Sambutan Komisaris Utama 10 Laporan Direktur Utama 12 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi 16

DAFTAR ISI 1 2

3

KILAS KINERJA TAHUN 2012

Prawacana 1 Peristiwa Penting Perseroan

6

SURAT KEPADA PEMEGANG SAHAM

Sambutan Komisaris Utama

10

Laporan Direktur Utama

12

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi

16

SEKILAS PERUSAHAAN

Data Perseroan

20

Profil Singkat

21

Ikhtisar Keuangan 4

Tonggak Sejarah 22 Visi & Misi Perusahaan

26

Struktur Organisasi 27 Profil Dewan Komisaris

28

Profil Direksi

29

Komposisi Pemegang Saham

30

Alamat Anak Perusahaan/ Cabang 30

4

5

6

ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN

Tinjauan Operasional

TATA KELOLA PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

34

Tinjauan Keuangan 36 Produk dan Layanan

38

Sumber Daya Manusia

42

Informasi Teknologi

45

Struktur Tata Kelola Perusahaan

48

Internal Audit

50

Manajemen Risiko

50

Kode Etik

51

Budaya Perusahaan

51

Penerapan Whistleblowing

53

Tangggung Jawab Sosial Perusahaan

54

Laporan Keuangan Konsolidasian

PRAWACANA

Competitive Sustainable Growth and Cost Leadership Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk terus tumbuh secara berkesinambungan, dalam menjalankan usahanya, PT. Dayamitra Telekomunikasi (Perseroan) senantiasa menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme, dengan tetap fokus menjaga efisiensi di berbagai lini usahanya. Hal ini memampukan Perseroan untuk memberikan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham, pemangku kepentingan serta masyarakat luas.

Laporan Tahunan 2012 PT. Dayamitra Telekomunikasi

1

KILAS KINERJA TAHUN 2012 2

Laporan Tahunan 2012


3

IKHTISAR KEUANGAN

1

Laba-Rugi (dalam juta Rupiah)

2012

Growth YoY

2011

Growth YoY

2010

Pendapatan Usaha

1.638.961

120%

746.660

473%

130.399

Beban Usaha

982.364

115%

457.516

1056%

39.593

EBITDA

656.597

127%

289.144

218%

90.805

Laba Bersih

305.007

66%

183.959

2005%

8.739

Neraca (dalam juta Rupiah)

2012

Growth YoY

2011

Growth YoY

2010

Aset lancar

1.676.054

45%

1.157.044

1049%

100.692

Aset Tidak Lancar

3.255.165

54%

2.107.007

475%

366.185

Liabilitas Jangka Pendek

1.909.319

20%

1.596.007

1583%

94.832

Liabilitas Jangka Panjang

1.897.491

58%

1.198.643

5748%

20.497

Ekuitas

1.124.408

140%

469.401

34%

351.549

4


Laba Bersih

Jumlah Aset

(dalam juta Rp)

(dalam juta Rp)

183.959

3.264.051

466.877

8.739 2010

4.931.219

305.007

2011

2012

2010

2012

2011

Pendapatan Usaha

Ekuitas

(dalam juta Rp)

(dalam juta Rp)

1.124.408

1.638.961 469.400

746.660

351.549

130.399 2010

2011

2012

2010

2011

2012


5

PERISTIWA PENTING PERSEROAN

1

April • Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2011. Pada RUPST tersebut dihasilkan keputusan berupa persetujuan pendanaan belanja modal tahun 2012, penggunaan laba bersih perusahaan tahun 2011 serta pergantian Komisaris Utama Perseroan.

• Penandatanganan PKS dengan PT. Bayan Resources tentang pemanfaatan lahan untuk pembangunan menara telekomunikasi. • Mitratel menyelesaikan pembangunan menara BTS di Pulau Komodo, NTT.

• Penandatanganan nota kesepahaman dengan Jak-TV untuk penyediaan dan pengelolaan sarana pendukung implementasi jaringan TV Digital.

Juni • Melakukan penandatanganan dengan konsorsium untuk pembangunan sarana telekomunikasi di Timor Leste, dengan penempatan menara telekomunikasi milik PT. Telekomunikasi Indonesia International (TELIN) di 54 titik. • Menjalin kerjasama dengan perusahaan konstruksi menara asing yaitu Le Blanc Technologies, sebagai mitra kerja dalam proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Timor Leste. • Pengangkatan Bapak Marihot BS Sibarani sebagai Direktur Keuangan & Administrasi menggantikan pejabat lama Bapak Darmadi Hasan.

Juli • Ramadhan Gathering dan Pisah Sambut BOC & BOD Mitratel. • Pengangkatan Direksi baru Perseroan, yaitu: Bapak Jagus Widodo selaku Direktur Operasi dan Pemasaran, dan Bapak M. Iswan selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan, sehingga susunan Direksi selengkapnya: Direktur Utama : Edy Irianto Direktur Keuangan dan Administrasi : Marihot BS. Sibarani Direktur Perencanaan dan Pengembangan : M. Iswan Direktur Operasi dan Pemasaran : Jagus Widodo • Kick off pelaksanaan Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) Award.

6


Agustus

Oktober

Desember

• Penandatanganan pembelian 56 unit CDC (Charge and Discharge) yaitu peralatan sumber listrik mandiri dari PT. Indo Matra Lestari. Pembelian CDC ini diharapkan membantu pengoperasian menara telekomunikasi.

• Pelaksanaan Employee Gathering HUT Mitratel ke17, yang dilangsungkan di kawasan Lembang, Bandung

• BTS Hotel milik Mitratel on air untuk pertama kali di daerah Nangka Suni dan Cicendo, Jawa Barat.

• Mitratel meraih penghargaan Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) Award.

• Mendapatkan fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp2,5 triliun dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 8 tahun dan akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur.

• Customer Gathering Mitratel yang bertempat di Hotel Ritz Carlton.

• Mitratel melakukan transformasi organisasi untuk mengakomodasi kebutuhan Perseroan yang semakin berkembang.


7

SURAT KEPADA PEMEGANG SAHAM 8



9

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Perseroan telah berhasil memberikan kinerja keuangan yang kuat dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun atau meningkat 120% dibanding tahun lalu.

2

Honesti Basyir Komisaris Utama

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Pada tahun 2012, PT. Dayamitra Telekomunikasi (“Perseroan”) telah berhasil melakukan transformasi bisnis menjadi perusahaan infrastructure managed service. Perseroan saat ini tidak hanya bergerak pada bisnis penyediaan menara semata namun juga telah menyediakan layanan site maintenance, power supply, optimasi jaringan nir-kabel, jaringan transmisi dan lain-lain. Kinerja pada tahun ini telah dapat menempatkan Perseroan sebagai salah satu perusahaan menara terkemuka di Indonesia dengan memiliki lebih dari 4.200 menara. Sebagai pengelola menara TelkomGroup, Perseroan saat ini sudah mengelola lebih dari 12.200 penyewa diseluruh wilayah Indonesia. Kunci utama pertumbuhan industri menara di Indonesia antara lain didorong oleh adanya pertumbuhan layanan data atau mobile broadband yang tinggi dan adanya kecenderungan operator untuk fokus pada penyediaan perangkat aktif (perangkat akses radio) sementara untuk perangkat pasif dilakukan melalui outsourcing. Layanan mobile broadband pada tahun 2012 ini mengalami peningkatan pendapatan lebih dari 50% sementara pertumbuhan user-nya melebihi 60% atau mencapai lebih dari 110 juta user (jumlah user mobile broadband Telkomsel mencapai 55 juta). Agresifitas operator dalam penggelaran

10


layanan mobile broadband telah memberikan peluang bagi penyedia menara untuk terus meningkatkan jumlah tenancy-nya. Perseroan telah berhasil memberikan kinerja keuangan yang kuat dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun atau meningkat 120% dibanding tahun lalu, sementara EBITDA mengalami peningkatan yang sangat tinggi sebesar 127% dengan telah membukukan angka EBITDA sebesar Rp657 miliar. Pada saat yang sama Perseroan telah mampu mencatatkan keuntungan atau laba bersih sebesar Rp305 miliar atau meningkat 66% dibanding tahun lalu. Perseroan juga sudah terbukti dan berhasil dalam mengembangkan fundamental bisnis baik melalui kegiatan organik maupun non-organik. Pada tahun 2012 ini, Perseroan telah berhasil membangun menara build-to-suit lebih dari 1.100 menara dan telah berhasil melakukan akuisisi aset dan bisnis menara lebih dari 220 menara. Sejalan dengan tujuan Perseroan untuk menjadi perusahaan yang patuh dan berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), fungsi dan peran Dewan Komisaris menjadi sangat penting melalui kegiatan pengawasan dan pemberian nasihat-nasihat dalam pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris telah memonitor, mengevaluasi dan memberikan masukan atau pertimbangan kepada Dewan Direksi pada pelaksanaan kebijakan strategis melalui pertemuan berkala dan beberapa keputusan penting atas inisiatif strategis Perseroan. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Saudara Teguh Wahyono atas dedikasinya yang luar biasa selama menjalankan fungsinya sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan pertengahan

tahun 2012. Semoga prestasi beliau yang luar biasa dalam memimpin dan membawa kemajuan Perseroan dapat dijadikan contoh dan teladan bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan. Akhir kata, bersama ini Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Direksi dan karyawan atas kerja keras, upaya transformasi bisnis dan dedikasinya selama tahun 2012. Kepada pemegang saham kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan, tak lupa kami juga sampaikan terima kasih kepada seluruh mitra bisnis atas segala dukungannya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan bimbingan-Nya kepada kita semua sehingga rencana-rencana Perseroan di tahuntahun mendatang dapat berjalan dengan lancar dan ter-realisasi dengan baik, Perseroan makin maju dan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi seluruh pemegang kepentingan dan masyarakat. Salam Solid-Speed-Smart.

Hormat kami,

Honesti Basyir Komisaris Utama


11

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Hingga akhir Desember 2012, pencapaian revenue Mitratel mencapai 100,6% dari target Rp1.630 miliar atau tumbuh sebesar 120% dibanding tahun lalu. Pertumbuhan tersebut jauh melampaui pertumbuhan industri yang rata-rata hanya sebesar 47%.

2

Edy Irianto Direktur Utama

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Pada tahun 2012 kondisi perekonomian Indonesia sangat kondusif, hal ini tercermin dari beberapa indikator positif yang antara lain pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,3% dan inflasi hanya sebesar 4,3%. Selain itu nilai Rupiah cenderung stabil pada kisaran Rp9.000, per US dolar. Dengan kondisi tersebut, maka Indonesia diyakini masih memiliki daya tarik yang kuat bagi para investor baik domestik maupun asing. Hal ini tentu saja akan berdampak positif bagi perkembangan industri telekomunikasi dan infrastrukturnya. Munculnya issue efisiensi yang dilakukan oleh operator seluler dengan melakukan outsourcing kepada pihak Tower Provider, merupakan berkah bagi perseroan untuk menangkap peluang tersebut. Perjalanan bisnis Mitratel selama tahun 2012 dilalui dengan kinerja yang sangat membanggakan. Di tahun ini Perseroan telah melakukan aksi-aksi korporasi yang berdampak secara signifikan terhadap perkembangan Perseroan. Strategi bisnis yang dicanangkan pada awal tahun 2012 yaitu Speed to market, Scale efficiency, dan Execution excellence telah menunjukan hasilnya yang ditandai dengan pencapaian kinerja keuangan dan operasional yang terus meningkat, yang antara lain sebagai berikut :

12


Hingga akhir Desember 2012, pencapaian revenue Mitratel mencapai 100,6% dari target Rp1.630 Miliar atau tumbuh sebesar 120% dibanding tahun lalu. Pertumbuhan tersebut jauh melampaui pertumbuhan industri yang ratarata hanya sebesar 47%. Perolehan revenue masih didominasi oleh revenue tower rental sebesar 75%. EBITDA tumbuh sebesar 127,2%, dengan perolehan EBITDA Margin sebesar 40%, tumbuh 3,5% dibanding tahun lalu. Sedangkan pertumbuhan net income mencatatkan angka yang menggembirakan yakni sebesar 66% dibanding tahun lalu. Pada tahun 2012, jumlah tower yang dikelola perseroan sebanyak 4.264 buah, naik sebesar 40%. Total tenant sebesar 12.251 buah, tumbuh sebesar 43% dibanding tahun lalu. Untuk memperoleh keberhasilan tersebut di atas kami telah menjabarkan strategi bisnis ke dalam 10 program utama yakni: 1. OLO’s roll out bidding & tower consolidation 2. Service Excellent 3. Product & Service Portofolio 4. Speed & Excellent Deployment 5. Asset Management 6. Cost Optimization 7. Synergy Telkom Group 8. Regulation Complaince 9. IT Blue print 10. IPO’s Process Preparation. Selain itu sebagai salah satu anak perusahaan PT. Telkom, beberapa program sinergi telah kami lakukan untuk memperkokoh posisi perusahaan dan group dalam industri, yakni: a. Go To Market Program Go To Market (GTM) merupakan program sinergi antara Mitratel dengan Telkom Group untuk bersama-sama menangkap revenue di pasar. Terdapat 3 program GTM yang dilaksanakan oleh Mitratel yaitu reseller tower Telkom, reseller tower Telkomsel dan sinergi TelkomGroup untuk proyek pemerintah yang terdiri dari: 1) Konsorsium dengan Telkomsel untuk mengerjakan proyek USO BTS Perbatasan atau dikenal dengan Telinfo Tuntas.

2) Kerjasama dengan Dives PT Telkom untuk proyek USO Wifi Kabupaten. 3) Masih terkait dengan program sinergi TelkomGroup, Mitratel juga berperan aktif dalam program International Expansion dengan melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Timor Leste. Pada proyek ini Mitratel bekerjasama dengan PT. TELIN dan Telkomsel yang juga tergabung dalam TelkomGroup. Tentunya setelah Timor Leste kami akan menjajagi negara tetangga lainnya seperti Kamboja dan Myanmar.

b. Cost Saving Program Cost Saving merupakan program sinergi antara Mitratel dengan TelkomGroup untuk mengutamakan pembelanjaan perusahaan di internal TelkomGroup. Dari target cost saving Rp75,010 miliar yang dicanangkan oleh induk perusahaan, Mitratel telah menyumbangkan penghematan (cost saving) sebesar Rp120,109 mliar atau dengan pencapaian sebesar 160%.

Penguatan Pendanaan Untuk membiayai kebutuhan investasi, dipenghujung tahun 2012 perseroan telah mendapatkan kepercayaan kembali berupa pinjaman dari sindikasi Bank BUMN (BRI, Mandiri, BNI) sebesar Rp2,5 triliun. Ini merupakan kepercayaan yang kedua kalinya dari Bank BRI yang tahun lalu telah memberikan pinjaman sebesar Rp1 triliun. Pemberian pinjaman tersebut menyiratkan bagi kita bahwa pengelolaan bisnis ini dilakukan secara benar dan bisnis di industri ini masih mempunyai prospek yang masih bagus. Selain itu untuk memperkuat keuangan perseroan tahun 2013, PT. Telkom selaku induk perusahaan telah melakukan penambahan modal dasar sebesar Rp1.482 miliar dan modal ditempatkan ke Mitratel melalui debt to equity swap (DES) sebesar Rp350 miliar. Dana tersebut diatas akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan tower dan


13

2

infrastruktur yang menjadi bisnis utama Mitratel. Peningkatan nilai modal dan aset yang dimiliki oleh Mitratel tentu saja diharapkan akan memperkokoh posisi Mitratel dalam menghadapi persaingan dan cita-cita untuk menjadi perusahaan penyedia infrastruktur terbesar di kawasan. Kami melihat tahun 2013 akan menjadi tahun penting bagi perseroan dalam upaya mewujudkan cita-cita di atas. Di tahun 2013 perseroan mencanangkan target pendapatan sebesar Rp2,4 triliun, tumbuh 45% dibanding tahun sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan skala bisnis perseroan tersebut, kami juga mengekspektasikan efisiensi operasional yang lebih tinggi melalui target EBITDA margin sebesar 45.2% atau tumbuh 12.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, strategi bisnis yang akan kami terapkan yakni: a. Winning the future customer : 30% wallet share b. Acquiring new customer: 4.500 tenant c. Retaining existing customer: 12.000 tenant. Ketiga strategi bisnis di atas dijabarkan ke dalam 9 program utama tahun 2013 yang terdiri dari: 1. Preparation Tower & Infrastructure Solution as a second curve 2. Strategic Alliance and partnership (M&A) 3. Accelerating Full Network Outsourcing 4. Enhancing Managed Service Solution 5. Packaging pricing tower lease with maintenance of tower, site and other passive equipment 6. Bundling Creative Business Model 7. Enhancing Quality Assurance with Telkom Integrated Quality Assurance 8. Improving Customer Value to improve Tenancy Ratio 9. Building Excellence People thru International Certification Competence & Benchmark.

14


Pada tahun 2013 kami masih tetap fokus untuk mempertahankan pendapatan dari sektor tower rental sebagai kontributor pendapatan terbesar bagi perseroan terutama melalui pemenuhan target pembangunan order sites build-to-suit dari operator telekomunikasi sebanyak 1.800 tenant. Selain itu, kami juga terus aktif dalam membangun kolokasi dimana tahun 2013 ini kami menargetkan sebanyak 2.500 tenant baru dari colocation. Sejalan dengan laju pertumbuhan menara baru diperkirakan cukup tinggi, namun kami tetap berkeyakinan akan mampu meningkatkan tenancy ratio perseroan di tengah semakin ketatnya persaingan di industri tower & infrastructure. Selain upaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan melalui pertumbuhan organik, perseroan akan terus berupaya melakukan akuisisi secara selektif sepanjang memenuhi kriteria tingkat pengembalian investasi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Di tahun 2013 ini perseroan menargetkan jumlah akuisisi sebanyak 255 tenant. Kami juga optimis bahwa pendapatan dari non tower rental di tahun 2013 akan semakin besar kontribusinya bagi Perseroan. Hal ini dikuatkan dari hasil analisis Frost & Sullivan yang menunjukkan bahwa potensi pasar untuk kebutuhan rectifier dan battery di Indonesia pada tahun 2013 adalah senilai USD 250 juta atau sebesar 30% dari belanja modal yang dikeluarkan oleh operator untuk kebutuhan pembangunan BTS. Berdasarkan hal ini kami akan memperkuat portofolio bisnis kami di tahun 2013 salah satunya melalui power solution dan managed services yang diharapkan mampu berkontribusi optimal terhadap pertumbuhan pendapatan. Selain program tersebut diatas, di awal tahun ini kami telah melakukan perubahan pengelolaan vendor dengan menggunakan pola main contractor (main cont). Dengan pola main cont tersebut akan banyak manfaat yang diperoleh yakni berupa simplifikasi proses

administrasi, optimalisasi SDM, control akan lebih fokus dan cash flow akan lebih terkelola. Diharapkan dengan pola main cont ini maka pekerjaan development akan relatif lebih cepat penyelesaiannya. Disamping itu di tahun 2013 ini, kami terus melanjutkan program sinergi TelkomGroup yang antara lain berupa; a. Program international expansion bekerja sama dengan Telin untuk melakukan pengembangan wilayah usaha ke negaranegara tetangga. b. Winning Telkomsel untuk memenuhi kebutuhan Telkomsel dalam hal penyediaan tower, mobile BTS dan infrastruktur lainnya. Di tahun 2013 ini, kami juga telah mencanangkan target untuk memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Perseroan mengadopsi sistem ini untuk memastikan bahwa sistem manajemen mutu yang Perseroan miliki sejalan dengan sistem manajemen berkelas dunia. Dengan mengadopsi ISO 9001:2008, manajemen Mitratel sebagai pemilik utama dari proses bisnis, berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk menghasilkan produk dan jasa yang sesuai dengan harapan pelanggan.

Apresiasi Tentunya pertumbuhan dan kemajuan perseroan tersebut diperoleh berkat kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan serta yang tak kalah pentingnya adalah berkat dukungan yang sangat besar dari semua pihak. Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemegang saham, Dewan Komisaris serta Jajaran BOD Telkom selaku induk perusahaan. Tak lupa pula penghargaan yang tinggi kami berikan kepada seluruh customer dan mitra kerja yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Perseroan hingga saat ini. Semoga kedepannya perseroan semakin terus berkembang dan memberikan manfaat kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Hormat kami,

Edy Irianto Direktur Utama

Melajutkan program tahun sebelumnya, di tahun 2013 ini kami akan tetap berkomitmen untuk melanjutkan program-program persiapan terkait rencana corporate action perseroan dalam rangka mendukung upaya perseroan untuk memperkokoh posisinya di industri tower & infrastructure.


15

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT. DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Dayamitra Telekomunikasi tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

2

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2013

Dewan Komisaris

Honesti Basyir (Komisaris Utama)

Andreuw Th.AF (Komisaris)

16


Badriyanto (Komisaris)

Direksi

Edy Irianto (Direktur Utama)

Marihot BS Sibarani (Direktur Keuangan dan Administrasi)

Jagus Widodo (Direktur Bisnis)

M. Iswan (Direktur Operasi dan Pengembangan)


17

SEKILAS PERUSAHAAN 18



19

DATA PERSEROAN

Nama perusahaan

: PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)

Alamat

: Gedung Graha Pratama Lt. 1, 5, 12, 16, dan P1

Telepon

Jl. MT. Haryono Kav. 15 Jakarta 12910 : 021-83709592, 83709593

Faksimili : 021-83709591 Website : www.mitratel.co.id E-mail

: [email protected]

Tahun Pendirian : 1995 Modal Dasar : Rp1.482.000.000.000 Modal Disetor dan Ditempatkan : Rp 454.173.197.880 Sektor : Telekomunikasi

3

Bidang Usaha

: Penyediaan menara telekomunikasi beserta sarana penunjangnya

Anak Perusahaan/ Cabang :

• Regional Office Sumbagut

• Regional Office Sumbagteng

• Regional Office Sumbagsel

• Regional Office Jabodetabeb

• Regional Office Jabar

• Regional Office Jateng

• Regional Office Jatim

• Regional Office Balinusra

• Regional Office Kalimantan

• Regional Office Sulmapua

20


PROFIL SINGKAT

Sejak penghujung tahun 2007, PT. Dayamitra Telekomunikasi (Perseroan) mengalami transformasi bisnis dari layanan penyewaan tower menuju bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Perseroan adalah salah satu anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) yang difokuskan pada bisnis infrastruktur yang memiliki prospek bagi perkembangan dunia telekomunikasi. Pengalaman dalam membangun dan mengelola infrastruktur telekomunikasi, memampukan Perseroan untuk mengembangkan layanan yang lebih menyeluruh dan terintegrasi. Tercatat hingga akhir 2012, portofolio bisnis Perseroan terdiri dari: backhaul , power solution, tower rental, managed service dan service solution.

Perseroan berkomitmen untuk terus melakukan proses pembangunan yang berkesinambungan dan beberapa langkah akuisisi, baik akuisisi aset ataupun akuisisi atas perusahaan yang sejenis, sebagai upaya untuk memperkuat nilai kompetitif Perseroan dalam rangka mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan infrastruktur telekomunikasi terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Mengadopsi salah satu program utama TELKOM yaitu International Expansion (InEx), pada pertengahan tahun 2012, Perseroan telah membangun infrastruktur telekomunikasi di Negara Timor Leste. Hal tersebut dilakukan sebagai penunjang bisnis PT. Telkom Internasional (TELIN) selaku operator telekomunikasi di negara tersebut dengan nama Telkomcel. Prestasi ini merupakan langkah awal bagi Perseroan untuk terus mengembangkan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Dari sisi jumlah menara telekomunikasi yang dioperasikan, saat ini Perseroan diposisikan sebagai operator ketiga terbesar di Indonesia. Di sisi internal, Perseroan baru saja melakukan re-organisasi untuk mengakomodasi kebutuhan Perseroan yang semakin berkembang. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapabilitas Perseroan dalam menjalankan bisnis sehingga mampu meningkatkan nilai Perseroan disamping tetap melakukan cost optimization. Dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan dinamika industri telekomunikasi yang ada, pada tahun 2013 Perseroan terus bergerak maju dengan keyakinan tinggi dan melakukan ekspansi bisnis secara pasti.


21

TONGGAK SEJARAH

1995 • Berdirinya PT. Dayamitra Malindo dengan fokus bisnis berupa penyelenggaraan kegiatan telekomunikasi di wilayah Kalimantan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

3

1996 • Penjualan seluruh saham Telekom Malaysia Berhard (25%) kepada pemegang saham lain. • Penjualan 25% saham Perseroan kepada Cable & Wireless PlC.

2003 • Perseroan melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan TELKOM dalam rangka membangun sarana fixed wireless CDMA (Code Division Multiple Access) di wilayah KSO Divre VI, Kalimantan.

2004 • Pembelian saham perseroan yang dimiliki Tomen sebesar 9,68% oleh TELKOM. Dengan demikian seluruh saham Perseroan telah dimiliki oleh TELKOM. • Perubahan Pernyataan kembali atas Perjanjian KSO yang menyatakan “… semua aktivitas operasi KSO diambil alih oleh TELKOM ”. Perubahan pembagian pendapatan antara Perseroan dan TELKOM sebesar 30 : 70 untuk tahun 2005 dan 20 : 80 untuk tahun 2006 hingga berakhirnya perjanjian KSO tersebut pada tahun 2010.

22


1997

2001

• Pergantian nama Perseroan, dari PT. Dayamitra Malindo menjadi PT. Dayamitra Telekomunikasi.

• Pembelian saham kembali (buy out) Perseroan sebesar 90,32% oleh TELKOM.

2005

2007

• Perseroan memindahkan domisili kantor dari Balikpapan ke Jakarta.

• Perseroan mendapat persetujuan dari induk perseroan untuk memasuki bisnis menara telekomunikasi, sebagai aktivitas utama perseroan. • Di penghujung tahun 2007, Perseroan mulai memasuki pasar menara telekomunikasi dengan mengikuti tender penyediaan sarana pendukung SITAC dan CME yang diadakan oleh Telkom Flexi.


23

2008 • Perseroan melakukan penandatanganan perjanjian sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan Divisi Telkom Flexi.

3

• Perseroan melakukan penandatanganan perjanjian sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan PT. Excelcomindo Pratama, Tbk (XL). • Perseroan mulai melaksanakan proses pekerjaan pembangunan built to suit (B2S) dan collocation dalam rangka memenuhi pesanan Telkom Flexi dan PT. Excelcomindo Pratama, Tbk.

2011 • Mendapatkan SHL dari TELKOM Tahap I sebesar Rp655 miliar pada tanggal 14 Januari 2011. • Penandatanganan kontrak penyewaan menara telekomunikasi dengan Indosat pada tanggal 4 Februari 2011. • Perjanjian Alih Kelola Tower TelkomGroup (Div. Infratel dan DTF) sebanyak 1.401 site pada tanggal 21 April 2011.

2009 • Perseroan melakukan penandatanganan perjanjian sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan PT. Natrindo Telepon Seluler (NTS). • Perseroan melakukan penandatanganan perjanjian sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan PT. Hutchinson CP Telecommunication (HCPT). • Perseroan mendapatkan penghargaan dari XL berupa Good Achievement Partner atas keberhasilan pencapaian yang telah dilakukan oleh Perseroan terhadap pesanan dari XL tersebut.

• Penandatanganan perjanjian kredit jangka panjang dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebesar Rp1 triliun pada tanggal 20 Juli 2011. • Penandatanganan kontrak penyewaan tower dengan SmartFren pada tanggal 22 Juli 2011. • Memulai pembangunan tower di Pulau Komodo pada bulan Juli 2011. • Kunjungan kerja BOC Telkom ke site-site lokasi Ternate, Manado, Gorontalo, dan Banjarmasin di bulan September 2011. • Mendapatkan Share Holder Loan (SHL) dari Telkom Tahap II sebesar Rp550 miliar pada tanggal 28 Desember 2011. • Memenangkan tender FMC site Telkomsel sebanyak 17 cluster atau 1.590 site.

24


• Perseroan membentuk unit Account Manager yang difungsikan sebagai agen pemasaran produk-produk yang dimiliki oleh Perseroan kepada klien.

2010 • Perseroan melakukan pergantian logo guna menampilkan pencitraan baru sebagai Tower & Infrastructure Provider dengan menambahkan logo TELKOM sebagai endorsement. • Berakhirnya perjanjian KSO antara Perseroan dengan TELKOM. • Perseroan mendirikan sepuluh (10) kantor regional di seluruh Indonesia dengan tujuan memperluas jaringan usaha serta area aktivitas bisnis.

• Perseroan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dalam hal sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi, yaitu pesanan built to suit dan collocation. • Perseroan melakukan perjanjian kerja sama dengan TELKOM, Telkomsel, dan XL untuk menjadi reseller atas aset menara telekomunikasi yang mereka miliki. • Perseroan melakukan perjanjian kerjasama dengan Telkomsel dalam jasa perawatan atas aset menara telekomunikasi yang mereka miliki dengan bentuk MSC (manage service contract). • Perseroan melakukan penjajakan kerjasama dengan Indosat dalam hal penggunaan bersama menara telekomunikasi.

• Penyerahan pengelolaan site maintenance Telkom Flexi untuk 2.337 site. • Memulai pembangunan IBS di 9 lokasi gedung bisnis dan perkantoran. • Melakukan akuisisi IBS sebanyak 913 titik. • Melakukan reseller IBS sebanyak sebanyak 1.300 site IBS Telkomsel kepada operator telekomunikasi lain. • Mengikuti tender proyek USO (BTS Perbatasan, Wifi kabupaten) bersama Telkomsel dan TELKOM.

• Perseroan memulai kerjasama dengan TelkomGroup, melakukan persiapan proses pembangunan Wifi untuk seluruh kota di Indonesia, yang dikenal dengan nama “Indonesia Wifi”. • Melakukan rekrutmen dan seleksi untuk tenaga operation dan maintenance bekerjasama dengan sekolah-sekolah kejuruan. • Peluncuran kendaraan dan armada operational dan pemeliharaan wilayah Jawa Timur di bulan Desember 2011.

• Membangun BTS Hotel di Sentul City sebagai Pilot Project bisnis baru.


25

VISI & MISI PERUSAHAAN

3

VISI Menjadi Leader dan Provider terbaik dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Asia Tenggara.

MISI infrastructure solution dengan kualitas yang prima dan harga yang kompetitif.

• Memberikan layanan

• Menciptakan

26

value bagi stakeholders.


STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

Head of CRM & Corporate Communication

Direktur Bisnis

Head of Internal Audit

Kapro

VP Marketing & Sales

RO (Regional Office) EAST

VP Business Development

GM RO JATENG & DIY

VP Business Performance

GM RO JATIM GM RO BALINUSRA

VP Project Planning VP Development Direktur Operasi & Pengembangan VP Operation & Maintenance VP Information & Technology

VP Procurement Management

Direktur Keuangan & Administrasi

VP Treasury & Funding

GM RO KALIMANTAN GM RO SULMAPUA

RO (Regional Office) WEST GM RO JABOTETABEB GM RO JABAR GM RO SUMBAGUT

VP Accounting Management

GM RO SUMBAGTENG

VP Human Capital & General Affair

GM RO SUMBAGSEL


27

PROFIL DEWAN KOMISARIS

HONESTI BASYIR – KOMISARIS UTAMA

Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak April 2012. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1992 dan menyelesaikan pendidikan Magister Corporate Finance di Sekolah Tinggi Manajemen Bandung pada tahun 2004. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (2012) disamping beberapa jabatan strategis lain yang pernah diemban, diantaranya VP Strategic Business Development (2010-2012).

3

ANDREUW Th AF – KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2011. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Indonesia pada tahun 1995. Saat ini beliau menjabat pula sebagai Head of Network Integrated Planning and Deployment Group PT. Telkomsel. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi penting di PT. Telekomunikasi Selular, diantaranya adalah Head of ICT, VP Network Operations Outer (2011) dan VP Radio Access Engineering & Implementation Outer.

BADRIYANTO – KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Telekomunikasi di Sekolah Tinggi Teknik Telekomunikasi pada tahun 1998. Beliau memulai karir di PT. Telekomunikasi Indonesia sejak 1982, dan saat ini beliau menjabat sebagai CEO PT. Telkom Akses, salah satu anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Indonesia Wifi 2012 merupakan salah satu proyek keberhasilan beliau. Sebelumnya beliau menjabat sebagai EGM Telkom Flexi.

28


PROFIL DIREKSI

EDY IRIANTO – DIREKTUR UTAMA

Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2011. Lulusan program Pasca Sarjana Teknik Elektro Telekomunikasi dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (2002) ini sebelumnya menjabat Executive General Manager Divisi Infratel PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Beliau juga merupakan salah satu penerima Medali Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2011.

MARIHOT BS SIBARANI – DIREKTUR KEUANGAN DAN ADMINISTRASI

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2012. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Nomensen Medan pada tahun 1983. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan TI di PT. Infomedia Nusantara (2007-2012), VP Business Developmet & Wholesale Directorat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (2005-2007) dan Deputy Head Merger Acquisition PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (2005).

M. ISWAN - DIREKTUR OPERASI DAN PENGEMBANGAN)

Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pengembangan Perseroan sejak Juli 2012. Beliau menyelesaikan pendidikan MBA dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta pada tahun 1998 dan pendidikan Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1991. Sebelumnya, Beliau berkarya di PT. Telekomunikasi Selular sebagai VP Procurement & Domestik, GM Network Sumbagsel Jawa Tengah & Jakarta, dan Manager Proyek Pembangunan Antar Nusa.

JAGUS WIDODO - DIREKTUR BISNIS

Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Bisnis Perseroan sejak Juli 2012. Beliau menyelesaikan pendidikan Magister Manajemen Telekomunikasi dari Universitas Indonesia pada tahun 2007 dan pendidikan Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 2003, Beliau menjabat sebagai SM bidang Perencanaan dan Pengendalian Divisi CIS di PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Selanjutnya berturut-turut, menjabat sebagai Executive Account Management Divisi CIS (2007-2010) dan Deputy EGM Divisi Wholesale (2011-2012).


29

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Dayamitra Telekomunikasi yang telah diaktanotariskan dengan akta No.16 tanggal 15 Januari 2013 dari Tanti Lena, SH., MKn susunan pemegang saham Perseroan per Januari 2013 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Jumlah

Persentase Kepemilikan

199.198.770

454.173.195.600

100,0%

1

2.280

0,0%

199.198.771

454.173.197.880

100,0%

Heri Supriadi

3

Jumlah (dalam Rupiah)

Lembar Saham

Alamat Anak Perusahaan/ Cabang •

Regional Office Sumbagut Komplek Ruko Setia Budi Square No.2-3 Medan, Sumatra Utara 20131 Telp : 061-8212261, 8223164 Fax : 061-8223137

•

Regional Office Jateng Gedung Annex ex. GSD Lantai 2 Jl. Pahlawan No.10, Semarang Telp : 024-8419224, Fax : 024-8419223

•

Regional office Sumbagteng Jl. Diponegoro No 44 A Pekanbaru, Riau Telp : 0761- 20605 Fax : 0761-848948

•

Regional Office Jatim Jl. Gayungan PTT No. 17-19 Surabaya, Jawa Timur 60235 Telp : 031-8271890 Fax : 031-8271880

•

Regional Office Balinusra Gedung Telkom Renom Jl. Puputan Renom No. 33, Denpasar, Bali Telp : 0361-232206, 234097 Fax : 0361-231019

•

Regional Office Kalimantan Ruko Little Cina Blok AB 3 No. 7 Mal Fantasi Balikpapan Baru Kalimantan Timur Telp : 0542-877652 Fax : 0542-877653

•

Regional Office Sulmapua Gedung Telkom KTI Lantai 1, Wing C Jl. A.P. Pettarani No. 2-4 Makassar, Sulawesi Selatan Telp : 0411-869602 Fax : 0411-885972

• Regional Office Sumbagsel Jl. Proklamasi Blok N0.14 (Depan Radio Momea) TVRI Kompleks Kampus, Palembang Telp : 0711-372052 Fax : 0711-320891

•

Regional Office Jabodetabeb STO Telkom Lantai 4 Jl. Letjen Suprapto Kav.10 Cempaka Putih Jakarta Pusat 10310 Telp : 021-42802996, 42802998 Fax : 021-42803012

•

Regional Office Jabar Jl. Cilaki No 34 Bandung, Jawa Barat Telp : 022 - 7100890

30



31

ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN 32



33

TINJAUAN OPERASIONAL

4

Pada tahun 2012, Mitratel mampu meraih pertumbuhan kinerja yang patut dibanggakan, di antara lain dalam hal jumlah penyewa tower dan kepemilikan tower yang menunjukkan angka pertumbuhan signifikan, di mana sampai dengan akhir tahun 2012, Perseroan memiliki 12.251 tenant, atau naik sebesar 43% dari 8.548 tenant pada tahun 2011. Dapat dirinci sebagai berikut: 3.291 berupa tenant di Tower Mitratel,

34


4.744 tenant collocation di Tower Telkomsel, 1.146 tenant collocation ke OLO dan 3.070 tenant yang berada di Tower PAK TelkomGroup. Selain itu Perseroan memiliki 4.264 tower naik sebesar 40% dari jumlah tower pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3.052 tower. Yang dimana sebanyak 2.863 tower adalah Mitratel Tower.

Ikhtisar Operasional 2012

Growth YoY

2011

Growth YoY

2010

Jumlah Tower

4.264

40%

3.052

1306%

217

Jumlah Penyewa

12.251

43%

8.548

1644%

490

Jumlah Tower

Jumlah Penyewa 4.264

12.251

3.052

8.548

217

490

2010

2011

2012

Telkomsel Tower 4.744

2011

2012

Komposisi Revenue Synergy 2012

Komposisi Alat Produksi OLO Tower 1.146

2010

Mitratel Tower 3.291

19%

81% TELKOM Tower (PAK) 3.070

TelkomGroup Non TelkomGroup


35

TINJAUAN KEUANGAN

Proporsi Pendapatan

Pendapatan Usaha (dalam miliar Rupiah)

75,82%

1.638,9 746,6

7,41% 130.399 2010

5,35% 5,93%

Sewa Menara Telekomunikasi

2011

2012

5,49% Jasa Pemeliharaan Jasa Sewa Power

Jasa SIS

Jasa Konstruksi

Laba Rugi EBITDA (dalam miliar Rupiah)

Pendapatan

4

Pendapatan Perseroan selama tahun 2012 naik Rp892,300 miliar, atau 120%, dari Rp746,660 miliar di 2011 menjadi Rp1.638,960 miliar di 2012.

656

Beban Usaha Beban Usaha Perseroan meningkat dari Rp457,516 miliar di 2011 menjadi Rp982,364 miliar. Peningkatan sebesar 115% antara lain berasal dari bertambahnya beban karyawan.

Laba Bersih Perseroan mencatat laba bersih yang signifikan untuk tahun 2012, yaitu sebesar Rp305,007 miliar atau naik 65.8% dibanding perolehan di 2011 yang sebesar Rp183,959 miliar.

EBITDA EBITDA Perseroan meningkat 127% dari Rp289 miliar di 2011 menjadi Rp656 miliar di 2012. Peningkatan nilai EBITDA memberikan garansi yang lebih baik bagi pinjaman jangka panjang yang saat ini dimiliki Perseroan.

36


289

91

2010

2011

2012

Aset

Liabilitas Jangka Pendek

Aset Lancar Konsekuensi dari semakin meningkatnya bisnis Perseroan, membuat nilai aset lancar Perseroan di tahun 2012 juga naik signifikan menjadi Rp1.676,054 miliar, atau 44,9% dari nilai aset lancar di 2011 yang tercatat Rp1.157,044 miliar.

Aset Tidak Lancar Seiring pertambahan menara telekomunikasi, aset tetap Perseroan juga meningkat dari Rp2.107,007 miliar di 2011 menjadi Rp3.255,165 miliar di 2012. Peningkatan aset tetap sebesar 54% merupakan kontribusi dari saldo bangunan, peralatan transmisi dan catu daya yang dimiliki Perseroan. Ketiganya merupakan bagian dari lini bisnis utama Perseroan selama 2012.

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas jangka pendek Perseroan mencapai Rp1.909,319 miliar selama 2012, meningkat Rp313,312 miliar atau 19,6% dari tahun 2011 yang tercatat Rp1.596,007 miliar.

Liabilitas Jangka Panjang Perseroan memiliki beberapa pinjaman jangka panjang diantaranya berupa pinjaman bank. Pinjaman jangka panjang meningkat dari Rp1.198,643 miliar di 2011 menjadi Rp1.897,491 miliar di 2012, atau naik 58.2%. Peningkatan pinjaman jangka panjang memungkinkan Perseroan untuk berekspansi dalam beberapa tahun ke depan. Pinjaman terbaru berjumlah maksimal Rp2.500 miliar dari sindikasi tiga bank BUMN pada bulan Desember 2012 akan digunakan oleh Mitratel untuk belanja modal pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

EKUITAS

Liabilitas Dalam upaya menjaga pertumbuhan bisnis utama Perseroan, baik secara organik maupun anorganik, Perseroan perlu mendapatkan dana segar untuk mendukung ketersediaan modal kerja. Dalam hal ini diantaranya dipenuhi dengan pinjaman bank dan pinjaman kepada pihak lain.

Nilai ekuitas Mitratel meningkat tajam dari Rp469,401 miliar di 2011, menjadi Rp1.124,408 miliar di 2012. Kenaikan ekuitas disebabkan oleh kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Saldo laba ini meningkat dari Rp387,024 miliar di 2011, menjadi Rp690,031 miliar di 2012. Dan adanya penambahan uang muka setoran modal.


37

PRODUK dan LAYANAN

4 Backhaul Backhaul Backhaul adalah media transmisi yang menghubungkan sistem selullar dari BTS (Base Transceiver Station)/node B ke BSC (Base Station Control)/ RNC dan dari BSC/RNC ke MSC (Mobile Switching Center). Penawaran Backhaul kepada operator telekomunikasi selular.

ketersediaan daya dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

B. OFF Grid Solution

Power Solution A. ON Grid Solution Adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan catu daya di area yang telah terjangkau jaringan listrik negara dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penyambungan catu daya listrik On Grid Solution sesuai dengan

38


Off Grid Solution merupakan solusi kebutuhan catu daya di lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan listrik negara dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Off Grid Solution sebagai sumber catu daya dapat berupa perangkat sebagai berikut: a. Charge & Dis-Charge (CDC) b. Genset c. Solar Cell d. Rectifier & Battery

Penawaran Off Grid Solution ke Pelanggan dilakukan dengan skema sewa daya termasuk didalamnya pengisisan BBM dan Operasional harian.

Managed Service A. Network Optimization

A. Built to Suit (B2S)

Merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjaga atau meningkatkan performansi network sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan.

B. Site Managed Service

Tower Rental

Built to Suit adalah jasa sewa menara telekomunikasi dengan pola membangun menara telekomunikasi baru sesuai dengan lokasi dan spesifikasi yang dikendaki oleh pelanggan (pelanggan sebagai tenan pertama). Jasa sewa menara telekomunikasi dengan skema Built to Suit (B2S) bersifat terbuka untuk semua pelanggan baik operator maupun non operator telekomunikasi.

B. Colocation

Jasa maintenance yang meliputi Basic Managed Service (preventive maintenance) dan corrective maintenance meliputi maintenance genset/cdc/solar panel , pengisian BBM dan kegiatan corrective didalamnya seperti overhaul, perbaikan atau penggantian suku cadang besar, dan kasus community issue.

C. 0 &M Wifi

Colocation adalah Jasa tower rental pada menara telekomunikasi milik Mitratel setelah tenant pertama (Anchor tenant B2S).

Jasa pengoperasian perangkat Wifi.

dan

pemeliharaan

D. Full Network Outsourcing

C. Micro BTS 1. Micro BTS Indoor Solution adalah jasa penyewaan infrastruktur telekomunikasi di dalam gedung perkantoran, dan bangunan fasilitas umum, seperti bandara, pusat perbelanjaan untuk meyediakan layanan seluler/Wifi pada area yang sulit dijangkau. Micro BTS Indoor Solution bersifat terbuka untuk semua pelanggan dengan skema sewa Built to Suit (B2S) atau Colocation. 2. Micro BTS Outdoor Solution adalah Jasa penyediaan infrastruktur telekomunikasi untuk keperluan luar ruangan berupa pole utk BTS, didukung oleh jaringan fiber optic yang menghubungkan lokasi BTS di suatu tempat tertentu dengan pole yang berada di tempat yang strategis, seperti pusat bisnis, perumahan, perempatan jalan dan pinggiran jalan-jalan protokol.

Solusi yang diberikan kepada pelanggan untuk pengelolaan dan pengoperasian perangkat secara end to end, mulai dari penyediaan perangkat, instalasi sampai dengan operasi dan pemeliharaan termasuk perbaikan atau penggantian suku cadang.

E. Active Infrastructure

Spectrum, BTS, Transceiver.

Service Solution A. Sewa Shelter Jasa sewa ruangan khusus penempatan perangkat customer.

untuk

B. Sewa Lahan

Jasa sewa space pada lahan terbuka untuk penempatan perangkat customer.


39

C. Sewa Ruangan Jasa sewa space pada ruangan tertutup untuk penempatan perangkat customer.

D. Sewa Duct Jasa sewa space bawah tanah menempatkan material jaringan customer.

untuk milik

Jasa pengurusan perijinan mendirikan bangunan atau infrastruktur.

F. Cell Plan Jasa penyusunan kebijakan yang implementatif meliputi penataan menara macro dan micro serta rekomendasi penempatan menara baru.

G. Site Survey

4

Jasa kegiatan survey ke lokasi yang akan menjadi target pembangunan atau kolokasi tower.

H. Master Purchase Agreement (MPA) Penyediaan material/ suku cadang sesuai dengan kesepakatan shopping list.

40


Management

System

Jasa pengelolaan spare part end to end.

J. Jasa Kontruksi

E. IMB

I. Spare Part (SPMS)

Jasa pembangunan infrastruktur milik customer dengan pola pembayaran one time charge dimana Mitratel bertindak sebagai vendor pelaksana.

K. Mobile Tower

Mobile Tower adalah jasa sewa menara telekomunikasi mobile (bisa dipindah tempat) yang fungsinya untuk mempercepat instalasi menara permanen atau untuk kebutuhan sementara (menanggulangi masalah trafik tinggi, komunikasi di jalur padat atau kejadian temporer). Mobile Tower diperuntukkan sebagai jasa sewa menara telekomunikasi sementara baik sebagai percepatan RFI (Ready For Instalation) menara telekomunikasi, isu kapasitas dan kejadian/ acara tertentu dengan skema bisnis sewa bulanan atau per kejadian.

L. Reseller Jasa tower rental pada menara telekomunikasi milik pihak ketiga dengan pola menawarkan tower yang sudah ada.

Pohon Produk & Layanan MITRATEL

Tower & Infrastructure Solution

Backhaul

Backhaul

Power Solution

Tower Rental

Managed Services

On Grid Solution

Built to Suit (B2S)

Network Optimization

Off Grid Solution

Collocation

Site Managed Service

Service Solution

Sewa Shelter Sewa Lahan Sewa Ruangan Sewa Duct

Micro BTS

IMB

O & M Wifi

Cell Plan Full Network Outsorcing (FNO)

Site Survey Master Purchase Agreement (MPA)

Active Infrastructure

Spare Part Management System (SPMS) Jasa Konstruksi Mobile Tower Reseller


41

SUMBER DAYA MANUSIA

4

Sejalan dengan tuntutan bisnis dan pertambahan jumlah proyek pembangunan yang signifikan, serta penanganan operasional dan pemeliharaan site-site yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, Perseroan menyadari bahwa keberadaan Kantor Regional memegang peranan yang sangat penting dalam rangka keberhasilan proyek pembangunan dan penanganan operasional dan pemeliharaan perangkat milik pelanggan.

42


Dalam rangka memperkuat dan memberdayakan peran Kantor Regional, Perseroan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pemberdayaan Kantor Regional berupa delegasi kewenangan dalam proses sewa lahan, penyelesaian SITAC, pengurusan IMB, mewakili perusahaan untuk menghadiri rapat-rapat dengan pihak Pemda setempat dan perwakilan pelanggan di wilayah kerjanya. b. Memberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja para mitra kerja.

c. Mengusulkan penambahan SDM, mutasi/ rotasi karyawan sesuai kebutuhan setempat untuk memperkuat dan melancarkan proses pekerjaan yang semakin berkembang dengan tetap mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya yang ada. d. Mengusulkan promosi dan mutasi karyawan di unit kerjanya sesuai dengan kewenangannya untuk membangun tim yang solid dan harmonis. e. Memberikan penugasan lain atau pengayaan pekerjaan kepada karyawan di unit kerjanya dengan Nota Penugasan dan ditembuskan kepada VP HCGA.

f. Memberikan kewenangan yang lebih besar dalam pengelolaan kas kecil/ imprest funds dan fiat bayar untuk kelancaran operasional Kantor Regional. g. Memberikan kewenangan yang lebih besar dalam proses pengadaan barang maupun jasa. Pada tahun 2012, Perseroan telah melakukan re-organisasi sebagai langkah penyesuaian diri terhadap tuntutan bisnis dan perkembangan pasar bisnis menara telekomunikasi dan infrastruktur. Langkah tersebut dilakukan sebagai reaksi atas perubahan dan dinamika para pelanggan kami serta lingkungan


43

eksternal. Fokus pengembangan organisasi adalah memperkuat fungsi-fungsi kerja yang dapat mempercepat hasil pembangunan dan peningkatan jasa operasional dan pemeliharaan baik yang berada di Kantor Regional maupun di Kantor Pusat. Selain itu di unit pendukung pun dilakukan pengembangan dan perkuatan, seperti Unit Business Development, Unit Information Technology (IT), Unit Finance serta Unit Revenue Assurance yang memiliki peran penting dalam menjamin dan mempercepat proses collecting revenue bagi Perseroan.

Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan tingkat pendidikan:

Dengan perkembangan organisasi tersebut maka jumlah SDM pada tahun 2012 sebanyak 220 orang naik sebesar 20% dari 184 orang pada tahun 2011. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah sejalan dengan perkembangan dinamika perusahaan.

Pendidikan

2011

2012

SMU

8

1

D1-D3

24

27

S1

131

164

S2-S3

21

28

TOTAL

184

220

Jabatan

2011

2012

Pegawai Tetap

80

97

Kontrak

104

123

TOTAL

184

220

Usia

2011

2012

4 Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan status kepegawaian:

Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan usia:

44


≤35

58

77

36-40

69

76

>41

57

67

TOTAL

184

220

INFORMASI TEKNOLOGI

Teknologi Informasi memudahkan Perseroan dalam menjalankan proses bisnis, terlebih penggunaan Sistem Teknologi Informasi dalam hal ini sistem komputerisasi. Mitratel telah mengimplementasikan aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) khususnya aplikasi SAP, dimana pada saat ini aplikasi SAP telah dikenal sebagai salah satu aplikasi ERP terbaik di dunia dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka. Di Mitratel aplikasi SAP ini telah di implementasikan untuk modul-modul aplikasi sebagai berikut: • SAP FICO (Financial & Controlling) • SAP MM (Material Management) • SAP HR (Human Resource) • SAP PS (Project System) • SAP PM (Plant Maintenance) • SAP SD (Sales Distribution & Billing). Sebagai sarana untuk mempermudah koordinasi dan pertukaran informasi antar karyawan, juga pelayanan kepada pelanggan, Mitratel telah

menerapkan beberapa aplikasi dan tools untuk keperluan tersebut, diantaranya: • e-Office, yaitu aplikasi Nota Internal Resmi Perusahaan secara elektronik dan menggunakan teknologi Paperless Office • e-mail ( Elektronik Mail) & Group e-mail • Online Chat ( BBM, YM, Line) • Aplikasi MAPS (Marketing Analytical Plan) • PMO (Project Management Office tools) • Aplikasi Pelayanan Trouble Ticket + Monitoring gangguan pada pelanggan. Sebagai sarana media komunikasi dan informasi untuk internal karyawan dan informasi kepada pihak stakeholder Perusahaan maka telah disediakan media komunikasi berbentuk WEB yaitu: - Intranet: (http://intranet.mitratel.co.id), Sebagai sarana media dan informasi internal Perusahaan yg hanya dapat diakses oleh karyawan Mitratel - Internet: (http://www.mitratel.co.id), Sebagai sarana informasi Perusahaan untuk kepentingan pihak eksternal/ seluruh stakeholder perusahaan.


45

TATA KELOLA PERUSAHAAN 46



47

STRUKTUR GOOD CORPORATE GOVERNANCE Struktur Tata Kelola Perusahaan Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) dalam organisasi Perseroan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perseroan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Perseroan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya.

5

Kebijakan mengenai tata kelola perusahaan yang baik diatur dalam suatu Keputusan Direksi No. 72 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Good Corporate Governance (GCG) tanggal 30 September 2011. Sesuai dengan ketentuan di dalam kebijakan tersebut, struktur GCG Perseroan adalah sebagai berikut: 1. RUPS sebagai forum pengambilan keputusan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan pada Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Dewan Komisaris selaku pengawas atas pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Direksi. 3. Direksi sebagai pengelola perusahaan. 4. Head of CRM and Corporate Communication & Secretary atau pejabat yang ditetapkan sebagai Sekretaris Perusahaan dan pejabat penghubung perusahaan dengan pihak pemegang saham/ investor dan pihak eksternal lainnya serta pengelola administrasi Direksi.

48


RUPS Ketentuan Umum RUPS Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB), bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam tata kelola organisasi perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku perusahaan ditutup sedangkan RUPS-LB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Dalam RUPST dan RUPS-LB, pemegang saham mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan; b. Penetapan jumlah remunerasi dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan; c. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan perusahaan; d. Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan laba perusahaan; e. Perubahan anggaran dasar.

Hak Pemegang Saham Hak pemegang saham harus dilindungi agar pemegang saham dapat melaksanakan hakhaknya berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak Pemegang Saham adalah: a. Menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS; b. Memperoleh informasi yang bersifat material mengenai Perseroan, baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi, mengenai keuangan atau hal-hal lain yang menyangkut perusahaan secara lengkap, tepat waktu, dan teratur; c. Memperoleh pembagian dari laba perusahaan dalam bentuk dividen, sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki;

d. Terkait dengan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh penjelasan lengkap berkenaan dengan penyelenggaraan di antaranya: - Panggilan untuk RUPS; - Agenda RUPS; - Usul yang direncanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam agenda RUPS; - Keputusan RUPS yang diambil secara transparan dan adil; - Risalah RUPS.

Perlakukan Setara kepada Pemegang Saham a. Pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sama harus diperlakukan setara (equal treatment); b. Setiap pemegang saham dengan hak suara yang sah berhak mengeluarkan hak suara sesuai dengan klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki; c. Setiap pemegang saham berhak memperoleh informasi yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan.

Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar perusahaan dan pelaksanaan mandat serta keputusan RUPST dan RUPS-LB. Dewan Komisaris tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola perusahaan, kecuali dalam situasi apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab; b. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan perusahaan, penunjukan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor dan hal-hal penting serta strategis lainnya terkait dengan aksi perusahaan; c. Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan anggaran perusahaan, mengikuti perkembangan perusahaan, dan melakukan

koordinasi dengan pihak Direksi jika ada gejala yang menunjukan perusahaan sedang dalam masalah sehingga Direksi dapat segera mengumumkannya kepada pemegang saham dan memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh; d. Memastikan program pelaksanaan tata kelola perusahaan telah diterapkan dan dipelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku. Pelaksanaan tugas dan tanggung-jawab Dewan Komisaris Peseroan harus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola operasional perusahaan serta mengendalikan dan mengelola aset-aset perusahaan dengan pengawasan dari Dewan Komisaris; b. Berhak mengambil tindakan untuk dan atas nama perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, atas hal atau kejadian apapun dengan pihak lain; c. Bertanggung jawab untuk mewujudkan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) termasuk pencapaian target Keuangan dan non Keuangan; d. Berkewajiban menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membuat risalah rapat RUPS; e. Berkewajiban memperhatikan kepentingan stakeholders sesuai dengan nilai-nilai etika dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. Berhak menetapkan kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan perusahaan; g. Berhak mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan aturan internal perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku; h. Berhak mengatur masalah pendelegasian wewenang/ pemberian kuasa Direksi untuk mewakili perusahaan didalam dan diluar pengadilan.


49

Internal Audit Peran pokok dari Internal Audit adalah: 1. Membuat program Audit tahunan yang sesuai dan terintegrasi dengan program Internal Audit TELKOM, selaku induk perusahaan; 2. Mengelola dan mengkoordinir proses Audit Finansial dan ICFR (Internal Control Over Financial Reporting), Audit Management, Audit Teknologi serta Audit Operasi; 3. Memberikan rekomendasi pencegahan dan perbaikan proses (prevention) kepada pimpinan unit yang bertalian dengan manajemen Perseroan; 4. Melakukan identifikasi dan meminimalkan risiko yang akan dihadapi Perseroan dengan melakukan kerjasama yang intensif dengan unit terkait; 5. Memberikan layanan konsultasi bagi unit terkait meliputi isu, rekomendasi, opini, dan lainnya yang terkait dan berhubungan dengan lingkup dan atau rekomendasi audit; 6. Bertindak sebagai counterpart untuk External Audit dan Internal Audit TELKOM; 7. Memonitor hasil tindak lanjut atas temuan audit dan pengendalian internal; 8. Memberikan laporan kepada Direksi secara berkala atas hasil monitor serta memberi saran untuk menindak lanjutinya; 9. Mengelola kinerja SDM dan efektivitas anggaran di unit kerjanya.

5

Manajemen Risiko Sejalan dengan komitmen untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perseroan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang bertujuan untuk mengantisipasi seluruh risiko yang mungkin muncul dalam setiap aktivitas bisnis, yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan. Guna mengintegrasikan manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnis dan operasional Perseroan, beberapa langkah strategis telah dilakukan pada tahun 2012 yang meliputi: a. Menyusun kebijakan manajemen risiko

50


sebagai pedoman pengelolaan risiko Perseroan berupa Keputusan Direksi PT. Dayamitra Telekomunikasi Nomor KD.13/CEO010/III/2012 tanggal 15 Maret 2012; b. Menetapkan risk register dan secara berkala melakukan penilaian tingkat risiko dan rencana mitigasi yang diperlukan untuk mengendalikan risiko sesuai dengan risk register; c. Menentukan skala prioritas penanganan risiko dan alternatif rencana mitigasi dengan mempertimbangkan tingkat cost and benefit; d. Melakukan pengawasan implementasi program mitigasi dan dampaknya terhadap perubahan tingkat risiko secara berkala untuk memastikan tingkat risiko dapat dikendalikan dalam tingkat yang wajar serta melaporkan hasil pengendalian risiko kepada para stakeholder maupun pihak terkait. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Perseroan tidak terlepas dari sejumlah risiko, baik risiko yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan perusahaan dapat teridentifikasi dan dikendalikan, maka dilakukan proses menajemen risiko mulai dari identifikasi risiko, penilaian tingkat risiko, penyusunan program pengendalian risiko (mitigasi) hingga monitoring dan controlling yang berkelanjutan. Sejauh ini Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi jalannya usaha perusahaan: 1. Risiko tidak dimilikinya IMB atas tower yang dikelola oleh Perseroan, mengingat saat ini masih terdapat sejumlah tower yang telah beroperasi namun belum memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Kondisi ini apabila tidak ditindaklanjuti akan berisiko mendapatkan sanksi dari regulator. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah melakukan mitigasi berupa melakukan kerjasama dengan mitra yang berkompeten untuk mengurus IMB. 2. Risiko terdapatnya tower eksisting yang tidak masuk ke dalam Cell Plan. Penerapan SKB 4 (empat) Menteri tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi harus mengikuti

rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Mitigasi untuk risiko ini adalah terlibat secara intens dalam penyusunan Perda tentang Cell Plan. 3. Risiko Pengembalian Investasi merupakan risiko yang terjadi akibat dari tidak tercapainya tingkat pengembalian investasi sesuai dengan tingkat pengembalian yang telah direncanakan Perseroan. Investasi pembangunan tower yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan investasi yang cukup besar. Dengan demikian apabila risiko ini tidak dikelola dengan baik maka berpotensi menyebabkan kerugian perusahaan yang cukup material. Untuk memitigasi risiko ini maka dalam setiap proyek pembangunan, Mitratel melakukan analisa kelayakan investasi (AKI) secara komprehensif serta monitoring dan evaluasi realisasi proyek dengan AKI yang telah ditetapkan. 4. Risiko tidak tersedianya sistem informasi yang memadai merupakan salah satu risiko yang dihadapi Perseroan. Sistem informasi yang terintegrasi menjadi salah satu aspek penunjang yang mutlak dimiliki Perseroan mengingat kuantitas proyek yang terus bertambah. Sistem informasi sangat diperlukan dalam hal monitoring pembangunan proyek sampai dengan pemeliharaan menara. Ketidakmampuan Perseroan dalam menyediakan sistem informasi yang terintegrasi akan berdampak siginifikan terhadap penyelesaian proyek yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Perseroan sedang mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi untuk memitigasi risiko ini melalui implementasi SAP. Diharapkan di masa yang akan datang dengan dukungan sistem informasi yang baik akan mampu mendorong percepatan penyelesaian proyek pembangunan yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.

Kode Etik Sebagai acuan bagi manajemen dan karyawan dalam berhubungan dan berinteraksi di internal perusahaan maupun dengan pihak eksternal, Perseroan telah merumuskan suatu kode etik berupa nilai atau norma yang menjadi pedoman bagi segenap entitas perusahaan, yaitu: a. Menjadi perusahaan yang jujur dan menjadi panutan dengan cara menjalankan bisnis yang sehat, kuat dan adil yang digerakkan oleh tata nilai yang terpuji serta taat kepada hukum dan menghormati semua stakeholder. b. Mengelola bisnis perusahaan dengan memperhatikan prinsip dan etika bisnis dan perundang-undangan yang berlaku. c. Tindakan melawan hukum adalah tindakan yang dilarang, meskipun untuk kepentingan bisnis atau karena tekanan dari pihak manapun. d. Perseroan melindungi setiap pelapor yang memberikan informasi dengan pelanggaran legal, kejadian tidak etis atau tindakan lain yang melanggar prinsip-prinsip etika bisnis yang baik.

Budaya Perusahaan. Dalam merumuskan budaya perusahaan, Mitratel selaku bagian dari TELKOMGroup mengacu pada budaya perusahaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Budaya perusahaan dimaksud terdiri atas: • Philosophy to be the Best dengan basic belief: Always The Best • Principles to be the Star dengan Core Values: Solid, Speed, dan Smart • Practices to be the Winner dengan Key Behaviors: Imagine, Focus, dan Action Pondasi dari budaya perusahaan di atas adalah Philosophy to be Best yakni Always The Best. Corporate Philosophy ini sekaligus sebagai Basic Belief. Always the Best adalah sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.


51

IMAGINE . FOCUS . ACTION Practices to be the WINNER

SOLID

SPEED

SMART

Principles to be the STAR Always the Best Philosophy to be the BEST

5

Principles to be the Star adalah 3S, yakni Solid, Speed, Smart yang sekaligus menjadi Core Values atau Great Spirit. Penjelasan dari Solid, Speed, Smart adalah sebagai berikut: a. Solid artinya melalui persatuan kita akan dengan mudah memenangkan persaingan. Adanya soliditas akan melahirkan sahabat sejati dan itu berarti saling menyayangi, saling melindungi, saling membela. b. Speed merupakan sikap mental untuk bertindak sebagai pionir/pelopor (Awal), sesuai dengan Arah yang sudah ditentukan dalam bentuk tindakan (Aksi) untuk memuwujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan penyampaian produk, dan kecepatan dalam memberikan layanan ke pelanggan atau disebut QCD (quality, cost, delivery). c. Smart merupakan creative innovation yang dapat memberikan value bagi perusahaan. Smart merupakan sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan yang kita lakukan.

52


Practices to be the Winner yakni Imagine, Focus, Action sekaligus sebagai Key Behaviors. Penjelasan dari Imagine, Focus dan Action adalah adalah sebagai berikut: a. Imagine adalah praktek berprilaku yang selalu berawal dari akhir (starting from the end) dalam merencanakan dan menjalankan aktivitasnya. Sebuah kerja besar harus dimulai dari mimpi dan cita-cita besar yang hendak dicapai. Praktek ini identik dengan visi atau mimpi seorang pemimpin. Ia menggambarkan Desireability (keinginan) bukan Feasibilty (kebiasaan). b. Focus adalah praktek berperilaku yang selalu mengutamakan yang utama. Kalau digambarkan bahwa aktivitas yang kita lakukan sebagai sebuah peperangan, maka kita harus memiliki priorias dalam memenangkan peperangan. Kita harus menetapkan bukit-bukit pertempuran mana saja yang harus dimenangkan untuk memenangkan seluruh peperangan. Fokuskan kekuatan utama dengan mengalokasikan sumber daya sesuai prioritas untuk merebut bukit-bukit utama.

c. Action adalah berperilaku yang selalu menekankan tindakan kongkrit dalam mencapai sebuah hasil. Imagine dan Focus hanya bisa bermuara pada hasil yang nyata jika dikerjakan (Action) atau diimplementasikan dan sekaligus dikontrol. Visi tanpa aksi itu fantasi, Aksi tanpa visi sensasi (sesaat). Dalam menjalankan praktek ini kita dituntut untuk selalu belajar dari orang lain (Benchmark) dan meraih kemenangan-kemenangan kecil (Quick Wins) untuk membangun kepercayaan diri dalam menggapai kemenangan.

Penerapan Whistleblowing a. Penanganan pengaduan (whistleblower) merupakan salah satu unsur pengendalian internal pada tingkat entitas (entity level control) yang dirancang dan dijalankan oleh Dewan Komisaris untuk: 1. Mencegah, mengidentifikasi dan mendeteksi kemungkinan adanya tindak pidana (fraud) dan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan; 2. Menyediakan laporan formal bagi pihak ketiga dan karyawan perusahaan untuk menyampaikan pengaduan atau keluhan; 3. Menyediakan kebijakan dan prosedur yang jelas dan konsisten dalam penanganan pengaduan. b. Jenis-jenis pengaduan yang ditangani Dewan Komisaris yang berasal dari pihak ketiga dan karyawan perusahaan terkait: 1. Permasalahan akuntansi dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan yang berpotensi mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan; 2. Permasalahan audit terutama yang menyangkut independensi Kantor Akuntan Publik; 3. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan yang berkaitan dengan operasi perusahaan;

4. Pelanggaran terhadap peraturan internal yang berpotensi mengakibatkan kerugian bagi perusahaan; 5. Kecurangan dan/ atau dugaan korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan/atau karyawan perusahaan; 6. Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuji yang berpotensi mencemarkan reputasi perusahaan atau mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuji meliputi antara lain: tidak jujur, ada benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan, atau memberikan informasi yang menyesatkan kepada publik. c. Pengaduan dari pihak ketiga dan karyawan perusahaan harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Untuk itu pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung-jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang, maka pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Pengaduan disampaikan secara tertulis; 2. Memuat identitas pelapor (Komisaris akan menjaga kerahasiaan indentitas pelapor); 3. Memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalahan seperti yang diuraikan pada jenis-jenis pengaduan diatas; 4. Informasi harus didukung dengan buktibukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.


53

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

5 Manusia ditakdirkan untuk hidup bersosialisasi dengan sesamanya, karena satu individu tidak dapat hidup secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Mitratel selaku perusahaan yang sangat dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, menempatkan program sosial atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai prioritas bagi stakeholders. Pelaksanaan CSR bagi Mitratel merupakan implementasi dari rasa syukur perusahaan yang mengalami peningkatan baik asset maupun revenue sehingga dapat bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat. Pada tahun 2012, program sosial Mitratel diarahkan kepada berbagai aspek seperti

54


bantuan terhadap pembangunan masjid, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial di wilayah sekitar site serta tanggap darurat dalam menghadapi musibah bencana alam. Mitratel menyerahkan bantuan berupa dana, bahan makanan, dan perlengkapan primer lainnya. Dalam menghadapi bencana alam, Mitratel membangun posko tanggap darurat untuk membantu masyarakat terutama karyawan Mitratel yang tertimpa musibah. Bantuan yang diberikan oleh Mitratel ini merupakan bentuk solidaritas perusahaan dalam menyikapi perkembangan dan kejadian yang dialami oleh masyarakat terutama di sekitar lokasi site. Mitratel yang tumbuh dan

berkembang sampai saat ini tidak terlepas dari hubungan baik dengan masyarakat. Sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk menolong saudara-saudara yang tertimpa musibah dan meringankan beban mereka. Pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pelaksanaannya memperhatikan antara lain: 1. Perencanaan program CSR sesuai dengan rencana kebutuhan nyata masyarakat sekitar dengan tetap mempertimbangkan kemampuan Perseroan;

2. Perseroan ikut serta dalam memelihara kondisi yang tenang, aman, stabil, dan kondusif di lingkungan lokasi usaha perusahaan; 3. Memastikan keberhasilan program dengan terus menerus memelihara dan mengembangkan hubungan baik melalui pembinaan dan sosialisasi; 4. Menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagaimana ditugaskan oleh Pemerintah.


55

Halaman ini sengaja dikosongkan

56


PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Gedung Graha Pratama Lt. 1, 5, 12, 16, dan P1 Jl. MT. Haryono Kav. 15 Jakarta Telepon Faksimili

: 021-83709592, 83709593 : 021-83709591

www.mitratel.co.id

Sambutan Komisaris Utama 10 Laporan Direktur Utama 12 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi 16

Recommend Documents