Daftar Isi Table of Contents
6
Ikhtisar Keuangan
8
Ikhtisar Operasional Operational Summary
9
Tingkat Kesehatan Induk Perusahaan The Solvency Of Parent Entity
Financial Highlight
60
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
10
Laporan Dewan Komisaris
Report from Board of Commissioners
62
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operation Review per Business Segment
10
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
70
Kinerja Keuangan Financial Performance
16
Laporan Direksi
82
Tata Kelola Perusahaan
19
Kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan Terhadap Target Operational and Financial Performance of Company to the Targets
83
Komitmen dan Konsistensi Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Commitment and Consistency in Introducing Good Corporate Governance (GCG)
23
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Perkebunan Nusantara IV Statement of the Board of Commisioners and Board of Directors Regarding Responsibility for Annual Report 2014 PT Perkebunan Nusantara IV
Report from Board of Directors
Good Corporate Governance
132
Pengelolaan dan Evaluasi Manajemen Risiko Risk Management Evaluation
146
Akuntan Perseroan Company Accountant
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
24
Profil Perusahaan
27
Riwayat Singkat Perusahaan Company History In Brief
153
Program Kemitraan Partnership Program
32
Visi dan Misi Vision and Mission
154
Program Bina Lingkungan Community Development
44
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management
160
Informasi Perusahaan Information of Company
54
Profil Entitas Anak , Entitas Asosiasi dan Afiliasi Subsidiary Entity, Associate Entity and Affiliates Profiles
162
Laporan Keuangan
Company Profile
148
Corporate Social Responsibility
Financial Report
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Semangat Kebersamaan menuju Masa Depan yang Lebih Baik Spirit of Unity towards A Better Future Melambatnya pertumbuhan ekonomi global terutama India dan China, sebagai negara importir CPO terbesar berdampak pada turunnya ekspor CPO Indonesia. Belum membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak di triwulan IV 2014 juga membuat kondisi perusahaan sedikit berpengaruh.
The global economic slowdown especially in China and India as the largest CPO importer countries has declined CPO export from Indonesia. The relatively unrecovered national economy compounded with fuel price increase in quarter VI 2014 give a bit adverse impact to the company performance.
Harga jual rata-rata CPO tahun 2014 relatif masih cukup baik, meskipun capaian produksi TBS dan minyak sawit tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014. Meskipun demikian, secara total capaian TBS dan minyak sawit mengalami kenaikan 5% dari tahun 2013. Tidak tercapainya target produksi TBS antara lain disebabkan adanya fluktuasi perubahan iklim dan kurangnya rerata penyinaran matahari. Dari aspek revenue, perusahaan juga mengalami tekanan dengan tidak membaiknya harga jual teh dalam beberapa tahun ini.
The average selling price of CPO in 2014 is relatively good despite failure of reaching the specified targets of Fresh Fruit Bunch (FFB) production as indicated in Company’s Working and Budget Plan (RKAP) 2014. However, in total the realization of FFB and palm oil production records an increase 5% from 2013. The failure to achieve FFB production is due to climate change and lack of sunshines. From revenue wise, the Company suffers another pressure from low selling price of tea for the last few years.
Untuk mengantisipasi ketidakpastian kondisi eksternal perusahaan membuat kebijakan overall cost leadership untuk memastikan harga pokok produksi (cost price) tidak mengalami kenaikan. Kebijakan tersebut telah didukung oleh seluruh karyawan dari semua level jabatan untuk menjamin going concern perusahaan di masa yang akan datang
To anticipate such external uncertainties the Company sets overall cost leadership policy to assure that the cost price will not rise. This policy receives supports of all employees from all levels to ensure going concern of Company in future.
Dengan semangat persatuan dan kebersamaan seluruh karyawan dalam bekerja, perusahaan berhasil menekan biaya produksi dan harga pokok sehingga meningkatkan perolehan laba perusahaan. Pada tahun 2014 perusahaan berhasil mencapai laba setelah pajak sebesar Rp. 752,36 M atau 73,62% diatas tahun lalu.
Thanks to solid union and solidarity all employees the Company managed to minimize production costs and cost of goods sold from which the Company can reap more profits. In 2014 the Company books profits after tax at Rp752.36 billion or 73.62% higher than last year’s realization.
Annual Report PTPN IV 2014
1
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Ihktisar Kinerja Perusahaan Company Performance Summary
2
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Annual Report PTPN IV 2014
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
4
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Annual Report PTPN IV 2014
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
(Rp Juta | Rp Million) Uraian
Tahun | Year
Description
2010 5,442,078 3,214,449 2,227,629
2011 5,611,630 3,091,024 2,520,606
2012 5,419,615 2,952,009 2,467,606
2013 5,400,711 3,326,444 2,074,267
2014 6,322,616 3,702,624 2,619,992
1,100,611
1,217,886
994,828
675,436
1,103,179
790,359
884,296
697,429
433,345
752,364
2,980
2,810
(1,768)
(2,595)
(2,114)
793,339 810,624
887,106 906,970
695,661 237,050
430,750 147,290
750,250 255,722
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset
1,491,308 5,286,213 6,777,521
1,874,276 6,287,068 8,161,344
2,047,441 7,455,831 9,503,272
1,776,281 8,187,569 9,963,850
2,235,060 8,669,949 10,905,009
Liablitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
1,234,738 2,240,592 3,475,330
1,469,735 2,602,270 4,072,005
1,664,458 3,395,313 5,059,771
1,647,134 3,677,217 5,324,351
1,986,078 3,663,883 5,649,961
Current Liabilities Non Current Liabilities Total Liabilities
3,292,054
3,915,530
4,203,291
4,392,535
5,010,562
Equity attributable to : Owners Of the Company
10,137 3,302,191 6,777,521 256,570 1,054,420 61,601
173,809 4,089,339 8,161,344 404,541 1,276,317 67,485
240,210 4,443,501 9,503,272 382,983 1,543,088 141,184
246,964 4,639,499 9,963,850 129,147 1,133,408 141,142
244,486 5,255,048 10,905,009 248,982 1,013,230 54,202
Pendapatan Bersih Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Yang dapat diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan Non Pengendali Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Per Saham (Rp/Saham)
Modal Kerja Bersih Investasi (Capex) Penyertaan pada Entitas Lain Rasio Keuangan Likuiditas ~ Curent Ratio ~ Cash Ratio
Net Revenues Cost Of Revenues Gross Profit Income Before Tax Income for the period attributable to : Owners Of the Company Non Controlling Interests Total Comprehensive income for the year Basic earnings per share Current Assets Non Current Assets Total Assets
Non Controlling Interests Total Equity Total Liabilities and Equity Net Working Capital Capital Expenditure participation to other entities Financial Ratio liquidity Current Ratio Cash Ratio
120.78% 82.23%
127.52% 100.13%
123.01% 91.58%
107.84% 77.99%
112.54% 86.44%
1,1 x 0,8 x
1,0 x 0,7 x
0,8 x 0,6 x
0,71 x 0,5 x
0,77 x 0,6 x
Debt Management ~ Debt to total assets (D/A)
51.28%
49.89%
53.24%
53.44%
51.81%
Debt Management ~ Debt to total assets (D/A)
Profitability ~ Profit margin on sales ~ Return on assets (ROA) ~ Return on equity (ROE)
14.52% 11.66% 24.01%
15.76% 10.84% 22.58%
12.87% 7.34% 16.59%
8.02% 4.35% 9.87%
11.90% 6.90% 15.02%
Profitability ~ Profit margin on sales ~ Return on assets (ROA) ~ Return on equity (ROE)
Asset Management ~ Fixed asset turnover ~ Total asset turnover
Asset Management ~ Fixed asset turnover ~ Total asset turnover
Annual Report PTPN IV 2014
7
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Ikhtisar Operasional Operational Summary
Tahun | Year
Uraian 1. Komiditi Kelapa Sawit Produksi (Ton) Kebun Sendiri - TBS Dipanen - Minyak Sawit (MS) - Inti Sawit (IS) Jumlah MS & IS Pembelian TBS Pihak Ketiga - TBS Diterima - Minyak Sawit (MS) - Inti Sawit (IS) Jumlah MS & IS JUMLAH KELAPA SAWIT - TBS Dipanen/Diterima - Minyak Sawit (MS) - Inti Sawit (IS) Jumlah MS & IS Produktivitas (Ton/ Ha) TBS Minyak Sawit Inti Sawit Jumlah MS & IS Rendemen Kebun Sendiri Minyak Sawit Inti Pembelian Minyak Sawit Inti 2. Komoditi Teh Produksi (Ton) Daun Teh Basah (DTB) Teh Jadi Produktivitas (Ton / Ha) Daun Teh Basah (DTB) Teh Jadi
8
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
2010
2011
2012
2013
2014
2,191,351 523,792 101,804 625,596
2,221,987 525,136 94,019 619,155
2,272,267 537,764 99,615 637,379
2,077,175 482,385 87,515 569,900
2,151,987 502,234 95,335 597,569
743,372 147,331 30,118 177,449
613,664 121,688 24,664 146,352
663,977 128,237 25,898 154,135
668,226 130,237 26,702 156,939
738,195 145,831 29,123 174,954
2,934,723 671,123 131,922 803,045 23.28 5.57 1.08 6.65 23.90 19.82 4.65 4.05 38,685 8,614 10.60 2.36
2,835,651 646,824 118,683 765,507
23.44 5.59 1.00 6.59
23.70 19.83 19.83 4.02
40,658 8,973 15.85 3.50
2,936,244 666,001 125,513 791,514 23.53 5.68 1.05 6.73 23.88 19.31 19.31 3.90 20,123 4,451 10.85 2.40
2,745,401 612,622 114,217 726,839
19.70 4.80 0.87 5.67
23.76 19.49 19.49 4.00
23,573 4,901 11.48 2.39
2,890,182 648,065 124,458 772,523 19.06 4.45 0.84 5.29 23.83 4.52 19.76 4.52 28,871 6,121 10.61 2.25
Description 1. Oil Palm Commodity Production (Tons) Private Estates - FFB Harvested - Palm Oil - Palm Kernel Total Palm Oil & Palm Kernel FFB Purchased from third party - FFB Received - Palm Oil - Palm Kernel Total Palm Oil & Palm Kernel TOTAL OIL PALM - FFB Harvested/Received - Palm Oil - Palm Kernel Total Palm Oil & Palm Kernel Productivity (Tons/ Ha) FFB Palm Oil Palm Kernel Total Palm Oil & Palm Kernel Yield Private Estates Palm Oil Palm Kernel Purchase Palm Oil Palm Kernel 2. Tea Commodity Production (Tons) Fresh Tea Leaves Black Tea Productivity (Tons/ Ha) Fresh Tea Leaves Black Tea
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Tingkat Kesehatan Induk Perusahaan The Solvency Of Parent Entity
Sesuai Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 (Pursuant to Decree of SOE Minister No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002) Indikator
Bobot Weight
Nilai Value
2013 Bobot Skor Score
RKAP(%) 2014 Nilai Nilai Skor Value Score
2014 Skor Nilai Skor Value Score
A. Aspek Keuangan
Indicators A. Financial Aspects
1. Imbalan kepada Pemegang Saham (Return On Equity - ROE)
20,00
14,48 %
18,00
11,31 %
16,00
20,68 %
20,00
2. Imbalan Investasi (Return On Investment - ROI)
15,00
16,22 %
13,50
16,52 %
13,50
20,17 %
15,00
1. Return On Equity - ROE 2. Return On Investment - ROI
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
5,00
78,72 %
5,00
71,19 %
5,00
82,43 %
5,00
3. Cash Ratio
4. Rasio Lancar (Current Ratio)
5,00
106,23 %
3,00
94,21 %
1,00
107,60 %
3,00
4. Current Ratio
5. Collection Periods (CP)
5,00
0,39 Hr
5,00
0,44 Hr
5,00
0,15 Hr
5,00
5. Collection Periods (CP)
6. Perputaran Persediaan (PP)
5,00
22,88 Hr
5,00
17,26 Hr
5,00
19,66 Hr
5,00
6. Inventory Circulation
7. Perputaran Total Asset (Total Assets Turn Over - TATO)
5,00
69,43 %
3,00
71,17 Hr
3,00
74,06 %
3,00
8. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset (TMS thd TA)
10,00
44,17 %
9,00
44,27 %
9,00
45,59 %
9,00
Sub Total Skor Aspek Keuangan
70,00
61,50
57,50
65,00
7. Total Assets Turn Over - TATO 8. Equity to Total Assets Sub Total of Financial Aspect Score Sub Total of Financial Aspects Score
B. Aspek Operasional
B. Operational Aspects
1. Produktivitas Hasil Kebun (Kg./Ha) - Kebun Sendiri
1. Estate Productivity (Kg./Ha) - Own Estate
1.1. Tandan Buah Segar (TBS)
4,00
85,42 %
3,42
22,29 %
4,00
85,49 %
3,42
1.1. Fresh Fruit Bunch (FFB)
1.2. Daun Teh Basah (DTB)
1,00
93,69 %
0,94
13,08 %
1,00
81,12 %
0,81
1.2. Fresh Tea Leaves (FTL)
2. Rendemen Hasil Olahan (%) Kebun Sendiri
2. Yield of Processed Results (%) Private Estate
2.1. Minyak Sawit
4,00
99,10 %
3,96
23,64 %
4,00
100,80 %
4,00
2.1. Palm Oil
2.2. Teh Kering
1,00
96,44 %
0,96
20,75 %
1,00
102,14 %
1,00
2.2. Dry Tea
3. Produktivitas Tenaga Kerja (Ton./Org) - Kebun Sendiri
3. Labor Productivity (Ton./prs) Private Estate
3.1. Kelapa Sawit
4,00
91,00 %
3,64
100,00 %
4,00
86,00 %
3,44
3.1. Palm Oil
3.2. T e h
1,00
99,47 %
0,99
100,00 %
1,00
81,42 %
0,81
3.2. T e a
Sub Total Skor Aspek Operasional
15,00
13,91
15,00
13,48
C. Aspek Administratif
Sub Total of Operational Aspects Score C. Administration Aspects
1. Laporan Perhitungan Tahunan
3,00 Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
1. Annual Calculation Report
2. Rancangan RKAP
3,00 Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
2. Draft Work and Budget Plan
3. Laporan Periodik
3,00 Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
Tepat Waktu
3,00
3. Periodic Report
4.1 Efektifitas Penyaluran Dana
3,00
90,40 %
3,00
91,00 %
3,00
86,65 %
2,00
4.2 Tingkat Kolektibilitas pengembalian Dana
3,00
71,73 %
3,00
65,00 %
2,00
70,50 %
3,00
4. Kinerja PUKK
Sub Total Skor Aspek Administrasi Total Skor Kesimpulan : Tingkat Kesehatan dengan Skor < 95
4. PUKK Performance
15,00
15,00
14,00
14,00
100,00
90,41
86,50
92,48
SEHAT / AA
SEHAT / AA
4.1 Fund Allocation Effectiveness 4.2 Fund Collectibility Rate Sub Total Administrative Aspects Score Total Score
SOLVENT / AA Conclusion: Solvency Score < 95
Annual Report PTPN IV 2014
9
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Dalam melaksanakan dan menjalankan operasional perusahaan Dewan Komisaris mendorong Direksi dan jajaran perusahaan di seluruh level organisasi untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi dan tingkat kewajaran. In running the operation of Company, Board of Commissioners always encourages Board of Directors and employees at the entire levels of organization to introduce good corporate governance principles inclusive of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
Muhammad Said Didu Komisaris Utama | President Commissioner
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Kelapa sawit merupakan komoditas utama sektor perkebunan dan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan devisa, peluang pengembangan pasar serta penyerapan tenaga kerja.
Oil palm is the main commodity of plantation sector and one of specialty commodities of Indonesia because of its contribution to foreign reserve accumulation, market expansion opportunities and employment capture.
Peran penting komoditas kelapa sawit adalah memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan serta perbaikan ekonomi nasional. Perdagangan minyak sawit maupun olahannya menjadi sumber pendapatan negara kedua terbesar dari sektor nonmigas. Prospek perdagangan CPO di masa mendatang masih cukup cerah. Peran CPO sebagai bahan utama energi alternatif bio diesel akan berpengaruh permintaan CPO dunia. Posisi Indonesia semakin penting karena memiliki pangsa terbesar dalam perdagangan minyak sawit internasional.
The important role of oil palm commodity is that of its significant contribution to economic growth, poverty alleviation and national economic improvement. The prospect of CPO trades in future is relatively promising. CPO products can be used as primary substitute material for fuel (biodiesel) that will increase global demands on CPO. The position of Indonesia will become more obvious because of its largest market segment in international palm oil trades.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Direksi atas pencapaian kinerja operasional dan keuangan perseroan selama tahun 2014, yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari strategi dan kebijakan yang telah dibuat oleh Direksi dan dijalankan dengan baik oleh seluruh level organisasi perusahaan.
Board of Commissioners would like to extend the gratitude and appreciation to Board of Directors for their operational and financial performance of the Company during 2014, which is much better than previous year. It is inseparable from strategies and policies taken by Board of Directors and implemented by all levels within Company’s organization.
Penilaian Atas Kinerja Direksi
Board of Directors Performance Assessment
Dalam melaksanakan dan menjalankan operasional perusahaan Dewan Komisaris mendorong Direksi dan jajaran perusahaan di seluruh level organisasi untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi dan tingkat kewajaran.
In running the operation of Company, Board of Commissioners always encourages Board of Directors and employees at the entire levels of organization to introduce good corporate governance principles inclusive of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya strategi dan kebijakan yang telah disusun oleh Direksi yang berfokus pada efisiensi disegala lini operasional perusahaan dengan tidak mengesampingkan kuantitas dan kualitas operasional perusahaan. Diharapkan melalui berbagai upaya dan strategi yang terstruktur perseroan tetap survive menghadapi dinamika perubahan lingkungan industri dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Board of Commissioners fully supports the strategies and policies prepared by Board of Directors focusing on efficiency to whole operational lines within the Company without compromising the Company’s operation both in terms of quality and quantity. It is expected that with such structured efforts and strategies the Company can maintain its survival amid fickle industrial changes and enhance its performance in future.
Perseroan berhasil meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun 2014, dimana pertumbuhan aset perusahaan dan laba bersih perusahaan meningkat diatas target RKAP 2014 dan dari tahun 2013. Peningkatan laba tersebut tidak terlepas dari upaya perusahaan melakukan efisiensi disegala lini operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu setiap produksi yang dicapai maka biaya yang dikeluarkan dioptimalkan hanya 90% dari yang telah dianggarkan.
The Company managed to improve its corporate performance in 2014, which is evident from the growths of assets and net profits garnered by the Company exceeding the targets set in RKAP 2014. Such profit increase is attributed to Company’s efforts in introducing efficiency to the entire operational lines according to the policies set by the Company, i.e. for any production achieved, the cost to be spent must be optimized at 90% of the budget only.
Untuk kinerja operasional seperti produksi tandan buah segar (TBS) dan daun teh basah (DTB) mengalami peningkatan dari tahun 2013 walaupun belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh RKAP 2014. Penyebab tidak terealisirnya RKAP 2014 dalam produksi kelapa sawit terjadi karena adanya fluktuasi perubahan cuaca pada semester 2 tahun 2014 yang mengakibatkan terjadinya pergeseran kematangan TBS. Fluktuasi iklim tersebut
As to operational performance like fresh fruit bunch (FFB) production and fresh tea leaves (FTL) production, they record increase from 2013 despite lower than the targets of RAKP 2014. The contributing factors of failure to realize RKAP 2014 targets in oil palm production are down to climate change fluctuation during semester 2 in 2014 that shifted the maturity period of FFB. This climate fluctuation also has influence over the average sunshines intensity,
Annual Report PTPN IV 2014
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
12
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
mempengaruhi rerata penyinaran matahari yang idealnya 5-7 jam/ hari pada realisasinya ada penurunan sampai dengan rerata 4 jam/hari. Hal tersebut berdampak pada kematangan TBS. Fluktuasi iklim juga berpengaruh pada produksi daun teh basah dan ditambah lagi pengaruh abu vulkanik dari letusan gunung Sinabung yang mengakibatkan proses fotosintesa tidak optimal sehingga pertumbuhan pucuk teh menjadi terlambat.
which is ideally to range 5 – 7 hours/day. In reality the average sunshines were only 4 hours per day affecting the maturity of FFB. This climate factor also affected the production of wet tea leaves and aggravated with volcanic ash from the eruption of mount Sinabung preventing optimum photosynthesis process and in turn retarded the growth of tea shoots.
Berikut ini sekilas kinerja keuangan dan operasional perusahaan selama tahun 2014 :
The operational and financial performance of Company in 2014 can be summarized as follows:
1. Laba bersih perseroan tahun 2014 meningkat 73,62% dari tahun 2013 yaitu dari Rp. 433,34 milyar menjadi Rp. 752,36 milyar atau diatas RKAP tahun 2014 sebesar 39,25%.
1. Net profit in 2014 is to rise by 73.62% from 2013, i.e. from Rp433.34 billion to Rp752.36 billion or higher than RAKP 2014 target at 39.25%.
2. Total nilai penjualan tahun 2014 meningkat sebesar 17,07% dari tahun 2013, dengan harga penjualan ratarata Rp. 8.385 /kg untuk CPO dan Rp. 19.559/kg untuk teh jadi.
2. Total sales in 2014 increases by 17.07% from 2013 with selling price Rp8,385/kg on the average for CPO and Rp19,559/kg for black tea.
3. Produksi TBS kebun sendiri tahun 2014 sebesar 2.151,987 ribu ton mengalami peningkatan 74,812 ribu ton atau 3,60% dibandingkan dengan total produksi TBS kebun sendiri tahun 2013 sebesar 2.077,175 ribu ton. Realisasi pembelian TBS tahun 2014 sebesar 738,195 ribu ton dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 668,226 ribu ton mengalami peningkatan sebesar 69,969 ribu ton atau 10,47%. Namun capaian produksi TBS kebun sendiri tahun 2014 berada bawah RKAP
3. FFB production from private estates in 2014 is to record 2,151.987 thousand tons or 74,812 thousand tons or 3.60% higher than total FFB production from private estates in 2013 at 2,077.175 thousand tons. The realization of FFB purchase in 2014 reaches 738,15 thousand tons higher than in 2013 at 668,226 thousand tons or to increase by 10.47%. However, this FFB production from private estates remains lower than RKAP 2014 target of 365.62 thousand tons or 14.52%.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
sebesar 365,62 ribu ton atau 14,52%. Untuk pembelian TBS tahun 2014 berada dibawah RKAP sebesar 134,34 ribu ton atau 15,40% dan total produksi TBS kebun sendiri dan pembelian masih dibawah RKAP sebesar 499,96 ribu atau 14,75%.
As to FFB purchase in 2014, it is lower than RKAP target of 499.96 thousand or 14.75%.
4. Produksi daun teh basah kebun sendiri pada tahun 2014 mencapai 26,89 ribu ton meningkat sebesar 5,26 ribu ton atau 24,31% dari tahun sebelumnya namun masih dibawah RKAP sebesar 6,26 ribu ton atau 18,88%. Untuk produksi daun teh basah pembelian mencapai 1,977 ribu ton meningkat sebesar 39 ton atau 2,01% namun masih dibawah RKAP 23 ton atau 1,15%. Total Produksi Daun Teh Basah secara keseluruhan sebesar 28,871 ribu ton meningkat 5,298 ribu ton atau 22,47% dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah RKAP 6.281 ton atau 17,87%.
4. The production of wet tea leaves from private estates in 2014 is to go up until 5.26 thousand tons or 24.31% from previous year but still below RKAP target at 6.26 thousand tons or 18.88%. For the production of wet tea leaves from purchase it reaches 1.977 thousand ton or 39 tons or 2.01% higher but lower than RKAP target set at 23 tons or 1.15%. Total production of wet tea leaves is to increase by 5.298 thousand tons or 22.47% of previous year but below RKAP target at 6.281 tons or 17.87%.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi atas capaian KPI dan tingkat kesehatan perseroan. Pencapaian KPI Direksi dari masing-masing perspektif cukup baik. Secara total capaian KPI Direksi tahun 2014 adalah 109,81% atau 9,81% diatas target RKAP. Capaian tingkat kesehatan induk perusahaan dengan skor 92,48 termasuk dalam kategoti Sehat AA.
Board of Commissioners also appreciates the realized KPI and solvency level of Company. KPI achieved by Board of Directors from each perspective is relatively satisfactory. In total KPI in 2014 is to record 109.81% or above RKAP target. The solvency level of parent entity chalks up score 92.48 or in category: Solvent AA.
Dewan Komisaris mendorong Direksi agar melakukan evaluasi terhadap kinerja yang tidak mencapai RKAP 2014. Dewan Komisaris juga memberikan arahan dan rekomendasi untuk lebih konsisten dalam menerapkan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Direksi diminta lebih fokus pada efisiensi dengan tetap mengedepankan peningkatan produktivitas sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Nonetheless, Board of Commissioners urges Board of Directors to evaluate its performance which remains below RKAP 2014 targets. Board of Commissioners advises and recommends more consistent introduction of policies and strategies that have been worked out. Board of Directors should more focus on efficiency while continually improving productivity with the adoption of good corporate governance principles.
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan
Assessment to Business Prospect of the Company
Meningkatnya konsumsi dan permintan CPO setiap tahun membuat Perseroan meyakini bahwa bisnis kelapa sawit tetap tumbuh dan berkembang, oleh karena itu Industri sawit merupakan industri strategis dalam perekonomian Indonesia khususnya dimasa yang akan datang.
The increasing CPO consumption and demands every year has emboldened the confidence of Company that this oil palm business will steadily grow and develop. In light of that, oil palm based industries are strategic industries for Indonesia’s economy particularly in future.
Dewan Komisaris berpandangan bahwa prospek komoditi kelapa sawit, yang menjadi bisnis utama perseroan, akan tetap tumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Untuk itu Dewan Komisaris mendukung kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Direksi dalam RKAP dan Rencana Jangka Panjang (RJP). Komisaris memberi dukungan kepada Direksi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta pengembangan areal dan mencoba merintis pengembangan industri hilir.
Board of Commissioners is of opinion that the prospect of oil palm commodities, as the main business of Company, will further grow and develop in future. Board of Commissioners supports policies and strategies established by Board of Directors in RKAP and Long-Term Corporate Plan. Commissioners encourage Board of Directors to enhance efficiency and productivity and expand estates and try to commence downstream industries.
Dewan Komisaris juga mendukung tindakan dan langkah – langkah perseroan ke depan untuk memperkuat Industri hulu yaitu dengan menambah komoditi perkebunan karet, industri bibit dan benih dengan tetap fokus ke arah operational excellence agar lebih kompetitif. Pengembangan areal akan dilakukan melalui pengembangan anak perusahaan di Kalimantan dan Sulawesi.
Support of Board of Commissioners also go to actions and initiatives taken by the Company in future to strengthen upstream industries by expanding rubber estates, intensifying seedling and nursery industries while focusing on operational excellence to be more competitive. Areal expansion must be taken by expanding subsidiaries in Kalimantan and Sulawesi.
Annual Report PTPN IV 2014
13
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
14
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Penilaian Komite Dibawah Dewan Komisaris
Assessment to Committees under Board of Commissioners
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko.
In performing the given tasks and functions, Board of Commissioners is assisted by Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee. Board of Commissioners has conducted evaluation to the performance of Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee.
Komisaris menilai bahwa kinerja Komite Audit selama tahun 2014 telah melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenangnya dengan baik. Komite telah melakukan analisa dan evaluasi atas laporan manajemen perseroan baik bulanan, triwulanan dan tahunan. Komite audit juga telah melakukan review dan melakukan monitoring atas tindak lanjuat temuan audit eksternal.
Commissioners opine that Audit Committee in 2014 has performed the given tasks respective of its authorities in sound manner. The committee conducts analysis and evaluation to Company’s management reports inclusive of monthly, quarterly and annual reports. Audit Committee also reviews and monitors the follow-up actions against the findings of external audit.
Penilaian Komisaris atas kinerja Komite Pemantau Manajemen Risiko berpendapat bahwa Komite Pemantau Manajemen Risiko telah bekerja dengan baik dengan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen risiko termasuk menyusun profil risiko perusahaan dan memberikan rekomendasi-rekomendasi terhadap risiko bisnis yang akan terjadi pada perseroan.
As to the performance of Risk Management Monitoring Committee, Board of Commissioners is of opinion that this committee has worked in satisfactory manner by monitoring the risk management including preparing risk profiles for the Company and giving recommendations of business risks that may hamper the Company.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Penutup
Closing
Dewan Komisaris memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pemangku kepentingan atas kontribusi dalam pencapaian kinerja tahun 2014 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi, segenap Karyawan dan mitra kerja dalam memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik dengan semangat kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik.
Board of Commissioners highly appreciates and thanks to all stakeholders for their contribution in realizing this remarkable performance in 2014, which is better than last year. Board of Commissioners also expresses many thanks to Board of Directors, Employees and business partners in developing the Company inspired by solidarity spirit to forge better future.
Dewan Komisaris | Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV Jakarta, April 2015 | Jakarta, April 2015
Muhammad Said Didu Komisaris Utama | President Commissioner
Annual Report PTPN IV 2014
15
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Pada tahun 2014 kinerja keuangan perseroan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan aset perusahaan dan peningkatan laba bersih perusahaan yang signifikan dari tahun 2013. Peningkatan laba tersebut tidak terlepas dari upaya perusahaan melakukan efisiensi disegala lini operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. In 2014, the financial performance chalked up by the Company is to rise so compared with last year’s performance. It is evident from more assets of Company and significant increase of net profits reaped by the Company. The latter is inseparable
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
from efforts taken by Company in introducing efficiency in all operational lines, i.e. for any production achieved, the cost expended must be optimized at 90% of the budget.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Pada tahun 2014 Perekonomian Indonesia relatif terkendali meskipun ada perlambatan. Stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Perekonomian Indonesia tahun 2014 tumbuh 5,02 % tumbuh melambat dibanding dengan tahun 2013 sebesar 5,58 %.
During 2014 the national economy of Indonesia is relatively controllable despite slowdown. Stable macro-economic and financial system are well maintained. According to Central Bureau of Statistics (BPS), Indonesia’s economy in 2014 will grow by 5.02% or lower than in 2013 reaching 5.58%.
Nilai kumulatif ekspor non-migas pada periode JanuariNovember 2014 mencapai US$133,69 miliar atau turun 1,95% dari 2013. Sebanyak US$19,35 miliar di antaranya merupakan ekspor CPO beserta turunannya.
The cumulative value of non-oil and gas export for January – November 2014 amounts US$133.69 billion or to drop 1.95% from 2013. Of such export value, US$19.35 billion consists of CPO export and the derivative products.
Sepanjang tahun 2014 harga rata-rata CPO hanya mampu bertengger di USD 818,2 per metric ton. Harga tersebut turun 2,8% dibandingkan dengan rata-rata CPO tahun 2013 yaitu USD 841,71 per metric ton. Sementara itu berdasarkan data yang diolah GAPKI, total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada tahun 2014 mencapai 21,76 juta ton atau naik 2,5% dibandingkan dengan total ekspor 2013 sebesar 21,22 juta ton. Total produksi CPO dan turunannya 2014 diprediksi mencapai 31,5 juta ton (termasuk biodiesel dan oleochemical). Angka produksi ini naik 5% dibandingkan total produksi tahun 2013 yang hanya mencapai 30 juta ton.
Along 2014 the CPO price is at USD818.2 per metric ton on the average. This rate reflects a decrease 2.8% so compared with CPO price in 2013 at USD841.71 per metric ton on the average. Meanwhile, based on data processed by GAPKI, total export of CPO and the derivative products from Indonesia in 2014 records 21.76 million tons or to 2.5% higher than its realization in 2013 at 21.22 million tons. Total production of CPO and the derivative products in 2014 is predicted to record 31.5 million tons (including biodiesel and oleochemical). This production rate increases by 5% compared with total production in 2013 at 30 million tons.
Perubahan Modal Perusahaan
Changes in Shareholder Composition
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 telah dilakukan Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III. Untuk itu telah ditandatangani Perjanjian Pengalihan Hak Atas 90% Saham Negara RI di PTPN IV kepada PTPN III.Atas pengalihan saham tersebut, maka terjadi perubahan struktur pemegang saham (Modal Disetor tidak berubah) PTPN IV yaitu dari semula 100 % oleh Negara menjadi PTPN III sebanyak 90% dan Negara RI sebanyak 10%, dengan rincian sebagai berikut :
Pursuant to Government Regulation Number 72 of 2014 concerning Increment of Capital Participation from the Government of Republic of Indonesia in Share Capital of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, the State of Republic of Indonesia transfers its shares in PTPN IV to PTPN III (Persero) for 2,647,905 shares or 90% (ninety percent) of total shares issued. With such share transfer to PTPN III (Persero) the capital structure of PTPN IV changes as follows:
a. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp. 3.500.000.000.000,- (tiga triliun lima ratus miliar rupiah) terdiri atas: • 1 (satu) saham Seri A dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). • 3.499.000 (tiga juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu) saham Seri B dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah)
a. The Authorized Capital of the Company is set at Rp3,500,000,000,000 (three trillion five hundred billion rupiah) consisting of: • 1 (one) share series A with nominal value Rp1,000,000 (one billion rupiah).
b. Modal disetor sebesar Rp. 2.942.116.000.000,- (dua triliun sembilan ratus empat puluh dua milyar seratus enam belas juta Rupiah atau 2.942.116 lembar saham telah disetor penuh oleh Para Pemegang Saham dengan rincian sebagai berikut:
b. Paid-in Capital of Rp2,942,116,000,000 (two trillion nine hundred and forty two billion one hundred ans sixteen million rupiah) or 2,942,11g shares that have been paid in full by the Shareholders with breakdowns as follows:
a) Negara RI sebanyak sebanyak 294.211 lembar saham Seri B atau sebesar Rp. 294.211.000.000,-
a) State of Republic of Indonesia for 294,211 shares Series B or Rp294,211,000,000.
b) PTPN III sebanyak 2.647.905 lembar saham atau Rp. 2.647.905.000.000,- yang terdiri dari:
b) PTPN III for 2,647,905 shares or Rp2,647,905,000,000 consisting of:
• 1 (satu) lembar saham Seri A atau seluruhnya berjumlah Rp 1.000.000,-
• 2.647.904 lembar saham Seri B atau seluruhnya berjumlah 2.647.904.000.000,-
•
3,499,000 (three million four hundred and ninety nine thousand) shares series B with nominal value Rp1,000,000 (one million rupiah)
• 1 (one) share Series A or in total Rp1,000,000
• 2,647,904 shares Series B or in total 2,647,904,000,000.
Annual Report PTPN IV 2014
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Dengan perubahan modal tersebut maka terhitung sejak tanggal 23 Oktober 2014 PT Perkebunan Nusantara IV statusnya bukan lagi perusahaan BUMN tetapi merupakan anak perusahaan BUMN ataupun merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
With such capital changes, as from 23 October 2014 PT Perkebunan Nusantara IV is no longer under SOE status but Subsidiary of SOE in this case PTPN III (Persero).
Kebijakan Strategis Perusahaan
Strategic Policies of the Company
Menengarai kinerja tahun 2013 yang menurun, Perseroan mulai melakukan peningkatan kinerja untuk meningkatkan daya saing dan going concern dalam menghadapi tantangan kedepan. Perseroan telah melakukan penataan ulang proses bisnis, baik dari aspek finansial dan operasional. Melakukan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Kebijakan strategis perseroan pada tahun 2014 adalah :
To respond the declining performance in 2013, the Company starts to improve its performance by elevating competetiveness and going concern in dealing with challenges in future. The Company condust business process restructuring in terms of finance and operation. In addition, efficiency and effectiveness in running operational activities of the Company are also enhanced. Strategic policies taken by the Company in 2014 include:
1. Melakukan efisiensi terhadap operasional perusahaan.
1. Enhance efficiency in the whole operational activities of Company. 2. Increase productivity in all operational lines within Company to reach optimum performance.
segala
tindakan
2. Melakukan peningkatan produktivitas disegala lini operasional perusahaan untuk mencapai kinerja yang optimal.
18
Laporan Direksi Report from Board of Directors
3. Melakukan restruktur organisasi dan SDM, Perseroan melakukan restruktur organisasi Grup Unit Usaha (GUU) menjadi 4 GUU dari sebelumnya 5 GUU dan merencanakan spin off Rumah Sakit dan sekolah yang dikelola oleh perusahaan.
3. Conduct organizational and human resources structuring. Company has restructured the organization of Business Unit Groups (BUG) into 4 BUGs from previously 5 BUGs and planned to make spin off against hospitals and schools managed by the Company.
4. Melakukan optimalisasi pendayagunaan perusahaan agar bermanfaat bagi perusahaan.
aset
4. Optimize the use of Company’s assets to generate more added values.
Kebijakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dengan tetap melakukan rasionalitas biaya yang dikeluarkan dengan hasil atau produksi yang dicapai perusahaan.
These policies are expected capable of enhancing the performance of Company while introducing rationalization of costs expended to results or productions.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kinerja Operasional Terhadap Target
dan
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Perusahaan
Operational and Financial Performance of Company to the Targets
Target kinerja perseroan untuk tahun 2014 telah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang RKAP yang dilaksananakan pada tanggal 23 Desember 2013. Didalam RKAP 2014 telah ditetapkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dikaji dan ditetapkan.
Targets of Company’s performance for 2014 have been set during General Meeting of Shareholders (GMS) on RKAP (Work and Budget Plan) convened on 23 December 2013. RKAP 2014 sets the operational and financial performance of Company based on assumptions that have been previously reviewed and established.
Penilaian kinerja Direksi dalam mengelola perusahaan selama tahun 2014 didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (Key Performance Indikator atau KPI) yang terdiri yaitu :
Assessment to the performance of Board of Director in Company management during 2014 has been based on the realization of targets and key performance indicators (KPI) consisting of:
1. Perspektif keuangan dan pasar dengan bobot 24%
1. Financial and Market Perspective with weight 24%
2. Perspektif fokus pada pelanggan dengan bobot 22%
2. Focus on Customers Perspective with weight 22%
3. Perspektif efektivitas produk dan proses dengan bobot 20%
3. Product and Process Effectiveness Perspective with weight 20%
4. Perspektif fokus tenaga kerja dengan bobot 17%
4. Focuse on Workers Perspective with weight 17%
5. Perspektif Kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab masyarakat dengan bobot 17%
5. Leadership, good corporate governance and corporate social responsibility with weight 17%
Pencapaian KPI Direksi sesuai dengan RKAP tahun 2014 dari masing-masing perspektif cukup baik. Secara total capaian KPI Direksi tahun 2014 adalah 109,81% dengan total target 100% sesuai dengan RKAP 2014 atau 9,81% diatas target RKAP 2014.
The realization of KPI by Board of Directors as established in RKAP 2014 for individual perspectives is relatively satisfactory. In total KPI recorded by Board of Directors in 2014 is 109.81% of target 10% according to RKAP 2014 or 9.81% higher than RKAP 2014 targets.
Secara keseluruhan kinerja Perseroan cukup baik. Berikut secara garis besar kinerja perusahaan tahun 2014 yaitu :
Generally speaking, the Company performance as summarized below:
1. Total aset perusahaan meningkat 9,45% yaitu dari Rp. 9,96 triliun menjadi sebesar Rp. 10,9 triliun pada tahun 2014.
1. Total assets to increase 9.45%, i.e. from Rp9.96 trillion to Rp10.9 trillion in 2014
2. Laba bersih entitas induk tahun 2014 meningkat 73,62% yaitu Rp. 433,34 milyar menjadi Rp. 752,36 milyar dan diatas RKAP tahun 2014 sebesar 39,25%.
2. Net profit of parent entity in 2014 to surge up 73.63%, i.e. from Rp433.34 billion to Rp752.36 billion or higher than RAKP 2014 target at 39,25%.
3. Nilai penjualan meningkat 17,07% yaitu dari 5,40 triliun menjadi 6,32 triliun pada tahun 2014 tetapi masih dibawah RKAP 1,56%.
3. Sales value to rise by 17.07%, i.e. from 5.40 trillion to 6.32 trillion in 2014 albeit lower than RKAP by 1.56%.
4. Produksi TBS meningkat sebesar 5,27% dari tahun 2013 yaitu dari 2,75 juta ton menjadi 2,89 juta ton pada tahun 2014 namun masih dibawah RKAP 2014 sebesar 14,75%
4. FFB production to increase 5.27% from 2013, i.e. from 2.75 million tons to 2.89 million tons in 2014. Yet it is still lower than RKAP 2014 target of 14.75%.
5. Produksi Daun teh basah (DTB) meningkat 22,47% dari tahun 2013 yaitu dari 23,57 ribu ton menjadi 28,87 ribu ton pada tahun 2014 namun masih dibawah RKAP 2014 sebesar 17,87%
5. Wet tea leaves (DTB) production to enhance 22.47% from 2013, i.e. from 23.57 thousand tons to 28.87 thousand tons in 2014 albeit still lower than its target of RKAP 2014 at 17.87%.
6. Rendemen minyak sawit sebesar meningkat 0,29% yaitu 23,76% menjadi 23,83% pada tahun 2014 dan 0,80% diatas RKAP 2014. Untuk rendemen inti sawit meningkat 4,95% yaitu 4,31% menjadi 4,52% pada tahun 2014 dan 0,47% diatas RKAP tahun 2014.
6. Yield of palm oil to go up 0.29%, i.e. from 23.76% to 23.83% in 2014 and 0.80% higher than RKAP 2014 target. As to yield of palm kernel to increase 4.95%, i.e. from 4.31% to 4.52% in 2014 and 0.47% higher than RKAP 2014.
7. Rendemen teh jadi meningkat 1,97% yaitu dari 20,79% menjadi 21,20% dan 2,17% diatas RKAP tahun 2014.
7. Yield of tea to augment by 1.97%, i.e. from 20.79% to 21.20% and 2.17% higher than RKAP 2014.
Pada tahun 2014 kinerja keuangan perseroan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan aset perusahaan dan peningkatan laba bersih perusahaan yang signifikan dari tahun 2013. Peningkatan laba tersebut tidak terlepas dari upaya perusahaan melakukan efisiensi disegala lini operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
In 2014, the financial performance chalked up by the Company is to rise so compared with last year’s performance. It is evident from more assets of Company and significant increase of net profits reaped by the Company. The latter is inseparable from efforts taken by Company in introducing efficiency in all operational lines, i.e. for any production
Keuangan
records
sound
Annual Report PTPN IV 2014
19
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
20
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
oleh perusahaan yaitu setiap produksi yang dicapai maka biaya yang dikeluarkan dioptimalkan hanya 90% dari yang telah dianggarkan.
achieved, the cost expended must be optimized at 90% of the budget.
Atas konsistensi penerapan kebijakan perusahaan terhadap efisiensi tersebut. Perseroan berhasil melakukan pengendalian biaya. Hal ini dapat dilihat dimana realisasi biaya produksi FOB untuk minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2014 sebesar Rp. 4,89 triliun, dibawah RKAP sebesar Rp. 416,73 milyar(7,85 %). Untuk biaya produksi FOB teh sebesar Rp. 166, 62 milyar, dibawah RKAP sebesar Rp. 27,23 milyar (16,50 %).
With this consistent efficiency policy introduction, the Company is capable of controlling the costs. The realization of FOB production cost for palm oil and palm kernel in 2014 is to amount Rp4.89 trillion, which is lower than target in RKAP 2014 of Rp416.73 billion (7.85%). For FoB production cost of tea, it reaches Rp166,62 billion or lower than RKAP at Rp27.23 billion (16.50%).
Secara umum kinerja operasional perusahaan lebih baik dari tahun sebelumnya kecuali produksi tandan buah segar (TBS) dan daun teh basah (DTB) mengalami penurunan dari target yang telah ditetapkan didalam RKAP. Berdasarkan data dan analisis dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) penyebab penurunan produksi kelapa sawit terjadi karena adanya fluktuasi perubahan cuaca pada semester 2 tahun 2014 yang mengakibatkan terjadinya pergeseran kematangan TBS. Fluktuasi iklim tersebut mempengaruhi rerata penyinaran matahari yang idealnya 5-7 jam/ hari pada realisasinya ada penurunan sampai dengan rerata 4 jam/hari. Hal tersebut berdampak pada kematangan TBS. Fluktuasi iklim juga berpengaruh pada produksi daun teh basah dan ditambah lagi pengaruh abu vulkanik dari letusan gunung sinabung yang mengakibatkan proses fotosintesa tidak optimal sehingga pertumbuhan pucuk teh menjadi terlambat.
In general, the operation performance of Company shows improvement from last year except for the production of fresh fruit bunch (FFB) and wet tea leaves (DTB), which suffers decrease from the targets set in RKAP. According to data and analysis of Oil Palm Research Center (PPKS), this production decrease is due to fluctuation of climate change during semester 2 in 2014 shifting the maturity of FFB. This climate fluctuation has affected the average sunshines, which are ideally 5-7 hours/day but in field it only reaches 4 hours per day on the average. This climate phenomenon has changed the maturity of FFB. It also affects the production of wet tea leaves. This condition is aggravated with volcanic ash from the eruption of mount Sinabung preventing optimum photosynthesis process that in turn retarding the growth of tea shoots.
Perseroan juga telah menyusun RKAP tahun 2015 dengan memperhitungkan asumsi-asumsi mikro dan makro. Penyusunan RKAP juga telah mengakomodir aspirasi pemegang saham (shareholder aspiration), diantaranya yaitu pertumbuhan pendapatan minimal >8% dan pertumbuhan aset minimal >5%. Dalam penyusunan RKAP perseroan menetapkan target pertumbuhan pendapatan 12,19% dan pertumbuhan aset 5,94%.
The Company has prepared RKAP 2015 in view of micro and macro assumptions. Its preparation has accommodated aspiration of shareholders such as income growth minimum >8% and asset growth minimum >5%. The Company sets target of income growth at 12.19% and asset growth at 5.94% in RKAP 2015.
Kendala Yang Dihadapi
Constraints Encountered
Rendahnya kesejahteraan masyarakat sekitar kebun mendorong terjadinya pencurian TBS. Untuk mencegah hal tersebut perseroan melakukan koordinasi dengan penegak hukum khususnya polisi.
Low welfare conditions of local residents in the surroundings of estates are the contributing factors for FFB thefts. To prevent this crime, the Company should intensify coordination with law enforcers especially the police.
Persaingan pembelian TBS dari petani maupun pihak ketiga dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) swasta merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi. Perseroan telah berupaya mengintensifkan pembinaan kepada petani sawit disekitar kebun, pelayanan prima kepada petani dan harga pembelian yang bersaing.
Rivalry in purchasing FFB from farmers and the third parties with private oil palm mills (PKS) is a barrier preventing production increase. The Company has intensified advocacy to oil palm farmers adjacent to estates, provided excellent services to farmers and offered competitive price.
Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan areal kelapa sawit diantaranya adalah:
Constraints hampering the expansion of oil palm estates include:
1. Kepastian hukum, menyangkut lahan/tata ruang yang masih tumpang tindih dengan areal kawasan hutan, seperti dengan terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Utara berdampak terhadap beberapa areal kebun yang telah lama dikelola oleh Perseroan ditunjuk sebagai kawasan hutan.
1. Legal certainty on lands/spatial planning, which remain overlapped with forest areas. For example, the issuance of Decree of Forestry Minister No. SK.579/MenhutII/2014 concerning Forestry Areas in North Sumatra has affected estates that have been long managed by the Company. Under such decree they are now included as forest areas.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
2. Infrastruktur yang masih belum mengalami kemajuan yang menyebabkan naiknya biaya transportasi.
2. Stagnant infrastructure has soared transportation costs.
3. Kampanye negatif dari dalam dan luar negeri dimana di beberapa negara Eropa telah melaksanakan food labeling “Palm Oil Free” terkait informasi produk makanan kepada konsumen dan pemberlakuan biodiesel anti dumping duty.
3. Negative campaign from internal and external parties, where some European countries introduce food labeling “Palm Oil Free” to food product information to customers and the introduction of anti dumping duty for biodiesel.
Prospek Usaha
Business Prospect
Industri kelapa sawit pada tahun 2015 diperkirakan masih memiliki prospek yang menjanjikan. Tahun 2015 Indonesia akan menjadi kunci penentu harga CPO. Hal ini terkait upaya pemerintah Indonesia menjalankan mandatori bahan bakar nabati (BBN) yang akan berdampak meningkatnya penyerapan CPO dalam negeri meningkat dan berkurangnya pasokan ke pasar global.
Oil palm industries in 2015 are expected still promising. In 2015 Indonesia will become key actor in setting CPO price. This relates to the efforts of Government of Indonesia in the introduction of mandatory biodiesel that will increase domestic CPO demands and reduce supplies to global markets.
Berdasarkan data oil world, konsumsi CPO terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode tahun 1994-2013, pertumbuhan konsumsi CPO dunia 7,45% per tahun atau meningkat 2,24 juta ton per tahun.
According to oil world data, CPO consumption will constantly go up from year to year. From 1994 – 2013, global CPO consumption was to grow at 7.45% per annum or 2.24 million tons per annum.
Untuk meningkatkan daya saing, Perseroan akan memperkuat industri hulu melalui anak perusahaan dan industri produsen benih kelapa sawit, dengan tetap fokus ke arah operational excellence. Operasional kebun benih dikerjasamakan PPKS.
To enhance competitiveness, the Company will strengthen its upstream industries through subsidiaries and oil plam seedling producing industry while focusing on operational excellence. The operation of seedling estates is carried out under cooperation with PKS (Private Oil Palm Mills).
Pada tahun 2013-2014 perseroan, melalui anak perusahaan melakukan ekspansi perluasan kebun kelapa sawit dan pembangunan PKS di Aceh dan Sulawesi. Pada saat ini Perseroan sedang menjajaki kerjasama dengan mitra strategis untuk pengembangan areal kelapa sawit di Kalimantan Timur.
In 2013 – 2014 the Company, through its subsidiary expands oil palm estates and the construction of PKS (Oil Palm Mill) in Aceh and Sulawesi. At present, the Company is exploring potential cooperation with strategic partners in expanding oil palm estates in East Kalimantan.
Perseroan juga akan mengembangkan industri hilir seperti industri biofuel, oleochemical, powerplant dan lain-lain. Perseroan sedang melakukan kelayakan bisnis terhadap pengembangan industri Biofuel (Green diesel) kapasitas 1. 500 TPD (Ton per day) CPO bekerjasama dengan salah satu BUMN dan mitra strategis lainnya. Perseroan juga sedang membangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) dengan kapasitas terpasang 2 x 1.000 kWe. Ground breaking pembangunan sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
The Company also plans of developing downstream industries such as biofuel, oleochemical, powerplant etc. Business feasibility study of Green Diesel industry is currently explored by the Company with capacity 1,500 TBD (ton per day) of CPO under collaboration with an SOE and other strategic partners. Biogas Power Plant with installed capacity 2 x 1,000 kWe is still underway. Ground breaking of this construction has been made some times ago.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Perseroan berkomitmen menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Diantaranya dengan menfasilitasi stakeholder perusahaan dalam pelaporan whistleblowing PTPN IV melalui Sistem Aplikasi whistleblowing secara online. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui http://www.ptpn4.co.id/wb/oleh pelapor dengan mengisi data yang dibutuhkan atau melalui email
[email protected].
Company is committed of introducing good corporage governance in sustainable fashion by, among other things, facilitating stakeholders in reporting any wrongdoing through whistleblowing mechanism in PTPN IV. The Company has established online Whistleblowing Application System. This application can be accessed via http://www.ptpn4.co.id/wb/. The whistleblower just fills data as required or send email to
[email protected].
Pada tahun 2014 PTPN IV telah melakukan Evaluasi Penerapan GCG secara Self Asessement yang didampingi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Untuk pelaksanaan evaluasi penerapan GCG secara self assessment
In 2014, PTPN IV has evaluated the application of GCG under Self-Assessment method with assistance of BPKP of North Sumatra Province. To evaluate the introduction of self-assessment based GCG, a Team has been established
Annual Report PTPN IV 2014
21
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
GCG tersebut, maka dibentuk Tim sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Nomor : DK-08/Kpts/XI/2014 dan 04.03/Kpts/01/XI/2014 tanggal 25 Nopember 2014 tentang Pembentukan Tim Self Asessment evaluasi pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2014 dengan Ketua Tim adalah H. Muhammad Husni (Komisaris) dan Wakil Ketua Tim Memed Wiramihardja (Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha).
under Joint Decree Number: DK-08/Kpts/XI/2014 and 04.03/Kpts/01/XI/2014 of 25 November 2014 concerning the Establishment of Self-Assessment Team tasksed to evaluate the introduction of Good Corporate Governance (GCG) in PT Perkebunan Nusantara IV in 2014 with the Team Leader of H. Muhammad Husni (Commisoners) and Deputy Team Leader of Memed Wiramihardja (Director of Business Planning and Development).
Self Assessment terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2014 dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi penerapan GCG dikaitkan dengan ketentuan yang berlaku dan praktikpraktik terbaik (best practices) penerapan GCG, sehingga area-area yang memerlukan perbaikan/penyempurnaan dapat diidentifikasi. Berdasarkan assessment penerapan praktik-praktik GCG yang yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2014 mencapai predikat kategori “Sangat Baik”, dengan skor 93,453 dari skor maksimal 100 dan mengalami peningkatan 0.37% dari tahun 2013 dengan capaian skor 93.11.
Self-assessment to GCG introduction in PT Perkebunan Nusantara IV in 2014 aims to get illustration on the conditions of GCG implementation correlated with the applicable regulations and best practices, from which areas requiring further improvement can be identified. According to assessment against GCG practices, it can be concluded that GCG introduction in PT Perkebunan Nusantara IV in 2014 records category “Excellent” with score 93.453 of maximum score 100 implying an increase of 0.376% from 2013 at 93.11.
Penutup
Closing
Atas capaian kinerja yang meningkat pada tahun 2014. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada seluruh karyawan serta mitra kerja atas kontribusi dan dedikasinya dalam memajukan perusahaan ini. Kepada Pemangku Kepentingan lainnya kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaanya dalam mengelola dan menjadikan perusahaan ini terus berkembang.
For this meritorious performance in 2014 we express out sincere thanks and gratitude to all employees and business parnerts for their contribution and dedication in developing Company. For other stakeholders we are very thankful for your trust given to us to manage and develop this Company.
Direksi | Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV Medan, April 2015 | Medan, April 2015
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
22
Profil Perusahaan Company’s Profile
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 PT Perkebunan Nusantara IV Statement of the Board of Commisioners and Board of Directors Regarding Responsibility for Annual Report 2014 PT Perkebunan Nusantara IV
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Perkebunan Nusantara IV Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, certify that all information contained in Annual Report of PT Perkebunan Nusantara IV 2014 are complete and we are held responsible for the accuracy of this annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This certificate is made in true.
Medan, April 2015 | Medan, April 2015 PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV Dewan Komisaris dan Direksi | Board of Commissioner’s and Board of Director’s
Erwin Nasution President Commissioner
Deddy Suardy
Ahmad Haslan Saragih Director of Production
Setia Dharma Sebayang Director of Finance
Anton Saragih
Memed Wiramihardja Director of Planning & Business Development
M. Husni
Andi Wibisono Director of HR & General Affairs
Annual Report PTPN IV 2014
23
Profil Perusahaan Company Profile
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN.
The Articles of Association of the Company have been severally amended with last amendment under Government Regulation Number 72 of 2014 concerning Increment of Capital Participation of State of Republic of Indonesia to Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and Deed of Amendment to Articles of Association No. 25 of 23 October 2014 made before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn. Under this Amendment, the status of Company changed from SOE into subsidiary of SOE.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Annual Report PTPN IV 2014
25
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Informasi Umum Perusahaan General Information of Company
26
Nama Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara IV
Company Name
PT Perkebunan Nusantara IV
Kantor Pusat
Alamat : Jl. Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Telp : 061-4154666 Faximile : 061-4573117 Website : www.ptpn4.co.id E-Mail :
[email protected]
Head Office
Address : Jl. Letjend.Suprapto No. 2 Medan, 20151 Telp : 061-4154666 Facsimile : 061-4573117 Website : www.ptpn4.co.id E-Mail :
[email protected]
Kantor Perwakilan Jakarta
Alamat : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Faximile : 021-7231663
Representitave Address : Jl.Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Office in Telp : 021-7231662 Jakarta Facsimile : 021-7231663
Status Perusahaan
Anak Perusahaan BUMN
Company Status
Subsidiary of SOE
Bidang Usaha
Agro bisnis dan agro industri.
Business Field
Agro business and agro industry.
Kepemilikan Saham
1. Negara RI sebesar 10 % 2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90 %
Shareownership 1. State of Republic of Indonesia for 10% 2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90 %
Tanggal Pendirian
11 Maret 1996
Date of 11 March 1996 Establishment
Dasar Hukum Pendirian
Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV jo. Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, SH sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III jo. Akta Perubahan Anggaran dasar No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn.
Legal Basis of Government Regulation No. 9 of 1996 Establishment concerning the Merger of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan VI, Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan VII, and Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan VII into Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV jo. Establishment Deed of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 of 11 March 1996 made before Notary Harun Kamil, SH as amended with Government Regulation No. 72 of 2014 concerning Increment of Capital Participation of State of Republic of Indonesia in Share Capital of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara III jo. Deed of Amendment to Articles of Association No. 25 od 23 October 2014 made before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn.
Modal Dasar
Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp. 3.500.000.000.000,- (tiga triliun lima ratus miliar rupiah) terdiri atas: • 1 (satu) saham Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). • 3.499.000 (tiga juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu) saham Seri B dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per lembar saham
Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor penuh
Modal disetor sebesar Rp. 2.942.116.000.000,(dua triliun Sembilan ratus empat puluh dua milyar seratus enambelas juta Rupiah atau 2.942.116 lembar saham terdiri atas: • 1 (satu) saham Seri A dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). • 2.942.115 (dua juta sembilan ratus empat puluh dua ribu seratus lima belas) saham Seri B dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta Rupiah) per lembar saham.
Subscribed and The paid-up capital is Rp2,942,116,000,000 (two Paid-up trillion nine hundred and forty two billion Capital one hundred and sixteen million rupiah) or 2,942,116 sahres consisting of: • 1 (one) share Series A with nominal value Rp1,000,000 (one billion rupiah). • 2,942,115 (two million nine hundred and fourty two thousand and one hundred and fifteen) shares Series B with nominal value Rp1,000,000 (one million rupiah) per share.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
The Authorized Capital of this Company is set at Rp 3,500,000,000,000 (three trillion five hundred billion rupiah) consisting of: • 1 (one) share Series A with nominal value Rp1,000,000 (one billion rupiah). • 3,499,000 (three million four hundred and ninety nine thousand) shares Series B with nominal value Rp1,000,000 (one million rupiah) per share.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Riwayat Singkat Perusahaan
Company History In Brief
PT Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero), dan PT Perkebunan VIII (Persero) sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675.
PT Perkebunan Nusantara IV or abbreviated as PTPN IV was established under Government Regulation No. 9 of 1996. It came from the merger of 3 (three) State Owned Enteprises (SOEs) namely PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero), and PT Perkebunan VIII (Persero) as decided in Establishment Deed of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 of 11 March 1996 made before Harun Kamil, SH, Notary in Jakarta and the Articles of Association were approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia under Decree Number: C2-83332. HT.01.01th96 of 8 August 1996 and published in State Gazette of Republic of Indonesia of 8 October 1998 Number 81 Supplement to State Gazette No. 8675.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN.
The Articles of Association of the Company have been severally amended with last amendment under Government Regulation Number 72 of 2014 concerning Increment of Capital Participation of State of Republic of Indonesia to Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and Deed of Amendment to Articles of Association No. 25 of 23 October 2014 made before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn. Under this Amendment, the status of Company changed from SOE into subsidiary of SOE.
Jejak langkah Milestone
Annual Report PTPN IV 2014
27
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
28
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Perubahan Nama Perusahan
Company Rename
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor: 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn, nama perusahaan berubah menjadi PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV atau disingkat PTPN IV.
Pursuant to Article 1 Deed of Amendment to Articles of Association Number 25 of 23 October 2014 made before Notary Nanda Fauz Iwan, SH. MKn the Company was renamed into PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV or PTPN IV in short.
Bidang Usaha
Business Field
PTPN IV adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis dan agroindustri. Dalam menjalankan bisnisnya PTPN IV mengelola 2 segmen usaha komoditi perkebunan yaitu :
PTPNIV is a company engaged in agribusiness and agroindustry. In running the business PTPN IV manages 2 business segments of plantation commodities, to wit:
1.
Segmen Usaha Komoditi Kelapa Sawit
1.
Business Segment of Oil Palm Commodity
2.
Segmen Usaha Komoditi Teh
2.
Business Segment of Tea Commodity
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, 3 Unit kebun yang mengelola teh dan 1 unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang berlokasi di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.
PTPN IV operates 30 Estate Units for Oil Palm, 3 Estate Units of Tea and 1 Estate Unit of Oil Palm Plasma in 9 districts, i.e. Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara and Mandailing Natal.
Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 615 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton perhari.
For processing, PTPN IV has 16 Oil Palm Mills with total capacity 615 tons of Fresh Fruit Bunches (FFB) per hour, 2 units of Tea Processing Plants with total capacity 154 tons of Fresh Tea Leaves per day and 1 unit of Oil Kernel Processing Mill with capacity 450 tons per day.
Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai benih kelapa sawit yang terdapat di Unit Usaha Adolina. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
Apart from two commodities above, PTPN IV also manages oil palm seedling center in Business Unit Adolina. PT PTPN IV is also supported with 1 Business Unit Engineering Manufacturing and Construction i.e. Tenera Processing Plant (PMT) and 3 Business Units of Hospitals i.e. RS Laras, RS, Balimbingan and RS Pabatu.
Bidang Usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan
The Company’s Business Field as Started in The Articles of Association
Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akte Nomor : 11 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro indutri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut :
According to Articles of Association as contained in Deed Number 11 of 4 August 2008 made before Sri Ismiyati, SH the goals and objectives of Company are to perform business activities in agribusiness and agroindustry and to optimize the resources of Company to produce quality and competitive goods and/or services with end of view to amass profits so as to enhance the values of Company with the introduction of Limited Liability Company principles. To realize these goals and objectives the Company can perform the following primary business activities:
a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.
a. Plant cultivation inclusive of opening and farming lands, seedling, cropping, maintenance and harvesting of plants and other activities relevant to such plant cultivation.
b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.
b. Production covering the processing of plant products from private estates or other parties into semi-processed goods and or processed goods and the derivative products.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
c. Trades including marketing of a full range of production results and other trading activities relating to the business activities of Company.
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri
d. Business development in plantation sector, agribusiness and agroindustry.
Selain kegiatan utama diatas Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort oleh raga dan dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, perpupukan, jalan, tol, pusat perbelanjaan/mall, jasa konsultasi bidang agro bisnis dan agro industri, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
Apart from the above mentioned primary activities, the Company can engage in other business to optimize the utilization of its resources for trading house, industry estate development, agroindustry complex development, real estate, warehousing, tourism, hotel, sport and recreational resorts, hospitals, education, research, telecommunication infrastructure and energy resources, fertilizing, roads, toll roads, shopping centers/malls, consulting services in agribusiness and agroindustry, rental services and the management of facility and infrastructure owned by Company.
Produk dan Jasa Yang Dihasilkan
Products and Services Produced
PTPN IV memiliki 2 segmen usaha yaitu kelapa sawit dan teh dengan komoditi kelapa sawit merupakan segmen usaha terbesar. Selain itu perseroan juga memiliki 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit. Produk dan Jasa yang dihasilkan Perseroan sebagai berikut :
PTPN IV has 2 business segments, i.e. oil palm and tea with the former as the largest business segment. The Company also operates 1 Business Unit Engineering Manufacturing and Construction, i.e. Tenera Processing Plant (PMT) Dolok Ilir and 3 Business Units Hospitals. Products and services produced by the Company are as follows:
Komoditi Kelapa Sawit :
Oil Palm Commodities:
1. Minyak Sawit
1. Oil Palm
2. Inti Sawit
2. Oil Kernel
Komoditi Teh
Tea Commodity
Teh Hitam
Jasa lainnya 1. Jasa Pelayanan Kesehatan 2. Jasa Engineering, Manufacturing and Construction yang dihasilkan dari Unit Usaha PMT Dolok Ilir
Black Tea
Miscellaneous Services
1. Health Service 2. Engineering, Manufacturing and Constructionyang of Business Unit PMT Dolok Ilir
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV no. 04.15/Kpts/55/VIII/2014 Tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV. Struktur organisasi perusahan sebagai berikut :
Under Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV no. 04.15/Kpts/55/VIII/2014 concerning the Organization Structure of PT Perkebunan Nusantara IV the organization structure of Company is presented below:
Annual Report PTPN IV 2014
29
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Struktur Organisasi Organization Structure
30
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Annual Report PTPN IV 2014
31
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Visi & Misi Vision and Mission
32
Visi
Vision
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
Toward Company excellent in integrated agribusiness field
Misi
Mission
1.
Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
1. Run business with the adoption of best practices principles, innovative and highly competitive
2.
Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.
2. Run oil palm, tea and rubber based agroindustry business
3.
Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.
3. Integrate upstream, downstream agroindustry business and new products and other supporting business and maximizing the utilization of company’s assets with the application of proven and green technology
Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015 – 2019 pada tanggal 3 November 2014.
Such Vision and Mission have received consent of Board of Directors and Board of Commissioners and set out into Company’s Long – Term Corporate Plan 2015 – 2019 on 3 November 2014.
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
Guide, direct and encourage the behaviors of all employees to at all time observe the following principles during performing the given tasks:
1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
1. Positive thinking to graps every opportunity
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi.
2. Pro-active in exploring innovative and achievement
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
3. Team work to build corporate strength
4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.
4. Put the interest of Company as the main consideration in decision making
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan
5. Augment the prosperity of employees as integral part of Company’s target realization
Paradigma Bisnis
Business Paradigms
1. Mampu membangun sistem yang sinergis dan terpadu sesuai dengan perubahan dan perkembangan pasar, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan melalui kinerja yang unggul (excellence).
1. Able to build synergic and integrated system according to the latest market development and conditions, oriented to customers’ satisfaction with excellent performance.
2. Mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisa dan mengevaluasi secara objektif, bekerja keras, beretika, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada hasil, untuk memberikan nilai tambah perusahaan.
2. Able to plan, execute, analyze and evaluate in objective manner, work hard, respect ethics, creative and innovative and result orientation so as to enhance the added value of Company.
3. Kepemimpinan yang visioner (mampu memandang jauh kedepan dan kedalam perusahaan) serta menjadi panutan dan inspirator terhadap lingkungan kerja maupun masyarakat sekitar.
3. Visionaire leadership (far-reaching) and become role model and inspirator within the Company and the surrounding communities.
4. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan regulasi (peraturan dan undang-undang) yang terkait dengan perusahaan dan hubungan industrial yang harmonis.
4. Responsible in implementing regulations relevant to Company and build harmonious industrial relationship.
5. Perubahan adalah peluang, selalu siap mengembangkan diri, cerdas dan tangkas untuk meningkatkan nilai perusahaan.
5. Changes are opportunities. Always ready for selfdevelopment, smart and agile in augmenting the values of Company
6. Peduli terhadap kehidupan social masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan, serta menghargai setiap ide/gagasan/masukan dari stakeholder, dalam menciptakan hubungan yang sinergis.
6. Concern to social life of local communities and preserve the environment and respect any idea/suggestion/ input of stakeholder in building synergic relationship.
7. Dalam mengelola pengetahuan (knowledge management) perusahaan mewajibkan setiap personil berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk perbaikan yang berkelanjutan.
7. In knowledge management the Company requires all personnel to share their knowledge for sustainable improvements.
8. Memberikan kesempatan kepada personilnya untuk meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang.
8. Give broad opportunities for employees to improve their competencies on sustainable manner in dealing with challenges in future.
Tata Nilai
Corporate Values
Tata nilai dirangkum dalam frasa ”PRIMA”, meliputi:
The corporate values of Company can be summarized into phrase “PRIMA”:
P: Profitability (mengutamakan profit)
P : Profitability (profit orientation)
R: Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)
R : Responsibility (responsible to stakeholders)
I: Integrity (integritas)
I : Integrity (integrity)
M : Market ahead (selalu yang terdepan)
M : Market ahead (always in front)
A : Accountability (terpercaya).
A : Accountability (trusted)
Annual Report PTPN IV 2014
33
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Susunan Dewan Komisaris Board of Commissioners Structure Susunan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Structure
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Nomor SK-384/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Susunan Dewan Komisaris pada saat ini adalah sebagai berikut :
Based on Decree of SOE Minister in the capacity of General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Number SK-384/ MBU/2013 of 21 November 2013 concerning the Dismissal and Appointment of Members of Board of Commissioners for Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV the composition of Board of Commissioners at present is as follows:
Muhammad Said Didu : Komisaris Utama | President Commissioner
34
Deddy Suardy
: Komisaris | Commissioner
Zainal Arifin
: Komisaris | Commissioner
M. Husni
: Komisaris | Commissioner
Anton Saragih
: Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Muhammad Said Didu
Komisaris Utama | President Commissioner Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan tanggal 02 Mei 1962. Memulai karir di BPPT tahun 1988, serta pakar tetap di Dewan Ketahanan Nasional hingga tahun 2005. Tahun 1998 menjabat sebagai Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT, sebagai anggota MPR pada tahun 1998 hingga tahun 1999. Pada tahun 2004 sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/Kepala BPPT, dan terakhir pada tahun 2005 menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN. Mulai menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN IV 11 September 2006 sampai dengan September 2008. Sejak 24 September 2008 dipercaya sebagai Komisaris Utama PTPN IV.
Born in Pinrang, South Sulawesi on 02 May 1962. Started his career in BPPT in 1988 and worked as expert for National Defense Council until 2005. In 1998 He was the Director of Agrobusiness Technology in BPPT, member of MPR from 1998 to 1999. In 2004 worked as Chief Expert for BPPT and the Minister of Research and Technology/Head of BPPT and lastly in 2005 as Secretary of SOE Ministry. His position as Independent Commissioner in PTPN IV was held from 11 September 2006 to September 2008. As from 24 September 2008 he has been entrusted as President Commissioner of PTPN IV.
Zainal Arifin
Komisaris | Commissioner Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 05 Mei 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak 2008 sampai dengan saat ini menjadi Anggota Dewan Komisaris PTPN IV.
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) on 05 May 1946. His career started from Lecture of Dentistry Faculty of North Sumatra University in 1974 and Attache for Education and Culture of Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. He was the former member of MPR-RI from Regional Representative of North Sumatra from 1987 to 1992. In 200 he worked as Deputy for Youth and Sport Minister. He was Expert Staff of State Ministry of Communication and Informatics from 2003 to 2005, Representative Staff of Government of Indonesia for AMM in NAD from 2005 to 2006 and from 2008 to present he is the commissioner of PTPN IV.
Annual Report PTPN IV 2014
35
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Deddy Suardy
Komisaris | Commissioner Lahir di Banda Aceh tanggal 14 Februari 1950. Memulai karir pada tahun 1973 dengan jabatan Kabag Samapta Resort Sumba Barat - NTT. Jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri di Kesatuan Mabes Polri pada tahun 2006-2008 kemudian menduduki Jabatan Dewan Komisaris PTPN III (Persero) dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV.
Born in Banda Aceh on 14 February 1950. His career started in 1973 as Head of Samapta Division for West Sumba Precint of NTT. His last position was Deputy of Security Development Division Head of Police Head Quarter from 2006 – 2008. He was former commissioner of PTPN III (Persero) and from November 2013 to present he works as commissioner for PTPN IV
M. Husni
Komisaris | Commissioner Lahir di Medan, 2 Februari 1958, sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 1988 s.d sekarang, menjabat sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan saat ini. dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV.
36
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Born in Medan, on 2 February 1958. He is a Lecture of Law Faculty of North Sumatra University from 1988 to present. His present position is Assistant Dean III of Law Faculty of North Sumatra University from 2005 to present. As from November 2013 to now he is a member of Board of Commissioners for PTPN IV.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Anton Saragih
Komisaris | Commissioner Lahir di Medan, 24 January 1959. Memulai karir bekerja di PT Garuda Indonesia pada tahun 1980 dengan Jabatan terakhir sebagai FSM (Flight Service Manager). Memperoleh gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Manajemen Pendidikan dan sejak November 2013 sampai dengan saat ini menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV.
Born in Medan, 24 January 1959. His career was from PT Garuda Indonesia in 1980 with the last position of FSM (Flight Service Manager). His Doctor degree was acquired from UNJ, Jakarta majoring in Education Management. From November 2013 to now he is a commissioner for PTPN IV.
Annual Report PTPN IV 2014
37
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Susunan Direksi
Board of Directors Structure Susunan Direksi
Board of Directors Structure
Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV diluar Rapat Pemegang Saham Nomor :SK-89/MBU/2012, tanggal 1 Maret 2012 dan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor : 04.01/ KPTS/04/III/2012 tanggal 26 Maret 2012 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi, susunan Direksi adalah sebagai berikut :
Based on Decree of SOE Minister in the capacity of General Meeting of Shareholders of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV Number SK-89/ MBU/2012 of 1 March 2012 and Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Number 04.01/ KPTS/04/III/2012 of 26 March 2012 concerning Task and Authority Allocation of Board of Directors, the composition of Board of Directors is as follows:
Erwin Nasution
: Direktur Utama | President Director
Ahmad Haslan Saragih
: Direktur Produksi | Production Director
Setia Dharma Sebayang : Direktur Keuangan | Finance Director Andi Wibisono
: Direktur SDM dan Umum | HR and GA Director
Memed Wiramihardja
: Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha |
Business Planning and Development Director
38
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Erwin Nasution
Direktur Utama | President Director Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 10 April tahun 1954, mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1982 di Kebun Bah Jambi PTP VII Bah Jambi. Melanjutkan karir di Kalimantan di Kebun Rimba Berlian sebagai proyek pengembangan PTP VII, yang kemudian menjadi PTPN XIII (Persero), hingga menjabat Administratur tahun 1998 di Kebun Kumai Karet PTPN XIII (Persero). Pertama sekali diangkat sebagai Direksi menjadi Direktur Produksi di PTPN VII (Persero) Lampung tahun 2003, dan pada tahun 2007 diangkat kembali sebagai Direktur Produksi PTPN VII (Persero) untuk periode yang kedua. Pada tahun 2009 diangkat sebagai Direktur Utama PTPN I (Persero) di Aceh. Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Utama PTPN IV
Born in Tebing Tinggi, North Sumatra, on 10 April 1954. His career started from plantation sector in 1982 at Bah Jambi Estate PTP VII Bah Jambi. Thereafter, he worked in Kalimantan at Rimba Berlian Estate for Development Project of PTP VII, which was later became PTPN XIII (Persero). His last position was administrator in 1980 for Kumai Karet Estate PTPN XIII (Persero). He was appointed as Director of Production in PTPN VII (Persero) Lampung in 2003. In 2007 he was Production Director for PTPN VII (Persero) for the second term. In 2009 he served as president director of PTPN In (Persero) in Aceh. On 1 March 2012 to date he is the President Director of PTPN IV
Ahmad Haslan Saragih
Direktur Produksi | Production Director Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara tanggal 25 September tahun 1960, mulai berkarir di perkebunan sejak tahun 1984 di PTP-IV Gunung Pamela. Menjabat Kepala Bagian Penjualan di PTPN-III pada tahun 1998 hingga tahun 2001, pada tanggal 30 Juni 2001 diangkat sebagai Direktur Pemasaran PTPN-III sampai dengan tahun 2003. Tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Produksi PTPN IV
Born in Tebing Tinggi, North Sumatra on 25 September 1960. He first worked in 1984 at PTP-VI Gunung Pamela. From 1998 to 2003 he was Head of Sales Division for PTPN III. On 27 December 2006 he was appointed as Business Planning and Development of PTPN IV (Persero). On 1 March 2012 to present he is Production Director for PTPN IV.
Annual Report PTPN IV 2014
39
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Setia Dharma Sebayang
Direktur Keuangan | Finance Director Lahir di Kabanjahe, Sumatera Utara pada tanggal 31 Juli 1956. Mulai berkarir di lingkungan perkebunan sejak tahun 1983 sebagai Staf Subdit Anggaran Direktorat Bina Program Ditjen. Perkebunan, Departemen Pertanian. Bergabung di PT Perkebunan Nusantara tahun 1996 sebagai Ka. Biro Satuan Pengawasan Intern PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 30 April 2001 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN XIII (Persero) sampai dengan Desember 2006. Pada tanggal 27 Desember 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN IV dan pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat kembali sebagai Direktur Keuangan PTPN IV untuk periode Kedua.
Born in Kabanjahe, North Sumarta on 31 July 1956. His career was from plantation sektor in 1983 as Staff of Budget Sub-Directorate of Program Development Directorate, Directorate General of Plantation, the Ministry of Agriculture. He joined PT Perkebunan Nusantara in 1996 as Head of Internal Supervision Bureau PTPN XIII (Persero). On 30 April 2001 he was the Finance Director for PTPN XIII (Persero until December 2006. On 27 December 2006 his position was Finance Director of PTPN IV and on 1 March 2012 to present he is Finance Director of PTPN IV for the second term.
Andi Wibisono
Direktur SDM dan Umum | HR and GA Director Lahir di Cianjur pada tanggal 11 Nopember 1960. Memulai karir diperkebunan tahun 1986 di Kebun Balimbingan, Sumatera Utara di PTP VIII. Pada Maret 2001 diangkat menjadi Administratur Kebun Sibosur. Pada tahun 2006 diangkat menjadi Manajer Grup Unit Usaha V dan menjadi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan terhitung 1 Juni 2010. Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat menjadi Direktur SDM dan Umum PTPN IV.
40
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Born in Cianjur on 11 November 1960. He started his career in plantation sector in 1986 when he worked for Balimbingan Estate, North Sumatra in PTP VIII. In March 2001 he was the administrator of Sibosur Estate. In 2006 his position was the Manager of Business Unit Group IV and Head of Corporate Secretary Division from 1 June 2010. On 1 March 2012 to present he is HR and GA Director for PTPN IV.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Memed Wiramihardja
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha | Business Planning and Development Director Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat tanggal 14 Agustus tahun 1955, mulai berkarir di BUMN pada tahun 1982 di PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 2005 diangkat sebagai Vice President Portfolio PT. Rekayasa Industri. Tahun 2007 masuk ke perkebunan setelah diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN XIII (Persero). Pada tanggal 1 Maret 2012 s.d saat ini diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PTPN IV.
Born in Tasikmalaya, West Java on 14 August 1955. He started his professional career in SOE in 1982, i.e. PT Rekayasa Industri. In 2005 he was appointed as Vice President Portfolio PT Rekayasa Industri. In 2007 he joined in plantation sector as Business Planning and Development Director for PTPN XIII (Persero). On 1 March 2012 to present he is Business Planning and Development Director for PTPN IV.
Annual Report PTPN IV 2014
41
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Informasi Pemegang Saham
Information of Shareholders
Komposisi Pemegang Saham 1. Negara RI sebesar 10% atau 294.211 lembar saham Seri B berjumlah Rp. 294.211.000.000,-
Shareholder Composition 1. The State of Republic of Indonesia for 10% or 294,211 shares series B with total nominal Rp294,211,000,000.
2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 2.647.905 lembar saham atau Rp. 2.647.905.000.000,yang terdiri dari: a. 1 (satu) lembar saham Seri A atau seluruhnya berjumlah Rp 1.000.000,b. 2.647.904. lembar saham Seri B atau seluruhnya berjumlah Rp. 2.647.904.000.000,-
2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) for 2,647,905 shares or total nominal Rp2,647,905,000,000 consisting of: a. 1 (one) share Series A or Rp1,000,000
Kronologis Pencatatan saham PT Perkebunan Nusantara IV merupakan perusahaan non listed sehingga sampai dengan tahun 2014 belum tercatat dalam bursa efek sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporate action), perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.
The Chronology of Share Listing PT Perkebunan Nusantara IV is a non listed company. Until 2014 the Company is not registered in any stock exchange. Thus, there is no information with regard to the chronology of share listing of Company, as well as corporate actions, changes in shares or name of stock exchange.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya PT Perkebunan Nusantara IV merupakan perusahaan non listed sehingga sampai dengan tahun 2014 belum tercatat dalam bursa efek sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporate action), perubahan jumlah efek lainnya, maupun nama bursa dan peringkat efek lainnya.
The Chronology of Other Security Listing PT Perkebunan Nusantara IV is a non listed company. Until 2014 the Company is not registered in any stock exchange. Thus, there is no information with regard to the chronology of share listing of Company, as well as corporate actions, changes in shares or name of stock exchange or other security rating.
Lembaga Profesi Penunjang Perseroan
Professional Institutes Supporting the Company
Konsultan Hukum BGN Law Firm Jl. Sutomo No. 83 Medan 20235 Telp +62-61 4557795 Fax +62-61 4556729 Email :
[email protected]
Legal Consultant BGN Law Firm Jl. Sutomo No. 83 Medan 20235 Telp +62-61 4557795 Fax +62-61 4556729 Email:
[email protected]
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny–Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limited The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia Telp +62-21 29923100 Fax +62-21 29928200, 29928300 Email :
[email protected] Website : www. Deloitte.com
Public Accountant Office Osman Bing Satrio & Eny–Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limited The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia Telp +62-21 29923100 Fax +62-21 29928200, 29928300 Email :
[email protected] Website : www. Deloitte.com
42
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
b. 2,647,904 shares Series B or Rp2,647,904,000,000.
Profil SDM
Human Resources Profile
Tenaga kerja di PTPN IV secara umum dapat dibedakan atas karyawan pimpinan (golongan IIIA-IVD), karyawan pelaksana (golongan IA-IID), dan beberapa segementasi lain. Jumlah keseluruhan tenaga kerja pada tahun 2014 adalah 24.001 orangrberkurang sebanyak 631 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 24.632 orang. Perubahan komposisi terjadi akibat karyawan yang pensiun secara alami ataupun mengundurkan diri atas kemauan sendiri, maupun akibat perekrutan sebanyak 12 orang karyawan golongan IIIA-IVD (bidang teknologi informasi) dan 851 orang karyawan golongan IA-IID sebagai tenaga pemanen dan petugas muat TBS.
Human resources of PTPN IV in general can be differentiated into managerial employees (ranks IIIA – IVD), executing employees (ranks IA – IID) and some other segmentations. In total, as of 2014, a slew of 24,4001 persons work for the Company or reduce by 631 persons if compared with last year reaching 24,632 persons. This changing personnel composition is down to several factors such as retirement and resignation at personal reason, or recruitment of 12 employees of ranks IIIA – IVD (for information technology division) and 851 employees of IA – IID ranks for permanent employees and FFB loading operators.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
.
Personnel Composition by Status
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Karyawan
Komposisi Karyawan berdasarkan Jabatan (Orang) | Personnel Composition by Positions (Person) No.
Uraian
2014
2013
+/-
%
Description
1
Dewan Komisaris
5
5
-
-
Board of Commissioners
2
Sekretaris Komisaris
1
1
-
-
Secretary Commissioner
3
Direksi
5
5
-
-
Board of Directors
4
Karyawan Gol IIIA s.d IVD
623
629
(6)
(0,96)
Employees Rank IIIA to IVD
5
Karyawan Gol IA s.d IID
23.137
23.782
(645)
(2,79)
Employees Rank IA to IID
7
Karyawan Pendidik (Guru)
7
11
(4)
(57,14)
Educating Employees (Teachers)
8
Papam
37
37
-
-
9
Honor
186
162
24
12,90
Honor Employees
Jumlah
24.001
24.632
(631)
(2,63)
Total
Security Guards
Annual Report PTPN IV 2014
43
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Komposisi Karyawan berdasarkan Pendidikan (Orang) | Personel Composition by Education (Person) No.
44
Uraian
1
Doktor (S3)
2
Pasca Sarjana (S2)
3
Sarjana (S1)
4
Diploma
5
SMA
6
2014
2013
Description
3
3
48
41
PhD (S3)
992
936
Under Graduate (S1) Diploma
Post Graduate (S2)
305
419
8.046
7.731
Dibawah SMA
14.607
15.489
Under Senior High School
Total
24.001
26.632
Total
Senior High School
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Perusahaan melakukan pengelolaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan menggunakan berbagai pendekatan sistem yang saling terhubung dengan sistem pengelolaan lainnya. Untuk pengelolaan karyawan gol. IIIA-IVD telah dilakukan dengan basis kompetensi, penerapan sistem manajemen kinerja, dan remunerasi berbasis kinerja. Pengelolaan kompetensi dilakukan melalui penyusunan kamus kompetensi perusahaan dan assessment yang dilakukan secara periodik untuk memetakan kompetensi yang dimiliki masing-masing karyawan. Hasil dari assessment kompetensi ini digunakan dalam pengembangan, pelatihan, dan pertimbangan promosi karyawan.
The Company applies sustainable human resources management with the adoption of various approaches but inter-correlating with other management systems. For the management of employees with rank IIA- IVD, competency-based approach, performance management system and performance based remuneration are applied. Competencies are managed with the preparation of corporate dictionary and assessment on periodic basis to map the competencies of individual employees. The results of this competency assessment will be used for employee development, training and promotion.
Sistem manajemen kinerja di perusahaan diterapkan berbasis balanced scorecard yang diturunkan ke level individu karyawan. Siklus manajemen kinerja dimulai dari tahap penentuan target/sasaran kinerja, realisasi kinerja, serta penilaian akhir yang digunakan sebagai
Performance management system in the Company uses balance scorecard applied until individual employees. The performance management cycle starts from performance target setting, performance realization and final assessment as basis for reward to the employees. Performance
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
dasar pemberian reward kepada karyawan. Periode penilaian kinerja sendiri dilakukan per semester dan akan dikembangkan selanjutnya kepada karyawan gol. IA-IID. Adapun remunerasi berbasis kinerja diterapkan melalui merit system atas capaian kinerja tertentu yang ditargetkan pada masing-masing karyawan.
assessment is conducted on semi-annual basis or per semester and this approach will be further developed to employees of ranks IA – IID. As to performance-based remuneration it is applied under merit system against the realization of certain performance targets set for individual employees.
Pengembangan dan Pelatihan SDM
Human Resources Development and Training
Pengembangan SDM perusahaan berdasarkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi (CBHRM). Pada tahun 2013 telah dilakukan pengukuran kompetensi (assessment competency level index) untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi masing-masing karyawan pimpinan yang telah ditentukan sebelumnya. Perseroan juga dalam melakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi karyawan melakukanpendidikan dan pelatihan secara internal perusahaan, in house training ataupun mengirimkan karyawan secara bergantian ke berbagai training provider, baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta mengikuti seminar, workshop dan lain-lain. Jumlah karyawan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 12.506 orang dengan total biaya sebesar Rp. 6,16 milyar.
Human resources development within the Company adopts competency-based management concept (CBHRM). In 2013, assessment competency level index was made to map the competencies of individual managerial employees. The Company also provides competency development and improvement facilitation to employees through interal training and education, in-house training or sending the employees in rotation to take part in various training providers either domestic or overseas and attending seminars, workshops, etc. Total employees attending education and training programs from the Company reach 12,506 persons for which budget amounting to Rp6.16 billion has been allocated.
Kesempatan yang Sama dalam Bekerja
Equal Opportunity
Pihak Manajemen PTPN IV senantiasa memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada seluruh karyawan untuk maju dengan capaian kinerja dalam bekerja tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang – undangan. Dengan memberikan kesempatan tersebut akan tercipta sumber daya manusia yang berkompeten dan unggul yang dapat diandalkan perusahaan untuk menghadapi tantangan bisnis, dengan cara :
The Management of PTPN IV always provides broad opportunities for all employees to further develop irrespective of their ethnical, religion, gender, age, physical defect background or other specific condition as prescribed in laws and regulations. This non-discrimination opportunities will build competent and superior human resources and reliable to the Company in coping with business challenges:
1. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja individu tanpa melihat latar belakang etnik, agama, dan jenis kelamin.
1. Give reward for sound achievements of employees irrespective of their ethnicity, religions and gender.
2. Berkomitmen dalam memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing – masing dan memberikan fasilitas untuk mengadakan perayaan hari besar keagamaan.
2. Commitment to give freedom for all employees to follow their religious obligations and provide facilities for the observance of religious days.
Kesejahteraan Pekerja
Employee Welfare
Kesejahteraan pekerja di PTPN IV diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT Perkebunan Nusantara IV dengan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN IV. Perundingan PKB terakhir dilaksanakan 20 s.d 22 Januari 2014 telah didaftarkan dengan nomor : 04/DFT/PKB/6/SU/III/2014 ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Utara dengan masa berlaku selama 2 (dua) tahun, terhitung tanggal 01 Januari 2014 s/d 31 Desember 2015. Dalam PKB mengatur hal – hal sebagai berikut : Hubungan Kerja; Hari Kerja dan Jam Kerja; Pembebasan dari Kewajiban untuk Bekerja; Golongan Pengupahan, Tunjangan dan Santunan
The prosperity of employees in PTPN IV has been established in Joint Employment Contract (PKB) between PT Perkebunan Nusantara IV and Labor Union of PTPN IV. The last PKB negotiation took place on 20 to 22 January 2014 and registered with Number : 04/DFT/PKB/6/SU/ III/2014 to Manpower and Transmigration Agency of North Sumatra that will be valid for the next 2 (two) years as from 01 January 2014 to 31 December 2015. PKB regulates: Employment Relation, Working Days and Working Hours; Leaves; Remuneration Classification, Allowances and Social Contribution; Health and Medication; Occupational Safety
Annual Report PTPN IV 2014
45
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
46
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Sosial; Perawatan Kesehatan dan Pengobatan; Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja; Pembinaan Keahlian dan Keterampilan serta Bantuan Pendidikan; Tata Tertib Kerja; Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; Pemutusan Hubungan Kerja.
and Health; Social and Welfare Insurance for Workers; Training and Skill Improvement and Education; Code of Conduct; Industrial Relationship Dispute Settlement; Employment Termination.
Karyawan Tetap PTPN IV memperoleh penghasilan untuk level paling bawah dengan standar Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera Utara. Berikut Kesejahteraan dan hak – hak Karyawan tetap PTPN IV antara lain :
The permanent employees of PTPN IV for the lowest level will receive salaries equal to Minimum Wage Rate (UMP) applicable for North Sumatra Province. The rights and benefits of Permanent Employees in PTPN IV:
1. Gaji Pokok adalah sejumlah uang yang diterima karyawan berdasarkan golongan yang bersangkutan sesuai skala gaji yang berlaku.
1. Basic Salary is a sum of money received by employees based on his/her rank subject to salary scale.
2. Tunjangan tetap yang terdiri dari Tujangan Khusus; Tunjangan Struktural; Tunjangan Jabatan; Natura Beras.
2. Permanent allowance consists of Special Allowance; Occupational Allowance; Rice Allowance.
3. Tunjangan tidak tetap adalah sejumlah uang yang disepakati diterima oleh karyawan sebagai tambahan penerimaan bagi karyawan selain tunjangan tetap yang terdiri dari Tunjangan Operasional dan Tunjangan EAP; Cuti Tahunan; Cuti Panjang; Uang makan untuk karyawan dengan hari kerja 5 hari dalam seminggu; Premi; Lembur; Insentif; Tunjangan Hari Raya (THR); Bonus.
3. Variable allowance is a sum of money agreed to receive by employees as additional income on top of permanent allowance, which consists of Operational Allowance and EAP Allowance; Annual Leave; Long Leave; Meal Allowance for Employees with 5 working days in a week; Premium; Overtime Pay; Incentive, THR Bonus; Other Bonuses.
4. Jaminan Sosial adalah perlindungan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang sifatnya manfaat jangka panjang yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan bagi karyawan dan batihnya; Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP); BPJS Ketenagakerjaan; Santunan Hari Tua (SHT); Bantuan Meninggal Dunia; Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K.3); Keluarga Berencana.
4. Social Insurance is protection given by the Company to employees consisting of long-term benefits inclusive of Health Services for Employees and families; Fixed Benefit Pension Program (PPMP) and Fixed Premium Pension Program (PPIP); BPJS for Manpower; Old Day Contribution (SHT); Death Donation; Occupational Safety and Health; Family Planning.
5. Santunan Sosial adalah sejumlah uang atau bantuan perusahaan yang disepakati diterima oleh karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kemampuan karyawan yang terdiri dari Pemeliharaan bayi karyawan wanita; Tunjangan Sewa Rumah, Tunjangan Listrik, dan Tunjangan Air; Ketentuan khusus untuk karyawan yang menjalankan kendaraan bermotor; Bantuan transportasi; Pembinaan Rohani/ Jasmani/Rekreasi; Bantuan pemondokan anak sekolah; Penghargaan Masa Pengabdian; Biaya Pengosongan Rumah; Pakaian Dinas; Bantuan Surat Ijin Mengemudi.
5. Social Contribution is a sum of money or assistance from the Company agreed to receive by employees to augment their welfare and capacity consisting of Infant Care Donation for Female Employee; Housing Allowance; Electricity Allowance and Water Allowance; special allowance for employees using motor vehicles; Transportation Allowance; Mental/Physical Development and Recreation; Dormitory Allowance for Employees’ Children attending schools; Service Bonus; House Vacation Allowance; Official Uniforms; Driving License Allowance.
Sedangkan untuk Penghasilan Tenaga Kerja tidak tetap PTPN IV disesuaikan dengan Upah Mimimum Propinsi (UMP) Sumatera Utara dan mendapatkan hak – haknya berupa :
As to non-permanent employees in PTPN IV, their income will refer to Minimum Wage Rate (UMP) of North Sumatra with the following entitlements:
1. 2. 3. 4. 5.
1. THR Bonus 2. Uniforms 3. BPJS Insurance for Manpower 4. BPJS Insurance for Health 5. Overtime Pay
Tunjangan Hari Raya (THR). Pakaian kerja. BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan. Lembur sesuai ketentuan ketenagakerjaan.
Implementasi Budaya dan Keterikatan Tenaga Kerja
The Implementation of Work Culture and Engagement
PTPN IV telah mendefinisikan budaya kerja dalam tata nilai (values) yaitu PRIMA (Profitability, Responsibility, Integrity, Market Ahead, dan Accountability). Tata nilai ini diharapkan
PTPN IV defines work culture into values, i.e. PRIMA (Profitability, Responsibility, Integrity, Market Ahead, dan Accountability). It is expected that these values become
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
dapat menjadi pedoman bagi setiap karyawan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari dan bersama dengan sistem manajemen kinerja dapat mendukung terwujudnya budaya kinerja tinggi. Beberapa program yang terkait budaya perusahaan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
guidance for each employee in performing his/her day-today activities and along with performance management system can support the realization of high work culture. Some programs relating to corporate culture in 2014 are:
•
Survey budaya organisasi perusahaan menggunakan metode OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) terhadap 1500 responden karyawan dalam memetakan arah budaya organisasi perusahaan.
•
Organizational cultural survey of Company using OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) method to 15000 respondents to map the direction of Company’s organizational culture
•
Penilaian/assesment kadar implementasi tata nilai perusahaan dalam proses penilaian kinerja karyawan gol. IIIA-IVD.
•
Assesment to the application of corporate values during performance assessment process to employees with ranks IIIA-IVD.
•
Online assessment dengan self assessment dan 360 degrees assessment yang dilakukan terhadap kompetensi yang mendukung implementasi budaya perusahaan.
•
Online competency assessment with self-assessment and 360 degrees assessment to support the application of corporate culture.
Keterikatan atau engagement karyawan di PTPN IV berada dalam kategori tinggi, hal ini didukung oleh tingkat keterikatan karyawan sebesar 80% dan tingkat turnover karyawan yang sangat kecil sebesar 0.52% sehingga hal ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam memaksimalkan sumber daya manusia. Beberapa faktor pendukung terciptanya tingkat keterikatan yang tinggi adalah dukungan lingkungan seperti keluarga pada karyawan, kepercayaan terhadap masa depan yang akan dicapai oleh perusahaan, serta komitmen untuk bekerja keras oleh karyawan dalam mencapai tujuan bersama.
The engagement of Employees in PTPN IV is relatively high. It is evident from engagement level of employees reaching 80% and insignificant employee turnover, i.e. 0.52%. The Company can capitalize on this condition to maximize its human resources. Some enabling factors of such exceeding engagement include supports from external environment, such as families, confidence of reaching to better future with the Company and high commitment in pursuit of common goals.
Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relationship Management
Wadah penyampaian aspirasi Pekerja di PTPN IV terakomodasi dalam Serikat Pekerja Perkebunan PTPN IV dengan perwakilan dari masing – masing Basis Serikat Pekerja yang ada di seluruh unit usaha PTPN IV.
Forum to accommodate the aspiration of Employees in PTPN IV is that of Labor Unions with membership from the representatives of Labor Union Basis in all business units of PTPN IV.
Sesuai dengan Permenker Nomor : PER.32/MEN/XII/2008 tentang tata cara pembentukan susunan keanggotaan LKS Bipartit, PTPN IV telah membentuk LKS Bipartit yang dapat dijadikan forum komunikasi dan konsultasi antara perwakilan pihak manajemen PTPN IV dengan perwakilan dari SPBUN PTPN IV dalam rangka pengembangan hubungan industrial untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan, termasuk kesejahteraan karyawan serta mencegah terjadinya permasalahan hubungan industrial.
According to Permenker (Regulation of Manpower and Transmigration Minister) Number: PER.32/MEN/XII/2008 concerning Procedures for the Establishment of Bipartite LKS (Cooperative Institute) Membership, PTPN IV has set up Bipatite LKS as communication and consultation forum for the representatives of PTPN IV Management and Labor Unions PTPN IV to build sound industrial relationship that will bolster the sustainability, growth and development of Company including prosperity augmentation for the employees and prevent any industrial relationship dispute.
Dalam rangka meningkatkan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan di seluruh unit usaha, manajemen PTPN IV membentuk Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit di seluruh unit usaha melalui Surat Edaran Nomor : 04.Dir.SDM&Umum/SE/11/IV/2013 tanggal 11 April 2013 Sehingga segala permasalahan yang menyangkut kesejahteraan, perselisihan hubungan kerja, dan pemberhentian tenaga kerja dapat diselesaikan di unit usaha melalui Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit.
To establish harmonious, dynamic and just Industrial Relationship in all business units, PTPN IV sets up Bipartite Cooperation Institute (LKS) for all business units under Circular Letter Number: 04.Dir.SDM & Umum/SE/11/IV/2013 of 11 April 2013 so that any problem relating to prosperity, employment dispute and employment termination can be settled at business unit through these Bipartie Cooperation Institutes (LKS).
Annual Report PTPN IV 2014
47
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Penghargaan dan Sertifikasi Reward and Certification
Penghargaan dan Seritifikat yang diperoleh oleh PTPN IV sepanjang tahun 2014 | Reward and Certificates obtained by PTPN IV in 2014: Peraih Penghargaan Lukisan Terbesar dari Limbah Sawit yang diberikan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tanggal 28 Agustus 2014
Reward for the Largest Painting made of Oil Palm Waste from Indonesia’s World Recod Museum (MURI) on 28 August 2014.
Peraih Penghargaan Peringkat Biru Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Periode 2013 – 2014 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Blue Rating Award for Corporate Performance Assessment Program in Environmental Management 2013 – 2014 from the Ministry of Environment and Forestry
Sertifikasi Halal untuk Produk Teh dengan masa berlaku 24 Oktober 2014 sampai dengan 23 Oktober 2016 yang diberikan Oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Medan
Halal Certification for Tea Product valid from 24 October 2014 to 23 October 2016 from Indonesia Uleuma Assembly of Kota Medan
Peraih Pemenang III Perusahaan Pembinaan Tenaga Kerja Perempuan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 yang diberikan Oleh Gubernur Sumatera dalam rangka peringatan Hari Ibu Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
The Third Winner for Company with the Best Female Worker Development in North Sumatra Province 2014 from the Governor of North Sumatra during Mother Day commemoration in North Sumatra Province
48
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Peraih Penghargaan Industri Hijau Level 4 tahun 2014 dari Kementerian Industri
The Winner of Green Industry Reward Level IV in 2014 from the Minister of Industries.
Peraih Penghargaan Perunggu BUMN Internal Media Awards dari BUMN Track yang diberikan di Jakarta pada tanggal 18 Juni 2014.
Bronze Winner of BUMN Internal Media Awards from BUMN Track in Jakarta on 18 June 2014
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 14001 – 2008 yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi TUV NORD Indonesia Periode 2014 – 2017 untuk 15 Pabrik Kelapa Sawit dan 1 Pabrik Pengolahan Inti Sawit yaitu: Quality Management System Certification ISO 14001 – 2008 issued by TUV NORD Certification Body for 2014 – 2017 to 15 oil palm mills and 1 kernel processing plant, as follows: PKS Adolina PKS. D. Sinumbah PKS. Pabatu PKS. Pulu Raja PKS. Bah Jambi PPIS Pabatu
PKS Dolok Ilir PKS Gunung Bayu PKS Mayang PKS Tinjowan PKS P. Mandoge
PKS Air Batu PKS Berangir PKS Ajamu PKS Sosa PKS Sawit Langkat
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 – 2008 yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi TUV NORD Indonesia Periode 2014 – 2017 untuk 30 Unit Usaha PTPN IV yaitu : Quality Management System Certification ISO 9001 – 2008 issued by TUV NORD Certification Body for 2014 – 2017 to 30 Business Units of PTPN IV: Mayang Bukit Lima DolokIlir Laras T. ItamUlu Pabatu Adolina Tinjowan P. Matinggi AekNauli
Bah Jambi Balimbingan Tonduhan P. Mandoge S. Kopas D. Sinumbah Marihat Bah BirongUlu Marjandi GunungBayu
SawitLangkat Timur Balap Air Batu Pulu Raja Berangir Ajamu MerantiPaham Sosa Panai Jaya
Annual Report PTPN IV 2014
49
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Peristiwa Penting Significant Event’s
21 Januari | 21 January
10 Februari | 10 February Kunjungan Menteri BUMN Bpk. Dahlan Iskan bersama Direksi PTPN IV ke lokasi pengungsi korban erupsi gunung sinabung di Kab. Karo Sumatera Utara tanggal 21 Januari 2014. SOE Minister's visit Mr. Dahlan Iskan together with the Board of Directors of PTPN IV to the location of displaced victims of the eruption of Mount Sinabung in the Karo District North Sumatra on January 21, 2014.
28 Januari | 28 January Kunjungan Kerja Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI. Istu Hari S. Ke PTPN IV dalam rangka koordinasi dan kerjasama peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dilingkungan dan Unit Usaha PTPN IV tanggal 10 Februari 2014. The visitation by Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI Istu Hari S. To PTPN IV in term of coordination and cooperation in the improvement of security and public order (internal security) within the business units of PTPN IV on February 10, 2014.
Penandatanganan Piagam Kerjasama pemberian bantuan hukum dalam bidang hukum perdata dan tata usaha negara antara Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dengan PTPN IV tanggal 28 Januari 2014.
18 Februari | 18 February
The signing of Cooperation Charter providing legal assistance in the field of civil law and state administration between the North Sumatra High Court with PTPN IV on January 28, 2014 .
29 Januari | 29 January
Kunjungan kerja Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara Bpk. Mulyana ke PTPN IV dalam rangka peningkatan tata kelola perusahaan pada tanggal 18 Februari 2014. The visitation by Chief Representative of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) of the Province of North Sumatra, Mr. Mulyana to PTPN IV in order to improve corporate governance on February 18, 2014
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Perkebunan Nusantara IV dengan PT Pelabuhan Indonesia i (Persero) dalam rangka kerjasama pengembangan bisnis biofuel di Kuala Tanjung tanggal 29 Januari 2014. The signing of the Memorandum of Understanding between PT PTPN IV with PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) in the framework of the cooperation of biofuel business development in KualaTanjung on January 29, 2014.
50
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
24 Maret | 24 March
19 Februari | 19 February Penyerahan Beasiswa oleh Direktur Utama PTPN IV Kepada Siswa/siswi berprestasi pada tanggal 24 Maret 2014 di Simalungun Pamatang Raya. Scholarships submission by the Director of PTPN IV to excelent students on March 24, 2014 in Simalungun, Pamatang Siantar (scholarships).
8 Juli | 8 July Pemberian bantuan kepada korban erupsi gunung sinabung di Kabanjahe oleh Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara yang dikoordinir oleh PTPN IV pada tanggal 19 Februari 2014. The provision of assistance to victims of the eruption of Mount Sinabung in Kaban jahe by SOE Communication Forum North Sumatra coordinated by PTPN IV on February 19, 2014.
10 Maret | 10 March
Penyerahan bantuan 5 Unit gerobak sampah becak motor roda tiga dari PTPN IV kepada Pemko Medan pada tanggal 8 Juli 2014. The provision of 5 units of Garbage Rickshaw Tricycle from PTPN IV to the city government of Medan on July 8, 2014
28 Agustus | 28 August
Penandatanganan dan sosialisasi Perjanjian Kerjasama Bersama (PKB) PT Perkebunan Nusantara IV Periode 2014-2015 dengan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN IV pada tanggal 10 Maret 2014. The Signing and socialization of Cooperation Agreement (CLA) PT PTPN IV period 2014-2015 with the Union of Plantation PTPN IV on March 10, 2014.
Penerimaan Penghargaan Lukisan terbesar dari limbah sawit yang diberikan Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diberikan kepada PTPN IV pada tanggal 28 Agustus 2014. The Biggest Painting Award Reception from waste oil provided by the Indonesian Record Museum (MURI) to PTPN IV on August 28, 2014.
Annual Report PTPN IV 2014
51
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Informasi Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan Afiliasi Information of Subsidiary Entities, Associate Entities and Affiliates
No.
1.
2
Nama Perusahaan
Pemegang Saham
Persentase
Bidang Usaha
Status
Alamat
Keterangan
Company Name
Shareholders
Percentage
Business Field
Status
Address
Remarks
PT Sarana Agro Nusantara PT Agro Sinergi Nusantara
1. PTPN IV
50,08%
2. PTPN III
39,92%
3. PTPN V
10,00%
1. PTPN I
49,36%
2. PTPN IV
50,64%
1. PTPN IV
71,28%
3
PT Sinergi Perkebunan Nusantara 2. PTPN XIV
4
PT ESW Nusantara Tiga
5
6
PT Pupuk Agro Nusantara PT Padasa Enam Utama
7
PT Riset Perkebunan Nusantara
8
PT KPB Nusantara
1. PTPN III
74,11%
2. PTPN IV
23,86%
3. Kopkar Nusa Tiga 1. PKT
51% 34%
3. PTPN V
15%
1. PT Panca Daya Perkasa
85%
2. PTPN IV
15%
1. PTPN IV
6,67%
2. PTPN I s.d. XIV dan PT RNI 2. PTPN I s.d. XIV dan PT RNI 1. PTPN IV
52
HamburgIndonesische Import (Indoham)
2,03%
2. PTPN IV
1. PTPN IV
9
28,72%
2. PTPN dan Lushing Traders Pte Ltd.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
93,33% 7,14% 92,86% 7,20%
92,80%
Jasa tangki timbun & pemompaan CPO Storage tank services CPO Pumping
Anak Perusahaan Subsidiary
JL. Imam Bonjol No. 24 A-B Medan
Perkebunan Kelapa Sawit Oil Palm Estate
Anak Perusahaan Subsidiary
Aktif Beroperasi Jl. Ujong Beurasok No. 25, Actively operate Gampong Lapang, Meulaboh, Aceh
Perkebunan Kelapa Sawit Oil Palm Estate
Anak Perusahaan Subsidiary
Jl. Trans Sulawesi KM 325 Desa Kec. Mori Utara Kab. Morowali, Sulawesi Tengah
Aktif Beroperasi Actively operate
Pengolahan Serbuk Batang Sawit Oil Palm Trunk Fiber Processing
Penyertaan Participation
Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan
Aktif Beroperasi Actively operate
Penyertaan Participation
Jl. Karya Wisata, Komplek J - City, J - Square E - 28, Medan
Aktif Beroperasi Actively operate
Penyertaan Participation
Jl. Dr. Sutomo No. 301 Medan Telp. 061-4144974
Aktif Beroperasi Actively operate
Penelitian Research and consulting services in plantation sector
Penyertaan Participation
Jl. Salak No. 1A Bogor Telp. 0251-8333382
Aktif Beroperasi Actively operate
Pemasaran Produk Product Marketing
Penyertaan Participation
Jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Jakarta 10330, Telp. 3106685
Aktif Beroperasi Actively operate
Bergstedter Chausee 63 B D-22395 Hamburg Germany, Phone (49-40)327534
Dalam proses likuidasi Under Liquidation Process
Industri Pengolahan Pupuk Fertilizer Processing Industry Perkebunan Kelapa Sawit Oil Palm Estate
Pemasaran, Pusat informasi pasar komoditi dan promosi Penyertaan Marketing, Participation commodity market infomration center and promotion
Aktif Beroperasi Actively operate
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Struktur Grup Perusahaan Company Group Structure
Annual Report PTPN IV 2014
53
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Profil Entitas Anak , Entitas Asosiasi dan Afiliasi Subsidiary Entity, Associate Entity and Affiliates Profiles A. Entitas Anak
A. Subsidiary Entities
PT Sinergi Perkebunan Nusantara
PT Sinergi Perkebunan Nusantara
PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) berkantor pusat di Trans Sulawesi Km 325 Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri.
PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN) has principal place of business in Trans Sulawesi Km 325 Desa lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali, Central Sulawesi. This company engages in agribusiness and agroindustri.
PT SPN merupakan perusahaan yang didirikan oleh PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Sri Ismiyati, SH. No.40 tanggal 14 Desember 2011. Perusahaan bersepakat bekerja sama untuk merehabilitasi, membangun dan mengelola perkebunan serta membangun pabrik minyak sawit.
PT SPN is a company established by PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) under Establishment Deed made before Notary Sri Isimiyati, SH No. 40 of 14 December 2011. These two companies agreed to cooperate in rehabilitating, developing and managing plantation estates and constructing oil palm mills.
Pada bulan Februari 2012, perusahaan melakukan penyertaan saham sebanyak 140.000 (seratus empat puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp140.000.000.000. Sesuai Surat Menteri Negara BUMN Nomor S-536/MBU/2012 tanggal 01 Oktober 2012, perusahaan melakukan pembelian saham PTPN XIV pada PT SPN sebanyak 29.200 (dua puluh sembilan ribu dua ratus) lembar saham dengan nilai nominal Rp29.200.000.000. Rincian kepemilikan modal PT SPN adalah sebagai berikut :
In February 2012, the Company allocated participation capital consisting of 140,000 (one hundred and forty thousand) shares with nominal value Rp140,000,000,000. According to Letter of SOE State Minister Number S-536/ MBU/2012 of 01 October 2012, the Company purchased shares of PTPN XIV to PT SPM of 29,200 (twenty nine thousand two hundred) shares with nominal value Rp29,200,000,000. Detailed information of shareholders in PT SPN is as follows:
Pemegang Saham Stockholders PTPN IV PTPN XIV Jumlah | Total
54
Jumlah lembar Saham Shares 169.200
Rp
Nominal Nominal 169.200.000.000
% 71,28
68.170
Rp
68.170.000.000
28,72
237.370
Rp
237.370.000.000
100,00
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp 314,98 milyar dan Rp 243,88 milyar. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31Desember 2014, PT SPN membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,54 milyar.
Financial Reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record asset value of Rp 315.98 billion and Rp 243.88 billion respectively. For the report ended on 31 December 2014, PT SPN books net loss Rp 1.54 billion.
PT Agro Sinergi Nusantara
PT Agro Sinergi Nusantara
PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) berkantor pusat di Jl. Ujong Beurasok No. 25, Gampong Lapang, Meulaboh, Aceh Perusahaan ini bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit yang terletak di Propinsi Aceh.
PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) has principal place of business in Jl. Ujong Beurasok No. 25, Gampong Lapang, Meulaboh, Aceh. The company engages in agribusiness and agroindustry and commits to optimize the utilization of company resources to produce quality and highly competitive goods and services to garner more profits in order to enhance the values of company with the introduction of Limited Liability Company principles. Its activities at present are includsive of developing oil palm estates and palm oil production in Aceh Province.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
PT ASN adalah perusahaan yang didirikan oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun, SH., No.12 tanggal 8 April 2011 yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU25181.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 19 Mei 2011 tentang pengesahan Badan Hukum Perseroan.
PT ASN was established by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) and PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) under establishment deed made before Notary Nida Marbun, SH., No.12 of 8 April 2011, for which approval of the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia has been obtained with Decree No. AHU-25181.AH.01.01. Tahun 2011 of 19 May 2011 concerning Approval to Legal Body of Limited Liability Company.
Rincian kepemilikan modal PT ASN adalah sebagai berikut :
Shareholders of PT ASN:
Pemegang Saham Stockholders PTPN IV
Jumlah lembar Saham Shares 165.000
Rp
Nominal Nominal 165.000.000.000
50,64
%
PTPN I
160.860
Rp
160.860.000.000
49,36
Jumlah | Total
325.860
Rp
325.860.000.000
100,00
Laporan posisi Keuangan 31Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp 800,62 milyar dan Rp 624,95 milyar. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31Desember 2014, PT ASN mengalami laba bersih setelah pajak sebesar Rp 650,66 juta.
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp800.62 billion and Rp624.95 billion. For financial statement that ended on 31 December 2014, PT ASN reaps net profit Rp 650.66 million.
PT Sarana Agro Nusantara (SAN)
PT Sarana Agro Nusantara (SAN)
PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN) berkantor pusat di Jl Imam Bonjol No.24A-B Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pompa dari tangki minyak sawit dan gula tetes, jasa gudang dan pelayanan jasa ekspedisi untuk komoditi karet, teh, coklat, kopi, inti sawit, dan tembakau.
PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN) has principal place of business in Jl Imam Bonjol No.24A-B Medan, North Sumatra. This company engages in pumping services from palm oil and liquid sugar tanks, and warehousing services and expedition services for rubber, tea, caco, coffee, kernel and tobacco commodities.
PT SAN merupakan penggabungan antara PT Sarana Sawitindo Utama (Unit Dumai) dengan PT Delitama Indonesia (Unit Belawan) yang didirikan dengan Akta Notaris Ny. Sartutiyasmi Agoeng Iskandar, S.H. Nomor 8 tanggal 11 September 2000. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C-18. HT.01.04.Thn 2001 tanggal 02 Januari 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 22 Juni 2001 Nomor 50 Tambahan Nomor 4020.
PT SAN is the merger of PT Sarana Sawitindo Utama (Unit Dumai) and PT Delitama Indonesia (Unit Belawan) established under Deed made before Notary Ny. Sartutiyasmi Agoeng Iskandar, S.H. Number 8 of 11 September 2000. This deed was approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia under Decree No. C-18. HT.01.04.Thn 2001 of 02 January 2001 and announced in State Gazette of Republic of Indonesia of 22 June 2001 Number 50 Supplement Number 4020.
Rincian kepemilikan modal PT ASN adalah sebagai berikut :
Details of shareholders in PT ASN:
Pemegang Saham Stockholders PTPN IV PTPN III (Persero) PTPN V Jumlah | Total
Jumlah lembar Saham Shares 11.969
Rp
Nominal Nominal 11.969.000.000
9.541
Rp
9.541.000.000
2.390
Rp
2.390.000.000
10,00
23.900
Rp
23.900.000.000
100,00
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp. 61,77 milyar dan Rp. 66,22 milyar. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, PT SAN membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 0,42 milyar.
% 50,08 39,92
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of 61.77 billion and Rp66.22 billion respectively. For financial statement that ended on 31 December 2014, PT SAN ammassed net profit Rp0.42 billion.
Annual Report PTPN IV 2014
55
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
B.
B.
Entitas Asosiasi
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Associate Entities
PT Pupuk Agro Nusantara
PT Pupuk Agro Nusantara
PT Pupuk Agro Nusantara (PT PAN) berkedudukan Kota Medan, Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Karya Wisata, Komplek J - City, J - Square E - 28, Medan dan bergerak dalam bidang industri pengolahan pupuk NPK. PT PAN didirikan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Perkebunan Nusantara IV dan PT Perkebunan Nusantara V berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Winarti Wilami, SH. No.139 tanggal 31 Juli 2010 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-45779. AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 27 September 2010 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada ranggal 2 Maret 2012 nomor 18, tambahan nomor 5494.
PT Pupuk Agro Nusantara (PT PAN) has domicile in Kota Medan, North Sumatra and principal place of business at Jl. Karya Wisata, Komplek J - City, J - Square E - 28, Medan and engages in NPK fertilizer processing industry. PT PAN was established by PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Perkebunan Nusantara IV and PT Perkebunan Nusantara V under establishment deed made before Notary Winarti Wilami, SH. No.139 of 31 July 2010 and approved by the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia under Decree No.AHU-45779.AH.01.01.Tahun 2010 of 27 September 2010 and announced in State Gazette of Republic of Indonesia on 2 March 2012 Number 18, Supplement Number 5494.
Adapun rincian kepemilikan PT PAN sampai adalah sebagai berikut :
Detailed sharesholders of PT PAN as of at present:
Pemegang Saham Stockholders PT Pupuk Kalimantan Timur
Rp
Nominal Nominal 29.580.000.000
PTPN IV
19.720
Rp
19.720.000.000
34,00
PTPN V
8.700
Rp
8.700.000.000
15,00
58.000
Rp
58.000.000.000
100,00
Jumlah | Total
56
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Jumlah lembar Saham Shares 29.580
% 51,00
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp 47,77 milyar dan Rp 51,26 milyar. Sampai dengan 31Desember 2014, PT Pupuk Agro Nusantara membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,53 milyar.
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp 47.77 billion and Rp51.26 billion respectively. For financial statement that ended on 31 December 2014, PT Pupuk Agro Nusantara books net loss Rp 3.53 billion.
PT Environmental Synthetic Wood (ESW) Nusantara Tiga
PT Environmental Synthetic Wood (ESW) Nusantara Tiga
PT Environmental Synthetic Wood (ESW) Nusantara Tiga berkantor pusat di Jl.Sei Batang Hari No.2 Medan. Lokasi pabrik serbuk kayu kelapa sawit terletak di Afdeling II Blok 191, Kebun Sei Dadap, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan tepung batang kayu sawit dan kayu lainnya untuk bahan baku industri kayu sintetis particle board/ panel board.
PT Environmental Synthetic Wood (ESW) Nusantara Tiga has principal place of business at Jl.Sei Batang Hari No.2 Medan. The location of oil palm trunk fiber processing mill is in Afdeling II Blok 191, Kebun Sei Dadap, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, North Sumatra. This company engages in oil palm trunk fiber processing and fiber of other timber as raw materials for synthetic wood/panel board manufacturing.
PT ESW Nusantara Tiga didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 2 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Syafnil Gani, SH, M.Hum di Medan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-25849. HT.01.01. TH.2005 tanggal 19 September 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.89 Tambahan nomor 11734 tanggal 8 Nopember 2005. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan pertama sesuai akta No.14,15 dan 17 tanggal 14 Nopember 2006, mengenai persetujuan pengeluaran saham-saham portepel, pemindahan kedudukan perseroan dari Kabupaten Labuhan Batu ke Kabupaten Asahan dan masuknya pemegang saham baru (PTPN IV). Seluruh akta tersebut dibuat dihadapan Syafnil Gani, SH.MHum, Notaris di Medan.
PT ESW Nusantara Tiga was established under Establishment Deed No. 2 of 2 July 2005 made before Syafnil Gani, SH, M.Hum in Medan and approved by the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia under Decree No.C-25849.HT.01.01. TH.2005 of 19 September 2005 and announced in State Gazette No. 89 Supplement to State Gazette Number 11734 of 8 November 2005. The articles of association of this company have been revised several times. The first amendment was according to Deed No. 14, 15 and 17 of 14 November 2006 concerning the issuance of portfolio shares, the moving of domicile of company from Kabupaten Labuhan Batu to Kabupaten Asahan and the inclusion of new shareholder (PTPN IV). All of these deeds were made before Syafnil Gani, SH.MHum, Notary in Medan.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Perubahan terakhir sesuai Akta Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum., Nomor 8 Tanggal 27 Februari 2012 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT ESW Nusantara Tiga mengenai pengeluaran saham portefel sebanyak 124.080 (seratus dua puluh empat ribu delapan puluh) lembar saham yang diambil bagian PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan komposisi kepemilikan saham setelah mengeluarkan saham portepel.
The last amendment according to Deed made before Notary Syafnil Gani, SH, M.Hum., Number 8 of 27 February 2012 concerning the Resolutions of General Meeting of Shareholders Limited Liability Company PT ESW Nusantara Tiga with regard to the issuance of portfolio shares of 124,080 (one hundred and twenty four thousand eighty) shares pledged by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and composition of shareholders after the issuance of such portfolio shares.
Struktur komposisi kepemilikan saham sesuai dengan perubahan anggaran dasar terakhir adalah sebagai berikut :
Shareholder structure according to the last amendment of articles of association is as follows:
Pemegang Saham Stockholders PTPN III (Persero) PTPN IV Kopkar Nusa Tiga Jumlah | Total
Jumlah lembar Saham Shares 195.707
Rp
Nominal Nominal 19.570.700.000
74,11
63.000
Rp
6.300.000.000
23,86
5.373
Rp
537.300.000
2,03
264.080
Rp
26.408.000.000
100,00
%
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp. 15,43 milyar dan Rp. 16,56 milyar. Sampai dengan 31 Desember 2014, PT ESW Nusantara Tiga membukukan rugi bersih sebesar Rp. 2,32 milyar.
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp15.43 billion and Rp16.56 billion respectively. For financial statement that ended on 31 December 2014, PT ESW Nusantara Tiga books net loss Rp2.32 billion.
C. Perusahaan Afiliasi
C. Affiliate Entities
PT Padasa Enam Utama (Panamtama)
PT Padasa Enam Utama (Panamtama)
PT Padasa Enam Utama (PT Panamtama) berkedudukan di Jl. Dr. Sutomo No. 301 Medan di bidang Perkebunan dan Industri Kelapa Sawit yang berlokasi di Teluk Dalam Propinsi Sumatera Utara dan Koto Kampar, Kalianta Propinsi Riau. Perusahaan ini merupakan usaha patungan yang konsep awal sejak pendiriannya merupakan pola kerjasama antara BUMN Perkebunan dengan Pihak Swasta dan Koperasi dalam rangka menghadapi era Industrialisasi di bidang Industri Hilir Perkebunan sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang nasional.
PT Padasa Enam Utama (PT Panamtama) has domicile at Jl. Dr. Sutomo No. 301 Medan engaged in Oil Palm Plantation and Industry located in Teluk Dalam of North Sumatra and Koto Kampar, Kalianta of Riau Province. It is a joint venture of SOE Plantation and private parties and cooperatives in facing industrialization era in downstream industry of plantation sector as prescribed in national longterm development direction.
PT Padasa Enam Utama didirikan berdasarkan persetujuan Menteri Pertanian RI vide Surat No. KB.520/90/Mentan/ II/88 tgl. 27 Pebruari 1988 dengan akta Notaris Moendjiati Soegito, SH, No. 92 tanggal 26 Pebuari 1990 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.834.HT.01.01 tanggal 12 Maret 1991 dan diumumkan dalam berita Negara No. 38 tanggal 10 Mei 1991 Tambahan No. 1288.
PT Padasa Enam Utama was established upon consent of the Minister of Africulture of Republic of Indonesia vide Letter No. KB.520/90/Mentan/II/88 of 27 February 1988 with Deed made before Notary Moendjiati Soegito, SH, No. 92 of 26 February 1990 and approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia No. C2.834.HT.01.01 of 12 March 1991 and announced in State Gazette No. 38 of 10 May 1991 Supplement No. 1288.
Anggaran Dasar PT Padasa Enam Utama telah beberapa kali mengalami perubahan, dan terakhir dengan akta Notaris Moendjiati Soegito, SH, No. 11 tanggal 22 Juni 2000 tentang Perubahan Modal Disetor yang telah diterima dan dicatatkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI dengan Surat Keputusan No. C-25520.HT.01.04 TH 2000 tanggal 20 Desember 2000.
The Articles of Association of PT Padasa Enam Utama have been severally amended with last amendment under deed made before Notary Moendjiati Soegito, SH, No. 11 of 22 June 2000 concerning Changes in Paid-Up Capital that was received and recorded by the Minister of Laws and Legislation of Republic of Indonesia with Decree No. C-25520.HT.01.04 TH 2000 of 20 December 2000.
Sesuai dengan akta Notaris Moendjiati Soegito S.H. No. 6 tanggal 14 Mei 2004, Koperasi Serba Usaha Kesejahteraan Karyawan PT Perkebunan VI (Persero) menjual
According to Deed made before Notary Moendjiati Soegito S.H. No. 6 of 14 May 2004, Multi-Purpose Cooperative for the Prosperity of Employees of PT Perkebunan
Annual Report PTPN IV 2014
57
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
seluruh kepemilikannya (5.000.000 lembar) kepada PT Pancadaya Perkasa, sehingga susunan permodalan dan komposisi saham pada PT Padasa Enam Utama menjadi : Pemegang Saham Stockholders PT Panca Daya Perkasa PTPN IV Jumlah | Total
Profil Perusahaan Company’s Profile
VI (Persero) sold its all shares (5,000,000 shares) to PT Pancadaya Perkasa. The capital and share composition of PT Padasa Enam Utama become:
Jumlah lembar Saham Shares 85.000.000 15.000.000 100.000.000
Rp
Nominal Nominal 85.000.000.000
85,00
Rp
15.000.000.000
15,00
Rp
100.000.000.000
100,00
%
PT Padasa Enam Utama telah melakukan penyesuaian Akte Pendirian Perseroan sesuai Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas oleh Notaris Moendjiati Soegito, SH dengan Akta No. 4 tanggal 17 April 2008.
PT Padasa Enam Utama has revised its Establishment Deed according to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liabilities Companies made before Notary Moendjiati Soegito, SH with Deed No. 4 of 17 April 2008.
Laporan Posisi Keuangan per 20 Nopember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset masing-masing sebesar Rp. 1.272,55 milyar dan Rp. 996,43 milyar. Sampai dengan Nopember 2014, PT Padasa Enam Utama memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp. 540,05 milyar.
Financial reports per 20 November 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp1,272.55 billion and Rp996.43 billion respectively. As of November 2014, PT Padasa Enam Utama garners net profits before tax Rp540.05 billion.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN)
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN)
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) berkedudukan Jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Jakarta 10330 telp. 3106685 dan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pemasaran dan pengolahan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) has domicile in Jl. Taman Cut Mutiah No. 11 Jakarta 10330 telp. 3106685 and engages in trading business, marketing and processing of agroindustry commodities and optimizing the use of resources to produce high quality goods and or services.
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 perihal Persetujuan Perubahan Bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi Perseroan Terbatas sesuai surat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku kuasa dari PTPN I s.d. XIV dan PT RNI Nomor 3.00/ BUMN/72a/2009 tanggal 29 September 2009, maka pada tahun 2009, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) melakukan penyertaan saham pada PT KPBN sebanyak 1.000 lembar saham (nilai nominal Rp 1.000.000,-) dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%.
Based on letter of State Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. S-674/MBU/2009 of 30 September 2009 concerning Approval for the Status Change of Joint Marketing Office of PTPN into Limited Liability Company in conformity with letter of President Director of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) in the capacity of attorney for PTPN I to XIV and PT RNI No. 3.00/BUMN/72a/2009 of 29 September 2009, in 2009, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) made capital share participation to PT KPBN of 1,000 shares (nominal value Rp1,000,000) with percentage of shares held 6.67%.
Pada tahun 2011, investasi PTPN IV bertambah sebanyak 5.884 saham sehingga jumlah sahamnya menjadi 6.884 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 7,14%.
In 2011, PTPN IV investment was to increase with 5,884 shares leaving total shares 6,884 shares or 7.14%.
Rincian kepemilikan saham PT KPBN adalah sebagai berikut:
Details of shareholders in PT KPBN:
Pemegang Saham Stockholders PTPN IV
Jumlah lembar Saham Shares 6.884
Rp
Nominal Nominal 6.884.000.000
PTPN I s.d XIV dan PT RNI
89.492
Rp
89.492.000.000
92,86
Jumlah | Total
96.376
Rp
96.376.000.000
100,00
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tercatat nilai aset sebesar Rp. 241,48 milyar dan Rp 198,91 milyar. Sampai dengan 31 Desember 2014, PT KPBN memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 26,51 milyar.
58
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
% 7,14
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp241.48 billion and Rp198.91 billion. As of 31 December 2014, PT KPBN reaps net profit after tax Rp26.51 billion.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) berkedudukan Jl. Salak No. 1A Bogor Telp. 0251-Jawa Barat dan bergerak dalam bidang jasa penelitian, pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultasi, menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian dan perdagangan.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) has domicile in Jl. Salak No. 1A Bogor Telp. 0251-West Java and engages in research, data processing, research, and consultation services, runs business in agriculture and trade sectors.
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 perihal Persetujuan Pendirian Perseroan Terbatas PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) sesuai surat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) selaku kuasa dari PTPN I s.d. XIV dan PT RNI Nomor 04.01/X/180/IX/2009 tanggal 29 September 2009, maka pada tahun 2009, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT RPN sebanyak 50 lembar saham (nilai nominal Rp 1.000.000,-) dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%.
Based on letter of State Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. S-713/MBU/2009 of 30 September 2009 concerning Approval for the Establishment of Limitied Liability Company PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) in conformity with letter of President Director of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) in the capacity of attorney for PTPN I to XIV and PT RNI No. 04.01/X/180/ IX/2009 of 29 September 2009, in 2009, the company made capital share participation to PT RPN of 50 shares (nominal value Rp1,000,000) with percentage of shares held 6.67%.
Rincian kepemilikan saham PT RPN adalah sebagai berikut :
Details of shareholders in PT RPN are as follows:
Pemegang Saham Stockholders PTPN IV
Jumlah lembar Saham Shares 50
Rp
Nominal Nominal 50.000.000
% 6,67
PTPN I s.d XIII dan PT RNI
700
Rp
700.000.000
93,33
Jumlah | Total
750
Rp
750.000.000
100,00
Pada tahun 2012 PTPN IV melakukan setoran sebesar Rp. 12.513.200.760,- sebagai uang muka setoran modal.
In 2012 PTPN IV made payment of Rp12.513.200.760 as advance of paid-up capital.
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 tercatat nilai aset masing-masing sebesar Rp. 927,82 milyar dan Rp. 892,42 milyar. Sampai dengan 31 Desember 2014, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) memperoleh laba bersih sebelum pajak sebesar Rp. 1,59 milyar.
Financial reports per 31 December 2014 and 31 December 2013 record total asset values of Rp927.82 billion and Rp892.42 billion. As of 31 December 2014, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) reaps net profit before tax Rp1.59 billion.
Annual Report PTPN IV 2014
59
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 9,96 triliun di tahun 2013 menjadi Rp.10,9 triliun di tahun 2014 atau meningkat 9,45%, sebesar Rp. 941,15 milyar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya investasi di bidang tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp.1,006 triliun. Total assets are therefore to significantly go up from Rp9.96 trillion 2013 to Rp10.9 trillion in 2014 increase Rp941.15 billion or 9.45%. This increase is notably from investments in plants and non-plants reaching Rp1.006 trillion.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Makro Ekonomi
Makroeconomy
Berdasarkan data Bank Indonesia Pertumbuhan ekonomi pada triwulan 2014 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi indonesia tahun 2014 melambat . pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2014 sebesar 5,01 (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,92% (yoy) mengindikasikan bahwa siklus perlambatan ekonomi yang berlangsung sejak beberapa tahun terakhir telah membaik. Perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh meningkatnya permintaan domestik, khususnya investasi bangunan dan konsumsi Pemerintah. Sementara itu kinerja ekspor mencatat konstraksi yang cukup tajam, terutama akibat melemahnya permintaan negara emergingdan menurunnya harga komoditas. Meskipun pada triwulan IV sudah mulai membaik, secara keseluruhan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi masih melambat menjadi 5,02%, lebih rendah dari tahun sebelumnya, sejalan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan stabilisasi makro ekonomi.
According to data of Bank Indonesia economic growth in quarter 2014 is higher than previous quarter while in overall during 2014 it records a decrease. The economic growth in quarter IV 2014 was 5.01 (yoy) or higher than last quarter at 4.92% (yoy). It indicates that economic slowdown cycle for the last few years starts bolstering. This economic recovery is mainly because of higher domestic demands especially construction investment and Government consumption. Meanwhile, export performance experiences sharp contraction particularly as a result of lowering demands from emerging countries and price decrease of commodities. While in quarter IV the conditions are improving, in overall during 2014 the economic growth is still at 5.02% or lower than last year’s growth following global economic growth slumping and macroeconomic stabilization policies.
Areal Konsesi
Concession Areas
Areal konsesi perseroan secara keseluruhan mencapai 175.735 Ha yang terdiri dari tanaman kelapa sawit, teh, dan areal lain-lain yang meliputi perumahan karyawan, pabrik, hutan cadangan dan kebun benih kelapa sawit dan kakao.
Concession areas of Company in total reach 175,735 ha consisting of oil palm, tea and other areas for housing of employees, mills, reserved forests and seedling yards of oil palm and cacao.
Komposisi Areal Konsesi (%) | The Composition of Concession Areas (%)
Annual Report PTPN IV 2014
61
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
A. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Profil Perusahaan Company’s Profile
A. Operation Review per Business Segment PTPN IV manages 2 business segments, to wit: • Business segment of oil palm commodity • Business segment of tea commodity
PTPN IV mengelola 2 segmen usaha yaitu • segmen usaha komoditi kelapa sawit • segmen usaha komoditi teh. Dilihat dari luas areal, segmen kelapa sawit merupakan bisnis utama yang dijalankan oleh perusahaan. Dimana nilai penjualan komoditi kelapa sawit mencapai Rp. 6,1 triliun dengan laba sebelum PPh untuk komoditi kelapa sawit mencapai Rp. 1,16 triliun.
In terms of area, segment for oil palm commodity is the primary business run by the Company. The sales of oil palm based commodities reach Rp6.1 trillion with profits before income tax for these commodities Rp1.6 trillion. a. Segment of Oil Palm Commodity
a. Segmen Komoditi Kelapa Sawit Areal Tanaman Kelapa Sawit
Oil Palm Areas
Luas areal kelapa sawit tahun 2014 adalah 137.249 dengan komposisi sebagai berikut :
Total areas for oil palm estates in 2014 reach 137,249 with composition as follows:
Uraian Tanaman Menghasilkan (TM)
2014 Luas Areal Area (Ha)
2013 %
Luas Areal Area (Ha)
Description Matured Plants
%
> 24 Tahun
3.716
2,71%
3.206
2,34%
> 24 Years
21 - 24 Tahun
8.989
6,55%
8.907
6,51%
21 - 24 Years
14 - 20 Tahun
34.525
25,16%
32.280
23,58%
14 - 20 Years
9 - 13 Tahun
25.724
18,74%
16.317
11,92%
9 - 13 Years
4 - 8 Tahun
39.974
29,13%
44.757
32,69%
4 - 8 Years
Jumlah TM
112.928
82,28%
105.467
77,03%
Total
20.585
15,00%
25.506
18,63%
Immatured Plants
3.736
2,72%
5.943
4,34%
137.249
100,00%
136.916
100,00%
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Tanaman Baru & Tanaman Ulang Jumlah Areal Kelapa Sawit
62
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
New & Replanting Plants Total Oil Palm Estates
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Realisasi TM kelapa sawit mencapai 82,28% dari total luas keseluruhan tahun 2014. Realisasi tersebut meningkat dari total luas areal TM tahun 2013 yang hanya mencapai 77,03% dari luas total tahun 2013.
The realization of productive plants (TM) of oil palm is 82.28% of total areas in 2014. This realization shows an increase from 2013 reaching 77.03% of total areas in 2013.
Produksi Kelapa Sawit Realisasi produksi TBS kebun sendiri tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan 74.812 ton atau 3,60% dari total produksi TBS kebun sendiri 2,15 juta ton. Realisasi pembelian TBS tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 69.969 ton atau 10.47% dengan total produksi pembelian TBS pada tahun 2014 sebesar 668,22 ribu ton. Total produksi TBS pada tahun 2014 mengalami peningkatan 144.782 ton atau 5,27% dari tahun sebelumnya dengan total produksi pada tahun 2014 sebesar 2,89 juta ton.
Oil Palm Production The realization of FFB production from private estates in 2014 to 2013 records on increase of 74,812 tons or 3.60% of total FFB production from private estates reaching 2.15 tons. Meanwhile, the realization of FFB from purchase in 2014 indicates an increase of 69,969 tons or 10.47% so compared with 2013 with total purchased FFB in 2014 recording 668.22 thousand tons. Total FFB production in 2014 also demonstrates an increase of 144,782 tons or 5.27% higher than last year’s realization with total production in 2014 hitting 2.89 million ton.
Produksi Tandan Buah Segar (000 ton) | Fresh Fruit Bunch Production (000 tons)
Annual Report PTPN IV 2014
63
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Untuk capaian Minyak Sawit dan Inti Sawit pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Produksi minyak sawit kebun sendiri meningkat dari tahun 2013 sebesar19.849 ton atau 4,11% dengan total produksi minyak sawit kebun sendiri sebesar 502,23 ribu ton pada tahun 2014. Untuk capaian produksi minyak sawit pembelian meningkat 15.594 ton atau 11,97% dengan total produksi minyak sawit pembelian sebesar 145,83 ribu pada tahun 2014. Total produksi minyak sawit pada tahun 2014 meningkat 35.443 ton atau 5,79% dengan total produksi minyak sawit sebesar 648,06 ribu ton.
Laporan Direksi Report from Board of Directors
For the realization of Palm Oil and Palm Kernel in 2014, it shows an increase from previous year. The production of palm oil from private estates is to go up from 19,849 tons or 4.11% with total production of palm oil from private estates at 502.23 thousand tons in 2014. As to realization of palm oil production from purchase it surges up to 145.83 thousand in 2014. Total palm oil production in 2014 is to increase 35,443 tons or 5.79% with total production of palm oil 648.06 thousand tons.
Produksi Minyak sawit (000 ton) | Palm Oil Production (000 tons)
64
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Realisasi Inti Sawit kebun sendiri juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 7.820 ton atau 8,94% dengan total produksi inti sawit kebun sendiri sebesar 95.335 pada tahun 2014. Untuk produksi inti sawit pembelian meningkat 2.421 ton atau 9,07%. Total produksi inti sawit pada tahun 2014 sebesar 124,45 ribu ton meningkat sebesar 20.242 atau 8,97 dari tahun sebelumnya.
The realization of Palm Kernel from private estates also increases from previous year by 7,820 tons or 8.94% with total production of palm kernel from private estates 95,335 tons in 2014. For production of palm kernel from the purchase, it rises by 2,421 tons or 9.07%. Total production of palm kernel in 2014 records 124.45 thousand tons or 20,242 tons or 8.97% higher than last year.
Untuk capaian produksi TBS, minyak sawit dan inti sawit terhadap target RKAP 2014 masih berada di bawah RKAP. Capaian produksi TBS kebun sendiri berada di bawah RKAP sebesar 365,62 ribu ton atau 14,52. Untuk pembelian TBS berada dibawah RKAP sebesar 134,34 ribu ton atau 14,75% sehingga total produksi TBS kebun sendiri dan pembelian masih dibawah RKAP sebesar 499,96 ribu atau 14,75%. Adapun penyebab tidak tercapai target produksi TBS didalam RKAP yang telah ditetapkan disebabkan sebagai berikut :
For the realization of FFB, palm oil and palm oil production to RKAP 2014 targets, the above performance remains lower than RKAP. FFB production from private estates is under RKAP target by 365.62 thousand tons or 14.52%. For purchased FFB, it is also below RKAP target of 134.34 thousand tons or 14.75%. In total, FFB production from both private estates and purchase is therefore less than RKAP target by 499.96 thousand tons or 14.75%. Factors contributing the failure of reaching FFB production target in RKAP include:
1. Akibat adanya selisih jumlah tandan/pokok sebesar 16,45% terhadap target yang telah ditetapkan karena terjadinya pergeseran kematangan buah yang diakibatkan fluktuasi perubahan cuaca pada semester 2 tahun 2014.
1. Difference in total bunches by 16.45% to the specified target as a result of shifting fruit maturity due to climate change fluctuation in semester 2 in 2014.
2. Masih adanya pencurian TBS yang terjadi terhadap kebun yang berbatasan langsung dengan kebun rakyat.
2. Rampant FFB thefts in the estates with direct borders to estates farmed by local residents.
Dengan tidak tercapainya produksi TBS terhadap RKAP 2014 menyebabkan juga tidak tercapainya produksi minyak sawit dan inti sawit terhadap target yang telah ditetapkan didalam RKAP 2014. Capaian produksi Minyak sawit dan inti sawit gabungan dibawah RKAP sebanyak 45.658 ton atau 6,29% dibawah target RKAP.
The failure of realizing FFB production targets set in RKAP 2014 has prevented the realization of palm oil and palm kernel production targets set in RKAP 2014. In total, the realization of palm oil and palm kernel remains less than RKAP targets, i.e. lack of 45,685 ton or 6.29% below RKAP targets.
Produktivitas Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Sawit dan Inti sawit
FFB, Palm Oil and Palm Kernel Production
Capaian produktivitas TBS, Minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2014 menurun dari tahun sebelumnya. Produkivitas TBS untuk tahun 2014 sebesar 19,06 ton/ha menurun 5,62% dari capaian tahun 2013. Produktivitas minyak sawit menurun 7,31% dari capaian sebelumnya dengan capaian tahun 2014 sebesar 4,45 ton/ha sedangkan capaian inti sawit juga mengalami penurunan sebesar 2,96% dengan capaian tahun 2014 sebesar 0.84 ton/ha dari tahun sebelumnya.
The realization of FFB, palm oil and palm kernel production in 2014 is to decrease from previous year. FFB productivity in 2014 is 19.06 tons/ha or to decline 5.62% from 2013 realization. Meanwhile, palm oil production is to drop 7.31% from last year’s realization at 4.45 tons/ha in 2014. For palm kernel. Its production is also to decline by 2.96% with realization of 0.84 ton/ha in 2014, which is lower than last year.
Annual Report PTPN IV 2014
65
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Produktivitas TBS, MS, IS (Ton/Ha) | FFB, Palm Oil and Palm Kernel Productivity (ton/ha)
Volume Dan Nilai Penjualan Komoditi Kelapa Sawit
Volume and Value of Sales of Palm Oil Commodity
Volume penjualan komoditi kelapa sawit secara keseluruhan sebesar 757,46 ribu ton meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 3,3 juta ton atau 0,44%. Untuk capaian volume penjualan komoditi kelapa sawit terhadap target RKAP masih dibawah sebesar 153,35 ribu ton atau 16,83%.
In total the sale volume of oil palm commodity reaches 757.46 thousand tons or to rise from previous year at 3.3 million tons of 0.44%. To the RAKP target, it is still lack of 153.35 thousand tons or 16.83%.
Nilai penjualan komoditi Kelapa Sawit tahun 2014 sebesar Rp6,06 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp929 miliar atau 17,72% dibanding tahun 2013 sebesar Rp5,24 triliun. Hal itu disebabkan meningkatnya harga jual ratarata kelapa sawit. Harga jual rata-rata minyak sawit pada tahun 2014 sebesar Rp8.385/kg atau naik sebesar 14,92%. Inti sawit sebesar Rp4.973/kg atau naik sebesar 26,65%, PKO Rp11.793 per kg atau naik sebesar 59,66 % dan PKM Rp.1.315 per kg naik sebesar 2,78%.
Sale value of oil palm commodity in 2014 records Rp6.06 trillion or increases by rp929 billion or 17.72% compared with 2013 realization at Rp5.24 trillion. It is due to higher average price of oil palm. In 2014, the price of palm oil is at Rp8,385/kg on the average or 14.92% higher. For palm kernel, its price is Rp4,973/kg or 26.65% higher. As to PKO and PKM their prices are at Rp11,793/kg and Rp1,315/kg on the average respectively or to rise by 59.66% and 2.78% respectively.
Profitabilitas Kelapa Sawit
Oil Palm Profitability
Capaian laba komoditi kelapa sawit sebelum PPh sebesar tahun 2014 sebesar Rp. 1,16 triliun meningkat Rp. 448 miliar atau 62% dari tahun sebelumnya.
The realization of palm oil commodity before income tax in 2014 is to reach Rp1.16 trillion or Rp448 billion or 62% higher than previous year.
Laba Komoditi Kelapa Sawit (Rp. Juta) | Profitability of Oil Palm Commodity (Rp million) Uraian
2014
2013
Penjualan
6.177.172
5.247.356 117,72%
Sales
Harga Pokok Penjualan
3.569.266
3.206.831 111,30%
Cost of Goods Sold
Laba Kotor
2.607.906
2.040.525 127,81%
Gross Profit
Biaya Usaha
(1.226.065)
(1.119.026) 109,57%
(40.677)
(9.952) 408,73%
Other Income (expense) Financial income
Pendapatan(Biaya) Lain-lain Pendapatan Keuangan
66
%
98.210
52.595 186,73%
Beban keuangan
(274.545)
(247.393) 110,98%
Laba Sebelum PPh
1.164.829
716.749 162,52%
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Description
Operating Expenses
Financial expense Profit before Income Tax
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
b. Segmen Komoditi Teh
b. Tea Commodity Segment
Areal Tanaman Teh
Tea Cropping Areas
Areal tanaman teh yang dimiliki oleh ± 2% dari total luas areal konsesi. Areal komoditi tanaman teh memiliki luas 3.903 Ha. terletak Kec. Sidamanik Kab. Simalungun dengan ketinggian antara 1.000 m s.d 1.500 m diatas permukaan laut.
Tea cropping areas owned by Company are ± 2% of total concession areas. They extend 3,903 ha located in Kec. Sidamanik Kab. Simalungun with elevation of 1.000 m to 1.500 m above sea level.
Areal Tanaman Teh (Ha) | Tea Cropping Areas (Ha) Uraian
Description
2010
2011
2012
2013
2014
3.515
2.491
1.691
1.883
2.534
Tanaman Baru Menghasilkan (TBM)
457
746
615
553
949
Immatured Plants
Tanaman Baru, Ulang
426
484
656
1.105
420
New, Replanting Plants
4.398
3.721
2.962
3.541
3.903
Tanaman Menghasilkan (TM)
Jumlah
Matured Plants
Total
Produksi Daun Teh Basah dan Teh Jadi
The Production of Fresh Tea Leaves and Black Tea
Produksi daun teh basah kebun sendiri pada tahun 2014 mencapai 26.894 ton meningkat sebesar 6.258 ton atau 24,31% dari tahun sebelumnyn namun masih dibawah RKAP sebesar 6.258 atau 18,88%. Untuk produksi daun teh basah pembelian mencapai 1.977 ton meningkat sebesar 39 ton atau 2,01% namun masih dibawah RKAP 23 ton atau 1,15%. Total Produksi Daun Teh Basah secara keseluruhan sebesar 28.871 ton meningkat 5.298 ton atau 22,47 dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah RKAP 6.281 ton atau 17,87%. Penyebab tidak tercapai target RKAP pada tahun 2014 disebabkan oleh anomali iklim yang dengan curah hujan rata – rata 60 mm(kemarau) dan suhu pada siang hari 22-27° C (suhu daun 32° C) serta pengaruh
Fresh tea leaves produced from private estates in 2014 is to reach 26,894 tons or 6,258 ton or 24.31% higher than last year’s production but still below RKAP targets by 6,258 tons or 18.88%. For fresh tea leaves production from purchase, it record 1,977 tons or 39 tons or 2.01% higher but still lack of 23 tons or 1.15% from RKAP target. In total fresh Tea Leave production is that of 28,871 tons or 5,298 tons or 22.47% higher than last year’s realization but still lack of 6,281 tons or 17.87% to RKAP target. Factors contributing for the failure of realizing RKAP 2014 include climate anomaly with rainfall 60 mm (dry season) on the average and temperature ranging from 22-27°C (leave temperature 32°C) and volcanic ash from the eruption of mount Sinabung preventing
Annual Report PTPN IV 2014
67
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
abu vulkanik yang terjadi dari letusan gunung sinabung sehingga mengakibatkan proses fotosintesis tidak optimal yang menyebabkan terlambatnya pertumbuhan pucuk daun.
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
optimum photosynthesis process that in turn retarding the growth of leave shoots.
Produksi Daun Teh Basah (ton) | Fresh Tea Production (tons)
Produksi teh jadi pada tahun 2014 sebesar 6.121 ton meningkat 1.220 ton atau 24,89% dari tahun sebelumnya tetapi capaian tersebut masih dibawah RKAP sebesar 1.174 ton atau 16,09%.
The production of black tea in 2014 is to reach 6.121 tons or 1,220 tons or 24.89% higher than previous year but this realization is still 1,174 ton or 16.09% lower than RKAP target.
Produksi Teh Jadi (ton) | Black Tea Production (tons)
68
Produktivitas Daun Teh Basah dan Teh Jadi
The Productivity of Fresh Tea Leaves and Black Tea
Produktivitas DTB tahun 2014 sebesar 10,61 ton ton/ha menurun 0,876 ton atau 7,63% dari tahun sebelumnya. capaian Produktivitas DTB menurut RKAP juga masih dibawah sebesar 2,47 ton atau 18,88%.
FTL productivity in 2014 reaches 10.61 tons/ha or 0.876 ton or 7.63% lower than previous year. This realization is therefore 2.47 tons or 18.88% lower than RKAP target.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Produktivitas Teh (Ton/ha) | Tea Productivity (Ton/ha)
Volume Dan Nilai Penjualan Komoditi Teh
Volume and Value of Sales of Tea Commodity
Volume penjualan komoditi teh secara keseluruhan sebesar 5.349 ton meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 644 ton atau 13,71%. Untuk capaian volume penjualan komoditi teh terhadap target RKAP masih dibawah sebesar 1.945 ton atau 26,67%
Sale volume of tea commodity in total records 5,349 tons or 644 tons or 13.71% higher than last year’s. However, this realization is 1,945 tons or 26.67% lower than RKAP target.
Nilai penjualan komoditi teh secara keseluruhan sebesar Rp. 96,79 miliar meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,23 miliar atau 3,46%. Untuk capaian nilai penjualan komoditi teh terhadap target RKAP masih dibawah sebesar Rp. 43,78 miliar atau 31,15%.
Total value of tea commodity sales reaches Rp96.79 billion or to increase by Rp3.23 billion or 3.46% from previous year. This realization is though still below RKAP target, i.e. lack of Rp43.78 billion or 31.15%.
Profitabilitas Teh
Tea Profitability
Harga pokok rata-rata (Rp/Kg) komoditi teh untuk tahun 2014 sebesar Rp. 27.224 lebih rendah dari harga jual rata – rata pada tahun 2014 sebesar Rp. 18.094. dengan tingginya harga pokok terhadap harga jual , komoditi teh mengalami kerugian setiap tahun.
The average cost of goods sold (Rp/kg) of tea commodity in 2014 is Rp27,224 lower than in 2013 at Rp18,094. Because of such exceeding cost of goods sold to selling price, tea commodity suffers loss every year.
Komoditi teh pada tahun 2014 mengalami kerugian sebelum PPh sebesar Rp. 56,34 miliar lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 8,19 miliar atau 17,03%.
Tea commodity in 2014 books loss before income tax Rp56.34 billion, which is Rp8.19 billion or 17.03% higher than last year’s loss.
Laba (Rugi) Komoditi Teh (Rp. Juta) | Profit (Loss) of Tea Commodity (Rp. million) 2014
2013
Penjualan
Uraian
96.787
93.548
103,46%
Sales
Harga Pokok Penjualan
93.329
81.153
115,00%
Cost of Goods Sold
3.458
12.395
27,90%
Gross Profits
(54.903)
(54.635)
100,49%
Operating Expenses
(4.900)
(5.906)
82,95%
Other Income (Expense)
(56.344)
(48.146)
117,03%
Profit before income tax
Laba Kotor Biaya Usaha Pendapatan (Biaya) Lain-lain Laba Sebelum PPh
%
Description
Annual Report PTPN IV 2014
69
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
70
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
B. Kinerja Keuangan
B. Financial Performance
Aset
Assets
Aset Lancar pada tahun 2014 sebesar Rp. 2,23 triliun naik sebesar Rp. 458,77 miliar atau 25,83 % dari tahun 2013 sebesar Rp. 1,77 triliun. Hal itu terutama disebabkan kenaikan kas dan setara kas yang mencapai Rp. 432,02 miliar dan persediaan yang mencapai Rp. 11,14 miliar.
Current Assets in 2014 are Rp2,23 trillion or to surge up Rp458.77 billion or 25.83% from 2013 recording Rp1,77 trillion. It is particularly attributed to increase of cash and cash equivalent by Rp432.02 billion and inventory of Rp11.14 billion.
Aset Tidak Lancar pada tahun 2014 sebesar Rp. 8,66 triliun. Mengalami peningkatan sebesar Rp. 482,38 milyar atau 5,89% dari Rp. 8,18 triliun di tahun 2013. Hal itu terutama disebabkan adanya investasi tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp.1,006 triliun.
Non-Current Assets in 2014 are to record Rp8.66 trillion increase Rp482.38 billion or 5.89% higher than in 2013 at Rp8.18 trillion. It is mainly because of plant and non-plant investment worth of Rp1.006 trillion.
Total aset mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 9,96 triliun di tahun 2013 menjadi Rp. 10,9 triliun di tahun 2014 atau meningkat 9,45%, sebesar Rp. 941,15 milyar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya investasi di bidang tanaman dan non tanaman yang mencapai Rp. 1,006 triliun.
Total assets are therefore to significantly go up from Rp9.96 trillion 2013 to Rp10.9 trillion in 2014 increase Rp941.15 billion or 9.45%. This increase is notably from investments in plants and non-plants reaching Rp1.006 trillion,
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Total Aset (Rp Miliar) | Total Assets (Rp Billion)
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni naik sebesar Rp. 338,94 miliar dari semula Rp. 1,65 triliun di tahun 2013 menjadi Rp. 1,98 triliun di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya utang pajak sebesar 113,19 miliar dan utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun sebesar Rp. 94,77 milyar.
Current liabilities are to increase from last year i.e. to rise by Rp338.94 billion from previously Rp1.65 trillion to Rp1.98 trillion in 2014. This increase is attributed to more tax payable by Rp113.19 billion and long-term bank loans that will be on due within a year at Rp94.77 billion.
Liabilitas Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar Rp. 13,34 miliar dari semula Rp. 3,67 triliun di tahun 2013 menjadi Rp. 3,66 triliun pada tahun 2014 terutama disebabkan oleh hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang bank jangka pendek.
Meanwhile, the non-current liabilities record a decrease of Rp13.34 billion from Rp3.67 trillion in 2013 to Rp3.66 trillion in 2014, which is mainly due to long-term bank loans that will be on due and become short-term bank loans.
Liabilitas (Rp Miliar) | Liabilities (Rp Billion)
Annual Report PTPN IV 2014
71
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Ekuitas
Equity
Ekuitas meningkat sebesar Rp. 615,55 milyar atau 13,27% dari Rp. 4.639,50 milyar menjadi Rp. 5.255,05 milyar pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan pertambahan saldo Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada tahun berjalan.
Equity is to surge by Rp615.55 billion or 13.27%, i.e. from Rp4,639.50 billion to Rp5,255.05 billion in 2014. This increase is attributable to more profit balance distributed to the Onwer of Parent Entity for the current year.
Ekuitas Perusahaan (Rp. Miliar) | Equity (Rp Billion) Uraian Modal Saham Saldo Laba - Ditentukan penggunaannya - Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan
2013
Description
29.421,16
29.421,16
13.157,60
10.167,52
7.526,86
4.336,67
kepada pemilik entitas induk
50.105,62
43.925,35
Kepentingan Non Pengendali
2.444,85
2.469,64
52.550,47
46.394,99
Total Ekuitas
72
2014
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Capital Stock Retained Earnings - Appropriated - Unappropriated Equity Attributable to The owner of the company Non-controlling interest Total Equity
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Total Liabilitas dan Ekuitas (Rp. Miliar) | Total Liabilities and Equity (Rp Billion)
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 8,43% dari Rp. 1.398,83 miliar di tahun 2013 menjadi Rp. 1.516,81 miliar di tahun 2014. Kenaikan beban usaha terutama disebabkan kenaikan jasa produksi (bonus) seiring dengan meningkatnya kinerja Perusahaan. Peningkatan beban usaha dibandingkan dengan tahun 2009 s.d 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan salah satunya disebabkan oleh penerapan PSAK yang konvergen dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) yaitu PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Berdasarkan PSAK ini yang termasuk beban usaha adalah beban pemasaran, beban administrasi, beban operasi lain dan pendapatan operasi lain. Sementara sebelum PSAK ini berlaku kelompok beban usaha hanya beban pemasaran dan beban administrasi.
Operating expenses are to rise by 8.43% from Rp1,398.83 billion in 2013 to Rp1,516.81 billion in 2014. Increase in operating expenses is particularly from the rise of production services (bonus) in line with the bolstering performance of Company. Compared with in 2009 through 2010 these operating expenses indicate significant increase, which among other thing comes from the introduction of PSAK convergent with International Financial Reporting Standard (IFRS), i.e. PSAK 1 concerning Financial Report Presentation. According to this PSAK operating expenses will include marketing expense, administrative expense, other operating expense and other operating income. Before the introduction of this PSAK, operating expenses only covered marketing expense and administrative expense.
Beban Usaha (Rp Miliar) | Operating Expense (Rp Billion)
Annual Report PTPN IV 2014
73
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Pendapatan Jasa
Service Income
Pendapatan jasa sewa tangki timbun dan pergudangan yang dikelola oleh anak perusahaan (PT Sarana Agro Nusantara) pada tahun 2014 turun sebesar 18,33% dibanding tahun 2013. Dari Rp. 60 miliar tahun 2013 menjadi Rp. 49 miliar tahun 2014.
Service income from storage tank rental and warehousing managed by subsidiary (PT Sarana Agro Nusantara) in 2014 is to drop by 18.33% so compared with 2013, i.e. from Rp60 billion in 2013 to Rp49 billion in 2014.
Pendapatan Penjualan TBS
FFB Sales Income
Pendapatan penjualan TBS bersumber dari Unit Timur dan Batang Laping serta anak perusahaan PT Agro Sarana Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Total hasil penjualan produksi TBS tahun 2014 naik sebesar 20,59% dibanding tahun 2013 dari Rp102 miliar menjadi Rp. 123 miliar pada tahun 2014.
Income earned from the sales of FFB comes from Unit Timur and Batang Laping as well as subsidiary PT Agro Sarana Nusantara and PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Total proceeds from FFB production sales in 2014 are to surge up by 20.59% to 2013, i.e. from Rp102 billion to Rp123 billion in 2014.
Total Penjualan
Total Sales
Total nilai penjualan di tahun 2014 setelah pungutan ekspor meningkat sebesar 17,07% dari Rp. 5,40 triliun di tahun 2013 menjadi Rp. 6,32 triliun ditahun 2014.
Total sales value in 2014 after export tax are to hike 17.07% i.e. from Rp5.40 trillion in 2013 to Rp6.32 trillion in 2014.
Total Nilai Penjualan (Rp Miliar) | Total Sales Value (Rp Billion)
74
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk
Comprehensive Income for Owners of the Company
Laba Komprehensif untuk Entitas Induk setelah pajak pada tahun 2014 mencapai Rp. 752,36 miliar. Meningkat sebesar 73,62% dari tahun 2013. Capaian laba yang turun tersebut terutama disebabkan penjualan yang meningkat seiring dengan penguatan harga dan peningkatan produksi.
Comprehensive Income for Owners of the Company after tax in 2014 reach Rp752.36 billion or 73.62% higher than in 2013. It is particularly from increasing sales following price increase and more production.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Laba Komprehensif Entitas Induk setelah pajak (Rp Miliar) | Comprehensive Profit of Parent Entity after tax (Rp Billion)
Arus Kas
Cash Flow
Arus kas bersih mengalami kenaikan sebesar Rp. 672 miliar dari Rp. 239,59 miliar ditahun 2013 menjadi Rp. 432,03 miliar ditahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Net Cash Flow is to increase by Rp672 billion from Rp239.59 billion in 2013 to Rp432,03 billion in 2014. The increase is as a result of more net cash flow from operating activities.
Arus Kas (Rp. Juta) | Cash Flow (Rp million) Uraian
2014
2013
% Kenaikan (Penurunan) % Increase (Decrease)
Description
Arus kas operasi
1.236.985
565.595
118,71
Operating cash flow
Arus kas investasi
(693.666)
(930.460)
(25,45)
Investing cash flow
Arus kas pendanaan
(111.292)
125.273
(188,84)
Funding cash flow
432.027
(239.592)
(280,32)
Increase (decrease) of Net Cash and Cash Equivalent
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
1.284.642
1.524.233
(15,72)
Cash and Cash Equivalent in Early Year
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
1.716.669
1.284.641
33,63
Cash and Cash Equivalent in the End of Year
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
Kemampuan Membayar Utang
Loan Payment Capacity
Kinerja keuangan yang cukup baik pada tahun 2014 diyakini dapat dipenuhi oleh perusahaan baik kewajiban dalam jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang perusahaan. Perseroan mempunyai komitmen yang tinggi kepada kreditur untuk memenuhi kewajibannya tepat waktu baik untuk utang jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari kebijakan perusahaan yang tetap menjaga rasio-rasio keuangan terutama rasio likuiditas Perseroan dalam perhitungan yang wajar dan ketentuan yang berlaku. Curent Ratio pada tahun 2014 sebesar 112,54% meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 107,4% dan Cash Ratio sebesar pada tahun 2014 sebesar 77,99% meningkat 86,44% Dengan tingkat likuiditas tersebut perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek.
The relatively sound financial performance in 2014 will make the Company capable of complying with its short-term and long-term liabilities. Company has high commitment to creditors in satisfying all debt services on time both for short-term loans and long-term loans. It is obvious from policy taken by Company of maintaining financial ratios, especially liquidity ratio under fair calculation and in accordance with the applicable regulations. Current Ratio in 2014 is 112.54% or higher than in 2013 at 107.4% and Cash Ratio of 86.44% in 2014 implying an increase from last year at 77.99%. With such liquidity conditions, the Company will be capable of complying with its short-term debt services.
Annual Report PTPN IV 2014
75
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivable Collectability
Tingkat kolektibilitas piutang PTPN IV tahun 2013 sangat baik, ditandai dengan rata-rata Collection Period untuk piutang hanya 1,70 hari dibandingkan rata-rata industri yang mencapai 60 hari. Hal ini dapat dicapai melalui kebijakan sistem penjualan produk perusahaan, untuk penjualan lokal mengharuskan pembeli melunasi transaksinya sebelum penyerahan barang sedangkan untuk penjualan ekspor mensyaratkan pencairan Letter of Credit(L/C) maksimal 14 hari setelah penyerahan barang.
The collectability of account receivables in PTPN IV 2013 was excellent with average collection period of 1.70 days compared to average collectability of other industries reaching 60 days on the average. It is achieved with product sales system policy. For local sales, the buyers must pay the transactions before the delivery of goods and for exports, Letter of Credit (L/C) disbursement of maximum 14 days after goods delivery is a must.
Struktur Modal
Capital Structure
Struktur Modal pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun 2013, terlihat dari perbandingan hutang terhadap modal sendiri pada tahun 2013 sebesar 53 : 47, menjadi 52 : 48 pada tahun 2014. Perusahaan mendanai kegiatan operasional menggunakan dana sendiri yang merupakan pendapatan hasil penjualan produksi. Sedangkan untuk kegiatan investasi, perusahaan menggunakan pendanaan gabungan antara dana sendiri dengan Kredit Investasi (KI) dari perbankan.
Capital Structure in 2014 relatively remains unchange without any significant change from 2013. It is evident from loans to equity ratio in 2013 recording 42:47 to 52:48 in 2014. The Company finances operationing activities with equity from the proceeds of production sales. For investing activities, the Company uses combined fund of equity and Investment Credits from Banks.
Selama tahun 2014, kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) pun masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni lebih mengarah kepada Pecking Order Theory (POT), dimana keputusan pendanaan lebih mendahulukan pendanaan dari dalam perusahaan (internal financing) daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan (external financing), dengan tingkat solvabilitas diupayakan tetap berada pada tingkat aman maksimum 185% atau dengan perbandingan DER 65 : 35.
During 2014, the capital structure policy taken by the management is relatively same as previous years, i,e, more directed to Pecking Order Theory (POT) where funding sources are more from internal financing than external financing with solvability maintained at safe level i.e. maximum 185% or DER ratio 65 : 35.
Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts after Accounting Report Dates
Pada tanggal 10 Januari 2015, Perseroan mendirikan anak perusahaan PT Prima Medica Nusantara berdasarkan akta pendirian No. 03 tanggal 8 Januari 2015 Notaris Ihdina Marbun SH dan anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0002127.AH.01.01 Tahun 2015. Pendirian anak perusahaan PT Prima Medica Nusantara sebagai aksi korporasi Perseroan terkait dengan pemisahan (spin off ) 3 (tiga) rumah sakit milik Perusahaan yang berlokasi di Pabatu, Laras dan Balimbingan menjadi badan hukum (entitas bisnis) tersendiri.
On 10 January 2015 the Company established subsidiary PT Prima Medica Nusantara based on Establishment Deed No, 03 of 8 January 2015 made by Notary Ihdina Marbun SH and the articles of association received approval from the Minister of Laws and Human Rights of Republic of Indonesia under Decree No. AHU-0002127.AH.01.01 Tahun 2015. The establishment of this subsidiary is a corporate action by the Company following the spin off to 3 (three) hospitals located in Pabatu, Laras and Balimbingan into a separate business entity.
Susunan pemegang saham PT Prima Medika Nusantara sesuai akta pendirian sebagai berikut: Capital Sturcuture and shareholders composition of PT Prima Medika Nusantara Nama Pemegang Saham Shareholder PT Perkebunan Nusantara IV Puskopkar PTPN IV Jumlah
76
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Jumlah Saham Share
Persentase Kepemilikan (%) Percentage (%)
Jumlah Modal Disetor (Rp) Paid-Up Capital
48.757
99,99%
48.757.000.000
1
0,01%
1.000.000
48.758
100,00%
48.758.000.000
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Berdasarkan hasil keputusan RUPS tanggal 21 Maret 2014 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013, rata – rata rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) ditetapkan sebesar 31% dari laba bersih atau setara Rp. 134,34 miliar.
According to the resolutions of GMS of 21 March 2014 concerning Approvals to Annual Report and Financial Statements 2013, the dividend payout ratio was set at 31% of net profits or equal to Rp134.34 billion.
Sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 16 April 2014 perihal Penetapan Jatuh Tempo Pembayaran Dividen PT Perkebunan Nusantara IV Tahun Buku 2013. Perseroan telah melaksanakan pembayaran dividen ke Kas Negara dengan 3 (tiga) tahap yaitu :
According to letter of Finance Minister of Republic of Indonesia of 16 April 2014 concerning the Maturity Date Setting of Dividend Payout of PT Perkebunan Nusantara IV for 2013, the Company has paid dividends to State Cash in 3 (three) stages, i.e.:
1. Tahap I sebesar Rp. 54.336.885.407 disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 17 April 2014
1. Stage I at Rp54.336.885.407 paid to State Cash on 17 April 2014
2. Tahap II sebesar Rp. 53.000.000.000 disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 20 Mei 2014
2. Stage II at Rp53.000.000.000 paid to State Cash on 20 May 2014
3. Tahap III sebesar Rp. 27.000.000.000 disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 13 Juni 2014
3. Stage III at Rp27.000.000.000 paid to State Cash on 13 June 2014
Laba bersih (Rp. Juta)
Dividen yang dibayarkan (Rp. Juta) Rata-rata Rasio Divident (%)
Tahun Year
Net Profits (Rp. million)
Dividens Paid (Rp. million)
Dividend Payout Ratio (%)
2010
790.359
237.107
30
2011
884.295
353.718
40
2012
697.428
244.100
35
2013
433.344
134.336
31
2014*
752.363
-
-
*Pelaksanaan RUPS Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 belum dilaksanakan pada saat Laporan Tahunan 2014 selesai, sehingga belum ada keputusan RUPS tentang besaran Dividen yang harus dibayarkan kepada Negara.
* GMS for Financial Statements of 2014 is not yet held when the preparation of Annual Report 2014 completes. Thus, there is no GMS resolution on Divident
Prospek Usaha Perusahaan
Business Prospect of Company
Propek bisnis industri kelapa sawit diperkirakan memiliki prospek yang cukup cerah dan menjanjikan pada tahun 2015. Diperkirakan di tahun 2015 Indonesia akan menjadi kunci penentu harga CPO. Hal ini tentunya terkait dengan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjalankan mandatori bahan bakar nabati (BBN). Jika Mandatori BBN dilaksanakan dengan efektif maka secara otomotis penyerapan di dalam negeri akan meningkat sehingga pasokan ke pasar global akan berkurang. Hal ini akan mengerek harga CPO di pasar Global, apalagi jika Malaysia melakukan hal yang sama. Produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan akan meningkat meskipun tidak signifikan karena tidak banyak ekspansi lahan yang bisa dilaksanakan sejak moratorium diberlakukan 3 tahun yang lalu.
Business prospect in oil palm industries is still promising in 2015. It is expected that in 2015 Indonesia will become key actor in setting the price of CPO. This optimism relates to the seriousness of Government of Indonesia in executing mandatory biofuel. If this requirement is performed in effective manner, then it will increase domestic demands on CPO and supplies to global markets will decrease. Consequently, the price of CPO will rise. This prediction will be obvious if Malaysia takes the same action. Palm oil production from Indonesia is predicted to increase despite insignificant rate because of moderate land expansion after moratorium introduced 3 years ago.
Perkembangan konsumsi minyak nabati dunia cenderung meningkat setiap tahun. Konsumsi minyak kedele (soybean oil - SBO) pada tahun 2000 mencapai 27.814 juta ton dan pada tahun 2014 naik menjadi 48692 juta ton, dengan pertumbuhan rata-rata 5.36 % per tahun. Sementara itu konsumsi minyak sawit (palm oil - PO) pada tahun2000 mencapai 23,642 juta ton dan pada tahun 2014 naik menjadi 62.267 juta ton, dengan laju pertumbuhan rata-rata 11.67 % per tahun. Keadaan ini tercermin dari perkembangan pangsa minyak nabati dimana terlihat pangsa minyak kedele cenderung menurun dari tahun ke tahun, sebaliknya minyak sawit cenderung meningkat setiap tahun.
Vegetable oil consumption at global level shows upward trend every year. Soybean oil (SBO) consumption in 2000 recorded 27,814 million tons and in 2014 increased to 48,692 million ton with average growth 5.36% per annum. Meanwhile palm oil (PO) consumption in 2000 reached 23,643 and increased to 62,267 million tons in 2014 with growth 11.67% on the average. This is reflected from the increasing vegetable oil market shares where soybean oil tends to decrease but palm oil indicates steady increase from year to year.
Payment to State.
Annual Report PTPN IV 2014
77
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia1965–2014 | Vegetable Oil Consumption Trend 1965 – 2014 200
75
150
50
100 25
50
-
1965
1980
1990
2000
2010
2014
Total
5,228
18,000
36,377
72,986
126,44
151,61
SBO
3,120
9,935
13,667
27,814
43,690
48,692
PO
776
3,882
10,465
23,642
47,774
62,267
RSO
1,297
2,452
6,198
13,379
23,163
25,464
SFO
35
1,731
6,047
8,151
11,817
15,195
-
Sumber: GAPKI dan Oil World | Source: GAPKI and Oil World Persentase Pangsa Konsumsi Minyak Nabati Dunia | Percentage of Global Vegetable Oil Consumption Shares 70.00 60.00
Pangsa (%)
50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 SBO PO RSO SFO
1965 060 015 025 001
1980 055 022 014 010
Sumber: GAPKI dan Oil World | Source: GAPKI and Oil World
78
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
1990 038 029 017 017
2000 038 032 018 011
2010 035 038 018 009
2014 032 041 017 010
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Berdasarkan data dari oil world, konsumsi CPO terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode tahun 1994-2013, pertumbuhan konsumsi CPO dunia 7,45% per tahun atau meningkat 2,24 juta ton per tahun. Meningkatnya konsumsi CPO setiap tahunnya mendorong perseroan untuk terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan ekspansi bisnisnya.
Based on data of Oil World, CPO consumption indicates upward tren from year to year. In 1994 – 2014, CPO consumption is to grow at 7.45% per annum or 2.24 million tons per annum. This condition has encouraged the Company to take business expansion measures.
Untuk meningkatkan daya saing ke depan Perseroan akan memperkuat industri hulu yaitu menambah komoditi perkebunan karet, industri bibit dan benih dengan tetap fokus ke arah operational excellence agar lebih kompetitif. Dalam menjaga ketersediaan benih bibit kelapa sawit Perseroan telah menyelesaikan pembangunan benih bibit kelapa sawit yang operasionalnya akan dilakukan kerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Pada tahun 2013-2014 perseroan telah melakukan ekspansi perluasan kebun kelapa sawit dan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Aceh dan Sulawesi. Pada saat ini Perseroan sedang menjajaki kerjasama dengan mitra strategis untuk pengembangan areal kelapa sawit di Kalimantan Timur.
To enhance competitiveness in future, the Company will strengthen its upstream industries by intensifying rubber commodity, seedling industries and oil palm seeds while focusing on operational excellence. The Company has finished the development of oil palm seed estates, which its operation will be made in association with PPKS. In 2013 – 2014 the Company has expanded the areas of oil palm estates and PKS construction in Aceh and Central Sulawesi through subsidiaries. At present, the Company is planned to build cooperation with strategic parents in expanding oil palm estates in East Kalimantan.
Perseroan juga akan mengembangkan industri hilir seperti industri biofuel, oleochemical, powerplant dan lain-lain. Perseroan sedang melakukan kelayakan bisnis terhadap pengembangan industri Biofuel (Green diesel) kapasitas 1. 500 TPD (Ton per day) CPO bekerjasama dengan salah satu BUMN dan mitra strategis lainnya. Perseroan juga sedang membangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) dengan kapasitas terpasang 2 x 1.000 kWe. Ground breaking pembangunan sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
The Company will also develop downstream industries such as biofuel industry, oleochemical, powerplant etc. The Company is conducting business feasibility for biofuel (green diesel) industry development with capacity 1,500 TPD (tone per day) of CPO under collaboration with SOE and other strategic partners. The Company is constructing Biogas Power Plant (PLTBG) with installed capacity 2 x 1,000 kWe. The Ground Breaking of this construction has been made in the end of 2014.
Informasi Perbandingan Realisasi dengan Target Perusahaan.
Information of Realization to Target Ratio
Penurunan nilai jual CPO cukup mempengaruhi kinerja Perseroan. Sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) induk perusahaan, nilai penjualan komoditi kelapa sawit dan teh mengalami penurunan. Nilai penjualan komoditi kelapa sawit mengalami penurunan dibawah RKAP sebesar Rp. 514,94 atau 9,10% dan Nilai penjualan komoditi teh juga dibawah RKAP sebesar Rp. 5,38 milyar atau 5,43%. Total nilai penjualan ekspor dan lokal setelah pajak ekspor dibawah RKAP sebesar Rp. 520,31 milyar atau 9,04%. Dengan penurunan nilai penjualan tersebut capaian laba perusahaan induk sebelum PPh sebesar 678,12 milyar dibawah target RKAP 13,35%
Decrease in CPO sales value has affected the performance of Company. Based on targets set in RKAP of parent entity, the sales value of oil palm commodity and tea commodity records a decrease. The former books decrease Rp514.94 billion or 9.10% from RKAP targets. Meanwhile, for tea commodity, its sales value is Rp5.28 billion of 5.42% lower than the targets set in RKAP. Total export and local sales values after export tax are also below RKAP, i.e. lack of Rp520.31 billion or 9.04%. Given that, the realization of profits for parent entity before income tax is Rp678.12 billion or 13.25% below RKAP target.
Perseroan telah menetapkan target RKAP tahun 2014 dengan memperhitungkan asumsi-asumsi yang dapat mempengaruhi target laba perusahaan. laba induk perusahaan sebelum PPh ditargetkan sebesar Rp. 730,13 milyar atau meningkat 6,7%.
The Company has set RKAP targets in 2014 by considering assumptions that may affect the target profits of Company. Profit of parent entity before income tax is targeted to amount Rp730.13 billion or 6.7% higher.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Sesuai kebijakan Pemegang Saham pemasaran atas komoditi hasil produksi perusahaan PTPN IV dilaksanakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) di Jakarta. Sejalan dengan aktifnya kegiatan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) terutama dalam transaksi penjualan lokal CPO maka
According to the policies of shareholders, the marketing of commodities produced by PTPN IV will be made by PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPBN) in Jakarta.
Annual Report PTPN IV 2014
79
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
80
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
sesuai izin dari Pemegang Saham, perusahaan dapat juga memasarkan CPO untuk pasar lokal melalui BBJ. Adapun teh jenis Off Grade dapat dipasarkan langsung oleh perusahaan.
The marketing strategies are directed consistent with the orientation of market demands in terms of types or quality while maintaining domestic and overseas market shares.
Strategi pemasaran diarahkan sesuai dengan orientasi permintaan pasar, baik jenis maupun mutu dengan mempertahankan pangsa pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Strategi pemasaran yaitu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, melakukan koordinasi dengan lembaga pemasaran dan menjalin komunikasi yang efektif dengan para pembeli dalam rangka mempercepat pembayaran dan pengapalan atas kontrak penjualan.
The strategy in marketing is to improve services to customers, build coordination with marketing agencies and foster effective communication with buyers to accelerate payment and transshipment of the contracted sales.
Investasi
Investment
Investasi di tahun 2014 mencapai Rp1.013 milyar, turun sebesar 10,60% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan berkurangnya areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang telah mutasi ke Tanaman Menghasilkan dan juga adanya sebagian pekerjaan yang di carry over ke tahun 2015 . Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan juga dilakukan investasi di bidang non tanaman khususnya Mesin dan Instalasi, serta peningkatan kualitas sarana produksi.
Investment in 2014 is to reach Rp1,013 billion or 10.60% lower than previous year. It is down to less areas of NonProductive Plants (TBM) because of mutation to Productive Plants and also parts of activities carried over to 2015. To support operational activities the Company will make investment in non-plant sector especially machinery and installation and quality improvement of production facilities.
Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
Material Information of Expansion, Divesture, Business Merger/ Incorporation, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
Pada tahun 2014, Perseroan tidak ada melakukan aktivitas yang material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
In 2014, No material activity relating to Expansion, Disvesture, Business Merger, Acquisition or Debt/Capital Restructuring has been performed by the Company.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/ MSOP)
Shareholding Program by Employees Management by Company (ESOP/MSOP)
PTPN IV adalah perusahaan non-listed sahamnya dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90% dan Negara RI 10% sehingga perusahaan tidak memiliki Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen yang dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP)
PTPN IV is a non-listed enterprise and its shares are owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) for 90% and the other 10% by the State of Republic of Indonesia. Given that, the Company has no share ownership program by Employees and/or Management (ESOP/MSOP)
Informasi Material Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi.
Material Information of Transactions with Conflict of Interests and/or Transactions with Affiliated Parties
Pada tahun 2014 Perseroan tidak ada melakukan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi.
In 2014 the company did not carry out transactions which contain conflict and / or transactions with affiliates.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Realization on the Use of Proceeds from Initial Public Offering
PTPN IV adalah perusahaan non-listed sahamnya dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90% dan Negara RI 10% dan bukan merupakan perusahaan gopublic. Oleh sebab itu, tidak terdapat informasi mengenai total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana, tanggal persetujuan RUPS atas penggunaan dana hasil penawaran umum.
PTPN IV is a non-listed enterprise or not a go-public company. In light of that, there is no information with regard to total proceeds from IPO, their use plan, breakdowns of their uses, fund balance, date of GMS approval or the allocation of proceeds from IPO.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
and/or
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changing Regulations and Laws
1. Terbitnya Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, berdampak atas status perseroan dari perusahaan BUMN menjadi anak perusahaan BUMN.
1. The issuance of Government Regulation No. 72 of 2014 concerning Increment of Capital Participation of the State of Republic of Indonesia to Limited Liability Company (Persero) PT PT Perkebunan Nusantara III generates impact to the status of Company, i.e. from SOE into subsidiary of SOE.
2. Terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.579/ Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Utara berdampak terhadap beberapa areal kebun yang telah lama dikelola oleh Perseroan ditunjuk sebagai kawasan hutan .
2. The issuance of Decree of the Ministry of Forestry No. SK.579/Menhut-II/2014 concerning Forest Areas of North Sumatra Province has changed plantation areas that have been long managed by Company into forest areas.
Kebijakan Akuntansi
Accounting Policy
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak (Group) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta intepretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode Akuntansi yang dimulai tanggal 1 Januari 2014.
In the current year, the Company and subsidiary (group) have applied all new and revised standards and interpretation issued by Financial Accounting Standard Council of Indonesia Accountant Association relevant to the operation of Company and effective for accounting period starting from 1 January 2014.
Annual Report PTPN IV 2014
81
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. PTPN IV memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan. The implementation of good corporate governance is a pre-requisite for the success of Company business in long-term. PTPN IV is strongly committed to introduce high standards in this Good Corporate Governance (GCG) in sustainable manner.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Komitmen dan Konsistensi Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Commitment and Consistency in Introducing Good Corporate Governance (GCG)
PTPN IV meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan pondasi bagi terbentuknya sistem, struktur, dan budaya perusahaan yang dapat menjadi sarana untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Kewajaran. diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor, serta daya saing perusahaan secara berkesinambungan.
PTPN IV believes that the introduction of good corporate governance principles in consistent and sustainable manner will provide solid foundation for the establishment of strong system, structure and corporate culture as a means to pursue the vision and mission of Company. The application of good corporate governance principles covering Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness will reinforce the competitiveness of Company, enhance efficiency and effectiveness in resources and risk management, improve corporate values and confidence of investors and elevate the competitiveness of Company in sustainable way.
Untuk mencapai tujuan di atas, tidak ada lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktikpraktik terbaik penerapan GCG.
To achieve the above mentioned goals there is no other way than high commitment to implement CGC principles in all organs and hierarchies within the Company’s organization in well-planned, guided and measurable manner so that the introduction of GCG can be maintained in consistent fashion and in conformity with the best practices in GCG implementation.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. PTPN IV memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan.
The implementation of good corporate governance is a prerequisite for the success of Company business in long-term. PTPN IV is strongly committed to introduce high standards in this Good Corporate Governance (GCG) in sustainable manner.
Untuk meningkatkan komitmen perusahaan dalam penerapan GCG, Perseroan telah menyusun insfrastruktur dalam penerapan GCG antara lain :
To encourage the commitment of Company in GCG application, the Company has prepared infrastructure as necessary inclusive of:
1. Pedoman Tata Perusahaan
1. Code Of Governance Corporate
2. Pedoman Prilaku
2. Code Of Conduct
3. Board Manual
3. Board Manual
4. Pedoman Pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris
4. Introduction Manual to Board of Directors and Board of Commissioners
5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan
5. Executive Manual of Corporate Secretary
6. Pedoman Komite Audit
6. Audit Committee Manual
7. Internal Audit Charter
7. Internal Audit Charter
8. Pedoman Komite Pemantau MR dan GCG
8. MR and GCG Monitoring Committee Manual
9. Whistle Blowing System
9. Whistle Blowing System
10. Pedoman Gratifikasi
10 Gratification Manual
11. Pedoman Benturan Kepentingan
11. Conflict of Interest Manual
Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal namun juga berlaku terhadap kalangan eksternal seperti para mitra bisnis, pelanggan dan stakeholder lainnya.
The introduction of GCG as corporate culture is not intended for internal parties but also to external parties such as business partners, customers and other stakeholders.
Annual Report PTPN IV 2014
83
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
84
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
A. Struktur GCG
A. GCG Structure
Struktur GCG terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung. Organ utama GCG yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sedangkan Organ Pendukung GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan Komite Lainnya. berikut ini disampaikan uraian struktur GCG PTPN IV:
GCG structure consists of Primary Organs and Supporting Organs. The former includes General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, Board of Directors. As to Supporting Organs of GCG they consist of Corporate Secretary, Internal Supervision Unit, Audit Committee and Other Committees. The GCG structure of PTPN IV can be further elucidated as follows:
1. Dewan Komisaris
1. Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
Board of Commissioners is a Company’s organ tasked to perform general supervision and/or particularly to comply with Articles of Association and provide advice to Board of Directors.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Task Allocation of Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris wajib membuat pembagian tugas diantara para anggota Dewan Komisaris mencakup seluruh bidang tugas Direksi.
In performing the duties, Board of Commissioners must allocate tasks among the members covering overall duties of Board of Directors.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)telah melakukanpembagian tugas diantara para anggota Dewan Komisaris, sebagai berikut:
Pursuant to Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Board Manual, the task allocation between the members of Board of Commissioners is arranged as follows:
1. Komisaris Utama bertugas melakukan koordinasi semua kegiatan anggota Dewan Komisaris.
1. President Commissioner responsible for coordination of all activities of Board of Commissioner members.
2. Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas di bidang Produksi.
2. Commissioner responsible for Production.
3. Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas di bidang Keuangan.
3. Commissioner responsible for Finance.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
4. Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas di bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
4. Commissioner responsible for Business Planning and Development.
5. Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas di bidang Sumber Daya Manusia dan Umum.
5. Commissioner responsible for Human Resources and General Affairs.
Disamping pembagian tugas tersebut diatas, Dewan Komisaris telah menunjuk seorang anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua Komite Audit dan seorang anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko & GCG.
Apart from the above task allocation, Board of Commissioners has assigned a member of Board of Commissioners as the Chairman of Audit Committee and another member of Board of Commissioner as the Chairman of Risk Management & GCG Committee.
Tugas Dewan Komisaris
Duties of Board of Commissioners
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
1. Conduct supervision to the policies, management in general either with regard to Company or Company’s business introduced by Board of Directors and give advice to Board of Directors including supervision to the implementation of Company’s Long-Term Corporate Plan, Work and Budget Plan (RKAP) and provisions of Articles of Association and Resolutions of General Meeting of Shareholders and other regulations as applicable for the interests of Company and consistent with the objectives and purposes of Company.
2. Tugas utama Dewan Komisaris sekurang-kurangnya namun tidak terbatas, sebagai berikut:
2. The main duties of Board of Commissioners shall include but not limitied to:
a. Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perseroan.
a. Give approval to Company’s Long-Term Corporate Plan (RJPP).
b. Pemberian persetujuan atas rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perseroan.
b. Give approval to Work and Budget Plan of Company (RKAP).
c. Pemberian persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.
c. Give approval to transactions or actions within the scope of authorities of Board of Commissioners or GMS.
d. Pengawasan atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi.
d. Supervise the implementation of Company’s plans and policies performed by Board of Directors.
e. Pengawasan atas kepatuhan Direksi dalam menjalankan perseroan sesuai dengan RKAP dan/ atau RJPP.
e. Supervise the compliance of Board of Directors in running the Company in consonant with RKAP and/ or RJPP.
f. Pengawasan terhadap efektivitas dan kesinambungan penerapan praktik Good Corporate Governance di perseroan.
f. Supervise the effectiveness and sustainability of Good Corporate Governance introduction within the Company.
g. Melakukan penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan individu berdasarkan kriteria, target dan indikator utama yang dimuat dalam Kontrak Manajemen Direksi dan Key Perfomance Indikator (KPI) sebagaimana dilampirkan dalam RKAP.
g. Assess the performance of Board of Directors collectively or individually based on criteria, targets and main indicators set out in Board of Directors Management Contract and Key Performance Indicators (KPI) as attached in RKAP.
h. Pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
h. Supervise the policies and implementation of management to subsidiaries/joint ventures.
i. Mengevaluasi dan mengusulkan calon Auditor ekternal kepada RUPS. j. Mengevaluasi kinerja Auditor Eksternal dan Satuan Pengawasan Intern sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. k. Pemberian arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan berdampak besar pada usaha kinerja perseroan secara tepat waktu.
i. Evaluate and propose candidates of external auditor to GMS. j. Evaluate the performance of External Auditor and Internal Supervision Unit according to the applicable provisions and standards. k. Give directives on important issues with regard to the changing business environment, which is expected of generating significant impacts to the business performance of Company in timely manner.
Annual Report PTPN IV 2014
85
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
l. Pemberian arahan kepada Direksi tentang langkahlangkah untuk mengatasi gejala menurunnya kinerja perseroan.
l. Give directives to Board of Directors with regard to measures in dealing with the declining performance of Company.
m. Pemberian arahan tentang penguatan sistem pengendalian intern perseroan.
m. Give directives of how to strengthen internal control system within the Company.
n. Pemberian arahan tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal.
n. Give directives of how to enhance the effectiveness of internal audit and external audit.
o. Pemberian arahan tentang penguatan manajemen risiko perseroan.
o. Give directives of how to strengthen risk management within the Company.
p. Pemberian arahan tentang kebijakan pelaksanaan manajemen karir di perseroan.
p. Give directives of how to establish policies and implementation of career development management within the Company.
dan
q. Pemberian arahan tentang system teknologi informasi yang digunakan perseroan. r. Pemberian arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
q. Give directives of information technology system for application to the Company. r. Give directives of accounting policies and financial statement preparation in accordance with generally accepted accounting standards in Indonesia
s. Pemberian arahan tentang kebijakan pengadaan barang dan jasa perseroan dan pelaksanaannya.
s. Give directives of policies on goods and services procurement and the implementation.
t. Pemberian arahan tentang kebijakan perseroan dan pelaksanaannya.
mutu
t. Give directives of quality policies and the implementation.
u. Mengevaluasi kesesuaian penyusunan Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan Perusahaan perseroan dengan peraturan perundang-undangan sebelum ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
u. Evaluate the appropriateness of Annual Management Report and Annual Report to the laws and regulations before signing by all members of Board of Commissioners.
v. Pemberian arahan atas saran, harapan, permasalan dan keluhan dari Stakeholders (pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaiannya oleh Direksi.
v. Give directives to suggestions, expectation, problems and complaints of Stakeholders (customers, suppliers, creditors and employees) directly addressed to Board of Commissioners or to Board of Directors.
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan berwenang untuk:
86
Laporan Direksi Report from Board of Directors
tugasnya
The Authorities of Board of Commissioners Komisaris
In performing the given duties, Board of Commissioners shall authorize to:
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
a. Access books, correspondence and other documents, check cash for verification and otherwise of securities and verify the assets of Company.
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.
b. Enter premises, building and office used by Company.
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
c. Ask clarification to Board of Directors and/or other officials with regard to any issue relating to the management of Company.
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.
d. Know any and all policies and actions that have been and will be implemented by Board of Directors.
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.
e. Ask Board of Directors and/or other officials under Board of Directors at the knowledge of Board of Director to attend Board of Commissioners meeting.
f. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.
f. Appoint and dismiss secretary Commissioners, if necessary.
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
g. Suspend member of Board of Directors subject to provisions of Articles of Association.
h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.
h. Set up committees other than Audit Committee as necessary in view of the capacity of Company.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Dewan
of
Board
of
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.
i. Use experts for particular cases and within certain period at the expense of Company, if necessary.
j. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
j. Take over the management of Company under certain circumstance for particular period according to the provisions of Articles of Association.
k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
k. Attend Board of Directors meeting and forward opinions of agendas discussed.
l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
l. Exercise other supervisor authorities insofar not in contravention with laws and regulations, articles of association and/or GMS resolutions.
Kewajiban Dewan Komisaris
The Obligations of Board of Commissioners
a. Memberikan nasihat kepada Direksi melaksanakan pengurusan Perusahaan.
dalam
a. Give advice to Board of Directors on the management of Company.
b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
b. Verify and review and sign Company’s Long-Term Plan, Work and Budget Plan prepared by Board of Directors as prescribed in Articles of Association.
c. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;
c. Give opinion and suggestion to GMS with regard to Company’s Long-Term Corporate Plan (RJP), Work and Budget Plan (RKAP) and Company Budget and the grounds of Board of Commissioners signing RJP and RKAP in question.
d. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.
d. Follow the progress of Company, give opinion and suggestion to GMS with regard to any significant issue to the Management of Company.
e. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan.
e. Report immediately to GMS in the event of declining performance of Company.
f. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
f. Verify and review periodic reports and annual reports prepared by Board of Directors and sign annual report.
g. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta.
g. Give clarification, opinion and suggestion to GMS with regard to Annual Report, if requested.
h. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam RKAP.
h. Prepare annual work program for inclusion in RKAP.
i. Membuat risalah rapat menyimpan salinannya.
i. Prepare minutes of Board of Commissioners meeting and keep the copy.
Dewan
Komisaris
dan
j. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS.
j. Propose Public Accountant to GMS.
k. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain.
k. Report to Company any shares held and/or their family held in the Company or other companies.
l. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
l. Furnish report of supervisory tasks that have been accomplished in the just ended accounting year to GMS.
m. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
m. Perform other obligations relevant to supervisory tasks and advisory tasks insofar not in contravention with laws and regulations, Articles of Association and/or GMS resolutions.
Annual Report PTPN IV 2014
87
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting Frequency
Untuk peningkatan kinerja dan pengawasan, Dewan Komisaris melakukan pertemuan (meeting) rutin dan pertemuan insidentil. Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan pertemuan sebanyak 18 kali. Pokokpokok bahasan dalam pertemuan Dewan Komisaris meliputi :
To enhance the performance and supervision, Board of Commissioners conducts routine and incidental meeting. In 2013 Board of Commissioners held meeting of 18 times. The higlights of Board of Commissioner meeting are:
a. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015
a. The preparation of Work and Budget Plan for 2015
b. Tindak lanjut hasil RUPS RKAP 2014
b. Follow-up actions to the GMS Resolutions on RKAP 2014
c. Tindak Lanjut hasil RUPS Laporan Keuangan tahun 2014 d. Pengawasan Pelaksanaan RKAP tahun 2014
c. Follow-up action of the GMS Resolutions on Financial Statements 2014 d. Supervision to RKAP 2014 implementation
e. Penyusunan portofolio pelaksanaan self assessment GCGLaporan Manajemen Triwulan- I tahun 2014
e. Portfolio of Self-Assessment, GCG and Quarterly Management Report – I, 2014
f. Evaluasi Laporan Manajemen Triwulan – II tahun 2014
f. Evaluation to Quarterly Report II – 2014
g. Evaluasi Laporan Manajemen Triwulan – III tahun 2014
g. Evaluation to Quarterly Report III – 2014
h. Evaluasi Laporan Manajemen Triwulan – IV tahun 2014
h. Evaluation to Quarterly Report IV – 2014
i. Pengawasan Implementasi Kebijakan Anak Perusahaan
i. Supervision of Policy Implementation by Subsidiaries
j. Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit
j. Audit Committee Evaluation Resport
Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris | Participation of Members in Board of Commissioner Meeting Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendace
M. Said Didu
4
4
0
100
Zainal Arifin
4
4
0
100
Deddy Suardy
4
4
0
100
HM. Husni
4
4
0
100
Anton Saragih
4
4
0
100
Program Pelatihan/Seminar Untuk Dewan Komisaris
Training/Seminar Program for Board of Commissioners
Program pelatihan/seminar yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2014 antara lain :
Training/seminar programs Commissioners in 2014:
Nama Peserta Name
88
Judul Title
• Muhammad Said Didu • Zainal Arifin • Deddy Suardy • H.M. Husni • Anton Saragih
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
• Muhammad Said Didu • Zainal Arifin • Deddy Suardy • H.M. Husni • Anton Saragih
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
attended
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
17-19 Juni | June 2014
Pusat Penelitian Kelap Sawit (PPKS) Oil Palm Research Center (PPKS)
26 - 28 November 2014
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesia Oil Palm Entreprenuer Association (GAPKI)
by
Board
Tempat Place Bali Nusa Dua Convention Center
The Trans Luxury Hotel-Bandung
of
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
2. Direksi
2. Board of Directors
Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual Perusahaan) tugas, wewenang dan kerwajiban Direksi adalah sebagai berikut :
Board of Directors is an organ of Company fully authorized and responsible for the management of Company for the interest of Company in conformity with the objectives and purposes of Company and shall represent the Company in or out of court as prescribed in Articles of Association. Based on Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Board Manual, the authorities and obligations of Board of Directors shall be as follows:
Tugas Direksi
Board of Directors Duties
1. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sertamewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
1. Execute any action relating to the management of Company for the interest of Company and in conformity with the objectives and purposes of Company and represent the Company in or out of court for any and all matters with limiting conditions as set forth in laws and regulations, articles of association and/or General Meeting of Shareholders.
2. Tugas utama Direksi sekurang-kurangnya namun tidak terbatas, sebagai berikut :
2. The main duties of Board of Directors shall include but not limited to:
a. Menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perseroan
a. Set organizational structure according to the needs of Company.
b. Menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standar baku (SOP) untuk seluruh proses bisnis perseroan.
b. Set operational policies and standard operating procedure (SOP) for the entire business processes of Company.
c. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) perseroan dan disahkan oleh RUPS.
c. Prepare Company’s Long-Term Corporate Plan (RJPP) for approval of GMS.
Annual Report PTPN IV 2014
89
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
90
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perseroan dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.
d. Prepare Company’s Work and Budget Plan (RKAP) for approval of Board of Commissioners and/or shareholders.
e. Menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam perseroan.
e. Place employees in all position levels respective of their specifications and have succession plan for all positions within the Company.
f. Memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis dari manajemen dibawah Direksi/Dewan Komisaris yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, penghematan/efisiensi perusahaan, pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
f. Give response to the proposed business opportunities from management under Board of Directors/Board of Commissioners, which are potential to augment the operating income of Company, enhanve saving/ efficiency of Company, maximize the use of assets and other advantages according to the specified mechanism.
g. Merespon isu-isu terkini dari ekstemal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
g. Respond the latest issues from external sources with regard to the changing business environment and the associated problems in timely manner and in accordance with the specified mechanism.
h. Melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan /atau Pemegang Saham sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam anggaran dasar serta didukung data lengkap, analisa yang memadai, kajian hukum dan risiko, dan tepat waktu.
h. Implement programs/activities according to RKAP and subject to approval of Board of Commissioners and/ or Shareholders respective of authorities prescribed in Articles of Association and supported with complete data, in-depth review, legal and risk review and punctuality.
i. Menetapkan pedoman dan menerapkan manajemen risiko pada seluruh proses bisnis Perseroan, dan dievalusi secara berkala.
i. Set guidance and apply risk management to all business processes within Company and evaluated on periodic basis.
j. Menetapkan pedoman dan menerapkan sistem pengendalian intern (termasuk standar operasional prosedur) dan pengawasan intern pada seluruh proses bisnis perseroan, dan dievalusi secara berkala.
j. Set guidance and apply internal control system (including standard operating procedure) and internal supervision to all business processes within Company and evaluated on periodic basis.
k. Menetapkan sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja yang memuat indikator kinerja utama berdasarkan RKAP dan kontrak kinerja untuk setiap Direktur Bidang, Bagian, Group Unit Usaha, Unit Usaha dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang dapat dilaksanakan dengan aplikasi komputer serta dievaluasi secara berkala.
k. Set system/guidance on performance assessment and evaluation containing key performance indicators based on RKAP and performance contract for individual Directors, Divisions, Business Unit Groups, Business Unit and positions within organization using computerized application and evaluated on periodic basis.
l. Membangun tata kelola teknologi informasi perseroan yang memuat standar, SOP dan pelaporan dan dievaluasi secara berkala.
l. Build information technology management within the Company including standards, SOP and Reporting mechanism and evaluated on periodic basis.
m. Membangun sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan kepada pelanggan, pemasok, kreditur, karyawan, lingkungan sekitar perseroan dan lainnya yang memuat indikator standar pelayanan minimal, SOP, dan dievaluasi secara berkala.
m. Build product and service quality improvement system for customers, suppliers, creditors, employees, neighborhood, etc. containing minimum service standard indicators, SOP and evaluated on periodic basis.
n. Menetapkan pedoman dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara transparan, dan dievaluasi secara berkala.
n. Set guidance and implement goods and service procurement in transparent fashion and evaluated on periodic basis.
o. Menetapkan dan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kompetensi SDM secara transparan, dan dievalusi secara berkala.
o. Set and implement education and training program for human resources competency development in transparent fashion and evaluated on periodic basis.
p. Menetapkan dan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja, dan dievaluasi secara berkala.
p. Set and implement Occupational Safety, Health and Environment System and evaluated on periodic basis.
q. Menetapkan dan melaksanakan skema remunerasi bagi karyawan, sesuai peraturan perundang-
q. Set and implement remuneration scheme for employees according to the applicable laws and regulations,
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
undangan yang berlaku, yang bersifat fair/adil secara internal, kompetitif secara ekstemal dan motivatif, dan ditinjau dan disempurnakan secara komprehensif secara berkala.
which is internally fair and competitive and externally capable of emboldening motivation and subject to comprehensive review and revisions on periodic basis.
r. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan reward dan punishment kepada seluruh jajaran perusahaan secara transparan dan konsisten, dan dievaluasi secara berkala.
r. Set and implement reward and punishment policy to all hierarchies within Company in transparent and consistent fashion and evaluated on periodic basis.
s. Menetapkan kebijakan dan melaksanakan pengaturan untuk anak perusahaan (subsidiary governance) dan perusahaan patungan antara lain mencakup: pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi anak perusahaan/ perusahaan patungan, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta insentif bagi Dewan Komisaris dan Direksi anak perusahaan/perusahaan patungan.
s. Set policies and corporate governance arrangement to subsidiaries and joint ventures including: the appointment and dismissal of Board of Commissioners and Board of Directors of Subsidiaries/Joint Ventures, performance target setting and performance assessment and incentives for Board of Commissioners and Board of Directors of Subsidiaries/Joint Ventures.
t. Menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan perseroan terhadap peraturan perundangundangan meliputi penetapan fungsi yang melaksankannya dan adanya kajian kelayakan, kajian hukum dan risiko atas kegiatan dan perjanjian dengan pihak ketiga yang dilaksanakan perseroan.
t. Establish mechanism that will maintain the compliance of Company to laws and regulations including nominating the function that will perform it and prepare feasibility study, legal and risk review of activities and agreement with the third parties performed by Company.
u. Menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan perseroan terhadap penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) meliputi penetapan salah seorang Direktur sebagai penanggung jawab, dan adanya assessment dan revieu secara berkala.
u. Set mechanism that will maintain the compliance of Company to the requirements of introducing Good Corporate Governance (GCG) Code including the appointment of one director as the official in charge, and assessment and review on periodic basis.
v. Melakukan hubungan dengan stakeholders yang bernilai tambah baik bagi perseroan dan maupun bagi stakeholders, meliputi: peneriman masukan, perlindungan hak-hak dan penanganan keluhan dan survey kepuasan dari pelanggan, pemasok, kreditur, karyawan, melakukan assessment terhadap pemasok berdasarkan pencapaian QCDS (quality, cost, delivery, service) dan pelaksanaan kewajiban kepada Negara serta melakukan tanggung jawab sosial perseroan.
v. Foster relation with stakeholders to enhance the added value of Company and stakeholders including: receiving input, protecting rights and dealing with complaints and conducting satisfaction surveys of customers, suppliers, creditors, employees, making assessment to suppliers based on QCDS (Quality, Cost, Delivery, Services) principles and exercising obligations to State and corporate social responsibility.
w. Menetapkan mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system) pada perseroan, dan dievaluasi dan dimutakhirkan secara berkala.
w. Set whistleblowing system and evaluated and updated on periodic basis.
x. Menetapkan system pengendalian Gratifikasi pada perseroan, dan dievaluasi dan dimutakhirkan secara berkala.
x. Set gratification control system within the Company and evaluated and updated on periodic basis.
y. Menetapkan Standar Operasinal Prosedur (SOP) mengenai tata cara penundaan transaksi bisnis yang terindikasi penyimpangan dan/atau kecurangan.
y. Set Standard Operating Procedure (SOP) of procedure for business transaction cancellation indicating irregularity and/or frauds.
z. Menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan dimutakhirkan secara berkala.
z. Prepare GCG Code and updated on periodic basis.
Wewenang Direksi
Board of Directors Authorities
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk:
In performing the duties, Board of Directors shall authorize to:
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan;
a. Set policies with regard to the management of Company;
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan
b. Arrange the transfer of power to Board of Directors to
Annual Report PTPN IV 2014
91
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendirisendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain;
represent Company in or out of court to one of more members of Board of Directors spesifically assigned to do so or to one or more employees of Company either collectively or individually or to other persons;
c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan keputusan RUPS;
c. Prepare personnel regulations including remuneration system, pension or old day insurance and other income for employees with due attention to the applicable laws and regulations and GMS resolutions;
d. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Appoint and dismiss employee of Company subject to personnel regulations as applicable and GMS resolutions;
e. Mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan, jika diperlukan;
e. Appoint Corporate Secretary, if necessary;
f. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
f. Take any action and other measures with regard to the management or ownership of Company’s assets, bind Company to other parties and/or other parties to Company and represent Company in and out of court for any and all matters with limiting conditions as prescribed in laws and regulations, Articles of Association and/or GMS Resolution.
Kewajiban Direksi
Board of Directors Obligations
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya;
a. Make and assure the operation of Company according to the prescribed objectives and purposes and business activities;
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS;
b. Prepare timely Company Long-Term Corporate Plan, Work and Budget Plan and the subsequent amendments for submission to Board of Commissioners and Shareholders to get approval of GMS;
c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan;
c. Deliver presentation before GMS with regard to Company Long-Term Corporate Plan, Work and Budget Plan;
d. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi.
d. Prepare Shareholder Registry, Special Registry, Minutes of GMS and Minutes of Board of Directors Meeting;
e. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan, serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.
e. Prepare Annual Report as the expression of management accountability and financial documents as referred to in Law on Company Documents;
f. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
f. Prepare Financial Reports according to Financial Accounting Standards for submission to Public Accountant for audi;
g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat pengahapusbukuan piutang;
g. Submit Annual Report including Financial Report to GMS for approval and enactment and other reports of the rights of Company not recorded in books for example the consequences of receivable write off;
h. Memberikan penjelasan kepada RUPS Laporan Tahunan;
h. Give clarification to GMS of Annual Report;
mengenai
i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
92
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
i. Present Balance Sheet and Operating Income Statement legalized by GMS to the Minister of Laws and Human Rights according to the applicable laws and regulations.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
j. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM
j. Submit report of changes to the compositions of Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners to Minister of Laws and Human Rights;
k. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan dan dokumen Perusahaan lainnya.
k. Maintain Shareholder Registry, Special Registry, Minutes of GMS, Minutes of Board of Commissioner Meeting, Minutes of Board of Directors Meeting, Annual Report and Financial Documents of Company and other documents.
l. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan : Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan serta dokumen Perusahaan lainnya.
l. Keep at the domicile of Company: Shareholder Registry, Special Registry, Minutes of GMS, Minutes of Board of Commissioner Meeting, Minutes of Board of Directors Meeting, Annual Report and Financial Documents of Company and other documents;
m. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan;
m. Prepare accounting system consistent with Financial Accounting Standard and based on internal control principles especially management, recording, filing and supervision functions;
n. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ atau Pemegang Saham;
n. Submit reports on periodic basis according to the method and time as established and other reports at request of Board of Commissioners and/or Shareholders;
o. Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian dan tugasnya;
o. Prepare Company’s organizational structure complete with job description;
p. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham;
p. Give clarification on any matter aksed or requested by member of Board of Commissioners and Shareholders;
q. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan;
q. Prepare and set the blue print of Company’s organization;
r. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.
r. Exercise other obligations according to provisions set out in Articles of Association and decided by GMS pursuant to laws and regulations.
Tugas dan Wewenang Masing-Masing Anggota Direksi
Duties and Authorities of Individual Directors
Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV Nomor 04.01/KPTS/04/III/2012 tentang Pembagian Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi sebagai berikut:
Pursuant to Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.01/KPTS/04/III/2012 concerning The Allocation of Duties and Authorities of Members of Board of Directors, it is stipulated that:
1. Direktur Utama bertanggungjawab mengkoordinasi semua tugas para Direktur, dan di bidang Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern, dan Manajemen Risiko dan GCG.
1. President Director responsible for coordination of all duties of Directors and Corporate Secretary, Internal Supervision Committee Unit, and Risk Management and GCG Committee.
2. Direktur yang bertanggungjawab atas tugas di bidang Produksi.
2. Director responsible for Production.
3. Direktur yang bertanggungjawab atas tugas di bidang Keuangan.
3. Director responsible for Finance.
4. Direktur yang bertanggungjawab atas tugas di bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
4. Director responsible for Business Planning and Development.
5. Direktur yang bertanggungjawab atas tugas di bidang Sumber Daya Manusia dan Umum.
5. Director responsible for HR and General Affairs.
Annual Report PTPN IV 2014
93
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Tugas Direktur Utama
President Director Duties
a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.
a. Manage the Company according to the mandates of GMS to realize the targets of Company.
b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
b. Take any action relating to the management of Company for the interest of Company and in conformity with the objectives and purpose of Company and represent Company in or out of court for any matter and event with due attention to laws and regulations, articles of association and GMS resolutions.
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.
c. Lead, coordinate and synchronize programs and activities of Production Director, HR and GA Director, Finance Director and Business Planning and Development Director, Group manager and Unit Manager.
d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masingmasing anggota Direksi.
94
Laporan Direksi Report from Board of Directors
d. Exercise directives from Board of Commissioners and GMS. e. Arrange task and authority allocation for individual members of Board of Directors.
f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.
f. Invite and lead Board of Directors meeting on periodic basis to evaluate activity programs of Directorates, Business Unit Group and Business Unit.
g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris dan/ atau Rapat Umum Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.
g. Give clarification to Board of Commissioners and/or GMS with regard to Company’s Long-Term Corporate Plan, Work and Budget Plan and Annual Report.
h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan.
h. Comply legal aspect and assure compliance of Company to Articles of Association, GMS resolutions as well as laws and regulations.
i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan administrasi aset.
i. Coordinate financial accounting, cost accounting, asset verification and administration.
j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan.
j. Coordinate Directors in performing evaluation to the realization of Key Performance Indicator on periodic basis and formulate corrective actions as necessary.
k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
k. Coordinate the preparation of Quartery Report, SemiAnnual Report and Annual Report for submission to Board of Commissioners and Shareholders;
l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).
l. Make development and monitoring to tasks of Internal Supervision Unit and Corporate Secretary (including P2BJ).
m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko.
m. Coordinate the implementation and monitoring of Good Corporate Governance and Risk Management.
n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masingmasing Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
n. Coordinate the formulation of activity programs for individual Directorates, Business Unit Groups and Business Units, and Corporate Secretary and SPI elucidated from RKAP and RJPP.
o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencanarencana lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
o. Coordinate the preparation of RJPP, RKAP and other plans for submission to Board of Commissioners and GMS.
p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.
p. Responsible for land acquisition required for business development of Company.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Wewenang Direktur Utama
President Director Authorities
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan RUPS.
a. Set Management Policies in line with GMS.
b. Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi.
b. Act for and on behalf of Board of Directors subject to conditions that all actions taken by President Directors have been approved in Board of Director Meeting.
c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan
c. Arrange the transfer of power of Board of Directors to one or more member of Board of Directors to take decision on the name of Board of Directors or represent Company in or out of court.
d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan.
d. Arrange the transfer of power of Board of Directors to one or more employees of Company either individually or collectively or to other person(s) to represent Company in or out of court.
e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
e. Appoint and dismiss employee of Company at suggestion of Human Resources and General Affairs Director.
f. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Give approval to budget expenditure to cover operational needs of Company within limitations as set out in applicable provisions.
Tugas Direktur Produksi
Production Director Duties
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Produksi.
a. Lead and coordinate tasks under Production Directorate.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Produksi.
b. Prepare Work and Budget Plan under Production Directorate.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS) dan Teknik.
c. Implement and control activity programs in Plants, Processing (including P3TB) and Techniques.
d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
d. Exercise directives of President Directors, Board of Commissioners and GMS.
e. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
e. Hold internal meeting on periodic basis within Production Directorate to evaluate the implementation of activity programs.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.
f. Conduct evaluation on periodic basis to the realization of Key Performance Indicators (KPI) relevant to operational aspects.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
g. Implement and monitor the introduction of Good Corporate Governance principles and Risk Management with regard to Cropping, Technique and Processing (including P3TBS).
h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
h. Take follow-up actions to audit finding by SPI and external auditor relevant to operational tasks.
i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan.
i. Prepare Quarterly Report, Semi-Annual Report and Annual Report of Cropping, Techniques and Processing.
j. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
j. Formulate and set activity programs of Cropping, Technique and Processing (including P3TBS) based on elucidation of the approved RKAP and RJPP.
k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
k. Formulate policies and prepare work code applicable for Production Directorate for submission to President Director to get approval.
Annual Report PTPN IV 2014
95
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Wewenang Direktur Produksi
Production Director Authorities
a. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi.
a. Set Management Policies for Production Directorate.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney issued by President Director.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi.
d. Appoint one or more persons as representatives or attorneys under power of attorney to do certain action relating to the duties of Production Director.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Give approval to budget expenditure for the operation of Production Directorate within limitations as set forth in the applicable provisions.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. Propose to President Director of promotion, demosion, transfer and dismissal of employees within Production Directorate according to personnel regulation and other applicable laws and regulations.
Tugas Direktur SDM dan Umum
Human Resources and General Affairs Director Duties
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum.
a. Lead and coordinate tasks under HR & GA Directorate.
b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.
b. Prepare Organizational Structure of Company including job descriptions.
c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.
c. Prepare Work and Budget Plan under HR & GA Directorate.
d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
d. Implement and control activity programs in HR, GA, Legal and Land Affairs and Procurement.
e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
e. Implement HR management including recruitment, placement, performance assessment, career, remuneration and post service. f. Prepare Joint Employment Agreement (PKB) for discussion with Labor Union and personnel regulations.
f. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
96
Laporan Direksi Report from Board of Directors
g. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Deal with legal problems faces by Company and process the land titles according to the applicable regulations.
h. Menjalankan arahan Komisaris dan RUPS.
dari Direktur Utama, Dewan
h. Implement directives of President Director, Board of Commissioners and GMS.
i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatannya.
i. Hold internal meeting on periodic basis of HR, GA, Legal and Land Affairs and Procurement to evaluate their implementation.
j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.
j. Conduct evaluation on periodic basis to the realization of target Key Performance Indicators (KPI) relevant to operational aspects.
k. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.
k. Implement and monitor the introduction of Good Corporate Governance and Risk Management of HR, GA, Legal and Land Affairs and Procurement.
l. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
l. Take follow-up actions to audit findings by SPI and external auditor relevant to operational tasks.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
m. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.
m. Prepare Quarterly Report, Semi-Annual Report and Annual Report of HR, GA, Legal and Land Affairs and Procurement.
n. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
l. Formulate and set activity programs of HR, GA, Legal and Land Affairs and Procurement based on elucidation of the approved RKAP and RJPP.
o. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
n. Formulate policies and prepare work manual for HR and GA Directorate for submission to President Director to get approval
Wewenang Direktur SDM dan Umum
HR & GA Director Authorities
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan Umum
a. Set Management Policies for HR & GA Directorate.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney issued by President Director.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.
d. Appoint one or more persons as representatives or attorneys under power of attorney to do certain action relating to the duties of HR & GA Director.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Give approval to budget expenditure for the operation of HR & GA Directorate within limitations as set forth in the applicable provisions.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Propose to President Director of promotion, demosion, transfer and dismissal of employees within HR & GA Directorate according to personnel regulation and other applicable laws and regulations.
Tugas Direktur Keuangan
Finance Director Duties
a. Memimpin dan mengkordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan.
a. Lead and coordinate tasks under Finance Directorate.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan.
b. Prepare Work and Budget Plan under Finance Directorate.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran
c. Implement and control activity programs formulated in Finance, Accounting and Marketing.
d. Menjalankan arahan-arahan Dewan Komisaris dan RUPS.
dari Direktur Utama,
d. Exercise directives of President Directors, Board of Commissioners and GMS.
e. Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
e. Hold internal meeting on periodic basis to discuss issues of Finance, Accounting and Marketing.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasionalnya.
f. Conduct evaluation on periodic basis to the realization of target Key Performance Indicators (KPI) relevant to operational aspects.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
g. Implement and monitor the introduction of Good Corporate Governance and Risk Management of Finance, Accounting and Marketing.
h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
h. Take follow-up actions to audit findings by SPI and external auditor relevant to operational tasks.
i. Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran
i. Prepare Quarterly Report, Semi-Annual Report and
Annual Report PTPN IV 2014
97
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
98
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
dan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama dengan Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
Annual Report for joint discussion with Board of Directors members before submitted to Board of Commissioners and Shareholders.
j. Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya, verifikasi dan akuntansi aset.
j. Administer and maintain finance accounting, cost account, asset verification and accounting.
k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP, RJPP dan rencana lainnya secara korporasi.
k. Prepare draft RKAP, RJPP and other plans in finance, accounting and marketing and according to the specified schedule and coordinate the preparation of RKAP, RJPP and other plans.
l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan, Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan RJP yang telah disahkan.
l. Formulate and set activity programs of Finance, Accounting and Marketing based on the approved RKAP and RJP.
m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
m. Formulate policies and develop guideliner for the use of work of the directorate of finance subsequently submitted to the president director.
n. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/ pemasaran dan stock produk.
n. Perform and control sales/marketing activities and product stock.
Wewenang Direktur Keuangan
Finance Director Authorities
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat Keuangan.
a. Set Management Policies for Finance Directorate.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney issued by President Director.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.
d. Appoint one or more persons as representatives or attorneys under power of attorney to do certain action relating to the duties of Finance Director.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Give approval to budget expenditure for the operation of Finance Directorate within limitations as set forth in the applicable provisions.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. Propose to President Director of promotion, demotion, transfer and dismissal of employees within Finance Directorate according to personnel regulation and other applicable laws and regulations.
Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Business Planning and Development Director Duties
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
a. Lead and coordinate tasks for Business Planning and Development Directorate.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
b. Prepare Work and Budget Plan for Business Planning and Development Directorate.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
c. Implement and control activity programs of Planning (including IT), Business Development (not including Plant development) and Partnership and Environment Development Program (PKBL).
d. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan
d. Prepare and implement activities of downstream
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
Laporan Keuangan Financial Report
industry and supporting industry development.
e. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan (tidak termasuk aspek legal).
e. Administer and manage subsidiaries and capital participation of Company (not including legal aspects).
f. Menjalankan arahan Komisaris dan RUPS.
dari Direktur Utama, Dewan
f. Exercise directives of President Directors, Board of Commissioners and GMS.
g. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
g. Hold internal meeting on periodic basis of Business Planning and Development Directorate to evaluate their implementation.
h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan aspek operasional.
h. Conduct evaluation on periodic basis to the realization of target Key Performance Indicators (KPI) relevant to operational aspects.
j. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL
i. Implement and monitor the introduction of Good Corporate Governance and Risk Management of Business Planning and Development (including IT) and PKBL (Partnership and Community Development Program). j. Prepare Quarterly Report, Semi-Annual Report and Annual Report of Business Planning and Development and PKBL (including IT).
k. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
k. Take follow-up actions to audit findings by SPI and external auditor relevant to operational tasks.
l. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
l. Prepare draft RKAP, RJPP and other plans in business planning and development (including IT) and parnership and community development program (PKBL).
i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsipprinsip Good Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.
m. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
m. Formulate and set activity programs of business planning and development (including IT) and parnership and community development program (PKBL) based on the approved RKAP and RJP.
n. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
n. Formulate policies and prepare work manual for Business Development Directorate for submission to President Director to get approval.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Business Planning Authorities
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.
a. Set Management Policies for Business Planning and Development Directorate.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Represent Company in or out of court according to the applicable regulations.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
c. Act for and on behalf of Board of Directors under power of attorney issued by President Director.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
d. Appoint one or more persons as representatives or attorneys under power of attorney to do certain action relating to the duties of Business Planning and Development Director.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Give approval to budget expenditure for the operation of Business Planning and Development Director within limitations as set forth in the applicable provisions.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-unangan yang berlaku.
f. Propose to President Director of promotion, demosion, transfer and dismissal of employees within Business Planning and Development Directorate according to personnel regulation and other applicable laws and regulations.
and
Development
Director
Annual Report PTPN IV 2014
99
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Frekuensi Rapat Direksi tahun 2014 | Board of Director Meeting Frequency in 2014 Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendace
Erwin Nasution
30
30
0
100
Ahmad Haslan Saragih
30
30
0
100
Setia Dharma Sebayang
30
29
1
96.66
Memed Wiramihardja
30
29
1
96.66
Andi Wibisono
30
30
0
100
Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2014 Joint Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors in 2014
100
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Name
Position
Meeting
Attend
Not-Attend
% Attendace
M. Said Didu
Komisaris Utama | President Commissioner
9
8
1
88,89
Zainal Arifin
Komisaris | Commissioner
9
9
0
100
Deddy Suardy
Komisaris | Commissioner
9
9
0
100
HM. Husni
Komisaris | Commissioner
9
9
0
100
Anton Saragih
Komisaris | Commissioner
9
9
0
100
Erwin Nasution Direktur Utama | President Director
9
9
0
100
Ahmad Haslan Saragih
Direktur Produksi | Production Director
9
9
0
100
Setia Dharma Sebayang
Direktur Keuangan | Finance Director
9
9
0
100
Memed Wiramihardja
Direktur Perencanaan dan Pengambangan Usaha | Business Planning & Development Director
9
9
0
100
Andi Wibisono
Direktur SDM dan Umum | HR & GA Director
9
9
0
100
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Program Pelatihan/Seminar Untuk Direksi | Training/Seminar for Board of Directors Direksi
Judul Pelatihan
Lokasi/tanggal
Penyelenggara
Board of Directors
Title of Training
Venue/date
Organizer
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
Bali Nusa dua convention center, 17-19 Juni 2014
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
The Trans Luxury Hotel-Bandung, 26 - 28 November 2014
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
Bali Nusa dua convention center, 17-19 Juni 2014
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
The Trans Luxury Hotel-Bandung, 26 - 28 November 2014
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
Bali Nusa dua convention center, 17-19 Juni 2014
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
The Trans Luxury Hotel-Bandung, 26 - 28 November 2014
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
Bali Nusa dua convention center, 17-19 Juni 2014
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
The Trans Luxury Hotel-Bandung, 26 - 28 November 2014
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Palm Enterprenuer Association (GAPKI)
Seminar Resiko Hukum Suatu Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atau kerjasama dengan Pihak Ketiga Bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta Perusahaan BUMN/BUMD
Bandung, 6 September 2014
Kementerian BUMN
The International Oil Palm Conference (IOPC) 2014 – “Green Palm Oil For Food Security and Renewable Energy”
Bali Nusa dua convention center, 17-19 Juni 2014
10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook “Transforming Palm Oil Industry, Enhancing Competitiveness”
The Trans Luxury Hotel-Bandung, 26 - 28 November 2014
Direktur Utama President Director
Direktur Produksi Production Director
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur SDM dan Umum HR & GA Director
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Business Planning and Development Director
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Oil Palm Research Center (PPKS) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Plam Enterprenuer Association (GAPKI)
Oil Palm Research Center (PPKS)
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Oil Palm Research Center (PPKS) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Palm Enterprenuer Association (GAPKI) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Oil Palm Research Center (PPKS)
The Ministry of SOEs
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Oil Palm Research Center (PPKS) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Palm Enterprenuer Association (GAPKI)
Annual Report PTPN IV 2014
101
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Guidelines and rules of Board of Commissioners and Board of Directors
Untuk menyelenggarakan fungsi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengurusan perusahaan secara harmonis sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance, selain menetapkan tugas dan fungsi serta kewajiban dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan juga telah menyusun dan menerbitkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/ XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)
To perform the functions of Board of Commissioners and Board of Directors in Supervision and Management of Company in harmonious way in line with Good Corporate Governance principles, on top of setting task and function and obligation allocation of Board of Commissioners and Board of Directors, Company has prepared and issued Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Board Manual.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors
Dasar Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Legal Basis Underlying Remuneration Setting for Board of Commissioners and Board of Directors
Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kewenangan Pemegang Saham dan ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Setting remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors is the authority of Shareholders and decided in GMS with reference to Regulation of SOE Minister No. PER04/MBU/2014 of 10 March 2014 concerning Procedures for the Setting of Remuneration for Board of Directors, Board of Commissioners and Member Council of SOEs.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration Structure for Board of Commissioners
Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2013 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Dewan Komisaris sebagai berikut :
According to Minutes of GMS for Financial Statements 2013 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/III/2014 of 21 March 2014, the salaries/honorarium, allowances, facilities and bonuses to Board of Commissioners are set as follows:
a. Gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama
a. The salary of President Commissioner is set at 45% of President Director’s salary.
b. Komisaris Anggota ditetapkan sebesar 90% dari Gaji Komisaris Utama
b. The salary of Commissioner is set at 90% of President Commissioner’s salary.
c. Penetapan tunjangan dan fasilitas lainnya untuk tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
c. Allowances and other facilities for 2014 shall be set with reference to Regulation of SOEs No. PER-04/MBU/2014 of 10 March 2014 concerning Procedures for the Setting of Remuneration for Board of Directors, Board of Commissioners and Member Council of SOEs.
d. Penetapan tantiem diberikan atas kinerja perusahaan tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut
d. Bonus shall be distributed based on corporate performance in 2013 and set as follows:
•
Komisaris Utama sebesar 40% dari tantiem Direktur Utama
•
For President Commissioner, 40% of President Director’s bonus
•
Komisaris Anggota sebesar 36% dari tantiem Direktur Utama.
•
For Commissioner, 36% of President Director’s bonus
e. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan komisaris berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikutsertakan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung oleh perusahaan.
102
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
e. Post-Service Bonus shall be given at the termination of commissioners’ services and consist of participation in insurance program with the premium borne to Company.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Remunerasi yang diterima per bulan dan Tantiem Dewan Komisaris (Rupiah) Remuneration per month and bonus for Board of Commissioners (Rupiah) Dewan Komisaris Board of Commissioners
No.
Gaji Salary
Tunjangan Transport Transport Allowance
Total
Tantiem Sebelum PPh* Bonus before Income Tax*
1.
Komisaris Utama | President Commissioner
41.900.000
8.380.000
50.280.000
678.717.574
2.
Komisaris Anggota | Commissioner
33.480.000
7.540.000
41.020.000
610.845.817
*Tantiem diberikan atas kinerja perusahaan tahun buku 2013 | *Bonus shall be given based on corporate performance in 2013 Struktur Remunerasi Direksi
Remuneration Structure for Board of Directors
Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2013 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/III/2014 tanggal 21 Maret 2014 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Direksi sebagai berikut :
According to Minutes of GMS for Financial Statements 2013 No. RIS-04.09/RUPS-LK/01/III/2014 of 21 March 2014, the salaries/ honorarium, allowances, facilities and bonuses to Board of Directors are set as:
a. Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp. 93.200.000,-
a. President Director’s salary is set at Rp. 93.200.000,-
b. Direktur Anggota ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direkur Utama
b. Directors’ salary is set at 90% of President Director’s salary
c. Penetapan tunjangan dan fasilitas lainnya untuk tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
c. Allowances and other facilities for 2014 shall be set with reference to Regulation of SOEs No. PER-04/MBU/2014 of 10 March 2014 concerning Procedures for the Setting of Remuneration for Board of Directors, Board of Commissioners and Member Council of SOEs.
d. Penetapan tantiem diberikan atas kinerja perusahaan tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut
d. Bonus shall be distributed based on corporate performance in 2013 and set as follows:
•
Direktur Utama sebesar 100% dari tantiem yang dibagikan secara proporsional
•
For President Directors, 100% of bonus distributed in proportional way
•
Direktur Anggota sebesar 90% dari tantiem Direktur Utama.
•
For Directors, 90% of President Director’s bonus
f. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Direksi berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikutsertakan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung oleh perusahaan.
f. Post-Service Bonus shall be given at the termination of directors’ services and consist of participation in insurance program, which the premium shall be borne to Company.
Remunerasi yang diterima per bulan dan Tantiem Dewan Direksi (Rupiah) Remuneration per month and bonus for Board of Directors (Rupiah) No.
Dewan Direksi Board of Directors
Gaji Salary
Tantiem Sebelum PPh* Bonus before income tax*
1.
Direktur Utama | President Director
93.200.000
1.696.793.935
2.
Direktur Bidang | Director
83.800.000
1.527.114.541
Keterangan
Notes:
1. *Tantiem diberikan atas kinerja perusahaan tahun buku 2013
1. * Bonus shall be given based on corporate performance in 2013 2. Housing allowance at Rp25,000,000 shall be provided for Director who not occupies Company’s houses
2. Diberikan tunjangan sewa rumah sebesar Rp. 25.000.000,- bagi Direksi yang tidak menempati rumah dinas perusahaan 3. Komite-Komite Yang Berada di Bawah Dewan Komisaris
3. Committee under Board of Commissioner
Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-10/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN, Dewan Komisaris telah
Pursuant to the Regulation of State Minister of SOEs No. PER-10/MBU/2012 concerning Supporting Organs to Board of Commissioners/Member Council of SOEs, Board of
Annual Report PTPN IV 2014
103
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
104
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
membentuk Komite untuk membantu kinerja Dewan Komisaris. Komite-Komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam fungsinya membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing-masing Komite. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) Komite – komite yang berada dibawah Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Commissioners has established Committees to support the performance of Board of Commissioners. These committees are responsible to Board of Commissioners with a function of assisting the implementation of duties and responsibilities of Board of Commissioners with reference to Code of Conduct prepared for the individual Committees. Based on Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. DK-53/ Kpts/XI/2013, No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Board Manual Committeesunder Board of Commissioners are as follows:
a. Komite Audit
a. Audit Committee
Struktur dan keanggotaan Komite Audit
Structure and Membership of Audit Committee
•
Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
•
Audit Committee is established and appointed by and responsible to Board of Commissioners.
•
Komite Audit terdiri dari Ketua dan 2 (dua) orang anggota
•
Audit Committee consists of Chairman and 2 (two) members.
•
Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Dewan Komisaris.
•
The Chairman of Audit Committee is a member of Audit Committee from one member of Board of Commissioners.
Independensi Anggota Komite Audit
Independency of Audit Committee Members
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-10/MBU/2012 dan Piagam Komite Audit disebutkan bahwa persyaratan bagi anggota Komite Audit adalah independensi, integritas dan bekerja secara professional dengan rasa tanggung jawab. Kriteria independensi yang ditetapkan adalah:
Pursuant to Regulation of State Minister for SOEs Number PER-10/MBU/2012 and Audit Committee Charter it is stated that requirements for members of Audit Committee include independency, integrity and professionalism as well as responsibility. Criteria of independency are set as follows:
a. Anggota Komite Audit dipilih melalui fit and proper test.
a. Members of Audit Committee selected under fit and proper test.
b. Pihak ekstern yang diangkat menjadi anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan Perseroan, Direktur atau Komisaris.
b. External party appointed as member of Audit Committee must have no business relation or affiliation with the Company, Director or Commissioner.
c. Tidak menerima kompensasi apapun dari PTPN IV atau dari anak perusahaan atau afiliasinya selain penghasilan yang diterima dalam kaitannya dengan penugasannya sebagai Anggota Komite Audit
c. Not receive compensation of whatsoever from PTPN IV or subsidiaries or affiliates other than income given solely for the assignment as members of Audit Committee.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. DK-02/Kpts/ III/2013 tanggal 1 Maret 2013 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. DK-11/Kpts/XII/2013 tanggal 2 Desember 2013tentang pemberhentian dan pengangkatan Ketua dan anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), susunan Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara IV ( Persero). maka susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
According to Decree of Board of Commissioners No. DK02/Kpts/III/2013 of 1 March 2013 and Decision of Board of Commissioners No. DK-11/Kpts/XII/2013 of 2 December 2013 concerning the appointment and dismissal of Chairman and Members of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) the composition of Audit Committee members for PT Perkebunan Nusantara IV ( Persero) is as follows:
•
Zainal Arifin Sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris)
•
Zainal Arifin
•
Abdul Rahman Dalimunthe Sebagai Anggota (Pihak Independen)
•
Abdul Rahman Dalimunthe member (independent)
•
Marisi Tua Siregar
•
Marisi Tua Siregar Sebagai Anggota (Pihak Independen)
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
chairman (member)
member (independent)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Biografi Anggota Komite Audit
Biography of Audit Committee Members
Zainal Arifin (Ketua Komite Audit)
Zainal Arifin(Chairman)
Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 05 Mei 1946. Mulai berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1974, hingga menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur pada tahun 1996. Pernah menjadi Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sumut dari tahun 1987 s.d. 1992. Pada tahun 2000 menjadi Deputi Menteri Pemberdayaan Pemuda kantor Menpora. Menjadi Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informasi tahun 2003 s.d. 2005, sebagai Staf Perwakilan Pemerintah RI untuk AMM di NAD pada tahun 2005 s.d. 2006. Sejak tanggal 24 September 2008 menjabat sebagai Komisaris PTPN IV.
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) on 05 May 1946. His career started from Lecture of Dentistry Faculty of North Sumatra University in 1974 and Attache for Education and Culture of Indonesian Embassy in Kuala Lumpur in 1996. He was the former member of MPR-RI from Regional Representative of North Sumatra from 1987 to 1992. In 200 he worked as Deputy for Youth and Sport Minister. He was Expert Staff of State Ministry of Communication and Informatics from 2003 to 2005, Representative Staff of Government of Indonesia for AMNN in NAD from 2005 to 2006 and from 24 September 2008 he is the commissioner of PTPN IV.
Abdul Rahman Dalimunthe (Anggota Komite Audit)
Abdul Rahman Dalimunthe (Member)
Lahir di Pabatu pada tahun 1971, pendidikan terakhir di USU Program Pasca Sarjana Jurusan Akuntansi tahun 2008. Mulai berkarir sebagai auditor KAP Ade Fatma Lubis & rekan pada tahun 1996 hingga 1997. Sampai saat ini masih mengabdi di bidang pendidikan sebagai Dosen pada Politeknik Negeri Medan dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa Medan. Sejak tahun 2007 hingga sekarang sebagai auditor KAP Syahrun Batubara & Rekan.
Born in Pabatu in 1971. His last education was USU PostGraduate majoring in Accounting, 2008. His career was from auditor for KAP Ade Fatma Lubis & Co. in 1996 to 1996. To date he works as Lecture for Politechnique Medan and College of Economic Sciece Nusa Bangsa Medan. From 2007 to present he is auditor of KAP Syahrun Batubara & Rekan.
Marisi Tua Siregar (Anggota Komite Audit)
Marisi Tua Siregar (Member)
Lahir di Pematang Siantar tanggal 31 Agustus 1955, mulai berkarir di perkebunan pada tahun 1983 sebagai Asisten Teknik Kebun Dolok Sinumbah PNP-VII. Pernah menjabat Manajer Unit Kebun Berangir pada tahun 20052007. Jabatan terakhir sebelum memasuki masa pensiun pada tahun 2010 s.d 2011 sebagai Manajer Unit Kebun Dolok Ilir. Pada tanggal 1 Maret 2013 diangkat sebagai Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IV.
Born in Pematang Siantar, on 31 August 1955. He started his career in plantation sector in 1983 as Assistant Technical for Dolok Sinumbah Estate PNP-VII. He was a former Unit Manager for Berangir Estate from 2005 – 2007. His last position before pension in 2010 to 2011 was Unit Manager of Dolok Ilir Estate. On 1 March 2013 he was appointed as member of Audit Committee under Board of Commissioners PT Perkebunan Nusantara IV.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
a. Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris.
a. Audit Committee works in collective way to assist Board of Commissioners.
b. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris
b. Audit Committee is independent in performing the tasks or reporting and directly responsible to Board of Commissioners.
c. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.
c. Assist Board of Commissioners in assuring the effectiveness of internal control system and the audits by internal and external auditors.
d. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal
d. Assess audit and the results performed by Internal Supervision Unit or external auditor.
e. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
e. Give recommendations for improvement to management control system and the implementation.
f. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan.
f. Assure the existence of satisfactory evaluation procedure to all information released by Company.
Annual Report PTPN IV 2014
105
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
g. Memberikan rekomendaasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
g. Give recommendations with regard to the appointment of Public Accountant and Public Accountant Office (KAP) to Board of Commissioners for submission to GME.
h. Melakukan identifikas hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas – tugas Dewan Komisaris lainnya.
h. Identify issues requiring attention of Board of Commissioners and other tasks of Board of Commissioners.
i. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan Manajemen, dan informasi lainnya.
i. Review information of Company including Long-Term Corporate Plan, Work and Budget Plan, Managemen Reports and other information.
j. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan.
j. Review complaints relating to Company.
Rencana Kegiatan dan Pelaksanaan Program Kerja
Activity Plan and Work Program Implementation
Untuk melaksanakan tugas Komite Audit perlu disusun program kerja tahunan. Tahun 2012 rencana kerja tahunan dimaksud antara lain sebagai berikut :
To implement the duties of Audit Committees it is necessary to prepare annual work plan. In 2014 this annual work plan includes:
a. Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2013
a. Monitor and evaluate the finalization of Financial Statements for Accounting Year 2013.
b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI)
b. Evaluate the effectiveness of Internal Supervision Unit (SPI).
c. Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu.
c. Evaluate Internal Supervision System for certain activities.
d. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS.
d. Evaluate and monitor Board of Directors reports concerning the progress of GMS recommendation.
e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi.
e. Evaluate Quarterly Reports prepared by Board of Directors.
f. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha tertentu.
f. Evaluate Monthly Report of certain Business Unit Groups and Business Units.
g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow perusahaan.
g. Evaluate cash flow plan and realization.
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL dan CSR.
h. Monitor and evaluate PKBL and CSR programs.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris.
i. Perform other duties as requested by commissioners.
j. Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit:
j. Prepare procedure for the implementation of Audit Committee’s work program.
k. Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan waktu yang tersedia, untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dapat dilakukan secara uji petik (sampel).
