Daftar Isi Table of Contents
2
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
58 Teknologi Sistem Informasi
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
59 Sumber Daya Manusia
4
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
61 Rencana Strategis
6
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
62 Peristiwa Penting
8
Visi dan Misi Vision and Mission
64 Tanggung Jawab Laporan Tahunan
9
Tinjauan Keuangan Financial Review
65 Profil Dewan Komisaris
Information Systems Technology
Human Resources
Strategic Plan
Significant Events
Responsibility of the Annual Report
Profile of Board of Commissioners
Kelola Perusahaan 15 Tata Good Corporate Governance
66 Profil Direksi
& Layanan 31 Produk Product & Services
68 Kepala Divisi
Jawab Sosial 32 Tanggung Social Responsibilities
69 Struktur Organisasi
Risiko 35 Manajemen Risk Management
70 Tim Manajemen
Profile of Board of Directors
Division Heads
Organization Structure
Management Team
71 Jaringan Unit Kerja Network Unit
Sekilas Bank Jasa Jakarta Bank Jasa Jakarta at a Glance
Keberadaan Bank Jasa Jakarta di industri perbankan Indonesia selama lebih dari 32 tahun, telah menunjukkan konsistensi Bank Jasa Jakarta dalam turut serta menggerakkan roda perekonomian Indonesia dengan memberikan layanan perbankan dan jasa keuangan lainnya serta berfokus pada segmen bisnis ritel.
The existence of Bank Jasa Jakarta in the Indonesian banking industry for more than 32 years, has shown consistency Bank Jasa Jakarta to participate in moving the Indonesian economy by providing banking services and other financial services and focuses on the retail business segment.
Sepanjang sejarahnya, Bank Jasa Jakarta telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai Bank yang sehat dan solid, serta secara konsisten menerapkan kebijakan hati-hati yang diarahkan pada upaya mempertahankan kualitas kredit, menjaga permodalan yang kuat dan mengelola posisi likuiditas yang sehat. Dengan posisi keuangan yang baik, Bank Jasa Jakarta mampu memberikan dukungan bagi para nasabahnya, sekaligus menangkap berbagai peluang usaha untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan.
Throughout its history, Bank Jasa Jakarta has succeeded in maintaining its position as a sound and solid Bank, consistently applying prudential principles directed towards maintaining credit quality, maintaining strong capital and managing sound liquidity positions. With a good financial position, the Bank Jasa Jakarta is able to provide support for its customers, and capture business opportunities to support sustainable growth.
Atas pencapaian kinerja keuangan yang baik selama ini, beberapa lembaga independen di tahun 2016 telah menganugerahkan beberapa award ke Bank Jasa Jakarta, yaitu: 1. Titanium Trophy Infobank Awards 2016 dari Majalah InfoBank sebagai Bank Berkinerja “Sangat Bagus” selama 19 tahun berturut-turut. 2. Indonesia Banking Award 2016 dari Tempo Media Group dan Indonesia Banking School sebagai “The Most Reliable Bank”, “The Most Efficient Bank” dan “The Best Bank in Productivity”. 3. Anugerah Banking Award 2016 dari Economic Review dan Perbanas Institute sebagai Peringkat I BUKU-1, Bidang Finance, Bidang Risk Management, Bidang Legal, Bidang Human Capital, Bidang IT dan Bidang Corporate Communication, serta Peringkat II Bidang GCG dan Bidang CSR. 4. Bisnis Indonesia Banking Award 2016 dari Harian Bisnis Indonesia sebagai “Most Efficient Bank”. 5. Indonesia Best Banking Award 2016 dari Warta Ekonomi sebagai “The Winner of Best Banking Brand 2016 for Consumer Choice, Best Reputation, Best Digital, Most Reliable, Most Efficient and Best Performance Title”.
Upon achievement of good financial performance so far, in 2016 several independent institutions have awarded Bank Jasa Jakarta, namely: 1. Titanium Trophy Infobank Awards 2016 from InfoBank Magazine as a "Very Good" Performing Bank for 19 consecutive years. 2. Indonesia Banking Award 2016 from Tempo Media Group and Indonesia Banking School as "The Most Reliable Bank", "The Most Efficient Bank" and "The Best Bank in Productivity". 3. Anugerah Banking Award 2016 from Economic Review and Perbanas Institute as Rank I-1, Finance Sector, Risk Management Field, Legal Section, Human Capital Field, IT Field and Corporate Communication Field, and Rank II of GCG Field and CSR Sector. 4. Bisnis Indonesia Banking Award 2016 from Bisnis Indonesia Daily as "Most Efficient Bank". 5. Indonesia Best Banking Award 2016 from Warta Ekonomi as "The Winner of Best Banking Brand 2016 for Consumer Choice, Best Reputation, Best Digital, Most Reliable, Most Efficient and Best Performance Title".
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah, Bank Jasa Jakarta memiliki jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor Cabang Pembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kota besar Indonesia.
In order to provide services to customers, Bank Jasa Jakarta has a network of offices consisting of 1 Head Office, 11 Sub-Branch Offices and 3 Cash Offices and provision of ATM networks incorporated in the Prima network scattered throughout major cities of Indonesia.
Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, telah dilakukan proses penyempurnaan yang berkelanjutan, termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan teknologi sistem informasi untuk memastikan Bank Jasa Jakarta dapat menyediakan layanan yang terbaik kepada nasabah.
Facing the level of competition and future challenges, continuous improvement process will always be done, including but not limited to the development of information system technology to ensure Bank Jasa Jakarta in providing the best service to customers.
INDONESIA BANKING AWARD 2016 (TEMPO MEDIA GROUP & IBS) w The Most Reliable Bank w The Most Efficient Bank w The Best Bank in Productivity
2
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
jutaan Rupiah/ million Rupiah
KETERANGAN
2016
2015
2014
2013
2012
Total Aset
5,413,797
5,346,502
5,098,278
4,710,624
4,384,849
Total Assets
Kredit - Gross
3,578,797
3,776,890
3,689,916
3,484,462
3,199,916
Loan - Gross
Kredit - Netto
3,554,267
3,767,294
3,688,125
3,480,146
3,194,822
Loan - Net
NERACA
DESCRIPTION BALANCE SHEET
CKPN
Allowance for Impairment Losses
24,530
9,596
1,791
4,316
5,094
4,169,366
4,224,328
4,127,299
3,884,661
3,565,153
Giro
401,526
430,255
494,260
427,192
385,029
Demand Deposits
Tabungan
366,681
339,692
327,130
309,090
304,524
Saving Deposits
3,401,159
3,454,381
3,305,909
3,148,379
2,875,600
1,172,942
1,062,197
836,730
757,077
750,966
Simpanan
Deposito Berjangka Ekuitas PERHITUNGAN LABA RUGI
Deposits :
Time Deposits Equity INCOME STATEMENT
Pendapatan Bunga
515,335
502,924
457,337
385,053
366,813
Interest Income
Beban Bunga
265,980
296,226
285,416
221,407
195,351
Interest Expenses
Laba Sebelum Pajak
150,635
120,780
97,804
111,773
110,092
Income Before Tax
Laba Bersih
112,795
90,100
73,086
83,276
82,476
RASIO KEUANGAN UTAMA CAR dengan memperhitungkan risiko kredit,
Net Income FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTS
32.32%
28.15%
23.37%
22.84%
20.58%
operasional dan risiko pasar
CAR with credit, operational and market risk charge
NPL - Gross
0.51%
0.30%
0.13%
0.10%
0.36%
NPL - Gross
NPL - Netto
0.00%
0.06%
0.09%
0.02%
0.26%
NPL - Netto
Return on Assets (ROA)
2.74%
2.36%
2.04%
2.46%
2.57%
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
10.43%
10.63%
9.82%
12.26%
13.14%
Return on Equity (ROE)
Net Interest Margin
Net Interest Margin
4.53%
4.02%
3.59%
3.59%
3.97%
Biaya Operasional/ Pendapatan Operasional
71.96%
77.11%
79.41%
73.41%
72.96%
Operating Expanses/ Operating Revenues
Loan to Deposit Ratio (LDR)
85.84%
89.41%
89.40%
89.70%
89.76%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
6.57%
7.55%
8.05%
8.05%
8.05%
Giro Wajib Minimum
Reserve Requirements
Catatan/ Note : Posisi 31 Desember 2014 disajikan kembali setelah penyesuaian transisi PSAK no.24 (Revisi 2013). Period of 31 December 2014 was restated after the transition adjustment of PSAK no.24 (Revised 2013).
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS Keterangan/ Description
Jumlah Saham/ Total Shares
%
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
510.566 209.434
70,91 % 29,09 %
JUMLAH/ TOTAL
720.000
100,00 %
Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha. Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
3
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
“Melalui implementasi tata kelola yang efektif dan sehat, Bank Jasa Jakarta secara konsisten menghasilkan laba yang baik sebagaimana tercermin dari kenaikan laba bersih tahun 2016 yang mencapai Rp 112,79 miliar atau meningkat 25,18% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015.” “Through the implementation of effective and healthy governance, Bank Jasa Jakarta consistently generates a good profit as reflected in the increase in net profit in 2016 reaching Rp 112,79 billion or an increase of 25,18% compared to the achievement in 2015”
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner
4
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Ditengah kondisi ekonomi global yang masih menunjukkan ketidakpastian dan kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan, melalui pelaksanaan kebijakan yang berhati-hati, sepanjang tahun 2016 Bank Jasa Jakarta mampu menjaga pertumbuhan yang sehat, yang tercermin dari peningkatan profitabilitas yang didorong oleh perbaikan efisiensi operasional, tingkat permodalan yang memadai dan risiko kredit bermasalah yang masih terjaga dengan baik di tengah perlambatan pertumbuhan kredit.
In the midst of global economic conditions that still show uncertainty and macroeconomic conditions are full of challenges, through the implementation of prudent policies, throughout 2016 Bank Jasa Jakarta is able to maintain healthy growth, which is reflected in increased profitability driven by improvements in operational efficiency, the level of capital Adequate and bad credit risks that are well preserved amid a slowdown in loan growth.
Melalui implementasi tata kelola yang efektif dan sehat, Bank Jasa Jakarta secara konsisten menghasilkan laba yang baik sebagaimana tercermin dari kenaikan laba bersih tahun 2016 yang mencapai Rp 112,79 miliar atau meningkat 25,18% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2015. Selain daripada itu, Bank Jasa Jakarta juga mampu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) tetap tinggi yang mencapai 32,32% di akhir tahun 2016.
Through the implementation of effective and healthy governance, Bank Jasa Jakarta consistently generates a quality profit as reflected in the increase in net profit in 2016 reaching Rp 112,79 billion or an increase of 25,18% compared to the achievement in 2015. In addition, Jakarta's service is also able to keep its capital adequacy ratio (CAR) up 32,32% at the end of 2016.
Dalam menjalankan fungsi intermediasi, Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada kebijakan yang ‘prudent’ dengan menyalurkan kredit yang selektif dengan mempertimbangkan sektor usaha dan kualitas debitur dalam upaya menjaga kualitas kredit. Meskipun pertumbuhan kredit di tahun 2016 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2015, namun rasio kredit bermasalah bruto (NPL gross) terjaga di 0,51%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan rasio NPL industri perbankan pada periode yang sama sebesar 2,9%. Hal ini juga tidak terlepas dari langkah proaktif manajemen dalam melakukan pengelolaan risiko untuk mencapai pertumbuhan usaha.
In implementing the intermediation function, Bank Jasa Jakarta is always guided by 'prudent' policies by channeling selective loans by taking into account the business sector and the quality of debtors in an effort to maintain credit quality. Although credit growth in 2016 was slightly down compared to 2015, the gross non-performing loan ratio (NPL Gross) maintained at 0,51%, much lower than the industry's NPL ratio of 2,9%. This is also inseparable from proactive management steps in managing risks to achieve business growth.
Dewan Komisaris senantiasa melakukan dialog dan memberikan masukan dan nasihat kepada Direksi terkait aspek strategis dan dalam
The Board of Commissioners continuously conducts a dialogue and provides input and advice to the Board of Directors regarding strategic
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah dibantu oleh komite-komite yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Selama tahun 2016, seluruh Komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam mendukung tugas pengawasan Dewan Komisaris termasuk melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris menyangkut hal-hal penting yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan secara proaktif dan efektif.
aspects and in carrying out the oversight function, the Board of Commissioners has been assisted by under committee and responsible to the Board of Commissioners consisting of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration And Nomination Committee. During the year 2016, the Committee has performed its duties and responsibilities well in support of the supervisory duties of the Board of Commissioners including reporting and providing recommendations to the Board of Commissioners concerning important matters which need to get the attention and consideration of the Board of Commissioners in performing the proactive and effective supervisory functions.
Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), Dewan Komisaris menilai bahwa komitmen GCG dan kualitas penerapan GCG di Bank Jasa Jakarta telah berjalan dengan baik dan terus meningkat. Hal ini tercermin dalam tingkat kesehatan Bank, pertumbuhan Bank yang sehat dan meningkatnya kinerja Bank. Secara berkala (per semester), Bank Jasa Jakarta telah melakukan penilaian sendiri (self assessment) sebagaimana diatur dalam SEBI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Untuk posisi 31 Desember 2016, self assessment masing-masing aspek, antara lain Governance Structure, Governance Process dan Governance Outcome, peringkat GCG berada pada Komposit 2 yang berarti manajemen Bank Jasa Jakarta telah melaksanakan penerapan GCG dengan baik, sebagaimana tercermin dari pemenuhan yang memadai dari prinsipprinsip GCG.
In the implementation of Good Corporate Governance (GCG), the Board of Commissioners considers that GCG commitment and quality of GCG implementation in Bank Jasa Jakarta has been running well and increasing. This is reflected in Bank soundness, healthy Bank growth and improved Bank performance. Periodically, Bank Jasa Jakarta has conducted its self assessment as regulated in SEBI. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. For the position of 31 December 2016, self assessment of each aspect, such as Governance Structure, Governance Process and Governance Outcome, GCG rank is in Composite 2, which means that the management of Bank Jasa Jakarta has implemented GCG implementation well, as reflected by adequate fulfillment of GCG principles.
Pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016. Kualitas kredit secara umum tetap memerlukan perhatian yang seksama, sebagaimana tercermin dari kecenderungan peningkatan rasio NPL di industri perbankan. Meskipun rasio NPL gross Bank Jasa Jakarta jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan, Bank Jasa Jakarta akan terus secara aktif melakukan pengukuran dan pemantauan kualitas kredit portofolionya. Kedepan, dalam menjalankan strategi bisnis, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam mengantisipasi semua dinamika risiko serta potensi bisnis untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Economic growth in 2017 is expected to be better than in 2016. Credit quality in general still requires careful attention, as reflected by the trend of increasing NPL ratio in the banking industry. Although the NPL gross ratio of Bank Jasa Jakarta is much lower than the average of the banking industry, Bank Jasa Jakarta will continue to actively measure and monitor the quality of its portfolio credit. In the future, in running the business strategy, Bank Jasa Jakarta will always prioritize prudential principles and strengthen synergies with all stakeholders, in anticipation of all risk dynamics and businesspotential to achieve the target set.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang tulus atas dukungan dan kepercayaan dari nasabah, pemegang saham, segenap karyawan yang berdedikasi, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang telah mendukung perkembangan Bank Jasa Jakarta selama ini. Kami percaya dengan segala potensi yang dimiliki dan kerjasama yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan, Bank Jasa Jakarta akan terus tumbuh dan berkembang untuk meraih pencapaian yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our sincere gratitude for the support and trust of our customers, shareholders, dedicated employees, Bank Indonesia (BI) and the Financial Services Authority (OJK), which has supported Bank JasaJakarta .We believe with all its potential and collaboration with all stakeholders, the Bank Jasa Jakarta will continue to grow and develop to achieve better outcomes in the years to come.
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris/ President Commissioner ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
5
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
“Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan dasar pertumbuhan laba dan pencapaian pertumbuhan aset yang baik, dengan tetap menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang kokoh. Kinerja Bank Jasa Jakarta sepanjang tahun 2016 memperlihatkan ketahanan bisnis yang berkesinambungan yang dicapai melalui disiplin penerapan prinsip kehati-hatian.” “Bank Jasa Jakarta succeeded in maintaining a strong base of profit growth and achievement of asset growth, while maintaining a strong capital and liquidity position. The performance of Bank Jasa Jakarta throughout 2016 demonstrates the sustainable business endurance achieved through the discipline of prudential principles.”
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
6
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholder,
Sepanjang tahun 2016, perekonomian domestik belum sepenuhnya pulih yang diikuti persepsi risiko kredit, telah membatasi pertumbuhan industri perbankan. Ditengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan dasar pertumbuhan laba dan pencapaian pertumbuhan aset yang baik, dengan tetap menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang kokoh. Kinerja Bank Jasa Jakarta sepanjang tahun 2016 memperlihatkan ketahanan bisnis yang berkesinambungan yang dicapai melalui disiplin penerapan prinsip kehati-hatian.
Throughout 2016, the domestic economic has not fully recovered followed by the perception of credit risk, has limited the growth of the banking industry. Amidst such challenging conditions, Bank Jasa Jakarta succeeded in maintaining a strong base of profit growth and achievement of asset growth, while maintaining a strong capital and liquidity position. The performance of Bank Jasa Jakarta throughout 2016 demonstrates the sustainable business endurance achieved through the discipline of prudential principles.
Penerapan manajemen risiko yang penuh kehati-hatian selama ini, turut menjaga kualitas kredit (NPL Gross) tetap berada pada kisaran 0,5% dan NPL Net sebesar 0% sejalan dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang lebih dari cukup. Meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2016 sedikit menurun dibandingkan tahun 2015, namun fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta tetap terjaga dengan baik tercermin dari rasio LDR yang mencapai 85,84%.
The prudent implementation of prudent risk management, while maintaining credit quality (NPL Gross) remained in the range of 0,5% and NPL Net by 0% in line with the establishment of more than sufficient decline in CKPN. Although the growth of Third Party Funds (DPK) in 2016 slightly declined compared to 2015, the Bank Indonesia's intermediary function remains well maintained, reflected in the LDR ratio of 85,84%.
Selain itu, di tengah situasi kompetitif di industri perbankan sepanjang tahun 2016, Bank Jasa Jakarta berhasil meningkatkan margin bunga bersih (NIM) menjadi 4,53% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,02% dan meningkatkan efisiensi operasional yang ditunjukkan oleh rasio Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BO/PO) sebesar 71,96%, membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 77,11%.
In addition, amid the competitive situation in the banking industry throughout 2016, Bank Jasa Jakarta succeeded in increasing its net interest margin (NIM) to 4,53% compared to 4,02% in the previous year and improving the operational efficiency shown by Operational Cost compared to Operating Income (BO/PO) of 71,96%, improved compared to the previous year which amounted to 77,11%.
Dari sisi permodalan, total ekuitas mencapai Rp 1,17 triliun dengan modal inti mencapai Rp 1,14 triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai Bank dengan kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II. Sementara itu, rasio kecukupan modal dengan
In terms of capital, total equity reached Rp 1,17 trillion with core capital reaching Rp 1,14 trillion and placed Bank Jasa Jakarta as a Bank under the category of Commercial Bank of Business Activities (BUKU) II. Meanwhile, the capital adequacy ratio taking into account credit,
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional (CAR) tercatat sebesar 32,32% di akhir tahun 2016, meningkat dibandingkan dengan 28,15% pada akhir tahun sebelumnya.
market and operational risk (CAR) was 32,32% at the end of 2016, an increase compared to 28,15% at the end of the previous year.
Dari sisi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), Bank Jasa Jakarta akan terus berpegang pada standar tata kelola yang baik dan meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik adalah faktor penting dalam upaya membangun dan memelihara kepercayaan dan kredibilitas. Bank Jasa Jakarta juga meyakini bahwa dengan penerapan GCG yang baik akan memungkinkan kinerja Bank Jasa Jakarta terus meningkat secara berkelanjutan untuk jangka panjang dan dengan upaya internalisasi standar kualitas terbaik yang terkait dengan GCG, akan mendorong kinerja positif Bank Jasa Jakarta. Dalam hal manajemen risiko, Bank Jasa Jakarta akan terus menerapkan kerangka manajemen risiko yang baik. Dalam pelaksanaannya, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola segala jenis risiko sebagai wujud komitmen Bank Jasa Jakarta dalam menjalankan GCG.
In terms of Good Corporate Governance (GCG) implementation, Bank Jasa Jakarta will continue to adhere to good governance standards and believe that GoodCorporate Governance is an important factor in building and maintaining trust and credibility. Bank Jasa Jakarta also believes that with the implementation of good GCG will enable the performance of Bank Jasa Jakarta to continue to increase sustainably for the long term and with efforts to internalize the best quality standards associated with GCG, will boost the positive performance of Bank Jasa Jakarta. In terms of risk management, Bank Jasa Jakarta will continue to implement a sound risk management framework. In its implementation, Bank Jasa Jakarta will always prioritize the prudent principles in managing all types of risks as a commitment of Bank Jasa Jakarta in running GCG.
Dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Jasa Jakarta memaknai program CSR merupakan tanggung jawab sosial kepada stakeholder dan dengan kondisi perlambatan ekonomi ditahun 2016, tidak mengurangi komitmen Bank Jasa Jakarta untuk tetap melaksanakan program CSR yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan Bank Jasa Jakarta selama ini. CSR rutin yang diselenggarakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi pemberian bantuan beras, bantuan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin, sumbangan dana untuk pembangunan rumah ibadah dan lain-lain.
In the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Jasa Jakarta meaning CSR program is a social responsibility to stakeholders and with the condition of economic slowdown in 2016, does not reduce the commitment of Bank Jasa Jakarta to continue to implement CSR program that has become an integral part of the activities of Bank Jasa Jakarta for this. Regular CSR conducted by Bank Jasa Jakarta covers the provision of rice assistance, medical check-up and free medical treatment, regular blood donation, donations for the construction of houses of worship and others..
Menghadapi tahun 2017, dimana prospek perekonomian Indonesia diperkirakan akan lebih baik yang ditopang oleh kebijakan ekonomi Pemerintah yang prudent, dampak keberlanjutan program tax amnesty, dan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, Bank Jasa Jakarta akan melangkah secara hati-hati dengan mengedepankan faktor likuiditas, permodalan dan senantiasa fokus mempertahankan kualitas kredit. Bank Jasa Jakarta akan senantiasa mencermati perkembangan ekonomi makro dan masing-masing sektor industri, baik untuk memanfaatkan berbagai peluang maupun dalam melaksanakan mitigasi risiko di tahun 2017.
Facing 2017, where Indonesia's economic outlook is predicted to be better underpinned by prudent government economic policies, the impact of sustainability of the tax amnesty program and ongoing infrastructure development, Bank Jasa Jakarta will move cautiously by prioritizing the factors of liquidity, capital and always focus on maintaining credit quality. Bank Jasa Jakarta will keep an eye on macroeconomic developments and individual industry sectors, both to take advantage of various opportunities and to implement risk mitigation by 2017.
Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada segenap pihak yang telah berkontribusi kepada keberhasilan dan kinerja positif Bank Jasa Jakarta sepanjang tahun 2016. Meskipun kondisi ekonomi nasional pada tahun mendatang diperkirakan masih banyak tantangan, namun kami tetap optimis bahwa dengan struktur permodalan yang kuat, kepemimpinan dan penerapan strategi yang baik serta sinergi yang harmonis bersama para pemangku kepentingan, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa dapat mempertahankan pertumbuhan secara berkelanjutan.
On behalf of the Board of Directors, we would like to extend our gratitude to all parties who have contributed to the success and positive performance of Bank Jasa Jakarta throughout the year 2016. Although the national economic condition in the coming year is expected to be many challenges, we are optimistic that with the capital structure Strong leadership, leadership and application of good strategies and harmonious synergies with stakeholders, Bank Jasa Jakarta will continue to maintain sustainable growth.
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
7
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vision
Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya To become a reliable and trustworthy retail Bank
w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentingan pengusaha/ masyarakat
Misi Mission
w Meningkatkan stakeholder value w Performing a sound banking business based on prudential principle w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/ community w Increasing stakeholder value
8
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Tinjauan Keuangan Financial Review
Pada tahun 2016, Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,0%, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,9%. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan, pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan kinerja ekonomi negaranegara G20 lainnya. Dari sisi perbankan, secara keseluruhan kondisi perbankan nasional tetap solid didukung oleh pengawasan dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Regulator secara proaktif mengarahkan industri perbankan pada model bisnis yang sehat dan berkelanjutan dengan menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung dan berimbang dalam beberapa tahun terakhir.
In 2016, Indonesia recorded a GDP growth of 5,0%, compared to the previous year which was 4,9%. Amid the prolonged global economic uncertainty, the growth is better than the economic performance of other G20 nations. From the banking side, the overall condition of the national banking remains solid supported by the supervision and regulation of the Financial Services Authority and Bank Indonesia. The regulator is proactively directing the banking industry on a sound and sustainable business model by applying supportive and balanced policies in recent years.
Sepanjang tahun 2016, kondisi keuangan sektor perbankan Indonesia semakin membaik yang ditandai dengan keberhasilan industri perbankan membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 1,9% di tahun 2016. Tingkat permodalan sektor perbankan berada pada level yang sangat memadai dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 22,9%. Posisi kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) ditutup pada tingkat 90,7% di akhir tahun 2016, dibandingkan 92,1% di akhir tahun 2015. Regulator terus mengelola likuiditas sektor perbankan melalui penyesuaian tingkat suku bunga acuan dan tingkat giro wajib minimum. Perbankan nasional mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,9% dan peningkatan dana pihak ketiga sebesar 9,6% pada tahun 2016.
Throughout the year 2016, the financial condition of Indonesia's banking sector improved marked by the success of the banking industry posted a 1,9% net profit growth in 2016. The banking sector's capital level is at a very reasonable level with Capital Adequacy Ratio (CAR) of 22,9%. Loan to Deposit Ratio (LDR) position closed at 90,7% at the end of 2016, compared to 92,1% at the end of 2015. Regulators continue to manage the liquidity of the banking sector through adjustment of interest rates and rates Statutory reserve requirement. National banks posted credit growth of 7,9% and third party funds increased by 9,6% in 2016.
Ditengah berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi di tahun 2016, Bank Jasa Jakarta berhasil membukukan kinerja yang solid ditandai dengan terjaganya rasio kredit bermasalah, peningkatan profitabilitas serta posisi likuiditas dan permodalan yang kokoh. Meskipun secara umum terjadi peningkatan kredit bermasalah di sektor perbankan Indonesia, namun rasio NPL gross Bank Jasa Jakarta tetap terjaga di kisaran 0,5% dan pencapaian ini jauh berada di bawah rata-rata rasio NPL industrI perbankan Indonesia yang sebesar 2,9%. Dalam tahun 2016, Bank Jasa Jakarta juga telah menambah cadangan atas kredit bermasalah sebesar Rp 15,57 miliar sehingga secara total menjadi Rp 24,53 miliar dan rasio cadangan terhadap total kredit bermasalah Bank mencapai 133,28%.
Amid the various opportunities and challenges faced in 2016, Bank Jasa Jakarta managed to record solid performance marked by the maintained ratio of nonperforming loans, increased profitability and strong liquidity and capital position. Despite the general increase in non-performing loans in the Indonesian banking sector, the NPL gross Bank Jasa Jakarta ratio remained steady at 0,5% and this achievement was well below the average of the banking industry's NPL ratio of 2,9,%. In 2016, Bank Jasa Jakarta has also increased its reserves of non-performing loans by Rp 15,57 billion to Rp 24,53 billion and its reserves ratio to 133,28%.
Pendapatan Bunga Bersih Ditopang oleh tingkat suku bunga dana yang rendah, kualitas portofolio kredit, serta pertumbuhan aset produktif, pendapatan bunga bersih Bank Jasa Jakarta meningkat 20,64% menjadi Rp 249,36 miliar pada tahun 2016 dari Rp 206,70 miliar di tahun 2015. Marjin bunga bersih berada pada level 4,53% dibandingkan 4,02% di tahun sebelumnya. Laba Bersih Bank Jasa Jakarta tumbuh 25,19% menjadi Rp 112,80 miliar pada 2016. Bank Jasa Jakarta mencatat tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) masing-masing sebesar 2,74% dan 10,43%, tetap pada kisaran yang solid seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Net interest income Supported by low interest rates, quality of loan portfolio and growth in earning assets, net interest income of Bank Jasa Jakarta increased 20,64% to Rp 249,36 billion in 2016 from Rp 206,70 billion in 2015. Interest margin Net was at 4,53% level compared to 4,02% in the previous year. Bank Jasa Jakarta's Net Profit grew 25,19% to Rp 112,80 billion in 2016. Bank Jasa Jakarta recorded Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) amounted to 2,74% and 10,43%, remained at a solid range as in previous years.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
9
Grafik Pendapatan dan Beban Bunga/ Interest Income and Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 515.335 502.924
296.226
265.980 206.698
249.355
Pendapatan bunga Interest Income Beban Bunga Interest Expenses Pendapatan Bunga - Bersih Interest Income - Net
2015
10
2016
Pendapatan Operasional Pendapatan operasional selain bunga tumbuh 17,67% menjadi Rp 15,50 miliar pada akhir tahun 2016 sejalan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan selain bunga, baik dari provisi dan komisi (fee-based income) transaksi perbankan.
Operating Income Operating income in addition to interest grew 17,67% to Rp 15,50 billion at the end of 2016 in line with efforts to increase non-interest income from both fee-based income and banking transaction.
Beban Operasional Beban operasional selain bunga selama tahun 2016 mencapai Rp 100,60 miliar atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 88,58 miliar, sejalan dengan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Kredit sebesar Rp 22,56 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,57 miliar. Guna menopang profitabilitas, Bank Jasa Jakarta melakukan berbagai program efisiensi operasional namun dengan tetap menjaga komitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang optimal dan program efisiensi ini berdampak pada rasio Beban Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yang mencapai 71,96%.
Operational Expenses Operating expenses other than interest during 2016 reached Rp 100,60 billion, an increase compared to Rp 88,58 billion in 2015, in line with the establishment of a Decline of Value Reduction (CKPN) of Credit of Rp 22,56 billion from the previous year of Rp 11,57 billion. To support profitability, Bank Jasa Jakarta undertakes various operational efficiency programs while maintaining its commitment to provide optimal service and efficiency programs has an impact on Operating Expenses ratio compared to Operating Income of 71,96%.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacu kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1 Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalam portofolio kredit. Bank Jasa Jakarta membentuk tambahan beban CKPN atas kredit sebesar Rp 15,57 miliar sehingga secara total menjadi Rp 24,53 miliar pada akhir tahun 2016. Rasio cadangan terhadap total kredit bermasalah Bank mencapai 133,28% pada akhir tahun 2016 dan hal ini mengakibatkan NPL netto Bank Jasa Jakarta menjadi 0%. Sementara itu, sejalan dengan peningkatan kredit bermasalah di sektor perbankan Indonesia, rasio NPL gross Bank Jasa Jakarta sedikit meningkat dari 0,30% pada tahun 2015 menjadi 0,51% pada tahun 2016 dan pencapaian NPL gross ini tetap berada di bawah rata-rata rasio NPL industri perbankan Indonesia.
Reserves for Impairment Losses (CKPN) Forming of Impairment Losses (CKPN) refers to the application of PSAK 50 and 55 regulation which is effective from 1 January 2010, assessed individually or collectively in the loan portfolio. Bank Jasa Jakarta established additional CKPN expenses on loans amounting to Rp 15,57 billion, totaling to Rp 24,53 billion by the end of 2016. The reserve ratio to total non performing loans reached 133,28% by the end of 2016 and this resulted in NPL-net Bank Jasa Jakarta to 0%. Meanwhile, in line with the increase in non-performing loans in the Indonesian banking sector, NPL gross ratio of Bank Jasa Jakarta increased slightly from 0,30% in 2015 to 0,51% in 2016 and the achievement of NPL gross remains below the average The NPL ratio of the Indonesian banking industry.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya/ Other Operating Income and Other Operating Expenses Graphic (jutaan Rupiah/ million Rupiah) 116.096 100.595 101.758 88.583
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
15.503 13.175
Beban Operasional Lainnya - Bersih Other Operating Expenses - Net 2015
2016
Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak tahun 2016 mencapai Rp 150,64 miliar atau meningkat 24,72% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 120,78 miliar. Peningkatan laba ini sejalan dengan semakin meningkatnya margin suku bunga sebagaimana tercermin dari peningkatan NIM sebagai akibat dari penerapan manajemen suku bunga yang efektif.
Profit Before Tax Profit before tax of 2016 reached Rp 150,64 billion, an increase of 24,72% from the previous year of Rp 120,78 billion. This increase in profit is in line with the increasing interest margin as reflected in the increase in NIM as a result of the effective implementation of interest rate management.
POSISI KEUANGAN Total Aktiva Pada 31 Desember 2016, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 5,41 triliun atau sedikit meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 5,35 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut terkait dengan pertumbuhan ekuitas.
FINANCIAL POSITION Total assets As of 31 December 2016, total assets of Bank Jasa Jakarta reached Rp 5,41 trillion or slightly increased from the previous year period of Rp 5,35 trillion. The total asset growth is related to equity growth.
Kredit Bank Jasa Jakarta senantiasa berpedoman pada kebijakan yang ‘prudent’ dengan menyalurkan kredit yang selektif dengan mempertimbangkan sektor usaha dan kualitas debitur dalam upaya menjaga kualitas kredit. Sejalan dengan kondisi makro ekonomi selama tahun 2016, penyaluran kredit Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 3,58 triliun atau sedikit menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp 3,78 triliun. Komposisi penyaluran kredit sesuai jenis penggunaan, masing-masing adalah Modal Kerja sebesar 24,29%, investasi sebesar 47,08% dan konsumsi sebesar 28,63%.
Loan Bank Jasa Jakarta is always guided by prudent policies by channeling selective loans by taking into account the business sector and the quality of debtors in an effort to maintain credit quality. In line with macroeconomic conditions during 2016, Bank Jasa Jakarta's loan portfolio reached Rp 3,58 trillion, slightly down from the previous period of Rp 3,78 trillion. The composition of loan disbursement in accordance with the type of use, each working capital of 24,29%, investment of 47,08% and consumption of 28,63%.
Berdasarkan sektor ekonomi, portofolio kredit kepada sektor rumah tangga memberikan kontribusi sebesar 28,63% dari total kredit. Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuan penggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM dan lain-lain. Sementara itu, untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusi sebesar 25,85% terhadap total kredit dan sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 10,54% dari total kredit. Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2016 mencapai 34,64%.
Based on the economic sector, loan portfolio to the household sector contributed 28,63% of total loans. In general, the household sector includes credit for consumption purposes, including mortgages, KPMs and others. Meanwhile, for the large and retail trade sector contributed 25.85% to the total credit and real estate sector, leasing and business services contributed 10,54% of total loans. Lending to the MSME sector during 2016 reached 34,64%.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
11
Jenis Kredit Type of Loan
24,29 % Modal Kerja Working Capital 47,08 %
28,63 %
Investasi Investment Konsumsi Consumer
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector (jutaan Rupiah/ million Rupiah) Sektor Ekonomi
Nominal
%
Economic Sector
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
9,671
0,27%
Agriculture, hunting and forestry
Perikanan
5,979
0,17%
Fishing
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
11,236
0,31%
Mining and excavation
337,519
9,43%
Manufacturing
1,885
0,05%
Electricity, gas and water
Konstruksi
171,942
4,80%
Construction
Perdagangan Besar dan Eceran
925,242
25,85%
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
339,697
9,49%
Accomodation and food and baverages
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
247,269
6,91%
Transportation, warehousing and communications
13,713
0,38%
Financial Intermediary
Perantara Keuangan Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Wholesale and Retail
377,277
10,54%
Jasa Pendidikan
31,055
0,87%
Educational services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
28,316
0,79%
Health and social services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
53,320
1,49%
Services in social, art culture, recreation and
1,024,479
28,63%
Perorangan Lainnya
Real estate, leasing services and servicing companies
other individual services
Rumah Tangga Lain-lain Total
197
0,01%
3,578,797
100,00%
Households Others Total
Kualitas Kredit/ Loan Quality (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah) Keterangan Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total Kredit yang Diberikan
12
2015
%
2016
%
Description
3.679.846
97,43 %
3.465.553
96,84 %
Current
85.686
2,27 %
94.839
2,65 %
Special Mention
255
0,01 %
3.535
0,10 %
Substandard
131
0,00 %
91
0,00 %
Doubtful
10.972
0,29 %
14.780
0,41 %
Loss
3.776.890
100,00 %
3.578.797
100,00 %
Total Loans
Total NPL
11.358
18.405
Total NPL
NPL (%)
0,30%
0.51%
NPL (%)
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2016, Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 0,51% dan NPL Net 0%. Pencapaian NPL ini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan secara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasi NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Thanks to the consistency of prudent loan lending policies, by the end of 2016, Bank Jasa Jakarta maintained its credit quality, with a nonperforming loan (NPL Gross) ratio of 0,51% and NPL Net 0%. The achievement of NPL is lower than the NPL of the banking industry in general, but also still far from the maximum limit of 5% NPL indicated by Bank Indonesia.
Surat Berharga Total surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta mencapai Rp 715,08 miliar yang terdiri dari surat berharga yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 125,16 miliar dan surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 589,92 miliar. Penempatan dana dalam surat berharga ini sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen, Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnya disalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumen keuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik. Sebagian besar efek-efek untuk tujuan investasi memiliki suku bunga tetap dan dibeli dengan tujuan untuk mengoptimalkan yield di tengah tren kondisi penurunan suku bunga di tahun 2016.
Securities Total securities owned by Bank Jasa Jakarta amounted to Rp 715,08 billion consisting of available-for-sale securities amounting to Rp 125,16 billion and held-to-maturity securities amounting to Rp 589,92 billion. The placement of funds in these securities is in accordance with the policies set by Management, the Third Party Funds that have been collected but not yet fully disbursed to the credit, temporarily placed in a secure financial instrument and generate a good return. Most of the securities for investment purposes have fixed interest rates and are bought for the purpose of optimizing yields in the midst of downward trend in interest rates in 2016.
Penghimpunan Dana Di masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakarta yang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp 4,17 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi 81,57% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabungan masingmasing 9,63% dan 8,79%.
Fundraising In the period of economic slowdown, Bank Jasa Jakarta's solid funding position was successfully maintained with third party funds by the end of 2016 at Rp 4,17 trillion, slightly down from the previous year's position. Based on the composition, time deposits accounted for 81,57% of total Third Party Funds, followed by Giro and Savings accounted at 9,63% and 8,79%, respectively.
Ekuitas Total ekuitas per akhir 2016 mencapai Rp1,17 triliun atau meningkat 10,43% dari periode sebelumnya sebesar Rp 1,06 triliun. Peningkatan ekuitas ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba tahun berjalan.
Equity Total equity by the end of 2016 reached Rp 1,17 trillion, an increase of 10,43% from the previous period of Rp 1,06 trillion. This increase in equity is mainly due to an increase in current year earnings.
Komposisi Dana Pihak Ketiga/ Composition of Third Party Fund
9,63 %
Deposito Berjangka/ Time Deposits
81,57 % 8,79 %
Giro/ Demand Deposits
Tabungan/ Saving Deposits
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
13
KPMM Posisi permodalan dan likuiditas Bank Jasa Jakarta tetap terjaga pada posisi yang memadai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) sebesar 32,32% dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio – LFR) sebesar 85,84%. Rasio CAR Bank Jasa Jakarta lebih tinggi dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh regulator saat ini, serta telah berada di atas tingkat yang dipersyaratkan dengan menerapkan asumsi buffer maksimum pada metode perhitungan BASEL III. Pencapaian CAR ini masih jauh diatas level minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 9% - <10%.
KPMM Bank's capital and liquidity position is maintained at an adequate position with a Capital Adequacy Ratio (CAR) of 32,32% and a Loan to Funding Ratio (LFR) ratio of 85,84%. The CAR ratio of Bank Jasa Jakarta is higher than the minimum requirement set by the current regulator, and has been above the required level by applying the maximum buffer assumption on the BASEL III calculation method. This CAR achievement is still far above the minimum level required by Bank Indonesia of 9% - <10%.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkan dan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah. Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salah satu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah dan memudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredit yang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untuk meningkatkan good governance dan mendorong persaingan yang sehat dalam industri perbankan antara lain melalui terciptanya disiplin pasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2016 untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 10,00% dan untuk kredit KPR maupun non KPR sebesar 9,75%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakarta dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/ atau website Bank Jasa Jakarta.
Basic Interest Rate of Credit (SBDK) Bank Indonesia requires all Commercial Banks conducting conventional business activities in Indonesia to report and publish the Prime Lending Rate (SBDK) in Rupiah. Implementation of information transparency regarding SBDK is one of the efforts to provide clarity to customers and facilitate customers in assessing the benefits and costs of loans offered by banks. In addition, SBDK also seeks to improve good governance and encourage healthy competition in the banking industry, among others through the creation of market discipline (market discipline) is better. SBDK per December 2016 for corporate and retail loans of 10.00% and for mortgage and non-mortgage loans of 9,75%. The information of SBDK of Bank Jasa Jakarta can be seen on the publication at every office and/ or website of Bank Jasa Jakarta.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapai Rp 34,13 miliar atau hanya 2,93 % dari Modal Bank atau 0,95% dari total kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih di bawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
Legal Lending Limit (BMPK) BMPKs Parties related to the Bank, its oustanding reach Rp 31,13 Billion or only 2,93% of Bank Capital or 0,95 % of total credit granted. The achievement of the percentage is still below the maximum limit determined by Bank Indonesia of 10% of the capital and all credits granted to related parties are categorized as CURRENT.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
14
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG) merupakan hal penting dalam mempertahankan kepercayaan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penerapan GCG bagi Bank Jasa Jakarta bukan semata-mata mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku namun juga upaya terus menerus untuk melakukan penyempurnaan secara berkesinambungan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG untuk dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan kinerja bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.
Good Corporate Governance (GCG) is an important factor in maintaining trust and adding value to all stakeholders. Therefore, the implementation of GCG for Bank Jasa Jakarta is not merely comply with the prevailing laws and regulations but also the continuous efforts to make continuous improvement in the application of GCG principles in order to give added value to all stakeholders, creating sustainable business performance.
Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk menerapkan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan diwujudkan dalam: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank. c. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal. d. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal. e. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. f. Rencana strategis Bank. g. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank.
Bank Jasa Jakarta is committed to implement GCG at all levels of the organization based on the prevailing provisions and is manifested in: a. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors. b. Completeness and execution of duties of committees and work units that perform bank internal control functions. c. Implementation of compliance functions, internal auditors and external auditors. d. Implementation of risk management, including internal control systems. e Provision of funds to related parties and provision of substantial funds. f. Bank's strategic plan. g. Transparency of Bank's financial and non-financial condition.
Bank Jasa Jakarta memiliki pedoman Tata Kelola Perusahaan yang memuat prinsip-prinsip dasar dan pokok-pokok pedoman pelaksanaan GCG yang sangat diperlukan dalam rangka: 1. mendorong pengelolaan Bank Jasa Jakarta secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham. 2. mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial Bank Jasa Jakarta terhadap pihak-pihak terkait dan lingkungan di sekitar Bank Jasa Jakarta. 4. meningkatkan daya saing Bank Jasa Jakarta yang kuat secara nasional. 5. mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran.
Bank Jasa Jakarta has a Code of Good Corporate Governance that contains the basic principles and guidance of GCG implementation guidelines which are indispensable in order to: 1. To encourage the management of Bank Jasa Jakarta in a professional, transparent and efficient manner, and to empower the functions and to enhance the independence of the Board of Commissioners, the Board of Directors and the General Meeting of Shareholders. 2. To encourage shareholders, members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors to make decisions and carry out their actions based on high moral values and compliance with prevailing laws and regulations. 3. To encourage the awareness and social responsibility of Bank Jasa Jakarta to the related parties and the environment around Bank Jasa Jakarta. 4. Enhance the competitiveness of Bank Jasa Jakarta nationally. 5. Optimizing corporate values for shareholders by enhancing the principles of openness, accountability, responsibility, independence and equity and fairness.
Penerapan prinsip GCG di Bank Jasa Jakarta dilakukan secara komprehensif dan terstruktur terhadap ketiga aspek governance, yaitu
The implementation of GCG principles in Bank Jasa Jakarta is done comprehensively and structured to the three aspects of governance,
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
15
16
governance structure, governance process dan governance outcome. Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan ke dalam “Peringkat 2” (“Baik”). Hal tersebut mencerminkan bahwa Manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukan penerapan GCG yang secara umum Baik dan hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank Jasa Jakarta.
namely governance structure, governance process and governance outcome. The results of self assessment of the implementation of Good Corporate Governance in the first semester and second semester of 2016 are categorized into "Rank 2" ("Good"). This reflects that the Management of Bank Jasa Jakarta has implemented GCG which is generally good and this is reflected in the adequate fulfillment of GCG principles. If there is a weakness in the implementation of GCG principles, then the weaknesses are not significant and can be immediately repaired by the management of Bank Jasa Jakarta.
Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Aspek governance structure Struktur dan infrastruktur tata kelola Bank Jasa Jakarta telah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Struktur tata kelola Bank yang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Bank juga telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dengan telah dibentuknya SKAI, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan serta Komite Manajemen Risiko. Sementara, infrastruktur tata kelola Bank yang terdiri antara lain Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Komite serta kebijakan dan prosedur Bank Jasa Jakarta yang memadai dan senantiasa disempurnakan sesuai dengan perkembangan bisnis Bank Jasa Jakarta.
Based on self assessment analysis on governance structure, governance process, and governance outcome of each GCG implementation factor, it can be concluded as follows:
b. Aspek governance process Proses pelaksanaan prinsip GCG berjalan efektif tercermin antara lain dari fungsi pengawasan Dewan Komisaris melalui pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Komite. Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta melalui penerapan budaya kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal yang kuat serta pemenuhan aspek transparansi. Di bidang manajemen risiko, Bank Jasa Jakarta secara berkelanjutan meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko. Bank telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui pengendalian 3 lapis (three lines of defense) dan dalam upaya untuk memperkuat fungsi Internal Audit dalam menjalankan perannya, SKAI telah melakukan pengembangan metodologi audit berdasarkan Risk Based Audit.
b. Aspects of governance process The process of implementing GCG principles is effectively reflected, among other things, the supervisory function of the Board of Commissioners through the implementation of Board of Commissioners and Committee meetings. The Board of Directors has implemented GCG principles in every Bank Jasa Jakarta business activity through the implementation of a culture of compliance, risk management and strong internal control and transparency aspect fulfillment. In the field of risk management, Bank Jasa Jakarta continuously improves the quality of risk management application. The Bank has implemented an internal control system through three lines of defense and in an effort to strengthen the Internal Audit function in performing its role, SKAI has developed the audit methodology based on Risk Based Audit.
c. Aspek governance outcome Melalui proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank Jasa Jakarta, antara lain pelaksanaan tugas, tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi serta Komite, pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko yang kuat, penerapan budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional Bank Jasa Jakarta serta pemenuhan aspek transparansi laporan
c. Aspects of governance outcome Through the process of implementing GCG principles supported by the adequacy of Bank Jasa Jakarta's governance structure and infrastructure, among others the implementation of duties, responsibilities of the Board of Commissioners, Directors and Committees, internal controls and robust implementation of risk management, implementation of compliance culture in decision making and in activities Bank Jasa Jakarta's operational activities
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
a. Aspects of governance structure The structure and infrastructure of Bank Jasa Jakarta's governance complies with the applicable provisions to support the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles. The Bank's governance structure consisting of the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Committee has competence in the implementation of its duties and responsibilities. The Bank also has adequate organizational structure to support the implementation of risk management and good internal controls with the establishment of SKAI, Risk Management Work Unit, Compliance Work Unit and Risk Management Committee. The Bank's governance infrastructure comprises, among other things, the Good Corporate Governance Policy, Code of Conduct and Board of Commissioners, Directors and Committees as well as the policies and procedures of Bank Jasa Jakarta which are sufficient and are constantly being refined in accordance with Bank Jasa Jakarta business development.
keuangan dan non keuangan, telah mendorong kinerja Bank yang positif selama ini.
as well as the fulfillment of transparency aspects of financial and non financial reports, have boosted the Bank's positive performance over the years.
Organ organisasi yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, dalam menjalankan fungsinya senantiasa berpedoman pada ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Semua organ organisasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sematamata untuk kepentingan Bank Jasa Jakarta. Secara umum, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar organ/ unit kerja di Bank Jasa Jakarta telah mencerminkan adanya penerapan prinsip check and balance serta sistem pengendalian internal yang baik.
The organ of the organization consisting of the General Meeting of Shareholders (AGMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors, in carrying out its functions is always guided by the provisions that apply based on the principle that each organ has independence in carrying out its duties, functions and responsibilities. All organs of the organization in carrying out its duties and responsibilities solely for the benefit of Bank Jasa Jakarta. In general, clear division of tasks and responsibilities between organs / workingunits at Bank Jasa Jakarta reflects the application of check and balance principles and good internal control system.
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS sebagai organ organisasi merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Bank Jasa Jakarta sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keputusankeputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta dalam jangka panjang. RUPS dan/ atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, namun RUPS berwenang melakukan penggantian Dewan Komisaris dan/atau Direksi apabila terdapat penyimpangan yang membahayakan Bank Jasa Jakarta.
A. General Meeting of Shareholders (GMS) The GMS as an organ of the organization is a forum for shareholders to take important decisions relating to the capital invested in Bank Jasa Jakarta in accordance with the Articles of Association and prevailing laws and regulations. The decisions made at the GMS are based on the importance of maintaining Bank Jasa Jakarta's longterm business continuity. The GMS and/ or shareholders can not intervene on the duties, functions and authorities of the Board of Commissioners and the Board of Directors, but the General Meeting of Shareholders is authorized to reimburse the Board of Commissioners and / or Board of Directors if there are any irregularities that endanger Bank Jasa Jakarta.
Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa terkait dengan penetapan kembali susunan pengurus dan masa jabatan. Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2015 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015 sebesar Rp 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpan sebagai Cadangan dan sisanya sebesar Rp 84.100.373.688,- (delapan puluh empat milyar seratus juta tiga ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh delapan Rupiah) disimpan dalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan. 4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi (bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku 2015. 5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan
During 2016, there has been one Annual General Meeting of Shareholders and one Extraordinary General Meeting of Shareholders related to the re-establishment of board and term of office. Some important decisions related to the Annual General Meeting of Shareholders are as follows: 1. To approve and accept the Annual Report of the Board of Directors for the financial year ended on 31 December 2015. 2. To approve and ratify the Company's Financial Statement for the financial year ending on December 31, 2015 audited by the Public Accounting Firm of Hendrawinata Eddy Siddharta&Tanzil, which is entirely contained in the 2015 Annual Report and provides full repayment and exemption (acquit et De charge) to the members of the Board of Directors and Commissioners of the Company for the management and supervision carried out in the financial year ending on 31 December 2015. 3. Establish the use of the Company's net profit for the fiscal year 2015 of Rp 6.000.000.000 (six billion Rupiah) deposited as Reserve and the remainder of Rp 84.100.373.688 (eighty four billion one hundred million three hundred seventy three thousand six hundred eighty eight Rupiah) shall be retained in the Retained Earnings to strengthen the Company's capital. 4. Provide authorization to the Board of Commissioners of the Company to determine the amount of production services (bonuses), honoraria, salaries and other benefits to the Board of Commissioners, Directors and Employees of the Company for the Fiscal Year 2015. 5. Provide authority to the Board of Commissioners to establish a Public Accounting Firm (KAP) to audit the Company's Financial
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
17
18
audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi KAP tersebut.
Statements for the financial year ended on 31 December 2016 and to determine the honorarium and other requirements for the said Public Accounting Firm.
B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan atau perundang-undangan yang berlaku serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan dibantu oleh 3 (tiga) komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.
B. Board of Commissioners The Board of Commissioners is the organ of the company which is responsible for supervising publicly and/ or specifically in accordance with the articles of association and prevailing laws and regulations and providing advice to the Board of Directors. The Board of Commissioners is also responsible for ensuring the implementation of GCG principles in every Bank Jasa Jakarta business activity at all levels or levels of the organization. The Board of Commissioners performs its duties and responsibilities independently and is assisted by 3 (three) committees namely the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration & Nomination Committee.
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya, Dewan Komisaris memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In performing its duties, responsibilities and authorities, the Board of Commissioners shall observe the provisions of the Bank Jasa Jakarta Basic Statement, the Working Guidelines and Working Conduct of the Board of Commissioners, as well as the prevailing laws and regulations.
Per 31 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta, terdiri dari: Presiden Komisaris : Iskandar Widyadi Komisaris Independen : Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen : Julianti Tatan
As of 31 December 2016, the composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta consists of: President Commissioner : Iskandar Widyadi Independent Commissioner : Mintolo Hardiyanto Independent Commissioner : Julianti Tatan
Komposisi Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta tersebut telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal keahlian, pengalamanan kerja, usia dan masing-masing memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja Bank Jasa Jakarta. Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta tidak melebihi jumlah anggota Direksi Bank Jasa Jakarta dan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta berdomisili di Indonesia.
The composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta reflects the diversity of its members, both in terms of expertise, work experience, age and each has high competencies that support the improvement of Bank Jasa Jakarta's performance. The number of members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta does not exceed the number of members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta and all members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta are domiciled in Indonesia.
Seluruh Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris anggota Direksi, dan/ atau Pemegang Saham Pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan.
All Independent Commissioners of Bank Jasa Jakarta have no financial relationship, management relationship, share ownership and/ or family relationship up to the second degree with members of the Board of Commissioners, and/ or Controlling Shareholders which may affect their ability to act independently. All members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta have passed the Fit and Proper Test and have obtained the approval letter from Bank Indonesia/ Financial Services Authority.
Anggota Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta tidak merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang kemudian digantikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Members of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakarta do not hold concurrent position except on matters stipulated in Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, which was subsequently replaced by the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen, antara lain meliputi: 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha Bank, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan. 2. Menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko. 3. Melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis Bank Jasa Jakarta dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik. 4. Memastikan Direksi telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usaha Bank dan memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan Kerja Audit Internal, audit eksternal, hasil pengawasan Otoritas Perbankan dan otoritas lainnya.
The Board of Commissioners performs its duties and responsibilities independently, including the following: 1. To supervise the policies of the Board of Directors in conducting the Bank's business, to evaluate and approve the annual work plan and budget. 2. To approve Risk Management Policy and ensure the implementation of risk management is adequate in accordance with Risk Management Policy and Risk Management Strategy. 3. Conducting coaching and development efforts so that Bank Jasa Jakarta business plan can be run with due observance of prudent principles and good corporate governance. 4. Ensure that the Board of Directors has implemented prudential principles in the Bank's business activities and ensures the implementation of GCG principles in every Bank's business activities at all levels or levels of the organization. 5. Ensure that the Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations from the Internal Audit Work Unit, external audit, the results of supervision by the Banking Authority and other authorities.
Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukan secara musyawarah mufakat dan segala keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat serta dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
The Board of Commissioners meetings are held periodically and during 2016, the Board of Commissioners has held 12 meetings. All decisions taken in the Meeting of the Board of Commissioners shall be conducted by consensus and all decisions made in the Board of Commissioners meeting are binding and the minutes of meetings and administration shall be properly administered.
C. Direksi Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok melakukan pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masing-masing Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang yang berdasarkan pada Surat Keputusan Direksi No. 029/DIROP/IV/14 tanggal 16 April 2014 perihal Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya, Direksi memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
C. Board of Directors The Board of Directors shall be the organ of the company that has the main duty to manage for the interests and purposes of the company in accordance with the intent and purpose of the company based on the provisions of the Articles of Association and prevailing laws and regulations. Each Board of Directors performs its duties and decides in accordance with the division of duties and authorities based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 029/DIROP/IV/14 dated 16 April 2014 regarding the Duties and Responsibilities of the Board of Directors. In performing its duties, responsibilities and authorities, the Board of Directors shall observe the provisions of the Bank Jasa Jakarta Basic Statement, the Board of Directors' Code of Conduct and the prevailing laws and regulations.
Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2016 berjumlah 5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut: Presiden Direktur : Handrie Wirawan Wakil Presiden Direktur I : Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur II : Lisawati Direktur : Krisna Chandra Direktur Kepatuhan : Suroso
Members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta as of 31 December 2016 amount to 5 people, with the following members: President Director : HandrieWirawan Vice President Director I : EmanuelaTanubrata Vice President Director II : Lisawati Director : Krisna Chandra Compliance Director : Suroso
Komposisi Direksi Bank Jasa Jakarta tersebut telah mencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal keahlian, pengalaman kerja, usia dan masing-masing memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja Bank Jasa Jakarta. Sesuai dengan ketentuan GCG, Presiden Direktur berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.
The composition of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta reflects the diversity of its members, whether in terms of expertise, work experience, age and each has high competencies that support the improvement of Bank Jasa Jakarta's performance. In accordance with GCG provisions, the President Director is independent of the controlling shareholder.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
19
20
Seluruh Direksi Bank Jasa Jakarta tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris anggota Direksi, dan/ atau Pemegang Saham Pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Seluruh anggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan.
All Directors of Bank Jasa Jakarta do not have any financial relationship, management relationship, share ownership and / or family relationship up to the second degree with members of the Board of Commissioners, and / or Controlling Shareholders which may affect their ability to act independently. All members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta have passed the Fit and Proper Test and have obtained the approval letter from Bank Indonesia/ Financial Services Authority.
Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta tidak merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang kemudian digantikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Members of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta do not hold concurrent positions except with respect to matters stipulated in Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, which was subsequently replaced by the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.
Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% saham dari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
All members of the Board of Directors either individually or jointly do not own shares exceeding 25% of the paid up capital of another company and share ownership exceeds 5% of the paid up capital in Bank Jasa Jakarta, other Banks, Non-Bank Financial Institutions, and Otherscompanies domiciled at local and abroad, in accordance with applicable regulations.
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, antara: 1. Menetapkan tujuan dan strategi Bank untuk jangka panjang, menengah, maupun tahunan. 2. Menetapkan kebijakan pelaksanaan GCG dan memastikan pelaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 3. Menindaklanjuti hasil temuan SKAI, Audit Eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain. 4. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehatihatian dan kepatuhan Bank. 5. Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Directors has performed its duties and responsibilities in accordance with the authority stipulated in the Bank's Articles of Association and is fully responsible for the implementation of the Bank's management, between: 1. Setting the Bank's goals and strategies for the long term, intermediate, and annual. 2. Establish a GCG implementation policy and ensure the implementation of GCG principles in all Bank business activities at all levels and levels of the organization. 3. Follow up on the findings of SKAI, External Audit, and results of supervision by Bank Indonesia/ Financial Services Authorities and/ or other authorities supervision results. 4. Evaluate and monitor the Bank's prudential principles and compliance. 5. Establish Internal Audit Work Unit, Risk Management Work Unit and Risk Management Committee and Compliance Unit. 6. Responsible for the implementation of its duties and responsibilities to shareholders through the General Meeting of Shareholders.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2016, Direksi telah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
Meetings of the Board of Directors are held periodically and during 2016, the Board of Directors has held 12 meetings. All decisions made in the Board of Directors Meeting are conducted by consensus and consensus made meeting minutes and administered properly.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam pengelolaan Perusahaan yang baik adalah hubungan antar organ perusahaan yang senantiasa memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar serta saling menghargai dan menghormati fungsi dan peranan masing- masing demi kepentingan Bank Jasa Jakarta. Dalam rangka
D. Pattern of Relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors One of the key factors of success in good corporate governance is the inter-organ relationship of companies that constantly comply with applicable legislation and articles of association and respect each other and respect their respective functions and roles in the interest
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
terciptanya hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi yang harmonis guna mendukung pencapaian kinerja Bank Jasa Jakarta, diperlukan adanya pola hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi.
of Bank Jasa Jakarta. In order to create a harmonious working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors to support the achievement of Bank Jasa Jakarta's performance, a good working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors is required.
Pola hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan hubungan yang dilandasi oleh suatu mekanisme hubungan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling mendominasi dan/ atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain serta terwujud sistem pengendalian intern yang efektif. Hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi adalah hubungan check and balances dengan tujuan akhir untuk kemajuan dan kesehatan Bank Jasa Jakarta. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen bersama untuk melakukan tugas masing-masing sehingga tercapai kelangsungan usaha Bank Jasa Jakarta dalam jangka panjang.
The pattern of working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors is a relationship based on a responsible working mechanism, so that in performing its functions and duties, the Board of Commissioners and the Board of Directors do not dominate and / or throw responsibilities between each other and the internal control system effective. The working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors is a check and balances relationship with the ultimate objective for the progress and health of Bank Jasa Jakarta. The Board of Commissioners and the Board of Directors have a mutual commitment to perform their respective duties in order to achieve the long-term viability of Bank Jasa Jakarta.
Dewan Komisaris mengadakan pertemuan secara berkala dengan Direksi sebagai bagian dari fungsi pengawasan yang efektif terhadap aspek-aspek strategis, keuangan, operasi, sistem pengendalian internal, kepatuhan, manajemen risiko dan tata kelola. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2016, telah diselenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan dibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
The Board of Commissioners holds regular meetings with the Board of Directors as part of an effective oversight function on strategic, financial, operating, internal control, compliance, risk management and governance aspects. Joint Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors are held periodically and during 2016, 12 meetings have been held. All decisions taken in the Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors shall be conducted by deliberation of consensus and the minutes of meetings and administration shall be properly administered.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting
Komisaris/ Direksi Commissioners/ Directors
Rapat Komisaris Board of Commissioners Meeting
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Rapat Gabungan Joint Meeting of BOC & BOD
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Hadir Presence
Jadwal Schedule
Iskandar Widyadi
6
6
-
-
10
12
Mintolo Hardiyanto
6
6
-
-
12
12
Julianti Tatan
6
6
-
-
11
12
Direksi/ Directors Handrie Wirawan
-
-
11
12
12
12
Emanuela Tanubrata
-
-
10
12
11
12
Lisawati
-
-
12
12
12
12
Krisna Chandra
-
-
11
12
12
12
Suroso
-
-
12
12
12
12
Komisaris/ Commissioners
E. Komite-Komite Komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite tersebut di atas dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris.
E. Committees Committee responsible to the Board of Commissioners In order to support the effective implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners established the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. The appointment of the members of the Committee is made by the Board of Directors based on the Board of Commissioners' Decree.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
21
22
Komite Audit Komite Audit dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris untuk hal-hal terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal, efektivitas pemeriksaan internal dan eksternal serta pelaksanaan kepatuhan Bank. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang mengatur antara lain: organisasi, keanggotaan, independensi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, rapat, dan tanggung jawab pelaporan. Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari: Ketua : Julianti Tatan Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Mintolo Hardiyanto
Audit Committee The Audit Committee is established to assist the execution of the duties of the Board of Commissioners on matters related to financial information, internal control systems, the effectiveness of internal and external examinations and the implementation of Bank compliance. In carrying out its duties and responsibilities, the Audit Committee has the Code and the Code of Conduct which regulates among others: organization, membership, independence, duties and responsibilities, powers, meetings and reporting responsibilities. The composition of the Audit Committee consists of: Chairman : JuliantiTatan Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Mintolo Hardiyanto
Sesuai ketentuan yang berlaku, anggota Komite sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota independen, yang terdiri dari Komisaris Independen dan Pihak Independen atau paling kurang terdiri dari: 1. Seorang Komisaris Independen 2. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi 3. Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan
In accordance with the applicable provisions, the members of the Committee shall consist of at least 3 (three) independent members, comprising of Independent Commissioners and Independent Parties or at least consist of: 1. An Independent Commissioner 2. An Independent Party who has expertise in finance or accounting 3. An Independent Party having expertise in law or banking
Seluruh anggota Komite memiliki komitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelola yang sehat. Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Committee have a high level of commitment and integrity, capabilities and expertise in their field of work to support the implementation of sound governance. All members of the Audit Committee are independent parties, having no financial, management, share ownership and/ or family relationship with members of the Board of Commissioners, members of the BoD and/ or Controlling Shareholders or business relationships with Bank Jasa Jakarta that may affect their ability to act independently .
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku. c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku. d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. 2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yang akan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/ atau pihak otoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank Jasa Jakarta.
In performing its functions, the Audit Committee has duties and responsibilities, among others: 1. Conduct monitoring and evaluation of audit planning and implementation and monitoring of follow up audit results in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process. In order to carry out this task, the Audit Committee monitors and evaluates: a. Implementation of the duties of the Internal Audit Unit (SKAI). b. Compliance with the audit by the Public Accounting Firm with the applicable Audit Standards. c. Conformity of Financial Statements with the applicable Accounting Standards. d. Provide an independent opinion in the event of any disagreement between management and the Public Accountant Office for the services it provides. e. Implementation of follow up by the Board of Directors on the findings of SKAI, Public Accountant and the results of supervision of the Financial Services Authority. 2. Review other financial information to be issued by Bank Jasa Jakarta to the public and/ or authorities such as projections, and other reports relating to Bank Jasa Jakarta's financial information.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuan lain yang berlaku. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan pada independensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCG yang efektif dan berkelanjutan. 6. Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi Komite Audit atas permintaan Dewan Komisaris.
3. Reviewing Bank Jasa Jakarta's compliance with banking laws and regulations and other applicable regulations. 4. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of Public Accounting Firm, which is based on the independence and scope of the assignment to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 5. Review and monitor on effective and sustainable GCG implementation. 6. Carry out other tasks relevant to the functions of the Audit Committee at the request of the Board of Commissioners.
Komite Audit berwenang mengakses dokumen, data dan informasi tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank serta berwenang mengundang setiap Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif serta Akuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komite terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiap rapat Komite Audit selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota Komite Audit, agenda rapat dan materi rapat.
The Audit Committee is authorized to access documents, data and information on Bank employees, funds, assets and resources and is authorized to invite each of the Commissioners, Directors and Executive Officers and Public Accountants to attend the Committee's meetings on the duties and responsibilities of the Audit Committee. The Audit Committee holds meetings at least once in 1 (one) month and the decision of the committee meeting is based on consensus deliberation. In every meeting of the Audit Committee, there are always minutes of meetings that include the date of the meeting, the presence of Audit Committee members, meeting agenda and meeting materials.
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terkait pengelolaan risiko Bank. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang mengatur antara lain: organisasi, keanggotaan, independensi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, rapat, dan tanggung jawab pelaporan.
Risk Monitoring Committee The Risk Monitoring Committee assists the Board of Commissioners in performing supervisory functions related to the Bank's risk management. In carrying out its duties and responsibilities, the Audit Committee has the Code and the Code of Conduct which regulates among others: organization, membership, independence, duties and responsibilities, powers, meetings and reporting responsibilities.
Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Julianti Tatan
The composition of the Risk Oversight Committee consists of: Chairman : MintoloHardiyanto Members : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc. Djoko Untung Sutomo Julianti Tatan
Komposisi, kualifikasi dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota satu orang Komisaris, dan dua orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan bidang Keuangan.
The composition, qualification and independence of the members of the Risk Oversight Committee are in compliance with applicable regulations. The Risk Monitoring Committee is chaired by an Independent Commissioner with one member of the Board of Commissioners, and two Independent Parties with expertise in risk management and Finance.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Risk Oversight Committee are independent parties, having no financial, administrative, share ownership and/ or family relationships with members of the Board of Commissioners, members of the BoD and / or Controlling Shareholders or business relationships with Bank Jasa Jakarta that may affect its ability to act independent.
Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalah memantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaan risiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan, antara lain:
The main duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee are to monitor the implementation of risk management principles and practices under a defined risk management framework, including:
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
23
24
1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risiko dan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakan dengan baik. 2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikan rekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan : • Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
1. Assist and provide recommendations to the Board of Commissioners in order to improve the effectiveness of the implementation of supervisory and responsibility tasks in the field of risk management and ensure that risk management policies are implemented properly. 2. In relation to the process of providing recommendations, the Risk Oversight Committee shall: • Evaluate the consistency between risk management policies and the implementation of those policies. • Monitoring and evaluation of the duties of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit.
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiap rapat Komite Pemantau Risiko selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko, agenda rapat dan materi rapat.
The Risk Oversight Committee holds meetings at least once in 1 (one) month and the decision of the committee meeting is based on consensus deliberation. In every meeting of the Risk Monitoring Committee, there are always minutes of meetings which include the date of the meeting, the presence of members of the Risk Oversight Committee, meeting agenda and meeting materials.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi Direksi/Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan ketenagakerjaan.
Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee is a committee established to assist the Board of Commissioners in performing supervisory responsibilities for the implementation of the Remuneration and Nomination policies of the Board of Directors/ Board of Commissioners and employees in accordance with the Company's Articles of Association and Bank Indonesia Regulations and labor regulations.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari: Ketua : Mintolo Hardiyanto Anggota : Iskandar Widyadi Ahmad Ampera
The composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of: Chairman : MintoloHardiyanto Members : IskandarWidyadi Ahmad Ampera
Komposisi, kualifikasi dan independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota satu orang Presiden Komisaris dan satu orang Pejabat Eksekutif yang memiliki pengetahuan sistem remunerasi dan nominasi serta succession plan. Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
The composition, qualifications and independence of Remuneration and Nomination Committee members are in accordance with OJK provisions. The Remuneration and Nomination Committee is chaired by an Independent Commissioner with one member of the President Commissioner and one Executive Officer with knowledge of remuneration system and nomination and succession plan. The Remuneration and Nomination Committee carries out its duties and responsibilities professionally and independently, without interference from any party not in accordance with the laws and regulations.
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain:
In general, the duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are as follows:
Bidang Remunerasi 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris.
Field of Remuneration 1. Reviewing the remuneration policy and providing recommendations to the Board of Commissioners on: a. Remuneration policy for the Board of Commissioners, Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. b. Remuneration policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Board of Directors. c. Remuneration policy for members of the Board of Commissioners.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
2. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite. 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam setahun.
2. Evaluate and provide recommendations to the Board of Commissioners on: a. The system and procedures for the election and/ or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS). b. Prospective members of the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders (GMS). c. Candidates of Independent Parties who will become members of the Committee. 3. Carries out other duties granted by the Board of Commissioners relating to remuneration and nomination in accordance with applicable regulations. Committee meetings are held as necessary at least 3 (three) times a year.
Komite Eksekutif Dalam melaksanakan tugas kepengurusannya, Direksi membentuk komite-komite di tingkat Direksi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan ketentuan regulasi, yang diharapkan dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi operasional. Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi untuk memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksi menilai bahwa selama tahun 2016 komite-komite di bawah Direksi telah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Berikut ini adalah 6 (enam) Komite Eksekutif di bawah Direksi serta kinerjanya selama tahun 2016:
Executive Committee In conducting its management duties, the Board of Directors establishes committees at the Board of Directors level in accordance with business requirements and regulatory requirements, which are expected to create operational effectiveness and efficiency. Members of the Executive Committee are appointed by the Board of Directors to contribute in accordance with the areas of duties and responsibilities of the Board of Directors. The Board of Directors assesses that during 2016 the committees under the Board of Directors have performed their functions and duties well. The following are 6 (six) Executive Committees under the Board of Directors and their performance during 2016:
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ ALCO) ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risiko likuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakan dan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. Beberapa fungsi pokok dan wewenang dari ALCO antara lain: • Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi harga untuk produk dana, pinjaman dan rekening antar kantor. • Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi dalam penataan portofolio investasi. • Mengambil keputusan strategis di bidang pengelolaan aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta sejauh tidak melampaui wewenang Direksi, antara lain menetapkan suku bunga deposito, tabungan, dan giro. • Menetapkan suku bunga pinjaman, menetapkan strategi pendanaan dan investasi.
The Asset Liability Committee (ALCO) ALCO is a Standing Committee under the Board of Directors with a mission to achieve the optimum level of Bank Jasa Jakarta's profitability as well as controlled risk of liquidity and market risk through the establishment of Bank Jasa Jakarta's assets and liability strategy and liability. Some of the principal functions and powers of ALCO include: • Establish and evaluate liquidity management policies and strategies to safeguard liquidity in accordance with applicable regulations. • Establish and evaluate pricing policies and strategies for interoffice funds, loans and accounts. • Establish and evaluate policies and strategies in structuring an investment portfolio. • Takes strategic decisions in the management of Bank Jasa Jakarta's assets and liabilities to the extent not exceeding the authority of the Board of Directors, among others, determining deposit rates, savings and current accounts. • Setting lending rates, establishing funding and investment strategies.
Komite Kebijakan Perkreditan Bank Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehatihatian dalam perkreditan, memantau, dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat terlaksana secara konsisten dan
Bank Credit Policy Committee The Credit Policy Committee is responsible for formulating credit policies, particularly with respect to the prudential principles in crediting, monitoring and evaluating the implementation of credit policies to be consistent and consistent with credit policies, and providing suggestions
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
25
26
sesuai dengan kebijakan perkreditan, serta memberikan saran dan langkah perbaikan apabila terdapat kendala dalam penerapan kebijakan perkreditan tersebut.
and remedial measures if there are obstacles in the implementation The credit policy.
Komite Kredit Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank Jasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dan senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum, fungsi Komite Kredit antara lain: • Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yang disajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. • Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yang diajukan. • Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secara jujur, obyektif, cermat dan seksama.
Credit Committee The Credit Committee is established to assist the Board of Directors in evaluating and/ or providing credit decisions within the limits of authority stipulated by the Board of Directors as stipulated in the Bank Jasa Jakarta Statutes with due regard to business development and continuous guidance on the principles of prudence. In general, the functions of the Credit Committee include: • Provide direction and, if necessary, a more comprehensive credit analysis is concerned with the adequacy of the information presented for use in decision making. • Give consideration to the proposed credit decision draft. • Provide credit decisions professionally honestly, objectively and thoroughly.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (TI) dibentuk untuk memutuskan dan memantau rencana strategis TI termasuk memantau arah perkembangan TI sesuai dengan rencana strategis TI dan Rencana Bisnis Bank. Secara umum, fungsi Komite Pengarah TI ini, memberikan rekomendasi kepada Direksi setidaknya mencakup hal-hal, antara lain: • Rencana strategis TI yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. • Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kebijakan pengamanan TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI di Bank. • Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis TI dan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank. • Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan penggunaan teknologi informasi untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat mendukung dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank. • Memberikan masukan atas proses berkaitan dengan risiko TI.
Information Technology Steering Committee The Information Technology (IT) Steering Committee was established to decide and monitor IT strategic plans including monitoring IT development direction in accordance with IT strategic plan and Bank Business Plan. In general, the function of the Information Technology Steering Committee, providing recommendations to the Board of Directors, shall include, among other things: • Strategic Plan of IT in accordance with the Bank's strategic business plan. • Formulation of major IT policies and procedures such as IT security policies and risk management related to IT usage at the Bank. • Appropriateness of approved IT projects with IT Strategic Plan and management information system requirements that support the management of the Bank's business activities. • Evaluate the performance and use of information technology to ensure that the use of information technology can support and meet the business needs of the Bank. • Provide feedback on processes related to IT risks.
Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk membantu Direksi dalam menyusun kebijakan manajemen risiko, mengawasi pelaksanaan kebijakan serta memberikan rekomendasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan Direksi Bank terkait dengan manajemen risiko.
Risk Management Committee The Risk Management Committee (KMR) is established to assist the Board of Directors in formulating risk management policies, overseeing policy implementation and providing recommendations on what the Board of Directors needs to do with risk management.
Secara umum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain: • Menyusun kebijakan dan kerangka manajemen risiko serta limit risiko berikut pengkinian, perbaikan, dan/atau penyempurnaannya. • Melakukan evaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. • Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas transaksi atau aktivitas, yang perlu diketahui atau memerlukan persetujuan Direksi.
In general, the functions of the Risk Management Committee, among others: • Develop risk management policies and frameworks and risk limits including updates, improvements, and/ or improvements. • Evaluate the conformity of risk management policies with their implementation. • Evaluate and provide recommendations on transactions or activities, which need to be known or require the approval of the Board of Directors.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Komite Personalia Komite Personalia komite yang dibentuk oleh Direksi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personalia ini, antara lain: • Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilai perusahaan, kode etik serta kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh regulator. • Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputi perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performance management, pengelolaan talenta serta sistem remunerasi yang kompetitif.
Personnel Committee Personnel Committee is a committee set up by Directors in the management of Human Resources (HR). In general, the functions of the Personnel Committee, among others: • Ensure alignment of HR policies and strategies with corporate strategies and objectives, including corporate values, codes of conduct and policies and regulations issued by regulators. • Decide the improvement of HR management, which includes human resource planning, recruitment, development, performance management, talent management and competitive remuneration system.
F. Fungsi Kepatuhan Seiring dengan semakin meningkatnya perkembangan usaha Bank Jasa Jakarta, mengakibatkan tantangan dan eksposur risiko yang dihadapi juga semakin besar. Melihat perkembangan tantangan dan risiko usaha Bank Jasa Jakarta yang semakin besar maka diperlukan berbagai macam upaya untuk memitigasi risiko tersebut, yang salah satunya adalah risiko kepatuhan. Oleh karena itu, sejalan dengan peraturan yang berlaku, untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
F. Compliance Function Along with the increasing of business development of Bank Jasa Jakarta, resulting in challenges and exposure to risks faced also greater. Given the increasing challenges and risks of Bank Jasa Jakarta's business, it will require various efforts to mitigate such risks, one of which is compliance risk. Therefore, in line with prevailing regulations, to manage and mitigate such compliance risks, Bank Jasa Jakarta has appointed one of the Directors as a Director who oversees the compliance function.
Untuk membantu tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, Bank Jasa Jakarta telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), yang bersifat independen dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya. SKK juga bertanggung jawab terhadap ketentuan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
To assist the duties of the Director in charge of the compliance function, Bank Jasa Jakarta has established a Compliance Work Unit (SKK), which is independent and free from the influence of other work units. SKK is also responsible for the implementation of Anti Money Laundering and Combating of Financing of Terrorism (AML and CFT) programs.
Selama tahun 2016, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain: • Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan, antara lain: - Melakukan sosialisasi/ diseminasi ketentuan baru kepada pejabat dan pihak yang terkait. - Melaksanakan fungsi konsultatif terkait penerapan ketentuan yang berlaku dari unit kerja terkait. • Mengelola risiko kepatuhan dan memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain melakukan: - Penyesuaian manual, kebijakan dan prosedur internal. - Review dan memberikan pendapat atas rencana produk dan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akan dibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Review atas rancangan ketentuan internal yang akan diterbitkan untuk memastikan ketentuan internal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Pemantauan terhadap tingkat kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terkait prinsip prudential banking, seperti KPMM, GWM, PDN, BMPK, NPL. Sepanjang tahun 2016, secara keseluruhan tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan terkait prinsip prudential banking.
During 2016, the activities of compliance functions performed, among others: • Take steps to encourage the creation of a Compliance Culture, including: - Socialize/ disseminate new provisions to officials and related parties. - Implement consultative functions related to the application of applicable provisions of the relevant work units. • Managing compliance risks and ensuring that the Bank's policies, conditions, systems and procedures and activities are in compliance with applicable regulations, including: - Manual adjustment, internal policies and procedures. - Review and provide opinions on new product and activity plans, to ensure that the products to be manufactured and new activities to be performed are in compliance with applicable regulations. - Review of the draft internal provisions to be issued to ensure that internal provisions are in compliance with applicable regulations. - Monitoring of compliance with prevailing provisions concerning prudential banking principles, such as KPMM, GWM, NOP, BMPK, NPL. Throughout 2016, there was no violation of the prevailing prudential banking principles.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
27
-
•
28
Pemantauan kepatuhan terhadap kewajiban penyampaian laporan kepada regulator dan lain-lain. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat kepada regulator, antara lain: - Melakukan pemantauan komitmen Bank Jasa Jakarta kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya - Memantau dan menindaklanjuti permintaan informasi/ data oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dalam rangka pengawasan bank
•
Monitoring compliance with reporting obligations to regulators and others. Ensure the Bank's compliance with commitments made to regulators, including: - Monitoring Bank's commitments to the OJK, Bank Indonesia and other regulators - Monitor and follow up on information/ data requests by the Financial Services Authority and Bank Indonesia in the context of bank supervision.
Selama tahun 2016, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercermin pada kondisi sebagai berikut: • Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional adalah 32,32%, berada di atas ketentuan yang berlaku. • Rasio NPL (net) adalah 0%, berada dalam batas yang diperkenankan ketentuan yang berlaku maksimal sebesar 5% (net). • Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait, maupun kepada kelompok usaha. • Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah – Utama 6,57% dan Sekunder 17,71% sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenai GWM Rupiah. • Komitmen terhadap Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan otoritas pengawas lainnya telah dipenuhi dengan baik.
During 2016, Bank Jasa Jakarta's compliance indicators are reflected in the following conditions: • Minimum Capital Adequacy Ratio (KPMM) covering credit risk, market risk and operational risk is 32,32%, above the prevailing regulations. • The NPL (net) ratio is 0%, within the limits allowed by the maximum 5% (net) provisions. • There is no exceedance or violation of the Legal Lending Limit (BMPK), either to related parties or to business groups. • Statutory Reserves Rupiah - Primary 6,57% and Secondary 17,71% are in conformity with the prevailing provisions concerning Rupiah Reserves. • Commitment to OJK, Bank Indonesia and other regulatory authorities has been well met.
Berdasarkan indikator tersebut diatas, dapat disampaikan bahwa selama tahun 2016 tingkat kepatuhan Bank “Baik”, tercermin pada peringkat Tingkat Kesehatan Bank (TKB) berdasarkan risiko (RBBR) adalah “Sehat” sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, termasuk terkait pemenuhan terhadap prinsip prudential banking (KPMM, GWM, BMPK, PDN, NPL) dan Penerapan Program APU & PPT.
Based on the above indicators, it can be said that during 2016 the Bank's "Good" compliance rate, reflected in the Risk Based Bank rating (RBBR) is "Healthy" so that it is deemed able to deal with significant negative effects of changes in business conditions and factors Including related to compliance with prudential banking principles (KPMM, GWM, BMPK, NOP, NPL) and APU & PPT Program Implementation.
Pemenuhan kepatuhan Bank tersebut merupakan cerminan dari terwujudnya pelaksanaan Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Hal tersebut dikarenakan tanggung jawab kepatuhan merupakan tanggung jawab bersama, melekat pada seluruh jenjang organisasi sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing.
Fulfillment of the Bank's compliance is a reflection of the realization of the implementation of Compliance Culture at all levels of the organization and business activities of the Bank. This is because compliance responsibilities are a shared responsibility, attached to all levels of the organization according to their respective roles and responsibilities.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melalui kegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalam melaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank Jasa Jakarta yang membutuhkan.
F. Internal Audit Working Unit (SKAI) The function of Internal Audit at Bank Jasa Jakarta is carried out by the Internal Audit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value and improve operational Bank Jasa Jakarta through independent and objective audit and consultation activities. In performing its functions, SKAI assesses the adequacy and effectiveness of risk management processes, internal controls, governance as well as providing consultation to internal bank in need.
Sebagai bagian dari sistem pengendalian internal pada lini pertahanan ketiga, Internal Audit mempunyai fungsi pengawasan yang berperan dalam melakukan evaluasi terhadap pengelolaan risiko, efektivitas
As part of the internal control system on the third line of defense, Internal Audit has supervisory functions that play a role in evaluating risk management, internal control effectiveness, and governance
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
pengendalian internal, dan proses tata kelola pada semua aspek kegiatan Bank dengan pendekatan berbasis risiko.
processes in all aspects of Bank activities with a risk-based approach.
SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional dan Kepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, Komite Audit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan, diluar pertemuan yang dilakukan secara berkala.
SKAI has acted independently on the operational work unit and the Head of the Internal Audit Unit is directly responsible to the President Director and can communicate directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee. SKAI meetings with the President Director, Audit Committee and Commissioners may be made at any time as necessary, outside of regular meetings.
Kegiatan SKAI berpedoman pada Manual Audit dan Piagam Audit Internal yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dari Otoritas Jasa Keuangan. Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya. • Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya. • Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa. • Melaksanakan investigasi/ pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu. • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.
The activities of the Internal Audit Unit shall be guided by the Audit Manual and the Internal Audit Charter based on the Bank Internal Audit Function Standard (SPFAIB) Standards and the provisions on the Formation and Guidelines for the Formulation of the Internal Audit Charter of the Financial Services Authority. In general, the main duties of SKAI, among others, are as follows: • Develop and implement an annual risk-based audit plan and report on its realization. • Test and evaluate risk management processes, internal controls and governance processes to assess adequacy and effectiveness. • Provide recommendations for improvements and objective information about the activities examined. • Conduct special investigations/ inspections based on requests from the Board of Commissioners, Audit Committee, Board of Directors, work units or any indication. • Monitor, analyze and report on the follow-up actions that have been conducted by the auditee on the recommendation of the audit result.
Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dijalankan oleh SKAI dilakukan berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Setiap 3 tahun fungsi pengawasan yang dilakukan oleh SKAI diperiksa oleh pihak yang independen untuk melihat kesesuaian pelaksanaan dengan standar yang berlaku.
Implementation of the supervisory function undertaken by the Internal Audit Unit shall be conducted based on the Bank Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB) established by Bank Indonesia. Every 3 years the supervisory function undertaken by the Internal Audit Unit shall be examined by an independent party to see conformity with the applicable standards.
Evaluasi Pengendalian Intern Secara umum sistem pengendalian internal Bank dirancang dan dilaksanakan berdasarkan internal control framework yang memadai dengan mencakup aspek pengendalian lingkungan, penaksiran risiko, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi serta pemantauan. Sistem pengendalian internal menjadi tanggung jawab bersama seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta. Kesadaran akan risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjang organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kerja.
Evaluation of Internal Control In general, the Bank's internal control system is designed and implemented based on an adequate internal control framework covering aspects of environmental control, risk assessment, activity control, information and communication and monitoring. Internal control system is the joint responsibility of all management and employees of Bank Jasa Jakarta. Awareness of risk (risk awareness) continues to be invested in every level of the organization and is an integral part of the work culture.
Bank Jasa Jakarta menerapkan konsep three lines of defenses dalam pengelolaan risiko, dimana pengelolaan risiko dilakukan oleh semua lini organisasi, dan dilakukan pengawasan (oversight) oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai risk owner, seluruh unit bisnis dan unit pendukung berfungsi sebagai First Line of Defense yang mengelola risiko terkait unit kerjanya. Sementara itu, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan berfungsi sebagai Second Line of Defence yang memantau penerapan kebijakan dan panduan manajemen risiko secara korporasi. Sedangkan SKAI sebagai Third Line of Defense bertugas memberikan independent assurance terhadap penerapan manajemen risiko di Bank Jasa Jakarta.
Bank Jasa Jakarta implements the concept of three lines of defenses in risk management, where risk management is conducted by all lines of organization, and oversight is conducted by the Board of Commissioners and the Board of Directors. As a risk owner, all business units and support units serve as the First Line of Defense that manages the risks associated with the work unit. Meanwhile, the Risk Management Work Unit and the Compliance Unit function as Second Line of Defense that monitors the implementation of corporate risk management policies and guidelines. While SKAI as Third Line of Defense is assigned to provide independent assurance on the implementation of risk management in Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
29
Tuntutan Hukum Selama tahun 2016, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.
Lawsuits During 2016, there are no significant lawsuits from third parties that may affect the business activities of Bank Jasa Jakarta.
Penunjukan Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dan menunjuk Akuntan Publik-nya untuk mengaudit laporan keuangan Bank Jasa Jakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2016. KAP yang telah ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank Jasa Jakarta secara tepat waktu, dan telah bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Appointment of the Independent Auditor Commissioner based on the authority granted by the AGMS has appointed Public Accountant Office Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil and appointed his Public Accountant to audit the financial statements of Bank Jasa Jakarta for the fiscal year ending December 31, 2016. The designated KAP has submitted audit and management results Letter to Bank Jasa Jakarta on a timely basis, and has worked independently, meeting the professional standards of public accountants and employment agreements and the scope of the audit.
Pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No.7 (Revisi 2010). Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihakpihak yang bukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan yang diaudit (catatan 29).
Related Parties In its business, the Bank conducts transactions with related parties. The definition of related parties is in accordance with those set out in PSAK No.7 (Revised 2010). Transactions and balances with related parties, whether or not exercised under normal terms or conditions for non-related parties, are disclosed in the notes to the audited financial statements (note 29).
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca 31 Desember 2016 sampai dengan diterbitkannya laporan tahunan ini yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
Subsequent Event Nothing after the balance sheet date of 31 December 2016 until the issuance of this annual report has a significant effect on the Bank's business continuity.
Penghargaan kepada karyawan dengan masa bakti 20 dan 25 tahun pada perayaan akhir tahun 2016 Award to employees with period of tenure 20 and 25 years when celebrating the end of the year of 2016
30
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Produk & Layanan Products & Services
Bank Jasa Jakarta secara konsisten berupaya menyediakan layanan berkualitas guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah di tengah industri perbankan yang semakin kompetitif. Strategi Bank Jasa Jakarta dalam pelayanan nasabah bertumpu pada core competence yang dimiliki berupa jaringan unit kerja, produk dan layanan, sumber daya manusia dan customer base. Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakan kunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, Bank Jasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yang senantiasa dievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produk Bank didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkan produk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, antara lain dengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan.
Bank Jasa Jakarta consistently strives to provide quality services to enhance customer satisfaction and loyalty in the increasingly competitive banking industry. The strategy of Bank Jasa Jakarta in customer service is based on core competence which is owned by network of work unit, product and service, human resource and customer base. Recognizing that the aspect of product and service development is the key to growth for sustainable banking, Bank Jasa Jakarta will continue to rely on products and services that are constantly being evaluated and perfected. The Bank's product innovation process is based on an understanding of customers' needs. Efforts to improve its products and services in accordance with the needs of its customers, among others by the addition of features and modification of products and services.
Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
The products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:
Produk Simpanan • Giro • Tabungan Jasa • Tabungan Sejahtera • Deposito • Sertifikat Deposito
Funding Products • Current Account • Jasa Saving • Sejahtera Saving • Time Deposits • Certificate of Deposits
Kredit • Kredit Rekening Koran • Kredit Aksep • Kredit Persekot • Kredit Pemilikan Mobil • Kredit Pemilikan Rumah • Bank Garansi
Credits • Current Account • Credit Acceptance • Advance Credit • Car Loans • Housing Loans • Bank Guarantee
Transaksi Valuta Asing • Jual Beli Mata Uang Asing Jasa Layanan • Anjungan Tunai Mandiri (ATM) • Transfer/Kliring/Inkaso • Pembayaran tagihan listrik dan telepon • Pembayaran pajak
Foreign Exchange Transactions • Foreign Exchange Services • Automatic Teller Machine (ATM) • Transfers/ Clearings/ Collections • Payment points of Electricity and Telephone Bills • Tax payment
Tanggung Jawab Sosial Social Responsibilities
Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai wujud dari program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dan apresiasi terhadap kepercayaan masyarakat. Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagai kegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/ atau meringankan beban masyarakat.
Bank Jasa Jakarta is committed to be actively involved in various social activities as a form of Corporate Social Responsibility (CSR) program and appreciation of public trust. CSR activities of Bank Jasa Jakarta have been focused on health, education and social affairs, in which Bank Jasa Jakarta is active in various social activities to help improve the welfare of the surrounding community and / or mitigate the burden of the community.
Di bidang kesehatan, Bank Jasa Jakarta bersama dengan lembaga terkait memfasilitasi kegiatan layanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan menyelenggarakan kegiatan donor darah yang didukung penuh oleh para karyawan dan nasabah Bank Jasa Jakarta. Beberapa kegiatan social di bidang kesehatan, antara lain: • Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakat sekitarnya bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yang meliputi pelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat-obatan tersebut telah melayani ±500 warga masyarakat. • Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat di Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen, karyawan dan nasabah.
In the health sector, Bank Jasa Jakarta, together with related institutions, facilitates health care activities for the underprivileged and organizes blood donation activities supported by employees and customers of Bank Jasa Jakarta. Some social activities in the health sector, among others: • Free medical treatment for residents and surrounding communities in cooperation with YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia). Medical services covering the services of general practitioners, dentists and the provision of these drugs have served ± 500 people. • Working with the Indonesian Red Cross (PMI) to conduct regular blood donation activities every 3 months at Bank Jasa Jakarta Head Office involving management, employees and customers.
Bank Jasa Jakarta menyadari pentingnya aspek pendidikan sebagai dasar dalam peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Indonesia ke depannya. Oleh karena itu, pada tahun 2016 Bank Jasa Jakarta terus aktif dalam menyelenggarakan program pendidikan dengan memberikan bantuan fasilitas pendidikan, beasiswa pendidikan, edukasi perbankan dan literasi keuangan. Bank Jasa Jakarta secara
Bank Jasa Jakarta realizes the importance of education as the basis for improving the quality and competitiveness of Indonesian society in the future. Therefore, in 2016 Bank Jasa Jakarta continues to be active in organizing educational programs by providing educational facilities, educational scholarships, banking education and financial literacy. Bank Jasa Jakarta has consistently participated actively in
Kegiatan pengobatan gratis Free medical services
32
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
konsisten turut berpartisipasi aktif menyukseskan program edukasi yang secara khusus diarahkan pada pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh Otoritas ini merupakan manifestasi dari pilar ke enam Arsitektur Perbankan Indonesia yang menetapkan bahwa bank-bank bertanggungjawab mendidik masyarakat mengenai dasar-dasar perbankan. Sepanjang tahun 2016, Bank Jasa Jakarta sudah melaksanakan kegiatan yang terkait dengan program literasi edukasi ”Ayo Ke Bank”, di antaranya adalah Edukasi kepada Siswa SMP Kemurnian, Komp. Green Ville Blok Q 209, Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
the success of educational programs that are specifically aimed at developing public knowledge in banking. The program initiated by the Authority is a manifestation of the sixth pillar of the Indonesian Banking Architecture which establishes that banks are responsible for educating the public on the basics of banking. Throughout the year 2016, Bank Jasa Jakarta has conducted activities related to the educational literacy program "Ayo Ke Bank”, among which is Education to Students SMP Kemurnian, Komp. Green Ville Blok Q 209, Duri Kepa, Kec. KebonJeruk, West Jakarta.
Di bidang sosial kemasyarakatan, Bank Jasa Jakarta secara konsisten memberikan bantuan beras kepada para warga di sekitar wilayah Kantor Pusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantu meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.
In social affairs, Bank Jasa Jakarta consistently provides rice assistance to residents in the vicinity of Head Office of Bank Jasa Jakarta on Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta. This activity is held 2 weeks before Idul Fitri Day and is an annual routine activity carried out by Bank Jasa Jakarta since year 2000 with the aim to help alleviate the burden of the people in facing the rising price of basic necessities.
Kegiatan pengobatan gratis Free medical services
Kegiatan donor darah rutin Regular blood donation activities
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
33
Kegiatan pemberian bantuan beras Providing rice assistance
Kegiatan pemberian bantuan beras Providing rice assistance
Kegiatan edukasi perbankan di SMP Kemurnian Activities in banking education at Kemurnian Junior High School
34
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Bank Jasa Jakarta menyadari akan pentingnya peran inti dari manajemen risiko untuk memastikan kesinambungan kinerja bisnis maupun keuangan. Untuk itu, strategi, kebijakan, dan prosedur operasional Bank telah diupayakan untuk dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen risiko yang menyeluruh dan mendapatkan pengawasan yang konsisten agar sesuai dengan peraturan yang berlaku dan disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha Bank. Upaya tersebut akan terus dilanjutkan melalui beberapa program penyempurnaan baik terkait dengan organisasi, penguatan pengendalian intern, pencegahan fraud, maupun budaya kerja (SDM).
Bank Jasa Jakarta realizes the importance of the core role of risk management to ensure the sustainability of business and financial performance. To that end, the Bank's operational strategies, policies and procedures have been pursued to be designed and implemented within an overall risk management framework and obtain consistent oversight to comply with applicable regulations and adjust to the scale and complexity of the Bank's business. These efforts will continue through several improvement programs related to the organization, strengthening internal control, fraud prevention, and work culture (HR).
Untuk memitigasi berbagai risiko yang dihadapi, Bank Jasa Jakarta akan melakukan evaluasi terhadap strategi, organisasi, kebijakan dan prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang efektif, Bank Jasa Jakarta akan terus melakukan pengembangan infrastruktur manajemen risiko dengan mengacu pada peraturan yang berlaku maupun international best practices, antara lain dengan mengembangkan beberapa metodologi dan aplikasi untuk mengukur risiko yang dihadapi dan diharapkan kedepan Bank dapat memanfaatkan pendekatan pengukuran risiko yang lebih maju. Hasil akhir yang nantinya ingin dicapai dari penerapan manajemen risiko ini adalah pencapaian kinerja bank telah memperhitungkan faktor risiko (risk based value creation).
To mitigate the risks faced, Bank Jasa Jakarta will evaluate strategies, organizations, policies and procedures, and risk management infrastructure to ensure that all risks faced by the Bank can be properly identified, measured, monitored, controlled and reported. In addition, to support the implementation of effective risk management, Bank Jasa Jakarta will continue to develop risk management infrastructure by referring to the applicable regulations as well as international best practices, among others by developing several methodologies and applications to measure the risks faced and expected in the future. Utilizing a more advanced risk measurement approach. The final result that will be achieved from the implementation of risk management is the achievement of bank performance has taken into account the risk factor (risk based value creation).
Dalam menjalankan fungsi Manajemen Risiko, Bank Jasa Jakarta akan merumuskan kembali strategi manajemen risiko sesuai strategi bisnis secara keseluruhan dengan memperhatikan risk appetite dan toleransi risiko. Strategi manajemen risiko ini disusun untuk memastikan bahwa eksposur risiko Bank Jasa Jakarta dikelola secara terkendali
In implementing the Risk Management function, Bank Jasa Jakarta will redefine the risk management strategy according to the overall business strategy with due regard to risk appetite and risk tolerance. This risk management strategy is structured to ensure that Bank Jasa Jakarta's risk exposure is managed in a controlled manner in
Peringkat Risiko Inheren Inherent Risk Rating
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko Risk Management Quality Rank
Peringkat Tingkat Risiko Risk Level Rank
Risiko Kredit/ Credit Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Pasar/ Market Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Fair
3
Risiko Hukum/ Legal Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Strategik/ Strategic Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Reputasi/ Reputation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
2
Peringkat Komposit/ Composit Rank
Low to Moderate
Satisfactory
2
Profil Risiko Risk Profile
Risiko Operasional/ Operation Risk
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
35
sesuai dengan kebijakan, prosedur internal, peraturan dan perundangundangan, serta ketentuan lain yang berlaku. Tingkat risiko yang ada terus dipantau secara periodik dan secara keseluruhan proses manajemen risiko dijalankan berdasarkan pada penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Berdasarkan hasil self assesment, pada tahun 2016 tingkat risiko komposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkat risiko komposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren “low to moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory”.
accordance with internal policies, procedures, regulations and legislation, and other applicable provisions. The level of risk is continuously monitored periodically and the overall risk management process is run based on the application of Good Corporate Governance (GCG) principles. Based on the results of self-assessment, in 2016 the composite risk level of Bank Jasa Jakarta is "low to moderate". The composite risk level is the result of an assessment of the inherent risk of "low to moderate" and a quality assessment of the application of "satisfactory" risk management.
PERMODALAN Struktur Permodalan Sesuai dengan POJK No.11/POJK.3/2016 dan SEOJK No.26/SEOJK.3/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan POJK No.34/POJK.3/ 2016 tentang Perubahan atas POJK No.11/POJK.3/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMR per Desember 2016 mencapai 31,29%, jauh diatas ketentuan yang ditetapkan Otoritas sebesar 6%. Sementara itu, Rasio Modal Inti Utama dibandingkan dengan ATMR juga mencapai 31,29%, juga jauh diatas ketentuan yang ditetapkan Otoritas sebesar 4,5%. Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimana tersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Jasa Jakarta yang merupakan perbandingan antara Modal
CAPITAL Capital Structure In accordance with POJK No.11/POJK.3/2016 and SEOJK No.26/SEOJK.3/2016 regarding Minimum Capital Requirement for Commercial Banks and POJK No.34/POJK.3/2016 regarding Amendment to POJK No.11/POJK .3/2016 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks, Core Capital Ratio compared to RWA as of December 2016 reached 31,29%, well above the stipulated provisions of the Authority of 6%. Meanwhile, the Main Core Capital Ratio compared to the RWA also reached 31,29%, well above the provisions set by the Authority of 4,5%.With the composition of capital (core + complementary capital) as mentioned above, the Capital Adequacy Ratio (KPMM) of Bank Jasa Jakarta which is the ratio between Capital and Risk Weighted Assets (ATMR), as of
MODAL INTI/ CORE CAPITAL MODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL - Modal Disetor/ Paid in capital - Dana Setoran Modal/ Fund Paid up capital - Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital - Faktor Penambah/ Addition Factor - Cadangan Umum/ General Reserve - Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit - Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year - Revaluasi Aktiva Tetap/ Fixed Asset Revaluation - Faktor Pengurang/ Deduction Factor - Selisih kurang PPA dan CKPN/ Negative differences between regulatory provision and allowance for impairmant losses - Laba/ Rugi Komprehensif/ Comprehensive Profit/ Loss Regulatory provision on non productive assets TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITAL MODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL
36
720.000
451.703 48.000 171.912 112.795 118.996 33.627 31.001 2.626 1.138.076
1.138.876
MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL - Cadangan Umum(1,25% ATMR) General Allowance (1,25% of RWA)
37,271
TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAP TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY
1,175,347
ATMR (Kredit, Pasar & Operasional) Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation)
3,636,757
KPMM Minimum Capital Adequacy
32.32%
MODAL INTI UTAMA/ ATMR MAIN CORE CAPITAL/ RWA
31.29%
MODAL INTI/ ATMR CORE CAPITAL/ RWA
31.29%
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), per Desember 2016 mencapai 32,32%.
December 2016 reached 32,32%.
Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkat sejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik melalui penambahan laba. Modal inti per Desember 2016 memberikan kontribusi yang sangat dominan sebesar 96,79% terhadap total modal Bank Jasa Jakarta dan komponen modal ini bersifat permanen sehingga memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth) sesuai sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan.
This core capital growth from year to year always increases in line with efforts to increase the capital organically through the addition of profit. The core capital as of December 2016 contributed 96,79% to the total capital of Bank Jasa Jakarta and this capital component is permanent, thus providing an opportunity for Bank Jasa Jakarta to expand its business and continue to grow sustainably in accordance with its long term objectives Specified length.
Kecukupan Permodalan Bank Jasa Jakarta menyusun rencana permodalan berdasarkan kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan serta mempertimbangkan perkembangan ekonomi terkini dan hasil stress testing. Kebijakan atas struktur modal berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 Februari 2016 dan No. 34/POJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Rencana permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris, kebijakan permodalan Bank Jasa Jakarta adalah mempertahankan posisi modal yang kuat untuk meningkatkan kemampuan Bank Jasa Jakarta dalam mengelola usaha dan risiko, mengembangkan teknologi informasi dan meningkatkan skala usaha (ekspansi bisnis). Berkaitan dengan hal tersebut, permodalan yang ada saat ini akan terus dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank Jasa Jakarta. Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan : • Menjaga Tingkat KPMM (CAR) Berdasarkan self assessment, KPMM/CAR Per Desember 2016 mencapai 32,32% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR ini mencerminkan bahwa Bank Jasa Jakarta yang sehat dan dengan posisi rasio yang jauh melebihi ketentuan tersebut, Bank Jasa Jakarta masih memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi usaha yang lebih besar. Kedepan, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa berupaya untuk mengelola bank berdasarkan asas kehati-hatian (prudential banking) sehingga posisi KPMM/ CAR selalu berada pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuan permodalan dalam perbankan Indonesia, Manajemen Bank Jasa Jakarta akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. • Pertumbuhan Modal secara Organik Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan organik melalu peningkatan laba, antara lain: - Menjalankan fungsi intermediari secara optimal baik penyaluran kredit maupun penghimpunan dana sesuai dengan kapasitas sumber daya. - Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secara konsisten. - Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Capital Adequacy Bank Jasa Jakarta prepares capital plans based on the required capital adequacy requirements and considers the latest economic developments and stress testing results. The policy on capital structure is guided by Regulation of the Financial Services Authority No. 11/POJK.03/2016 dated 2 February 2016 and no. 34/POJK.03/2016 dated 26 September 2016 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks. The capital plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank's Business Plan and approved by the Board of Commissioners, Bank Jasa Jakarta's capital policy is to maintain a strong capital position to enhance the ability of Bank Jasa Jakarta to manage its business and risks, develop information technology and increase business scale (business expansion ). In this regard, the existing capital will continue to be maintained and enhanced in accordance with the scale and complexity of Bank Jasa Jakarta's business. Efforts to realize that, among others by : • Maintaining KPMM Level (CAR) Based on self assessment, KPMM/ CAR Per December 2016 reached 32,32% (after taking into account credit risk, market risk and operational risk). This achievement of KPMM/ CAR reflects that Bank Jasa Jakarta is healthy and with a position of ratio that far exceeds that provision, Bank Jasa Jakarta still has the ability to expand larger business. In the future, Bank Jasa Jakarta will always strive to manage the bank on the basis of prudential banking so that the position of KPMM/ CAR is always at a reasonable level and in accordance with the prevailing regulations. If there is a change in the capital requirement in Indonesian banking, the Management of Bank Jasa Jakarta will immediately prepare a plan to comply with the provisions by taking into account the prevailing regulations.
•
Organic Capital Growth Several attempts were made to promote organic growth through increased profits, including: - Execute intermediary function optimally both credit distribution and fund raising according to resource capacity. - Efforts to improve and maintain the quality of productive assets consistently. - Selective placement of funds in earning assets in accordance with the principles of prudence.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
37
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Disclosure of Quantitative Bank Capital Structure jutaan Rupiah/ million Rupiah Keterangan/ Description I
31 Desember 2016
KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENT A. Modal Inti/ Core Capital 1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital 2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital 3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor 5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest
1.138.076 720.000 418.076 -
B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital 1. Level Atas (Upper Tier 2) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor
II
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure
-
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION
-
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)
1.175.347
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)
1.175.347
IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK
3.184.808
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK A. Metode Standar/ Standardized Method B. Model Internal/ Internal Method
Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagai penyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasi efisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaan infrastruktur dan lain-lain.
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Secara umum, pedoman penerapan manajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No. 5/8/2003 dan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 yang diperbaharui melalui PBI No. 11/25/PBI/2009, dan SE BI No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, dan 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 serta POJK 18/3/2016, dimana Penerapan Manajemen Risiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:
38
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
-
410.863 41.086
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
-
37.271 37.271 -
32.32%
Increased productivity and work efficiency through various business process improvements, system procedures, efficiency and productivity evaluation of each work unit, infrastructure provision, etc.
Disclosure of Risk Exposure and Implementation of Risk Management In general, the guidelines for risk management implementation of Bank Jasa Jakarta are guided by PBI no. 5/8/2003 and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP/2003 updated through PBI no. 11/25/ PBI/2009 and SE BI No.13/23/DPNP dated 25 October 2011 and 14/8/PBI/2012 dated 13 July 2012 and POJK 18/3/2016, where Risk Management Implementation is conducted through 4 (four) main activities, namely:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dalam melaksanakan fungsi manajemen risiko, Dewan Komisaris telah memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain: • Menyetujui kebijakan-kebijakan yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. • Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko. • Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko, antara lain mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko melalui laporan yang disampaikan Direksi secara berkala dan meminta penjelasan kepada Direksi jika dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan. • Menyetujui transaksi yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris. Sementara itu, Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen risiko, juga telah memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain: • Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan-kebijakan serta metodologi yang digunakan untuk penilaian berbagai jenis risiko bank. • Memantau perkembangan risiko bank secara periodik dan pelaksanaan implementasi Sistem Informasi Manajemen. • Menetapkan kualifikasi sumber daya manusia serta struktur organisasi yang jelas menyangkut batasan wewenang, tugas , tanggung jawab serta fungsi pada aktivitas yang memiliki risiko. • Mengadakan program pelatihan manajemen risiko secara reguler yang diikuti oleh seluruh pejabat/karyawan Bank Jasa Jakarta dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan sumber daya manusia di bidang manajemen risiko.
1. Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors In implementing the risk management function, the Board of Commissioners has the duties and responsibilities, among others: • Approving the policies that must be approved by the Board of Commissioners. • Evaluate the implementation of risk management policies and risk management strategies. • Evaluate the accountability of the Board of Directors and provide guidance on improvements in the implementation of risk management policies, including evaluating the implementation of risk management through reports submitted by the Board of Directors on a regular basis and requesting an explanation from the Board of Directors if there is any deviation from the established policy. • Approve transactions requiring approval from the Board of Commissioners. Meanwhile, the Board of Directors in performing the risk management function also has responsibilities, such as: • Evaluate and approve the policies and methodologies used for the assessment of different types of bank risks. • Monitor the periodic bank risk development and implementation of the Management Information System. • Establish qualified human resources and clear organizational structures regarding the limits of authority, duties and responsibilities and functions of risk-taking activities. • Conduct regular risk management training programs followed by all Bank Jasa Jakarta officials / employees in order to improve the quality and skill of human resources in the field of risk management.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Bank Jasa Jakarta telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang memadai untuk penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif, efisien dan profesional terhadap 8 (delapan) jenis risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan serta terhadap risiko lainnya dalam mendukung pertumbuhan Bank Jasa Jakarta secara prudent, konsisten dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah Bank Jasa Jakarta kepada pemangku kepentingan. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko didokumentasikan dan ditinjau secara berkala disesuaikan dengan perkembangan internal maupun eksternal.
2. Adequacy of Policies, Procedures, and Limit Determination Bank Jasa Jakarta already has adequate policies, procedures and limits for the implementation of an effective, efficient and professional risk management framework for 8 (eight) main types of risks: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, risk Reputation, strategic risk and compliance risk as well as other risks in supporting the growth of Bank Jasa Jakarta in a prudent, consistent and sustainable manner and enhancing value added Bank Jasa Jakarta to the stakeholders. Risk limit policy, procedure and determination are documented and reviewed regularly with internal and external developments.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) bekerja sama dengan seluruh unit bisnis dan unit pendukung melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan membangun sistem informasi manajemen risiko yang menyeluruh. Pemantauan eksposur risiko dilakukan secara berkala dan berkesinambungan oleh SKMR dengan membandingkan risiko aktual dengan limit risiko yang telah ditetapkan. Laporan mengenai perkembangan risiko, termasuk laporan profil risiko disampaikan kepada Direksi secara rutin, akurat dan tepat waktu. Bank Jasa Jakarta senantiasa mengikuti perkembangan ketentuan Basel maupun regulasi di bidang perbankan yang dapat mempengaruhi skema kegiatan bisnis Bank Jasa Jakarta, termasuk meningkatnya kebutuhan likuiditas dan permodalan sesuai ketentuan Basel III.
3. Adequacy of Process Identification, Measurement, Monitoring, and Risk Control, and Risk Management Information System The Risk Management Unit (SKMR) works with all business units and support units to process identification, measurement, monitoring, risk control and establish a comprehensive risk management information system. Risk exposure monitoring is conducted periodically and continuously by SKMR by comparing actual risk with predetermined risk limits. Reports on the development of risks, including risk profile reports, are submitted to the Board of Directors on a regular, accurate and timely basis. Bank Jasa Jakarta always keep abreast of Basel provisions as well as regulations in the banking sector which may affect the scheme of Bank Jasa Jakarta's business activities, including increasing liquidity and capital requirement as per Basel III provisions.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
39
40
4. Sistem Pengendalian Intern Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki peran dan tanggung jawab untuk menerapkan dan mematuhi sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal dibangun melekat pada masing-masing unit bisnis maupun unit operasional yang merupakan first line of defense. Untuk mendukung penerapan manajemen risiko, Bank Jasa Jakarta telah memiliki kebijakan manajemen risiko, prosedur dan penetapan limit secara tertulis. Pengendalian internal ini dilakukan oleh SKMR dan Satuan Kerja Kepatuhan yang merupakan second line of defense. Kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal ini juga direview secara berkala oleh SKAI yang merupakan third line of defense, untuk memastikan pengendalian internal telah dijalankan secara memadai.
4. Internal Control System All management and employees of Bank Jasa Jakarta have a role and responsibility to implement and comply with internal control system. Internal control system is built in each business unit and operational unit which is the first line of defense. To support the implementation of risk management, Bank Jasa Jakarta already has a policy of risk management, procedures and limit setting in writing. This internal control is performed by SKMR and the Compliance Work Unit which is the second line of defense. The adequacy and effectiveness of this internal control system is also reviewed on a regular basis by SKAI which is the third line of defense, to ensure that internal controls are adequately implemented.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1. Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Selama tahun 2016, rasio kredit bermasalah gross (Gross Non Performing Loan) mencapai 0,51% dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk mencapai Rp 24,53 miliar.
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION 1. Credit Risk Credit Risk is a risk due to the failure of the debtor and/ or other party (counterparty) in fulfilling its obligations to the Bank. During 2016, the gross non performing loan (Gross Non Performing Loan) ratio reached 0,51% and the Decline of Loss (CKPN) was Rp 24,53 billion.
Tata Kelola dan Organisasi Bank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risiko kredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokoh dengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit, Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasi semua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsi antara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaian risiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untuk pinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.
Governance and Organization Bank Jasa Jakarta has developed an effective credit risk management process to support a robust credit principle with strong internal controls. In managing credit risk, Bank Jasa Jakarta implements a centralized policy that centralizes all credit decision processes at the Head Office. To maintain and improve credit quality, the credit process has separated the functions between the marketing business unit and the credit analysis unit. Furthermore, the credit approval process is done in the Credit Committee which is a forum with the authorized officers to decide on credit in accordance with the specified limit. The Bank has also developed a credit risk assessment using the Internal Customer Risk Rating for large loans as determined by the Board of Directors. In order to support business targets while maintaining the quality of the portfolio, Bank Jasa Jakarta already has a Credit Policy Bank (CDE) as a policy guide related to credit activities.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakah pembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif. Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuangan yang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai. Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuangan yang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunan nilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilai secara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Reserves of Impairment Losses Bank Jasa Jakarta already has guidance in determining whether the formation of CKPN is done individually or collectively. Individual CKPN formation is performed for financial assets that are individually significant and impaired. The establishment of CKPN is collectively carried out for financial assets that are individually insignificant but impaired. The same is done for financial assets that are valued individually but there is no objective evidence of impairment.
Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individu dilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengan nilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan.
The method of calculating CKPN for individual impairment is performed by comparing the carrying amount of the financial assets with the current value derived from Discounted Cash Flows, ie estimated future cash flows discounted to the effective initial interest rate of the financial asset.
Pendekatan perhitungan CKPN secara individual merupakan selisih antara nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto berdasarkan
The CKPN calculation approach individually represents the difference between the cash value of the estimated cashflow discounted based
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Disclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
CKPN Individual Allowance for impairment losses - individual
CKPN Kolektif Allowance for impairment losses - collective
1 Saldo awal CKPN Allowance for impairment losses beginning balance
-
9.596
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)
-
15.568
- Pembentukan CKPN pada periode berjalan - Additional allowance for impairment losses during the year
-
22.561
- Pemulihan CKPN pada periode berjalan - Reversal for impairment losses during the year
-
(6.993)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used to claims written off during the year
-
(634)
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other allowance/ reversal during the year
-
-
-
24.530
Saldo Akhir CKPN Allowance for impairment losses ending balance
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Disclosure of Net Receivable Based on Region Kategori Portofolio Portfolio Category
No
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2 3
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2016 DKI Jakarta
Jawa Barat Western Java
Banten
Lainnya Others
Total
1.050.599
-
-
-
1.050.599
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
559.583
-
-
-
559.583
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
279.510
109.405
12.132
867
401.914
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
469.324
192.033
106.381
11.571
779.309
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
445.366
101.424
63.809
4.850
615.449
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
1.326.154
289.763
92.286
67.930
1.776.133
12
1
-
-
13
233.352
-
-
-
233.352
-
-
-
-
-
4.363.900
692.626
274.608
85.218
5.416.352
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
41
suku bunga efektif (Effective Interest Rate – EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi penurunan nilai. Sedangkan pendekatan perhitungan CKPN secara kolektif secara statistik menggunakan parameter: • Probability of Default (PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan Migration Analysis. • Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukan analisa data historis.
on the effective interest rate (EIR) with amortized cost at the time of impairment. While the calculation approach CKPN collectively statistically using parameters: • Probability of Default (PD), ie the probable failure rate of the debtor fulfilling the obligation, as measured by the Migration Analysis approach. • Loss Given Default (LGD), ie the loss rate resulting from the failure of the debtor to meet its obligations. To obtain a reasonable percentage of LGD, historical data analysis is required.
Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPA terhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untuk Aset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan Aset Non-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungan cadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagai pengurang.
In addition to forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculates the PPA on Earning Assets and Non-Productive Assets in the form of general reserves and special reserves. General reserve calculations for Earning Assets and special reserves for Earning Assets and NonEarning Assets refer to Bank Indonesia provisions and reserve calculations have included collateral factors recognized as deductions.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Disclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
31 Desember 2016 < 1 tahun < 1 year
> 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 1 - 3 years > 3 - 5 years
> 5 tahun > 5 years
Non Kontraktual Non Contractual
Total
1.050.599
-
-
-
-
1.050.599
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
559.583
-
-
-
-
559.583
3.870
36.251
49.968
311.824
-
401.913
14.788
119.162
178.102
467.257
-
779.309
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
160.484
386.516
62.739
5.710
-
615.449
Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates
851.635
402.385
109.194
412.918
-
1.776.132
9
1
1
2
-
13
233.352
-
-
-
-
233.352
-
-
-
-
-
-
2.874.320
944.315
400.004
1.197.711
-
5.416.350
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan 7 Claims on Pension Loans
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Aset Lainnya 11 Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 12 Sharia Exposures (if any) Total
42
jutaan Rupiah/ million Rupiah
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Net Receiveable by Economic Sector jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Claims on Government/ Sovereign
Claims on Public Sector Entities
Claims on Multilateral Development Banks and International Entitirs
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Claims on Banks
Claims Secured by Residential Property
Claims Secured by Commercial Real Estate
Claims on Pension Loans
Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
Claims on Corporate
Claims on Past Due Exposures
Other Assets
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
-
-
904
8.807
-
-
2
Perikanan Fishing
-
-
-
-
-
329
-
209
5.466
-
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
-
-
-
-
-
3.226
-
139
7.930
-
-
4
Industri pengolahan Processing Industry
-
-
-
-
-
68.934
-
41.979
227.591
-
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
398
1.464
-
-
6
Konstruksi Construction
-
-
-
-
-
23.691
-
21.842
126.851
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
-
-
-
-
-
215.329
-
108.008
594.477
8
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
-
-
-
-
-
34.257
-
3.851
302.223
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
-
-
-
-
-
24.821
-
33.945
188.205
1
-
10
Perantara keuangan Transitional finance
-
-
-
-
-
5.375
-
1.582
6.805
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company
-
-
-
-
-
176.957
-
28.615
172.263
-
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan Educational services
-
-
-
-
-
17.113
-
645
13.107
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services
-
-
-
-
-
10.569
-
2.817
14.858
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services
-
-
-
-
-
32.037
-
5.237
16.023
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households
-
-
-
-
-
-
-
218
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin
-
-
-
-
401.914
166.473
-
365.059
90.064
4
-
20
Lainnya Others
1.050.599
-
-
559.583
-
198
-
-
-
-
233.352
1.050.599
-
-
559.583
401.914
779.309
-
615.449
1.776.133
13
233.352
Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
43
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Disclosure of Receiveables and Allowances by Region Kategori Portofolio Portfolio Category
No
44
1
Tagihan Receivables
2
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2016 DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Lainnya Others
Total
2.540.446
693.878
275.028
85.441
3.594.793
Tagihan yang mengalami penurunan nilai Impaired receivables
-
-
-
-
-
a. Belum jatuh tempo a. Non past due
-
-
-
-
-
b. Telah jatuh tempo b. Past due
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual Allowances for impairment losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowances for impairment losses - Collective
21.854
1.763
629
284
24.530
5
Tagihan yang dihapus buku Claims written off
-
-
-
-
-
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Dalam melakukan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan standar yang memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku, yaitu SE OJK No 42/SEOJK.03/2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Pada pendekatan standar bobot risiko ditetapkan berdasarkan peringkat debitur atau pihak lawan, sesuai kategori portofolio atau persentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu. Portofolio kelompok tagihan dibagi dalam kategori tagihan kepada pemerintah, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada bank, tagihan kepada pegawai dan pensiun, tagihan kepada usaha mikro, kecil dan portofolio ritel, tagihan kepada korporasi dan tagihan yang telah jatuh tempo. Bobot risiko menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator. Apabila terdapat tagihan yang telah memiliki peringkat, maka Bank menggunakan lembaga pemeringkat yang diakui oleh Regulator.
Disclosure of Credit Risk with a Standard Approach In performing the calculation of Risk-Weighted Assets (ATMR) for credit risk, the Bank adopts a standardized approach that meets the applicable OJK requirements of SE OJK No 42/SEOJK.03/2016 regarding Guidelines on Weighted Assets Calculation Based on Credit Risk by Applying the Standard Approach. In the standard approach, risk weighting is determined by the rating of the debtor or the counterpart, according to the portfolio category or a certain percentage for a particular type of charge. The billing group's portfolio is divided into categories of bills to the government, bills to public sector entities, bills to banks, bills to employees and pensions, bills to micro, small and retail portfolios, corporate bills and matured bills. Risk weight uses the terms set by the regulator. If a bill already has a rating, the Bank uses a rating agency recognized by the Regulator.
Kategori Portofolio yang Menggunakan Peringkat Berdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapa kategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagian berdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debitur Bank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobot risiko 100%.
Portfolio Category Using Ranking Under the standard approach, the calculation of ATMR for some portfolio categories is based on an external rating and partly based on the weight of the risk. However, since all debtors of Bank Jasa Jakarta do not have a rating so that they get 100% risk weight.
Lembaga Peringkat yang Digunakan Sesuai ketentuan yang berlaku, lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia, Fitch, Moody’s dan S&P. Oleh karena seluruh debitur Bank tidak memenuhi external rating, maka Bank tidak menggunakan rating dari lembaga pemeringkat tersebut.
Ranking Institution Used In accordance with prevailing regulations, ratings agencies recognized by Bank Indonesia include Pefindo, Fitch Indonesia, Moody's Indonesia, Fitch, Moody's and S & P. Therefore, all bank debtors do not meet the external rating, the Bank does not use rating from the rating agency.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) pada Bank merupakan risiko gagal bayar pihak lawan (counterparty)
Disclosure of Credit Risk of Counterparty (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk to the Bank is a counterparty risk that causes a potential loss for the bank to replace the contract. Counterparty
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif
Tagihan Yang Dihapusbuku
Allowance for Impairment Losses - Collective
Claims Written off
Belum Jatuh Tempo Non Past Due
Telah Jatuh Tempo Past Due
Allowance for Impairment Losses - Individual
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry
9.711
-
-
-
9
-
2
Perikanan Fishing
6.003
-
-
-
5
-
3
Pertambangan dan penggalian Mining and excavation
11.296
-
-
-
10
-
4
Industri pengolahan Processing Industry
339.116
-
-
-
868
-
5
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water
1.915
-
-
-
54
-
6
Konstruksi Construction
172.675
-
-
-
426
-
7
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
929.199
-
-
-
12.096
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of accomodation and food and water supply
340.434
-
-
-
403
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communications
248.597
-
-
-
1.834
-
10
Perantara keuangan Transitional finance
13.762
-
-
-
12
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, rental busines and services company
379.028
-
-
-
1.512
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Government administration, the defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan Educational services
31.206
-
-
-
361
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social services
28.514
-
-
-
290
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Community, sociocultural, entertainment and other individual services
53.332
-
-
-
79
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services which serve households
218
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International agency and other extra international agency
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya Business activities which are not clearly defined
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha Credit recipients not industrial origin
1.029.589
-
-
-
6.571
-
20
Lainnya Others
197
-
-
-
-
-
3.594.792
-
-
-
24.530
-
Total
atas sebuah kontrak dengan pihak Bank yang menyebabkan potensi kerugian bagi bank untuk menggantikan kontrak tersebut. pada umumnya timbul dari jenis transaksi repo/ reverse repo. Mitigasi counterparty credit risk dilakukan melalui teknik mitigasi sesuai SE OJK No 42/SEOJK.03/2016 yaitu dengan pengakuan keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit dan dilengkapi dengan kebijakan Bank untuk mengelola risiko kredit dari counterparty.
credit risk generally arises from the type of repo/ reverse repo transaction. Counterparty credit risk mitigation is carried out through mitigation techniques under SE OJK No 42/SEOJK.03/2016 by recognizing the existence of collateral, guarantee, guarantee, or credit insurance and complemented by Bank policy to manage credit risk from counterparty.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
45
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individu Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale jutaan Rupiah/ million Rupiah Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
31 Desember 2016 Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
Standard and Poor's
AAA
AA+ - s.d AAAA+ - to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AAAA+ to AA-
A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d BA+ to A- BBB+ to BBB- BB+ to BB- B+ to B-
< B-
F1+ s.d F1 F1+ to F1
F2
F3
< F3
Moody's
Aaa
Aa1 s.d Aa3 Aa1 to Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 A1 to A3 Baa1 to Baa3 Ba1 to Ba3 B1 to B3
< B3
P-1
P-2
P-3
< P-3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn)
BBB+(idn) s.d BB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
F3(idn)
< F3(idn)
AA+(idn) to AA-(idn)
A+(idn) to A-(idn)
BBB+(idn) to BBB-(idn)
BB+(idn) to BB-(idn)
B+(idn) to B-(idn)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]AA+ to [Idr]AA-
[Idr]A+ to [Idr]A-
[Idr]BBB+ to [Idr]BBB-
[Idr]BB+ to [Idr]BB-
[Idr]B+ to [Idr]B-
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
idAA+ to idAA-
idA+ to id A-
id BBB+ to id BBB-
id BB+ to id BB-
id B+ to id B-
PT. Fitch Ratings Indonesia [Idr]AAA
PT ICRA Indonesia idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
< B-(idn)
< [Idr]B-
F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F1+(idn) to F1(idn) [Idr]A1+ [Idr]A2+ s.d s.d [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]A1+ [Idr]A2+ to to [Idr]A1 [Idr]A2
[Idr]A3+ to [Idr] A3
< idB-
idA1
idA2
Tanpa Peringkat Unrated
Total
< [Idr]A3
idA3 s.d id A4 < idA4 idA3 to id A4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.050.599
1.050.599
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
559.583
559.583
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
401.914
401.914
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
779.309
779.309
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
615.449
615.449
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.776.132
1.776.132
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
13
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
233.352
233.352
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.416.351
5.416.351
6
46
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Nilai Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
Tagihan Bersih setelah MRK
Credit Risk Mitigation (CRM)
Net Receivable After CRM
36.268
-
-
-
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR setelah MRK RWA After CRM
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entities
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
36.268
-
-
-
Total
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Sesuai dengan Surat Edaran OJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang “Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar”, Bank Jasa Jakarta mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknik MRK.
Application of Credit Risk Mitigation Technique with Standard Approach In accordance with OJK No.42/SEOJK.03/2016 Circular Letter on “Guidelines on Weighted Risk Asset Calculation for Credit Risk by Using a Standard Approach”. Bank Jasa Jakarta recognizes the existence of collateral, guarantee, guarantee or credit insurance as a credit risk mitigation technique, hereinafter referred to as MRK technique.
Penggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada agunan yang termasuk dalam jenis agunan utama berupa agunan solid dalam bentuk uang tunai atau tanah dan bangunan. Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yang harus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan agunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal, serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.
The use of credit mitigation techniques focuses on collateral that is included in the main types of collateral in the form of solid collateral in the form of cash or land and buildings. Bank Jasa Jakarta sets out policies, procedures and processes for assessing and managing collaterals, among others, collateral coverage that must be met, parties conducting assessment and inspection of collateral, rules and procedures of internal and external appraisal, as well as the frequency of valuation by type of collateral.
Eksposur Sekuritisasi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2016 tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset.
Securitization Exposure Bank Jasa Jakarta as of 31 December 2016 has no asset securitization exposure.
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Bank Jasa Jakarta tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen dan sekuritisasi.
Exposure to Credit Risk due to Counterparty Credit Risk Bank Jasa Jakarta has no exposure to credit risk due to the failure of settlement and securitization.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
47
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio Portfolio Category 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
Lainnya 150% Others
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
A 1
Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
559.583
--
-
-
-
-
-
-
-
111.917
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
401.914 401.914
-
-
-
-
-
-
-
140.670
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
1.899
-
--
-
-
-
-
777.410
-
-
777.410
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
4.611
-
--
-
-
-
610.838
-
-
-
458.129
-
359.360
-
--
-
-
-
-
1.416.772
-
-
1.416.772
-
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
--
-
-
-
-
-
13
-
20
-
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
--
-
-
-
-
186.054
600
-
186.954
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
613
-
3.091.871
-
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposures B
1
48
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Commitment and Contigencies Liabilities Exposures on Administrative Account Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
365.870 559.583 401.914 401.914
610.838 2.380.236
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
674
-
-
-
-
-
21.345
-
-
-
16.009
-
5.368
-
-
-
-
-
-
76.888
-
-
76.888
-
9
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures
-
-
-
-
-
-
-
-
27
-
41
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA Total Exposures on Administrative Account
6.042
-
-
-
-
-
21.345
76.888
27
-
92.938
-
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
C 1
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable After Credit Risk Mitigation
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
-
-
-
-
-
-
-
ATMR RWA
Beban Modal Capital Charge
150%
Lainnya Others
-
-
-
-
-
100%
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih
Asuransi Kredit Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
1.050.599
-
-
-
-
1.050.599
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
559.583
-
-
-
-
559.583
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
401.914
-
-
-
-
401.914
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
779.309
-
-
-
1.899
777.410
-
-
-
-
-
-
615.449
-
-
-
4.611
610.838
1.776.132
-
-
-
359.360
1.416.772
13
-
-
-
-
13
233.352
-
-
-
-
233.352
-
-
-
-
-
-
5.416.351
-
-
-
365.870
5.050.481
Net Receivable A Eksposur Neraca/ Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures
Lainnya Others
Unsecured Portion
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
49
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured by
Tagihan Bersih
Kategori Portofolio Portfolio Category
Net Receivable
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit Insurance
Unsecured Portion
B Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative Account 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans
22.019
-
-
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
82.256
-
-
-
674
21.345
27
-
-
-
5.368
76.888
-
-
-
-
-
27
104.302
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.042
98.260
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
6 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any)
-
-
-
-
-
-
5.520.653
-
-
-
371.912
5.148.741
9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Sharia Exposures (if any) Total Eksposur Rekening Administratif Total Exposures on Administrative Account
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A + B + C)
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Total Measurement of Credit Risk No
50
Lainnya Others
Bagian Yang Tidak Dijamin
Keterangan/ Description
1
Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk
2
Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 3.184.808 -
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Calculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Asset Disclosure in Balance Sheet
jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih Net Receivable
1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
1.050.599
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claim on Public Sector Entities
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
559.583
111.917
111.917
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
401.914
140.670
140.670
6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
779.309
779.309
777.410
-
-
-
615.449
461.587
458.129
1.776.132
1.776.132
1.416.772
13
20
20
233.352
-
186.954
5.416.351
3.269.635
3.091.872
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan Claims on Pension Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Claims on Past Due Exposures 11 Aset Lainnya Other Assets Total
Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih Net Receivable
ATMR Sebelum MRK RWA After CRM
ATMR setelah MRK RWA After CRM
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entities
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi Claims on Corporates
-
-
-
-
-
-
Total
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
51
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Exposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
ATMR Sebelum MRK RWA Before CRM
ATMR Setelah MRK RWA After CRM
Tagihan Kepada Pemerintah 1 Claims on Government/ Sovereign
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2 Claim on Public Sector Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Claims on Multilateral Development Banks and International Entities
-
-
-
Tagihan Kepada Bank 4 Claims on Banks
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal 5 Claims Secured by Residential Property
-
-
-
Kredit Beragun Properti Komersial 6 Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
Kredit Pegawai/ Pensiunan 7 Claims on Pension Loans
-
-
-
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Claims on Micro, Small and Retail Portfolio
22.019
16.514
16.009
Tagihan kepada Korporasi 9 Claims on Corporates
82.256
82.256
76.888
27
41
41
104.302
98.811
92.938
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 10 Claims on Past Due Exposures Total
52
Tagihan Bersih Net Receivable
2. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, dan harga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank. Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakan suku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricing dan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berharga yang dipelihara.
2. Market Risk Market risk is a risk caused by the movement of variables in the market, such as interest rates, currency rates, and market prices that are directly related to the Bank's portfolio. Some of the factors causing market risks include interest rate movements in both funds and credits related to repricing policies and include market price fluctuations in the securities portfolio maintained.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risiko Bank.
The Boards of Commissioners and Board of Directors are responsible for ensuring that the application of risk management to exchange rates and interest rates is in line with the Bank's strategic objectives, scale, business characteristics and risk profile, including ensuring the integration of the implementation of exchange rate and interest rate risk management with Other risks that may affect the Bank's risk position.
Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerja Treasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermin di Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga pada Pedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasar dari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan dengan menggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga menerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melalui evaluasi stress testing secara berkala.
The portfolio of securities as a whole is managed by the Treasury work unit. These systems and procedures relating to market risk are reflected in the Risk Management Guide and Policy but also in the Treasury Operations and Procedures Manual. The measurement of market risk from fluctuations in interest rates and currency rates is made using the standard method implemented by the Risk Management Unit (SKMR). In addition, Bank Jasa Jakarta also implemented a repricing gap to manage interest rate risk through periodic stress testing.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Market Risk Disclosure Using Standardized Approach jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Jenis Risiko Risk Type
Beban Modal Capital Charge
1 Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik/ Specific Risk b. Risiko Umum/ General Risk
ATMR RWA
3.287 3.287
41.086 41.086
2 Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk
-
-
3 Risiko Ekuitas/ Equity Risk
-
-
4 Risiko Komoditas/ Commodity Risk
-
-
5 Risiko Option/ Option Risk
-
-
3.287
41.086
Total
3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
3. Operational Risk Operational risk is the risk caused by the inadequacy and/ or malfunction of internal processes, human error, system failure or any external factors affecting the Bank's operations.
Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank. Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain: • Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yang dilakukan. • Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic Indicator Approach dan proses self assessment profil risiko. • Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan sistem dan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.
Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring that the implementation of risk management is adequate in accordance with Bank Jasa Jakarta's characteristics, complexity and risk profile, as well as a good understanding of the type and level of risk inherent in the Bank's business activities. Operational risk management is carried out through several steps, including: • Risk identification, this process is done by each work unit related to the potential risk for each activity undertaken. • Measurement and Monitoring, this process is carried out by the Risk Management Unit by using the Basic Indicator Approach and self-assessment process of risk profile. • Control, this process is done through the refinement of systems and procedures related to operational activities.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untuk menekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposur risiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikan proses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan risk awareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selain telah disusun sistem dan prosedur Business Continuity Plan (BCP) tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.
Operational Risk Management undertaken aims to reduce losses due to operational risks, to understand operational risk exposures in achieving targets in the work unit, continuous improvement of internal processes and to increase risk awareness. In addition, in the effort of mitigating operational risk, besides having compiled the system and procedure of Business Continuity Plan (BCP) but also conducted periodic test of BCP implementation.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Disclosure of Operational Risk Quantitative
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2016 No
Pendekatan Yang Digunakan Approach Used
1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Gross Income (Average last 3 years)
Beban Modal Capital Charge
ATMR RWA
219.127
32.869
410.863
219.127
32.869
410.863
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
53
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential loss arising from the inability of the Bank to meet the matured liabilities of sources of cash flow and / or of high quality liquid assets that can be mortgaged, without disrupting the activities and financial condition of the Bank. Bank liquidity is influenced by funding structure, asset liquidity, liability to counterparty and credit commitment to debtors.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas Bank.
The BoC and BoD are responsible for ensuring that the implementation of liquidity risk management complies with the Bank's strategic objectives, scale, business characteristics and Bank liquidity risk profile, including ensuring the integration of liquidity risk management practices with other risks that may impact on the Bank's liquidity position.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja Treasuri dan Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko likuiditas ini. Sistem dan prosedur terkait dengan risiko likuiditas antara lain tercermin kebijakan dan pedoman manajemen risiko dan PODP Treasuri.
Liquidity risk management is carried out by the treasury work unit and the Risk Management Unit conducts monitoring on the management of this liquidity risk. Systems and procedures related to liquidity risk are, among others, reflected by risk management policies and guidelines, Treasury SOP.
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, dan loan to deposit ratio dan secara kualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator dan ketentuan internal.
Liquidity risk is measured through various indicators, among others, primary reserve, secondary reserve and loan to deposit ratio and qualitatively conducted through an assessment of the quality of liquidity risk management implementation. Liquidity risk control is performed by setting limits that refer to regulators and internal regulations.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
54
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile jutaan Rupiah/ million Rupiah 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
NERACA BALANCE SHEET Aset A Assets Kas 1 Cash
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
I
46.698
46.698
-
-
-
-
2
Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
879.141
404.040
158.593
205.247
111.261
-
3
Penempatan pada bank lain Interbank placement
559.583
390.240
59.205
53.368
56.770
-
4
Surat Berharga Securities
135.190
-
-
-
41.492
93.698
5
Kredit yang diberikan Loan to customer
3.578.797
80.462
132.144
220.025
610.726
2.535.440
6
Tagihan lainnya Other assets
36.268
36.268
-
-
-
-
7
Lain-lain Other
41.333
38.715
-
-
-
2.618
5.277.010
996.423
349.942
478.640
820.249
2.631.756
Total Aset Total Assets Kewajiban B Liabilities 1
Dana Pihak Ketiga Deposits of non bank customers
4.169.366
2.982.493
1.052.774
134.099
-
-
2
Kewajiban pada Bank Indonesia Deposits of Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
3
Kewajiban pada bank lain Deposits of banks
13.497
497
5.000
8.000
-
-
4
Surat Berharga yang Diterbitkan Debt securities issued
-
-
-
-
-
-
5
Pinjaman yang Diterima Borrowings
-
-
-
-
-
-
6
Kewajiban lainnya Other liabilities
17.846
16.155
-
1.691
-
-
7
Lain-lain Other
40.146
9.474
-
5.318
-
25.354
Total Kewajiban Total Liabilities
4.240.855
3.008.619
1.057.774
149.108
-
25.354
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Asset and Liabilities
1.036.155
(2.012.196)
(707.832)
329.532
820.249
2.606.402
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
55
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Disclosure of Rupiah Maturity Profile
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
1
REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT Tagihan Rekening Administratif Administrative account receivable Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
II A
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivable
< 1 bulan < 1 month
> 1 - 3 bulan > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan > 6 - 12 months
> 12 bulan > 12 months
471.052
22.180
81.047
96.295
271.530
-
-
-
-
-
-
-
471.052
22.180
81.047
96.295
271.530
-
-
-
-
-
-
-
B
Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Payable
1
Komitmen Commitment
2
Kontijensi Contigency
20.184
1.332
845
4.770
13.237
-
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Payable
20.184
1.332
845
4.770
13.237
-
450.868
20.848
80.202
91.525
258.293
-
1.487.023
(1.991.348)
(627.630)
421.057
1.078.542
2.606.402
-
(1.991.348)
(2.618.978)
(2.197.921)
(1.119.379)
1.487.023
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Administrative Account Receivable and Payable Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Difference
56
Jatuh Tempo/ Maturity
Saldo Balance
5. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
5. Legal Risk Legal risks are risks arising from the weakness of the juridical aspect, the existence of lawsuits, the absence of legislation that supports, or weaknesses of engagement such as non-compliance with the terms of contract validity and incomplete collateral binding.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi, Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) di kantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankan kegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerja Hukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalam melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.
In order to control possible legal risks, Bank Jasa Jakarta has established a Legal work unit at the head office to support Bank Jasa Jakarta in carrying out banking activities and mitigating legal risks. Legal Work Unit (Legal) has the duty and responsibility to secure the legal interest of Bank Jasa Jakarta in conducting banking activities with due regard to the applicable law.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahankelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank. Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undangundang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya. Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/
In legal risk management, the Bank continues to review legal documents and identify weaknesses that may create legal problems for the Bank. In addition, the Bank continues to comply with all applicable laws and regulations in carrying out its business activities. The legal risk management process is conducted through an assessment/ assessment of juridical studies of new products and activities or the
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu, unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
addition/ alteration of new product features and activities. In addition, the legal work unit conducts periodic reviews of contracts and agreements between the Bank and other parties.
6. Risiko Strategik Risiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasi ataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yang ada.
6. Strategic Risk Strategic risk is the potential loss caused by changes in the external environment that the Bank can not accommodate or anticipate with existing strategies and policies.
Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko strategik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana strategik sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
In an effort to control the potential strategic risks that may occur, the Board of Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank Business Plan approved by the Board of Commissioners.
Dalam pengelolaan risiko strategik dibawah pengawasan aktif Presiden Direktur, Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk merumuskan strategi dan anggaran jangka pendek dan panjang, dengan mempertimbangkan berbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari sebagaimana tertuang dalam corporate plan dan business plan. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.
In managing strategic risks under the active supervision of the President Director, Bank Jasa Jakarta has sought to formulate long-term and long term strategies and budgets, taking into consideration various financial scenarios that may occur in the future as set forth in corporate plans and business plans.The mechanism for measuring progress achieved from established business plans is done by comparing targets with business realizations on a monthly, quarterly and semiannual basis.
7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern.
7. Compliance Risk Compliance risk is the potential loss caused by the bank does not comply with or does not enforce internal laws and regulations.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembali aspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yang mencurigakan atau yang tidak wajar.
In compliance risk management, the Bank's Compliance Director, assisted by the Compliance Unit, regularly reviews the Bank's compliance aspects, including suspicious or unusual transactions.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhan terkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventif melalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlah tertentu, review kegiatan usaha bank dan lailn-lain.
In the framework of effectiveness of compliance function, the Compliance Work Unit conducts compliance risk management process in the form of activities such as giving opinion/ compliance analysis related to the preparation of policies and procedures to ensure compliance with prevailing provisions, preventive review through appraisal of credit application compliance in the amount Certain, review of bank business activities abd others. .
8. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan, prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders.
8. Reputation Risk Reputation risk is a risk caused by Bank policies, procedures, and actions that may damage the trust and confidence of stakeholders.
Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasi yang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menangani setiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang dan menyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.
In managing these reputation risks, the Bank in addition to maintaining good communication within the scope of internal and external, but also deal with any complaints immediately by the authorized parts and provide appropriate solutions to improve the quality of service.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
57
Teknologi Sistem Informasi Information Systems Technology
58
Penerapan sistem teknologi informasi di Bank Jasa Jakarta tidak hanya untuk mendukung bisnis Bank Jasa Jakarta, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi operasional Bank Jasa Jakarta. Mempertimbangkan inovasi produk dan layanan perbankan yang berkembang sangat dinamis dan untuk itu diperlukan kesiapan teknologi informasi yang memadai, maka Bank Jasa Jakarta dituntut untuk senantiasa melakukan pengembangan terhadap semua jenis layanan agar menjamin pemberian layanan terbaik bagi nasabah dan peningkatan bisnis di masa yang akan datang. Hal inilah yang juga menjadi fokus dari pengembangan Teknologi Informasi Bank Jasa Jakarta kedepan. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh teknologi informasi kedepan adalah melanjutkan pembaruan dari beberapa sistem guna meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Pengembangan dan pembaruan dilakukan diantaranya untuk beberapa sistem yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan regulatori dan juga penerapan efisiensi proses. Bank juga tengah melakukan evaluasi atas core banking system untuk dapat meningkatkan high availability dan high reliability agar layanan perbankan yang diberikan Bank Jasa Jakarta tetap dapat diandalkan.
Implementation of information technology system in Bank Jasa Jakarta is not only to support Bank Jasa Jakarta business, but also to improve operational efficiency of Bank Jasa Jakarta. Considering the dynamic innovation of banking products and services and the need for adequate Information Technology readiness, Bank Jasa Jakarta is required to continuously develop all types of services in order to ensure the best service delivery for customers and business improvement in the future. This is also the focus of the development of Information Technology Bank Services Jakarta in the future. Some of the activities that will be done by the future information technology is continuing the renewal of some systems to improve customer service. Development and renewal are carried out for several systems related to regulatory compliance as well as implementation of process efficiency. The Bank is also in the midst of evaluating corebanking system to increase high availability and high reliability so that banking services provided by Bank Jasa Jakarta remain reliable.
Dalam upaya untuk memastikan bahwa layanan perbankan tetap berjalan normal, meskipun ada gangguan (force majeure), Bank Jasa Jakarta telah memiliki Business Continuity Plan (BCP). Dalam situasi tersebut, layanan perbankan Bank Jasa Jakarta telah dipersiapkan untuk dapat tetap berfungsi dan melayani nasabah secara penuh dan secara konsisten Bank Jasa Jakarta mengevaluasi dan memperbaharui pedoman dan prosedur situasi darurat pada seluruh tingkat operasional guna menjamin fungsi-fungsi bisnis tetap berjalan dalam berbagai keadaan. Seminar, pelatihan dan simulasi telah diselenggarakan secara berkala untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana dan kemungkinan munculnya kejadian-kejadian lain yang dapat mengganggu kegiatan usaha Bank.
In an effort to ensure that banking services continue to run normally, despite a force majeure, Bank Jasa Jakarta already has a Business Continuity Plan (BCP). In such situations, Bank Jasa Jakarta's banking services have been prepared to remain fully functional and serve customers and Bank Services Jakarta consistently evaluates and updates emergency situation guidelines and procedures at all operational levels to ensure that business functions continue to operate in various circumstances. Seminars, training and simulations have been held regularly to ensure disaster preparedness and the possibility of other events that may disrupt the Bank's business activities.
Kedepan, perkembangan teknologi berperan sangat penting dalam menghadirkan layanan keuangan yang semakin mudah diakses, berbiaya lebih murah dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bank Jasa Jakarta akan senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam memenuhi pertumbuhan permintaan layanan perbankan, baik melalui jaringan cabang maupun jaringan elektronik. Dalam era digital, adopsi terhadap kemajuan teknologi informasi menjadi prasyarat utama layanan perbankan berkualitas sekaligus mendukung proses-proses yang lebih efisien. Dinamisnya perkembangan teknologi digital serta pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna smartphone di Indonesia, menjadi landasan bagi Bank Jasa Jakarta untuk mulai merancang dan melaksanakan proses pengembangan internet banking, mobile banking dan mobile application yang terintegrasi dan bertujuan memberikan pengalaman baru bagi nasabah dalam mendapatkan layanan perbankan secara digital dan dikendalikan langsung oleh nasabah.
Going forward, technological developments play a vital role in delivering accessible, more cost-efficient financial services that can be done anytime and anywhere. Bank Jasa Jakarta will continue to strengthen its information technology infrastructure to ensure that the Bank has sufficient capacity and capability to meet the growing demand for banking services, either through its branch network or electronic network. In the digital age, the adoption of the advancement of information technology is a major prerequisite of quality banking services while supporting more efficient processes. Dynamic development of digital technology and the rapid growth of the number of smartphone users in Indonesia, became the foundation for Bank Jasa Jakarta to begin designing and implementing integrated internet banking, mobile banking and mobile application development processes aimed at providing new experiences for customers in obtaining digital banking services and directly controlled by customers
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Sumber Daya Manusia Human Resources
Persaingan bisnis di industri perbankan semakin ketat ditengah kondisi yang penuh tantangan saat ini dan untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu menghadapi dan memenangkan persaingan. Bank Jasa Jakarta meyakini bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dalam mendorong kinerja Bank Jasa Jakarta selama ini.
Business competition in the banking industry is getting tighter amid today's challenging conditions and to face the increasingly competitive business competition, it takes quality human resources and has good competence so as to be able to face and win the competition. Bank Jasa Jakarta believes that human resources play an important role in encouraging the performance of Bank Jasa Jakarta so far.
Mempertimbangkan peran strategis sumber daya manusia tersebut, maka kedepan akan dicanangkan program-program peningkatan sumber daya manusia yang lebih fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan bertujuan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan handal dalam segala aspek sehingga akan memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan sumber daya manusia ini nantinya diharapkan akan menjadi keunggulan kompetitif bagi Bank.
Considering the strategic role of human resources, the future will be launched programs of human resource improvement that focus more on improving the quality of human resources. Development of human resources will be implemented continuously aims to create quality human resources and reliable in all aspects so that will provide added value (added value) as a benchmark of business success. This human resource capability is expected to become a competitive advantage for the Bank.
Strategi pengembangan sumber daya manusia Bank Jasa Jakarta diarahkan untuk memperkuat infrastruktur, proses dan kompetensi yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada beberapa elemen yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi agar lebih optimal mendukung rencana bisnis, rekrutmen sumber daya manusia yang berkualitas dengan kapasitas sesuai kebutuhan, dan penyempurnaan dan pengembangan program-program sumber daya manusia. Dalam tataran operasional, Bank Jasa Jakarta akan senantiasa aktif mengikutsertakan karyawannya untuk ambil bagian dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan secara internal maupun dengan mengikutsertakan karyawan pada program-program pendidikan di luar perusahaan, seperti kursus-kursus, pelatihan, workshop dan lain-lain. Program pendidikan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing bagian, divisi maupun karyawan yang bersangkutan dan berdasarkan informasi yang diperoleh secara bottom-up.
Bank Jasa Jakarta's human resources development strategy is directed to strengthen infrastructure, processes and competencies that can improve the quality of human resources. Human resource development strategy focused on several elements, namely the improvement of effectiveness and efficiency of the organization to be more optimal support business plan, recruitment of quality human resources with capacity as needed, and refinement and development of human resources programs. At the operational level, Bank Jasa Jakarta will always actively engage its employees to take part in various education and training programs, both internally held and by engaging employees on educational programs outside the company, such as courses, training, workshops and others. This educational program is provided in accordance with the needs of each section, division or employees concerned and based on bottom-up information.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, Bank Jasa Jakarta telah menyempurnakan struktur organisasi yang lebih efisien dan efektif. Penyempurnaan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang lebih optimal dalam menghadapi tuntutan bisnis dan kondisi persaingan perbankan yang semakin ketat. Salah satu penyempurnaan organisasi yang dilakukan adalah pada pelayanan nasabah secara terintegrasi di bidang operasional.
In order to support business growth, Bank Jasa Jakarta has perfected a more efficient and effective organizational structure. The enhancements are aimed at improving the service to customers more optimally in the face of increasingly stringent business demands and banking competition. One of the improvements made to the organization is integrated customer service in the operational field.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
59
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabat yang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2016, pengurus bank dan pajabat yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
In accordance with the prevailing provisions, Bank Managers and officials who have an obligation to obtain risk management certification. As of 31 December 2016, bank managers and officials who have participated in the risk management certification program are as follows:
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition 2015 Keterangan
2016 Description
Jumlah/ Amount
%
Jumlah/ Amount
%
5 33 14 236 288
1,74 % 11,46 % 4,86 % 81,94 % 100,00 %
5 30 26 192 253
1.98% 11.86% 10.28% 75.89% 100.00%
9 95 36 137 11 288
3,13 % 32,99 % 12,50 % 47,57 % 3,82 % 100,00 %
8 85 35 106 19 253
3.16% 33.60% 13.83% 41.90% 7.51% 100.00%
68 122 66 32 288
23,61 % 42,36 % 22,92 % 11,11 % 100,00 %
43 107 64 39 253
17.00% 42.29% 25.30% 15.42% 100.00%
Jenjang Jabatan Direksi Manajer Supervisor Staff Jumlah Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah Kelompok Usia s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah
Rank Title Director Manager Supervisor Staff Total Education Level Post Graduate Graduate Diploma High School Elementary and others Total Age Group up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition Sertifikasi Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
Level 3
Executive
Komisaris
-
1
-
2
3
Commissioners
Direksi
-
-
-
5
5
Directors
Total
Divisi
-
-
4
-
4
Divisions
Supervisor
11
24
18
-
53
Supervisors
Staff
24
14
3
-
44
Staffs
Total
35
39
25
7
106
Total
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia Activities in developing and training of human resources
60
Risk Management Certification
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Rencana Strategis Strategic Plan
Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan mencapai 5,0-5,4%, dengan struktur perekonomian yang lebih banyak ditopang permintaan domestik. Pemanfaatan berbagai potensi yang kami sampaikan sebelumnya akan mempengaruhi keyakinan dan gairah swasta untuk beraktivitas. Keyakinan swasta untuk kembali bergairah di tengah masih lemahnya perekonomian global akan menjadi penentu bagi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat. Sementara itu, inflasi akan berada dalam kisaran targetnya sebesar 4,0±1% di tahun 2017, sejalan dengan komitmen Bank Indonesia mengarahkan inflasi sesuai dengan sasarannya.
By 2017, economic growth is projected to reach 5.0-5.4%, with the economic structure more supported by domestic demand. Utilization of the various potentials that we have previously reported will affect the confidence and the private passion for the move. Private confidence to re-energize amid the still weak global economy will be the determinant for economic growth to be faster. Meanwhile, inflation will be within the target range of 4,0 ± 1% in 2017, in line with Bank Indonesia's commitment to direct inflation in line with its targets.
Dengan prospek perekonomian tersebut, diperkirakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2017 dalam kisaran 9-11%, kredit dan pembiayaan perbankan dalam kisaran 10-12%. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat sejalan dengan intensifnya proyek-proyek infrastruktur, namun tetap pada level yang sehat di bawah 3% dari PDB.
With the prospect of the economy, it is estimated that growth in Third Party Funds (DPK) in 2017 in the range of 9-11%, credit and banking financing in the range of 10-12%. Meanwhile, current account deficits are expected to rise slightly in line with intensive infrastructure projects, but remain at a healthy level below 3% of GDP.
Dengan resiliensi yang lebih kuat, perekonomian di tahun 2017 akan menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh. Implementasi reformasi struktural akan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang semakin solid pada jangka menengah. Reformasi struktural yang berjalan akan meningkatkan produktivitas sehingga perekonomian meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Pertumbuhan yang tinggi dan struktur yang lebih baik tersebut pada gilirannya akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan menghindarkan perekonomian dari middle income trap.
With a stronger resilience, the economy in 2017 will be the turning point for stronger economic growth. Implementation of structural reforms will be the foundation for more solid economic growth in the medium term. The ongoing structural reforms will increase productivity so that the economy increases to a higher level. High growth and better structure will in turn increase labor absorption and avoid the economy of the middle income trap.
Meskipun kondisi perekonomian yang kita hadapi saat ini masih dipenuhi oleh ketidakpastian, namun Bank Jasa Jakarta optimis bahwa hal ini dapat dilewati dengan baik sepanjang selalu waspada dan mampu mengelolanya dengan hati-hati.
Although the economic conditions we face today are still met by uncertainty, Bank Jasa Jakarta is optimistic that this can be passed well as long as it is always vigilant and able to manage it carefully.
Mencermati perubahan yang terjadi dalam lingkungan usaha, di mana dampak dari kondisi eksternal dan internal dapat berpengaruh terhadap usaha bank, Bank Jasa Jakarta telah menetapkan beberapa kebijakan untuk mengurangi dampak dari tekanan tersebut terhadap kinerja Bank secara keseluruhan. Fokus kebijakan Bank Jasa Jakarta adalah memaksimalkan pertumbuhan bisnis di tahun 2017 dan akan terus menjalankan prinsip “prudential banking”. Dengan demikian, Bank Jasa Jakarta tetap fokus pada upaya memperkuat fundamental keuangan dan memaksimalkan pertumbuhan bisnis untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan (sustainable growth) antara lain melalui 3 pilar utama, yang meliputi: 1. Menjalankan usaha perbankan yang sehat sesuai prinsip kehatihatian dan Good Corporate Governance (GCG). 2. Menjadi bank pilihan bagi nasabah dengan menyediakan produk/ jasa yang sesuai kebutuhan segmen pasar. 3. Pencapaian kinerja yang baik untuk memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi stakeholders.
Considering the changes occurring in the business environment, where the impact of external and internal conditions could affect the bank's business, Bank Jasa Jakarta has established several policies to reduce the impact of such pressure on the Bank's overall performance. The focus of Bank Jasa Jakarta's policy is to maximize business growth in 2017 and will continue to implement the principle of "prudential banking". Thus, Bank Jasa Jakarta remains focused on strengthening the financial fundamentals and maximizing business growth to grow sustainably and sustainably through three main pillars, which include: 1. Conducting a sound banking business in accordance with prudential principles and Good Corporate Governance (GCG). 2. Being the bank of choice for customers by providing products/ services that suit the needs of market segments. 3. Achievement of good performance to provide a satisfactory investment value for stakeholders.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
61
Peristiwa Penting Significant Events
25 Agustus 2016/ 25 August 2016 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa Titanium Trophy Infobank Awards 2016 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama 19 tahun berturut-turut. Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2016 from Infobank Magazine on the achievement of "Very Good" performance for 19 consecutive years.
7 September 2016 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Indonesia Banking Award 2016 dari Tempo Media Group dan Indonesia Banking School sebagai “The Most Reliable Bank”, “The Most Efficient Bank” dan “The Best Bank in Productivity” Bank Jasa Jakarta received the Indonesia Banking Award 2016 from Tempo Media Group and Indonesian Banking School as "The Most Reliable Bank" , "The Most Efficient Bank" and “The Best Bank in Productivity”
13 Oktober 2016/ 13 October 2016 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia 2016 dari sebagai Peringkat I BUKU-1, Bidang Finance, Bidang Risk Management, Bidang Legal, Bidang Human Capital, Bidang IT dan Bidang Corporate Communication, serta Peringkat II Bidang GCG dan Bidang CSR. Bank Jasa Jakarta received the Anugerah Banking Award 2016 from Economic Review and Perbanas Institute as Rank I-1, Finance Department, Risk Management Department, Legal Department, Human Capital Department, IT Department and Corporate Communication Department and Rank II of GCG Department and CSR Department.
62
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
19 Oktober 2016/ 19 October 2016 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Bisnis Indonesia Banking Award 2016 dari Harian Bisnis Indonesia sebagai “Most Efficient Bank”. Bank Jasa Jakarta received the Bisnis Indonesia Banking Award 2016 from Bisnis Indonesia Daily as "Most Efficient Bank".
16 Desember 2016/ 16 December 2016 Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Indonesia Best Banking Award 2016 dari Warta Ekonomi sebagai “The Winner of Best Banking Brand 2016 for Consumer Choice, Best Reputation, Best Digital, Most Reliable, Most Efficient dan Best Performance Title”. Bank Jasa Jakarta received the Indonesia Best Banking Award 2016 from Warta Ekonomi as "The Winner of Best Banking Brand 2016 for Consumer Choice, Best Reputation, Best Digital, Most Reliable, Most Efficient and Best Performance Title".
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
63
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility of the Annual Report
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Jasa Jakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
This annual report together with the financial statements and related information, is the responsibility of the management of PT Bank Jasa Jakarta and has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors to affix their respective signatures below:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Iskandar Widyadi Presiden Komisaris President Commissioner
Mintolo Hardiyanto Komisaris Independen Independent Commissioner
Julianti Tatan Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi/ Board of Directors
Handrie Wirawan Presiden Direktur President Director
Emanuela Tanubrata Wakil Presiden Direktur I Vice President Director I
64
Lisawati Wakil Presiden Direktur II Vice President Director II
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Krisna Chandra Direktur Operasional Operational Director
Suroso Direktur Kepatuhan Compliance Director
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners ISKANDAR WIDYADI Presiden Komisaris/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaan CV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yang bergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkan pada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya diubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm named CV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activities in textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesia until 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on, changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with the name PT Bank Jasa Jakarta. MINTOLO HARDIYANTO, SE Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 72 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus diselenggarakan oleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan luar negeri. Mengawali karirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun di awal tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 72 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar. Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy) and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings and courses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as a Senior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001. JULIANTI TATAN, SE, Ak, M.Sc Komisaris Independen/ Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 69 tahun, menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak Maret 2015. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 di Southern Illinois University At Carbondae, Illinois – Amerika Serikat. Mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1978 sampai dengan tahun 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Tim Pengaturan (Peneliti Bank Eksekutif). Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe Pramono & Rekan dan sekaligus sebagai Tim Perencana dan Tim Pengajar Akuntansi & Audit Khusus Perbankan di Ikatan Akuntan Indonesia. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009 sebagai anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko. An Indonesian national, 69 years old, An Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta since March 2015. Obtained Bachelor of Accounting Economic at Indonesia University and completed her Master degree at Southern Illinois University At Carbondae, Illinois – United States. Started her carreer at Bank Indonesia in 1978 until 2002 with her last post as Head of Regulation Team (Executive Bank Analyst) From 2002 until 2008, joined Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners also as Planning Team and Accounting & Specific Banking Audit Instructor Team at Indonesia Institute of Accountants. Joined Bank Jasa Jakarta in 2009 as a member of both Audit Committee and Risk Monitoring Committee.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
65
Profil Direksi Profile of Board of Directors
HANDRIE WIRAWAN Presiden Direktur/ President Director Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabung dengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. An Indonesian national, 65 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, SH Wakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I Warga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, General Manager dan Direktur Kredit. An Indonesian national, 52 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004. Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank Jasa Jakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, starting from Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
66
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
LISAWATI, SE, MBA, MM Wakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan Magister Manajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 pada bank umum swasta di Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan organisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II, Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009. An Indonesian national, 63 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009. Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Finance and attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Started her career since 1973 in commercial banks in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with her last post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the management of the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice Secretary General II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined Bank Jasa Jakarta in early 2009. KRISNA CHANDRA, SE, MM Direktur/ Director Warga Negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperoleh gelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawali karir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT Jaya Fuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager. Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabat sebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulai tahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 54 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since 2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Director. Obtained the Bachelor degree at the Indonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta. Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji Leasing Pratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued his career in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Became a Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining Bank Jasa Jakarta in 2006.
SUROSO, SE, SH, MAk Direktur Kepatuhan/ Compliance Director Warga Negara Indonesia, 48 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April 2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2 dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejak tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga Direktur Kepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta. An Indonesian national, 48 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since April 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career at Bank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor, Head of Research and Development (R&D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary then Compliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
67
Kepala Divisi Division Heads
BUDI WIDYADI Warga Negara Indonesia, 40 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dan tahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan. An Indonesian national, 40 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. He started his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head of Credit.
AHMAD AMPERA Warga Negara Indonesia, 55 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009. Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro & Rekan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi/ jabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional. An Indonesian national, 55 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He began his career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his career in public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989 held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-Operation Division.
IRWANI ANJARMULYA Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulai karirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Account Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkan karir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hingga Asisten Direksi Kredit & Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources. An Indonesian national, 53 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his career at Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, Marketing Coordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi as Head of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then Assistant Directors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.
LIE NJOEK LAN Warga Negara Indonesia, 49 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Personalia sejak tahun 2015. Mengawali karirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama Upaya Sakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga Corporate Secretary. An Indonesian national, 49 years old, served as Head of Human Resources Division since 2015. She started her career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as Corporate Secretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held various positions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.
68
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Catatan :
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO
Garis pertanggungjawaban
BAGIAN MIS & IMPAIRMENT BAGIAN ADMINISTRASI
KANTOR CABANG PEMBANTU/ KAS
BAGIAN UMUM
BAGIAN REMEDIAL
BAGIAN APRAISAL
BAGIAN DOKUMEN KREDIT
BAGIAN ANALISA KREDIT
BAGIAN TREASURI
BAGIAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
KESEKRETARIATAN
BAGIAN PENYELESAIAN TRANSAKSI
BAGIAN HUKUM
BAGIAN ACCOUNTING NON OPERASIONAL
BAGIAN MARKETING
DIVISI KREDIT
BAGIAN SISDUR & LITBANG
BAGIAN PERSONALIA
DIVISI MARKETING & TREASURI
KOMITE EKSEKUTIF
BAGIAN PELAYANAN NASABAH
DIVISI PERSONALIA
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR I
BAGIAN INTERNAL CONTROL
DIVISI OPERASIONAL
DIREKTUR OPERASIONAL
PRESIDEN DIREKTUR
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
BAGIAN APU PPT
SATUAN KERJA KEPATUHAN
DIREKTUR KEPATUHAN
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR II
DEWAN KOMISARIS
Garis Komunikasi/ penyampaian laporan
SATUAN KERJA AUDIT INTERN
KOMITE AUDIT
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
KOMITE PEMANTAU RESIKO
Struktur Organisasi Organization Structure
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
69
Tim Manajemen Management Team
Kepala Divisi/ Division Heads Kiri ke kanan/ Left to Right : Budi Widyadi - Irwani Anjarmulya - Lie Njoek Lan - Ahmad Ampera
Kepala Divisi Marketing & Treasuri Kepala Divisi Kredit Kepala Divisi Operasional Kepala Divisi Personalia Koordinator Wilayah
Head of Marketing & Treasury Division Head of Credit Division Head of Operations Division Head of Human Resources Division Regional Managers
Kepala Bagian Treasuri Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Pelayanan Nasabah Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Kepala Bagian Umum Kepala Bagian TSI Kepala Satuan Kerja Audit Intern Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Head of Treasury Department Head of Legal Department Head of Administration Department Head of Customer Services Head of Transaction Settlement Department Head of General Affairs Head of IT Department Head of Audit Intern Task Force Head of ComplianceTask Force Head of Risk Management Task Force
Budi Widyadi Irwani Anjarmulya Ahmad Ampera Lie Njoek Lan Flaviana Suryani Iwan Kurnia Linggawaty Widjaja Dady Rahardjo Lim Ai Siang Dorina Anna Djuwita Tanzil Honny Lilik Suryati Tan William Saputra Paulus Sudirman Andriana Susanto Suryadi Karnadi
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers Mangga Dua Tanah Abang Kelapa Gading Fatmawati
70
: : : :
Rita Chandra Helda Farida Hendryanto Tanuwidjaja Teuku Surya Djajasyah
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
Gajah Mada Glodok Plaza Kebon Jeruk Matraman
: : : :
Franky Yusman Glen Tan Emily Patricia Arief Setia Budi
Muara Karang : Iwan Kurnia Bumi Serpong Damai : Linggawaty Widjaja Cimone : Bobby Indra Gunawan
Jaringan Unit Kerja Network Unit
Kantor Pusat/ Head Office
Jl. Tiang Bendera III No. 26-32, Jakarta 11230 Phone : 021 - 6902611 Fax : 021 - 6902619 & 6902031 Email :
[email protected] Web : www.bjj.co.id
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
71
Kantor Cabang Pembantu/ Sub Branches
KCP Mangga Dua Komplek Pertokoan Mangga Dua Blok C4 No. 2, Jakarta 14430 Phone : 021 - 6011401 Fax : 021 - 6120335
KCP Tanah Abang Pertokoan Tanah Abang Bukit Blok D/17 Jl. KH. Fachrudin No. 36, Jakarta 10250 Phone : 021 - 3156608 Fax : 021 - 3156925
72
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
KCP Kelapa Gading Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC7 No. 46 Kelapa Gading Barat, Jakarta 14240 Phone : 021 - 4529050 Fax : 021 - 4529459
KCP Fatmawati Pertokoan Duta Mas Blok A1 No. 6 Jl. RS. Fatmawati No. 39, Jakarta 12150 Phone: 021 - 7210560 Fax : 021 - 7210562
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
73
KCP Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 27E-F, Jakarta 11140 Phone: 021 - 6332668 Fax : 021 - 6332659
KCP Glodok Plaza Pertokoan Glodok Plaza Blok H No. 37-38 Jakarta 11180 Phone : 021 - 6280202 Fax : 021 - 6280203
74
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
KCP Kebon Jeruk Komplek Sastra Graha No. 6 Jl. Raya Perjuangan Kav. 21, Jakarta 11530 Phone : 021 - 5329511 Fax : 021 - 5329512
KCP Matraman Komp. Mitra Matraman Blok A1 No. 11-12 Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta 13140 Phone : 021 - 85918033 Fax : 021 - 85918032
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
75
KCP Muara Karang Muara Karang Raya No. 8 Blok CC 5 S Jakarta 14450 Phone : 021 - 6626677 Fax : 021 - 6626611
KCP BSD Ruko Golden Boulevard Blok B No. 1 & 2 Jl. Pahlawan Seribu, Tangerang 15322 Phone : 021 - 5376999 Fax : 021 - 53151899
76
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
KCP Cimone Jl. Raya Merdeka No. 53 & 55 Cimone, Tangerang Phone : 021 - 55770145 Fax : 021 - 55770143
Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiri All office operates in its own building
Kantor Kas/ Payment Points
Kantor Kas RS. Gading Pluit Jl. Boulevard Timur Raya Kelapa Gading, Jakarta 14250 Phone : 021 - 45866450 Fax : 021 - 45866448
Kantor Kas Sentul Lobby Gedung SICC Jl. Jend. Sudirman, Sentul City, Bogor Phone : 021 - 87950628 Fax : 021 - 87950726
Kantor Kas Bandara Benda Permai Komp. Pergudangan Bandara Benda Permai Jl. Raya Perancis No. 68, Benda, Tangerang Phone : 021 - 55911178 Fax : 021 - 55911176
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2016
77
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT