DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 1 SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA ..................................................................................................... 2 SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA .......................................................................................................4 IKHTISAR DATA KEUANGAN ............................................................................................................ 6 IKHTISAR SAHAM ........................................................................................................................... 10 INFORMASI SAHAM ....................................................................................................................... 12 SEKILAS TENTANG PERSEROAN ..................................................................................................... 14 INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI .................................... 16 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ................................................................................ 17 Ikatan Material atas Investasi Barang Modal ..................................................................... 19 TATA KELOLA PERUSAHAAN ........................................................................................................ 23 VISI MISI ....................................................................................................................................... 33 PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................................................... 34 PROFIL MANAJEMEN .................................................................................................................... 40 PROSPEK USAHA .......................................................................................................................... 42 LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .................................................................... 44 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ............................................. ii LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ................... iii
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 1
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA Pemegang Saham Yang Terhormat, Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan mengucapkan syukur kepada-Nya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk telah mampu melewati tahun buku 2016 dengan cukup baik, penuh dengan optimisme dan bertumbuh ke arah yang positif, ditandai dengan naiknya kinerja Perseroan dan anak perusahaan pada tahun 2016 dengan membukukan pendapatan usaha neto sebesar Rp 140,67 miliar, naik 33,98% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 104,99 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia sejalan dengan penambahan tenant. Pencapaian ini merupakan kesuksesan dari langkah strategis dan implementasi yang diambil oleh pihak manajemen. Hal tersebut merupakan berita baik bukan saja bagi Perseroan dan Karyawan, tapi juga bagi seluruh stakeholder. Industri telekomunikasi selular Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir dan diperkiraan akan tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan. Analysys Mason memperkirakan rasio penetrasi mencapai 158% pada akhir tahun 2019, meningkat dari 325 juta di tahun 2013 menjadi 411 juta di tahun 2019. Pertumbuhan tersebut akan dipicu oleh bertambahnya pengguna 3G dan 4G dimana naiknya permintaan atas data usage akan menjadi pendorong utama bagi para operator telekomunikasi dalam meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan pelayanan mereka. Pertumbuhan tersebut didorong oleh makin luasnya area jangkauan layanan nirkabel dan turunnya tarif nirkabel sebagai akibat tingginya persaingan antar operator telekomunikasi. Kebutuhan operator telekomunikasi untuk meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan nirkabel serta peralihan permintaan pelayanan dari voice ke data diperkirakan akan mendorong pertumbuhan permintaan atas BTS dari sekitar 178
ribu di tahun 2013 menjadi sekitar 292 ribu di tahun 2019 dengan perkiraan ekspansi (3G dan 4G) mayoritas pada area perkotaan dan pinggiran kota. Melihat Pertumbuhan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir yang terus meningkat, proyekproyek lanjutan yang sudah ada dan potensi pasar dalam bidang telekomunikasi dengan konsumen bisnis yang sangat menjanjikan, Dewan Komisaris optimis bahwa potensi Perseroan ke depan ke arah yang lebih baik. Dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia, dunia usaha semakin giat dan kebutuhan akan jasa telekomunikasi pun meningkat, yang tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Tahun 2016 adalah tahun yang penuh dinamika baik secara ekonomi, sosial maupun politik. Hal ini berdampak pada kondisi makro ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2016 mengalami kondisi yang sangat fluktuatif. Namun dengan pengelolaan Perseroan yang baik dan professional, situasi tersebut tidak memberikan efek yang signifikan terhadap pertumbuhan Perseroan. Hal ini terlihat dari kinerja Perseroan pada tahun 2016 yang pencapaiannya cukup baik. Kami percaya bahwa salah satu kunci utama dari daya tahan Perseroan selama masa-masa yang penuh tantangan ini adalah semangat kerjasama dan keterbukaan antara Dewan komisaris dengan Direksi. Kerjasama yang baik dalam satu tim, memungkinkan kami untuk mengelola faktorfaktor eksternal sambil mempertahankan arah strategi perusahaan. Sinergi ini dapat tercapai karena Dewan komisaris dan Direksi memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan Perseroan yang kompetitif. Fungsi pengawasan Dewan komisaris tidak dapat ditawar, fungsi pengawasan dapat menjadi lebih efektif karena selarasnya persepsi terhadap tujuan Perseroan dan bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai. Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, untuk senantiasa melaksanakan fungsi pengawasan system pengelolaan Perseroan.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 2
Dewan komisaris juga melakukan pengawasan secara intensif terhadap direksi baik dalam pelaksanaan target jangka panjang maupun jangka pendek serta pelaksanaan “Good Corporate Governance” di lingkungan Perseroan.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham dan para mitra kerja atas kesetiaan dan kepercayaannya, serta kepada Direksi dan seluruh karyawan atas kegigihan, kerja keras, dan ketekunan dalam upaya merealisasikan misi Perseroan yang dikelola secara profesional dan transparan, juga atas implementasi atas rencana bisnis Perseroan yang dilaksanakan dengan disiplin dan berhati-hati selama tahun 2016.
Guntur Soaloon Siboro Komisaris Utama
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 3
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Perseroan mampu melewati tantangan yang dihadapi dalam perjalanan usahanya selama tahun 2016. Dengan bangga kami menyampaikan bahwa kinerja Perseroan dalam tahun 2016 semakin membaik dengan membukukan pendapatan usaha neto sebesar Rp 140,67 miliar, naik 33,98% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 104,99 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) seiring dengan pertumbuhan jumlah tenant.
Bersamaan dengan pembelian saham NQI, Perseroan juga membeli saham PT MAC Sarana Djaya (MAC). Proyek yang dimiliki oleh MAC dan NQI pada saat ini adalah proyek – proyek in-building solutions dan proyek – proyek micro cell yang dapat disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perseroan dengan cara menambah portofolio tenants dan meningkatkan tenancy ratio dengan cara cross selling dan bundling, guna meningkatkan prospek kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, adanya potensi pengembangan usaha Perseroan di sektor penyedia jasa internet, melalui PT Fastel Sarana Indonesia (FSI), anak perusahaan MAC.
Mengawali tahun 2016 Perseroan melakukan konsolidasi dengan memperkuat elemen di semua lini bisnis dan operasional untuk mendukung tercapainya rencana kerja yang telah ditetapkan. Didorong oleh optimisme perekonomian Indonesia akan membaik di tahun 2016 serta pengalaman yang telah dilalui di tahun 2015, Perseroan telah menetapkan rencana untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan kualitas pelayanan.
Dengan demikian, Perseroan akan menjadi suatu perusahaan induk dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi.
Sebagaimana diketahui Perseroan bergerak di bidang perdagangan, jasa dan melakukan investasi atau penyertaan pada Entitas Anak, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau BTS, serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan bisnis dan investasi, serta melakukan investasi atau penyertaan lain.
2.
Pada akhir Tahun 2016, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa terkait dengan rencana Perseroan dalam melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III. Dalam rangka mengembangkan usaha Perseroan dan agar Perseroan mencapai potensi pertumbuhan usaha jangka panjang, maka Perseroan perlu melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha yaitu dengan mengakusisi 100% saham PT Network Quality Indonesia (NQI)
5.
Dengan dilaksanakannya Transaksi tersebut, maka diharapkan banyak manfaat yang diperoleh bagi Perseroan, sebagai berikut: 1.
3.
4.
Memperkuat Perseroan sebagai perusahaan yang memiliki investasi strategis di bidang telekomunikasi. Mengembangkan usaha utama Perseroan khususnya menjadi penyedia jasa in-building solution dan jasa penyedia internet yang berkualitas. Mengembangkan usaha utama Perseroan khususnya menjadi penyedia jasa micro-cell yang berkualitas. Nilai kapitalisasi pasar Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan meningkat secara berkala sehingga berpotensi menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi para pemodal. Dengan kemajuan teknologi informasi belakangan ini, maka Rencana Transaksi dapat meningkatkan kinerja Perseroan di masa datang mengingat sektor telekomunikasi memainkan peranan penting dalam perkembangan teknologi informasi dan diperkirakan akan terus berkembang di masa datang.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 4
Di masa depan Perusahaan juga secara sistematis dan berkelanjutan terus berinvestasi untuk membuka peluang-peluang bisnis baru yang menjanjikan pertumbuhan yang lebih tinggi. Perusahaan akan terus mengembangkan program pembangunan dan revitalisasi infrastruktur secara bijaksana dan tepat sasaran agar tercipta ruang kesempatan dan peluang bisnis yang dapat memberikan nilai tambah pada kebutuhan operator/customer, mitra kerja dan pelanggan. Penerapan Good Corporate Governance yang bertumpu pada transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan, merupakan landasan yang penting guna mencapai sasaran pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kepercayaan baik dari pelanggan, mitra bisnis serta pemegang saham. Pelaksanan Tata Kelola Perusahaan dalam Perseroan melibatkan setiap individu dalam Perseroan. Dengan komitmen yang tinggi, Perseroan berupaya selalu konsisten dalam mengimplementasi tata kelola perusahaan yang baik. Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang senantiasa mendukung strategi yang diterapkan oleh Direksi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang telah bekerja keras tanpa lelah sepanjang tahun buku 2016. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh mitra kerja serta pelanggan yang telah setia mendukung langkah kami selama ini.
Rahendrawan Direktur Utama
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 5
IKHTISAR DATA KEUANGAN PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING (Dalam ribuan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Pihak ketiga - neto Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka - bagian lancar Uang muka pembelian Pihak ketiga TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian aset tetap Properti Investasi Aset tetap, neto Biaya sew a dibayar dimuka - bagian tidak lancar Klaim atas restitusi pajak Aset takberw ujud - neto Aset keuangan tidak lancar lainnya Pihak ketiga - neto Aset pajak tangguhan - neto TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Utang pajak Uang muka penjualan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam w aktu satu tahun: Utang Bank Pendapatan diterima dimuka Utang pembiayaan konsumen TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
31 Desem ber 2016
2015
2014
150,662,792 -
346,922,379 -
37,919,458 3,576,534
22,957,423
20,660,687
11,125,715
9,555,534 566,593 27,341,517
2,463,740 6,144,683 22,307,844
7,143,323 7,170,545 19,781,161
3,209,270 214,293,129 TRUE
1,102,224 399,601,557 TRUE
3,795,179 90,511,916 TRUE
23,225,860 749,128,095 7,256,592 131,096,493 22,494,385 137,131,250
28,776,419 584,071,834 9,000,877 100,005,962 3,984,989 137,758,386
1,428,647 562,024,913 7,151,385 91,385,492 17,181,591 138,326,388
5,328,519 24,975,227 1,100,636,421 TRUE 1,314,929,550 TRUE
6,738,196 23,074,446 893,411,110 TRUE 1,293,012,666 TRUE
621,352 18,536,221 836,655,989 TRUE 927,167,905 TRUE
92,230,160
28,827,436
26,337,185
11,473,615 9,853,451 851,668 5,095,959
1,103,333 4,137,770 545,412 34,668 5,096,684
3,621,532 101,111,111 5,318,407 5,242,498 33,887 96,228
1,433,432 28,067,569 149,005,855
20,186,252 25,462,329 121,773 85,515,656
3,836,317 22,599,651 760,679 168,957,496
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 6
(Dalam ribuan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam w aktu satu tahun: Pendapatan diterima dimuka Utang pembiayaan konsumen Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lainnya Imbalan kerja TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desem ber 2016
2015
2014
119,509,858
117,541,723
52,013,463
532,849 6,817,184 1,608,497 128,468,387 277,474,242 TRUE
5,649,696 5,017,484 1,692,439 129,901,342 215,416,998 TRUE
10,939,789 121,775 4,630,490 2,044,559 69,750,076 238,707,572 TRUE
1,039,448,830 129,009,071
1,039,448,830 139,219,349
1,500,000 (133,399,883) 897,290 1,037,455,308 #VALUE! 1,314,929,550
1,500,000 (103,589,097) 1,016,586 1,077,595,668 TRUE 1,293,012,666
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
742,463,450 (5,708,512) 1,500,000 (50,196,857) 402,252 688,460,333 TRUE 927,167,905
Page 7
(Dalam ribuan Rupiah, kecuali Laba (Rugi) per saham dinyatakan dalam Rupiah penuh dan jumlah saham beredar dinyatakan dalam satuan lembar) LAPORAN LABA RUGI DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OPERASI YANG DILANJUTKAN PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA LABA BRUTO
31 Desem ber 2016
2015
2014
140,668,402 (113,228,483) 27,439,918
104,989,917 (85,203,085) 19,786,832
75,330,679 (62,027,859) 13,302,820
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya TOTAL BEBAN USAHA
(886,152) (47,690,086) 1,729,821 (852,142) (47,698,558)
(1,022,036) (55,775,682) 2,228,145 (1,630,041) (56,199,615)
(1,843,988) (34,815,799) 536,285 (1,846,810) (37,970,312)
RUGI USAHA
(20,258,640)
(36,412,783)
(24,667,492)
Pendapatan keuangan Pajak final atas pendapatan keuangan Biaya keuangan TOTAL BEBAN KEUANGAN
11,113,869 (2,220,142) (20,211,316) (11,317,589)
10,539,453 (1,820,929) (30,793,104) (22,074,580)
3,064,881 (452,828) (23,629,374) (21,017,322)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
(31,576,229)
(58,487,363)
(45,684,814)
1,765,444
5,095,123
4,387,902
(29,810,785)
(53,392,240) TRUE
(41,296,911) TRUE
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN, NETO RUGI TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN OPERASI YANG DIHENTIKAN Rugi dari operasi yang dihentikan setelah pajak RUGI TAHUN BERJALAN
-
(1,401,245)
(29,810,785) TRUE
(53,392,240) TRUE
(42,698,157) TRUE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pengukuran kembali program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(159,062) 39,765 (119,296) (29,930,081)
819,112 (204,778) 614,334 (52,777,906)
1,042,052 (260,513) 337,468 1,119,007 (41,579,150)
Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL
(29,810,785) (29,810,785)
(53,392,240) (53,392,240)
(42,698,157) (42,698,157)
Total Rugi kom prehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL
(29,930,081) (29,930,081)
(52,777,906) (52,777,906)
(40,515,372) (1,063,778) (41,579,150)
RUGI PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dasar
(2.47)
(5.17)
(5.75)
RUGI PER SAHAM UNTUK OPERASI YANG DILANJUTKAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dasar
(2.47)
(5.17)
(5.56)
MODAL KERJA, NETO
65,287,274
314,085,900
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
(78,445,580)
Page 8
RASIO
2016
Rasio Usaha dari Operasi yang Dilanjutkan (%) Rugi usaha terhadap pendapatan usaha Rugi neto dari operasi yang dilanjutkan terhadap pendapatan usaha Rugi neto terhadap ekuitas (ROE) Rugi neto terhadap ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (ROE) Rugi neto terhadap aset (ROA) Total Rugi tahun berjalan terhadap Aset (ROA) Rasio Keuangan (x) Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas Total Liabilitas terhadap Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total Liabilitas terhadap Total Aset Jum lah saham beredar
2015
2014
(14.40) (21.19) (2.87)
(34.68) (50.85) (4.95)
(32.75) (54.82) (6.00)
(2.87) (2.27)
(4.95) (4.13)
(6.00) (4.45)
(2.27)
(4.13)
(4.61)
1.44 0.27
4.67 0.20
0.54 0.35
0.27 0.21
0.20 0.17
0.35 0.26
10,394,488,300
10,394,488,300
7,424,634,500
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 9
IKHTISAR SAHAM Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali di papan pengembangan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dilakukan pada tanggal 1 November 2001 dengan kode perdagangan CENT. Perseroan mencatatkan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa yang berasal dari penawaran umum dan 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal masing-masing Rp 100,- (seratus rupiah) dan harga penawaran saham Perseroan dilakukan pada harga Rp 125,(seratus dua puluh lima rupiah) per saham dan dicatatkan juga 40.000.000 (empat puluh juta) Waran Seri I dan 25.000.000 (dua puluh lima juta) Waran Karyawan. Surat pernyataan efektif dari Bapepam tertanggal 12 Oktober 2001 dengan No.: S-2585/PM/2001. Tahun 2002 terdapat konversi Waran Seri I sebanyak 112.500 waran menjadi saham dan pada tahun 2004 terdapat pelaksanaan konversi Waran Karyawan menjadi seham sebanyak 25.000.000 Waran. Pada tahun 2013, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 6.849.552.000 (enam miliar delapan ratus empat puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua ribu) saham biasa atas nama dengan nominal sebesar Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham, dimana setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak atas 12 (dua belas) HMETD. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 23 Januari 2013 dengan No.: S-11/D.04/2013. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya sebesar 1.484.926.900 (satu milyar empat ratus delapan puluh empat juta sembilan ratus dua puluh enam ribu sembilan ratus) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp200 (dua ratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp296.985.380.000 (dua
ratus sembilan puluh enam milyar sembilan ratus delapan puluh lima juta tiga ratus delapan puluh ribu Rupiah). Semua saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang akan dikeluarkan dari dalam portepel. Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD setelah dilaksanakannya PUT II ini seluruhnya atau 100% akan dicatatkan di Bursa Efek. Setiap pemegang 5 (lima) saham lama yang mempunyai 1 (satu) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru dengan harga pelaksanaan Rp200 (dua ratus Rupiah). Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Lama, termasuk hak atas dividen, hak atas suara dalam RUPS, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 7.424.634.500 (tujuh miliar empat ratus dua puluh empat juta enam ratus tiga puluh empat ribu lima ratus) saham. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2015 adalah sebanyak 10.394.488.300 (sepuluh milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus) saham. Pada tahun 2016, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 20.788.976.600 (dua puluh miliar tujuh ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu enam ratus) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham atau sebesar 200% (dua ratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada tanggal Pernyataan Pendaftaran. Setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak atas sebanyak 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp.100 (seratus Rupiah), yang harus dibayar penuh pada saat
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 10
mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2016 adalah sebanyak 10,394,488,300 (sepuluh milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus) saham. Dalam tahun 2016, saham Perseroan tidak pernah mengalami dihentikan sementara perdagangannya (suspension).
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 11
INFORMASI SAHAM Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
2016 Penutupan Volume (Rp) (lbr)
Jumlah Saham Beredar (lbr)
Kapitalisasi Pasar (Rp)
Kuartal I
160
119
130
1,255,000
10,394,488,300
1,351,283,479,000
Kuartal II
157
130
157
100,900
10,394,488,300
1,631,934,663,100
Kuartal III
157
116
120
661,000
10,394,488,300
1,247,338,596,000
Kuartal IV
175
108
132
25,099,800
10,394,488,300
1,372,072,455,600
Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
2015 Penutupan Volume (Rp) (lbr)
Jumlah Saham Beredar (lbr)
Kapitalisasi Pasar (Rp)
Kuartal I
210
165
195
4,584,300
7,424,634,500
1,447,803,727,500
Kuartal II
195
137
150
594,400
7,424,634,500
1,113,695,175,000
Kuartal III
194
145
151
6,323,600
10,394,488,300
1,569,567,733,300
Kuartal IV
160
112
125
486,700
10,394,488,300
1,299,311,037,500
Dalam tahun 2016, saham Perseroan tidak pernah mengalami dihentikan sementara perdagangannya (Suspension). 170 160 150 140 130 120 110 100 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Dec
Page 12
STRUKTUR PERMODALAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Jumlah Saham A
Modal Dasar
B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Clover Universal Enterprise Ltd 2. UOB Kay Hian Pte Ltd
29,500,000,000
2,950,000,000,000
6,176,559,951
617,655,995,100
59.42%
527,520,100
52,752,010,000
5.08%
3,690,408,249
369,040,824,900
35.50%
10,394,488,300
1,039,448,830,000
100.00%
-
-
Jumlah Modal di tempatkan dan disetor penuh
10,394,488,300
1,039,448,830,000
Saham dalam Portepel
19,105,511,700
1,910,551,170,000
3. Masyarakat* Sub total 4. Saham yang diperoleh kembali C
%
100.00%
*) Pemegang saham dengan kepemilikan di bawah 5%
Pemegang saham utama dan pengendali dalam Perseroan adalah Clover Universal Enterprise Ltd.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 13
SEKILAS TENTANG PERSEROAN 1987
Didirikan dengan nama PT Centrindo
Utama
1996
Memulai kegiatan Penyelenggara Jasa Internet
usaha
sebagai
2000
usaha
sebagai
Memulai kegiatan Penyelenggara Jasa Internet
2001
Melakukan Initial Public Offering (IPO) menawarkan 100.000.000 saham biasa dan 40.000.000 waran seri I.
2002
Penyertaan pada anak perusahaan PT Centrin Nuansa Teknologi (99%), Centrin Communications Ltd (100%) dan Centrin Technology Pte Ltd (100%).
2011
Divestasi kepemilikan 55% saham dalam PT Centrin Teknologi Indonesia
2012
Penandatanganan Master Investment Agreement dengan Winlord Enterprises Ltd dalam rangka rencana akuisisi PT Retower Asia serta penandatanganan dengan Clover Universal Enterprise Ltd sebagai pembeli siaga dalam rangka PUT I Perseroan.
2013
Peningkatan Modal Dasar Perseroan, Penawaran Umum Terbatas I dan Akuisisi 99,997% saham PT Retower Asia, Perubahan Direksi dan Komisaris Perseroan,
2005
Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan, melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, Melaksanakan Perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT I, Perubahan Nama Perseroan dari PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Menandatangani Loan Agreement dengan anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia
2006
2014
2004 Memperoleh Ijin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP) Memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP)
Kerjasama dengan Hutchison Global Communications Ltd memasarkan produk broadband internet seperti VPN-IP (MPLS) dan IPLC
Menanda - tangani Loan Agreement dengan Pemegang Saham Clover Universal Enterprise Ltd, Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo, pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perseroan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perseroan di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet (Spin Off), Melaksanakan Penggantian Corporate Secretary Perseroan, Melaksanakan Konversi Hutang menjadi Saham pada anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia
2010
2015
Membangun infrastruktur jaringan Fiber optic di Bandung
2007
Membangun infrastruktur jaringan fiber optic di Surabaya.
2008
Mengakuisisi 51% saham dalam PT Khasanah Timur Indonesia
2009
Penyertaaan pada anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia dengan kepemilikan 55%.
Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 14
dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal. Merubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.
tujuan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor serta untuk mendanai rencana transaksi Perusahaan Pembelian sebanyak 66 menara telekomunikasi dari PT Tritunggal Putera Perkasa sebesar Rp125.000 juta, pada tanggal 01 Agustus 2016. Pembelian sebanyak 32 menara telekomunikasi dari PT Centralindo Towers sebesar Rp5.000 juta, pada tanggal 15 April 2016 Pembangunan menara telekomunikasi sebesar Rp109.081 juta.
Merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sebesar Rp.1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut: a. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak 6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,b. UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,c. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,-
2016
Pada tanggal 11 November 2016, Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui antara lain rencana Perseroan dalam melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dengan tujuan antara lain untuk mendanai Rencana Transaksi akuisisi 100% (seratus persen) saham NQI dan 0,0056% saham MAC, memberikan pinjaman pihak berelasi kepada NQI setelah akuisisi NQI selesai dilaksanakan, meningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah 29.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 menjadi 35.000.000.000 saham dengan nilai nominal yang sama dan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka menerbitkan HMETD dengan jumlah sebanyakbanyaknya 20.788.976.600 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per lembar dengan
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 15
INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI
CUE
UOB KH
59,4%
Masyarakat
5.08%
35.5%
PERSEROAN 99.99%
CMI
CMI PT Centratama Menara Indonesia
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 16
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik "Purwantono, Sungkoro & Surja”, firma anggota Ernst & Young Global Limited, dengan opini audit wajar tanpa modifikasian dengan paragraf hal lain serta laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ’’Purwantono, Suherman & Surja” dengan opini yang sama.
Pendapatan Usaha Pendapatan usaha neto di tahun 2016 sebesar Rp 140,67 miliar, naik 33,98% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 104,99 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) sejalan dengan penambahan tenant. Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban pokok pendapatan usaha di tahun 2016 adalah sebesar Rp 113,23 miliar, meningkat 32,89% atau Rp 28,03 miliar dibandingkan tahun 2015 yang dibukukan sebesar Rp 85,20 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan di beban penyusutan properti investasi sebesar Rp 19,96 miliar atau meningkat 37,43%, amortisasi sewa lahan naik 3,12 miliar atau meningkat 14,41%, biaya listrik naik 1,27 miliar atau meningkat 54,86%, dan biaya lainnya naik 3,80 miliar atau meningkat 156,19% sejalan dengan dengan penambahan menara yang tercatat di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia. Beban Usaha Pada tahun 2016, beban usaha tercatat sebesar Rp 47,70 miliar turun 8,50 miliar atau 15,13% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 56,20 miliar. Penurunan ini terjadi karena beban penjualan turun 13,30% atau sebesar Rp 135,88 juta, beban umum dan administrasi turun sebesar Rp 8,09 milyar atau 14,15% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 55,78 miliar menjadi Rp 47,69 miliar, pendapatan operasi lainnya turun sebesar Rp 498,32 juta atau 22,36% dibandingkan
tahun sebelumnya yaitu Rp 2,23 miliar menjadi 1,73 miliar, dan beban operasi lainnya turun 47,72% atau Rp 777,90 juta dari Rp 1,63 milyar pada tahun 2015 menjadi Rp 852,14 juta pada tahun 2016. Beban usaha selama 2016 turun terutama karena beban pajak berkurang sebesar Rp 14,02 miliar atau 97,63%. Rugi Usaha Perusahaan mencatat rugi usaha di tahun 2016 sebesar Rp 20,26 miliar, dan di tahun sebelumnya juga tercatat rugi usaha sebesar Rp 36,41 miliar. Penurunan kerugian usaha ini terutama dikarenakan berkurangnya beban usaha yang telah dijelaskan di atas dan kenaikan pendapatan usaha yang lebih besar dibandingkan kenaikan beban pokok pendapatan usaha. Pendapatan/Beban Keuangan Selama tahun 2016 perusahaan mencatat beban keuangan neto sebesar Rp 11,32 miliar turun Rp 10,76 miliar, atau 48,73% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp22,07 miliar. Turunnya beban keuangan ini terutama karena sudah dilunasinya utang pemegang saham pada tahun 2015 sebesar Rp 13,19 miliar Rugi Neto Pada tahun 2016 tercatat rugi neto sebesar Rp 29,81 miliar, sedangkan di tahun 2015 tercatat rugi neto sebesar Rp 53,39 miliar turun sebesar Rp 23,58 miliar atau 44,17%. Turunnya rugi neto ini dikarenakan turunnya rugi usaha seperti yang telah dijelaskan di atas dan berkurangnya beban keuangan neto sebesar 10,76 miliar serta manfaat pajak penghasilan turun sebesar Rp 3,33 miliar. Pendapatan Komprehensif Lainnya Pendapatan komprehensif lainnya pada Perusahaan menggambarkan keuntungan (kerugian) dari pengukuran kembali program imbalan pasti. Pada tahun 2016 tercatat rugi sebesar Rp 119,30 juta, sedangkan pada tahun 2015 tercatat keuntungan sebesar Rp 614,33 juta. Rugi Komprehensif Sesuai dengan penjelasan rugi neto dan pendapatan komprehensif lainnya di atas, Perusahaan mencatat total rugi komprehensif selama tahun 2016 sebesar Rp 29,93 miliar,
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 17
dimana seluruh rugi komprehensif diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pada tahun 2015, Perusahaan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp 52,78 miliar, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Total Aset Total Aset tercatat pada akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp 1,31 triliun, naik sebesar Rp 21,92 miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 1,29 triliun. Kenaikan total aset ini terjadi karena bertambahnya aset tidak lancar sebesar Rp 207,23 miliar atau meningkat 23,19% selain karena aset lancar turun 46,37% atau sebesar Rp 185,31 miliar . Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar Jumlah aset lancar yang dibukukan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 214,29 miliar, sedangkan pada akhir tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 399,60 miliar. Penurunan aset lancar sebesar Rp 185,31 milyar atau 46,37% ini terutama disebabkan karena pada tahun 2016 kas dan setara kas berkurang sebesar Rp 196,26 miliar dibandingkan tahun 2015 yang digunakan untuk akuisisi menara dan pembayaran biaya provisi atas utang bank di entitas anak. Jumlah aset tidak lancar di akhir tahun 2016 sebesar Rp 1,10 triliun, meningkat 23,19% atau sebesar Rp 207,23 miliar dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 893,41 miliar. Peningkatan ini terjadi terutama karena adanya penambahan properti investasi sebesar Rp 165,06 miliar, kenaikan biaya sewa dibayar dimuka sebesar Rp 31,09 miliar atau 31,09% dan kenaikan klaim atas restitusi pajak sebesar Rp 18,51 miiar atau 464,45% Total Liabilitas Total liabilitas yang dibukukan pada akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp 277,47 miliar, naik sebesar Rp 62,06 miliar atau naik 28,81% dibandingkan dengan akhir tahun 2015 lalu yang tercatat sebesar Rp 215,42 miliar. Kenaikan ini terjadi karena liabilitas jangka pendek naik 74,24% atau sebesar Rp 63,49 miliar dan liabilitas jangka panjang turun 1,10% atau sebesar Rp 1,43 miliar. Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang Jumlah liabilitas jangka pendek pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 149,01 miliar, naik 74,24% atau sebesar Rp 63,49 miliar dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 85,52 miliar hal ini
disebabkan terutama karena naiknya utang usaha pihak ketiga sebesar Rp 63,40 miliar atau naik 219,94% dimana sebesar Rp 56,70 miliar merupakan transaksi pembelian Menara dari PT Tritunggal Putera Perkasa dan PT Centralindo tower sebanyak total 97 menara, selain itu utang lain-lain naik Rp 10,37 miliar atau 939,90%, beban akrual naik Rp 5,72 miliar atau 138,13% dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya penambahan akrual atas jasa professional sebesar Rp 6,84 miliar, pendapatan diterima dimuka bagian lancar meningkat 2,61 miliar atau naik 10,23% selain karena berkurangnya utang bank yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun sebesar Rp 18,75 miliar atau 92,90%. Jumlah liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2016 dan 2015 masing-masing tercatat sebesar Rp 128,47 miliar dan Rp 129,90 miliar. Turun 1,10% atau sebesar Rp 1,43 miliar terutama terjadi karena adanya penurunan pendapatan diterima dimuka jangka panjang sebesar Rp 5,12 miliar, selain karena adanya kenaikan utang bank jangka panjang sebesar Rp 1,97 miliar dan kenaikan liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp 1,80 miliar. Ekuitas Total saldo ekuitas pada akhir tahun 2016 adalah senilai Rp 1,037 triliun, turun sebesar Rp 40,14 miliar atau 3,72% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat senilai Rp 1,077 triliun. Berkurangnya saldo ekuitas ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut: Biaya emisi saham Penawaran Umum Terbatas (PUT) III sebesar Rp 10,21 miliar. Saldo rugi tahun 2016 yang belum ditentukan penggunaannya bertambah sebesar Rp 29,93 miliar akibat dari bertambahnya rugi dari tahun berjalan. Arus Kas Terdapat penurunan neto kas dan setara kas selama tahun 2016 sebesar Rp 196,26 miliar karena adanya aktivitas operasi sebesar Rp331,12 juta, investasi sebesar Rp 175,63 miliar dan pendanaan sebesar Rp 20,96 miliar, dengan dampak neto perubahan nilai tukar sebesar Rp 1,36 juta atas kas dan setara kas tersebut. Kemampuan Membayar Utang Berikut adalah rasio-rasio untuk menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk membayar utangutangnya:
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 18
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio untuk menggambarkan tingkat kemampuan Perusahaan dalam memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Rasio likuiditas Perusahaan turun, pada akhir tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,44 kali dan 4,67 kali. Walaupun menurun, kemampuan Perusahaan untuk dapat membayar utang jangka pendeknya masih cukup. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perusahaan untuk melunasi seluruh liabilitasnya dengan modalnya sendiri. Rasio solvabilitas pada akhir tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 0,27 kali dan 0,20 kali. Perusahaan masih relatif kuat untuk melunasi keseluruhan liabilitasnya dengan jaminan modalnya sendiri.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas rata-rata piutang Perusahaan pada tahun 2016 dan 2015 berturut-turut adalah sekitar 28 hari. Hal ini menunjukkan selama tahun 2016 kolektibilitas piutang dari pelanggan stabil. Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Pada tanggal 31 Desember 2016, ikatan pengeluaran barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan properti investasi adalah sebesar Rp 115,19 miliar. Belanja modal ini adalah digunakan untuk pembangunan menaramenara di berbagai lokasi milik PT Centratama Menara Indonesia seiring pengembangan usahanya. Sumber dana untuk pembelian belanja modal tersebut adalah menggunakan dana yang berasal dari arus kas dari aktivitas pendanaan Perusahaan. Dalam melakukan pembelian belanja modal ini, Perusahaan telah menerapkan prinsip kehatihatian, baik dalam pemilihan supplier dan pembayaran uang muka untuk pengadaan investasi barang modal yang dimaksud.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 19
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Struktur Modal Perusahaan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: (Rupiah penuh) Modal saham Tambahan modal disetor, neto Saldo rugi Penghasilan komprehensif lain
1.039.448.830.000 129.009.070.901 (131.899.882.518) 897.289.844
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.037.455.308.227 1.037.455.308.227
Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas Informasi Segmen Usaha Informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Manajemen melakukan evaluasi kinerja
Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan segmen usaha. Perusahaan dan Entitas Anak terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 1 (satu) segmen usaha yaitu sewa menara.
Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut: 2016 (Rupiah penuh) Sewa Menara Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan usaha Hasil segmen
140.668.401.759 (113.228.483.494) 27.439.918.265
Beban usaha Beban keuangan - neto Manfaat pajak penghasilan – neto Rugi periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan Aset segmen Liabilitas Segmen
Total 140.668.401.759 (113.228.483.494) 27.439.918.265 (47.698.558.190) (11.317.589.078) 1.765.443.870 (29.810.785.133) 1.314.929.550.049 277.474.241.822
Informasi lainnya Belanja modal
238.792.759.625
Amortisasi dan penyusutan
101.743.975.767
Kebijakan Dividen Penentuan jumlah dan pembayaran dividen kas, jika ada, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perusahaan dan beberapa faktor yang memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perusahaan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perusahaan untuk
menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
ketentuan
Manajemen Perusahaan merencanakan rasio pembagian dividen kas apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perusahaan sesuai tabel dibawah ini:
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 20
No 1. 2. 3.
Laba neto konsolidasian Dividen kas yang setelah pajak dibagikan < 10 miliar 10% 10 – 20 miliar 15% > 20 miliar 20%
Berdasarkan Akta Notaris Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., No. 109 tanggal 12 Juni 2015 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris Johny Dwikora Aron, SH, No.98 tanggal27 Juni 2014 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris Ely Baharini, S.H., Sp.N., M.H., No. 4 tanggal 27 Juni 2013 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan akta no. 6 th 2012 tanggal 27 Juni 2012, dihadapan Notaris Eli Baharini, S.H., Sp.N., M.H., Perusahaan tidak melakukan pembagian dividen tunai dikarenakan keperluan untuk kebutuhan modal kerja. Informasi Transaksi Afiliasi Pada tanggal 9 Januari 2014, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pinjaman dari Clover Universal Enterprise Ltd, (Clover), pihak berelasi, sebesar Rp 100,00 miliar dengan bunga sebesar 20% per tahun. Pinjaman ini telah diubah beberapa kali dimana perubahan terakhir adalah perjanjian tanggal 24 Desember 2014 untuk memperpanjang fasilitas hingga tanggal 8 Juni 2014. Perjanjian ini telah diamandemen pada tanggal 16 Oktober 2014, dimana ketentuan mengenai jaminan atas fasilitas pinjaman berupa 99,999% saham CMI, Entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan telah dihapuskan. Pada tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjamannya ke Clover. Perseroan juga telah menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor dengan CMI sesuai dengan Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 13 Januari 2014 yang dibuat antara Perseroan dan CMI untuk jangka waktu sejak tanggal 13 Januari
2014 hingga 13 Januari 2017, dengan nilai sewa sebesar Rp. 21.600.000 per/tahun, yang saat ini sudah berakhir karena Perseroan dan CMI pindah ke gedung kantor yang baru di Jakarta Barat. Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Terbatas II: - Biaya emisi saham PUT II Rp 3,56 miliar - Pembayaran hutang pokok dan bunga ke Clover Rp 111,67 miliar - Penyertaan modal entitas anak PT Centratama Menara Indonesia Rp 330,25 miliar Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan 1. Pada tanggal 5 Januari 2017 sampai dengan tanggal 11 Januari 2017, Perusahaan melakukan PUT III kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 20.788.976.600 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perusahaan telah menerima hasil PUT III tersebut sebesar Rp 2.078.897.660.000. 2. Akuisisi PT Network Quality Indonesia Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang di aktakan No. 46 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya di NQI kepada Perusahaan sebanyak 102.499 lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp17.582.633.602. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas NQI sebesar Rp 16,66 saham. Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 47 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya kepada CMI sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp171.540. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas NQI sebesar 0,0001% saham. Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 49 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya di MAC kepada Perusahaan sebanyak 500.000 lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp113.857.838. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas MAC sebesar 0,0056% saham.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 21
Selain dari yang diinformasikan di atas, tidak terdapat kejadian penting lainnya yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 22
TATA KELOLA PERUSAHAAN Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabilitas, independensi, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan praktik-praktik Good Corporate Governance merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan dan mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, sehingga dapat mencapai sasaran pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kepercayaan baik dari pelanggan, mitra bisnis serta pemegang saham. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dalam Perseroan melibatkan setiap individu yang terdapat dalam Perseroan. Perseroan mendapatkan izin penyelenggaraan jasa akses internet (Internet Service Provider) dan jasa interkoneksi internet (Network Access Point) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang terakhir diperbaharui pada tahun 2010. Meskipun demikian, Perseroan tidak menjalankan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam izin-izin tersebut. Perseroan saat ini hanya menjalankan kegiatan usaha melalui Entitas Anak. Pada tanggal 11 April 2014, Perseroan melakukan perubahan terhadap kegiatan usaha utama Perseroan menjadi bergerak di bidang jasa dan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Station (BTS), serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan. Perubahan ini telah disetujui oleh RUPSLB yang kemudian dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.16 tanggal 8 Januari 2014, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, SH, MKn, pengganti Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No.AHU-13296.AH.01.02 Tahun 2014 tanggal 11 April 2014. Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
1. Menerima dengan baik Laporan Direksi mengenai jalannya dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2013, dan mensahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya untuk tahun buku tersebut; 2. Menetapkan tidak membagikan dividen tunai, dikarenakan keperluan untuk kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan maupun anak perusahaan; 3. Melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya; 4. Menerima dengan baik Laporan Realisasi Penggunaan Dana PUT I Pada tahun 2014 juga, Perseroan melakukan perubahan nama dari semula PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.18 tanggal 28 Oktober 2013, dibuat di hadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., Master of Law, Notaris di Bandung yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No.AHU0085.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014. Pada Tanggal 12 Juni 2015, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 23
Dan pada tanggal yang sama yaitu, 12 Juni 2015 Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan serta RUPS Luar Biasa Perseroan, sebagaimana Akta No 111 tertanggal 12 Juni 2015 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut: 1. Merubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan. 2. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.
Sehingga seluruhnya berjumlah 10.394.488.300 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.1.039.448.830.000,-.
Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan PUT II sebagaimana tersebut ditas, maka pada tanggal 05 November 2015, melalui Akta No 26 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebesar 35% atau sebanyak 10.394.488.300 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut: a. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak 6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,b. UBS AG Singapore Non -Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,c. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,-
Proyek yang dimiliki oleh MAC dan NQI pada saat ini adalah proyek – proyek in-building solutions dan proyek – proyek micro cell yang dapat disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perseroan dengan cara menambah portofolio tenants dan meningkatkan tenancy ratio dengan cara cross selling dan bundling, guna meningkatkan prospek kegiatan usaha Perseroan.
Pada tanggal 11 November 2016 Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa terkait dengan rencana Perseroan dalam melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III. Dalam rangka mengembangkan usaha Perseroan dan agar Perseroan mencapai potensi pertumbuhan usaha jangka panjang, maka Perseroan perlu melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha yaitu dengan mengakusisi 100% saham PT Network Quality Indonesia (NQI) Bersamaan dengan pembelian saham NQI, Perseroan juga membeli saham PT MAC Sarana Djaya (MAC).
Selain itu, adanya potensi pengembangan usaha Perseroan di sektor penyedia jasa internet, melalui PT Fastel Sarana Indonesia (FSI), anak perusahaan MAC. Dengan demikian, Perseroan akan menjadi suatu perusahaan induk dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2016 adalah sebanyak 10,394,488,300 (sepuluh milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus) saham.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 24
Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan.
PEDOMAN KERJA Dewan Komisaris Tugas dan wewenang Komisaris secara rinci dituangkan dalam Anggaran Dasar Perseroan yang intinya bertugas untuk mengawasi jalannya kepengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat serta masukanmasukan kepada Direksi. Dewan Komisaris adalah merupakan wakil pemegang saham dalam melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi dalam rangka menjalankan kepengurusan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan perundang-undangan yang berlaku. Memantau pelaksanaan budaya, nilai-nilai perusahaan dan standar etika dalam rangka menjaga citra dan reputasi perusahaan. Penyelenggaraan rapat dewan komisaris dapat dilakukan setiap waktu, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan. Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan rapat dengan tingkat kehadiran 100%. Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2016 terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang Komisaris lainnya, dimana 1 diantaranya adalah Komisaris Independen. Direksi Tugas dan wewenang Direksi secara garis besar adalah bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan, mengembangkan keunggulan dan daya saing yang berkesinambungan, mengembangkan sistem dan evaluasi kinerja bisnis, mengelola perubahan dan inovasi, mengembangkan sistem dan struktur organisasi, mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku, menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good
Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, dan 2 (dua) orang Direktur dimana satu orang diantaranya merupakan Direktur Independen. Penyelenggaraan rapat direksi dapat dilakukan setiap waktu, dengan memperhatikan ketentuanketentuan dalam anggaran dasar Perseroan, dan pada tahun 2016 telah diadakan 4 kali rapat Direksi dengan tingkat kehadiran rata-rata 89%. Untuk meningkatkan profesionalisme, Direksi mengikuti program-program pelatihan yang di sesuaikan bidangnya masing-masing. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk entitas anak untuk tahun 2016 masing-masing adalah Rp 1,86 miliar dan Rp 4,73 miliar. Komite Audit Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dengan memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris terhadap laporan-laporan yang disampaikan Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris diantaranya melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan agar standar dan kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi, Penelaahan efektifitas pelaksanaan audit yang dilakukan oleh akuntan publik, menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan di bidang Pasar Modal maupun peraturan perundangan lainnya. Sehubungan dengan pemenuhan ketentuan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah memiliki Komite Audit Perseroan yang dibentuk berdasarkan: Hasil keputusan Dewan Komisaris No. 001/Dekom/CTI/VI/2016 pada tanggal 03 Juni 2016, Rani Sofjan menggantikan Beatrix Susanto sebagai anggota komite audit Perseroan. Hasil keputusan Dewan Komisaris No. 002/Dekom/CTI/XI/2016 pada tanggal 11 November 2016, Agus Sandianto
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 25
menggantikan Indra Yudison sebagai anggota komite audit Perseroan. Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Ir. Susanto Sosilo : Rani Sofjan : Agus Sandianto
Berikut adalah ringkasan profil masing-masing anggota Komite Audit: Susanto Susilo: Susanto Susilo lahir di Surabaya pada tanggal 14 Januari 1957 dan memperoleh gelar Sarjana S1 Bidang Elektronika dari Universitas Kristen Satya Wacana tahun 1980 dan Master of Business Adminitration dari Institut Pengembangan Management (IPMI) tahun 1991. Pernah bekerja sebagai Direktur PT ZTE, PT Mobile-8 dan PT Ericsson Indonesia. Pada tanggal 02 April 2013 menjabat sebagai Komisaris Independenden Perseroan dan sejak tanggal 11 Juni 2013 sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Rani Sofjan: Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 46 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, tahun 1992. Saat ini berprofesi sebagai sebagai Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Executive Director PT Northstar Pacific Capital serta Komisaris PT Trimegah Asset Management. Pernah bekerja sebagai Kepala Riset di Mandiri Sekuritas dan Analis Senior di PT Bahana Securities. Memulai karir sebagai Analis di Deutsche Morgan Grenfell Asia di tahun 1994. Agus Sandianto: Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 29 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini berprofesi sebagai Associate, dengan pengalaman kerja dimulai sejak tahun 2008 sebagai Equity Research Analyst pada PT Credit Suisse Securities Indonesia. Dari evaluasi yang dilakukan, Komite Audit menilai bahwa manajemen Perseroan secara kontinu telah menerapkan tata kelola perusahaan yang akuntable, transparan dan bertanggung jawab serta laporan keuangan yang disajikan telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan: Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan yang berlaku di Pasar Modal dan memberi masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Pasar Modal yang berlaku, memberikan pelayanan informasi yang berkaitan tentang kondisi Perseroan kepada publik/pemegang saham dan sebagai penghubung antara Emiten dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat. Menyiapkan daftar khusus tentang Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam perusahaan tercatat maupun afiliasinya meliputi kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lainnya yang menimbulkan benturan kepentingan dengan perusahaan tercatat. Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Ibu Wiwik Septriandewi, lulusan tahun 1990 dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Magister Kenotariatan Universitas Indonesia lulusan tahun 2001, pada tahun 2001-2004 bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), 20042008 di Newco (BPPN-Texmaco), sejak tahun 2008 hingga saat ini bekerja di Centratama Group dan tahun 2014 diangkat sebagai Corporate Secretary Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 010/DIR/CTI-Skep/VII/2014 tanggal 21 Juli 2014. Unit Audit Internal Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas menjadi manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Tugas kepengurusan Perusahaan harus dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang baik, yang meliputi transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran sesuai dengan prinsip yang sehat dan taat kepada peraturan perundangan. Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Herlani Mardiani SE, seorang Sarjana Ekonomi lulusan tahun 2004 dari Universitas Pasundan Bandung. Sejak 2004-2005 telah bekerja pada PT Multi Bintang Tamajaya sebagai Tax Finance dan dari tahun 2006-2010 berkerja sebagai bagian
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 26
keuangan di Perseroan dan diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi tanggal 6 Januari 2011. Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program kerja Audit Internal Tahunan, menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan, melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen, membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Secara umum sistem pengendalian interen dapat diartikan sebagai suatu proses manajemen yang memungkinkan bekerjanya suatu organisasi dikelola secara baik karena didalamnya terbangun suatu sistem, prosedur dan tata cara dimana satu sama lain atau sendiri-sendiri dapat saling berhubungan. Fungsi-fungsi organisasi harus bekerja secara optimal dimana tujuan akhirnya adalah tercapainya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok, serta pelaporan dan pertanggungjawaban hasil-hasil yang dicapai memenuhi kriteria akuntabilitas dan transparansi. Perseroan memberlakukan sistem pengendalian internal untuk memberikan jaminan kebenaran informasi baik informasi keuangan, operasional, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan Perseroan serta kepatuhan kepada perundangundangan yang berlaku. Perseroan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Sistem pengendalian mencakup lingkungan pengendalian internal yang disiplin dan terstruktur; pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, aktivitas pengendalian dalam setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perseroan, sistem informasi dan komunikasi.
MANAJEMEN RISIKO Perseroan memiliki risiko-risiko kegiatan usaha yang dapat berdampak pada bisnis, pendapatan usaha, kondisi keuangan dan peluang usahanya. Dalam menghadapi risiko-risiko tersebut, Perseroan memiliki manajemen risiko yang ditujukan untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Kebijakan manajemen risiko Perseroan bertujuan untuk mengantisipasi, mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Secara umum, paparan (exposure) risiko yang dimiliki Perseroan dapat diidentifikasi sebagai paparan risiko yang bersifat operasional dan paparan risiko terhadap kondisi dan kinerja keuangan Perseroan.
Manajemen Risiko Yang Bersifat Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian pada prosedur operasional, kegagalan sistem teknologi informasi, dan kesalahan karena faktor manusia. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perseroan dan Entitas Anak sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan dan Entitas Anak. Mitigasi risiko operasional yang diterapkan oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: - Membangun dan terus menerus memperbaharui sistem dan prosedur yang dapat diandalkan untuk menjalankan proses operasional yang efektif. - Menerapkan aturan kerja yang jelas dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang diperbuat. - Menanaman nilai-nilai dasar Perseroan dan Entitas Anak sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan potensi penyimpangan. - Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat terkontrol secara sistematis dan dimonitor dari waktu ke waktu. - Dari waktu ke waktu berusaha mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual untuk mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh factor kelalaian manusia.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 27
Manajemen Risiko Terhadap Kondisi dan Kinerja Keuangan Perseroan Manajemen Risiko yang dikembangkan Perseroan untuk risiko yang berhubungan dengan kondisi dan kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan penempatan kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik. b. Risiko bencana alam Risiko bencana alam adalah risiko hancurnya aset tetap Perseroan, terutama menara telekomunikasi yang disebabkan oleh bencana alam yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan kepada pelanggan. Perseroan mengelola risiko ini dengan mengasuransikan aset tetap dan menara telekomunikasi Perseroan dengan perlindungan asuransi kerusakan dan tanggung jawab piahk ketiga kepada perusahaan asuransi yang bereputasi baik. c. Risiko kehilangan pendapatan Dalam mengelola risiko kehilangan pendapatan, kontrak penyewaan menara telekomunikasi yang ditandatangani antara Perseroan dengan operator telekomunikasi dibuat bersifat jangka panjang (5-10 tahun), dengan peluang perpanjangan untuk periode berikutnya. d. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perseroan dan Entitas Anak dimana transaksi baru hanya akan dilakukan terhadap pelanggan yang memiliki rekam jejak kondisi keuangan yang baik. Perseroan dan Entitas Anak memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Perseroan dan Entitas Anak memiliki kebijakan dimana batas kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perseroan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perseroan dan Entitas Anak akan mengadakan pertemuan dengan pelanggan dan jika tidak ada penyelesaian yang layak menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perseroan dan Entitas Anak, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perseroan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat akibat gagal bayar. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perseroan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. e. Risiko likuiditas Dalam mengelola risiko likuiditas, Perseroan dan Entitas Anak memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perseroan dan Entitas Anak dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perseroan dan Entitas Anak juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 28
RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Perseroan dan Entitas Anak menghadapi beberapa risiko-risiko baik yang berasal dari internal Perseroan dan Entitas Anak maupun dari eksternal yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak serta investasi pada saham Perseroan dimulai dari risiko tertinggi sampai dengan terendah. Risiko yang dihadapi oleh Perseroan 1. Risiko Ketergantungan Perseroan kepada Kegiatan Usaha Entitas Anak Hingga akhir tahun 2016 Perseroan mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap kegiatan usaha dari Entitas Anak karena Perseroan hanya memiliki satu investasi yaitu investasi pada CMI sebesar 99,99%. Tidak ada jaminan bahwa Entitas Anak akan berkontribusi positif terhadap laba Perseroan secara berkesinambungan. Penurunan kinerja keuangan Entitas Anak akan berdampak langsung pada kinerja dan prospek Perseroan. 2.
Risiko Perubahan Peraturan dan Penegakan Hukum Kegiatan usaha Perseroan diatur secara Hukum oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Adanya perubahan peraturanperaturan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
3.
Risiko Tidak Terpenuhinya Rencana Kerja Perseroan menyusun rencana kerjanya berdasarkan tren industri telekomunikasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir namun terdapat risiko dimana Perseroan tidak dapat memenuhi rencana tersebut disebabkan terjadinya perubahan kondisi pasar dan tren yang cepat diluar prediksi Perseroan. Terdapat juga risiko internal yang disebabkan oleh ketidaktepatan dan keterlambatan manajemen Perseroan dalam mengambil keputusan dimana hal ini dapat memicu tingkat pertumbuhan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha dan prospek pendapatan Perseroan.
Risiko yang dihadapi oleh Entitas Anak 1. Risiko Sebagian Besar Pendapatan Entitas Anak Tergantung pada Satu Pelanggan Per 31 Desember 2016, sebesar 36,10% pendapatan Entitas Anak berasal dari PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) sehingga arus kas Entitas Anak cukup tergantung pada kinerja usaha H3I. Apabila H3I mengalami kesulitan finansial, tidak bersedia atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi, maka kinerja keuangan Entitas Anak akan terkena dampak yang sangat signifikan. 2.
Risiko Perubahan Peraturan Kegiatan usaha Entitas Anak selalu tunduk dan taat pada peraturan propinsi dan wilayah dimana menara telekomunikasi dioperasikan. Peraturan dari pejabat setempat dan kendala dari organisasi masyarakat setempat dapat menggagalkan, menunda atau meningkatkan biaya Entitas Anak dalam mendirikan, memodifikasi, menambah perlengkapan baru, atau memperpanjang masa sewa lokasi, sehingga dapat membatasi kemampuan Entitas Anak dalam memberikan layanan kepada pelanggan.
3.
Risiko Bencana Alam Kerusakan menara telekomunikasi dan aktiva penunjang lainnya dapat mempengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban layanan kepada pelanggan serta mempengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam mendapatkan pelanggan baru. Asuransi kerusakan mungkin tidak cukup menutupi hilangnya pendapatan dan peluang mendapatkan pelanggan baru.
4.
Risiko Penurunan Harga Sewa Menara Telekomunikasi Pelanggan Entitas Anak memiliki banyak alternatif dalam menyewa menara telekomunikasi, tidak hanya terbatas pada persaingan antar penyedia menara telekomunikasi independen namun termasuk juga alternatif menyewa dari sesama operator telekomunikasi. Perkembangan persaingan yang semakin tinggi mungkin membawa dampak berupa penurunan harga sewa menara dan pendapatan Entitas Anak atau menyebabkan penyewa menara telekomunikasi Entitas Anak yang telah ada mengambil keputusan tidak
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 29
memperpanjang kontrak. Kemungkinankemungkinan tersebut dapat berdampak negatif terhadap kinerja, kondisi keuangan, dan likuiditas Entitas Anak. 5.
Risiko Konsolidasi Usaha Antara Operator Telekomunikasi Konsolidasi atau penggabungan usaha antara operator telekomunikasi akan menurunkan permintaan atas pembangunan menara telekomunikasi dan kebutuhan kolokasi karena akan terjadi duplikasi cakupan jaringan yang sudah ada sebagai akibat dari konsolidasi tersebut. Akibatnya pelanggan mungkin memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sewa sehingga akhirnya berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.
6.
Risiko Suku Bunga Pinjaman yang Tinggi Entitas Anak memiliki utang pendanaan dari pihak ketiga dengan suku bunga mengambang yang akan menyebabkan fluktuasi beban bunga. Entitas Anak tidak dapat menjamin tidak akan terjadi kenaikan suku bunga pinjaman yang akan menaikkan beban bunga, menurunkan kondisi keuangan, likuiditas, dan laba Entitas Anak.
7.
Risiko Tidak Adanya Izin Operasi Pada Beberapa Lokasi Menara Telekomunikasi Sebelum melakukan pembangunan menara telekomunikasi, Entitas Anak selalu berusaha mendapatkan semua izin-izin yang diperlukan dari otoritas dan masyarakat setempat. Namun bisa terjadi kondisi dimana proses pengurusan izin-izin ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama dan Entitas Anak memutuskan untuk melanjutkan proses pembangunan menara telekomunikasi secara simultan dengan proses pengurusan izin-izin. Jika izin-izin yang diperlukan akhirnya gagal diperoleh, otoritas setempat dapat memerintahkan pembongkaran, penghentian operasi atau memindahkan menara telekomunikasi ke lokasi lain. Entitas Anak tidak dapat menjamin bahwa otoritas setempat tidak akan memerintahkan pembongkaran, penghentian operasi atau memindahkan menara telekomunikasi yang tidak memiliki izin-izin operasional. Pembongkaran menara telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat memenuhi kesepakatan dengan pelanggan
yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak. 8.
Risiko Keberatan Masyarakat Setempat atas Keberadaan Menara Telekomunikasi Terdapat kemungkinan dimana masyarakat setempat dengan berbagai alasan menentang keberadaan menara telekomunikasi yang telah didirikan lengkap dengan izin-izin operasi yang sah. Hal ini dapat menyebabkan penghentian kegiatan operasional menara telekomunikasi yang dapat berujung pada pembongkaran menara tersebut atas perintah otoritas sebagai akibat dari laporan masyarakat setempat. Penghentian operasional dan/atau pembongkaran menara telekomunikasi akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat melaksanakan kewajibannya terhadap penjanjian sewa menara telekomunikasi yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.
9.
Risiko Tidak Dapat Memperpanjang Masa Sewa Lahan Hampir semua menara telekomunikasi milik Entitas Anak didirikan di atas lahan sewaan dengan kontrak jangka panjang. Ada kemungkinan pemilik lahan tidak bersedia memperpanjang masa sewa lahan dengan berbagai alasan. Juga terdapat kemungkinan Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan karena terjadi permintaan kenaikan harga sewa lahan diluar kemampuan Entitas Anak. Jika Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan, maka perlu dilakukan pembongkaran dan relokasi menara telekomunikasi ke lokasi baru. Pembongkaran menara telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru dapat menyebabkan terganggunya hingga terhentinya pelayanan Entitas Anak kepada pelanggan yang dapat menurunkan pendapatan dan akan menimbulkan beban operasional tambahan serta dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 30
PERKARA PENTING PERSEROAN:
YANG
DIHADAPI
Pada tanggal 26 Mei 2009, Perseroan sebagai penggugat telah mengajukan gugatan wanprestasi terhadap (i) PT MBM Telesindo Prima Lestari, (ii) Muhamad Indra Nazarudin dan (iii) Zainal Mutaqin Burhan masing-masing sebagai Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 (Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 secara bersama-sama disebut Para Tergugat) pada Pengadilan Negeri Bandung dengan register perkara No. 166/Pdt.G/2009/PN.Bandung tertanggal 27 Mei 2009 (Gugatan Wanprestasi) terkait dengan keterlambatan pembayaran pinjaman sebesar Rp 500.000.000 (Pokok Pinjaman) berdasarkan Akta Surat Utang No. 15 tanggal 7 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH.,LL.M. Perseroan menggugat Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan pembayaran atas Pokok Pinjaman beserta bunga, denda keterlambatan dan denda keterlambatan bunga pinjam terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai dengan tanggal terlaksananya pembayaran. Perseroan dalam juga mengajukan gugatan imateril sebesar Rp. 1.000.000.000 serta mengajukan permohonan sita jaminan atas (i) seluruh saham PT MBM Telesindo Prima Lestari yang ada di PT Corbec Communication, (ii) tanah dan bangunan milik Para Tergugat yang terletak jalan Laswi No. 57 Kota Bandung, (iii) tanah dan bangunan milik Tergugat 2 yang terletak di jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung. Berdasarkan Salinan Putusan No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG tanggal 24 Februari 2010 (Putusan Tingkat Pertama), Pengadilan Negeri Bandung telah mengabulkan Gugatan Wanprestasi dengan menyatakan bahwa: i. Mengabulkan Gugatan Wanprestasi secara sebagian; ii. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi; iii. Menghukum Para Tergugat untuk membayar kerugian secara tanggung renteng kepada Perseroan, berupa: a) Pokok Pinjaman; b) Bunga 1,5 persen dari Pokok Pinjaman per bulan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 dikurangi dua kali bunga yang telah dibayar sebesar Rp. 15.000.000;
iv.
v.
vi. vii.
c) Denda keterlambatan pembayaran Pinjaman Pokok sebesar 2 permil dari Pokok Pinjaman terhitung per hari terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008; d) Denda keterlambatan bunga pinjaman sebesar Rp. 15.000 per hari terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai Para Tergugat melaksanakan putusan secara tanggung renteng. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung; Mengangkat sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Laswi No. 57 Kota Bandung; Menolak gugatan selebihnya; dan Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 2.975.000 kepada Para Tergugat.
Atas Putusan Tingkat Pertama, Para Tergugat telah mengajukan banding berdasarkan Memori Banding tertanggal 24 Maret 2010. Berdasarkan Salinan Putusan No. 156/PDT/2011/PT.Bdg tanggal 14 Juli 2011 (Putusan Tingkat Kedua), Pengadilan Tinggi Jawa Barat menyatakan: i. Menerima permohonan banding dari Pembanding/semula Para Tergugat; ii. Memperbaiki Putusan Tingkat Pertama dengan menghapus denda keterlambatan Pokok Pinjaman dan denda keterlambatan bunga pinjaman; iii. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi; iv. Menghukum Para Tergugat untuk membayar kerugian secara tanggung renteng kepada Perseroan, berupa: a) Pokok Pinjaman; b) Bunga 1,5 persen dari Pokok Pinjaman per bulan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 dikurangi dua kali bunga yang telah dibayar sebesar Rp. 15.000.000; v. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung; vi. Mengangkat sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Laswi No. 57 Kota Bandung; vii. Menolak gugatan selebihnya; dan viii. Menghukum Para Pembanding untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 150.000;
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 31
Berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg tanggal 12 Oktober 2011, Perseroan menyatakan mohon kasasi terhadap Putusan Tingkat Kedua.
-
Berdasarkan Surat Tanda Terima Kontra Memori Peninjauan Kembali No. 166/Pdt/G/2009/PN.Bdg Jo. No. 26/Pdt/PK/2013/PN.Bdg tanggal 27 Februari 2014 dan Relaas Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali tanggal 17 Januari 2014, Perseroan telah mengajukan peninjauan kembali terhadap perkara dimaksud.
-
-
Partisipasi dalam pendirian tempat-tempat pendidikan. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakan sekitar lokas menara telekomunikasi. Menyerahkan donasi lainnya langsung kepada masayarakat sekitar yang tidak mampu.
Berdasarkan Surat No. 06/PP/II/NA/2016 tanggal 9 Februari 2016 dari Law Office Nasar&Associates, Advocate-Counsellor at Law perihal Perkembangan Perkara antara PT MBM Telesindo Prima Lestari melawan PT Centrin Online, Tbk pada tingkat Peninjauan Kembali No. 26/Pdt/PK/2013/PN.Bdg jo Kasasi No. 1177 K/Pdt/2012 jo Pengadilan Tinggi Bandung No. 156/Pdt/2011/PT.Bdg jo Pengadilan Negeri Bandung No,166/Pdt.G/2009/PN.Bdg disampaikan bahwa pada tanggal 8 Januari 2016 telah diperoleh jawaban hingga sampai saat ini belum diputus oleh Mahkamah Agung.
SANKSI ADMINISTRATIF Dalam tahun 2016, Perseroan dikenakan Surat Peringatan Tertulis I oleh Bursa Efek Indonesia terkait keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2016.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Perseroan dan Entitas Anak memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan juga untuk pembangunan sosial-ekonomi dimana Perseroan dan Entitas Anak berada secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan dan Entitas Anak telah melaksanakan tanggung jawab sosial berupa: - Membangun dan merenovasi sarana tempat ibadah bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi menara telekomunikasi. - Membangun dan memperbaiki fasilitas umum dan sosial seperti jalan dan jembatan umum, lapangan umum serta sarana umum lainnya.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 32
VISI MISI
To become a leading infrastructure provider in the Indonesian wireless industry
Create a customer-focused team that could be countable in delivering the solutions.
Develop advanced platform and process that reliable for a highly effective organization.
Commit to deliver accurate, safe and quality sites through network planning and advanced project management.
Providing market leading service level performances that could greatly contribute to customer’s network availability. Create enhanced service to support the plementation of future wireless technology.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 33
PROFIL PERUSAHAAN RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PT Centrindo Utama didirikan pada tahun 1987 dengan akta no. 33 tanggal 11 Februari 1987 yang dibuat dihadapan Nanny Sukarja, SH, notaris di Bandung. Dan pada tahun 2000 Perseroan mengubah namanya menjadi PT Centrin Online Tbk dalam rangka Go Public. Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha dibidang penjualan peralatan computer dan pada tahun 1996 Perseroan kemudian memulai kegiatan usaha dibidang Penyelenggara Jasa Internet. Tahun 2002 Perseroan mendirikan 3 anak perusahaan yaitu: PT Centrin Nuansa Teknologi berkedudukan di Bandung dengan kepemilikan 99%, Centrin Communications Ltd berkedudukan di British Virgin Islands dan Centrin Technology Pte Ltd berkedudukan di Singapura masing-masing dengan kepemilikan 100%. Pada tahun 2008, Perseroan mengakuisisi 51% saham dalam PT Khasanah Timur Indonesia, sebuah perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang penyelenggaraan Jasa Internet dan penyelenggara Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP). Pada bulan Desember 2010, Perseroan membentuk anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia (PT CTI) dengan kepemilikan saham sebesar 55% yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesorisnya. Dan pada akhir tahun 2011, Perseroan memutuskan untuk melakukan divestasi seluruh kepemilikan sahamnya dalam PT CTI, dikarenakan kondisi anak perusahaan yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha lagi. Pada tahun 2013, dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.849.522.000 saham biasa atas nama dengan nominal sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Semua dana hasil PUT-1 telah terealisasi penggunaannya.
Pada bulan Juni 2014, Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo (“UG”), pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perusahaan di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet. Perusahaan telah menyampaikan keterbukaan informasi terkait dengan pengalihan aset (tanah, bangunan dan piutang) dan saham PT Centrin Nuansa Teknologi (“CNT”), PT Centrin Online Prima (“COP”), PT Centrin Multi Media (“CMM”) dan Centrin Communications Ltd (“CCom”), kepada PT Ultima Globalindo (“UG”) serta pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan kepada COP kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui suratnya tertanggal 26 dan 27 Juni 2014. Alasan Perusahaan melakukan pengalihan aset dan liabilitas adalah agar Perusahaan dapat berkonsentrasi penuh dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru. Perusahaan mengalihkan aset dan saham kepada UG dengan nilai transaksi sebesar Rp30,45 miliar Perusahaan juga setuju untuk mentransfer seluruh aset dan liabilitasnya, tidak termasuk tanah dan bangunan, saham yang dimiliki, piutang pihak berelasi, kas dan setara kas, investasi jangka pendek, pajak dibayar di muka, pajak tangguhan dan piutang entitas anak, CMI kepada COP. Harga transfer atas pengalihan aset dan liabilitas tersebut adalah sebesar Rp943,27 juta. Perusahaan juga telah menunjuk KJPP untuk melakukan penilaian atas nilai aset, liabilitas dan saham yang dialihkan tersebut di atas. Berdasarkan Laporan KJPP, keseluruhan nilai wajar atas aset dan liabilitas yang dialihkan adalah sejumlah Rp 3139 miliar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan mengklasifikasikan hasil operasi dari segmen usaha bidang jasa akses internet sebagai operasi yang dihentikan. Pada Tanggal 12 Juni 2015, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 34
Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal.
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,c. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,Sehingga seluruhnya berjumlah 10.394.488.300 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.1.039.448.830.000,-.
Dan pada tanggal yang sama yaitu, 12 Juni 2015 Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan serta RUPS Luar Biasa Perseroan, sebagaimana Akta No 111 tertanggal 12 Juni 2015 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut: 1. Merubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan. 2. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.
Semua dana hasil PUT II telah terealisasi penggunaannya sebagaimana telah dilaporkan oleh perseroan melalui surat Nomor 050/CS/CTIOJK/VII/2016 tanggal 15 Juli 2016.
Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan PUT II sebagaimana tersebut ditas, maka pada tanggal 05 November 2015, melalui Akta No 26 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebesar 35% atau sebanyak 10.394.488.300 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut: a. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak 6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,b. UBS AG Singapore Non -Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham,
Pada akhir Tahun 2016, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa terkait dengan rencana Perseroan dalam melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III. Dalam rangka mengembangkan usaha Perseroan dan agar Perseroan mencapai potensi pertumbuhan usaha jangka panjang, maka Perseroan perlu melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha yaitu dengan mengakusisi 100% saham PT Network Quality Indonesia (NQI) Bersamaan dengan pembelian saham NQI, Perseroan juga membeli saham PT MAC Sarana Djaya (MAC). Proyek yang dimiliki oleh MAC dan NQI pada saat ini adalah proyek – proyek in-building solutions dan proyek – proyek micro cell yang dapat disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perseroan dengan cara menambah portofolio tenants dan meningkatkan tenancy ratio dengan cara cross selling dan bundling, guna meningkatkan prospek kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, adanya potensi pengembangan usaha Perseroan di sektor penyedia jasa internet, melalui PT Fastel Sarana Indonesia (FSI), anak perusahaan MAC. Dengan demikian, Perseroan akan menjadi suatu perusahaan induk dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 35
PRODUK DAN JASA YANG DITAWARKAN PERSEROAN: New Build (B2S) Macro Demi memenuhi kebutuhan pelanggan operator seluler dalam memiliki jangkauan jaringan yang luas, kami membangun menara macro dengan kapasitas lebih dari satu penyewa, yang digunakan untuk menempatkan perangkat telekomunikasi seluler dengan ketinggian lebih dari 20 meter dari permukaan tanah.
New Build (B2S) Micro Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan jangkauan jaringan yang lebih kecil, maka kami membangun menara micro dengan kapasitas lebih dari satu penyewa, yang digunakan untuk menempatkan perangkat telekomunikasi seluler dengan ketinggian kurang dari 20 meter dari permukaan tanah.
Fiber Optics Sistem transmisi data menggunakan gelombang radio memiliki kapasitas yang relative lebih rendah disbanding dengan serat optic. Oleh karena itu, guna meningkatkan kapasitas transmisi data, penggunaan serat optic menjadi solusi alternative. Mengantisipasi hal tersebut, saat ini CMI telah memiliki kesiapan dalam pembangunan menara dengan fasilitas transmisi data melalui serat optic.
Base Transmission Station (BTS) Hotel BTS Hotel adalah sebuah BTS yang berlokasi pada suatu tempat, namun mampu melayani beberapa titik sekaligus yang tersebar dan terhubung dengan serat optic. Konsep BTS Hotel menjadi solusi alternatif ketika pembangunan menara macro di areaarea tertentu sudah tidak diizinkan karena kepadatan yang tinggi, sehingga pembangunan beberapa menara micro berbentuk pole yang terhubung pada satu BTS Hotel menjadi pilihan yang tepat sekaligus efisien.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 36
STRUKTUR ORGANISASI PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Guntur S. Siboro (Komisaris Independen) Komisaris : Lukman Tirta Guna Komisaris : Ari Dewanto Sutedi Komisaris Independen : Susanto Sosilo
KOMITE AUDIT Ketua : Susanto Sosilo Anggota 1 : Rani Sofjan Anggota 2 : Agus Sandianto
DIREKTUR UTAMA Rahendrawan
UNIT AUDIT INTERNAL Ketua : Herlani Mardiani
SEKRETARIS PERUSAHAAN Wiwik Septriandewi
DIREKTUR Direktur Operasional : Yan Raymond Direktur Keuangan : Hartanto Kusmanto (Independen)
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 37
KARYAWAN PERSEROAN dan ENTITAS ANAK Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan
Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Manajemen
Non-Staff
4 4 14
17
5 11
Staff
Tingkat SMA
Supervisor
Tingkat Diploma
Manager
Tingkat Sarjana
34
General Manager
57
Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Usia
Profil Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian
15
32
32
5 4
Usia <25
Tetap
Usia 26 - 35
Kontrak
Usia 36 - 45
58
Usia 46 - 55
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 38
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Nama Perseroan
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk
Alamat Perusahaan
Menara Citicon 15 Floor Jl. Letjen S. Parman Kav. 72 Jakarta 11410
Telepon
021 – 2253 4000
Faximile
021 – 2253 4999
Email
[email protected]
Website
www.centratama.com
Kode Saham
CENT
Stock Exchange
PT Bursa Efek Indonesia
th
Alamat Entitas anak PT Centratama Menara Indonesia th Menara Citicon 15 Floor Jl. Letjen S. Parman Kav. 72 Jakarta 11410 Tel : 021 – 2932 2777 Fax : 021 – 2932 2778 Email :
[email protected] Website : www.centratama.com
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 39
PROFIL MANAJEMEN DEWAN KOMISARIS Guntur Soaloon Siboro Lahir di Singkawang pada 28 Agustus 1965 dan menyelesaikan pendidikan di Cornell UniversityUSA pada tahun 1988 sebagai Master of Engineering dan pada tahun 1991 mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Monash University Australia. Pernah menjabat sebagai Marketing Director di PT Indosat Tbk pada tahun 2007-2010, Presiden Komisaris PT Indosat Mega Media pada tahun 2009-2010, Presiden Komisaris PT Starone Mitra Telekomunikasi pada tahun 2007-2010, Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta pada tahun 2009 dan Chairman of the Board (Camintel SA, Cambodia) pada tahun 20032005, Komisaris PT Global Teleshop sejak tahun 2011 sampai sekarang, Direktur PT Karya Megah Adijaya sejak tahun 2010 sampai sekarang, dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Juni 2012 dan diangkat kembali sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013. Lukman Tirtaguna Lahir 19 Februari 1965 di Jakarta, memperoleh gelar Master of Business Administration dari The Wharton School of Business, University of Pennsylvania, pada tahun 1994. Pernah menjabat sebagai Direktur di PT Danareksa Sekuritas pada tahun 2005-2007 dan Direktur di PT Bahana Securities pada tahun 2001-2004. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013. Ari Dewanto Sutedi Lahir di Jakarta tanggal 22 Januari 1968, memperoleh gelar Master Certification in Project Management dari Project Management Institute USA pada tahun 1997, Bachelor of Science in Industrial Engineering dari Tennessee Tech University Cookeville, TN pada tahun 1992, sejak 2007 hingga sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Retower Asia, sebelumnya menjabat sebagai Technical Consultant & Project Director di PT Bali Towerindo Sentra, tahun 2005-2006 pernah bekerja di PT Sampoerna Telekom
Indonesia sebagai GM Network implementation, tahun 2003-2005 sebagai GM Implementation di PT Cyber Access Communications, tahun 20002003 sebagai Managing Director PT Planet Batavia Dotkom, sebagai Project Director Assistant Lucent Technologies International – Riyadh, KSA. 19981998 sebagai project manager Lucent Technologies-TRT Jakarta, tahun 1996-1997 sebagai CDMS/Airloop Localization Manager for Asia Pacific Region, tahun 1993-1995 sebagai Bids & Proposal Officer –Telecommunication Switching di AT&T Networks Systems – Jakarta. DIangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 12 Juni 2015. Ir. Susanto Sosilo Lahir di Surabaya 14 Januari 1957, memperoleh gelar Sarjana S1 Bidang Elektronika pada tahun 1980 dari Universitas Kristen Satya Wacana dan Master of Business Administration pada tahun 1991 dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Pernah menjabat sebagai Dosen Matematika pada Universitas Kristen Satya Wacana – Salatiga pada tahun 1978 – 1980, sebagai GM Produksi di Schlumberger Overseas S.A. pada tahun 1981 – 1990, Direktur Senior di PT Ericsson Indonesia pada tahun 1991 – 2008, Country Manager Sony Ericsson Indonesia pada tahun 2000 – 2002, Direktur Sales & Marketing PT Mobile-8 Tbk pada tahun 2008 - 2009, Direktur Device Division PT ZTE Indonesia pada tahun 2011 – 2013 dan sejak 2009 sampai sekarang menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Cipta Citra Permata. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013.
DIREKSI Rahendrawan Lahir di Jakarta pada 26 Maret tahun 1959, lulusan pasca sarjana Studi Bisnis dari Chamiade University of Honolulu tahun 1986, Sarjana Akuntansi lulusan tahun 1984 dari Universitas Indonesia. Selama lebih dari 12 tahun bekerja di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia: 11 tahun sebagai anggota Direksi di PT Bahana Artha Ventura, dan selama 1 tahun di PT Bahana Securities, Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak 2 April 2013.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 40
Hartanto Kusmanto Lahir di Jakarta pada tanggal 28 Februari 1969, memperoleh gelar Master Degree dari IPMI (Indonesian Institute for Management Development), dan lulusan sarjana Akuntansi Keuangan dari Universitas Atma Jaya, memiliki Certified Management Accountant dari the Institute of Certified Management Accountants Australia. Pernah bekerja di PT Anugerah Pharmindo Lestari (Zuellig Pharma) sebagai Chief Financial Officer, CFO/Finance Director PT Rolimex Kimia Nusamas dari tahun 2009-2012, Country CFO PT National Starch & Chemical and PT Henkel Indonesien (ICI Group/Henkel Group), CFO PT ICI Paints Indonesia (ICI Group), Senior Finance Manager PT Dongsung NSC (ICI Group), Accounting Manager PT National Starch & Chemical dengan keseluruhan masa kerja selama 12 tahun di ICI Group dari tahun 1996-2008, dan sebelumnya
Dewan Komisaris Guntur Soaloon Siboro Lukman Tirta Guna Ari Dewanto Sutedi Susanto Sosilo Direksi Rahendrawan Hartanto Kusmanto Yan Raymond
bekerja sebagai Auditor di Coopers & Lybrand dari tahun 1992-1996. Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak 2 April 2013. Yan Raymond Lahir di Palembang pada tanggal 19 Maret 1982, memperoleh gelar Bachelor of Science, Electrical Engineering majoring in Telecommunication Engineering. Pernah bekerja PT Huawei Tech Investment pada tahun 2005-2014, terakhir menjabat sebagai Program Director, dan sebagai Technical Support Engineer di PT Trans Komunikasi Data dari tahun 2004-2005. Diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 Juni 2015.
Hubungan Afiiasi dengan Komisaris/Direksi/Pemegang Saham Utama Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Hubungan Afiiasi dengan Komisaris/Direksi/Pemegang Saham Utama Tidak ada Tidak ada Tidak ada
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 41
PROSPEK USAHA Industri telekomunikasi selular Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir dan diperkiraan akan tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan. Analysys Mason memperkirakan rasio penetrasi mencapai 158% pada akhir tahun 2019, meningkat dari 325 juta di tahun 2013 menjadi 411 juta di tahun 2019.
Estimasi Base Transceiver Station 2013 - 2019
Estimasi SIM Card 2013 – 2019
Sumber: Analysys Mason
Sumber: Analysys Mason Pertumbuhan tersebut akan dipicu oleh bertambahnya pengguna 3G dan 4G dimana naiknya permintaan atas data usage akan menjadi pendorong utama bagi para operator telekomunikasi dalam meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan pelayanan mereka. Pertumbuhan tersebut didorong oleh makin luasnya area jangkauan layanan nirkabel dan turunnya tarif nirkabel sebagai akibat tingginya persaingan antar operator telekomunikasi. Kebutuhan operator telekomunikasi untuk meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan nirkabel serta peralihan permintaan pelayanan dari voice ke data diperkirakan akan mendorong pertumbuhan permintaan atas BTS dari sekitar 178 ribu di tahun 2013 menjadi sekitar 292 ribu di tahun 2019 dengan perkiraan ekspansi (3G dan 4G) mayoritas pada area perkotaan dan pinggiran kota.
Jumlah menara telekomunikasi di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebanyak 21 ribu menara dari kurang lebih 73 ribu di tahun 2013 menjadi 94 ribu di tahun 2019, dan terutama merupakan menara baru yang dibangun oleh perusahaan penyedia menara independen. Kedepannya pembangunan menara oleh operator telekomunikasi akan sangat terbatas dan para operator telekomunikasi telah mulai menjual menara untuk mendapatkan dana segar dan focus pada kegiatan usaha inti. Pemerintah pun mendorong para penyedia menara independen untuk menawarkan ruang sewa menara pada semua operator telekomunikasi secara adil. Kondisi tersebut memberikan peluang bagi pernyedia menara independen untuk tetap tumbuh dengan meningkatkan kolokasi, membangun menara telekomunikasi baru dan mengakuisisi menara yang dilepas oleh operator telekomunikasi.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 42
Rasio Tenancy diperkirakan akan naik dari 1,78x di tahun 2013 menjadi 1,98x di tahun 2019.
Estimasi Jumlah Menara & Rasio Tenancy 2013- 2019 Sumber: Analysys Mason Kedepannya perusahaan juga akan menambahkahkan jenis pelayanan yang baru yang dapat mendukung pelayanan yang telah ada, seperti jaringan telekomunikasi In-Building, yang bekerja sama dengan seluruh Operator Telekomunikasi besar di Indonesia, yaitu: layanan Multi Operator dan BTS Hotel. Layanan tambahan lainnya adalah seperti Layanan Broadband, yaitu Wi-Fi, FTTx (Fiber-to-the-x), FTTB (Fiber to the Building), Triple Play serta produk inovasi terbaru lainnya di masa datang. Dengan bertambah luasnya jenis pelayanan dari perusahaan, diharapkan agar perusahaan dapat memberikan end-to-end solution kepada operator maupun pengguna langsung.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 43
LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp.: +62 21 5709009 Fax. : + 62 21 5709026 www.datindo.com
KANTOR AKUNTAN PUBLIK Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building th Tower 2, 7 Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel : 021-5289 5000 Fax : 021-5289 4100
KANTOR NOTARIS & PPAT Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn Gedung The H Tower Lantai 20 Suite A Jl. H.R.Rasuna Said Kavling C-20 Kuningan - Jakarta Selatan 12940 Tel : 021-2953 3377, 29533378 Fax : 021-29533381, 5220993
KONSULTAN HUKUM Ginting & Reksodiputro (in association with Allen & Overy LLP) th The Energy Building 15 Floor | SCBD Lot 11A Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel : 021-2995 1700 Fax : 021-2995 1799 www.grlaw.co.id
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page 44
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2016
Page iii
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiary Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………...........
1-2
................. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Rugi Komprehensif Lain Konsolidasian………...............................................
3
Consolidated Statement of Profit or Loss .................................. and Other Comprehensive Loss
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.……….......
4
…………. Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian …………...................
5
…………………..Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .......... Lampiran I: Informasi keuangan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) …...................................................
6-122 ............Notes to the Consolidated Financial Statements
i-vii
Appendix I: Financial information of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk ..…………................................... (the “Parent Entity”)
***********************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016/ December 31, 2016
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2015/ December 31, 2015
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
9.555.534.282 566.593.285
2d,2p,2s,3,4 34,36,37 2s,3 5,36,37 2s,3,6 36,37 2n,15a
27.341.516.896 3.209.270.113
2f,7 8
Kas dan setara kas Piutang usaha pihak-pihak ketiga Piutang lain-lain pihak-pihak ketiga - neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka bagian lancar Uang muka - pihak-pihak ketiga
150.662.792.217
TOTAL ASET LANCAR
214.293.129.498
ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian aset Properti investasi - neto Aset tetap - neto Biaya sewa dibayar di muka bagian tidak lancar Klaim atas restitusi pajak Aset takberwujud - neto Aset keuangan tidak lancar lainnya pihak-pihak ketiga - neto Aset pajak tangguhan - neto
22.957.422.705
346.922.378.517
22.307.844.489 1.102.224.040
Cash and cash equivalents Trade receivables third parties Other receivables third parties - net Prepaid taxes Prepaid expenses current portion Advances - third parties
399.601.556.726
TOTAL CURRENT ASSETS
20.660.687.388 2.463.739.714 6.144.682.578
23.225.859.998 749.128.095.078 7.256.591.696
10,35,38 2h,3,9,25,29 2i,3,10,27,28
28.776.419.000 584.071.833.770 9.000.877.359
131.096.493.480 22.494.384.738
2f,7 2n,15a,15e 2j,2k,3 11,27 2s,3,12 36,37,38 2n,3,15g
100.005.962.240 3.984.989.029
137.131.249.890 5.328.518.586 24.975.227.085
137.758.386.234
NON-CURRENT ASSETS Advance for purchase of assets Investment properties - net Fixed assets - net Prepaid rent non-current portion Claims for tax refund
6.738.195.681 23.074.446.238
Intangible assets - net Other non-current financial assets third parties - net Deferred tax assets - net
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
1.100.636.420.551
893.411.109.551
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
1.314.929.550.049
1.293.012.666.277
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - pihak-pihak ketiga Utang lain-lain - pihak-pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Uang muka penjualan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
92.230.160.392 11.473.614.940 9.853.451.434 851.668.196 -
Utang bank Pendapatan diterima di muka
1.433.432.181 28.067.569.411
Utang pembiayaan konsumen
-
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
5.095.958.520
2s,3,14 36,37,38 14,36,37,38 16,36,37 2n,3,15b,15e 2s,19 36,37
28.827.436.384 1.103.333.225 4.137.769.598 545.412.116 34.667.984 5.096.683.521
Trade payables - third parties Other payables - third parties Accrued expenses Taxes payable Advance from customers Short-term employee benefits liability Current maturities of long-term debts:
2m,2s,13 36,37 17 2g,2s,3 18,36,37
149.005.855.074
20.186.252.041 25.462.328.613
Bank loan Deferred revenue
121.772.788
Consumer financing payables
85.515.656.270
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
TOTAL CURRENT LIABILITIES
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016/ December 31, 2016
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2015/ December 31, 2015
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Pendapatan diterima di muka Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term debts net of current maturities: 119.509.857.586 532.848.574 6.817.184.050 1.608.496.538
2m,2s,13 36,37 17 2l,3 19,27 2n,3,15g
117.541.723.291 5.649.696.010 5.017.483.756 1.692.438.795
Bank loan Deferred revenue Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
128.468.386.748
129.901.341.852
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
277.474.241.822
215.416.998.122
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 35.000.000.000 saham dan 29.500.000.000 saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.394.488.300 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Penghasilan komprehensif lain
EQUITY
1.039.448.830.000 129.009.070.901 1.500.000.000 (133.399.882.518) 897.289.844
20 2o,21
23
1.039.448.830.000 139.219.349.381 1.500.000.000 (103.589.097.385) 1.016.586.159
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital - Rp100 par value per share Authorized capital 35,000,000,000 shares and 29,500,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015 Issued and fully paid share capital 10,394,488,300 shares as of December 31, 2016 and 2015 Additional paid-in capital - net Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated Other comprehensive income
TOTAL EKUITAS
1.037.455.308.227
1.077.595.668.155
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1.314.929.550.049
1.293.012.666.277
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS for the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2016
2015
PENDAPATAN USAHA
140.668.401.759
2q,24,39
104.989.916.942
BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
(113.228.483.494)
2q,25,39
(85.203.085.205)
LABA BRUTO
27.439.918.265
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya
(886.152.053) (47.690.085.644) 1.729.821.413 (852.141.906)
TOTAL BEBAN USAHA RUGI USAHA
19.786.831.737 2q,39 26 27 28 29
REVENUE COST OF REVENUE GROSS PROFIT
(1.022.035.685) (55.775.682.364) 2.228.144.531 (1.630.041.384)
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Other income Other expenses
(47.698.558.190)
(56.199.614.902)
TOTAL OPERATING EXPENSES
(20.258.639.925)
(36.412.783.165)
LOSS FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan Pajak final atas pendapatan keuangan Beban keuangan
11.113.868.982
2q,30,39
10.539.453.201
(2.220.142.139) (20.211.315.921)
39 2q,31,33a,39
(1.820.929.202) (30.793.103.782)
Final tax on finance income Finance cost
RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
(31.576.229.003)
(58.487.362.948)
LOSS BEFORE INCOME TAX BENEFIT
5.095.122.975
Income tax benefit - net
Manfaat pajak penghasilan - neto RUGI TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya: Pengukuran kembali program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pengukuran kembali program imbalan pasti Total penghasilan (rugi) komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN RUGI PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK *)
*)
1.765.443.870
2n,3 15d,15f,39
(29.810.785.133)
(53.392.239.973)
Finance income
LOSS FOR THE YEAR
(159.061.753)
19,23
819.111.820
39.765.438
15g,23
(204.777.955)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Item not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods: Remeasurement of defined benefit plan Income tax relating to remeasurement of defined benefit plan
614.333.865
Total other comprehensive income (loss) for the year, net of tax
(119.296.315) (29.930.081.448)
(2,47)
2r,32
Rugi per saham tahun 2015 telah disajikan kembali sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III Perusahaan yang dilaksanakan pada tahun 2017.
*)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
(52.777.906.108)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
(5,17)
LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY *)
Loss per share in 2015 has been restated in connection with the Company’s Limited Public Offering III implemented in 2017.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir padaTanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY for the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income
Catatan/ Notes Saldo tanggal 1 Januari 2015
20,21
Biaya emisi saham Penawaran Umum Terbatas II
21
Total penghasilan (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo tanggal 31 Desember 2015
Total rugi komprehensif tahun berjalan Saldo tanggal 31 Desember 2016
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital Net
742.463.450.000
Penambahan modal dari Penawaran Umum Terbatas II
Biaya emisi saham Penawaran Umum Terbatas III
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
21
296.985.380.000
-
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
(5.708.511.726 )
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
1.500.000.000
148.492.690.000
(3.564.828.893 )
(50.196.857.412)
Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti/ Remeasurement of Defined Benefit Plan
Total Ekuitas/ Total Equity
402.252.294
688.460.333.156
Balance as of January 1, 2015
445.478.070.000
Additional shares from Limited Public Offering II
-
-
-
-
-
-
(3.564.828.893)
Stock issuance cost from Limited Public Offering II
(52.777.906.108)
Total comprehensive income (loss) for the year
-
-
-
(53.392.239.973)
614.333.865
1.039.448.830.000
139.219.349.381
1.500.000.000
(103.589.097.385)
1.016.586.159
-
(10.210.278.480 )
-
-
-
-
-
-
(29.810.785.133)
(119.296.315)
1.039.448.830.000
129.009.070.901
1.500.000.000
(133.399.882.518)
897.289.844
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
1.077.595.668.155
Balance as of December 31, 2015
(10.210.278.480)
Stock issuance cost from Limited Public Offering III
(29.930.081.448)
Total comprehensive loss for the year
1.037.455.308.227
Balance as of December 31, 2016
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS for the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha Kas yang diperoleh dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas atas pengembalian pajak Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap dan penempatan uang muka pembelian aset Pembelian aset takberwujud Penambahan uang jaminan Realisasi aset keuangan lancar lainnya Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Pembayaran untuk utang bank Pembayaran biaya transaksi utang bank Pembayaran utang pembiayaan konsumen Pembayaran biaya pelaksanaan PUT Penambahan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) 2015 Pembayaran utang pemegang saham Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
2015
145.562.713.890 (50.910.459.950 ) (24.599.245.731 ) (57.400.893.556 )
91.870.548.038 (33.386.294.539) (20.263.212.319) (38.207.321.361)
12.652.114.653 10.389.617.254 (19.983.025.576 ) (2.727.587.931 )
13.719.819 7.283.861.955 (31.638.826.330) (2.513.857.493)
-
15.703.558.159
331.118.400
2.500.000 (174.990.959.737 )
(448.516.878 ) (190.809.249 ) (360.000 )
(11.151.543.890)
10
11
-
46.800.000 (73.576.272.708)
(31.655.435.655) (196.145.684) (705.345.000) 3.609.814.375
(175.628.145.864 )
(102.476.584.672)
136.517.350.524 (138.750.000.000 ) (15.615.000.000 )
92.724.903.639 (11.250.000.000) -
(121.772.788 )
(760.681.203)
(2.991.778.480 )
(3.564.828.893)
-
1b
445.478.070.000
-
33a
(100.000.000.000)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Payment to employees Payment of operating expenses Cash provided by operations Receipt of interest Payment of finance cost Payment of income tax Cash receipt from tax refund Net cash provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of investment properties Acquisition of fixed assets and placement of advance for puchase of assets Purchase of intangible assets Addition of deposits Realization of other current financial assets Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loan Payments of bank loan Payments of bank loan transaction cost Payments of consumers financing payable Payment of stock issuance cost of PUT Additional paid-in capital through Limited Public Offering II (“PUT II”) 2015 Payment of shareholder loan
(20.961.200.744 )
422.627.463.543
Net cash provided by (used in) financing activities
(196.258.228.208 )
308.999.334.981
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
3.585.316
NET EFFECT OF EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
(1.358.092 )
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
346.922.378.517
4
37.919.458.220
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
150.662.792.217
4
346.922.378.517
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Centrindo Utama berdasarkan Akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 33 tanggal 11 Februari 1987. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C210781.HT.01.01.TH.88 tanggal 26 November 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 14 Tambahan No. 1084 tanggal 16 Februari 2001.
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Centrindo Utama based on Notarial Deed No. 33 dated February 11, 1987 of Nanny Sukarja, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Laws of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-10781.HT.01.01.TH.88 dated November 26, 1988 and was published in the State Gazette No. 14 Supplement No. 1084 dated February 16, 2001.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 70 tanggal 11 November 2016, yang dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU0021262.AH.01.02.Tahun2016 tanggal 14 November 2016 mengenai peningkatan modal dasar dari 29.500.000.000 saham menjadi 35.000.000.000 saham.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest change based on Notarial Deed of the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 70 dated November 11, 2016, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta, and approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU0021262.AH.01.02.Tahun2016 dated November 14, 2016 regarding the increase of authorized capital from 29,500,000,000 shares to become 35,000,000,000 shares.
Perusahaan mendapatkan izin penyelenggaraan jasa akses internet (Internet Service Provider) dan jasa interkoneksi internet (Network Access Point) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang terakhir diperbaharui pada tahun 2010.
The Company obtained license as Internet Service Provider and Network Access Point from Directorate General of Post and Telecommunication which was last updated in 2010.
Perusahaan beroperasi sebagai penyelenggara jasa internet pada tahun 1996 hingga Juni 2014.
The Company started its operations as an internet service provider in 1996 until June 2014.
Kegiatan usaha utama Perusahaan bergerak di bidang jasa dan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Stations (“BTS”), serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan.
The Company’s main business activities are to engage in services and investment, including but not limited to services, leases, and management of telecommunication tower or Base Tranceiver Stations (“BTS”), as well as tools, installation of telecommunication, consultation installation of services in telecommunication field, management consulting services, business administration and development strategy.
Perusahaan dan entitas anaknya (secara kolektif disebut sebagai “Grup”) berdomisili di Menara Citicon, Jl. Letjen S. Parman Kav. 72, Jakarta Barat.
The Company and its subsidiary (collectively referred to as the “Group”) is domiciled at Menara Citicon, Jl. Letjen S. Parman Kav. 72, Jakarta Barat.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
As of Desember 31, 2016 and 2015, the Group operates 812 and 653 telecommunication towers (unaudited).
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup mengoperasikan secara keseluruhan 812 dan 653 menara telekomunikasi (tidak diaudit). b.
The Company’s Establishment (continued)
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering
Penawaran Umum Perdana
Initial Public Offering
Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham yang mulai efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001.
The Company conducted initial public offering of 100,000,000 (one hundred million) common shares to the public with a par value of Rp100 per share at the offering price of Rp125 per share, which is effective in accordance with Decision Letter of the Chairman of the Capital Market ("BAPEPAM") No. S-2585/PM/2001 dated October 12, 2001.
Pencatatan saham dilakukan pada tanggal 1 November 2001 di Bursa Efek Jakarta sebanyak 100.000.000 saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham yang berasal dari penawaran umum, 450.000.000 saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal Rp100 per saham dan 40.000.000 Waran Seri 1.
Listing of shares carried out on November 1, 2001 on the Jakarta Stock Exchange was for 100,000,000 common shares with nominal value of Rp100 per share from the public offering, 450,000,000 common shares on behalf of the shareholders of old shares with a nominal value of Rp100 per share and 40,000,000 Warrant Series I.
Saham dan Waran Seri I diperdagangkan dengan kode perdagangan CENT dan CENT-W.
Shares and Warrant Series I are traded with trade code CENT and CENT-W.
Penawaran Umum Terbatas I
Limited Public Offering I
Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) berdasarkan surat No. S-11/D.04/2013.
On January 23, 2013, the Company obtained the effective statement letter from Financial Services Authority to conduct the Limited Public Offering I (“PUT I”) based on letter No. S-11/D.04/2013.
Pada bulan Februari 2013, Perusahaan melakukan PUT I kepada pemegang saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 6.849.522.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Setiap pemegang saham berhak mendapatkan 12 (dua belas) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp100.
On February 2013, the Company conducted PUT I to shareholders by issuing 6,849,522,000 common shares of Preemptive Right Issue (“HMETD”) with nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp100 per share. Each shareholder is entitled to have 12 (twelve) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 at an offering price of Rp100 per share.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s (continued)
Public
Offering
Penawaran Umum Terbatas I (lanjutan)
Limited Public Offering I (continued)
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT I tersebut.
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT I.
Pada tanggal 25 Oktober 2013 berdasarkan Akta Notaris Ely Baharini, S.H., M.H., Sp.N. No. 28 dengan tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui perubahan rencana penggunaan dana PUT I sebesar 36,20% akan digunakan untuk pinjaman dan/atau tambahan setoran modal kepada entitas anak dan/atau mengakuisisi suatu perusahaan. Selanjutnya entitas anak akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usahanya.
On October 25, 2013 based on Notarial Deed No. 28, on the same date, of Ely Baharini, S.H., M.H., Sp.N., shareholders approved change for the planned use of 36.20% PUT I funds to be used for loan and/or additional paid in capital to subsidiary and/or acqusition of a company. Thereafter, the subsidiary will be using the funds for its business development.
Penawaran Umum Terbatas II
Limited Public Offering II
Pada tanggal 12 Juni 2015, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) berdasarkan surat No. S-254/D.04/2015.
On June 12, 2015, the Company obtained effective statement letter from the Financial Services Authority to conduct Limited Public Offering II (“PUT II”) based on letter No. S-254/D.04/2015.
Pada tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan 2 Juli 2015, Perusahaan melakukan PUT II kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 2.969.853.800 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp150 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp150.
On June 26, 2015 until July 2, 2015, the Company conducted PUT II to shareholders by issuing 2,969,853,800 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp150 per share. Each shareholder who has 5 (five) old shares, is entitled to have 2 (two) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 at an offering price of Rp150 per share.
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT II tersebut.
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT II.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s (continued)
Public
Offering
Penawaran Umum Terbatas III
Limited Public Offering III
Pada tanggal 20 Desember 2016, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) berdasarkan surat No. S-160/D.04/2016.
On December 20, 2016, the Company obtained effective statement letter from the Financial Services Authority to conduct Limited Public Offering III (“PUT III”) based on letter No. S-160/D.04/2016.
Pada tanggal 5 Januari 2017 sampai dengan 11 Januari 2017, Perusahaan melakukan PUT III kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 20.788.976.600 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama, berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
On January 5, 2017 until January 11, 2017, the Company conducted PUT III to shareholders by issuing 20,788,976,000 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share. Each shareholder who has 1 (one) old shares, is entitled to have 2 (two) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100.
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT III tersebut.
Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT III.
Susunan Entitas Anak
c.
Structure of the Subsidiary As of December 31, 2016 and 2015, the subsidiary directly owned by the Company, is as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 2015, entitas anak yang dimiliki langsung oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiary PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)
Ruang Lingkup Aktivitas/ Scope of Activities
Kedudukan/ Domiciled
Sarana jaringan telekomunikasi
Indonesia
Tahun usaha komersial dimulai/ Year of commercial business started
31 Desember 2016/ December 31, 2016
2008
99,99%
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Elimination 31 Desember 2016/ December 31, 2016
99,99% 1.126.983.802.450
31 Desember 2015/ December 31, 2015
841.452.421.715
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)
Pada Februari 2013, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh saham CMI (sebelumnya PT Retower Asia).
In February 2013, the Company acquired all shares of CMI (previously PT Retower Asia).
Pada tanggal 23 November 2012, Perusahaan telah menandatangani Master Investment Agreement (“MIA”) dengan Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). Perusahaan setuju untuk melakukan pembelian opsi saham yang dimiliki Winlord seharga $AS10.900.000 dan fasilitas pinjaman dengan harga yang akan ditentukan kemudian.
On November 23, 2012, the Company has entered into a Master Investment Agreement ("MIA") with Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). The Company agreed to purchase stock options owned by Winlord at the price of US$10,900,000 and a loan facility with a price to be determined later.
<
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiary (continued)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (lanjutan)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (continued)
Pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan melaksanakan pembelian opsi saham serta pengambilalihan fasilitas pinjaman CMI dari Winlord dengan nilai masing-masing $AS10.900.000 (setara dengan Rp105.555.600.000) dan $AS30.446.400 (setara dengan Rp294.842.937.600).
On February 27, 2013, the Company purchased the stock options and acquired CMI’s loan facility from Winlord with values of US$10,900,000 (equivalent to Rp105,555,600,000) and US$30,446,400 (equivalent to Rp294,842,937,600), respectively.
Berdasarkan akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 135 dan 136 pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan melaksanakan hak opsi saham yang dimilikinya dengan membeli 29.999 saham CMI milik PT Sumber Prestasi Indonesia dengan harga $AS3.925.729 (setara dengan Rp38.016.759.636) dan 1 saham milik Ari Dewanto Sutedi dengan harga $AS1 (setara dengan Rp9.684). Saham tersebut setara dengan 100% kepemilikan saham CMI.
Based on Notarial Deed No. 135 and 136 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated February 27, 2013, the Company exercised its stock option to purchase 29,999 CMI’s shares owned by PT Sumber Prestasi Indonesia at a price of US$3,925,729 (equivalent to Rp38,016,759,636) and 1 share owned by Ari Dewanto Sutedi at a price of US$1 (equivalent to Rp9,684). These shares are equivalent to 100% ownership in CMI.
Perusahaan membandingkan nilai wajar aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih milik CMI pada tanggal akuisisi dengan imbalan yang dialihkan, sehingga menghasilkan goodwill sebesar Rp134.560.379.889 yang mencerminkan nilai sinergi dan integrasi bisnis yang diharapkan timbul dari akuisisi dan aset yang sebelumnya tidak diakui. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.
The Company compared the fair value of CMI’s identifiable assets and liabilities assumed at the acquisition date with benefit transferred, resulting to goodwill amounting to Rp134,560,378,889 which reflects the value of synergies and business integration expected to arise from the acquisition and assets not previously recognized. Goodwill recognized is not expected to be deductible for tax purposes.
Pada tanggal 20 Agustus 2013, Perusahaan mengalihkan 1 (satu) lembar saham CMI kepada Rahendrawan, Direktur Utama Perusahaan, dengan harga sebesar Rp4.667.000. Pengalihan saham ini telah diaktakan dengan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 20 Agustus 2013 dan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham CMI berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn No. 62 tanggal 20 Agustus 2013.
On August 20, 2013, the Company transferred 1 (one) share of CMI to Rahendrawan, President Director of the Company, at a price of Rp4,667,000. The share transfer has been notarized by Notarial Deed No.63 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013 and was approved by CMI’s shareholders based on Notarial Deed No. 62 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Susunan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Structure of the Subsidiary (continued)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (lanjutan)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 13 tanggal 29 September 2014, PT Retower Asia (“Retower”) telah berganti nama menjadi PT Centratama Menara Indonesia.
Based on Notarial Deed No. 13 of Dwi Yulianti, S.H., dated September 29, 2014, PT Retower Asia (“Retower”) has changed its name to be PT Centratama Menara Indonesia.
Pada tahun 2015, para pemegang saham CMI setuju melaksanakan konversi utang pokok dari Perusahaan sebesar Rp561.790.000.000 menjadi saham CMI sebanyak 561.790 saham (Catatan 38a).
In 2015, CMI’s shareholders agreed to convert principal loan from the Company amounting to Rp561,790,000,000 into share capital consisting of 561,790 shares (Note 38a).
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
d.
Board of Directors, Employees
Commissioners, Board of Audit Committee, and
The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of Desember 31, 2016 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: Guntur Soaloon Siboro : Lukman Tirta Guna : Ari Dewanto Sutedi : Susanto Sosilo
: : : :
Board of Commissioners President Commissioner concurrently Independent Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen
: : :
: : :
Board of Directors President Director Director Independent Director
Rahendrawan Yan Raymond Jafri Hartanto Kusmanto
Based on Notarial Deed No. 19 of Hasbullah Abdul Rasyud S.H., M.Kn., dated June 3, 2016, the shareholders approved the change in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. The change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter No. AHU0012204.AH.01.02.Tahun2016 dated June 28, 2016.
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No 19 tanggal 3 Juni 2016, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No. AHU0012204.AH.01.02.Tahun2016 tanggal 28 Juni 2016.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, and Employees (continued) The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2015 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: Guntur Soaloon Siboro : Lukman Tirta Guna : Ari Dewanto Sutedi : Susanto Sosilo
: : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen
: : :
: : :
Board of Directors President Director Director Independent Director
Rahendrawan Yan Raymond Jafri Hartanto Kusmanto
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2016 based on Board of Commissioners’s Circular Decision as a replacement of the Company’s Meeting of Board of Commissioners No. 002/DEKOM/CTI/XI/2016 dated November 11, 2016 is as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris sebagai pengganti Rapat Dewan Komisaris Perusahaan No. 002/DEKOM/CTI/XI/2016 tanggal 11 November 2016 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Ir. Susanto Sosilo Rani Sofjan Agus Sandianto
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid S.H., M.Kn., No. 18 tanggal 3 Juni 2016, Dewan Komisaris memutuskan dan menyetujui pengunduran diri Beatrix Susanto dan mengangkat Rani Sofjan sebagai anggota Komite Audit.
Based on Notarial Deed No. 18 of Hasbullah Abdul Rasyid S.H., M.Kn., dated June 3, 2016, the Board of Commissioners decided and approved the resignation of Beatrix Susanto and appointed Rani Sofjan as Audit Committee member.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 is as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Ir. Susanto Sosilo Beatrix Susanto Indra Yudison
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5.
The establishment of the Company’s Audit Committee has complied with BAPEPAM-LK No.IX.1.5
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 0061/CO-SK/I/2011 tanggal 6 Januari 2011, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Herlani Mardiani, S.E., sebagai Ketua Internal Audit.
Based on Board of Director’s Decision Letter No. 006-1/CO-SK/I/2011 dated January 6, 2011, the Company’s Directors has appointed Herlani Mardiani, S.E., as Internal Audit Chairman. 12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
e.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci.
The Company’s Board of Commissioners and Board of Directors are the key management personnel.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Sekretaris Perusahaan adalah Wiwik Septriandewi.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s Corporate Secretary is Wiwik Septriandewi.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki total karyawan tetap sebanyak 61 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015, the Group has 61 permanent employees (unaudited).
Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan masing-masing adalah Clover Universal Enterprise Ltd. dan Northstar Equity Partners III Ltd., yang berkedudukan di Singapura.
The parent and ultimate parent entity of the Company are Clover Universal Enterprise Ltd. and Northstar Equity Partners III Ltd., respectively, domiciled in Singapore.
Penyelesaian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
e.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
Completion of the Consolidated Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 27, 2017.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2017.
2.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, and Employees (continued)
2.
Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and preparation of financial statements which issued by Capital Market and Financial Institution Supervisor Agency (“BAPEPAMLK”), which function has been transferred to Financial Services Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode/tahun sebelumnya, kecuali atas penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2016 yang diungkapkan dalam catatan yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2016 are consistent with the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements of the Group for the prior period/year, except for adoption of new PSAK’s effective January 1, 2016 as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
The consolidated financial statement have been prepared and presented using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan disajikan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities presented using the direct method.
Tahun buku Grup 31 Desember.
-
The financial year of the Group is January 1 December 31.
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan masing-masing entitas dalam Grup disajikan dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” di mana Grup menggunakan Rupiah sebagai mata uang pelaporan yang juga merupakan mata uang fungsional.
Accounts included in the financial statements of each of the entity in the Group are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The Group applied PSAK No. 10, "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates" in which the Group uses Rupiah as the reporting currency which is also the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All figures in this consolidated financial statements are stated in Rupiah, unless otherwise stated.
adalah
1
Januari
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Principles
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian:
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements:
a) Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri.
a)
Amendments to PSAK 4: Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements. The amendments allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiary, joint ventures and associates in their separate financial statements.
Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri. b)
b) PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle (IAS 40).
PSAK 13 (Improvement 2015): Investment Property, adopted from Annual Improvements to IFRSs 20112013 Cycle (IAS 40). The improvement of this PSAK clarifies that this PSAK and PSAK 22 “Business Combinations” affect each other. An entity may refer to this PSAK to distinguish between investment properties and owner-occupied property. Entities may also refer to PSAK 22 as a guide whether the acquisition of an investment property is a business combination.
Penyesuaian PSAK ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK ini dan PSAK 22 “Kombinasi Bisnis” saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK ini untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis. c)
c) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
Amendments to PSAK 16: Fixed Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 “Intangible Asset”, that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 “Aset Takberwujud”, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomis yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomis dari pemakaian melalui penggunaan aset. Kesimpulannya, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. 15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Changes in (continued)
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)
d) Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
d)
Accounting
Principles
Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization. The amendments clarify the principle in PSAK 16 “Fixed Assets” and PSAK 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 “Aset Tetap” dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomis yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomis dari pemakaian melalui penggunaan aset. Kesimpulannya, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud. e)
e) Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.
Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Changes in (continued)
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)
f) Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
f)
Accounting
Principles
Amendments to PSAK 65: Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiary at fair value.
Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. g)
g) PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi.
PSAK 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
Penyesuaian ini mengklarifikasi: Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Changes in (continued)
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)
h) PSAK 7 (Penyesuaian Pengungkapan Pihaks Berelasi.
h)
2015):
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. i)
Accounting
Principles
PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
i)
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19, aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Disamping itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
PSAK 16 (2015 Improvement): Fixed Assets. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19, that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Changes in (continued)
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)
j)
j)
PSAK 19 (Penyesuaian Takberwujud.
2015):
Aset
Accounting
Principles
PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19, that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19, aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Disamping itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. k)
k) PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis.
PSAK 22 (2015 Improvement): Business Combinations. The improvement clarifies that: - Joint arrangements, not just joint ventures, are outside the scope of PSAK 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself. - All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK 55.
Penyesuaian ini mengklarifikasi: Pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri. Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Changes in (continued)
Grup telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Grup sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Grup dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)
l)
l)
PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Accounting
Principles
PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.
m) PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar.
m) PSAK 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.
Penerapan perubahan PSAK di atas tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the above revised PSAK has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan memiliki kendali.
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiary, in which the Company has control.
Pengendalian didapat ketika Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Control is achieved when the Company is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
b.
• •
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued) Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:
Secara spesifik, Perusahaan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perusahaan memiliki seluruh hal berikut ini: •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
•
Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor
• •
Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee) Exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee, and The ability to use its power over the investee to affect its returns
Perusahaan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perusahaan memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary.
Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laba rugi konsolidasian dari tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perusahaan menghentikan pengendalian atas entitas anak.
Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated profit or loss from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
Semua akun dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-controlling Interests (“NCI”) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
-
-
-
-
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi atau ke saldo laba.
-
-
-
derecognizes of asset (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carring amount of any NCI; derecognizes the cummulative translation difference, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated profit or loss and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c.
ACCOUNTING
Kombinasi Bisnis
c.
Business Combinations Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “General and Administrative Expenses”.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Umum dan Administrasi”.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business Combinations (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When acquiring a business, the Group assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in the consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learn that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.
In a business combination which is achieved in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and recognized the gain or loss through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” baik dalam laba rugi atau sebagai penghasilan komprehensif lain. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in the consolidated statement of profit or loss in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Business Combinations (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost which is the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired from business combination since the acquisition date, is allocated to each of the Group’s Cash Generating Unit (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut disajikan berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Kas dan Setara Kas
d.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of 3 (three) months or less and not restricted in use.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. e.
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties The Group applied PSAK No. 7 (2015 Improvement), "Related Party Disclosures", which requires the disclosure of relationships, transactions and balances of related parties, including commitments, in the consolidated financial statements and also applies to individual financial statements.
Grup menerapkan PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Transaksi (lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
Related
Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika adalah sebagai berikut:
A party is considered to be related to the Group if:
a.
a.
orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) has control or joint control over the reporting entity,
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b.
(ii) has significant influence over the reporting entity, or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity. b.
suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i)
(ii)
(iii) (iv)
(v)
a person or a closed member of the persons’ family is related to the reporting entity if that person:
an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others), (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member),
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain), satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya), kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama, suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga, entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor,
(iii) both entities are joint ventures of the same third party, (iv) an entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity, (v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity,
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
Transaksi (lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
with
Related
Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika adalah sebagai berikut: (lanjutan)
A party is considered to be related to the Group if: (continued)
b.
b.
suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan)
an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued)
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a), (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vi) the entities controlled or jointly controlled by a person identified in (a), (vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi dengan pihak-pihak ketiga.
Transactions with related parties are made based on prices and other conditions which are equivalent with transactions with third parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Biaya Dibayar di Muka
f.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as “Prepaid Rent - Non-current Portion” in the consolidated statement of financial position.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka disajikan sebagai "Biaya Sewa Dibayar di Muka - Bagian Tidak Lancar" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. g.
Transactions (continued)
ACCOUNTING
Sewa
g.
Leases The determination of whether an agreement is a rental agreement or agreements containing leases is based on the substance of the agreement at inception date and whether the fulfillment of the agreement depends on the use of a specific asset and the agreement gives a right to use the asset. Leases that transfer substantially all the risks and rewards related to asset’s ownership are classified as finance leases.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Leases (continued)
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Furthermore, a lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards related to asset’s ownership.
Grup sebagai Lessee
The Group as Lessee
i.
Dalam sewa pembiayaan, Grup sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laba rugi konsolidasian.
i.
In a finance lease, the Group as a lessee recognizes assets and liabilities in the consolidated statement of financial position at the inception of the lease period equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. The financial cost is allocated to each period during the lease term, so as to produce constant periodic rate of the interest on the remaining balance of the liability. Contingent rent shall be charged in the period in which they are incurred. Finance cost are reflected in the consolidated profit or loss.
ii.
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii.
Capitalized leased assets (presented as a part of “Fixed Assets”) are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership of the asset by the end of the lease term.
iii.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
iii.
Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
Grup sebagai Lessor
The Group as Lessor
i.
i.
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
27
Under a finance lease, the Group is required to recognize assets held under a finance lease in the consolidated statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payments received are treated as repayments of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on net investments as a lessor in the finance lease.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Leases (continued)
Grup sebagai Lessor (lanjutan)
The Group as Lessor (continued)
ii.
ii.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Group presents assets as subject to operating leases in the consolidated statement of financial position according to the nature of the assets. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Under PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, when a lease contains both land and building element, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance lease or an operating lease.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. h.
ACCOUNTING
Properti Investasi
h.
Investment Properties
Properti investasi Grup merupakan menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Grup untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan bukan untuk digunakan dalam kegiatan produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau untuk dijual dalam kegiatan usaha seharihari.
The Group’s investment properties represent telecommunincation towers held by the Group to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in production or supply of goods or sevices or for administrative purpose or sale in the ordinary course of business.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the investment properties, if the recognition criteria are met, and excludes the daily expenses on their usage.
Penyusutan menara telekomunikasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atas taksiran masa manfaat ekonomis selama 4-20 tahun.
Depreciation of telecommunication towers is computed using straight-line method over their estimated useful lives ranging from 4-20 years.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Investment Properties (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
An investment properties should be derecognized upon disposal or when the investment properties are withdrawn from use and no future economic benefits are expected from their disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of investment properties are charged to the consolidated profit or loss in the period when the investment properties are derecognized.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan.
Transfer to investment property is made if, and only if, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development.
Aset Tetap
i.
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost (including capitalized of certain borrowing costs during the construction period), less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a significant inspection is performed, that cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated profit or loss when incurred.
Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap sesuai dengan yang diharapkan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation begins when the fixed assets are ready for their intended used which is computed using the straight-line method, with the estimated useful lives of the assets as follows:
Jenis Aset Tetap Bangunan Peralatan komputer Kendaraan Inventaris kantor
Taksiran Umur Manfaat (Tahun)/ Estimated Useful Lifes (Years) 20 4 4-8 4-8
Tarif/ Rate 5% 25% 12,5% - 25% 12,5% - 25%
29
Type of Fixed Assets Building Computer equipment Vehicles Office equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup, jika ada, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk dipergunakan.
Construction in progress are stated at cost, including, if any, capitalized borrowing costs and other cost incurred in accordance with the fixed assets financing of such assets constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is substantially completed and ready for its intended use. Construction in progress are not depreciated as these are not yet available for use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.
Repairs and maintenance cost are charged to operations when these are incurred. The cost of major renovation and restoration are capitalized to the carrying amount of the related fixed assets, if the recognition criteria are met.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated profit or loss in the period when the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and method of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each period end.
Aset Takberwujud
j.
Intangible Assets Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. The cost of intangible assets acquired from business combination is their fair value at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and accumulated impairment losses, except for goodwill which are carried at their fair value at the date of acquisition less any impairment losses.
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada pengakuan awal sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset takberwujud yang berasal dari kombinasi bisnis adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, kecuali untuk goodwill yang dinyatakan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dikurangi dengan penurunan nilai.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset Takberwujud (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Intangible Assets (continued)
Umur manfaat aset takberwujud dinilai sebagai terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sesuai umur manfaat ekonomis dan diuji untuk penurunan nilai jika terdapat indikasi bahwa aset takberwujud mengalami penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah sekurang-kurangnya pada setiap akhir periode pelaporan. Perubahan pada perkiraan umur manfaat atau pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut dijadikan pertimbangan dalam mengubah periode atau metode amortisasi dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas dicatat sebagai beban pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan fungsi aset takberwujud tersebut.
The useful lives of intangible assets are assessed as either finite or indefinite. Intangible assets with finite lives are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful life or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset are considered to modify the amortization period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortization expense on intangible assets with finite lives is recognized in the consolidated profit or loss in the expense category that is consistent with the function of the intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji setiap periode untuk penurunan nilai, secara individual atau pada tingkat unit penghasil kas. Umur manfaat aset takberwujud yang tidak diamortisasi ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan umur manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.
Intangible assets with indefinite useful lives are not amortized, but are tested for impairment periodically, either individually or at the cashgenerating unit level. The useful life of an intangible asset that is not being amortized shall be reviewed each year to determine whether events and circumstances continue to support an indefinite useful life assessment for that asset. If not, the change in useful life from indefinite to finite is applied on a prospective basis.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset takberwujud dan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat aset takberwujud tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated profit or loss when the intangible asset is derecognized.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset Takberwujud (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Umur manfaat Metode amortisasi Dihasilkan secara internal atau dari pembelian
k.
Tidak terbatas/ Indefinite Tidak diamortisasi/ Not amortized Dari pembelian/ From purchase
Intangible Assets (continued) The summary of the policies applied to the Group’s intangible assets is as follows:
Ringkasan kebijakan yang diterapkan untuk aset takberwujud milik Grup adalah sebagai berikut:
Goodwill
ACCOUNTING
Kontrak Pelanggan dan Order Backlog/ Customer Contract and Order Backlog
Perangkat Lunak/ Software
4 Tahun/4 Years Garis lurus/ Straight-line Dari pembelian/ From purchase
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
10 Tahun/10 Years Garis lurus/ Straight-line Dari pembelian/ From purchase
k.
Useful lives Amortization Method Produced internally or from purchase
Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
At each annual reporting period, The Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful lives, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimation of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laba rugi konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those or from other assets category. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated profit or loss as “impairment losses”.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks of asset. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat - neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated profit or loss. After such a reversal, the depreciation expense on the asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful lives.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. l.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Goodwill is tested for impairment at each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
l.
Long-term Employee Benefits Liability
Grup mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Grup dan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.
The Group recognizes employee benefits liability under the Group regulations and under the Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The present value of defined benefit obligation, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit” method.
Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja". PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dan pengungkapan kewajiban kontijensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan. Berdasarkan PSAK revisi, biaya imbalan pasca kerja menggunakan metode "Projected Unit Credit". Akumulasi keuntungan aktuarial yang belum diakui atau kerugian yang terjadi diakui sebagai "Penghasilan Komprehensif Lain" dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi. Kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kewajiban imbalan pasti.
The Group applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contigent liability diclosures to simplify classification and disclosures. Under the revised PSAK, the cost of providing postemployment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses incurred are recognized to “Other Comprehensive Income” and is presented in the equity section. Past service cost is recognized immediately to profit and loss. The liability for employee benefits recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
m. Provisi
m. Provision Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Provision (continued)
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is cancelled.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. n.
ACCOUNTING
Pajak Penghasilan
n.
Income Tax
Pajak Final
Final Tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction are recognizing losses.
Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”. Oleh karena itu, Grup memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga sebagai pos tersendiri.
Final tax is no longer governed by PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Taxes”. Therefore, the Group have decided to present the final tax arising from interest income as separate line item.
Pajak Kini
Current Tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk periode berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the period computed using the prevailing tax rates.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Kini” dalam laba rugi konsolidasian. Grup juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Kini”.
Underpayment/overpayment of income tax are presents as part of “Income Tax Expense Current” in the consolidated profit or loss. The Group also presents interest/penalty, if any, as part of “Income Tax Expense - Current”.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan, jika ada, diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations, if any, are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the prevailing tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Tambahan Modal Disetor - Neto
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Additional Paid-in Capital - Net Additional paid-in capital - net represents the difference between the offering price from the Company’s public offering with the nominal value of shares, net of costs incurred in relation with the public offering of those shares.
Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham tersebut. p.
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
p.
Foreign Currency Transaction and Balance
Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah using Bank Indonesia’s middle rate at the last date of the period. The resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to the consolidated profit or loss for the year.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the exchange rates used are as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 1 Dolar Amerika Serikat ($AS1)
13.436
37
31 Desember 2015/ December 31, 2015 13.795
1 United States Dollar (US$1)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts and Value Added Taxes (“VAT”).
Pendapatan sewa operasi diakui sesuai dengan masa sewa dan pendapatan jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan/atau pemeliharaan yang diterima di muka disajikan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan periode sewa.
Lease revenue is recognized in accordance with the term of the lease and maintenance services revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Lease and/or maintenance revenue received in advance are presented as deferred income and recognized as revenue in accordance to their lease term.
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima Di Muka”.
Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded under "Deferred Revenue".
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when they are inccured (accrual basis).
Laba (Rugi) per Saham
r.
Earnings (Loss) per Share
Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
The Group applied PSAK No.56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. Earnings (loss) per share is calculated by dividing profit (loss) for the period attributable to owners of parent company with weighted average number of outstanding common shares during the period.
Laba (rugi) per saham untuk tahun 2016 dan 2015 dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun setelah memperhitungkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) yang diterbitkan pada saat Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”), yang diterapkan secara retrospektif.
Earnings (loss) per share for the year 2016 and 2015 are calculated based on weighted average number of outstanding common shares during the year after taking into account Preemptive Right Issue (“HMETD”) issued during Limited Public Offering III (“PUT III”), which is applied retrospectively.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. x
s.
2.
Laba (Rugi) per Saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Earnings (Loss) per Share (continued)
Pada penerbitan HMETD, dengan harga eksekusi lebih rendah daripada nilai wajar saham, maka jumlah saham biasa yang akan digunakan dalam perhitungan laba per saham sebelum penerbitan HMETD adalah jumlah saham biasa yang beredar sebelum penerbitan HMETD, dikalikan dengan nilai wajar per saham sesaat sebelum pelaksanaan HMETD dibagi nilai wajar teoritis per saham tanpa HMETD. Nilai wajar teoritis per saham tanpa HMETD dihitung dengan menambahkan nilai pasar agregat saham sesaat sebelum pelaksanaan HMETD dengan hasil pelaksanaan HMETD.
At the issuance of HMETD, with an execution price lower than the fair value, the number of common shares used in the calculation of earnings per share prior to the issuance of HMETD is the number of outstanding common shares before the issuance of HMETD, multiplied by fair value per share prior to exercise of the HMETD divided by theoretical fair value per share without HMETD. Theoretical fair value per share without HMETD is calculated by adding the aggregate market value of shares shortly before the implementation of HMETD to the results of exercise of HMETD.
Grup tidak memiliki saham biasa berpotensi dilutif.
The Group has no outstanding potential common shares.
Instrumen Keuangan
s.
dilutive
Financial Instruments
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
i.
i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables and available-forsale financial assets.
Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.
The Group determines the classification of financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluate the classification of those assets at the end of each reporting period.
Aset keuangan Grup adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain dan aset keuangan tidak lancar lainnya - uang jaminan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan tidak lancar lainnya - investasi jangka panjang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current financial assets - security deposits, classified as loans and receivables and other non-current financial assets - longterm investment classified as availablefor-sale financial assets.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
Financial assets measured at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk dijual dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets measured at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok untuk dijual kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi konsolidasian.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are presented in the consolidated statement of financial position measured at fair value with gains or losses recognized in the consolidated profit or loss.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang termasuk dalam kategori ini.
The Group has no financial assets included in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: (continued)
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
•
Loans and receivables (continued)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang periode yang bersangkutan.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, which is the method used for calculating the amortized cost of a financial asset or financial liability (or group of financial assets and financial liabilities) and the allocation of interest income or expense during the relevant period.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Grup memiliki kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya uang jaminan dan piutang yang termasuk dalam kategori ini.
The Group has cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and other non-current financial assets - security deposits & receivable classified under this category.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: (continued)
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
•
Available-for-sale (“AFS”) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kategori lainnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif akan direklasifikasi sebagai laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the 3 (three) other categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss will be reclassified as profit or loss as a reclassification adjustment.
Grup memiliki aset keuangan tidak lancar lainnya - investasi jangka panjang yang nilai wajarnya tidak tersedia, di mana kepemilikan saham kurang dari 20%, termasuk dalam kategori ini.
The Group has other non-current financial assets long-term investment which fair value is not available, where ownership is less than 20%, included in this category.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila:
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
i. hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i.
42
the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (lanjutan)
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (continued)
ii. Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Group has transferred their contractual rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial assets.
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset and nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimum dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
43
of
financial
assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing a significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
44
of
financial
assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) •
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
•
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset include in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (“SBE”) awal dari aset keuangan tersebut.
When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at its original effective interest rate (“EIR”) of the financial assets.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) •
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i.
Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
•
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang dari aset keuangan memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.
If loans and receivables of financial asset has a variable interest rate, the discount rate used for measuring impairment loss is the current EIR.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi berdasarkan SBE atas aset keuangan tersebut.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued based on the reduced carrying amount based on EIR of those financial assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Grup.
Loans and receivables, together with the associated allowance, will be written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika pada periode berikutnya nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The amount of reversal is recognized in the profit or loss. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
s.
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) •
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instrument (continued) i.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Financial Assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
•
Financial assets acquisition cost
carried
at
If there is an objective evidence that an impairment loss has occurred on the financial assets that is not recorded at fair value due to inability to calculate the fair value properly, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. The impairment loss cannot be reversed in the next periods.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, atas aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periodeperiode berikutnya. ii.
ACCOUNTING
Instrumen
ii.
Financial Liabilities Instrument
and
Equity
Pengakuan awal
Initial recognition
Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are measured initially at fair value and in case of financial liabilities measured at amortization cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas Keuangan Ekuitas (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii.
Financial Liabilities Instrument (continued)
and
Equity
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan Grup meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Group’s financial liabilities include bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables, classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup akan dicatat sebesar jumlah yang diperoleh, setelah dikurangi dengan biaya emisi langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group will be recognized at amount received, after deducting with directly attributable issuance costs.
Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) di bawah ini terpenuhi.
An instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions (a) and (b) below are met.
a.
a.
Instrumen tersebut tidak kewajiban kontraktual: i.
ii.
b.
memiliki
i.
untuk memberikan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain; atau untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi penerbit.
ii.
b.
Jika instrumen akan atau dapat diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu: i.
The instrument includes contractual obligation:
48
to deliver cash or another financial asset to another entity; or to exchange financial assets or financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavourable to the issuer.
If the instrument will or may be settled by the issuer that has equity instruments, if the instrument is:
i.
non-derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual terhadap penerbit untuk memberikan sejumlah variabel terhadap instrumen ekuitas pemilik; atau
no
a non - derivative that includes no contractual obligation to the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas Keuangan Ekuitas (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii.
Financial Liabilities Instrument (continued)
and
Equity
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) di bawah ini terpenuhi. (lanjutan)
An instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions (a) and (b) below are met. (continued)
b.
b.
Jika instrumen akan atau dapat diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu: (lanjutan) ii.
If the instrument will or may be settled by the issuer that has equity instruments, if the instrument is: (continued) ii.
derivatif yang akan diselesaikan oleh penerbit hanya dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau aset keuangan lainnya untuk sejumlah instrumen ekuitas pemilik. Untuk kepentingan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak meliputi instrumen yang terikat kontrak untuk penerimaan di masa mendatang atau pengiriman instrumen ekuitas milik penerbit.
a derivative that will be settled by the issuer only by exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments. For these purposes, the issuer’s own equity instruments do not include instruments that are bound by contracts for the future receipt or delivery of the issuer’s own equity instruments.
Instrumen ekuitas Grup meliputi saham biasa.
The Group’s equity instruments include common shares.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang yang dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas Keuangan Ekuitas (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii.
Financial Liabilities Instrument (continued)
and
Equity
Subsequent measurement (continued)
awal
Utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kategori ini.
Bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables are classified in this category.
Penghentian keuangan
Derecognition of financial liabilities
pengakuan
liabilitas
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan
iii. Offsetting of Financial Instrument Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) iv. Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisir, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. ,
v.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
v.
Cost
of
Financial
Amortized cost of financial instruments are measured using EIR method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE. t.
Amortized Instruments
Informasi Segmen
t.
Segment Information
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dalam grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions, are eliminated as a part of consolidation process.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Informasi Segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Biaya yang Ditangguhkan
u.
Deferred Charges Costs in connection with the limited public offering shares of the Company was deferred and will be offset against the additional paid-in capital arising from the difference between the offering price and the par value of shares.
Biaya-biaya sehubungan dengan penawaran umum terbatas saham Perusahaan ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan tambahan modal disetor yang timbul dari selisih harga penawaran dengan nilai nominal saham. v.
Segment Information (continued) The Group did not disclose information related to geographical segment since the Group believed that the Group operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.
Grup tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Grup berpendapat bahwa Grup beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama. u.
ACCOUNTING
Standar Akuntansi, Amandemen dan Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif
v.
Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective
Berikut ini adalah standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016:
The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the 2016 consolidated financial statements:
a) Amandemen PSAK 1 (Revisi 2015), Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017.
a) Amendments to PSAK 1 (Revised 2015), Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.
Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
Amendments to this SFAS provide clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility in systematic sequence of notes to the financial statements and the identification of significant accounting policies.
Amandemen PSAK ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain (consequential amendments) sebagai berikut:
Amendments to this SFAS also result in an amendments to other SFAS (consequential amendments) as follows:
a. PSAK 3: Laporan Keuangan Interim; b. PSAK 5: Segmen Operasi; c. PSAK 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan; dan d. PSAK 62: Kontrak Asuransi.
a. SFAS 3: Interim Financial Statements; b. SFAS 5: Operating Segments; c. SFAS 60: Financial Instruments Disclosures; and d. SFAS 62: Insurance Contract.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Standar Akuntansi, Amandemen dan Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)
Berikut ini adalah standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016: (lanjutan)
The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the 2016 consolidated financial statements: (continued)
b) ISAK 31 (Revisi 2015), Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 Properti Investasi, berlaku efektif 1 Januari 2017.
b) ISAK 31 (Revised 2015), Interpretation on Scope of PSAK 13 Investment Property, effective January 1, 2017.
ISAK ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13, Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
This ISAK provides an interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property in PSAK 13, Investment Property. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building which refers to the presence of walls, floors, and a roof attached to the asset.
c) Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
c) Amendment to SFAS 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.
This amendment requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and noncash.
d) Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
d) Amendment to SFAS 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.
This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Standar Akuntansi, Amandemen dan Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)
Berikut ini adalah standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016: (lanjutan)
The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the 2016 consolidated financial statements: (continued)
e) PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
e) SFAS 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.
This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.
f) PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
f) SFAS 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.
This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.
g) PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
g) SFAS 58 (2016 Improvement): Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operation, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.
This improvement clarifies that a change from one disposal method to the other disposal methods are considered as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the disposal method does not change the date of classification as an asset or disposal group.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
3.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Standar Akuntansi, Amandemen dan Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)
h) PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
h) SFAS 60 (2016 Improvement): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
This improvement clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di tahun yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these judgments, assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2s.
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities considering if the definition set forth in PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” are met. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2s. 55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp134.560.379.889. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the the Group’s goodwill as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp134,560,379,889. Further details are disclosed in Note 11.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.
Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Management has to use their judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Manajemen menetapkan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of the the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operated. Management determined that the functional currency of the Group is Rupiah. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Sewa
Leases
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa di mana Group bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group has several lease agreements whereas the Group acts as lessor or lessee for certain assets. The Group evaluates whether significant risks and rewards of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Group to make judgment and estimation on risk and rewards transferred related to asset ownership.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: (continued)
Sewa (lanjutan)
Leases (continued)
Grup menyewakan menara berdasarkan perjanjian sewa operasi, dengan sewa yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan menara yang disewakan.
The Group leases towers based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the towers leased are not transferred.
Grup menyewa tanah di berbagai daerah dan lokasi di Indonesia untuk menempatkan menaramenara Grup berdasarkan perjanjian sewa operasi yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan lahan yang disewa.
The Group entered into land lease agreements in various areas and locations in Indonesia for towers placement of the Group based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the land leased are not transferred.
Cadangan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment Losses of Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai masingmasing berjumlah Rp22.957.422.705 dan Rp20.660.687.388 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. Nilai tercatat dari piutang lain-lain Grup sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp10.130.534.282 dan Rp2.530.257.227 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In such case, the Group considers, based on the availability of facts and circumstances, including but not limited to, the length of their relationship with the customer and the customer’s credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer against receivable amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of receivables. The carrying amount of the trade receivables of the Group before allowance for impairment losses amounted to Rp22,957,422,705 and Rp20,660,687,388 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Further details are disclosed in Note 5. The carrying amount of the other receivables of the Group before allowance for impairment losses amounted to Rp10,130,534,282 and Rp2,530,257,227 as of Desember 31, 2016 and 2015, respectively. Further details are disclosed in Note 6.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying values of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut dan regulasi Grup. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts and the Group’s regulation. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan tahun jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Due to the complexity of the valuation, assumptions and long-term period, the defined benefits liability is highly sensitive to changes in assumptions.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp6.817.184.050 dan Rp5.017.483.756. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19.
The carrying amount of the Group’s long-term employee benefits liability as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp6,817,184,050 and Rp5,017,483,756, respectively. Further details are disclosed in Note 19.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap
Depreciation of Investment Properties and Fixed Assets
Biaya perolehan properti investasi dan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi umur manfaat ekonomis properti investasi dan aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of investment properties and fixed assets are depreciated using the straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these investment properties and fixed assets to be within 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industry where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Jumlah nilai tercatat properti investasi Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp749.128.095.078 dan Rp584.071.833.770. Jumlah nilai tercatat aset tetap Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp7.256.591.696 dan Rp9.000.877.359. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10.
The total carrying amount of the Group’s investment properties as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp749,128,095,078 and Rp584,071,833,770, respectively. The total carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp7,256,591,696 and Rp9,000,877,359, respectively. Further details are disclosed in Note 9 and 10.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 15.
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Realisasi Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Grup sebesar Rp24.975.227.085 dan Rp23.074.446.238 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15g.
The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Group’s deferred tax assets amounted to Rp24,975,227,085 and Rp23,074,446,238 as of December 31, 2016 and 2015. Further details are disclosed in Note 15g.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.
Penurunan Nilai Goodwill
Impairment of Goodwill
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Nilai tercatat goodwill Grup masing-masing adalah sebesar Rp134.560.379.889 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The carrying value of the Group’s goodwill amounted to Rp134,560,379,889 as of December 31, 2016 and 2015. Further details are disclosed in Note 11.
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Kas Bank - pihak-pihak ketiga: Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Sinar Mas Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS3.285 dan $AS2.646 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015) PT Bank UOB Indonesia ($AS498 pada tanggal 31 Desember 2016)
30.446.500
90.984.918.000 56.261.228.271 3.272.999.261 49.571.549 9.738.534 3.195.536
31 Desember 2015/ December 31, 2015 30.302.000
Cash on hand
100.011 52.505.445.298 44.088.558.002 258.308.080 3.163.694
Cash in bank - third parties: Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Sinar Mas Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk. United States Dollar
44.002.766
36.501.432
PT Bank Central Asia Tbk. (US$3,285 and US$2,646 as of December 31, 2016 and 2015)
6.691.800
-
PT Bank UOB Indonesia (US$498 as of December 31, 2016)
Setara kas - deposito berjangka pihak ketiga: Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Total
CASH AND CASH EQUIVALENTS
-
250.000.000.000
Cash equivalents - time deposits third party: Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
150.662.792.217
346.922.378.517
Total
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi.
There are no cash and cash equivalents balances placed to any related party.
Pada tanggal 31 Desember 2016, rekening bank milik Grup dijaminkan untuk fasilitas utang bank (Catatan 13).
As of December 31, 2016, bank accounts of the Group are pledged as collateral for bank loans facilities (Note 13).
Tingkat suku bunga tahunan untuk setara kas deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The interest rates on cash equivalents - time deposits are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Rupiah
2015
7,75% - 9,50%
62
9,00% - 9,25%
Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
5.
The details of trade receivables by customers are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Pihak-pihak ketiga PT Telekomunikasi Selular PT Internux PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT First Media Tbk. PT Smart Telecom Tbk. PT Hutchison 3 Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Total
TRADE RECEIVABLES
31 Desember 2015/ December 31, 2015
11.490.698.630 3.636.601.045 2.599.317.000 2.335.011.099 1.152.391.414 820.393.548 722.931.224
8.969.050.000 8.370.792.560 122.824.742 1.351.354.300 469.698.669 458.847.742 50.000.000
200.078.745
868.119.375
Third parties PT Telekomunikasi Selular PT Internux PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT First Media Tbk. PT Smart Telecom Tbk. PT Hutchison 3 Indonesia Others (each below Rp200 million)
22.957.422.705
20.660.687.388
Total
Mata uang piutang usaha adalah Rupiah.
Trade receivables are denominated in Rupiah.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13).
Trade receivables are pledged as collateral for bank loan (Note 13).
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: Kurang dari 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
17.650.585.150
10.616.773.529
333.596.442 308.743.983 4.664.497.130
678.823.750 520.906.116 8.844.183.993
Current Overdue: Less than 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Total piutang usaha
22.957.422.705
20.660.687.388
Total trade receivables
Based on the review of the status of trade receivables of each customers at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that trade receivables are recoverable and an allowance for impairment losses is not necessary.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya dan tidak memerlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Pihak-pihak ketiga PT Huawei Tech Investment PT Putra Persada Telco Piutang bunga deposito Lain - lain Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
OTHER RECEIVABLES
31 Desember 2015/ December 31, 2015
9.458.794.454 575.000.000 96.739.828
575.000.000 1.495.890.411 459.366.816
Third parties PT Huawei Tech Investment PT Putra Persada Telco Interest of time deposits Others
10.130.534.282 (575.000.000)
2.530.257.227 (66.517.513)
Sub-total Allowance for impairment losses
9.555.534.282
2.463.739.714
Net
Neto
Mata uang piutang lain-lain adalah Rupiah.
Other receivables are denominated in Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang lain-lain PT Huawei Tech Investment, pihak ketiga, merupakan tagihan atas jasa interkoneksi internet (Catatan 38b).
As of December 31, 2016, other receivable from PT Huawei Tech Investment, a third party, represents bills of network access point (Note 38b).
Piutang dari PT Putra Persada Telco (“PPT”), pihak ketiga, merupakan pinjaman yang diberikan CMI, entitas anak, kepada PPT berdasarkan perjanjian pemberian dana talangan (“Bridging”) tanggal 30 Mei 2013 untuk operasional pembangunan menara. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, di mana perubahan terakhir adalah untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 30 Mei 2017. Pinjaman ini tanpa bunga dan berjangka waktu 1 (satu) tahun. Manajemen telah membuat cadangan kerugian penurunan nilai terhadap pinjaman ini.
Receivable from PT Putra Persada Telco ("PPT"), a third party, is a loan provided by CMI, a subsidiary, to PPT based on Bridging Loan Agreement dated May 30, 2013 to finance PPT’s tower construction. This agreement has been amended several times, wherein the most recent change was to extend the loan term until May 30, 2017. This is a non-interest bearing loan and will be due in 1 (one) year. Management has provided allowance for impairment losses of this loan.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on other receivables are as follows:
,
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan nilai
66.517.513 575.000.000 (66.517.513)
Saldo akhir
575.000.000
31 Desember 2015/ December 31, 2015 66.517.513
Beginning balance
-
Provision during the year Write-off
66.517.513
Ending balance
Based on assessment of the condition of other receivables at the end of the year, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
7.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Sewa Asuransi Lainnya
158.140.061.830 108.017.184 189.931.362
122.009.282.749 143.766.119 160.757.861
Rental Insurance Others
Sub-total Dikurangi: bagian jangka panjang sewa dibayar di muka
158.438.010.376
122.313.806.729
(131.096.493.480)
(100.005.962.240)
Sub-total Less: long-term portion of prepaid rent
27.341.516.896
22.307.844.489
Biaya dibayar di muka - bagian lancar
UANG MUKA
8.
ADVANCES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
9.
Prepaid expenses - current portion
In the normal course of business, CMI, a subsidiary, enters into land lease agreements in various areas and locations for towers construction. The land lease were conducted with various third parties, generally with lease terms ranging between 1 (one) to 12 (twelve) years. The lease is amortized according to the term of the lease.
Dalam menjalankan operasinya, CMI, entitas anak, menyewa tanah di berbagai daerah dan lokasi untuk pembangunan menara. Sewa tanah ini dilakukan dengan berbagai pihak ketiga, umumnya dengan masa sewa antara 1 (satu) sampai 12 (dua belas) tahun. Sewa tanah ini diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa.
8.
PREPAID EXPENSES
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pihak-pihak ketiga Uang muka sewa lahan Lain-lain
2.327.444.386 881.825.727
1.083.888.871 18.335.169
Third parties Advance for land lease Others
Total
3.209.270.113
1.102.224.040
Total
PROPERTI INVESTASI
9.
INVESTMENT PROPERTIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Menara Aset dalam penyelesaian Menara Total nilai perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
649.256.184.876
154.698.604.777
-
77.504.833.150
881.459.622.803
55.310.192.374
83.645.637.970
-
(77.504.833.150)
61.450.997.194
704.566.377.250
238.344.242.747
-
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Menara
120.494.543.480
73.287.981.439
-
Total akumulasi penyusutan
120.494.543.480
73.287.981.439
-
Nilai Buku Neto
584.071.833.770
65
-
Acquisition Cost Direct Ownership Towers Construction in progress Towers
942.910.619.997
Total acquisition cost
-
193.782.524.919
Accumulated Depreciation Direct Ownership Towers
-
193.782.524.919
Total accumulated depreciation
749.128.095.078
Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
9.
INVESTMENT PROPERTIES (continued) This account consists of: (continued)
Akun ini terdiri dari: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Menara Aset dalam penyelesaian Menara Total nilai perolehan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
523.549.753.273
-
106.216.516.361
76.066.524.482
629.766.269.634
76.066.524.482
Reklasifikasi/ Reclassifications
(1.266.416.866)
(1.266.416.866)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Menara
67.741.356.495
53.326.971.350
(573.784.365)
Total akumulasi penyusutan
67.741.356.495
53.326.971.350
(573.784.365)
Nilai Buku Neto
562.024.913.139
Saldo Akhir/ Ending Balance
126.972.848.469
649.256.184.876
(126.972.848.469)
55.310.192.374
-
Acquisition Cost Direct Ownership Towers Construction in progress Towers
704.566.377.250
Total acquisition cost
-
120.494.543.480
Accumulated Depreciation Direct Ownership Towers
-
120.494.543.480
Total accumulated depreciation
584.071.833.770
Net Book Value
Properti investasi yang dimiliki Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp429.981.725.000 dan Rp287.575.200.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.
Investment properties owned by the Group has been insured against fire, earthquake and other risks with total sum insured of Rp429,981,725,000 and Rp287,575,200,000 as of December 31, 2016 and 2015, with PT Asuransi Central Asia, a third party. Term of the insurance policy is 1 (one) year. Management believes that the insurance coverage for investment properties is adequate to cover possible losses on the investment properties insured.
Berdasarkan kondisi properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the condition of investment properties, the Group’s management believes that there are no indications of impairment of investment properties as of December 31, 2016 and 2015.
Estimasi nilai wajar dari properti investasi - menara berdasarkan hasil penilaian pada tanggal 31 Juli 2016 oleh KJPP Iskandar & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 19 Agustus 2016 adalah sebesar Rp724.641.000.000. Nilai wajar menara dihitung menggunakan nilai rata-rata tertimbang dari pendekatan arus kas yang didiskontokan dan biaya pengganti yang disusutkan. Grup berkeyakinan tidak terdapat indikasi yang menyebabkan perubahan signifikan atas nilai wajar properti investasi menara dari tanggal laporan penilaian terakhir sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini.
The estimated fair value of investment properties towers based on valuation as of July 31, 2016 by KJPP Iskandar & Rekan, independent appraisal, which report dated August 19, 2016 amounting to Rp724,641,000,000. The fair value of the towers was determined using a weighted average of discounted cash flows and depreciated replacement cost. The Group believes there is no indication of significant changes in fair value of investment properties - towers from the latest valuation report date until the date of these consolidated financial statements.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, beban penyusutan properti investasi masing-masing sebesar Rp73.287.981.439 dan Rp53.326.971.350 disajikan sebagai “Beban Pokok Pendapatan Usaha Penyusutan” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 25).
For the years ended December 31, 2016 and 2015, depreciation expense of investment properties amounted to Rp73,287,981,439 and Rp53,326,971,350, respectively, presented as “Cost of Revenue - Depreciation” in the consolidated profit or loss (Note 25). 66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
9.
INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Grup melakukan penghapusan properti investasi dengan nilai buku sejumlah Rp692.632.501 yang disajikan sebagai “Beban Lainnya - Rugi atas Penghapusan Properti Investasi” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 29).
For the year ended December 31, 2015, the Group have written-off investment properties with book value totaling Rp692,632,501 presented as “Other Expenses - Loss on Write-off of Investment Properties” in the consolidated profit or loss (Note 29).
Rincian aset dalam penyelesaian beserta persentase penyelesaian terhadap nilai kontrak di berbagai lokasi di Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress and percentage of completion against contract value in various locations in Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Tanggal 31 Desember 2016/As of December 31, 2016
Jenis properti investasi
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Menara
1% - 25%
5.065.914.061
Menara
26% - 50%
16.610.661.695
Menara
51% - 75%
16.464.198.902
Menara
76% - 98%
23.310.222.536
Total
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated date of completion April 2017/ April 2017 Maret 2017/ March 2017 Februari 2017/ February 2017 Januari 2017/ January 2017
61.450.997.194
Type of investment properties Towers Towers Towers Towers Total
Tanggal 31 Desember 2015/As of December 31, 2015
Jenis properti investasi
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Menara
1% - 25%
5.366.256.662
Menara
26% - 50%
25.777.040.648
Menara
51% - 75%
11.613.013.296
Menara
76% - 98%
Total
12.553.881.768 55.310.192.374
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated date of completion April 2016/ April 2016 Maret 2016/ March 2016 Februari 2016/ February 2016 Januari 2016/ January 2016
Type of investment properties Towers Towers Towers Towers Total
As of Desember 31, 2016, commitments on capital expenditures which are contractual agreements not yet realized related to the procurement of investment properties amounted to Rp115,192,765,869 (Note 38d).
Pada tanggal 31 Desember 2016, ikatan pembelian barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan properti investasi adalah sebesar Rp115.192.765.869 (Catatan 38d).
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Peralatan komputer Kendaraan Inventaris kantor
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Reklasifikasi/ Reclassifications
147.190.000 14.000.000 287.326.878
2.870.008.125
-
18.960.905.067
448.516.878
(2.831.642.148)
-
16.577.779.797
Total acquisition cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan komputer Kendaraan Inventaris kantor
105.110.638 1.179.564.628 1.703.592.518 6.971.759.924
68.509.982 397.036.662 462.195.620 1.265.060.277
(13.600.000) (2.818.042.148)
-
173.620.620 1.576.601.290 2.152.188.138 5.418.778.053
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Computer equipment Vehicles Office equipment
Total akumulasi penyusutan
9.960.027.708
2.192.802.541
(2.831.642.148)
-
9.321.188.101
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Neto
9.000.877.359
7.256.591.696
Net Book Value
Aset dalam penyelesaian Inventaris kantor Total nilai perolehan
(13.600.000) (2.818.042.148)
-
2.870.008.125
578.467.025 1.224.815.025 2.124.518.898 3.825.654.174 8.824.324.675
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Computer equipment Vehicles Office equipment
578.467.025 1.224.815.025 1.977.328.898 3.825.254.174 8.485.031.820
(2.870.008.125)
-
Construction in progress Office equipment
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Peralatan komputer Kendaraan Inventaris kantor
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
478.467.025 594.815.025 351.730.080 12.643.000
-
2.870.008.125
15.791.394.422
4.307.663.255
(1.138.152.610)
18.960.905.067
Total acquisition cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Peralatan komputer Kendaraan Inventaris kantor
61.384.615 1.359.768.090 1.223.609.407 5.995.246.844
43.726.023 378.746.605 479.983.111 1.553.684.380
(558.950.067) (577.171.300)
105.110.638 1.179.564.628 1.703.592.518 6.971.759.924
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Computer equipment Vehicles Office equipment
Total akumulasi penyusutan
8.640.008.956
2.456.140.119
(1.136.121.367)
9.960.027.708
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Neto
7.151.385.466
9.000.877.359
Net Book Value
Aset dalam penyelesaian Inventaris kantor Total nilai perolehan
(560.981.310) (577.171.300)
-
578.467.025 1.224.815.025 1.977.328.898 3.825.254.174 8.485.031.820
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Computer equipment Vehicles Office equipment
100.000.000 630.000.000 2.186.580.128 3.825.254.174 9.049.560.120
2.870.008.125
Construction in progress Office equipment
Depreciation expense of fixed assets is presented as “General and Administrative Expenses Depreciation” in the consolidated profit or loss (Note 27).
Beban penyusutan aset tetap disajikan sebagai “Beban Umum dan Administrasi - Penyusutan” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 27).
,,
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Hak atas bangunan CMI yang berlokasi di Tanjung Ucang dan Rimbo Kaluang adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dengan jatuh tempo masing-masing pada tahun 2032 dan 2045. Manajemen berpendapat bahwa hak atas bangunan tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Rights to CMI’s buildings located at Tanjung Ucang and Rimbo Kaluang are in the form of Rights to Build (“HGB”) with a maturity period of 30 (thirty) years with expiry in 2032 and 2045, respectively. Management believes that the rights to the buildings can be renewed/extended on expiry dates.
Tidak terdapat aset tetap yang tidak digunakan sementara dan dihentikan dari penggunaan aktif serta berasal dari hibah.
There are no fixed assets which are temporarily not in use, suspended from active use or obtained from grants.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup menggunakan beberapa aset tetap yang sudah tidak memiliki nilai buku dengan total nilai perolehan masing-masing sebesar Rp662.489.445 dan Rp3.207.595.246.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group utilized several fixed assets which are fully depreciated with total acquisition cost amounting to Rp662,489,445 and Rp3,207,595,246, respectively.
Tidak terdapat perubahan estimasi masa guna dan/atau metode penyusutan menurut jenis aset tetap.
There is no change of estimated useful lives and/or the method of depreciation of fixed assets.
Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of gain on sale of fixed assets is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Hasil penjualan Nilai buku neto
2.500.000 -
46.800.000 (2.031.243)
Total laba (Catatan 28)
2.500.000
44.768.757
Proceed from sales Net book value Total gain (Note 28)
As of December 31, 2016 and 2015, fixed assets owned by the Group in the form of buildings and certain vehicles are insured against fire, earthquake, losses and other risks with total sum insured of Rp2,630,000,000 and Rp3,323,254,544, respectively, with PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Zurich Insurance Indonesia and PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, third parties. Term of the insurance policy is 1 (one) year. Management believes that the insurance coverage for such fixed assets is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap yang dimiliki Grup berupa bangunan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kehilangan dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp2.630.000.000 dan Rp3.323.254.544, kepada PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Zurich Insurance Indonesia dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, pihak-pihak ketiga. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan untuk aset tetap tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset dalam penyelesaian merupakan pekerjaan pemasangan inventaris kantor dengan persentase penyelesaian 95%. Pekerjaan pemasangan tersebut telah selesai pada Januari 2016.
As of December 31, 2015, construction in progress represents an office equipment installation work with percentage of completion of 95%. The installation work was completed in January 2016.
Berdasarkan kondisi aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the condition of fixed assets, the Group’s management believes that there are no indications of impairment of fixed assets as of December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, ikatan pembelian barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan aset tetap adalah sebesar $AS3.100.000 (Catatan 38g).
As of December 31, 2016 and 2015, commitments on capital expenditures which are contractual agreements not yet realized related to the procurement of fixed assets amounted to US$3,100,000 (Note 38g).
Tidak terdapat aset tetap yang memiliki nilai wajar yang berbeda signifikan dengan nilai tercatatnya.
There is no fixed assets with fair value significantly different from its carrying amount.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13).
Certain fixed assets are pledged as collateral for bank loan (Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, uang muka pembelian aset merupakan uang muka atas pembelian fuel cell system dan aset lain-lain.
As of December 31, 2016 and 2015, advance for purchase of assets represents advance for purchase of fuel cell system and other assets.
11. ASET TAKBERWUJUD
11. INTANGIBLE ASSETS The changes in the carrying value of intangible assets as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Perubahan nilai tercatat aset takberwujud pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebagai berikut:
Kontrak Pelanggan dan/ Customer Contracts Perangkat Lunak/ and Order Backlog Software
Goodwill
Total
Nilai perolehan Saldo 1 Januari 2015 Penambahan tahun berjalan
134.560.379.889 -
3.440.512.392 -
1.968.462.534 196.145.684
139.969.354.815 196.145.684
Saldo 31 Desember 2015 Penambahan tahun berjalan
134.560.379.889 -
3.440.512.392 -
2.164.608.218 190.809.249
140.165.500.499 190.809.249
Balance, December 31, 2015 Addition for the year
Saldo 31 Desember 2016
134.560.379.889
3.440.512.392
2.355.417.467
140.356.309.748
Balance, December 31, 2016
Amortisasi dan penurunan Saldo 1 Januari 2015 Penambahan tahun berjalan (Catatan 27)
Acquisition cost Balance, January 1, 2015 Addition for the year
Amortization and deduction Balance, January 1, 2015 Addition for the year (Note 27)
-
(630.760.605)
(1.012.206.032)
(1.642.966.637)
-
(344.051.238)
(420.096.390)
(764.147.628)
Saldo 31 Desember 2015 Penambahan tahun berjalan (Catatan 27)
-
(974.811.843)
(1.432.302.422)
(2.407.114.265)
-
(344.051.242)
(473.894.351)
(817.945.593)
Balance, December 31, 2015 Addition for the year (Note 27)
Saldo 31 Desember 2016
-
(1.318.863.085)
(1.906.196.773)
(3.225.059.858)
Balance, December 31, 2016
Nilai buku neto Saldo 31 Desember 2015 Saldo 31 Desember 2016
134.560.379.889 134.560.379.889
2.465.700.549 2.121.649.307
70
732.305.796 449.220.694
137.758.386.234 137.131.249.890
Net book value Balance, December 31, 2015 Balance, December 31, 2016
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
11. INTANGIBLE ASSETS (continued)
Perusahaan mengidentifikasi goodwill berasal dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) penyewaan menara. Penyewaan menara berasal dari akuisisi entitas anak, CMI pada tanggal 27 Februari 2013.
The Company identified goodwill originating from the Cash Generating Unit ("CGU") rental of tower. Rental of tower is derived from acquisition of CMI, a subsidiary on February 27, 2013.
Pada saat Perusahaan mengakuisisi CMI, Perusahaan mengidentifikasi aset takberwujud lainnya, yaitu Kontrak Pelanggan dan Order Backlog, berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Cahyadi Pangganjar & Rekan tanggal 22 Agustus 2013 dengan nilai sebesar Rp3.440.512.392. Kontrak Pelanggan dan Order Backlog ini diamortisasi sepanjang masa kontraknya, yaitu 10 (sepuluh) tahun.
When the Company acquired CMI, the Company identified other intangible assets such as Customer Contracts and Order Backlog, based on the Independent Appraisal Report of KJPP Cahyadi Pangganjar & Partners dated August 22, 2013 amounting to Rp3,440,512,392. Customer Contracts and Order Backlog is amortized over the contract period, which is 10 (ten) years.
Aset takberwujud lainnya adalah perangkat lunak milik CMI, entitas anak, yang diamortisasi sepanjang masa manfaatnya.
Other intangible asset is software owned by CMI, a subsidiary, which is amortized over its useful life.
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan secara tahunan (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Ketika menelaah indikasi-indikasi penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan hubungan antara kapitalisasi pasar dengan nilai buku, membandingkan hasil operasi UPK dengan proyeksi yang telah disetujui sebelumnya, di antara faktor-faktor lainnya.
Goodwill impairment testing is performed on an annual basis (on December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. When examining indications of impairment, the Company considers the relationship between market capitalization and book value, compared with CGU’s pre-agreed projected operating results, among other factors.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai goodwill. Nilai terpulihkan atas goodwill UPK ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai [value in use (“VIU”)] dengan menggunakan metode Pendekatan Pendapatan (metode diskonto arus kas). Perhitungan tersebut berdasarkan proyeksi arus kas 5 (lima) tahunan yang telah disetujui oleh manajemen.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company performed goodwill impairment testing. The recoverable amount of the CGU’s goodwill is determined based on value in use calculations [the value in use ("VIU")] by using the Income Approach method (discounted cash flow method). The calculation is based on 5 (five) years annual cash flow projections approved by the management.
Asumsi yang digunakan manajemen pada saat melakukan pengujian penurunan goodwill yang timbul atas akuisisi CMI, entitas anak pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Assumptions used by management in conducting impairment testing of goodwill arising from acquisition of CMI, a subsidiary as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Tingkat diskonto Tingkat pertumbuhan berkelanjutan
12,53% 3%
71
31 Desember 2015/ December 31, 2015 13,37% 3%
Discount rate Sustainable growth rate
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
11. INTANGIBLE ASSETS (continued)
Tidak terdapat penurunan nilai yang perlu diakui untuk goodwill yang berasal dari akuisisi CMI, entitas anak, dengan kemungkinan perubahan yang wajar terhadap asumsi-asumsi penting tidak menyebabkan nilai tercatat UPK melebihi jumlah terpulihkan.
There is no impairment that needs to be recognized on the value of goodwill arising from the acquisition of CMI, a subsidiary, with the possibility of reasonable changes to important assumptions do not cause the carrying value of the CGU exceeding the recoverable amount.
Beban amortisasi yang timbul dari aset takberwujud lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dicatat sebagai “Beban Umum dan Administrasi Amortisasi Aset Takberwujud” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 27).
Amortization expenses of intangible assets for the years ended December 31, 2016 and 2015 are recorded as “General and Administrative Expenses - Amortization of Intangible Assets” in the consolidated profit or loss (Note 27).
12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
12. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Pihak-pihak ketiga Piutang usaha tidak lancar PT Bakrie Telecom Tbk. Piutang lain-lain tidak lancar PT Ultima Globalindo PT Centrin Multi Media PT Centrin Online Prima Uang jaminan sewa gedung dan peralatan lainnya: PT Sugih Berkat (Catatan 38h) PT Graha Sarana Performa (Catatan 38e) Lain-lain Investasi jangka panjang
31 Desember 2015/ December 31, 2015
768.750.218
768.750.218
4.000.000.000 -
4.800.000.000 650.000.000 113.272.000
591.778.337
516.084.485
585.280.249 1.460.000 150.000.000
507.739.196 1.100.000 150.000.000
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha tidak lancar
6.097.268.804
7.506.945.899
Neto
5.328.518.586
(768.750.218)
(768.750.218) 6.738.195.681
Third parties Non-current trade receivable PT Bakrie Telecom Tbk. Non-current other receivables PT Ultima Globalindo PT Centrin Multi Media PT Centrin Online Prima Security deposits of building rental and other equipment: PT Sugih Berkat (Note 38h) PT Graha Sarana Performa (Note 38e) Others Long-term investment Sub-total Allowance for impairment losses on non-current trade receivable Net
Long-term investment represents the Company’s investment in PT Centrin Elektrindo of 150 shares or reflecting 18.75% ownership.
Investasi jangka panjang merupakan penyertaan Perusahaan di PT Centrin Elektrindo sebanyak 150 saham atau mencerminkan 18,75% kepemilikan.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK
13. BANK LOAN The details of bank loan are as follows:
Rincian utang bank adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 PT Bank DBS Indonesia (a) PT Indonesia Infrastructure Finance (a) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (b)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
92.847.510.448 28.095.779.319 -
137.727.975.332
PT Bank DBS Indonesia (a) PT Indonesia Infrastructure Finance (a) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (b)
Subtotal Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
120.943.289.767
137.727.975.332
Subtotal
Bagian jangka panjang
119.509.857.586
a.
(1.433.432.181)
(20.186.252.041)
Less: current portion
117.541.723.291
Long-term portion
a.
PT Bank DBS Indonesia dan PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Bank DBS Indonesia and PT Indonesia Infrastructure Finance
Pada tanggal 13 Desember 2016, CMI, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) dan PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”), pihak-pihak ketiga, dengan total fasilitas kredit sebesar Rp650.000.000.000. Fasilitas kredit ini terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat suku bunga sebesar Margin yang berlaku ditambah JIBOR per tahun dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun.
On December 13, 2016, CMI, a subsidiary, entered to Credit Agreement with PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) and PT Indonesia Infrastructure Indonesia (“IIF”), third parties, with total credit facility amouting to Rp650,000,000,000. This credit facility consists of Facility A and Facility B. The facility bears interest at applicable Margin plus JIBOR per annum with maturity period of 5 (five) years.
Selama tahun 2016, bunga yang dikenakan adalah 11,9%.
During 2016, the interest charged is 11.9%.
Komitmen atas Fasilitas A untuk DBS dan IIF masing-masing adalah sebesar Rp238.000.000.000 dan Rp72.000.000.000.
Facility A Commitments for DBS and IIF amounted to Rp238,000,000,000 and Rp72,000,000,000, respectively.
Tujuan Fasilitas A adalah sebagai berikut:
The purpose of Facility A are as follows:
i)
i)
ii)
iii)
iv)
pembayaran kembali jumlah yang terutang atas Perjanjian Pinjaman yang ada, mendanai dan membayar biaya-biaya terkait akuisisi 97 menara telekomunikasi dari TPP dan CT, mendanai belanja modal tahun 2015 yang belum dibayar dengan jumlah keseluruhan sampai sebesar Rp31.100.000.000, sebagai dana cadangan usaha dan pajak dengan jumlah keseluruhan sampai sebesar Rp13.640.000.000.
repayment of outstanding amount of existing loan agreement,
ii)
to pay costs of the acquisitions of 97 telecommunication towers from TPP and CT, iii) to fund 2015 unpaid capital expenditure in the aggregate amount of up to Rp31,100,000,000, iv)
73
as operating and tax reserve account in total of Rp13,640,000,000
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan) a.
13. BANK LOAN (continued) a.
PT Bank DBS Indonesia dan PT Indonesia Infrastructure Finance (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia and PT Indonesia Infrastructure Finance (continued)
Komitmen atas Fasilitas B untuk DBS dan IIF masing-masing adalah sebesar Rp262.000.000.000 dan Rp78.000.000.000.
Facility B Commitments for DBS and IIF amounted to Rp262,000,000,000 and Rp78,000,000,000, respectively.
Tujuan Fasilitas B adalah secara parsial mendanai pembanguan menara built-to-suit dan untuk akuisisi menara-menara baru.
The purpose of Facility B is partially for funding the construction of built-to-suit towers and acquisitions of towers.
Fasilitas kredit di atas dijamin dengan rekening bank, persediaan, piutang, aset bergerak, klaim asuransi, dan saham CMI.
The above credit facility is secured with CMI’s bank accounts, inventories, receivables, moveable assets, insurance proceeds, and CMI’s shares.
Berdasarkan perjanjian kredit di atas, CMI tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
Based on above credit, CMI is not allowed to do the following:
i)
i)
menjual, memindahkan ataupun melepas salah satu dari asetnya ii) menjual, memindahkan ataupun melepas salah satu dari piutangnya iii) peleburan, konsolidasi, penggabungan atau restrukturisasi iv) mengubah pengendalian v) mengubah secara substansial sifat umum dari usaha vi) mengakuisisi semua atau sebagian dari usaha, saham-saham, kepentingankepentingan kepemilikan aset orang lain vii) menggabungkan, mendirikan atau mengakuisisi tiap perusahaan sebagai anak perusahaan langsung atau tidak langsungnya viii) menanamkan modal dalam tiap usaha atau saham-saham atau sekuritas lain ix) memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali untuk pinjaman antarperusahaan
ii) iii) iv) v) vi)
vii)
sell, transfer or otherwise dispose of any of its assets sell, transfer or otherwise dispose of any of its receivables amalgamation, consolidation, merger or restructuring change of control substantially change the general nature of business acquire all or part of the business, shares, other ownership interest assets of any other person incorporate, establish or acquire any company as its direct or indirect subsidiary
viii) invest in any business or any shares or other security ix) provide loan to other parties, except for loans between intercompany
CMI diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut triwulanan, sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian kredit:
CMI is required to maintain the following financial ratios quarterly, as defined in the loan agreement:
i)
i)
Debt to Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (“EBITDA”) ratio of not more than 4.5 (four point five) times for the first 2 (two) years, 4 (four) times for the third year and 3 (three) times for the next years.
ii)
Debt Service Coverage Ratio of not less than 1.25 (one point twenty five) times.
ii)
Debt to Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (“EBITDA”) ratio tidak lebih dari 4,5 (empat koma lima) kali untuk 2 (dua) tahun pertama, 4 (empat) kali untuk tahun ketiga dan 3 (tiga) kali untuk untuk tahuntahun selanjutnya. Debt Service Coverage Ratio tidak kurang dari 1,25 (satu koma dua puluh lima) kali. 74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan) a.
b.
13. BANK LOAN (continued) a.
PT Bank DBS Indonesia dan PT Indonesia Infrastructure Finance (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia and PT Indonesia Infrastructure Finance (continued)
Selain itu, CMI harus mempertahankan Security Coverage Ratio (“SCR”) tidak kurang dari 125%.
In addition, CMI should maintain the Security Coverage Ratio (“SCR”) at no less than 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2016, CMI telah memenuhi semua persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman tersebut.
As of December 31, 2016, CMI has complied with all covenants which were stated in the loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo pinjaman dari fasilitas kredit untuk DBS dan IIF masing-masing adalah sebesar Rp104.804.369.997 dan Rp31.712.980.527, dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp11.956.859.549 dan Rp3.617.201.208.
As of December 31, 2016, the outstanding balance of this facility for DBS and IIF amounted to Rp104,804,369,997 and Rp31,712,980,527, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp11,956,859,549 and Rp3,617,201,208, respectively. b.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
CMI, entitas anak, mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”), pihak ketiga, berdasarkan Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 49 tanggal 16 September 2014. Perjanjian pinjaman ini telah diubah dengan Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 33 tanggal 3 Desember 2014 terkait dengan pencabutan persyaratan pembagian dividen, dimana CMI diperbolehkan untuk membagikan dividen atau keuntungan usaha kepada pemegang sahamnya atau pemilik modalnya dengan pemberitahuan kepada Maybank 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Berdasarkan perjanjian ini, CMI memperoleh fasilitas kredit dengan limit sebesar Rp150.000.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat suku bunga 12,5% per tahun dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun.
CMI, a subsidiary, obtained a loan facility from PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”), a third party, based on Notarial Deed No. 49 of M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., dated September 16, 2014. This loan agreement has been amended by Notarial Deed of M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 33 dated December 3, 2014 related to the revocation of the dividend distribution requirements, where CMI is allowed to distribute dividends to its shareholders by sending notification to Maybank within 1 (one) week after General Shareholders Meeting (“RUPS”). Based on the agreement, CMI obtained a credit facility with a limit of Rp150,000,000,000. The facility bears interest at 12.5% per annum with maturity period of 5 (five) years.
Fasilitas kredit di atas dijamin dengan piutang usaha CMI dengan nilai sebesar Rp187.500.000.000 yaitu sebesar 125% dari limit fasilitas kredit, properti investasi - menara tertentu dan saham CMI.
The above credit facility is secured with CMI’s trade receivables amounting to Rp187,500,000,000 that is equal to 125% of credit facility limit, certain investment properties - towers and CMI’s shares.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan) b.
13. BANK LOAN (continued) b.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (continued)
CMI harus mendapatkan persetujuan dari Maybank sebelum melakukan hal-hal tertentu, antara lain:
CMI should obtain written approval from Maybank before conducting certain activities, which consisted of the following, among others:
• •
• •
Change the shareholder’s composition Change CMI’s management composition
•
Dissolve, merge and acquire new shares
•
Settle loan to CMI’s shareholders and/or related party
•
Obtain loan from banks, institutions and other third party
•
Provide loan to other party
• • • •
Mengubah komposisi pemegang saham Mengubah susunan pengurus dan manajemen CMI Melakukan pembubaran, penggabungan usaha dan akuisisi saham Melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham dan/atau pihak berelasi CMI Mendapatkan pinjaman dari bank, lembaga keuangan dan pihak ketiga lainnya Meminjamkan dana kepada pihak lain
financial
Berdasarkan perjanjian pinjaman, CMI diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu pada akhir tahun seperti Current Ratio, Net Debt to Equity Ratio, Net Debt to EBITDA Ratio dan Account Receivable Days on Hand. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman tersebut.
Based on the loan agreement, CMI is required to maintain certain financial ratios at the end of year, such as Current Ratio, Net Debt to Equity Ratio, Net Debt to EBITDA Ratio and Account Receivable Days on Hand. As of December 31, 2015, the Company has complied with all financial ratio requirements as stipulated in the loan agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini masing adalah sebesar Rp138.750.000.000, dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.022.024.668.
As of December 31, 2015, the outstanding balance of this facility amounted to Rp138,750,000,000, net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,022,024,668.
Pada tanggal 27 Desember 2016, CMI melunasi seluruh pinjamannya kepada Maybank sebesar Rp120.039.234.265 dengan menggunakan Fasilitas Kredit A dari DBS dan IIF. CMI dikenakan biaya penalti sebesar Rp2.340.167.838 atas percepatan pelunasan tersebut. Biaya penalti dicatat sebagai “Beban Keuangan - Beban Penalti” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 31).
On December 27, 2016, CMI settled the entire loan to Maybank amounting to Rp120,039,234,265 using Credit Facility A from DBS and IIF. CMI charged a penalty of Rp2,340,167,838 on the repayment acceleration. Penalty fees are recorded as “Finance Expense - Penalty Expense” in the consolidated profit or loss (Note 31).
Beban bunga atas utang bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp16.773.969.720 dan Rp17.113.688.052, disajikan sebagai “Beban Keuangan - Bunga Pinjaman Bank” dalam laba rugi konsolidasian (Catatan 31).
The interest expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounting Rp16,773,969,720 and Rp17,113,688,052, respectively, are presented as “Finance Cost Interest on Bank Loan” in the consolidated profit or loss (Note 31).
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG
14. PAYABLES
Utang Usaha
Trade Payables
Akun ini umumnya terkait atas liabilitas kepada para pemasok atas pembelian dan pembangunan menara dengan rincian sebagai berikut:
This account is generally relating to payables to suppliers for purchases and construction of towers with the following details:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Pihak-pihak ketiga PT Tritunggal Putera Perkasa PT Centralindo Towers PT Bach Multi Global PT Mitraselaras Inti Prima PT Intisel Prodaktifakom PT Tjurba Raya PT Sapta Sarana Sejahtera PT Rotua Abadi Jaya Lainnya (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Total
31 Desember 2015/ December 31, 2015
41.706.730.768 14.995.205.228 11.492.412.093 5.763.513.176 3.784.994.418 2.385.160.141 1.994.659.664 1.754.285.396
9.463.075.105 1.177.347.818 648.481.615 5.667.633.453 1.133.026.544 435.500.462
8.353.199.508
10.302.371.387
Third parties PT Tritunggal Putera Perkasa PT Centralindo Towers PT Bach Multi Global PT Mitraselaras Inti Prima PT Intisel Prodaktifakom PT Tjurba Raya PT Sapta Sarana Sejahtera PT Rotua Abadi Jaya Others (each below Rp1 billion)
92.230.160.392
28.827.436.384
Total
Mata uang utang usaha adalah Rupiah.
Trade payables are denominated in Rupiah.
Utang usaha kepada PT Centralindo Towers dan PT Tritunggal Putera Perkasa merupakan utang terkait pembelian menara (Catatan 38i dan 38j).
Trade payables to PT Centralindo Towers and PT Tritunggal Putera Perkasa represent payables related to towers purchase (Note 38i and 38j).
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada jaminan yang diberikan Grup atas utang usaha tersebut di atas.
As of December 31, 2016 and 2015 there was no guarantee provided by the Group on the trade payables above.
Utang Lain-lain
Other Payables
Rincian utang lain-lain - pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut:
The details of other payable - third parties are as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Pihak-pihak ketiga PT Centrin Online Prima Lain-lain Total
31 Desember 2015/ December 31, 2015
8.881.445.141 2.592.169.799
1.103.333.225
Third parties PT Centrin Online Prima Others
11.473.614.940
1.103.333.225
Total
Other payables to PT Centrin Online Prima represent payables related network access point (Note 38b).
Utang lain-lain kepada PT Centrin Online Prima merupakan utang atas jasa interkoneksi internet (Catatan 38b).
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN a.
15. TAXATION a.
Pajak dibayar di muka dan klaim atas restitusi pajak 31 Desember 2016/ December 31, 2016
Prepaid taxes and claims for tax refund
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pajak dibayar di muka Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai
566.593.285
181.347.450
-
5.963.335.128
Prepaid taxes The Company Value Added Tax Subsidiary Value Added Tax
Total
566.593.285
6.144.682.578
Total
Klaim atas restitusi pajak Perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun 2015 Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2016 Pajak penghasilan badan Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014 Total
678.125.000
678.125.000
17.419.812.838
-
2.567.615.931 1.828.830.969 -
1.828.830.969 1.478.033.060
Claims for tax refund The Company Corporate income tax Year 2015 Subsidiary Value Added Tax Year 2016 Corporate income tax Year 2016 Year 2015 Year 2014
22.494.384.738
3.984.989.029
Total
Pajak Penghasilan Badan tahun 2015
2015 Corporate Income Tax
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Pajak Penghasilan Badan Perusahaan dan Entitas Anak tahun 2015 masih dalam pemeriksaan oleh kantor pajak.
Until the completion date of the consolidated financial statements, the Company and Subsidiary’s 2015 Corporate Income Tax were still being audited by the tax office.
CMI
CMI
Pajak Penghasilan Badan tahun 2014
2014 Corporate Income Tax
Pada tanggal 5 April 2016, CMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas pajak penghasilan badan tahun 2014 sebesar Rp1.478.033.060. SKPLB tersebut telah dikompensasikan ke utang pajak CMI pada tahun berjalan.
On April 5, 2016, CMI received Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) for 2014 corporate income tax amounting to Rp1,478,033,060. The SKPLB was compensated against CMI’s taxes payable during the year.
Selain itu, berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal CMI tahun 2014 dikoreksi menjadi sebesar Rp48.562.112.359 dari yang sebelumnya dilaporkan sebesar Rp68.344.449.181. Pada tanggal 16 Juni 2016, CMI mengajukan keberatan atas koreksi rugi fiskal tersebut ke Direktorat Jendral Pajak (“DJP”).
Furthermore, based on the SKPLB, CMI’s tax loss for 2014 was corrected to Rp48,562,112,359 from previously reported amount of Rp68,344,449,181. On June 16, 2016, CMI has submitted objection on the correction of fiscal loss to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, DJP belum mengeluarkan keputusan atas keberatan tersebut.
Until the completion date of the consolidated financial statements, the DGT has not yet issued decision relating to the objection. 78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
b.
15. TAXATION (continued) a.
Pajak dibayar di muka dan klaim atas restitusi pajak (lanjutan)
Prepaid taxes and claim for tax refund (continued)
CMI (lanjutan)
CMI (continued)
Pajak Penghasilan Badan tahun 2013
2013 Corporate Income Tax
Pada tanggal 29 April 2015, CMI menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp428.183.486. CMI telah menerima pengembalian dari kantor pajak pada tanggal 26 Mei 2015.
On April 29, 2015, CMI received SKPLB for 2013 corporate income tax amounting to Rp428,183,486. CMI received the refund from the tax office on May 26, 2015.
Selain itu, berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan tahun 2013 dikoreksi menjadi sebesar Rp43.925.070.651 dari yang sebelumnya dilaporkan sebesar Rp45.158.172.349.
Furthermore, based on the SKPLB, the Company’s tax loss for 2013 was corrected to Rp43,925,070,651 from previously reported amount of Rp45,158,172,349.
CMI menerima hasil pemeriksaan tersebut dan tidak mengajukan keberatan.
CMI accepted the tax assessments result and did not raise objections. b.
Utang pajak 31 Desember 2016/ December 31, 2016
Taxes payable
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29
7.902.400 38.098.926 19.541.795
8.187.500 75.035.637 -
The Company Income tax: Article 21 Article 23 Article 29
Sub-total
65.543.121
83.223.137
Sub-total
Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23
696.101.866 70.807.927 19.215.282
342.693.417 81.748.771 37.746.791
Subsidiary Income tax: Article 4 art 2 Article 21 Article 23
Sub-total
786.125.075
462.188.979
Sub-total
Total
851.668.196
545.412.116
Total
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
15. TAXATION (continued) c.
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian dan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between loss before income tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive loss and estimated taxable income (loss) for the years ended December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Bagian atas kerugian entitas anak sebelum pajak penghasilan dan pembalikan dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasian Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda tetap Beban yang tidak diakui secara fiskal Beban operasional sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, neto Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Pendapatan bunga Keuntungan aset keuangan lancar lainnya Total beda tetap Beda temporer Pendapatan keuangan Taksiran penghasilan kena pajak
2015
(31.576.229.003)
(58.487.362.948)
36.423.693.571
41.908.502.060
Loss before income tax as shown in the consolidated profit or loss Portion of subsidiary loss before income tax and reversal of intercompany consolidation eliminations
335.769.031
1.408.479.208
Consolidation elimination entries
5.183.233.599
(15.170.381.680)
The Company’s income (loss) before income tax Permanent differences
88.389.783
1.807.046.158
(6.258.023.271) (4.362.587.330)
12.034.281.719
Non-deductible expenses
8.968.389.660
Operational expenses related to the income already subjected to final tax, net
(7.118.282.732) (33.280.067)
-
1.319.273.100
Total permanent differences Temporary differences Finance income
820.646.269
-
Estimated taxable income
80
13.851.108.580
Income already subjected to final income tax: Interest income Gain on other current financial assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
15. TAXATION (continued) d.
Komponen manfaat (beban) pajak penghasilan - neto Perusahaan adalah sebagai berikut:
The components of the Company’s income tax benefit (expense) - net are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Beban pajak kini Perusahaan
2015
(179.513.796)
-
Total beban pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan Perusahaan Amortisasi penilaian aset takberwujud Efek penilaian nilai wajar aset tetap Pendapatan keuangan Sub-total Entitas Anak Manfaat pajak dari rugi fiskal, neto Akrual bonus dan tunjangan karyawan Penyisihan atas liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang Nilai wajar jaminan Penyusutan aset tetap Beban keuangan
Current tax expense The Company Total income tax expenses Income tax benefit (expense) - deferred The Company Amortization valuation of intangible assets
86.012.810
86.012.810
(2.070.552) -
266.106.991 329.818.275
Effect of valuation of fixed assets Finance income
83.942.258
681.938.076
Sub-total Subsidiary
(4.698.596.781)
4.863.081.430
(181.250)
1.274.170.880
410.159.635
301.526.331
Tax loss carry forward, net Accrued bonus and employee benefits Provision for employee benefits liability Allowance for impairment losses on receivables Fair value of deposits Depreciation of fixed assets Finance costs
127.120.622 (38.308.726) 6.060.821.908 -
192.187.555 37.943.370 (1.925.906.392) (329.818.275)
1.861.015.408
4.413.184.899
Total manfaat pajak penghasilan konsolidasian - tangguhan
1.944.957.666
5.095.122.975
Total consolidated income tax benefit - deferred
Total manfaat pajak penghasilan - neto
1.765.443.870
5.095.122.975
Total income tax benefit - net
Sub-total
81
Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
15. TAXATION (continued) e.
Perhitungan utang pajak penghasilan pasal 29 dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of income tax payable article 29 and estimated claim for tax refund are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Taksiran penghasilan kena pajak - (dibulatkan) Perusahaan Entitas Anak
820.646.000 -
-
Estimated taxable income - (rounded) The Company Subsidiary
Beban pajak kini tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
179.513.796 -
-
Current tax expense for the year The Company Subsidiary
Dikurangi: pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 23 Entitas Anak Pasal 23
159.972.001
678.125.000
2.567.615.931
1.828.830.969
Less: prepaid income taxes The Company Article 23 Subsidiary Article 23
Utang pajak penghasilan pasal 29 (taksiran tagihan pajak penghasilan) Perusahaan Entitas Anak
19.541.795 (2.567.615.931)
(678.125.000) (1.828.830.969)
Income tax payable - article 29 (estimated claim for tax refund) The Company Subsidiary
Total
(2.548.074.136)
(2.506.955.969)
Total
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
15. TAXATION (continued) f.
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax benefit which is computed using the applicable tax rate from loss before income tax as presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive loss for the years ended December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% Beda tetap neto dengan tarif pajak 25% Efek penggunaan tarif pajak khusus Penyesuaian atas rugi fiskal berdasarkan pemeriksaan pajak entitas anak Rugi pajak yang kadaluwarsa Pembalikan aset pajak tangguhan dari rugi fiskal entitas anak Manfaat pajak - neto menurut laba rugi konsolidasian
g.
2015
(31.576.229.003)
(58.487.362.948)
(7.894.057.251)
(14.621.840.737)
900.401.325 (25.647.771)
4.397.024.709 -
5.253.859.827 -
4.100.678.337
-
1.029.014.716
(1.765.443.870)
(5.095.122.975)
g.
Pajak tangguhan
Loss before corporate income tax as shown in the consolidated profit or loss
Income tax expense at the applicable tax rate of 25% Net permanent differences at a tax rate of 25% Effect of special tax rate Adjustment on tax loss based on subsidiary tax assessment Expired tax losses Unrecognized deferred tax assets from subsidiary’s tax loss carried forward Tax benefit - net as shown in the consolidated profit or loss
Deferred tax Total tax effect from temporary differences between commercial and fiscal reporting of the Company as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Jumlah pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap dan aset takberwujud dari akuisisi entitas anak
(1.608.496.538)
(1.692.438.795)
Deferred tax liabilities Fixed assets and intangible assets from subsidiary acquisition
Total
(1.608.496.538)
(1.692.438.795)
Total
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
15. TAXATION (continued) g.
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued) The details of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015, respectively are as follows:
Rincian saldo aset dan liabilitas pajak tangguhan setiap entitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Aset Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Assets
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Liabilitas Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Liabilities
Aset Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Assets
Liabilitas Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Entitas Anak CMI
-
1.608.496.538
-
1.692.438.795
24.975.227.085
-
23.074.446.238
-
The Company Subsidiary CMI
Total
24.975.227.085
1.608.496.538
23.074.446.238
1.692.438.795
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management believes that deferred tax assets can be recovered through future taxable income.
Mutasi akun aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The movement of deferred tax assets are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Saldo awal, aset pajak tangguhan - neto Manfaat pajak tangguhan tahun berjalan (Manfaat) beban pajak tangguhan yang dibebankan pada rugi komprehensif lain Saldo akhir, aset pajak tangguhan - neto
2015
21.382.007.443
16.491.662.423
1.944.957.666
5.095.122.975
39.765.438 23.366.730.547
(204.777.955) 21.382.007.443
Beginning balance, deferred tax assets - net Deferred tax benefit for the year Deferred tax (benefit) expense charged to other comprehensive loss Ending balance, deferred tax assets - net
The Group has accumulated tax losses carried forward totaling to Rp109,551,065,870 as of Desember 31, 2016 (Rp153,473,720,245 as of December 31, 2015) which arose from the subsidiary which has suffered losses for some time. The tax losess can be utilized up to 5 (five) years since its occurence to be offset against future taxable profits of the entity in which the tax loss arose.
Grup memiliki akumulasi rugi fiskal sebesar Rp109.551.065.870 pada tanggal 31 Desember 2016 (Rp153.473.720.245 pada tanggal 31 Desember 2015) yang berasal dari entitas anak yang mengalami kerugian selama beberapa waktu. Rugi fiskal tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak terjadinya untuk mengurangi pendapatan kena pajak pada entitas di mana rugi fiskal tersebut muncul.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
h.
15. TAXATION (continued) g.
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Manajemen berpendapat rugi fiskal dapat dikompensasi dan direalisasi sebagian sehingga Grup mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp15.506.248.592. Apabila Grup dapat mengakui seluruh aset pajak tangguhan, maka rugi tahun berjalan akan berkurang sebesar Rp11.881.517.876.
Management believes that tax loss can be compensated, and can be partly realized, therefore the Group recognized deferred tax assets totaling to Rp15,506,248,592. If the Group was able to recognize all deferred tax assets, the loss for the year will be decreased by Rp11,881,517,876.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran deviden oleh entitas anak di Indonesia kepada Perusahaan.
There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the subsidiary in Indonesia to the Company.
Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan terkait atas investasi pada entitas anak karena Perusahaan mengendalikan secara penuh entitas anak tersebut dan tidak mempunyai niat untuk melepaskannya.
The Company did not recognize related deferred tax assets on the investment in its subsidiary as the Company fully controls the subsidiary and has no intention to dispose it.
h.
Lain-lain
The Group’s accumulated tax losses as of December 31, 2016 which can be compensated are as follows:
Akumulasi rugi fiskal Grup pada tanggal 31 Desember 2016 yang dapat dikompensasikan adalah sebagai berikut: Jatuh Tempo
Rugi fiskal/ Fiscal loss
*)
Due Date
43.925.070.651 48.562.112.359 14.842.830.672 2.221.052.188
Year 2018 *) Year 2019 *) Year 2020 Year 2021
109.551.065.870
Accumulated tax losses
Tahun 2018 Tahun 2019 *) Tahun 2020 Tahun 2021
Akumulasi rugi fiskal
Others
*) Berdasarkan hasil ketetapan dari kantor pajak
*) Based on assessement from tax office
Penghasilan Kena Pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, telah sesuai dengan Penghasilan Kena Pajak dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The Company's Taxable Income for the year ended December 31, 2015, is consistent with taxable income in the Annual Tax Report (“SPT”) which was submitted to the Tax Office.
Pada Desember 2015, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 26 tahun 2013 sebesar Rp5.920.315.000. Perusahan telah membayar kekurangan tersebut dan mengakuinya sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Pajak” dalam laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
On December 2015, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) for 2013 income tax article 26 amounting to Rp5,920,315,000. The Company already paid such underpayment and charged as part of “General and Administrative Expense - Taxes” in the 2015 consolidated profit or loss for the year ended December 31, 2015.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. BEBAN AKRUAL
16. ACCRUED EXPENSES This account consists accruals of:
Akun ini terdiri dari akrual atas: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Jasa profesional Pemeliharaan Bunga bank Sewa Lainnya
6.842.668.234 855.598.000 180.462.588 166.150.289 1.808.572.323
595.350.000 1.012.975.000 1.015.136.141 535.910.768 978.397.689
Professional fees Maintenance Interest expense Rental Others
Total
9.853.451.434
4.137.769.598
Total
Other accrued expenses consist of accrued penalties expense arising from delays in the construction of the towers and other expenses.
Beban akrual lainnya terdiri dari akrual atas biaya penalti yang timbul akibat keterlambatan pembangunan menara dan biaya lainnya. 17. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
17. DEFERRED REVENUE The details of deferred revenue are as follows:
Rincian pendapatan diterima di muka adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Saldo pendapatan diterima di muka Dikurangi: pendapatan yang akan diakui dalam 1 (satu) tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2015/ December 31, 2015
28.600.417.985
31.112.024.623
(28.067.569.411)
(25.462.328.613)
532.848.574
5.649.696.010
Balance of deferred revenue Less: revenue which will be recognized within 1 (one) year Long-term portion
This account represents deferred revenue from telecommunication towers rental and maintenance, with terms ranging between 1 (one) year until 3 (three) years.
Akun ini merupakan pendapatan yang diterima di muka atas sewa dan pemeliharaan menara telekomunikasi dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. 18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
18. CONSUMER FINANCING PAYABLES CMI, a subsidiary, obtained vehicle financing credit facilities from PT Maybank Indonesia Finance, PT Oto Multiartha and PT Mandiri Tunas Finance, third parties, with terms of 36 (thirty six) months from the agreement dates. Based on the financing credit facility agreements, CMI is charged with effective interest ranging between 8.59% per annum to 14.60% per annum. The facilities are secured with the vehicles obtained using the facilities. CMI is required to insure the vehicles over the term of the facilities.
CMI, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit pembiayaan kendaraan dari PT Maybank Indonesia Finance, PT Oto Multiartha dan PT Mandiri Tunas Finance, pihak-pihak ketiga, dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian. Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit pembiayaan, CMI dikenakan bunga efektif antara 8,59% sampai dengan 14,60% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset kendaraan yang diperoleh. CMI diwajibkan untuk mengasuransikan kendaraan selama masa pinjaman.
86
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
18. CONSUMER (continued)
FINANCING
PAYABLES
The details of consumer financing payables based on facility providers are as follows:
Rincian utang pembiayaan konsumen berdasarkan pihak penyedia fasilitas adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pihak-pihak ketiga PT Oto Multiartha PT Mandiri Tunas Finance PT Maybank Finance Indonesia
-
50.814.951 46.916.346 24.041.491
Third parties PT Oto Multiartha PT Mandiri Tunas Finance PT Maybank Finance Indonesia
Total
-
121.772.788
Total
As of Desember 31, 2016 and 2015, the present values of the scheduled payments of the consumer financing payables by the year of maturity are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jadwal pembayaran nilai kini utang pembiayaan konsumen berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 3 tahun
-
125.067.200
-
-
Total Dikurangi: beban bunga
-
125.067.200 (3.294.412)
-
121.772.788
-
(121.772.788)
Nilai kini atas pembayaran cicilan utang pembiayaan konsumen Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
CMI telah melunasi seluruh utang pembiayaan konsumen pada tahun 2016.
-
Due in 1 year More than 1 year and less than 3 years Total Less: interest expenses Present value of minimum payments of consumer financing payable Less: current maturities
-
Long-term portion
CMI has settled all outstanding consumer financing payables in 2016.
sewa
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA
19. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Akun ini merupakan akrual atas beban gaji, bonus dan tunjangan karyawan yang akan dibayarkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
This account represents accrued salaries, bonuses and employee benefits expense which will be paid within a period of 1 (one) year.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits
Grup menyediakan imbalan kerja karyawan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Group provides employee benefits to its employees who reach retirement age of 55 years old based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for the employee benefits is unfunded.
,,
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Liabilitas (lanjutan)
Imbalan
Kerja
Jangka
19. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued) Panjang
Long-term Employee Benefits (continued)
Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 9 Februari 2017 dan 7 Maret 2016 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Estimated long-term employee benefits liability as of December 31, 2016 and 2015 were determined based on actuarial valuations performed by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, based on its reports dated February 9, 2017 and March 7, 2016, respectively, using the "Projected Unit Credit" method.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the valuation of employee benefits liability are as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Tingkat bunga per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pengunduran diri Tingkat kematian Usia pensiun
8,41% 10,00% 2,00% TMI 2011 55 tahun/years
31 Desember 2015/ December 31, 2015 9,10% 10,00% 2,00% TMI 2011 55 tahun/years
Annual interest rate Annual salary increase rate Resignation rate Mortality rate Retirement age
Employee benefits expense recognized in the consolidated profit or loss is as follows:
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Biaya jasa kini Biaya bunga
1.740.601.947 456.591.022
1.401.199.947 384.330.691
Current service cost Interest cost
Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 27)
2.197.192.969
1.785.530.638
Employee benefits expense (Note 27)
Changes in the present value of employee benefits liability as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi Biaya jasa kini Biaya bunga
31 Desember 2015/ December 31, 2015
5.017.483.756
4.630.490.253
1.740.601.947 456.591.022
1.401.199.947 384.330.691
Total Pembayaran manfaat Jumlah yang diakui sebagai rugi (penghasilan) komprehensif lain (Catatan 23)
2.197.192.969 (556.554.428)
1.785.530.638 (579.425.315)
159.061.753
(819.111.820)
Saldo akhir
6.817.184.050
88
5.017.483.756
Beginning balance Net expenses recognized in profit or loss Current service cost Interest cost Total Benefits payment Amount recognized as other comprehensive loss (income) (Note 23) Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Liabilitas (lanjutan)
Imbalan
Kerja
Jangka
19. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued) Panjang
Long-term Employee Benefits (continued)
The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsi-asumsi yang signifikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pengaruh pada liabilitas imbalan pasti/ Impact on the net defined benefit obligations Persentase/ Percentage
Tingkat diskonto/ Discount rate
Kenaikan gaji/ Salary increase
31 Desember 2016 Kenaikan Penurunan
1% (1%)
(632.880.390) 730.228.036
709.385.508 (627.418.799)
December 31, 2016 Increase Decrease
31 Desember 2015 Kenaikan Penurunan
1% (1%)
(425.738.008) 486.340.632
475.626.235 (424.472.688)
December 31, 2015 Increase Decrease
The maturity profile of defined benefit obligation as of December 31, 2016 is as follows:
Jatuh tempo liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Dalam jangka waktu 12 bulan (periode pelaporan tahunan berikutnya) Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Melebihi 10 tahun
132.831.644 17.314.403.209 174.799.996.222
Within the next 12 months (the next annual reporting period) Between 2 and 5 years Between 5 and 10 years Beyond 10 years
Total
192.247.231.075
Total
Weighted average duration of employee benefits liability as of December 31, 2016 and 2015 are 17.82 and 17.78, respectively.
Durasi rata-rata tertimbang liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 17,82 dan 17,78 tahun.
20. MODAL SAHAM
20. SHARE CAPITAL The share capital which has been issued and fully paid by the shareholders as of December 31, 2016 and 2015 based on Shareholders Register which were compiled by PT Datindo Entrycom and PT Sinartama Gunita, respectively, as the Shares Administration Bureau, is as follows:
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang disusun oleh PT Datindo Entrycom dan PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek, sebagai berikut:
31 Desember 2016/December 31, 2016 % Kepemilikan/ % Ownership Pemegang Saham: Clover Universal Enterprise Ltd. UOB Kay Hian Pte. Ltd. Masyarakat (persentase kepemilikan di bawah 5%) Total
Total Saham/ Total Shares
Total Nilai Nominal/ Total Nominal Value
59,42% 5,08%
6.176.559.951 527.520.100
617.655.995.100 52.752.010.000
35,50%
3.690.408.249
369.040.824.900
Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. UOB Kay Hian Pte. Ltd. Public (percentage of ownership below 5%)
100%
10.394.488.300
1.039.448.830.000
Total
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
20. SHARE CAPITAL (continued) The share capital which has been issued and fully paid by the shareholders as of December 31, 2016 and 2015 based on Shareholders Register which were compiled by PT Datindo Entrycom and PT Sinartama Gunita, the Shares Administration Bureau, is as follows: (continued)
Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang disusun oleh PT Datindo Entrycom dan PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek, sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2015/December 31, 2015 % Kepemilikan/ % Ownership Pemegang Saham: Clover Universal Enterprise Ltd. UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus UOB Kay Hian Pte. Ltd. Masyarakat (persentase kepemilikan di bawah 5%) Total
Total Saham/ Total Shares
59,42%
6.176.559.951
617.655.995.100
9,34% 6,40%
970.994.500 665.210.000
97.099.450.000 66.521.000.000
24,84%
2.581.723.849
258.172.384.900
Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus UOB Kay Hian Pte. Ltd. Public (percentage of ownership below 5%)
100%
10.394.488.300
1.039.448.830.000
Total
Based on Notarial Deed No. 26 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated November 5, 2015, the Company increased its issued and fully paid share capital through Limited Public Offering II by Rp296,985,380,000, therefore, total issued and fully paid share capital became Rp1,039,448,830,000 (Note 1b).
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 5 November 2015, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II sebesar Rp296.985.380.000, sehingga modal ditempatkan dan disetor seluruhnya menjadi sebesar Rp1.039.448.830.000 (Catatan 1b).
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET The details of additional paid-in capital as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Rincian perubahan tambahan modal disetor pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Agio saham penawaran umum perdana (tahun 2001) Biaya emisi saham Sub-total Agio saham pelaksanaan waran seri 1 (tahun 2002) Agio saham pelaksanaan waran karyawan (tahun 2004) Biaya emisi saham terkait PUT I (tahun 2013) *) Rugi atas penjualan saham treasuri Agio saham terkait PUT II (tahun 2015) Biaya emisi saham terkait PUT II (tahun 2015) *) Biaya emisi saham terkait PUT III (tahun 2016) *) Total
*)
Total Nilai Nominal/ Total Nominal Value
2.500.000.000 (1.831.947.886) 668.052.114
31 Desember 2015/ December 31, 2015 2.500.000.000 (1.831.947.886)
Share premium of initial public offering (year 2001) Issuance costs
(10.210.278.480)
Sub-total Share premium on 2.812.500 series 1 warrants (year 2002) Share premium on 500.000.000 employee warrants (year 2004) Issuance costs related to (6.451.922.890) PUT I (year 2013) *) (427.453.450) Loss on sale of treasury stocks 148.492.690.000 share premium on PUT II (year 2015) Issuance costs related to (3.564.828.893) PUT II (year 2015) *) Issuance costs related to PUT III (year 2016) *)
129.009.070.901
139.219.349.381
2.812.500 500.000.000 (6.451.922.890) (427.453.450) 148.492.690.000 (3.564.828.893)
668.052.114
*)
setelah dikurangi dengan PPN masukan terkait yang dapat dikreditkan
,
90
After deducting the relevant VAT-in that can be credited
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
22. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 17 tanggal 3 Juni 2016 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun 2015.
Based on Notarial Deed No. 17 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated June 3, 2016 regarding Annual General Shareholders Meeting, the shareholders decided not to distribute any dividend for year 2015.
Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 109 tanggal 12 Juni 2015 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun 2014.
Based on Notarial Deed No. 109 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated June 12, 2015 regarding Annual General Shareholders Meeting, the shareholders decided not to distribute any dividend for year 2014.
23. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
23. OTHER COMPREHENSIVE INCOME
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Saldo awal Pengukuran kembali program imbalan pasti tahun berjalan (Catatan 19) Pajak penghasilan terkait (Catatan 15g)
1.016.586.159
(159.061.753) 39.765.438
Total
897.289.844
24. PENDAPATAN USAHA
31 Desember 2015/ December 31, 2015 402.252.294
Beginning balance Remeasurement of defined benefit plan for the year (Note 19) Related income tax (Note 15g)
819.111.820 (204.777.955) 1.016.586.159
Total
24. REVENUE
Pendapatan usaha Grup berasal dari pendapatan sewa dan pemeliharaan menara kepada operator telekomunikasi di berbagai lokasi di Indonesia.
Revenue of the Group is derived from tower rental and maintenance services provided to telecommunication operators in various locations in Indonesia.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pendapatan sewa dan pemeliharaan menara masing-masing adalah sebesar Rp140.668.401.759 dan Rp104.989.916.942.
For the years ended December 31, 2016 and 2015, rental and tower maintenance revenues amounted to Rp140,668,401,759 and Rp104,989,916,942, respectively.
Rincian pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
The details of revenues from customers that exceeded 10% of the total revenue are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Total/ Total
PT Hutchison 3 Indonesia PT Telekomunikasi Selular PT Internux PT XL Axiata Tbk.
Persentase/ Percentage
2016
2015
2016
50.781.949.738 31.548.439.463 17.385.161.554 16.986.309.934
43.059.655.355 18.040.185.483 15.162.932.298 12.117.489.232
91
36,10% 22,43% 12,36% 12,08%
2015 41,01% 17,18% 14,44% 11,54%
PT Hutchison 3 Indonesia PT Telekomunikasi Selular PT Internux PT XL Axiata Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
25. COST OF REVENUE The details of cost of revenue are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Penyusutan (Catatan 9) Amortisasi sewa lahan untuk menara Beban operasional dan pemeliharaan menara Beban listrik Lain-lain (kurang dari Rp1 miliar) Total
2015
73.287.981.439 24.748.028.793
53.326.971.350 21.630.275.181
5.378.632.778 3.587.149.807 6.226.690.677
5.498.993.093 2.316.345.227 2.430.500.354
Depreciation (Note 9) Amortization of towers land lease Towers operation and maintenance expenses Electrical expense Others (less than Rp1 billion)
113.228.483.494
85.203.085.205
Total
Tidak terdapat pemasok dengan total pembelian kumulatif individual yang melebihi 10% dari pendapatan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
There were no suppliers with cumulative individual amount of purchase exceeding 10% of revenues for the years ended December 31, 2016 and 2015.
Beban pokok pendapatan usaha - lainnya terdiri dari biaya perjalanan dinas, biaya retribusi dan lainnya yang berhubungan dengan pemeliharaan menara telekomunikasi.
Cost of revenues - others consist of business traveling, retribution and other expenses related with telecommunication tower maintenance.
26. BEBAN PENJUALAN
26. SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Representasi dan jamuan Transportasi dan percetakan Iklan dan promosi Lain-lain
412.235.596 279.711.429 151.998.380 42.206.648
417.507.528 283.321.557 316.350.000 4.856.600
Representation and entertainment Transportation and printing Advertising and promotion Others
Total
886.152.053
1.022.035.685
Total
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general and administrative expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Gaji, upah dan kompensasi karyawan Jasa profesional Sewa Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 19) Penyusutan (Catatan 10) Biaya tender Utilitas Amortisasi aset takberwujud (Catatan 11) Perjalanan dinas Penyisihan penurunan nilai piutang Pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total
2015 25.165.631.072 3.298.716.029 2.875.893.270
2.197.192.969 2.192.802.541 1.250.000.000 905.699.527
1.785.530.638 2.456.140.119 1.417.557.329
817.945.593 715.615.061
764.147.628 871.317.894
575.000.000 340.022.466
768.750.218 14.364.753.156
Employee benefits expense (Note 19) Depreciation (Note 10) Tender expense Utilities Amortization of intangible assets (Note11) Travelling Provision for impairment losses on receivables Taxes
3.869.425.448
2.007.245.011
Others (each below Rp500 million)
47.690.085.644
55.775.682.364
Total
28. PENDAPATAN LAINNYA Rincian berikut:
pendapatan
lainnya
Employees’ salaries, wages and compensation Professional fees Rental
24.722.969.811 6.394.829.714 3.708.582.514
28. OTHER INCOME adalah
The details of other income are as follows:
sebagai
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Jasa interkoneksi internet Sewa Beban pajak final atas pendapatan sewa Laba penjualan aset tetap (Catatan 10) Lain-lain
1.153.819.330 125.000.000
Total
1.729.821.413
(12.500.000) 2.500.000 461.002.083
,,
93
506.146.503 (50.000.000) 44.768.757 1.727.229.271 2.228.144.531
Network access point Rental Final tax expense on rental income Gain on sale of fixed assets (Note 10) Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN LAINNYA
29. OTHER EXPENSES The details of other expenses are as follows:
Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Rugi selisih kurs Beban penalti Rugi atas penghapusan properti investasi (Catatan 9) Lain-lain
1.389.310 -
39.381.523 686.516.667
850.752.596
692.632.501 211.510.693
Loss on foreign exchange Penalty expense Loss on write-off of investment properties (Note 9) Others
Total
852.141.906
1.630.041.384
Total
30. PENDAPATAN KEUANGAN
30. FINANCE INCOME The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Pendapatan bunga Keuntungan neto dari nilai wajar aset keuangan lancar lainnya yang diperdagangkan
11.113.868.982
10.506.173.134
Interest income
-
33.280.067
Net gain on fair value of traded other current financial assets
Total
11.113.868.982
10.539.453.201
Total
31. BEBAN KEUANGAN
31. FINANCE COST The details of finance cost are as follows:
Rincian atas beban keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Bunga pinjaman bank (Catatan 13) Beban penalti pelunasan utang bank (Catatan 13) Biaya provisi Bunga utang pembiayaan konsumen Bunga utang pemegang saham (Catatan 33a) Lain-lain
16.773.969.720
17.113.688.052
2.340.167.838 1.062.963.897 3.294.415
403.290.901 50.677.797
30.920.051
13.194.444.444 31.002.588
Interest on bank loan (Note 13) Penalty expense of repayment bank loan (Note 13) Provision fees Interest on consumer financing payables Interest on due to a shareholder (Note 33a) Others
Total
20.211.315.921
30.793.103.782
Total
,,
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. RUGI PER SAHAM DASAR
32. LOSS PER SHARE Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended Decemebr 31, 2015*)
2016 RUGI PER SAHAM Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
LOSS PER SHARE
(29.810.785.133)
(53.392.239.973)
12.052.504.839
10.335.435.656
Rugi per Saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(2,47)
(5,17)
Loss for the year attributable to owners of the parent company Weighted average number of issued and fully paid shares Loss per Share attributable to owner of the parent entity
*) Rugi per saham tahun 2015 telah disajikan kembali sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III Perusahaan yang dilaksanakan pada tahun 2017.
*) Loss per share in 2015 has been restated in connection with the Company’s Limited Public Offering III implemented in 2017.
33. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
33. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak-pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan kepemilikan. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi pihak-pihak ketiga.
In the normal course of business, the Group engaged in transactions with related parties. The entities are considered related parties to the Group in view of their common ownership. Transactions with related parties are conducted based on price and terms equal to third parties transactions.
a.
a.
Saldo signifikan dengan pihak berelasi
Significant balance with related party
Clover Universal Enterprise Ltd.
Clover Universal Enterprise Ltd.
Berdasarkan perjanjian pinjaman yang ditandatangani oleh Perusahaan dan Clover, entitas induk, pada tanggal 9 Januari 2014, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000.000.000 dengan bunga sebesar 20% per tahun. Perusahaan wajib membayar kembali pinjaman pokok beserta bunganya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah tanggal pencairan pinjaman. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, di mana perubahan terkhir adalah perjanjian tanggal 24 Desember 2014 untuk memperpanjang fasilitas hingga tanggal 8 Juni 2015.
Based on loan agreement which was signed by the Company and Clover, a parent entity, on January 9, 2014, the Company obtained loan facility amounting to Rp100,000,000,000 with interest rate of 20% p.a. The Company is obligated to repay the loan principal with its interest within 3 (three) months after the date of disbursement of the loan. This agreement has been amended several times, wherein the latest change was made on December 24, 2014 to extend the facility until June 8, 2015.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES (continued)
a.
b.
Saldo signifikan (lanjutan)
dengan
pihak
Significant balance (continued)
with
related
Clover Universal (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban bunga yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp13.194.444.444 yang disajikan sebagai “Beban Keuangan - Bunga Utang Pemegang Saham” pada laba rugi konsolidasian (Catatan 31).
For the year ended December 31, 2015, interest expense incurred from this transaction amounted to Rp13,194,444,444, which is presented as “Finance cost - Interest on Due to a Shareholder” in the consolidated profit or loss (Note 31).
Pada tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjamannya kepada Clover.
On July 9, 2015, the Company settled its loan to Clover. b.
Transaksi signifikan dengan pihak berelasi
Total/Total Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended Desember 31,
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended Desember 31,
2015
-
2016
2015
13.194.444.444
-
c.
Transaksi dengan personil manajemen kunci
Ltd.
Significant transaction with related party
Persentase terhadap Total Beban Keuangan Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Finance Cost
2016
Enterprise
party
Clover Universal Enterprise Ltd. (lanjutan)
Beban keuangan Entitas Induk Clover Universal Enterprise Ltd.
c.
a.
berelasi
42,85%
Finance cost Parent Entity Clover Universal Enterprise Ltd.
Transaction with key management personnel
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
Imbalan jangka pendek: Direktur Komisaris
4.739.020.000 1.867.126.662
2.870.000.000 1.867.126.662
Short-term benefits: Directors Commisioners
Total
6.606.146.662
4.737.126.662
Total
Imbalan paska-kerja: Direktur Komisaris
1.377.844.135 1.562.779.859
782.269.777 1.330.239.727
Employee benefits: Directors Commisioners
Total
2.940.623.994
2.112.509.504
Total
,
For the years ended December 31, 2016 and 2015, there are no post-employee benefit payments, other long-term employee benefits, severance payment and share-based payments to key management personnel.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pembayaran imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak dan pembayaran berbasis saham kepada manajemen kunci. 96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES (continued)
d.
d.
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak berelasi/Related party
The nature of relationships with related party are as follows:
Hubungan Relasi/Relationship
Clover Universal Enterprise Ltd. (“Clover”)
Sifat Transaksi/Nature
Entitas Induk/Parent Entity
Pinjaman/Loan
34. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:
Setara dengan mata uang asing/ Equivalent to foreign currencies 31 Desember 2016/ December 31, 2016
Rupiah/ Rupiah
31 Desember 2015/ December 31, 2015
31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Aset Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas
3.783
2.646
50.694.566
36.501.432
Assets United States Dollar Cash and cash equivalent
Total Aset
3.783
2.646
50.694.566
36.501.432
Total Assets
50.694.566
36.501.432
Net
Neto
Pada tanggal 27 Maret 2017, kurs yang berlaku adalah sebesar Rp13.314 terhadap $AS1.
The prevailing exchange rate March 27, 2017 for US$1 is Rp13,314.
Jika aset moneter neto dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 27 Maret 2017, maka aset moneter neto akan turun sebesar Rp461.526.
If net monetary assets in foreign currency as of December 31, 2016 were converted to Rupiah using the exchange rate as of March 27, 2017, the net monetary assets would have been decrease by Rp461,526.
35. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
35. SUPPLEMENTARY INFORMATION
CASH
as
of
FLOWS
Significant non-cash transactions
Transaksi non kas yang signifikan
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Perolehan properti investasi melalui utang usaha Reklasifikasi uang muka pembelian aset ke aset tetap
2015
(63.402.724.008) 49.440.998
97
(2.490.251.775) (27.347.772.400)
Acquisition of investment properties through trade payables Reclassification of advance for purchase of assets to fixed assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN a.
TUJUAN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen risiko
a.
Risk management
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang bank. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
The principal financial liabilities of the Group consist of trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and bank loan. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations and development of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current financial assets.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks have significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets.
Manajemen senior Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini:
The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to bank loan and cash and cash equivalents with floating interest rates. The Group manages this risk by placement of funds in banks that can provide better interest rate and constant monitoring of the movement of interest rates prevailing in the market and managing the availability of cash flow used to repay loan and working capital.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank dan penempatan kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang. Grup mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik dan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
a.
Risk management (continued)
Manajemen senior Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: (continued)
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with other variables held constant. The effect on loss before income tax expense is as follows:
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap. Dampak terhadap rugi sebelum beban pajak adalah sebagai berikut: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ decrease in basis point 31 Desember 2016 Rupiah Rupiah
b.
Interest rate risk (continued)
+100 -100
Dampak terhadap rugi sebelum beban pajak/ Effect on loss before tax expense (1.365.173.505) 1.365.173.505
b.
Risiko kredit
December 31, 2016 Rupiah Rupiah
Credit risk The Group is exposed to credit risk arising from operations related to towers lease. To alleviate this risk, the Group has policies in place to ensure that transactions are made only to creditworthy customers with proven track records and good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. The Group may grant its customers certain credit terms from the issuance of invoices. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari operasi terkait penyewaan menara. Untuk meringankan risiko ini, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Grup memiliki kebijakan di mana batas kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
a.
Risk management (continued)
Manajemen senior Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: (continued)
b.
b.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Grup, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted period, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all services to customers in the event of payment default.
Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4.
Regarding credit risk arising from other financial assets which comprise cash and cash equivalents, credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have high credit risk and to put investments only in banks with high credit ratings. The maximum value of exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets as disclosed in Note 4.
100
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
a.
Risk management (continued)
Manajemen senior Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: (continued)
b.
b.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued) The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Group as of December 31, 2016 and 2015:
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
31 Desember 2016/December 31, 2016 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Total Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 150.662.792.217 Piutang usaha pihak-pihak ketiga/ Trade receivable third parties 22.957.422.705 Piutang lain-lain pihak-pihak ketiga/ Other receivables third parties 9.555.534.282 Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other non-current financial assets 5.328.518.586 Total/Total
188.504.267.790
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Neither Past Due nor Impaired
1 - 30 hari/ 1 - 30 days
31 - 60 hari/ 31 - 60 days
Telah Jatuh Tempo dan/atau Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and/or Impaired
Lebih dari 90 hari/More than 90 days
61 - 90 hari/ 61 - 90 days
150.662.792.217
-
-
-
-
-
17.650.585.150
333.596.442
308.743.983
3.920.493.187
744.003.943
-
9.466.781.455
87.000.000
-
-
1.752.827
-
-
-
-
-
5.328.518.586
-
177.780.158.822
420.596.442
308.743.983
3.920.493.187
6.074.275.356
-
31 Desember 2015/December 31, 2015 Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Total Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 346.922.378.517 Piutang usaha pihak-pihak ketiga/ Trade receivable third parties 20.660.687.388 Piutang lain-lain pihak-pihak ketiga/ Other receivables third parties 2.463.739.714 Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other non-current financial assets 6.738.195.681 Total/Total
376.785.001.300
Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Neither Past Due nor Impaired
1 - 30 hari/ 1 - 30 days
31 - 60 hari/ 31 - 60 days
Telah Jatuh Tempo dan/atau Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and/or Impaired
Lebih dari 90 hari/More than 90 days
61 - 90 hari/ 61 - 90 days
346.922.378.517
-
-
-
-
-
10.616.773.529
678.823.750
520.906.116
218.686.568
8.625.497.425
-
2.208.932.436
62.846.689
33.561.724
-
158.398.865
-
406.173.463
-
-
-
6.332.022.218
-
360.154.257.945
741.670.439
554.467.840
218.686.568
15.115.918.508
-
,
101
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
a.
Risk management (continued)
Manajemen senior Grup menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini: (lanjutan)
The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: (continued)
c.
c.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan pembayaran kontraktual (tidak termasuk pembayaran bunga):
The tables below summarize the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2016 and 2015 based on contractual payments to be made (excluding interest payments):
31 Desember 2016/December 31, 2016 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Total
1.433.432.181 92.230.160.392 11.473.614.940 9.853.451.434
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
29.883.648.030 -
Total/ Total
105.200.270.313 -
136.517.350.524 92.230.160.392 11.473.614.940 9.853.451.434
5.095.958.520
-
-
5.095.958.520
Bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability
120.086.617.467
29.883.648.030
105.200.270.313
255.170.535.810
Total
31 Desember 2015/December 31, 2015 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pembiayaan konsumen
20.625.000.000 28.827.436.384 1.103.333.225 4.137.769.598
Total
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
84.375.000.000 -
Total/ Total
5.096.683.521
-
-
5.096.683.521
121.772.788
-
-
121.772.788
Bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability Consumer financing payables
59.911.995.516
84.375.000.000
33.750.000.000
178.036.995.516
Total
,
102
33.750.000.000 -
138.750.000.000 28.827.436.384 1.103.333.225 4.137.769.598
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen modal
b.
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, pemeringkat pinjaman yang kuat dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support their business, strong credit ratings and maximize shareholder value.
Grup disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal.
The Group is required to maintain certain level of capital by loan agreements. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.
Selain itu, Grup juga telah disyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
In addition, the Group is also required by the Corporate Law No. 40 Year 2007, effective August 16, 2007, to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the reserve reaches at least 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
The Group manages capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing.
Rasio pengungkit, dengan membagi utang dengan bunga terhadap total ekuitas, adalah rasio yang dimonitor oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur modal dan mengkaji efektivitas utang Grup. Grup memonitor tingkat utangnya untuk meyakinkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
Gearing ratio, by dividing debt with interest to total equity, is a ratio that is monitored by management to evaluate capital structure and assesses the effectiveness of the Group’s debt. The Group monitors the debt level to ensure that the debt to equity ratio amounted to a maximum of 2. As of December 31, 2016 and 2015, the ratio of debt to equity is as follows:
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Rasio utang terhadap ekuitas
0,27 kali/times
,
103
31 Desember 2015/ December 31, 2015 0,20 kali/times
Debt to equity ratio
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai di mana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair value of the financial assets and liabilities is the amounts at which the instruments could be exchanged or settled in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
1.
Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables approximate their carrying values due to their short term maturities.
2.
Nilai wajar aset keuangan tidak lancar lainnya diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Aset keuangan tidak lancar lainnya uang jaminan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE.
2.
The fair value of other non-current financial assets is estimated by discounting the future cash flows using current interest rates for loans with similar terms, credit risk and remaining maturities. Other non-current financial assets - security deposits is carried at amortized cost using EIR.
3.
Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang tergantung penyesuaian oleh pihak bank.
3.
The carrying amount of bank loan approximate its fair value due to the floating interest rates which are subject to adjustments by the bank.
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amount of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2016 and 2015:
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak-pihak ketiga Piutang lain-lain pihak-pihak ketiga - neto Total Aset Keuangan Lancar
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables third parties - net
150.662.792.217 22.957.422.705
346.922.378.517 20.660.687.388
9.555.534.282
2.463.739.714
183.175.749.204
370.046.805.619
Total Current Financial Assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tidak lancar lainnya jaminan dan piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tidak lancar lainnya investasi jangka panjang
5.178.518.586
6.588.195.681
150.000.000
150.000.000
Non-current Financial Assets Loans and receivables Other non-current financial assets deposits and receivables Financial assets available for sale Other non-current financial assets long-term investment
Total Aset Keuangan Tidak Lancar
5.328.518.586
6.738.195.681
Total Non-current Financial Assets
188.504.267.790
376.785.001.300
Total Financial Assets
Total Aset Keuangan
104
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: (lanjutan)
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2016 and 2015: (continued)
31 Desember 2016/ December 31, 2016 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas yang dicatat pada biaya yang diamortisasi Utang bank Utang usaha pihak-pihak ketiga Utang lain-lain pihak-pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pembiayaan konsumen Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
31 Desember 2015/ December 31, 2015
1.433.432.181
20.186.252.041
92.230.160.392
28.827.436.384
11.473.614.940 9.853.451.434
1.103.333.225 4.137.769.598
5.095.958.520 -
5.096.683.521 121.772.788
Current Financial Liabilities Liabilities at amortized cost Bank loan Trade payables third parties Other payables third parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Consumer financing payables
120.086.617.467
59.473.247.557
Total Current Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas yang dicatat pada biaya yang diamortisasi Utang bank
119.509.857.586
117.541.723.291
Non-current Financial Liabilities Liabilities at amortized cost Bank loan
Total Liabilitas Keuangan
239.596.475.053
177.014.970.848
Total Financial Liabilities
Neto
(51.092.207.263)
199.770.030.452
Net
Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar.
Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements. The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgment, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy.
105
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
Fair Value Hierarchy (continued)
Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing models).
The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm's length exchange motivated by normal business considerations. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable and willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models.
Jika terdapat metode penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan metode tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang handal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas harus menggunakan metode tersebut. Metode penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimum dari input pasar dan bergantung sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs). Metode tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis untuk penilaian sebuah instrumen keuangan. Secara berkala, Grup menelaah metode penilaian dan mengujinya untuk validitas dengan menggunakan harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi dan pengemasan kembali) atau berdasarkan data pasar yang tersedia dan dapat diobservasi.
If there is a valuation technique commonly used by market participants to price the instrument and that technique has been demonstrated to provide reliable estimates of prices obtained in actual market transactions, the entity uses that technique. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs and relies as little as possible on entity-specific inputs. It incorporates all factors that market participants would consider in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Periodically, the Group calibrates the valuation technique and tests it for validity using prices from any observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on any available observable market data.
Grup menggunakan hirarki di bawah untuk menentukan dan menyajikan nilai wajar dari instrumen keuangan dalam melakukan pengukuran: Level 1: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga); dan Level 3: input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
The Group uses the hierarchy to determine and present the fair value of financial instruments to measure: Level 1: price quotations (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; Level 2: inputs other than price quotations included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (e.g. price) or indirectly (e.g. derivation of prices); and Level 3: inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
106
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
37. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
Fair Value Hierarchy (continued)
Hirarki nilai wajar Grup pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Fair value hierarchy of the Desember 31, 2016 is as follows:
31 Desember 2016/ Desember 31, 2016
Level 1/ Level 1
Level 2/ Level 2
as
of
Level 3/ Level 3
Aset diukur pada nilai wajar Tersedia untuk dijual Aset keuangan tidak lancar lainnya investasi jangka panjang
Group
Assets measured at fair value
150.000.000
-
-
150.000.000
Available for sale Other non-current financial assets long-term investment
Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Properti investasi
724.641.000.000
-
-
724.641.000.000
Assets for which fair value are disclosed Investment properties
Total
724.791.000.000
-
-
724.791.000.000
Total
As of Desember 31, 2016, there is no transfer between measurement of fair value of level 1 and level 2.
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar level 1 dan level 2.
38. PERJANJIAN KONTIJENSI
PENTING,
KOMITMEN
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan
The Company
a.
a.
Pada tanggal 1 Juli 2013, Perusahaan telah menandatangani amandemen atas perjanjian pinjaman kepada CMI, entitas anak, berdasarkan “Novation Deed for The Facility Agreement” tanggal 27 Februari 2013. Berdasarkan amandemen tersebut, kedua belah pihak setuju untuk mengubah fasilitas pinjaman tersebut dari mata uang Dolar Amerika Serikat menjadi Rupiah dengan nilai kurs sebesar Rp9.934 per AS Dolar dan tingkat suku bunga sebesar 8,25% per tahun. Nilai pokok fasilitas pinjaman setelah perubahan tersebut menjadi sebesar Rp298.020.000.000.
On July 1, 2013, the Company signed amendments of loan agreement with CMI, a subsidiary, based on the "Novation Deed for The Facility Agreement" dated February 27, 2013. Under the amendment, both parties agreed to change the loan facility from United States Dollars to become Rupiah at the exchange rate of Rp9,934 per US Dollar and at interest rate of 8.25% per annum. The principal value of the loan facility after the amendment amounted to Rp298,020,000,000.
On March 7, 2013, the Company entered into a loan agreement with CMI. The Company provided loan facility denominated in Rupiah at maximum amount of Rp238,000,000,000. On this loan, CMI is charged with interest of 5.75% per annum. Term of this agreement is 10 (ten) years after the agreement was signed.
Pada tanggal 7 Maret 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pemberian pinjaman kepada CMI. Perusahaan memberikan pinjaman dalam mata uang Rupiah maksimal sebesar Rp238.000.000.000. Atas pinjaman ini, CMI dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani.
107
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pemberian pinjaman kepada CMI. Perusahaan memberikan pinjaman dalam mata uang Rupiah maksimal sebesar Rp500.000.000.000. Atas pinjaman ini, CMI dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani.
On December 27, 2013, the Company entered into a loan agreement with CMI. The Company provided loan facility denominated in Rupiah at maximum amount of Rp500,000,000,000. On this loan, CMI is charged with interest of 7.5% per annum. Term of this agreement is 10 (ten) years after the agreement was signed.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham CMI sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 April 2015, yang diaktakan dalam Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 2, para pemegang saham CMI menyetujui:
Based on CMI’s Statement of Shareholders Circular Decision as a subtitute for the General Meeting of Shareholders dated April 8, 2015, which was legalized by Notarial Deed No. 2 of Dwi Yulianti, S.H., CMI’s shareholders agreed to:
i)
i)
Increase authorized share capital from Rp40,000,000,000 to become Rp2,000,000,000,000 which consist of 2,000,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share. ii) Approve to convert CMI’s debts amounting to Rp625,074,892,510, consisting of principal, interest payable and additional paid-in capital into paid-in capital, with conversion scheme of Rp625,074,000,000 to be converted into paid-in capital, and Rp892,510 to be repaid in cash.
Meningkatkan modal dasar dari Rp40.000.000.000 menjadi Rp2.000.000.000.000 yang terbagi atas 2.000.000 saham yang masing-masing bernilai nominal Rp1.000.000. ii) Menyetujui mengkonversi pinjaman CMI sebesar Rp625.074.892.510 yang terdiri dari utang pokok, utang bunga dan tambahan modal disetor menjadi setoran modal, dengan skema konversi sebesar Rp625.074.000.000 dikonversi menjadi setoran modal, dan Rp892.510 dilunasi dengan kas. iii) Menyetujui batas waktu penghentian perhitungan utang pokok, bunga dan tambahan modal disetor, yaitu pada tanggal 31 Desember 2014. iv) Menyetujui perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 625.075 saham dengan nilai Rp625.075.000.000, yang telah diambil bagian oleh Perusahaan sebanyak 625.074 saham dengan nilai Rp625.074.000.000 dan Rahendrawan sebanyak 1 (satu) saham dengan nilai Rp1.000.000.
iii) Approve the termination of the time limit for calculating the principal, interest and additional paid-in capital, which was December 31, 2014. iv) Approve the changes in issued and fully paid share capital into 625,075 shares amounting to Rp625,075,000,000, of which 625,074 shares amounting to Rp625,074,000,000 was taken up by the Company and 1 (one) share amounting to Rp1,000,000 was taken up by Rahendrawan.
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
b.
The Company (continued)
Akta di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.030928227 tanggal 29 April 2015.
This deed has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHUAH.01.03-0928227 dated April 29, 2015.
Berdasarkan Berita Acara Rapat tanggal 28 Mei 2015, para pemegang saham CMI setuju untuk mengubah Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham tanggal 8 April 2015 di atas menjadi untuk melaksanakan konversi utang pokok menjadi sebesar Rp561.790.000.000. Perusahaan telah melaksanakan konversi utang pokok tersebut dan menerima pelunasan bunga sebesar Rp63.284.892.510 dari CMI pada tanggal 7 Agustus 2015.
Based on Minutes of Meetings dated May 28, 2015, CMI’s shareholder agreed to change the Statement of Shareholders Circular Decision above dated April 8, 2015 to convert its loan principal to be Rp561,790,000,000. The Company has converted the loan principal and received interest payment amounting to Rp63,284,892,510 from CMI on August 7, 2015.
b.
Pada tanggal 8 Januari 2016, Perusahaan dan PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) menandatangani Master Service Subscription Agreement, di mana Perusahaan setuju untuk menyediakan dan menjual jasa interkoneksi internet kepada H3I.
On January 8, 2016, the Company and PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) entered into Master Service Subscription Agreement, whereas the Company agreed to provide and sell network access point to H3I.
To provide the services, the Company and PT Centrin Online Prima (“COP”) engaged in Subscontracting Master Agreement, whereas COP agreed to provide network access point in relation with Master Service Subscription Agreement between the Company and H3I.
Untuk menyediakan jasa tersebut, Perusahaan dan PT Centrin Online Prima (“COP”) melaksanakan Subcontracting Master Agreement, di mana COP setuju untuk menyediakan jasa interkoneksi internet sehubung dengan Master Service Subscription Agreement antara Perusahaan dan H3I. PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)
PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)
c.
c.
CMI menandatangani perjanjian sewa menyewa infrastruktur menara telekomunikasi dengan beberapa operator telekomunikasi pihak-pihak ketiga, di antaranya PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Internux dan PT First Media. Jangka waktu sewa lokasi berkisar antara 10 (sepuluh) sampai dengan 12 (dua belas) tahun yang berakhir antara tahun 2018 sampai dengan 2027.
109
CMI has entered into telecommunication towers infrastructure lease agreements with several telecomunication operators - third parties, among others, PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Internux and PT First Media. The lease period is ranging between 10 (ten) to 12 (twelve) years and will be ending between 2018 to 2027.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan) PT Centratama (lanjutan)
Menara
KOMITMEN
Indonesia
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
(“CMI”)
PT Centratama (continued)
Menara
Indonesia
(“CMI”)
The estimated future minimum lease receivables that will be received by CMI from the telecommunication towers infrastructure lease transactions based on above agreements as of Desember 31, 2016 are as follows:
Jumlah minimum dari piutang sewa di masa depan yang akan diterima CMI dari transaksi sewa infrastruktur menara telekomunikasi berdasarkan perjanjian di atas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2016/ December 31, 2016 Dalam satu tahun Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun Di atas lima tahun Total
351.587.429.623
Within one year
594.061.887.324 153.102.968.859
More than one year to five years More than five years
1.098.752.285.806
Total
d.
CMI melakukan Kontrak Kerja Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) dengan beberapa perusahaan kontraktor - pihak-pihak ketiga, diantaranya, PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Bach Multi Global, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya, PT Sarana Artha Lestari, PT Sandu Jaya Utama, PT Rotua Abadi Jaya dan PT Fisto Miratama dengan total nilai kontrak adalah sebesar Rp115.192.765.869.
d.
CMI has entered into Engineering, Procurement and Construction ("EPC") Employment Contract with several contractors - third parties, among others, PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Bach Multi Global, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya, PT Sarana Artha Lestari, PT Sandu Jaya Utama, PT Rotua Abadi Jaya dan PT Fisto Miratama with total contract value of Rp115,192,765,869.
e.
Pada tanggal 12 Desember 2012, CMI telah mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Graha Sarana Performa, pihak ketiga, untuk sewa ruangan kantor atas dasar sewa operasi di Pinang 22 Building, Jakarta. Masa sewa ini berlaku selama 6 (enam) tahun dari tanggal 1 Mei 2013 dengan biaya sewa sebesar Rp147.000.000 per bulan. CMI diwajibkan untuk membayar uang jaminan atas sewa ruang dan fasilitas telepon sejumlah Rp708.000.000. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa. Uang jaminan tersebut disajikan sebagai “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya - Jaminan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
On December 12, 2012, CMI entered into a lease agreement with PT Graha Sarana Performa, a third party, to rent an office space under operating lease at Pinang 22 Building, Jakarta. The lease period is valid for 6 (six) years starting from May 1, 2013 with rental payments amounting to Rp147,000,000 per month. CMI was required to pay security deposits for space rental and telephone facilities amounting to Rp708,000,000. The deposits will be refunded at the end of the lease period. The security deposits are presented as “Other Non-current Financial Assets - Security Deposits” in the consolidated statement of financial position.
110
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan) PT Centratama (lanjutan) f.
Menara
KOMITMEN
Indonesia
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
(“CMI”)
PT Centratama (continued) f.
Pada tanggal 28 Maret 2014, CMI telah mengadakan perpanjangan perjanjian sewamenyewa dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) (“Geo Dipa”), pihak ketiga, di mana CMI menyewakan furniture and fixtures atas dasar sewa operasi kepada Geo Dipa. CMI dan Geo Dipa sepakat untuk memperpanjang jangka waktu masa sewa menjadi tanggal 1 April 2014 hingga 30 Maret 2015. Harga sewa yang disepakati adalah sebesar Rp524.586.000.
Indonesia
(“CMI”)
On March 28, 2014, CMI entered into a lease agreement extension with PT Geo Dipa Energi (Persero) (“Geo Dipa”), a third party, where CMI rented furniture and fixtures under operating lease to Geo Dipa. CMI and Geo Dipa agreed to extend the lease period from April 1, 2014 to March 30, 2015. The agreed rental payments amounted to Rp524,586,000.
Based on extension agreement dated April 1, 2016, the rental period will be valid from April 1, 2016 until March 30, 2018 with total rental fee amounting to Rp750,000,000, which at the end of the lease term, the ownership of the assets will still belong to Geo Dipa.
Berdasarkan perjanjian perpanjangan tanggal 1 April 2016, jangka waktu sewa menjadi tanggal 1 April 2016 hingga 30 Maret 2018 dengan harga sewa sebesar Rp750.000.000, di mana pada akhir masa sewa, kepemilikan aset akan menjadi milik Geo Dipa.
g.
Menara
g.
Pada 6 Februari 2015, CMI mengadakan perjanjian Jual Beli dengan Reva Enterprise (HK) Co., Limited (“Reva”) terkait penyediaan Fuel Cell System. Berdasarkan perjanjian, jangka waktu penyediaan produk adalah 24 (dua puluh empat) bulan dan akan jatuh tempo dalam waktu 30 (tiga puluh) bulan. Total kontrak dari perjanjian ini adalah sebesar $AS3.100.000.
On February 6, 2015, CMI entered into Sales and Purchase Agreement with Reva Enterprise (HK) Co., Limited (“Reva”) regarding supply of Fuel Cell System. Based on the agreement, the term of supply product is 24 (twenty fourth) months and will be due within 30 (thirty) months. Total contract from this agreement amounted to US$3,100,000.
Berdasarkan adendum pertama tanggal 28 November 2016, jangka waktu penyediaan produk diperpanjang sampai dengan 28 Mei 2018.
Based on first addendum dated November 28, 2016, the term of supply product was extended until May 28, 2018.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, uang muka yang diberikan terkait pembelian di atas adalah sebesar $AS1.050.000 atau setara dengan Rp13.613.250.000 dan dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Aset” (Catatan 10).
As of December 31, 2016 and 2015, advance given related to the above purchase amounted to US$1,050,000 or equivalent to Rp13,613,250,000 and recorded as part of “Advance for Purchase of Assets” (Note 10).
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan) PT Centratama (lanjutan)
Menara
KOMITMEN
Indonesia
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
(“CMI”)
PT Centratama (continued)
Menara
Indonesia
(“CMI”)
h.
Pada tanggal 4 Januari 2016, CMI telah mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Sugih Berkat, pihak ketiga, untuk sewa ruangan kantor atas dasar sewa operasi di Menara Citicon, Jakarta. Masa sewa ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 Januari 2016 dengan biaya sewa sebesar Rp211.265.000 per bulan. CMI diwajibkan untuk membayar uang jaminan atas sewa ruang sejumlah Rp633.795.000. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa. Uang jaminan tersebut disajikan sebagai “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya - Jaminan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
h.
On January 4, 2016, CMI has entered into a Lease Agreement with PT Sugih Berkat, a third party, to rent an office space under operating lease at Menara Citicon, Jakarta. The lease period is valid for 3 (three) years starting from January 4, 2016 with rental payments amounting to Rp211,265,000 per month. CMI was required to pay security deposits for space rental facilities amounting to Rp633,795,000. The deposits will be refunded at the end of the lease period. The security deposits are presented as “Other Non-current Financial Assets - Security Deposits” in the consolidated statement of financial position.
i.
Pada tanggal 15 April 2016, CMI membeli 31 unit menara telekomunikasi dari PT Centralindo Towers (“CT”) dengan total nilai kontrak pembelian sebesar Rp47.700.000.000 termasuk sewa tanah pada lokasi menara tersebut berada.
i.
On April 15, 2016, CMI purchased 31 units of telecommunication towers from PT Centralindo Towers (“CT”) with total contract value amounting to Rp47,700,000,000 including land lease on the location where the towers are located.
j.
Berdasarkan perjanjian tersebut, aset, pendapatan dan beban terkait akan dialihkan kepada CMI pada tanggal perjanjian ini.
Based on the agreement, related assets, revenue and expense will be transferred to CMI on the date of this agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2016, utang terkait pembelian menara dari CT adalah sebesar Rp14.995.205.228 dan dicatat sebagai bagian dari “Utang Usaha - Pihak-pihak Ketiga” (Catatan 14).
As of Desember 31, 2016, payable related to towers purchased from CT amounted to Rp14,995,205,228 and recorded as part of “Trade Payables - Third Parties” (Note 14).
j.
Pada tanggal 1 Agustus 2016, CMI membeli 66 unit menara telekomunikasi dari PT Tritunggal Putera Perkasa (“TPP”) dengan total nilai kontrak pembelian sebesar Rp125.000.000.000 termasuk sewa tanah pada lokasi menara tersebut berada.
On August 1, 2016, CMI purchased 66 units of telecommunication towers from PT Tritunggal Putera Perkasa (“TPP”) with total contract value amounting to Rp125,000,000,000 including land lease on the location where the towers are located. As of Desember 31, 2016, payable related to towers purchased from TPP amounted to Rp41,706,730,768 and recorded as part of “Trade Payables - Third Parties” (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2016, utang terkait pembelian menara dari TPP adalah sebesar Rp41.706.730.768 dan dicatat sebagai bagian dari “Utang Usaha - Pihak-pihak Ketiga” (Catatan 14).
112
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Masalah hukum
Legal Issue
k.
k.
Pada tanggal 26 Mei 2009, Perusahaan telah mengajukan gugatan wanprestasi terhadap PT MBM Telesindo Prima Lestari, Muhamad Indra Nazarudin dan Zainal Mutaqin Burhan masing-masing sebagai Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 di Pengadilan Negeri Bandung terkait dengan keterlambatan pembayaran pinjaman sebesar Rp500.000.000. Perusahaan menggugat para tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sebesar Rp500.000.000, beserta bunga dan denda keterlambatan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai dengan tanggal terlaksananya pembayaran, kerugian imateriil sebesar Rp1.000.000.000 serta melakukan sita jaminan.
On May 26, 2009, the Company filed a default lawsuit againts PT MBM Telesindo Prima Lestari, Muhamad Indra Nazarudin and Zainal Mutaqin Burhan as the 1st Defendant, 2nd Defendant and 3rd Defendant, respectively at Bandung District Court related to default payment of loan amounting to Rp500,000,000. The Company filed that the Defendants should jointly pay the loan principal amounting to Rp500,000,000, including interest and late penalty fee from July 7, 2008 until the date of realization of payments, immaterial losses amounting to Rp1,000,000,000 and to confiscate the guarantee.
Berdasarkan Surat Putusan No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG tanggal 24 Februari 2010, Pengadilan Negeri Bandung mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan, yaitu atas pembayaran pokok pinjaman, bunga dan denda keterlambatan. Atas keputusan ini, para Tergugat telah mengajukan banding pada tanggal 24 Maret 2010.
Based on the Decision Letter No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG dated February 24, 2010, the Bandung District Court granted part of the lawsuit of the Company, for the payment of principal, interest and late payment penalty. Under this decision, the Defendants has filed an appeal on March 24, 2010.
Berdasarkan Surat Putusan No. 156/PDT/2011/PT.Bdg tanggal 14 Juli 2011, Pengadilan Tinggi Jawa Barat memperbaiki keputusan Pengadilan Negeri Bandung di atas dengan menolak permohonan gugatan Perusahaan atas pembayaran denda keterlambatan. Atas keputusan ini, Perusahaan telah mengajukan kasasi, berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg tanggal 12 Oktober 2011.
Based on Decision Letter No. 156/PDT/2011/PT.Bdg dated July 14, 2011, West Java High Court amended Bandung District Court’s decision by rejecting the Company’s lawsuit for the request for the late payment fee. Based on this decision, the Company has filed an appeal through Cassation Statement Deed No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg dated October 12, 2011.
Permohonan kasasi Perusahaan terkait gugatan Perusahaan atas pembayaran denda keterlambatan, telah ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Putusan No. 1177 K/Pdt/2012 tanggal 24 Oktober 2012.
The Company’s appeal related to the lawsuit for the late payment fee has been rejected by the Supreme Court in Decision Letter No. 1177/K/Pdt/2012 dated October 24, 2012.
113
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Masalah hukum (lanjutan)
Legal Issue (continued)
Pada tahun 2013, Perusahaan telah membuat cadangan penuh penyisihan atas piutang tersebut. Hal ini disebabkan karena ketidakjelasan waktu pelunasan pembayaran piutang tersebut serta persetujuan Mahkamah Agung atas tuntutan Perusahaan terkait bunga dan denda keterlambatan.
In 2013, the Company provided full allowance for doubtful accounts against the receivable amount. This is due to the uncertainty on the time of payment of these receivables as well as the approval of the Supreme Court on charges related to the Company’s interest and late penalties.
Pada tanggal 16 Desember 2013, Perusahaan telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung terhadap surat putusan tersebut di atas. Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan No.553Pk/Pdt/2014 Tahun 2015, yang menolak permohonan Perusahaan. Perusahaan saat ini sedang dalam proses untuk mengeksekusi putusan pengadilan tersebut di atas.
On December 16, 2013, the Company filed Memory Reconsideration to the Supreme Court against the decision letter above. The Supreme Court has issued decision letter No.553Pk/Pdt/2014 Tahun 2015, rejecting the Company’s request. The Company is currently in the process of executing the court judgment mentioned above.
Perusahaan telah mengalihkan hak tagih atas pinjaman dan upaya hukum lanjutan terkait dengan pinjaman ke PT MBM Telesindo kepada COP. Pengalihan ini dilakukan bersama-sama dengan pengalihan atas aset dan liabilitas Perusahaan berdasarkan Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Liabilitas antara Perusahaan dan COP tanggal 25 Juni 2014.
The Company has transferred the right to collect the loans and continued legal efforts associated with the loan from PT MBM Telesindo to COP. This transfer was carried out together with the transfer of the assets and liabilities of the Company under the Agreement to Conduct the Transfer of Assets and Liabilities between the Company and COP dated June 25, 2014.
39. INFORMASI SEGMEN USAHA
39. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Manajemen melakukan evaluasi kinerja Grup berdasarkan segmen usaha.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2015), "Segment Reporting'', the following segment information is based on information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources. Management evaluates the performance of the Group based on the business segment.
Grup mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 1 (satu) segmen usaha utama, yaitu sewa menara.
The Group classifies the business activity into 1 (one) main business segment, namely towers lease.
114
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
39. BUSINESS (continued)
SEGMENT
INFORMATION
Information on business segment are as follows:
Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016/ As of Desember 31, 2016 and for the Year Ended December 31, 2016 Sewa Menara/ Towers lease Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan usaha Hasil segmen
Total/ Total
140.668.401.759 (113.228.483.494)
140.668.401.759 (113.228.483.494)
Revenue Cost of revenue
27.439.918.265
27.439.918.265
Segment result
Beban usaha Beban keuangan - neto Manfaat pajak penghasilan - neto
(47.698.558.190) (11.317.589.078) 1.765.443.870
Operating expenses Finance cost - net Income tax expense - net
Rugi periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan
(29.810.785.133)
Loss for the period from continued operation
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi lainnya Belanja modal Amortisasi dan penyusutan
1.314.929.550.049 277.474.241.822 238.792.759.625 101.743.975.767
Segment assets Segment liabilities Other information Capital expenditures Amortization and depreciation
Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ As of Desember 31, 2015 and for the Year Ended December 31, 2015 Sewa Menara/ Tower lease Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan usaha Hasil segmen
Total Total
104.989.916.942 (85.203.085.205)
104.989.916.942 (85.203.085.205)
Revenue Cost of revenue
19.786.831.737
19.786.831.737
Segment result
Beban usaha Beban keuangan - neto Manfaat pajak penghasilan - neto
(56.199.614.902) (22.074.579.783) 5.095.122.975
Operating expenses Finance cost - net Income tax benefit - net
Rugi tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan
(53.392.239.973)
Loss for the year from continued operation
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi lainnya Belanja modal Amortisasi dan penyusutan
1.293.012.666.277 215.416.998.122 80.374.187.737 78.177.534.278
<
115
Segment assets Segment liabilities Other information Capital expenditure Amortization and depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN a.
b.
40. SUBSEQUENT EVENT a.
Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”)
Limited Public Offering III (“PUT III”)
Pada tanggal 5 Januari 2017 sampai dengan 11 Januari 2017, Perusahaan melakukan PUT III kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 20.788.976.600 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham.
On January 5, 2017 until January 11, 2017, the Company conducted PUT III to shareholders by issuing 20,788,976,600 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah menerima hasil PUT III tersebut sebesar Rp2.078.897.660.000.
Until the date of this consolidated financial statement, the Company has been received the proceed from PUT III amounting to Rp2,078,897,660,000. b.
Akuisisi PT Network Quality Indonesia
Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia
NQI-CSPA
NQI-CSPA
Pada tanggal 3 Oktober 2016, Perusahaan dan CMI, entitas anak mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan Sugiman Halim (“SH”) dan Muhammad Fitno (“MF”), pemegang saham PT Network Quality Indonesia (“NQI”), pihak ketiga, (“NQI-CSPA”), di mana:
On October 3, 2016, the Company and CMI, a subsidiary entered into Conditional Sale and Purchase Agreement with Sugiman Halim (“SH”) and Muhammad Fitno (“MF”), shareholders of PT Network Quality Indonesia (“NQI”), a third party, (“NQI-CSPA”), whereas:
i)
i)
The Company purchased 512,500 shares owned by SH at an agreed price of Rp199,398,369,091 ii) The Company purchased 102,499 shares owned by MF at an agreed price of Rp39,879,284,748 iii) CMI purchased 1 share owned by MF at an agreed price of Rp389,070
Perusahaan membeli 512.500 saham milik SH dengan harga yang disepakati sebesar Rp199.398.369.091 ii) Perusahaan membeli 102.499 saham milik MF dengan harga yang disepakati sebesar Rp39.879.284.748 iii) CMI membeli 1 saham milik MF dengan harga yang disepakati sebesar Rp389.070 Harga Pembelian per tanggal 31 Juli 2016 akan disesuaikan dengan pengurangan nilai sejumlah yang sama dengan jumlah bunga-bunga, denda-denda dan biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh NQI berdasarkan Perjanjian Fasilitas NQI yang timbul sejak tanggal 1 Agustus 2016 sampai tanggal penutupan transaksi (Penyesuaian Penurunan Nilai).
Purchase price as of July 31, 2016 will be adjusted with reduction value of an amount equal to interests, penalties and expenses to be paid by NQI based on NQI Facilities Agreement which arise since August 1, 2016 until the date of closing transaction (Downward Valuation Adjustment).
Para pihak telah sepakat bahwa perubahan harga pembelian setelah diadakannya Penyesuaian Penurunan Nilai, dengan asumsi tanggal penutupan per Januari 2017, adalah sebagai berikut:
The parties have agreed that the changes in purchase price after Downward Valuation Adjustment, assuming a closing date per January 2017, are as follows:
i)
i)
The purchase price between Company and SH amounting Rp87,914,025,708 ii) The purchase price between Company and MF amounting Rp17,582,633,602 iii) The purchase price between CMI and amounting to Rp171,540
Harga pembelian Saham antara Perusahaan dan SH adalah sebesar Rp87.914.025.708 ii) Harga pembelian Saham antara Perusahaan dan MF adalah sebesar Rp17.582.633.602 iii) Harga pembelian Saham antara CMI dan MF adalah sebesar Rp171.540
116
the to the to MF
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) b.
Akuisisi PT (lanjutan)
Network
Quality
40. SUBSEQUENT EVENT (continued)
b. Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia (continued)
Indonesia
NQI-CSPA (continued)
NQI-CSPA (lanjutan) Jual beli atas bergantung pada:
saham-saham
The sale and purchase of the shares is conditional on:
tersebut
i)
the approval of shareholders and waiver of right to be offered in advance by the respective shareholders in connection with purchase of NQI share has been obtained; ii) all approvals required by the Company in connection with PUT III has been obtained; iii) NQI’s acquisition announcement in a newspaper and to its employees in connection to article 127 of Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company;
i)
persetujuan pemegang saham dan pengesampingan hak untuk ditawarkan terlebih dahulu oleh masing-masing pemegang saham sehubungan dengan pembelian saham NQI; ii) seluruh persetujuan yang diperlukan oleh Perusahaan sehubungan dengan PUT III telah diperoleh; iii) NQI telah melakukan pengumuman akuisisi pada suatu koran dan kepada pegawainya sehubungan dengan ketentuan Pasal 127 Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas; MAC-CSPA
MAC-CSPA
Pada tanggal 3 Oktober 2016, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan Muhammad Fitno (“MF”), pemegang saham MAC, pihak ketiga, ( “MACCSPA”), di mana Perusahaan bermaksud membeli 500.000 saham Seri B milik MF dengan harga pembelian Rp113.857.838.
On October 3, 2016, the Company entered into Conditional Sale and Purchase Agreement with Muhammad Fitno (“MF”), shareholder of MAC, a third party, (“MACCSPA”), where the Company intends to purchase 500,000 shares of Series B shares owned by MF with purchase price of Rp113,857,838.
Jual beli atas bergantung pada:
The sale and purchase of the shares is conditional on:
saham-saham
tersebut
i)
the approval of shareholders and waiver of right to be offered in advance by the respective MAC’s shareholders has been obtained; ii) the shareholders of MAC approved the changes of MAC’s shareholders composition as a result of the shares sales purchase transaction; and iii) fulfilment of all requirements in the NQICSPA.
i)
telah diperolehnya persetujuan pemegang saham dan pengesampingan hak untuk ditawarkan terlebih dahulu oleh masingmasing pemegang saham MAC; ii) para pemegang saham MAC menyetujui perubahan komposisi pemegang saham dari MAC sebagai hasil dari transaksi jual beli saham; dan iii) semua persyaratan dalam NQI-CSPA telah terpenuhi. ,
117
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) b.
Akuisisi PT (lanjutan)
Network
Quality
40. SUBSEQUENT EVENT (continued)
b.
Indonesia
Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia (continued)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Extraordinary Shareholders
Pada tanggal 11 November 2016, para pemegang saham Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 69 dengan tanggal yang sama, yang dibuat oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.kn, di mana para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut:
On November 11, 2016, the Company’s shareholders held an Extraordinary General Meeting of Shareholders notarized by Notarial Deed No. 69 at the same date, of Notary Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, where the shareholders approved the following matters:
i)
Akuisisi 100% (seratus persen) saham NQI dan 0,0056% saham MAC.
i)
Acquisition of 100% (one hundred percent) NQI’s shares and 0,0056% MAC’s shares.
ii) Memberikan pinjaman pihak berelasi kepada NQI setelah akuisisi NQI selesai dilaksanakan, yang seluruhnya sebesar Rp2.029.182.961.838.
ii)
Provide related party loan to NQI after the acquisition is completed, totaling to Rp2,029,182,961,838.
iii) Pembelian saham NQI dan MAC berdasarkan NQI-CSPA dan MAC-CSPA tanggal 30 Oktober 2016.
iii)
Purchase of NQI’s and MAC’s shares based on NQI-CSPA and MAC-CSPA dated October 30, 2016.
iv) Peningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah 29.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 menjadi 35.000.000.000 saham dengan nilai nominal yang sama.
iv)
Increase of the Company’s authorized capital from 29,500,000,000 shares with nominal value Rp100 to become 35,000,000,000 shares with same par value.
v) Melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka menerbitkan HMETD dengan jumlah sebanyakbanyaknya 20.788.976.600 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per lembar dengan tujuan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor serta untuk mendanai rencana transaksi Perusahaan.
v)
Conduct Limited Public Offering III (“PUT III”) in order to issue HMETD totaling to 20,788,976,000 common shares with nominal value of Rp100 per share with the purpose of increase of the Company’s issued and fully paid share capital and transaction plan.
Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 45 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Sugiman Halim mengalihkan saham yang dimilikinya di NQI kepada Perusahaan sebanyak 512.500 lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp87.914.025.708. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas NQI sebesar 83,33% saham.
Based on the Deed of Transfer of Shares Right No. 45 dated January 12, 2017, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Sugiman Halim transferred the shares owned in NQI to the Company amounting to 512,500 shares at an agreed price of Rp87,914,025,708. These shares are equivalent to 83.33% ownership in NQI.
118
General
Meeting
of
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) b.
40. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Indonesia
b. Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia (continued)
Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 46 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya di NQI kepada Perusahaan sebanyak 102.499 lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp17.582.633.602. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas NQI sebesar 16,66% saham.
Based on the Deed of Transfer of Shares Right No. 46 dated January 12, 2017, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno transferred the shares owned in NQI to the Company amounting to 102,499 shares at an agreed price of Rp17,582,633,602. These shares are equivalent to 16.66% ownership in NQI.
Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 47 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya di NQI kepada CMI sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp171.540. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas NQI sebesar 0,0001% saham.
Based on the Deed of Transfer of Shares Right No. 47 dated January 12, 2017, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno transferred the shares owned in NQI to CMI amounting to 1 (one) share at an agreed price of Rp171,540. This is equivalent to 0.0001% ownership in NQI.
Berdasarkan Akta Pengalihan Hak atas Saham yang diaktakan No. 49 tanggal 12 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno mengalihkan saham yang dimilikinya di MAC kepada Perusahaan sebanyak 500.000 lembar saham dengan harga yang disepakati sebesar Rp113.857.838. Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas MAC sebesar 0,0056% saham.
Based on the Deed of Transfer of Shares Right No. 49 dated January 12, 2017, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Muhammad Fitno transferred the shares owned in MAC to the Company amounting to 500,000 shares at an agreed price of Rp113,857,838. These shares are equivalent to 0.0056% ownership in MAC.
Akuisisi PT (lanjutan)
Network
Quality
119
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) b.
40. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Indonesia
b. Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia (continued)
Nilai wajar aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih dari NQI pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of identified assets and liabilities taken over in NQI at the acquisition date are as follows:
Akuisisi PT (lanjutan)
Network
Quality
Nilai Wajar/ Fair Value ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak-pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka - bagian lancar Uang muka ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian aset Aset tetap - neto Biaya sewa dibayar di muka bagian tidak lancar Aset takberwujud - neto Aset keuangan tidak lancar lainnya pihak-pihak ketiga Total Aset LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha - pihak-pihak ketiga Utang lain-lain - pihak-pihak ketiga Beban akrual dan provisi Utang pajak Call option premium Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Liabilitas imbalan kerja Pendapatan diterima di muka
73.306.601.296 125.810.930.911 6.662.872.983 21.150.975.899 1.666.571.454 93.046.129.068 6.975.316.391
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalent Trade receivable third parties - net Other receivable Inventory - net Prepaid taxes Prepaid expense - current portion Advance
3.575.077.718
NON-CURRENT ASSETS Advance for purchase of assets Fixed assets - net Prepaid rent non-current portion Intangible assets - net Other non-current financial assets third parties
1.995.665.607.487
Total Assets
4.394.758.201 1.415.192.160.093 243.136.662.473 747.551.000
24.469.155.621 20.291.886.982 82.010.460.755 7.493.893.877
45.800.030.806 16.519.075.594 199.162.895.701
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loan Trade payables - third parties Other payables - third parties Accrued expense and provision Taxes payable Call option premium Current maturities of long-term debts: Bank loan Short-term employee benefits Deferred revenue
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Pendapatan diterima di muka Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Pinjaman Emerging Asia Biaya bunga yang masih harus dibayar
148.464.289.457 64.476.710.901 3.798.068.000 1.726.002.168.452 190.167.718.533
Long-term debts net of current maturities: Bank loan Deferred revenue Long-term employee benefits liability Emerging Asia’s loan Accrue interest
Total Liabilitas
2.528.656.354.679
Total Liabilities
Total liabilitas neto pada saat akuisisi
NON-CURRENT LIABILITIES
(532.990.747.192 )
120
Total net liabilities at the acquistion
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) b.
40. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Indonesia
b. Aqcuisition of PT Network Quality Indonesia (continued)
Nilai wajar aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih dari NQI pada saat akuisisi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The fair value of identified assets and liabilities taken over in NQI at the acquisition date are as follows: (continued)
Akuisisi PT (lanjutan)
Network
Quality
Nilai Wajar/ Fair Value Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih, tidak termasuk pajak tangguhan Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
(532.990.747.192) 46.472.809.582 (79.099.306.044)
Fair value of identified assets and liabilities taken over, excluded deferred tax Deferred tax assets Deferred tax liabilities
Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
(565.617.243.654)
Fair value of identified assets and liabilities taken over
Goodwill yang timbul pada saat akuisisi
671.227.932.342
Goodwill from acquisition
Imbalan yang dialihkan
105.610.688.688
Consideration transferred
Nilai wajar aset yang teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dari NQI tersebut ditentukan berdasarkan laporan penilaian yang diterbitkan oleh KJPP Iskandar dan Rekan, penilai independen tanggal 6 Maret 2017.
The fair value of identified assets acquired and liabilities taken over in NQI is determined based on a valuation report issued by KJPP Iskandar and Partner, independent appraisal, dated March 6, 2017.
Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp127.339.800.181 dan Rp6.662.872.983 setara dengan jumlah piutang bruto kontraktualnya. Perusahaan memperkirakan piutang usaha sebesar Rp1.528.869.270 tidak dapat tertagih.
The fair value of trade receivables and other receivables are Rp127,339,800,181 and Rp6,662,872,983, equivalent with contractual gross receivables. The Company predicts that trade receivables amounted to Rp1,528,869,270 uncollectible.
Goodwill sebesar Rp671.227.932.342 mencerminkan nilai sinergi dan integrasi bisnis yang diharapkan timbul dari akuisisi dan aset yang sebelumnya tidak diakui. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.
Goodwill amounted to Rp671,227,932,342 reflects the sinergy value and business integrity that is expected arised from aqcuisition and assets not recognized before. The goodwill which is recognized, is not expected can be reduced for taxation.
Akuisisi NQI dilakukan untuk mendukung rencana Perusahaan dalam mengembangkan usaha di bidang in-building solution, proyekproyek micro cell dan penyediaan jasa internet sehingga dapat disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perusahaan.
Acquisition of NQI was done for supporting the Company’s plan to develop business in inbuilding-solution, micro cell project and internet service provider that can be maximum synergized with the Company’s main business activities.
121
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan) c.
d.
40. SUBSEQUENT EVENT (continued) c.
Pinjaman pihak berelasi kepada NQI
Related party loan to NQI
Pada tanggal 12 Januari 2017, Perusahaan dan NQI menandatangani Perjanjian Pinjaman. Perjanjian ini akan berlaku dan hanya akan berlaku dengan efektifnya pengambilalihan saham dalam NQI oleh Perusahaan.
On January 12, 2017, The Company and NQI entered into a loan agreement. This loan agreement shall become effective upon and only upon the acquisition of shares in NQI by the Company.
Transaksi pengambilalihan dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2017, sehingga Perusahaan telah memberikan pinjaman tersebut kepada NQI, yang kemudian digunakan untuk membayar utangnya kepada Emerging Asia Finance Limited (“Emerging”) berdasarkan fasilitas pinjaman tanggal 27 September 2013 antara NQI dan Emerging.
Acquisition transactions executed on January 12, 2017, the Company has granted the loan to the NQI, which is then used to pay its debt to Emerging Asia Finance Limited ("Emerging") pursuant to a loan facility dated September 27, 2013 between the NQI and Emerging.
Tidak terdapat jaminan atas Perjanjian Pinjaman ini. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.
There is no guarantee of this loan agreement. The principal and interest loan will be paid at maturity date.
Jumlah pinjaman yang diberikan adalah sebesar Rp1.923.572.273.150 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan bunga sebesar 6,5% untuk 3 (tiga) tahun pertama, 8,5% untuk tahun keempat sampai dengan tahun keenam dan 14,53% per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya.
Total loan amounted Rp1,923,572,273,150 with maturity period of 10 (ten) years and interest rate at 6.5% for the first 3 (three) years, 8.5% for the fourth until sixth years and 14.53% per annum for the next years.
d.
Akuisisi saham PT Centrin Online Prima (“COP”) Berdasarkan Term Sheet Jual Beli Saham COP, Perusahaan akan melakukan investasi pada COP dengan mengambil tambahan modal disetor sebesar Rp4.000.000.000, setara dengan 2.600.000 lembar saham (8,228% kepemilikan). Sampai dengan tanggal lapoan keuangan konsolidasian ini, COP masih dalam proses mendapatkan persetujuan dari lembaga terkait.
Acquisition of PT (“COP”) Shares
Centrin
Online
Prima
Based on Sales and Purchase of COP’s Shares Term Sheet, the Company made an investment in COP by taking additional paid-in capital amounting to Rp4,000,000,000 or equivalent to 2,600,000 shares (8.228% of ownership). Until the date of this consolidated financial statement, COP still in process of obtaining approval from relevant authorities.
122
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
The following is the Financial Information of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (the “Parent Entity”), consisting of the statements of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2016 and the statement of profit or loss and other comprehensive income (loss), changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the year then ended. The financial information of the Parent Entity is presented as supplementary information to the consolidated financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended.
Berikut ini adalah Informasi Keuangan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan Entitas Induk tanggal 31 Desember 2016 serta laporan laba rugi dan penghasilan (rugi) komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2016/ December 31, 2016 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang lain-lain pihak-pihak ketiga Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka bagian lancar
31 Desember 2015/ December 31, 2015
32.092.868.815
302.153.898.870
9.463.794.454 566.593.285
1.495.890.411 181.347.450
-
7.575.758
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Other receivables third parties Prepaid taxes Prepaid expenses current portion
42.123.256.554
303.838.712.489
TOTAL CURRENT ASSETS
1.178.843.133.251 678.125.000
903.843.133.251 678.125.000
4.150.000.000
5.713.272.000
NON-CURRENT ASSETS Investment in subsidiary Claim for tax refund Other non-current financial assets third parties
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
1.183.671.258.251
910.234.530.251
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
1.225.794.514.805
1.214.073.242.740
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas anak Klaim atas restitusi pajak Aset keuangan tidak lancar lainnya pihak-pihak ketiga
i
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2016/ December 31, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang lain-lain pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Uang muka penjualan
10.874.069.409 6.112.967.032 65.543.121 -
6.857.700 83.223.136 34.667.984
CURRENT LIABILITIES Other payables third party Accrued expenses Taxes payable Advance from customers
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
17.052.579.562
124.748.820
TOTAL CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
17.052.579.562
124.748.820
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 35.000.000.000 saham dan 29.500.000.000 saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.394.488.300 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.039.448.830.000 129.009.070.901
1.039.448.830.000 139.219.349.381
1.500.000.000 38.784.034.342
1.500.000.000 33.780.314.539
EQUITY Share capital Rp100 par value per share Authorized capital 35,000,000,000 shares and 29,500,000,000 shares as of December 31, 2016 and 2015 Issued and fully paid share capital 10,394,488,300 shares as of December 31, 2016 and 2015 Additional paid-in capital - net Retained earnings Appropriated Unappropriated
TOTAL EKUITAS
1.208.741.935.243
1.213.948.493.920
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1.225.794.514.805
1.214.073.242.740
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
ii
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi Pendapatan lainnya Beban lainnya
(2.301.632.962) 1.270.198.832 (40.291.033)
(14.986.766.958) 749.927.463 (75.391.966)
OPERATING EXPENSES General and administrative expenses Other income Other expenses
RUGI USAHA
(1.071.725.163)
(14.312.231.461)
LOSS FROM OPERATION
Pendapatan keuangan Pajak final atas pendapatan keuangan Beban keuangan
7.819.239.537 (1.561.216.266) (3.064.509)
13.768.032.073 (1.429.200.156) (13.196.982.136)
Finance income Final tax on finance income Finance cost
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
5.183.233.599
(15.170.381.680)
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto TOTAL LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN Penghasilan komprehensif lain TOTAL PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(179.513.796) 5.003.719.803 5.003.719.803
iii
329.818.275 (14.840.563.405) (14.840.563.405)
Income tax benefit (expense) - net INCOME (LOSS) FOR THE YEAR Other comprehensive income TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital Saldo tanggal 1 Januari 2015
742.463.450.000
Penambahan modal dari PUT II
296.985.380.000
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
(5.708.511.726)
48.620.877.944
1.500.000.000
786.875.816.218
Balance as of January 1, 2015
-
-
445.478.070.000
Additional shares from PUT II
-
-
(3.564.828.893)
Stock issuance cost from PUT II
-
(14.840.563.405)
Total comprehensive loss for the year
148.492.690.000
Biaya emisi saham PUT II
-
-
-
Saldo tanggal 31 Desember 2015
1.039.448.830.000
139.219.349.381
-
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
1.039.448.830.000
Saldo tanggal 31 Desember 2016
Saldo Laba/ Retained Earnings
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
Total rugi komprehensif tahun berjalan
Biaya emisi saham PUT III
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY for the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(3.564.828.893)
(14.840.563.405) 33.780.314.539
(10.210.278.480)
Total Ekuitas/ Total Equity
1.500.000.000 1.213.948.493.920
Balance as of December 31, 2015
-
-
(10.210.278.480)
-
5.003.719.803
-
5.003.719.803
Total comprehensive income for the year
129.009.070.901
38.784.034.342
1.500.000.000 1.208.741.935.243
Balance as of December 31, 2016
iv
Stock issuance cost from PUT III
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY for the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran beban operasi Pembayaran kepada karyawan
9.702.654.086 (9.575.458.840) (829.881.153) (520.285.100)
(7.562.653.368) (548.224.538)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Payment of operating expenses Payment to employees
Kas yang digunakan untuk operasi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran tagihan pajak
(1.222.971.007) (159.972.000) 7.753.913.682 (3.064.509) -
(8.110.877.906) (685.026.525) 5.716.900.756 (14.308.093.247) (5.290.315.000)
Cash used in operations Payment of income tax Receipt of interest Payment of finance cost Payment of tax assessment
6.367.906.166
(22.677.411.922)
Net cash provided by (used in) operating activities
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan piutang lain-lain Penambahan investasi entitas anak Penerimaan dari pinjaman pihak berelasi Realisasi investasi jangka pendek Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pemegang saham Penambahan modal disetor melalui PUT II 2015 Pembayaran biaya pelaksanaan PUT Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
1.563.272.000 (275.000.000.000) (273.436.728.000)
(195.000.000.000) 163.220.005.854 3.609.814.375 (28.170.179.771)
-
(100.000.000.000)
-
445.478.070.000
(2.991.778.480)
(3.564.828.893)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipt of other receivable Additional investment in subsidiary Receipt of loan from related parties Realization of short-term investment Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of shareholder loan Additional pain-in capital through PUT II 2015 Payment of stock issuance cost of PUT
(2.991.778.480)
341.913.241.107
Net cash provided by (used in) financing activities
(270.060.600.314)
291.065.649.414
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
-
NET EFFECT OF EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
(429.741)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
302.153.898.870
11.088.249.456
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
32.092.868.815
302.153.898.870
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
v
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
Dasar Penyusunan Tersendiri
B.
AKUNTANSI
Laporan
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
A.
Keuangan
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
Basis Preparation Statements
of
ACCOUNTING
Separated
Financial
Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
The Company adopted PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”, which provides that when a parent entity chose to present the separate financial statements, such financial statements should only be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a parent, in which the investments in the subsidiary, associate and jointly controlled entity are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak. Investasi pada entitas anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak sebagai laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
The accounting policies adopted by the Company in the preparation of the parent entity financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investment in subsidiary. Investment in subsidiary is accounted for at acquisition cost. The parent entity recognizes dividends from subsidiary in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividend is established.
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK
B.
INVESTMENT IN SUBSIDIARY As of December 31, 2016 and 2015, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiary:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Enitas anak PT Centratama Menara Indonesia Neto
Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
Biaya Perolehan Awal/ Beginning Cost
Penambahan/ Addition
99,99%
903.843.133.251
275.000.000.000
- 1.178.843.133.251
Subsidiary PT Centratama Menara Indonesia
903.843.133.251
275.000.000.000
- 1.178.843.133.251
Net
,
vi
Pengurangan/ Deduction
Biaya Perolehan akhir/ Ending Cost
Appendix i
Lampiran i
The original supplementary financial information included herein are in the Indonesian language.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) B.
PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI PADA ENTITAS ANAK (lanjutan)
B.
INVESTMENT IN SUBSIDIARY (continued) As of December 31, 2016 and 2015, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiary: (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut: (lanjutan)
31 Desember 2015/December 31, 2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage Ownership
Biaya Perolehan Awal/ Beginning Cost
Penambahan/ Addition
99,99%
237.731.844.126
666.111.289.125
-
903.843.133.251
Subsidiary PT Centratama Menara Indonesia
237.731.844.126
666.111.289.125
-
903.843.133.251
Net
Enitas anak PT Centratama Menara Indonesia Neto
C.
TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
C.
Biaya Perolehan akhir/ Ending Cost
Pengurangan/ Deduction
SUPPLEMENTARY INFORMATION
CASH
FLOWS
Significant non-cash transactions
Transaksi non kas yang signifikan
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2016 Penambahan investasi dalam entitas anak melalui konversi piutang pihak berelasi
2015
-
vii
561.790.000.000
Addition of investment in subsidiary through conversion of related party receivable