MAS BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
35.28%
BANK
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
LABA
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
35.28%
KREDIT TUMBUH 77.48%
BANK BANK
MAS BANK
MAS
KREDIT TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
BANK SIMPANAN MAS
TUMBUH BANK MAS BANK
MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK MAS
ASET TUMBUH 49.55%
49.55%
BANK
MAS
BANK
MAS
KREDIT
BANK MAS
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
LABA TUMBUH
35.28%
LABABANK TUMBUH
35.28%MAS
BANK MAS
BANK MAS
LABA
MAS MAS
TUMBUH
35.28%
BANK
MAS
49.55%
BANK MAS
BANK MAS
BANK
MAS
35.28 %
KREDIT BANK MAS
77.48%
KREDIT BANK MAS
MAS
BANK MAS ASET BANK MAS
TUMBUH
49.55% TUMBUH BANK MAS BANK BANK
BANK MAS
ASET TUMBUH BANK MAS BANK 49.55 %
BANK MAS MAS LABA TUMBUH
35.28%
BANK
MAS
MAS BANK MAS
49.55% MAS BANK
BANK
MAS
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS BANK BANK BANK MAS
MAS MAS
BANK MAS BANK MAS
MAS
SIMPANAN TUMBUH 73.97%
BANK MAS BANK
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK
MAS BANK
BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS BANK MAS
BANK
49.55%
BANK MAS
BANK MAS
ASET
BANK MAS BANK MAS
MAS BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK
BANK MAS ASET BANK TUMBUH MAS 49.55% BANK MAS
BANK MAS BANK MAS BANK MAS
BANK MAS MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
KREDIT
BANK MAS
BANK MAS SIMPANAN BANK MAS TUMBUH 73.97%
BANK MAS
BANK MAS
ASET TUMBUH 49.55 %
BANK MAS
LABA TUMBUH 35.28%
MAS
BANK
BANK
BANK BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
SIMPANAN TUMBUH 73.97% BANK
BANK
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS KREDIT BANK MAS TUMBUH BANK MAS
TUMBUH
BANK
MAS
MAS
MAS
BANK
MAS
BANK
BANK
BANK MAS
LABA
TUMBUH
MASMAS MAS
BANK MAS
MAS 35.28%
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK BANK
MAS MAS
TUMBUH BANK
BANK LABA TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS 35.28%
BANK
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
LABA
BANK MAS
BANK MAS
MAS
SIMPANAN TUMBUH ASET73.97%
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS BANK MAS KREDIT TUMBUH 77.48% BANK MAS
MAS
BANK
BANK
BANK MAS
49.55% BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS BANK MAS 35.28% SIMPANAN TUMBUH 73.97%
35.28% BANK MAS BANK
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
ASET 35.28% MAS
BANK MAS
35.28%
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
TUMBUH
MAS
TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
35.28%
BANK MAS
BANK MAS
MAS
TUMBUH
BANK MAS
BANK
BANK MAS BANK MAS BANK MAS BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK MAS BANK MAS
LABA BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
35.28%
BANK
TUMBUH
BANK MAS
MAS
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS
LABA
BANK MAS LABA BANK MAS MAS MAS BANK MAS
KREDIT
BANK MAS
BANK
BANK MAS MAS
LABA
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
MAS
BANK MAS
SIMPANAN TUMBUH BANK MAS
BANK
MAS
BANK
BANK
MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS SIMPANAN TUMBUH 73.97%
MAS
KREDIT TUMBUH 77.48% BANK MAS
BANK MAS
MAS
BANK
MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS BANK MAS
35.28% SIMPANAN TUMBUH 73.97%
TUMBUH
TUMBUH MAS
BANK MAS
MAS BANK MAS BANK MAS BANK MAS 35.28% BANK MAS BANK MAS
MAS
LABA
SIMPANAN TUMBUH 73.97% BANK MAS KREDIT BANK
TUMBUH
BANK MAS KREDIT BANK MAS TUMBUH BANK MAS
LABA BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
49.55% BANK
BANK MAS
MAS
BANK
MAS
BANK MAS
BANK
TUMBUH
KREDIT
BANK MAS
MAS
BANK
BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS
LABA
TUMBUH
BANK MAS
35.28% BANK MAS LABA BANK TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS 35.28%
BANK
BANK MAS MAS
35.28%
TUMBUH
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
TUMBUH ASET TUMBUH 49.55%
MAS
TUMBUH
MAS
BANK
49.55%
SIMPANAN TUMBUH 73.97%
LABA
TUMBUH BANK MAS
BANK
BANK MAS BANK
BANK MAS
BANK MAS
KREDIT BANK MAS
SIMPANAN TUMBUH 73.97%
BANK MAS
MAS
BANK
MAS
BANK BANK MAS
BANK MAS
BANK
LABA
TUMBUH
SIMPANAN TUMBUH 73.97%
BANK
BANK MAS
BANK MAS MAS
KREDIT
MAS MAS
BANK MAS
MAS
MAS
BANK BANK
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS
ASET
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
35.28%
49.55% LABA KREDIT TUMBUH 77.48%
SIMPANAN MAS TUMBUH 73.97%
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK
BANK MAS
BANK MAS
TUMBUH
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
LABA
BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
MAS BANK MAS
BANK MAS
ASET TUMBUH 49.55% BANK MAS BANK MAS
BANK MAS
BANK
MAS
BANK
BANK MAS
MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
BANK MAS
SIMPANAN TUMBUH 73.97%
BANK MAS BANK
BANK
MAS
LEADING FOR GROWTH LAPORAN TAHUNAN 2015
Daftar Isi 02 06 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 24 34 47 72 74 77 77 78 79
Sambutan Komisaris Utama Sambutan Direktur Utama Data Perusahaan Milestones Bidang Usaha Produk & jasa Struktur Pemegang Saham Visi, Misi & Moto Struktur Organisasi Penghargaan di 2015 Ikhtisar Keuangan Kebijakan dan Strategi Manajemen Laporan Manajemen Manajemen Risiko Good Corporate Governance Dewan Komisaris Dewan Direksi Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
01
Sambutan Komisaris Utama
Pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2015, tidak terlepas dari pengaruh pertumbuhan ekonomi dunia yang belum membaik. Krisis berkepanjangan negaranegara Eropa, ser ta kemerosotan pertumbuhan ekonomi Cina, satu negara yang diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia, ditambah dengan gejolak politik di Timur Tengah dan ekonomi Amerika Serikat yang bertumbuh moderat, menjadi faktor-faktor yang menyebabkan laju ekonomi global mengalami perlambatan.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
Di tahun 2015, perkembangan ekonomi dunia juga diwarnai dengan turunnya harga minyak dunia dan harga komoditas. Harga batubara turun hingga 24,5% pada tahun 2015, diikuti turunnya harga CPO sebesar 8,2%. Pasar keuangan yang terus bergejolak akibat ketidakpastian akan kapan dan berapa besar kenaikan suku bunga the Fed akan kembali dilaksanakan, menekan mata uang banyak negara-negara berkembang. Dinamika yang terjadi pada tingkat global berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh sebesar 4,73% di bawah target sebesar 5,70%. Menurunnya permintaan luar negeri berakibat pada menurunnya kinerja ekspor nasional. Tekanan pada Rupiah menurunkan nilai Rupiah hingga Rp 13.392/USD di akhir tahun 2015, atau melemah bila dibandingkan dengan asumsi pemerintah sebesar Rp 12.500/USD. Namun demikian inflasi dapat ditekan pada kisaran 3,1% yang disebabkan terjaganya pasokan kebutuhan masyarakat dengan adanya peningkatan pada produksi pangan.
Walaupun rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar Bank Indonesia cukup dapat menjaga stabilitas makroekonomi pada tahun 2015, namun situasi yang ada tentunya memberatkan dunia usaha nasional untuk berkembang. Dan sebagai mitra dari para pengusaha, maka hal ini juga menjadi tantangan bagi industri perbankan untuk bertumbuh. Kami bersyukur bahwa di dalam iklim ekonomi yang kurang menguntungkan ini, aset Bank MAS dapat bertumbuh sebesar 49,55% menjadi Rp 4,77 triliun, sedikit melampaui target sebesar Rp 4,35 triliun. Bank mencatat perolehan laba sebesar Rp 49,30 miliar meningkat 35,28% dibandingkan perolehan laba 2014. Dan selama tahun 2015, Bank MAS telah menambah 6 jaringan kantor lagi guna memperluas jaringan kantor. Pengelolaan likuiditas yang baik tampak pada pertumbuhan dana masyarakat yang tumbuh signifikan sebesar 73,97% menjadi Rp 3,55 triliun.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
03
Di sisi lain, likuiditas tersebut dapat dioptimalkan dengan sangat baik dengan bertumbuhnya penyaluran kredit hingga 77,48% menjadi Rp 3,04 triliun. Tentunya penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian mengingat iklim ekonomi yang kurang menguntungkan, sehingga kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 0,15%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal Bank MAS masih jauh diatas yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Dengan rasio CAR 34,99%, jauh diatas 9,00% sebagai syarat minimum, memungkinkan Bank MAS untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Di tahun 2015, Bank MAS memperoleh 5 penghargaan dari beberapa media cetak nasional. 2015 Investor Best Banks- Majalah Investor, Sangat Bagus 20th Infobank Awards- Majalah Infobank, Golden Thropy, Best of the Best 2010 - 2014 - Majalah Infobank, serta The Most Reliable Bankdan The Most Efficient Bank Indonesia Banking Award 2015 - TEMPO Media Group
Dewan Komisaris menilai bahwa pencapaian Bank MAS di tahun 2015 sangat baik, terlebih lagi hal tersebut dicapai dalam kondisi perekonomian yang kurang mendukung. Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran Direksi atas kinerjanya dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras dalam mewujudkan semuanya ini. Dan tentunya kami juga mengucapkan terima kasih kepada para nasabah, pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya yang terus memberikan dukungan dan kepercayaan selama ini. Kiranya pencapaian ini dapat menjadi pijakan bagi Bank MAS untuk menghadapi tantangan di tahuntahun ke depan.
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
Bank MAS senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG dengan mengadakan sosialisasi secara terus menerus ke seluruh jenjang karyawan dalam organisasi. Sosialisasi yang dilakukan meliputi kode etik perusahaan dan perbankan maupun penerapan aspek transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta aspek kewajaran dan kesetaraan yang harus bagian dalam aktivitas bisnis dan operasional Bank Kami menilai semua komite yang ada, meliputi Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Renumerasi telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Masukan, dan rekomendasi yang diberikan oleh setiap komite melalui rapat-rapat yang rutin dilakukan sangat membantu dalam memberikan arahan kebijakan dari Dewan Komisaris kepada Direksi
04
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Aset Bank MAS dapat bertumbuh sebesar 49,55% menjadi Rp 4,77 triliun
Pembukaan 6 Jaringan Cabang di 2015
Pembukaan KCP Gajah Mada, Semarang
Pembukaan KCP Wolter Monginsidi, Lampung
Pembukaan KCP Puri Indah, Jakarta
Pembukaan KCP Hayam Wuruk, Jakarta
Pembukaan KCP Mayjen Sungkono, Surabaya
Pembukaan KCP Kembang Jepun, Surabaya
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
05
Sambutan Direktur Utama
Tahun 2015 bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui. Melesunya perekonomian global memberikan dampak yang signif ikan bagi penurunan ekonomi nasional. Dan menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar memberikan tekanan bagi dunia usaha. Namun demikian menjelang akhir tahun kondisi cenderung menjadi lebih stabil bagi perekonomian nasional.
06
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Ho Danny Hartono Direktur Begitu pula bagi Bank MAS sendiri, melesunya dunia usaha tentunya mempengaruhi kinerja Bank MAS di tahun 2015. Pencapaian yang cukup baik di tahun 2014, menjadi modal penting bagi kami untuk melalui tahun 2015, yang merupakan fase yang cukup berat, untuk tetap mempertahankan pertumbuhan yang ada. Pengakuan dari beberapa majalah berskala nasional yang memberikan penghargaan atas kinerja Bank MAS di tahun 2014, juga membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan nasabah kepada Bank MAS. Menghadapi kondisi perekonomian yang penuh tantangan, Bank MAS tetap berfokus pada strategi : meluaskan jaringan kantor cabang, mengembangkan kualitas produk dan layanan dengan dukungan teknologi informasi, melakukan efisiensi operasional dan pengendalian biaya. Di sisi penyaluran kredit, walaupun Bank MAS berfokus pada sektor komersial namun sektor UMKM tetap mendapat porsi yang cukup besar.
Utama
Tahun 2015 ini berhasil dilalui Bank MAS dengan kinerja yang baik, dengan peningkatan laba yang signifkan dari Rp 36,44 milyar di tahun 2014 menjadi Rp 49,30 milyar pada tahun 2015, atau tumbuh 35% dan peningkatan volume kredit dari Rp 1,71 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 3,04 triliun ditahun 2015 yang mencapai 77,48%. Sektor perdagangan masih menjadi sektor terbesar yang menerima penyaluran kredit Bank MAS yaitu sebesar 40,59%, diikuti oleh sektor manufacturing sebesar 21,26%. Pertumbuhan Bank MAS yang cukup signifikan ini, ditopang oleh permodalan yang kuat, dengan nilai rasio kecukupan modal sebesar 34,99%. Penyaluran kredit yang bertumbuh, mendorong peningkatan pada perolehan pendapatan bunga sebesar 90,04% menjadi Rp 417,34 milyar. Fee based income juga mengalami peningkatan sebesar 92,61% menjadi Rp 5,04 miliar. Dengan adanya persaingan yang ketat dalam kondisi perekonimian yang kurang
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
07
dipertahankan di 4,11%. Peningkatan pada dana pihak ketiga membuat beban bunga meningkat 140,34%, namun secara keseluruhan rasio BOPO masih terjaga pada angka 84,30%. Penghimpunan dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan yang cukup besar menjadi sebesar Rp 3,55 triliun. Deposito tumbuh 142,4 % dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 2,71 triliun dan Tabungan tumbuh 145,76 % dari Rp 84,60 milyar menjadi Rp 207,92 milyar. Dana yang terhimpun dalam bentuk deposito masih mendominasi jumlah perolehan dana pihak ketiga yaitu sebesar 76,42% dari total dana pihak ketiga, diikuti oleh giro 17,72% dan tabungan 5,86%. Sementara itu Loan to Funding Ratio (LFR) tetap terjaga pada posisi aman dan sehat di 85,75%. Pertumbuhan pada perolehan dana pihak ketiga juga terbantu dengan diluncurkannya fasilitas ATM Bank MAS yang bergabung dalam jaringan ATM Prima menjelang akhir 2014. Hal ini dilakukan karena kami menyadari bahwa operasional perbankan harus ditunjang dengan kemajuan teknologi, yang sudah menjadi syarat mutlak dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Tidak berhenti sampai disitu, Bank MAS juga menambah fasilitas ATM dengan fasilitas kartu Debit pada akhir 2015, serta mengupayakan fasilitas Internet Banking, yang diharapkan segera dapat diimplementasikan pada tahun 2016. Upaya ini merupakan upaya mitigasi atas masih terbatasnya jaringan kantor Bank MAS saat ini. Untuk memperluas jangkauan usaha, ditahun 2015 Bank MAS juga tengah mempersiapkan diri untuk menjadi Bank Devisa untuk dapat melayani transaksi ekspor impor. Dengan semakin terbukanya sistem perdagangan dunia, maka tentunya layanan transaksi dalam valuta asing menjadi kebutuhan bagi dunia usaha. Dan pada pertengahan tahun 2015, Bank MAS juga telah menambah produknya dengan layanan Safe Deposit Box, bersamaan dengan direlokasinya kantor di Embong Malang, Surabaya. Perluasan jaringan kantor juga terus dilakukan dengan menambah lagi 6 jaringan kantor pada tahun 2015,di Jakarta (2), Surabaya(2), Semarang (1) dan Lampung (1), dan merelokasi dua kantornya di Muara Karang
08
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
(Jakarta) dan Embong Malang (Surabaya), sehingga pada akhir 2015 total kantor yang dimiliki menjadi 18 kantor. Akan tetapi seiring dengan menurunnya kondisi perekonomian nasional dengan nilai tukar Rupiah yang terus merosot pada semester kedua, maka kegiatan membuka jaringan kantor sementara ditunda mulai semester 2 2015 untuk direview kembali pada tahun 2016. Untuk ke depannya Bank MAS tetap merencanakan untuk menambah jaringan kantornya dengan 8 sampai 10 kantor per tahunnya. Dan untuk menambah jangkauan, juga direncanakan untuk memperlengkapi jaringan kantor dengan Mobil Kas Keliling. Dan tak lupa peningkatan kemampuan sumber daya manusia juga terus mendapat perhatian, karena hal tersebut juga menjadi modal penting untuk menunjang pertumbuhan. Kegiatan pendidikan dan pelatihan dilakukan secara intensif untuk memperlengkapi setiap karyawan, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Kami juga menanamkan budaya sadar risiko pada seluruh jajaran karyawan dan menyadarkan bahwa mitigasi risiko adalah tanggung jawab bersama.
Peningkatan volume kredit dari Rp 1,71 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 3,04 triliun ditahun 2015 yang mencapai 77,48%
Bersama dengan Dewan Komisaris, kami juga memberikan perhatian yang sungguh dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG). Secara rutin penilaian terhadap GCG dilakukan dengan metode Self Assesment, yang hasilnya digunakan sebagai acuan untuk peningkatan kualitas penerapan GCG. Hasil Self Assesment Penerapan Tata kelola Perusahaan Bank MAS untuk posisi 31 Desember 2015 tergolong ke dalam Peringkat 2 (Baik). Sebagai bagian dari masyarakat, sudah selayaknya kami berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sebagai bentuk tanggung jawab kami. Dan fokus kami adalah dengan menanamkan semangat menabung sejak dini. Dalam beberapa kegiatan yang melibatkan anak-anak, kami terus menyisipkan pengajaran tentang pentingnya untuk hidup berhemat dan menabung sejak masa kanak-kanak. Dan dalam kegiatan-kegiatan tersebut hadiah-hadiah yang disediakan juga dalam berbentuk tabungan. Secara keseluruhan Bank MAS mampu melalui dengan baik tahun 2015, sebagai tahun yang penuh tantangan. Di beberapa sektor kami berhasil memenuhi target yang semula telah ditetapkan, bahkan melebihi target. Dan atas nama Direksi Bank MAS, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap karyawan yang memberi andil besar dalam mewujudkan kesemuanya itu. Dan juga kami berterima kasih kepada Dewan Komisaris, pemegang saham, otoritas, dan rekan-rekan kerja yang terus menerus memberikan dukungan dan kepercayaan kepada kami selama ini. Dengan pencapaian ini tentunya memberikan harapan bagi kami untuk membawa Bank MAS ke jenjang yang lebih tinggi lagi di tahun-tahun mendatang.
Ho Danny Hartono Direktur Utama
Kegiatan CSR
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
09
Data Perusahaan PT Bank Multiarta Sentosa Aktivitas Kantor Pusat
Bank Umum Komersial Grha Bank MAS Jalan Setiabudi Selatan Kav. 10, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon
(021) 5790 6006 (Hunting)
Facsimile
(021) 5790 6005
E-mail
[email protected]
Homepage /Website
www.bankmas.co.id
Bidang Usaha
Jasa Perbankan
Status Bank
BANK UMUM
Dasar Hukum Pendirian
Akta No. 201 tanggal 28 Juli 1992, Notaris Drs. Haji Saidus Sjah, SH. SK Menteri Kehakiman RI No. C2-6998 HT.01.014.Th.92 tanggal 25 Agustus 1992. Lembar Berita Negara RI No 5242 Tahun 1992 Tambahan Berita Negara tanggal 20 Oktober 1992 No. 84.
Tanggal Pendirian
1 September 1992
Tanggal Persetujuan
15 Oktober 1992
Ijin Pedagang Valuta Asing
SK Bank Indonesia Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan No. 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003.
Kepemilikan
PT Danabina Sentana
70%
PT Multi Anekadana Sakti
25%
PT Halim Sakti Modal Dasar
Rp.
3.800.000.000.000,-
Modal Disetor
Rp.
1.055.000.000.000,-
Jumlah Karyawan
343 Karyawan
Jumlah Kantor
1 Kantor Pusat, 5 Kantor Cabang
5%
dan 12 Kantor Cabang Pembantu
10
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Milestones 1995
1992 Pembukaan Kantor Pusat
1996 Relokasi Kantor Pusat dan
Pembukaan Kantor Cabang
dan Cabang Bank MAS di Jl.
Pembantu Krekot, Jl. Krekot Bunder
Cabang Jl. Sukarjo
Sukarjo Wiryopranoto No. 2 B3,
No. 61, Jakarta Pusat (Mei 1995)
Wiryopranoto No. 2 B3, Jakarta
Jakarta Pusat
Pembukaan Kantor Capem Sawah
Pusat ke Jl. Suryopranoto No.
Besar, Jl. S Wiryopranoto 48A,
24 A, Jakarta Pusat
Jakarta Pusat (September 1995)
1998 Bank MAS termasuk salah satu
2002
2002
Bank MAS Buka KCP Kelapa
bank yang tidak memerlukan
Bank MAS berkomitmen untuk melakukan penambahan modal inti
Gading
sebesar Rp. 100.000.000.000,00
rekapitulasi oleh Pemerintah RI
pasca krisis moneter 1998
Bank MAS menambah jaringan kantor yakni dengan membuka Kantor Cabang Pembantu Tangerang di Jl. Merdeka No. 110 B, Karawaci Tangerang Banten.
2008
2009
Bank MAS buka Kantor Cabang
2011
Buka Kantor Cabang di
Pembantu Mangga Dua (Maret)
Buka Kantor Cabang Tanjung
Surabaya
Duren
Buka Capem Muara Karang (April) Peningkatan status KCP Krekot menjadi KC (Agustus)
2013
Relokasi KCP Kelapa Gading ke Gd
2014 Relokasi Kantor Pusat dan Cabang dari Suryopranoto ke Grha Bank Mas Setiabudi (Maret)
Pembukaan Kantor Cabang Suryopranoto (Maret)
Pembukaan Capem Embong Malang (Maret)
Pembukaan KCP Jatinegara (November)
Diluncurkan ATM Bank MAS (Issuer) yang tergabung dalam jaringan ATM PRIMA (November)
Family Mart (Juni)
Relokasi KCP Sawah Besar dari no. 48 ke no. 47 (Juli)
Masuknya Investor strategis (Wings Group) dan penambahan modal menjadi Rp. 1.055.000.000.000,00 masuk Bank Bulku II
2015
Pembukaan Cabang Semarang (Januari) Pembukaan Cabang Lampung (Februari) Relokasi Capem Muara Karang dar CC ke Z-IV (Februari) Pembukaan Capem Puri Indah (Maret) Buka Capem Hayam Wuruk (Mei) Buka Capem Mayjen Sungkono (Mei) Diluncurkan layanan SDB di Surabaya (Mei) Buka Capem Kembang Jepun (Juni) Diluncurkan kartu Debit Bank MAS yang tergabung dalam jaringan Debit Prima (Oktober)
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
11
Bidang Usaha Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan pasal 3 melakukan kegiatan sebagai bank umum dengan kegiatan usaha sebagai bank umum yang meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipesamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan hutang; d. Membeli, menjual atau menjaminkan atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : - Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi olewh bank yang masa berlakuknya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam p e r d a g a n g a n s u r a t- s u r a t d i m a k s u d ; - Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; - Kertas pembendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau yang dipersamakan dengan itu; - Obligasi; - Surat dagang; - Intrumen surat berharga lain: e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. Menerima pembayaran dan tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan
12
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
j.
k.
l. m.
n.
o.
p.
q.
pihak lain berdasarkan suatu kontrak ; Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan; Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia/Otoiritas Jasa Keuangan; Melakukan kegiatan penyertaanmodaol pada Bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan; Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalkan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengtan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan; Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku; Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertewntangan dengan perundang-undangan yang berlaku;
Produk & Jasa
J a s a: a. b. c. d. e.
Kliring. Transfer Dana (RTGS). Pembayaran Gaji (Payroll Service). Penukaran Valuta Asing (Money Changer). Dan Lain-Lain.
Bank MAS mengandalkan produk dan jasa layanan sebagai berikut:
Produk Pendanaan a. Giro, ditawarkan dengan jasa giro berjenjang yang menarik b. Tabungan MAS Saving, berhadiah langsung dengan menukarkan poin yang didapat dari setiap kelipatan 1.000 atas bunga bersih yang diperoleh. Juga bisa mendapatkan hadiah tambahan setiap bulan bila saldo rata-rata dipertahankan minimal Rp 25 juta. c. Tabungan Simaster (Simpanan Masyarakat Terpercaya), bagi yang menginginkan bunga tabungan yang lebih tinggi untuk saldo pengendapan yang lebih besar. d. Deposito, ditawarkan dengan suku bunga yang bersaing untuk penempatan selama 1, 3, 6 dan 12 bulan, atau Deposito on Call untuk penempatan kurang dari 1 bulan.
Produk Pembiayaan a. Kredit Modal Kerja (KMK), disediakan bagi para pengusaha yang membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usahanya. b. Kredit Investasi, bagi yang membutuhkan dana untuk aset usahanya. c. Kredit Konsumsi, bagi yang membutuhkan dana untuk mewujudkan aset pribadi.
Produk Lain a. Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tergabung ke dalam jaringan ATM Prima dan juga dapat digunakan sebagai kartu debit dalam jaringan Debit Prima. b. Safe Deposit Box, merupakan produk baru pada tahun 2015, dan untuk saat ini hanya tersedia pada cabang Embong Malang, Surabaya. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
13
Struktur Pemegang Saham Berdasarkan akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terakhir dengan Akte Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Nomor 112 tanggal 16 Desember 2013. Pemegang Saham dan persentase kepemilikan saham posisi 31 Desember 2013 sebagai berikut: PT Lumbung Artakencana
PT Multi Anekadana Sakti
PT Danabina Santana
PT Halim Sakti
70%
PT. Bank Multiarta Sentosa
25%
Pemilik
Lembar Saham
Rupiah
%
PT Danabina Sentana
738.500.000
738.500.000.000
70%
PT Multi Anekadana Sakti
263.750.000
263.750.000.000
25%
52.750.000
52.750.000.000
5%
1.055.000.000
1.055.000.000.000
100%
PT Halim Sakti Jumlah
PT Lumbung Artakencana merupakan kelompok usaha Wings yang dimiliki oleh: -
5%
Hanny Sutanto Alex Ivan Tanoyo Teddy Jeffrey Katuari Eddy William Katuari Finney Henry Katuari Djuwita Abadi Juliana Christina Katuari Handoyo Sutanto Harjo Sutanto
21,57% 12,86% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 8,58% 6,99%
Pemegang saham dari PT Multi Anekadana Sakti terdiri dari: -
PT Lumbung Artakencana Sugiarto Kurniawan Juwita E Winoto
Pemegang saham dari PT Danabina Sentana terdiri dari:
84%
-
8% 8%
-
PT Lumbung Artakencana Hendra G. Winoto Budi A. Winoto Dwiyanti Winoto Indriawati Winoto Suryani Winoto Juwita E Winoto
80,00% 5,36% 4,29% 2,86% 2,86% 2,42% 2,21%
Kepemilikan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank Bank tidak memiliki anak perusahaan sebagai kelompok usaha, sedangkan Komisaris dan Direksi memiliki perusahaan yang merupakan Pemegang Saham Bank MAS. Pemegang saham yang merangkap sebagai pengurus bank sebagai berikut: Nama
Kepemilikan dan Jabatan
Jabatan pada PT Bank Multiarta Sentosa
Juwita Ekawati Winoto
Pemegang Saham dan Komisaris PT Multi Anekadana Sakti
Komisaris Utama
Pemegang Saham PT Danabina Sentana Budi A. Winoto
14
Pemegang Saham PT Danabina Sentana
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Direktur
Visi
Menjadi Bank Bisnis Andalan Pengusaha
Misi
Menyediakan produk dan layanan prima guna mendukung pertumbuhan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan sektor Komersial, serta memenuhi kebutuhan perbankan pribadi bagi pemilik usaha, keluarga dan karyawannya.
Moto
Kepercayaan dan Komitmen Bersama
12
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2014
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
15
16
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
KomiteKomite Direksi
Cabang
Kredit Komersial
Komite-Komite Direksi - Komite Kredit - Komite Kebijakan Kredit - Steering Committee TSI - Komite Manajemen Risiko - ALCO - Komite SDM
Direktur Marketing
PT Bank Multiarta Sentosa
Komite Pemantau Risiko
Komite Audit
Cabang Pembantu
Sekretaris Direksi
Direktur Utama
Dewan Komisaris
Mnj. Risiko Pasar
Mnj. Risiko Operasional
Mnj. Risiko Kredit
Manajemen Risiko
Komite Nominasi dan Remunerasi
Direktur Mnj. Risiko
Struktur Organisasi
Produk dan Pemasaran
Pengembangan Jaringan Kantor
Keterangan :
Administrasi Kredit
Akuntansi & Pelaporan Perencanaan & Pengembangan Bisnis
Legal
Operasional
Keuangan & Pelaporan
AML/ APU PPT
Sistem & Prosedur
Kepatuhan
Satuan Kerja Audit Intern
: Garis Komando : Garis Koordinasi
Direktur Kepatuhan
Treasuri
Teknologi Informasi
Sumber Daya Manusia & Umum
Direktur Operasional
Anti Fraud
5
Penghargaan di 2015 The Most Reliable Bank Indonesia Banking Award 2015 TEMPO Media Group
Sangat Bagus 20th Infobank Awards Majalah Infobank
Golden Trophy Best of the Best 2010 - 2014 Majalah Infobank 2015 Investor Best Bank Majalah Investor
The Most Efficient Bank Indonesia Banking Award 2015 TEMPO Media Group
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
17
Ikhtisar Keuangan (dalam jutaan Rp)
KETERANGAN
2015
2014
2013
2012
2011
NERACA Aset Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain
21,406
10,263
2,623
2,891
1,930
260,336
165,164
68,453
51,444
49,141
10,231
2,232
5,787
2,712
3,274
287,568
53,492
294,853
135,043
203,768
Efek-efek
1,107,254
1,216,986
628,920
45,946
36,864
Kredit yang diberikan (Bersih)
3,010,606
1,692,369
671,942
623,463
492,963
- Kredit yang diberikan
3,042,480
1,714,242
681,647
632,135
502,064
(31,874)
(21,873)
(9,705)
(8,672)
(9,101)
23,221
20,635
14,339
14,732
15,407
Penempatan Pada BI dan Bank Lain
- Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) Aset Tetap (bersih) Aset Pajak Tangguhan
5,116
3,775
1,248
747
906
Aset Lain-lain
51,128
29,286
7,542
5,732
8,281
Jumlah Aset
4,776,866
3,194,202
1,695,707
882,710
812,534
Liabilitas Liabilitas Segera
15,640
4,999
2,189
162
269
3,547,883
2,039,362
594,316
674,477
617,814
- Giro
628,580
836,206
82,016
154,241
121,967
- Tabungan
207,916
84,602
33,755
40,987
27,479
2,711,387
1,118,554
478,545
479,249
468,368
6,000
-
-
-
-
Simpanan Nasabah
- Deposito Simpanan dari Bank Lain Hutang Pajak
11,360
6,368
2,743
2,470
1,788
Cadangan Imbalan Pasca Kerja
13,191
9,621
5,849
3,588
3,957
Liabilitas Lain-lain Jumlah Kewajiban
13,231
11,900
3,689
4,836
5,978
3,607,305
2,072,250
608,786
685,533
629,806
1,055,000
1,055,000
1,055,000
155,000
155,000
2,000
1,000
-
-
-
Ekuitas Modal Saham Cadangan Umum Saldo Laba Penghasilan komprehensif lain Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas
117,689
69,388
33,943
42,177
27,728
(5,128)
(3,436)
(2,022)
-
-
1,169,561
1,121,952
1,086,921
197,177
182,728
4,776,866
3,194,202
1,695,707
882,710
812,534
Total Aset (dalam jutaan Rupiah)
Kredit Yang Diberikan (dalam jutaan Rupiah) 4,776,866
5,000,000 4,500,000
3,500,000
3,042,480
3,000,000
4,000,000 3,500,000
2,500,000
3,194,202
3,000,000
2,000,000
1,714,242
2,500,000 1,500,000
2,000,000
1.,695,707
1,500,000 1,000,000
1,000,000 812,534
882,710
2011
2012
500,000
500,000 0
18
2013
2014
2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
0
502,064
2011
632,135
681,647
2012
2013
2014
2015
(dalam jutaan Rp)
KETERANGAN
2015
2014
2013
2012
2011
417,339
219,606
91,303
77,852
73,630
(242,974)
(101,095)
(37,779)
(34,999)
(37,612)
174,365
118,511
53,524
42,853
36,018
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya
5,040
2,616
1,969
1,707
1,611
Cadangan Pemulihan Penurunan Nilai Aset Keuangan
(12,056)
(13,964)
(1,033)
(83)
4,463
(101,025)
(58,494)
(28,912)
(25,792)
(25,567)
Laba Operasional (bersih)
66,324
48,669
25,548
18,685
16,525
Pendapatan (Beban) Non Operasional (bersih)
134
139
(56)
745
321
66,458
48,808
25,492
19,430
16,846
(18,343)
(14,419)
(6,423)
(4,822)
(3,686)
Beban Operasional Lainnya
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (beban) Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan Laba Tahun Berjalan
1,186
2,056
(81)
(159)
(754)
49,301
36,445
18,988
14,449
12,406
(616)
(1,885)
-
-
-
154
471
-
-
-
(1,230)
-
-
-
-
Item yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi
Pengukuran dari Skema Manfaat Imbalan Manfaat Pasti Pajak Penghasilan Terkait dengan Pos-Pos yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi
Item yang Tidak Akan/Mungkin Direklasifikasikan ke Laba Rugi Surat Berharga yang dibeli untuk dijual kembali Jumlah Rugi Komprehensif
(1,692)
(1,414)
-
-
-
47,609
35,031
18,988
14,449
12,406
47
34
18
93
80
Deviden Tunai
-
-
27,500
-
-
Deviden Tunai per Saham
-
-
177
-
-
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham
Komposisi Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan Rupiah)
Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan Rupiah) 4,000,000
3,547,883
3,500,000
3,000,000
2,711,387
2,500,000
3,000,000 2,000,000
2,500,000 2,039,362
2,000,000
1,500,000 1,118,554
1,500,000 1,000,000 500,000 0
1,000,000 617,814
2011
674,477
2012
594,316
2013
836,206
628,580
500,000
2014
2015
0
207,916
84,602
2014 2015
Giro
2014 2015
Tabungan
2014 2015
Deposito
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
19
(dalam jutaan Rp)
KETERANGAN
2015
2014
2013
2012
2011
RASIO KEUANGAN Permodalan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
34.99
60.17
146.14
28.16
29.95
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
0.14
0.53
0.62
0.75
2.47
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif
0.09
0.46
0.50
0.51
2.22
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif
0.68
0.73
0.60
1.06
1.22
84.65
91.40
98.52
99.48
88.75
Kredit Bermasalah Gross
0.15
0.80
1.18
0.66
3.30
Kredit Bermasalah Net
0.10
0.58
0.85
0.35
2.40
Return on Asset (ROA)
1.60
2.00
2.65
2.34
2.21
Return on Equity (ROE)
4.33
3.11
6.98
7.89
7.23
Kualitas Aset (Asset Quality)
Pemenuhan PPA Produktif
Rentabilitas
Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
4.11
5.04
5.77
5.38
5.02
84.30
78.19
72.63
76.54
79.28
85.75
84.06
114.69
93.72
81.26
-
-
-
-
-
Likuiditas Kredit Terhadap (Dana Masyarakat + Surat Berharga yang diterbitkan bank) (LFR)
Kepatuhan Pelanggaran BMPK Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum Rupiah
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
-
-
-
-
-
7.52
8.04
8.20
8.03
8.03
(66.53%)
2014
2015
UKM Non UKM
(63.13%) (36.87%)
20
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
(33.47%)
Kebijakan dan Strategi Manajemen Momentum pertumbuhan yang sangat baik ditahun 2014 terus dipertahankan ketika memasuki tahun 2015. Namun demikian tahun 2015 merupakan tahun yang cukup berat untuk dilalui. Kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen untuk tahun 2015 diantaranya:
1. Strategi Pengembangan Bisnis Dalam rangka pengembangan jaringan usaha, Bank MAS terus memperluas jaringan kantornya dengan menambah 6 jaringan kantor dan merelokasi 2 kantor selama tahun 2015. Hal ini adalah upaya untuk terus memperluas jangkauan usaha, sehingga dapat melayani kebutuhan nasabah dengan lebih luas lagi. Namun memasuki semester ke-2 tahun 2015 kegiatan ini ditunda sementara mengingat kondisi perekonomian yang terus mengalami penurunan, ditandai dengan turunnya nilai tukar Rupiah. Penambahan dan pengembangan produk-produk yang telah ada juga terus diupayakan untuk menambah keragaman dari produk yang telah ada, sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga serta fee based income. Setelah menerbitkan kartu ATM pada tahun 2014, maka pada tahun 2015 kartu ATM Bank MAS atau dikenal sebagai kartu MAS sudah dapat digunakan sebagai kartu debit untuk berbelanja pada merchant-merchant berlogo PRIMA. Menjelang akhir tahun 2015 diluncurkan produk safe deposit box, yang untuk awalnya baru dapat digunakan oleh nasabah cabang Embong Malang, Surabaya. Sementara itu persiapan layanan devisa dan internet banking juga dilakukan pada 2015 guna menunjang pertumbuhan lebih lanjut ditahun 2016 kedepan.
Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2015 mengalami perlambatan, Bank MAS tetap melakukan ekspansi kredit dengan penuh kehati-hatian. Terutama memasuki semester ke-2 tahun 2015, penyaluran kredit dilakukan dengan lebih selektif lagi dengan memperhatikan sektorsektor usaha yang rentan terpengaruh oleh penurunan nilai tukar Rupiah. Di sisi lain, aktivitas remedial juga ditingkatkan untuk dapat meminimalkan timbulnya Non Performing Loan (NPL). Penyaluran kredit masih tertumpu pada 3 sektor usaha yaitu perdagangan, industri pengolahan serta jasa usaha lain. Namun didalam ketiga sektor ini kredit yang ada tersebar luas dalam berbagai sub sektor. Selain berfokus pada sektor komersial, Sektor UKM tetap mendapat perhatian karena sektor ini terbukti sangat kuat dalam menghadapi tekanan dalam krisis ekonomi. Penyaluran kredit pada sektor ini dipertahankan pada posisi 30% dari portfolio kredit. Bank MAS juga memberi perhatian tersendiri kepada sektor UKM yang terus b e r ke m ba n g m e n j ad i u s a h a Ko m e r s i a l .
2. Kebijakan Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank MAS menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan perbankannya akan banyak menghadapi risiko. Pengelolaan risiko secara komprehensif menjadi hal yang sangat penting untuk mengantisipasi dampak yang mungkin timbul atas risiko yang ada. Oleh karenanya Bank MAS senantiasa memastikan penerapan manajemen risiko yang berkualitas telah dilakukan dalam kegiatannya sehari-hari.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
21
Pengelolaan atas manajemen risiko yang dilakukan meliputi 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategis. Menanamkan budaya risiko kepada setiap karyawan juga terus diupayakan, sehingga upaya untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko menjadi tanggung jawab bersama.
3. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi (Information Technologi Strategic Plan) Agar dapat lebih meningkatkan layanan kepada nasabah maka pengembangan usaha berbasis teknologi telah menjadi suatu keharusan. Hal ini telah menjadi tuntutan dari nasabah untuk mendapatkan layanan yang cepat dan aman. Untuk itu Bank MAS senantiasa mengembangkan produk - produknya dengan melakukan investasi dan pengembangan di bidang teknologi. Pengembangan produk berbasis TI yang telah dijalankan adalah produk ATM yang kemudian dilanjutkan dengan kartu debit. Saat ini persiapan dilanjutkan dengan perubahan kartu ATM yang akan menggunakan chip. Sedangkan persiapan Internet Banking dan Mobile Banking serta layanan devisa, direncanakan dapat diimplementasikan pada tahun 2016.
4. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Remunerasi Pertumbuhan usaha tidak akan dapat dilepaskan dari ketrampilan dan kemampuan dari sumber daya manusia yang ada. Oleh karenanya Bank MAS memiliki serangkaian kebijakan program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan karyawan serta meningkatkan kompetensi para karyawannya. Pelatihan ini dilakukan dengan tenaga pengajar campuran dari internal Bank maupun dari pihak eksternal. Program pelatihan tidak hanya diperuntukan bagi karyawan, tapi juga bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan komite-komite yang ada. Pelatihan ini diutamakan untuk meningkatkan pengetahuan baik terhadap peraturan terkini maupun untuk
22
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang relevan terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manajemen Bank. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan khususnya untuk tenaga operasional dan marketing, maka diadakan program-program pelatihan khusus seperti program Operational Officer Development Program (OODP) untuk Kepala Operasional dan calon kepala Operasional dengan materi yang diajarkan baik dari dalam maupun dari lembaga pelatihan lainnya. Disamping itu Bank MAS juga mengadakan Marketing Officer Development Program (MODP), yang diutamakan yang untuk para fresh graduate yang dididik untuk menjadi tenaga pemasaran yang handal. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan karyawan pada jabatan-jabatan penting, akan diisi oleh pejabat-pejabat yang sudah berpengalaman. Namun untuk tenaga Account Officer, Customer Service, Teller, Analyst akan dicampur antara tenaga yang sudah berpengalaman dengan tenaga lulusan baru. Pelatihan secara berkala untuk para karyawan yang ada juga terus dilakukan. Selain untuk meningkatkan daya saing dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para karyawan, hal ini juga dilakukan sebagai jalur karir bagi karyawan (succession plan). Pelatihan yang diberikan bersifat non-skill seperti Leadership, Negotiation, Budaya Perusahaan/Kode Etik dan lain-lain baik yang diselenggarakan secara in-house training maupun di lembaga pelatihan lainnya. Pelatihan ini juga termasuk program pelatihan dalam rangka sertifikasi manajemen risiko untuk pejabat terkait serta program penyegaran/pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko.
5. Kebijakan Nominasi dan Remunerasi Bank MAS senantiasa melakukan pemantauan, dan perbandingan terhadap remunerasi dan kebijakan SDM Bank MAS dengan yang ada di industri perbankan. Penyempurnaan terhadap struktur organisasi perusahaan juga dilakukan guna menunjang perkembangan usaha yang ada, serta menyempurnakan job grading dan salary range.
gbr SDM
Aktivitas Karyawan
Bank juga telah menunjuk pejabat-pejabat terkait untuk duduk dalam kepengurusan Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana Komite bertugas menetapkan berbagai kebijakan strategis terkait ketenagakerjaan meliputi Penetapan Range gaji dan jasa produksi bagi pengurus dan karyawan bank sesuai dengan kemampuan bank, kondisi di industri perbankan dan peraturan yang berlaku.
6. Strategi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi SKAI adalah membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsi audit untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan operasional bank dengan baik serta melakukan pemantauan atas hasil audit. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mewujudkan sistem perbankan yang sehat yang didukung oleh prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan operasional bank . Pelaksanaan audit dilakukan berdasarkan sistem kerja audit yang berbasis risiko (risk based audit). Dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, SKAI dibantu oleh Internal Control yang ditugaskan melekat di cabang dan unit kerja untuk akan memberikan saran dan rekomendasi perbaikan yang obyektif atas setiap temuan dari hasil pemeriksaan, kepada semua tingkatan manajemen. Di samping itu SKAI juga membantu untuk mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan ef isiensi penggunaan sumber daya dan dana Bank. Seiring dengan perkembangan usaha dan bertambahnya jumlah cabang, maka SKAI juga
menambah jumlah dan kompetensi anggotanya. Peningkatan kemampuan auditor juga dilakukan melalui pelatihan secara berkesinambungan. Dan untuk meningkatkan efektifitas pemeriksaaan, maka pemeriksaan pada setiap Kantor Cabang dilakukan dengan menetapkan prioritas cakupan audit, serta memfungsikan internal kontrol pada setiap Kantor Cabang dan clearing & payment center.
7. Peningkatan Modal Bank Setelah mendapatkan suntikan modal pada akhir 2013, dan telah masuk dalam kategori Buku 2 (dua), maka untuk selanjutnya peningkatan modal Bank MAS berasal dari pertumbuhan organik yaitu dari perolehan laba yang ditahan dan tidak adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham. Pemegang Saham Bank MAS selain berkomitmen untuk tidak membagi dividen, juga berkomitmen dan siap menambah modal jika diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank MAS baik secara langsung. Sementara itu ditahun 2018 direncanakan untuk melakukan proses go public seperti yang telah direncanakan pada tahun ke 5 setelah penambahan modal. Hingga saat ini, pertumbuhan Bank MAS didukung oleh permodalan yang sangat memadai, dimana posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) akhir tahun 2015 adalah sebesar 34,99%. Hal ini berarti Bank MAS masih dapat cukup leluasa untuk mengembangkan usahanya di tahun-tahun mendatang.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 20145
23
Laporan Manajemen Total Aset
Kredit yang diberikan
Setelah pada tahun sebelumnya aset bertumbuh secara signifikan, maka ditahun 2015 Bank MAS kembali dapat bertumbuh sebesar 49,55% meskipun kondisi perekonomian secara keseluruhan mengalami perlambatan sebagaimana juga dialami oleh perbankan nasional pada umumnya. Pada akhir tahun 2015 aset Bank MAS tercatat pada angka Rp 4,77 triliun dimana pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 3,19 triliun. Pertumbuhan ini aset ini berjalan seiring dengan pertumbuhan pada penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit.
Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan nasional terjadi seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya risiko kredit pada beberapa sektor usaha tertentu. Dalam kondisi tersebut, penyaluran kredit masih dapat bertumbuh hingga 77,48% menjadi Rp 3,04 triliun. Tentunya penyaluran kredit tersebut dilakukan dengan kehatihatian dan memperhatikan sektor usaha debitur yang layak untuk dibiayai, untuk menjaga kualitas kredit.
Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan dana pihak ketiga dipicu oleh pertumbuhan pada dana tabungan yang meningkat 145,76% atau menjadi Rp 207,92 miliar, dan dana deposito yang meningkat 142,40% atau menjadi Rp 2,71triliun. Sedangkan dana giro menurun sebesar 24,83% menjadi Rp 628,58 miliar. Sehingga secara keseluruhan dana pihak ketiga bertumbuh sebesar 73,97% dari Rp 2,04 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 3,55 triliun pada tahun 2015, atau naik sebesar Rp 1,51 triliun. Dari keseluruhan dana pihak ketiga yang diperoleh, 76,42% dananya tersimpan dalam bentuk deposito. Sebagian besar deposito tersebut merupakan deposito dalam jangka waktu 1 (satu) bulan. Namun demikian, meskipun berjangka waktu 1 (satu) bulan, deposito tersebut terus diperpanjang pada saat jatuh tempo. Terus bertumbuhnya perolehan dana pihak ketiga, menjadi tanda kepercayaan masyarakat terhadap Bank MAS yang terus meningkat. Pertumbuhan ini terjadi meskipun tren suku bunga simpanan pada tahun 2015 menurun, sebagai akibat pertumbuhan kredit perbankan nasional yang lebih lambat dibandingkan dengan per tumbuhan dana pihak ketiga.
24
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Walaupun Bank MAS berfokus pada sektor komersial, namun penyaluran kredit pada sektor UMKM masih mendapat bagian cukup besar dari penyaluran kredit Bank MAS. Hal ini merupakan bagian dari usaha Bank MAS untuk mendukung dan memajukan sektor UMKM di Indonesia. Total kredit yang disalurkan adalah sebesar Rp 1.02 triliun atau 33,47% dari total penyaluran kredit. Hal ini berarti total kredit UMKM meningkat sebesar 61,12% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 632 miliar.
Loan to Funding Ratio (LFR) Pertumbuhan dana simpanan pihak ketiga sebesar 73,97%, juga diiringi dengan pertumbuhan yang signifikan pada jumlah kredit yang disalurkan 77,48%. Pertumbuhan ini jauh diatas rata-rata pertumbuhan dana pihak ketiga dan portfolio kredit perbankan nasional yaitu sebesar 10,5% dan 7,30%. Oleh karenanya rasio LFR masih dapat dipertahankan pada nilai rasio yang sehat yaitu sebesar 85,75%. Ekspansi kredit dilakukan secara terukur diimbangi dengan meningkatkan kemampuan mengumpulkan dana masyarakat, sehingga dana yang dikumpulkan dapat dikelola menjadi aset yang produktif.
Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Kredit (dalam jutaan Rp.)
Jenis Kredit
2015
%
2014
%
Pertumbuhan/Growth
Modal Kerja Pihak Berelasi Pihak Tidak Berelasi Jumlah Kredit Modal Kerja
18.796
17.311
1.485
2.009.292
1.120.932
888.360
2.028.088
66,66
1.138.243
66,40
889.845
Investasi Pihak Berelasi
45.984
Pihak Tidak Berelasi
858.518
Jumlah Kredit Investasi
904.502
1.485
44.499
492.811 29,73
494.296
365.707 28,83
410.206
Konsumsi Pihak Berelasi
376
1.710
(1.334)
Pihak Tidak Berelasi
109.116
79.618
29.498
Jumlah Kredit Konsumsi
109.492
Lain-lain Jumlah Kredit yang Diberikan
81.328
4,75
28.164
398
0,01
376
0,02
22
3.042.480
100,00
1.714.243
100,00
1.328.237
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total Kredit - CKPN
3,60
31.874
21.873
10.001
3.010.606
1.692.370
1.318.236
Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Kredit Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak berelasi dengan Bank hingga akhir tahun 2015 adalah sebesar
Rp 65,16 miliar atau 2,14% dari total kredit yang diberikan Rp 3,04 triliun. Angka ini sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 20,51 miliar atau 1,20% dari total kredit yang diberikan Rp 1,71 triliun.
Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Usaha (dalam jutaan Rp.)
Jenis Kredit
2015
%
2014
%
Pertumbuhan/Growth
1.234.890
40,59
735.271
42,89
499.619
Industri Pengolahan
646.735
21,26
377.346
22,01
269.389
Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya, Jasa Perorangan yang melayani Rumah Tangga
317.357
10,43
216.904
12,65
100.453
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
168.836
5,55
123.464
7,20
45.372
Real Estate, Usaha Persewaan
250.211
8,22
178.104
10,39
72.107
Konstruksi
175.301
5,76
27.519
1,61
147.782
Lain-lain
249.150
8,19
55.635
3,25
193.515
3.042.480
100,00
1.714.243
100,00
1.328.237
Perdagangan Besar dan Eceran
dan Jasa Perusahaan
Jumlah Kredit yang Diberikan
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
25
Kredit yang disalurkan tersebar pada beberapa sektor usaha, hal ini dimaksudkan agar risiko yang ada juga tersebar, atau tidak tertumpu pada satu sektor usaha. Sektor usaha yang selama ini ditekuni yaitu sektor perdagangan masih merupakan bagian terbesar dengan Rp.1,25 triliun atau 40,59% dari kredit yang diberikan, meningkat bila dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp 735,27 miliar. Kemudian disusul oleh sektor industri pengolahan dan jasa masing-masing sebesar 21,26% dan 10,43%, dan yang lainnya tersebar hampir merata di sektor yang lain. Pada sektor perdagangan dan sektor sektor lainnya juga terbagi dalam berbagai sub sektor sehingga resiko yang ada benar benar tersebar.
kredit-kredit tersebut bukan merupakan kredit yang berelasi dengan bank.
Kolektibilitas Kredit
Bank MAS juga selalu berkomitmen untuk menjaga kepatuhan dalam kegiatan penyaluran kreditnya. Pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dengan Bank tahun 2015 sebesar Rp 65,16 miliar atau 1,84% dari Modal Bank sebesar Rp 1,19 triliun, dan mencapai 2,14% dari total kredit yang diberikan akhir tahun 2015 Rp 3,04 triliun, masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 10%. Sedangkan pemberian kredit kepada pihak yang berelasi tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 20,50 miliar atau 1,83% dari Modal Bank Rp 1,11 triliun, atau 1,20% dari total kredit yang diberikan Rp 1.71 triliun.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bertambahnya kredit baru berimbas kepada kenaikan CKPN. CKPN Kredit yang telah dibentuk akhir tahun 2015 sebesar Rp 31,87 miliar, lebih besar Rp 10,00 miliar atau 45,72% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 21,87 miliar.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Meskipun ekspansi kredit pada tahun 2014 & 2015 cukup besar, namun kualitas kredit yang ada tetap terjaga. Hal ini tampak pada rasio NPL pada tahun 2015, di mana NPL (gross) turun menjadi 0,15% dari 0,80% dan rasio NPL (Net) turun menjadi 0,10% dari 0,58% yang tentunya hal ini masih dibawah ketentuan Bank Indonesia yang berlaku yaitu sebesar 5%. Bahkan masih jauh dibawah rata-rata NPL perbankan yaitu sebesar 2,5%. Seleksi yang ketat dalam penyaluran kredit serta penanganan yang cepat atas kredit yang terindikasi bermasalah menjadi kunci penting dalam mempertahankan kualitas kredit.
Dari total penyaluran kredit kepada pihak yang berelasi, sebesar Rp 7,39 miliar atau 11,33% dari kredit tersebut dijamin dengan deposito dan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp. 7,43 miliar atau 36,24% dari kredit kepada pihak berelasi, sehingga risikonya relatif menjadi lebih kecil.
Penghapusbukuan kredit Nilai kredit hapus buku yang dihapus tagih pada tahun 2015 sebesar Rp. 4,49 miliar dan jumlah kredit hapus tagih tahun 2015 menjadi Rp. 6,48 miliar, yang mana
BATAS MAKSIMUM PEMBELIAN KREDIT (BMPK) % Modal Bank
(dalam jutaan Rp.) 2015
2014
1.186.680
1.112.768
Berelasi
10%
118.668
111.277
Tidak Berelasi
20%
237.336
222.554
Obligor (1 kelompok peminjam) tidak berelasi
25%
296.670
278.193
26
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Penempatan Surat Berharga
Aktiva Produktif
Modal disetor dan ekses dana masyarakat yang terhimpun dan belum disalurkan pada kredit untuk sementara ditempatkan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga, Obligasi ser ta NCD bank bank bonaf ide. Penempatan dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Surat Berharga lain akhir tahun 2015 Rp 568,78 miliar lebih kecil dibanding posisi akhir tahun 2014 Rp 967,55 miliar berjangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun. Sementara Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dari perbankan berjangka waktu 1 2 tahun sebesar Rp 223,56 miliar meningkat dibanding akhir tahun 2014 Rp 162,92 miliar. Obligasi sebesar Rp 602,47 miliar yang disimpan sampai jatuh tempo dan berjangka waktu 1-5 tahun meningkat dibanding akhir tahun 2014 Rp 140,00 miliar. Perubahan struktur investasi inidilakukan guna mengoptimalkan pendapatan dari dana yg berasal dari modal disetor dan sisa dana masyarakat yang belum disalurkan ke kredit, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati hatian.
Hampir disemua pos aktiva produktif mengalami kecuali penempatan pada Bank Indonesia yang mengalami penurunan karena terjadi kenaikan pada pos Kredit yang diberikan. Aktiva Produktif akhir tahun 2015 sebesar Rp 4,75 triliun, naik 50,48% atau Rp 1,59 triliun, bila dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 3,15 triliun. Sebagian besar obligasi yang dimiliki dicatat sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (Hold To Maturity) & sebagian kecil sebesar Rp 87,64 miliar tersedia untuk dijual (Available for sale/AFS). Peningkatan penyaluran dana pada tahun 2015 mendorong peningkatan pada aset produktif sebesar Rp 1,59 triliun menjadi Rp 4,75 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 3,15 triliun. Bank selalu memelihara, menjaga dan meningkatkan kualitas aktiva produktif yang dimiliki, untuk meningkatkan profitabilitas dengan perkembangan sebagai berikut:
Aset Produktif
(dalam jutaan Rp.)
Aset Produktif
2015
2014
Pertumbuhan
Obligasi
602.472
140.003
462.469
Sertifikat Bank Indonesia & SDBI
281.219
914.061
(632.842)
Penempatan pada Bank Indonesia
547.904
218.655
329.249
10.231
2.232
7.999
223.563
162.921
60.642
3.042.480
1.714.243
1.328.237
38.311
1.932
36.379
4.746.180
3.154.047
1.592.133
Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Kredit yang Diberikan Rekening Administratif Jumlah Aset Produktif
Aktiva produktif 2015
Penempatan Bank Lain
233,791
Kredit
Obligasi 883,691 Penempatan BI 547,904
3,042,480 Bank Garansi 38,311
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
27
Kolektibilitas Aset Produktif
(dalam jutaan Rp.)
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Aset Produktif CKPN NPL - Gross NPL - Net
2015
2014
Pertumbuhan
4.702.635 39.102 0 0 4.443 4.746.180 31.874 0,15% 0,10%
3.130.806 9.487 4.730 1.365 7.659 3.154.047 21.873 0,80% 0,58%
1.571.829 29.615 (4.730) (1.365) (3.216) 1.592.133 10.001 (0,65%) (0,48%)
Tekanan kondisi ekonomi mempengaruhi dunia usaha seperi halnya dialami oleh beberapa debitur. Hal ini tercermin dalam nominal kredit dengan kolektibilitas DPK yang mengalami kenaikan Rp 29,62 miliar, namun dengan adanya penyelesaian kredit bermasalah maka kolektibilitas Macet mengalami penurunan, dan untuk kolektibilitas Kurang Lancar dan Diragukan menjadi nol, sedangkan aset produktif lain merupakan aset lancar. Penanganan kredit bermasalah dilakukan secara cepat melalui restrukturisasi bila nasabah masih memiliki potensi usaha untuk membayar, atau penyelesaian melalui pelunasan, penjualan asset nasabah.
diperkirakan masih mungkin untuk bertambah. Oleh karena itu Bank MAS memberikan pengawasan atas kondisi kredit dan melakukan uji stress terhadap sektor-sektor yang berpotensi mempengaruhi portfolio kredit yang ada, serta menyalurkan kredit baru dengan lebih selektif.
Transaksi dengan Pihak yang berelasi Dalam melaksanakan operasionalnya, Bank bertransaksi dengan pihak yang berelasi / mempunyai hubungan istimewa atau pihak terafiliasi, yaitu pihak yang mempunyai keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pemilik dan pengurus Bank MAS. Jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi pemberian kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga sebagai berikut:
Untuk kedepannya diperkirakan kondisi perekonomian masih belum terlalu kondusif bagi para pelaku bisnis walau tampak lebih stabil, sehingga kredit bermasalah
Transaksi dengan Pihak yang berelasi Keterangan
(dalam jutaan Rp.)
2015
%*
2014
%*
Pertumbuhan
Aset Kredit
65.156
2,14
20.506
1,20
51.123
Jumlah Aset Berelasi
65.156
Liabilitas Giro Tabungan Deposito Jumlah Liabilitas Berelasi
305.780 23.417 1.166.506
20.506 48,65 11,26 43,02
1.495.703
497.867 10.267 687.513 1.195.647
51.123 59,54 12,14 61,46
(192.091) 13.150 478.993 300.052
* Persentase terhadap jumlah masing-masing pos yang bersangkutan
28
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 65,16 miliar naik dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,51 miliar karena realisasi kredit baru. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak berelasi tergolong dalam kategori Lancar. Sebesar Rp 7,39 miliar atau 11,33% dari kredit tersebut dijamin dengan deposito dan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 7,43 miliar atau 36,24% dari kredit kepada pihak berelasi.
Kinerja yang solid juga tampak pada tingginya rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang jauh melebihi 8% sebagai batasan minimum. Rasio CAR akhir tahun 2015 setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional yang mencapai 34,99% lebih kecil dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya 60,17%, karena penambahan kredit baru.
Pendapatan Bunga Bersih
Jumlah dana pihak ketiga terhimpun dari pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 1,49 triliun naik sebesar Rp 300,06 miliar dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 1,19 triliun, kenaikan terbesar terjadi pada deposito dan tabungan.
Keberhasilan menggenjot pertumbuhan penyaluran kredit memberikan hasil pada pertumbuhan jumlah pendapatan bunga bersih akhir tahun 2015 sebesar Rp 174,37 miliar yang lebih besar 47,13% bila dibandingkan dengan posisi yang sama tahun pada sebelumnya sebesar Rp 118,51 miliar, sebagai akibat adanya peningkatan pada pendapatan bunga.
Ekuitas Permodalan yang kuat menjadi dasar bagi Bank MAS untuk bertumbuh. Total Ekuitas akhir tahun 2015 naik sebesar 4,24% menjadi Rp 1,17 miliar dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 1,12 miliar karena adanya peningkatan pada perolehan laba bersih Rp 49,30 miliar.
Cadangan pemulihan penurunan nilai aset keuangan Karena adanya penyelesaian kredit bermasalah maka pembentukan cadangan penurunan nilai bersih pada tahun 2015 sebesar Rp 12,06 miliar, lebih kecil dibandingkan tahun 2014 yang dibentuk sebesar Rp 13,96 miliar.
Pendapatan (beban) Operasional Lain
Dalam jutaan Rupiah
450,000
Pendapatan operasional lain akhir tahun 2015 meningkat Rp 2,42 miliar (92,61%) menjadi Rp 5,04 miliar dibandingkan dengan posisi yang sama pada akhir tahun 2014 Rp 2,62 miliar, kenaikan terbesar terjadi pada pendapatan administrasi, pendapatan provisi dan komisi seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan.
422,379
400,000 356,055
350,000 300,000 250,000 200,000 150,000
222,223
174,365
173,553
118,510
100,000 48,808
50,000 0
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional
Biaya Operasional
66,458
Laba Kotor
36,445
49,301
Laba Bersih
Sedangkan beban operasional lain pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 101,03 miliar atau meningkat 72,71% dari tahun 2014 Rp 58,50 miliar, antara lain disebabkan karena pembukaan beberapa kantor cabang baru yang berimbas pada meningkatnya beban tenaga kerja dan beban administrasi.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
29
Laba Bersih Komprehensif Kinerja yang baik sepanjang tahun 2015 memberikan hasil yang baik pada peningkatan laba. Tahun 2015 Bank MAS berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 66,46 miliar meningkat Rp 17,65 miliar atau 36,16% dari tahun sebelumnya Rp 48,81 miliar diikuti peningkatan perolehan laba komprehensif menjadi Rp 47,61 miliar atau meningkat 35,90% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 35,03 miliar, dengan ROA dan ROE akhir tahun 2015 masing-masing sebesar 1,60% dan 4,33%.
Permodalan
berlaku, termasuk ketentuan harus memenuhi ketentuan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yang mengatur CAR hingga 14 persen". Jumlah Modal disetor Bank MAS akhir tahun 2015 sebesar Rp. 1.055.000 juta dengan rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional 34,99% lebih kecil dibandingkan posisi akhir tahun 2014 60,17% karena ekspansi kredit. Namun CAR bank MAS masih sangat memadai dan akan tetap menjaga rasio CAR nya sesuai ketentuan yang berlaku, untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi dari kegiatan yang dilakukan Bank.
Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Bank MAS tentu harus memenuhi seluruh peraturan BI yang
Adapun komposisi Modal Bank MAS sebagai berikut: (dalam jutaan Rp.) Keterangan
2015
A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Cadangan Umum b. Rugi tahun-tahun lalu c. Laba tahun-tahun lalu d. Laba tahun berjalan setelah Pajak e. Selisih kurang antara PPA dan CKPN f. PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung g. Dana Setoran Modal h. Pendapatan Komprehensif lainnya i. Perhitungan pajak tangguhan Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap (maksimum 100% modal inti) Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif / PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR) Jumlah Modal Pelengkap Jumlah Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) - Aktiva Tertimbang menurut risiko Kredit - Aktiva Tertimbang menurut risiko Operasional Rasio Kewajiban Modal Minimum yang tersedia (%) Rasio Kewajiban Modal Minimum yang diwajibkan (%)
30 Laporan Tahunan
Annual Report Bank MAS 2015
2014
1.055.000
1.055.000
2.000 68.388 49.301 (5.778) (1.976) (5.128) (5.116)
1.000 32.943 18.222 (2.058) (1.976) (3.436) (3.775)
1.156.691
1.095.920
29.989
16.847
29.989
16.847
1.186.680
1.112.767
3.391.963 3.250.459 141.504 34,99% 9,00%
1.849.380 1.760.932 88.448 60,17% 9,00%
Tingkat Suku Bunga Akibat kondisi ekonomi pada tahun 2015, spread suku bunga perbankan pada tahun 2015 pun melebar. Hal ini juga terjadi dengan suku bunga yang diberlakukan di Bank MAS dimana suku bunga simpanan mengalami penurunan, namun suku bunga kredit sedikit mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Penetapan ke b i j a k a n s u k u b u n g a d i l a k u k a n d e n g a n mempertimbangkan kondisi yang berlaku di pasar dan juga dengan mempertimbangkan biaya bunga, biaya tenaga kerja, umum dan administrasi.
Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar Rencana kenaikan tingkat suku bunga Amerika, perlambatan ekonomi Cina dan turunnya harga minyak dan komoditas dunia, banyak mempengaruhi iklim ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2015 pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak dapat mencapai target yang ditetapkan. Nilai tukar Rupiah terus melemah walau menjelang akhir tahun fluktuasi menjadi lebih stabil. Diperkirakan tahun 2016, kondisi ekonomi di Indonesia akan meningkat seiring dengan paket-paket kebijakan pemerintah yang mampu mendorong kestabilan makro ekonomi. Meskipun iklim perekonomian nasional kurang mendukung, Bank MAS masih dapat bertumbuh dengan baik pada tahun 2015. Sektor usaha kecil, menengah dan korporasi masih menjadi fokus pembiayaan bank, yang menjadi target pasar selama ini. Sektor-sektor tersebut adalah sektor yang dikuasai oleh bank selama ini dan memiliki kemampuan beradaptasi terhadap gejolak ekonomi.
Jaringan Kerja dan Mitra Usaha Setelah membuka 6 kantor cabang baru, maka jaringan kantor yang dimiliki sampai dengan tahun 2015 adalah 1 (satu) Kantor Pusat, 5 (lima) Kantor Cabang di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Lampung serta 12 (dua belas) Kantor Cabang Pembantu yang terletak di Jakarta,Tangerang dan Surabaya. Kegiatan membuka cabang sempat dihentikan
sementara waktu pada semester ke-2 tahun 2015 karena kondisi perekonomian yang terus menurun, yang ditandai dengan nilai tukar Rupiah yang terus merosot. Melihat kondisi yang lebih stabil menjelang akhir tahun 2015, Bank MAS merencanakan untuk kembali mengembangkan jaringannya di tahun 2016. Sebagai Bank yang terus bertumbuh, mitra usaha dan relasi bisnis adalah penunjang dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Salah satu langkah yang tetap dipegang teguh oleh Bank adalah terus meningkatkan hubungan kemitraan yang harmonis dan saling mendukung dengan mitra usaha dan relasi bisnis. Mitra usaha dan relasi bisnis merupakan bagian yang penting dalam mengembangkan produk, layanan dan jaringan yang telah ada menjadi lebih luas lagi, seperti halnya pengembangan produk ATM, serta internet dan mobile banking yang sedang dipersiapkan.
Sumber Daya Manusia Dengan berkembangnya jaringan dan jangkauan usaha, maka Bank MAS juga menambah jumlah karyawannya sesuai dengan kebutuhan yang ada. Rekrutan baru yang merupakan kombinasi dari tenaga berpengalaman dan tenaga fresh graduate mengisi posisi yang terbuka sebagai akibat dari berkembangnya jaringan cabang dan usaha Bank MAS. Sementara itu pelatihan dan pembinaan juga dilakukan pada karyawan yang telah ada untuk membuka jalur peningkatan karier. Bank MAS juga senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi yang ada, sehingga hal ini akan meningkatkan kualitas layanan dan dapat memberikan hasil yang lebih optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Selama tahun 2015 biaya pendidikan yang telah dikeluarkan adalah sebesar Rp 3,26 miliar lebih besar 70,16 % bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp. 1,917 miliar. Pelatihan dan pendidikan diberikan untuk berbagai kegiatan seperti analisa kredit, layanan devisa, mini banking, work ethic, pelatihan graphonomi dan pemeriksaan uang. Sementara itu turn over ratio ditahun 2015 ditekan dari 8.15% ditahun 2014 menjadi 7.37% ditahun 2015. Hal ini salah satu indikator bahwa bank MAS merupakan tempat yang baik untuk bekerja dan terus memperbaiki kondisi dan suasana kerja. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
31
Profil Sumber Daya Manusia Menurut Usia
31 Des 2015
31 Des 2014
s/d 30 tahun 31 - 40 tahun 41 - 50 tahun 50 tahun ke atas
132 91 85 35
104 82 76 30
Total
343
292
Strata Dua Strata Satu Diploma Tiga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas < Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
8 205 31 86 13
6 161 29 84 12
Total
343
292
Menurut Pendidikan
Teknologi Informasi Pengembangan dan peningkatan kualitas teknologi informasi yang terarah sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional perbankan. Kemudahan akses dan keleluasan waktu telah menjadi bagian dari produk perbankan saat ini. Selain itu pengembangan teknologi juga dibutuhkan untuk membuat kegiatan operasional perbankan menjadi lebih efisien, diselaraskan dengan aktifitas yang terus berkembang.
32
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Menyadari hal ini Bank MAS terus menyelaraskan aktifitas bisnisnya dengan kemajuan teknologi yang ada. Setelah menerbitkan kartu ATM "kartu MAS" pada tahun 2014, pada tahun 2015 "kartu MAS" memperoleh fitur tambahan sebagai kartu debit. Saat ini persiapan dilanjutkan dengan perubahan "kartu MAS" yang akan menggunakan chip. Sedangkan persiapan Internet Banking, Mobile Banking serta aplikasi layanan untuk produk devisa, juga dilanjutkan, yang direncanakan dapat diimplementasikan pada tahun 2016.
Operasional
Fungsi Kepatuhan
Upaya perbaikan operasional juga diarahkan untuk memberikan layanan dengan kualitas terbaik kepada para nasabah. Optimalisasi operasional dengan menerapkan sentralisasi back office, penerapan system full teller, dan sentralisasi akunting, semakin disempurnakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghasilkan sistem kerja yang lebih efisien baik di operasional maupun di departemen akunting, sebagai antisipasi atas bertumbuhnya jumlah transaksi.
Kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik dengan beberapa kekurangan minor yang dapat segera diperbaiki dalam periode yang sama, sementara pemenuhan komitmen Bank dengan pihak otoritas yang berwenang telah dilaksanakan dengan baik, seperti penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia per 31 Desember 2014 yang seluruhnya telah diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2015.
Untuk itu tahun 2015 telah dipersiapkan program Operation officer Development program untuk mematangkan kepala Operasi dan calon kepala operasi dalam memimpin kegiatan operasional di cabang cabang. Sementara itu untuk meningkatkan pengertian Customer Service dan teller telah dilakukan kegiatan Mini Banking Mulai tahun 2015 guna memastikan semua front liner dapat bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan.
Pengawasan Menyikapi pertumbuhan yang pesat, Bank MAS juga memastikan kegiatan usaha Bank berjalan dengan baik Bank MAS dengan memperkuat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang melaksanakan fungsi pengawasan. Satuan Kerja Audit Intern membawa misi audit, yakni terpenuhinya pengendalian intern dalam rangka menjaga kepentingan Bank, masyarakat penyimpan dana dan seluruh stakeholder guna mewujudkan Bank yang SEHAT, berkembang secara wajar yang pada akhirnya diharapkan dapat menunjang perekonomian nasional.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan memfungsikan Internal Control pada setiap Kantor Cabang dan clearing & payment center . Pemeriksaan rutin secara berkala dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan operasional telah dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku. Dan setiap temuan digunakan untuk memperbaiki kinerja petugas operasional, dan juga dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki sistem yang sudah berjalan.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan telah dilakukan dan disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan keuangan dan laporan lainnya disampaikan kepada Bank Indonesia serta stakeholder (pemangku kepentingan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan yang disampaikan antara lain Laporan kondisi keuangan, Laporan Publikasi Triwulanan yang dipublikasikan pada media cetak, Laporan Tahunan disampaikan kepada Bank Indonesia dan lembaga lain sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia. Serta Laporan Bulanan yang ditampilkan di setiap bulannya yang sudah dimulai sejak Maret 2015.
Perubahan Penting yang terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha Tidak terdapat perubahan penting yang terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha..
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan.
Semua temuan dipantau ketat tindak lanjutnya dan tahun 2015 semua temuan telah ditindak lanjuti sesuai jadwal.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
33
Manajemen Risiko Pengelolaan usaha di bidang perbankan sangat rentan terhadap berbagai risiko, hal ini dikarenakan hampir di setiap proses kegiatan usaha bank termasuk pengembangannya baik produk maupun jasa terdapat unsur risiko yang melekat (inherent). Sehubungan dengan hal tersebut, Bank MAS secara berkesinambungan terus melakukan evaluasi terhadap mekanisme prosedur kerja, serta menyempurnakan kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan risiko, dengan tujuan penerapan manajemen risiko dapat berlangsung secara berkala dan terus menerus melalui tahapan proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian. Selain memenuhi ketentuan regulator, penerapan manajemen risiko di Bank MAS juga telah memberikan nilai kepada bisnis antara lain melalui peningkatan kualitas aset.
Risk Governance Bank MAS Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan secara efektif, diperlukan suatu risk governance sebagai bagian dari sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) yang fokus pada struktur, proses, dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Risk Governance mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi pengelolaan risiko serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik.
34
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Risk Governance dijabarkan melalui fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Pengawasan Menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko serta memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko. Bank dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. 2. Fungsi Pengawasan dan Eksekusi Bertanggung jawab menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko serta menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. 3. Fungsi Eskalasi Membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, pengembangan, dan implementasi pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan/keputusan kepada Direksi. 4. Fungsi Implementasi dan Mekanisme Kontrol Dalam mengimplementasikan pengelolaan risiko, sesuai dengan masing-masing perannya, Bank MAS menerapkan model Three Lines of Defense sebagai berikut: - Risk Owner (risk taking) mengelola risiko yang melekat di bisnis dan fungsinya masing-masing (day to day risk management and control). - Risk Control, menyusun framework, kebijakan prinsip, dan metodologi pengelolaan risiko Bank. - Risk Assurance, menilai secara independen terhadap efektivitas proses penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern.
Proses Manajemen Risiko Bank MAS Proses manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses manajemen risiko yang menyeluruh, meliputi tata kelola manajemen risiko (governance), identifikasi dan pengukuran risiko, pemantauan risiko, pengendalian risiko serta keterbukaan kepada manajemen dan pihak eksternal (disclosure). 1. Menetapkan governance dan kebijakan manajemen risiko dengan: - Penetapan kerangka kerja manajemen risiko - Penetapan risk appetite dan risk tolerance Penetapan pedoman penerapan manajemen risiko secara umum. 2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko : - Mengidentifikasi risiko pada proses dan aktivitas perbankan yang ada dan proses dan aktivitas perbankan baru - Mengukur potensi risiko - Mengukur kerugian aktual 3. Pemantauan Risiko : - Melakukan pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, dan kepatuhan limit internal. 4. Pengendalian Risiko : - Pengendalian risiko dilakukan melalui mekanisme lindung nilai dan metode mitigasi risiko. 5. Keterbukaan kepada Manajemen dan pihak eksternal : - Menyampaikan laporan risiko yaitu Laporan manajemen risiko kepada Direksi, dan Laporan informasi manajemen risiko kepada publik (disclosure).
Permodalan Permodalan yang kuat sangat diperlukan untuk menunjang ekspansi bisnis dan mempertahankan market share, selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Struktur permodalan Bank MAS secara individu didominasi oleh modal inti (97,47% dari total modal), yang terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal. Realisasi modal Bank MAS akhir tahun 2015 sebesar Rp.1.186.680 juta, dengan rasio
KPMM sebesar 34,99% memenuhi ketentuan KPMM Bank Indonesia yang berdasarkan profil risiko minimal 9,00%. Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1. R i s i ko k re d i t d e n g a n m e t o d e s ta n d a r. 2. Risiko pasar dengan metode standar. 3. Risiko operasional dengan pendekatan indikator dasar. Berdasarkan jumlah modal dan ATMR serta hasil perhitungan rasio KPMM tersebut, posisi permodalan Bank MAS dapat dikategorikan sangat kuat dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS saat ini maupun yang akan datang melalui ekspansi kredit dan bisnis yang berkualitas. Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko Bank MAS diatur dalam pedoman penerapan manajemen risiko secara umum yang mencakup 4 (empat) pilar sebagai berikut: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Pengawasan aktif Dewan Komisaris Bank MAS antara lain tercermin dari persetujuan dan evaluasi Dewan Komisaris atas kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum rapat Direksi dan Komisaris secara berkala. Dalam pelaksanaannya, pengawasan aktif Dewan Komisaris tersebut juga didukung oleh Komite Pemantau Risiko. Pengawasan aktif Direksi Bank MAS antara lain dilaksanakan melalui penyusunan, penerapan serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum rapat Direksi serta Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan manajemen risiko. Pemenuhan kualitas SDM tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan program pendidikan dan pelatihan karyawan seperti program Sertifikasi Manajemen Risiko serta program pelatihan/sosialisasi internal dengan Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
35
Selain itu proses manajemen risiko, terus dilakukan pengembangan budaya risiko dengan tujuan agar segenap insan Bank MAS menyadari dan termotivasi untuk melakukan risk-self control assessment secara optimal. 2.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit. Penerapan manajemen risiko yang efektif di Bank MAS didukung dengan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang komprehensif. Kebijakan manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari: a. Pedoman penerapan manajemen risiko secara umum b. Pedoman penerapan manajemen risiko untuk 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, stratejik, kepatuhan, dan reputasi c. Pedoman penilaian profil risiko d. Pedoman sistem pengendalian intern Kebijakan manajemen risiko tersebut lebih rinci dijabarkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk delapan risiko.
3.
Control Unit. Sistem informasi manajemen risiko Bank MAS digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Bank MAS telah membangun beberapa aplikasi manajemen risiko, seperti Scoring System yang digunakan untuk mendukung aktivitas yang dilakukan oleh Unit Treasury (pembelian surat berharga dan Call Money).
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko Bank MAS meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko serta sistem informasi manajemen risiko. Bank mengidentifikasi risiko dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang melekat pada bisnis (produk/portofolio/aktivitas) Bank dan kemudian mengukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif sesuai metode pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau metode alternatif seperti metode internal (khusus untuk pengukuran risiko kredit dan risiko pasar). Selanjutnya proses pemantauan risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit dan Risk Control Unit, dan disajikan dalam laporan berkala seperti laporan prof il risiko dan laporan pemantauan bulanan. Demikian pula untuk pengendalian risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit bekerja sama dengan Risk
36
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
4.
Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense yang tediri atas: a.
b.
c.
First Line of Defense: Risk Owner/Taking Unit. Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar-three lines of defense yang saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar-line of defense. Risk Owner/Taking Unit merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis dan proses operasional bisnis sehari-hari sebagai first line of defense. Unit ini merupakan unit yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko atas aktivitas harian yang dilakukannya. Second Line of Defense: Risk Control Unit. Pada second line of defense atau risk control terdapat Direktur Kepatuhan yang membawahi Bagian Sistem Prosedur dan Kepatuhan, Bagian Manajemen Risiko dan Bagian Sumber Daya Manusia. Third Line of Defense: Risk Assurance Unit. Sebagai third line of defense atau risk assurance unit, Bank MAS memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Risk Assurance memastikan bahwa kebijakan dan prosedur manajemen risiko telah memadai dan penerapan manajemen risiko telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku (termasuk melakukan kaji ulang secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko) serta verifikasi kecukupan dan akurasi informasi.
Bank MAS telah membentuk dan mengaktifkan beberapa Komite ditingkat Direksi untuk memantau dan mengkontrol resiko2 yang ada :
dan metode pengukuran (termasuk kuantifikasi model risiko), yang didukung oleh Teknologi Informasi dan Budaya Risiko yang kuat.
Komite Kebijakan Perkreditan berfungi untuk memantau dan menentukan kebijakan kebijakan perkreditan bank MAS.
Pengelolaan dan pengendalian risiko Bank MAS mencakup 8 (delapan) risiko, terdiri dari: 1. Risiko Kredit
Komite Kredit berfungsi memutuskan permohonan kredit dan memantau kredit kredit yang sedang berjalan Gugus kerja (Task Force) NPL yang berfungsi memantau kredit kredit yang bermasalah dan mencarikan jalan penyelesaiannya. Komite ALCO yang berfungsi memantau kondisi pasar dan kondisi asset dan liability bank MAS serta menentukan strategi antara lain suku bunga, dan kebijakan2 yang menyangkut asset dan liabilitas Bank MAS. Komite Risk Management berfungsi memantau kondisi resiko bank MAS secara menyeluruh dan mengambil langkah langkah yang perlu untuk koreksi kejadian dan memitigasi agar kejadian kejadian beresiko tidak terulang kembali. Dalam hal ini di pantau antara lain follow up hasil audit, kejadian kejadian yang ada (incident reporting), dan memantau Key Risk Indicator yang ada untuk ditentukan mitigasi yang perlu diambil. IT Steering Committee yang memantau dan menentukan kebijakan IT kedepan dengan melihat resiko resiko yang ada dan itigasinya.
Penerapan Manajemen Risiko Bank MAS untuk masing-masing Risiko Sesuai dengan kriteria penerapan manajemen risiko, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif diperlukan infrastruktur risiko yang mencakup tata kelola dan organisasi (termasuk SDM), kebijakan dan prosedur, proses manajemen risiko, perangkat
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Selama tahun 2015 Bank MAS berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik dimana portofolio kredit tumbuh dan namun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) terkendali. Tata Kelola dan Organisasi Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses analisa kredit memisahkan fungsi antara unit bisnis (Bagian Marketing) dengan unit analis kredit (selaku reviewer), appraisal, legal, administrasi kredit, administrasi pinjaman (operasional). Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam rapat Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Komite Kredit bertugas berdasar keputusan bulat. Semua anggota harus menyetujui proposal yang ada dan bila ada anggota yang tidak menyetujui maka pinjaman tidak dapat diberikan).Unit Bisnis berperan sebagai first line of defence atau risk owner yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada kegiatan operasional harian unit tersebut, dan analis kredit berperan sebagai second line of defence, yang bekerja mengacu kepada kebijakan proses kredit yang telah disusun oleh Bagian Sistem dan Prosedur. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank MAS telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan. Kebijakan Perkreditan Bank ini diterjemahkan menjadi Kebijakan Perkreditan yang diputus oleh forum Komite Kebijakan Perkreditan Bank dan atau Keputusan Direksi serta dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) yang lebih detail. Kebijakan perkreditan mendapatkan persetujuan dari Komisaris. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
37
Proses Proses manajemen risiko kredit berlangsung secara berkesinambungan dalam suatu proses identifikasi, pengukuran, pemantauan hingga pengendalian. Pada tataran eksposur individu, proses manajemen risiko kredit dilaksanakan oleh unit bisnis dan unit credit risk melalui identifikasi (antara lain verifikasi kebenaran data), pengukuran (menggunakan perangkat analisa kredit), pemantauan (melalui kunjungan berkala kepada nasabah dan review rating nasabah) dan pengendalian (antara lain melalui penetapan limit-limit). Sedangkan pada tataran eksposur portofolio, eksposur kredit senantiasa dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada manajemen antara lain melalui Laporan Portofolio Pinjaman, melakukan evaluasi atas pencapaian target, penetapan langkahlangkah dan koordinasi tindak lanjut perbaikan, serta evaluasi atas efektivitas langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan. Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan pengelolaan risiko kredit, Bank MAS masih menggunakan beberapa perangkat manajemen risiko kredit yang ada baik pada tataran eksposur portofolio maupun individu, seperti Scoring System yang digunakan untuk mendukung aktivitas yang dilakukan oleh Unit Treasury (pembelian surat berharga dan Call Money). Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana nilai tercatat dari suatu aset melebihi dari nilai yang dapat dipulihkan dari aset yang bersangkutan. Bank MAS melakukan evaluasi penurunan nilai terbatas pada eksposur kredit yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan ketentuan yang berlaku, seperti bukti objektif. Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Adapun bukti objektif aset keuangan terjadi penurunan nilai sebagai berikut:
38
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur. b. Pelanggaran kontrak yaitu terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran kewajiban debitur baik pokok, bunga dan denda. c. Bank MAS dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan keuangan tersebut. d. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya. e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. f. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset keuangan tersebut, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset keuangan tersebut. Apabila nilai tercatat aset keuangan tersebut lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) maka atas aset tersebut dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Adapun assessment penurunan nilai (perhitungan CKPN) di Bank MAS menggunakan 2 (dua) metode yaitu assessment secara individual dan assessment secara kolektif. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual apabila suatu aset keuangan yang signifikan mempunyai bukti obyektif mengalami penurunan nilai. Aset yang dikategorikan sebagai signifikan adalah aset keuangan dari segmen Korporasi dan Usaha Menengah, serta kepemilikan surat berharga. CKPN secara individual dihitung dengan menggunakan metode nilai kini dari estimasi arus kas suatu aset keuangan. Proses estimasi arus kas untuk pinjaman dilakukan langsung oleh pejabat yang mengelola masing-masing debitur. CKPN secara kolektif dihitung dengan menggunakan data kerugian historis (perhitungan incurred loss berdasarkan estimasi probability of default dan loss given default) dari masing-masing kelompok kredit yang diberikan.
Perhitungan CKPN secara kolektif dilakukan terbatas pada eksposur kredit, yang: a. Tidak dievaluasi secara individual, seluruh eksposur kredit. b. Tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari aset keuangan yang dievaluasi, yaitu pinjaman dalam segmen korporasi dan usaha menengah yang tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. c. Terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari eksposur kredit yang dievaluasi secara individual namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai.
penetapan bobot risiko dari surat berharga yang memiliki peringkat jangka pendek dan diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan tagihan kepada bank atau tagihan kepada korporasi. Dalam hal tagihan jangka pendek tidak mempunyai peringkat jangka pendek maka penetapan bobot risiko menggunakan peringkat jangka panjang. e. Apabila suatu eksposur mempunyai lebih dari satu peringkat yang eligible maka yang digunakan adalah peringkat yang memberikan bobot risiko terendah kedua.
Dalam perhitungan CKPN secara kolektif ini, metode perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) untuk CKPN Kolektif tersebut menggunakan migration analysis dengan periode observasi data selama 3 (tiga) tahun. Penerapan pengukuran risiko kredit dengan pendekatan standar penggunaan peringkat dari Lembaga Pemeringkat Eksternal. Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPnP tanggal 18 Februari 2011 yaitu: a. Peringkat suatu perusahaan hanya berlaku untuk perusahaan tersebut sehingga walaupun berada dalam satu kelompok usaha peringkat suatu perusahaan tidak dapat digunakan untuk menetapkan bobot risiko dari perusahaan lain. b. Peringkat domestik (Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia) hanya digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam mata uang Rupiah sedangkan peringkat internasional (Moodys, S&P dan Fitch) digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam valuta asing. c. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk surat berharga didasarkan pada peringkat dari surat berharga dimaksud (issue rating). Dalam hal surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk selain surat berharga, didasarkan pada peringkat debitur (issuer rating). Apabila tagihan dalam bentuk selain surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. d. Peringkat jangka pendek digunakan untuk
Dalam hal ini apabila hanya terdapat dua peringkat maka yang digunakan adalah peringkat yang terendah. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a. Tagihan kepada Pemerintah Negara lain. b. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik . c. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional. d. Tagihan kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek). e. Tagihan kepada Korporasi (Jangka Panjang dan Jangka Pendek). Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana diakses pada website Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut: a. Fitch Ratings. b. Moodys Investor Service. c. Standard and Poors. d. PT Fitch Ratings Indonesia. e. PT ICRA Indonesia. f. PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Jenis agunan utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh Bank.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
39
Sedangkan sebagai pelengkap, Bank dapat menerima agunan tambahan. Jenis agunan utama dan tambahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi: a. Agunan, yang dapat berupa aset fisik (tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan lain sebagainya) maupun aset keuangan (cash collateral, marginal deposit, emas, piutang, surat hutang maupun surat berharga lainnya). Dalam teknik mitigasi risiko kredit, aset fisik tidak diperhitungkan sebagai teknik mitigasi risiko kredit. b. Garansi, yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, bank koresponden maupun perusahaan Asuransi. Dalam teknik mitigasi risiko kredit, garansi yang diperhitungkan hanya garansi yang diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan kategori tagihan kepada Pemerintah Indonesia, tagihan kepada Pemerintah Negara Lain, tagihan kepada bank serta lembaga penjaminan/asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan garansi dan penerbit garansi. c. Asuransi Kredit yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan polis asuransi, penerbit asuransi dan kategori por tofolio penerima asuransi. Bank MAS mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan berdasarkan jenis eksposur dan skim pembiayaan yang diberikan. Penilaian kecukupan agunan yang diterima telah memperhitungkan adanya cash equivalent value. Untuk eksposur kredit (loan), penilaian agunan harus dilakukan minimum setiap 24 bulan. Penerbit jaminan/garansi yang diakui dalam perhitungan teknik mitigasi risiko kredit pada umumnya adalah bank koresponden yang memenuhi persyaratan sebagai prime bank ataupun berstatus Badan Usaha Milik Negara. Penggunaan garansi sebagai salah satu bentuk teknik mitigasi risiko masih terbatas pada transaksi jasa perdagangan. Pengungkapan tagihan bersih bank secara individu dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit.
40
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar. Sebagian besar risiko pasar trading book bersumber dari aktivitas bisnis treasuri dalam negeri dan luar negeri, sementara risiko pasar banking book, khususnya interest rate risk in banking book dan Posisi Devisa Neto (PDN) bersumber dari seluruh aktivitas perusahaan. Namun untuk saat ini Bank MAS belum melakukan pengukuran terhadap risiko pasar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, hal tersebut dikarenakan Bank MAS bukan Bank Devisa dan tidak memiliki instrumen keuangan berupa surat berharga dan atau transaksi derivatif suku bunga dalam trading book sebesar Rp.25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) atau lebih. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, organisasi Treasuri dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu dealer dan settlement. Dealer melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan bank lain. Dalam melakukan aktivitasnya, Bagian Treasuri dibatasi dengan risk tolerance dan risk limit yang ditetapkan oleh unit independen yaitu Bagian Manajemen Risiko, Bagian Sistem dan Prosedur serta Kepatuhan. Settlement melakukan aktivitas penyelesaian atas aktivitas bisnis yang dilakukan oleh dealer, sedangkan aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Bagian Operasional sebagai back office. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank MAS telah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur Bagian Treasuri.
Proses Identif ikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh Bagian yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru. Bank MAS melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar dan metode internal. Metode Standar digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) risiko pasar, sementara pengelolaan risiko pasar terutama menggunakan model internal (value at risk). Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan menggunakan metode standar adalah portofolio trading book dan banking book untuk risiko nilai tukar. Eksposur risiko pasar (value at risk) senantiasa dipantau secara harian dan disampaikan kepada manajemen secara mingguan dan bulanan. Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, Bank MAS hanya melihat kepada data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Untuk mengelola potensi kerugian Risiko Pasar telah ditetapkan limit-limit sebagai berikut: a. Value at risk limit (VaR Limit) yang merupakan maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat kepercayaan ter tentu. b. Loss limit yang dipergunakan untuk membatasi realisasi kerugian aktivitas bisnis. c. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk membatasi konsentrasi pembelian surat berharga korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat berharga. d. Asset and Liability repricing gap limit untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking book. 3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Dengan meningkatnya keragaman dan kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, perkembangan sistem dan teknologi pendukung yang sangat cepat serta meningkatnya ekspektasi nasabah akan pelayanan yang diberikan oleh bank maka pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting. Tata Kelola dan Organisasi Tata kelola manajemen risiko operasional telah diimplementasikan di segenap unit bisnis dan unit pendukung sebagai risk owner atau risk taking unit yang merupakan first line of defense. Implementasi tersebut didukung dengan pertahanan second line of defense yang dijalankan oleh Bagian Manajemen Risiko serta Bagian Sisdur dan Kepatuhan sebagai risk control unit dan third line of defence yaitu Bagian Satuan Kerja Audit Internal sebagai risk assurance unit. Kebijakan dan Prosedur Bagian Manajemen Risiko telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional untuk mendukung implementasi manajemen risiko operasional pada segenap unit, yang dijabarkan lebih rinci dalam Standar Prosedur Operasional transaksi dan operasional yang prudent untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari. Proses Proses manajemen risiko operasional Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses utama yang berkesinambungan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. a. Identifikasi Risiko Mekanisme identifikasi risiko operasional dilakukan dengan menerapkan pengelompokkan atas proses kerja/aktivitas masing-masing unit untuk menangkap potensi risiko operasional. b. Penilaian Risiko Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode report operational risk mencakup peristiwa/kejadian penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya. c. Pengukuran Risiko Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pengukuran risiko operasional menggunakan pendekatan indikator dasar (basic indicator approach).
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
41
d. Pemantauan Risiko Dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko dengan melakukan evaluasi dan feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment. e. Pengendalian Risiko Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada proses pengendalian internal, dengan terus melakukan pengukuran hingga melakukan penyempurnaan kebijakan risiko operasional yang meliputi prosedur pengendalian, penyelesaian transaksi, akuntansi, penyimpanan aset, penyediaan produk dan pencegahan (fraud). Perangkat dan Metode Untuk membantu proses pengelolaan risiko operasional yang dilakukan oleh setiap unit kerja bank, bank telah terus mengembangkan kertas kerja perangkat manajemen risiko operasional (operational risk management tool). 1. Penerapan Enterprise Risk Management (ERM) Dengan mengidentifikasi, monitoring, mitigasi Operational Risk Management (ORM) dan melakukan review risiko yang terdapat di setiap unit kerja. 2. Penerapan Key Risk Indicator (KRI) Digunakan untuk mengukur dampak kerugian yang diambil dari prioritas risiko-risiko, di luar risiko kredit dan risiko pasar dengan memperhatikan dampak besar dan kemungkinan kejadian yang besar pula. 3. Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity Management Gangguan atau bencana yang diakibatkan oleh faktor alam, perbuatan manusia, maupun sistem dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha yang kritikal sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas bisnis dan layanan Bank MAS. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka Bank MAS telah menerapkan Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity Management (BCM) yang diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya kondisi darurat atau bencana. Pengembangan perangkat tersebut di atas sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk melaksanakan proses pengendalian risiko untuk mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank
42
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
serta selaras dengan persyaratan pada dokumen Basel II yang mewajibkan bank untuk memiliki rencana keberlangsungan usaha dan rencana darurat (business continuity management dan contingency management), guna memastikan kemampuan bank untuk dapat tetap beroperasi dan membatasi kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas bisnisnya. Tata Kelola dan Organisasi Dalam kondisi bencana (disaster), Bank MAS telah menyiapkan organisasi spesifik yang terdiri dari Kepala Divisi sebagai koordinator penanggulangan bencana yang memiliki level kewenangan dan efektif sejak Crisis Management Team (CMT) yang beranggotakan Direksi menyatakan kondisi status bencana. Kebijakan dan Prosedur Terkait dengan implementasi business continuity plan (BCP), Bank MAS telah menetapkan Kebijakan Rencana Penanggulangan Bencana, panduan penyusunan, pengujian dan pemeliharaan BCP serta penyusunan standarisasi petunjuk (signage) keselamatan gedung. Selain itu Bank MAS juga telah memiliki Gedung BCP di tempat tertentu, sebagai lokasi alternatif untuk kelangsungan bisnis bank apabila terjadi bencana pada Kantor Pusat sehingga aktivitas operasional pada Kantor Pusat tidak dapat dilakukan. Proses Setiap langkah recovery strategy dan proses recovery yang dilaksanakan dipantau dan dilaporkan ke Crisis Management Team (CMT) sampai kondisi dinyatakan normal kembali. Untuk memastikan tingkat kesiapan dan evaluasi BCP, Bank MAS telah melakukan pengujian atas implementasi BCP di seluruh unit operasional. Hal ini dilakukan secara rutin tiap tahun untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing unit, ditinjau dari segi organisasi maupun infrastruktur BCP yang dimilikinya. Hasil dari evaluasi dan pengujian rutin tersebut terlihat dari penanganan yang sistematis dan terarah dalam menghadapi bencana baik yang disebabkan oleh manusia, alam, maupun oleh sistem sehingga aktivitas operasional Bank MAS di lokasi bencana dapat tetap berjalan
pada tingkatan tertentu walaupun beberapa sarana dan prasarana penunjang aktivitas bisnis mengalami gangguan. Perangkat dan Metode Perangkat BCM dilengkapi berbagai tools analysis untuk mengevaluasi dampak, Business Impact Analysis (BIA), Recovery Time Analysis (RTA), recovery tools dan berbagai Standar Prosedur Operasional (SPO) recovery bagi setiap unit. Selain itu, Bank MAS telah memiliki gedung BCP yang berlokasi di tempat tertentu, sebagai alternatif kelangsungan bisnis bank jika terjadi bencana (disaster) di Kantor Pusat Bank MAS. Gedung BCP tersebut dilengkapi dengan disaster recovery center, back-up infrastucture dan back-up Peralatan Komputer yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
4. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Selama 2015 Bank Mas memiliki kelebihan dana yang cukup besar dari setoran modal, dan LDR terjaga baik di sekitar 78% 92%. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Pelaporan serta Divisi Treasuri. Kebijakan manajemen risiko likuiditas beserta Standar Prosedur Operasioanal (SPO) disusun oleh Bagian Sisdur, selanjutnya dilaksanakan oleh Divisi Treasuri yang dijabarkan kedalam manajemen strategi likuiditas. Bagian Manajemen Risiko juga melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
manajemen likuiditas yang dilakukan oleh Divisi Treasuri tersebut. Kebijakan dan Prosedur Bagian Sisdur dan Kepatuhan menyusun kebijakan manajemen risiko likuiditas berupa pedoman pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, yang lebih lanjut dijabarkan ke dalam standar prosedur operasional panduan pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, antara lain berupa: a. Ketersediaan alat likuid, giro wajib minimum, secondary reserve, indikator peringatan dini dan lain-lain. b. Pengukuran risiko likuiditas: rasio likuiditas, proyeksi arus kas, profil maturitas, stress testing dan lain-lain. c. Pemantauan d. Pengendalian e. Penetapan limit likuiditas Proses Selain menjaga dan mempertahankan primary reser ves, Bank MAS juga menjaga dan mempertahankan secondary reserves untuk memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Penetapan dan pemantauan limit yaitu limit secondary reserve ideal (SR Ideal) yang secara berkala oleh Bagian Manajemen Risiko. Sedangkan ketersediaan atas keseluruhan reserves dipantau secara harian, mingguan dan bulanan oleh Divisi Treasuri. Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank MAS menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, baik secara kontraktual maupun behavioral, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas bank di masa mendatang. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Indikator Peringatan Dini Indikator peringatan dini dijabarkan dalam indikator secondary reserve pada kondisi normal atau kondisi tight baik untuk Rupiah maupun valuta asing, antara lain dengan melihat tren tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) Rate, JIBOR, SIBOR, LIBOR, suku bunga rata-rata Deposito bank pesaing yang naik signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, tren dana
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
43
nasabah besar yang masuk dalam 10 besar yang cenderung menurun secara signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, dan lain-lain. Penetapan SR Ideal dalam kondisi tight dapat dipertimbangkan apabila salah satu kondisi/indikator atau parameter terjadi. Penetapan dilakukan oleh Divisi Treasuri selaku unit bisnis dengan berpedoman pada indikator-indikator di atas atau hal-hal lain sesuai dengan adjustment Divisi Treasuri dan selanjutnya diinformasikan kepada Direksi. Selanjutnya penetapan tersebut akan memberlakukan liquidity contigency plan (LCP) SR Ideal yang tight. Indikatorindikator di atas dapat di-review sesuai perkembangan kondisi eksternal maupun internal yang dipicu oleh perkembangan ekonomi baik nasional, regional maupun global oleh Bagian Manajemen Risiko.
penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/ perubahan fitur produk dan aktivitas bank yang sudah ada saat ini, serta advis hukum dan/atau pendampingan hukum terkait aktivitas operasional Divisi/Satuan/Unit/Proyek/Cabang/Sentra Kredit. Dalam melakukan pengelolaan risiko hukum, Bagian Legal dan Administrasi Kredit bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko juga melakukan review s e c a r a b e r k a l a t e r h a d a p ko n t r a k d a n perjanjian/agreement antara bank dengan pihak lain, khususnya untuk perjanjian non standar atau perjanjian yang belum dibakukan dalam pedoman perusahaan.
6. Risiko Stratejik 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh Bagian Legal, di bawah pengawasan Direktur Manajemen Risiko. Bagian Legal berfungsi sebagai legal watch yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh unit kerja pada setiap jenjang organisasi. Dalam hal bank akan mengeluarkan produk/aktivitas baru, Bagian Legal bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko dan Bagian terkait untuk menilai dampak produk/aktivitas baru tersebut terhadap eksposur risiko hukum dan merekomendasikan mitigasi risikonya. Selain itu, secara berkala Bagian Legal bekerjasama dengan Bagian Manajemen Risiko dalam menilai dan memantau secara berkala implementasi manajemen risiko hukum. Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko hukum mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko hukum serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui
44
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Pelaporan serta Divisi Treasuri, di bawah pengawasan aktif Direktur Utama. Manajemen risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategis (planning and budgeting) yang mencakup penyelarasan strategi perusahaan dengan strategi unit serta cascading target bankwide menjadi target unit. Dokumen perencanaan strategis meliputi: a. Corporate Plan, disusun 5 (lima) tahun sekali. b. Kebijakan Umum Direksi (KUD), disusun 1 (satu) tahun sekali. c. Rencana Bisnis Bank (RBB), disusun 1 (satu) tahun sekali dengan proyeksi 2 (dua) tahun ke depan. Mekanisme penyusunan dokumen perencanaan strategis yaitu corporate plan disusun sebagai acuan penetapan target dan strategi Kebijakan Umum Direksi dan selanjutnya Kebijakan Umum Direksi tersebut akan menjadi panduan dalam penyusunan business plan perusahaan.
Tahap berikutnya, Kebijakan Umum Direksi dan business plan perusahaan akan menjadi acuan penyusunan business plan seluruh kantor, melalui mekanisme tersebut, dapat dipastikan bahwa proses alignment strategi akan tetap terjaga mulai dari level corporate sampai dengan level cabang (unit terendah). Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko stratejik mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko stratejik serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses manajemen risiko stratejik yang efektif dibutuhkan dalam mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal. Kebijakan Umum Direksi serta RBB perusahaan dan unit dapat di-review pada Semester I dan bahkan jika terjadi perubahan lingkungan yang signifikan dapat di-review dalam waktu yang lebih pendek. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis perusahaan secara bulanan, triwulanan, dan semesteran, yaitu : a. Pemantauan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi perusahaan (bankwide) dilakukan secara bulanan. b. Pemantauan kinerja seluruh kantor dilakukan secara bulanan. c. Pemantauan pencapaian kinerja perusahaan dan seluruh unit dilakukan secara semesteran dalam forum business review.
7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan, di bawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan.
Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko kepatuhan mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS yang sehat dan berkelanjutan, Divisi Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitas-aktivitas sebagai berikut: a. Pemberian Pendapat/Analisis Kepatuhan. Untuk memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilakukan hal-hal berikut ini: - Melakukan pendapat terhadap rancangan kebijakan dan prosedur yang diajukan oleh unit organisasi pembuat kebijakan. - M e m b e r i k a n p e n d a p a t ke p a t u h a n . - Melakukan analisis dampak peraturan eksternal. - Melakukan review terhadap kecukupan kebijakan. - Melakukan analisa kepatuhan terhadap rancangan produk/aktivitas baru. b. Review Preventif. Divisi Kepatuhan melakukan serangkaian upaya yang bersifat preventif melalui penilaian kepatuhan (compliance review): 1. Opini Kepatuhan atas usulan proposal kredit. 2. Compliance review atas beberapa aktifitas yang dilakukan Bank seperti pemilihan vendor, rekanan, dan lain-lain. c. Review Kegiatan Usaha Bank. Dalam rangka memastikan kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku, Divisi Kepatuhan melalui compliance officer (CO) di seluruh Divisi/ Kantor Wilayah/ Cabang/ Sentra Kredit melakukan review atas pelaksanaan kegiatan operasional dan memberikan rekomendasi perbaikan kualitas sistem internal kontrol dan manajemen risiko.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
45
Adapun jenis review terbagi atas: 1. Review secara berkala atas kegiatan usaha berdasarkan tingkat risiko (risk mapping) pada setiap unit (Divisi/Kantor Cabang/Bagian). 2. Review issue, dilakukan apabila terdapat issues tertentu yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. 3. Review profil nasabah secara berkala agar sesuai dengan transaksi nasabah, dan segera melaporkan bila terdapat transaksi yang mencurigakan. Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Kepatuhan merupakan bagian dari proses tata kelola - aktivitas kepatuhan 2014.
8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Tata Kelola dan Organisasi Beberapa hal yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Kepatuhan dan Kesekretariatan melakukan manajemen pemberitaan (news management), bekerjasama dengan Bagian Marketing dan Bagian Operasional untuk melakukan pengelolaan dalam monitoring opini/komentar di news media atau sosial media terhadap komplain/keluhan nasabah. Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko reputasi mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko Reputasi serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Proses Proses yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu: a. Evaluasi secara harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan atas risiko reputasi yang dihadapi Bank MAS yang dituangkan dalam laporan media monitoring. b. Pengklasifikasian media masa yang ada kedalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis. Masing-masing kelompok media ini ditangani secara berbeda sesuai dengan
46
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
dampak risiko reputasi yang ditimbulkannya. c. S t a n d a r d i s a s i kompetensi staf kehumasan/hubungan media di Kantor Cabang/Bagian agar memiliki kemampuan dan kepekaan merespon isu dan opini yang berkembang di daerah. d. Monitoring dan evaluasi atas komentar, keluhan, dan masukan yang berkembang di new media atau sosial media, dan pemilihan strategi merespon opini yang berkembang di sosial media. e. Menetapkan Service Level Agreement (SLA) sebagai standar kecepatan melakukan respon atas komplain nasabah. f. Pengukuran dan pemantauan jumlah komplain dan tingkat penyelesaian komplain. Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis dilakukan melalui penetapan standar crisis contingency plan yang akan diimplemetasikan ketika terjadi krisis dari skala ringan hingga skala berat. Crisis contegency plan tersebut, terdiri dari: a. Review masalah atau kronologis. b. Alur informasi. c. Penentuan personal in charge. d. Penetapan juru bicara. e. Jadwal aktivitas penanganan krisis. f. Alternatif strategi komunikasi.
Good Corporate Governance Pendahuluan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) ini dibuat untuk memenuhi kewajiban Bank dalam hal melaksanakan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan perubahannya yaitu Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank MAS yang tercermin dari governance system yang mencakup governance structure, governance process dan governance outcome pada 11 (sebelas) faktor yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia / Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian pelaksanaan GCG dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian T ingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR). Tata kelola perusahaan yang baik menjadi perhatian dan prioritas bagi Bank MAS dalam menjalankan seluruh aktivitas bisnis dan aktivitas operasional Bank. Penyempurnaan pelaksanaan tata kelola pada tahun 2015 telah dilakukan dengan tetap fokus pada 5 (lima) aspek Good Corporate Governance (GCG) yaitu:
1. Transparansi (Transparancy) : · Bank menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh seluruh stakeholders sesuai dengan haknya. · Prinsip keterbukaan yang tidak mengabaikan ketentuan kerahasiaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi.
· Bank MAS menyampaikan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan melalui Media massa dan Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga independen lainnya. · Bank MAS telah memilik homepage () yang yang berisi informasi terkait transparansi sehingga mudah diakses oleh seluruh stakeholders.
2. Akuntabilitas (Accountability) : · Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Bank dan seluruh karyawan telah ditetapkan secara jelas dan selaras dengan visi, misi dan strategi Bank MAS. · Bank meyakini bahwa semua organ Bank mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. · Bank MAS memiliki ukuran kinerja untuk seluruh jajaran Bank yang konsisten dengan sasaran usaha Bank dan didukung dengan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Bank.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility) : · Bank MAS selalu berpegang pada prinsip kehatihatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. · Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap organ Bank harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (Code of Conduct) yang telah disepakati. · Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Bank MAS memperhatikan kondisi masyarakat terutama di sekitar Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
47
4. Independensi (Independency) : Bank MAS bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif.
Bank MAS menyadari bahwa dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, akan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk itu bank MAS berkomitmen dan bertekad menjadikan nilainilai tata kelola perusahaan yang baik sebagai pilar utama yang akan menopang pertumbuhan usaha Bank MAS.
Sruktur Tata Kelola (Governance Structure) 5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness): · Bank MAS sangat menghargai dan memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan Bank. · Bank MAS selalu memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan dan/atau gender. Untuk melaksanakan hal tersebut telah dilakukan penyempurnaan struktur tata kelola (governance structure), optimalisasi tugas dan tanggungjawab struktur tata kelola dan penyempurnaan governance process. Penerapan GCG tercermin dari interaksi seluruh organ organisasi di Bank MAS yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran Manajemen serta seluruh karyawan dalam menciptakan Budaya Kerja berdasarkan pada Kode Etik , visi dan nilai-nilai perusahaan. Dalam pelaksanaannya penerapan GCG di Bank MAS, dilakukan melalui :
Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment) Komitmen pelaksanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen Bank. Praktik-praktik penerapan aspek GCG dan dan nilai-nilai yang dianut oleh Bank yakni : kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamis serta komitmen menjadi dasar bagi governance commitment di Bank MAS. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap aktivitas kerja, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan code of conduct (Komitmen Integritas) serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
48
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Bank MAS telah memiliki governance structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi yang memadai sesuai dengan kompleksitas usaha Bank MAS. Penunjukannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Governance structure diperkuat dengan dibentuk nya : 1. Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi. 2. Satuan Kerja Audit Internal. 3. Satuan Kerja Kepatuhan. 4. Satuan Kerja Manajemen Risiko. 5. Satuan Kerja Strategi Anti Fraud Terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja-satuan kerja tersebut dengan unit kerja operasional dan unit kerja bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara independen. Seluruh Satuan Kerja tersebut telah dibentuk oleh Bank MAS sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja. Seluruh Unit Kerja telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas dengan memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank. Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, Bank telah membuat kebijakan dan prosedur yang lengkap dan selalu dilakukan proses pengkinian serta disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan dan prosedur tersebut di transparansikan kepada seluruh pegawai baik secara langsung melalui sosialisasi maupun dengan cara mempublikasikan dalam media yang bisa diakses oleh seluruh pegawai.
Proses Tata Kelola (Governance Process) Dilakukan melalui pelaksanaan aktivitas yang selaras dengan prinsip-prinsip GCG serta memastikan pengelolaan dan pemantauan Risiko telah dilakukan dengan baik.
(Governance Process) secara transparan, akuntabel, berkeadilan dan taat hukum ser ta dapat dipertanggungjawabkan dan melindungi stakeholders. Maka Bank MAS telah menanamkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari budaya perusahaan yang senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi serta nilai-nilai perusahaan yang memiliki komitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik serta menerapkan prosedur dan kebijakan berdasarkan best practise.
Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas bisnis Bank juga didukung dengan sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan Bank mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai peraturan Bank Indonesia dan peraturan instansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank.
Hasil Tata Kelola (Governance Outcomes) Melalui pencapaian kinerja Bank baik secara kuantitatif maupun kualitatif mencakup keuangan dan non keuangan, serta apresiasi dari pihak eksternal. Penerapan GCG yang efektif ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha Bank MAS melalui kinerja keuangan yang baik, pertumbuhan usaha dan komitmen dalam menerapkan praktik-praktik perbankan yang sehat. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum, Bank MAS telah melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2015, dan menyampaikan hasil self assessment tersebut kepada stakeholders maupun pihak lain yang berkepentingan sebagai informasi sekaligus sebagai salah satu bentuk Kepatuhan Bank terhadap ketentuan/peraturan yang berlaku. Dengan melaksanakan tata kelola yang baik (Good Governance) pada kegiatan usaha, baik secara struktur (Governance Structure) maupun proses pengelolaannya
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
49
Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan organ Perseroan tertinggi, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengambil keputusan atas hal-hal utama dan strategis yang mempengaruhi jalannya usaha Perseroan. RUPS telah diselenggarakan dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan arah dan kebijakan Bank dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pada tahun 2015, Bank MAS telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebanyak 1 (satu) kali yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 15 Juni 2015, dan keputusan penting yang dihasilkan adalah sebagai berikut : · Menyetujui dan mengesahkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas kinerja Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; · Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Tanubrata, Susanto, Fahmi dan Rekan (anggota dari BDO International Limited) sebagaimana tercantum dalam laporannya No. 226/1-B158/WBS-1/12,14 tanggal 13 Maret 2015; · Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledige acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan pelaksanaan pengawasan yang telah dijalankan dan Dewan Komisaris selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan; · Menyetujui : a. Tidak adanya pembagian Dividen kepada pemegang saham untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, b. Pembentukan cadangan wajib sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), c. Seluruh sisa laba bersih tahun 2014 dibukukan
50
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
sebagai laba ditahan Peseroan untuk penguatan modal, berdasarkan pasal 8 ayat 3 (B) dan pasal 19 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan; · Menyetujui dan memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik dalam rangka audit laporan keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015 berdasarkan rekomendasi Komite Audit, serta menetapkan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik tersebut termasuk untuk melakukan segala sesuatunya berkenaan dengan penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku; · Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, honorarium dan/atau tunjangan lainnya termasuk tapi tidak terbatas antara lain gratifikasi, hadiah, manfaat, asuransi serta tunjangan dalam bentuk apapun lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2015.
2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta memberi nasihat kepada Direksi Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Per tanggal 31 Desember 2015 anggota Dewan Komisaris Bank MAS berjumlah 3 (tiga) orang dengan komposisi sebagai berikut : Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Nama
Jabatan
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
Domisili
Tanggal Persetujuan BI/OJK
Tanggal Pengangkatan Pertama
Indonesia
8 Maret 2012
15 Maret 2012
Tommy Mukdani
Komisaris Independen Indonesia
3 Mei 2010
25 Mei 2010
Nancy Herawati
Komisaris Independen Indonesia
17 Juni 2013
25 Juni 2013
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata tertib Kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK/KOM/242/032007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang memuat antara lain : · Tugas, Tanggung Jawab dan Etika Kerja · Rapat · Pembagian Kerja · Komite-Komite · Lain-Lain · Penutup
tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah dan dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik. Selama tahun 2015 Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diantaranya adalah : ·
·
· ·
·
·
·
Melakukan pengawasan untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Memberikan arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan s trategis Bank . Dalam melakukan pengawasan Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. Melaporkan dan memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan, setiap pelanggaran peraturan perundangan di bidang keuangan dan perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan
Frekuensi Pertemuan Nama
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Juwita Ekawati Winoto
8
8
100%
Tommy Mukdani
8
8
100%
Nancy Herawati
8
8
100%
Rekomendasi Dewan Komisaris Rekomendasi Dewan Komisaris disampaikan melalui Memo Intern kepada Direksi. Selain itu juga disampaikan secara langsung melalui rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Komite di Bawah Dewan Komisaris Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Dewan Komisaris Bank MAS telah membentuk 3 (tiga) komite sebagai penunjang fungsi Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-komite tersebut secara rutin mengadakan rapat untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing komite. Setiap keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat dan dituangkan dalam notulen rapat yang didokumentasikan dengan baik. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
51
1) Komite Audit :
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Komite Audit merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali, dan/atau hubungan lainnya dengan Bank MAS yang dapat mempengaruhi independensinya. Komite Audit bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal serta efektivitas pemeriksaan auditor internal dan eksternal. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/800/04/2014 Tanggal 25 April 2014 tentang Komite Audit, susunan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut : Komite Audit
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit melakukan interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Ekstern. Selama tahun 2015, Komite Audit melakukan 10 (sepuluh) kali rapat. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris. Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : · Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana SKAI;. · Mengevaluasi laporan hasil audit dan memberikan saran-saran; · Melakukan pengamatan atas pelaksanaan tindak lanjut temuan SKAI, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan Akuntan Publik; · Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2015. Frekuensi Pertemuan
Posisi
Nama
Jabatan
Komite Audit
Ketua merangkap anggota
Nancy Herawati
Komisaris Independen
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Nancy Herawati
10
10
100%
Anggota
I Nyoman Sidia
Pihak Independen
I Nyoman Sidia
10
10
100%
Anggota
Ir. L. Arwoko, MM
Pihak Independen
Ir. L. Arwoko, MM
10
6
60%
Independensi dan Kualif ikasi Komite Audit : · Komite Audit Bank MAS terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit dari Komisaris Independen dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Audit lainnya yang berasal dari pihak independen. · Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi, integritas yang baik dan pengalaman dalam bidang audit, akuntansi atau keuangan, hukum, perbankan dan bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. · Anggota Komite Audit Bank MAS tidak ada yang berasal dari Direksi Bank MAS, dan satu anggota komite audit yang merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Lain. · Anggota Komite Audit dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank MAS yang
52
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
2) Komite Pemantau Risiko : Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka mengevaluasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan apakah telah sesuai dengan pelaksanaan manajemen risiko serta memantau pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab antara lain : · Mengevaluasi Kebijakan dan pedoman manajemen risiko; · Rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan dalam pelaksanaan manajemen risiko yang prudent; · Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. · Mengevaluasi laporan triwulan profil risiko Bank MAS dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu ditindaklanjuti.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/801/04/2014 tanggal 25 April 2014, tentang Komite Pemantau Risiko dengan susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut : Komite Pemantau Risiko
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran : Frekuensi Pertemuan Komite Pemantau Risiko
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Tommy Mukdani
5
5
100%
Posisi
Nama
Jabatan
Ir. L. Arwoko, MM
5
5
100%
Ketua merangkap anggota
Tommy Mukdani
Komisaris Independen
I Nyoman Sidia
5
4
80%
Anggota
Ir. L. Arwoko, MM
Pihak Independen
Anggota
I Nyoman Sidia
Pihak Independen
(3) Komite Remunerasi dan Nominasi : Independensi dan Kualifikasi Komite Pemantau Risiko : · Komite Pemantau Risiko Bank MAS terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite dari Komisaris Independen dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Pemantau Risiko lainnya yang berasal dari pihak independen. · Masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko mempunyai kompetensi, integritas yang baik dan pengalaman dalam bidang audit, akuntansi atau keuangan, hukum, perbankan dan bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. · Anggota Komite Pemantau Risiko Bank MAS tidak ada yang berasal dari Direksi Bank MAS, dan satu anggota komite pemantau risiko yang merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Lain. · Anggota Komite Pemantau Risiko dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank MAS yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko melakukan 5 (lima) kali rapat dan membahas pengelolaan risiko di Bank MAS berikut profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris.
Komite ini dibentuk Dewan Komisaris untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawan Dewan Komisaris yang terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/789/03/2014, tanggal 6 Maret 2014, tentang Komite Remunerasi dan Nominasi dengan susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut : Komite Remunerasi dan Nominasi Posisi
Nama
Jabatan
Ketua merangkap anggota
Nancy Herawati
Komisaris Independen
Anggota
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama
Anggota
Dyah Ayu Lestari
Kepala Divisi HR
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi : · Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen di dukung oleh 2 (dua) orang anggota yaitu : 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu) orang Kepala Human Resources. · Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki kompetensi dan pengetahuan mengenai sistem remunerasi, sistem nominasi, Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Budaya Kerja. · Susunan komposisi, keahlian dan kriteria Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan OJK.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
53
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan 2 (dua) kali rapat dan dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris. · Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran : ·
Frekuensi Pertemuan Komite Remunerasi dan Nominasi
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Nancy Herawati
2
2
100%
Juwita Ekawati Winoto
2
2
100%
Grace Dyah Ayu
2
2
100%
·
·
· ·
3. Direksi Direksi merupakan salah satu organ perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Dasar. Selain berpedoman pada Anggaran Dasar, Direksi dalam melakukan pengelolaan harus memperhatikan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan kehatihatian.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi · Bertanggung jawab atas berjalannya kegiatan Bank secara menyeluruh. · Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) sebelum disetujui oleh Dewan Komisaris. · Menetapkan kebijakan, strategi dan pelaksanaan kegiatan usaha Bank secara keseluruhan. · Bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan melaporkan pencapaian RBB secara menyeluruh kepada Dewan Komisaris. · Menindaklanjuti hasil dari rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris serta Memo/Pengarahan Dewan Komisaris lainnya. · Menetapkan dan meninjau rencana strategis Bank antara lain : 1) Sasaran strategis yang sejalan dengan Visi, Misi, Nilai dan Budaya Bank. 2) Memastikan bahwa struktur, budaya, infrastruktur, kondisi keuangan, tenaga dan kompetensi manajerial termasuk pejabat
54
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
·
· ·
·
·
·
eksekutif, serta sistem dan pengendalian yang ada di Bank telah sesuai dan memadai untuk mendukung implementasi strategi yang telah ditetapkan. Menetapkan dan mengevaluasi Struktur Organisasi dengan per setujuan Dewan Komisaris. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap jenjang jabatan dibawahnya. Mengevaluasi kinerja dan memberikan persetujuan untuk penerimaan, pengangkatan, mutasi/rotasi dan pemberhentian serta remunerasi karyawan. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti training dan/atau seminar yang dibutuhkan. Mengevaluasi kebijakan dan sistem prosedur secara berkala. Bertanggung jawab atas penyampaian laporan yang akurat dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris/Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau pengawasan otoritas lain. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank dan Manajemen Risiko. Memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas ser ta prof il risiko Bank . Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Memastikan penerapan pengendalian internal yang efektif serta prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) dan memastikan bahwa kebijakan tersebut telah dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan Bank. Memastikan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Jumlah dan Komposisi Direksi Per tanggal 31 Desember 2015 anggota Direksi Bank MAS berjumlah 5 (lima) orang dengan komposisi sebagai berikut :
Jumlah dan Komposisi Direksi Nama
Jabatan
Domisili
Tanggal Persetujuan OJK
Ho Danny Hartono
Direktur Utama
Indonesia
25 Maret 2014
Fely Retnowati
Direktur Kredit dan Marketing
Indonesia
25 Maret 2014
Budi Afandi Winoto
Direktur Manajemen Risiko
Indonesia
15 Oktober 1992
Nurjani Djunaedi
Direktur Operasional
Indonesia
23 Februari 2005
Iwan Yuda Pramudhi
Direktur Kepatuhan
Indonesia
6 Desember 2012
Masa jabatan Direksi di atas akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam menjalankan tugas, Direksi telah memiliki Pembidangan tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/802/04/2014 tanggal 25 April 2014 dan Pedoman dan Tata tertib Kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/803/04/2014 tanggal 25 April 2014 tentang Pedoman dan Uraian Kerja Direksi memuat antara lain : · Tugas dan Tanggung Jawab · Rapat · Pembagian Kerja · Kewenangan Direksi · Lain-lain
Direksi mengadakan rapat secara berkala untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan rencana strategis lainnya. Selama tahun 2015, Direksi mengadakan rapat sebanyak 26 (dua puluh enam) kali. Selain itu Direksi juga mengundang Dewan Komisaris untuk melakukan rapat gabungan sebanyak 4 (empat) kali. Rincian Rapat Direksi dan Rapat Gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris sebagai berikut :
Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Nama
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Jumlah Rapat
Rapat Direksi
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Rapat Gabungan
Juwita Ekawati Winoto
4
4
100%
Tommy Mukdani
4
4
100%
Nancy Herawati
4
4
100%
Ho Danny Hartono
26
25
96%
4
4
100%
Felly Retnowati
26
26
100%
4
4
100%
Budi Afandi Winoto
26
22
85%
4
4
100%
Nurjani Djunaedi
26
22
85%
4
4
100%
Iwan Yuda Pramudhi
26
24
92%
4
4
100%
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
55
Pelatihan Direksi Untuk Menunjang pelaksanaan tugas Direksi, sepanjang tahun 2015 anggota Direksi Bank telah mengikuti pelatihan/training antara lain : Nama
Materi Pelatihan
Penyelenggara
Tempat & Tanggal
Ho Danny Hartono
Enterprise Risk Management & Manajemen Risiko Operasional
BARA
15 17 Juli 2015
Credit & Marketing Program
Indonesian Institute of Management
27 29 Juli 2015
Financial Statement Analysis
Indonesian Institute of Management
02 05 Sept 2015
Strategi, Peluang & Tantangan Industri Perbankan Tahun 2016
FKDKP
15 Oktober 2015
Sosialisasi Enterprise Risk Management (ERM)
Bank MAS
20 Maret 2015
Enterprise Risk Management & Manajemen Risiko Operasional
BARA
15 17 Juli 2015
Credit & Marketing Program
Indonesian Institute of Management
27 29 Juli 2015
Financial Statement Analysis
Indonesian Institute of Management
02 05 Sept 2015
Tantangan Besar Manajemen Anti Fraud Perusahaan 2015
LPPI
11 Maret 2015
Enterprise Risk Management & Manajemen Risiko Operasional
BARA
15 17 Juli 2015
Credit & Marketing Program
Indonesian Institute of Management
27 29 Juli 2015
Financial Statement Analysis
Indonesian Institute of Management
02 05 Sept 2015
Sosialisasi Enterprise Risk Management (ERM)
Bank MAS
20 Maret 2015
Enterprise Risk Management & Manajemen Risiko Operasional
BARA
15 17 Juli 2015
Credit & Marketing Program
Indonesian Institute of Management
27 29 Juli 2015
Financial Statement Analysis
Indonesian Institute of Management
02 05 Sept 2015
Pertemuan ASPI
Bank MAS
26 28 Nov 2015
Sosialisasi Enterprise Risk Management (ERM)
Bank MAS
20 Maret 2015
Enterprise Risk Management & Manajemen Risiko Operasional
BARA
15 17 Juli 2015
Credit & Marketing Program
Indonesian Institute of Management
27 29 Juli 2015
Financial Statement Analysis
Indonesian Institute of Management
02 05 Sept 2015
Strategi, Peluang & Tantangan Industri Perbankan Tahun 2016
FKDKP
15 Oktober 2015
Felly Retnowati
Budi Afandi Winoto
Nurjani Djunaedi
Iwan Yuda Pramudhi
56
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Dewan Komisaris orang
I. Remunerasi (Gaji, Bonus, Tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
Direksi
jutaan Rp
orang
jutaan Rp
3
1.884,99
5
6.506,82
II. Fasilitas Lain dalam bentuk natura (transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: a. Dapat dimiliki: b. Tidak dapat dimiliki:
3
38,24
5 5
550,00 78,30
TOTAL
3
1.923,23
5
7.135,12
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sbb : Jumlah
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunai
Direksi
Komisaris
(satuan orang)
diatas Rp.2 miliar diatas Rp.1 miliar s/d Rp.2 miliar diatas Rp.500 juta s/d Rp.1 miliar Rp.500 juta kebawah
(satuan orang)
4 1
2 1
Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank MAS pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : Jenis Rasio
Besarnya Rasio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai yang tertinggi
19,24 X 1,90X 1,97X 1,91X
5. Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Komisaris Dan Pemegang Saham Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan, Bank MAS wajib mengungkapkan hubungan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali yang dijabarkan dalam tabel berikut Hubungan Keluarga Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Pemegang Saham Pengendali Tidak
Tidak
Juwita Ekawati Winoto
v
Nancy Herawati
v
v
v
Tommy Mukdani
v
v
v
Ho Danny Hartono
v
v
v
Felly Retnowati
v
v
v
Budi Afandi Winoto
v
v
Ya v
v
v
Nurjani Djunaedi
v
v
v
Iwan Yuda Pramudhi
v
v
v
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
57
Hubungan Keuangan Dewan Komisaris Nama
Ya
Tidak
Direksi Ya
Pemegang Saham Pengendali Tidak
Ya v
Tidak
Juwita Ekawati Winoto
v
v
Nancy Herawati
v
v
v
Tommy Mukdani
v
v
v
Ho Danny Hartono
v
v
v
Felly Retnowati
v
v
v
Budi Afandi Winoto
v
v
Nurjani Djunaedi
v
v
v
Iwan Yuda Pramudhi
v
v
v
6. Kepemilikan Saham dan Share Option Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Hanya terdapat seorang anggota dewan komisaris dan seorang anggota direksi yang memiliki saham lebih dari 5% (lima perseratus) yakni sebesar 8% (delapan perseratus) dan 10% (sepuluh perseratus) kepemilikkan saham pada bank dan perusahaan lain, serta mayoritas anggota dewan komisaris dan direksi tidak memiliki saham pada bank dan atau perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
v
adanya perubahan kondisi eksternal. Pembentukan Komite Manajemen Risiko sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/805/04/2014 tanggal 28 April 2014 tentang Komite Manajemen Risiko dengan susunan anggota sebagai berikut : Komite Manajemen Resiko Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Manajemen Risiko
Wakil Ketua
Direktur Utama
Anggota
Direktur Operasional Kepala Divisi Manajemen Risiko Kepala Divisi Operasi
7. Komite di Bawah Direksi Untuk membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi Bank MAS telah membentuk komite sebagai berikut : · Komite Manajemen Risiko · Komite Kebijakan Prekreditan Bank · Komite Kredit · Asset Liability Committee (ALCO) · Komite Pengarah Teknologi Informasi (Steering Committee TSI) · Komite SDM
Komite Manajemen Risiko Untuk memastikan pengelolaan risiko berjalan efektif, maka Komite Manajemen Risiko secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan usaha maupun
58
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan Kepala Divisi Teknologi Informasi Kepala SKAI
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, yang mencakup : · Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi Manajemen Risiko, kerangka Manajemen Risisko serta rencana kontijensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. · Melakukan perbaikan atau penyempurnaan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. · Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya.
Komite Kebijakan Perkreditan Bank Susunan Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah sebagai berikut sesuai Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/808/042014 tanggal 28 April 2014 sebagai berikut : Kebijakan Perkreditan Bank Komite
No. 863/SK/DIR/042015 tanggal 8 April 2015 tentang Komite Kredit : Komite Kredit Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Utama
Wakil Ketua
Direktur Kredit dan Marketing
Anggota
Direktur Operasional
Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Utama
Kepala Kredit Komersial
Wakil Ketua
Direktur Manajemen Risiko
Pemimpin Cabang
Anggota
Direktur Kredit dan Marketing
Pemimpin Cabang Pembantu
Direktur Operasional Direktur Kepatuhan Kepala Divisi Manajemen Risiko Kepala Satuan Kerja Audit Intern Kepala Bagian Kepatuhan Kepala Bagian Sisdur Kepala Bagian Legal
Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit dalam proses pemberian kredit adalah mengevaluasi, menganalisa, menganalisa dan mereview seluruh aspek pemberian kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, sesuai kebijakan, sistem dan posedur serta ketentuan yang berlaku dan memberi rekomendasikepada pejabat pemutus kredit dalam Lembar Persetujuan Kredit.
Kepala Bagian Administrasi Kredit
Tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah : · menetapkan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) secara umum yang mencakup prinsip kehati-hatian dalam perkerditan, kebijakan persetujuan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan kredit serta penyelesaian kredit bermasalah. · Memberikan masukan dalam penyusunan KPB terutama berkaitan dengan Kepatuhan, antara lain : a) b) c) d) e)
· · · ·
Kebijakan Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) Kebijakan Penyediaan Modal Minimum (KPPM) Kebijakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kebijakan Kualitas Aset (KAP) Kebijakan lain terkait bidang perkreditan
Membuat petunjuk pelaksanaan atas KPB Mengawasi agar KPB diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapan KPB Melakukan kajian terhadap penerapan kebijakan perkreditan dan secara berkala memberikan saran/perubahan/perbaikan KPB sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Asset Liability Committee (ALCO) Komite ALCO merupakan forum untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengendalian risiko suku bunga serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyediaan, penggunaan serta pengalokasian dana. Selain itu perlunya proses pengambilan keputusan finansial serta batasan-batasannya dalam suatu standar tertentu yang didasari oleh ketentuan yang berlaku serta prinsip kehati-hatian yang berbasis risiko. Komite ALCO dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 883/SK/DIR/112015 tanggal 11 November 2015 tentang Komite Aset dan Liabiliti (ALCO) dengan susunan Komite (ALCO) adalah sebagai berikut : Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Utama
Wakil Ketua
Direktur Kredit dan Marketing
Anggota
Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan Kepala Divisi Manajemen Risiko Kepala Treasuri Pemimpin Cabang Setiabudi, Kuningan
Komite Kredit Susunan Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah sebagai berikut, sesuai Surat Keputusan Direksi
Pemimpin Cabang Suryopranoto Pemimpin Cabang Krekot Peninjau
Direktur Kepatuhan
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
59
Tugas dan tanggung jawab ALCO adalah : · Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber dana dan penggunaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang · Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan suku bungan Dana Pihak Ketiga (DPK) · Mengevaluasi antara anggaran/rencana kerja dengan realisasinya · Mengevaluasi Cost Of fund. · Membahas perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perundanga-undangan/peraturan yang baru dari Pemerintah. · Menetapkan tujuan strategi pengelolaan risiko yang melekat pada neraca Selama tahun 2015 ALCO mengadakan 12 (duabelas) kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk-produk aset dan liabilities, menjaga likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca.
K o m i t e Pe n g a r a h Te k n o l o g i I n f o r m a s i Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang untuk menetapkan rencana strategis teknologi informasi sesuai dengan kegiatan usaha bank. Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 861/SK/DIR/032015 tanggal 24 Maret 2015 dengan susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah sebagai berikut : Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Operasional
Wakil Ketua
Direktur Manajemen Risiko
Anggota
Kepala Divisi Teknologi Informasi Kepala Divisi Manajemen Risiko Kepala Divisi Operasi Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan Kepala Bagian Kepatuhan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait dengan : · Rencana strategis teknologi informasi yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank MAS. · Perumusan kebijakan dan prosedur teknologi informasi.
60
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
·
·
· · ·
·
Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi. Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank. Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank di sektor teknologi informasi. Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya peningkatannya. Rekomendasi terhadap pelaksanaan pengadaan perangkat atau proyek teknologi informasi dalam jumlah tertentu. Rekomendasi upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi informasi.
Komite Sumber Daya Manusia (SDM) Susunan Komite SDM sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/807/04/2014 tanggal 28 April 2014 adalah sebagai berikut : Posisi
Jabatan
Ketua
Direktur Utama
Anggota
Direktur Operasional Direktur Manajemen Risiko Direktur Kredit dan Marketing Direktur Kepatuhan Kepala Divisi SDM
Tugas dan tanggung jawab Komite SDM adalah : · Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan remunerasi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan. · Memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pengangkatan Pejabat Eksekutif. · Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan · Memberikan pertimbangan sasaran dan strategi untuk peningkatan sumber daya manusia dalam jangka panjang.
8. Komunikasi dengan Regulator Sebagai bagian dari dunia usaha di Indonesia, Bank MAS tunduk dan taat terhadap setiap aturan yang berlaku, termasuk dalam hal penyempaian laporan kepada Regulator. Sebagaimana diketahui, industri perbankan merupakan industri dengan pengawasan yang sangat ketat. Karena itu, Bank MAS berusaha
untuk mematuhi setiap aturan yang berlaku dan memberikan laporan kepada pihak yang berkepentingan, dalam hal ini adalah Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Korespondensi Bank MAS kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tanggal
Nomor Surat
Perihal
Keterangan
02/01/15
001/B/DIR/MAS/012015
Kelengkapan Bukti Pendukung Penyelesaian Temuan hasil Pemeriksaan
OJK
05/01/15
002/B/DIR/MAS/012015
Laporan Kegiatan penjualan Offshore Product
OJK
003/B/DIR/MAS/012015
Laporan Profil Maturitas Posisi 31 Des 2014
OJK
004/B/DIR/MAS/012015
Laporan Publikasi Transparansi Info Suku Bunga Dasar Kredit 31 Des 2014
OJK
006/B/DIR/MAS/012015
Laporan Pelayanan dan penyelesaian Pengaduan Konsumen
OJK
010/B/DIR/MAS/012015
Laporan BMPK
OJK
011/B/DIR/MAS/012015
Laporan Restrukturisasi Kredit
OJK
012/B/DIR/MAS/012015
Laporan Action Plan untuk Pelanggaran BMPK
OJK
015/B/DIR/MAS/012015
Penyampaian Proyeksi Arus Kas
OJK
020/B/DIR/MAS/012015
Laporan Kegiatan Pemasaran serta Pengelolaan Produk Bank
OJK
022/B/DIR/MAS/012015
Penyampaian Struktur Kelompok Usaha Bank MAS
OJK
023/B/DIR/MAS/012015
Penyampaian Daftar Rincian Pihak Terkait
OJK
024/B/DIR/MAS/012015
Rencana Pembukaan Kantor Cabang Lampung
OJK
028/B/DIR/MAS/012015
Proposal Pengajuan Debit ATM Bank MAS
OJK
031/B/DIR/MAS/012015
Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester II 2014
OJK
032/B/DIR/MAS/012015
Laporan ICAAP Semester II tahun 2014
OJK
033/B/DIR/MAS/012015
Laporan Profil Risiko Triwulan IV 2014
OJK
034/B/DIR/MAS/012015
LaporanPenilaian Tingkat Kesehatan Bank Semester II tahun 2014
OJK
037/B/DIR/MAS/012015
Laporan Proyeksi Arus Kas
OJK
16/01/15
038/B/DIR/MAS/012015
Laporan Tahunan
OJK
20/01/15
042/B/DIR/MAS/012015
Realisasi RBB Posisi 31 Des 2014
OJK
22/01/15
045/B/DIR/MAS/012015
Laporan Pokok-pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Semester II Tahun 2014
OJK
02/02/15
055/B/DIR/MAS/022015
Penyampaian Laporan Kegiatan Penjualan Offshore Product
OJK
05/02/15
069/B/DIR/MAS/022015
Penyampaian Proyeksi Arus Kas
OJK
10/02/15
077/B/DIR/MAS/022015
Laporan BMPK
OJK
12/02/15
222/B/DIR/MAS/022015
Laporan Pelaksanaan hasil Audit Intern Semester II 2014
OJK
16/02/15
230/B/DIR/MAS/022015
Konfirmasi rencana Relokasi KCP Muara Karang
OJK
23/02/15
235/B/DIR/MAS/022015
Permintaan Tingkat kesehatan Bank Posisi 31 Des 2014
OJK
02/03/15
246/B/DIR/MAS/032015
Laporan Profil Maturitas per 28 Feb 2015
OJK
09/03/15
253/B/DIR/MAS/032015
Laporan BMPK
OJK
07/01/15
08/01/15
12/01/15
13/01/15
15/01/15
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
61
62
Tanggal
Nomor Surat
Perihal
Keterangan
12/03/15
263/B/DIR/MAS/032015
Daftar Pemenuhan Persyaratan (Compliance Checklist)
OJK
31/03/15
284/B/DIR/MAS/032015
Progres Hasil Tindak Lanjut Tim Anti Fraud
OJK
13/04/15
306/B/DIR/MAS/042015
Laporan Kegiatan Pemasaran serta Pengelolaan Produk Baru Bank
OJK
15/04/15
310/B/DIR/MAS/042015
Penyampaian CD dan Laporan Tertentu dan Laporan Keuangan yang Dipublikasikan Posisi 31 Des 2014
OJK
20/04/15
313/B/DIR/MAS/042015
Penyampaian Laporan Realisasi RBB Posisi 31 Maret 2015
OJK
27/04/15
321/B/DIR/MAS/042015
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan yang Dipublikasikan di Website Bank MAS
OJK
28/04/15
323/B/DIR/MAS/042015
Penyampaian Laporan Keuangan yang telah Diaudit untuk tahun 31 Des 2014
OJK
11/05/15
350/B/DIR/MAS/052014
Penyampaian CD, Laporan tertentu dan Laporan Keuangan yang dipublikasikan Posisi 31 Maret 2015
OJK
18/05/15
352/B/DIR/MAS/052015
Laporan Pelaksanaan GCG per 31 Des 2014
OJK
26/05/15
361/B/DIR/MAS/052015
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas Temuan Pemeriksaan OJK 31 Des 2014
OJK
27/05/15
362/B/DIR/MAS/052015
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas Temuan Pemeriksaan OJK 31 Des 2014 Bidang IT
OJK
28/05/15
381/B/DIR/MAS/052015
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Bank MAS Tahun 31 Des 2014
OJK
18/06/15
407/B/DIR/MAS/062015
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan
OJK
29/06/15
410/B/DIR/MAS/062015
Penyampaian Revisi RBB Tahun Anggaran 2015 - 2017
OJK
30/06/15
411/B/DIR/MAS/062015
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas temuan Pemeriksaan OJK Posisi 31 Des 2014
OJK
01/07/15
415/B/DIR/MAS/072015
Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester II 2015
OJK
13/07/15
437/B/DIR/MAS/072015
Laporan Keuangan Publikasi di Website Posisi 31 Juni 2015
OJK
439/B/DIR/MAS/072015
Laporan Realisasi RBB Posisi 30 juni 2015
OJK
21/07/15
446/B/DIR/MAS/072015
Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Semester I tahun 2015
OJK
30/07/15
450/B/DIR/MAS/072015
Laporan Pokok-pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Semester I Tahun 2015
OJK
451/B/DIR/MAS/072015
Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern Semester I Tahun 2015
OJK
453/B/DIR/MAS/072015
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas Temuan Pemeriksaan OJK Tahun 2014
OJK
06/08/15
456/B/DIR/MAS/082015
Laporan Pengawasan RBB Semester I 2015
OJK
31/08/15
477/B/DIR/MAS/082015
Tindakan Perbaikan atas Temuan Pemeriksaan OJK posisi 31 Des 2014
OJK
478/B/DIR/MAS/082015
Laporan Rencana Bisnis Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
OJK
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Tanggal
Nomor Surat
Perihal
Keterangan
06/09/15
495/B/DIR/MAS/092015
Surat Pernyataan Bank Tidak Memiliki Kewajiban On Shore
OJK
22/09/15
497/B/DIR/MAS/092015
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas Temuan pemeriksaan OJK tahun 2014
OJK
12/10/15
522/B/DIR/MAS/102015
Laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2015
OJK
27/11/15
568/B/DIR/MAS/112015
Laporan RBB
OJK
31/12/15
604/B/DIR/MAS/122015
Informasi Kontrak KAP Pemeriksaan
OJK
9. Fungsi Kepatuhan Pelaksanaan fungsi Kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan ketahanan perbankan. Pelaksanaan fungsi kepatuhan senantiasa menekankan pada peran aktif dari seluruh elemen organisasi kepatuhan yang terdiri dari Direktur yang Membawahi Fungsi Kepatuhan, Kepala Bagian Kepatuhan, dan Satuan Kerja Kepatuhan. Bank MAS melaksanakan fungsi Kepatuhan dengan mengacu pada PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum dan telah tertuang dalam kebijakan internal dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/584/082011 tanggal 18 Agustus 2011. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan paling kurang mencakup : ·
·
·
·
·
Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank MAS pada setiap jenjang organisasi. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-unadangan yang berlaku. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank MAS agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
·
kegiatan usaha Bank MAS telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi Kepatuhan.
Terkait dengan tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan diantaranya sebagai berikut : · Memastikan komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya telah ditindaklanjuti. · Melakukan kajian terhadap rancangan kebijakan, sistem dan prosedur, produk/aktivitas baru dengan memberikan Opini Kepatuhan. Selama tahun 2015 terdapat 13 (tiga belas) opini Kepatuhan atas rancangan kebijakan, sistem dan prosedur, produk/aktivitas baru. · Melakukan uji kepatuhan terhadap proposal fasilitas kredit atas jumlah tertentu. Selama tahun 2015 telah dilakukan 61 (enam puluh satu) uji Kepatuhan Kredit. · Melakukan sosialisasi ketentuan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Regulator lainnya dengan membuat resume dan mendistribusikan ketentuan dimaksud kepada Manajemen dan unit kerja terkait. · Memastikan rasio-rasio keuangan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan indikator KPMM, BMPK,KAP, GWM, CKPN, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan dari Regulator lainnya yang terkait dengan usaha Bank MAS.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) Selain menjalankan fungsi Kepatuhan, Satuan kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab atas penerapan Program Anti pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU&PPT) dengan adanya Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Pusat. Dengan senantiasa Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
63
melakukan evaluasi, pemantauan dan sosialisasi atas pelaksanaan penerapan program APU-PPT yang setiap tahun dilakukan secara rutin.
Pengkinian Data Nasabah, Pelatihan, Sosialisa dan Pelaporan APU-PPT Bank MAS telah melakukan pengkinian data nasabah secara maksimal dan berkesinambungan dengan memprioritaskan untuk nasabah yang masih aktif. Pengkinian dilakukan dengan beberapa cara seperti menghubungi nasabah melalui telepon, pada saat nasabah datang ke Bank, berkoordinasi dengan Marketing. Untuk meningkatkan pengetahuan akan APU-PPT Bank MAS senantiasa melakukan pelatihan untuk karyawan baru (On the Job training) dan melakukan refreshment untuk seluruh karyawan secara berkala terutama karyawan Frontliner. Pada tahun 2015, Bank MAS telah melakukan sosialisasi dan pelatihan/training APU-PPT sebanyak 6 (enam) kali dengan total peserta sebanyak 126 orang. Selama tahun 2015 Bank MAS telah menyampaikan laporan kepada PPATK yaitu Laporan Transaksi Keuangan Tunai sebanyak 179 kali.
Jumlah pegawai dan Sertifikasi Profesi Jumlah pegawai Satuan Kerja Kepatuhan per 31 Desember 2015 sebanyak 6 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Satuan Kerja Kepatuhan
Sertifikat yang Dimiliki
Bagian Kepatuhan : 1 Orang Kepala Bagian
Lulus Manajemen Risiko Level 3 & Compliance Level 1
1 Orang Officer Staff
Lulus Manajemen Risiko Level 1
Bagian APU-PPT : 1 Orang Kepala Bagian
Lulus Manajemen Risiko Level 2
1 Orang Officer Staff
Lulus Manajemen Risiko Level 2 & Compliance Level 1
Bagian Sistem dan Prosedur : 1 Orang Kepala Bagian
Lulus Manajemen Risiko Level 3 & Compliance Level 1
1 Orang Officer Staff
Lulus Manajemen Risiko Level 2 & Compliance Level 1
64
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
10. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Fungsi Audit Inetrn Bank MAS sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan Manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional Bank MAS yang melibatkan dana dari masyarakat luas. Dalam menjalankan fungsinya serta mendukung pencapaian kinerja Bank, Divisi Audit Intern melakukan proses audit berbasis risiko (Risk based audit). Pembentukan Audit Intern Bank MAS mengacu kepada : · PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan penerapan Standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank MAS (SPFAIB); · Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009; · Surat Edaran bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
Kedudukan, Tanggung Jawab dan Kewenangan SKAI Tugas Audit Intern adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara opersional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal ini, Audit Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan Manajemen. Kedudukan Audit Intern di Bank MAS adalah independen dalam melakukan audit untuk mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai profesi dan standar audit yang berlaku umum.
Auditor Intern diberikan wewenang, kedududkan dan tanggung jawab sedemikian rupa di dalam organisasi sehingga dapat dan mampu melaksanakan tugasnya dengan ukuran-ukuran standar pekerjaan yang dianut oleh profesinya, termasuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya, dan serta aset Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit intern.
Jumlah Pegawai dan Sertifikasi Profesi
12. Manajemen Risiko Peningkatan risiko yang ditanggung oleh Bank MAS, harus diimbangi dengan pengendalian risiko yang memadai. Upaya peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko dimaksud tidak hanya ditujukan bagi kepentingan Bank MAS tetapi juga bagi kepentingan nasabah. Melalui peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko Bank MAS diharapkan dapat mengukur dan mengendalikan risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usahanya dengan baik.
Satuan Kerja Audit Intern
Sertifikat yang Dimiliki
Sistem Manajemen Risiko
1 Orang Kepala Divisi
Lulus Manajemen Risiko Level 4
1 Orang Auditor Intern
Lulus Manajemen Risiko Level 3
3 Orang Auditor Intern
Lulus Manajemen Risiko Level 2
1 Orang Auditor Intern
Lulus Manajemen Risiko Level 1
Penerapan Manajemen Risiko secara efektif di Bank MAS paling kurang mencakup 4 (empat) pilar yaitu : 1) Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi memahami bahwa aktivitas perbankan merupakan aktivitas yang penuh risiko sehingga penting bagi Bank MAS untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif. Peran aktif Dewan Komisaris diwujudkan dalam bentuk pertanggungjawaban atas efektivitas penerapan manajemen risiko melalui persetujuan atas kebijakan dan strategi terkait manajemen risiko serta peninjauan berkala untuk menyesuaikan kebijakan strategi Bank terhadap perubahan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi usaha Bank secara signifikan. Peran aktif Direksi diwujudkan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan prosedur penerapan manajemen risiko dengan mempertimbangkan toleransi risiko dan dampaknya terhadap permodalan. Direksi senantiasa mengkomunikasikan kebijakan, strategi dan prosedur manajemen risiko kepada seluruh satuan kerja terkait dan melakukan evaluasi berkala terhadap penerapan kebijakan, strategi dan prosedur manajemen risiko tersebut, Direksi menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris secara periodik. 2) Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit. Bank telah menetapkan kebijakan, prosedur dan limit-limit berbagai aktivitas perbankan sesuai dengan strategis bisnis, risk appetite, kemampuan permodalan dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki dengan tetap memperhatikan peluang bisnis yang ada. Selanjutnya kebijakan, prosedur dan limit-limut tersebut dikomunikasikan kepada seluruh satuan kerja terkait dan diimplementasikan secara konsisten untuk menjaga tingkat risiko yang dihadapi Bank.
Internal Control (IC) : 5 Orang Internal Control
Lulus Manajemen Risiko Level 1
3 Orang Internal Control
Baru Bergabung Semester II tahun 2015
11. Audit External/Independen RUPS Tahunan yang diadakan telah menyetujui pemberian kuasa kepada Direktur Utama untuk menunjuk Akuntan Publik dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. Selanjutnya Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit independen atas laporan keuangan Bank MAS Posisi 31 Desember 2015.
Jumlah Periode Akuntan & Kantor Akuntan Publik (KAP) Selama periode tahun 2010 2015, Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit laporan keuangan Bank MAS adalah sebagai berikut : Tahun
Kantor Akuntan Publik
Nama Akuntan
2015
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
E Wisnu Susilo Broto, SE AK, CPA
2014
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
E Wisnu Susilo Broto, SE AK, CPA
2013
Drs. Heroe, Pramono & Rekan
Drs. Heroe Pramono, CPA
2012
Drs. Heroe Pramono & Rekan
Drs. Heroe Pramono, CPA
2011
HMR Husni Mucharam & Rasidi
Drs Husni Arvan, CPA
2010
HMR Husni Mucharam & Rasidi
Drs Husni Arvan, CPA
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
65
3) Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Bank memiliki sistem informasi manajemen yang memadai sesuai karakteristik dan ukuran bisnis Bank, untuk dapat melakukan proses manajemen risiko atas delapan jenis risiko. Sistem informasi manajemen tersebut cukup mampu memberikan informasi terkini dan tepat waktu bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk dapat mengambil keputusan manajemen secara tepat waktu dan sesuai kondisi bisnis. 4) Sistem Pengendalian Internal yang Menyeluruh. Bank memiliki sistem pengendalian internal yang cukup memadai untuk memastikan integritas, akurasi, dan kewajaran proses manajemen risiko. Melalui sistem pengendalian internal, Bank memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko yang antara lain meliputi kewajaran limit-limit aktivitas, kepatuhan pada kebijakan dan prosedur, kelemahan dan permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan. Direksi memastikan bahwa pengendalian internal dilakukan oleh pihak yang independen dan memiliki kompetensi yang memadai.
ta n g g u n g j a w a b u n t u k m e n g e m b a n g k a n pengendalian fraud dan pelaksanaan investigasinya. Selain telah menerbitkan Kebijakan Anti Fraud, Bank MAS telah menerbitkan Strategi Anti Fraud yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/656/052012 tanggal 31 Mei 2012, dimana membahas mengenai pelaporan Indikasi Fraud yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan dan membentuk Tim Investigasi Fraud serta pengaduan fraud baik yang terjadi di Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor C a ba n g Pe m ba n t u y a n g d i t u a n g k a n d a n disempurnakan terakhir dengan Surat Keputusan Direksi No. 852/SK/DIR/012015 tanggal 2 Januari 2015, dimana keanggotaan adalah sebagai berikut : Posisi
Jabatan
Penanggung Jawab
Direktur Utama
Ketua Tim
The Thomas Gunawan selaku Kepala
Investigasi
Bagian Operasional Risk
Anggota Tetap
Kepala SKAI Kepala Divisi SDM Kepala Bagian Legal
Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko, Bank MAS telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko. Struktur organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank MAS serta risiko Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko independen terhadap satuan kerja bisnis dan satuan kerja Audit Intern, dimana Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko.
13. Penyimpangan Internal (Fraud) Dalam rangka peningkatan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud, Bank MAS telah menerbitkan pedoman penanganan Indikasi Fraud y a n g d i t e ta p k a n u n t u k m e n g e m ba n g k a n pengendalian-pengendalian yang diterapkan oleh Bank MAS dalam mencegah dan mendeteksi fraud. Pedoman Anti Fraud dimaksudkan untuk meningkatkan konsistensi perilaku karyawan, Pejabat dan pimpinan Bank MAS dalam menangani tindakan fraud melalui buku pedoman dan memberikan
66
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Anggota Tidak Tetap Kepala Divisi/Bagian/Unit Kerja Terkait
Selama tahun 2015, tidak terjadi internal fraud di Bank MAS.
14. Tim Anti Fraud (Whistleblowing System) Seiring dengan dinamika bisnis yang semakin kompleks, maka kemungkinan tingkat dan pola penyimpangan pengelolaan Bank MAS juga semakin meningkat. Berdasarkan pada prinsip aman, responsif, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab, diperlukan upaya optimalisasi peran serta dari jajarn pengurus dan karyawan dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank MAS. Untuk menangani kejadian Fraud, Bank telah membentuk Tim Anti Fraud melalui Surat keputusan Direksi No. 852/SK/DIR/012015 tentang Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud.
Susunan Keanggotaan Tim Anti Fraud Posisi
Jabatan
Penanggung Jawab
Direktur Utama
Ketua Tim
Kepala Bagian Operasional Risk
Anggota Tetap
Kepala SKAI Kepala Divisi SDM Kepala Bagian Legal
Anggota Tidak Tetap Kepala Unit Kerja Terkait
pada jam kerja maupun diluar jam kerja. (3) Pengaduan juga dapat disampaikan melalui whisleblowing, melalui email. Bagi karyawan yang melaporkan/memberikan pengaduan atas indikasi fraud/kasus yang terjadi maka Manajemen akan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada setiap pelapor indikasi fraud dan laporan indikasi fraud yang disampaikan.
Tugas dan Tanggung Jawab
15. Permasalahan Hukum yang Dihadapi
Tugas dan tanggung jawab Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud adalah sebagai berikut : (1) Memantau seluruh aktivitas Bank yang memiliki potensi risiko Fraud. (2) Melakukan identifikasi dan menemukan kejadian fraud melalui sarana/perangkat yang tersedia baik langsung maupun tidak langsung. (3) Melakukan investigasi terhadap setiap kejadian yang patut diduga merupakan tindakan fraud. (4) Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan internal control atau SOP yang menyebabkan terjadinya fraud. (5) Melaporkan kejadian ftaud sebagai hasil identifikasi da investigasi dengan segera kepada Direktur Utama denagn tembusan kepada Dewan Komisaris.
Tahun 2015, tidak ada permasalah hukum baik perdata maupun pidana yang dihadapi oleh Bank MAS
Sebagai bagian dari strategi anti fraud dan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Bank MAS mengembangkan sarana/media pengaduan pelanggaran dengan menetapkan metode pelaporan kejadian yang sistematis, sederhana dan mudah, dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi, dan telah menerapkan whisleblowing dengan mengunakan alamat email : Setiap karyawan yang mengetahui adanya perbuatan curang atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi Bank baik secara materi atau tidak, diharuskan melaporkan kepada Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud dengan cara sebagai berikut : (1) Pengaduan melalui telepon/email/surat tertulis dilakukan dengan menghubungi salah satu dari anggota T im Anti Fraud dengan nomor telepon/email dari masing-masing anggota. (2) Pengaduan dengan cara tatap muka dapat dilakukan di kantor maupun di luar kantor baik
Sanksi Administratif Sepanjang tahun 2015 Bank MAS dikenakan sanksi denda kewajiban membayar sebesar Rp.8.550.000,00 (Delapan Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Denda ini dikenakan karena adanya koreksi dalam pelaporan oleh Bank (LKPBU) dan Denda dari hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan koreksi LBU posisi tanggal 31 Desember 2014.
16. Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait dan Penyediaan Dana Besar Pendanaan kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, Bank MAS senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selama tahun 2015 tidak terdapat pelampauan dan pelanggaran BMPK. Pendanaan kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember 2015 adalah sebagai berikut : No
Penyediaan Dana
Jumlah Debitur
(Jutaan Rp)
Nominal
1
Kepada Pihak Terkait
10
65.156
2
Debitur Inti : a) Individu
7
304.730
b) Group
8
593.770
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
67
17. Akses Informasi dan Data Perusahaan Bank MAS senantiasa berusaha memberikan kemudahan bagi stakeholder untuk mengakses informasi, diantaranya mengenai informasi finansial dan perusahaan, produk dan Jasa melalui website dalam bahasa Indonesia. Sedangkan untuk akses informasi secara internal, Bank MAS menggunakan web internal yang dapat diakses oleh semua karyawan. Selain itu pemberian informasi dilakukan dengan email blast. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi Call Center Bank MAS pada nomor telepon (021) 30002500.
18. Kode Etik Kode etik Bank MAS merupakan suatu bentuk tanggung jawab karyawan dalam berperilaku. Dengan diterapkannya kode etik, karyawan diharapkan mampu menjaga reputasi, nama baik dan kelangsungan perusahaan.
Isi Kode Etik Kode Etik Bank MAS sebagai berikut : (1) Patuh dan taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan (2) Melakukan pencatatan dengan benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan bank. (3) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi. (4) Tidak menerima hadiah imbalan, insentif, jasa, pinjaman, biaya atau apapun yang memperkaya diri pribadi atau keluarganya. (5) Tidak menawarkan suap atau insentif dalam bentuk apapun, termasuk sogokan, atas bagian pembayaran kontrak manapun, atau menggunakan cara atau jalan lain untuk memberikan manfaat tidak pada tempatnya kepada nasabah, agen, kontraktor, pemasok atau karyawan pihak-pihak ini atau pejabat pemerintah u n t u k m e m p e ro l e h b i s n i s ba g i B a n k . (6) Waspada, jeli dan melaporkan kemungkinan penipuan, pencurian, penyuapan atau kegiatan ilegal dalam transaksi dan operasional Bank.
68
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
(7) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. (8) Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam terdapatpertentangan kepentingan. (9) Wajib menjaga kerahasiaan nasabah dan informasi Bank MAS sesuai peraturan dan perundangundangan yang berlaku. (10)Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat. (11)Karyawan tidak diizinkan untuk baik meminjamkan atau meminjam dari kar yawan lainnya. (12)Karyawan tidak diizinkan menjadi anggota dan pengurus partai politik.
19. Budaya Perusahaan Dalam berkarya, Bank MAS mendasarkan semua aktifitas pada nilai dasar dalam memberikan pelayanan prima, bekerjasama sebagai satu kesatuan tim, dan menjunjung integritas tinggi dalam berperilaku. NilaiNilai dasar inilah yang menjadi acuan perilaku para kar yawan Bank MAS agar senantiasa dapat memberikan kepercayaan terbaik.
20. Rencana Strategis Target jangka pendek yang akan dicapai oleh Bank MAS pada akhir tahun 2016 adalah : (1) Pengembangan infrastruktur untuk menunjang layanan ke nasabah (Internet banking, Mobile Banking, layanan Bank persepsi dan menjadi Bank Devisa). (2) Per tumbuhan usaha Bank secara sehat (3) Peningkatan produktivitas karyawan (4) Peningkatan efisiensi usaha (5) Tingkat Kesehatan Bank tetap berada pada kategori Sehat dengan Peringkat 2 (dua). Sesuai dengan kebijakan jangka pendek dan menengah, maka langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan sejalan dengan kebijakan tersebut antara lain adalah : (1) Penyempurnaan struktur organisasi perusahaan guna menunjang perkembangan yang ada. (2) M e n i n g k a t k a n p e ro l e h a n l a ba d e n g a n menggalakkan penggalangan dana murah (CASA) dan meningkatkan fee based income.
(3) Penguatan branch network dalam rangka mendekatkan diri dengan customer melalui penambahan jaringan kantor, penambahan mesin EDC. (4) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang berkelanjutan. (5) Menggalakkan pendidikan dan pelatihan yang memadai kepada karyawan baru maupun lama guna menambah wawasan dan pengetahuan. (6) Penguatan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan manajemen risiko yang dilakukan dengan peningkatan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan fairness dalam tata kelola perusahaan yang baik dalam penguatan sistem pengendalian risiko pada masing-masing aktivitas. (7) Memanfaatkan peningkatan modal untuk penyaluran kredit.
21. Transaksi yang Mengandung Benturan kepentingan Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan baik yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif.
22. Kegiatan Sosial (Corporate Social Responsibility) Selama tahun 2015 Bank MAS telah melakukan kegiatan Program Lomba melukis dan pengenalan menabung anak-anak SD pada bulan Agustus; ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Lion Club Jakarta pada bulan September berupa penyuluhan Narkoba di Ungaran, Jawa Tengah; bekerjasama dengan Komunitas Radio Palapa melakukan bakti Sosial ke Panti Asuhan Ruhama di Gunung Sindur Bogor pada Bulan Juli
23. Kepatuhan Terhadap Ketentuan Selama tahun 2015 tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan di bidang keuangan dan perbankan serta keadaan yang membahayakan kelangsungan usaha Bank yang wajib dilaporkan oleh Dewan Komisariske Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa keuangan.
24. Shares Option
Program (ESOP) atau Management Share Option Program (MSOP) kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat Eksekutif.
25. Buyback Share dan/atau Buyback Obligasi Bank Bank MAS merupakan perusahaan yang belum menjual sahamnya kepada masyarakat (Go Public) dan belum pernah menerbitkan obligasi, sehingga Bank MAS tidak memiliki kebijakan Shares dan/atau buyback obligasi.
26. Self Assesment Tata Kelola Perusahaan Untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bank MAS telah melakukan Self Assesment Tata Kelola Perusahaan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Bank Umum sebagaimana diatur dalam PBI No. 8/4/2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 15/15/DPNP. Bank MAS melakukan self assesment terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara berkala yang paling kurang meliputi 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan tata kelola perusahaan yaitu : (1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi (3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite (4) Penanganan benturan kepentingan (5) Penerapan fungsi kepatuhan (6) Penerapan fungsi audit intern (7) Penerapan fungsi audit ekstern (8) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern (9) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (10)Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan pelaporan internal; dan (11)Rencana strategis Bank
Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk Employee Share Option Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
69
27. Ringkasan Self Assesment pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan posisi 31 Desember 2015 Struktur Tata Kelola (Governance Structure) (1) Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, prinsip kehati-hatian dan kejujuran. (2) Komposisi Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. (3) Strukyur organisasi Audit intern Bank, Satuan kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. (4) Penugasan Akuntan Publik dan kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek yang ditetapkan. (5) Bank telah memilikikebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai dan sesuai dengan perkembangan peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator. (6) Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi bank dan pemilik Bank berkomitmen penuh dalam mendukung rencana strategis Bank MAS. Proses Tata Kelola (Governance Process) (1) Pengawasan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan efektif. (2) Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dengan didukung oleh kebijakan serta sumber daya manusia yang memadai. (3) Penyelenggaraan rapat Komite dilakukan secara rutin serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris (4) Bank tidak mengalami benturan kepentingan (5) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia. (6) Fungsi audit intern telah diterapkan secara cukup efektif terhadap semua aspek kegiatan yang ada. (7) Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk telah bekerja secara independen serta memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. (8) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
70
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Komisaris dan Direksi dalam rangka manajemen risiko berjalan cukup efektif. (9) Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana telah diputuskan oleh manajemen secara independen. (10) Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. (11) Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank dengan efektif dan Dewan Komisaris berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
Hasil Tata Kelola (Governance Outcome) (1) Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah dapat memastikan bahwa tidak ada kejadian operasional yang dapat menyebabkan kerugian Bank. (2) Direksi secara berkelanjutan melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan senantiasa mengkomunikasikan arahan dan kebijakan strategi Bank. (3) Bank tidak ada benturan kepentingan. (4) Bank tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. (5) Tidak terdapat temuan audit berupa kejadian yang menimbulkan kerugian yang signifikan. (6) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan Bank dan disampaikan secara tepat waktu kepada bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk. (7) Penerapan manajemen risiko atas semua faktor berjalan secara efektif, tercermin dari Profil Risiko Bank yang selalu terpelihara pada Peringkat 2 (Low to Moderate). (8) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan jumlah besar telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. (9) Seluruh laporan mengenai transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah disampaikan kepada Bank Indonesia dan lembaga-lembaga lainnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. (10) Rencana Bisnis Bank telah dikomunikasikan dalam kick-off meeting para Leader Bank. Kesimpulan Umum Hasil Self Assesment Penerapan Tata kelola Perusahaan Bank MAS untuk posisi 31 Desember 2015 tergolong ke dalam Peringkat 2 (Baik).
Dewan Komisaris Tommy Mukdani Juwita Ekawati Winoto Nancy Herawati dari kiri ke kanan
72
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Dewan Komisaris Juwita Ekawati Winoto - Komisaris Utama Memulai kariernya di perbankan sejak tahun 1975 di PT Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia, Jakarta dengan posisi sebagai Wakil Direktur. Tahun 1978 sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Overseas Express Bank, Jakarta.Tahun 1988 sebagai T im Pencari Fakta di PT Overseas Express Bank , Jakarta. Selanjutnya bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa Jakarta dari tahun 1993 sebagai Kepala Divisi Operasional dan sejak tanggal 15 Maret 2012 sampai saat ini sebagai Komisaris Utama PT Bank Multiarta Sentosa.
Tommy Mukdani - Komisaris Dilahirkan di Banjarmasin tahun 1961. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1989 - 2000 dengan bergabung bersama PT Bank Tamara, Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Kemudian bulan Maret 2001 sampai dengan Juli 2009 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Pemimpin Cabang dan Bisnis Support Wilayah. Selanjutnya pertengahan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009 bergabung dengan PT Bank Mayapada International Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Pelatihan dan training yang pernah diikuti diantaranya Credit Marketing, Cash Flow Management, Monetary Policy & Banking Indonesia, Supervisory Management, MarketingOrientation, Leadership In Action. Sejak Mei 2010 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris.
Nancy Herawati - Komisaris Dilahirkan di Bandung tahun 1958. Lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1984. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1985 - 1989 sebagai Pemimpin Cabang dan Marketing Manajer PT Bank Permata (d/h. Bank Bali). Tahun 1990 - 1991 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Kepala Manajer Kredit Kantor Pusat dan tahun 1991 - 1992 sebagai Pemimpin Cabang, tahun 1992 - Mei 2009 sebagai Corporate Banking, Institutional Banking and Fixed Income Division Head dan menjabat posisi yang sama sampai April 2012 setelah PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk menjadi Member HSBC Group pada bulan Mei 2009. Sejak Juni 2013 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
73
Dewan Direksi
Iwan Yuda Pramudhi, Fely Retnowati, Ho Danny Hartono, Nurjani Djunaedi, Budi Afandi Winoto
Danny Hartono - Direktur Utama Dilahirkan di Semarang tahun 1962, Lulusan Master of Business Administration dan Bachelor of Science keduanya dari Indiana University of Pennsylvania. Awal karirnya diperbankan sejak 1987 di Westpac Banking Corp di Sydney. Bergabung dengan Hagabank pada tahun 1989. Setelah menjabat di berbagai posisi kemudian menjadi Direktur pada tahun 1997 dan sebagai Presiden Direktur di Hagabank pada tahun 2000. Ketika Hagabank dan Bank Hagakita merger dengan PT Bank Rabobank International Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak Juli 2008 dan sejak Maret 2014 bergabung di Bank MAS sebagai Direktur Utama. Sejak tahun 2000 hingga saat ini, aktif dalam kegiatan Persatuan Bank-Bank Nasional (Perbanas) di Jakarta dan saat ini menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Perbanas. Selain itu, juga aktif di Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai Wakil Bendahara dan sebagai Asesor Risk Management dan General Banking di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).
74
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Budi Afandi Winoto - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Lulusan Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA tahun 1984. Perjalanan karier dimulai tahun 1985 di Wothern Bank & Trust, Arkansas, USA.Tahun 1986 bergabung dengan PT Bank Central Asia, New York, USA.Tahun 1987 menjabat sebagai Direktur PT Sari Busanaprana Internasional. Tahun 1993 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan tahun 2003 menjabat sebagai Direktur PT Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini.
Nurjani Djunaedi - Direktur Dilahirkan di Semarang tahun 1964. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1988 - 1999 dengan bergabung bersama PT Bank Utama (d/h PT Overseas Express Bank) dengan jabatan terakhir sebagai Group Head Marketing & Anggota Komite Kredit. Pelatihan dan training yang pernah diikuti diantaranya Executive Development Program, Management Supervisor, Total Quality Management. Tahun 1999 2003 bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Deputy Senior Manager Risk Management. Tahun 2004 - 2005 bergabung dengan perusahaan Multifinance PT Asia Multidana sebagai Pemimpin Cabang. Tahun 2005 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan Maret tahun 2014 menjabat sebagai Direktur hingga saat ini.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
75
Fely Retnowati - Direktur Dilahirkan di Banyuwangi tahun 1973. Lulusan Universitas Surabaya (Ubaya) tahun 1996. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai sejak tahun 1996 di PT. Bank International Indonesia (BII). Tahun 1997 - Januari 2014 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja,Tbk member of HSBC Group dengan jabatan terakhir sebagai Business Manager. Maret 2014 bergabung sebagai Direktur Marketing PT Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini.
Iwan Yuda Pramudhi - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1965 Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI tahun 1995. Perjalanan Karier dibidang perbankan di Panin Bank tahun 1989 - 1995, tahun 1996 - 2000 bergabung di Bank Dharmala sebagai Corporate Planning Officer, tahun 2000 - 2005 di BPPN sebagai Corporate Secretary Officer, tahun 2005 - 2011 di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan dan tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Direktur Kepatuhan.
76
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Pejabat Eksekutif Kepala Komersial Banking/Head of Commercial Banking, Rose Wulansari Kepala Manajemen Risiko/Head of Risk Management, Honny Kurniasih Tanudjaja Kepala Operasional/Head of Operation, Parwito Djojo Doho Kepala Divisi TSI Kantor Pusat/Head of Information Systems Technology Division, A Kian Kepala Sumber Daya Manusia/Head of Human Resources, Dyah Aju Lestari Kepala Divisi Keuangan dan Treasuri/Head of Finance and Treasury Division, Arijanti Lukito Kepala Bagian Pengembangan Jaringan /Head of Branch Network Development, Iin Sutedja Kepala Bagian Perencanaan Produk & Bisnis/Head of Business Planning & Product, Teddy Heryanto Penanggung Jawab Anti Fraud/Person In Charge for Anti Fraud Activity, The Thomas Gunawan Kepala Bagian Compliance, Sistem & Prosedur/Head of Compliance, System & Procedure, Andi Yuliadi Kepala Bagian Legal/Head of Legal, Redy Rahmad Samosir Kepala Bagian Administrasi Kredit/Head of Credit Administration, Jatiro Malau Kepala Bagian Anti Money Laundring/Head of Anti Money Laundring, Dedi Hindra Kepala Bagian Audit Internal/Head of Internal Audit, Sitawati Maya Dewi Kepala Bagian Sistem & Prosedur/Head of System & Procedure, Johanes Awiredjo Kepala Bagian Treasuri/Head of Treasury, Ang Lydia Pemimpin Cabang/Branch Manager, Krekot Bunder, Dharma Elni Pemimpin Cabang/Branch Manager, Embong Malang, Budi Santoso Pemimpin Cabang/Branch Manager, Kuningan, Adrianus Siswanto Andradi Pemimpin Cabang/Branch Manager, Suryopranoto, Sebastianus Purwanto Pemimpin Cabang/Branch Manager, Semarang, Sulistijati Widjaja Pemimpin Cabang/Branch Manager, Lampung, Agus Rianto
Jaringan Kantor Kantor Pusat : Grha Bank Mas Jl. Setiabudi Selatan Kav. 10 Jakarta Selatan 12920 Tlp: (021) 57906006, Fax: (021) 57906005 JAKARTA Kantor Cabang Krekot Jl. Krekot Bunder Raya No. 61 Jakarta Pusat 10710 Tlp : (021) 3519822, 3519612, 3519231 Fax : (021) 3457461 Kantor Cabang Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 24 A Jakarta Pusat 10130 Tlp : (021) 6335140, 6335150 Fax : (021) 6314559 Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC/7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Tlp : (021) 29383078 Fax : (021) 29382811 Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Lt. 2 Blok KA No. 3 Jakarta Utara 14430 Tlp : (021) 62203808 Fax : (021) 62203809 Kantor Cabang Pembantu Muara Karang Jl. Muara Karang Raya Blok Z-IV Selatan No. 33 Jakarta Utara Tlp : (021) 66698070 Fax : (021) 66698072
Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 77 Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 6231 3977 Fax : (021) 6231 3957 Kantor Cabang Pembantu Puri Indah Jl. Raya Puri Indah Blok A No. 11 Jakarta Barat Tlp : (021) 22500503 Fax : (021) 22500513 Kantor Cabang Pembantu Sawah Besar Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 47 C Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 62310658 Fax : (021) 62310659 Kantor Cabang Pembantu Tanjung Duren Jl. Raya Tanjung Duren No. 111 Jakarta Barat 11470 Tlp : (021) 56942296 Fax : (021) 56942295 Kantor Cabang Pembantu Jatinegara Jl. Pintu Pasar Timur No. 14D Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur Tlp : (021) 85915889 Fax : (021) 85915887 TANGERANG Kantor Cabang Pembantu Merdeka Jl. Merdeka 110-B Tangerang, Banten Tlp : (021) 55773366 Fax : (021) 55776263
SEMARANG Kantor Cabang Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 113 Semarang, Jawa Tengah Tlp : (024) 3521811 Fax : (024) 3513080 SURABAYA Kantor Cabang Embong Malang Jl. Embong Malang No. 61-65 Surabaya 60261, Jawa Timur Tlp : (031) 5325965 Fax : (031) 5325956 Kantor Cabang Pembantu Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No. 147 Surabaya, Jawa Timur Tlp : (031) 3557789 Fax : (031) 3557790 Kantor Cabang Pembantu Mayjen Sungkono Ruko Darmo Park 1, 1V A No 1 Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya Tlp. : (031) 5685933 Fax. : (031) 5685934 Kantor Cabang Pembantu Slompretan Jl. Slompretan 28 Surabaya 60161, Jawa Timur Tlp : (031) 3554812 Fax : (031) 3554821 LAMPUNG Kantor Cabang Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 19 Blok C-D Bandar Lampung Tlp : (0721) 5600171 Fax : (0721) 5600172
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
77
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Laporan Tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab dari Manajemen PT Bank Multiarta Sentosa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini:
Komisaris
Juwita Ekawati Winoto
Tommy Mukdani
Nancy Herawati
Direksi
Danny Hartono
Nurjani Djunaedi
Fely Retnowati
78
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Budi Afandi Winoto
Iwan Yuda Pramudhi
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
79
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
PT BANK MULTIARTA SENTOSA FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report Ekshibit/ Exhibit
Laporan Posisi Keuangan
A
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
B
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
C Laporan Perubahan Ekuitas
Statement of Changes in Equity D
Laporan Arus Kas
Statement of Cash Flows E
Catatan atas Laporan Keuangan
Notes to Financial Statements
Approved :
These Financial Statements are originally
Date :
issued in Indonesian language
Ekshibit A
Exhibit A PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2015
AS OF 31 DECEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
ASET
31 Desember 2014/
1 Januari 2014/
Disajikan kembali Catatan 33 /
Disajikan kembali Catatan 33/
31 Desember 2015/
31 December 2014
1 January 2014
31 December 2015
As Restated Note 33
As Restated Note 33
ASSETS
Kas
4
21.405.771.550
10.262.944.150
2.623.097.150
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5
260.335.745.998
165.163.886.368
68.452.789.209
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Giro pada bank lain
6
10.230.545.270
2.232.173.490
5.787.361.491
Penempatan pada Bank Indonesia
7
287.568.207.970
53.491.456.908
294.852.912.959
8
1.019.612.285.727
1.216.986.143.502
628.919.837.114
Held to maturities
87.642.000.000
-
-
Available for sales
2.946.101.584.347
1.672.080.177.276
658.062.201.959
Third parties
64.504.549.852
20.289.042.431
13.879.201.558
23.221.551.429
20.634.860.354
14.339.392.977
Property and equipment Deferred tax assets
Efek - efek
Placement with Bank Indonesia Marketable securities
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Kredit yang diberikan
Loans
9
Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tetap
10
Related parties
Aset pajak tangguhan
14d
5.115.536.789
3.775.304.359
1.248.079.599
Aset lain lain
11
51.128.092.870
29.285.908.673
7.542.284.924
Other assets
4.776.865.871.802
3.194.201.897.511
1.695.707.158.940
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
12
Simpanan nasabah
13
15.639.345.917
4.998.698.716
2.189.012.490
Obligations due immediately Deposits from customer
Giro
Current accounts
Pihak ketiga
322.799.831.704
338.339.425.782
36.151.678.286
Third parties
Pihak berelasi Tabungan
305.780.076.537
497.866.939.626
45.864.193.959
Related parties Savings
Pihak ketiga
184.499.855.128
74.335.633.036
26.510.942.402
Third parties
Pihak berelasi Deposito
23.416.573.603
10.266.519.904
7.244.452.023
Related parties Time Deposits
Pihak ketiga
1.544.880.357.749
431.040.232.787
247.309.940.909
Pihak berelasi Simpanan dari bank lain
1.166.506.139.069 6.000.000.000
687.513.453.137 -
231.235.105.982 -
Third parties Related parties Deposits from other banks
Utang pajak
14a
11.360.094.714
6.367.656.104
2.742.716.687
Taxes payables
Liabilitas imbalan pasca kerja
16
13.191.009.252
9.621.302.679
5.848.764.879
Post employment benefit obligation
Liabilitas lain-lain
15
JUMLAH LIABILITAS
13.231.162.331
11.899.958.515
3.689.695.635
Other liabilities
3.607.304.446.004
2.072.249.820.286
608.786.503.252
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000
17
Share capital - Rp 1,000 par value
Modal dasar - 3.800.000.000 saham
Authorized - 3,800,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor -
1.055.000.000.000
1.055.000.000 saham Cadangan umum Saldo laba Rugi komprehensif lainnya
1.055.000.000.000
1.055.000.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
117.689.173.144
69.388.337.276
33.943.059.474
(3.436.260.051)
(2.022.403.786)
(5.127.747.346)
Issued and fully paid 1,055,000,000 shares General reserve Retained earnings Other comprehensive loss
JUMLAH EKUITAS
1.169.561.425.798
1.121.952.077.225
1.086.920.655.688
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.776.865.871.802
3.194.201.897.511
1.695.707.158.940
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada
See accompanying Notes to Financial Statements on
Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak
Exhibit E which are an integral part of
terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally
Approved :
issued in Indonesian language
Date : Ekshibit B
Exhibit B PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014 Disajikan kembali Catatan 33/ Catatan / Notes
2015
31 December 2014 As Restated Note 33
PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA
INTEREST INCOME AND EXPENSES
Pendapatan bunga
18
417.339.072.916
219.605.640.002
Interest income
Beban bunga
19
(242.974.267.857)
(101.095.435.114)
interest expense
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
NET INTEREST INCOME
174.364.805.059
118.510.204.888
423.095.596
30.780.385
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATING INCOME
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya
20
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Fee and commission income
4.616.858.693
2.585.857.105
Other operational income
5.039.954.289
2.616.637.490
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
(12.055.993.647)
(13.964.174.581)
ON FINANCIAL ASSETS
(40.191.392.203)
(19.087.667.352)
General and administrative expenses
CADANGAN PEMULIHAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT 5,7,21
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATING EXPENSES
Beban Umum dan Administrasi
22
Beban Tenaga Kerja
23
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL - BERSIH
(60.833.643.812)
(39.406.113.254)
(101.025.036.015)
(58.493.780.606)
66.323.729.686
48.668.887.191
Personnel expenses TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES OPERATING INCOME - NET
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
NON OPERATING INCOME AND EXPENSES
Pendapatan non operasional
24
248.826.724
254.824.172
Beban non operasional
25
(114.869.143)
(115.871.400)
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Non operating income Non operating expenses
133.957.581
138.952.772
NON OPERATING INCOME - NET
66.457.687.267
48.807.839.963
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Kini
14c
(18.343.069.000)
(14.418.501.500)
Current
Tangguhan
14c
1.186.217.601
2.055.939.339
Deferred
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
(17.156.851.399)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
49.300.835.868
(12.362.562.161)
INCOME TAX EXPENSES - NET
36.445.277.802
NET INCOME FOR THE YEAR
RUGI KOMPREHENSIF LAINNYA
OTHER COMPREHENSIVE LOSS Authorized - 3,800,000,000 shares
Item yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi:
Items that will not be reclassified to profit or loss :
Pengukuran dari skema manfaat imbalan manfaat pasti
(616.059.317)
(1.885.141.686)
Pajak penghasilan terkait dengan pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi
Remeasurement of defined benefit pension schemes Tax relating to items that will not be reclassified
14d
154.014.829
to profit and loss
471.285.421
Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan
Items that will or may be reclassified
ke laba rugi : Surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
to profit or loss : (1.229.442.807) (1.691.487.295) 47.609.348.573
-
Available-for-sale investment
(1.413.856.265) 35.031.421.537
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Approved :
These Financial Statements are originally
Date :
issued in Indonesian language
Ekshibit C
Exhibit C PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
Modal saham /
Notes Saldo per 1 Januari 2014 yang dilaporkan sebelumnya
Saldo laba /
Capital stock
17
Rugi komprehensif lainnya /
Jumlah ekuitas /
General Reserve
Other comprehensive loss
Total equity
1.055.000.000.000
33.665.693.885
-
-
277.365.589
-
(2.022.403.786)
1.055.000.000.000
33.943.059.474
-
(2.022.403.786)
Dampak perubahan kebijakan akuntansi (Catatan 33) Saldo per 1 Januari 2014 setelah penyajian kembali
Retained earnings
Cadangan umum /
-
1.088.665.693.885 (1.745.038.197) 1.086.920.655.688
Balance as of 1 January 2014 Effect on changes in accounting policies (Note 33) Balance as of 1 January 2014 as restated
Cadangan umum
-
(1.000.000.000)
1.000.000.000
-
-
General reserve
Laba bersih tahun berjalan 2014
-
36.445.277.802
-
-
36.445.277.802
Net income 2014
Rugi komprehensif tahun berjalan 2014
-
-
-
(1.413.856.265)
1.055.000.000.000
69.388.337.276
1.000.000.000
(3.436.260.051)
(1.000.000.000)
1.000.000.000
Saldo 31 Desember 2014 Cadangan umum
-
Laba bersih tahun berjalan 2015
49.300.835.868 -
-
-
(1.691.487.295)
1.055.000.000.000
117.689.173.144
2.000.000.000
(5.127.747.346)
Rugi komprehensif tahun berjalan 2015 Saldo per 31 Desember 2015
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
(1.413.856.265) 1.121.952.077.225
Comprehensive loss for the year 2014 Balance as of 31 December 2014
-
General reserve
49.300.835.868
Net income 2015
(1.691.487.295) 1.169.561.425.798
Comprehensive loss for the year 2015 Balance as of 31 December 2015
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Approved :
These Financial Statements are originally
Date :
issued in Indonesian language
Ekshibit D
Exhibit D PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOW
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja
2014
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 430.748.032.634
215.913.154.884
(228.812.829.250)
(95.696.180.994)
(57.256.929.771)
(35.105.505.360)
Pembayaran beban administrasi dan umum/ beban non operasional lainnya/ pendapatan bukan operasional
(76.753.784.001)
(30.582.005.087)
4.738.625.854 (12.557.742.232)
50.018.985 (11.017.916.750)
Kredit yang diberikan Aset lain-lain
60.105.373.234
43.561.565.678
income from non operating activities Payment of income taxes operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities : Increase in operating assets
(1.328.237.415.676)
(1.020.427.816.190)
Loans
(3.159.985.778)
(15.791.676.637)
Other assets
(1.331.397.401.454)
(1.036.219.492.827)
Kenaikan (Penurunan) liabilitas operasi Giro
non operational income
Cash flows before changes in
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Kenaikan aset operasi
Payment to employee
Income from other operating activities/
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
Interest paid to customers Payment of general and administration/
Penerimaan dari pendapatan operasional Pembayaran pajak penghasilan
Interest, fees, and commissions received
Increase (Decrease) in operating liabilities (201.626.457.167)
754.190.493.163
123.314.275.791
50.846.758.515
Savings
Deposito
1.592.832.810.894
640.008.639.033
Time deposits
Liabilitas lain-lain
307.933.099 243.536.534.397
619.968.529
243.536.534.397
453.007.932.091
Tabungan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Additional investment in (87.753.442.807)
-
Penambahan investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset Perolehan aset tetap
155.773.002 (4.922.912.495)
(588.066.306.388) 141.246.874 (5.648.572.470)
to maturity securities Proceed from sales of fixed assets Acquisition of fixed assets Net cash provided by (used-in)
104.853.275.475
(593.573.631.984)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penyetoran modal
-
-
Pembayaran dividen
-
-
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
available for sales securities Additional investment in held
197.373.857.775
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
Other liabilities Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penambahan investasi pada efek-efek yang tersedia untuk dijual
Current accounts
Capital contributions Payment of dividend Net cash proceed from
-
-
investing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
348.389.809.872
(140.565.699.893)
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
231.150.460.916
371.716.160.809
CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
579.540.270.788
231.150.460.916
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF YEAR
21.405.771.550
10.262.944.150
260.335.745.998
165.163.886.368
Cash
10.230.545.270
2.232.173.490
Current account with other banks
287.568.207.970
53.491.456.908
Placement with Bank Indonesia dan other banks
579.540.270.788
231.150.460.916
Total
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Details of cash and cash equivalent are as follows :
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statement taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM
Exhibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No. 201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
PT Bank Multiarta Sentosa (“the Bank”) was established by notarial deed No. 201 dated 28 July 1992 of H. Saidus Sjahar, S.H. This has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-6998. HT.01.01.TH92 dated 25 August 1992.
Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan Akta Notaris No. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013.
Articles of association have been amended several times, the latest regarding the changes in authorized , issued and paid up capital by Deed No. 112 dated 16 December 2013 of notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi in Jakarta and has already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-67002.AH.01.02. Tahun 2013 dated 19 December 2013.
Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1093/KMK/017/ 1992 tanggal 15 Oktober 1992, dan Surat Keputusan Direktur Perijinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No. 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003 tentang pemberian ijin usaha sebagai perdagangan valuta asing.
The Bank has been granted permission to operate as a commercial non-foreign exchange bank in accordance with the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. No.1093/KMK/017/1992 dated 15 October 1992, and Decree of Director of Licensing and Banking information of Bank Indonesia No. 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 dated 24 December 2003 about granting a license as foreign exchange trading.
Susunan pengurus tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the boards in 2015 and 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2015 dan 2014 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director
The composition of the boards in 2015 and 2014 are according to the deed No.592 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., dated 27 June 2014 that already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 dated 18 July 2014.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 1.884.992.500 dan Rp 1.402.326.000. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 6.506.822.500 dan Rp 4.413.912.500.
Total remuneration given to Commissioners in 2015 and 2014 is amounting to Rp 1,884,992,500 and Rp 1,402,326,000. Total remuneration given to Directors in 2015 and 2014 is amounting to Rp 6,506,822,500 and Rp 4,413,912,500.
Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan.
In accordance with Article 3 Amendment of Articles of Association of the Bank, the scope of its activities is to engage in banking services.
Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 333 orang pada tahun 2015 dan 287 orang pada tahun 2014.
Banks domiciled in Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 and operates as commercial Banks and employs 333 people in 2015 and 287 people in 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Bank memiliki kantor pusat, kantor cabang dan kantor cabang pembantu sebagai berikut:
As of 31 December 2015 dan 2014, the Bank has head office, branches offices and sub-branches offices as follows:
Kantor pusat Kantor cabang Kantor cabang pembantu Jumlah
2015 1 6 12 19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar penyusunan
2014 1 4 8 13
Head office Branches Sub-branches Total
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of preparation
Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam penyusunan laporan keuangan dinyatakan dalam Catatan 2. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk setiap tahun penyajian, kecuali dinyatakan lain.
The principal accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are set out in Note 2. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
The financial statements are presented in Rupiah which is also the Bank’s functional currency.
Laporan keuangan ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK).
These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Bank untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.
The preparation of financial statements in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Bank’s management to exercise judgment in applying the Bank’s accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are disclosed in Note 3.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Dasar pengukuran
Exhibit E/3 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Basic of measurement
Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini (lihat kebijakan akuntansi terkait untuk lebih rinci):
The financial statements have been prepared on a historical cost basis, except for the following items (refer to individual accounting policies for details):
-
-
-
Instrumen keuangan - nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual Kontinjensi Revaluasi aset tetap Liabilitas imbalan pasti bersih Liabilitas pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas.
-
Financial instruments – fair value through profit or loss Financial instruments – available for sale Contingent consideration Revalued property and equipment Net defined benefit liability Cash settled share-based payment liabilities.
Perubahan kebijakan akuntansi
Changes in accounting policies
Penerapan standar dan interpretasi baru yang berlaku efektif 1 Januari 2015
The adoption of the standards and interpretations effective on 1 January 2015
Sejumlah standar dan interpretasi baru yang berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode yang dimulai pada (atau setelah) tanggal 1 Januari 2015, telah diadopsi dalam laporan keuangan ini. Sifat dan dampak dari setiap standar, interpretasi dan amandemen baru yang diadopsi oleh Bank dijelaskan sebagai berikut.
A number of new standards and interpretations effective for the first time for periods beginning on (or after) 1 January 2015, have been adopted in these financial statements. The nature and effect of each new standard, interpretation and amendment adopted by the Bank is detailed below.
PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan keuangan tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
-
-
PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja”
-
-
PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak penghasilan” PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan nilai aset” PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen keuangan: penyajian” PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran” PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen keuangan: pengungkapan” PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian”
-
-
-
-
-
-
-
-
PSAK 1 (revised 2013), “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013), “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013), “Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014), “Income tax” PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of asset” PSAK 50 (revised 2014), “Financial instrument: presentation” PSAK 55 (revised 2014), “Financial instrument: recognition and measurement” PSAK 60 (revised 2014), “Financial instrument: disclosures” PSAK 65, “Consolidated financial statements”
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar pengukuran (Lanjutan)
Exhibit E/4 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of measurement (Continued)
Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
Changes in accounting policies (Continued)
Penerapan standar dan interpretasi baru yang berlaku efektif 1 Januari 2015 (Lanjutan)
The adoption of the standards and interpretations effective on 1 January 2015 (Continued)
-
PSAK 66, “Pengaturan bersama” PSAK 67, “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar” ISAK 26 (revisi 2014), “Penilaian ulang derivatif melekat”
-
PSAK 66, “Joint arrangements” PSAK 67, “Disclosure of interest in other entities” PSAK 68, “Fair value measurements” ISAK 26 (revised 2014), “Reassessment of embedded derivative”
Penundaan
Postponement
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk menunda berlakunya ISAK 21 “Perjanjian konstruksi real estat” dan PPSAK 7 “Pencabutan PSAK 44: Akuntansi aktivitas pengembangan real estat paragraf 08 (b)”, yang sebelumnya berlaku efektif pada periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada tanggal laporan keuangan ini, penundaan tersebut masih berlaku.
Financial Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants decided to postpone the effectiveness of ISAK 21 ‘Real estate construction agreement’ and PPSAK 7 ‘Withdrawal of PSAK 44 – Accounting for real estate development activities paragraph 08 (b)’, which was previously effective for the period beginning at and or after 1 January 2013. As of the date of these financial statements, the postponement is still in effect.
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 Presentation of Financial Statements
Perubahan ini mensyaratkan pos-pos penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua bagian:
This amendment requires that items of other comprehensive income must be grouped together into two sections
-
Yang akan atau mungkin direklasifikasi ke laba rugi Yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
-
Those that will or may be reclassified into profit or loss Those that will not reclassified into profit or loss
Perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian laporan keuangan, tidak berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan atau kinerja Bank.
This amendment only affects presentation of financial statement there is no effect on the Entity’s financial position or performance.
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 Fair Value Measurement
PSAK 68 menyatakan suatu kerangka untuk menentukan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan informasi terkait pengukuran nilai wajar, ketika pengukuran nilai wajar dan/atau pengungkapannya disyaratkan atau diperkenankan oleh PSAK lain.
PSAK 68 sets out the framework for determining the measurement of fair value and the disclosure of information relating to fair value measurement, when fair value measurements and/or disclosures are required or permitted by other PSAKs.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Dasar pengukuran (Lanjutan)
Exhibit E/5 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of measurement (Continued)
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan)
PSAK 68 Fair Value Measurement (Continued)
Sebagai akibatnya, panduan dan persyaratan yang berkaitan dengan pengukuran nilai wajar yang sebelumnya diatur dalam PSAK lain sekarang telah diatur dalam PSAK 68.
As a result, the guidance and requirements relating to fair value measurement that were previously located in other PSAKs have now been relocated to PSAK 68.
Meskipun terdapat beberapa perubahan pada panduan sebelumnya, terdapat perubahan pada persyaratan pengukuran nilai wajar sebelumnya. Oleh karena itu, PSAK 68 diintensikan untuk memberikan klarifikasi tujuan pengukuran, mengharmonisasikan persyaratan pengungkapan, dan meningkatkan konsistensi dalam penerapan pengukuran nilai wajar.
While there has been some rewording of the previous guidance, there are few changes to the previous fair value measurement requirements. Instead, PSAK 68 is intended to clarify the measurement objective, harmonise the disclosure requirements, and improve consistency in application of fair value measurement.
PSAK 68 tidak secara material mempengaruhi pengukuran nilai wajar aset atau liabilitas Entitas, dengan perubahan yang terbatas pada penyajian dan pengungkapan, dan oleh karena itu tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau kinerja Entitas.
PSAK 68 did not materially affect any fair value measurements of the Entity’s assets or liabilities, with changes being limited to presentation and disclosure, and therefore has no effect on the Entity’s financial position or performance.
Sebagai tambahan, PSAK 68 ini diterapkan secara prospektif dan pengungkapan informasi komparatif tidak disajikan.
In addition, PSAK 68 is to be applied prospectively and therefore comparative disclosures have not been presented.
Lihat Catatan 3 tentang pertimbangan, estimasi, dan asumsi akuntansi signifikan untuk lebih rinci terkait dengan pengukuran nilai wajar.
See Note 3 Critical accounting estimates and judgements for more details and further references related to fair value measurement
PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja
PSAK 24 (Revised 2013) Employee Benefits
Perubahan utama sebagai akibat dari revisian PSAK 24 termasuk:
The main changes as a consequence of the revision of PSAK 24 include:
-
Eliminasi pendekatan ‘koridor’ untuk menangguhkan keuntungan/kerugian program manfaat pasti
-
Elimination of the ‘corridor’ approach for deferring gains/losses for defined benefit plans
-
Keuntungan/kerugian aktuaris dalam pengukuran kembali atas kewajiban (aset) program manfaat imbalan pasti untuk diakui dalam penghasilan komprehensif lain daripada dalam laba rugi, dan tidak direklasifikasi pada periode berikutnya
-
Actuarial gains/losses on remeasuring the defined benefit plan obligation/asset to be recognised in other comprehensive income rather than in profit or loss, and cannot be reclassified in subsequent periods
-
Langsung mengakui biaya jasa lalu dalam laba rugi
-
Immediately recognised all past service cost in profit or loss
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar pengukuran (Lanjutan)
Exhibit E/6 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of measurement (Continued)
PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja
PSAK 24 (Revised 2013) Employee Benefits
Perubahan utama sebagai akibat dari revisian PSAK 24 termasuk:
The main changes as a consequence of the revision of PSAK 24 include:
Amendemen periode pengakuan liabilitas untuk pesangon
-
Amendments to the timing of recognition for liabilities for termination benefits
-
Imbalan kerja yang dapat diselesaikan (bukan jatuh tempo untuk diselesaikan) seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan adalah imbalan jangka pendek dan tidak terdiskonto
-
Employee benefits expected to be settled (as opposed to ‘due to be settled’) wholly within 12 months after the end of the reporting period are short-term benefits, and are not discounted
-
Beban/penghasilan bunga neto yang diperhitungkan sebagai produk liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang ditentukan pada awal periode. Dampaknya adalah untuk menghapuskan konsep sebelumnya dari pengakuan imbalan yang diharapkan atas aset.
-
Net interest expense/income to be calculated as the product of the net defined benefit liability asset and the discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the previous concept of recognising an expected return on plan assets.
Dampak dari revisi standar ini terhadap program manfaat pasti dijelaskan dalam Catatan 33.
The effect of the revision in relation to the Entity’s defined benefit schemes is detailed in Note 33.
Bank tidak memiliki jumlah material untuk imbalan kerja yang diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan.
The Bank has no material amounts of other employee benefits expected to be settled beyond 12 months.
Standar dan interpretasi baru yang dipisahkan tahun 2015 yang akan berlaku efektif 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017 :
New standards and interpretations adopted in 2015 that will be effective 1 January 2016 and 1 January 2017 :
-
Amandemen PSAK 1, “Penyajian laporan keuangan”
-
Amandement PSAK 1, financial statements "
-
Amandemen PSAK 4, “Laporan keuangan tersendiri”
-
Amandement PSAK 4, "Separate financial statements”
-
Amandemen PSAK 15, “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
-
Amandement PSAK 15, "Investments associates and joint ventures"
-
Amandemen PSAK 16, “Aset tetap”
-
Amandement PSAK 16, "Property, plant and equipment "
-
Amandemen PSAK 19, “Aset tak berwujud”
-
Amandement PSAK 19, "Intangible asset"
-
Amandemen PSAK 24, “Imbalan kerja”
-
Amandement PSAK 24,"Employee benefits"
-
Amandemen PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian”
-
Amandement PSAK 65, "The consolidated financial statements"
-
Amandemen bersama”
-
Amandement PSAK 66, "Joint arrangement
PSAK
66,
“Pengaturan
"Presentation
of
in
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar pengukuran (Lanjutan) -
-
Amandemen PSAK 67, “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 5 (penyesuaian 2015), “Segmen operasi” PSAK 7 (penyesuaian 2015), “Pengungkapan pihak-pihak berelasi” PSAK 13 (penyesuaian 2015), “Properti investasi” PSAK 22 (penyesuaian 2015), “Kombinasi bisnis” PSAK 25 (penyesuaian 2015), “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan” PSAK 53 (penyesuaian 2015), “Pembayaran berbasis saham” PSAK 68 (penyesuaian 2015), “Pengukuran nilai wajar” ISAK 30, “Pungutan” ISAK 31,“Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 : Properti investasi”
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan. c.
d.
Penjabaran mata uang asing
Exhibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basic of measurement (Continued) -
-
Amandement PSAK 67, "Disclosure of interests in other entities" PSAK 5 (revised 2015), "Operating segments" PSAK 7 (revised 2015), "Disclosure of related parties" PSAK 13 (revised 2015), "Investment property" PSAK 22 (revised 2015), "Business combinations" PSAK 25 (revised 2015), "Accounting policies, changes in accounting estimates and errors" PSAK 53 (revised 2015), "Share-based payment" PSAK 68 (revised 2015), "Fair value measurement" ISAK 30, "Levies" Interpretation of PSAK 31, "The interpretation of the scope of PSAK 13: Investment property"
As at the issuance date of these financial statements, management is still evaluating the potential impact of these new and revised PSAK for the financial statements. c. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income for the year.
Aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan kredit yang diberikan.
d. Financial assets and liabilities The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, held to maturity financial assets, and loans.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, dan simpanan dari bank lain.
The Bank’s financial liabilities mainly consists of obligations due immediately, deposits from customer, and deposits from other banks.
Klasifikasi
Classification
Sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), the Bank classifies its financial assets into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Tersedia untuk dijual; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang.
1) Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon intial recognition and financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
Financial liabilities are classified into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
1) Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon intial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suka bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading financial instruments are those financial instruments that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging for other trading book instruments.
2) 3) 4)
2)
2) Available-for-sale; 3) Held-to-maturity; 4) Loans and receivables.
2) Financial liabilities measured at amortized cost.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
d. Financial assets and liabilities (Continued)
Klasifikasi (Lanjutan)
Classification (Continued)
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainya.
The available-for-sale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
In the held-to-maturity category are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or availablefor-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitias keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost consist of non-derivative financial liabilities that are not held for trading purpose and not designated at fair value through profit or loss.
Pengakuan
Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
and
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengakuan (Lanjutan)
Recognition (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for a financial instrument not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction cost that are directly attributable to its acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrument keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrument berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction cost include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liabilities and are incremental cost that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction cost are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction cost related to financial assets or interest expense for transaction cost related to financial liabilities.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liabilities is the amount at which the financial asset or liabilities is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any allowance for impairment losses.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
biaya
perolehan diamortisasi
Exhibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued) Amortized cost measurement (Continued)
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada penyaluran awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount on initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimated future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit loss.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liabilities settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
The chosen valuation technique makes minimum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statements of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not lated than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair value obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extend that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka bersih (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
The Bank derecognize a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Bank transfer the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred.
Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui pada laporan posisi keuangan, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansial seluruh risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan.
The Bank enter into transactions whereby they transfer assets recognized on their statement of financial position, but retain all risks and rewards of the transferred assets or a portion of them. If all or substantially all risks and rewards are retained, then the transferred assets are not derecognized from the statements of financial position.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penghentian pengakuan (Lanjutan)
Derecognition (Continued)
Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan.
In certain transactions, the Bank retain rights to service transferred financial assets for certain fees. The transferred assets are derecognized entirely if they meet the derecognition criteria. An asset is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses.
Bank menghapusbukukan saldo aset keuangan beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa pinjaman yang diberikan tidak dapat lagi ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur yang mengakibatkan debitur tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank write-off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determine that those loans are uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrower’s financial position such that the borrower can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Bank menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Bank assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
Assets carried at amortized cost
Bank menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Apabila Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.
If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Assets carried (Continued)
at
amortized
cost
Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Bank considers few factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari data historis atas probability of default, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian pada saat pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank use statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
2)
2)
Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana perusahaan penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidak- mampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit, dan lain-lain) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods.
Aset keuangan 3) tersedia Available-for-sale untuk dijual financial assets
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit atau perusahaan peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. “Signifikansi” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” dievaluasi terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. “Significant” is to be evaluated against the original cost of the investment and “prolonged” against the period in which the fair value has been below its original cost.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari penghasilan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in statement of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam penghasilan komprehensif lainnya.
Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
e.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
3)
3)
Aset keuangan (Lanjutan)
tersedia
untuk
dijual
Available-for-sale (Continued)
financial
assets
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost.
Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in statement of comprehensive income. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in statement of comprehensive income.
Saling hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merelasisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Giro Wajib Minimum Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) Bank umum dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah pada Bank Indonesia.
e. The Minimum Statutory Reserve In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks’ Statutory Reserves Requirment in Rupiah and Foreign Currency, the Bank is required to place certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) f.
g.
h.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Exhibit E/18 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified under loans and receivables.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari fasilitas simpanan pada BI dan call money.
Placements with Bank Indonesia and other banks consists of deposit facilities of Bank Indonesia (FASBI) and call money.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Efek–efek
h. Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari obligasi dan sertifikat Bank Indonesia. Setelah pengakuan awal, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (“held to maturity”) diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
Held to maturity securities consists of bonds and Bank Indonesia certificates. After the intial measurement held to maturity securities are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method.
Efek-efek tersedia untuk dijual terdiri dari obligasi . Setelah pengakuan awal , efek-efek yang tersedia untuk dijual (available for sale) diukur sebesar nilai wajar.
Available for sale securities consist of bonds. After initial recognition available for sale securities is measured at fair value.
Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the EIR method.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dan kondisi spesifik tertentu) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If the Bank will sell or reclassify more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire category would be tainted and would the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available for sale. Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held to maturity during the following two years.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
h. Efek–efek (Lanjutan) Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan persentase perhitungan penurunan nilai secara kolektif. i. Kredit yang diberikan
Exhibit E/19 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Marketable securities (Continued) Bank made allowance for impairment losses if Held to maturity securities based on the percentage calculation of collective impairment. i. Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to obtaining the financial asset. After initial recognition, loans are measured at amortized cost using the effective interest method, net of allowance for impairment losses.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans deemed uncollectible are charged to the allowance. Recoveries on loans previously charged off are credited to the allowance at their principal amount. Subsequent recoveries of loans previously written off in the current year is debited the allowance account. Recoveries of loans written off in previous years are recorded as other operational income.
Restrukturisasi kredit
Loan restructuring
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori “pastdue”. Manajemen akan melakukan kaji ulang pada kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.
Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Once the terms have been renegotiated, any previous impairment is measured using the original effective interest rate (EIR) as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered “past-due”. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan's original EIR and impairment assessment of loans.
classified
under
loans
and
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Penurunan nilai aset non-keuangan (selain aset pajak tangguhan)
Exhibit E/20 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Impairment of non-financial assets (excluding deferred tax assets)
Bank menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Bank membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
The Bank assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Bank makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Ketika nilai tercatat suatu aset melebihi nilai terpulihkannya, aset tersebut diturunkan nilainya hingga nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi kecuali aset yang relevan dicatat pada nilai revaluasian, yang mana rugi penurunan nilai dicatat sebagai penurunan revaluasian. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously.
Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Transaksi dengan pihak berelasi
Exhibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Transaction with related parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
A party is considered to be related to the Bank if:
1)
1) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries
suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank;
controls, or is controlled by, or under common control with the Bank;
memiliki pengaruh Bank; atau
atas
has significant influence over the Bank; or
memiliki pengendalian bersama atas Bank;
has joint control over the Bank;
signifikan
2)
suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;
2) an entity which is a member of the same group as the Bank;
3)
suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer;
3) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
4)
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
4) a member of key management personnel of the Bank;
5)
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5) a close family member of the person described in clause (1) or (4);
6)
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4)atau (5);
6) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (4) or (5);
7)
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
7) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 26 atas laporan keuangan.
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in Note 26 of the financial statements.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22
Exhibit E/22
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) l.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset tetap
l. Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are depreciated using the straight-line method (straight-line method) with their estimated useful lives of assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Inventaris dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Kendaraan
20
Buildings
4 dan/and 8 4 4 dan/and 8
Fixtures and office equipments Computer and software Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss in the period such asset is derecognized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya, biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi komprehensif yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
Maintenance and repair costs are charged to income statement as incurred, the cost of replacing part of the assets and recognized a major repair costs in the carrying amount of assets if they meet the criteria to be recognized as part of the asset. Property and equipment which are no longer used or sold, the carrying value and accumulated depreciation are removed from the acquired assets and income are recorded in the statements of comprehensif income for the year.
m. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.
m. Foreclosed assets Foreclosed assets (AYDA) are assets acquired by the Bank, either through auctions or outside the auction based on voluntary submission by the owner of the collateral or based on the power to sell outside the auction from the owner of the collateral in case the debtor does not fulfill its obligations to the Bank.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Agunan yang diambil alih (AYDA) (Lanjutan)
n.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Foreclosed assets (Continued)
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun "Aset lain - lain".
Foreclosed assets are presented under "Other assets".
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan rugi penurunan nilai.
Foreclosed assets are stated at net realizable value or a total value of outstanding loans, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of repossessed assets less estimated costs to sell the collateral. Any excess of loan balance over the net realizable value of foreclosed properties are charged to the allowance for impairment losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The excess between the value of foreclosed properties and the sales proceeds are recognized as gains or losses on sale.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged to expenses as incurred.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya.
o.
Exhibit E/23
Liabilitas keuangan
n. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods. o. Financial liabilities
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Bank menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are recognized in the statement of financial position if and only if, the Bank becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Bank determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, bergantung pada tujuan liabilitas itu diperoleh.
The Bank classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liabilities was acquired.
Selain dari liabilitas keuangan di dalam hubungan lindung nilai yang memiliki kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai, kebijakan akuntansi Bank untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:
Other than financial liabilities in a qualifying hedging relationship, the Bank's accounting policy for each category is as follows:
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) o.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Nilai wajar melalui laba rugi
Exhibit E/24 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
Financial liabilities (Continued)
Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Bank tidak memiliki kewajiban untuk memperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Liabilitas keuangan lainnya
Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-themoney derivatives. They are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in the statement of comprehensive income. The Bank does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.
Other financial liabilities
Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan lainnya mencakup pinjaman dan utang bank pada pengakuan awal diakui pada nilai wajar bersih dari biaya transaksi yang dapat diatribusikan untuk menerbitkan instrumen tersebut. Liabilitas yang memiliki tingkat suku bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang memastikan setiap beban bunga selama periode untuk membayar kembali memiliki suku bunga tetap pada saldo liabilitas yang tercantum di dalam laporan posisi keuangan.
Other financial liabilities include long term loans are initially recognised at fair value of any transaction costs which is attributed to issue of the instrument. Such interest bearing liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repay has a fixed rate on the balance of the liabilities carried over statement of financial position.
Beban bunga di dalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan utang premium terhadap pembayaran kembali, sebagaimana halnya utang bunga maupun utang kupon pada utang yang masih tersisa.
Interest expense int his context includes initial transaction costs and premium payable on redemption, as well as any interest or cupon payable while the liabilities is outstanding.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Bank memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Bank has an unconditional right to defer settlement for at least 12 (twelve) months after the end of the reporting period.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) o.
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
p.
AKUNTANSI
Liabilitas keuangan lainnya (Lanjutan)
Exhibit E/25 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Financial liabilities (Continued)
Other financial liabilities (Continued)
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial liabilities is derecognized when the obligation under the liabilities is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liabilities is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liabilities are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liabilities and the recognition of a new liabilities, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, dan liabilitas lainlain dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.
Deposits from customers, deposit from other banks, acceptance payable and other liabilities are categorized as other financial liabilities.
Imbalan Kerja
p. Employee benefits
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Bank mengakui imbalan kerja berdasarkan metode akrual sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank recognised an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang kan diterima oleh karyawan pada saat pensiun , yang biasanya tergantung pada beberapa faktor seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors, such as age, years of service and compensation.
Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested , dan bila selain itu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on the straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.
Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognized immediately in profit or loss.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Imbalan Kerja (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
p. Employee benefits (Continue)
Sesuai dengan UU No. 13/2003, Bank mengakui imbalan kerja yang tidak didanai. Bank diharuskan membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.
In accordance with Labor Law No. 13/2003, the Bank recognised an unfunded employee benefits liability. The Entity has further payment obligations if the benefits provided by the existing plan do not adequately cover the obligations under Labor Law No. 13/2003.
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU No. 13/2003 atau Peraturan Bank (mana yang lebih tinggi), dikurangi nilai wajar dari aset program Dana pensiun, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu.
The liabilities recognized in the statement of financial positions are the present values of the defined benefit obligations as of the statement of financial position date in accordance with Law No. 13/2003 or the Bank’s Regulations (whichever is higher), less the fair value of the Company pension plan assets, if any, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.
Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The pension benefit obligations recognized in the statement of financial position represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service costs.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mengakru kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi untuk cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan.
Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees up to the statement of financial position date.
q. Cadangan umum Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Bank wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh rapat umum para pemegang saham.
q.
General reserves According to Law No. 40, year 2007, the Bank has to provide a general reserves amounting to 20% of the issued and paid up capital. Determination of the reserved will be set in the shareholders general meeting.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
r. Pendapatan dan beban bunga
Exhibit E/27 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
r. Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest rate (EIR) method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liabilities.
Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk komisi/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
s. Pendapatan provisi dan komisi
s. Provisions and commissions Income
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman di amortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi.
Provision and commissions income directly related to lending activities is amortized over the term of contract using effective interest rate method and classified as part of interest income in profit or loss.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Provisions and commissions income which are not related to lending activities are recognized as revenues on the transaction date as revenues on the transaction date as other operating income.
t. Perpajakan
t. Taxation
Pajak kini
Current tax
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan aset dan/atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from tax office related to current or prior reporting period, that are unpaid at the statement of financial position date. The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at related fiscal periods, based on the taxable income for the period. All changes in current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in the statement of comprehensive income.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28
Exhibit E/28
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
t. Perpajakan (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
t. Taxation (Continue)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan.
The amount of the asset or liabilities is determined using tax rates that have been substantively enacted by the reporting date when the deferred tax liabilities/ (assets) are settled/(realized).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapus apabila Bank memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk mengsalinghapus aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset when the Bank has a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities.
Hal-hal perpajakan lainnya
Other taxation matters
Perubahan kewajiban perpajakan dicatat ketika surat ketetapan pajak diterima dan/ atau, apabila keberatan terhadap dan/ banding terhadap Bank, ketika putusan keberatan dan/ atau banding ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Bank, when the result of the objection and/or appeal is determined.
u. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang memberikan informasi tambahan terkait posisi Bank pada periode laporan keuangan (adjusting events) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang bukan adjusting events telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material.
u. Events after the reporting period Post year-events that provide additional information about the Bank position at reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
v. Hirarki pengukuran nilai wajar PSAK 60
Exhibit E/29 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) v. PSAK 60 fair value measurement hierarchy
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
PSAK 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1);
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan
inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (Level 2); and
Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
inputs for the asset or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorisasi, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.
The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liabilities is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
3. PERTIMBANGAN, SIGNIFIKAN
ESTIMASI,
DAN
ASUMSI
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGEMENTS,
Penyajian laporan keuangan Bank mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan di dalam menyajikan laporan keuangan beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut:
The preparation of the Bank financial statements requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Bank management to exercise judgment in applying the Bank’s accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are discussed below:
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi.
Judgements policies.
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, terlepas dari estimasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki dampak signifikan dari jumlah yang tercantum di dalam laporan keuangan.
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
made
in
applying
accounting
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASUMSI
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
Judgements made in applying accounting policies (Continued)
Pajak penghasilan
Income taxes
Bank memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan diperlukan di dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan penghitungan di mana penentuan pajak akhir adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Bank mengakui liabilitas bagi isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di mana penentuan tersebut dibuat.
The Bank has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Bank recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, diungkapkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
a.
a.
Cadangan keuangan
kerugian
DAN
Exhibit E/30
penurunan
nilai
aset
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima.
Allowance for impairment losses of financial assets In the calculation of allowance for impairment losses of financial assets, the specific condition of impaired counterparty is individually evaluated based on management's best estimate of the present value of the expected cash flows to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/31 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
b.
b.
Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
nilai
aset
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. c.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Nilai wajar keuangan
aset
keuangan
dan
c.
liabilitas
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti objektif yang dapat diverifikasi (seperti nilau tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
estimation
uncertainty
Allowance for impairment losses of financial assets (Continued) Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experiences and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2. d.
of
Classification of financial assets and liabilities Bank determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2.
d.
Fair value of financial assets and financial liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosures require the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/32 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
e.
e.
Masa manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus terhadap masa manfaat aset tetap. Manajemen mengestimasikan masa manfaat aset tetap berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat tersebut lazim diaplikasikan pada industri terkait. Perubahan tingkat harapan pengunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai residual aset tersebut. Oleh karena itu, pembebanan penyusutan di masa datang harus direvisi. Nilai tercatat dari aset tetap diungkapkan dalam Catatan 10 pada laporan keuangan.
f.
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
g.
Asumsi purnakarya Biaya, aset, dan liabilitas program imbalan pasti yang dioperasikan oleh Bank, ditentukan dengan menggunakan metode yang didasarkan oleh estimasi dan asumsi aktuarial. Rincian asumsi kunci diuraikan di dalam Catatan 16. Bank menerima advis dari aktuaris independen terkait dengan kelayakan asumsi. Perubahan asumsi yang digunakan dapat memiliki dampak signifikan terhadap laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan.
of
estimation
uncertainty
Useful lives of property and equipment The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipment is between 3 and 20 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the property and equipment have been presented in Note 10 of the financial statements.
f.
Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management estimate is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
g. iv. Pension assumptions The costs, assets and liabilities of the defined benefit schemes operating by the Bank are determined using methods relying on actuarial estimates and assumptions. Details of the key assumptions are set out in Note 16. The Bank takes advice from independent actuaries relating to the appropriateness of the assumptions. Changes in the assumptions used may have a significant effect on the statement of comprehensive income and the statement of financial position.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS
Exhibit E/33 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH
Kas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 21.405.771.550 dan Rp. 10.262.944.150.
Cash as of 31 December 2015 and 2014 are Rp 21,405,771,550 and Rp 10.262,944,150, respectively.
Kas (cash in safe) telah diasuransikan pada PT Asuransi Sinar Mas, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 16.750.000.000 dan Rp 9.350.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terhadap semua risiko.
Cash (cash in safe) were insured with PT Asuransi Sinar Mas with coverage amounting to Rp 16,750,000,000 and Rp 9,350,000,000 for the years ended 31 December 2015 and 2014 respectively, against all risk.
Saldo kas termasuk kas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 2.010.850.000 dan Rp 263.700.000 untuk tahun 31 Desember 2015 dan 2014.
Cash are included cash in Automated Teller Machine (ATM) as of 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 2,010,850,000 and Rp 263,700,000 respectively.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dan risiko tersebut.
Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Giro pada Bank Indonesia untuk 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 260.335.745.998 dan Rp 165.163.886.368 dalam mata uang Rupiah.
Current accounts with Bank Indonesia as of 31 December 2015 and 2014 in Rupiahs are Rp 260,335,745,998 dan Rp 165,163,886,368 respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Reserve Requirements (GWM).
Peraturan Bank Indonesia mengenai GWM telah mengalami beberapa kali perubahan dan peraturan terakhir tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 17/ 21 /PBI/2015 tentang “Perubahan kedua atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.
Bank Indonesia Regulation for GWM has been changed several times and the latest regulation is stated in the Bank Indonesia Regulation No.17/ 21 /PBI/2015 regarding “Second changes on PBI No. 15/15/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Bank”.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Surat Berharga Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan / atau kelebihan saldo rekening giro dalam Rupiah yang dipelihara Bank di Bank Indonesia.
Primary GWM is a minimum reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Deposits Certificates of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture (SUN) and / or excess reserve of the Bank's current accounts in Rupiah maintained in Bank Indonesia.
Sesuai dengan peraturan yang ada GWM Primer yang harus dipelihara Bank baik dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 7,5% dan 8%, GWM Sekunder yang harus dipelihara Bank untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 4%.
Based on prevailing regulation, Primary GWM Reserve should be maintained in Rupiah for the year ended 31 December 2015 and 2014 are 7,5% and 8%, respectively, Secondary GWM should be maintained for the year ended 31 December 2015 and 2014 are 4%, respectively.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has fulfilled the prevailing Bank Indonesia’s requirement regarding Minimum Reserve Requirements for Commercial Banks for the year ended 31 December 2015 and 2014.
6. GIRO PADA BANK LAIN a.
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Berdasarkan mata uang dan pihak lawan
a.
2015
By currency and counterparty
2014
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Jumlah
Rupiah 10.228.744.335
1.324.815.976
PT Bank Central A sia Tbk
1.800.935
907.357.514
PT Bank Ekonomi Raharja
10.230.545.270
2.232.173.490
Total
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
b.
-
-
10.230.545.270
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.
A llowance for impairment losses
2.232.173.490
b.
Total
By Bank Indonesia collectibility All current accounts with other banks as at 31 December 2015 and 2014 are classified as current.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) c.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. CURRENT ACCOUNTS (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena dapat tertagihnya giro pada bank lain. d.
d.
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dalam mata uang rupiah masingmasing sebesar 0%.
a.
Allowance for impairment losses
Annual interest rates
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA a. 2015
By type and currency 2014
Rupiah
Rupiah 287.700.000.000
53.500.000.000
(Diskonto fasilitas deposit pada Bank Indonesia yang belum diamortisasi)
Deposit facilities with Bank Indonesia (Unamortized discount of deposit facility
(131.792.030)
(8.543.092)
287.568.207.970
53.491.456.908
-
-
287.568.207.970
53.491.456.908
Dikurangi:
with Bank Indonesia)
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
BANKS
The range of contractual interest rates of current accounts in rupiahs with other banks on 31 December 2015 and 2014 were 0% respectively.
Berdasarkan jenis dan mata uang
Fasilitas deposito pada Bank Indonesia
OTHER
Management believes that provision for impairment losses are not necessary because there is a posibility to collect current accounts with other banks.
Tingkat suku bunga per tahun
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
WITH
Allowance for impairment losses Total
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan sebagai lancar.
All placements with Bank Indonesia as of 31 December 2015 and 2014 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada Bank mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan.
As at 31 December 2015 and 2014, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and pledged as collateral.
Hasil bunga penempatan pada Bank Indonesia yang diterima pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 11.728.048.108 dan Rp 18.364.684.561 (Catatan 18).
Interest from placements with Bank Indonesia received in 2015 and 2014 are amounting to Rp 11,728,048,108 and Rp 18,364,684,561, respectively (Note 18).
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36
Exhibit E/36
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) b.
7. PLACEMENTS (Continued)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
b.
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah masing-masing sebesar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 5,5% dan 5,75%. c.
BANK
INDONESIA
The average interest rates per annum The range of contractual interest rates of current accounts with Bank Indonesia and other banks in rupiahs as of 31 December 2015 and 2014 were 5.50% and 5.75% respectively.
Berdasarkan jangka waktu
c.
Based on maturity
Nilai tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 30 hari.
Carrying value of placements with other Bank Indonesia and other banks has remaining period to maturity date less than 30 days.
8. EFEK-EFEK a.
WITH
8. MARKETABLE SECURITIES
Berdasarkan jenis dan mata uang
a.
By type and currency
2015 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Carrying value
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity securities
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
50.000.000.000
(1.587.847.273)
48.412.152.727
Certificates with Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
235.000.000.000
(2.193.313.774)
232.806.686.226
Deposit certificates with Bank Indonesia
Obligasi
516.000.000.000
(1.169.920.494)
514.830.079.506
Bonds
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
230.000.000.000
(6.436.632.732)
223.563.367.268
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
1.031.000.000.000
(11.387.714.273)
1.019.612.285.727
-
-
1.031.000.000.000
(11.387.714.273)
Sub jumlah
Sub total
Dikurangi:
Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
-
Allowance for impairment losses
1.019.612.285.727
Total
2015 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Selisih penilaian harga pasar /
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Fair value adjustment
Carrying value
Tersedia untuk dijual
Available for sale
Rupiah Obligasi Sub jumlah
Rupiah 90.000.000.000
(1.128.557.193)
(1.229.442.807)
87.642.000.000
90.000.000.000
(1.128.557.193)
(1.229.442.807)
87.642.000.000
Bonds Sub total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
a. Berdasarkan jenis dan mata uang (Lanjutan)
a.
By type and currency (Continued)
2014 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Carrying value
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
339.924.000.000
(8.944.323.150)
330.979.676.850
Certificates with Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
590.000.000.000
(6.918.486.279)
583.081.513.721
Deposit certificates with Bank Indonesia
Obligasi
140.000.000.000 170.000.000.000
3.511.256 (7.078.558.325)
140.003.511.256
Bonds Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
1.239.924.000.000
(22.937.856.498)
1.216.986.143.502
Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Jumlah
b.
Berdasarkan tanggal peringkat efek
jatuh
tempo
dan
b.
162.921.441.675
By Maturity securities
2015
2014
Nilai tercatat/
Nilai tercatat/
Carrying value
Carrying value
and
Total
rating
of
Jatuh tempo
Maturity
Rupiah 1 tahun atau kurang 1 - 5 tahun Jumlah
Rupiah 657.888.840.768
1.160.144.556.974
1 year or less
449.365.444.959
56.841.586.528
1 to 5 years
1.107.254.285.727
1.216.986.143.502
Peringkat efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo – obligasi korporasi per 31 Desember 2015 berdasarkan Pefindo, Fitch Rating dan Fitch Rating Indonesia berkisar pada peringkat idAA- hingga idAAA, AAA dan AA- hingga AAAidn. c.
marketable
Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat nilai efek yang mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan.
Total
Held to maturities securities rating of corporate bonds as of 31 December 2015 from Pefindo, Fitch Rating and Fitch Rating Indonesia are ranging from idAA- to idAAA rating,AAA and AA- to AAAidn. c.
Allowance for impairment losses As at 31 December 2015 and 2014 there was no impairment loss in respect of value of securities with other banks and pledged as collateral.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN
Exhibit E/38 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The composition of loans is as follows:
a.
a.
Jenis kredit
Type of loans
2015
2014
Rupiah
Rupiah
Pihak ketiga M odal kerja
Third parties 2.009.291.896.367
1.120.931.676.624
Working capital
Investasi
858.517.792.403
492.811.515.254
Investment
Konsumsi
109.514.122.848
79.992.904.644
2.977.323.811.618
1.693.736.096.522
Total third parties
Jumlah pihak ketiga
Consumer
(31.222.227.271)
(21.655.919.246)
Allowance for impairment losses
2.946.101.584.347
1.672.080.177.276
Total third parties-net
M odal kerja
18.795.527.434
17.310.852.917
Working capital
Investasi
45.984.111.546
1.485.000.000
Investment
376.471.982
1.710.557.465
65.156.110.962
20.506.410.382
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak ketiga-bersih Pihak berelasi
Konsumsi Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pihak berelasi-bersih Jumlah bersih kredit yang diberikan
Related parties
(651.561.110)
(217.367.951)
Consumer Total related parties Allowance for impairment losses
64.504.549.852
20.289.042.431
Total related parties-net
3.010.606.134.199
1.692.369.219.707
Total net of loans
Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
Other information relating to Loans:
1)
Tingkat bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 16% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 berkisar antara 3% sampai dengan 17%. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 316.384.810.273 dan Rp 143.306.079.603 (Catatan 18).
1)
The interest rate of loans for the year ended 31 December 2015 ranging from 3% to 16% and for the year ended 31 December 2014 ranging from 3% to 17%. The interest earned in the years of 2015 and 2014 are amounting to Rp 316,384,810,273 and Rp 143,306,079,603, respectively (Note 18).
2)
Kredit yang di berikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, tabungan, dan jaminan lainnya.
2)
Loans are generally collateralised by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, savings, and other guarantees.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
a.
Jenis kredit (Lanjutan)
Exhibit E/39 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
a. Types of loans (Continued)
Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
Other information (continued):
relating
to
Loans
3) Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp165.691.530.917 dan Rp 109.689.627.050.
3)
Time deposits pledged as collateral of loans as of 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 165,691,530,917 and Rp 109,689,627,050, respectively.
4) Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar nihil.
4)
Savings pledged as collateral of loans as of 31 December 2015 and 2014 amounting nil, respectively.
5) Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi, tingkat bunga dan waktu untuk pelunasan adalah sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak lainnya.
5)
Loans and advances extended to related parties, the interest rate and the time for repayment is the same with credit given to other parties.
6) Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 118.668.089.842 dan Rp 111.276.774.777 Kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 237.336.179.683 dan Rp 222.553.549.554. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK (Catatan 28).
6)
Legal Lending Limit, which is allowed by Bank Indonesia for Loans given to reated parties as of 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 118,668,089,842 and Rp 111,276,774,777 respectively. The third parties as of 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 237,336,179,683 and Rp 222,553,549,554. respectively. There is no violation or excesses of the Legal Lending Limit (Note 28).
7) Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasi ulang adalah kredit yang telah direstrukturisasi karena adanya kekhawatiran akan kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran kontraktual ketika jatuh tempo dan ketika Bank memberikan konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Jumlah tercatat kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 28.832.961.041 dan Rp 14.888.949.105.
7) Loans with renegotiated terms are loans that have been restructured due to concerns about the borrower’s ability to meet contractual payments when due and where the Banks has made concessions that it would not otherwise consider. The carrying amount of loans whose terms have been renegotiated as of 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 28,832,961,041 and Rp 14,888,949,105, respectively.
8) Jumlah kredit hapus tagih tahun 2015 adalah sebesar Rp 6.479.570.232 dan untuk tahun 2014 nihil.
9) 8) Total cut loss during 2015 amounting to Rp 6,479,570,232 and nil for the year 2014.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b.
9. LOANS (Continued)
Berdasarkan kolektibilitas sesuai peraturan Bank Indonesia
b.
By collectibilty as per Bank Indonesia regulation
2015
2014 Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
Jumlah
penurunan
Jumlah
kredit
nilai /
kredit
nilai /
yang
Allowance for
yang
Allowance for
Klasifikasi
diberikan /
impairment
diberikan /
impairment
Risiko Kredit
Total loans
losses
Total loans
losses
Lancar
29.989.349.461
1.691.002.006.877
17.924.621.285
Current
39.101.879.478
391.018.796
9.486.694.129
100.558.957
Special mention
-
-
4.730.173.504
-
Substandard
Kurang lancar Diragukan
-
-
1.365.291.919
121.763.888
Doubtful
4.443.096.973
1.493.420.124
7.658.340.475
3.726.343.067
Loss
3.042.479.922.580
31.873.788.381
1.714.242.506.904
21.873.287.197
Total-net
M acet
Jumlah kredit bermasalah bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2015 dan 2014, masingmasing sebesar Rp 4.443.096.973 dan Rp 13.753.805.898 atau sebesar 0,15% dan 0,80% dari jumlah kredit. c.
Credit Risk Classification
2.998.934.946.129
Perhatian khusus
Jumlah-bersih
penurunan
Berdasarkan sektor ekonomi
c. 2015
Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) as of 31 December 2015 and 2014 are Rp 4,443,096,973 and Rp 13,753,805,898 or represents 0.15% and 0.80% of total loans, respectively. By economic sectors 2014
1.234.889.634.717
735.271.441.366
646.734.766.951
377.346.414.160
Real estat, usaha persewaan, dan perusahaan jasa
Wholesale and retail trading Manufacturing Real estate, leasing companies,
250.211.465.902
178.104.045.521
and service companies
168.836.370.372
123.464.063.441
food and beverages providers
A ccomodation, and Penyediaan akomodasi dan makan minum Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain
Personal loans for housing, 109.890.594.830
81.703.462.109
140.111.449.418
77.776.712.025
Health and social services
67.196.532.307
57.244.688.286
Entertainment, and other individual services
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
170.767.018.172
42.099.415.704
Konstruksi
175.300.939.397
27.518.737.641
Constructions
78.541.150.514
13.713.526.651
Others
3.042.479.922.580
1.714.242.506.904
Total
(31.873.788.381)
(21.873.287.197)
A llowance for impairment losses
3.010.606.134.199
1.692.369.219.707
Total-net
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
vehicles, and others Community services, social culture, Transportation, warehousing and
Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
communication
Less :
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/41 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
c. Berdasarkan sektor ekonomi (Lanjutan) Kredit yang diberikan yang termasuk dalam kelompok sektor ekonomi lain-lain adalah kelompok dengan nilai kredit dibawah Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari sektor ekonomi, pertanian, perburuan dan kehutanan, perikanan, jasa pendidikan, pertambangan dan penggalian, perantara keuangan, dan listrik, gas dan air. d. Jangka waktu
c. By economic sectors (Continued) Loans that are included in the group of other sectors of the economy is the group with the amount under Rp 10,000,000,000 that consists of economic sectors, agriculture, hunting and forestry, fisheries, education services, mining and excavation, financial intermediaries, and electricity, gas and water. d. Maturity
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo:
Based on months to maturity remaining:
2015
2014
1.906.219.152
2.570.543.753
2.024.068.026.387
454.466.899.303
0 to 12 months
47.181.471.903 969.324.205.138
556.839.688.588 700.365.375.260
12 to 24 months
3.042.479.922.580
1.714.242.506.904
Rupiah Sudah jatuh tempo 0 s/d 12 bulan 12 s/d 24 bulan Di atas 24 bulan Jumlah kredit yang diberikan
Rupiah
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Pass due
Up to 24 months Total of Loans Less:
(31.873.788.381) 3.010.606.134.199
(21.873.287.197)
Allowance for impairment losses
1.692.369.219.707
Total
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.
Arrears in repayment of loans can lead to lower earnings, liquidity and Bank’s health.
Kebijakan Bank dalam pemberian kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
Bank lending policies is short-term credit extended to industry and mid-size trading, and enough collateral with the interest rates prevailing in the market.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomis yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Concentration of credit risk generally arises when one or several clients who engage in the business and have similar economic characteristics, the ability to meet contractual obligations may be affected by economic conditions or other similar factors.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
9.
Cadangan kerugian penurunan nilai
LOANS (Continued) e. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses consist of:
2015
2014
Saldo awal tahun
21.873.287.197
9.705.504.857
Beginning balance
Penambahan cadangan
12.355.188.015
14.011.810.614
Additional provison
Pemulihan cadangan
(299.194.367) (2.055.492.464)
(47.636.033) (1.796.392.241)
Writen off for the year
31.873.788.381
21.873.287.197
Ending balance
Penghapusan buku selama tahun Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Recovery provision
Management believes that the allowance for loan losses is adequate to cover losses that may arise as a result of uncollectible loans.
10. ASET TETAP
10. PROPERTY AND EQUIPMENT
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015 Saldo awal/
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
Deduction
Ending balance
Biaya perolehan Tanah
Acquisition cost 4.063.027.000
-
-
4.063.027.000
Bangunan :
Land Buildings :
Bangunan kantor
6.706.889.374
-
-
6.706.889.374
Office building
Partisi kantor
2.228.973.073
598.575.080
-
2.827.548.153
Office partition
Aset non leasing
6.803.513.184
4.456.230.509
412.730.348
10.847.013.345
Aset leasing
3.200.000.000
Komputer dan perangkat lunak
9.375.807.783
Inventaris dan peralatan kantor :
Kendaraan Jumlah harga perolehan
Fixtures and office equipments :
2.369.102.857
1.112.445.603
Aset leasing
10.632.465.037
Computer and software
4.651.200.000
91.330.000
1.067.150.000
3.675.380.000
Vehicles
37.029.410.414
7.515.238.446
2.592.325.951
41.952.322.909
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation
Bangunan :
Buildings :
Bangunan kantor
2.118.368.057
178.649.424
2.297.017.481
Partisi kantor
1.351.177.554
199.243.061
1.550.420.615
Inventaris dan peralatan kantor : Aset non leasing Aset leasing Komputer dan perangkat lunak Kendaraan
Aset non leasing
3.200.000.000
Office building Office partition Fixtures and office equipments :
4.050.636.804
1.584.820.181
266.666.667
800.000.000
6.343.477.394
1.322.532.848
412.730.348
1.112.445.603
5.222.726.637
Aset non leasing
1.066.666.667
Aset leasing
6.553.564.639
Computer and sofware
2.264.223.584
358.868.353
582.716.496
2.040.375.441
Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
16.394.550.060
4.444.113.867
2.107.892.447
18.730.771.480
Total of accumulation depreciation
Nilai buku
20.634.860.354
23.221.551.429
Book value
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Akun ini terdiri dari: (Lanjutan)
This account consists of: (Continued) 2014
Saldo awal/
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
D eduction
Ending balance
Biaya perolehan Tanah
Acquisition cost 4.063.027.000
-
-
4.063.027.000
Bangunan :
Land Buildings :
Bangunan kantor
6.706.889.374
-
-
6.706.889.374
Office building
Partisi kantor
2.228.973.073
-
-
2.228.973.073
Office partition
4.504.396.000
2.307.671.484
8.554.300
6.803.513.184
-
3.200.000.000
-
3.200.000.000
6.405.563.013
3.099.055.986
128.811.216
9.375.807.783
5.603.155.000
241.845.000
1.193.800.000
4.651.200.000
Vehicles
29.512.003.460
8.848.572.470
1.331.165.516
37.029.410.414
Total acquisition cost
Inventaris dan peralatan kantor : Aset non leasing Aset leasing Komputer dan perangkat lunak Kendaraan Jumlah harga perolehan
Fixtures and office equipments :
Akumulasi penyusutan
Buildings :
Bangunan kantor
2.118.368.057
-
-
2.118.368.057
Partisi kantor
1.016.023.974
335.153.580
-
1.351.177.554
Inventaris dan peralatan kantor :
Kendaraan
Office building Office partition Fixtures and office equipments :
3.439.424.566
Aset leasing Komputer dan perangkat lunak
Aset leasing Computer and software
Accumulated depreciation
Bangunan :
Aset non leasing
Aset non leasing
617.455.976
6.243.738
266.666.667 5.790.150.576
641.827.495
4.050.636.804 266.666.667
88.500.677
6.343.477.394
Aset non leasing Aset leasing Computer and sofware
2.808.643.310
432.127.149
976.546.875
2.264.223.584
Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
15.172.610.483
2.293.230.867
1.071.291.290
16.394.550.060
Total of accumulation depreciation
Nilai buku
14.339.392.977
20.634.860.354
Book value
Pada tahun 2015 Aset tetap tersebut diasuransikan pada PT Bess Insurance dan PT Asuransi Himalaya Pelindung dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 24.620.805.000 untuk tahun 2015 dan sebesar Rp 18.333.890.000 untuk tahun 2014 pada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Indrapura. Terhadap seluruh risiko, Manajemen Bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kerugian potensial.
The property and equipment are insured to PT Bess Insurance and PT Asuransi Himalaya amounting to Rp 24,620,805,000 in 2015 and in 2014 to PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Indrapura amounting to Rp 18,333,890,000, respectively, against all risk. Bank's management believes that the coverage is adequate to cover potential losses.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no impairment in value of property and equipment owned by the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
As at 31 December 2015 and 2014, there were no property and equipment pledged as collateral.
Pada tahun 2014 Bank melakukan perjanjian sewa beli atas 10 unit mesin ATM dan 1 unit ATM controller dan sistem monitoring dengan harga beli tunai pada saat pembelian sebesar masingmasing Rp 110.000.000 dan Rp 2.100.000.000 per unit. Jangka waktu sewa beli adalah selama 3 tahun dan pembayarannya dimulai sejak bulan September 2014.
In 2014 the Bank entered a lease agreement on 10 units of ATM machines and 1 unit ATM controller and monitoring system with purchase price Rp 110 million and Rp 2.1 billion per unit on cash . The term of the lease is for 3 years and the first payment began on September 2014.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET LAIN-LAIN
Exhibit E/44 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. OTHER ASSETS
2015
2014
Uang muka
11.381.130.268
15.424.230.573
Prepayments
Beban dibayar di muka
17.428.080.899
4.898.261.027
Prepaid expense
10.276.079.198
4.399.312.915
Interest receivable - loan
1.975.779.016
1.975.779.016
Bunga yang masih harus diterima kredit yang diberikan Agunan diambil alih
Foreclosed properties
Bunga yang masih harus diterima surat berharga Persediaan perlengkapan kantor
Unearned interest revenue 8.401.093.159
1.503.441.047
1.631.448.603
1.035.690.945
Office equipment
34.481.727
49.193.150
Other assets
51.128.092.870
29.285.908.673
Total
Rupa-rupa aset lain Jumlah
marketable securities
Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat terjadinya indikasi penurunan nilai aset lain-lain.
Management does not make an allowance for impairment losses because management believes that there are no indications of impairment of other assets.
Uang muka senilai Rp 11.381.130.268 pada tahun 2015 termasuk didalamnya uang muka pajak sebesar Rp 1.094.510.258 (Catatan 32).
Prepayments amounting to Rp 11,381,130,268 on 2015 included prepaid tax amounting to Rp 1,094,510,258 (Note 32).
12. LIABILITAS SEGERA
12. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY
Liabilitas segera Bank terdiri dari bunga deposito yang masih harus dibayar sebesar Rp 15.639.345.917 dan Rp 4.998.698.716 masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN
Bank’s obligation due immediately were time deposits interest payable on 2015 and 2014, amounting to Rp 15,639,345,917 and Rp 4,998,689,716, respectively. 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS AND OTHER BANKS
Simpanan nasabah dan bank lain terdiri dari:
Deposits from customers and other banks are as follows:
2015
2014
322.799.831.704
338.339.425.782
Current account
184.499.855.128 1.544.880.357.749
74.335.633.036
Saving deposit
431.040.232.787
Time deposits
2.052.180.044.581
843.715.291.605
305.780.076.537
497.866.939.626
Current account
23.416.573.603 1.166.506.139.069
10.266.519.904 687.513.453.137
Saving deposit
Sub jumlah
1.495.702.789.209
1.195.646.912.667
Sub total
Jumlah simpanan nasabah
3.547.882.833.790
2.039.362.204.272
Total deposits from customers
6.000.000.000
-
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah
Third parties
Pihak berelasi Giro Tabungan Deposito berjangka
Simpanan bank lain Jumlah simpanan nasabah dan bank lain
Sub total Related parties
Time deposits
Time D eposits - other banks Total deposits from customers and
3.553.882.833.790
2.039.362.204.272
other banks
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS AND OTHER BANKS (Continued)
Simpanan nasabah dan bank lain terdiri dari: (Lanjutan)
Deposits from customers and other banks are as follows: (Continued)
a. Giro
a. 2015
Current accounts 2014
Rupiah Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 26b)
Rupiah 322.799.831.704 305.780.076.537
338.339.425.782 497.866.939.626
628.579.908.241
836.206.365.408
Third parties Related parties (Note 26b)
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tahun 2015 dan 2014 sebesar 5,87% and 6,22%.
Average interest rates per annum on 2015 and 2014 are 5,87% and 6,22%, respectively.
Beban bunga giro sebesar Rp 41.880.252.221 dan Rp 23.845.725.796 untuk tahun 2015 dan 2014 (Catatan 19).
Interest expense on current accounts amounted to Rp 41,880,252,221 and Rp 23,845,725,796 for 2015 and 2014, respectively (Note 19).
b. Tabungan
b.
2015
Saving deposit
2014
Rupiah Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 26c) Jumlah
Rupiah 184.499.855.128 23.416.573.603
74.335.633.036 10.266.519.904
Related parties (Note 26c)
207.916.428.731
84.602.152.940
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Third parties
Average interest rates per annum:
Rupiah
2015
2014
Tabungan Simaster
5,42%
5,74%
Tabungan Simaster
Tabungan M AS Saving
4,99%
6,04%
Tabungan MAS Saving
Beban bunga tabungan sebesar Rp 7.741.939.820 dan Rp 3.348.118.271 masing masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 19).
Interest expense Rp 7,741,939,820 respectively for the 2015 and 2014 (Note
Rupiah
savings amounting to and Rp 3,348,118,271 years ended 31 December 19).
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS AND OTHER BANKS (Continued)
Simpanan nasabah terdiri dari (lanjutan): c.
Deposits from (continued):
Deposito berjangka
customers
2015
Pihak berelasi (Catatan 26d) Jumlah
1)
Rupiah 1.544.880.357.749
431.040.232.787
Third parties
1.166.506.139.069
687.513.453.137
Related parties (Note 26d)
2.711.386.496.818
1.118.553.685.924
Total
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka:
1)
Classification of time deposits based on period of time deposits: 2014
1 bulan
2.066.471.924.116
1.000.828.759.104
1 month
3 bulan
347.902.796.162
38.649.076.180
3 months
4 bulan
136.180.325.089 160.831.451.451
4.561.530.709 74.514.319.931
4 months
6 bulan Jumlah
2.711.386.496.818
1.118.553.685.924
Total
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2)
2015
6 months
Based on remaining period until maturity: 2014
1 bulan
2.254.445.594.105
1.012.616.045.085
1 month
3 bulan
274.358.219.227
45.792.600.980
3 months
6 bulan
128.784.934.514 53.797.748.972
28.235.262.419 31.909.777.440
12 months
2.711.386.496.818
1.118.553.685.924
Total
12 bulan Jumlah
3)
follows
2014
2015
2)
as
c. Time deposits
Rupiah Pihak ketiga
are
Tingkat suku bunga deposito berjangka menurut jangka waktu:
3) 4)
6 months
Interest rates of time deposits based on maturity:
2015
2014
1 bulan
4,00% - 9,25%
5,50% - 10,00%
1 month
3 bulan
4,00% - 9,50%
7,50% - 10,00%
3 months
6 bulan
4,00% - 9,50%
7,00% - 9,75%
6 months
12 bulan
4,00% - 9,75%
5,00% - 9,75%
12 months
Rupiah
Rupiah
Beban bunga deposito berjangka sebesar Rp 187.282.881.232 dan Rp 71.288.987.871 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 19).
Interest expense on deposits amounting to Rp 187,282,881,232 and Rp 71,288,987,871 respectively for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively (Note 19).
Simpanan pada bank lain sejumlah Rp 6.000.000.000 merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat suku bunga berkisar 8,25% - 9%.
Time deposits of other banks are amounting to Rp 6,000,000,000 represent time deposits with maturities of 1 month with interest rates ranging from 8.25% - 9%.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN a.
14.TAXATION
Utang pajak
a. 2015
Taxes payables 2014
Pajak penghasilan Pasal 21
224.354.667
Article 21
Pasal 4 ayat 2
4.536.802.392
2.971.906.181
Article 4 (2)
Pasal 25
1.737.832.700
855.829.000
Article 25
Pasal 29
4.392.973.900
2.275.088.900
Article 29
Pasal 23
31.600.868
40.477.356
Article 23
Lainnya
92.351.363
-
Others
11.360.094.714
6.367.656.104
Jumlah
b.
Income taxes 568.533.491
Pajak Penghasilan Badan Kini
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows:
2015
2014
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi
Total
Profit before income tax 66.457.687.267
48.807.839.963
Beda permanen:
per income statement Permanent differences:
69.944.325
83.087.000
Donation
134.877.408
83.879.570
Meals and drink
174.736.890
9.165.444
Beban pajak dan surat kendaraan
61.254.000
2.969.000
Beban premi asuransi kendaraan
64.379.083
2.078.250
Business travel expense
-
6.955.000
Recreation and sports expense Fine and penalty expense
Sumbangan Beban makan dan minum Beban BBM , pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
Beban rekreasi dan olahraga Beban denda dan sanksi Beban lainnya Beban rupa-rupa operasional lainnya Beban pajak lainnya
Penyusutan aset leasing Penyusutan aset tetap Cadangan bonus karyawan Realisasi hak bonus karyawan Cadangan manfaat karyawan Realisasi penggantian hak karyawan
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
8.550.000
500.000 21.910.900
Other expense
1.470.864.060
431.863.932
Other miscellaneous operational expense
100.000.000
-
Other tax expense
2.169.718.666
642.409.096 Temporary differences:
(803.021.484)
(210.779.470)
800.000.000
266.666.667
(117.031.868)
(237.091.155)
8.428.841.698 (6.517.565.200) 3.711.785.256 (758.138.000)
(25% x 57.674.006.000) Pajak dibayar dimuka pasal 25
depreciation of property and equipment
6.517.565.200
Employee bonuses
-
Payment of employee bonuses
2.251.231.164
Provision of employee benefit
(363.835.050)
4.744.870.402
8.223.757.355
73.372.276.000
57.674.005.999
18.343.069.000
-
Beban pajak penghasilan(25% x 73.372.276.000)
Tax and vehicle certificate - expense
85.112.900
Beda temporer: Pembayaran utang leasing
Fuel, maintanance and repair expense
Benefit payment
Estimated fiscal profit for the year Income tax expense-
-
14.418.501.500
(25% x 73,372,276,000) (25% x 57,674,006,000)
(13.950.095.100)
(12.143.412.600)
Prepaid income tax article 25
4.392.973.900
2.275.088.900
Income tax payable article 29
Pajak penghasilan kurang bayarPPh pasal 29
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan)
14. TAXATION (Continued)
c. Beban pajak penghasilan
c. 2015
Pajak kini Manfaat pajak tangguhan Beban pajak penghasilan
Tax expense 2014
18.343.069.000
14.418.501.500
(1.186.217.601)
(2.055.939.339)
17.156.851.399
12.362.562.161
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan perkalian hasil laba akuntansi sebelum pajak dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Current tax
Tax expenses
The reconciling items between the total tax income and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income are as follows:
2015
2014
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi
Deferred tax income
Profit before income tax 66.457.687.267
48.807.839.963
16.614.421.817
12.201.959.991
per income statement
Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku Beda permanen : Sumbangan
17.486.081
20.771.750
Beban makan dan minum
33.719.352
20.969.893
Donation Meals and drink Fuel, maintanance and repair
Beban BBM, pemeliharaan dan 43.684.223
2.291.361
Beban pajak dan surat kendaraan
15.313.500
742.250
Beban premi asuransi kendaraan
16.094.771
519.563
Business travel expense
-
1.738.750
Recreation and sports expense
perbaikan kendaraan
Beban rekreasi dan olahraga Beban denda dan sanksi Beban rupa-rupa operasional lainnya
vehicle expense Tax and vehicle certificate - expense
2.137.500
125.000
Fine and penalty expense
367.715.931
107.965.878
Other miscellaneous operational expense Other tax expense
Beban pajak lainnya
25.000.000
-
Beban lainnya
21.278.225
5.477.725
17.156.851.399
12.362.562.161
Beban pajak penghasilan
d.
Tax at enacted tax rate Permanent differences :
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
d.
Other expense Income tax expense
Component of deferred tax assets and liabilities Deferred tax is provided for the temporary difference between the financial reporting basis and tax basis, The component of deferred tax assets are as follows:
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan (lanjutan)
e.
d.
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan)
(dibebankan)
(dibebankan)
1 Januari 2014/
ke laporan
ke penghasilan (rugi)
31 Desember 2014/
ke laporan
ke penghasilan (rugi)
1 January 2014
laba rugi / Credited
komprehensif lainnya/
31 December 2014
laba rugi /
komprehensif lainnya/
*) Setelah Penyajian kembali/
(Charged)
Credited (Charged) to other
*) Setelah Penyajian kembali/
Charged
Credited (Charged) to other
31 Desember 2015/
After Restatement
to profit or loss
comprehensive income (loss)
After Restatement
to profit or loss
comprehensive income (loss)
31 December 2015
-
(52.694.868)
-
(52.694.868)
(200.755.371)
-
Penyusutan aset leasing
-
66.666.667
-
66.666.667
200.000.000
-
266.666.667
Depreciation of asset leasing
Penyusutan aset tetap
(214.111.620)
(59.272.789)
-
(273.384.409)
(29.257.967)
-
(302.642.376)
property and equipment depreciation
-
1.629.391.300
-
1.629.391.300
477.819.125
-
2.107.210.425
Allowances of employee bonuses
788.056.624 674.134.595
471.849.029
471.285.421
1.259.905.653 1.145.420.016
738.411.814 -
154.014.829
1.998.317.467 1.299.434.845
Post - employee benefit obligation
471.285.421
3.775.304.359
1.186.217.601
154.014.829
5.115.536.789
Liabilitas estimasi pasca kerja Pendapatan komprehensif lainnya Aset pajak tangguhan
1.248.079.599
2.055.939.339
Pajak atas penilaian kembali aset tetap
e.
Bank berdasarkan surat No. 572/S/DIR/MAS/122015 tanggal 3 Desember 2015 mengajukan permohonan penilaian kembali aset tetapnya untuk tujuan perpajakan tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK/.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 akan mendapat perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final menjadi 3%. Bank melakukan estimasi atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan. Atas kenaikan nilai wajar dibanding dengan nilai buku aset tetap yang ada, dilakukan pembayaran pajak sebesar Rp 1.094.510.258 pada tanggal 4 Desember 2015. Bank telah mendapat persetujuan dari Direktur jenderal Pajak melalui surat keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP3703/WPJ.06/2015 tanggal 31 Desember 2015. f.
Component of deferred tax assets and liabilities (lanjutan)
Pembayaran utang aset leasing
Cadangan bonus karyawan
e.
14. TAXATION (Continued)
Pajak atas cadangan kerugian penurunan nilai aset Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2014, Bank membebankan biaya pembentukan dana cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar Rp 13.964.174.581. Dari hasil konseling dengan surat himbauan No.S-21100/WPJ.12/KP.03/2015 untuk tahun pajak 2014, Bank pada Desember 2015 bersedia melakukan koreksi positif atas biaya pembentukan cadangan penurunan nilai aset sebesar Rp 400.000.000, sehingga potensi PPh pasal 25/29 atas pembetulan SPT Tahunan tahun 2014 sebesar Rp 100.000.000.
(253.450.239) Payment of obligation on asset leasing
Other comprehensive income Deferred tax assets
Tax for revaluation of fixed assets The Bank based on the letter No. 572/S/DIR/MAS/122015 on 3 December 2015 have submitted an application regarding revaluation of fixed assets for tax purposes on 2016. Based on regulation No. 191/PMK/.010/2015 on 15 October 2015 from the Ministry of finance, applications that are submitted up to 31 December 2015 will receive special treatment in the form of final rate of 3%. In conjunction based on estimated fair value of fixed assets such as land and building, Bank have made tax payment amounting to Rp 1,094,510,258 on 4 December 2015. Bank is approved by Tax office through decision letter No: KEP3703/WPJ.06/2015 on 31 December 2015.
g. f.
Tax of allowance for impairment of financial assets Based on Financial statements of 2014, Bank charged allowance for impairment of financial assets amounting to Rp 13,964,174,581. The result of counseling with letter No.S-21100/WPJ.12/KP.03/2015 for fiscal year of 2014, Bank willing to make positive corrections on allowance for impairment of financial assets amounting to Rp 400,000,000 so that the potential correction on tax income art 25/29 for fiscal year of 2014 amounting to Rp 100.000.000.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. LIABILITAS LAIN-LAIN
15. OTHERS LIABILITIES
Akun ini terdiri atas:
This account consist of: 2015
2014
Jasa produksi
8.428.841.698
6.517.565.200
Beban lain yang masih harus dibayar
4.115.829.462
5.057.869.102
Accrued expenses
647.412.747
324.524.213
Bank guarantee and loan provision
Lainnya
39.078.424
-
Lainnya
Jumlah
13.231.162.331
11.899.958.515
Total
Provisi bank garansi & kredit
16. IMBALAN PASCA KERJA
Employee bonuses
16. POST EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan program dihitung oleh PT Dian Artha Tama aktuaris independen dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014 the cost of providing defined benefit plan is calculated by PT Dian Artha Tama an independent actuary with the following assumptions:
2015 dan 2014 / 2015 and 2014 Umur pensiun
55 Tahun / Years
55 Tahun / Years
Pension age
Commisioners Angka kematian
Indonesia - III (2011)
Standard Ordinary
Mortality rate
(CSO) - 1980 Angka cacat
0,02% per tahun /per annum
0% per tahun / per annum
Disability rate
Pensiun dini usia 18-30 tahun
15% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 18 - 30 years
Pensiun dini usia 31-40 tahun
10% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 31 - 40 years
Pensiun dini usia 41-44 tahun
5% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 41 - 44 years
Pensiun dini usia 45-52 tahun
3% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 45 - 52 years
Pensiun dini usia 53-54 tahun
0% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 53 - 54 years
Rata-rata masa kerja
5,45 tahun / years
6,27 tahun / years
Kenaikan gaji / upah
10% per tahun / per annum
10% per tahun / per annum
Wage / salary increase
Tingkat bunga - kewajiban
9,2% per tahun / per annum
8% per tahun / per annum
Interest rate on liabilities
0% per tahun / per annum
0% per tahun / per annum
Interest rate on asset
Projected Unit Credit /
Projected Unit Credit
Tingkat bunga - aset M etode
Average year of service
Method
Bank membukukan imbalan pasca-kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 313 karyawan dan 238 karyawan masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
Bank provides post employment benefits for its permanent employees in accordance with the Company Regulation and Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits in 2015 and 2014 was 313 and 238, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the statements comprehensive income are as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan / kerugian aktuaria Amortisasi dari perubahan asumsi Beban imbalan karyawan
2015
2014
2.942.081.042
1.812.436.778
769.704.214
438.794.386
3.711.785.256
of
Current service cost Interest cost
-
Actuarial gain / loss
-
Amortization
2.251.231.164
Benefit Expense
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/51 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
16. POST EMPLOYMENT (Continued)
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
OBLIGATION
The post-employment benefits obligation in the statement of financial position are as follows:
2015 Nilai kini kewajiban
BENEFITS
2014
13.191.009.252
9.621.302.679
Kerugian aktuaria yang belum diakui
-
-
Kewajiban masa lalu yang masih
-
-
Present value of benefit obligation Unrecognized actuarial losses Past service liabilities which
akan diakui ditahun-tahun
will becharged in the future -
mendatang (non-vested) Liabilitas imbalan pasca-kerja
-
13.191.009.252
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
(non vested)
9.621.302.679
Post-employment benefits obligation
Changes post-employment benefits obligation were as follows:
2015
2014
Saldo awal
9.621.302.679
5.848.764.879
Beginning balance
Beban selama tahun berjalan
3.711.785.256
2.251.231.164
Expense current period
(758.138.000)
Pembayaran selama tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya Saldo akhir
(363.835.050)
Actual benefit payments
616.059.317
1.885.141.686
Other comprehensive income
13.191.009.252
9.621.302.679
Ending balance
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of Bank Shareholders as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:
% Kepemilikan/ Pemegang Saham
Saham /Shares
Owned %
Jumlah /Total
Shareholders
PT Danabina Sentana
738.500.000
70
738.500.000.000
PT Danabina Sentana
PT M ulti Anekadana Sakti
263.750.000
25
263.750.000.000
PT Multi Anekadana Sakti
PT Halim Sakti Jumlah
52.750.000
5
53.750.000.000
PT Halim Sakti
1.055.000.000
100
1.055.000.000.000
Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/52 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Desember 2013 yang dinyatakan oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH, M.Si., No.112 tanggal 16 Desember 2013 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No.AHU-67002.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, Modal Dasar Bank 3.800.000.000 dan modal disetor 1.055.000.000 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham.
Based on General Shareholders Meeting dated 16 December 2013 by Notary Dr. Irawan Soerodjo SH, M.Si., No.112 dated 16 December 2013 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia letter No. AHU-67002.AH.01.02 year 2013 dated 19 December 2013. The authorized capital 3,800,000,000 shares par value Rp 1.000 per share, and paid-up capital 1,055,000,000 shares.
Modal disetor ini telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan surat No. S-31/P.333.2014 tanggal 20 Mei 2014.
Issued Paid-up capital has been recorded in the administrative supervision of the Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) in accordance with the letter No. S-31/P.333.2014 dated 20 May 2014.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan Bank pada tanggal 15 Juni 2015 dan 25 juni 2014 diputuskan pembentukan cadangan wajib sebesar masing-masing Rp 1.000.000.000 dari laba bersih tahun 2014 dan 2013.
Based on the annual general shareholders meeting of Bank on 15 June 2015 and 25 june 2014, it decided to form statutory reserve amounting to Rp 1,000,000,000 from net income in 2014 and 2013.
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows: 2015
Kredit yang diberikan (Catatan 9)
2014
316.384.810.273
143.306.079.603
Efek - efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan efek-efek yang tersedia untuk dijual
87.111.752.393
57.158.884.131
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ( Catatan 7 ) Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Lainnya Jumlah pendapatan bunga
Loans (Note 9) Held to maturity securities and available for sales Placement with Bank Indonesia
11.728.048.108
18.364.684.561
other banks ( Note 7) Current account with Bank Indonesia
1.392.082.525
580.318.203
722.379.617
195.673.504
Others
417.339.072.916
219.605.640.002
Total interest income
and other bank
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. BEBAN BUNGA
Exhibit E/53 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. INTEREST EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2015
2014
187.282.881.232
71.288.987.871
Time deposits
41.880.252.221
23.845.725.796
Current accounts
Tabungan
7.741.939.820
3.348.118.271
Savings
Lainnya
6.069.194.584
2.612.603.176
Others
242.974.267.857
101.095.435.114
Deposito berjangka Giro
Jumlah beban bunga
Beban bunga lainnya terutama adalah beban premi dana pihak ketiga yang dibayarkan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masing-masing sebesar Rp 5.929.686.173 dan Rp 2.589.567.894 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. 20. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
This account consists of: 2015
Ongkos yang diperhitungkan Denda Lainnya Jumlah
21. PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Other interest expense is mainly a premium expense of third-party funds paid to Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) amounting to Rp 5,929,686,173 and Rp 2,589,567,894 for the year ended 31 December 2015 and 2014, respectively. 20. OTHER OPERATIONAL INCOME
Akun ini terdiri dari:
Administrasi produk
2014
3.157.872.169
1.610.714.525
Product administration
165.905.285
128.795.360
Costs taken into account
47.155.146
27.098.479
Penalty
1.245.926.093
819.248.741
Others
4.616.858.693
2.585.857.105
KERUGIAN
Akun ini terdiri dari:
21. ALLOWANCE FOR FINANCIAL ASSETS
Jumlah
IMPAIRMENT
LOSSES
OF
2014
Kredit y ang diberikan
Pemulihan cadangan
Total
This account consists of: 2015
Pembentukan cadangan
Total interest expenses
Loans 12.069.408.275 (13.414.628) 12.055.993.647
14.011.810.614 (47.636.033) 13.964.174.581
A llowance for impairment losses Recovery of allowance Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Exhibit E/54 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. GENERAL ADMINISTRATIVE EXPENSES
2015
2014
Beban jasa pengolahan TSI
6.733.113.543
3.060.001.214
Information technology expenses
Beban sewa perlengkapan dan peralatan
6.156.051.065
2.896.780.865
Fixtures and office equipment rent expense
Beban penyusutan aset tetap
4.444.113.867
2.293.230.867
Depreciation expense
Beban pemeliharaan bangunan, perlengkapan, peralatan dan kendaraan
Building, fixtures and 4.168.222.428
2.081.385.110
Beban operasional
3.866.565.596
1.218.070.652
vehicle maintenance expense Operational expense
Beban penyediaan jasa tenaga kerja
3.392.715.129
1.320.060.598
Outsourcing expense
Beban pendidikan dan pelatihan karyawan
3.262.209.439
1.917.419.362
Employee training and development expense
Beban pengembangan usaha
2.283.825.068
1.335.170.499
Business development expense
Beban administrasi Otoritas Jasa Keuangan
1.832.101.023
449.510.953
Beban listrik, air dan gas
1.373.111.273
891.495.556
Utilities expense
Beban pemakaian barang cetak
711.254.847
526.103.087
Stationary expense
Beban komunikasi
646.791.383
384.061.900
Communication expense
Beban pajak
366.228.744
146.180.302
Tax expenses
Beban premi asuransi
298.475.755
161.655.548
Insurance expense
Beban perjalanan dinas
295.911.646
241.259.200
Travel expense
Lainnya
360.701.397
165.281.639
Others
Jumlah
40.191.392.203
19.087.667.352
Total
Financial Institution Authority-
23. BEBAN TENAGA KERJA
administration expense
23. PERSONNEL EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
Gaji karyawan
42.269.192.653
26.479.973.102
Salary and wage
Jasa produksi
8.428.841.699
6.517.565.200
Bonus
Estimasi imbalan pasca kerja
3.711.785.256
2.251.231.164
Estimation of post employee benefit
Tunjangan hari raya
3.185.521.103
1.535.201.880
Holiday allowance
Jamsostek
2.054.497.066
750.595.718
Jamsostek
Tunjangan lainnya
668.920.815
1.510.700.330
Other benefits
Lainnya
514.885.220
360.845.860
Jumlah
60.833.643.812
39.406.113.254
24. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
24. NON OPERATING INCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Keuntungan penjualan aset Pendapatan transaksi valuta asing
Total
2014
Lain - lain
155.773.002 93.053.722
141.246.874 527.600 113.049.698
Jumlah
248.826.724
254.824.172
Gain from sale of property and equipment Foreign exchange transaction Others Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN NON OPERASIONAL
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. NON OPERATING EXPENSE
Akun ini terdiri dari denda, kerugian aset tetap dan beban non operasional lain pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 114.869.143 dan Rp 115.871.400. 26. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Jenis hubungan dan unsur transaksi berelasi Bank adalah sebagai berikut : No.
Pihak berelasi / Related parties
This account consists ofpenalty, loss on property and equipment and also other non operating income in 2015 and 2014 amounting to Rp 114,869,143 and Rp 115,871,400.
pihak
Type of relationship and Bank’s related parties transactions are as follows :
Jenis hubungan / Types of relationship
Unsur transaksi pihak berelasi / Related parties transactions
1
PT Danabina Sentana
Pemegang saham / Shareholder
Deposito berjangka / time deposits
2
PT Halim Sakti
Pemegang saham / Shareholder
Deposito berjangka / time deposits
3
PT Multi Anekadana Sakti
Pemegang saham / Shareholder
Deposito berjangka / time deposits
pejabat eksekutif Bank / Bank's
Karyawan kunci dan pengurus / Key management
Giro, tabungan and deposito berjangka / Current
Board of Commissiners, Directors,
personnel and management
accounts, savings, time deposits
Dewan komisaris, Direksi, dan
4
and Executive officers
5
Giro, deposito berjangka / Current accounts, time
PT Wings Surya
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
6
PT Karunia Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Deposito berjangka / time deposits
7
PT Pratama Nusantara Sakti
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Deposito berjangka / time deposits
8
PT Bimanusa Rajawali
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Deposito berjangka / time deposits
9
PT Halim Sarana Cahaya Semesta
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Deposito berjangka / time deposits
10
PT Halim Samudra Interutama
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Deposito berjangka / time deposits
11
PT Mitra Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
12
PT Halim Sakti Pratama
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan / Loan
13
PT Setia Sukses Mandiri
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan / Loan
PT Sriwijaya Lintas Nusantara
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Kredit yang diberikan / Loan
14
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan saldo akun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut:
deposits
Transactions with related parties and the relative ratio to total transactions and the balances of accounts are as follows:
a.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 64.504.549.852 dan Rp 20.289.042.431 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Persentase kredit kepada pihak berelasi terhadap total aset adalah sebesar 1,35% dan 0,64% untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
a. Loans granted to related parties after deducted with allowance with impairment losses is amounted to Rp 64,504,549,852 and Rp 20,289,042,431 for the years ended 31 December 2015 and 2014. The percentage of loans to related parties to total assets amounted to 1,35% and 0,64% for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively.
b.
Giro yang diterima dan pihak berelasi sebesar Rp 305.780.076.537 dan Rp 497.866.939.626 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Persentase giro yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 8,48% dan 24,03% untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014.
b. Demand deposits received from related parties amounted to Rp 305,780,076,537 and Rp 497,866,939,626 for the years ended 31 December 2015 and 2014. The percentage of current accounts received from related parties to total liabilities amounted to 8.48% and 24.03% for the year ended 31 December 2015 and 2014.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Exhibit E/56 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)
c.
Tabungan yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 23.416.573.603 dan Rp 10.266.519.904 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Persentase tabungan yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 0,65% dan 0,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
c.
d.
Deposito berjangka diterima dari pihak yang berelasi sebesar Rp 1.166.506.139.069 dan Rp 687.513.453.137 pihak yang berelasi sebesar 31 Desember 2015 dan 2014. Persentase deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 32,34% dan 33,18% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.
d. Time deposits received from related parties amounted to Rp 1,166,506,139,069 and Rp 687,513,453,137 for years ended 31 December 2015 and 2014. The percentage of deposits received from related parties to total liabilities amounted to 32.34% and 33.18% for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively.
Sifat pihak berelasi dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Bank terkait merupakan pemegang saham, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen serta lainnya.
The natures of related parties of those transactions are with related parties are shareholders, key personnel and closed relatives of the management and others.
Transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 9 dan 13).
Transactions with related parties carried out with the terms and conditions as transactions with third parties (Notes 9 and 13).
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Savings received from a related parties amounting to Rp 23,416,573,603 and Rp 10,266,519,904 for the years ended 31 December 2015 and 2014. Percentage savings received from related parties to total liabilities amounts to 0,65% and 0,50% for the years ended 31 December 2015 and 2014.
27. COMMITMENTS AND CONTIGENCIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
KOMITMEN
COMMITMENTS
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik
Commitment liabilities (807.417.451.439)
(426.139.656.591)
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian
Unused credit facilities to customers
Contingent receivables 947.504.062
1.458.232.115
Interest income from loan in progress
Tagihan kontinjensi lain
16.611.075.762
23.480.228.772
Other contingent receivable
Jumlah tagihan kontinjensi
17.558.579.824
24.938.460.887
Total contingent recievables
Liabilitas kontinjensi
Contingent liabilities
Garansi yang diberikan: Bank garansi Jumlah tagihan kontinjensi-bersih Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi-bersih
Guarantees issued in the form of: 38.310.817.271
(1.932.361.638)
55.869.397.095
23.006.099.249
(751.548.054.344)
(403.133.557.342)
Bank guarantees Total contingent receivables-net Total commitment and contingent liabilities-net
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57
Exhibit E/57
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
28. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepada pemegang saham, struktur pengembalian modal, atau penerbitan modal sekuritas.
The primary objectives of the Bank’s capital management are to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintains strong credit ratings and healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholders’ value. The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividend payment to shareholders, return capital structure, or issue capital securities.
CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada peringkat profil risiko Bank Umum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan CAR dengan memasukkan komponen modal pelengkap tambahan. Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
CAR is the ratio of capital to Risk Weighted Assets (RWA), the computation is based on risk profile rating for Bank in accordance with Bank Indonesia Regulation No,14/18/PBI/2012 dated 28 November 2012, whereby the total capital for credit risk consists of core capital and supplementary capital. Banks which meet certain criteria have to consider market and operational risk in the computation of CAR by including additional supplementary capital component. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year. The capital adequacy ratio as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
M odal inti (tier I) M odal disetor Cadangan tambahan modal M odal inovatif Faktor pengurang modal inti Kepentingan non pengendali
Core capital (tier I) 1.055.000.000.000
1.055.000.000.000
Capital stock
106.807.435.080
44.695.946.506
Additional paid in capital
-
-
Initiative capital
5.115.536.789
3.775.304.359
Core dapital deduction
-
-
1.156.691.898.291
1.095.920.642.147
29.989.000.125
16.847.105.621
Level bawah
-
-
Lower tier 2
Faktor pengurang modal pelengkap
-
-
Substract factor for supplem ent capital
Jumlah modal inti (tier I) M odal pelengkap (tier II) Level atas
Jumlah modal pelengkap (tier II) Jumlah modal (tier I dan tier II)
Non-controling interest Total core capital (tier I) Supplement capital (tier II) Upper tier 2
29.989.000.125
16.847.105.621
Total supplement capital (tier II)
1.186.680.898.416
1.112.767.747.768
Total equity (tier Iand tier II)
1.186.680.898.416
1.112.767.747.768
to anticipate m arket risks
3.250.459.000.145
1.760.932.335.478
ATMR for credit risk
141.504.000.000
88.448.001.249
ATMR for operation risk
3.391.963.000.145
1.849.380.336.727
Jumlah modal (tier I dan tier II) yangdialokasikan untuk mengantisipasirisiko pasar
Total equity (tier I and tier II) alocated
ATM R ATM R untuk risiko kredit ATM R untuk risiko operasional Jumlah ATM R
ATM R
Total ATMR
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum34,99%
60,17%
Capital adequacy ratio (CAR)
Rasio KPM M untuk risiko kredit dan operasional
(KPM M )
34,99%
60,17%
CAR for credit and operation risk
Rasio KPM M untuk risiko kredit dan pasar
34,10%
59,26%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia
CAR for credit and m arket risk Minim um capital adequacy ratio required
9%
9%
by Bank Indonesia
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO
Exhibit E/58 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT
Bank telah menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan seperti bank Lain pada umumnya, serta telah mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No, 11/25/PBI/2009 tangal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No, 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II accord secara bertahap di Indonesia.
Bank implemented independent risk management according to the Bank Indonesia regulation and others general best practices and also refer to Bank Indonesia Regulation (PBI) No.5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 regarding to the Implementation of Risk Management for Conventional Bank which the latest amendment in PBI No,11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 in line with the Implementation of Basel II accord gradually in Indonesia.
Bank telah memiliki panduan kebijakan di bidang manajemen risiko yaitu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko di mana di dalamnya telah mencakup ketentuan-ketentuan minimal yang disyaratkan di dalam Peraturan Bank Indonesia. Pengkajian ulang terhadap kebijakan internal juga dilakukan agar sesuai dengan ketentuan terkini dari regulator dengan melakukan gap analysis serta mengakomodasi best practices yang lazim digunakan untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko.
The Bank’s risk management policies are formalized in the Risk Management Policies Manual to sets out the minimum requirements based on Bank Indonesia regulations. A regular review is conducted on internal policies to comply with the prevailing regulations from regulatory bodies, gap analyses are performed and best practices are applied to enhance the quality of the risk management implementation.
Sistem informasi manajemen risiko pada tahap awal difokuskan pada pengumpulan dan perbaikan database risiko yang diharapkan dapat dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam sistem teknologi informasi secara bertahap agar proses pengukuran risiko dan pemantauan risiko dapat dilakukan secara terintegrasi dan dapat disajikan secara tepat waktu.
The Bank also performs risk management on information systems which focuses on risk database collection and improvement, The data is gradually developed and applied in the information technology system so that risk measurement and monitoring can be integrated into the Bank’s risk management on a timely basis.
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the risk control system for each type of risk. The risk profile of Bank has been performed based on attachment of Bank Indonesia Circular Letter No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011.
Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik.
On a regular, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank’s risk in accordance with Bank Indonesia 8 (eight) types of risks, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
For the period December 2015 the overall Bank risk profile is relatively low to moderate with risk control system that is based on the followings:
Risk Profile Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Moderate Low to Moderate Low
Sedangkan sistem pengendalian risiko tergolong kuat dengan pertimbangan sebagai berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Untuk periode Desember 2015 secara keseluruhan profil risiko Bank tergolong low to moderate dengan sistem manajemen risiko yang didasarkan atas beberapa hal berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
Exhibit E/59
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
The risk control system considered strong with the following considerations:
Implementation quality Fair Satisfactory Satisfactory Satisfactory Fair Satisfactory Fair Satisfactory
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya maka profil risiko Bank bulan Desember mempunyai trend risiko yang stabil.
If compared with the previous quarter's position, the Bank's risk profile in December has a stable trend of risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit risk is the risk of failure of the debtor and/or other parties in fulfilling its obligation to the Bank.
Sesuai dengan karakteristiknya, kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Regarding the characteristic, Bank’s loans are divided into productive loans and consumtive loans. To manage the risk, Bank will measure the credit risk based on quantitative and qualitative.
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya.
(i) The maximum exposure to credit risk before collateral and other credit enhancements.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administrative tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancement.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60
Exhibit E/60
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit
Credit Risk 2015
2014
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
Giro pada Bank Indonesia
260.335.745.998
165.163.886.368
Current accounts with Bank Indonesia
10.230.545.270
2.232.173.491
Current accounts with other banks
287.568.207.970
53.491.456.908
Efek-efek
1.107.254.285.727
1.216.986.143.502
Marketable securities
Kredit yang diberikan
3.042.479.922.580 18.677.172.357
1.714.242.506.904 5.902.753.962
Other assets
4.726.545.879.902
3.158.018.921.135
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
Placement with Bank Indonesia
dan bank lain
Aset lain lain Jumlah
and other banks Loans
Total
Dikurangi cadangan kerugian(31.873.788.381)
penurunan nilai Jumlah-bersih
(21.873.287.197)
Less allowance for impairment losses
4.694.672.091.521
3.136.145.633.938
Total-net
807.417.451.439
426.139.656.591
Unused credit facilities to customers
38.310.817.271
1.932.361.638
Guarantees issued in the form of: Bank guarantees
845.728.268.710
428.072.018.229
Total
Rekening administratif
Off-balance sheet
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik Garansi yang diberikan: Bank garansi Jumlah
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga
*)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit a)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities
(ii) Analysis of the concentration of credit risk
Wilayah geografis
a)
Tabel berikut menggambarkan rincian konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis per31 Desember 2015 dan 2014. Kategori wilayah geografis berdasarkan lokasi usaha pihak lawan Bank.
Geographic area The following table illustrates the details of the concentration of risks of financial assets with credit exposure at carrying amounts, categorized by geographic area as of 31 December 2015 and 31 December 2014. The categories of geographic areas based on the project location of bank’s counterparty. 2015
Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank
Giro pada bank
bank lain/
Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts
Current accounts
Bank Indonesia and
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
1.668.985.591.815
14.361.484.281
3.348.735.861.061
70,85%
Jawa Barat / West Java
-
-
-
-
361.383.845.639
1.368.481.884
362.752.327.523
7,67%
Jawa Timur/ East Java
-
-
-
-
315.698.390.902
744.183.467
316.442.574.369
6,70%
Banten
-
-
-
-
191.269.770.093
594.451.267
191.864.221.360
4,06%
260.335.745.998-
10.227.586.503-
287.568.207.970-
1.107.254.285.727-
505.142.324.131 3.042.479.922.580
1.608.571.458 18.677.172.357
506.750.895.589 4.726.542.921.135
10,72% 100,00%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
100,00%
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Wilayah / Area DKI Jakarta
Lainnya/Others Jumlah/Total
Kredit yang Jumlah/ Total
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61
Exhibit E/61
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
a)
Wilayah Geografis (Lanjutan)
a)
Geographic area (Continued)
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Wilayah / Area DKI Jakarta
Jumlah/ Total
%
472.487.309.532
17.144.039.951
489.631.349.483
57,89%
Jawa Barat / West Java
87.012.775.823
-
87.012.775.823
10,29%
Jawa Timur / East Java
95.305.620.824
-
95.305.620.824
11,27%
Banten
47.521.032.318
-
47.521.032.318
5,62%
105.090.712.942
21.166.777.320
126.257.490.262
14,93%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
Lainnya/Others Jumlah/Total
100,00%
2014 Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank
Giro pada bank
bank lain/
Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts
Current accounts
Bank Indonesia and
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.178.672.999.266
4.528.305.573
2.621.074.965.107
83,00%
Jawa Barat / West Java
-
-
-
-
209.068.898.140
536.539.900
209.605.438.040
6,64%
Jawa Timur / East Java
-
-
-
-
129.800.859.306
333.111.911
130.133.971.217
4,12%
Banten
-
-
-
-
113.788.207.924
292.018.154
114.080.226.078
3,61%
Lainnya/Others
-
-
-
-
82.911.542.268
212.778.424
83.124.320.692
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Wilayah / Area DKI Jakarta
Jumlah/Total
Kredit yang Jumlah/ Total
%
2,63% 100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Wilayah / Area DKI Jakarta
Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
293.003.647.452
1.932.361.638
294.936.009.090
68,90%
Jawa Barat / West Java
51.971.963.184
-
51.971.963.184
12,14%
Jawa Timur / East Java
32.266.901.204
-
32.266.901.204
7,54%
Banten Lainnya/Others
28.286.352.516
-
28.286.352.516
6,61%
20.610.792.235
-
20.610.792.235
4,81%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
Jumlah/Total
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/62
Exhibit E/62
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b) Pihak lawan
b)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan :
Counterparty Credit risk concentration by counterparties : 2015
Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank
dan bank lain/
Giro pada Bank Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
-
255.009.350.283
2.911.242.735.666
11.714.684.570
3.177.966.770.519 -
0,00%
260.335.745.998
-
287.568.207.970
407.668.838.953
-
2.345.583.962
957.918.376.883
20,27%
Bank/Banks
-
10.230.545.270
-
444.576.096.491
-
4.086.989.130
458.893.630.891
9,71%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
116.291.012.612
475.155.339
116.766.167.951
2,47%
Lainnya/Others
-
-
-
-
14.946.174.302
54.759.356
15.000.933.658
0,32%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
Jumlah/ Total
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Jumlah/Total
% 67,24%
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Garansi yang
facilities to
diberikan/
Pihak lawan / Counterparty
customers
Guarantees issued
Jumlah/
Korporasi/Corporate
795.234.697.149
37.810.817.271
833.045.514.420
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
12.182.754.290
500.000.000
12.682.754.290
1,50%
-
-
-
0,00%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
100,00%
Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Konsumer dan ritel/Consumer and retail Lainnya/Others Jumlah/Total
98,50% 0,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/63
Exhibit E/63
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b) Pihak lawan (Lanjutan)
b) Counterparty (Continued) 2014 Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank
dan bank lain/
Giro pada Bank Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
140.003.511.256
1.585.731.880.933
5.572.953.217
1.731.308.345.406
54,82%
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
-
Jumlah/ Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ 165.163.886.368
-
53.491.456.908
914.061.190.571
-
-
1.132.716.533.847
35,87%
Bank/Banks
Government and Bank Indonesia
-
2.232.173.490
-
162.921.441.675
-
-
165.153.615.165
5,23%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
86.137.556.232
221.057.442
86.358.613.674
2,73%
Lainnya/Others
-
-
-
-
42.373.069.739
108.743.303
42.481.813.042
1,35%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Jumlah/Total
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Garansi yang
facilities to
diberikan/
Pihak lawan / Counterparty
customers
Guarantees issued
Jumlah/
Korporasi/Corporate
394.193.491.565
1.932.361.638
396.125.853.203
92,54%
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
21.412.739.729
-
21.412.739.729
5,00%
10.533.425.297
-
10.533.425.297
2,46%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
100,00%
Total
%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Konsumer dan ritel/Consumer and retail Lainnya/Others Jumlah/Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/64
Exhibit E/64
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii)
(ii)
Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) c) Sektor industri
Analysis of the concentration of credit risk (Continued) c) Industrial sector
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri per 31 Desember 2015 dan 2014 :
The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector as of 31 December 2015 and 2014: 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Giro pada Bank
Giro pada bank
lain/
Indonesia/
lain/
Placement with Bank
Current accounts
Current accounts
Indonesia and other
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
Jumlah/
with Bank Indonesia
with other banks
banks
Marketable securities
Loans
Other assets
Total
260.335.745.998
Kredit yang
287.568.207.970
407.668.838.953
2.345.583.962
%
957.918.376.883
20,27%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
10.230.545.270
-
669.597.522.552
5.773.036.371
685.601.104.193
14,51%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
-
-
-
-
1.234.889.634.717
3.212.191.531
1.238.101.826.248
26,19%
Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
646.734.766.951
2.036.656.857
648.771.423.808
13,73%
-
-
-
-
250.211.465.902
874.151.138
251.085.617.040
5,31%
-
-
-
-
168.836.370.372
1.016.608.072
169.852.978.444
3,59%
-
-
-
-
109.890.594.830
534.963.046
110.425.557.876
2,34%
-
-
-
-
140.111.449.418
610.023.678
140.721.473.096
2,98%
-
-
-
-
67.196.532.307
279.535.588
67.476.067.895
1,43%
-
-
-
29.987.924.222
170.767.018.172
1.110.730.953
201.865.673.347
4,27%
175.300.939.397
588.487.180
175.889.426.577
3,72% 1,67%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication Konstruksi/Constructions Lain-lain/Others
Jumlah/Total
-
-
-
-
78.541.150.514
295.203.981
78.836.354.495
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/65 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/65 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 :
Industrial sector (Continued) The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector as of 31 December 2015 and 31 December 2014:
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
-
Jumlah/ -
Total
% -
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
-
-
0,00%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
448.921.541.545
13.381.429.643
462.302.971.188
54,66%
Industri pengolahan/Manufacturing
140.910.299.409
3.318.750.000
144.229.049.409
17,05%
58.409.904.157
515.844.308
58.925.748.465
6,97%
2.834.753.182
-
2.834.753.182
0,34%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa / Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services
1.836.800.000
-
1.836.800.000
0,22%
63.358.487.002
-
63.358.487.002
7,49%
9.977.562.103
-
9.977.562.103
1,18%
16.492.655.459
-
16.492.655.459
1,95%
58.424.564.514
21.094.793.320
79.519.357.834
9,40%
6.250.884.068
-
6.250.884.068
0,74%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, Social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication Konstruksi/Constructions Lain-lain/Others Jumlah/Total
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/66
Exhibit E/66
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Industrial sector (Continued) 2014
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Giro pada Bank
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Giro pada bank
lain/
Indonesia/
lain/
Placement with Bank
Current accounts
Current accounts
Indonesia and other
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
165.163.886.368
-
Kredit yang
53.491.456.908
914.061.190.570
Jumlah/ Total 1.132.716.533.846
% 35,87%
Perbankan dan instansi keuangan/ 1.202.752.838
276.368.870.662
8,75%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
-
2.232.173.490 -
-
272.933.944.334 -
735.271.441.366
-
1.886.949.562
737.158.390.928
23,34%
Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
377.346.414.160
968.395.630
378.314.809.790
11,98%
-
-
-
-
178.104.045.521
457.073.853
178.561.119.374
5,65%
-
-
-
-
123.464.063.441
316.849.598
123.780.913.039
3,92%
-
-
-
-
81.703.462.109
209.678.092
81.913.140.201
2,59%
-
-
-
-
77.776.712.025
199.600.752
77.976.312.777
2,47%
-
-
-
-
57.244.688.286
146.908.792
57.391.597.078
1,82%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/
Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/
-
-
-
42.099.415.704
408.729.226
72.499.153.528
2,30%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and communication
-
-
-
-
27.518.737.641
70.622.178
27.589.359.819
0,87%
Lain-lain/Others
-
-
-
-
13.713.526.651
35.193.441
13.748.720.092
0,44%
Jumlah/Total
29.991.008.598
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governm ental institution
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/
-
-
Total
% -
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution Perdagangan besar dan ec eran/Wholesale and retail trading Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
182.779.459.886
-
182.779.459.886
42,70%
0,00%
93.803.689.209
1.932.361.638
95.736.050.847
22,36%
44.274.480.705
-
44.274.480.705
10,34%
30.691.651.493
-
30.691.651.493
7,17%
20.310.478.328
-
20.310.478.328
4,74%
19.334.336.431
-
19.334.336.431
4,52%
14.230.327.220
-
14.230.327.220
3,32%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa / Real estate, leasing com panies, and servicing com panies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Com m unity services, Social culture, entertainm ent, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ 10.465.398.261
-
10.465.398.261
2,44%
Konstruksi/Constructions
Transportation, warehousing and com m unication
6.840.820.573
-
6.840.820.573
1,60%
Lain-lain/Others
3.409.014.485
-
3.409.014.485
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
Jumlah/Total
0,80% 100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/67 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit
c)
Credit quality
Kualitas aset produktif
Earning assets quality
Kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran diklasifikasikan sebagai berikut:
According to the appropriateness of the payment, credit quality are classify as:
-
Lancar, apabila, pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit.
-
Current, when, appropriately payment, ideal account developments and there were no outstanding arrears and also compliance with the credit agreements.
-
Dalam perhatian khusus, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; dan jarang mengalami cerukan.
-
Special mention, when, there have been a postponements in principal payments and/or interest up to 90 (ninety) days; and infrequently in overdraft.
-
Kurang lancar, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari; dan terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Sub standard, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 90 (ninety) to 120 (a hundred twenty) days; and repeatedly overdraft condition for cover operating losses and cash flows shortage.
-
Diragukan, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 120 (seratus dua puluh) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari; dan terjadi cerukan yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Doubtful, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 120 (a hundred twenty) days to 180 (a hundred eighty) days; and permanently overdrafts particularly for covering the operation losses and cash flows shortage.
-
Macet, apabila, terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari.
-
Loss, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 180 (a hundred eighty) days.
Kualitas surat berharga yang diakui berdasarkan nilai pasar ditetapkan memenuhi kualitas lancar sepanjang memenuhi persyaratan :
Security quality that is recognized at market value shall be classified current as long as the following requirements are met:
-
aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia;
-
actively traded on Stock Exchange in Indonesia;
-
terdapat informasi transparan;
secara
-
transparent market value information is available;
-
kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan belum jatuh tempo.
-
coupons or other siminar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and have not reached maturity.
-
pasar
-
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d) Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparan atau dinilai berdasarkan harga perolehan, diklasifikasikan:
Security quality that doesn’t actively traded in the Indonesia Stock Exchange and/or doesn’t have transaperently market value information or which is recognized at cost shall be determined as follows:
- Lancar, apabila:
- Current, when:
1) memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia) 2) kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan 3) belum jatuh tempo. -
-
Kurang lancar, apabila:
1)
2)
3) -
having investment grade rating or higher (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation) coupons or other similar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and have not reached maturity.
Sub standard, when:
1) memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia)
1)
having investment grade rating or higher; (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation)
2) terdapat penundaan pembayaran kupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
2)
there have been postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
3) belum jatuh tempo, atau
3)
have not reached maturity, or
4) memiliki peringkat paling kurang satu dibawah peringkat investasi;
4)
having a rating of one level below investment grade rating;
5) tidak terdapat penundaan pembayaran kupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
5)
there have been no postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
6) belum jatuh tempo.
6)
have not reached maturity.
Macet, apabila tidak memenuhi kriteria lancar atau kurang lancar.
-
Loss, when the securities have not met the criteria as reffered to in current and sub standard
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/69 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d) Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau penanaman dana lain pada Bank Indonesia dan Pemerintah ditetapkan memiliki kualitas lancar.
Bank Indonesia Certificate (SBI), Government Securities (SUN), and/or other fund placements at Bank Indonesia and the Government shall be classified current.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek dan tidak memiliki peringkat ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas kredit.
The quality of securities issued by nonbank parties in Indonesia, which based their characteristics cannot be traded on a stock exchange and do not have any ratings, it shall be based on the provision concerning credit quality.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di luar Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparant atau dinilai berdasarkan harga perolehan.
The quality of securities issued by any non-bank party from outside Indonesia, which based on their characteristics are not traded on Indonesia Stock Exchange, and/or there were no fair value information transparantly or measured at cost.
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut:
The quality of placements is determined as follows:
- Lancar, apabila:
- Current, when:
1) bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan
1) bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and
2) tidak terdapat tunggakan pokok dan/ atau bunga.
2) there is no arrears in payments of principal and/or interest.
- Kurang lancar, apabila: bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/ataubunga sampai dengan 5 (lima) hari kerja.
- Sub standard, when: bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and there are arrears in payments of principal and/or interest for up to 5 (five) working days.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/70 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii)
(ii)
Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d) Kualitas kredit (Lanjutan)
Analysis of the concentration of credit risk (Continued) d) Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut: (Lanjutan)
The quality of placements is determined as follows: (Continued)
-
-
Macet, apabila:
Loss, when:
1) bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM kurang dari rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku;
1) bank that receives placements has KPMM ratio of less than the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation;
2) bank yang menerima penempatan telah ditetapkan dan diumumkan sebagai bank dengan status dalam pengawasan khusus (special surveillance) yang dibekukan kegiatan usaha tertentu;
2) bank that receives placements has been determined and announced as a bank under special surveillance status with the freezing of certain business activities;
3) bank yang menerima penempatan ditetapkan sebagai bank yang dicabut izin usahanya;dan/atau
3) bank that receives placements has been determined as a bank which business license has been revoked; and/or
4) terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 5 (lima) hari kerja.
4) there are arrears in payments of principal and/or interest for more than 5 (five) working days.
Transaksi rekening administratif
Off balance sheet transaction
Kualitas transaksi rekening administratif ditetapkan berdasarkan :
The quality of off - balance sheet transaction are stated according to:
1) ketentuan penetapan kualitas penempatan apabila pihak lawan (counterparty) adalah bank.
1) determination policy of placements quality if the counterparty is a Bank.
2) ketentuan penetapan kualitas kredit apabila pihak lawan (counterparty) adalah debitur.
2) determination policy of credit quality if the counterparty is debtor.
Penilaian terhadap transaksi rekening administratif dilakukan terhadap seluruh fasilitas yang disediakan, baik berasal dari perjanjian yang bersifat committed maupun uncommited.
The assessment of the administrative transaction are conducted for all available facilities, which came from committed or uncommitted agreements.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/71
Exhibit E/71
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d) Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off balance (Continued)
rekening
administratif
Analisa konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas tagihan untuk akunakun tertentu pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif adalah sebagai berikut:
sheet
transaction
Credit risk concentration by quality of Assets of certain account on statement of financial position and off-balance sheet account are as follows:
2015 Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
Jumlah/ Total
%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
2.998.934.946.128
17.993.641.114
4.682.317.372.207
99,06%
Dalam perhatian khusus/ -
-
-
-
39.101.879.479
683.531.243
39.785.410.722
0,84%
Kurang lancar/ Sub standard
Special mention
-
-
-
-
-
-
-
0,00%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
-
-
-
-
0,00%
M acet/ Loss
-
-
-
-
4.443.096.973
-
4.443.096.973
0,09%
Jumlah/Total
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
-
-
-
-
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
(31.873.788.381)
3.010.606.134.199
-
18.677.172.357
Rekening Administratif
(31.873.788.381)
4.694.672.091.521
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
807.377.615.634
38.310.817.271
845.688.432.905
100,00%
39.835.805
-
39.835.805
0,00%
Kurang lancar/ Sub standard
-
-
-
0,00%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
0,00%
M acet/ Loss
-
-
-
0,00% 0,00%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
100,00%
Jumlah/Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/72
Exhibit E/72
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off-balance (Continued)
rekening
administratif
sheet
transaction
2014 Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
Efek-efek/
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Marketable
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
securities
Loans
Other assets
Jumlah/ Total
%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.691.002.006.877
5.822.728.555
3.134.698.395.700
99,26%
Dalam perhatian khusus/ -
-
-
-
9.486.694.129
32.666.102
9.519.360.231
0,30%
Kurang lancar/ Sub standard
Special mention
-
-
-
-
4.730.173.504
16.287.690
4.746.461.194
0,15%
Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
-
-
-
-
1.365.291.919
4.701.192
1.369.993.111
0,04%
-
-
-
-
7.658.340.475
26.370.423
7.684.710.898
0,25%
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.714.242.506.904
5.902.753.962
3.158.018.921.134
-
-
-
-
(21.873.287.197)
-
(21.873.287.197)
165.163.886.368
2.232.173.490
53.491.456.908
1.216.986.143.502
1.692.369.219.707
5.902.753.962
3.136.145.633.937
Jumlah/Total
100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2014 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub standard Diragukan/ Doubtful M acet/ Loss Jumlah/Total
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
426.127.757.388
1.932.361.638
428.060.119.026
100,00%
6.935.950
-
6.935.950
0,00%
409.407
-
409.407
0,00%
4.553.846
-
4.553.846
0,00%
-
-
-
0,00%
426.139.656.591
1.932.361.638
428.072.018.229
100,00%
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/73
Exhibit E/73
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality ( Continued)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut:
Credit risk by quality of assets – rating are as follows:
2015 Fitch Ratings
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC - C
RD
Standard and Poor's
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC - CCC-
CC - C
D
AAA(idn)
AA+(idn) - AA-(idn)
A+(idn) - A-(idn)
BBB+(idn) - BBB-(idn)
BB+(idn) - BB-(idn)
B+(idn) - B-(idn)
CCC(idn) - C(idn)
RD(idn)
D(idn)
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC
SD
D
PT Fitch Ratings Indonesia PT Pefindo
D
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/Less allowance Tanpa peringkat/
Jumlah/
for impairment
Jumlah-bersih/
Non rating
Total
losses
Total-net
Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
260.335.745.998
260.335.745.998
-
260.335.745.998
-
-
-
-
10.228.744.335
-
-
-
-
1.800.935
10.230.545.270
-
10.230.545.270
-
-
-
-
-
-
-
-
-
287.568.207.970
287.568.207.970
-
287.568.207.970
620.032.665.225
79.552.781.550
-
-
-
-
-
-
-
407.668.838.952
1.107.254.285.727
-
1.107.254.285.727
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.042.479.922.580
3.042.479.922.580
(31.873.788.381)
3.010.606.134.199
Giro pada bank Lain/ Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/ Marketable securities Kredit yang diberikan/ Loans Aset lain-lain/ Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.677.172.357
18.677.172.357
-
18.677.172.357
Jumlah/Total
620.032.665.225
79.552.781.550
-
-
10.228.744.335
-
-
-
-
4.016.731.688.792
4.726.545.879.902
(31.873.788.381)
4.694.672.091.521
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/74
Exhibit E/74
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality (Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
Credit risk by quality of assets – rating are as follows: (Continued) 2014
Fitch Ratings
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC - C
RD
Standard and Poor's
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC - CCC-
CC - C
D
AAA(idn)
AA+(idn) - AA-(idn)
A+(idn) - A-(idn)
BBB+(idn) - BBB-(idn)
BB+(idn) - BB-(idn)
B+(idn) - B-(idn)
CCC(idn) - C(idn)
RD(idn)
D(idn)
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
B+ - B-
CCC
SD
D
PT Fitch Ratings Indonesia PT Pefindo
D Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/Less allowance Tanpa peringkat/
Jumlah/
for impairment
Jumlah-bersih/
Non rating
Total
losses
Total-net
Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
165.163.886.368
165.163.886.368
-
165.163.886.368
907.357.514
2.232.173.490
-
2.232.173.490
Giro pada bank Lain/ Current accounts with other banks
1.324.815.976
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
53.491.456.908
53.491.456.908
-
53.491.456.908
246.083.366.403
56.841.586.528
-
-
-
-
-
-
-
914.061.190.571
1.216.986.143.502
-
1.216.986.143.502
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.714.242.506.904
1.714.242.506.904
(21.873.287.197)
1.692.369.219.707
Efek-efek/ Marketable securities Kredit yang diberikan/ Loans Aset lain-lain/ Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.902.753.962
5.902.753.962
-
5.902.753.962
Jumlah/Total
246.083.366.403
56.841.586.528
-
-
1.324.815.976
-
-
-
-
2.853.769.152.227
3.158.018.921.134
(21.873.287.197)
3.136.145.633.937
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/75 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/75 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iii) Analisa penurunan nilai
(iii) Impairment analysis
Berikut ini adalah analisa penurunan nilai untuk pos-pos aset keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Below are allowance for impairment losses assesment classification for certain financial asset as of 31 December 2015 and 2014: 2015 Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/
260.335.745.998
260.335.745.998
-
-
10.230.545.270
10.230.545.270
-
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ 287.568.207.970
287.568.207.970
-
Efek-efek/Marketable securities
Placement with Bank Indonesia and other banks
1.107.254.285.727
1.107.254.285.727
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
3.042.479.922.580
3.038.036.825.607
-
4.443.096.973
18.677.172.357
18.677.172.357
-
-
4.726.545.879.902
4.722.102.782.929
-
4.443.096.973
Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
(31.873.788.381) 4.694.672.091.521
(30.380.368.257)
-
4.691.722.414.672
-
(1.493.420.124) 2.949.676.849
2014 Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
165.163.886.368
165.163.886.368
-
-
2.232.173.490
2.232.173.490
-
-
-
Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ 53.491.456.908
53.491.456.908
-
Efek-efek/Marketable securities
Placement with Bank Indonesia and other banks
1.216.986.143.502
1.216.986.143.502
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
1.714.242.506.904
1.700.488.701.006
6.095.465.423
7.658.340.475
5.902.753.962
5.902.753.962
-
-
3.158.018.921.134
3.144.265.115.236
6.095.465.423
7.658.340.475
Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
(21.873.287.197) 3.136.145.633.937
-
-
-
3.144.265.115.236
6.095.465.423
7.658.340.475
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/76
Exhibit E/76
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iv) Mitigasi Risiko
(iv) Risk Mitigation
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.
The Bank employs policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled.
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian terhadap risiko kredit dari pihak lawan.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty.
Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 (dua) kelompok besar yaitu:
Collaterals acceptable by the Bank are divided into 2 (two) categories, as follows:
a)
Agunan tunai, yaitu deposito disimpan serta di catat pada Bank,
yang
a)
Cash collateral, such as time deposit which are kept and recorded by the Bank,
b)
Agunan non-tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai diatas seperti kendaraan bermotor, mesin, persediaan, properti komersial, properti redensial, dan tanah.
b)
Non-cash collaterals are collateral not included in collateral as mentioned on cash collateral above such as vehicles, machines, inventories, commercial properties, redential properties and land.
Rincian dari aset non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan kepemilikan atau agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan pada nilai wajar agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 2015
Tanah dan bangunan Jumlah
Details of non-financial asssets obtained by the Bank by taking position of collateral held as security against financial assets held on 31 December 2015 and 2014 at the fair value of collaterals are as follows:
2014
1.975.779.016
1.975.779.016
Land and building
1.975.779.016
1.975.779.016
Total
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit-bank secara individual:
(v) Risk – Weighted Assets Net claim disclosure according to risk weighted after considering mitigation effect of Bank loan risk individually:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/77
Exhibit E/77
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2015 Tagihan bersih (Dalam jutaan Rupiah) / Net receivable (In million Rupiah)
Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
957.919
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
91.778
8.260
-
-
-
-
-
25.307
2.278
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
458.894
2.567
-
39.220
27.193
1.562
-
-
-
-
-
-
-
11.139
-
-
11.139
1.003
-
-
-
-
-
6.412
-
-
-
-
3.206
289
-
-
-
-
-
38.027
-
-
-
28.520
2.567
-
-
-
-
-
-
-
2.830.357
254.732
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
1.451 142.027
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets
2.778.962
-
-
-
-
-
-
-
2.640
62
-
2.733
246
21.406
-
-
-
-
-
-
53.696
1.976
-
56.660
5.099
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
256.977
1.125.370
715.871
-
-
-
-
-
39.220
27.193
1.562
6.412
38.027
2.846.437
-
-
2.038
-
-
-
3.049.700
274.474
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
367
-
-
-
-
-
-
147
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.551
140
-
-
199.060
17.915
-
-
-
-
13
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
502
-
-
-
-
-
2.067
7.581
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.083
-
-
367
-
-
2.067
199.060
199.060
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
-
-
-
200.758
18.068
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/78
Exhibit E/78
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2014 Tagihan bersih (Dalam jutaan Rupiah) / Net receivable (In million Rupiah)
Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
1.132.716
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
165.153
-
-
-
-
-
-
-
-
33.031
2.642
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
834
-
28.990
15.422
443
-
-
-
-
-
16.515
1.321
-
-
-
-
-
-
-
14.895
14.895
1.192
72
-
-
-
-
4.078
-
-
-
-
2.039
163
-
-
-
41.210
3.297
-
-
1.518.605
121.488
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
1.666
-
-
-
-
-
54.947
99.062
141.507
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.398
1.533
-
4.698
376
10.263
-
-
-
-
-
-
39.109
1.976
-
42.073
3.366
1.244.613
306.660
-
-
-
-
-
28.990
15.422
443
4.078
54.947
1.490.304
1.546.706
-
-
3.509
-
1.673.066
133.845
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
81
-
-
-
-
-
36
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 -
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / 671
-
-
-
-
-
4.385
-
-
-
3.289
263
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
415
-
-
-
-
-
-
81.608
-
-
81.608
6.529
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.086
-
-
-
81
-
4.385
81.608
-
-
84.934
6.795
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/79
Exhibit E/79
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2015 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by
Bagian yang
Tagihan bersih/
Agunan/
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Net receivable
Collateral
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
957.919
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
957.919 -
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
458.893
-
-
-
-
458.893
-
70.542
2.566
-
-
-
67.976
11.138
-
-
-
-
11.138
6.412
-
-
-
-
6.412
39.478
1.450
-
-
-
38.028
3.177.966
142.027
-
-
-
3.035.939
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
2.702
-
-
-
-
2.702
77.078
21.405
-
-
-
55.673
4.802.128
167.448
-
-
-
-
-
-
4.634.680
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
367
-
-
-
-
367
-
-
-
-
-
-
2.569
502
-
-
-
2.067
206.641
7.581
-
-
-
199.060
Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
8.083
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
209.577
201.494
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
5.011.705
175.531
4.836.174
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/80 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/80 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2014 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by Tagihan bersih/
Agunan/
Net receivable
Collateral
Bagian yang
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
-
-
-
-
-
-
165.153
45.689
834
-
-
-
44.855
14.895
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
1.132.716
165.153
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
1.132.716
-
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
14.895
72
-
-
-
4.078
56.613
1.666
-
-
-
54.947
1.731.022
99.062
-
-
-
1.631.960
3.931
-
-
-
-
3.931
51.348
-
-
-
-
51.348
4.150
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
3.205.517
101.634
-
-
-
-
-
-
3.103.883
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction
Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
81
81
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
5.056
671
-
-
-
4.385
82.023
415
-
-
-
81.608 -
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
1.086
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
87.160
86.074
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel /
-
-
-
-
-
-
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
3.292.677
102.720
3.189.957
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/81
Exhibit E/81
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually
a.
a. Assets exposure disclosure in statement of financial position
Pengungkapan eksposur aset di laporan posisi keuangan
2015 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
957.919 -
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
458.893
91.779
91.779
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
70.542
26.206
25.307
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
11.138
11.138
11.138
6.412
3.206
3.206
Tagihan kepada bank / Due to bank
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
39.478
29.609
28.520
3.177.966
2.972.384
2.830.357
2.702
2.733
2.733
77.078
-
56.660
4.802.128
3.137.055
3.049.700
2014 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
1.132.716 -
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
165.153
33.031
33.031
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
45.689
16.807
16.515
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
14.895
14.895
14.895
4.150
2.075
2.039
Tagihan kepada bank / Due to bank
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
56.613
42.460
41.210
1.731.022
1.617.667
1.518.605
3.931
4.698
4.698
51.348
-
42.073
3.205.517
1.731.633
1.673.065
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/82
Exhibit E/82
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan)
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually (Continued)
b. Pengungkapan eksposur kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada transaksi rekening Administratif.
b. Assets exposure disclosure in off-balance sheet
2015 Tagihan Bersih / ATMR sebelum MRK/ ATMR setelah MRK/ Net Receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In Million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
367
147
147
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel /
-
-
-
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
2.569
1.927
1.551
206.641
206.641
199.060
-
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
-
209.577
-
208.715
200.758
2014 Tagihan Bersih /
ATMR sebelum MRK/
ATMR setelah MRK/
Net Receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In Million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ -
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
81
36
36
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
5.056
3.792
3.289
82.023
82.023
81.608
87.160
85.851
84.933
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/83
Exhibit E/83
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan)
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually (Continued)
c.
d.
Pengungkapan kredit
total
pengukuran
risiko
Total credit risk measurement disclosure
2015 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
3.250.459
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
-
2014 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
1.760.932
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional - Bank secara Individual:
-
Disclosure of quantitative operational risk of Bank individually: 2015 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
75.469
11.320
141.504
75.469
11.320
141.504
2014 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
47.172
7.076
88.448
47.172
7.076
88.448
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/84 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/84 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko pada posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, meliputi tingkat suku bunga.
Market risk is the risk on the financial position and accounts of administrative positions due to changes in overall market conditions, such as interest rate.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga.
Interest rate risk is the probability loss that may occur from adverse moment in market interest rates vis-à-vis the Bank position or transaction.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan suku bunga dalam Rupiah yang wajar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dalam laporan laba rugi Bank, Sensitivitas laporan laba rugi adalah dampak dari perubahan asumsi suku bunga pada laporan laba rugi pada periode tersebut, Sensitivitas total laba atau rugi didasarkan pada asumsi bahwa ada pergeseran paralel kurva hasil.
The following tables demonstrate the sensitivity to a reasonable possible change in Rupiah interest rates, with all other variables held constant, of the Bank’s profit or loss, The sensitivity of profit or loss is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
2015
2014
Pendapatan bunga: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
Interest income: 4.173.390.729
2.196.056.400
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
(4.173.390.729)
(2.196.056.400)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Pendapatan provisi dan komisi: Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin) Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
Fee and commission income: 4.230.956
307.804
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
(4.230.956)
(307.804)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is risk arise from Bank’s inability to meet its obligation when they become due from financing cash in-flow or high quality liquid pledged asset, without affecting Bank’s activity and financial condition.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/85
Exhibit E/85
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Analisa likuiditas terhadap laporan posisi keuangan dan rekening administratif tergambar dalam tabel maturity gap dibawah ini:
Liquidity analysis to statement of financial position account and off-balance sheet accounts are describe in maturity gap table above: 2015 Jatuh tempo / Maturity Tidak memiliki
> 1 bln s.d 3 bln/
> 3 bln s.d 12 bln/
> 12 bln s.d 60 bln/
tanggal jatuh tempo/
≤ 1 bulan/
> 1 month to 3
> 3 months to
> 12 months to
> 60 bulan
No contractual
Nilai tercatat/
≤ 1 month
months
12 months
60 months
> 60 months
maturity
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position
-
ASET/ASSETS Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia
21.405.771.550
-
-
-
-
-
21.405.771.550
260.335.745.998
-
-
-
-
-
260.335.745.998
10.230.545.270
-
-
-
-
-
10.230.545.270
287.568.207.970
-
-
-
-
-
287.568.207.970
Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks
-
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Marketable securities
84.756.650.783
171.459.223.364
401.561.523.812
429.986.887.768
19.490.000.000
-
1.107.254.285.727
Kredit yang diberikan/Loans
202.681.335.614
459.378.713.229
1.363.914.196.698
571.482.597.111
445.023.079.928
-
3.042.479.922.580
Aset lain-lain /Other assets *
18.677.172.357
-
-
-
-
32.450.920.513
51.128.092.870
885.655.429.542
630.837.936.593
1.765.475.720.510
1.001.469.484.879
464.513.079.928
32.450.920.513
4.780.402.571.965
-
-
-
-
-
(31.873.788.381)
(31.873.788.381)
885.655.429.542
630.837.936.593
1.765.475.720.510
1.001.469.484.879
464.513.079.928
577.132.132
4.748.528.783.584
Jumlah aset/Total assets
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers Utang pajak/Taxes payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities *** Jumlah liabilitas/Total liabilities
15.639.345.917
-
-
-
-
-
15.639.345.917
3.090.941.931.078
274.358.219.226
182.582.683.486
-
-
-
3.547.882.833.790
11.360.094.714
-
-
-
-
-
11.360.094.714
7.279.365.566
1.796.888.879
-
-
-
-
9.076.254.445
3.125.220.737.275
276.155.108.105
182.582.683.486
-
-
-
3.583.958.528.866
(2.239.565.307.733)
354.682.828.488
1.582.893.037.024
1.001.469.484.879
464.513.079.928
577.132.132
1.164.570.254.718
-
Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/86
Exhibit E/86
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued) 2014 ≤ 1 bulan/
> 1 bln s.d 3 bln/
≤ 1 month
> 1 month to 3
Jatuh tempo /> Maturity > 3 bln s.d 12 bln/ 12 bln s.d 60 bln/ > 3 months to
> 12 months to
> 60 bulan
Tidak memiliki
Nilai tercatat/
> 60 months
tanggal jatuh tempo/
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position ASET/ASSETS Kas/Cash
10.262.944.150
-
-
-
165.163.886.368
-
-
-
2.232.173.490
-
-
-
-
-
53.491.456.908
159.554.672.878
469.695.521.580
530.894.362.516
56.841.586.528
-
-
1.216.986.143.502
Kredit yang diberikan/Loans
15.662.613.357
311.398.430.792
887.095.232.757
230.408.141.796
269.678.088.202
-
1.714.242.506.904
Aset lain-lain /Other assets *
5.902.753.962
-
-
-
-
-
5.902.753.962
412.270.501.113
781.093.952.372
1.417.989.595.273
287.249.728.324
269.678.088.202
-
3.168.281.865.284
-
-
-
-
-
(21.873.287.197)
(21.873.287.197)
412.270.501.113
781.093.952.372
1.417.989.595.273
287.249.728.324
269.678.088.202
(21.873.287.197)
3.146.408.578.087
4.998.698.716
-
-
-
-
-
4.998.698.716
-
-
10.262.944.150
-
165.163.886.368
-
2.232.173.490
Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Marketable securities
Jumlah aset/Total assets
53.491.456.908
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers
-
1.933.424.563.434
45.792.600.980
60.145.039.858
-
-
-
2.039.362.204.272
Utang pajak/Taxes payables
6.367.656.104
-
-
-
-
-
6.367.656.104
Liabilitas lain-lain/Other liabilities ***
6.517.565.200
324.524.214
-
-
-
-
6.842.089.414
1.951.308.483.454
46.117.125.194
60.145.039.858
-
-
-
2.057.570.648.506
(1.539.037.982.341)
734.976.827.178
1.357.844.555.415
287.249.728.324
269.678.088.202
(21.873.287.197)
1.088.837.929.581
Jumlah liabilitas/Total liabilities
Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
Risiko Operasional
Operational Risk
Adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to insufficient and/or non-functioning of the internal processes, human error, system failure, and/or the existence of external events that affect the Bank’s operations.
Risiko Hukum
Legal Risk
Adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk of lawsuits and/or weaknesses of juridical aspects.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/87 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/87 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risk due to inaccuracies in the retrieval and/or implementation of a strategic decision and a failure to anticipate changes in business environment.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan Bank Indonesia. perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risk due to the Bank does not comply and/or implement the applicable Bank Indonesia regulations, legislation and other regulations.
Tabel di bawah ini merangkum rasio-rasio yang dijaga oleh Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Pada tahun 2015 dan 2014 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Table below summarizes ratios of the Bank that maintained to comply with Bank Indonesia regulations. In 2015 and 2014 there are no violations above and excess from the applicable regulations.
2015
2014
Permodalan Rasio kecukupan modal
Financing 34,99%
60,17%
Capital adequacy aatio
1,96%
1,85%
Fixed assets to capital
Aset produktif bermasalah
0,09%
0,46%
Impairment productive assets
Non performing loan (NPL)-bersih
0,10%
0,58%
Non performing loan(NPL)-net
Non performing loan (NPL) bruto
0,15%
0,80%
Gross non performing loan (NPL)
0,68%
0,73%
84,65%
91,40%
Fulfillment of allowance for possible
Return on assets (ROA)
1,60%
2,00%
Return on assets (ROA)
Return on equity (ROE)
4,33%
3,11%
Return on equity (ROE)
Net interest margin (NIM)
4,11%
5,04%
Net interest margin (NIM)
84,30%
78,19%
Aset tetap terhadap modal Aset produktif
Productive assets
CKPN terhadap aset produktif Pemenuhan CKPN
Allowance for possible losses to
Rentabilitas
Rentability
Beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO)
Operating expense to
Likuiditas
operating income Liquidity
Loan deposit ratio (LDR)/ Loan to funding ratio (LFR)
productives assets
Loan deposit ratio (LDR) / Loan to 85,75%
84,06%
Kepatuhan
funding ratio (LFR) Compliance
Persentase pelanggaran BPM K
Violations of legal lending limit
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
7,52%
8,04%
Persentase pelampauan BPM K
Percentage excess of legal
Giro wajib minimum Rupiah
Minimum Reserve Requirement Rupiah
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/88
Exhibit E/88
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
Risk due to reduced levels of stakeholder confidence that comes from a negative perception towards Bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktorfaktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank, serta seluruh aktivitas perbankan.
Reputation risk is identified on inherent risk factors associated to functional activities including disclosure requirements, customer complaints against the Bank, employee attitude when providing services to customers and the Bank's communication systems, and overall banking activities.
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
30. FAIR VALUE LIABILITIES
Tabel berikut ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan, Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
OF
FINANCIAL
ASSETS
AND
The next table summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments, The fair values disclosed are based on relevant information available as of 31 December 2015 and 2014, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date. 2015 Biaya perolehan
Dimiliki hingga
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai tercatat /
Nilai wajar / Fair
and liabilities
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying value
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
21.405.771.550
-
21.405.771.550
21.405.771.550
-
260.335.745.998
-
-
260.335.745.998
260.335.745.998
-
10.230.545.270
-
-
10.230.545.270
10.230.545.270
287.568.207.970
-
-
-
287.568.207.970
287.568.207.970
1.019.612.285.727
-
87.642.000.000
-
1.107.254.285.727
1.107.254.285.727
-
3.042.479.922.580
-
-
3.042.479.922.580
3.042.479.922.580
-
-
-
3.547.882.833.790
3.547.882.833.790
3.547.882.833.790
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia Giro pada bank Lain / Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain / Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek / Marketable securities Kredit yang diberikan / Loans LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/89
Exhibit E/89
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
30. FAIR VALUE OF FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
ASSETS
AND
2014 Biaya perolehan Dimiliki hingga
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets and
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai terc atat /
Nilai w ajar / Fair
liabilities
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying value
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
10.262.944.150
-
10.262.944.150
10.262.944.150
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia
-
165.163.886.368
-
-
165.163.886.368
165.163.886.368
-
2.232.173.490
-
-
2.232.173.490
2.232.173.490
Giro pada bank Lain / Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain / Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek / Marketable securities Kredit yang diberikan / Loans
53.491.456.908
-
-
-
53.491.456.908
53.491.456.908
1.216.986.143.502
-
-
-
1.216.986.143.502
1.216.986.143.502
-
1.692.369.219.707
-
-
1.692.369.219.707
1.692.369.219.707
-
-
-
2.039.362.204.272
2.039.362.204.272
LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
31. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
2.039.362.204.272
31. GOVERNMENT GUARANTEE FOR LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
PAYMENT
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Republik Indonesia No.3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under Law No. 24 dated 22 September 2004 which is effective from 22 September 2005, as amended by Government Regulation’s Substitute of Law of the Republic of Indonesia No.3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Corporation was established to guarantee commercial banks’ certain obligations that applicable under the guarantee program, which the guarantee amount may change depending on certain criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menyatakan nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,5% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan 1,5% untuk simpanan dalam mata uang asing pada tahun 2015 (pada tahun 2014: 7,5% dan 1,50%).
Based on the Indonesian Government Regulation No. 66 In 2008 dated 13 October 2008 regarding the amount of value guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation , the guaranteed deposits for deposits that are up to Rp 2,000,000,000 per depositor per bank. Deposits from customers are only covered if the rate of interest equal to or below 7.5% for deposits in Rupiah and 1.5% for deposits in foreign currency on 31 December 2015 (on 2014: 7.5% and 1.5%).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta program penjaminan tersebut.
On 31 December 2015 and 2014, the Bank is a participant of the guarantee programme.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/90 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Exhibit E/90 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 1 Januari 2016 Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi.
On 1 January 2016, Bank change the accouting policy of land and building from cost model to revaluation model.
Penilaian kembali tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan surat keputusan No. KEP3703/WPJ.06/2015 tanggal 31 Desember 2015 (Catatan 14e).
Revaluation of land anf buildings for tax purposes is performed after the approval from Directorate Generale of Tax therough its approval letter No. KEP3703/WPJ.06/2015 dated 31 December 2015 (Note 14e).
Atas penilaian kembali tanah dan bangunan tersebut, dikenakan tarif pajak sebesar 3% atas keuntungan penilaian kembali yaitu senilai Rp 1.094.510.258 yang dicatat sebagai uang muka pajak (Catatan 11).
The revaluation of land and buildings subject to tax of 3% on revaluation profit amounting to Rp 1,094,510,258 recorded as prepaid tax (Note 11).
Berdasarkan hasil penilaian KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) Toto Suharto & Rekan No. V.PP.15.02.0116 tanggal 20 November 2015 dan KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) Billy Anthony Lie & Rekan No. V144/XI/15 tanggal 20 November 2015, nilai revaluasi atas tanah dan bangunan adalah sebagai berikut:
Based on the results of the valuation of KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) Toto Suharto & Partners No. V.PP.15.02.0116 dated 20 November 2015 and KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) Billy Anthony Lie & Partners No. V144 / XI / 15 dated 20 November 2015, the value of revaluation of land and buildings are as follows: Nilai buku fiskal
Tahun
tahun berjalan
Kelompok aset tetap / Group of
perolehan /
Nilai perolehan /
sebelum penilaian
Fixed Assets
Year of
Acquisition cost
kembali / Book
acquisition
value of fiscal year before revaluation
Nilai buku fiskal setelah penilaian kembali / Book value of fiscal year
Laba (Rugi) / Gain or (Loss)
after revaluation
Tanah / Land Suryopranoto No.24 A Jakarta
25-Jan-94
1.424.652.000
1.424.652.000
23.426.400.000
22.001.748.000
Slompretan No.28, Surabaya
29-May-08
2.638.375.000
2.638.375.000
10.830.000.000
8.191.625.000
Suryopranoto No.24 A Jakarta
19-Aug-94
1.701.469.902
602.358.823
4.187.600.000
3.585.241.177
Slompretan No.28, Surabaya
15-Jul-09
5.005.419.473
3.539.538.919
6.244.600.000
2.705.061.081
10.769.916.375
8.204.924.742
44.688.600.000
36.483.675.258
Bangunan / Building
Jumlah/Amount Tarif pajak / Tax rate Pajak terhutang / Tax payable
Ketentuan penyusutan fiskal aset tetap setelah penilaian kembali dimulai sejak 1 Januari 2016.
3% 1.094.510.258
The provision concerning the fiscal depreciation of fixed assets after revaluation is started on 1 January 2016.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/91
Exhibit E/91
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (i)
(ii)
33. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Adopsi PSAK 24 (Revisi 2013) menyebabkan perubahan terhadap:
(i) The adoption of PSAK 24 (Revised 2013) has resulted in changes to:
a) Penentuan pendapatan atau beban terkait dengan skema manfaat pasti dari Bank
(a)
b) Waktu untuk pengakuan manfaat pasca kerja,
liabilitas
(b) The timing for the recognition of termination benefit liabilities,
c) Definisi imbalan kerja jangka panjang lainnya
(c) The definition of other long-term employee benefits.
Tidak terdapat dampak pada Entitas untuk butir (b) dan (c) diatas
There is no effect on the entity in respect of (b) and (c) above.
Entitas menyajikan kembali aset tetap tahun 2014 sehubungan dengan adanya reklasifikasi atas beban sewa mesin ATM yang seharusnya di catat sebagai aset leasing.
(ii) The Entity restated its property and equipment in 2014 related to reclassification of rent expense of ATM machine that is supposed to be recorded as asset leasing.
Dampak terhadap laporan posisi keuangan:
The way income or expense is determined in relation to the Bank defined benefit schemes,
Effects on statement of financial position:
1 January 2014/ 1 January 2014 Sebelum penyajian kembali/ Penyesuaian/ Setelah penyajian kembali/ As previously reported
Restatements
After restated
ASET Aset pajak tangguhan - bersih
666.400.200
581.679.399
1.248.079.599
LIABILITAS Liabilitas imbalan pasca kerja
LIABILITIES 3.522.047.283
2.326.717.596
5.848.764.879
EKUITAS Saldo laba Penghasilan komprehensif lainnya
ASSETS Deferred tax assets - net
Post-employment benefits liability EQUITY
33.665.693.885 -
277.365.589 (2.022.403.786)
33.943.059.474 (2.022.403.786)
Retained Earning Other Comprehensive Income
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/92 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33.
PENYAJIAN (Lanjutan)
KEMBALI
LAPORAN
KEUANGAN
Exhibit E/92 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. RESTATEMENT (Continued)
OF
FINANCIAL
STATEMENTS
31 Desember 2014 / 31 December 2014 Sebelum penyajian kembali/ As previously reported
Penyesuaian/
Setelah penyajian kembali/
Restatements
After restated
ASET Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap
ASSETS 2.775.668.669 17.701.527.021
999.635.690 2.933.333.333
3.775.304.359 20.634.860.354
LIABILITAS Liabilitas imbalan pascakerja Liabilitas lain-lain
LIABILITIES 5.678.647.115 8.910.737.985
3.942.655.564 2.989.220.529
9.621.302.679 11.899.958.514
EKUITAS Saldo laba Pendapatan komprehensif lainnya LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban pajak tangguhan Manfaat pajak tangguhan
Deferred tax assets Property plant and equipment
Post-employment benefits liability Other Liability EQUITY
68.950.984.296 -
19.031.780.155 39.675.316.972 2.109.268.469
Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi : Pengukuran dari skema manfaat imbalan manfaat pasti
-
34. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan laporan keuangan Bank merupakan tanggung jawab manajemen, Laporan keuangan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2016.
437.352.980 (3.436.260.050)
55.887.197 269.203.718 67.300.930 13.971.799
(1.885.141.686)
69.388.337.276 (3.436.260.050)
Retained earnings Other comprehensive income
19.087.667.352 39.406.113.254 67.300.930 2.123.240.268
PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME General and administrative expenses Personnel expenses Deferred tax expense Deferred tax income
(1.885.141.686)
Items that will not be reclassified to profit or loss : Remeasurement of defined benefit pension schemes
34. APPROVAL AND AUTHORIZATION TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS The preparation of the Bank’s financial statements are responsibilities of the management, The financial statements has been approved by the Board of Director and authorized for issuance on 22 March 2016.
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2015
31 Desember 2014 Disajikan kembali
21,405,771,550 260,335,745,998 10,230,545,270
10,262,944,150 165,163,886,368 2,232,173,490
2,623,097,150 68,452,789,209 5,787,361,491
1 Januari 2014 Disajikan kembali
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual
287,568,207,970
53,491,456,908
294,852,912,959
1,019,612,285,727 87,642,000,000
1,216,986,143,502 -
628,919,837,114 -
Kredit yang diberikan (bersih) - Pihak Berelasi - Pihak Ketiga Aset Tetap (bersih) Aset pajak tangguhan Aset lain-Lain
64,504,549,852 2,946,101,584,347 23,221,551,429 5,115,536,789 51,128,092,870
20,289,042,431 1,672,080,177,276 20,634,860,354 3,775,304,359 30,597,322,673
13,879,201,558 658,062,201,959 14,676,599,557 1,248,079,599 8,453,698,924
JUMLAH ASET
4,776,865,871,803
3,195,513,311,512
1,696,955,779,520
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 1
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2015
31 Desember 2014 Disajikan kembali
1 Januari 2014 Disajikan kembali
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pajak Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pascakerja
15,639,345,917
4,998,698,716
3,173,216,889
1,493,047,529,943 2,058,180,044,581 11,360,094,798 13,269,662,331 13,191,009,252
1,193,147,077,925 843,715,291,605 6,367,656,104 12,916,117,513 9,621,302,679
281,695,430,585 309,972,561,597 2,770,471,287 5,848,764,879 3,689,695,635
JUMLAH LIABILITAS
3,604,687,686,821
2,070,766,144,542
607,150,140,872
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal Dasar - 2.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 739.150.000 saham Cadangan umum Saldo laba Komponen ekuitas lainnya
Kepentingan non pengendali
739,150,000,000 2,000,000,000 83,749,180,409 (3,589,423,142) 821,309,757,268
739,150,000,000 1,000,000,000 50,416,925,838 (2,405,382,036) 788,161,543,803
739,150,000,000 25,995,124,593 (1,415,682,650) 763,729,441,942
350,868,427,714
336,585,623,167
326,076,196,706
JUMLAH EKUITAS
1,172,178,184,982
1,124,747,166,970
1,089,805,638,648
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4,776,865,871,803
3,195,513,311,512
1,696,955,779,520
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 2
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015 dan 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)
2015
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
417,339,072,916 (242,845,367,314) 174,493,705,602
31 Desember 2014 Disajikan kembali
219,605,640,002 (101,059,974,667) 118,545,665,335
5,039,954,289
2,616,637,490
PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET
(12,055,993,647)
(13,964,174,581)
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja
(40,498,202,222) (60,833,643,812)
(19,275,373,435) (39,406,113,254)
(101,331,846,034)
(58,681,486,689)
66,145,820,210
48,516,641,555
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL bersih PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional JUMLAH PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan JUMLAH PAJAK PENGHASILAN BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi : Pengukuran dari skema manfaat imbalan manfaat pasti Pajak penghasilan terkait dengan pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi
248,826,724 (115,290,143)
356,705,149 (155,399,957)
133,536,581
201,305,192
66,279,356,791
48,717,946,747
(18,343,069,084) 1,186,217,600
(14,418,501,500) 2,055,939,339
(17,156,851,484)
(12,362,562,161)
49,122,505,307
36,355,384,585
(616,059,317)
(1,885,141,686)
154,014,829
471,285,422
Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi : Surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(1,229,442,807) (1,691,487,295)
(1,413,856,265)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
47,431,018,012
34,941,528,321
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
34,332,254,572 14,790,250,734
25,421,801,244 10,933,583,341
49,122,505,307
36,355,384,585
33,148,213,466 14,282,804,546 47,431,018,012
24,432,101,859 10,509,426,462 34,941,528,321
LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 3
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Saldo 1 Januari 2014 yang dilaporkan sebelumnya
Modal Saham
Saldo Laba
Cadangan umum
Rp
Rp
Rp
739,150,000,000
Dampak perubahan kebijakan akuntansi Saldo 1 Januari 2014 setelah disajikan kembali
739,150,000,000
25,995,124,592 (1,000,000,000)
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan 2014 Saldo 31 Desember 2014
-
739,150,000,000
50,416,925,836
1,000,000,000
(1,000,000,000)
1,000,000,000
34,332,254,572
739,150,000,000
83,749,180,409
Kepentingan Non pengendali
Total Ekuitas
Rp
Rp
Rp
326,599,708,165
1,091,550,676,845
(1,415,682,650)
(1,221,526,738) 763,729,441,942
(523,511,459)
2,000,000,000
(1,745,038,197)
326,076,196,706
1,089,805,638,648
-
-
1,000,000,000
25,421,801,244
-
Jumlah
764,950,968,680 (1,415,682,650)
-
Cadangan umum Laba komprehensif komprehensif tahun berjalan 2015
-
194,155,912
Cadangan umum
Saldo 31 Desember 2015
25,800,968,680
pendapatan komprehensif lainnya
(989,699,386)
24,432,101,859
10,509,426,462
34,941,528,322
(2,405,382,036)
788,161,543,803
336,585,623,167
1,124,747,166,970
-
-
(1,184,041,106)
33,148,213,466
14,282,804,546
47,431,018,012
(3,589,423,142)
821,309,757,268
350,868,427,714
1,172,178,184,982
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 4
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh ) 2015 ARUS KAS DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja Pembayaran beban administrasi dan umum/ beban non operasional Penerimaan daripPendapatan operasional Lainnya/pendapatan non operasional Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi Kredit yang diberikan AsetlLain-Lain Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Operasi Simpanan - Giro - Tabungan - Deposito '- Liabilitas Lain-Lain Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas operasi ARUS KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI: Deposito berjangka Efek-Efek Hasil Penjualan Aset Perolehan Aset Tetap Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen Penyetoran modal Kas bersih dari aktivitas pendanaan
2014
430,748,032,634 (228,812,829,250) (57,256,929,771) (77,060,594,021) 39,249,210,903 (12,557,742,232)
215,913,154,884 (95,696,180,994) (35,105,505,360) (30,809,239,728) 187,360,409 (11,045,671,350)
94,309,148,263
43,443,917,861
(1,328,237,415,676) (3,159,985,778) (1,331,397,401,454)
(1,020,427,816,190) (14,880,262,637) (1,035,308,078,827)
(204,281,716,433) 123,314,275,791 1,592,832,810,894 508,537,699 1,512,373,907,950 275,285,654,760
751,690,658,421 50,846,758,515 640,008,639,033 (659,490,871) 1,441,886,565,097 450,022,404,132
109,620,414,968 155,773,002 (4,922,912,495) 104,853,275,475
(588,066,306,388) 478,453,454 (5,648,572,470) (593,236,425,404)
-
-
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
345,889,975,130 233,650,295,658 579,540,270,788
(143,214,021,272) 374,364,482,188 231,150,460,916
Kas dan setara kas terdiri atas : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Jumlah
21,405,771,550 260,335,745,998 10,230,545,270 287,568,207,970 579,540,270,788
10,262,944,150 165,163,886,368 2,232,173,490 53,491,456,908 231,150,460,916
(Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan)
halaman 5
PT DANABINA SENTANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM PT Danabina Sentana didirikan berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi no.7 tanggal 1 oktober 1992 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan akta no.21 tanggal 5 mei 2000 oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono SH. Akta pendirian perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-1008.HT 01.01Th92 tanggal 11 Desember 1992. Anggaran dasar perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali perubahan, terakhir sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan Akta Notaris No.110 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, Sh, Msi, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU--6667,AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 18 Desember 2013. Saat ini perusahaan berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha mendirikan perusahaan, ikut serta mengambil bagian dalam modal saham perseroan terbatas atau badan hukum lain baik di dalam maupun di luar negeri tanpa mengurangi persetujuan dari pihak yang berwenang atau mengambil bagian dalam perikatan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 44 tanggal 5 Desember 2013 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH. Msi, Susunan pengurus perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: : :
Tuan Teddy Jeffrey Katuari Tuan Alex Ivan Tanoyo Tuan Hendra Gunawan Winoto
Presiden Direktur Direktur Direktur
: : :
Tuan Hanny Susanto Tuan Handoyo Sutanto Tuan Ir. Eddy William Katuari
Perusahaan tidak mempunyai karyawan.
Anak Perusahaan Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan/atau mempunyai kendali atas manajemen anak perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: 2015 Anak Perusahaan
PT Bank Multiarta Sentosa
Jenis Usaha
Perbankan
2014
Domisili
Persentase Kepemilikan
Jumlah Aset (Rp)
Jumlah Aset (Rp)
Jakarta
70,00%
4.776.865.871.803
3.195.513.311.512
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No.201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
Halaman 6
PT DANABINA SENTANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1. UMUM (lanjutan) Anggaran Dasar telahmengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan Akta Notaris No. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msinotaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02.Tahun2013 tanggal 19 Desember 2013. Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1093/KMK/017/1992tanggal 15 Oktober 1992, dan Surat Keputusan Direktur Perijinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No.5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003 tentang pemberian ijin usaha sebagai perdagangan valuta asing. Susunan pengurus tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Juwita Ekawati Winoto Komisaris Independen Tommy Mukdani Komisaris Independen Nancy Herawati Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2015 dan 2014 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014. Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 1.884.992.500 dan Rp 1.402.326.000. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 6.506.822.500 dan Rp 4.413.912.500. Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan. Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 333 orang pada tahun 2015 dan 287 orang pada tahun 2014. 2015 2014 Kantor pusat 1 1 Kantor cabang Kantor cabang pembantu Jumlah
6 12 19
4 8 13
Halaman 7