DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS I.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
1-4 1-4
II.
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners
5-7 5-7
III.
Laporan Dewan Direksi Report From The Board Of Directors
IV.
Profil Perusahaan Company Profile
13 - 26 13 - 26
V.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Analysis and Discussion Management
27 - 41 27 - 41
VI.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
42 - 76 42 - 76
VII.
Tangung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
VIII.
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2014 Responsibility For The 2014 Annual Report
.
Susunan Pengurus Management
.
IX.
8 - 12 8 - 12
76 76
IKHTISAR KEUANGAN
HARGA SAHAM PER TRIWULAN 2014 / 2013
(1) (2)
Saham Perseroan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Saham Perseroan mulai diperdagangkan tanggal 28 Maret 1994
1
KEBIJAKAN DIVIDEN
LABA BERSIH Hingga Rp 20 miliar Diatas Rp 20 miliar
PERSENTASE JUMLAH DIVIDEN TERHADAP LABA BERSIH 15% - 25% 25% - 40%
Kebijakan dividen di atas mulai berlaku mulai tahun buku 1994.
SEJARAH PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI Tanggal Pembayaran 21 Juli 1995 21 Agustus 1996 21 Agustus 1997 1 September 1998
Dividen per Saham Rp 100,-Rp 100,-Rp 25,-Rp 5,--
Jumlah Dividen (Setahun) Rp 13.050.000.000,-Rp 13.050.000.000,-Rp 16.312.500.000,-Rp 11.092.500.000,--
2
Berasal dari Tahun Buku 1994 1995 1996 1997
Rasio Pembayaran 49,1% 92,5% 35,7% 17,6%
FINANCIAL HIGHLIGHTS
SHARE PRICE PER QUARTER 2014/2013
(1) (2)
The Company’s shares are traded on the Indonesia Stock Exchange The Company’s shares have been traded since 28 th March 1994
3
DIVIDEND POLICY
NET INCOME Up to IDR 20 billion Above IDR 20 billion
PERCENTAGE OF DIVIDEND TO NET INCOME 15% - 25% 25% - 40%
The above dividend policy became effective commencing with the 1994 book year,
HISTORY OF CASH DIVIDEND PAYMENTS
Payment Date 21st July 1995 21st August 1996 21st August 1997 1st September 1998
Dividend per Share IDR 100,-IDR 100,-IDR 25,-IDR 5,--
Total Dividend (Annual) IDR 13,050,000,000,-IDR 13,050,000,000,-IDR 16,312,500,000,-IDR 11,092,500,000,--
4
Appropriated from book year 1994 1995 1996 1997
Payout Ratio 49.1% 92.5% 35.7% 17.6%
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM COMMISSIONERS
Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh ketidakpastian dalam bidang politik. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,1 persen di tahun 2014, pertumbuhan yang lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2013 dan tahun 2012 yang masing-masing sebesar 5,7 persen dan 6,3 persen. Tingkat inflasi meningkat dari 7,2 persen menjadi 8,3 persen dan defisit transaksi berjalan berada pada posisi sekitar 3 persen dari Penghasilan Domestik Bruto (PDB). Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh turunnya ekspor dan meningkatnya impor. Sentimen negatif dari pasar Eropa dan China (Tiongkok) juga mempengaruhi pertumbuhan Indonesia di tahun 2014 secara tidak langsung.
2014 was year of political uncertainty. Indonesian’s economy grew by 5.1 percent in 2014, slower than the growth in 2013 and 2012 which were 5.7 percent and 6.3 percent, respectively. Inflation increased from 7.2 percent to 8.3 percent and the current account deficit stood at around 3 percent of Gross Domestic Product (GDP). This condition was attributed by an export decline coupled with increasing imports. Global Economic in European Countries and China have shown a disappointing signs of recovery in 2014 which indirectly impacted the country’s growth.
Di tahun 2014, Indonesia melakukan pemilihan umum (Pemilu) legislatif daerah (DPD) dan nasional (DPR) yang diikuti oleh Pemilu Presiden yang akan memimpin negara ini 5 tahun mendatang. Pengangkatan bapak Joko Widodo sebagai presiden dan bapak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2014 telah memberikan kepercayaan akan prospek negara ini dimana kedua orang ini datang dari latar belakang dunia bisnis yang sangat mengerti dinamika dunia bisnis. Pemerintah baru di harapkan dapat memenuhi komitmen - komitmen untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat dan kemakmuran negara. Langkah awal yang langsung dilakukan adalah dengan dicabutnya subsidi bahan bakar bensin yang langsung memberikan dampak positif sebesar 120 triliun rupiah terhadap anggaran negara. Pencabutan subsidi juga di dukung dengan peristiwa melemahnya harga minyak Internasional. Presiden Joko Widodo telah membuat suatu keputusan yang tidak popular demi kebaikan Negara. Tindakan-tindakan seperti ini yang diharapkan dari pemerintah baru untuk meningkatkan kinerja ekonomi Indonesia.
In 2014, the country experienced the general election to elect the members of the House of Representatives in the regions (DPD) as well as nationally (DPR), followed by the election of a new president who will lead the country for the next five years. The inauguration of Joko Widodo and Jusuf Kalla as the president and vice president of Indonesia on October 20th, 2014 has created confidence that it will work in the right directions as both men come from a business background and can be trusted to understand the dynamic of business. The new government is expected to fulfill its commitment to improve the people’s welfare and the prosperity of the country. Early move from the new government includes the scrapping of subsidy on low-grade gasoline which government estimates has freed up more than IDR 120 Trillion in the government’s budget. The ending of subsidy was supported by the fall in international oil prices. The president has sent out a strong message to take unpopular but vital decision for the best interest of the country. Such act shall become commonplace for the new government and administration to boost the country’s economic growth.
5
THE
BOARD
OF
Di tahun 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami fluktuasi indeks yang cukup besar. Indeks 2014 dibuka pada posisi 4.274 dan di tutup pada tingkat 5.226, meningkat sebesar 22,29 persen. Indeks mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia pada tanggal 28 September 2014 di tingkat 5.246.
In 2014, The Indonesia Stock Market (JCI) experienced a high volatility of its index’s movement. The index in 2014 opened at 4,274 and closed at 5,226, increased by 22.29 percent. Index has reached the highest mark in the history of Indonesia stock market at 5,246 on September 28th, 2014.
Indeks bursa mengalami pelemahan yang cukup besar dalam beberapa hari sebelum terpilihnya ketua DPR di akhir-akhir bulan September 2014. Pasar modal Indonesia menerima arah kebijakan-kebijakan pemerintah dengan hangat setelah presiden membuat keputusan yang tidak popular untuk mencabut subsidi bahan bakar besin di November 2014. Langkah ini merupakan signal baik atas keseriusan pemerintah baru melakukan reformasi. Prospek pasar modal Indonesia di prediksikan akan lebih baik tahun 2015 selama pemerintah baru terus melanjutkan langkah-langkah reformasi yang dijanjikan sebelumnya.
The index decreased quite significantly within a few days of the election of House of Representatives chair person in late September 2014. The Indonesian markets have warmly welcomed the direction of the new government after the president took the unpopular decision to raise the price of subsidized fuel in November 2014 as a signal that the government is serious about reform effort. Indonesian capital market is expected to pick up the pace again in 2015 as the new government continues to execute the reforms promises.
Pada tahun 2015, perusahaan akan terus berupaya mengembangkan kegiatan usaha di bidang pengelolaan dana dengan penerbitan produk investasi baru. Pengelolaan produk yang sudah ada tetap dijalankan secara disiplin sesuai dengan yang telah di putuskan dalam Rapat Komite Investasi. Untuk produk baru, perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 16 Desember 2013 untuk mengelola Reksa Dana Lippo Terproteksi I. Untuk produk Reksa Dana yang sudah ada, Lippo Dana Prima, melaporkan imbal hasil yang cukup baik di tahun 2014. Manajemen perusahaan telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan Dewan Komisaris puas dengan hasil Lippo Securities di tahun 2014.
In 2015, the company has been continuing to grow its fund management activities by launching new products. The existing Reksa Dana has been managed in the highest standards of decipline according to the guideline which was set in the Investment Committee’s meetings. For new Reksa Dana product, the company has recieved an effective letter from the Financial Service Outhority (OJK) to manage its first Protected-type of Reksa Dana on December 16th, 2013. The performance of the existing Reksa Dana product, Lippo Dana Prima, was mediocre in 2014. The company’s management has been executing their duties well and the Board of Commissioners are pleased with Lippo Securities’ accomplishment in 2014.
6
AKTIFITAS DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE - KOMITE DI BAWAHNYA
ACTIVITIES OF THE BOARD COMMISSIONERS AND COMMITEES
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi diangkat sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Komite Audit tetap mendukung Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit di tahun 2014 adalah Bapak A.Sonny Soedjadi dan Bapak Hernowo Hadiprodjo
All the members of the Board of Commissioners and remuneration committee were appointed pursuant to the Company’s Article of Association. The Audit Committee continued to support the Board of Commissioners. The members of Audit Committee in 2014 are filled by Mr. A. Sonny Soedjadi and Mr Hernowo Hadiprodjo
Komite-komite ini mendukung perusahaan untuk selalu menggerakkan dan menjalankan penerapan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik.
These Committees dedicated their services to the Company in upholding and implementing Good Corporate Governance practices.
Benn ny Haryanto Benny Presiden Komisaris President Commissioner
Dr. Isnandar Rachmat Ali Komisaris Independen Independent Commissioner
Drs. H Herbudianto, erb dianto A Ak Komisaris Independen Independent Commissioner
7
OF
LAPORAN DEWAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Ditunjang dengan strategi yang terencana dan disiplin tinggi untuk fokus pada proses eksekusi, Lippo Securities kembali membuktikan kemampuannya memberikan hasil-hasil yang terbaik bagi pemegang saham di tahun 2014.
Through solid strategies and strong discipline focused on execution, Lippo Securities proved again that it has the ability to deliver positive result to its stakeholders in 2014
Pada Tahun 2014, disamping mengupayakan pertumbuhan yang baik dari perusahaanperusahaan asosiasinya, PT Ciptadana Capital (Ciptadana) dan PT Star Pacific Tbk (Star Pacific), dan portofolio efeknya, Perusahaan akan terus memfokuskan diri pada aktifitas manajer investasi. Tambahan produk-produk Reksa Dana dan peningkatan nilai dari produk Reksa Dana yang dikelola perusahaan merupakan target utama untuk meningkatkan pendapatan berkesinambungan perusahaan.
In 2014, besides maximizing the value of its investments on PT Ciptadana Capital (Ciptadana) and PT Star Pacific Tbk (Star Pacific) and its marketable securities’s portfolio, we will continue to focus on asset management activities. Launching more asset management’s products as well as increasing the size of managed products are the main target to generate recurring income for the company.
Di tahun 2014, Reksa Dana yang kami kelola, Lippo Dana Prima, menerima penghargaan Reksa Dana terbaik tahun 2014 versi majalah Investor-Infovesta Kategori Reksa Dana Campuran tipe Konservatif periode 1 tahun. Alokasi investasi Lippo Dana Prima di tahun 2014 adalah 29 persen diinvestasikan pada saham 34 persen di pasar obligasi dan 37 persen pada instrument pasar uang. Reksadana Lippo Dana Prima menberikan return sebesar 11,46 persen di tahun 2014.
In 2014, our managed fund, Lippo Dana Prima, received an award for its best performance from Investor-Infovesta magazine. The category of the award is Balanced Fund Conservative type for a period of 1 year. The investment of Lippo Dana Prima in 2014 includes 29 percent in equity, 34 percent in fixed income and 37 percent in financial market instrument. Lippo Dana Prima yielded 11.46 percent in 2014.
Untuk produk baru, kami telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk produk Reksa Dana Terproteksi pada tanggal 16 Desember 2013. Produk baru kami dengan nama Lippo Terproteksi I bertujuan untuk memberikan proteksi 100% atas pokok investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir dengan memberikan pemegang unit penyertaan imbal hasil pada tiap tanggal pembagian hasil investasi. Investasi Lippo Terproteksi I akan difokuskan pada portofolio obligasi dimana pajak penghasilan terhadap imbal hasil hanya 5%.
For a new product, we have received an effective letter from Financial Service Authority (OJK) for our new protected Reksa Dana product on December 16th, 2013. Our protected Reksa Dana, Lippo Terproteksi I, aims to provide 100% protection of the invested principal on the maturity date. In addition to the yield, Lippo Terproteksi I will focus on fixed income portfolio which currently has an income tax incentive of 5% only on its yield.
8
Insentif pajak penghasilan untuk Reksa Dana dengan portofolio obligasi berlaku sampai dengan tahun 2020. Reksa Dana Lippo Terproteksi I dimulai pada tanggal 15 April 2014.
Such incentive for an income tax has just been extended to year 2020.Lippo Terproteksi I started on April 15th ,2014.
Di Tahun 2015, kami merencanakan untuk menerbitkan 2 produk Reksa Dana baru, yaitu Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Terproteksi II.
In 2015, we plan to issue two additional managed fund; an equity managed fund and our second protected type managed fund, Lippo Terproteksi II.
Setelah perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran umum terbatas tahun 2011, Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) Perusahaan berada di posisi yang jauh lebih baik. Per akhir tahun 2014, posisi MKBD berada di tingkat Rp 67,4 miliar. Sebagai tambahan, kontribusi pada akun Bagian Laba dari Entitas Asosiasi meningkat pesat di tahun 2014. Ciptadana dan Star Pacific memberikan kontribusi positif bagi Perusahaan. Pada tahun 2014, kami menerima kontribusi deviden dari Ciptadana sebesar Rp 34,7 miliar.
After successful Right Issue in 2011, our Adjusted Net Working Capital (MKBD) is improved significantly. As at the end of 2014, our MKBD stood at IDR 67.4 billion. In addition, the contribution of Equity in Net Income of Associate increased significantly in 2014. Both Ciptadana and Star Pacific delivered positive equity contribution to the Company. In 2014, we received a dividend contribution of IDR 34.7 billion from Ciptadana.
Tata kelola dan Etika
Governance and Ethics
Di Lippo Securities, kami bekerja keras untuk menjaga dan mempertahankan etika di segala aspek. Kami berusaha untuk selalu mempertahankan standard integritas yang tinggi dan melakukan segala sesuatu dengan benar untuk para nasabah, kolega dan pemegang saham kami. Seluruh anggota Direksi diangkat kembali sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
At Lippo Securities, we work hard to cultivate and affirm ethical behavior every day in all aspects of our business. We strive to maintain the highest standards of integrity and do the right thing for our customers, colleagues, and shareholders. All the members of Board of Directors were reappointed pursuant to the company’s Article of Association.
Lingkungan dan Hak Asasi Manusia
Environment and Human Rights
Kami menyadari pentingnya lingkungan hidup yang sehat dan hak asasi manusia dan telah mencanangkan kepercayaan tersebut dalam membuat standar manajemen resiko dan operasional perusahaan. Kami bertekad untuk menekankan pentingnya hak asasi manusia dalam setiap tindakan-tindakan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan dalam berinteraksi dengan para nasabah.
We respect the importance of the healthy environment and human dignity, and have codified that belief in or approach to risk management and operations. We have a Human Rights Statement that lays out our position at a firm in support of the protection of human rights and how we address them across our operation and with client.
9
Melihat Kedepan
Looking Ahead
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 diprediksi akan lebih baik dibandingkan tahun 2014. Penyebab utama adalah turunnya harga minyak dunia yang berdampak positif bagi beban yang harus ditanggung negara.
Indonesian’s economy in 2015 is projected to be better than the previous year. The main reason is the fall in oil prices. The oil wind fall has positively impacted the government’s budget.
Komitmen pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan di bursa. Fundamental yang baik akan membuat Indonesia tetap menjadi pilihan Investasi dari investor asing. Menurut kami, tahun 2015 merupakan tahun yang baik untuk mengeluarkan produk-produk reksa dana baru.
The government’s commitment to improve the economy will boost the profitability of the publicly listed companies. Strong fundamental will attract foreign investors to invest in Indonesia. We believe that in 2015 is a good timing for the company to issue additional new managed fund.
Disamping kami terus melanjutkan usaha kami untuk melakukan segala perbaikan-perbaikan yang diperlukan, kami akan menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis manajer investasi kami. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami bekerja keras untuk dapat terus bertahan dengan baik, menyelesaikan segala masalah dan menjaga komitmen kami pada perusahaan. Yang lebih penting, kami berterimakasih kepada para nasabah dan para pemegang saham yang telah mempercayai kami untuk mencapai target utama dan kritikal.
As we continue to negative the cross current of change, we are faced with the challenge in running the asset management business. These recent years have tested the company like few others time in our history, but over this period, we have worked hard every day to demonstrate Lippo Securities’ resiliency, resolve and commitment to our principles. Most importantly, we are thankful to our client and shareholders for entrusting us to work with them to achieve their most critical goals and objectives.
Sangat tidak mudah untuk memprediksi hasil investasi di masa mendatang. Namun demikian, keberhasilan aktifitas Perusahaan di tahun 2015 akan sangat bergantung kepada stabilitas makro ekonomi, tim manajemen dan dewan-dewan yang ada dalam Perusahaan.
It is difficult to predict any accuracy which investment will perform in the future. However, looking ahead, the corporate activity in 2015 will depend largely on the return of macroeconomic stability, management teams and boards.
10
Kedepannya, kami akan terus mengambil keputusan-keputusan yang kami anggap perlu untuk mempertahankan sumber daya manusia yang terbaik, yang memenuhi syarat untuk berinteraksi dengan para nasabah, yang dapat mengontrol biaya-biaya, mampu melakukan evaluasi risiko-risiko yang berkaitan dengan bisnis dan yang dapat memberikan imbal hasil jangka panjang untuk para pemegang saham
As we move forward, we will continue to make the decision that we believe are necessary to attract and retain the best people to meet the needs of our client, control cost, manage our risk and produce return to create long term value for our shareholders.
Peter Indra Lembong Direktur/ Director
Muliawan Sutanto Direktur/ Director
11
Peter Indra Lembong Direktur/Director
Muliawan Sutanto Direktur/Director 12 12
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Nama Perusahaan
Company Name
PT Lippo Securities Tbk
PT Lippo Securities Tbk
Pendirian
Establish
20 Juni 1989
June 20th, 1989
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
28 Maret 1994
March 28th ,1994
Kode Saham
Ticker Symbol
LPPS
LPPS
Situs Web
Website
www.lipposecurities.com
www.lipposecurities.com
Bidang Usaha
Lines Of Bussines
Manajer Investasi
Asset Management
Jumlah Karyawan
Number Of Employees
11 Karyawan
11 Employees
Alamat
Address
Ruko Pinangsia, Karawaci Office Park Blok M No.38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Tel : (021) 551 6588 Fax : (021) 551 5970
Ruko Pinangsia, Karawaci Office Park Blok M No.38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Tel : (021) 551 6588 Fax : (021) 551 5970
13
RIWAYAT PERUSAHAAN
COMPANY HISTORY
Perusahaan didirikan dengan nama PT.Lippin Securities pada tanggal 20 Juni 1989. Pada tanggal 6 Desember 1990, nama PT.Lippin Securities diubah menjadi PT.Lippo Securities. Perusahaan menjadi perusahaan publik pada tanggal 28 Maret tahun 1994 dan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III pada tahun 1996, 1997 dan 2011. Pada tahun 1997, nama PT.Lippo Securities diubah menjadi PT.Lippo Securities Tbk.
The Company was initially established under the name of PT.Lippin Securities on June 20th, 1989. On December 6th, 1990, the name of PT.Lippin Securities was changed to PT.Lippo Securities. The Company became a public company in March 28th,1994 and has completed three Rights Issue processes in 1996, 1997 and 2011, respectively. In 1997, the name of PT.Lippo Securities was changed to PT.Lippo Securities Tbk.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasehat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki ijin usaha sebagai manajer investasi dari OJK.
According to the Company’s Article of Association, the scope of activities of the Company comprises of underwriting and brokerage, investment management and investment advisory. Currently, y the Company has a business license as investment management from OJK.
STRUKTUR PERUSAHAAN / CORPORATE STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE REMUNERASI / REMUNERATION COMM MMIT TTEE
KOMITE AUDIT / AUDIT COMM MMITTEE DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY
INTERNAL AUDIT / AUDIT INTERNAL
MANAJER R INVESTASI / ASSET MANAGEMENT
14
Unit Bisnis Lippo Securities: Manajerr Investasi Lippo Securities Business Unit: Asset Management DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI / DIRECTOR
DIREKSI / DIRECTOR
PETER INDRA LEMBONG
MULIAWAN SUTANTO
Fungsi Investasi / Investment Function Freddy Hendradjaja
Fungsi Kepatuhan & Management Resiko serta KYC & AML/ Compliance & Management Risk Function Shirley Elizabeth Fungsi Penjualan & Fungsi Penanganan Keluhan Investor/ Marketing & Investor’s Complain Handling Function
Honny Kandany
Peter Indra Lembong
Fungsi Perdagangan/ Dealing Function Garry Prabu Siregar
∗
Aditya Budi Kurniawan
Fungsi Riset & IT/ Research & IT Function Tommy Fristanto
Fungsi Penyelesaian Transaksi Efek/ Settlement Function Emir Hario Utomo
Fungsi Akuntansi & Keuangan/ Finance & Accounting Function Agustinus Benawar *
Fungsi Sumber Daya Manusia/ Human Resource Function Megawati Widjaja
Merangkap Sebagai Sekretaris Perusahaan/ Also act as the Corporate Secretary
15
VISI DAN MISI
VISION AND MISSION
Visi dan Misi Perusahaan pada saat ini adalah
The Company’s current vision and mission is to
menjadi perusahaan jasa manajer investasi yang
become a professional fund management
profesional dengan keahlian lokal. Perusahaan
company with local expertise. The Company
senantiasa memonitor dan menelaah investasi
continues to both monitor and review its
pada Entitas Asosiasinya untuk memperoleh
investment in subsidiary companies to recognize
bagian laba bersih yang memadai.
sufficient equity income.
Komunikasi
Communication
Perusahaan memandang pemegang saham dan
As a critical and inevitable part of The
investor sebagai bagian penting dan tak
Company’s
terelakkan dari pengembangan usaha. Oleh
Securities has the highest regard for its
karena itu, semua pembaharuan yang berkaitan
shareholders and investors.
dengan kinerja bisnis Perusahaan, laporan yang
particular reason that all updates pertaining to
disampaikan
the Company’s business performances are
Perusahaan
dalam
rangka
business
development,
It is for this
kepatuhan dan keterbukaan informasi juga
readily available on the Company’s website.
disediakan
Please visit
melalui
situs
Perusahaan
Lippo
www.lipposecurities.com.
www.lipposecurities.com or direct your inquiry to:
PT Lippo Securities Tbk
PT Lippo SecuritiesTbk
Phone: +62 21 5516588
Phone: +62 21 551 6588
Fax: +62 21 5515970
Fax: +62 21 5515970
16
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Benny Haryanto, Presiden Komisaris
Benny Haryanto, President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Pagar Alam Pada tahun 1960. Beliau lulus dari Brandon University pada tahun 1985 dengan gelar Bisnis Administration, dan lulus dari Washburn University Pada tahun 1989 dengan gelar Master Bisnis Administration. Memulai karir sebagai Management Trainee di PT Bank Danamon Indonesia Tbk, pada tahun 1989 – 1990. Diangkat sebagai Direktur Operasional di perusahaan pada tahun 1997. Pada tahun 1998 – 2002 beliau menjadi Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Pada tahun 2005 menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Limas Centril Indonesia Tbk. Tahun 2006 – 2011 Menjabat sebagai Komisaris di PT Ciptadana Securities. Pada tahun 2006 – 2011 menjabat sebagai Direktur Utama di PT Ciptadana Capital. Dan pada tahun 2014 beliau diangkat menjadi Presiden Komisaris Pada Perusahaan.
Indonesian citizen, born in Pagar Alam In 1960. He graduated from Brandon University in 1985 with a degree in Business Administration, and graduated from Washburn University in 1989 with a Master of Business Administration degree. Starting his career as a Management Trainee at PT Bank Danamon Indonesia Tbk, in 1989 1990. Appointed as Director of Operations in the company in 1997. In 1998-2002 he was President Director of PT Indonesian Central Securities Depository. In 2005 served as Independent Commissioner of PT Limas Centril Indonesia Tbk. Year 2006 - 2011 Appointed as Commissioner of PT Ciptadana Securities. In 2006 - 2011 served as Director of PT Ciptadana Capital. And in 2014 he was appointed as President Commissioner of the Company.
17
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. Herbudianto, Ak., Komisaris Independen / Ketua Komite Audit
Drs. Herbudianto, Ak., Independent Commissioner / Head of Audit Committee
Drs. Herbudianto Ak., lahir di Jakarta Tahun 1956. Beliau lulus sebagai Sarjana Ekonomi fakultas Akuntansi di Universitas Gajah Mada. Berpengalaman sebagai Kepala Bagian Standar Akuntasi dan Pemeriksaan Bidang Usaha Jasa (tahun 1991 -1997), Kepala Bagian Bina Akuntan (tahun 1997 - 2000) Kepala Bagian Pengembangan dan Penyusunan Standar Akuntansi (tahun 2000 - 2002) Kepala Bagian Usaha Jasa Perdagangan, Perhubungan dan Pariwisata (tahun 2002 - 2006) Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan (tahun 2006 – 30 September 2012,)
Drs. Herbudianto Ak., was born in Jakarta, in 1956. Earned his Bachelor of economics majoring in accounting at Gajah Mada University Experienced as Head of Accounting standards and Inspection service Business sector (1991 1997), Head of development Accountant (years 1997 - 2000), Head of development and Preparation of Accounting standards (years 2000 - 2002), Head of Trade services Business, Transportation and Tourism (years 2002 -2006) and Head of Non-Financial Services Company Assessment (Year 2006- September 30th,2012).
18
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dr. Isnandar Rachmat Ali, Komisaris Independen
Dr. Isnandar Rachmat Ali, Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1942. Memperolah gelar Sarjana Ekonomi jurusan Management dari Universitas Krisnadwipayana, gelar Master of Business Administration (MBA) dari Indonesian Overseas Study & Training Institute, gelar Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana, dan gelar Doktor (PhD) bidang Education Management diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta). Memulai kariernya dengan memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan industrial, lalu pada tahun 1980-1989 menempati posisi Vice President Director di Bank Bhumy Bahari. Pada tahun 1989-2001, beliau menempati jabatan Vice President Director pada Tokai Lippo Bank. Sementara itu, sejak tahun 1998 sampai dengan saat ini, beliau masih aktif sebagai dosen pada almamaternya, Universitas Krisnadwipayana. Dan sejak tahun 2004 beliau menjabat sebagai komisaris (Independen) pada perusahaan.
Indonesian, born in Jakarta in 1942. Graduated from Economics Faculty, Krisnadwipayana University, obtained his MBA from Indonesian Overseas Study & Training Institute, held Master in Management Study from Krisnadwipayana University, and also a Doctoral Degree (PhD) from Jakarta State University (previously IKIP Jakarta). Began his carrier at various industrial companies. In 1980-1989 was the Vice President Director at Bank Bhumy Bahari, in 1989-2001 was the Vice President Director at Tokai Lippo Bank. Meanwhile, since 1990 until now, active as a lecturer at Krisnadwipayana University. Since 2004, he has been appointed as the Commissioner (Independent) of the Company.
19
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Muliawan Sutanto, Direktur
Peter Indra Lembong, Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1966. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 1999. Memiliki lebih dari 14 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance. Memulai karir dengan bergabung di Perusahaan sebagai Account Officer Divisi Corporate Finance pada tahun 1993, kemudian diangkat sebagai Associate Vice President of Corporate Finance Division pada tahun 1996 dan sebagai Vice President of Corporate Finance pada tahun 1997. Memiliki gelar Bachelor of Science dalam bidang Management Science dari Simon Fraser University, Burnaby, Kanada dan gelar MBA dari Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat.
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1969. Lulus dari Cornell University, Ithaca, New York, USA dengan gelar Master of Engineering in Operation Research & Industrial Engineering. Memulai karirnya di Bank of Tokyo sebagai Loan Review & Credit Analysis Officer pada tahun 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 hingga 1997 bekerja sebagai Manager Corporate Finance di PT Jardine Fleming Nusantara. Bergabung dengan Perusahaan sebagai Vice President Corporate Finance pada tahun 1997. Diangkat sebagai Direktur pada tahun 1999 dan menjabat Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2001 hingga tahun 2003. Sebelum bergabung kembali dengan Perusahaan pada tahun 2004, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Aryaduta Hotels Tbk pada tahun 2003.
Muliawan Sutanto, Director
Peter Indra Lembong, Director
Indonesian, born 1966. Mr Sutanto has been a Director of the Company since 1999. He has more than 14 years of experience in the Corporate Finance. He began his career by joining the Company as an Account Officer of Corporate Finance in 1993, then promoted as an Associate Vice President of Corporate Finance Division in 1996, then as Vice President of Corporate Finance in 1997. Mr Sutanto holds a Bachelor of Science in Management Science from Simon Fraser University, Burnaby, Canada and an MBA from Oregon State University, Corvallis, Oregon, USA.
Indonesian, born in 1969. Mr Lembong graduated from Cornell University, Ithaca, New York, USA with Master degree of Engineering in Operation Research & Industrial Engineering. He began his career at Bank of Tokyo as Loan Review & Credit Analysis Officer in 1992 until 1994. From 1994 to 1997, he worked as Corporate Finance Manager at PT Jardine Fleming Nusantara. Joined the Company as Vice President Corporate Finance in 1997, appointed as Director in 1999 and in 2001 – 2003 was appointed as President Director. Before rejoining the Company in 2004, he was appointed as President Director of PT Aryaduta Hotels Tbk in 2003.
20
Dasar Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 April 2014, anggota Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) Perusahaan adalah sebagai berikut :
Appointment of Board of Commissioners and Directors Pursuant to the Stockholder’s Annual General Meeting on April 23rd, 2014 the appointed member of the Company’s Board of Commissioners (BOC) and Directors (BOD) are as follows :
Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Direktur Direktur
President Commissioner : Benny Haryanto Commissioner (Independent) : Dr. Isnandar Rachmat Ali Commissioner (Independent) : Drs. Herbudianto, Ak Director : Peter Indra Lembong Director : Muliawan Sutanto
: Benny Haryanto : Dr. Isnandar Rachmat Ali : Drs. Herbudianto, Ak : Peter Indra Lembong : Muliawan Sutanto
Fungsi dan Tanggung Jawab Dewan Direksi • Peter Indra Lembong. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam bidang investasi, perdagangan, riset, teknologi informasi, akuntansi dan keuangan. • Muliawan Sutanto. Mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyelesaian transaksi efek, sumber daya manusia, penjualan, penanganan keluhan investor, kepatuhan dan manajemen resiko
Function and Responsibilities of Board Directors • Peter Indra Lembong. Have functions and responsibilities in investment, trading, research, information technology, accounting and finance. • Muliawan Sutanto. Have functions and responsibilities in the settlement of securities transactions, human resources, marketing, investor relation, compliance and risk management.
Sumber Daya Manusia Lippo Securities sangat menghargai peranan sumber daya manusia dan memahami bahwa kontribusi karyawan merupakan kunci sukses dan kesinambungan pertumbuhan Perusahaan.
Human Resources Lippo Securities has the highest regard for its human resources and has a solid understanding of employee contribution as the key to the Company’s success and sustainable growth.
Tujuan fundamental Divisi Sumber Daya Manusia Perusahaan (HR) adalah membentuk organisasi yang kuat yang mampu mengembangkan serta menyediakan tenaga kerja yang trampil, berpengalaman dan terlatih. SDM dengan semangat kerja dan motivasi yang tinggi akan mendukung pencapaian tujuan Perusahaan. HR selalu mempromosikan ‘sense of belonging’ di antara karyawan dan menjaga loyalitas karyawan agar tetap berkontribusi.
The Company’s Human Resources Division (HR) maintains a fundamental objective to build a strong organization based on its ability to develop and provide a well trained, experienced, energized and motivated work force that will support the business goals of the Company while promoting a sense of belonging and harnessing loyalty and retention of employees.
21
HR merupakan mitra strategis bagi unit usaha Perusahaan dan karenanya kebijakan dan inisiatif yang dibuat sepenuhnya mendukung usaha Perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
HR is a strategic partner to Lippo Securities’ business unit hence it has created policies and initiatives that are fully aligned to support the business in achieving its overall business objectives.
HR senantiasa meningkatkan perannya sebagai mitra usaha. Salah satu upaya untuk mendekatkan diri dengan mitra usaha dengan menugaskan HR partner di unit usaha. Dengan adanya partnership antara HR dan unit usaha, peran strategis dapat dilakukan termasuk dalam memahami tantangan bisnis. Melalui peran HR Partner dalam memberikan arahan, maka tindakan pro-aktif sehubungan dengan masalahmasalah ketenagakerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
The HR division continues to improve its role as a Business Partner. One of its major initiatives in working closer with the business unit is the assignment of dedicated HR Leaders to play a strategic role in understanding the business challenges of business unit, providing proactive and consultative advice and action regarding manpower related matters.
Program-program strategis HR yang tergabung dalam kerangka kegiatan usaha Perusahaan antara lain:
HR has taken some key strategic initiatives that have been incorporated into the framework of the Company’s business activities:
-
-
Mempertahankan budaya kerja beretika dalam Perusahaan dan menjaga agar tanggung jawab dan hasil terbaik diperoleh dari setiap karyawan. Melaksanakan pendekatan yang berorientasi pada pengukuran kinerja untuk mengetahui, mengerti dan mendorong kemampuan karyawan. Juga implementasi sistim penggajian yang menunjukkan penghargaan pada karyawan sesuai dengan kinerjanya.
Upaya lain untuk mencapai tujuan dasar HR adalah penerapan Meritokrasi, yaitu filosofi penggajian berdasarkan kinerja. Perusahaan mengatur kompensasi berdasarkan kinerja dan kontribusi dari karyawan tersebut. Semakin tinggi kinerja, semakin tinggi juga kompensasi yang diperoleh dibandingkan dengan mereka yang berkinerja secara marjinal.
To maintain an ethical working culture within the organization to ensure accountability and best performance from employees. To implement a performance oriented approach in evaluating employees to identify, assess and encourage potential, as well as the implementation of a salary system that exhibits appreciation and rewards employees in accordance to performance.
An initiative in achieving HR’s fundamental objectives is via the salary system of the Company, which follows the Pay for Performance (Meritocracy) philosophy. The Company manages the pay position of its employees based on their performance and contribution. The higher the individual employee performance is, the more rewarding the pay as compared to the marginal performer.
22
Rekrutmen dan Pembangunan Kapasitas
Recruitment and Capacity Building
Visi Perusahaan juga mendukung perkembangan Indonesia dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia. Melalui program training dan pembangunan kapasitas yang didukung oleh HR, karyawan dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian mereka. Lippo securities mendukung perkembangan ekonomi di daerah dimana Perusahaan memiliki usaha melalui penyediaan lapangan kerja, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja lokal.
The Company’s vision to support the country’s development goals extends to its HR objectives. With excellent training and capacity building programs supported by HR, employees benefit from increased knowledge, skills and capabilities when they join the Company. Lippo Securities aims to support economic development in the regions of operation through recruiting, training and developing local talent.
Profil Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 11 karyawan.
Staff Profile As of December 31st, 2014 the Company and subsidiary have 11 employees.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia, Perusahaan mengirimkan karyawankaryawannya untuk mengikuti program pendidikan berupa training/pelatihan, seminar dan lokakarya didalam negeri. Dana yang di keluarkan untuk training dan seminar tersebut adalah sebesar Rp 3.750.000,-
To improve the quality of our human resources, the Company continues to oblige the employees to attend local training or seminar. The cost of such training or seminar was IDR 3,750,000.-
Jenis Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi NO
NAMA
JABATAN / FUNGSI
TRAINING / SEMINAR
TANGGAL
1.
Peter Indra Lembong
Direksi
Opportunities and Challenges Toward ASEAN Economic Community 2015 (IDX, KPEI, KSEI, Asosiasi Emiten Indonesia)
06 - 07 Desember 2014
2.
Muliawan Sutanto
Direksi
Investor Protection and IOSCO Principles (KSEI)
28 – 31 Agustus 2014
3.
Freddy Hendradjaja
Investasi
International Seminar On Financial Literacy for Women and SMEs (OJK) Equity Tools on Bloomberg (Bloomberg)
4.
Garry Prabu Siregar
Perdagangan
Equity Tools on Bloomberg (Bloomberg) Equity Tools on Bloomberg (Bloomberg)
5.
Shirley Elizabeth
Compliance
Getting started : Bloomberg data in Excel (Bloomberg)
23
25 - 26 November 2014 27 Agustus 2014 27 Agustus 2014 27 Agustus 2014 16 – 18 September 2014
NO
NAMA
JABATAN / FUNGSI
TRAINING / SEMINAR
TANGGAL
6.
Emir Hario Utomo
Settlement
Equity Tools on Bloomberg (Bloomberg)
27 Agustus 2014
7.
Megawati Widjaja
HRD
Organizational Culture Profile (value Consult)
13 Oktober 2014
8.
Agustinus Benawar
Akuntansi
Corporate Governance and Corporate Secretaries Toolkit (Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA)) Pemeriksaan Pajak 2014 (DBW Tax Centre)
24 Oktober 2014
12 Agustus 2014
9.
Tommy Fristanto
IT
Company Website (Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA))
26 September 2014
10.
Aditya Budi Kurniawan
Marketing
Mewujudkan Konsumen Industri Keuangan Yang Bijak dan Cermat (Indonesia Marketing Association (IMA))
14 April 2014
PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN DAN PRESENTASE KEPEMILIKANNYA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014 ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
THE COMPANY’S STOCKHOLDER AND THEIR RESPECTIVE HOLDINGS AS OF DECEMBER 31ST,2014 ARE AS FOLLOWS :
Tidak ada Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan.
None of the members of Board of Directors and Commissioners is holding the Company’s shares.
24
DIAGRAM HUBUNGAN KEPEMILIKAN ANTARA PERUSAHAAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK SERTA ENTITAS ASOSIASI
DIAGRAM OWNERSHIP RELATIONS BETWEEN COMPANY WITH SHAREHOLDERS AND THE CORPORATION AND COMPANY ASSOCIATION
Pacific Asia Investment Limited 100%
Masyarakat/ Public
Pacific Asia Holdings, Limited 63.49%
36.51%
Perusahaan/ Company 49.19% PT Ciptadana Capital
100% Morgan & Associates Ltd.
25
20.05% PT Star Pacific Tbk
KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
GENERAL INFORMATION OF THE COMPANY’S SUBSIDIARY AND ASSOCIATES COMPANIES :
PT CIPTADANA CAPITAL Plaza ASIA, Office Park Unit 2 Jln.Jend.Sudirman Kav.59 Jakarta Selatan 12190
PT CIPTADANA CAPITAL Plaza ASIA, Office Park Unit 2 Jln.Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta Selatan 12190
Kepemilikan Saham Perusahaan : 49,19% Bidang Usaha : Perantara Perdagangan, Industri, Pembangunan, Pertambangan, Agro Bisnis, Angkutan, Jasa dan Percetakan. Status Operasi : Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 49.19% Line Of Business : Brokerage, Industry, Developer, Mining, Agro Business, Transportation, Services and Printing. Operation Status : Operating
PT Star Pacific Tbk (Star Pacific) Lippo Cyber Park Jln.Bulevar Gajah Mada #2062 Lippo Karawaci, Tangerang 15811
PT Star Pacific Tbk (Star Pacific) Lippo Cyber Park Jln.Bulevar Gajah Mada #2062 Lippo Karawaci, Tangerang 15811
Kepemilikan Saham Perusahaan : 20,05% Bidang Usaha : Periklanan & Investasi. Status Operasi : Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 20.05% Line Of Business : Advertising & Investment. Operation Status : Operating
MORGAN AND ASSOCIATED LIMITED Cassia Place, Kumul Highway, Port Villa, Vanuatu
MORGAN AND ASSOCIATED LIMITED Cassia Place, Kumul Highway, Port Villa, Vanuatu
Kepemilikan Saham Perusahaan : 100% Bidang Usaha : Manajemen Investasi. Status Operasi : Tidak Beroperasi
Company’s Percentage of ownership : 100% Line Of Business : Investment Management. Operation Status : Non Operating
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN PERUBAHAN JUMLAH SAHAM DARI AWAL PENCATATAN DI BURSA EFEK JAKARTA DAN BURSA EFEK SURABAYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
THE COMPANY’S IMPORTANT EVENTS OR CORPORATE ACTIONS SINCE ITS LISTING AT JAKARTA STOCK EXCHANGE AND SURABAYA STOCK EXCHANGE ARE AS FOLLOWS :
Maret 1994 Penawaran Umum Perdana Maret 1995 Pembagian Saham Bonus (2 untuk 1) Juli 1996 HMETD I (3 untuk 2) pada Rp 1,000 per lembar saham Maret 1997 Pemecahan Nilai Nominal Saham Agustus 1997 HMETD II (12 untuk 5) pada Rp 500 per lembar saham Penggabungan Nilai Nominal Saham HMETD III (4 untuk 3) Desember 2011
March 1994 Initial Public Offering March 1995 Bonus Shares (2 for 1) July 1996 Right Issue I (3 for 2) at IDR 1000 / share March 1997 Stock Split August 1997 Right Issue II (12 for 5) at IDR 500 / share Reverse Stock Right Issue III (4 for 3) December 2011
43.500.000 87.000.000 195.750.000 326.250.000 1.566.000.000 (1.109.250.000) 1.479.000.000 2.588.250.000
26
43,500,000 87,000,000 195,750,000 326,250,000 1,566,000,000 (1,109,250,000) 1,479,000,000 2,588,250,000
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Tinjauan Operasi Per Segmen Operasi Sesuai dengan Jenis Industri Perusahaan. Kegiatan utama Perusahaan saat ini adalah dibidang jasa manajer investasi. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Tangerang, sedangkan Entitas Anak yang berada di Republik Vanuatu, Kepulauan Samudera Pasifik dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri.
1. Operational Review Based on The Company’s Industri Segment
2. Analisis Kinerja Keuangan.
2. Financial Review
a.Aset Lancar, Aset Tidak Lancar dan Total Aset . Total Aset lancar di tahun 2014 sebesar Rp 127,9 miliar dan di tahun 2013 sebesar Rp. 92,2 miliar, meningkat sebesar Rp 35,7 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerimaan dividen tunai ditahun 2014 dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital sebesar Rp 34,7 miliar.
a. Current Assets, Non-Current and Total Assets. The Company’s current assets stood at IDR 127.9 billion in 2014 and IDR 92.2 billion in 2013, it grew by IDR 35.7 billion. The growth was primarily contributed by the dividend payment in 2014 from its associated company, PT Ciptadana Capital, amounting of IDR 34.7 billion.
Aset tidak lancar di tahun 2014 sebesar Rp 1.056,2 miliar dan di tahun 2013 sebesar Rp 851,4 miliar, meningkat sebesar Rp 204,8 miliar. Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan nilai investasi Perusahaan di Entitas Asosiasi, PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk.
The Company’s non current assets stood at IDR 1,056.2 billion in 2014 and IDR 851.4 billion in 2013, It grew by IDR 204.8 billion. The growth was primarily contributed by the increment in value in its associated companies, PT Ciptadana Capital and PT Star Pacific Tbk.
Secara keseluruhan total Aset Perusahaan di tahun 2014 sebesar Rp 1.184,1 miliar dan di tahun 2013 sebesar Rp 943,6 miliar, meningkat sebesar Rp 240,5 miliar. Peningkatan ini, seperti dijelaskan di atas terutama karena peningkatan nilai investasi Perusahaan di Entitas Asosiasi dan penerimaan dividen tunai.
Overall, The Company’s total Assets stood at IDR 1,184.1 billion in 2014 and IDR 943.6 billion in 2013, it grew by IDR 240.5 billion. The increment of the Company’s total assets was primarily contributed by the increment in value in its associated companies and dividend payment from its associated company.
27
The company’s main activity includes asset management business. The company has only a single operation office at Tangerang whereas the wholly – owned subsidiary company which is domiciled at Republic of Vanuatu is classified as a non-material to wards the company’s consolidated financial statement. Therefore, the company does not exhibit a separate industry segment review.
b.Liabilitas Total Liabilitas Perusahaan di tahun 2014 sebesarr Rp 5,4 miliar dan di tahun 2013, sebesar Rp 4,4 miliar, meningkat sebesar Rpa1bbmiliar..cPeningkatanccinidterutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas Imbalan Kerja.
b. Liabilities. i The Company’s total liabilities stood at IDR 5.4 billion in 2014 and IDR 4.4 billion in 2013. Itt grew by IDR 1 billion. The increment was primarily contributed by the increase the Company’s employment benefit liabilities.
c. Ekuitas Total Ekuitas di tahun 2014 sebesar Rp 1.178,6 miliar dan di tahun 2013 sebesar Rp 939,2 miliar, meningkat sebesar Rp 239,4 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan bagian laba dari Entitas Asosiasi.
c. Equity The Company’s equities stood at IDR 1,178.6 billion in 2014 and IDR 939.2 billion in 2013. It grew by IDR 239.4 billion. The increment was primarily contributed by the increase in share of profit of Associates.
d.Pendapatan, Beban, Laba (Rugi), Pendapatan Komprehensif Lain, dan Total Laba (Rugi) Komprehensif Pada tahun 2014, Perusahaan membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp 1,5 miliar, dan di tahun 2013 sebesar Rp 0,7 miliar. Peningkatan pendapatan usaha ini disebabkan oleh meningkatnya aktifitas pengelolaan dana dan pendapatan bunga portofolio efek diperdagangkan.
d. Revenues, Expenses, Income (Loss), Other Comprehensive Income and Total Income (Loss) Comprehensive The company recorded revenues of IDR 1.55 billion and IDR 0.7 billion in 2014 and in 2013, respectively. The increment was primarily contributed by the growth of fund size under asset management business and interest income from investment in trading portfolio.
Beban Usaha di tahun 2014 sebesar Rp 10,7 miliar dan di tahun 2013 sebesar Rp 9,7 miliar, meningkat sebesar Rp 1 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional, termasuk beban kepegawaian.
The Company incurred expenses of IDR 10.7 billion in 2014 and IDR 9.7 billion in in 2013, respectively. The increment of IDR 1 billion was primarily contributed by the increment of operational expenses, iincluding employee expenses.
Nilai investasi Perusahaan di PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk memberikan kontribusi pada akun Bagian Laba dari Entitas Asosiasi sebesar Rp 207,6 miliarr di tahun 2014, dibandingkan dengan Rp 171,9 miliarr di tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin membaiknya kinerja Entitas Asosiasi.
The value of the Company’s investments in associatedd (PT Ciptadana Capital and PT Star Pacific) Companies contributed share of profit of IDR 207.6 billion and IDR 171.9 billion in 2014 and in 2013, respectively. The increment was primarily contributed by better financials of Associates.
28
e. Arus Kas Kenaikan Arus kas bersih di tahun 2014 sebesar Rp 0,9 miliar, ini disebabkan adanya penerimaan dividen tunai dari PT Ciptadana Capital yang lebih besar di tahun 2014 sebesar Rp 34,7 miliar dibanding dengan penerimaan dividen tunai di tahun 2013 sebesar Rp 18,6 miliar.
e. Cash Flow Net increase in the company’s cash in flows amounted to IDR 0.9 billion in 2014, this increment was caused by higher dividend payment from PT Ciptadana Capital of IDR 34.7 billion in 2014 compared to IDR 18.6 billion in 2013.
3.Kemampuan Perusahaan Membayar Utang. Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Rasio solvabilitas berdasarkan total liabilitas dan total aset perusahaan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah 0,5 % dan Rasio solvabilitas berdasarkan total liabilitas dan total ekuitas perusahaan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah 0,5 %.
3. Solvability The solvability ratio shows the ability of the company in fulfilling its liabilities which can be measured by comparing to total asset and equity. The company’s solvability ratio based on the comparison of total liabilities and total assets in 2014 and in 2013 were 0.5%, respectively whilst the solvability ratio of the company based on the comparison of total liabilities and equity were 0.5% in 2014 and in 2013.
4.Tingkat Kolektibilitas Piutang. Rasio perputaran piutang perusahaan adalah kemampuan perusahaan memperoleh piutangnya dalam jumlah hari. Rasio perputaran piutang perusahaan di tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah 45 hari dan 50 hari.
4. Receivables Turnover The ratio of receivable turnover shows the ability of the company to collect its receivables in days. The ratio of receivable turnover in 2014 and 2013 were 45 days and 50 days respectively.
5. Struktur Permodalan
5. Capital Structure
Kebijakan manajemen atas struktur permodalan adalah berusaha dalam mengurangi defisit Perusahaan. Di tahun 2014 defisit Perusahaan sebesar Rp 170,0 miliar, menurun dibanding dengan defisit di tahun 2013 sebesar Rp 377,7 miliar.
29
The management policy toward the company’s capital structure is to conterminally reduce the company’s deficit. In 2014, the company’s deficit stood at IDR 170.0 billion whilst the company’s deficit was IDR 377.7 billion in 2013.
Perusahaan selalu mengevaluasi kinerja dari Entitas Asosiasi yang memberikan kontribusi terbesar dalam memperbaiki struktur permodalan Perusahaan.
The company will continue monitor its Associate financials to maximize the share of profit contribution the company’s capital structure
6.Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal. Perusahaan tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal ditahun 2014.
6. Material Commitmens for Investment.
7.Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan. Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
7. Information and Material Fact after the Date of Accountant Report. The company does not have information and facts of material after the date of the report of the accountant.
8. Prospek Usaha dari Perusahaan Pada tahun 2014 lalu Perusahaan memperoleh pengakuan atas keseriusan Perusahaan dalam pengelolaan investasi dengan diperolehnya penghargaan terhadap Reksa Dana Lippo Dana Prima sebagai Reksa Dana Terbaik Campuran tahun 2014. InfoVesta dan Majalah Investor memberikan penghargaan kepada Lippo Dana Prima sebagai Reksa Dana Campuran Konservatif terbaik. Lippo Dana Prima juga memperoleh nominasi sebagai salah satu Reksa Dana terbaik versi Bloomberg Mutual Fund Award.
8. Business Prospects. In 2014 The Company received recognition of Company’s diligence in managing portfolio after Lippo Dana Prima was honored as The Best Mutual Fund of 2014. Infovesta and Investor Magazine awarded Lippo Dana Prima as the best Conservative Balanced Fund. Lippo Dana Prima also received a nomination as one of the best Mutual Funds by Bloomberg Mutual Funds Award.
Untuk produk baru, Perusahaan kembali berupaya menerbitkan produk-produk investasi yang akan menambah pilihan investasi para nasabah dan calon nasabah Perusahaan yang memiliki profil investasi beragam.
For new products, The Company are in process of launching new investment products that will increase the investment choices of Company’s customers and prospective customers who have diverse investment profiles.
Reksa Dana Lippo Dana Prima pada tahun 2014 telah memberikan imbal hasil tahunan sebesar 11,46%, dan telah memberikan imbal hasil sebesar 35% sejak diterbitkan pada Februari 2012.
Lippo Dana Prima has an annual yield of 11.46% in 2014, and has a 35% return since issued in February 2012.
The company did not have material commitments for investments in 2014.
30
Perusahaan akan menambah produk investasi berupa Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Terproteksi yang direncanakan terbit pada tahun ini, setelah Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I yang terbit sebelumnya.
The Company will add investment products, such as Equity Fund and Capital Protected Fund expected to be issued this year, following the Lippo Dana Prima and Lippo Protected Fund I previously published.
Produk Reksa Dana Konvensional (Reksa Dana Terbuka dengan pengelolaan portofolio efek secara aktif), Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas tetap menjadi fokus Perusahaan.
Conventional Mutual Funds (open-ended Mutual Fund with active portfolio management ), Capital Protected Funds and Private Equity Funds / Limited Participation Funds remain the focus of the Company.
Sumber: Laporan NAB Bank Kustodian, Bloomberg
Sumber: Laporan NAB Bank Kustodian, Bloomberg 31
Tahun 2015 ini diperkirakan kondisi ekonomi global akan banyak tergantung kondisi ekonomi Amerika Serikat yang terus membaik dan menunjukkan indikator-indikator ekonomi yang meyakinkan. Menguatnya mata uang dollar AS terhadap semua mata uang juga memperlihatkan tingginya permintaan terhadap mata uang Amerika Serikat yang dinilai stabil ini.
The Company predict that in 2015 global economic conditions will be much more dependent to US economy that continues to improve and shows its economic indicators are convincing. The strengthening of the US dollars against all currencies also shows the high demand for the US currency, which is considered stable
Indonesia yang juga mengalami pelemahan mata uang rupiah seperti mata uang negara-negara lain terhadap dollar AS ini, ternyata masih memperlihatkan adanya resiliensi dalam perekonomian. Perekonomian kita memang memperlihatkan tren perlambatan pertumbuhan di tahun 2014, di mana dari data GDP 3Q-2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% atau melambat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 5,12% di 2Q-2014 dan 5,20% di 1Q2014. Namun ada beberapa faktor yang mungkin dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 ini.
Indonesia, which also experienced weakened rupiah currency like other currencies against the US dollars, still showed resilience in the economy. Company’s economy shows a trend of slowing growth in 2014, in which data from 3Q2014 GDP grew 5.01% or slowed from the previous quarter, 5.12% in 2Q-2014 and 5.20% in 1Q- 2014. However there are several factors that may be driving the economic growth in the 2015.
Turunnya harga minyak dunia, yang pada awal tahun 2014 masih berada di atas 100 dollar AS dan turun hingga di bawah 60 dollar AS pada akhir tahun 2014 dan terus berlanjut turun hingga di bawah 50 dollar AS pada bulan Januari 2015, selain akan meringankan beban impor minyak Indonesia, juga akan menurunkan besarnya biaya operasional perusahaan terutama yang terkait dengan aktivitas transportasi atau distribusi, seperti sektor konsumsi dan transportasi
The fall in world oil prices, which at the beginning of 2014 was still above US$ 100/barrel and dropped to below US$ 60 by the end of 2014 and continued down to below US$ 50 in January of 2015 year, in addition to ease the burden of oil imports of Indonesia, will also reduce the amount of operating costs primarily related to transportation or distribution activities, such as consumer goods and transportation sectors.
Namun lagi-lagi perlu dicermati resiko-resiko yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti terus melemahnya mata uang Rupiah yang mempengaruhi kinerja sektor manufaktur yang cukup besar melakukan impor barang modal. Selain itu juga masih melemahnya tren harga barang-barang komoditas yang mempengaruhi kinerja sektor pertambangan dan perkebunan.
However, some careful measures should be taken into account looking at the risks that could hamper economic growth in Indonesia, such as the continued weakening of the Rupiah which affect manufacturing sector that has significant import of capital goods. In addition, the weakening trend in commodity prices affects the performance of the mining and plantation sectors.
32
Perusahaan memperkirakan pasar modal Indonesia dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik dari tahun 2014, apalagi dengan pelemahan Rupiah yang berarti relatif lebih murahnya bagi para investor global untuk berinvestasi saat ini dibanding setahun yang lalu, tentunya dengan catatan jika Indonesia masih dapat memberikan pertumbuhan ekonomi paling tidak di atas 5% dan tidak dinaikkannya kembali suku bunga oleh bank sentral agar pelaku kegiatan usaha memiliki ruang gerak yang lebih besar dalam berkarya.
The Company expects that Indonesian capital market can perform better than 2014, especially with the weakening Rupiah means cheaper costs for global investors to invest now than a year ago, of course with a note that Indonesia can still deliver at least 5% economic growth and the central bank will keep or decrease the interest rate that will stimulate business activities.
Dengan melakukan pemilihan investasi yang cermat dan disiplin kita harapkan tahun 2015 kembali memberikan kinerja yang baik bagi kita semua.
By doing a careful and discipline investment process, The Company expect 2015 will provide good return for the Company’s managed Mutual Fund
Risalah Rapat Komite Investasi (RKI) di tahun 2014 1. Hari / Tanggal Peserta
: Senin, 27 Januari 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda
-
Strategi Investasi 1Q2014 Laporan Meeting OJK tentang Sosialisasi Cetak Biru Literasi
2. Hari / Tanggal Peserta Agenda Strategi Investasi Februari – 2014 Bahan Diskusi
-
Strategi Investasi 1Q-2014 Laporan Meeting OJK tentang Sosialisasi Cetak Biru Literasi Keuangan Indonesia Progres RD Terproteksi Lippo Terproteksi I Penjajakan pembuatan RD Proteksi untuk Bank Nobu Rapat memutuskan untuk tidak merubah posisi aset, kelas aset obligasi dirasa sudah cukup. Dianjurkan grafik pada laporan harus berwarna agar jelas. Untuk rapat selanjutnya ditambahkan company analysis agar semua peserta rapat dapat mengetahui dasar pemikiran pembelian/penjualan efek.
: Jum’at, 21 Februari 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional Strategi Investasi Februari – 2014 Kebijakan pengelolaan masih sama dengan bulan sebelumnya. Cermati sektor terkait healthcare seperti rumah sakit dan farmasi dengan adanya BPJS. - Ekonomi luar negeri : ekonomi Argentina yang memaksa pemerintahnya melakukan devaluasi sebesar 12,7%; Perbaikan ekonomi AS membuat Bank Sentral kembali memangkas dana stimulus. - Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah yang menguat di posisi Rp11.831 pada tgl 14 Februari 2014 dari posisi akhir Januari sebesar Rp12.213; Inflasi bulan Januari sebesar 8,22% yoy serta 1,07% mom; BI Rate masih di level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi di 4Q 2013 sebesar 5,72%.
-
33
- Industri analisis : belum ada data penjualan motor dan mobil pada Januari 2014; Penjualan semen bulan Januari 2014 sebesar 4,64 juta ton; Pemberian KPR dan KPA hingga bulan Desember 2013 terlihat peningkatan pertumbuhan, dimana posisi outstanding KPR dan KPA bulan November 2013 sebesar Rp 281,45 T. - Outlook dari Bahana dan CS. - Analisa saham dan obligasi
3. Hari / Tanggal Peserta
: Senin, 17 Maret 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi Maret – 2014 Penerbitan Reksa Dana Terproteksi (“RDT”) Bahan Diskusi
-
-
-
-
4. Hari / Tanggal Peserta
Strategi Investasi Maret – 2014 Penerbitan Reksa Dana Terproteksi (“RDT”) Ide produk baru terkait kebutuhan klien Kebijakan komposisi kelas aset: Besar komposisi tiap kelas aset kira-kira 1/3 dari total aset, penambahan equity jangan lebih dari 40%. RDT Lippo Terproteksi I rencananya akan terbit pada minggu kedua April sebelum Paskah. Ekonomi luar negeri : kekuatan produk-produk buatan China yang meredup di pasar ekspor; Bank of Japan mempertahankan laju stimulus moneter; Badan Statistik Jerman melaporkan permintaan produk buatan Jerman naik di dalam dan luar negeri. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah tanggal 13 Maret pada posisi Rp 11.386 dan pada akhir Februari pada posisi Rp 11.610; Inflasi pada bulan Februari sebesar 7,75% yoy dan 0,26% mom; BI Rate masih pada level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi untuk 1Q14 baru akan dipublikasikan pada tanggal 5-7 Mei 2014; GDP Indonesia 4Q13 sebesar 5,72 %. Industri analisis : penjualan motor pada bulan Januari sebesar 579.361 unit dan penjualan mobil sebesar 103.494 unit; Penjualan semen bulan Februari belum ada; Penjualan semen untuk bulan Januari sebesar 4,64 juta ton; Pemberian KPR dan KPA pada bulan Januari sebesar 280,87 T. Outlook dari CS Analisa saham dan obligasi
: Rabu, 23 April 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda
-
Strategi Investasi 2Q – 2014
-
Rencana spin-off unit bisnis asset management dari PT. Lippo Securities Tbk
-
Strategi Investasi 2Q – 2014 Rencana spin-off unit bisnis asset management dari PT. Lippo Securities Tbk Strategi masih sama dengan bulan sebelumnya. Perlu ditambah chart 10 yr US treasuries yield curve sebagai acuan suku bunga global. Pak Agus diminta untuk mengurus pendirian perusahaan baru yang akan menjadi badan usaha unit bisnis asset management Freddy dan Garry diminta untuk mengurus proses perijinan spin-off unit bisnis asset management LPPS di OJK. Untuk saat ini hubungi dahulu konsultan hukum sebelum bertemu dengan OJK.
34
Bahan Diskusi
-
-
-
-
5. Hari / Tanggal Peserta
Ekonomi luar negeri : ekonomi negara China yang meredup; Jepang yang mempertahankan stimulus; Jerman yang melaporkan peningkatan permintaan barang di dalam dan luar negeri. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah yang menguat pada tanggal 13 Maret di posisi Rp 11.386 dibanding spot akhir Februari sebesar Rp 11.610; Inflasi bulan Februari sebesar 7,75% yoy dan 0,26% mom; BI Rate masih di level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi 4Q 2013 sebesar 5,72% Industri analisis : penjualan motor bulan Januari 2014 sebesar 579.361 unit; Penjualan semen bulan Januari 2014 sebanyak 4,64 juta ton; Pemberian KPR dan KPA bulan Januari 2014 masih meningkat sebesar Rp 280,87 T Outlook dari Mandiri, DBS dan CS. Analisa saham dan obligasi
: Senin, 19 Mei 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda
-
Strategi Investasi Mei – 2014
-
Update tentang proses spin-off LPPS Ide partisipasi dalam Program Edukasi Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal BEI sebagai bagian CSR LPPS Bahan Diskusi
-
-
-
-
-
Strategi Investasi 2Q – 2014 Mei Update tentang proses spin-off LPPS Ide partisipasi dalam Program Edukasi Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal BEI sebagai bagian CSR LPPS Terlampir. Kebijakan masih sama seperti sebelumnya. Gali lebih dalam kenapa suku bunga BI rate tetap namun suku bunga penjaminan LPS naik. Tambahkan info tentang RDT / Fund Fact Sheet RDT Menunggu Pak Benny Haryanto sebagai Person In Charge. Untuk partisipasi dalam Program Edukasi Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal BEI sebagai bagian CSR LPPS, akan dilihat dulu nanti.
Ekonomi luar negeri : kredit konsumsi AS yang melejit; Perdagangan di China kembali positif; Kenaikan harga properti di Inggris karena kurangnya pasokan. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah, spot tanggal 14 Mei sebesar Rp 11.447 dan pada akhir April sebesar Rp 11,562; Inflasi bulan April melambat sebesar 7,25% yoy dan deflasi -0,02% mom; BI Rate berada di level 7,5 %; Pertumbuhan ekonomi di 1Q14 sebesar 5,21% dan adanya revisi target pertumbuhan ekonomi RI oleh BI dari 5,5%-5,9% menjadi 5,1%-5,5% Industri analisis : penjualan motor di bulan Maret sebesar 725.629 unit dan penjualan mobil sebesar 113.079 unit, belum ada data penjulan motor dan mobil di bulan April; Penjualan semen bulan Maret sebesar 4,913 juta ton; Pemberian KPR dan KPA bulan Maret sebesar Rp 284,65 T. Outlook dari Bahana Analisa saham dan obligasi
35
6. Hari / Tanggal Peserta
: Jumat, 6 Juni 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi Juni – 2014
-
Bahan Diskusi
-
Strategi Investasi 2Q – 2014 Juni Mengurangi porsi equity dengan menjual AALI. Tambahkan pergerakan harga surat berharga pada portofolio Reksa Dana Lippo baik open-ended dan proteksi. Ekonomi luar negeri : Eropa yang industrinya kembali lesu termasuk Jerman dan Perancis; Ekonomi AS pada akhir Mei mengumumkan PDB 1Q-2014 turun 1%. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah pada tanggal 4 Juni berada di posisi Rp. 11.890 dibanding spot akhir Mei diposisi Rp 11.676; Inflasi bulan Mei sebesar 7,32% yoy dan 0,16% mom; BI Rate masih di level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi pada 1Q14 sebesar 5,21%; Juga dibahas mengenai penurunan Rupiah yang dikarenakan oleh pembayaran hutang yang jatuh tempo dan pembagian deviden perusahaan asing di Indonesia kepada pemegang saham. Industri analisis : penjualan motor bulan April 727.790 unit sedangkan penjualan mobil 106.811 unit; Penjualan semen dan pemberian data KPR dan KPK pada bulan April belum ada. Outlook dari Bahana dan Mandiri. Analisa saham dan obligasi.
-
-
-
7. Hari / Tanggal Peserta
: Senin, 7 Juli 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi Juli – 2014
-
Bahan Diskusi
-
-
-
Strategi Investasi 3Q – 2014 Juli Kembali mengurangi porsi kelas aset equity dengan take profit pada saat pasar bergerak naik. Training karyawan untuk yang belum mengikuti training. Ekonomi luar negeri : manufaktur AS, China dan Inggris yang tumbuh Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah pada akhir Juni spot berada diposisi Rp 22.875; Inflasi bulan Juni sebesar 6,7% yoy dan 0,43% mom; BI Rate masih berada di level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi 1Q14 sebesar 5,21% Industri analisis : penjualan motor bulan Mei sebesar 739.601 unit dan untuk penjualan mobil sebanyak 97.147 unit; Penjualan semen bulan Mei sebesar 5,19 juta ton; Pemberian KPR dan KPA pada bulan April sebesar Rp 285,68 T. Outlook dari Bahana, Mandiri dan CS. Analisa saham dan obligasi
36
8. Hari / Tanggal Peserta
: Senin, 25 Agustus 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi Agustus – 2014
-
Lain-lain
-
Bahan Diskusi
-
-
-
-
9. Hari / Tanggal Peserta Agenda Strategi Investasi September – 2014
Strategi Investasi 3Q – 2014 Agustus Lain-lain Antisipasi kondisi pasar, jika terjadi koreksi signifikan lakukan Buy on Weakness. Pada saat Buy on Weakness, fokus pada sektor Infrastruktur, Konstruksi dan yang terkait lainnya. Kembali di follow-up lagi untuk pengembangan infrastruktur IT (e-mail, online subscription, dll). Ekonomi luar negeri : ekonomi Jepang yang mengalami kontraksi kuartalan terbesar sejak gempa dan tsunami Maret 2011; Ekonomi zona eropa yang terhenti pada 2Q14 dipengaruhi oleh Jerman yang kontraksi dan Perancis yang stagnasi, serta Italia kembali kedalam resesi. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah pada tanggal 21 Agustus diposisi Rp 11.700 dan pada akhir Juli spot berada di Rp 11.580; Inflasi di bulan Juli 4,53% yoy dan 0,93% mom; BI Rate masih berada di level 7,5%; Pertumbuhan ekonomi 2Q14 sebesar 5,12%. Industri analisis : penjualan motor bulan Juli 534.490 unit dan mobil 91.393 unit; Penjualan semen bulan Mei 5,19 juta ton; Pemberian KPR dan KPA bulan Juni sebesar Rp 306,34 T. Presiden SBY mengungkapkan setiap tahun jumlah kelas menengah bertambah 8 juta orang. Outlook dari Bahana, Mandiri dan CS. Analisa saham dan obligasi
: Senin, 29 September 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional -
Lain-lain
-
Bahan Diskusi
-
Strategi Investasi 3Q – 2014 September Lain-lain Porsi kelas aset pasar uang ditingkatkan mengantisipasi kondisi pasar modal yang cenderung koreksi karena disetujuinya RUU Pilkada melalui DPRD dan belum diumumkannya kabinet hingga setelah 20 Oktober. Kalau bisa menjual kelas aset obligasi seperti BW Plantation yang sudah memperoleh capital gain cukup besar. Kembali di follow-up lagi untuk pengembangan infrastruktur IT (e-mail, online subscription, dll). Ekonomi dalam negeri dan luar negeri termasuk pergerakan rupiah, inflasi dan suku bunga serta pertumbuhan ekonomi Industri analisis termasuk penjualan motor, semen dan KPR dan KPA Outlook dari Bahana, Mandiri dan CS. Analisa saham dan obligasi Strategi Investasi
37
10. Hari / Tanggal Peserta
: Senin, 20 Oktober 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi Oktober – 2014 Lain-lain
-
Bahan Diskusi
-
-
-
-
11. Hari / Tanggal Peserta
Strategi Investasi 4Q – 2014 Oktober Lain-lain Cek NPL Industri Perbankan. Buy on weakness AALI Kalau subsidi tahun ini akan dipotong, maka inflasi akan meningkat dan kemungkinan suku bunga meningkat semakin besar. Karena itu mungkin perlu untuk mempertimbangkan penerbitan produk (1) Reksa Dana Pasar Uang dan (2) Reksa Dana Terproteksi setelah suku bunga acuan dinaikkan oleh Pemerintah. Ada kemungkinan RDPT pertambangan diaktifkan kembali. Ekonomi luar negeri : adanya berita kekhawatiran pertumbuhan global melambat semakin besar, ditandai penguatan surat utang dan dolar AS, penurunan harga minyak WTI serta future AS yang turun; Obligasi Yunani dan Spanyol yang tumbang, sedangkan saham-saham Eropa melemah; Adanya berita mengenai Investasi China di luar negeri meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Ekonomi dalam negeri : pergerakan Rupiah pada tanggal 17 Oktober berada di posisi Rp 12.185 sedangkan spot pada akhir bulan September di posisi Rp 12.188; Inflasi bulan September sebesar 4,53% yoy dan 0,27% mom; BI Rate masih bertahan di level 7,5%; Pertumbuhan GDP baru akan keluar pada tanggal 5-7 November; Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2Q14 sebesar 5,12%; Selain itu juga ada berita mengenai bisnis properti sepanjang tahun ini diprediksi melambat dan juga adanya pembatasan bunga deposito oleh OJK yang efektif berlaku 1 Oktober 2014. Industri analisis : penjualan motor bulan September sebesar 706.938 unit dan penjualan mobil sebesar 102.711 unit; Penjualan semen bulan September sebesar 5,63 juta ton; Pemberian KPR dan KPA bulan Agustus sebesar Rp 306,6 T. Outlook dari Bahana dan Mandiri Analisa saham dan obligasi
: Kamis, 27 November 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional
Agenda Strategi Investasi November – 2014 Lain-lain
Bahan Diskusi antara lain :
-
Strategi Investasi 4Q – 2014 November Lain-lain Meningkatkan porsi kelas aset saham menjadi 30%.
-
E-mail segera dibereskan. Untuk kebijakan IT mengikuti Lippo Karawaci. Jika mengutip dari koran sebutkan sumbernya dari mana. Peraturan OJK yang baru terkait MI ada 3, (1) compliance, tatap muka boleh dengan bank (2) boleh outsource Accounting, HRD dan IT (3) ijin WMI sekarang selama 2 tahun, perlu ada perpanjangan setiap 2 tahun. Ekonomi luar negeri : Jepang yang jatuh ke dalam resesi; Badan statistik Uni Eropa melaporkan surplus Jerman, disusul Belanda, sedangkan Inggris mencatat defisit, disusul Prancis, Spanyol dan Yunani; Bank
-
38
-
-
-
12. Hari / Tanggal Peserta Agenda Business Plan
Sentral Rusia menurukan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 0% dari 1%; Di AS, perekonomian berkembang lebih dari perkiraan pada Q3 dengan mencatatkan pertumbuhan 3,5%; Pertumbuhan India juga melambat menjadi 5% pada akhir September 2014. Ekonomi dalam negeri : adanya kenaikan BBM bersubsidi menjadi Rp 8500; Pergerakan Rupiah pada akhir Oktober berada di posisi Rp 12.085 pada tanggal 21 November sebesar Rp 12.147; Inflasi sebesar 4,83% yoy dan 0,47% mom; BI Rate sebesar 7,75%; Pertumbuhan ekonomi 3Q14 sebesar 5,01%. Industri analisis : penjualan motor bulan Oktober sebesar 579.361 unit, penjualan mobil sebanyak 105.357 unit; Penjualan semen bulan Oktober sebesar 5,76 juta ton; Pemberian KPR dan KPA untuk bulan September masih tumbuh 13,7% sebesar Rp 306,6 T. Outlook dari Bahana, CS dan Mandiri. Analisa saham dan obligasi.
: Senin, 1 Desember 2014 : Dewan Direksi dan Tim Investasi Lippo Securities & Operasional -
Asumsi-asumsi yang mendasari proyeksi kegiatan perusahaan selama lima tahun ke depan
-
-
-
-
Pembahasan Business Plan untuk memenuhi permintaan OJK Pada tahun 2015 Perseroan merencanakan menerbitkan 2 Reksa Dana baru, yaitu Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Terproteksi II. Latar belakang dari rencana penerbitan Reksa Dana Saham ini adalah mengingat momentum tepat untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya saham. Dengan melihat pemerintahan kabinet Joko Widodo – Jusuf Kalla yang sudah memberikan optimisme kepada pasar sejak kabinet berjalan di akhir Oktober 2014, maka penerbitan Reksa Dana Saham pada tahun 2015 dirasa tepat. Untuk Reksa Dana Terproteksi II, Perseroan kembali akan melakukan sinergi dengan San Diego Hills yang memiliki dana kelolaan abadi, yang sebagian akan kembali diinvestasikan dalam bentuk Reksa Dana Terproteksi. Pertumbuhan Reksa Dana Lippo Dana Prima sebesar 10%/tahun dan Reksa Dana Saham sebesar 12%/tahun, yang relatif lebih konservatif dibandingkan pertumbuhan Reksa Dana sejenis dari data di atas, serta adanya tambahan subscription, maka pada akhir 2019 perkiraan NAB Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Reksa Dana Saham adalah masingmasing sebesar Rp.126.650.130.144,00 dan Rp. 155.526.000.640,00. Pada tahun 2016 Perseroan mengembangkan jasa Penasihat Investasi yang telah diperoleh ijinnya pada tahun sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan pada Bab V. Rencana Pemasaran, di mana diharapkan institusi jasa keuangan dalam payung Group Lippo seperti Bank Nobu dan Lippo Insurance dapat menggunakan jasa Penasihat Investasi ini. Pada tahun 2016 Perseroan menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas sebesar Rp. 100 miliar, dan pada tahun 2018 Perseroan kembali menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas sebesar Rp. 150 miliar. Biaya operasi Perseroan naik sebesar 5%/tahun. Dividen belum akan dibayarkan kepada pemegang saham hingga tahun 2019, dengan pertimbangan masih perlunya dana untuk pengembangan
39
-
-
-
-
usaha. Proyeksi belum memasukkan rencana restrukturisasi organisasi Group Lippo dalam sektor jasa keuangan, yang dapat merubah struktur biaya Perseroan. Proyeksi juga belum memasukkan tambahan dana nasabah pihak ketiga baik yang melakukan subscription langsung, ataupun yang diperoleh dari sinergi dengan institusi jasa keuangan yang berada di bawah Group Lippo, yaitu Bank Nobu dan Lippo Insurance. Dari hasil proyeksi terlampir diharapkan Perseroan sudah dapat memperoleh laba usaha pada tahun kelima, yang didapat dari kombinasi pendapatan kegiatan sebagai Manajer Investasi dengan berbagai produknya seperti Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Reksa Dana Lippo Terproteksi I yang sudah berjalan ataupun rencana penerbitan Reksa Dana Saham, Reksa Dana Terproteksi II, dan 2 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, maupun pendapatan dari kegiatan sebagai Penasihat Investasi bagi institusi-institusi dalam Group Lippo seperti Bank Nobu dan Lippo Insurance. Tentunya jika Bank Nobu dapat memperoleh ijin sebagai Wakil Penjual Reksa Dana, maka kemungkinan pertumbuhan pendapatan usaha, terutama yang didapat dari Reksa Dana konvensional akan semakin besar. Namun, dirasa perlu untuk menggunakan asumsi yang konservatif agar proyeksi yang dihasilkan ini cukup realistis.
9. Perbandingan Antara Target/ Proyeksi Perusahaan Dengan Hasil yang Di capai. Perbandingan antara target perusahaan pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan atau lainnya yang ditentukan di awal tahun 2014 sudah tercapai.
9. Comparison Between the Company’s Target / Projection and Its Achievement. In 2014, the company’s achievement in revenues, net profit, capital structure and others have meet the expectation.
10. Target atau Proyeksi Perusahaan. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen atau lainnya, masih sama seperti yang ingin dicapai di tahun 2014 yaitu menerbitkan reksadana baru dan memperbesar dana kelolaan yang ada.
10. Target or Projection. Target or projection for the next one year in revenues, net profit, capital structure, dividend policy and other remain unchanged from last year in 2014. The main targets are new mutual fund product. Issuance and enlarge the fund’s size under management.
11. Aspek Pemasaran atas Produk dan Jasa Perusahaan. Aspek Pemasaran atas Produk dan Jasa Perusahaan telah dibahas di dalam Prospek Usaha dari Perusahaan.
11. Marketing. The marketing aspect to promote the company’s product has been discussed in Business Prospect section.
40
12. Kebijakan Dividen. Perusahaan belum dapat membayar dividen karena Perusahaan masih mengalami defisit.
12. Dividend Policy. The Company can not declare dividend due to company deficit position.
13. Realisasi
13. Use of Proceeds of Fund Raising.
Penggunaan Penawaran Umum.
Dana
Hasil
Perusahaan tidak melakukan penawaran umum terbatas di tahun 2014.
The Company did not do any fund raising in 2014.
14. Informasi Material. Tidak ada informasi material yang terjadi di tahun buku 2014 sehubungan dengan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan / peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
14. Material Information. In 2014, The Company did not have any material information in relation to investment, expansion, divestment, acquisition, restructuring, debt / capital raising, affiliated or conflict of interest transaction.
15. Perubahan Peraturan Perundangundangan. Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
15. Regulations Changes.
16.Perubahan Kebijakan Akuntansi. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010)“ Instrumen Keuangan : Pengungkapan” dan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Penyesuaian PSAK No.60 tidak berdampak terhadap Perusahaan. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi dimana akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Akun ini disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
16. Changes in Accounting Policy. New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the company and mandatory for the first time for the financial year beginning at January 1st, 2013 is the improvement on PSAK No. 60 (Revised 2010) “Financial Instrument : Disclosure” and PSAK No. 38, “Business Combination for Entities Under Common Control’. Improvement on PSAK no. 60 has no impact to the company. Application of PSAK No. 38, “Business Combinations on Entities Under Common Control’ resulted changes in accounting policies. This account can not be recognized as a realized gain or loss nor reclassified to retained earnings.
41
There is no changes in regulation that the company is aware of which may significantly impact the company’s financial condition.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam setiap kesempatan Lippo Securities selalu mempertegas komitmennya untuk menyelenggarakan tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai suatu landasan bagi bisnis yang berkelanjutan, dan elemen penting dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan mementingkan keseimbangan manfaat demi seluruh pemangku kepentingan Perusahaan.
Lippo Securities is firmly committed to good corporate governance as the foundation of a sustainable business, and believe it is a critical element in creating shareholder value, while always placing importance on balance in the interests of all its stakeholders.
Pelaksanaan GCG dalam Perusahaan mengakar pada pengendalian internal yang solid dan standar etika yang tinggi yang bersama-sama kebijakan yang secara konsisten diciptakan Perusahaan, memungkinkan Perusahaan untuk memacu praktik tata kelolanya sejalan dengan praktik terbaik GCG untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
Implementation of GCG in Lippo Securities GCG is derived from solid internal controls and high ethical standards, and coupled with a consistent policy that the Company created, allows Lippo Securities to enhance its corporate governance in line with the country’s best practices to achieve the following objectives:
− Memaksimalkan nilai Perusahaan melalui peningkatan implementasi prinsip-prinsip GCG melalui seluruh aktivitasnya. − Menyelenggarakan manajemen yang lebih profesional dan mandiri untuk memelihara citra Perusahaan. − Memupuk proses pengambilan keputusan yang berakar pada standar etika yang tinggi dan taat pada peraturan yang berlaku − Memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat sekitarnya melalui program tanggung jawab sosial (CSR)
Perusahaan berpegang pada prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran/kesetaraan (TARIF) dalam menjalankan tata kelola yang baik.
The quality systems of Lippo Securities are based upon principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness (TARIF).
42
To maximize the Company’s value through improved implementation of GCG principles across all of its activities; To assist in generating a more professional and independent management that will maintain the Company’s image; To cultivate a decision-making process that stems from high ethical standardsin compliance with prevailing laws and regulations. To provide better opportunities to surrounding communities through the Corporate Social Responsibility (CSR) program
Transparansi
Transparency
Manajemen terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keterbukaan yang selayaknya atas laporan keuangan, tindakan korporasi dan kebijakan maupun kegiatan penting lain yang dilakukan. Manajemen yakin bahwa melalui upaya ini, kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan dapat dipertahankan dan ditingkatkan demi kepentingan jangka panjang Perusahaan.
Lippo Securities’ management continues to maintain and improve proper transparency practices in its financial reports, corporate actions and policies, as well as in other materials released regarding its activities. Management believes that this will sustain and enhance stakeholders’ trust in the Company and is in its long term best interests.
Informasi yang relevan, baik mengenai financial maupun non-finansial, dapat diakses dengan mudah dan disajikan secara komprehensif agar para pemangku kepentingan mendapat gambaraan tentang status Perusahaan.
Relevant information, both financial and nonfinancial, is made easily accessible and is comprehensive enough for stakeholders to draw a complete picture of the Company’s standing.
Perusahaan mengumumkan informasi penting mengenai Perusahaan dalam rangka transparansi, mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku maupun untuk diketahui publik melalui fasilitas IDX Net yang disediakan Bursa Efek Indonesia, iklan pengumuman di surat kabar, dan paparan publik yang diselenggarakan setiap tahun.
Lippo Securities is fully committed to the transparency principle by distributing key information as required by prevailing regulations, distributing public information through the IDX Net facility provided by the Indonesian Stock Exchange, also through newspaper announcements, and public exposés held annually.
Semua informasi mengenai kegiatan dan perkembangan Perusahaan juga tersedia pada situs www.lipposecurities.com, yang secara berkala diperbaharui dengan status terakhir untuk diketahui investor, pemegang saham maupun publik. Situs Perusahaan juga menyediakan fasilitas untuk mengunduh (download) Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perusahaan, maupun presentasi produk Reksa Dana kepada investor.
All information regarding the Company’s activities and developments are available through the website: www.lipposecurities.com, which is updated regularly for access by the public, investors and shareholders alike. The website also facilitates downloading of the Company’s Annual Reports, Consolidated Financial Statements, and information on our asset management products (Reksa Dana).
43
Akuntabilitas Perusahaan menerapkan prinsip akuntabilitas dengan memisahkan fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masingmasing organ Perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Kewenangan masing-masing organ, dimuat dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Accountability The Company implements the principle of accountability by separating function, authority and responsibility of each organ in the Company, which consist of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners (BOC), and Board of Directors (BOD). Their respective authorities are enumerated in the Articles of Association of the Company.
Dewan Komisaris beserta komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite Remunerasi berperan untuk menjaga keseimbangan kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lain.
The BOC and the committees set up to assist the BOC, namely the Audit Committee and the Remuneration Committee, are designed to maintain the balance between management and the shareholder’s interest.
Tanggung Jawab Perusahaan mentaati peraturan yang berlaku dan menunjukkan tanggung jawabnya terhadap publik dan lingkungannya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan dikenal sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizen). Selain tanggung jawab utama kepada pemegang saham dan investor, Perusahaan juga mengemban tanggung jawab kepada masyarakat, karyawan, pelanggan dan lingkungan.
Responsibility The Company abides by prevailing regulations and establishes its responsibility towards the public and the environment in order to achieve long term business sustainability and to be recognized as a good corporate citizen. Apart from its main responsibility to the shareholders and investors, the Company extends its responsibility to society, employees, customers and to the environment.
Perusahaan menunjukan tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan, terutama yang berada di sekitar kegiatan operasi Perusahaan melalui pembinaan masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Perusahaan yang dibahas tersendiri dalam laporan Laporan Tahunan ini.
Lippo Securities expresses its appreciation to society, particularly the surrounding communities within the Company’s direct environment, by demonstrating its corporate social responsibility (CSR) through its community development, which is presented in the CSR section of this Annual Report.
Keberlanjutan perusahaan tidak lepas dari peran seluruh karyawan. Melalui divisi Human Resources, perusahaan terus mengembangkan program – program pemberdayaan dan pengembangan karyawan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian unggul, dan calon
The Company’s sustainability is linked to all of its employees. Through the HR Division, the Company maintains training programs to empower and develop its employees, and to cultivate employees with outstanding skill and leaders with competence and integrity.
44
pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Untuk memacu prestasi unggul, Perusahaan menganut sistem meritokrasi, yang menghargai kontribusi dan kinerja karyawan.
To boost excellence in performance, the company Company adopts the meritocracy system that rewards employees’ contribution and good
Kemandirian Perusahaan memastikan bahwa masingmasing unit bisnis Perusahaan dikelola secara independen oleh para profesional yang kompeten untuk memenuhi tuntutan dan harapan dari pasar global, regional dan domestik dengan tetap sejalan dengan prinsip GCG yang berlaku. Pedoman Tingkah Laku memberi pedoman bekerja dan berperilaku bagi seluruh anggota Perusahaan dan membahas independensi dan konflik kepentingan, serta mengatur bahwa konflik kepentingan dapat dihindari setiap saat agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif
Independence The application of GCG principles entails the independent and professional management of a company, Lippo Securities has ensured that the fund management division is managed independently by professionals to meet demands and expectations of domestic markets while keeping in line with prevailing GCG principles. On top of this, the Company’s code of Conduct serves as a guideline to work and act for all of the Company’s members and carries a section that specifically discusses independence and conflict of interest, ensuring that conflict of interest can be avoided at all times and decisions can be made objectively.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan secara bersama-sama bertanggung jawab menjalankan tugas pengawasan atas penyelenggaraan Perusahaan yang dilaksanakan Direksi, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan dan memastikan bahwa praktek GCG dan manajemen risiko diimplementasikan dengan efektif dalam seluruh jenjang organisasi.
Board of Commissioners (BOC) Lippo Securities’ BOC collectively carry supervisory duties over the BOD’s management of the Company, providing advice, monitoring and evaluating the implementation of the Company’s strategic policy and ensuring that GCG practices and risk management are effectively implemented throughout the Company.
Anggaran dasar Perusahaan menetapkan bahwa Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 orang anggota Dewan Komisaris. RUPST pada tanggal 23 April 2014 telah mengangkat Dewan Komisaris untuk masa kerja 3 tahun ke depan dengan komposisi sebagai berikut: Nama Jabatan Benny Haryanto : Presiden Komisaris Drs.Herbudianto, Ak : Komisaris Independen Dr.Isnandar Rachmat Ali : Komisaris Independen
The Articles of Association of the Company stated that the Board Of Commissioners shall consist of at least 2 members. The AGMS held on April 23rd , 2014 appointed the BOC members for the next 3 years which comprise the following :
45
Name Benny Haryanto Drs.Herbudianto, Ak Dr. Isnandar Rachmat Ali
Position : President Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner
Dari ke 3 anggota Dewan Komisaris Perusahaan, 2 anggota merangkap Komisaris Independen.
Of the 3 members in the BOC, 2 members are Independent Commissioners.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi kriteria yang disyaratkan Undang-undang, Peraturan Bapepam dan Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu: a. Mempunyai akhlak dan moral yang baik; b. Mampu melaksanakan perbuatan hukum c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit; dan d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugian keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
All of the BOC met the criteria set by the law, Bapepam and LK’s regulations and the Articles of Association of the Company:
Sedangkan kriteria komisaris independen mengacu pada Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5, yaitu:
While the criteria for an independent commissioner referred to the Regulation of Bapepam and LK No. IX.I.5 are:
a. Berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik; b. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik; c. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan d. Tidak memiliki usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
a. Must be an external party to the Listed or Public Company b. Does not directly or indirectly own the shares of the Listed or Public Company.
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga antar sesama anggota Dewan Komisaris, dengan pemegang saham mayoritas maupun dengan Direksi sebagaimana dapat dilihat pada table di bawah ini.
The members of the Company’s BOC do not have a family relationship up to 2nd level among the BOC, or with the majority shareholder or with BOD.
a. Possess good morals; b. Capable of performing legal actions; c. Never been declared bankrupt or been a member of a BOD or BOC who is adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; and d. Never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state in the past 5 (five) years prior to his appointment
c. Is not affiliated to the Listed or Public Company, member of BOC or BOD or majority shareholder of the Listed or Public Company; and d. Does not own a business directly or indirectly linked with the main activity of the Listed or Public Company.
46
X
X
Dr. Isnandar Rachmat Ali
Tidak
Drs. Herbudianto, Ak
Ya
X
Nama
Dewan Komisaris
Ya
X
X
X
Tidak
Direksi
Hubungan Keluarga
Benny Haryanto
47
Ya
X
X
X
Tidak
Pemegang Saham Mayoritas
Ya
X
X
X
Tidak
Dewan Komisaris
Ya
X
X
X
Tidak
Direksi
47
Ya
X
X
X
Tidak
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Usaha
Ya
X
X
X
Tidak
Dewan Komisaris
Ya
X
X
X
Tidak
Direksi
Ya
X
X
X
Tidak
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Kepemilikan Saham
Ya
X
X
X
Tidak
Dewan Komisaris
Ya
X
X
X
Tidak
Direksi
Ya
X
X
X
Tidak
Pemegang Saham Mayoritas
Hubungan Kepemilikan Afiliasi
Dewan Komisaris Perusahaan memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan kewenangan yang dilimpahkan melalui keputusan RUPS, yaitu:
The BOC has the following tasks, responsibilities and authority granted to them through GMS Duties and Authorities In general, duties of the BOC as governed by the Company’s Articles of Association are:
a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh direksi dan memberi nasehat kepada pada Direksi
a. To supervise the BOD’s undertaking of overall management of the Company, both the Company as well as its businesses, and to provide advice to the BOD.
b. Menentukan Akuntan Publik Perusahaan berdasarkan wewenang yang dilimpahkan dalam RUPS.
b. To perform specific duties as mandated by the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and/or pertaining to the decisions drawn up in the GMS, such as appointment of the Public Accountant for the Company. c. To provide guidance, to monitor and to evaluate the implementation of the Company’s strategic policies.
c. Melakukan pengarahan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan d. Menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen resiko dan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan agar Perusahaan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
d. To apply and ensure implementation of risk management and GCG principles in every activity of the Company to achieve a sustainable growth.
e. Melakukan evaluasi rencana kerja yang diajukan Direksi untuk memastikan bahwa rencana kerja tersebut sejalan dengan visi, misi serta peta rencana jangka panjang Perusahaan
e. To evaluate the annual work plan proposed by the BOD to ensure that the work plan is in line with the Company’s vision, mission, and roadmap of long-term growth.
f. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Perusahaan.
f.
g. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi kualitas keputusannya, yang merupakan bagian dari GCG
g. To execute its tasks and responsibilities independently without any conflict of interest which may affect the quality of its decision, as part of the GCG practice.
48
To support and encourage the Company’s business development.
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
a. Prosedur Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan berdasarkan keperluan, sedikitnya satu kali dalam setahun. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris mengadakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 (empat) kali. Jadwal, tempat rapat dan data kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris tersaji dalam matrix Rapat Dewan Komisaris Tahun 2014.
No
1.
Date/ Tanggal
14 Maret 2014
a. Implementation Procedures It is mandated that BOC Meetings should be based on necessity, and convene at least once a year. In 2014, the BOC convened 4 (four) BOC meetings. The schedule, venue and list of attendees of the BOC members in the meetings are presented in the table Meetings of the BOC in 2014.
Agenda a. Diskusi sehubungan dengan finalisasi audit laporan keuangan perusahaan. Tinggal menunggu angka-angka final dari perusahaan anak PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk. Indikasi kinerja konsolidasi perusahaan per akhir tahun 2013 adalah : - Pendapatan usaha sekitar Rp 730.000.000,- Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 115.000.000.000,- Deviden dari PT Ciptadana Capital sebesar Rp 18.600.000.000,- Laba Bersih sekitar Rp168.000.000.000,- Posisi hutang sekitar Rp 4.400.000.000,- Posisi ekuitas sekitar Rp 940.000.000.000,b. Diskusi sehubungan dengan pungutan OJK : - Presiden SBY telah mengesahkan pungutan OJK terhadap Lembaga Keuangan melalui Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 - Khusus untuk Manajer Investasi, OJK akan melakukan pungutan rutin sebesar 0,045% dari dana kelolaan (merujuk pada lampiran PP 11/2011 : II. Biaya Tahunan untuk Pengaturan, Pengawasan, Pemeriksaan dan Penelitian : 3. Manajer Investasi : satuan dana kelolaan : besar pungutan 0,045% atau paling sedikit Rp 10.000.000,00)
49
X
X
X
No
Date / Tanggal
Agenda
1.
2.
14 Maret 2014
22 April 2014
- Jadi selain biaya pengelolaan (management fee) dan biaya kustodian (custodian fee), harus juga diperhitungkan pungutan OJK dalam pengelolaan Reksa Dana. - Yang menjadi concern adalah besaran pungutan bagi Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Terproteksi yang tidak memiliki fleksibilitas dalam mengenakan biaya ke dalam Reksa Dana. c. Lippo Dana Prima menerima penghargaan Reksadana terbaik tahun 2014 versi majalah Investor-infovesta kategori Reksa Dana Campuran Tipe Konservatif Periode 1 tahun yang diterima pada acara Best Fund Mutual Fund Awards 2014 tanggal 6 Maret 2014. d. Disampaikan bahwa perusahaan akan melaksanakan RUPST pada tanggal 23 April 2014 bertempat di kantor perusahaan dengan satu tambahan agenda di luar agenda-agenda normal yaitu tentang masa jabatan Direksi dan masa jabaran Komisaris. Korum yang dibutuhkan untuk mengubah anggaran dasar berbeda dengan korum RUPST yang biasa. a. Diskusi sehubungan dengan persiapan RUPST dan Public Ekspose Perusahaan yang akan diadakan pada tanggal 23 April 2014. b. Diskusi dan persetujuan atas kinerja Perusahaan untuk periode 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2014 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 195.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 95.000.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp 96.000.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 4.000.000.000,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.000.000.000.000,-
50
X
X
X
X
X
X
No
Date / Tanggal
Agenda
Diskusi dan persetujuan atas kinerja Perusahaan untuk periode 6 bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2014 :
3.
24 Juli 2014
1. Pendapatan usaha sekitar Rp 420.421.720,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 166.219.396.672,3. Laba Bersih sekitar Rp166.321.653.782,4. Posisi hutang sekitar Rp 634.431.263,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.114.035.291.384,-
X
X
X
X
X
X
a. Diskusi dan persetujuan atas kinerja Perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 :
4.
27 Oktober 2014
1. Pendapatan usaha sekitar Rp 647.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp188.435.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp189.910.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 4.885.000.000,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.139.633.000.000,b. Diskusi sehubungan kinerja Lippo Dana Prima dan Lippo Terproteksi
51
b.
Pimpinan Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris berhalangan, Rapat dipimpin oleh seorang Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir
b. Chariman Of the BOC The BOC Meeting is chaired by the President Commissioner. In the absence of the President Commissioner, the BOC meeting shall be split chaired by a person who is nominated by and from the members of the BOC in attendance.
c.
Kehadiran dan Keabsahan Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
c. Attendance and Legitimacy A member of the BOC may be represented in a BOC Meeting only by another member of the BOC by means of a power of attorney. A BOC Meeting is valid and shall be entitled to adopt binding resolutions if more than 1/2 (half) of the BOC members are in attendance or represented in the meeting.
d.
Pengambilan Keputusan Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila jumlah suara setuju sama banyak dengan jumlah suara tidak setuju maka keputusan akhir akan di tentukan oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris
d. Decision-making Resolutions of the BOC Meetings shall be drawn up based on mutual consensus. In the event that mutual consensus fails to be reached, the resolution shall be drawn by casting votes based on the approval of more than ½ (half) from the valid total votes cast in the meeting. Should there be an equal number of votes between those who are ‘for’ and ‘against’, the final decision shall be determined by the Chairman of the BOC Meeting.
Untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengangkat Komite Audit dan Komite Remunerasi untuk membantu dan mendukung mereka.
Currently the BOC has not formed a specific committee to handle risk management, so it is included in the scope of responsibility of the Audit Committee and the function of Nomination Committee is run by the Remuneration Committee.
52
Direksi
Board Of Director (BOD)
Direksi adalah komponen penting Perusahaan yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengelola dan memimpin Perusahaan, memastikan bahwa seluruh sumber daya berfungsi secara maksimal untuk mempercepat peningkatan profitabilitas operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai Perusahaan.
The BOD is a vital component of the Company that hasroles and responsibilities to manage and lead the Company ensuring that all resources function at a maximum to accelerate the increase in operational profitability and deliver sustainable growth and an elevated value of the Company.
1. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan kepengurusan dan pengelolaan Perusahaan, mengelola kekayaan Perusahaan, menerapkan manajemen Resiko dan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, penetapan susunan organisasi dan pembagian kerja yang adil dan setara untuk mendukung kebutuhan perkembangan Perusahaan.
1. Duties, Responsibilities and Authorities As governed by the Company’s Articles of Association, the BOD is fully responsible for: managing the Company and its assets; implementing the Company’s risk management and GCG principles in every activity throughout all levels of the organization; formation of an effective organizational structure; and fair and equal division of tasks in supporting the requirements for the Company’s expansion.
Namun, kewenangan Direksi dibatasi dan Direksi wajib:
However, the BOD’s authorities are limited and it is required to:
1. Mendapatkan persetujuan atau suratsurat terkait turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perusahaan untuk halhal terkait: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perusahaan (tidak termasuk menarik uang dari kreditkredit yang telah dibuka dan dalam hal Perusahaan menjalankan kegiatan usaha dan perusahaan); b. Membeli / menjual atau memperoleh / melepaskan hak atas barang tak bergerak milik Perusahaan kecuali dalam hal menjalankan kegiatan usahanya;
1. Obtain written approval of the BOC relating to the following matters:
53
a. To borrow funds from or extend the borrowing of money on behalf of the Company (excluding withdrawal of funds from approved credit facilities and in the normal course of undertaking the Company’s operational activities); b. To sell/buy or obtain/release the rights of fixed assets owned by the Company, except in the normal course of undertaking the Company’s operational activities;
c. Mengagunkan/menjaminkan dalam bentuk apapun juga barang-barang tak bergerak milik Perusahaan; d. Melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam perusahaan lain; e. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang dengan nilai sampai dengan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perusahaan dalam satu tahun buku.
c. To pledge or put as a guarantee in any form of the Company’s fixed assets t ; d. To take part in an equity participation in other companies;
2. Mendapatkan persetujuan RUPS untuk hal-hal terkait antara lain: a. Melakukan transaksi material atau transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan di bidang Pasar Modal. b. Mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau lebih dari 50% dari seluruh jumlah kekayaan bersih Perusahaan. c. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. d. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pembubaran atau likuidasi Perusahaan.
2. Obtain GMS’ approval for matters pertaining to the following: a. To undertake a Material Transaction or Conflict of Interest Transaction as defined by regulations in the capital markets. b. To transfer or to provide loan guarantee of all or in an amount exceeding 50% of the Company’s entire net worth. c. To changes the Company’s Articles r of Association. d. ToA o undertakeBaCmerger,amalgama -tion, acquisition, dissolution or liquidation the Company.
Anggota Direksi melaksanakan tugasnya mewakili Perusahaan dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Members of the BOD perform their duties on behalf of the Company and make decisions in accordance with the division of tasks and authorities. Nonetheless, the implementation of tasks by each member of the BOD is acknowledged as a collective responsibility.
2. Susunan Direksi, Kriteria Keanggotaan dan Masa Jabatan Sesuai kebutuhan akan pengurusan Peseroan dengan mempertimbangkan kompleksitas usaha Perusahaan, RUPST yang diselenggarakan tanggal 23 April 2014, mengangkat kembali seluruh Direksi Perusahaan untuk masa kerja 3 tahun kedepan, sehingga susunan anggota Direksi terdiri dari: 1. Peter Indra Lembong : Direktur 2. Muliawan Sutanto : Direktur
2. BOD Structure, Membership Criteria and Terms of Office Taking into consideration the requirements for managing the Company and taking into account the complexity of the Company’s businesses, the AGMS held on April 23rd 2014 appointed the BOD members for the next 3 years, consisting of 2 directors. Below are details of the composition of the BOD :
e. To transfer and/or release its rights or provide loan guarantees in the amount of or exceeding 50% of the Company’s net worth of the Company in one fiscal year.
1. Peter Indra Lembong : Director 2. Muliawan Sutanto : Director
54
Seluruh Anggota Direksi Perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perusahaan, yaitu:
Members of the BOD must meet the requirements as specified in the Company’s Articles of Association, namely:
a. Mempunyai akhlak dan moral yang baik; b. Mampu melaksanakan perbuatan hukum; c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit; dan d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
a. Possess good morals; b. Capable of performing legal actions; c. Never been declared bankrupt or be a member of a BOD or BOC who is adjudicated to have caused the bankruptcy of a Company; and
3. Benturan Kepentingan Dalam hal Perusahaan mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, Perusahaan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. Jika seluruh anggota Direksi yang mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan, maka salah satu anggota Dewan Komisaris akan mewakili Perusahaan.
3. Conflict of Interest Should a member of the BOD and the Company have a conflict of interest, another member of the BOD shall then represent the Company. Should all members of the BOD have a conflict of interest with that of the Company, a member of the BOC shall then represent the Company.
Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan apa pun yang terjadi di dalam setiap pengambilan keputusan.
Any actions taken by members of the BOD which will compromise the Company’s profits are strictly forbidden. All members of the BOD are obliged to disclose any conflicting interest(s) in every decision made.
4. Rapat Direksi a) Prosedur Pelaksanaan Rapat Direksi diselenggarakan berdasarkan kebutuhan dan untuk memutuskan antara lain setiap kebijakan dan keputusan strategis, laporan keuangan maupun kinerja Perusahaan.
4. BOD Meeting a) Implementation Procedures A BOD Meeting is convened when deemed necessary by its members and among others, whenever a strategic policy and decision as well as financial report and performance of the Company require decisions to be made.
55
d. Never been sentenced for a criminal offense which caused financial loss to the state in the past 5 (five) years prior to his appointment.
b) Chairmanship of the BOD The BOD is chaired by the Director or another member of the BOD who is appointed by members of the BOD in attendance of the Meetings. c) Decision-making All decisions made by the BOD Meetings are reached based on the principle of consensus. Unless it cannot be reached, decisions are made by casting a vote to obtain more than ½ (half) of the entire amount of legitimate votes in the Meeting. Where the number of votes in favor for and against the decision is equal, the decision shall then be at the discretion of the Chairman of the BOD. d) List of BOD Meetings in 2014 The BOD met in twelve (12) meetings throughout 2014, with details of the meetings as follows.
b) Pimpinan Rapat Direksi Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur atau anggota Direksi yang ditunjuk oleh anggota Direksi yang hadir. c) Pengambilan Keputusan Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Dalam hal jumlah suara setuju dan tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. d) Daftar Rapat Direksi 2014 Direksi telah menyelenggarakan 12 rapat selama 2014, dengan daftar kehadiran sebagai berikut:
No
1.
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Date / Tanggal
Agenda
06 Januari 2014
a. Diskusi sehubungan dengan surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 20 Desember 2013 perihal penelahaan atas penyajian Laporan Keuangan periode 30 Juni 2013. Tanggapan harus disampaikan pada tanggal 7 Januari 2014. b. Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif tanggal 16 desember 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan produk Reksa Dana Terproteksi. Produk baru dengan nama Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I bertujuan untuk memberikan proteksi 100% atas produk investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir dengan memberikan pemegang unit penyertaan imbal hasil pada tiap tanggal pembagian hasil investasi. Investasi Lippo Terproteksi I akan difokuskan pada portofolio obligasi dimana pajak PPh terhadap imbal hasil hanya 5%. Insentif pajak PPh untuk Reksa Dana dengan portofolio obligasi berlaku sampai dengan tahun 2020.
56
X
Muliawan Sutanto Hadir
X
Tidak
No
2.
3.
Date / Tanggal
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda
a. Diskusi sehubungan dengan performance perusahaan untuk tahun buku 2013. Reksadana 03 Lippo Dana Prima memberikan return diatas 9 Februari persen di tahun 2013. 2014 b. Tim audit akuntan publik akan masuk untuk melakukan audit laporan keuangan perusahaan. a. Diskusi sehubungan dengan finalisasi audit laporan keuangan perusahaan. Tinggal menunggu angkaangka final dari perusahaan anak PT Ciptadana Capital dan PT Star Pacific Tbk. Indikasi kinerja konsolidasi perusahaan per akhir tahun 2013 adalah : - Pendapatan usaha sekitar Rp 730.000.000,- Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 171.000.000.000,- Deviden dari PT Ciptadana Capital sebesar Rp 18.600.000.000,- Laba Bersih sekitar Rp 168.000.000.000,- Posisi hutang sekitar Rp 4.400.000.000,- Posisi ekuitas sekitar Rp 940.000.000.000,b. Diskusi sehubungan dengan pungutan OJK : - Presiden SBY telah mengesahkan pungutan OJK terhadap Lembaga Keuangan melalui Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 - Khusus untuk Manajer Investasi, OJK akan melakukan pungutan rutin sebesar 0,045% 14 Maret dari dana kelolaan (merujuk pada lampiran PP 2014 11/2011 : II. Biaya Tahunan untuk Pengaturan, Pengawasan, Pemeriksaan dan Penelitian : 3. Manajer Investasi : satuan dana kelolaan : besar pungutan 0,045% atau paling sedikit Rp 10.000.000,00) - Jadi selain biaya pengelolaan (management fee) dan biaya kustodian (custodian fee), harus juga diperhitungkan pungutan OJK dalam pengelolaan Reksa Dana. - Yang menjadi concern adalah besaran pungutan bagi Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Terproteksi yang tidak memiliki fleksibilitas dalam mengenakan biaya ke dalam Reksa Dana. c. Lippo Dana Prima menerima penghargaan Reksa Dana terbaik tahun 2014 versi majalah Investorinfovesta kategori Reksa Dana Campuran Tipe Konservatif Periode 1 tahun yang diterima pada acara Best Fund Mutual Fund Awards 2014 tanggal 6 Maret 2014.
57
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
Tidak
No
3.
4.
5.
Date / Tanggal
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda
d. Diskusi sehubungan dengan rencana partisipasi investasi perusahaan dalam Reksa Dana Lippo 14 Maret Terproteksi I. diputuskan dana sebesar 2014 Rp 13.000.000.000,- akan di investasikan di bulan April 2014. a. Diskusi sehubungan dengan persiapan RUPST dan Public Ekspose Perusahaan yang akan diadakan pada tanggal 23 April 2014.
22 April 2014
19 Mei 2014
6.
23 Juni 2014
7.
24 Juli 2014
b. Diskusi sehubungan kinerja Perusahaan untuk periode 3 bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2014 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 195.000.000,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 95.000.000.000,3. Laba Bersih sekitar Rp 96.000.000.000,4. Posisi hutang sekitar Rp 4.000.000.000,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.000.000.000.000,a. Diskusi sehubungan dengan rencana spin-off bisnis manajer investasi melalui pembentukan anak perusahaan. b. Diskusi sehubungan dengan CSR perusahaan. Akan melakukan donasi sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta Rupiah) kepada Rumah Sakit Umum Siloam untuk membantu pasien pasien yang tidak mampu. a. Diskusi sehubungan dengan hasil rapat umum pemegang saham PT Ciptadana Capital tanggal 10 Juni 2014. Deviden yang akan diterima perusahaan sekitar Rp 34.700.000.000,b. Diskusi sehubungan surat OJK tertanggal 17 Juni 2014 perihal keterlambatan penyampaian laporan perubahan susunan komite audit perusahaan yang baru. c. Diskusi sehubungan surat OJK tertanggal 20 Juni 2014 perihal tanggapan atas pengajuan calon anggota komisaris perusahaan. Pak Benny Haryanto resmi menjadi presiden komisaris perusahaan yang baru. a. Diskusi sehubungan dengan kinerja perusahaan untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2014 : 1. Pendapatan usaha sekitar Rp 420.421.720,2. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 166.219.396.672,3. Laba Bersih sekitar Rp 166.321.653.782,-
58
Muliawan Sutanto Hadir Tidak
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
No
7.
8.
Date / Tanggal
24 Juli 2014
25 Agustus 2014
9.
29 September 2014
10.
27 Oktober 2014
11.
27 November 2014
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda 4. Posisi hutang sekitar Rp 4.634.431.263,5. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.114.035.291.384,b. Diskusi sehubungan surat OJK tanggal 14 Juli 2014 perihal sanksi administratif berupa peringatan tertulis kepada perusahaan atas keterlambatan penyampaian informasi terkait pengangkatan dan pemberhentian anggota komite audit perusahaan. Diskusi sehubungan surat dari direktorat jendral pajak tanggal 21 Agustus dimana kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan untuk tahun buku 2009 akan di periksa. Waktu pengujian paling lama 6 bulan. a. Diskusi sehubungan dengan kinerja perusahaan selama 9 bulan tahun 2014. b. Diskusi sehubungan dengan keadaan politik di Indonesia dan strategi investasi dana milik perusahaan. a. Diskusi sehubungan dengan surat OJK tanggal 13 Oktober 2014 perihal undangan hadir pada tanggal 11 November 2014 di kantor OJK. Acara : Pembahanasan hal-hal terkait kinerja laporan keuangan perusahaan serta Rencana Bisnis dalam melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi. b. Diskusi sehubungan dengan kinerja perusahaan untuk periode 9 bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 : i. Pendapatan usaha sekitar Rp 647.000.000,ii. Kontribusi akun Laba Entitas Asosiasi sekitar Rp 188.435.000.000,iii. Laba Bersih sekitar Rp 189.910.000.000,iv. Posisi hutang sekitar Rp 4.885.000.000,v. Posisi Ekuitas Sekitar Rp 1.139.633.000.000,Diskusi sehubungan dengan surat dari direktorat jendral pajak tanggal 4 November 2014 dimana kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan untuk tahun buku 2010 dan 2011 akan di periksa.
59
Muliawan Sutanto Hadir
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Tidak
No
12.
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Date / Tanggal
Agenda
01 Desember 2014
Diskusi sehubungan dengan business plan 5 tahun perusahaan yang diminta OJK pada pertemuan tanggal 11 November 2014 : i. Pada tahun 2015 Perseroan menerbitkan 2 Reksa Dana baru, yaitu Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Terproteksi II. Latar belakang dari rencana penerbitan Reksa Dana Saham ini adalah mengingat momentum tepat untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya saham. Dengan melihat pemerintahan kabinet Joko Widodo – Jusuf Kalla yang sudah memberikan optimisme kepada pasar sejak kabinet berjalan di akhir Oktober 2014, maka penerbitan Reksa Dana Saham pada tahun 2015 dirasa tepat. Untuk Reksa Dana Terproteksi II, Perseroan kembali akan melakukan sinergi dengan San Diego Hills yang memiliki dana kelolaan abadi, yang sebagian akan kembali diinvestasikan dalam bentuk Reksa Dana Terproteksi. ii. Pertumbuhan Reksa Dana Lippo Dana Prima sebesar 10%/tahun dan Reksa Dana Saham sebesar 12%/tahun, yang relatif lebih konservatif dibandingkan pertumbuhan Reksa Dana sejenis dari data di atas, serta adanya tambahan subscription, maka pada akhir 2019 perkiraan NAB Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Reksa Dana Saham adalah masingmasing sebesar Rp.126.650.130.144,00 dan Rp. 155.526.000.640,00. iii. Pada tahun 2016 Perseroan mengembangkan jasa Penasihat Investasi yang telah diperoleh ijinnya pada tahun sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan pada Bab V. Rencana Pemasaran, di mana diharapkan institusi jasa keuangan dalam payung Group Lippo seperti Bank Nobu dan Lippo Insurance dapat menggunakan jasa Penasihat Investasi ini. iv. Pada tahun 2016 Perseroan menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas sebesar Rp. 100 miliar, dan pada tahun 2018 Perseroan kembali menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas sebesar Rp. 150 miliar.
60
X
Muliawan Sutanto Hadir
X
Tidak
No
12
Date / Tanggal
01 Desember 2014
Peter Indra Lembong Hadir Tidak
Agenda v. Biaya operasi Perseroan naik sebesar 5%/tahun. vi. Dividen belum akan dibayarkan kepada pemegang saham hingga tahun 2019, dengan pertimbangan masih perlunya dana untuk pengembangan usaha. vii. Proyeksi belum memasukkan rencana restrukturisasi organisasi Group Lippo dalam sektor jasa keuangan, yang dapat merubah struktur biaya Perseroan. viii. Proyeksi juga belum memasukkan tambahan dana nasabah pihak ketiga baik yang melakukan subscription langsung, ataupun yang diperoleh dari sinergi dengan institusi jasa keuangan yang berada di bawah Group Lippo, yaitu Bank Nobu dan Lippo Insurance. ix. Dari hasil proyeksi terlampir diharapkan Perseroan sudah dapat memperoleh laba usaha pada tahun kelima, yang didapat dari kombinasi pendapatan kegiatan sebagai Manajer Investasi dengan berbagai produknya seperti Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Reksa Dana Lippo Terproteksi I yang sudah berjalan ataupun rencana penerbitan Reksa Dana Saham, Reksa Dana Terproteksi II, dan 2 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, maupun pendapatan dari kegiatan sebagai Penasihat Investasi bagi institusi-institusi dalam Group Lippo seperti Bank Nobu dan Lippo Insurance. x. Tentunya jika Bank Nobu dapat memperoleh ijin sebagai Wakil Penjual Reksa Dana, maka kemungkinan pertumbuhan pendapatan usaha, terutama yang didapat dari Reksa Dana konvensional akan semakin besar. Namun, dirasa perlu untuk menggunakan asumsi yang konservatif agar proyeksi yang dihasilkan ini cukup realistis.
61
X
Muliawan Sutanto Hadir
X
Tidak
Komite Audit Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris untuk: 1. Meningkatkan kualitas laporan keuangan yang disipakan manajemen, terutama terkait kualitas keterbukaan dan penyajian yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku 2. Menciptakan iklim disiplin dan menelaah sistem pengendalian internal agar dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan dengan cara memberdayakan efektivitas fungsi internal dan external audit. 3. Mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan obyektivitas akuntan publik. 4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris melalui pengkajian dan penelaahan atas laporan internal audit serta memonitor tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas hasil audit. 5. Mengevaluasi dan mendorong pemberdayaan fungsi manajemen resiko 6. Memastikan bahwa Laporan Keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum dan beralku dan sistem internal audit serta prosedur penyajian laporan keuangan telah diterapkan dengan benar.
Audit Committee The core function of the Audit Committee is essentially to assist the BOC in: 1. Improving the quality of financial reports, particularly with regards to its compliance with the standards of transparency and reporting.
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Komite audit diberi wewenang untuk: a. Mendapatkan informasi relevan seperti laporan audit internal melalui komunikasi, diskusi dan rapat dengan audit internal perusahaan b. Melakukan koordinasi dan pertemuan dengan external audit untuk membahas temuan audit yang penting, kemungkinan adanya hambatan dalam penugasan audit. c. Meminta penjelasan kepada Direksi perusahaan.
To support the functions of the Audit Committee, the members are given the authority to :
2. Creating and monitoring a disciplined environment that helps reduce the risk of distortion in managing the Company, by improving the effectiveness of both internal and external audits. 3. Reviewing the scope, accuracy, independenceand objectivity of the public accountant. 4. Identifying matters that require the attention of the BOC.
5. Evaluating and encouraging empowerment functions of risk management 6. Furthermore, the Audit Committee ensures that Financial Statements of the Company are prepared in compliance with generally accepted accounting principles and that an internal audit system and financial reporting procedure is properly incorporated.
a. obtain relevant information, such as internal audit reports, at any time. To make this possible. b. the Audit Committee directly communicates with external and internal auditors and solicits their insights. c. The Audit Committee also liaises with the BOD and relevant members as approved by the BOD to identify any challenges encountered by the BOD in its decisionmaking process.
62
Anggota Komite Audit Perusahaan per 31 Desember 2014 sebagaimana diangkat oleh Dewan Komisaris pada tanggal 2 Mei 2014 (Masa jabatan 2 tahun) terdiri dari:
As appointed by the BOC on May 2nd, 2014 members of the Audit Committee as of December 31st, 2014 (valid for two years) consist of:
Ketua : Drs. Herbudianto Ak Anggota : A. Sonny Soedjadi Anggota : Hernowo Hadiprodjo
Chairman Member Member
Drs. Herbudianto Ak. Drs. Herbudianto Ak., lahir di Jakarta Tahun 1956. Beliau lulus sebagai Sarjana Ekonomi fakultas Akuntansi di Universitas Gajah Mada. Berpengalaman sebagai Kepala Bagian Standar Akuntasi dan Pemeriksaan Bidang Usaha Jasa (tahun 1991 -1997), Kepala Bagian Bina Akuntan (tahun 1997 – 2000) Kepala Bagian Pengembangan dan Penyusunan Standar Akuntansi (tahun 2000 – 2002) Kepala Bagian Usaha Jasa Perdagangan, Perhubungan dan Pariwisata (tahun 2002 – 2006) Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan (tahun 2006 – 30 September 2012,)
Drs. Herbudianto Ak. Drs. Herbudianto Ak., was born in Jakarta, in 1956. Earned his Bachelor of economics majoring in accounting at Gajah Mada University Experienced as Head of Accounting standards and Inspection service Business sector (1991 1997), Head of development Accountant (years 1997 - 2000), Head of development and Preparation of Accounting standards (years 2000 - 2002), Head of Trade services Business, Transportation and Tourism (years 2002 -2006) and Head of Non-Financial Services Company Assessment (Year 2006- September 30th,2012).
A.Sonny Soedjadi Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc) dari Universitas Prof Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada tahun 1982. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program Pasca Sarjana / Magister Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran.Bapak Sonny soedjadi memulai karir pada tahun 1972 di Carnation Travel Service. Pada tahun 1974, beliau menjabat sebagai Accounting Manager di Kartini Utama Ltd (ship equipment) hingga tahun 1976. Sejak tahun 1981 – 1985 menjabat sebgai Assistant Chief Auditor Lippo grup di Lippo Bank dan Credit Division Head pada tahun 1985 – 1986. Karir beliau selanjutnya adalah sebagai President BWB Associates Bank Finance Management, dari tahun 1992. Sejak tahun 2007, beliau juga menjabat managing partner SS & Partner, Law Firm. Sejak April 2014 beliau begabung di perusahaan sebagai Anggota Komite Audit sampai saat ini.
A.Sonny Soedjadi. Mr. Sonny Soedjadi earned a Bachelor of Economics in the Department of Business (BSc) from the Prof. Dr. Moestopo University (UPDMB), Jakarta in 1982. In 2002, he completed the Post Graduate Program / Master in the field of Business Law from Padjajaran University. Bapak Sonny Soedjadi career started in 1972 at Carnation Travel Service. In 1974, he served as Accounting Manager at Kartini Utama Ltd. (ship equipment) until 1976. During 1981 to 1985 served as Lippo Group’s Assistant Chief Auditor in Lippo Bank and Credit Division Head in 1985 1986. His career next as President BWB Associates Bank Finance Management, from 1992. Since 2007, he also served as managing partner of SS & Partner, Law Firm. Since April 2014, he joined the company as a Member of the Audit Committee until today.
63
: Drs. Herbudianto, Ak : A. Sonny Soedjadi : Hernowo Hadiprodjo
Hernowo Hadiprodjo.
Hernowo Hadiprodjo
Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dan Sarjana Ilmu Sosial dari Universitas Indoensia serta Master of Business Administration dari Institut Studi Manajemen dan Institut Manajemen Pembelajaran Jauh. Beliau memulai karirnya sebagai Asisten Profesor dan Dosen Universitas Indonesia, serta menjadi Staf Manajemen Menengah di Kementrian pendidikan Tinggi (1960 – 1972). Pernah menjabat sebagai Staf Eksekutif dan General Manager di PT Bank Perniagaan Indonesia (1967 – 1982) ; Vice President dan Senior Vice Presiden PT Bank Lippo (1982 – 1989), Direktur Operasional dan Keuangan di PT Bank Mayapada International (1990).Pada tahun 2000, mulai menjabat sebagai konsultan SDM untuk PT Griya Mee Sejati dan Anggota Tim Pengajar di The Jakarta Consulting Group, selain menjabat sebagai Senior Partner di Kramadibrata & Partners dan Pendiri Firma Hukum Hariwana. Pada tahun 2002, Bapak Hernowo menjadi pendiri dan Direktur Pelaksana ATC Managemen & Consultant dan tahun 2006 mulai menjabat sebagai penasehat PT Cilandak Town Square. Dan sejak tahun 2014 beliau begabung dengan perusahaan sebagai Anggota Komite Audit sampai saat ini.
He received his Bachelor of Laws and Bachelor of Social Sciences from the University of Indonesia and a Master of Business Administration from the Institute of Management Studies and the Institute of Distance Learning Management. He began his career as an Assistant Professor and Lecturer, University of Indonesia, as well as being Intermediate Management Staff at the Ministry of Higher Education (1960-1972). He served as the Executive Staff and General Manager at PT Bank Perniagaan Indonesia (1967 - 1982); Vice President and Senior Vice President of PT Bank Lippo (1982 - 1989), Director of Operations and Finance at PT Bank Mayapada International (1990). In 2000, began serving as a human resources consultant for PT Griya Mee Sejati and Team Members Instructor at The Jakarta Consulting Group, in addition to serving as a Senior Partner at Kramadibrata & Partners and Founder of Hariwana Law Firm. In 2002, Mr. Hernowo the founder and Managing Director of ATC Management & Consultant, and in 2006 began serving as an advisor to PT Cilandak Town Square. And since 2014, he joined the company as a Member of the Audit Committee until today.
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan rincian agenda, dan kehadiran sebagai berikut:
Throughout 2014, the Audit Committee convened 4 (four) meetings, with their respective agendas and attendance is detailed as follows:
64
No
Date / Tanggal
Dr. Isnandar Rachmat Ali Hadir Tidak
Agenda
Susanto Kusnadi Hadir Tidak
Willi Toisuta Hadir Tidak
a. Menerima baik penjelasan atas kinerja
1.
Perseroan oleh External Auditor Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf , Mawar & Saptoto untuk laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan opini wajar tanpa pengecualian. b. Menerima penjelasan External Auditor yang telah memastikan penyajian, angka dan disclosure laporan keuangan sudah sesuai dengan PSAK dan Peraturan terkait lainnya yang berlaku. 14 Maret c. Berdasarkan point 1 dan 2 Komite Audit 2014 mengusulkan agar laporan yang akan difinalisasi External Auditor dapat disetujui oleh Dewan Komisaris untuk tujuan publikasi dan penyampaian kepada institusi terkait. d. Menerima dan menggaris bawahi temuantemuan External Auditor, untuk menjadi perhatian manajemen khususnya perlunya compliance/Kepatuhan
X
X
X
X
X
X
a. Menerima baik penjelasan atas kinerja
2.
22 April 2014
Perseroan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014. b. Komite Audit mengusulkan agar Laporan Keuangan Konsolidasian untuk 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait. c. Tidak ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal I 2014.
65
No
Date / Tanggal
Drs. Heburdianto Ak Hadir Tidak
Agenda
A. Sonny Soedjadi Hadir
Tidak
Hernowo Hadiprojo Hadir
a. Menerima baik penjelasan atas kinerja Perseroan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014.
b. Komite 3.
24 Juli 2014
Audit mengusulkan agar Laporan Keuangan Konsolidasian untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait.
X
X
X
X
X
X
c. Tidak
ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal II 2014. a. Menerima baik penjelasan atas kinerja Perseroan dari Manajemen yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014.
b. Komite 4.
27 Oktober 2014
Audit mengusulkan agar Laporan Keuangan Konsolidasian untuk 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 yang akan difinalisasi dapat disetujui oleh Dewan Komisaris, Laporan Keuangan selanjutnya akan disampaikan kepada instansi terkait.
c. Tidak
ada temuan-temuan yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan untuk periode Kwartal III 2014.
66
Tidak
Kutipan Laporan Komite Audit
Excerpt from Audit Committee Report
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Bapepam No Kep29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No Kep-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain saham yang di terbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Komite Audit Perusahaan telah:
Pursuant to requisites of Chairman Decree of the Chairman, of the Capital Market Supervisory Board No Kep-29/PM/2004 regarding the Establishment and Operational Guidance of the Audit Committee and the Decision of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta No Kep-305/BEJ/07/2004 regarding the Listing of Stocks and Equities other than Stocks issued by Listed Companies, the Company’s Audit Committee has duly exercised the following duties:
1. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014;
1. Analyzed the Financial Report and other relevant financial information for the fiscal year ending December 31st 2014;
2. Menelaah independensi dan obyektifitas Akuntan Publik;
2. Analyzed the independency and objectivity of the Public Accountant;
3. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perusahaan yang penting telah dipertimbangkan secara matang;
3. Analyzed the Public Accountant’s due diligence to ensure that all of the Company’s significant risks have been taken into careful consideration;
4. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perusahaan;
4. Analyzed the effectiveness of the Company’s internal control;
5. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;
5. Analyzed the Company’s level of compliance towards stock market regulations and other regulations pertaining to the Company’s businesses;
6. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan Rapat Direksi;
6. Investigated claims of flawed decision resulting from Board of Directors’ meeting or violations in the implementation of Board of Directors’ meeting resolution;
7. Menelaah kompensasi Direktur dan Komisaris Perusahaan sesuai dengan kebijakan dan keputusan pemegang saham Perusahaan.
7. Analyzed the compensation of the Directors and Commissioners of the Company in accordance with Company policy and decisions of the shareholders.
67
Dalam melakukan penelaahan di atas, disamping mencermati laporan keuangan dan risalah rapat direksi, Komite Audit melakukan pengamatan atas prosedur dan kebijakan akuntansi, pengujian efektifitas pengawasan terpadu dalam kegiatan operasional dan mencermati serta melakukan diskusi secara intensif dengan Manajemen dan Akuntan Publik.
In carrying out the above analyses, aside from reviewing in detail the financial reports the Board of Directors’ Minutes of Meeting, we also observed the procedures and accounting policies, tested the effectiveness of integrated monitoring in operational activities, monitored and discussed intensively with the Company’s Management and Public Accountant.
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perusahaan, berikut disampaikan:
To fulfill the requirement to disclosing the results of Audit Committee’s analyses into the Company’s Annual Report, herewith we advise the following:
1. Kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan kwalitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
1. The Company’s business have been conducted under an effective internal control function, whose quality is continuously upgraded in line with the direction outlined by the Directors and monitored by the Board of Commissioners.
2. Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. The Financial Report has been well compiled and presented in accordance with generally accepted accounting practices in Indonesia.
3. Perusahaan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
3. The Company always complies with stock market and other laws and regulations relating to the Company’s business operation.
4. Pemilihan Akuntan Publik untuk tahun 2014 direkomendasikan oleh Direksi dengan mempertimbangkan aspek independensi dan kompetensi serta disetujui oleh Komisaris yang telah menerima kewenangan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 23 April 2014.
4. The nomination of public accountant for year 2014 was based on the recommendation made by the Directors with consideration on the aspects of independency and competence as well as approval from the Board of Commissioners, which had been authorized by shareholders in the Annual General Meeting held on April 23rd, 2014.
68
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Komite Remunerasi Perusahaan dibentuk dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk meningkatkan kualitas manajemen Perusahaan melalui pengembangan mekanisme nominasi dan remunerasi yang tepat berdasarkan prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap pertumbuhan Perusahaan.
The Remuneration Committee is established to assist the BOC in improving the quality and standards of the management of the Company, by developing accurate mechanisms in the nomination and remuneration due to all members of the Company, as based on the principle of meritocracy and contributions toward the Company’s growth, as well as to ensure improvement in the Company’s GCG practices.
Komite Remunerasi Perusahaan per 31 Desember 2014 terdiri dari: Ketua : Benny Haryanto Anggota : Drs. Herbudianto, Ak Anggota : Dr. Isnandar Rachmat Ali
The Remuneration Committee as of December 31st, 2014 consisted of: Chairman : Benny Haryanto Member : Drs. Herbudianto, Ak Member : Dr. Isnandar Rachmat Ali
Dalam penerapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi, Komite Remunerasi melakukan prosedur sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi melakukan kajian dan penelaahan remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi.
In determining remuneration for the members of the BOC and BOD, the Remuneration Committee exercised the following procedures: 1. The Remuneration committee reviews the remuneration of the members of the BOC and the BOD bearing in mind the scope of work and span of responsibility of each member.
2. Komite Remunerasi membuat rekomendasi paket remunerasi.
2. The objective of the remuneration is to
reflect an appreciation of the position and expectation to maintain an outstanding performance.
3. Dewan Komisaris membahas rekomendasi Komite Remunerasi dan menetapkan besaran remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan anggota dilimpahkan oleh RUPS.
3. The Remuneration Committee also applies the meritocracy system used by the Company to boost better performance.
4. Dewan Komisaris melaporkan dalam RUPST jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Direksi
4. The Remuneration Committee, sets the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors at a meeting of the Remuneration Committee or by written consent of all members of the Remuneration Committee.
69
5. Laporan Komite Remunerasi melaporkan mengenai jumlah remunerasi yang disediakan oleh Dewan Komisaris kepada Dewan Direksi yang nantinya akan di laporkan dalam RUPS.
5. The Remuneration Committee reports the decision of the amount of remuneration provided to Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be further reported to the GMS.
Pada tahun 2014, Komite Remunerasi mengadakan 1 kali rapat untuk membahas mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
Throughout 2014, the Remuneration Committee convened 1 (one) meeting to discuss the remuneration of the BOC and the BOD
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan memegang peranan yang penting dalam membantu memastikan transparansi, serta bertindak di garis depan untuk mewakili Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dan kemitraan strategis dengan para pemegang saham, otoritas pasar modal, media masa dan masyarakat.
Corporate Secretary The Corporate Secretary holds a critical role in ensuring the Company’s transparency and is positioned in the front line. The Corporate Secretary is tasked to maintain good relations and strategic partnerships with the shareholders, the capital market authorities, mass media and the public.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas mengawasi ketaatan Perusahaan terhadap Undang-Undang, peraturan di bidang pasar modal, dan Anggaran Dasar Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga memberikan bantuan kepada Dewan Komisaris dan Direksi di dalam memastikan praktik GCG dalam seluruh kegiatan Perusahaan. Posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Agustinus Benawar.
Additionally, the Corporate Secretary monitors the Company’s compliance towards the capital market rules and regulations and the Company’s Articles of Association. The Corporate Secretary also provides assistance to the BOC and the BOD in ensuring GCG practices throughout the Company’s activities. The position of Corporate Secretary has been held by Agustinus Benawar.
Agustinus Benawar Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Atmajaya jurusan Akuntansi. Memulai kariernya sebagai Junior Auditor di Drs.Siddharta & Siddharta pada tahun 1989 hingga 1990 dan sebagai Senior Auditor di Drs.Prasetio, Utomo & Co tahun 1990 hingga 1992. Sebagai Manajer Keuangan dan Akuntansi di Perusahaan sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2006.
Agustinus Benawar Indonesian, born in Jakarta in 1963. Graduated from University Catholic Atmajaya, Jakarta, majoring in Accounting. Began his career as a Junior Auditor at Drs.Siddharta & Siddharta in 1989 until 1990. Was a Senior Auditor in Drs.Prasetio, Utomo & Co from 1990 until 1992. He is the Company’s Finance and Accounting Manager since 1992. He was appointed as the Company’s Corporate Secretary in 2006.
70
Internal Audit
Internal Auditor
Ruang lingkup Internal Audit Perusahaan meliputi pengendalian internal dan pengendalian resiko sebagai implementasi praktek GCG.
The scope of the Internal Audit Division includes internal control and risk management as the implementation of good corporate governance practices.
Internal Audit juga berperan aktif membantu Komite Audit Perusahaan dalam memantau, melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian internal dan mengidentifikasi masalah serta mencegah atau mengurangi exposure Resiko yang dihadapi Perusahaan.
The Internal Audit Division also actively assissts the Audit Committee in monitoring, evaluating and providing recommendations for internal control and identify problems and prevent or reduce the Company’s exposure to risks.
Peran utama divisi ini adalah menilai apakah sistem pengendalian internal dan manajemen resiko telah berfungsi dengan baik. Hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, audit kepatuhan atas seluruh Divisi dalam Perusahaan terhadap semua peraturan, kebijakan, rencana dan anggaran yang telah ditetapkan Direksi, audit dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional Perusahaan, audit investigasi atas kemungkinan yang mengindikasikan penyimpangan, penyalahgunaan jabatan atau manipulasi, audit dalam rangka identifikasi dan pemetaan resiko dan efektivitas penyelenggaraan unit usaha dalam mengelola risiko serta audit laporan keuangan untuk memastikan ketepatan waktu penyampaian laporan dan praktek akuntansi yang berjalan telah mematuhi kebijakan dan pedoman akuntansi yang berlaku.
The Internal Audit Division’s main role lies in the assessment of whether or not the Company’s internal control systems are functioning as they should. To gauge this, the Internal Audit Division analysis a variety of parameters which include but are not limited to the assessment of the efficiency and effectiveness of the operational performance investigation of any possibility discrepancy, fraud or misused authority, identification, risk mapping and effectiveness of the business unit in managing and mitigating risk and review the financial reporting procedure to ensure a timely reporting and compliance with the prevailing regulations and guidelines.
Internal Audit juga melakukan pemeriksaan khusus jika dianggap perlu oleh Direktur.
Internal Audit also carries out special examinations if deemed necessary by the Director.
71
Dalam melaksanakan tugasnya Internal Audit mengacu pada Piagam Internal Audit yang telah disetujui oleh Komite Audit Perusahaan dengan mempertimbangkan Kode Etik Internal Audit dan Standar Praktik Profesional Internal Audit maupun peraturanperaturan yang berlaku.
In performing its duties, Internal Audit adheres to the Internal Audit Charter that has been approved by the AuditCommittee by taking into account the Internal Audit Code of Ethics and Professional Practices Standard of Internal Audit as well as other existing regulations.
Internal Audit menyampaikan laporan kegiatannya kepada Direktur dan Komite Audit yang secara berkala mengadakan pertemuan untuk membahas dan meninjau laporan Internal Audit. Komite Audit melaporkan pertemuan dan pembahasan laporan ini kepada Dewan Komisaris sebagai masukan bagi Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas pengawasannya. Pada 31 Desember 2014, ketua internal audit dijabat oleh Irene Tanudjaja.
Internal Audit submits a report on its activities to the Director and the Audit Committee, who meet periodically to discuss and review the Internal Audit report. The Audit Committee covers meetings and discussions on the Internal Audit report to the BOC while providing feedback for the latter in its supervisory role. The Internal Audit head as of December 31st, 2014 is Irene Tanudjaja
Irene Tanudjaja Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta 3 November 1979. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Taruma negara Jurusan Ekonomi. Memulai karir sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (Anggota Deloitte Touche Tohmatsu International).
Irene Tanudjaja Indonesians. Born in Jakarta November 3rd, 1979. Graduated from University of Tarumanegara Bachelor degree of Economic. Began her carreer as the auditor at Public Accountant Firm Hans Tuanakotta & Mustofa (A member of Deloitte Touche Tohmatsu International).
Auditor Independen RUPST Perusahaan pada tanggal 23 April 2014 telah memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit buku-buku Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor Akuntan Publik Independen yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi yang baik
Independent Auditor The AGMS held on April 23rd, 2014 gave authority to the BOC to commission an independent public accountant to audit the Company’s financial statements ending December 31st, 2014. Only an Independent Public Accountant Office listed under OJK and good standing can be appointed.
Untuk memenuhi mandat yang diberikan RUPST tersebut, Dewan Komisaris Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit terhadap buku Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
To implement the mandate given by the aforementioned AGMS, the BOC commissioned Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Public Accountant Office to audit the Company’s financial statements ending 31 December 2014. 72
Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal meliputi cakupan pengendalian, sistem teknologi informasi, sistem akuntansi, dan kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).
Internal Control System The internal control system covers scope of control, information technology system, accounting system, and compliance to Standard Operating Procedures (SOPs).
Ruang lingkup pengendalian terdiri dari kebijakan, tindakan, dan prosedur yang terkait dengan pengendalian, termasuk desain struktur organisasi, pembentukan Komite Audit, dan Audit Internal; serta menyusun metode pemantauan dan evaluasi kinerja setiap lini bisnis.
The scope of control entails the policies, actions, and procedures related to control. These include design of organization structure, establishment of the Audit Committee, and Internal Audit, as well as devising of methods for performance monitoring and evaluation for each business line.
Sistem TI memfasilitasi proses bisnis untuk mencapai proses yang efisien, meminimalkan kesalahan transaksi dan melindungi Perusahaan dari penipuan. Sistem TI mencakup berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan, yang secara berkala ditingkatkan dan diperbaiki sejalan dengan pertumbuhan transaksi dan kebutuhan operasi.
The IT system facilitates business processes to achieve efficient processing, minimize transaction error and protect the Company from fraud. It encompasses a range of sophisticated hardware, software, and network, all of which are periodically upgraded and improved in line with the growth of transactions and changes in operation requirements.
Sebagai bagian inti di semua transaksi, sistem akuntansi mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan semua transaksi yang diselesaikan. Sistem akuntansi memastikan keabsahan setiap transaksi, memastikan bahwa transaksi telah disetujui oleh pihak yang berwenang, menilai, mengklasifikasi, mencatat, dan meringkas semua data secara akurat dan tepat waktu.
As the key in all transactions, the accounting system identifies, classifies, records and reports all completed transactions. It verifies the validity of each transaction, ensuring that it has been approved by the authorized parties, assessing, classifying, recording, and summarizing all data in an accurate and timely manner.
73
Sistem Manajemen Risiko Sebagai Perusahaan yang mempunyai investasi di Entitas Asosiasi dan sebagai Perusahaan yang menawarkan jasa manajer investasi, Perusahaan menyadari adanya risiko-risiko di berbagai aspek seperti ketidakpastian akan besarnya dividen dariperusahaan-perusahaan asosiasi, fluktuasi suku bunga, kondisi ekonomi dan situasi pasar modal.
Risk Management As a Company that has investments in associate companies and engages in investment manager activity, the Company acknowledges several risks associated with a variety of issues, including dividend uncertainty from the associate companies, interest fluctuation, economic conditions and capital market situation.
Untuk mengelola risiko-risiko tersebut, Perusahaan senantiasa memantau situasi internal dan eksternal secara seksama sehingga risiko-risiko tersebut dapat dikurangi. Di masa yang akan datang, Perusahaan juga akan berusaha memperoleh pendapatan-pendapatan yang lebih stabil.
To manage this risks, the Company will continuously monitor developments in the external and internal environment that leads to the presence of risk factors. In addition, the Company will look for additional recurring income in the future.
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan. Tahun 2014, tidak ada gugatan atau tuntutan hukum yang menimbulkan dampak terhadap kelangsungan usaha Perusahaan.
Litigation
Sanksi Administratif Pada tahun 2014 tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada Perusahaan
Administrative Sanction In 2014, there were no administrative sanction charged to company
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Perusahaan telah merumuskan kode etik dalam bekerja maupun dalam melaksanakan jabatannya dalam berhubungan dengan mitra Perusahaan dalam suatu pedoman tingkah laku atau pedoman perilaku yang telah disetujui oleh Direksi.
Code of Conduct and work ethics The Company formulated a set of work ethics in carrying out duties relating to the Company’s partners. The BOD approved this code of conduct.
Pedoman perilaku wajib ditaati oleh seluruh karyawan tanpa kecuali dan bertujuan untuk melembagakan nilai-nilai perusahaan dengan mengacu pada standar internasional, untuk senantiasa meningkatkan akuntabilitas dan transparasi serta untuk senantiasa patuh terhadap semua peraturan dan ketentuan hal yang berlaku.
All members of the Company, without exception, must and here to the code of conduct to ensure that corporate values and principles are institutionalized and synchronized with international standards. These were enacted to improve accountability, transparency and abide by existing regulations.
In 2014, there were not any lawsuits nor were there legal charges that affected the Company’s businesses.
74
Pedoman perilaku ini telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan selalu diingatkan kembali dalam acara-acara yang diadakan Perusahaan untuk karyawan dan dalam orientasi untuk karyawan baru.
The code of conduct has been circularized to all members and constantly emphasized in various Company membership events, as well as during orientation of new members.
Dalam Pedoman Perilaku dijelaskan tentang hal-hal berikut ini: 1. Integritas Setiap karyawan Perusahaan harus menjunjung tinggi integritas di dalam setiap pelaksanaan tugas mereka. Integritas menuntut kejujuran yang tidak tergantikan dengan apapun. 2. Hadiah dan Bantuan lainnya Untuk menjaga profesionalisme karyawan dilarang menerima hadiah dari pihak manapun untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lain di luar Perusahaan 3. Benturan Kepentingan Karyawan wajib menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan Perusahaan dengan kepentingan pribadi. 4. Sumber Daya Manusia Perusahaan menganut kebijakan untuk memberi kesempatan kepada seluruh karyawan secara adil dan setara tanpa membedakan jenis kelamin, suku bangsa atau kepercayaan dan berusaha menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif. 5. Informasi Rahasia Semua karyawan dilarang mengungkapkan informasi rahasia atau informasi yang berkaitan dengan usaha Perusahaan. Untuk mendukung peraturan ini, Perusahaan mengharuskan semua anggotanya melengkapi dan menandatangani formulir Pernyataan Pengungkapan Informasi, yang dilakukan setiap tahun atau jika dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan.
The code of conduct highlights these key points: 1. Integrity Staff members of the Company must uphold integrity in the performance of their duties. Integrity requires honesty which is an irreplaceable character trait.
75
2. Gifts and Assistance To maintain professionalism, staff members and their families are prohibited from accepting gifts from any party or other parties outside the Company for personal gain. 3. Conflict of Interest Staff members must avoid situations that may cause conflict between the Company’s and personal interest. 4. Human Resources The Company is committed to provide equal opportunities to all staff members regardless of gender, ethnicity or religious belief. The Company strives to create a conducive working environment at all times. 5. Confidential Information All staff members are prohibited from disclosing confidential information or any information pertinent to the Company’s businesses. To support this regulation, the Company requires that all staff members complete and sign an Information Disclosure Statement form, regularly done every year or if deemed required by the Company BOD.
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan. Hingga tahun 2014 Perusahaan tidak memiliki Program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau manajemen.
Employee Stock Option
Sistem Pelaporan Pelanggaran Pada tahun 2014, tidak ada yang melaporkan pelanggaran terhadap perusahaan
Whistle Blowing System In 2014, there were no report about any violation in the company
Tanggung Jawab Sosial Budaya kualitas Lippo Securities dilaksanakan melampaui batas-batas operasionalnya. Perusahaan mengelola proses bisnis yang memberikan akibat positif bagi masyarakat maupun lingkungan.
Social Responsibility Lippo Securities‘corporate culture of quality transcends beyond the confines of its operations, the Company manages business processes that produce a positive impact on both the society and the environment.
Komitmen yang kuat untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan adalah tujuan utama Perusahaan sebagai Perusahaan pemberi jasa manajer investasi. Dengan memenuhi misi untuk memberikan jasa manajemen investasi kepada para klien untuk berinvestasi, Lippo Securities berdedikasi untuk dapat menjadi instrumen pembangun bangsa. Perusahaan membangun lingkungan hidup berkelas dunia dengan berorientasi pada kelestarian alam dan mengangkat kualitas hidup masyarakat.
The strong commitment to bring positive value to society lies at the core of the Company’s position as a professional asset management Company. In fulfilling its mission to manage client’s needs to invest, Lippo Securities has dedicated it self to be an instrument for nation building. The Company creates environments that protect nature, uplift peoples’ quality of lives and strongly nourish spiritually and socially bonded communities.
Perusahaan akan berpartisipasi di setiap kesempatan untuk memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat dan komunitas lingkungan. Biaya yang dikeluarkan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 20.000.000,-
The Company will participate every possible opportunity to contribute to the lives of the people in the communities which the Company operates. Expense Incurred in 2014 was IDR 20,000,000.-
Konflik Kepentingan Pada tahun 2014, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur OJK.
Conflict of Interest In 2014, there were no transactions that could result to conflict of interest as regulated by OJK.
Keterbukaan Masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak memiliki saham dalam Perusahaan.
Disclosure The BOC and BOD do not have members who own shares in the Company.
Until 2014, the company does not have stock option program for its employees and its management
76
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISIONERS S AND BOARD OF DIRECTORS STATEMENT LETTER TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 REGARDING TO THE RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT OF 2014 PT LIPPO SECURITIES TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Lippo Securities Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We, the undersigned hereby stated that all information in the 2014 Annual Report of PT Lippo Securities Tbk has been disclosed in complete and fully responsible for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report.
Tangerang, April 2015
Tangerang, April 2015
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Benny Haryanto Presiden Komisaris President Commissioner
Drs.Herbudianto, Ak Komisaris Independen Independent Commissioner
Dr Isnandar Rachmat Ali Dr. Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi/ Board of Directors
Peter Indra Lembong Direktur / Director
Muliawan Sutanto Direktur / Director
77
SUSUNAN PENGURUS
MANAGEMENT
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
BENNY HARYANTO Presiden Komisaris
BENNY HARYANTO President Commissioner
Drs. HERBUDIANTO, Ak Komisaris Independen/ Ketua Komite Audit
Drs. HERBUDIANTO, Ak Independent Commissioner/ Head of Audit Committee
Dr. ISNANDAR RACHMAT ALI Komisaris Independen
Dr. ISNANDAR RACHMAT ALI Independent Commissioner
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PETER INDRA LEMBONG Direktur
PETER INDRA LEMBONG Director
MULIAWAN SUTANTO Direktur
MULIAWAN SUTANTO Director
78
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Draft/30-Mar-15 Final /30-Mar-15
Paraf :
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Draft/30-Mar-15Draft Final /30-Mar-15, For Discussion Only
Paraf ::
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) ASET
Catatan
Kas dan Setara Kas Pihak Berelasi Pihak Ketiga Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang Kegiatan Manajer Investasi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Bersih - Pihak Ketiga Pajak Dibayar di Muka Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lainnya Aset Tetap Uang Jaminan
2.e, 2.f, 2.k, 3, 20 2.d, 6 2.k, 19 2.e, 2.q, 4, 20 2.d, 6 2.e, 5, 20 2.d, 6 2.e, 20 2.l, 7 2.d, 2.g, 6, 8 2.e, 9, 20 2.h, 2.i, 10 2.e, 20
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
LIABILITAS Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Utang Lain-lain - Pihak Ketiga
2.l, 7.b 2.m, 2.q, 11 2.e, 20
2014 Rp
2013 Rp
10.155.616.878 28.086.740.979
9.102.569.557 28.195.394.725
70.401.849.258 18.451.355.028
51.981.495.129 2.257.506.892
98.877.856 1.741.825 142.763.562 569.067.772 1.055.461.144.435 475.000.000 188.237.940 33.230.000
74.999.470 50.509.990 14.657.588 554.725.891 850.558.068.319 475.000.000 301.484.681 36.129.998
1.184.065.625.533
943.602.542.240
2014
2013
348.370.269 5.025.537.000 52.758.556
333.862.998 3.973.422.000 46.433.596
5.426.665.825
4.353.718.594
1.257.150.000.000 (203.204.045.816) 295.005.838.724 (170.312.833.200)
1.257.150.000.000 (203.204.045.816) 262.964.817.240 (377.661.947.778)
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
1.178.638.959.708 --
939.248.823.646 --
Jumlah Ekuitas
1.178.638.959.708
939.248.823.646
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.184.065.625.533
943.602.542.240
Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham Modal Dasar 1.109.250.000 Saham Seri A (nilai nominal Rp1.000 per saham) dan 33.277.500.000 Saham Seri B (nilai nominal Rp100 per saham) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.109.250.000 Saham Seri A dan 1.479.000.000 Saham Seri B Tambahan Modal Disetor - Neto Komponen Ekuitas Lainnya Defisit
12 2.p, 13 14
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft 30-Mar-15
1
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2014 Rp
2013 Rp
PENDAPATAN USAHA Kegiatan Manajer Investasi Pendapatan Bunga Portofolio Efek Diperdagangkan Jumlah Pendapatan Usaha
2.j, 15 2.j, 4
876.511.382 603.510.946 1.480.022.328
732.879.815 -732.879.815
BEBAN USAHA Beban Kepegawaian Telekomunikasi Jasa Profesional Iuran Keanggotaan Beban Administrasi Efek Penyusutan Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) Jumlah Beban Usaha
2.j, 16 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j
9.319.436.885 459.722.750 253.788.461 198.392.857 173.991.084 120.358.241 90.094.400 116.208.371 10.731.993.049
8.117.695.716 402.226.750 493.500.000 110.000.000 158.956.422 193.096.499 92.578.400 152.008.440 9.720.062.227
(9.251.970.721)
(8.987.182.412)
207.614.342.632 6.606.202.265 2.353.261.736 1.490.615 25.788.051 216.601.085.299
171.869.225.602 3.112.364.800 1.757.506.921 986.974.041 47.826.886 177.773.898.250
207.349.114.578
168.786.715.838
--
--
207.349.114.578
168.786.715.838
32.041.021.484
9.380.103.780
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
239.390.136.062
178.166.819.618
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH
207.349.114.578 -207.349.114.578
168.786.715.838 -168.786.715.838
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali JUMLAH
239.390.136.062 -239.390.136.062
178.166.819.618 -178.166.819.618
80,11
65,21
RUGI USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto Penghasilan Bunga Deposito dan Jasa Giro Keuntungan Selisih Kurs - Neto Penghasilan Lain-lain - Neto Jumlah Penghasilan Lain-lain - Neto
2.g, 8 2.q, 4 2.j 2.k 2.j
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
2.l
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Bagian Pendapatan Komprehensif Lainnya dari Entitas Asosiasi
14
LABA PER SAHAM DASAR
2.o, 18
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft 30-Mar-15
2
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh)
Modal Saham
Tambahan Modal Neto Agio Saham
Catatan SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Reklasifikasi akibat Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014
2.b, 13.b
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
Rp
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Komponen Ekuitas Lainnya Jumlah
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
Defisit
Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Entitas Asosiasi Rp
1.257.150.000.000
56.904.546.602
--
56.904.546.602
224.944.507.042
(260.108.592.418)
--
--
(260.108.592.418)
(260.108.592.418)
--
--
--
--
--
--
1.257.150.000.000
56.904.546.602
(260.108.592.418)
(203.204.045.816)
--
--
--
--
1.257.150.000.000
56.904.546.602
(260.108.592.418)
(203.204.045.816)
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
Jumlah
Rp
28.640.206.418
(6.523.878.958)
260.108.592.418
--
260.108.592.418
--
9.380.103.780
9.380.103.780
224.944.507.042
--
38.020.310.198
262.964.817.240
--
--
32.041.021.484
32.041.021.484
224.944.507.042
--
70.061.331.682
295.005.838.724
Rp
Rp
(546.448.663.616)
761.082.004.028
--
761.082.004.028
--
--
--
--
168.786.715.838
178.166.819.618
--
178.166.819.618
(377.661.947.778)
939.248.823.646
--
939.248.823.646
207.349.114.578
239.390.136.062
--
239.390.136.062
(170.312.833.200)
1.178.638.959.708
--
1.178.638.959.708
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft 30-Mar-15
3
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp
2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan Kas dari: Penghasilan Bunga Pencairan Reksa Dana Jasa Manajer Investasi Pengeluaran Kas untuk: Pembelian Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Gaji dan Tunjangan Karyawan Beban Usaha dan Pihak Lainnya
2.956.772.682 1.000.000.000 901.401.161
1.737.609.756 -686.249.726
(29.008.000.000) (8.263.883.885) (1.429.009.137)
(20.000.000.000) (7.318.875.844) (1.270.305.173)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(33.842.719.179)
(26.165.321.535)
34.792.733.639 (7.111.500)
18.696.819.087 (139.819.325)
34.785.622.139
18.556.999.762
942.902.960
(7.608.321.773)
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas
1.490.615
987.684.212
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN
37.297.964.282
43.918.601.843
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN
38.242.357.857
37.297.964.282
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Dividen Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Draft 30-Mar-15
4
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan dan Kegiatan Usaha PT Lippo Securities Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 514 yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, pada tanggal 20 Juni 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-6029.HT.01.01.TH.89 tanggal 6 Juli 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 80 Tambahan No. 3904 tanggal 5 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 10 Juni 2011 yang dibuat di hadapan S.P Henny Singgih S.H., Notaris di Jakarta antara lain mengenai penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1 dan penambahan Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Akta perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-18988 tanggal 20 Juni 2011. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan penasihat investasi. Saat ini, Perusahaan hanya memiliki izin usaha sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sesuai surat keputusan No. KEP-31/PM-MI/1992 tanggal 27 Nopember 1992. Izin usaha Perusahaan sebagai penjamin efek dan perantara pedagang efek telah dicabut masing-masing berdasarkan surat keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-01/PM/2004 tanggal 13 Januari 2004 dan No. 01/PM/2000 tanggal 5 Januari 2000. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai penyedia jasa manajer investasi. Perusahaan berdomisili di Tangerang dan berkantor pusat di Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. Perusahaan adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Lippo Grup. 1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Bapepam dalam suratnya No. S-387/PM/1994 tanggal 2 Maret 1994 menyatakan pencatatan dan penawaran 13.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat efektif pada tanggal tersebut. Pada tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan telah mencatatkan sebanyak 28.000.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, terdiri dari 13.500.000 saham baru yang berasal dari penawaran umum tersebut dan 14.500.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, melalui penerbitan saham bonus, Penawaran Umum Terbatas (PUT) I, pemecahan nilai nominal dan PUT II masing-masing sebanyak 87.000.000 saham, 197.500.000 saham, 326.250.000 saham dan 1.566.000.000 saham. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Juni 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 1.479.000.000 (satu miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta) Saham Biasa Atas Nama Seri B (“Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah). Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran melalui Surat Ketua Bapepam-LK No. S-7060/BL/2011 tanggal 24 Juni 2011. Sebagai salah satu kesatuan pelaksanaan PUT III, Perusahaan juga telah melakukan penggabungan saham (Reverse Stock) dengan rasio 2:1. Penggabungan saham dan penerbitan saham Seri B telah disetujui oleh pemegang saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Juni 2011. Saham-saham baru tersebut seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juli 2011.
Draft 30-Mar-15
5
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut adalah riwayat penawaran umum saham yang dilakukan Perusahaan: Tahun
Keterangan
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi
Sebelum Penawaran Umum Perdana 1994 Penawaran Umum Perdana: 13.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dan partial listing sebanyak 14.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1995 Penerbitan saham bonus: 1 saham lama memperoleh 2 saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 1996 Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 195.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 1997 • Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham • Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.566.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 2011 • Penggabungan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 1.000 per saham • Penawaran Umum Terbatas III sebanyak 1.479.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
30.000.000 43.500.000 130.500.000 326.250.000 652.500.000 2.218.500.000 1.109.250.000 2.588.250.000
1.c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Morgan & Associates Ltd., entitas anak, yang dimiliki sepenuhnya (100%) oleh Perusahaan yang berkedudukan di Vanuatu. Entitas anak bergerak dalam bidang manajemen investasi, namun saat ini entitas anak tidak melakukan aktivitas. Jumlah aset entitas anak sebesar Rp22.298.319 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 23 April 2014 yang dibuat di hadapan Syaeful Huda S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang dan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 7 tanggal 24 April 2013 yang dibuat di hadapan Syaeful Huda S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang adalah sebagai berikut: 2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Komite Audit Ketua Anggota
2013
: Benny Haryanto : Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto, Ak.
Eddy Harsono Handoko Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto, Ak.
: Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
: Drs. Herbudianto, Ak. : A. Sonny Soedjadi Hernowo Hadiprodjo
Dr. Isnandar Rachmat Ali Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Pengangkatan Benny Haryanto, sebagai Presiden komisaris telah efektif dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan surat No. S-69/PM.21/2014, tanggal 20 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fungsi dan tanggung jawab dewan direksi adalah sebagai berikut: Peter Indra Lembong, mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam bidang investasi, perdagangan, riset, teknologi informasi, akuntansi dan keuangan; Muliawan Sutanto, mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyelesaian transaksi efek, sumber daya manusia, penjualan, penanganan keluhan investor, kepatuhan dan manajemen risiko.
Draft 30-Mar-15
6
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Audit internal dan Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dijabat oleh Irene Tanudjaja dan Agustinus Benawar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki masing-masing 11 karyawan (tidak diaudit). 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.17 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek” sesuai Keputusan No. KEP-689/BL/2011 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Entitas menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan berdasarkan urutan likuiditas. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung. Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kali untuk laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2014 adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. Manajemen Perusahaan telah mengevaluasi dampak atas implementasi kedua ISAK tersebut, dan berkeyakinan ISAK tersebut tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya, namun mungkin akan berdampak pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan atas transaksi di kemudian hari. 2.c. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara seperti disebutkan pada Catatan 1.c. Kepentingan nonpengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi kepentingan nonpengendali dialokasikan kepada bagian entitas induk.
Draft 30-Mar-15
7
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. 2.d. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sesuai definisi yang diatur dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 2.e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
Draft 30-Mar-15
8
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Draft 30-Mar-15
9
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Draft 30-Mar-15
10
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih”. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi.
Draft 30-Mar-15
11
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) (ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Estimasi nilai wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1) (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan (iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Draft 30-Mar-15
12
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya. 2.f. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. 2.g. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifkan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung. Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Nilai tercatat tersebut juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor. 2.h. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 2 2-4 2
Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan pada laba atau rugi tahun berjalan. 2.i. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Draft 30-Mar-15
13
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah terpulihkan aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset non-keuangan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Jasa manajer investasi diakui sebagai pendapatan saat jasa tersebut telah diberikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Seluruh pendapatan lainnya dan beban diakui pada saat diperoleh/terjadinya. Pendapatan bunga dari penempatan deposito dan penempatan portofolio efek diperdagangkan diakui ketika diperoleh berdasarkan basis akrual. 2.k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan penutupan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yaitu masing-masing sebesar Rp12.440 dan Rp12.187, per 1 USD. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran pos moneter dalam mata uang asing ke mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Sedangkan pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan. 2.l. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku. Atas pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan 2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Draft 30-Mar-15
14
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.m. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perusahaan membukukan penyisihan untuk imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini. Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. 2.n. Informasi Segmen Kegiatan utama Perusahaan pada saat ini adalah di bidang jasa manajer investasi. Perusahaan hanya beroperasi di wilayah Tangerang, sedangkan entitas anak yang berada di Republik Vanuatu, Kepulauan Samudera Pasifik (lihat juga Catatan 1.c), dianggap tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kegiatan Perusahaan telah mencerminkan seluruh informasi segmen usaha, sehingga dengan demikian Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen pada catatan tersendiri. 2.o. Laba per Saham Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jummlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam 1 (satu) periode pelaporan. LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan. 2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Akun ini disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
Draft 30-Mar-15
15
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2.q. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Imbalan Pascakerja Nilai kini liabilitas imbalan pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama tahun dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 11. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 20. ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.e.
Draft 30-Mar-15
16
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Rupiah Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk USD Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito Berjangka Rupiah Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Pihak Ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
22.325.918
22.325.918
10.301.810
9.314.755
525.235.815
255.653.870
76.624.926
55.991.147
10.145.315.068
9.093.254.802
27.462.554.320
27.861.423.790
38.242.357.857
37.297.964.282
Tingkat bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2014 Rp 4% - 9,75% 1 Bulan
Tingkat Bunga Kontraktual Jangka Waktu
4.
2013 Rp 6,25% - 8% 1 Bulan
Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 2014 Rp
2013 Rp
Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) Reksa Dana Lippo Dana Prima Lippo Terproteksi I Saham dengan Kuotasi Sub Jumlah
53.616.263.003 13.427.426.255 3.358.160.000 70.401.849.258
49.038.755.795 -2.942.739.334 51.981.495.129
Pihak Ketiga Obligasi Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2013 seri C Saham dengan Kuotasi Sub Jumlah
16.008.118.182 2.443.236.846 18.451.355.028
-2.257.506.892 2.257.506.892
Jumlah
88.853.204.286
54.239.002.021
Unit Penyertaan Reksa Dana Lippo Dana Prima dan Lippo Terproteksi I merupakan kepemilikan unit reksa dana yang dikelola oleh Perusahaan selaku Manajer Investasi. Nilai wajar unit reksa dana ditentukan berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai unit reksa dana yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp6.005.051.642 dan Rp3.038.044.009 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013. Jumlah keuntungan tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 17). Draft 30-Mar-15
17
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Saham dengan kuotasi merupakan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar saham dengan kuotasi ditentukan berdasarkan nilai efek yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan neto yang belum direalisasi atas kenaikan nilai saham dengan kuotasi yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp601.150.623 dan Rp74.320.791 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013. Jumlah neto keuntungan tersebut dicatat sebagai penghasilan (beban) lain-lain tahun berjalan (lihat Catatan 17). Pada 31 Desember 2014, pendapatan bunga obligasi dan reksa dana yang diakui sebesar Rp603.510.946. Berdasarkan peringkat obligasi dari Moody’s pada tanggal 31 Desember 2014 peringkat obligasi tersebut adalah idAAA. 5.
Piutang Kegiatan Manajer Investasi
Piutang Management Fee Pihak Berelasi (lihat Catatan 6) Pihak Ketiga Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
98.877.856 1.741.825 100.619.681
74.999.470 50.509.990 125.509.460
Akun ini merupakan piutang atas imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan. Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang kegiatan manajer investasi ini dapat tertagih. 6.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: Jumlah
2014 Rp Kas dan Setara Kas PT Bank Nationalnobu Tbk Bank Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Management Fee Reksa Dana Lippo Dana Prima Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I Jumlah Piutang Kegiatan Manajer Investasi Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Reksa Dana Lippo Dana Prima Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I PT Lippo Karawaci Tbk Lain-lain Jumlah Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
Draft 30-Mar-15
2013 Rp
Persentase dari Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan 2014 2013 % %
10.301.810 10.145.315.068
9.314.755 9.093.254.802
0,00 0,86
0,00 0,96
10.155.616.878
9.102.569.557
0,86
0,96
94.953.579 3.924.277 98.877.856
74.999.470 -74.999.470
0,01 0,00 0,01
0,01 -0,01
53.616.263.003 13.427.426.255 3.039.600.000 318.560.000
49.038.755.795 -2.711.800.000 230.939.334
4,53 1,13 0,26 0,03
5,20 -0,29 0,02
70.401.849.258
51.981.495.129
5,95
5,51
18
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah
2014 Rp
Investasi pada Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Investasi pada Entitas Asosiasi Bagian Laba dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Bagian atas Laba Bersih Entitas - Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto Reksa Dana Lippo Dana Prima Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I Jumlah Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto Imbalan Kerja kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Persentase dari Jumlah Aset/Liabilitas/Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan 2014 2013 % %
2013 Rp
575.568.156.565 479.892.987.870
491.838.732.553 358.719.335.766
48,61 40,53
52,12 38,02
1.055.461.144.435
850.558.068.319
89,14
90,14
101.888.984.854 105.725.357.778
115.827.768.525 56.041.457.077
49,08 50,92
67,39 32,61
207.614.342.632
171.869.225.602
100,00
100,00
16.592.676.899 15.448.344.585
8.521.143.723 858.960.057
6,93 0,06
4,78 0,00
32.041.021.484
9.380.103.780
6,99
4,78
5.577.625.387 427.426.255
3.038.044.009 --
0,02 0,00
0,02 --
6.005.051.642
3.038.044.009
0,02
0,02
4.530.008.616
4.285.438.673
33,85
28,19
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Reksa Dana Lippo Dana Prima Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I PT Lippo Karawaci Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk Dewan Komisaris dan Direksi
Hubungan Asosiasi Asosiasi Perusahaan sebagai Manajer Investasi Perusahaan sebagai Manajer Investasi Di bawah Pengendalian Bersama Di bawah Pengendalian Bersama Manajemen Kunci
Sifat Saldo Akun/Transaksi Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi Pengelolaan Reksa Dana, Piutang Management Fee Pengelolaan Reksa Dana, Piutang Management Fee Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Penempatan Kas dan Setara Kas Imbalan Kerja
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat transaksi benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. 7.
Perpajakan a.
Pajak Dibayar di Muka Akun ini terdiri atas PPN masukan sebesar Rp569.067.772 dan Rp554.725.891 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Draft 30-Mar-15
19
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) b.
c.
Utang Pajak 2014 Rp
2013 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23
340.759.200 7.611.069
332.838.946 1.024.052
Jumlah
348.370.269
333.862.998
Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan sesuai dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
2013 Rp
207.349.114.578
168.786.715.838
(1.052.115.000)
(853.168.000)
(207.614.342.632) (2.956.772.682) 39.703.000 (6.606.202.265)
(171.869.225.602) (1.757.506.921) 38.833.000 (3.112.364.800)
Taksiran Rugi Fiskal Tahun Berjalan
(10.840.615.001)
(8.766.716.485)
Rugi Fiskal Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
--(12.093.271.013) (6.693.761.553) (6.577.633.631) (8.766.716.485)
(16.308.100.067) (8.607.918.740) (12.093.271.013) (6.693.761.553) (6.577.633.631) --
(44.971.997.683)
(59.047.401.489)
Beda Waktu: Beban Imbalan Kerja Beda Tetap: Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Penghasilan Bunga yang telah Dikenakan Pajak Final Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih
Taksiran Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2014 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2013 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2013. Pada 7 November 2014, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan untuk tahun buku 2009 melalui Surat Ketetapan Pajak No. 00013/506/09/054/14 yang menyatakan bahwa Perusahaan memperoleh laba fiskal kena pajak sebesar Rp2.001.129.037. Untuk tahun pajak 2010 dan 2011, Perusahaan juga sedang mengalami pemeriksaan dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, pemeriksaan ini masih dilakukan. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan beban pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Draft 30-Mar-15
20
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp
2013 Rp
Laba Sebelum Pajak Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
207.349.114.578
168.786.715.838
Taksiran Beban Pajak Dihitung dengan Tarif Pajak yang Berlaku
(51.837.278.645)
(42.196.678.960)
51.903.585.658 739.193.171 (9.925.750) 1.651.550.566 263.028.750 (2.710.153.750)
42.967.306.401 439.376.730 (9.708.250) 778.091.200 213.292.000 (2.191.679.121)
--
--
Koreksi Fiskal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final Beban Sewa yang Tidak Dapat Dikurangkan Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Efek-Bersih Beda Temporer yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Rugi Fiskal yang Tidak Diakui Sebagai Pajak Tangguhan Beban Pajak
Perusahaan tidak menghitung aset pajak tangguhan karena manajemen berpendapat aset pajak tangguhan tersebut tidak akan memiliki manfaat di masa mendatang. 8.
Investasi pada Entitas Asosiasi Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: Entitas Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Entitas Asosiasi
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Jumlah
Persentase Kepemilikan
Biaya Perolehan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
Persentase Kepemilikan
Biaya Perolehan
%
Rp
49,19 20,05
45.000.000.000 1.025.067.867.214 1.070.067.867.214
Selisih Nilai Selisih Transaksi Transaksi Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Asosiasi Entitas Sepengendali Rp Rp -(260.108.592.418) (260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
Selisih Nilai Selisih Transaksi Transaksi Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Asosiasi Entitas Sepengendali Rp Rp -(260.108.592.418) (260.108.592.418)
26.794.618.771 198.149.888.271 224.944.507.042
2014 Akumulasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
Rp
25.113.820.621 44.947.511.061 70.061.331.682
619.229.805.198 (528.163.686.258) 91.066.118.940
(140.570.088.025) -(140.570.088.025)
575.568.156.565 479.892.987.870 1.055.461.144.435
2013 Akumulasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain
Akumulasi Bagian Laba (Rugi)
Akumulasi Dividen Bersih
Nilai Tercatat
Rp
Rp
Rp
Rp
8.521.143.722 29.499.166.476 38.020.310.198
517.340.820.344 (633.888.993.777) (116.548.173.433)
(105.817.850.284) -(105.817.850.284)
491.838.732.553 358.719.335.766 850.558.068.319
Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp PT Ciptadana Capital Saldo Awal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Dividen yang diterima Jumlah Saldo Akhir
Draft 30-Mar-15
21
491.838.732.553 101.888.984.854 16.592.676.899 (34.752.237.741) 575.568.156.565
2013 Rp 386.132.974.806 115.827.768.525 8.521.143.722 (18.643.154.500) 491.838.732.553
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp
PT Star Pacific Tbk Saldo Awal Bagian Laba dari Entitas Asosiasi Bagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas Asosiasi Jumlah Saldo Akhir Jumlah Saldo Akhir
2013 Rp
358.719.335.766 105.725.307.519 15.448.344.585 479.892.987.870
301.818.918.631 56.041.457.077 858.960.058 358.719.335.766
1.055.461.144.435
850.558.068.319
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 2014 Rp Jumlah Agregat Aset Jumlah Agregat Liabilitas Jumlah Agregat Penjualan dan Pendapatan Bersih Jumlah Agregat Laba Tahun Berjalan
2013 Rp 5.214.569.853.535 2.425.570.796.477 438.064.423.434 514.978.667.634
5.709.348.435.801 2.145.486.694.090 536.629.152.492 734.727.459.733
Nilai pasar investasi penyertaan saham pada PT Star Pacific Tbk berdasarkan harga publikasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp140.794.900.200 dan Rp115.451.818.164. Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan permanen atas nilai investasi saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan mempertimbangkan jumlah terpulihkan dari investasi tersebut. 9.
Investasi Jangka Panjang Lainnya 2014 Rp
2013 Rp
Pihak Ketiga PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300.000.000 100.000.000 75.000.000
300.000.000 100.000.000 75.000.000
Jumlah
475.000.000
475.000.000
Investasi Jangka Panjang Lainnya merupakan investasi pada instrumen ekuitas di perusahaan-perusahaan di atas yang tidak memiliki kuotasian harga pasar dan dicatat sebesar biaya perolehan. 10. Aset Tetap 2014 Saldo Awal Rp Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah
Draft 30-Mar-15
Penambahan Rp
427.574.750 982.442.060 34.780.000 1.444.796.810
22
-7.111.500 -7.111.500
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
-----
427.574.750 989.553.560 34.780.000 1.451.908.310
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Saldo Awal Rp
Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Tercatat
382.653.964 731.368.794 29.289.371 1.143.312.129 301.484.681
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
22.819.438 94.793.490 2.745.313 120.358.241
Saldo Akhir Rp
-----
405.473.402 826.162.284 32.034.684 1.263.670.370 188.237.940
2013 Pemilikan Langsung Biaya Perolehan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Pemilikan Langsung Akumulasi Penyusutan Prasarana Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Kendaraan Bermotor Jumlah Nilai Tercatat
Saldo Awal Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo Akhir Rp
427.574.750 842.622.735 34.780.000 1.304.977.485
-139.819.325 -139.819.325
-----
427.574.750 982.442.060 34.780.000 1.444.796.810
337.733.179 588.683.704 23.798.747 950.215.630 354.761.855
44.920.785 142.685.090 5.490.624 193.096.499
-----
382.653.964 731.368.794 29.289.371 1.143.312.129 301.484.681
Penyusutan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp120.358.241 dan Rp193.096.499 dibebankan ke beban usaha tahun-tahun bersangkutan. Biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp550.088.695 dan Rp446.692.809. Kendaraan bermotor diasuransikan terhadap segala risiko kepada PT Lippo Insurance Tbk, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp19.000.000 dan Rp24.000.000 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi keadaan-keadaan yang membuat nilai aset tetap mengalami penurunan nilai pada 31 Desember 2014. 11. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan membukukan imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan imbalan kerja jangka panjang lain sehubungan dengan tunjangan cuti besar. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan program imbalan pasti ini.
Draft 30-Mar-15
23
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Beban imbalan kerja yang diakui seluruhnya sebagai bagian beban umum dan administrasi pada 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar: Imbalan Pascakerja Rp
2014 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Jasa Lalu Biaya Bunga Kerugian Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu
323.105.000 2.045.000 499.008.000 102.379.000 6.453.000
55.699.000 -10.386.000 56.478.000 --
378.804.000 2.045.000 509.394.000 158.857.000 6.453.000
Jumlah
932.990.000
122.563.000
1.055.553.000
Imbalan Pascakerja Rp
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah Rp
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian Aktuarial Amortisasi Biaya Jasa Lalu
355.849.000 305.408.000 140.550.000 6.453.000
40.245.000 4.514.000 149.000 --
396.094.000 309.922.000 140.699.000 6.453.000
Jumlah
808.260.000
44.908.000
853.168.000
Liabilitas imbalan pascakerja dan imbalan kerja jangka panjang lain di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial Belum Diakui Biaya Jasa Lalu Belum Diakui Jumlah
Draft 30-Mar-15
24
Rp
236.242.000 ---
7.983.036.000 (2.890.625.000) (66.874.000)
4.789.295.000
236.242.000
5.025.537.000
Rp
Jumlah
Jumlah
7.746.794.000 (2.890.625.000) (66.874.000)
Imbalan Pascakerja
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial Belum Diakui Biaya Jasa Lalu Belum Diakui
2014 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
5.542.483.000 (1.612.851.000) (73.327.000)
117.117.000 ---
5.659.600.000 (1.612.851.000) (73.327.000)
3.856.305.000
117.117.000
3.973.422.000
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Saldo pada Tanggal 1 Januari Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Jangka Panjang Lainnya Saldo pada Tanggal 31 Desember
3.973.422.000 1.055.553.000 (3.438.000) 5.025.537.000
2013 Rp 3.126.304.000 853.168.000 (6.050.000) 3.973.422.000
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Imbalan Pascakerja Rp
2014 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Lalu Biaya Jasa Kini Pembayaran Periode Berjalan Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial
5.542.483.000 499.008.000 2.045.000 323.105.000 -573.708.000 806.445.000
117.117.000 10.386.000 -55.699.000 (3.438.000) 25.674.000 30.804.000
5.659.600.000 509.394.000 2.045.000 378.804.000 (3.438.000) 599.382.000 837.249.000
Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
7.746.794.000
236.242.000
7.983.036.000
Imbalan Pascakerja Rp Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal Biaya Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Periode Berjalan Pengaruh dari Perubahan Asumsi Aktuaria Kerugian Aktuarial Jumlah Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Akhir
2013 Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Rp
Jumlah
Rp
5.090.125.000 305.408.000 355.849.000 -(1.262.565.000) 1.053.666.000
78.259.000 4.514.000 40.245.000 (6.050.000) (6.868.000) 7.017.000
5.168.384.000 309.922.000 396.094.000 (6.050.000) (1.269.433.000) 1.060.683.000
5.542.483.000
117.117.000
5.659.600.000
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program dan aset program dinyatakan sebagai persentase dari liabilitas program pada akhir periode pelaporan adalah sebagai berikut:
Draft 30-Mar-15
25
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp Imbalan Pascakerja Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program Defisit
2013 Rp
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
7.746.794.000 -7.746.794.000
5.542.483.000 -5.542.483.000
5.090.125.000 -5.090.125.000
3.751.026.000 -3.751.026.000
2.721.380.000 -2.721.380.000
-19%
-19%
-7%
-1%
3%
--
--
--
--
--
Penyesuaian yang timbul pada liabilitas Penyesuaian yang timbul pada nilai wajar aset program
Perhitungan imbalan kerja pada 31 Desember 2014 dan 2013, dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia yang masing-masing bertanggal 24 Maret 2015 dan 14 Maret 2014, menggunakan metode projected unit credit. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Umur pensiun normal
: : : : :
8% (2013: 9%) 8% (2013: 8%) TMI III – 2011 10% dari tingkat kematian 10% pada umur 25 tahun dan menurun secara linear sampai 1% pada umur 45 tahun : 55 tahun
12. Modal Saham Pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan data Biro Administrasi Efek - PT Sharestar Indonesia, pihak berelasi, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar) Seri A
Pacific Asia Holdings Ltd Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Persentase Kepemilikan (%)
Seri B
Jumlah Rp
567.444.015 541.805.985
1.075.785.587 403.214.413
63,49 36,51
675.022.573.700 582.127.426.300
1.109.250.000
1.479.000.000
100,00
1.257.150.000.000
Tidak terdapat saham yang dimiliki oleh entitas anak, entitas asosiasi, anggota dewan komisaris atau direksi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Tidak terdapat mutasi jumlah saham beredar selama tahun 2014 dan 2013. 13. Tambahan Modal Disetor - Neto Berikut adalah rincian tambahan modal – neto pada 31 Desember 2014 dan 2013:
a. Agio Saham Neto b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Jumlah Tambahan Modal - Neto
Draft 30-Mar-15
26
2014
2013
Rp
Rp
56.904.546.602 (260.108.592.418) (203.204.045.816)
56.904.546.602 (260.108.592.418) (203.204.045.816)
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) a. Agio Saham - Neto Rp Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham
59.160.000.000 (2.255.453.398)
Jumlah Agio Saham Neto
56.904.546.602
Agio saham merupakan kelebihan harga penawaran saham seri B yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD diatas nilai nominal saham seri B, dimana harga penawaran saham ini sebesar Rp140 per lembar saham (lihat Catatan 1.b). b. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih nilai antara biaya perolehan dengan nilai tercatat dari transaksi pembelian dan pelepasan saham PT Star Pacific Tbk, entitas asosiasi, dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada berbagai tanggal dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1999. Biaya perolehan dan nilai tercatat pada saat transaksi-transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp1.008.474.497.763 dan Rp748.365.905.345. Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) pada 1 Januari 2013, saldo Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasi sebagai bagian tambahan modal disetor neto (lihat Catatan 2.b). 14. Komponen Ekuitas Lainnya 2014 Rp
2013 Rp
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi yang berasal dari : Tambahan Modal Disetor Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Asosiasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Surat Berharga Dividen yang Tidak Diklaim oleh Pemegang Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba Jumlah Bagian Pendapatan Komprehensif Lain Entitas Asosiasi (lihat Catatan 8)
62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042 70.061.331.682
62.208.497.343 33.310.354.856 (20.524.139.292) 557.225.637 55.317.963.882 94.074.604.616 224.944.507.042 38.020.310.198
Jumlah Komponen Ekuitas Lainnya
295.005.838.724
262.964.817.240
15. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 2014 Rp
2013 Rp
Pihak Berelasi Management Fee
876.511.382
584.072.183
Pihak Ketiga Management Fee Jumlah
-876.511.382
148.807.632 732.879.815
Management fee merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan.
Draft 30-Mar-15
27
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 16. Beban Kepegawaian 2014 Rp
2013 Rp
Gaji Tunjangan Beban Imbalan Kerja (lihat Catatan 11) Bonus
5.507.991.352 2.359.892.533 1.055.553.000 396.000.000
4.949.643.209 1.908.884.507 853.168.000 406.000.000
Jumlah
9.319.436.885
8.117.695.716
17. Keuntungan Portofolio Efek untuk Diperdagangkan - Neto 2014 Rp Saham dengan Kuotasi Keuntungan Neto yang belum Direalisasi Unit Reksa Dana Lippo Dana Prima Keuntungan Neto yang belum Direalisasi Unit Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I Keuntungan Neto yang belum Direalisasi Jumlah unit Reksa Dana Jumlah Keuntungan Portofolio efek untuk Diperdagangkan
2013 Rp
601.150.623
74.320.791
5.577.625.387
3.038.044.009
427.426.255
--
6.005.051.642
3.038.044.009
6.606.202.265
3.112.364.800
18. Laba per Saham Perhitungan laba per saham dasar Perusahaan adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata saham beredar (Lembar) Laba per Saham Dasar
2013 Rp
207.349.114.578
168.786.715.838
2.588.250.000
2.588.250.000
80,11
65,21
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi terhadap saham biasa. 19. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing Saldo aset dan liabilitas moneter Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang asing serta nilai ekuivalennya di dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp Aset Kas dan Setara Kas
Draft 30-Mar-15
6.159,56
28
76.624.926
2013 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah USD Rp 4.593,58
55.991.147
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 20. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat pada masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2014 dan 2013: 2014 Nilai Tercatat Rp Aset Keuangan (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan (iii) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan
2013 Nilai Wajar Rp
Nilai Tercatat Rp
Nilai Wajar Rp
88.853.204.286
88.853.204.286
54.239.002.021
54.239.002.021
38.242.357.857 100.619.681 142.763.562 33.230.000
38.242.357.857 100.619.681 142.763.562 33.230.000
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
475.000.000
475.000.000
475.000.000
475.000.000
127.847.175.386
127.847.175.386
92.188.263.349
92.188.263.349
52.758.556 52.758.556
52.758.556 52.758.556
46.433.596 46.433.596
46.433.596 46.433.596
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi: Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Jumlah tercatat untuk kelompok aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang tidak ditentukan jatuh temponya telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah nilai wajar efek untuk diperdagangkan di Bursa adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan (Tingkat 1). Nilai wajar portofolio Lippo Dana Prima, Lippo Terproteksi I dan Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finace Tahap II Seri C. menggunakan teknik penilaian dengan input porsi yang dapat diobservasi (Tingkat 2). Berikut hirarki nilai wajar untuk aset keuangan yang pada akhir tahun dicatat menggunakan nilai wajar, yaitu: 2014 Rp Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Aset Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Panjang Lainnya
Aset Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Panjang Lainnya
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
88.853.204.286
5.801.396.846
83.051.807.440
--
475.000.000
--
--
475.000.000
2013 Rp Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan
Tingkat 1 Rp
Tingkat 1 Rp
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
54.239.002.021
5.200.246.226
49.038.755.795
--
475.000.000
--
--
475.000.000
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan: (i) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Draft 30-Mar-15
29
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Perusahaan dan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. (ii)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang adalah kas dan setara kas. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis penurunan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10%, akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp7.662.493 (2013: Rp5.599.574).
(iii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Tabel berikut menyajikan jumlah aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jatuh tempo kontraktualnya: Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp
Aset Keuangan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan Aset Tersedia untuk Dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
Draft 30-Mar-15
2014 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
88.853.204.286
--
--
88.853.204.286
634.488.469 -142.763.562 --
37.607.869.388 100.619.681 ---
---33.230.000
38.242.357.857 100.619.681 142.763.562 33.230.000
475.000.000
--
--
475.000.000
90.105.456.317
37.708.489.069
33.230.000
127.847.175.386
52.758.556 52.758.556
---
---
52.758.556 52.758.556
30
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Jatuh Tempo Tidak Ditentukan Rp
Aset Keuangan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi: Portofolio Efek untuk Diperdagangkan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Kegiatan Manajer Investasi Piutang Lain-lain - Bersih Uang Jaminan Aset Tersedia untuk Dijual: Investasi Jangka Panjang Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan
2013 Akan Jatuh Tempo Kurang 1 Tahun Lebih 1 Tahun Rp Rp
Jumlah Rp
54.239.002.021
--
--
54.239.002.021
343.285.690 -14.657.588 --
36.954.678.592 125.509.460 ---
---36.129.998
37.297.964.282 125.509.460 14.657.588 36.129.998
475.000.000
--
--
475.000.000
55.071.945.299
37.080.188.052
36.129.998
92.188.263.349
46.433.596 46.433.596
---
---
46.433.596 46.433.596
(iv) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar lokal dan global. Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis penurunan nilai di pasar sebesar 5% untuk saham dengan kuotasi akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp290.075.751 (2013: Rp260.018.219). Dengan hipotesis penurunan nilai aset bersih sebesar 5% untuk unit penyertaan reksa dana akan menurunkan laba yang belum direalisasi atas portofolio efek untuk diperdagangkan sebesar Rp4.152.584.463 (2013: Rp2.451.937.725).
21. Kelangsungan Usaha Perusahaan dan Rencana Manajemen Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan anggapan Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Pada 31 Desember 2014, Perusahaan membukukan hasil usaha sebagai berikut: a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi dan bunga dari portofolio efek diperdagangkan sebesar Rp1.480.022.328. b. Perusahaan mencatat beban usaha sebesar Rp10.731.993.049 sehingga Perusahaan mencatat rugi usaha sebesar Rp9.251.970.721. c. Perusahaan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp207.349.114.578. Perusahaan juga mencatat bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp207.614.342.632. d. Perusahaan mencatat arus kas negatif dari aktivitas operasi sebesar Rp33.842.719.179. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan masih membukukan saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp170.312.833.200. Manajemen Perusahaan menyusun rencana untuk tetap melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Manajer Investasi dan terus berupaya meningkatkan kinerjanya, dengan melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: Draft 30-Mar-15
31
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) a. b. c. d.
Menambah tenaga kerja yang baru dalam menjalankan usaha Manajer Investasi sesuai dengan berkembangnya pengelolaan dana Manajer Investasi; Membesarkan dana kelolaan dari produk-produk Reksa Dana Lippo Dana Prima yang telah diluncurkan dan terus berupaya untuk menerbitkan produk-produk reksa dana, pengelolaan portofolio efek dan produk investasi lainnya; Melakukan monitoring dan menelaah portofolio efek dan investasi lainnya; dan Melakukan pengawasan biaya untuk setiap aspek.
Sesuai dengan rencana tersebut, Perusahaan pada tanggal 2 Februari 2015, memasukkan pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi II dan Reksa Dana Lippo Equity Plus ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampai dengan tanggal diterbitkan laporan keuangan ini, proses pendaftaran tersebut masih berjalan. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa rencana yang disusun dan langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut di atas dapat berjalan secara efektif. Kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada pencapaian kegiatan usaha yang memuaskan. 22. Manajemen Permodalan Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemegang kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan. Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman. Dalam kaitan dengan permodalan dan untuk memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional Perusahaan Efek, maka Pemerintah dan Badan Pengatur lain mengeluarkan 2 keputusan yang terkait dengan jumlah minimal modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Perusahaan Efek, yaitu melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, dimana perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai manajer investasi diharuskan memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp5.000.000.000 dan MKBD paling sedikit sebesar Rp200.000.000 ditambah 0,1% dari total dana yang dikelola berdasarkan Kep-566/BL/2011. Jumlah MKBD Perusahaan pada 30 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Total Aset Lancar Kurang: Total Liabilitas Total Ranking Liabilities Modal Kerja Bersih Tambah: Hutang Sub-Ordinasi Modal Kerja Bersih Disesuaikan Kurang: Penyesuaian Risiko Pasar Total Modal Kerja Bersih Disesuaikan
2013 Rp
126.955.114.107
91.413.766.610
(4.374.543.948) (39.076.813.093) 83.503.757.066 -83.503.757.066
(3.506.600.592) (35.709.757.801) 52.197.408.217 -52.197.408.217
(16.064.593.228) 67.439.163.838
(11.263.140.916) 40.934.267.301
Jumlah MKBD pada tanggal 30 Desember 2014 telah memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai Manajer Investasi.
Draft 30-Mar-15
32
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Kenaikan jumlah MKBD pada tahun 2014 disebabkan karena penambahan atas Reksa Dana Terproteksi Lippo Terproteksi I dan Pembelian Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C ditahun 2014. 23. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2014 Pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” Selain itu, pada tahun 2014 DSAK-IAI kembali telah mengesahkan beberapa PSAK yang juga akan berlaku 1 Januari 2015 tanpa penerapan dini. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian - PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” - ISAK No. 26 “Penilaian Kembali Derivatif Melekat” Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 24. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi dan Komisaris pada tanggal 27 Maret 2015.
Draft 30-Mar-15
33
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Draft/April 9, 2015
Paraf:
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY
Table of Contents
Pages
Directors’ and Board of Commissioners’ Statement Letter Independent Auditors’ Report Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 Consolidated Statements of Financial Position
1
Consolidated Statements of Comprehensive Income
2
Consolidated Statements of Changes in Equity
3
Consolidated Statements of Cash Flows
4
Notes to the Consolidated Financial Statements
5
Draft/9-Apr-15
Paraf :
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) ASSETS
Notes
Cash and Cash Equivalent Related Party Third Parties Investment in Trading Portfolio Related Parties Third Parties Receivables from Investment Manager Services Related Parties Third Parties Other Receivables - Net - Third Parties Prepaid Taxes Investment in Associates Other Long-term Investments Equipments Refundable Deposits
2.e, 2.f, 2.k, 3, 20 2.d, 6 2.k, 19 2.e, 2.q, 4, 20 2.d, 6
2014 Rp
2013 Rp
10,155,616,878 28,086,740,979
9,102,569,557 28,195,394,725
70,401,849,258 18,451,355,028
51,981,495,129 2,257,506,892
98,877,856 1,741,825 142,763,562 569,067,772 1,055,461,144,435 475,000,000 188,237,940 33,230,000
74,999,470 50,509,990 14,657,588 554,725,891 850,558,068,319 475,000,000 301,484,681 36,129,998
1,184,065,625,533
943,602,542,240
348,370,269 5,025,537,000 52,758,556
333,862,998 3,973,422,000 46,433,596
5,426,665,825
4,353,718,594
1,257,150,000,000 (203,204,045,816) 295,005,838,724 (170,312,833,200)
1,257,150,000,000 (203,204,045,816) 262,964,817,240 (377,661,947,778)
Total Equity Attributable to Owner of the Parent Entity Non-Controlling interest
1,178,638,959,708 --
939,248,823,646 --
Total Equity
1,178,638,959,708
939,248,823,646
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
1,184,065,625,533
943,602,542,240
2.e, 5, 20 2.d, 6 2.e, 20 2.l, 7 2.d, 2.g, 6, 8 2.e, 9, 20 2.h, 2.i, 10 2.e, 20
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES Taxes Payable Employee Benefits Liability Other Payables - Third Parties
2.l, 7.b 2.m, 2.q, 11 2.e, 20
Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owner of the Parent Entity Capital Stock Authorized Capital 1,109,250,000 Series A Shares (with Par Value Rp1,000 per Share) and 33,277,500,000 Series B Shares (with Par Value Rp100 per Share) Issued and Fully Paid 1,109,250,000 Series A Shares and 1,479,000,000 Series B Shares Additional Paid In Capital - Net Other Equity Component Deficits
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
Draft-Eng/9-Apr-15
12 2.p, 13 14
Sign:
1
Paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Notes
2014 Rp
2013 Rp
REVENUE Fee from Investment Manager Activities Interest Income from Investment in Trading Portfolio Total Revenue
2.j, 15 2.j, 4
876,511,382 603,510,946 1,480,022,328
732,879,815 -732,879,815
OPERATING EXPENSES Personnel Expenses Telecommunication Professional Fees Membership Securities Administration Expenses Depreciation Rental Other (each below Rp100 million) Total Operating Expenses
2.j, 16 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j 2.j
9,319,436,885 459,722,750 253,788,461 198,392,857 173,991,084 120,358,241 90,094,400 116,208,371 10,731,993,049
8,117,695,716 402,226,750 493,500,000 110,000,000 158,956,422 193,096,499 92,578,400 152,008,440 9,720,062,227
(9,251,970,721)
(8,987,182,412)
207,614,342,632 6,606,202,265 2,353,261,736 1,490,615 25,788,051 216,601,085,299
171,869,225,602 3,112,364,800 1,757,506,921 986,974,041 47,826,886 177,773,898,250
207,349,114,578
168,786,715,838
--
--
207,349,114,578
168,786,715,838
32,041,021,484
9,380,103,780
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
239,390,136,062
178,166,819,618
Profit for the Year Attributable to: Owner of the Parent Entity Non-Controlling Interest TOTAL
207,349,114,578 -207,349,114,578
168,786,715,838 -168,786,715,838
Total Comprehensive Income Attributable to: Owner of the Parent Entity Non-Controlling Interest TOTAL
239,390,136,062 -239,390,136,062
178,166,819,618 -178,166,819,618
80.11
65.21
LOSS FROM OPERATIONS OTHERS INCOME Share in the Profit of Associates Gain from Investment in Trading Portfolio - Net Interest Income from Time Deposit and Current Accounts Gain on Foreign Exchange - Net Others Income - Net Total Other Income - Net
2.g, 8 2.p, 4 2.j 2.k 2.j
PROFIT BEFORE TAX TAX EXPENSES
2.l
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME : Share in Other Comprehensive Income of Associates
14
EARNING PER SHARE
2.o, 18
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
Draft-Eng/9-Apr-15
Sign:
2
Paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah)
Capital Stock Additional Paid-in-Capital Excess of par
Notes BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2012 Reclassification as the Impact of Implementation of PSAK No. 38 (Revised 2012)
Rp
Rp
Total
Change in Equity Transactions of Associates
Rp
Rp
Differences in Value Share in Other from Restructuring Comperhensive Income Transactions between of Associates Entities Under Common Control Rp Rp
56,904,546,602
--
56,904,546,602
224,944,507,042
(260,108,592,418)
--
--
(260,108,592,418)
(260,108,592,418)
--
--
--
--
--
--
1,257,150,000,000
56,904,546,602
(260,108,592,418)
(203,204,045,816)
--
--
--
--
1,257,150,000,000
56,904,546,602
(260,108,592,418)
(203,204,045,816)
2.b, 13.b
Total Comprehensive Income for the Year BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2014
Differences in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control Rp
1,257,150,000,000
Total Comprehensive Income for the Year BALANCES AS OF DECEMBER 31, 2013
Equity Attributable to Owner of the Parent Company Other Equity Component
Additional Paid in Capital - Net
Deficits
Total
Non-Controlling Interest
Total Equity
Rp
Rp
Rp
Rp
Total
Rp
28,640,206,418
(6,523,878,958)
(546,448,663,616)
761,082,004,028
761,082,004,028
260,108,592,418
--
260,108,592,418
--
--
--
--
--
9,380,103,780
9,380,103,780
168,786,715,838
178,166,819,618
--
178,166,819,618
224,944,507,042
--
38,020,310,198
262,964,817,240
(377,661,947,778)
939,248,823,646
--
939,248,823,646
--
--
32,041,021,484
32,041,021,484
207,349,114,578
239,390,136,062
--
239,390,136,062
224,944,507,042
--
70,061,331,682
295,005,838,724
(170,312,833,200)
1,178,638,959,708
--
1,178,638,959,708
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Final Draft 4/3/2013
Draft-Eng/9-Apr-15
3
Paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 2014 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from: Interest Income Redemption of Mutual Funds Investment Manager Activities Cash Paid for: Purchase of Investment in Trading Portfolio Salaries and Allowances Operating Expenses and Others
2013 Rp
2,956,772,682 1,000,000,000 901,401,161
1,737,609,756 -686,249,726
(29,008,000,000) (8,263,883,885) (1,429,009,137)
(20,000,000,000) (7,318,875,844) (1,270,305,173)
(33,842,719,179)
(26,165,321,535)
34,792,733,639 (7,111,500)
18,696,819,087 (139,819,325)
34,785,622,139
18,556,999,762
942,902,960
(7,608,321,773)
1,490,615
987,684,212
BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
37,297,964,282
43,918,601,843
ENDING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
38,242,357,857
37,297,964,282
Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Dividends Acquisition of Equipments Net Cash Provided by Investing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS Effect of Foreign Exchange on Cash and Cash Equivalents
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Draft-Eng/9-Apr-15
4
Paraf:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 1.
General 1.a. The Company’s Establishment and Business Activities PT Lippo Securities Tbk (“the Company”) was established on June 20, 1989 based on notarial Deed No. 514 made in the presence of Misahardi Wilamarta, S.H., a notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No.C2-6029. HT.01.01.TH.89 dated on July 6, 1989, and was published in the State Gazette No. 80 Supplement No. 3904 dated on October 5, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by deed No. 18 dated on June 10, 2011, made in the presence of S.P. Henny Singgih, S.H., a notary in Jakarta, concerning among other reverse stock split of 2 for 1 and issuance of series B shares with par value of Rp100 (one hundred Rupiah). This deed of amendment has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia by letter No. AHU-AH.01.10-18 988 dated on June 20, 2011. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of underwriting and brokerage, investment management and investment advisory. Currently, the Company has only a business license as the investment manager from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) by its decree No. KEP- 31/PM-MI/1992 dated November 27, 1992. The Company business license as underwriter and securities broker has been revoked based on Chairman of Bapepam-LK Letter No. Kep-01/PM/2004 dated on January 13, 2004 and No. 01/PM/2000 dated on January 5, 2000, respectively. The Company started its commercial operations in 1989. The Company’s current main business activity is investment manager. The Company is domiciled at Tangerang and with its head office at Karawaci Office Park Blok M, No. 38/39, Lippo Karawaci, Tangerang 15139. The Company is a member of the Lippo Group. 1.b. The Company’s Public Offerings The Chairman of Bapepam-LK, in his letter No. S-387/PM/1994 dated on March 2, 1994, declared effective the listing and offering of the Company’s 13,500,000 shares to the public. On March 28, 1994, the Company listed in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange a total of 28,000,000 shares, consisting of 13,500,000 new shares from the public offering and 14,500,000 shares already subscribed and fully paid. Subsequently, the listed shares have been increased several times, through issuance of bonus share, Limited Public Offering I, stock split and Limited Public Offering II amounting to 87,000,000 shares, 197,500,000 shares, 326,250,000 shares and 1,566,000,000 shares, respectively. All of the issued shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. On June 2011, the Company offered through Limited Public Offering III its 1,479,000,000 series B shares (“New Shares”) at par value of Rp100 (one hundred Rupiah). This offering received an effective notice of registration statement through the letter of the Chairman of Bapepam-LK No. S-7060/BL/2011, dated on June 24, 2011. As part of Limited Public Offering III, the Company exercised reverse stock split of 2 for 1. The reverse stock split and issuance of series B shares were approved by the shareholder through Extraordinary General Meeting of Shareholders dated on June 10, 2011. All of the new shares were listed in Indonesia Stock Exchange on July 6, 2011.
Draft/9-Apr-15
5
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Below is the history of the Company’s issuance of shares: Year
1994 1995 1996 1997 2011
Description
Oustanding Shares after Transaction
Before Initial Public Offering Initial Public Offering: 13,500,000 shares with par value of Rp1,000 and partial listing of 14,500,000 shares with par value of Rp1,000 Issuance of bonus shares: 1 existing share would receive 2 new shares with par value of Rp1,000 Limited Public Offering I of 195,750,000 shares with par value of Rp1,000 • Stock split, change in par value from Rp1,000 to Rp500 • Limited Public Offering II of 1,566,000,000 shares with par value of Rp500 • Reverse stock split from Rp500 to Rp1,000 per share • Limited Public Offering III of 1,479,000,000 shares with par value of Rp100
30,000,000 43,500,000 130,500,000 326,250,000 652,500,000 2,218,500,000 1,109,250,000 2,588,250,000
1.c. The Company and Subsidiary’s Structure The consolidated financial statements include the accounts of Morgan & Associates Ltd. (“the Subsidiary”), a wholly owned the Subsidiary domiciled in Vanuatu. The Subsidiary is engaged in investment management activities and is currently in a dormant status. The Subsidiary’s total assets amounted to Rp22,298,319 as of December 31, 2014 and 2013. 1.d. Board of Commissioners, Directors, Audit Committees and Employees The composition of the board of commissioners, directors and audit committees as of December 31, 2014 and 2013, based on the Deed of General Meeting of Shareholders No.5 on April 23, 2014, it was made in the presence of Syaeful Huda S.H., M.Kn., a notary in Tangerang and based on the Deed of General Meeting of Shareholders No. 7 on April 24, 2013, it was made in the presence of Syaeful Huda, S.H., M.Kn., a notary in Tangerang, respectively, are as follows: 2014 Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Directors Board of Director Audit Committees Chairman Member
2013
: Benny Haryanto : Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto, Ak.
Eddy Harsono Handoko Dr. Isnandar Rachmat Ali Drs. Herbudianto Ak.
: Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
Peter Indra Lembong Muliawan Sutanto
: Drs. Herbudianto, Ak. : A. Sonny Soedjadi Hernowo Hadiprodjo
Dr. Isnandar Rachmat Ali Willi Toisuta Susanto Kusnadi
Benny Haryanto, as President commissioner has been effective based on Indonesian Financial Service Authority with the Decree No. S-69/PM.21/2014, dated June 20, 2014. On December 31, 2014 and 2013, the functions and responsibilities of Directors are as follows: Peter Indra Lembong, has functions and responsibilities in investment, trading, research, information technology, accounting and finance; Muliawan Sutanto, has functions and responsibilities in the settlement of securities transactions, human resources, marketing, investor relationship, compliance and risk management. The Company’s Internal Audit Head and Corporate Secretary for the years ended December 31, 2014 and 2013 are Irene Tanudjaja and Agustinus Benawar, respectively. As of December 31, 2014 and 2013, the Company have 11 employees, respectively (unaudited). Draft/9-Apr-15
6
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 2.
Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK) The Company’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements and the Interpretations as issued by the Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and Regulation of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. VIII.G.17 regarding the “Guidance of Accounting of Securities Company” as set forth in Decree No. KEP-689/BL/2011 regarding the Guidance of Accounting of Securities Company and other accounting policies prevailing in the Capital Market. 2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies. Entity presents assets and liabilities in the statement of financial position based on liquidity. The consolidated statements of cash flows are presented by classifying the activities into operating, investing and financing. The cash flows from operating activities were prepared using the direct method. The functional currency of the Company is Rupiah. Transactions are recorded using the functional currency. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah. New Accounting standards (SAK) or adjustment to SAK are mandatory for the first time for the financial statements beginning January 1, 2014 is the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No. 27 "Transfer of Assets from Customers" and ISAK 28 "Extingushing of Financial Liabilities with Equity Instruments". The Company's management has evaluated the impact of the implementation of the second ISAK, and believes ISAK does not have an impact on the amounts reported for the current period or prior periods, but may have an impact on the Company's accounting policies and disclosures of transactions in the future. 2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiary which are controlled by the Company. Control is achieved if the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee to obtain benefits from its activities. Control is presumed exist when the Company has the ability to directly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c. Non-controlling interests consist of the amount of interest at the date of acquisition and the noncontrolling's share of changes in equity since the date of the business combination. Loss applicable to the noncontrolling exceed the non-controlling interest portion are allocated against the parent entity. The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year from the effective date of acquisition or until the effective date of the sale are included in the consolidated statements of income. Adjustments are made to the financial statements of subsidiary that the accounting policies used in accordance with the accounting policies used by the Company. The entire inter-company transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Draft/9-Apr-15
7
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 2.d. Balances and transactions with related parties In a normal business transaction, the Company has transactions with related parties according to definitions set forth in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. Related party is the person or entity is related to the Company (referred to as the “reporting entity”), which includes: (a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) Has control or joint control over the reporting entity; (ii) Has significant influence over the reporting entity; or (iii) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. (b) An entity is related to the reporting entity if any of following conditions applies: (i) The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). 2.e. Financial Instruments Financial Assets The financial assets classified into 4 categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. This classification depends on the purpose of financial assets’ acquisition. The management recognizes financial assets’ classification upon initial acquisition. (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) FVTPL has 2 (two) sub-categories as follows: 1. At the initial recognition, has been established by the Company to be measured at fair value through profit or loss (designated Upon Initial Recognition as at FVTPL); and 2. Financial assets are classified as held for trading. Financial assets can be set to be measured at fair value through profit or loss on initial recognition as FVTPL, only if it fulfills any of the following conditions: eliminate or reduce significantly the inconsistency on the measurement and recognition that may arise; or financial assets becoming the part of a group of financial assets or liabilities or both, which is managed and its performance is based on fair value, according to the documentation of risk management or investment strategy of the Company, and such information about the group is provided internally to key management; or is part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK No. 55 (Revised 2011) allows a combined such contract (asset or liability) to be designated as FVTPL.
Draft/9-Apr-15
8
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Financial assets classified as held for trading if: acquired or incurred principally for the purpose of reselling in the near term; or part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking; or a derivative that is not designated and is not effective as a hedging instrument. After initial recognition, financial assets are measured and recorded at fair value. Gains and losses arising from changes in fair value recognized in profit or loss. Securities portfolio for trading purposes are classified as trading. (ii) Loans and Receivables Cash and cash equivalents, receivables from investment manager, other receivables, and other assets with fixed or determinable payment and are not quoted an active market are classified as "loans and receivables", are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment. Interest income is recognized using the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest income is immaterial. (iii) Held-to-Maturity Investments (HTM) Financial assets are classified as held to maturity investment only if the investment has a fixed payment maturity or determinable payment, and the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. On initial recognition, HTM are recognized at fair value plus direct transaction costs. Subsequently, HTM are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, while revenue is recognized at an effective rate of return and are presented in the financial statements at amortized cost. (iv) Financial Assets Available for Sale (AFS) Financial assets that are not classified as HTM; trading; measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables are classified as available for sale. On initial recognition, AFS are recognized at fair value plus direct transaction costs. Therefore, the AFS are measured and recorded at fair value. Impairment losses and exchange rate differences as a result of the recalculation of amortization expenses in the monetary AFS are recognized in profit or loss together with interest calculated using the effective interest rate. Other changes in fair value of AFS are reported in other comprehensive income, until the time of financial assets are sold. Cumulative gains and losses of AFS are also recognized in equity. Gains or losses arising from changes in fair value are recognized directly in equity. Impairment losses, interest calculated using effective interest method and foreign exchange difference of monetary assets are recognized in profit or loss. If the financial asset is removed or impaired, the accumulated gain or loss previously recognized in equity, shall be reclasified to profit or loss. Dividends on AFS equity instruments, if any, is recognized in profit or loss when the Company's right to the dividend has been determined. Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each financial position’s reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Draft/9-Apr-15
9
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) For listed and unlisted equity investments classified, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: Significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or Default or delinquency in interest or principal payments; or it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganisation. For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period and observable changes in the national or local economic conditions that correlate with default on receivables. For financial assets carried at amortised cost, the amount of impairment is the difference between the assets’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial assets’s original effective interest rate. The carrying amount of the financial asset is directly reduced by the amount of impairment loss for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the statement of income. When an AFS financial asset, is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to the statement of income in the current period. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment on the date of the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized. In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized as loss are not reversed through profit for the period. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly to other comprehensive income. Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Company transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received. Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as Debt or Equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company is classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Draft/9-Apr-15
10
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. The shares issuance cost is presented as part of equity under the “Additional Paid-in Capital - Net“ account. Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) and (ii) financial liabilities at amortized cost. (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Liabilities FVTPL group can be further classified as trading or are designated as FVTPL upon initial recognition. Financial liabilities are classified in the trading category, when: Primarily issued for the purpose of repurchased within a short period; or Represent part of certain finance instrument portfolio that managed jointly and has evidence a pattern of profit taking in current short-term; or Represent derivative liability which is not stated and not effective as hedging instruments. Financial liabilities other the classified the trading category can be defined as FVTPL at initial recognition when: The determination to eliminate or reduce significantly the inconsistencies of measurement and recognition that can be arise; or Financial liabilities are part of a category of financial assets or liabilities or both, which is managed and its performance based on fair value, according to the documentation of risk management or investment strategy of the Company, and information about the category is provided internally to key management; or Represent part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK No. 55 (Revised 2011) allow a combined contract (asset or liability) are stated as FVTPL. Financial liabilities as FVTPL recognized at fair value with transaction costs are recognized in profit or loss, subsequently, measured at fair value. Gains and losses arising are recognized in profit or loss. (ii) Financial Liabilities at Amortised Cost Other debts are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, with interest expense recognized on an effective rate of return. Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss is classified and measured at amortized cost using the effective interest method. The difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the loan. Derecognition Financial Liabilities Company derecognise financial liabilities, if and only if, the Company's liability has been removed, canceled or expired.
Draft/9-Apr-15
11
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Effective Interest Rate Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit or loss. Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. PSAK No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); (ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and (iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1. The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities. Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments and; other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments. 2.f. Cash and Cash Equivalent Cash consist of cash on hand and in bank, are not used as collateral and not restricted. Cash equivalent is time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months since their placement and not restricted. 2.g. Investment in Associates Associate is an entity in which the investor has a significant influence in decision making in the financial and operational policies of the investee but does not control or joint control over those policies. Significant influence is presumed to exist if the investor holds 20% or more of the voting rights of the investee, either directly or indirectly.
Draft/9-Apr-15
12
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Investment in associates are initially recognized at cost. The carrying amount is increased or decreased to recognize the investor’s share in profit or loss of the investee after the date of acquisition proportionate with its ownership and reduced with the dividend received (equity method). The carrying amount may also be necessary changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in investee’s other comprehensive income. The changes are recognized in the other comprehensive income of the investor. 2.h. Equipment Initial recognition of property and equipment is measured at cost. Equipment after initial recognition is accounted using cost mode is carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the assets as follows: Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles
Years 2 2-4 2
The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at each year end and the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. The cost of maintenance and repairs is charged to consolidated statement of comprehensive income as incurred while significant renewals and improvements are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation and amortization are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current year profit or loss. 2.i. Impairment of Non-financial Assets At the reporting date, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset. Recoverable of assets value shall be estimated whenever events and changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Impairment of non-financial asset is recognized as loss for the year. 2.j. Revenue and Expense Recognition Fee from Investment management service is recognized as income when earned, in accordance with the underlying agreements. All other income and expenses are recognized when earned/incurred. Interest income from time deposits and investment in trading are recognized when earned on the accrual basis 2.k. Foreign Currencies Transactions and Balances Foreign currency is currency other than functional currency. Transactions denominated in foreign currency for the current period recorded with spot rate at the transaction date. At the reporting date, monetary items translated to the following closing exchange rates of Bank Indonesia middle rate as of December 31, 2014 and 2013 is Rp12,440 and Rp12,187, per 1 USD, respectively. Exchange gains and losses arising on foriegn currency transactions and on the translation of foreign currency Draft/9-Apr-15
13
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) monetary items into Rupiah are recognized in the current year consolidated statement of income. Whereas the non-monetary items that are measured in terms of historical cost in foreign currencies were translated using the exchange rate on transaction date and monetary items that are measured at fair value in foreign currencies were translated using the exchange rate at the date of when the fair value was determined. 2.l. Income Tax Current income tax is determined based on taxable income, which is computed using the prevailing tax rates. Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined. Current tax assets dan current tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1) has a legally enforceable right to set off the recognised amount; and 2) intents to settle in net basis, or realises and settles the asset and liability simultaneously. All temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using balance sheet liability method. Currently or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax. For revenues subject to final income tax, there is no temporary difference between commercial and tax reporting purposes. If the carrying value of assets and liabilities related to the final income tax between commercial and tax reporting is different, it is not recognized as deferred tax assets or liabilities. Deferred tax assets dan deferred tax liabilites are offset if, and only if, the entity: 1) has a legally enforceable right to set off current tax asset against current tax liability; and 2) the deferred tax asset and the deferred tax liability relate to income taxes levied by the same tax authority on the same taxable entity. 2.m.Employee Benefits Short-Term Employment Benefits Short term employment benefits is including wages and salaries are recognized to employee. Post-Employment Benefits The Group recognizes provisions for the defined benefit plan of post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”. No funding has been made for this plan. Post-employment benefits are recognized at discounted amount when the employees have rendered their service to the Group during the accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Group’s common practices. In calculating liabilities, the benefit must be discounted using the projected unit credit method. Past service cost recognized in profit or loss when the benefit become vested and recognized as expense with straight-line method for the average period of vested benefit. Accumulated unrecognized actuarial gain (loss) that are more than 10% of the present value of defined benefit liabilities are amortized using the straight line method over the remaining projected average service period of employees in the programme. 2.n. Segment Information The Company is only engaged in investment management and advisory services. The Company is only operating in Tangerang, while the subsidiary’s operations in Vanuatu (see Note 1.c) are not considered material to the consolidated financial statements. The Company’s operation reflects all the operating segment information. Accordingly, the Company did not present the segment information in a separate note.
Draft/9-Apr-15
14
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 2.o. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing the profit for the year attributable to owner of the Company with weighted average number of shares outstanding reported during the period. Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average common shares outstanding for the effect of dilutive warrants. 2.p. Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, do not represent changes of ownership in terms of economic substance, and thus, should not result in a gain or loss for the group of companies as a whole or for the individual entity in the groups. Since restructuring transactions with entities under common control do not result in changes in term of economic substance of ownership in transferred assets, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) should be recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method. The difference between transfer price and book value does not represent goodwill. Such difference is recorded in the account “Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities under Common Control” and is presented as a component of equity. Since the adoption of PSAK No. 38, (Revised 2012) “Business Combination for Entities Under Common Control”, started from January 1, 2013, this account can not be recognized as a realized gain or loss nor reclassified to retained earnings. This account restated in part of additional paid in capital as of equity element. 2.q. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Considerations The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenue, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. i. Critical Accounting Estimates and Assumptions Post-employment Benefits The present value of post-employment benefits obligation depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits. The Company determines the appropriate discount rate at end of reporting year by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle this obligation. In determining the appropriate level of interest rates, the Company considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that has a similar period to the corresponding period of obligation. Draft/9-Apr-15
15
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Other key assumption is partly determined by current market conditions, during the year in which the postemployment benefits obligation is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact on recognition of actuarial gains or losses at the end of the year period. Information about assumsion and total liabilities and cost of post-employement benefit disclosed in Note 11. Fair Value of Financial Instruments If the fair value of financial assets and liabilities recorded in the statement of financial position is not available in active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical model. Input for this model derived from observable market data throughout the available data. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value. The considerations include liquidity and input models such as volatility for long-term derivative transactions and discount rates, prepayments, and default rate assumptions. Information about Fair Value of Financial Instrument disclosed in Note 20. ii. Critical judgments in applying the accounting policies Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Classification Financial Asset and Liabilities The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.e.
3.
Cash and Cash Equivalent 2014 Rp
2013 Rp
22,325,918
22,325,918
10,301,810
9,314,755
525,235,815
255,653,870
76,624,926
55,991,147
Time Deposits Rupiah Related Party (see Note 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Rupiah Third Party PT Bank CIMB Niaga Tbk
10,145,315,068
9,093,254,802
27,462,554,320
27,861,423,790
Total
38,242,357,857
37,297,964,282
Cash on Hand Cash in Banks Rupiah Related Party (see Note 6) PT Bank Nationalnobu Tbk Third Party PT Bank CIMB Niaga Tbk USD PT Bank CIMB Niaga Tbk
Draft/9-Apr-15
16
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Interest rates and maturity period for time deposits are as follows:
Contractual Interest Rate Maturity Period
4.
2014 Rp
2013 Rp
4% - 9.75% 1 Month
6.25% - 8% 1 Month
2014 Rp
2013 Rp
Investment in Trading Portfolio
Related Parties (see Note 6) Mutual Fund Lippo Dana Prima Lippo Terproteksi I Quoted Shares Sub Total
53,616,263,003 13,427,426,255 3,358,160,000 70,401,849,258
49,038,755,795 -2,942,739,334 51,981,495,129
Third Parties Bonds Self Registration Bond II Astra Sedaya Finance Phase II Year 2013 series C Quoted Shares Sub Total
16,008,118,182 2,443,236,846 18,451,355,028
-2,257,506,892 2,257,506,892
Total
88,853,204,286
54,239,002,021
Mutual fund units Lippo Dana Prima and Lippo Terproteksi I are holding units of mutual funds managed by the Company as Investment Manager. The fair value of mutual fund units is determined based on Net Asset Value (NAV) on the statement of financial position. Unrealized gains on the increasing in value of mutual fund units owned by the Company amounted to Rp6,005,051,642 and Rp3,008,044,009 in December 31, 2014 and 2013, respectively. Total gain is recorded as other income for the year (see Note 17). Quoted Shares is shares which traded in the Indonesia Stock Exchange. Fair value of quoted shares is determined based on quoted value of the securities which listed in the Indonesia Stock Exchange at the date of the consolidated statement of financial position. Unrealized gain from charges in fair value of quoted shares amounted to Rp601,150,623 and Rp74,320,791 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively. Gain or loss - presented as gain (loss) on investment in trading portfolio – Net for the year ended (see Note 17). For December 31, 2014, interest income from investment in trading portfolio amounted to Rp603,510,946. Based on bond ratings issued by Moody's on December 31, 2014 the bond rating is idAAA.
Draft/9-Apr-15
17
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 5.
Receivables from Investment Manager Activities 2014 Rp
2013 Rp
98,877,856 1,741,825 100,619,681
74,999,470 50,509,990 125,509,460
Related Party (see Note 6) Third Parties Total
This account is the receivables related to management fee given by the Company for being investmet manager of mutual fund which managed by the Company. The Company do not provide allowance for impairment of receivables from investment manager activities as management believes that such receivables are fully collectible. 6.
Transactions and Balances with Related Parties The Company, in the normal business course, conducted transactions with related parties as follows: Total
2014 Rp Cash and Cash Equivalent PT Bank Nationalnobu Tbk Bank Time Deposits
2013 Rp
Percentage to Respective Total Assets/Liabilities/ Revenue/Expense 2014 2013 % %
10,301,810 10,145,315,068
9,314,755 9,093,254,802
0.00 0.86
0.00 0.96
10,155,616,878
9,102,569,557
0.86
0.96
94,953,579 3,924,277 98,877,856
74,999,470 -74,999,470
0.01 0.00 0.01
0.01 -0.01
53,616,263,003 13,427,426,255 3,039,600,000 318,560,000
49,038,755,795 -2,711,800,000 230,939,334
4.53 1.13 0.26 0.03
5.20 -0.29 0.02
70,401,849,258
51,981,495,129
5.95
5.51
575,568,156,565 479,892,987,870
491,838,732,553 358,719,335,766
48.61 40.53
52.12 38.02
1,055,461,144,435
850,558,068,319
89.14
90.14
101,888,984,854 105,725,357,778
115,827,768,525 56,041,457,077
49.08 50.92
67.39 32.61
Total Share in Profit of Associates
207,614,342,632
171,869,225,602
100.00
100.00
Share in Other Comprehensive Income of Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total Share in Other Comprehensive Income of Associates
16,592,676,899 15,448,344,585
8,521,143,723 858,960,057
6.93 0.06
4.78 0.00
32,041,021,484
9,380,103,780
6.99
4.78
5,577,625,387 427,426,255
3,038,044,009 --
0.02 0.00
0.02 --
6,005,051,642
3,038,044,009
0.02
0.02
4,530,008,616
4,285,438,673
33.85
28.19
Total Cash and Cash Equivalent Receivable from Investment Manager Activities Receivable of Investment Manager Mutual Fund Lippo Dana Prima Mutual Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I Total Receivable from Investment Manager Activities Investment in Trading Portfolio Mutual Fund Lippo Dana Prima Mutual Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I PT Lippo Karawaci Tbk Others Total Investment in Trading Portfolio Investment in Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total Investment in Associates Share in Profit of Associates PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk
Unrealized Gain In Investment Trading Portfolio Mutual Fund Lippo Dana Prima Mutual Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I Total Unrealized Gain In Investment Trading Portfolio Employee Benefit to the Boards of Commissioners and Directors
Draft/9-Apr-15
18
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) The relationship and nature of transactions with related parties are as follows: Related Parties PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Mutual Fund Lippo Dana Prima Mutual Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I PT Lippo Karawaci Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk Board of Commissioners and Directors
Relationship
Nature of Balance/Transaction
Associate Investment in associate Associate Investment in associate Company as investment manager Mutual fund units manager, management fee receivable Company as investment manager Mutual fund units manager, management fee receivable Under common control Investment in trading portfolio Under common control Placement of cash and cash equivalents Key management Employee benefit
All transactions with related parties were conducted in an arm’s length basis. The management of the Company is in the opinion that there were no conflict of interest in transaction with related parties as stipulated in Bapepam-LK regulation No. IX.E.1.
7. Taxation a.
Prepaid Taxes This account consists of VAT in amounting to Rp569,067,772 and Rp554,725,891 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
b.
c.
Taxes Payable 2014 Rp
2013 Rp
Income Tax Article 21 Article 23
340,759,200 7,611,069
332,838,946 1,024,052
Total
348,370,269
333,862,998
Income Tax Expense The reconciliation between profit before tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows: 2014 Rp Profit Before Tax as Presented in the Consolidated Statements of Comprehensive Income Timing Difference: Employee Benefits Expenses
Draft/9-Apr-15
19
2013 Rp
207.349.114.578
168.786.715.838
(1.052.115.000)
(853.168.000)
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) c.
Income Tax Expense (Continued) 2014 Rp
Permanent Differences: Share in the Profit of Associates Interest Income Already Subjected to Final Income Tax Undeductible Rental Expenses Unrealized Loss on Investment in Trading Portfolio - Net Estimated Tax Losses for the Year Tax Losses: 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Estimated Accumulated Tax Losses
2013 Rp
(207,614,342,632) (2,956,772,682) 39,703,000 (6,606,202,265) (10,840,615,001)
(171,869,225,602) (1,757,506,921) 38,833,000 (3,112,364,800) (8,766,716,485)
--(12,093,271,013) (6,693,761,553) (6,577,633,631) (8,766,716,485)
(16,308,100,067) (8,607,918,740) (12,093,271,013) (6,693,761,553) (6,577,633,631) --
(44,971,997,683)
(59,047,401,489)
Up to the reporting date, the Company has not submitted the Annual Tax Return (SPT) for the year 2014 to the Tax Office. Taxable income, estimated current taxes and corporate tax payable for the year 2013 is consistent with the SPT submitted by the Company to the tax office for the year 2013. On November 7, 2014, the Company received the result of tax inspection for income tax for year 2009 through Tax Assesement Letter No. 00013/506/09/054/14 which states that the company had taxable income amounted to Rp2,001,129,037. For tax years 2010 and 2011, the Company is in process tax inspection and up to the reporting date, this inspection still process. The reconciliation between profit before tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income and tax expenses presented in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Rp
2013 Rp
Profit Before Tax as Presented in Consolidated Statements of Comprehensive Income
207,349,114,578
168,786,715,838
Estimated Loss Tax Expense Calculated using Enacted Tax Rate
(51,837,278,645)
(42,196,678,960)
51,903,585,658 739,193,171 (9,925,750) 1,651,550,566 263,028,750 (2,710,153,750)
42,967,306,401 439,376,730 (9,708,250) 778,091,200 213,292,000 (2,191,679,121)
--
--
Reconciling Items: Share in the Profit of Associates Interest Income Already Subjected to Final Income Tax Undeductible Rental Expenses Unrealized Gain on Investment in Trading Portofolio Unrecognized Deferred Tax from Temporary Difference Unrecognized Deferred Tax from Tax Loss Income Tax Expenses
The Company did not compute deferred tax asset since management of the Company believes that the deferred tax would not have any future benefit.
Draft/9-Apr-15
20
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 8.
Investment in Associates This account consists of investment in shares recorded using equity method on the following companies: Associate
Percentage of Ownership
Acquisition Cost
%
Rp
Difference in Value From Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Rp
Changes in Equity Transaction of Associates
Rp
2014 Shares in Other Comprehensive Income
Rp
Accumulated Share in Profit (Loss)
Accumulated Dividend - Net
Carrying Value
Rp
Rp
Rp
PT Ciptadana Capital
49.19
45,000,000,000
--
26,794,618,771
25,113,820,621
619,229,805,198
(140,570,088,025)
575,568,156,565
PT Star Pacific Tbk Total
20.05
1,025,067,867,214 1,070,067,867,214
(260,108,592,418) (260,108,592,418)
198,149,888,271 224,944,507,042
44,947,511,061 70,061,331,682
(528,163,686,258) 91,066,118,940
-(140,570,088,025)
479,892,987,870 1,055,461,144,435
Percentage of Ownership
Acquisition Cost
%
Rp
Associate
PT Ciptadana Capital PT Star Pacific Tbk Total
49.19 20.05
Difference in Value From Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Rp
45,000,000,000 1,025,067,867,214 1,070,067,867,214
-(260,108,592,418) (260,108,592,418)
Changes in Equity Transaction of Associates
Rp 26,794,618,771 198,149,888,271 224,944,507,042
2013 Shares in Other Comprehensive Income
Rp 8,521,143,722 29,499,166,476 38,020,310,198
Accumulated Share in Profit (Loss)
Accumulated Dividend - Net
Carrying Value
Rp
Rp
Rp
517,340,820,344 (633,888,993,777) (116,548,173,433)
(105,817,850,284) -(105,817,850,284)
491,838,732,553 358,719,335,766 850,558,068,319
The Following is a summary of financial information on associates as of December 31, 2014 and 2013 : 2014 Rp
2013 Rp
PT Ciptadana Capital Beginning Balance Shares in the Profit of Associate Shares in Other Comprehensive Income of Associate Dividend Received Ending Balance
491,838,732,553 101,888,984,854 16,592,676,899 (34,752,237,741) 575,568,156,565
386,132,974,806 115,827,768,525 8,521,143,722 (18,643,154,500) 491,838,732,553
PT Star Pacific Tbk Beginning Balance Shares in the Profit of Associate Shares in Other Comprehensive Income of Associate Ending Balance
358,719,335,766 105,725,307,519 15,448,344,585 479,892,987,870
301,818,918,631 56,041,457,077 858,960,058 358,719,335,766
1,055,461,144,435
850,558,068,319
Total Ending Balance
The summary of financial information of the associates are as follows: 2014 Rp Total Agregate of Assets Total Agregate of Liabilities Total Agregate of Sales and Revenues - Net Total Agregate of Income for the Year
5,709,348,435,801 2,145,486,694,090 536,629,152,492 734,727,459,733
2013 Rp 5,214,569,853,535 2,425,570,796,477 438,064,423,434 514,978,667,634
The market value of investment in PT Star Pacific Tbk is based on the published price on December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp140,794,900,200 and Rp115,451,818,164. The management of the Company believes that there is no impairment of investment in associates as of December 31, 2014 and 2013 based on investment recoverable amount.
Draft/9-Apr-15
21
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 9.
Other Long-term Investments 2014 Rp
2013 Rp
Third Parties PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Bhakti Sarana Ventura PT Pondok Indah Padang Golf
300,000,000 100,000,000 75,000,000
300,000,000 100,000,000 75,000,000
Total
475,000,000
475,000,000
Other long-term investments is investments in equity instruments in the companies which did not have any market quotation and recorded at initial cost.
10. Equipment 2014 Beginning Balance Rp
Addition
Deduction
Rp
Rp
Ending Balance Rp
Direct Ownership Aquisition Cost Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
427,574,750 982,442,060 34,780,000 1,444,796,810
-7,111,500 -7,111,500
-----
427,574,750 989,553,560 34,780,000 1,451,908,310
Direct Ownership Accumulated Depreciation Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
382,653,964 731,368,794 29,289,371 1,143,312,129
22,819,438 94,793,490 2,745,313 120,358,241
-----
405,473,402 826,162,284 32,034,684 1,263,670,370
Carring Value
301,484,681
188,237,940 2013
Beginning Balance Rp Direct Ownership Aquisition Cost Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
Addition
Deduction
Rp
Rp
Ending Balance Rp
427,574,750 842,622,735 34,780,000 1,304,977,485
-139,819,325 -139,819,325
-----
427,574,750 982,442,060 34,780,000 1,444,796,810
Direct Ownership Accumulated Depreciation Office Equipment Furniture and Fixtures Vehicles Total
337,733,179 588,683,704 23,798,747 950,215,630
44,920,785 142,685,090 5,490,624 193,096,499
-----
382,653,964 731,368,794 29,289,371 1,143,312,129
Carring Value
354,761,855
Draft/9-Apr-15
22
301,484,681
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Depreciation that charged to operating expense in 2014 and 2013 amounted to Rp120,358,242 and Rp193,096,499, respectively. Acquisition cost of equipment that have been fully depreciated and still in use as of December 31, 2014 and 2013 amounted Rp550,088,695 and Rp446,692,809, repectively. The Company’s vehicles have been insured against all risk to PT Lippo Insurance Tbk, a related party, with insured amounting to Rp19,000,000 and Rp24,000,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Management of the Company believes that there is no condition indicating impairment in value of equipment as of December 31, 2014.
11. Employee Benefits Liability The Company recorded the post-employment benefit expenses according to Labor Law No. 13/2003 and long-term employee benefits applicable to the allowance of long leave. The Company did not fund the defined employee benefit plan. The details of employee benefits expense recognized as general and administrative expense December 31, 2014 and 2013 are as follows: Post-employment Benefits Rp
2014 Other Long-term Employee Benefits Rp
Total
Rp
Current Service Cost Past Service Cost Interest Expenses Actuarial Loss Amotization Past Service Costs
323,105,000 2,045,000 499,008,000 102,379,000 6,453,000
55,699,000 -10,386,000 56,478,000 --
378,804,000 2,045,000 509,394,000 158,857,000 6,453,000
Total
932,990,000
122,563,000
1,055,553,000
Post-employment Benefits Rp Current Service Cost Interest Expenses Actuarial Loss Amotization Past Service Costs Total
Draft/9-Apr-15
355,849,000 305,408,000 140,550,000 6,453,000 808,260,000
23
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp 40,245,000 4,514,000 149,000 -44,908,000
Total
Rp 396,094,000 309,922,000 140,699,000 6,453,000 853,168,000
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Post - employment benefits liability recognized in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefit Obigation Unrecognized Actuarial losses Unrecognized Past Service Cost
Total
Rp
7,746,794,000 (2,890,625,000) (66,874,000)
236,242,000 ---
7,983,036,000 (2,890,625,000) (66,874,000)
4,789,295,000
236,242,000
5,025,537,000
Total
Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefit Obigation Unrecognized Actuarial losses Unrecognized Past Service Cost Total
2014 Other Long-term Employee Benefits Rp
5,542,483,000 (1,612,851,000) (73,327,000) 3,856,305,000
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp 117,117,000 --117,117,000
Total
Rp 5,659,600,000 (1,612,851,000) (73,327,000) 3,973,422,000
Net liabilities movements in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Rp
2013 Rp
Balance as of January 1, Expense During the Year Payment of Other Long-term Employee Benefits for the Current Year
3,973,422,000 1,055,553,000 (3,438,000)
3,126,304,000 853,168,000 (6,050,000)
Balance as of December 31,
5,025,537,000
3,973,422,000
Movements of present value of defined benefit obligation as of December 31, 2014 and 2013 are as follows : Post-employment Benefits Rp
2014 Other Long-term Employee Benefits Rp
Total
Rp
Present Value of Defined Benefits Obigation - Beginning Interest Expenses Past Service Cost Current Service Cost Payment Current Period Effect of change in Actuarial Assumption Actuarial Loss
5,542,483,000 499,008,000 2,045,000 323,105,000 -573,708,000 806,445,000
117,117,000 10,386,000 -55,699,000 (3,438,000) 25,674,000 30,804,000
5,659,600,000 509,394,000 2,045,000 378,804,000 (3,438,000) 599,382,000 837,249,000
Present Value of Defined Benefit Obligation - Ending
7,746,794,000
236,242,000
7,983,036,000
Draft/9-Apr-15
24
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah)
Post-employment Benefits Rp Present Value of Defined Benefits Obigation - Beginning Interest Expenses Current Service Cost Payment Current Period Effect of change in Actuarial Assumption Actuarial Loss Present Value of Defined Benefit Obligation - Ending
2013 Other Long-term Employee Benefits Rp
5,090,125,000 305,408,000 355,849,000 -(1,262,565,000) 1,053,666,000 5,542,483,000
78,259,000 4,514,000 40,245,000 (6,050,000) (6,868,000) 7,017,000 117,117,000
Total
Rp 5,168,384,000 309,922,000 396,094,000 (6,050,000) (1,269,433,000) 1,060,683,000 5,659,600,000
Total current and four previous annual period funded status from present value of benefit obligation, fair value of plan asset and deficit in scheme, and experience adjustment in terms of percentage at end of reporting period on obligation and on fair value of plan asset is as follows: 2014 Rp Post Employment Benefits Present Value of Defined Benefits Obligation Plan Assets Defisit Adjustment on Obligation Adjustment on Fair value of Plan Assets
2013 Rp
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
7,746,794,000 -7,746,794,000
5,542,483,000 -5,542,483,000
5,090,125,000 -5,090,125,000
3,751,026,000 -3,751,026,000
2,721,380,000 -2,721,380,000
-19% --
-19% --
-7% --
-1% --
3% --
The calculation of the benefits as of December 31, 2014 and 2013, is calculated by independent actuaries PT Milliman Indonesia dated March 24, 2015 and March 14, 2014, respectively, using the projected unit credit. The key assumptions used in determining the actuarial valuation is as follows Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
: : : : :
Normal Pension Age
:
8% (2013 : 9%) 8% (2013 : 8%) TMI III – 2011 10% of Mortality Rate 10% at the age of 25 year and Reducing linearly to 1% at the age 45 year 55 year
12. Capital Stock The Company’s stockholders and its composition as of December 31, 2014 and 2013 according to records provided by Securities Administration Bureau - PT Sharestar Indonesia, a related party, are as follows: Stockholders
Pacific Asia Holdings Ltd Public (each below 5%) Total
Number of Shares (Shares) Series A Series B 567,444,015 541,805,985 1,109,250,000
1,075,785,587 403,214,413 1,479,000,000
Percentage of Ownership (%) 63 37 100
Total Rp 675,022,573,700 582,127,426,300 1,257,150,000,000
There is no share owned by subsidiary, associates, board of commissioners and directors as of December 31, 2014 and 2013. There is no movement of outstanding shares in 2014 and 2013. Draft/9-Apr-15
25
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 13. Additional Paid-in-Capital - Net The detail of additional paid-in-capital as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Rp a. Additional Paid-in Capital Excess of Par - Net b. Differences Value From Restructuring Transactions between Entities Under Common Control Net
56,904,546,602
2013 Rp 56,904,546,602
(260,108,592,418) (203,204,045,816)
(260,108,592,418) (203,204,045,816)
a. Additional Paid-in Capital Excess of Par - Net Rp Limited Public Offering III Additional Paid-in-Capital Excess of Par - Net Stock Issuance Cost
59,160,000,000 (2,255,453,398) -56,904,546,602
Total Additional Paid-In-Capital Excess of Par - Net
Additional paid-in-capital excess of par represent the excess of offering price shares of series B which are issued through Limited Public offering III with Pre-emptive rights over the par value of shares of series B, the offering price of this shares at Rp140 per share (see Note 1.b). b. Differences in Value From Restructuring Transaction Between Entities Under Common Control Diffrences value from resctructuring transaction between entities under common control represent differences between cost of aquisition shared purchased and released value shared PT Star Pacific Tbk, an associate, with related party in 1996 until 1999. Cost of aquisition and carring value amounted Rp1,008,474,497,763 and Rp748,365,905,345, respectively. Since the implementation of PSAK No. 38 (Revised 2012) as of January 1, 2013, the balances of differences in value from restructuring transaction between entities under common control is reclassified as part of additional paid-in capital (see Note 2.b)
14. Other Equity Component 2014 Rp Changes in Equity Transaction of Associates from : Additional Paid-in-Capital Excess in Par Changes in Equity Transaction of Associates Unrealized Loss on Decrease of Fair Value of Marketable Securities Unclaimed Dividends Difference in Value from Restructuring Transaction between Entities Under Common Control Retained Earnings Total Other Comprehensive Income from Associates (see Note 8) Total
Draft/9-Apr-15
26
2013 Rp
62,208,497,343 33,310,354,856 (20,524,139,292) 557,225,637
62,208,497,343 33,310,354,856 (20,524,139,292) 557,225,637
55,317,963,882 94,074,604,616 224,944,507,042
55,317,963,882 94,074,604,616 224,944,507,042
70,061,331,682 295,005,838,724
38,020,310,198 262,964,817,240
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 15. Revenue from Investment Manager Services 2014 Rp Related Parties Management Fee Third Parties Management Fee
2013 Rp
876,511,382 --
Total
876,511,382
584,072,183 148,807,632 732,879,815
This account is a management fee obtained by the Company as investment manager of the mutual funds managed by the Company.
16. Personnel Expenses 2014 Rp
2013 Rp
Salary Allowance Employee Benefits (see Note 11) Bonus
5,507,991,352 2,359,892,533 1,055,553,000 396,000,000
4,949,643,209 1,908,884,507 853,168,000 406,000,000
Total
9,319,436,885
8,117,695,716
17. Gains on Investment in Trading Portfolio - Net 2014 Rp Shares with Quotation Unrealized Gain Mutual Unit Fund Lippo Dana Prima Unrealized Gain Mutual Unit Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I Unrealized Gain Total Mutual Fund Total Gain on Investment in Trading Portfolio
2013 Rp
601,150,623
74,320,791
5,577,625,387
3,038,044,009
427,426,255
--
6,005,051,642
3,038,044,009
6,606,202,265
3,112,364,800
18. Earning Per Shares The calculation of Company’s basic earnings per share is as follows: 2014 Rp Profit for the Year Attributable to Owner of the Parent Entity Weighted Average Number of Shares Outstanding Basic Earnings per Share
2013 Rp
207,349,114,578
168,786,715,838
2,588,250,000
2,588,250,000
80.11
65.21
The Company did not compute diluted earnings per share since no potential diluted transaction in the common stock. Draft/9-Apr-15
27
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 19. Monetary Asset and Liabilities Denominated in Foreign Currency The Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to Rupiah to reflect the exchange rates prevailing at such date a published by the Bank of Indonesia as of December 31, 2014 and 2013 as follows: 2014 Foreign Currency USD Asset Cash and Cash Equivalent
Equivalent Rp
6,159.56
2013 Foreign Currency USD
76,624,926
Equivalent Rp
4,593.58
55,991,147
20. Financial Instruments and Financial Risk Management The main financial risks faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, liquidity risk and price risk. Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian markets. The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2014: 2014 Carrying Value Rp Financial Assets (i) Financial Asset at fair value through profit or loss: Investment in Trading Portfolio (ii) Loan and Receivables: Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Other Receivables - Net Refundable Deposits (iii) Financial Assets as available-for-sale: Other Long-term Investments Total Financial Assets
2013 Fair Value Rp
Carrying Value Rp
Fair Value Rp
88,853,204,286
88,853,204,286
54,239,002,021
54,239,002,021
38,242,357,857 100,619,681 142,763,562 33,230,000
38,242,357,857 100,619,681 142,763,562 33,230,000
37,297,964,282 125,509,460 14,657,588 36,129,998
37,297,964,282 125,509,460 14,657,588 36,129,998
475,000,000
475,000,000
475,000,000
475,000,000
127,847,175,386
127,847,175,386
92,188,263,349
92,188,263,349
52,758,556 52,758,556
52,758,556 52,758,556
46,433,596 46,433,596
46,433,596 46,433,596
Financial Liabilities measured at amortized cost: Other Payables Total Financial Liabilities
Fair Value of Financial Instruments The carrying amount of assets and liabilities for the short-term financial and unspecified maturities that reflect the fair value. While the amount of the fair value of securities for trading on the Exchange is the closing price (closing price) on the trade date (Level 1). The fair value portofolio Lippo Dana Prima, Lippo Terproteksi I and Self Registration Bond II Astra Sedaya Finance Phase II Year 2013 series C are estimated using valuation techniques with observable input portion (Level 2). The following are fair value hierarchy for financial assets at year end were recorded using their fair value:
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss Portfolio available-for-sale Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investment
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss Portfolio available-for-sale Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investment
Draft/9-Apr-15
2014 Rp
Level 1 Rp
Level 2 Rp
88,853,204,286
5,801,396,846
Level 3 Rp
83,051,807,440
--
--
475,000,000 Level 3 Rp
475,000,000 2013 Rp
Level 1 Rp
54,239,002,021
5,200,246,226
49,038,755,795
--
475,000,000
--
--
475,000,000
28
-Level 2 Rp
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) Financial risks faced by the Company: (i) Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from customers, clients or counterparties who fail to discharge their contractual obligations. The Company’s financial instrument that potentially contain credit risk are cash and cash equivalents and receivable. The maximum total credit risk exposure equal to the carrying amount of the respective accounts. The Company manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk that it is willing to accept for respective customers and by being more selective in choosing the banks to deal with (i.e., choosing only the reputable and creditworthy banks and financial institutions). (ii)
Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s financial instrument that potentially contain foreign exchange rate risk are cash and cash equivalents. Sensitivity analysis With the decline in the exchange rate hypothesis against the United States Dollar by 10%, would increase profit before tax of Rp7,662,493 (2013: Rp5,599,574).
(iii) Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicates that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure. The Company manages this liquidity risk by maintaining an adequate level of cash and cash equivalents to cover the Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluates the projected and actual cash flows, as well as the maturity date schedule of the financial assets and liabilities. The following table presents the financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 based on maturity period: Maturity Not Determined Rp Financial Assets Financial Asset at Fair Value Through Profit or Loss Portfolio Available-for-Sales Loan and Receivable Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Services Other Receivables - Net Refundable Deposits Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investments Total Financial Assets Financial Liabilities Other Payables Total Financial Liabilities
Draft/9-Apr-15
2014 Will due on Less than 1 year More than 1 year Rp Rp
Total Rp
88,853,204,286
--
--
88,853,204,286
634,488,469
37,607,869,388
--
38,242,357,857
-142,763,562 --
100,619,681 ---
--33,230,000
100,619,681 142,763,562 33,230,000
475,000,000
--
--
475,000,000
90,105,456,317
37,708,489,069
33,230,000
127,847,175,386
52,758,556 52,758,556
---
---
52,758,556 52,758,556
29
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah)
Maturity Not Determined Rp Financial Assets Financial Asset at Fair Value Through Profit or Loss Portfolio Available-for-Sales Loan and Receivable Cash and Cash Equivalents Receivables from Investment Manager Services Other Receivables - Net Refundable Deposits Financial Assets Available-for-Sales Other Long-Term Investments Total Financial Assets Financial Liabilities Other Payables Total Financial Liabilities
2013 Will due on Less than 1 year More than 1 year Rp Rp
Total Rp
54,239,002,021
--
--
54,239,002,021
343,285,690
36,954,678,592
--
37,297,964,282
-14,657,588 --
125,509,460 ---
--36,129,998
125,509,460 14,657,588 36,129,998
475,000,000
--
--
475,000,000
55,071,945,299
37,080,188,052
36,129,998
92,188,263,349
46,433,596 46,433,596
---
---
46,433,596 46,433,596
(iv) Price Risk Price risk is a risk that fluctuate value of financial instrument as a result of changes in market price. The Company is exposed to price risk mainly due to investments that are held for trading. The Company manages this price risk by regularly evaluating financial performance and market price of its investment and continuously monitoring the global market developments. Sensitivity analysis a. The hypothesis decline in the market value of 5% for stocks with quotation would cut the unrealized profits on trading securities portfolio amounted to Rp290,075,751 (2013: Rp260,018,219). b. The hypothesis decline in the market value of 5% for units of mutual funds would cut the unrealized gain on trading securities portfolio amounted to Rp4,152,584,463 (2013: Rp2,451,937,725).
21. Going Concern of the Company and Management Plan The consolidated financial statements have been prepared assuming that the Company will continue its operation as going concern. On December 31, 2014, the Company had the following results of operations: a. Revenue earned from business activities as an investment manager and interest income from investment in trading portfolio amounted to Rp1,480,022,328. b. The Company recorded operating expenses amounted to Rp10,731,993,049. So that, the Company suffered operating loss amounted to Rp9,251,970,721. c. The Company recorded profit before tax amounted to Rp207,349,114,578. The Company also recorded share in the profit of associates amounted to Rp207,614,342,632. d. The Company recorded negative cash flow from operating activities amounted to Rp33,842,719,179. As a result of these, the Company recorded deficits amounting to Rp170,312,833,200, as of December 31, 2014 To respond to the abovementioned conditions, the management of the Company has prepared several action plans to continue its business activity as Investment Manager and to improve performance by doing the following actions: a. Recruiting of new professionals in conducting Investment Manager activities in accordance with the development of the fund management of investment manager; Draft/9-Apr-15
30
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) b. c. d.
Adding funds under management of mutual fund units Lippo Dana Prima, which has been launched and will continue to launch products such as other mutual fund units, portfolio management and other investment product; Monitor and review portfolio instruments and other investments; Monitor expenditures in every aspect.
In accordance to the plan, the Company submitted the approval for its public offering on February 2, 2015, Mutual Funds Terproteksi Lippo Terproteksi II and Mutual Funds Lippo Equity Plus to the Financial Services Authority (OJK). Up to the reporting date of these financial statements, the registration process is still on going. Management of the Company believes that the abovementioned plan and actions will be implemented effectively. The ability of the Company to continue as going concern still depend on the satisfactory level of operation.
22. Capital Management The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns to stockholders and benefits for other stockholders, and to maintain an optimal capital structure. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to stockholder, return capital to stockholder or issue new shares to reduce debt. In relation to capital and to strengthen the financial condition and operational ability of the Securities Companies, the Government issued two (2) decrees relating to the minimum paid-in capital and Net Adjusted Working Capital through the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.010/2003 regarding the stock ownership and capital of securities companies and the Bapapem-LK regulation No. V.D.5 regarding the Maintenance and Reporting of Net Adjusted Working Capital. Based on these regulations, the securities companies engaged as investment manager shall maintain a paid-in capital at a minimum of Rp5,000,000,000 and Net Adjusted Working Capital at minimum of Rp200,000,000 plus 0.1% of total of fund managed by the company based on Kep-566/BL/2011. The Company’s Net Adjusted Working Capital as of December 30, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Rp Total Current Assets Less: Total Liabilities Total Ranking Liablilities Net Working Capital Add: Sub-Ordinate Payable Net Adjusted Working Capital Less: Adjustment of Market Risk Total Net Adjusted Working Capital
2013 Rp
126,955,114,107
91,413,766,610
(4,374,543,948) (39,076,813,093) 83,503,757,066 -83,503,757,066
(3,506,600,592) (35,709,757,801) 52,197,408,217 -52,197,408,217
(16,064,593,228) 67,439,163,838
(11,263,140,916) 40,934,267,301
The balance of Net Adjusted Working Capital as of December 31, 2014 has met the Bapepam-LK’s minimum requirement for securities companies engaged as investment manager. Increasing of amount Net Adjusted Working Capital in 2014 due to addition on Mutual Fund Terproteksi Lippo Terproteksi I and Self Registration Bond II Astra Sedaya Finance Phase II Year 2013 series C in the year 2014.
Draft/9-Apr-15
31
Sign:
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
PT LIPPO SECURITIES Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed In Full Rupiah) 23. New Accounting Standard not Yet Effective for 2014 In December 2013, the DSAK - IAI issued a number of new and revised statement of financial accounting standards (PSAK) that will become effective for the annual period beginning of January, 2015. Early adoption of these standards is not permitted. The PSAKs are: - PSAK No. 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” - PSAK No. 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - PSAK No. 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” - PSAK No. 24 (revised 2013) “Employee benefits” - PSAK No. 65 “Consolidated financial statements” - PSAK No. 66 “Joint arrangements” - PSAK No. 67 “Disclosure of interests in other entities” - PSAK No.68 “Fair value measurement” In addition, at the year 2014, DSAK-IAI issued several number of accounting standards that will become effective January 1, 2015 without the early adoption. The new standards are: - PSAK No. 46 (revised 2014) “Income Taxes” - PSAK No. 48 (revised 2014) “Impairement of Assets” - PSAK No. 50 (revised 2014) “Financial Instruments : Presentation - PSAK No. 55 (revised 2014) “Financial Instruments : Recognition and Measurement” - PSAK No. 60 (revised 2014) “Financial Instruments : Disclosure” - ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives” As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of the new and revised ISAKs and PSAKs.
24. Responsibility and Issuance the Consolidated Financial Statements The Company's management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statements have been authorized for issuance by the Directors and Board of Commissioners on March 27, 2015. Sign in
……..
Draft/9-Apr-15
Sign in
Director ………………….. (Director)
Accounting Manager (Accounting Manager)
32
Sign: