruntung
and take different steps to prevent negative impacts and
atau rentan. Di mana individu atau kelompok yang
disadvantagement in the profit sharing and development
diidentifikasi sebagai kurang beruntung atau rentan,
opportunities.
nasabah akan mengusulkan dan melaksanakan langkah berbeda sehingga mereka tidak terkena dampak buruk dan tidak dirugikan dalam pembagian keuntungan dan peluang pembangunan. Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
131
Laporan Kinerja
Performance Report
PT Bank Hana telah mengadopsi ‘Daftar Pengecualian’
PT Hana Bank has adopted a ‘List of Exemption’ (activity /
(kegiatan/industri/bisnis) untuk kebijakan pemberian
industry / business) for loan procurement policy. Every loan
pinjaman. Setiap pengajuan permohonan pinjaman
proposal is inspected by the Credit Review Department,
diperiksa oleh Departemen Credit Review mencakup
including monitoring of List of Exemption as part of the
pemantauan daftar pengecualian sebagai bagian dari
initial evaluation, before its submittance to the Credit
penilaian awal, sebelum disampaikan kepada Komite
Committee for approval. If the candidate’s business sector
Kredit untuk persetujuan. Jika bidang usaha calon
is notified in the list of exception, the Credit Reviewer
debitur tercantum dalam daftar pengecualian, Credit
will notify the Credit Committee and the proposal will
Reviewer akan memberitahukan Komite Kredit dan
automatically be rejected.
proposal secara otomatis akan ditolak. Selain mengadopsi dari ‘Daftar Pengecualian’, PT
Aside from adopting the ‘List of Exemption’, PT Hana
Bank
untuk
Bank also uses questionnaires to classify its customers. The
pengelompokkan nasabah. Kuesioner pengelompokkan
classification questionnaire is only currently available to
saat ini hanya untuk debitur besar dengan fasilitas
large exposure debtors with a minimum loan facility of IDR
pinjaman minimal IDR10 miliar. Pengelompokkan ini
10 billion. This classification is meant to identify category of
dimaksudkan untuk identifikasi berbagai masalah dan
environmental risks. Out of 36 candidates under evaluation,
kategori risiko lingkungan. Dari 36 (tiga puluh enam)
only 1 debtor is filed under ‘high’ risk category.
Hana
juga
menggunakan
kuesioner
peminjam yang sedang dinilai, hanya 1 (satu) peminjam dengan kategori risiko ‘tinggi’. Tabel
di
bawah
menunjukkan
jumlah
peminjam
The following table indicates the number of debtors based
berdasarkan sektor industri yang dikelompokkan oleh
on the industrial sector classified by the Risk Management
Departemen Manajemen Risiko untuk masalah sosial dan
Department for social and environmental issues:
lingkungan: SEKTOR INDUSTRI Keuangan dan asuransi
7
Finance and insurance
Operasi tekstil yang terintegrasi
3
Integrated textiles operation
Tekstil lainnya
1
Textiles - others
Konstruktsi dan real estat
4
Construction and real estates
Perdagangan eceran, restoran, dan hotel
1
Trade, restaurants, and hotels
Jasa transportasi
4
Transportation services
Perdagangan umum
3
Wholesale and retail trading
Pembuatan manufaktur produk logam
1
Fabricated metal product manufacturing
Barang-barang konsumsi
3
Consumer goods
Pakaian
3
Apparel
Plastik, karet, dan bahan turunannya
3
Plastic and rubber
Perangkat elektronik, peralata, dan komponen
2
Electrical equipment, appliances, and components
Minyak, gas, dan bahan tambang
1
Oil, gas, and mining
Jumlah
132
INDUSTRIAL SECTOR
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
36
Total
Berdasarkan kategori risiko, tabel di bawah menunjukkan
Based on the risk category, the following table indicates the
jumlah peminjam untuk setiap kategori risiko:
number of debtors for every risk category:
KATEGORI RISIKO
RISK CATEGORY
Rendah
18
Low
Sedang
17
Medium
Tinggi
1
High
Jumlah
36
Total
Sebagian besar debitur yang masuk dalam kategori
The majority of debtors under ‘low’ and ‘medium’
risiko ‘rendah’ dan ‘sedang’ sudah memiliki penilaian
risk category are already evaluated and inspected for
dan pemeriksaan lingkungan berkala oleh otoritas lokal
environmental compliance by the local authority to
untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis mereka tidak
ensure that their business activity is not disadvantaging
merugikan daerah sekitarnya. Bank Hana juga meminta
the surrounding environment. Hana Bank also requests
peminjam, termasuk peminjam dengan kategori risiko
its debtors, including those under ‘ high risk’ category,
‘tinggi’, untuk menyerahkan izin terkait sebagai bukti
to deliver relevant licenses as a proof of environmental
pengelolaan lingkungan.
management.
Rencana ke depan, ketika infrastruktur dan sumber daya
According to future plans, all environmental risk categories
sudah diaplikasikan dan terstruktur dengan baik, semua
will be integrated to the Bank’s banking core system.
kategori risiko lingkungan akan diintegrasikan pada sistem inti perbankan Bank Hana.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
133
Struktur Organisasi Organizational Structure
PT. HANA BANK ORGANIZATION STRUCTURE 2012 GMOS RISK MONITORING COMMITEE
BOARD OF COMMISSIONERS
AUDIT COMMITEE
REMUNERATION & NOMINATION COMMITEE PRESIDENT DIRECTOR
BUSINESS DIRECTOR
Marketing Support Division
Corporate Banking Division
OPERATION DIRECTOR
Commercial Distribution Banking Channel Division Division
Global Business Division 1
Global Business Division 2
Operation Division
Credit Review Division
n
Area Business Manager
Branch Support & Product Dev. Department
Commercial Banking Department
Branches Branch Manager
Relationship managers
134
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Operation Heads
Treasury and Intl banking Division
Trade Fin./ Intl Banking Department
Branch Operation Support Department
General Affairs Department
Settlement Processing Center
SME Credit Department
Commercial &FI Credit Department
Treasury Department
RISK MANAGEMENT COMMITEE
IT COMMITEE
ALCO
LOAN COMMITEE
CREDIT POLICY COMMITEE
FINANCE DIRECTOR
COMPLIANCE DIRECTOR
Financial Planning Division
Central Accounting Department
Expense Control Department
Legal Division
MIS Department
IT Department
Recruitment & Training Department
Corporate Planing Division
Human Resources Department
HR Admin Department
Risk Management Department
Assets Recovery Management Dept.
Compliance Department
Internal Control Division
BOD Support & Corp. y Secretary
Internal Audit Department
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
135
Konsentrasi Strategi Tahun 2012 Strategic Concentration In 2012
Strategy
Memposisikan diri pada 60 bank teratas di Indonesia Positioning within top 60 bank in Indonesia
Action Plan
■ Membangun Indikator Kerja Utama yang relevan untuk perkembangan kinerja Develop new Key Performance Index relevant to performance growth
■ Penyesuaian organisasi untuk mengakomodasi inovasi pemasaran
Organizational adjustment to accommodate marketing innovation
■ Terus memperluas channel dan relokasi untuk mengoptimalkan channel equity
Continue to expand channels and relocate to optimize channel.
■ Membangun landasan yang kuat untuk pengembangan produk Build strong platform for product development.
■ Menciptakan sinergi dalam kolaborasi dengan Hana Bank Seoul Create synergy in collaboration with Hana Bank, Korea
Memperbaharui infrastruktur untuk pertumbuhan organik Upgrading infrastructures for long-term dynamic growth
■ Memperbaharui SOP dan membangun prinsip yang kuat
Upgrade SOPs and build strong principle
■ Terus berinvestasi dalam sistem IT yang baru (intranet, MIS, Sistem penilaian Mobilebanking)
kredit,
Internetbanking/
Continue to invest in new IT system (intranet, MIS, Credit Grading System, Internetbanking/Mobilebanking)
■ Memperkuat audit internal Strengthen internal Audit
136
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
■ Memfasilitasi peninjauan kredit dan proses pencairan kredit yang lebih efisien
Facilitate efficient credit review and loan disbursement process
■ Merevisi sistem identitas brand untuk meningkatkan pengenalan brand
Revise brand identity system to increase brand recognition
Meningkatkan kemampuan HR Enhancing HR capability
■ Mengembangkan inovasi proses rekrutmen untuk penempatan staff agar lebih tepat Develop recruitment process for in-time staffing
■ Mengelaborasi program manajemen karyawan inti dan CDP dalam jangka panjang
Elaborate mid/long term core employee management program and CDP
■ Memperbaharui
kemampuan pelatihan dalam kerjasama dengan institusi pelatihan yang lain. Upgrade training capability in collaboration with outside training institution
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
137
Jaringan Kantor Branch Network
Kantor Pusat
Head Office
Gedung Wisma Mulia Lt 52
Gedung Wisma Mulia 52nd floor
Jl. Jend. Gatot Subroto No 42 Jakarta 12930
Jl. Jend. Gatot Subroto No 42 Jakarta 12930
Tel. (021) 5220222 ; 5220223 Fax. (021) 5220133 Email :
[email protected]
Tel. (021) 5220222 ; 5220223 Fax. (021) 5220133 Email :
[email protected] SWIFT: HNBNIDJA
SWIFT: HNBNIDJA
138
Jakarta
Jakarta
Gatot Subroto
Gatot Subroto
Gedung Wisma Mulia Lt Mezzanine
Gedung Wisma Mulia Mezzanine floor
Jl. Jend. Gatot Subroto No 42 Jakarta 12930
Jl. Jend. Gatot Subroto No 42 Jakarta 12930
Tel. (021) 5220222 ; 5220223
Tel. (021) 5220222 ; 5220223
Fax. (021) 2525265
Fax. (021) 2525265
Pasar Pagi
Pasar Pagi
Jl. Pasar Pagi No. 24 Jakarta Barat
Jl. Pasar Pagi No. 24 Jakarta Barat
Tel. (021) 2600313 ; 2600455
Tel.(021) 2600313 ; 2600455
Fax. (021) 2600335
Fax.(021) 2600335
Tanah Abang Bukit
Tanah Abang Bukit
Kompleks Tanah Abang Bukit Blok A/23
Kompleks Tanah Abang Bukit Blok A/23
Jl. K.H. Fachrudin No. 36 Jakarta Pusat
Jl. K.H. Fachrudin No. 36 Jakarta Pusat
Tel. (021) 3447913 ; 3447919
Tel.(021) 3447913 ; 3447919
Fax. (021) 3916410
Fax. (021) 3916410
Harco Mangga Dua
Harco Mangga Dua
Ruko Harco Agung Sedayu Blok E No. 27
Ruko Harco Agung Sedayu Blok E No. 27
Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat
Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat
Tel. (021) 62201265
Tel. (021) 62201265
Fax. (021) 62201266
Fax.(021) 62201266
Muara Karang
Muara Karang
Ruko Muara Karang Raya Blok A 8 Utara No. 63
Ruko Muara Karang Raya Blok A 8 Utara No. 63
Jakarta Utara
Jakarta Utara
Tel. (021) 6603178
Tel. (021) 6603178
Fax. (021) 6679939
Fax. (021) 6679939
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Kelapa Gading Boulevard
Kelapa Gading Boulevard
Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok LB 1/11
Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok LB 1/11
Jakarta Utara
Jakarta Utara
Tel. (021) 45877009
Tel. (021) 45877009
Fax. (021) 4531930
Fax. (021) 4531930
Danau Sunter
Danau Sunter
Jl. Danau Sunter Utara Blok M Kav. No. 9
Jl. Danau Sunter Utara Blok M Kav. No. 9
Jakarta Utara
Jakarta Utara
Tel.(021) 65304281
Tel.(021) 65304281
Fax. (021) 65304189
Fax. (021) 65304189
Pondok Indah
Pondok Indah
Plaza Pondok Indah II
Plaza Pondok Indah II
Jl. Metro Duta Niaga Blok BA No. 44
Jl. Metro Duta Niaga Blok BA No. 44
Jakarta Selatan
Jakarta Selatan
Tel (021) 7667342 ; 7694580
Tel (021) 7667342 ; 7694580
Fax. (021) 7694605
Fax. (021) 7694605
Puri Indah
Puri Indah
Ruko Puri Niaga III
Ruko Puri Niaga III
Jl. Puri Kencana Blok M8.3R
Jl. Puri Kencana Blok M8.3R
Jakarta Barat
Jakarta Barat
Tel. (021) 58358633
Tel. (021) 58358633
Fax.(021) 58358634
Fax.(021) 58358634
Wolter Monginsidi
Wolter Monginsidi
Jl. Wolter Monginsidi No 88C, Blok Q/IV,
Jl. Wolter Monginsidi No 88C, Blok Q/IV,
Kebayoran Jakarta Selatan
Kebayoran Jakarta Selatan
Tel. (021)7220151
Tel. (021)7220151
Fax. (021)7234332
Fax. (021)7234332
Sawah Besar
Sawah Besar
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 71A, Sawah Besar
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 71A, Sawah Besar
Jakarta Pusat
Jakarta Pusat
Tel. (021)6264255
Tel. (021)6264255
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
139
140
Bekasi
Bekasi
Lippo Cikarang
Lippo Cikarang
Thamrin Square, Lippo Cikarang Kav. A2 - B11
Thamrin Square, Lippo Cikarang Kav. A2 - B11
Lippo Cikarang
Lippo Cikarang
Tel. (021) 70885015 ; 70885016
Tel. (021) 70885015 ; 70885016
Fax. (021) 8973184
Fax. (021) 8973184
Bekasi Ahmad Yani
Bekasi Ahmad Yani
Komplek Sentraniaga Kalimalang
Komplek Sentraniaga Kalimalang
Jl. Ahmad Yani A7 No. 3, Bekasi
Jl. Ahmad Yani A7 No. 3, Bekasi
Tel. (021) 88962272
Tel. (021) 88962272
Tangerang
Tangerang
ITC BSD
ITC BSD
ITC BSD Ruko No. 29, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong,
ITC BSD Ruko No. 29, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong,
Tangerang
Tangerang
Tel. (021) 5387590/53/70
Tel. (021) 5387590/53/70
Karawaci Pinangsia
Karawaci Pinangsia
Ruko Pinangsia Blok A No. 3 Karawaci Office Park,
Ruko Pinangsia Blok A No. 3 Karawaci Office Park,
Tangerang
Tangerang
Tel.(021) 55770357 ; 55730032
Tel.(021) 55770357 ; 55730032
Fax. (021) 55730031
Fax. (021) 55730031
Cilegon
Cilegon
Cilegon Permata
Cilegon Permata
Jl. KH. Yassin Beji No.2, Cilegon
Jl. KH. Yassin Beji No.2, Cilegon
Tel.(0254) 385180 ; 385346
Tel.(0254) 385180 ; 385346
Fax. (0254) 385251
Fax. (0254) 385251
Cilegon Posco
Cilegon Posco
Jl. Afrika No.2, Kawasan Industri, Krakatau, Cilegon
Jl. Afrika No.2, Kawasan Industri, Krakatau, Cilegon
Tel. (0254)369750; 369751; 369752
Tel. (0254)369750; 369751; 369752
Bandung
Bandung
Bandung Sudirman
Bandung Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 67 Bandung
Jl. Jend. Sudirman No. 67 Bandung
Tel. (022) 4237172 ; 4235898 ; 4206940
Tel. (022) 4237172 ; 4235898 ; 4206940
Fax.(022) 4240101
Fax.(022) 4240101
Surya Sumantri
Surya Sumantri
Jl. Dr. Surya Sumantri No 10C Bandung
Jl. Dr. Surya Sumantri No 10C Bandung
Tel. (022)2002177; 2002174;2001956
Tel. (022)2002177;2002174;2001956
Fax. (022)2002061
Fax. (022)2002061
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Bogor
Bogor
Jl. Suryakencana No. 101 Bogor
Jl. Suryakencana No. 101 Bogor
Tel. (0251) 8372483 ; 8372524
Tel.(0251) 8372483 ; 8372524
Fax. (0251) 8372501
Fax.(0251) 8372501
Salatiga
Salatiga
Jl. Senjoyo No. 4 Salatiga
Jl. Senjoyo No. 4 Salatiga
Tel. (0298) 314190
Tel. (0298) 314190
Fax. (0298) 314194
Fax.(0298) 314194
Surabaya
Surabaya
Ruko Bukit Boulevard
Ruko Bukit Boulevard
Kav 2C Jl. HR. Mohammad Surabaya
Kav 2C Jl. HR. Mohammad Surabaya
Tel. (021)5387590; 5387553; 5387570
Tel. (021) 5387590; 5387553; 5387570
Fax. (021)5387580
Fax. (021) 5387580
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
141
142
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2011 Dan 2010 Dan Laporan Auditor Independen For The Years Ended December 31 2011 And 2010 And Independent Auditors’ Report
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
143
Daftar Isi Table of Content
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
143
LAPORAN KEUANGAN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
As of December 31, 2011 and 2010
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada
and for the years then ended
tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan
144
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
147 149 150 151 153
Statements of Financial Position Statements of Comprehensive Income Statements of Changes in Equity Statements of Cash Flows Notes to Financial Statements
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
145
146
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PT. BANK HANA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT. BANK HANA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2011 Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2010 Rp Juta/ Rp Million
ASET Kas
ASSETS 30.307
5
17.542
Giro pada Bank Indonesia
207.012
6
353.715
Giro pada bank lain
140.988
7
9.142
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima di muka sebesar Rp 101 juta tahun 2011 dan Rp 30 juta tahun 2010 Efek-efek - setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 298 juta tahun 2011 dan nihil tahun 2010 Kredit Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 498 juta tahun 2011 dan Rp 1.559 juta tahun 2010 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 27.120 juta tahun 2011 dan Rp 14.527 juta tahun 2010 Jumlah Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali setelah dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisasi sebesar Rp 159 juta tahun 2011 dan Rp 837 juta tahun 2010 Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka
776.287
8
146.970
82.260
9
98.768
10
246.490
30
2.080.890 2.327.380
154.380
1.387.613 1.541.993
Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - net of unamortized interest of Rp 101 million in 2011 and Rp 30 million in 2010 Securities - net of unamortized interest of Rp 298 million in 2011 and nil in 2010
Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp 498 million in 2011 and Rp 1,559 million in 2010
Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 27,120 million in 2011 and Rp 14,527 million in 2010 Total Securities purchased with agreements to resell - net of unamortized interest of Rp 159 million in 2011 and Rp 837 million in 2010
49.093
11
130.906
5.387
12
19.160
Acceptances receivable
10.807
Prepaid expenses Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 26,794 million in 2011 and Rp 19,653 million in 2010
21.677
21.821
13
23.805
Aset pajak tangguhan - bersih
4.091
29
2.580
16.027
14
23.460
JUMLAH ASET
Demand deposits with Bank Indonesia
Loans
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 26.794 juta tahun 2011 dan Rp 19.653 juta tahun 2010
Aset lain-lain - bersih
Cash
3.682.330
2.378.848
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Deferred tax assets - net Other assets - net TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-3-
147
PT. BANK HANA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)
PT. BANK HANA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continued)
2011 Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2010 Rp Juta/ Rp Million
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
Lihat catatan Simpanan Lihat Pihak catatan berelasi Pihak ketiga
10.709
atas atas
laporan laporan
keuangan keuangan
Jumlah
24.198 2.270.800
1.771 8.717
5.387
136.013 136.013
77.771 1.590.921 1.668.692
16 30
10.488
Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga
15 30
2.294.998
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
1.491
1.349 6.147 7.496
12 17 30
19.160
135.150 -
Deposits Related parties Third parties Total Deposits from other banks Related party Third parties Total Acceptances payable Borrowing Related party Third parties
Jumlah
272.026
Utang pajak
10.522
18
8.028
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
-
19
285
Estimated losses on commitments and contingencies
643
Unearned income
Pendapatan diterima dimuka
135.150
Liabilities payable immediately
536
Total Taxes payable
Liabilitas imbalan pasca kerja
10.895
20
7.779
Post-employment benefits obligation
Liabilitas lain-lain
17.814
21
7.600
Other liabilities
Jumlah Liabilitas
2.633.375
1.856.324
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 10 juta per saham Modal dasar sebesar 100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor sebesar 50.000 saham
500.000
22
Capital stock - Rp 10 million par value per share Authorized - 100,000 shares Subscribed and paid-in 50,000 shares
Modal disetor lainnya
500.000
23
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
500.000 -
1.677
2.559
47.278
19.965
Jumlah Ekuitas
1.048.955
522.524
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.682.330
2.378.848
Saldo laba
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
148
Other paid-in capital Unrealized gain on available-for-sale securities Retained earnings Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-4-
PT. BANK HANA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2011
2011 Rp Juta/ Rp Million PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga
Catatan/ Notes
PT. BANK HANA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
2010 Rp Juta/ Rp Million OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues
219.723
24
175.915
Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
87.745 3.576
25 34
70.089 2.761
Interest Expense Interest expense Premium on deposit guarantee program
Jumlah Beban Bunga
91.321
72.850
Total Interest Expense
128.402
103.065
Interest Revenues - Net
Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Provisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Keuntungan (kerugian) penjualan surat berharga Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
2.543
2.062
4.863
1.797
(416) 1.990
2.921 2.858
Gain on foreign exchange - net Gain (loss) from sale of securities Others
8.980
9.638
Total Other Operating Revenues
4.935
Provision for Impairment Losses on Financial Assets
13.257
Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
(285)
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
48.682 39.614
Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Keuntungan penghapusan dan penjualan aset tetap Lainnya - bersih PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH Lihat catatan atas laporan LABA SEBELUM PAJAK
69.192
Total Other Operating Expenses
(92.288)
(64.299)
Other Operating Expenses - Net
36.114
38.766
INCOME FROM OPERATIONS
19 (1.422)
NON-OPERATING REVENUES AND EXPENSES Gain on write off and sale of premises and equipment Others - net
1.501
(1.403)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET
37.615
37.363
INCOME BEFORE TAX
10.093
TAX EXPENSE
27.270
NET INCOME FOR THE YEAR
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
27.313
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
(190)
88.296
10.302
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
19
Reversal of Provision for Estimated Losses on Commitments and Contingencies Other Operating Expenses Personnel expenses General and administrative expenses
Lihat catatan catatan atas laporan laporanutakeuangan keuangan BEBAN PAJAK atas
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai efek-efek - setelah dikurangi realisasi laba/rugi Pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain
10,26
37.760 31.432
1.651 (150)
keuangan
Other Operating Revenues Fees and commissions not related to loans - net
(1.229)
27 28
13
29
9
347
3.950 (583)
(882)
3.367
26.431
30.637
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized increase (decrease) in value of securities - net of realized gains/losses Income tax related to other comprehensive income
TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-5-
149
PT. BANK HANA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)
Catatan/ Modal saham/ Notes Capital stock Rp Juta/ Rp Million
Modal disetor lainnya/ Other paid-in capital Rp Juta/ Rp Million
300.000
200.000
2b
-
300.000
-
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Laba (rugi) belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gain (loss) on available-forsale securities Rp Juta/ Rp Million
(808)
-
200.000
(808)
-
-
-
-
3.367
Jumlah pendapatan komprehensif Reklasifikasi modal disetor lainnya ke modal saham
-
-
3.367
Saldo per 31 Desember 2010 Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya setelah pajak penghasilan: Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Jumlah pendapatan komprehensif Tambahan modal disetor lainnya
200.000 500.000 -
-
23
Saldo per 31 Desember 2011
500.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan .
150
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
(200.000) -
-
-
500.000 500.000
(5.216)
493.976
2.559
(882) (882) 1.677
(2.089)
(7.305)
491.887
27.270
27.270
27.270 -
-
-
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Juta/ Rp Million
(2.089)
Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya setelah pajak penghasilan: Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
23
Saldo laba (defisit)/ Ratained earnings (deficit) Rp Juta/ Rp Million
19.965 27.313
-
3.367 30.637 -
Balance as of January 1, 2010 Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Balance as of January 1, 2010 after adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Net income for the year Other comprehensive income - net of income tax: Net change in fair value of availablefor-sale Total comprehensive income Reclassification of other paid-in capital to capital stock
522.524 27.313
Balance as of December 31, 2010 Net income for the year Other comprehensive income - net of income tax: Net change in fair value of available(882) for-sale
27.313 -
26.431 500.000
47.278
1.048.955
Total comprehensive income Additional other paid-in capital Balance as of December 31, 2011
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
PT. BANK HANA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 2011 Rp Juta/ Rp Million
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian kas bersih dari aktivitas operasi Beban penyusutan Beban imbalan kerja Keuntungan penghapusan dan penjualan aset tetap Kerugian transaksi mata uang asing - bersih Beban kerugian penurunan nilai Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pembayaran imbalan pasca kerja Pembayaran pajak
2010 Rp Juta/ Rp Million
37.615
37.363
9.053 3.466
6.517 2.771
(1.651) 9.887 13.257
(19) 11.779 (946)
(1.245)
(411)
70.382
57.054
15.974
(6.916)
81.813 (797.399) (3.437)
86.177 (638.364) (1.357)
9.218 626.306 2.992 851 9.822
1.194 366.781 (1.523) (533) (11.546)
16.522
(149.033)
(350) (10.517)
(117) (4.712)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
5.655
(153.862)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(8.038) 2.620
(10.156) 325
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(5.418)
(9.831)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan pinjaman yang diterima Pelunasan pinjaman yang diterima Penambahan modal disetor lainnya
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustment of net cash from operating activities Depreciation expense Employee benefit expense Gain on write off and sale of premises and equipment Loss on foreign exchange - net Provision for losses Accrued interest on impaired loans Operating Cash Flows before Changes in Working Capital Decrease (increase) in operating assets Securities Securities purchased with agreements to resell Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Cash Provided by (Used in) Operating Activities Payment of post-employement benefits Income tax paid Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment Net Cash Used in Investing Activities
476.792 (351.574) 500.000
135.150 -
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt from borrowing Payment of borrowing Additional other paid-in capital
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
625.218
135.150
Net Cash Provided by Investing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
625.455
(28.543)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
527.369
568.168
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
(12.256)
Effect of foreign exchange rate changes
527.369
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.770
1.154.594
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-7-
151
PT. BANK HANA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Lanjutan)
PT. BANK HANA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Continue) 2011 Rp Juta/ Rp Million
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Penurunan (kenaikan) tagihan dan liabilitas akseptasi Reklasifikasi modal disetor lainnya ke modal disetor
30.307 207.012 140.988
17.542 353.715 9.142
776.287
146.970
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
1.154.594
527.369
Total
(11.626)
Non cash activities: Decrease (increase) in acceptances receivable and payable Reclassification of other paid-in capital to capital stock
13.773 -
200.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
152
2010 Rp Juta/ Rp Million
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-8-
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT. Bank Hana (“Bank“) adalah perusahaan terbatas yang didirikan di Jakarta berdasarkan akta dari Andjar Djakarsih, S.H., notaris di Jakarta No. 25 pada tanggal 27 April 1971 dengan nama PT Bank Pasar Pagi Maju yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No.Y.A.5/189/25 tanggal 25 Mei 1974. Bank mengubah statusnya menjadi bank umum pada tanggal 21 Juli 1989 berdasarkan akta dari Jacinta Susanti, S.H., notaris di Jakarta No. 19 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusannya No. C2-8743.HT.01.04.Th.89 tanggal 15 September 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 7 Nopember 1989,Tambahan No. 2866.
PT. Bank Hana (the “Bank”) is a limited liability company established in Jakarta by deed No. 25 of Andjar Djakarsih, S.H., notary in Jakarta dated April 27, 1971 named PT Bank Pasar Pagi Maju, which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia according to decision letter No. Y.A.5/189/25 dated May 25, 1974. The Bank changed its status and became a commercial bank on July 21, 1989 based on deed No. 19 of Jacinta Susanti, S.H., notary in Jakarta. This change of status was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through letter No. C2-8743.HT.01.04.Th.89 dated 1989, and published in September 15, Supplement No. 2866 of State Gazette No. 89 on November 7, 1989.
Sejak tahun 2007, anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan terkait perubahan nama Bank menjadi PT. Bank Hana, perubahan lokasi kantor pusat dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan nama Bank juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 10/20/KEPGBI/2008 tanggal 18 Maret 2008. Perubahan anggaran dasar terakhir berdasarkan akta No. 25 dari Refizal, S.H. Mhum, notaris di Jakarta pada tanggal 26 April 2010 para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 1.000.000 juta dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 300.000 juta menjadi Rp 500.000 juta. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-30860.AH.01.02.Th.2010 tanggal 17 Juni 2010 (Catatan 22).
Since 2007, the Bank’s articles of association were amended several times regarding change in the Bank’s name to PT. Bank Hana, change the Bank’s head office location and additional issued and fully paid capital. The change of the Bank’s name was also approved by Bank Indonesia through its letter No. 10/20/KEPGBI/2008 dated March 18, 2008. The latest amendment based on notarial deed No. 25 of Refizal, S.H. Mhum, notary in Jakarta dated April 26, 2010, the shareholders agreed to increase paid in capital from Rp 300,000 million to Rp 1,000,000 million, and increase the issued and fully paid capital from Rp 300,000 million to Rp 500,000 million. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter dated No. AHU-30860.AH.01.02.Th.2010 June 17, 2010 (Note 22).
Bank memperoleh ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 1306/KMK.013/1989 tanggal 30 Nopember 1989. Bank memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai pedagang valuta asing berdasarkan surat dari Bank No. 26/112/UD/Adv tanggal 16 Agustus 1993 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 tanggal 8 Januari 2004.
The Bank obtained its licence as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through decision letter No. 1306/KMK.013/1989 dated November 30, 1989. The Bank obtained a money changer licence from Bank Indonesia through its letter No. 26/112/UD/Adv dated August 16, 1993 which was renewed by the Decree of the Director of Banking Licensing and Information of Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 dated January 8, 2004.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 tanggal 2 Mei 2008, Bank memperoleh persetujuan untuk mengubah statusnya menjadi bank devisa.
Pursuant to the Director of Bank Indonesia’s Decree No. 10/6/KEP.DpG/2008 dated May 2, 2008, the Bank obtained an approval to change its status to become a foreign exchange bank.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
-9-
153
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 13 Desember 2007 Hana Bank, Korea membeli saham Bank dari pemilik saham lama dan menjadi pemegang saham utama. Hal ini dituangkan dalam akta dari Linggo Darsono, S.H., notaris di Jakarta No. 8 tanggal 13 Desember 2007. Sehubungan dengan akuisisi Bank oleh Hana Bank, Korea, para pemegang saham telah setuju bahwa seluruh liabilitas di masa depan yang timbul dari transaksi terdahulu Bank akan ditagihkan kepada pemegang saham lama.
On 13 December 2007, Hana Bank, Korea acquired the Bank’s shares from the former shareholders and became the main shareholder of the Bank as documented in deed No. 8 of Linggo Darsono S.H., notary in Jakarta dated December 13, 2007. In relation to the Bank’s acquisition by Hana Bank, Korea, the shareholders have agreed that any future liabilities that may occur from the Bank’s previous transactions would be claimed from the former shareholders.
Sesuai dengan anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan semua kegiatan bank dan jasa keuangan lainnya.
In accordance with the Bank’s articles of Association, the scope of its articles is to carry out all banking activities and other financial services.
Bank bergerak dalam usaha perbankan komersial dan berkantor pusat di Wisma Mulia lantai 52, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank mempunyai 1 kantor pusat, 5 kantor cabang, 18 kantor cabang pembantu, dan 1 kantor kas.
The Bank is engaged in commercial banking and nd is currently located at Wisma Mulia 52 Floor, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta Selatan, Indonesia. As of December 31, 2011, the Bank has 1 head office, 5 branches, 18 sub branches and 1 cash office.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 were as follows:
2011
2010
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Young Seok Cho Biantoro Setijo Eka Noor Asmara
Young Seok Cho Biantoro Setijo Edy Kuntardjo Eka Noor Asmara
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Direktur Utama Direktur
Chang-Sik Choi Sung-Ho Park Sugiarto Kurniawan Chandra Liem Konstantinus Bayu Wisnu Wardhana
Chang-Sik Choi Sung-Ho Park Sugiarto Kurniawan Chandra Liem Konstantinus Bayu Wisnu Wardhana
President Director Directors
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing 315 dan 268 karyawan.
154
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
The Bank has 315 and 268 employees as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
- 10 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN STANDAR AKUNTANSI INTERPRETASI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING (“PSAK”) AND STANDARDS INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a. Standards Interpretations effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Bank have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2011. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Bank’s accounting policies in the following areas, and affected the financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements
Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan.
This revised standard has introduced changes in the format and content of the financial statement.
Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Bank menyajikan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
As a result of adopting this revised standard, the Bank presents all owner changes in equity in the statements of changes in equity. All non-owner changes in equity are presented in the statements of comprehensive income. Comparative information has been re-presented to conform with the standard.
Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
Additional disclosures were also made with respect to capital management, critical judgment in applying accounting policies, and key sources of estimation uncertainty.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures
Standar ini memperluas definisi pihakpihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
This standard has expanded the definition of related party and disclosure requirement, transaction and balance including any commitments between them. The standard also requires disclosure of the relationship between a parent and its subsidiaries irrespective of whether there have been transactions between them. Further, disclosure of compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel is also required.
Bank telah mengevaluasi hubungan pihakpihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.
The Bank had evaluated the relationship between related parties and disclosed it according to this revised standard.
- 11 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
155
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
156
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not any significant impact on the amount reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 12 -
PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Contributions by Non-monetary Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar yang berlaku efektif pada tahun 2010
b. Standards effective in 2010
Pada tahun 2010, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In 2010, the Bank adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Bank measure the impairment loss on financial assets depending on the classification of the financial instrument.
Pada penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortised cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
On initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006), effective interest rate calculation for financial instruments measured at amortized cost which were obtained previously and still have outstanding upon the initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) is determined based on the future cash flow obtained from initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) until the maturity date of such financial instruments.
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank applied the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.
- 13 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
157
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali sebesar Rp 2.089 juta dari kerugian bersih penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010, sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), dengan perincian sebagai berikut:
Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009, except for Rp 2,089 million of net impairment losses on financial assets which is charged to retained earnings as of January 1, 2010, in accordance with Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006),with details as follows:
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 Saldo (Revisi 2006)/ sebelum Adjustment penyesuaian/ on initial Balance adoption of before PSAK 55 Penyesuaian/ Adjusted (Revised 2006) As adjusted Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Aset Produktif Giro pada bank lain (Catatan 7) Penempatan pada bank lain (Catatan 8) Efek-efek (Catatan 9) Kredit (Catatan 10) Tagihan akseptasi (Catatan 12) Aset pajak tangguhan (Catatan 29) Jumlah
(445) (470) (892) (11.002) (76)
445 470 892 (3.449) 76
1.470
(14.451) -
(523)
(11.415)
947
(2.089)
(13.504)
Earning Assets Demand deposits with other banks (Note 7) Placement with other banks (Note 8) Securities (Note 9) Loans (Note 10) Acceptances receivable (Note 12) Deferred tax assets (Note 29) Total
<
c.
Standar dan Interpretasi telah diterbitkan, tetapi belum berlaku efektif: i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
158
c. Standards and Interpretations in issue, but not yet effective: i.
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012: PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 28 (revised 2011), Accounting for Casuality Insurance PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 33 (revised 2011), Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining
- 14 -
PSAK 34 (revised Construction Contracts
2010),
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2010), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen dan Keuangan: Pengakuan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ii.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations
ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Concession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 19, Applying the Restatement Approach Under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.
ii.
PSAK 36 (revised 2011), Accounting for Life Insurance Contract PSAK 45 (revised 2010), Financial Reporting for Non-profit Organizations PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Finanical Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Sharebased Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instrument Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance PSAK 62, Insurance Contract PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies PSAK 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
ISAK 22, Service Concession Arrangements: Disclosures ISAK 23, Operating Lease – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassesment Embedded Derivaties
of
Effective for period beginning on or after January 1, 2013 is ISAK 21, Agreements for the Construction of Real Estate and PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 15 -
159
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan. 3.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Penyajian Laporan Keuangan
b.
Financial Statement Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
160
Statement of Compliance
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on Reuters spot rate as of 4:00 pm Western Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
- 16 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank. a)
b)
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Bank.
Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that person's family is related to the Company if that person:
atau 1) Memiliki pengendalian pendalian bersama atas entitas pelapor; pengaruh signifikan 2) Memiliki entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
1) Has control or joint control over the reporting entity;
Suatu entitas berelasi dengan enitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b) An entity is related to the reporting entity if any of the following condition applies:
1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
1) The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). 2) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the Bank and the other entity is a member).
2) Has significant influence over the reporting entity; or 3) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity
3) Both entities are joint ventures of the same third party. 4) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. 5) The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. 6) The Entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a). 7) A person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 17 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
161
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Bank dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial classified as follows:
162
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale Loans and receivable
assets
profit
can
or
be
loss
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either classified as held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 18 -
eliminates or such designation significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (Revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (Revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of comprehensive income. The net gain or loss recognized in statements of comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments has fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-forsale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, they are measured at fair value.
- 19 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
163
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
164
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains or losses on monetary assets, which are recognized in statements of comprehensive income. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of comprehensive income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 20 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Metode penurunan nilai kolektif Bank dijelaskan pada Catatan 2b.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment. The collective loan impairment method of the Bank is discussed in Note 2b.
Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, berlaku sejak 1 Januari 2012, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
In determining collective impairment, starting January 1, 2012, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assesses the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
- 21 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
165
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
166
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in earnings and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of comprehensive income in the related period.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 22 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of comprehensive income are not reversed through statements of comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
As allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank will apply the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 23 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
167
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
Liabilitas Ekuitas
dan
Instrumen
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Nilai wajar (FVTPL)
168
Keuangan
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
melalui
laporan
laba rugi
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
derivatif yang tidak merupakan ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 24 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (Revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (Revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value. Any transaction costs are directly recognize in the statements of comprehensive income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in earnings.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
pada biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when and only when, the Banks’ obligations are discharged or cancelled or they expire.
- 25 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
169
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
h.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) g.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara yang memahami dan pihak-pihak berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the usage of a recent market transaction performed fairly by those who are willing to and understand, and if there is available, the usage of discounted cash flow analysis and the usage of the recent fair value of other instrument which is substantially similar.
Reklasifikasi Aset Keuangan
h.
Reclassifications of Financial Assets The Bank is not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Bank is only permitted to reclassify financial assets from availablefor-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.
170
Fair Value of Financial Instruments
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 26 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) i.
j.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) i.
Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the statements of financial position, where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to set-off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan secara menyelesaikan liabilitasnya simultan.
intends to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
j.
Penggunaan Estimasi
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3e). l.
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements and the reported amount of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi dengan prinsip Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. k.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and demand deposits with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3e).
l.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate and placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate net of impairment losses (Note 3e).
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3e).
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 27 -
171
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
m. Efek-efek
172
m. Securities
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 3e).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is done based on classification of securities into groups of certain financial assets net of impairment losses (Note 3e).
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian efek-efek ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow.
For securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market prices at the stock exchanges at the close of business on the balance sheet date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which is substantially the same or is calculated based on the expected future cash flows of such securities. If no market value is available, the valuation of securities is determined using, among others, the Discounted Cash Flow method.
Efek-efek disajikan di laporan posisi keuangan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
Securities are stated in statements of financial position net of allowance for losses.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau kelompok tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
For held-to-maturity or available-for-sale securities, the carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in fair value of individual investments (including unamortized premium and discount). Any such write down is charged directly to current operations.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek utang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
For the computation of realized gain or loss, cost of equity securities is determined using the weighted average method, while the cost of debt securities held-to-maturity is based on the specific identification method.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 28 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. n.
Syndicated loans are stated at the principal amount in accordance with the risk borne by the Bank.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
n.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. o.
Troubled Debt Restructuring Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring.
Kerugian Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
o.
Impairment Losses and Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Pada setiap tanggal pelaporan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang dan piutang mengalami diberikan penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.
The Bank at each reporting date evaluate whether there is any objective evidence that financial assets or groups of financial assets classified as held-to-maturity, available-forsale or loans and receivables are impaired, as described in Note 3e.
Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2b).
As allowed under the Bank Indonesia Circular (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank applied the transition rule for credit impairment assessed collectively, using estimates based on the provision of the prevailing Bank Indonesia regulation concerning Asset Quality Ratings for Commercial Banks (Note 2b).
Sesuai dengan Surat Bank IndonesiaNo. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, namun pada setiap akhir periode pelaporan Bank tetap harus menilai apakah terdapat indikasi aset non-produktif mengalami penurunan nilai dengan mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sedangkan untuk transaksi rekening administratif, Bank provisi atas rekening membentuk administratif jika Bank memiliki liabilitas kini yang dapat diestimasi secara andal dan besar kemungkinan harus diselesaikan Bank dengan mengeluarkan sumber daya.
In accordance with Bank Indonesia Letter No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on nonearning assets and administrative account (commitments and transactions contingencies), but at each reporting date the Bank should still assess whether there is any indication that non-earning assets may be impaired in accordance with the applicable accounting standards. While for administrative account transactions, the Bank recognizes provision on administrative accounts when the Bank has a present obligation that can be reliably estimated and it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation.
- 29 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
173
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
174
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai dan pembentukan provisi di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahuntahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak dari perubahan tersebut diakui dalam laba rugi tahun berjalan (Catatan 19).
The above changes on the determination and the establishment of provision of allowance for impairment losses represent changes in accounting policies which should generally be applied retrospectively, requiring restatements of prior years’ financial statements. However, as the impacts of the change in respect of prior years’ results are not material, no restatements were made and the impacts of the change are charged to current operation (Note 19).
Aset Produktif
Earning Assets
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Earning assets consist of demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, derivative receivables, loans, securities purchased with agreements to resell, acceptances receivable and others including commitments and contingencies recorded in the administrative accounts and unused credit facilities.
Penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Allowance for losses and estimated losses on commitments and contingencies are determined based on evaluation of the quality of each earning asset and commitments and contingencies, in accordance with Bank Indonesia’s regulations.
Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.
Based on the Bank Indonesia Regulations and Decrees mentioned above, the quality of earning assets and estimated commitment and contingencies are classified into 5 (five) categories: current, special mention, substandard, doubtful and loss.
Aset Non-produktif
Non-earning Assets
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account).
Based on prevailing Bank Indonesia regulations, the Bank is required to establish allowance for losses on its non-earning assets (including foreclosed collateral, abandoned property, interoffice accounts and suspense accounts).
Penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
The allowance for losses on non-earning assets is established based on the review and evaluation of actions taken on each nonearning asset at the end of each year. Based on the Bank Indonesia Regulation mentioned above, non earning assets are classified into one of four categories: current, substandard, doubtful and loss.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 30 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penyisihan Penghapusan Aset
Allowance for Losses
Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa:
The Bank is required to establish allowance for losses on its earning assets and nonearning assets as follows:
Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar.
Minimum general reserve of 1% for earning assets classified as current.
Cadangan khusus untuk aset produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aset produktif, dengan penyisihan besarnya persentase penghapusan sebagai berikut:
The percentages of specific reserves for allowance for losses on earning and non-earning assets, except for special mention classification which is applicable only to earning assets, are as follows:
Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase Penyisihan Penghapusan Aset/ Percentage of Allowance for Losses Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of
5% 15% 50% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.
The above percentages are applied to the balances of the earning assets, less the value of eligible collateral in accordance with Bank Indonesia regulations, except for those classified as current and not secured by cash collateral.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan
Bank Indonesia Certificates of Indebtedness (SBI) and placements with Bank Indonesia (BI Intervention) do not have allowance for losses.
Aset dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan.
Assets written off are charged to the allowance for losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses during the year of credit recovery.
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan liabilitas dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.
The estimated losses on commitments and contingencies are recognized as an expense and as a liability under the account “Estimated Losses on Commitments and Contingencies”.
- 31 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
175
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) p.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) p.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Acceptance receivables are stated at amortized costs using the effective interest rate net of impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized costs using the effective interest rate method (Notes 3e and 3f).
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f). q.
q.
Biaya Dibayar Di Muka dimuka termasuk Biaya dibayar pembayaran sewa dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
r.
Acceptances Receivable and Payable
Prepaid Expenses Prepaid expenses include advance rental payment that are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
r.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual value using the straight-line method. The depreciation rates are as follows:
Tahun/ Years Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Leasehold improvement
176
20 4-8 4-8 4
Building Motor vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 32 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. s.
t.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
s.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Bank review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
Agunan yang Diambil Alih
t.
Foreclosed Properties Land and other assets (collateral foreclosed by the Bank) are presented in the Foreclosed Properties account under “Other assets”.
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
- 33 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
177
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
u.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodicaly. Provision for losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Simpanan
u.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3f). v.
178
Simpanan dari Bank Lain
Deposits At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 3f).
v.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan dari bank lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3f).
At initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and are measured subsequently at amortized cost using the effective interest rate method (Note 3f).
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
w. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
w. Securities Purchased with Agreements to Resell
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) pada tanggal tertentu tidak diakui dalam posisi laporan keuangan. Kas dan bunga yang masih harus dibayar diakui dalam laporan keuangan sebagai efek yang dibeli dengan janji dijual kembali termasuk pinjaman atas counterparty dan dinyatakan sebesar biaya yang diamortisasi. Selisih antara harga beli dan harga jual dinyatakan sebagai pendapatan bunga dan diakui selama masa perjanjian dengan menggunakan metode suku bunga efektif atas kerugian penurunan nilai (Catatan 3e).
Securities purchased with agreements to resell (reverse repo) at a specified future date are not recognized in the statement of financial position. The corresponding cash paid including accrued interest, is recognized in the statement of financial position as securities purchased with agreements to resell and is considered a loan to the counterparty. These are stated at amortized cost. Any difference between the purchase price and resale price is treated as interest income and is accrued over the life of the agreement using the effective interest rate method net of impairment losses (Note 3e).
x.
y.
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Beban
x.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3e).
Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Revenue related to loan that is impaired directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses.
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the statements of comprehensive income.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk:
Interest income and expense recognized in statements of financial statement includes:
Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on available-for-sale investment securities is computed using the effective interest method.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
y.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the periods of the related loan commitments using the effective interest rate method. The balance of deferred revenues on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
- 35 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
179
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. z.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
z.
Other
Post-
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan Undang sesuai dengan Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank provides a defined benefit pension plan for all its permanent employments. The Bank also provide post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Laws”).
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the Bank’s defined benefit obligations and 10% of fair value of plan assets, which ever is higher, are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term liabilities
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as service leave are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
aa. Pajak Penghasilan
180
Pension Plan and employment Benefits
aa. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 36 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang untuk berbeda yang bermaksud memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain yang dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future, and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are explained below:
- 37 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
181
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
182
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Provision for losses financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each reporting date of the financial position, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a. Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 38 -
on impairment
of
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.
Manfaat Karyawan
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognize in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits liability.
- 39 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
183
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai jumlah tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.
The carrying amounts of premises equipment are disclosed in Note 13.
KAS
5.
2011 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Mata uang asing
22.353 7.954
14.144 3.398
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
30.307
17.542
Total
Cash is classified as loans and receivables. The fair value of cash is its carrying amount.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Jumlah/ Total
Rp Juta/ Rp Million Rupiah Dollar Amerika Serikat
115.249 91.763
Jumlah
207.012
6. 2011 Persentase GWM/ MMD Percentage % 8,55 8,25
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Jumlah/ Total
Rp Juta/ Rp Million 76.883 276.832 353.715
Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
184
CASH
2010 Rp Juta/ Rp Million
Kas diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas adalah sebesar nilai tercatatnya.
6.
and
2010 Persentase GWM/ MMD Percentage % 8,20 47,65
Rupiah U.S. Dollar Total
Demand deposits with Bank Indonesia is classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
- 40 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
7.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of demand deposits with Bank Indonesia is its carrying amount.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku sejak 1 Juni 2011, 5% yang mulai berlaku sejak 1 Maret 2011 sampai 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak 1 Nopember 2010 sampai 28 Pebruari 2011.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010, regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The Minimum Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 2.5% which is effective from November 1, 2010, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves which is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LDR and LDR target by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which become effective from March 1, 2011. GWM in the United States Dollar is set at 8% which is effective from June 1, 2011, 5% which is effective from March 1, 2011 until May 31, 2011 and 1% which is effective from November 1, 2010 until February 28, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing adalah sebesar 3,71% dan 5,37%.
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank’s secondary minimum statutory reserves which consist of Bank Indonesia Certificates and Indonesian Government bonds were 3.71% and 5.37%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2011 and 2010, the Bank has complied with the minimum deposit balances required under the Bank Indonesia regulations.
GIRO PADA BANK LAIN
7.
2011 Rp Juta/ Rp Million
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2010 Rp Juta/ Rp Million
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
6.407 134.581
2.196 6.946
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah giro pada bank lainbersih
140.988
9.142
Total demand deposits with other banks - net
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
1,00% - 2,00% 0,00% - 0,03%
- 41 -
0,05%
Average interest rate per annum Rupiah Foreign currencies
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
185
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub jumlah Dollar Amerika Serikat JPMorgan Chase Bank, N.A Wachovia Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank Sub jumlah
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
6.309 93 5 -
2.103 87 5 1
6.407
2.196
98.642 13.879 10.279 8.512 3.216
1.759 3.168 856 628 535
134.528
6.946
EURO Deutsche Bank Jumlah giro pada bank lain - bersih
8.
186
Demand deposits with other counterparties are as follows:
53
-
140.988
9.142
banks
by
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub total U.S. Dollar JPMorgan Chase Bank, N.A Wachovia Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank Sub total EURO Deutsche Bank Total demand deposits with other banks - net
Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
Demand deposits with other banks are classified as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method. The fair value of demand deposits with other banks is its carrying amount.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
As of December 31, 2011 and 2010, there were no demand deposits with other banks that serve as collateral by the Bank.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak mengalami penurunan nilai.
Management believes that all demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2011 and 2010.
8.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placement with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 42 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Placement with Bank Indonesia and other banks are arranged at fixed interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk.
Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of placement with Bank Indonesia and other banks is its carrying amount.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified according to type of placements as follows:
Jenis penempatan
Rupiah Pihak ketiga Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima di muka Rp 101 juta Call money Deposito berjangka
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
1 3-7 32
2011 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
4,50% 4,67% 7,75%
Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga Call money
Rupiah Pihak ketiga Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima di muka Rp 30 juta Deposito berjangka
405.949 295.000 30.000 730.949
4
0,23%
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
Jenis penempatan
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
45.338 776.287
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
3 92 - 94
2010 Tingkat bunga rata-rata per tahun/ Average annual interest rate
5,5% 9,5%
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
96.970 50.000 146.970
- 43 -
Type of placement
Rupiah Third parties Bank Indonesia interventionnet of unamortized interest of Rp 101 million Call money Time deposits Sub total U.S Dollar Third parties Call money Placements with Bank Indonesia and other banks - net
Type of placement
Rupiah Third parties Bank Indonesia interventionnet of unamortized interest of Rp 30 million Time deposits Placements with Bank Indonesia and other banks - net
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
187
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak mengalami penurunan nilai.
Management believes that all placements with Bank Indonesia and other banks are not impaired as of December 31, 2011 and 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
As of December 31, 2011 and 2010, there were no placements with Bank Indonesia and other banks that serve as collateral by the Bank.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2011 and 2010 classified according to remaining period to maturity are as follows:
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Juta/ Rp Million Rupiah Bank Indonesia Intervensi Call money Deposito berjangka Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Call money Jumlah
2011 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
-
405.949 295.000 30.000
730.949
-
730.949
Sub total
45.338
-
45.338
U.S Dollar Call money
776.287
-
776.287
2010 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp Juta/ Rp Million
96.970 -
50.000
96.970 50.000
Jumlah
96.970
50.000
146.970
- 44 -
Total
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Bank Indonesia Intervensi Deposito berjangka
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Rupiah Bank Indonesia Intervention Call money Time deposits
405.949 295.000 30.000
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Juta/ Rp Million
188
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rupiah Bank Indonesia Intervension Time deposits Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
EFEK-EFEK
9.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Details of securities by type and purpose of investment are as follows:
2011 Rp Juta/ Peringkat/ Rp Million Rating Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima di muka sebesar Rp 298 juta tahun 2011 Dollar Amerika Serikat Wesel Tagih Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Rupiah FR-0023 Astra Sedaya Finance XII Thn 2011 Federal Internasional Finance XI Thn 2011 Surya Citra Televisi II Thn 2007 BFI II seri A Thn 2009 WOM Finance IV B Thn 2007 WOM Finance IV C Thn 2007 Medco Energi II Seri A Thn 2009 FR-0022 Jumlah tersedia untuk dijual Efek-efek - bersih
SECURITIES
2010 Rp Juta/ Peringkat/ Rp Million Rating Third parties Held-to-maturity Rupiah
9.702
-
8.088 17.790
7.520 7.520
53.425 5.014
idAAA idAA+
54.875 -
5.013 1.018 -
idAA+ idA+
10.325 10.270 10.268 5.120
64.470
390 91.248
82.260
98.768
Certificates of Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 298 million in 2011 U.S. Dollar Export Draft Total held-to-maturity
Baa3
+idA+idA+idA+idAABaa3
Available-for-Sale Rupiah FR-0023 Astra Sedaya Finance XII Thn 2011 Federal Internasional Finance XI Thn 2011 Surya Citra Televisi II Thn 2007 BFI II seri A Thn 2009 WOM Finance IV B Thn 2007 WOM Finance IV C Thn 2007 Medco Energi II Seri A Thn 2009 FR-0022 Total available-for-sale Securities - net
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh PT Pefindo, PT Fitch Rating Indonesia dan PT Moody’s Indonesia.
Securities as mentioned above were rated by PT Pefindo, PT Fitch Rating Indonesia and PT Moody’s Indonesia.
Rincian efek-efek berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah:
Details of securities based on government and non government securities:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Efek pemerintah - bersih Efek bukan pemerintah
63.127 19.133
55.265 43.503
Government securities - net Non government securities
Efek-efek - bersih
82.260
98.768
Securities - net
Pada tahun 2011, Bank memperoleh laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual sebesar Rp 1.056 juta dan rugi belum direalisasi sebesar Rp 4.387 juta pada tahun 2010. Laba yang telah direalisasi pada tahun 2011 sebesar Rp 173 juta, sedangkan pada tahun 2010 Bank membukukan rugi direalisasi sebesar Rp 437 juta.
In 2011, the Bank recorded unrealized gain on available for sale securities amounting to Rp 1,056 million and unrealized loss amounting to Rp 4,387 million in 2010. In 2011, the Bank recorded realized gain amounting to Rp 173 million, while in 2010 the Bank recorded realized loss amounting to Rp 437 million.
- 45 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
189
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Classification of securities according to maturity dates are as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
5.014 15.733 53.425
91.248
74.172
91.248
4.230 3.858
6.613 907
8.088
7.520
82.260
98.768
Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Jumlah Efek-efek - Bersih
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur dari periode laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Jumlah Efek-efek - bersih
190
Rupiah More than 1 month to 3 months More than 3 months to 12 months More than 12 months Total U.S. Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months Total Securities - net
Classification of securities according to remaining periods from statement of financial position date until maturity dates are as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Lebih dari 3 bulan s.d. 12 bulan Lebih dari 12 bulan
2010 Rp Juta/ Rp Million
-
2010 Rp Juta/ Rp Million
5.014 69.158 -
10.325 20.928 59.995
74.172
91.248
4.894 3.194
6.613 907
8.088
7.520
82.260
98.768
Rupiah Less than 1 month More than 1 month to 3 months More than 3 months to 12 months More than 12 months Total U.S. Dollar Less than 1 month More than 1 month to 3 months Total Securities - net
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of held-to-maturity securities as of December 31, 2011 and 2010 is its carrying amount.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak ada efek-efek yang dijadikan sebagai jaminan oleh Bank.
As of December 31, 2011 and 2010, there were no securities pledged as collateral by the Bank.
Manajemen berpendapat bahwa efek-efek tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that securities are not impaired as of December 31, 2011 and 2010.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 46 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo dan pengembalian yang serupa.
Fair value for held-to-maturity securities is computed based on market prices or brokers’ or dealers’ quotation price. In the event that this information is not available, fair value has been estimated using quoted market prices for securities with similar credit characteristics, maturity and yield.
Efek-efek memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Securities are arranged at fixed interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Kredit memiliki suku mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are classified as loans and receivables, and measured at amortised costs using effective interest rate method.
Nilai wajar dari kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of loans as of December 31, 2011 and 2010 is its carrying amount.
a.
a.
Loans are arranged at floating interest rate, thus exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
Jenis Pinjaman
2011 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Pihak berelasi Kredit investasi Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Pihak berelasi Kredit modal kerja Kredit investasi Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub Jumlah
By Type of Loan
2010 Rp Juta/ Rp Million
62
262
1.159.519 234.893 120.931 1.515.405
734.780 196.074 101.761 1.032.877
Rupiah Related parties Investment loans Third parties Working capital loans Investment loans Consumption loans Sub total U.S. Dollar Related parties Working capital loans Investment loans Third parties Working capital loans Investment loans Consumption loans Sub total
154.622 92.304
65.683 89.994
447.323 143.233 2.111 839.593
302.134 66.434 957 525.202
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.354.998 (27.618)
1.558.079 (16.086)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
2.327.380
1.541.993
Loans - Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
12,34% 5,11%
12,68% 6,17%
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
- 47 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
191
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mata Uang
b.
2011 Rp Juta/ Rp Million
c.
2010 Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Dollar Amerika Serikat
1.515.405 839.593
1.032.877 525.202
Rupiah U.S. Dollar
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.354.998 (27.618)
1.558.079 (16.086)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
2.327.380
1.541.993
Loans - Net
c.
Sektor Ekonomi 2011 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Transportasi Pertanian Pertambangan Lain-lain
By Economic Sector
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Trading Manufacturing Construction Business services Public service Transportation Agriculture Mining Others
423.253 164.740 134.889 129.903 124.275 38.413 36.299 11.206 452.427
237.612 118.436 66.204 117.982 2.015 7.740 2.597 15.042 465.249
1.515.405
1.032.877
527.982 168.308 64.840 49.653 24.415 1.442 2.953
350.280 92.572 51.911 21.663 4.992 3.784
839.593
525.202
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.354.998 (27.618)
1.558.079 (16.086)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
2.327.380
1.541.993
Total Loans - Net
Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Industri Pertambangan Jasa pelayanan sosial Konstruksi Perdagangan Pertanian Jasa bisnis Lain-lain Sub jumlah
192
By Currencies
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Sub total U.S. Dollar Manufacturing Mining Public service Construction Trading Agriculture Business services Others Sub total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) d.
Jangka Waktu Berdasarkan periode perjanjian kredit:
By Maturity Based on term of the loan agreements:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
359.880 1.076.714 570.692 347.712
598.061 347.121 525.809 87.088
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.354.998 (27.618)
1.558.079 (16.086)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
2.327.380
1.541.993
Loans - Net
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Based on remaining periods from statement of financial position to maturity dates:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
1.491.352 200.653 518.178 144.815
1.024.598 101.307 358.516 73.658
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.354.998 (27.618)
1.558.079 (16.086)
Total Allowance for impairment losses
Kredit - Bersih
2.327.380
1.541.993
Loans - Net
Berdasarkan kriteria pada Peraturan Bank Indonesia, klasifikasi kualitas kredit adalah sebagai berikut:
Jumlah kredit/ Total loans Rp Juta/ Rp Million Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Sub-jumlah Dollar Amerika Serikat Lancar Dalam perhatian khusus Macet Sub-jumlah Jumlah
Based on criteria stated in Bank Indonesia Regulations, loans quality classification are as follows: 2011 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp Juta/ Rp Million
Bersih/ Net Rp Juta/ Rp Million
1.494.516 5.019 183 4.497 11.191
(14.240) (148) (183) (2.617) (3.478)
1.480.276 4.871 1.880 7.713
1.515.406
(20.666)
1.494.740
838.454 544 594
(6.328) (27) (597)
832.126 517 -
839.592
(6.952)
832.643
2.354.998
(27.618)
2.327.383
Rupiah Current Special mention Substandard Doubtull Loss Sub-total U.S. Dollar Current Special mention Loss Sub-total Total
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
193
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
e.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 0%-12% per tahun untuk tahun 2011 dan 0%-11% per tahun untuk tahun 2010 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 20 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
e.
Loans to the Bank’s employees and officers bear interest at 0% to 12% per annum in 2011 and 0% to 11% per annum in 2010, with terms ranging from 1 to 20 years and are collected through monthly salary deductions.
f.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
f.
Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals which are generally acceptable to the Bank.
g.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
g.
The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2011 and 2010, based on economic sector are as follows:
2011 Cadangan kerugian Kredit bermasalah/ penurunan nilai/ Non-performing Allowance for loans impairment losses Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rupiah Perdagangan Industri Pertanian Jasa bisnis Lain-lain Jumlah
7.482 7.085 75
2010 Cadangan kerugian Kredit bermasalah/ penurunan nilai/ Non-performing Allowance for loans impairment losses Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
3.561 3.091
1.823
223
4.425 1.973 102 159 2.439
16.465
6.875
9.098
-
-
Dari jumlah kredit bermasalah tersebut, kredit dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 9.333 juta dan Rp 7.711 juta. h.
194
Rupiah Trade Manufacturing Agriculture Business services Others
551
Total
In the above non-performing loans, the loans in the process of remedial as of December 31, 2011 and 2010 are Rp 9,333 million and Rp 7,711 million, respectively. h.
Rasio Non Performing Loans (NPL) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
206 55 15 275
Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
0,70% 0,41%
0,58% 0,55%
Gross NPL Net NPL
i.
Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Bank masih dapat mengakui pendapatan bunga secara akrual dari kredit yang bermasalah menggunakan metode suku bunga efektif.
i.
In accordance with PSAK 55 (Revised 2006), the Bank can still recognize interest income for non-performing loans on accrual basis using effective interest rate method.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
j.
As of December 31, 2011 and 2010, there were no loans pledged as collateral by the Bank.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 50 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
k.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
k.
Based on the legal lending limit’s reports submitted to Bank Indonesia as of December 31, 2011 and 2010, there were no loans which exceed the legal lending limit (BMPK).
l.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
l.
The details of and changes in allowance for impairment losses on loans are as follows:
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan
11.712 11.138 (1.587)
Saldo akhir tahun
21.263
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Selisih penurunan nilai sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Penerimaan kembali dari kredit yang dihapus buku Lain-lain Saldo akhir tahun
2011 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million 4.374 2.119 (138)
16.086 13.257 (138) (1.587)
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate differences Writte-off during the year
6.355
27.618
Balance at end of year
-
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
8.512
3.449 2.949
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
2.490
11.002
1.986 (102)
-
(2.808)
-
3.449 4.935 (102) (2.808)
20 (410)
-
20 (410)
11.712
4.374
Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijamin dengan cukup dan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
16.086
Balance at beginning of year Differences of impairment due to initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Provision during the year Exchange rate differences Writte-off during the year Recovery during the year Others Balance at end of year
Management believes that the loans are adequately collateralized and that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible loans.
11. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
11. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS TO RESELL
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
WITH
Securities purchased with agreements to resell are categorized as loans and receivables, and measured at amortized cost using the effective interest rate method.
- 51 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
195
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) This account represents bonds purchased with agreements to resell with a term ranging from 31 days to 48 days and 31 days to 41 days as of December 31, 2011 and 2010, respectively, with details as follows:
Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk jangka waktu 31 hingga 48 hari dan 31 hingga 41 hari masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dengan perincian sebagai berikut:
2011 Rp Juta/ Rp Million Harga jual kembali Pendapatan bunga yang belum direalisasi
49.252 (159)
131.743 (837)
Resell price Unrealized interest revenue
Jumlah efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - Bersih
49.093
130.906
Total securities purchased with agreements to resell - net
Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai wajar dari efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebesar nilai tercatatnya.
The fair value of securities purchased with agreements to resell as of December 31, 2011 is its carrying amount.
Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak ketiga dan tidak mengalami penurunan nilai.
The securities purchased with agreements to resell as of December 31, 2011 and 2010 were made with third parties and are not impaired.
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Tagihan Akseptasi
a.
Acceptances Receivable
Akun ini merupakan tagihan akseptasi berdasarkan counterparty – bukan bank masing-masing sebesar Rp 5.387 juta di tahun 2011 dan Rp 19.160 juta di tahun 2010.
This account represents acceptances receivable based on counterparty – non bank amounting to Rp 5,387 million in 2011 and Rp 19,160 million in 2010, respectively.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptances receivable is classified as loans and receivables and measured at amortised costs.
Biaya perolehan diamortisasi dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Nilai wajar dari tagihan akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The amortized cost of acceptances receivable which is a non-interest bearing instrument is the amount payable to the Bank. The fair value of acceptances receivable is its carrying amount.
Tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak mengalami penurunan nilai.
Acceptances receivable as of December 31, 2011 and 2010 are not impaired.
b. Liabilitas Akseptasi
196
2010 Rp Juta/ Rp Million
b.
Acceptances Payable
Liabilitas akseptasi berdasarkan counterparty sebesar Rp 5.387 juta tahun 2011 dan Rp 19.160 juta tahun 2010.
Aceptances payable based on counterparty amounted to Rp 5,387 million in 2011 and Rp 19,160 million in 2010.
Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptances payable is categorized as financial liabilities measured at amortised costs using the effective interest rate method.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 52 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya.
The amortized cost of acceptances payable which is a non interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptances payable is its carrying amount.
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
The acceptances receivable and payable classified according to term are as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million ≤ 1 bulan > 1-3 bulan > 3-6 bulan
2010 Rp Juta/ Rp Million
3.714 1.673
1.479 15.103 2.578
≤ 1 month > 1-3 months > 3-6 months
5.387
19.160
Total
-
Jumlah
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The acceptances receivable and payable classified according to remaining period to maturity are as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million ≤ 1 bulan > 1-3 bulan > 3-6 bulan
2010 Rp Juta/ Rp Million
3.714 1.673
8.809 9.367 984
5.387
19.160
-
Jumlah
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak ketiga.
≤ 1 month > 1-3 months > 3-6 months Total
All acceptances receivable and payable in 2011 and 2010 were made with third parties.
13. ASET TETAP
13. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2011 Rp Juta/ Rp Million
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/ December 31, Additions Deductions 2011 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
28.203 7.002 4.765
7.209 829 -
Jumlah
43.458
1.339 2.149
633 698
706 1.451
31 1.519
35.381 7.831 3.246
At cost: Land Building Office furniture and fixtures Motor vehicles Leasehold improvement
8.038
2.881
48.615
Total
459
994
31 1.422
19.386 3.517 2.897
Accumulated depreciation: Building Office furniture and fixtures Motor vehicles Leasehold improvement
1.912
26.794
Total
21.821
Net Carrying Amount
-
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
1.360
93
12.608 2.544 3.141
6.809 973 1.178
Jumlah
19.653
9.053
Jumlah Tercatat
23.805
-
-
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
197
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
1 Januari/ January 1, 2010 Rp Juta/ Rp Million Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
18.558 7.059 4.886
Jumlah
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/ December 31, Additions Deductions 2010 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 6.056 4.494
1.339 2.149
9.787 369 -
142 426 121
28.203 7.002 4.765
At cost: Land Building Office furniture and fixtures Motor vehicles Leasehold improvement
44.541
10.156
11.239
43.458
Total
1.499
310
449
1.360
8.625 1.757 1.994
4.088 907 1.212
105 120 65
12.608 2.544 3.141
Accumulated depreciation: Building Office furniture and fixtures Motor vehicles Leasehold improvement
Jumlah
13.875
6.517
739
19.653
Total
Jumlah Tercatat
30.666
23.805
Net Carrying Amount
Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
7.395 6.643
-
Pada tahun 2011 dan 2010, pengurangan aset tetap merupakan penghapusan dan penjualan aset tetap dengan rincian penjualan sebagai berikut:
198
In 2011 and 2010, the deduction in premises and equipment represents write off and sale of premises and equipment with detail of sales as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Jumlah tercatat Harga jual
969 2.620
306 325
Keuntungan penghapusan dan penjualan aset tetap
1.651
19
Net carrying amount Selling price Gain on write off and sale of premises and equipment
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 9.053 juta tahun 2011 dan Rp 6.517 juta tahun 2010, yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 28).
Depreciation expense amounted to Rp 9,053 million in 2011 and Rp 6,517 million in 2010 are presented in general and administrative expenses (Note 28).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2031 where branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of permanent impairment in the value of its premises and equipment.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 54 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2011, aset tetap, kecuali tanah, seluruhnya diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Samsung Tugu dan PT Asuransi Central Asia. Pada tahun 2010, aset tetap seluruhnya diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Bumiputera, PT Asuransi Buana, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi AIU Indonesia dan PT China Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 25.824 juta dan Rp 21.754 juta pada tahun 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
In 2011, premises and equipment, except land are insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Samsung Tugu and PT Asuransi Central Asia. In 2010, these are insured with PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Bumiputera, PT Asuransi Buana, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi AIU Indonesia and PT China Insurance Indonesia. The Bank is insured against risk of fire, theft, and other risks with the sum insured of Rp 25,824 million and Rp 21,754 million in 2011 and 2010, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured.
14. ASET LAIN-LAIN – BERSIH
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Setoran jaminan Agunan yang diambil alih Properti terbengkalai Lainnya Jumlah
14. OTHER ASSETS – NET 2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
7.337 5.280 2.141 1.269
6.132 2.353 3.470 8.586 2.919
16.027
23.460
Accrued interest receivable Guarantee deposits Foreclosed properties Abandoned properties Others Total
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tercatat agunan yang diambil alih adalah sebesar Rp 2.141 juta dan Rp 3.470 juta.
Foreclosed properties represent loan collaterals in the form of land, buildings and vehicles that have been foreclosed by the Bank. As of December 31, 2011 and 2010, the net carrying amount of foreclosed properties amounted to Rp 2,141 million and Rp 3,470 million, respectively.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
15. SIMPANAN
15. DEPOSITS
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits are classified as financial liabilities measured at amortised costs using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi simpanan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan.
The amortized cost of deposits without any stated repayment term is the amount repayable on demand.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 55 -
199
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without market price quotation is determined by discounting the cash flows using interest rates of new debt with similar term. Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of: Pihak berelasi/ Related parties Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah
175.254 102.253 1.212.109
20.996
1.468.620
1.489.616
3.023 179
519.510 282.670
522.533 282.849
3.202
802.180
805.382
24.198
2.270.800
2.294.998
Pihak berelasi/ Related parties Rp Juta/ Rp Million Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Sub jumlah Jumlah
a.
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
172.548 100.061 1.196.011
Sub jumlah Jumlah
2011 Pihak ketiga/ Third parties Rp Juta/ Rp Million
2.706 2.192 16.098
Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka
2010 Pihak ketiga/ Third parties Rp Juta/ Rp Million 120.800 68.316 745.266
124.020 70.213 800.136
59.987
934.382
994.369
16.066 1.718
255.227 401.312
271.293 403.030
17.784
656.539
674.323
77.771
1.590.921
1.668.692
Giro
a.
2010
3,08% 0,10%
2,89% 0,10%
- 56 -
Subtotal U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Subtotal Total
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Subtotal U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Subtotal Total
Demand deposits
2011
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
3.220 1.897 54.870
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
200
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 1.828 juta dan USD 803.975 atau setara dengan Rp 7.290 juta pada tahun 2011 dan nihil tahun 2010.
b.
Tabungan
b.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
c.
Demand deposits which were blocked and pledged as loan collaterals amounted to Rp 1,828 million and USD 803,975 or equivalent to Rp 7,290 million in 2011 and nil in 2010. Savings deposits
2011
2010
3,17%
3,85%
Deposito berjangka
c.
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
Average interest rates per annum
Time deposits
2011
2010
6,90% 1,48%
7,49% 1,27%
Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Time deposits classified based on the term and remaining periods to maturity dates are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Based on term of time deposits:
Pihak berelasi/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
16.098
Jumlah
16.098
-
2011 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
179
2.730 3.754 50.972 1.138.555
45 9.132 3.098 270.395
2.775 12.886 54.070 1.425.227
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months
179
1.196.011
282.670
1.494.958
Total
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
Pihak berelasi/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
1.621 53.211 38 -
1.718 -
6.786 517.353 159.597 61.530
19.202 352.140 27.039 2.931
27.609 924.422 186.674 64.461
Jumlah
54.870
1.718
745.266
401.312
1.203.166
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 57 -
201
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak berelasi/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
10.038 2.560 3.500 -
Jumlah
16.098
48.524 6.308 38 -
Jumlah
54.870
2011 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 622.531 189.368 218.978 165.134
254.463 13.460 9.888 4.859
887.211 205.388 232.366 169.993
179
1.196.011
282.670
1.494.958
2010 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
1.718
421.180 205.972 78.185 39.929
260.216 129.154 9.423 2.519
731.638 341.434 87.646 42.448
1.718
745.266
401.312
1.203.166
-
Deposito berjangka yang diblokir dan diijadikan jaminan kredit, letters of credit, bank garansi sebesar Rp 27.006 juta dan USD 1.897.879 atau setara dengan Rp 17.209 juta pada tahun 2011 dan Rp 56.663 juta dan USD 12.450.370 atau setara dengan Rp 112.178 juta pada tahun 2010.
Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Total
Time deposits used as collateral for loans, letters of credit and bank guarantee amounted to Rp 27,006 million and USD 1,897,879 or equivalent to Rp 17,209 million in 2011 and Rp 56,663 million and USD 12,450,370 or equivalent to Rp 112,178 million in 2010.
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
202
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
179 -
Pihak berelasi/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan
Based on remaining periods to maturity dates:
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi simpanan dari bank lain tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
The amortized cost of deposits from other banks without any stated repayment term is the amount repayable on demand. Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 58 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without market price quotation is determined by discounting the cash flows using interest rates of new debt with similar term. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
2011 Rp Juta/ Rp Million Pihak berelasi Giro Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah Pihak ketiga Giro Rupiah Dollar Amerika Serikat
2010 Rp Juta/ Rp Million
1.771
3 1.346
Related parties Demand deposits Rupiah U.S. Dollar
1.771
1.349
Sub total
854 1.863
47 -
Third parties Demand deposits Rupiah U.S. Dollar
Sub jumlah Deposito berjangka Rupiah
2.717
47
6.000
6.100
Sub total Time deposits Rupiah
Sub jumlah
8.717
6.147
Sub total
10.488
7.496
Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Giro Rupiah Dollar Amerika Serikat
1,52% 0,10%
1,33% 0,10%
Total Average interest rates per annum Demand deposits Rupiah U.S. Dollar
Deposito Berjangka
Time Deposits
Jangka waktu deposito berjangka masingmasing 1 bulan sampai dengan 3 bulan untuk tahun 2011 dan 1 bulan sampai dengan 12 bulan untuk tahun 2010 dengan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk mata uang rupiah sebesar 7,69% untuk tahun 2011 dan 7,21% untuk tahun 2010. Sisa umur sampai dengan jatuh tempo deposito berjangka adalah kurang dari 3 bulan untuk tahun 2011 dan kurang dari 12 bulan untuk tahun 2010.
The time deposits have terms ranging from 1 month to 3 months in 2011 and 1 month to 12 months in 2010 and average annual interest rates in Rupiah were 7.69% in 2011 and 7.21% in 2010. The remaining period to maturity of the time deposits is less than 3 months in 2011 and less than 12 months in 2010.
- 59 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
203
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
17. BORROWING
Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat dengan rincian sebagai berikut:
Jangka waktu/ Period
Pihak berelasi Dollar Amerika Serikat Bank International Indonesia Finance Corporation
Pihak ketiga Dollar Amerika Serikat Pinjaman PT Bank Central dari bank Asia lainTbk
13 bulan/months
12 bulan/months
This account represents borrowings by the Bank in Rupiah and U.S Dollar with details as follows:
2011 Tingkat bunga rata-rata/ Average annual interest rate
LIBOR 3 bulan/months + 1,5%
LIBOR 3 bulan/months + 1,5%
Jumlah
Jangka waktu/ Period
Pihak berelasi Dollar Amerika Serikat Bank International Indonesia Finance Corporation
12 bulan/months
2010 Tingkat bunga rata-rata/ Average annual interest rate
LIBOR 3 bulan/months + 2,125%
Jumlah
204
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
136.013
Related parties U.S Dollar Bank International Indonesia Finance Corporation
136.013
Third parties U.S Dollar Other PT Bank banks Central Asia Tbk
272.026
Total
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
135.150
Related parties U.S Dollar Bank International Indonesia Finance Corporation
135.150
Total
International Finance Corporation (“IFC”)
International Finance Corporation (“IFC”)
Pada tanggal 23 Desember 2009, Bank Hana menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan IFC dengan jumlah fasilitas sebesar USD 15.000.000 yang akan jatuh tempo 1 tahun setelah tanggal penarikan pertama. Pinjaman ini diperpanjang sampai dengan Nopember 2012. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga LIBOR 3 bulan ditambah dengan spread suku bunga. Jumlah pinjaman yang diterima Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar USD 15.000.000 atau setara dengan Rp 136.013 juta dengan tingkat bunga sebesar 1,904% per tahun dan memiliki sisa jangka waktu hingga jatuh tempo selama 11 bulan.
On December 23, 2009, Bank Hana signed a short-term loan facility agreement with IFC with total facility amounting to USD 15,000,000 for a term of 1 year, commencing from the first disbursement. This facility was extended until November 2012. This facility bears interest of 3-month LIBOR plus relevant interest rate spread. Total Bank’s borrowing as of December 31, 2011 amounted to USD 15,000,000 or equivalent to Rp 136,013 million with interest rate of 1.904 % per annum and has remaining period until maturity of 11 months.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah menggunakan fasilitas dari IFC sebesar USD 15.000.000 atau setara dengan Rp 135.150 juta dengan tingkat bunga sebesar 2,414% per tahun dan memiliki sisa jangka waktu hingga jatuh tempo selama 7 bulan.
As of December 31, 2010, the Bank has utilized the facility from IFC amounting to USD 15,000,000 or equivalent to Rp 135,150 million with interest rate of 2.414 % per annum and has remaining period until maturity of 7 months
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Pada tanggal 15 Juni 2011, Bank memperoleh Term Loan Facility I sebesar USD 15.000.000 dan Term Loan Facility II sebesar USD 10.000.000, jangka waktu 12 bulan dari tanggal perjanjian kredit.
On June 15, 2011, the Bank obtained Term Loan Facility I amounting to USD 15,000,000 and Term Loan Facility II amounting to USD 10,000,000, with a term of 12 months from the date of loan agreement.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 60 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank telah menggunakan Term Loan Facility I dari BCA sebesar USD 15.000.000 atau setara dengan Rp 136.013 juta dengan tingkat bunga sebesar 1,749% per tahun dan memiliki sisa jangka waktu hingga jatuh tempo selama 7 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank belum menggunakan Term Loan Facility II.
As of December 31, 2011, the Bank has utilized Term Loan Facility I from BCA amounting to USD 15,000,000 or equivalent to Rp 136,013 million with interest rate of 1.749% per annum and has remaining period until maturity of 7 months. As of December 31 2011, Bank has not utilized the Term Loan Facility II.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (“HSBC”)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (“HSBC”)
Banking
Banking
Pada tanggal 16 Juni 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman berulang sebesar USD 25.000.000, jangka waktu 360 hari. Tidak terdapat saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2011.
On June 16, 2011, the Bank obtained revolving loan facility amounting to USD 25,000,000, with a term of 360 days. There is no outstanding balance of borrowing as of December 31, 2011.
Citibank, N.A
Citibank, N.A
Pada tanggal 17 Maret 2011, Bank menandatangani Continuing Agreement for Reimbursement of Trade Advances – Bulk Request dengan Citibank, N.A dengan tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat saldo pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2011.
On March 17, 2011, the Bank signed a Continuing Agreement for Reimbursement of Trade Advances – Bulk Request with Citibank, N.A with floating interest rate. There is no outstanding balance of borrowing as of December 31, 2011.
Pinjaman yang diterima memiliki suku bunga mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Borrowing is arranged at floating interest rate, thus exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowing is categorized as financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
As of December 31, 2011 dan 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
18. UTANG PAJAK
18. TAXES PAYABLE 2011 Rp Juta/ Rp Million
Pajak penghasilan badan (Catatan 29) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2010 Rp Juta/ Rp Million
7.355
5.794
1.647 975 11 521 13
1.165 608 20 439 2
Corporate income tax (Note 29) Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax
10.522
8.028
Total
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 61 -
205
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 19. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI
KOMITMEN
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
DAN
19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
The estimated losses on commitments and contingencies which have credit risk and related to the Bank’s business are as follows:
2010 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/ Estimated losses on commitments Saldo/Amount contingencies Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rupiah Bank garansi
4.797
Dollar Amerika Serikat L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Bank garansi
Rupiah Bank guarantees U.S. Dollar
Jumlah Jumlah
12.535 11.222
125 112
Export and import irrevocable letters of credit Bank guarantees
23.757
237
Total
28.554
285
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 transaksi komitmen dan kontinjensi seluruhnya memiliki kualitas lancar.
The commitments and contingencies as of December 31, 2011 and 2010 are classified as current.
Mutasi estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
206
48
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
2011 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
48 (48) -
237 (237) -
- 62 -
285 Balance at beginning of year (285) Reversal during the year -
Balance at end of year
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
3
492
495
45
(235) (20)
(190) (20)
48
237
285
-
Saldo akhir tahun
Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 3p, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi) berdasarkan peraturan Bank Indonesia, namun pada setiap akhir periode pelaporan Bank membentuk provisi atas rekening administratif jika Bank memiliki liabilitas kini yang dapat diestimasi secara andal dan besar kemungkinan harus diselesaikan Bank dengan mengeluarkan sumber daya.
As described in Note 3p, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-earning assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but at each reporting date the Bank recognizes provision on administrative accounts when the Bank has a present obligation that can be reliably estimated an it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation.
Saldo awal estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi sebesar Rp 285 juta telah dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun 2011, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya.
The beginning balance of estimated losses on commitments and contingencies amounted to Rp 285 million was charged to the statements of comprehensive income in 2011, as the impact of the change in respect of prior years’ results is not material. 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 261 karyawan tahun 2011 dan 257 karyawan tahun 2010. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah:
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atau beban jasa masa lalu yang belum menjadi hak Keuntungan (kerugian) aktuarial bersih Jumlah
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 261 in 2011 and 257 in 2010. Amounts recognized in statements of comprehensive income and recorded under personnel expenses in respect of these post-employment benefits are as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million 2.758 675
2010 Rp Juta/ Rp Million 2.262 497
9
13
Current service cost Interest cost Amorisation of past service cost non vested
24
(1)
Net actuarial gain (loss)
3.466
2.771
- 63 -
Total
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
207
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2011 Rp Juta/ Rp Million Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Beban jasa lalu belum diakui
10.603 303 (11)
Jumlah
10.895
Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2011 Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 27) Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun
7.779 3.466 (350) 10.895
Perhitungan imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
208
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
The amounts included in the statements of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of these postemployment benefits are as follows: 2010 Rp Juta/ Rp Million 8.068 (270) (19) 7.779
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gain (loss) Unrecognized past service cost Total
Movements in the liability recognized in the statements of financial position are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million 5.125 2.771 (117)
Beginning of the year Amount charged to expense (Note 27) Benefits payment
7.779
End of the year
The cost of providing post-employment benefits as of December 31, 2011 and 2010 is calculated by an independent actuary, PT Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation in 2011 and 2010 was carried out using the following key assumptions:
: 7,5% tahun 2011/in 2011 8,5% tahun 2010/in 2010 : 8% tahun 2011 dan 2010/ 8% in 2011 and 2010 : 5% TMI2 tahun 2011 dan 2010/ 5% TMI2 in 2011 and 2010 : 5% sampai dengan umur 34, kemudian menurun secara bertahap hingga 0% di umur 55 tahun 2011 dan 2010/ 5% until age 34, then decreasing linearly to 0% at age 55 in 2011 and 2010 : 100% tahun 2011 dan 2010/ 100% in 2011 and 2010
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILITIES
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Biaya yang masih harus dibayar Setoran Jaminan Lain-lain
12.665 4.122 1.027
4.262 1.524 1.814
Accrued expenses Guarantee deposits Others
Jumlah
17.814
7.600
Total
Setoran Jaminan
Guarantee Deposits
Setoran jaminan merupakan jaminan transaksi letter of credit, bank garansi dan sewa safe deposit.
Guarantee deposits represent deposits for letter of credit transactions, bank guarantee and safety deposits box rent.
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Guarantee deposits is classified as financial liabilities measured at amortised costs using effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi setoran jaminan yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai wajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The amortized cost of guarantee deposits which are non-interest bearing liabilities and without any stated repayment term is the amount repayable on demand. As of December 31, 2011 and 2010, the fair value of these financial liabilities is its carrying amount.
22. CAPITAL STOCK
22. MODAL SAHAM
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2011 dan/and 2010 Persentase Jumlah Modal Pemilikan/ Disetor/ Percentage Total Paid-in of Ownership Capital Rp Juta/ Rp Million
Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo
37.550 9.950 2.500
75,10% 19,90% 5,00%
375.500 99.500 25.000
Jumlah/Total
50.000
100,00%
500.000
Pada tanggal 5 Pebruari 2010, PT Trisetijo Manunggal Utama melakukan penjualan seluruh saham yang dimilikinya kepada Hana Bank Korea.
On February 5, 2010, PT Trisetijo Manunggal Utama sold and transferred all shares to Hana Bank Korea.
- 65 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
209
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 23. OTHER PAID-IN CAPITAL
23. MODAL DISETOR LAINNYA Berdasarkan akta No. 38 dari Refizal, S.H. MHum, notaris di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2011 para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 500.000 juta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-0004494.AH.01.09.Th.2012 tanggal 17 Januari 2012, dengan komposisi sebagai berikut:
Based on notarial deed No. 38 of Refizal, S.H. MHum, notary in Jakarta dated December 30, 2011, the shareholders agreed to increase the issue and paid up capital amounting to Rp 500,000 million and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU0004494.AH.01.09.Th.2012 dated January 17, 2012, with the composition as follows :
2011
Pemegang Saham/Shareholders
Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Juta/ Rp Million
Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo
37.550 9.950 2.500
375.500 99.500 25.000
Jumlah/Total
50.000
500.000
Pada tanggal 31 Desember 2011, penambahan setoran modal saham tersebut masih dicatat sebagai modal disetor lainnya karena Bank masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia.
As of December 31, 2011, the additional paid up capital was still recorded under other paid-in capital due to pending approval from Bank Indonesia.
Pada tanggal 16 Desember 2009, berdasarkan akta No. 21 dari Linggo Darsono, S.H., notaris di Jakarta para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 200.000 juta dengan komposisi sebagai berikut:
On December 16, 2009, based on notarial deed No. 21 of Linggo Darsono, S.H., notary in Jakarta the shareholders agreed to increase the issued and paid-up capital amounting to Rp 200,000 million with the composition as follows:
2009 Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/Shareholders
Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo
15.020 3.980 1.000
150.200 39.800 10.000
Jumlah/Total
20.000
200.000
Pada tanggal 31 Desember 2010, setoran modal tersebut telah dicatat sebagai modal disetor setelah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Catatan 22).
210
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Juta/ Rp Million
As of December 31, 2010, the increase in paidup capital was recorded under paid-up capital after getting approval from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia (Note 22).
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 66 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 24. INTEREST REVENUES
24. PENDAPATAN BUNGA
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Lainnya Jumlah
2011 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
152.389
36.624
189.013
15.862
169
16.031
7.576 6.507
-
573 15
-
7.576 6.507
6 2
573 21 2
36.801
219.723
182.922
Rupiah Rp Juta/ Rp Million
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million 23.638 -
104.043 21.302
6.717
643 7
7.360 7
Jumlah
151.627
24.288
175.915
-
127.681 21.302 19.565
-
Pada tahun 2011 dan 2010, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 1.245 juta dan Rp 1.792 juta.
Total
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
Kredit Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain
19.565
Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased with agreements to resell Securities Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Others
Loans Securities Securities purchased with agreements to resell Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks Total
In 2011 and 2010, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 1,245 million and Rp 1,792 million, respectively.
25. BEBAN BUNGA
25. INTEREST EXPENSE
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain
72.615 4.257 2.844 508
Jumlah
80.224
2011 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
4.607 8
75.157 4.621 2.844 4.607 516
Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Borrowing Deposits from other banks
7.521
87.745
Total
2.542 364 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 67 -
211
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2010 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Juta/ Rp Million
Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Tabungan Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain
59.672 1.844 1.993 575
Jumlah
64.084
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
993 31
64.380 2.117 1.993 993 606
Deposits Time deposits Demand deposits Savings deposits Borrowing Deposits from other banks
6.005
70.089
Total
4.708 273 -
26. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
26. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
Akun ini merupakan penyisihan (pemulihan) penghapusan atas kredit masing-masing sebesar Rp 13.257 juta tahun 2011 dan Rp 4.935 juta tahun 2010.
This account represents provision (reversal of provision) for loans losses amounting to Rp 13,257 million in 2011 and Rp 4,935 million in 2010, respectively.
27. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
27. PERSONNEL EXPENSES
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Gaji Tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 20) Lainnya
31.384 8.024 3.466 5.808
26.675 6.282 2.771 2.032
Salaries Benefits Post-employment benefits (Note 20) Others
Jumlah
48.682
37.760
Total
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2011 Rp Juta/ Rp Million Penyusutan (Catatan 13) Sewa Barang cetak dan keperluan kantor Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Iklan dan promosi Pendidikan dan pelatihan Asuransi Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah
212
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
2010 Rp Juta/ Rp Million
9.053 8.842
6.517 7.141
Depreciation (Note 13) Rental
7.969 3.982 3.854 2.105 2.056 524 496 733
6.736 3.200 1.891 1.093 1.795 1.796 900 363
Printing and office supplies Communication Repairs and maintenance Advertisement and promotion Education and training Insurance Professional fees Others
39.614
31.432
- 68 -
Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
29. PAJAK PENGHASILAN
29. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Bank terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Bank consists of the following:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Pajak kini Pajak tangguhan
12.160 (1.858)
9.594 499
Jumlah
10.302
10.093
Current tax Deferred tax Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Penyisihan (pemulihan) penurunan nilai aset keuangan Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Pemulihan bonus
37.615
Jumlah Laba Kena Pajak
37.363
Income before tax per statements of comprehensive income Temporary differences:
4.328 3.116 (11)
(4.472) 2.654 (20) (158)
Provision (reversal of provision) for financial assets Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment Reversal for bonus
7.433
(1.996)
Total
-
Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan perpajakan Keuntungan penjualan aset tetap Kelebihan penggunaan kompensasi kerugian fiscal tahun 2009 Lain-lain
2010 Rp Juta/ Rp Million
Non deductible expenses:
2.885 (81) -
2.924 -
789
57 29
3.593
3.010
48.641
38.377
- 69 -
Other non-deductible expenses Gain on sale of premises and equipment Excess of compensation fiscal loss in 2009 Others Total Taxable income
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
213
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Income tax and current income tax payable are computed as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million 25 % x Rp 48.641 juta tahun 2011 25 % x Rp 38.377 juta tahun 2010
12.160 -
Jumlah beban pajak Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 Utang pajak (Catatan 18)
9.594
25 % x Rp 48,641 million in 2011 25 % x Rp 38,377 million in 2010
12.160
9.594
Total tax expense
4.805
3.800
Less prepayments of income taxes Article 25
7.355
5.794
Tax payable (Note 18)
-
Laba kena pajak dan utang pajak kini Bank tahun 2010, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax payable for 2010 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.
Pada tahun 2009, Kantor Pajak melakukan pemeriksaan pajak atas pelaporan pajak untuk tahun fiskal 2008. Pada tanggal 10 Mei 2010, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) lebih bayar atas pajak penghasilan pasal 25 tahun fiskal 2008. Pada SKP tersebut disebutkan bahwa kompensasi kerugian fiskal yang dapat digunakan oleh Bank adalah sebesar Rp 4.625 juta, sedangkan pada laporan keuangan tahun 2009, Bank mengakui kompensasi kerugian fiskal sebesar Rp 4.682 juta. Kelebihan pengakuan kompensasi kerugian tersebut dicatat sebagai beban pajak tahun 2010.
In 2009, the Tax Office conducted a tax audit for fiscal year 2008. On May 10, 2010, the Bank received an overpaid Tax Assessment Letter (SKP) for article 25 income tax for fiscal year 2008. Based on the SKP, the tax loss that can be compensated by the Bank amounted to Rp 4,625 million, while the tax loss carried forward in the Bank’s 2009 financial statements amounted to Rp 4,682 million. The excess of the tax loss carry forward was recorded as tax expense in the current operation of 2010.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s net deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Dikreditkan (dibebankan) ke Penyesuaian pada laporan laba rugi penerapan awal PSAK komprehensif/ No. 55 (Revisi 2006)/ Credited Adjustment due to (charged) to initial adoption comprehensive 1 Januari/ of PSAK No. 55 income for January 1, (Revised 2006) the year 2010 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Penyisihan (pemulihan) penghapusan aset keuangan Imbalan pasca kerja Pemulihan bonus Penyusutan aset tetap Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - setelah dikurangi realisasi laba/rugi Aset pajak tangguhan
214
2010 Rp Juta/ Rp Million
1.470 1.281 40 (42)
270 3.019
(523) -
(1.118) 664 (40) (5)
Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity for the year Rp Juta/ Rp Million
-
Dikreditkan (dibebankan) laporan laba rugi komprehensif/ Credited Dibebankan ke (charged) to ekuitas/ 31 Desember/ comprehensive Charged to 31 Desember/ December 31, income for equity for December 31, 2010 the year the year 2011 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
(171) 1.945 (47)
-
-
583
853
(523)
(499)
583
2.580
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 70 -
1.082 779 (3)
1.858
-
911 2.724 (50)
(347)
506
(347)
4.091
Provision (reversal of provision) for financial assets Post-employment benefits Reversal for bonus Depreciation of premises and equipment Unrealized loss (gain) on available-for-sale securities - net of realized gain/loss Deferred tax assets - Net
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2010 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2010 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban Pajak
2010 Rp Juta/ Rp Million
37.615 9.404
37.363 9.341
898
752
10.302
10.093
Income before tax per statements of comprehensive income Tax expense at applied tax rates: Tax effect of non deductible expenses Tax Expense
30. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
30. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit”, related parties are companies that are directly or indirectly related in ownership and management with the Bank.
a.
Bank Hana, Korea, merupakan pemilik saham Utama Bank.
a.
Bank Hana, Korea, as the Bank’s majority shareholder.
b.
International Finance Corporations (IFC), merupakan pemilik saham Bank.
b.
International Finance Corporations (IFC), as the Bank’s shareholder.
c.
PT Pan Brothers Textile Tbk, PT Panca Prima Eka Brothers, PT Evergreen Sentosa, Hyosung Corporation Co.Ltd, PT JMTech Global Busana, Deerfos Indonesia, Daewoo International Corp, PT KPF Indonesia dan PT Dada Indonesia, dimiliki pemegang saham yang sama.
c.
PT Pan Brothers Textile Tbk, PT Panca Prima Eka Brothers, PT Evergreen Sentosa, Hyosung Corporation Co.Ltd, PT JMTech Global Busana, Deerfos Indonesia, Daewoo International Corp, PT KPF Indonesia and PT Dada Indonesia, owned by the same shareholders.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 71 -
215
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kompensasi pengurus Bank yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp 12.161 juta dan Rp 3.899 juta masing–masing untuk tahun 2011 dan 2010.
d.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. According to management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties. These transactions included the following:
1.
Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 24).
1.
Granting of loans and receipt of interest (Notes 10 and 24).
2.
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 15, 16 dan 25).
2.
Placements of funds by related parties in the form of deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 15, 16 and 25).
3.
Pinjaman yang diterima dari pihak berelasi dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 25).
3.
Borrowing from related party and payment of interest (Notes 17 and 25).
Saldo kredit, simpanan, simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima dari pihak yang berelasi dan persentasenya terhadap jumlah aset dan liabilitas Bank dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The balance of loans, deposits, deposits from other banks and borrowing from related parties and it’s percentage to total assets and liabilities can be summarized as follows:
2011 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
Kredit PT KPF Indonesia PT Dada Indonesia PT JMTech Global Busana Deerfos Indonesia PT Evergreen Sentosa PT Panca Prima Eka Brothers PT Pan Brothers Textile Tbk
158.679 66.181 18.134 2.301 1.631 48 14
89.994 65.683 193 69
Jumlah
246.988
155.939
Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah liabilitas
216
The Bank’s management’s remuneration recognized in the statements of comprehensive income amounted to Rp 12,161 million and Rp 3,899 million in 2011 and 2010, respectively.
6,71%
6,56%
5.729 2.192 16.277
19.286 1.897 56.588
24.198
77.771
0,92%
4,19%
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 72 -
Loans PT KPF Indonesia PT Dada Indonesia PT JMTech Global Busana Deerfos Indonesia PT Evergreen Sentosa PT Panca Prima Eka Brothers PT Pan Brothers Textile Tbk Total Percentage of loans from total assets Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Percentage of deposits from total liabilities
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2011 Rp Juta/ Rp Million Simpanan dari bank lain Hana Bank Korea Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pinjaman yang diterima International Finance Corporation Persentase pinjaman yang diterima dari jumlah liabilitas
1.771 0,07%
1.349 0,07%
136.013 5,16%
135.150 7,28%
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Deposits from other bank Hana Bank Korea Percentage of deposits from other bank from total liabilities Borrowing International Finance Corporation Percentage of borrowing from total liabilities
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2011 Rp Juta/ Rp Million KOMITMEN Tagihan Komitmen Dollar Amerika Serikat Fasilitas pinjaman yang belum digunakan
2010 Rp Juta/ Rp Million
The Bank has commitment and contingent receivables and payables as follows: 2010 Rp Juta/ Rp Million COMMITMENTS Commitment Receivables U.S. Dollar Unused borrowing facility
317.363
180.200
317.363
180.200
324.249
247.077
84.318
97.563
38.955
12.535
Jumlah Liabilitas Komitmen
447.522
357.175
Total Commitment Liabilities
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih
130.159
176.975
Total Commitment Liabilities - Net
Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor
Total Commitment Receivables Commitment Liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers U.S. Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian
932
1.330
CONTINGENCIES Contingent Receivables Rupiah Past due interest receivable
Jumlah
932
1.330
Total
Liabilitas Kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Dollar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
4.900
4.797
Bank guarantees issued U.S. Dollar
64.386
11.222
Bank guarantees issued
Jumlah
69.286
16.019
Total
Liabilitas Kontinjensi - Bersih
68.354
14.689
Contingent Liabilities - Net
198.513
191.664
Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi
Contingent Liabilities Rupiah
Total Commitment and Contingent Liabilities Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
217
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 55.196 juta dan nihil dalam bentuk bank garansi.
The balance of commitments and contingencies with related parties as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 55,196 million and nil, respectively, in the form of bank guarantee.
32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan berdasarkan akun adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position are as follows:
2011 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar
EUR/ Euro
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Juta/ Rp Million
Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Penempatan pada bank lain/ Placement with other bank Efek-efek/Securities Kredit/Loans Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses
877.232
-
7.954
10.120.000
-
91.763
14.836.417
Jumlah Aset/Total Assets
4.566
134.581
5.000.000 892.024 92.593.596
-
45.338 8.088 839.593
594.144 399.596
-
5.387 3.623
(766.728)
-
(6.952)
124.546.281
4.566
1.129.375
Liabilitas/Liabilities Liabilitas segera/Liabilities payable immediately Pendapatan di terima dimuka/ Unearned income Simpanan/Deposits Giro/Demand deposits Deposito berjangka/Time deposits Simpanan dari bank lain/ Deposit from other banks Pinjaman yang diterima/Borrowing Liabilitas akseptasi/Acceptances payable Liabilitas lain-lain/Other liabilities Jumlah Liabilitas/Total Liabilities Aset - bersih/Asset - net
218
1.099.406
-
9.969
15.530
-
141
57.627.012 31.193.618
-
522.533 282.849
576.726 30.000.000 594.144 592.215
-
5.229 272.026 5.387 5.370
121.698.651
-
1.103.504
2.847.630
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 74 -
4.566
25.871
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
2011 Rp 1 USD 1 EUR
2010 Rp
9.067,50 11.714,76
9.010,00 12.017,99
33. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
33. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode sejak tanggal yang tersisa, terhitung 31 Desember 2011 dan 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo dan asumsi perilaku (behavioral assumptions) adalah sebagai berikut: Lain-lain/ Others Rp Juta/ Rp Million Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest - Kas/Cash - Tagihan akseptasi/Acceptances receivable - Biaya dibayar dimuka/Prepaid expense - Aset pajak tangguhan - bersih/Deferred tax assets - net - Aset tetap - bersih/Premises and equipment - net - Aset lain-lain/Other assets Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed interest rate - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - Efek-efek/Securities - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreements to resell Sub jumlah/Sub total Jumlah Aset/Total Asset
USD 1 EUR 1
21.677 4.091 21.821 8.690
The analysis of the maturities of assets and liabilities based on remaining period, starting from December 31, 2011 and 2010, respectively to maturity dates and behavioral assumptions are as follows :
Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp Juta/ Rp Million
30.307 -
-
7.337
> 5 tahun/ > 5 years Rp Juta/ Rp Million
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
-
-
-
-
-
30.307 5.387 21.677
-
-
-
-
4.091 21.821 16.027
-
99.310
-
207.012
3.713
-
56.279
31 Desember/December 31,2011 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
37.644
3.713
1.674
-
1.674
-
207.012
-
-
-
140.988 100
-
400.844
-
-
-
-
348.100
26.623
400.844
-
746.287 4.230
30.000 8.873
-
-
26.623
-
-
1.579.720 -
15.732
1.579.720
53.425
347.711 (27.618) 320.093
-
140.988 2.354.998 (27.618) 2.675.380
776.287 82.260
-
29.448
19.645
-
-
49.093
-
779.965
58.518
15.732
53.425
-
907.640
1.165.709
88.854
416.576
1.634.819
56.279
320.093
3.682.330
Liabilitas/Liabilities: Tanpa suku bunga/Without interest - Liabilitas akseptasi/Acceptances payable - Utang pajak/Taxes payable Pendapatan diterima dimuka/Unearned income - Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Liabilitas segera/Liabilities payable immediately - Liabilitas imbalan pasca kerja/ Post-employment benefits obligation Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Pinjaman yang diterima/Borrowing - Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks - Giro dari bank lain/Demand from other banks - Giro dan tabungan/Demand and savings deposits Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed variable interest rate - Deposito/Time deposits
10.522 536 17.814 10.709
-
3.714 -
-
-
-
5.387 10.522 536 17.814 10.709
10.895
-
-
-
-
-
10.895
-
-
-
55.863
50.476 -
3.714 -
-
1.673
3.635 853
1.673 -
136.013
-
-
136.013
-
272.026
-
-
3.635 853
-
-
800.040
-
1.076.554
-
800.040
-
-
-
804.528
-
136.013
-
732.590
204.617
557.751
-
-
1.494.958
-
3.000
3.000
-
-
-
6.000
-
-
1.500.958
-
2.633.375
136.013
- Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Sub jumlah/Sub total Jumlah Liabilitas/Total Liabilities Selisih/Net
50.476 5.803
735.590
207.617
557.751
1.543.832
209.290
693.764
(120.436)
(277.188)
(378.123)
136.013 1.498.806
320.093
1.048.955
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 75 -
219
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Lain-lain/ Others Rp Juta/ Rp Million Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest - Kas/Cash - Tagihan akseptasi/Acceptances receivable - Beban dibayar dimuka/Prepaid expense - Aset pajak tangguhan bersih/Deferred tax assets - net - Aset tetap - bersih/Premises and equipment - net - Aset lain-lain/Other assets Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed interest rate - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - Efek/Securities - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreements to resell Sub jumlah/Sub total Jumlah Aset/Total Asset
10.807 2.580 23.805 17.328
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp Juta/ Rp Million
17.542 8.809 6.132
54.520
31 Desember/December 31,2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
-
32.483
-
353.715
-
9.142 38.918
9.367
984 -
9.367
984
-
-
151.425
810.484
(13.328)
-
-
-
(13.328)
401.775
151.425
810.484
-
96.970 16.938
50.000 907
-
130.906
-
244.814
50.907
80.923
41.192
679.072
211.699
892.391
8.809
9.367
984
-
80.923 -
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
-
-
17.542 19.160 10.807 2.580 23.805 23.460
-
-
97.354
-
-
353.715
482.201 -
-
> 5 tahun/ > 5 years Rp Juta/ Rp Million
482.201
72.293 72.293
9.142 1.555.321 (13.328) 1.904.850
-
-
146.970 98.768
-
-
130.906
482.201
72.293
376.644 2.378.848
Liabilitas/Liabilities: Tanpa suku bunga/Without interest - Liabilitas akseptasi/Acceptances payable - Utang pajak/Taxes payable - Pendapatan diterima dimuka/Unearned interest income - Liabilitas lain-lain/Other liabilities - Liabilitas segera/Liabilities payable immediately - Liabilitas manfaat karyawan/ Post-employment benefits obligation Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Pinjaman yang diterima/Borrowing - Giro dari bank lain/Demand from other banks - Giro dan tabungan/Demand and savings deposits Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed variable interest rate - Deposito/Time deposits
-
-
-
19.160 8.028
-
-
643 7.885 1.491
-
-
7.779
-
-
44.986
-
-
-
135.150 1.396
-
-
-
465.526
-
-
-
602.072
130.094
-
-
1.203.166
8.028 643 7.885 1.491
-
7.779
-
25.826
-
-
8.809
9.367
-
135.150 1.349
-
-
465.526
-
-
602.025
47
-
731.638
341.434
-
-
-
731.638
47
984
- Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Sub jumlah/Sub total
220
6.100 347.534
-
-
-
6.100
130.094
-
-
1.209.266
-
1.856.324
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities
25.826
1.342.472
356.948
131.078
Selisih/Net
15.366
(663.400)
(145.249)
761.313
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
482.201
72.293
522.524
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
34. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
34. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATIONS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in a bank to a maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 3.576 juta dan Rp 2.761 juta.
The deposit guarantee premium in 2011 and 2010 amounted to Rp 3,576 million and Rp 2,761 million, respectively.
35. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
35. CLASSIFICATIONS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010: 31 Desember/December 31, 2011
Aset keuangan/ Financial assets Kas/ Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/ Securities Kredit/Loans Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreement to resell Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortised costs Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Note
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity Rp Juta/ Rp Million
5
-
30.307
-
-
30.307
30.307
6 7
-
207.012 140.988
-
-
207.012 140.988
207.012 140.988
8 9 10
17.790 -
-
776.287 82.260 2.327.380
776.287 82.260 2.327.380
11 12 14
-
-
49.093 5.387 12.617
49.093 5.387 12.617
-
3.631.331
3.631.331
2.294.998 10.488 5.387 272.026 4.122
2.294.998 10.488 5.387 272.026 4.122
2.294.998 10.488 5.387 272.026 4.122
2.587.021
2.587.021
2.587.021
(2.587.021)
1.044.310
1.044.310
17.790
Jumlah/ Total Financial Liabilities Simpanan/ Deposits Simpanan dari Bank lain/ Deposits from other banks Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable Pinjaman yang diterima/ Borrowing Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Pinjaman yang diterima dan piutang/Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million
15 16 12 17 21
-
Jumlah/ Total
-
Selisih/ Differences
17.790
- 77 -
776.287 2.327.380 49.093 5.387 12.617 3.549.071
3.549.071
64.470 64.470
64.470
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp Juta/ Rp Million
Nilai wajar/ Fair value Rp Juta/ Rp Million
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
221
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/ December 31, 2010
Catatan/ Note
Aset keuangan/ Financial assets Kas/ Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/ Securities Kredit/Loans Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreement to resell Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount Rp Juta/ Rp Million
Nilai wajar/ Fair value Rp Juta/ Rp Million
5
-
17.542
-
-
17.542
17.542
-
353.715 9.142
-
-
353.715 9.142
353.715 9.142
8 9 10
-
146.970 1.541.993
-
146.970 98.768 1.541.993
146.970 98.768 1.541.993
11 12 14
-
130.906 19.160 8.485
-
130.906 19.160 8.485
130.906 19.160 8.485
-
2.326.681
2.326.681
1.668.692 7.496 19.160 135.150 1.524
1.668.692 7.496 19.160 135.150 1.524
1.668.692 7.496 19.160 135.150 1.524
1.832.022
1.832.022
1.832.022
(1.832.022)
494.659
494.659
7.520
7.520
15 16 12 17 21
Jumlah/ Total Selisih/ Differences
-
2.227.913
-
-
7.520
36. MANAJEMEN RISIKO
222
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortised costs Rp Juta/ Rp Million
6 7
Jumlah/ Total Liabilitas keuangan/ Financial Liabilities Simpanan/ Deposits Simpanan dari Bank lain/ Deposits from other banks Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable Pinjaman yang diterima/ Borrowing Liabilitas lain-lain/Other Liabilities
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity Rp Juta/ Rp Million
Pinjaman yang diterima dan piutang/Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million
2.227.913
91.248 91.248
91.248
36. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s Management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan, dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
All risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Management Risiko Kredit
Credit Risk Management
Bank mengidentifikasi adanya risiko kredit yang muncul dari kegagalan debitur memenuhi liabilitas pembayarannya, yang antara lain terkait dengan pemberian pinjaman, trade financing, dan penempatan dana. Upaya pengelolaan risiko kredit dalam hal ini termasuk penetapan batas aman (plafon) pemberian kredit berdasarkan profil risiko debitur, segmentasi pasar, serta kelayakan industri tersebut. Pelaksanaan evaluasi risiko ini berpedoman pada peraturan tertulis Bank yang memfasilitasi proses mitigasi risiko.
The Bank indentifies credit risk that may arise when a borrower defaults on its payment obligations, related to, among other matters, loan granting, trade financing, and funding activities. Credit risk management includes, among other matters, credit line based on borrower’s risk profiles, market segmentation, and the viability of the respective industry. The performance of risk evaluation is based on the Bank’s written guidelines which the facilitate risk mitigation process.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 78 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit Risk Management implementation is not only intended to position the Bank as a bank that complies with regulations, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Bank’s business activity.
Bank memiliki Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit melalui kebijakan kredit dan penetapan batas maksimum kredit yang dapat diberikan kepada suatu industri. Departemen ini juga melakukan pemantauan terhadap profil risiko debitur yang memiliki kredit bermasalah, serta debitur yang memiliki kecenderungan terlambat membayar atau melakukan penarikan melebihi plafonnya.
The Bank has a Risk Management Department that is responsible for managing credit risk through credit policy and for setting credit limits for certain industries. This Department also monitors the risk profile of borrowers that have been categorized as non-performing loan and borrowers that tend to pay late or make drawdown exceeding the line of credit.
Selain itu, Bank juga menerapkan kebijakan persetujuan kredit yang meliputi jumlah kredit yang dapat diberikan, wewenang untuk menentukan batas kredit, tanggung jawab dari petugas kredit, proses persetujuan kredit, akad kredit, dan persetujuan untuk penyaluran kredit. Dalam mekanismenya, persetujuan kredit di Bank harus melewati beberapa tahap, yaitu proposal kredit, penilaian kredit, termasuk penilaian agunan (jika diperlukan), dan persetujuan kredit yang melibatkan Komite Kredit dengan mempertimbangkan masukan dari satuan kerja Credit Reviewer.
In addition, the Bank also applies credit approval policies that include the maximum loan that can be granted, the authority to approve credit line, the responsibilities of credit officers, the credit approval process, loan agreements, and approval for extending of credit. In its mechanism, the Bank’s credit approval must go through several stages, such as credit proposal, credit evaluation, including valuation of collateral (if required), and credit approval involving the Credit (Loan) Committee with consideration to input from the Credit Reviewer work unit.
Sejalan dengan prinsip kehati-hatian, “four eyes principles”, serta pemisahan tugas dalam upaya manajemen risiko, Bank selama tahun 2011 berfokus pada reorganisasi proses administrasi kredit. Hal ini ditujukan untuk memisahkan fungsi administrasi kredit, pengendalian eksposur, administrasi hukum dan kustodian.
In line with the prudential principles, the “four eyes principles”, and segregation of duties as a part of risk management, during the year 2011 the Bank focused on reorganizing its credit administration. This was done for the purpose of separating administration function from other units, such as credit administration, exposure control, legal administration and custodian.
Dukungan terhadap penerapan manajemen risiko juga diberikan oleh para pemegang saham Bank dalam bentuk alih pengetahuan agar Bank dapat meningkatkan kemampuannya dalam pengkajian risiko kredit, terutama untuk memastikan kualitas kredit yang baik. Keberadaan satuan kerja Credit Reviewer dalam hal ini menjadi sangat vital mengingat potensi risiko yang timbul dari bisnis jasa yang dijalankan Bank. Analisis terhadap portofolio kredit dilakukan untuk memonitor pertumbuhan kredit berdasarkan segmentasi. Bank dalam hal ini mengaplikasikan pendekatan target pasar berdasarkan industri secara spesifik. Plafon kredit debitur ditentukan berdasarkan profil nasabah atau sektor industri untuk mengelola permodalan Bank.
Support for the implementation of risk management has also been given by the Bank’s shareholders in the form of knowledge transfer, so that the Bank can stregthen its capability in credit risk assessment, especially to determine the quality of such credit. The existence of the Credit Reviewer unit is critical in this regard considering the potential risk that may arise from the business services that the Bank provides. Credit portfolio analysis is done to monitor credit growth based on loan segmentation. The Bank applies a market target approach based on specific industries. Credit ceilings are determined based on the borrower’s profile and economic sector in order to manage the Bank’s capital.
- 79 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
223
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) The table below shows the Bank’s credit portfolio by type of facility granted:
Tabel di bawah ini merupakan portofolio kredit Bank berdasarkan jenis penyediaan dana yang diberikan: i.
i. Maximum exposure to credit risk on statements of financial position and offbalance sheet financial instrument, without taking into accounting using collateral enhancement.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada posisi keuangan dan rekening tanpa memperhitungkan administratif, metode akuntansi atas penambahan jaminan. Uraian
2011 Rp Juta/ Rp Million
Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit - sebelum cadangan kerugian penurunan nilai Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Aset lain-lain - bersih Sub Jumlah
Statements of financial position: Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - gross of allowance for impairment loans Securities purchased with agreement to resell Acceptances receivable Other assets - net
353.715 9.142
776.287 82.260
146.970 98.768
2.354.998
1.558.079
49.093 5.387 12.617
130.906 19.160 8.485
3.628.642
2.325.225
69.286
16.019
38.955
12.535
Commitments and Contingencies: Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letters of credit
108.241
28.554
Sub Total
3.736.883
2.353.779
Sub Jumlah
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit
Sub Total
Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi sebelum cadangan kerugian penurunan nilai.
Concentration of credit risk of loans by type of loans and economic sector excluding allowance for impairment losses.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2011 Rp Juta/ Rp Million
224
Description
207.012 140.988
Komitmen dan Kontijensi: Bank garansi yang diterbitkan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan
Jumlah
2010 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
%
%
Investasi Modal Kerja Konsumsi
470.492 1.761.464 123.042
19,98 74,80 5,22
352.764 1.102.597 102.718
22,64 70,78 6,58
Jumlah
2.354.998
100
1.558.079
100
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 80 -
Investment Working Capital Consumption Total
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi :
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2011 Rp Juta/ Rp Million
Industri Jasa Sosial dan Dunia Usaha Perdagangan, Restoran dan Hotel Konstruksi Pertambangan Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian Listrik, Air dan Gas Lain-lain Total
2010 Rp Juta/ Rp Million
%
%
692.722 189.115
29,41 8,03
484.575 434.130
31,10 27,86
447.668 184.542 179.514
19,01 7,84 7,62
404.623 18.121 17.572
25,97 1,16 1,13
39.855 36.299 129.903 455.380
1,69 1,54 5,52 19,34
16.093 14.125 1.551 167.289
1,03 0,91 0,10 10,74
2.354.998
100
1.558.079
100
iii. Konsentrasi kredit atas aset keuangan berdasarkan jenis debitur sebelum cadangan kerugian penurunan nilai.
Manufacturing Social and Business services Trading, Restaurants and Hotels Construction Mining Transportation, Warehousing and Communication Agriculture Electricity, Water and Gas Others Total
iii. Credit concentration of financial assets by type of debtors excluding allowance for impairment losses. 2011
Penempatan pada Giro pada bank lain bank lain dan BI/ dan BI/Demand Placement with deposits with other other banks and BI banks and BI Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Total
207.012 140.988 348.000
405.949 370.338 776.287
Efek-efek/ Securities Rp Juta/ Rp Million 9.702 53.425 19.133 82.260
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased with agreement to resell Rp Juta/ Rp Million
Kredit/Loans Rp Juta/ Rp Million
-
1.582.005 772.993 2.354.998
49.093 49.093
Aset lain-lain - Komitmen dan bersih/ kontinjensi/ Tagihan akseptasi/ Other assets Commitments and Acceptances - net contingencies receivable Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million -
159 5.387
5.387
7.998 4.460 12.617
108.241 108.241
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 622.663 102.518 511.485 19.133 1.703.631 777.453 3.736.883
%
17 3 14 1 46 21 100
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Ritel Total
2010
Penempatan pada Giro pada bank lain bank lain dan BI/ dan BI/Demand Placement with deposits with other other banks and BI banks and BI Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Bank Indonesia Pemerintah Bank-bank Entitas Sektor Publik Korporasi Retail Total
353.715 9.142 362.857
96.970 -
Efek-efek/ Securities Rp Juta/ Rp Million
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities purchased with agreement to resell Rp Juta/ Rp Million
-
55.265
50.000
43.503
146.970
98.768
Kredit/Loans Rp Juta/ Rp Million
130.906 130.906
- 81 -
1.048.703 509.376 1.558.079
Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi/ Tagihan akseptasi/ - bersih/ Other assets Commitments and Acceptances - net contingencies receivable Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million -
269 4.677 19.160
-
3.539 -
19.160
28.554 -
8.485
28.554
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 450.685 186.440 13.819 93.503 1.099.956 509.376 2.353.779
%
19 8 1 4 47 22 100
Bank Indonesia Government Banks Public Sector Entities Corporate Ritel Total
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
225
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seiring dinamika dibisnis jasa perbankan, Bank juga telah memiliki satuan kerja Asset Recovery agar penanganan kredit bermasalah dapat lebih terarah, terutama dalam hal pengelolaan Non-Performing Loan (NPL). Penanganan kredit bermasalah terbagi atas 2 (dua) kategori, yang dapat ditagih kembali dan yang tidak dapat ditagih kembali. Bagi kredit bermasalah yang masih dapat ditagih kembali ditangani dengan mengajukan restrukturisasi utang atau penyelesaian aset. Sementara itu, bagi kredit bermasalah yang tidak dapat ditagih kembali, Bank menggunakan pendekatan cash settlement atau jalur hukum.
As the banking service industry is constantly changing, the Bank has established an Asset Recovery unit so that problematic loans can be handled in a more directed way, especially in managing Non-Performing Loans (NPL). Handling of non-performing loans is divided into 2 (two) categories, collectible and uncollectible. Collectible troubled loans are managed through credit restructuring or asset settlement, while for the uncollectible troubled loans, the Bank uses a cash settlement approach or legal channels.
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses internal, sistem, dan kejadian-kejadian di luar kendali Bank (kejadian eksternal).
Operational risk is the potential for losses arising from events involving people, internal processes, systems, and events beyond the Bank’s control (external events).
Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional.
Operational risk management is an integral part of the Bank’s risk management. Operational risk differs from market risk and credit risk in that more qualitative methods are used for its assessment. In general, operational risk management is intended to prevent and mitigate the risk in order to minimize the impact of operational risk losses.
Bank pada tahun 2011 mengantisipasi risiko operasional dengan mempersiapkan peletakan model pengelolaan risiko melalui penerapan sistem pengevaluasian tingkat risiko operasional diseluruh satuan kerja Bank guna mendukung penciptaan nilai bagi para pemegang saham. Bank juga memperbaiki control assessment agar pihak-pihak terkait dapat mewaspadai sejak awal potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas mereka. Penerapan analisis dampak usaha dan rencana kelangsungan usaha yang diikuti pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang memadai guna mengantisipasi risiko teknologi telah membuahkan hasil signifikan terhadap prospek bisnis Bank ke depannya.
For the year 2011, the Bank anticipated operational risk by preparing the establishment of risk management model through implementation of operational risk level evaluation on all working units of the Bank in order to support value creation for the shareholders. The Bank has also improved control assessment, so that, from the beginning, the parties concerned can be on guard against potential risks that may arise from their activities. The implementation of business impact analysis and business continuity plan (BCP), together with the development of adequate information technology infrastructure has produced significant results for the Bank’s business prospect in the future.
- 82 -
226
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beberapa metode yang digunakan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko operasional yang dihadapi Bank antara lain, pemantauan atas system downtime, baik ATM maupun core banking (HOBIS), evaluasi atas implementasi SOP dalam aktivitas operasional harian, pencatatan atas frekuensi fraud beserta nilainya, perhitungan atas jumlah dan nilai sanksi/penalti dari Bank Indonesia, rasio perputaran karyawan, rasio biaya pelatihan terhadap total biaya karyawan, pengelolaan rencana kesinambungan bisnis, kualitas layanan per cabang, pengelolaan alih daya utilisasi hak cuti karyawan, serta pengawasan atas mekanisme dan pemenuhan laporan yang dilakukan oleh satuan kerja terkait. Rencana ke depannya, Departemen Manajemen Risiko juga telah mengembangkan metodologi yang terkait dengan operational risk controls self assessment (ORCSA). Metode ini bertujuan untuk memetakan kategori risiko operasional mana yang sering muncul dalam aktivitas transaksi sehari-hari, baik ditingkat cabang maupun ditingkat aktivitas fungsional.
Several methods have been used by the Risk Management Department to manage operational risk faced by the Bank, including monitoring of system downtime for both ATM and core banking (HOBIS), evaluation on SOP implementation for daily operational activities, recording of fraud in terms of both frequency and amount, calculation of amounts and frequency of penalties imposed by Bank Indonesia, employee turnover ratio, training expense tp total employee expense ratio, business continuity plan management, service outsourcing quality at branch level, management, utilization of employee’s annual leaves and monitoring on reporting mechanism and compliance by the work units concerned. In the future, the Risk Management Department has also develop a methodology related to operational risk controls self assessment (ORCSA). This method aims to map which operational risk categories have the highest frequency in daily transaction activities, both at branch level and functional activity level.
Risiko Hukum
Legal Risk
Selama tahun 2011, Bank memantau potensi risiko hukum yang mungkin dapat timbul akibat kelemahan sistem hukum atau adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga melalui pengembangan standarisasi dokumen legal untuk aktivitas bisnis perbankan. Selain itu, satuan kerja Corporate Legal juga memberikan nasehat-nasehat hukum perbankan kepada satuan kerja terkait dan melakukan pengawasan terhadap dokumen-dokumen yang masih berstatus “To Be Obtained” (TBO).
During 2011, the Bank has monitored the potential legal risk which may arise from weakness in legal system or existence of lawsuits from third party(s), by developing standard legal documents for banking business activities. Aside from that, the Corporate Legal unit also provides advice on banking legal issues to related working units and performs monitoring of all documents still categorized as “To Be Obtained” (TBO).
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan operasional, terutama yang melibatkan pihak ketiga, yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan maupun tuntutan hukum.
For legal risk management, the Bank has monitored all operational activities, especially those involving third parties that have potential to raise conflict of interest or lawsuits.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Dalam mengelola risiko strategis, Bank berpedoman pada prinsip kehati-hatian dengan menerapkan analisa pasar yang mendalam untuk memantau perkembangan usaha dan iklim ekonomi guna membantu manajemen membuat keputusan yang tepat. Bank juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pogram kerja, serta rencana aksi korporasi strategis yang dikaitkan dengan target, potensi pencapaian, serta visi dan misi Bank.
In managing the strategic risk, the Bank is guided by prudent principles by implementing deep market analysis to monitor business development and the economic climate in order to assist the management in making appropriate business decisions. The Bank also fully evaluates its working program and strategic corporate action plan which is linked to the Bank’s targets, potential achievements, and vision and mission.
- 83 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
227
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
228
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Bank mengidentifikasi potensi risiko reputasi akibat pemberitaan yang tidak berimbang, sehingga menimbulkan opini negatif di masyarakat terhadap Bank. Perbaikan yang dilakukan Bank di segala lini usaha selama tahun 2011 merupakan langkah pembenahan fundamental ke arah yang lebih baik. Eksposur terhadap situasi kerja yang tidak kondusif berpotensi menurunkan kepercayaan nasabah terhadap profesionalisme Bank dan sumber daya manusia didalamnya, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan Bank.
The Bank has identified the potential reputation risk that could arise from imbalanced news reports that may result in negative public opinion towards the Bank. One improvement made by the Bank in all business lines during 2011 was a fundamental restructuring towards a better direction. Exposure to unfavorable working conditions could reduce customers trust in the Bank’s professionalism and personnel, thereby reducing the Bank’s revenue.
Bank memitigasi risiko reputasi antara lain melalui komunikasi intensif kepada satuan kerja Corporate Secretary yang memfasilitasi kemudahan dalam akses informasi dan menugaskan satuan kerja Service Quality untuk memastikan peningkatan layanan Bank. Penerapan Service Level Agreement juga dilakukan untuk menangani keluhan nasabah terkait layanan Bank melalui hotline pelayanan nasabah dan surat elektronik ke situs Bank.
The Bank mitigates reputation risk through among other matters, intensive communication to the Corporate Secretary unit, which facilitates easier access to information and delegates the Service Quality unit to ensure the improvement of corporate service. Application of Service Level Agreements is also done to handle customer complaints related to the Bank’s services through a customer service hotline and email to the Bank’s website.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Bank terus memantau potensi risiko kepatuhan yang dapat timbul dari kegagalan Bank mematuhi peraturan yang berlaku, di antaranya terkait dengan pemenuhan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM), rasio NPL, batas maksimum pemberian kredit (BMPK), giro wajib minimum (GWM), dan posisi devisa netto (PDN). Ketidakpatuhan terhadap peraturan-peraturan ini berisiko dikenakannya denda atau teguran dari pihak otoritas di bidang moneter, sehingga berdampak pada reputasi Bank di mata umum.
The Bank always monitors the potential compliance risk which may arise from the Bank’s failure to comply with prevailing regulations related to, among other matters, capital adequacy ratio (CAR), NPL ratio, legal lending limit (LLL), minimum reserve requirement (RR), and net open position (NOP). Noncompliance with these regulations could incur fines or warnings from the monetary authority, which would affect the Bank’s public reputation.
Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh satuan kerja Kepatuhan untuk mengidentifikasi potensi dan mencegah pelanggaran dalam proses kegiatan usaha yang berisiko mengganggu keuangan maupun reputasi Bank. Kajian menyeluruh terhadap aspek kepatuhan diterapkan secara sistematis dalam tiap proses dan aktivitas yang ada di Bank. Melalui satuan kerja Kepatuhan, Bank juga telah menerapkan peraturan dan ketentuan yang terkait dengan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
The Bank has appointed a Compliance Director assisted by the Compliance unit, to identify potential breaches and prevent any violations in business activity process that could potentially damage the Bank’s financial condition and reputation. Comprehensive reviews of compliance aspects are applied systematically to all processes and activities within the Bank. Through the Compliance unit, the Bank has also implemented rules and regulations concerning money laundering and prevention of terrorism financing.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen Risiko Permodalan
Capital Risk
Sebagai Bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar.
As a Bank operating in Indonesia, the Bank is required by Bank Indonesia to maintain at all times a capital adequacy ratio (“CAR”) above a specified percentage. The Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 requires commercial banks in Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio of 8%. The Bank Indonesia Regulation No. 5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 requires all commercial banks with certain qualification to include market risk in calculating capital adequacy ratio and maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% with the inclusion of market risk:
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bankbank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM. Perhitungan beban modal risiko operasional dalam menghitung KPMM untuk risiko operasional dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 2010.
Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 requires commercial banks in Indonesia to include operational risk in calculating Capital Adequacy Ratio. Calculation of operational risk capital charges in calculating the capital adequacy ratio for operational risk is applied gradually since January 1, 2010.
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang kuat untuk memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat.
The Bank’s capital management objective is to ensure that the Bank is well capitalized in a manner that meets all of its working and regulatory capital needs, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head office.
Sepanjang tahun, Bank telah mematuhi seluruh persyaratan modal eksternal yang telah ditetapkan.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rasio kewajiban penyediaan modal Bank adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2011 and 2010, the Bank’s capital adequacy ratios were as follows:
2011
2010
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Modal - Modal inti - Modal pelengkap
1.029.531 24.434
502.985 15.380
Capital - Core capital - Supplementary capital
Jumlah modal
1.053.965
518.365
Total capital
Aset tertimbang menurut risiko: Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional
2.204.530 203.533
1.695.895 53.547
Risk weighted asset: For credit risk For operational risk
Rasio kewajiban modal minimum dengan memperhitungkan: Risiko kredit dan operasional
43,77%
29,63%
Capital adequacy ratio with: Credit and operational risk
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 85 -
229
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank tidak melakukan perhitungan rasio liabilitas penyediaan modal minimum dengan memperhitungkan perubahan risiko pasar, karena sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan, jumlah aset Bank masih kurang dari Rp 10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading book masih kurang dari Rp 20 miliar. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum Bank umum dengan memperhitungkan risiko pasar.
230
The Bank did not perform calculation of the Capital Adequacy Ratio with market risk charge because, until the statements of financial position, the Bank’s total assets are less than Rp 10 trillion and the Bank’s marketable securities position in the trading book is less than Rp 20 billion. This is already in line with Bank Indonesia regulation No. 5/12/PBI/2003 regarding the minimum capital requirement for commercial banks taking into account market risk.
a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,49% dan 0,83%.
a.
The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2011 and 2010 are 0.49% and 0.83%, respectively.
b.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi.
b.
The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2011 and 2010 according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit, is the same with the funds granted to related parties as stated in this report.
c.
Rasio kredit terhadap jumlah simpanan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 102,61% dan 93,36%.
c.
The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2011 and 2010 were 102.61% and 93.36%, respectively.
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Pengelolaan risiko pasar terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan berbagai faktor risiko pasar. Bank memiliki kebijakan dan batas (limit) yang terkait dengan pengelolaan risiko pasar, serta memiliki unit independen dalam melakukan pemantauan transaksi treasuri. Bank juga melakukan analisa untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Secara umum, dampak risiko pasar terhadap portofolio Bank tidak besar karena transaksi trading masih dibatasi.
Market risk management consists of the processes of identification, measurement, and monitoring of various market risk factors. The Bank has policies and limits related to market risk management, and also have an independent unit for monitoring treasury transactions. The Bank also conducts analysis to measure its ability to cope with unfavorable market conditions. In general, market risk impact on the Bank’s portfolio is considered small due to the low level of trading activity.
Manajemen portofolio Bank juga dilakukan dalam menghadapi pergerakan suku bunga pasar, walaupun komposisi risiko ini terbilang masih kecil secara perhitungan agregat profil risiko. Pemantauan pergerakan risiko suku bunga pasar dilakukan secara khusus oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang untuk membuat memiliki wewenang penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit. Bank menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat Cost of Fund (COF) ditambah dengan sejumlah marjin. Besarnya COF dikaji tiap bulan oleh ALCO dan satuan kerja Treasuri.
Bank also manages its portfolio by dealing with market interest rate fluctuation, even though the composition of this risk is relatively small compared to the aggregate risk profile. Monitoring of market interest rate movement is carried out specifically by the Asset and Liability Committee (ALCO), which has the authority to make necessary adjustments to deposit and loan interest rates. The Bank determines its loan interest rate based on cost of fund (COF) plus additional provision and overhead cost. The amount of COF is reviewed on a monthly basis by ALCO and the Treasury unit.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 86 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
1. Risiko Nilai Tukar
1. Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi mata uang asing baik dari laporan posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan posisi devisa netto (PDN) yang dilakukan secara harian.
Foreign exchange risk is risk that arises from foreign exchange transactions, both on and off the statements of financial positon. Foreign exchange risk is measured using net open positon (NOP) exposures in daily basis.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
Dollar Amerika Serikat Euro
1.129.322 53
2011 Liabilitas dan Liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million 1.206.845 -
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp Juta/ Rp Million
Foreign currency
77.523 53
U.S. Dollar Euro
Jumlah
77.576
Total
Modal *)
548.058
Persentase PDN terhadap modal
14,15%
- 87 -
Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
231
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp Juta/ Rp Million
Dollar Amerika Serikat
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2010 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp Juta/ Rp Million
835.910
833.028
Modal *)
232
2.882 517.190
Persentase PDN terhadap modal
2.
Bersih - absolut/ Net - absolute Rp Juta/ Rp Million
0,56%
Foreign currency
U.S. Dollar Total Capital *) Percentage of Net Open Position to Capital
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan akhir tahun pada tanggal modal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 210.793 juta dan Rp 104.227 juta. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The (absolute) value of Net Open Position mas of December 31, 2011 and 2010 using capital at the end of the year amounted to Rp 210,793 million and Rp 104,227 million, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal akhir tahun, yaitu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar 7,36% dan 0,56%.
The percentage of Net Open Position to capital at the end of the year as of December 31, 2011 and 2010 are 7.36% and 0.56%, respectively.
Risiko Suku Bunga
2.
Interest Rate Risk
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL).
Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).
The table below shows the repricing profile of the Bank’s rate sensitive assets and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 88 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest - Kas/Cash - Tagihan akseptasi/Acceptances receivable - Aset lain-lain/Other assets
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Lain-lain/ Others Rp Juta/ Rp Million
Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp Juta/ Rp Million
-
-
Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed interest rate - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - Efek-efek/Securities - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreements to resell Sub jumlah/Sub total
30.307
31 Desember/December 31,2011 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d 3 bulan/ 12 bulan/ > 1 - 3 months > 3 - 12 months Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
3.713
5.280
7.337
5.280
37.644
-
-
3.713
> 1 tahun/ > 1 years Rp Juta/ Rp Million
1.674
30.307 5.387 12.617
1.674
48.311
-
-
207.012
-
-
140.988 100
-
-
-
-
-
348.100
26.623
400.844
-
746.287 4.230
30.000 8.873
-
-
29.448
19.645
-
-
779.965
58.518
15.732
53.425
907.640
1.165.709
88.854
416.576
1.954.912
3.631.331
Jumlah Aset/Total Asset
5.280
-
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
26.623
-
400.844 -
15.732
207.012
1.927.431
140.988 2.354.998
(27.618)
(27.618)
1.899.813
2.675.380
53.425
776.287 82.260
-
49.093
Liabilitas/Liabilities: Tanpa suku bunga/Without interest - Liabilitas akseptasi/Acceptances payable - Liabilitas lain-lain/Other liabilities
-
Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Pinjaman yang diterima/Borrowing - Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks - Giro dari bank lain/Demand from other banks - Giro dan tabungan/Demand and savings deposits Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed variable interest rate - Deposito/Time deposits
3.714 4.122
-
4.122 -
1.673
-
-
5.387 4.122
1.673
-
-
9.509
3.714
-
-
136.013
136.013
272.026
-
3.635 853
-
-
-
3.635 853
-
800.040
-
-
-
800.040
-
804.528
-
136.013
-
732.590
204.617
557.751
-
1.494.958
-
3.000
3.000
-
-
6.000
-
735.590
207.617
557.751
-
1.500.958
136.013
1.076.554
- Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Sub jumlah/Sub total Jumlah Liabilitas/Total Liabilities
4.122
1.543.832
209.290
693.764
136.013
2.587.021
Selisih/Net
1.158
(378.123)
(120.436)
(277.188)
1.818.899
1.044.310
- 89 -
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
233
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Lain-lain/ Others Rp Juta/ Rp Million Aset/Asset Tanpa suku bunga/Without interest - Kas/Cash - Tagihan akseptasi/Acceptances receivable - Aset lain-lain/Other assets
-
Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia - Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks - Kredit/Loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed interest rate - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks - Efek/Securities - Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased with agreements to resell Sub jumlah/Sub total Jumlah Aset/Total Asset
31 Desember/December 31,2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d 3 bulan/ 12 bulan/ > 1 - 3 months > 3 - 12 months Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp Juta/ Rp Million
2.353
17.542 8.809 6.132
2.353
32.483
-
353.715
-
9.142 38.918
-
9.367
-
-
17.542 19.160 8.485
984
-
45.187
-
353.715
-
-
151.425
810.484
(13.328)
-
-
-
(13.328)
401.775
151.425
810.484
-
96.970 16.938
50.000 907
-
130.906
(10.975)
-
Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million
984 -
9.367
> 1 tahun/ > 1 year Rp Juta/ Rp Million
554.494 -
80.923 -
9.142 1.555.321 (13.328)
554.494
1.904.850
-
146.970 98.768
-
130.906
244.814
50.907
80.923
-
376.644
679.072
211.699
892.391
554.494
2.326.681
Liabilitas/Liabilities: Tanpa suku bunga/Without interest - Liabilitas akseptasi/Acceptances payable - Liabilitas lain-lain/Other liabilities
-
Sub jumlah/Sub total Suku bunga variabel/Variable interest rate - Pinjaman yang diterima/Borrowing - Giro dari bank lain/Demand from other banks - Giro dan tabungan/Demand and savings deposits Sub jumlah/Sub total Suku bunga tetap/Fixed variable interest rate - Deposito/Time deposits
8.809 1.524
9.367
-
1.524
8.809
984
-
19.160 1.524
984
-
20.684
-
-
135.150 1.396
-
-
465.526
-
-
602.072
130.094
-
1.203.166
-
-
6.100
130.094
-
1.209.266
-
1.832.022
9.367
-
135.150 1.349
-
-
465.526
-
-
602.025
47
-
731.638
341.434
-
-
-
731.638
47
- Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Sub jumlah/Sub total Jumlah Liabilitas/Total Liabilities Selisih/Net
234
1.524 (12.499)
6.100 347.534
1.342.472 (663.400)
356.948
131.078
(145.249)
761.313
554.494
494.659
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Bank menyediakan aset likuid untuk memenuhi liabilitas jangka pendek.
Liquidity Risk is risk caused by the Bank’s inability to provide liquid assets to cover short-term liabilities.
Dalam mengantisipasi potensi risiko likuiditas akibat kegagalan memenuhi liabilitas pembayarannya yang sudah jatuh tempo, Bank menerapkan pengelolaan risiko secara holistik, di antaranya meliputi analisis gapping antara pendanaan dan pembiayaan, kecukupan modal, serta penentuan tingkat likuiditas optimum aset. Manajemen likuiditas Bank dilakukan oleh satuan kerja Treasuri, melalui rekomendasi dari Komite Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO.
To anticipate the potential liquidity risk arising from the failure to settle due liabilities, the Bank implements risk management in a holistic way, such as gapping analysis between funding and lending, maintaining capital adequacy, and seeking the optimum level of assets. The Bank’s liquidity management is being handled by the Treasury unit, with recommendations from the Risk Management Committee (RMC) and ALCO.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 90 -
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Peranan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya pengukuran rasio likuiditas dan pengukuran terhadap gap likuiditas berdasarkan analisa kontraktual pembatasan jangka waktu kredit yang berdenominasi Dollar Amerika Serikat, pemberian limit atas fasilitas kredit Dollar Amerika Serikat, serta pengawasan atas pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan US Dollar.
The role of the Risk Management Department in managing liquidity risk is performed using several approaches, including calculation of liquidity ratio and liquidity gap measurement based on contractual analysis, setting limits on credit tenor in U.S. Dollar currency, establishing an aggregate limit for U.S. Dollar loans, and monitoring compliance with the minimum reserve requirement (RR) in both Rupiah and US Dollars.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of 31 December 2011 and 2010, the ratios were as shown below:
2011 Rp Juta/ Rp Million Kas
30.307
17.542
763.651 53.425
459.827 55.265
359.850
43.894
Jumlah aset likuid bersih
1.207.233
576.528
Simpanan
2.294.998
1.668.692
52,60%
34,55%
Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
Rasio
37. PERISTIWA PELAPORAN
SETELAH
PERIODE
Direktur Utama Direktur
Belum memperoleh Indonesia.
Total net liquid assets Deposits Ratio
Based on notarial deed No. 27 of Refizal, S.H. MHum, notary in Jakarta dated January 20, 2012 and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU0015166.AH.01.09. Th.2012 dated February 21, 2012, the composition of the Board of Directors are as follows:
Chang-Sik Choi Hwa Soo Lee *) Sugiarto Kurniawan Chandra Liem Konstantinus Bayu Wisnu Wardhana persetujuan
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Placement with other banks less deposits from other banks
37. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan akta No. 27 dari Notaris Refizal, S.H. MHum, notaris di Jakarta pada tanggal 20 Januari 2012 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU0015166.AH.01.09.Th.2012 tanggal 21 Pebruari 2012, susunan anggota direksi adalah sebagai berikut:
*)
2010 Rp Juta/ Rp Million
President Director Directors
*) Subject to Bank Indonesia’s approval.
Bank
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 91 -
235
PT. BANK HANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
236
PT. BANK HANA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
38. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
38. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan pada halaman 3 sampai dengan 92 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 10 April 2012.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 92 were the responsibilities of the management and were approved and authorized for issue by the Bank’s Directors on April 10, 2012.
Laporan Tahunan 2011 | 2011 Annual Report
- 92 -