DAFTAR ISI Table of Contents
Visi, Misi dan Filosofi Manajemen – Vision, Mission and Management’s Philosophy
2
Informasi Umum - General Information
3
Profil Perusahaan – Company Profile
4
Susunan Kepemilikan Saham – Shareholders Composition
4
Susunan Dewan Komisaris, Direksi Dan Pejabat Eksekutif – Composition of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers
6
Sambutan Dewan Komisaris – Message from the Board of Commissioners
9
Sambutan Direktur Utama – Message from President Director
10
Perkembangan Usaha Bank – Business Progress
11
Data Keuangan Penting – Highlights of Financial Data
11
Sasaran Strategi dan Kebijakan Manajemen – Target, Strategy and Management Policy
15
Laporan Manajemen – Management Report
17
Struktur Organisasi – Organization Chart
18
Perkembangan Hasil Usaha – Business Growth
20
Peristiwa Penting - Important Events
22
Hal-hal yang Diperkirakan Terjadi Dimasa Mendatang – Forecasting About the Future
22
Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik – Good Corporate Governance Principles Implementation
27
Rapat Umum Pemegang Saham – General Shareholders Meeting
28
Laporan Pelaksanaan Manajemen Risiko - Risk Management Implementation Report
47
Informasi Lainnya – Others Information
57
Tabel Manajemen Risiko – Risk Management Table
58
Laporan Auditor Independen – Independent Auditor Report
89
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
1
VISI, MISI DAN FILOSOFI MANAJEMEN Vision, Mission and Management’s Philosophy
Bank menjalankan kegiatan usahanya berpedoman pada Visi, Misi dan Filosofi Manajemen :
Bank in dealing with its activities has been oriented at Vision, Mission and Management Philosophy :
Visi
Vision
Misi
Mission
Memberikan Kepada Nasabah suatu Pelayanan Perbankan yang Modern dan Terpercaya.
Providing a Modern and Reliable Banking Services to the Customers.
Filosofi Manajemen
Management Philosophy
Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut ditetapkan filosofi manajemen “STAR” yaitu Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable
To Achieve the Vision and Mission, it determined of “STAR” Management Philosophy which consists of Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable.
Menjadi Bank yang Solid, Sehat dan Modern
2
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Becoming a Solid, Sound and Modern Bank.
INFORMASI UMUM General Information
PT. Anglomas International Bank (“Bank”) didirikan oleh keluarga almarhum Noto Suhardjo Wibisono (Lioe Kiem Tjiauw) dan Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing) di Surabaya pada tanggal 15 Maret 1991 berdasarkan Akte No. 32 yang dibuat oleh Eddy Widjaja, S.H. Notaris di Surabaya dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991.
PT. Anglomas International Bank (“Bank”) was established by Noto Suhardjo Wibisono’s family (Lioe Kiem Tjiauw) and Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing) under virtue of the deed of Notary No. 32 dated 15 March 1991 drawn up by Eddy Wijaya, SH, Notary in Surabaya. The deed was ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on 1 July 1991.
Bank memperoleh ijin operasi sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui SK No. 1107/KMK.013/1991 tanggal 12 Nopember 1991.
Bank has got its business license as Commercial Bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia with the decree No. 1107/KMK.013/1991 dated 12 November 1991.
Pada tanggal 31 Maret 2008, secara resmi 90% saham dimiliki oleh Wishart Investments Inc, sebuah perusahaan investasi berkedudukan di British Virgin Islands yang melakukan kegiatan investasi di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, India, Nigeria, Ghana, Dubai dan Eropa/Baltics.
On 31 March 2008, legally 90% shares owned by Wishart Investments Inc, an investment company domiciled at British Virgin Islands with business activities at several countries like Singapore, Hongkong, India, Nigeria, Ghana, Dubai and Europe/Baltics.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.46 tanggal tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M,Kn., Wishart Investments Inc, membeli saham Bank milik Bambang Sujanto sebanyak 11.880 lembar saham atau Rp.11.880.000.000,- sehingga posisi kepemilikan menjadi 99% atau Rp.130.680.000.000,-
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 46 dated December 17, 2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., Wishart Investments Inc, purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 11.880 number of shares or Rp.11.880.000.000,- therefore precentage of ownership is 99% or Rp.130.680.000.000,-
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.47 tanggal tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H.,
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 47 dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
3
M,Kn., PT. TG Indonesia membeli saham Bank milik Bambang Sujanto sebanyak 1.320 lembar saham atau Rp.1.320.000.000,(dalam proses persetujuan OJK).
Yuliami, S.H.,M.Kn., PT. TG Indonesia purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto in the Bank amounting 1.320 number of shares or Rp.1.320.000.000,(on the process for approval from OJK)
Seiring dengan perkembangan bisnis perbankan di Indonesia yang dinamis, Bank berupaya mewujudkan Visinya sebagai Bank Fokus yang Solid dan Disegani. Kepercayaan yang telah diberikan nasabah selama ini menjadi pilar utama untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
In line with the dynamic banking business development in Indonesia, Bank has been tried to realize the Vision as a Solid and Respectable Focus Bank. Customer’s trust that already provided so far is the main pillar for continous growing and developing in carry out the function as intermediary institution.
Profil Perusahaan
Company Profile
Posisi Desember 2013, Bank mencatat Total Aset sebesar Rp.177.461 juta dengan 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta serta didukung oleh lebih dari 72 karyawan.
As of December 2013, Total Assets was recorded Rp.177,461 million with 4 branches network which are located in Surabaya and Jakarta, supported by more than 72 employees.
Sejak awal beroperasi pada tahun 1991 Bank berusaha mengukuhkan eksistensinya dalam dunia perbankan nasional dan pada akhir 2013 Bank memiliki 4 jaringan kantor yang siap melayani nasabah di wilayah Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya serta Jakarta. Dengan fokus pada segmen ritel, Bank berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan fasilitas kredit dan pelayanan perbankan lainnya serta melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk Tabungan, Giro dan Deposito Berjangka.
Since started the operating business in 1991 Bank has been tried to strengthen its presence in Indonesian banking industry and by the end of 2013 Bank had 4 branch network that always ready to serve all customers in East Java, especially in Surabaya and Jakarta with focusing on retail market, Bank has been trying to fulfill customer’s needs by providing loans and other services as well as collecting funds in terms of saving account, current account and time deposit.
Dalam memenuhi Kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia, Bank telah memenuhi ketentuan modal minimum dimana posisi modal disetor akhir Desember 2013 tercatat sebesar Rp.132.000 juta dan Dana Setoran Modal sebesar Rp.18.000 juta.
To complied with Indonesian Banking Architecture, Bank has been fulfilled the minimum capital requirement where the position of paid up capital by the end of December 2013 was Rp.132,000 million and Capital Deposit Funds was Rp.18,000 million.
Posisi Desember 2013, Total Aset sebesar Rp.177.461 juta dengan 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta serta didukung oleh lebih dari 72 karyawan. Bank terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya serta berusaha mewujudkan Misinya yaitu meningkatkan fungsi intermediasi melalui pengelolaan manajemen yang sehat dan konservatif dengan prioritas pada usaha kecil dan menengah.
As of December 2013, total assets recorded Rp.177,461 million with 4 branch network located in Surabaya and Jakarta which supported by more than 72 employees. Bank has committed to improve its performance and making serious efforts to reach its Mission by increasing intermediary function through the sound and conservative management with priority in small and medium scale business.
Identitas Perusahaan / Company Identity Nama Perusahaan/ Company Name Bidang Usaha/Business Kepemilikan Saham/ Shareholders
:
PT. ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK
:
Perbankan/Banking
:
Alamat/Address
:
Wishart Investments Inc, : 99% PT. TG Indonesia : 1% Jl. Kusuma Bangsa No.110 Surabaya – 60136 Telp : 031-5355339 Fax : 031-5325855-5325856
Susunan Kepemilikan Saham
Shareholders Composition
Berdasarkan Akte No. 46 dan 47 tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami,SH.,M.Kn., susunan kepemilikan saham Bank adalah sebagai berikut :
Based on Notary Deed of Siti Nurul Yuliami.SH.M.Kn., No. 46 and 47, dated 17December 2013, the shareholders composition as follows :
4
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
No 1 2
Nama Name
Jumlah Saham Total Shares
Nilai Nominal/Amount (jutaan/million Rp.)
%
Wishart Investments, Inc PT. TG Indonesia
130.680 1.320
130.680 1.320
99,00 % 1,00 %
Jumlah / Total
132.000
132.000
100,00 %
Pada tanggal 18 Desember 2013, Wishart Investments Inc. dan PT. TG Indonesia melakukan setoran modal masing-masing sebesar Rp.17.820. juta dan Rp.180 juta. Jumlah setoran diatas sementara dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor dan baru dipindahkan sebagai Modal Saham setelah mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan.
As of December 18, 2013 Wishart Investments Inc. and PT. TG Indonesia deposited addition capital amounted Rp.17.820 million and Rp.180 million.The amount is temporarily recorded as Additional Paid-in Capital and the shares will be transferred as capital share after obtaining approval from Otoritas Jasa Keuangan.
Profil Wishart Investments, Inc
Profile Of Wishart Investments, Inc
Wishart Investments Inc, didirikan di British Virgin Islands sebagai perusahaan bisnis Internasional pada tanggal 11 September 2001 dengan Nomor Registrasi 462407.
Wishart Investments Inc. was incorporated in the British Virgin Islands as an International Business Company on 11th September 2001 with Registration Number 462407.
Sebagai Perusahaan Induk, perusahaan memiliki investasi dibeberapa Negara seperti Asia (Singapura, Indonesia, Hongkong, India), Afrika (Nigeria, Ghana), Timur Tengah (Dubai) dan Eropa (Baltik).
It is a Holding Company with subsidiaries in Asia (Singapore, Indonesia, Hongkong, India), Africa (Nigeria, Ghana), Middle East (Dubai) as well as Europe (Baltics).
Fokus usaha adalah dibidang Manufaktur Makanan, Penutup Lantai, Kertas, Yarn & Fabrics, Perdagangan, Logistik dan Perumahan. Aktivitas lainnya adalah dibidang Jasa Keuangan, Lifestyles, Pemasaran & Distributor Kendaraan Bermotor, Otomasi Perkantoran, Kimia serta Peralatan di sektor Power & Energy.
The Company’s main focus is in the manufacture of food, Floor Coverings, Paper, Yarn & Fabrics, Trading, Logistics and Real Estate. Other activities include Financial Services, Lifestyles and Marketing & Distribution of Automobiles, Office Automation, Chemicals, Power and Energy Equipment.
Susunan Direksi saat ini adalah : - Mohan K. Vaswani - Vishamkar T. Adnani - Sajen G. Aswani - Ang Kok Leong
The current Directors are : - Mohan K.Vaswani - Vishamkar T. Adnani - Sajen G.Aswani - Ang Kok Leong
Modal Perusahaan sebesar USD. 150 juta yang terdiri dari 150 juta saham dengan nilai persaham sebesar USD.1,00
The Authorised Capital of the Company is USD.150 Million divide into 150 Million Ordinary Shares of USD.1,00/each.
Posisi akhir tahun 2013, Aset Perusahaan sebesar USD.1,142 miliar dan Laba setelah pajak penghasilan sebesar USD.20,9 juta
By the end of 2013, total assets reached about USD.1.142 billion with profit after tax USD.20,9 million.
Kekuatan utama perusahaan ini antara lain berwawasan internasional, jaringan yang luas, pengamatan yang tajam dengan prioritas risiko pada daerah bisnis yang baru. Tim manajemen yang dinamis dan profesional, struktur organisasi yang ramping dan fleksibel sehingga memungkinkan respon yang cepat terhadap kesempatan baru.
The core strengths of the outlook, a wide network, appetite for uncharted professional management organization also enable opportunities.
company are an international entrepreneurial flair and risk territories. Dynamism of a team and agility of lean it to respond swiftly to new
Profil PT. TG Indonesia
Profile of PT. TG Indonesia
PT. TG Indonesia, didirikan pada tanggal 13 September 2006 sebagai perusahaan bergerak dibidang ekspor batu bara berdasarkan pengesahan Menteri Hukum dan HAM Nomor W29-00062 HT.01.01-TH. 2006.
PT. TG Indonesia, was established as a company in the form of merchandise export coal on September 13, 2006 with the endorsement of the Minister of Justice and Human Rights HT.01.01 No. W29-00062 HT.01.01-TH. 2006.
Modal perusahaan sebesar USD.100.000,
The company's capital amounted USD.100.000,-
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
5
Susunan Dewan Komisaris, Direksi Dan Pejabat Eksekutif Composition of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 dan Akte No.1 tanggal 5 Agustus 2013 yang dibuat oleh Anita Anggawidjaja, S.H., Notaris di Surabaya, susunan Pengurus sebagai berikut :
Based on by shareholders’ General Meeting dated 27 December, 2013 and Notary Deed No.1 dated 5 August, 2013 under Anita Anggawidjaja, S.H., Notary in Surabaya, management composition as follows:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Bernard RKK Tan Komisaris Utama
Bernard RKK Tan President Commissioner
Warga negara Singapura, berumur 48 tahun. Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 29 April 2014 sebagai Komisaris Utama. Memperoleh gelar Master in Business Administration dari Sloan School of Management United States of America, 2002. Mengawali karir di bidang perbankan sejak tahun 2008 sampai dengan Februari 2014 dengan jabatan terakhir sebagai Head Integration Management Office DBS Group Management Committee Concurently President.
A Singapore citizen, 48 years old. Has obtained approval from the Financial Services Authority at April 29, 2014 as President Commissioner. A Masters in Business Administration from the Sloan School of Management United States of America, 2002. Started his banking career in 2008 to February 2014 with his last position as Head Integration Management Office DBS Group Management Committee Concurently President.
Drs.Ec.Bastian Purnama Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Nopember 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1984. Berpengalaman di bidang perbankan, lembaga keuangan dan pasar modal. Beberapa jabatan penting antara lain sebagai direktur utama Bursa Efek Surabaya sampai November 2007 dan sebagai Direktur Informasi Teknologi Bursa Efek Indonesia sampai Juni 2009.
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Nopember 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Dharma Agung Medan tahun 1988. Lulus Ujian Negara Akuntansi tahun 1991. Berpengalaman di bidang perbankan dan akuntansi.
6
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Drs.Ec.Bastian Purnama Independent Commissioner Indonesian, 58 years old. Appointed as Independent Commissioner since November 2009 until now. Graduated from Padjajaran University majoring in Economics in 1984. Having experience in banking, financial institution and capital market. Several important positions, as President Director of Surabaya Stock Exchange until November 2007 and as Director of Information Technology of Indonesia Stock Exchange until June 2009.
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Independent Commissioner Indonesian, 51 years old. Appointed as Independent Commissioner since November 2009 until now. Graduated from Dharma Agung University, Medan majoring in Economics in 1988. Passed from Accounting Test in 1991. Having experiences in banking and accountancy.
Direksi : B. Budijanto Jahja Direktur Utama Warga Negara Indonesia, berumur 53 tahun. Bergabung sejak 18 Desember 2008 sebagai Direktur Utama sesuai persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No.10/164/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 11 Nopember 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya tahun 1986. Mengawali karir perbankan sejak tahun 1983 sebagai Analis Kredit pada PT. Bank Umum Nasional. Tahun 1993-1995 menjabat sebagai Area General Manager pada PT. Bank Surya, Tbk. Sejak Tahun 1995 sampai Oktober 2008 bekerja pada PT. Bank Woori Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Director/Compliance Director. I.N. Mawa Direktur Kepatuhan Warganegara Indonesia, berumur 66 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank sejak 7 April 2000 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No. 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari STIA Panglima Sudirman pada tahun 2000. Mengawali karir perbankan pada tahun 1971 sebagai staff tata usaha pada Bank Bumi DayaDenpasar. Sampai tahun 1998 berkarir di Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai Manager Audit dan Marketing Kantor Wilayah XI Bank Bumi Daya Surabaya. Saat ini menjadi Anggota Ahli Honoris di Institut Bankir Indonesia.
Directors : B. Budijanto Jahja President Director Indonesian, 53 years old. Appointed as President Director since 18 December 2008 based on Bank Indonesia approval No. 10/164/GBI/DPIP/Rahasia dated 11 November 2008. Graduated from Atmajaya University majoring in Economics in 1986. Started his banking career in 1983 as Credit Analyst at PT. Bank Umum Nasional. Year 1993-1995 as Area General Manager of PT. Bank Surya, Tbk. Since 1995 to October 2008 worked at PT. Bank Woori Indonesia with his last title as Vice President Director/Compliance Director.
I.N. Mawa Compliance Director Indonesian, 66 years old. Appointed as Compliance Director since February 2000 based on Bank Indonesia approval No. 2/28/DpG/DPIP/Rahasia dated 7 April 2000. Graduated from STIA Panglima Sudirman majoring in social affair in 2000. Started his banking career in 1971 as administration staff at Bank Bumi Daya, Denpasar. Until 1998 had career at Bank Bumi Daya and his last occupation as Audit and Marketing Manager of Regional Office IX at Bank Bumi Daya Surabaya. He also occupied as Honorary Member at Institut Bankir Indonesia.
Tuk Yulianto Direktur Operasional
Tuk Yulianto Operation Director
Warga Negara Indonesia berumur 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional sejak 19 Juli 2013 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Juli 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak tahun 2002. Pendidikan terakhir Magister Manajemen STIE Artha Bodhi Iswara Surabaya tahun 2008.
Indonesian, 49 years old. Appointed as Operation Director since 19 July 2013 based on Bank Indonesia approval No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia dated 19 July 2013. Before he is as Head of Compliance and Risk Mangement Division since 2002. Graduated from University Artha Bodhi Iswara Surabaya, majoring in Magister Management in 2008.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
7
Pejabat Eksekutif :
Executive Officer:
Toto Warsoko Pikir Kepala Divisi Operasional.
Toto Warsoko Pikir Head of Operation Division
Warga Negara Indonesia berumur 61 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak 1999. Pendidikan terakhir Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya tahun 2004. Membawahi Bagian Anggaran & Akuntansi, Teknologi Informasi (TI), Administrasi Kredit dan Umum. Mengawali karir perbankan sejak tahun 1993 sebagai Auditor Intern Bank.
Indonesian, 61 years old. Appointed as Head of Operation Division since 1999. Graduated from Airlangga University Surabaya, majoring in Magister Accounting in 2004. Supervise Budget and Accounting, EDP, Loan Administration and General Affairs. Started his banking career in 1993 as Internal Auditor at the Bank.
Haifan Yahya Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Haifan Yahya Head of Internal Audit
Warga Negara Indonesia berumur 63 tahun. Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung tahun 1977. Membawahi Bagian Audit Intern. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai staff administrasi valas di Bank Bumi Daya Jakarta. Tahun 1996–2003 sebagai Kepala cabang Bank Bumi Daya Surabaya dan Jember.
Indonesian, 63 years old. Appointed as Head of Internal Audit since 2000. Graduated from Padjajaran University Bandung, majoring in Business Accounting in 1977. Supervise Internal Audit Department. Started his banking career in 1978 as staff in foreign exchange Administration at Bank Bumi Daya Jakarta. Year 19962003 as Branch Manager at Bank Bumi Daya Surabaya and Jember.
Liling Kepala Cabang Kusuma Bangsa
Liling Kusuma Bangsa Branch Manager
Warga Negara Indonesia berumur 39 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Kusuma Bangsa sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya tahun 1998. Membawahi Kantor Cabang Kusuma Bangsa dan Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai Acount Officer , Kabag Pemasaran, Kepala Kantor Kas dan Kepala Cabang Pembantu.
Indonesian, 39 years old. Appointed as Kusuma Bangsa Branch Manager since January 2012. Graduated from 17 August University majoring in Accounting in 1998. Supervise operation activities of Kusuma Bangsa Branch Office and Pasar Atum Sub Branch Office, Started his banking career in 1998 as Acount Officer,Marketing Officer, Head of Cash Office and Sub Branch Manager.
Richard Saksono Kepala Cabang Manyar
Richard Saksono Manyar Branch Manager
Warga Negara Indonesia berumur 54 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Manyar sejak Januari 2011. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Universitas Surabaya tahun 1985. Membawahi Kantor Cabang Manyar. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1987 sebagai Staf Administrasi Kredit, Marketing, Manajer Marketing, Kepala Service Point, dan Kepala Cabang,
Indonesian, 54 years old. Appointed as Manyar Branch Manager Januari 2011. Graduated from Surabaya University majoring in Economic in 1985. Supervise operation activities of Manyar Branch Office, Started his banking career in 1987 as Administration Staff, Acount Officer, Marketing Manager, Head of Service Point and Branch Manager.
Naniek Widanarti Kepala Cabang Jakarta
Naniek Widanarti Jakarta Branch Manager
Warga Negara Indonesia berumur 39 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Jakarta sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kerjasama Jogjakarta tahun 2000. Membawahi Kantor Cabang Jakarta. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 2000 sebagai Customer Service, Teller, Staf SKAI dan Koordinator Operasional Cabang.
Indonesian, 39 years old. Appointed as Jakarta Branch Manager Januari 2012. Graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kerjasama Jogjakarta majoring in Economic in 2000. Supervise operation activities of Jakarta Branch Office. Started his banking career in 2000 as Customer Service, Teller, Internal Audit Staff and Branch Operational Coordinator.
8
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
2013 adalah tahun yang penuh tantangan tetapi juga penting bagi Bank. Tantangan yang dihadapi karena Bank mengalami sedikit kerugian seiring kebijakan Manajemen mempertahankan kebijakan konservatif dalam mengelola kredit dan dana pihak ketiga. Posisi kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2013 tercapai sedikit dibawah tahun sebelumnya. Tahun 2013 juga sangat penting karena merupakan periode perubahan positif, dimana perubahan tersebut akan membawa Bank berkembang pada tahun mendatang.
2013 has been a challenging but significant year for the Bank. It has been challenging because the Bank suffered a year of small losses as the management maintained a conservative approach to managing the loan and deposit book. Both the loan and deposit book were slightly lower for 2013. But 2013 has also been significant because it has marked a period of positive change–change that will see the Bank take off in the years to come.
Pemegang Saham Mayoritas Bank, Wishart Investments Inc, telah meningkatkan kepemilikan menjadi 99% melalui pembelian saham milik Pemegang Saham Minoritas. Dalam rangka pemenuhan ketentuan OJK, Pemegang Saham Minoritas baru akan ditetapkan oleh Bank. Bersamaan dengan itu Pemegang saham telah menyatakan langkah awal dan memberikan komitmen penuh untuk mengembangkan Bank kearah yang lebih baik. Pemegang Saham telah membuktikan komitmen tersebut dengan meningkatkan modal disetor melalui tambahan sebesar Rp. 18 miliar pada akhir tahun 2013, pengangkatan Presiden Komisaris baru, memperkuat fungsi Direksi dan rencana ambisius untuk mengejar strategi digital dalam rangka meningkatkan kemampuan Bank dalam menarik nasabah. Dengan permodalan yang semakin kuat, Bank akan kembali berkomitmen untuk meningkatkan ekspansi kredit yang direncanakan dilakukan pada kuartal kedua 2014.
The majority shareholders of the Bank, Wishart Investments Inc, have raised their shareholding to 99%, in the process buying out the Minority Shareholder. To comply with OJK’s regulation, a new Minority Shareholder will be introduced to the Bank. Together, the Shareholders have stated that it wants a new beginning and has made a firm commitment to grow the Bank in a new direction. They have underlined this commitment with an injection of capital IDR 18 Billion by year 2013, the appointment of a new President Commissioner, a move to strengthen Directors, and an ambitious plan to pursue a digital strategy to increase the reach of the Bank to potential customers. With a stronger capital base, the Bank will be recommitting to expanding its loan books, which it has planned done in the second quarter of 2014.
Dalam perubahan mendasar tersebut, Bank akan tetap berkomitmen melaksanakan perbankan yang pruden, mempertahankan pengawasan ketat dan budaya manajemen risiko yang kuat. Bank menginformasikan bahwa tidak terdapat temuan pemeriksaan yang signikan pada tahun 2013 dan posisi kredit terjaga baik dimana rasio NPL adalah rendah (0%).
In the midst of these changes, what remains constant is that the bank remains firm in its commitment to prudential banking - maintaining firm controls and having a strong risk management culture. The bank is pleased to announce that there have been no major audit findings for the year 2013, and that the loan book remains very sound with the NPL rate being at a low [0%].
2014 akan menjadi tahun yang sangat menjanjikan. Atas nama Dewan Komisaris, Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Stakeholders Bank, Pemegang Saham, Manajemen, Karyawan dan terpenting kepada Nasabah yang telah bersama kami dan akan selalu bersama dalam perjalanan Bank selanjutnya.
2014 will be an exciting year as the Bank it charts a new course. On behalf of the Board of Commissioners, I wish to thank all Stakeholders in the Bank, the Shareholders, the Management, the Staff and most importantly our Customers for standing with us, and being with us on this exciting journey.
Mei 2014/May 2014 Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Bernard RKK Tan Komisaris Utama/ President Commissioner
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
9
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
Periode konsolidasi internal masih berlanjut dalam 2013 dimana Manajemen menata dasar-dasar yang kuat dalam rangka menghadapi rencana ekspansi bisnis pada tahun 2014.
Internal comprehensive internal consolidation continued in 2013 where Management prepared strong fundamental for facing strategic plan and business expansion in 2014.
Manajemen memusatkan kebijakannya dalam meningkatkan kualitas Penerapan Manajemen Risiko, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Sumber Daya Manusia dan
Management focused on improving the quality of the implementation of Risk Management, Good Corporate Governance, Human Resources and Settlement of problem assets.
Konsolidasi yang dilakukan membawa dampak kepada pencapaian pertumbuhan yang negatif dan posisi kerugian dalam jumlah yang berkurang dibanding tahun sebelumnya.
Consolidation which implemented affect to negative growth and business loss with lower volume compare to previous year.
Beberapa perubahan mendasar telah terjadi pada tahun 2013, sebagai komitmen Pemegang Saham atas rencana strategis yang akan dilakukan pada tahun 2014 antara lain pembelian saham milik Pemegang Saham Minoritas sehingga kepemilikan menjadi 99% dan Pemegang Saham Minoritas baru akan ditetapkan dalam waktu segera, penambahan modal disetor sebesar Rp. 18 miliar pada akhir tahun 2013 dan pengangkatan Presiden Komisaris baru. Dengan peningkatan permodalan dan fungsi manajemen akan membawa perubahan signifikan dalam pencapaian rencana selanjutnya terutama ekspansi kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga.
There were basic changes happened in 2013, as the strong commitment of Shareholder towards the strategic plan in 2014 such as purchasing shares from minority shareholder where the ownership became 99% and remaining 2% shareholder will be determined soon, the additional capital amounting Rp. 18 billion by the end of 2013 and appointment of new President Commissioner of the Bank. With the increasing of capital and management function will provide significant changes on the effort to meet future plan on loan expansion and deposit.
Pada kesempatan ini atas nama Manajemen kami menyampaikan perhargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham, Bank Indonesia dan Nasabah setia serta pihak lain atas segala dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan.
In this opportunity on behalf of Management, we addressed highly appreciation and thanksful to Shareholders, Bank Indonesia and our Loyal Customers as well as other parties for all strong support and trust.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan serta seluruh jajaran Direksi dan Karyawan atas dedikasi, dukungan dan kerjasama dalam masa konsolidasi ini. Semoga dengan kerjakeras dan komitmen penuh kita dapat mencapai keberhasilan pada masa mendatang.
Finally we would like to appreciate and thanksful to the Board of Commissioners for all support and advice given and all Directors and Employees for the dedication, support and cooperation during this consolidation period. Hopefully with hardworking and strong committment we can achieve the better successful in the future.
Penyelesaian Aktiva Bermasalah.
Mei 2014/May 2014
B. Budijanto Jahja Direktur Utama/President Director
10
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Perkembangan Usaha Bank Business Progress
Data Keuangan Penting/Highlight of Financial Data (dalam Jutaan/in million Rupiah)
Neraca
2013
2012
%
Balance Sheet
Aset Lancar
121.986
99.756
122,28%
Current Assets
Aset Produktif
150.343
132.072
113,83%
Productive Assets
(133)
(124)
107,20%
Allowance for Impairment Losses
34.461
38.907
88,57%
Loan
177.461
159.738
111,09%
Assets Total
Dana Pihak Ketiga
27.636
46.178
59,85%
Third Party Funds
Kewajiban Lain
19.426
2.674
726,48%
Other Liabilities
128.814
110.886
116,17%
Equity
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit Jumlah Aset
Ekuitas
(dalam Jutaan/in million Rupiah)
Laporan Laba – Rugi
2013
2012
10.666
11.302
94,37%
Beban Bunga
594
1.292
45,98%
Interest Expenses
Pendapatan Operasional Lainnya
325
473
68,71%
Other Operational Income
Beban Operasional Lainnya
12.121
12.975
93,42%
Other Operational Expenses
Laba/Rugi sebelum Pajak
(1.572)
(2.494)
63,03%
Profit/Loss before Tax
Laba/Rugi Setelah Pajak
(1.409)
(2.221)
63,44%
Profit/Loss after Tax
2013
2012
Financial Ratio
Rasio Pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
124,70%
84,25%
Loan to Deposit Ratio
Rasio Kecukupan Modal Minimum (CAR)
181,38%
135,59%
Capital Adequacy Ratio
Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA)
(1,11%)
(1,36%)
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Modal (ROE)
(0,84%)
(2,17%)
Return on Equity
Rasio Aset Tetap terhadap Modal
10,51%
7,59%
Fixed Assets to Equity Ratio
Pendapatan Bunga
Rasio Keuangan
Rasio NIM
%
Income Statement Interest Income
7,15%
7,47%
Net Interest Margin
Rasio BOPO
115,83%
121,06%
Operating Expenses to Operating Income Ratio
Rasio pemenuhan CKPN
100,00%
100,00%
Provision on Productive Assets Ratio
NPL-bruto
0,00%
0,00%
Non Performing Loan – Gross
NPL- neto
0,00%
0,00%
Non Performing Loan – Nett
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
11
Klasifikasi Aset Produktif/ Productive Assets Classification Kolektibilitas
(dalam Jutaan/in million Rupiah)
2013
%
2012
%
34.461
100%
38.907
100%
Current
Dalam Perhatian Khusus
-
-
-
-
Special Mention
Kurang Lancar
-
-
-
-
Sub Standard
Diragukan
-
-
-
-
Doubtful
Lancar
Macet Jumlah
-
-
-
-
Loss
34.461
100%
38.907
100%
Total
Portofolio Kredit/Loan Portfolio Sektor Ekonomi
Collectibility
(dalam Jutaan/in million Rupiah)
2013
%
Perdagangan, Restoran & Hotel
11.257
32,67%
Trading, Restaurant and Hotel
Jasa-jasa dunia Usaha Industri Pengolahan Konstruksi
10.354 7.980 3.895
30,05% 23,16% 11,30%
Business Services Manufacturing Industry Construction
625
1,81%
Transportation, Warehouse and Communication
350
1,01%
Others
34.461
100,00%
Total
Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Lain-lain Jumlah
12
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Economy Sector
Usaha Mikro Kecil dan Menengah/ Small and Medium Business (dalam Jutaan/in million Rupiah)
Jenis Usaha
Nominal/Amount
Usaha Mikro Usaha Kecil
%
Type of Business
96
0,38%
Micro Business
3.444
13,72%
Small Business
Usaha Menengah
21.563
85,90%
Medium Business
Jumlah
25.103
100,00%
Total
Jenis Penggunaan Kredit/ Loan Usage : (dalam Jutaan/in million Rupiah)
Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
Nominal/Amount
%
Funds Usage
33.009
95,79%
Working Capital
952
2,76%
Investment
500
1,45%
Consumption
34.461
100,00%
Total
Kredit kepada Pihak Terkait/Loan to Related Parties (dalam Jutaan/in million Rupiah) Debitur Pihak terkait
Nominal/Amount
%
Debtor
-
0%
Related Parties
Pihak tidak terkait
34.461
100,00%
Third Parties
Jumlah
34.461
100,00%
Total
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
13
Pertumbuhan Aset, Kredit, DPK dan Ekuitas Assets, Loan, Third Party Funds and Equity Growth Pertumbuhan 5 (lima) Tahun
(dalam Jutaan/in million Rp.)
2013
2012
2011
2010
2009
5 years Growth
177.461
159.738
166.373
214.994
260.110
Total Assets
Kredit
34.461
38.907
60.467
80.587
126.992
Loan
Dana Pihak Ketiga (DPK)
27.636
46.178
60.771
110.066
172.982
Third Party Funds
128.814
110.886
102.466
103.611
84.109
Equity
Jumlah Aset
Ekuitas
14
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Manajemen
Target, Strategy And Management Policy
Penghimpunan Dana
Funding
Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga, manajemen tetap berupaya mempertahankan nasabah-nasabah lama dengan menawarkan tingkat suku bunga yang wajar serta tetap berupaya meningkatkan penghimpunan dana murah melalui tabungan.
In th case of third party funding, management keep trying to maintain its existing customers by offering reasonable interest rate and trying to increase low-cost funding through saving accounts.
Penyaluran Kredit
Loan Distribution
Dalam mempersiapkan fundamental yang kuat dimasa mendatang, maka di tahun 2013 manajemen melakukan konsolidasi intern disegala bidang antara lain penyelesaian Agunan yang diambil alih, menjaga kualitas kredit dan meningkatkan kualitas SDM.
On the preparation for strong fundamental in the future, in 2013 the management conducted comprehensive internal consolidation such as settlement of foreclosed assets, maintaining credit quality and improving the quality of human resources.
Manajemen
Management
Strategi Manajemen diarahkan untuk meningkatkan kualitas manajemen umum, manajemen risiko serta fungsi kepatuhan. Dengan mengacu pada peningkatan manajemen yang telah dicapai, Bank tetap menjalankan upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen sesuai kebutuhan organisasi dengan menetapkan beberapa strategi sebagai berikut :
Management strategy was focused to improve quality of general management, risk management and compliance function. Based on the improved management, Bank will keep on improving quality management based on organization needs by implementing the following strategies :
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
15
1.
Bank berusaha mempertahankan eksposur risiko yang wajar dengan berorientasi kepada : Kebijakan dan prosedur intern serta kemampuan sumber daya yang tersedia. Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku terkait dengan kegiatan operasional.
1. Bank has been tried to maintain a proper risk exposure which oriented to : Internal policies and procedures.
Bank memastikan bahwa manajemen dan kegiatan operasional dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan Bank.
2. Bank ensured that management and operation activities conducted by human resources who have knowledge and expertise on risk management refer to Bank’s complexity and capacity.
Kebijakan peningkatan kualitas manajemen yang ditetapkan senantiasa berorientasi dan sejalan dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis Bank.
Management quality improvement policies established by referring to the Vision, Mission and Bank Strategic Plan.
Kebijakan & Strategi
Policy & Strategy
1.
Mengimplementasikan Prinsip Good Corporate Governance yang didasarkan pada TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness).
1. Implementing Good Corporate Governance Principles which based on TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness).
2.
Memperbaiki seluruh Aspek Tingkat Kesehatan Bank dengan berpedoman kepada Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia sehingga dapat menjadi Bank Berpredikat BAIK.
2. Improving Management Aspect at all Bank Rating by referring to the result of Bank Indonesia inspection therefore Bank will obtain Sound predicate .
3.
Meningkatkan Kepatuhan terhadap Peraturan Indonesia, Kebijakan Internal dan Ketentuan lain.
Bank
3. Improving the compliance to the prevailing Bank Indonesia regulation, Internal Policies and others.
4.
Menerapkan dan meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada semua Pihak Terkait oleh seluruh Manajemen Bank yang maksimal dengan menerapkan “STAR” :
4. Implementing and improving Service Excellence by all level of organization members to give maximum customer satisfaction by implementing the “STAR” :
2.
⌂ Satisfaction. ⌂ Transparency. ⌂ Ability. ⌂ Respectable
Prevailing Law and other regulation related to the operation activities.
⌂ Satisfaction. ⌂ Transparency. ⌂ Ability. ⌂ Respectable.
5.
Melanjutkan penerapan Prinsip 3 S (terutama staff frontoffice): a. Stand-Up & Smile. b. Speed. c. Satisfaction.
5. Continuing implementing 3 S Principles (especially front officers) : a. Stand-Up & Smile. b. Speed. c. Satisfaction.
6.
Meningkatkan kualitas Penerapan Manajemen Risiko
6. Improving the implementation of Risk Management.
7.
Meningkatkan Kenyamanan Lingkungan Kerja serta “Bank’s Appearance”.
7. Improving the convenience of Working Environment and Bank’s Appearance.
8.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang diawali dengan ”Perubahan Paradigma dalam Kerangka Pikir ”, serta peningkatan Ketrampilan, Pengetahuan & Kemampuan sehingga dapat bersaing dalam kondisi pasar yang sangat kompetitif.
8.
9.
Meningkatkan Efisiensi.
9. Improving efficiency.
16
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Improving the quality of human resources which started with “Paradigm Shit of Mind-Set”, improving Skills, Knowledge & Ability in order to compete in competitive market.
Laporan Manajemen Management Report
Tahun 2013 merupakan periode konsolidasi internal yang menyeluruh dalam rangka mempersiapkan dasar yang kuat, Manajemen telah cukup mampu menjaga kualitas aktivanya.
In year 2013 where as comprehensive internal consolidation period in order to preparing strong fundamental, Management was able to maintain quite good quality of productive assets.
Secara umum kinerja Bank pada tahun 2013 bila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya adalah sebagai berikut, Aset naik sebesar 11,11% dari Rp.159.738 juta menjadi Rp.177.461 juta, Kredit menurun sebesar 11,43% dari Rp.38.907 juta menjadi Rp.34.461 juta dengan kolektibilitas Lancar 100,00%.
In general, Bank performance in year 2013 if compare with the previous year as follow, Asset increased by 11.11% from Rp.159,738 million to Rp.177,461 million, Loan decreased by 11.43% from Rp. 38,907 million to Rp. 34,461 million with 100.00% as Current.
Dana Pihak Ketiga menurun sebesar 40,15% dari Rp.46.178 juta menjadi Rp.27.636 juta. Kerugian sebesar Rp.1.409 juta CAR mencapai 181,38%.
Third Parties Funds decreased by 40.15% from Rp. 46,178 million to Rp. 27,636 million. Loss amounting Rp.1,409 million Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 181.38%.
Kinerja Bank secara umum mengalami penurunan disebabkan Bank sedang melakukan konsolidasi di semua aspek.
Bank performance in general has decreased due to the implementation of comprehensive internal consolidation.
Sebagai komitmen untuk mengembangkan Bank, Pemegang Saham pada tahun 2013 menambah Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta.
As commitment to expand the Bank, the Shareholders increased its paid up capital amounted to Rp. 38.000 million year 2013.
Kinerja Bank yang negatif menyebabkan pencapaian beberapa rasio profitabilitas menunjukkan penurunan seperti ROA dari (1,36%) menjadi (0,84%), ROE dari (2,17%) menjadi (1,11%), NIM dari 7,47% menjadi 7,15% dan rasio BOPO dari 121,08% menjadi 115,83%.
Bank Performance that led to the achievement of some negative profitability ratios show a decreased such as ROA from (1.36%) to (0.84%), ROE from (2.17%) to (1.11%), NIM from 7.47% to 7.15% and BOPO from 121,08% to 115.83%.
Manajemen mempunyai komitmen untuk kemampuan Sumber Daya Manusia dengan program pendidikan & pelatihan melalui pendidikan secara bertahap hingga mencapai tenaga kerja.
meningkatkan meningkatkan alokasi biaya 5% dari biaya
Management committed to improve human resources skills through education & training program and allocate adequate budget for education & training up to 5% of personnel expenses.
Perbaikan lain terus dilakukan terutama berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia sehingga kegiatan operasional menjadi lebih baik dan sehat.
Other improvement was keep on going especially based on Bank Indonesia Inspection result in order to achieve better and sound operation activities.
Dalam rangka meminimalkan risiko, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu berupaya mengkoordinir pengelolaan risiko yang ada khususnya eksposur risiko pada aktivitas perkreditan sehingga kualitas Aset Produktif dapat terjaga baik.
To minimize risks, Risk Management Unit always tried to coordinate existing governance risks especially risk exposure in lending activities so that Productive Asset quality can be maintained.
Dalam periode berjalan Bank telah menerapkan penyesuaian PSAK 60 “Instrumen Keuangan Pengungkapan” yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
In the current period, the Bank has adapted improvement on PSAK 60, “Financial Instruments Disclosures” wich is effective for accounting periods beginning on or after January 1,2013 .
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
17
18
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
BAG. IT INFORMATION TECHNOLOGY
BAG. AKUNTING & ANGGARAN ACCOUNTING & BUDGETING
DIVISI OPERASIONAL OPERATION DIVISION
DIREKTUR OPERASIONAL OPERATION DIRECTOR
BAG. UMUM GENERAL AFFAIRS
Komite A.L.C.O / Asset & Liability Committee Komite Kredit / Credit Committee Komite Personalia / Human Resource Committee Komite Manajemen Risiko / Risk Management Committee
Komite Audit / Audit Committee Komite Pemantau Risiko / Risk Monitoring Committee Komite Renumerasi & Nominasi / Renumeration & Nomination Committee
BAG. KREDIT CREDIT
KANTOR CABANG BRANCH OFFICE
DIVISI PEMASARAN MARKETING DIVISION
BAG. PEMASARAN & TRESURI MARKETING & TREASURY
SEKRETARIAT SECRETARY
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
BAG. KEPATUHAN COMPLIANCE
STRUKTUR ORGANISASI - ORGANIZATION CHART
BAG. MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
DIVISI KEPATUHAN COMPLIANCE DIVISION
DIREKTUR KEPATUHAN COMPLIANCE DIRECTOR
BAG. SDM HUMAN RESOURCES
BAG. SKAI INTERNAL AUDIT
DIVISI AUDIT INTERN INTERNAL AUDIT DIVISION
STK SPECIALIZED TASK UNIT
Produk dan Jasa
Products and Services
Produk Simpanan
Deposit Products
Tabungan Aster Bonus (Aman Sejahtera Terjamin)
Aster Bonus Saving Prosperous-Guaranteed)
Tabungan dengan bunga harian yang kompetitif dan berhadiah langsung berdasarkan Poin yang diperoleh. Tabungan Aster Bonus adalah merupakan modifikasi dari Tabungan Aster dengan perubahan pada hadiah menjadi voucher belanja.
Saving account with competitive daily interest rate and direct rewards based on point obtained. Aster Bonus saving account is the modification from Aster saving account with the changing of goods reward to shopping voucher reward.
Tabungan Amin Cemerlang
Amin Cemerlang Saving Account
Tabungan Amin Dana
Amin Dana Saving Account
Deposito Berjangka
Time deposit
Produk Kredit
Loan:
Overdraft Facilities Fixed Loan Consumer Loan (Housing Loan and Car Loan)
Multiple Purpose Loan Bank Guarantee Micro Scale Business Loan (up to Rp.50 million)
Small Scale Business Loan (> Rp.50 million to Rp.500 million) Medium Scale Business Loan (> Rp.500 million to Rp.5,000 million) Big Scale Business (> Rp.5,000 million)
Tabungan dengan bunga yang kompetitif dan berhadiah langsung.
Tabungan khusus bagi nasabah prima.
Simpanan berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan jangka waktu tertentu yaitu 1, 3, 6 dan 12 bulan.
Fasilitas Rekening Koran Kredit Tetap Kredit Konsumsi (Pemilikan Rumah dan Kendaraan Bermotor) Kredit Multi Guna Bank Garansi Kredit Usaha Mikro (kredit dengan jumlah sampai Rp.50 juta) Kredit Usaha Kecil (kredit dengan jumlah diatas Rp.50 juta sampai Rp.500 juta) Kredit Usaha Menengah (kredit dengan jumlah diatas Rp.500 juta sampai Rp.5.000 juta) Kredit Besar (kredit dengan jumlah diatas Rp.5.000 juta)
Special saving account for prime customers
Time deposit for individual and legal entity with specific time period 1, 3, 6 and 12 months.
Services
National Bank Clearing System (SKN) Transfer Transfer via RTGS Intercity clearing
Tingkat Suku Bunga Rata- Rata Per Tahun
Average interest rate per annum
Kredit Simpanan - Giro - Tabungan : Aster Amin dana Amin Cemerlang Amin Staf - Deposito
Loans Deposits - Currents accounts - Savings : Aster Amin dana Amin Cemerlang Amin Staf - Time Deposits
:
12,89%
:
0,47%
: : : : :
1,53% 2,19% 2,00% 2,55% 3,43%
(Saved-
Saving account with competitive interest rate and free gift.
Jasa
Sistem Kliring Nasional (SKN) Transfer dana Transfer via RTGS Kliring antarkota
Account
:
12.89%
:
0.47%
: : : : :
1.53% 2.19% 2.00% 2.55% 3.43%
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
19
Teknologi Informasi
Information Technology
Dalam rangka mendukung kegiatan operasional, Bank terus berupaya meningkatkan Sistem Teknologi Informasinya.
In order to support operational activities, information technology system will be continunously improved.
Saat ini Bank menggunakan Core Banking System WinCore untuk menunjang kegiatan operasional Bank untuk melakukan pelayanan kepada nasabah, penerapan manajemen risiko, penerapan PSAK 55/50 dan pelaporan Bank Indonesia sesuai ketentuan BASEL II.
Currently Bank using WinCore Banking System to support bank operational activities to perform to clients, the application of risk management, the application of PSAK 55/50 and the reporting of Bank Indonesia in accordance with BASEL II.
Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar
Economic Development and Target Market
Di tengah berbagai tantangan baik dari eksternal maupun internal selama 2013, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga. Tantangan eksternal dipicu oleh belum pulihnya pertumbuhan perekonomian dunia, penurunan harga komoditas global serta tingginya ketidak pastian di pasar keuangan global.
In the midst of the many challenges both from external and internal during 2013, the Indonesian financial system stability is maintained. External challenges triggered by the growth of the world economy has not fully recovered, the decline in global commodity prices and the high uncertainty in the global financial markets.
Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2013 ditandai dengan masih melemahnya perekonomian global seiring dengan adanya Rencana The Federal Reserve yang diumumkan pada Mei 2013 menyebabkan investor mengalihkan investasinya (capital outflow) dari Emerging Market (EM) sehingga berdampak pada pelemahan nilai tukar negara EM termasuk Indonesia.
Indonesia's economy in 2013 was marked by the weakening of the global economy in line with the Federal Reserve's plan announced in May 2013 caused investors to shift their investment (capital outflow) from Emerging Market (EM) so that the impact on depreciation of EM countries including Indonesia.
Dampak dari melemahnya perekonomian global secara langsung berimplikasi menurunkan pertumbuhan ekonomi Nasional Indonesia dari 6,2% tahun 2012 menjadi 5.6% pada tahun 2013.
The impact of the global economic slowdown lowered directly implicates the Indonesian economic growth of 6.2% in 2012 to 5.6% in 2013.
Namun demikian terhadap target pasar Bank yang ada di segmen UMKM hal tersebut tidak terlalu berdampak negatif.
However, the Bank's target market in the SME segment with less negative impact.
Perkembangan Hasil Usaha
Business Growth
Pertumbuhan Aset
Asset Growth
Tahun 2013 aset Bank naik sebesar 11,11% sehingga total aset per 31 Desember 2013 menjadi Rp.177.461 juta dimana 68,74% atau sebesar Rp.121.986 juta dalam bentuk aset lancar (kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, pembelian Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Surat Berharga).
In year 2013 Bank assets was increased by 11.11% therefore total assets as of 31 December 2013 was Rp. 177,461 million where 68.74% or Rp. 121,986 million was iquid assets (cash, demand deposit with Bank Indonesia, demand deposit with other banks, placement in Bank Indonesia Certificate, Deposit Certificates of Bank Indonesia, Deposit Facility of Bank IndonesiaI, Marketable Securities).
Kualitas aset lancar dalam kondisi yang sehat.
Productive assest were in sound condition.
Kredit Yang Diberikan
Loan
Kredit yang diberikan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.34.461 juta atau menurun sebesar 11,43% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kualitas Kredit seluruhnya dalam kondisi Lancar 100,00%. LDR sebesar 124,70% atau lebih tinggi dibanding tahun 2012 pada posisi 84,25%.
As of 31 December 2013, loan was Rp. 34.461 million or decreased by 11.43% compared to previous year. Loan quality the composition classified as Current was 100.00%. LDR was 124.70% or slightly higher compared to previous year at 84.25%.
Pemberian Kredit Kepada Usaha Mikro Kecil dan Loan to Small and Medium Scale Business Menengah (UMKM) Kredit yang disalurkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah adalah sebesar Rp.25.103 juta atau 72,84% dari total kredit telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah maupun Bank Indonesia dalam rangka memperkuat dan mendukung sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
20
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Loan which allocated to Small and Medium Scale Business was Rp. 25,103 million or 72.84% from total loan has been in line with government and Bank Indonesia policies on strengthening and supporting micro, small and medium scale business.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Establishment of Loan Provision Nilai/ Cadangan Penurunan Penghapusan Saldo cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari sebesar Rp.124 juta tahun 2012 menjadi Rp.133 juta tahun 2013 telah sesuai dengan ketentuan.
Balance reserves of impairment losses amounting to Rp. 124 million in 2012 to Rp. 133 million in 2013 in accordance with the provisions.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Deposit
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka menurun sebesar 40,15% yaitu dari Rp.46.178 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.27.636 juta pada tahun 2013.
Deposit in term of current account, saving account and time deposit were decreased by 40.15% from Rp.46,178 million in 2012 to Rp.27,636 million in 2013.
Kualitas Aset
Assets Quality
Pada tahun 2013 tidak terdapat aset bermasalah.
In year 2013 without non performing loan.
Permodalan
Capital
Ekuitas pada tahun 2013 sebesar Rp.128.814 juta atau naik 16,17% bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp.110.886 juta.
Equity in year 2013 was Rp.128,814 million or increased by 16.17% compared to year 2012 at Rp.110.886 million.
Jaringan Kerja dan Mitra Usaha
Network and Business Partners
Bank memiliki jaringan kerja dan Mitra Usaha yang cukup luas di sektor Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) diwilayah Surabaya dan Jakarta.
Bank has a network of business partners and is quite widespread in Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in the region Surabaya and Jakarta.
Jaringan Kantor
Branch Network
Jaringan Kantor berada pada lokasi-lokasi strategis di kota Surabaya dan Jakarta yaitu :
Branch Network were located at strategic places in Surabaya and Jakarta as follow :
Kantor Pusat : Jl. Kusuma Bangsa No. 110 Surabaya 60136 Telp. (031) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855 -56
Head Office : Jl. Kusuma Bangsa No.110 Surabaya 60136 Phone. (62-31) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56
Kantor Cabang Kusuma Bangsa : Jl. Kusuma Bangsa No. 110, Surabaya 60136 Telp. (031) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56
Kusuma Bangsa Branch Office : Jl. Kusuma Bangsa No.110, Surabaya 60136 Phone. (62-31) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56
Kantor Cabang Manyar : Jl. Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya 60285 Telp. (031) 5948011 (Hunting) Fax. 5999230
Manyar Branch Office : Jl.Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya 60285 Phone. (62-31) 5948011 (Hunting) Fax. 59999230
Kantor Cabang Jakarta : Office Park Thamrin Residences Blok RA. 07-08 Jl. Thamrin Boulevard (d/h Kebon Kacang Raya) Jakarta Pusat 10220 Telp. (021) 23579899 (Hunting) Fax. (021) 23579725
Jakarta Branch Office : Office Park Thamrin Residences Blok RA. 07-08 Jl. Thamrin Boulevard (d/h Kebon Kacang Raya) Jakarta Pusat 10220 Telp. (021) 23579899 (Hunting) Fax. (021) 23579725
Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum : Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Lt. 1 Stand No 12, Jl. Bunguran No 45,Surabaya 60161 Telp. (031) 3532965-66, Fax (031) 3532967
Pasar Atum Sub-branch Office : Pasar Atum Shopping Center 1st Floor Stand No. 12 Jl. Bunguran No. 45 Surabaya 60161 Phone. (62-31) 3532965-66 Fax. 3532967
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
21
Kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris dan Ownership of Directors, the Board of Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank. Commissioners and the shareholders in the Bank Business Group. Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak memiliki Saham dalam Kelompok Usaha Bank
Directors, Board of Commissioners and Shareholders do not have shares in the Bank Business Group
Peristiwa Penting
Important Events
Peristiwa penting yang terjadi pada tahun 2013 antara lain :
Important events happened in year 2013 such as :
-
Kantor Cabang Andhika Plaza pindah ke Jl. Manyar Kertoarjo V/23, Surabaya.
- Moved Andhika Plaza Branch to Jl. Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya.
-
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 menerima pengunduran diri Anton Baroto sebagai Komisaris dan pengangkatan Bernard RKK Tan sebagai Komisaris Utama.
- Based on the decision of the General Meeting of Shareholders dated 27 December 2013, accepted the resignation of Anton Baroto as Commissioner and assignment of Bernard RKK Tan as President Commissioners.
-
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.46 tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami S.H.,M.,Kn., Wishart Investments Inc. membeli saham Bank milik Bambang Sujanto, sebanyak 11.880 lembar saham.
- Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 46 dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., Wishart Investments Inc, purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 11.880 number of shares.
-
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.47 tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami S.H.,M.,Kn., PT. TG Indonesia membeli saham Bank milik Bambang Sujanto, sebanyak 1.320 lembar saham.
- Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 47 dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., PT. TG Indonesia purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 1.320 number of shares.
-
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Agustus 2013 pengangkatan Tuk Yulianto sebagai Direktur Operasional.
- Based on the decision of the General Meeting of Shareholders dated 5 August 2013, assignment of Tuk Yulianto as Operation Director.
-
Pemegang Saham pada tahun 2013 menambah Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta
- The Shareholders increased its paid up capital amounted to Rp.38.000 million year 2013.
Hal-hal yang Mendatang
Diperkirakan
Terjadi
dimasa Forecasting About The Future
Saat ini Bank termasuk dalam kategori Buku-1 dan mengalami kerugian dengan posisi kredit diberikan yang terbatas, walaupun telah cukup baik dalam permodalan. Rencana Strategis Bank adalah berkembang menjadi Bank dengan kategori Buku-2. Untuk mencapai rencana tersebut Bank perlu meningkatkan permodalan termasuk kegiatan operasional Bank yaitu peningkatan posisi kredit yang diberikan dan penghimpunan dana pihak ketiga. Sehubungan dengan hal tersebut seluruh infrastruktur Bank akan ditingkatkan secara signifikan termasuk menetapkan sistim IT baru dan infrastrukturnya, menerapkan kegiatan yang terbaik pada semua fungsi dalam Bank, memperkuat sistim dengan standar prosedur operasi (SOP) yang baik pada fungsi utama dan pendukung Bank. Setelah adanya sistim IT yang kuat dan penerapan sistim dimaksud, Bank akan dapat meningkatkan dirinya menjadi Bank yang modern.
Currently bank is Buku 1 category and making losses with a very small loan book, though the bank is well capitalized. Strategically bank plans to grow to be categorized as Buku 2. For this bank needs to grow the capital as well as the operations of the bank i.e. increase the loan book as well as deposit taking. It is pertinent that the overall infrastructure of the bank has to be improved significantly. It would include setting up of new IT systems and infrastructures, putting in place best practices of various functions within the bank, robust systems with standard operating procedures (SOPs) for all core and non-core functions. Once the strong IT and other systems are in place bank can upgrade itself to become a modern bank.
Langkah yang dilakukan: Bank merencanakan mengambil langkah langkah secepatnya untuk memperoleh Laba seiring dengan usaha mencapai Visi Bank.
Steps : Bank plans to take some immediate steps to become profitable and in parallel take steps to set the base to move closer to its vision.
22
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Rencana Jangka Pendek (2014):
Short-term Steps (2014):
1. Untuk memperoleh Laba dalam waktu singkat: Bank akan melakukan perubahan investasi dana yang ada sekitar Rp. 80 miliar guna memperoleh peningkatan pendapatan dengan beberapa alternatif antara lain Pemberian Kredit kepada Perusahaan Besar, SME atau BPR (melalui joint financing). Penilaian telah dilakukan terhadap faktor Waktu, Risiko dan likuiditas dari beberapa alternatif dan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank. Berdasarkan penilaian secara menyeluruh Bank memutuskan untuk memilih pembiayaan kepada Perusahaan Besar ditahun 2014 dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang paling rendah. Langkah ini akan dilaksanakan untuk meningkatkan laba tanpa berdampak negatif terhadap profil resiko yang rendah.
1.
For immediate profitability: Bank has investible cash of IDR 80 billion. There are several options to invest this cash to generate higher returns, such as: Corporate Lending, SME Lending, or Community Lending (through joint financing route). Risk, Time, Liquidity assessment of all the options are done in detail and form part of this business plan. Based on the thorough assessment Bank has decided to opt for Corporate Lending in the year 2014, as this is the lowest risk option. This step will be done to emphasize on profitability without sacrificing the low risk profile.
2. Sesuai rencana pada bulan April 2014 dana sebesar Rp. 80 miliar akan ditanamkan dalam pemberian kredit kepada beberapa Perusahaan Besar yang sangat solid atau blue chips companies. Langkah ini dilaksanakan sebagai langkah jangka pendek dengan tingkat risiko yang rendah dan memungkinkan Bank untuk membangun sistim dan prosedur yang kuat dalam mendukung rencana jangka menengah dalam penyaluran kredit SME.
2.
It is planned to lend IDR 80 billion by April 2014 to few extremely solid, blue chip companies. This action will be done as short-term measures as it has the lowest risk and it will allow bank to build up robust systems and procedures to resume SME lending over medium term.
3. Peningkatan infrastruktur IT akan dilakukan pada tahun 2014 dan pengujian atas keamanan/security test akan dilakukan guna meningkatkan kesiapan Bank menjadi Bank modern pada tahun 2015. Mengingat langkah ini sangat penting, Bank akan membuat subsidiari terpisah untuk mendukung langkah ini apabila diperlukan.
3.
IT infrastructure will be put in place in 2014 and security tests will be conducted for the bank to be ready to get upgraded as a modern bank in 2015. Due to the significance of this step, the bank will create a separate subsidiary to support this role when there is a need to.
4. Peningkatan kualitas SDM akan dilakukan dengan menambah staff pada berbagai fungsi termasuk bagian IT untuk memperkuat penerapan internal sistim dan prosedur.
4.
People will be recruited in various functions including IT to strengthen the internal systems and procedures.
5. Penyempurnaan standard prosedur operasi dengan berpedoman kepada kegiatan yang baik dalam industri perbankan.
5.
Standard Operating Procedures (SOPs) will be developed benchmarking with industry best practices.
6. Proses perubahan Nama Bank dilaksanakan pada tahun 2014.
akan
6.
Name change and rebranding process of the bank will be done in 2014.
7. Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 50 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2014.
7.
Capital Infusion: New Capital of IDR 50 billion will be injected by end of 2014.
8. Perbaikan dalam penerapan ketentuan akan dilakukan terutama dalam tingkat pengawasan. Bank merencanakan mengusulkan dan mengangkat beberapa Komisaris baru serta menambah anggota Direksi.
8.
Improved governance especially in supervisory level. New commissioners will be appointed and number of directors will be expanded.
dan
rebranding
Rencana Jangka Menengah (2015 – 2016) :
Medium-term Steps (2015 – 2016) :
1. Dana Pihak Ketiga akan ditingkatkan dengan tujuan untuk menurunkan tingkat LDR.
1. Third party deposit taking will restart which will help reduce the LDR (Loan to Deposit Ratio).
2. Penanaman dana dalam bentuk pembiayaan kredit kepada Perusahaan Besar akan secara bertahap dikurangi dan dialihkan kepada pembiayaan kredit kepada SME.
2. Corporate Lending will be gradually reduced and shifted towards SME lending.
3. Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2015 dan tambahan modal lainnya sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2016.
3. Capital Infusion: New Capital of IDR 200 billion will be injected by end of 2015 and another IDR 200 billion by the end of 2016.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
23
4. Bank merencanakan melakukan IPO/penjualan saham melalui bursa pada tahun 2017 dan 2018. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung rencana pencapaian permodalan Bank untuk menjadi Bank kategori Buku 2 pada tahun 2018.
4. The company intended to do IPO (Initial Public Offering) in 2017 and 2018. This step will be done to support the capital base to reach BUKU 2 by 2018.
Guna meningkatkan kualitas penerapan prinsip pengelolaan Bank berbasis risiko sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka kinerja Bank diharapkan dapat mencapai target yang ditetapan pada akhir tahun 2014 yaitu :
To improve the quality of the implementation of Bank-based risk management principles as stated in Bank Indonesia Regulation Number 13/1/PBI/2011 concerning the assessment of Commercial Bank’s rating, by the end of 2014 Bank’s performance would achieve the following target :
Profil Risiko
Risk Profile
Profil Risiko Bank sampai dengan akhir tahun 2014 diproyeksikan berada pada peringkat Risiko “Low to Moderate”. Pengelolaan Risiko diperkirakan masih didominasi oleh Risiko Kredit, Strategik, Likuiditas, dan Operasional.
Bank’s Risk Profile is projected by the end of 2014 in “Low to Moderate” Risk. Risk Management is predicted to be dominated by Credit, Strategic, Liquidity, and Operational Risk.
Bank akan tetap mempertahankan tingkat likuiditas yang kuat dengan pengelolaan dana secara berhati-hati dan konservatif melalui kebijakan penanaman dana dalam bentuk Kredit dan Surat Berharga.
Bank will keep maintain strong liquidity condition through the implementation of prudential principles and conservatism on the investment activities in terms of loan and marketable securitites.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari.
On the implementation of Good Corporate Governance Principles, Bank will focus on 5 principles namely Transparency, Accountability, Responsibility, independency and Fairness that will be implemented on banking business and operation activities.
Pemenuhan kecukupan jumlah Sumber Daya Manusia yang profesional tetap akan dilakukan sesuai dengan kemampuan internal dan kebutuhan. Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan secara reguler dan berkelanjutan, selain itu pemenuhan sertifikasi manajemen risiko akan dilanjutkan untuk pejabat senior sampai direksi dengan mengikuti program sertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Manajemen akan selalu menyempurnakan prosedur kerja internal dan melakukan evaluasi guna disesuaikan dengan kondisi yang ada. Demikian pula Sistem Informasi Manajemen akan kembali disempurnakan sehingga mampu mendukung proses pengambilan keputusan yang akurat.
Fulfilling the adequateness of professional Human Resources will keep carry on referring to internal capacity and needs. Improvement of Human Resources will be executed through regular education and training program, also it will continue with the participation on risk management certification program which prioritize to senior officer level up to Directors. Management will keep evaluating and improving the internal policy and procedures in order to adjust with current condition. Management Information System will be improved in order to support on accurate decision making process.
Rentabilitas
Earnings
Manajemen berupaya meningkatkan kinerja Bank di tahun 2014 menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan diharapkan laba tahun berjalan setelah pajak mencapai Rp.2.009 juta atau meningkat 142,58% dibandingkan tahun 2013 sehingga saldo laba pada akhir tahun 2014 mencapai (Rp.2.234 juta). Dengan perolehan laba tersebut maka rasio utama rentabilitas adalah : ROA sebesar 0,87%, ROE sebesar 1,37%, NIM sebesar 8,56% dan rasio BOPO sebesar 89,22 %.
Management will try their best to increase Bank’s performance in 2014 which is better than previous year and expected for Net Income after Tax will be Rp.2009 million or increased by 142.58% compared to 2013 therefore Retained Earnings by the end of 2014 will be (Rp.2.234 million). Based on Net Income, some main profitability ratios will be as follows: ROA at 0.87 %, ROE at 1.37%, NIM at 8.56% and BOPO at 89.22 %.
Permodalan
Capital
Modal Bank diproyeksikan pada akhir Tahun 2014 sebesar Rp.198.588 juta dengan tingkat CAR sebesar 117,40%.
Bank Capital is projected by the end of 2014 amounting Rp.198,588 million with a CAR at 117.40%.
Aset diproyeksikan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp.231.029 juta dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp.28.093 juta
By the end 2014 Assett will reach Rp.231,029 million where the third parties funds amounting Rp.28,093 million which
24
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
dengan rincian Giro sebesar 33%, Tabungan sebesar 61% dan Deposito Berjangka sebesar 6%.
consists of Current Account at 33%, Saving Account at 61% and Time Deposit at 6%.
Proyeksi baki debet Kredit pada akhir 2013 sebesar Rp.115.124 juta yang disalurkan pada sektor Usaha Mikro sebesar 0,33%, Usaha Kecil sebesar 13,37%, Usaha Menengah sebesar 86,26% dan Usaha Non UMKM sebesar 22,38%. Sedangkan proyeksi investasi dalam Surat Berharga adalah sebesar Rp.20.000 juta.
By the end of 2014 it is expected loan balance will be Rp.115,124 million which is distributing to Micro Business 0.33 %, Small Size Business 13.37%, Medium Size Business 86.26%, and Non Micro, Small and Medium Scale Business (Non UMKM) 22.38%. Meanwhile the expected Marketable Securities balance will be Rp.20,000 million.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Salah satu aset yang berharga adalah Sumber Daya Manusia sehingga Bank senantiasa berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun upaya peningkatan kualitas kepuasan kerja. Realisasi biaya pendidikan pada tahun 2013 adalah sebesar 2,03% sedangkan pada tahun 2014 diproyeksikan sebesar 5.00% dari biaya tenaga kerja.
Human Resources as the one of the valuable assets therefore Bank will keep try to improve the quality through education and training program as well as improvement in employee satisfaction. Realization of training and education expense in 2013 was 2.03% meanwhile in 2014 it is projected at 5.00% of personnel expense.
Komposisi Tenaga Kerja Menurut Fungsi Manajemen dan Tingkat Pendidikan Employee Composition based on Mangement Function and Education Background PENDIDIKAN/EDUCATION Tingkatan
Jumlah
Level
Total
SD
SLTP
SLTA
DIPLOMA
S1/S2
Elementary
Junior High School
Senior High School
Bachelor
Graduate/
School
Master
Managerial
19
-
-
1
2
16
Ahli
26
-
-
1
1
24
Terampil
22
-
-
4
6
12
Non Clerk
25
1
1
22
-
1
92
1
1
28
9
53
Jumlah
Selain upaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan Sumber Daya Manusia, Bank juga memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan hubungan kemanusiaan dalam bentuk kegiatan kebersamaan yang melibatkan seluruh jajaran organisasi sebagai media untuk melakukan sosialisasi tentang Visi, Misi dan Orientasi kerja guna mendukung pencapaian rencana bisnis Bank. Selain kegiatan tersebut, Bank juga mempunyai tradisi untuk menjalin kebersamaan melalui kegiatan sosial keagamaan antara lain menyelenggarakan acara buka puasa bersama.
Instead of improving skills and competency of Human Resources, Bank also paid attention for increasing the human relationship through “Gathering” activities which participated by all members of organization for socializing the Vision, Mission and Working Orientation in order to support on achieving the business plan. Bank also has tradition of conducting religious actitivites such as gathering on breaking of fasting.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
25
26
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance Principles Implementation) Kepercayaan Adalah Kekuatan Yang Harus Diperjuangkan Melalui Nilai-Nilai Tata Kelola Perusahaan Yang Berintegritas Dan Beretika Trust is a force be fought the values of corporate governance and ethical integrity (Djajendra)
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
27
Bank terus berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis
Bank will keep trying to improve the implementation of Good Corporate Governance Principles and Prudential Principles in business activities
Penerapan Good Corporate Governance memberikan keyakinan bahwa dengan peningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, kemandirian dan kewajaran membuat Bank memiliki daya saing yang kuat. Oleh karena itu Bank akan senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha, profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai .
The application of Good Corporate Governance, we are confident that with the enhancement of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, the Bank will have a strong competitive advantage. As a result Bank shall continuously make the effort to apply the company’s management pursuant to the prevailing provisions and regulation in order to be able to support its business aims, growth, and profitability, as well as to give an added value to all stakeholders, aside from enhancing the capability of having a sustained growth of the business attainable.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Principles
Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilaksanakan dalam beberapa hal, antara lain :
On the implementation of Good Corporate Governance Principles, Bank will focus on 5 principles namely Transparency, Accountability, Responsibility, independency and Fairness that will be implemented on banking business and operation activities. Implementation of Good Corporate Governance Principles will be executed in following activities :
Implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners and Directors, Establishment and Implementation of duty of Committees, Implementation of Compliance Function, Internal Auditor and External Auditor, Implementation of Risk Management including Internal Control System, Funds provision to the Related Parties and Large Exposure,
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite, Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor Eksternal, Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern, Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, Rencana Strategis Bank, Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.
Bank’s Strategic Plan, Transparency of Bank’s Financial condition and Non Financial condition.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Shareholders Meeting
RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang–undangan yang berlaku. Keputusan–keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang diantaranya strategi, kebijakan, serta hal–hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris, ataupun Pemegang Saham.
General Shareholders Meeting (GSM) is the highest authority in the governance structure already conducted properly and adopted decisions accordance with Bank’s interest and prevailing laws. Decisions adopted in GSM based on consideration of going concern of Bank’s business in long terms aspects such as strategy, policy and other important issues which proposed by Directors, Commissioners and Shareholders.
Dalam RUPS ini juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham. Selain RUPS Tahunan, Bank juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Selama tahun 2013 Bank telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 28 Juni 2013 dengan keputusan :
On the GSM also discussing about strategy, policy and other important issues that proposed by Directors, Board of Commissioners as well as Shareholders. Instead of AGSM, Bank also hold Extraordinary General Shareholders Meeting at any time when it’s necessary. In 2012 Bank already held AGSM on 28 June 2012 with the following resolutions :
Menerima pertanggungjawaban Direksi. Mengesahkan Laporan Tahunan 2012. Mengesahkan Revisi Rencana Bisnis Bank Tahun 2013 Mengesahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Independen Drs J. Tanzil & Rekan.
28
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Ratifying Director’s accountability. Ratifying 2012 Annual Report. Ratifying Revised Businees Plan Bank 2013. Ratifying 2012 Audited Financial Report by Independent Accountant Drs J. Tanzil & Rekan.
Menunjuk kembali Kantor Akuntan Independen Drs J. Tanzil & Rekan guna melakukan audit atas laporan keuangan tahun buku 2013 dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk menentukan besarnya biaya audit.
Reappoint the Independent Accountant Drs. J. Tanzil & Rekan to conduct an audit of financial statement year 2013 and authorize the Board of Commissioners and Directors to determine the amount of audit fees.
Pengarahan Pemegang Saham
Direction from Shareholders
Pemegang Saham mengharapkan pengurus memiliki komitmen yang kuat dan profesionalisme kerja yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Pemegang Saham juga menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan usaha dan mengharapkan adanya kerjasama yang baik diantara semua organ Bank dengan tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian.
Shareholders requested to the management to have strong commitment and high professionalism on executing the duty and function. Shareholders also paid attention to the development of business and expected a good cooperation among all level of organization members and keep pay attention on improving the employees welfare as well as implementing prudential principles.
Dewan Komisaris Dan Direksi
Board of Commissioners and Directors
Dalam mengelola Bank, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat yang mana menjadi pedoman untuk pelaksanaan tugas yang efektif.
On managing the Bank, the Board of Commissioners and Directors has an authority and responsibility according their function as stated on Articles of Association and prevailing regulation and law. The Board of Commissioners and Directors already had the Policy and Manual which is binding to each member and disclosed about work ethics, working time and meeting arrangement which used as guidance for effective implementation.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan, memberikan nasehat kepada Direksi dan memastikan Bank telah melaksanakan Good Corporate Governance serta melakukan hal–hal lain sebagimana ditentukan dalam Anggaran Dasar.
The Board of Commissioners as an integral part of the Company in charge of monitoring, giving advice to the Directors and ensuring that Bank is implementing a Good Corporate Governance and is implementing the other duties as provisioned in the Articles of Association.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris Bank terdiri dari 3 (tiga) orang yang seluruhnya adalah Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh Pemegang Saham Pengendali.
In accordance to the provision of Bank Indonesia stipulating that at least 50% members of the Board of Commissioners are independent Commissioners, the Board of Commissioners consist of 3 (three) members, all of them are Independent Commissioners who are free from the influence of the controlling Shareholders.
Program Kerja Dewan Komisaris
Working Program Commissioners
Fungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan memberi nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
Board of Commissioners function is conducting supervision, education and advices to the Directors and Board of Commissioners already conducted the following action :
Mengarahkan kebijakan strategis tentang pengembangan usaha dan upaya peningkatan kinerja Bank. Meningkatkan fungsi pengawasan aktif terhadap Direksi.
Directed for strategic policy regarding business development and effort on increasing Bank’s performance. Improved an active supervision function to the Directors.
of
the
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Board
29
of
Realisasi Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Realization of the duties of the Board of selama tahun 2013 Commissioners for Implementation in 2013 Rekomendasi Dewan Komisaris selama tahun Board of Commissioners Recommendation in 2013 2013 Selama tahun 2013 Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi penting antara lain :
During 2013 the Board of Commissioners already provided several important recommendations such as :
Management efforts to improve the performance in 2013 by pursuing efficiency in all sectors. Management is expected to have high committment to achieving the target in accordance with the established Business Plan professionally. To recommend the appointment of Independent Accounting Firms Drs.J.Tanzil & Partners Public Accountants to audit the financial year 2013. To improve the quality of risk management implementation through the education and training activities in order to increase the risk culture.
Manajemen melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja di tahun 2013 dengan melakukan efisiensi di segala bidang. Manajemen diharapkan memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai target sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan secara profesional. Merekomendasi penunjukan kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil & Rekan untuk melakukan audit tahun buku 2013. Peningkatkan kualitas pelaksanaan manajemen risiko melalui pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan budaya risiko.
Susunan Anggota Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
Struktur keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI 8/14/PBI/2006. Keseluruhan anggota Dewan Komisaris ini sebelumnya telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia dan 2(dua) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia, sedangkan Komisaris Utama berdomisili di Singapura. Adapun susunan dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut :
The Board of Commissioners structure had fulfilled the requirement of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance in Commercial Bank which was ammended in PBI No.8/14/PBI/2006. All members of the Board of Commissioners have passed Fit and Proper Test from Bank Indonesia and 2(two) members of the Board of Commissioners domiciled in Indonesia whereas the President Commisioner domiciled in Singapore. The Composition of the Board of Commissioners Commissioners and Directors are as follows :
No
Jabatan/Function
Nama/Name
1.
Komisaris Utama/President Commissioner
Bernard RKK Tan *
2.
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Drs.Ec.Bastian Purnama
3.
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
Telah mendapatkan persetujuan OJK tanggal 29 April 2014 / Has received OJK approval at April 29, 2014
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Frequency of the Board of Commissioners Meeting
Jumlah pertemuan/rapat Dewan Komisaris pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 (lima) kali dengan prosentase kehadiran sebagai berikut :
Total meeting during 2013 was 5 (five) times with the following detail :
No
30
Nama/Name
Kehadiran/Presence
1
Dr. Anton Baroto Budi Susatyo,M.Mt *
100%
2
Drs.Ec.Bastian Purnama
100%
3
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
100%
Menjabat sampai tanggal 26 Desember 2013 / Served up to Desember 26, 2013
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Komite Dibawah Dewan Komisaris
Committees under Commissioners
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
In the event of enhancing the efectivity of its duty implementations and responsibilities, the Board of Commissioners had performed an Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.
Komite Audit
Audit Committee
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa :
The function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners to ensure that :
Struktur pengendalian Bank telah dapat dilaksanakan dengan baik; Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan
The internal control of Bank is carried out accordingly;
Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh Manajemen.
The executions of the internal and external audits have been carried out in accordance with the prevailing auditing standards; and The follow–up of the audit’s results are implemented by the Management.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/keuangan dan hukum.
Audit Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 2(two) independent members who have expertise in accounting/finance and legal/banking.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
As of 28 December 2009 Bank has established Audit Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure :
Ketua Anggota
Chairman Member
: :
Drs. Ec. Bastian Purnama - Dr. Syahrir Majidi, MM. - Yustin Malau,SH,MH
Selama tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 12 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
No
Nama/Name
: :
the
Board
of
Drs. Ec. Bastian Purnama - Dr. Syahrir Majidi, MM. - Yustin Malau,SH,MH
During the 2013 meeting of the Audit Committee has carried out 12 meetings with attendance as follows :
Kehadiran/Presence
1
Drs.Ec.Bastian Purnama
12 kali/100%
2
Dr. Syaril Majidi, MM
12 kali/100%
3
Yustin Malau, SH, MH
12 kali/100%
Hasil Rapat Komite Audit :
Results of Audit Committee Meetings :
1. Rekomendasi atas Persiapan Penyusunan Rencana Bisnis Bank. 2. Rekomendasi atas Penyelesaian aset Agunan Yang Diambil Alih (AYDA). 3. Rekomendasikan Penunjukan Kantor Akuntan Publik Drs. J Tanzil & Rekan untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Tahun 2013. 4. Rekomendasi terhadap Penanganan dan Pemeliharaan AYDA.
1. Recommendation on Preparation Preparation of Business Plan. 2. Recommendations to Remedy repossessed assets (AYDA).
5. A/O supaya mereview debitur sebagai langkah preventif menghindari kredit bermasalah.
3. Recommend Appointment of Public Accountant Office of Drs. Tanzil J & Partners to do Audits of Financial Statements for 2013. 4. Recommendations for Handling and Maintenance of repossessed assets. 5. A/O in order to review the debtor as a preventive measure to avoid non-performing loans
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
31
Program Kerja Komite dan Realisasinya :
Committee Work Program and Realization :
Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Audit telah berjalan secara efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern, Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan Hasil Pengawasan Bank Indonesia, Memberikan Rekomendasi penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dan Melakukan kajian atas hasil pemeriksaan Audit Internal Bank.
In general, the implementation of the Audit Committee's work program has been running effectively undertake the task of carrying out an evaluation of the performance of duties Internal Audit Unit, Implementation Follow-up on Findings of Internal Audit, Public Accounting and Monitoring Results of Bank Indonesia, Provides Recommendations appointment Public Accountant and Accounting Firm Conduct a review of the public and the results of Bank Internal Audit.
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
The risk Monitoring Committee formed by the Board of Commissioners has duties and responsibilities as follow :
Memberikan masukan kepada Direksi melalui Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko;
Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Komisaris atau rapat gabungan Komisaris dan Direksi.
Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan– peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank dan menyampaikan masukan kepada Komisaris atas hal–hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/keuangan.
Risk Monitoring Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 2 (two) independent members who have expertise on accounting/finance and risk management.
Komite juga dapat bekerjasama dengan Komite Audit secara umum dan secara khusus meminta SKAI untuk melakukan pemeriksaan terhadap bidang-bidang tertentu yang eksposur risikonya memburuk.
The Committee will cooperate with Audit Committee in general and for certain reason can request to Internal Audit to conducting audit for a certain subject which showed a deteriorated risk exposure.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :
As of 28 December 2009 Bank has established Risk Monitoring Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure :
Ketua Anggota
Chairman Member
: :
Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. - Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak. - Dr. Syahrir Majidi, MM.
Selama tahun 2013 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 12 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
No
32
Nama/Name
Giving input to the Directors through the Board of Commissioners in composing and amending the risk management policies; Discussing with the Directors or working unit related to the risk management, testing the implementations of risk management and discussing in the Meeting of the Board of Commissioners or the joint Meetings of the Board of Commissioners and Directors. Studying and reviewing the policies and the internal regulations on the risk management policies. Evaluating the quarterly reports of the risk profiles of Bank and gives input to the Board of Commissioners and any matters required to be discussed futher with Directors.
: :
Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. - Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak. - Dr. Syahrir Majidi, MM.
During the 2013 meeting of the Risk Monitoring Committee has carried out much 12 meetings with attendance as follows :
Kehadiran/Presence
1
Drs.Ec.Gindo Tampubolon, Ak
12 kali/100%
2
Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak
12 kali/100%
3
Dr. Syahrir Majidi, MM.
12 kali/100%
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko :
The results of the Risk Monitoring Committee Meeting :
1. Rekomendasi atas pelaksanaan pemberian kredit yang bersifat pudentsial 2. Rekomendasi atas penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Rekomendasi atas pemenuhan komitmen dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2013 4. Rekomendasi tentang penyelesaian AYDA 5. Rekomendasi tentang Laporan Perkembangan AYDA
1. Recommendations on the implementation of the provision of credit that is pudentsial 2. Recommendation on Bank Rating 3. Recommendations for the fulfillment of the commitment in the 2013 Business Plan 4. Recommendations on completion of AYDA 5. Recommendations on Progress Report of AYDA
Program Kerja Komite dan Realisasinya :
Committee Work Program and Realization :
Secara umum, program kerja Komite Pemantau Risiko telah mampu secara efektif melakukan tugas melaksanakan evaluasi kebijakan Manajemen Risiko spesifik, Pemantauan Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, memberikan saran dan analisis terhadap Dewan Komisaris, Melakukan pemantauan dan pelaporan pada peristiwa berpotensi menimbulkan kerugian Bank.
In general, the work program of the Risk Monitoring Committee has been able to effectively undertake the task of carrying out an evaluation of the policies spesific Risk Management, Monitoring Task Implementation of Risk Management Committee and the Risk Management Unit, provide advice and analysis to the Board of Commissioners, Undertake monitoring and reporting on events potential to cause loss to the Bank.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan system remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
The Remuneration and Nomination Committee formed by the Board of Commissioners has the duties to evaluate and to stipulate the number of members and the composition of the Board of Commissioners and Directors; the criteria for selecting new members of the Board of Commissioners and Directors; the candidates to be appointed as members of the Board of Commissioners and Directors; and the correct remuneration system for the Board of Commissioners and Directors.
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 1 Komisaris dan 1 Pejabat Eksekutif yang membawahi operasioanl/seorang perwakilan pegawai.
Remuneration and Nomination Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 1 Commissioner and 1 Executive Officer who responsible for operation/employee’s representative.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
As of 28 December 2009 Bank has established Remuneration and Nomination Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure :
Ketua Anggota
Chairman Member
: :
Drs. Ec. Bastian Purnama. - Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. - Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK
Selama tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 4 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
No
Nama/Name
: :
Drs. Ec. Bastian Purnama. - Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. - Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK
During the 2013 meeting of the Remuneration and Nomination Committee has carried out much 4 meetings with attendance as follows :
Kehadiran/Presence
1
Drs. Ec. Bastian Purnama.
4 kali/100%
2
Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
4 kali/100%
3
Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK
2 kali/100%
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
33
Hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi :
Results of Meeting of Remuneration and Nomination Committee :
1. Rekomendasi tentang Penyesuian UMK tahun 2013 2. Rekomendasi tentang Peningkatan Status Pegawai dari Outsuourching menjadi Pegawai Kontrak sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang Alih Daya. 3. Rekomendasi tentang Peraturan Perusahaan
1. Recommendations on adjustments UMK in 2013 2. Recommendations on Improving Employee Status of Outsuourching a contract employee in accordance with the provisions of Bank Indonesia Regulation on Power Transfer 3. Recommendations on Corporate Regulati
Program Kerja Komite dan Realisasinya :
Committee Work Program and Realization :
Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi telah berjalan cukup efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi serta pemenuhan ketentuan perundang Undangan yang terkait dengan Ketenagakerjaan serta permasalahan Kepegawaian.
In general, the work program of the Remuneration and Nomination Committee has been running quite effectively undertake the task of carrying out the evaluation and nomination remuneration policy and compliance with laws relating to Invitations Labor and Employment issues.
Direksi
Directors
Sesuai dengan Pedoman tentang Susunan dan Kedudukan serta Tata Tertib Direksi, tugas pokok Direksi diantaranya adalah :
Accordance with Policy of Composition, Position and Regulation for Directors, the main duty as follows :
Melaksanakan kepengurusan Bank serta mewakili Bank baik didalam maupun diluar pengadilan. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Mengungkapkan kebijakan kepada pegawai termasuk kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. Menyediakan data dan informasi yang akurat dan relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Bertanggung jawab penuh secara pribadi, apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.
To implement Bank’s management and represent the Bank internally and externally of the court. To follow up audit findings and recommendation from Internal Audit, External Audit, Bank Indonesia Inspection and other supervision authority. To responsible on implementation of the duty to the shareholders through GSM. To disclose the policy including strategic policy regarding human resources to all employees. To provide accurate, rellevant and up-dated information to the Board of Commissioners. To responsible personally for any mistakes or negligence when executing the duty according prevailing regulation.
Susunan Anggota Direksi
Directors Composition
Selama tahun 2013 Direksi Bank mengalami perubahan. Sampai dengan posisi 31 Desember 2013, Direksi berjumlah 3 (tiga) orang dimana seluruhnya berdomisili di Indonesia dan independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia nomor 10/164/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 11 Nopember 2008, Surat Nomor 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000, dan Surat Nomor 15/30/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 19 Juli 2013 .
During 2013 there was changes on the Composition of Directors. .As of 31 December 2013 Directors consist of 3 (three) person where all of them were domiciled in Indonesia and as independent party to the controlling shareholders. All members of the Board of Directors has passed Fit and Proper Test as stated in Bank Indonesia letter number 10/164/GBI/DPIP/Rahasia dated 11 November 2008, number 2/28/DpG/DPIP/Rahasia dated 7 April 2000, and number 15/30/DpG/DPIP/Rahasia dated 19 Juli 2013
Susunan anggota Direksi sebagai berikut :
The composition is as follows :
No
Jabatan/Function
1.
Direktur Utama/President Director
B. Budijanto Jahja
2.
Direktur Kepatuhan/Compliance Director
I.N. Mawa
3.
Direktur Operasional/Operation Director
Tuk Yulianto
Sebagai wujud pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah melaksanakan prinsip transparansi khususnya mengenai kebijakan yang bersifat strategis melalui media yang mudah diakses pegawai antara lain Surat Edaran, Memo Intern maupun sosialisasi kebijakan.
34
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Nama/Name
As the realiazation of Good Corporate Governance Principles, Directors has been implemented transparency especially for strategic policy through the media which easy to access by employees such as Circullar Letter, Internal Memo and socialization policy.
Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi
Committees Responsible to the Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi membentuk beberapa Komite Eksekutif yang memiliki lingkup dan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing. Beberapa komite eksekutif tersebut adalah : Komite Manajemen Dana / ALCO Komite Kredit Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Personalia
In carrying out its duties, Directors established several Executive Committees which have the scope and responsibilities pursuant to their respective affairs. Some of the said Executive Committees are : Asset Liability Committee Credit Committee Information Technology Steering Committee Risk Management Committee Personnel Committee
Komite Manajemen Dana (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO)
Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee (ALCO) bertanggung jawab atas penentuan arah kebijakan dan strategi asset dan kewajiban Bank dengan berpedoman pada prinsip kehati – hatian, pengelolaan risiko dan ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada manajemen neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan. ALCO melakukan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan posisi dana pihak ketiga dan kredit Bank.
Asset Liability Committee (ALCO) is responsible for determining the direction of the policies and strategies of assets and liabilities of Bank having the principles of prudence, risk management and prevailing regulations as the quidelines, including but not limited to the management of balance sheet structure, the liquidity, the rates of interest, the profitability and the growth. The ALCO convened periodic meetings for the evaluation of the assets and liabilities positions of the Bank and for maintaining the balance of third parties’s funds with the Bank’s credit.
Selama tahun 2013, ALCO yang beranggotakan Direksi, Kepala Divisi dan pejabat terkait telah mengadakan 12 kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk – produk aset dan liabilities, menjaga posisi likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca.
During 2013, the ALCO which members comprised the Directors, the Division Heads and the related officials convened a total 12 meetings with important decisions, which include the adjustment of the rates of interest of the assets and liabilities product, the maintenance of the liquidity position at a good and sound level and maintaining the balance of the balance sheet’s composition.
Komite Kredit
Credit Committee
Komite Kredit mempunyai tugas dan tanggung awab untuk memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas / limit yang telah ditentukan. Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
This Committee has the duties and the responsibilities for deciding credit approval in line with the limits which have been stipulated. This Committee has Directors and the related officials as the members, and convenes meetings in accordance with the requirement of the credit approval process implementation system.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite ini bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha; kesesuaian proyek-proyek TI baik dengan rencana strategis, kebutuhan sistem informasi manajemen maupun kegiatan usaha bank; efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI; pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, dll. Komite yang beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara TI dan pengguna TI, melakukan rapat secara berkala.
This Committee is responsible for giving recommendations to the Directors related to the Strategic Information Technology Plan in line with the business activities’ strategic plan; the approciate implementation of the Information Technology projects either for strategic plans, the management information system requirements as well as for the banking business activities; the effectivity of the steps to minimize the risks on the invesments of the Bank in the Information Technology sector; the monitoring of the Information Technology performance and the enhancement efforts thereof; the finalization effort of problems related to Information Technology, etc. This Committee, with the members being the Directors for Information Technology and Risks Management as well as the officials related to organizing ang using Information Technology, convenes periodic meetings.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
35
Komite Manajemen Risiko
Risks Management Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, Komite Manajemen Risiko bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi pengelolaan risiko secara keseluruhan dan merumuskan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang akan diterapkan Bank ke depan. Dengan adanya Komite Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Bank secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, koordinatif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kenerja usaha. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
This Committee is responsible for ensuring that Bank has an effective risks management framework in line with its prudential principles. For this purpose the Risks Management Committee has the duty to stipulate and to evaluate the risks management and to formulate the strategies and the risks management policies which shall be applied by Bank in the future. With the existence of the Risks Managemet Committee, the risks management of Bank can be carried out integrally, directly coordinating and continuously enhancing the business performance. This Committee, which consists of the members of Directors and the related officials, convenes periodic meetings, including but not limited to, the discussions on the risks profiles of the Bank.
Komite Personalia
Personnel Committee
Komite ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan terkait dengan remunerasi karyawan, sistem seleksi, prosedur dan kriteria evaluasi penerimaan karyawan, sistem performance appraisal, peningkatan disiplin dan moral kerja karyawan, pelaksanaan rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk menghindari kejenuhan, peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ketrampilan (transfer knowledge). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
This Committee is responsible for setting regulations related to the remunerations of the employees, the selection system, the procedure and criteria of recruiting employees, the performance appraisal system, the increase of the employees’work discipline and moral, the implementation of the rotation and transfer between work units to avoid saturation, the enhancement of productivity and the process of knowledge transfer. This Committee, which consists of the members of Directors and the related officials, convenes meetings in accordance with requirements.
Audit Intern
Internal Audit
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan organ penting dalam rangka memastikan terlaksananya check and balance. Peran dan fungsi SKAI akan senantiasa ditingkatkan dalam upaya untuk memberikan masukan yang lebih strategis dalam pengelolaan aktivitas operasional perbankan. Peningkatan peranan SKAI selain diarahkan untuk mengawasi risk asset Bank dan penerapan pengawasan berbasis risiko (risk base supervison) tetapi juga diharapkan sebagai early warning signals bagi manajemen berupa masukan - masukan khususnya dalam mengamankan aset perusahaan serta meningkatkan kecukupan dan efektivitas internal control.
The Internal Audit Task Force (SKAI) of Bank plays an important role in ensuring the implementation of check and balance. The role and the function of SKAI shall continuously be upgraded in the efforts to give more strategic input for the management of the banking operational activities. The increasing role of the SKAI, aside from being directed to monitor Bank risk assets and the application of risk based supervision, is also expexted to function as an early warning signals to the management in the form of input, especially in safeguarding the assets of the Company and to enhance the sufficiency and effectivity of internal control.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2013 ini, Bank telah berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, juga pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan yang konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar.
The quality of the internal control system as whole has shown sufficiently satisfactory results. In 2013, Bank had tried to make the internal control system work effectively and efficiently, and to implement consistent control system and procedures and to maintain a condusive working environment in the efforts of the internal control. The function of internal monitoring is carried out with a systematic auditing system and currently, the utilization of a risk based approach has been developed so that the priority of the monitoring shall be made on a process or a unit which has a greater risk.
SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Audit akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
SKAI works pursuant to an annual audit schedule which is approved by the Board of Commissioners and the President Director. The findings of the SKAI are directly reported to the President Director and The Board of Commissioners with copies to the Compliance Director. The Board of Commissioners, based on the recommendation from Audit Committee shall monitor and confirm whether the management has taken sufficient action about the said audit findings.
36
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Satuan Kerja Manajemen Risiko
Risk Management Unit
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Risk Management Unit is independent unit to the risk taking unit and other unit who execute internal control function and responsible directly to the Compliance Director.
Dalam menjalankan fungsinya, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa hal berikut : pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah disetujui oleh Direksi; pemantauan posisi risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress test; melakukan kaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko; melakukan pengkajian usulan aktivitas dan/atau produk baru; evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko; memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimilikinya menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi risiko kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
On implementing the function, Risk Management Working Unit has been taken following action : Monitoring on implementation of risk management strategy which already approved by Directors, Monitoring on composite risk, each type of risk and each type of functional activities and conducted stress test, Reviewing by regularly on risk management process,
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan pengukuran, evaluasi dan monitoring terhadap eksposur risiko yang ada dengan cara memetakan risiko dari masing-masing aktivitas berupa Profil Risiko.
Accordance with Bank Indonesia regulation, Bank already conducted measurement, evaluation and monitoring on risk exposure by determining risk on each activities as shown in Risk Profile Report.
Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Implementation of Risk management already complied with the objectives, policy, size and business complexity as well as Bank’s capacity.
Di tahun 2013 Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
In 2013 Risk Management Unit conducted following actions :
Reviewing on proposal of new activities or products,
Evaluating on accurateness of model and data validation which used for risk measurement, Providing recommendation to risk taking unit and or Risk Management Committee accordance their authority, Establishing and submitting regular Risk Profile/Risk Composition to the Compliance Director and Risk Monitoring Committee.
Memenuhi kecukupan kebijakan Pelaksanaan Manajemen Risiko, antara lain meliputi kebijakan (risk policy) untuk Risiko kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Kepatuhan. Meningkatkan kecukupan Kebijakan, Sistem dan Prosedur kegiatan operasional Bank yang berbasis risiko.
Fulfilled the adequateness of Risk Management Policy such as risk policy on Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk and Compliance Risk.
Menetapkan ketentuan Limit Risiko, Toleransi Risiko dan Risk Appetite sebagai sarana untuk pemantauan risiko. Mensosialisasikan parameter pengukuran risiko kepada seluruh pegawai sebagai bagian dari pemahaman tentang kinerja yang berbasis risiko. Meningkatkan fungsi proses Manajemen Risiko dalam pengambilan keputusan strategis Bank. Melaksanakan konsep Audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit) dalam pemeriksaan oleh SKAI. Melakukan tindak lanjut dalam rangka mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan Roadmap Bank Indonesia.
Improved the adequateness of Policy, System and Procedures on operation activities which based on risk. Determined Risk Limit, Risk Tolerance and Risk Appetite requirement as the tools for risk monitoring. Socialized risk measurement parameter to all employees as the part of understanding regarding risk based performance. Increased risk management process function on strategic decision making process. Implemented risk based audit by Internal Audit.
Sebanyak 17 orang telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko yaitu baik dari jalur fast track maupun reguler, dengan data sebagai berikut :
Taken necessary action on preparation of Basel II implementation accordance with Bank Indonesia roadmap. About 17 staffs obtained Certificate of Risk Management through fast tract and regular program with following information :
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
37
-
-
Level 5, sebanyak 2 orang. Level 4, sebanyak 1 orang. Level 2, sebanyak 5 orang. Level 1, sebanyak 9 orang
-
Level 5, 2 person. Level 4, 1 person. Level 2, 5 person. Level 1, 9 person.
Kepatuhan
Compliance
Mempertimbangkan bahwa perbankan sebagai sektor yang highly regulated, maka menjadi sangat penting adanya mekanisme untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan perundangundangan yang berlaku. Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah menunjuk serta menugaskan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk menetapkan langkah memantau menjaga agar operasional Bank tidak menyimpang atau melanggar ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan.
Taking into consideration that banking is a highly regulated sector, it is very important that there is a mechanism to ensure the existence of compliance to the prevailing legal regulations. To support this matter, Bank has appointed a Compliance Director. Thereof the Compliance Director who is assisted by a Compliance Work Unit, stipulate the steps for monitoring and ensuring that the operations are not violating the prudential principles in banking industry.
Sepanjang tahun 2013 Bank cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan cukup baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen.
During 2013 Bank has quite succees in maintaining the compliance to the prevailing laws and the other stipulate standards of compliance. The function of compliance, which has gone quite well, shall continuously be developed by enhancing the quality of understanding on the prevailing regulations, the enhancement of monitoring and testing the decision making and or the management policies.
Direktur Kepatuhan juga membuat Laporan Semesteran kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Triwulanan kepada Direktur Utama serta Laporan khusus lainnya apabila diperlukan.
Compliance Director also made to Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan a Semester Report and Quarterly Reports to the Managing Director as well as other special reports as required.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan dan hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Kepala Divisi terkait termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
Compliance Director continuously monitoring the implementation of the compliance principles including the implementation of corrections which must be made and providing on the regular report. To support the commitment in the Implementation of the compliance principles, the Compliance Director holds meetings with Directors and related Division Head including communication and socialization regarding several issues relating law, regulation and new standars.
Rapat Direksi
Directors Meeting
Jumlah pertemuan/rapat Direksi di tahun 2013 sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dengan prosentase kehadiran sebagai berikut :
Directors meeting in 2013 were 24 (twenty four) times with attendance percentge as follows :
Nama Direksi/Name
Prosentase Kehadiran/Presence
B. Budijanto Jahja
100%
I.N. Mawa
100%
Tuk Yulianto
100%
Efektifitas Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Effectiveness of Active Supervision Commissioners and Directors
Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan
The Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation of strategic policy of Bank and is not involved in decision-making operations of Bank, except in the case of loans granted to related parties and other matters set forth in the Articles of Association and/or legislation which applied in the context of its supervisory function. In carrying out its duties and responsibilities, Directors always adheres to the Articles of Association, and relevant
38
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Board
of
perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain : Mengelola Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian
regulations. Their duties and responsibilities include :
Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat Direksi.
Management of Bank based on the principle of prudence Management of Bank with appropriate authority and responsibilities as stipulated in applicable statutes and regulations. Implementation of GCG principles in each business activity at the Bank at all levels of the organization. Follow-up on audit findings and recommendations of the internal audit unit of the Bank, external auditors, the results of supervision of Bank Indonesia and / or other supervisory authorities. Establishment of Internal Audit, Risk Management and Risk Management Committees and a Compliance Unit. Provide data and information that is accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners. Having clear roles and responsibilities according to each area of competence, and has guidelines and code of conduct that binds every member of Directors. Every decision is binding and the Board of Directors has the responsibility of all members of Directors. Each policy and strategic decision has been decided by a meeting of Directors.
Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien. Direksi telah memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan.
Directors can control the resources of the company effectively and efficiently. Directors have responsive to the interests of stakeholders.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber Daya Manusia selain sebagai ”asset” Bank yang penting, juga merupakan ”mitra” dalam mencapai tujuan, oleh karena itu Bank mempunyai komitmen dan perhatian yang tinggi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Human resources is important assets for the Bank as well as a “partner” on achieving the goal, therefore Bank has commitment and full attention for improving the quality of human resources.
Sebagai wujud pelaksanaan komitmen tersebut di atas, Bank selama tahun 2013 telah menyelenggarakan berbagai pelatihan, baik yang dilakukan secara intern maupun ekstern, mengenai core banking skills maupun special skills yang melibatkan seluruh karyawan.
As the implementation of those commitments, during 2013 Bank has held various education and training activities, either internal or external about core banking skills as well as special skill that involved all employees.
Materi–materi pelatihan Bank selama tahun 2013 antara lain :
Subject of education and training which has been conducted during 2013 were as follows :
Pengembangan LHBU, RTGS/S4, dan LKPB. Operasional IBM Server Persiapan Basel III. Persiapan LSMK. Perpajakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Prinsip Mengenal Nasabah dan Anti Pencucian Uang.
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko. Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko. Per-Kasan BISILK
LHBU, RTGS/S4, and LKPB Development IBM Server Operational Preparation of Basel III Preparation of LSMK Taxation Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI) Know your Customers Principles and Anti Money Laundering. Risk Management Sertification Refresing Program. Preparation of Risk Management Certification Test Cash management. BISILK
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
39
Pedoman Perilaku Dan Etika Bisnis
Code of Conduct
Selama tahun 2013, dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip GCG Bank telah menetapkan dan melaksanakan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis dengan mewajibkan seluruh jajaran organisasi untuk memahami serta melaksanakan pedoman tersebut secara konsisten.
During year 2013, referred to the improvement of quality implementation of GCG Principles, Bank had determined and implemented Code of Conduct and Business Ethic by required all organization level to understand as well as implementing those principles consistently.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dan Penyediaan Dana Besar
Funds Distribution on Related Party & Large Exposure
No.
Penyediaan Dana/Funds
1.
Kepada Pihak Terkait/Related Party
2.
Kepada debitur inti/Group of Borrowers : a. Individu/Individual
Jumlah/Total Debitur/ Nominal/Amount Borrower (Jutaan/million Rp. )
b. Group/Group
0
0
10
22.626
-
-
* Keterangan : merupakan 10 debitur besar/10 Big Borrowers Selama tahun 2013 untuk penyediaan dana, Bank sangat memperhatikan prinsip diversifikasi portofolio sehingga dapat meminimalisasi munculnya potensi risiko konsentrasi kredit. Selain itu Bank juga tidak pernah melanggar atau melampaui ketentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
During 2013 in funding distribution, Bank paid attention of distribution of portfolio in order to minimize of potential risks on loan concentration. Bank has never violating or exceeding Legal Lending Limit (BMPK) regulation.
Audit Laporan Keuangan
Audited Financial Report
Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, Bank telah menunjuk Akuntan Publik yang memiliki kualifikasi dan terdaftar di Bank Indonesia. Untuk tahun 2013 Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil dan Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan Bank.
In implementation of audited financial statement, Bank appointed Public Accountingm firm which have qualification and registered at Bank Indonesia. Bank appointed Public Accounting Firm Drs .J. Tanzil & Partners to conducted audit of 2013 financial statement.
Rencana Stratejik Bank
Bank Strategic Plan
Rencana Jangka Menengah
Medium-Term Plan
Rencana Jangka Menengah (2015 – 2016)
Medium-term Steps (2015 – 2016)
1.
Dana Pihak Ketiga akan ditingkatkan dengan tujuan untuk menurunkan tingkat LDR.
1. Third party deposit taking will restart which will help reduce the LDR (Loan to Deposit Ratio).
2.
Penanaman dana dalam bentuk pembiayaan kredit kepada Perusahaan Besar akan secara bertahap dikurangi dan dialihkan kepada pembiayaan kredit kepada SME.
2. Corporate Lending will be gradually reduced and shifted towards SME lending.
3.
Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2015 dan tambahan modal lainnya sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2016.
3. Capital Infusion: New Capital of IDR 200 billion will be injected by end of 2015 and another IDR 200 billion by the end of 2016.
4.
Bank merencanakan melakukan IPO/penjualan saham melalui bursa pada tahun 2015 apabila persyaratan dapat dipenuhi. Informasi tentang rencana IPO akan dijelaskan lebih lanjut pada rencana bisnis berikutnya setelah dilakukan evaluasi mendalam dengan pihak terkait. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung rencana pencapaian permodalan Bank untuk menjadi Bank kategori Buku 2 pada tahun 2018.
4. The company intended to do IPO (Initial Public Offering) in 2015 if listing requirements are met. Details regarding this IPO will be elaborated in later business plan after further discussion with related stakeholders. This step will be done to support the capital base to reach BUKU 2 by 2018.
40
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Rencana Jangka Pendek yang Terealisasi di Tahun Realization of Short-Term Plan in 2013 2013
Realisasi Dana Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta. Gedung baru untuk Kantor Cabang Andhika Plaza di Jl. Manyar Kertoarjo V/ No.23, Surabaya
Realization of Additional Capital Rp.38.000 million. New building for Andhika Plaza Branch in Jl. Manyar Kertoarjo V/ No.23 Surabaya.
Rencana Jangka Menengah
Medium-Term Plan
Sasaran pengembangan bisnis yang telah ditetapkan Bank untuk jangka menengah sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan 20142016 antara lain meningkatkan kinerja dan mempertahankan kesehatan Bank dengan target :
Business development targets which determined by the Bank for medium term plan has suitable with Yearly Business Plan 2014-2016 such as increasing business performance and maintaining Bank’s soundness with following detail : (Dalam jutaan/in milion Rupiah)
Keterangan/Remark
2014
2015
2016
231.029
489.837
807.577
Assets
2. Dana Pihak Ketiga
28.093
78.093
178.093
Third Party Funds
3. Penyaluran Kredit
115.124
165.124
365.124
Loan
2.009
7.036
15.669
Net Profit
1. Aset
4. Perolehan Laba setelah pajak
Other Important Ratio
5. Rasio Keuangan penting :
Description
CAR
117,40%
189,81%
134,63%
CAR
ROA
0,87%
1,92%
2,42%
ROA
ROE
1,37%
3,54%
3,86%
ROE
NIM
8,56%
6,59%
6,63%
NIM
89,22%
73,24%
68,21%
BOPO
0,00%
0,00%
0,00%
NPL
BOPO NPL
Kepemilikan Saham Komisaris Dan Direksi Yang Commissioners and Directors Ownership Mencapai 5% atau Lebih reach 5% or more Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki saham pada Bank maupun perusahaan lain didalam maupun diluar negeri
Member of the Board of Commissioners and Board Directors who belonged share in the Bank or other company in domestic as well as overseas
Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Financial and Family Relation of the Board of Commissioners and Directors
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan ataupun keluarga dengan anggota Direksi lainnya maupun dengan Dewan Komisaris.
Directors have no relation of financial, management or family relation with other Directors as well as with the Board of Commissioners members.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
41
Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Package/Remuneration Policy and other Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Facility for the Board of Commissioners and Directors.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain/ Remuneration and Other Facility 1.
2.
Jumlah diterima dlm 1 tahun/ Total Accepted in 1 year Dewan Komisaris/ Direksi/ Board of Commissioners Directors Orang/ Jutaan/million Orang/ Jutaan/million Person Rupiah Person Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura). Remuneration (salary, bonus, routine subsidy, tantiem and other facility in the form of non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang *) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki Other facility in the form of natura (housing, transportation, health insurance, etcetera which*) : a. can be owned b. can’t be owned
Jumlah/Total *) yang diterima secara tunai /recieved in cash
3
496,72
3
1.093,23
-
-
-
-
3
496,72
3
1.093,23
Jumlah Direksi/ Number of Directors
(orang/person) Jumlah Komisaris/ Number of Board of Commissioners
Di atas Rp.2.000 juta/above Rp.2.000 million
-
-
Di atas Rp.1.000 juta s.d Rp.2.000 juta/above Rp.1.000 million up to 2.000 million
-
-
Di atas Rp.500 jt s.d Rp.1.000 juta/above Rp.500 million up to Rp.1.000 million
1
-
2
3
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Total Remuneration for each person in 1 year *)
Rp.500 juta ke bawah/under Rp.500 million *) yang diterima secara tunai/recieved in cash
Share Option
Share Option
Bank belum memiliki program pemberian insentif bagi Direksi dan karyawan senior dengan kriteria tertentu dalam bentuk share option.
Bank had no program for incentive to Directors and Senior Officer with certain criteria in term of share option.
Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi Bank
Buy Back Shares and Buy Back of Bank’s Bonds
Bank tidak memiliki transaksi tersebut.
Bank had no such transaction.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik
Funds to Social and Political Activities
Bank selama periode tahun 2013 tidak memberikan bantuan untuk kegiatan sosial dan politik
Bank during the period of 2013 does not provide support for social and political activities
42
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah / Highest and Lowest Salary Ratio Jenis Rasio / Ratio Type
Rasio/Ratio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah Highest and Lowest Employee Salary Ratio
7,86 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Highest and Lowest Directors Salary Ratio
2,92 : 1
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Highest and Lowest Commissioner Salary Ratio
1,53 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi Highest director salary ratio and Highest employee
2,43 : 1
Jumlah Penyimpangan Internal
Internal Fraud
Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, Akuntan Publik dan KAP, selama tahun 2013 tidak ditemukan adanya Internal fraud baik berupa penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
Based on Internal Audit inspection, Public Accountant and Public Accounting Firms, on 2013 there was no internal fraud in terms of violation/wrong-doing conducted by management, related employees with working process and banking operation which affected to the Bank’s financial condition.
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Terdapat 1 (satu) permasalahan hukum terkait dengan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang sedang dalam proses keputusan Kasasi di Mahkamah Agung.
There is one legal issues related to repossessed assets that are in the process of decision in the Supreme Court of Cassation.
Transaksi Yang Kepentingan
Mengandung
Benturan Conflict of Interest Transaction
Bank berusaha menjunjung tinggi integritas pribadi dan kompetensi, yang dituangkan dalam bentuk kebijakan internal Bank yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran pegawai dan pengurus. Selama tahun 2013 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang dilakukan oleh pengurus maupun pejabat Bank.
Bank has keep honoured individual integrity and competency which disclosed in Bank’s Internal Policy that should be obeyed by all employees and management. During 2013 it was no transaction conducted by management and officers that contained some conflict of interest.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
43
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GCG TAHUN 2013 REPORT OF SCORE GCG SELF ASSESSMENT IN 2013 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG/Score of GCG Self Assessmeny In 2013 Peringkat/Rating Definisi Peringkat/Definiton of Rating
Individual/Individual
Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. Reflecting the Bank's management has made the implementation of good corporate governance is generally quite good. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of good corporate governance. If there is a weakness in the application of the principles of good corporate governance, the general weakness of the significant and require considerable attention from the Bank Management.
3
Analisis/Analysis
A. Peringkat Masing-Masing Faktor /Each Factor Rating ASPEK YANG DINILAI Aspects
NO 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris The Implementation of Tasks and Responsibility of the Board of Commissioners
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi The Implementation of Tasks and Responsibility of Directors
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness and Implementation of Committee’s Tasks
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflict of Interest
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank The Implementation of Bank’s Compliance Function
Penerapan Fungsi Audit Intern The Implementation of Internal Audit Function
Penerapan Fungsi Audit Ekstern The Implementation of External Audit Function
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern The Implementation of Risk Management Function and Internal Control
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures)
PERINGKAT Rating 3
2
3
2
3
3
2
3
2
Funds Distribution to the Related Party and Large Exposures
10
11
44
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan laporan Internal Report Bank’s Financial and Non Financial Condition Transparency, Implementation of GCG Report and Internal
Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plan
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
2
3
B.
Indentifikasi Permasalahan/Identification of Problems 1.
Kelemahan dan Penyebabnya (Weakness and Cause) : a. Pada tanggal 27 Desember 2013, telah ditetapkan Jabatan Komisaris Utama melalui RUPS dan telah mendapatkan persetujuan dari OJK tanggal 29 April 2014. On December 27, 2013, the Commissioner has determined Position through RUPS and has obtained approval from the OJK at April 29, 2014.
2.
Kekuatan Pelaksanaan GCG ( Implementation strength of GCG ) : Seluruh jajaran Bank senantiasa memiliki komitmen untuk menerapkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsipprinsip GCG secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah peningkatan pelaksanaan GCG antara lain : The whole range of the Bank always had a commitment to implement and improve the quality of corporate governance principles consistently. The commitment is manifested by improvement measures GCG include: a.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi secara umum baik meliputi Komposisi, Integritas, kompetensi maupun efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. Dengan terpenuhinya jumlah anggota Direksi, maka aspek Governance Structure dapat dipenuhi dan kelemahan yang timbul dalam Governance Process dapat diatasi sehingga dapat meningkatkan Governance Outcome berupa hasil- hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi yang lebih baik. Tasks and Responsibilites Implementation from Board of Directors as generally involve Composition, Integriti, Competence nor Board of Directors tasks and responsibility Effectiveness, accordance with the size and complexity of the Bank. With the fulfillment number of members of the Board of Directors, the Governance Structure aspects can be met and weaknesses that arise can be addressed in the Governance Process so as to improve governance Outcome as the results of a better implementation of Directors tasks and responsibilities.
b. Penerapan fungsi Kepatuhan Bank seperti fraud berjalan baik , Pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan terkait dengan laporan Bank tidak terjadi, sehingga Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank dapat dilakukan dengan baik . Application of Bank Compliance functions such as fraud goes well, Violation of BMPK, violations of the provisions related to the Bank's report does not occur, so that compliance with the applicable provisions and settlement issues faced by the Bank can be done by either c.
Sebagian besar hasil temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2013 dapat ditindak lanjuti. Most of the findings in the Audit Reports of Bank Indonesia in 2013 can be followed up
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
45
Pengungkapan Permodalan , Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Capital disclosures, the Risk Exposure and Risk Management
46
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Permodalan Dan Eksposur Risiko Posisi 31 Desember 2013 Capital Structure And Risk Exposure December 31, 2013 Komponen permodalan Bank : Bank capital components : - Modal Inti (Tier 1) berupa Modal Disetor dan Cadangan Tambahan modal Core Capital (Tier 1) in the form of Additional Paid-in Capital and Capital Reserves - Modal Pelengkap (Tier 2) berupa Cadangan umum PPA Supplementary Capital (Tier 2) in the form of general reserves PPA Rincian Komponen Permodalan, Rasio Permodalan dan Eksposur Risiko Details of Capital Components, Capital Ratio and Risk Exposure No. A. B. C. D. E. F.
Komponen Modal , Rasio Permodalan dan Eksposur Risiko Components of Capital, Capital Ratio and Risk Exposure Modal Inti (Tier 1) - Core capital (Tier 1) 1. Modal Disetor - Paid-in Capital 2. Cadangan Tambahan Modal - Supplemental Reserve Capital Modal Pelengkap (Tier 2) - Supplementary capital (Tier 2) Total Modal Inti dan Pelengkap - Total Core Capital and Supplementary Aktiva tertimbang Menurut Risiko (ATMR) - Risk-weighted assets (RWA) 1. Risiko Kredit - Credit Risk 2. Risiko Pasar - Market Risk 3. Risiko Operasional - Operational Risk Total ATMR Risiko Kredit + Pasar + Operasional Total Risk Weighted Assets + Loans + Market Operations Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum (KPMM) untuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) for Credit Risk, Market and Operational
Jumlah/ Rupiah dalam jutaan Number / amount in millions 132.000 18.822 333 142.517 56.903 21.672 78.575 181,38 %
Pelaksanaan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Kebijakankan Manajemen Risiko Risk Management Polecy Penerapan manajemen risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah dirubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang "Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum" dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas surat Edaran No 5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Implementation of risk management at the Bank carried out with reference to the Bank Indonesia Regulation (PBI) on the Application of Risk Management for Commercial Banks No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 as amended by Regulation No.11/25/PBI/2009 date July 1, 2009 Regarding "Risk Management for Commercial Banks" and No.13/23/DPNP Bank Indonesia Circular Letter dated October 25, 2011 on the Amendment of Circular letter No. Subject 5/21/DPNP Regarding of Risk Management for Commercial Banks. Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai : Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the existing risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows. -
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Active supervision by the Board of Commissioners and Directors; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
47
- Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the risk management information system; and comprehensive internal control system. Sesuai dengan kompleksitas usaha dan pengalaman di masa lalu, Bank telah mengelola 5 (lima) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko kepatuhan. Sejak tanggal 30 Juni 2010 dengan berlakunya PBI No.11/25/PBI/2009, pengelolaan risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan. In accordance with the complexity of business and previous experience, the Bank has managed 5 (five) risks, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk and compliance risk. Effective on June 30, 2010 with the enactment of PBI No.11/25/PBI/2009, the Bank has managed 8 (eight) risks, consists of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, strategic risk, reputational risk and compliance risk Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, yang membawahi Satuan Kerja Manajemen Risiko. The Bank has created an organizational structure of a centralized and independent risk management, by establishing Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, and Compliance and Risk Management Division, that supervise the Risk Management Working Unit Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Direktur Utama dan beranggotakan Direksi serta pejabat-pejabat eksekutif atau Kepala Divisi mempunyai fungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko, khususnya dalam penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko dan penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal The Risk Management Committee which is lead by the President Director with the members composed of Directors and executive staff or Division Heads has the functions to give recommendations to the President Director in management and implementation of risk management, especially formulating, revising or consummating the risk management implementation guidance and policy and justifying matters pertaining to business decisions made which irregular from normal procedures. Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan implementasi strategi manajemen risiko dan eksposur risiko, memberikan rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara kepada Unit Operasional dan Komite Manajemen Risiko, memberikan evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan Bank untuk mengukur risiko Bank, penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Komite Manajemen Risiko dan Bank Indonesia, pengkajian terhadap produk atau aktivitas baru yang akan dikembangkan Bank, mengkaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko berdasarkan temuan audit dan atau perkembangan aspekaspek manajemen risiko yang berlaku dan mengatur kewajiban setiap satuan kerja operasional untuk menginformasikan secara berkala seluruh eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja tersebut. Risk Management Working Unit represents the working unit which has the responsibility in monitoring the implementation of the risk management strategy and risk exposure, providing recommendations with respect to maximum risk exposure which must be maintained by the Operational Unit and Risk Management Committee, evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk, formulating and submitting the risk profile report to the President Director, Risk Management Committee and Bank Indonesia, providing assessment of new activities or products which will be developed by the Bank, periodically review risk management process based on audit finding and or growth of risk management aspects prevailed and arranging obligation in operational working unit to inform periodically entire inherent risks exposure in their process or transaction. Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko dapat terlaksana secara baik, maka Bank telah berupaya meningkatkan kemampuan dan integritas pejabat atau staf Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko melalui seminar/workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh pihak eksternal To ensure that the implementation of the risk management process operates well, the Bank has committed to develop the competency and integrity of the officials or staff of the Compliance and Risk Management Division through seminars or workshops on Risk Management which were conducted by external parties. Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Namun demikian Bank akan tetap melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang telah dimiliki dan terus berupaya menyempurnakannya The Bank has a series of procedures and methodology to be used in the identification, measurement, monitoring and control of risks for 8 (eight) types of inherent risks in the Bank’s functional activities. Nevertheless the Bank will regularly evaluate its procedures and methodology and continue to be improved.
48
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur (counterparties) untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit dapat bersumber dari penyaluran dana kredit dan kegiatan lain seperti tresuri dan investasi dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book dan trading book.
Credit risk is the potential for loss arising from the failure of the debtors (counterparties) to meet their contractual obligations. Credit risk arises primarily from lending activities and other activities such as treasury and investment activities and trade finance which is recorded in banking book and trading book
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Kedua acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dengan demikian diharapkan Bank dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko
Bank has written credit policies and guidelines on loan administration which includes the Bank Loan Policies and various circular letters that constitute a more detailed administration manual. The purpose of these two guidelines is to provide a complete formal loan management manual; from application, analysis, approval, recording, monitoring until the restructuring process, including analysis and risks calculation. Therefore, it is expected that the Bank can optimize the quality of loan management through appropriate processes, competitive riskbased pricing, portfolio diversification, collateral adequacy and risk based performance measurement.
Bank telah memiliki Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri dan investasi, sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Bank has Guidelines for Implementation of Risk Management. The Bank has performed identification, measurement, monitoring, and controlling of inherent credit risks on loans activities, treasury and investment activities, in accordance with the purpose, business policies, size and complexity and Bank's ability
Bank akan menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko kredit mulai 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011.
Bank will implement the standard approach to manage credit risk starting January 1, 2012 in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko kerugian atas laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat dari perubahan dari kondisi pasar. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai instrumen keuangan, terutama instrumen yang peka terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA).
Market risk is the risk of losses on statement of financial position and administrative accounts resulting from changes in market conditions. Changes in the market factors will effect to the value of financial instruments, especially those instruments which are sensitive to market risk. Market risk consists of interest rate risk and foreign currency exchange risk. Monitoring of the Bank's exposures to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the Asset and Liability (ALMA).
Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan di luar yang ditetapkan Bank, selain mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan
The objective of market risk management is to avoid the excessive exposure that may potentially impact earnings in excess of the limits already established by the Bank, and to manage the market value volatile inherent in financial instruments.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Tresuri serta petunjuk pelaksanaannya. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko pasar yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas tresuri dan investasi, dan aktivitas pendanaan. Risiko pasar dikelola dengan cara :
Bank has guidelines of Liquidity and Treasury and also its manual guidelines. Bank also performs identification, measurement, monitoring and control the market risk is embedded in loan activities, treasury and investment activities and funding activities. Market risk is managed by :
-
-
Menetapkan kebijakan pengendalian risiko pasar yang disesuaikan dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Bank. Membentuk satuan kerja pengelola risiko pasar yang terpisah dengan satuan kerja operasional.
-
-
Determining a market risk control policy that is suited the Bank's mission, business strategy, and capital adequacy, human resources and appetite for risk. Forming a market risk management working unit that is separated from the operational unit.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
49
-
-
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset and Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil. Melakukan pemantauan terhadap semua transaksi dan aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko pasar Melakukan monitoring tingkat bunga. Melakukan pengawasan terhadap pos-pos aset dan liabilitas sesuai dengan jatuh temponya (reprising date). Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar.
-
-
Implementing the ALCO (Asset and Liability Committee) function to discuss market condition and determine appropriate action. Carrying out observation of all transactions and functional activities that have market risk exposure Performing interest rate monitoring Carrying out supervision of assets and liabilities accounts in line with their maturity dates (reprising dates). Making adjustment to loan and funding interest rates in response to the changes in market interest rates.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas timbul akibat aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Selain itu risiko likuiditas dapat pula disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo serta risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi aset pada waktu yang seharusnya dengan harga yang wajar
Liquidity risk arises as a result of the funding and lending activities, the repayment of deposits to third parties, and the management of working capital requirements. Apart from that, liquidity risk could also be caused by unexpected increases in the cost of funding on the assets portfolio at maturity date and the risk of inability to liquidate assets in a timely manner at a reasonable price.
Manajemen risiko likuiditas merupakan salah satu perhatian yang penting bagi Bank untuk memelihara kepercayaan dan keyakinan nasabah serta untuk memelihara stabilitas laba. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aset likuid secara optimal dan Bank dapat memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi kritis. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan debitur, baik dalam pemberian kredit, pembayaran deposito, dan kebutuhan likuiditas operasional.
Liquidity risk management is one of the important focus for the Bank to retain customers’ trust and confidence and to maintain earnings stability. The goal of liquidity management is to maintain the liquid asset position in an optimal manner and meet all of its contractual and regulatory financial obligations including the current critical conditions. The Bank’s emphasis is the liquidity maintenance through Bank Indonesia Certificate (SBI) to meet commitments to the customers and counterparties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements.
Pada tahun 2013, posisi likuiditas Bank dimonitor dengan menggunakan berbagai indikator yang dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan, seperti Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR), konsentrasi penempatan deposito/ deposit concentration dan Secondary Reserve ratio. Maximum Cumulative Outflow (MCO) Limit atau Liquidity Gap alert trigger ditetapkan untuk memastikan bahwa kebutuhan pendanaan Bank berada dalam batas dan tingkat yang sesuai, sedangkan implementasi Weekly Liquidity Maturity (WLM) Profile telah mulai dilakukan pada tahun 2009.
Throughout 2013, monitoring of the Bank’s liquidity position was carried out on a daily, weekly or monthly basis through a spectrum of indicators including Loan to Deposit Ratio (LDR), deposit concentration and Secondary Reserve ratio. Maximum Cumulative Outflow (MCO) Limits or Liquidity Gap alert triggers were established to ensure that funding requirement be kept within acceptable boundaries, while implementation of the Weekly Liquidity Maturity (WLM) Profile was initiated in 2009.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi dan aktivitas pembiayaan.
Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Implementation Manual. Bank also performs identification, measurement, monitoring, and control that is embedded in loan activities, treasury and investment activities, and funding activities.
Risiko Operasional
Operational Risk
Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, Bank menyadari adanya empat faktor utama risiko operasional, yaitu manusia, proses, sistem dan faktor eksternal. Kegagalan dalam mengidentifikasi secara baik pengelolaan sumber-sumber risiko operasional tersebut, dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk mencapai tujuan usahanya. Karena itu, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko operasional, menelaah dan meningkatkan praktek pengendalian intern atas aktivitas operasional pada kantor pusat dan jaringan kantor
As a financial institution operating in Indonesia, the Bank realized that there are four primary factors of operational risks, which are human, process, system and external factors. Failure to properly identify the management of those operational risk sources may affect the Bank’s ability to achieve its business objectives. Therefore, the Bank continually upgrades the operational risk management processes quality, reviews and improves its internal control practices for operational activities at the head office as well as at its network offices.
50
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Mekanisme kontrol dilakukan dengan memasukan tahapan kontrol ke dalam setiap transaksi yang dapat dilihat pada Standar Manual Kerja Bank. Bank memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang melakukan pemeriksaan secara periodik untuk memeriksa kepatuhan pegawai terhadap prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.
The internal control mechanism is performed by applying several layers of control to each transaction process, as stated in the Bank’s Standard Operating Manual. The Bank has the Internal Audit Working Unit to conduct periodic control assessments and to ensure staff compliance with applicable procedures and regulations.
Bank telah memiliki Pedoman Kerja Bagian Operasional. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantuan dan pengendalian risiko operasional pada semua aktivitas fungsional Bank, seperti aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, aktivitas pembiayaan perdagangan dan pendanaan, aktivitas teknologi sistem informasi, dan sistem informasi manajemen, serta aktivitas pengelolaan sumber daya manusia.
Bank has the Operational Working Guidelines. Bank has also performed identification, measurement, monitoring, and control of the operational risks to all functional activities of the Bank, such as loans activities, treasury and investment activities, operational and service activities, funding and trading activities, information system technology activities and management information system activities, and human resources management activities
Bank telah menetapkan batasan akses pegawai terhadap sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengelolaan risiko. Selain itu setiap temuan hasil audit baik yang ditemukan oleh audit intern maupun audit ekstern telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Bank dengan melakukan serangkaian tindakan korektif.
Bank has set up access limit for employee to management information system, accounting information system and risk management system. In addition, each finding from the internal and external audit has been followed up by the Bank with a series of corrective actions.
Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran (SE) BI No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. Berdasarkan SE ini, beban modal untuk risiko operasional sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir masingmasing efektif tanggal 1 Januari 2010, 1 Juli 2010 dan 1 Januari 2011.
To implement the Bank's operational risk management approach to the basic indicators in accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No.11/3/DPNP dated January 27, 2009. Based on the Circular Letter, the capital charge for operational risk by 5%, 10% and 15% of average gross revenues for three years each of the effective date of January 1, 2010; July 1, 2010 and January 1, 2011.
Bank Indonesia menganalisa modal dalam 2 (dua) tingkatan :
Bank Indonesia to analyze capital within 2 (two) levels :
Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan, dan kepentingan non pengendali setelah dikurangi goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.
Capital tier 1 consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, foreign translation adjustment, and non-controlling interest after deduction of goodwill and intangible assets and other adjustments in relation to items included in the capital but are treated differently for the purposes of capital adequacy.
Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)).
Capital tier 2 consists of subordinated loans are eligible and general reserve (maximum 1.25% of Risk Weighted Asset (RWA)).
Bank tidak memiliki modal tambahan lainnya yang memenuhi kriteria modal tier 3 dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Banks do not have any additional capital that meet the criteria for capital tier 3 in the Bank Indonesia regulations
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk raised by weakness in judicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non existence of supporting regulation or weakness in agreement, such as unfulfilled terms and conditions in contract and incomplete binding collateral.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Bank manages the legal risks by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
51
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Risiko stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes.
Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan serta kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-komite yang telah dibentuk.
Bank manages strategic risks through a consideration of, and decision making process as well as strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the Directors and established Committees.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk that the Bank does not comply or implement the laws requirements and other relevant regulations.
Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk if not manage properly, has potency to imposition of the penalty, punishment and influence the Bank's reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan pedoman dan prosedur internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi pelaksanaannya.
Bank identifies and manages the compliance risk by giving aid to business unit and operational unit in the case of formulation of transaction structure and development of new products and actively carry out the assessment to guidance policies and internal procedures owned by Bank to ensure that entire external regulations have been accommodated in such a manner and herein after to be obeyed in its implementation.
Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik adalah adanya kepastian dan efektivitas dari pelaksanaan terhadap ketentuan atau ketetapan yang berlaku oleh hampir setiap lini di Bank, serta memastikan bahwa seluruh kewajiban dan komitmen telah dipenuhi.
Proper compliance risk management is both rigor and effectiveness of the implementation of the relevant requirements or the provisions by almost every line in the bank, and ensuring that all obligations and commitments have been met.
Bank telah menunjuk seorang Direktur Kepatuhan yang memegang wewenang atas strategi kepatuhan Bank secara keseluruhan. Direktur Kepatuhan mendapat dukungan untuk pelaksanaan tugasnya secara efektif, yaitu dengan bantuan Compliance Division yang merupakan satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional Bank, dan Compliance Representative Officer, yang merupakan petugas dari unit bisnis atau fungsional yang ditunjuk sebagai perwakilan dari Compliance Division untuk memastikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik di setiap lini organisasi Bank.
Bank has appointed a Compliance Director to spearhead the Bank’s overall compliance strategy. For effective discharge of duties, the Compliance Director is supported by the Compliance Division, a compliance working unit that is independent of the Bank’s operational working unit, and Compliance Representative Officer, an officer from the business or functional unit who is elected as an extension of the Compliance Division in assuring application of prudent banking practices and other prevailing laws and regulations across the entire organizational hierarchy.
Strategi kepatuhan Bank mencakup proses yang dilaksanakan secara terus menerus untuk mengungkap dan menganalisa faktorfaktor yang berpotensi menyebabkan peningkatan eksposur risiko kepatuhan, dengan :
Bank’s compliance strategy consists of the continuous process for identification and analysis of factors that may potentially increase exposure to compliance risk, which is achieved through :
52
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Melakukan pemantauan terhadap ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang baru diberlakukan atau diperbaharui serta memastikan penerapannya di lingkungan Bank Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan perundangundangan yang berlaku. Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan antara lain Permodalan (CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Rasio Kredit Bermasalah (NPL).
Constant monitoring on enforcement of new or changes in the legal and regulatory framework as well as consistent adherence and application at Bank
Active and periodic assessment of the adequacy of Bank’s written Internal Procedures and Guidelines to secure alignment with applicable rules and regulations.
Performing compliance analysis and identification on plans and development of new activities and products that serves to certify compliance with existing rules and regulations. Continuous monitoring on the implementation of prudent banking principles, as indicated by Capitalization (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Statutory Reserves, Net Open Position and NonPerforming Loans (NPL).
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
53
Program Pengembangan Manajemen (Orientasi Saat Ini Dan Kedepan)
Risiko Risk Management Developing Program (Current And Future Orientation)
Program Pengembangan Manajemen Risiko berorientasi penguatan hasil pencapaian prinsip dasar pengendalian risiko sesuai Building Blocks (Susunan Bangunan) program pengendalian intern yang efektif meliputi :
Risk Management Developing Program will be oriented on Basic Risk Control Principles accordance with Effective Building Blocks internal control program as follows :
Rencana Stratejik Strategic Plan Struktur Organisasi Organization Structure Diskripsi Jabatan Job Description Kebijakan Dan Prosedur (SOP) Policy and Procedure (SOP) Kepatuhan Kepada Hukum Dan Regulasi Law and Regulation Compliance Otomatisasi, Komputerisasi dan MIS Automatization, Computerization and System Information Management Manajemen Sumber Daya Manusia Human resources Management Produk dan Jasa Product and Service Sistem Pengendalian Intern Internal control System Audit Intern dan Security Internal Audit and Security
Rencana Stratejik Strategi pengelolaan risiko terintegrasi dengan rencana strategik Bank yang dilandasi oleh kemampuan Sumber Daya dalam melaksanakan pengendalian risiko, serta berorientasi kepada strategi yang kuat (resillience), dengan berpedoman pada roadmap Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Risiko.
Struktur Organisasi Bank senantiasa menyesuaikan Struktur Organisasi yang ada dengan tuntutan penerapan manajemen risiko yang efektif. Disertai dengan mengoptimalkan fungsi masing-masing satuan kerja organisasi dari tingkat tertinggi sampai terendah guna mewujudkan prinsip cheks and balance, dengan pendekatan top down dan bottom up.
54
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Strategic Plan Integrated risk management strategy with Bank strategic plan, based on human resources capacity for risk management implementation, resillence oriented by referring to Bank Indonesia’s Risk Management Roadmap.
Organization Structure Bank always adjusted the Organization Structure with effective risk management implementation required. Along with optimizing respective working unit function of organization from higher to lower level in order to realize check and balance principles by top down and bottom up approach.
Job Description
Diskripsi Jabatan Bank melakukan penyesuaian diskripsi jabatan dengan struktur organisasi yang ada, serta berupaya menghilangkan terjadinya tumpang tindih (overlapping) antar fungsi jabatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Policy and Procedures
Kebijakan dan Prosedur Bank senantiasa memutakhirkan kebijakan dan prosedur sesuai tuntutan regulasi dan manajemen risiko, serta melakukan implementasi secara konsisten
Otomatisasi, Komputerisasi Informasi Manajemen
dan
and
Otomatisasi dan komputerisasi merupakan suatu kebutuhan untuk lebih meningkatkan akurasi suatu transaksi serta kecepatan pelayanan dan sangat bermanfaat dalam mendukung pengembangan sistem informasi dalam penerapan proses manajemen risiko (identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko).
Automatization and computerization are required in order to improve the accuracy of transaction and speed of services as well as very useful on supporting information system development on the process of risk management (identification, measurement, monitoring and controlling of risk).
Selain itu peningkatan kualitas teknologi IT sangat menunjang tersedianya database yang mampu mendukung kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan dalam pengukuran manajemen risiko.
On the other hand, improvement in quality of information technology is very supported for availability of database which providing valuable information on risk management measurement..
Human Resources Management
Manajemen Sumber Daya Manusia
Risk management implementation required sufficient and qualified human resources.
Product and Service
Produk dan Jasa Terhadap produk, jasa serta aktivitas baru, Bank senantiasa mengevaluasi dan mempertimbangkan analisis cost and benefit serta berupaya memahami karakter risiko produk yang ada baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
Compliance quality on law and prevailing regulations related with bank operation will be continuously improved in line with the implementation of Good Corporate Governance Principles.
Sistem Automatization, Computerization Management Information System
Persyaratan implementasi manajemen risiko, memerlukan dukungan kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai
Bank keeps up-dated the policies and procedures accordance prevailing regulation and risk management requirements as well as consistency on implementation.
Law and Regulation Compliance
Kepatuhan Kepada Hukum dan Regulasi Kualitas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta regulasi yang terkait dengan operasi Bank, secara normatif senantiasa terus ditingkatkan, sejalan dengan penerapan prinsip Good Corporate Governance.
Bank adjusted job description of each title with existing organization and tried to eliminate overlapping between each function in order to improve working efficiency and effectiveness.
To the existing products, services and new activities, Bank will keep evaluate and consider cost and benefit analysis and try to identify risk character of existing as well as new products.
Internal Control System
Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern dapat diciptakan melalui core banking system, dengan menciptakan mekanisme checks and balance dalam suatu sistem yang saling mengunci. Sedangkan yang tidak mungkin tercover dalam program pengendalian intern harus dilakukan secara manual dan melengkapi sistem IT yang ada.
Internal controls can be created through the core banking system, to create a mechanism of checks and balances in a system interlock. While that may not be covered in the internal control program must be done manually and complement existing IT systems.
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
55
Internal Audit and Security
Audit intern dan Security Cakupan audit intern terus ditingkatkan agar mampu memvisualisasikan eksposur risiko secara menyeluruh serta menjadi sumber data yang valid bagi Satuan Kerja Manajemen Risiko, maupun Satuan Kerja Operasional sesuai masingmasing kepentingan jabatannya
Scope of internal audit continously improved in order to provide the visualization of comprehensive risk exposure and become a valid data sources for Risk Management Unit as well as Risk Taking Unit according their interest.
Profil Risiko :
31 Desember 2013 Risk Profile: December 31,2013 Profil Risiko Risk Profile Peringkat Risiko Inherent Inherent Risk Rating Risiko Stratejik Strategic Risk Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko Operasional Operational Risk Risiko Kredit Credit Risk Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko Pasar Market Risk Risiko Likuiditas Liqudity Risk Risiko Hukum Legal Risk
Individual Individual Peringkat KPMR Peringkat Tingkat Risk Control System Risiko Rating Risk Rating
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
3
Peringkat Agregat Risiko Agregate Risk Rating
3
Analisis/Analysis Sampai dengan periode 31 Desember 2013 hasil penilaian Profil Risiko Bank ada pada peringkat 3 (moderate) , dengan tingkat materialitas Profil Risiko masih didominasi oleh Risiko Kredit, Operasional, Hukum, Stratejik, dan Reputasi masing- masing pada peringkat 3. Sedangkan Risiko Kepatuhan, Pasar dan Likuiditas pada peringkat 2. Peringkat Risiko Kepatuhan pada peringkat 2 (low to moderate) lebih baik dibandingkan Periode sebelumnya yaitu pada peringkat 3 (moderate). Hal tersebut disebabkan Bank tidak melakukan pelanggaran selama bulan laporan dan sebagian besar komitmen kepada Bank Indonesia telah dipenuhi oleh Bank, diantaranya pemenuhan jumlah minimum anggota Direksi, penetapan Jabatan Komisaris Utama yang sudah diputuskan oleh RUPS dan komitmen PSP dalam merealisasikan tambahan Dana Setoran Modal, sehingga akan meningkatkan kemampuan Bank untuk mengcover risiko usahanya. Up to the period of December 31, 2013 the Bank's Risk Profile assessment is on rank 3 (moderate), with the level of materiality Risk Profile is still dominated by the Credit Risk, Operations, Legal, Strategic, and Reputation, respectively on 3 ratings. Meanwhile, Compliance Risk, Market and Liquidity on 2 ratings. Compliance Risk Rating on 2 ratings (low to moderate) is better than the previous period at rank 3 (moderate). This is due to the Bank not violated during the reporting month and most of commitment to Bank Indonesia has been fulfilled by the Bank, including the fulfillment of the minimum number of members of the Board of Directors, Chief Commissioner Position determination that has been decided by the RUPS and commitment in realizing additional PSP Capital Fund Deposit, so it will enhance the Bank's ability to cover its business risk.
56
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Informasi Lainnya Others Information
Aset Bank yang dijaminkan Bank assets pledged as collateral
Tidak ada aset Bank yang dijaminkan No bank assets pledged as collateral
Transaksi Penting Lainnya Dalam Jumlah Yang Signifikan Other Significant Transactions in Significant Amount
Selama kurun waktu tahun 2013 Bank tidak melakukan Transaksi Penting lainnya dalam jumlah yang signifikan During the period of 2013 Bank did not conduct other important transactions in significant amount
Informasi Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik (Subsequent Event) Information of Important event after the Auditor's Report Date (Subsequent Event)
Sampai dengan tanggal 26 Maret 2014 tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Akuntan Publik. As of 26 March 2014 not event after the Auditor's Report Date (Subsequent Event)
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
57
TABEL MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT TABLE
58
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
59
60
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
61
62
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
63
64
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
65
66
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
67
68
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
69
70
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
71
72
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
73
74
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
75
76
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
77
78
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
79
80
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
81
82
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
83
84
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
85
86
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
87
88
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
Laporan Keuangan yang Diaudit PT. Anglomas International Bank Tahun Buku 2013 Audited Financial Report PT. Anglomas International Bank Year 2013
Kantor Akuntan Publik Drs. J.Tanzil & Rekan Registered Public Accountants
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008
89
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANK
90
Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008