IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT (Dalam Ribuan Rupiah/ In Thousand Rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
NERACA
BALANCE SHEET
Jumlah Investasi Jumlah Aset Hutang Bank Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Anak Perusahaan Jumlah Ekuitas
5,448
6,474
8,849
9,800
26,272
1,682,386
1,907,357
2,211,213
2,585,475
3,295,717
Total Assets
94,090
65,067
126,551
98,323
2,076
Bank Loans
578,071
717,504
922,775
1,171,406
1,670,598
54,122
54,283
54,188
63,126
101,502
1,050,192
1,135,570
1,234,250
1,350,943
1,523,618
LABA RUGI
Total Investments
Total Liabilities Minority Interest in Subsidiaries Total Equity
PROFIT AND LOSS
Penjualan / Pendapatan
408,218
527,359
648,573
662,063
773,529
Sales / Revenue
Laba Kotor
184,212
234,928
315,507
355,712
420,705
Gross Profit
Laba Usaha
123,564
150,382
215,269
231,359
281,655
Income from Operations
Laba Bersih
84,120
110,128
147,818
191,705
264,923
Net Income
30.59
40.05
53.75
71.55
100.33
Earnings per Share
2,750,000
2,750,000
2,750,000
2,750,000
2,750,000
Share Outstanding
Laba Bersih per Saham* Jumlah Saham Beredar
RASIO USAHA
OPERATING RATIOS
Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih
45.13%
44.55%
48.65%
53.73%
54.39%
Gross Profit Margin
Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih
30.27%
28.52%
33.19%
34.95%
36.41%
Operating Income Margin
Laba Usaha terhadap Total Ekuitas
11.77%
13.24%
17.44%
17.13%
18.49%
Operating Income to Total Equity
7.34%
7.88%
9.74%
8.95%
8.55%
Operating Income to Total Assets
20.61%
20.88%
22.79%
28.96%
34.25%
Net Income Margin
Laba Bersih terhadap Total Ekuitas
8.01%
9.70%
11.98%
14.19%
17.39%
Net Income to Total Equity
Laba Bersih terhadap Total Aset
5.00%
5.77%
6.68%
7.41%
8.04%
Net Income to Total Assets
Laba Usaha terhadap Total Aset Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
Rasio Total Kewajiban terhadap Total Ekuitas
55.04%
63.18%
74.76%
86.71%
109.65%
Rasio Total Kewajiban terhadap Total Aset
34.36%
37.62%
41.73%
45.31%
50.69%
Debt to Equity Ratio Debt Ratio
* Setelah penyesuaian secara retroaktif atas pemecahan saham dari nilai nominal per saham Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada Mei 1996 dan Rp 500 menjadi Rp 100 pada Agustus 2006 * After retroactive adjustment for the stock split in May 1996 reducing par value per share from Rp 1.000,- to Rp 500,- and Rp 500,- to Rp 100,- in August 2006
02 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
dalam jutaan Rupiah (in million Rupiah)
dalam jutaan Rupiah (in million Rupiah)
900,000
500,000
1,500,000
1,000,000
100,000
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
300,000
215,269
408,218
600,000
400,000
200,000
300,000 200,000
123,564
400,000
150,382
700,000
527,359
800,000
2010
281,655
dalam jutaan Rupiah (in million Rupiah)
773,529
dalam jutaan Rupiah (in million Rupiah)
662,063
Laba Usaha Income from Operations
648,573
Pendapatan Revenues
2009
231,359
2006
500,000
1,171,406
717,504
1,300,000
922,775
2,585,475
1,700,000
578,071
2,000,000
1,682,386
2,500,000
1,907,357
3,000,000
2,211,213
3,500,000
1,670,598
Jumlah Kewajiban Total Liabilities 3,295,717
Jumlah Aset Total Assets
100,000
100,000
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
dalam jutaan Rupiah (in million Rupiah)
dalam angka penuh (full amount)
350,000
1600
100,000
1300 1,030
1200
800
1000 800
500
110,128
150,000
84,120
200,000
147,818
250,000
1400
191,705
300,000
1,530
Pergerakan Harga Saham Penutupan per Akhir Tahun Share Price Movement per Years End
264,923
Laba Bersih Net Income
600 400
50,000
200
2006
2007
2008
2009
2010
2006
03 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
2007
2008
2009
2010
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dengan bangga kami melaporkan kinerja tahun 2010, dimana Perusahaan mampu mencatat pertumbuhan sebesar 17% di tengah kondisi perekonomian yang semakin baik.
We are pleased to report another year of strong performance in 2010, a year in which we were able to leverage the positives brought by a more favourable economic climate to post year-onyear growth of 17%.
Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dan tingkat inflasi serta suku bunga terkendali, kepercayaan konsumen terus tumbuh yang berakibat pada pemulihan pasar properti.
With economic growth at almost 6% and inflation and interest rates under control, consumer confidence grew steadily, leading to an upturn in the property market.
Kami bersyukur bahwa tahun ini, Perusahaan mampu membukukan penjualan regular di Bintaro Jaya sebesar Rp 692 milyar di tahun 2010, meningkat 63% dari Rp 424 milyar di tahun 2009, sedangkan untuk perumahan Graha Raya meningkat 38% dari Rp 127 milyar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 175 milyar pada tahun 2010 Dengan pencapaian tersebut, Direksi telah menunjukkan kemampuannya untuk senantiasa memberikan yang terbaik.
We are grateful that we are able reach our regular sales in Bintaro Jaya Rp 692 billion in 2010, growth of 63% from Rp 424 billion in 2009, while in Graha Raya sales were up 38% from Rp 127 billion in 2009 to Rp 175 billion in 2010. Under such achievement, we can say that the Board of Director has performed well in giving their best efforts.
Dengan menguatnya penjualan di sektor perumahan, tahun ini pendapatan kami kembali didorong oleh penjualan kavling untuk sektor komersial. Dengan senantiasa berusaha menjadikan Bintaro Jaya sebuah lokasi pilihan yang semakin menarik untuk tempat usaha dengan meningkatkan akses dan fasilitas, Perusahaan saat ini menjajaki sejumlah Perusahaan yang berencana untuk merelokasi kantor pusat dan kantor operasional mereka untuk pindah ke kawasan CBD Bintaro. Hal ini tentunya akan menyebabkan meningkatnya karyawan yang bekerja di Bintaro Jaya yang dapat mengakibatkan pertumbuhan akan rumah hunian serta mendorong pengembangan fasilitas perbelanjaan, rekreasi, pendidikan dan fasilitas strategis lainnya.
While the residential sector performed strongly, our results this year were once again boosted by sales of substantial lots to the commercial sector. Having worked hard to make Bintaro Jaya increasingly attractive as a location for business by improving access and amenities, we are now seeing a growing number of organizations making the decision to relocate their corporate headquarters and operations to our CBD. This, in turn, brings more employees into Bintaro, which contributes to our residential growth, and drives a further development and upgrading of retail, recreational, educational and other strategic facilities.
Sesuai dengan visi Bintaro Jaya untuk menciptakan komunitas yang terpadu, kami menyadari bahwa sudah saatnya untuk mengkaji kembali perencanaan untuk pertumbuhan Bintaro Jaya dan Graha Raya di masa datang, dimana saat ini Bintaro Jaya dan Graha Raya merupakan hunian dengan populasi sekitar 80.00090.000 orang.
As we realize our original vision of Bintaro Jaya as a fully integrated community, however, we are aware that the time has come to revisit our plan for the future growth of Bintaro and Graha Raya, which together are now home to a population of some 80,000-90,000 people.
Sejalan dengan pertumbuhan yang cepat dari kota Jakarta, beberapa pengembangan akan dilaksanakan dalam waktu dekat termasuk pembangunan Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR) 2 dan perpanjangan bagian utara JORR 1 yang akan mempengaruhi tingkat, luas dan pertumbuhan Bintaro Jaya sebagai sebuah komunitas.
In addition to the ongoing rapid growth of Jakarta itself and the accompanying pressures on the environment, there are several significant developments in the near future including the construction of the second Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 and the northern extension of JORR 1 that will influence the rate, extent and nature of our growth as a community.
Belajar dari proyek serupa dan mengantisipasi tantangan yang timbul sejalan dengan pemetaan pengembangan, dalam perspektif pengembangan dekade dan bukan tahunan, kami untuk itu akan mempertimbangkan faktor-faktor diatas dan memastikan bahwa kami terus tumbuh sebagai kawasan perkotaan yang senantiasa didukung oleh infrastruktur dan perencanaan yang baik.
We will therefore be considering these factors, learning from similar projects and anticipating additional challenges as we map our development, taking a perspective of decades rather than years, to ensure that we continue to grow rationally and sustainably as a coherent township that is supported by excellent infrastructure and viable contingency plans.
04 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Disain kami untuk pertumbuhan masa depan adalah visi kami akan ecommunity Bintaro. Melalui konsep ini, pengembangan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan dan kepedulian terhadap lingkungan, misalnya, dengan penggunaan bahan material yang ramah lingkungan dalam konstruksi bangunan, konservasi sumber air dan mendorong warga untuk berperan aktif dalam memelihara dan memperbaiki lingkungan mereka.
Central to our design for our future growth is our vision of Bintaro as an ecommunity. Through this concept, our development is based on the principles of sustainable living and responsible environmental management, for example, by incorporating environment-friendly features in our construction, conserving water resources and encouraging residents to take pride in and play an active role in maintaining and enhancing their environment.
Upaya kami dalam bidang ini kembali memperoleh penghargaan dari pengamat properti. Pada Agustus 2010, untuk kedua kalinya, secara berturut-turut, kami menerima penghargaan “The Indocement Award for Sustainable Developer in the Business Sustainability Category”. Pada Desember 2010, cluster Kebayoran memenangkan Green Housing Award untuk kategori “Most Environmentally Conscious Cluster Development.” Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Perumahan Rakyat bersama dengan Majalah Housing Estate.
Our efforts in this regard have again won recognition from industry observers. In August 2010 we received, for the second year running, the Indocement Award for Sustainable Developer in the Business Sustainability category. In December 2010, our Kebayoran Cluster won a Green Housing Award for “Most Environmentally Conscious Cluster Development.” This award was presented by the Minister of Public Housing in conjunction with Housing Estate Magazine.
Fokus kami pada pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian dari komitmen kami secara keseluruhan untuk mencapai standar yang tinggi terhadap tanggung jawab dan akuntabilitas dalam semua aspek usaha. Kami terus memperkuat praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh organisasi. Dibantu oleh Komite Audit, kami memantau dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal, pelaporan keuangan, kepatuhan dan manajemen risiko.
Our strong focus on environmental stewardship is part of our overall commitment to achieving high standards of responsibility and accountability in all aspects of our business. We have continued to strengthen good corporate governance practices throughout our organization. Aided by our Audit Committee, we have monitored and taken steps to enhance the effectiveness of our internal controls over financial reporting, compliance and risk management.
Kami juga melakukan pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia sepanjang tahun ini. Hal mana tetap menjadi prioritas di masa mendatang sebagaimana kami senantiasa berusaha mengembangkan tenaga kompeten untuk mengkontribusi pertumbuhan perusahaan.
We also introduced further improvements to our human resource management systems during the year. This will remain a priority in future as we seek to develop and retain highly competent people who will be able to contribute to the dynamic growth of the company.
Prospek usaha di tahun 2011 pada umumnya positif. Kami melihat stabilitas di semua indikator penting dalam makroekonomi, terutama bunga pinjaman, akan menjadi pertanda baik untuk industri real estat. Kondisi ini akan mendukung strategi kami dalam memperluas keberadaan kami di pengembangan rumah kelas atas dan menengah-atas dan menjadikan Bintaro Jaya lokasi pilihan bagi usaha. Kami percaya jika faktor-faktor tersebut digabungkan dengan kondisi keuangan yang kuat, akan memberikan platform yang sehat untuk pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan.
The outlook for our business in 2011 is generally positive. We foresee continued stability in all the key macroeconomic indicators, and particularly in mortgage rates, which bodes well for the real estate industry. These favourable conditions will in turn support our strategy of expanding our presence in the middle-upper and upper markets as well as making Bintaro an advantageous location for the business sector. We believe that these factors, combined with a strong balance sheet, give us a sound platform for sustained and profitable growth.
Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para manajemen dan karyawan untuk prestasi yang telah mereka capai di tahun 2010. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pemegang saham, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan dan kerjasamanya.
On behalf of the Board I would like to express my deep appreciation to our management and employees for their achievements this year. Our thanks and appreciation is also due to all our shareholders, customers and partners for their continued support and cooperation.
05 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS LAPORAN DEWAN DIREKSI
Iklim ekonomi yang semakin kondusif memungkinkan Perusahaan mencatatkan kinerja yang lebih baik tahun ini. Tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dengan inflasi dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia masingmasing terkendali di level 6,96% dan 6,5%, serta situasi keamanan yang mendukung, meningkatkan kepercayaan dan daya beli masyarakat bagi sektor industri real estat di Indonesia.
Indonesia’s increasingly positive economic climate enabled us to post strong results this year. A growth rate of 5.8%, inflation and SBI rates under control at 6.96% and 6.5%, respectively, and a favorable security situation all contributed to growing confidence and increased purchasing power, which translated into a very conducive climate for Indonesia’s real estate sector.
Pada tahun 2010, kami mencatat pendapatan sebesar Rp 774 milyar atau naik 17% dibanding tahun 2009. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan rumah di Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Pasar Kemis dan properti investasi sebesar 11%.
In 2010 we generated a total revenue of Rp 774 billion, a growth of 17% compared to 2009. By far the largest source of revenue was the sale of houses in Bintaro, Graha Raya and Pasar Kemis, with investment properties contributing 11%.
Penjualan rumah atau regular sales di Bintaro Jaya naik 63% dari Rp 424 milyar tahun 2009 menjadi Rp 692 milyar pada tahun 2010. Penjualan di Graha Raya, naik 38% dari Rp 127 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 175 milyar pada tahun 2010. Secara gabungan penjualan regular Bintaro Jaya dan Graha Raya meningkat 57% menjadi Rp 867 milyar dibanding tahun 2009 sebesar Rp 551 milyar.
Housing or regular sales in Bintaro surged to Rp 692 billion in 2010, a growth of 63% from Rp 424 billion in 2009, while in Graha Raya sales were up 38% from Rp 127 billion in 2009 to Rp 175 billion in 2010. This brought a combined growth in regular sales in Bintaro and Graha Raya of 57% to reach Rp 867 billion, up from Rp 551 billion in 2009.
Meskipun penjualan di seluruh segmen mengalami peningkatan, kami terus menargetkan pertumbuhan di pasar kelas atas dan mencapai peningkatan sebesar 41% pada penjualan cluster menengah-atas Kebayoran Village dan Kebayoran Garden yang mengkontribusi peningkatan terhadap margin keuntungan.
Although we enjoyed robust sales across all segments, we continued to target growth in the upper end of the market, and realized a 41% increase in sales in our upper-middle clusters, Kebayoran Village and Kebayoran Garden. This in turn contributed to an improved profit margin.
Seperti pada tahun sebelumnya, peningkatan penjualan juga dikontribusi oleh penjualan kavling komersial di area CBD, termasuk penjualan 1,6 hektar kepada Lotte Mart, dan 4 hektar kepada Indika Energy Group untuk pengembangan taman perkantoran dimana pada akhirnya baik Lotte Mart dan Indika Grup, akan merelokasi kantorkantor Anak Perusahaannya. Pengembangan lainnya adalah Pasar Modern Bintaro yang dibangun di atas lahan seluas 16.000 m² di CBD Bintaro. Dengan animo yang cukup besar pada saat peluncuran, di akhir tahun 2010 hampir 95% dari kios dan ruko yang ditawarkan terjual dan membukukan penjualan sebesar Rp 107 milyar.
Our strong sales performance was supported, as in the previous year, by irregular (large lot) sales in the CBD area, including the release of 1.6 hectares to Lotte Mart and 4 hectares to the Indika Energy Group for the development of a green office park where they will eventually relocate their subsidiaries’ head offices. Another very promising new development is the Pasar Modern Bintaro (Bintaro Modern Market), which is currently under construction on a 16,000 m2 site in Bintaro’s CBD. With substantial interest surrounding the launch of Pasar Modern in 2010, by the end of the year almost 95% of the kiosks and shophouses on offer had been sold, contributing Rp 107 billion to sales.
Dengan kinerja yang positif baik di sektor perumahan maupun komersial, pertumbuhan penjualan Bintaro Jaya dan Graha Raya memberikan kontribusi terhadap total pertumbuhan penjualan sebesar 69%.
The very positive performance in both the residential and commercial sectors contributed to a total year-on-year sales growth in Bintaro and Graha Raya of 69%.
Penjualan Puri Jaya, Pasar Kemis di tahun 2010 tidak berbeda dari tahun lalu dimana Perusahaan tetap memfokuskan pada penjualan persediaan akibat pembatalan yang terjadi di akhir tahun 2008 sebagai dampak krisis ekonomi. Strategi ini akan terus berjalan hingga tahun 2011, dimana kami menunda pembangunan cluster baru hingga kami dapat mengurangi persediaan yang ada. Dengan membaiknya kondisi keuangan, kami mampu mengurangi sejumlah pinjaman yang berdampak pada menurunnya bunga pinjaman dan membeli kembali 110.000.000 saham, atau 4% dari total saham yang beredar sebanyak 2.750.000.000 lembar.
Sales in our Puri Jaya development in Pasar Kemis remained subdued in 2010 as we kept our focus on selling the outstanding stock resulting from a high number of cancellations at the end of 2008 in the wake of the economic crisis. We will continue to pursue this strategy in 2011, postponing the construction of any new clusters until we have reduced the stock substantially. With the company enjoying a very healthy financial condition, we took the opportunity to settle certain bank loans in 2010, which reduced our interest expense, and bought back 110,000,000 of our shares, representing 4% of the Company’s total 2,750,000,000 shares.
06 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Membaiknya kemampuan finansial memungkinkan kami untuk melakukan beberapa investasi strategis sepanjang tahun 2011. Disain Bintaro Lifestyle Centre, sebuah pengembangan berlokasi di sisi jalan tol, diharapkan dapat diselesaikan dan dimulai pembangunannya di tahun 2011. Sebuah pengembangan yang akan menambah pilihan tempat belanja dan rekreasi bagi warga Bintaro Jaya, Graha Raya dan sekitarnya.
Our strong cash position enabled us to make a number of key strategic investments during the year. In 2011 we expect to complete the designs and begin construction of the Bintaro Lifestyle Centre. This development, strategically located adjacent to the toll road, will significantly enhance retail and entertainment options for residents of Bintaro, Graha Raya and surrounding areas.
Dalam beberapa tahun terakhir kami mulai menjajaki beberapa peluang usaha untuk menambah arus pendapatan. Di tahun 2010, kami mengakuisisi PT Primainti Permata, pengembang perumahan dengan proyek skala kecil di Pamulang, barat daya Jakarta. Diharapkan di tahun 2011, kami dapat memperoleh lebih banyak lagi lahan untuk area pengembangan berikutnya.
In recent years we have begun to explore potential growth opportunities with a view to enhancing our revenue streams. In 2010 we acquired PT Primainti Permata, a housing developer with a small project in Pamulang, in the southwest of the city, and in 2011 we expect to start procuring more land in the area for future development.
Di tahun 2010, kami juga meningkatkan investasi di PT Jaya Sarana Pratama, perusahaan patungan dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, untuk pengembangan seksi West Two North (W2N), sebagai penyelesaian tol lingkar luar Jakarta. Selain menjadi sumber pendapatan tambahan bagi Perusahaan, penyelesaian seksi JORR ini juga akan mengurangi beban kepadatan tol Ulujami-Serpong yang akhirnya akan meningkatkan akses Bintaro Jaya dan Graha Raya dan nilai dari kawasan kami.
In 2010 we increased our investment in PT Jaya Sarana Pratama, a joint venture with PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, for the development of the W2 North section to complete the Jakarta Outer Ring Road. As well as providing an additional revenue stream for the Company, the completion of this section of the JORR will also ease some of the pressure on the Ulujami-Serpong toll road, thereby improving access to Bintaro and Graha Raya which we hope will improve value of our development
Pengembangan akses juga senantiasa terus dilakukan di dalam kawasan Bintaro Jaya dengan melanjutkan pembangunan jalan arteri Boulevard Bintaro Jaya, yang saat ini telah diperpanjang dari pintu tol Bintaro Jaya hingga cluster Discovery. Diharapkan, pada tahun mendatang, koridor ini akan diperpanjang sejauh 1.250 m ke jalan utama Graha Raya, yang akan mempercepat waktu tempuh dan mempermudah akses ke Graha Raya. Kami juga mulai membangun jembatan layang untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk di bundaran Bank Permata. Kedua proyek akan memperlancar arus lalu lintas Bintaro Jaya – Graha Raya dan mengurangi kepadatan kendaraan yang melalui kawasan pemukiman sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Within Bintaro itself, we have continued the construction of the Bintaro Boulevard arterial road, which now effectively extends from the toll road as far as the new Discovery cluster. In the coming year this corridor will be extended another 1.250 meters to the main Graha Raya road, which will greatly improve speed and ease of access to Graha Raya itself. We will also begin construction of an overpass to ease peak-time traffic congestion at the Bank Permata roundabout. Both projects will contribute to a more rational flow of traffic through the two communities, reducing the volume of vehicles passing through residential areas and generally enhancing the quality of life for residents.
Komitmen dalam meningkatkan kualitas kepada pelanggan adalah merupakan keunggulan kompetitif kami sebagai pengembang. Kami terus berusaha untuk melakukan perbaikan yang akan memberi nilai tambah bagi para pelanggan dan warga pada umumnya. Untuk tujuan ini, kami melakukan kerjasama dengan PT Jaya Mitra Sarana pada November 2010, untuk pasokan air bersih ke beberapa wilayah Bintaro Jaya yang pada akhirnya seluruh kawasan Bintaro Jaya dari Sektor 5 dan seterusnya dapat menikmati pasokan air minum melalui pipa saluran. Selain menguntungkan warga, hal ini juga
This attention to quality is where we derive our competitive advantage as a real estate developer. We are constantly seeking to make improvements and find solutions that will add value for our customers and for the community as a whole. To this end, we entered into a cooperation with PT Jaya Mitra Sarana in November 2010 to supply clean water to certain parts of Bintaro. Eventually all of Bintaro from Sector 5 onwards will be able to enjoy a piped supply of clean water, benefiting residents and, crucially, relieve pressure on the groundwater in the area by eliminating the need for deep wells. This initiative is part of our integrated approach to water resource management,
07 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
penting dalam mengurangi tekanan pada air tanah di wilayah tersebut dengan menghilangkan kebutuhan untuk membuat sumur dalam. Prakarsa ini merupakan bagian dari pendekatan terpadu dalam pengelolaan sumber daya air, yang meliputi perbaikan tanggul, polder, pemeliharaan sistem drainase, merancang taman dan jalan-jalan di dalam cluster untuk memaksimalkan air bawah tanah.
which includes upgrading riverbanks, polders and aqueducts, maintaining drainage systems and designing the yards and driveways in our clusters to maximize groundwater recharge.
Prakarsa lainnya adalah keterlibatan kami dalam membangun Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). Dengan berbagai pilihan fasilitas pendidikan yang ditawarkan oleh Bintaro Jaya dari tingkat dasar dan menengah, termasuk sekolah-sekolah yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Jaya, terdapat celah dalam ketersedian fasilitas pendidikan di jenjang tertier. Dengan pembangunan kampus di awal 2011, kami juga bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan terkemuka nasional, termasuk Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Atma Jaya, untuk memastikan bahwa kami memberikan kualitas terbaik sebagai pusat pembelajaran yang unggul.
Another value-added initiative that we have embarked upon is the establishment of Pembangunan Jaya University (UPJ). While Bintaro offers a broad range of educational options at the primary and secondary levels, including the schools run by the Jaya Group’s educational foundation, there is a clear gap in provision for the tertiary sector. With construction of the campus beginning in 2011, we are already working with closely some of the country’s foremost educational institutions, including the University of Indonesia, the Bandung Institute of Technology and Atma Jaya University, to ensure that we offer programs of the highest quality with the aim of becoming a centre of learning excellence.
Ruang lingkup usaha yang telah kami sampaikan di atas memberikan gambaran tentang meningkatnya kompleksitas tantangan yang dihadapi saat kami senantiasa berusaha menyeimbangkan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dengan terus menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Untuk menghadapi tantangan ini, kami senantiasa mem prioritaskan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang paling penting dan harus dikelola secara benar. Dalam menentukan arah masa depan Perusahaan, kami memastikan bahwa kami memiliki tenaga kerja yang kompeten, terutama di tingkat manajerial, yang dapat membentuk dan melaksanakan visi Perusahaan di masa depan.
The scope of activities we have outlined above offer an insight into the increasing complexity of the challenges we face as we endeavor to balance the demands of a rapidly growing community with our objectives of managed, sustainable and responsible growth. To ensure that we are ready to meet these challenges, we have continued to place a priority on enhancing both the quality and quantity of our people. Our human capital is one of the Company’s most important assets and has to be managed accordingly. As we consider the future direction of the Company, we need to ensure that we have a core workforce of highly competent people, particularly at managerial level, that can help to shape and execute our vision for the future.
Untuk itu, kami menempatkan perencanaan suksesi, dengan mengidentifikasi dan mengembangkan karyawan berpotensi untuk mengisi posisi-posisi strategis di tahuntahun mendatang. Pada saat yang sama kami terus mengambil langkah untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja secara menyeluruh.
For this reason we have placed a strong emphasis this year on succession planning, by identifying and nurturing talented employees with strong management potential to fill key strategic positions over the coming years. At the same time we have continued to take measures to improve the competencies and quality of our workforce as a whole.
Perusahaan tetap berkomitmen untuk menjaga standar tinggi tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan. Untuk itu, kami terus memantau efektivitas pengendalian internal dan sistem manajemen risiko serta pelaksanaan Kode Etik yang memperkuat budaya akuntabilitas dan integritas di seluruh perusahaan dimana hal ini merupakan tujuan jangka panjang kami untuk senantiasa menjaga akuntabilitas ini bagi para pemangku kepentingan. Kami juga senantiasa terus berusaha, melalui berbagai kemitraan dan program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung praksarsa pembangunan yang memberikan manfaat yang berkesinambungan.
The company remains committed to maintaining high standards of corporate governance and corporate responsibility. We regularly monitor the effectiveness of our internal control and risk management systems and well as the implementation of our Code of Conduct to reinforce a culture of accountability and integrity throughout the company. We strongly believe that it is in the longterm interest of the Company to extend this accountability to our external stakeholders as well, and we have continued to work, through our various partnership and community empowerment programs to support and promote development initiatives that will bring sustained benefits.
08 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Pada tahun 2011, Perusahaan terus melanjutkan target penjualan di kelas menengah dan menengah keatas, dengan menawarkan cluster baru di Kebayoran Residences, Kebayoran Village and Discovery Bintaro, serta memperkenalkan properti komersial di Kebayoran Arcade 3 dan Kebayoran Square. Pada saat yang sama, kami juga meningkatkan upaya untuk membawa usaha baru bagi pengembangan kawasan CBD serta mencari peluang investasi yang sesuai untuk pengembangan usaha. Prioritas utama pada saat ini dan masa datang adalah pelestarian lingkungan, yang akan terus kami terapkan melalui disain rumah, konstruksi, pengelolaan kawasan dan pengembangan masyarakat. Dengan terjaganya stabilitas indikator-indikator makroekonomi yang terus berlanjut pada tahun 2011, termasuk perubahan pada suku bunga KPR, kami percaya bahwa pelaksanaa strategi usaha memungkinkan kami mempertahankan pertumbuhan yang berksinambungan dan terus menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dan pemegang saham.
In 2011 we will continue to target sales in the upper-middle and middle upper segments, offering new clusters in Kebayoran Residences, Kebayoran Village and Discovery Bintaro, while introducing new commercial properties in Kebayoran Arcade 3 and Kebayoran Square. At the same time we will intensify efforts to bring new business into the CBD while seeking appropriate investment opportunities to grow our business. A core priority, now and in the future, will be environmental sustainability, which we will continue to implement through our approaches to housing design, construction, estate management and community development. With continued stability in key macroeconomic indicators forecast for 2011, including little change in mortgage rates, we are confident that our execution of these strategies will enable us to maintain our sustainable growth trajectory and continue to create value for our shareholders and stakeholders.
09 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
CORPORATE PROFILE PROFIL PERUSAHAAN
Nama PT Jaya Real Property, Tbk.
Name PT Jaya Real Property, Tbk.
Berdiri 25 Mei 1979
Established 25 Mei 1979
Komisaris Utama Dr. Ir. Ciputra
President Commissioner Dr. Ir. Ciputra
Komisaris Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman
Commissioner Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman
Komisaris Independen Drs.H.Slamet Budisukrisno Ir. Aryanto Cahyadi
Independent Commissioner Drs.H.Slamet Budisukrisno Ir. Aryanto Cahyadi
Direktur Utama Trisna Muliadi
President Director Trisna Muliadi
Wakil Direktur Utama Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
Vice President Director Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
Direktur Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. Edmund E Sutisna, MBA
Director Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. Edmund E Sutisna, MBA
Kantor Operasional Kantor Pusat PT Jaya Real Property, Tbk. CBD Emerald Blok CE / A No. 1 Tangerang 15227, Indonesia Telp : +62-21-745 8888 Faksimili : +62-21-745 3333, 745 6666 Email :
[email protected]
Operation Address Head Office PT Jaya Real Property, Tbk. CBD Emerald Blok CE / A No. 1 Tangerang 15227, Indonesia Phone : +62-21-745 8888 Fax : +62-21-745 3333, 745 6666 Email :
[email protected]
Kantor Pemasaran Ruko Kebayoran Arcade Blok C2 No 25 -26 Boulevard Bintaro Jaya, Pusat Kawasan Niaga Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang 15224, Indonesia Telp : +62-21-745 4545 Faksimili : +62-21-745 0544
Marketing Office Ruko Kebayoran Arcade Blok C2 No 25 -26 Boulevard Bintaro Jaya, Pusat Kawasan Niaga Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang 15224, Indonesia Phone : +62-21-745 4545 Fax : +62-21-745 0544
Anak Perusahaan PT Jaya Garden Polis Kantor Pemasaran Jl. Raya Pasar Kemis, Taman Merpati Pasar Kemis,Tangerang 15560, Indonesia Telp : +62-21-590 8888 Faksimili : +62-21-590 2660
Subsidiaries PT Jaya Garden Polis Marketing Office Jl. Raya Pasar Kemis, Taman Merpati Pasar Kemis,Tangerang 15560, Indonesia Phone : +62-21-590 8888 Fax : +62-21-590 2660
PT Primainti Permata Bintaro Trade Centre Blok F3 No. 26 - 27 Jl. Jend Sudirman Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang 15224, Indonesia Telp : +62-21-745 9449 Faksimili : +62-21-745 9152
PT Primainti Permata Bintaro Trade Centre Blok F3 No. 26 - 27 Jl. Jend Sudirman Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang 15224, Indonesia Phone : +62-21-745 9449 Fax : +62-21-745 9152
PT Jaya Sarana Pratama CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang 15227, Indonesia Telp : +62-21-745 8888 Faksimili : +62-21-745 3333
PT Jaya Sarana Pratama CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang 15227, Indonesia Phone : +62-21-745 8888 Fax : +62-21-745 3333
PT Jaya Mitra Sarana CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang 15227, Indonesia Telp : +62-21-745 8888 Faksimili : +62-21-745 3333
PT Jaya Mitra Sarana CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang 15227, Indonesia Phone : +62-21-745 8888 Fax : +62-21-745 3333
10 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS
Akuntan Publik
Public Accountant
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Plaza ABDA, lantai 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Indonesia Telp : 62-21-5140 1340 Faksimili : 62-21-5140 1350
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Plaza ABDA, lantai 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Indonesia Phone : 62-21-5140 1340 Fax : 62-21-5140 1350
Biro Administrasi Efek
Share Registrar Company
PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Indonesia Telp : 62-21-4788 1515 Faksimili : 62-21-470 9697
PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Indonesia Phone : 62-21-4788 1515 Fax : 62-21-470 9697
Notaris
Notary
Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Telp : 62-21-520 4778 Faksimili : 62-21-520 4779 / 520 4780
Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Phone : 62-21-520 4778 Fax : 62-21-520 4779 / 520 4780
11 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
SEKILAS JAYA REAL PROPERTY JAYA REAL PROPERTY IN BRIEF
PT Jaya Real Property, Tbk. merupakan salah satu perusahaan pengembang dan pengelola properti terkemuka di Indonesia dibidang perumahan dan komersial dengan portofolio pengembangan di Jakarta Pusat, Barat, dan Selatan.
PT Jaya Real Property, Tbk. is one of the Indonesia’s leading property development and management companies, with a diverse portfolio of residential and commercial developments in South, West and Central Jakarta.
Sejak berdiri pada tahun 1979, PT Jaya Real Property, Tbk. telah mempelopori pengembangan kawasan pemukiman terpadu di wilayah Jakarta, yang menawarkan rumah berkualitas di lingkungan hijau dan menarik di semua sektor.
Since its establishment in 1979, PT Jaya Real Property, Tbk. has pioneered the development of integrated, sustainable communities in the Jakarta area, offering high quality homes in attractive, green environments across all sectors of the market.
PT Jaya Real Property, Tbk. didirikan di Indonesia berdasarkan Undang – undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, SH notaris di Jakarta yang diubah dengan akta No. 14 dari notaris yang sama pada tanggal 6 Desember 1979. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/498/24 tanggal 22 Desember 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 23 tanggal 18 Maret 1980, Tambahan No. 148. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 3 tanggal 1 Juni 2010 oleh Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehubungan dengan penambahan kegiatan usaha. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU40349.AH.01.02 tahun 2010 tanggal 16 Agustus 2010.
PT Jaya Real Property, Tbk. was established under Domestic Investment Law on May 25 1979, based on the notarial deed No. 36 of Hobropoerwanto, SH, a notary in Jakarta as amended with notarial deed No. 14 of the same notary, on December 6, 1979. The deed of establishment was approved by the Minister of Law of the Republic of Indonesia in his decision leter No. Y.A.5/498/24 dated December 22, 1979. the deed of establishment wasa published in State Gazette No. 23 dated March 18, 1980 Supplement No. 148. The Company Articles of Associaton has been amended several times, most recently was covered under notarial deed No. 3 dated June 1, 2010 of Aulia Taufani, SH, being the substitute notary of Sutjipto SH, a notary in Jakarta, concerning the purposes, objectives and activities relating to additional corporate business. The latest amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU – 40349.AH.01.02 tahun 2010 dated August 16, 2010.
Dengan komitmen untuk senantiasa menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan, PT Jaya Real Property, Tbk, tetap berupaya menjaga dampak lingkungan melalui disain, material dan pengelolaan properti yang ramah lingkungan.
With a strong commitment to sustainable growth, the PT Jaya Real Property, Tbk. seeks to minimize its impact on the environment though environmentally sustainable design, materials and property management.
Bintaro Jaya, proyek unggulan di Jakarta Selatan, merupakan sebuah kawasan mandiri seluas 2.000 hektar yang menawarkan beragam produk rumah dan properti komersial, yang didukung oleh fasilitas pendidikan berkualitas, pelayanan kesehatan, pusat perbelanjaan, rekreasi serta jaringan transportasi yang baik. Graha Raya, kawasan yang berdampingan dengan Bintaro Jaya, dan Puri Jaya, area pengembangan seluas 1.765 hektar di Pasar Kemis, Tangerang, juga menawarkan berbagai produk perumahan dan komersial, lengkap dengan pusat perbelanjaan dan perdagangan di lokasi strategis .
Bintaro Jaya, the PT Jaya Real Property,Tbk. flagship development in South Jakarta, is a self-contained 2,000 hectare community that offers a widely diversified range of houses and commercial properties, served by first class educational, health care, retail and recreational amenities as well as excellent transport links. Graha Raya, adjacent to Bintaro Jaya, and Puri Jaya, a 1,765 hectare development in Pasar Kemis, Tangerang, also offer a range of residential and commercial options, while strategically located retail and trade centers complete the portfolio.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak tahun 1994, PT Jaya Real Property, Tbk. berkomitmen untuk senantiasa menjalankan usaha dengan tanggung jawab serta menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan dan masyarakat.
Listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly the Jakarta Stock Exchange) since 1994, PT Jaya Real Property, Tbk. remains committed to responsible business conduct and creating value for shareholders, customers and communities.
12 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Taman Bukit Menteng Bintaro Jaya
RIWAYAT SINGKAT DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
1. Dr. Ir. Ciputra
1. Dr. Ir. Ciputra
Komisaris Utama
Pendiri Jaya Group, Metropolitan Group, Ciputra Group, REI serta Asia Pacific Real Estate Federation, Ir. Ciputra, mulai menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jaya Real Property, Tbk. sejak tahun 1994, Komisaris PT Pembangunan Jaya sejak tahun 1996 dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk sejak tahun 2007. Meraih gelar Sarjana Arsitektur tahun 1960 dari Institut Teknologi Bandung.
2. Ir. Soekrisman
President Commissioner
The Founder the Jaya Group, the Metropolitan Group, the Ciputra Group and also of the Indonesian Real Estate Association and the Asia Pacific Real Estate Federation, Mr. Ciputra became President Commissioner of Jaya Real Property in 1994, Commissioner of PT Pembangunan Jaya in 1996 and PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. in 2007. Mr. Ciputra graduated from Bandung Institute of Technology in 1960 with a degree in Architecture.
2. Ir. Soekrisman
Komisaris
Commissioner
Mulai menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 1993 dan Komisaris PT Pembangunan Jaya sejak 1996, Ir. Soekrisman juga menjabat sebagai Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk sejak 2007. Meraih gelar Sarjana Arsitektur tahun 1962 dari Melbourne University.
3. Ir. Hiskak Secakusuma, MM
3. Ir. Hiskak Secakusuma, MM
Komisaris
Pendiri Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Asean Construction Federation dan Ikatan Alumni MM Universitas Indonesia, Ir. Hiskak Secakusuma mulai menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak 1994 dan Komisaris PT Pembangunan Jaya sejak 1996. ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. sejak 2007. Meraih Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1990 dan sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung tahun 1962.
4. Drs. H. Slamet Budisukrisno
Commissioner
The founder of the Indonesian Constructors Association, the Asean Constructors Federation and the University of Indonesia Management Masters Alumni Association, Mr. Hiskak Secakusuma being appointed as Commissioner of the Company in 1994 and also served as Commissioner of PT Pembangunan Jaya since 1996 as well as Commissioner of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk in 2007. Received his Magister Management from Faculty of Economy of University of Indonesia in 1990 and Civil Engineering from Bandung Institute of Technology in 1962.
4. Drs. H. Slamet Budisukrisno
Komisaris Independen
Mr. Soekrisman was appointed as Commissioner in 1993 and has also been Commissioner of PT Pembangunan Jaya since 1996 as well as Commissioner of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. in 2007. He received a degree in Architecture from Melbourne University in 1962.
Drs. H. Slamet Budi sukrisno mulai menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak tahun 2001. Meraih sarjana Ekonomi dari Universitas Gajah Mada tahun 1963.
Independent Commissioner
Mr. H. Slamet Budisukrisno has served as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since 2001. He studied at Gajah Mada University, earning a degree in Economics in 1963.
5. Ir. Aryanto Cahyadi
5. Ir. Aryanto Cahyadi
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Memulai karirnya di PT Pembangunan Jaya sejak 1966, Ir. Aryanto Cahyadi menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung tahun 1963.
Mr. Aryanto Cahyadi joined PT Pembangunan Jaya in 1966 and became Independent Commissioner in 2001. He earned his Architecture degree from Bandung Institute of Technology in 1963.
14 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
RIWAYAT SINGKAT DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE
1. Trisna Muliadi
1. Trisna Muliadi
Direktur Utama
Memulai karir di Perusahaan sebagai Wakil Presiden Direktur tahun 1998 sebelum menjadi Presiden Direktur pada tahun 1999, Trisna Muliadi juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya sejak Juli 2004, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. sejak November 2004 dan Presiden Direktur PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. sejak 2007. Meraih gelar Master of Business Administration dari University of Oregon tahun 1983.
President Director
Starting served as Vice President Director of the Company in 1998 before becoming President Director in 1999, Mr. Trisna Muliadi has also been President Director of PT Pembangunan Jaya since July 2004, Commissioner of PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. since November 2004 and President Director of PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. since 2007. Awarded his Master of Business Administration degree from the University of Oregon in 1983.
2. Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
2. Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
Bergabung di Perusahaan sebagai Wakil Direktur tahun 1997, Yohannes Henky Wijaya menjabat sebagai Direktur pada tahun 1999 dan sebagai Wakil Direktur Utama pada tahun 2009 Meraih gelar sarjana Teknik Sipil dari Institute Teknologi Bandung tahun 1981 dan Cum Laude Magister Manajemen bidang Real Estat dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM tahun 1997.
After joining the Company as Vice Director in 1997, Mr. Yohannes Henky Wijaya was appointed as Director in 1999 and Vice President Director in 2009 He received his Civil Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1981 and earned a Masters (Magister Management Cum Laude) in Real Estate from the PPM School of Management in 1997.
3. Ir. Yauw Diaz Moreno
3. Ir. Yauw Diaz Moreno
Direktur
Director
Bergabung di Perusahaan sebagai Wakil Direktur tahun 1993, Diaz Moreno menjabat sebagai Direktur tahun 1994. Meraih gelar sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 1977.
4. Ir. Gatot Setyo Waluyo
4. Ir. Gatot Setyo Waluyo
Direktur
Joined the company as Vice Director in 1993, Mr. Diaz Moreno became Director in 1994. Received his degree in Civil Engineering from Parahyangan Catholic University in 1977.
Director
Bergabung di Perusahaan tahun 1988, Gatot Setyo Waluyo menjabat sebagai Wakil Direktur tahun 1996 sebelum menjadi Direktur tahun 2004. Lulus dari Universitas Gajah Mada tahun 1987 bidang Arsitektur.
Joined the company in 1988, after serving as Vice Director since 1996, Mr. Gatot Setyo Waluyo became Director in 2004. he graduated from Gajah Mada University in 1987, majoring in Architecture.
5. Ir. Edmund E Sutisna, MBA
5. Ir. Edmund E Sutisna, MBA
Direktur
Director
Edmund E Sutisna, menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2009 dan juga menjabat sebagai Komisaris PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Jaya Readymix. Meraih gelar sarjana Teknik dari Universitas Indonesia tahun 1971 dan Master of Business Administration dari School of Management, Syracuse University (USA) tahun 1989.
Mr. Edmund E Sutisna started serving as a Director in 2009 and also served as Commissioner PT Jaya Teknik Indonesia and PT Jaya Readymix. He received his Engineering degree from University of Indonesia in 1971 and Master of Business Administration from School of Management, Syracuse University (USA) in 1989.
15 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER’S COMPOSITION
Komposisi Kepemilikan Saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 The Company Shareholders Composition as per 31 December 2010 Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham No. of Shares
Persentase Kepemilikan % % of ownership
Manajemen / Management Ir. Diaz Moreno (Direktur / Director) Ir. Edmund E Sutisna (Direktur / Director)
20,000 150,000
0.001% 0.006%
Non Manajemen / Non Management PT Pembangunan Jaya 1,748,815,000 66.24% Cityview Properties Limited 340,000,000 12.88% Masyarakat ( kepemilikan < 5%) (Public Ownership <5%) - Indonesia (Indonesian) 121,345,040 4.60% - Asing (Foreign) 429,669,960 16.28% 2,640,000,000 96.00% Modal Saham Diperoleh Kembali ( Buy Back Share)
110,000,000
Total Saham ( Total Share)
Periode Jan Apr Jul Okt
- - - -
Mar Jun Sep Des
4.00%
2,750,000,000
Open Price
High Price
2010
2009
2010
730 750 780 950
500 480 550 710
800 900 1,000 1,600
Low Price
100%
Close Price
2009
2010
2009
2010
650 740 850 870
650 700 690 820
400 400 550 630
760 790 950 1,300
2009
470 690 780 800
Volume 2010
2009
33,538,500 20,196,500 3,642,000 2,165,500
29,379,000 13,809,500 2,406,000 2,058,500
Pergerakan Harga Saham 2010 (Berdasarkan Harga Penutupan) 2010 Share Price Movement (Based on Closing Price) 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
18 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS & DISCUSSION
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Pada tahun 2010 pendapatan Perusahaan meningkat sebesar 17% menjadi Rp 774 milyar. Seperti pada tahun 2009, penjualan perumahan di Bintaro Jaya, Graha Raya dan Puri Jaya menyumbang bagian terbesar pendapatan, dimana properti investasi memberikan kontribusi sebesar 11%.
In 2010 our revenue increased by 17% to Rp 774 billion. As in 2009, housing sales in Bintaro, Graha Raya and Puri Jaya accounted for the major share of revenue, while investment properties contributed 11%.
Laba kotor meningkat dari Rp 356 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 421 milyar ditahun 2010 atau naik sebesar 18% dengan margin laba kotor sebesar 54%.
Gross profit increased from Rp 356 billion in 2009 to Rp 421 billion in 2010; a growth of 18% and gross profit margin remained at a good level of 54%
Laba Operasi meningkat dari Rp 231 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 282 milyar di tahun 2010 atau tumbuh sebesar 22% dengan margin laba operasi meningkat sebesar 36% dari tahun sebelumnya.
Operating profit rose from Rp 231 billion in 2009 to Rp 282 billion in 2010; a growth of 22% and operating profit increase 36% from previous year.
Laba bersih naik 37% menjadi Rp 265 miliar di tahun 2010 dibanding tahun 2009.
Net profit increase by 37 % to Rp 265 billion compared to the 2009 figure.
Total Aset meningkat dari Rp 2.585 milyar menjadi Rp 3.296 milyar yang disebabkan oleh naiknya kas sebesar Rp 758 milyar dibanding tahun sebelumnya.
Total Assets increased from Rp 2,585 billion to Rp 3,296 billion. This consisted of substantial increased in advance sales from Rp 758 billion compared to previous year.
Sedangkan pinjaman turun dari Rp 98 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 2 milyar ditahun 2010.
Loan obligation decrease from Rp 98 billion in to Rp 2 billion in 2010.
Informasi Keuangan Lain
Other Financial Information
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, kami melihat beberapa peluang untuk mengembangkan perumahan di Pamulang, daerah yang berkembang pesat di barat daya DKI Jakarta. Untuk itu, kami bermitra dengan PT Primainti Permata (PIP) dimana akuisisi PIP diselesaikan pada tahun 2010 dengan suntikan modal sebesar Rp 31 milyar untuk pengadaan tanah.
As part of our growth strategy, we have identified opportunities to develop housing in Pamulang, a fast growing area in the southwest of the Greater Jakarta region, with a local partner, PT Primainti Permata (PIP). We completed the acquisition of PIP in 2010 and made a capital injection of Rp 31 billion into the company to finance land procurement in the Pamulang area.
Langkah lain yang diambil selama tahun 2010 adalah penambahan Rp 52,5 milyar untuk peningkatan modal disetor pada PT Sarana Pratama Jaya dari Rp 10,5 milyar menjadi Rp 63 milyar sebagai bagian pengembangan Jakarta Outer Ring Road W2N. Kami juga melakukan setoran modal ke PT Jaya Mitra Sarana, proyek peningkatkan pasokan air bersih dari PDAM Tangerang ke daerah Bintaro.
Other corporate actions taken during the year included adding Rp 52.5 billion to increase the paid-up capital of PT Jaya Sarana Pratama from Rp 10.5 billion to Rp 63 billion for investment in the development of the Jakarta Outer Ring Road W2N section. We also made a capital injection to paid-up capital of PT Jaya Mitra Sarana to increase the supply of clean water from PDAM Tangerang to the Bintaro area.
Tinjauan Operasional
Operational Review
Penjualan Perumahan dan Komersial
Residential and Commercial Sales
Pada tahun 2010 kami membukukan total penjualan konsolidasi Bintaro Jaya, Graha Raya dan Puri Jaya sebesar Rp 883 miliar atau naik 49% dari Rp 594 milyar pada tahun
In 2010 we booked total consolidated sales in Bintaro Jaya, Graha Raya and Puri Jaya of Rp 883 billion, representing an increase of 49% from Rp 594 billion in 2009. While the industry as a whole
19 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
2009. Saat ini industri secara keseluruhan ditopang oleh kondisi makroekonomi yang kondusif dan kinerja yang baik.
was sustained by the conducive macroeconomic conditions, our performance nevertheless compared favorably to that of our key competitors.
Bintaro Jaya dan Graha Raya
Bintaro Jaya and Graha Raya
Peningkatan daya beli konsumen menyebabkan kemajuan substansial dalam penjualan selama tahun ini. Penjualan di Bintaro Jaya tumbuh 63% dari Rp 424 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 692 milyar pada tahun 2010, dan di Graha Raya meningkat 38% dari Rp 127 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 175 milyar tahun 2010.
Improved customer purchasing power led to a substantial upturn in marketing sales during the year, with sales in Bintaro Jaya growing 63% from Rp 424 billion in 2009 to Rp 692 billion in 2010, and in Graha Raya increasing by 38% from Rp 127 billion in 2009 to Rp 175 billion in 2010.
Dua cluster baru, Kebayoran Village dan Kebayoran Garden, diluncurkan untuk memenuhi penjualan kelas atas dimana penjualan tersebut memiliki pertumbuhan cukup baik, sebesar 87% di tahun 2010. Untuk cluster baru kelas menengah-atas di Bintaro Jaya, Emerald View dan Discovery Cielo, juga memiliki penjualan yang baik, hal mana terjadi juga pada penjualan di cluster Melia Garden dan Gracia di Graha Raya.
Two new clusters, Kebayoran Village and Kebayoran Garden, were opened to cater to the upper-middle sector, and sales in this category grew particularly strongly 87% in 2010. New middlehigh clusters in Bintaro, Emerald View and Discovery Cielo, also sold strongly, as did Melia Garden and Gracia in Graha Raya, catering to the middle category.
Kinerja positif kami pada sektor perumahan didukung oleh tingginya volume permintaan unit dalam pembangunan pasar baru, Pasar Modern Bintaro seluas 16.000 m2, terdiri dari campuran kios, ruko dan Lapak, telah memulai penjualan di pertengahan tahun 2010 dan mencapai penjualan sebesar 95% di akhir tahun, sehingga untuk penjualannya memberikan kontribusi sebesar Rp 107 milyar. Pembangunan Pasar Modern dijadwalkan selesai pada bulan Juli 2011.
The positive performance in the residential sector was supported by the high volume of demand for units in our new market place development, Pasar Modern Bintaro. The 16,000 m2 site, comprising a mix of kiosks, shophouses and Lapak went on sale in mid-2010 was 95% by year end, contributing Rp 107 billion to sales. The construction of Pasar Modern is scheduled for completion in July 2011.
Kami mendapatkan keuntungan dari permintaan terhadap penjualan kavling yang lokasinya strategis, dengan harga kompetitif pada bangunan komersial.
We also continued to benefit from strong demand for well located, competitively priced lots for commercial development. A 16,000 m2 lot in the CBD was purchased by leading a Korean
Melia Garden
Kebayoran Garden
20 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Bank CIMB NIAGA Lahan seluas 16.000 m2 di CBD telah dibeli oleh retailer Korea terkemuka, Lotte Mart. Selain itu Kami juga menjual kavling seluas 40.000 m2 kepada Indika Energi, salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, untuk pembangunan “Green Office” yang terdiri dari kelompok anak usaha mereka.
retailer, Lotte Mart. We also disposed of a further 40,000 m2 to Indika Energi, one of Indonesia’s largest energy groups, for the development of a green office complex for the group’s subsidiaries.
Total penjualan perumahan dan komersial di Bintaro dan Graha Raya tumbuh 70% dari Rp 655 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 1.114 milyar pada tahun 2010. Perubahan profil CBD membuat relokasi kantor perusahaan kami berada di lokasi Emerald, Lokasi kantor kami yang terdahulu, sekarang telah digunakan oleh Pasar Modern dan Lokasi Driving Range terdahulu, Sekarang telah dibangun oleh Lotte Mart dan Bank Niaga.
Total residential and commercial sales in Bintaro and Graha Raya grew 70% from Rp 655 billion in 2009 to Rp 1,114 billion in 2010. The changing profile of the CBD led to the relocation to the Emerald zone of our corporate office, from the site now occupied by Pasar Modern, and the Driving Range, the former site of which is now being developed by Lotte Mart and Bank Niaga.
Puri Jaya
Puri Jaya
Melambatnya penjualan Puri Jaya di Pasar Kemis, Tangerang, membuat kami memutuskan untuk tidak membangun cluster baru. Untuk itu, kami hanya menjual rumah stok dan kavling siap-bangun akibat pembatalanpembatalan yang terjadi yang disebabkan oleh krisis ekonomi tahun 2008.
The slow sales performance at our Puri Jaya development in Pasar Kemis, Tangerang, reflected a strategic decision not to open new clusters but to sell the stock of houses and ready-to-build lots resulting from cancellations induced by the 2008 economic crisis.
21 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Sebagai dampaknya, kami hanya membukukan penjualan sebesar Rp 16,5 milyar pada tahun 2010, dibanding tahun 2009 sebesar Rp 42,9 milyar. Pada awal tahun 2010 kami memiliki stok rumah sebanyak 271 unit dan 959 unit kavling siap-bangun dimana di akhir tahun kami mampu menjual sebanyak 225 unit rumah, dengan penjualan sebesar Rp 16,5 milyar. Ini merupakan penurunan sebesar 62% dibanding dengan tahun 2009 sebesar Rp 42,9 milyar (629 unit). Penjualan yang tidak terlalu baik, membuat kami masih memiliki stok kavling siap bangun sebanyak 936 unit dimana hal ini akan menjadi fokus penjualan di tahun 2011.
As a result we booked Rp 16.5 billion in sales in 2010, compared to Rp 42.9 billion in 2009. At the beginning of 2010 we had a stock of 271 houses and 959 ready-to-build lots. By the end of the year we had disposed of 225 houses, booking sales of Rp 16.5 billion. This represents a decline of 62% compared to Rp 42.9 billion (629 houses) in 2009. Disappointing sales of ready-to-build lots left us with a stock of 936 units. We will focus on disposing of these in 2011.
Harga Tanah
Land Prices
Harga tanah di tahun 2010 mengalami pertumbuhan substansial dibanding tahun 2009, sebesar 28% di Bintaro Jaya dan 18% di Graha Raya. Di Bintaro, kenaikan ini dikontribusi oleh penjualan kavling komersial, termasuk penjualan Pasar Modern Bintaro, dan penjualan perumahan di sektor menengah-atas. Harga tanah rata-rata di Bintaro Jaya dan Graha Raya tahun 2010 secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 27% yaitu Rp 3.134.000, dibanding tahun 2009 Rp 2.471.000 per m2.
The selling price of land in 2010 experienced substantial growth compared to 2009, increasing by 28% in Bintaro Jaya and 18% in Graha Raya. In Bintaro this increase reflected the contribution made by the disposal of commercial lots, including the sale of Pasar Modern Bintaro, and was further driven by strong residential sales in the middle-upper sectors. The average land price in Bintaro Jaya and Graha Raya reached Rp 3,134,000 in 2010, compared to Rp 2,471,000 per m2 in 2009, an overall growth of 27%.
Harga tanah rata-rata di Puri Jaya tidak mengalami perubahan, sebesar Rp 520.000 per m2 di tahun 2010 dibanding Rp 523.000 per m2 di tahun 2009. Hal ini merupakan strategi kami untuk menghabiskan stok di tahun 2010 daripada membuka cluster baru.
The average selling price in Puri Jaya remained flat, at Rp 520,000 per m2 in 2010 and Rp 523,000 per m2 in 2009. This reflected our strategy of disposing of stock in 2010 rather than opening new clusters.
Penyewaan Properti
Rental Properties
Properti komersial secara keseluruhan terus menunjukkan kinerja yang baik. Tingkat hunian tahun 2010 di Plaza Bintaro Jaya tetap stabil sebesar 98%. Perbaikan dilakukan pada area parkir mobil, dan kedai kopi Starbucks telah mulai beroperasi di Plaza Bintaro Jaya.
All our commercial properties continued to show strong performance in 2010. The occupancy rate at Plaza Bintaro Jaya remained stable at 98%. Improvements were made to the car parking area, and popular coffee shop chain Starbucks opened a new branch at the Plaza Bintaro Jaya.
Plaza Bintaro Jaya terus berkembang dengan jumlah kunjungan stabil di rata- rata 15.000 pengunjung perhari selama tahun 2010. Total arus kas mencapai Rp 39,2 milyar atau turun 51 % dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh adanya pengalihan pengelolaan properti kepada PT Sumber Jaya Kelola Indonesia.
Plaza Bintaro Jaya continued to thrive, with traffic growing remained stable at 15.000 visitor per day during 2010. Total cash inflow reached Rp. 39.2 billion in 2010 or decrease 51% from previous year. This is due of transferring the property management to PT Sumber Jaya Kelola Indonesia as did in Plaza Bintaro Jaya. So, we should only look at the net cashflow.
Di Plaza Slipi Jaya, tingkat hunian di tahun 2010 meningkat menjadi 99,97% dibanding tahun 2009 sebesar 98,63% dengan rata – rata pengunjung sebesar 5.200 pengunjung perhari. Total arus kas mencapai Rp 13 milyar atau turun sebesar 38% dibanding tahun sebelumya. Sebagaimana halnya Plaza Bintaro Jaya, penurunan ini disebabkan oleh adanya pengalihan pengelolaan properti kepada PT Sumber Jaya Kelola Indonesia.
At Plaza Slipi Jaya, the occupancy rate increased again to 99.97% from 98.63% in 2009, with traffic growing from an avarage 5,200 visitor per day during 2010. Total cashfow reached Rp 13 billion or decrease 38% from previous year. This is due of transferring the property management to PT Sumber Jaya Kelola Indonesia as did in Plaza Bintaro Jaya. So, we should only look at the net cashflow.
22 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Sejak dibuka di akhir tahun 2009, Pusat Grosir Senen Jaya terus menarik penyewa dan juga pelanggan. Di akhir 2010, sebanyak 1.165 unit atau 99% telah tersewa, dengan total nilai sewa selama 20 tahun sebesar Rp 402 milyar yang akan dibayarkan secara cicilan selama 3 tahun. Tingkat hunian Pusat Grosir Senen Jaya, yang terkenal sebagai pusat grosir untuk jam tangan, kacamata, mainan, elektronika, tas, telepon seluler dan aksesori, mencapai 88%.
Since its opening at the end of 2009, the Senen Jaya Trade Centre has continued to attract tenants and customers alike. By the end of 2010, 99% of the 1,165 units in Senen Jaya were leased, at a total lease value over 20 years of Rp 402 billion, which will be paid by tenants on an installment basis over a 3-year period. The occupancy rate at Senen Jaya, which is an increasingly popular retail centre for watches, eye glasses, toys, electronics, handbags, cellular phones and accessories, is now 88%.
Pada tahun 2010 kami bekerjasama dengan PD Pembangunan Sarana Jaya untuk pembangunan dan pengelolaan jembatan multi guna yang akan menghubungkan Senen Jaya dengan pertokoan Atrium Senen.
In 2010 we entered into a cooperation with PD Pembangunan Sarana Jaya for the construction and management of a multiuse bridge that will connect Senen Jaya with the Atrium Senen shopping complex.
Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan arus kunjungan ke Senen Jaya yang dapat meningkatkan pendapatan sewa di area jembatan itu sendiri. Pembangunan ini akan dimulai pada pertengahan 2011.
This development is expected to increase traffic flow into Senen Jaya in addition to enhancing revenue from the lease of the units on the bridge itself. Construction will begin in mid-2011.
Tingkat hunian ruko, kios dan Rotunda Center di Bintaro Trade Center tahun 2010 mencapai 95%, 69% dan 100%, dibandingkan tahun 2009 sebesar 93%, 69% dan 100%.
At Bintaro Trade Centre, the occupancy levels of shop – houses kiosk and the Rotunda in 2010 were 95%, 69% dan 100% respectively compared to 93%, 69% and 100% in 2009.
Starbucks Coffee Plaza Bintaro Jaya
23 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Pemasaran dan Inovasi Produk
Marketing and Product Innovation
Kami melayani pelanggan secara luas dari kelompok menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Kami yakin bahwa nilai jual utama kami di semua segmen ini pada dasarnya sama: bangunan rumah yang dirancang baik, lingkungan yang aman, sehat dan terawat, serta aksesibilitas terhadap layanan dan fasilitas berkualitas, termasuk pendidikan, kesehatan dan fasilitas perbelanjaan, serta akses untuk kendaraan pribadi dan umum.
We serve a broad customer base that spans the lower to middle income bracket through to high income cash buyers. We believe that our key selling points across all these market sectors are essentially the same: well designed and constructed houses; a safe, healthy and well maintained environment; and accessibility to quality services and amenities, including education, health and retail facilities, and good access for private and public transportation.
Untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi penyediaan air di daerah Bintaro Jaya, kami bekerjasama dengan PDAM Tangerang dan PT Jaya Mitra Sarana pada November 2010. Berdasarkan perjanjian kerjasama, semua Sektor 9, Puri Bintaro, Senayan, Permata, Graha Taman dan Emerald saat ini telah disuplai dengan air bersih dari PDAM Tangerang, dengan sumber air berasal dari sungai setempat. Pasokan ini akan diperluas hingga Sektor 5, 6, 7 dan 8 serta CBD pada tahun 2011. Ini merupakan langkah penting yang tidak hanya akan meningkatkan layanan kepada pelanggan, namun juga akan mengurangi ketergantungan pada air sumur sehingga dapat mengurangi tekanan pada air tanah, yang semakin cepat berkurang di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
To improve reliability, quality and efficiency of water supply in the Bintaro area, we entered into an agreement with PDAM Tangerang and PT Jaya Mitra Sarana in November 2010. Under the agreement, all of Sector 9, Puri Bintaro, Senayan, Permata, Graha Taman and Emerald are now being supplied with clean water from PDAM Tangerang, which sources and filters water from local rivers, and supply will be extended to Sectors 5, 6, 7 and 8 as well as the CBD in 2011. This is an important move that will not only enhance service to customers but will also reduce reliance on deep wells and thereby ease the pressure on groundwater, which is being rapidly depleted throughout the greater Jakarta area.
Demi meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan, kami juga mengadakan kerjasama dengan Bank Mandiri untuk memudahkan warga Bintaro Jaya dalam membayar iuran pengelolaan lingkungan (IPL) secara online. Hal mana telah kami lakukan juga dengan Bank Permata.
To further increase convenience for customers we also entered into a cooperation with Bank Mandiri to enable Bintaro Jaya residents to pay estate management fees online. This is similar to our existing arrangement with Bank Permata.
Kami menyadari bahwa faktor penting dalam keputusan membeli rumah, terutama bagi pembeli kelas menengah ke bawah, adalah ketersediaan faktor biaya. Dengan tingkat suku bunga yang stabil sepanjang tahun, kami terus bekerja sama dengan bank dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan perencanaan angsuran yang kondusif. Pada saat yang sama kami terus mengembangkan promosi penjualan yang menarik dan insentif dalam bentuk diskon dan hadiah untuk menarik pembeli potensial.
We recognize that an important factor in home-buying decisions, especially for buyers in the middle to lower sectors, is the availability of finance on favorable terms. While we benefitted in this regard from stable interest rates during the year, we have continued to work with banks to arrange conducive mortgage and installment plans. At the same time we have continued to develop attractive sales promotions and incentives in the form of discounts and gifts to motivate potential customers.
Produk baru yang ditawarkan di Bintaro Jaya di tahun 2010 adalah empat cluster perumahan: Kebayoran Village, Kebayoran Garden, Emerald View dan Discovery Cielo, yang masing-masing merupakan cluster kelas atas-menengah dan menengah-atas, serta Ruko Kebayoran Arcade 2. Di Graha Raya, kami meluncurkan Melia Garden dan cluster Gracia, cluster kelas menengah. Sesuai dengan strategi Perusahaan, yang memfokuskan penjualan untuk menghabiskan stok yang ada, maka di Puri Jaya tahun 2010 tidak ada pembukaan cluster baru.
Our new product offerings in 2010 included four residential clusters: Kebayoran Village, Kebayoran Garden, Emerald View and Discovery Cielo, targeting the upper-middle and middle-upper sectors, respectively, as well as the Kebayoran Arcade 2 shophouses. In Graha Raya we launched the Melia Garden and Gracia clusters, targeting the middle income sector. No new clusters were opened in Puri Jaya in 2010 as we focused on disposing of existing stock.
24 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Ace Hardware
Pelayanan Pelanggan dan Pengendalian Mutu
Customer Service and Quality Control
Meningkatkan kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas bagi Perusahaan. Secara reguler kami membuat suatu kemajuan melalui umpan balik dari pembeli dan masukan dari Tim penjualan serta tim purna jual dengan melakukan survey. Menurut survei tahun 2010 yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group, 52,3% dari pembeli menyatakan puas atau sangat puas dengan produk dan layanan kami, dibandingkan survey frontier tahun 2007 sebesar 48,5%. Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki tingkat kepuasan secara menyeluruh.
Improving customer satisfaction continues to be a priority for the Company. We regularly track our progress through feedback from customers and input from our sales force and service teams, as well as through formal independent surveys. According to our 2010 survey conducted by the Frontier Consulting Group, 52.3% of customers were satisfied or very satisfied with our products and service, compared to 48.5% in the previous Frontier survey in 2007. While this indicates a move in the right direction, there is clearly still much work to be done to improve overall satisfaction levels.
Dalam membentuk budaya peningkatan kualitas, kami terus memotivasi karyawan untuk berperan dalam Program Peningkatan Kualitas (QIP). Prakarsa ini, dimulai tahun 2009
To build a culture of quality improvement, we continued to motivate our employees to take part in our Quality Improvement (‘QI”)program. Under this initiative, which began in 2009, each
25 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
dimana setiap unit bisnis strategis memiliki kesempatan untuk membangun tim QI sendiri untuk meninjau proses dan operasinya dengan melakukan eksplorasi perbaikan dan mengusulkan solusi. Tiga proposal terbaik telah diadopsi oleh Perusahaan dan pemberian penghargaan kepada Tim terbaik. Pada tahun 2009, 14 tim turut serta dimana di tahun 2010, jumlah ini meningkat menjadi 29 tim yang ikut ambil bagian.
strategic business unit has the opportunity to build its own QI team to review their processes and operations, explore areas for improvement and propose solutions. The three best proposals were adopted by the Company and the teams were rewarded. In 2009, 14 teams took part; in 2010, the rewards were increased and 29 teams took part.
Business Outlook tahun 2011
Business Outlook for 2011
Kami berharap, kondisi ekonomi akan tetap baik di tahun 2011, dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6,2% dan inflasi sekitar 6,5%. Dengan sedikit perubahan yang dalam suku bunga KPR, perumahan akan tetap merupakan investasi yang menarik bagi konsumen.
We expect to see a continuation of the favorable economic climate in 2011, with economic growth predicted at 6.2% and inflation at around 6.5%. With little change anticipated in the mortgage rate, housing will remain an attractive investment for consumers.
Kami tetap akan mempertahankan fokus penjualan pada pasar kelas menengah ke atas, dengan juga lebih intensif terhadap pasar penjualan rumah di segmen atas. Sektor korporasi tetap menjadi sasaran strategis bagi kami untuk tahun mendatang dan akan terus bekerja keras dalam mendorong perusahaan lain untuk melakukan relokasi kantor perusahaan dan beroperasi di Bintaro.
We will maintain our focus on the middle to upper market while taking measures to market our homes more intensively to the upper income segment as well. The corporate sector remains a key strategic target for us in the coming year and will continue to work hard to induce more organizations to relocate their corporate offices and operations to Bintaro.
Di tahun 2011 kami juga akan memulai desain Bintaro Lifestyle Center yang pembangunan fisiknya diharapkan juga akan dimulai di akhir tahun tersebut.
In 2011 we will move forward with the design the Bintaro Lifestyle Center and expect to begin the physical construction later in the year.
26 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Di akhir tahun 2010, kami memiliki 421 karyawan atau sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2009 sebanyak 506 orang. Karyawan merupakan salah satu aset utama perusahaan. Untuk itu dalam pelaksanaan kebijakan Sumber Daya Manusia, Perusahaan menitikberatkan pada pelatihan dan pengembangan sehingga dapat terus mempertahankan dan menarik orang-orang berkualitas untuk mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan.
At year end 2010, we employed a total of 421 people. This represents a net decrease compared to the 2009 total of 506. Our human capital is one of the Company’s key assets and our human resource policy places a strong emphasis on investing in training and development so that we can continue to attract and retain high quality people who are motivated and able to contribute to the achievement of our goals and objectives.
Kami mendorong karyawan untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan pengembangan karir, baik yang dilaksanakan secara in-house ataupun oleh pihak ketiga. Di pertengahan tahun kedua, salah satu karyawan kami berhasil terpilih untuk mengikuti program Master di Nanyang Technical University Singapura, dimana lainnya berhasil meraih gelar Master di Prasetya Mulya Business School Jakarta. Kami juga menempatkan satu orang karyawan pada program CBM di sekolah yang sama dan 67 karyawan lainnya menjalani pelatihan teknis dan manajerial.
We provide support for our employees to engage in a wide range of career and personal development activities, both in-house and organized by third parties. For the second year running, one of our employees joined the MBA program at Nanyang Technical University in Singapore, while another is studying for an MBA at Prasetya Mulya Business School in Jakarta. We also have one person on the CBM program at the same school. Another 67 people underwent technical and managerial training.
Kami percaya bahwa dengan memberi kesempatan pengembangan karir, selain meningkatkan kompetensi, juga merupakan hal penting lainnya selain remunerasi, dalam menentukan tingkat kepuasan kerja. Meskipun kami senantiasa memastikan bahwa kami tetap kompetitif dalam memberikan remunerasi dan insentif sebagaimana hasil survei gaji tahun 2010, kepuasan kerja karyawan secara keseluruhan menurun sebesar 7% dibanding tahun 2009, dengan tingkat kepuasan terendah di level manajerial. Untuk itu, salah satu prioritas kami di tahun mendatang, adalah identifikasi ukuran untuk meningkatkan tingkat kepuasan.
We believe that such opportunities, in addition to improving competencies, are an important motivator and are a contributing factor, along with remuneration, to job satisfaction. While we have ensured that we offer competitive salaries, as indicated by our 2010 salary survey, employee satisfaction declined by 7% overall compared to 2009, with the managerial level being among the least satisfied. One of our priorities in the coming year will therefore be to identify measures to improve this.
Sangat penting bagi kami untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dimasa datang dan harapan serta aspirasi karyawan terutama bagi mereka yang memiliki potensi untuk memimpin Perusahaan. Perencanaan suksesi merupakan fokus kami di tahun 2010. Kami mengidentifikasi posisi strategis, kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan oleh pemimpin masa depan dan mulai mengidentifikasi sejumlah karyawan yang akan dimonitor dan dikembangakan untuk dapat mengemban tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi. Kami juga melanjutkan implementasi dan melakukan penyempurnaan lebih lanjut untuk model sumber daya manusia berbasis kompetensi yang telah dimulai tahun 2009. Saat ini kami memiliki peta komprehensif baik dari kompetensi yang ada dalam tenaga kerja dan juga kompetensi yang dituntut oleh rencana bisnis dan strategi, serta kapasitas pembangunan, untuk itu kami menyelenggarakan pelatihan dan program perekrutan untuk menutup kesenjangan antara keduanya.
It is vital that we maintain a balance between the Company’s future needs and the expectations and aspirations of the people who work for us, particularly those with the potential to lead the Company in the future. Succession planning was a focus in 2010, and we identified certain strategic positions within the organization and considered the competencies and aptitudes needed by future leaders. We have also begun to identify and build a talent pool who will be closely monitored and developed to take on higher level responsibilities. We also continued to implement and make further improvements to our competency-based human resource development model that we initiated in 2009. We now have a comprehensive map of both the existing competencies within our workforce and the competencies demanded by our business plan and strategy, and our capacity development, training and recruitment programs are designed to close the gap between the two.
Semua karyawan mulai dari tingkat manajerial hingga level 3 (staf junior), saat ini diminta untuk menentukan Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur kinerja mereka secara transparan dan objektif. Evaluasi kinerja ini
All employees down to Level 3 (junior staff) are now working to a set of personalized Key Performance Indicators (KPI) that allow for the transparent and objective measurement of their performance. Performance evaluations can then be linked to capacity development
27 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
kemudian dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan, promosi, remunerasi dan penghargaan. Agar konsep ini dapat lebih melekat, pada tahun 2010 kami bekerja sama dengan DDI konsultan untuk meningkatkan dan menguraikan KPI masing-masing. Saat ini para karyawan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mencapai KPI mereka untuk menkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana pencapaian kinerja mereka sendiri. Kami akan melanjutkan program KPI ini hingga tahun yang akan datang.
needs, promotion, remuneration and rewards. To further embed this concept, in 2010 we worked with external consultants DDI and the employees concerned to enhance and elaborate their respective KPIs. Staff now have a better understanding of how achieving their KPIs contributes to the achievement of our corporate goals as well as their own performance. We will continue to roll out the KPI project over the coming year.
Sepanjang tahun ini, kami memperkenalkan serangkaian penyempurnaan dalam pengelolaan informasi sumber daya manusia, yaitu bekerja sama dengan konsultan Data On untuk mengkaji administrasi personalia, penggajian, absensi, cuti dan kinerja manajemen serta mengintegrasikannya ke dalam sistem informasi sumber daya.
We introduced a series of improvements in the management of all our human resource information during the year, working with consultants Data On to review personnel administration, payroll, attendance, leave and performance management and integrate it into a coherent HR information Systems.
Pada tahun 2010 kami juga meningkatkan insentif karyawan dan menambahkan manfaat untuk pengobatan rawat jalan serta penggantian kacamata ke dalam paket yang telah ada yang termasuk pengobatan rawat jalan, tunjangan transport dan makan.
In 2010 we also improved the incentives offered to employees, adding benefits for outpatient treatment and regular optical care to existing package that includes outpatient treatment, transportation and meal allowances.
28 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Matrik Karyawan (Matrix for Number of Employee) Per Desember 2010 / as of December 2010 No.
Jabatan (Position)
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Direktur Utama (President Director) Wakil Direktur Utama (Vice President Director) Direktur (Director) General Manajer (GM) Manajer Senior (Senior Manager) Manajer (Manager) Manajer Yunior (Junior Manager) Supervisor Senior (Senior Supervisor) Staf Senior (Senior Staff) Staf (Staff) Staf Yunior (Junior Staff) Sekretaris (Secretary) Supervisor (Supervisor) Sekretaris Yunior (Junior Secretary) Officer / Administrator (Officer/Administrator) Teknisi (Technician) Juru Ukur / Pembantu Ukur / Juru Gambar (Drafter) Supervisor Yunior (Junior Supervisor) Dansie (Senior Security) Officer Yunior (Junior Officer) Teknisi Yunior (Junior Technician) Operator (Operator) Petugas (Security, Office Boy, Messenger & Driver) Danru (Junior Security)
1 1 3 6 10 6 25 22 1 5 15 1 34 6 83 1 2 51 3 28 16 1 82 18
TOTAL
421
Matriks Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan (Employee Chart based on Educational Background)
Matriks Karyawan Berdasarkan Usia (Employee Chart based on Age)
29 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Matrik Karyawan (Matrix for Number of Employee) Per Desember 2010 / as of December 2010 Dividen
Dividen
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Laba Bersih setelah pajak
Dividen Kas
Net Income After Tax
Cash Dividend
< Rp. 100 Milyar > Rp. 100 Milyar
25% - 30% 31% - 35%
< Rp. 100 Billion > Rp. 100 Billion
25% - 30% 31% - 35%
Sejarah Pembayaran Dividen 1995 Rp. 150,- 1996 Rp. 85,- 1997 Rp. 0,- 1998 Rp. 0,- 1999 Rp. 1,- 2000 Rp. 0,- 2001 Rp. 0,- 2002 Rp. 0,- 2003 Rp. 0,- 2004 Rp. 0,- 2005 Rp. 25,- 2006 Rp. 35,- 2007 Rp. 9,- 2008 Rp. 14,- 2009 Rp. 17,- 2010 Rp. 24,-
Dividend Payment History per lembar saham * per lembar saham ** per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham per lembar saham *** per lembar saham **** per lembar saham **** per lembar saham **** per lembar saham ****
1995 Rp. 150,- 1996 Rp. 85,- 1997 Rp. 0,- 1998 Rp. 0,- 1999 Rp. 1,- 2000 Rp. 0,- 2001 Rp. 0,- 2002 Rp. 0,- 2003 Rp. 0,- 2004 Rp. 0,- 2005 Rp. 25,- 2006 Rp. 35,- 2007 Rp. 9,- 2008 Rp. 14,- 2009 Rp. 17,- 2010 Rp. 24,-
* Berdasarkan jumlah saham 235.000.000 lembar ** Berdasarkan jumlah saham 470.000.000 lembar *** Berdasarkan jumlah saham 550.000.000 lembar **** Berdasarkan jumlah saham 2.750.000.000 lembar
per share * per share ** per share per share per share per share per share per share per share per share per share per share *** per share **** per share **** per share **** per share ****
* Based on 235,000,000 shares ** Based on 470,000,000 shares *** Based on 550,000,000 shares **** Based on 2,750,000,000 shares
Pembayaran Dividen untuk 2 Tahun Terakhir Dividend Payment for the last 2 years Keterangan
2009
2010
Description
Jumlah Dividen (Rp)
45,789,806,000
63,360,000,000
Total Devidens (Rp)
Dividen Tunai (Rp)
45,789,806,000
63,360,000,000
Cash Devidens (Rp)
Jumlah Saham (lembar)
2,750,000,000
2,750,000,000
Total Shares (unit)
Dividen per saham (Rp)
17
24
Devidend per share (Rp)
14 Mei 2009
12 Mei 2010
Shareholders General Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham
30 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kami senantiasa mempertahankan standar tinggi pada kepatutan, transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan usaha untuk menjamin semua pemangku kepentingan akan keadilan dan integritas atas tindakan dan keputusan yang kami ambil, serta akurasi informasi yang diberikan. Salah satu cara di mana nilai-nilai dan praktik tata kelola perusahaan ditanamkan dalam Perusahaan dan karyawan adalah melalui Kode Tata Laku, yang menetapkan nilai-nilai dan standar perilaku yang diharapkan untuk diterapkan dan dilaksanakan oleh semua karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.
We are committed to maintaining high standards of propriety, transparency and accountability in our business in order to provide assurance to all our stakeholders of the fairness and integrity of our corporate decision making and actions, and of the reliability and accuracy of the information we share with them. One of the ways in which our corporate governance practices and values are embedded in the Company and in our people is through our Code of Conduct, which specifies certain standards and behaviors that every member of the organization is expected to adopt in their day-to-day work.
Sesuai Undang-undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar, lembaga tertinggi dalam pengambilan keputusan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, yang mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan terakhir diselenggarakan pada 12 Mei, 2010.
In accordance with Indonesia’s Company Law and our Articles of Association, the Company’s highest decision-making body is the General Meeting of Shareholders, which appoints the members of both the Board of Commissioners and the Board of Directors. The last Annual General Meeting of Shareholders was held on 12 May, 2010.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah melakukan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk mendapatkan penjelasan atas tindakan dan kebijakan yang diambil oleh Direksi jika dianggap perlu, dan untuk memberikan arahan akan pelaksanaan tanggung jawab tersebut. Dibantu oleh Komite Audit, Dewan Komisaris juga mengawasi penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam Perusahaan.
The primary responsibility of the Board of Commissioners is to exercise oversight over the Board of Directors’ management of the Company. It has the authority to seek clarifications or explanations regarding the Board of Directors’ actions and policies whenever deemed necessary, and to provide direction and advice to the Board of Directors regarding the discharge of its responsibilities. Assisted by the Audit Committee, the Board of Commissioners also supervises the implementation of good corporate governance within the Company.
Dewan Komisaris berhak untuk menangguhkan satu atau lebih anggota Direksi jika yang bersangkutan telah bertindak dengan cara apapun bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau hukum yang berlaku.
The Board of Commissioners reserves the right to suspend one or more of the Directors if the person concerned has acted in any way that conflicts with the Company’s Articles of Association or the prevailing laws and regulations.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu tertentu. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris saat ini terdiri lima anggota, termasuk Presiden Komisaris, dan dua anggota merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris bertemu sekali dalam setahun dan memberi laporan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Members of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders for a fixed term. In accordance with the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners currently comprises five members, including the President Commissioner, and two of the members are Independent Commissioners. The Board of Commissioners meets once a year and reports to the General Meeting of Shareholders.
Remunerasi Dewan Komisaris ditinjau setiap tahun dan dibandingkan dengan Remunerasi Komisaris dari perusahaan lainnya yang sejenis. Paket remunerasi, kemudian diajukan kepada dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
The Commissioners’ remuneration is reviewed annually and benchmarked against that received by Commissioners of peer companies. The remuneration package is then proposed to and approved by the General Meeting of Shareholders.
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 7.465.222. dan Rp 7.104.471 untuk tahun – tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009.
Total remuneration paid to Commissioners and Directors were Rp 7,465,222 and Rp 7,104,471 for the years ended December 31, 2010 and 2009.
31 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Direksi
The Board of Directors
Direksi bertanggung jawab untuk mengelola Perusahaan dan asset Perusahaan dan merumuskan serta melaksanakan strategi usaha untuk mencapai tujuan Perusahaan. Direksi harus selalu melayani kepentingan perusahaan dan pemegang saham, dan kepentingan dari pemangku kepentingan lainnya. Direksi juga bertanggung jawab untuk memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam semua operasional perusahaan. Untuk itu, mereka juga harus memastikan bahwa keefektivan sistem pengendalian internal untuk menjamin akurasi, kehandalan dan integritas pelaporan keuangan dan pelaporan lainnya serta risiko pada kelangsungan usaha untuk senantiasa secara teratur dimonitor dan dikurangi. Direksi secara berkala memantau dan mengkaji ulang kerangka kerja ini untuk menjamin relevansi dan efektivitas mereka.
The Board of Directors manages the Company and its assets and is responsible for formulating and executing appropriate strategies to achieve the agreed objectives. The Board of Directors must at all times serve the interests of both the Company and its shareholders, and take into account the interests of other stakeholders. It is also responsible for assuring the implementation of good corporate governance in all the Company’s operations. It must therefore ensure that an effective system of internal controls is in place to guarantee the reliability, accuracy and integrity of financial and other reporting and that potential risks to the continuity of the business are regularly monitored and mitigated. The Board monitors and regularly reviews these frameworks to ensure their continued relevance and effectiveness.
Direksi berhak mewakili Perusahaan di pengadilan dan dalam semua keadaan dan situasi lainnya.
The Board of Directors is authorized to represent the Company in a court of law and in all other circumstances and situations.
Direksi memiliki lima anggota, termasuk Presiden Direktur, yang semuanya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi bertemu dua kali setahun untuk membahas rencana usaha dan mengadakan rapat koordinasi bulanan dengan semua unit. Mereka juga dapat bertemu pada waktu lainnya atas permintaan dari satu atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili saham kolektif setidaknya satu sepersepuluh dari seluruh saham Perusahaan dengan hak suara. Direksi bebas untuk berkonsultasi dengan Dewan Komisaris setiap saat.
The Board of Directors has five members, including the President Director, all of whom are appointed by the General Meeting of Shareholders. The Board of Directors meets twice a year to discuss the business plan and holds monthly coordination meetings with all the units. The Board can also meet at any other time at the request of one or more of the Directors, or at the written request of one or more of the Commissioners, or at the written request of one or more shareholders whose collective shareholdings represent at least one-tenth of all the Company’s shares with voting rights. The Directors are free to consult the Board of Commissioners at any time.
Direksi bertanggung jawab untuk mengikuti perkembangan baru dalam industri, termasuk peraturan, dan bidang terkait lainnya seperti manajemen, akuntansi, kepatuhan dan praktik lingkungan. Pengembangan kompetensi kebutuhan para anggota Direksi dalam kaitannya dengan tujuan Perusahaan dinilai secara teratur, dan kesenjangan ditangani melalui berbagai pelatihan dan kesempatan pengembangan yang diselenggarakan oleh Divisi Sumber Daya Manusia.
The Board of Directors is responsible for keeping abreast of new developments in the industry, including in the regulatory environment, and in other relevant fields such as management, accounting, compliance and environmental practice. The Board Members’ competency development needs in relation to the Company’s objectives are assessed regularly, and gaps are addressed through various training and development opportunities arranged by the Human Resources division.
Remunerasi Direksi ditinjau setiap tahunnya dan dibandingkan dengan remunerasi dari perusahaan sejenis. Berdasarkan hal ini, remunerasi Direksi kemudian diusulkan dan disetujui oleh RUPS setiap tahun.
The Directors’ remuneration is benchmarked annually against peer companies, and based on this an amount is proposed to and approved by the GMS every year.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris, khususnya dalam tiga bidang utama: pelaporan keuangan, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.
The Audit Committee supports the oversight function of the Board of Commissioners, particularly in three priority areas: financial reporting, risk management and corporate governance.
32 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Dalam menjalankan fungsi pengawasan atas keuangan, Komite Audit memantau proses pelaporan dan memberikan jaminan pada keakuratan dan integritas laporan keuangan perusahaan, proyeksi dan hal lainnya yang berkaitan dengan kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Komite Audit juga membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas penunjukan akuntan publik dan memonitor proses pelaksanaan baik audit internal dan eksternal.
In its financial oversight, the Audit Committee monitors the financial reporting process and provides assurance on the accuracy and integrity of corporate financial statements, projections and announcements relating to the Company’s financial position and performance. It also makes recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the external auditor and monitors both the internal and external audit processes.
Fungsi Komite Audit dalam manajemen risiko termasuk pengawasan identifikasi dan pengelolaan resiko serta mengevaluasi efektivitas pengendalian untuk mengurangi resiko tersebut; menilai laporan audit internal dan eksternal untuk memastikan bahwa semua risiko dan pengendalian Perusahaan telah teratasi, dan memastikan bahwa Manajemen telah menerapkan semua tindakan yang terkait dengan manajemen risiko yang direkomendasikan baik oleh audit internal dan eksternal. Komite Audit juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan melaporkan ke Dewan Komisaris setiap hal yang terkait dengan risiko yang dihadapi Perusahaan.
The Audit Committee’s risk management support includes supervising risk identification and management and evaluating the effectiveness of the controls to mitigate such risks; assessing the internal and external audit reports to ensure that all key risks and controls are covered; and ensuring that the Management implements all the actions related to risk management recommended by both the internal and external audit. The Audit Committee is also responsible for identifying and bringing to the attention of the Board of Commissioners any matters related to the risks facing the group.
Komite Audit juga melakukan pengawasan terhadap praktek tata kelola perusahaan dengan memonitor kepatuhan Perusahaan terhadap Kode Tata Laku dan peraturan-peraturan terkait lainnya, mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan baik secara financial atau sebaliknya, dan memastikan bahwa manajer senior memberikan contoh yang baik dalam menanamkan budaya tata kelola yang baik dalam Perusahaan.
The Committee exercises oversight over corporate governance practices by monitoring compliance with the Company’s Code of Conduct and all relevant legislation, identifying key issues that could influence the Company’s performance, financially or otherwise, and ensuring that senior managers lead by example in fostering a culture of good governance within the Company.
Komite Audit bertemu sedikitnya tiga kali setahun untuk membahas laporan keuangan tahunan dan interim. Selain itu, ia bertemu dengan Dewan Komisaris, Direksi dan unit usaha lainnya bila dipandang perlu.
The Audit Committee meets at least three times a year to discuss the annual and interim financial reports. In addition, it meets with the Board of Commissioners, the Board of Directors and other units of the Company whenever deemed necessary.
Adapun susunan Komite Audit per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: • Drs. Slamet Budisukrisno : Ketua • Drs. Jonathan Isnanto : Anggota • Roy Kusumaatmaja : Anggota
As of December 31, 2010, the composition of the Audit Committee was as follows: • Drs. Slamet Budisukrisno : Chairman • Drs. Jonathan Isnanto : Member • Roy Kusumaatmaja : Member
Setiap anggota Komite Audit memiliki kualifikasi dan pengalaman kerja yang relevan untuk melaksanakan fungsi mereka secara efektif.
Each member of the Audit Committee possesses the appropriate qualifications and experience to execute their functions effectively.
Kode & Komite Tata Laku
Code of Conduct & Ethics Committee
Kode Tata Laku menetapkan standar perilaku bagi seluruh karyawan Perseroan untuk dilaksanakan dalam situasi dan kondisi tertentu. Setiap kasus pelanggaran atau potensi
The Code of Conduct sets out the standards of behavior that all officers and employees of the Company are expected to adopt in certain situations and scenarios. Any cases of actual or suspected
33 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
pelanggaranan Kode Tata Laku baik secara langsung atau tidak langsung, atau tidak terlalu jelas batasannya, atau tidak secara langsung berkaitan terutama dalam pelaporan keuangan, akuntansi, audit atau pengawasan internal, dapat diajukan ke Komite tata Laku Grup Perusahaan untuk ditinjau dan diputuskan.
breaches of the Code of Conduct that are not directly or indirectly alluded to, or are not clear-cut, or do not relate primarily to financial reporting, accounting, auditing or internal controls, can be referred to the Group’s Ethics Committee for review and resolution.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai titik fokus untuk seluruh pemangku kepetingan di luar Perusahaan, dan karena itu bertanggung jawab untuk keterbukaan informasi, transparansi dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, para pemegang saham, akuntan publik, firma hukum Perusahaan, penilai, analis dan investor, dan memastikan bahwa mereka mendapat informasi atas tindakan perusahaan. Sekretaris Perusahaan mengirim laporan secara berkala kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dan memastikan informasi yang dibuat tersedia bagi para investor, analis dan masyarakat umum.
The Corporate Secretary serves as the Company’s focal point for all stakeholders outside the Company, and as such is responsible for maintaining open, timely and transparent communications with Bapepam-LK, the Indonesia Stock Exchange, the shareholders, the external accountants, the Company’s lawyers, appraisers, analysts and investors, and ensuring that they are kept informed of all corporate actions and material information relating to the Company. The Corporate Secretary sends reports regularly to Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange and ensures that information is made available to the investment community, analysts and the general public.
Secara internal, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Direksi menerima semua perkembangan peraturan dan perundang-undangan terkait dan memastikan kepatuhan Perusahaan atas peraturan dan perundang-undangan tersebut. Sekretaris Perusahaan juga memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Tahunan dan Luar Biasa Pemegang Saham, paparan publik dan konferensi pers, rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit dan rapat perusahaan lainnya. Termasuk bagian dari tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah penyimpanan seluruh dokumen perusahaan, termasuk daftar Pemegang Saham, Notulen Rapat Umum Pemegang Saham, Notulen Rapat Dewan Komisaris, Notulen Rapat Direksi dan data lain, dan mengatur persiapan dan pendistribusian laporan tahunan.
Internally, the Corporate Secretary is responsible for ensuring that the Boards are properly appraised of all relevant legal and regulatory developments and ensuring the Company’s compliance with the same. The Corporate Secretary also facilitates the organization of the Annual and Extraordinary Meetings of Shareholders, public exposes and press conferences, meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee and other corporate meetings. Also part of the Corporate Secretary’s responsibility is the proper maintenance of corporate documents, including the Shareholders’ Register, minutes of Shareholders’ meetings, minutes of Board of Commissioners’ and Board of Directors’ meetings and other data, and organizing the preparation and distribution of annual reports.
Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh C.M. Indrajanti.
The current Corporate Secretary is C.M. Indrajanti.
Manajemen Risiko
Risk Management
Kami telah mengidentifikasi risiko dan ketidakpastian dimana Perusahaan dapat terkena dampaknya dan secara rutin mengkaji hal ini terkait dengan perubahan yang terjadi dalam operasional Perusahaan. Selain merinci risiko yang dapat terjadi, kami juga mengkaji kerangka kerja yang mencakup monitoring, proses dan upaya meminimalisasi resiko untuk menjaga aset dan nilai Perusahaan.
We have identified the risks and uncertainties that the Company is exposed to and regularly review these in light of changes in our operating environment. In addition to the risk register, our risk framework also includes monitoring and mitigation plans and processes that we believe provide adequate protection of the Company’s value.
Risiko utama yang harus dihadapi oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The key risks that the Company is exposed to are as follows:
• Resiko Ekonomi: Industri properti beresiko terhadap fluktuasi kondisi makro ekonomi. Setiap perubahan inflasi, suku bunga dan nilai tukar mata uang dapat secara
• Economic Risks: The property industry is exposed to risks related to fluctuating macroeconomic conditions. Any changes in inflation, interest rates and exchange rates could directly and/or indirectly
34 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
langsung dan / tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan. Untuk itu, Perusahaan senantiasa secara konsisten memantau prakiraan kondisi ekonomi Global dan ekonomi nasional.
influence the Company’s business. Global and domestic economic conditions and forecasts are therefore monitored constantly.
• Risiko politik: Setiap perubahan dalam kondisi politik dapat mempengaruhi kegiatan Perusahaan. Resiko ini berkaitan dengan diperkenalkannya perundangundangan baru yang dapat menimbulkan dampak terhadap industri properti. Ketidakstabilan politik juga dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan konsumen yang dapat memberikan pengaruh negatif pada segmen penjualan.
• Political Risks: Any changes in political conditions in the country can have an adverse effect on the Company’s business. These risks may be associated with the introduction of new legislation that impacts the property industry. The industry could also potentially be affected by a deterioration in political conditions that leads to a reduction in consumer confidence, which in turn could negatively influence the Company’s sales.
• Resiko Teknis: Semua perusahaan dalam industri properti beresiko terhadap fluktuasi harga bahan bangunan. Pada interval waktu antara dimulainya dan berakhirnya suatu proyek pembangunan, biaya konstruksi dapat meningkat sehingga menyebabkan berkurangnya laba Perusahaan. Melonjaknya harga pembelian tanah juga dapat berdampak pada kegiatan usaha Perusahaan.
• Technical Risks: All companies in the property industry are exposed to risks associated with fluctuations in the cost of construction materials. In the interval between the initiation and completion of a project, construction costs could rise, causing a reduction in the Company’s profit margin. Increases in the price of land could similarly affect the Company’s operations.
• Risiko Likuiditas: Perusahaan secara konsisten menjaga kecukupan dana yang tersedia untuk menjalankan usahanya.
• Liquidity Risks: The Company consistently maintains sufficient available funds for its operations.
Pengendalian Internal
Internal Control
Kami telah menempatkan suatu sistem pengendalian internal yang secara teratur dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan efektifitas dan akan diperbarui bila diperlukan. Kerangka pengendalian internal membantu memberikan kepastian mengenai ketepatan pelaporan keuangan, kepatuhan dan pencapaian tujuan. Dengan demikian semua informasi yang diberikan dan semua tindakan yang diambil oleh Perusahaan sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan Perusahaan, ketentuan dan peraturan Bursa Efek Indonesia dan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dan semua standar akuntansi yang berlaku, serta dengan undangundang kita.
We have put in place a system of internal controls that is regularly monitored and evaluated to ensure its continued effectiveness, and updated and strengthened where necessary. Our internal control framework helps to provide assurance regarding the reliability of our financial reporting, legal compliance and the timely achievement of our corporate goals and objectives. As such we are satisfied that all information released and all actions taken by the Company comply with the relevant provisions of the Company Law, the rules and regulations of the Indonesia Stock Exchange and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK), and all applicable accounting standards, as well as with our statutes.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kami berkomitmen untuk memahami dan mengelola dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari kegiatan usaha terhadap lingkungan. Melalui program CSR, kami bertujuan mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan dan dengan demikian, memberikan kontribusi pada peningkatan lingkungan dan masyarakat. Melalui prakarsa pengembangan lingkungan, pendekatan ini membantu mengintegrasi usaha kami dengan lingkungan dan masyarakat, sehingga menciptakan nilai tambah.
We are committed to understanding and managing the social, economic and environmental impact of our business activities on our surroundings. Through our CSR program, we aim to foster a more meaningful engagement with our stakeholders and in so doing, contribute to the improvement of our society. Particularly through our environmental and community development initiatives, this approach helps to integrate our business with the community, making it more sustainable and creating value.
35 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Program pengembangan masyarakat berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Perusahaan senantiasa mendukung berbagai prakarsa kegiatan peningkatan kesehatan, pendidikan. Inisiatif ini termasuk pelatihan bagi para tunakarya di lingkungan sekitar, merehabilitasi dan meningkatkan berbagai fasilitas pendidikan, penyaluran dana melalui yayasan pendidikan kami, dan menyediakan klinik kesehatan masyarakat. Kami juga memenuhi tanggung jawab sosial kami melalui berbagai kegiatan sosial, termasuk dukungan untuk panti asuhan, kegiatan keagamaan dan pusat-pusat komunitas.
Our community development program focuses on empowering communities. We have continued to support a range of health, education and income generation initiatives. These initiatives included sills training for unemployed people in local communities, rehabilitating and improving various educational facilities, channeling funds through our educational foundation, and providing community health clinics. We also fulfill our social responsibilities through various philanthropic activities, including support for orphanages, religious activities and community centers.
Tanggung Jawab Lingkungan
Environmental Responsibility
Sebagai perusahaan pengembang properti, salah satu keunggulan kompetitif yang paling penting adalah mampu menawarkan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat. Menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan merupakan hal utama untuk dapat terus mempertahankan nilai perusahaan. Hal ini dapat tercapai melalui tiga pendekatan yakni disain dan bangunan cluster, pengelolaan kawasan, serta partisipasi warga.
As a property developer, one of our most important competitive advantages is being able to offer a clean, green and healthy environment. Protecting the integrity of our surroundings and mitigating the impact of our developments on the environment is therefore key to sustaining the value of our company. We set out to achieve this goal through three broad approaches: cluster design and construction; estate management; and community participation.
Konsep Ecommunity terus memberikan dasar bagi pembangunan cluster kami. Konsep ini menjadi landasan disain, sumber bahan bangunan dan infrastruktur dengan mengutamakan solusi yang ramah lingkungan dan tetap memberikan nilai bagi pelanggan. Oleh karena itu kami menerapkan prinsip “Green” dalam disain dan konstruksi, memakai teknik dan fitur yang dapat mengurangi pemakaian energi, pengelolaan limbah yang lebih efisien, serta mengurangi penggunaan bahan bangunan yang tidak bisa didaur ulang.
The Ecommunity concept continues to provide the foundation for our cluster developments. This concept informs our approach to design, materials sourcing and infrastructure by prioritizing eco-friendly solutions while maintaining value for customers. We therefore apply ‘green’ principles in construction and design, adopting techniques and incorporating features that contribute to reduced energy consumption, more efficient waste management and minimal use of non-renewable resources.
Penanaman Pohon
Penanaman Pohon
36 P T J AYA R E A L P R O P E R T Y, T b k .
A N N UA L R E P O R T 2 0 1 0
Trisna Muliadi Direktur Utama President Director
R/111.AGA-S/11.1/2011 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
ASET Kas dan Setara Kas Investasi Saham Uang Muka Investasi Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.450.815 dan Rp 5.974.950 per 31 Desember 2010 dan 2009) Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Persediaan Pajak dan Biaya Dibayar di Muka Tanah untuk Pengembangan Properti Investasi (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 76.416.700 dan Rp 63.953.608 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.249.090 dan Rp 15.951.368 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Lainnya JUMLAH ASET
ASSETS 2.d, 2.e, 2.n, 3, 29, 30 2.c, 2.f, 4, 28 5, 28 2.e, 2.f, 6, 28, 30
2.e, 7, 30 2.f, 28 2.g, 2.k, 8 2.h, 2.o 2.g, 2.m, 9 2.i, 2.k, 10
758,054,399 26,271,672 --
258,060,538 9,800,122 1,800,000
-12,444,546
275,006 16,679,852
6,278,352 3,142,722 850,723,872 21,772,905 1,297,596,846
6,410,990 32,463,073 815,925,126 13,875,575 1,146,579,381
240,216,433
223,685,304
31,825,005 47,390,555
23,727,637 36,192,573
Cash and Cash Equivalents Investment in Shares Advance for Investment Accounts Receivable (Net of allowance for impairment of Rp 3,450,815 and Rp 5,974,950 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Related Party Third Parties Other Receivables Related Parties Third Parties Inventories Prepaid Tax and Expenses Land for Development Investment Properties (Net of accumulated depreciation of Rp 76,416,700 and Rp 63,953,608 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 17,249,090 and Rp 15,951,368 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Other Assets
3,295,717,307
2,585,475,177
TOTAL ASSETS
2.j, 2.k, 11
2e, 12, 30
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/April 20, 2011
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
1
paraf:
R/111.AGA-S/11.1/2011 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS KEWAJIBAN Pinjaman Hutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Hutang Pajak Beban yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS
LIABILITIES, MINORITY INTEREST AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
2e, 13, 30 2e, 14, 30 2.f, 28
2e, 15, 30 2.o, 27.c 2e, 16, 30 2.l, 17 2.l, 18 2.r, 19.b
20
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp 100 (angka penuh) Modal Dasar - 5.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.750.000.000 saham 21 Tambahan Modal Disetor 22 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Modal Saham Diperoleh Kembali Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
1.c, 2.p 2.q
17,562,533
17,678,965
1,670,597,684
1,171,406,154
LIABILITIES Loans Accounts Payable Related Parties Third Parties Other Payables Related Parties Third Parties Taxes Payable Accrued Expenses Advances from Customers Unearned Rent Income and Customer's Deposits Estimated Liabilities on Employee Benefits Total Liabilities
101,501,824
63,126,184
MINORITY INTERESTS
2,075,680
98,322,760
2,377,114 22,963,452
1,163,697 21,494,311
645,720 68,990,296 24,904,544 86,590,311 1,221,390,670
-82,350,613 8,134,073 82,324,564 730,497,122
223,097,364
129,440,049
275,000,000 259,000,000
275,000,000 259,000,000
(7,253,011) 1,065,620,310 (68,749,500)
(7,253,011) 864,056,850 (39,861,000)
1,523,617,799
1,350,942,839
3,295,717,307
2,585,475,177
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/April 20, 2011
STOCKHOLDERS’ EQUITY Capital Stock - par value Rp 100 (full amount) Authorized Capital - 5,000,000,000 shares Issued and Fully Paid 2,750,000,000 shares Additional Paid in Capital Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Retained Earnings Treasury Stock Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES, MINORITY INTEREST AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
2
paraf:
R/111.AGA-S/11.1/2011 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)
2010 Rp
2009 Rp
PENDAPATAN USAHA
2.l, 24
773,528,772
662,062,576
REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
2.l, 25
352,823,880
306,350,593
COST OF REVENUES AND DIRECT EXPENSES
420,704,892
355,711,983
GROSS PROFIT
42,442,028 96,608,253 139,050,281
34,942,921 89,410,370 124,353,291
OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative Total Operating Expenses
281,654,611
231,358,693
INCOME FROM OPERATIONS
22,747,120 (30,019) (8,441,569)
9,073,426 (187,939) (18,914,424)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2.l, 26
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Rugi Selisih Kurs - Bersih Beban Keuangan Laba Penjualan Properti Investasi dan Aset Tetap Lain-lain - Bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
2.i, 2.j, 10,11
68,914 9,346,801 23,691,247
2.c, 4
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
OTHER INCOME (CHARGES) Interest Income Loss on Foreign Exchange - Net Financial Charges Gain on Disposal of Investment Properties 675,000 and Fixed Assets 7,375,401 Others - Net Total Other Income (1,978,536) (Charges) - Net
1,071,550
950,623
EQUITY IN NET EARNING OF ASSOCIATES
306,417,408
230,330,779
INCOME BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.o, 27.a Pajak Kini Pajak Tangguhan Taksiran Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(42,618,307) -(42,618,307)
(36,687,188) -(36,687,188)
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Tax Deferred Tax Estimated Income Tax Expense - Net
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
263,799,101
193,643,591
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
1,124,359
(1,938,131)
MINORITY INTERESTS
264,923,460
191,705,460
NET INCOME
100.33
71.55
EARNINGS PER SHARE Basic Earning per Share (full amount)
HAK MINORITAS
20
LABA BERSIH LABA PER SAHAM Laba per Saham Dasar (angka penuh)
2.t, 29
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/April 20, 2011
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
3
paraf:
R/111.AGA-S/11.1/2011 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid
Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2008 Dividen Tunai Pembelian Kembali Saham
Rp
Rp
Rp
718,141,196
(10,637,500)
1,234,250,685
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
23
--
--
--
(45,789,806)
--
(45,789,806)
Cash Dividend
2.r, 21
--
--
--
--
(29,223,500)
(29,223,500)
Buy Back of Stocks
--
--
--
191,705,460
--
191,705,460
Net Income
275,000,000
259,000,000
(7,253,011)
864,056,850
(39,861,000)
1,350,942,839
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
23
--
--
--
(63,360,000)
--
(63,360,000)
Cash Dividend
2.r, 21
--
--
--
--
(28,888,500)
(28,888,500)
Buy Back of Stocks
--
--
--
264,923,460
--
264,923,460
Net Income
275,000,000
259,000,000
(7,253,011)
1,065,620,310
(68,749,500)
1,523,617,799
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
`
`
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/April 20, 2011
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders' Equity
(7,253,011)
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2010
Modal Saham Diperoleh Kembali/ Treasury Stock
259,000,000
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Pembelian Kembali Saham
Saldo Laba/ Retained Earnings
275,000,000
`
Laba Bersih
Dividen Tunai
Tambahan Selisih Nilai TranModal Disetor/ saksi Restrukturisasi Additional Entitas Sepengendali/ Difference Arising Paid in from Restructuring Capital Transactions of Entities Under Common Control Rp Rp
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
4
paraf:
R/111.AGA-S/11.1/2011 PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah)
2010 Rp
2009 Rp
1,385,012,261 (678,744,947) (41,597,571) (6,561,728) 658,108,015
1,011,361,201 (563,570,294) (51,717,084) (18,579,975) 377,493,848
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash paid to Contractors, Suplier and employees Payment of Income Tax Payment of Financial Charges Net cash provided by Operating Activity
(14,371,120) (10,254,886) 124,000 857,143 (23,644,863)
(8,955,942) (84,543,234) 675,000 (600,000) (93,424,176)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Additional of investment property Acquisition of Fixed Assets Disposal of Investment Properties and Fixed Assets Advance Cancelation (Payment) for Investment Net Cash Used in Investing Activities
(97,988,480) (63,349,873) 15,666,171 (28,888,500) 1,741,400
(51,539,350) (45,783,676) (2,236,524) (29,223,500) 23,310,500
38,350,000 (134,469,282)
7,000,000 (98,472,550)
499,993,870
185,597,123
(10)
(96)
EFFECTS OF EXCHANGE RATE FLUCTUATION UPON CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
258,060,538
72,463,511
CASH AND CASH EQUIVALENTAT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
758,054,399
258,060,538
CASH AND CASH EQUIVALENTAT END OF YEAR
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Terdiri dari: Kas Bank Deposito Berjangka Jumlah
1,470,753 43,045,641 713,538,005 758,054,399
1,098,590 40,120,058 216,841,890 258,060,538
Cash and Cash Equivalents consist of: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Total
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas untuk Pemborong, Pemasok dan Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Beban Keuangan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan Properti Investasi Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Properti Investasi dan Aset Tetap Pembatalan (Penempatan) Uang Muka Investasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Pinjaman Pembayaran Dividen Penerimaan dari/(Pembayaran kepada) Pihak Hubungan Istimewa - Bersih Perolehan Kembali Modal Saham Perolehan Pinjaman Penerimaan Setoran Modal dari Pemegang Saham Minoritas di Perusahaan Anak Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/April 20, 2011
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayments of Loans Payment of Devidend Received from (Payment to) Related Parties - Net Buyback of Capital Stock Proceeds from Loans Additional Paid in Capital from Minority shareholders of subsidiaries Net cash Used in Financing Activities NET INCREASE IN CASH AND AND CASH EQUIVALENT
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
5
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
1. Umum
1.
General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Jaya Real Property Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah dengan akta No. 14 dari notaris yang sama pada tanggal 6 Desember 1979. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/498/24 tanggal 22 Desember 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 23 tanggal 18 Maret 1980, Tambahan No. 148. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 03 tanggal 1 Juni 2010 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan sehubungan dengan penambahan kegiatan usaha Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-40349.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 16 Agustus 2010.
1.a. Establishment of the Company PT Jaya Real Property Tbk (the Company) was established under Domestic Investment Law on May 25, 1979, based on the notarial deed No. 36 of Hobropoerwanto, S.H., a notary in Jakarta, as amended with notarial deed No. 14 of the same notary, on December 6, 1979. The deed of establishment was approved by the Minister of Law of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A. 5/498/24 dated December 22, 1979. The deed of establishment was published in State Gazette No. 23 dated March 18, 1980, Supplement No. 148. The Company's Articles of Association has been amended several times, most recently was covered under notarial deed No. 03 dated June 1, 2010 of Aulia Taufani, S.H., being the substitute notary of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, concerning the purposes, objectives and activities relating to additional corporate business. The latest amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU40349.AH.01.02.Tahun 2010 dated August 16, 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota (urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui perusahaan anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan terutama adalah pembangunan perumahan di daerah Selatan Jakarta, pengelolaan usaha properti dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya.
The Company's scope of activities relates to urban development include development residential and industry area, build infrastructure and public facility, provide supporting services, direct or indirect investments through subsidiaries or joint with other parties. The Company is currently engaged in developing residential areas in Southern Jakarta, managing commercial properties and providing supporting services.
Kantor Perusahaan terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227, Banten, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980.
The office of the Company is located at CBD Emerald Block CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang – 15227, Banten, Indonesia. The Company started its commercial operation in 1980.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 2 Juni 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S-1008/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana 35.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (angka penuh) per saham kepada masyarakat melalui pasar modal dengan harga Rp 5.200 (angka penuh) per saham. Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Juni 1994. Bersamaan dengan pencatatan sahamsaham tersebut, seluruh saham milik pemegang saham lama sejumlah 200.000.000 saham juga turut dicatatkan (Company Listing), sehingga pada tanggal tersebut seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 235.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
1.b. Public Offering of the Company's Shares On June 2, 1994, the Company was notified by the Chairman of Capital Market Supervisory Board (Bapepam) in its Decree No. S-1008/PM/1994 to implement the initial public offering of its 35,000,000 ordinary shares with par value of Rp 1,000 (full amount), the shares were offered to public through capital market at price of Rp 5,200 (full amount) per share. The shares were listed at the Jakarta Stock Exchange on June 29, 1994. Concurrently, with the listing of those shares, the remaining 200,000,000 shares held by the existing shareholders were also listed (Company Listing), therefore since the date of listing, the entire shares of the Company or equivalent to 235,000,000 shares had been effectively listed at the Jakarta Stock Exchange.
D1/April 25, 2011
6
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 42 tanggal 8 Mei 1996, dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp 500 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-7844. HT.01.04.TH.96 tanggal 20 Juni 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No 32 tanggal 22 April 1997, Tambahan No. 1559. Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta meningkat dari 235.000.000 saham menjadi 470.000.000 saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 42 dated May 8, 1996 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to initiate stock split on the par value of share, previously from of Rp 1,000 (full amount) per share to become Rp 500 (full amount) per share. The stock split action on the par value of shares was approved by the Minister of Law in his decree No. C-2-7844.HT.01.04.TH.96 dated June 20, 1996 and was published in State Gazette No. 32 dated April 22, 1997, Supplement No. 1559. Consequently, the numbers of outstanding shares of the Company being listed at the Jakarta Stock Exchange was increased from 235,000,000 shares to 470,000,000 shares.
Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan dari Direksi PT Bursa Efek Jakarta melalui Surat No. S-1219/BEJ-PSJ/09-2005, untuk melakukan pencatatan saham konversi obligasi Perusahaaan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 80.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp 500 (angka penuh) per saham, dan harga konversi Rp 1.900 (angka penuh) per saham. Pada tanggal 6 Oktober 2005, semua saham dari konversi obligasi Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta, dengan demikian efektif sejak tanggal tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta menjadi 550.000.000 saham.
On September 30, 2005, the Company had granted approval from the Directors of Jakarta Stock Exchange through Letter No. S-1219/BEJ-PSJ/09-2005, to execute share listing from the conversion of the Company’s bonds without preemptive rights amounted to 80,000,000 shares, at par value of Rp 500 (full amount) per share, and at conversion price of Rp 1,900 (full amount) per share. On October 6, 2005, all shares resulting from bonds conversion were listed at the Jakarta Stock Exchange, effectively since the respective date, all of the Company’s shares being listed at the Jakarta Stock Exchange had become 550,000,000 shares.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta No. 74 tanggal 11 Mei 2006 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (angka penuh) per saham menjadi Rp 100 (angka penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal saham ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19894.HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006. Pemecahan saham tersebut dilaksanakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Adimitra Transferindo, dengan tanggal pencatatan 16 Agustus 2006 dan tanggal distribusi 22 Agustus 2006. Efektif sejak tanggal pencatatan tersebut, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) meningkat dari 550.000.000 saham menjadi 2.750.000.000 saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders as stated on the notarial deed No. 74 dated May 11, 2006 of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the shareholders had agreed to initiate stock split on the par value of share, previously from Rp 500 (full amount) per share to become Rp 100 (full amount) per share. The stock split action on the par value of shares had been reported to and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights in his decree No. C19894.HT.01.04.TH. 2006 dated July 7, 2006. The stock split was executed by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and PT Adimitra Transferindo, with date of recording was on August 16, 2006 and date of distribution on August 22, 2006. Effectively, as of the date of recording, all of the Company’s ordinary shares being listed at Indonesia Stock Exchange (formerly the Jakarta Stock Exchange) had been increased from 550,000,000 shares to 2,750,000,000 shares.
1.c. Struktur Perusahaan Anak Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham perusahaan-perusahaan anak dan/atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan anak sebagai berikut:
1.c. The Structure of Subsidiaries The Company owns directly and indirectly more than 50% of subsidiaries shares and/or owns controlling interest upon the consolidated subsidiaries follows:
D1/April 25, 2011
7
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan Anak/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha Utama/ Primary Activities
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Lokasi Domisili/ Domicile
Tahun Persentase Pendirian/ Kepemilikan Year of (Langsung dan Establishment Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership (Direct and Indirect) %
Pembangungan dan Jasa /Development and Services Pembangungan dan Jasa PT Primainti Permata /Development and Services Pembangungan dan Jasa PT Jaya Mitra Sarana /Development and Services PT Jaya Gardenpolis dan perusahaan Real Estat/ anak/and subsidiaries: Real Estate PT Rifi Permata Perdagangan Umum dan Jasa Konstruksi/ General Trading and Construction Services PT Intigraha Citrasejahtera Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate PT Sinarmulia Binapersada Perdagangan Umum dan Jasa Konstruksi/ General Trading and Construction Services PT Shinta Tangerang Abadi Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate PT Alamanda Permata Real Estat/ Real Estate PT Loji Elok Real Estat/ Real Estate PT Sanggar Idaman Real Estat/ Real Estate PT Sanggar Rejeki Jasa Konstruksi dan Usaha Gedung/Construction Services and Building Management PT Sanggar Kejora Real Estat/ Real Estate PT Anugerah Tangerang Indah Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate PT Anugerah Melosia Indah Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate PT Delta Cendana Citrapersada Perdagangan Umum dan Real Estat/ General Trading and Real Estate PT Anugerah Tangerang Abadi Perdagangan Umum dan Real Estat/General Trading and Real Estate PT Shinta Pratiwi Dinamika Perdagangan Umum dan Jasa Transportasi/ General Trading and Transportation Services PT Tomang Karya Pratama Perdagangan Umum dan Jasa Kontruksi/ General Trading and Construction Services PT Jaya Sarana Pratama
D1/April 25, 2011
Jumlah Aset/ Total Assets
2010 Rp
2009 Rp
Jakarta
2009
60.00
104,228,884
17.493.592
Jakarta
2009
99,998
41,120,737
--
Tangerang
2009
50,00
11,039,557
--
Tangerang
1994
83.86
416,695,850
430,756,114
Tangerang
1986
100.00
300,000
300,000
Tangerang
1994
100.00
250,000
250,000
Tangerang
1990
100.00
140,000
140,000
Tangerang
1992
100.00
40,000
40,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1986
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1988
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1992
100.00
25,000
25,000
Jakarta
1992
100.00
25,000
25,000
Tangerang
1993
100.00
20,000
20,000
Tangerang
1992
100.00
20,000
20,000
Tangerang
1986
100.00
20,000
20,000
Tangerang
1987
100.00
10,000
10,000
8
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 seluruh perusahaan anak di atas belum memulai operasi komersialnya, kecuali PT Jaya Gardenpolis (JGP), dan PT Jaya Mitra Sarana (JMS) masing-masing merupakan perusahaan anak, yang memulai kegiatan usahanya pada tahun 1996 dan 2010.
As of December 31, 2010 all of the above subsidiaries have not commenced their commercial operations, except for PT Jaya Gardenpolis (JGP) and PT Jaya Mitra Sarana (JMS), subsidiaries, which started its commercial operation in 1996 and 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 17 Nopember 2000, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan penyertaan sahamnya pada JGP dari 70% menjadi 83,86% melalui konversi uang muka untuk pemesanan saham sebesar Rp 190.000.000 yang telah disetor seluruhnya oleh Perusahaan pada tahun 1999. Selisih antara biaya perolehan/hasil penjualan aset bersih JGP dan perusahaan anak yang diperoleh/dialihkan dengan nilai buku bersih dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasian, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38, mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders held on November 17, 2000, the Shareholders had agreed to increase the Company's ownership in JGP from 70% to 83.86% through the conversion of the Company's deposits for stock subscription amounting to Rp 190,000,000 which had been fully paid by the Company in 1999. The differences between the costs/proceeds of net assets of JGP and its subsidiaries which is obtained/transferred with net book values recorded as "Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control" under the Shareholders' Equity section of the consolidated balance sheets, in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 38, “Accounting for Restructuring of Companies under Common Control".
PT Jaya Sarana Pratama (JSP) didirikan berdasarkan akta No. 168 tanggal 18 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-34105.AH.01.01-Tahun 2009 pada tanggal 31 Agustus 2009.
PT Jaya Sarana Pratama (JSP) was established by deed No. 168 dated June 18, 2009 of Aulia Taufani, SH, being the subtiitute Sutjipto, SH, notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-34105.AH.01.01-Tahun 2009 dated August 31, 2009.
Perusahaan memiliki 10.500 saham atau sebesar Rp 10.500.000 yang merupakan 60% kepemilikan Perusahaan pada JSP. JSP bergerak dalam bidang usaha pembangunan konstruksi gedung dan infrastruktur jalan tol.
The Company owns 10,500 shares or Rp 10,500,000 which represents 60% ownership in the JSP. JSP is engaged in the building construction business and highways infrastructure.
JMS didirikan berdasarkan akta No. 10 tanggal 18 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Anggrahini Dewi, S.H., sebagai pengganti Aloysius M. Jasin, S.H., notaris di Tangerang. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-01507.AH.01.01.Tahun 2010 pada tanggal 12 Januari 2010.
JMS was established by deed No. 10 dated November 18, 2009 of Anggrahini Dewi, SH, being the subtiitute Aloysius M Jasin, SH, notary in Tangerang. The deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-01507.AH.01.01-Tahun 2010 dated January 12, 2010.
Perusahaan memiliki 4.000 saham atau sebesar Rp 4.000.000 yang merupakan 50% kepemilikan Perusahaan pada JMS. JMS bergerak dalam bidang usaha pembangunan dan jasa.
The Company owns 4,000 shares or Rp 4,000,000 which represents 50% ownership in the JMS. JMS is engaged in the building development and service.
PP didirikan berdasarkan akta No. 15 tanggal 24 September 2008 dan akta Perubahan No. 14 tanggal 29 September 2009 yang dibuat dihadapan Masruroh, S.H., notaris di Tangerang. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-51804.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 27 Oktober 2009.
PP was established by deed No. 15 dated September 24, 2008 and addendum No 14 dated September 29, 2009 of Masruroh, SH, notary in Tangerang. The deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-51804.AH.01.01.Tahun 2009 dated October 27, 2009.
D1/April 25, 2011
9
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 21 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Aloysius Maria Jasin, S.H., Notaris di Tangerang, dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-56986.AH.01.02 Tahun 2010, Perusahaan dan JGP, perusahaan anak, memiliki masingmasing 31.098 dan 2 saham atau sebesar Rp 31.098.000 dan Rp 2.000 yang merupakan 99,99% dan 0,01% kepemilikan Perusahaan pada PP. PP bergerak dalam bidang usaha pengembangan kota (urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan.
Based on deed No 56 dated October 21, 2010 of Aloysius Maria Jasin, S.H., notary in Tangerang, and has been approved by the Ministry of Law and Human Rights Nomor: AHU-56986.AH.01.02 Tahun 2010. Firm and JGP, as subsidiary, owns 31,908 and 2 shares or Rp 31,098,000 and Rp. 2,000 which is represents 99.99% and 0.01% ownership in PP. PP is engaged in city development (urban development) which includes residential development.
1.d. Board of Commissioners, Board of Directors and Employees The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2010 and 2009, according to the Annual General Meeting of the Shareholders as stated on deed No. 3 dated June 1, 2010 and as stated on deed No. 52 dated June 4, 2009 from Aulia Taufani, S.H., a subtitute of Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, are described as follows:
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam akta No. 3 tanggal 1 Juni 2010 dan akta No. 52 tanggal 4 Juni 2009 di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
2010
2009
Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman Drs. Haji Slamet Budisukrisno (Komisaris Independen/ Independent Commissioner) Ir. Aryanto Cahjadi (Komisaris Independen/ Independent Commissioner)
Ir. Ciputra Ir. Hiskak Secakusuma, MM Ir. Soekrisman Drs. Haji Slamet Budisukrisno (Komisaris Independen/ Independent Commissioner) Ir. Aryanto Cahjadi (Komisaris Independen/ Independent Commissioner)
Trisna Muliadi Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. Edmund E. Sutisna
Trisna Muliadi Ir. Yohannes Henky Wijaya, MM Ir. Yauw Diaz Moreno Ir. Gatot Setyo Waluyo Ir. Edmund E Sutisna
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
Jumlah gaji dan tunjangan komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 7.465.222 dan Rp 7.104.471 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
Total remuneration paid to commissioners and directors were Rp 7,465,222 and Rp 7,104,471 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (not audited).
Perusahaan dan perusahaan anak memiliki sejumlah 421 dan 506 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
The Company and subsidiaries had 421 and 506 employees as of December 31, 2010 and 2009, respectively (not audited).
D1/April 25, 2011
10
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
2.
Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Real Estat.
2.a. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements These consolidated financial statements are prepared in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, which consist of, among others, Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) established by the Indonesian Institute of Accountants, Capital Market Supervisory Board (Bapepam) regulations and guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements for Public Listed Company engaged in Real Estate Industry.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is historical cost method, except for certain account which is based on other measurement as disclosed in the policy of those respective accounts. The financial statements are prepared using accrual method, except for statements of cash flows.
Neraca konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified basis) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 44, mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat".
The consolidated balance sheets are presented on an unclassified basis in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 44 regarding “Accounting for Real Estate Activities”.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of these financial statements is Indonesian Rupiah (Rp).
2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.
2.b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries as presented in Note 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan usaha sebagai satu kesatuan.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of entity concept. All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated to reflect the financial position and result of operations as a whole.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.
Adjustment can be applied in subsidiaries’ financial statements in order to comply the accounting policies used with the Company’s accounting policies.
2.c. Investasi Saham Investasi saham di mana Perusahaan dan/atau perusahaan anak mempunyai kepemilikan saham sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dicatat pada biaya perolehan, disesuikaan dengan bagian Perusahaan atau perusahaan anak atas laba atau rugi bersih dari perusahaan penerima investasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima.
2.c. Investments in Shares Investments in shares of stock wherein the Company and/or subsidiaries had ownership interest of 20% to 50% are accounted for using the equity method. Under this method, investments are stated at acquisition cost, adjusted for the Company or subsidiaries’ shares in net earnings or losses of the investee since acquisition date and deducted by dividends received.
D1/April 25, 2011
11
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Dengan menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin untuk membayar kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba melebihi bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.
Under the equity method, if an investor’s share of losses in an associated company equals to or exceeds the carrying amount of the investment, the investment will be reported at zero value. Additional losses will be recognized by crediting liabilities account only if the investor has guaranteed to pay the associate’s liabilities. If the associate subsequently reports profits, the investor will only recognize income after its portion or profits exceeds the share of unrecognized net losses.
2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.
2.d. Cash Equivalent Cash equivalent consist of time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the time of their placement and not pledged as collateral.
2.e. Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang berlaku prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan Catatan 30 mengenai Instrumen Keuangan: Informasi Risiko Keuangan. Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
2.e. Financial Instrument The Company applies PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure” and PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which is effective prospectively for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010. As the impact of applying PSAK are the additional disclosures in the Company's accounting policies and Note 30 regarding Financial Instruments: Financial Risk Information. The Company classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi(ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Financial assets are classified into one of the following four categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-tomaturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Company’s purpose of financial assets’ acquisition.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Management determined the financial assets’ classification at its initial acquisition.
(i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) are financial assets for trading. Assets are classified as FVTPL when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya
(ii) Loans and Receivable Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at
D1/April 25, 2011
12
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
amortized cost using the effective interest rate method.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
(iii) Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, held-to-maturity investments are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(iv) Available for Sale Financial Assets Financial assets available for sale (AFS) are nonderivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs or changes in interest rates, foreign exchange, or financial assets that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity or fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at statement of changes in equity, except for impairment loss and income or loss from foreign exchange until the financial assets is derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of income. Interest income is calculated using the effective interest rate method, and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as available for sale financial assets, are recognized in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
On December 31, 2010, the Company has no financial assets measured at fair value through income statement and investments held to maturity.
D1/April 25, 2011
a) Investments which at initial recognition, were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) Investments that are designated as available for sale; and c) Investments that meet the definition of loans and receivables.
13
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Aset keuangan meliputi aset keuangan tersedia untuk dijual dan piutang–piutang yang dimiliki Perusahaan dan perusahaan anak.
Financial assets include financial assets available for sale and accounts receivable owned by the Company and the subsidiaries.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, these adverse events have an impact on the estimated future cash flows which could be reliably estimated.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be an objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: • significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or • default or delinquency in interest or principal payments; or • it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat dilhat dari pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables can be seen from the Company’s experience of collecting payments in the past, increasing delays in receiving payments due from the average credit period, and also the observation of changes in national or local economic conditions that correlable with the failure of payment on the receivables.
D1/April 25, 2011
14
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment loss is the difference between the financial asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows which discounted by using the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
When an available for sale financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortised cost before the recognition of impairment losses.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset
Derecognition of Financial Assets The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when the Company transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for
D1/April 25, 2011
15
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai Kewajiban atau Ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Classification as Debt or Equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity Instruments An equity instrument is any contract that provides a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Reacquisition of the Company’s previously issued stock is accounted using the cost method. Treasury stock is recorded at acquisition cost and presented as a deduction from the capital stock account.
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost. (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
On December 31, 2010, the Company has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.
(ii) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
D1/April 25, 2011
(ii) Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.
16
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Tidak ada kewajiban keuangan yang diklasifikasi untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan pinjaman.
There are no financial liabilities classified as trading. Financial liabilities measured at amortized cost, among others, trade payables, other payables, accrued expenses and loans.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.
Fair Value Determination The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at balance sheet date.
Investasi pada efek ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.
Investments in equty instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value can not be reliably measured, shall be measured at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. The Company uses discounted cashflows with assumptions based on market conditions existing at balance sheet date to determine the fair value of other financial instruments.
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Derecognition of Financial Liabilities The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or expired.
2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan perusahaan anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No.7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
2.f. Transaction with Related Parties
2.g. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan Persediaan terutama terdiri dari tanah dalam pematangan, unit bangunan (rumah hunian, rumah kantor/toko) dan unit bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode ratarata (average method). Biaya perolehan atas tanah dalam pematangan termasuk biaya pengembangan dan pematangan tanah, serta kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman bank dan fasilitas pinjaman lainnya yang diperoleh untuk membiayai pembangunan proyek dan pembelian, pengembangan serta pematangan tanah hingga tahap penyelesaian. Biaya perolehan atas unit bangunan terdiri dari biaya aktual konstruksi.
2.g. Inventories and Land for Development Inventories of land, residential houses and shop houses under construction and completed residential houses and office house/shop houses are carried at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined using the average method. Expenditures relating to land development and improvement including interests and foreign exchange losses on loans obtained from banks, and other financing facilities to finance the acquisition, development and improvement of the land incurred prior to the completion stage are capitalized as part of the land cost. Acquisition costs for building units are comprised of actual construction costs.
Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan perusahaanperusahaan anak untuk pengembangan di masa yang akan datang, disajikan sebagai “Tanah untuk Pengembangan” di bagian aset di neraca konsolidasian. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan diklasifikasikan sebagai persediaan atau aset tetap, mana yang lebih sesuai.
Land for future development which is owned by the Company and subsidiaries is classified as “Land for Development” in assets section of the consolidated balance sheet. Upon the commencement of development and construction of infrastructure the carrying costs of land will be transferred to the respective inventory accounts or property and equipment, whichever is appropriate.
D1/April 25, 2011
The Company and its subsidiaries conduct transactions with related parties as defined in SFAS No. 7 “Disclosure on the Related Parties”.
17
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Selisih lebih nilai tercatat persediaan atas estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable value) diakui sebagai “Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The excess of carrying value of inventories over their estimated recoverable value is recognized as “Provision for Decline in Value of Inventories” in the consolidated statements of income.
2.h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized proportionally according to each benefit period by using straight-line method.
2.i. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduaduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
2.i. Investment Property Investment property owned or held under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.
Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 8 sampai dengan 20 tahun. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Depreciation of buildings and improvements is computed using the straight-line method (straight-line method) over the estimated useful lives of 8 to 20 years. Land is stated at cost and not amortized.
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi.
Property investments are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Maintenance and repair costs are charged to the income statement as incurred, while renewals and betterments are capitalized.
2.j. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggung jawabkan dengan menggunakan model biaya setelah pengakuan awal dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008, saldo akun selisih penilaian kembali aset tetap yang dibukukan sebelum tahun 2008 telah direklasifikasi ke saldo laba.
2.j. Fixed Assets Fixed assets, after initial recognition are accounted by using cost model after initial recognition and carried at cost less their accumulated depreciation and impairment losses. Under the implementation of SFAS 16 (Revised 2007) “Fixed Assets” which commence effectively since January 1, 2008, the amount of fixed assets revaluation reserve account recorded before 2008 was reclassified to retained earnings.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Kantor Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan
20 8 - 20 3-5 3-5
Office Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Land are stated at cost and not amortized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statements of operations as incurred,
D1/April 25, 2011
18
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
penambahan daIam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of income for the year.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Asset under construction are stated at acquisition cost and presented as a part of property and equipment, the accumulated cost will be reclassified to the respective asset when completed and ready for its intended use.
2.k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Jumlah nilai aset yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”.
2.k. Impairment of Non Financial Assets Value Recoverable of assets value shall be estimated whenever events and changes of circumstances indicate the carrying value may not be recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the statements of income, in accordance to SFAS No. 48, “Accounting for Impairment of Assets”.
2.l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui sesuai metode yang dinyatakan dalam PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” sebagai berikut:
2.l. Revenues and Expenses Recognition The revenue from the sale of real estate are recognized in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 44 “Accounting for Real Estate Activities” as follows: 1. Revenue from sale of residential house and shophouses and similar building with land thereon is recognized using the full accrual method if all of the following criteria are met: a. A sale is consummated; b. The selling price is collectible; c. The seller’s receivable is not subject to future subordination to a first mortgage on the property; and d. The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
1.
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) bila memenuhi semua kriteria berikut: a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak Iagi berkewajiban secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
2.
Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) bila memenuhi semua kriteria berikut : a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk
D1/April 25, 2011
19
2.
Revenue from sale of land exclude building which do not need any customer involvement to construct is recognized using the full accrual method if all of the following criteria are met: a.
b. c.
d.
The payments received from the buyer have reached 20% of the agreed selling price and this amount is non-refundable; The selling price is collectible; The seller’s receivable is not subject to future subordination to a first mortgage on the property; The land development process is completed, thus, the seller has no further obligations paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
menyelesaikan kavling tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan; dan Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
associated to the land lot sold, to construct facilities as agreed or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer; and e.
The sale only involves land lot, without any involvement of the seller in the construction of the buildings on the lots sold
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
If a certain real estate sale fails to meet all of the above conditions, revenue recognition is deferred and the sale is recognized using the deposit method until all of the conditions of full accrual method are fulfilled.
Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan realisasi biaya perolehan tanah ditambah taksiran beban lain untuk pengembangan dan pembangunan prasarana penunjang. Beban pokok penjualan unit bangunan ditentukan berdasarkan seluruh biaya aktual pengerjaan yang terjadi dan biaya untuk menyelesaikan pengerjaan. Taksiran biaya disajikan sebagai “Taksiran Biaya untuk Pembangunan” dalam akun “Beban yang Masih Harus Dibayar”. Selisih antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pembangunan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” tahun berjalan.
The cost of the land sold is determined on the basis of the realization cost of the land added by other estimated expenditures for development and construction of supporting infrastructure. The cost of building units sold represents all of actual construction cost incurred and the cost to complete the work. The estimated costs are presented as “Estimated Cost for Development” as part of ”Accrued Expenses” account. The difference between the estimated cost and the actual development cost incurred is charged to the current “Cost of Sales”.
Penghasilan sewa diakui sesuai dengan masanya. Sewa yang diterima dimuka disajikan sebagai “Penghasilan Sewa Ditangguhkan” dan diakui sebagai penghasilan secara proporsional sesuai dengan masanya.
Rental income is recognized as revenue based on their respective rental periods. Rents received in advance are classified as “Unearned Rent Income” and realized as income proportionally with the terms of the rental agreement.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
2.m. Biaya Pinjaman Bunga dan beban keuangan lainnya yang timbul dari pinjaman yang diperoleh untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah dan serta pembangunan bangunan dikapitalisasi ke persediaan dan tanah untuk pengembangan, yang mana lebih sesuai. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi terdiri dari beban bunga, beban bank, selisih kurs yang terjadi sehubungan dengan perolehan pinjaman tersebut.
2.m. Borrowing Costs Interest and other financing charges incurred on loans and debt obtained to finance the acquisition and the development of land are capitalized to inventories and land for development, where appropriate. Borrowing costs which are capitalized consist of interest expense, bank charges, fluctuation in exchange rate associated with the loan obtained.
Besarnya biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam suatu periode ditentukan berdasarkan tingkat kapitalisasi dikalikan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk perolehan, pematangan dan pembangunan tahun berjalan.
The amount of borrowing costs capitalized for a certain period is determined on the basis of percentage of capitalization rate multiplied by the amount used to finance the current year acquisition, development and construction.
Kapitalisasi dihentikan pada saat seluruh aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dan pengembangan tanah selesai dan aktiva siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Capitalization of borrowing costs ceases when all activities related to land acquisition and development are substantially completed and the qualifying property is ready for its intended use.
D1/April 25, 2011
20
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
2.n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah wesel ekspor dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
2.n. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing rates of exchange published by Bank Indonesia at such date.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs rata-rata wesel ekspor Bank Indonesia yang digunakan masingmasing sebesar Rp 8.991 (angka penuh) dan Rp 9.400 (angka penuh) untuk USD 1. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
As of December 31, 2010 and 2009, middle rates of Bank Indonesia export draft used were Rp 8,991 (full amount) and Rp 9,400 (full amount) to USD 1, respectively. The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to current year consolidated statements of income.
2.o. Pajak Penghasilan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
2.o. Income Tax Income which is readily charged with final income tax, its expense is recognized proportionally with accounting revenue in current year. The difference in carrying amount of assets and liabilities base relates to final income tax with its tax base is not recognized as deferred tax asset or liability.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Current tax is recognized based on taxable income for the year.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa manfaat pajak tersebut dapat terealisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized based on temporary difference between assets and liabilities for commercial and tax purposes to each reporting date. Future tax benefit, for example carryforward in tax loss, is recognized as long as its benefit can be possibly realized.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca yang digunakan pada periode ketika aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan.
Deferred tax assets and liabilities measured by using tax rates applied or substantially effective applied at balance sheets date for the period when assets recovered or liabilities settled.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan perusahaan anak mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan.
Changes in tax liabilities are recorded when Tax Assessment Notice (SKP) is received, or in case the Company and subsidiaries submit objections, it is when the result of the objections is determined.
2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
D1/April 25, 2011
21
2.p. Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control The restructuring transactions with entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, does not represent changes of ownership in terms of economic substance, should not result in gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Since restructuring transactions with entities under common control do not result in changes in term of economic substance of ownership in transferred assets, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) should be recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
The difference between transfer price and book value does not represent goodwill. Such difference is recorded under the account of “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” and presented as a component of stockholders’ equity.
2.q. Modal Saham Diperoleh Kembali Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian ekuitas dalam neraca. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham diperoleh kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor.
2.q. Treasury Stock Treasury stock is recorded at its acquisition cost and presented as a deduction from capital stock under stockholders’ equity section of balance sheets. The excess of proceed from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.
2.r. Imbalan Kerja Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup. Perusahaan mengakui kewajiban atas kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dengan imbalan pasti yang tersedia dalam program dana pensiun imbalan pasti sebagai imbalan kerja tanpa pendanaan.
2.s. Employee Benefits The Company organizes defined benefits pension plan which is administered by Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup (a pension fund entity). The Company recognizes liability upon the lesser amount of post employment benefits based on the Labor Law against the defined benefits plan provided by the pension plan as unfunded employee benefits.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Short-term employee benefit is recognized at undiscounted amount when employee has rendered his/her service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika karyawan telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post employment benefit is recognized at discounted amount when the employee has rendered his/her service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, the benefit must be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefit is recognized when, and only when, the Company is committed to either: (a) terminate the employment of an employee or group of employees before the normal retirement date; (b) provide termination benefits as a result of an offer made for voluntary resignation.
D1/April 25, 2011
22
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
2.s. Informasi Segmen Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan intern, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda (distinguishable components).
2.s. Segment Information According to the structure of the Company’s organization and management and internal reporting system, the primary financial information of segment report is presented based on its business segment wherein risk and benefits is mainly affected by distinguishable components.
Segmen usaha Perusahaan terdiri dari penjualan tanah dan bangunan serta sewa dan jasa pelayanan lainnya. Segmen penjualan tanah dan bangunan meliputi usaha-usaha bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, dan pembangunan sarana dan prasarananya. Segmen sewa dan jasa pelayanan lainnya meliputi usahausaha penyewaan pusat perbelanjaan dan bidang pengelolaan kota dan air.
The Company’s business segment consists of sales of land lot and building, and leased buildings and other maintenance services. Sales of land lot and houses segment comprises, among other, activities in real estate, urban development, land acquisition and clearing, land development and excavation, infrastructure development. Leased buildings and other maintenance services segment comprises, among others, activities of shopping mall building leases and water and community services.
Pelaporan segmen sekunder yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan perusahaan anak berada di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Secondary segment reporting based on geographical location of business is not presented since the activities of the Company and subsidiaries are located in Jakarta and Tangerang.
2.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual (laba setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham diperoleh kembali).
2.t. Earnings per Share Basic earnings per share are calculated by dividing net income (after tax profit deducted by dividend for preference stock) attributable to ordinary shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the respective year (less treasury stock).
2.u. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
2.u. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles require management to make estimations and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities and disclosures for contingent assets and liabilities as at the reporting date of the consolidated financial statements as well as the amounts of revenue and expenses during the reporting period.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
D1/April 25, 2011
23
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
3. Kas dan Setara Kas
3. 2010 Rp
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Bank Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICB BumiputeraTbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (di bawah Rp 200.000) Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk Sub Jumlah Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DKI PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BRI Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICB BumiputeraTbk PT Bank DBS Indonesia Jumlah
Deposito Berjangka: Tingkat Bunga Jangka Waktu
D1/April 25, 2011
Cash and and Cash Equivalent
2009 Rp
1,380,843 89,910 1,470,753
1,001,414 97,176 1,098,590
13,845,693 7,505,186 3,776,035 3,502,162 2,651,142 2,053,713 1,923,319 1,019,742 5,653,241 356,894 343,607 285,918
8,036,739 2,725,520 3,573,135 3,311,435 906,278 3,695,002 1,514,019 3,038,192 10,782,766 517,692 275,702 1,028,401
128,989 43,045,641
715,177 40,120,058
277,228,470 80,000,000 75,000,000 71,000,000 65,000,000 39,000,000 38,000,000 35,000,000 15,000,000 12,500,000 3,000,000 2,809,535
110,841,890 -72,000,000 -5,000,000 8,000,000 2,000,000 ---2,000,000 --
---713,538,005
10,000,000 5,000,000 2,000,000 216,841,890
758,054,399
258,060,538
7%- 8,75% 1 bulan/Month
8%-13% 1 bulan/Month
24
Cash on Hand Rupiah US Dollar Cash in Banks Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia Others (each below Rp 200,000) US Dollar PT Bank Permata Tbk Sub Total Time Deposits Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DKI PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank BRI Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank DBS Indonesia Total
Time Deposits: Interest Rate Maturirty
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
4. Investasi Saham
4. Jenis Usaha/ Nature of Business
Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya
PT Jaya City Development PT Mitra Kerta Raharja PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari Tersedia untuk Dijual Diukur pada Biaya Perolehan : PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Penyewaan dan Pengelolaan/ Rental and Estate Management Pengembangan Kawasan/ Area Development Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways Boga dan Perdagangan/ Culinary and Trading
Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways Pengelolaan Gedung/ Building Management
Jumlah Saham yang Dimiliki/ Number of Shares Owned
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
2010 Biaya Perolehan/ Cost of Acquisition
(%)
Rp
Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas PT Sarana Pembangunan Jaya
PT Jaya City Development PT Mitra Kerta Raharja
Tersedia untuk Dijual Diukur pada Biaya Perolehan : PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia Sub - Jumlah Jumlah
Penyewaan dan Pengelolaan/ Rental and Estate Management Pengembangan Kawasan/ Area Development Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways
Konstruksi dan Jalan Tol/ Construction and Highways Pengelolaan Gedung/ Building Management
Akumulasi Penerimaan Dividen/ Dividend Received
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Rp
Rp Associated Companies Equity Method PT Sarana Pembangunan Jaya
600
25.00
600,000
--
5,760,790
--
6,360,790
900
30.00
900,000
--
(900,000)
--
-
PT Jaya City Development
1,780
26.97
2,136,000
--
(352,063)
--
1,783,937
PT Mitra Kerta Raharja
15,000,000
49,00
15,000,000
--
(755,873)
--
14,244,127
PT Jakarta Marga Jaya
400
20,00
400,000 19,036,000
---
(143,299) 3,609,555
---
256,701 22,645,555
PT Jaya Pangan Lestari
3,750
0.83
250
1.00
Sub - Jumlah Jumlah
Jenis Usaha/ Nature of Business
Penambahan Akumulasi Penyertaan Bagian Laba Saham/ (Rugi) Addition Bersih/ of Shares Accumulated Equity in Net Earning (Loss) Rp Rp
Investment in Shares
Jumlah Saham yang Dimiliki/ Number of Shares Owned
3,625,617
--
--
--
500
--
--
--
500
3,626,117 22,662,117
---
-3,609,555
---
3,626,117 26,271,672
Penambahan Akumulasi Penyertaan Bagian Laba Saham/ (Rugi) Addition Bersih/ of Shares Accumulated Equity in Net Earning (Loss) Rp Rp
Akumulasi Penerimaan Dividen/ Dividend Received
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Rp
Rp
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
2009 Biaya Perolehan/ Cost of Acquisition
(%)
Rp
3,625,617
Available for Sell Measured at Cost PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia Sub - Total Total
Associated Companies Equity Method PT Sarana Pembangunan Jaya 600
25.00
600,000
--
3,519,895
--
4,119,895
900
30.00
900,000
--
(900,000)
--
-
PT Jaya City Development
1,780
26.97
2,136,000
--
(81,890)
--
2,054,110
PT Mitra Kerta Raharja
3,636,000
--
2,538,005
--
6,174,005
3,750
0.83
250
1.00
3,625,617
--
--
--
3,625,617
500
--
--
--
500
3,626,117 7,262,117
---
-2,538,005
---
3,626,117 9,800,122
Available for Sell measured at cost PT Bintaro Serpong Damai PT Sumber Jaya Kelola Indonesia Sub - Total Total
PT Sarana Pembangunan Jaya (SPJ) SPJ didirikan berdasarkan akta No. 2 tanggal 3 September 2005 yang dibuat dihadapan Wahyu Nurani, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan memiliki 600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (angka penuh) per saham yang merupakan 92,31% kepemilikan Perusahaan di SPJ.
PT Sarana Pembangunan Jaya (SPJ) SPJ was established under the notarial deed No. 2 dated September 3, 2005, which was made in presence of Wahyu Nurani, S.H., a notary in Jakarta. The Company owns 600 shares with par value Rp 1,000,000 (full amount) per share which represents ownership of 92.31% in SPJ.
Berdasarkan akta No. 1 tanggal 11 Januari 2006 yang dibuat dihadapan Wahyu Nurani, SH, Notaris di Kabupaten Tangerang, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham baru sejumlah 1.750 saham yang diambil bagian masing-masing sebesar 960 saham oleh PT Pembangunan Jaya (PJ) dan 790 saham oleh Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ). Sehingga dengan
Based on the notarial deed No. 1 dated January 11, 2006, of notary Wahyu Nurani, S.H., Notary in Tangerang Regency, the Company’s shareholders approved the issuance of new shares amounting to 1,750 shares consist of 960 shares by PT Pembangunan Jaya (PJ) and 790 shares by Yayasan Pendidikan Jaya (YPJ). Therefore with the inclusion of PJ and
D1/April 25, 2011
25
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
masuknya PJ dan YPJ sebagai pemegang saham baru pemilikan saham Perusahaan di SPJ terdilusi menjadi 25%.
YPJ as new shareholders, shares ownership of the SPJ was diluted to 25%.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham yang dituangkan dalam akta No. 1 tanggal 11 Januari 2006 dari Wahyu Nurani, S.H., notaris di Tangerang, para pemegang saham menyetujui perubahan nama SPJ dari PT Sarana Pendidikan Jaya menjadi PT Sarana Pembangunan Jaya serta perubahan kegiatan usaha SPJ yang sebelumnya bergerak di bidang pendidikan menjadi berusaha dalam bidang perdagangan, real estat, penyewaan dan penyediaan jasa pengelolaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-03976-HT.01.04.TH.2006 tanggal 14 Pebruari 2006.
Based on the Decision Statement of the Shareholders as stated on the notarial deed No. 1 dated January 11, 2006 of Wahyu Nurani, S.H., a notary in Tangerang Regency, the shareholders had agreed to alter the name of SPJ which was formerly known as PT Sarana Pendidikan Jaya into PT Sarana Pembangunan Jaya, as well as the amendment of the main business activities which was previously engaged in educational service and consultation, then amended to engage in commerce, real estate, rentals and to provide maintenance services. This amendment on the articles of association had been approved by the Minister of Law and Human Rights in his decree No. C03976-HT.01.04.TH.2006 dated February 14, 2006.
PT Jaya City Development (JCD) JCD merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan, PD Pasar Jaya dan PT Pembangunan Jaya, pihak hubungan istimewa, yang berusaha dalam bidang pengembangan kawasan. Perusahaan memiliki penyertaan sejumlah 900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (angka penuh) per saham yang merupakan 30% kepemilikan Perusahaan di JCD. PT Jaya City Development didirikan berdasarkan akta notaris Sutjipto,S.H. nomor 57 tanggal 12 Agustus 2005. Akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir oleh notaris Sutjipto,S.H., No.226 tanggal 25 Mei 2007 mengenai perubahan anggaran dasar. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2007 No.W7-06907 HT.01.01-TH.2007. Terakhir diubah melalui Akta No. 31 tanggal 19 Agustus 2010 yang dibuat di hadapan Aloysius M Jasin, SH, Notaris di Tangerang Selatan.
PT Jaya City Development (JCD) JCD is a joint venture engaged in area development which was formed by the Company, PD Pasar Jaya and PT Pembangunan Jaya, related parties. The Company has investment in shares of 900,000 shares with par value of Rp 1,000 (full amount) which represents 30% ownership in JCD. PT Jaya City Development was established based on the notarial deed No. 57 dated August 12, 2005. This deed had been amended several times, most recently by deed No. 226 dated May 25, 2007 of notary Sutjipto, S.H., concerning the amendment on article of association. The deed of amendment had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under letter No. W7-06907 HT.01.01 – TH.2007 dated June 21, 2007. This deed has been recently amended at August 19, 2010 No 31 of Aloysius M Jasin, SH, Notary in South Tangerang.
PT Mitra Kerta Raharja (MKR) MKR didirikan berdasarkan akta No. 14 tanggal 11 September 2007 yang dibuat dihadapan Yasmine Achmad Djawas, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-01866.AH.01.01-Tahun 2008 pada tanggal 15 Januari 2008. Berdasarkan Akta Notaris Aloysius M. Jasin,S.H. No. 33, No. 35 dan No. 36 masing-masing tanggal 11 September 2008, PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, memiliki 1.780 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (angka penuh) per saham yang merupakan 26,97% kepemilikan JGP di MKR yang dibeli dari pemilik sebelumnnya. MKR bergerak dalam bidang usaha Konstruksi dan Jalan Tol yang berkedudukan di Tangerang, Kabupaten Tangerang, Banten.
PT Mitra Kerta Raharja (MKR) MKR was established under the notarial deed No. 14 dated September 11, 2007, which was made in presence of Yasmine Achmad Djawas, S.H., a notary in Jakarta. The deed had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under letter No. AHU-01866.AH.01.01Tahun 2008 dated January 15, 2008. Based on deed No. 33, No.35 and No. 36 dated September 11, 2008 of notary Aloysius M. Jasin, S.H., PT Jaya Gardenpolis (JGP), subsidiary, own 1,780 shares with par value Rp 1,000,000 (full amount) per share which represents ownership 26.97% in MKR purchased from previously stockholder. MKR is in engaged in construction and maintenance of highways, its domicile is in Tangerang, Kabupaten Tangerang, Banten.
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) BSD bergerak dalam bidang usaha konstruksi dan pengelolaan jalan tol yang berkedudukan di Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) BSD is engaged in construction and maintenance of highways, its domicile is in Serpong, Tangerang Regency, Banten.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia (SJKI) SJKI didirikan untuk mengelola gedung perkantoran Gedung Permata dan Kemang Jaya Apartemen Taman.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia (SJKI) SJKI was established to provide building management services for office Permata Building and Kemang Jaya Taman Apartment.
D1/April 25, 2011
26
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan penyetoran kekurangan modal ditempatkan dalam SJKI sebesar Rp 250, sehingga pada tanggal 31 Desember 2008 keseluruhan jumlah modal disetor dan ditempatkan masing-masing sebesar Rp 500.
In 2008, the Company paid in SJKI’s capital amounting to Rp 250, as of December 31, 2008, the Company’s paid in SJKI’s capital is Rp 500, accordingly.
PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) JMJ didirikan berdasarkan akta No. 20 tanggal 1 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-26888.AH.01.01.Tahun 2009 pada tanggal 17 Juni 2009. Berdasarkan akta No. 07 tanggal 20 Mei 2010 yang dibuat Yurisa Martanti, S.H. Notaris di Jakarta, PT Jaya Sarana Pratama (JSP), perusahaan anak, memiliki 15.000.000 saham atau sebesar Rp 15.000.000 yang merupakan 49% kepemilikan Perusahaan pada JMJ. JMJ bergerak dalam bidang usaha pengusahaan jalan tol (lihat Catatan 7).
PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) JMJ was established based on deed No 20 dated Juny 1, 2009 of Aulia Taufani, being substitute Sutjipto, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by Ministry Law and Human Rights of Republic of Indonesia No.AHU.26888.AH.01.01.Tahun 2009 dated Juny 17, 2009. Based on deed No 7 dated May 20, 2010 of Yurisa Martanti, S.H, notary in Jakarta, PT Jaya Sarana Pratama (JSP) subsidiary has 15,000,000 shares or Rp 15,000,000 and representing 49% ownership of JMJ. JMJ is engage in the maintenance of highways (see Note 7).
PT Jaya Pangan Lestari (JPL) JPL didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 3 Mei 2010 yang dibuat dihadapan Eben Lumban Tobing, S.H., notaris di Tangerang. Akta tersebut telah mendapat pengesahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-26658.AH.01.01.Tahun 2010 pada tanggal 26 Mei 2010. Perusahaan memiliki 400 saham atau sebesar Rp 400.000 yang merupakan 20% kepemilikan Perusahaan pada JPL. JPL bergerak dalam bidang usaha boga dan perdagangan umum.
PT Jaya Pangan Lestari (JPL) JPL was established based on deed No. 1 dated May 3, 2010 of Eben Luban Tobing, S.H., notary in Tangerang. The deed has been approved by Ministry Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-26658.AH.01.01.Tahun 2010 dated May 26, 1010. Company owned 400 amount of shares or Rp 400,000 which represent 20% ownership of JPL. JPL is engage in catering bussines and general trading.
5. Uang Muka Investasi
5. Advance for Investment 2010 Rp
2009 Rp
PT Jaya City Development PT Primainti Permata
---
1,200,000 600,000
PT Jaya City Development PT Primainti Permata
Jumlah
--
1,800,000
Total
PT Jaya City Development (JCD) Berdasarkan risalah rapat yang dihadiri oleh para pendiri PT Jaya City Development (JCD) pada tanggal 12 Juni 2007, para pendiri telah menyetujui untuk melakukan penambahan modal kerja pada JCD sebesar Rp 4.000.000 yang disetorkan secara proporsional oleh para pendiri. Perusahaan telah menyetor sebesar Rp 1.200.000 pada tanggal 3 Desember 2007. Penambahan modal disetor JCD menjadi Rp 4.000.000 tersebut melampaui modal dasar sebelumnya. Dengan demikian modal dasar JCD harus ditingkatkan dan perlu persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 19 Agustus 2010, para pendiri sepakat untuk tidak melakukan peningkatan modal sehingga JCD mengembalikan uang muka investasi tersebut kepada Perusahaan senilai Rp 857.143 dan sisanya diakui sebagai piutang hubungan istimewa (lihat Catatan 28).
D1/April 25, 2011
27
PT Jaya City Development (JCD) Based on minutes of meeting made before the founders of PT Jaya City Development (JCD) dated June 12, 2007, the founders had agreed to increase in JCD’s working capital for Rp 4,000,000 which will be proportionally paid by the founders. On December 3, 2007, the Company paid Rp 1,200,000. In respect to the increase in authorized capital for Rp 4,000,000 which had exceeded the initial authorized capital. Consequently, the existing authorized capital of JCD must be increased and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Based on deed No. 30 dated August 19, 2010, shareholders agreed not increase amount of capital, so JCD should return advance investment as of Rp 857,143 and the remainder is recognized as a receivable from related parties. (see Note 28).
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
PT Primainti Permata (PP) Berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Desember 2009, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan para pemegang saham PT Primainti Permata (PP), atas jual beli 600 saham PP dengan nilai nominal masing-masing Rp 1.000.000 (angka penuh). Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa pengalihan saham-saham tersebut akan dilakukan apabila seluruh prasyarat terpenuhi.
PT Primainti Permata (PP) Based on the Deed No. 115 dated December 15, 2009, of Aulia Taufani, SH, being the substitute Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with the shareholders of PT Primainti Permata (PP), concerning of the sale and purchase 600 shares of PP with par value of each of Rp 1,000,000 (full amount). In the agreement stated that the transfer of the shares will be made if all prerequisites are met.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk melakukan transaksi pembelian saham PP sebesar 600 saham atau senilai Rp 600.000 melalui akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No 95 tanggal 12 Mei 2010. Sehingga pada 31 Desember 2010, uang muka investasi sebesar Rp 600.000 tersebut diklasifikasikan ke penyertaan saham (lihat Catatan 1.c).
In 2010, the Company has obtained approval to conduct to purchase shares of PP of 600 or equivalent to Rp 600,000 through a deed of Minutes of Extraordinary General Meeting No. 95, dated May 12, 2010. Accordingly on December 31, 2010, advance for investment has classified to investment (see Note 1.c).
6. Piutang Usaha
6.
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis usaha dalam mata uang rupiah adalah sebagai berikut: 2010 Rp Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 28): Sewa dan Pemeliharaan Gedung Dikurangi: Penurunan Nilai Piutang Bersih
Accounts Receivable
Accounts receivable presented on the basis of their respective business course and stated in Rupiah currency are as follows: 2009 Rp
----
275,006 -275,006
Related Parties (see Note 28): Building Rentals and Maintenance Less: Allowance for Impairment Net
Pihak Ketiga: Penjualan Unit Bangunan dan Kavling Sewa dan Pemeliharaan Gedung Lainnya Jumlah Dikurangi: Penurunan Nilai Piutang Bersih
2,215,589 13,679,772 -15,895,361 (3,450,815) 12,444,546
7,135,122 15,519,679 -22,654,801 (5,974,950) 16,679,852
Third Parties: Sale of Houses and Land Lots Building Rentals and Maintenance Others Total Less: Allowance for Impairment Net
Jumlah
12,444,546
16,954,858
Total
Rincian umur piutang usaha (sebelum penurunan nilai piutang) berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 Rp Jatuh Tempo: Sampai dengan 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
D1/April 25, 2011
Details of aging schedule for accounts receivable (before allowance for impairment) presented on the basis of invoice date are as follows: 2009 Rp
6,126,269 1,955,524 7,813,568
9,054,236 2,100,533 11,775,039
Overdue: Up to 30 days 31 - 60 days More than 60 days
15,895,361
22,929,807
Total
28
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Mutasi penurunan nilai piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut 2010 Rp Saldo Awal Tahun Perubahan Selama Tahun Berjalan Penambahan Penyisihan Penghapusan Jumlah Saldo Akhir Tahun
Movements in allowance for impairment to third parties are as follows: 2009 Rp
5,974,950
3,342,272
1,964,235 (4,488,370) (2,524,135) 3,450,815
3,974,502 (1,341,824) 2,632,678 5,974,950
Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai piutang di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Beginning Balance Movements During the Year Addition in Allowance Write-off Total Ending Balance
Management believes that the above allowances for impairment are adequate to cover any possible losses that may arise from uncollection account in future.
7. Piutang Lain-lain
7.
Rincian riutang lain-lain terdiri dari:
Other Receivables
Details of other receivables consist of : 2010 Rp
2009 Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 28):
6,278,352
6,410,990
Related Parties (see Note 28):
Pihak Ketiga: PT Primainti Permata PT Jakarta Marga Jaya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000) Jumlah
--3,142,722 3,142,722
15,000,000 15,000,000 2,463,073 32,463,073
Jumlah
9,421,074
38,874,063
Third Parties: PT Primainti Permata PT Jakarta Marga Jaya Others (each below Rp 1,000,000) Sub total Total
Pada 31 Desember 2009, saldo Piutang kepada PT Primainti Permata merupakan pinjaman wajib konversi. Berdasarkan Akta No. 116 tanggal 15 Desember 2009 mengenai Perjanjian Pinjaman Wajib Konversi, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, diterangkan bahwa Perusahaan bermaksud mengambil alih PP dan untuk maksud tersebut Perusahaan telah melakukan jual beli saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham PP berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang dimuat dalam akta No. 115. Dalam rangka pengambilalihan PP oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Jual beli Saham, Perusahaan sepakat untuk memberikan pinjaman wajib konversi kepada PP dan PP sepakat untuk menerima pinjaman wajib konversi tersebut dari Perusahaan berdasarkan ketentuan dan persyaratan perjanjian ini.
On December 31, 2009, outstanding receivables to PT Prima Inti Permata are mandatory convertible loan. Based on the deed No. 116 dated December 15, 2009 on Mandatory Convertible Loan, which Aulia Taufani, S.H., being subtitute Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, explained that The Company intends to take over PP, and for that purpose the Company has made buy and sell shares transaction held by Shareholders of PP based on Conditional Share Purchase Agreement which is include in Deed No 115. In the context of takeover PP, regulation by the Company as set forth in the Agreement for the Sale and Purchase of Shares, the Company agreed to provide mandatory convertible loan to the PP and PP have agreed to receive a mandatory convertible loan from the Company under the terms and conditions of this agreement.
Pada tahun 2010, berdasarkan Akta No. 95 tanggal 12 Mei 2010, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan telah menyetujui konversi pinjaman tersebut menjadi penyertaan modal Perusahaan di PP, sehingga pada tahun 2010, pinjaman tersebut telah diklasifikasikan ke penyertaan saham (lihat Catatan 1.c).
On 2010, based on deed No 95, dated May 12, 2010 which Aulia Taufani, S.H., being substitute Sutjipto, S.H., notary in Jakarta, the Company’s Extraordinary General Meeting (EGM) have agreed to convert Loan into Shares in PP. So in 2010, loan of PP has been classified as shares investment (see Note 1.c).
D1/April 25, 2011
29
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pada tanggal 8 September 2009, PT Jaya Sarana Pratama (JSP), perusahaan anak, dan PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) membuat Perjanjian Pinjaman. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa JSP setuju untuk memberikan pinjaman kepada JMJ dan JMJ mengakui menerima pinjaman tersebut dan mengakui berutang kepada JSP dengan jumlah pokok sebesar Rp 15.000.000 berikut bunga, denda, biaya dan atau kewajibankewajiban lain berdasarkan perjanjian ini. Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan bahwa JSP dan JMJ sepakat bahwa utang wajib dikonversi menjadi penyertaan saham dalam debitur.
On September 8, 2009, PT Jaya Sarana Pratama (JSP), a subsidiary, and PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) make the Loan Agreement. The agreement stated that the JSP agrees to lend to the JMJ and JMJ acknowledge accept and acknowledge the loan owed to the JSP with a principal amount of Rp 15,000,000 including interest, fines, costs and/or other obligations under this agreement. The agreement also stated that the JSP and JMJ agreed that the debt shall be converted into shares of the debtor.
Pada tahun 2010, pinjaman tersebut telah dikonversikan menjadi penyertaan saham (lihat Catatan 1.c dan 4).
In 2010, the loans were converted into shares (see Notes 1.c and 4).
8. Persediaan
8.
Persediaan terdiri dari:
Inventories consist of : 2010 Rp
Persediaan Tersedia untuk Dijual: Kavling Tanah Unit Bangunan (Rumah Hunian dan Rukan) Jumlah Persediaan Tersedia untuk Dijual Persediaan dalam Pengembangan/Penyelesaian Unit Bangunan (Rumah Hunian) Tanah yang Sedang Dikembangkan Jumlah Persediaan dalam Pengembangan/ Penyelesaian Jumlah
Inventories
2009 Rp Available for Sale Inventories: Land Lots Building Units (Residential and Shophouses) Total Available for Sale Inventories
444,383,892 134,346,975 578,730,867
423,736,884 130,178,531 553,915,415
89,203,552 182,789,453
93,022,967 168,986,744
271,993,005
262,009,711
Inventories under Development/Completion Building Units (Residential) Land Under Development Total Inventories Under Development/ Completion
850,723,872
815,925,126
Total
Manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Management of the Company and subsidiaries believes that inventories had reflected its net realization value, accordingly no allowance of inventories is provided.
Persediaan tanah yang sedang dikembangkan termasuk tanah yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan di masa datang. Dalam tanah yang sedang dikembangkan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman atas pinjaman yang digunakan untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah. Tidak ada biaya pinjaman (berupa bunga dan beban keuangan lain) yang dikapitalisasi pada persediaan tanah yang sedang dikembangkan pada tahun 2010 dan 2009.
Inventories of land under development include land which was used to construct building for future period. Land under development includes capitalized borrowing costs on loans which are used to finance the land acquisition and development. No borrowing cost (interest and other financing cost) were capitalized to land under development inventory during 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan unit bangunan (rukan) telah diasuransikan kepada perusahaan asuransi kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan masing-masing sebesar Rp 74.248.540 dan Rp 65.532.413. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
On December 31, 2010 and 2009, building unit inventories (shophouses) had been insured to insurance company against risk of fire and other risks with each total sum insured of Rp 74,248,540 and Rp 65,532,413 respectively. Management believes that the sum insured is adequate to cover any possible losses on the inventories covered.
D1/April 25, 2011
30
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
9. Tanah untuk Pengembangan
9.
Akun ini merupakan nilai tercatat tanah untuk pengembangan atas proyek-proyek seluas 13.554.905 m2 dan 13.865.576 m2 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
This account represents the carrying value of land for development upon projects with wide area of 13,554,905 sqm and 13,865,576 sqm, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The details of this account are as follows:
2010 Luas/ Area m 2 /sqm Perusahaan Desa Parigi Lama Desa Parigi Baru Lain-lain (dibawah 1 juta m2) Jumlah Perusahaan Anak PT Jaya Gardenpolis Desa Sukatani Desa Sukamanah Desa Sukaharja Lain-lain (dibawah 1 Juta m2) Jumlah PT Primainti Permata Lain-lain (dibawah 1 Juta m2) Jumlah Nilai Buku
Land for Development
2009
Jumlah/ Amount in Rp
Luas/ Area m 2 /sqm
Jumlah/ Amount in Rp
1,246,094 1,419,533 2,676,365
219,632,291 167,584,139 563,438,405
1,608,727 1,468,366 2,747,052
193,942,728 156,330,861 486,335,488
5,341,992
950,654,835
5,824,145
836,609,077
1,229,419 1,250,905 1,068,911 4,459,879
47,564,029 44,404,166 39,331,944 177,572,641
1,261,736 1,250,905 1,068,911 4,459,879
49,330,598 44,401,727 39,324,965 176,913,014
8,009,114
308,872,780
8,041,431
309,970,304
203,799 203,799 13,554,905
38,069,231 38,069,231 1,297,596,846
--13,865,576
--1,146,579,381
The Company Parigi Lama Village Parigi Baru Village Others (each below 1 million sqm) Sub Total Subsidiary PT Jaya Gardenpolis Sukatani Village Sukamanah Village Sukaharja Village Others (each below 1 million sqm) Sub Total PT Primainti Permata Others (each below 1 million sqm) Sub Total Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak ada bagian tanah untuk pengembangan yang diserahkan untuk fasilitas pemakaman umum sesuai ketentuan Pemerintah Daerah (lihat Catatan 16 dan 31.c).
As of December 31, 2010 and 2009 no portions of land for development were provided for public cemetery facility as required by the Local Government regulation (see Notes 16 and 31.c).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebagian tanah untuk pengembangan seluas 140.089 m2 dan 1.658.210 m2 (atau masing-masing 1,03% dan 11,96% dari luas tanah untuk pengembangan) yang dimiliki Perusahaan dan perusahaan anak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (lihat Catatan 13.a dan 13.c).
As of December 31, 2010 and 2009, portions of land for development covering an area of 140,089 sqm and 1,658,210 sqm (or 1,03% and 11.96%, respectively from the total area of land for development) owned by the Company and subsidiaries were collateralized for bank loans (see Notes 13.a and 13.c).
10. Properti Investasi
10. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Jumlah
D1/April 25, 2011
Penambahan/ Additional
2010 Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Investment Properties
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
69,539,857 218,099,054 287,638,911
7,732,430 11,724,127 19,456,557
----
-9,537,665 9,537,665
77,272,287 239,360,846 316,633,133
63,953,608 223,685,304
12,463,092
--
--
76,416,700 240,216,433
31
Acquisition Cost Land Building and Improvements
Accumulated Depreciation Building and Improvements Total
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Jumlah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Penambahan/ Additional
2009 Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
68,988,851 90,545,543 159,534,394
551,006 127,681,819 128,232,825
-128,308 128,308
----
69,539,857 218,099,054 287,638,911
57,547,745 101,986,649
6,534,171
128,308
--
63,953,608 223,685,304
Pengurangan properti investasi merupakan penjualan properti investasi dengan rincian sebagai berikut:
Acquisition Cost Land Building and Improvements
Accumulated Depreciation Building and Improvements Total
Disposal of investment properties represent sale of investment properties with details are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Harga Jual Dikurangi: Nilai Buku Prasarana
--
675,000
--
--
Sale Less: Book Value Improvement
Laba Penjualan Properti Investasi
--
675,000
Gain on Disposal of Investment Properties
Penyusutan dibebankan pada beban pokok dan beban langsung tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 12.463.092 dan Rp 6.534.171.
Depreciation expense charged to cost of revenues and direct expenses in 2010 and 2009 is amounting to Rp 12.463,092 and Rp 6,534,171, respectively.
Penambahan bangunan dan prasarana tahun 2010 termasuk didalamnya merupakan lokasi driving range di kawasan Bintaro.
Additions of buildings and improvements in 2010 include driving range location in Bintaro Region.
Penambahan bangunan dan prasarana tahun 2009 termasuk reklasifikasi aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp 119.673.918 (lihat Catatan 11).
Additions of buildings and improvements in 2009 include reclassifications of construction in progress amounted to Rp 119,673,918 (see Note 11).
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana pusat perbelanjaan Plaza Bintaro Jaya, Bintaro Trade Center, Senen Blok V, Pusat Grosir Senen Jaya, Slipi Jaya dan salah satu bangunan di unit perumahan Graha Raya yang disewakan kepada pihak ketiga. Hasil dari sewa tersebut dicatat dalam akun “Pendapatan Usaha” (lihat Catatan 24).
Investment in property consists of land, building and improvements of shopping center at Plaza Bintaro Jaya, Bintaro Trade Center, Senen Blok V, Pusat Grosir Senen Jaya, Slipi Jaya and one of the buildings of estate unit at Graha Raya which rented to the third parties. Rental revenue of this investment is recorded as a part of “Revenues” account in Statement of Income (see Note 24).
Tanah properti investasi terletak di Tangerang, Senen, dan Palmerah dengan Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The land located in Tangerang, Senen and Palmerah with Building Rights Title (HGB) which valid for 16 (sixteen) years until 30 (thirty) years and will be expired between the period of 2012 through 2027. Management believes that the title on the landrights can be extended upon their expiration as they are acquired with adequate ownership title.
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar properti investasi berdasarkan laporan The Scientific Appraisal (dahulu PT Nilai Konsulesia) adalah sebesar Rp 1.138.702.000 dan pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan laporan The Scientific Appraisal (dahulu PT Nilai Konsulesia) dan PT Actual Kencana Appraisal, penilai independen, adalah sebesar Rp 920.255.600.
On December 31, 2010, fair value of investment property based on reports of The Scientific Appraisal (formerly PT Nilai Konsulesia) amounting to Rp 1,138,702,000 and on December 31, 2009 based on reports of The Scientific Appraisal (formerly PT Nilai Konsulesia) and PT Actual Kencana Appraisal, independent appraisals, amounting to Rp 920,255,600, respectively.
D1/April 25, 2011
32
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Tanah dan bangunan tertentu milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 13.c)
Certain land and buildings are collaterilized for loans obtained from PT Bank Permata Tbk (see Note 13.c)
Properti investasi Perusahaan berupa bangunan dan prasarana telah diasuransikan kepada berbagai perusahaan asuransi kerugian pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 137.600.000 dan USD 25,382,572 (2009: Rp 138.600.000 dan USD 27,382,572). Seluruh pertanggungan asuransi tersebut di atas akan berakhir pada berbagai tanggal sampai dengan tahun 2010. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The investment property of the Company have been insured to various third party insurance companies, with the sum insured in December 31, 2010 as Rp 137,600,000 and USD 25,382,572 (2009: Rp 138,600,000 and USD 27,382,572). All of insurance coverage will be expired on several dates until year 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible losses on investment property.
11. Aset Tetap
11. Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Harga Perolehan Tanah Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Jumlah
D1/April 25, 2011
Penambahan/ Additional
2010 Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
1,949,999
1,160,500
--
(1,233,855)
1,876,644
6,796,507 8,351,379
2,468,097 1,411,414
162,952 1,110,288
9,177,068 --
18,278,720 8,652,505
6,407,296 3,420,892 26,926,073
625,135 204,638 5,869,784
-82,074 1,355,314
948,016 -8,891,229
7,980,447 3,543,456 40,331,772
12,752,933 39,679,005
9,099,796 14,969,580
-1,355,314
(13,110,406) (4,219,177)
8,742,323 49,074,095
2,960,501 6,437,391
437,560 790,346
117,461 674,209
(230,239) --
3,050,361 6,553,528
4,719,561 1,833,914 15,951,368 23,727,637
635,655 498,554 2,362,115
-42,483 834,153
--(230,239)
5,355,216 2,289,985 17,249,090 31,825,005
33
Fixed Assets
Acquisition Cost Land Office and Sports Center Buildings Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Construction in Progress Building Accumulated Depreciation Office and Sports Center Buildings Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Total
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Tanah Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kantor dan Kegiatan Olah Raga Peralatan Bangunan Kantor Perlengkapan, Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Jumlah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Penambahan/ Additional
2009 Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
1,949,999
--
--
--
1,949,999
5,969,977 7,806,378
826,530 545,001
---
---
6,796,507 8,351,379
5,805,923 2,839,642 24,371,919
601,373 591,350 2,564,254
-10,100 10,100
----
6,407,296 3,420,892 26,926,073
57,589,919 81,961,838
81,978,980 84,543,234
-10,100
(126,815,966) (126,815,966)
12,752,933 39,679,005
2,662,786 5,580,849
297,715 856,542
---
---
2,960,501 6,437,391
3,985,457 1,436,475 13,665,567 68,296,271
734,104 400,806 2,289,168
-3,367 3,367
----
4,719,561 1,833,914 15,951,368 23,727,637
Beban penyusutan yang dialokasikan pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Acquisition Cost Land Office and Sports Center Buildings Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Construction in Progress Building Accumulated Depreciation Office and Sports Center Buildings Buildings Equipments Furnitures and Fixtures Vehicles Total
Depreciation expenses are allocated in 2010 and 2009 as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Beban Umum dan Administrasi
71,178 2,290,937
82,564 2,206,604
Cost of Revenues and Direct Expenses General and Administrative Expenses
Jumlah
2,362,115
2,289,168
Total
Pengurangan aset tetap pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Disposal of fixed assets in 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Harga Jual Dikurangi: Nilai Buku Peralatan Bangunan Kantor Bangunan Kantor dan Kegiatan Olahraga Kendaraan Laba Penjualan Aset Tetap
2009 Rp
590,075
--
436,079 45,491 39,591 68,914
----
Sale Less: Book Value Buildings Equipments Office and Sports Center Buildings Vehicles Gain on Disposal of Investment Properties
Pengurangan pada aset tetap pada tahun 2009 merupakan penghapusan aset tetap yang diakui sebagai rugi penghapusan sebesar Rp 6.733 yang dicatat pada akun beban lain-lain.
Disposal of fixed assets in the year 2009 represent the elimination of fixed assets recognized as loss as write off amounting to Rp 6,733, which was recorded as other expense.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan dan perusahaan anak di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tersebut.
Management believes that the carrying amount of the entire assets owned by the Company and subsidiaries are recoverable, therefore, no provision for decline in value of fixed assets is considered as necessary.
D1/April 25, 2011
34
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Perusahaan dan perusahaan anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Tangerang dengan Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiaries own several parcels of land located in Tangerang with Building Rights Title (HGB) which valid for 20 (twenty) years until 30 (thirty) years and will be expired between the period of 2011 through 2032. Management believes that the title on the landrights can be extended upon their expiration as they are acquired with adequate ownership.
Aset tetap Perusahaan dan perusahaan anak telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan lainnya, dengan jumlah pertanggungan secara keseluruhan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 17.000.000 (2009: Rp 15.036.875). Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The fixed assets of the Company and subsidiaris have been insured to various third party insurance companies, with the sum insured as of December 31, 2010 amounting to Rp 17,000,000 (2009: Rp 15,036,875). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible losses on fixed assets.
Pada tahun 2009, renovasi atas Proyek Senen Blok IV (sekarang dikenal sebagai Pusat Grosir Senen Jaya) telah selesai dan harga perolehan bangunan Pusat Grosir Senen Jaya tersebut direklasifikasikan ke Properti Investasi sebesar Rp 119.673.918 (lihat Catatan 10) setelah memperhitungkan Aset Lainnya sebesar Rp 12.324.828 dan Hutang Lain-lain sebesar Rp 19.466.876.
In 2009, renovation of Senen Block IV (now known as Pusat Grosir Senen Jaya) has been completed and its costs occured were reclassified to Investment Property amounting to Rp 119,673,918 (see Note 10) after calculating with Other Assets amounting to Rp 12,324,828 and Other Payables amounting to Rp 19,466,876.
Pada 31 Desember 2010, aset dalam penyelesaian merupakan proyek Perusahaan untuk mengembangkan kawasan CBD Bintaro dan proyek stasiun kereta api di Tangerang.
On December 31, 2010, construction in progress is a project company to develop CBD Bintaro region and train station project in Tangerang.
12. Aset Lainnya
12. Other Assets 2010 Rp
2009 Rp
Uang Jaminan Pemberian KPR Rekening yang Dibatasi Penggunaannya Beban Tangguhan
22,843,824 14,601,442 9,945,289
13,325,482 17,316,025 5,551,066
Deposit Account for Housing Loans Restricted Accounts Deferred Charges
Jumlah
47,390,555
36,192,573
Total
Uang jaminan pemberian KPR merupakan jaminan yang dibayarkan Perusahaan kepada bank-bank pemberi kredit pemilikan rumah sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pembeli saat periode kredit pemilikan rumah berakhir (lihat Catatan 32.d).
D1/April 25, 2011
35
Deposit for housing loan represents deposit paid by the Company to the banks that provide housing loan facilities, in connection with the process of completing customer’s ownership certificate at the time housing loan period is finished (see Note 32.d).
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo uang jaminan pemberian KPR adalah sebagai berikut:
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) Jumlah
As of December 31, 2010 and 2009, the balances of deposit for housing loan are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
6,665,691 3,423,423 3,210,284 3,194,155 2,104,092 1,658,200 1,022,020 1,565,959 22,843,824
2,023,418 5,881,271 1,766,220 762,104 47,200 1,302,834 837,926 704,508 13,325,482
Rekening yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening giro yang ditempatkan pada bank-bank tertentu yang ditahan atau dijaminkan sehubungan dengan kewajiban atau pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Sisa dana pada rekening tersebut akan dialihkan kepada Perusahaan setelah Perusahaan menyelesaikan seluruh kewajibannya.
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Other (each below Rp 1,000,000) Total
Restricted accounts represent current accounts placed in certain banks which are restricted or secured in connection with the loans obtained by the Company. The remaining balances in these accounts will be refunded to the Company when all of the obligations had been fulfilled.
13. Pinjaman
13. Loans 2010 Rp
2009 Rp
PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
2,075,680 ---
9,522,760 63,800,000 25,000,000
PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
Jumlah
2,075,680
98,322,760
Total
a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (i) Kredit Yasa Griya I (KYG I) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 180 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, tanggal 16 Oktober 2006, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja Konstruksi (Kredit Yasa Griya/KYG) yang bersifat Revolving dari PT Bank Tabungan Negara Tbk dengan batas maksimal kredit Rp 7.500.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 16,5% per tahun yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasar. Jangka waktu pinjaman berlaku 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2008. Tujuan dari pinjaman ini adalah pembiayaan pembangunan perumahan “Puri Jaya” yang berlokasi di Desa Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Fasilitas ini telah diubah beberapa kali melalui akta No.096 tanggal 18 Desember 2006, akta No. 255 tanggal 19 Desember 2007, akta No. 558 yang dibuat dihadapan Bambang Suwondo, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 24 September 2008, mengenai perubahan jaminan kredit dan perpanjangan jangka waktu fasilitas
D1/April 25, 2011
36
a. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (i) Construction Working Capital loan facility I (Kredit Yasa Griya I/KYG I)) Based on the Deed of Loan Agreement No. 180 dated October 16, 2006, of Bambang Suwondo, S.H., a notary in Tangerang, PT Jaya Gardenpolis, subsidiary, obtained Construction Working Capital loan facility (Kredit Yasa Griya/KYG) which is Revolving in nature from PT Bank Tabungan Negara Tbk with maximum credit limit of Rp 7,500,000. This loan bears interest rate at 16.5% per annum which is subject to change according to market condition. The term period is valid for 24 (twenty four) months until October 16, 2008. The purpose of this loan is to finance the residential development of “Puri Jaya” which is located in Sindangsari Village, Pasar Kemis District, Tangerang Regency. The facility had been changed several times based on deed No. 096 dated December 18, 2006, deed No. 255 dated December 19, 2007, deed No. 558 of Bambang Suwondo, S.H., a notary in Jakarta, dated September 24, 2008, concerning the changes in paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
dari 3 Oktober 2008 sampai dengan 16 September 2009 kemudian akta No. 55 yang dibuat dihadapan Bambang Suwondo, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 5 Nopember 2008, mengenai perubahan batas maksimal kredit menjadi Rp 9.900.000. Jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan 16 Oktober 2009. Tingkat suku bunga yang berlaku adalah 14,5%.
credit guarantees and extention the term period of the facility starting from October 3, 2008 until September 16, 2009 and on deed No. 55 of Bambang Suwondo, S.H.,a notary in Jakarta, dated November 5, 2008, concerning the changes of credit limit of Rp 9,900,000. The term period is extented until October 16, 2009. The loan bears interest rate at 14.5%.
Pinjaman ini dijamin dengan 13 (tiga belas) sertifikat HGB atas tanah untuk pengembangan yang dimiliki PT Delta Cendana Cita Persada, perusahaan anak, dengan luas seluruhnya 659.240 m2 yang terletak di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit yang dinyatakan pada akta No. 558, jaminan pinjaman ini ditambah dengan 13 (tiga belas) sertifikat HGB atas tanah untuk pengembangan yang dimiliki PT Delta Cendana Cita Persada, perusahaan anak, dengan luas seluruhnya 106.077 m2 yang terletak di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Sehingga, pada tanggal 31 Desember 2008 luas tanah yang dijaminkan atas fasilitas ini menjadi 765.317 m2 (lihat Catatan 9).
The loan is secured by 13 (thirteen) Building Rights Title (HGB) upon the land for development owned by PT Delta Cendana Cita Persada, a subsidiary, with total area of 659,240 sqm located at Pasar Kemis District, Tangerang Regency. Based on amendment of loan agreement contained on deed No. 558, the loan collateral is added by 13 (thirteen) HGB upon the land for development owned by PT Delta Cendana Cita Persada, a subsidiary, with total area of 106,077 sqm located at Pasar Kemis District, Tangerang Regency. Totally, the land collaterized is 765,317 sqm at December 31, 2008 (see Note 9).
Pada tahun 2009 JGP mencairkan pinjaman beberapa kali dengan jumlah keseluruhan masing masing sebesar Rp 1.469.800. Pada tahun 2009, Perusahaan juga telah membayar sisa angsuran pinjaman sebesar Rp 10.958.400 sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah nihil.
During year 2009, JGP made several withdrawals from the loan facility with a total amount of Rp 1,469,800, respectively. In 2009, the Company has paid installment amounting to Rp 10,958,400, respectively, the balance as of December 31, 2010 and 2009, are nil, respectively.
Perjanjian ini diaddendum dengan Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 217 tanggal 16 September 2009 (lihat poin ii). Sehingga batas maksimal kredit, jangka waktu, tingkat suku bunga dan jaminan mengacu pada addendum tersebut.
This agreement was amended by Deed of Loan Addendum Agreement No. 217 dated September 16, 2009 (see point ii). Accordingly, the credit limit, the term period, interest rates charge and guarantees will be referred to the amended deed.
(ii) Kredit Yasa Griya II (KYG II) Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Kredit No. 217 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, tanggal 16 September 2009, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja Konstruksi (Kredit Yasa Griya/KYG) yang bersifat Revolving tambahan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan batas maksimal kredit Rp 6.300.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 14,5% per tahun yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasar. Jangka waktu pinjaman berlaku 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2010. Pinjaman ini dijamin dengan 13 (tiga belas) sertifikat HGB atas tanah untuk pengembangan yang dimiliki PT Delta Cendana Cita Persada, perusahaan anak, dengan luas seluruhnya 659.240 m2 yang terletak di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. Selain itu D1/April 25, 2011
37
(ii) Construction Working Capital loan facility II (Kredit Yasa Griya II/KYG II) Based on Addendum Agreement Deed No. 217 of Bambang Suwondo, S.H., notary in Tangerang, dated September 16, 2009, PT Jaya Gardenpolis, a subsidiary, obtained Construction Working Capital loan facility (Kredit Yasa Griya/KYG) which is addition Revolving in nature from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with maximum credit limit of Rp 6,300,000. This loan bears interest rate at 14.5% per annum which is subject to change according to market condition. The term period is valid for 12 (twelve) months until October 16, 2010. The loan the is secured by 13 (thirteen) Building Rights Title (HGB) upon the land for development owned by PT Delta Cendana Cita Persada, a subsidiary, with total area of 659,240 sqm located at Pasar Kemis District, Tangerang Regency, Banten. paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
pinjaman ini dijamin dengan Corporate Guarantee dari Perusahaan, Standing Instruction (SI) melalui BTN kantor Cabang Tangerang apabila penjualan KPR melalui Bank lain selain BTN dan Cessie atas piutang yang berkaitan dengan penjualan rumah yang dibiayai oleh BTN.
Moreover the loan is secured by Corporate Guarantee of the Company, Standing Instruction (SI) through the BTN Tangerang Branch office when selling with deposit through other Bank than BTN and Cessie of receivables related to sales of houses financed by BTN.
Perjanjian pinjaman ini mengatur hal-hal sebagai berikut: Biaya provisi dikenakan 1% per tahun dari plafon kredit dan pada saat ulang tahun kredit dikenakan 0,5% dari saldo baki debet dan kelonggaran tarik;
The loan agreement regulates the following matters: Provision fee is charged at 1% per annum for the maximum amount of credit and will be charged annually at 0.5% over the outstanding balance and the unused portion of loan; Overdue penalty at 2% above the applicable KYG’s interest rate, which is calculated on the unpaid loan interest; If deviation occurs upon the usage of fund apart from the intended project development, then the Company will be penalized at 10% of the amount being deviated; All of the financial transactions involved for the project financing and financial transactions derived from the sale of houses must be carried out through the Company’s current account at BTN Tangerang Branch Office; and The Company shall also obtain prior written consent, among others, to obtain loan from other parties for the purpose of the aforesaid project, act as a loan guarantor, alter its articles of association and management of the Company, file for bankruptcy, perform merger or acquisition, settle liabilities to shareholders, and distribute dividend.
Denda keterlambatan sejumlah 2% diatas suku bunga KYG yang berlaku, yang dihitung dari tunggakan bunga kredit; Apabila terjadi penyimpangan penggunaan dana selain untuk pembangunan proyek yang telah disepakati maka Perusahaan dikenakan denda sebesar 10% dari besarnya penyimpangan; Seluruh transaksi keuangan atas pembiayaan proyek dan transaksi keuangan yang berasal dari penjualan rumah harus melalui rekening giro Perusahaan di BTN Kantor Cabang Tangerang; dan Perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu antara lain untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain sehubungan dengan proyek tersebut, mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, mengubah anggaran dasar dan pengurus Perusahaan, mengajukan permohonan pailit, melakukan merger atau akuisisi, melunasi hutang kepada pemegang saham, dan membagi dividen perusahaan. Pada tahun 2009, JGP mencairkan pinjaman dengan jumlah sebesar Rp 3.142.700 dan membayar sisa angsuran pinjaman ini sebesar Rp 1.220.000 dan pada tahun 2010, Perusahaan mencairkan pinjaman dengan jumlah sebesar Rp 672.400 dan membayar angsuran sebesar Rp 2.595.100 sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil dan Rp 1.922.700.
During the year 2009, JGP made withdrawals from the loan facility with a amount of Rp 3,142,700 and has paid installment amounting to Rp 1,220,000 and in 2010, the Company made withdrawals from the loan facility with a amount of Rp 672,400 and paid installment amounting to Rp 2,595,100 therefore the balance as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 1,922,700, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, JGP telah menutup pinjaman ini dan aset JGP sudah tidak dijaminkan.
In December 31, 2010, JGP has closed this facility, and assets of JGP had not pledged.
D1/April 25, 2011
38
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
(iii) Kredit Modal Kerja Konstruksi I KYG Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 218 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, Banten, tanggal 16 September 2009, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan batas maksimal kredit sebesar Rp 5.000.000 yang terdiri dari (i) Plafon Kredit Yasa Griya (KYG) (Revolving) sebesar Rp 2.700.000 Plafon Kredit Kepemilikan Lahan (KPL) (non Revolving) sebesar Rp 2.300.000 yang diperuntukan untuk Kredit Konstruksi KYG, pembiayaan proyek pembangunan perumahan “Graha Sukatani” yang terletak di Tangerang, Banten sebanyak 124 unit beserta sarana dan prasarana, Revolving sampai dengan 503 unit. Jangka waktu kredit yaitu 24 bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian ini atau akan jatuh tempo pada tanggal 16 September 2011. Provisi Bank sebesar 1% dari Plafon Kredit dengan suku bunga sebesar 14,5%.
(iii) Construction Working Capital loan I (Kredit Modal Kerja Konstruksi I KYG) Based on Loan Agreement Deed No. 218 of Bambang Suwondo, S.H, a notary in Tangerang, Banten, dated September 16, 2009, PT Jaya Gardenpolis, subsidiary, obtained Construction loan facility in nature from PT Bank Tabungan Negara (Persero) with maximum credit limit of Rp 5,000,000 consisting of (i) credit limit of construction loan (KYG) (Revolving) of Rp 2,700,000 and credit limit of land acquisition loan (non Revolving) of Rp 2,300,000 with purpose of this loan is to finance the residential development of “Graha Sukatani” which is located in Tangerang Regency, Banten as many as 124 units including facilities and infrastructure, the revolving up to 503 units. The term period is valid for 24 (twenty four) months since the signing of this agreement or will mature on October 16, 2011. Bank fees at 1% from credit limit and loan bears interest rate at 14.5%.
Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan dengan Addendum Perjanjian Kredit No. 371 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, Banten tanggal 28 Oktober 2009 mengenai perubahan batas maksimal kredit menjadi sebesar Rp 8.000.000 yang terdiri dari (i) Plafon KYG (Revolving) sebesar Rp 5.700.000 dan (ii) plafon KPL (non Revolving) sebesar Rp 2.300.000 dan diperuntukan untuk kredit konstruksi KYG, pembiayaan pembangunan perumahan “Graha Sukatani”, yang terletak di Tangerang, Banten yang merupakan pembiayaan bertahap 266 sampai dengan 503 unit dan Kredit Pembebasan Lahan (KPL) untuk Refinancing perolehan lahan seluas 45.503 m2 pada perumahan Graha Sukatani, cluster akasia dan cluster mahoni di Tangerang, Banten. Jangka waktu kredit yaitu 24 bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian ini atau akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2011. Provisi Bank sebesar 1% dari Plafon Kredit dengan suku bunga sebesar 14,5%.
This agreement was amended by Addendum of Loan Agreement No. 371 of Bambang Suwondo, S.H., a notary in Tangerang, Banten, dated October 28, 2009, concerning changes in credit limit was increased to Rp 8,000,000 consist of (i) credit limit of construction loan (KYG) (Revolving) of Rp 5,700,000 and (ii) credit limit of land acquisition loan (non Revolving) of Rp 2,300,000 with purpose of this loan is to finance the residential development of “Graha Sukatani” which is located in Tangerang Regency, Banten which is a phased financing from 266 up to 503 units and the Land Acquisition Loans (KPL) for refinancing the acquisition of the land area of 45,503 sqm at the Graha sukatani housing, akasia and mahoni clusters in Tangerang, Banten. The term period is valid for 24 months since the signing of this agreement or will mature on October 16, 2011. Bank fees at 1% from credit limit and the loan bears interest rate at 14.5%.
Pinjaman ini dijamin dengan 3 (tiga) sertifikat HGB atas tanah seluas 140.089 m2 yang terletak di Desa Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten; Corporate Guarantee dari Perusahaan, Standing Instruction (SI) melalui BTN kantor Cabang Tangerang apabila penjualan KPR melalui Bank lain selain BTN dan Cessie atas piutang yang berkaitan dengan penjualan rumah yang dibiayai oleh BTN.
The loan the is secured by 3 (three) Building Rights Title (HGB) upon the land for development with total area of 140,089 sqm located at Sukatani Village, Rajeg District, Tangerang Regency, Banten, Corporate Guarantee of the Company, Standing Instruction (SI) through the BTN Tangerang Branch office when selling with deposit through other Bank than BTN and Cessie of receivables related to sales of houses financed by BTN.
Pada tahun 2009, JGP memperoleh pencairan pinjaman sebesar Rp 4.998.000 dan melakukan pembayaran sebesar Rp 191.340 sehingga saldo pada 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.806.660.
During the year 2009, JGP obtained withdrawal of Rp 4,998,000 and made payments amounting to Rp 191,340, the balance as at December 31, 2009 is Rp 4,806,660.
D1/April 25, 2011
39
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pada tahun 2010, JGP memperoleh pencairan pinjaman sebesar Rp 1.069.000 melakukan pembayaran sebesar Rp 3.799.980 sehingga saldo pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.075.680. (iv) Kredit Modal Kerja Konstruksi II KYG Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 219 yang dibuat dihadapan Notaris Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Tangerang, Banten tanggal 16 September 2009, PT Jaya Gardenpolis, perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan batas maksimal kredit sebesar Rp 3.700.000 yang diperuntukan untuk pembiayaan proyek pembangunan perumahan Graha Teluk Jakarta, Taman Walet, Sindang Panon dan Sukatani yang terletak di Tangerang, Banten sebanyak 125 unit yang terletak di tanah seluas 238.360 m2 beserta sarana dan prasarana, non revolving sampai 126 unit. Jangka waktu kredit yaitu 12 bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian ini atau akan jatuh tempo pada tanggal 16 September 2010. Provisi bank sebesar 1% dari plafon kredit dengan suku bunga sebesar 14,5%.
During the year 2010, JGP obtained withdrawal of Rp 1,069,000 and made payments amounting to Rp 3,799,980, the balance as at December 31, 2010 is Rp 2,075,680. (iv) Construction Working Capital loan I (Kredit Modal Kerja Konstruksi I KYG) Based on Loan Agreement Deed No. 219 of Bambang Suwondo, S.H, notary in Tangerang, Banten, dated September 16, 2009, PT Jaya Gardenpolis, subsidiary, obtained Construction loan facility from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with maximum credit limit of Rp 3,700,000 with purpose of this loan is to finance the residential development of Graha Teluk Jakarta, Taman Walet, Sindang Panon and Sukatani which is located in Tangerang Regency, Banten as many as 125 units located on the land area of 238,360 sqm including facilities and infrastructure, non-revolving up to 126 units. The term period is valid for 12 months since the signing of this agreement or will mature on September 16, 2010. Bank fees at 1% of the credit limit and the loan bears interest rate at 14.5%.
Pinjaman ini dijamin dengan 13 (tiga belas) sertifikat HGB proyek pembangunan perumahan tersebut. Pada tahun 2009, JGP memperoleh pencairan pinjaman sebesar Rp 3.700.000 dan melakukan pembayaran sebesar Rp 906.600 dan pada tahun 2010 perusahaan melakukan pembayaran sebesar Rp 2.793.400 sehingga saldo pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar nihil dan Rp 2.793.400.
The loan the is secured by 13 (thirteen) Building Rights Title (HGB) upon the land for development. During the year 2009, JGP withdrew an amount of Rp 3,700,000 and made payments amounting to Rp 906,600, and in 2010 company made payments with amount of Rp 2,793,400, results in the balance as of December 31, 2010 and 2009 is nil and Rp 2,793,400.
Perjanjian pinjaman Kredit Modal Konstruksi KYG I dan II mengatur hal-hal yang tidak diperkenankan dilakukan oleh JGP, yaitu sebagai berikut: • Memperoleh fasilitas kredit dari pihak lain sehubungan dengan proyek tersebut kecuali pinjaman dari pemegang saham dan transaksi dagang yang lazim; • Mengikat diri sebagai penjamin hutang; • Mengubah Anggaran Dasar dan Pengurus Perusahaan;
The loan agreement of onstruction Working Capital loan KYG I and II regulates restriction points for JGP as follows: • Obtained loan from other parties connected with the projects except loans from shareholders and general commercial transactions; • Act as a guarantor of debt; • Altering the Articles of Association and Corporate Executives; • Applying for Bankruptcy; • Perform a merger or acquisition; • Paying off debts to shareholders; and • Distributing dividends.
• • • •
Mengajukan Permohonan Pailit; Melakukan merger atau akuisisi; Melunasi hutang kepada pemegang saham; dan Membagi dividen JGP.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah menutup pinjaman ini dan aset JGP sudah tidak dijaminkan.
D1/April 25, 2011
40
In December 31, 2010, the company has closed this loan facility, and assets of JGP has not pledged.
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (i) Fasilitas Pinjaman Tetap Berdasarkan perjanjian kredit No. 216/CBG/JKT/05 tanggal 14 September 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Tetap (Revolving) sebesar maksimum Rp 25.000.000, yang digunakan untuk pengembangan proyek perumahan di Bintaro Jaya. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulanan ditambah 4% per tahun yang dapat berubah sesuai perkembangan pasar. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali,terakhir dengan Perjanjian Perpanjangan No. 546/AMD/CBG/JKT/09 tanggal 10 Desember 2009 yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 14 September 2010. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 11,75%.
b.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (i) Fixed Loan Facility Based on Loan Agreement No. 216/CBG/JKT/05 dated September 14, 2005, the Company obtained Fixed Loan credit facility (Revolving) with maximum amount of Rp 25,000,000 which is used to facilitate the development of residential projects in Bintaro Jaya. The loan bears interest rate at average of 1 (one) month Bank Indonesia Certificate (SBI) rate added by 4% per annum which is subject to change according to the market condition.This loan agreement has been extended for several times, and most recently with the Extension Agreement No 546/AMD/CBG/JKT/09 dated December 10, 2009, which extends the term period of loan until September 14, 2010. The interest rate is 11.75%.
Pada tanggal 20 Desember 2005, Perusahaan melakukan penarikan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 5.000.000. Kemudian pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan penarikan kembali sebesar Rp 20.000.000. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang tersebut sehingga per 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman tersebut masing-masing sebesar nihil dan Rp 25.000.000. Pada 31 Desember 2010, fasilitas ini telah ditutup berdasarkan surat Perusahaan No. 46/JRP/TR-KEU/0910 ke PT Bank CIMB Niaga Tbk.
On December 20, 2005, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 5,000,000. Furthermore, during 2006, the Company made another withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 20,000,000, In 2010, the Company has paid all the debt, so as of December 31, 2010 and 2009, outstanding loans amounted to nil and Rp 25,000,000. On December 31, 2010. In December 31, 2010, this facility has been closed based on company letter No 46/JRP/TR-KEU/0910 to PT Bank CIMB Niaga Tbk.
(ii) Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Berdasarkan perjanjian kredit No. 249/CBG/JKT/07 tanggal 17 Desember 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus yang terbagi dalam kelompok Tranche A sebesar Rp 60.000.000 dan Tranche B sebesar Rp 20.000.000 sehingga total fasilitas pinjaman berjumlah Rp 80.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembangunan perumahan di Bintaro Jaya. Tingkat bunga pinjaman adalah 11,5% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan pasar dan memiliki jangka waktu sejak tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 17 Desember 2011.
(ii) Special Transaction Loan Facility Based on loan agreement No. 249/CBG/JKT/07 dated December 17, 2007, the Company obtained the Special Transaction Loan facility which is divided into Tranche A at amount of Rp 60,000,000 and Tranche B at amount of Rp 20,000,000, both loan facilities had total of Rp 80,000,000. This loan is used facilitate the development of residential projects in Bintaro Jaya. The loan bears interest rate at 11.5 % per annum which is subject to change according to the market condition and has term period of loan starting from December 17, 2007 to December 17, 2011.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 36.000.000, Pada tahun 2009, Perusahaan membayar pinjaman tranche A sebesar Rp 7.200.000 serta mencairkan pinjaman kelompok tranche B sebesar Rp 10.000.000 pada tahun 2010. Perusahaan melunasi seluruh pinjaman ini sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil dan Rp 38.800.000.
During the year 2008, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 36,000,000. During the year 2009, the Company made a payment of tranche A loan at amount of Rp 7,200,000 and made a withdrawal of tranche B loan at amount of Rp 10,000,000 in 2010. The Company has paid the loan, so the balance at December 31, 2010 and 2009 is nil and Rp 38,800,000.
D1/April 25, 2011
41
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatur hal-hal sebagai berikut: Biaya-biaya provisi ditetapkan sebesar 0,5% per tahun yang dibayar pada saat perjanjian ditandatangani dan selanjutnya sebesar nilai outstanding pada tiap ulang tahun perjanjian; Perusahaan dikenakan denda keterlambatan pembayaran pokok dan bunga pinjaman masing-masing sebesar 2% dan 4% di atas tingkat bunga yang berlaku dikalikan dengan jumlah tunggakan jika Perusahaan gagal membayar fasilitas kredit (pokok dan bunga pinjaman) sampai batas waktu yang ditetapkan; dan Perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan tertulis lebih dahulu antara lain untuk menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain, memberikan/menerima pinjaman dari pihak lain, mengumumkan dan membagikan dividen, melakukan pembubaran, merger atau akuisisi dan melakukan investasi atau capital expenditure yang baru.
The loan facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk regulates the following matters: The provision fee is stated at 0.5% per annum payable at the time the agreement is signed and subsequently, will be charged annually over the outstanding balance;
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dijaminkan dengan aset Perusahaan sebagai berikut: Beberapa bidang tanah untuk pengembangan yang dimiliki Perusahaan dengan luas seluruhnya 620.521 m2 yang berlokasi di desa Parigi dan desa Parigi Baru Kecamatan Pondok Aren dan desa Jombang Kecamatan Ciputat yang seluruhnya termasuk dalam KabupatenTangerang, Banten (lihat Catatan 9); Fidusia rekening koran Perusahaan pada bank bersangkutan dan surat kuasa pencairan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.
The loan facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk are secured by the Company’s assets as follows:
Pada 31 Desember 2010, aset Perusahaan tersebut sudah tidak dijaminkan.
In December 31, 2010, The Company’s asset has not pledged.
PT Bank Permata Tbk Pada tanggal 23 Desember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit No. 102, 103 dan 104 dihadapan Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk (BP) sebagai berikut:
c. PT Bank Permata Tbk On December 23, 2003, the Company signed loan agreements No. 102, 103 and 104 which were made in presence of Mellyani Noor Shandra, S.H., a notary in Jakarta, the Company obtained several loan facilities from PT Bank Permata Tbk (BP) as described below:
(i) Fasilitas Kredit Rekening Koran (Over Draft) Berdasarkan akta perjanjian kredit No.102, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Rekening Koran (Over Draft) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 3.000.000, untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Pebruari 2005. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini telah diubah beberapa kali, terakhir melalui Perubahan Ketujuh Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor: KK/10/755/AMD/MM tanggal 7 Oktober 2010 mengenai perpanjangan jangka waktu fasilitas sampai dengan 16 September 2011 dan perubahan tingkat bunga menjadi 11,5% (floating) dan provisi 0,05% per tahun. D1/April 25, 2011
42
The Company will be penalized for overdue payment of loan principal and interest at rate of 2% and 4% above the prevailing interest rate multiplied by unpaid outstanding amount if the Company failed to repay the credit facility (principal and interest) until certain period; and The Company shall obtain prior written consent, among others, to pledge the Company’s assets to other parties, to give/receive loan from other parties, to declare and distribute dividend, dissolve, perform merger or acquisition, and investment or new capital expenditure.
Several parcels of land for development owned by the Company with total area of 620,521 sqm located in Parigi village and Parigi Baru village - Pondok Aren district and Jombang village - Ciputat district which are all located in Tangerang Regency, Banten (see Note 9); Fiduciary current account of the Company in the respective bank and letter of authority with collateral value of Rp 5,000,000.
(i)
Over Draft Loan Facility Based on loan agreement No. 102, the Company had obtained Over Draft Facility with maximum facility of Rp 3,000,000, for period of 12 (twelve) months which will be due on February 3, 2005. This facility is used to finance working capital of the Company. The facility had been extended several times, most recently by the Seventh Amendment of Loan Facility Agreement Number: KK/10/755/AMD/MM dated October 7, 2010 concerning the extention of term period of facility until September 16, 2011 and the change of interest rate to become 11.5% (floating) and provision 0.05% per annum.
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas kredit ini.
As of December 31, 2010 and 2009, there were no outstanding balances from this loan facility.
(ii) Fasilitas Kredit Revolving Loan 1 (RL-1) Berdasarkan akta perjanjian kredit No.103, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Revolving Loan 1 (RL-1) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 12.000.000, untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Pebruari 2005. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP. Fasilitas ini telah diubah beberapa kali, terakhir melalui Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor : KK/09/037/AMD/WB-MM tanggal 4 Februari 2009 mengenai perpanjangan jangka waktu fasilitas dari 3 Oktober 2008 sampai dengan 16 September 2009 dan perubahan tingkat bunga menjadi 16% per tahun.
(ii) Revolving Loan 1 Facility (RL-1) Based on loan agreement No. 103, the Company obtained credit facility in form of Revolving Loan 1 (RL-1) in Rupiah currency with maximum facility of Rp 12,000,000 for period 12 (twelve) months which was due on February 3, 2005. This facility is used to finance working capital of the Company. This facility bears interest rate 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy. This facility had been extended several times and most recently by the Third Amendment of Loan Facility Agreement Number: KK/09/037/AMD/WB-MM dated February 4, 2009 concerning the extention of term period of facility starting from October 3, 2008 to September 16, 2009 and the change of interest rate to become 16% per annum.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 12.000.000. Selama tahun 2009, seluruh pencairan pinjaman fasilitas tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing adalah nihil. Perusahaan tidak memperpanjang fasilitas ini.
During the year 2008, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 12,000,000. During 2009, Total the withdrawal of these facilities have been settled by the Company, therefore the balance at December 31, 2010 and 2009 was nil. The Company did not extend this facility.
(iii) Fasilitas Kredit Revolving Loan 2 (RL-2) Berdasarkan akta perjanjian pemberian fasilitas perbankan No. 143 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Sutjipto,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit dalam bentuk Revolving Loan 2 (RL-2) dalam mata uang Rupiah dengan jumlah maksimal sebesar Rp 80.000.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Oktober 2008. Fasilitas pinjaman ini ditujukan untuk pembiayaan proyek perusahaan. Fasilitas ini telah diubah melalui perubahan Ketujuh Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor: KK/10/755/AMD/MM tanggal 4 Oktober 2010 mengenai perpanjangan jangka waktu fasilitas sampai dengan 16 September 2011. Tingkat bunga menjadi 11,5% (floating) per tahun dan provisi sebesar 0,05% per tahun dari Rp 40.000.000 dan dikenakan tambahan sebesar 0,05% per tahun jika telah melebihi Rp 40.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapat dipakai juga untuk fasilitas Bank Garansi.
(iii) Revolving Loan 2 Facility (RL-2) Based on the deed agreement of banking facility No. 143 dated December 17, 2007 made in presence of notary Sutjipto, S.H., a notary in Jakarta, the Company obtained Credit Facility in form of Revolving Loan 2 (RL-2) in Rupiah currency with maximum facility of Rp 80,000,000 which will be due on October 3, 2008. This loan facilitiy is used to finance the Company’s projects. The facility was changed based on the Seventh Amendment of Loan Facility Agreement Number: KK/10/755/AMD/MM dated Oktober 4, 2010 concerning the extention of term period of facility until September 16, 2011. The change of interest rate to become 11.5% (floating) and provition 0.05% per annum from Rp 40,000,000 and subject to additional charges 0.05% per annum if it has exceeded Rp 40,000,000 This facility can be used also for the Bank Guarantee.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 25.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2009 saldo atas pinjaman ini tidak berubah. Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman ini sehingga saldo pada 31 Desember 2010 adalah nihil.
During the year 2008, the Company made a withdrawal upon the loan facility at amount of Rp 25,000,000. Up to December 31, 2009 the balance on this loan was not change. During the year 2010, The Company has fully paid this loan, so in December 31, 2010 the balance is nil.
D1/April 25, 2011
43
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
(iv) Fasilitas Kredit Term Loan Fasilitas Kredit Term Loan diperoleh berdasarkan akta perjanjian kredit No. 104, dengan fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 25.000.000 dalam mata uang Rupiah, dengan jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun dan jumlah angsuran setiap bulannya sebesar Rp 416.667 yang akan dibayar pada tanggal yang sama dengan tanggal penarikan pertama pinjaman. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk investasi Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun yang dapat berubah sesuai dengan ketetapan BP. Fasilitas ini telah diubah melalui Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor: KK/09/037/AMD/WB-MM tanggal 4 Februari 2009 dan perubahan tingkat bunga menjadi 16% per tahun.
(iv) Term Loan Facility Term loan facility was obtained based on deed of credit agreement No. 104, with maximum credit facility of Rp 25,000,000 in Rupiah currency, for period of 5 (five) years and monthly installment amounted to Rp 416,667 which is payable on the same date, that is, the date of first withdrawal. This facility is used for the Company’s investments. This facility bears interest rate at 11.25% per annum which can be changed according to BP’s policy. The facility was changed based on the Third Amendment of Loan Facility Agreement Number: KK/09/037/AMD/WB-MM dated February 4, 2009 and the change of interest rate to become 16% per annum.
Pada tanggal 3 Pebruari 2004, Perusahaan mencairkan pinjaman tersebut. Rincian pinjaman berdasarkan jadwal pembayaran adalah sebagai berikut:
On February 3, 2004, the Company made withdrawal from the facility. The details of the loan based on payment schedule are as follows:
Angsuran per Bulan/ Monthly Installment Rp 2004 Januari - Nopember 2005 Nopember 2005 Desember 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah
416,667 416,667 -160,256 160,256 160,256 160,256 160,256
Jadwal Pembayaran/ Payment Schedule Rp 4,166,667 4,583,333 10,000,000 160,256 1,923,077 1,923,077 1,923,077 320,513 25,000,000
2004 January - November 2005 November 2005 December 2005 2006 2007 2008 2009 Total
Pada bulan Nopember 2005, Perusahaan melakukan pembayaran dipercepat atas cicilan pokok pinjaman dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 10.000.000. Atas pelunasan dipercepat tersebut Perusahaan tidak dikenakan denda. Dengan adanya pelunasan dipercepat maka jumlah angsuran pokok yang semula sebesar Rp 416.667 per bulan berkurang menjadi Rp 160.256 per bulan sejak Nopember 2005 sampai dengan 3 Pebruari 2009. Saldo pinjaman yang berasal dari fasilitas Term Loan ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 320.513.
During November 2005, the Company made immediate settlement for principal installment with total amount of Rp 10,000,000. Upon the said immediate settlement, no penalty was charged to the Company. Due to this immediate settlement, then the monthly principal installments which was previously stated at Rp 416,667 per month was subsequently reduced to Rp 160,256 per month starting from November 2005 to February 3, 2009. The balance from this Term Loan facility as of December 31, 2008 is Rp 320,513.
Pada tahun 2009, Perusahaan telah membayar sisa angsuran pinjaman atas fasilitas Term Loan dengan sebesar Rp 320.513 sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah nihil.
During the year 2009, the Company paid the remaining installments of the credit Term Loan facility amounting to Rp 320,513, the balance at December 31, 2010 and 2009 is nil.
Perusahaan tidak memperpanjang fasilitas pinjaman ini.
D1/April 25, 2011
The Company not extends this loan facility.
44
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Fasilitas ini dijaminkan dengan aset Perusahaan sebagai berikut: Sebidang tanah seluas 6.465 m2 yang berlokasi di Jalan Letjen S. Parman Kaveling 8 dan 9 Palmerah Kemanggisan, Jakarta Barat dengan SHGB No. 2295 yang dimiliki Perusahaan (lihat Catatan 10) Jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh bank.
The facilities are secured by the Company’s assets as described below: Land lots with area of 6,465 sqm located in Jalan Letjen S. Parman Lot 8 and 9, Palmerah Kemanggisan, West Jakarta under Building Rights Title (SHGB) No. 2295 which is owned by the Company (see Note 10). Other Collateral in the form and amount acceptable to the bank.
14. Hutang Usaha
14. 2010 Rp
Accounts Payable
2009 Rp
2,377,114
1,163,697
Related Parties (See Notes 28)
Pihak Ketiga CV Sentra Graha PT Cendana Kreasi Mandiri PT Surya Ekawahana Lestari PT Artha Jaya Sarana CV Mojopahit PT Kreasindo Ciptanuansa CV Gapura Mandiri PT Fajar Kurnia Sejahtera PT Setia Jaya Abadi PT Senapati Griyalaksana PT Pelita Maju Multiswakarsa PT Karya Bangun Kreasi PT Kharismawira Surya Inti PT Inti Bangun Buana Lestari PT Alfa Giska Abadi PT Mekanindo Lestanusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000) Sub Jumlah
1,533,081 1,449,827 1,071,361 982,630 967,968 946,245 780,867 672,610 591,373 354,494 224,600 198,686 161,342 130,627 835,728 91,104 11,970,909 22,963,452
--------4,648 602,452 1,804,169 598,053 807,920 854,967 633,348 850,000 15,338,754 21,494,311
Third Parties CV Sentra Graha PT Cendana Kreasi Mandiri PT Surya Ekawahana Lestari PT Artha Jaya Sarana CV Mojopahit PT Kreasindo Ciptanuansa CV Gapura Mandiri PT Fajar Kurnia Sejahtera PT Setia Jaya Abadi PT Senapati Griyalaksana PT Pelita Maju Multiswakarsa PT Karya Bangun Kreasi PT Kharismawira Surya Inti PT Inti Bangun Buana Lestari PT Alfa Giska Abadi PT Mekanindo Lestanusa Others (each below Rp 500,000) Sub Total
Jumlah
25,340,566
22,658,008
Total
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 28)
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Accounts payable aging schedule is described as follows: 2010 Rp
Sampai dengan 90 hari 91 - 180 hari 181 - 360 hari Lebih dari 360 hari Jumlah
D1/April 25, 2011
2009 Rp
7,647,632 8,857,740 4,006,419 4,828,775
5,500,756 2,309,889 6,779,480 8,067,883
Up to 90 days 91 - 180 days 181 - 360 days More than 360 days
25,340,566
22,658,008
Total
45
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
15. Hutang Lain-lain
15. Other Payables 2010 Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 28)
2009 Rp
645,720
--
Related Parties (see Notes 28)
Pihak Ketiga Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island Lain-lain Sub Jumlah
32,179,667 36,810,629 68,990,296
30,179,667 52,170,947 82,350,613
Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island Others Sub Total
Jumlah
69,636,016
82,350,613
Total
Hutang kepada Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island (Excel) merupakan pinjaman yang diperoleh PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, berdasarkan perjanjian tanggal 26 Januari 2006 dengan nilai pokok pinjaman Rp 4.200.000. Fasilitas pinjaman yang diperoleh ini ditujukan untuk mendanai kebutuhan operasional perusahaan anak. Pinjaman tidak dijamin oleh aset Perusahaan, serta berdasarkan adendum terhadap perjanjian awal pinjaman yang dibuat tanggal 2 Nopember 2006, tingkat bunga yang berlaku adalah 12% per tahun.
Payable to Excel Decade Group Ltd., British Virgin Island (Excel), represents loan obtained by PT Jaya Gardenpolis (JGP), subsidiary, based on loan agreements made on January 26, 2006 with total loan principal of Rp 4,200,000. The loan facility is intended to finance the operational activities of the Company. The loan is not secured by the Company’s assets; furthermore, based on the amendment which was made on November 2, 2006, upon the initial loan agreement, interest rate applicable is 12% per annum for the entire loan facilities.
Sampai dengan 31 Desember 2009, JGP telah memperoleh beberapa kali pencairan pinjaman dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 34.200.000 dan melakukan pembayaran sebesar Rp 4.000.000 setelah dikurangi piutang Excel sebesar Rp 20.333. Sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 30.179.667.
Until December 31, 2009, JGP has made several withdrawals with total amount is Rp 34,200,000, and made some payment with amount is Rp 4,000,000 after less of Excel receivable amount Rp 20,333. So balance in December 31, 2009 is Rp 30,179,667.
Selama tahun 2010, Perusahaan memperoleh pencairan sebesar Rp 3.000.000 dan melakukan pembayaran sebesar Rp 1.000.000 sehingga saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 32.179.667 dan Rp 30.179.667.
During 2010, the Company made withdrawals at amount of Rp 3,000,000 and made payment Rp 1,000,000, so balance in December 31, 2010 and 2009 is Rp 32,179,667 and Rp 30,179,667.
Jatuh tempo pinjaman telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dengan beberapa perjanjian perpanjangan pinjaman yang dibuat JGP dengan Excel, sehingga akan jatuh tempo dengan berbagai tanggal pada tahun 2011. tingkat bunga yang berlaku adalah 12,5% per tahun.
Overdue loans have been extended for several times, by most recently with several loan extension agreements made JGP with Excel, so that they will due to various dates in 2011. The prevailing interest rate is 12.5% per year.
Lain-lainnya terutama uang muka penjualan yang harus dikembalikan kepada pihak pembeli karena pembatalan.
The others mainly sales advance which must be returned to the buyer because of the cancellation.
D1/April 25, 2011
46
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
16. Beban yang Masih Harus Dibayar
16.
Accrued Expenses
2010 Rp
2009 Rp
Gaji, Bonus dan Kesejahteraan Pegawai Taksiran Biaya untuk Pembangunan Kewajiban Penyediaan Fasilitas Lahan Pemakaman Umum Beban Keuangan Lain-lain
38,423,205 10,688,806
30,165,675 21,949,914
18,499,986 2,297,222 16,681,092
18,499,986 1,181,131 10,527,858
Salary, Bonus and Welfares Estimated Cost for Development Liability for Public Cemetery Facility Financial Charges Others
Jumlah
86,590,311
82,324,564
Total
Kewajiban penyediaan fasilitas lahan pemakaman umum merupakan kewajiban Perusahaan untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum (lihat Catatan 32.c).
Liabilities for public cemetery facility represent liability of the Company to provide land area readily available for public cemetery facility (see Note 32.c)
17. Uang Muka Penjualan
17. Advances from Customers 2010 Rp
2009 Rp
Unit Bangunan dan Kavling Lain-lain
1,003,853,785 217,536,885
539,302,405 191,194,717
Building Units and Land Lots Others
Jumlah
1,221,390,670
730,497,122
Total
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan atau penjualan unit bangunan dan kavling yang dikembangkan Perusahaan (lihat Catatan 2.l).
This account represents advances from customers in connection with the subscription and sales of land lots and building units developed by the Company (see Note 2.l).
18. Penghasilan Sewa Ditangguhkan dan Setoran Jaminan
18.
Akun ini merupakan penghasilan sewa ditangguhkan dan setoran jaminan atas unit retail Perusahaan di Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya, Senen Blok V, Pusat Grosir Senen Jaya, Bintaro Trade Center dan salah satu Bangunan unit perumahan Graha Raya. 2010 Rp
Unearned Rent Income and Customer’s Deposits
This account represents unearned rent income and customer’s deposits from the retail units of the Company at Bintaro Jaya Plaza, Slipi Jaya Plaza, Senen Block V, Pusat Grosir Senen Jaya, Bintaro Trade Center and one of building estate unit at Graha Raya. 2009 Rp
Penghasilan Sewa Ditangguhkan Setoran Jaminan
218,631,021 4,466,343
124,926,924 4,513,125
Unearned Rent Income Customer's Deposits
Jumlah
223,097,364
129,440,049
Total
D1/April 25, 2011
47
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
19. Imbalan Kerja a.
19.
Employee Benefits
Program Pensiun Perusahaan dan perusahaan anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja dengan memperhitungkan persentase tertentu terhadap penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. KEP309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000. Pendanaan pensiun berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5% dan Perusahaan sebesar 10%-11%.
a.
Pension Plan The Company and subsidiaries provide defined benefit plan covering all of its permanent employees. The plan is administered by Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Group. The pension plan was approved by the Minister of Finance in his Decision Letter No. KEP-309/KM.17/2000 dated July 17, 2000. The pension is funded by employee’s contribution of 5% and the Company of 10%-11%.
Mutasi biaya dibayar dimuka (prepayment) bersih adalah sebagai berikut:
Movements of net prepayment are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo Awal Tahun
(2,308,373)
(1,523,837)
Ditambah: Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Dikurangi: Pembayaran Iuran Tahun Berjalan Batasan Aset
4,162,634 (4,931,583) 3,077,322
1,633,985 (3,298,333) 879,812
Beginning Balance Addition : Current Year Employee Benefit Expenses Deduction: Current Year Contribution Paid Assets Limited
--
(2,308,373)
Ending Balance
Saldo Akhir Tahun
Beban pensiun yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Jasa Bunga Hasil Investasi Diharapkan dari Aset Program Kerugian/(Keuntungan) Aktuaria yang Diakui Biaya Jasa Lalu yang Diakui - Vested Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
1,085,857 2,539,980 (2,763,377) 3,178,369 121,805
884,843 2,135,969 (2,496,959) 1,110,132 --
Current Service Cost Interest Cost Expected Return on Plan Assets Actuarial Loss / (Gain) Recognized Past Service Cost Recognized - Non Vested
4,162,634
1,633,985
Total
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat bunga aktuaria Tingkat kenaikan PhDP Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Metode Perhitungan Aktuaria
D1/April 25, 2011
Pension expenses recognized in the consolidated income statements are as follows:
The primary assumptions in measuring the employee benefits expense and liabilities as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
55 Tahun/ 55 Years old 8% (2009: 10%) 7% (2009: 8%) The 1949 Annuity Mortality Table (Modified) 1% dari tingkat mortalita / 1% from mortality rate 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan usia normal/ 1% for participants whose age 20 years old and reduced on linear basis to age normal age. Projected Unit Credit
48
Normal Retirement Age Actuarial Interest Rate Estimated Future Salary Increase Mortality Table Disability Rate Resignation Rate
Method for Actuarial Calculation
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
b. Program Manfaat Karyawan Perusahaan dan perusahaan anak telah menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah Tenaga Kerja yang berhak atas imbalan kerja adalah 421 dan 506 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
b.
Employee Benefits Program The Company and subsidiary have calculated their estimated liabilities on employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The numbers of participants who are entitled to the employee benefits were 421 and 506 personnels as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja tahun 2010 dan 2009 dihitung oleh PT Bestama Aktuaria dengan laporannya tanggal 21 Desember 2010 untuk posisi keuangan 31 Desember 2010 dan 15 Februari 2010 untuk posisi keuangan 31 Desember 2009.
Estimated liabilities on employee benefits for years 2010 and 2009 were calculated by PT Bestama Aktuaria under actuarial report dated December 21, 2010 for year ended December 31, 2010 and February 15, 2010 for year ended December 31, 2009.
Kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of estimated liabilities on employee benefits are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Saldo Awal Tahun
17,678,965
16,491,183
Ditambah: Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Ditambah: Penambahan Cadangan Karena Mutasi Masuk Dikurangi: Pembayaran Iuran Tahun Berjalan
3,787,050 (3,075,988) (827,494)
2,811,322 (850,311) (773,229)
Beginning Balance Addition : Current Year Employee Benefit Expenses Addition: Provision Due to Incoming Mutation Deduction: Current Year Contribution Paid
Saldo Akhir Tahun
17,562,533
17,678,965
Ending Balance
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The detail of employee benefits expenses recognized in the consolidated income statements are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Jasa Bunga Kerugian/(Keuntungan) Aktuaria yang Diakui Biaya Jasa Lalu yang Diakui - Non Vested
1,280,105 1,706,330 971,082 (170,467)
1,316,714 1,655,561 (16,412) (144,541)
Current Service Cost Interest Cost Actuarial Loss / (Gain) Recognized Past Service Cost Recognized - Non Vested
Jumlah
3,787,050
2,811,322
Total
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Tingkat Bunga Aktuaria Tingkat Kenaikan Upah Tabel Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri
Metode Perhitungan Usia Metode Perhitungan Aktuaria
D1/April 25, 2011
Actuarial assumption being used to determine the expenses and employee benefits liabilities as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
55 Tahun/ 55 Years old
8.64% (2009: 10.69%) 8% (2009: 10%) Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000/Mortality Table of Indonesia II Year 2000 10% dari kemungkinan orang meninggal pada masing-masing usia/10% of the likelihood of people dying in each age 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia 54 tahun/1% for participants whose age 20 years old and reduced on linear basis up to age 54 years. Usia Ulang Tahun Terdekat/Nearest Birthday Projected Unit Credit
49
Normal Retirement Age Actuarial Interest Rate Estimated Future Salary Increase Mortality Table Disability Rate Resignation Rate
Method for Age Calculation Method for Actuarial Calculation
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
20. Hak Minoritas
20.
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas kepemilikan perusahaan anak yang dikonsolidasi. Pada tahun 2010, akun ini termasuk uang muka setoran modal PT Jaya Sarana Pratama sebesar Rp 35.000.000 dan PT Jaya Mitra Sarana sebesar Rp 500.000.
This account represents the rights of minority shareholders in the ownership of consolidated subsidiaries. In 2010, this account includes advances for capital stock PTJaya Sarana Pratama amount of Rp 35,000,000 and PT Jaya Mitra Sarana is Rp 500,000.
21. Modal Saham
21.
Susunan pemegang saham berdasarkan laporan kepemilikan saham untuk posisi tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dibuat oleh PT Adimitra Transferindo - Biro Administrasi Efek, dengan laporannya tanggal 7 Januari 2011 dan 9 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Manajemen Ir. Yauw Diaz Moreno (Direksi) Ir. Edmund E. Sutisna (Direksi) Non-manajemen PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) Modal Saham Diperoleh Kembali Jumlah
Pemegang Saham
Manajemen Ir. Yauw Diaz Moreno (Direksi) Non-manajemen PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) Modal Saham Diperoleh Kembali Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid Capital
Capital Stock
The composition of shareholders based on share ownership report as of December 31, 2010 and 2009 issued by PT Adimitra Transferindo - a Share Registrar under its report dated January 7, 2011 and January 9, 2010, respectively, are described below:
2010 Persentase
Jumlah
Kepemilikan/ Percentage of
Modal Saham/ Total
Ownership
Paid in Capital
%
Rp
20,000 150,000
0.001 0.006
2,000 15,000
1,748,815,000 340,000,000 551,015,000 2,640,000,000
66.24 12.88 20.87 100.00
174,881,500 34,000,000 55,101,500 264,000,000
Shareholders
Management Ir. Yauw Diaz Moreno (Director) Ir. Edmund E. Sutisna (Director) Non-management PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Public (ownership less than 5%)
110,000,000
11,000,000
Treasury Stock
2,750,000,000
275,000,000
Total
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid Capital
2009 Persentase
Jumlah
Kepemilikan/ Percentage of
Modal Saham/ Total
Ownership
Paid in Capital
%
Rp
20,000
0.001
2,000
1,748,815,000 340,000,000 589,683,000 2,678,518,000
65.29 12.69 22.02 100.00
174,881,500 34,000,000 58,968,300 267,851,800
Shareholders
Management Ir. Yauw Diaz Moreno (Director) Non-management PT Pembangunan Jaya Citiview Properties Limited - Hongkong Public (ownership less than 5%)
71,482,000
7,148,200
Treasury Stock
2,750,000,000
275,000,000
Total
Berdasarkan surat manajemen kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tanggal 16 Oktober 2008, Perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan. Transaksi ini sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 perihal Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan D1/April 25, 2011
Minority Interest
According to letter from management to Chairman of Capital Market Advisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) dated October 16, 2008, the Company have a plan to buy back the Company’s shares. The transaction is accordance with Bapepam-LK regulation No.XI.B.3 Appendix of Decision Bapepam-LK Chairman No. Kep 401/BL/2008 dated October 9, 2008 concerning of the Buy Back of Emiten Shares or Listed 50
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis. Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak 16 Oktober 2008.
Company in Potentially Crisis Market Condition. The share buy back of shares will be done step by step in 3 (three) months from October 16, 2008.
Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-105/BL/2010 tanggal 13 April 2010 dan Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.2, dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam dan Peraturan No. XI.B.3, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-401/BL/2008 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Emiten atau Perusahaan Publik yang pada saat dikeluarkannya Peraturan ini sedang melakukan pembelian kembali saham dengan menggunakan peraturan No. XI.B.3, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-401/BL/2008, wajib menyelesaikan proses pembelian kembali sahamnya paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal ditetapkan peraturan ini.
Based on decision Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-105/BL/2010 dated April 13, 2010 and Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.2, with the validity of this decision, so Keputusan Ketua Bapepam No. XI.B.3,and the attachment to the Decree of Bapepam-LK No. Kep-401/BL/2008 revoked and declared invalid. Public Company which at the time of this enactment is to buy back shares by using the rule No. XI.B.3, attachment of Bapepam Chairman Decision and LK No. Kep-401/BL/2008, shall complete the process of buying back its shares no later than 3 (three) months from the date of this rule.
Pada tahun 2010 dan 2009, berdasarkan surat Perusahaan masing-masing No. 003/JRP/KEU-CS/II/2010 tanggal 2 Pebruari 2010 dan No. 186/JRP/KEU-CS/X/2009 tanggal 15 Oktober 2009 kepada Bapepam-LK terkait keterbukaan informasi, Perusahaan melakukan permohonan pembelian kembali saham perseroan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 37 Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
In 2010 and 2009, based on letters, respectively No.003/JRP/KEU-CS/II/2010 February 2, 2010 and No. 186/JRP/KEU-CS/X/2009 October 15, 2009 to Bapepam-LK related information disclosure, the Company made application for repurchase of company shares in accordance with the provisions of Article 37 of the Limited Liability Company Act and the regulations and legislation in force in capital market.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, realisasi pembelian kembali saham masing-masing telah mencapai 110.000.000 dan 71.482.000 saham atau 40% dan 25,99% dari yang direncanakan (rencana pembelian kembali adalah 10% dari jumlah saham beredar atau 275.000.000 lembar).
As of December 31, 2010 and 2009, the actual repurchase of shares each has reached 110,000,000 and 71,482,000 shares or 40% and 25.99% of the planned (the plan of redemption is 10% of the total outstanding shares or 275,000,000 sheets).
22. Tambahan Modal Disetor
22. Additional Paid in Capital
Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham atas nilai This account represents excess of par value shares at the time nominal saham dari penawaran perdana Perusahaan dan hasil of initial public offering and the conversion result of Convertible konversi atas Obligasi Konversi. Saldo pada tanggal neraca Bonds. The details at balance sheet date are as follows: adalah sebagai berikut: Rp Penawaran Umum tahun 1994 Pencatatan Saham dari Konversi Obligasi bulan Oktober 2005
147,000,000 112,000,000
Initial Public Offering in year 1994 Conversion of Shares from Convertible Bonds in October 2005
Jumlah
259,000,000
Total
23. Penggunaan Saldo Laba
23. Use of Retained Earnings
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam akta No. 94 tanggal 12 Mei 2010 dan akta No. 52 tanggal 4 Juni 2009 masing-masing dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2009 dan 2008 sebagai berikut: D1/April 25, 2011
51
Based on the Annual General Meeting of Shareholders as documented on deed No. 94 dated May 12, 2010 and on deed No. 4 dated June 4, 2009 of Aulia Taufani, S,H., being substitute of Sutjipto,S.H.,a notary in Jakarta, the Company’s shareholders had agreed to use the net income of 2009 and 2008 as described below:
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a.
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Penggunaan laba bersih tahun 2009 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha dengan besar antara Rp 125.705.460 (65,57%) sampai dengan Rp 128.345.460 (66,95%) dan membagikan dividen tunai dengan besar antara Rp 63.360.000 (33,05%) sampai dengan Rp 66.000.000 (34,43%). Penggunaan laba bersih tahun 2008 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman kepada kreditur sebesar Rp 102.028.091 (69%) dan membagikan dividen tunai sebesar Rp 45.789.806 (31%).
Pembagian dividen tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan kreditur (lihat Catatan 13).
a.
b.
Utilize the 2009 net income to meet the working capital needs and bussines development with a large between Rp 125,705,460 (65.57%) up to Rp 128,345,460 (66.95%) and share cash dividend with a large of Rp 63,360,000 (33.05%) up to Rp 66,000,000 (34.43%). Utilize the 2008 net income to meet the working capital needs and to settle loans to creditors of Rp 102,028,091 (69%) and to distribute cash dividend of Rp 45,789,806 (31%).
Dividends distributions had been conformed to the terms and conditions as stipulated in the loan agreements with creditors (see Note 13).
24. Pendapatan Usaha
24.
Pendapatan usaha terdiri dari:
Revenues consists of: 2010 Rp
Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan
2009 Rp
Sewa Pengelolaan Lingkungan Jasa Pemeliharaan, Parkir dan Lain-lain
421,707,942 206,151,793 627,859,735 79,985,233 56,742,167 8,941,637
355,263,249 171,392,221 526,655,470 59,395,954 48,818,835 27,192,317
Jumlah
773,528,772
662,062,576
Pada tahun 2009, sebesar Rp 104.513.500 atau 15,79% dari pendapatan usaha merupakan penjualan atas kavling tanah kepada PT Hero Supermarket Tbk. 25. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut: 2010 Rp Beban Pokok Penjualan Penjualan Kavling Tanah dan Unit Bangunan Kavling Tanah Unit Bangunan Jumlah Beban Langsung Pusat Perbelanjaan Penyusutan Pengelolaan Gedung Asuransi Pajak Bumi Bangunan Jumlah Pengelolaan Lingkungan Jumlah Beban Langsung Jumlah Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung
D1/April 25, 2011
Revenues
Sales of Land Lots and Building Units Land Lots Building Units Rent Estate Management Service Charge, Parking and Others Total
In 2009, amounted to Rp 104,513,500 or 15.79% of total revenues represent sales of the land lots to PT Hero Supermarket Tbk. 25.
Cost of Revenues and Direct Expenses
The details of cost of revenues and direct expenses are as follows: 2009 Rp
118,843,671 168,003,450 286,847,121
100,002,037 138,994,510 238,996,547
12,444,104 3,859,029 1,015,981 1,557,130 18,876,244 47,100,515 65,976,759
6,616,735 21,180,445 1,474,879 1,218,876 30,490,935 36,863,111 67,354,046
352,823,880
306,350,593
52
Cost of Revenues Sales of Land Lots and Building Units Land Lots Building Units Total Direct Expenses Shopping Centers Depreciation Building Management Insurance Property Tax Total Estate Management Total Direct Expenses Total Cost of Revenues and Direct Expenses
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
26. Beban Usaha
Beban Penjualan Pameran dan Promosi Iklan Insentif dan Komisi Penjualan Lain-lain Beban Umum dan Administrasi Gaji, Bonus dan Tunjangan Karyawan Telekomunikasi dan Perlengkapan Kantor Jasa Profesional Penyusutan Piutang Representasi, Jamuan dan Sumbangan Pemeliharaan Lain-lain Jumlah Beban Usaha
26. 2010 Rp
2009 Rp
20,409,968 10,681,739 9,557,757 1,792,564 42,442,028
15,123,524 10,370,047 5,397,167 4,052,183 34,942,921
69,054,433 7,375,836 6,044,108 2,381,103 1,964,235 1,020,215 2,979,201 5,789,122 96,608,253
63,911,565 9,624,784 6,075,599 2,206,604 3,974,502 857,725 2,306,702 452,889 89,410,370
139,050,281
124,353,291
Selling Expenses Exhibition and Promotion Advertising Incentives and Sales Commission Others General and Administrative Expenses Salaries, Bonus, and Employee Benefits Telecommunication and Office Supplies Professional Fees Depreciation Accounts Receivable Representation, Entertainment, and Donations Maintenance Others Total Operating Expenses
27. Perpajakan
27. Taxation
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
a. 2010 Rp
Pajak Kini Perusahaan Final Non Final Jumlah Perusahaan Anak Jumlah Beban Pajak Kini Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
D1/April 25, 2011
Operating Expenses
Income Tax Benefit (Expense)
2009 Rp
(39,424,932) (2,403,360) (41,828,292)
(31,654,428) (3,902,120) (35,556,548)
(790,015) (42,618,307)
(1,130,640) (36,687,188)
-(42,618,307)
-(36,687,188)
53
Current Tax The Company Final Non Final Total Subsidiary Total Current Tax Expenses Deferred Tax Income Tax Expenses - Net
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba kena pajak untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rp Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Rugi Perusahaan Anak Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Waktu Penambahan Penurunan Nilai Piutang
Beda Tetap Sumbangan, Jamuan dan Representasi Denda Pajak Penghasilan Bunga Penghasilan yang telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Lain-lain Taksiran Laba Kena Pajak Perusahaan
A reconciliation between earning before tax as presented in the income statements with estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 is as follows: 2009 Rp
306,417,408
230,330,779
3,673,724
(13,213,537)
310,091,132
217,117,242
75,677 75,677
1,954,277 1,954,277
32,005 4,798 (22,637,255)
31,459 325 (7,721,741)
(276,949,762) (1,071,550) 68,394 (300,553,370)
(196,583,694) (950,623) 88,902 (205,135,372)
9,613,439
13,936,147
Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif progresif dan hutang pajak penghasilan pasal 29 adalah sebagai berikut: 2010 Rp
Tarif Tunggal: 25% x 9.613.439 (2009: 28% x 13.936.147)
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Perusahaan Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Laba Kena Pajak Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pasal 25 Taksiran Hutang (Lebih Bayar) Pajak Penghasilan Perusahaan Anak Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Konsolidasi
D1/April 25, 2011
Timing Differences Additional Allowance of Impairment
Permanent Differences Donation, Entertainment and Representation Tax Penalties Interest Income Income Already Subjected to Final Income Tax - Net Equity in Net Earning of Associates Others The Company's Estimated Taxable Income
Income tax expense computed by progressive rate and income tax payable for article 29 are as follows: 2009 Rp
Taksiran Perhitungan Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Pajak Penghasilan Dibayar di Muka: Pasal 23 Pasal 25
Consolidated Income Before Estimated Income Tax According to the Consolidated Income Statements Income Loss from Subsidiary Before Estimated Income Tax The Company's Income Before Estimated Income Tax
2,403,360
3,902,120
6,640 1,415,261 1,421,900
26,514 3,559,119 3,585,632
981,459
316,488
386,035 96,509 --
----
96,509
--
1,077,968
316,488
54
The Company's Estimated Income Tax Expense Single Rate 25% x 9,613,439 (2009: 28% x 13,936,147) Prepaid Income Taxes Article 23 Article 25 The Company's Estimated Income Tax Payable The Subsidiary's Estimated Income Taxable Income Income Tax Expense Prepaid Income Tax Article 25 The Subsidiary's Estimated Income Tax Payable (Overpaid) Estimated Consolidated Income Tax Payable
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba (rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku sebagai berikut:
A reconciliation between tax expenses and the multiplication of the consolidated income (loss) with the prevailing tax rate is as follows:
2010 Rp Laba Konsolidasi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Perusahaan Anak Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
2009 Rp Consolidated Income Before Estimated Income Tax According to the Consolidated Income Statements Income from Subsidiary before Estimated Income Tax The Company's Income before Estimated Income Tax
306,417,408
230,330,779
3,673,724
(13,213,537)
310,091,132
217,117,242
(77,522,784) (8,001) (1,199) 5,659,314
(60,792,827) (8,809) (91) 2,162,088
69,237,441 267,888 (17,100)
55,043,434 266,174 (24,892)
Pajak Kini Perusahaan Final
(18,919) (2,403,360) (39,424,932)
(547,198) (3,902,121) (31,654,427)
Current Final Income Tax
Beban Pajak Perusahaan
(41,828,292)
(35,556,548)
The Company's Income Tax Expense
(790,015) -(790,015)
(1,130,640) -(1,130,640)
The Subsidiary's Income Tax Expense Current Deferred Total
(42,618,307)
(36,687,188)
Consolidated Income Tax Expenses
Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Progresif Sumbangan, Jamuan dan Representasi Denda Pajak Penghasilan Bunga Pendapatan yang Telah Dikenakan Pajak Final - Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Lain-lain Penyisihan Pajak Tangguhan yang Tidak Terpulihkan
Pajak Perusahaan Anak Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan Konsolidasi
Income Tax Computed with Progressive Rate Donation, Entertainment and Representations Tax Penalties Interest Income Income Already Subjected to Final Income Tax - Net Equity in Net Earning of Associates Others Provision for Deferred Tax
b. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Pada tahun 2009, berlaku peraturan perpajakan yang baru, diantaranya perubahan pajak penghasilan dari non final menjadi final, sehingga pajak tangguhan dengan tarif pajak sebelumnya sebesar 30% telah dihapuskan.
b. Deferred Tax Assets (Liabilities) Deferred tax is calculated based on temporary differences between the carrying value of total assets and liabilities recorded according to financial statements and tax bases of assets and liabilities. In 2009, the new taxation regulation is in effect, among others, the changes of non final income tax to become final income tax, resulting deferred tax with previous tax rate of 30% has been written off.
c.
c.
Hutang Pajak
Taxes Payable
\
2010 Rp Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 (2) Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal Pasal 2525 Pasal 29 SKP Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
2009 Rp
7,444,479 6,255,536 247,332 168,198 1,077,968 -9,711,031
5,516,540 508,502 124,607 381,239 316,488 287,861 998,836
Income Taxes Article 4 (2) Final Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Tax Assesment Notice year 2008 Value Added Tax (VAT)
24,904,544
8,134,073
Total
Pada tahun 2009, JGP, perusahaan anak, menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) hasil pemeriksaan pajak untuk masa pajak tahun 2008 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Badan sebesar Rp 33.856, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26 dan PPN masing-masing sebesar Rp 1.092, Rp 7.976, Rp 284.663 dan Rp 24.044 serta STP PPN/Denda Pajak sebesar Rp 3.942. SKPLB tersebut telah di kompensasi dengan SKPKB, sehingga saldo hutang SKP JGP D1/April 25, 2011
55
In the year 2009, JGP, a subsidiary, received Payment Tax Assessment Notice (SKP) and Tax Collection Notice (STP) from tax assessment for tax year 2008 which consists of Company Over Payment Tax Assessment Notice (SKPLB) amounting to Rp 33,856, Under Payment Tax Assessment Notice (SKPKB) Tax Article 21, Article 23, Article 26 and VAT amounting to Rp 1,092, Rp 7,976, Rp 284,663 and Rp 24,044 and STP VAT /Tax Fines amounting to Rp 3,942. SKPKLB has
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
pada 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp 287.861. Pada tahun 2010, SKP tersebut sudah dilunasi.
been compensated with the SKPKB, which results in the outstanding assessments on December 31, 2009 JGP amounting to Rp 287,861. In 2010, SKP has been paid.
28. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
28. Jumlah/ Total
2010 Rp Piutang Usaha PT Jaya Teknik Indonesia Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu Jumlah - Bersih Investasi Saham (lihat Catatan 4) PT Bintaro Serpong Damai PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Mitra Kerta Raharja PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari Jumlah Uang Muka Investasi (lihat Catatan 5) PT Jaya City Development Piutang Hubungan Istimewa PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Land PT Mitra Kerta Raharja PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Pembangunan Jaya PT Jaya City Development PT Bukit Semarang Jaya Metro PT Bintaro Serpong Damai PT Jaya Pangan Lestari Jumlah Hutang Usaha (lihat Catatan 14) PT Jaya Teknik Indonesia PT Jaya Beton Indonesia Hutang Hubungan Istimewa (lihat Catatan 15) PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Teknik Indonesia
Transaction with Related Parties
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/Penghasilan dan Beban yang Bersangkutan Percentage to Total Assets/Liabilities/Respective Revenue and Expenses 2010 2009 % %
2009 Rp ----
275,006 -275,006
----
0.01 -0.01
3,625,617
3,625,617
0.11
0.14
6,360,790 1,783,937 500 14,244,127 256,701 26,271,672
4,119,895 2,054,110 500 --9,800,122
0.19 0.05 0.00 0.43 0.01 0.80
0.16 0.08 0.00 0,00 0,00 0.38
---
1,200,000 1,200,000
0.00 0.00
0,05 0,05
1,537,506 1,500,303 1,430,865
1,626,670 964,808 2,428,865
0.05 0.05 0.04
0.06 0.04 0.09
800,000 337,654 342,857 312,667 -16,500 6,278,352
800,000 337,654 -202,994 50,000 -6,410,990
0.02 0.00 0.01 0.01 0.00 0.00 0.18
0.03 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.25
2,284,971 92,142 2,377,114
21,131 1,142,566 1,163,697
0.14 0.01 0.14
0.00 0.10 0.10
395,720 250,000 645,720
----
0.05 0.03 0.08
0.00 0.00 0.00
Accounts Receivable PT Jaya Teknik Indonesia Less: Allowance of Impairment Total - Net Investments in Shares (see Note 4) PT Bintaro Serpong Damai PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Mitra Kerta Raharja PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jakarta Marga Jaya PT Jaya Pangan Lestari Total Advance for Investment (see Note 5) PT Jaya City Development Due from Related Parties PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Land PT Mitra Kerta Raharja PT Sarana Pembangunan Jaya (formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Pembangunan Jaya PT Jaya City Development PT Bukit Semarang Jaya Metro PT Bintaro Serpong Damai PT Jaya Pangan Lestari Total Account Payable (see Note 14) PT Jaya Teknik Indonesia PT Jaya Beton Indonesia Due to Related Parties (see Note 15) PT Sumber Jaya Kelola Indonesia PT Jaya Teknik Indonesia
Pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas disebabkan mempunyai manajemen kunci yang sama dan/atau mempunyai pengendalian pemilik yang sama dengan Perusahaan.
The above mentioned related parties represent entities under the same key management and/or under the same owners with the Company.
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang hubungan istimewa dari PT Sumber Jaya Kelola Indonesia, PT Jaya Land dan PT Jaya Pangan Lestari merupakan pembayaran terlebih dahulu atas beban-beban operasional pihak-pihak hubungan istimewa tersebut. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pengembalian.
Details transactions with related parties are as follows:
D1/April 25, 2011
a. Due from related parties from PT Sumber Jaya Kelola Indonesia, PT Jaya Land and PT Jaya Pangan Lestari represent operating expenses paid in advance by the Company which occur to the respective related parties. These receivables are non-interest bearing, not secured and have no date of maturities. 56
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Piutang hubungan istimewa dari PT Sarana Pembangunan Jaya merupakan uang muka setoran modal yang dibayarkan sehubungan dengan rencana Perusahaan menambah nilai investasinya pada pihak hubungan istimewa tersebut. Perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan PT Pembangunan Jaya, saldo hutang dan tagihan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 337.654. Transaksi keuangan tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pembayaran.
c.
d.
b. Due from related party from PT Sarana Pembangunan Jaya represents cash paid in advance in connection with the Company’s plan to increase its investment in the respective related party. c. The Company had financial transactions with PT Pembangunan Jaya, the balance of payable and bill as of December 31, 2010 and 2009 is amounting to Rp 337,654, respectively. The financial transactions are non-interest bearing, not secured and have no definite date of maturities. d. The Company had financial transactions with PT Bukit Semarang Jaya Metro, the balance as of December 31, 2010 and 2009 is amounting to Rp 312,667 and Rp 202,994, respectively. The financial transactions are non-interest bearing, not secured and have no definite date of maturities. e. Due from related party from PT Mitra Kerta Raharja mostly represents a loan by the JGP in connection with housing development in Tangerang.
Perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan PT Bukit Semarang Jaya Metro, saldo tagihan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 312.667 dan Rp 202.994. Transaksi keuangan tersebut tidak dikenakan bunga, tidak ada jaminan dan jangka waktu pembayaran. Piutang hubungan istimewa dari PT Mitra Kerta Raharja sebagian besar merupakan pinjaman oleh JGP sehubungan dengan pembangunan perumahan di Tangerang.
e.
Hubungan dan jenis akun atau transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: No/ No
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/Related Parties
The relation and type of accounts or transaction of related parties are as follows:
Hubungan/ Relationship
1.
PT Pembangunan Jaya
2.
PT Jaya Land
Pemegang Saham/ Shareholders Afiliasi/Affiliated
3.
PT Bintaro Serpong Damai
Afiliasi/Affiliated
4.
PT Sumber Jaya Kelola Indonesia
Afiliasi/Affiliated
5.
PT Jaya Konstruksi
Afiliasi/Affiliated
6.
PT Jaya City Development
Afiliasi/Affiliated
7.
PT Sarana Pembangunan Jaya (dahulu/formerly PT Sarana Pendidikan Jaya) PT Bukit Semarang Jaya Metro PT Mitra Kerta Raharja
Afiliasi/Affiliated
8. 9. 10. 11.
Afiliasi/Affiliated Afiliasi/Affiliated
12.
PT Jakarta Marga Jaya Afiliasi/Affiliated PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Afiliasi/Affiliated Tbk PT Jaya Teknik Indonesia Afiliasi/Affiliated
13.
PT Mitra Kerta Raharja
D1/April 25, 2011
Afiliasi/Affiliated
57
Jenis Akun atau Transaksi/ Account’s Category or Transaction Piutang Hubungan Istimewa / Due From Related Parties
Hutang Piutang Hubungan Istimewa dan Pinjaman Sementara / Intercompany Account and Temporary Loan Piutang Hubungan Istimewa dan Investasi Saham / Due from Related Parties and Investment in Shares Investasi Saham dan Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares and Due from Related Parties Piutang Usaha dan Pendapatan Usaha / Account Receivable and Revenues Investasi Saham, Uang Muka Investasi, Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares, Advance Payment for Investment and Due from Related Parties Investasi Saham, Piutang Hubungan Istimewa, Pendapatan Usaha / Investment in Shares, Due from Related Parties, Revenues Piutang Hubungan Istimewa / Intercompany Account Investasi Saham, Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares, Due from Related Parties Investasi Saham / Investment in Shares Uang Muka Investasi, Pemegang Saham Perusahaan Anak / Advance Payment for Investment, Shareholder in Subsidiary Uang Muka Investasi, Pemegang Saham Perusahaan Anak / Advance Payment for Investment, Shareholder in Subsidiary Investasi Saham, Piutang Hubungan Istimewa / Investment in Shares, Due from Related Parties paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
29. Laba per Saham Dasar
29. 2010
Laba Bersih (Ribuan Rupiah) Jumlah Saham Beredar (Lembar) Awal Tahun Pembelian Kembali Saham Jumlah Rata-rata Tertimbang Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah Penuh)
2009
264,923,460
191,705,460
2,678,518,000 (38,518,000) 2,640,000,000 2,640,634,912
2,728,725,000 (50,207,000) 2,678,518,000 2,679,345,588
100.33
71.55
30. Instrumen Keuangan dan Manajemen Resiko Keuangan a.
Net Income (In Thousand Rupiah) Outstanding Shares Beginning Balance Treasury Stocks Total Weighted Average Basic Earnings per Share (Full Rupiah)
30. Financial Instrument and Financial Risk Management
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan dan perusahaan anak menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risikorisiko tersebut didefinisikan sebagai berikut: • Risiko kredit: Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian perusahaan dan perusahaan anak. • Risiko likuiditas: risiko yang timbul dari kemungkinan Perusahaan dan perusahaan anak mengalami kesulitan pendanaan untuk memenuhi komitmen dan kewajiban Perusahaan dan perusahaan anak kepada pihak kreditur pada saat jatuh tempo pembayaran. • Risiko suku bunga: risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. • Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena perusahaan dan perusahaan anak tidak berinvestasi di instrumen keuangan dan nilai pinjaman bank juga relatif kecil. • Risiko nilai tukar risiko usaha dalam nilai instrumen keuangan akibat berfluktuasinya perubahan nilai tukar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Perusahaan dan perusahaan anak dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah. Dalam rangka mengelola risiko keuangan secara efektif, Direksi telah menentukan beberapa pedoman kebijakan pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan.
D1/April 25, 2011
Earnings per Share
58
a.
Financial Risk Factor and Management Policies In its operating, investing and financing activities, the Company and subsidiaries are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk, interest rate risk and exchange rate risk. Those risks are defined as follows: • Credit risk: possibility that a customer will not pay the part or all of a receivable or will not pay in timely manner and hence, Company and subsidiaries will incur loss. • Liquidity risk: the Company defines liquidity risk from the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, which may cause difficulty in meeting the obligations of the Company relating with financial liabilities. • Interest rate risk: the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. • At this time there is no risk because the company and its subsidiaries do not invest in financial instruments and the value of bank loans are also relatively small. • Risk of exchange rate risk within the business value of financial instruments due to fluctuation of exchange rate changes. At this time there is no risk because the Company and its subsidiaries in the conduct of their business mostly use the Rupiah. In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has determined some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives, namely:
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: • Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan dan perusahaan anak akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha tersebut. Untuk meminimalisir hal tersebut perusahaan dan perusahaan anak mensyaratkan kepada konsumen untuk melakukan pembayaran tunai atau melalui KPR. Sedangkan untuk transaksi sewa perusahaan dan perusahaan anak mensyaratkan penyetoran deposit kepada semua tenant. • Dalam mengelola risiko likuiditas Perusahaan dan perusahaan anak selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas dalam jumlah yang memadai. Manajemen juga melakukan perencanaan setiap bulan dan pemantauan yang ketat terhadap realisasi serta saldo kas secara rutin setiap minggu. • Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan perusahaan anak mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengikatan hutang. • Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.
The main guidelines of this policy are as follows: • In managing credit risk, Company and subsidiaries will determine the approximate amount that can not be billed for these accounts and determine the establishment of accounts receivable for impairment of trade receivables. To minimize this, The Company and its subsidiaries require the consumer to make payments in cash or through a home loan. Meanwhile, for rental companies and subsidiaries requires a deposit payment to all tenants. • In managing liquidity risk, the Company and subsidiaries maintain and provide the amount of cash and cash equivalents in adequate amounts. Management also conducts a monthly planning and strict monitoring of the realization and the cash balance on a regular basis every week. • To minimize interest rate risk, the Company and subsidiaries manage interest expense through a combination of fixed-rate debt and variable interest rates, by evaluating the market interest rate trends. Management also reviewed the various interest rates offered by lenders to obtain favorable interest rates before making a decision to do the binding of debt. • Business transactions in foreign currencies is only done for specific things, and if this happens management will conduct periodic reviews of the foreign currency exposure.
Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
The Company has no derivative instruments to anticipate risks occurring.
Risiko Kredit Risiko kredit Perusahaan dan perusahaan anak terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Perusahaan dan perusahaan anak mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak dan dapat dipercaya. Perusahaan dan perusahaan anak juga membentuk akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha yang timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi kewajiban kontraktual terhadap perusahaan dan perusahaan anak. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Credit Risks Credit risk of The Company and subsidiaries primarily attached to cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables and other assets. The Company and its subsidiaries control the credit risk exposure by placing the bank balances at financial institutions are feasible and reliable. The Company and subsidiaries also forming accounts impairment receivable upper receivables arising from possibility inability subscribers to fulfill obligation contractual against the Company and subsidiaries. Currently, there are no concentrations of credit risk significantly.
D1/April 25, 2011
59
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyse financial assets based on maturity:
2010 1 - 30 hari / days
31 - 60 hari / days
> 60 hari / days
Jumlah / Total
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Aset Lain-lain
758,054,399 6,126,269 -2,471,895
-1,955,524 ---
-4,362,753 9,421,074 34,973,371
758,054,399 12,444,546 9,421,074 37,445,266
Jumlah
766,652,563
1,955,524
48,757,198
817,365,285
Loans and Receivables Cash and Cash Equivalent Account Receivables Others Receivables Others Assets
Risiko Likuiditas Pada saat ini, Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Liquidity Risks At this time, the Company expects to pay all obligations when due. To meet cash commitments, the Company expects operations to generate sufficient cash inflows. In addition, the Company has financial assets in liquid markets and available to meet liquidity needs.
Perusahaan dan perusahaan anak mengelola risiko likuiditas dengan selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas sesuai dengan kebutuhan operasional dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
The Company and subsidiaries manage liquidity risk by continuously maintaining and providing the amount of cash and cash equivalents in accordance with operational requirements and regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, and the schedule date of maturity of assets and financial liabilities.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dan kewajiban keuangan, jumlah kewajiban keuangan yang pembayarannya diharapkan dalam satu tahun sejak 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 88.665.991 dan tidak ditentukan jatuh temponya sebesar Rp 94.976.581.
The Company manages liquidity risk by monitoring cash flow projections of actual and continuous supervision of the due date and financial liabilities, the amount of financial liabilities which payment is expected within one year from December 31, 2010 amounted to Rp 88,665,991 and not determined maturities amounted to Rp 94,976,581.
Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Untuk meminimalkan risiko tingkat suku bunga, Perusahaan dan Perusahaan anak mengelola beban bunga melakui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan suku bunga mengambang yang tepat dan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan dan perusahaan anak.
Interest Rate Risks The Companies exposed to interest rate risk primarily related to financial liabilities. To minimize interest rate risk, the Company and subsidiaries manage interest expense with through a combination of fixed interest rate loans and floating rate appropriate and monitors the impact of interest rate movements to minimize the negative impact on the Company and subsidiaries.
Tabel berikut menganalisis rincian kewajiban keuangan berdasarkan jenis bunga:
The following table analyzes the details of financial liabilities based on interest type: 2010 Rp
Bunga mengambang Tanpa bunga Jumlah
D1/April 25, 2011
2,075,680 181,566,893 183,642,573
60
Floating Interest Non Interest Bearing Total
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Risiko Nilai Tukar Perusahaan tidak secara signifikan terekpos risiko mata uang mata uang asing karena sebagian besar pinjaman dalam mata uang Rupiah. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan Rupiah. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2010.
Foreign Currency Risks The Company is not significantly exposed to currency risk because most liabilities are denominated in Rupiah. To minimize this risk, the Company is always trying to get a contract with Rupiah. There is no currency hedging activities on 31 December 2010.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
b. Fair Value of Financial Instruments The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cashflows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.
31. Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
30. Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency
Perusahaan dan perusahaan anak pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 hanya memiliki aset dalam mata uang asing yang dikonversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (lihat Catatan 2.n) pada tanggal neraca sebagai berikut: Dollar Amerika Serikat/ US Dollar 2010 2009 Aset Kas dan Setara Kas
24.346
Setara dalam Rupiah/ Equivalent to Rupiah 2010 2009
86,421
218,899
32. Kontinjensi, Komitmen dan Perjanjian Penting a.
32.
Berdasarkan akta Notaris No. 62 tanggal 19 September 1994 dari Achmad Abid, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., PT Jaya Gardenpolis (JGP), perusahaan anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan sepuluh perusahaan anaknya (PT Alamanda Permata, PT Loji Elok, PT Sanggar Idaman, PT Sanggar Rejeki, PT Sinarmulia Binapersada, PT Tomang Karyapratama, PT Delta Cendana Citrapersada, PT Intigraha Citrasejahtera, PT Rifi Permata dan PT Sanggar Kejora), beserta PT Megatopmas Sejahtera dan PT Jaya Land (JL), pihak-pihak hubungan istimewa. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut: (i)
Sepuluh perusahaan anak tersebut telah memperoleh izin lokasi untuk mengembangkan tanah seluas 1.090 ha di Pasar Kemis, Tangerang dan memberikan wewenang kepada JL untuk membeli tanah di daerah tersebut. (ii) Sepuluh perusahaan anak tersebut dengan dukungan finansial dari JL, harus meneruskan pembelian tanah sampai mencapai 1.090 ha.
D1/April 25, 2011
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and subsidiaries only have assets denominated in foreign currency which were converted into rupiah currency based on the middle rate of Bank Indonesia (see Note 2.n) at the balance sheets date are as follows:
61
812,353
Assets Cash and Cash Equivalents
Contingencies, Commitments and Agreements
a. Based on Notarial deed No.62 dated September 19, 1994 from Achmad Abid, S.H., substitute notary of Sutjipto S.H., PT Jaya Gardenpolis (JGP), a subsidiary, has joint cooperation agreement with ten of its subsidiaries (PT Alamanda Permata, PT Loji Elok, PT Sanggar Idaman, PT Sanggar Rejeki, PT Sinarmulia Binapersada, PT Tomang Karyapratama, PT Delta Cendana Citrapersada, PT Intigraha Citrasejahtera, PT Rifi Permata and PT Sanggar Kejora), together with PT Megatopmas Sejahtera and PT Jaya Land (JL), related parties. The agreement consists of the followings: (i) Ten subsidiaries which already had location permit to develop 1,090 hectares of land in Pasar Kemis, Tangerang and give an authority to JL to acquire land in the above area. (ii) Ten subsidiaries with the financial support from JL, have commitment to continue acquire the adjacent land up to 1,090 hectares.
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
(iii) Sepuluh perusahaan anak tersebut dan JL menunjuk perusahaan anak sebagai perusahaan pengembang (developer) dengan hak dan kewajiban untuk membangun dan menjual tanah dan bangunan. (iv) Perusahaan anak setuju untuk membayar Rp 35.000 (angka penuh) per m2 kepada JL untuk tanah yang telah diserahkan dan telah dilengkapi dokumendokumennya. b.
c.
(iii) Ten subsidiaries and JL had appointed the subsidiary as the developer with right and obligation to develop and sell land and buildings to be constructed thereon. (iv) The subsidiary agreed to pay Rp 35,000 (full amount) per sqm to JL for the land acquired supported with their legal documentation.
Berdasarkan Perjanjian Suplemen II pada perjanjian tersebut di atas, yang dituangkan dalam akta No. 158 tanggal 28 April 1995 dari notaris Sutjipto, S.H., antara lain disepakati: (i) PT Megatopmas Sejahtera seperti yang disebutkan di atas, dikeluarkan dalam perjanjian diatas. (ii) PT Anugerah Tangerang Indah, PT Anugerah Tangerang Abadi, PT Shinta Tangerang Abadi, PT Shinta Pratiwi Dinamika dan PT Anugerah Melosia Indah dimasukkan dalam perjanjian untuk membebaskan tanah di Desa Mekarsari dan Rajeg, Tangerang seluas 140 ha. (iii) Komitmen dari kelima perusahaan anak yang disebutkan pada No. a.1 di atas, dengan dukungan finansial dari JL, harus membebaskan tanah di daerah Mekarsari dan Rajeg hingga mencapai 140 ha.
b.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 39 Tahun 1996 tentang Penyediaan Lahan Untuk Tempat Pemakaman Umum oleh Perusahaan Pembangunan Perumahan tanggal 18 Nopember 1996, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyediakan lahan yang sudah siap digunakan untuk fasilitas pemakaman umum. Luas areal tanah yang harus disediakan adalah sebesar 2% dari keseluruhan persediaan tanah yang dimiliki oleh Perusahaan.
c.
(i)
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direksi mengeluarkan Memo Internal No. 055/JRP/KEU/VI/2002 tanggal 17 Juni 2002, mengenai penunjukkan lokasi untuk pemakaman umum yang akan disediakan oleh Perusahaan dan perincian biaya diperlukan untuk menyediakan lahan pemakaman umum yang sudah siap digunakan. d.
Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan beberapa bank dalam rangka pemberian kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada pembeli tanah dan bangunan rumah. Perjanjian tersebut antara lain mengatur sebagai berikut: (i) Bank berkewajiban mencairkan dana kredit sekitar 70%-95% ke Perusahaan sejak penandatanganan Akta Pengakuan Hutang, Akta Jual Beli dan Akta Pemberian Jaminan, serta pembeli telah melunasi uang muka pembelian tanah dan bangunan minimal 20% dari harga jual tanah dan bangunan. (ii) Selama Perusahaan belum melaksanakan serah terima tanah dan bangunan kepada pembeli atau belum
D1/April 25, 2011
62
Based on Supplement ll to the agreement above, which was notarized by Sutjipto, S.H., in his deed No. 158 dated April 28, 1995, the followings were agreed: The exclusion of PT Megatopmas Sejahtera from the agreement above. (ii) The inclusion of another five subsidiaries namely, PT Anugerah Tangerang Indah, PT Anugerah Tangerang Abadi, PT Shinta Tangerang Abadi, PT Shinta Pratiwi Dinamika and PT Anugerah Melosia Indah to acquire land in Mekarsari and Rajeg, Tangerang with area of 140 hectares. (iii) The commitment of the five subsidiaries as mentioned in No. a. 1, with the financial support of JL, to acquire adjacent land in Mekarsari and Rajeg areas until the total land acquired reaches around 140 hectares. Based on the Decision Letter of the Head Governor of Area I West Java No. 39 year 1996 concerning Public Cemetery from Real Estate Companies, dated November 18, 1996, the Company has an obligation to provide land, which was area should be ready for use as a public cemetery. The land area to be provided should represent 2% of the total amount of land inventory held by the Company. In relation to such matter, an Internal Memo No. 055/JRP/KEU/VI/2002 dated June 17, 2002, was issued by the Company's Directors, with regard to the identification of the location of the public cemetery to be provided by the Company and the details of cost needed to have the cemetery ready for public utilization.
d.
The Company had signed Cooperative Agreements with several banks in term of providing housing loan facility (KPR) to customers of land and houses. The agreements contain the followings: (i)
Bank is compulsorily required to give the credit fund approximately 70%-95% to the Company since the signing date of Debt Acknowledgment Deed, Deed of Sale and Purchase and Collateral Transfer Deed, also the buyers have settled the advance deposit for land and building at least 20% from the selling price of the land and building. (ii) During the time the Company have not delivered the land and building to buyers or before the paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
menyerahkan kepada bank dokumen berupa sertifikat tanah atas nama pembeli, sertifikat hak tanggungan dan surat ijin mendirikan bangunan, maka sisa kredit KPR sebesar 5%-30% akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada bank pemberi KPR atas nama Perusahaan atau uang jaminan (lihat Catatan 12). (iii) Jika terjadi pembeli tidak membayar angsuran hutangnya kepada bank pemberi KPR selama sertifikat dan akta jual beli sebagai jaminan belum diserahkan ke bank, Perusahaan berkewajiban membeli kembali tanah berikut bangunan di atasnya dengan harga senilai jumlah pinjaman pembeli yang terhutang (Buy back guarantee). (iv) Perusahaan berkewajiban membayar tunggakan angsuran pembeli yang menunggak KPR selama 2 (dua) bulan berturut-turut dan jika sampai 4 (empat) bulan pembeli masih menunggak hutangnya maka Perusahaan harus melunasi seluruh hutang pembeli kepada pemberi KPR, baik karena hutang pokok bunga dan biaya-biaya lainnya. Kewajiban ini berlangsung selama sertifikat belum diserahkan ke bank (subgrasi). (v) Perjanjian kerjasama pemberian fasilitas KPR dibuat untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan lamanya. Seluruh jangka waktu fasilitas KPR maksimum sampai dengan 15 (lima belas) tahun, terhitung sejak tanggal realisasi masing-masing KPR.
submission to the banks documents such as landrights certificate under buyer’s name, bearing right certificate and license to construct, the KPR fund at amount of 5%-30% will be placed in term deposits to the respective banks on the Company’s name or deposit fund (see Note 12). (iii) If the buyers do not pay installment to the banks that provide KPR, and since the certificate and sale purchase deed had not been submitted to the bank, the Company is compulsorily required to buy back the land and buildings therein at the value outstanding from buyers (Buy back guarantee). (iv) The Company is required to settle the unpaid outstanding from buyer who extend their KPR payment for 2 (two) consecutive months and if it reaches 4 (four) months and the buyer remains extend their debt then the Company must settle the remaining unpaid portion to KPR facilitator, for principal, interest and other costs incurred. The liability will be assumed as long as the certificate has not been submitted to the bank. (v) The cooperation agreement for providing KPR is made for an indefinite period. KPR has applicable term up to 15 (fifteen) years since the realization date of each respective KPR.
33. Informasi Segmen
33. Segment Information
Segmen Primer:
Primary Segment: 2010
Penjualan Tanah dan Bangunan/ Sales of Land and Building
Sewa dan Jasa Pelayanan/ Rental and Building Maintenance Services
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Pendapatan Usaha
627,859,735
145,669,037
--
773,528,772
Revenues
Hasil Segmen
224,749,640
56,904,971
--
281,654,611
Segment Results
281,654,611
Income from Operations
Laba Usaha Penghasilan Bunga Beban Keuangan Laba Selisih Kurs - Bersih Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih Perusahaan Anak Beban Lain-lain - Bersih Yang dapat Dialokasi Yang tidak dapat Dialokasi Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Bersih
----
----
----
22,747,120 (8,441,569) (30,019)
--
--
--
1,124,359
7,397,417
4,133
--
-(34,074,696)
1,071,550 (8,543,611)
---
7,401,550 2,014,165 1,071,550 (42,618,307)
Interest Income Financial Charges Gain on Foreign Exchange - Net Minority Interest in Net Income of Subsidiaries Other Expenses - Net Allocated Unallocated Equity in Net Earning of Associated Companies Income Tax Expense (Benefit)
264,923,460
Net Income
Laba Bersih
D1/April 25, 2011
63
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
2010
Aset dan Kewajiban Aset Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset yang Tidak Dapat Dialokasi
Penjualan Tanah dan Bangunan/ Sales of Land and Building
Sewa dan Jasa Pelayanan/ Rental and Building Maintenance Services
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
2,713,634,546 359,150,972
631,016,878 --
(217,350,840) (332,879,300)
Jumlah Aset Kewajiban Segmen Kewajiban Segmen yang Tidak Dapat Dialokasi
1,531,104,857
289,470,045
(154,450,840)
Jumlah Kewajiban Informasi Lainnya Beban Penyusutan Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu
2,152,533 352,338
12,586,581 1,611,897
3,127,300,584 26,271,672 142,145,051
Assets and Liabilities Segment Assets Investment in Associated Companies Unallocated Assets
3,295,717,307
Total Assets
1,666,124,062 4,473,622
Segment Liabilities Unallocated Segment Liabilities
1,670,597,684
Total Liabilities
14,739,114 1,964,235
Other Information Depreciation Expense Bad Debt Expense
2009
Penjualan Tanah dan Bangunan/ Sales of Land and Building
Sewa dan Jasa Pelayanan/ Rental and Building Maintenance Services
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Pendapatan Usaha
526,655,470
135,407,106
--
662,062,576
Revenues
Hasil Segmen
187,453,660
43,931,497
--
231,385,157
Segment Results
26,463
Unallocated Operating Expenses
231,358,694
Income from Operations
Beban Usaha tidak dapat Dialokasi Laba Usaha Penghasilan Bunga Beban Keuangan Laba Selisih Kurs - Bersih Hak Minoritas atas (Laba) Rugi Bersih Perusahaan Anak Beban Lain-lain - Bersih Yang dapat Dialokasi Yang tidak dapat Dialokasi Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Bersih
----
----
----
9,073,426 (18,914,424) (187,939)
--
--
--
(1,938,131)
8,698,444
722,419
--
-(28,227,143)
950,623 (8,460,045)
---
9,420,863 (1,370,464) 950,623 (36,687,188)
Interest Income Financial Charges Gain on Foreign Exchange - Net Minority Interest in Net Income of Subsidiaries Other Expenses - Net Allocated Unallocated Equity in Net Earning of Associated Companies Income Tax Expense (Benefit)
191,705,460
Net Income
2,558,181,463 9,800,122 17,493,592
Assets and Liabilities Segment Assets Investment in Associated Companies Unallocated Assets
2,585,475,177
Total Assets
1,073,060,127 98,346,027
Segment Liabilities Unallocated Segment Liabilities
1,171,406,154
Total Liabilities
8,823,338 3,974,502
Other Information Depreciation Expense Bad Debt Expense
Laba Bersih Aset dan Kewajiban Aset Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset yang Tidak Dapat Dialokasi
2,168,810,453 311,944,850
516,854,491 --
(127,483,481) (302,144,728)
Jumlah Aset Kewajiban Segmen Kewajiban Segmen yang Tidak Dapat Dialokasi
977,649,858
222,893,750
Jumlah Kewajiban Informasi Lainnya Beban Penyusutan Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu
D1/April 25, 2011
1,931,395 569,448
6,891,943 3,405,054
64
(127,483,481)
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Segmen Sekunder Perusahaan dan perusahaan anak tidak mempunyai bentuk segmen sekunder.
Secondary Segment The Company and subsidiaries do not have secondary segment form.
34. Revised of Statement of Financial Accounting Standards
34. Perkembangan Terakhir Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan yang akan berlaku efektif adalah sebagai berikut:
As of the date of completion of the consolidated financial statements, Indonesian Institute of Accountants has issued a revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) and pull out some specific GAAP. Financial accounting standards that will be effective is as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
Periods beginning on or after January 1, 2011
PSAK 1. PSAK 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK 1. PSAK 01 (Revised 2009), ”Presentation of Financial Statements” 2. PSAK 02 (Revised 2009), ”Statement of Cash Flows” 3. PSAK 03 (Revised 2010), ”Interim Financial Reporting” 4. PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statement” 5. PSAK 05 (Revised 2009), “Operating Segment” 6. PSAK 07 (Revised 2010), “Related Party Disclosure”
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
PSAK 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim” PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” PSAK 7 (Revisi 2010), ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009), ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak Berwujud” PSAK 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis” PSAK 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan” PSAK 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009), ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK 58 (Revisi 2009), ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
PSAK 15 (Revised 2009), ”Investment on Associates” PSAK 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combination” PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue” PSAK 25 (Revised 2009), ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” 14. PSAK 48 (Revised 2009), ”Impairment of Assets” 15. PSAK 57 (Revised 2009), ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” 16. PSAK 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” . ISAK 1. ISAK 07 (Revised 2009), “Consolidation – Special Purpose Entities” 2. ISAK 09, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” 3. ISAK 10, “Customer Loyalty Programs” 4. ISAK 11, “Distribution of Non-cash Assets to Owners” 5. ISAK 12, “Jointly Controlled Entities – Non-monetary Contributions by Venturers” 6. ISAK 14, ”Intangible Assets – Web Site Cost” 7. ISAK 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009), ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” 2. ISAK 9, ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” 3. ISAK 10, ”Program Loyalitas Pelanggan” 4. ISAK 11, ”Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” 5. ISAK 12, ”Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Non moneter oleh Venturer” 6. ISAK 14, ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” 7. ISAK 17, ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
D1/April 25, 2011
PSAK 08 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” PSAK 12 (Revised 2009), “Interest in Joint Ventures”
65
paraf:
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
PT JAYA REAL PROPERTY Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, except stated otherwise)
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
Periods beginning on or after January 1, 2012
PSAK 1. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” 2. PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” 3. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” 4. PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” 5. PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” 6. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”
PSAK 1. PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” 2. PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” 3. PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” 4. PSAK 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” 5. PSAK 46 (Revised 2010), “Income Taxes” 6. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” 7. PSAK 53 (Revised 2010), “Sharebased Payments” 8. PSAK 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures” 9. PSAK 61, “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”
ISAK 1. ISAK 13, ”Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” 2. ISAK 15, ”Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya” 3. ISAK 18, ”Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” 4. ISAK 20, ”Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”
ISAK 1. ISAK 13, ”Hedges of Net Investments in Foreign Assitance” 2. ISAK 15, ”The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” 3. ISAK 18, ”Government Assistance – No Spesific Relation to Operating Activities” 4. ISAK 20, ”Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders”
Perusahaan dan perusahaan anak masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Company and subsidiaries are still evaluating the impact of applying PSAK and ISAK above and the impact to the consolidated financial statements of the application of PSAK and ISAK can not be determined.
7. 8. 9.
35. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian
35. The Managements’ Responsibility on the Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2011.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on March 11, 2011.
Mengetahui,
______________________ Direktur
D1/April 25, 2011
______________________ Manajer Akuntansi
66
paraf: