SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA Saya berikan apresiasi kepada PMLI yang telah membuat Pedoman Kode Etik ini. Pedoman Kode Etik ini merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung Transformasi Budaya di lingkungan IPC dan anak perusahaan. Keberhasilan Transformasi Budaya akan dapat dicapai apabila ada role model yang dapat dicontoh serta kesungguhan dari tiap-tiap individu untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya dengan menerapkan IPC Value. Saya berharap Pedoman Kode Etik ini dapat menjadi panduan bagi segenap insan di PMLI dan diwujudkan dalam tindak dan perilaku sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan pihak luar (pelanggan, vendor,dll) dan internal perusahaan.
Jakarta, Juli 2016 PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA Komisaris Utama,
R.J. LINO
Pedoman Kode Etik | PMLI
|i
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Semangat Pagi! Antusias! Insan PMLI membutuhkan ‘nilai-nilai yang diyakini’ dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari untuk mencapai visi dan misinya. Salah satu nilai yang harus terus tumbuh dalam insan PMLI adalah kesetiaan dalam memberikan pelayanan yang profesional dan berintegritas. Perilaku yang berintegritas dan menjunjung tata nilai perusahaan memantapkan langkah PMLI menjadi pusat pengembang kompetensi unggul di bidang kepelabuhanan. Maka, dengan komitmen yang kuat, PMLI membuat Pedoman Kode Etik yang mengatur segala tindakan insan PMLI dalam menghadapi pihak internal maupun eksternal. Dengan adanyan Pedoman Kode Etik, setiap insan PMLI WAJIB BERPERILAKU sesuai dengan nilai nilai baik yang diyakini PMLI. Dan melalui Pedoman Kode Etik inilah insan PMLI belajar menjadi insan yang beretika. Salam Etika! Jakarta, Juli 2016 PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA Direktur Utama,
NINA INSANIA K.PERMANA
ii |
Pedoman Kode Etik | PMLI
DAFTAR ISI SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA .................................................... i SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ..................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................. iii KATA PENGANTAR .....................................................................1 PEDOMAN KODE ETIK PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA I.
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG............................................................ 3 B. DEFINISI ........................................................................ 3 C. TUJUAN .......................................................................... 5 D. RUANG LINGKUP ............................................................. 6 E. DASAR HUKUM ................................................................ 6
II. NILAI-NILAI IPC CORPORATE UNIVERSITY A. PEOPLE FIRST ................................................................. 7 B. INTEGRITY ..................................................................... 8 C. CUSTOMER CENTRIC ...................................................... 9 D. SUSTAINABILITY ............................................................. 11 E. QUALITY ......................................................................... 12
Pedoman Kode Etik | PMLI
| iii
III. ETIKA BISNIS A. PEKERJA ......................................................................... 13 B. PELANGGAN .................................................................... 13 C. VENDOR ......................................................................... 14 D. KOMPETITOR .................................................................. 15 E. REGULATOR .................................................................... 16 IV. ETIKA KERJA A. ETIKA PRIBADI ............................................................... 17 B. ETIKA HUBUNGAN ATASAN - BAWAHAN............................ 19 C. ETIKA TERHADAP REKAN SEKERJA ................................... 19 D. ETIKA TERHADAP PEKERJAAN .......................................... 20 V.
PENGAWASAN DAN SANKSI A.
PENGAWASAN ................................................................ 34
B.
SANKSI .......................................................................... 34
VI. PENUTUP ........................................................................... 34
iv |
Pedoman Kode Etik | PMLI
KATA PENGANTAR PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) merupakan Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang bergerak dalam bidang pembinaan Sumber Daya Manusia. Perusahaan memiliki visi sebagai pusat keunggulan dan mitra strategis dalam mengembangkan bisnis kepelabuhanan, maritim dan logistik di Indonesia dan Asia Pasifik dan untuk menjadi pilihan utama dan kebanggaan pelanggan, karyawan dan stakeholder dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
handal
serta
mendukung
kontribusi
perusahaan
dalam
pengembangan maritim dan logistik di Indonesia serta Asia Pasifik. Dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing kuat serta guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia
harus
menjalankan
aktivitas
bisnisnya
dengan
memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar, sehingga selaras dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu pedoman yang berisikan tatacara perilaku dan
kerjasama
yang
mampu
mengarahkan
seluruh
Karyawan
menghadapi suatu kejadian. Diharapkan nantinya Karyawan siap dalam menghadapi hal-hal yang menyangkut aspek-aspek standar etika. Tindakan yang telah diputuskan sebagai penyimpangan etika dianggap sebagai usaha-usaha menodai nama baik dan integritas PMLI sehingga dapat menjadi alasan bagi suatu tindakan pemutusan hubungan kerja. Pedoman Kode Etik | PMLI
|1
Oleh karena itu, Direksi berharap agar Kode Etik ini diketahui, dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh Karyawan, termasuk jajaran Komisaris dan Direksi demi kepentingan bersama dan kemajuan serta reputasi Perusahaan.
2|
Pedoman Kode Etik | PMLI
I.
PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Kode Etik Bisnis mencerminkan tindakan dan nilai-nilai yang kami pegang dalam berinteraksi dengan semua stakeholders PMLI, karyawan, pelanggan, pemerintah, vendor, dan komunitas untuk membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. Kode Etik Bisnis PMLI dibangun di atas fondasi yang kuat dari Visi dan Corporate Values yang kami junjung di seluruh fungsi serta seluruh wilayah operasional kami.
B.
DEFINISI a.
Kode Etik Bisnis adalah seperangkat panduan yang berisi prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana kita menjalankan
nilai-nilai
PMLI
sehari-hari
dalam
menginspirasi kita untuk mencapai Visi PMLI. b.
Donasi adalah sumbangan dan atau pemberian dari PMLI termasuk namun tidak terbatas pada Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pegawai kepada pihak lain. Donasi meliputi tetapi tidak terbatas pada uang tunai, surat
berharga,
barang-barang
yang
dapat
dimanfaatkan dalam waktu lama, komisi, potongan harga
khusus
kebutuhan
(diskon),
pribadi,
konsepsi
fasilitas
milik
harga,
barang
pemasok
atau
pelanggan, bingkisan, dan pinjaman tanpa bunga. c.
Good Corporate Governance (GCG) adalah proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan
Pedoman Kode Etik | PMLI
|3
keberhasilan sehingga
usaha
dapat
dan
akuntabilitas
mewujudkan
nilai
Perusahaan
tambah
bagi
pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku serta nilai-nilai etika. d.
Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, diskon, komisi, pinjaman
tanpa
bunga,
tiket
perjalanan,
fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. e.
Hadiah atau Imbalan adalah pemberian dari suatu pihak kepada Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pegawai, yang diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan, atau oleh suatu pihak dimaksud dianggap
berhubungan,
dengan
jabatan
atau
kedudukan pihak lain tersebut. Hadiah atau imbalan meliputi tetapi tidak terbatas pada uang tunai, surat berharga, barang-barang yang dapat dimanfaatkan dalam waktu lama, komisi, potongan harga khusus (diskon), konsesi harga, barang kebutuhan pribadi, fasilitas milik pemasok atau pelanggan, bingkisan, dan pinjaman tanpa bunga.
4|
Pedoman Kode Etik | PMLI
C.
TUJUAN Tujuan penyusunan Pedoman Etika PMLI ini adalah untuk : 1.
Perusahaan -
Mendorong kegiatan usaha PMLI agar lebih efisien dan efektif dengan memperhatikan standar etika bisnis terhadap pelanggan, masyarakat, pemerintah, dan Pemangku Kepentingan lainnya.
-
Membangun
lingkungan
kerja
PMLI
untuk
mewujudkan perilaku profesional dan produktif. -
Memberikan kepastian dan perlindungan kepada Pemangku Kepentingan dalam berhubungan dengan PMLI sehingga nilai perusahaan meningkat, yang menjamin
terwujudnya
keberhasilan
dan
kesinambungan usaha PMLI dalam jangka panjang. 2.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Insan PMLI) -
Memberikan pedoman dan arahan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan mengenai perilaku yang patut dan wajib dilakukan, serta perilaku yang dilarang oleh PMLI.
-
Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi
nilai-nilai
moral
dan
etika
sehingga
meningkatkan kinerja dan produktivitas Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan secara menyeluruh. 3.
Mitra Kerja Menciptakan
hubungan
yang
harmonis
dengan
menjadikan mitra kerja sebagai mitra strategis PMLI dalam menjalin kerjasama yang lebih efektif dan efisien
Pedoman Kode Etik | PMLI
|5
yang
dilandasi
sikap
profesional,
transparan
dan
fairness. 4.
Masyarakat dan Pihak lain yang terkait Menciptakan hubungan yang harmonis, sinergis dan saling
menguntungkan
dengan
PMLI,
yang
pada
akhirnya akan menciptakan kesejahteraan ekonomisosial bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait. D. RUANG LINGKUP Kode Etik PMLI ini mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab PMLI, individu Insan PMLI, maupun pihak lain yang melakukan aktivitas dengan PMLI, yang meliputi :
Pelaksanaan Kode Etik PMLI Menjelaskan melakukan
tentang sosialisasi
pelaksanaaan dan
tata
etika
cara
PMLI,
pelaporan,
penanganan dan penegakan pelanggaran serta sanksi yang diterapkan secara efektif dan menyeluruh kepada Insan PMLI dan stakeholder. E.
DASAR HUKUM Menunjuk Surat Edaran Kementerian BUMN Bersih Nomor SE-05/MBU/2013 mengenai Roadmap Menuju BUMN Bersih. Tujuan :
Meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance / GCG) baik secara administratif maupun substantif.
Mewujudkan BUMN yang tangguh dan profesional, unggul serta bermartabat.
6|
Pedoman Kode Etik | PMLI
Sebagai bagian dari anak perusahaan BUMN (PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) / PMLI) terus berupaya untuk melengkapinya dengan perangkat GCG, salah satunya untuk menerapkan Code of Conduct / Kode Etik Bisnis di lingkungan PMLI. Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
PT.
Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Nomor HK. 56/6/17/PI.II – 13 tanggal 28 November 2013 perihal Penetapan Kode Etik Bisnis PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC. II.
NILAI-NILAI IPC CORPORATE UNIVERSITY A.
PEOPLE FIRST Menghargai individu dengan menerapkan sistem dan regulasi kerja
yang
transparan,
adil
dan
objektif,
memberi
kesempatan untuk pengembangan diri didukung dengan lingkungan kerja yang aman dan menyenangkan dalam rangka
meningkatkan
kinerja
yang
berkualitas
untuk
mencapai kesejahteraan. Adapun rumusan perilaku kunci adalah sebagai berikut: Perilaku kunci positif (Do’s) 1.
Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.
2.
Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan (aman & nyaman).
3.
Berkomunikasi secara terbuka dengan mengutamakan prinsip saling menghormati.
4.
Memberikan
kesempatan
dan
dukungan
pada
pengembangan individu.
Pedoman Kode Etik | PMLI
|7
5.
Mengapresiasi
kinerja
secara
objektif,
adil
dan
transparan. 6.
Membangun sinergi dan kerjasama untk kepentingan tim dan organisasi.
7.
Memberikan inisiatif,
kinerja
kreatifitas
terbaik dan
dengan
inovasi
menunjukkan
sesuai
dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya. Perilaku kunci negatif (Don’ts) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B.
Mengabaikan saran-saran positif yang diberikan oleh orang lain. Mengeksploitasi / memperlakukan SDM dengan sewenang-wenang. Bertindak diskriminatif dan melecehkan orang lain. Memaksakan kehendak, mengintimidasi / mengancam pihak lain demi kepentingan pribadi. Bekerja dibawah standar dan etika kerja. Mengadu domba dan mengganggu keharmonisan kerja. Resisten terhadap perubahan dalam organisasi yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan.
INTEGRITY Bertindak bertanggung
profesional, jawab,
amanah,
disiplin,
jujur,
patuh
dan
konsisten, berkomitmen
terhadap etika bisnis dengan menjunjung tinggi kehormatan diri, pihak lain dan institusi. Adapun rumusan perilaku kunci adalah sebagai berikut: Perilaku kunci positif (Do’s)
8|
1.
Jujur dan berani menyatakan kebenaran.
2.
Menjaga kehormatan pribadi dan perusahaan.
Pedoman Kode Etik | PMLI
3.
Disiplin, mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.
4.
Berperilaku sesuai dengan etika kerja dan berusaha.
5.
Bekerja penuh semangat, berpikir positif dengan hati nurani yang bersih dan ikhlas.
6.
Bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas.
7.
Cermat, konsisten dalam berpikir dan bertindak.
Perilaku kunci negatif (Don’ts) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
C.
Menyembunyikan kesalahan dan masalah serta memanipulasi informasi. Melakukan perbuatan tercela. Bekerja ceroboh dan maunya sendiri. Mencuri gagasan dan mengakui hasil karya orang lain sebagai karyanya. Mudah menyerah dan mengeluh dalam bekerja serta memberikan pengaruh buruk kepada orang lain. Menyalahgunakan wewenang dan membocorkan rahasia perusahaan. Bersikap arogan, munafik dan mementingkan diri sendiri.
CUSTOMER CENTRIC Peka
dan
pelanggan
proaktif dan
terhadap
calon
pemenuhan
pelanggan
kebutuhan
dengan
konsisten
memberikan pelayanan terbaik, solusi inovatif, dan membina hubungan jangka panjang atas dasar saling percaya. Adapun rumusan perilaku kuncinya adalah sebagai berikut:
Pedoman Kode Etik | PMLI
|9
Perilaku kunci positif (Do’s) 1. Senantiasa menghimpun
mengembangkan informasi
pengetahuan
tentang
pasar
dan dan
pelanggan/calon pelanggan. 2.
Berempati dan proaktif memberikan solusi yang cepat dan
tepat
terhadap
masalah
yang
dihadapi
pelanggan/calon pelanggan. 3.
Membangun dan memelihara komunikasi yang efektif dan informasi yang relevan, memadai dan akurat kepada pelanggan.
4.
Cepat tanggap dan mudah dihubungi berkaitan dengan kebutuhan pelanggan.
5.
Memperlakukan pelanggan dengan baik, respek, dan sopan secara wajar.
6.
Berorientasi pada pemenuhan kepentingan para pihak.
7.
Inovatif dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Perilaku kunci negatif (Don’ts) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
10 |
Menutup diri dan tidak peduli terhadap keadaan dan perkembangan lingkungan, pasar, dan pelanggan. Memperlakukan pelanggan secara tidak adil. Berargumen dengan pelanggan tanpa mengetahui dan memahami permasalahan. Membiarkan pelanggan menunggu tanpa informasi dan kepastian yang jelas. Memenuhi permintaan pelanggan yang bertentangan dengan aturan dan regulasi. Menunda pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam proses melayani pelanggan.
Pedoman Kode Etik | PMLI
7.
Tidak fokus, dan berorientasi jangka pendek dalam memberikan pelayanan.
D. SUSTAINABILITY Komitmen yang kuat dalam menjaga dan memelihara keberlanjutan pertumbuhan perusahaan melalui optimalisasi sumber daya manusia, kepemimpinan yang handal, proses dan sistem yang berkualitas, inovatif dan proaktif terhadap tantangan dan perubahan serta peduli terhadap masyarakat dan lingkungan demi kemajuan bangsa. Adapun rumusan perilaku kuncinya adalah sebagai berikut: Perilaku kunci positif (Do’s) 1.
Berani dan siap menghadapi tantangan perubahan, serta mengelola resiko dan peluang.
2.
Terbuka terhadap ide, metoda dan terobosan baru.
3.
Menguasai pengetahuan produk perusahaan.
4.
Membangun
jejaring
yang
iklim
berbagi
baik
dengan
para
pengetahuan
dan
stakeholder. 5.
Menciptakan pengalaman.
6.
Peduli terhadap keselamatan, kesehatan diri dan orang lain serta aset perusahaan.
7.
Menjalankan program dengan menjaga keseimbangan daya dukungan lingkungan.
Perilaku kunci negatif (Don’ts) 1. 2.
Berpuas diri, berhenti di zona nyaman. Mengabaikan standar keselamatan lingkungan.
Pedoman Kode Etik | PMLI
kerja
dan
| 11
3. 4. 5. 6. 7. E.
Menggunakan sumberdaya dengan boros dan tanpa perhitungan. Berorientasi dan berpikir jangka pendek dan sempit. Melakukan pekerjaan/kegiatan tanpa persiapan dan kompetensi yang memadai. Mengabaikan kepentingan stakeholder. Mencemari dan merusak lingkungan.
QUALITY Berkomitmen meningkatkan kualitas produk, layanan dan SDM melalui penyempurnaan proses bisnis, pemanfaatan teknologi, pengelolaan pengetahuan dan inovasi untuk meningkatkan daya saing serta nilai tambah perusahaan. Adapun rumusan perilaku kuncinya adalah sebagai berikut: Perilaku kunci positif (Do’s) 1.
Berorientasi jangka panjang dan memiliki wawasan yang luas.
2.
Belajar dan berbagi pengetahuan.
3.
Siap beradaptasi terhadap perkembangan global.
4.
Siap melakukan perubahan.
5.
Aktif memonitor, mengevaluasi dan menyempurnakan proses kerja.
6.
Bekerja secara teliti dan berkualitas.
7.
Mengikuti perkembangan teknologi.
Perilaku kunci negatif (Don’ts) 1. 2.
12 |
Enggan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide baru. Mengabaikan upaya perbaikan proses kerja.
Pedoman Kode Etik | PMLI
3. 4. 5. 6. 7.
Mengabaikan sistem dan prosedur (SOP). Mengabaikan atau menolak pendapat dan kritik. Takut melakukan perbaikan dan inovasi. Resisten terhadap perubahan proses kerja. Ceroboh dalam bekerja.
III. ETIKA BISNIS A.
PEKERJA 1.
Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya.
2.
Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang.
B.
PELANGGAN 1.
Insan
PMLI
memenuhi
diharapkan harapan
untuk
Pelanggan
secara dan
konsisten
memberikan
pelayanan yang luar biasa dan berkualitas. 2.
Insan PMLI wajib mempercepat rangkaian proses penyelesaian dokumen, proses bisnis dan pekerjaan lainnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal dan lancar.
3.
Insan PMLI diharuskan untuk menjaga perilaku baik dan tekun dalam memberikan kepuasan Pelanggan dan bekerja dengan pemikiran yang inovatif dan kreatif.
4.
Insan
PMLI
diharuskan
bekerjasama
untuk
menghilangkan perilaku arogansi dan birokratis karena hal tersebut berpengaruh buruk bagi perkembangan dan keberhasilan Perusahaan.
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 13
5.
Insan PMLI harus yakin dengan prinsip penyempurnaan secara pendapat
terus-menerus serta
saran
menggunakannya
dengan dari
sebagai
mengikutsertakan
para
Pelanggan
cara
untuk
dan terus
menyempurnakan proses dan kualitas pelayanan kami. 6.
Insan PMLI harus memperhatikan keluhan-keluhan Pelanggan dan mencoba menyelesaikannya dengan cara yang paling efektif dan efisien dengan memberikan solusi
yang
dapat
diimplementasikan
secara
berkelanjutan. 7.
Insan PMLI akan membangun pola komunikasi yang jujur dengan para Pelanggan untuk mendorong adanya hubungan yang saling percaya dan transparansi.
8.
Insan PMLI akan memperlakukan para Pelanggan sebagai tumpuan bisnis PMLI dan menjadikan kepuasan mereka sebagai pertimbangan yang utama. Sehingga Insan PMLI akan selalu berusaha untuk memberikan nilai berharga bagi para Pelanggan.
C.
VENDOR 1.
Berkolaborasi
dengan
menguraikan
segala
para
Vendor
kesepakatan
dengan
dalam
cara
dokumen
tertulis yang didasari maksud baik dan menguntungkan kedua belah pihak. 2.
Melakukan pendekatan yang terbuka, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam mematuhi aturan dan Undang-Undang yang berlaku.
3.
Percaya dalam memberikan kesempatan yang setara kepada para Vendor dalam menjalankan bisnis.
14 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
4.
Menghentikan
hubungan
bisnis
dengan
Vendor
manapun apabila mereka tidak mematuhi Kode Etik Bisnis IPC (sebagai Induk Perusahaan PMLI) dan menjalankan bisnis dengan cara yang dapat merusak reputasi PMLI, mengancam lingkungan dan komunitas dimana PMLI beroperasi atau melanggar Hak Asasi Manusia. 5.
Menciptakan transparansi dan membangun kepercayaan dengan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dapat membantu para Vendor membangun pemahaman yang lebih baik mengenai bisnis PMLI.
6.
Secara tegas mematuhi Kode Etik Bisnis IPC (sebagai Induk PMLI) dan akan mendorong para Vendor untuk mengikuti hal yang sama dimana PMLI memiliki hak penuh untuk mengambil tindakan hukum terhadap mereka apabila terjadi pelanggaran.
D. KOMPETITOR PMLI berkomitmen untuk mematuhi hukum persaingan bisnis baik secara tertulis maupun tidak tertulis. 1.
Insan
PMLI
tidak
akan
terlibat
dalam
praktek
perdagangan terlarang, penyalahgunaan dominasi pasar atau
aktivitas
perdagangan
tidak
adil
lainnya,
berdasarkan peraturan dan arahan Pemerintah. 2.
Insan PMLI akan memasarkan layanan dan berinteraksi dengan para Pelanggan berdasarkan kinerja dan tidak akan menyampaikan informasi yang tidak benar tentang layanan Kompetitor.
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 15
3.
Insan PMLI akan mengutamakan keadilan, kebenaran dan transparansi terhadap kompetisi bisnis dengan mengikuti aturan dan Undang-Undang yang berlaku.
4.
Insan PMLI tidak diperkenankan untuk menyampaikan komentar atau pendapat yang tidak benar tentang layanan atau produk yang dihasilkan Kompetitor.
E.
REGULATOR PMLI berkolaborasi penuh dengan Regulator dan Institusi terkait lain dengan tujuan membangun hubungan yang harmonis serta memastikan kelancaran fungsi bisnis. Ketika berinteraksi atau berhadapan dengan para regulator, Insan PMLI diharapkan untuk mengingat hal-hal sebagai berikut : 1.
Insan PMLI akan berinteraksi dengan Pemerintah dan Institusi terkait lain hanya dalam lingkup bisnis PMLI sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Perundang-
Undangan dan Peraturan Perusahaan yang berlaku. 2.
Insan PMLI diharuskan membangun hubungan yang harmonis dan positif dengan mengutamakan kejujuran dan saling menghormati.
3.
Insan PMLI diharuskan untuk mencari dan mendapatkan persetujuan yang dibutuhkan sebelum berinteraksi dengan Regulator dan Institusi yang terkait saat menjalankan bisnis.
4.
Insan PMLI memastikan setiap informasi dan laporan yang harus diberikan kepada Regulator dan Pemerintah, akurat dan lengkap.
16 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
Dalam berhubungan dengan Regulator dan institusi terkait lainnya maka Insan PMLI harus menghindari : -
Menawarkan atau memberikan apa pun yang berharga kepada pejabat atau Pemerintah yang bertentangan dengan
ketentuan
dan
perundang-undangan
yang
berlaku. Memberikan suap kepada Pemerintah untuk mempengaruhi keputusan yang menjadi kewenangannya atau sebagai imbalan atas perlakuan yang diinginkan. IV. ETIKA KERJA Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. A.
ETIKA PRIBADI Pegawai PMLI wajib melaksanakan nilai-nilai dasar pribadi
(basic individual values) sebagai berikut: 1.
Integritas, bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan, objektif terhadap permasalahan, memiliki komitmen terhadap visi dan misi, konsisten dalam bersikap dan bertindak, berani dan tegas dalam mengambil keputusan dan resiko kerja, disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan amanah;
2.
Profesionalisme, berpengetahuan luas, berketerampilan yang tinggi sehingga mampu bekerja sesuai dengan kompetensi,
Pedoman Kode Etik | PMLI
mandiri
tanpa
intervensi
pihak
lain,
| 17
konsisten dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas; 3.
Inovasi,
kaya
akan
ide-ide
baru
dan
selalu
meningkatkan kemampuan pribadi; 4.
Transparansi, setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan serta senantiasa dievaluasi secara berkala dan terbuka untuk semua stakeholder PMLI;
5.
Produktivitas, mampu bekerja keras dengan orientasi hasil kerja yang sistematis, terarah dan berkualitas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
efektif
dan
efisien
serta
dapat
dipertanggungjawabkan; 6.
Religiusitas, berkeyakinan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berada di bawah pengawasan Sang Pencipta, tekun melaksanakan ajaran agama, mengawali setiap tindakan selalu didasari niat ibadah sehingga apa yang dilakukan harus selalu lebih baik dari yang kemarin;
7.
Kepemimpinan, berani menjadi pelopor dan penggerak perubahan dipercaya
dalam untuk
pemberantasan mencapai
kinerja
korupsi, yang
dapat
melebihi
harapan.
18 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
B.
ETIKA HUBUNGAN ATASAN – BAWAHAN 1.
Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain penghormatan bawahan terhadap atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.
2.
Garis tanggung jawab adalah dari bawah ke atas, yakni bawahan bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung jawabkan bawahannya.
3.
Seorang
karyawan
jangan
membohongi,
menyembunyikan data atau dengan sengaja berusaha menyesatkan
atasannya
untuk
hal-hal
yang
ada
kaitannya dengan perusahaan. Atasan yang tidak mendapat informasi, atau mendapat informasi yang salah berakibat kesimpulan dan keputusan yang salah pula, yang pada akhirnya menyebabkan kerugian perusahaan. 4.
Atasan
harus
bersifat
mendidik
dan
memberi
pengarahan kepada bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja dan sikap kerja,
karena
kemajuan
anak
buah
merupakan
tanggung jawab atasannya. 5.
Seorang
atasan
harus
menjadi
panutan
bagi
bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh bawahannya. C.
ETIKA TERHADAP REKAN SEKERJA 1.
Saling menghargai dan membina semangat kerjasama yakni dengan saling menghargai karena persamaan
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 19
harkat dan martabat dan membina kerjasama karena semua karyawan bekerja dalam tim yaitu perusahaan. 2.
Menghindari tindakan ketidakharmonisan, pertentangan dan keresahan diantara karyawan.
D. ETIKA TERHADAP PEKERJAAN 1.
Pendokumentasian dan Pencatatan Perusahaan PMLI mengikuti semua prinsip dan standar-standar dalam pendokumentasian dan pencatatan, melaporkan semua informasi dalam PMLI (keuangan, operasional, teknis, komersial, SDM, dan sebagainya) secara akurat dan tepat waktu. Sebagai seorang Insan PMLI yang beretika maka Insan PMLI diharapkan berperilaku sesuai dengan hal-hal berikut : a.
Insan PMLI akan mengelola pendokumentasian dan pencatatan yang sesuai dengan etika dan akurat bedasarkan dengan prinsip dan standar yang berlaku. Seluruh individu yang terlibat dalam proses harus membuat dan mengelola catatan bisnis yang akurat dan jujur yang berkaitan dengan transaksi, catatan pengeluaran, buku log, lembar pelaporan waktu (time sheets), dan sebagainya.
b.
Insan PMLI akan memastikan transparansi dari pencatatan
dan
harus
memiliki
dokumentasi
lengkap berdasarkan pertimbangan audit. c.
PMLI akan memberikan akses kepada Auditor Perusahaan, Pemerintah, atau pihak berwenang lainnya yang ditunjuk oleh PMLI untuk melihat
20 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
semua informasi yang diperlukan, dan memberikan kerja sama penuh dalam setiap proses sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Perusahaan yang berlaku. d.
Insan PMLI tidak akan melibatkan diri dalam penggelapan,
kelalaian,
penghapusan,
dan
manipulasi transaksi perusahaan yang berasal dari pengurangan
pada
laporan
pendapatan
atau
rekening bank. e.
Insan PMLI diharapkan untuk melaporkan semua pengeluaran perjalanan bisnis secara jujur, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelanggaran pada Kode Etik di atas akan mengakibatkan tindakan
disipliner
tegas
terhadap
individu
yang
bersangkutan. 2.
Kontrol Internal PMLI
memiliki
kontrol
internal
yang
kuat
untuk
memenuhi hukum dan prosedur yang berlaku. Proses kontrol dan audit internal merupakan proses yang kuat serta tidak dapat dimanipulasi, dan secara akurat
dapat
memberikan
gambaran
yang
benar
terhadap semua transaksi bisnis PMLI dan dapat memberi keyakinan kepada Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Pemerintah bahwa setiap transaksi telah sesuai, legal dan akurat. Setiap upaya untuk menyembunyikan atau menyatakan informasi yang tidak akurat dalam laporan perusahaan
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 21
adalah pelanggaran serius dan dapat menyebabkan tindakan disipliner tegas dan proses pidana terhadap individu yang bersangkutan. Setiap individu di PMLI bertanggung jawab untuk melaporkan setiap dugaan pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur kontrol dan audit perusahaan. Insan PMLI harus segera melaporkan setiap dugaan atau pelanggaran dari kebijakan ini kepada atasan, atasan dari atasan, atau SDM. Perusahaan akan membangun Whistle Blowing System yaitu sebuah sistem yang dapat memberikan sarana bagi seluruh stakeholders khususnya Insan PMLI untuk dapat melaporkan setiap dugaan atau pelanggaran dari kebijakan yang terjadi di Perusahaan. 3.
Perjalanan Dinas PMLI memandang penting terhadap pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut,
individu
diberikan
kesempatan
untuk
melakukan perjalanan ke berbagai lokasi baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan
bisnis.
Adalah
penting
dalam
pencapaian tujuan untuk berpegang teguh pada kode etik dan mematuhinya setiap saat. a.
Sebagai Insan PMLI yang bertanggung jawab terhadap Perusahaan, Insan PMLI diharapkan dapat mengoptimalkan dan mengevaluasi semua pilihan berkomunikasi dan media lain seperti telepon,
22 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
teleconference, fasilitas video conference sebelum mengajukan permintaan perjalanan dinas. b.
Setiap individu yang berpartisipasi dalam perjalanan studi
atau
dinas
harus
berkomitmen
untuk
mencapai tujuan dari perjalanan tersebut. c.
Segala pengaturan perjalanan dan tempat tinggal akan
disediakan
oleh
PMLI
untuk
membuat
perjalanan studi atau dinas terasa kondusif dan nyaman dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. d.
Tunjangan perjalanan dinas tidak dapat dianggap sebagai penghasilan tambahan karena tunjangan tersebut hanya semata-mata untuk keperluan studi atau dinas.
e.
Individu diharapkan untuk menghadiri konferensi, seminar, pelatihan, dan rapat sesuai dengan jadwal, waktu yang ditentukan dan diharuskan berpartisipasi
untuk
mendapatkan
hasil
yang
maksimal. f.
Setiap anggota keluarga atau kerabat diharapkan tidak menemani individu selama perjalanan dinas karena dapat mengakibatkan konflik kepentingan. Diperlukan persetujuan formal sebelumnya jika ada anggota keluarga yang perlu menemani individu tersebut.
g.
Setiap
jenis
pengeluaran
pribadi
yang
tidak
tercantum dalam acuan kebijakan harus ditanggung oleh Insan PMLI.
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 23
h.
Semua penggantian untuk biaya perjalanan harus diajukan sesuai batas yang ditetapkan dalam kebijakan perjalanan dan tidak diperkenankan melebihi batas tersebut.
i.
Setiap pengeluaran untuk hiburan selama rapat bisnis saat berinteraksi dengan rekan kerja hanya dapat diajukan dengan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
j.
Individu tidak boleh melakukan perilaku yang tidak pantas yang dapat mempertaruhkan atau merusak reputasi PMLI di depan umum saat melakukan perjananan dinas maupun personal.
k.
Individu harus berpakaian pantas sehingga tidak merusak reputasi perusahaan di forum eksternal.
l.
Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol selama perjalanan bisnis adalah dilarang dan harus dihindari setiap saat.
4.
Kerahasiaan Data/Informasi PMLI berkomitmen untuk melindungi informasi bisnis dan pribadi dan menjamin kerahasiaannya. PMLI
menyadari
semua
tanggung
jawab
untuk
menyimpan informasi bisnis dan pribadi dari organisasi, Insan PMLI, dan para vendor. Informasi rahasia terdiri dari (namun tidak terbatas pada) semua dokumen PMLI dan program komputer, proses, paten, spesifikasi, prosedur,
teknik
opersional,
teknik
pemasaran,
informasi pelanggan, data vendor, rencana bisnis,
24 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
dokumen keuangan, SLA, data Insan PMLI, kebijakan perusahaan,
informasi
pemerintah,
dan
strategi
pelanggaran
atau
pembocoran
mengakibatkan
PMLI
perdagangan,
informasi
perusahaan. informasi
kehilangan
daya
Setiap dapat
kompetitif,
keuntungan bisnis, dan akan menyebabkan kerugian bagi organisasi. Insan PMLI diharuskan secara tegas untuk mengakses, menyimpan, dan mengirimkan informasi sesuai dengan kebijakan
keamanan
informasi
PMLI.
Pemberian
informasi dapat dilakukan oleh Insan PMLI hanya kepada pihak yang berwenang atau hanya untuk suatu kepentingan dengan dasar yang jelas. Sehubungan dengan informasi pribadi Insan PMLI, organisasi sepenuhnya menghormati privasi pribadi Insan PMLI sesuai dengan hukum yang berlaku. Informasi tersebut akan digunakan oleh organisasi hanya untuk keperluan bisnis dan formalitas hukum. PMLI
sepenuhnya
berkomitmen
untuk
menjaga
informasi pribadi secara aman dan menghormati hak privasi masing-masing individu. 5.
Konflik Kepentingan Seluruh individu di PMLI berkomitmen untuk berperilaku etis sesuai dengan kepentingan perusahaan. Di dalam PMLI, insan PMLI menghindari hubungan, aktivitas, atau perkumpulan yang akan mempengaruhi kemampuan untuk membuat keputusan yang adil dan
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 25
objektif ketika menjalankan tugas dan tanggung jawab ditempat kerja. Semua keputusan bisnis harus netral, bebas dari prasangka, serta berdasarkan logika dan proses bisnis yang berlaku dari waktu ke waktu. Aktivitas yang dilakukan di luar PMLI dianggap sebagai konflik kepentingan jika : a.
Aktivitas tersebut merusak reputasi PMLI.
b.
Aktivitas tersebut memberi dampak buruk pada bisnis PMLI.
c.
Aktivitas tersebut mempengaruhi individu dalam membuat keputusan kerja.
Seluruh Insan PMLI tidak diperkenankan untuk : a.
Menggunakan status kepegawaian, posisi, atau reputasi di PMLI untuk mencapai tujuan pribadi, keluarga, atau kerabat.
b.
Menggunakan aset/sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi.
c.
Menghindari konflik kepentingan adalah sesuai dengan nilai-nilai budaya PMLI yang kami harapkan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan Pribadi Hubungan pribadi atau keterlibatan emosional dengan kompetitor,
vendor,
atau
bawahan
yang
akan
mempengaruhi kemampuan membuat keputusan harus dihindari setiap saat karena hal ini dapat mengakibatkan konflik kepentingan.
26 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
Semua individu dalam PMLI harus menghindari segala keterlibatan seperti ini, dan jika hal ini terjadi mereka harus melaporkan situasi tersebut kepada atasan langsung untuk mengklarifikasi konflik kepentingan. Pelanggaran pada kode etik ini akan mengakibatkan tindakan
disipliner
tegas
terhadap
individu
yang
bersangkutan.
Memperlakukan Keluarga dan Teman Benturan kepentingan terjadi atau mungkin terjadi pada kasus Insan PMLI memiliki hubungan keluarga atau pertemanan dengan Kompetitor, Vendor, atau bawahan. Benturan kepentingan mungkin juga terjadi ketika ada anggota keluarga yang sama-sama menjadi pegawai PMLI. Ketika berurusan dengan anggota keluarga atau teman, pastikan bahwa hubungan Anda tidak mengganggu atau berpotensi
mengganggu
kemampuan
Anda
untuk
bertindak demi kepentingan terbaik PMLI. Oleh karena itu hal yang harus dilakukan oleh setiap Insan PMLI adalah : Memberitahukan atasan dan Biro SDM jika ada anggota keluarga atau teman yang merupakan pemilik atau pejabat pengambil keputusan di perusahaan yang sedang atau mencoba menjadi mitra bisnis PMLI. Jika perusahaan dimana keluarga atau teman Anda menjadi pemiliknya, atau keluarga atau teman
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 27
adalah pejabat pengambil keputusan di perusahaan itu
mengikuti
proses tender, dalam
menjaga
profesionalisme maka setiap Insan PMLI dilarang untuk : Memberikan informasi yang dimiliki PMLI untuk kepentingan perusahaan yang dimiliki keluarga atau teman, atau untuk perusahaan dimana keluarga atau teman adalah pejabat pengambil keputusan. Terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
atau
mencoba mempengaruhi keputusan PMLI dalam proses pengadaan untuk kepentingan perusahaan dimana perusahaan itu :
Dimiliki anggota keluarga atau teman, atau
Keluarga atau teman adalah pejabat pengambil keputusan di perusahaan tersebut.
Terlibat atau mempengaruhi kebijakan PMLI yang terkait dengan rekrutmen, proses rotasi dan promosi, serta penjatuhan sanksi dan penilaian kinerja pegawai yang mempunyai hubungan keluarga.
Pekerjaan di Luar PMLI Tidak seorang Insan PMLI pun diperbolehkan untuk terlibat dalam pekerjaan profesional lain selain di dalam PMLI baik penuh waktu (full time) maupun paruh waktu (part time) karena hal ini dapat mengakibatkan konflik kepentingan. Insan PMLI tidak diperkenankan : -
Pada waktu yang sama bekerja di lembaga pemerintahan swasta, maupun institusi profesional
28 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
lainnya, yang akan berdampak pada peran dan tanggung jawab di PMLI. -
Insan PMLI dilarang untuk terlibat di dalam pekerjaan sebagai karyawan, direktur, pekerja kontrak dengan perusahaan Kompetitor & Vendor.
Keterlibatan Bisnis Insan PMLI harus selalu menghindari segala bentuk keterlibatan keluarga dalam hubungan bisnis untuk menghindari
konflik
kepentingan.
Segala
bentuk
transaksi yang dilakukan dengan keterlibatan ini harus dihindari dan didiskusikan terlebih dahulu dengan atasan, atasan dari atasan atau SDM sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengeluaran Tidak Tercatat Kami sebagai Insan PMLI tidak diperkenankan untuk : -
Mengumpulkan/mendistribusikan
dana
atau
melakukan pembiayaan yang penggunaannya tidak tercatat di dalam balance sheet (neraca keuangan) atau transaksi melalui rekening personal. 6.
Gratifikasi/Penyuapan
Pemberian Hadiah Insan PMLI tidak diperkenankan untuk memberi atau menerima hadiah, uang tunai, atau hiburan yang berhubungan
dengan
jabatannya
dan
berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya.
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 29
-
Insan PMLI tidak boleh memberi atau meminta, mengharapkan atau menuntut imbalan dalam bentuk apapun atas profesionalisme pelayanan yang diberikan baik kepada pihak internal PMLI maupun kepada pihak eksternal.
-
Insan PMLI tidak dipekenankan memberi atau menerima segala bentuk hadiah dan hiburan yang diberikan dengan maksud kepentingan bisnis, favoritisme,
atau
kesepakatan
bisnis
dihindari
sesuai
berhubungan dan
dengan
harus ketentuan
dengan sepenuhnya Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. -
Jika pemberian atau penerimaan hadiah tidak dapat dihindari, individu/fungsi tersebut harus melaporkan kepada SDM atau pihak lain yang ditunjuk oleh PMLI yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinir implementasi GCG melalui mekanisme yang transparan, yang akan mendistribusikan hadiah tersebut kepada Institusi Sosial.
-
Jika individu merasa tidak dapat mengambil keputusan yang benar dalam situasi yang tidak biasa, individu harus segera menghubungi atasan, atasan dari atasan atau SDM secara berjenjang.
Donasi PMLI tidak diperkenalkan untuk mendukung atau memberikan donasi untuk kepentingan politik. Donasi
30 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
hanya akan diberikan dengan dasar etika kerja dan etika profesional sebagai berikut : -
Jika dianggap layak, donasi untuk tujuan amal dapat diperbolehkan.
-
Donasi untuk tujuan lainnya hanya dapat diberikan jika sesuai dengan peraturan yang berlaku.
-
PMLI tidak diperkenankan untuk memberikan dana, aset, atau pendapatan perusahaan untuk donasi politik atau kepada calon kandidat legislatif.
7.
Media Komunikasi & Penyebaran Informasi Kami
menciptakan
hubungan
kepercayaan
dan
transparan yang saling menguntungkan dengan para
stakeholder. Kami secara rutin mengkomunikasikan visi, rencana pengembangan, informasi, dan hasil keuangan kepada Media, Investor, Pemerintah, dan Pelanggan. Untuk
mendapatkan
informasi
terkait
Perusahaan,
terdapat akses bagi stakeholder dan masyarakat umum melalui www.ipc-corporateuniversity.com yang berisi informasi terkini berkaitan dengan profil perusahaan, aktivitas perusahaan, corporate governance, tanggung jawab sosial, laporan tahunan, dan informasi lain yang berkaitan dengan perusahaan, komunitas pelabuhan, dan informasi umum lainnya. -
Tidak seorangpun selain Corporate Affair, tim relasi media, tim relasi investor, atau juru bicara resmi yang berhak untuk mengkomunikasikan atau
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 31
memberikan
informasi
berkaitan
dengan
Perusahaan kepada media. -
Apabila Insan PMLI dihubungi oleh media atau kelompok
stakeholder
lain
untuk
dimintai
komentar atau melakukan wawancara, Insan PMLI tersebut harus mengarahkannya kepada Corporate
Affair. -
Segala pernyataan yang diberikan kepada media harus akurat, resmi, dan dapat dipercaya, dimana PMLI akan menunjuk juru bicara resmi unuk menyampaikan suatu topik.
-
Segala komentar yang terkait dengan politik dan keagamaan secara tegas tidak diperkenankan dan tidak boleh diberikan dalam situasi apapun.
-
Insan PMLI wajib menjaga nama baik dan citra perusahaan serta menjaga kredibilitas perusahaan di
seluruh
saluran
komunikasi
baik
internal
maupun eksternal seperti media sosial. 8.
Penyalahgunaan a.
Menggunakan
fasilitas kantor
untuk
kegiatan
pribadi dan/atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikan Perusahaan. b.
Menggunakan
data
dan/atau
informasi
milik
Perusahaan untuk hal-hal di luar tugas dan kewenangan Perusahaan.
32 |
Pedoman Kode Etik | PMLI
c.
Menyampaikan data dan/atau informasi yang diketahui, didengar atau diperolehnya terutama terkait tugas dan kewenangannya yang wajib dirahasiakan, kepada pihak media atau pihak lain yang tidak berhak tanpa persetujuan tertulis Pimpinan Perusahaan.
9.
Pencemaran Nama Baik Perusahaan Insan PMLI dilarang : a.
Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik Perusahaan.
b.
Mendatangi tempat-tempat tertentu yang dapat merusak citra perusahaan, (kecuali karena urusan dinas atas perintah atasan).
c.
Melakukan pelecehan seksual dan tindakan asusila lainnya.
V.
PENGAWASAN DAN SANKSI A.
PENGAWASAN 1.
Kode etik dilaksanakan tanpa toleransi sedikitpun atas penyimpangannya.
2.
Pimpinan
unit
kerja
berkewajiban
melakukan
pengawasan terhadap bawahannya atas pelaksanaan Kode Etik. B.
SANKSI Diberikannya sanksi tegas bagi Pegawai yang melanggarnya dan
akan
diputuskan
oleh
Direksi
dengan
mempertimbangkan peraturan terkait.
Pedoman Kode Etik | PMLI
| 33
VI. PENUTUP Pedoman ini disusun untuk dijadikan acuan prinsip nilai-nilai budaya Perusahaan di lingkungan PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA.
34 |
Pedoman Kode Etik | PMLI