106
Laporan Direksi Report from Board of Directors
k. Implement the above activities subject to the energy and time available, thus for certain activity it can be performed in random.
l. Hasil pelaksanaan kegiatan Komite Audit tersebut secara periodik disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan tugasnya.
l. The resuls of Audit Committee activities must be reported to Board of Commissioners on periodic basis as inputs in implementing the duties.
m. Pembagian tugas kegiatan tersebut kepada masingmasing anggota Komite Audit ditetapkan oleh Ketua Komite Audit sesuai dengan kemampuan dan kesediaan waktu masing-masing anggota.
m. Task allocation for individual members of Audit Committees shall be established by Chairman of Audit Committee subject to the capacity and time of respective members.
n. Pelaksanaan tugas Komite Audit dilakukan bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan. Data dan informasi yang diperlukan terlebih dahulu
n. The duties of Audit Committee shall be implemented in association with Internal Supervision Unit of Company. Data and information required must be first asked from
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
diminta dari Satuan Pengawasan Intern (SPI), apabila tidak ada, baru diminta kepada unit kerja atau pejabat yang bersangkutan.
Internal Supervision Unit (SPI). If not available, asked to working unit or officials concerned.
o. Pelaksanaan tugas dari anggota Komite Audit didasarkan pada surat penugasan dari Ketua Komite Audit. Informasi dan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut hanya disampaikan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Audit.
o. The implementation of duties of Audit Committee shall be based on Assignment Letter issued by Chairman of Audit Committee. Information and report of this assignment shall be only submitted to Board of Commissioners via Chairman of Audit Committee.
p. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan sesuai dengan Piagam Komite Audit.
p. Activities must be implemented within the allocated budget and according to Audit Committee Charter.
Frekuensi Rapat Komite Audit | Audit Committee Meeting Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendace
Zainal Arifin
12
12
0
100
Abdul Rahman Dalimunthe
12
12
0
100
Marisi Tua Siregar
12
12
0
100
b. Komite Pemantau Manajemen Risiko
b. Risk Management Monitoring Committee
Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Manajemen Risiko
Structure and Members of Risk Management Monitoring Committee
•
Komite Pemantau Manajemen Risiko dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
•
Risk Management Monitoring Committee is established and appointed by and responsible to Board of Commissioners.
•
Komite Pemantau Manajemen Risiko terdiri dari Ketua dan 1(satu) orang anggota
•
Risk Management Monitoring Committee consists of Chairman and 1 (one) member.
•
Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris.
•
Chairman of Risk Management Monitoring ad GCG Committee is the member of Audit Committee taken from a member of Board of Commissioners.
Sesuai Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Nomor. No: DK-05/Kpts/III/2013 tanggal 1 Maret 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Komite Manajemen Risiko dan Surat Keputusan Dewankomisaris No. No: DK-12/Kpts/ XII/2013 tanggal 2 Desember 2013 tentang Pengangkatan Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) maka susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
According to Decree of Board of Commissioner PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.: DK-05/Kpts/ III/2013 of 1 March 2013 concerning the Appointment and Dismissal of Risk Management Committee and Decree of Board of Commissioners No. DK-12/Kpts/XII/2013 of 2 December 2013 concerning the Appointment of Chairman of Risk Management Monitoring Committee PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), the composition of Risk Management Committee members is as follows:
•
H.M. Husni sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris)
•
H.M. Husni - Chairman (Board of Commissioners member)
•
Agit Kriswantriyono Independen)
•
Agit Kriswantriyono - Member (independent)
sebagai
Anggota
(Pihak
Biografi Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG
Biography of Risk Management and GCG Monitoring Committee
H.M Husni
H.M Husni
Lahir di Medan, 2 Februari 1958, sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 1988 s.d sekarang, menjabat sebagai Pembantu Dekan III Fakultas
Born in Medan, on 2 February 1958. He is a Lecture of Law Faculty of North Sumatra University from 1988 to present. His present position is Assistant Dean III of Law Faculty
Annual Report PTPN IV 2014
107
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
108
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Hukum Universitas Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan saat ini. Dan sejak November 2013 sampai dengan sekarang menjabat Anggota Dewan Komisaris PTPN IV.
of North Sumatra University from 2005 to present. As from November 2013 to now he is a member of Board of Commissioners for PTPN IV.
Agit Kriswantriyono
Agit Kriswantriyono
Lahir di Jember 13 April 1969, Pendidikan terakhir S-2 Program Studi Ekonomi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Sejak tahun 1993 aktif sebagai peneliti di Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Pemerintah lainnya sebagai pengajar di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2012 sampai saat ini diangkat sebagai Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG Dewan Komsaris PTPN IV.
Born in Jember 13 April 1969. His last education was S-2 majoring in Agriculture Economy Study Program of Bogor Agriculture Institute (IPB). Since 1993 he is active as researcher in IPB and other government institutes. He is also a lecture for Agriculture Faculty of IBP. From 2012 to now he is appointed as member of Risk Management and GCG Monitoring Committee for Board of Commissioners PTPN IV.
Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Risiko dan GCG
Pemantau
Duties and Responsibilities of Risk Management and GCG Monitoring Committee
a. Komite Pemantau Manajemen Risiko bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris.
a. Risk Management Monitoring Committee works in collective way to assist Board of Commissioner.
b. Komite Pemantau Manajemen Risiko bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
b. Risk Management Monitoring Committee is independent in performing the tasks or reporting and directly responsible to Board of Commissioners
c. Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko perusahaan yang mencakup berbagai manajemen risiko yang dihadapi oleh perusahaan, strategi, sistem dan kebijakan manajemen risiko perusahaan, pengendalian intern perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan infrastruktur.
c. Understand risk management of Company covering various risk management faced by Company including risk management strategies, systems and policies, internal control as well as policies, methodology and infrastructure.
d. Melakukan evaluasi terhadap berbagai model pengukuran risiko yang digunakan perusahaan dan memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut.
d. Evaluate risk assessment models used by Company and give recommendations for further improvements.
e. Memantau kesesuaian berbagai kebijakan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan.
dan
e. Monitor the suitability of various policies and the implementation of risk management within the Company.
f. Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan keberadaaan dan tingkat efektivitas masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management (ERM) dalam perusahaan.
f. Coordinate the implementation and supervision and effectiveness of Enterprise Risk Management (ERM) components of Company.
g. Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari ERM yang di terapkan di perusahaan.
g. Assess the effectiveness of individual components of ERM applied in Company.
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan.
h. Perform other duties given by Board of Commissioners subject to the applicable laws and regulations.
Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko
Work Program of Risk Management Monitoring Committee
a. Melakukan evaluasi dan monitoring pengelolaan risiko
a. Evaluate and monitor risk management
b. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG
b. Evaluate and monitor GCG implementation
c. Mengevaluasi pemetaan Risiko dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
c. Evaluat Risk mapping in the context of Board of Commissioners duties
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Komite
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
d. Evaluasi terhadap rancangan RJPP yang disampaikan Direksi
d. Evaluate draft RJPP submitted to Board of Directors
e. Evaluasi pelaksanaan riskassessment dan risk mapping pada semua unit dalam korporasi.
e. Evaluate the implementation of risk management and risk mapping in all units of Company
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.
f. Perform other tasks as required by Board of Commissioners
g. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan arahan RUPS dibidang Manajemen Risiko dan GCG.
g. Evaluate and monitor the implementation of GMS recommendations in Risk Management and GCG
Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG Dewan Komisaris
Realization of Work Programs of Risk Management and GCG Monitoring Committee
a. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan Manajemen Risiko di PTPN IV telah selesai dilakukan
a. Risk Management in PTPN IV evaluated and monitored.
b. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG di PTPN IV telah selesai dilakukan .
b. CGC implementation in PTPN IV evaluated and monitored.
c. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan evaluasi analisis risiko yang menjadi dasar pengambilan keputusan Dewan Komisaris
c. Risk analysis evaluated by Management Risk and GCG Monitoring Committee as basis in decision making of Board of Commissioners.
d. Selain itu Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan 12 penugasan khusus dari Dewan Komisaris .
d. Twelve (12) special assignments of Board of Commissioners executed by Risk Management and GCG Monitoring Committee
e. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah meminta Direksi (melalui Dewan Komisaris) untuk menyampaikan laporan progres arahan RUPS dan arahan Dekom, dan telah disampaikan pada rapat Dekom dan Direksi.
e. Risk Management and GCG Committee asked Board of Directors (via Board of Commissioners) to submit progress report of GMS recommendations and BoC directives and presented during BoC and BoD meeting.
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG Risk Management and GCG Monitoring Committee Meeting Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendace
H. M Husni
12
12
0
100
Agit Kriswantriyono
12
12
0
100
4. Sekretaris Perusahaan
4. Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan adalah salah satu organ Direksi dalam mendukung penerapan GCG di PTPN IV yang dibentuk, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung di bawah Direktur Utama serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi untuk memastikan ketaatan perusahaan terhadap seluruh persyaratan dari perundangundangan dan peraturan yang berlaku serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG
Corporate Secretary is an organ of Board of Directors tasked to support the introduction of GCG within PTPN IV established, appointed and dismissed by Board of Directors with status directly under President Director and responsable to Board of Directors. Corporate Secretary has function of assuring the compliance of Company to all requirements set out in the applicable laws and regulations and advocate the introduction of GCG principles.
Annual Report PTPN IV 2014
109
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Biografi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
Biography of Head of Corporate Secretary
Mohd. Abdul Ghoni
Moh. Abdul Ghoni
Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah tanggal 17 Desember 1959, memulai karir di perkebunan sejak tahun 1985 di Kebun Balimbingan PTP VIII, menjabat Asisten Kepala Kebun Marjandi tahun 1996 dan pada tahun 1998 diangkat menjadi Asisten Kepala Kebun Bah Butong. Menjabat sebagai Manajer Kebun Sidamanik pada tahun 2004 s.d 2007. Pada tahun 2010 mendapatkan promosi sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan pada tanggal 1 Maret 2012 sampai saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan.
Born in Pekalongan, Central Java, on 17 December 1959. His career started from plantation sector in 1985 in Balimbingan Estate PTP VIII as Assitant Head of Marjandi Estate in 1996 and in 1998 assigned as Assistant Head of Bah Butong Estate. From 2004 to 2007 he was the Manager of Sidamanik Estate. In 2010 he was promoted as Head of Planning Division and on 1 March 2012 to present he is Head of Corporate Secretary of the Company.
Pedoman Pelaksaaan Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Code of Conduct
Susuai dengan Surat keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.03/Kpts/09/XI/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut :
According to Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No. 04.03/Kpts/09/XI/2013 concerning Corporate Secretary Code of Conduct:
1) Fungsi Sekretaris Perusahaan
1) The Functions of Corporate Secretary
Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah:
Corporate Secretary has functions of:
•
•
Assuring that SOE complies with regulations on requirements of transperancy along with the introduction of GCG principles.
•
Give information required by Board of Directors and Board of Commissioners on periodic basis and/or at incidental basis, as necessary.
•
Act as Liaison Officer.
•
Administer and keep Company’s documents including but not limited to Shareholder Registry, Special Registry and Minues of BoD meeting, BoC meeing and GMS.
• • •
110
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta. Sebagai penghubung (liaison officer). Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
2) Tugas Sekretaris Perusahaan
2) Corporate Secretary Duties
a) Sekretaris perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Corporate Secretary in running its functions must ascertain that the Company has complied with requirements of transparency along with the introduction of GCG principle. As to the duties of corporate secretary, they include:
•
Menelaah ketentuan dan peraturan perundangundangan yang baru dan mendistribusikan serta mensosialisasikan kepada yang terkait.
•
Review any new regulation and law for distribution and socialization to the related parties.
•
Melakukan kajian hukum (legal opinion) atas setiap rencana tindakan strategis dan permasalahan yang terjadi sebagaimana telah diatur dalam ketentuan perusahaan dan peraturanperundang-undangan.
•
Conduct legal opinion for any strategic action plan and problem arising as established in Company regulation and other laws and regulations.
•
Melakukan kajian dan upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi sesuai dengan ketentuan perusahaan dan peraturanperundang-undangan.
•
Conduct review and attempt of settling litigation and non-litigation cases subject to Company regulation and other laws and regulations.
•
Mengkoordinasikan penyusunan laporan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.
•
Coordinate the preparation of Compliance Report against Company regulation and the applicable laws and regulations.
•
Menyusun dan menerbitkan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) perusahaan terbaru setiap awal tahun untuk memberikan kesempatan kepada semua Badan Usaha/ Hukum yang berminat menjadi rekanan di perusahaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan serta mendistribusikannya kepada Unit Kerja yang terkait.
•
Prepare and issue the latest Selected Contractor Registry (DRT) in early year to give opportunity for amm business bodies/legal entities interested to be constractors of Company subject to compliance with the prescribed requirements and in conformity with the applicable laws and regulations and Company regulation for distribution to the related Working Unit.
•
Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website perusahaan maupun website perusahaan on line secara berkala sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-uandangan.
•
Update information materials presented in Company website or online website on periodic basis according to the applicable laws and regulations.
•
Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahanbahan untuk “Proses Release” atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi.
•
Coordinate the preparation and provision of materials for “Release Process” of any statement of Company.
•
Pelayanan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders mengenai data atau performance dari perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan perusahaan.
•
Provide information services as necessary by Stakeholders with regard to data or performance of Company within the limitations established in Information Protocol set by the Company.
•
Penyampaian informasi dan laporan-laporan lainnya yang kepada stakeholders sesuai peraturan perundangundangan.
•
Furnish information and other reports to Stakeholders according to laws and regulations.
•
Melakukan survey secara berkala atas kecukupan keterbukaan informasi perusahaan kepada stakeholders, dapat dilakukan melalui website atau melalui kuesioner.
•
Conduct survey on periodic basis to ensure the adequacy of information transparency to stakeholder that may be performed via website or questionnaires.
b) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta, mempunyai tugas sebagai berikut: •
Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan.
b) Corporate Secretary in playing its functions of providing information required by Board of Directors and Board of Commissioners on periodic basis and/or incidental basis as necessary shall have duties as follows: •
Coordinate the preparation of accurate and reliable Quarterly Management Report, Annual Management Report and Annual Report.
Annual Report PTPN IV 2014
111
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
•
Menyampaikan Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Manajemen Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Furnish Quarterly Management Report and Annual Management Report to Board of Commissioners and Shareholders timely as established in the applicable provisions.
•
Laporan Manajemen Triwulanan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan Laporan Manajemen Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
•
Quarterly Management Report must be signed by all members of Board of Directors and Annual Management Report must be signed by all members of both Board of Directors and Board of Commissioners.
•
Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Coordinate the preparation of accurate and reliable Annual Report according to the applicable regulations.
•
Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Submit Annual Report to Board of Commissioners and Shareholders timely according to the applicable regulations.
•
Laporan Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
•
Annual Report must be signed by all members of both Board of Directors and Board of Commissioners.
•
Mengkoordinasikan penyusunan dan menyampaikan informasi dan laporan lainnya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sewaktu-waktu apabila diminta.
•
Coordinate the preparation of other reports and furnish information as relevant to Board of Commissioners and Shareholders as necessary.
c) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya sebagai Pejabat Penghubung, mempunyai tugas sebagai berikut: •
Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, RUPS dan Kegiatan lainnya dengan stakeholders a.l press conference, dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan sebagainya.
•
Menyusun jadwal dan tahapan kegiatan menjelang RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya.
•
Membuat undangan RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, tempat rapat dan ketersediaan bahan-bahan rapat dan menyampaikan kepada peserta rapat tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d) Sekretaris perusahaan dalam menjalankan fungsi untuk menatausahakan serta menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, RUPS, dan rapat Direksi, mempunyai tugas sebagai berikut:
112
Laporan Direksi Report from Board of Directors
c) Corporate Secretary in playing its functions as Liaison Officer shall have duties as follows: •
Organize and coordinate Board of Directors Meeting, Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners, GMS and other activities with stakeholders such as press conference, hearing with Law Makers (DPR), etc.
•
Prepare schedule and stages of activities in the wake of GMS/Extraordinary GMS, Board of Directors Meeting, Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other meeting. Prepare invitations for GMS/Extraordinary GMS, Board of Directors Meeting, Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other meeting while mentioning the agendas, date, time, place and materials of meeting for submission to the participants timely according to the applicable regulations.
•
d) Corporate Secretary in playing its functions of administering and keeping Shareholder Registry, Special Registry, GMS and Board of Directors Meeting shall have duties as follows:
•
Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Pemegang Saham.
•
Prepare, maintain and keep Shareholder Registry.
•
Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Khusus.
•
Prepare, maintain and keep Special Registry.
•
Membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah RUPS.
•
Prepare, maintain and keep Minutes of GMS.
•
Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
•
Corporate Secretary prepare, maintain and keep Minutes of Board of Directors Meeting and Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners.
•
Sekretaris Perusahaan menerima, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
•
Corporate Secretary receives, maintain and keep Minutes of Board of Directors Meeting and Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
e) Sekretaris perusahaan menjalankan fungsi untuk menatausahakan serta menyimpan arsip perusahaan,
e) Corporate Secretary shall play functions of administering and keeping Company’s files.
f ) Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menyelenggarakan program pengenalan bagi Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat.
f) Other tasks of Corporate Secretary shall include organizing orientation program for the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners.
•
Terdapat program pengenalan perusahaan bagi Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat.
•
Orientation Program for the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners available.
•
Terdapat rencana kerja mengenai program pengenalan perusahaan kepada Direksi dan anggota Dewan komisaris yang baru diangkat.
•
Work plan of orientation program to the newly appointed members of Board of Directors and Board of Commissioners available.
3) Kewajiban Sekretaris Perusahaan a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan yang berhubungan dengan UU BUMN, UU Perseroan Terbatas, UU Pasar Modal, peraturan pemerintah, peraturan menteri/instansi terkait dan peraturan pelaksanaannya. b. Membantu dan memberikan saran kepada direksi dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan strategis. c. Membuat dan/atau meneliti konsep surat keputusan /surat edaran Direksi baik untuk kepentingan internal maupun eksternal.
3) Corporate Secretary Obligations a. Give input to Board of Directors with regard to regulatory compliance as established in Law of SOEs, Law of Limited Liability Companies, Law of Capital Markets, other related Government Regulations, Ministerial Regulations/Agency Regulations and the associated implementation regulations. b. Assist and give recommendation to Board of Directors in fast, accurate and strategic decision making. c. Prepare and/or review draft decree/circular letter of Board of Directors for internal or external purposes.
d. Membangun citra perusahaan yang positif dengan jalan membina hubungan yang baik dengan pihak luar perusahaan atau dengan mengikuti pameran yang ada kaitannya dengan korporasi.
d. Develop positive corporate image by fostering good relations with external parties or taking part in exhibitions relevant to the Company.
e. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama.
e. Report the implementation of its duties to President Director.
4) Wewenang Sekretaris Perusahaan
4) Corporate Secretary Authorities
a. Berhak meminta data/informasi dari masingmasing Bagian/Grup Unit Usaha/Unit Usaha, yaitu data/informasi yang relevan untuk disampaikan dan dipublikasikan kepada Stakeholders.
a. Entitled to ask for data/information from Division/ Business Unit Group/Business Unit, i.e. data/ information relevant for submitted and published to Stakeholders.
b. Berwenang menanggapi pertanyaan stakeholders, sepanjang tidak ada pembatasan dari Direksi.
b. Authorized to respond inquiries addressed by stakeholders insofar not limited by Board of Directors.
Laporan Kegiatan Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2014 Selama tahun 2014 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut, antara lain : 1) Urusan Sekretariat
Corporate Secretary Activities during 2014 During 2014, Corporate Secretary has performed the following activities:
1) Secretariat Affairs
a. Mempersiapkan penyelenggaran Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, dan rapat koordinasi Direksi dan Dewan Komisaris serta rapatrapat intern lainnya.
a. Prepare General Meeting of Shareholders, Board of Directors Meeting and Coordination Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and other internal meeting.
b. Administrasi surat menyurat perusahaan, seperti Surat keputusan, Surat Edaran dan surat-surat lainnya.
b. Administer corporate correspondence, such as decrees, circular letters and other letters.
Annual Report PTPN IV 2014
113
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
c. Melayani permintaan surat/dokumen perusahaan oleh Bagian.
c. Serve demand letters/documents of the company by Division.
d. Mempersiapkan jadwal kegiatan Direksi.
d. Prepare activity schedule of Board of Directors.
e. Mempersiapkan data-data yang diperlukan atas permintaan stakeholder.
e. Prepare data as required by Stakeholders.
2) Urusan Humas a. Menerima delegasi masyarakat dalam penyampaian aspirasi kepada perusahaan/direksi. b. Mempublikasikan seluruh kegiatan penting perusahaan, melalui media cetak, media komunikasi dan dan media televisi, serta melalui website perusahaan dan media internal.
2) Public Relation Affairs a. Receive delegations of community who want to express their aspiration to Company/Board of Directors. b. Publish all important activities performed by Company via printed media, communication media and television media or through Company’s website and internal media.
c. Menyusun profil perusahaan baik cetak maupun audio visual.
c. Prepare Company profile in printed media or audio visual.
d. Menyampaikan informasi dan press release kepada media lokal maupun nasional.
d. Deliver information and press release to local and national media.
e. Mempublikasikan kinerja keuangan perusahaan..
e. Publish financial performance of Company.
f. Mempersiapkan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Direksi dengan DPRD dan DPR Pusat.
f. Prepare and attend hearing with DPRD and DPR along with Board of Directors.
g. Menyusun Laporan Tahunan 2014 perusahaan.
g. Prepare Annual Report 2014.
3) Urusan Corporate Legal dan Kerjasama Usaha
114
Laporan Direksi Report from Board of Directors
3) Corporate Legal Affairs and Joint Venture
a. Penyusunan perjanjian kerjasama MoU dan JVA dengan mitra bisnis yang strategis untuk perkembangan perusahaan. Memberikan pendapat hukum berdasarkan permintaan dari Direksi atau Bagian-Bagian dalam pengelolaan Perseroan.
a. Prepare MoU and JVA with strategic business partners for Company development. Give legal opinion at the request of Board of Directors or other Divisions with regard to Company Management.
b. Melakukan verifikasi dokumen dalam penerbitan dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT).
b. Verify documents for the publication of and long list of Selected Contractors (DRT).
c. Bekerjasama dengan Bagian terkait menyusun peraturan-peratutan internal perusahaan, seperti Surat Keputusan, Surat Instruksi atau Surat Edaran.
c. Cooperate with the related Divisions in drafting internal regulations such as Decrees, Instruction Letters or Circular Letters.
5. Unit Audit Internal
5. Internal Audit Unit
Fungsi Audit Internal di PTPN IV dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern(SPI) yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern dan bertanggung jawablangsung kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya agar independen dan objektif, Direksi telah menetapkan Internal Audit Chapter yang mengatur mengenai kode etik, standar auditor dan mekanisme kerja SPI.
Function of Internal Audit in PTPN IV shall be played by Internal Supervision Unit (SPI) led by a Head of Internal Supervision Unit Division and directly responsible to President Director. In performing the duties to assure independency and objectivity, Board of Directors has established Internal Audit Chapter regulating code of ethics, auditor standards and SPI working mechanism.
Proses Pengangkatan dan Pemberhentian
Appointment and Dismissal Process
Berdasarkan Board Manual Perusahaan No. No. 04.03/ Kpts/05/XI/2013 tentang Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi dan Peraturan Menteri BUMN Nomor. Per-01/MBU/2011 tanggal 11 Agutus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), proses pengangkatan dan
According to Board Manual No. 04.03/Kpts/05/XI/2013 concerning Board Manual and Regulation of SOE Minister Number Per-01/MBU/2011 of 11 August 2011 concerning the Introduction of Good Corporate Governance, the appointment and dismissal process of Head of SPI Division is under sole authority of Board of Directors subject to prior
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
pemberhentian Kepala Bagian SPI sepenuhnya menjadi kewenangan Direksi, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dengan Dewan Komisaris.
consent of Board of Commissioners.
Biografi Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern
Biography of Head of Internal Supervision Unit
Saur Martua Panggabean
Saur Martua Panggabean
Lahir di Mempawah, Kalimantan Barat tanggal 11 Maret 1959. Memulai karir di Perkebunan tahun 1985 di Kebun Tradisionil PT Perkebunan VI Kantor Kesatuan Pabatu Tebing Tinggi. Menjabat sebagai Kepala Urusan Pengolahan Hardware/Software Bagian Pengolahan Data Elektronik tahun 2002. Pada tahun 2010 promosi sebagai Manajer Tugas Khusus menangani Teknologi Informasi dan pada tanggal 01 Maret 2012 sampai dengan saat ini diangkat sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern
Born in Mempawah, West Kalimantan on 11 March 1950. His career started from Plantation Sector in 1985 when he worked for Traditional Estate of PT Perkebunan VI Kantor Kesatuan Pebatu Tebing Tinggi. His position as Head of Hardware/Software Processing Affairs of Electronic Data Processing Division was held in 2002. In 2010 he was promoted as Manager of Special Tasks in Information Technology and on 01 March 2012 to date he was appointed as Head of Internal Supervision Unit.
Standar Profesi Auditor
Auditor Profession Standard
Standar Profesi Auditor SPI adalah suatu acuan atau persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh auditor dalam setiap pelaksanaan tugas. Standar profesi auditor diperlukan untuk menjamin mutu pelaksanaan audit dan laporan hasil audit serta batas tanggung jawab auditor Bagian SPI.
Auditor Profession Standard of SPI is a reference or minimum requirements that must be met by auditor in performing the tasks. Auditor profession standard is necessary to assure the quality of audit and audit report and the limitations of auditor responsibilities of SPI.
Standar profesi auditor Bagian SPI terdiri dari Standar Atribut dan Standar Kinerja sebagai berikut:
Auditor Profession Standard of SPI consists of Attribute Standard and Performance Standard as follows:
1. Standar Atribut
1. Attribute Standard
Standar Atribut adalah standar yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik Bagian SPI dan auditor Bagian SPI. Standar Atribut Bagian SPI meliputi :
Attribute Standard is standard containing any matter relating to the characteristics of SPI and SPI auditors. Attribute Standard of SPI includes:
•
Struktur dan uraian tugas Bagian SPI yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi.
•
Structure and job description of SPI established under Decree of Board of Directors.
•
Independensi dan Objektivitas
•
Independency and objectivity
•
Keahlian dan Kecermatan Profesional.
•
Professional expertise and accuracy
•
Program Quality Assurance Fungsi Audit Internal
•
Quality Assurance program for Internal Audit Function
2. Standar Kinerja
2. Performance Standard
Standar Kinerja adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalampelaksanaan audit/evaluasi, yaitu mulai dari perencanaan sampai kepada pemantauan tindak lanjut.
Performance standard is stages that must be taken during audit/evaluation, i.e. ranging from planning to follow-up action monitoring.
Standar Kinerja Bagian SPI meliputi :
SPI Performance Standard covers:
•
Pengelolaan Fungsi Bagian SPI
•
SPI function management
•
Perencanaan Penugasan
•
Assignment planning
•
Pelaksanaan Penugasan
•
Assignment implementation
•
Laporan Hasil Penugasan
•
Assignment report
•
Pemantauan Tindak Lanjut
•
Follow-up action monitoring
Kualifikasi Auditor
Auditor Qualifications
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya, Baik bagi mereka yang akan diangkat maupun yang telah menjadi Auditor SPI, sepanjang belum memiliki pengetahuan sebagaimana dipersyaratkan, wajib mengikuti pendidikan
To enhance the quality of human resources, either those who will be appointed or have been appointed as SPI Auditor, insofar they have yet to possess knowledge as required, must attend additional education respective of
Annual Report PTPN IV 2014
115
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
tambahan sesuai jenjang jabatannya. Bagi mereka lulusan pendidikan formal/non formal yang kurikulumnya sama dengan persyaratan, dibebaskan dari kewajiban mengikuti pendidikan atau pelajaran tersebut.
their positions. For those who graduated from formal/nonformal education with curriculum same as the requirements, they shall be released from obligations of attending such education.
Dalam tahap permulaan, jika persyaratan-persyaratan tersebut di atas belum dapat terpenuhi, maka untuk sementara auditor yang tersedia tetap difungsikan sebagai auditor namun harus diprogramkan untuk mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) sesuai jenjangnya Untuk itu Perseroan mengirimkan karyawan Bagian SPI untuk mengikuti pendidikan secara reguler bagi auditor ke Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Yayasan Pendidikan Internal Audit
In early stage. If the above requirements not yet satisfied, for the time being the existing auditors will be maximized. However, they must be programmed to attend education and training respective of their positions. In light of that, the Company will send SPI auditor to take part in regular education at Accounting Development Center and State Accounting College and Internal Audit Education Foundation.
Pendidikan dan Pelatihan di Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara adalah sebagai berikut :
Education and Training in Accounting Development Center and State Accounting College will cover:
•
Dasar – Dasar Audit
•
Basic Audit
Audit Operasional (AO)
•
Operational Audit (OA)
•
Pengelolaan Tugas-Tugas Audit (PTTA)
•
Audit Task Management (PPTA)
•
Komunikasi dan Psikologi Audit (KPA)
•
Audit Communication and Psychology (KPA)
Audit Kecurangan (AK)
•
Fraud Audit (AK)
•
•
Pendidikan dan Pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Audit adalah sebagai berikut :
Education and Training in Internal Audit Education Foundation will cover:
•
Dasar Audit I
•
Dasar Audit II
•
Basic Audit I
•
Dasar Audit Lanjutan I
•
Basic Audit II
•
Dasar Audit Lanjutan II
•
Advanced Basic Audit I
•
Manajerial Audit
•
Advanced Basic Audit II
•
Managerial Audit
Jumlah Karyawan Bagian SPI tahun 2014 | Total Employees of SPI Division in 2014 No.
116
Uraian
Jumlah (Orang) Total (Person)
Sertifikat Auditor (Orang) Certificate \ Auditor (Person) QIA PIA
A.
Karyawan Pimpinan
Kompetensi Bidang
2
- Tanaman
4
- Teknik & Pengolahan
4
- Administrasi, Keuangan & Umum
9
Jumlah A
17
Description Management Competency
1
- Plants
1
- Techniques and Processing
2
2
- Administration, Finance and General Affairs
4
4
Total A
-
B
Karyawan Pelaksana
Executing Employees
Kompetensi Bidang
Competency
- Tanaman
1
-
-
- Plants
- Teknik & Pengolahan
4
-
-
- Techniques and Processing
- Administrasi, Keuangan & Umum
7
-
-
- Administration, Finance and General Affairs
Jumlah B
12
-
-
Total B
Struktur Organisasi
Organization Structure
Sesuai dengan kedudukannya, Bagian Satuan Pengawasan Intern bersifat independen terhadap unit-unit kerja
According to its status, Internal Supervision Unit (SPI) Division is independent to other working units within
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
lainnya dalam perusahaan. Untuk menjalankan fungsi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.15/ Kpts/55/VIII/2014 tentang Struktur Organisasi. Kedudukan SPI didalam organisasi PTPN IV merupakan bagian yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Laporan Keuangan Financial Report
the Company. To play this function a Decree of Board of Directors No. 04.15/Kpts/55/VIII/2014 concerning Organizational Structure was issued. The status of SPI Division within PTPN IV organization is directly under and responsible to President Director.
Bagan Struktur Organisasi Bagian SPI | Organizational Structure of SPI Division
Tugas Bagian SPI
SPI Division Duties
a. Penilaian terhadap informasi keuangan mencakup penilaian terhadap informasi keuangan sesuai prinsipprinisip akuntansi yang lazim.
a. Assess financial information according to the generally accepted accounting principles.
b. Penilaian terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada peraturan perundang-undangan yang mendasari transaksi/kegiatan yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan terhadap RKAP yang telah ditetapkan.
b. Assess the compliance of Business Unit to laws and regulations underlying the transactions/activities that have influence over financial statements and compliance to RKAP.
c. Penilaian terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan, apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna.
c. Assess the use of economic resources of Company, whether they have been appropriately managed and generated benefits or not.
d. Penilaian capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan termasuk pengujuan ketaatan Unit usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kehematan, daya guna dan hasil guna.
d. Assess the realization to targets including assessment of compliance by Business Units to laws and regulations with regard to saving, benefit and outcome generation.
e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak pidana korupsi.
e. Conduct audit to activities indicated of containing frauds or irregularities or corruption.
Wewenang Bagian SPI
SPI Division Authorities
a. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional, sistem dan prosedur di semua unit kerja perusahaan.
a. Verify operational activities, systems and procedures of all units within the Company.
b. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pada Unit-Unit Usaha PPTPN IV.
b. Supervise the overall activities of Business Units PTPN IV.
Annual Report PTPN IV 2014
117
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
c. memberikan pendapat dan pertimbangan berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama.
c. Give recommendations and suggestions based on verification results set out in a Verification Report to the President Director.
d. Mempunyai akses secara penuh terhadap semua catatan, dokumentasi akuntasi/keuangan, daftar-daftar dan laporan-laporan dan dapat meminta keterangan dari setiap karyawan yang diaudit.
d. Have full access to records, accounting/financial documentations, lists and reports and may ask information for any employee being the auditee.
e. Memasuki gedung kantor, gudang, pabrik halaman dan areal tanaman atau lokasi usaha sepanjang terkait dengan tugasnya.
e. Enter office buildings, warehouses, plant premises and cropping areas or business locations as relevent to the tasks.
f. Menyusun kebijakan audit internal termasuk penentuan rencana kerja, prosedur dan lingkup pekerjaan audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).
f. Prepare internal audit policies including work plan, procedure and scope of audit set out in Annual Audit Work Program (PKAT).
Tanggung Jawab Bagian SPI
SPI Division Responsibilities
a. Pelaksanaan fungsi SPI dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan SPI. SPI harus bertanggungjawab atas mutu hasil audit atau pengujian yang dikemukakan dalam laporan menyangkut bidang keuangan dan pengendalian manajemen.
a. The implementation of SPI factions is accounted for in SPI Report. SPI must be responsible for the quality of audit results and test indicated in the resport in terms of finance and management control.
b. Mutu rekomendasi yang disampaikan atas hasil audit atau penilaian/evaluasi pada setiap kegiatan termasuk pemantauan tindak lanjut dari rekomendasi yang telah disampaikan.
b. The quality of recommendations to the audit results or assessment/eveluation of each activity must include the monitoring of implementation to the recommendated follow-up actions
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan SPI
Brieft SPI Implementation Report
•
•
Realisasi audit rutin sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2014
Sampai akhir Desember 2014 realisasi hasil audit mencapai 72 LHA, dengan rincian sebagai berikut :
1.
Audit Rutin | Routine Audit
2. 3.
The realization of routine audit according to Annual Audit Work Plan (PKAT) in 2014
Until the end of December 2014, the realized audits reach 72 LHA with details as follows:
Uraian Description
No
Realisasi Realization 72
LHA
Audit Khusus | Special Audit
0
Audit Sertijab | Sertijab Audit
23 95
Jumlah | Total
PKAT 2014 PKAT 2014
Capaian Realization
76
LHA
94,74%
LHA
-
LHA
100,00%
LHA
20
LHA
115,00%
LHA
96
LHA
98,96%
Meskipun tenaga auditor belum memadai namun personil SPI secara optimal meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan hari audit dan pembuatan Laporan Hasil Audit sehingga capaian audit rutin bisa melebihi PKAT. Secara umum personil SPI telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Despite of lack of auditors, SPI personnel always attempts to optimize the effectiveness and efficiency of audit in terms of audit days and reporting so that the realization of routine audites exceeds the target set in PKAT. In general SPI personnel have demonstrated praiseworthy performance.
•
•
Tindak lanjut hasil temuan audit
Dari hasil Audit yang dilakukan Bagian SPI di bidang Tanaman, Teknik/Pengolahan, Keuangan, Administrasi serta Umum, temuan audit secara umum telah ditindaklanjuti namun ditemukan pula yang belum ditindaklanjuti dengan baik oleh auditee (Unit/Bagian). Berdasarkan jumlah temuan yang ada pada masing-masing bidang, capaian progress pelaksanaan tindak lanjutnya adalah 98,55 %.
118
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Follow-Up Actions to Audit Findings
Based on audit performed by SPI Division in terms of Plants, Technique/Processing, Finance, Administration and General Affairs, generally speaking the audit findings have been followed up. Yet, some auditees (Units/Divisions) have yet to take follow-up actions as recommended. Based on audit finfings by division, the realization of follow-up actions records 98.55%.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
1) General Meeting of Shareholders (GMS)
1) Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.
Jenis RUPS
General Meeting of Shareholders is an organ of Company with authority not granted to Board of Directors or Board of Commissioners within limitions as established in laws and regulations and Articles of Association.
Types of GMS
a. RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Keuangan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
a. Annual GMS convened every year includes GMS for approval to Financial Resports and Work and Budget Plan of Company.
b. RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
b. Other GMS/Extraordinary GMS may be convened at any time as necessary subject to Articles of Association.
Hak Pemegang Saham
The Rights of Shareholders
a. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
a. Right to attend GMS and cast vote in GMS.
b. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
b. Right to receive material information with regard to Company management from Board of Commissioners and Board of Directros in complete, timely and regular manner.
c. Hak untuk memperoleh Perusahaan (dividen) .
c. Right to receive profits of Company (devidends).
pembagian
laba
d. Organize GMS in the event Board of Directors and/or Board of Commissioners is negligent in convening annual GMS and at any time may ask Extraordinary GMS.
d. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Laporan Keuangan Financial Report
Wewenang Pemegang Saham a. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP. c. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. d. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. e. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. f. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku. g. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya.
The Authorities of Shareholders a. Appoint and dismiss Board of Directors and member of Board of COmmissioners subject to the applicable provisions. b. Approve or reject Company Long-Term Plan (RPJJ) and RKAP. c. Set performance target for Board of Directors and Board of Commissioners. d. Assess the perfomance of Board of Directors and Board of Commissioners. e. Assign external auditor to conduct audit to financial statements. f. Set remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners subject to the applicable provisions. g. Set articles of association and the amendment.
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Annual General Meeting of Shareholders
RUPS yang diadakan selama tahun 2014 yaitu RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 tanggal 21 Maret 2014. Adapun Keputusan dan Arahan RUPS Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 sebagai berikut :
GMS held during 2014 includes GMS for the Approval to Annual Report and the Passange of Financial Statement for Accounting Year 2013 of 21 March 2014. Resolutions and directives of GMS for Annual Report and the Passage of Financial Statement for Accounting Year 2013 are as follows:
Annual Report PTPN IV 2014
119
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Keputusan RUPS
GMS Resolutions
1) Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2013, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquitetdecharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013
1) Approve Annual Report 2013 and pass Financial Statements 2013 including Supervisory Task Implementation Report of Board of Commissioners during 2013 and grant full release and discharge (volledig acquitetdecharge) to Board of Directors and Board of Commissioners from their management and superivision during 2013.
2) Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013 sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggungjawab (acquitetdecharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013.
2) Pass Annual Report including Financial Report of Partnership and Community Development Program (PKBL) 2013 and at the same time grant release and discharge (acquit et decharge) to Board of Directors and Board of Commissioners against management and supervision actions performed in 2013.
3) Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2013
3) Allocate the use of Net Profits of Company 2013.
4) Penetapan pemberian tantiem Tabun Buku 2013 dan penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tabun 2014
4) Allocate the distribution of bonus for 2013 and set remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners for 2014.
5) Persetujuan penghapusan aset tetap yang telah diafkir dan tidak dapat digunakan lagi dengan nilai buku sebesar Rp. 5.862.411,-.
5) Approve write off to fixed assets, which are absolete and can’t be no longer used with book value Rp5,862,411.
6) Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014
6) Approve the appointment of Public Accountant Office (KAP) tasked to audit Financial Statements of Company and Financial Report of PKBL for 2014.
Tindak lanjut Hasil Keputusan RUPS
Follow-Up Actions to GMS Resolutions
1) Perseroan telah mengalokasikan penggunaan laba bersih sebesar Rp. 433,35 milyar dengan rincian sebagai berikut :
1) The Company has allocated the use of net profits at Rp433.35 billion with breakdowns as follows:
a. Dividen Rp. 134,34 milyar (31,00% dari laba) b. Cadangan Rp. 299,01 milyar (69,00% dari laba)
a. Dividends Rp. 134.34 billion (31.00% of profits) b. Reserve
Rp. 299.01 billion (69.00 of profits)
2) Tantiem telah dibayarkan pada bulanApril 204 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PTPN IV No. 04.15/KPTS/R/14/IV/2014 tanggal 21 April 204 tentang Pembagian Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris atas Laba tahun buku 2013.
2) Bonus has been paid in April 2014 under Decree of Board of Directors PTPn IV No. 04.15/KPTS/R/14/IV/2014 of 21 April concerning the Payment of Bonus to Board of Directors and Board of Commissioners for Profits 2013.
3) Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris telah dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Direksi No. 04/15/Kpts/R/17/IV/2014 tentang Gaji, Tunjangan dan Fasilitas Bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
3) Remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners has been introduced according to the Decree of Board of Directors No. 04/15/Kpts/R/17/ IV/2014 concerning Salary, Allowance and Facility for Board of Directors and Board of Commissioners.
4) Telah dilaksanakan penghapusan aset tetap dalam Daftar Kumpulan Aset Tetap. 5) Perseroan telah menetapkan Kantor Akuntan Publik melalui proses tender untuk Audit laporan Keuangan tahun buku 2014.
120
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
4) Writeoff to fixed assets in List of Fixed Assets. 5) The Company has assigned Public Accountant Office through tender process for the Audit of Financial Statements 2014.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Arahan dan Tindak Lanjut RUPS No. 1.
2
3
Laporan Keuangan Financial Report
GMS Directives and Follow-Up Actions
Uraian | Description
Tindak Lanjut | Action
Dalam rangka penyelesaian permasalahan tenaga kerja outsourcing di masing-masing perusahaan sebagaimana Surat Edaran Menteri BUMN Nomor :SE-06/MBU/2013 tanggal 22November 2013, dengan ini dirninta agar Direksi mempelajari dan mencermati masalah tersebut dengan memperhatikan aspek governance dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengkaji sistem dan pola pengelolaan tenaga kerja outsourcing yang memberikan kepastian hidup yang layak dan membentuk Tim Pengawasan serta melaporkan kepada Menteri BUMN.
Pengelolaan tenaga kerja sudah sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-06/MBU/2013 tanggal 22 November 2013 dan Keputusan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No. Kep. 100/MEN/VI/2004
To deal with issue relating to outsourcing workers as stated in Circular Letter of the Minister of SOEs Number:SE-06/MBU/2013 of 22 November 2013, Board of Directors has studied and contemplated this issue with reference to governance aspects and laws and regulations in force, reviewed the outsourcing employment system and management to give decent prosperity and set Supervision Team and reported to the Minister of SOEs.
Workers has been manage according to Law of Manpower and Circular Letter of SOE Minister No. SE-06/MBU/2013 of 22 November 2013 and Decree of Manpower and Transmigration Minister No. Kep. 100/MEN/VI/2004
Membudayakan perilaku noncashpayment (pembayaran tidak tunai) dalam setiap transaksi yang dilakukan BUMN.
Telah Diterbitkan Surat Edaran No. 04.08/SE/14// VIII/2014 perihal Pelaksanaan Pembayaran
Introduce non-cash payment for transactions in SOEs.
Circular Letter No. 04.08/SE/14/VIII/2014 of Payment has been issued
Kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berupa rapat internal Direksi, rapat internal Dewan Komisaris/Dewan Pengawas beserta organ pendukungnya, maupun rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dilarang untuk diberikan honorarium rapat atau nama/bentuk/jenis lainnya yang semakna.
Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berupa rapat internal Direksi, rapat internal Dewan Komisaris/Dewan Pengawas beserta organ pendukungnya, maupun rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah diberikan honorarium rapat
Not allowed to give honorarium of any sort to Board of Directors/Board of Commissioners No honorarium is paid during internal meeting and Organs supporting Board of Commissioners/Member Council during performing of Board of Directors/Board of Commissioners/ their tasks such as in internal meeting of Board of Directors, internal meeting of Board Supervisor or supporting organs. Commissioners/Member Council and the supporting organs. 4.
Senantiasa mendorong pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-Procurement. Perusahaan telah membangun sistem E-procuremen untuk proses pengadaan barang dan jasa Encourage goods and service procurement using e-Procurement.
5
Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan telah diaplikasikan didalam Peraturan Pengadaan perekayasaan nasional serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil, sepanjang Barang dan Jasa No. 04.01/Per/27/XI/2013 tanggal 26 kualitas, harga, dan tujuannya dapat dipertanggunjawabkan. November 2013 Use domestic production, engineering and designs and expand opportunities for small enterprises insofar their quality, price and the objectives can be accounted for.
6
7
E-procurement has been set up for goods and service procurement
Have been applied in Regulation of Goods and Service Procurement No. 04.01/Per/27/XI/2013 of 26 Nov.2013
Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai Perseroan telah mengembangkan aplikasi faktur ketentuan yang berlaku. pajak online untuk memenuhi kewajiban perpajakan yang realtime. Seriously comply with taxation obligations according to the applicable provisions.
The Company has developed online tax invoice on realtime basis.
Mematuhi ketentuan mengenai kewajiban pendaftaran dan pelaporan peserta program jaminan sosial pada Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS).
Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan telah dilakukan mulai 1 januari 2014
Comply with provisions of registration and reporting requirements of social insurance Registration of BPJS for Manpower and Health has program to Social Insurance Program Provider (BPJS) been made on 1 January 2014 8
Direksi dirninta menindaklanjuti secara tuntas temuan, catatan dan saran Auditor termasuk temuan tahun-tahun sebelumnya yang belum ditindaklanjuti dan melaporkan hasil tindak lanjut tersebut kepada Pemegang Saham.
Perusahaan telah menindaklanjuti temuan, catatan dan saran Auditor.
Board of Directors has been asked to take follow-up actions against the findings, notes and recommendations of Auditor including findings of last year not yet responden and report the progress to Shareholders.
The Company has taken follow-up actions to Auditors’ findings, notes and recommendations
Annual Report PTPN IV 2014
121
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
9
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Dalam pengelolaan PKBL, Direksi diminta pengoptimalkan pengelolaan dana PKBL Penagihan pinjaman Mitra Binaan oleh PKBL terus hasil pengembalian pinjaman Mitra Binaan, dan melakukan penagihan pinjaman Mitra dilaksanakan secara intensif. Binaan yang sudah jatuh tempo, mengingat dana tersebut adalah dana bergulir yang disalurkan kepada Mitra Binaan baru In PKBL management, Board of Directors has been asked to optimize PKBL fund Debt service collection to PKBL beneficiaries management and collect debt services of due loans to PKBL beneficiaries since the intensified. proceeds will be revolved to other beneficiaries.
10
Dalam rangka implementasi sistem informasi Kementerian BUMN yaitu Portal Financial Pengisian portal dimaksud telah dilakukan secara Executive System, Portal Publik, Portal PKBL, Portal SDMdan Portal Aset, Direksi diminta periodik. melakukan pengisian secara periodik Portal dimaksud sebagaimana surat Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN Nomor:S-230/MBU/D5/20I2 tanggal 22 Mei 2012. For the implementation of information system of SOE Ministry i.e. Financial Executive Portals filled on periodic basis. System portal, Public portal, PKBL portal, HR portal and Asset portal Board of Directors has been asked to fill such portals on periodic basis as indicated in Letter of Deputy for SOE Strategic Restructuring and Planning Number: S-230/MBU/D5/20I2 of 22 May 2012
11
Saran-saran,nasihat, dan arahan Dewan Komisaris agar diperhatikan oleh Direksi dan Direksi selalu memperhatikan dan menelaah sarandalam pelaksanaannya Direksi dan Dewan Komisaris agar senantiasa melakukan saran, nasihat dan arahan Dewan Komisaris pembahasan bersama untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul ditahuntahun berikutnya. Suggestions, advice and directives of Board of Commissioners should be considered by Board of Directors considers and reviews Board of Directors Board of Directors and Board of COmmissiones should work together recommendations, advice and directive of Board of in anticipating problems that may arise in the coming years. Commissioner
122
7. Manajemen Risiko dan GCG
7. Risk Management and GCG
Untuk mengelola, memonitoring dan evaluasi pelaksanaan Manajemen Risiko dan GCG di seluruh fungsi organisasi perusahaan. Perseroan telah membentuk Bagian Manajemen dan Risiko untuk melaksankan tugas dan fungsi tersebut. Dasar hukum pembentukan Bagian Manajemen risiko dan GCG di perusahaan BUMN pasal 25 ayat 3 Bagian keenam dari Peraturan Menteri BUMN No.Per-01/MBU/2011 yang menyatakan “ Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah Direksi”, dalam pelaksanaanya Bagian Manajemen Risiko dan GCG PTPN IV berada pada Direktorat Direktur Utama sehingga pelaksanaan penerapannya menjadi independent.
For the management, monitoring and evaluation of Risk Management and GCG in the entire functions of Company organization, the Company has established Risk Management Division. The legal basis underlying the formation of Risk Management and GCG Division for SOE is that of Article 25 paragraph 3 Part Six of the Regulation of SOE Minister No.Per-01/MBU/2011 stating that “The implementation of risk Management Program can be conducted with a. establishing a separate working unit under Board of Directors”. Risk Management and GCG Division of PTPN IV is under Directorate of President Directors to assure its independent application.
Biografi Kepala Bagian Manajemen Risiko dan GCG
Biography of RM and GCG Management Division Head
Deriati
Deriati
Lahir di Medan, tanggal 06 Oktober 1959. Memulai karir di Perkebunan tanggal 15 Juli 1985. Menjabat sebagai Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PTPN IV (Persero) Tahun 2006 s/d Tahun 2012. Pada tahun 2012 Menjabat sebagai Kepala Bagian Pengadaan dan pada tanggal 01 Agustus 2012 sampai dengan saat ini diangkat sebagai Kepala Bagian Manajemen Risiko dan GCG.
Born in Medan on 06 October 1959. She started her career in Plantation sector on 15 July 1985. From 2006 to 2012 she was Head of Human Resources Division for PTPN IV (Persero). In 2012 she was Head of Procurement Division and on 01 August 2012 to date she was appointed as Head of RM & GCG Division.
Struktur Organisasi Bagian Manajemen Risiko dan GCG
The Organizational Structure of RM & GCG Division
Bagian Manajemen Risiko dan GCG dibentuk Direksi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.04.12/Kpts/R/153/VI/2012 tentang Pembentukan Bagian Manajemen Risiko dan GCG tanggal
RM & GCG Division was established by Board of Directors under Decree of Board of Directors PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) No.04.12/Kpts/R/153/VI/2012 concerning the Formation of Risk Management and GCG Division of 20 June
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
20 Juni 2012 dan Surat Keputusan Direksi No. 04.15/ Kpts/55/VIII/2014 tentang Struktur Organisasi.
Laporan Keuangan Financial Report
2012 and Decree of Board of Directors No. 04.15/Kpts/55/ VIII/2014 concerning Organizational Structure.
Struktur Organisasi Bagian Manajemen Risiko dan GCG | Organizational Structure of Risk Management and GCG Division
Tugas Bagian Manajemen Risiko dan GCG
RM& GCG Division Duties
a. Bertanggung jawab untuk mengarahkan pengelolaan berbagai jenis risiko usaha (financial risk, operational risk, strategic risk, legal risk dan external risk) yang dihadapi perusahaan dan mengkoordinir aktifitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.
a. Responsible for the management of various business risks (financial risk, operational risk, strategic risk, legal risk and external risk) encountered by the Company and coordinate activities in synergic manner to achieve optimum business outcomes from the entire businesses of Company.
b. Bertanggung jawab untuk memastikan kebijakan perusahaan telah ditetapkan dan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu; Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, dan Kewajaran
b. Responsible of assuring that all policies set out by the Company have been performed in accordance with Good Corporate Governance principles, i.e. Transparency, Independency, Accountability and Fairness.
Tanggung Jawab Bagian Manajemen Risiko dan GCG
RM & GCG Division Responsibilities
a. Memberi masukan kepada Direksi terkait dengan penetapan sasaran kinerja tingkat korporat dan diuraikan untuk masing-masing jenjang perusahaan dalam konteks GCG dan Manajemen Risiko untuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja & Anggaran perusahaan (RKAP).
a. Give inputs to Board of Directors with regard to performance targets at corporate level and elaborated for individual hierarchies in the contexts of GCG and Risk Management for the implementation of Long-Term Plan (RJP) and Work & Budget Plan (RKAP).
b. Menetapkan/menaksir tingkat kemungkinan terjadi (likelihood); risiko tinggi (Unacceptable and issue) Daniel risiko tingkat rendah (Acceptable and Supplementary issue) beserta dampak risiko usaha di tingkat korporat.
b. Set/estimate the potential risks (likelihood, Unacceptable, Acceptable and Supplementary) including the impacts of business risks at corporate level.
c. Menetapkan respon risiko (menghindari, membagi, mengurangi atau menerima risiko) dan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian risiko yang digunakan.
c. Set risk response (avoid, share. Reduce or receive risks) and establish risk control system and procedure to be applied.
d. Menilai kecukupan pelaksanaan GCG pengungkapan laporan tahunan perusahaan.
dan
d. Assess the adequacy of GCG implementation and disclosed in annual report.
e. Mengkaji secara berkala kecukupan infrastruktur GCG, pedoman manajemen risiko, serta system dan prosedur pengendalian risiko yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
e. Review on periodic basis the adequacy of GCG infrastructure, risk management manual and risk control system and procedure established and implemented.
Annual Report PTPN IV 2014
123
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
f. Melaksanakan sosialisasi dan internalisasi infrastruktur GCG dan pedoman Manajemen Risiko ke seluruh jenjang perusahaan.
f. Conduct socialization and internalization of GCG infrastructure and Risk Management Menual to all hieararchies in Company.
g. Melakukan analisa risiko terhadap usulan strategi/ kebijakan/kegiatan/-transaksi usaha tertentu yang memerlukan persetujuan Direksi, Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham.
g. Conduct risk analysis to the proposed strategies/ policies/activities/certain business transactions requiring approval of Board of Directors, Board of Commissioners and or Shareholders.
h. Sebagai fasilitator dalam kegiatan risk self assessment yang dilakukan pemilik risiko baik di tingkat korporat maupun di Unit Usaha, dan menilai kompetensi Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko usaha.
h. Act as facilitator in risk self-assessment by risk owners at corporate level or Business Unit and assess the competency of Human Resources in business risk management.
i. Melakukan koordinasi dan pertemuan secara berkala dengan satuan Pengawas Intern (SPI) dan Komite Manajemen risiko & GCG Dewan Komisaris untuk mendapatkan masukan yang diperlukan berkaitan dengan penerapan GCG dan Manajemen Risiko.
i. Coordinate and organize meeting on periodic basis with Internal Supervisor Unit (SPI) and Risk Management and GCG Committee of Board of Commissioners to get inputs as necessary with regard to the introduction of GCG and Risk Management.
B. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
B. Performance assessment of Board of Commissioners and Board of Directors
Sesuai dengan Kontrak Manajemen antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Kuasa Pemegang Saham PTPN IV dinyatakan bahwa pencapaian target Key Peformance Indicators (KPI) tahun 2014 dengan pencapaian minimal 100% merupakan indikator kinerja perusahaan yang akan dipertanggung jawabkan dalam RUPS Laporan Keuangan 2014. Adapun KPI 2014 sebagai berikut :
Pursuant to Management Contract of Board of Directors and Board of Commissioners and Shareholders of PTPN IV it is stated that the realization of target Key Performance Indicators (KPI) in 2014 with minimum achievement of 100% will be the performance indicator of Company that will be accounted for in GMS of Financial Statements 2014. KPI 2014 targets consist of:
No
124
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Perspektif
Bobot (%)
Nilai (%)
Perspective
Perspektif
Weight %
Score (%)
1
Keuangan dan Pasar
24,00
29,56
Finance and Market
Perspective
2.
Fokus Pada Pelanggan
22,00
22,27
Focus to Customers
3.
Efektivitas produk dan proses
20,00
18,85
Product and Process Effectiveness
4.
Fokus Tenaga Kerja
17,00
19,14
Focus to Workers
5.
Kepemimpinan, tata kelola dan Tanggung jawab kemasyarakatan
17,00
20,00
Leadership, good corporate governance and social corporate responsibility
Total
100,00
109,82
Total
Capaian Kinerja Perusahaan berdasarkan KPI 2014 sebesar 109,82% diatas target yang telah ditetapkan berdasarkan Kontrak Manajemen antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Kuasa Pemegang Saham PTPN IV yaitu sebesar 100%
The realization of KPI 2014 by the Company records 109%.82 higher than the specified target in Management Contract of Board of Directors and Board of Commissioners and Shareholders PTPN IV set at 100%.
C. Assessment Evaluasi Penerapan Good Corporate Governance
C. Good Corporate Assessment
PT Perkebunan Nusantara IV telah melakukan evaluasi penerapan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2014 secara self assessment yang mencakup enam aspek governance, yaitu
PT Perkebunan Nusantara IV has conducted self-assessment of Good Corporate Governance (GCG) in 2014 covering six aspects of governance, namely:
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan.
1. Commitment to sustainable Introduction of Good Corporate Governance
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal.
2. Shareholders and GMS/Investors
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
3. Board of Commissioners/Member Council
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Governance
Implementation
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
4. Direksi.
4. Board of Directors
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi.
5. Information Disclosure and Transparency
6. Aspek Lainnya.
6. Other Aspects
Berdasarkan hasil evaluasi penerapan GCG yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara IV mengalami peningkatan 0.37% dari tahun sebelumnya. PT Perkebunan Nusantara IV pada tahun 2013 memperoleh skor 93.11 dari skor maksimal 100 atau 93.11% termasuk dalam kategori “Sangat Baik” sedangkan pada tahun 2014 pengukuran penerapan GCG dilakukan secara Self Assessment yang dilakukan sejak tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan 30 Januari 2015 dengan mencapai skor 93.45 dari skor maksimal 100 atau 93.45%. Capaian skor tersebut berada dalam kategori predikat “ Sangat Baik”. Secara garis besar, capaian skor tersebut terinci sebagai berikut:
Based on the above GCG evaluation, it can be concluded that the introduction of GCG in PT Perkebunan Nusantara IV records an increase of 0.37% from last year. PT Perkebunan Nusantara IV in 2013 got score 93.11 of maximum score 100 or 93.11%, which fell in “Excellent” category. In 2014, under self-assessment since 17 December 2014 to 30 January 2015 on the implementation of GCG, the score is 93.45 of maximum score 100 or 93.45%. This achievement is categorized as “Excellent”. This score can be further elucidated as follow
Hasil Assesment Evaluasi Penerapan GCG tahun 2014 | GCG Introduction Assessment Results in 2014 No
Aspek Governance
I
Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan
II
Pemegang Saham dan RUPS
III
Dewan Komisaris
IV
Direksi
V VI
Bobot Weight
Capaian Perusahaan Realization
Governance Aspects Commitment to Sustainable Good Corporate Governance
7,000
100
9
7,826
87
Shareholders and GMS
35
32,253
92
Board of Commissioners
35
33,252
95
Board of Directors
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9
8,123
90
Information Discolosure and Transparency
Faktor Lainnya
5
5,000
100,00
100,00
93,453
TOTAL
7
Persentase (%) Percentage (%)
Other Factors TOTAL
Berikut ini disampaikan laporan singkat assesment evaluasi penerapan GCG yang dilaksanakan oleh BPKP yaitu :
Below is brief report of GCG introduction assessment by BPKP:
1. Pelaksanaan GCG pada Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
1. Commitment to Sustainable Good Corporate Governance
Aspek governance terkait dengan Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan dinilai berdasarkan enam indikator, yaitu:
Governance aspects relating to Commitment to Sustainable Good Corporate Governance have been assessed based on six indicators, i.e.:
a. Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan pedoman perilaku (code of conduct);
a. The Company has GCG Code and Code of Conduct;
b. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten;
b. The Company implements GCG Code and Code of Conduct in consistent manner;
c. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik;
c. The Company makes assessment to the introduction of GCG;
d. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN);
d. The Company coordinates the management and administration of State Official Wealth Reports (LHKPN);
e. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku;
e. The Company introduces gratification control program according to the applicable provisions;
Annual Report PTPN IV 2014
125
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
f. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system).
f. The companies implementing the policy on the reporting system for alleged irregulaties in the company concerned (whistle blowing system).
Penilaian yang dilakukan terhadap penerapan 6 (enam) indikator dengan 15 (lima belas) parameter tersebut menghasilkan skor 7,000 dari skor maksimum 7,000 atau 100%.
Assessment to these 6 (six) indicators with 15 (fifteen) parameters produces score 7,000 of maximum score 7,000 or 100%.
2. Pelaksanaan GCG pada Pemegang Saham dan RUPS/ Pemilik Modal
2. Sharesholders and GMS/Investors
126
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Aspek governance yang terkait dengan Pemegang Saham dan RUPS dinilai berdasarkan enam indikator, yaitu:
Governance aspects relating to Shareholders and GMS are assessed based on six indicators, i.e.:
a. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi;
a. GMS appoints and dismisses Board of Directors;
b. RUPS melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris;
b. GMS appoints and dismisses Board of Commissioners;
c. RUPS memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan; usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar;
c. GMS takes decisions necessary to maintain the interests; company business for long and short term according to laws and regulations and/or articles of association;
d. RUPS memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar;
d. GMS gives approval to annual report including the passage of financial statements and supervisory tasks of Board of Commissioners according to laws and regulations and/or articles of association;
e. RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan; dan
e. GMS takes decisions through transparent and fair and responsible process; and
f. Pemegang Saham melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
f. Shareholders introduces Good Corporate Governance respective of its authorities and responsibilities.
Self Assessment yang dilakukan terhadap penerapan 6 (enam) indikator dengan 25 (dua puluh lima) parameter tersebut menghasilkan skor 7,826 dari skor maksimum 9 atau 87% adalah cukup baik.
Self Assessment to the introduction of 6 (six) indicators with 25 (twenty five) parameters produces score 7,826 of maximum score 9 or 87%, which is Good.
3. Pelaksanaan GCG Pada Organ Dewan Komisaris
3. Board of Commissioners Organs
Aspek governance yang terkait dengan Dewan Komisaris dinilai berdasarkan 12 (dua belas) indikator, yaitu:
Governance aspects relating to Board of Commissioners are assessed based on 12 (twelve) indicators as follows:
a. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/ pembelajaran secara berkelanjutan;
a. Board of Commissioners delivers training/education program in sustainable manner;
b. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
b. Board of Commissioners allocates clear-cut duties, authorities and responsibilities Dewan and set factors required to support the implementation of Board of Commissioners duties;
c. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi;
c. Board of Commissioners gives approval to Draft RJPP and RKAP presented by Board of Directors;
d. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan;
d. Board of Commissioners gives directives to Board of Directors on the implementation of Company’s plans and policies;
e. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan;
e. Board of Commissioners carry out supervision of the directors on the implementation on the plant and company policies.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
f. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan;
Laporan Keuangan Financial Report
f. Board of Commisioners to supervise the implementation of management policies subsidaries/joint ventures.
g. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi;
g. Board of Commissioners plays roles in proposing members of Board of Directors, assess the performance of Board of Directors (individual or collegial) and propose performance bonus/incentive subject to the applicable provision and performance of Board of Directors.
h. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya;
h. Board of Commissioners takes actions to potential conflict of interest involving them;
i. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan;
i. Board of Commissioners monitors and make sure that Good Corporate Governance has been applied in effective and sustainable manner;
j. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundangundangan;
j. Board of Commissioners hold effective Board of Commissioners meeting and attend Board of Commissioners meeting subject to laws and regulations;
k. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris;
k. Board of Commissioners has Secretary of Board of Commissioner to support the secretariat tasks of Board of Commissioners;
l. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang efektif.
l. Board of Commissioners has effective Board of Commissioners Committees.
Self Assessment yang dilakukan terhadap penerapan 12 (dua belas) indikator dengan 44 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 32,253 dari skor maksimum 35 atau 92% adalah sangat baik.
Self Assessment to the introduction of 12 (twelve) indicators with 44 factors which their suitabilities have been tested produces score 32.253 of maximum 35 or 92% which is Excellent.
4. Pelaksanaan GCG Pada Organ Direksi
4. Board of Directors Organs
Aspek governace yang terkait dengan Direksi dinilai berdasarkan 13 (tiga belas) indikator, yaitu :
Governance aspects assessed for Board of Directors cover 13 (thirteen) indicators, i.e.:
a. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
a. Board of Directors delivers sustainable training/ education program.
b. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas
b. Board of Directors allocate well-cut tasks/functions, authorities and responsibilities.
c. Direksi menyusun perencanaan perusahaan
c. Board of Directors prepares Company plan.
d. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan
d. Board of Directors plays in achieving the performance targets of Company.
e. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
e. Board of Directors controls the operation and finance of Company’s plan and policy implementation.
f. Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
f. Board of Directors manages the Company according to the applicable laws and regulations and articles of association.
g. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders.
g. Board of Directors builds relations that enhance the added value for Company and shareholders.
h. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi
h. Board of Directors monitors and manages potential conflict of interest of its members and management under Board of Directors.
i. Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris / Dewan pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu
i. Board of Directors ensures that the Company introduces information transparency and open communication according to the applicable laws and regulations and submits information to Board of Commissioners/ Member Council and Shareholders timely.
j. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang – undangan .
j. Board of Directors holds Board of Directors meeting and attends Board of Commissioner/Member Council subject to laws and regulations.
Annual Report PTPN IV 2014
127
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
128
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
k. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.
k. Board of Directors introduces quality and effective internal supervision.
l. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif.
l. Board of Directors runs quality and effective corporate secretary.
m. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundangan-perundangan.
m. Board of Directors holds Annual GMS and other GMS according to laws and regulations.
Self Assessment yang dilakukan terhadap penerapan 13 (tiga belas) indikator dengan 44 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 32,253 dari skor maksimum 35 atau 92% adalah sangat baik.
Self Assessment made to the introduction of 13 (thirteen) indicators with 44 factors, which their suitabilities have been tested produces score 32.253 of maximum 35, which is Excellent.
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi
5. Information Disclosure and Transparency
Aspek governance yang terkait dengan Pengungkapan informasi dan transparansi dinilai berdasarkan 4 (empat) indikator, yaitu :
Governance aspects relating to Information Disclosure and Transparency are assessed based on 4 (four) indicators, i.e.:
a. Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholder;
a. The Company provides information to stakeholders;
b. Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
b. The Company provides access for stakeholders to relevant, adequate and reliable information in timely and periodic manner;
c. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
c. The Company discloses important information of Annual Report and Financial Statements according to laws and regulations.
d. Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
d. The Company receives award on GCG and other aspects.
Penilaian penerapan atas 4 (empat) indikator dengan 16 (enam belas) parameter dan 78 (tujuh puluh delapan) faktor uji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 8,123 dari skor maksimum 9,000 atau 90% adalah sangat baik.
Assessment to the introduction of 4 (four) indicators with 16 (sixteen) parameters and 78 (seventy eight) factors that their suitabilities have been tested produces score 8.123 of maximum 9.000 or 90% or in “Excellent” categories.
6. Aspek Lainnya
6. Other Aspects
Aspek lainnya dinilai berdasarkan dua indikator, yaitu:
Other Aspects are assessed based on two indicators, i.e.:
a. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan perusahaan lainnya di Indonesia;
a. Good Corporate Governance practices become benchmark for other companies in Indonesia;
b. Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip – prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011, pedoman umum Good Corporate Governance dan standar – standar praktik dan ketentuan lain.
b. Good Corporate Governance deviates from good corporate governance principles as established in Regulation of State Minister for SOE No. PER-01/ MBU//2011, Good Corporate Governance Code and Code of Conduct and other provisions.
Penilaian penerapan atas kedua indikator dengan 2 (dua) parameter dan 7 (tujuh) faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut skor 5 dari skor maksimum 5 atau 100% adalah sangat baik.
Assessment to the introduction of these two indicators with 2 (two) parameters and (7) factors that their suitabilities have been tested produces score 5 of maximum score 5 or 100%, which is Excellent.
D. Penerapan Manajemen Risiko
D. Risk Management Introduction
Untuk penerapan manajemen risiko, Perseroan telah membentuk struktur organisasi dalam pengelolaan manajemen risiko dibawah Bagian Manajemen Risiko dan GCG.
With regard to risk management, the Company has set up an organizational structure for risk management under Risk Management and GCG Division.
Untuk mendukung kinerja Bagian Manajemen Risko dan GCG telah diterbitkan Keputusan Direksi Nomor. 04.03/ Kpts/03/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang
To support the performance of Risk Management and GCG Division, Decree of Board of Number 04.03/Kpts/03/XII/2012 of 28 December 2012 concerning Standard Operating
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Standar Operasional Prosedur Manajemen Risiko. Berikut ini merupakan uraian singkat tentang manajemen risiko perusahaan.
Procedure of Risk Management. This risk management can be described in brief below.
Uraian singkat mengenai sistem manajemen risiko perusahaan adalah sebagai berikut :
The above risk management system can be concisely elucidated as follows:
•
Prinsip Manajemen Risiko adalah kaidah atau norma dasar yang dianut perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko.
•
Risk Management Principles are principles or basic norms followed by the Company in risk management development, introduction, management and evaluation.
•
Kebijakan Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi prinsip manajemen risiko, kebijakan manajemen risiko, tujuan dan sasaran manajemen risiko, strategi penerapan manajemen risiko, dan profil organisasi (Level 0)
•
Risk Management Policy is document containing risk management principles risk management policies, risk management objectives and targets, risk management introduction strategies and organization profile (Level 0)
•
Pedoman Umum Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi struktur organisasi manajemen risiko, wewenang dan tanggung jawab, dan proses manajemen risiko, yang mengatur hal-hal umum sebagai penjabaran atas kebijakan manajemen risiko (Level 1).
•
General Guidance of Risk Management is document containing risk management organization structure, authorieis and responsibilities and risk management process regulating general aspects as the elucidation of risk management policy (Level 1).
•
Prosedur Manajemen Risiko adalah dokumen yang berisi urutan kegiatan dan cara kerja dalam menjalankan proses manajemen risiko, yang merupakan penjabaran dari pasal-pasal dalam Pedoman Umum Manajemen Risiko (Level 2).
•
Risk Management Procedure is document containing the sequence of activities and procedures in running risk management process as elucidation of articles in General Guidance of Risk Management (Level 2).
•
Instruksi Kerja Manajemen Risiko adalah dokumen yang menguraikan lebih rinci isi dokumen level 2 (Prosedur MR) yang dijadikan untuk pedoman aktivitas pelaksanan proses manajemen risiko sehari-hari (Level 3).
•
Risk Management Work Instruction is document detailing the contents of document level 2 (MR Procedure) as reference in implementing day-to-day risk management process (Level 3).
•
Formulir Manajemen Risiko adalah dokumen berbentuk formulir yang harus diisi oleh pelaksana untuk mencatat proses manajemen risiko yang telah dilakukan (level 4).
•
Risk Management Form is document of form that will be completed by the implementers to record risk management process conducted (level 4).
Annual Report PTPN IV 2014
129
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
130
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Kebijakan manajemen risiko merupakan komitmen Direksi dan seluruh karyawan perusahaan sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (enterprise risk management),
Risk Management Policy is the commitment of Board of Directors and all employees of Company as basis in thinking and acting in introducing risk management (enterprise risk management).
Untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko, maka Direksi menetapkan kebijakan manajemen risiko meliputi beberapa hal, antara lain :
To support the implementation of risk management, Board of Directors sets risk management policies covering the following issues:
•
Penetapan jenis risiko yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan;
•
Set types of risks relevant to company engaged in plantation sector;
•
Penetapan penggunaan metode penaksiran risiko dan dampak risiko serta sistem informasi manajemen risiko;
•
Set risk assessment method including the risk impacts and risk management information system;
•
Penyusunan rencana darurat (contingency plan) dalam kondisi yang terburuk;
•
Prepare contingency plan for the worst conditions;
•
Penerapan sistem pengendalian pelaksanaan manajemen risiko.
•
Apply internal control system in risk management.
internal
dalam
Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process
Proses manajemen risiko diawali dengan adanya suatu proses untuk membentuk kesadaran pada setiap jenjang dalam perusahaan, perlu ditanamkan bahwa dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan pasti mengandung suatu risiko, atau dengan kata lain tidak ada kegiatan yang tanpa risiko. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu pola pengelolaan risiko, agar risiko tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan atau bahkan kalau memungkinkan dapat dikelola menjadi suatu peluang yang dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan manajemen risiko dilakukan dengan beberapa persiapan yang cukup penting antara lain :
Risk management process is initiated with a process of building awareness in each level of Company to arouse awareness that in performing activities they will face risk or in other words there is no activity without risk. In light of that it is necessary to set a risk management pattern to minimize the adverse impacts of risks to Company or, if possible, to turn these risks into an opportunity that will bring about more profits to the Company. To implement risk management some preparatory works are necessary including:
•
Melakukan kajian terhadap dokumen perusahaan untuk mendapatkan informasi yang memadai tentang kinerja yang dicapai serta kondisi perusahaan yang lalu (data historis) dan kondisi saat ini/sedang berjalan.
•
Review documents to get adequate information with regard to the performance achieved and the conditions of Company in the past (historical data) as well as present conditions.
•
Melakukan kajian terhadap proses/operasional perusahaan yang dilaksanakan selama ini, untuk dapat memperkirakan adanya risiko pada setiap aktivitas yang dilaksanakan.
•
Review process and operating taking place in Company thus far to estimate risks of each activity performend.
•
Melakukan identifikasi dan penaksiran awal terhadap risiko yang mungkin terjadi pada setiap aktivitas yang akan dilaksanakan dan rencana pengendaliannya yang harus diambil (rencana tindak) sebelum risiko terjadi.
•
Make identification and preliminary assessment to risks that may arise from activity to be done and plan how to control such risks (action plan) before the risks occur.
•
Unit Manajemen Risiko bertanggungjawab atas pelaksanaan manajemen risiko secara keseluruhan dan mengkoordinasikannya dengan seluruh pemilik risiko.
•
Risk Management Unit is responsible for the overall risk management implementation and coordinate with units bearing the risks.
Risiko yang Dihadapi Perusahaan:
Risks Encountered by Company
Pada tahun 2014 Bagian Manajemen Risiko dan GCG telah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko – risiko yang dihadapi oleh Perseroan, antara lain :
In 2014, Risk Management and GCG Division has identified and evaluate risks faced by Company including:
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
2
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kegiatan Pokok Activity
No 1
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pemumpukan
Laporan Keuangan Financial Report
Nama Risiko Risk
Mitigasi Risiko Mitigation
Pemupukan tidak tepat waktu, tidak tepat tabur dan tidak tepat jenis
1.
Fertilization
Inappropriate fertilization in terms of time, spread and type.
1. 2.
Monitor and ensure timely fertilizer supplies Make field day before fertilization
Produksi
Target produksi tidak tercapai
1.
Melakukan perhitungan secara tepat estimasi terhadap produksi yang akan dicantumkan dalam RKAP Mengusulkan membentuk tim kepada Kantor Pusat menyertakan GUU dan Unit Kebun untuk melihat fenomena kondisi Produksi yang ada dilapangan
2.
2.
Production
Production target not achieved
1. 2.
3
4
5
6
7
8
9
Melakukan pemantauan dan mengupayakan ketersediaan pupuk tepat waktu Melakukan pengarahan atau field day sebelum melakukan pemupukan
Calculate accurately the production to be indicated in RKAP Propose the establishment of team to head office to involve BUGs and Estate Unites in monitoring production conditions in the field
Pemberantasan Hama
Hama ulat kantung memakan dan merusak daun kelapa sawit
Menganalisa akibat terjadinya serangan ulat kantung dan melakukan pemberantasan hama sesuai dengan sistem yang sudah ada
Pest Eradication
Bagwormeating and destructing leaves of oil palm
Analyze the attack to bagworn and eradicate them according to the existing system
Jalan Pengangkutan TBS
Jalan rusak dan restan TBS dilapangan
Menyusun kriteria kondisi jalan sesuai standart tingkat kekuatan struktur tanah untuk dapat dilalui kendaraan atau alat berat
FFB transportation road
Damaged FFB transportation road
Prepare criteria of road conditions accoding to the stardars, soil structure capable of serving heavy duty vehicles
Pabrik Kelapa Sawit dan Tandan Buah Segar
Mutu Buah dan Instalasi Pabrik
1.
Oil Palm Mills and Fresh Fruit Bunch (FFB)
The quality of fruits and mills
Stock Barang di Gudang
Terjadinya Stock barang yang tinggi dapat mengakibatkan barang slow moving
Perlu dilakukan pengecekan barang di gudang setiap bulan dan di evaluasi akibat kelebihan barang
Stocks in warehouse
Excessive stocks may cause slowing moving
Need of checking inventories in warehouse every month and evaluate any excessive stock
Gaji Karyawan
Terjadi perampokan pada saat pelaksanaan pengiriman gaji
Perlu menyusun sistem penggajian secara online/atau melalui bank dengan cara membangun sarana pengambilan gaji (ATM)
Employee salary
Robbery during money delivery
Need of preparing online payroll system or bank transfer for which ATM booth will be necessary.
Pengamanan TBS
Terjadinya Pencurian TBS
Melakukan patroli secara sistematis dengan menyusun SOP pengamanan areal dan TBS disetiap Unit Usaha berdasarkan kondisi topografi lahan
FFB Security
FFB thefts
Systematic patrol set out in SOP of Estate and FFB Security for each Business Unit subject to land topographic conditions
Pengamanan Areal bebas Ternak
Gangguan ternak mengganggu tanaman terhambat dan mengakibatkan kematian
1.
Livestock may disrupt the plants and may cause death to them
1.
Livestock free estates
2. 1. 2.
2.
2.
Pengawasan Panen dan Perawatan Instalasi PKS dilakukan secara rutin. Melakukan pengolahan TBS secara tepat waktu, tekanan uap dan instalasi PKS yang baik. Supervise the harvest and Oil Palm mills on routine basis Process FFB timesly, with proper steam pressure and good oil palm mills
Mengusulkan kepada Kantor Pusat untuk menetapkan areal yang dapat dimasuki hewan ternak yang sesuai dengan perda Mengusulkan kepada Kantor Pusat untuk membangun agar isolasi untuk tanaman yang masih pendek/muda Propose Head Office to set areas in which livestock may enter under regional regulation Propose head office to build isolation fence for young plants
Annual Report PTPN IV 2014
131
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
132
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Pengelolaan dan Evaluasi Manajemen Risiko
Risk Management Evaluation
Prinsip-prinsip yang digunakan Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut :
Principles adopted by the Company in developing, applying, managing and evaluating risk management is as follows:
•
Adanya komitmen Direksi; Direksi menetapkan kesatuan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Direksi menunjukkan komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal di mana semua insan perusahaan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko.
•
Commitment of Board of Directors: Board of Directors sets a unified objective and direction of Company including the goals to achieve from risk management. Board of Directors must show commitment and active participation in risk management by building and maintaining internal environment in which all employees can fully involve in pursuit of Company objectives including the objectives of risk management.
•
Keterlibatan seluruh insan perusahaan; keterlibatan aktif dari seluruh karyawan pada semua jenjang dalam perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing
•
Total participation of all employees: active participation of all employees in all levels of Companny is a must to apply risk management respective of their authorities and responsibilities.
•
Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu diintegrasikan ke dalam proses bisnis perusahaan, ke dalam proses pengambilan keputusan dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan.
•
Integration: the application of risk management must be integrated into business process of Company into decision making process and corporate values and culture of Company.
•
Tanggung jawab berjenjang; pertimbangan risiko selalu melekat dan harus menjadi bagian integral dalam proses pengambilan keputusan pada semua jenjang dalam perusahaan. Kewenangan untuk mengambil keputusan, memiliki implikasi kewenangan untuk mengambil suatu tingkat risiko.
•
Hierarchical responsibilities: risk judgment must be inherent and become integral part in decision making process in all levels within the Company. Authorities of taking decision come implication of taking a risk.
•
Komprehensivitas; pendekatan yang digunakan dalam merancang dan menerapkan manajemen risiko mencakup seluruh kegiatan operasi perusahaan dan mempertimbangkan penggunaan pandangan portofolio dalam mengembangkan dan menerapkan strategi mitigasi risiko.
•
Comprenhensiveness: approach used in designing and introducing risk management covers all operational activities and take portfolio policy in developing and applying risk mitigation strategies into account.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
•
Pendekatan sistem pada manajemen risiko; mengidentifikasi, memahami dan mengelola risiko sebagai sebuah sistem akan mempermudah pencapaian tujuan manajemen risiko.
•
System approach to risk management: identify, understand and manage risks as a system to facilitate in reaching the objectives of risk management.
•
Pendekatan proses pada manajemen risiko; risiko merupakan bagian integral dari proses yang dijalankan perusahaan. Karena itu, perlu menggunakan pendekatan proses dalam identifikasi risiko.
•
Process approach to risk management: risks are part of integrat part of process run by Company. In light of that, it is necessary to use process approach in risk identification.
•
Keseimbangan antara biaya dan manfaat; artinya bahwa dalam merancang dan menerapkan program manajemen risiko, harus tetap memperhitungkan perimbangan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang kemungkinan diperoleh.
•
Balance of costs and benefits: it means that in designing and applying risk management program, balance of costs to be spent and benefits to acquire must be taken into account.
•
Keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak; artinya bahwa setiap pelaku manajemen risiko harus memiliki kesadaran penuh bahwa manajemen risiko hanya dapat memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) dan bukan keyakinan mutlak (absolute assurance).
•
Reasonable assurance, not absolute assurance: it means that risk management actor must have full awareness that risk management can only give reasonable assurance not absolute assurance.
E. Sistem Pengendalian Internal
E. Internal Control System
Untuk mencapai pengelolaan perusahaan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Direksi telah menerbitkan Keputusan Direksi No. 04.01/Kpts/07/V/2011 tentang Sistem pengendalian internal PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan usaha, yang terdiri atas lima komponen :
To achieve effective, efficient, transparent and accountable Company management, Board of Directors has issued Decree of Board of Directors No. 04.01/Kpts/07/V/2011 concerning Internal Control System PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Internal Control System becomes integral part of business activities consisting of five components:
1. Lingkungan pengendalian
1. Controlling Environment
Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam perusahaan yang mempengaruhi kesadaran akan pentingnya pengendalian oleh individu-individu yang terlibat didalamnya sebagai dasar keefektifan sistem pengendalian internal.
Controlling environment is condition within the Company that will affect awareness on the significance of control by the involved individuals as basis for effective internal control system.
2. Penilaian Risiko
2. Risk Assessment
Risk Assessment is to identify activity potential to threaten the achievement of Company’s objectives with reference to Risk Management Policy established by Board of Company.
Penilaian Risiko Adalah Kegiatan atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan perusahaan yang berpedoman kepada Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi.
3. Kegiatan Pengendalian Merupakan kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan pelaksanaan telah efektif dan efisiensi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Informasi dan Komunikasi Proses pengolahan data dan penyampaian informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat untuk pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan dan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan.
3. Controlling Activities They refer to policies and procedure applied to assure effective and efficient control according to the applicable laws and regulations. 4. Information and Communication
Data process process and information submission in appropriate format and time for decision making to support the implementation of business activities of Company and other related parties.
Annual Report PTPN IV 2014
133
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
5. Pemantauan Sistem Pengendalian Internal Proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian Internal yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengendalian internal berjalan seperti yang diinginkan dan diperbaiki sesuai kebutuhan.
134
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
5. Internal Control System Monitoring Process of assessing the performance quality of Internal Control System aimed to assure that internal control has run as expected and updated according to the needs.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Internal Control System Evaluation
Satuan Pengawasan Intern juga telah melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas Pengendalian Intern di Unit-unit Usaha sebagai berikut :
Internal Control System also conducts evaluation and monitoring to the effectiveness of Internal Control within Business Units as follows:
1. Secara umum pada tingkat entitas sudah memadai, namun masih perlu peningkatan dalam hal:
1. In general, this internal control is relatively sufficient at entity level, yet some improvements are necessary:
a. Perlunya pembekalan oleh Manajer Unit terhadap perangkatnya melalui rapat kerja harian, mingguan dan bulanan serta mensosialisasikan SE/SI yang baru
a. Need of coaching by Unit Manager to the subordinates during daily, weekly and monthly meeting and socialization of new SE/SI.
b. Memberdayakan tim verifikasi yang ada di Unit untuk melakukan pengawasan internal secara rutin
b. Empower verification team within the Unit to intensify internal control on routine basis.
c. Pemenuhan peningkatan keahlian SDM berupa pendidikan dan pelatihan agar diajukan secara berkala sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia
c. Improve the skills of human resources with education and training on periodic basis subject to the needs and budget available.
2. Pada tingkat operasional, hal-hal yang perlu ditingkatkan yaitu menyangkut kepatuhan terhadap peraturan SE/SI antara lain Permintaan uang kerja yang tidak cermat berdasarkan estimasi, pengendalian bahan baku persediaan gudang (Rekg. 300) agar tidak menjadi slow moving belum optimal, serta perlunya peningkatan terhadap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
2. At operational level, aspects that must be further improved include compliance to SE/SI such as inaccurate estimates of budget allocation, non optimum material stock control in warehouse (Rekg.300) that may cause slow moving, and needs of improvement in goods and service procurement.
Sepanjang tahun 2013 perusahaan berusaha maksimal melaksanakan seluruh kegiatan dengan mengacu kepada Standar Operasional Prosedur yang ada,sehingga temuan kegiatan yang tidak sesuai prosedur semakin berkurang dan sifatnya tidak material. Perusahaan terus melaksanakan upaya penyempurnaan sistem dan prosedur agar sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis perusahaan. Evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dilaksanakan secara berkelanjutan (on-going monitoring), terpisah (separate evaluation) dan tindaklanjut rekomendasi hasil review, evaluasi dan audit.
In 2013, the Company took maximum efforts to perform all activities in compliance with the specified Standard Operating Procedure, from which it was found that activities executed not consistent with the established procedure tended to decrease or if found they were immaterial character. The Company will continue improving its system and procedure according to the needs and busines activities. Evaluation to the effectiveness of internal control system is made on continual basis (on-going monitoring), separate evaluation and follow-up actions to the recommendations, as well was evaluation and audit.
F. Whistleblowing System
F. Whistleblowing System
Sesuai dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara. Perseroan telah merevisi Peraturan Bersama Dewan Komisaris Dan Direksi Nomor DK-60/Per/XI/2013 dan 04.03/ PER/13/XI/2013 Tentang Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System)
Pursuant to Decree of the Secretary of SOE Ministry Number SK-16/S.MBU/2012 of 6 June 2012 concerning Key Performance Indicators and Good Corporate Governance to State Owned Enterprises (SOEs), the Company has revised Joint Decree of BoC and BoD Number DK-60/Per/XI/2013 and 04.03/PER/13/XI/2013 concerning Whistleblowing System.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Unit Pengelola Pengaduan Pelanggaran
Whisthleblowing System Unit (UP3)
Perusahaan menetapkan Unit Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (UP3) yang berkedudukan di Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI).UP3 mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
The Company sets of Whistleblowing System Unit attached to Internal Supervision Unit Division (SPI). This Whistleblowing Unit has responsibilities of:
1. Menerima dan melakukan verifikasi atas pengaduan pelanggaran;
1. Receiving and verifying the reported wroingdoings;
2. Menganalisa bukti-bukti yang ada;
2. Analyzing the evidence; 3. Maintaining confidentiality of whistleblower;
3. Menjaga kerahasiaan Pelapor; 4. Menerima laporan dari Pelapor atas tindakan tekanan atau ancaman dari Pelapor;
4. Receiving report from whistleblower of pressure and threat addressed to him/her;
5. Melakukan sosialisasi kepada Karyawan dan Pemangku Kepentingan;
5. Making socialization to employees and stakeholders;
6. Mengelola adminitrasi pengaduan pelanggaran;
6. Administering the reported wrongdoings;
7. Membuat laporan berkala kepada pengelolaan pengaduan pelanggaran.
Direksi
atas
7. Preparing periodic whistleblowing reports to Board of Directors
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran
Whistleblowing Management (UP3) Team
Apabila berdasarkan hasil verifikasi UP3, laporan pengaduan perlu ditindaklanjuti dengan investigasi, maka UP3 mengusulkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris untuk membetuk Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran (TP3).
If based on the results of verification made by UP3, the reported wrongdoings need to be followed with investigation, UP3 will propose to Board of Directors or Board of Commissioners to set Whisthleblowing Team (TP3).
TP3 dibentuk berdasarkan penetapan dari Direksi berdasarkan usulan dari UP3. Apabila yang melakukan pelanggaran adalah Direksi, maka TP3 ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pembentukan TP3 berdasarkan Keputusan Direksi atau Dewan Komisaris, yang personilnya berasal dari perwakilan, satuan pengawas intern, hukum/ legal, akuntansi, keuangan dan Bagian lain sesuai kompetensi dan keahliannya.
PT3 Team is established under decree of Board of Directors at proposal of UP3. If the alledged wrongdoings are committed by Board of Directors, TP3 Team will be established by Board of Commissioners. The formation of TP3 under decree of Board of Directors or Board of Commissioners will have members of their representatives, interal supervision unit, legal section, accounting section, finance section and other divisions with expertise and competency as necessary.
TP3 dalam melaksanakan tugas berwenang antara lain untuk :
In performing the tasks, TP3 Team will be authorized to:
1. Meminta penjelasan kepada pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan dengan dugaan pelanggaran;
1. Ask clarification to the parties relating to the alledged wrongdoings;
2. Meminta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran
2. Asks documents relating to the alledged wrongdoings.
Apabila dipandang perlu, TP3 dalam melaksanakan investigasi dapat didampingi oleh eksternal investigator.
If necessary, TP3 Team in performing investigation can be accompanied by external investigators.
Pengaduan Atas Pelanggaran
Reporting the Wrongdoings
Karyawan diwajibkan untuk melaporkan kepada Perusahaan apabila ada indikasi/dugaan pelanggaran dalam pengelolaan Perusahaan. Perusahaan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran dari Pelapor yang mencantumkan identitasnya dan buktibukti yang sah.
Employees are required to report to Company any indication and/or allegation of wrongdoings in Company management. The Company must receive and deal with wrongdoings reporting by whistleblower indicating identities and legitimate proofs.
Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan kepada UP3, yaitu:
Types of wrongdoings that can be reported to UP3 are:
1. Benturan kepentingan;
1. Conflict of Interest;
2. Korupsi;
2. Corruption;
3. Pencurian atau penggelapan;
3. Thefts or embezzlement;
Annual Report PTPN IV 2014
135
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
4. Pelanggaran proses pengadaan barang/jasa;
4. Violation in goods/service procurement process;
5. Penyalahgunaan jabatan/kewenangan;
5. Abuse of power
6. Suap/gratifikasi
6. Bribery/gratification.
Pelapor dalam menyampaikan laporan dugaan pelanggaran harus dilengkapi copy identitas dan bukti-bukti yang sah yang berkaitan dengan pelanggaran yang disampaikan. Apabila Pelapor dalam menyampaikan laporan mewakili badan hukum harus dapat dibuktikan Pelapor mempunyai kewenangan mewakili badan hukum.
Whistleblower in reporting the alledged wrongdoings must attach copy of his/her identity and other legitimate evidence relating to the reported wrongdoings. If whistleblower is representing a legal body, it must be proved that he/she has competency of representing such legal body.
UP3 memberikan tanda terima atas pengaduan pelanggaran yang diajukan secara tertulis oleh Pelapor.
UP3 will issue receive for the wrongdoings reported in writing.
Seluruh proses penerimaan pengaduan pelanggaran dicatat dan diadministrasikan oleh UP3, minimal memuat:
The entire process of receiving wrongdoing allegation will be recorded and administered by UP3, minimum containing:
1. Nomor registrasi.
1. Registration Number
2. Tanggal penerimaan.
2. Date of report
3. Petugas penerima.
3. Official receiving the report
4. Deskripsi singkat pengaduan.
4. Brief description of the reported wrongdoing
Pengaduan pelanggaran yang dapat diproses oleh UP3 adalah dugaan pelanggaran yang terjadi selambatlambatnya 4 (empat) tahun pada saat laporan pengaduan disampaikan.
The reported wrongdoings that can be further processed by UP3 are alledged wrongdoings taking place no later than 4 (four) years as from the reporting.
Apabila hasil investigasi menyimpulkan pengaduan mengandung itikad tidak baik atau mengandung unsur fitnah, maka Pelapor dapat dilakukan penuntutan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
If the investigation concludes the reported wrongdoings contain bad faith or untrue, the whistleblower may be liable for accusation subject to the applicable laws.
Mekanisme Pengaduan
Whitstleblowing Mechanism
Perseroan telah mempersiapkan mekanisme pengaduan terhadap pelanggaran yang dilakukan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan yaitu :
The Company has prepared a whistleblowing mechanism for wrongdoings committed by Board of Commissioners, Board of Directors or Employees, to wit:
•
Perusahaan menyediakan saluran Laporan Pelanggaran secara tertulis atau email melalui : pengaduan@ptpn4. co.id atau www.ptpn4.co.id/wb Laporan juga dapat disampaikan melalui portal electronic room yang dikelola oleh UP3.
•
The Company provide channels for the reporting of wrongdoings in writing or email via:pengaduan@ptpn4. co.id or www.ptpn4.co.id/wb. The report can be also submitted through electronic room portal managed by UP3.
•
Setiap pelapor akan menerima bukti tanda terima pelaporan yang mencantumkan nomor registrasi pelaporan.
•
Whistleblwer reporting the alledged wrongdoings will be given with a receipt indicating the registration number of repor.
•
Atas laporan yang diterima, untuk proses selanjutnya UP3 menyampaikan laporan sebagai berikut:
•
For the received report, UP3 will send report as follows:
1. Apabila yang dilaporkan Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama. 2. Apabila yang dilaporkan Direksi, maka laporan diteruskan kepada Dewan Komisaris.
136
Laporan Direksi Report from Board of Directors
1. If the reported party is Board of Commissioners or supporting organs of Board of Commissioners, the report will be transmitted to President Director; 2. If the reported party is Board of Directors, the report will be transmitted to Board of Commissioners;
3. Apabila yang dilaporkan karyawan, maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama dan Direktur yang membawahi Direktorat dimana diduga terjadi pelanggaran.
3. If the reported party is employee, the report will be transmitted to President Director and Director of Directorate in which the wrongdoings is alledgedly taking place.
•
Dalam melakukan verifikasi, apabila dibutuhkan UP3 dapat melakukan komunikasi atau meminta keterangan tambahan dari pelapor.
•
During verification, if necessary UP3 can make communication or ask additional information to the whistleblower.
•
UP3 melakukan verifikasi atas laporan pengaduan yang masuk dan akan memutuskan perlu tidaknya dilakukan
•
UP3 will verify the reported allegation and decides whether further investigation to the reported
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
wrongdoings is necessary or not within 30 (thirty) working days and can be extended no later than 14 (fourteen) working days.
investigasi lebih lanjut atas laporan pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 14 (empat belas) hari kerja. •
Apabila berdasarkan hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi laporan tidak benar, maka UP3 tidak menindaklanjuti laporan. Apabila berdasarkan buktibukti yang ada, memperlihatkan indikasi adanya pelanggaran, maka UP3 dapat memproses ke tahap investigasi.Laporan yang terbukti memuat indikasi awal pelanggaran berdasarkan verifikasi UP3, dapat dimintakan informasi perkembangan penanganannya oleh pelapor dengan menggunakan nomor registrasi.
Laporan Keuangan Financial Report
•
If the verification indicates that the report is untrue, UP3 will issue no report. Otherwise, UP3 can process to investigation stage. Report containing preliminary indication of wrongdoings based on UP3 verification can be re-verified to the whistleblower using registration number.
Tindak Lanjut Investigasi
Investigation
TP3 menyampaikan hasil investigasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris (sesuai organ yang menetapkan TP3). Setelah selesai investigas, TP3 menyerahkan seluruh dokumen kepada UP3 untuk didokumentasikan. Apabila berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh TP3 terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris, maka Direksi atau Dewan Komisaris (organ yang tidak melakukan pelanggaran) menyampaikan hasil investigasi TP3 kepada Pemegang Saham. Apabila Karyawan yang melakukan pelanggaran, maka Direksi dapat memberikan sanksi:
TP3 Team submits the results of investigation to Board of Directors or Board of Commissioners (subject to organ establishing TP3 Team). If the investigation of TP3 Team proves wrongdoings by Board of Directors or Board of Commissioners, then Board of Directors or Board of Commissioners (not committing wrongdoings) will submit TP3 Team’s investigation report to Shareholders. For wrongdoing by employee, Board of Directors may impose sanctions of:
1. Surat Peringatan; atau
1. Warning letter; or
2. Penurunan Golongan; atau
2. Demotion; or
3. Diberhentikan dari jabatannya; atau
3. Removal from his/her position; or
4. Pengembalian kerugian Perusahaan; atau
4. Compensate the loss suffered by Company; or
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
5. Employment termination
Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran tindak pidana, maka akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku.
If the investigation indicates criminal wrongdoings, it will be further processed with the applicable criminal laws.
Perlindungan Pelapor
Protection to Whistleblower
Perusahaan (termasuk UP3 dan TP3) wajib memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik sesuai Peraturan ini dan ketentuan peraturan yang berlaku. Seorang Pelapor mempunyai hak yaitu :
The Company (including UP3 and TP3 Team) must give protection to Whistleblower with good faith according to this Regulation or other provisions. A Whistleblower will reserve the rights to:
1. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga dan harta bendanya serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan pengaduan pelanggaran yang disampaikan.
1. Get protection for his/her personal safety, family and assets and free from any threat relating to the reported wrongdoings;
2. Memberikan laporan tanpa tekanan.
2. Report without any duress;
3. Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor dan isi laporan.
3. Assured confidentiality of his/her identities and contents of report;
4. Jaminan perlindungan terhadap perlakukan yang merugikan.
4. Assured protection to discriminatory treatment;
5. Pemecatan yang tidak adil;
5. Unfair dismissal;
6. Perlindungan atas penurunan jabatan atau pangkat;
6. Protection from demotion;
7. Perlindungan atas pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk.
7. Protection from harassment or discrimination of any kind.
Annual Report PTPN IV 2014
137
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Jaminan kerahasiaan identitas sebagaimana dimaksud diatas diberikan oleh Perusahaan sampai laporan pegaduan diproses sesuai ketetuan hukum yang berlaku.
Assurance to the confidentiality of identities as referred above will be given by the Company until the the reported wrongdoings processed according to the applicable laws.
G. Pedoman Perilaku
G. Code of Conduct
Untuk terciptanya image perusahaan yang baik dan bersih ditentukan oleh perilaku pelaku bisnis perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan sesama para stakeholder, Pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangan dalam Code Of Conduct. Pada tahun 2013 Perseroan melakukan penyempurnaan terhadap Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. DK-54/Kpts/ XI/2013, 04.03/Kpts/06/XI/2013 tentang Pedoman Perilaku.
To build good and clean image of Company it is necessary to stipulate code of conduct regulating the behaviors of business actors in Company during their interaction or communication with stakeholders. Good image building closely relates to behavior of Company in interacting and getting along with stakeholders. The behaviors of Company are reflected in the bahaviors of its business actors. To regulate these bahaviors, the Company needs of expressing in writing the ethical values as behavior policies and standards expected from or to be possessed by its business actors. Statement and communication of these values are expressed in Code of Conduct. In 2013, the Company revised its Code of Conduct under Joint Decree of BoC and BoD No. DK-54/Kpts/XI/2013, 04.03/Kpts/06/XI/2013 concerning Code of Conduct.
Code Of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi :
Code of Conduct is prepared as reference for:
1. Pemegang Saham
1. Shareholders
2. Dewan Komisaris 3. Direksi 4. Karyawan Pimpinan 5. Karyawan Pelaksana 6. Mitra bisnis dan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
2. Board of Commissioners 3. Board of Directors 4. Managerial Employees 5. Executing Employees 6. Business Partners having interest with Company
Code Of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di PTPN IV dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. PTPN IV dalam hal ini telah menyampaikan dan mensosialisasikan buku pedoman prilaku kepada seluruh karyawan. Bagi pihak luar yang berkepentinngan dengan perusahaan dapat diakses melalui website perusahaan yaitu www.ptpn4.co.id.
Code Of Conduct is guidance for all business actors in PTPN IV in taking stance and behaving during performing the day-to-day activities and in interacting with co-workers, business partners and other interested parties. PTPN in this case has distributed and socialized Code of Conduct manual to all employees. For external parties having interest with Company can access this Code of Conduct at www.ptpn4. co.id.
Manakala manajemen menerima informasi yang berisi tentang adanya indikasi penyimpangan terkait Sistem Operasional Prosedur perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun pihak luar, manajemen bersikap terbuka dan menindaklanjuti dengan prinsip kehati-hatian. Seluruh informasi tersebut akan diteliti kebenarannya oleh Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) melalui langkah-langkah sebagai berikut :
When the management receives information indicating irregularity to Company’s Standard Operating Procedure system, either from internal or external source, the management must be open and take follow-up actions while keeping prudent principles. All information will be verified its accuracy by Internal Supervision Unit (SPI) Division through the following steps:
1. Melakukan identifikasi informasi untuk membedakan antara fakta dan opini.
1. Information identification to separate facts and opinions;
2. Melakukan konfirmasi kepada Bagian fungsional terkait.
2. Confirmation to the related functional division;
3. Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik.
3. Administrative or physical examination
4. Menindaklanjuti hasil temuan secara berjenjang, sesuai peraturan perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
138
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
4. Follow-up actions to the findings according to Company Regulation and laws and regulations in force.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Pelanggaran Terhadap Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Violation against Code of Conduct
Dalam upaya penegakan terhadap pedoman perilaku, Perseroan telah membuat mekanisme pelaporan sebagai berikut :
To uphold the implementation of Code of Conduct, the Company has prepared the following reporting mechanism:
•
Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana dilaporkan kepada pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada Bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat.
•
Violation committed by Managerial Employees and Executing Employees will be reported to the head of working unit with copy sent to Division as decided by Board of Directors in Head Office.
•
Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan setingkat Manejer dilaporkan kepada Direksi Bidang terkait dengan tembusan kepada Bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat.
•
Violation committed by Managerial Employees of Manager will be reported to Board of Directors with copy sent to Division as decided by Board of Directors in Head Office.
•
Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dilaporkan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN dan Bagian di Kantor Pusat.
•
Violation by Board of Directors will be reported to Board of Commissioners with copy sent to SOE Minister and Division as relevant in Head Office.
•
Pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilaporkan kepada Menteri BUMN dan tembusan kepada Bagian di Kantor Pusat.
•
Violation by Board of Commissioners will be reported to to SOE Minister and with copy sent to Division as relevant in Head Office
•
Pelaporan pelanggaran harus disertai data atau bukti-bukti yang mendukung agar dapat dilakukan pemeriksaan atas laporan tersebut.
•
Any reported violation must be corroborated with supporting evidence as basis for investigation.
Perlindungan Terhadap Pelapor
Protection to Whistleblower
Dewan Komisaris atau Direksi atau Pimpinan Unit Kerja atau Bagian yang menerima laporan pelanggaran tersebut wajib melindungi kerahasiaan si pelapor untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada si pelapor.
Board of Commissioners or Board of Directors or Heads of Working Unit or Division receiving report of violation must proect the identity of whistleblower to prevent any unexpected incident againt him/her.
Sanksi atas Pelanggaran Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Sanctions against violation to Code of Conduct
Kepada pelaku bisnis yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan.
To business actor who is proved to commit violation at whatsoever degree will receive disciplinary sanction or other sanctions according to laws and regulations and Company’s regulation.
Terbukti atau tidaknya suatu pelanggaran terhadap pedoman perilaku harus ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan. Pengenaan sanksi dilakukan secara tertulis oleh:
Whethter the violation against Code of Conduct is proved or not it must be decided based on investigation. Sanctions will be imposed in writing by:
•
RUPS/Pemegang saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN.
•
GMS/shareholders for violation by Board Commissioners with copy sent to SOE Minister.
•
RUPS/Pemegang saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
•
GMS/Shareholders for violation by Board of Directors with copy sent to Board of Commissioners.
•
Direktur apabila pelanggaran dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana.
•
Director for violation by Managerial Employees and Executing Employees.
Untuk membangun paradigma bisnis yang terintegrasi dengan visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan dalam RJP Perusahaan tahun 2015-2019, Perseroan telah menetapkan tata nilai perusahaan yang disingkat dengan PRIMA yaitu
of
To establish business paradigms integrated with the vision and mission set out by Company in RJP (Long-Term Plan) 2015-2019, the Company has formulated corporate values abbreviated PRIMA, i.e.:
Annual Report PTPN IV 2014
139
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
1. Profitability (mengutamakan profit)
1. Profitability
2. Responsibility (bertanggung jawab terhadap stakeholder)
2. Responsibility
3. Integrity (menjunjung integritas)
3. Integrity
4. Market Ahead (selalu yang terdepan)
4. Market Ahead
5. Accountability (terpercaya)
5. Accountability
H. Tindakan Gratifikasi
H. Gratification
Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para pihak baik internal maupun eksternal yang saling menjalin kerjasama yang harmonis, serasi dan berkesinambungan dengan tidak melupakan etika dan prinsip-prinsip GCG. Terkait dengan hubungan bisnis, maka hal yang sering terjadi dalam praktek kegiatan kerja seharihari selalu muncul dan tidak terhindarkan adalah adanya gratifikasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Oleh sebab itu untuk menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, maka perlu diatur hal-hal yang terkait dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya di lingkungan perusahaan.
Business activities of the Company are normally not separated from the relation and interaction with various parties both internal and external to foster harmonious, mutual and sustainable cooperation without compromising ethics and GCG principles. With regard to business relation, gratification practices of one party to another party are frequent and sometimes unavoidable. Nevertheless, to maintain business relation with stakeholders, it is therefore necessary to regulate this gratification and its reporting mechanism in Company.
Perseroan menerbitkan Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. 04.03/PER/12/XI/2013 tentang Pedoman Penanganan Gratifikasi. Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi perusahaan karena Gratifikasi tersebut dapat menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perusahaan.
The Company has issued Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directros No. 04.03/PER/12/ XI/2013 concerning Gratification Manual. Gratification must be dealt with by the Company since it may turn into briberies and corruptions, which are criminal and unless managed appropriately it can bring about negative impacts and image to the Company.
Prinsip Dasar Gratifikasi
Basic Principles of Gratification
a. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan
a. Giving Gift/Souvenirs and Entertainment
Semua insan perusahaan DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiah/ cinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. b. Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Semua insan perusahaan yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya (keluargainti), DILARANG untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau tidak langsung hadiah/cinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing perusahaan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/ jabatannya.
140
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Employee shall NOT directly or indirectly give gift/ souvenirs and or entertainment to any party having business relation to or competitor of Company aiming to acquire information or any matter which is in contravention with laws and regulations or to influence such party so as to do or not to do something relating to his/her position.
b. Receiving Gift/Souvenirs and Entertainment
Employee bacuse of his/her position and or family members (core family) shall NOT receive or ask directly or indirectly gift/souvernirs/entertaintment from other party having business relation or competitor aiming to acquire information or any matter which is in contravention with laws and regulations or to influence such party so as to do or not to do something relating to his/her position.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Insan perusahaan apabila ditawarkan/diberikan hadiah/ cinderamata dan atau Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, wajib MELAKUKAN PENOLAKAN dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada pihak ketiga.
Employee if offered/given with gift/souvenirs and or entertaintment in contravention with provisions herein MUST REJECT in polite manner while depicting the policy and regulation of Company in this respect to such third party.
Gratifikasi yang Tidak Perlu Dilaporkan
Gratification not necessarily reported
Gratifikasi yang diperbolehkan untuk diterima oleh insan perusahaan adalah gratifikasi dalam hal:
The following gratification is allowed to receive by employees:
•
Diperoleh dari hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point, rewards, atau souvenir/cenderamata yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan.
•
Obtained as direct gift/drawing, discount/rabate, voucher, point, rewards or souvenir generally applicable and having no relation with certain position.
•
•
Diperoleh karena prestasi akademis atau non akademis (kejujuran/perlombaan/kompetensi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan.
Obtained from academic or non-academic achievements (honesty/contest/competency) at personal expense and having no relation with certain position.
•
Diperoleh dari keuntungan/bunga/bagi hasil dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum, dan tidak terkait dengan kedinasan.
•
Obtained from profits/interest/profit sharing as a result of fund placement, investemnet or share ownership as generally applicable and having no relation with certain position.
•
Diperoleh dari kompetensi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari insan perusahaan, tidak melanggar benturan kepentingan dan pedoman perilaku.
•
Obtained from professional competency having no relation with position, main duties and function of employee concerned, without any conflict of interest and in compliance with the applicable regulations.
•
Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan,
•
Obtained from bloodline relation until two degrees vertically or one degree horizontally insofar containing no conflict of interest.
•
Diperoleh dari hubungan keluarga sendiri dalam garis keturunan satu derajat atau dalam garis keturunan
•
Obtained from marriage in one degree vertically or in one degree horizontally insofar
Annual Report PTPN IV 2014
141
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
containing no conflict of interest.
kesamping satu derajat, semanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan. •
Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga, sebagaimana huruf (e) dan (f ) terkait dengan hadiah perkawarinan, khitanan anak, ulang tahun, kegiatan keagamaan/adat/tradisi, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan.
•
Obtained from the parties with family relation as referred to letter (e) and (f ) as a result of marriage, circumcision, birthday, religious/traditional/customary rites and not from the parties with conflict of interest with the employees of Company.
•
Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan perusahaan.
•
Obtained from other parties because of hardship or disaster and not from the parties having conflict of interest with the employees of Company.
•
Diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan, seperti rapat, seminar, workshop, konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, yang berlaku secara umum, berupa seminar kits, sertifikat dan plakat/cenderamata.
•
Obtained from formal activities such as meeting, seminars, workshops, conferences, training or alike as generally applicable such as seminar kits, certificates and plaques/souvenirs.
•
Diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum.
•
Obtained from formal events by the nature of meals and beverages as generally applicable.
Mekanisme Pelaporan
Reporting Mechanism
•
•
•
142
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Apabila terdapat penerimaan hadiah/cinderamata dan atau hiburan diluar batasan yang sudah diatur perusahaan, maka insan perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui:
For any receipt of gift/souvernir and or entertainment beyond the provisions set out by the Company, any employee whow knows it must report:
1. Atasan langsung
1. Immediate Superior
Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan oleh insan perusahaan yang menerima hadiah/ cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal sejak penerimaan, dengan menyampaikan form penerimaan hadiah/ cinderamata dengan contoh format sebagaimana diatur pada pedoman penanganan gratifikasi, atau dapat diunduh dari website perusahaan.
2. Sistem Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran/ Whistleblowing
2. Management Wistleblowing
System Pelaporan melalui whistleblowings system dilakukan apabila pelapor adalah insan perusahaan atau pihak-pihak lainnya yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui gratifikasi di perusahaan yang memiliki potensi untuk terjadinya penyalahgunaan wewenang/jabatan. Pelaporan melalui sistem pelaporan pelanggaran/ whistleblowingsystem melalui electronic room yang akan diatur pada peraturan tersendiri, dimana pelapor yang akan dilayani adalah pelapor yang mencantumkan identitas dan buktibukti yang jelas atau pelapor tidak mencantumkan identitas namun melampirkan bukti-bukti yang dapat diyakini adalah benar.
Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misalnya makanan dan minuman), maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan bukti tanda penyerahan kepada Manajemen Risiko dan GCG selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
•
Report to immediate supervisor made by employee receiving gift/sourvernir no later than 7 (seven) working days as from the date of receipt by submittinf gift/souvenir receive form in format as established in Gratification Code or downloaded from Company’s website.
System
Reporting
Violations,
Whistleblowing System if reported by employee or other part with indirect involvement but knows the such gratification is potential for power abuse. Reporting to whistleblowing system can be made through electronic room that will be established in separate regulation, in which only whistleblower indicating his/her identity and clear evidence will be considered or despite no identity but attaching evidence, which is considered true.
For non-durable goods (such as foods and beverages), they can be redistributed to Social Institutes and the receipt must be submitted to Risk Management and GCG Division no later than 14 (fourteen) working days after the receipt.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
•
Untuk penerimaan yang merupakan barang yang tidak cepat kadaluwarsa (misalnya uang, emas, dan lainnya) wajib disimpan di Bagian Keuangan di lingkungan kerja insan perusahaan yang bersangkutan, sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada bagian Manajemen Risiko dan GCG selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud.
•
For durable goods (e.g. money, gold, etc.) they must be kept in Finance Division to which the employee attached until their ownership status is decided by KPK (Corruption Eradication Commission) while submitting evidence and receipt of custody to Risk Manageemnt and GCG Division no later than 14 (fourteen) working days after the receipt.
•
Manajemen Risiko dan GCG membuat rekapitulasi penerimaan hadiah/cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal penerimaan tersebut oleh insan perusahaan, serta menyusun formulir standar tambahan terkait berita acara selain yang diatur dalam pedoman penanganan gratifikasi.
•
Risk Management and GCG recapitulates the received gifts/sourvernirs and report to KPK (Corruption Eradication Commission) no later than 30 (thirty) working days as from the receipt and prepare additional standard form other than those set out in Gratification Code.
•
Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh karyawan PTPN IV yang menerima hadiah dengan nilai diatas Rp. 1.000.000,- dari acara yang diselenggarakannya (pernikahan, khitanan dll), wajib mengisi formulir yang telah dibuat dalam pedoman gratifikasi, dan diserahkan kepada Bagian Manajemen Risiko dan GCG.
•
Board of Directors, Board of Commissioners and Employees of PTPN IV receiving gifts with value in excess of Rp1,000,000 from events they hold (e.g. wedding party, circumcision, etc.) must fill out form as provided in Gratification Code and submitted to Risk Management and GCG Division.
I. Benturan Kepentingan
I. Conflict of Interest
Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), adalah situasi dimana terdapat konflik kepentingan insan perusahaan memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tidak sengaja) dalam perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga tugas yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan dengan obyektif dan berpotensi merugikan perusahaan.
Conflict of Interest is a situation where the interest of employees is conflicting because of his/her position and authorities (either intentionally or not) with the interest of Company, which is in favor of his/her personal, family and group interests preventing objective implementation of the given tasks and potential causing losses to Company.
Perseroan telah menyusun Peraturan Bersama Dewan Komsairis dan Direksi No. 04.03/PER/11/XI/2013 dan 04.03/PER/11/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013 tentang Pedoman Benturan Kepentingan.
The Company has prepared Joint Decree of Board of Commissioners and Board of Directors No. 04.03/PER/11/ XI/2013 and 04.03/PER/11/XI/2013 of 26 November 2013 concerning Conflict of Interest Code.
Bentuk – bentuk Benturan Kepentingan
The forms of Conflict of Interest
•
Situasi yang menyebabkan insan perusahaan menerima gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah/cinderamata atau hiburan atas suatu keputusan atau jabatan yang menguntungkan pihak yang memberi.
•
Situation causing employee receive gratification or give or receive gift/souvenirs or entertainment for a decision or position, which is in favor of the giving party.
•
Situasi yang menyebabkan penggunaan asset jabatan dan atau perusahaan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
•
Situating causing the use of assets, positions and or Company for personal or group interests.
•
Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan atau perusahaan dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
•
Situation causing the use of confidential occupational information or Company for personal or group interest;
•
Situasi perangkapan jabatan di beberapa perusahaan yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga dapat menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya.
•
Situation of double jobs in several companies with either direct or indirect relation with the Company, similar or unsimilar companies that may incite power abuse of one position to the other.
Annual Report PTPN IV 2014
143
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
•
Situasi yang memberikan akses khusus kepada insan perusahaan atau pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya diberlakukan.
•
Situation of giving special access to employee or certain party not in compliance with the specified procedures and provisions.
•
Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak sesuai dengan prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi.
•
Situation of causing supervision process not consistent with the specified procedure because of influence and expectation of the supervised party.
•
Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi yang obyek tersebut merupakan hasil dari si penilai.
•
Situation where authority of assessing the qualification of object resulting from the supervised party.
•
Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan.
•
Situation of generating opportunity for power abuse.
•
Situasi dimana terdapat jabatan rangkap yang secara nyata tidak memenuhi tata kelola perusahaan yang baik dan nyata akan menimbulkan benturan kepentingan.
•
Situation of double jobs likely not in conformity with good corporate governance and potential to spark conflict of interest.
•
Situasi memperjualbelikan rahasia jabatan, dan atau mengambil keuntungan dari rahasia jabatan.
•
Situation of selling occupational secrets and or taking benefits from such occupational secrets.
•
Situasi dimana seseorang dapat menentukan sendiri besarnya gaji/remunerasi.
•
•
Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham pihak masyarakat.
•
Situation in which an individual can set his/her own salary/remuneration. Situation of receiving offer of purchasing shares for public.
•
Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan wewenang.
•
Situation that enables the use of inappropriate discretion.
•
Situasi yang memungkinkan untuk memberikan informasi lebih dari yang telah ditentukan perusahaan, keistimewaan maupun peluang bagi calon penyedia Barang/Jasa untuk menang dalam proses Pengadaan Barang/Jasa di Perusahaan.
•
Situation that enables of giving excessive information more than that specified by Company, privilege or opportunity for prospective Goods/Service suppliers to win in goods/service procurement process in the Company.
•
Situasi dimana terdapat hubungan afiliasi/ kekeluargaan antara insan perusahaan dengan pihak lainnya yang memiliki kepentingan atas keputusan dan/atau tindakan insan perusahaan sehubungan dengan jabatannya di perusahaan.
•
Situation where there is on affiliate relationship/ kindship between human enterprise with other parties who have an interest in the decision and/or action in connection with his human enterprise company.
Mekanisme Pelaporan Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Reporting Mechanism
1. Apabila terjadi situasi Benturan Kepentingan, maka Insan perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui:
1. In the event of Conflict of Interest, employee must report it through:
a. Atasan Langsung
Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan apabila pelapor adalah insan perusahaan yang terlibat atau memiliki potensi untuk terlibat secara langsung dalam situasi benturan kepentingan. Pelaporan dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada Atasan Langsung untuk disampaikan kepada Bagian MR dan GCG up. Unit Pengelola Pelaporan Pelangaran (UP3) untuk dikelola tata administrasinya. b. Sistem Pelaporan System
Pelanggaran/Whistleblowing
Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/ Whistleblowing System dilakukan apabila pelapor adalah insan perusahaan atau pihak-pihak lainnya (pelanggan, mitra kerja dan masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui adanya atau potensi adanya benturan
144
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
a.
Immediate Superior
Reporting through Immediate Superior will be made if an employee is engaged or potentially engaged in conflict of interest situation. The reporting is made by submitting Potential Conflict of Interest Statement to Immediate Superior for submission to MR and GCG Division, attention to UP3 for administration.
b.
Whistleblowing System
Reporting through Whistleblowing System will be made if the whistleblower is employee or other parties (customers, business partners and community) with no direct inveolvement but knows the existence of and potential conflict of interest in the Company.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
kepentingan di perusahaan. Pelaporan melalui Sistem Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System. 2. Pelaporan atas terjadinya benturan kepentingan butir 1b di atas, harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan perusahaan tertentu ataupun didasari oleh kehendak buruk/fitnah.
2. Reporting of conflict of interest as indicated in point 1 b above must be for good faith and not constitute personal grievance over certain policy or inspired by bad faith.
Sanksi Terhadap Benturan Kepentingan
Sanctions against Conflict of Interest
Setiap insan perusahaan yang terbukti melakukan tindakan Benturan Kepentingan akan ditindaklanjuti sebagai berikut:
Employee who is proved engaged in Conflict of Interest will be processed as follows:
1. Pihak yang terbukti memiliki benturan kepentingan dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan, terlibat dalam tim dan atau proyek yang terbukti yang bersangkutan memiliki benturan kepentingan.
1. Any party proved of having conflict of interest shall not be engaged in decision making process, participating in a team and or poject where his/her conflict of interest is obvious.
2. Demosi jabatan berdasarkan peraturan internal yang berlaku.
2. Demotion subject to internal regulations in force.
3. Evaluasi terhadap jabatan yang diemban oleh Bagian Sumber Daya Manusia untuk menentukan cakupan kewenangan dan atau pemilihan salah satu jabatan yang dijabat rangkap, dan atau evaluasi lainnya yang diperlukan.
3. Evaluation to position held by HR Division to decide the span of authorities and or selection of positions for double jobs and or other evaluation as necessary.
4. Sanksi lain yang ditentukan peraturan internal perusahaan terkait.
4. Other sanctions as established in internal regulations.
5. Direksi dan atau Dewan Komisaris yang terbukti memiliki benturan kepentingan akan dilaporkan kepada Pemegang saham.
5. Board of Directors and or Board of Commissioners proved of having conflict of interest will be reported to Shareholders.
6. Bagi pihak yang diwajibkan untuk membuat surat pernyataan sebagaimana terlampir namun tidak membuat dan melaporkannya kepada perusahaan melalui unit pegelolaan terkait akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
6. For party required to make statement as attached but failed to do so and not report to Company through the related management unit will be liable for sanctions as prescribed in the applicable regulations.
J. Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
J. Disclosure of Affiliation Relation of Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders
Seluruh anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak mempunyai hubungan afiliasi baik antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Direksi dengan Dewan Komisaris, anggota Direksi dengan Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris dengan Komisaris lainnya dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham.
Members of Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders shall not have affiliation relation of Board of Directors member with the other members, member of Board of Commissioners with other members, member of Board of Directors with member of Board of Commissioners, member of Board of Directors with shareholders, member of Board of Commissioners with other member and member of Board of Commissioners with shareholders.
K. Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, Baik Langsung Maupun Tidak Langsung, Sampai Kepada Pemilik Individu.
K. Information of Majority Shareholders, Controlling Shareholders, Directly or Indirectly to Individual Owners
PT Perkebunan Nusantara IV merupakan Perusahaan Non Listed dengan status anak perusahaan BUMN denganKepemilikan saham dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90% dan Negara Republik Indonesia 10%. Oleh sebab itu Direksi, Dewan Komsairis maupun masyarakat tidak mempunyai saham perusahaan secara umum.
PT Perkebunan Nusantara IV is a non-listed company with status of Subsidiary of SOE with shares owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) for 90% and the other 10% held by the State of Republic of Indonesia. In light of that, Board of Directors, Board of Commissioners and community hold no shares in the Company.
Annual Report PTPN IV 2014
145
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
L. Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi oleh Perusahaan, Entitas Anak, Anggota dewan Komisaris dan/Atau Anggota Direksi
L. Significant Case Faced by Company, Subsidiary Entities, Members of Board of Commissioners and/ or Board of Directors
Pada tahun 2014 tidak ada perkara penting yang sedang dihdapai oleh perusahaan Entitas Anak, Anggota Dewan Komisaris dan/Atau Anggota Direksi
In 2014 no significant case is faced by Company, Subdisiary Entity, Members of Board of Commissioners and/or Board of Directors.
M. Akuntan Perseroan
M. Company Accountant
Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan Laporan Induk Perusahaan tahun 2014 telah diaudit olehKantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny – Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limitedyang beralamat di The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia Telp +62-21 29923100 Fax +62-21 29928200, 29928300 Email :
[email protected],
Consolidated Financial Statements and Annual Report of Company 2014 have been audited by Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio & Eny – Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limited having registered office in The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350, Indonesia Telp +62-21 29923100 Fax +62-21 29928200, 29928300 Email :
[email protected],
Opini atas Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara IV dan entitas anak tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Opinions to Consolidated Financial Statement states that the report has been presented in fair manner in all material aspects for financial reports of PT Perkebunan Nusantara IV and subsidiary entities dated 31 December 2014 and financial performance and cash flow for year that ended such date according to Indonesian Financial Accounting Standards. The assignment of Public Accountant Office (KAP) Osman Bing Satrio & Eny – Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limited is for the first time.
Penugasan Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny – Member Of Deloitte Touche Tohmatsu Limitedmerupakan penugasan yang Pertama.
146
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Biaya jasa pelaksanaan audit laporan keuangan tahun 2014 sebesar Rp. 1.030.000.000,- (satu milyar tiga puluh juta rupiah) tidak termasuk Pajak pertambahan nilai dan diluar biaya out of pocket expenses. Kantor Akuntan Publik tersebut juga melaksanakan review atas laporan keuangan per 31 September 2014 dengan biaya Rp. 400.000.000 (empat ratus juta rupiah).
Audit service fees for financial statement year 2014 are to amount Rp1,030,000,000 (one billion thirty million rupiah) not including Income Tax and out of pocket expenses. This Public Accountant Office has also reviewed financial statements per 31 September 2014 at Rp400,000,000 (four hundred million rupiah).
N. Akses Informasi dan Data Perusahaan
N. Access to Company Information and Data
Sesuai dengan Undang – Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Perseroan menyediakan akses informasi dan data perusahaan kepadastakeholder melalui sarana dan prasarana yang disediakan oleh perseroan yaitu :
Pursuant to Law No. 14 of 2008 concerning Public Information Disclosure, the Company discloses corporate information and data to stakeholders through facilities provided by the Company:
•
Alamat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117
•
Company Address Head Office Jl. Letjend. Suprapto No. 2 Medan 20151 Telp : (62-61) 4154 666 Fax : (62-61) 4573 117
•
Kantor Perwakilan Jakarta Jl. Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Fax 021-7231663
•
Representative Office Jakarta Jl. Wijaya X No. 3 Jakarta, 12160 Telp : 021-7231662 Fax 021-7231663
•
Website dan Email Perusahaan Website : http://www.ptpn4.co.id Email :
[email protected]
•
Website and Email Companies Website : http://www.ptpn4.co.id Email :
[email protected]
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
•
Portal Kementerian BUMN Website : http://www.bumn.go.id/ptpn4/
•
SOE Ministry Portal Website : http://www.bumn.go.id/ptpn4/
•
Majalah Bulanan Perusahaan Perseroan menerbitkan majalah internal perusahaan yaitu : MINAT
•
Monthly Magazine Company publishes internal magazine, i.e. MINAT.
Annual Report PTPN IV 2014
147
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PTPN IV juga memanfaatkan limbah kelapa sawit untuk karya seni berupa lukisan yang bernilai. Lukisan dari limbah kelapa sawit tersebut merupakan lukisan terbesar yang dipernah dibuat dari limbah sawit. Atas prestasi tersebut Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas lukisan tersebut kepada PTPN IV. PTPN IV also uses oil palm waste for arts into valuable paintings. PTPN IV has been granted with MURI award (Indonesian Record Museum) for the largest painting made of oil palm waste.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas rutin suatu perusahaan. Pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan bahkan telah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap perusahaan saat ini. PTPN IV sebagai perusahaan perkebunan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, memiliki komitmen moral bahwa entitas bisnis yang baik dapat dibangun dengan memperhatikan keseimbangan antara sasaran-sasaran ekonomi, lingkungan dan social Tujuan Perseroan selanjutnya adalah agar perusahaan dapat berperan aktif dalam menjalankan dan melaksanakan usaha melalui tanggung jawab sosial perusahaan serta peningkatan kesejahteraan di manapun operasional perusahaan. Dengan semangat kebersamaan Perseroan berkomitmen melaksanakan tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan demi mewujudkan keselarasan, keseimbangan, keharmonisan untuk tetap tumbuh mencapai masa depan yang lebih cerah.
Corporate social responsibility is one of important elements, which is inseparable from routine activities of a company. The importance of social and environment responsibility has turn into obligation for company to date. PTPN IV as a plantation company, born and growing amid the societies has moral commitment that good business entity can be only built if the balance of economic, environmental and social targets can be soundly maintained. The next goal of Company is to ensure active participation of Company in running business activities under corporate social responsibility to augment the prosperity of local residents wherever the Company operates. Inspired with solidarity spirit, the Company is highly committed of performing responsibilities to customers, employees, shareholders, communities and environment in all operational aspects so as to reach consensus, balance and harmony toward brighter future.
A. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
A. Social Responsibility to Environment
PTPN IV merupakan perusahaan perkebunan dalam menjalankan operasional perusahaan, PTPN IV berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan hidup disekitarnya dengan menjaga keanekaragaman hayati dan pelestarian sumber daya air.
PTPN IV is a plantation enterprise that in running its business operation will maintain its commitment of preserving environment and surroundings including bid-diversity and water resources.
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
Social Responsibility Policy to Environment
Komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup ialah dengan meminimalisasikan operasional perusahaan yang berpotensi munculnya polusi baik di udara maupun didarat yang dapat mengganggu lingkungan sekitar, adapun kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup yaitu :
Company’s commitment to social and environmental responsibilities is realized by minimizing pollution from activities performed by the Company including air pollution, soil pollution that may disrupt the surroundings. Corporate social responsibility policies to environment are as follows:
1. Reduce atau pengurangan yaitu mengurangi pemakaian suatu barang atau proses pengolahan kelapa sawit sehingga dapat mengurangi limbah.
1. Reduce, i.e. to reduce the consumption of certain goods or process in oil palm processing from which the waste can be reduced.
2. Reuse atau penggunaan kembali yaitu menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai dalam proses pengolahan di Pabrik.
2. Reuse is to use again materials for processing in mills.
3. Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang). Pada prinsipnya, memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
3. Recycle is basically to use again the used goods by processing their materials for further use.
4. Replace atau penggantian yaitu mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.
4. Replace is to replace the consumption of certain goods or to use alternative goods, which are greener and can be used agains.
Annual Report PTPN IV 2014
149
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
150
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
5. Replant atau penanaman kembali yaitu melakukan penanaman kembali dengan memanfaatkan areal – areal disekitar kebun.
5. Replant is to plant in areas surrounding the estates.
Kegiatan yang Dilakukan
Activities Performed
Perseroan dalam kegiatan operasional hariannya telah melakukan berbagai hal untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari dan dapat mengurangi dampak yang negatif pada lingkungan. Adapun kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah :
The Company in its day-to-day operational activities has taken a wide variety of efforts to maintain environment and to reduce negative impacts to the surroundings. Activities executed according to the specified policies are:
1. Meminimalkan dampak polusi udara yang diakibatkan oleh proses produksi Pabrik Kelapa Sawit dengan menjalankan proses-proses produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Minimize air pollution from production process of Oil Palm Mills according to the applicable provisions.
2. Mengawasi dan mengontrol limbah cair yang diakibatkan oleh proses produksi pengolahan kelapa sawit sesuai dengan batas-batas normal yang telah ditentukan oleh Badan Lingkungan Hidup.
2. Supervise and control liquid waste from oil palm based production process within the specified quality standards of Environment Agency.
3. Melakukan daur ulang limbah seperti pemanfataan limbah padat dari proses kelapa sawit menjadi pupuk kompos yang terlebih dahulu dilakukan pengolahan lebih lanjut.
3. Recycle the waste such as solid waste from oil palm processing into compost.
4. Menjaga kebersihan peralatan yang dipakai dalam pengolahan kelapa sawit.
4. Maintain the cleanliness of equipment used in oil palm processing.
5. Membuang limbah padat dan cair pada tempat yang telah sediakan.
5. Dispose solid and liquid waste to the specified places.
PTPN IV juga memanfaatkan limbah kelapa sawit untuk karya seni berupa lukisan yang bernilai. Lukisan dari limbah kelapa sawit tersebut merupakan lukisan terbesar yang
PTPN IV also uses oil palm waste for arts into valuable paintings. PTPN IV has been granted with MURI award (Indonesian Record Museum) for the largest
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
pernah dibuat dari limbah sawit. Atas prestasi tersebut Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas lukisan tersebut kepada PTPN IV.
painting made of oil palm waste.
Sertifikasi Bidang Lingkungan Hidup
Environmental Certification
Komitmen PTPN IV dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Untuk mendukung komitmen tersebut seluruh Pabrik Kelapa Sawit telah melakukan dan mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 14001 – 2008 yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi TUV NORD Indonesia Periode 2014 – 2017 untuk 15 Pabrik Kelapa Sawit dan 1 Pabrik Pengolahan Inti Sawit yaitu
PTPN IV commitment in environment preservation is beyond doubt. To support this commitment, all Oil Palm Mills have applied and acquired Quality Management System Certification ISO 14001 – 2008 issued by TUV NORD Indonesia Certification Agency period 2014 – 2017 for 15 Oil Palm Mills and 1 Palm Kernel Processing Mill, to wit:
PKS Adolina
PKS Dolok Ilir
PKS Air Batu
PKS. D. Sinumbah
PKS Gunung Bayu
PKS Berangir
PKS. Pabatu
PKS Mayang
PKS Ajamu
PKS. Pulu Raja
PKS Tinjowan
PKS Sosa
PKS. Bah Jambi
PKS P. Mandoge
PKS Sawit Langkat
PPIS Pabatu Sertifikasi ini menunjukkan bahwa PTPN IV telah mendedikasikan sistem manajemennya berdasarkan kesadaran lingkungan. Sertifikasi ISO 14001 : 2008 menjadi bukti kelayakan suatu organisasi, bisnis, dan fasilitas manufaktur dalam menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Adapun manfaat penerapan ISO 14001:2008 sebagai berikut :
This certification shows that PTPN IV has dedicated its management on environment preservation. Certification ISO 14001 : 2008 is a proof that an organization, business and manufacturing facility demonstrates its responsibility to the environment. The benefits of ISP 14001 : 2008 application are:
•
Menurunkan potensi dampak negatif terhadap lingkungan
•
Potential negative environmental impacts lessened;
•
Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana dan terstruktur
•
Compliance to environment regulations in more planned and structured manner;
•
Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara negatif dengan pencemaran lingkungan
•
Maintain industrial business image, which is thus far considered negative as the source of environmental pollution;
•
Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi
•
More sensible use of natural resources towards ecoefficiency.
Selain Sertifikasi ISO 14001 : 2008, PTPN IV juga mendapatkan Penghargaan Peringkat Biru Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Periode 2013 – 2014 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Peraih Penghargaan Industri Hijau Level 4 tahun 2014 dari Kementerian Industri.
Apart from Certification ISO 14001 : 2008, PTPN IV also receives Blue Rating of Corporate Performance Rating Program for period 2013 – 2014 from the Ministry of Environment and Forestry and the winner of Green Industry Award Level 4 in 2014 from the Ministry of Industries.
B. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
B. Social Responsibilities to Manpower, Occupational Health and Safety
PTPN IV dalam menjalankan bisnisnya selalu memperhatikan tentang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini menjadi perhatian khusus perusahaan disebabkan untuk mendukung proses bisnis perusahaan dimana sebagian besar karyawan perusahaan bekerja dilapangan sehingga kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting.
PTPN IV in running the business always gives attention to manpower, occupational health and safety. This special attention is to support business process where the majority of employees work in the field and occupational safety and health aspects become crucial issues.
Annual Report PTPN IV 2014
151
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Profil Perusahaan Company’s Profile
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Social Responsibilities to Workers and Occupational Health and Safety
1. Kebijakan Ketenagakerjaan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama yang disusun dan disepakati oleh Manajemen dan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN PTPN IV).
1. Employment policy expressed in Joint Employment Agreement prepared and approved by the Management and Labor Union (SPBUN PTPN IV).
2. Pemberian Jaminan Kesehatan untuk pekerja dan keluarga
2. Health insurance for employees and their families.
3. Perseroan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan asuransi tenaga kerja berupa jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua
3. Company takes out worker insurance, live insurance and old day insurance programs for all employees.
4. Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) diseluruh lokasi kerja perseroan.
4. Provision of portable fire extinghuishers in all work sites in the Company.
Kegiatan Yang Dilakukan
Activities Performed
Kegiatan yang dilakukan perseroan terkait tanggung jawab sosial terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja pada tahun 2014 sebagai berikut :
Activities performed by the Company in social responsibilities to manpower, occupational health and safety in 2014 are as follows:
1. Manajemen dan perusahaan telah melakukan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2014 – 2015dan telah mendapat pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 4 Maret 2014
1. The Management and Company negotiate Joint Employment Agreement (PKB) for period 2014 – 2015 and approved by Manpower and Transmigration Agency of North Sumatra Province on 4 March 2014.
2. Melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan Bulan K3 bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sumatera Utara.
2. Implement and participate in Occupational Health and Safety Month with North Sumatra Manpoer and Transmigration Agency.
3. Melakukan Audit Eksternal SMK3 sebagai penilaian tingkat kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan.
3. Conduct External Audit on Occupational Health and Safety and Environment to assess the health and safety of employees in Company.
4. PTPN IV berhasil meraih juara III sebagai Perusahaan Pembinaan Tenaga Kerja Perempuan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 yang diberikan Oleh Gubernur Sumatera dalam rangka peringatan Hari Ibu Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
4. PTPN IV is the third winner for the Best Company in Female Employee Development in North Sumatra Province 2014 granted by the Governor of North Sumatra Province during the commemoration of Mother Day in North Sumatra Province.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Bekerja
Equality in Gender and Opportunity
PTPN IV dalam menilai setiap karyawan mempunyai hak dan kesempatan bekerja yang sama baik pria maupun wanita ataupun tidak membedakan ras, suku dan golongan. Adapun yang telah dilakukan perusahaan sebagai berikut :
PTPN IV is of opinion that all employees have equal rights and opportunities both for male and female workers without any race, ethnic and group-based discrimination. Some actions that have been taken by the Company in this issue include: 1. The Company promotes employees regardless of their gender. It is evident from 3 female workers occupying high ranking positions (Head of Division) in PTPN IV.
1. Perseroan dalam mempromosikan karyawan tidak memandang gender, hal ini dapat dilihat dimana terdapat 3 orang wanita telah menjadi pejabat puncak (Kepala Bagian) di PTPN IV. 2. Perseroan dalam memberikan kesempatan bekerja baik promosi, menetapkan jenjang karir, memberikan pelatihan dan menentukan persyaratan kerja lain tanpa memperhatikan gender, ras, suku, golongan tertentu.
152
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
2. The Company gives broad opportunities for promotion, career development and training and set employement fair requirements without any discrimination to particular gender, race, ethic, or group.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
C. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
C. Social Responsibilities to Social and Community Development
PTPN IV merupakan entitas bisnis yang berhubungan langsung dengan masyarakat dimana proses bisnis perusahaan yang mengelola perkebunan membutuhkan peran masyarakat sekitarnya. Untuk PTPN IV memiliki tanggung jawab sosial terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan dilokasi sekitar kebun perseroan.
PTPN IV is a business entities directly getting in touch with the communities where the business process of Company in plantation management will require the roles of local people. PTPN IV has social responsibility to the social and community development for residents adjacent to the estates of Company.
a) Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan kebijakan perusahaan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan adalah melalui program kemitraan dan program bina lingkungan sesuai dengan 19 Tahun 2013 tentang BUMN serta program pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana lainnya implementasi dari Undang-undang No. 40 tahun 2007. Kebijakan program kemitraan dan program bina lingkungan sebagai berikut :
a) Social Responsibility Policy to Social and Community Development Company’s policies on corporate social responsibility to social and community development are expressed with partnership and environmental development programs as provided for in Law No. 19 of 2013 concerning SOEs and other infrastructure and facility development and rehabilitation programs. As the implementation of Law No. 40 of 2007. The partnership and environmental development program policies are as follows:
1. Program Kemitraan
1. Partnership Program
Program kemitraan dilaksanakan melalui pemberian pinjaman lunak dengan bunga 6 % setahun kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi Dana tersebut dimaksudkan untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran. Dana pembinaan kemitraan juga diberikan dalam bentuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan.
Partnership Program is executed with the provision of soft loans with interest rate 6% per annum to Small and Medium Enterprises (SME) and Cooperatives. The loan proceeds are for working capital and or fixed asset purchase to enhance production and marketing. Partnership development fund is also granted for education, training, apprenticeship, marketing, promotion and otherwise aimed to improved productivity of the beneficiaries.
Annual Report PTPN IV 2014
153
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
154
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
2. Program Bina Lingkungan
2. Community Development
Program BL diberikan dalam bentuk penyaluran langsung bantuan kepada masyarakat. Wujud bantuan meliputi bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah, dan pelestarian alam/lingkungan.
3. Program pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana.
3. Infrastructure and Facility Development Program
Selain Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Perseroan juga menyalurkan program CSR untuk memberdayakan masyarakat melalui bantuan pembangunan sarana dan prasarana sosial kepada masyarakat sekitar perkebunan.
Apart from Parnership Program and Environment Development Program, the Company runs CRS program for community empowerment with public facility and infrastructure development for local communities.
b) Kegiatan Yang Dilakukan
b) Activities Performed
1. Program Kemitraan Dalam penyaluran program kemitraan PTPN IV telah membentuk klaster-klaster diberbagai sektor antara lain:
1. Partnership Program In this program PTPN IV sets clusters in various sectors:
-
Klaster ternak itik di Kabupaten Labuhan Batu
-
Poultry Cluster in Kabupaten Labuhan Batu
-
Klaster petani sawit di Kabupaten Serdang Bedagai dan Simalungun
-
Oil Palm Farmer Cluster in Kabupaten Serdang Bedagai and Simalungun
-
Klaster ikan mas di Kabupaten Simalungun
-
Golden Fish Cluster in Kabupaten Simalungun
-
Klaster ternak lembu di Kabupaten Simalungun
-
Cow Raising Cluster in Kabupaten Simalungun
-
Klaster Karet di Kabupaten Padang Lawas Utara
-
Rubber Cluster in Kabupaten Padang Lawas Utara
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Community Development program is launched in the form of direct aids to the beneficiaries. It may consists of relief for natural disaster victims. Public infrastructure development, worship place development and natural/ environmental preservation.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Manfaat yang diperoleh dari pembentukan klaster adalah untuk memperkuat daya saing pasar, memperbesar skala ekonomi dan membangun jaringan dengan saling memberi informasi sesama mitra yang sejenis baik dari segi pengelolaan maupun pemasarannya. Keberhasilan Mitrabinaan yang berhasil dibina PTPN dalam Program Kemitraan diabadikan dalam bentuk yang eksklusif “Buku Succes Story” 100 Profil Mitrabinaan PTPN IV. Buku yang dikemas tentang usaha Mitrabinaan termasuk suka duka dalam merintis usahanya. Ide untuk membuat buku tentang Mitrabinaan PTPN IV selain untuk mengabadikan binaan dari PTPN IV dan memberikan penghargaan kepada Mitrabinaan juga untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi setiap pembaca buku dalam melakukan wirausaha. Pada tahun 2014 PTPN IV telah menyalurkan program kemitraan kepada 205 dan Sampai dengan tahun 2014, PTPN IV menyalurkan program kemitraan kepada mitra binaan sebanyak 7070 mitra binaan
These clusters are to strengthen market competitiveness, expand economic scale and to build information sharing networks between the partners in management and marketing aspects. The success chalked up by the beneficiaries is collected in exclusive “Success Story” book containing 100 profiles of beneficiaries under development of PTPN IV. The book tells ups and downs in developing business. This book is to document the stories of PTPN IV’s beneficiaries and to respect their hard works as well as to give inspiration and motivation for the readers to engage in entrepreneurship world. In 2014, PTPN IV has channeled partnership program to 205 beneficiaries and as of 2014 a slew of 7070 beneficiaries have been developed under PTPN IV’s partnership program.
Biaya Yang Dikeluarkan
Costs Expended
Penyaluran dana pinjaman kepada Mitrabinaan tahun 2014 sebesar Rp. 6.775.000.000,- dan Akumulasi penyaluran sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp. 124.778.530.024,. Guna mendukung peningkatan kapasitas mitra binaan telah diberikan hibah sebesar Rp. 1.235.808.650,- disalurkan untuk keperluan pendidikan, pelatihan, pemagangan serta kegiatan pemasaran produk mitra binaan. Angka kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2014 sebesar 70,50%.
Loan proceeds funneled to beneficiaries in 2014 record Rp6,775,000,000. The accumulation until 2014 is to amount Rp124,778,530,024. To support capacity building, the beneficiaries have received grant of Rp1,235,808,650 for education, training, apprenticeship and marketing of products produced by them. The collectability of the extended loans in 2014 reaches 70.50%.
Penyebaran Dana Kemitraan tahun 2014 berdasarkan Kabupaten/Kota Parnertship Fund Distribution 2014 by Districts/Cities No
Sumatera Utara
Tahun | Year 2014 Unit
Jumlah | Total (Rp)
Di dalam Wilayah Kerja | Within Area of Work 1
Asahan
2
45.000.000
2
Batubara
4
125.000.000
3
Labuhan Batu
23
695.000.000
4
Langkat
4
110.000.000
5
Madina
6
270.000.000
6
Medan
42
1.205.000.000
7
Serdang Bedagai
26
1.205.000.000
8
Simalungun
66
1.920.000.000
Jumlah | Total
173
5.575.000.000
Di Luar Wilayah Kerja | Outside Work Area
32
1.200.000.000
TOTAL
205
6.775.000.000
Annual Report PTPN IV 2014
155
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Penyaluran dana kemitraan berdasarkan sektor usaha adalah sebagai berikut: Partnership Fund Distribution by Business Sectors No.
Bidang Usaha
Dana Disalurkan (Rp.) Fund Extended (Rp.)
Business Sector
1
Sektor Industri
16
530.000.000
2
Sektor Perdagangan
94
2.840.000.000
3
Sektor Pertanian
2
100.000.000
Agriculture
4
Sektor Peternakan
15
460.000.000
Livestock
5
Sektor Perkebunan
38
1.590.000.000
Plantation
6
Sektor Perikanan
7
235.000.000
Fishery
7
Sektor Jasa
33
2.621.403.500
Services
205
6.775.000.000
TOTAL
TOTAL
156
Jumlah Usaha Business Total
Industries Trades
2. Program Bina Lingkungan Perseroan telah memberikan bantuan beasiswa kepada 281 siswa-siswi berprestasi di wilayah Kabupaten Simalungun Pamatang Raya. Penyerahan beasiswa dilakukan bersamaan dengan pesta akbar Kabupaten Simalungun yang Ke- 181 (11 April 1833 – 11 April 2014) di Kantor Bupati Kabupaten Simalungun Pamatang Raya pada tanggal 24 Maret 2014. Perseroan juga memberikan bantuan kepada para korban erupsi sinabung sebesar Rp. 537.365.000. yang diberikan melalui Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara.
2. Community Development Program The Company channels fellowship aids to 281 students with sound academic performance in Kabupaten Simalungun Pematang Raya. The award of this fellowship facility was granted along with the 181st Anniversary of Kabupaten Simalungun (11 April 1833 – 11 April 2014) in the Office of Kabupaten Simalungan Regent Pematang Raya on 24 march 2014. In addition, the Company also gave donation to the victims of mount Sinabung eruption at Rp537,365,000 through North Sumatra SOE Communication Forum.
Biaya Yang Dikeluarkan
Costs Expended
Realisasi penyaluran bantuan BUMN Peduli dan bantuan dana bina lingkungan sepanjang tahun 2014 mencapai Rp. 9 miliar.
The realization of “BUMN Peduli” aids and community development fund assistance in 2014 recording Rp9 billion.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Penyebaran Dana Bina Lingkungan Berdasarkan Kabupaten/Kota The Distribution of Community Development Fund by District/ City Keterangan Description
No. 1
Dana Disalurkan (Rp.) Fund Extended (Rp.)
Asahan
215.080.000
2
Batu Bara
304.880.000
3
Labuhan Batu
232.520.000
4
Langkat
164.040.000
5
Madina
33.840.000
6
Medan
2.193.502.480
7
Padang Lawas
3.281.400.000
8
Serdang Bedagai
191.040.000 809.887.300
9
Simalungun
10
Binjai
11
Deli Serdang
693.000.000
12
Karo
657.365.000
14
Pematang Siantar
112.500.000
17
Tebing Tinggi
131.500.000
18
Tobasa
5.000.000
20.000.000
Jumlah | Total
9.045.554.780
Penyaluran Berdasarkan Bentuk Bantuan | Fund Distribution by Forms of Aids No.
Keterangan
Bina Lingkungan
1
Korban Bencana Alam
2
Pendidikan dan Pelatihan
Dana Disalurkan (Rp.) Fund Extended (Rp.)
Descriptions Community Development
775.365.000
Natural Disaster Victims
1.373.416.780
Education and Training
3
Peningkatan Kesehatan
4
Pengembangan sarana dan prasarana umum
5
Sarana Ibadah
802.000.000
Worship Facility
6
Pelestarian Alam
305.000.000
Natural Preservation
7
Bantuan Sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan
3.279.500.000
Social Aids for Poverty Alleviation
Jumlah
9.045.554.780
Total
3. Program pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana. Salah satu kegiatan tahun 2014 Perseroaan telah membantu pembangunan gedung Aula Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dengan luas bangunan 44 m persegi. Selain itu pembangunan sarana dan prasarana lebih banyak dilakukan disekitar lokasi kebun Unit Usaha seperti pembangunan jalan dan jembatan.
342.400.000 2.167.873.000
Health Improvement Public Facility and Infrastructure Development
3. Facility and Infrastructure Development and Construction One activity in 2014 is that of Post-Graduate Hall building construction of North Sumatra University over an area of 44 square meter. Other facilities and infrastructure are more provided to the locations of Business Units such as road and bridge construction.
Annual Report PTPN IV 2014
157
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Biaya Yang Dikeluarkan
Costs Expended
Realisasi tahun 2014 program pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana sebesar Rp. 8.8 miliar dengan objek kegiatan sebanyak 31 objek.
The realization of facility and infrastructure development and construction in 2014 reaches Rp8.8 billion with 31 objects.
Realisasi Penyaluran Dana CSR Berdasarkan Kabupaten/Kota | Realized CSR Fund Channeling by Districts/Cities Kabupaten District
No
Objek Pekerjaan Objects
Nilai (Rp) Value (Rp.)
1
Simalungun
15
3.241.338.537
2
Serdang Bedagai
4
325.889.932
3
Deli Serdang
1
66.442.822
4
Padang Lawas
4
799.549.800
5
Labuhan Batu
3
754.451.056
6
Mandailing Natal
1
1.695.059.300
7
Medan
2
1.703.059.330
8
Tobasa
1
250.000.000
TOTAL
31
8.835.790.777
Realisasi Penyaluran Dana CSR Berdasarkan Objek Pekerjaan | Realized CSR Fund Channeling by Objects of Works No
158
Objek
Nilai (Rp) | Value Rp)
Objects
1
Pembangunan Jalan
3.585.000.000
Road Construction
2
Perbaikan Jembatan
461.000.000
Bridge Rehabilitation
3
Pembuatan Parit
494.000.000
Ditch Construction
4
Pembuatan Bendungan
663.000.000
Dam Construction
5
Lainnya
3.632.000.000
Others
Jumlah
8.835.000.000
Total
D. Tanggung Jawab Sosial kepada Konsumen
D. Social Responsibilities to Customers
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial kepada Konsumen
Social Responsibility Policy to Customers
Untuk menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen yaitu :
To maintain the quality of products and services, the Company provides optimum services to customers as follows:
1) Memberikan garansi setiap jasa dan produk yang dihasilkan perusahaan.
1) Give guarantee to services and products produced by Company
2) Berkomitmen menyediakan barang dan jasa yang berkualitas.
2) Committed to provide quality goods and services
3) Memberikan informasi yang benar mengenai barang dan jasa yang akan dijual.
3) Give accurate information of sold goods and services
4) Memberikan harga produk dan jasa yang kompetitif
4) Set competitive prices of goods and services
5) Menerima saran dan kritik dari konsumen.
5) Receive suggestions and criticms from customers
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Kegiatan Yang Dilakukan
Activities Performed
Dalam menjalankan bisnisnya Perseroan berpegang teguh dengan menjaga kepuasan dan senantiasa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan konsumen dengan menjaga mutu dan ketepatan delivery. Oleh karena itu setiap produk kelapa sawit dan teh yang dihasilkan oleh Perseroan telah memperoleh ISO 17025 : 2005 untuk laboratorium penguji sawit dan teh Kantor Pusat Medan serta kebijakan kepuasan pelanggan. Adapun persyaratan produk sebagai berikut : 1. Kadar air < 0,1% 2. Kadar kotoran < 0,01% 3. Kandungan asam lemak bebas, serendah mungkin yaitu < 5% Manajemen menetapkan kebijakan bahwa kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) dalam CPO yang dipasarkan harus berada di bawah 5 %. Secara berkala perusahaan melakukan survey kepuasan pelanggan sebagai instrumen untuk perbaikan mutu secara berkelanjutan.
In running the business the Company always upholds the satisfaction of customers and will enhance services to customers by maintaining quality and punctual deliveries. Every product of oil palm and tea by Company has received ISO 1705 : 2005. The entire oil palm and tea products undergo laboratory test in Head Office Medan that the latter also sets customer satisfaction policy. Product requirements are set as follows:
Perseroan juga memiliki Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir yaitu Unit Usaha yang bergerak dibidang Teknik Manufaktur dan Konstruksi logam, setiap produk yang dihasilkannya telah mendapat Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI dari Kementerian Perindustrian.
The Company operates Tenera Processing Mill (PMT) in Dolok Ilir, i.e. Business Unit engaged in Technical Manufacturing and metal construction. Each product manufactured has received SNI certification from the Ministry of Industries.
Untuk pengaduan keluhan konsumen (klaim), dapat ditujukan kepada :
Any customers’ complaint (claim) can be addressed to:
Bagian Pemasaran
Marketing Division
Jl. Letjend. Suprapto no. 2 Medan –20151 Telp : +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 email:
[email protected] atau
[email protected]
Jl. Letjend. Suprapto no. 2 Medan –20151 Telp : +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 email:
[email protected] atau
[email protected]
1. Moisture < 0,1% 2. Dirt content < 0,01% 3. Free fat acid content, as low as possible < 5% The management sets policy that Free Far Acid content in CPO sold in the markets must be less than 5%. On periodic basis, the Company conducts customer satisfaction survey as instrument of sustainable quality improvement.
Annual Report PTPN IV 2014
159
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Informasi Perusahaan Information of Company
Kantor Pusat I Head Office Nama : PT Perkebunan Nusantara IV Kantor Direksi : Jl.Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 Telepone : +62-61-4154666 Fax : +62-61-4573117 E-mail :
[email protected] Website : www.ptpn4.co.id
Kantor Perwakilan I Representative Office Alamat : Jl.Wijaya X/3 Jakarta 12160 Telepon : +62-21-7231662 Fax : +62-21-7231663
Unit Usaha | Business Unit GRUP UNIT USAHA I Group of Business Unit I
GRUP UNIT USAHA II Group of Business Unit II
GRUP UNIT USAHA III Group of Business Unit III
Kantor GUU I : Bah Jambi Telp : 0622-563100 Facs : 0622-563257 Kabupaten : Simalungun Email :
[email protected]
Kantor GUU II Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563092 : 0622-563254 : Simalungun :
[email protected]
Kantor GUU III Telp Facs Kabupaten Email
: Pabatu : 0621-21679 : 0621-21679 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Jambi : 0622-563040 : 0622-563025 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Gunung Bayu : 0622-96234 : 0622-96234 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pabatu : 0621-326664 : 0621-326664 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Balimbingan : 0622-25507 : 0622-7554218 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Mayang : 0622-563135 : 0622-563135 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Adolina : 0621-7990045 : 0621-7991514 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tonduhan : 0622-563122 : 0622-563122 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bukit Lima : 0622-6115118 : 0622-56211 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Air Batu : 0622-41844 : 0623-41844 : Asahan :
[email protected]
Unit : Kebun Pasir Mandoge Telp : 0622-563111 Facs : 0622-7353074 Kabupaten : Asahan Email :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Dolok Ilir : 0622-64212 : 0622-764738 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tinjowan : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit : Kebun Sei Kopas Telp : 0622-563145 Facs : 0622-563276 Kabupaten : Asahan Email : sei
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Laras : 0622-340001 : 0622-340001 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Padang Matinggi : 0622-24456 : 0622-697553 : Simalungun :
[email protected]
Unit : Kebun Dolok Sinumbah Telp : 0622-96415 Facs : 0622-96415 Kabupaten : Simalungun Email :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tanah Itam Ulu : 0622-563107 : 0622-563090 : Batubara :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Aek Nauli : 0622-697384 : 0622-697384 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sawit Langkat : 061-8911474 : 061-8911248 : Langkat :
[email protected]
Unit Tepl Facs Kabupaten Email
: Kebun Marihat : 0622-28771 : 0622-28771 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Bah Butong : 0622-25617 : 0622-25617 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Marjandi : 0622-25428 : 0622-25428 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sidamanik : 0622-370054 : 0622-370054 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Tobasari : 0622-25446 : 0622-25446 : Simalungun :
[email protected]
Unit : Kebun Bah Birung Ulu Telp : 0622-25466 Facs : 0622-25466 Kabupaten : Simalungun Email :
[email protected]
160
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
GRUP UNIT USAHA IV Group of Business Unit IV
UNIT RUMAH SAKIT HOSPITAL
Kantor GUU IV Telp Facs Kabupaten Email
: Bah Jambi : 0622-563102 : 0622-563256 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Laras : 0622-64342 : 0622-64342 : Simalungun :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Pulu Raja : 0623-355018 : 0623-355211 : Asahan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Rumah Sakit Pabatu : 0621-21425 : 0621-23781 : Serdang Bedagai :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Berangir : 0624-23358 : 0624-23358 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit : Rumah Sakit Balimbingan Telp : 0622-554036 Facs : 0622-554035 Kabupaten : Simalungun Email :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Ajamu : 0624-551271 : 0624-697553 : Labuhan batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Meranti Paham : 0624-552172 : 0624-552100 : Labuhan Batu :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Kebun Sosa : 0636-421360 : 0636-421555 : Tapanuli Selatan :
[email protected]
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: PKS Sosa : 0636-421359 : 0636-421359 : Tapanuli Selatan : pks_sosa@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten Email
: Proyek Panai Jaya : 0624-552100 : 0624-552100 : Labuhan Batu : panai_jaya@ ptpn4.co.id
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Balap : 0753-470290 : 0753-470290 : Madina
Unit Telp Facs Kabupaten
: Proyek Timur : 0753-475333 : 0753-475333 : Madina
UNIT PABRIK MESIN TENERA (PMT) Telp Facs Kabupaten Email
: 0622-64016 : 0621-64420 : Simalungun :
[email protected]
ANAK PERUSAHAAN SUBSIDIARIES PT Sarana Agro Nusantara Kantor : Jl. Imam Bonjol No.24 A-B Medan 20152 PT Agro Sinergi Nusantara Kantor : Jl. Ujong Beurasok No. 25, Gampong Lapang, Meulaboh, Aceh PT Sinergi Perkebunan Nusantara Kantor : Jl.Trans Sulawesi, Km 325 Morowali, Sulawesi Tengah
Annual Report PTPN IV 2014
161
Laporan Keuangan Financial Report
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014/ For The Year Ended December 31, 2014 Dan Laporan Auditor Independen/ And Independent Auditors’ Report
Annual Report PTPN IV 2014
163
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
164
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Laporan Dewan Komisaris Report from Board of Commissioners
Laporan Direksi Report from Board of Directors
Profil Perusahaan Company’s Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Report
Annual Report PTPN IV 2014
165
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga-setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.063.521.133 dan Rp 2.023.867.786 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi-setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.182.982.883 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pihak ketiga-setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 9.905.752.952 dan Rp 5.349.688.223 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 6.300.000.000 dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Aset pajak tangguhan Aset tanaman - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 1.021.900.540.141 dan Rp 867.974.523.217 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.789.561.656.445 dan Rp 1.557.185.458.657 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Beban tangguhan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 47.608.388.089 dan Rp 42.417.628.294 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pembibitan Piutang plasma-setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 22.929.342.364 dan Rp 13.215.802.763 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Aset keuangan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.166.632.218 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Klaim pajak Aset lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
1.716.668.471.057 1.419.262
5, 40 5, 40
1.284.641.894.622 1.140.470
13.757.704.716
6, 40
15.006.283.645
6.640.991.760
6
10.694.159.880
36.609.595.499
7, 40
31.251.258.255
5.968.258.915 344.397.721.276 101.531.542.479 9.484.049.692
8 9 10 11
14.147.795.020 333.250.157.267 76.102.135.861 11.185.978.079
2.235.059.754.656
1.776.280.803.099
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Retricted cash in bank Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 2,063,521,133 and Rp 2,023,867,786 at December 31, 2014 and 2013, respectively Other accounts receivable Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp 3,182,982,883 at December 31, 2014 and 2013, respectively Third parties - net of allowance for impairment losses amounting to Rp 9,905,752,952 and Rp 5,349,688,223 at December 31, 2014 and 2013, respectively Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Total Current Assets
19.720.000.000 7.890.861.195
12 36
106.660.000.000 6.444.699.740
5.439.066.157.151
13
5.006.775.167.717
2.757.503.499.948
14
2.600.263.826.714
153.436.479.450 47.642.978.033
15 16
161.936.981.936 74.473.777.087
78.770.654.923
17
108.175.378.778
36.973.825.425 47.431.508.433 38.434.399.249
Financial assets - net of allowance for impairment losses of Rp 1,166,632,218 at December 31, 2014 and 2013, respectively Tax claims Other assets
36.932.837.310 91.904.379.640 37.081.210.662
18 19 20
8.669.949.058.312
8.187.569.565.079
Total Non-Current Assets
10.905.008.812.968
9.963.850.368.178
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
ASSETS
NON-CURRENT ASSETS Investments in associates - net of allowance for impairment losses amounting to Rp 6,300,000,000 and nil at December 31, 2014 and 2013, respectively Deferred tax assets Plantation assets - net of accumulated amortization of Rp 1,021,900,540,141 and Rp 867,974,523,217 at December 31, 2014 and 2013, respectively Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,789,561,656,445 and Rp 1,557,185,458,657 at December 31, 2014 and 2013, respectively Deferred charges on land rights net of accumulated amortization of Rp 47,608,388,089 and Rp 42,417,628,294 at December 31, 2014 and 2013, respectively Nurseries Plasma receivables - net of allowance for impairment losses amounting to Rp 22,929,342,364 and Rp 13,215,802,763 at December 31, 2014 and 2013, respectively
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
168
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 - Lanjutan
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Uang muka pelanggan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 - Continued
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
26.272.607.936 313.450.710.787
21, 40 21
3.008.760.432 255.927.845.321
20.661.367.950 302.971.358.276 179.219.712.732 128.154.832.489 407.621.555.372
7, 40 22 23 24 25
32.464.368.628 353.699.269.601 150.434.560.316 14.955.373.084 323.694.999.300
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Advances from customers Taxes payable Accrued expenses
607.725.760.000
26
512.948.647.600
Current maturity of long-term bank loans
1.986.077.905.542
1.647.133.824.282
Total Current Liabilities
3.144.235.341.318 311.003.310.437 221.978.487.914
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans - net of current maturities Employee benefits obligations Deferred tax liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan
3.072.925.295.215 312.825.004.572 278.132.769.838
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
3.663.883.069.625
3.677.217.139.669
Total Non-current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
5.649.960.975.167
5.324.350.963.951
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 11.700.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 2.942.116 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
5.010.562.003.940 244.485.833.861
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
26 39 36
4.392.535.297.818 246.964.106.409
EQUITY Capital stock - Rp 1,000,000 par value per share Authorized - 11,700,000 shares Subscribed and paid-up - 2,942,116 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Equity attributable to owners of the Company Non-controlling interests
5.255.047.837.801
4.639.499.404.227
Total Equity
10.905.008.812.968
9.963.850.368.178
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
2.942.116.000.000
27
1.315.760.468.114 752.685.535.826
2.942.116.000.000 1.016.752.561.884 433.666.735.934
28
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
Annual Report PTPN IV 2014
169
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
2014 Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
Catatan/ Notes
2013 Rp
PENDAPATAN BERSIH
6.322.615.832.371
29
5.400.711.195.528
NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
3.702.623.635.187
30
3.326.444.294.850
COST OF REVENUES
LABA KOTOR
2.619.992.197.184
2.074.266.900.678
GROSS PROFIT
Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan keuangan Penghasilan dividen Pendapatan lain-lain Beban keuangan Beban operasi lainnya LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan LABA PER SAHAM DASAR
(122.146.836.479) (1.172.189.077.255) 98.505.489.037 48.000.526.120 45.471.748.360 (274.544.688.142) (139.910.160.295)
31 32 5 18 33 35 34
1.103.179.198.530 (352.929.982.996)
675.436.080.581 36
430.749.639.401
752.363.591.531 (2.114.375.997)
433.344.791.637 (2.595.152.236)
28
750.249.215.534 255.722
430.749.639.401 37
147.290
Marketing and selling expenses General and administrative expenses Financial income Dividend income Other income Financial cost Other operating expenses INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE - NET TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Income for the period attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests Total comprehensive income for the year BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
(244.686.441.180)
750.249.215.534
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
170
(107.596.195.863) (1.081.338.547.772) 52.645.850.367 74.890.950.378 29.287.714.351 (247.392.943.806) (119.327.647.752)
Annual Report PTPN IV 2014
171
28
38 28,38
38 28,38
1.315.760.468.114
-
-
2.942.116.000.000
-
299.007.906.230 -
-
-
1.016.752.561.884
-
-
2.942.116.000.000
-
453.328.848.104 -
563.423.713.780
-6-
752.685.535.826
752.363.591.531
-
(299.007.906.230) (134.336.885.409)
433.666.735.934
433.344.791.637
-
(453.328.848.104) (244.100.148.979) -
697.750.941.380
Saldo laba/ Retained earnings Tidak Ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
-
-
2.942.116.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2014
Pengembalian dana Program Kemitraaan dan Bina Lingkungan Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Cadangan umum tahun berjalan Dividen
Saldo per 31 Desember 2013
Cadangan umum tahun berjalan Dividen Koreksi laba Setoran modal dari kepentingan non pengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2013
Catatan/ Notes
Modal saham ditempatkan dan disetor/ Issued and paid up share capital Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
5.010.562.003.940
752.363.591.531
-
(134.336.885.409)
4.392.535.297.818
433.344.791.637
-
(244.100.148.979) -
4.203.290.655.160
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the Company Rp
5.255.047.837.801
750.249.215.534
58.500.000
(134.759.281.960)
4.639.499.404.227
430.749.639.401
11.180.420.000
(244.167.198.979) (1.764.517.810)
4.443.501.061.615
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
Balance as of December 31, 2014
Appropriation for general reserve for the year Dividends Repayment of Partnership and Community Development Program Total comprehensive income for the year
Balance as of December 31, 2013
Balance as of January 1, 2013 Appropriation for general reserve for the year Dividends Earnings correction Capital contribution from non-controlling interest Total comprehensive income for the year
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
244.485.833.861
(2.114.375.997)
58.500.000
(422.396.551)
246.964.106.409
(2.595.152.236)
11.180.420.000
(67.050.000) (1.764.517.810)
240.210.406.455
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
2014 Rp
2013 Rp
6.364.989.995.221 (4.029.121.178.509)
5.292.843.416.323 (3.754.766.743.123)
Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran pajak Pembayaran bunga Pembayaran klaim pajak Penerimaan dari restitusi pajak Penerimaan kas lainnya - bersih
2.335.868.816.712 (740.560.058.812) (321.794.431.620) (66.608.854.443) 1.851.858.481 28.228.191.049
1.538.076.673.200 (694.647.706.502) (279.491.519.900) (6.040.966.060) 2.378.872.003 5.319.657.087
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
1.236.985.521.367
565.595.009.828
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees Cash generated from operations Payments of taxes Payments of interest Payment of taxes claims Receipt from tax restitution Receipt from others - net Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan investasi pada entitas asosiasi Penerimaan bunga Penerimaan dividen Penerimaan dari penjualan aset tetap dan kemasan Perolehan aset tanaman Perolehan aset tetap Penambahan pembibitan Kenaikan beban tangguhan hak atas tanah
96.071.566.666 95.613.274.487 48.000.526.120
46.624.371.984 74.972.900.378
149.149.138 (530.899.084.265) (372.866.465.681) (24.845.452.615) (4.889.964.327)
3.238.664.529 (606.372.950.554) (406.849.770.321) (36.172.927.802) (5.900.753.188)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds on sale of investments in associates Interest received Dividends received Proceeds on sale of property, plant and equipment and packing Acquisition of plantation assets Acquisition of property, plant and equipment Addition of nurseries Increase in deferred charges from land rights
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(693.666.450.477)
(930.460.464.974)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Penerimaan setoran modal
536.415.713.897 (512.948.647.600) (134.759.281.960) -
757.740.833.818 (399.400.000.000) (244.249.148.979) 11.180.420.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payment of bank loans Dividends paid Capital contribution received
Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(111.292.215.663)
125.272.104.839
432.026.855.227
(239.593.350.307)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Reklasifikasi bank yang dibatasi penggunaannya
1.284.641.894.622 (278.792)
1.524.232.554.620 2.690.309
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Reclassification of restricted cash in bank
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.716.668.471.057
1.284.641.894.622
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
172
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
1.
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
GENERAL a.
Establishment and General Information of the Company
PT Perkebunan Nusantara IV (“Perusahaan“) (dahulu PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dan berdasarkan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8675/1996. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, mengenai perubahan struktur pemegang saham dan nama Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) dari PT Perkebunan Nusantara IV menjadi PT Perkebunan Nusantara IV. Perubahan anggaran dasar ini telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-08636.40.21.14, tanggal 19 Nopember 2014.
PT Perkebunan Nusantara IV (“the Company“) (formerly PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)) was established based on the Government Regulation No. 12 year 1996, as stated and based on the Notarial Deed No. 37 of Harun Kamil, S.H. dated March 11, 1996 and was approved by Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-8332.HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996 and published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 81 dated October 8, 1996, Supplemen No. 8675/1996. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the most recent amendments were made through the Notarial Deed No. 25 dated October 23, 2014, of Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, regarding the changes of structure of shareholder and changes of the Company’s name from “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV” became PT Perkebunan Nusantara IV. The amendments was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-08636.40.21.14, dated November 19, 2014.
Perusahaan adalah hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) dan PT Perkebunan VIII (Persero). Peleburan ketiga BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1996. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, setelah Perusahaan didirikan maka ketiga BUMN yang dilebur dinyatakan bubar dan segala hak dan kewajibannya beralih kepada Perusahaan.
The Company was the result of the merger of 3 (three) State-Owned Enterprises (SOE), PT Perkebunan VI (Persero), PT Perkebunan VII (Persero) and PT Perkebunan VIII (Persero). The merger was based on the Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 9 year 1996. Based on this regulation, after the Company established, thus the three merged state-owned companies are liquidated and all their rights and obligations are transferred to the Company.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
According to Article No. 3 of the Company’s articles of association, the Company’s purposes and objectives comprises of agro-business and agro-industry and also optimization of the Company’s resources to produce high quality and competitive goods and services to seek profit and enhance the Company’s value by applying the limited liability corporate principles.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan utama:
To achieve the purposes and objectives mentioned above, the Company performs major activities, such as:
Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut;
Agricultural activities consisting of land clearing, seedling, planting, maintenance and harvesting and other activities related to agriculture;
-8-
Annual Report PTPN IV 2014
173
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Produksi yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
Production activities, including processing of own crop or crop purchased from other parties, to become semi-finished and/or finished goods and derivatives;
Penyelenggaraan perdagangan yang meliputi kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
Trading activities, including marketing of various products and other tradings related to the Company’s activities; and
Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri.
Business development in agriculture, agrotourism, agro-business and agro industry.
Selain kegiatan usaha utama di atas, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan, penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, pemupukan, jalan tol, pusat perbelanjaan, jasa konsultasi, penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Perusahaan.
Other than the main activities mentioned above, the Company may perform business activities in optimizing the use of its resources for trading house, development of industrial area, agro industrial complex, real estate, warehousing, tourism, hotel, resort, sport and recreation, hospital, education, research, telecommunication infrastructure and energy resources, fertilizers, toll roads, department store, consultation services, rental, and optimizing of structures and infrastructures owned by the Company.
Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit yang terletak di Propinsi Sumatera Utara.
Currently, the Company is mainly engaged in the development of palm oil plantations and production of palm oil that located in North Sumatera Province.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki tanah dengan masing-masing seluas 175.735,43 hektar (ha) yang tersebar di wilayah Propinsi Sumatera Utara dan luas tanah yang telah memiliki status Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan dari Pemerintah Indonesia dengan luas seluruhnya masing-masing 149.788,09 ha dan 30,48 ha dengan jangka waktu 30 tahun sampai dengan 40 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, luas lahan yang telah ditanam adalah masing-masing seluas 141.394,88 ha dan 139.111,04 ha. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan mengelola 39 unit usaha yang terdiri dari 30 unit kebun kelapa sawit yang dilengkapi dengan 15 unit pabrik kelapa sawit (PKS), 1 unit pabrik pengolahan inti sawit (PPIS), 3 unit kebun teh yang dilengkapi dengan pabrik pengolahan teh, 1 unit proyek pengembangan kebun plasma kelapa sawit, 1 unit perbengkelan dan 3 unit rumah sakit.
On December 31, 2014 and 2013, the Company owns the land of 175,735.43 hectares (ha), respectively, spread in the province of North Sumatra and the number of lands that has had Land Use Rights and Building Use Rights from the Government of Indonesia with a total area each 149,788.09 ha and 30.48 ha with a period of 30 years up to 40 years. At December 31, 2014 and 2013, the area of land that has been planted is each area of 141,394.88 ha and 139,111.04 ha. At December 31, 2014, the Company operates 39 business units comprising of 30 units of palm oil estates are equipped with 15 units of palm oil mill (POM), 1 unit of palm kernel mill, 3 units of tea factory with tea processing estates, 1 unit of development project of palm oil estate, 1 unit workshop and 3 units of hospitals.
Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jalan Letnan Jenderal Soeprapto No. 2 Medan, Propinsi Sumatera Utara.
The Company’s head office is domiciled at Jalan Letnan Jendral Soeprapto No. 2 Medan, Province of North Sumatera.
-9-
174
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah sebanyak 24.535 orang dan 24.941 orang.
At December 31, 2014, and 2013, the total number of the Company and its subsidiaries’ (Group) permanent employees were 24,535 and 24,941.
Susunan Pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2014 and 2013 consists of the following:
Komisaris Utama Komisaris
Muhammad Said Didu Deddy Suardi Zainal Arifin H.M. Husni MH H. Anton Saragih
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
b.
Erwin Nasution Ahmad Haslan Saragih Setia Dharma Sebayang Memed Wiramihardja Andi Wibisono
President Commissioner Commissioners
President Director Production Director Finance Director Planning and Business Development Director Human Resources Development Director
Dewan Komisaris Perusahaan diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-384/MBU/2013 tanggal 21 Nopember 2013.
Board of Commissioners appointed by the decision of Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-384/MBU/2013 dated November 21, 2013.
Direksi Perusahaan diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-89/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012.
Board of Directors appointed by the decision of Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-89/MBU/2012 dated March 1, 2012.
Entitas Anak
b.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domiciled
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
PT Sarana Agro Nusantara (SAN) PT Agro Sinergi Nusantara (ASN)
Belawan
2001
Meulaboh, Nanggroe Aceh Darusalam
2011
Morowali
2012
PT Sinergi Perkebunan Nusantara (SPN)
Jenis usaha/ Nature of business
Pergudangan/ Warehousing Perkebunan dan produksi kelapa sawit/ Plantation and production of palm oil Perkebunan dan produksi kelapa sawit/ Plantation and production of palm oil
Consolidated Subsidiaries The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2013 Rp Rp
50,08%
50,08%
64.575.653.891
66.218.035.043
50,64%
50,64%
800.484.898.912
624.948.988.398
71,28%
71,28%
Jumlah/ Total
314.976.924.587
243.881.243.232
1.180.037.477.390
935.048.266.673
SAN
SAN
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menambah penyertaan pada SAN sebanyak 307 lembar saham atau sebesar Rp 1.436.146.000. Pada tanggal 31 Desember 2013, persentase kepemilikan saham Perusahaan di SAN menjadi 50,08%, karena masuknya penyertaan saham oleh PT Perkebunan Nusantara V.
On December 31, 2013, the Company increased its investment in SAN amounted to 307 shares or Rp 1,436,146,000. On December 31, 2013, the percentage ownership the Company in SAN become 50.08%, following the investment in shares by PT Perkebunan Nusantara V.
- 10 -
Annual Report PTPN IV 2014
175
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ASN
ASN
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, ASN memiliki tanah dengan masing-masing seluas 6.111 ha di Kebun Krueng Luas, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan dan Kecamatan Simpang Kiri Pemko, Subulussalam dengan tanah yang telah memiliki status Hak Guna Usaha dari Pemerintah Indonesia dengan luas 5.001 ha yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, 3.418 ha di Kebun Ujung Lamie Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya dengan tanah yang telah memiliki status Hak Guna Usaha dari Pemerintah Indonesia dengan luas 2.618 ha yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, dan 8.649 ha Kebun Batee Puteh, Kecamatan Woyla dan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat dan Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan tanah yang telah memiliki status Hak Guna Usaha dari Pemerintah Indonesia dengan luas 8.649 ha yang berlaku sampai dengan tanggal 4 Mei 2034. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, luas seluruh lahan yang telah ditanam adalah masing-masing seluas 11.202 ha dan 11.039 ha.
On December 31, 2014 and 2013, ASN holds land covering 6,111 ha, respectively, in Krueng Estate, District of Trumon East, South Aceh Regency and District of Simpang Kiri Pemko, Subulussalam with Land Use Rights from the Government of Indonesia covering 5,001 ha which is valid up to December 31, 2017, 3,418 ha in Ujung Lamie Estate, the District of Darul Makmur, Nagan Raya Regency with Land Use Rights from the Government of Indonesia covering 2,618 ha which is valid up to December 31, 2017, and 8,649 ha in Batee Puteh Estate, District Woyla and Arongan Lambalek, West Aceh Regency and District Teunom, Aceh Jaya Regency and Aceh Province, with Land Use Rights from the Government of Indonesia covering 8,649 ha which is valid up to May 4, 2034. At December 31, 2014 and 2013, the total planted area is 11,202 ha and 11,039 ha, respectively.
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ASN No. ASN/RUPS/01/01/I/2014 tanggal 30 Januari 2014 tentang pengesahan RKAP 2014, pemegang saham ASN telah menyetujui untuk melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 8.345.000.000 sesuai dengan proporsi persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham. Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas penambahan setoran modal tersebut sebesar Rp 4.226.000.000.
In accordance with the General Stockholders’ Meeting of ASN No. ASN/RUPS/01/01/I/2014 dated January 30, 2014 of the ratification of RKAP 2014, the shareholders of ASN have agreed to make capital injection amounting Rp 8,345,000,000 in proportion of the percentage ownership of each shareholder. On December 30, 2014, the Company has paid on these capital injection amounting to Rp 4,226,000,000.
SPN
SPN
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, SPN memiliki tanah dengan seluas 15.584 ha di Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, Kabupaten Morowali Utara, Propinsi Sulawesi Tengah. Jumlah luas tanah yang telah memiliki status Hak Guna Usaha dari Pemerintah Indonesia seluruhnya 15.584 ha dengan jangka waktu selama 25 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, luas seluruh lahan yang telah ditanam adalah masingmasing seluas 5.162 ha dan 4.685 ha.
On December 31, 2014 and 2013, SPN hold land covering 15,584 ha in Lembontonara, District of North Mori, Morowali North, Central Sulawesi Province. Total area of with owned Land Use Rights from the Government of Indonesia covering 15,584 ha with the rights for 25 years. At December 31, 2014 and 2013, the total planted area is 5,162 ha and 4,685 ha, respectively.
- 11 -
176
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2.
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Standar yang berjalan
berlaku
efektif
pada
tahun
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak (Grup) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current year In the current year, the Company and its subsidiaries (Group) adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Customers
Transfers
of
Assets
from
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.
Penerapan ISAK 27 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 27 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.
Penerapan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
- 12 -
Annual Report PTPN IV 2014
177
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine ISAK 29 applies to waste removal costs that are incurred in surface mining activity during the production phase of a mine (“production stripping costs”). ISAK 29 requires that the costs from this waste removal activity (“stripping”) which provide improved access to ore is recognized as a non-current asset (“stripping activity asset”) when certain criteria are met, whereas the costs of normal ongoing operational stripping activities are accounted for in accordance with PSAK 14, Inventories. The stripping activity asset is accounted for as an addition to, or as an enhancement of, an existing asset and classified as tangible or intangible according to the nature of existing asset of which it forms part.
ISAK 29 diterapkan atas biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi yang terjadi pada atau setelah permulaan dari periode sajian terawal. Setiap saldo aset biaya pengupasan lapisan tanah ditangguhkan yang telah ada pada tanggal transisi dihapuskan ke saldo laba awal.
ISAK 29 should be applied to production stripping costs incurred on or after the beginning of the earliest period presented. Any existing deferred stripping costs asset balances at the date of transition are written off to opening retained earnings.
Penerapan ISAK 29 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 29 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature. b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pospos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak
- 13 -
178
ISAK 29 menerapkan biaya pemindahan material sisa tambang yang timbul pada aktivitas tambang terbuka selama tahap produksi dari tambang (“biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi”). ISAK 29 mensyaratkan biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang memberikan peningkatan akses menuju badan bijih diakui sebagai aset tidak lancar (“aset aktivitas pengupasan lapisan tanah”) ketika kriteria tertentu terpenuhi; dimana biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah operasional yang sedang berlangsung normal dicatat sesuai dengan PSAK 14, Persediaan. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat sebagai penambahan pada, atau peningkatan dari, aset yang telah ada dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud atau aset tak berwujud sesuai dengan sifat aset yang telah ada dan sebagai bagian dari aset tersebut.
Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Standards in issue not yet adopted Effective for periods beginning on or after January 1, 2015, as follows:
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi ini diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 46, Pajak Penghasilan
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lainnya supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
PSAK 46, Income Taxes The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
- 14 -
Annual Report PTPN IV 2014
179
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Berdasarkan amandemen, tersebut kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
PSAK 48, Penurunan nilai Aset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46.
PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 50, Presentation
Financial
Instruments:
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal and enforceable right of set-off” “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46.
PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
- 15 -
180
PSAK 48, Impairment of Assets
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PSAK 60, Pengungkapan
Instrumen
Keuangan:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 60, Disclosures
Financial
Instruments:
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforeceable master netting agreement or similar arrangement.
PSAK 65, Statements
Consolidated
Financial
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
- 16 -
Annual Report PTPN IV 2014
181
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihakpihak dalam perjanjian. Berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi.
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas, dimana pengendalian bersama entitas berdasarkan PSAK 12 dapat dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas atau metode konsolidasi proporsional.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting, whereas jointly controlled entities under PSAK 12 can be accounted for using the equity method of accounting or proportionate consolidation.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
- 17 -
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pospos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
182
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 68, Fair Value Measurement PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya, pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki nilai wajar dalam tiga level yang saat ini diharuskan untuk instrumen keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan akan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. For example, quantitative and qualitative disclosures based on the threelevel fair value hierarchy currently required for financial instruments only under PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures will be extended by PSAK 68 to cover all assets and liabilities within its scope.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, the effect of adoption of these standards and interpretations on the consolidated financial statements is still being evaluated by management.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup. Penerapan PSAK 65 dapat mengakibatkan Grup tidak lagi mengkonsolidasikan beberapa dari investeenya, dan mengkonsolidasikan investee yang sebelumnya tidak dikonsolidasikan.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans. The application of PSAK 65 may result in the Group no longer consolidating some of its investees, and consolidating investees that were not previously consolidated.
- 18 -
Annual Report PTPN IV 2014
183
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Dasar Penyusunan
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including special purpose entities) controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian, dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments were made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with those used by other members of the Group.
Seluruh transaksi kelompok usaha (Grup), saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation.
- 19 -
184
OF
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition interests’ share of plus non-controlling subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in existing subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
- 20 -
Annual Report PTPN IV 2014
185
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
d. Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait Penyesuaian periode terhadap goodwill. pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (OCI).
- 21 -
186
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
f.
The individual books of accounts of each entity in the Group, are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Foreign Currency Transactions and Balance
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a)
a)
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. ii.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i. ii.
has control or joint control over the reporting entity; has significant influence over the reporting entity; or
- 22 -
Annual Report PTPN IV 2014
187
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan iii.
b)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; yang dikendalikan atau vi. Entitas dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan kondisi dan persyaratan yang sama pihak ketiga, diungkapkan pada keuangan konsolidasian.
- 23 -
188
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
ii.
iii. iv. v.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); Both entities are joint ventures of the same third party; One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. g.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i.
dengan dengan dengan laporan
g. Aset Keuangan
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Financial Assets All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Aset keuangan berikut:
Grup
diklasifikasikan
sebagai
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued The Group’s financial assets are classified as follows:
Tersedia untuk dijual (AFS); dan Pinjaman yang diberikan dan piutang.
Available-for-sale (AFS); and Loans and receivable.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
- 24 -
Annual Report PTPN IV 2014
189
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
- 25 -
190
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 26 -
Annual Report PTPN IV 2014
191
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities is classified as “at amortized cost”.
- 27 -
192
Financial Liabilities and Equity Instruments
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Liabilitas keuangan diamortisasi
i.
pada
biaya
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
perolehan
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha, utang lain-lain dan utang bank pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other account payables and bank loans initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Liabilitas Keuangan
Aset
Keuangan
dan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
j.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
j.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
k. Investasi pada Entitas Asosiasi
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. k.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Cash and Cash Equivalents
Investments in Associates An associate is an entity over which the Group has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies.
- 28 -
Annual Report PTPN IV 2014
193
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Under the equity method, an investment in an associate is initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognized the Group’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the associate. When the Group’s share of losses of an associate exceeds the Group’s interest in that associate (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the associate) the Group discontinues recognizing its share of further losses. Additional losses are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Any excess of the cost of acquisition over the Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognized immediately in profit or loss.
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
The requirements of PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.
- 29 -
194
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
Upon disposal of an associate that results in the Group losing significant influence over that associate, any retained investment is measured at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition as a financial asset in accordance with PSAK 55. The difference between the previous carrying amount of the associate attributable to the retained interest and the fair value is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Group reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when it loses significant influence over that associate.
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
When a group entity transacts with its associate, profits and losses resulting from the transaction with the associate are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of its interest in the associate that are not related to the Group.
l.
l.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan terdiri dari pembelian, biaya konversi dan biayabiaya lain sehubungan dengan diperolehnya persediaan ke lokasi dan kondisi saat ini hingga diperoleh. Biaya persediaan barang jadi ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan biaya bahan pembantu dan perlengkapan pabrik ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
m. Biaya Dibayar Dimuka
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of inventories shall comprise all costs of purchase, cost of conversion and other costs incured in bringing the inventories to their present location and condition. Cost of finished goods is determined using the weighted average method and cost of materials and spareparts is determined using moving average method. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.
m. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
n. Aset Tanaman
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. n.
Aset tanaman dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantations Assets Plantations assets are classified into immature and mature plantations.
- 30 -
Annual Report PTPN IV 2014
195
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Tanaman belum menghasilkan
Immature plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada akhir tahun sampai dengan saat tanaman tersebut siap untuk dipanen, sepanjang nilai tercatat dari tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melebihi dari nilai yang terendah antara biaya penggantian atau jumlah yang dapat dipulihkan. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Immature plant are stated at acquisition cost which includes cost of land preparation, planting, fertilizing and maintenance, including the capitalization of borrowing costs incurred on loan used to finance the development of immature plantations and other indirect costs are allocated based on planted hectares at the end of the year up to the time when the plantation are ready for harvest, as long as the carrying value of the immature plant does not exceed the lower of replacement cost or recoverable amount. Immature plantations are not amortized.
Tanaman menghasilkan
Mature plantations
Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
The accumulated cost of immature plantations is reclassified into mature plantations when the plantations starts to produced. The period of plantations classified as mature depends on the vegetative growth and based on the management estimation with criteria as follows:
1.
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan, dan atau antara 60% sampai 70% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dengan berat tandan di atas 3 kilogram, atau produksi rata-rata mencapai antara 4 ton sampai 6 ton per hektar per tahun; dan
1.
The palm oil plantations is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old, and or about 60% to 70% of trees per block produces fresh fruit bunches with weight per bunch of 3 kilograms or more, and the average production is 4 tons to 6 tons per hectare per year; dan
2.
Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan dan atau pertumbuhan daun yang telah saling bertemu antara satu pokok dengan pokok lainnya mencapai lebih dari 70% dari jumlah pokok atau tegakan.
2.
The tea plantations is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old and the leaves of around 70% of the trees already meet one another.
Amortisasi tanaman menghasilkan dimulai sejak dipindahkan dari tanaman belum menghasilkan, dihitung dengan cara sebagai berikut:
The amortization of mature plantations begins when the plantations is reclassified from immature plantations, calculated as follows:
Jenis aset tanaman/ Type of plantation assets
Metode/Method
Tanaman menghasilkan – kelapa sawit/Mature plantation – palm oil Tanaman menghasilkan – teh/ Mature plantation – tea
Garis lurus/ Straight-line Garis lurus/ Straight-line
- 31 -
196
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Tarif amortisasi per tahun/ Amortization rate per year 4% 2%
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
o. Aset tetap
o.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Mesin dan peralatan Bangunan Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan
8 – 20 5 – 20 5 – 16 5 5 5
Machinery and equipment Buildings Infrastructure Vehicles and other transportations Farming equipment and office Seedling installation
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
- 32 -
Annual Report PTPN IV 2014
197
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
p. Aset Tak Berwujud – Hak Atas Tanah
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued p.
Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap tanah.
The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment.
Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban tangguhan hak atas tanah dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek.
The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as deferred charges on land rights and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.
q. Pembibitan
q.
Pembibitan merupakan biaya pembelian bibit dan seluruh biaya yang terjadi untuk merawat dan mengembangkan bibit dalam perkebunan.
r.
Nurseries Nursery cost includes the cost of seeds purchased and all costs incurred in the establishment and upkeep of the nursery in the plantation.
r.
Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g.
s. Sewa
s.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
- 33 -
198
Intangible Assets – Land Rights
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Leases Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
t.
t.
Piutang Plasma
Plasma receivables
Biaya-biaya yang terjadi selama masa pembangunan tanaman plasma dicatat sebagai piutang atas tanaman plasma. Pembangunan tanaman plasma dibiayai oleh kredit investasi tanaman plasma yang bersumber dari bank atau pendanaan sendiri. Akumulasi biaya pembangunan tanaman plasma yang disajikan bersih sesudah dikurangi dana yang diterima dari kredit investasi tanaman plasma akan dicatat sebagai aset atau liabilitas dalam akun “piutang/utang plasma”.
Costs incurred during development up to conversion of the plasma plantations are recorded to plasma plantations receivables. The development of the plasma plantations is financed by plasma plantations investment credits from the banks or self-financing. Accumulated development costs of plasma plantations are presented by net of the proceeds received from plasma plantations investment credit as asset or liability in “plasma receivables/payables” account.
Selisih antara akumulasi biaya pembangunan perkebunan plasma dengan nilai konversinya dibebankan pada laba rugi.
The difference between the accumulated development costs of plasma plantations and their conversion value is charged to profit or loss.
u. Biaya Pinjaman
u.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.
v. Pajak Penghasilan
v.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
- 34 -
Annual Report PTPN IV 2014
199
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
- 35 -
200
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
w. Imbalan Kerja Karyawan (i)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued w. Employee Benefits
Imbalan pasca kerja
(i)
Employee benefits
Grup membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Group provides a post-employment benefits to employees as required under Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the projected unit credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and fair value of program assets.
(ii) Tantiem
(ii) Tantiem
Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS. (iii) Bonus
Provision of tantiem are based on management estimates and charged to the statement of current consolidated comprehensive income. Tantiem will be paid to Directors and Commissioners after obtaining the approval in the General Stockholders’ Meeting (GSM). The difference between the provision of tantiem that was estimated by management and the amount approved by the stockholders is recognized in the period when such tantiem is approved by GSM. (iii) Bonus
Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Grup dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut disahkan oleh RUPS.
Bonus is provided based on the estimation of Group’s management and approved by GSM. The difference between the total bonus estimated by management and approved by stockholders is recognized in the period when such bonus is approved by GSM.
- 36 -
Annual Report PTPN IV 2014
201
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
x. Provisi
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued x.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
y. Penggunaan
Saldo Laba berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
y.
Saldo laba digunakan untuk pembagian dividen dan penyisihan untuk cadangan umum.
z.
Use of Retained Earnings based on Minutes of The General Stockholders’ Meeting (GSM) The use of retained earnings is for dividend distribution and provision for general reserve.
z.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang setelah dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat, pajak ekspor dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
The amount of revenue can be measured reliably;
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and
- 37 -
202
Provisions
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Pendapatan Jasa
Rendering of Services
Pendapatan jasa pompa diakui pada saat jasa telah dilaksanakan atau minyak sawit dimuat ke kapal dan telah dilengkapi dengan dokumen pengapalan.
Pump service income are recognized when the service have been executed or palm oil loaded to ship and completed with shipping documents.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Pendapatan Dividen
Dividend Income
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend income from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
Beban
Expenses
Biaya diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
aa. Laba per Saham
aa. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 4.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
4.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
JUDGMENTS
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, Dewan Direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 38 -
Annual Report PTPN IV 2014
203
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan yang secara signifikan berdampak pada nilai tercatat dari laporan keuangan konsolidasian, terlepas dari estimasi berikut, yang akan ditangani dengan cara di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there are no considerations that significantly impact the carrying value of the financial statements, regardless of the following estimate, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Nilai tercatat piutang usaha dan lain-lain, yang merupakan bagian dari pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6, 7 dan 8.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
- 39 -
204
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Applying
Accounting
Impairment Loss on Loans and Receivables The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of trade accounts receivable and other accounts receivable which comprise mainly the loans and receivables are disclosed in Notes 6, 7 and 8.
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan telah diungkapkan pada Catatan 9.
in
Allowance for Decline in Value of Inventories The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Taksiran Periode Amortisasi Aset Tanaman dan Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Masa manfaat aset tanaman dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Estimasi periode amortisasi dan masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena kualitas dan kuantitas produksi tanaman, keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s plantation assets and property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated amortization period and useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to quality and quantity of its crop production, physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tanaman dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya amortisasi dan penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tanaman dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of plantation assets and property, plant and equipment would affect the recorded amortization and depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tanaman dan aset diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14.
The carrying amounts of plantation assets and property, plant and equipment are disclosed in Notes 13 and 14.
tetap
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Plasma
Grup mengevaluasi kelebihan atas biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Dalam hal tersebut, Grup melakukan estimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilai uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma sesuai fakta dan situasi yang ada. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima. Nilai tercatat uang muka perkebunan plasma dan piutang plasma diungkapkan dalam Catatan 17.
Estimated Amortization Period of Plantation Assets and Useful Life of Property, Plant and Equipment
Penurunan Nilai Investasi Saham
The Group evaluates the excess of the development cost based on financing from bank over agreed amount with plasma farmers. In that case, the Group estimates the amount of allowance for impairment loss on advances of plasma plantations and plasma receivables corresponding with the facts and the actual condition. These allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received. The carrying values of advances of plasma plantations and plasma receivables disclosed in Note 17.
Investasi saham ditelaah untuk penurunan nilainya ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai investasi saham memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset. Nilai tercatat investasi saham telah diungkapkan dalam Catatan 12.
Allowance for Impairment Losses on Plasma Receivables
Impairment Associates
Losses
on
Investments
in
Investment in associates are reviewed for impairment when there is an indication of impairment. Determining the value of a investment in associates requires an estimated of the cash flows resulting from the use of the asset. The carrying amount of investments in associates are disclosed in Note 12.
- 40 -
Annual Report PTPN IV 2014
205
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Imbalan Pasca Kerja
Employee benefits
Nilai kini liabilitas pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pasca kerja mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja.
The present value of post-employment obligations depends on several factors that are determined on the basis of actuarial based on several assumptions. The assumptions used to determine net cost post-employment benefits include discount rates, salary increases, and the rate of return investment. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment liabilities.
Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan pasca kerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan pasca kerja yang terkait.
The appropriate discount rate at the end of the reporting period is the interest rate used in determining the present value of estimated future cash outflows expected to settle the postemployment liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Group consider the interest rates of government bonds denominated in Rupiah currency, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related postemployment benefit liability.
Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan pasca kerja lainnya termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 39.
The key assumptions used for the determining of other post-employment liabilities included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 39.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 44, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 44 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut.
As described in Note 44, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of some types of financial instruments. Note 44 provides detailed information on the key assumptions used in determining the fair value of financial instruments, as well as a detailed sensitivity analysis for these assumptions.
Dewan Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The Board of Directors believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan.
- 41 -
206
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Income Tax Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the normal course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issued based on estimates of corporate taxable income.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. 5.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Pihak berelasi (Catatan 40) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jaw a Barat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Sumut Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Pihak ketiga Euro Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg Jumlah bank
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which fiscal losses could be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategy. 5.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp 164.628.984
Deferred Tax Assets
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 31, 2013 Rp 398.901.187
259.874.795.073
81.055.640.198
5.607.415.426
8.916.816.427
4.232.086.014 502.656.238 59.140.388
3.374.078.216 82.420.824 58.672.453
24.254.130 -
88.428.404 13.357.761
19.115.179.600 289.415.526.869
10.702.661.151 104.292.075.434
-
733.441
289.415.526.869
104.292.808.875
Cash on hand Cash in banks Related parties (Note 40) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jaw a Barat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Sumut U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Third parties Euro Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg Total cash in bank
- 42 -
Annual Report PTPN IV 2014
207
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 Desember/ December 31, 2014 Rp Deposito berjangka Pihak berelasi (Catatan 40) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumut Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
608.839.734.466
613.500.000.000
363.000.000.000
136.000.000.000
347.250.000.000
355.450.000.000
100.000.000.000 8.000.000.000 1.427.089.734.466
75.000.000.000 1.179.950.000.000
Pihak ketiga Euro Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg
-
Jumlah deposito berjangka
1.427.089.734.466
1.179.951.325.030
Jumlah Dikurangi bank yang dibatasi penggunaannya
1.716.669.890.319
1.284.643.035.092
1.419.262
1.140.470
Jumlah kas dan setara kas
1.716.668.471.057
1.284.641.894.622
Tingkat bunga deposito berjangka dalam Rupiah per tahun: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumut
1.325.030
5,00% - 9,25%
8,50% - 9,00%
9,50% - 9,75%
8,75% - 9,75%
10,00% - 10.25%
9,00% - 10,25%
6,00% - 10,25% 5,00% - 10,50%
9,00% - 9,25% -
Time deposits Related parties (Note 40) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumut Total Third parties Euro Conrad Hinrich Donner Bank AG-Hamburg Total time deposits Total Less restricted cash in bank Total cash and cash equivalents Interest rates per annum on time deposit in Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sumut
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi masing-masing sebesar 99,99% dan 99,97% dari jumlah seluruh kas dan setara kas (Catatan 40).
At December 31, 2014 and 2013, cash and cash equivalents of 99.99% and 99.97% of the total cash and cash equivalents are placed on related parties, respectively (Note 40).
Seluruh kas telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Tania Tbk terhadap risiko kehilangan dengan nilai sebesar pertanggungan masing-masing Rp 1.020.114.521.240 dan Rp 978.710.192.240 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Grup.
The entire cash were insured with PT Asuransi Jasa Tania Tbk against losing risks for Rp 1,020,114,521,240 and Rp 978,710,192,240 at December 31, 2014 and 2013, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from risks that may be experienced by the Group.
- 43 -
208
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
6.
6.
PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 40) PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara XIV Jumlah pihak berelasi
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ Decemb er 31, 2013 Rp
6.866.279.000 3.332.072.571
6.026.197.638 4.111.523.199
3.118.797.130 312.006.955 128.549.060 13.757.704.716
4.327.139.879 458.866.955 82.555.974 15.006.283.645
1.136.487.266 998.035.998 977.473.355 919.002.512 855.318.465 741.806.000 699.356.896
1.382.143.659 486.479.145 1.323.616.555 985.002.841 855.318.465 741.806.001 585.637.569
184.510.080
2.469.013.591
70.440.706
1.047.316.665 658.478.561
a. By debtors Related parties (Note 40) PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara XIV Total related parties
Pihak ketiga PT Agro Nusa Abadi Sipef Group PT Samudra Sawit Nabati PT Henry PT Sasana Mitra Widia PT Smart Tbk PT Sariwangi Suruchi Enterprise Pte. Ltd., Singapura L Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Bintika Bangunusa Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 600 juta) Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak ketiga
2.122.081.615 8.704.512.893 (2.063.521.133) 6.640.991.760
2.183.214.614 12.718.027.666 (2.023.867.786) 10.694.159.880
Third parties PT Agro Nusa Abadi Sipef Group PT Samudra Sawit Nabati PT Henry PT Sasana Mitra Widia PT Smart Tbk PT Sariwangi Suruchi Enterprise Pte. Ltd., Singapura L Elink Schuurman (Thee) BV, Rotterdam PT Bintika Bangunusa Others (each below Rp 600 million) Total Allowance for impairment losses Total third parties
Jumlah piutang usaha - bersih
20.398.696.476
25.700.443.525
Total accounts receivable - net
b. Berdasarkan umur piutang usaha yang belum diturunkan nilainya Kurang dari 30 hari 31 - 90 hari 91 - 365 hari Lebih dari 365 hari Jumlah piutang usaha
10.338.717.812 2.871.796.600 766.057.776 6.422.124.288 20.398.696.476
10.585.899.679 7.582.755.041 2.202.444.911 5.329.343.894 25.700.443.525
b. By age of trade accounts receivable are not impaired Less than 30 days 31-90 days 91-365 days More than 365 days Total trade accounts receivable
c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah piutang usaha - kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang usaha - bersih
20.003.174.942 2.459.042.667 22.462.217.609 (2.063.521.133) 20.398.696.476
22.313.260.730 5.411.050.581 27.724.311.311 (2.023.867.786) 25.700.443.525
c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Trade accounts receivable - gross Allowance for impairment losses Trade accounts receivable - net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Kerugian penurunan nilai piutang
(2.023.867.786) (39.653.347)
(1.577.940.836) (805.935.674)
Penghapusan piutang tidak tertagih Saldo akhir
(2.063.521.133)
360.008.724 (2.023.867.786)
Movements of the allowance for impairment losses Beginning balance Impairment losses recognized Written off during the year as uncollectible Ending balance
- 44 -
Annual Report PTPN IV 2014
209
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan berkisar antara 7 sampai dengan 90 hari. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas pada pelanggan besar dan tidak saling berhubungan.
The average credit period on sales ranged from 7 to 90 days. In determining the recovery of trade accounts receivable, the Group considers any change in the credit quality of the trade accounts receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited as the customers base is large and unrelated.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai atas pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for impairment losses from third parties is adequate. No allowance for impairment loss was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank yang diperoleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
Trade accounts receivables are used as collateral for bank loans obtained by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Notes 26).
7.
PIUTANG DAN UTANG LAIN-LAIN PIHAK BERELASI 31 Desember/ December 31, 2014 Rp Piutang lain-lain (Catatan 40) PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II Pusat Penelitian Teh dan Kina PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Perkebunan Nusantara XIV Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Jerman (Catatan 18) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Berdikari (Persero) Pusat Koperasi Karyaw an Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Lain-lain (masing-masing dibaw ah Rp 800 juta) Jumlah piutang lain-lain pihak berelasi kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang lain-lain pihak berelasi bersih
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE AND PAYABLE RELATED PARTIES 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
14.165.381.538 3.973.781.511 3.518.432.341 3.458.918.061 2.899.147.690 2.600.253.965
12.463.660.040 4.949.292.731 3.066.771.663 135.749.087 1.273.408.218 2.553.005.308
2.535.201.375 1.701.041.096 1.005.520.548 989.355.000 673.943.128 -
2.535.201.375 604.838.356 835.248.210 995.449.576 897.166.268 2.700.000.000
2.271.602.129
1.424.450.306
39.792.578.382 (3.182.982.883)
34.434.241.138 (3.182.982.883)
36.609.595.499
31.251.258.255
- 45 -
210
7.
Other accounts receivable (Note 40) PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara II Pusat Penelitian Teh dan Kina PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Perkebunan Nusantara XIV Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham), Jerman (Note 18) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Berdikari (Persero) Pusat Koperasi Karyaw an Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Others (each below Rp 800 million) Other accounts receivables from related parties - gross Allow ance for impairment losses Other accounts receivable from related parties - net
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 31 Desember/ December 31, 2014 Rp Utang lain-lain (Catatan 40) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Koperasi Karyawan Monmadu PT Kereta Api (Persero) PT Amarta Karya (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII Pusat Koperasi Karyawan PT Barata Indonesia (Persero) Pusat Penelitian Kakao Koperasi Serba Usaha Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000 juta) Jumlah
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
5.152.954.791 4.032.977.678 3.127.501.148 2.420.590.571 1.577.043.126 848.365.096 487.073.245 -
4.897.385.178 404.824.725 10.147.249.981 1.252.120.239 1.238.094.619 9.578.219.191 1.273.112.500 1.591.904.219
3.014.862.295 20.661.367.950
2.081.457.976 32.464.368.628
Other accounts payable (Note 40) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Koperasi Karyawan Monmadu PT Kereta Api (Persero) PT Amarta Karya (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII Pusat Koperasi Karyawan PT Barata Indonesia (Persero) Pusat Penelitian Kakao Koperasi Serba Usaha Others (each below Rp 1,000 million) Total
Piutang lain-lain dari beberapa perusahaan Perkebunan Nusantara berasal dari transaksi penjualan lori, beban pengobatan dan lain-lain.
Other accounts receivable from certain National Plantation company arose from the sales of lori, medical and others expenses.
Piutang lain-lain dari Indoham berasal dari pemberian pinjaman modal kerja. Perusahaan telah membuat cadangan kerugian penurunan nilai atas seluruh piutang lain-lain kepada Indoham.
Other accounts receivable from Indoham represents working capital loans. The Company has made provision for impairment losses on all other accounts receivable to Indoham.
Utang lain-lain kepada KPBN berasal dari pembebanan jasa pemasaran yang dihitung berdasarkan persentasi tertentu dari nilai penjualan Perusahaan.
Other accounts payable to KPBN arose from marketing expenses which is calculated based on certain percentage of sales amount of the Company.
Utang-lain-lain kepada beberapa perusahaan Perkebunan Nusantara berasal dari transaksi beban pengobatan, biaya tenaga ahli dan lain-lain.
Other accounts payable to certain National Plantation company arose mainly from medical expenses, professional and other expenses.
Utang lain-lain kepada koperasi karyawan sebagian besar berasal dari jasa angkut hasil produksi serta penggantian biaya yang digunakan untuk kepentingan Grup.
Other accounts payable to employees cooperatives arose from transportation fee and reimbursement of expenses which is paid on behalf of the Group.
Seluruh piutang dan utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga.
All other accounts receivable and payable are not interest bearing.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain pihak berelasi adalah cukup.
Management believes that the allowance for impairment losses from other accounts receivable from related parties is adequate.
- 46 -
Annual Report PTPN IV 2014
211
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
8.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 31 Desember/ December 31, 2014 Rp PT Fath Indonesia Karyaw an PT Prima Teh Nusantara Pinjaman Pegaw ai Pensiunan PT Mitra Bandar Niaga PT Asuransi Jasa Tania PT Saw ita Pasaman Jaya PT Tri Bahtera Srikandi Lain-lain (masing-masing dibaw ah Rp 1.000 juta) Jumlah piutang lain-lain pihak ketiga kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang lain-lain pihak ketiga bersih
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
4.534.726.667 2.628.046.434 2.258.151.245 1.337.950.053 1.207.718.667 1.108.157.457 -
4.533.081.596 4.339.898.012 2.258.151.245 1.416.141.064 1.108.157.457 2.089.515.360 1.273.292.200
PT Fath Indonesia Employees PT Prima Teh Nusantara Pinjaman Pegaw ai Pensiunan PT Mitra Bandar Niaga PT Asuransi Jasa Tania PT Saw ita Pasaman Jaya PT Tri Bahtera Srikandi
2.799.261.344
2.479.246.309
15.874.011.867 (9.905.752.952)
19.497.483.243 (5.349.688.223)
Others (each below Rp 1,000 million) Total other accounts receivable from third parties - gross Allow ance for impairment losses
5.968.258.915
14.147.795.020
Total other accounts receivables from third parties - net
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang lainlain tersebut. 9.
PERSEDIAAN
104.674.228.125 35.379.335.521 18.165.176.209 16.688.270.434 5.609.575.474 180.516.585.763 159.349.032.958 4.532.102.555 344.397.721.276
INVENTORIES 31 Desember/ December 31, 2013 Rp 57.271.669.868 21.889.716.097 12.069.171.679 13.171.059.489 5.525.690.031 109.927.307.164 215.846.496.378 7.476.353.725 333.250.157.267
Finished goods Palm oil Tea Palm kernel Palm kernel oil Palm kernel cake Total finished goods (Note 30) Material Spare parts Total
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan terhadap keusangan persediaan akibat dari penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for inventory obsolescence is not deemed necessary to cover possible losses from impairment of such inventories.
Persediaan digunakan sebagai jaminan utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
Inventories are used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).
- 47 -
212
Management believes that the allowance for impairment losses from third parties is adequate to cover possible losses from uncollectible such other accounts receivable. 9.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Barang jadi Minyak kelapa saw it Teh Inti saw it Minyak inti saw it Bungkil inti saw it Jumlah barang jadi (Catatan 30) Bahan pembantu Perlengkapan pabrik Jumlah
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Tania Tbk terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 369.530.948.093 dan Rp 414.442.305.954 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Grup.
All inventories were insured by PT Asuransi Jasa Tania Tbk for fire and other possible risks with coverage amounting to Rp 369,530,948,093 and Rp 414,442,305,954 at December 31, 2014 and 2013, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risks that may be experienced by the Group.
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
10. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Perusahaan Pajak pertambahan nilai (PPN) Pajak penghasilan (PPh) badan (Catatan 36) Entitas anak PPN PPh badan (Catatan 36) Tahun 2014 Tahun 2013 Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
47.211.518.701
26.281.525.750
46.314.279.302
46.314.279.302
6.041.798.530
3.360.676.951
1.831.477.736 132.468.210 101.531.542.479
145.653.858 76.102.135.861
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Uang muka imbalan kerja Asuransi Sew a Lain-lain Jumlah
4.771.523.168 1.964.532.876 724.427.327 2.023.566.321 9.484.049.692
PT ESW Nusantara Tiga (ESW) *)
PT Pupuk Agro Nusantara (PAN) *) PT Nusantara Mas (NM) *)
Jumlah/ Total Cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 34)/ Allowance for impairment losses (Note 34) Jumlah investasi pada entitas asosiasi - bersih/ Total investments in associates - net
Aktivitas utama/ Principal activity Usaha produksi tepung kayu kelapa sawit/ Manufacturing of powder of palm oil wood Pengolahan pupuk/ Fertilizer manufacturing industry Pengolahan minyak kelapa sawit atau turunan minyak kelapa sawit lainnya/ Processing of palm oil or derivative of oil industry
The Company Value added tax (VAT) Corporate income tax (Note 36) Subsidiaries VAT Corporate income tax (Note 36) Year 2014 Year 2013 Total
PREPAID EXPENSES 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Nama entitas asosiasi/ Name of the associate
PREPAID TAXES
7.188.494.144 2.237.024.599 93.803.505 1.666.655.831 11.185.978.079
12.
Tempat kedudukan/ Domicile
Advances of employee benefits Insurance Rent Others Total
INVESTMENTS IN ASSOCIATES Persentase kepemilikan dan hak suara yang dimiliki Perusahaan/ Percentage of ownership and interest voting power held by the Company 31 Desember 31 Desember December 31, December 31, 2014 2013
31 Desember December 31, 2014 Rp
31 Desember December 31, 2013 Rp
Asahan Medan
23,86% 34,00%
23,86% 34,00%
6.300.000.000 19.720.000.000
6.300.000.000 19.720.000.000
Medan
-
40,00%
26.020.000.000
80.640.000.000 106.660.000.000
(6.300.000.000) 19.720.000.000
106.660.000.000
*) Tahap pengembangan/ Development stage
- 48 -
Annual Report PTPN IV 2014
213
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ESW
ESW
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan investasi saham pada ESW sebanyak 63.000 lembar saham dengan nilai Rp 6.300.000.000 dan persentase kepemilikan sebesar 23,86%. ESW berkedudukan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang usaha produksi tepung kayu kelapa sawit. Sampai dengan tanggal pelaporan, ESW belum beroperasi secara komersil dan Perusahaan tidak membukukan bagian rugi neto atas rugi ESW oleh karena jumlahnya tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan telah membuat cadangan kerugian penurunan nilai atas seluruh penyertaan investasi saham di ESW (Catatan 34).
In 2006, the Company has investment in shares of 63,000 shares in ESW amounting to Rp 6,300,000,000 and representing 23.86% ownership interest. ESW is domiciled at Asahan Regency, North Sumatera and engaged in the manufacturing of wood powder of palm oil. As of reporting date, ESW has not yet commercially operated and the Company did not record its share in the net loss of ESW since the amount is not significant to the consolidated financial statements. At the reporting date, the Company has made provision for impairment losses on total investments in shares in ESW (Note 34).
PAN
PAN
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan investasi saham pada PAN sebanyak 39.174 lembar saham dengan nilai Rp 39.174.000.000 dan persentase kepemilikan sebesar 34,00%. PAN berkedudukan di Medan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang industri pengolahan pupuk. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PAN, yang diaktakan dalam Akta No. 2 dari Notaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum tanggal 30 Agustus 2012, telah disepakati penurunan modal dasar dan modal disetor PAN. Sebagai akibat dari perubahan tersebut, saham Perusahaan yang semula berjumlah 39.174 lembar turun menjadi 19.720 lembar dan setoran modal yang telah dilakukan dikembalikan kepada Perusahaan yaitu sebesar Rp 19.454.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada tanggal 8 Juli 2014, pemegang saham memutuskan untuk membatalkan pembangunan pabrik pupuk NPK dan akan melanjutkan pengembangan dibidang usaha penyediaan tenaga listrik. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak membuat cadangan kerugian penurunan nilai atas seluruh penyertaan saham pada PAN. Manajemen berpendapat bahwa seluruh penyertaan saham Perusahaan di PAN tersebut dapat terpulihkan karena nilai pasar aset tetap tanah milik PAN lebih besar dari nilai investasi Perusahaan pada PAN. Sesuai dengan laporan konsultan penilai kantor jasa penilai publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan, nilai pasar aset tetap tanah milik PAN pada tanggal 1 September 2014 adalah sebesar Rp 81.684.450.000.
In 2010, the Company has investment in shares of 39,174 shares in PAN and representing 34.00% ownership interest. PAN is domiciled in Medan, North Sumatera and engaged in fertilizer manufacturing industry. Based on the General Meeting of Extraordinary Shareholders of PAN, which was covered by Notarial Deed No. 2 of Syafnil Gani, S.H., M.Hum dated August 30, 2012, approved to decrease authorized capital and paid-up capital of PAN. As a result of the changes, shares of the Company decreased from 39,174 shares to 19,720 shares and the capital which have contributed amounted to Rp 19,454,000,000 is returned to the Company. Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders, on July 8, 2014, the shareholders decided to cancel the construction of NPK fertilizer plant and will continue in development of electricity power supply. At the reporting date, the Company does not make any provision for impairment losses on total investment in PAN. Management believes that the Company's investment in shares in PAN can be recovered since the market value of land assets owned by PAN is greater than value of the Company’s investment in PAN. According to the appraisal consultant's report Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Chalimatus and Partners, the market value of land assets owned by PAN on September 1, 2014 amounted to Rp 81,684,450,000.
- 49 -
214
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
NM
NM
Pada tahun 2012, Perusahaan melakukan investasi saham pada NM sebanyak 80.640 lembar saham dengan nilai Rp 80.640.000.000 dan persentase kepemilikan sebesar 40,00%. NM berkedudukan di Medan, Sumatera Utara dan bergerak dalam bidang industri turunan minyak kelapa sawit. Sesuai dengan persetujuan pemegang saham tanggal 8 Mei 2014 dan akta jual beli atau pemindahan hak atas saham No. 29 tanggal 10 Juni 2014 oleh notaris Hustiati, S.H., Perusahaan telah menjual tunai investasi saham tersebut kepada PT Musim Mas dengan nilai sebesar Rp 96.071.566.666 dan keuntungan yang diakui sebesar Rp 15.431.566.666 (Catatan 33).
In 2012, the Company has investment in shares 80,640 shares in NM with value amounting to Rp 80,640,000,000 and representing 40.00% ownership percentage. NM is domiciled in Medan, North Sumatra and engaged in palm oil derivatives industry. In accordance with the approval of the shareholders dated May 8, 2014 and a deed of sale or transfer of shares No. 29 dated June 10, 2014 by notary Hustiati, S.H., the Company sold its investment in shares with cash to PT Musim Mas amounting to Rp 96,071,566,666 and recognized gains of Rp 15,431,566,666 (Note 33).
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi diatas adalah sebagai berikut:
Summarized financial information in respect of the Group’s associates is set out below:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Jumlah aset Jumlah liabilitas Aset bersih
63.198.891.054 (5.078.118.899) 58.120.772.155 2014 Rp
Rugi bersih
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 664.851.784.040 (219.346.914.787) 445.504.869.253
Total assets Total liabilities Net assets
2013 Rp
(5.847.097.098)
Investasi pada entitas tersebut diatas diperoleh terutama untuk tujuan potensi pertumbuhan jangka panjang, karena seluruh entitas tersebut bergerak dalam industri perkebunan dan industri penunjang perkebunan yang mendukung industri Grup.
(10.361.233.471)
Net loss
The investment on the above entities are held primarily acquired for the purpose of potential longterm growth, as all those entities are engaged in plantation and the related supporting industry to support of the Group industry.
- 50 -
Annual Report PTPN IV 2014
215
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
13. ASET TANAMAN
13. 1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
4.027.891.514.925 95.120.544.707 4.123.012.059.632
-
38.488.454.320 38.488.454.320
539.990.997.868 42.864.162.763 582.855.160.631
4.529.394.058.473 137.984.707.470 4.667.378.765.943
Tanaman belum menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
1.633.948.464.654 117.789.166.648 1.751.737.631.302
572.971.910.056 51.733.550.622 624.705.460.678
-
(540.096.418.260) (42.758.742.371) (582.855.160.631)
1.666.823.956.450 126.763.974.899 1.793.587.931.349
Jumlah
5.874.749.690.934
624.705.460.678
38.488.454.320
Akumulasi amortisasi Tanaman menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
856.360.065.861 11.614.457.356 867.974.523.217
Jumlah tercatat
186.422.640.119 2.749.652.285 189.172.292.404
35.246.275.480 35.246.275.480
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Biaya perolehan Tanaman menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
-
79.763.684 (79.763.684) -
5.006.775.167.717
1 Januari/ January 1, 2013 Rp
Net carrying amount
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
16.299.334.682 510.806.507 16.810.141.189
632.519.269.083 22.540.248.874 655.059.517.957
4.027.891.514.925 95.120.544.707 4.123.012.059.632
Tanaman belum menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
1.661.539.140.082 86.348.835.525 1.747.887.975.607
623.965.835.655 53.980.579.997 677.946.415.652
-
(651.556.511.083) (22.540.248.874) (674.096.759.957)
1.633.948.464.654 117.789.166.648 1.751.737.631.302
Jumlah
5.232.650.658.471
677.946.415.652
(19.037.242.000)
5.874.749.690.934
Jumlah tercatat
165.671.084.822 2.319.473.914 167.990.558.736
8.678.297.382 248.304.870 8.926.602.252
4.523.740.091.738
-
Total
5.439.066.157.151
-
699.367.278.421 9.543.288.312 708.910.566.733
Immature plantations Palm oil Tea Total
1.007.616.194.184 14.284.345.957 1.021.900.540.141
3.411.671.580.524 73.091.102.340 3.484.762.682.864
Akumulasi amortisasi Tanaman menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
At cost Mature plantations Palm oil Tea Total
Accumulated amortization Mature plantations Palm oil Tea Total
Pengurangan/ Deductions Rp
16.810.141.189
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
6.460.966.697.292
Penambahan/ Additions Rp
Biaya perolehan Tanaman menghasilkan Kelapa sawit Teh Jumlah
856.360.065.861 11.614.457.356 867.974.523.217 5.006.775.167.717
At cost Mature plantations Palm oil Tea Total Immature plantations Palm oil Tea Total Total Accumulated amortization Mature plantations Palm oil Tea Total Net carrying amount
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mereklasifikasi aset tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan sebesar Rp 582.855.160.631.
At December 31, 2014, the Group reclassified immature plantations to mature plantations amounting to Rp 582,855,160,631.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mereklasifikasi aset tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan sebesar Rp 655.059.517.957 dan mereklasifikasi aset tanaman belum menghasilkan ke akun aset tetap tanah pada entitas anak (ASN) sebesar Rp 19.037.242.000 (Catatan 14).
At December 31, 2013, the Group reclassified immature plantations to mature plantations amounting to Rp 655,059,517,957 and reclassified immature plantations to land assets accounts in subsidiary (ASN) amounting to Rp 19,037,242,000 (Note 14).
- 51 -
216
PLANTATION ASSETS
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pengurangan tanaman menghasilkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan penghapusan dan pemindahan tanaman menghasilkan ke kelompok aset tidak produktif yang disusutkan sekaligus pada saat pemindahan. Beban penyusutan sekaligus tersebut dilaporkan sebagai bagian dari rugi penghapusan tanaman pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The deductions plantations at December 31, 2014 and 2013 represents the disposal and reclassification of mature plantations into group of non-productive assets which fully depreciated at the time reclassification. Depreciation expense recorded as part of loss on disposal of plantations in consolidated statement of comprehensive income.
Penarikan aset tanaman adalah sebagai berikut:
Disposal of plantation assets is as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Nilai tercatat Penerimaan dari penjualan aset tanaman Kerugian penarikan aset tanaman (Catatan 34)
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
3.242.178.840 -
7.883.538.937 -
(3.242.178.840)
(7.883.538.937)
Net carrying amount Proceeds from sale of plantation assets Losses on disposal of plantation assets (Note 34)
Biaya pinjaman atas bunga bank dan provisi pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan masing-masing sebesar Rp 47.341.255.841 (Catatan 35) dan Rp 765.000.000 pada tahun 2014 dan Rp 46.269.198.310 (Catatan 35) dan nihil pada tahun 2013.
Borrowing cost on interest and provision of loans capitalized to immature plantations amounting to Rp 47,341,255,841 (Note 35) and Rp 765,000,000 in 2014 and Rp 46,269,198,310 (Note 35) and nil in 2013.
Beban amortisasi aset tanaman dialokasikan sebagai berikut:
Amortization expense of plantations assets was allocated to the following:
Beban pokok pendapatan (Catatan 30) Beban operasi lainnya (Catatan 34) Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
189.019.075.658 153.216.746 189.172.292.404
158.893.412.399 9.097.146.337 167.990.558.736
Untuk meminimalisasi kerugian Perusahaan atas tanaman kakao maka manajemen telah melakukan konversi tanaman kakao ke tanaman kelapa sawit. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 areal kakao yang dipertahankan sebagai sumber benih kakao untuk kebutuhan penelitian masing-masing seluas 48 ha dan 150 ha. Hasil bersih atas hasil penjualan, beban pokok penjualan dan biaya penjualan kakao dibukukan sebagai bagian dari beban operasi lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Cost of revenues (Note 30) Other operating expenses (Note 34) Total
To minimize the loss of the Company for the cocoa plantation, management has converted cocoa plantations into palm oil plantations. At December 31, 2014 and 2013, the area of cocoa retained as seed for research requirement purpose with covering 48 ha and 150 ha, respectively. Net result on sales, cost of goods sold and selling expenses of cocoa recorded as part of other operating expenses in the consolidated statement of comprehensive income.
- 52 -
Annual Report PTPN IV 2014
217
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, komposisi luas areal dalam ha atas tanaman menghasilkan (TM) dan tanaman belum menghasilkan (TBM) untuk setiap jenis tanaman adalah sebagai berikut:
At December 31, 2014 and 2013, composition of area in hectares (ha) of mature plantations and immature plantations for each commodities are as follows:
Tanaman
31 Desember/ December 31, 2014 TM (ha)/ TBM (ha)/ Mature Immature plantations plantations
Kelapa sawit Teh Kakao Jumlah
116.212 2.534 48 118.794
31 Desember/ December 31, 2013 TM (ha)/ TBM (ha)/ Mature Immature plantations plantations
36.761 1.370 38.131
108.769 2.979 150 111.898
Aset tanaman di beberapa unit tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 26).
Aset dalam penyelesaian Bangunan kantor dan pabrik Mesin dan peralatan Prasarana Bangunan rumah karyawan Jumlah Jumlah
14. Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/ December 31,
2014
Additions
Deductions
Reclassifications
2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
222.939.300.958 1.704.734.927.740 466.626.222.321 446.081.792.161 858.207.800.098
9.850.006.481 112.811.253.157 70.459.624.582 20.362.093.033 46.194.518.622
5.170.908.377 946.002.380 331.653.908 901.941.447
24.846.848.163 32.269.900.518 10.311.627.625 4.193.152.641 5.637.639.374
257.636.155.602 1.844.645.173.038 546.451.472.148 470.305.383.927 909.138.016.647
119.392.977.392
7.115.101.975
5.996.822.703
12.247.394
120.523.504.058
152.416.884.985 15.210.665.339 3.985.610.570.994
18.856.030.985 285.648.628.835
2.111.740.135 15.459.068.950
(150.040.004) 77.121.375.711
169.011.135.831 15.210.665.339 4.332.921.506.590
At cost Direct acquisitions Land Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicles and other transportations Farming equipment and office Seedling installation Total
98.901.021.710 49.385.613.733 13.728.581.848 9.823.497.086 171.838.714.377
9.173.883.518 43.270.657.636 37.086.047.382 6.479.435.751 96.010.024.287
15.515.000 1.415.046.313 1.430.561.313
(3.795.815.591) (30.916.153.337) (7.797.682.843) (9.764.875.777) (52.274.527.548)
104.263.574.637 61.740.118.032 41.601.900.074 6.538.057.060 214.143.649.803
Construction in progress Office and plants buildings Machinery and equipment Infrastructure Employee house buildings Total
4.157.449.285.371
381.658.653.122
16.889.630.263
24.846.848.163
4.547.065.156.393
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Jumlah Nilai Tercatat
2.600.263.826.714
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1 Januari/ January 1,
Total
718.983.055.953 154.124.804.731 174.362.976.605 295.428.591.100
99.506.301.047 22.853.498.324 21.699.973.444 77.317.984.206
5.170.908.295 909.488.836 331.653.541 656.197.590
(1.053.953.964) 2.910.408 (2.910.445) 1.041.706.574
812.264.494.741 176.071.724.627 195.728.386.063 373.132.084.290
99.569.260.889
8.376.135.897
5.911.322.515
12.247.388
102.046.321.659
109.225.342.534 5.491.426.845 1.557.185.458.657
15.185.305.468 2.528.309.924 247.467.508.310
2.111.739.745 15.091.310.522
39
122.298.908.296 8.019.736.769 1.789.561.656.445
Accumulated depreciation Direct acquisitions Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicles and other transportations Farming equipment and office Seedling installation Total
2.757.503.499.948
Net carrying Value
- 53 -
218
Palm oil Tea Cocoa Total
Plantation assets in certain units were used as collateral for bank loans (Note 26).
14. ASET TETAP
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Jumlah
35.223 553 35.776
Plantations
-
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2013 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Jumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan kantor dan pabrik Mesin dan peralatan Prasarana Bangunan rumah karyawan Jumlah Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
18.564.882.607 1.617.089.484.458 400.991.043.619 356.359.471.129 746.591.247.313
23.852.932.783 82.241.172.871 66.070.250.981 31.402.677.534 101.585.838.011
9.510.594.873 458.003.208 118.960.789 174.277.453
180.521.485.568 14.914.865.284 22.930.929 58.438.604.287 10.204.992.227
222.939.300.958 1.704.734.927.740 466.626.222.321 446.081.792.161 858.207.800.098
120.976.923.800
6.908.010.062
8.746.004.330
254.047.860
119.392.977.392
139.364.504.897 15.210.665.339 3.415.148.223.162
20.771.055.208 332.831.937.450
9.162.500.420 28.170.341.073
1.443.825.300 265.800.751.455
152.416.884.985 15.210.665.339 3.985.610.570.994
At cost Direct acquisitions Land Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicles and other transportations Farming equipment and office Seedling installation Total
73.005.303.871 68.282.916.703 14.485.527.801 620.366.786 156.394.115.161
86.784.033.262 2.672.286.141 13.728.581.848 9.683.497.089 112.868.398.340
2.016.183.007 175.891.081 9.797.970.360 154.488.789 12.144.533.237
(58.872.132.416) (21.393.698.030) (4.687.557.441) (325.878.000) (85.279.265.887)
98.901.021.710 49.385.613.733 13.728.581.848 9.823.497.086 171.838.714.377
Construction in progress Office and plants buildings Machinery and equipment Infrastructure Employee house buildings Total
3.571.542.338.323
445.700.335.790
40.314.874.310
180.521.485.568
4.157.449.285.371
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Bangunan rumah karyawan Bangunan kantor dan pabrik Prasarana Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya Peralatan pertanian dan kantor Instalasi pembibitan Jumlah Nilai Tercatat
2.180.650.880.063
109.225.342.534 5.491.426.845 1.557.185.458.657 2.600.263.826.714
Net carrying Value
658.085.877.657 135.079.438.832 156.105.721.241 233.828.074.001
69.801.815.627 19.185.471.313 18.385.875.672 61.610.832.435
8.657.146.233 135.853.235 111.154.663 25.476.418
(247.491.098) (4.252.179) (17.465.645) 15.161.082
718.983.055.953 154.124.804.731 174.362.976.605 295.428.591.100
98.872.897.125
9.188.319.966
8.746.004.042
254.047.840
99.569.260.889
105.720.622.578 3.198.826.826 1.390.891.458.260
12.304.418.562 2.292.600.019 192.769.333.594
8.799.698.606 26.475.333.197
-
Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Machinery and equipment Employee house buildings Office and plants buildings Infrastructure Vehicles and other transportations Farming equipment and office Seedling installation Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup mereklasifikasi beban tangguhan hak atas tanah ke akun aset tetap tanah unit usaha Timur, Kabupaten Mandailing Natal dan Panai Jaya, Kabupaten Labuhan Batu sebesar nilai perolehan atau Rp 24.846.848.163 (Catatan 15).
At December 31, 2014, the Group reclassified deferred charges on land rights to land assets accounts at business unit Timur, Mandailing Natal Regency and Panai Jaya, Labuhan Batu Regency at cost or Rp 24,846,848,163 (Note 15).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mereklasifikasi beban tangguhan hak atas tanah ke akun aset tetap tanah pada entitas anak ASN sebesar nilai tercatat atau Rp 75.209.749.568 dan SPN sebesar nilai perolehan atau Rp 86.274.494.000 (Catatan 15) serta mereklasifikasi aset tanaman belum menghasilkan ke akun aset tetap tanah pada entitas anak (ASN) sebesar Rp 19.037.242.000 (Catatan 13).
At December 31, 2013, the Group has reclassified deferred charges on land rights to land assets accounts in subsidiaries ASN with net carrying value or Rp 75,209,749,568 and SPN at acquisition cost or Rp 86,274,494,000 (Note 15) and reclassified immature plantations assets to land assets accounts in subsidiary (ASN) amounting to Rp 19,037,242,000 (Note 13).
Penjualan dan penarikan aset tetap adalah sebagai berikut:
Sale and disposal of property, plant and equipment are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Nilai tercatat Penerimaan dari penjualan aset tetap Kerugian dan keuntungan atas penjualan dan penarikan aset tetap - bersih (Catatan 33 dan 34)
1.798.319.741 (141.840.000)
1.656.479.741
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 13.839.541.113 -
13.839.541.113
Net carrying amount Proceeds from sale of property, plant and equipment Losses and gains on sales and disposal of property, plant and equipment - net (Notes 33 and 34)
- 54 -
Annual Report PTPN IV 2014
219
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan (Catatan 30) Beban umum dan administrasi (Catatan 32) Beban operasi lainnya (Catatan 34) Kapitalisasi ke aset dalam penyelesaian Kapitalisasi ke aset tanaman belum menghasilkan (Catatan 13) Jumlah
Depreciation following:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
208.001.286.249
175.363.622.494
13.407.534.920 13.763.846.852 8.792.187.441
9.436.659.854 4.523.009.011 -
3.502.652.848 247.467.508.310
3.446.042.235 192.769.333.594
expenses
was
allocated
to
the
Cost of revenues (Note 30) General and administrative expenses (Note 32) Other operating expenses (Note 34) Capitalization to construction in progress Capitalization to immature plantations (Note 13) Total
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan mesin yang sedang dibangun dalam rangka ekspansi Grup, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2015.
Construction in progress represents buildings and machinery under construction built in order to expand the Group, which is expected to be completed in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, bangunan, mesin dan peralatan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Tania Tbk terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.864.002.648.210 dan Rp 1.398.116.305.444. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin dialami Grup.
At December 31, 2014 and 2013, buildings, machinery and equipment and certain vehicles were insured by PT Asuransi Jasa Tania Tbk for fire and other risks with total coverage amounting to Rp 1,864,002,648,210 and Rp 1,398,116,305,444. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risk that may be experienced by the Group.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
Certain property, plant and equipment are used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).
Grup memiliki beberapa hak guna usaha (HGU) atas tanah seluas 149.788,09 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Sumatera Utara, seluas 16.268 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan seluas 15.584 ha di Propinsi Sulawesi Tengah dengan jangka waktu 25 tahun sampai dengan 30 tahun (Catatan 15). Atas HGU tersebut seluas 20.654,97 ha telah jatuh tempo antara tahun 2010 sampai 2014, dan sedang dalam proses untuk perpanjangan.
The Group has several land use rights covering 149,788.09 ha located in several areas in North Sumatra Province, covering 16,268 ha located in several areas in Nanggroe Aceh Darussalam Province and covering 15,584 ha in Central Sulawesi Province with a period of 25 years up to 30 years (Note 15). The land use rights of 20,654.97 ha, have been due between 2010 and 2014, and is in the process of renewal.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGU karena seluruh hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Management believes that there is no difficulty in the extension of land use rights since all such rights were legally acquired and supported by sufficient evidence of ownership.
HGU beserta seluruh aset yang ada diatasnya dari unit usaha Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu dan Tinjowan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
Land use rights and all assets over the land of business unit in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu and Tinjowan are used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).
- 55 -
220
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
15. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
15.
Biaya perolehan/ At cost Rp
Akumulasi amortisasi/ Accumulated amortization Rp
Saldo per 1 Januari 2013
384.945.846.386
46.134.442.998
Penambahan Pengurangan Reklasifikasi (Catatan 14)
5.431.108.188 (1.771.967.161) (184.250.377.183)
3.176.644.651 (4.102.549.924) (2.790.909.431)
204.354.610.230
42.417.628.294
Saldo per 31 Desember 2013 Penambahan Reklasifikasi (Catatan 14) Saldo per 31 Desember 2014
4.889.964.327 (8.199.707.018) 201.044.867.539
DEFERRED CHARGES FOR LAND RIGHTS Jumlah tercatat/ Net carrying amount Rp 338.811.403.388
Additions Deductions Reclassification (Note 14) 161.936.981.936
5.190.759.795 47.608.388.089
Balance as of January 1, 2013
Balance as of December 31, 2013 Additions Reclassification (Note 14)
153.436.479.450
Balance as of December 31, 2014
Grup memiliki beberapa hak guna usaha (HGU) atas tanah seluas 149.788,09 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Sumatera Utara, seluas 16.268 ha yang tersebar di wilayah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan seluas 15.584 ha di Propinsi Sulawesi Tengah dengan jangka waktu 25 tahun sampai dengan 30 tahun (Catatan 14).
The Group has several land use rights on land covering 149,788.09 ha located in several areas in North Sumatra Province, covering 16,268 ha located in several areas in Nanggroe Aceh Darussalam Province, and covering 15,584 ha in Central Sulawesi Province with periods of 25 years up to 30 years (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah mereklasifikasi bea perolehan hak tanah dan bangunan sebesar Rp 16.647.141.145 atas biaya perpanjangan HGU Kebun Pagar Jawa, Desa Totap Majawa, Kabupaten Simalungun sebagai bagian dari biaya perolehan beban tangguhan hak atas tanah (Catatan 19) dan mereklasifikasi biaya perolehan beban tangguhan hak atas tanah ke aset tetap tanah sebesar Rp 24.846.848.163 atas biaya perolehan tanah unit usaha Timur, Kabupaten Mandailing Natal dan Panai Jaya, Kabupaten Labuhan Batu (Catatan 14).
As of December 31, 2014, the Company has reclassified acquisition cost of tax on land and building amounting to Rp 16,647,141,145 on cost of extension of the land use rights of Pagar Jawa estates, Totap Majawa Village, Simalungun Regency as part of deferred charges on of landrights (Note 19) and reclassified acquisition cost of deferred charges on land rights to land assets account amounting to Rp 24,846,848,163 on land acquisition cost of business unit of Timur, Mandailing Natal and Panai Jaya District, Labuhan Batu Regency (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup mereklasifikasi beban tangguhan hak atas tanah ke akun aset tetap tanah pada entitas anak ASN sebesar nilai tercatat atau Rp 75.209.749.568 dan SPN sebesar nilai perolehan atau Rp 86.274.494.000 (Catatan 14).
At December 31, 2013, the Group reclassified the deferred charges on land rights into land assets account in its subsidiaries ASN at net carrying amount or Rp 75,209,749,568 and SPN at acquisition cost or Rp 86,274,494,000 (Note 14).
HGU beserta seluruh aset yang ada diatasnya dari unit usaha Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu dan Tinjowan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
Land use rights and all assets over the land of business unit in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Pasir Mandoge, Pabatu and Tinjowan are used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).
- 56 -
Annual Report PTPN IV 2014
221
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Amortisasi beban tangguhan dialokasikan sebagai berikut:
hak
atas
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
tanah
Amortization of deferred charges for land rights was allocated as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Beban pokok pendapatan (Catatan 30)
4.394.156.057
2.382.053.139
Beban umum dan administrasi (Catatan 32) Beban operasi lainnya (Catatan 34) Jumlah
770.562.874 26.040.864 5.190.759.795
794.591.512 3.176.644.651
16. PEMBIBITAN
16. 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Jumlah pokok/ Nilai/ Total trees Amounts Rp
Persediaan bibit kelapa sawit Persediaan bibit teh Jumlah
1.888.170 1.888.170
Saldo aw al tahun Penambahan Penanaman Penjualan Saldo akhir tahun
73.861.513.837 612.263.250 74.473.777.087
Palm oil nurseries Tea nurseries Total
Movement of nurseries at December 31, 2014 and 2013 are as follows: 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
74.473.777.087 24.845.452.615 (42.197.467.724) (9.478.783.945) 47.642.978.033
114.503.231.833 35.936.349.909 (65.298.517.462) (10.667.287.193) 74.473.777.087
- 57 -
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
2.748.733 4.490.490 7.239.223
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Pembibitan merupakan biaya kegiatan pembibitan kelapa sawit dan teh sebelum dipindahkan ke areal lahan yang akan ditanami.
222
NURSERIES 31 Desember/ Decemb er 31, 2013 Jumlah pokok/ Nilai/ Total trees Amounts Rp
47.642.978.033 47.642.978.033
Mutasi persediaan bibit tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Cost of revenues (Note 30) General and administrative expenses (Note 32) Other operating expenses (Note 34) Total
Balance at beginning of year Additions Planted Sales Balance at end of year
Nurseries represents cost incurred in the preparation of the nursery of palm oil and tea before being transferred into the planted area.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
17. PIUTANG PLASMA
17.
Proyek Plasma Madina Koperasi Unit Desa Pasar Baru Biaya pembangunan Kredit investasi Bersih Koperasi Unit Desa Maju Bersama Biaya pembangunan Kredit investasi Bersih Koperasi Unit Desa Setia Abadi Biaya pembangunan Kredit investasi Bersih Koperasi Unit Desa Bangko Jaya Biaya pembangunan Koperasi Unit Desa Ombak Nan Baduba Biaya pembangunan Bersih Proyek Perkebunan Plasma Sosa Biaya pembangunan Biaya operasional setelah konversi Jumlah Proyek Perkebunan Peumakmu Gampong Aceh Biaya pembangunan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah proyek plasma - bersih
PLASMA RECEIVABLES
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
92.280.638.544 (75.248.338.613) 17.032.299.931
66.846.936.798 (36.209.002.285) 30.637.934.513
45.373.868.921 (36.961.037.048) 8.412.831.873
32.338.215.691 (3.996.425.652) 28.341.790.039
32.114.167.263 (5.519.951.430) 26.594.215.833
26.646.879.837 (12.300.123.621) 14.346.756.216
5.599.518.900
5.599.518.900
385.416.970 58.024.283.507
163.417.302 79.089.416.970
27.247.662.027 7.130.293.804 34.377.955.831
27.187.806.027 7.616.283.865 34.804.089.892
9.297.757.949 101.699.997.287 (22.929.342.364) 78.770.654.923
7.497.674.679 121.391.181.541 (13.215.802.763) 108.175.378.778
Plasma Project Madina Koperasi Unit Desa Pasar Baru Development cost Investment credit Net Koperasi Unit Desa Maju Bersama Development cost Investment credit Net Koperasi Unit Desa Setia Abadi Development cost Investment credit Net Koperasi Unit Desa Bangko Jaya Development cost Koperasi Unit Desa Ombak Nan Baduba Development cost Net Plasma Plantation Project Sosa Development cost Operational costs after converted Total Plantation Project Peumakmu Gampong Aceh Development cost Total Allowance for impairment losses Total plasma project - net
Proyek Plasma Madina
Plasma project Madina
Proyek plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma Koperasi Unit Desa (KUD) Pasar Baru di Desa Pardamean Baru dan Kampung Sawah, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatra Utara; KUD Maju Bersama di Desa Kampung Baru dan Kampung Sawah, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatra Utara; KUD Setia Abadi di Desa Batu Sondat, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara; KUD Bangko Jaya, di Desa Banjar Maga dan Rantau Nalinjang, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara dan KUD Ombak Nan Badabua di Nagaria Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatra Barat, yang meliputi
The plasma project represented costs incurred for the development of plasma plantations of Village Unit Cooperative (KUD) Pasar Baru in Pardamean Baru and Kampung Sawah Villages, Natal District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province; KUD Maju Bersama in Kampung Baru and Kampung Sawah Villages, Natal District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province; KUD Setia Abadi in Batu Sondat Village, Batahan District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province; KUD Bangko Jaya, in Banjar Maga and Rantau Nalinjang Village, Lingga Bayu District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra Province and KUD Ombak Nan Badabua in Nagaria Aia Bangih, Sungai Beremas District, Pasaman Barat Regency, West Sumatra Province, comprising temporary
- 58 -
Annual Report PTPN IV 2014
223
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank. Dalam proyek ini Perusahaan berkewajiban untuk melaksanakan pembangunan kebun, menyampaikan realisasi kemajuan pembangunan kebun, melaksanakan pemeliharaan kebun sesuai standar teknis kebun, membantu untuk mendapatkan kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dalam rangka pembangunan kebun, Perusahaan memberikan talangan apabila terjadi cost over-run, membeli hasil kebun tersebut, menyelesaikan bukti kepemilikan lahan menjadi SHGU atas nama masingmasing KUD, menyerahkan sisa hasil penjualan produksi kepada masing-masing KUD setiap bulan setelah dipotong dengan angsuran kredit beserta bunganya, biaya pemeliharaan termasuk material, biaya panen dan transportasi serta biaya tidak langsung lainnya yang menjadi kewajiban masing-masing KUD, serta memberikan pelatihan kerja di bidang administrasi manajemen dan teknis perkebunan. Masing-masing KUD berkewajiban menyediakan tenaga kerja untuk bekerja dalam pembangunan kebun dan mendapat upah sesuai upah minimum regional (UMR) yang berlaku, menyetujui seluruh pengeluaran biaya pembangunan, menjual hasil produksi kebun ke Perusahaan dan mengangsur utang dari hasil penjualan serta tidak boleh mengalihkan kebun kepada pihak lain.
disbursement of funds while awaiting financing from banks. In this project, the Company is obliged to carry out development of the plantations, report progress of development of plantations, implement maintenance of plantations in accordance with technical standards of plantation, support to obtain loan from Bank Mandiri, in order to develop the plantations, provides bridging funds in cases of cost overrun, purchases the harvest output of the plantations, processes the land ownership into land use rights certificate on behalf of each KUD, transfers the remaining monthly sales proceeds to each KUD after deducting loan instalments including interest, maintenance expenses including materials, harvesting and transportation expenses and other indirect expenses that are the obligations of each KUD, and provides training for administrative management and plantation techniques. Each of KUD is obliged to provide the labour to work in the development of the plantation and provide standard salary accordance with applicable regional minimum wage (UMR), to approve all development costs, to sell the harvest output of the plantation to the Company, and to pay the loan instalment from the sales of the result of crops, and cannot transfer the plantations to other parties.
Rincian fasilitas kredit investasi perkebunan plasma yang berjalan sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of investment credit facility of plasma plantation at December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Kredit inv estasi Investment credit
KUD Pasar Baru KUD Maju Bersama KUD Setia Abadi Jumlah/Total
Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah f asilitas penarikan kredit termasuk bunga masa pengembangan/ Total outstanding of credit facilities including interest during the construction 2014 2013 Rp Rp 75.248.338.613 36.961.037.048 5.519.951.430 117.729.327.091
Akibat ketidaksesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2012, Perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek plasma untuk KUD Bangko Jaya. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah cadangan kerugian penurunan nilai proyek plasma KUD Bangko Jaya masing-masing sebesar Rp 5.599.518.900. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas proyek plasma Bangko Jaya adalah cukup.
- 59 -
224
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
36.209.002.285 3.996.425.652 12.300.123.621 52.505.551.558
Luas hektar y ang didanai/ Funded area 2014 2013
1.729 959 214 2.902
1.729 959 214 2.902
Suku bunga pinjaman per tahun/ Interest rate per annum 2014 2013
13,50% 13,50% 13,50%
13,50% 13,50% 13,50%
Due to unsuitability of land for palm oil plantations in 2012, the Company decided not to continue the plasma project for KUD Bangko Jaya. At December 31, 2014 and 2013, the amounts of allowance for impairment losses of plasma project of KUD Bangko Jaya are Rp 5,599,518,900, respectively. Management believes that the allowance for impairment losses on the plasma project of Bangko Jaya is adequate.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Proyek Perkebunan Plasma Sosa
Plasma Plantation Project Sosa
Proyek perkebunan plasma Sosa merupakan biaya pembangunan plasma Koperasi Tani Sinar Fajar, Desa Huta Raja Lamo, Kecamatan Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara dan Koperasi Sumber Sirumondang, Desa Mondang, Kecamatan Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Dalam proyek ini, Perusahaan berkewajiban untuk melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pembangunan kebun rakyat dan membeli hasil kebun tersebut saat setelah konversi. Anggota koperasi berkewajiban untuk menjadi buruh tani selama pembangunan dan pada saat konversi wajib menyetujui seluruh pengeluaran biaya pembangunan, menjual hasil produksi kebun ke Perusahaan, mengangsur utang dari hasil penjualan dan tidak boleh mengalihkan kebun kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, realisasi perkebunan plasma yang sudah ditanam adalah seluas 650 ha, dari rencana sebelumnya yaitu seluas 1.000 ha. Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan belum menerima angsuran pinjaman atas penjualan TBS plasma tersebut akibat klaim anggota plasma atas kekurangan lahan perkebunan plasma sesuai dengan yang direncanakan dalam perjanjian kerjasama.
Plasma plantation project Sosa represents the development cost of plasma by Koperasi Tani Sinar Fahar, Huta Raja Lamo Village, Sosa District, South Tapanuli Regency, North Sumatra Province and Koperasi Sumber Sirumondang, Mondang Village, Sosa District, South Tapanuli Regency, North Sumatra Province. In this project, the Company is obligated to prepare and develop the plasma plantation and purchase the harvest produced after the conversion. The members of the cooperatives are obligated to serve as farmworkers during development and after the conversion are obligated to approve all expenditures of development costs of the plantation, sell the harvest product to the Company, and pay the loan instalment from the sale of the harvest, and cannot transfer the plantation to other parties. At December 31, 2014 and 2013, the realization of planted plasma plantations is 650 ha, from the planned area of 1,000 ha. As of the reporting date, the Company has not received the loan instalments from sales of plasma’s FFB as a result of claim by a member of the plasma due to the shortage of land for plasma plantation as planned in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai terhadap proyek plasma Sosa atas biaya pembangunan yaitu masing-masing sebesar Rp 10.199.529.660 dan nihil.
At December 31, 2014 and 2013, the Company provides the provision for impairment loss on plasma project Sosa on development costs amounting to Rp 10,199,529,660 and nil, respectively.
Disamping biaya pembangunan, Perusahaan juga memberikan talangan biaya operasional setelah konversi. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan pencadangan penurunan nilai terhadap proyek plasma Sosa atas biaya operasional setelah konversi yaitu masing-masing sebesar Rp 7.130.293.804 dan Rp 7.616.283.863.
Aside from development cost, the Company also provides operational costs after conversion. At December 31, 2014 and 2013, the Company made provision for impairment loss of plasma project Sosa on operational costs after conversion amounting to Rp 7,130,293,804 and Rp 7,616,283,863, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang plasma Sosa adalah cukup.
Management believes that the allowance for impairment losses on receivables for plasma Sosa is adequate.
Proyek Perkebunan Peumakmu Gampong Aceh
Plantation Project Peumakmu Gampong Aceh
Proyek perkebunan plasma Peumakmu Gampong Aceh merupakan kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara I untuk membangun dan mengelola kebun plasma dengan fasilitas revitalisasi perkebunan melalui program Peumakmu Gampong, seluas 21.200 ha di sejumlah daerah di Kecamatan Manyak Payed, Karang Baru dan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Sebelum kredit dari bank diterima, biaya pembangunan kebun plasma akan ditalangi terlebih dahulu oleh Perusahaan. Sampai dengan tanggal pelaporan ini, kebun plasma tersebut belum mendapatkan pendanaan dari bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, luas lahan plasma yang telah ditanam oleh Perusahaan adalah masing-masing seluas 179 ha dan 145 ha.
Plasma plantation project Peumakmu Gampong Aceh is cooperation with PT Perkebunan Nusantara I to develop and manage plasma plantations with revitalization facilities of plantation through the Peumakmu Gampong program, covering 21,200 ha in certain areas in Manyak Payed, Karang Baru and Sekerak Districts, Aceh Tamiang Regency, Aceh Province. Before the bank loan is received, the cost of development of the plasma plantation will be advanced by the Company. As of reporting date, the plasma plantations had not yet received the loans from banks. At December 31, 2014 and 2013, the area of plasma that had been planted by the Company were 179 ha and 145 ha, respectively.
- 60 -
Annual Report PTPN IV 2014
225
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Tidak terdapat cadangan penurunan nilai terhadap proyek plasma Gampong Aceh karena manajemen berpendapat seluruh proyek tersebut dapat sepenuhnya ditagih.
No allowance has been made for impairment of the Gampong Aceh plasma project, as management believes that all such projects are fully collectible.
18. ASET KEUANGAN
18. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Investasi saham tidak terdaftar di bursa Uang jaminan Uang muka pemesanan saham Indoham Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah aset keuangan tidak lancar - bersih
34.481.864.275 2.799.107.645 818.497.608 38.099.469.528 (1.166.632.218) 36.932.837.310
FINANCIAL ASSETS
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 34.481.864.275 2.840.095.760 818.497.608 38.140.457.643 (1.166.632.218) 36.973.825.425
Investasi saham tidak terdaftar di bursa
Unlisted investments in shares
a.
a.
PT Padasa Enam Utama (PEU) Perusahaan melakukan investasi saham pada PEU sebanyak 15.000.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 15% dan dengan PEU nilai sebesar Rp 15.000.000.000. berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perkebunan dan industri kelapa sawit yang berlokasi di Teluk Dalam Propinsi Sumatera Utara dan Koto Kampar, Kalianta, Propinsi Riau. Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan memperoleh penghasilan dividen atas pembagian laba PEU per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingdan masing sebesar Rp 47.700.000.000 Rp 74.700.000.000.
b.
Indoham
- 61 -
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT Padasa Enam Utama (PEU) The Company has investment in shares of PEU of 15,000,000 shares with percentage of ownership of 15% and with the amounts of Rp 15,000,000,000. PEU is domiciled in Jakarta and engaged in plantations and palm oil industry that located in Teluk Dalam, North Sumatra Province and Koto Kampar, Kalianta, Riau Province. In 2014 and 2013, the Company received dividends income from the distribution of net income of PEU as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp 47,700,000,000 and Rp 74,700,000,000, respectively.
b.
Perusahaan melakukan investasi saham pada Indoham dengan persentase kepemilikan sebesar 7,20% dan dengan nilai sebesar Rp 34.663.515. Indoham berkedudukan di Hamburg, Jerman dan bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan. Selain investasi, Perusahaan juga mempunyai uang muka pemesanan saham sebesar DM 201.660 atau setara dengan Rp 818.497.608, yang dikonversi menjadi cadangan modal Indoham, sebagaimana tercantum dalam hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham tanggal 24 Agustus 1999. Mengingat kondisi kesulitan keuangan Indoham, Perusahaan telah membuat penyisihan atas penurunan nilai atas seluruh saldo uang muka pemesanan saham ini dan piutang lain–lain (Catatan 7).
226
Unlisted investment in shares Security deposits Advance for stock subscription of Indoham Total Allow ance for impairment losses Total non-current financial assets - net
Indoham The Company has investment in shares of Indoham with percentage of ownership of 7.20% and with the amounts of Rp 34,663,515. Indoham domiciled in Hamburg, Germany and engaged in marketing and trading of plantation commodities. Other than investment, the Company also has an advance for stock subscription amounted to DM 201,660, or equivalent to Rp 818,497,608, which was converted into capital reserves of Indoham, as stated in the decision of the General Stockholders’ Meeting Indoham dated August 24, 1999. Due to the financial difficulty, the Company has made provision for impairment losses of all these advance for stock subscription and other receivables (Note 7).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN)
c.
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan investasi saham pada KPBN sebanyak 1.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. KPBN berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pemasaran dan pengolahan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi. Pada tahun 2011, investasi Perusahaan bertambah sebanyak 5.884 saham, sehingga jumlah sahamnya menjadi sebanyak 6.884 saham dengan persentase kepemilikan menjadi sebesar 7,14% dan dengan nilai sebesar Rp 6.884.000.000. Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan memperoleh penghasilan dividen atas pembagian laba KPBN per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 300.526.120 dan Rp 190.950.378. d.
In 2009, the Company has investment in shares of KPBN of 1,000 shares with the percentage of ownership of 6.67%. KPBN is domiciled in Jakarta and engaged in trading, processing and marketing of agro-industrial commodities and also optimizing utility resources to produce high quality of goods and services. In 2011, Company’s investment in shares increased by 5,884 shares, resulting number of shares became 6,884 shares with a percentage of ownership increased to 7.14% and the amounts of Rp 6,884,000,000. In 2014 and 2013, the Company received dividend income from distribution of net income of KPBN as of December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp 300,526,120 and Rp 190,950,378, respectively.
PT Riset Perkebunan Nusantara
d.
Pada tahun 2009, Perusahaan juga melakukan investasi saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sebanyak 50 lembar saham dan dengan nilai sebesar Rp 50.000.000 dan dengan persentase kepemilikan sebesar 6,67%. RPN berkedudukan di Bogor, Jawa Barat dan bergerak dalam bidang jasa penelitian, pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultasi, menjalankan di bidang pertanian dan usaha-usaha perdagangan. Pada tahun 2012, Perusahaan telah menyetor uang muka setoran saham kepada RPN sebesar Rp 12.513 200.760. 19. KLAIM PAJAK
Perusahaan PPh badan tahun 2012 PPN Bea perolehan hak tanah dan bangunan (BPHTB) Entitas anak PPh badan tahun 2013 PPh badan tahun 2012 Jumlah
19.201.816.545 72.649.820.503 -
13.185.648 39.556.944 91.904.379.640
PT Riset Perkebunan Nusantara In 2009, the Company has investment in shares in PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) of 50 shares with the the amounts of Rp 50,000,000 and the percentage of ownership of 6.67%. RPN is domiciled in Bogor, West Java, and is engaged in research, training, data processing, research and consultancy, to run business in the agriculture and trading. In 2012, the Company has paid an advance for stock subscription of RPN amounting to Rp 12,513,200 760.
19. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN)
TAXES CLAIMS
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
19.310.683.728
The Company Corporate income tax in 2012 VAT Tax on acquisition of land and building
2.864.856.452 47.431.508.433
Subsidiaries Corporate income tax in 2013 Corporate income tax in 2012 Total
19.201.816.545 6.054.151.708
- 62 -
Annual Report PTPN IV 2014
227
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Perusahaan
The Company
PPh Badan tahun 2012
2012 Corporate income tax
Pada tahun 2013, Perusahaan mengajukan restitusi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kelebihan pembayaran PPh badan tahun pajak 2012 sebesar Rp 19.201.816.545. Pada tanggal 28 Maret 2014, atas pengajuan restitusi tersebut Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00002/206/12/051/14 dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas PPh Badan tahun pajak 2012 sebesar Rp 1.455.545.705, beserta denda administrasi sebesar Rp 436.663.712 dan Perusahaan belum melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut. Pada tanggal 28 Mei 2014, dengan surat No. 04.08/X/182/V/2014 mengajukan keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan sampai dengan tanggal pelaporan, belum ada keputusan terhadap keberatan tersebut.
In 2013, the Company applied for refund from Tax Service Office (TSO) of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta due to overpayment of corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 19,201,816,545. On March 28, 2014, in response to the refund request, the Company received underpaid tax assessment notice No. 00002/206/12/051/14 from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 1,455,545,705, including administrative penalties amounting to Rp 436,663,712, and the Company has not yet paid this underpaid tax assessment notice. On May 28, 2014, through letter No. 04.08/X/182/V/2014, the Company filed an objection to the Directorate General of Taxation (DGT), and as of reporting date, there has been no decision on that objection.
PPN
VAT
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kurang bayar PPN untuk masa pajak Januari Desember 2007 dengan jumlah kurang bayar seluruhnya berikut denda administrasi sebesar Rp 72.649.820.503. Sejak tahun 2013, Perusahaan telah mencicil SKPKB tersebut dan mengajukan surat keberatan ke DJP atas kurang bayar untuk masingmasing masa pajak tersebut. Pada bulan April, Mei, Juni dan Juli, 2014, DJP menolak seluruh keberatan Perusahaan. Selanjutnya pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan permohonan banding untuk seluruh masa pajak kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal pelaporan belum ada keputusan terhadap banding tersebut.
In 2013, the Company received several underpaid tax assessment letter from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for underpayment of VAT for tax periods January to December 2007 with total amount including administrative penalties amounting to Rp 72,649,820,503. Since 2013, the Company has been making instalments on these underpaid tax assessment letter and has also filed objections to the DGT for the underpayment for each tax period. In April, May, June and July, 2014, the DGT rejected all the Company’s objections. Then, in the same year, the Company submitted an appeal for all the tax periods to the Tax Court. As of the reporting date, there has been no decision on the appeal.
BPHTB
Tax on Acquisition of Land and Building (BPHTB)
Pada tanggal 7 Juli 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan BPHTB Kurang Bayar (“SKBKB”) dari DJP atas Kebun Pagar Jawa, Desa Totap Majawa, Kabupaten Simalungun sebesar Rp 18.977.740.905 termasuk denda administrasi sebesar Rp 2.330.599.760 Pada tanggal 12 April 2009, Perusahaan membayar sebesar 50% atas SKBKB tersebut dan 50% lagi dibayar pada tanggal 7 Desember 2009. Atas SKBKB ini Perusahaan mengajukan keberatan. Berdasarkan surat keputusan DJP No. KEP.235/PJ.07/2009, tanggal 13 April 2009, DJP menolak pengajuan keberatan Perusahaan dan menetapkan SKBKB BPHTB menjadi sebesar Rp 19.310.683.728 termasuk denda administrasi sebesar Rp 2.663.542.583. Selanjutnya pada tanggal 2 Mei 2009 dan 26 Mei 2009, masingmasing dengan surat No. 04.14/X/55/V/2009 dan No. 04.14/X/46/V/2009, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak dan Pengadilan Pajak melalui putusannya No. Put.19745/PP/M.V/ 32/2009, tanggal 24 Agustus 2009 permohonan banding tersebut tidak dapat diterima atau ditolak. Selanjutnya, Perusahaan mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung (MA)
On July 7, 2008, the Company received an underpaid tax assessment letter for BPHTB from DGT for Pagar Jawa Estate, Totap Majawa Village, Simalungun Regency amounting to Rp 18,977,740,905 including administrative penalties amounting to Rp 2,330,599,760. On April 12, 2009, the Company paid 50% for underpaid tax assessment letter, and the other 50% was paid on December 7, 2009. The Company submitted an objection to this underpaid tax assessment letter. Based on the DGT’s decision letter No. KEP.235/PJ.07/2009, dated April 13, 2009, the DGT rejected the Company’s objection and issued a new underpaid tax assessment letter for the BPHTB for Rp 19,310,683,728 including administrative penalties amounting to Rp 2,663,542,583. Then on May 2, 2009 and May 26, 2009, through letters No. 04.14/X/55/V/2009 and No. 04.14/X/46/V/2009, respectively, the Company submitted an appeal to the Tax Court, and the Tax Court, through its decision No. Put.19745/PP/MV/32/2009 dated August 24, 2009, ruled that the appeals could not be accepted or rejected. Subsequently, the Company
- 63 -
228
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
dan melalui putusan No. 835/C/PK/Pjk/2011, tanggal 11 Desember 2012, MA menolak permohonan peninjauan kembali Perusahaan. Atas keputusan MA tersebut, per 31 Desember 2014, Perusahaan telah mencatat pokok BPHTB tersebut sebesar Rp 16.647.141.145 sebagai bagian dari biaya perolehan beban tangguhan hak atas tanah (Catatan 15), sedangkan denda administrasi telah dibebankan ke beban operasi lainnya (Catatan 34).
filed a petition for judicial review to the Supreme Court and through decision No. 835/C/PK/CHD/2011, dated December 11, 2012, the Supreme Court rejected the Company’s request for judicial review. Upon the decision of the Supreme Court, as of December 31, 2014, the Company has recorded the principal of BPHTB amounting to Rp 16,647,141,145 as part of the cost of deferred charges on land rights (Note 15), while the administrative penalties have been charged to other operating expenses (Note 34).
Entitas anak
Subsidiaries
PPh Badan tahun 2012
Corporate income tax in 2012
Pada tanggal 31 Desember 2013, SAN dan ASN memiliki kelebihan pembayaran PPh badan tahun pajak 2012 masing-masing sebesar Rp 2.825.299.508 dan Rp 39.556.944. Pada tahun 2013, SAN mengajukan klaim restitusi ke KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kelebihan pembayaran PPh badan tahun pajak 2012 sebesar Rp 2.825.299.508. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan No. 00039/406/12/051/14 tanggal 2 Mei 2014, KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta telah menyetujui sebagian dari restitusi tersebut yaitu sebesar Rp 1.851.858.481 dan pada bulan Juni 2014 SAN telah menerima pembayaran atas restitusi tersebut dan sisanya sebesar Rp 973.441.027 telah dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
At December 31, 2013, SAN and ASN have overpayment of corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 2,825,299,508 and Rp 39,556,944. In 2013, SAN submitted a refund claim to TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for overpayment of corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 2,825,299,508. Based on the overpaid tax assessment letter for income tax No. 00039/406/ 12/051/14 dated May 2, 2014, TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta approved a part of the refund amounting to Rp 1,851,858,481 and on June 2014, SAN received payment of that refund and the remaining balance amounting to Rp 973,441,027 has been charged to profit loss for the year.
Pada tahun 2013, ASN mengajukan klaim restitusi atas kelebihan pembayaran PPh badan tahun 2012 sebesar Rp 39.556.944. Pada tanggal 10 Maret 2014, KPP telah menyetujui restitusi pajak tahun 2012 tersebut bersamaan dengan kelebihan pembayaran PPh pajak badan tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 13.185.648 (Catatan 36) dan Rp 39.556.944.
In 2013, ASN applied for refund of overpayment of 2012 corporate income tax amounting to Rp 39,556,944. On March 10, 2014, the tax office approved the tax refund for 2012 together with the overpayment of income tax fiscal year 2013 amounting to Rp 13,185,648 (Note 36) and Rp 39,556,944, respectively.
20. ASET LAINNYA
20. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Uang muka kepada kontraktor Beban ditangguhkan lainnya - bersih Lain-lain Jumlah
25.175.489.658 11.684.466.490 221.254.514 37.081.210.662
Beban amortisasi atas beban ditangguhkan lainnya dialokasikan sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2014 Rp Beban umum dan administrasi (Catatan 32) Beban pokok pendapatan (Catatan 30) Jumlah
1.527.113.335 135.862.734 1.662.976.069
OTHER ASSETS
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 24.262.050.514 13.575.817.837 596.530.898 38.434.399.249
Advances to contractors Other deferred charges - net Others Total
Amortization expenses of other deferred charges was allocated to the following: 31 Desember/ December 31, 2013 Rp 1.672.914.516 1.672.914.516
General and administrative expenses (Note 32) Cost of revenues (Note 30) Total
- 64 -
Annual Report PTPN IV 2014
229
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
21. UTANG USAHA
21. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
a.
Berdasarkan pemasok
a. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 40) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang PT Pertamina (Persero) Pusat Koperasi Karyawan Koperasi Tenera PT Perkebunan Nusantara XIV Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
19.509.378.280 3.842.823.696 2.231.679.975 526.797.656 121.846.777
2.801.516.364 28.608.840 119.933.780
40.081.552 26.272.607.936
58.701.448 3.008.760.432
91.658.265.325 36.579.849.783 17.853.114.785 13.277.575.630 10.558.231.000 9.302.847.130 9.033.343.495 7.338.815.250 7.098.446.565
2.494.407.960 10.489.588.417 10.109.153.670 1.724.344.950 22.404.735.731 -
7.089.922.016 6.513.773.076 6.456.039.975 5.947.676.268
411.965.675 3.877.545.293 5.566.598.048 1.913.750.066
Pihak ketiga PT Bukit Prima Niaga CV Anugrah Rezeki CV Nusa Abadi Jaya PT Buana Emas raya PT Pijar Nusa Pasific CV Bina Karya Pratama CV Bumi Nusa Persada PT Indograha Nusa Sarana CV Graha Prima Lestari PT Hamparan Alam Baruna Indonesia PT Putra Pajar Jaya PT Gresik Cipta PD Mitra Jaya Utang pembelian tandan buah segar (TBS) kepada petani PT Indra Jaya Lestari PT Sarana Indo Niaga CV Tjipta Karunia Mas PT Indra Pura Jaya Lestari PT Radiva Putra Armas PT Mega Eltra PT Merauke Tetap Jaya PT Jadi Mas PT Saraswati Anugrah Makmur Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2.500 juta) Jumlah
5.298.444.558 4.352.175.244 4.124.039.476 3.945.547.045 473.236.685 56.322 -
6.329.660.729 2.386.856.353 8.118.212.438 41.421.708.730 35.657.262.516 16.992.736.752 8.204.996.720
66.549.311.159 313.450.710.787
77.824.321.273 255.927.845.321
Jumlah
339.723.318.723
258.936.605.753
- 65 -
230
By creditor
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Related parties (Note 40) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang PT Pertamina (Persero) Pusat Koperasi Karyawan Koperasi Tenera PT Perkebunan Nusantara XIV Others (each below Rp 100 million) Total Third parties PT Bukit Prima Niaga CV Anugrah Rezeki CV Nusa Abadi Jaya PT Buana Emas raya PT Pijar Nusa Pasific CV Bina Karya Pratama CV Bumi Nusa Persada PT Indograha Nusa Sarana CV Graha Prima Lestari PT Hamparan Alam Baruna Indonesia PT Putra Pajar Jaya PT Gresik Cipta PD Mitra Jaya Payables for purchase fresh fruit bunches (FFB) to farmers PT Indra Jaya Lestari PT Sarana Indo Niaga CV Tjipta Karunia Mas PT Indra Pura Jaya Lestari PT Radiva Putra Armas PT Mega Eltra PT Merauke Tetap Jaya PT Jadi Mas PT Saraswati Anugrah Makmur Others (each below Rp 2,500 million) Total Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
Berdasarkan umur utang usaha
Kurang dari 30 hari 31 - 90 hari 91 - 365 hari 366 hari - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
b.
By age category of accounts payable
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
299.748.011.424 30.189.446.324 4.200.741.189 4.864.586.716 720.533.070 339.723.318.723
225.321.913.518 29.720.209.650 3.634.647.005 175.734.585 84.100.995 258.936.605.753
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan pembantu dan perlengkapan pabrik dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai dengan 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha untuk 60 hari pertama dari tanggal faktur. 22. UTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA
Less than 30 days 31-90 days 91-365 days 366 days - 5 years More than 5 years Total
Purchases of raw materials and spareparts from local suppliers, have credit terms of 30 to 60 days. No interest is charged to the trade accounts payable for the first 60 days from the date of the invoice.
22. OTHERS ACCOUNTS PAYABLE THIRD PARTIES 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
CV Pelita Jaya PT Pelita Guna Lestari CV Tjipta Karunia Mas CV Kencana Bersaudara PT Bintang Harapan Utama CV Raja CV Gratia Sentosa Karya PT Indograha Nusa Sarana Karyaw an CV Elno Tech CV Prima Jaya CV Pansinaran Nauli CV Berkat Sangjaya CV Cahaya Samudra Rimba Gemilang PT Pelita Amal Sentosa CV Teduh Rimbun CV Karya Hadi Manunggal CV Wijaya Sukses Mandiri CV Mitra Mandiri CV Nasajan CV Sri Kandi PT Pemuda Simalungun Abadi CV Irhamna CV Dini Arta Lestari PT Emizest Internasional PT Hw ang Sang Jaya CV Eko Pratama Lain-lain (masing-masing dibaw ah Rp 3.000 juta) Jumlah
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
14.069.155.924 11.522.940.621 8.872.553.668 8.532.326.457 6.693.038.224 6.373.664.078 6.226.285.831 5.729.440.353 5.229.179.711 4.645.760.727 4.503.580.309 4.222.042.238 4.066.359.073 3.545.565.000 3.257.827.400 3.148.359.094 1.960.032.439 920.694.883 814.890.057 457.290.150 310.307.234 193.194.236 82.022.550 74.744.031 71.755.910 64.283.800 59.851.277
7.644.768.148 4.567.634.224 1.499.371.365 51.972.649 1.467.754.830 205.503.520 4.052.132.904 3.732.255.059 51.072.450 1.096.374.200 505.568.620 3.473.580.710 4.396.110.728 4.452.571.061 3.409.901.064 3.758.378.287 4.068.125.943 3.681.745.922 4.030.801.847 4.823.169.940 3.606.875.900 4.162.991.066
CV Pelita Jaya PT Pelita Guna Lestari CV Tjipta Karunia Mas CV Kencana Bersaudara PT Bintang Harapan Utama CV Raja CV Gratia Sentosa Karya PT Indograha Nusa Sarana Employees CV Elno Tech CV Prima Jaya CV Pansinaran Nauli CV Berkat Sangjaya CV Cahaya Samudra Rimba Gemilang PT Pelita Amal Sentosa CV Teduh Rimbun CV Karya Hadi Manunggal CV Wijaya Sukses Mandiri CV Mitra Mandiri CV Nasajan CV Sri Kandi PT Pemuda Simalungun Abadi CV Irhamna CV Dini Arta Lestari PT Emizest Internasional PT Hw ang Sang Jaya CV Eko Pratama
197.324.213.001 302.971.358.276
284.960.609.164 353.699.269.601
Others (each below Rp 3,000 million) Total
- 66 -
Annual Report PTPN IV 2014
231
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
23. UANG MUKA PELANGGAN
23. ADVANCES FROM CUSTOMERS 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
PT Musim Mas PT Unilever Indonesia PT Multimas Nabati Asahan PT Inti Benua Perkasatama PT Wira Inno Mas PT Smart Tbk PT Pacific Medan PT Permata Hijau Sawit PT Palm Mas Asri PT Asia Agro Agung Jaya Wilmar Trading Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3.000 juta) Jumlah
Uang muka pelanggan merupakan pembelian minyak kelapa sawit dan teh.
53.204.593.658 28.179.490.000 15.499.274.920 15.153.346.632 12.730.885.004 12.681.090.295 12.095.413.218 11.947.282.000 4.019.014.865 3.474.713.149 47.491.374
79.549.925.223 21.893.086.031 6.528.866.488 4.685.851.178 9.824.268.876 12.516.636.524 5.810.455.000 4.096.830.136
10.187.117.617 179.219.712.732
5.528.640.860 150.434.560.316
uang
muka
24. UTANG PAJAK
Entitas anak PPh Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 PPN PBB Surat tagihan pajak Jumlah Jumlah
97.935.741.899 807.172.254 3.842.982.976 115.545.778 888.568.071 15.993.140.846 6.362.568.954 125.945.720.778
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Others (each below Rp 3,000 million) Total
Advances from customers represents advance for purchase of palm oil and tea.
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
764.136.337 3.775.293 4.836.313.367 111.600.838 918.280.837 3.631.011.070 130.749.447 756.536.000 11.152.403.189
76.430.417 546.961.961 406.936.006 388.157.161 583.432.389 207.193.777 2.209.111.711
69.222.392 425.309.004 2.375.859.187 201.490.387 731.088.925 3.802.969.895
128.154.832.489
14.955.373.084
- 67 -
232
PT Musim Mas PT Unilever Indonesia PT Multimas Nabati Asahan PT Inti Benua Perkasatama PT Wira Inno Mas PT Smart Tbk PT Pacific Medan PT Permata Hijau Sawit PT Palm Mas Asri PT Asia Agro Agung Jaya Wilmar Trading
24. TAXES PAYABLE 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Perusahaan PPh Badan (Catatan 36) Pasal 4(2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 PPN PBB BPHTB Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
The Company Income taxes Corporate (Note 36) Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 VAT Tax on land and building Tax on acquisition of land and building Total Subsidiaries Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 VAT Tax on land and building Tax collection letters Total Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Entitas Anak
Subsidiaries
Pada bulan Maret dan April 2014, ASN menerima beberapa surat tagihan pajak (STP) atas denda PPh pasal 21, pasal 23, pasal 25 dan PPN dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 207.193.777. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, STP tersebut belum dibayar oleh ASN dan dicatat sebagai utang pajak.
In March and April 2014, ASN received several tax collection letters for article 21, article 23, article 25 income taxes and VAT with total amounting to Rp 207,193,777. As of the reporting date, these tax collection letters have not yet been paid by ASN and are recorded as taxes payable.
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kurang bayar PPN untuk masa pajak Mei, Juni, Oktober, Nopember dan Desember 2008 dengan jumlah seluruh kurang bayar berikut denda administrasi sebesar Rp 91.595.805.615 dan Perusahaan belum melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut. Pada tahun yang sama, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan ke DJP atas kurang bayar untuk masa pajak Mei, Juni, Oktober dan Nopember 2008 tersebut. Sedangkan untuk masa pajak Desember 2008, Perusahaan telah mengajukan keberatan ke DJP pada bulan Pebruari 2014. Pada tanggal 11 Desember 2013 dan 23 Desember 2013, berdasarkan surat keputusan DJP No. KEP-1784/WPJ.19/2013 dan No. KEP1907/WPJ.19/2013, DJP menolak keberatan Perusahaan atas masa pajak Mei dan Juni 2008. Atas keputusan DJP tersebut, pada bulan Pebruari 2014, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak untuk masa pajak Mei dan Juni 2008 dan sampai dengan tanggal pelaporan belum ada keputusan terhadap banding tersebut.
In 2013, the Company received several underpaid tax assessment letter from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for underpayment of VAT for tax periods May, June, October, November and December 2008 with total underpayment including administrative penalties of Rp 91,595,805,615, and the Company has not yet paid these underpaid tax assessment letter. In the same year, the Company submitted an objection letter to the DGT for the underpayment of tax periods May, June, October and November 2008. As for tax period December 2008, the Company submitted an objection to the DGT on February 2014. On December 11, 2013 and December 23, 2013, based on DGT decision letters No. KEP-1784/WPJ.19/2013 and No. KEP1907/WPJ.19/2013, the DGT rejected the Company's objection for tax periods May and June 2008. In response to these DGT decisions, in February 2014, the Company submitted an appeal to the Tax Court for tax periods May and June 2008, and as of the reporting date no decision has reached for such appeal.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kurang bayar PPN untuk masa pajak Januari Desember 2009 dengan jumlah seluruh kurang bayar berikut denda administrasi sebesar Rp 95.754.255.034 dan Perusahaan belum melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut. Pada tahun yang sama, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan ke DJP atas kurang bayar tersebut. Pada bulan Pebruari 2014, DJP menolak seluruh keberatan Perusahaan. Atas keputusan DJP tersebut, pada bulan April 2014, Perusahaan mengajukan permohonan banding untuk seluruh masa pajak kepada Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal pelaporan belum ada keputusan terhadap banding tersebut.
In 2013, the Company received several underpaid tax assessment letter from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for underpayment of VAT for tax periods from January to December 2009 with total underpayment including administrative penalties amounting to Rp 95,754,255,034, and the Company has not yet paid these underpaid tax assessment letters. In the same year, the Company submitted an objection letter to the DGT for these underpayments. In February 2014, the DGT rejected all the Company’s objections. In response to the DGT’s decisions, in April 2014, the Company submitted an appeal for all the tax periods to the Tax Court, and as of the reporting date there no decision has reached for such appeal.
- 68 -
Annual Report PTPN IV 2014
233
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
25. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
25. ACCRUED EXPENSES
Bonus karyawan dan tantiem Iuran dana pensiun Beban bunga Gaji dan upah Beban pengobatan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 4.000 juta) Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
350.121.738.419 16.829.192.216 7.674.514.763 4.882.327.430 4.007.269.917
250.696.923.409 12.510.464.801 7.583.002.400 7.254.836.535 21.277.674.717
Employee bonus and tantiem Pension contributions Interest expenses Salaries and wages Medical expenses
24.106.512.627 407.621.555.372
24.372.097.438 323.694.999.300
Others (each below Rp 4,000 million) Total
26. UTANG BANK
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) T bk Kredit investasi a. Fasilitas kredit b. Fasilitas kredit c. Fasilitas kredit T rance A T rance B d. Fasilitas kredit T rance I T rance II e. Fasilitas kredit f. Fasilitas kredit g. Fasilitas kredit Kredit investasi refinancing a. Fasilitas kredit b. Fasilitas kredit Jumlah Entitas anak PT Bank Mandiri (Persero) T bk Kredit investasi a. Fasilitas kredit trance A b. Fasilitas kredit T rance B Kebun T rance B PKS Fasilitas kredit T rance A Kebun T rance A PKS PT Bank CIMB Niaga T bk Fasilitas kredit kendaraan bermotor Jumlah
26. BANK LOANS Fasilitas maksimum/ Maximum facility Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
700.000.000.000 350.000.000.000
665.000.000.000 113.079.000.000
695.000.000.000 211.879.000.000
383.194.000.000 276.286.000.000
153.254.000.000 106.721.000.000
226.467.000.000 159.508.000.000
464.934.000.000 343.066.000.000 476.000.000.000 550.000.000.000 300.000.000.000
273.097.000.000 206.271.690.000 445.000.000.000 544.000.000.000 230.000.000.000
342.147.000.000 257.221.690.000 465.000.000.000 550.000.000.000 -
650.000.000.000 375.000.000.000
70.000.000.000 360.000.000.000 3.166.422.690.000
170.000.000.000 372.000.000.000 3.449.222.690.000
296.395.000.000
233.680.097.036
337.727.000.000 71.363.000.000
166.369.394.113 36.676.208.500
-
321.850.000.000 91.827.000.000
65.817.383.566 11.512.000.000
-
207.740.833.818
T he Company PT Bank Mandiri (Persero) T bk Investment loans a. Credit facility b. Credit facility c. Credit facility T rance A T rance B d. Credit facility T rance I T rance II e. Credit facility f. Credit facility g. Credit facility Refinancing of investment loans a. Credit facility b. Credit facility T otal Subsidiaries PT Bank Mandiri (Persero) T bk Investment loans a. Credit facility trance A b. Credit facility T rance B plantation T rance B POM Credit facility T rance A plantation T rance A POM PT Bank CIMB Niaga T bk Credit facility of vehicles T otal
173.282.000 514.228.365.215
220.465.100 207.961.298.918
Jumlah utang bank (Catatan 44)
3.680.651.055.215
3.657.183.988.918
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(607.725.760.000)
(512.948.647.600)
T otal bank loans (Note 44) Less current maturities of long-term
Jumlah utang bank jangka panjang
3.072.925.295.215
3.144.235.341.318
T otal long-term bank loans
- 69 -
234
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2014
2013
Tingkat bunga efektif per tahun: Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit investasi Kredit investasi refinancing
9,50% - 10,00% 9,50% - 10,00%
9,00% - 9,50% 9,00% - 9,50%
Effective interest rate per annum: The Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Investment loans Refinancing of investment loans
Entitas anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
9,50% - 10,00% 7,50%
8,50% - 9,50% 7,50%
Subsidiaries PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masingmasing sebesar 99,99% dari seluruh utang bank diperoleh dari pihak berelasi. Beban bunga untuk tahun sebesar 2014 dan 2013 masing-masing Rp 321.885.943.983 dan Rp 293.662.142.116 (Catatan 35).
At December 31, 2014 and 2013, respective bank loans obtained from related parties was 99.99%. The interest expense for 2014 and 2013 amounted to Rp 321,885,943,983 and Rp 293,662,142,116, respectively (Note 35).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank)
I.
I.
Perusahaan
The Company
Kredit Investasi
Investment Loans
a. Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit Rp 700.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), untuk capital expenditure tahun 2012 berupa tanaman kelapa sawit, bibitan, tanaman ulang, tanaman baru, tanaman konversi dan tanaman belum menghasilkan serta investasi non tanaman. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,50% per tahun, dibayar secara triwulanan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) pada awal triwulan yang bersangkutan dan dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2019.
a.
Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, Bangun Purba, Marihat dan Bukit Lima berikut kebun atau tanaman, bangunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya.
In 2012, the Company obtained an investment loan facility with maximum credit of Rp 700,000,000,000 from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), for capital expenditures in 2012, such as palm oil plantation, nurseries, replanting, new planting, conversion of palm oil plantations and immature plantations and also nonplantation investment. This loan bears interest at 8.50% per annum, paid quarterly rd every 23 (twenty-third) at the beginning of the relevant quarter period and can be changed in accordance with the applicable Bank Mandiri regulations and the repayment period until December 23, 2019. This investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Dolok Ilir, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge, Bangun Purba, Marihat and Bukit Lima, including the plantations, buildings and palm oil mills thereon.
- 70 -
Annual Report PTPN IV 2014
235
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b. Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting), penanaman baru, dan konversi kebun kelapa sawit termasuk bangunan perumahan, jalan dan jembatan, saluran air, kendaraan serta mesin atau instalasi pabrik kelapa sawit dengan maksimum kredit sebesar Rp 350.000.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 9 tahun sampai dengan 31 Desember 2015 termasuk masa tenggang waktu pembayaran sampai dengan triwulan IV/2009 dan dikenakan dengan suku bunga sebesar 14% per tahun, floating rate.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued b.
Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Bah Jambi, Berangir dan Dolok Ilir. c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 17 dan 18, tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi tranche A dan B dari Bank Mandiri dengan maksimum kredit masing-masing sebesar Rp 383.194.000.000 dan Rp 276.286.000.000. Fasilitas kredit investasi tranche A digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit (replanting), tanaman sisipan, biaya persiapan tanaman dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, serta biaya investasi non tanaman. Fasilitas kredit investasi tranche B, digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun floating rate, yang wajib dibayar debitur pada tanggal 23 (dua puluh tiga) setiap triwulan atau pada tanggal lainnya yang akan ditetapkan kemudian oleh bank dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2016, yang diangsur mulai triwulan pertama tahun 2010 untuk tranche A dan triwulan pertama tahun 2012 untuk tranche B. Kredit Investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu dan Tinjowan termasuk kebun atau tanaman, bangunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya, piutang usaha dan persediaan.
- 71 -
236
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
In 2006, the Company obtained an investment loan facility from Bank Mandiri to finance replanting of palm oil plantations, new plantations and conversion of palm oil plantations including housing buildings, roads and bridges, water channels, vehicles and machinery or palm oil mill installation with the maximum credit amounting to Rp 350,000,000,000 with the repayment period for 9 years until December 31, 2015, including grace period until the fourth quarter of 2009 and bearing floating interest rate at 14% per annum. These investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Bah Jambi, Berangir and Dolok Ilir.
c.
Based on Loan Agreement No. 17 and 18, dated June 22, 2009, the Company obtained investment loans facility tranches A and B from Bank Mandiri with maximum credit amounting to Rp 383,194,000,000 and Rp 276,286,000,000, respectively. Investment loan facility tranche A is used to finance replanting of palm oil plantations, supplying plantations, preparation and maintenance costs of immature plantations, as well as non-plantation investment. Investment loan facility tranche B is used to finance the maintenance cost of immature plantations. These loans bear floating interest rate at 11.25% per annum, respectively, which must be paid quarterly rd by the debtor on the 23 (twenty third) or on any other date to be determined later by the bank, and a repayment period until December 23, 2016, and the first instalments in the first quarter of 2010 for tranche A and the first quarter of 2012 for tranche B. This investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu and Tinjowan including plantations, buildings and palm oil mill thereon, trade accounts receivable and inventories.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 9 dan 10, tanggal 17 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi tranche I dan II dari Bank Mandiri dengan maksimum kredit masing-masing sebesar Rp 464.934.000.000 dan Rp 343.066.000.000. Fasilitas kredit investasi tranche I digunakan untuk membiayai penanaman ulang (replanting) dan baru kebun kelapa sawit serta biaya investasi non tanaman. Tranche II digunakan untuk membiayai pemeliharaan tanaman belum menghasilkan. Pinjaman ini masing-masing dikenakan bunga 10,75% per tahun dibayar secara triwulanan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank dengan jangka waktu pengembalian 7 tahun sampai dengan triwulan empat tahun 2016.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued d.
Kredit Investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Pasir Mandoge dan Ajamu. e. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 1, tanggal 20 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit Rp 476.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai investasi tanaman kelapa sawit seluas 8.715 ha dan investasi non tanaman yang terletak di Kebun Batang Laping dan Kebun Timur, Kabupaten Mandailing Natal. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,50% per tahun, dibayar secara triwulanan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Maret 2019. Kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge dan Bangun Purba berikut kebun atau tanaman, bangunan dan pabrik kelapa sawit yang ada di atasnya.
Based on Loan Agreement No. 9 and 10, dated December 17, 2009, the Company obtained investment loan facility tranches I and II from Bank Mandiri with maximum credit amounting to Rp 464,934,000,000 respectively. and Rp 343,066,000,000, Investment loan facility tranche I used to finance the replanting and new plantations and investment of non-plantations. Tranche II is used to finance the maintenance of immature plantations. These loans bear interest rate at 10.75% per annum, rd respectively, paid quarterly every 23 (twenty third) and can be changed in accordance with the applicable bank regulations with the repayment period for 7 years until fourth quarter of 2016.
This investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificate located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Pasir Mandoge and Ajamu. e.
Based on Loan Agreement No. 1, dated December 20, 2011, the Company obtained an investment loan facility with maximum credit of Rp 476,000,000,000. This loan facility was used to finance investments in palm oil plantations covering 8,715 ha and non-plantation investment located in Batang Laping and Timur Estates, Mandailing Natal Regency. This loan bears interest at 9.50% rd per annum, paid quarterly every 23 (twenty third) and can be changed in accordance with the applicable bank regulations and has repayment period until March 23, 2019. This investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Pasir Mandoge and Bangun Purba including plantations, buildings and palm oil mills thereon.
- 72 -
Annual Report PTPN IV 2014
237
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan f.
Berdasarkan akta perjanjian kredit investasi No. 205, tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 550.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai rencana anggaran investasi rutin dan pengembangan berupa aset tanaman dan non tanaman. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun, yang dibayar secara triwulanan setiap tanggal 23 (dua puluh tiga) pada akhir triwulan yang bersangkutan dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2020.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued f.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba dan Marihat. g. Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit Rp 300.000.000.000 dari Bank Mandiri, untuk membiayai rencana anggaran investasi rutin berupa aset tanaman dan non tanaman sesuai dengan RKAP perubahan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10.0% per tahun, dibayar secara triwulanan setiap tanggal 23 pada akhir triwulan yang bersangkutan dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan jangka waktu pengembalian sampai dengan 23 Desember 2021.
This credit facility is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba and Marihat. g.
Fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi, Dolok Ilir I, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba, Marihat, Bukit Lima dan Pulu Raja.
In 2014, the Company obtained an investment loan with maximum credit of Rp 300,000,000,000 from Bank Mandiri to financing the budget plan of regular investment, such plantation assets and non plantations assets according to the amendment budget in 2014. This loan bears interest at 10% per annum, paid quarterly rd every 23 (twenty third) at the end of the relevant quarter period and can be changed in accordance with the applicable Bank Mandiri regulations and has a repayment period until December 23, 2021. This investment credit facility is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi, Dolok Ilir I, Pabatu, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba, Marihat, Bukit Lima and Pulu Raja.
Kredit Investasi Refinancing
Refinancing Investment Loans
a. Perusahaan
a.
memperoleh fasilitas kredit refinancing dari Bank Mandiri dengan maksimum kredit sebesar Rp 650.000.000.000 dengan suku bunga sebesar 11,25% per tahun, floating rate. Kredit investasi refinancing ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Pabatu, Tinjowan, Silau Jawa, Dolok Sinumbah, Bandar Kwala, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi dan Berangir.
- 73 -
238
Based on loan agreement No. 205, dated December 19, 2013, the Company obtained an investment credit facility with maximum credit amounting to Rp 550,000,000,000. This loan was used to financing the budget plan of regular investment and development in the form of plantation assets and nonplantation assets. This loan bears interest at rd 9.75% per annum, paid quarterly every 23 (twenty third) at the end of the relevant quarter period and can be changed in accordance with the applicable bank regulations and the repayment period until December 23, 2020.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
The Company obtained a refinancing investment loan from Bank Mandiri with maximum loan amounting to USD 650,000,000,000 with floating interest rate at 11.25% per annum. This refinancing investment loan is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Pabatu, Tinjowan, Silau Jawa, Dolok Sinumbah, Bandar Kwala, Adolina, Gunung Bayu, Bah Jambi and Berangir.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
b. Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh
b.
fasilitas kredit refinancing dari Bank Mandiri dengan maksimum kredit sebesar Rp 375.000.000.000 dengan suku bunga 8,50% per tahun, dibayar setiap triwulan dan dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri. Fasilitas kredit refinancing digunakan untuk pembiayaan realisasi investasi yang telah dilakukan Perusahaan dengan biaya sendiri pada tahun 2011 berupa aset tanaman dan non tanaman yang belum pernah dibiayai oleh Bank. Jangka waktu pengembalian sampai dengan 31 Desember 2019, yang diangsur mulai triwulan ketiga tahun 2013.
II.
In 2012, the Company obtained a refinancing loan facility from Bank Mandiri with maximum credit amounting to Rp 375,000,000,000 with interest rate at 8.50% per annum, paid quarterly and can be changed in accordance with the applicable Bank Mandiri regulations. This refinancing credit facility used to finance the realization of investments made by the Company with internal funding in 2011 for plantation assets and non plantation assets that have not been financed by the Bank. The repayment period is until December 31, 2019, with the first instalments in the third quarter of 2013.
Kredit investasi refinancing ini dijamin dengan beberapa sertifikat HGU yang berlokasi di Dolok Sinumbah, Adolina, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba, Bandar Kuala, Marihat Bukit Lima, dan agunan baru berupa tanah Kebun Pulu Raja, Desa Orika, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara, berikut tanaman yang telah ditanam maupun yang akan ditanam, bangunan dan pabrik kelapa sawit dan segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut, baik yang sekarang ada maupun akan ada dikemudian hari yang menurut ketentuan sifat dan peruntukannya dapat dianggap sebagai harta atau aset tetap.
This refinancing investment loan is collateralized by Land Use Rights certificates located in Dolok Sinumbah, Adolina, Sei Kopas, Berangir, Bah Jambi, Tinjowan, Ajamu, Mayang, Bangun Purba, Bandar Kuala, Marihat Bukit Lima, and new collateral such as land in Pulu Raja Estate, Orika Village, Pulau Rakyat District, Asahan, North Sumatra Province, including the plantations that have been planted or to be planted, buildings and palm oil mill and everything thereon, both currently existing and those that will exist in the future, which according to their nature and purposes could be considered as assets or property, plant and equipment.
Perjanjian-perjanjian pinjaman sebagaimana disebutkan di atas mencakup persyaratanpersyaratan tertentu yang mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.
The loan agreements as mentioned above include certain covenants that require the Company to maintain certain financial ratios which are calculated based on the financial statements. The Company has met the requirements as specified in the loan agreement.
Entitas anak
II.
Subsidiaries
ASN
ASN
a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 70 tanggal 22 Pebruari 2013, entitas anak, ASN memperoleh fasilitas kredit investasi tranche A dari Bank Mandiri dengan maksimum limit kredit sebesar Rp 296.395.000.000. Fasilitas kredit investasi tranche A digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada diatasnya seluas 3.883 ha dan membiayai sebagian biaya rehabilitasi tanaman menghasilkan seluas 2.151 ha. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,50% per tahun yang dibayar efektif triwulanan dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketentuan bank dan jangka waktu pengembalian sampai 23 Desember 2021 termasuk masa tenggang waktu pembayaran sampai dengan 31 Desember 2016.
a.
Based on Loan Agreement No. 70 dated February 22, 2013, a subsidiary, ASN obtained investment loan facility tranche A from Bank Mandiri with maximum credit amounting to Rp 296,395,000,000. Investment loan facility tranche A is used to finance palm oil plantations including buildings, facilities and infrastructure that exist and will exist over the area covering 3,883 ha and finance a part of cost of rehabilitation of mature plantations covering 2,151 ha. This loan bears interest at 8.50% per annum, paid quarterly effective and can be changed in accordance with the applicable bank regulations, and the repayment period is until December 23, 2021 including grace period until December 31, 2016.
- 74 -
Annual Report PTPN IV 2014
239
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 71 dan 72 tanggal 22 Pebruari 2013, entitas anak, ASN memperoleh fasilitas kredit investasi tranche B dari Bank Mandiri dengan maksimum sebesar kredit masing-masing Rp 337.727.000.000 dan Rp 71.363.000.000. Fasilitas kredit investasi tranche B digunakan untuk pembiayaan investasi kebun kelapa sawit berikut bangunan, sarana dan prasarana yang ada dan akan ada di atasnya seluas 5.000 ha dan pembangunan PKS dengan kapasitas sebesar 30 ton TBS per jam dengan perluasan kapasitas hingga 45 ton TBS per jam. Seluruh pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 8,50% per tahun yang dibayar efektif triwulanan dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan ketentuan bank dan jangka waktu pengembalian masing-masing sampai 23 Desember 2022 termasuk masa tenggang waktu sejak 22 Pebruari 2013 sampai dengan 31 Desember 2017 dan 23 Desember 2021 termasuk masa tenggang waktu sampai dengan 31 Desember 2016. Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Krueng Luas, Batee Puteh, Ujung Lamie, izin lokasi di Krueng Luas dan Ujung Lamie dan piutang usaha serta persediaan.
b.
Based on Loan Agreement No. 71 and 72 dated February 22, 2013, ASN, a subsidiary, obtained investment loan facility tranche B from Bank Mandiri with maximum credit amounting to Rp 337,727,000,000 and Rp 71,363,000,000, respectively. Investment loan facility tranche B used to finance investment palm oil plantations including buildings, facilities and infrastructure that exists and will exist over the area covering 5,000 ha and development of POM with a capacity of 30 tonnes of FFB per hour with expansion capacity of 45 tons of FFB per hour. This loan bears interest at 8.50% per annum effective paid quarterly and can be changed in accordance with the applicable bank regulations and the repayment period until December 23, 2022 including grace period from February 22, 2013 until December 31, 2017 and December 23, 2021 including grace period until December 31, 2016, respectively. This credit facility is collateralized by several plots of land with Land Use Rights certificates located in Krueng Luas, Batee Puteh, Ujung Lamie, location permits in Ujung Krueng and Ujung Lamie, and accounts receivable and inventories.
SPN
SPN
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 111 tanggal 28 Mei 2014, entitas anak, SPN memperoleh fasilitas kredit investasi yang terdiri dari fasilitas kredit investasi tranche A investasi kebun, tranche A investasi pabrik kelapa sawit dan tranche B investasi kebun dengan maksimum kredit masing-masing senilai Rp 321.850.000.000, Rp 91.827.000.000 dan Rp 142.883.000.000 dari Bank Mandiri. Fasilitas kredit investasi kebun tranche A dan B digunakan untuk pendanaan investasi pembangunan kebun kelapa sawit sementara fasilitas kredit investasi pabrik kelapa sawit tranche A digunakan untuk membiayai pembangunan satu unit pabrik pengolahan kelapa sawit. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun yang dibayar efektif triwulanan dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di bank dan jangka waktu pengembalian sampai dengan tahun 2024 (termasuk tenggang waktu pembayaran angsuran sampai dengan tanggal 31 Desember 2019). Fasilitas kredit ini dijamin dengan sepuluh bidang tanah dengan sertifikat HGU yang berlokasi di Desa Lembontonara, Lanumor, Peonea, Ensa, Taende, Londi, Tomata, Wawondula, Peleru, Era, Lee, Kasingoli, Gontara, Tiwa’a, Tabarano, Mayumba yang semuanya berada di Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, berikut piutang usaha dan persediaan. Sampai dengan tanggal pelaporan, SPN baru melakukan penarikan fasilitas kredit investasi tranche A kebun dan tranche A PKS.
Based on Loan Agreement No. 111 dated May 28, 2014, SPN, a subsidiary, obtained an investment credit facility consisting of investment credit facility tranche A plantation investment, investment tranche A palm oil mill, and tranche B plantation investment with maximum credit amounting to Rp 321,850,000,000, Rp 91,827,000,000 and Rp 142,883,000, respectively, from Bank Mandiri. Plantation investment credit facility tranche A and tranche B are use to finance development of palm oil plantations while the credit facility tranche A palm oil mill is use to finance the construction of a unit of palm oil mill. This loan bears interest at 9.75% per annum, effective paid quarterly and can be changed accordance with applicable bank regulations and the repayment period until 2024 (including grace period until December 31, 2019). These credit facility is collateralized by ten plots of land with Land Use Rights certificates located in Lembontonara, Lanumor, Peonea, Ensa, Taende, Londi, Tomata, Wawondula, Peleru, Era, Lee, Kasingoli, Gontara, Tiwa'a, Tabarano, Mayumba Village, all in Morowali Regency, Central Sulawesi Province, together with trade accounts receivable and inventories. As of the reporting date, SPN has withdrawn investment loan facility tranche A plantation and tranche A POM.
- 75 -
240
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perjanjian-perjanjian pinjaman sebagaimana disebutkan di atas mencakup persyaratan-persyaratan tertentu yang mengharuskan entitas anak mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan. Entitas anak telah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.
The loan agreements as mentioned above include certain requirements that require the subsidiaries to maintain certain financial ratios which are calculated based on the financial statements. The subsidiaries has met the requirements as specified in the loan agreements.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor
Credit Facility of Vehicles
Entitas anak, SPN, memperoleh fasilitas kredit kendaraan bermotor atas pembelian 2 unit mobil dengan jangka waktu pembayaran selama 48 bulan yang akan jatuh tempo pada bulan Maret dan Juli 2016.
SPN, a subsidiary, obtained credit facility of vehicle for purchasing 2 units of cars with repayment period of 48 months in March and July 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti disebutkan dalam perjanjian kredit.
At December 31, 2014 and 2013, the Group has complied with all the requirements of bank loan as stated in the loan agreement.
27. MODAL SAHAM
27.
CAPITAL STOCK
Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of stockholders PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Negara Republik Indonesia/ Government of Republic of Indonesia Jumlah/ Total
Negara Republik Indonesia/ Government of Republic of Indonesia Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 72 tahun 2014, tanggal 17 September 2014, Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero), antara lain melalui pengalihan 90% saham Negara Republik Indonesia pada Perusahaan. Sesuai dengan akta No. 25 tanggal 23 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, untuk menindaklanjuti PP No. 72 tersebut, pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan struktur pemegang
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital Rp
2.647.904
90%
2.647.904.000.000
294.212 2.942.116
10% 100%
294.212.000.000 2.942.116.000.000
Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of Stockholders
31 Desember/ December 31, 2014 Persentase kepemilikan/ Percerntage of ownership %
2.942.116
31 Desember/ December 31, 2013 Persentase kepemilikan/ Percerntage of ownership % 100%
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital Rp 2.942.116.000.000
Based on the Indonesian Government Regulation No. 72 2014, dated September 17, 2014, the Government of Republic of Indonesia has additional investment in PT Perkebunan Nusantara III (Persero), among others, through transfer of 90% shares ownership of Government of Republic of Indonesia in the Company. In accordance with the deed No. 25 dated October 23, 2014 from Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, notary in Jakarta, to follow up on the Government Regulation No. 72, the
- 76 -
Annual Report PTPN IV 2014
241
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
saham Perusahaan dari Negara Republik Indonesia kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (pihak berelasi) sebesar Rp 2.647.904.000.000 atau sebanyak 2.647.904 saham atau 90% dari jumlah saham yang disetor. Atas perubahan akta ini, Perusahaan telah melaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-08636.40.21.14, tanggal 19 Nopember 2014.
Company's stockholders approved to change the stockholder structure of the Company from Government of Republic of Indonesia to PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (related party) amounting to Rp 2,647,904,000,000 or 2,647,904 shares or 90% of total subscribed and paid-up capital. Upon the amendment of such deed, the Company has reported to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the acknowledgment letter No. AHU-08636.40.21.14, dated November 19, 2014.
Pengelolaan Modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objectives of the Group’s capital management is to ensure that its maintain good capital ratios in order to support its business and maximize for shareholder value.
Selain itu, Grup dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
In addition, the Group is also required by Corporate Law effective since August 16, 2007 to contribute up to 20% of the subscribed and paid-up capital into the general reserve that shall not be distributed.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes at December 31, 2014 and 2013.
Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a good capital structure in order to secure access to financing on reasonable cost.
28. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak ASN SAN SPN Jumlah
28. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
156.865.480.933 21.214.584.718 66.405.768.210 244.485.833.861
156.520.959.418 23.896.896.042 66.546.250.949 246.964.106.409
Pada tahun 2014 dan 2013, SAN telah membagi dividen tunai, dengan porsi hak minoritas masingmasing sebesar Rp 422.396.551 dan Rp 67.050.000 serta pengembalian dana PKBL PT SAN pada tahun 2014 dengan porsi hak minoritas sebesar Rp 58.500.000.
- 77 -
242
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
NON-CONTROLLING INTERESTS
a. Non-controlling interests in net assets of subsidiaries ASN SAN SPN Total
In 2014 and 2013, SAN declared cash dividends, with portion of minority interest amounting to Rp 422,396,551 and Rp 67,050,000, respectively, and refund PKBL’s fund of PT SAN in 2014 with portion of minority interests amounted to Rp 58,500,000.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2014 Rp b. Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih entitas anak ASN SAN SPN Jumlah
2013 Rp
344.521.515 (2.318.414.773) (140.482.739) (2.114.375.997)
29. PENDAPATAN BERSIH a.
b.
29. NET REVENUES
Rincian pendapatan Grup berdasarkan komoditi adalah sebagai berikut:
Penjualan: Produk kelapa sawit TBS Produk teh Pendapatan jasa Pajak ekspor Jumlah
a.
The details of revenues of the Group by commodity are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
6.061.525.675.376 123.923.636.377 96.786.861.591 48.656.960.027 (8.277.301.000) 6.322.615.832.371
5.163.867.748.452 102.904.077.183 93.548.440.365 59.807.096.710 (19.416.167.182) 5.400.711.195.528
b.
Rincian pendapatan menurut daerah geografis adalah sebagai berikut:
Dalam negeri Luar negeri Jumlah
(3.917.329.036) 2.111.983.044 (789.806.244) (2.595.152.236)
b. Non-controlling interests in net income (loss) of subsidiaries ASN SAN SPN Total
Sales: Palm oil products FFB Tea products Services income Export tax Total
The details of revenues based on geographical areas are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
6.243.068.032.464 79.547.799.907 6.322.615.832.371
5.230.708.449.251 170.002.746.277 5.400.711.195.528
Domestic Overseas Total
Seluruh penjualan untuk produk sawit dilakukan melalui KPBN (pihak berelasi) yang dibentuk oleh perusahaan Perkebunan Nusantara milik Negara atau BUMN.
All the sales of palm oil products are conducted through KPBN which is established by National Plantation company owned by the State or SOE.
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan dilakukan kepada pelanggan berikut:
Sales over 10% of total revenues were made to the following customers:
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Berlian Eka Sakti PT Permata Hijau Palm Oil Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
1.798.635.916.934 1.172.129.994.981 645.311.780.000 791.379.571.016 4.407.457.262.931
1.744.011.246.220 895.420.509.260 964.390.796.412 322.625.163.864 3.926.447.715.756
PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan PT Berlian Eka Sakti PT Permata Hijau Palm Oil Total
- 78 -
Annual Report PTPN IV 2014
243
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN
30. COST OF REVENUE 2014
Persediaan awal
Kelapa sawit/ Palm oil
Teh/ Tea
Jasa/ Services
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
21.889.716.097
-
88.037.591.067
109.927.307.164
Biaya langsung Biaya tanaman Pemupukan
Direct costs 540.296.898.527
9.867.417.543
-
550.164.316.070
Plantation cost Fertilizing
Panen
312.753.523.934
24.729.273.619
-
337.482.797.553
Harvesting
Pemeliharaan
242.852.958.656
12.100.923.711
-
254.953.882.367
Maintenance
154.231.125.818 37.344.360.072
1.716.622.262 1.781.869.684
-
155.947.748.080 39.126.229.756
Transportation Salaries and employees allowances
1.287.478.867.007
50.196.106.819
-
1.337.674.973.826
200.885.989.140
20.725.344.889
-
221.611.334.029
Pemeliharaan mesin dan instalasi
94.060.544.150
3.651.061.569
-
97.711.605.719
Gaji dan tunjangan karyawan Lain- lain
12.509.706.995 7.076.472.438
617.568.545 3.572.385.469
14.560.452.796 10.205.214.006
27.687.728.336 20.854.071.913
Jumlah biaya pabrik
314.532.712.723
28.566.360.472
24.765.666.802
367.864.739.997
Jumlah biaya langsung
1.602.011.579.730
78.762.467.291
24.765.666.802
1.705.539.713.823
Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi
1.238.705.160.675
4.635.320.016
-
1.243.340.480.691
390.904.413.496
8.433.481.337
Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan Jumlah biaya tanaman Biaya pabrik Biaya pengolahan
(Catatan 13, 14, 15 dan 20) Biaya pengolahan Biaya pengiriman Beban jasa lainnya Jumlah biaya produksi
Total plantation cost Factory cost
31.188.636.602 7.876.443.174
-
2.212.485.865 11.439.640.519 38.417.793.186
401.550.380.698 31.188.636.602 7.876.443.174 11.439.640.519 3.400.935.295.507
Processing costs Machinery and installation maintenance Salaries and employees allowances Others Total factory cost Total direct costs Products purchases Depreciation and amortization (Notes 13, 14,15 and 20) Processing costs Delivery costs
3.270.686.233.677
91.831.268.644
Keamanan Gaji dan tunjangan karyawan
107.474.514.767 84.814.194.606
2.950.743.810 5.794.337.095
Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah
60.780.259.697
1.800.291.612
Penerangan Pemeliharaan bangunan
22.061.622.105 21.670.930.758
1.159.800.227 686.778.397
-
23.221.422.332 22.357.709.155
Electricity Building maintenance
Biaya air Pemeliharaan jalan, jembatan dan
18.900.167.762
885.369.620
-
19.785.537.382
Water expenses Roads, bridges and water
saluran air Lain- lain
14.559.792.004 25.418.228.362
142.638.220 1.567.259.105
-
14.702.430.224 26.985.487.467
system maintenance Others
Jumlah biaya tidak langsung
355.679.710.061
14.987.218.086
Persediaan akhir (Catatan 9)
(145.137.250.242)
(35.379.335.521)
-
93.328.867.306
40.028.483.318
Biaya tidak langsung
Jumlah beban pokok pendapatan
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Others services cost Total production cost Indirect costs
3.569.266.284.563
- 79 -
244
Beginning inventory
1.610.690.132
1.610.690.132
110.425.258.577 90.608.531.701 64.191.241.441
Security Salaries and employees allowances Tax on land and building, retribution and land rental
372.277.618.279
Total indirect costs
(180.516.585.763)
Ending inventory (Note 9)
3.702.623.635.187
Total cost of revenues
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued 2013
Kelapa sawit/ Palm oil Rp Persediaan awal
238.747.917.543
Teh/ Tea Rp
Jasa/ Services Rp
15.963.403.132
-
Jumlah/ Total Rp 254.711.320.675
Biaya langsung
Beginning inventory Direct costs
Biaya tanaman Pemupukan
404.895.431.471
Plantation cost Fertilizing
-
317.159.167.803
Harvesting
-
240.034.615.150
Maintenance
1.474.304.813
-
142.019.410.123
Transportation
36.489.732.569
2.062.700.504
-
38.552.433.073
Salaries and employees allowances
1.100.669.718.649
41.991.338.971
-
1.142.661.057.620
179.321.673.896
14.131.670.868
-
193.453.344.764
Pemeliharaan mesin dan instalasi
85.489.190.014
2.035.999.881
-
87.525.189.895
Machinery and installation maintenance
Gaji dan tunjangan karyawan Lain- lain
12.206.793.187 5.628.953.610
545.703.656 2.833.258.713
14.124.143.535 14.151.783.061
26.876.640.378 22.613.995.384
Salaries and employees allowances Others
Jumlah biaya pabrik
282.646.610.707
19.546.633.118
28.275.926.596
330.469.170.421
Total factory cost
Jumlah biaya langsung
1.383.316.329.356
61.537.972.089
28.275.926.596
1.473.130.228.041
Pembelian produk Penyusutan dan amortisasi
958.385.297.263
5.686.190.867
-
964.071.488.130
329.467.448.604
5.398.852.874
398.887.697.821
6.007.733.650
-
Panen
296.776.551.453
20.382.616.350
Pemeliharaan
227.970.631.496
12.063.983.654
Pengangkutan
140.545.105.310
Gaji dan tunjangan karyawan Jumlah biaya tanaman Biaya pabrik
Factory cost
Biaya pengolahan
(Catatan 13, 14,15 dan 20) Biaya pengolahan Biaya pengiriman
27.968.381.558 7.982.305.012
1.772.786.554
-
-
2.707.119.761.793
72.623.015.830
5.061.147.809 35.109.860.959
Keamanan Gaji dan tunjangan karyawan
100.848.910.193 80.726.965.839
2.620.830.093 5.315.431.229
-
Pajak bumi dan bangunan, retribusi dan sewa tanah
56.592.582.174
1.929.418.376
Biaya air Pemeliharaan bangunan
24.060.473.789 20.512.187.039
820.084.263 650.378.843
21.151.074.374
Beban jasa lainnya Jumlah biaya produksi
Total plantation cost
336.639.088.032 27.968.381.558 7.982.305.012 5.061.147.809 2.814.852.638.582
Biaya tidak langsung
Processing costs
Total direct costs Products purchases Depreciation and amortization (Notes 13, 14,15 and 20) Processing costs Delivery costs Others services cost Total production cost Indirect costs
103.469.740.286 86.042.397.068
Security Salaries and employees allowances
61.872.563.669
Tax on land and building, retribution and land rental
-
24.880.558.052 21.162.565.882
Water expenses Building maintenance
1.113.457.930
-
22.264.532.304
Electricity Roads, bridges and water
15.408.681.171 29.699.543.251
216.435.650 1.790.625.424
-
15.625.116.821 31.490.168.675
Jumlah biaya tidak langsung
349.000.417.830
14.456.661.808
Persediaan akhir (Catatan 9)
(88.037.591.067)
Penerangan Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air Lain- lain
Jumlah beban pokok pendapatan
3.206.830.506.099
3.350.563.119
(21.889.716.097)
-
81.153.364.673
38.460.424.078
31. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
31. 2014 Rp
Pengangkutan Iuran kantor pemasaran bersama (Catatan 40) Beban pelabuhan Gudang penyimpanan Klaim Lain-lain Jumlah
3.350.563.119
system maintenance Others
366.807.642.757
Total indirect costs
(109.927.307.164)
Ending inventory (Note 9)
3.326.444.294.850
Total cost of revenues
MARKETING AND SELLING EXPENSES 2013 Rp
100.789.302.767
86.291.838.973
15.612.370.610 2.558.705.565 1.083.765.475 575.846.429 1.526.845.633 122.146.836.479
13.177.527.242 3.863.399.419 886.276.481 2.052.887.432 1.324.266.316 107.596.195.863
Transportation Joint marketing contribution (Note 40) Harbour fees Warehouse Claims Others Total
- 80 -
Annual Report PTPN IV 2014
245
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
32. 2014 Rp
Bonus dan tantiem Beban manfaat karyawan Gaji dan tunjangan sosial Iuran tambahan dana pensiun Transportasi dan perjalanan Pendidikan dan pelatihan Beban grup unit usaha (GUU) Beban pensiun Telepon, faksimili, teleks dan pos Beban sosial non produksi Penyusutan dan amortisasi (Catatan 14, 15 dan 20) Beban dewan komisaris Keamanan Percobaan Penutupan buku Listrik dan air Pemeliharaan rumah dan bangunan Kantor penghubung Lain-lain Jumlah
2013 Rp
346.443.692.561 239.241.696.822 118.039.414.025 95.543.375.364 75.685.277.104 58.013.788.719 52.196.754.661 43.735.712.533 25.840.309.294 20.863.740.232
251.229.510.683 255.532.004.390 110.004.070.874 103.957.491.317 70.534.040.337 57.476.820.492 56.067.983.803 42.155.816.933 24.835.976.403 21.992.466.349
15.705.211.129 13.503.638.397 9.161.996.714 6.268.440.973 5.394.966.128 4.968.661.720 4.750.274.129 4.461.564.396 32.370.562.354 1.172.189.077.255
11.904.165.882 11.555.574.129 8.714.469.575 10.586.423.417 4.628.548.697 4.413.383.347 5.049.437.906 4.618.985.415 26.081.377.823 1.081.338.547.772
33. PENDAPATAN LAIN- LAIN
33. 2014 Rp
Keuntungan pelepasan investasi pada entitas asosiasi NM (Catatan 12) Penerimaan penjualan non fisik sertifikat Rountable of Sustainable Palm Oil (RSPO) Pendapatan klaim asuransi dan denda Laba selisih kurs - bersih Pendapatan sew a Penerimaan penjualan benih kakao Jasa manajemen Penerimaan penjualan aset tetap dan kemasan Lain-lain Jumlah
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Bonus and tantiem Employment benefits expense Salaries and social allowances Additional contribution of pension fund Transportation and traveling Education and training Group business unit (GUU) expenses Pension expenses Telephone, facsimile, telex and postal Social non-production expenses Depreciation and amortization (Notes 14, 15 and 20) Board of commissioners expenses Security Trial Book of accounts closing Electricity and water Housing and building maintenance Liaison office Others Total
OTHER INCOME 2013 Rp
15.431.566.666
-
10.333.658.767 9.315.086.560 1.964.408.691 1.721.585.462 1.275.294.196 885.053.194
3.039.984.970 13.092.639.878 1.543.183.436 2.762.035.795
149.149.138 4.395.945.686 45.471.748.360
3.238.664.529 5.611.205.743 29.287.714.351
- 81 -
246
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Gains on sale of investments of associate NM (Note 12) Proceeds from sales of non-physical certificates of Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) Insurance claims and penalties Gain on foreign exchange - net Rental income Proceeds from sales of cocoa seed Management fee Gains on sales of property, plant and equipment and packaging Others Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
34. BEBAN OPERASI LAINNYA
34. 2014 Rp
OTHER OPERATING EXPENSES 2013 Rp
Rugi bersih rumah sakit
33.924.929.572
Gaji, upah dan biaya sosial pensiun Kerugian penurunan nilai piutang (Catatan 8 dan 17) Beban Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Tanggung jaw ab sosial Biaya penyelesain masalah unit Sosa Kerugian penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi ESW (Catatan 12) Overhead kebun rakyat
25.551.708.984
23.799.715.103
14.755.594.389
3.382.086.040
13.666.895.833 8.140.235.998 7.204.177.511
13.000.000.000 5.289.106.848 2.289.345.385
6.300.000.000 5.877.890.536
7.509.247.579
Kerugian penarikan aset tanaman dan aset tetap (Catatan 13 dan 14) Operasional pabrik mesin tenera
5.040.498.581 4.380.460.240
21.673.080.050 12.469.507.046
Denda administrasi BPHTB (Catatan 19) Beban dan denda pajak
2.663.542.583 2.458.984.522
14.644.190.371
1.636.991.951 8.308.249.595 139.910.160.295
15.271.369.330 119.327.647.752
Selisih pembebanan bibit kebun Timur Lain-lain Jumlah
35. BEBAN KEUANGAN
Beban bunga dari: Utang bank (Catatan 26) Kapitalisasi ke aset tanaman belum menghasilkan (Catatan 13) Jumlah
35. 2014 Rp 321.885.943.983
293.662.142.116
(47.341.255.841) 274.544.688.142
(46.269.198.310) 247.392.943.806
36.
Beban (manfaat) pajak penghasilan badan terdiri dari:
Entitas anak Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
Net losses of hospitals Salaries, w ages and social expenses of pension Impairment losses of receivables (Notes 8 and 17) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) expenses Social responsibility Cost of Sosa's dispute Impairment losses of investments in associates ESW (Note 12) Overhead plasma plantations Losses on disposal of plantations asset and property, plant and equipment (Notes 13 and 14) Operating of pabrik mesin tenera Administrative penalties of tax on acquisition of land and building (Note 19) Tax penalties Differences in cost of nurseries of Timur Estate Others Total
FINANCIAL COST 2013 Rp
36. PAJAK PENGHASILAN
Perusahaan Pajak kini Beban pajak penghasilan tahun sebelumnya Pajak tangguhan
-
Interest expenses of: Bank loans (Note 26) Capitalization to immature plantations (Note 13) Total
INCOME TAX Corporate income tax expense (benefit) consist of the following:
2014 Rp
2013 Rp
297.129.720.000
196.966.841.000
56.154.281.924 353.284.001.924
27.230.502.460 20.576.832.202 244.774.175.662
1.092.142.527 (1.446.161.455) (354.018.928) 352.929.982.996
3.014.704.750 (3.102.439.232) (87.734.482) 244.686.441.180
The Company Current tax Prior year's income tax expense Deferred tax Subsidiaries Current tax Deferred tax Total
- 82 -
Annual Report PTPN IV 2014
247
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax and estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Ditambah (dikurangi) Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal Beban manfaat karyaw an Cadangan penurunan nilai Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pengobatan Beban pensiun Sumbangan Corporate social responsibility , bina lingkungan dan PKBL Beban sosial lainnya Perjalanan dan penginapan Kemalangan Overhead plasma Madina Pendidikan jasmani dan rohani Pelatihan dan pendidikan Pemeliharaan rumah Akomodasi tamu Beban dan denda pajak Surat kabar dan majalah Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Lain-lain
2013 Rp
1.103.179.198.530 4.717.948.171 1.107.897.146.701
(86.282.123.798) (6.595.494.588) 20.569.604.328 (72.308.014.058)
675.436.080.581 6.080.702.543 681.516.783.124
Income before tax per consolidated statement of comprehensive income Loss before tax of subsidiaries Income before tax of the Company
(99.896.158.432) 13.389.865.173 4.198.964.450 (82.307.328.809)
Additions (deductions): Temporary differences: Difference betw een commercial and fiscal depreciation and amortization Employee benefits expense Allow ance for impairment losses Total
74.415.920.138 31.504.536.811 25.269.752.422
83.980.940.609 30.226.730.510 13.254.878.068
21.807.131.831 31.417.770.209 12.239.884.672 6.400.497.355 5.877.890.536 4.842.981.043 2.312.326.567 3.629.895.044 3.842.955.355 3.783.802.662 2.600.968.677
18.289.106.848 22.908.793.886 14.372.397.423 6.072.489.425 7.509.247.579 3.714.722.589 1.036.249.129 2.941.545.854 3.232.512.006 14.638.791.302 2.613.924.714
(95.370.056.427) 18.353.490.666 152.929.747.561
(47.503.108.806) 11.368.689.373 188.657.910.509
Non-deductible expenses (non-taxable income): Medical Pension expenses Donation Corporate social responsibility, community development and PKBL Other social expenses Traveling and accomodation Donation for misfortune Overhead of plasma Madina Physical education and spiritual Education and training Housing maintenance Guest accomodation Tax expenses and penalties New spapers and magazines Interest income already subjected to final tax Others
Jumlah
1.188.518.880.205
787.867.364.824
Total
Pembulatan
1.188.518.880.000
787.867.365.000
Rounding
297.129.720.000
196.966.841.000
Taksiran penghasilan kena pajak
- 83 -
248
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Estimated taxable income
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perhitungan beban pajak kini dan (utang pajak) pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
The calculation of current tax expense and (taxes payable) prepaid taxes are as follows:
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Pajak penghasilan lebih (kurang) bayar Perusahaan (Catatan 10 dan 24) Entitas anak (Catatan 10) SAN (Catatan 10) ASN (Catatan 10 dan 19) Jumlah Jumlah pajak penghasilan lebih (kurang) bayar
2014 Rp
2013 Rp
297.129.720.000 1.092.142.527 298.221.862.527
196.966.841.000 3.014.704.750 199.981.545.750
7.276.287.949 191.917.690.152 199.193.978.101
12.136.366.982 231.144.753.320 243.281.120.302
547.357.049 2.376.263.214 2.923.620.263
729.288.316 2.431.070.292 3.160.358.608
(97.935.741.899)
46.314.279.302
1.831.477.736 1.831.477.736
(96.104.264.163)
132.468.210 13.185.648 145.653.858
46.459.933.160
Current tax expense The Company Subsidiaries Total Prepaid taxes The Company Income taxes Article 23 Article 25 Total Subsidiaries Income taxes Article 23 Article 25 Total Overpayment (underpayment) of the Company income tax (Notes 10 and 24) Subsidiaries (Note 10) SAN (Note 10) ASN (Notes 10 and 19) Total Total overpayment (underpayment) of income tax
Perhitungan Pajak Penghasilan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 di atas akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2014, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 di atas telah dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2013.
The calculation of income taxes for the year ended December 31, 2014 above will be reported in its 2014 annual corporate income tax return, while for the year ended December 31, 2013 above has been reported in its 2013 annual income taxes return.
Pajak tangguhan
Deferred tax
1 Januari/ January 1, 2013 Rp Perusahaan Liabilitas imbalan pasca kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Perbedaan penyusutan dan amortisasi komersil dan fiskal Jumlah Entitas anak Rugi fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Perbedaan penyusutan dan amortisasi komersil dan fiskal Upah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to income Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to income Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
73.482.389.563 5.863.525.245
3.347.466.293 1.049.741.113
76.829.855.856 6.913.266.358
(1.648.873.646) 4.360.946.281
75.180.982.210 11.274.212.639
(280.747.570.520) (201.401.655.712)
(24.974.039.608) (20.576.832.202)
(305.721.610.128) (221.978.487.914)
(58.866.354.559) (56.154.281.924)
(364.587.964.687) (278.132.769.838)
3.082.326.247 175.213.524
7.412.466.157 801.575.901
10.494.792.404 976.789.425
2.950.217.542 2.064.739.279
13.445.009.946 3.041.528.704
(8.970.307) 93.691.044 3.342.260.508
(1.888.717.989) (3.235.163.337) 12.278.500 3.102.439.232
(1.897.688.296) (3.235.163.337) 105.969.544 6.444.699.740
(798.470.176) (2.780.238.527) 9.913.337 1.446.161.455
(2.696.158.472) (6.015.401.864) 115.882.881 7.890.861.195
The Company Employee benefits Allowance for impairment losses Difference between commercial and fiscal depreciation and amortization Total Subsidiaries Fiscal loss Employee benefits Difference in between commercial and fiscal depreciation and amortization Wages Allowance for impairment losses Total
- 84 -
Annual Report PTPN IV 2014
249
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Rugi fiskal entitas anak, SPN dan ASN dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal sebesar masa mendatang masing-masing Rp 53.780.039.785 dan Rp 41.979.169.616 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013. Oleh karena itu, jumlah aset pajak tangguhan atas rugi fiskal entitas anak, SPN dan ASN yang diakui masing-masing sebesar Rp 13.445.009.946 dan Rp 10.494.792.404 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The fiscal losses of subsidiaries, SPN and ASN can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Management believes that probable future taxable income will be available to utilize accumulated fiscal losses amounting to Rp 53,780,039,785 and Rp 41,979,169,616 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. Hence, deferred tax assets on fiscal loss of subsidiaries, SPN and ASN was recognized and amounting to Rp 13,445,009,946 Rp 10,494,792,404 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense which is calculated at the applicable tax rate from income before tax and income tax expense as presented in the consolidated statement of comprehensive income are as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pengobatan Beban pensiun Sumbangan Corporate social responsibility , bina lingkungan dan PKBL Beban sosial lainnya Perjalanan dan penginapan Kemalangan Overhead plasma Madina Pendidikan jasmani dan rohani Pelatihan dan pendidikan Pemeliharaan rumah Akomodasi tamu Beban dan denda pajak Surat kabar dan majalah Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Lain-lain Beban pajak penghasilan sebelumnya Penyesuaian pajak tangguhan Jumlah beban pajak Perusahaan Beban pajak entitas anak Jumlah beban pajak
2014 Rp
2013 Rp
1.103.179.198.530 4.717.948.171 1.107.897.146.701
675.436.080.581 6.080.702.543 681.516.783.124
Income before tax per consolidated statement of comprehensive income Loss before tax of subsidiaries Income before tax of the Company
276.974.286.675
170.379.195.781
Income tax at an effective tax rate
18.603.980.035 7.876.134.203 5.451.782.958
20.995.235.152 7.556.682.628 3.313.719.517
7.854.442.552 6.317.438.106 3.059.971.168 1.600.124.339 1.469.472.634 1.210.745.261 960.738.839 907.473.761 578.081.642 650.242.169 945.950.666
4.572.276.712 5.727.198.472 3.593.099.356 1.518.122.356 1.877.311.895 928.680.647 259.062.282 735.386.464 808.128.001 3.659.697.826 653.481.179
(23.842.514.107) 4.588.372.611 38.077.278.411 353.284.001.923 (354.018.927) 352.929.982.996
- 85 -
250
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
(11.875.777.202) 2.842.172.136 27.230.502.460 244.774.175.662 (87.734.482) 244.686.441.180
Tax effects of non-taxable income (non-deductible expense): Medical Pension expenses Donation Corporate social responsibility, community development and PKBL Other social expenses Travel and accomodation Donation for misfortune Overhead of plasma Medina Physical education and spiritual Education and training Housing maintenance Guest accomodation Tax expenses and penalties Newspapers and megazines Interest income already subjected to final tax Others Income tax expense prior year Deferred tax adjustment Total tax expenses Company Tax expenses of subsidiaries Total tax expenses
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 22 Desember 2012, Perusahaan menerima laporan hasil pemeriksaan kepatuhan kewajiban perpajakan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), yang menetapkan bahwa Perusahaan kurang bayar PPh Badan tahun pajak 2011, pasal 21, pasal 4(2) dan PPN untuk masa pajak 2011 sebesar Rp 9.950.945.006. Atas pemeriksaan tersebut, Perusahaan melakukan pembayaran atas kurang bayar pajak tersebut pada bulan Mei 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif yang diikuti dengan pembetulan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) masing-masing jenis pajak. Pada tanggal 23 Juli dan 20 September 2013, sehubungan dengan pembetulan SPT PPh Badan tahun pajak 2011 dan PPN masa 2011, Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas masingmasing pajak tersebut atas denda keterlambatan pembayaran dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.681.804.128 dan telah dibayarkan pada bulan Agustus dan September 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
At December 22, 2012, the Company received the compliance examination report of tax obligations from the Supreme Audit Agency of the Republic of Indonesian (BPK RI), which stipulates that the Company has underpayment of corporate income tax for fiscal year 2011, article 21, article 4 (2) and VAT for the fiscal period 2011 amounting to Rp 9,950,945,006. Upon examination, the Company paid this underpayment in May 2013 and recorded in the statement of comprehensive income, followed by rectification Tax Return of each type of those tax. At July 23 and September 20, 2013, in relation to the reclafication of tax return of corporate income tax for fiscal year 2011 and VAT for fiscal period 2011, the Company also received Tax Collection Letters from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta, on each of type taxes on late payment penalties with total amounting to Rp 2,681,804,128 and was paid in August and September 2013 and recorded in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 8 Juli 2013, Perusahaan menerima SKPKB dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kurang bayar PPh Badan tahun pajak 2009 dengan jumlah seluruh kurang bayar berikut denda administrasi sebesar Rp 12.825.343.093. Perusahaan telah membayar seluruh kurang bayar pajak tersebut pada tanggal 5 Agustus 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
At July 8, 2013, the Company received underpayment tax assessment letter from TSO of Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for underpayment of corporate income tax for fiscal year 2009 with total underpayment including administrative penalties amounting to Rp 12,825,343,093. The Company has paid the underpayment of those tax assessment letters at August 5, 2013 and recorded in the statement of comprehensive income for the year.
Pada tanggal 4 Nopember 2013, Perusahaan menerima SKPKB dari KPP Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta atas kurang bayar PPh Badan tahun pajak 2007 dengan jumlah seluruh kurang bayar berikut denda administrasi sebesar Rp 13.310.525.928 dan STP PPN untuk masa pajak Januari – Desember 2007 atas denda administrasi sebesar Rp 70.244.451. Perusahaan telah membayar seluruh kurang bayar pajak dan STP tersebut pada tanggal 27 Nopember 2013 dan dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
At 4 November 2013, the Company received underpayment tax assessment letter from TSO Wajib Pajak Besar Tiga, Jakarta for underpayment of corporate income tax for fiscal year 2007 with total underpayment including administrative penalties amounting to Rp 13,310,525,928 and Tax Collection Letters of VAT for tax period from January to December 2007 on administration penalties amounting to Rp 70,244,451. The Company has paid the underpayment of those Tax Assessment Letter and Tax Collection letters at November 27, 2013 and recorded in the statement of comprehensive income.
37. LABA PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang perhitungan laba per saham dasar:
37. digunakan
untuk
2014 Rp Laba tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (lembar saham) Laba per saham dasar
BASIC EARNINGS PER SHARE The following is the data that be used for earnings per share calculation: 2013 Rp
752.363.591.531
433.344.791.637
2.942.116
2.942.116
255.722
147.290
Income for the year The w eighted average number of outstanding shares (shares) Basic earnings per share
- 86 -
Annual Report PTPN IV 2014
251
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
38. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
38.
Berdasarkan surat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No S-40/MK.2/2014 tanggal 16 April 2014 dan RUPS Tahunan pada tanggal 21 Maret 2014 di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai final untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 134.336.885.409 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 299.007.906.230.
Based on the letter from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-40/Mk.2/2014 dated April 16, 2014 and the Annual GSM on March 21, 2014 in Jakarta, the stockholders approved to distribute final cash dividends for year 2013 amounting to Rp 134,336,885,409 and appropriate Rp 299,007,906,230 for general reserve.
Berdasarkan surat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No S-75/MK.2/2013 tanggal 22 Mei 2013 dan RUPS Tahunan pada tanggal 30 April 2013 di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai final untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 244.100.148.979 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 453.328.848.104.
Based on the letter from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-75/Mk.2/2013 dated May 22, 2013 and the Annual GSM on April 30, 2013 in Jakarta, the shareholders approved to distribute final cash dividends for year 2012 amounting to Rp 244,100,148,979 and appropriate Rp 453,328,848,104 for general reserve.
39. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
39.
EMPLOYMEE BENEFITS OBLIGATIONS
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan gaji terakhir dan masa kerja karyawan.
The Company established defined benefit pension plan covering all the local permanent employees. This plan provides pension benefit based on years of service and salaries of the employees.
Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Kep344/KMK/17/1999 tanggal 13 September 1999. Pendiri Dapenbun adalah PT Perkebunan Nusantara X dan perusahaan adalah mitra pendiri.
The pension plan is managed by “Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun)”, the deed of establishment of which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Kep-344/ KMK/17/1999 dated September 13, 1999. Dapenbun was established by PT Perkebunan Nusantara X as founder and the Company as cofounder.
Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk tahun 2014 dan 2013 adalah 6% dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun akan ditanggung oleh Perusahaan.
The pension plan is funded by contributions from both employer and employee. Employees’ contributions in 2014 and 2013 amounted to 6% and if there is deficit between the assets and the employee benefit obligations, it will be covered by Company.
- 87 -
252
DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Kekayaan dan liabilitas manfaat pensiun:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued Asset and pension benefit obligations:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Nilai kini kew ajiban manfaat pensiun Nilai w ajar aset bersih
1.697.176.492.770 (1.168.294.591.040)
1.567.199.226.129 (1.050.268.023.949)
Status pendanaan Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested Jumlah aset menurut paragraf 54 PSAK No. 24
528.881.901.730 (542.364.755.901)
516.931.202.180 (512.281.709.884)
(157.261.200.954)
(187.398.768.183)
(170.744.055.125)
(182.749.275.887)
(542.364.755.901)
(512.281.709.884)
542.364.755.901
512.281.709.884
Perhitungan batas aset: Kerugian aktuaria yang belum diakui Penyesuaian atas kerugian aktuaria yang belum diakui karena batasan aset
Present value of pension benefit obligations Fair value of plan assets Funding status Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost non vested Total assets based on paragraph 54 of PSAK No. 24 Calculation of asset limitations: Unrecognized actuarial losses Adjustments on unrecognized actuarial loss due to asset limitation
Batas aset
-
-
Asset limitation
Jumlah aset yang dapat diakui di laporan posisi keuangan
-
-
Total assets recognized in the consolidated statement of financial position
Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian atas kekayaan manfaat pensiun di atas karena adanya batasan atas aset yang dapat diakui dari suatu program imbalan kerja seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010).
There is no asset recognized in the consolidated statements of financial position for pension benefits asset above because the asset limitation that recognizable from the employee benefits program as required by PSAK No. 24 (Revised 2010).
Jumlah iuran yang dibayar kepada Dapenbun untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 120.793.426.681 dan Rp 127.149.040.273.
Contribution fee paid to Dapenbun in 2014 and 2013 amounting to Rp 120,793,426,681 and Rp 127,149,040,273, respectively.
Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
The fair value of plan asset and pension benefits obligations of the Group for the years than ended December 31, 2014 and 2013 are calculated by independent actuary PT Bestama Aktuaris by using the Projected Unit Credit method with key assumptions as follows:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji pokok rata-rata Usia pensiun normal Karyaw an pimpinan Karyaw an pelaksana Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat mortalita
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
7,80% 2,50%
8,30% 2,50%
56 tahun/ years 55 tahun/ years 2,00% 2,00% The 1949 Annuity mortality table (modified)
56 tahun/ years 55 tahun/ years 2,00% 2,00% The 1949 Annuity mortality table (modified)
Discount rate Basic salary uncremental rate Normal retirement age Staff employee Non staff employee Disability rate Resignation rate Mortality rate
- 88 -
Annual Report PTPN IV 2014
253
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Imbalan Jasa Masa Kerja Lainnya
Other Post-retirement Obligations
Grup memberikan imbalan jasa masa kerja lainnya meliputi santunan hari tua, pemeliharaan kesehatan pensiunan, tunjangan masa persiapan pensiun, bantuan kematian dan cuti panjang. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masingmasing adalah 24.002 karyawan dan 24.941 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group provides other post-retirement obligations including post-retirement benefit, postbenefits, allowance for retirement medical preparation of pension, mortality accomodation and long vacation. The number of employees entitled to these benefits is 24,002 and 24,941 at December 31, 2014 and 2013, respectively.
Beban imbalan pasca kerja Grup yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Amounts recognized in the statement of comprehensive income in respect of the defined benefit plan of the Group is as follows:
2014 Rp Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi koreksi aktuaria Jumlah
2013 Rp
98.888.899.089 60.437.140.409
87.152.210.491 53.505.776.233
12.128.532.336 62.028.249.288 233.482.821.122
12.038.630.846 82.288.488.610 234.985.106.180
Beban imbalan pasca kerja Grup dibebankan ke beban umum dan administrasi (Catatan 32).
Employee benefits expenses of the Group is charged to general and administrative expenses (Note 32).
Liabilitas imbalan pasca kerja Grup adalah sebagai berikut:
The amount of Group’s obligation in respect of the defined benefits plan is as follows:
Nilai kini kew ajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
1.211.739.023.472 (849.458.443.927) (49.455.574.973) 312.825.004.572
1.092.073.923.826 (722.375.459.172) (58.695.154.217) 311.003.310.437
Riwayat nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berkut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Present value of the obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognize past service cost Total
The history of present value of the defined benefits obligation were as follows:
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
31 Desember/ December 31, 2010
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.211.739.023.472
1.092.073.923.826
1.093.126.131.131
- 89 -
254
Interest cost Current service cost Amortization of past service cost not yet recognized Amortization of actuarial correction Total
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
1.032.126.131.131
997.879.621.441
Present value of defined benefits obligations
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti Grup adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation were as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Nilai kini kew ajiban imbalan pasti aw al periode Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu - non vested Dampak perubahan asumsi Pembayaran imbalan kerja Nilai kini kew ajiban imbalan pasti akhir periode – ekspektasi Kerugian aktuaria Nilai kini kew ajiban imbalan pasti akhir periode – aktual
1.092.073.923.826 98.888.899.089 60.437.140.409 1.653.953.092 37.483.449.321 (231.661.126.989)
1.073.758.131.131 87.152.310.491 53.505.776.233 (74.807.262.463) (218.450.353.998)
1.058.876.238.748 152.862.784.724
921.158.601.394 170.915.322.432
1.211.739.023.472
1.092.073.923.826
Liabilitas imbalan jasa masa kerja lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Bestama Aktuaria menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji pokok rata-rata Usia pensiun normal Karyaw an pimpinan Karyaw an pelaksana Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat mortalita Tingkat kenaikan biaya kesehatan
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Other post-retirement obligations at December 31, 2014 and 2013 are calculated by independent actuary PT Bestama Aktuaria by using the Projected Unit Credit method with key assumptions as follows:
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
8,00% - 9,00% 2,50%
8,50% - 11,00% 2,50%
56 tahun/ Years 55 tahun/ Years 0,20% 1,00% CSO 58-Modified 5,00%
56 tahun/ Years 55 tahun/ Years 0,20% 1,00% CSO 58-Modified 5,00%
40. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Present value of defined benefits obligations at beginning of period Interest cost Current service cost Past service cost - non-vested Impact of changes in assumptions Employee benefits paid Present value of defined benefit obligation at end of period - expectations Actuarial losses Present value of defined benefits obligations at end of period - actual
Discount rate Basic salary increment rate Normal retirement age Staff employee Non staff employees Disability rate Resignation rate Mortality rate Medical cost incremental rate
40. NATURE OF RELATIONSHIP TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
AND
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
Negara Republik Indonesia atau Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PN III) adalah pemegang saham Perusahaan.
a.
Government of the Republic of Indonesia or in this case is the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PN III) are stockholders of the Company.
b.
Negara Republik Indonesia atau Pemerintah adalah merupakan pemegang saham BUMN.
b.
State or Government of the Republic Indonesia is a stockholder of SOE.
c.
ESW dan PAN merupakan entitas asosiasi.
c.
ESW and PAN are associates companies.
d.
Perusahaan mempunyai investasi pada PEU, KPBN, RPN dan Indoham.
d.
The Company has investments in PEU, KPBN, RPN and Indoham.
of
- 90 -
Annual Report PTPN IV 2014
255
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.
Perusahaan perkebunan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Perkebunan Nusantara (PN) II, PN V, PN III, PN I, PN XIV dan PN VIII.
e.
Plantation companies with the same majority stockholder as the Company are PT Perkebunan Nusantara (PN) II, PN V, PN III, PN I, PN XIV and PN VIII.
f.
Perusahaan lain yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Jawa Barat Tbk, PT Bank Sumut, Pusat Penelitian Teh dan Kina, PT Berdikari (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Kereta Api (Persero), PPKS, Pusat Penelitian Kakao, PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
f.
Other companies with the same majority stockholder as the Company are Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Jawa Barat Tbk, PT Bank Sumut, Pusat Penelitian Teh dan Kina, PT Berdikari (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Kereta Api (Persero), PPKS, Pusat Penelitian Kakao, PT Pertamina (Persero) and PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
g.
Dewan Komisaris dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Grup.
g.
Board of Commissioners and Directors are the key management personnel of the Group.
h.
Pengurus Koperasi Karyawan juga merupakan karyawan Grup.
h.
Management of Koperasi employees of the Group.
Karyawan
are
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, which include among others:
a.
0,59% dan 0,86% dari jumlah pendapatan masingmasing untuk tahun 2014 dan 2013 (Catatan 29) merupakan pendapatan dari pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang usaha dari pihak berelasi masing-masing sebesar 0,13% dan 0,15% dari jumlah aset (Catatan 6).
a.
0.59% and 0.86% of total revenues for 2014 and 2013, respectively, (Note 29) represents income from related parties. At December 31, 2014 and 2013, trade accounts receivable from related parties amounting to 0.13% and 0.15% of total assets, respectively (Note 6).
b.
Utang usaha kepada pihak berelasi meliputi 0,47% dan 0,06% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 21).
b.
Trade accounts payable to related parties comprise 0.47% and 0.06% from total liabilities at December 31, 2014 and 2013, respectively, (Note 21).
c.
Perusahaan mempunyai deposito berjangka pada Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Jawa Barat Tbk dan PT Bank Sumut seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 5.
c.
The Company has time deposits at Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Jawa Barat Tbk and PT Bank Sumut as disclosed in Note 5.
d.
Jumlah imbalan jangka pendek bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, yang merupakan personil manajemen kunci, masingmasing sebesar Rp 16.883.003.605 dan Rp 7.490.918.228 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan sebesar Rp 15.891.344.672 dan Rp 6.379.673.402 pada tanggal 31 Desember 2013.
d.
Total short-term benefits for the Board of Commissioners and Directors of the Company, which is a key management personnel, amounting to Rp 16,883,003,605 and Rp 7,490,918,228, respectively, for the year ended December 31, 2014 and amounting to Rp 15,891,344,672 and Rp 6,379,673,402 at December 31, 2013.
- 91 -
256
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
e.
Perusahaan mengadakan kontrak dengan KPBN untuk melakukan penjualan hasil produksi Perusahaan. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan akan membayar iuran atas jasa penjualan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah iuran pemasaran yang dibayarkan adalah masingmasing sebesar Rp 15.612.370.610 dan Rp 13.177.527.242 (Catatan 31).
e.
The Company entered into a contract with KPBN to provide marketing of the Company’s product. Based on the agreement, the Company will pays fees for such marketing service. At December 31, 2014 and 2013, total marketing contribution paid amounting to Rp 15,612,370,610 and Rp 13,177,527,242, respectively, (Note 31).
f.
Grup juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 7.
f.
The Group also entered into a non-trade transactions with related parties as disclosed in Note 7.
41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.
41. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tahun 2000, Pemerintah Daerah Tingkat II Simalungun mengajukan permohonan pelepasan areal unit usaha dengan luas keseluruhan 850 ha yang berada di unit usaha Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan dan Bah Butong yang akan digunakan untuk pengembangan kota yang berada disekitar areal tersebut. Berdasarkan Surat Badan Pertanahan Nasional No. 540.1-268-WAKA tanggal 3 Pebruari 2003, areal seluas 100 ha dalam penerbitan HGU unit usaha Marjandi telah keluar dari areal Perusahaan, akan tetapi aset yang ada di atas lahan tersebut masih milik Perusahaan sambil menunggu izin pemegang saham dan penilaian appraisal. Proses pelepasan aset masih ditunda karena belum adanya surat persetujuan dari pemegang saham Perusahaan. Melalui surat Menteri BUMN No. S-435/MBU/2009 tanggal 22 Juni 2009, tentang penghapusbukuan areal HGU kebun, Kementrian BUMN meminta agar segera dibentuk panitia penaksir harga untuk menilai aset yang akan dilepas yang keanggotaannya terdiri dari Perusahaan, Kementerian BUMN dan Instansi lain yang dianggap perlu. Hingga berakhirnya masa berlaku persetujuan Kementerian BUMN tersebut pada 2010, panitia penaksir harga belum terbentuk. Oleh sebab itu melalui Surat No. 04.14/X/53/VI/2011 tanggal 6 Juni 2011, Perusahaan mengajukan kembali permohonan persetujuan pelepasan areal HGU atau penghapusbukuan aset Kebun Marjandi, namun belum mendapat tanggapan dari Kementerian BUMN. Untuk itu Perusahaan membuat Surat permintaan Rekomendasi Pelepasan Aset Kebun Marjandi seluas 70 ha ditujukan ke Dewan Komisaris (Dekom) sesuai surat No. 04.17/X/09/I/2013 tanggal 31 Januari 2013. Permintaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Dekom sebagaimana yang dimuat dalam Surat Dekom Perusahaan No. DK-15/IV/2013 tanggal 5 April 2013 tentang rekomendasi Pelepasan Aset Kebun Marjandi seluas 70 Ha. Selanjutnya permohonan diteruskan ke Pemegang Saham sebagaimana yang diajukan dalam Surat Perusahaan No.04.17/45/IV/2013 tanggal 29 April 2013 tentang Permohonan Persetujuan Pemindahbukuan Areal Kebun Marjandi seluas 70 ha, Surat Perusahaan No. 04.01/260/IX/2013 tanggal 24 September 2013 tentang Penjelasan
a.
In 2000, the Local Government of Simalungun has submitted a request to release 850 ha of area of business units in business unit of Bah Jambi, Marjandi, Marihat, Balimbingan and Bah Butong which will be used for city development surrounding these areas. Based on National Land Agency Letter No. 540.1-268-WAKA dated February 3, 2003, area covering 100 ha in the issuance of Land Use Rights for Marjandi business unit has been released from the Company’s area; however, the assets in this area are still owned by the Company while awaiting approval of the Company’s stockholders and the appraisal calculation. The process of land rights transfer is still postponed as there is no letter of approval yet from the Company’s stockholders. Through letter of Minister of SOE S-435/MBU/2009 dated June 22, 2009, regarding to write-off of plantation land rights, the Minister of SOE requested that a price estimator committee be immediately established to appraise the value of these assets, with membership consisting of the Company, the Ministry of SOE, and other instances as deemed necessary. Until the expiry of the approval of the Ministry of SOE in 2010, the price estimator committee had not been established. Therefore, through its letter No. 04.14/X/53/VI/2011 dated June 6, 2011, the Company resubmitted the request letter to release the area of land use rights or write off assets of Marjandi estate, but has not received a response from the Ministry of SOE. Therefore the Company made a Request of Recommendation Letter for Asset Disposal of Marjandi estate covering 70 ha, addressed to the Board of Commissioners (BOC) pursuant to letter No. 04.17/X/09/I/2013 dated January 31, 2013. The request has been approved by the BOC as contained in letter of the Company’s BOC No. DK-15/IV/2013 dated April 5, 2013 regarding to recommendation for disposal of Marjandi estate assets covering 70 ha. Next, the request was forwarded to the Stockholders as proposed in the Company’s letter No. 04.17/45/IV/2013 dated April 29, 2013 regarding Application for Approval of Transfer of Marjandi estate Area covering 70 ha, the Company’s letter No. 04.01/260/ IX/2013 dated September 24, 2013
- 92 -
Annual Report PTPN IV 2014
257
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Tambahan atas Penghapusbukuan lahan Kebun Marjandi seluas 70 ha dan Surat Perusahaan No. 04.01/X/22/I/2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal Penjelasan Tambahan atas penghapusbukuan atau pemindahtanganan lahan seluas 70 ha Kebun Marjandi. Surat ditujukan kepada Deputi Kementerian Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis. Sampai dengan tanggal pelaporan, belum ada izin penghapusbukuan dari Menteri BUMN.
regarding to Additional Explanation of Write-Off Marjandi estate area covering 70 ha, and the Company’s Letter No. 04.01/X/22/I/2014 dated January 20, 2014 containing additional explanations regarding the write-off or alienation of Marjandi estate area covering 70 ha. The letter addressed to the Deputy of the Ministry for Restructuring and Strategic Planning. As of the reporting date, there is no write-off approval from the Minister of SOE.
b.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Langkat No. 9 Tahun 2000 yang berlaku sejak bulan Oktober 2000, tentang sumbangan wajib untuk hasil produksi sawit, karet dan kakao, besarnya sumbangan yang akan dibayar oleh perusahaan perkebunan yaitu sebesar Rp 1,5 per kilogram TBS yang diolah. Perusahaan bekerjasama dengan Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera telah mengajukan keberatan kepada instansi terkait. Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan belum mencatat liabilitas ini karena masih menunggu ketetapan selanjutnya dari instansi yang berwenang.
b.
Based on Regulation of Local Government of Langkat No. 9 in 2000 which is effective from October 2000, relating to mandatory contributions for proceeds of palm oil, rubber and cocoa production, the contribution that will be paid by the plantation company amounting to Rp 1.5 per kilogram of FFB processed. The Company, together with the Association of Sumatra Plantation Companies, has submitted an objection letter to the appropriate government instance. As of the reporting date, the Company does not recognize this liability because it is still waiting for further decision from the government authority.
c.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa koperasi di Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara untuk pengembangan perkebunan plasma dengan pola kemitraan dengan sistem bagi hasil (Catatan 17).
c.
The Company entered into agreements with several cooperatives in Mandailing Natal, North Sumatra Province for development of plasma plantation through partnership and profit sharing arragement (Note 17).
Berdasarkan perjanjian ini Perusahaan wajib dan berhak untuk:
Based on this agreement, the Company’s rights and obligation are as follows:
(i)
(i)
(ii) (iii) (iv) (v)
membantu koperasi-koperasi mendapatkan kredit dari Bank Mandiri, menjadi penjamin (avalist) atas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri, membangun kebun kelapa sawit, memberikan bimbingan dan pembinaan teknis budidaya tanaman kelapa sawit kepada anggota koperasi, memotong dan menyetorkan hasil penjualan TBS ke Bank Mandiri.
(iii) (iv) (v)
Koperasi-koperasi wajib dan berhak untuk:
The cooperatives’ rights and obligation are as follows:
(i)
menyerahkan lahan untuk pengembangan kebun kelapa sawit, (ii) memberi kuasa penuh ke Bank Mandiri untuk memindahkan seluruh dana hasil pencairan kredit ke rekening Perusahaan, (iii) menyetujui pembebanan semua biaya yang timbul selama pembangunan kebun kelapa sawit sebagai utang koperasi,
(i)
(iv) menyetujui penjualan seluruh TBS hasil kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, (v) membayar kewajiban utang, bunga dan biaya lainnya sesuai ketentuan Bank Mandiri,
(iv)
- 93 -
258
(ii)
support the cooperatives to obtain credit from Bank Mandiri, become a credit guarantor (avalist) for credit obtained from Bank Mandiri, develop palm oil plantations, provide technical guidance in the cultivation of the palm oil plantation to the members of the cooperatives, withhold and deposit the proceeds from sale of harvest of FFB to Bank Mandiri.
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
(ii) (iii)
(v)
provide the area for the development of palm oil plantations, give full authority to Bank Mandiri to transfer all the funds from the loan disbursement to the Company’s account, agree that all costs incurred during development of the palm oil plantations will be charged as the liabilities of the cooperative, agree to sell all FFB produced to the Company, pay the loan, interest and other charges in accordance with the regulation of Bank Mandiri,
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
(vi) tidak memindahtangankan hak kepemilikan kepada pihak lain, (vii) menyerahkan sepenuhnya pengelolaan kebun kelapa sawit kepada Perusahaan, menerima hasil penjualan TBS setelah dipotong kewajiban utang kepada Bank Mandiri, biaya pengolahan, biaya perawatan, biaya panen, dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan kebun kelapa sawit.
(vi) not transferring the ownership rights to another party, (vii) give full rights of palm oil plantation management to the Company, receive the proceeds from the sale of FFB after deducting the payment of bank loan to Bank Mandiri, processing costs, maintenance costs, harvesting costs, and other costs related to the management of palm oil estate.
d.
Pada tahun 2009, KPBN (dahulu Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), mengadakan beberapa kontrak penjualan minyak sawit milik Perusahaan dengan PT Fath Indonesia (FI) dan PT Primer Agroindustri (PA). Berdasarkan faksimili PT KPBN No. 2932/KPBFac/10/P/XII/2009 tanggal 29 Desember 2009 dan No. 032/KPB-Fac/10/P/I/2010 tanggal 7 Januari 2010, dijelaskan bahwa telah terjadi pembatalan kontrak dan atas pembatalan kontrak tersebut, FI dan PA dikenakan denda masing-masing sebesar Rp 5.546 juta dan Rp 1.415 juta. Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan belum mencatat pendapatan denda atas pembatalan kontrak tersebut karena masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari KPBN.
42. TUNTUTAN SIGNIFIKAN
DAN
PERKARA
HUKUM
YANG
d.
In 2009, KPBN (formerly Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara), entered into several sales contracts of the Company’s palm oil with PT Fath Indonesia (FI) and PT Primary Agroindustri (PA). Based on facsimile of PT KPBN No. 2932/KPBFac/10/P/XII/2009 dated December 29, 2009 and No. 032/CDEFac/10/P/I/2010 dated January 7, 2010, it is confirmed that there has been cancellation of a contract and for the cancellation of the contract, FI and PA will be charged Rp 5,546 million and Rp 1,415 million, respectively. As of the reporting date, the Company has not recorded the penalty income from the cancellation of these contracts and is still awaiting further clarification from KPBN.
42. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATION
Beberapa areal unit usaha dan pengembangan Perusahaan yang bermasalah dengan masyarakat dan masih dalam proses penyelesaian adalah sebagai berikut:
Certain areas of the Company’s business units and the development area that still have problems with the local community and are still in the process of settlement are as follows:
a.
a.
Unit Usaha Balimbingan
Pada tahun 1997, sekelompok warga sekitar Kebun Balimbingan yang dipimpin oleh Muhari Sutono, mengajukan gugatan agar Perusahaan mengembalikan lahan seluas 105,27 ha kepada penggugat. Perkara telah diperiksa dan diputus dengan putusan menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Medan dan telah diputus dengan amar putusan menolak permohonan banding penggugat. Selanjutnya penggugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) dan memutus dengan putusan menolak permohonan kasasi penggugat. Terhadap putusan MA RI tersebut, pada tahun 2011, Muhari Sutono mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA RI. Putusan Mahkamah Agung tetap memenangkan Perusahaan dan oleh karenanya, Perusahaan telah mengajukan permohonan eksekusi pada tahun 2013 ke Pengadilan Negeri (PN) Simalungun.
Business Unit of Balimbingan
In 1997, a group of people surrounding the Balimbingan Estate, led by Muhari Sutono, filed a lawsuit against the Company to return the area covering 105.27 ha to the plaintiffs. The case was examined and was decided with a verdict rejecting the plaintiff's lawsuit. In response to this verdict, the plaintiffs filed an appeal to the Medan Superior Court, which also rejected the plaintiff's appeal. Next, the plaintiffs submitted cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia (Supreme Court) and the decision is rejected the cassation of the plaintiff. In response to this verdict of the Supreme Court, in 2011, Muhari Sutono filed a request for judicial review to the Supreme Court. The Supreme Court still decided a favourable verdict to the Company and, therefore, the Company requested the execution in 2013 from the Simalungun District Court.
- 94 -
Annual Report PTPN IV 2014
259
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
Pada tahun 2009, Sudarman dkk juga menggugat Kantor Pertanahan Simalungun atas penerbitan SK HGU No. 44/HGU/ BPN/2003 dan sertifikat HGU Kebun Balimbingan dan gugatan tersebut dikabulkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan dikabulkan. Atas putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan tersebut, Sudarman dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan ditolak. Selanjutnya pada tahun 2011 Sudarman dkk mengajukan PK dan MA RI telah memutuskan untuk menolak permohonan PK tersebut.
In 2009, Sudarman and partners also filed lawsuit against Simalungun Land Office on the issuance of the Land Use Rights certificate No. 44/HGU/BPN/2003 and Land Use Rights certificate for Balimbingan Estate and the lawsuit was granted by the Medan State Administrative Court. In response to that verdict, the Company filed an appeal to the Medan Superior State Administrative Court, which granted the appeal. In response to the verdict of the Medan Superior State Administrative Court, Sudarman and partners submitted cassation to the Supreme Court, which rejected the cassation. Subsequently in 2011 Sudarman and partners filed a request for judicial review, and the Supreme Court decided to reject the request of judicial review.
Pada tahun 2009, Sudarman juga melakukan gugatan perlawanan terhadap rencana eksekusi lahan tersebut, gugatan tersebut ditolak oleh PN Simalungun. Terhadap putusan tersebut Sudarman mengajukan banding dan telah diputus dengan putusan menolak permohonan banding Sudarman tersebut. Selanjutnya Sudarman mengajukan permohonan kasasi ke MA RI, perkara tersebut telah diputus dengan putusan menolak permohonan kasasi Sudarman. Sampai dengan tanggal pelaporan, penggugat belum mengajukan permohonan PK.
In 2009, Sudarman also filed lawsuit against to the planned execution of the land; the lawsuit was rejected by the Simalungun District Court. In response to the verdict, Sudarman filed an appeal, the verdict rejected Sudarman’s appeal. Next Sudarman submitted cassation to the Supreme Court, the case has been decided by rejecting Sudarman’s cassation. As of the reporting date, the plaintiff has not yet filed a request for judicial review.
Pada tahun 2011, Sudarman dkk menggugat Perusahaan atas HGU Kebun Balimbingan terkait areal seluas 79 ha dan gugatan tersebut dikabulkan oleh PN Simalungun. Terhadap putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke PT Medan. Perkara telah diperiksa dan diputus oleh PT dengan putusan menerima permohonan banding Perusahaan.
In 2011, Sudarman and partners sued the Company for the Land Use Rights of Balimbingan Estate area covering 79 ha and the suit was granted by the Simalungun District Court. In response to the decision, the Company filed an appealed to the Medan Superior Court. The case has been examined and decided by the Superior Court, with the verdict in favour of the Company's appeal.
Unit Usaha Bah Jambi
b.
Pada tahun 2000, Perusahaan digugat oleh Djauruk Saragih di PN Simalungun dengan objek sengketa areal yang terletak di dalam HGU Kebun Bah Jambi Blok II E, Afdeling V seluas 12 ha dan areal tersebut telah dikuasai penggugat. Majelis Hakim PN Simalungun sesuai dengan putusan No. 29/Pdt.G/2000/PN-Sim tanggal 31 Juli 2001, memutuskan dalam amar putusannya mengabulkan gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, Perusahaan menyatakan banding ke PT Medan. Majelis Hakim PT Medan memeriksa dan memutus perkara tersebut dan dalam Putusan No. 422/PDT/2001/PT-MDN tanggal 7 Pebruari 2002 memutuskan
- 95 -
260
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Business Unit of Bah Jambi In 2000, the Company was sued by Djauruk Saragih in the Simalungun District Court with the object of the dispute being areas located within the Land Use Rights of Bah Jambi Estate Block II E, Afdeling V covering 12 ha and the area has been controlled by the plaintiff. The Simalungun District Court, in accordance with verdict No. 29/Pdt.G/2000/PN-Sim dated July 31, 2001, granted the plaintiff's claim. In response to the verdict, the Company filed an appeal to the Medan Superior Court. The Panel of Judges of the Medan Superior Court examined and decided the case and in the verdict No. 422/PDT/2001/PT-MDN dated February 7,
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
membatalkan putusan PN Simalungun No. 29/Pdt.G/2000/PN-Sim tanggal 31 Juli 2001. Terhadap putusan tersebut, Porman Br. Tambunan yang mengaku ahli waris Djauruk Saragih menyatakan kasasi ke MA RI. MA RI memutus dengan putusan No. 2822 K/PDT/2002 tanggal 15 Desember 2009 dengan amar putusan menolak permohonan kasasi. Terhadap putusan kasasi tersebut, ahli waris penggugat mengajukan PK ke MA RI dan MA RI telah memutuskan menolak permohonan tersebut.
2002 decided to cancel the decision of Simalungun District Court No. 29/Pdt.G/2000/PN-Sim dated July 31, 2001. Against the verdict, Porman Br. Tambunan, who claimed to be the heir of Djauruk Saragih, submitted cassation to the Supreme Court. The Supreme Court decided through verdict No. 2822 K/PDT/2002 dated December 15, 2009 to reject the cassation. In response to the verdict of the cassation, the plaintiff filed a request for judicial review to the Supreme Court, and the Supreme Court decided to reject the request.
Untuk mengambilalih areal tersebut maka pada tahun 2014 telah diajukan gugatan ke PN Simalungun, yang didaftar dengan No. 51/Pdt.G/2014/PN-Sim.
To take over these area in 2014, it has filed a lawsuit to the Simalungun District Court, which is listed No. 51/Pdt.G/2014/PN-Sim.
c.
Unit Usaha Simalungun
Dolok
Sinumbah,
Kabupaten
c.
Pada Tahun 2009, Suparjo dkk menggugat Perusahaan ke PTUN Medan dengan objek sengketa SK HGU No. SK.44/HGU/BPN/2003 terkait dengan areal di Afdeling I dan II Kebun Dolok Sinumbah seluas 250 Ha. PTUN Medan mengabulkan gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dan dikabulkan. Selanjutnya Suparjo dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan permohonan kasasi ditolak MA RI. Terhadap putusan tersebut, pada tahun 2011 Suparjo mengajukan permohonan Sesuai dengan putusan PK PK. No. 04/PK/TUN/2014, MA RI mengabulkan permohonan PK penggugat. Sebagai akibat hukum putusan tersebut, maka SK HGU No. 44/HGU/BPN/2003 dan sertifikat HGU No. 2 tanggal 13 Nopember 2003 menjadi batal.
d.
Unit Usaha Sei Kopas, Kabupaten Asahan
In 2009, Suparjo and partners filed a lawsuit against the Company to Medan Superior Court with the dispute object SK HGU No. SK.44/HGU/ BPN/2003 related to the area in Afdeling I and II Sinumbah Dolok Estate covering 250 ha. The Medan Superior Court accepted that lawsuit of the plaintiff. Against with the verdict, the Company filed an appeal to the High Administrative Court of Medan, which was accepted. Next, Suparjo and partners submitted cassation to the Supreme Court and the Supreme Court rejected the cassation. Against the verdict, in 2011 Suparjo filed a request for judicial review. In accordance with decision of judicial review No. 04/PK/TUN/2014, the Supreme Court granted the plaintiff’s request for judicial review. As a consequence of this verdict, SK HGU No. 44/HGU/BPN/2003 and the Land Use Rights certificate No. 2 dated November 13, 2003 were cancelled. d.
Pada tahun 2004, sekelompok warga yang dipimpin oleh Solih Sinaga, menuntut Perusahaan untuk mengembalikan areal seluas 400 ha dari areal HGU yang dikuasai Perusahaan. PN Simalungun memutus perkara tersebut dengan amar menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke PT Medan dan pada tahun 2006 PT Medan telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan dengan menolak permohonan banding penggugat. Selanjutnya putusan tersebut dimohonkan kasasi ke MA RI. Sampai dengan tanggal pelaporan, kasasi tersebut masih dalam pemeriksaan di MA RI.
Business Unit of Dolok Sinumbah, Simalungun Regency
Business Unit of Sei Kopas, Asahan Regency In 2004, a group of people led by Salih Sinaga sued the Company to return the area covering 400 ha of Land Use Rights areas held by the Company. The Simalungun District Court decided the case by rejecting the plaintiff’s lawsuit. Against the verdict, the plaintiff filed an appeal to the Medan Superior Court and in 2006 the Medan Superior Court has ruled that the Company is the owner of the disputed land by rejecting the plaintiff's appeal. Consequently, in response to this verdict, the cassation was submitted to the Supreme Court. As of the reporting date, the cassation is still under examination in the Supreme Court.
- 96 -
Annual Report PTPN IV 2014
261
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan e.
f.
Daerah Kotamadya Medan
e.
Area of Medan District
Pada Tahun 2005, Perusahaan menggugat Verayana Manurung terkait dengan penguasaan areal HGB seluas 900 m² yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan. Gugatan tersebut dikabulkan PN Medan, terhadap putusan tersebut Verayana Manurung mengajukan banding dan ditolak oleh PT Medan. Selanjutnya Verayana Manurung mengajukan kasasi dan telah ditolak oleh MA RI. Terhadap areal tersebut telah diajukan permohonan sita eksekusi pada tahun 2014 ke PN Medan dan sampai dengan tanggal pelaporan, permohonan sita eksekusi tersebut masih dalam proses.
In 2005, the Company filed a lawsuit against Verayana Manurung related with the area under building use rights covering 900 m², located at Jalan Gatot Subroto Km 7.5, Medan. The lawsuit was accepted by the District Court of Medan. Against the verdict, Verayana Manurung filed an appeal, which was rejected by the Medan Superior Court. Next, Verayana Manurung submitted cassation, which was rejected by the Supreme Court. For this area, a request for execution was submitted in 2014 to the District Court of Medan, and as of the reporting date, the application for execution of confiscation is still in process.
Pada tahun 2014, H. Syamsuddin yang diwakili oleh Ali Hasan Husin, S.H., mengajukan gugatan di PN Medan, dengan objek perkara berupa kontrak No. 04.10/SPJ/08/01/XI/03 tanggal 4 Desember 2003 mengenai pengadaan bantalan beton dan klem plat dan Surat Perjanjian No. 04.04/S.Perj/57/VII/2004 tanggal 15 Juli 2004. Perkara telah diputus oleh Majelis Hakim PN Medan pada tahun 2014 dengan putusan menyatakan gugatan tidak dapat diterima. Penggugat telah menyatakan banding ke PT Medan dan sampai dengan tanggal pelaporan, banding tersebut masih diperiksa oleh PT Medan.
In 2014, H. Shamsuddin, represented by Husin Ali Hasan, S.H., filed a lawsuit in the District Court of Medan, with the dispute object in the form of contract No. 04.10/SPJ/08/ 01/XI/03 dated December 4, 2003 regarding the procurement of concrete pads and clamp plate and the Letter of Agreement No. 04.04/S.Perj/57/ VII/2004 dated July 15, 2004. The case was decided by the judges of District Court of Medan in 2014 with a verdict that the lawsuit was not acceptable. The Plaintiffs filed an appeal to the Medan Superior Court and as of the reporting date, the appeal was still being examined by the Medan Superior Court.
Pada tahun 2014, Ir. Endang Kardi Wijaya mengajukan gugatan atas kepemilikan Kapal TB. Bandaroli dan TKg. Ajamu yang diklaim penggugat dimilikinya berdasarkan Akte Pernyataan Hibah Kapal No. 12 tanggal 18 Juli 2002. Perkara telah diperiksa dan diputus pada tahun 2014 oleh PN Medan dengan amar menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Terhadap putusan tersebut, Ir. Endang Kardi Wijaya mengajukan banding dan sampai dengan tanggal pelaporan, banding tersebut masih dalam proses pemeriksaan di PT Medan.
In 2014, Ir. Endang Wijaya Kardi filed a lawsuit over the ownership of the ships TB. Bandaroli and TKg. Ajamu, which the plaintiff to own based on Deed of Grant of Ships No. 12 dated 18 July 2002. The lawsuit was examined and decided in 2014 by the District Court of Medan that the plaintiff’s lawsuit was not accepted. Against the verdict, Ir. Kardi Endang Wijaya filed an appeal and as of the reporting date, the appeal is still in the process of examination in the Medan Superior Court.
Unit Usaha Bukit Lima
f.
Pada tahun 2007, Kasman Simbolon dkk menggugat Perusahaan atas lahan eks eksekusi Kebun Bukit Lima seluas 206 Ha. Gugatan tersebut ditolak oleh PN Simalungun. Terhadap putusan tersebut Penggugat mengajukan banding ke PT Medan dan diputuskan bahwa gugatan Kasman Simbolon dkk tidak dapat diterima. Selanjutnya Kasman Simbolon dkk mengajukan kasasi ke MA RI dan sampai dengan tanggal pelaporan, kasasi tersebut masih dalam proses.
- 97 -
262
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Business Unit of Bukit Lima
In 2007, Kasman Simbolon Co-claimants filed a lawsuit against the Company for the execution of former land in Bukit Lima Estate covering 206 ha. The lawsuit was rejected by the Simalungun District Court. Against the verdict, the plaintiff filed an appeal to the Medan Superior Court and it was decided that the lawsuit of Kasman Simbolon and partners was not acceptable. Next, Kasman Simbolon Co-claimants submitted cassation to the Supreme Court and as of the reporting date, the cassation is still in process.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
g.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tahun 2008, Perusahaan melaporkan Ahmad Sitorus, dkk atas pencurian TBS di Kebun Bukit Lima ke Polisi Resort Simalungun dan telah diperiksa dan diputus oleh PN Simalungun dengan putusan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan, putusan tersebut diperkuat dengan Putusan MA RI No. 547 K/Pid/2010 tanggal 7 Oktober 2010. Atas terbitnya putusan tersebut, Ahmad Sitorus, dkk sebagai penguggat mengajukan gugatan ganti rugi sebesar Rp 16.500.000.000. Sesuai dengan Putusan PN Simalungun No. 25/Pdt.G/2012/PN-Sim, menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijkverklaard) dan selanjutnya Ahmad Sitorus, dkk mengajukan banding ke PT Medan dan sampai dengan tanggal laporan masih dalam proses pemeriksaan.
Unit Usaha Marihat
g.
Pada tahun 2002, sekelompok warga yang dipimpin oleh Rusnen Sidauruk, menggugat Perusahaan untuk mengembalikan lahan seluas 1.782,62 ha kepada penggugat. PT Medan telah memutuskan Perusahaan sebagai pemilik lahan yang disengketakan, namun penggugat mengajukan kasasi ke MA RI. Sampai dengan tanggal pelaporan, kasasi tersebut masih dalam proses. h.
Unit Usaha Batang Laping, Kabupaten Mandailing Natal Menurut PT Palmaris sebagai penggugat, telah membuka lahan seluas 350,9 ha pada tahun 2006. Belakangan diketahui bahwa areal tersebut merupakan areal HGU Kebun Balap. Menurut penggugat telah diadakan pembicaraan dengan unit terkait bahwa himas tumbang, stacking, drainase, badan jalan seluas 350,9 ha dan areal yang telah ditanami dengan tanaman kelapa sawit seluas 90 ha akan diganti rugi sebesar Rp 1.700 juta. Karena tidak adanya tanggapan Perusahaan, maka penggugat pada tahun 2013 mengajukan gugatan ganti rugi sebesar Rp 1.700 juta dengan dalil bahwa Perusahaan telah cidera janji atau wan prestasi. Gugatan tersebut telah diputus dan PN Medan mengabulkan permohonan gugatan tersebut. Terhadap putusan tersebut Perusahaan menyatakan banding ke PT Medan dan sampai dengan tanggal pelaporan, banding tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
In 2008, the Company reported Sitorus Ahmad Co-claimants for the theft of FFB at Bukit Lima Estate to the Simalungun Subregional Police and it was examined and decided by the Simalungun District Court with a verdict of not proven legally and convincingly guilty of the offenses charged; the judgment was confirmed through Decision of the Supreme Court No. 547 K/Pid/2010 dated October 7, 2010. Upon the issuance of the verdict, Ahmad Sitorus and partners as plaintiffs submitted a lawsuit for to compensation amounting Rp 16,500,000,000. In accordance with the decision of Simalungun District Court No. 25/Pdt.G/2012/PN-Sim, stated that the plaintiffs’ lawsuit was not acceptable (Niet Ontvankelijkverklaard) and subsequently Ahmad Sitorus Co-claimants filed an appeal to the Medan Superior Court and as of the reporting date the case is still under examination.
Business Unit of Marihat In 2002, a group of people led by Rusnen Sidauruk filed a lawsuit against the Company to return an area covering 1,782.62 ha to the plaintiffs. The Medan Superior Court decided that the Company is the owner of the disputed land, but the plaintiffs submitted cassation to the Supreme Court. As of the reporting date, the cassation is still in process.
h.
Business Unit of Batang Laping, Mandailing Natal According to PT Palmaris as plaintiff, it cleared an area covering 350.9 ha in 2006. Later it was known that the area was included in the area of the land use rights of Balap Estate. According to the plaintiff, discussions had been held with related units that land clearing, stacking, drainage, pavement area of 350.9 ha and planted area with palm oil covering 90 ha will be compensated with Rp 1,700 million. Due to the absence of the Company's response, the plaintiff in 2013 filed a suit for compensation of Rp 1,700 million with the argument that the Company has breached its agreement. That lawsuit has been decided and the District Court of Medan accepted the lawsuit. Against the verdict, the Company filed an appeal to the Medan Superior Court and as of the reporting date, the appeal is still in process.
- 98 -
Annual Report PTPN IV 2014
263
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan i.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Unit Usaha Timur, Kabupaten Mandailing Natal
i.
Pada tahun 2008, Unit Usaha Kebun Timur melakukan pembukaan lahan di areal Izin Lokasi Kebun Timur. Pembukaan areal tersebut dituduh telah merusak tanaman milik H. Khairunedi Lubis dkk. Terhadap perusakan tersebut H. Khairunedi Lubis dkk membuat Laporan Pengaduan ke Polisi. Selanjutnya perkara telah diperiksa dan diputus PN Panyabungan dengan putusan melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum karena perbuatan yang dilaporkan tersebut bukan merupakan perbuatan pidana. Terhadap putusan tersebut, Jaksa mengajukan kasasi ke MA RI dan MA RI sesuai dengan putusan No. 1053K/Pid/2011 tanggal 3 Oktober 2011 telah memutus dengan putusan menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana perusakan.
Business Regency
Atas putusan MA RI tersebut, pada tahun 2014 H. Khairunedi Lubis dkk mengajukan gugatan perdata dengan register No. 10/Pdt.G/2014/ PN-Mdl. Dalam petitum gugatan tersebut penggugat mengajukan ganti rugi sebesar Rp 500.000.000. Sampai dengan tanggal pelaporan, gugatan tersebut masih diperiksa oleh Majelis Hakim PN Mandailing Natal.
- 99 -
264
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
43.
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 untuk tujuan perbandingan.
of
Timur,
Mandailing
Natal
In 2008, the Timur Estate cleared land area in the Timur Estate Location Permit area. The opening of the area was accused of damaging plants owned by H. Khairunedi Lubis Co-claimants. For this damage, H. Khairunedi Lubis Co-claimants filed a complaint with the police. Subsequently, the case was examined and decided by the District Court of Panyabungan with the decision to absolve the accused from all charges because what was reported is not a criminal act. Against the verdict, the prosecutors submitted cassation to the Supreme Court and the Supreme Court, in accordance with the decision No. 1053K/Pid/2011 dated October 3, 2011, decided that the Company has been proven legally and convincingly to have committed criminal damage. Based on that decision, in 2014 H. Khairunedi Lubis Co-claimants submitted a lawsuit with the register No. 10/Pdt.G/2014/ PN-Mdl. In the lawsuit the plaintiffs applied amounting to for compensation Rp 500,000,000. As of the reporting date, the lawsuit is still being examined by the judges of the District Court of Mandailaing Natal.
Pada tahun 2014, H. Khairunedi Lubis dkk menggugat Perusahaan ke PN Mandailing Natal dengan register perkara No. 12/Pdt.G/2014/PN-Mdl., terkait lahan seluas 66 ha yang terletak di Desa Kampung Kapas. Terhadap areal tersebut telah terbit sertifikat hak milik pada tahun 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan, perkara tersebut masih diperiksa oleh PN Mandailing Natal.
43. REKLASIFIKASI AKUN
Unit
In 2014, H. Khairunedi Lubis Co-claimants filed a lawsuit against the Company to the District Court of Mandailaing Natal with case No. 12/Pdt.G/2014/PN-Mdl. related to an area covering 66 ha, located in the Kampung Kapas Village. A land rights certificate was issued for that area in 2010. As of the reporting date, the case is still being examined by the District Court of Mandailaing Natal.
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 for comparative purposes.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Berikut disajikan akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasian setelah dan sebelum reklasifikasi:
The following is presented the accounts in the consolidated financial statements after and before reclassification:
Aset Lancar Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Aset lancar lainnya Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset Tidak Lancar Aset lainnya Piutang plasma Aset keuangan Klaim pajak Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Beban pemasaran dan penjualan Pendapatan lain-lain Penghasilan dividen Beban operasi lainnya
31 Desember/December 31, 2013 Sebelum Sesudah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification Rp Rp 1.284.643.035.092 11.185.978.079 29.642.202.701 -
1.284.641.894.622 1.140.470 76.102.135.861 11.185.978.079
277.475.045.045 -
38.434.399.249 108.175.378.778 36.973.825.425 47.431.508.433
(12.738.899.456) (373.424.738.773)
(32.464.368.628) (353.699.269.601)
5.338.562.789.843 (3.179.229.392.265) (146.056.619.941) 104.178.664.729 (165.933.720.574)
5.400.711.195.528 (3.326.444.294.850) (107.596.195.863) 29.287.714.351 74.890.950.378 (119.327.647.752)
44. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
Manajemen Risiko Modal
Current Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Other current assets Prepaid taxes Prepaid expenses Non-Current Assets Other assets Plasma receivables Financial assets Taxes claims Current Liabilities Other accounts payable Related parties Third parties Net revenues Cost of revenues Marketing and selling expenses Other income Dividend income Other operating expenses
44. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a.
RISK
Capital Risk Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 26) yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 5) dan ekuitas, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan disetor (Catatan 27), saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 28).
The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of debt (Note 26) offset by cash and cash equivalents (Note 5) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 27), retained earnings and noncontrolling interests (Note 28).
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan tinjauan struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari tinjauan ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.
- 100 -
Annual Report PTPN IV 2014
265
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Pinjaman (Catatan 26) Kas dan setara kas (Catatan 5)
3.680.651.055.215 1.716.668.471.057
3.657.183.988.918 1.284.641.894.622
Debt (Note 26) Cash and cash equivalents (Note 5)
Pinjaman - bersih Ekuitas
1.963.982.584.158 5.255.047.837.801
2.372.542.094.296 4.639.499.404.227
Net debt Equity
37,37%
51,14%
Rasio pinjaman terhadap modal - bersih
b.
Kategori dan Kelas Instrumen Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp
b.
Tersedia untuk dijual/ Available for sale Rp
Net debt to equity ratio
Categories and Instruments Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Rp
Classes
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset keuangan Jumlah Aset Kuangan
December 31, 2014
1.716.668.471.057 1.419.262
-
-
1.716.668.471.057 1.419.262
13.757.704.716 6.640.991.760
-
-
13.757.704.716 6.640.991.760
36.609.595.499 5.968.258.915
-
-
36.609.595.499 5.968.258.915
-
36.932.837.310 1.816.579.278.519
2.485.636.550 1.782.132.077.759
34.447.200.760 34.447.200.760
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang bank
-
-
26.272.607.936 313.450.710.787
26.272.607.936 313.450.710.787
-
-
20.661.367.950 302.971.358.276 407.621.555.372 607.725.760.000
20.661.367.950 302.971.358.276 407.621.555.372 607.725.760.000
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
3.072.925.295.215 4.751.628.655.536
3.072.925.295.215 4.751.628.655.536
- 101 -
266
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Financial
Jumlah aset dan liabilitas keuangan/ Total financial assets and liabilities Rp
31 Desember 2014 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
of
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties Non-current financial assets Financial assets Total Financial Assets Current Financial Liabilities Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payables Related parties Third parties Accrued expenses Bank loan Non-current Financial Liabilities Bank loan Total Financial Liabilities
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp
Tersedia untuk dijual/ Available for sale Rp
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Rp
Jumlah aset dan liabilitas keuangan/ Total financial assets and liabilities Rp
31 Desember 2013
December 31, 2013
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Aset keuangan Jumlah Aset Kuangan
c.
1.284.641.894.622 1.140.470
-
-
1.284.641.894.622 1.140.470
15.006.283.645 10.694.159.880
-
-
15.006.283.645 10.694.159.880
31.251.258.255 14.147.795.020
-
-
31.251.258.255 14.147.795.020
-
36.973.825.425 1.392.716.357.317
2.526.624.665 1.358.269.156.557
34.447.200.760 34.447.200.760
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties Non-current financial assets Financial assets Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang bank
-
-
3.008.760.432 255.927.845.321
3.008.760.432 255.927.845.321
-
-
32.464.368.628 353.699.269.601 323.694.999.300 512.948.647.600
32.464.368.628 353.699.269.601 323.694.999.300 512.948.647.600
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank
-
-
3.144.235.341.318
3.144.235.341.318
Non-current Financial Liabilities Bank loan
Jumlah Liabilitas Keuangan
-
-
4.625.979.232.200
4.625.979.232.200
Total Financial Liabilities
Tujuan dan keuangan
kebijakan
manajemen
risiko
c.
Current Financial Liabilities Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payables Related parties Third parties Accrued expenses Bank loan
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh Direksi.
The Group's financial risk management objectives and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operations and business development, while managing their market risk, including foreign currency risk and interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Group operates with a policy that has been approved by the Board of Directors.
Dalam pengelolaan risiko, Perusahaan membentuk Bagian Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (Bagian MR dan GCG) yang bertanggung jawab terhadap penyusunan kebijakan, kerangka kerja, pedoman penerapan manajemen risiko dan infrastruktur pengelolaan risiko, serta memastikan implementasi manajemen risiko tersebut di lingkungan Perusahaan. Bagian ini juga bertugas untuk menyusun profil risiko yang bersifat strategis sebagai himbauan awal kepada manajemen Grup. Bagian MR dan GCG bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
In risk management, the Company established Risk Management Department and Good Corporate Governance (MR Department and GCG) which is responsible for developing policies, frameworks, guidelines for the implementation of risk management and infrastructure of risk management, as well as ensuring the implementation of risk management within the Company. These departments are also responsible for setting the strategic risk profile as an initial guidance to the management of the Group. MR and GCG departments are responsible to the President Director.
- 102 -
Annual Report PTPN IV 2014
267
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Perusahaan telah menetapkan taksonomi risiko dengan membagi risiko menjadi empat kelompok yaitu risiko strategis, risiko keuangan, risiko operasional dan risiko kepatuhan. Risiko keuangan diantaranya adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Dalam mengelola risiko, Perusahaan mempertimbangkan skala prioritas yang didasarkan pada level risikonya. Level risiko ditentukan berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya dan skala dampak yang ditimbulkan.
The company has set a taxonomy of risk by dividing risks into four groups: strategic risk, financial risk, operational risk and compliance risk. Financial risks include market risk, credit risk and liquidity risk. In risks management, the Company considers priorities based on risk level. Level of risk is determined by the level of likelihood and impact scale.
i.
Manajemen risiko mata uang asing
i.
Manajemen berpendapat bahwa Grup tidak terekspos secara signifikan atas risiko mata uang asing terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing, sehubungan dengan sebagian besar transaksi dilakukan dalam mata uang Rupiah seperti penjualan dan pembelian bahan pembantu dan perlengkapan pabrik serta utang bank. ii.
Manajemen risiko tingkat bunga
Management believes that the Group has not significantly exposed to foreign currency risk as effects of fluctuations in foreign currency exchange rates, as the majority of transactions are made in Rupiah such as sales and purchases of material and spareparts and bank loans. ii.
Interest rate risk management
Grup memiliki transaksi pada tingkat suku bunga mengambang. Transaksi dengan tingkat suku bunga mengambang terekspos terhadap risiko tingkat suku bunga. Grup menelaah secara berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian ukuran yang tepat dapat dilakukan.
The Group has transactions on a floating interest rate. Transactions with floating interest rate exposure to interest rate risk. Group periodically review the effect of changes in interest rates on the loans, thus the right size to do.
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan adalah terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below has been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. The increase or decrease of 50 basis points is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents the management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 7.365.522.049 dan Rp 8.898.528.733. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel (Catatan 26).
If the interest rate has been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, profit after tax of the Group at December 31, 2014 and 2013 would decrease/increase amounting to Rp 7,365,522,049 and Rp 8,898,528,733, respectively. This is mainly attributable to the Group's exposure to interest rates on their variable interest rates on loan (Note 26).
Eksposur risiko tingkat bunga pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas bagian iv dibawah ini.
Exposure to interest rate risk on financial assets and financial liabilities described in section iv liquidity risk table below.
- 103 -
268
Foreign currency risk management
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan iii. Manajemen risiko kredit
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued iii. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Grup.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group.
Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank, piutang kepada pihak berelasi, piutang usaha dan piutang lain-lain. Grup menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) pihak lawan yang direviu dan disetujui oleh komite manajemen risiko secara tahunan.
The Group’s credit risk is primarily attributed to its cash in banks, accounts receivables from related parties, and trade and other accounts receivable. The Group places its bank balances with credit worthy financial institutions. Trade accounts receivable are entered with respected and credit worthy third parties and related parties company. The Group’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan cadangan kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Group’s exposure to credit risk.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening bank dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Dewan Direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the Board of Directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha
Trade Accounts Receivable
Kebijakan untuk penjualan produk kelapa sawit sebagai barang komoditi, kecuali TBS dilakukan dengan pembayaran dimuka. Kebijakan penjualan produk lainnya berupa teh dan TBS akan memastikan bahwa penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Grup memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan dan saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
The policies sales of commodity products, except FFB, will be done with advance first. The other policies for selling tea and FFB will ensure that the sale of products are made only to credit worty customers with proven trade records or good credit history. As the Group’s policies that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedure. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of tittle. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer and receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
- 104 -
Annual Report PTPN IV 2014
269
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang tersebut dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to settle the overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.
iv. Manajemen risiko likuiditas
iv. Liquidity risk management
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko bahwa Grup akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan pembayaran kas atau aset keuangan lainnya. Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Dewan Direksi, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Grup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan kas, simpanan, fasilitas bank dan cadangan fasilitas pinjaman dengan terus menerus memonitor perkiraan dan realisasi arus kas dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk define as risk that the Group will fall difficulties in fulfill the related obligation on financial liabilities that will be completed by paying cash or other financial assets. Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the Board of Directors, which has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate cash, deposit, banking facilities and reserves of borrowings facilities by continuously monitoring the forecast and realization of cash flow and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Selanjutnya Grup juga memelihara kecukupan dana dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas.
In addition, the Group maintains adequate funds by maintaining adequate cash and cash equivalents that be easy converted to cash when having unpredictable problem with cash collection.
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
- 105 -
270
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Tingkat bunga efektif rata-rata
Diatas 3 bulan -
tertimbang/
Kurang dari
Weighted average
satu bulan
1 tahun/
Diatas
Diatas
effective
Less than
1-3 bulan/
Over 3 months -
1-5 tahun/
5 tahun/
interest rate
1 month
1-3 months
1 year
Over 1-5 years
Over 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
%
Rp
3 1 D esemb er 2 0 14
D ecemb er 3 1, 2 0 14 Non-interest bearing
Tanpa bunga
Trade accounts payable
Utang usaha Pihak berelasi
-
25.935.093.883
215.667.276
121.846.777
-
-
26.272.607.936
Pihak ketiga
-
273.812.917.541
29.973.779.048
9.664.014.198
-
-
313.450.710.787
Related parties Third parties Other accounts payable
Utang lain-lain Pihak berelasi
-
7.924.995.980
9.374.666.318
3.361.705.652
-
-
20.661.367.950
Pihak ketiga
-
242.070.185.134
22.433.293.753
38.467.879.389
-
-
302.971.358.276
Related parties Third parties
-
-
407.621.555.372 1.070.977.600.321
Accrued expenses Total
Biaya yang masih yang harus dibayar Jumlah Variabel instrumen tingkat bunga Utang bank
-
-
549.743.192.538
9,50%- 10,00%
-
407.621.555.372
51.615.446.016
469.618.961.767
269.586.103.163
713.917.307.290
3.330.397.397.472
640.421.400.482
4.954.322.208.407
Variable interest rate instruments Bank loan
3 1 D esemb er 2 0 13
D ecemb er 3 1, 2 0 13
Tanpa bunga
Non-interest bearing Trade accounts payable
Utang usaha Pihak berelasi
-
2.990.923.932
17.836.500
Pihak ketiga
-
222.330.989.586
29.702.373.150
3.894.482.585
-
-
3.008.760.432
-
-
255.927.845.321
Related parties Third parties Other accounts payable
Utang lain-lain Pihak berelasi
-
21.516.600.547
8.568.181.671
2.379.586.410
-
-
32.464.368.628
Pihak ketiga
-
322.185.007.751
13.415.638.409
18.098.623.441
-
-
353.699.269.601
Related parties Third parties
-
569.023.521.816
24.372.692.436
-
-
323.694.999.300 968.795.243.282
Accrued expenses Total
Biaya yang masih yang harus dibayar Jumlah Variabel instrumen tingkat bunga Utang bank
9,00%- 9,50%
-
323.694.999.300 375.399.029.030
213.984.675.320
641.167.929.572
3.214.425.279.400
Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan non-derivatif Grup. Tabel disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dicantumkannya informasi aset keuangan nonderivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih. Tingkat bunga efektif rata- rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate %
4.967.599.383.892
1- 3 bulan/ 1- 3 months Rp
Diatas 3 bulan 1 tahun/ Over 3 months 1 year Rp
Jumlah/ Total Rp
3 1 De se mbe r 2 0 14 Tanpa bunga Kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain- lain Pihak berelasi Pihak ketiga
-
164.628.984
-
-
164.628.984
-
6.276.499.510 4.062.218.302
549.062.923 2.322.733.677
6.932.142.283 256.039.781
13.757.704.716 6.640.991.760
-
1.624.257.747 398.107.655
7.008.658.535 576.763.825
27.976.679.217 4.993.387.435
36.609.595.499 5.968.258.915
Variabel instrumen tingkat bunga Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah
Variable interest rate instruments Bank loan
The following table details the Group’s expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on nonderivative financial assets is necessary in order to understand the Group liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.
Kurang dari satu bulan Less than one month Rp
898.021.499.600
De c e mbe r 3 1, 2 0 14 Non- interest bearing Cash on hand Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties Variable interest rate
5- 10.50%
289.741.895.279
1.461.410.499.304
5- 10.50%
1.420.876 302.269.028.353
1.471.867.718.264
40.158.248.716
1.751.152.394.583 1.420.876 1.814.294.995.333
instruments Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Total
- 106 -
Annual Report PTPN IV 2014
271
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Tingkat bunga efektif rata- rata tertimbang/ The effective interest rate weighted average %
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
Diatas 3 bulan 1 tahun/ Over 3 months 1 year Rp
Kurang dari satu bulan 1- 3 bulan/ 1- 3 months Rp
Less than one month Rp
Jumlah/ Total Rp
3 1 De se mbe r 2 0 13 Tanpa bunga Kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain- lain Pihak berelasi Pihak ketiga
-
398.901.187
-
4.327.139.879 6.258.759.800
-
2.010.699.776 463.640.671
-
-
398.901.187
4.683.550.111 2.899.204.930
5.995.593.655 1.536.195.150
15.006.283.645 10.694.159.880
10.171.882.603 5.835.203.297
19.068.675.876 7.848.951.052
31.251.258.255 14.147.795.020
Variabel instrumen tingkat bunga Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah
d.
Variable interest rate 8,50% - 10,25%
104.291.667.108
1.182.780.371.496
8,50% - 10,25%
1.141.767 117.751.950.188
1.206.370.212.437
Nilai wajar instrumen keuangan
d.
-
1.287.072.038.604
34.449.415.733
1.141.767 1.358.571.578.358
instruments Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Total
Fair value of financial instruments
Laporan keuangan konsolidasian meliputi kepemilikan investasi saham tidak terdaftar di bursa yang diukur pada nilai wajar (Catatan 18). Nilai wajar diestimasi dengan menggunakan model arus kas diskonto, yang mencakup beberapa asumsi yang tidak dukung oleh harga pasar atau tarif yang dapat diobservasi.
The consolidated financial statements include holdings in unlisted investments in shares which are measured at fair value (Note 18). The fair value is estimated using discounted cash flow model, which includes some assumptions that are not supported by observable market prices or rates.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dicatat sesuai tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amounts of financial assets and liabilities recognized at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either of their short-term maturity or they carry market rates of interest.
45. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI NONKAS
45. SUPPLEMENTARY DISCLOSURE ON NON-CASH INVESTING ACTIVITIES
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, Grup melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
At December 31, 2014 and 2013, the Group have investment transactions that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows, with the detail as follows:
2014 Rp Perolehan aset tanaman belum menghasilkan melalui: Kapitalisasi beban bunga dan provisi pinjaman Kapitalisasi beban penyusutan aset tetap (Catatan 14) Reklasifikasi pembibitan ke aset tanaman belum menghasilkan (Catatan 16)
2013 Rp
48.106.255.841
46.269.198.310
3.502.652.848
3.446.042.235
42.197.467.724
65.298.517.462
- 107 -
272
De c e mbe r 3 1, 2 0 13 Non- interest bearing Cash on hand Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
Laporan Tahunan PTPN IV 2014
Acquisitions of immature plantation by: Capitalization of interest expense and provision of loans Capitalization of depreciation expenses of property, plant and equipment (Note 14) Reclassification nursery to immature plantation (Note 16)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued
2014 Rp
2013 Rp
Perolehan aset tetap melalui: Reklasifikasi beban tangguhan hak atas tanah ke aset tetap (Catatan 15) Reklasifikasi aset tanaman ke aset tetap (Catatan 13)
24.846.848.163 -
Perolehan aset dalam penyelesaian melalui kapitalisasi beban penyusutan (Catatan 14)
Perolehan beban tangguhan hak atas tanah melalui reklasifikasi bea perolehan hak tanah dan bangunan (Catatan 15)
161.484.243.568 19.037.242.000
8.792.187.441
16.647.141.145
46. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Acquisition of property, plant and equipment through: Reclassification of deferred charges on land rights to property, plant and equipment (Note 15) Reclassification of plantation assets to property, plant and equipment (Note 13)
-
Acquisition of construction in progress through the capitalization of depreciation expenses (Note 14)
-
Acquisition deferred charges on land rights through the reclassification of fees for acquisition of land and buildings rights (Note 15)
46. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 10 Januari 2015, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0002127.AH.01.01 Tahun 2015, telah menyetujui pemisahan (spin off) rumah sakit milik Perusahaan yang berlokasi di Pabatu, Laras dan Balimbingan menjadi badan hukum tersendiri bernama PT Prima Medika Nusantara.
On January 10, 2015, the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in accordance with the Decree No. AHU-0002127.AH.01.01 2015, has approved the separation (spin-off) hospitalowned by the Company located in Pabatu, Laras and Balimbingan become a separate legal entity named PT Prima Medika Nusantara.
Susunan pemegang saham PT Prima Medika Nusantara sesuai akta pendirian sebagai berikut:
The composition of the stockholders of PT Prima Medika Nusantara corresponding with the deed of establishment as follows: Jumlah saham/ Number of shares
Nama pemegang saham/ Name of stockholders
48.757 1 48.758
Perusahaan Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Jumlah/ Total
47. TANGGUNG JAWAB PERSETUJUAN ATAS KONSOLIDASIAN
Persentase kepemilikan/ Percerntage of ownership %
MANAJEMEN DAN LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 108 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 7 Pebruari 2015.
47. MANAGEMENT APPROVAL OF STATEMENTS
99,99% 0,01% 100,00%
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital Rp 48.757.000.000 1.000.000 48.758.000.000
RESPONSIBILITY AND CONSOLIDATED FINANCIAL
The preparation and fair presentation of consolidated financial statements on pages 3 to were the responsibilities of the management, were approved by the Board of Directors authorized for issue on February 7, 2015.
the 108 and and
********
- 108 -
Annual Report PTPN IV 2014
273