Daftar Isi Sambutan Komisaris Utama
02
Sambutan Direktur Utama
05
Profil PT. Bank Multiarta Sentosa
10
Struktur Pemegang Saham
11
Visi, Misi dan Moto
12
Struktur Organisasi
13
Ikhtisar Keuangan
14
Kebijakan dan Strategi Manajemen
16
Laporan Manajemen
22
Manajemen Risiko
31
Pelaksanaan Good Corporate Governance
45
Dewan Komisaris
64
Direksi
65
Pejabat Eksekutif
66
Jaringan Kantor
66
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
67
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen
69
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
01
Sambutan Komisaris Utama
D
i tengah melambatnya perekonomian Indonesia di tahun 2014, dimana pertumbuhan e ko n o m i I n d o n e s i a h a n y a mencapai 5,10% dari 5,78% yang ditargetkan, Bank MAS dapat tumbuh dengan baik di sisi pinjaman dan pengumpulan dana serta pencapaian laba. Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Lemahnya perekonomian global berdampak pula pada ekspor komoditas Indonesia. Meskipun indikator-indikator perekonomian Amerika Serikat sudah mulai membaik, pemulihan perekonomian belum langsung berdampak pada negara-negara pasar utama dari komoditi primer, antara lain Jepang, China, Eropa. Pemilihan presiden dan perwakilan rakyat di Indonesia yang diselenggarakan pada tahun 2014 berlangsung dengan baik dan lancar namun berlangsung cukup berkepanjangan sehingga berbagai keputusan investasi bisnis masih terjadi penundaan sementara. Turunnya kinerja ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas di pasar Internasional sepanjang tahun 2014, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 sebesar Rp. 2.000,- per liter berdampak terhadap harga komoditas di dalam negeri dan peningkatan harga barang impor akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini mengakibatkan likuiditas yang mengetat dan tingkat inflasi sepanjang tahun 2014 mencapai 8,36% atau lebih tinggi dari target inflasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2014 sebesar 5,3%. Disisi lain nilai tukar rupiah terhadap dollar AS rata-rata sepanjang tahun 2014 berada di level Rp. 11.878,- atau lebih rendah dari target APBNP yang berada pada level Rp. 11.600,Depresiasi nilai tukar rupiah antara lain dipengaruhi oleh faktor internal seperti tingginya defisit neraca pembayaran dan faktor eksternal khususnya rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Tahun 2014 merupakan tahun pertama dari rencana lima tahunan yang ditetapkan untuk dicapai setelah penambahan modal dosetor pada Desember 2013. Awal tahun 2014 diisi dengan perbaikan dan persiapan agar Bank MAS dapat melaju dengan cepat sesuai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS) pada tahun 2014 telah mencapai pertumbuhan yang baik, melampaui target yang telah ditetapkan, dimana Kredit yang diberikan mencapai Rp.1.714.243 juta tumbuh Rp.1.032.596 juta atau 151,49% dibandingkan posisi yang sama tahun 2013 sebesar Rp.681.647 juta. Sementara itu dikuti penurunan rasio Non Performing Loan/NPL (Gross) terkelola pada angka 0,80% dan rasio NPL (Net) 0,58% masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Pemberian kredit pada sektor Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tetap menjadi perhatian Bank. Posisi kredit pada sektor UKM akhir tahun 2014 Rp.632.002 juta atau 36,87% dari total kredit. Pertumbuhan kredit terbesar ada pada sektor usaha perdagangan besar dan eceran yang tersebar pada berbagai subsektor. Di sisi lain, dana masyarakat yang terhimpun tumbuh 243,14% menjadi Rp. 2.039.362 juta dengan simpanan Giro dan Tabungan (CASA) mencatat pertumbuhan 695,37% menjadi Rp. 920.808 juta, dengan rasio CASA terhadap total pendanaan menjadi 45,15%. Hal ini menyebabkan Rasio Loan to Deposit (LDR) akhir tahun 2014 menjadi lebih sehat dengan rasio 84,06% turun dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya 114,69%. Perolehan laba ditahun 2014 sebelum pajak sebesar Rp.48.595 juta tumbuh Rp.23.103 juta atau 90,63% dari tahun sebelumnya Rp.25.492 juta diikuti pertumbuhan perolehan laba bersih menjadi Rp.36.285 juta atau 91,09% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp.18.988 juta.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
03
Permodalan Bank MAS sangat kuat dan didukung perencanaan permodalan yang baik, tercermin dari tingkat permodalan (CAR) Bank sebesar 60,54% masih jauh di atas persyaratan minimum sebesar 8,00%. Bank MAS juga telah membuka cabang pembantu di Surabaya, dan memindahkan kantor pusat ke Grha BanK MAS di Setiabudi Selatan Kav 10 dan menambah cabang Suryopranoto, serta mempersiapkan pembukaan kantor cabang / cabang pembantu yang pelaksanaannya dilakukan diawal 2015. Pada kesempatan ini saya mewakili Dewan Komisaris mengucapkan banyak terima kasih kepada pemegang saham, seluruh nasabah dan regulator atas dukungan dan loyalitasnya kepada Bank MAS. Serta penghargaan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi dan komitmen yang diberikan sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan pertumbuhan pada tahun 2014. Dengan komitmen dari Pemegang Saham, Komisaris, Direksi, seluruh karyawan, dukungan dan loyalitas dari seluruh nasabah maka Bank MAS dapat terus maju dan berkembang semakin sehat, solid untuk meraih kesejahteraan dan kemajuan bersama
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
04
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Sambutan Direktur Utama
Danny Hartono Direktur Utama
D
i tahun 2014, setelah mendapat tambahan modal di Desember 2013 dan masuk dalam kategori BUKU 2, Bank MAS menunjukkan kinerja yang baik di semua bidang dan ke depan siap untuk tumbuh menjadi bank bisnis andalan.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
05
Dilihat secara keseluruhan kondisi ekonomi makro selama tahun 2014 walaupun mengalami sedikit penurunan, masih menunjukkan perkembangan yang cukup baik, sebagaimana ditunjukkan pada perkembangan indikator ekonomi makro antara lain: a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,10%. b. Tingkat inflasi 8,36%. c. Nilai tukar rupiah rata-rata Rp. 11.878,- per dollar AS. d. Tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 (tiga) bulan 5,8%. e. Harga minyak mentah Indonesia rata-rata US$9 per barel. f. Lifting minyak rata-rata 794 ribu barel per hari dan g. Lifting gas rata-rata 1.224 ribu barel setara minyak per hari. Sementara itu pelaksanaan pemilihan presiden yang agak berkepanjangan menyebabkan kalangan pengusaha menerapkan strategi wait and see dalam melakukan investasi dan pengembangan usahanya. Bagi Bank MAS, setelah adanya penambahan modal pada akhir 2013 dan masuk dalam BUKU 2, memacu segenap jajaran untuk meningkatkan volume usaha dan kinerja bank. Berbagai kebijakan, ketentuan, prosedur serta produk dan layanan ditinjau ulang untuk meningkatkan daya saing efisiensi dan kecepatan waktu proses dengan tetap memperhatikan mengurangi prinsip kehati hatian. Hasilnya sangat menggembirakan, dimana kredit yang diberikan akhir tahun 2014 mencapai sebesar Rp.1.714.243 juta tumbuh Rp.1.032.596 juta atau 151,49% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp.681.647 juta. Kredit disalurkan pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebesar Rp.632.002 juta atau 36,87% dari jumlah kredit dan tersebar diberbagai sektor. Sektor terbesar dalam pemberian kredit adalah sektor usaha perdagangan besar dan eceran yang tersebar pada berbagai subsektor. Pemberian kredit dilakukan lebih selektif, diberikan pada sektor usaha yang layak dibiayai, nasabah yang bonafide dan selalu berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Manajemen selalu menjaga kualitas kredit bermasalahnya agar tetap rendah dan dibawah ketentuan yang berlaku. Dengan pemantauan dan penanganan kredit yang tertunggak dan kredit bermasalah secara aktif oleh cabang dan bagian Remedial, akhir tahun 2014 rasio Net Performing Loan (NPL)/ Gross terkelola sebesar 0,80% dan NPL Netto 0,58% dibawah ketentuan yang berlaku maksimum 5,00%. Dari sisi pendanaan, Dana masyarakat yang berhasil dihimpun Rp.2.039.362 juta lebih besar 243,14% dibanding tahun sebelumnya, dengan komposisi Giro Rp.836.206 juta, Tabungan Rp.84.602 juta dan Deposito Rp.1.118.554 juta atau masing-masing 41,00%, 4,15% dan 54,85% dari jumlah penghimpunan dana. Dibanding posisi 2013, pada tahun 2014 Giro tumbuh 919 % atau sebesar Rp. 754,19 miliar dari Rp. 82 miliar menjadi Rp. 836,2 miliar, Tabungan tumbuh 150% atau sebesar Rp. 50,8 miliar dari Rp. 33.75 miliar menjadi Rp. 84,6 miliar dan Deposito tumbuh 133% atau sebesar Rp. 640 miliar dari Rp. 478,5 miliar menjadi Rp. 1,118 trilliun. Pertumbuhan ini sangat menggembirakan karena menunjukkan bahwa Bank MAS telah mampu bersaing dan berkembang baik. Pengenalan hadiah2 tabungan berupa produk Wings sebagai pemegang saham pengendali bank MAS sangat membantu pengenalan Bank MAS kepada masyarakat dan dalam menambah kepercayaan masyarakat kepada Bank MAS. Selain itu penerbitan kartu ATM bank MAS dan pemasangan mesin ATM pada tahun 2014 dibeberapa cabang bank MAS juga menambah keyakinan masyarakat bahwa Bank MAS akan berkembang menjadi bank yang dapat bersaing dengan bank bank lain dari sisi produk dan layanan. Dengan pertumbuhan dana masyarakat ini, rasio Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) dapat ditekan menjadi 84,06% lebih sehat dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya mencapai 114,69%. Posisi
06
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Pengelolaan beban operasional tetap dilakukan untuk meningkatkan perolehan pendapatan, tahun 2014 perolehan pendapatan operasional mencapai Rp.222.223 juta dan beban operasional sebesar Rp. 173.767 juta dengan rasio BOPO 78,19%. Perolehan laba sebelum pajak tahun 2014 sebesar Rp.48.595 juta tumbuh 90,63% dari tahun sebelumnya diikuti pertumbuhan perolehan laba bersih sebesar 91,09% menjadi Rp.36.285 juta dari tahun sebelumnya Rp.18.988 juta. Total Aset pun tumbuh 88,20% menjadi Rp.3.190.269 juta dibanding tahun sebelumnya Rp.1.695.125 juta. Pada 2014, dalam rangka pengenalan Bank MAS, beberapa kemudahan diberikan kepada nasabah yang akan berpindah ke bank MAS, sehingga mengakibatkan marjin usaha sedikit menurun dengan rasio Net Interest Margin (NIM) menjadi 5,04% dibanding 5.77% ditahun 2013. Karena besarnya tambahan modal ditahun 2013 maka Return On Asset (ROA) menurun menjadi 2,00% dan Return On Equity (ROE) 3,11% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya 2,65% dan 6,98%. Permodalan Bank MAS tercermin dari tingkat permodalan (CAR) Bank sebesar 60,54% turun dibanding tahun sebelumnya sebesar 146,14% karena pertumbuhan kredit, namun masih jauh di atas persyaratan minimum sebesar 8,00%. Kuatnya permodalan ini sangat mendukung pertumbuhan bank MAS kedepan baik dari sisi volume usaha, produk dan layanan serta penambahan beberapa kantor cabang dan cabang pembantunya ditahun-tahun mendatang. Pada tahun 2014 Bank MAS telah melakukan pemindahan kantor pusat dan menambah 2 (dua) kantor cabang di Setiabudi (KPO) dan Suryopranoto Jakarta dan 2 (dua) cabang pembantu di Jatinegara Jakarta dan Embong Malang Surabaya, sehingga pada akhir tahun 2014 Bank MAS memiliki 13 (tiga belas) kantor yang terdiri dari Kantor Pusat Non Operasional, 4 (empat) kantor cabang dan 8 (delapan) kantor cabang pembantu yang siap melayani nasabah. Sementara kantor cabang Semarang, Lampung dan cabang pembantu Hayam Wuruk (Jakarta) sedang dalam tahap penyelesaian renovasi untuk dibuka diawal 2015. Dalam hal penerapan kebijakan tata kelola perbankan yang baik dan sehat, Bank MAS senantiasa mengupayakan peningkatan pelaksanaan tata kelola usaha yang baik. Hal ini dilakukan untuk memberikan hasil kerja dan keseimbangan dalam organisasi Bank menjadi lebih baik. Sejalan dengan visi dan misi Bank MAS, yang menekankan pada keunggulan pelayanan maupun kinerja maka kebijakan strategis diterapkan sebagai berikut: a. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik yang berpedoman pada prinsip TARIF yaitu Keterbukaan (Transparancy), Akuntanbilitas (Accountability), Tanggung jawab (Responsibility), Independen (Independency), Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness). b. Penguatan dan pengembangan Struktur Organisasi. c. Mengaktifkan Divisi Pengelolaan Risiko yang membidangi Credit Risk Management, Market and Liquidity Risk Management dan Operational and Other Risk Management (untuk risiko-risiko diluar kredit, market dan likuiditas) dalam rangka penerapan Enterprise Risk Management (ERM). d. Menata kembali program pengembangan sumber daya manusia Bank MAS ke arah peningkatan layanan dan kinerja. e. Memperluas jaringan distribusi dan menyempurnakan infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha. f. Meningkatkan daya saing pada segmen perbankan Small Medium Enterprise (SME) (kecil dan menengah) dan Komersial. g. Meningkatkan tugas, fungsi dan tanggung jawab dari organ-organ yang ada antara lain melalui rapat-rapat dan pengarahan-pengarahan atas kondisi yang terjadi, antara lain dengan mengadakan Rapat rutin bagi Direksi, Direksi dan Dewan Komisaris, Rapat Komite-komite, antara lain Rapat ALCO, Rapat Cabang dan Marketing. k. Meningkatkan fungsi Audit internal dengan penerapan Risk Based Audit untuk memastikan agar semua kantor dan unit kerja dapat diaudit minimal setahun sekali sesuai risiko unit kerja tersebut.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
07
h. Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian pelayanan dan kinerja. i. Efektivitas dan efisiensi biaya operasional di seluruh jajaran unit kerja dengan melakukan sentralisasi, regionalisasi dan efisiensi lainnya. j. Meningkatkan aktivitas remedial untuk meminimalkan NPL. Pengelolaan Profil Risiko bank MAS mencakup 8 (delapan) risiko inheren dalam aktivitas Bank, dengan Penilaian masing-masing faktor penilaian dari Profil Risiko, Good Corporate Governance (GCG) dan Rentabilitas peringkat 2 (dua) dan Permodalan dengan peringkat 1 (satu). Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Risk Based Bank Rating) berada pada peringkat 2 (dua) yaitu Low to Moderate. Kedepan, tahun 2015 kondisinya tidak akan jauh berbeda bahkan beberapa pengamat mengusulkan agar lebih berhati hati karena kondisi global yang kurang menentu juga. Bank Mas akan memanfaatkan 2015 untuk berbagai perbaikan, dan volume per tumbuhan yang hampir sama dengan 2014 Strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target-target yang lebih baik di tahun 2015 adalah sebagai beriku: a. Meningkatkan pertumbuhan Giro dan Tabungan secara berkesinambungan. b. Menyalurkan kredit pada sektor UKM dengan sektor usaha yang selama ini ditekuni agar terjadi penyebaran risiko kredit (diversifikasi kredit), menyalurkan kredit tetap selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian. c. Meningkatkan pendapatan di seluruh segmen usaha dan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. d. Meningkatkan produktivitas seluruh kantor yang ada dan meningkatkan efisiensi agar menurunkan Rasio tingkat efisiensi (BOPO) dan peningkatan perolehan laba tercapai. e. Menambah jumlah jaringan kantor untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. f. Mengembangkan teknologi, produk dan layanan yang dimiliki bank untuk meningkatkan pelayanan nasabah dengan perluasan fungsi kartu ATM sebagai kartu debit dan ATM bank MAS sebagai Acquirer dalam menerima kartu ATM bank lain, penambahan internet /mobile banking dan menjadi bank devisa agar sesuai visi bank yaitu menjadi Bank Bisnis Andalan. Akhir kata, Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berkepentingan, khususnya kepada seluruh relasi bisnis dan nasabah yang telah menjalin kerjasama selama ini, dan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Regulator atas arahan, dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan serta kesetiaan, komitmen, loyalitas, kerja keras dan dukungan dari seluruh jajaran karyawan Bank MAS sehingga tahun 2014 dapat dilalui dengan pertumbuhan yang baik.
Ho Danny Hartono Direktur Utama
08
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
09
Profil PT. Bank Multiarta Sentosa PT Bank Multiarta Sentosa Aktivitas Kantor Pusat
Bank Umum Komersial Grha Bank MAS Jalan Setiabudi Selatan Kav. 10, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon
(021) 5790 6006 (Hunting)
Facsimile
(021) 5790 6005
E-mail
[email protected]
Homepage /Website
www.bankmas.co.id
Modal Dasar
Rp.
3.800.000.000.000,-
Modal Ditempatkan
Rp.
1.055.000.000.000,-
Modal Disetor
Rp.
1.055.000.000.000,-
Dana Setoran Modal
Rp.
0,-
Jumlah Saham
1.055.000.000 Lembar
Nilai Nominal Saham
Rp.1.000,-
Kepemilikan
PT Danabina Sentana
70%
PT Multi Anekadana Sakti
25%
PT Halim Sakti Jumlah Kantor
13 Kantor
Jumlah Karyawan
292 Karyawan
Total Aset
Rp 3.190.269 Juta
5%
BANK MAS didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, SH Nomor 201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor C2-6998.HT.01.01.Th92 tanggal 25 Agustus 1992. Kantor Pusat Bank MAS berkedudukan di Grha Bank MAS jalan Setiabudi Selatan Kav. 10 Kuningan, Jakarta Selatan. Bank memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1093/KMK/017/1992 tanggal 15 Oktober 1992 dan ijin usaha Perdagangan Valuta Asing melalui Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia Nomor 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003. Akhir tahun 2013 pemegang saham melakukan setoran modal sebesar Rp. 900.000.000.000,- (sembilan ratus milyar rupiah). Jumlah modal disetor Bank MAS akhir tahun 2014 menjadi Rp. 1.055 Milyar dan sudah dicatat oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai Surat OJK No. S31/PB.333/2014 tanggal 20 Mei 2014 dan sesuai PBI No. 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank maka Bank MAS dikelompokkan dalam BUKU 2 (dua). Akhir tahun 2014 Bank MAS memiliki 13 (tiga belas) kantor yang terdiri dari Kantor Pusat Non Operasional, 4 (empat) kantor cabang berlokasi di Jakarta dan Surabaya dan 8 (delapan) kantor cabang pembantu berlokasi di Jakarta, Tangerang dan Surabaya.
10
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Struktur Pemegang Saham Berdasarkan akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terakhir dengan Akte Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Nomor 112 tanggal 16 Desember 2013. Pemegang Saham dan persentase kepemilikan saham posisi 31 Desember 2013 sebagai berikut: PT Lumbung Artakencana
PT Multi Anekadana Sakti
PT Danabina Santana
PT Halim Sakti
70%
25%
Pemilik
5%
PT. Bank Multiarta Sentosa
Lembar Saham
Rupiah
%
PT Danabina Sentana
738.500.000
738.500.000.000
70%
PT Multi Anekadana Sakti
263.750.000
263.750.000.000
25%
52.750.000
52.750.000.000
5%
1.055.000.000
1.055.000.000.000
100%
PT Halim Sakti Jumlah
PT Lumbung Artakencana merupakan kelompok usaha Wings yang dimiliki oleh: -
Hanny Sutanto Alex Ivan Tanoyo Teddy Jeffrey Katuari Eddy William Katuari Finney Henry Katuari Djuwita Abadi Juliana Christina Katuari Handoyo Sutanto Harjo Sutanto
21,57% 12,86% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 8,58% 6,99%
Pemegang saham dari PT Multi Anekadana Sakti terdiri dari: -
PT Lumbung Artakencana Sugiarto Kurniawan Juwita E Winoto
Pemegang saham dari PT Danabina Sentana terdiri dari:
84%
-
8% 8%
-
PT Lumbung Artakencana Hendra G. Winoto Budi A. Winoto Dwiyanti Winoto Indriawati Winoto Suryani Winoto Juwita E Winoto
80,00% 5,36% 4,29% 2,86% 2,86% 2,42% 2,21%
Kepemilikan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank Bank tidak memiliki anak perusahaan sebagai kelompok usaha, sedangkan Komisaris dan Direksi memiliki perusahaan yang merupakan Pemegang Saham Bank MAS. Pemegang saham yang merangkap sebagai pengurus bank sebagai berikut: Nama
Kepemilikan dan Jabatan
Jabatan pada PT Bank Multiarta Sentosa
Juwita Ekawati Winoto
Pemegang Saham dan Komisaris PT Multi Anekadana Sakti
Komisaris Utama
Pemegang Saham PT Danabina Sentana Budi A. Winoto
Pemegang Saham PT Danabina Sentana
Direktur
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
11
Visi
Menjadi Bank Bisnis Andalan Pengusaha
Misi
Menyediakan produk dan layanan prima guna mendukung pertumbuhan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan sektor Komersial, serta memenuhi kebutuhan perbankan pribadi bagi pemilik usaha, keluarga dan karyawannya.
Moto
Kepercayaan dan Komitmen Bersama
12
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
13
KomiteKomite Direksi
Cabang
Kredit Komersial
Komite-Komite Direksi - Komite Kredit - Komite Kebijakan Kredit - Steering Committee TSI - Komite Manajemen Risiko - ALCO - Komite SDM
Direktur Marketing
PT Bank Multiarta Sentosa
Komite Pemantau Risiko
Komite Audit
Sekretaris Direksi
Direktur Utama
Dewan Komisaris
Mnj. Risiko Pasar
Mnj. Risiko Operasional
Mnj. Risiko Kredit
Manajemen Risiko
Komite Nominasi dan Remunerasi
Direktur Mnj. Risiko
Cabang Pembantu
Struktur Organisasi
Umum
Produk dan Pemasaran
Pengembangan Jaringan Kantor
Keterangan :
Administrasi Kredit
Akuntansi & Pelaporan Perencanaan & Pengembangan Bisnis
Legal
Operasional
Keuangan & Pelaporan
AML/ APU PPT
Biro Direksi
Kepatuhan
Satuan Kerja Audit Intern
: Garis Komando : Garis Koordinasi
Direktur Kepatuhan
Treasuri
Teknologi Informasi
Sumber Daya Manusia
Direktur Operasional
Anti Fraud
Ikhtisar Keuangan (dalam jutaan Rp)
KETERANGAN
2014
2013
2012
2011
2010
Neraca Total Aset
3.190.269
1.695.125
882.710
812.534
750.925
Kredit - Gross
1.714.243
681.647
632.135
502.064
479.853
Kredit - Bersih
1.692.369
671.942
623.463
492.963
470.616
21.873
9.705
8.672
9.101
9.237
836.206
82.016
154.241
121.967
108.999
PPA Dana Pihak Ketiga -Giro - Tabungan
84.602
33.755
40.987
27.479
26.025
- Deposito Berjangka
1.118.554
478.545
479.249
468.368
434.523
Ekuitas
1.124.951
1.088.665
197.177
182.728
170.322
Laporan Laba Rugi Pendapatan Bunga
219.606
91.304
77.852
73.630
71.101
Beban Bunga
101.096
37.779
34.999
37.612
33.760
Laba Sebelum Pajak
48.595
25.492
19.430
16.846
14.001
Laba Bersih
36.285
18.988
14.449
12.406
10.381
Laba per Saham (dalam rupiah)
34
18
93
80
67
Dividen Tunai
-
27.500
-
-
-
Dividen per saham (dalam rupiah)
-
177
-
-
-
Laba Bersih terhadap Aktiva Rata-Rata (ROA)
2,00%
2,65%
2,34%
2,21%
2,06%
Laba Bersih terhadap Modal Rata-Rata (ROE)
3,11%
6,98%
7,89%
7,23%
6,00%
Net Interest Margin (NIM)
5,04%
5,77%
5,38%
5,02%
5,78%
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
84,06%
114,69%
93,72%
81,26%
84,25%
Kecukupan Modal (CAR)
60,54%
146,14%
28,16%
29,95%
32,20%
Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif
0,45%
0,55%
0,69%
2,71%
3,04%
PPAP yang telah Dibentuk terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk
91,40%
98,52%
99,48%
88,75%
100,00%
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
78,19%
72,63%
76,54%
79,28%
80,44%
Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) - Gross
0,80%
1,18%
0,66%
3,30%
4,40%
Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) - Net
0,58%
0,85%
0,35%
2,40%
3,34%
Rasio Keuangan Utama
14
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Total Aset
Kredit Yang Diberikan
3,500,000
3.190.269
3,000,000
1,200,000
2,000,000
1,000,000
1.695.125
800,000
1,500,000 750.925
812.534
600,000
882.710
681.647
632.135 4798.53
502.064
2010
2011
400,000
500,000 0
1,600,000 1,400,000
2,500,000
1,000,000
1.714.243
1,800,000
200,000
2010
2011
2012
2013
0
2014
2012
2013
2014
Dana Pihak Ketiga 2,500,000
2.039.362
2,000,000
1,500,000
1,000,000 569.547
617.814
674.477
594.316
500,000
0
2011
2010
2012
2013
2014
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
(41.29%)
Komposisi Dana Pihak Ketiga 1,200,000
(58.71%)
2013
1.118.554
1,000,000
UKM
836.206 800,000
Non UKM
600,000
478.545
400,000 200,000 0
82.016
33.755
(36.87%)
2014
84.602
2012 2013
2012 2013
2012 2013
Giro
Tabungan
Deposito
(63.13%)
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
15
Kebijakan dan Strategi Manajemen
Penambahan modal diakhir 2013 dan masuknya group Wings sebagai pemegang saham pengendali memacu Manajemen dan seluruh karyawan untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja perusahaan dengan terus melanjutkan strategi dan kebijakan secara konsisten dan berkesinambungan. Tetap memperhatikan serta mengevaluasi kondisi terkini, baik secara makro maupun mikro ekonomi hingga kondisi internal dengan segala peluang dan kemungkinan ancaman, maka Manajemen telah menetapkan kebijakan dan strategi untuk tahun 2014 diantaranya: 1. Kebijakan Manajemen (Policy Statement) Sejalan dengan visi dan misi Bank MAS yang menekankan pada keunggulan layanan maupun kinerja maka kebijakan strategis berikut ini merupakan kesinambungan (sustainable) dari kebijakan strategis sebelumnya yaitu: a. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik yang berpedoman pada prinsip TARIF yaitu Keterbukaan (Transparancy), Akuntanbilitas (Accountability), Tanggung jawab (Responsibility), Independen (Independency), Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness). b. Penguatan dan pengembangan Struktur Organisasi. Penjelasan Struktur Organisasi yang baru guna menunjang persiapan dan penerapan layanan devisa c. Mengaktifkan Divisi Pengelolaan Risiko yang membidangi Credit Risk Management, Market and Liquidity Risk Management dan Operational and Other Risk Management (untuk risiko-risiko diluar kredit, market dan likuiditas) dalam rangka penerapan Enterprise Risk Management (ERM). d. Menata kembali program pengembangan SDM Bank MAS ke arah peningkatan layanan dan kinerja. e. Memperluas jaringan distribusi dan menyempurnakan infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha. f. Meningkatkan daya saing pada segmen perbankan Small Medium Enterprise (SME) (kecil dan menengah) dan Komersial. g. Meningkatkan tugas, fungsi dan tanggung jawab dari organ-organ yang ada antara lain melalui rapat-rapat dan pengarahan-pengarahan atas kondisi yang terjadi, antara lain dengan mengadakan Rapat rutin seperti: - Direksi seminggu sekali. - Direksi dan Dewan Komisaris tiga bulan sekali. - Rapat Komite-komite, antara lain Rapat ALCO. - Rapat Kantor Cabang dan Marketing. h. Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian pelayanan dan kinerja. i. Efektivitas dan efisiensi biaya operasional di seluruh jajaran unit kerja dengan melakukan sentralisasi, regionalisasi dan efisiensi lainnya. j. Meningkatkan aktivitas remedial untuk meminimalkan NPL. k. Meningkatkan fungsi Audit internal dengan penerapan Risk Based Audit untuk memastikan agar semua kantor dan unit kerja dapat diaudit minimal setahun sekali sesuai risiko unit kerja tersebut.
16
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
2. Kebijakan Manajemen Risiko dan Kepatuhan Semakin meningkatnya risiko yang dihadapi membuat Bank perlu menerapkan manajemen risiko secara komprehensif meliputi seluruh risiko-risiko yang langsung terkait dengan aktivitas Bank. Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dimana Bank MAS telah menerapkan 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik. Peningkatan dibidang perkreditan dilakukan ditahun 2014 mengingat mayoritas pertumbuhan asset bank Mas ada pada perkreditan. Review atas kebijakan perkreditan dilakukan pada tahun 2014, dan penegasan pemisahan fungsi business (cabang), appraisal, analisa kredit, legal, administrasi kredit dan loan admin dilakukan untuk menjaga terjadinya check dan recheck atas pekerjaan yang ada, dan menjamin independensi pekerjaan dalam masing masing proses kredit. Dalam pelaksanaan fungsi kepatuhan, Bank menetapkan rencana kerja jangka pendek bidang kepatuhan, dimana dalam rencana tersebut tersaji pokok-pokok tugas yang menjadi fokus bidang kepatuhan Bank. 3. Strategi Pengembangan Bisnis Persaingan bisnis akan semakin ketat namun bank memiliki keyakinan perekonomian diprediksi masih tumbuh dan bank berkeyakinan positif terhadap kondisi fundamental Indonesia sebagai salah satu pasar perbankan yang paling menarik di Asia dan diwaktu mendatang bank akan terus memperbaiki daya saingnya. Beberapa hal yang menjadi prioritas adalah: a. Menambah jaringan di Jakarta dan kota lain di Indonesia. Dengan rencana pengembangan kantor cabang/cabang pembantu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Pada 2014 Bank Mas telah memindahkan kantor pusat dari Jalan Suryopranoto no 24A, Jakarta Pusat ke Grha Bank Mas di jalan Setiabudi Selatan kav 10, Jakarta Selatan. Selain itu telah dipisahkan KPO dan KPNO di kantor pusat yang baru. Selanjutnya kantor Suryopranoto dibuka sebagai kantor cabang, operasional center dan training center bank MAS. Pembukaan kantor cabang pembantu di Embong Malang Surabaya dan di Jatinegara Jakarta juga dilakukan pada 2014. Sehingga total pada akhir tahun 2014 Bank MAS memiliki 13 (tiga belas) kantor yang terdiri dari Kantor Pusat Non Operasional, 4 (empat) kantor cabang dan 8 (delapan) kantor cabang pembantu yang siap melayani nasabah. Sementara kantor cabang Semarang, Lampung dan cabang pembantu Hayam Wuruk (Jakarta) sedang dalam tahap penyelesaian renovasi untuk dibuka diawal 2015. b. Pengembangan infrastruktur untuk menunjang layanan ke nasabah (internet banking, mobile banking, layanan devisa, layanan Bank persepsi). Tahun 2014 diisi dengan pemasangan ATM dibeberapa cabang dan pengenalan kartu ATM bank MAS. Pengembangan kartu ATM ini akan diteruskan di tahun 2015 dengan penambahan fitur kartu debet dan sebagai acquierer. Persiapan untuk internet/mobile banking dilakukan pada tahun 2014 dengan mengumpulkan vendor vendor yang dapat menyediakan layanan internet / mobile banking untuk diteruskan prosesnya di tahun 2015. Dan layanan devisa dipersiapkan untuk dapat mulai beroperasi pada akhir tahun 2015.
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Jatinegara
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
17
c. Bisnis Model dalam pemberian kredit Bank MAS adalah: - Penyalurkan kredit UKM Memberikan kredit terutama pada 3 (tiga) sektor yaitu Perdagangan, Industri Pengolahan dan Jasa usaha lain, dengan penyebaran usaha pada beberapa sub sektor. - Memberikan perhatian pada kredit komersial yaitu kredit kepada pengusaha UKM yang sudah menjadi besar dengan plafon > Rp. 10 Milyar. - Selain melayani usaha nasabah pada kedua poin di atas, juga memberikan layanan perbankan untuk keperluan pribadi pengusaha, keluarga maupun karyawannya. d. Pengembangan usaha dilakukan dengan: - Menghubungi debitur lama maupun yang ada untuk memindahkan kreditnya ke Bank MAS, yang sebelumnya keluar dari Bank MAS karena keterbatasan Modal (BMPK). - Menghubungi deposan lama untuk menempatkan dananya kembali atau menambah ke Bank MAS, seiring dengan meningkatnya permodalan dan usaha Bank MAS. - Referral nasabah khususnya untuk supplier, agen, distributor nasabah serta teman kerja atau keluarga nasabah. - Merekrut tenaga marketing dan pimpinan cabang baru. Diharapkan bertambahnya pimpinan cabang dan marketing baru akan membawa pula nasabah baru. e. Peningkatan pendapatan operasional dengan peninjauan tarif dan biaya yang ada serta dari treasuri dengan layanan jual beli valas (forex) saat menjadi bank devisa. f. Meningkatkan monitoring terhadap nasabah-nasabah atas dampak kenaikan BBM dan kemungkinan kenaikan bunga guna dapat diatasi permasalahan yang ada melalui restructuring atau rescheduling sebelum menjadi NPL. g. Peningkatan efisiensi dan efektifitas proses internal. h. Pengembangan mekanisme dan infrastruktur pengelolaan risiko. 4. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi (Information Technologi Strategic Plan) Untuk mencapai visi dan misi Bank dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan usahanya ditahun mendatang serta untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dan atau peraturan-peraturan yang berlaku, maka pengembangan teknologi informasi secara efektif, efisien dan berkesinambungan seiring dengan aktifitas bisnis yang terus berkembang perlu diselaraskan dalam Information Technologi Strategic Plan (ITSP). Diantaranya pengembangan produk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) melalui jaringan Prima baik sebagai Issuer, Acquirer dan kartu debit, Internet Banking dan Mobile Banking dan layanan persepsi, layanan devisa, penyempurnaan laporan intern dan ekstern termasuk kepada Bank Indonesia. Upgrade sistem Sistem Kliring Nasional (SKN) dan Real Time Gross Settlement (RTGS), persiapan perubahan kartu ATM menggunakan chip sesuai rencana Bank Indonesia 5. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Remunerasi Strategi yang diterapkan Bank MAS untuk pengembangan sumber daya manusia antara lain: a. Menyempurnakan struktur organisasi perusahaan guna menunjang perkembangan yang ada, job grading dan salary range . b. Merekrut calon karyawan baru yang sudah berpengalaman dan non pengalaman (fresh graduate) antara lain Customer Service dan Teller. c. Senantiasa melakukan pemantauan, survey dan perbandingan Renumerasi dan kebijakan SDM Bank MAS dengan yang ada di industri perbankan. d. Untuk meningkatkan kualitas SDM, Bank mengadakan pendidikan dan pelatihan secara inhouse maupun outhouse yang memadai kepada karyawan lama maupun karyawan baru. e. Serta lebih difokuskan pada kebutuhan riil dan spesifik, mengacu pada pengembangan bisnis, antara lain analisa kredit, kredit sindikasi, selling skill, peningkatan kemampuan negosiasi dan komunikasi, Risk Management, PSAK. f. Menyusun program pelatihan, seperti: - Marketing Officer Development Program (MODP). - Bank Operational Development Program (BODP). - Management Training (MT) untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan.
18
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
g. Melakukan rotasi dan mutasi, dengan maksud untuk penyegaran, mencegah kebosanan rutinitas dan meningkatkan pengetahuan/keahlian. h. Penyediaan sarana kerja yang memadai, termasuk penyempurnaan program-program bantu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan karyawan. i. Melibatkan seluruh karyawan dalam kegiatan-kegiatan bank. j. Mengimplementasikan penilaian kinerja berdasar Balance Score Card dengan Key Performance Indicator yang jelas, sehingga reward dan pembinaan kepada karyawan dapat berjalan dengan objektif. Pengembangan Sumber Daya Manusia Setelah selesai dalam penyempurnaan struktur organisasi, penyusunan Rank and Grade, penyusunan salary range di tahun 2014, maka selanjutnya adalah pemenuhan tenaga kerja yang dibutuhkan yang akan merupakan campuran antara tenaga baru lulus dan tenaga yang berpengalaman. Untuk jabatan-jabatan penting akan diisi oleh pejabat-pejabat yang sudah berpengalaman sedangkan untuk tenaga Account Officer, Customer Service, Teller, Analyst akan dicampur yang sudah berpengalaman dengan tenaga lulusan baru. Pelatihan secara berkesinambungan diberikan bagi tenaga lulusan baru, yang berpengalaman dan staff yang ada di Bank MAS, dalam rangka sinkronisasi pola kerja, prosedur dan juga peningkatan keterampilan teknis dan kepemimpinan. Dalam upaya meningkatkan kompetensi bagi seluruh karyawan termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, Bank MAS memiliki komitmen untuk menerapkan budaya pembelajaran yang berkesinambungan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan teknis yang relevan dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Bank MAS dalam melakukan pengembangan sumber daya manusianya, dilakukan dengan memberikan pelatihan baik dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bidang perbankan atau bidang lainnya yang terkait melalui pelatihan internal maupun eksternal yang bekerjasama dengan berbagai institusi pelatihan yang memiliki reputasi dan kompetensi yang baik secara berkesinambungan. Rencana pemberian pelatihan pada tahun 2015, dimana bidang-bidang operasional perbankan masih menjadi pilihan utama untuk meningkatkan keahlian karyawan. Bank juga merencanakan memberikan pelatihan yang bersifat non-skill seperti Leadership, Negotiation, Budaya Perusahaan/Kode Etik dan lain-lain baik yang diselenggarakan secara in-house training maupun di lembaga pelatihan lainnya termasuk dalam rangka sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat terkait serta program penyegaran/pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko. Terdapat pula program-program pelatihan khusus seperti program Bank Operational Development Program (BODP), Management Trainee (MT) dan juga Marketing Officer Development Program (MODP), dimana peserta pelatihan ini dilakukan secara campuran yakni dari internal Bank maupun dari pihak ektern (diutamakan yang fresh graduate khusus untuk BODP dan MODP). Program pelatihan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan sebagai jalur karir bagi karyawan (succession plan), serta untuk mendukung pertumbuhan Bank MAS dimasa depan. Program pelatihan dilakukan dengan bekerjasama dengan lembaga pelatihan dan diharapkan setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat mengimplentasikannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik sehingga tujuan dari pertumbuhan dan perkembangan Bank MAS dapat dicapai sesuai visi dan misi Bank.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
19
Rencana pelatihan tidak hanya untuk karyawan, tapi juga untuk peningkatan pengetahuan dan kompetensi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan komite-komite yang ada, terutama pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan baik terhadap peraturan terkini maupun keahlian yang relevan terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manajemen Bank. Selain dari rencana pelatihan, Bank MAS juga akan melakukan penyempurnaan Kebijakan pelatihan/training termasuk kebijakan lainnya yang terkait di bidang sumber daya manusia, sehingga dimasa mendatang perencanaan dan pelaksanaan training bagi sumber daya manusia Bank MAS dapat lebih terprogram dan tertata rapi. Kebijakan Nominasi dan Remunerasi Bank telah menunjuk pejabat-pejabat terkait untuk duduk dalam kepengurusan Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana Komite bertugas menetapkan berbagai kebijakan strategis terkait ketenagakerjaan meliputi Penetapan Range gaji dan jasa produksi bagi pengurus dan karyawan bank sesuai dengan kemampuan bank, kondisi di industri perbankan dan peraturan yang berlaku. 6. Strategi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Dalam rangka mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan mendukung prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan operasional bank, pelaksanaan kerja SKAI pada kantor-kantor cabang telah ditempatkan internal kontrol. Pelaksanaan tugas SKAI mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999, tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB), berdasarkan pada perencanaan kerja yang matang dan terarah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan bank. Fungsi SKAI adalah membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsi audit dengan tujuan untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan operasional bank dengan baik serta pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya SKAI mewakili pandangan dan kepentingan profesinya melalui pemeriksaan secara on-site maupun secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan rekomendasi yang obyektif setiap temuan dalam segala aspek pemeriksaan kepada semua tingkatan manajemen, serta dapat mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana bank. Strategi yang akan dilakukan agar kebijakan dan peraturan yang ada dilaksanakan dan diterapkan dengan baik, melalui: a. Pelaksanaan audit dilakukan berdasarkan audit berbasis risiko (risk based audit). b. Menambah jumlah dan kompetensi karyawan sesuai dengan pertumbuhan Bank khususnya di bidang SKAI. c. Peningkatan kemampuan auditor melalui pelatihan yang dilakukan secara berkesinambungan. d. Melakukan pemeriksaan pada kantor Bank dengan menetapkan prioritas cakupan audit. e. Mempersiapkan dan menempatkan fungsi internal kontrol pada setiap Kantor Cabang dan clearing & payment center. Tahun 2014 telah dilakukan review atas kinerja SKAI oleh auditor Heru Kurniawan dan temuan temuan yang ada telah di tindak lanjuti guna memastikan kesiapan SKAI dalam mengawal pertumbuhan Bank MAS kedepan. 7. Peningkatan Modal Bank Dengan semakin ketatnya persaingan perbankan pada tahun-tahun mendatang, serta makin terbatasnya jasajasa perbankan yang dapat diberikan oleh Bank kepada masyarakat, dimana dalam pengelolaan bank harus terus menerus menciptakan tata kelola yang baik, yang juga berdampak pula pada permodalan yang dimiliki yang pada akhirnya akan berdampak pada kepemilikan saham perbankan.
20
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Permodalan yang dimilik Bank MAS sangat cukup memadai, dan Bank MAS telah masuk dalam kategori Bank BUKU 2 (dua), dimana posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) akhir tahun 2014 sebesar 60,54% dan untuk mendukung perkembangan usaha Bank MAS, peningkatan modal berasal dari pertumbuhan organik yaitu dari perolehan laba yang ditahan dan tidak ada pembagian deviden kepada pemegang saham sesuai RUPS tgl 25 Juni 2014. Untuk penambahan modal di masa yang akan datang, Pemegang Saham Bank MAS juga berkomitmen dan siap menambah modal jika diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank MAS baik secara langsung atau melalui proses go public seperti yang telah direncanakan pada tahun ke 5 setelah penambahan modal.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
21
Laporan Manajemen Total Aset Total Aset akhir tahun 2014 naik Rp.1.495.144 juta atau 88,20% menjadi sebesar Rp.3.190.269 juta bila dibandingkan posisi yang sama tahun 2013 Rp.1.695.125 juta karena pertumbuhan dana pihak ketiga dan perolehan laba organik. Dana Pihak Ketiga Penghimpunan dana akhir tahun 2014 sebesar Rp.2.039.362 juta naik Rp. 1.445.046 juta atau 243,14% dibandingkan tahun sebelumnya Rp.594.316 juta. Dana Pihak Ketiga terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka dengan komposisi 41,00%, 4,15% dan 54,85% dari jumlah dana. Giro akhir tahun 2014 sebesar Rp. 836.206 juta lebih besar Rp. 754.190 juta atau 919,57% dibanding tahun sebelumnya Rp. 82.016 juta. Dengan dana dari pihak berelasi dengan Bank sebesar Rp.497.867 juta atau 59,54% dari total giro, lebih besar dibanding tahun sebelumnya Rp.45.864 juta atau 55,92%. Tabungan yang terhimpun sebesar Rp.84.602 juta naik sebesar Rp.50.847 juta atau 150,63% dari tahun sebelumnya Rp.33.755 juta. Dana dari pihak berelasi dengan Bank sebesar Rp.10.267 juta atau 12,14%, lebih besar dibanding akhir tahun sebelumnya Rp.7.244 juta atau 21,46%. Penggunaan produk-produk Wings sebagai hadiah poin tabungan sekaligus merupakan strategi pengenalan group Wings sebagai pemegang saham pengendali berjalan dengan baik. Hal ini sangat membantu penetrasi pasar dan peningkatan keyakinan masyarakat untuk membuka rekening dan bertransaksi di Bank MAS. Deposito berjangka mencapai sebesar Rp.1.118.554 juta, lebih besar Rp. 640.009 juta atau 133,74% dibanding tahun sebelumnya Rp.478.545 juta. Dana dari pihak berelasi dengan Bank sebesar Rp.687.513 juta atau 61,46% lebih besar dibanding tahun sebelumnya Rp.231.235 juta atau 48,32% dari total deposito. Berdasarkan jangka waktu, deposito sampai dengan 1 (satu) bulan akhir tahun 2014 sebesar Rp.1.000.829 juta atau 89,48% dari total deposito naik dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.391.366 juta atau 81,78%, namun deposito tersebut hampir selalu diperpanjang bila jatuh tempo. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan akhir tahun 2014 sebesar Rp.1.714.243 juta meningkat Rp.1.032.596 juta atau 151,49% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp.681.647 juta. Kredit disalurkan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah, dan komersial. Pemberian kredit dilakukan secara selektif, diberikan pada sektor usaha yang layak dibiayai dan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Pembentukan unit Commercial Banking untuk menggarap pasar di sektor komersial (usaha dengan omzet di atas Rp 50 miliar dan pinjaman di atas Rp 10 M) sangat menunjang pertumbuhan kredit di sektor yang sebelumnya belum tergarap optimal. Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Penyaluran Kredit pada sektor UKM menjadi perhatian Bank. Akhir tahun 2014 kredit yang telah disalurkan untuk kredit UMKM sebesar Rp.632.002 juta atau 36,87% dari total kredit yang diberikan, lebih besar Rp.231.774 juta atau 57,91% dibanding tahun sebelumnya Rp.400.228 juta. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR akhir tahun 2014 mencapai 84,06% mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya 114,69%, karena pertumbuhan dana masyarakat yang tinggi dan sejalan dengan target agar bank MAS tumbuh dengan sehat yang antara lain dilihat dari LDR yang berkisar antara 78,00% - 92,00%.
22
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Kredit (dalam jutaan Rp.)
Jenis Kredit
2014
2013
17.311
13.169
4.142
1.120.932
418.567
702.365
1.138.243
431.736
706.507
1.485
-
1.485
Pertumbuhan/Growth
Modal Kerja Pihak Berelasi Pihak Tidak Berelasi Total Kredit Modal Kerja Investasi Pihak Berelasi Pihak Tidak Berelasi
492.811
198.298
294.513
Total Kredit Investasi
494.296
198.298
295.998
Konsumsi Pihak Berelasi
1.710
864
846
Pihak Tidak Berelasi
79.618
50.555
29.063
Total Kredit Konsumsi
81.328
51.419
29.909
Lain-lain Total Kredit Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total Kredit - CKPN
376
194
182
1.714.243
681.647
1.032.596
(21.873)
(9.705)
12.168
1.692.370
671.942
1.020.428
Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak berelasi dengan Bank akhir tahun 2014 sebesar Rp.20.506 juta atau 1,20% dari total kredit yang diberikan Rp.1.714.243 juta, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp.14.033 juta atau 2,06% dari total kredit yang diberikan Rp.681.647 juta.. Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Usaha (dalam jutaan Rp.)
Jenis Kredit
2014
2013
Perdagangan besar dan eceran
735.271
333.375
401.896
Industri Pengolahan
377.346
106.777
270.569
Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya, Jasa Perorangan yang melayani Rumah Tangga
216.904
84.050
132.854
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
123.464
68.641
54.823
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
178.104
35.971
142.133
Konstruksi
27.519
31.933
(4.414)
Lain-lain
55.635
20.900
34.735
1.714.243
681.647
1.032.596
Total Kredit
Pertumbuhan/Growth
Kredit disalurkan sesuai dengan sektor usaha yang selama ini ditekuni terutama perdagangan sebesar Rp.735.271 juta atau 42,89% dari kredit yang diberikan meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp.333.375 juta atau 48,91% dari kredit yang diberikan. Namun demikian kredit kredit tersebut diberikan ke berbagai sub sektor perdagangan sehingga resiko yang ada tersebar juga. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
23
Kolektibilitas Kredit Kredit bermasalah akhir tahun 2014 sebesar Rp.13.754 juta dengan rasio kredit bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan dengan rasio NPL (gross) turun menjadi 0,80% dari 1,18% dan rasio NPL (Net) turun menjadi 0,58% dari 0,85%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK pada tahun 2014 dan tahun 2013 dalam operasional Bank. Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak yang berelasi dengan Bank MAS akhir tahun 2014 sebesar Rp.20.506 juta atau 1,83% dari Modal Bank Rp. 1.117.901 juta atau 1,20 % dari total kredit diberikan, naik dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.14.033 juta atau 1,29% dari Modal Bank Rp. 1.084.238 juta atau 2,06% dari total kredit diberikan. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) CKPN Kredit yang telah dibentuk akhir tahun 2014 sebesar Rp.21.873 juta, lebih besar Rp.12.168 juta atau 125,38% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp.9.705 juta. Kenaikan CKPN karena bertambahnya cadangan dari kredit baru. Penempatan pada Bank Indonesia Kebijakan manajemen dalam mengelola likuiditas adalah terkait dengan cadangan sekunder. Dana masyarakat yang terhimpun dan belum disalurkan pada kredit untuk sementara ditempatkan dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga dan Obligasi. Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan atau penempatan lain pada Bank Indonesia. Akhir tahun 2014 penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp. 967.552 juta naik 4,74% atau Rp. 43.779 juta dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 923.773 juta. NCD (Negotiable Certificate of Deposit) dari perbankan dibeli untuk investasi jangka pendek rata-rata 6 bulan sebesar Rp.162.921 juta. Obligasi per akhir tahun 2015 mencapai Rp. 140.003 juta yang disimpan sampai jatuh tempo dan berjangka pendek 1 - 3 tahun. Aktiva Produktif Bank selalu memelihara, menjaga dan meningkatkan kualitas aktiva produktif yang dimiliki, untuk meningkatkan profitabilitas. Aktiva Produktif akhir tahun 2014 sebesar Rp. 2.988.883 juta, naik 85,31% atau Rp.1.375.966 juta, bila dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 1.612.917 juta. Kenaikan terjadi disemua pos aktiva produktif kecuali giro pada bank lain dan penempatan pada bank indonesia yang sedikit mengalami penurunan, dengan perkembangan sebagai berikut: (dalam jutaan Rp.) Aset Produktif
2014
2013
Pertumbuhan
Sertifikat Bank Indonesia & SDBI
914.061
628.920
285.141
Penempatan pada Bank Indonesia
53.491
294.853
(241.362)
2.232
5.787
(3.555)
Penempatan pada Bank Lain
162.921
-
162.921
Obligasi
140.003
-
140.003
1.714.243
681.647
1.032.596
1.932
1.710
222
2.988.883
1.612.917
1.375.966
Giro pada Bank Lain
Kredit yang Diberikan Rekening Administratif Total Aset Produktif
24
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Peningkatan penyaluran dana dan perolehan laba pada tahun 2014 diikuti pertumbuhan aset produktif sebesar Rp. 1.375.966 juta menjadi Rp. 2.988.883 juta dari posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 1.612.917 juta.
Aktiva produktif 2014
ABA Penempatan 5.54% BI 1.80%
SBI & SDBI
30.59%
Kredit
57.37%
4.70%
Obligasi
Kolektibilitas Aset Produktif
(dalam jutaan Rp.)
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total Aset Produktif
2014
2013
Pertumbuhan
2.965.642 9.487 4.730 1.365 7.659 2.988.883
1.599.071 5.829 413 1.670 5.934 1.612.917
1.366.571 3.658 4.317 (305) 1.725 1.375.966
Jumlah aset bermasalah akhir tahun 2014 sebesar Rp.13.754 juta lebih besar dibanding tahun sebelumnya Rp.8.017 juta adalah merupakan kredit bermasalah sedangkan aset produktif lain merupakan aset lancar. Transaksi dengan Pihak yang berelasi Dalam melaksanakan operasionalnya, Bank bertransaksi dengan pihak yang berelasi / mempunyai hubungan istimewa atau pihak terafiliasi, yaitu pihak yang mempunyai keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pemilik dan pengurus Bank MAS. Jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi pemberian kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga sebagai berikut: (dalam jutaan Rp.) Keterangan
2014
%*
2013
%*
Pertumbuhan
Aset Kredit
20.506
1,20
14.033
2,06
6.473
Total
20.506
Liabilitas Giro Tabungan Deposito Total Total
497.867 10.267 687.513
14.033 59,54 12,14 61,46
1.195.647
45.864 7.244 231.235 284.343
6.473 55,92 21,46 48,32
452.003 3.023 456.278 911.304
* Persentase terhadap jumlah masing-masing pos yang bersangkutan
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
25
Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2014 sebesar Rp.20.506 juta naik dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.14.033 juta karena realisasi kredit baru. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak berelasi tergolong dalam kategori Lancar. Sebesar Rp. 7.432 juta atau 36,24% dari kredit tersebut dijamin dengan deposito dan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 1.018 juta atau 7,25% dari kredit kepada pihak berelasi. Jumlah dana pihak ketiga terhimpun dari pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2014 sebesar Rp.1.195.647 juta naik sebesar Rp.911.304 juta dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp.284.343 juta. Kenaikan terbesar terjadi pada deposito dan giro. Ekuitas Total Ekuitas akhir tahun 2014 naik sebesar 3,33% menjadi Rp.1.124.951 juta dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp.1.088.666 juta karena perolehan laba bersih. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Capital Adequacy Ratio (CAR) akhir tahun 2014 setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional yang mencapai 60,54% lebih kecil dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya 146,14%, karena penambahan kredit baru. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dengan Bank tahun 2014 sebesar Rp.20.506 juta atau 1,83% dari Modal Bank sebesar Rp.1.124.951 juta, dan mencapai 1,20% dari total kredit yang diberikan akhir tahun 2014 Rp.1.714.243 juta, sedangkan pemberian kredit kepada pihak yang berelasi tahun sebelumnya sebesar Rp.14.033 juta atau 1,29% dari Modal Bank Rp. 1.088.666 juta, atau 2,06% dari total kredit yang diberikan Rp.681.647 juta. Dimana sebesar Rp. 7.432 juta atau 36,24% dari kredit kepada pihak berelasi tersebut dijamin dengan deposito dan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 1.018 juta atau 7,25% dari kredit kepada pihak berelasi. Pemberian kredit kepada pihak berelasi masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 10% modal Bank. Pendapatan Bunga Bersih Jumlah pendapatan bunga bersih akhir tahun 2014 sebesar Rp.118.510 juta lebih besar 121,41% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.53.525 juta karena peningkatan pendapatan bunga. Pendapatan (Beban) Operasional Pendapatan operasional pada akhir tahun 2014 mencapai Rp.222.223 juta naik Rp.128.870 juta atau 138,05% dibanding posisi tahun sebelumnya Rp.93.353 juta karena kenaikan pendapatan bunga. Diikuti kenaikan Beban operasional sebesar Rp. 105.963 juta atau 156,28% menjadi Rp.173.767 juta dari posisi yang sama tahun 2013 Rp. 67.804 juta, karena kenaikan penghimpunan dana dan suku bunga dana pihak ketiga. Sehingga pendapatan operasional bersih tahun 2014 naik Rp. 22.907 juta atau 89,66% menjadi Rp.48.456 juta dari 250,000 tahun sebelumnya Rp.25.549 juta dan ratio. 222.223 tingkat efisiensi (BOPO) tahun 2014 naik menjadi 78,19% dari 72,63%. 200,000 Laba Bersih Operasional Tahun 2014 Bank MAS berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp.48.595 juta meningkat Rp.23.103 juta atau 90,63% dari tahun sebelumnya Rp.25.492 juta diikuti peningkatan perolehan laba bersih menjadi Rp.36.285 juta atau 91,09% dibanding tahun sebelumnya Rp.18.988 juta, dengan ROA dan ROE akhir tahun 2014 masing-masing sebesar 2,00% dan 3,11%.
26 Laporan Tahunan
Annual Report Bank MAS 2014
173.767
150,000 118.510
100,000
93.353 67.804
50,000
53.525
48.595 25.492
0
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional
Biaya Operasional
Laba Kotor
36.285 18.988
Laba Bersih
Permodalan Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Bank MAS tentu harus memenuhi seluruh peraturan BI yang berlaku, termasuk ketentuan harus memenuhi ketentuan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yang mengatur CAR hingga 14 persen". Jumlah Modal disetor Bank MAS akhir tahun 2014 sebesar Rp. 1.055.000 juta dengan rasio kecukupan modal (CAR) Bank MAS 60,54% turun dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya 146,14% karena ekspansi kredit, namun CAR Bank masih sangat memadai dengan komposisi Modal sebagai berikut:
(dalam jutaan Rp.) Keterangan
2014
A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Cadangan Umum b. Rugi tahun-tahun lalu c. Laba tahun-tahun lalu d. Laba tahun berjalan setelah Pajak (50%) e. Selisih kurang antara PPA dan CKPN f. PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung g. Dana Setoran Modal
2013
1.055.000
182.500
1.000 32.000 17.088 (2.058) (1.976) -
13.930 9.494 (146) (1.478) 872.500
1.101.054
1.076.800
16.847
7.437
16.847
7.437
Total Modal
1.117.901
1.084.237
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) - Aktiva Tertimbang menurut risiko Kredit - Aktiva Tertimbang menurut risiko Operasional Rasio Kewajiban Modal Minimum yang tersedia (%) Rasio Kewajiban Modal Minimum yang diwajibkan (%)
1.846.447 1.757.999 88.488 60,54% 8,00%
741.912 663.884 78.028 146,14% 8,00%
Total Modal Inti B. Modal Pelengkap (maksimum 100% modal inti) Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif / PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR) Total Modal Pelengkap
Produk dan Jasa Untuk meningkatkan pendanaannya Bank MAS masih mengandalkan produk dan jasa layanan yang ada, namun dikemas dengan promosi serta pemasaran yang baru. Produk dan jasa yang disediakan Bank MAS adalah: Produk Pendanaan a. Giro b. Tabungan MAS Saving c. Tabungan Simaster (Simpanan Masyarakat Terpercaya) d. Deposito Produk Pembiayaan a. Kredit Modal Kerja (KMK) b. Kredit Investasi c. Kredit Konsumsi
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
27
Produk Lain Anjungan Tunai Mandiri (ATM) - Issuer Jasa a. Kliring. b. Transfer Dana (RTGS). c. Pembayaran Gaji (Payroll Service). d. Penukaran Valuta Asing (Money Changer). e. Bank Garansi. f. Dan Lain-Lain. Tingkat Suku Bunga Penetapan kebijakan suku bunga pendanaan tetap mempertimbangkan kondisi yang berlaku di pasar dan kebijakan manajemen dalam menetapkan suku bunga kredit diberikan dilakukan dengan mempertimbangkan biaya bunga, biaya tenaga kerja, umum dan administrasi serta persentase risiko yang diperkirakan terjadi serta margin yang diharapkan. Bank MAS menerapkan prinsip bukan yang tertinggi dan bukan yang terendah di pasar. Pada tahun I (pertama) sejak penambahan modal, dilakukan marketing perpaduan dari sisi pricing dengan memberikan sedikit tambahan pada tabungan dan giro untuk menarik nasabah ke Bank MAS. Hal ini masih lebih murah dibanding jika Bank MAS harus berkompetisi hanya di bunga deposito. Kedepan suku bunga ini akan ditinjau sesuai kebutuhan pendanaan Bank MAS guna meningkatkan NIM dan akhirnya laba, ROA dan ROE. Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar Tahun 2014 perekonomian masih tumbuh walaupun tidak sebesar yang diharapkan, karena adanya penundaan investasi saat pemilihan Presiden yang panjang prosesnya dan dengan adanya pencabutan subsidi BBM yang memicu kenaikan harga. Namun demikian, bank tetap dapat tumbuh dengan baik ditahun 2014. Ditengah persaingan perbankan, bank tetap optimis namun antisipatif memasuki tahun anggaran 2015, diharapkan perkembangan perekonomian nasional tahun 2015 akan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. Dengan memperhatikan kondisi mikro dan makro ekonomi, moneter dan perbankan serta perkembangan ekonomi secara keseluruhan, bank berupaya terus mengembangkan usaha pada tahun mendatang. Berkaitan dengan target pasar, bank akan fokus pada pembiayaan sektor usaha kecil, menengah dan korporasi. Jaringan Kerja dan Mitra Usaha Bank tetap menjaga dan menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh mitra usaha, relasi bisnis dan semua lembaga yang turut mendukung jalannya perusahaan. Salah satu langkah yang tetap dipegang teguh oleh bank adalah terus meningkatkan pelayanan, menjalin hubungan kemitraan yang harmonis dan mensinergikan hubungan yang telah terjalin selama ini. Dengan misi saling mendukung untuk perkembangan bersama maka bank membuka jaringan kerja dan kemitraan yang seluas-luasnya guna Menjadi Bank Bisnis Andalan. Jaringan Kantor Jaringan kantor yang dimiliki sampai dengan tahun 2014 adalah 1 (satu) Kantor Pusat, 4 (empat) Kantor Cabang di Jakarta dan Surabaya serta 8 (delapan) Kantor Cabang Pembantu yang terletak di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur,Tangerang dan Surabaya. Sumber Daya Manusia Dengan adanya peningkatan permodalan Bank MAS, dimana hal ini akan meningkatkan daya saing dan meningkatkan kemampuan Bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan lebih luas, dan untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan pengembangan organisasi Bank MAS sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha yang akan dilakukan kedepannya. Dengan adanya pengembangan organisasi dilakukan penguatan pada jajaran manajemen dan organ-organ yang ada, membentuk atau menambah beberapa Divisi/Bagian/Unit Kerja baik dalam bidang bisnis maupun operasional serta memperkuat penerapan manajemen risiko.
28
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Struktur Organisasi yang disempurnakan diharapkan akan memberikan dampak terhadap perkembangan usaha Bank MAS kedepannya, untuk lebih dapat bersaing dalam dunia perbankan pada umumnya dan dapat meningkatkan fungsi intermediasi yang lebih luas dalam memberikan pelayanan kebutuhan perbankan kepada masyarakat dalam melakukan kegiatan usahanya sehingga memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bersamaan dengan itu disempurnakan juga job description, job grading dan ranking, beserta salary range di masing masing rank dan grade. Dalam upaya meningkatkan kompetensi bagi seluruh karyawan termasuk Dewan Komisaris, dan Direksi, Bank MAS memiliki komitmen untuk menerapkan budaya pembelajaran yang berkesinambungan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan teknis yang relevan dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Program pelatihan diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan sebagai jalur karir bagi karyawan (succession plan), serta untuk mendukung pertumbuhan Bank MAS dimasa depan, yang dilakukan bekerjasama dengan lembaga pelatihan antara lain LSPP, LPPI, PPM, Orbit, BCA Learning Center dan diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengimplentasikannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik sehingga tujuan dari pertumbuhan dan perkembangan Bank MAS dapat dicapai sesuai visi dan misi bank. Selain itu Bank MAS juga akan melakukan penyempurnaan Kebijakan terkait di bidang sumber daya manusia antara lain penyempurnaan kalender training dan penyempurnaan proses recruitment, sehingga dimasa mendatang perencanaan dan pelaksanaan training bagi sumber daya manusia Bank MAS dapat lebih terprogram dan tertata rapi. Profil Sumber Daya Manusia Menurut Level
31 Des 2014
31 Des 2013
Manajemen Madya Manajemen Pelaksana Karyawan Staf Karyawan Dasar
5 37 211 39
3 22 110 54
Total
292
189
Strata Dua Strata Satu Diploma Tiga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas < Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
6 161 29 84 12
1 71 14 89 14
Total
292
189
Menurut Pendidikan
Bank MAS Team Building Event
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
29
Profil Sumber Daya Manusia Menurut Kelompok Usia
31 Des 2014
31 Des 2013
s/d 30 31 s/d 40 41 s/d 50 50 tahun ke atas
104 82 76 30
44 53 68 24
Total
292
189
Sertifikasi Manajemen Risiko
Komisaris Direksi Divisi Supervisor Staff
Level 1 0 0 0 11 28
Level 2
Level 3
2 0 1 9 8
0 0 5 8 1
Level 4 1 3 1 0 0
Level 5 Total
Executive
0 2 0 0 0
3 5 7 28 37
Teknologi Informasi Untuk mencapai visi dan misi Bank dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan usahanya ditahun mendatang serta untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dan atau peraturan-peraturan yang berlaku, maka pengembangan teknologi informasi secara efektif, efisien dan berkesinambungan seiring dengan aktifitas bisnis yang terus berkembang perlu diselaraskan dalam Information Technologi Strategic Plan (ITSP). Diantaranya pengembangan produk (ATM melalui Jaringan Prima), penyempurnaan laporan intern dan eksternal termasuk kepada Bank Indonesia. Operasional Untuk mengantisipasi perkembangan kedepan, Bank MAS telah melakukan optimalisasi operasional dengan menerapkan sentralisasi back office di setiap kota, penerapan system full teller, dan sentralisasi akunting. Hal ini dilakukan dengan harapan kedepan unit operasional dan akunting dapat lebih mengoptimalkan hasil kerjanya dengan tambahan beban transaksi kedepan. Pengawasan Untuk menjaga dan memastikan kegiatan usaha Bank berjalan dengan baik Bank MAS telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang melaksanakan fungsi pengawasan dengan mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Organisasi Satuan Kerja Audit Intern Bank MAS dibentuk untuk membantu semua tingkatan manajemen dalam menjalankan fungsi pengendalian yang diharapkan mampu menjaga perkembangan Bank kearah yang lebih baik. Pembentukan Satuan Kerja Audit Intern membawa misi audit, yakni terpenuhinya pengendalian intern dalam rangka menjaga kepentingan Bank, masyarakat penyimpan dana dan seluruh stakeholder guna mewujudkan Bank yang SEHAT, berkembang secara wajar yang pada akhirnya diharapkan dapat menunjang perekonomian nasional. Perubahan Penting yang Terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha Tidak terdapat perubahan penting yang terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha..
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan.
30
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Manajemen Risiko
Pengelolaan usaha dibidang perbankan sangat rentan terhadap beberapa risiko, hal ini dikarenakan hampir disetiap proses kegiatan usaha bank termasuk pengembangannya baik produk maupun jasa terdapat unsur risiko yang melekat (inheren). Sehubungan dengan hal tersebut, Bank MAS secara berkesinambungan terus melakukan evaluasi terhadap mekanisme prosedur kerja, serta menyempurnakan kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan risiko, dengan tujuan penerapan manajemen risiko dapat berlangsung secara berkala dan terus menerus melalui tahapan proses Identif ikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian. Selain memenuhi ketentuan regulator, penerapan manajemen risiko di Bank MAS juga telah memberikan nilai kepada bisnis antara lain melalui peningkatan kualitas aset. a. Risk Governance Bank MAS Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan secara efektif, diperlukan suatu risk governance sebagai bagian dari sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) yang fokus pada struktur, proses dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Risk Governance mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi pengelolaan risiko serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik. Risk Governance dijabarkan melalui fungsi sebagai berikut: a. Fungsi Pengawasan. Menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko serta memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko. Bank dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. b. Fungsi Pengawasan dan Eksekusi. Bertanggung jawab menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko serta menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai dengan karakteristik , kompleksitas dan prof il risiko Bank . c. Fungsi Eskalasi. Membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, pengembangan dan implementasi pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan/keputusan kepada Direksi. d. Fungsi Implementasi dan Mekanisme Kontrol. Dalam mengimplementasikan pengelolaan risiko, sesuai dengan masing-masing perannya, Bank MAS menerapkan model Three Lines of Defense sebagai berikut: - Risk Owner (risk taking) mengelola risiko yang melekat di bisnis dan fungsinya masing-masing (day to day risk management and control). - Risk Control, menyusun framework, kebijakan prinsip dan metodologi pengelolaan risiko Bank. - Risk Assurance, menilai secara independen terhadap efektivitas proses penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
31
b. Proses Manajemen Risiko Bank MAS Proses manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses manajemen risiko yang menyeluruh, meliputi tata kelola manajemen risiko (governance), identifikasi dan pengukuran risiko, pemantauan risiko, pengendalian risiko serta keterbukaan kepada manajemen dan pihak eksternal (disclosure). Bank MAS risk management process, meliputi: a. Menerapkan pengendalian risiko secara efektif. b. Memantau kejadian risiko untuk mendeteksi dan mencegah kerugian. c. Mencegah bank dari kerugian yang tidak terduga melalui pengukuran risiko dengan: - Mengidentifikasi risiko pada proses dan aktivitas perbankan yang ada dan proses dan aktivitas perbankan baru. - Mengukur potensi risiko. - Mengukur kerugian aktual. d. Menyampaikan laporan risiko yaitu: - Laporan manajemen risiko kepada Direksi. - Laporan informasi manajemen risiko kepada publik (disclosure). e. Menetapkan governance dan kebijakan manajemen risiko dengan: - Penetapan kerangka kerja manajemen risiko. - Penetapan risk appetite dan risk tolerance. - Penetapan pedoman penerapan manajemen risiko secara umum. Mengaktifkan Divisi Pengelolaan Risiko yang membidangi Credit Risk Management, Market and Liquidity Risk Management dan Operational and Other Risk Management (untuk risiko-risiko diluar kredit, market dan likuiditas) dalam rangka penerapan Enterprise Risk Management (ERM) guna mengantisipasi perkembangan Bank MAS yang akan datang. Untuk sisi Market and Liquidity, karena 2014 Bank MAS belum menjadi bank devisa, posisi bank Mas yang memiliki kelebihan dana yang cukup besar dari setoran modal, ditempatkan dalam surat berharga dan obligasi yang dipegang sampai jatuh tempo, sehingga risiko pasar dan liquiditas tersebut minim. c. Permodalan Permodalan yang kuat sangat diperlukan untuk menunjang ekspansi bisnis dan mempertahankan market share, selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Struktur permodalan Bank MAS secara individu didominasi oleh modal inti (98,49% dari total modal), yang terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal. Realisasi modal Bank MAS akhir tahun 2014 sebesar Rp.1.117.901 juta, dengan rasio KPMM sebesar 60,54% memenuhi ketentuan KPMM Bank Indonesia yang berdasarkan profil risiko minimal 9,00%. Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: - Risiko kredit dengan metode standar. - Risiko pasar dengan metode standar. - Risiko operasional dengan pendekatan indikator dasar. Berdasarkan jumlah modal dan ATMR serta hasil perhitungan rasio KPMM tersebut, posisi permodalan Bank MAS dapat dikategorikan sangat kuat dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS saat ini maupun yang akan datang melalui ekspansi kredit dan bisnis yang berkualitas. d. Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko Bank MAS diatur dalam pedoman penerapan manajemen risiko secara umum yang mencakup 4 (empat) pilar sebagai berikut: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Pengawasan aktif Dewan Komisaris Bank MAS antara lain tercermin dari persetujuan dan evaluasi Dewan Komisaris atas kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum rapat Direksi dan Komisaris secara berkala. Dalam pelaksanaannya, pengawasan aktif Dewan Komisaris tersebut juga didukung oleh Komite Pemantau Risiko.
32
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Pengawasan aktif Direksi Bank MAS antara lain dilaksanakan melalui penyusunan, penerapan serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum rapat Direksi serta Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan manajemen risiko. Pemenuhan kualitas SDM tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan program pendidikan dan pelatihan karyawan seperti program Sertifikasi Manajemen Risiko serta program pelatihan/sosialisasi internal dengan materi manajemen risiko. Selain itu proses manajemen risiko, terus dilakukan pengembangan budaya risiko dengan tujuan agar segenap insan Bank MAS menyadari dan termotivasi untuk melakukan risk-self control assessment secara optimal. 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit. Penerapan manajemen risiko yang efektif di Bank MAS didukung dengan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang komprehensif. Kebijakan manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari: a. Pedoman penerapan manajemen risiko secara Umum. b. Pedoman penerapan manajemen risiko untuk 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, stratejik, kepatuhan dan reputasi. c. Pedoman penilaian profil risiko. d. Pedoman sistem pengendalian intern. Kebijakan manajemen risiko tersebut lebih rinci dijabarkan dalam Standard Operating Procedure (SOP) untuk delapan risiko. 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko Bank MAS meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko serta sistem informasi manajemen risiko. Bank mengidentifikasi risiko dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang melekat pada bisnis (produk/portofolio/aktivitas) bank dan kemudian mengukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif sesuai metode pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau metode alternatif seperti metode internal (khusus untuk pengukuran risiko kredit dan risiko pasar). Selanjutnya proses pemantauan risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit dan Risk Control Unit, dan disajikan dalam laporan berkala seperti laporan profil risiko dan laporan pemantauan bulanan. Demikian pula untuk pengendalian risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit bekerja sama dengan Risk Control Unit. Sistem informasi manajemen risiko Bank MAS digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Bank MAS telah membangun beberapa aplikasi manajemen risiko, seperti Scoring System. 4. Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense yang tediri atas: a. First Line of Defense: Risk Owner/Taking Unit. Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar-three lines of defense yang saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar-line of defense. Risk Owner/Taking Unit merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis dan proses operasional bisnis sehari-hari sebagai first line of defense. Dalam implementasi di Bank MAS, unit ini sebagai risk owner atas aktivitas yang dilaksanakannya. Unit ini merupakan unit yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko atas aktivitas harian yang dilakukannya. b. Second Line of Defense: Risk Control Unit. Pada second line of defense atau risk control terdapat Direktur Kepatuhan yang membawahi Bagian Sistem Prosedur dan Kepatuhan, Bagian Manajemen Risiko dan Bagian Sumber Daya Manusia.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
33
c.
Third Line of Defense: Risk Assurance Unit. Sebagai third line of defense atau risk assurance unit, Bank MAS memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Risk Assurance memastikan bahwa kebijakan dan prosedur manajemen risiko telah memadai dan penerapan manajemen risiko telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku (termasuk melakukan kaji ulang secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko) serta verifikasi kecukupan dan akurasi informasi.
e. Penerapan Manajemen Risiko Bank MAS untuk masing-masing Risiko Sesuai dengan kriteria penerapan manajemen risiko, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif diperlukan infrastruktur risiko yang mencakup tata kelola dan organisasi (termasuk SDM), kebijakan dan prosedur, proses manajemen risiko, perangkat dan metode pengukuran (termasuk kuantifikasi model risiko), yang didukung oleh Teknologi Informasi dan Budaya Risiko yang kuat. Pengelolaan dan pengendalian risiko Bank MAS mencakup 8 (delapan) risiko, terdiri dari: 1. Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Selama tahun 2014 Bank MAS berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik dimana portofolio kredit tumbuh dan namun rasio kredit bermasalah secara gross (Gross Non Performing Loan) terkendali. Tata Kelola dan Organisasi Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses analisa kredit memisahkan fungsi antara unit bisnis (Bagian Marketing) dengan unit analis kredit (selaku reviewer), appraisal, legal, credit administration, loan administration (operasional) . Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forum bersama Pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Komite Kredit bertugas berdasar keputusan bulat. Semua anggota harus menyetujui proposal yang ada dan bila ada angota yang tidak menyetujui maka pinjaman tidak dapat diberikan). Unit bisnis dan unit analis kredit berperan sebagai first line of defence atau risk owner yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada kegiatan operasional harian unit tersebut. Sedangkan untuk second line of defense atau risk control telah diatur kebijakan terhadap proses kredit oleh Bagian Sistem Prosedur dan Kepatuhan.. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank MAS telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan. Kebijakan Perkreditan Bank ini diterjemahkan menjadi Kebijakan Perkreditan yang diputus oleh forum Komite Kebijakan Perkreditan Bank dan atau Keputusan Direksi serta dituangkan dalam Standard Operating Procedure (SOP) yang lebih detil. Kebijakan perkreditan mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Proses Proses manajemen risiko kredit berlangsung secara berkesinambungan dalam suatu proses identifikasi, pengukuran, pemantauan hingga pengendalian. Pada tataran eksposur individu, proses manajemen risiko kredit dilaksanakan oleh unit bisnis dan unit risiko bisnis melalui identifikasi (antara lain verifikasi kebenaran data), pengukuran (menggunakan perangkat analisa kredit), pemantauan (melalui kunjungan berkala kepada nasabah dan review rating nasabah) dan pengendalian (antara lain melalui penetapan limit-limit). Sedangkan pada tataran eksposur portofolio, eksposur kredit senantiasa dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada manajemen antara lain melalui Laporan Portofolio Pinjaman, melakukan evaluasi atas pencapaian target, penetapan langkah-langkah dan koordinasi tindak lanjut perbaikan, serta evaluasi atas efektivitas langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan.
34
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan pengelolaan risiko kredit, Bank MAS masih menggunakan beberapa perangkat manajemen risiko kredit yang ada baik pada tataran eksposur portofolio maupun individu, seperti Scoring System. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana nilai tercatat dari suatu aset melebihi dari nilai yang dapat dipulihkan dari aset yang bersangkutan. Bank MAS melakukan evaluasi penurunan nilai terbatas pada eksposur kredit yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan ketentuan yang berlaku, seperti bukti objektif. Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Adapun bukti objektif aset keuangan terjadi penurunan nilai sebagai berikut: a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur. b. Pelanggaran kontrak yaitu terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran kewajiban debitur baik pokok, bunga dan denda. c. Bank MAS dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan keuangan tersebut. d. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya. e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. f. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset keuangan tersebut, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset keuangan tersebut. Apabila nilai tercatat aset keuangan tersebut lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) maka atas aset tersebut dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Adapun assessment penurunan nilai (perhitungan CKPN) di Bank MAS menggunakan 2 (dua) metode yaitu assessment secara individual dan assessment secara kolektif. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual apabila suatu aset keuangan yang signifikan mempunyai bukti obyektif mengalami penurunan nilai. Aset yang dikategorikan sebagai signifikan adalah aset keuangan dari segmen Korporasi dan Usaha Menengah, serta kepemilikan surat berharga. CKPN secara individual dihitung dengan menggunakan metode nilai kini dari estimasi arus kas suatu aset keuangan. Proses estimasi arus kas untuk pinjaman dilakukan langsung oleh pejabat yang mengelola masingmasing debitur. CKPN secara kolektif dihitung dengan menggunakan data kerugian historis (perhitungan incurred loss berdasarkan estimasi probability of default dan loss given default) dari masing-masing kelompok kredit yang diberikan. Perhitungan CKPN secara kolektif dilakukan terbatas pada eksposur kredit, yang: a. Tidak dievaluasi secara individual, seluruh eksposur kredit. b. Tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari aset keuangan yang dievaluasi, yaitu pinjaman dalam segmen korporasi dan usaha menengah yang tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. c. Terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari eksposur kredit yang dievaluasi secara individual namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
35
Dalam perhitungan CKPN secara kolektif ini, metode perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) untuk CKPN Kolektif tersebut menggunakan migration analysis dengan periode observasi data selama 3 (tiga) tahun. Penerapan pengukuran risiko kredit dengan pendekatan standar penggunaan peringkat dari Lembaga Pemeringkat Eksternal. Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPnP tanggal 18 Februari 2011 yaitu: a. Peringkat suatu perusahaan hanya berlaku untuk perusahaan tersebut sehingga walaupun berada dalam satu kelompok usaha peringkat suatu perusahaan tidak dapat digunakan untuk menetapkan bobot risiko dari perusahaan lain. b. Peringkat domestik (Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia) hanya digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam mata uang Rupiah sedangkan peringkat internasional (Moodys, S&P dan Fitch) digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam valuta asing. c. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk surat berharga didasarkan pada peringkat dari surat berharga dimaksud (issue rating). Dalam hal surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk selain surat berharga, didasarkan pada peringkat debitur (issuer rating). Apabila tagihan dalam bentuk selain surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. d. Peringkat jangka pendek digunakan untuk penetapan bobot risiko dari surat berharga yang memiliki peringkat jangka pendek dan diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan tagihan kepada bank atau tagihan kepada korporasi. Dalam hal tagihan jangka pendek tidak mempunyai peringkat jangka p e n d e k m a k a p e n e ta pa n b o b o t r i s i ko m e n g g u n a k a n p e r i n g k a t j a n g k a pa n j a n g . e. Apabila suatu eksposur mempunyai lebih dari satu peringkat yang eligible maka yang digunakan adalah peringkat yang memberikan bobot risiko terendah kedua. Dalam hal ini apabila hanya terdapat dua peringkat maka yang digunakan adalah peringkat yang terendah. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a. Tagihan kepada Pemerintah Negara lain. b. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik. c. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional. d. Tagihan kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek). e. Tagihan kepada Korporasi (Jangka Panjang dan Jangka Pendek). Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana diakses pada website Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut: a. Fitch Ratings. b. Moodys Investor Service. c. Standard and Poors. d. PT Fitch Ratings Indonesia. e. PT ICRA Indonesia. f. PT Pemeringkat Efek Indonesia. Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Jenis agunan utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh Bank. Sedangkan sebagai pelengkap, Bank dapat menerima agunan tambahan. Jenis agunan utama dan tambahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi: a. Agunan, yang dapat berupa aset fisik (tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan lain sebagainya) maupun aset keuangan (cash collateral, marginal deposit, emas, piutang, surat hutang maupun surat berharga lainnya). Dalam teknik mitigasi risiko kredit, aset fisik tidak diperhitungkan sebagai teknik mitigasi risiko kredit.
36
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
b. Garansi, yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, bank koresponden maupun perusahaan Asuransi. Dalam teknik mitigasi risiko kredit, garansi yang diperhitungkan hanya garansi yang diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan kategori tagihan kepada Pemerintah Indonesia, tagihan kepada Pemerintah Negara Lain, tagihan kepada bank serta lembaga penjaminan/asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan garansi dan penerbit garansi. c. Asuransi Kredit yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan polis asuransi, penerbit asuransi dan kategori portofolio penerima asuransi. Bank MAS mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan berdasarkan jenis eksposur dan skim pembiayaan yang diberikan. Penilaian kecukupan agunan yang diterima telah memperhitungkan adanya cash equivalent value. Untuk eksposur kredit (loan), penilaian agunan harus dilakukan minimum setiap 24 bulan. Penerbit jaminan/garansi yang diakui dalam perhitungan teknik mitigasi risiko kredit pada umumnya adalah bank koresponden yang memenuhi persyaratan sebagai prime bank ataupun berstatus Badan Usaha Milik Negara. Penggunaan garansi sebagai salah satu bentuk teknik mitigasi risiko masih terbatas pada transaksi jasa perdagangan. Pengungkapan tagihan bersih bank secara individu dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit. Eksposur Sekuritisasi Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen, sekuritisasi dan unit usaha syariah. 2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar. Sebagian besar risiko pasar trading book bersumber dari aktivitas bisnis treasuri dalam negeri dan luar negeri, sementara risiko pasar banking book, khususnya interest rate risk in banking book dan Posisi Devisa Neto (PDN) bersumber dari seluruh aktivitas perusahaan. Namun untuk saat ini Bank MAS belum melakukan pengukuran terhadap risiko pasar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, hal tersebut dikarenakan Bank MAS bukan Bank Devisa dan tidak memiliki instrumen keuangan berupa surat berharga dan atau transaksi derivatif suku bunga dalam trading book sebesar Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) atau lebih. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, organisasi Treasuri dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu dealer dan settlement. Dealer melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan bank lain. Dalam melakukan aktivitasnya, Bagian Treasuri dibatasi dengan risk tolerance dan risk limit yang ditetapkan oleh unit independen yaitu Bagian Manajemen Risiko, Bagian Sistem dan Prosedur serta Kepatuhan. Settlement melakukan aktivitas penyelesaian atas aktivitas bisnis yang dilakukan oleh dealer, sedangkan aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Bagian Operasional sebagai back office. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank MAS telah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur Bagian Treasuri. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh Bagian yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
37
Bank MAS melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar dan metode internal. Metode Standar digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) risiko pasar, sementara pengelolaan risiko pasar terutama menggunakan model internal (value at risk). Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan menggunakan metode standar adalah portofolio trading book dan banking book untuk risiko nilai tukar. Eksposur risiko pasar (value at risk) senantiasa dipantau s e c a r a h a r i a n d a n d i s a m pa i k a n ke pa d a m a n a j e m e n s e c a r a m i n g g u a n d a n b u l a n a n . Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, Bank MAS hanya melihat kepada data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Untuk mengelola potensi kerugian Risiko Pasar telah ditetapkan limit-limit sebagai berikut: a. Value at risk limit (VaR Limit) yang merupakan maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat kepercayaan tertentu. b. Loss limit yang dipergunakan untuk membatasi realisasi kerugian aktivitas bisnis. c. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk membatasi konsentrasi pembelian surat berharga korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat berharga. d. Asset and Liability repricing gap limit untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking book. 3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Dengan meningkatnya keragaman dan kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, perkembangan sistem dan teknologi pendukung yang sangat cepat serta meningkatnya ekspektasi nasabah akan pelayanan yang diberikan oleh bank maka pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting. Tata Kelola dan Organisasi Tata kelola manajemen risiko operasional telah diimplementasikan di segenap unit bisnis dan unit pendukung sebagai risk owner atau risk taking unit yang merupakan first line of defense. Implementasi tersebut didukung dengan pertahanan second line of defense yang dijalankan oleh Bagian Manajemen Risiko serta Bagian Sisdur dan Kepatuhan sebagai risk control unit dan third line of defence yaitu Bagian Satuan Kerja Audit Internal sebagai risk assurance unit. Kebijakan dan Prosedur Bagian Manajemen Risiko telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional untuk mendukung implementasi manajemen risiko operasional pada segenap unit, yang dijabarkan lebih rinci dalam Standard Operating Procedure transaksi dan operasional yang prudent untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari. Proses Proses manajemen risiko operasional Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses utama yang berkesinambungan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. a. Identifikasi Risiko Mekanisme identifikasi risiko operasional dilakukan dengan menerapkan pengelompokkan atas proses kerja/aktivitas masing-masing unit untuk menangkap potensi risiko operasional. b. Penilaian Risiko Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode report operational risk mencakup peristiwa/kejadian penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya. c. Pengukuran Risiko Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pengukuran risiko operasional menggunakan pendekatan indikator dasar (basic indicator approach).
38
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
d. Pemantauan Risiko Dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko dengan melakukan evaluasi dan feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment. e. Pengendalian Risiko Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada proses pengendalian internal, dengan terus melakukan pengukuran hingga melakukan penyempurnaan kebijakan risiko operasional yang meliputi prosedur pengendalian, penyelesaian transaksi, akuntansi, penyimpanan aset, penyediaan produk dan pencegahan (fraud). Perangkat dan Metode Untuk membantu proses pengelolaan risiko operasional yang dilakukan oleh setiap unit kerja bank, bank telah terus mengembangkan kertas kerja perangkat manajemen risiko operasional (operational risk management tool). Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity Management Gangguan atau bencana yang diakibatkan oleh faktor alam, perbuatan manusia, maupun sistem dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha yang kritikal sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas bisnis dan layanan Bank MAS. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka Bank MAS telah menerapkan Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity Management (BCM) yang diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya kondisi darurat atau bencana. Pengembangan perangkat tersebut sejalan dengan peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk melaksanakan proses pengendalian risiko untuk mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank serta selaras dengan persyaratan pada dokumen Basel II yang mewajibkan bank untuk memiliki rencana keberlangsungan usaha dan rencana darurat (business continuity management dan contingency management), guna memastikan kemampuan bank untuk dapat tetap beroperasi dan membatasi kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas bisnisnya. Tata Kelola dan Organisasi Dalam kondisi bencana (disaster), Bank MAS telah menyiapkan organisasi spesifik yang terdiri dari Kepala Divisi sebagai koordinator penanggulangan bencana yang memiliki level kewenangan dan efektif sejak Crisis Management Team (CMT) yang beranggotakan Direksi menyatakan kondisi status bencana. Kebijakan dan Prosedur Terkait dengan implementasi business continuity plan (BCP), Bank MAS telah menetapkan Kebijakan Rencana Penanggulangan Bencana, panduan penyusunan, pengujian dan pemeliharaan BCP serta penyusunan standarisasi petunjuk (signage) keselamatan gedung. Selain itu Bank MAS juga telah memiliki Gedung BCP di tempat tertentu, sebagai lokasi alternatif untuk kelangsungan bisnis bank apabila terjadi bencana pada Kantor Pusat sehingga aktivitas operasional pada Kantor Pusat tidak dapat dilakukan. Proses Setiap langkah recovery strategy dan proses recovery yang dilaksanakan dipantau dan dilaporkan ke Crisis Management Team (CMT) sampai kondisi dinyatakan normal kembali. Untuk memastikan tingkat kesiapan dan evaluasi BCP, Bank MAS telah melakukan pengujian atas implementasi BCP di seluruh unit operasional. Hal ini dilakukan secara rutin tiap tahun untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing unit, ditinjau dari segi organisasi maupun infrastruktur BCP yang dimilikinya. Hasil dari evaluasi dan pengujian rutin tersebut terlihat dari penanganan yang sistematis dan terarah dalam menghadapi bencana baik yang disebabkan oleh manusia, alam, maupun oleh sistem sehingga aktivitas operasional Bank MAS di lokasi bencana dapat tetap berjalan pada tingkatan tertentu walaupun beberapa sarana dan prasarana penunjang aktivitas bisnis mengalami gangguan.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
39
Perangkat dan Metode Perangkat BCM dilengkapi berbagai tools analysis untuk mengevaluasi dampak, Business Impact Analysis (BIA), Recovery Time Analysis (RTA), recovery tools dan berbagai recovery Standard Operating Procedure (SOP) bagi setiap unit. Selain itu, Bank MAS telah memiliki gedung BCP yang berlokasi di tempat tertentu, sebagai alternatif kelangsungan bisnis bank jika terjadi bencana (disaster) di Kantor Pusat Bank MAS. Gedung BCP tersebut dilengkapi dengan disaster recovery center, back-up infrastucture dan back-up Peralatan Komputer yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana. 4. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Selama 2014 Bank Mas memiliki kelebihan dana yan gcukup besar dari setoran modal, dan LDR terjaga baik di sekitar 80% - 90%. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Treasuri. Kebijakan manajemen risiko likuiditas beserta standard operating procedure disusun oleh Bagian Sisdur dan Kepatuhan, selanjutnya dilaksanakan oleh Divisi Treasuri yang dijabarkan kedalam manajemen strategi likuiditas. Bagian Manajemen Risiko juga melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang dilakukan oleh Divisi Treasuri tersebut. Kebijakan dan Prosedur Bagian Sisdur dan Kepatuhan menyusun kebijakan manajemen risiko likuiditas berupa pedoman pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, yang lebih lanjut dijabarkan ke dalam standard operating procedure panduan pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, antara lain berupa: - Ketersediaan alat likuid, giro wajib minimum, secondary reserve, indikator peringatan dini dan lain-lain. - Pengukuran risiko likuiditas: rasio likuiditas, proyeksi arus kas, profil maturitas, stress testing dan lain-lain. - Pemantauan. - Pengendalian. - Penetapan limit likuiditas. Proses Selain menjaga dan mempertahankan primary reserves, Bank MAS juga menjaga dan mempertahankan secondary reserves untuk memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Penetapan dan pemantauan limit yaitu limit secondary reserve ideal (SR Ideal) yang secara berkala oleh Bagian Manajemen Risiko. Sedangkan ketersediaan atas keseluruhan reserves dipantau secara harian, mingguan dan bulanan oleh Divisi Treasuri. Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank MAS menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, baik secara kontraktual maupun behavioral, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas bank di masa mendatang. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
40
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Indikator Peringatan Dini Indikator peringatan dini dijabarkan dalam indikator secondary reserve pada kondisi normal atau kondisi tight baik untuk Rupiah maupun valuta asing, antara lain dengan melihat tren tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) Rate, JIBOR, SIBOR, LIBOR, suku bunga rata-rata Deposito bank pesaing yang naik signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, tren dana nasabah besar yang masuk dalam 10 besar yang cenderung menurun secara signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, dan lain-lain. Penetapan SR Ideal dalam kondisi tight dapat dipertimbangkan apabila salah satu kondisi/indikator atau parameter terjadi. Penetapan dilakukan oleh Divisi Treasuri selaku unit bisnis dengan berpedoman pada indikator-indikator di atas atau hal-hal lain sesuai dengan adjustment Divisi Treasuri dan selanjutnya diinformasikan kepada Direksi. Selanjutnya penetapan tersebut akan memberlakukan liquidity contigency plan (LCP) SR Ideal yang tight. Indikator-indikator di atas dapat di-review sesuai perkembangan kondisi eksternal maupun internal yang dipicu oleh perkembangan ekonomi baik nasional, regional maupun global oleh Bagian Manajemen Risiko. 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh Bagian Legal dan Administrasi Kredit, dibawah pengawasan Direktur Utama. Bagian Legal dan Administrasi Kredit yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh unit kerja pada setiap jenjang organisasi. Dalam hal bank akan mengeluarkan produk/aktivitas baru, Bagian Legal bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko dan Bagian terkait untuk menilai dampak produk/aktivitas baru tersebut terhadap eksposur risiko hukum dan merekomendasikan mitigasi risikonya. Selain itu, secara berkala Bagian Legal bekerjasama dengan Bagian Manajemen Risiko dalam menilai dan memantau secara berkala implementasi manajemen risiko hukum. Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko hukum mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko hukum serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas bank yang sudah ada saat ini, s e r ta ad v i s h u k u m d a n / a ta u p e n d a m p i n g a n h u k u m te r k a i t a kt i v i tas o p e r as i o n a l Divisi/Satuan/Unit/Proyek/Cabang/Sentra Kredit. Dalam melakukan pengelolaan risiko hukum, Bagian Legal dan Administrasi Kredit bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko juga melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian/agreement antara bank dengan pihak lain, khususnya untuk perjanjian non standar atau perjanjian yang belum dibakukan dalam pedoman perusahaan. 6. Risiko Stratejik Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Treasuri, di bawah pengawasan aktif Direktur Utama. Manajemen risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategis (planning and budgeting) yang mencakup penyelarasan strategi perusahaan dengan strategi unit serta cascading target bankwide menjadi target unit.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
41
Dokumen perencanaan strategis meliputi: a. Corporate Plan, disusun 3 (tiga) tahun sekali. b. Kebijakan Umum Direksi (KUD), disusun 1 (satu) tahun sekali. c. Business Plan (BP), disusun 1 (satu) tahun sekali. Mekanisme penyusunan dokumen perencanaan strategis yaitu corporate plan disusun sebagai acuan penetapan target dan strategi Kebijakan Umum Direksi dan selanjutnya Kebijakan Umum Direksi tersebut akan menjadi panduan dalam penyusunan business plan perusahaan. Tahap berikutnya, Kebijakan Umum Direksi dan business plan perusahaan akan menjadi acuan penyusunan business plan seluruh kantor, melalui mekanisme tersebut, dapat dipastikan bahwa proses alignment strategi akan tetap terjaga mulai dari level corporate sampai dengan level cabang (unit terendah). Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko stratejik mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko stratejik serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses manajemen risiko stratejik yang efektif dibutuhkan dalam mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal. Dokumen business plan yang disusun 3 (tiga) tahun sekali, wajib di-review setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang ada. Demikian pula dengan dokumen Kebijakan Umum Direksi serta business plan perusahaan dan unit dapat di-review pada Semester I dan bahkan jika terjadi perubahan lingkungan yang signifikan dapat di-review dalam waktu yang lebih pendek. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis perusahaan secara bulanan, triwulanan, dan semesteran, yaitu: a. Pemantauan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi perusahaan (bankwide) dilakukan secara bulanan. b. Pemantauan kinerja seluruh kantor dilakukan secara bulanan. c. Pemantauan pencapaian kinerja perusahaan dan seluruh unit dilakukan secara semesteran dalam forum business review di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah. 7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan, di bawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan. Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko kepatuhan mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS yang sehat dan berkelanjutan, Divisi Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas sebagai berikut: a. Pemberian Pendapat/Analisis Kepatuhan. Untuk memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilakukan hal-hal berikut ini: - Melakukan pendapat terhadap rancangan kebijakan dan prosedur yang diajukan oleh unit organisasi pembuat kebijakan. - Memberikan pendapat kepatuhan dan atau manajemen risiko.
42
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
- Melakukan analisis dampak peraturan eksternal. - Melakukan review terhadap kecukupan kebijakan. - Melakukan analisa kepatuhan terhadap rancangan produk/aktivitas baru. b. Review Preventif. Divisi Kepatuhan melakukan serangkaian upaya yang bersifat preventif melalui penilaian kepatuhan (compliance review): - Credit Compliance Review (CCR) atas usulan perangkat aplikasi kredit (PAK). - Compliance review atas usulan dokumen pengadaan barang dan jasa. c. Review Kegiatan Usaha Bank. Dalam rangka memastikan kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Divisi Kepatuhan melalui compliance officer (CO) di seluruh Divisi/ Kantor Wilayah/ Cabang/ Sentra Kredit melakukan review atas pelaksanaan kegiatan operasional dan memberikan rekomendasi perbaikan kualitas sistem internal kontrol dan manajemen risiko. Adapun jenis review terbagi atas: - Review secara berkala atas kegiatan usaha berdasarkan tingkat risiko (risk mapping) pada setiap unit (Divisi/Kantor Cabang/Bagian). - Review issue, dilakukan apabila terdapat issues tertentu yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Kepatuhan merupakan bagian dari proses tata kelola aktivitas kepatuhan 2014. 8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko reputasi dilakukan oleh Divisi Kepatuhan, Sekretaris dan Bagian Legal dengan tanggung jawab kepada Direktur Utama. Beberapa hal yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Kepatuhan dan Kesekretariatan melakukan manajemen pemberitaan (news management), bekerjasama dengan Bagian Marketing dan Bagian Operasional untuk melakukan pengelolaan dalam monitoring opini/komentar di news media atau sosial media terhadap komplain/keluhan nasabah. Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko reputasi mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko Reputasi serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu: a. Evaluasi secara harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan atas risiko reputasi yang dihadapi Bank MAS yang dituangkan dalam laporan media monitoring. b. Pengklasifikasian media masa yang ada kedalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis. Masing-masing kelompok media ini ditangani secara berbeda sesuai dengan dampak risiko reputasi yang ditimbulkannya. c. Standardisasi kompetensi staf kehumasan/hubungan media di Kantor Cabang/Bagian agar memiliki kemampuan dan kepekaan meres pon isu dan opini yang berkembang di daerah. d. Monitoring dan evaluasi atas komentar, keluhan, dan masukan yang berkembang di news media atau sosial media, dan pemilihan strategi merespon opini yang berkembang di sosial media.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
43
e. Menetapkan Service Level Agreement (SLA) sebagai standar kecepatan melakukan respon atas komplain nasabah. f. Pengukuran dan pemantauan jumlah komplain dan tingkat penyelesaian komplain. Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis dilakukan melalui penetapan standar crisis contingency plan yang akan diimplemetasikan ketika terjadi krisis dari skala ringan hingga skala berat. Crisis contegency plan tersebut, terdiri dari : review masalah atau kronologis, alur informasi, penentuan personal in charge, penetapan juru bicara, jadwal aktivitas penanganan krisis, alternatif strategi komunikasi. f. Penerapan Manajemen Risiko Konsolidasi Dalam framework manajemen risiko di Bank MAS telah mengimplementasikan 4 (empat) pilar penerapan manajemen risiko yaitu: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi antara lain tercermin dari pembentukan Komite Manajemen Risiko pada level Komisaris maupun Direksi. Terdapat 2 (dua) Komite Manajemen Risiko pada level Direksi yang beranggotakan Direksi dan pemimpin Divisi terkait yaitu Komite Kebijakan Kredit dan Komite Manajemen Risiko serta Komite Asset & Liability Management (ALMA). Pengawasan aktif Dewan Komisaris juga tercermin dari persetujuan serta evaluasi yang dilakukan atas kebijakan dan pertanggungjawaban Direksi sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko. Direksi bertanggung jawab terhadap penetapan kebijakan dan strategi manajemen risiko serta mengimplementasikannya dalam aktivitas sehari-hari. Struktur organisasi satuan kerja manajemen risiko membidangi pengelolaan risiko pembiayaan, risiko pasar, operasional dan lainnya ser ta pengelolaan integrasi risiko. 2. Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit. Kebijakan Manajemen Risiko Bank MAS telah disesuaikan dengan masing-masing risiko dan dijabarkan secara detail dalam prosedur dan petunjuk pelaksanaan serta limit-limit yang menjadi dasar dalam menjalankan aktivitas bisnis. 3. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko antara lain tercermin dalam parameter profil risiko, laporan pemantauan secara rutin serta penetapan parameter limit yang dilakukan secara berkala. Proses manajemen risiko juga tercermin dalam hasil penilaian profil risiko yang dilaporkan setiap triwulan. 4. Pengendalian intern yang menyeluruh. Dalam rangka pelaksanaan pengendalian internal terhadap pelaksanaan manajemen risiko, telah dibentuk Satuan Kerja Audit Internal yang berada di bawah koordinasi Direktur Utama yang antara lain bertugas memastikan implementasi manajamen risiko di setiap unit. Secara berkala Bank MAS melakukan Self Assesment profil risiko dalam rangka Risk Based Bank Rating, untuk posisi Desember 2014 Self Assesment profil risiko Bank MAS, adalah sebagai berikut : Jenis Risiko Tingkat Risiko Inheren
Tingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Tingkat Risiko
Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Stratejik Kepatuhan Reputasi
2 1 2 2 2 2 2 2
Low to Moderate Low Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate
2 2 2 2 2 2 2 2
Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory
2 1 2 2 2 2 2 2
Peringkat Komposit
2
Low to Moderate
2
Low to Moderate
2
Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan, namun Bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan rutin
Risiko Utama Risiko utama yang dihadapi Bank MAS adalah risiko kredit dan risiko pasar. Terkait dengan risiko kredit, kualitas penerapan manajemen risiko kredit secara umum cukup memadai. Sedangkan terkait dengan risiko pasar, kualitas penerapan manajemen risiko pasar yang memadai dapat meminimalisir kemungkinan kerugian bank, sehingga kinerja bank membaik.
44
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Pelaksanaan Good Corporate Governance
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan persyaratan multak bagi keberhasilan perusahaan modern saat ini dalam menghadapi persaingan, tantangan dan risiko yang semakin meningkat. Oleh karena itu Bank MAS memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada seluruh jenjang organisasi perusahaan berdasarkan prinsip TARIF dengan didukung pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang baik serta dengan mentransformasikan nilai-nilai perusahaan untuk memberikan nilai tambah yang maksimal bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan best practices tata kelola perusahaan haruslah seimbang dengan peningkatan moral dan kinerja usaha, guna meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan, merupakan nilai dan fungsi Perusahaan/Bank menuju Good Corporate Citizen. Sebagai perwujudan penerapan tata kelola yang baik adalah beyond compliance, maka selain berupaya memenuhi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku yang diaktualisasikan Bank MAS dengan pemenuhan ketentuan yang berlaku, antara lain ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta mengadopsi pedoman yang berlaku lainnya. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) terwujud dari interaksi seluruh jenjang organisasi Perusahaan yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat pimpinan serta seluruh karyawan untuk menciptakan Budaya Perusahaan yang berdasarkan pada kode etik, visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan. Dan dalam pelaksanaannya, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di Bank MAS dilakukan melalui: - Goverannce Structure, yaitu pemenuhan kelengkapan struktur tata kelola perusahaan yang meliputi syarat komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja dan Komite-komite serta penyediaan infrastuktur berupa Kebijakan, Prosedur, Sistem Informasi Manajemen dan tugas pokok dari fungsi masingmasing struktur organisasi. - Governance Process, yaitu pelaksanaan aktivitas yang selaras dengan prinsip-prinsip GCG serta memastikan pengelolaan dan pemantauan Risiko telah dilakukan dengan baik. - Governance Outcome, yaitu pencapaian kinerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif mencakup keuangan maupun non keuangan serta apresiasi dari pihak eksternal. Selama tahun 2014, dalam rangka mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Bank MAS telah melakukan langkah-langkah penting antara lain pengkinian Kebijakan dan Pedoman di beberapa bagian kerja. Dalam rangka mencegah dan meminimalisir jumlah pelanggaran (fraud), Bank MAS melakukan sosialisasi anti fraud dan peningkatan sinergi dalam hal penanganan dan/atau pengaduan konsumen. Bank MAS telah memiliki Kebijakan dan prosedur GCG yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman GCG tersebut secara berkala dilakukan pengkinian dan penyempurnaan mengacu kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
45
Perseroan juga melakukan serangkaian perbaikan standar Corporate Governance, antara lain untuk mencapai kriteria dan kategori penilaian tata kelola Perusahaan seiring dengan perkembangan usaha Perusahaan dan tuntutan industri di masa mendatang. Laporan Pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governanvce) ini dilakukan Bank MAS secara mandiri adalah untuk mengukur kesesuaian praktek Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governanvce) dengan standar yang berlaku (best practices) dan merupakan tanggungjawab sepenuhnya dari Perseroan untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan standar tata kelola perusahaan (Good Corporate Governanvce) yang diimplementasikan Bank MAS. Laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governanvce) Bank MAS merupakan salah satu bentuk dari budaya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku sesuai dengan penerapan: 1. Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum; 2. Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum; 3. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggl 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum; Dengan melaksanakan tata kelola yang baik (good governance) pada kegiatan usaha, baik secara struktur (governance structure) maupun proses pengelolaannya (governance process) secara lebih transparan, akuntabel, berkeadilan dan taat hukum serta dapat dipertanggungjawabkan dan melindungi pemangku kepentingan (stakeholder). Maka Bank MAS telah menanamkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari budaya perusahaan yang senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi serta nilai-nilai perusahaan yang memiliki komitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good governance) serta menerapkan prosedur dan kebijakan berdasarkan best practice. Kebijakan dan prosedur yang disusun Bank MAS, pada dasarnya diarahkan untuk memastikan bahwa, perusahaan telah bekerja untuk kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholders). Pedoman tata kelola perusahaan yang mengatur aspek-aspek utama bertujuan antara lain mendorong dan meningkatkan pengelolaan Bank MAS secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi kemandirian organ/fungsi-fungsi dalam organisasi yang dilandasi nilai moral tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga proses pengelolaannya (governance process) dapat meningkatkan daya saing Bank MAS yang kuat secara nasional. Bank MAS Berkomitmen penuh menerapkan Good Corporate Governance (GCG) diseluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait pelaksanaan GCG yang diwujudkan dalam : a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern Bank; c. Penerapan fungsi Kepatuhan, Auditor internal dan Auditor eksternal; d. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern; e. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; f. Rencana strategis Bank; g. Transparansi kondisi keuangan dan no keuangan Bank. Dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Bank MAS senantiasa berpedoman pada prinsip-prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), tanggung jawab (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness), guna meningkatkan nilai (value) bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga Bank MAS dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun kerangka dan struktur tata kelola (Governance Structure) berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bank MAS menjabarkannya sebagai berikut:
46
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Pelaksanaan Good Corporate Governance A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS sebagai organ organisasi tertinggi, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, telah diselenggarakan dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. RUPS memiliki wewenang antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan serta menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan penggunaan laba hingga penunjukan Akuntan Publik. Dalam RUPS juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris ataupun Pemegang Saham. RUPS Tahunan diadakan 1 (satu) tahun sekali sebagai forum dimana Direksi dan Dewan Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja dan pengawasan Bank MAS kepada Pemegang Saham. Selain RUPS Tahunan, Bank MAS juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Bank MAS memberikan perlakuan yang setara terhadap semua Pemegang Saham. Oleh karenanya, berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS, panggilan RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang direncanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam RUPS, sehingga memungkinkan Pemegang Saham berpartisipasi dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab. Pada tahun 2014, Bank MAS melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai berikut: a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rapat umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diadakan 1 (satu) kali yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2014, dimana diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyetujui dan mengesahkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas kinerja Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; 2) Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe, Pramono & Rekan sebagaimana tercantum dalam laporannya No. LT/034/HPR-2/III/2014 tanggal 27 Maret 2014; 3) Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (volledige acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan pelaksanaan pengawasan yang telah dijalankan Dewan Komisaris selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan; 4) Menyetujui tidak adanya pembagian Dividen kepada pemegang saham untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Pembentukan cadangan wajib sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan seluruh sisa laba bersih tahun 2013 dibukukan sebagai Laba Ditahan Perseroan untuk penguatan modal, berdasarkan pasal 8 ayat 3 (b) dan pasal 19 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan; 5) Menyetujui dan memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik dalam rangka audit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014 berdasarkan rekomendasi Komite Audit, serta menetapkan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik tersebut termasuk untuk melakukan segala sesuatunya berkenaan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 6) Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, honorarium, dan/atau tunjangan lainnya termasuk tapi tidak terbatas antara lain gratifikasi, hadiah, manfaat, asuransi serta tunjangan dalam bentuk apapun lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun 2014.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
47
b. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Dalam Tahun 2014, Bank MAS telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebanyak 1 (satu) kali yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2014, dimana diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyetujui perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar perseroan sebagai berikut : a) Perubahan nama dan tempat kedudukan, mengingat kantor pusat Bank MAS berpindah dari Jakarta Pusat ke Jakarta Selatan. b) Penyempurnaan tugas dan wewenang Direksi. c) Pengaturan kembali rapat Direksi. 2) Menyetujui perubahan susunan pengurus, sebagai berikut : a) Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan mengucapkan banyak terima kasih atas segala jasa, tenaga serta pemikiran yang telah diberikan kepada perseroan selama menjabat, efektif pada saat penutupan RUPS ini; b) Mengangkat kembali anggota dewan komisaris yaitu Sdri. Juwita Ekawati Winoto sebagai Komisaris Utama, Sdr. Tommy Mukdani sebagai Komisaris Independen dan Sdri. Nancy Herawati sebagai Komisaris Independen, serta anggota direksi yaitu Sdr. Ho Danny Hartono sebagai Direktur Utama, Sdr. Budi Afandi Winoto, Sdri. Nurjani Djunaedi, Sdri Fely Retnowati dan Sdr. Iwan Yuda Pramudhi masingmasing sebagai Direktur, efektif pada saat penutupan RUPS ini, sehingga susunan pengurus perseroan setelah RUPS Luar Biasa ditutup adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
: : :
Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati
Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
: : : : :
Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru akan berakhir pada saat penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-tiga setelah tanggal pengangkatan mereka. 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas antara lain melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan satuan kerja audit intern Bank MAS dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Dewan Komisaris juga dibantu oleh 2 (dua) komite lainnya yaitu Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. Pada akhir tahun 2014, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Bank MAS telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu minimal 3 (tiga) orang, dan Bank telah memiliki 3 (tiga) orang anggota Komisaris, sehingga pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya menjadi efektif.
48
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Pengaturan implementasi Good Corporate Governance (GCG) untuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh jenjang organisasi. b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. c. Memberi arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank . d. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana yang melebihi kewenangan Direksi. e. Memastikan Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan atau otoritas lainnya. f. Melaporkan dan memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan, setiap pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. g. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, dan memastikan Komite-komite tersebut telah berfungsi efektif. h. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen, memiliki pedoman dan tata tertib kerja dan telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal. Untuk menjalankan fungsinya Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 1 bulan, dan selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan 9 (sembilan) kali pertemuan dan 8 (delapan) kali pertemuan dengan Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan Tugas Komite-Komite Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance, maka untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris maka dibentuk Komite-Komite sebagai berikut : a. Komite Audit Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal, dan beranggotakan sekurang-kurangnya seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Susunan anggota Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Nancy Herawati Anggota : I Nyoman Sidia Anggota : Ir. L. Arwoko, MM Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota komite bertindak secara independen terhadap Direksi dan auditor ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah menyakini bahwa: 1) Sis tem pengendalian internal Bank MAS telah dapat dilaksanakan dengan baik ; 2) Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan; 3) Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
49
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Ekstern. Selama tahun 2014, Komite Audit melakukan 7 (tujuh) kali rapat dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut: 1) Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan dari Kantor Akuntan Publik. Melakukan evaluasi atas efektivitas audit, termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan bahwa semua risiko sudah dipertimbangkan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, Komite Audit berkesimpulan bahwa independensi dan objektivitas akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan telah sesuai dengan Standar Pemeriksaan yang berlaku. Dari hasil penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik, dapat disimpulkan pula bahwa pemeriksaan yang dilakukannya telah memberikan dasar yang cukup untuk memberikan pendapat. 2) Pemantauan dan pengevaluasian atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas SKAI, dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa SKAI telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan perencanaan audit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan audit dan pelaporannya telah dilakukan sesuai dengan Standard Pelaksaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan, Komite Audit berpendapat bahwa proses tindak lanjut telah dilakukan oleh manajemen. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan, komite Audit berpendapat bahwa penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank MAS telah memiliki kebijakan dan sistem pengendalian intern yang memadai dalam melakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3) Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2014. 4) Menyempurnakan pedoman dan tata tertib kerja Komite Audit.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit
Jabatan Organisasi
Nancy Herawati I. Nyoman Sidia L. Arwoko
Komisaris Independen Pihak Independen Pihak Independen
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
7 7 7
7 7 7
b. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko. Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Tommy Mukdani Anggota : Ir. L. Arwoko, MM Anggota : I Nyoman Sidia Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas dan tanggung jawab komite antara lain: 1) Memberi masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko. 2) Mendiskusikan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris
50
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
.3) Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. 4) Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank MAS dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu ditindak lanjuti. 5) Mengevaluasi Kebijakandan pedoman manajemen risiko. Selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku, dan telah melakukan rapat 6 (enam) kali dan membahas pengelolaan risiko di PT Bank Multiarta Sentosa berikut profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya. Frekuensi Pertemuan Komite Pemantau Risiko
Jabatan Organisasi
Tommy Mukdani I. Nyoman Sidia L. Arwoko
Komisaris Independen Pihak Independen Pihak Independen
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
7 7 7
7 7 7
c. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi; kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan sistem remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Pembentukan Komite telah disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggl 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sehingga Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 1 (satu) orang anggota Komisaris Independen sebagai ketua dan merangkap anggota, 1 (satu) orang anggota Komisaris sebagai anggota, dan 1 (satu) orang anggota perwakilan karyawan. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Nancy Herawati Anggota : Juwita Ekawati Winoto Anggota : Dyah Ayu Lestari Berdasarkan ketentuan yang berlaku, salah satu tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah melakukan evaluasi kinerja Direksi secara periodik serta mengusulkan kebijakan remunerasi bagi Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta karyawan yang sepadan dengan kinerjanya. Dalam pengusulan tersebut, Komite harus memastikan bahwa kepentingan manajemen tersebut sejalan dengan kinerja Bank MAS dan kepentingan stakeholders. Tugas dan tanggung jawab dari Komite Remunerasi dan Nominasi tidak hanya terbatas pada kebijakan nominasi dan remunerasi yang meliputi: 1) Melakukan evaluasi atas kebijakan remunerasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas: a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan dalam RUPS. b) Kebijakan remunerasi bagi seluruh Pejabat Ekekutif dan karyawan bank untuk disampaikan kepada Direksi. c) Rekomendasi diberikan berdasarkan kinerja keuangan, prestasi kerja serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang. 2) Menyusun dan merekomendasikan atas kebijakan dan sistem prosedur penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. 3) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pihak independen sebagai anggota komite kepada Dewan Komisaris. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
51
Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan proses nominasi yang sistematis dan obyektif serta mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan Bank sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tahun yang sama, juga direkomendasikan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dan usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dalam RUPS Tahunan serta kenaikan gaji/honorarium seluruh karyawan Bank untuk disampaikan kepada Direksi. Dalam tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan rekomendasi terkait sebagai berikut: 1) Rekomendasi usulan skema pemberian bonus kepada karyawan dan pengurus Bank MAS. 2) Rekomendasi usulan penggajian untuk karyawan dan pengurus Bank MAS. 3) Rekomendasi Remunerasi dan Nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan anggota Komite Independen. 4) Rekomendasi untuk calon anggota Dewan Komisaris. 5) Perpanjangan masa kontrak anggota Komite Independen. 6) Rekomendasi usulan penyesuaian tunjangan pakaian kerja. 7) Rekomendasi untuk calon anggota Direksi. Frekuensi Pertemuan Komite Renumerasi dan Nominasi
Jabatan Organisasi
Nancy Herawati Juwita E. Winoto Dyah Ayu Lestari
Komisaris Independen Komisaris Utama Kepala HRD
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
7 7 7
7 7 7
4. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Kepengurusan Perseroan selama ini menganut sistem dua dewan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Komisaris Utama memimpin anggota Dewan Komisaris sebagai lembaga pengawasan dan Direktur Utama memimpin anggota Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan Bank MAS. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank MAS dalam jangka panjang.
Dewan Komisaris /Direksi
Rapat Direksi Rapat Dewan Rapat Komisaris Gabungan Jadual Hadir
Dewan Komisaris Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati Direksi Ho Danny Hartono Fely Retnowati Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Iwan Yuda Pramudhi
52
Jadual Hadir
Jadual Hadir
-
-
9 9 9
9 9 9
8 8 8
8 8 8
26 26 26 26 26
26 25 22 24 25
-
-
8 8 8 8 8
8 7 7 6 6
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
5. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola Bank MAS, merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Untuk itu, sesuai anggaran dasar Bank MAS, Direksi berhak mewakili Bank MAS di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Bank MAS dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank MAS serta menjalankan segala tindakan dengan pembatasan tertentu. Pada akhir tahun 2014, Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, salah seorang anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur yang membidangi Fungsi Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas memastikan bahwa Bank MAS mematuhi seluruh ketentuan, peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh komite eksekutif yang dibentuk Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pendapat berdasarkan asas profesionalisme dan four eyes principle sebagai wujud penerapan aspek independensi dan transparansi. Bank MAS telah memiliki beberapa komite eksekutif di bawah Direksi yaitu: a. Komite Kebijakan Perkreditan Bank Tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Perkreditan Bank: 1) Menetapkan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) secara umum yang mencakup prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, kebijakan persetujuan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan kredit serta penyelesaian kredit bermasalah. 2) Memberikan masukan dalam penyusunan KPB terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, antara lain: a) Kebijakan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). b) Kebijakan Penyediaan Modal Minimum (CAR). c) Kebijakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN). d) Kebijakan Kualitas Aktiva Produktif (KAP). e) Kebijakan lain tekait bidang perkreditan. 3) Membuat petunjuk pelaksanaan atas KPB. 4) Mengawasi agar KPB diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. 5) Merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapan KPB. 6) Melakukan kajian terhadap penerapan kebijakan perkreditan dan secara berkala memberikan saran/perubahan/perbaikan KPB sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. b. Komite Kredit Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit dalam proses pemberian kredit adalah mengevaluasi, menganalisa dan me-review seluruh aspek pemberian kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, sesuai kebijakan, sistem dan prosedur, serta ketentuan yang berlaku dan memberi rekomendasi kepada pejabat pemutus kredit dalam Credit Memorandum. c. Komite Pengarah Teknologi Informasi (Steering Committee TSI) Tugas dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi: 1) Menyusun Rencana Strategis Teknologi Informasi yang sesuai dengan Rencana Strategis kegiatan usaha Bank MAS. 2) Merumuskan Kebijakan dan Prosedur utama Teknologi Informasi.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
53
3) Mengevaluasi kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang telah disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi. 4) Mengevaluasi kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Bank MAS. 5) Mengevaluasi kinerja Teknologi Informasi. 6) Memberikan rekomendasi kepada manajemen terhadap pelaksanaan pengadaan perangkat atau proyek Teknologi Informasi dalam jumlah tertentu. 7) Memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi. 8) Ko m i t e b e r ta n g g u n g j a w a b d a n m e l a p o r k a n h a s i l ke g i a ta n n y a ke pa d a D i re k s i .
d. Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko: 1) Menyusun kebijakan, strategi dan penerapan Manajemen Risiko dan contingency plan. 2) Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. 3) Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
e. ALCO (Asset Liability Committee) Bank MAS, dalam mengelola asset dan liability yang dimilikinya telah memiliki Kebijakan Asset Liability Management (ALMA) sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko, khususnya dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Guna melaksanakan kebijakan ALMA, Bank MAS membentuk ALCO yang memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab: 1) Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. 2) Pengelolaan neraca dan likuiditas serta risiko yang terkandung di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas. Selama tahun 2014, ALCO mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk-produk asset dan liabilities, menjaga likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca. f. Komite SDM Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia: 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan remunerasi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan. 2) Memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pengangkatan Pejabat Eksekutif. 3) Melakukan evaluasi terhadap penilaian Kinerja Karyawan. 4) Memberikan pertimbangan sasaran dan strategi untuk peningkatan sumber daya manusia dalam jangka panjang.
54
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
6. Penerapan Fungsi Kepatuhan Sepanjang tahun 2014 Bank MAS berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen. Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Pimpinan unit terkait yang dikoordinasikan oleh Bagian Sistem Prosedur dan Kepatuhan termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku. Untuk mendukung tugas dan fungsi kepatuhan ini, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Bagian Kepatuhan dengan fungsi pokok memastikan kepatuhan kegiatan operasional pada setiap unit usaha terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan penerapan program Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) yang disesuaikan dengan Peratuan Bank Indonesia No.14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Bagi Bank Umum sebagai bagian dari upaya Bank dalam gerakan Anti Pencucian Uang. Selain itu, Bagian Kepatuhan juga melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan dan prosedur. Kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik dengan beberapa kekurangan minor yang dapat segera diperbaiki dalam periode yang sama, sementara pemenuhan komitmen Bank dengan pihak otoritas yang berwenang telah dilaksanakan dengan baik, seperti penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia per 31 Desember 2013 yang seluruhnya telah diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2014. 7. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko di Bank MAS senantiasa berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Dalam menjalankan fungsi manajemen risiko, sepanjang tahun 2014 Bank MAS terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia.Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk meminimalisir potensi risiko yang mungkin terjadi dikemudian hari, sehingga untuk memastikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko berjalan sesuai dengan fungsinya, maka secara berkala dilakukan evaluasi kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko serta perubahan parameter sesuai dengan perubahan bisnis serta kompleksitas Bank. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan dan untuk mencapai standar internasional di bidang pengelolaan risiko, Bank MAS senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi secara dini guna mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan risiko. 8. Penerapan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Pembentukan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) berfungsi sebagai tim pemeriksa dalam rangka menciptakan sistem pengendalian intern yang memadai dalam pelaksanaan operasional Bank. Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
55
Pada tahun 2014 ini Bank MAS berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan lebih efektif dan efisien, antara lain dengan melaksanakan sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit kerja yang memiliki risiko lebih besar. Satuan internal control diadakan di kantor kantor cabang dan kantor pusat untuk membantu quality assurance terhadap transaksi-transaksi yang terjadi sehari hari. Temuan internal control segera ditindak lanjuti oleh unit terkait sehingga adpat mengurangi resiko kesalahan lebih lanjut. SKAI bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap segenap unit operasional. SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Dewan Komisaris akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen te l a h m e n g a m b i l l a n g k a h - l a n g k a h y a n g m e m ad a i a tas h as i l te m u a n a u d i t te r s e b u t . Pelaksanaan audit dilakukan pada seluruh kantor dengan memberikan prioritas aktivitas pengawasan yang disesuaikan dengan tingkat risiko, yang meliputi pemeriksaan pada Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Pembantu. 9. Auditor Independen Dewan Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan Bank MAS untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan Bank MAS. Laporan keuangan Bank MAS telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan Bank Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan telah dilakukan dan disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan keuangan dan laporan lainnya disampaikan kepada Bank Indonesia serta stakeholder (pemangku kepentingan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan yang disampaikan antara lain Laporan kondisi keuangan, Laporan Publikasi Triwulanan yang dipublikasikan pada media cetak, Laporan Tahunan disampaikan kepada Bank Indonesia dan lembaga lain sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia.
56
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
B. Transparansi dan Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga Mayoritas anggota Direksi dan Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. 50% anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham yang mencapai lebih dari 5% pada Bank dan/atau perusahaan lain adalah sebagai berikut: Nama
Jabatan
Juwita E. Winoto
Komisaris Utama
Ho Danny Hartono Budi A. Winoto
PT Multi Anekadana Sakti
PT Danabina Protindo
PT Sentul Cycling Club
8.00%
16.67%
-
Direktur Utama
-
-
10.00%
Direktur
-
16.67%
-
C. Kebijakan/Paket Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain I. Remunerasi (Gaji, Bonus, Tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi orang
jutaan Rp
orang
jutaan Rp
3
1.291
5
3.659
II. Fasilitas Lain dalam bentuk natura (transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: a. dapat dimiliki: b. tidak dapat dimiliki:
3
50
5 3
147 71
TOTAL
3
1.341
5
3.877
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunai
diatas Rp.2 miliar diatas Rp.1 miliar s/d Rp.2 miliar diatas Rp.500 juta s/d Rp.1 miliar Rp.500 juta kebawah
Jumlah Direksi
Komisaris
(satuan orang)
(satuan orang)
5
1 2
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
57
D. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah KETERANGAN
RASIO
Rasio gaji karyawan staff yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Direksi tertinggi dan karyawan staff tertinggi
16,73 Kali 1,79 Kali 2,03 Kali 1,89 Kali
E. Internal Fraud Selama tahun 2014 tidak terdapat internal fraud yang terjadi di Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dengan dampak penyimpangan lebih dari Rp 100 juta.
F. Permasalahan Hukum Permasalahan hukum yang dihadapi Bank selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Dalam proses penyelesaian
3
-
Total
3
-
Sebagian besar dari perkara perdata tersebut terkait dengan upaya penyelesaian kredit bermasalah. G. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2014 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan baik yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.
H. Kegiatan Sosial (Corporate Social Responsibility) Selama tahun 2014 Bank MAS telah melakukan Program Pendidikan Menabung kepada anak-anak SD Tarsisius pada bulan Oktober; ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Lions Club Jakarta pada bulan November; kegiatan sosial berupa aksi Donor Darah yang dilakukan pada bulan Desember selain itu Bank MAS bekerjasama dengan Palapa Auto Community memberikan sumbangan ke Panti Asuhan Pintu Elok di Pamulang pada bulan Desember.
58
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
I. Penyediaan Dana Kepada Pihak Berelasi dan Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak berelasi dan debitur inti telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan selama tahun 2014 tidak terdapat pelanggaran/pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Per 31 Desember 2014, penyediaan dana kepada pihak berelasi dan debitur inti adalah sebagai berikut:
No.
1. 2.
Penyediaan Dana
Kepada Pihak Berelasi Kepada Debitur Inti: a. Individu b. Group
Jumlah Debitur Nominal
(Jutaan Rupiah)
15
20.506
7 8
207.307 450.762
J. Rencana Strategis Bank Sesuai dengan kebijakan jangka pendek dan menengah, maka langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan sejalan dengan kebijakan tersebut antara lain: 1. Rencana Jangka Pendek: a) Review dan mengkaji ulang Kebijakan Remunerasi dan Nominasi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. b) Optimalisasi jaringan kerja dan kantor. Direncanakan untuk membuka Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu di beberapa kota di Indonesia serta merelokasi cabang pembantu yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. d) Peningkatan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia. Pemberian pelatihan baik in-house maupun out-house pada berbagai lembaga pelatihan terkemuka, diharapkan dalam jangka pendek dapat meningkatkan kompetensi dan keahlian karyawan. e) Peningkatan Risk Awareness dan Budaya Kepatuhan. Peningkatan risk awareness dan Budaya Kepatuhan terus menerus akan disosialisasikan kepada seluruh karyawan, sehingga tujuan sesuai visi dan misi Bank akan tercapai dengan selalu mengedepankan tata kelola yang baik. f) Menjaga tingkat kesehatan Bank. Penilaian tingkat kesehatan secara periodik baik secara self assessment maupun berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, diharapkan berada pada Peringkat Komposit 2 (dua) atau lebih baik.Untuk mencapai hal tersebut, dari sisi finansial, indikator-indikator keuangan utama akan diupayakan terus membaik antara lain dengan pencapaian target-target finansial. Sementara dari sisi manajerial akan terus dikembangkan pengawasan internal yang semakin baik sehingga dapat meminimalkan terjadinya kesalahan/pelanggaran. g) Efisiensi biaya dan operasional disegala bidang. Penerapan pola efisiensi pada seluruh unit kerja diharapkan dapat menurunkan biaya overhead dan pada akhirnya akan meningkatkan perolehan laba. Untuk strategi disisi pendanaan yaitu meningkatkan low cost deposits ratio dengan memberikan skema jasa giro yang menarik bagi nasabah dan mencari giro korporasi. h) Peningkatan kualitas dan jenis layanan. Menerapkan standar pelayanan nasabah termasuk peningkatan kualitas dan pengetahuan frontliners, peningkatan kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah, penataan ruangan yang lebih baik, sarana dan prasarana yang lebih memadai, serta menambah jasa layanan perbankan seperti layanan devisa, pemberian jasa layanan e-channel/e-banking/e-payment antara lain ATM, Internet Banking dan Mobile Banking serta bill payment yang dapat melayani kebutuhan masyarakat pada umumnya dan nasabah Bank MAS pada khususnya yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate image serta dapat memberikan kontribusi kepada perekonomian Indonesia. i) Memperluas jaringan kerjasama antar Bank, baik Bank lokal maupun Bank asing. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
59
2. Rencana Jangka Menengah : a. Terkait Kebijakan Sumber Daya Manusia, direncanakan antara lain; 1) Peningkatan kompetensi dan keahlian karyawan melalui pemberian pelatihan baik in-house maupun out-house. 2) Peningkatan kesejahteraan karyawan. b. Rencana Penguatan permodalan dengan go public pada tahun ke 5 setelah penambahan modal.
K. Kepatuhan Terhadap Ketentuan Selama tahun 2014 tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dibidang keuangan dan perbankan serta keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank yang wajib dilaporkan oleh Dewan Komisaris ke Bank Indonesia.
L. Shares Option Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk Employee Share Option Program (ESOP) atau Management Share Option Program (MSOP) kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.
M. Buyback Shares dan/atau Buyback Obligasi Bank Bank MAS merupakan perusahaan yang belum menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) dan belum pernah menerbitkan obligasi, sehingga Bank MAS tidak memiliki kebijakan buyback shares dan/atau buyback obligasi.
Kesimpulan Umum Hasil Self Assesment Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment) Pelaksanaan GCG
Individu
Peringkat
Definisi Peringkat
2
Baik
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Multiarta Sentosa Tahun 2014 secara umum BAIK (PK 2) ditinjau dari aspek-aspek governance sebagai berikut : 1. Governance Structure : Struktur dan infrastruktur tata kelola Bank memenuhi ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan prinsip GCG. Struktur tata kelola Bank yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Bank juga telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dengan telah membentuk Internal Audit, Unit Manajemen Risiko, Unit Kepatuhan. Infrastruktur tata kelola Bank telah mencakup tersedianya Pedoman GCG serta kebijakan dan prosedur Bank yang lengkap dan secara berkala dilakukan review sesuai dengan perkembangan bisnis Bank.
60
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
2. Governance Process : Proses pelaksanaan prinsip GCG berjalan efektif dengan didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank tercermin antara lain fungsi pengawasan Dewan Komisaris melalui Rapat dan Komite yang dibentuk. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank melalui penerapan budaya kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal yang cukup kuat serta pemenuhan aspek transparansi. Internal Audit telah menerapkan risk based audit. Di bidang manajemen risiko, Direksi melakukan penerapan budaya risiko antara lain dengan menetapkan Limit Kewenangan Pemberian Kredit, merekrut karyawan yang berkualitas, menetapkan kebijakan dan prosedur yang diperlukan, menetapkan produk dan aktifitas baru dalam Rencana Bisnis Bank. Bank secara berkelanjutan melaksanakan program pelatihan, sertifikasi dan peningkatan budaya kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal serta ketentuan yang berlaku. 3. Governance Outcome : Melalui proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank yaitu antara pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan independensi Dewan Komisaris, Direksi serta Komite, pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko yang kuat, penerapan budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional Bank serta pemenuhan aspek transparansi laporan keuangan dan non keuangan telah mendorong kinerja Bank yang cukup baik atas inisiatif strategis dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu pertumbuhan Bank telah memberikan manfaat ekonomis dan non ekonomis bagi stakeholders terutama pangsa pasar yang dilayani Bank. SEjalan dengan perkembangan bisnis Bank akan berdampak terhadap eksposur risiko yang dihadapi Bank, sehingga Bank secara terus menerus menumbuhkan budaya kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan dijalankan dengan baik, melalui perbaikan dibidang manajemen risiko dan penyempurnaan sistem pengendalian internal untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi standar di bidang kepatuhan, transparansi dan akuntabilitas.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
61
Dewan Komisaris Tommy Mukdani Juwita Ekawati Winoto Nancy Herawati
dari kiri ke kanan
62
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Direksi Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Ho Danny Hartono Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi dari kiri ke kanan
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
63
Dewan Komisaris
Juwita Ekawati Winoto - Komisaris Utama Memulai kariernya di perbankan sejak tahun 1975 di PT Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia, Jakarta dengan posisi sebagai Wakil Direktur. Tahun 1978 sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Overseas Express Bank, Jakarta.Tahun 1988 sebagai T im Pencari Fakta di PT Overseas Express Bank, Jakarta. Selanjutnya bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa Jakarta dari tahun 1993 sebagai Kepala Divisi Operasional dan sejak tanggal 15 Maret 2012 sampai saat ini sebagai Komisaris Utama PT Bank Multiarta Sentosa.
Tommy Mukdani - Komisaris Independen Dilahirkan di Banjarmasin tahun 1961. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1989 - 2000 dengan bergabung bersama PT Bank Tamara, Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Kemudian bulan Maret 2001 sampai dengan Juli 2009 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Pemimpin Cabang dan Bisnis Support Wilayah. Selanjutnya pertengahan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009 bergabung dengan PT Bank Mayapada International Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Pelatihan dan training yang pernah diikuti diantaranya Credit Marketing, Cash Flow Management, Monetary Policy & Banking Indonesia, Supervisory Management, Marketing Orientation, Leadership In Action. Sejak Mei 2010 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris.
Nancy Herawati - Komisaris Independen Dilahirkan di Bandung tahun 1958. Lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1984. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1985 - 1989 sebagai Pemimpin Cabang dan Marketing Manajer PT Bank Permata (d/h. Bank Bali). Tahun 1990 - 1991 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Kepala Manajer Kredit Kantor Pusat dan tahun 1991 - 1992 sebagai Pemimpin Cabang, tahun 1992 - Mei 2009 sebagai Corporate Banking, Institutional Banking and Fixed Income Division Head dan menjabat posisi yang sama sampai April 2012 setelah PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk menjadi Member HSBC Group pada bulan Mei 2009. Sejak Juni 2013 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris.
64
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Direksi Danny Hartono - Direktur Utama Dilahirkan di Semarang tahun 1962, Lulusan Master of Business Administration dan Bachelor of Science dari Universitas Indiana di Pennsylvania. Awal karirnya diperbankan sejak 1987 di Westpac Banking Corp di Sidney, sebagai Business Analyst. Kemudian bergabung dengan Hagabank tahun 1989 sebagai Senior Assistant Manager Business Development. Setelah menjabat di berbagai posisi kemudian menjadi Direktur pada tahun 1997 dan sebagai Presiden Direktur di Hagabank sejak tahun 2000. Kemudian Hagabank dan Bank Hagakita bergabung selanjutnya Bank bergabung dengan PT Bank Rabobank International Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 24 Juli 2008 dan Januari 2014 bergabung di Bank MAS sebagai Direktur Utama.
Nurjani Djunaedi - Direktur Dilahirkan di Semarang tahun 1964. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1988 - 1999 dengan bergabung bersama PT Bank Utama (d/h PT Overseas Express Bank) dengan jabatan terakhir sebagai Group Head Marketing & Anggota Komite Kredit. Pelatihan dan training yang pernah diikuti diantaranya Excecutive Development Program, Management Supervisor, Total Quality Management.Tahun 1999 ? 2003 bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Deputy Senior Manager Risk Management. Tahun 2004 - 2005 bergabung dengan perusahaan Multifinance PT Asia Multidana sebagai Pemimpin Cabang. April tahun 2005 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan Maret tahun 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional hingga saat ini.
Budi Afandi Winoto - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Lulusan Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA tahun 1984. Perjalanan karier dimulai tahun 1985 di Wothern Bank & Trust, Arkansas, USA.Tahun 1986 bergabung dengan PT Bank Central Asia, New York, USA.Tahun 1987 menjabat sebagai Direktur PT Sari Busanaprana Internasional. Tahun 1993 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan tahun 2003 menjabat sebagai Direktur Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini.
Fely Retnowati - Direktur Dilahirkan di Banyuwangi tahun 1973. Lulusan Universitas Surabaya (Ubaya) tahun 1996. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai sebagai Customer Service tahun 1996 di PT. Bank International Indonesia (BII). Tahun 1997 - Januari 2014 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja,Tbk member of HSBC Group dengan jabatan terakhir sebagai Business Manager. Maret 2014 bergabung sebagai Direktur Marketing PT Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini
Iwan Yuda Pramudhi - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1965 Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI tahun 1995. Perjalanan Karier dibidang perbankan di Panin Bank tahun 1989 - 1995, tahun 1996 - 2000 bergabung di Bank Dharmala sebagai Corporate Planning Officer, tahun 2000 - 2005 di BPPN sebagai Corporate Secretary Officer, tahun 2005 - 2011 di Bank Swadesi dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan dan tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Direktur Kepatuhan.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
65
Pejabat Eksekutif Kepala Komersial Banking/Head of Commercial Banking, Rose Wulansari Kepala Manajemen Risiko/Head of Risk Management, Honny Kurniasih Tanudjaja Kepala Operasional/Head of Operation, Parwito Djojo Doho Kepala Teknologi Sistem Informasi/Head of Information Systems Technology, A Kian Kepala Sumber Daya Manusia/Head of Human Resources, Dyah Aju Lestari Kepala Pengendalian Keuangan/Head of Financial Control, Arijanti Lukito Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)/Head of Internal Audit, Toki Aslyanto Kepala Bagian Pengembangan Jaringan /Head of Branch Network Development, Iin Sutedja Kepala Bagian Umum/Head of General Affair, Tan Yelan Kepala Bagian Perencanaan Produk & Bisnis/Head of Product Development & Promotion, Teddy Heryanto Kepala Bagian Risiko Operasional/Head of Operational Risk, The Thomas Gunawan Kepala Bagian Kepatuhan/Head of Compliance, Andi Yuliadi Kepala Bagian Legal/Head of Legal, Redy Rahmad Samosir Kepala Bagian Administrasi Kredit/Head of Credit Administration, Jatiro Malau Pemimpin Cabang/Branch Manager, Krekot Bunder, Indriawati Winoto Pemimpin Cabang/Branch Manager, Slompretan, Budi Santoso Pemimpin Cabang/Branch Manager, Kuningan, Adrianus Siswanto Andradi Pemimpin Cabang/Branch Manager, Suryopranoto, Sebastianus Purwanto Pemimpin Cabang/Branch Manager, Semarang, Sulistijati Widjaja
Jaringan Kantor Kantor Pusat : Grha Bank Mas Jl. Setiabudi Selatan Kav. 10 Jakarta Selatan 12920 Tlp: (021) 57906006, Fax: (021) 57906005 JAKARTA Kantor Cabang Krekot Jl. Krekot Bunder Raya No. 61 Jakarta Pusat 10710 Tlp : (021) 3519822, 3519612, 3519231 Fax : (021) 3457461 Kantor Cabang Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 24 A Jakarta Pusat 10130 Tlp : (021) 6335140, 6335150 Fax : (021) 6314559 Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC/7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Tlp : (021) 29383078 Fax : (021) 29382811 Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Lt. 2 Blok KA No. 3 Jakarta Utara 14430 Tlp : (021) 62203808 Fax : (021) 62203809 Kantor Cabang Pembantu Muara Karang Jl. Muara Karang Raya Blok Z-IV Selatan No. 33 Jakarta Utara Tlp : (021) 66698070 Fax : (021) 66698072 Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 77 Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 6231 3977 Fax : (021) 6231 3957
66
Kantor Cabang Pembantu Puri Indah Jl. Raya Puri Indah Blok A No. 11 Jakarta Barat Tlp : (021) 22500503 Fax : (021) 22500513 Kantor Cabang Pembantu Sawah Besar Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 47 C Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 62310658 Fax : (021) 62310659 Kantor Cabang Pembantu Tanjung Duren Jl. Raya Tanjung Duren No. 111 Jakarta Barat 11470 Tlp : (021) 56942296 Fax : (021) 56942295 Kantor Cabang Pembantu Jatinegara Jl. Pintu Pasar Timur No. 14D Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur Tlp : (021) 85915889 Fax : (021) 85915887 TANGERANG Kantor Cabang Pembantu Merdeka Jl. Merdeka 110-B Tangerang, Banten Tlp : (021) 55773366 Fax : (021) 55776263 SEMARANG Kantor Cabang Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 113 Semarang, Jawa Tengah Tlp : (024) 3521811 Fax : (024) 3513080
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
SURABAYA Kantor Cabang Pembantu Embong Malang Jl. Embong Malang No. 61-65 Surabaya 60261, Jawa Timur Tlp : (031) 5325965 Fax : (031) 5325956 Kantor Cabang Pembantu Mayjen Sungkono Ruko Darmo Park 1, 1V A No 1, Jalan Mayjen Sungkono , Surabaya Tlp : (031) 5685933 Fax : (031) 5685934 Kantor Cabang Slompretan Jl. Slompretan 28 Surabaya 60161, Jawa Timur Tlp : (031) 3554812 Fax : (031) 3554821 LAMPUNG Kantor Cabang Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 19 Blok C-D Bandar Lampung Tlp : (0721) 5600171 Fax : (0721) 5600172
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Laporan Tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab dari Manajemen PT Bank Multiarta Sentosa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini:
Komisaris
Juwita Ekawati Winoto
Tommy Mukdani
Nancy Herawati
Direksi
Danny Hartono
Nurjani Djunaedi
Fely Retnowati
Budi Afandi Winoto
Iwan Yuda Pramudhi
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
67
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
69
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014
DAFTAR ISI
CONTENTS
Directors’ Statement
PernyataanDireksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Ekshibit/ Exhibit LaporanPosisiKeuangan
A
Statement of Financial Position
LaporanLabaRugiKomprehensif
B
Statement of Comprehensive Income
LaporanPerubahanEkuitas
C
Statement of Changes in Equity
LaporanArusKas
D
Statement of Cash Flows
CatatanatasLaporanKeuangan
E
Notes to Financial Statements
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit A
Exhibit A PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2014
AS OF 31 DECEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
31 December 2014
31 December 2013
ASET
ASSETS
Kas
4
10,262,944,150
2,623,097,150
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5
165,163,886,368
68,452,789,209
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
6
2,232,173,490
5,787,361,491
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
7
53,491,456,908
294,852,912,959
8
1,216,986,143,502
628,919,837,114
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi
other banks Marketable securities Loans - less allowance
cadangan kerugian penurunan nilai
for impairment losses
sebesar Rp 21.873.287.197 pada tahun 2014 dan Rp 9.705.504.857 pada tahun 2013
Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and
Rp 21,873,287,197 in 2014 and 9
Pihak berelasi Pihak ketiga
Rp 9,705,504,857 in 2013 20,289,042,431
13,879,201,558
1,672,080,177,276
658,062,201,959
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
Related parties Third parties Property and equipment - less
penyusutan sebesar Rp 16.127.883.393
accumulated depreciation of
pada tahun 2014 dan Rp 15.172.610.483
Rp 16,127,883,393 in 2014 and
pada tahun 2013
10
17,701,527,021
14,339,392,977
Aset pajak tangguhan
14d
2,775,668,669
666,400,200
Aset lain lain
11
29,285,908,673
7,542,284,924
Other assets
3,190,268,928,488
1,695,125,479,541
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
Rp 15,172,610,483 in 2013 Deferred tax assets
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
12
Simpanan nasabah Giro
13
Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi
4,998,698,716
2,189,012,490
Obligations due immediately Deposits from customer Current accounts
497,866,939,626
45,864,193,959
338,339,425,782
36,151,678,286
Related parties Third parties Savings
10,266,519,904
7,244,452,023
74,335,633,036
26,510,942,402
Pihak berelasi
687,513,453,137
231,235,105,982
Related parties
Pihak ketiga
431,040,232,787
247,309,940,909
Third parties
Pihak ketiga Deposito berjangka
Related parties Third parties Time Deposits
Utang pajak
14
6,367,656,104
2,742,716,687
Taxes payables
Liabilitas imbalan pascakerja
16
5,678,647,115
3,522,047,283
Post-employment benefit obligation
Liabilitas lain-lain
15
JUMLAH LIABILITAS
8,910,737,985
3,689,695,635
Other liabilities
2,065,317,944,192
606,459,785,656
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000
17
Share capital - Rp 1,000 par value per share
Modal dasar - 3.800.000.000 saham pada
Authorized - 3,800,000 shares as of
31 Desember 2014 dan 2013
31 December 2014 and 2013
Modal ditempatkan dan disetor -
Issued and full paid -
1.055.000.000 saham pada 31 Desember 2014 dan 2013 Cadangan umum Saldo laba
1,055,000,000 shares on 1,055,000,000,000 1,000,000,000
1,055,000,000,000 -
31 December 2014 and 2013 General reserve
68,950,984,296
33,665,693,885
Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
1,124,950,984,296
1,088,665,693,885
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,190,268,928,488
1,695,125,479,541
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada
See accompanying Notes to Financial Statements on
Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Exhibit E which are an integral part of
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit B
Exhibit B PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2014
2013
PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA
INTEREST INCOME AND EXPENSES
Pendapatan bunga
18
219,605,640,002
91,304,349,823
Interest income
Beban bunga
19
(101,095,435,114)
(37,779,185,699)
interest expense
118,510,204,888
53,525,164,124
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
NET INTEREST INCOME
OTHER OPERATING INCOME
Pendapatan provisi dan komisi
30,780,385
17,583,772
2,585,857,105
1,951,100,888
Other operational income
2,616,637,490
1,968,684,660
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
21
(13,964,174,581)
(1,033,338,557)
Beban umum dan administrasi
22
(19,031,780,155)
(8,777,916,143)
Beban tenaga kerja
23
Pendapatan operasional lainnya
20
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
LABA OPERASIONAL - BERSIH
(39,675,316,972)
(20,133,537,686)
(58,707,097,127)
(28,911,453,829)
48,455,570,670
25,549,056,398
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
General and administrative expenses Personnel expenses TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES OPERATING INCOME - NET NON OPERATING INCOME AND EXPENSES
Pendapatan non operasional
24
254,824,172
264,357,586
Beban non operasional
25
(115,871,400)
(320,888,441)
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
138,952,772
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(56,530,855)
48,594,523,442
25,492,525,543
(14,418,501,500) 2,109,268,469
(6,423,858,000) (80,351,729)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Non operating income Non operating expenses NON OPERATING INCOME - NET INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSES
14c 14c
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS OTHER OPERATING EXPENSES
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Kini Tangguhan
Fee and commission income
Current Deferred
(12,309,233,031)
(6,504,209,729)
36,285,290,411
18,988,315,814
INCOME TAX EXPENSES - NET NET INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
36,285,290,411
18,988,315,814
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Ekshibit C
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
issued in Indonesian language
These Financial Statements are originally
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total Equity
Jumlah Ekuitas /
Exhibit C
Balance as of 1 January 2013
General Reserve
197,177,378,071
Additional paid in capital
Paid up capital from dividend
Cadangan Umum /
-
Saldo Laba /
-
872,500,000,000
Retained Earnings 42,177,378,071
-
Balance as of 31 December 2013
Comprehensive income for the year
Capital Stock 155,000,000,000
(27,500,000,000)
-
18,988,315,814
Modal Saham /
27,500,000,000
-
1,088,665,693,885
Notes
17 872,500,000,000
-
-
General Reserve
33,665,693,885
Comprehensive income for the year
18,988,315,814
-
-
36,285,290,411
1,055,000,000,000
Catatan /
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Saldo per 1 Januari 2013 Setoran modal dari dividen Tambahan modal disetor Laba komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013
-
1,000,000,000
-
(1,000,000,000) -
36,285,290,411
Cadangan umum
Balance as of 31 December 2014
Laba komprehensif tahun berjalan
1,124,950,984,296
68,950,984,296
1,000,000,000
1,055,000,000,000
Saldo per 31 Desember 2014
Exhibit E which are an integral part of
See accompanying Notes to Financial Statements on
the Financial Statements taken as a whole
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D
Exhibit D PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOW
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi
2013 *)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 215,913,154,884
90,997,302,048
Pembayaran bunga
(95,696,180,994)
(37,481,985,111)
Pembayaran beban tenaga kerja
(35,105,505,360)
(20,133,537,686)
Pembayaran beban administrasi dan
Interest paid to customers Payment to employee Payment of general and administration /
umum/ beban non operasional
(30,582,005,087)
(9,346,849,274)
Penerimaan dari pendapatan operasional
non operational income Income from other operating activities/
lainnya/ pendapatan bukan operasional Pembayaran pajak penghasilan
50,018,985 (11,017,916,750)
2,209,312,624
income from non operating activities
(6,231,495,622)
Arus kas sebelum perubahan dalam
Payment of income taxes Cash flows before changes in
43,561,565,678
aset dan liabilitas operasi
20,012,746,979
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi :
operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities :
Penurunan (Kenaikan) aset operasi Kredit yang diberikan
Interest, fees, and commissions received
Decrease (Increase) in operating assets (1,020,427,816,190) (15,791,676,637)
Aset lain-lain
(1,036,219,492,827)
(49,511,595,720)
Loans
142,017,164
Other assets
(49,369,578,556)
Kenaikan (Penurunan) liabilitas operasi
Increase (Decrease) in operating liabilities
Giro
754,190,493,163
(72,224,843,261)
Tabungan
50,846,758,515
(7,231,620,286)
Savings
Deposito
640,008,639,033
(704,000,420)
Time deposits
Current accounts
Liabilitas segera
Liabilities due immediately 619,968,529
Liabilitas lain-lain
695,282,856
1,445,665,859,240
(79,465,181,111)
453,007,932,091
(108,822,012,688)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Net cash proceed from (used for)
ARUS KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Additional investment in held (588,066,306,388)
(582,973,359,414)
141,246,874 (5,648,572,470)
278,346,129 (1,356,307,045)
(593,573,631,984)
(584,051,320,330)
Hasil penjualan aset Perolehan aset tetap Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
operating activities CASH FLOWS USED FOR INVESTING ACTIVITIES
Penambahan investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
Other liabilities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
to maturity securities Proceed from sales of fixed assets Acquisition of fixed assets Net cash used for financing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penyetoran modal Pembayaran dividen
-
900,000,000,000
Capital contributions
(27,500,000,000)
Payment of dividend
Kas bersih yang diperoleh
Net cash proceed from -
872,500,000,000
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
(140,565,699,893) 371,716,160,809
179,626,666,982
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT
192,089,493,827
CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
231,150,460,916
371,716,160,809
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF YEAR
10,262,944,150
2,623,097,150
Cash
165,163,886,368
68,452,789,209
Current account with Bank Indonesia
2,232,173,490 53,491,456,908
5,787,361,491
Current account with other banks
294,852,912,959
Placement with Bank Indonesia dan other banks
231,150,460,916
371,716,160,809
Total
dari aktivitas investasi
Kas dan setara kas terdiri dari:
Details of cash and cash equivalent are as follows :
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Jumlah
investing activities
*) Penyajian kembali sesuai dengan catatan 32 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada
As restated accroding to note 32 (* See accompanying Notes to Financial Statements on
Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Exhibit E which are an integral part of
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
the Financial Statement taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM
Exhibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No. 201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
PT Bank Multiarta Sentosa (“the Bank”) was established by notarial deed No. 201 dated 28 July 1992 of H. Saidus Sjahar, S.H. This has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-6998. HT.01.01.TH92 dated 25 August 1992.
Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan Akta Notaris No. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013.
Articles of association have been amended several times, the latest regarding the changes in authorized , issued and paid up capital by Deed No. 112 dated 16 December 2013 of notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi in Jakarta and has already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia No. AHU-67002.AH.01.02.Tahun 2013 dated 19 December 2013.
Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1093/KMK/017/ 1992 tanggal 15 Oktober 1992, dan Surat Keputusan Direktur Perijinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No.5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003 tentang pemberian ijin usaha sebagai perdagangan valuta asing.
The Bank has been granted permission to operate as a commercial bank non foreign in accordance with the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. No.1093/KMK/017/1992 dated 15 October 1992, and Decree of Director of Licensing and Banking information of Bank Indonesia No.5/4/KEP.Dir.PIP/2003 dated 24 December 2003 about granting a license as foreign exchange trading.
Susunan pengurus tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Composition of the boards in 2014 and 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2014 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director
The composition of the boards in 2014 are according to the deed No.592 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., dated 27 June 2014 that already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 dated 18 July 2014.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.399.500.000 dan Rp 897.600.000. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 5.816.397.400 dan Rp 1.884.180.000.
Total remuneration given to Commissioners in 2014 and 2013 is amounting to Rp 1,399,500,000 and Rp 897,600,000. Total remuneration given to Directors in 2014 and 2013 is amounting to Rp 5,816,397,400 and Rp 1,884,180,000.
Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan.
In accordance with Article 3 Amendment of Articles of Association of the Bank, the scope of its activities is to engage in banking services.
Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 287 orang pada tahun 2014 dan 183 orang pada tahun 2013.
Banks domiciled in Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 and operates as commercial Banks and employs 287 people in 2014 and 183 in 2013.
Kantor pusat Kantor cabang Kantor cabang pembantu Jumlah
2014 1
2013 1
4
2
8 13
6 9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Dasar penyajian laporan keuangan
Head office Branches Sub-branches Total
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“PSAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi dari Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SFAS”), which includes the Standards and Interpretation of Financial Accounting Standards (“IFAS”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan telah disusun berdasarkan konsep biaya historis kecuali sebagaimana diungkapkan di dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
The financial statements have been prepared on the basis of historical cost except as disclosed in the accounting policies below.
Laporan keuangan Bank disajikan dalam Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The financial statements of the Bank are presented in Indonesian Rupiah (Rp) which is the functional currency of the Bank.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jatuh tempo dalam 3 bulan dan penggunaannya tidak dibatasi.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks maturing within 3 month and its use is not restricted.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a.
Dasar penyajian laporan keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/3 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
Basis of preparation of financial statements (Continued)
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK mengharuskan penggunaan asumsi dan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk melaksanakan pertimbangan di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas dengan tingkat yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan, diungkapkan di dalam Catatan 3.
The preparation and presentation of financial statements in conformity with SFAS requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Bank’s accounting policies. The areas involving a highter degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
1)
1)
2)
Standar, interpretasi baru dan perubahan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014
New standards, interpretations and changes effective from 1 January 2014
Penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 27 “Transfer Aset dari Pelanggan”, ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”, dan ISAK 29 “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka” dengan tanggal efektif 1 Januari 2014 tidak menimbulkan perubahan pada kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak pada jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan maupun periode-periode keuangan sebelumnya.
The implementation of Interpretation of Financial Accounting Standard (IFAS) 27, “Transfer of Assets from Customers”, IFAS 28, “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments” and IFAS 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”, with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Bank’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current period or prior financial years.
Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) 12 “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan pada Pertambangan Umum”.
Withdrawal of Indonesian Statements of Financial Accounting Standard (WISFAS) 12 “Withdrawal of PSAK 33 – Land Stripping Activity and Environment Management on General Mining”.
Manajemen berkeyakinan bahwa pencabutan standar tersebut tidak akan berdampak pada laporan keuangan Bank.
Management believes that the withdrawal of the standard will not impact the Bank’s financial statements.
Standar, interpretasi, dan perubahan baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif bagi tahun keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014, adalah sebagai berikut: PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
2)
New standards, interpretations and amendments issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:
PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
SFAS No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” SFAS No.4 (Revised 2013) “Presentation of separated Financial Statement” SFAS No.15 (Revised 2013) “Investment in Associates and Joint Ventures”
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Standar, interpretasi, dan perubahan baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif bagi tahun keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014, adalah sebagai berikut:
b.
Exhibit E/4
2) New standards, interpretations and amendments issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows:
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
Penjabaran mata uang asing
b.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. c.
Aset dan liabilitas keuangan
SFAS No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income Tax” SFAS No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”
Foreign currency translation Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income for the year.
c.
Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan kredit yang diberikan.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, held to maturity financial assets, and loans.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, dan simpanan dari bank lain.
The Bank’s financial liabilities mainly consists of obligations due immediately, deposits from customer, and deposits from other banks.
Klasifikasi
Classification
Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), the Bank classifies its financial assets into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
1)
2) 3) 4)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Tersedia untuk dijual; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang.
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon intial recognition and financial assets classified as held for trading;
2) Available-for-sale; 3) Held-to-maturity; 4) Loans and receivables.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/5 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Klasifikasi (Lanjutan)
Classification (Continued)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
Financial liabilities are classified into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
1)
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon intial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
2)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
2)
Financial liabilities amortized cost.
measured
at
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suka bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading financial instruments are those financial instruments that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging for other trading book instruments.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainya.
The available-for-sale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
In the held-to-maturity category are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitias keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost consist of non-derivative financial liabilities that are not held for trading purpose and not designated at fair value through profit or loss.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/6 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengakuan
Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for a financial instrument not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction cost that are directly attributable to its acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrument keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrument berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction cost include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental cost that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction cost are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction cost related to financial assets or interest expense for transaction cost related to financial liabilities.
and
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any allowance for impairment losses.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada penyaluran awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount on initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimated future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit loss.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes minimum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statements of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not lated than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair value obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extend that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka bersih (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
The Bank derecognize a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Bank transfer the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred.
Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui pada laporan posisi keuangan, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansial seluruh risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan.
The Bank enter into transactions whereby they transfer assets recognized on their statement of financial position, but retain all risks and rewards of the transferred assets or a portion of them. If all or substantially all risks and rewards are retained, then the transferred assets are not derecognized from the statements of financial position.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penghentian pengakuan (Lanjutan)
Derecognition (Continued)
Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan.
In certain transactions, the Bank retain rights to service transferred financial assets for certain fees. The transferred assets are derecognized entirely if they meet the derecognition criteria. An asset is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses.
Bank menghapusbukukan saldo aset keuangan beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa pinjaman yang diberikan tidak dapat lagi ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur yang mengakibatkan debitur tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank write-off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determine that those loans are uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrower’s financial position such that the borrower can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Bank menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Bank assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
Assets carried at amortized cost
Bank menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Apabila Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.
If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Assets carried (Continued)
at
amortized
cost
Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Bank considers few factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari data historis atas probability of default, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian pada saat pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank use statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
2)
2)
Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana perusahaan penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidak- mampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit, dan lain-lain) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods.
Aset keuangan 3) tersedia Available-for-sale untuk dijual financial assets
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit atau perusahaan peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. “Signifikansi” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” dievaluasi terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. “Significant” is to be evaluated against the original cost of the investment and “prolonged” against the period in which the fair value has been below its original cost.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in statement of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
3)
3)
Aset keuangan (Lanjutan)
tersedia
untuk
dijual
Available-for-sale (Continued)
financial
assets
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost.
Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in statement of comprehensive income. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in statement of comprehensive income.
Saling hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merelasisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Giro Wajib Minimum Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) Bank umum dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah pada Bank Indonesia.
d.
The Minimum Statutory Reserve In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks’ Statutory Reserves Requirment in Rupiah and Foreign Currency, the Bank is required to place certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) e.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Exhibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. f.
g.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified under loans and receivables.
f.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari fasilitas simpanan pada BI dan call money.
Placements with Bank Indonesia and other banks consists of deposit facilities of Bank Indonesia (FASBI) and call money.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Efek–efek
g.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari obligasi dan sertifikat Bank Indonesia. Setelah pengakuan awal, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (“held to maturity”) diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
Held to maturity securities consists of bonds and Bank Indonesia certificates. After the intial measurement held to maturity securities are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method.
Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the EIR method.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dan kondisi spesifik tertentu) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If the Bank will sell or reclassify more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire category would be tainted and would the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available for sale. Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held to maturity during the following two years.
Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan persentase perhitungan penurunan nilai secara kolektif.
Bank made allowance for impairment losses if Held to maturity securities based on the percentage calculation of collective impairment.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) h.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Kredit yang diberikan
Exhibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h.
Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to obtaining the financial asset. After initial recognition, loans are measured at amortized cost using the effective interest method, net of allowance for impairment losses.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans deemed uncollectible are charged to the allowance. Recoveries on loans previously charged off are credited to the allowance at their principal amount. Subsequent recoveries of loans previously written off in the current year is debited the allowance account. Recoveries of loans written off in previous years are recorded as other operational income.
Restrukturisasi kredit
Loan restructuring
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori “pastdue”. Manajemen akan melakukan kaji ulang pada kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.
Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Once the terms have been renegotiated, any previous impairment is measured using the original Effective Interest Rate (EIR) as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered “past-due”. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan's original EIR and impairment assessment of loans.
classified
under
loans
and
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) i.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Penurunan nilai aset non-keuangan (selain aset pajak tangguhan)
Exhibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Impairment of non-financial (excluding deferred tax assets)
assets
Bank menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Bank membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
The Bank assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Bank makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Ketika nilai tercatat suatu aset melebihi nilai terpulihkannya, aset tersebut diturunkan nilainya hingga nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi kecuali aset yang relevan dicatat pada nilai revaluasian, yang mana rugi penurunan nilai dicatat sebagai penurunan revaluasian. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously.
Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Transaksi dengan pihak berelasi
Exhibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Transaction with related parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
A party is considered to be related to the Bank if:
1)
1. a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries
suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank;
controls, or is controlled by, or under common control with the Bank;
memiliki pengaruh Bank; atau
atas
has significant influence over the Bank; or
memiliki pengendalian bersama atas Bank;
has joint control over the Bank;
signifikan
2)
suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;
2. an entity which is a member of the same group as the Bank;
3)
suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer;
3. an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
4)
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
4. a member of key management personnel of the Bank;
5)
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5. a close family member of the person described in clause (1) or (4);
6)
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4)atau (5);
6. an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (4) or (5);
7)
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
7. an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 26 atas laporan keuangan.
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in Note 26 of the financial statements.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18
Exhibit E/18
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset tetap
k.
Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are depreciated using the straight-line method (straight-line method) with their estimated useful lives of assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Inventaris dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Kendaraan
l.
20
Buildings
4 dan/and 8 4 4 dan/and 8
Fixtures and office equipments Computer and software Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss in the period such asset is derecognized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya, biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi komprehensif yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
Maintenance and repair costs are charged to income statement as incurred, the cost of replacing part of the assets and recognized a major repair costs in the carrying amount of assets if they meet the criteria to be recognized as part of the asset. Property and equipment which are no longer used or sold, the carrying value and accumulated depreciation are removed from the acquired assets and income are recorded in the statements of comprehensif income for the year.
Agunan yang diambil alih (AYDA) Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.
l.
Foreclosed assets Foreclosed assets (AYDA) are assets acquired by the Bank, either through auctions or outside the auction based on voluntary submission by the owner of the collateral or based on the power to sell outside the auction from the owner of the collateral in case the debtor does not fulfill its obligations to the Bank.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) l.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Agunan yang diambil alih (AYDA) (Lanjutan)
Exhibit E/19 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun "Aset lain - lain".
Foreclosed assets are presented under "Other assets".
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan rugi penurunan nilai.
Foreclosed assets are stated at net realizable value or a total value of outstanding loans, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of repossessed assets less estimated costs to sell the collateral. Any excess of loan balance over the net realizable value of foreclosed properties are charged to the allowance for impairment losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The excess between the value of foreclosed properties and the sales proceeds are recognized as gains or losses on sale.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged to expenses as incurred.
m. Biaya dibayar dimuka
m. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya. n.
Foreclosed assets (Continued)
Liabilitas keuangan
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods. n.
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Bank menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are recognized in the statement of financial position if and only if, the Bank becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Bank determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, bergantung pada tujuan liabilitas itu diperoleh.
The Bank classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liabilities was acquired.
Selain dari liabilitas keuangan di dalam hubungan lindung nilai yang memiliki kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai, kebijakan akuntansi Bank untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:
Other than financial liabilities in a qualifying hedging relationship, the Bank's accounting policy for each category is as follows:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) n.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Nilai wajar melalui laba rugi
Exhibit E/20 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Financial liabilities (Continued)
Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Bank tidak memiliki kewajiban untuk memperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Liabilitas keuangan lainnya
Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-themoney derivatives. They are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in the statement of comprehensive income. The Bank does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.
Other financial liabilities
Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan lainnya mencakup pinjaman dan utang bank pada pengakuan awal diakui pada nilai wajar bersih dari biaya transaksi yang dapat diatribusikan untuk menerbitkan instrumen tersebut. Liabilitas yang memiliki tingkat suku bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang memastikan setiap beban bunga selama periode untuk membayar kembali memiliki suku bunga tetap pada saldo liabilitas yang tercantum di dalam laporan posisi keuangan.
Other financial liabilities include long term loans are initially recognised at fair value of any transaction costs which is attributed to issue of the instrument. Such interest bearing liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repay has a fixed rate on the balance of the liabilities carried over statement of financial position.
Beban bunga di dalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan utang premium terhadap pembayaran kembali, sebagaimana halnya utang bunga maupun utang kupon pada utang yang masih tersisa.
Interest expense int his context includes initial transaction costs and premium payable on redemption, as well as any interest or cupon payable while the liabilities is outstanding.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Bank memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Bank has an unconditional right to defer settlement for at least 12 (twelve) months after the end of the reporting period.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) n.
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
o.
AKUNTANSI
Exhibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Financial liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan lainnya (Lanjutan)
Other financial liabilities (Continued)
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial liabilities is derecognized when the obligation under the liabilities is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liabilities is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liabilities are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liabilities and the recognition of a new liabilities, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, dan liabilitas lainlain dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.
Deposits from customers, deposit from other banks, acceptance payable and other liabilities are categorized as other financial liabilities.
Liabilitas imbalan pascakerja
o.
Post-employment benefits obligation
Imbalan pascakerja
Post employment benefits
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors, such as age, years of service and compensation.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, Bank memberikan manfaat pascakerja manfaat pasti kepada para karyawannya.
In accordance with the relevant Manpower Law prevailing in Indonesia, the Bank provides defined benefit post-employment benefits to their employees.
Provisi bagi manfaat pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti Bank, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program.
Provision for post-employment benefits is determined using the projected unit credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Bank defined benefit obligations is recognized on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees.
Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested, dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on the straight-line method over the average period until the benefits become vested.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) o.
p.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Liabilitas imbalan pascakerja (Lanjutan)
Exhibit E/22 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
benefits
obligation
Imbalan pascakerja (Lanjutan)
Post employment benefits (Continued)
Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The pension benefit obligations recognized in the statement of financial position represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service costs.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mengakru kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi untuk cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan.
Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees up to the statement of financial position date.
Cadangan umum
p.
Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Bank wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh rapat umum para pemegang saham. q.
Post-employment (Continued)
Pendapatan dan beban bunga
General reserves According to Law No. 40, year 2007, the Bank has to provide a general reserves amounting to 20% of the issued and paid up capital. Determination of the reserved will be set in the shareholders general meeting.
q.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest rate (EIR) method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liabilities.
Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk komisi/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Pendapatan provisi dan komisi
Exhibit E/23 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r.
Provisions and commissions Income
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman di amortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi.
Provision and commissions income directly related to lending activities is amortized over the term of contract using effective interest rate method and classified as part of interest income in profit or loss.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Provisions and commissions income which are not related to lending activities are recognized as revenues on the transaction date as revenues on the transaction date as other operating income.
Perpajakan
s.
Taxation
Pajak kini
Current tax
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan aset dan/atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from tax office related to current or prior reporting period, that are unpaid at the statement of financial position date. The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at related fiscal periods, based on the taxable income for the period. All changes in current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in the statement of comprehensive income.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komerial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Perpajakan (Lanjutan)
Exhibit E/24 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s.
Taxation (Continued)
Pajak tangguhan (Lanjutan)
Deferred tax (Continued)
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan.
The amount of the asset or liability is determined using tax rates that have been substantively enacted by the reporting date when the deferred tax liabilities/ (assets) are settled/(realized).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapus apabila Bank memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk mengsalinghapus aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset when the Bank has a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities.
Hal-hal perpajakan lainnya
Other taxation matters
Perubahan kewajiban perpajakan dicatat ketika surat ketetapan pajak diterima dan/ atau, apabila keberatan terhadap dan/ banding terhadap Bank, ketika putusan keberatan dan/ atau banding ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Bank, when the result of the objection and/or appeal is determined.
Hirarki pengukuran nilai wajar PSAK 60
t.
PSAK 60 fair value measurement hierarchy
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
PSAK 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
1)
Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1);
1)
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
2)
Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan
2)
inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (Level 2); and
3)
Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
3)
inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorisasi, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.
The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liability is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, SIGNIFIKAN
ESTIMASI,
DAN
ASUMSI
Exhibit E/25 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGEMENTS,
Penyajian laporan keuangan Bank mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan di dalam menyajikan laporan keuangan beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut:
The preparation of the Bank financial statements requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Bank management to exercise judgment in applying the Bank’s accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are discussed below:
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi.
Judgements policies.
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, terlepas dari estimasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki dampak signifikan dari jumlah yang tercantum di dalam laporan keuangan:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
Pajak penghasilan
Income taxes
Bank memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan diperlukan di dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan penghitungan di mana penentuan pajak akhir adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Bank mengakui liabilitas bagi isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di mana penentuan tersebut dibuat.
The Bank has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Bank recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, diungkapkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
a.
a.
Cadangan keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima.
made
in
applying
accounting
Allowance for impairment losses of financial assets In the calculation of allowance for impairment losses of financial assets, the specific condition of impaired counterparty is individually evaluated based on management's best estimate of the present value of the expected cash flows to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/26 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
a.
a.
Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
nilai
aset
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. b.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Nilai wajar keuangan
aset
keuangan
dan
b.
liabilitas
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilau tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
estimation
uncertainty
Allowance for impairment losses of financial assets (Continued) Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experiences and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2. c.
of
Classification of financial assets and liabilities Bank determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2.
c.
Fair value of financial assets and financial liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosures require the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/27 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
d.
d.
Masa manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus terhadap masa manfaat aset tetap. Manajemen mengestimasikan masa manfaat aset tetap berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat tersebut lazim diaplikasikan pada industri terkait. Perubahan tingkat harapan pengunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai residual aset tersebut. Oleh karena itu, pembebanan penyusutan di masa datang harus direvisi. Nilai tercatat dari aset tetap diungkapkan dalam Catatan 10 pada laporan keuangan.
e.
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
f.
Asumsi purnakarya Biaya, aset, dan liabilitas program imbalan pasti yang dioperasikan oleh Bank, ditentukan dengan menggunakan metode yang didasarkan oleh estimasi dan asumsi aktuarial. Rincian asumsi kunci diuraikan di dalam Catatan 16. Bank menerima advis dari aktuaris independen terkait dengan kelayakan asumsi. Perubahan asumsi yang digunakan dapat memiliki dampak signifikan terhadap laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan.
of
estimation
uncertainty
Useful lives of property and equipment The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipment is between 3 and 20 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the property and equipment have been presented in Note 10 of the financial statements.
e.
Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management estimate is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
f. iv. Pension assumptions The costs, assets and liabilities of the defined benefit schemes operating by the Bank are determined using methods relying on actuarial estimates and assumptions. Details of the key assumptions are set out in Note 16. The Bank takes advice from independent actuaries relating to the appropriateness of the assumptions. Changes in the assumptions used may have a significant effect on the statement of comprehensive income and the statement of financial position.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH
Akun ini terdiri dari:
Rupiah
Exhibit E/28
This account consists of:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013/
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
10.262.944.150
2.623.097.150
Rupiah
Kas (cash in safe) telah diasuransikan pada PT Asuransi Sinar Mas, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.350.000.000 dan Rp 3.875.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terhadap semua risiko.
Cash (cash in safe) were insured with PT Asuransi Sinar Mas with coverage amounting to Rp 9,350,000,000 and Rp 3,875,000,000 for the years ended 31 December 2014 and 2013 respectively, against all risk.
Saldo kas termasuk kas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 263.700.000 dan nihil per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Cash balances are included cash in Automated Teller Machine (ATM) amounting to Rp 263,700,000 and nil, respectively as of 31 December 2014 and 2013.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dan risiko tersebut.
Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Giro pada Bank Indonesia pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Rupiah
Current accounts with Bank Indonesia as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
165.163.886.368
68.452.789.209
Rupiah
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Reserve Requirements (GWM).
Peraturan Bank Indonesia mengenai GWM telah mengalami beberapa kali perubahan dan peraturan terakhir tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No.15/15/PBI/2013 tentang “Perubahan kedua atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.
Bank Indonesia Regulation for GWM has been changed several times and the latest regulation is stated in the Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013 regarding “Second changes on PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Bank”
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29
Exhibit E/29
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)
GWM utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Surat Berharga Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan / atau kelebihan saldo rekening giro dalam Rupiah yang dipelihara Bank di Bank Indonesia.
Primary Statutory Reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Deposits Certificates of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture (SUN) and / or excess reserve of the Bank's current accounts in rupiah maintained in Bank Indonesia.
Sesuai dengan peraturan yang ada GWM utama yang harus dipelihara Bank baik dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 8%. GWM Sekunder yang harus dipelihara Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 4%.
Based on prevailing regulation, Primary Statutory Reserve should be maintained in Rupiah as of 31 December 2014 and 2013 are 8%, respectively. Secondary Statutory Reserve should be maintained as of 31 December 2014 and 2013 are 4%, respectively.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Bank has fulfilled the prevailing Bank Indonesia’s requirement regarding Minimum Reserve Requirements for commercial Banks as of 31 December 2014 and 2013.
6. GIRO PADA BANK LAIN a.
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Berdasarkan mata uang dan pihak
a.
By currency and counterparty
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi
Rupiah 1.324.815.976
4.556.799.472
907.357.514
1.058.364.001
PT Bank Ekonomi
-
172.198.018
PT Bank CIMB Niaga Tbk
2.232.173.490
5.787.361.491
Total
-
-
Allowance for impairment losses
2.232.173.490
5.787.361.491
Total current account with other banks
PT Bank CIM B Niaga Tbk Jumlah
PT Bank Central Asia Tbk
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah giro pada bank lain
b.
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
b.
By Bank Indonesia collectibility All current accounts with other banks as at 31 December 2014 and 2013 are classified as current.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) c.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. CURRENT ACCOUNTS (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena dapat tertagihnya giro pada bank lain d.
d.
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
a.
Annual interest rates The range of contractual interest rates of current accounts with other banks on 31 December 2014 and 2013 were as follows:
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
0 %
0 %
Rupiah
7. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
AND
Placements with Bank Indonesia 53.500.000.000
294.900.000.000
(8.543.092)
(47.087.041)
53.491.456.908
294.852.912.959
-
-
53.491.456.908
294.852.912.959
(Diskonto fasilitas deposit pada
Deposit facilities with Bank Indonesia (Unamortized discount of deposit facility
Dikurangi:
with Bank Indonesia) Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
INDONESIA
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Bank Indonesia yang belum diamortisasi)
BANK
By type and currency
Rupiah Fasilitas deposito pada Bank Indonesia
BANKS
Allowance for impairment losses
31 Desember 2014 /
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
OTHER
Management believes that provision for impairment losses are not necessary because there is a posibility to collect current accounts with other banks.
Tingkat suku bunga per tahun
Rupiah
WITH
Allowance for impairment losses Total-net
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 digolongkan sebagai lancar.
All placements with Bank Indonesia and other banks as of 31 December 2014 and 2013 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks and pledged as collateral.
Hasil bunga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diterima pada tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp 18.364.684.561 dan Rp 5.500.289.295.
Interest from placements with Bank Indonesia and other banks received in 2014 and 2013 are amounting to Rp 18,364,684,561 and Rp 5,500,289,295, respectively.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b.
7. PLACEMENTS WITH BANK OTHER BANKS (Continued)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
b.
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The range of contractual interest rates of current accounts with Bank Indonesia and other banks on 31 December 2014 and 2013 as follows:
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013 Rupiah
Fasilitas Bank Indonesia
5,75 %
4,85 %
Berdasarkan jangka waktu
c.
Nilai tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 30 hari. 8. EFEK-EFEK a.
AND
The average interest rates per annum
Rupiah
c.
INDONESIA
Deposit facilities with Bank Indonesia
Based on maturity Carrying value of placements with other Bank Indonesia and other banks has remaining period to maturity date less than 30 days.
8. MARKETABLE SECURITIES
Berdasarkan jenis dan mata uang
a.
By type and currency
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Carrying amount
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
339.924.000.000
(8.944.323.150)
330.979.676.850
Certificates with Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
590.000.000.000
(6.918.486.279)
583.081.513.721
Deposit certificates with Bank Indonesia
Obligasi
140.000.000.000
3.511.256
140.003.511.256
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
170.000.000.000
(7.078.558.325)
162.921.441.675
-
-
-
Allowance for impairment losses
1.239.924.000.000
(22.937.856.498)
1.216.986.143.502
Total
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Bonds Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal/
Unamortised premium
Nilai Tercatat / Carrying
Nominal value
(discount)
amount
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
202.950.000.000
(8.428.310.227)
194.521.689.773
Certificates of Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
441.053.000.000
(6.654.852.659)
434.398.147.341
Deposit certificates of Bank Indonesia
-
-
-
Allowance for impairment losses
644.003.000.000
(15.083.162.886)
628.919.837.114
Total
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Less:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32
Exhibit E/32
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK (Lanjutan) b.
Berdasarkan tanggal peringkat efek
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
jatuh
tempo
dan
b.
By Maturity securities
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Nilai tercatat/
Nilai tercatat/
Carrying value
Carrying value
and
rating
of
marketable
Jatuh tempo
Maturity
Rupiah
Rupiah
1 tahun atau kurang
1.160.144.556.974
1 - 5 tahun Jumlah
628.919.837.114
1 year or less
56.841.586.528
-
1 to 5 years
1.216.986.143.502
628.919.837.114
Peringkat efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo – obligasi korporasi per 31 Desember 2014 berdasarkan Pefindo berkisar pada peringkat AA- hingga AAA. c.
Held to maturities securities rating of corporate bonds as of 31 December 2014 from Pefindo is ranging from AA- to AAA rating.
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat nilai efek yang mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan. 9. KREDIT YANG DIBERIKAN
Total
Allowance for impairment losses As at 31 December 2014 and 2013, there was no impairment loss in respect of value of securities with other banks and pledged as collateral.
9. LOANS
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The composition of loans is as follows:
a.
a.
Jenis kredit
Type of loans
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Rupiah
Rupiah
Pihak berelasi M odal kerja
Related parties 17.310.852.917
13.169.382.815
Investasi
1.485.000.000
Konsumsi
1.710.557.465
863.397.675
20.506.410.382
14.032.780.490
Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak berelasi-bersih
(217.367.951)
-
(153.578.932)
Working capital Investment Consumer Total related parties Allowance for impairment losses
20.289.042.431
13.879.201.558
1.120.931.676.624
418.566.552.130
Working capital
Investasi
492.811.515.254
198.298.283.532
Investment
Konsumsi
79.992.904.644
50.749.292.222
1.693.736.096.522
667.614.127.884
Pihak ketiga M odal kerja
Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak ketiga-bersih Jumlah bersih kredit yang diberikan
Total related parties-net Third parties
(21.655.919.246)
(9.551.925.925)
Consumer Total third parties Allowance for impairment losses
1.672.080.177.276
658.062.201.959
Total third parties-net
1.692.369.219.707
671.941.403.517
Total net of loans
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) a.
Jenis kredit (Lanjutan)
Exhibit E/33 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued) a.
Types of loans (Continued)
Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
Other information relating to Loans:
1)
Tingkat bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 17% untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 berkisar antara 6% sampai dengan 18,75%. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 143.306.079.603 dan Rp 80.628.558.279.
1)
The interest rate of loans for the year ended 31 December 2014 ranging from 3% to 17% and for the year ended 31 December 2013 ranging from 6% to 18,75%. The interest earned in the year of 2014 and 2013 are amounting to Rp 143,306,079,603 and Rp 80,628,558,279, respectively.
2)
Kredit yang di berikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, tabungan, dan jaminan lainnya.
2)
Loans are generally collateralised by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, savings, and other guarantees.
3) Deposito berjangka yang digunakan sebagai
3)
Time deposits pledged as collateral of loans as of 31 December 2014 amounting to Rp 109,689,627,050 and as of 31 December 2013 amounting to Rp 37,994,296,651.
4) Tabungan yang digunakan sebagai jaminan
4)
Savings pledged as collateral of loans as of 31 December 2014 and 2013 amounting nil, respectively.
5) Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi,
5)
Loans and advances extended to related parties, the interest rate and the time for repayment is the same with credit given to other parties.
6) Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit
6)
Legal Lending Limit, which is allowed by Bank Indonesia for Loans given to reated parties as of 31 December 2014 and amounting to Rp 111,790,063,126, and Rp 108,423,794,703, respectively. The third parties as of 31 December 2014 amounting to Rp 223,580,126,252 and Rp 216,847,589,406, respectively. There is no violation or excesses of the Legal Lending Limit (Note 28).
7) Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasi
7)
Loans with renegotiated terms are loans that have been restructured due to concerns about the borrower’s ability to meet contractual payments when due and where the Banks has made concessions that it would not otherwise consider. The carrying amount of loans whose terms have been renegotiated as of 31 December 2014 amounting to Rp 14,888,949,105 and as of 31 December 2013 amounting to Rp 16,342,861,622.
jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 109.689.627.050 dan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 37.994.296.651. atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar nihil.
tingkat bunga dan waktu untuk pelunasan adalah sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak lainnya. (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 111.790.063.126 dan Rp 108.423.794.703. Kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 223.580.126.252 dan Rp 216.847.589.406. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK (Catatan 28). ulang adalah kredit yang telah direstrukturisasi karena adanya kekhawatiran akan kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran kontraktual ketika jatuh tempo dan ketika Bank memberikan konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Jumlah tercatat kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 14.888.949.105 dan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 16.342.861.622.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b.
9. LOANS (Continued)
Berdasarkan kolektibilitas sesuai peraturan Bank Indonesia
b.
31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014
By collectibilty as per Bank Indonesia regulation 31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
Jumlah
penurunan
Jumlah
kredit
nilai /
kredit
nilai /
yang
Allowance for
yang
Allowance for
Klasifikasi
diberikan /
impairment
diberikan /
impairment
Risiko Kredit
Total loans
losses
Total loans
losses
Lancar
Credit Risk Classification
1.691.002.006.877
17.924.621.285
667.800.852.311
7.436.838.045
Current
Perhatian khusus
9.486.694.129
100.558.957
5.828.689.774
63.657.851
Special mention
Kurang lancar
4.730.173.504
-
412.721.511
-
Sub standard
Diragukan
1.365.291.919
121.763.888
1.670.112.094
-
Doubtful
7.658.340.475
3.726.343.067
5.934.532.684
2.205.008.961
Loss
1.714.242.506.904
21.873.287.197
681.646.908.374
9.705.504.857
Total-net
M acet Jumlah-bersih
Jumlah kredit bermasalah bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2014 dan 2013, masingmasing sebesar Rp 13.753.805.898 dan Rp 8.017.366.289 atau sebesar 0,80% dan 1,18 % dari jumlah kredit. c.
penurunan
Berdasarkan sektor ekonomi
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) are Rp 13,753,805,898 and Rp 8,017,366,289 or represents 0.80% and 1.18 % of total loans as of 31 December 2014 and 2013, respectively. c.
By economic sectors
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
Perdagangan besar dan eceran
735.271.441.366
333.173.452.112
Industri pengolahan
377.346.414.160
106.776.761.876
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa
Wholesale and retail trading Manufacturing Real estate, leasing companies,
178.104.045.521
35.971.219.603
and service companies
123.464.063.441
68.641.055.821
food and beverages providers
81.703.462.109
51.612.689.898
77.776.712.025
16.904.063.294
Health and social services
57.244.688.286
15.037.804.182
Entertainment, and other individual services
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
42.099.415.704
17.081.118.032
Konstruksi
27.518.737.641
31.933.103.648
Constructions
Lain-lain
13.713.526.651
4.515.639.908
Others
1.714.242.506.904
681.646.908.374
Total
(21.873.287.197)
(9.705.504.857)
Allowance for impairment losses
1.692.369.219.707
671.941.403.517
Total-net
Accomodation, and Penyediaan akomodasi dan makan minum Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Personal loans for housing,
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
vehicles, and others Community services, social culture, Transportation, warehousing and
Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
communication
Less :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
Berdasarkan sektor ekonomi (Lanjutan)
c.
Kredit yang diberikan yang termasuk dalam kelompok sektor ekonomi lain-lain adalah kelompok dengan nilai kredit dibawah Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari sektor ekonomi, pertanian, perburuan dan kehutanan, perikanan, jasa pendidikan, pertambangan dan penggalian, perantara keuangan, dan listrik, gas dan air. d.
Jangka waktu 1)
Loans that are included in the group of other sectors of the economy is the group with the amount under Rp 10,000,000,000 that consists of economic sectors, agriculture, hunting and forestry, fisheries, education services, mining and excavation, financial intermediaries, and electricity, gas and water. d.
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo
By economic sectors (Continued)
Maturity 1)
Based on months to maturity remaining
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
2.570.543.753
5.934.532.684
0 s/d 12 bulan
454.466.899.303
431.785.603.183
0 to 12 months
12 s/d 24 bulan
556.839.688.588 700.365.375.260
19.051.625.177 224.875.147.330
12 to 24 months
1.714.242.506.904
681.646.908.374
Rupiah Sudah jatuh tempo
Di atas 24 bulan Jumlah kredit yang diberikan
Rupiah
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Pass due
Up to 24 months Total of Loans Less:
(21.873.287.197) 1.692.369.219.707
(9.705.504.857) 671.941.403.517
Allowance for impairment losses Total
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.
Arrears in repayment of loans can lead to lower earnings, liquidity and Bank’s health.
Kebijakan Bank dalam pemberian kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
Bank lending policies is short-term credit extended to industry and mid-size trading, and enough collateral with the interest rates prevailing in the market.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomis yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Concentration of credit risk generally arises when one or several clients who engage in the business and have similar economic characteristics, the ability to meet contractual obligations may be affected by economic conditions or other similar factors.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36
Exhibit E/36
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
9. LOANS (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Allowance for impairment losses The changes in the allowance for impairment losses consist of:
31 Desember 2014/
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
9.705.504.857
8.672.166.300
Beginning balance
Penambahan cadangan
14.011.810.614
1.113.306.853
Additional provison
Pemulihan cadangan
(47.636.033) (1.796.392.241)
Penghapusan buku selama tahun
(79.968.296) -
21.873.287.197
Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Recovery provision Writen off for the year
9.705.504.857
Ending balance
Management believes that the allowance for loan losses is adequate to cover losses that may arise as a result of uncollectible loans.
10. ASET TETAP
10. PROPERTY AND EQUIPMENT
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Saldo awal/
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
D eduction
Ending balance
Biaya perolehan
Acquisition cost
Tanah
4.063.027.000
-
-
4.063.027.000
Land
Bangunan
8.935.862.447
-
-
8.935.862.447
Buildings
Inventaris dan peralatan kantor
4.504.396.000
2.307.671.484
8.554.300
6.803.513.184
Fixtures and office equipments
Komputer dan perangkat lunak
6.405.563.013
3.099.055.986
128.811.216
9.375.807.783
Computer and software
Kendaraan
5.603.155.000
241.845.000
1.193.800.000
4.651.200.000
29.512.003.460
5.648.572.470
1.331.165.516
33.829.410.414
Bangunan
3.134.392.031
335.153.580
-
3.469.545.611
Buildings
Inventaris dan peralatan kantor
3.439.424.566
617.455.976
6.243.738
4.050.636.804
Fixtures and office equipments
Komputer dan perangkat lunak
5.790.150.576
641.827.495
88.500.677
6.343.477.394
Computer and sofware
Kendaraan
2.808.643.310
432.127.149
976.546.875
2.264.223.584
Jumlah akumulasi penyusutan
15.172.610.483
2.026.564.200
1.071.291.290
16.127.883.393
Total of accumulation depreciation
Nilai buku
14.339.392.977
17.701.527.021
Book value
Jumlah harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Vehicles Total acquisition cost
Accumulated depreciation
Vehicles
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Akun ini terdiri dari: (Lanjutan)
This account consists of: (Continued) 31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013
Saldo awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
D eduction
Ending balance
Harga perolehan:
Acquisition cost
Tanah
4.063.027.000
-
-
4.063.027.000
Land
Bangunan
8.321.841.347
614.021.100
-
8.935.862.447
Buildings
Inventaris dan peralatan kantor
4.438.535.039
346.341.945
280.480.984
4.504.396.000
Fixtures and office equipments
Komputer dan perangkat lunak
6.713.394.671
215.294.000
523.125.658
6.405.563.013
Computer and software
Kendaraan
5.603.535.000
180.650.000
181.030.000
5.603.155.000
Vehicles
29.140.333.057
1.356.307.045
984.636.642
29.512.003.460
Total of acquisition cost
Bangunan
2.832.323.629
302.068.402
-
3.134.392.031
Buildings
Inventaris dan peralatan kantor
3.200.474.915
409.625.664
170.676.013
3.439.424.566
Fixtures and office equipments
Komputer dan perangkat lunak
5.961.717.585
321.504.478
493.071.487
5.790.150.576
Computer and software
Kendaraan
2.413.764.003
434.845.030
39.965.723
2.808.643.310
Vehicles
14.408.280.132
1.468.043.574
703.713.223
15.172.610.483
Jumlah harga perolehan
Akumulasi penyusutan:
Accumulated depreciation
Total of accumulation Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
14.732.052.925
14.339.392.977
depreciation Book value
Aset tetap tersebut diasuransikan pada PT Bess Insurance, KSK Insurance, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Ace Jaya Proteksi, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Himalaya Pelindung dan PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan Rp 18.333.890.000 untuk tahun 2014 dan Rp 19.232.050.000 untuk tahun 2013 pada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Indrapura terhadap seluruh risiko. Manajemen Bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kerugian potensial.
The property and equipment are insured to PT Bess Insurance, KSK Insurance, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Ace Jaya Proteksi, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Himalaya Pelindung and PT Asuransi Sinar Mas amounting to Rp 18,333,890,000 in 2014 and amounting to Rp 19,232,050,000 in 2013 to PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Indrapura, respectively, against all risk. Bank's management believes that the coverage is adequate to cover potential losses.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no impairment in value of property and equipment owned by the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no property and equipment pledged as collateral.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET LAIN-LAIN
Uang muka Beban dibayar dimuka
Exhibit E/38 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. OTHER ASSETS
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
15.424.230.573
178.206.300
Prepaid
4.898.261.027
3.033.092.921
Prepaid expense
4.399.312.915
2.021.561.438
Interest receivable - loan
1.975.779.016
1.975.779.016
Bunga yang masih harus diterima kredit yang diberikan Agunan diambil alih Bunga yang masih harus diterima surat berharga Persediaan perlengkapan kantor Rupa-rupa aset lain Lain-lain Jumlah
1.503.441.047
-
1.035.690.945
314.549.249
Office equipment
44.233.150
19.096.000
Other assets
4.960.000
-
Others
29.285.908.673
7.542.284.924
Total
Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat terjadinya indikasi penurunan nilai aset lain-lain.
12. LIABILITAS SEGERA
Management does not make an allowance for impairment losses because management believes that there are no indications of impairment of other assets.
Bank’s obligation due immediately are as follows: 31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
4.998.698.716
13. SIMPANAN NASABAH
2.189.012.490
Deposits from customers are as follows: 31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Pihak berelasi Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah
Related parties 497.866.939.626
45.864.193.959
Current account
10.266.519.904
7.244.452.023
Saving deposit
687.513.453.137
231.235.105.982
Time deposits
1.195.646.912.667
284.343.751.964
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah Jumlah
Time deposits interest payable
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Simpanan nasabah terdiri dari:
Giro
marketable securities
12. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY
Liabilitas segera Bank terdiri dari:
Bunga deposito yang masih harus dibayar
Foreclosed properties Unearned interest revenue -
Sub total Third parties
338.339.425.782
36.151.678.286
Current account
74.335.633.036
26.510.942.402
Saving deposit
431.040.232.787
247.309.940.909
Time deposits
843.715.291.605
309.972.561.597
Sub total
2.039.362.204.272
594.316.313.561
Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan) a.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
Giro
a.
Current accounts
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Rupiah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 26b) Pihak ketiga
497.866.939.626 338.339.425.782
45.864.193.959 36.151.678.286
836.206.365.408
82.015.872.245
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
6,22%
1,96%
Beban bunga giro sebesar Rp 23.845.725.796 dan Rp 3.124.138.621 untuk tahun-tahun yang berakhir 2014 dan 2013 (Catatan 19). b.
Third parties
Average interest rates per annum:
31 Desember 2014 /
Rupiah
Related parties (Note 26b)
Tabungan
Rupiah
Interest expense on current accounts amounted to Rp 23,845,725,796 and Rp 3,124,138,621 for the years ended 2014 and 2013, respectively (Note 19). b.
Saving deposit
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 26c) Pihak ketiga Jumlah
Rupiah 10.266.519.904 74.335.633.036
7.244.452.023 26.510.942.402
Related parties (Note 26c)
84.602.152.940
33.755.394.425
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Third parties
Average interest rates per annum: 31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Tabungan Simaster
5,74%
4,00%
Tabungan Simaster
Tabungan M AS Saving
6,04%
3,08%
Tabungan MAS Saving
Rupiah
Beban bunga tabungan sebesar Rp 3.348.118.271 dan Rp 1.535.336.574 masing masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 19).
Interest expense Rp 3,348,118,271 respectively for the 2014 and 2013 (Note
Rupiah
savings amounting to and Rp 1,535,336,574 years ended 31 December 19).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
Simpanan nasabah terdiri dari:
Deposits from customers are as follows:
c.
c.
Deposito berjangka
Time deposits
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Rupiah
Rupiah 687.513.453.137
Pihak berelasi (Catatan 26d) Pihak ketiga Jumlah
1)
2)
231.235.105.982
Related parties (Note 26d)
431.040.232.787
247.309.940.909
Third parties
1.118.553.685.924
478.545.046.891
Total
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka:
1)
Classification of time deposits based on period of time deposits:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
1 bulan
1.000.828.759.104
391.365.520.878
1 month
3 bulan
38.649.076.180
23.439.936.650
3 months
4 bulan
4.561.530.709 74.514.319.931
22.963.500.000 40.776.089.363
4 months
6 bulan Jumlah
1.118.553.685.924
478.545.046.891
Total
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2)
6 months
Based on remaining period until maturity:
31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013
1 bulan
1.012.616.045.085
401.578.543.779
1 month
3 bulan
45.792.600.980
46.725.883.565
3 month
6 bulan
28.235.262.419 31.909.777.440
17.496.266.975 12.744.352.572
12 month
1.118.553.685.924
478.545.046.891
Total
12 bulan Jumlah
Tingkat suku bunga menurut jangka waktu:
deposito
berjangka
6 month
Interest rates of time deposits based on maturity:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
1 bulan
5,50% - 10,00%
5,50% - 9,75%
1 month
3 bulan
7,50% - 10,00%
6,00% - 9,25%
3 month
6 bulan
7,00% - 9,75%
5,75% - 9,00%
6 month
12 bulan
5,00% - 9,75%
5,75% - 7,50%
12 month
Rupiah
Rupiah
Beban bunga deposito berjangka sebesar Rp 71.288.987.871 dan Rp.31.786.131.799 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 19).
Interest expense on deposits amounting to Rp 71,288,987,871 and Rp 31,786,131,799 respectively for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively (Note 19).
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN a.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAXATION
Utang pajak
a.
Taxes payables
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013/
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Pajak penghasilan Pasal 21
844.075.125
Article 21
2.971.906.181
741.693.916
Article 4 (2)
Pasal 25
855.829.000
502.079.000
Article 25
Pasal 29
2.275.088.900
624.346.500
Article 29
Pasal 23
40.477.356
30.522.146
Article 23
6.367.656.104
2.742.716.687
Pasal 4 ayat 2
Jumlah
b.
Income taxes 224.354.667
Pajak Penghasilan Badan Kini
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
48.594.523.442
Total
25.492.525.543
sesuai dengan laporan laba rugi
Profit before income tax per income statement
Beda permanen:
Permanent differences:
Sumbangan
83.087.000
310.100.300
Donation
Beban makan dan minum
83.879.570
111.404.760
Meals and drink
9.165.444
35.190.472
Beban pajak dan surat kendaraan
2.969.000
6.945.500
Beban premi asuransi kendaraan
2.078.250
4.831.225
Business travel expense
Beban rekreasi dan olahraga
6.955.000
9.348.500
Recreation and sports expense Fine and penalty expense
Beban BBM , pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
Beban denda dan sanksi Beban lainnya Beban rupa-rupa operasional lainnya
Tax and vehicle certificate - expense
500.000
1.800.000
21.910.900
16.504.000
Other expense
431.863.932
28.189.500
Other miscellaneous operational expense
642.409.096
524.314.257
(237.091.155)
(256.582.493)
Beda temporer: Penyusutan aset tetap
Fuel, maintanance and repair expense
Temporary differences: depreciation of property and equipment
Cadangan bonus karyawan
6.517.565.200
-
Employee bonuses
Cadangan manfaat karyawan
2.520.434.882
1.229.647.577
Provision of employee benefit
Realisasi penggantian hak karyawan
(363.835.050) 8.437.073.877
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
(1.294.472.000)
57.674.006.415
25.695.432.884
14.418.501.500
6.423.858.000
(12.143.412.600)
(5.799.511.500)
Beban pajak penghasilan(25% x 57.674.006.000) Pajak dibayar dimuka pasal 25
Benefit payment
(321.406.916) Estimated fiscal profit for the year Income tax expense(25% x 57,674,006,000) Prepaid income tax article 25
Pajak penghasilan kurang bayarPPh pasal 29
2.275.088.900
624.346.500
Income tax payable article 29
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) c.
14. TAXATION (Continued)
Beban pajak penghasilan
c.
Tax expense
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
14.418.501.500
Pajak kini
6.423.858.000
(2.109.268.469)
Beban ( manfaat ) pajak tangguhan
80.351.729
12.309.233.031
Beban pajak penghasilan
Deferred tax (income) expenses
6.504.209.729
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan perkalian hasil laba akuntansi sebelum pajak dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
Current tax
Tax expenses
The reconciling items between the total tax expense (income) and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income are as follows:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 December 2014
31 December 2013
25.492.525.543
48.594.523.442
Profit before income tax
sesuai dengan laporan laba rugi
per income statement
Jumlah pajak dengan tarif pajak 12.148.630.861
yang berlaku
6.373.131.386
Tax at enacted tax rate
Beda permanen :
Permanent differences :
Sumbangan
20.771.750
77.525.075
Donation
Beban makan dan minum
20.969.893
27.851.190
Meals and drink
2.291.361
8.797.618
Fuel, maintanance and repair expense
Beban pajak dan surat kendaraan
742.250
1.736.375
Tax and vehicle certificate - expense
Beban premi asuransi kendaraan
519.563
1.207.806
Business travel expense
1.738.750
2.337.125
Recreation and sports expense Fine and penalty expense
Beban BBM, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
Beban rekreasi dan olahraga
125.000
450.000
5.477.725
4.126.000
Other expense
107.965.878
7.047.154
Other miscellaneous operational expense
12.309.233.031
6.504.209.729
Beban denda dan sanksi Beban lainnya Beban rupa-rupa operasional lainnya Beban pajak penghasilan
d.
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan
d.
Component of deferred tax assets and liabilities
Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Deferred tax is provided for the temporary difference between the financial reporting basis and tax basis. The component of deferred tax assets are as follows:
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan)
ke laporan
ke laporan
laba Rugi /
Penyusutan aset tetap Cadangan bonus karyawan
Income tax expense
laba Rugi /
1 Januari 2013/
Charged
31 Desember 2013/
Charged
31 Desember 2014/
1 January 2013
to income statement
31 December 2013
to income statement
31 December 2014
(149.965.997) -
(64.145.623) -
(214.111.620)
(59.272.789)
(273.384.409)
property and equipment depreciation
-
1.629.391.300
1.629.391.300
Allowances of employee bonuses
Liabilitas estimasi pasca kerja
896.717.926
(16.206.106)
880.511.820
539.149.958
1.419.661.778
Employee benefit obligation
Aset pajak tangguhan
746.751.929
(80.351.729)
666.400.200
2.109.268.469
2.775.668.669
Deferred tax assets
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. LIABILITAS LAIN-LAIN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. OTHERS LIABILITIES
Akun ini terdiri atas:
This account consist of: 31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Jasa produksi
6.517.565.200
2.294.883.700
Employee bonuses
Beban lain yang masih harus dibayar
2.068.648.571
1.216.040.083
Other prepaid expense
324.524.214
178.771.852
Guarantee Bank
8.910.737.985
3.689.695.635
Total
Provisi Bank garansi Jumlah
16. IMBALAN PASCA KERJA
16. POST EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, perhitungan program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT Dian Artha Tama aktuaris independen dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013 the cost of providing defined benefit plan is calculated by PT Dian Artha Tama an independent actuary with the following assumptions:
31 Desember 2014 dan 2013 / 31 D ecember 2014 and 2013 Umur pensiun
55 Tahun /
55 Years
Commisioners
Commisioners
Standard Ordinary
Standard Ordinary
(CSO) - 1980 /
(CSO) - 1980
Angka cacat
0% per tahun /
0% per annum
Disability rate
Pensiun dini usia 18-44 tahun
5% per tahun /
5% per annum
Withdrawal rate age 18 -44 years Withdrawal rate age 45 -54 years
Angka kematian
Pension age Mortality rate
Pensiun dini usia 44-54 tahun
5% per tahun /
5% per annum
Kenaikan gaji / upah
10% per tahun /
10% per annum
Wage / salary increase
tingkat bunga - kewajiban
8% per tahun /
8% per annum
Interest rate on liabilities
0% per tahun /
0% per annum
Interest rate on asset
Projected Unit Credit /
Projected Unit Credit
tingkat bunga - aset M etode
Method
Bank membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 238 karyawan dan 162 karyawan masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
Bank provides post employment benefits for its permanent employees in accordance with the Company Regulation and Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits in 2014 and 2013 was 238 and 162, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the statements comprehensive income are as follows:
Biaya jasa kini
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
of
1.812.436.778
594.658.411
Biaya bunga
438.794.386
265.168.381
Interest cost
Keuntungan / kerugian aktuaria
240.194.394
340.811.461
Actuarial gain / loss
29.009.324
29.009.324
2.520.434.882
1.229.647.577
Amortisasi dari perubahan asumsi Beban imbalan karyawan
Current service cost
Amortization Benefit Expense
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44
Exhibit E/44
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. POST EMPLOYMENT (Continued)
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Kerugian aktuaria yang belum diakui
OBLIGATION
The post-employment benefits obligation in the statement of financial position are as follows:
31 Desember 2014 /
Nilai kini kewajiban
BENEFITS
9.621.302.679
5.848.764.879
(3.598.931.824)
(1.953.984.532)
Present value of benefit obligation Unrecognized actuarial losses Past service liabilities which
Kewajiban masa lalu yang masih akan diakui ditahun-tahun
will becharged in the future (343.723.740)
mendatang (non-vested) Liabilitas imbalan pascakerja
(372.733.064)
5.678.647.115
3.522.047.283
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
(non vested) Employee benefits obligation
Changes post-employment benefits obligation were as follows:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Saldo awal
3.522.047.283
3.586.871.706
Beginning balance
Beban selama tahun berjalan
2.520.434.882
1.229.647.577
Expense current period
(363.835.050)
Pembayaran selama tahun berjalan
(1.294.472.000)
5.678.647.115
Saldo akhir
17. MODAL SAHAM
3.522.047.283
Actual benefit payments Ending balance
17. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of Bank Shareholders as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
% Kepemilikan/ Pemegang Saham
Saham /Shares
Owned %
Jumlah /Total
Shareholders
PT Danabina Sentana
738.500.000
70
738.500.000.000
PT Danabina Sentana
PT M ulti Anekadana Sakti
263.750.000
25
263.750.000.000
PT Multi Anekadana Sakti
PT Halim Sakti Jumlah
52.750.000
5
52.750.000.000
PT Halim Sakti
1.055.000.000
100
1.055.000.000.000
Total
Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Desember 2013 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No.112 tanggal 16 Desember 2013 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No.AHU-67002.AH.01.02.tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, terdapat perubahan Modal Dasar dari Rp 600.000.000.000 menjadi Rp 3.800.000.000.000 dan modal disetor dari Rp 155.000.000.000 menjadi sebesar Rp 1.055.000.000.000.
By deed General Meeting of Shareholders dated 16 December 2013 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Sc. No.112 dated 16 December 2013 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia letter No. AHU-67002.AH.01.02.year 2013 dated 19 December 2013, there were changes in the capital from Rp 600,000,000,000 to Rp 3,800,000,000,000 and paid-up capital from Rp 155,000,000,000 to Rp 1,055,000,000,000.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. SHARE CAPITAL (Continued)
Penambahan modal disetor sebesar Rp 900.000.000.000 tersebut berasal dari dividen saham sebesar Rp 27.500.000.000 dan setoran tunai sebesar Rp 872.500.000.000. Tambahan modal disetor ini telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan surat No. S-31/P.333.2014 tanggal 20 Mei 2014.
The addition of the paid-in capital of Rp 900,000,000,000 consist of stock dividend amounting to Rp 27,500,000,000 and cash paid up amounting to Rp 872,500,000,000 dividend in cash. Additional paid-in capital has been recorded in the administrative supervision of the Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) in accordance with the letter No. S-31 / P.333.2014 dated 20 May 2014.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan Bank pada tanggal 25 Juni 2014 diputuskan pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 1.000.000.000 dan seluruh sisa laba bersih tahun 2013 dibukukan sebagai saldo laba ditahan Bank untuk penguatan modal, berdasarkan pasal 8 ayat 3 (b) dan pasal 19 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan.
Based on the annual general meeting of shareholders of Bank on 25 June 2014, it decided to form statutory reserve amounting to Rp 1,000,000,000 and the entire net income in 2013 is stated as retained earnings for strengthening the Bank’s capital, under section of article 8 paragraph 3 (b) and article 19 paragraph 1 of the articles of Association of the Company.
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows: 2014
Kredit yang diberikan Efek - efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
2013
143.306.079.603
80.628.558.279
Loans
57.158.884.131
4.735.200.400
Held to maturity securities
18.364.684.561
5.500.289.295
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ( Catatan 7 )
Placement with Bank Indonesia other banks ( note 7) Current account with Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
580.318.203
342.181.015
Lainnya
195.673.504
98.120.834
Others
219.605.640.002
91.304.349.823
Total interest income
Jumlah pendapatan bunga
19. BEBAN BUNGA
and other bank
19. INTEREST EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2014
2013
Deposito berjangka
71.288.987.871
31.786.131.799
Time deposits
Giro
23.845.725.796
3.124.138.621
Current accounts
Tabungan
3.348.118.271
1.535.336.574
Savings
Lainnya
2.612.603.176
1.333.578.705
On call deposits
101.095.435.114
37.779.185.699
Total interest expenses
Jumlah beban bunga
Beban bunga lainnya adalah beban premi dana pihak ketiga yang dibayarkan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masing-masing sebesar Rp 2.612.603.176 dan Rp 1.333.578.705 pada tahun yang yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
Other interest expense is a premium expense of third-party funds paid to Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) amounting to Rp 2,612,603,176 and Rp 1,333,578,705 for the year ended 31 December 2014 and 31 December 2013.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. OTHER OPERATIONAL INCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014
Administrasi produk
Exhibit E/46
2013
1.610.714.525
940.327.503
Lainnya
819.248.741
904.173.924
Others
Ongkos yang diperhitungkan
128.795.360
80.954.605
Costs taken into account
27.098.479
25.644.856
Penalty
2.585.857.105
1.951.100.888
Total
Denda Jumlah
21. PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
KERUGIAN
Akun ini terdiri dari:
21. ALLOWANCE FOR FINANCIAL ASSETS
Product administration
IMPAIRMENT
LOSSES
This account consists of:
2014
2013
Kredit yang diberikan Pembentukan cadangan
OF
Loans
Pemulihan cadangan
14.011.810.614 (47.636.033)
1.113.306.853 (79.968.296)
Jumlah
13.964.174.581
1.033.338.557
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Allowance for impairment losses Recovery of allowance Total
22. GENERAL ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014
2013
Beban jasa pengolahan TSI
3.670.540.814
2.047.369.804
Information technology expenses
Beban sewa perlengkapan dan peralatan
2.896.780.865
950.013.403
Fixtures and office equipment rent expense
2.081.385.110
959.825.887
Beban penyusutan aktiva tetap
2.026.564.200
1.468.043.574
Depreciation expense
Beban pendidikan dan pelatihan karyawan
1.917.419.362
671.936.400
Employee training and development expense
Beban pengembangan usaha
1.335.170.499
438.407.043
Business development expense
Beban penyediaan jasa tenaga kerja
1.320.060.598
310.900.825
Outsourcing expense
Beban listrik, air dan gas
891.495.556
627.047.907
Utilities expense
Beban operasional
818.310.522
451.167.665
Operational expense
Beban pemakaian barang cetak
526.103.087
213.227.801
Beban pemeliharaan bangunan, perlengkapan, peralatan dan kendaraan
Building, fixtures and vehicle maintenance expense
Stationary expense Financial Institution Authority-
Beban administrasi Otoritas Jasa Keuangan
449.510.953
-
Beban komunikasi
384.061.900
286.931.311
Administration expense
Beban perjalanan dinas
241.259.200
38.793.500
Travel expense
Beban premi asuransi
161.655.548
90.405.523
Insurance expense
Beban pajak
146.180.302
115.746.192
Tax expenses
Lainnya
165.281.639
108.099.308
Others
Jumlah
19.031.780.155
8.777.916.143
Total
Communication expense
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN TENAGA KERJA
23. PERSONNEL EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014
2013
Gaji karyawan
26.479.973.102
13.236.347.842
Jasa produksi
6.517.565.200
2.294.883.700
Bonus
Tunjangan lainnya
1.510.700.330
1.728.488.312
Other benefits
Estimasi imbalan pasca kerja
2.520.434.882
1.229.647.577
Estimation of employee benefit
Tunjangan hari raya
1.535.201.880
966.894.525
Holiday allowance
Jamsostek
750.595.718
413.308.655
Jamsostek
Upah kerja lembur
360.845.860
263.967.075
Overtime expense
39.675.316.972
20.133.537.686
Total
Jumlah
24. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
24. NON OPERATING INCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014
Keuntungan penjualan aset
Jumlah
2013
23.450.000
527.600
145.000
Foreign exchange
113.049.698
240.762.586
Others
254.824.172
264.357.586
Total
25. BEBAN NON OPERASIONAL
This account consists of:
2014
Kerugian aktiva tetap Lain - lain Jumlah
and equipment
25. NON OPERATING EXPENSE
Akun ini terdiri dari:
Denda dan sanksi
Gain from sale of property
141.246.874
Pendapatan transaksi valas Lain - lain
Salary and wage
2013 500.000
1.800.000
Penalty
-
26.027.291
Loss on property and equipment
115.371.400
293.061.150
Others
115.871.400
320.888.441
Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Jenis hubungan dan unsur transaksi berelasi Bank adalah sebagai berikut : No.
Pihak berelasi / Related parties
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
pihak
Type of relationship and Bank’s related parties transactions are as follows :
Jenis hubungan / Types of relationship
Unsur transaksi pihak berelasi / Related parties transactions
1
PT Danabina Sentana
Pemegang saham / Shareholder
Giro (Current accounts)
2
PT Halim Sakti
Pemegang saham / Shareholder
3
PT Multi Anekadana Sakti
Pemegang saham / Shareholder
Giro (Current accounts)
pejabat eksekutif Bank / Bank's
Karyawan kunci dan pengurus / Key management
Giro (Current accounts) ; Tabungan (Savings) and
Board of Commissiners, Directors,
personnel and management
Deposito berjangka (Time deposits)
Giro (Current accounts) ; Deposito berjangka (Time deposits)
Dewan komisaris, Direksi, dan
4
and Executive officers Giro (Current accounts) ; Deposito berjangka (Time
5
PT Wings Surya
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
6
PT Karunia Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro (Current accounts)
7
PT Mitra Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro (Current accounts)
8
PT Halim Sakti Pratama
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan (Loan)
9
PT Karya Indah Bersama
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan (Loan)
PT Setia Sukses Mandiri
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan (Loan)
10
deposits)
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan saldo akun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut:
Transactions with related parties and the relative ratio to total transactions and the balances of accounts are as follows:
a.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 20.289.042.431 dan Rp 13.879.201.558 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Persentase kredit kepada pihak berelasi terhadap total aset adalah sebesar 0,64 % dan 0,82 % untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
a. Loans granted to related parties after deducted with allowance with impairment losses is amounted to Rp 20,289,042,431 and Rp 13,879,201,558 for the years ended 31 December 2014 and 2013. The percentage of loans to related parties to total assets amounted to 0.64% and 0.82% for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively.
b.
Giro yang diterima dan pihak berelasi sebesar Rp 497.866.939.626 dan Rp 45.864.193.959 untuk tahun¬tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Persentase giro yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 24,12 % dan 7,56 % untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
b. Demand deposits received from related parties amounted to Rp 497,866,939,626 and Rp 45,864,193,959 for the years ended 31 December 2014 and 2013. The percentage of current accounts received from related parties to total liabilities amounted to 24.12 % and 7.56 % for the year ended 31 December 2014 and 2013.
c.
Tabungan yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 10.266.519.904 dan Rp 7.244.452.023 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggat 31 Desember 2014 dan 2013. Persentase tabungan yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 0,50% dan 1,19% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
c.
Savings received from a related parties amounting to Rp 10,266,519,904 and Rp 7,244,452,023 for the years ended 31 December 2014 and 2013. Percentage savings received from related parties to total liabilities amounts to 0.50% and 1.19% for the years ended 31 December 2014 and 2013.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) d.
Exhibit E/49 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)
Deposito berjangka diterima dari pihak yang berelasi sebesar Rp 687.513.453.137 dan Rp 231.235.105.982 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Persentase deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 33,30% dan 38,13% untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
d. Time deposits received from related parties amounted to Rp 687,513,453,137 and Rp 231,235,105,982 for years ended 31 December 2014 and 2013. The percentage of deposits received from related parties to total liabilities amounted to 33,30% and 38.13% for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively.
Sifat pihak berelasi dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Bank terkait merupakan pemegang saham, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen serta lainnya.
The natures of related parties of those transactions are with related parties are shareholders, key personnel and closed relatives of the management and others.
Transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 9 dan 13).
Transactions with related parties carried out with the terms and conditions as transactions with third parties (Notes 9 and 13).
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTIGENCIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
KOMITMEN
COMMITMENTS
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik Jumlah liabilitas komitmen
Commitment liabilities (426.139.656.591)
(157.199.655.062)
(426.139.656.591)
(157.199.655.062)
KONTINJENSI
Total commitment liabilities
CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian
Unused credit facilities to customers
Contingent receivables 1.458.232.115
2.795.775.115
Interest income from loan in progress
Tagihan kontinjensi lain
23.480.228.772
29.614.755.592
Other contingency receivable
Jumlah tagihan kontinjensi
24.938.460.887
32.410.530.707
Liabilitas kontinjensi
Contingent liabilities
Garansi yang diberikan: Bank garansi Jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah tagihan kontinjensi-bersih Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi-bersih
Total contingent recievables
Guarantees issued in the form of: (1.932.361.638)
(1.709.560.000)
(1.932.361.638)
(1.709.560.000)
23.006.099.249
30.700.970.707
(403.133.557.342)
(126.498.684.355)
Bank guarantees Total continget liabilities Total contingent receivables-net Total commitment and contingent liabilities-net
28. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
28. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objectives of the Bank’s capital management are to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintains strong credit ratings and healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholders’ value.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) (Lanjutan)
28. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (Continued)
Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepada pemegang saham, struktur pengembalian modal, atau penerbitan modal sekuritas.
The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividend payment to shareholders, return capital structure, or issue capital securities.
CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada peringkat profil risiko Bank Umum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.
CAR is the ratio of capital to Risk Weighted Assets (RWA), the computation is based on risk profile rating for Bank in accordance with Bank Indonesia Regulation No.14/18/PBI/2012 dated 28 November 2012, whereby the total capital for credit risk consists of core capital and supplementary capital. Banks which meet certain criteria have to consider market and operational risk in the computation of CAR by including additional supplementary capital component. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The capital adequacy ratio as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Modal inti (tier I) M odal disetor
Core capital (tier I) 1.055.000.000.000
182.500.000.000
Capital stock
46.053.525.640
894.300.894.541
Additional paid in capital
M odal inovatif
-
-
Initiative capital
Faktor pengurang modal inti
-
-
Core dapital deduction
Cadangan tambahan modal
Kepentingan non pengendali
-
-
1.101.053.525.640
1.076.800.894.541
16.847.105.621
7.437.052.487
Level bawah
-
-
Lower tier 2
Faktor pengurang modal pelengkap
-
-
Substract factor for supplement capital
16.847.105.621
7.437.052.487
Total supplement capital (tier II)
1.117.900.631.261
1.084.237.947.028
Total equity (tier Iand tier II)
1.117.900.631.261
1.084.237.947.028
to anticipate market risks
1.757.999.002.145
663.884.012.345
ATMR for credit risk
88.448.001.249
78.028.010.587
ATMR for operation risk
1.846.447.003.394
741.912.022.932
Jumlah modal inti (tier I) Modal pelengkap (tier II) Level atas
Jumlah modal pelengkap (tier II) Jumlah modal (tier I dan tier II)
Non-controling interest Total core capital (tier I) Supplement capital (tier II) Upper tier 2
Jumlah modal (tier I dan tier II) yangdialokasikan untuk mengantisipasirisiko pasar
Total equity (tier I and tier II) alocated
ATMR ATM R untuk risiko kredit ATM R untuk risiko operasional Jumlah ATMR
ATMR
Total ATMR
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum60,54%
146,14%
Capital adequacy ratio (CAR)
Rasio KPM M untuk risiko kredit dan operasional
(KPM M )
60,54%
146,14%
CAR for credit and operation risk
Rasio KPM M untuk risiko kredit dan pasar
63,59%
163,32%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia
CAR for credit and market risk Minimum capital adequacy ratio required
9%
9%
by Bank Indonesia
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO
Exhibit E/51 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT
Bank telah menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan seperti bank Lain pada umumnya, serta telah mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tangal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II accord secara bertahap di Indonesia.
Bank implemented independent risk management according to the Bank Indonesia regulation and others general best practices and also refer to Bank Indonesia Regulation (PBI) No.5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 regarding to the Implementation of Risk Management for Conventional Bank which the latest amendment in PBI No.11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 in line with the Implementation of Basel II accord gradually in Indonesia.
Bank telah memiliki panduan kebijakan di bidang manajemen risiko yaitu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko di mana di dalamnya telah mencakup ketentuan-ketentuan minimal yang disyaratkan di dalam Peraturan Bank Indonesia. Pengkajian ulang terhadap kebijakan internal juga dilakukan agar sesuai dengan ketentuan terkini dari regulator dengan melakukan gap analysis serta mengakomodasi best practices yang lazim digunakan untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko.
The Bank’s risk management policies are formalized in the Risk Management Policies Manual to sets out the minimum requirements based on Bank Indonesia regulations. A regular review is conducted on internal policies to comply with the prevailing regulations from regulatory bodies. Gap analyses are performed and best practices are applied to enhance the quality of the risk management implementation.
Sistem informasi manajemen risiko pada tahap awal difokuskan pada pengumpulan dan perbaikan database risiko yang diharapkan dapat dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam sistem teknologi informasi secara bertahap agar proses pengukuran risiko dan pemantauan risiko dapat dilakukan secara terintegrasi dan dapat disajikan secara tepat waktu.
The Bank also performs risk management on information systems which focuses on risk database collection and improvement. The data is gradually developed and applied in the information technology system so that risk measurement and monitoring can be integrated into the Bank’s risk management on a timely basis.
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the risk control system for each type of risk. The risk profile of Bank has been performed based on attachment of Bank Indonesia Circular Letter No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011.
Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik.
On a regular, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank’s risk in accordance with Bank Indonesia 8 (eight) types of risks, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
For the period December 2014 the overall Bank risk profile is relatively low to moderate with risk control system that is based on the followings:
Risk Profile Low to Moderate Low Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate
Sedangkan sistem pengendalian risiko tergolong kuat dengan pertimbangan sebagai berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Untuk periode Desember 2014 secara keseluruhan profil risiko Bank tergolong low to moderate dengan sistem manajemen risiko yang didasarkan atas beberapa hal berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
Exhibit E/52
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
The risk control system considered strong with the following considerations:
Implementation quality Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya maka profil risiko Bank bulan Desember mempunyai trend risiko yang stabil.
If compared with the previous quarter's position, the Bank's risk profile in December has a stable trend of risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit risk is the risk of failure of the debtor and/or other parties in fulfilling its obligation to the Bank.
Sesuai dengan karakteristiknya, kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Regarding the characteristic, Bank’s loans are divided into productive loans and consumtive loans. To manage the risk, Bank will measure the credit risk based on quantitative and qualitative.
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya.
(i) The maximum exposure to credit risk before collateral and other credit enhancements.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administrative tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancement.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53
Exhibit E/53
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit
Credit Risk 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
Giro pada Bank Indonesia
165.163.886.368
68.452.789.209
Current accounts with Bank Indonesia
2.232.173.490
5.787.361.491
Current accounts with other banks
53.491.456.908
294.852.912.959
Efek-efek
1.216.986.143.502
628.919.837.114
Marketable securities
Kredit yang diberikan
1.714.242.506.904 5.902.753.962
681.646.908.374 2.021.561.438
Other assets
3.158.018.921.134
1.681.681.370.585
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
Placement with Bank Indonesia
dan bank lain
Aset lain lain Jumlah
and other banks Loans
Total
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai
(21.873.287.197)
Jumlah-bersih
(9.705.504.857)
Less allowance for impairment losses
3.136.145.633.937
1.671.975.865.728
Total-net
426.139.656.591
157.199.655.062
Unused credit facilities to customers
1.932.361.638
1.709.560.000
Guarantees issued in the form of: Bank guarantees
428.072.018.229
158.909.215.062
Total
Rekening administratif
Off-balance sheet
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik Garansi yang diberikan: Bank garansi Jumlah
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga
*)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit a)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities
(ii) Analysis of the concentration of credit risk
Wilayah geografis
a)
Tabel berikut menggambarkan rincian konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Kategori wilayah geografis berdasarkan lokasi usaha pihak lawan Bank.
Geographic area The following table illustrates the details of the concentration of risks of financial assets with credit exposure at carrying amounts, categorized by geographic area on 31 December 2014 and 31 December 2013. The categories of geographic areas based on the project location of bank’s counterparty.
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank
Giro pada bank
bank lain/
Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts
Current accounts
Bank Indonesia and
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
DKI Jakarta
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.178.672.999.266
4.528.305.573
2.621.074.965.107
83,00%
Jawa Barat
-
-
-
-
209.068.898.140
536.539.900
209.605.438.040
6,64%
Jawa Timur
-
-
-
-
129.800.859.306
333.111.911
130.133.971.217
4,12%
Banten
-
-
-
-
113.788.207.924
292.018.154
114.080.226.078
3,61%
Lainnya/Others
-
-
-
-
82.911.542.268
212.778.424
83.124.320.692
2,63%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Wilayah / Area
Jumlah/Total
Kredit yang Jumlah/ Total
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
%
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54
Exhibit E/54
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
a)
Wilayah Geografis (Lanjutan)
a)
Geographic area (Continued)
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 D esember 2014 / 31 D ecember 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Wilayah / Area
Jumlah/ Total
%
DKI Jakarta
293.003.647.452
1.932.361.638
294.936.009.090
68,90%
Jawa Barat
51.971.963.184
-
51.971.963.184
12,14%
Jawa Timur
32.266.901.204
-
32.266.901.204
7,54%
Banten Lainnya/Others
28.286.352.516
-
28.286.352.516
6,61%
20.610.792.235
-
20.610.792.235
4,81%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
Jumlah/Total
100,00%
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Giro pada Bank Indonesia/
Giro pada bank
Penempatan pada Bank
Current accounts
lain/
Indonesia dan bank lain/
with Bank
Current accounts
Placement with Bank
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Wilayah / Area
Indonesia
with other banks
Indonesia and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
DKI Jakarta
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
480.332.386.922
1.424.522.607
1.479.769.810.302
88,00%
Jawa Barat
-
-
-
-
73.520.957.074
218.041.232
73.738.998.306
4,38%
Jawa Timur
-
-
-
-
33.590.387.928
99.619.073
33.690.007.001
2,00%
Banten
-
-
-
-
70.405.998.118
208.803.193
70.614.801.311
4,20%
Lainnya/Others
-
-
-
-
23.797.178.332
70.575.334
23.867.753.666
1,42%
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
681.646.908.374
2.021.561.438
1.681.681.370.585
100,00%
-
-
-
-
(9.705.504.857)
-
(9.705.504.857)
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
671.941.403.517
2.021.561.438
1.671.975.865.728
Jumlah/Total
Jumlah/ Total
%
Dikurangi cadangan kerugianPenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2013 / 31 December 2013 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
W ilayah / Area
Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
DKI Jakarta
110.773.018.423
1.709.560.000
112.482.578.423
70,79%
Jawa Barat
16.955.213.836
-
16.955.213.836
10,67%
Jawa Timur
7.746.528.783
-
7.746.528.783
4,87%
16.236.850.021
-
16.236.850.021
10,22%
5.488.043.999
-
5.488.043.999
3,45%
157.199.655.062
1.709.560.000
158.909.215.062
100,00%
Banten Lainnya/Others Jumlah/Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b) Pihak lawan
b)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan :
Counterparty Credit risk concentration by counterparties :
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank
dan bank lain/
Giro pada Bank Indonesia/
Lain/
Placement with
Current accounts with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
140.003.511.256
1.585.731.880.933
5.572.953.217
1.731.308.345.406
54,82%
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
-
Jumlah/ Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ 165.163.886.368
-
53.491.456.908
914.061.190.571
-
-
1.132.716.533.847
35,87%
Bank/Banks
Government and Bank Indonesia
-
2.232.173.490
-
162.921.441.675
-
-
165.153.615.165
5,23%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
86.137.556.232
221.057.442
86.358.613.674
2,73%
Lainnya/Others
-
-
-
-
42.373.069.739
108.743.303
42.481.813.042
1,35%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Jumlah/Total
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Garansi yang
facilities to
diberikan/
Pihak lawan / Counterparty
customers
Guarantees issued
Jumlah/
Korporasi/Corporate
394.193.491.565
1.932.361.638
396.125.853.203
92,54%
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
21.412.739.729
-
21.412.739.729
5,00%
10.533.425.297
-
10.533.425.297
2,46%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
100,00%
Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Konsumer dan ritel/Consumer and retail Lainnya/Others Jumlah/Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56
Exhibit E/56
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b)
Pihak lawan (Lanjutan)
b)
Counterparty (Continued)
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Penempatan pada Giro pada Bank
Bank Indonesia
Indonesia/
Giro pada bank
dan bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
Efek-efek/
Kredit yang
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Marketable
diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
securities
Loans
Other assets
-
-
-
564.428.399.057
1.673.926.298
566.102.325.355
33,66%
628.919.837.114
-
-
992.225.539.282
59,00%
-
-
5.787.361.491
0,35%
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
-
Jumlah/ Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ 68.452.789.209
-
294.852.912.959
Bank/Banks
Government and Bank Indonesia
-
5.787.361.491
-
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
66.066.084.745
195.932.304
66.262.017.049
3,94%
Lainnya/Others
-
-
-
-
51.152.424.572
151.702.836
51.304.127.408
3,05%
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
681.646.908.374
2.021.561.438
1.681.681.370.585
-
-
-
-
(9.705.504.857)
-
(9.705.504.857)
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
671.941.403.517
2.021.561.438
1.671.975.865.728
Jumlah/Total
-
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Garansi yang
facilities to
diberikan/
Jumlah/
Pihak lawan / Counterparty
customers
Guarantees issued
Total
Korporasi/Corporate
130.167.024.231
1.709.560.000
131.876.584.231
82,99%
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
15.235.990.372
-
15.235.990.372
9,59%
Lainnya/Others
11.796.640.459
-
11.796.640.459
7,42%
157.199.655.062
1.709.560.000
158.909.215.062
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks
Jumlah/Total
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57
Exhibit E/57
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri
c)
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 :
Industrial sector The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector on 31 December 2014 and 2013:
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Giro pada Bank
Giro pada bank
lain/
Indonesia/
lain/
Placement with Bank
Current accounts
Current accounts
Indonesia and other
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
165.163.886.368
-
53.491.456.908
Kredit yang
914.061.190.570
Jumlah/ Total 1.132.716.533.846
% 35,87%
Perbankan dan instansi keuangan/ 1.202.752.838
276.368.870.662
8,75%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
-
2.232.173.490 -
-
272.933.944.334 -
735.271.441.366
-
1.886.949.562
737.158.390.928
23,34%
Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
377.346.414.160
968.395.630
378.314.809.790
11,98%
-
-
-
-
178.104.045.521
457.073.853
178.561.119.374
5,65%
-
-
-
-
123.464.063.441
316.849.598
123.780.913.039
3,92%
-
-
-
-
81.703.462.109
209.678.092
81.913.140.201
2,59%
-
-
-
-
77.776.712.025
199.600.752
77.976.312.777
2,47%
-
-
-
-
57.244.688.286
146.908.792
57.391.597.078
1,82%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/
Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/
-
-
-
42.099.415.704
408.729.226
72.499.153.528
2,30%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and communication
-
-
-
-
27.518.737.641
70.622.178
27.589.359.819
0,87%
Lain-lain/Others
-
-
-
-
13.713.526.651
35.193.441
13.748.720.092
0,44%
Jumlah/Total
29.991.008.598
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/58 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 :
Industrial sector The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector on 31 December 2014 and 31 December 2013:
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/
-
-
Total
% -
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
0,00%
182.779.459.886
-
182.779.459.886
42,70%
93.803.689.209
1.932.361.638
95.736.050.847
22,36%
44.274.480.705
-
44.274.480.705
10,34%
30.691.651.493
-
30.691.651.493
7,17%
20.310.478.328
-
20.310.478.328
4,74%
19.334.336.431
-
19.334.336.431
4,52%
14.230.327.220
-
14.230.327.220
3,32%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa / Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, Social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ 10.465.398.261
-
10.465.398.261
2,44%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and communication
6.840.820.573
-
6.840.820.573
1,60%
Lain-lain/Others
3.409.014.485
-
3.409.014.485
0,80%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
Jumlah/Total
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59
Exhibit E/59
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Industrial sector 31 Desember 2013 / 31 December 2013
Giro pada Bank Indonesia/
Giro pada bank
Penempatan pada Bank
Current accounts
lain/
Indonesia dan bank lain/
Efek-efek/
with Bank
Current accounts
Placement with Bank
Marketable
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Sektor industri/ Industrial sector
Indonesia
with other banks
Indonesia and other banks
securities
Loans
Other assets
Pemerintahan/Governmental institution
68.452.789.209
-
-
-
294.852.912.959
628.919.837.114
Jumlah/ Total
%
992.225.539.282
59,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
-
5.787.361.491
0,34%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
-
5.787.361.491 -
-
-
333.173.452.112
-
988.093.094
-
334.161.545.206
19,87%
Industri pengolahan/manufacturing
-
-
-
-
106.776.761.876
316.668.031
107.093.429.907
6,37%
-
-
-
-
35.971.219.603
106.679.909
36.077.899.512
2,15%
-
-
-
-
68.641.055.820
203.568.900
68.844.624.720
4,09%
-
-
-
-
51.612.689.898
153.067.845
51.765.757.743
3,08%
-
-
-
-
16.904.063.294
50.132.410
16.954.195.704
1,01%
-
-
-
-
15.037.804.182
44.597.642
15.082.401.824
0,90%
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ -
-
-
-
17.081.118.032
50.657.502
17.131.775.534
1,02%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and communication
-
-
-
-
31.933.103.648
94.704.062
32.027.807.710
1,90%
Lain-lain/Others
-
-
-
-
4.515.639.909
13.392.043
4.529.031.952
0,27%
681.646.908.374
2.021.561.438
1.681.681.370.585
Jumlah/Total
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
100,00%
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less allowance for impairment losses Jumlah - bersih/ Total - net
-
-
-
-
(9.705.504.857)
-
(9.705.504.857)
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
671.941.403.517
2.021.561.438
1.671.975.865.728
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Pemerintahan/Governmental institution
Garansi yang
Unused credit facilities
diberikan/
to customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
-
-
% -
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
-
-
0,00%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
76.835.603.748
-
76.835.603.748
48,35%
Industri pengolahan/Manufacturing
24.624.581.920
1.709.560.000
26.334.141.920
16,57%
8.295.590.054
-
8.295.590.054
5,22%
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers
15.829.823.572
-
15.829.823.572
9,96%
11.902.785.664
-
11.902.785.664
7,49%
3.898.371.556
-
3.898.371.556
2,45%
3.467.979.685
-
3.467.979.685
2,18%
Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, Social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ 3.939.203.464
-
3.939.203.464
2,48%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and communication
7.364.330.149
-
7.364.330.149
4,63%
Lain-lain/Others
1.041.385.250
-
1.041.385.250
0,66%
157.199.655.062
1.709.560.000
158.909.215.062
Jumlah/Total
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/60 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit
d)
Credit quality
Kualitas aktiva produktif
Earning assets quality
Kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran diklasifikasikan sebagai berikut:
According to the appropriateness of the payment, credit quality are classify as:
-
Lancar, apabila, pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit.
-
Current, when, appropriately payment, ideal account developments and there were no outstanding arrears and also compliance with the credit agreements.
-
Dalam perhatian khusus, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; dan jarang mengalami cerukan.
-
Special mention, when, there have been a postponements in principal payments and/or interest up to 90 (ninety) days; and infrequently in overdraft.
-
Kurang lancar, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari; dan terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Sub standard, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 90 (ninety) to 120 (a hundred twenty) days; and repeatedly overdraft condition for cover operating losses and cash flows shortage.
-
Diragukan, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 120 (seratus dua puluh) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari; dan terjadi cerukan yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Doubtful, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 120 (a hundred twenty) days to 180 (a hundred eighty) days; and permanently overdrafts particularly for covering the operation losses and cash flows shortage.
-
Macet, apabila, terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari.
-
Loss, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 180 (a hundred eighty) days.
Kualitas surat berharga yang diakui berdasarkan nilai pasar ditetapkan memenuhi kualitas lancar sepanjang memenuhi persyaratan :
Security quality that is recognized at market value shall be classified current as long as the following requirements are met:
-
aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia;
-
actively traded on Stock Exchange in Indonesia;
-
terdapat informasi transparan;
secara
-
transparent market value information is available;
-
kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan
-
coupons or other siminar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and
-
belum jatuh tempo.
-
have not reached maturity.
pasar
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/61 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparan atau dinilai berdasarkan harga perolehan, diklasifikasikan:
Security quality that doesn’t actively traded in the Indonesia Stock Exchange and/or doesn’t have transaperently market value information or which is recognized at cost shall be determined as follows:
-
-
-
-
Lancar, apabila:
Current, when:
1)
memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia)
1)
having investment grade rating or higher (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation)
2)
kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan
2)
coupons or other similar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and
3)
belum jatuh tempo.
3)
have not reached maturity.
Kurang lancar, apabila:
-
Sub standard, when:
1)
memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia)
1)
having investment grade rating or higher; (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation)
2)
terdapat penundaan pembayaran kupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
2)
there have been postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
3)
belum jatuh tempo, atau
3)
have not reached maturity, or
4)
memiliki peringkat paling kurang satu dibawah peringkat investasi;
4)
having a rating of one level below investment grade rating;
5)
tidak terdapat penundaan pembayaran kupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
5)
there have been no postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
6)
belum jatuh tempo.
6)
have not reached maturity.
Macet, apabila tidak memenuhi kriteria lancar atau kurang lancar.
-
Loss, when the securities have not met the criteria as referred to in current and sub standard.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/62 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/62 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality (Continued)
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau penanaman dana lain pada Bank Indonesia dan Pemerintah ditetapkan memiliki kualitas lancar.
Bank Indonesia Certificate (SBI), Government Securities (SUN), and/or other fund placements at Bank Indonesia and the Government shall be classified current.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek dan tidak memiliki peringkat ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas kredit.
The quality of securities issued by nonbank parties in Indonesia, which based their characteristics cannot be traded on a stock exchange and do not have any ratings, it shall be based on the provision concerning credit quality.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di luar Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparant atau dinilai berdasarkan harga perolehan.
The quality of securities issued by any nonbank party from outside Indonesia, which based on their characteristics are not traded on Indonesia Stock Exchange, and/or there were no fair value information transparantly or measured at cost.
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut:
The quality of placements is determined as follows:
-
-
-
Lancar, apabila:
Current, when:
1)
bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan
1)
bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and
2)
tidak terdapat tunggakan pokok dan/ atau bunga.
2)
there is no arrears in payments of principal and/or interest.
Kurang lancar, apabila:
-
Sub standard, when:
1)
bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan
1)
bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and
2)
terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 5 (lima) hari kerja.
2)
there are arrears in payments of principal and/or interest for up to 5 (five) working days.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/63 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut: (Lanjutan)
The quality of placements is determined as follows: (Continued)
-
-
Macet, apabila:
Loss, when:
1)
bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM kurang dari rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku;
1)
bank that receives placements has KPMM ratio of less than the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation;
2)
bank yang menerima penempatan telah ditetapkan dan diumumkan sebagai bank dengan status dalam pengawasan khusus (special surveillance) yang dibekukan kegiatan usaha tertentu;
2)
bank that receives placements has been determined and announced as a bank under special surveillance status with the freezing of certain business activities;
3)
bank yang menerima penempatan ditetapkan sebagai bank yang dicabut izin usahanya;dan/atau
3)
bank that receives placements has been determined as a bank which business license has been revoked; and/or
4)
terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 5 (lima) hari kerja.
4)
there are arrears in payments of principal and/or interest for more than 5 (five) working days.
Transaksi rekening administratif
Off balance sheet transaction
-
-
-
Kualitas transaksi rekening administratif ditetapkan berdasarkan :
The quality of off - balance sheet transaction are stated according to:
1)
ketentuan penetapan kualitas penempatan apabila pihak lawan (counterparty) adalah bank.
1)
determination policy placements quality if counterparty is a Bank
2)
ketentuan penetapan kualitas kredit apabila pihak lawan (counterparty) adalah debitur.
2)
determination policy of credit quality if the counterparty is debtor.
Penilaian terhadap transaksi rekening administratif dilakukan terhadap seluruh fasilitas yang disediakan, baik berasal dari perjanjian yang bersifat committed maupun uncommited.
-
of the
The assessment of the administrative transaction are conducted for all available facilities, which came from committed or uncommitted agreements.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/64
Exhibit E/64
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off balance (Continued)
-
rekening
administratif
Analisa konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas tagihan untuk akun-akun tertentu pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif adalah sebagai berikut:
-
sheet
transaction
Credit risk concentration by quality of Assets of certain account on statement of financial position and off-balance sheet account are as follows:
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
Efek-efek/
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Marketable
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
securities
Loans
Other assets
Jumlah/ Total
%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.691.002.006.877
5.822.728.555
3.134.698.395.700
99,26%
Dalam perhatian khusus/ -
-
-
-
9.486.694.129
32.666.102
9.519.360.231
0,30%
Kurang lancar/ Sub standard
Special mention
-
-
-
-
4.730.173.504
16.287.690
4.746.461.194
0,15%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
-
1.365.291.919
4.701.192
1.369.993.111
0,04%
Macet/ Loss
-
-
-
-
7.658.340.475
26.370.423
7.684.710.898
0,25%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Jumlah/Total
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub standard Diragukan/ Doubtful M acet/ Loss Jumlah/Total
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
426.127.757.388
1.932.361.638
428.060.119.026
100,00%
6.935.950
-
6.935.950
0,00%
409.407
-
409.407
0,00%
4.553.846
-
4.553.846
0,00%
-
-
-
0,00%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/65
Exhibit E/65
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off-balance (Continued)
rekening
administratif
sheet
transaction
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
Efek-efek/
Kredit yang
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Marketable
diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
securities
Loans
Other assets
Jumlah/ Total
%
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
667.800.852.311
1.980.472.016
1.667.794.225.100
99,17%
Dalam perhatian khusus/ Special mention
-
-
-
-
5.828.689.774
17.285.927
5.845.975.701
0,35%
Kurang lancar/ Sub standard
-
-
-
-
412.721.511
1.250.684
413.972.195
0,03%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
-
1.670.112.094
4.952.989
1.675.065.083
0,10%
Macet/ Loss
-
-
-
-
5.934.532.684
17.599.822
5.952.132.506
0,35%
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
681.646.908.374
2.021.561.438
-
-
-
-
(9.705.504.857)
-
(9.705.504.857)
68.452.789.209
5.787.361.491
294.852.912.959
628.919.837.114
671.941.403.517
2.021.561.438
1.671.975.865.728
Jumlah/Total
1.681.681.370.585 100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 31 Desember 2013 / 31 December 2013 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub standard Diragukan/ Doubtful M acet/ Loss Jumlah/Total
Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
154.153.961.764
1.709.560.000
155.863.521.764
98,08%
3.031.658.888
-
3.031.658.888
1,91%
-
-
-
0,00%
14.034.410
-
14.034.410
0,01%
-
-
-
0,00%
157.199.655.062
1.709.560.000
158.909.215.062
100,00%
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Ekshibit E/66
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued) Credit Risk (Continued) Credit quality (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
d)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
Kualitas kredit (Lanjutan)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d)
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
BB+ - BB-
B+(idn) - B-(idn)
B+ - B-
B+ - B-
CCC(idn) - C(idn)
CCC - CCC-
CCC - C
RD(idn)
CC - C
RD
D(idn)
D
D
Dikurangi cadangan
kerugian penurunan
nilai/Less allowance
Exhibit E/66
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.853.769.152.227
5.902.753.962
1.714.242.506.904
914.061.190.571
53.491.456.908
907.357.514
165.163.886.368
3.158.018.921.134
5.902.753.962
1.714.242.506.904
1.216.986.143.502
53.491.456.908
2.232.173.490
165.163.886.368
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
-
-
-
-
3.136.145.633.937
5.902.753.962
1.692.369.219.707
1.216.986.143.502
53.491.456.908
2.232.173.490
165.163.886.368
Total-net
-
-
Jumlah-bersih/
-
-
-
losses
-
-
for impairment
-
-
-
Total
Earning assets quality ( Continued)
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+(idn) - BB-(idn)
D
-
-
Jumlah/
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
AA+ - AAA+ - A-
BBB+(idn) - BBB-(idn)
SD
-
-
-
Non rating
Credit risk by quality of assets – rating are as follows:
AAA AA+ - AA-
A+(idn) - A-(idn)
CCC
-
-
Tanpa peringkat/
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut:
Fitch Ratings AAA AA+(idn) - AA-(idn)
B+ - B-
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Standard and Poor's AAA(idn)
BB+ - BB-
PT Fitch Ratings Indonesia
BBB+ - BBB-
-
-
1.324.815.976
-
-
-
-
-
-
-
-
56.841.586.528
-
-
-
-
-
-
246.083.366.403
-
-
-
56.841.586.528
-
A+ - A-
-
AA+ - AA-
-
AAA
PT Pefindo
Current Accounts with
Giro pada Bank Indonesia/ Bank
-
Indonesia
246.083.366.403
Aset lain-lain/
Loans
Kredit yang diberikan/
Marketable securities
Efek-efek/
and other banks
Placement with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain/
Penempatan pada Bank
banks
other
Current accounts with
Giro pada bank Lain/
Other Assets
1.324.815.976
Jumlah/Total
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Ekshibit E/67
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued) Credit Risk (Continued) Credit quality (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
d)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
Kualitas kredit (Lanjutan)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d)
Exhibit E/67
Earning assets quality (Continued)
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
BB+ - BB-
B+ - B-
B+(idn) - B-(idn)
B+ - B-
B+ - B-
CCC
CCC(idn) - C(idn)
CCC - CCC-
CCC - C
SD
RD(idn)
CC - C
RD
D
D(idn)
D
D
nilai/Less allowance
kerugian penurunan
Dikurangi cadangan
Kualitas aktiva produktif (Lanjutan)
AA+ - AAA+ - A-
BB+ - BB-
BB+(idn) - BB-(idn)
Jumlah/
Credit risk by quality of assets – rating are as follows: (Continued)
AAA AA+ - AA-
BBB+ - BBB-
BBB+(idn) - BBB-(idn)
Tanpa peringkat/
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut: (Lanjutan) Fitch Ratings AAA
A+ - A-
A+(idn) - A-(idn)
31 Desember 2013 / 31 December 2013
Standard and Poor's
AA+ - AA-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.676.952.373.095
2.021.561.438
681.646.908.374
628.919.837.114
294.852.912.959
1.058.364.001
68.452.789.209
1.681.681.370.585
2.021.561.438
681.646.908.374
628.919.837.114
294.852.912.959
5.787.361.491
68.452.789.209
(9.705.504.857)
-
(9.705.504.857)
-
-
-
-
1.671.975.865.728
2.021.561.438
671.941.403.517
628.919.837.114
294.852.912.959
5.787.361.491
68.452.789.209
Total-net
-
-
Jumlah-bersih/
-
-
-
losses
-
-
for impairment
-
-
-
Total
-
-
Non rating
-
-
4.728.997.490
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
AA+(idn) - AA-(idn)
-
AAA
-
AAA(idn)
PT Fitch Ratings Indonesia PT Pefindo
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia/
Bank
-
Indonesia
-
Aset lain-lain/
Loans
Kredit yang diberikan/
Marketable securities
Efek-efek/
and other banks
Placement with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain/
Penempatan pada Bank
banks
other
Current accounts with
Giro pada bank lain/
Other assets
4.728.997.490
Jumlah/Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iii) Analisa penurunan nilai
(iii) Impairment analysis
Berikut ini adalah analisa penurunan nilai untuk pos-pos aset keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Below are allowance for impairment losses assesment classification for certain financial asset as of 31 December 2014 and 2013: 31 Desember 2014/ 31 D ecember 2014 Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
165.163.886.368
165.163.886.368
-
-
2.232.173.490
2.232.173.490
-
-
-
Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ 53.491.456.908
53.491.456.908
-
Efek-efek/Marketable securities
Placement with Bank Indonesia and other banks
1.216.986.143.502
1.216.986.143.502
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
1.714.242.506.904
1.700.488.701.006
6.095.465.423
7.658.340.475
Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total
5.902.753.962
5.902.753.962
-
-
3.158.018.921.134
3.144.265.115.236
6.095.465.423
7.658.340.475
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
(21.873.287.197) 3.136.145.633.937
-
-
(21.873.287.197)
3.144.265.115.236
6.095.465.423
(14.214.946.722)
31 Desember 2013/ 31 December 2013 Telah jatuh tempo Belum jatuh tempo atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past Due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia / Current accounts with Bank Indonesia
68.452.789.209
68.452.789.209
-
-
5.787.361.491
5.787.361.491
-
-
-
Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain / 294.852.912.959
294.852.912.959
-
Efek-efek/Marketable securities
Placement with Bank Indonesia and other banks
628.919.837.114
628.919.837.114
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
681.646.908.374
673.629.542.086
2.082.833.604
5.934.532.684
Aset lain lain /Other assets Jumlah / Total
2.021.561.438
2.021.561.438
-
-
1.681.681.370.585
1.673.664.004.297
2.082.833.604
5.934.532.684
(9.705.504.857)
-
-
(9.705.504.857)
1.673.664.004.297
2.082.833.604
(3.770.972.173)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
1.671.975.865.728
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/69
Exhibit E/69
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iv) Mitigasi Risiko
(iv) Risk Mitigation
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.
The Bank employs policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled.
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian terhadap risiko kredit dari pihak lawan.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty.
Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 (dua) kelompok besar yaitu:
Collaterals acceptable by the Bank are divided into 2 (two) categories, as follows:
a)
Agunan tunai, yaitu deposito disimpan serta di catat pada Bank.
yang
a)
Cash collateral, such as time deposit which are kept and recorded by the Bank.
b)
Agunan non-tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai diatas seperti kendaraan bermotor, mesin, persediaan, properti komersial, properti redensial, dan tanah.
b)
Non-cash collaterals are collateral not included in collateral as mentioned on cash collateral above such as vehicles, machines, inventories, commercial properties, redential properties and land.
Rincian dari aset non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan kepemilikan atau agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang disajikan pada nilai wajar agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
Tanah dan bangunan Jumlah
Details of non-financial asssets obtained by the Bank by taking position of collateral held as security against financial assets held on 31 December 2014 and 2013 at the fair value of collaterals are as follows:
31 Desember 2014/
31 Desember 2013/
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
1.975.779.016
1.975.779.016
Land and building
1.975.779.016
1.975.779.016
Total
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit-bank secara individual:
(v) Risk – Weighted Assets Net claim disclosure according to risk weighted after considering mitigation effect of Bank loan risk individually:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/70
Exhibit E/70
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
31 Desember 2014/ 31 December 2014 Tagihan bersih (Dalam jutaan Rupiah) / Net receivable (In million Rupiah) Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban Modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital Expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
1.132.716
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
165.153
-
-
-
-
-
-
-
-
33.031
2.642
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
834
-
28.990
15.422
443
-
-
-
-
-
16.515
1.321
-
-
-
-
-
-
-
14.895
14.895
1.192
72
-
-
-
-
4.078
-
-
-
-
2.039
163
-
-
-
41.210
3.297
-
-
1.518.605
121.488
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
1.666
-
-
-
-
-
54.947
99.062
141.507
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.398
1.533
-
4.698
376
10.263
-
-
-
-
-
-
39.109
1.976
-
42.073
3.366
1.244.613
306.660
-
-
-
-
-
28.990
15.422
443
4.078
54.947
1.490.304
1.546.706
-
-
3.509
-
1.673.065
133.845
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
81
-
-
-
-
-
36
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 -
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / 671
-
-
-
-
-
4.385
-
-
-
3.289
263
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
415
-
-
-
-
-
-
81.608
-
-
81.608
6.529
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.086
-
-
-
81
-
4.385
81.608
-
-
84.934
6.795
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/71
Exhibit E/71
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 31 Desember 2013/ 31 December 2013
Kategori portofolio / Category of portfolio
Tagihan Bersih (Dalam Jutaan Rupiah) / Net Receivable (In Million Rupiah) 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban Modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR Capital Expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
992.226
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
1.058
-
-
-
4.729
-
-
-
-
2.576
206
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
437
-
14.411
19.385
269
-
-
-
-
-
12.919
1.034
25.013
2.001
195
16
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
25.013
405
-
-
-
-
390
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
2.091
-
-
-
-
-
49.398
-
-
-
37.049
2.964
35.061
-
-
-
-
-
-
530.875
-
-
530.875
42.470
-
-
-
-
-
-
-
945
2.784
-
5.121
410
2.623
-
-
-
-
-
-
17.883
1.976
-
20.847
1.668
1.032.843
-
-
-
-
-
-
1.058
14.411
19.385
269
5.119
49.398
574.716
-
-
4.760
-
634.595
50.768
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
192
-
-
-
-
-
4.727
-
-
-
3.546
284
2.488
-
-
-
-
-
-
25.743
-
-
25.743
2.059
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.680
-
-
-
-
-
4.727
25.743
-
-
29.289
2.343
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/72 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/72 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 31 Desember 2014/31 December 2014 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by Tagihan bersih/
Agunan/
Net receivable
Collateral
Bagian yang
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
-
-
-
-
-
-
165.153
45.689
834
-
-
-
44.855
14.895
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
1.132.716
165.153
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
1.132.716
-
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
14.895
72
-
-
-
4.078
56.613
1.666
-
-
-
54.947
1.731.022
99.062
-
-
-
1.631.960
3.931
-
-
-
-
3.931
51.348
-
-
-
-
51.348
4.150
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
3.205.517
101.634
-
-
-
-
-
-
3.103.883
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction
Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
81
81
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
5.056
671
-
-
-
4.385
82.023
415
-
-
-
81.608 -
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
1.086
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
87.160
86.074
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel /
-
-
-
-
-
-
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
3.292.677
102.720
3.189.957
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/73 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/73 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 31 Desember 2013/31 December 2013 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by
Bagian yang
Tagihan bersih/
Agunan/
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Net receivable
Collateral
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah)/(In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
992.226
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.787
-
-
-
-
5.787
437
-
-
-
34.065
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
34.502
992.226
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
25.013
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
25.013
405
-
-
-
390
51.488
2.091
-
-
-
49.397
565.937
35.061
-
-
-
530.876
3.729
-
-
-
-
3.729
22.482
-
-
-
-
22.482
795
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
1.701.959
37.994
-
-
-
-
-
-
1.663.965
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
4.919
192
-
-
-
4.727
28.231
2.488
-
-
-
25.743
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
2.680
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
33.150
30.470
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/
-
-
-
-
-
-
Total exposure of counterparty's credit risk
-
-
-
-
-
-
40.674
-
-
-
Jumlah eksposur / Total of exposure Total Eksposur / Total of Exposure
1.735.109
1.694.435
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/74
Exhibit E/74
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual a.
Pengungkapan eksposur aset di laporan posisi keuangan
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually a.
Assets exposure disclosure in statement of financial position 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
1.132.716 -
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
165.153
33.031
33.031
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
45.689
16.807
16.515
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
14.895
14.895
14.895
4.150
2.075
2.039
Tagihan kepada bank / Due to bank
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
56.613
42.460
41.210
1.731.022
1.617.667
1.518.605
3.931
4.698
4.698
51.348
-
42.073
3.205.517
1.731.632
1.673.065
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
992.226 -
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank
5.787
2.577
2.577
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
34.502
13.072
12.919
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
25.013
25.013
25.013
795
398
195
51.489
38.617
37.049
565.936
565.936
530.875
3.729
5.121
5.121
22.482
-
20.847
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
1.701.959
650.734
634.596
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/75
Exhibit E/75
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan)
Risk-Weighted Assets calculation with Standard approach individually (Continued)
b.
b.
Pengungkapan eksposur kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada transaksi rekening Administratif.
Bank
Assets exposure disclosure in off-balance sheet
31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Tagihan Bersih /
ATMR sebelum MRK/
ATMR setelah MRK/
Net Receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In Million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
81
36
36
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
5.056
3.792
3.289
82.023
82.023
81.608
87.160
-
-
85.851
84.934
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK/
ATMR setelah MRK/
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ -
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
4.919
3.689
3.546
28.231
28.231
25.743
-
-
-
33.150
31.920
29.289
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/76
Exhibit E/76
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan) c. Pengungkapan kredit
total
pengukuran
Risk-Weighted Assets calculation with Standard approach individually (Continued)
risiko
c.
Bank
Total credit risk measurement disclosure 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah)
Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
1.757.999
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
-
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
663.884
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional - Bank secara Individual:
-
Disclosure of quantitative operational risk of Bank individually: 31 Desember 2014 / 31 D ecember 2014 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
47.172
7.076
88.448
47.172
7.076
88.448
31 Desember 2013 / 31 D ecember 2013 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
41.615
6.242
78.028
41.615
6.242
78.028
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/77 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/77 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko pada posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, meliputi tingkat suku bunga.
Market risk is the risk on the financial position and accounts of administrative positions due to changes in overall market conditions, such as interest rate.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga.
Interest rate risk is the probability loss that may occur from adverse moment in market interest rates vis-à-vis the Bank position or transaction.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan suku bunga dalam Rupiah yang wajar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dalam laporan laba rugi Bank. Sensitivitas laporan laba rugi adalah dampak dari perubahan asumsi suku bunga pada laporan laba rugi pada periode tersebut. Sensitivitas total laba atau rugi didasarkan pada asumsi bahwa ada pergeseran paralel kurva hasil.
The following tables demonstrate the sensitivity to a reasonable possible change in Rupiah interest rates, with all other variables held constant, of the Bank’s profit or loss. The sensitivity of profit or loss is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
2014
2013
Pendapatan bunga: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
Interest income: 2.196.056.400
913.043.498
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
(2.196.056.400)
(913.043.498)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Pendapatan provisi dan komisi: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
Fee and commission income: 307.804
175.838
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
(307.804)
(175.838)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is risk arise from Bank’s inability to meet its obligation when they become due from financing cash in-flow or high quality liquid pledged asset, without affecting Bank’s activity and financial condition.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/78
Exhibit E/78
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Analisa likuiditas terhadap laporan posisi keuangan dan rekening administratif tergambar dalam tabel maturity gap dibawah ini:
Liquidity analysis to statement of financial position account and off-balance sheet accounts are describe in maturity gap table above: 31 Desember 2014/31 December 2014 Jatuh tempo / Maturity Tidak memiliki
> 1 bln s.d 3 bln/
> 3 bln s.d 12 bln/
> 12 bln s.d 60 bln/
tanggal jatuh tempo/
≤ 1 bulan/
> 1 month to 3
> 3 months to
> 12 months to
> 60 bulan
No contractual
Nilai tercatat/
≤ 1 month
months
12 months
60 months
> 60 months
maturity
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position ASET/ASSETS Kas/Cash
10.262.944.150
-
-
-
165.163.886.368
-
-
-
2.232.173.490
-
-
-
-
-
53.491.456.908
159.554.672.878
469.695.521.580
530.894.362.516
56.841.586.528
-
-
1.216.986.143.502
Kredit yang diberikan/Loans
15.662.613.357
311.398.430.792
887.095.232.757
230.408.141.796
269.678.088.202
-
1.714.242.506.904
Aset lain-lain /Other assets *
5.902.753.962
-
-
-
-
-
5.902.753.962
412.270.501.113
781.093.952.372
1.417.989.595.273
287.249.728.324
269.678.088.202
-
3.168.281.865.284
-
-
-
-
-
(21.873.287.197)
(21.873.287.197)
412.270.501.113
781.093.952.372
1.417.989.595.273
287.249.728.324
269.678.088.202
(21.873.287.197)
3.146.408.578.087
4.998.698.716
-
-
-
-
-
4.998.698.716
-
-
10.262.944.150
-
165.163.886.368
-
2.232.173.490
Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Marketable securities
Jumlah aset/Total assets
53.491.456.908
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers
1.933.424.563.434
45.792.600.980
60.145.039.858
-
-
-
2.039.362.204.272
Utang pajak/Taxes payables
6.367.656.104
-
-
-
-
-
6.367.656.104
Liabilitas lain-lain/Other liabilities ***
6.517.565.200
324.524.214
-
-
-
-
6.842.089.414
1.951.308.483.454
46.117.125.194
60.145.039.858
-
-
-
2.057.570.648.506
(1.539.037.982.341)
734.976.827.178
1.357.844.555.415
287.249.728.324
269.678.088.202
(21.873.287.197)
1.088.837.929.581
Jumlah liabilitas/Total liabilities Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/79
Exhibit E/79
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued) 31 Desember 2013/31 December 2013 Jatuh tempo / Maturity Tidak memiliki tanggal jatuh > 1 bln s.d 3 bln/
> 3 bln s.d 12 bln/ > 12 bln s.d 60 bln/
tempo/
≤ 1 bulan/
> 1 month to 3
> 3 months to 12
> 12 months to 60
> 60 bulan
No contractual
Nilai tercatat/
≤ 1 month
months
months
months
> 60 months
maturity
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position ASET/ASSETS Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Marketable securities
2.623.097.150
-
-
-
-
-
2.623.097.150
68.452.789.209
-
-
-
-
-
68.452.789.209
5.787.361.491
-
-
-
-
-
5.787.361.491
294.852.912.959
-
-
-
-
-
294.852.912.959
9.974.935.535
410.176.283.878
208.768.617.701
-
-
-
628.919.837.114
Kredit yang diberikan/Loans
15.531.313.852
77.326.862.982
338.927.556.350
98.619.947.155
151.241.228.036
-
681.646.908.374
Aset lain-lain /Other assets *
2.021.561.438
-
-
-
-
-
2.021.561.438
399.243.971.634
487.503.146.859
547.696.174.051
98.619.947.155
151.241.228.036
-
1.684.304.467.735
Jumlah aset/Total assets Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
-
-
-
-
-
(9.705.504.857)
(9.705.504.857)
399.243.971.634
487.503.146.859
547.696.174.051
98.619.947.155
151.241.228.036
(9.705.504.857)
1.674.598.962.878
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers
2.189.012.490
-
-
-
-
-
2.189.012.490
517.349.810.449
46.725.883.565
30.240.619.547
-
-
-
594.316.313.561 2.742.716.687
Utang pajak/Taxes payables
2.742.716.687
-
-
-
-
-
Liabilitas lain-lain/Other liabilities ***
2.294.883.700
178.771.852
-
-
-
-
2.473.655.552
524.576.423.326
46.904.655.417
30.240.619.547
-
-
-
601.721.698.290
(125.332.451.692)
440.598.491.442
517.455.554.504
98.619.947.155
151.241.228.036
(9.705.504.857)
1.072.877.264.588
Jumlah liabilitas/Total liabilities Selisih aset (liabilitas)-bersih
Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
Risiko Operasional
Operational Risk
Adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to insufficient and/or non-functioning of the internal processes, human error, system failure, and/or the existence of external events that affect the Bank’s operations.
Risiko Hukum
Legal Risk
Adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk of lawsuits and/or weaknesses of juridical aspects.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/80 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/80 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risk due to inaccuracies in the retrieval and/or implementation of a strategic decision and a failure to anticipate changes in business environment.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan Bank Indonesia, perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risk due to the Bank does not comply and/or implement the applicable Bank Indonesia regulations, legislation and other regulations.
Tabel di bawah ini merangkum rasio-rasio yang dijaga oleh Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Pada tahun 2014 dan 2013 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Table below summarizes ratios of the Bank that maintained to comply with Bank Indonesia regulations. In 2014 and 2013 there are no violations above and excess from the applicable regulations.
31 Desember 2014 /
31 Desember 2013 /
31 D ecember 2014
31 D ecember 2013
Permodalan Rasio kecukupan modal
Financing 60,54%
146,14%
Capital adequacy aatio
1,58%
1,32%
Fixed assets to capital
Aset produktif bermasalah
0,46%
0,50%
Impairment productive assets
Non performing loan (NPL)-bersih
0,58%
0,85%
Non performing loan(NPL)-net
Non performing loan (NPL) bruto
0,80%
1,18%
Gross non performing loan (NPL)
0,73%
0,60%
91,40%
98,52%
Fulfillment of allowance for possible
Return on assets (ROA)
2,00%
2,65%
Return on assets (ROA)
Return on equity (ROE)
3,11%
6,98%
Return on equity (ROE)
Net interest margin (NIM)
5,04%
5,77%
Net interest margin (NIM)
78,19%
72,63%
operating income
84,06%
114,69%
Loan deposit ratio (LDR)
Aset tetap terhadap modal Aset produktif
Productive assets
CKPN terhadap aset produktif Pemenuhan CKPN
Allowance for possible losses to
Rentabilitas
Rentability
Beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO)
Operating expense to
Likuiditas Loan deposit ratio (LDR)
productives assets
Liquidity
Kepatuhan
Compliance
Persentase pelanggaran BPM K
Violations of legal lending limit
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
8,04%
8,20%
Persentase pelampauan BPM K
Percentage excess of legal
Giro wajib minimum Rupiah
Minimum balance of current account Rupiah
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/81
Exhibit E/81
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
Risk due to reduced levels of stakeholder confidence that comes from a negative perception towards Bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktorfaktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank, serta seluruh aktivitas perbankan.
Reputation risk is identified on inherent risk factors associated to functional activities including disclosure requirements, customer complaints against the Bank, employee attitude when providing services to customers and the Bank's communication systems, and overall banking activities.
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
30. FAIR VALUE LIABILITIES
Tabel berikut ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
OF
FINANCIAL
ASSETS
AND
The next table summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments. The fair values disclosed are based on relevant information available as of 31 December 2014 and 2013, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Biaya perolehan Dimiliki hingga
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai terc atat /
Nilai w ajar / Fair
and liabilities
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying amount
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
10.262.944.150
-
10.262.944.150
10.262.944.150
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia
-
165.163.886.368
-
-
165.163.886.368
165.163.886.368
-
2.232.173.490
-
-
2.232.173.490
2.232.173.490
Giro pada bank Lain / Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain / Placement with Bank Indonesia and other banks / Marketable securities Efek-efek Kredit yang diberikan / Loans
53.491.456.908
-
-
-
53.491.456.908
53.491.456.908
1.216.986.143.502
-
-
-
1.216.986.143.502
1.216.986.143.502
-
1.692.369.219.707
-
-
-
-
-
1.692.369.219.707
1.692.369.219.707
LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
2.039.362.204.272
2.039.362.204.272
2.039.362.204.272
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/82
Exhibit E/82
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
30. FAIR VALUE OF FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
ASSETS
AND
31 Desember 2013 / 31 December 2013 Biaya perolehan Dimiliki hingga Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets and liabilities
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai terc atat /
Nilai w ajar / Fair
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying amount
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
2.623.097.150
-
2.623.097.150
2.623.097.150
Giro pada Bank Indonesia / Current account with Bank Indonesia
-
68.452.789.209
-
-
68.452.789.209
68.452.789.209
Giro pada bank lain / Current account with other banks
-
5.787.361.491
-
-
5.787.361.491
5.787.361.491
-
-
-
294.852.912.959
628.919.837.114
-
-
-
628.919.837.114
-
671.941.403.517
-
-
671.941.403.517
-
-
-
594.316.313.561
594.316.313.561
594.316.313.561
31. GOVERNMENT GUARANTEE FOR LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
PAYMENT
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain / Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek / Marketable securities Kredit yang diberikan / Loans
294.852.912.959
294.852.912.959 628.919.837.114 671.941.403.517
LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Saving from customers
31. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under Law No. 24 dated 22 September 2004 which is effective from 22 September 2005, as amended by Government Regulation’s Substitute of Law of the Republic of Indonesia No. 3 dated 13 October 2008, the Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) was established to guarantee commercial banks’ certain obligations that applicable under the guarantee program, which the guarantee amount may change depending on certain criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, menyatakan nilai simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,5% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan 1,5% untuk simpanan dalam mata uang asing pada tahun 2014 (pada tahun 2013: 7,25% dan 1,50%).
Based on the Indonesian Government Regulation No. 66 In 2008 dated 13 October 2008 regarding the amount of value guaranteed savings deposit Insurance Agency, represents total deposits are guaranteed by LPS for deposits up to Rp 2,000,000,000 for per depositor per bank. Deposits from customers are only covered if the rate of interest equal to or below 7.5% for deposits in Rupiah and 1.5% for deposits in foreign currency on 31 December 2014 (on 2013: 7.25% and 1.5%).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank adalah peserta program penjaminan tersebut.
On 31 December 2014 and 2013, the Bank is a participant of the guarantee programme.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/83
Exhibit E/83
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
32. RESTATEMENT FINANCIAL STATEMENTS
Beberapa akun pada laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. Ikhtisar perubahan pada akun-akun dalam laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Certain accounts in the statement of cash flows for the year ended 31 December 2013 have been reclassified to adjust with the presentation of the statement of cash flows for the year ended 31 December 2014. Summary of changes to the accounts in statement of cash flows for the year ended 31 December 2013 were as follows:
Sebelum penyajian kembali/
Penyajian kembali/
Setelah penyajian kembali/
Before restatement
Restatement
After restatement
Laporan Arus Kas
Statement of Cash Flows
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Increase (decrease) in operating assets
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
(159.810.447.351)
159.810.447.351
-
Placement with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek
(582.973.359.414)
582.973.359.414
-
Marketable securities
(851.605.819.453)
742.783.806.765
(108.822.012.688)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Net cash proceed from (used for)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
operating activites CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penambahan investasi pada efek-efek
Additional investment in held
yang dimiliki hingga jatuh tempo
-
(582.973.359.414)
(582.973.359.414)
to maturity securities
(1.077.960.916)
(582.973.359.414)
(584.051.320.330)
Net cash used for financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
19.816.219.631 57.047.028.219
159.810.447.351 135.042.465.608
179.626.666.982 192.089.493.827
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
76.863.247.850
294.852.912.959
371.716.160.809
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF YEAR
Kas
2.623.097.150
-
2.623.097.150
Cash
Giro pada Bank Indonesia
68.452.789.209
-
68.452.789.209
Current account with Bank Indonesia
5.787.361.491 -
294.852.912.959
5.787.361.491 294.852.912.959
Current account with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks
76.863.247.850
294.852.912.959
371.716.160.809
Total
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Kas dan setara kas terdiri atas:
Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
Details of cash and cash equivalent are as follows:
33. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan laporan keuangan Bank merupakan tanggung jawab manajemen. Laporan keuangan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 13 Maret 2015.
33. APPROVAL AND AUTHORIZATION TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS The preparation of the Bank’s financial statements are responsibilities of the management. The financial statements has been approved by the Board of Director and authorized for issuance on 13 March 2015.
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2014
31 Desember 2013
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek Kredit yang diberikan Setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Rp21.873287.197 pada 31 Desember 2014 ( 31 Desember 2013 : Rp 9.705.504.857) - Pihak Berelasi - Pihak Ketiga Aset Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp16.127.883.393 pada tahun 2014 ( 31 Desember 2013 : Rp15.720.644.003)) Aset pajak tangguhan Aset lain-Lain JUMLAH ASET
10,262,944,150 165,163,886,368 2,232,173,490
2,623,097,150 68,452,789,209 5,787,361,491
53,491,456,908 1,216,986,143,502
294,852,912,959 628,919,837,114
20,289,042,431 1,672,080,177,276
13,879,201,558 658,062,201,959
17,701,527,021 2,775,668,669 30,597,322,673
14,676,599,557 666,400,200 8,453,698,924
3,191,580,342,489
1,696,374,100,121
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 1
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2014
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pajak Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pascakerja
4,998,698,716
2,189,012,490
1,193,147,077,925 843,715,291,605 6,367,656,104 9,926,896,984 5,678,647,115
281,695,430,585 309,972,561,597 2,770,471,287 4,673,900,034 3,522,047,283
JUMLAH LIABILITAS
2,063,834,268,449
604,823,423,276
739,150,000,000 1,000,000,000 50,110,778,752 790,260,778,752
739,150,000,000 25,800,968,680 764,950,968,680
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal Dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2014 dan tahun 2013 Modal ditempatkan dan disetor 739.150.000.000 saham pada tahun 2014 dan tahun 2013 Cadangan umum Saldo laba
Kepentingan non pengendali
337,485,295,288
326,599,708,165
JUMLAH EKUITAS
1,127,746,074,040
1,091,550,676,845
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,191,580,342,489
1,696,374,100,121
atatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
halaman 2
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2014
2013
219,605,640,002 (101,059,974,667) 118,545,665,335
91,304,349,823 (37,772,531,500) 53,531,818,323
2,616,637,490
1,968,684,660
PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET
(13,964,174,581)
(1,033,338,557)
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja
(19,219,486,238) (39,675,316,972)
(9,823,263,357) (20,349,678,286)
(58,894,803,210)
(30,172,941,643)
48,303,325,034
24,294,222,783
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL bersih PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
356,705,149 (155,399,957)
2,336,006,663 (326,528,441)
201,305,192
2,009,478,222
48,504,630,226
26,303,701,004
(14,418,501,500) 2,109,268,469
(6,441,392,000) (80,351,729)
(12,309,233,031)
(6,521,743,729)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
36,195,397,194
19,781,957,275
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
36,195,397,194
19,781,957,275
25,309,810,071 10,885,587,123
14,085,462,532 5,696,494,743
36,195,397,194
19,781,957,275
JUMLAH PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan JUMLAH PAJAK PENGHASILAN BERSIH
Laba yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian)
halaman 3
337,485,295,288 337,485,295,288
10,885,587,123
-
326,599,708,165
5,696,494,743
261,750,000,000
-
59,153,213,421
Kepentingan Non pengendali Rp
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian)
1,000,000,000
790,260,778,752
739,150,000,000
50,110,778,752 50,110,778,752
Saldo 31 Desember 2014
25,309,810,071
-
764,950,968,680
14,085,462,532
664,150,000,000
(76,000,000,000)
162,715,506,149
25,309,810,071
-
1,000,000,000
-
-
Rp
Laba komprehensif tahun berjalan
25,800,968,680
14,085,462,532
(76,000,000,000)
87,715,506,149
Rp
Jumlah
(1,000,000,000)
739,150,000,000
-
664,150,000,000
-
75,000,000,000
Rp
Rp
Cadangan umum
Cadangan umum
Saldo 31 Desember 2013
Laba komprehensif tahun berjalan
Tambahan modal disetor
Setoran modal dari dividen
Saldo 1 Janiari 2013
Saldo Laba
Modal Saham
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - KONSOLIDAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
halaman 4
1,127,746,074,040 1,127,746,074,040
36,195,397,194
-
1,091,550,676,845
19,781,957,275
925,900,000,000
(76,000,000,000)
221,868,719,570
Total Ekuitas Rp
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh ) 2014 ARUS KAS DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja Pembayaran beban administrasi dan umum/ beban non operasional Penerimaan daripPendapatan operasional Lainnya/pendapatan non operasional Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Kredit yang diberikan AsetlLain-Lain Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Operasi Simpanan - Giro - Tabungan - Deposito '- Liabilitas Lain-Lain Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas operasi ARUS KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI: Deposito berjangka Efek-Efek Hasil Penjualan Aset Perolehan Aset Tetap Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen Penyetoran modal Kas bersih dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan setara kas terdiri atas : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Jumlah
2013
215,913,154,884 (95,696,180,994) (35,105,505,360) (30,809,239,728) 187,360,409 (11,045,671,350)
90,997,302,048 (37,481,985,111) (20,349,678,286) (10,274,062,774) 4,287,615,900 (6,249,029,622)
43,443,917,861
20,930,162,155
(1,020,427,816,190) (14,880,262,637) (1,035,308,078,827)
(49,511,595,720) 14,793,397,365 (34,718,198,355)
751,690,658,421 50,846,758,515 640,008,639,033 (659,490,871) 1,441,886,565,097 450,022,404,132
(74,697,594,603) (7,231,620,286) (704,000,420) 1,533,920,675 (81,099,294,634) (94,887,330,834)
(588,066,306,388) 478,453,454 (5,648,572,470) (593,236,425,404)
8,519,930,165 (582,973,359,414) 278,346,129 (1,361,194,045) (575,536,277,165)
-
(103,500,000,000) 953,400,000,000 849,900,000,000
(143,214,021,272) 374,364,482,188 231,150,460,916
179,476,392,001 192,239,768,808 371,716,160,809
10,262,944,150 165,163,886,368 2,232,173,490 53,491,456,908 231,150,460,916
2,623,097,150 68,452,789,209 5,787,361,491 294,852,912,959 371,716,160,809
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian)
halaman 5
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM PT Danabina Sentana didirikan berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi no.7 tanggal 1 oktober 1992 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan akta no.21 tanggal 5 mei 2000 oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono SH. Akta pendirian perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C21008.HT 01.01Th92 tanggal 11 Desember 1992. Anggaran dasar perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali perubahan, terakhir sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan Akta Notaris No.110 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, Sh, Msi, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU--6667,AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 18 Desember 2013. Saat ini perusahaan berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha mendirikan perusahaan, ikut serta mengambil bagian dalam modal saham perseroan terbatas atau badan hukum lain baik di dalam maupun di luar negeri tanpa mengurangi persetujuan dari pihak yang berwenang atau mengambil bagian dalam perikatan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 44 tanggal 5 Desember 2013 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH. Msi, Susunan pengurus perusahaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: : :
Tuan Teddy Jeffrey Katuari Tuan Alex Ivan Tanoyo Tuan Hendra Gunawan Winoto
Presiden Direktur Direktur Direktur
: : :
Tuan Hanny Susanto Tuan Handoyo Sutanto Tuan Ir. Eddy William Katuari
Perusahaan memiliki jumlah pegawai sebanyak 2 orang pada tahun 2013. Tahun 2014 perusahaan tidak mempunyai karyawan.
Anak Perusahaan Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan/atau mempunyai kendali atas manajemen anak perusahaan per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut: 2014 Anak Perusahaan
PT Bank Multiarta Sentosa
Jenis Usaha
Perbankan
2013
Domisili
Persentase Kepemilikan
Jumlah Aset (Rp)
Jumlah Aset (Rp)
Jakarta
70,00%
3.190.268.928.488
1.695.125.479.541
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikanberdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No.201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
Halaman 6
Laporan No : LT/046/HPR-3/V/2015
PT DANABINA SENTANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM (lanjutan) Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan AktaNotarisNo. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02.Tahun2013 tanggal 19 Desember 2013. Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1093/KMK/017/1992 tanggal 15 Oktober 1992, dan Surat Keputusan Direktur Perijinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No.5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003 tentang pemberian ijin usaha sebagai perdagangan valuta asing. Susunan pengurus tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Juwita Ekawati Winoto Komisaris Independen Tommy Mukdani Komisaris Independen Nancy Herawati Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2014 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Susunan pengurus pada tahun 2014 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014 Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2014dan 2013 adalah sebesar Rp 1.399.500.000 dan Rp 897.600.000. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 5.816.397.400 dan Rp 1.884.180.000. Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan. Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 287 orang pada tahun2014 dan 183 orang pada tahun 2013. 2014 2013 Kantor pusat 1 1 Kantor cabang Kantor cabang pembantu Jumlah
4 8 13
2 6 9
Halaman 7