DAFTAR ISI Profil Bank
Visi dan Misi Informasi Umum Profil Pemegang Saham Profil Pejabat Eksekutif
1 2 3 5 6
Ikhtisar Bisnis
12 13 15
Sambutan Dewan Komisaris
19
Sambutan Dewan Direksi
23
Laporan Bisnis Bank
27
Rasio Keuangan Rencana dan Strategi Bisnis Bank
Bisnis
Penghimpunan Dana Penyaluran Kredit Pendukung Bisnis Treasuri Rebranding dan Pengembangan Jaringan Kantor Sumber Daya Manusia Manajemen Risiko Kepatuhan
28 30 34 35 36 40 46 51
Laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
53 54 55 68 72
Laporan Manajemen Analisa Kinerja Keuangan Bank
73
Informasi Lainnya
79
Galeri Foto
80
Lampiran
81
Struktur Permodalan Prinsip Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pengungkapan Terkait Tata Kelola Perusahaan yang Baik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
profil BANK
1
2015 Annual Report
visi misi bank Bank menjalankan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada Visi, Misi dan Filosofi Manajemen:
VISI Menjadi Bank yang Solid, Sehat dan Modern Solid dengan fokus memiliki fundamental keuangan yang kuat dan sustainable melalui peningkatan pertumbuhan kredit dan DPK yang berkesinambungan serta pertumbuhan rasio keuangan yang sehat. Sehat dengan fokus memiliki pengelolaan aset yang berkualitas melalui peningkatan kualitas aset dan pengelolaan NPL yang optimal. Modern dengan fokus mengembangkan outlet secara efektif melalui peningkatan kapabilitas jaringan dan optimalisasi jaringan e-banking.
MISI Memberikan kepada Nasabah suatu Pelayanan Perbankan yang Modern dan Terpercaya.
filosofi manajemen
PT Amar Bank Indonesia
Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut ditetapkan filosofi manajemen “STAR” yaitu Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable.
2
informasi UMUM PT. Bank Amar Indonesia d/h PT. Anglomas International Bank didirikan oleh keluarga Almarhum Noto Suhardjo Wibisono (Lioe Kiem Tjiauw) dan Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing) di Surabaya pada tanggal 15 Maret 1991 berdasarkan Akta No. 32 yang dibuat oleh Eddy Widjaja, S.H. Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 2 Januari 1992, sesuai dengan izin usaha sebagai Bank Umum oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 1107/KMK/013/1991 tanggal 12 November 1991. Pada tanggal 31 Maret 2008, secara resmi 99% saham dimiliki oleh Wishart Investments Inc., sebuah perusahaan investasi berkedudukan di British Virgin Islands yang melakukan kegiatan investasi di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, India, Nigeria, Ghana, Dubai, Indonesia, dan Eropa/Balkan. Berdasarkan Akte Perubahan Nama No. 36 tanggal 10 Juli 2014 yang dibuat oleh Notaris Anita Anggawidjaja, S.H., nama Bank berganti dari semula PT. ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK menjadi PT. BANK AMAR INDONESIA. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terbaru adalah berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No. 37 tanggal 8 April 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 April 2015. Perubahan terakhir ini berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No.158 tanggal 31 Desember 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, mengenai peningkatan modal disetor Bank sebesar Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000. Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan modal disetor tersebut dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016.
3
2015 Annual Report PT Amar Bank Indonesia
Sejak awal beroperasi pada tahun 1991 Bank berusaha mengukuhkan eksistensinya dalam dunia perbankan nasional. Posisi Desember 2015, total Aset Bank Amar adalah sebesar Rp.494.606 juta. Bank memiliki 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta, serta didukung oleh lebih dari 170 karyawan. Dengan fokus pada segmen ritel dan UKM, Bank berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan fasilitas kredit dan pelayanan perbankan lainnya serta melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk Tabungan, Giro, dan Deposito Berjangka.
4
PROFIL PEMEGANG SAHAM Wishart Investments, Inc Wishart Investments Inc, didirikan di British Virgin Islands sebagai perusahaan bisnis Internasional pada tanggal 11 September 2001 dengan Nomor Registrasi 462407. Wishart Investment Inc memiliki 99% saham dari PT Bank Amar Indonesia. Wishart Investment Inc. adalah perusahaan induk dengan jaringan bisnis saat ini di lebih dari 75 negara, meliputi Asia, Eropa, dan Afrika serta memiliki diversifikasi portofolio yang terdiri dari Consumer Goods, Infrastruktur, Energi, Jasa Digital dan bidang lainnya yang meliputi Distribusi, Jasa Keuangan, Produk Kertas, Real Estate dan Tekstil.
Susunan Pemegang saham saat ini adalah : Mohan K. Vaswani Vishamkar T. Adnani Kawita Vaswani Kekuatan utama perusahaan ini antara lain berwawasan internasional, jaringan yang luas, dan pengamatan yang tajam dengan prioritas risiko pada daerah bisnis yang baru. Tim manajemen yang dinamis dan profesional, struktur organisasi yang ramping dan fleksibel sehingga memungkinkan respon yang cepat terhadap kesempatan baru.
Ghansham Jivatram Lahir di Pakistan tanggal 8 Maret 1938 dan sejak tahun 1983 menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Asuransi Rama Satria Wibawa. 5
PT Amar Bank Indonesia
profil pejabat eksekutif
6
2015 Annual Report
DEWAN KOMISARIS Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 dan Akte No.103 tanggal 26 Mei 2014 yang dibuat oleh Anita Anggawidjaja, S.H., Notaris di Surabaya, susunan Pengurus sebagai berikut :
Bernard RKK Tan Komisaris Utama Warga negara Singapura, berumur 50 tahun. Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 29 April 2014 sebagai Komisaris Utama. Memperoleh gelar Master in Business Administration dari Sloan School of Management United States of America, 2002. Mengawali karir di bidang perbankan sejak tahun 2008 sampai dengan Februari 2014 dengan jabatan terakhir sebagai Head Integration Management Office DBS Group Management Committee Concurently President.
Drs.Ec.Bastian Purnama Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak November 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1984. Berpengalaman di bidang perbankan, lembaga keuangan dan pasar modal. Beberapa jabatan penting antara lain sebagai direktur utama Bursa Efek Surabaya sampai November 2007 dan sebagai Direktur Informasi Teknologi Bursa Efek Indonesia sampai Juni 2009
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 53 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak November 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Dharma Agung Medan tahun 1988. Lulus Ujian Negara Akuntansi tahun 1991. Berpengalaman di bidang perbankan dan akuntansi.
7
2015 Annual Report
DEWAN DIREKSI Tuk Yulianto Direktur Utama Warga Negara Indonesia berumur 50 tahun. Pendidikan terakhir Magister Manajemen STIE Artha Bodhi Iswara Surabaya tahun 2008. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko di 2002 serta Direktur Operasional pada tahun 2013. Sejak tahun 2015 menjabat selaku Direktur Utama PT Bank Amar Indonesia sesuai dengan Surat OJK No. S-171/KR.31/2015 tertanggal 20 Agustus 2015
I.N. Mawa Direktur Kepatuhan Warga negara Indonesia, berumur 68 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank sejak 7 April 2000 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No. 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari STIA Panglima Sudirman pada tahun 2000. Mengawali karir perbankan pada tahun 1971 sebagai staff tata usaha pada Bank Bumi Daya-Denpasar. Sampai tahun 1998 berkarir di Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai Manager Audit dan Marketing Kantor Wilayah XI Bank Bumi Daya Surabaya. Saat ini menjadi Anggota Ahli Honoris di Institut Bankir Indonesia.
Direktur Bisnis Warga Negara India berusia 43 tahun yang telah tinggal di Indonesia sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Liverpool dan lulus dari Program Manajemen Eksekutif di Harvard Business School pada tahun 2015. Mulai bergabung Tolaram Group sejak tahun 2003 dengan berbagai pengalaman eksekutif sebagai ahli keuangan dan intrapreneur yang menangani jaringan bisnis Tolaram di Estonia selama 9 tahun, Singapura selama 2 tahun, dan Indonesia selama 2 tahun. Terdaftar sebagai anggota Chartered Accountant dan Costs and Works Accountant. Memegang sertifikasi di beberapa kompetensi, yaitu Social Computing dari University of California, San Diego; Digital Analytics for Marketing Professionals dari University of Illinois; The Data Scientist’s Toolbox dari John Hopkins University; edX Honor Code Certificate for Behavioural Economics in Action and Customer Analytics dari University of Pennsylvania. Mulai menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Bank Amar Indonesia sejak 2015 dengan Surat Persetujuan OJK Nomor S-277 / KR.31 / 2015 tanggal 11 Desember 2015.
PT Amar Bank Indonesia
Vishal Tulsian
8
pejabat eksekutif Toto Warsoko Pikir
Haifan Yahya
Kepala Divisi Kepatuhan
Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Warga Negara Indonesia berumur 62 tahun. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional dan sejak bulan Juli 2015 mulai menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan. Pendidikan terakhir Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya tahun 2004. Membawahi Bagian Kepatuhan,Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia. Mengawali karir perbankan sejak tahun 1993 sebagai Auditor Intern Bank.
Warga Negara Indonesia berumur 65 tahun. Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung tahun 1977. Membawahi Bagian Audit Intern. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai staff administrasi valas di Bank Bumi Daya Jakarta. Tahun 1996–2000 sebagai Kepala cabang Bank Bumi Daya Surabaya dan Jember.
Henry Mixson
Kevin Kane
Kepala Divisi Kredit Retail
Kepala Divisi IT
Warga Negara Indonesia berumur 29 tahun, Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit Retail sejak 2015. Pendidikan terakhir BSc Business dari The London School of Economics and Political Science (LSE) tahun 2008. Membawahi Divisi Kredit Retail yang berkaitan erat dengan produk Tunaiku, pinjaman tanpa agunan berbasis internet pertama di Indonesia.
Warga Negara Indonesia berumur 23 tahun, Menjabat sebagai Kepala Divisi IT sejak 2015. Pendidikan terakhir Sarjana Komputer dari Binus University tahun 2014. Bersama dengan Wakil Kepala Divisi Teknologi Informasi, membawahi Bagian Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem.serta Bagian IT Operasional dan Infrastruktur.
9
2015 Annual Report
Benyamin Tampubolon
Abraham Lumban Batu
Kepala Divisi Pembinaan Cabang
Kepala Divisi Operasional
Warga Negara Indonesia, usia 25 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Pembinaan Cabang sejak 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2012 dari Universitas Indonesia dengan jurusan Akuntansi. Membawahi Divisi Pembinaan Cabang yang bertanggung jawab atas pengembangan, pemasaran, implementasi produk bank serta pembinaan hubungan baik dengan pihak eksternal.
Warga Negara Indonesia berumur 26 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2012 dari Universitas Indonesia dengan jurusan Akuntansi. Bersama dengan Wakil Kepala Divisi Operasional, membawahi beberapa bagian terkait antara lain: akuntansi & anggaran, treasuri, umum, dan kredit.
Lambas Lumban Gaol
Josua Sloane
Kepala Divisi Analisa Kredit Warga Negara Indonesia berumur 37 tahun, dengan pengalaman di industri perbankan selama lebih dari 15 tahun. Pendidikan terakhir Magister Manajemen di Program Pasca Sarjana Kwik Kian Gie School of Business tahun 2005. Mulai bergabung di PT Bank Amar Indonesia sejak Agustus 2015 sebagai Kepala Divisi Analisa Kredit yang membawahi beberapa analis kredit; bertanggung jawab atas kegiatan analisa kredit di Kantor dan membina hubungan dengan pihak eksternal terkait fungsi perkreditan.
Kepala Bagian Marketing
PT Amar Bank Indonesia
Warga Negara Indonesia berumur 27 tahun, menjabat sebagai Kepala Bagian Marketing. Meraih gelar Sarjana Teknik Industri di tahun 2011 dengan pengalaman profesional dalam berbagai bidang: Marketing, Corporate Strategy, Corporate Finance, dan Business Process Engineering. Bertanggung jawab untuk pengembangan Brand serta customer acquisition untuk Produk Retail
10
KEPALA CABANG Liling Kepala Cabang Kusuma Bangsa Warga Negara Indonesia berumur 41 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Kusuma Bangsa sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya tahun 1998. Membawahi Kantor Cabang Kusuma Bangsa dan Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai Acount Officer, Kabag Pemasaran, Kepala Kantor Kas dan Kepala Cabang Pembantu
Budy Prasetya Kepala Cabang Manyar Warga Negara Indonesia berumur 41 tahun . Pendidikan terakhir di STIE Perbanas Surabaya tahun 1995. Mulai bergabung dengan PT Bank Amar Indonesia sejak tahun 2013 sebagai Kepala Bagian Pemasaran cabang Kusuma Bangsa lalu menempati posisi Kepala Capem Pasar Atum dan terakhir menjabat Kepala Cabang Manyar sejak 2015.
Peggy Fathiya Kepala Cabang Jakarta Warga Negara Indonesia berumur 43 tahun, dengan pengalaman di industri perbankan lebih dari 17 tahun. Pendidikan terakhir Master of Business Administration di Institut Teknologi Bandung tahun 1999. Mulai bergabung dengan PT Bank Amar Indonesia sejak tahun Desember 2015 sebagai Kepala Cabang Jakarta.
11
PT Amar Bank Indonesia
ikhtisar bisnis
12
2015 Annual Report
RASIO KEUANGAN Rasio Keuangan
13
2015
2014
Rasio Pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
300,97%
192,24%
Rasio Kecukupan Modal Minimum (CAR)
145,81%
94,42%
Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA)
1,15%
0,27%
Rasio Laba terhadap Modal (ROE)
1,25%
0,28%
Rasio NIM
10,37%
9,81%
Rasio BOPO
89,53%
96,89%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
1,04%
0,22%
NPL-bruto
0,54%
1,79%
NPL- neto
0%
1,19%
2015 Annual Report
DANA PIHAK KETIGA
Aset Bank yang tumbuh signifikan sebesar 114% di 2015 merupakan representasi dari bertumbuhnya kepercayaan Nasabah kepada Bank seiring dengan meningkatnya kemampuan Bank menghadirkan produk dan jasa yang semakin berkualitas.
Suku bunga kompetitif yang ditawarkan kepada Nasabah dan semakin efektifnya pemasaran yang dilakukan oleh Bank memberikan kontribusi 176% terhadap pertumbuhan penghimpunan dana yang dilakukan Bank selama tahun 2015.
KREDIT YANG DIBERIKAN
EKUITAS
Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 332% dengan tingkat NPL (net) 0% yang merupakan hasil dari komitmen Bank untuk mendorong aktivitas intermediasi dengan tetap menjaga aspek kehati-hatian.
Secara persentase, pertumbuhan ekuitas Bank di tahun 2015 mencapai angka 211%. Hal ini menunjukkan komitmen para pemegang saham untuk mendukung ekspansi bisnis Bank, sehingga Bank dapat menyediakan produk dan jasa layanan yang semakin beragam dan sesuai dengan kebutuhan Nasabah.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
LABA BERSIH
Pada tahun 2015 pendapatan bunga bersih Bank tumbuh sebesar 124%. Pencapaian ini menggambarkan keberhasilan strategi dan kebijakan Bank dalam melakukan penempatan dan pengumpulan dana, terutama penyaluran kredit kepada debitur melalui variasi produk kredit yang semakin beragam dan tingkat bunga yang kompetitif.
Dalam tahun 2015 laba bersih Bank tumbuh pesat sebesar 776%. Pertumbuhan laba ini diharapkan dapat terus meningkat melalui optimalisasi asset produktif dan efisiensi operasi.
PT Amar Bank Indonesia
ASET
14
rENCANA DAN STRATEGI BISNIS BANK
15
2015 Annual Report
rencana strategi jangka pendek Pada periode jangka pendek, Pemegang Saham Pengendali berencana untuk melakukan divestasi dengan tujuan untuk menurunkan presentase kepemilikan saham di Bank, melalui penerbitan saham baru Bank. Hal ini sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dimaksudkan untuk memberikan sinergi yang baik dari segi permodalan dan pengembangan Bank ke depannya. Selain itu, Bank berencana untuk menjadi Bank dengan kategori BUKU II pada akhir tahun 2016. Untuk mencapai target ini, Bank akan terus meningkatkan permodalan dan juga skala operasi Bank, yaitu dengan terus mengoptimalkan fungsi Bank sebagai institusi intermediary melalui peningkatan dalam kredit yang diberikan dan penggalangan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dalam rangka mendukung dan menunjang pertumbuhan tersebut, Bank akan meningkatkan efisiensi aktivitas operasional, peningkatan pelayanan kepada Nasabah, dan juga efisiensi pada proses dan infrastruktur teknologi informasi. Berkaitan dengan hal ini, Bank berencana memperluas aksesibilitas terhadap produk dan layanan Bank melalui kanal-kanal antara lain: Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Electronic Data Capture (EDC), Kartu Debit, SMS Banking, dan Mobile Banking. Kemudian, setelah Bank menjadi Bank dengan kategori BUKU II, Bank akan menyediakan layanan Internet Banking.
Pada periode jangka menengah, Pemegang Saham Pengendali berencana untuk melakukan divestasi lanjutan dengan tujuan untuk menurunkan kepemilikan saham di Bank sampai dengan 30% di tahun 2018. Hal ini dilakukan untuk mematuhi regulasi yang berlaku terkait dengan struktur kepemilikan Bank. Sesuai dengan rencana Bank, Bank akan mulai beroperasi aktif sebagai Bank Devisa. Bank akan menerbitkan beberapa produk dan/atau aktivitas untuk memfasilitasi Nasabah dalam kegiatan lalu lintas devisa. Lebih lanjut, sebagai usaha meningkatkan pelayanan dan aksesibilitas terhadap produk dan layanan Bank terhadap Nasabah, Bank akan mengembangkan produk dan layanan berbasis internet (web-based) seperti internet banking, online lending, dan lainnya.
PT Amar Bank Indonesia
rencana strategi jangka MENENGAH
16
fokus strategi 2016 Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Bank, maka Bank telah menetapkan beberapa langkah strategis agar Visi dan Misi tersebut dapat terwujud dan terpenuhi sesuai dengan periode waktu yang telah direncanakan. Langkah-langkah tersebut antara lain: • Sesuai dengan rencana dan komitmen untuk menjadi Bank dalam kategori BUKU II, Bank akan memperoleh tambahan modal disetor dari pemegang saham dan/atau investor baru dengan total sebesar Rp 600 Miliar. • Dari sisi Teknologi Informasi, pengembangan infrastruktur untuk aktivitas operasional dan transaksi adalah fokus utama dalam meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pelayanan Nasabah pada produk dan layanan Bank. Pada tahun 2016, Bank berencana untuk menyediakan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri), mesin EDC (Electronic Data Capture), Kartu Debit, layanan SMS Banking, layanan Mobile Banking, dan layanan Internet Banking (setelah Bank menjadi kategori BUKU II). • Bank akan meningkatkan akselerasi penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan segmen retail dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian, khususnya mengelola risiko konsentrasi sektor ekonomi dan kualitas kredit. • Bank akan mengembangkan produk Kredit Personal Multiguna (Tunaiku) dalam segi area pemasaran dan segmen pasar. Area pemasaran Tunaiku akan diperluas ke beberapa kota lainnya, seperti Bandung, Medan, Semarang, Makasar, Palembang, Bali, dan Balikpapan. Bank juga akan memperluas segmen pasar dari produk Tunaiku pada sektor produktif dengan melakukan beberapa penyesuaian, salah satunya adalah penyesuaian dalam jumlah maksimum plafon per pinjaman. • Bank akan terus memperkuat pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP).
17
2015 Annual Report
• Secara berkesinambungan bank akan mengembangkan sistem internal yang ada antara lain: Management Information System (MIS), Human Resources Information System (HRIS), dan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa. • Bank akan memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai rencana pengembangan jaringan distribusi (penambahan jumlah kantor), serta pemenuhan kebutuhan pada unit-unit kerja tertentu dalam organisasi. • Bank berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dan pengelolaan risiko dengan meningkatkan peran bagian Manajemen Risiko dalam penyusunan kebijakan dan prosedur dengan berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
PT Amar Bank Indonesia
• Bank akan meningkatkan fungsi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan menambah jumlah auditor dan meningkatkan kualitas audit melalui pelatihan yang diperlukan.
18
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
19
2015 Annual Report
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Kita patut bersyukur ditengah perlambatan dan ketidak pastian ekonomi global dan menurunnya kinerja Perbankan Nasional di tahun 2015, Kinerja Bank Amar Indonesia (“Bank Amar”) justru semakin menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Kami menyadari bahwa tahun 2015 bukan merupakan tahun yang mudah bagi Manajemen. Banyak tantangan yang berpotensi menghambat kinerja perusahaan. Secara makro, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri sedang mengalami perlambatan. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, jauh di bawah tahun sebelumnya yang mencapai 5,02%. Tekanan juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Kurs rupiah sempat menyentuh level di atas Rp14.000 per dolar AS. Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate juga masih tinggi. Hingga akhir tahun 2015, posisinya masih 7,50%. Di tengah situasi perekonomian yang sedang tidak bersahabat tersebut, tentu suku bunga tinggi menjadi beban bagi dunia usaha maupun daya beli masyarakat. Pada akhirnya, kondisi ini berimplikasi negatif terhadap industri perbankan.
Di awal tahun 2015 komposisi pengurus perseroan telah lengkap yaitu Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang termasuk Direktur Utama dan Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang termasuk Komisaris Utama. Dengan didukung Komite- Komite dibawah jajaran Dewan Komisaris (Komite Audit, Pemantau Risiko dan Remunerasi dan Nominasi) Dewan Komisaris telah berusaha maksimal menjalankan fungsi Pengawasan Bank. Demikian juga dengan Jajaran Direksi dengan didukung Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Intern telah menjalankan fungsinya sebagai eksekutif sesuai dengan prinsip- prinsip Good Governance. Direksi serta jajaran Manajemen telah menerapkan sejumlah strategi yang tepat, sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja bank . Hal itu bisa dilihat dari pencapaian positif sejumlah indikator antara lain pertumbuhan Asset 114,11% , Kredit 332,37%, Dana Pihak Ketiga 176,17% dan Laba Bersih 777,11%. Perbaikan kinerja Bank tersebut juga didukung semakin idealnya pencapaian rasio keuangan utama Bank ditahun 2015 sesuai dengan target Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan, yaitu CAR 145,98%, ROA 1,24%, NIM 10,37%, LDR 300,97%, BOPO 88,81% dan NPL Net sebesar 0%. Profil Kinerja Bank tersebut akhirnya secara formal telah mendapat pengakuan positif dari regulator dengan ditetapkannya Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating) Bank Semester II- 2015 pada Peringkat Komposit 2 (Sehat).
PT Amar Bank Indonesia
PENILAIAN ATAS KINERJA MANAJEMEN
20
Disamping upaya kongkrit yang telah dilakukan, Manajemen juga telah mempersiapkan diri menyonsong target menjadi Bank Buku 2 pada tahun 2018 dengan berbasis 3 Pilar pengembangan yaitu Peningkatan aspek Permodalan, Kemampuan Tehnologi dan Dukungan Sumber Daya Manusia yang handal dan memadai. Hal tersebut telah sesuai dengan akselerasi dan dinamika tuntutan bisnis perbankan di era global saat ini. Oleh karenanya Dewan Komisaris sangat mengapresiasi seluruh upaya Manajemen untuk meningkatkan ketiga aspek pilar tersebut sebagai fundamental dalam mendukung pengembangan bisnis Bank Amar kedepan.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 lebih tinggi dari tahun 2015 yaitu pada kisaran 5,2-5,6%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan akan ditopang oleh stimulus fiskal khususnya relaisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat. Investasi swasta diharapkan akan meningkat seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah dan pemanfaatan ruang kelonggaran moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro. Sementara itu kontribusi ekspor masih negatif dipengaruhi kondisi ekternal yang belum pulih dan impor yang mulai meningkat untuk mendukung realisasi proyek infrastruktur. Dalam periode yang sama inflasi diperkirakan akan berada pada 4 + 1 % . Tren penurunan harga minyak stabil. Terdapat beberapa risiko yang membayangi proses penyesuaikan ekonomi kedepan. Dari sisi global sebagai akibat belum solidnya pertumbuhan ekonomi dunia, menurunnya harga komoditas termasuk harga minyak, serta perlambatan ekonomi dan pasar keuangan Tiongkok. Dari sisi domistik berupa potensi tekanan inflasi dan Volatile food. Kinerja sektor perbankan di tahun 2015 menunjukkan catatan yang cukup positif ditengah kelesuan ekonomi global dan Nasional. Rasio Kecukupan Modal (CAR) tercatat 21,2%, sementara rasio NPL berada dikisaran 2,5% gross/ 1,2% net. Ketahanan sistem perbankan cukup kuat meskipun kinerja korporasi masih dalam tren menurun akibat perlambatan dan perkembangan ekonomi global. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 10,5% (yoy). Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 7,3%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prospek ekonomi dan bisnis perbankan Nasional ditahun 2016 akan cukup prospektif ditengah ancaman kelesuan ekonomi global. Namun demikian berbekal pencapaian kinerja Bank ditahun- tahun sebelumnya, Manajemen meyakini bahwa usaha Bank akan terus tumbuh secara maksimal sesuai dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan.
21
2015 Annual Report
apresiasi Akhirnya Dalam kesempatan yang baik ini, Kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direksi beserta Jajaran manajemen di bawahnya yang telah mampu menyajikan kinerja usaha yang sangat baik untuk tahun buku 2015. Demikian juga kepada para pemangku kepentingan lainnya, kami juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik, sehingga manajemen bisa menjalankan kegiatan usahanya. Kepada Pemegang Saham dan Regulator, Kami juga menyampaikan rasa hormat yang mendalam atas kepercayaan dan dukungan kepada Pengurus Bank dalam menjalankan perannya sesuai tugas pokok dan fungsinya. Kiranya dengan berbekal kinerja positif ditahun 2015, Pengurus Bank akan mampu berbuat lebih banyak untuk kemajuan dan pengembangan bisnis Bank Amar kedepan.
Bernard RKK Tan Presiden Komisaris
PT Amar Bank Indonesia
April 2016 Dewan Komisaris,
22
SAMBUTAN DEWAN direksi
23
2015 Annual Report
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Nya sehingga selama periode kerja tahun 2015 Bank Amar Indonesia (Bank Amar) telah berhasil melalui berbagai rintangan dan dengan pencapaian kinerja yang membanggakan.
KONDISI EKONOMI GLOBAL DAN NASIONAL Melemahnya pertumbuhan ekonomi global sebagai akibat lambatnya pemulihan kondisi ekonomi , terjadi hampir di semua belahan dunia termasuk di Amerika, Eropa, Tiongkok, dan Jepang. Kondisi tersebut diperburuk oleh pelemahan harga komoditas dunia, ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate, kekhawatiran kesepakatan bailout Yunani, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok yang diiringi dengan devaluasi mata uang Yuan menyebabkan pasar semakin volatile sehingga menyebabkan arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia menurun drastis. Melemahnya permintaan global, menekan transaksi ekspor impor dan menurunkan pasokan valuta asing secara signifikan sehingga menekan hampir seluruh mata uang termasuk Rupiah. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, jauh di bawah tahun sebelumnya yang mencapai 5,02%. Tekanan juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Kurs rupiah sempat menyentuh level di atas Rp14.000 per dolar AS. Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate juga masih tinggi. Hingga akhir tahun 2015, posisinya masih 7,50%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global akhirnya juga berdampak terhadap perkembangan ekonomi Nasional disemua sektor industri termasuk di antaranya industri perbankan Nasional.
Seiring dengan kondisi ekonomi Nasional yang mengalami tren perlambatan, kinerja sektor perbankan di tahun 2015 juga ikut terkena dampak. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perbankan Nasional tercatat sebesar 21,2%, Sementara rasio Kredt bermasalah (NPL) berada pada kisaran 2,5% gross atau 1,2% net. Namun demikian ketahanan sistem perbankan cukup kuat meskipun kinerja korporasi masih dalam tren menurun akibat perlambatan ekonomi dan perkembangan ekonomi global. Dari sisi fungsi intermediasi pertumbuhan Kredit tercatat sebesar 10,5% (yoy) sementara pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,3% (yoy). Di tengah situasi perekonomian yang sedang tidak bersahabat tersebut serta menurunnya kinerja perbankan, kita patut bersyukur justru kinerja Bank Amar sebaliknya menunjukkan tren yang terus meningkat dan positif. Hal tersebut bisa dilihat dari pencapaian sejumlah indikator antara lain pertumbuhan Asset 114,11% , Kredit 332,37%, DPK 176,17% dan Laba Bersih mencapai 117,26%. Perbaikan kinerja Bank tersebut juga didukung semakin idealnya pencapaian rasio keuangan utama Bank Amar di
PT Amar Bank Indonesia
KINERJA PERBANKAN NASIONAL DAN BANK AMAR
24
tahun 2015 sesuai dengan target Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan, yaitu CAR 145,98%, ROA 1,24%, NIM 10,37%, LDR 300,97%, BOPO 88,81% dan NPL Net sebesar 0%. Keberhasilan kinerja Bank Amar tersebut secara formal juga telah mendapat pengakuan positif dari regulator dengan ditetapkannya hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating) Bank Semester II- 2015 pada Peringkat Komposit 2 (Sehat), dimana pada periode sebelumnya Peringkat Tingkat Kesehatan Bank masih berada di Peringkat Komposit 3 (Cukup Sehat).
FOKUS STRATEGI PENGEMBANGAN 3 PILAR
Didalam mencapai Visi Bank menjadi Bank yang Solid,Sehat dan Modern, Manajemen senantiasa fokus pada strategi pemgembangan bisnis yang berkelanjutan melalui misinya memberikan kepada Nasabah pelayanan perbankan yang modern dan terpercaya. Tujuan strategis tersebut dicapai dengan melakukan 3 pilar pengembangan yaitu peningkatan Permodalan, Teknologi dan SDM yang memadai untuk menyongsong era persaingan bisnis yang semakin ketat. Komitmen peningkatan Permodalan telah dan akan terus dilakukan Pemegang Saham dalam rangka menjadi Bank Buku 2 dengan melakukan setoran modal secara bertahap dan mengundang Partner Stratejik untuk memperkuat permodalan sehingga modal Bank mencapai 1 Triliun pada akhir tahun 2016. Pengembangan Teknologi juga telah dilakukan, baik dengan meningkatkan infrastruktur TI maupun struktur TI untuk mengimbangi peningkatan kebutuahan operasional Bank modern. Disisi lain Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM terus menjadi prioritas pengembangan Bank untuk mendukung pengembangan bisnis bank yang semakin kompleks.
MELANGKAH MENUJU TAHUN 2016 Kondisi perekonomian di tahun 2016 diprediksi sedikit lebih baik dibanding tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 diperkirakan akan berada pada kisaran 5,00 - 5,24% (yoy). Faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi 2016 secara signifikan adalah optimisme terhadap meningkatnya belanja Pemerintah dan pertumbuhan investasi seiring dengan dukungan kebijakan- kebijakan Pemerintah. Untuk aspek nilai tukar Rupaih, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan kembali terjadi. Prediksi ini muncul berdasarkan adanya sentimen perkembangan ekonomi global dan kekawatiran terhadap kinerja Neraca Perdagangan. Melihat kondisi Makro ekonomi Indonesia tahun 2015, Bank dituntut kesiapannya untuk menghadapi berbagai situasi perekonomian dengan volatilitas yang sangat tinggi. 25
2015 Annual Report
Berbekal hasil-hasil yang telah dicapai ditahun- tahun sebelumnya dan didukung didukung semangat optimisme yang tinggi dari seluruh jajaran Pengurus, karyawan Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham, kami optimis dapat terus dapat meningkatkan kinerja Bank Amar sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan.
Apresiasi Kami
Akhirnya kami seluruh jajaran Direksi mengucapkan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Pemangku Kepentingan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta seluruh Karyawan yang telah memberikan kontribusi penting dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan Bank Amar. April 2016 Atas Nama Direksi
PT Amar Bank Indonesia
Tuk Yulianto Direktur Utama
26
LAPORAN BISNIS DAN OPERASI
27
2015 Annual Report
PENGHIMPUNAN DANA Sebagai pelaku industri perbankan yang melakukan kegiatan utama sebagai lembaga intermediasi keuangan, maka Bank menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan Nasabah. Produk simpanan ini dipasarkan melalui kanal distribusi kantor-kantor cabang yang tersebar di Surabaya dan Jakarta untuk mampu menjangkau target pasar dengan komitmen untuk terus mengembangkan fasilitas Bank yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bagi Nasabah. Bank menyusun strategi penghimpunan dana yang komprehensif agar mampu menghasilkan pertumbuhan dana dan jumlah Nasabah yang sustainable dalam jangka panjang dengan kekuatan pemasaran organik serta kerjasama sinergis dengan mitra Bank. Strategi yang telah disusun Bank mencakup strategi akuisisi, cross selling, dan deepening sehingga pertumbuhan dari sisi jumlah Nasabah tercapai, komposisi keberagaman produk terpenuhi dan volume simpanan pun meningkat. Melalui kajian yang memadai atas profil Nasabah yang menjadi target pasar dan mengolah berbagai potensi yang ada dari setiap kerjasama yang telah terjalin, Bank secara bertahap dapat mengimplementasikan strategi penghimpunan dana tersebut secara efektif. Dengan jaringan kantor yang dimiliki Bank saat ini, yaitu 3 Kantor Cabang dan 1 Kantor Cabang Pembantu, maka kekuatan utama pemasaran produk simpanan terletak pada tim pemasaran di setiap kantor.
PT Amar Bank Indonesia
Dalam penyusunan strategi penghimpunan dana, maka tidak terlepas dari strategi suku bunga simpanan, terutama produk deposito berjangka. Bank tidak dapat mengelak dari pergerakan suku bunga simpanan yang sangat ketat dan bersaing dalam industri yang tidak hanya dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), namun juga dipengaruhi oleh kebijakan pricing dari masing-masing pelaku industri sesuai dengan tujuan yang hendak diraih. Menyadari hal ini, maka Bank secara seksama melakukan kajian yang menyeluruh melalui mekanisme ALCO Meeting untuk menentukan kebijakan suku bunga sebagai bagian dari strategi penghimpunan dana dengan tetap berpegang pada koridor ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kemampuan Bank.
28
Pertumbuhan penghimpunan dana tidak lepas dari dukungan pengembangan produk dan layanan yang dibutuhkan oleh Bank. Dengan melihat potensi pasar yang ada dan mengusung konsep segmenting, targeting, dan positioning, maka Bank menyediakan berbagai produk dan layanan yang mendukung pada pertumbuhan penghimpunan dana yang berkelanjutan. Bank memiliki beberapa produk simpanan antara lain: Tabungan Aster, Amar Deposito Berjangka, dan Amar Giro. Ketiga produk ini merupakan produk yang diperuntukkan bagi Nasabah perorangan dan korporasi. Tabungan Aster dirancang khusus untuk memudahkan Nasabah perorangan dengan setoran awalnya yang ringan serta adanya bonus voucher belanja. Produk Amar Deposito Berjangka diperuntukan bagi Nasabah perorangan dan korporasi dengan pilihan jangka waktu yang beragam sesuai dengan kebutuhan, ditambah dengan suku bunga yang kompetitif. Untuk produk Amar Giro, Bank juga menawarkan transaksi perbankan yang menguntungkan melalui Amar Giro. Melalui produk ini, Nasabah diberikan kemudahan karena Nasabah dapat melakukan penarikan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan sarana perintah pembayaran lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.
85,687 dEPOSITO
TABUNGAN GIRO
31,027 7,911
64,778
12,989
13,911
10,127
6,998
2014
2015
KOMPOSISI dpk ( DALAM JUTA RUPIAH ) 29
2015 Annual Report
penyaluran kredit Penyaluran kredit merupakan bentuk pelaksanaan peran Bank dalam mendorong laju aktivitas usaha dengan mengedepankan aspek kehati-hatian agar kualitas penyaluran kredit tersebut dapat terus terjaga. Penyaluran kredit membutuhkan kajian yang memadai atas aspek-aspek keuangan dan non-keuangan dari calon debitur yang didukung oleh data-data keuangan yang cukup agar Divisi Analisa Kredit dan Komite Kredit dapat memperoleh informasi yang komprehensif sebelum kredit disetujui. Oleh karena itu, pemahaman tenaga marketing (account officer) tentang bisnis dari calon debitur dan informasi pendukung lainnya sangat penting agar proses penyaluran kredit yang dilakukan memenuhi ketentuan dan persyaratan internal, serta sesuai dengan peraturan/regulasi yang berlaku. Strategi penyaluran kredit yang dilakukan Bank saat ini adalah dengan menggunakan jaringan relasi yang telah lama dibangun sehingga informasi yang diperoleh tentang calon debitur lebih lengkap dan kepercayaan sudah terbangun. Melalui hubungan baik yang terjalin antara Kepala Cabang dan Account Officer di kantor-kantor cabang, Bank juga membangun relasi dengan para pengusaha setempat untuk dapat menggunakan fasilitas kredit dari Bank dalam mengembangkan usahanya. Dengan basis kekuatan komunitas di daerah yang cenderung masih sangat erat, maka Bank dapat menggali potensi penyaluran kredit bagi para pengusaha-pengusaha lainnya terutama pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Strategi pemasaran fasilitas lending ini sangat efektif dengan menyumbangkan pertumbuhan yang signifikan, di mana pada tahun 2015 penyaluran kredit tumbuh sebesar 332%.
PT Amar Bank Indonesia
Bank juga secara hati-hati menjaga komposisi sektor industri (jenis usaha) dari debitur yang menggunakan fasilitas kredit sebagai langkah manajemen risiko. Komposisi sektor ekonomi para debitur turut pula dipantau agar penyaluran kredit yang dilakukan tidak hanya terkonsentrasi pada satu sektor ekonomi saja. Pemantauan ini dilakukan secara berkala oleh bagian Manajemen Risiko, kemudian dilaporkan kepada Divisi Pembinaan Cabang dan Manajemen Bank.
30
Untuk saat ini, fokus penyaluran kredit Bank adalah pada segmen retail dan Usaha kecil dan Menengah (UKM). Pada periode jangka pendek dan menengah, dalam rangka melakukan akselerasi atas pertumbuhan penyaluran dana untuk meningkatkan aktivitas intermediasi yang tercermin dalam rasio LDR, maka Bank juga melakukan analisa terhadap proposal kredit yang masuk pada segmen medium & large commercial dan kemudian melakukan penyaluran kredit terhadap segmen tersebut. Hal ini tentunya mempertimbangkan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Bank pada segmen tersebut, namun secara prinsip Bank tidak secara agresif mencari debitur dalam segmen tersebut karena fokus dari penyaluran kredit Bank adalah pada segmen retail dan UKM.
Komposisi Sektor Industri Debitur 2% 5%
1% 32%
15%
17%
Pedagang Besar dan Eceran
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
Industri Pengolahan
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
Rumah Tangga
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya
Konstruksi 31
28%
2015 Annual Report
Pengembangan produk kredit yang ditawarkan Bank ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan Nasabah baik pada segmen retail (personal) maupun UKM. Fasilitas kredit untuk Nasabah UKM meliputi fasilitas kredit langsung, seperti Amar Kredit Modal Kerja dan Amar Kredit Investasi. Selain itu, demi memenuhi kebutuhan pendanaan Nasabah personal, maka Bank juga menyediakan produk kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil, Kredit Pemilikan Motor, dan Kredit Profesi. Kemudian Bank juga meluncurkan produk baru untuk Nasabah retail di tahun 2015 “Tunaiku”, yang merupakan System-based Kredit Personal Multiguna. Produk Amar Kredit Modal Kerja merupakan fasilitas kredit jangka pendek yang diberikan Amar Bank guna memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dan/atau kebutuhan khusus lainnya yang menurut evaluasi Bank layak untuk dibiayai. Produk ini dirancang untuk memudahkan para pengusaha UKM dengan persyaratan kredit lebih mudah, serta jangka waktu kredit sampai dengan satu tahun dan dapat diperpanjang. Amar Kredit Investasi adalah produk kredit jangka menengah/panjang yang diberikan oleh Bank guna membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan/atau kebutuhan khusus terkait investasi. Melalui produk ini diharapkan para debitur bisa mengembangkan usaha mereka karena persyaratan kredit yang mudah dan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Sejalan dengan Visi Bank untuk menjadi sebuah Bank yang Solid, Sehat, dan Modern, maka Bank berkomitmen untuk menghadirkan produk keuangan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Hal ini direalisasikan dengan peluncuran produk Tunaiku pada tahun 2015. Tunaiku adalah System-based Kredit Personal Multiguna yang ditujukan kepada segmen nasabah retail. Bank menghadirkan Tunaiku sebagai solusi kebutuhan masyarakat akan bentuk pendanaan dengan proses yang cepat dan nyaman.
PT Amar Bank Indonesia
Bagi para Nasabah personal, Bank memiliki serangkaian produk kredit konsumsi yang dirancang untuk memenuhi pendanaan setiap kebutuhan finansial. Kredit Pemilikan Rumah membantu nasabah dalam membiayai pembelian rumah atau rumah toko (Ruko) serta renovasi, baik di lokasi real estate maupun di luar real estate. Nasabah yang membutuhkan pendanaan untuk membeli kendaraan, Bank memiliki produk Kredit Pemilikan Motor dan Kredit Pemilikan Mobil. Bank memiliki produk Kredit Profesional untuk membantu Debitur dalam membiayai peralatan yang digunakan untuk meningkatkan profesi.
32
Keuntungan bagi nasabah yang menggunakan produk Tunaiku adalah kredit ini tidak memerlukan agunan dan pengajuan aplikasi bisa dilakukan secara web-based, tanpa perlu datang ke Kantor Cabang Bank. Kemudian hanya dalam waktu maksimal 48 jam, draft kontrak pinjaman akan dikirimkan via email dan Customer Experience dari Bank akan datang ke tempat tinggal nasabah atau kantor tempat nasabah bekerja untuk melakukan verifikasi dokumen pendukung dan penandatanganan kontrak. Setelah proses tersebut selesai, maka nasabah akan menerima uang pinjaman melalui transfer ke rekening pribadi nasabah. Saat ini produk kredit Tunaiku sudah mencakup area Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan area Surabaya - Gresik - Sidoarjo. Namun Bank akan mengembangkan terus produk ini dalam segi area pemasaran dan segmen pasar. Area pemasaran Tunaiku akan diperluas ke beberapa kota lainnya, seperti Bandung, Medan, Semarang, Makasar, Palembang, Bali, dan Balikpapan. Bank juga akan memperluas segmen produk Tunaiku pada sektor kredit produktif dengan dengan melakukan beberapa penyesuaian, salah satunya adalah penyesuaian dalam jumlah maksimum plafon per pinjaman.
Bank telah menerapkan standar prosedur yang prudent dalam proses persetujuan kredit sehingga memenuhi aspek akuntabilitas. Proses ini meliputi pengajuan proposal, analisis, evaluasi kredit, dan persetujuan oleh Komite Kredit. Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang dievaluasi oleh para Analis Kredit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Bank, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia (dan Otoritas Jasa Keuangan), serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat. Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat. Pengawasan dari setiap kredit wajib dilakukan oleh Kantor Cabang yang bersangkutan. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan. Sebagai tambahan, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang lengkap terkait dengan kegiatan perkreditan, yang antara lain mengatur prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, serta restrukturisasi kredit. 33
PT Amar Bank Indonesia
pendukung bisnis
34
2015 Annual Report
TREASURI Bank melakukan pengelolaan likuiditas dan modal yang dilakukan oleh Bagian Treasuri. Peranan Bagian Treasuri sangat penting dalam mengoptimalkan dana yang dikelola dan menjaga likuiditas Bank agar aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana dapat dilaksanakan dengan optimal. Melalui mekanisme Asset & Liabilities Committee (ALCO) Meeting, Bagian Treasuri melaporkan pengelolaan portofolio treasuri yang telah dilakukan dan melaksanakan keputusan-keputusan komite yang sesuai dengan imbal hasil yang hendak dicapai (profitability) dan tingkat likuiditas yang ingin dipelihara (liquidity). Pengelolaan Likuiditas, Portofolio Treasury, dan Modal adalah pengelolaan dana yang bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan modal (ekuitas pemegang saham) atas penyaluran kredit kepada debitur dan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder. Pengalokasian dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan, antara lain FASBI, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Penempatan di Bank Indonesia dan Bank Lain, serta Surat Berharga (Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah). Dalam pengelolaan dana seperti yang dipaparkan di atas, khususnya pengelolaan likuiditas Bank, Bagian Treasuri melakukan penempatan dana di beberapa Bank selama tahun 2015, antara lain Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Woori Saudara, Bank Mega, RaboBank, Bank of India, Bank Mayapada dan beberapa bank besar lainnya. Selain itu, Bank juga melakukan investasi yang prudent pada instrumen keuangan obligasi dengan rincian obligasi per 31 Desember 2015 adalah Obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk., Obligasi PT Bank CIMB Niaga, dan Obligasi PT Agung Podomoro Land. Kemudian di tahun 2016, Bank mulai menempatkan dananya pada obligasi pemerintah, yang merupakan sebuah instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah dan memberikan imbal hasil yang cukup baik kepada Bank. Dalam menjalankan fungsi Treasuri untuk mengelola dana Bank dalam rangka mencapai target profitabilitas, serta pengelolaan risiko likuiditas dan risiko suku bunga yang lebih efektif dan efisien, terutama untuk produk Obligasi Korporasi dan Obligasi Pemerintah, Bank bekerja sama dengan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) untuk memperoleh seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan analisa obligasi.
35
2015 Annual Report
rebranding dan pengembangan jaringan kantor Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan image Bank di masyarakat, Bank telah melakukan usaha rebranding dan repositioning terhadap image, produk dan jasa, serta pelayanan kepada nasabah. Pergantian nama dari Anglomas International Bank menjadi Bank Amar Indonesia menjadi momentum bagi bank untuk menciptakan sebuah brand positioning baru di masyarakat, serta menjadi semangat tersendiri bagi seluruh pegawai Bank untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai Visi dan Misi Bank. Kehadiran Bank secara fisik penting dalam rangka membangun brand dan citra di benak masyarakat luas terutama bagi Bank yang relatif masih berada di tahap rebranding. Namun demikian, kehadiran Bank secara fisik tetap harus diiringi dengan strategi pemasaran yang baik. Artinya, tanpa adanya dukungan tenaga pemasaran yang handal serta kurangnya kemampuan menyampaikan informasi dengan baik kepada nasabah, maka kehadiran kantor secara fisik menjadi tidak bermakna walaupun Bank telah memiliki produk dan layanan yang berkualitas.
PT Amar Bank Indonesia
Bank telah berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan dan kenyamanan yang optimal bagi nasabah. Demi mencapai tujuan tersebut, maka Bank di tahun 2016 akan melakukan relokasi beberapa kantornya ke daerah yang lebih potensial, serta berencana untuk membuka kantor baru sehingga menambah jumlah jaringan distribusi yang dapat diakses oleh nasabah. Relokasi kantor akan dilakukan ke tempat yang secara fisik lebih prominent, baik dari aspek lokasi, fungsional, maupun tampilan estetiknya. Rencana relokasi dimulai dari Kantor Cabang di Jalan Manyar Kertoajo yang akan pindah ke Jalan Songoyudan untuk menjangkau nasabah potensial di area Surabaya Utara, khususnya di Pasar Pabean. Kemudian Bank juga akan memindahkan kantor pusat yang semula berada di Jalan Kusuma Bangsa ke lokasi yang lebih representatif, yaitu di Jalan Basuki Rahmat, serta Kantor Kas Bank di Pasar Atum akan ikut pindah ke Jalan Basuki Rahmat dalam rangka menjaring lebih banyak nasabah.
36
Selaras dengan fokus strategi dan kebijakan Bank di tahun 2016 dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat, maka Bank akan membuka Kantor Fungsional Kredit di Jakarta, dengan lokasi di Gedung Grha Niaga Thamrin. Lokasi ini dipilih karena dianggap strategis untuk menjangkau nasabah, baik dari segmen nasabah personal atau Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan target pasar Bank. Seluruh rencana ini, baik relokasi kantor maupun penambahan jumlah kantor, akan segera dilakukan oleh Bank pada Semester I Tahun 2016 dengan tujuan untuk memberikan layanan yang semakin baik kepada nasabah, sekaligus meningkatkan citra Bank. Selain berfokus pada pengembangan jaringan kantor secara fisik, Bank juga mempertimbangkan aspek pengembangan yang mengarah pada branchless banking seiring dengan kemajuan teknologi perbankan. Peluncuran produk Tunaiku merupakan sebuah perwujudan aspek pengembangan branchless banking dari Bank karena nasabah yang masih berada dalam area pemasaran produk Tunaiku tetap dapat menikmati fasilitas kredit tersebut, tanpa harus datang ke Kantor Cabang Bank.
37
2015 Annual Report
Pengembangan jaringan INFORMASI DAN tEKNOLOGI Sebagai bagian dari tulang punggung Bank, peran dari Divisi Informasi dan Teknologi (IT) adalah mendukung organisasi dalam menyediakan pelayanan yang berkesinambungan berupa performa teknologi dan operasional yang baik, serta solusi teknologi informasi yang inovatif. Dalam menjalankan tugas, Divisi IT mengutamakan terciptanya proses yang efektif dan efisien dalam Bank, juga adanya manajemen risiko dan pengendalian yang seksama. Bank menitikberatkan proses manajemen teknologi informasi dalam pengelolaan Sumber Daya IT (Aplikasi, Sistem, Fasilitas, Infrastruktur, dan Data) dengan menargetkan pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, dan kepatuhan kerahasiaan yang mendukung bisnis. Di samping itu, Bank berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer Centric Culture yang dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan.
PT Amar Bank Indonesia
Pada tahun 2015, Divisi IT Bank telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam hal improvement serta pengembangan sistem, perangkat keras (infrastruktur), dan layanan perbankan.
38
Di tahun 2016, Divisi IT berkomitmen untuk secara berkesinambungan melaksanakan improvement serta pengembangan dalam sistem, infrastruktur IT, dan peningkatan dalam layanan kepada nasabah. Berkaitan dengan pengembangan sistem eksternal yang memfokuskan pada peningkatan pemberian layanan kepada nasabah, Manajemen Bank (melalui Divisi IT) memiliki rencana pengadaan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Kartu Debit, SMS Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking (setelah menjadi Bank dalam kategori BUKU II).
39
2015 Annual Report
sumber daya manusia Seiring dengan makin ketatnya persaingan dalam industri perbankan guna mencapai pertumbuhan organisasi yang sehat dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan, maka Bank memerlukan strategi perencanaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang matang dan tepat sasaran. Perencanaan dan pengelolaan SDM tidak hanya menekankan aspek kualitas (kompetensi), tetapi juga memperhatikan kuantitas (jumlah) tenaga kerjanya. Peningkatan keefektifan dan produktivitas para karyawan harus disertai dengan peningkatan efisiensi dari organisasi itu sendiri. Untuk merealisasikan rencana pengembangan Bank pada tahun 2016, Bank telah melakukan penyesuaian atas Struktur Organisasi yang berlaku saat ini agar dapat mengakomodasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan pada tahun 2015. Rencana Bisnis Bank telah dicerminkan pada Struktur Organisasi dalam bentuk penambahan beberapa fungsi. Dalam struktur tersebut, posisi strategis yang telah ditambahkan antara lain:
Direktur Bisnis Direktur Bisnis membawahi dan bertanggungjawab atas Divisi Kredit Retail, Divisi Informasi dan Teknologi (IT), Divisi Operasional, Bagian Marketing, Divisi Analisa Kredit, dan Divisi Pembinaan Cabang. Fungsi-fungsi tersebut merupakan fungsi utama dari Bank, sehingga posisi strategis ini sangat diperlukan oleh Bank untuk dapat mendukung rencana pengembangan aktivitas dan pelayanan Bank ke depannya. Posisi ini akan melapor langsung kepada Direktur Utama.
Kepala Divisi Analisa Kredit
PT Amar Bank Indonesia
Kepala Divisi Analisa Kredit bertanggungjawab penuh atas kegiatan analisa kredit di Kantor Pusat dan membawahi beberapa analis kredit. Selain itu, posisi ini juga bertanggungjawab untuk membina hubungan dengan pihak eksternal terkait fungsi perkreditan. Kepala Divisi Analisa Kredit akan melapor langsung kepada Direktur Bisnis.
40
Kepala Divisi Pembinaan Cabang Kepala Divisi Pembinaan Cabang bertanggungjawab atas pengembangan dan pemasaran produk bank oleh seluruh Kantor Cabang Bank, dan kemudian melapor langsung kepada Direktur Bisnis. Selain itu, posisi ini juga bertanggungjawab atas implementasi produk bank dan pembinaan hubungan baik dengan pihak eksternal.
Kepala Divisi Kredit Retail Kepala Divisi Kredit Retail bertanggungjawab atas pengawasan seluruh unit kerja kredit retail (“Tunaiku”) dan pengembangan atas produk tersebut. Posisi ini melapor langsung kepada Direktur Bisnis.
Business Operation Improvement (BOI) BOI bertanggungjawab untuk mempelajari seluruh proses dari unit kerja terkait (sesuai dengan penugasan) dan kemudian memberikan saran serta masukan untuk melakukan pengembangan dari unit kerja bersangkutan sehingga dapat membantu pencapaian dari target organisasi. Posisi ini melapor langsung kepada kepala unit kerja terkait serta mendapat pengawasan dan pengarahan dari Bagian Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan demikian, struktur organisasi Bank yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
41
Pengembangan kompetensi, karir, dan kesejahteraan karyawan harus sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan organisasi. Oleh karena itu, Bank terus melakukan berbagai macam upaya untuk mengembangkan kompetensi, karir, maupun tingkat kesejahteraan karyawan. Berbagai macam program pendidikan dan pelatihan terus diberikan oleh Bank dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Pada tahun 2015, Bank telah merealisasikan rencana peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dengan mengikutsertakan karyawan Bank pada beberapa program pendidikan dan pelatihan, baik yang bersifat internal maupun eksternal, meliputi: 1. Seminar Kejahatan di Dunia Perbankan; 2. Seminar Disaster Recovery System; 3. Pembekalan Fit and Proper Test untuk Direksi; 4. Ujian Sertifikasi dan Refreshment Manajemen Risiko; 5. Sosialisasi BI-RTGS, BI-S4, dan Aplikasi Laporan Publikasi; 6. Pelatihan dan Evaluasi Sistem SID; 7. Kursus Bahasa Indonesia untuk Pegawai Warga Negara Asing; 8. Seminar Electronic Banking; 9. Rapat Umum Anggota Tahunan ASPI Tahun 2015; 10. Seminar Corporate & Investor Laggars-Break; 11. Pelatihan PPh 21 & Peningkatan Kualitas Data Publikasi; dan 12. Project Management Training. 43
2015 Annual Report
Bank, melalui Bagian SDM, juga telah mempersiapkan sebuah Orientation Deck yang ditujukan kepada karyawan baru yang bergabung dalam organisasi. Orientation Deck ini digunakan sebagai dasar dalam orientasi kepada seluruh karyawan baru agar mereka dapat memahami karakteristik organisasi tempat mereka bekerja, mencakup Visi dan Misi Bank; Peraturan Perusahaan; dan budaya kerja yang berlaku di Bank. Materi pelatihan dan orientasi kepada karyawan baru terus mengalami evaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar selalu relevan dengan situasi terkini. Selain melengkapi karyawan dengan berbagai pelatihan dan kesempatan untuk pengembangan karir, Bank juga senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui sistem remunerasi yang adil dan kompetitif. Bank juga selalu memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan, antara lain penetapan gaji sesuai standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi), peninjauan dan penyesuaian gaji dengan tentunya mempertimbangkan kondisi dan kinerja perusahaan maupun kinerja dan behaviour para karyawan, serta kondisi eksternal seperti tingkat perekonomian, laju inflasi, dan sebagainya.
Bank juga memberikan tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Bank mencakup Tunjangan Hari Raya(THR); Asuransi kecelakaan kerja dan kematian melalui BPJS Ketenagakerjaan; Penggantian biaya perawatan rumah sakit, pengobatan dan dokter rawat jalan melalui BPJS Kesehatan.
Bank menyadari pentingnya keseimbangan antara aktivitas kerja dan aktivitas di luar pekerjaan guna mendukung kehidupan sosial dan spiritual yang seimbang bagi para karyawan. Dalam mewujudkan hal ini, maka Bank berusaha mengadakan kegiatan-kegiatan internal dengan tujuan untuk pengembangan diri karyawan, mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain employee gathering, outbound, pertandingan futsal dan bulutangkis, fitness challenge, book club, birthday celebration, dan comfort zone challenge.
PT Amar Bank Indonesia
Untuk pengembangan teknologi di Bagian SDM, Divisi Informasi dan Teknologi (IT) telah mengembangkan HRIS (Human Resource Information System) yang fungsi utamanya akan digunakan untuk penyimpanan data karyawan (database) dan perhitungan payroll, dimana sebelumnya dilakukan secara manual. Namun demikian, Bank akan tetap memperluas cakupan fungsi di HRIS agar dapat terus mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan bidang SDM. Sistem ini juga diharapkan dapat membantu praktek kerja karyawan secara keseluruhan karena ke depannya Manajemen memiliki rencana agar kegiatan administrasi yang berhubungan dengan SDM dapat dilakukan melalui sistem ini, seperti pengajuan cuti dan pengkinian data karyawan.
44
Komposisi Pengurus dan karyawan Tabel berikut ini menunjukkan komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bank, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.
57.33% 42.67% GENDER COMPOSITION 2015 PUBLIC UNIVERSITY
PRIVATE UNIVERSITY
UI • UNPAD • ITS • UGM ANDALAS • UNSRI • UNAIR • IPB USU • UIN • UNS
GRADUATES
50%
COMPOSITION
TRISAKTI • BINUS • UMN LSPR • MARANATHA PRESIDENT UBAYA • UGD • UNIKOM
30% 20% OVERSEAS
HARVARD • QUB • LSE GREENWICH • UCD APAC UNIVERSITY
<35
35+ 41
63
2014
<35
35+ 88
79
2015
AVERAGE EMPLOYEE AGE
45
MANAJEMEN risiko Pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan Bank dengan peningkatan kesadaran akan budaya risiko serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis. Aktivitas Manajemen Risiko senantiasa mendapat perhatian sebagai bentuk upaya mengimbangi semakin kompleks dan beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Bank. Konsistensi Penerapan Manajemen Risiko dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi Bank. Penilaian Profil Risiko tahun 2015 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Fair. Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi Manajemen Risiko sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Bank dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2015, antara lain penetapan risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi. Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan secara berkelanjutan maka Bank telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini. Selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis dan operasional Bank. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Bank selama tahun 2015 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat adanya kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajiban yang timbul dari aktivitas bisnis Bank, antara lain mencakup aktivitas: perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko Kredit senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Bank mampu mengelola kualitas kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan dengan baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan maka Bank telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab memberikan persetujuan pengajuan kredit.
Selain itu Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Penilaian risiko kredit sampai dengan akhir tahun 2015 berada peringkat 3 (moderate). Beberapa indikator penting terkait dengan yang mempengaruhi penilaian risiko kredit Bank di tahun 2015 antara lain sebagai berikut: NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2015 dapat tetap dijaga pada angka 0%, sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana. Total kredit dan aset Bank di tahun 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Masih adanya sebagian kecil aktiva non produktif (AYDA) yang belum terselesaikan (dalam proses hukum), yaitu aset dari eks debitur Bagus Suparto.
Risiko Pasar Risiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Bank karena terjadinya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua risiko tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam surat edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta kegiatan pendanaan. Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik maka Surat berharga yang dimiliki Bank tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas risiko namun juga surat berharga korporasi swasta. Pembelian Obligasi Korporasi senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta di atas investment grade. Sampai dengan akhir tahun 2015, penilaian risiko pasar Bank tetap pada peringkat 1 (low). Status Bank yang sebagai Bank Non Devisa, sehingga tidak memiliki portofolio aset trading maupun transaksi derivatif; menyebabkan Bank tidak terpapar oleh adanya risiko pasar.
47
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Bank tidak memiliki likuiditas yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Bank tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2015, fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO). Sampai akhir tahun 2015 penilaian terhadap risiko likuiditas Bank berada pada peringkat 2 (low to moderate), hal ini dipengaruhi oleh kondisi likuiditas Bank tetap terjaga pada rasio aman dan penempatan sebagian di Depo Facility (FASBI), SBI, Surat Berharga serta penempatan pada Bank lain, namun terdapat significant concern terhadap strategi pengelolaan likuiditas yang perlu menyeimbangkan antara kebutuhan likuiditas dan optimalisasi rentabilitas.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.. Dalam usaha untuk memitigasi risiko operasional yang timbul selama tahun 2015, Bank telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui secara berkelanjutan, melakukan penyempurnaan dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi pengendalian dalam proses transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab. Penilaian risiko operasional Bank pada tahun 2015 berada di peringkat 3 (moderate). Beberapa indikator yang mempengaruhi penilaian risiko operasional Bank pada tahun 2015 antara lain : Sampai dengan akhir tahun 2015, skala bisnis Bank dinilai masih berada dalam kompleksitas yang sederhana. Penerapan manajemen Sumber Daya Manusia yang meskipun masih sederhana, namun selama ini telah berjalan cukup efektif; hal ini terbukti dengan gangguan operasional dan human error yang relatif kecil. Teknologi Informasi Bank dinilai masih memadai untuk digunakan operasional Bank, bahkan masih dapat diandalkan untuk memenuhi pengembangan usaha Bank. Sesuai komitmen kepada OJK Bank telah memenuhi pengadaan back up server berupa Disaster Recovery Center (DRC)
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal dan Kepatuhan yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Bank akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Penilaian risiko hukum Bank sampai dengan periode akhir 2015 adalah di peringkat 3. Bank masih memiliki paparan risiko hukum sama dengan periode sebelumnya yang disebabkan adanya perkara hukum dari pihak ketiga (Kurator) atas proses penyelesaian aset AYDA eks debitur Bagus Suparto Meskipun begitu, Bank tidak pernah mengalami permasalahan yang signifikan maupun kerugian yang material akibat kelemahan perikatan. Perikatan dengan pihak ketiga hampir dapat dipastikan telah melewati kajian yang cukup mendalam walaupun belum sempurna.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Bank yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Setiap tahun Bank telah membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan Revisi RBB pada pertengahan tahun. RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang Organisasi. Bank juga memantau kemajuan yang dicapai secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan. Hasil penilaian risiko stratejik Bank pada akhir 2015 ada pada peringkat 2 (low to moderate). Bank masih memiki rencana yang belum terealisasi di tahun 2015 yaitu : rencana pemindahan alamat Kantor Pusat ke gedung yang lebih representatif di area komersial di Surabaya dan rencana divestasi saham sebesar 5% - 20% kepada partner non strategis. Bank sejak awal tahun 2015 telah melakukan kegiatan usaha secara normal dan Bank telah melakukan ekspansi kredit baik baru maupun tambahan, sehingga kinerja Bank dalam pada tahun 2015 sebagian besar telah melebihi target yang telah ditetapkan. Dalam rangka memitigasi risiko stratejik di tahun mendatang, Pemegang Saham telah berkomitmen untuk mempercepat realisasi setoran modal sampai dengan Rp. 1 triliun pada akhir tahun 2016 sehingga kedepan Bank dapat dikategorikan sebagai Bank BUKU II.
49
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Divisi Kepatuhan antara lain memantau dan memastikan bahwa Bank tidak melanggar ketentuan yang ada, memasitkan pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan kebijakan internal/eksternal kepada pejabat dan pegawai dalam setiap jenjang organisasi, melakukan analisa risiko terhadap produk/aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan bahwa temuan audit eksternal dan pemeriksaan dari pihak otoritas telah diselesaikan dengan baik. Hasil penilaian risiko kepatuhan Bank tahun 2015 ada pada peringkat 2 (Low to moderate), hal ini dipengaruhi oleh hasil penilaian bahwa manajemen sebagian besar dapat menyelesaikan komitmen kepada OJK, tercermin dari target RBB dalam indikator utama kinerja keuangan Bank yang sebagian besar tercapai dan Rentabilitas melebihi target RBB dan dapat menutup akumulasi kerugian tahun 2014. Di tahun 2015 Bank terkena sanksi denda oleh OJK yang disebabkan karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku, namun besarnya denda tidak signifikan.
Risiko Reputasi Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Dalam rangka mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu melalui perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank menggunakan mekanisme call center sehingga memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan Bank. Sampai dengan akhir tahun 2015 penilaian risiko kepatuhan Bank berada pada peringkat 2 (Low to moderate). Reputasi Bank cenderung semakin meningkat, didukung adanya kepastian tentang rencana stratejik dari PSP dimana Bank telah menjalankan aktifitas intermediasinya secara normal. Dalam kurun waktu penilaian tidak terdapat adanya berita negatif dari pemilik dan/atau perusahaan yang terkait dengan Bank, khususnya yang berpotensi menjadi penyebab meningkatnya risiko reputasi dan tidak terdapat keluhan nasabah maupun kerugian yang diakibatkan oleh keluhan nasabah.
KEPATUHAN Mempertimbangkan bahwa perbankan sebagai sektor yang highly regulated, maka menjadi sangat penting adanya mekanisme untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah menunjuk serta menugaskan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk menetapkan langkah memantau menjaga agar operasional Bank tidak menyimpang atau melanggar ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan. Sepanjang tahun 2015 Bank cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan cukup baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen. Direktur Kepatuhan juga membuat Laporan Semesteran kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Triwulanan kepada Direktur Utama serta Laporan khusus lainnya apabila diperlukan. Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan dan hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Kepala Divisi terkait termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
51
2015 Annual Report
Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur Kepatuhan maupun Divisi Kepatuhan telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas, dan selanjutnya mensosialisasikan serta mendiskusikan dengan Unit-Unit terkait Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan PencegahanPendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU & PPT, sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data nasabah secara berkala. Memastikan temuan pemeriksaan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan telah ditindaklanjutioleh Divisi/Unit terkait sesuai komitmen yang ada. Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan melalui pemantauan atas rasio kecukupan modal, rasio NPL serta denda keterlambatan.
PT Amar Bank Indonesia
Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke Bank Indonesia maupun OJK maka Divisi Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada bagian lain, pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat Penelitian & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).
52
laporan tata kelola perusahaan yang baik Bank terus berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis Penerapan Good Corporate Governance memberikan keyakinan bahwa dengan peningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, kemandirian dan kewajaran membuat Bank memiliki daya saing yang kuat. Oleh karena itu Bank akan senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha, profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai.
53
2015 Annual Report
Komposisi Permodalan Posisi 31 Desember 2015 Komponen permodalan Bank : - Modal Inti (Tier 1) berupa Modal Disetor dan Cadangan Tambahan modal - Modal Pelengkap (Tier 2) berupa Cadangan umum PPA
Rincian Komponen dan Rasio Permodalan sebagai berikut :
A
B
Komponen dan Rasio Permodalan Modal Inti (Tier 1) 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal: a. Faktor Penambah: 1. Cadangan Umum 2. Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 3. Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 4. Dana Setoran Modal 5. Pendapatan/Kerugian Komprehensif lain 6. Selisih Kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif 7. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung 3. Faktor Pengurang Modal Inti Utama b. Faktor Pengurang: 1. Perhitungan Pajak Tangguhan 2. Aset tidak berwujud lainnya Modal Pelengkap (Tier 2) Cadangan Umum atas aset produktif yang wajib dibentuk dengan jumlah paling tinggi sebesar 1.25% dari ATMR Risiko Kredit
Jumlah/Rp. dalam Jutaan 395.581 360.000 37.926 822 (3.741) 3.526 40.000 (183) 1.958 (4.456)
777 838 1.988 1.988
C
Total Modal ( Modal Inti dan Modal Pelengkap)
398.025
D
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Operasional
249.562 23.101
E
Total ATMR Risiko Kredit + Risiko Pasar + Risiko Operasional
272.663
F
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk Risiko Kredit Pasar dan Operasional
145,81%
PT Amar Bank Indonesia
No.
54
penambahan setoran modal Pemegang Saham Pengendali (PSP) telah melaksanakan tambahan setoran modal sebesar Rp.200 Milyar pada tahun 2015.
Triwulan I sebesar Rp.50 Milyar, Triwulan II sebesar Rp.70 Milyar, Triwulan III sebesar Rp.40 Milyar dan Triwulan IV sebesar Rp.40 Milyar.
Adapun rincian tambahan setoran modal pada setiap Triwulan adalah sebagai berikut:
Komposisi Kepemilikan Saham Bank per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Nama 1. Wishart Investments, Inc 2. Ghansham Jivatram Total
Jumlah Lembar Saham
Jumlah (Rp. Jutaan)
%
396.000
396.000
99
4.000
4.000
1
400.000
400.000
100
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilaksanakan dalam beberapa hal antara lain: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite, Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor Eksternal, Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern, Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, Rencana Strategis Bank Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.
55
2015 Annual Report
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang–undangan yang berlaku. Keputusan–keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang diantaranya strategi, kebijakan, serta hal–hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris, ataupun Pemegang Saham. Dalam RUPS ini juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham. Selain RUPS Tahunan, Bank juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Selama tahun 2015 Bank telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 25 Juni 2015 dengan keputusan: Menerima dan mengesahkan pertanggungjawaban Direksi tahun 2014. Mengesahkan Laporan Tahunan 2014 Mengesahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Independen Hendrawinata Eddy & Sidharta (Kreston Indonesia) Mengesahkan Rencana Bisnis Bank tahun 2015-2017 dan Corporate Plan tahun 2015-2019.
PT Amar Bank Indonesia
Pemegang Saham mengharapkan pengurus memiliki komitmen yang kuat dan profesionalisme kerja yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Pemegang Saham juga menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan usaha dan mengharapkan adanya kerjasama yang baik diantara semua organ Bank dengan tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian.
56
dewan komisaris dan direksi Dalam mengelola Bank, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat yang mana menjadi pedoman untuk pelaksanaan tugas yang efektif.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan, memberikan nasehat kepada Direksi dan memastikan Bank telah melaksanakan Good Corporate Governance serta melakukan hal–hal lain sebagimana ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris Bank terdiri dari 3 (tiga) orang yang seluruhnya adalah Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh Pemegang Saham Pengendali.
Program Kerja Dewan Komisaris Fungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut: Mengarahkan kebijakan strategis tentang pengembangan usaha dan upaya peningkatan kinerja Bank. Meningkatkan fungsi pengawasan aktif terhadap Direksi.
Komite Dibawah Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi
57
2015 Annual Report
Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa : Struktur pengendalian Bank telah dapat dilaksanakan dengan baik; Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh Manajemen.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/ keuangan dan hukum.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut : Ketua Anggota
:Drs. Ec. Bastian Purnama :Dr. Syahrir Majidi, MM. Yustin Malau,SH,MH
Selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 11 (sebelas) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut : Nama
Kehadiran
1.
Drs. Ec. Bastian Purnama
100%
2.
Dr. Syaril Majidi, MM
100%
3.
Yustin Malau, SH, MH
100% PT Amar Bank Indonesia
No.
58
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : Memberikan masukan kepada Direksi melalui Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko; Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Komisaris atau rapat gabungan Komisaris dan Direksi. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan– peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank dan menyampaikan masukan kepada Komisaris atas hal–hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/keuangan. Komite juga dapat bekerjasama dengan Komite Audit secara umum dan secara khusus meminta SKAI untuk melakukan pemeriksaan terhadap bidang-bidang tertentu yang eksposur risikonya memburuk. Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut : Ketua Anggota
:Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. :Dr. Syahrir Majidi, MM.
Selama tahun 2015 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 8 (delapan) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
59
No.
Nama
Kehadiran
1.
Drs. Ec. Gindo Tampubolon, Ak.
8 Kali/100%
2.
Dr. Syaril Majidi, MM
8 Kali/100%
2015 Annual Report
Rapat Komite Pemantau Risiko menghasilkan rekomendasi antara lain: Evaluasi terhadap Kredit Personal Multiguna untuk memastikan kolektabilitasnya lancar Bagian Treasury agar membuat laporan terkait pembelian obligasi dan analisa penempatan surat berharga Komite Kredit agar menjalankan fungsinya dengan baik terkait rekomendasi suku bunga kepada Nasabah dan perpanjangan kredit Pejabat pemutus kredit agar memberikan arahan kepada Debitur agar lebih aktif bertransaksi di Amar Bank Secara umum, program kerja Komite Pemantau Risiko telah mampu secara efektif melakukan tugas melaksanakan evaluasi kebijakan Manajemen Risiko spesifik, Pemantauan Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, memberikan saran dan analisis terhadap Dewan Komisaris, Melakukan pemantauan dan pelaporan pada peristiwa berpotensi menimbulkan kerugian Bank.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan system remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 1 Komisaris dan 1 Pejabat Eksekutif yang membawahi operasioanl/seorang perwakilan pegawai.
Ketua Anggota
: Drs. Ec. Bastian Purnama. : Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK
PT Amar Bank Indonesia
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
60
Selama tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 2 (dua) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut : No.
Nama
Kehadiran
1.
Drs. Ec. Bastian Purnama
2 Kali/100%
2.
Drs. Ec. Gindo Tampubolon, Ak.
2 Kali/100%
3.
Toto Warsoko Pikir, Drs. M. Si., AK
2 Kali/100%
Hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi : Rekomendasi tentang penetapan skala gaji Rekomendasi tentang perpanjangan masa jabatan Sdr. I.N. Mawa sebagai Direktur Kepatuhan Rekomendasi tentang perpanjangan masa jabatan Sdr. Bastian Purnama dan Gindo Tampubolon sebagai Komisaris Independen Rekomendasi agar Direksi merespon keluhan pegawai untuk menjaga situasi yang kondusif dalam bekerja Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi telah berjalan cukup efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi serta pemenuhan ketentuan perundang Undangan yang terkait dengan Ketenagakerjaan serta permasalahan Kepegawaian.
Direksi Sesuai dengan Pedoman tentang Susunan dan Kedudukan serta Tata Tertib Direksi, tugas pokok Direksi diantaranya adalah : Melaksanakan kepengurusan Bank serta mewakili Bank baik didalam maupun diluar pengadilan. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Mengungkapkan kebijakan kepada pegawai termasuk kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. Menyediakan data dan informasi yang akurat dan relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Bertanggung jawab penuh secara pribadi, apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku. 61
2015 Annual Report
Susunan Anggota Direksi Selama tahun 2015 Direksi Bank sampai dengan posisi 31 Desember 2015, Direksi berjumlah 3 (tiga) orang dimana seluruhnya berdomisili di Indonesia dan independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia Surat Nomor 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000, surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor SR – 14/ D.03/ 2015 tanggal 13 Februari 2015 dan Surat Nomor SR – 58/ D.03/ 2015 tanggal 14 April 2015. Susunan anggota Direksi sebagai berikut : Jabatan
Nama
1.
Direktur Utama
Tuk Yulianto
2.
Direktur Kepatuhan
I.N. Mawa
3.
Direktur Bisnis
Vishal Tulsian
No.
Sebagai wujud pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah melaksanakan prinsip transparansi khususnya mengenai kebijakan yang bersifat strategis melalui media yang mudah diakses pegawai antara lain Surat Edaran, Memo Intern maupun sosialisasi kebijakan.
Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi membentuk beberapa Komite Eksekutif yang memiliki lingkup dan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing. Beberapa komite eksekutif tersebut adalah : Komite Manajemen Dana / ALCO Komite Kredit Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Personalia Komite Manajemen Dana (ALCO)
Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee (ALCO) bertanggung jawab atas penentuan arah kebijakan dan strategi asset dan kewajiban Bank dengan berpedoman pada prinsip kehati – hatian, pengelolaan risiko dan ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada manajemen neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan. ALCO melakukan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan posisi dana pihak ketiga dan kredit Bank.
PT Amar Bank Indonesia
Komite Manajemen Dana
62
Komite Kredit Komite Kredit mempunyai tugas dan tanggung awab untuk memutuskan vvpersetujuan pemberian kredit sesuai batas / limit yang telah ditentukan. Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha; kesesuaian proyek-proyek TI baik dengan rencana strategis, kebutuhan sistem informasi manajemen maupun kegiatan usaha bank; efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI; pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, dll. Komite yang beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara TI dan pengguna TI, melakukan rapat secara berkala.
Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, Komite Manajemen Risiko bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi pengelolaan risiko secara keseluruhan dan merumuskan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang akan diterapkan Bank ke depan. Dengan adanya Komite Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Bank secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, koordinatif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kenerja usaha. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
Komite Personalia Komite ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan terkait dengan remunerasi karyawan, sistem seleksi, prosedur dan kriteria evaluasi penerimaan karyawan, sistem performance appraisal, peningkatan disiplin dan moral kerja karyawan, pelaksanaan rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk menghindari kejenuhan, peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ketrampilan (transfer knowledge). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
63
2015 Annual Report
Audit Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan organ penting dalam rangka memastikan terlaksananya check and balance. Peran dan fungsi SKAI akan senantiasa ditingkatkan dalam upaya untuk memberikan masukan yang lebih strategis dalam pengelolaan aktivitas operasional perbankan. Peningkatan peranan SKAI selain diarahkan untuk mengawasi risk asset Bank dan penerapan pengawasan berbasis risiko (risk base supervison) tetapi juga diharapkan sebagai early warning signals bagi manajemen berupa masukan - masukan khususnya dalam mengamankan aset perusahaan serta meningkatkan kecukupan dan efektivitas internal control.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2015 ini, Bank telah berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, juga pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan yang konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar.
SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Audit akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
Satuan Kerja Manajemen Risiko
PT Amar Bank Indonesia
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
64
Dalam menjalankan fungsinya, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa hal berikut : Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah disetujui oleh Direksi; pemantauan posisi risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress test; Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko; Melakukan pengkajian usulan aktivitas dan/atau produk baru; evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko; Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimilikinya Menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi risiko kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan pengukuran, evaluasi dan monitoring terhadap eksposur risiko yang ada dengan cara memetakan risiko dari masing-masing aktivitas berupa Profil Risiko. Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Di tahun 2015 Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan hal-hal sebagai berikut: Memenuhi kecukupan kebijakan Pelaksanaan Manajemen Risiko, antara lain meliputi kebijakan (risk policy) untuk Risiko kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Kepatuhan. Meningkatkan kecukupan Kebijakan, Sistem dan Prosedur kegiatan operasional Bank yang berbasis risiko. Menetapkan ketentuan Limit Risiko, Toleransi Risiko dan Risk Appetite sebagai sarana untuk pemantauan risiko. Mensosialisasikan parameter pengukuran risiko kepada seluruh pegawai sebagai bagian dari pemahaman tentang kinerja yang berbasis risiko. Meningkatkan fungsi proses Manajemen Risiko dalam pengambilan keputusan strategis Bank. Melaksanakan konsep Audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit) dalam pemeriksaan oleh SKAI. Melakukan tindak lanjut dalam rangka mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan Roadmap Bank Indonesia.
65
2015 Annual Report
Rapat Direksi Jumlah pertemuan/rapat Direksi di tahun 2015 sebanyak 11 (sebelas) kali dengan prosentase kehadiran sebagai berikut :
No.
Nama Direksi
Presentase Kehadiran
1.
Tuk Yulianto
100%
2.
I.N. Mawa
100%
3.
Vishal Tulsian
100%
Efektifitas Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengelola Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
PT Amar Bank Indonesia
Tugas dan tanggung jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain:
66
Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat Direksi. Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien. Direksi telah memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan.
67
2015 Annual Report
Pengungkapan terkait pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik Pedoman Perilaku Dan Etika Bisnis Selama tahun 2015, dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip GCG Bank telah menetapkan dan melaksanakan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis dengan mewajibkan seluruh jajaran organisasi untuk memahami serta melaksanakan pedoman tersebut secara konsisten.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar No.
Penyediaan Dana
Jumlah Debitur
Jumlah (Rp. Jutaan)
1.
Kepada Pihak Terkait
2
52
2.
Kepada Debitur Inti a. Individu b. Group
10 6 4
153.345 84.734 68.611
Selama tahun 2015 untuk penyediaan dana, Bank sangat memperhatikan prinsip diversifikasi portofolio sehingga dapat meminimalisasi munculnya potensi risiko konsentrasi kredit. Selain itu Bank juga tidak pernah melanggar atau melampaui ketentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, Bank telah menunjuk Akuntan Publik yang memiliki kualifikasi dan terdaftar di Bank Indonesia. Untuk tahun 2015 Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny untuk melakukan audit laporan keuangan Bank.
PT Amar Bank Indonesia
Audit Laporan Keuangan
68
Kepemilikan Saham Komisaris Dan Direksi Yang Mencapai 5% atau Lebih Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki saham pada Bank maupun perusahaan lain didalam maupun diluar negeri
Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan ataupun keluarga dengan anggota Direksi lainnya maupun dengan Dewan Komisaris.
Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah diterima dalam 1 tahun JENIS REMUNERASI & FASILITAS LAIN
Dewan Komisaris
Direksi
Orang
Jutaan
Orang
Jutaan
3
422
3
1.130
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)* yang: Dapat dimiliki Tidak dapat dimiliki
-
-
-
-
Jumlah
3
422
3
1.130
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun*
69
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp.2.000 juta
-
-
Di atas Rp.1.000 juta s.d Rp.2.000 juta
-
-
Di atas Rp.500 jt s.d Rp.1.000 juta
-
-
Rp.500 juta ke bawah
3
3
Bank belum memiliki program pemberian insentif bagi Direksi dan karyawan senior dengan kriteria tertentu dalam bentuk share option.
2015 Annual Report
Share Option
Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi Bank Bank tidak memiliki transaksi tersebut.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank selama periode tahun 2015 tidak memberikan bantuan untuk kegiatan sosial dan politik
Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Jenis Rasio
RASIO
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
8:1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1:1
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1:1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
1,2 : 1
Jumlah Penyimpangan Internal Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, Akuntan Publik dan KAP, selama tahun 2015 tidak ditemukan adanya Internal fraud baik berupa penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
Permasalahan Hukum Terdapat 1 (satu) permasalahan hukum terkait dengan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dari ex Debitur Bagus Suparto yang meliputi 2 (dua) aset. Aset SGHB No. 2598 sedang dalam proses keputusan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, sedangkan
PT Amar Bank Indonesia
aset SHM No. 2404 sedang dalam proses pengajuan gugatan pidana kepada Kurator.
70
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Bank berusaha menjunjung tinggi integritas pribadi dan kompetensi, yang dituangkan dalam bentuk kebijakan internal Bank yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran pegawai dan pengurus. Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang dilakukan oleh pengurus maupun pejabat Bank.
CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) CKPN yang wajib dibentuk sampai dengan Desember 2015 telah sesuai dengan ketentuan PAPI 2008 yaitu sebesar Rp 4.870 Juta yang semuanta berasal dari Kredit Multiguna Personal sebagai salah satu mitigasi risiko yang dilakukan.
71
2015 Annual Report
TANGGUNG jawab sosial Perusahaan Bank telah menyelenggarakan Edukasi Program Literasi Keuangan Pengenalan Produk Perbankan, Pelayanan, dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen dengan sasaran Ibu Rumah Tangga pada tanggal 27 November 2015 di Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam mengelola keuangan dan memberikan pengetahuan tentang produk dan jasa
PT Amar Bank Indonesia
keuangan.
72
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK
73
2015 Annual Report
aSET Dalam Jutaan Rupiah
2015
2014
Selisih
Δ%
Kas
2.052
2.410
-359
-14.9%
Giro pada Bank Indonesia
7.304
3.628
3.676
101.3%
Giro pada Bank Lain
6.139
4.057
2.082
51.3%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
166.463
75.064
91.399
121.8%
Efek - Efek
39.357
21.831
17.525
80.3%
Kredit
253.022
59.290
193.733
326.8%
9.968
8.237
1.730
21%
838
3
836
32146.4%
Aset Pajak Tangguhan
1.507
777
730
94%
Aset Lain-lain
7.955
55.705
-47.749
-85.7%
Jumlah Aset
494.606
231.002
263.604
114.1%
Aset Tetap Aset Takberwujud
Penempatan dana yang lebih efektif pada aset produktif memberikan return yang lebih baik pada pendapatan bunga Bank. Aset Tetap dan Aset Takberwujud, yang merupakan aset non-produktif, juga mengalami peningkatan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan 31 Desember 2014 dengan total peningkatan sebesar Rp 2.566 Juta. Dalam rangka pengembangan dan untuk mencapai Visi dan Misinya, Bank melakukan berbagai investasi dalam bentuk aset tetap, infrastruktur, dan perangkat lunak, dimana salah satunya adalah investasi Disaster Recovery Center (DRC) sebagai back-up untuk pusat data utama.
PT Amar Bank Indonesia
Jumlah aset meningkat sebesar Rp 263.604 Juta atau 114.1% menjadi Rp 494.606 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 231.002 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan jumlah aset ini juga dibarengi dengan penempatan aset yang lebih efektif dengan berfokus pada penempatan pada aset produktif. Seluruh aset produktif Bank, yang terdiri dari Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Efek-efek, serta Kredit, mengalami peningkatan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Peningkatan yang paling besar terletak pada Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta Kredit, masing-masing sebesar Rp 91.399 Juta (121.8%) dan Rp 193.733 Juta (326.8%).
74
liabilitas 2015
2014
Selisih
Δ%
Simpanan
85.687
31.027
54.660
176.2%
Giro
6.998
10.127
-3.129
-30.9%
Tabungan
13.911
12.989
922
7.1%
Deposito Berjangka
64.778
7.911
56.867
718.9%
Utang Pajak
1.422
78
1.344
1731.2%
Beban yang masih harus dibayar dan Liabilitas lain-lain
7.073
71.036
-63.963
-90%
94.181
102.140
-7.959
-7.8%
Dalam Jutaan Rupiah
Jumlah Liabilitas
Jumlah liabilitas mengalami penurunan sebesar Rp 7.959 Juta atau 7,8% menjadi Rp 94.181 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 102.140 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan terbesar terutama disebabkan oleh dana setoran dari pemegang saham sebesar Rp 67.838 Juta yang telah disahkan dan menjadi modal saham (ekuitas) Bank di awal Tahun 2015. Namun di sisi lain, salah satu fungsi Bank untuk menghimpun dana telah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan pada tahun berjalan, dimana hal ini dibuktikan dari peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 54.660 atau 176.2% pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Pertumbuhan DPK didominasi oleh bertambahnya nasabah produk Deposito Berjangka, dimana jumlah Deposito Berjangka meningkat sebesar Rp 56,867 Juta atau 718.9% menjadi Rp 64.778 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 7,911 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini disebabkan semakin optimalnya jaringan distribusi Bank yang telah beroperasi dalam melakukan pemasaran ke daerah-daerah yang berpotensi, didukung dengan penawaran suku bunga produk simpanan yang menarik bagi nasabah.
75
2015 Annual Report
ekuitas 2015
2014
Selisih
Δ%
360.000
132.000
228.000
172.7%
40.000
-
40.000
-
Penghasilan Komprehensif Lain
-183
-219
36
-16.6%
Saldo Laba
607
2.919
3.526
120.8%
Ditentukan Penggunaannya
822
822
-
0%
Belum Ditentukan Penggunaannya
-215
-3.741
3.526
-94.3%
400.424
128.862
271.562
210.7%
Dalam Jutaan Rupiah Modal Saham Dana Setoran Modal
Jumlah Ekuitas
PT Amar Bank Indonesia
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp 271.562 Juta atau 210,7% menjadi Rp 400.424 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 128.862 Juta pada tanggal 31 Desember 2014, yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal disetor Bank selama Tahun 2015. Peningkatan modal disetor Bank ini ditunjukkan dari adanya penambahan setoran modal ("Modal Saham") dari pemegang saham sebesar Rp 228.000 Juta atau 172,7% per posisi 31 Desember 2015, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Dana Setoran Modal sebesar Rp 40.000 pada tanggal 31 Desember 2015 juga mencerminkan dana setoran modal dari pemegang saham Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram, masing-masing sebesar Rp 39.600 Juta dan Rp 400 Juta, dimana penambahan modal disetor ini telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 19 Januari 2016 dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016. Selain itu, semakin membaiknya kinerja keuangan Bank selama tahun berjalan telah menghasilkan laba bersih Bank sebesar Rp 3.526 Juta dan hal ini meningkatkan Saldo Laba sebesar 94,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
76
Laporan Laba Rugi 2015
2014
Δ%
Pendapatan Bunga
38.265
15.921
140.4%
Beban Bunga
-3.624
-480
655%
Pendapatan Bunga - Bersih
34.641
15.441
124.4%
Pendapatan Operasional Lainnya
1.796
357
403.6%
Beban Kerugian Penurunan Nilai
-4.514
-1.320
241.9%
Beban Operasional Lainnya
-27.688
-13.951
98.5%
Laba Operasional
4.235
526
705.9%
104
25
312.7%
4.131
500
725.7%
Beban Pajak
-605
-98
517.5%
Laba Bersih
3.526
402
776.4%
Dalam Jutaan Rupiah
Beban Non-Operasional - Bersih Laba Sebelum Beban Pajak
Pendapatan Bunga Bank diperoleh dari aktivitas penempatan dana dalam bentuk (1) Penyaluran kredit, (2) Penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), dan obligasi korporasi, (3) Penempatan pada bank lain, serta (4) Provisi dan komisi dari pemberian kredit. Sesuai dengan fungsi Bank sebagai institusi intermediary, maka kebijakan Bank adalah lebih memfokuskan pendapatan bunga dari penyaluran kredit kepada debitur, sesuai dengan ketentuan perkreditan. Pendapatan bunga Tahun 2015 adalah sebesar Rp 25.058 Juta, dimana pendapatan bunga lebih tinggi daripada pendapatan bunga Tahun 2014 sebesar Rp 8.276 Juta. Setelah dana kebutuhan perkreditan terpenuhi, maka Bank akan menempatkan dananya pada Bank Indonesia dan bank lain, serta efek-efek berupa SBI, SDBI, dan Obligasi Pemerintah yang memberikan imbal hasil yang baik.
77
2015 Annual Report
Beban Bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, simpanan dari bank lain, dan premi penjaminan pemerintah. Jumlah beban bunga Tahun 2015 adalah sebesar Rp 3.624 Juta, lebih tinggi daripada beban bungan Tahun 2014 sebesar Rp 480 Juta. Sesuai dengan komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dipaparkan sebelumnya, maka beban bunga terbesar Tahun 2015 bersumber dari beban bunga atas Deposito Berjangka sebesar Rp 2.779 Juta atau sebesar 76,7% dari jumlah beban bunga. Pada Tahun 2015, Bank menerapkan kebijakan pemberian suku bunga yang menarik untuk menghimpun DPK dengan pertimbangan bahwa Bank masih dalam tahap berkembang dan belum memiliki banyak channel. Pada tahun-tahun mendatang, Bank akan mulai mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan penambahan jumlah channel dan peningkatan layanan kepada nasabah eksisting. Bank menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Bank dengan mengacu pada PSAK No. 55 (revisi 2014). Dalam hal ini, Bank telah membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
PT Amar Bank Indonesia
Beban Operasional Lainnya Bank untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 79,93% dan 90,35% dari jumlah Pendapatan Bunga - Bersih. Beban Operasional Lainnya Bank meningkat 98.5% menjadi Rp. 27.688 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 13.951 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan Beban Operasional Lainnya disebabkan oleh peningkatan dalam Beban Tenaga Kerja dan Beban Umum dan Administrasi, masing-masing sebesar 112.72% dan 82.55% menjadi Rp 15.658 Juta dan Rp 12.030 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan dalam kedua beban ini terutama karena Bank berada dalam tahap berkembang sehingga kebutuhan tenaga kerja meningkat selama Tahun 2015, serta hal ini juga dibarengi oleh kenaikan dalam beban-beban lainnya yang dicatat dalam Beban Umum dan Administrasi.
78
INFORMASI LAINNYA Aset Bank yang dijaminkan Tidak ada aset Bank yang dijaminkan
Transaksi Penting Lainnya Dalam Jumlah Yang Signifikan Selama kurun waktu tahun 2015 Bank tidak melakukan Transaksi Penting lainnya dalam jumlah yang signifikan
Informasi Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik (Subsequent Event) Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan modal disetor dari Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016. Tambahan setoran modal ini tidak mengubah struktur kepemilikan saham; Wishart Investments Inc. 99% dan Ghansham Jivatram 1%.
79
GALERI FOTO
80
lampiran
79
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
T a g ih a n B e rs ih B e rd a s a k a n Wila ya h Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3
(1)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
(2)
(3)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Kre dit B e ra gun R um a h Tingga l
6
Kre dit B e ra gun P ro pe rti Ko m e rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
9
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
10
Ta giha n ya ng Te la h J a tuh Te m po
11
As e t La innya
12
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da )
(4)
To ta l
(6)
(7)
(8)
22,986
22,986
22,557
180,798
181,016
82,024
9,215
56
(5)
218 3,492
T a g ih a n B e rs ih B e rd a s a k a n Wila ya h
ds t
5,723
(9)
(10)
19,425
1,353
67,744
18,359
3,612
31,395
196,166
15,134
15,057
6,154
1,329
30,191
2 3 6 ,5 3 2
-
18,762
64,722
4 9 5 ,9 18
2 0 2 ,8 5 2
64,722
2 4 ,7 6 7
1,3 2 9
Tabel 2.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak P o s is i T a n g g a l La p o ra n Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(2)
(3)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Kre dit B e ra gun R um a h Tingga l
6
Kre dit B e ra gun P ro pe rti Ko m e rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
9
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
10
Ta giha n ya ng Te la h J a tuh Te m po
11
As e t La innya
12
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da ) To ta l
(4)
-
(5)
-
2 2 8 ,9 4 8
(dalam Jutaan rupiah)
T a g ih a n B e rs ih B e rd a s a k a n Wila ya h
ds t
To ta l
(6)
(7)
-
-
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
T a g ih a n B e rs ih B e rd a s a k a n Wila ya h Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3
(1)
23,300
29
18,762
NO
(12)
82,024
22,463
4 7 ,6 4 0
To ta l
(11)
6,098
46,966
2 11,7 4 6
ds t
22,557
142,308
29
To ta l
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3
-
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 (8)
-
(9)
-
-
ds t
To ta l
(10)
(11)
(12)
-
-
-
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisi Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah) NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rint a h
2
Ta giha n Ke pa da Ent it a s S e kt or P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Mult ila t e ra l da n Le mba ga Int e rna siona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rt i Kome rsia l
7
Kre dit P e ga wa i/ P e nsiuna n
8 9 10
Ta giha n ya ng Te la h J a t uh Te mpo
11
Ase t La innya
12
Eksposur di Unit Usa ha S ya ria h (a pa bila a da )
P o s is i T a n g g a l La p o ra n
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
Ta g iha n B e rs ih B e rd a s a ka n S is a J a ng ka W a kt u Ko nt ra k
Ta g iha n B e rs ih B e rd a s a ka n S is a J a ng ka W a kt u Ko nt ra k
<1 t a hun
>1 t hn s.d 3 t hn
>3 t hn s.d 5 t hn
>5 t hn
Non-Kont ra kt ua l
Tot a l
<1 t a hun
>1 t hn s.d 3 t hn
>3 t hn s.d 5 t hn
>5 t hn
Non-Kont ra kt ua l
Tot a l
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
22,986
22,986
22,557
62,124
161,302
9,700
10,014
181,016
5
2,152
7,058
9,215
Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ort ofolio Rit e l
59,928
2,869
2,060
2,887
67,744
22,878
Ta giha n Ke pa da Korpora si
141,084
8,234
18,195
28,653
196,166
11,961
29
404,096
56
193
19,900
82,024
6,098
6,154
229 4,101
23,300 14,129
30,191
29
18,762
To t a l
22,557
18,762
22,955
37,327
3 1, 5 4 0
-
4 9 5 , 9 18
64,722
64,722
18 4 , 2 4 2
249
4,330
4 0 , 12 7
-
228,948
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisi Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rint a h
2
Ta giha n Ke pa da Ent it a s S e kt or P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Mult ila t e ra l da n Le mba ga Int e rna siona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rt i Kome rsia l
7
Kre dit P e ga wa i/ P e nsiuna n
8
Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ort ofolio Rit e l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora si
10
Ta giha n ya ng Te la h J a t uh Te mpo
11
Ase t La innya
12
Eksposur di Unit Usa ha S ya ria h (a pa bila a da ) To t a l
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
Ta g iha n B e rs ih B e rd a s a ka n S is a J a ng ka W a kt u Ko nt ra k
Ta g iha n B e rs ih B e rd a s a ka n S is a J a ng ka W a kt u Ko nt ra k
<1 t a hun
>1 t hn s.d 3 t hn
>3 t hn s.d 5 t hn
>5 t hn
Non-Kont ra kt ua l
Tot a l
<1 t a hun
>1 t hn s.d 3 t hn
>3 t hn s.d 5 t hn
>5 t hn
Non-Kont ra kt ua l
Tot a l
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual (dalam Jutaan rupiah) Ta g i h a n No
S e k t o r Ek o n o m i
Ke p a d a P e m e rint a h
(1)
(2)
(3)
Ta g i h a n
Ta g i h a n
Ke p a d a
Ke p a d a B a n k
Ta g i h a n
En t i t a s
Mu l t i l a t e r a l
Ke p a d a
S e kt o r
d a n Le m b a g a
Ba nk
P ublik
In t e r n a s i o n a l
(4)
(5)
(6)
Kr e d i t
Ta g i h a n
Kr e d i t
B e ra g un
B e ra g un
Ruma h
P ro pe rt i
Ti n g g a l
Ko m e r s i a l
(7)
(8)
Kr e d i t
Ke p a d a U s a h a
Ta g i h a n
P e g a wa i/
Mi k r o , U s a h a
Ke p a d a
P e nsiuna n
Ke c i l d a n
Ko r p o r a s i
P o rt o f o lio (9)
(10)
(11)
Ta g i h a n
Ek s p o s u r d i
y a n g Te l a h
As e t
J a t uh
La i n n y a
Unit Us a ha S y a ria h
Te m p o
( a pa bila a da )
(12)
(13)
(14)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n 1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n 2 P e rika na n 3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n 4 Indust ri P e ngola ha n
3,019
70,377
3,098
37,003
20,864
61,918
5 List rik, Ga s da n Air 6 Konst ruksi 7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum
4,017
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si 10 P e ra nt a ra ke ua nga n 11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
11,606
12
wa jib 13 J a sa pe ndidika n 14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n 15 la innya 16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga
2,803
17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya 18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya 19 Buka n La pa nga n Usa ha 20 La innya
22,986 Tot a l
22,986
181,016 -
-
18 1, 0 16
9,215 9 , 2 15
33,943 -
-
67,744
15,262
29
19 6 , 16 6
29
18,762 18 , 7 6 2
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a 1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n 2 P e rika na n 3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n 4 Indust ri P e ngola ha n
2,987
5 List rik, Ga s da n Air 6 Konst ruksi
5,328
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n
11,158
8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum
22,195
1
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si 10 P e ra nt a ra ke ua nga n 11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
21
7,996
12
wa jib 13 J a sa pe ndidika n 14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n 15 la innya 16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga 17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya 18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya 19 Buka n La pa nga n Usa ha 20 La innya
22,557 Tot a l
22,557
82,024
-
-
82,024
6,154
6 , 15 4
3,805
-
-
23,300
64,722
3 0 , 19 1
-
64,722
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Ta g i h a n No
S e k t o r Ek o n o m i
Ke p a d a P e m e rint a h
(1)
(2)
(3)
(dalam Jutaan rupiah)
Ta g i h a n
Ta g i h a n
Ta g i h a n
Ke p a d a
Ke p a d a B a n k
Ta g i h a n
En t i t a s
Mu l t i l a t e r a l
Ke p a d a
S e kt o r
d a n Le m b a g a
Ba nk
P ublik (4)
In t e r n a s i o n a l (5)
(6)
Kr e d i t
Kr e d i t
B e ra g un
B e ra g un
Ruma h
P ro pe rt i
Ti n g g a l
Ko m e r s i a l
(7)
(8)
Kr e d i t P e g a wa i/ P e nsiuna n (9)
Ke p a d a U s a h a Mi k r o , U s a h a Ke c i l d a n P o rt o f o lio Rit e l (10)
Ta g i h a n Ke p a d a Ko r p o r a s i (11)
Ta g i h a n
Ek s p o s u r d i
y a n g Te l a h
As e t
J a t uh
La i n n y a
Te m p o (12)
Unit Us a ha S y a ria h ( a pa bila a da )
(13)
(14)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n 1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n 2 P e rika na n 3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n 4 Indust ri P e ngola ha n 5 List rik, Ga s da n Air 6 Konst ruksi 7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum 9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si 10 P e ra nt a ra ke ua nga n 11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l 12 wa jib 13 J a sa pe ndidika n 14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n 15 la innya 16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga 17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya 18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya 19 Buka n La pa nga n Usa ha 20 La innya -
Tot a l P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a 1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n 2 P e rika na n 3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n 4 Indust ri P e ngola ha n 5 List rik, Ga s da n Air 6 Konst ruksi 7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum 9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si 10 P e ra nt a ra ke ua nga n 11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l 12 wa jib 13 J a sa pe ndidika n 14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n 15 la innya 16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga 17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya 18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya 19 Buka n La pa nga n Usa ha 20 La innya Tot a l
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
Wila ya h
Wila ya h
Wila ya h 1
Wila ya h 2
Wila ya h 3
ds t
To ta l
Wila ya h 1
Wila ya h 2
Wila ya h 3
ds t
To ta l
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
1
Ta giha n
-
-
2
Ta giha n ya ng m e nga la m i pe nuruna n nila i (im paire d )
-
-
a . B e lum ja tuh te m po
-
-
b. Te la h ja tuh te m po
-
-
3
C a da nga n ke rugia n pe nuruna n nila i (C KP N) - Individua l
-
4
C a da nga n ke rugia n pe nuruna n nila i (C KP N) - Ko le ktif
5
Ta giha n ya ng diha pus buku
1,873
2,997
-
-
4,870
210
145
1
-
-
-
-
-
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n
2
Ta giha n ya ng m e nga la m i pe nuruna n nila i (im paire d )
356
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
Wila ya h
Wila ya h
Wila ya h 1
Wila ya h 2
Wila ya h 3
ds t
To ta l
Wila ya h 1
Wila ya h 2
Wila ya h 3
ds t
To ta l
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
a . B e lum ja tuh te m po b. Te la h ja tuh te m po 3
C a da nga n ke rugia n pe nuruna n nila i (C KP N) - Individua l
4
C a da nga n ke rugia n pe nuruna n nila i (C KP N) - Ko le ktif
5
Ta giha n ya ng diha pus buku
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual (dalam Jutaan rupiah) Ca d a n g a n ke ru g ia n p e n u ru n a n n ila i (CKP N) B e lu m Ja tu h Te mp o Te la h Ja tuh Te mpo In d ivid u a l (4) (5) (6) Ta g ih a n Ke p a d a En tita s S e kto r P u b lik
No
S e kto r Eko n o mi
Ta g ih a n
(1)
(2) P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n P e rika na n P e rta mba nga n da n P e ngga lia n Indus tri P e ngola ha n Lis trik, Ga s da n Air Kons truks i P e rda ga nga n be s a r da n e c e ra n P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum Tra ns porta s i, pe rguda nga n da n komunika s i P e ra nta ra ke ua nga n Re a l e s ta te , us a ha pe rs e wa a n da n ja s a pe rus a ha a n Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n s os ia l wa jib J a s a pe ndidika n J a s a ke s e ha ta n da n ke gia ta n s os ia l J a s a ke ma s ya ra ka ta n, s os ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya J a s a pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta s a nnya Buka n La pa nga n Us a ha La innya Tota l P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n P e rika na n P e rta mba nga n da n P e ngga lia n Indus tri P e ngola ha n Lis trik, Ga s da n Air Kons truks i P e rda ga nga n be s a r da n e c e ra n P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum Tra ns porta s i, pe rguda nga n da n komunika s i P e ra nta ra ke ua nga n Re a l e s ta te , us a ha pe rs e wa a n da n ja s a pe rus a ha a n Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n s os ia l wa jib J a s a pe ndidika n J a s a ke s e ha ta n da n ke gia ta n s os ia l J a s a ke ma s ya ra ka ta n, s os ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya J a s a pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta s a nnya Buka n La pa nga n Us a ha La innya Tota l
(3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ca d a n g a n ke ru g ia n p e n u ru n a n n ila i (CKP N) Ko le ktif (7)
Ta g ih a n ya n g d ih a p u s b u ku
(8)
73,396 40,101 82,782 4,017
11,861
2,548
281,213 4 9 5 , 9 18
-
-
-
4,870 4,870
2,987
3
5,328 33,353 1
40 211
8,017
51
179,262 228,948
-
-
-
14 3 19
356 356
-
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah) Ca d a n g a n ke ru g ia n B e lu m Ja tu h Te mp o Te la h Ja tuh Te mpo p e n u ru n a n n ila i (4) (5) (6) Ta g ih a n Ke p a d a En tita s S e kto r P u b lik
No
S e kto r Eko n o mi
Ta g ih a n
(1)
(2) P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n P e rika na n P e rta mba nga n da n P e ngga lia n Indus tri P e ngola ha n Lis trik, Ga s da n Air Kons truks i P e rda ga nga n be s a r da n e c e ra n P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum Tra ns porta s i, pe rguda nga n da n komunika s i P e ra nta ra ke ua nga n Re a l e s ta te , us a ha pe rs e wa a n da n ja s a pe rus a ha a n Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n s os ia l wa jib J a s a pe ndidika n J a s a ke s e ha ta n da n ke gia ta n s os ia l J a s a ke ma s ya ra ka ta n, s os ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya J a s a pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta s a nnya Buka n La pa nga n Us a ha La innya Tota l P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n P e rika na n P e rta mba nga n da n P e ngga lia n Indus tri P e ngola ha n Lis trik, Ga s da n Air Kons truks i P e rda ga nga n be s a r da n e c e ra n P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum Tra ns porta s i, pe rguda nga n da n komunika s i P e ra nta ra ke ua nga n Re a l e s ta te , us a ha pe rs e wa a n da n ja s a pe rus a ha a n Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n s os ia l wa jib J a s a pe ndidika n J a s a ke s e ha ta n da n ke gia ta n s os ia l J a s a ke ma s ya ra ka ta n, s os ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya J a s a pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta s a nnya Buka n La pa nga n Us a ha La innya Tota l
(3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ca d a n g a n ke ru g ia n p e n u ru n a n n ila i (7)
Ta g ih a n ya n g d ih a p u s b u ku (8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 2.6.a. Pengunkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Keterangan
No (1)
(2)
1
S a ldo Awa l CKP N
2
P e mbe ntuka n (pe muliha n) CKP N pa da pe riode be rja la n (Ne t)
Posisi Tanggal Laporan Tahun S ebelumnya
Posisi Tanggal Laporan CKPN Individual
CKPN Kolektif
CKPN Individual
CKPN Kolektif
(3)
(4)
(5)
(6)
2a . P e mbe ntuka n CKP N pa da pe riode be rja la n
356
134
4,514
222
2b. P e muliha n CKP N pa da pe riode be rja la n 3
CKP N ya ng diguna ka n untuk me la kuka n ha pus buku a ta s ta giha n pa da pe riode be rja la n
4
P e mbe ntuka n (pe muliha n) la innya pa da pe riode be rja la n
S a ld o Akh ir CKP N
-
4 ,8 7 0
-
356
Tabel 2.6.b. Pengunkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Keterangan
No (1)
(2)
1
S a ldo Awa l CKP N
2
P e mbe ntuka n (pe muliha n) CKP N pa da pe riode be rja la n (Ne t) 2a . P e mbe ntuka n CKP N pa da pe riode be rja la n 2b. P e muliha n CKP N pa da pe riode be rja la n
3
CKP N ya ng diguna ka n untuk me la kuka n ha pus buku a ta s ta giha n pa da pe riode be rja la n
4
P e mbe ntuka n (pe muliha n) la innya pa da pe riode be rja la n
S a ld o Akh ir CKP N
Posisi Tanggal Laporan CKPN Individual
CKPN Kolektif
(3)
(4)
Posisi Tanggal Laporan Tahun S ebelumnya CKPN Individual CKPN Kolektif (5)
(6)
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan kategori Protofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta ng g a l La p o ra n T a gi ha n B e r s i h P e r i ngka t J a ngka P a nj a ng
Le mba ga P e me r i ngka t AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
P e r i ngka t J a ngka P e nde k
St a nda r d a nd P oor 's
AAA
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
A-1
Fi t c h R a t i ng
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
M oody's
AAa
Aa 1 s . d Aa 3
A1 s . d A3
B a a 1+ s . d B a a 3
B a 1+ s . d B a 3
B +s . d B
Kur a ng da r i B
F1+ s . d F1
F2
F3
B 1+ s . d B 4
Kur a ng da r i B 3
P -1
P T . Fi t c h R a t i ngs Indone s i a
AAA(i dn)
AA+(i dn) s . d AA-(i dn)
A+(i dn) s . d A-(i dn)
B B B +(i dn) s . d B B B -(i dn) B B +(i dn) s . d B B -(i dn)
B +(i dn) s . d B -(i dn) Kur a ng da r i B -(i dn) F1+(i dn) s . d F1(i dn)
P T . IC R A Indone s i a
A-2
P -2
A-3
P -3
Kur a ng da r i A-3
Kur a ng da r i P -3
F2(i dn)
F3(i dn)
Kur a ng da r i F3(i dn)
Kur a ng da r i F-3
Ka t e gor i P or t of ol i o
(1)
[Idr ]AAA
[Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA
[Idr ]A+ s . d [Idr ]A
[Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B
[Idr ]B B + s . d [Idr ]B B
[Idr ]B + s . d [Idr ]B
P T . P e me i ngka t E f e k Indone s i a
i d AAA
i d AA+ s . d i d AA
i dA+ s . d i dA
i d B B B +s . d i d B B B
i d B B +s . d i d B B
i d B B +s . d i d B
Kur a ng da r i i d B
i dA1
i dA2
i dA3 s . d i dA4
Kur a ng da r i i d A4
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(2)
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k
T a npa P e r i ngka t
T ot a l
(15)
(16)
Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
22, 986
22, 986
161, 302
181, 016
9, 215
9, 215
T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n 3
Le mba ga Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
9, 700
10, 014
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n 67, 744
67, 744
180, 904
196, 166
P or t of ol i o R i t e l 9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
104
15, 158
29
T OT AL
9, 804
10, 014
15, 158
18, 762
18, 762
460, 942
495, 918
P o s is i Ta ng g a l La p o ra n Ta hun S e b e lumny a T a gi ha n B e r s i h P e r i ngka t J a ngka P a nj a ng
Le mba ga P e me r i ngka t AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
P e r i ngka t J a ngka P e nde k
St a nda r d a nd P oor 's
AAA
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
A-1
Fi t c h R a t i ng
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
M oody's
AAa
Aa 1 s . d Aa 3
A1 s . d A3
B a a 1+ s . d B a a 3
B a 1+ s . d B a 3
B +s . d B
Kur a ng da r i B
F1+ s . d F1
F2
F3
B 1+ s . d B 4
Kur a ng da r i B 3
P -1
A-2
P -2
A-3
P -3
Kur a ng da r i A-3
P T . Fi t c h R a t i ngs Indone s i a
AAA(i dn)
AA+(i dn) s . d AA-(i dn)
A+(i dn) s . d A-(i dn)
B B B +(i dn) s . d B B B -(i dn) B B +(i dn) s . d B B -(i dn)
B +(i dn) s . d B -(i dn) Kur a ng da r i B -(i dn) F1+(i dn) s . d F1(i dn)
Kur a ng da r i P -3
F2(i dn)
F3(i dn)
Kur a ng da r i F3(i dn)
P T . IC R A Indone s i a
[Idr ]AAA
[Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA
[Idr ]A+ s . d [Idr ]A
[Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B
[Idr ]B B + s . d [Idr ]B B
[Idr ]B + s . d [Idr ]B
i d AAA
i d AA+ s . d i d AA
i dA+ s . d i dA
i d B B B +s . d i d B B B
i d B B +s . d i d B B
i d B B +s . d i d B
Kur a ng da r i i d B
i dA1
i dA2
i dA3 s . d i dA4
Kur a ng da r i i d A4
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Kur a ng da r i F-3
Ka t e gor i P or t of ol i o
P T . P e me i ngka t E f e k Indone s i a (1)
(2)
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k
(3)
T a npa P e r i ngka t
T ot a l
(15)
(16)
Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
22, 557
22, 557
62, 124
82, 024
6, 154
6, 154
T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n 3
Le mba ga Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
P or t of ol i o R i t e l
23, 300
23, 300
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
30, 191
30, 191
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
19, 900
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n
T OT AL
19, 900
64, 722
64, 722
209, 048
228, 948
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan kategori Protofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi
(dalam Jutaan rupiah) dengan Perusahaan Anak
P o s is i Ta ng g a l La p o ra n T a gi ha n B e r s i h Le mba ga P e me r i ngka t
P e r i ngka t J a ngka P a nj a ng
P e r i ngka t J a ngka P e nde k
St a nda r d a nd P oor 's
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
A-1
Fi t c h R a t i ng
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
F1+ s . d F1
F2
F3
M oody's
AAa
Aa 1 s . d Aa 3
A1 s . d A3
B a a 1+ s . d B a a 3
B a 1+ s . d B a 3
B 1+ s . d B 4
Kur a ng da r i B 3
P -1
A-2
P -2
A-3
P -3
Kur a ng da r i A-3
Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t i ngs Indone s i a
AAA(i dn)
AA+(i dn) s . d AA-(i dn)
A+(i dn) s . d A-(i dn)
B B B +(i dn) s . d B B B -(i dn) B B +(i dn) s . d B B -(i dn)
B +(i dn) s . d B -(i dn) Kur a ng da r i B -(i dn) F1+(i dn) s . d F1(i dn)
F2(i dn)
F3(i dn)
Kur a ng da r i F3(i dn)
P T . IC R A Indone s i a
[Idr ]AAA
[Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA
[Idr ]A+ s . d [Idr ]A
[Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B
[Idr ]B B + s . d [Idr ]B B
[Idr ]B + s . d [Idr ]B
P T . P e me i ngka t E f e k Indone s i a
i d AAA
i d AA+ s . d i d AA
i dA+ s . d i dA
i d B B B +s . d i d B B B
i d B B +s . d i d B B
i d B B +s . d i d B
Kur a ng da r i i d B
i dA1
i dA2
i dA3 s . d i dA4
Kur a ng da r i i d A4
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Kur a ng da r i F-3
Ka t e gor i P or t of ol i o
(1)
(2)
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k
T a npa P e r i ngka t
T ot a l
(15)
(16)
Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n 3
Le mba ga Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n
8
P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da ) T OT AL
(dalam Jutaan rupiah) P o s is i Ta ng g a l La p o ra n Ta hun S e b e lumny a T a gi ha n B e r s i h Le mba ga P e me r i ngka t
P e r i ngka t J a ngka P a nj a ng
P e r i ngka t J a ngka P e nde k
St a nda r d a nd P oor 's
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
A-1
Fi t c h R a t i ng
AAA
AA+ s . d AA
A+ s . d A
B B B +s . d B B B
B B +s . d B B
B +s . d B
Kur a ng da r i B
F1+ s . d F1
F2
F3
M oody's
AAa
Aa 1 s . d Aa 3
A1 s . d A3
B a a 1+ s . d B a a 3
B a 1+ s . d B a 3
B 1+ s . d B 4
Kur a ng da r i B 3
P -1
A-2
P -2
A-3
P -3
Kur a ng da r i A-3
Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t i ngs Indone s i a
AAA(i dn)
AA+(i dn) s . d AA-(i dn)
A+(i dn) s . d A-(i dn)
B B B +(i dn) s . d B B B -(i dn) B B +(i dn) s . d B B -(i dn)
B +(i dn) s . d B -(i dn) Kur a ng da r i B -(i dn) F1+(i dn) s . d F1(i dn)
F2(i dn)
F3(i dn)
Kur a ng da r i F3(i dn)
P T . IC R A Indone s i a
[Idr ]AAA
[Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA
[Idr ]A+ s . d [Idr ]A
[Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B
[Idr ]B B + s . d [Idr ]B B
[Idr ]B + s . d [Idr ]B
P T . P e me i ngka t E f e k Indone s i a
i d AAA
i d AA+ s . d i d AA
i dA+ s . d i dA
i d B B B +s . d i d B B B
i d B B +s . d i d B B
i d B B +s . d i d B
Kur a ng da r i i d B
i dA1
i dA2
i dA3 s . d i dA4
Kur a ng da r i i d A4
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Kur a ng da r i F-3
Ka t e gor i P or t of ol i o
(1)
(2)
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k
T a npa P e r i ngka t
T ot a l
(15)
(16)
Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n 3
Le mba ga Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n
8
P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da ) T OT AL
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
N a t io n a l A m o u n t No
Va ria b e l ya n g M e n d a s a ri
(1)
(2)
B ANK S EC AR A INDIVIDUAL 1
S uku B unga
2
Nila i Tuka r
3
La innya TOTAL
B ANK S EC AR A KONS OLIDAS I 1
S uku B unga
2
Nila i Tuka r
3
S a ha m
4
Em a s
5
Lo ga m s e la in Em a s
6
La innya TOTAL
N a t io n a l A m o u n t
T a g ih a n > 1 Ta hun < 1 Ta hun > 5 T a h u n D e riv a t if < 5 Ta hun
(3)
(4)
(5)
(6)
Ke wa jib a n D e riv a t if
T a g ih a n B e rs ih s e b e lu m MRK
MRK
(7)
(8)
(9)
T a g ih a n B e rs ih s e t e la h MRK (10)
< 1 Ta hun
(11)
T a g ih a n > 1 Ta hun > 5 T a h u n D e riv a t if < 5 Ta hun
(12)
(13)
(14)
Ke wa jib a n D e riv a t if
T a g ih a n B e rs ih s e b e lu m MRK
MRK
T a g ih a n B e rs ih s e t e la h MRK
(15)
(16)
(17)
(18)
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
6
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
7
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da )
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
N ila i Wa ja r S S B R e po
Ke wa jib a n R e po
T a g ih a n B e rs ih
A TM R
N ila i Wa ja r S S B R e po
Ke wa jib a n R e po
T a g ih a n B e rs ih
A TM R
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
TOTA L
Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
6
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
7
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da )
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
N ila i Wa ja r S S B R e po
Ke wa jib a n R e po
T a g ih a n B e rs ih
A TM R
N ila i Wa ja r S S B R e po
Ke wa jib a n R e po
T a g ih a n B e rs ih
A TM R
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
TOTA L
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
6
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
7
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da )
T a g ih a n B e rs ih
N ila i M R K
(3)
(4)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
T a g ih a n A T M R s e t e la h B e rs ih s e t e la h MRK MRK (5)
(6)
T a g ih a n B e rs ih
N ila i M R K
(7)
(8)
T a g ih a n A T M R s e t e la h B e rs ih s e t e la h MRK MRK (9)
(10)
TOTA L
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah) P o s is i T a n g g a l La p o ra n NO
Ka t e g o ri P o rt o f o lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e m e rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e kto r P ublik
3
Ta giha n Ke pa da B a nk P e m ba nguna n M ultila te ra l da n Le m ba ga Inte rna s io na l
4
Ta giha n Ke pa da B a nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha M ikro , Us a ha Ke c il da n P o rto fo lio R ite l
6
Ta giha n Ke pa da Ko rpo ra s i
7
Eks po s ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da )
TOTA L
T a g ih a n B e rs ih
N ila i M R K
(3)
(4)
P o s is i T a n g g a l La p o ra n T a h u n S e b e lu m n ya
T a g ih a n A T M R s e t e la h B e rs ih s e t e la h MRK MRK (5)
(6)
T a g ih a n B e rs ih
N ila i M R K
(7)
(8)
T a g ih a n A T M R s e t e la h B e rs ih s e t e la h MRK MRK (9)
(10)
Tabel 4.1.a. Pengunkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara (dalamIndividual Jutaan rupiah) P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o NO
Ka t e g o r i P o r t o f o l i o
(1)
(2)
A
E k s pos ur N e r ac a
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
10 0 %
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Be ba n
15 0 % La i n n y a (11)
(12)
(13)
(14)
20%
35%
40%
45%
50%
75%
10 0 %
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
36, 203 9, 215
Be ba n Mo d a l
15 0 % La i n n y a (23)
(24)
104
15, 158
(25)
(26)
-
24, 373
16, 405
-
-
67, 744
6, 154
50, 137 130, 904
2
181, 120
82, 024
3, 686
67, 744
72, 988
A TMR
Kr e d i t 0%
22, 557
181, 016
50, 000
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Mo d a l
22, 986
T ot a l E kpos ur Ne r a c a B
A TMR
Kr e d i t
2, 462
779
22, 521
138, 504 29
44
14, 304
4, 456
20, 988
145, 208
4, 485
-
16, 891 30, 191
2
249, 562
-
23, 338
82, 024
-
6, 154
-
-
-
-
-
-
22, 521
30, 191
59, 487
4, 456
66, 171
89, 678
4, 456
-
-
-
132, 120
-
E k pos ur K e w aj i ban K omi t me nt / K ont i ge ns i pd T r ans ak s i R e k e ni ng A dmi ni s t r at i f
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
B
E k pos ur A k i bat K e gagal an P i hak Law an (C ount e r par t y C r e di t R i s k )
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
6
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
7
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ot a l E kpos ur T R A
21, 758
12, 766
7, 768
1, 029
29, 526
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13, 795
-
-
-
-
-
T ot a l E ks pos ur C ount e r pa r t y C r e di t R i s k
Tabel 4.1.b. Pengunkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n NO
Ka t e g o r i P o r t o f o l i o
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
A TMR
Kr e d i t
(1)
(2)
A
E k s pos ur N e r ac a
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
As e t La i nnya
12
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da ) T ot a l E kpos ur Ne r a c a
B
(dalam Jutaan rupiah)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
10 0 %
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Be ba n
(11)
(12)
(13)
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Mo d a l
15 0 % La i n n y a (14)
A TMR
Kr e d i t 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
10 0 %
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
Be ba n Mo d a l
15 0 % La i n n y a (23)
(24)
(25)
(26)
-
E k pos ur K e w aj i ban K omi t me nt / K ont i ge ns i pd T r ans ak s i R e k e ni ng A dmi ni s t r at i f
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
Kr e di t B e r a gun R uma h T i ngga l
6
Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7
Kr e di t P e ga wa i / P e ns i una n
8
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
9
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
10
T a gi ha n ya ng T e l a h J a t uh T e mpo
11
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
B
E k pos ur A k i bat K e gagal an P i hak Law an (C ount e r par t y C r e di t R i s k )
1
T a gi ha n Ke pa da P e me r i nt a h
2
T a gi ha n Ke pa da E nt i t a s Se kt or P ubl i k T a gi ha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n M ul t i l a t e r a l da n Le mba ga
3
Int e r na s i ona l
4
T a gi ha n Ke pa da B a nk
5
T a gi ha n Ke pa da Us a ha M i kr o, Us a ha Ke c i l da n P or t of ol i o R i t e l
6
T a gi ha n Ke pa da Kor por a s i
7
E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ot a l E kpos ur T R A
T ot a l E ks pos ur C ount e r pa r t y C r e di t R i s k
-
Tabel 4.2.a. Pengunkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan Tagihan Bagian Yang Tagihan Bagian Yang NO Kategori Portofolio Asuran Asuran Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin si si (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)] A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 22,986 22,986 22,557 22,557 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 181,016 181,016 82,024 82,024 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 9,215 9,215 6,154 6,154 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 67,744 895 66,849 23,300 779 22,521 9 Tagihan Kepada Korporasi 191,166 50,000 141,166 30,191 30,191 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 29 29 11 Aset Lainnya 18,762 18,762 64,722 64,722 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Ekposur Neraca 490,918 50,895 440,023 228,948 779 228,169 B Ekposur Kewajiban 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 12,760 12,760 12,760 12,760 9 Tagihan Kepada Korporasi 291 291 291 291 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Ekposur TRA 13,051 13,051 13,051 13,051 B Ekposur Akibat Kegagalan Pihak 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Eksposur Counterparty Credit Total (A+B+C)
503,969
50,895
453,074
241,999
779
241,220
Tabel 4.2.b. Pengunkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan NO Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang Tagihan Bagian Yang Asuran Asuran Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin si si (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)] A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Ekposur Neraca B Ekposur Kewajiban 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Ekposur TRA B Ekposur Akibat Kegagalan Pihak 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah Total Eksposur Counterparty Credit Total (A+B+C)
Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Individual NO
Ek s p o s u r S e k u r i t i s a s i
Nila i As e t y g dis e kurit is a s i
(1) 1
(2)
(3)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Nila i As e t y a ng La b a / R u g i dis e kurit is a s i y a ng da ri me ng a la mi pe nuruna n Be lum a kt iv it a s Te l a h J a t u h J a t uh s e kurit is a s i Te m p o Te m p o (4) (5) (6)
(dalam Jutaan rupiah)
A TMR
(7)
P e ng ura ng
Nila i As e t y g
Mo d a l
dis e kurit is a s i
(8)
(9)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Nila i As e t y a ng La b a / R u g i dis e kurit is a s i y a ng da ri me ng a la mi pe nuruna n Be lum a kt iv it a s Te l a h J a t u h J a t uh s e kurit is a s i Te m p o Te m p o (10) (11) (12)
A TMR
(13)
P e ng ura ng Mo d a l
(14)
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i Kre dit ur Asa l - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
2
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia Kre dit P e ndukung a . Fa silit a s pe na nggung risiko - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l) b. Fa silit a s pe na nggung risiko ke dua - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
3
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia Fa silit a s Likuidit a s - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
4
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia J a sa - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
5
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i Ba nk Kost udia n - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
6
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e moda l a . S e nior t ra nc he - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l) b. J unior t ra nc he - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak NO
Ek s p o s u r S e k u r i t i s a s i
Nila i As e t y g dis e kurit is a s i
(1) 1
(2) Ba nk Be rt inda k S e ba ga i Kre dit ur Asa l - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
2
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia Kre dit P e ndukung a . Fa silit a s pe na nggung risiko - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l) b. Fa silit a s pe na nggung risiko ke dua - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
3
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia Fa silit a s Likuidit a s - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
4
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e nye dia J a sa - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
5
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i Ba nk Kost udia n - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
6
Ba nk Be rt inda k S e ba ga i P e moda l a . S e nior t ra nc he - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l) b. J unior t ra nc he - J e nis Eksposur (c ont oh : t a giha n be ra gun ruma h t ingga l)
(3)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Nila i As e t y a ng La b a / R u g i dis e kurit is a s i y a ng da ri me ng a la mi pe nuruna n Be lum a kt iv it a s Te l a h J a t u h J a t uh s e kurit is a s i Te m p o Te m p o (4) (5) (6)
A TMR
(7)
P e ng ura ng
Nila i As e t y g
Mo d a l
dis e kurit is a s i
(8)
(9)
(dalam Jutaan rupiah) P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Nila i As e t y a ng La b a / R u g i dis e kurit is a s i y a ng da ri me ng a la mi pe nuruna n Be lum a kt iv it a s Te l a h J a t u h J a t uh s e kurit is a s i Te m p o Te m p o (10) (11) (12)
A TMR
(13)
P e ng ura ng Mo d a l
(14)
Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah) P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
Nila i As e t Ya n g Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n ) P e n ju a la n
Nila i As e t Ya n g Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n ) P e n ju a la n
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10
As e t La innya
11
Eks pos ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da ) To ta l
Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak P o s is i Ta n g g a l La p o ra n NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
Nila i As e t Ya n g Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n ) P e n ju a la n
Nila i As e t Ya n g Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n ) P e n ju a la n
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1) 1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10
As e t La innya
11
Eks pos ur di Unit Us a ha S ya ria h (a pa bila a da ) To ta l
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
(dalam Jutaan rupiah) P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
67,744
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
196,166 29
44
44
10 11
22,986
Ta giha n Ya ng Te la h J a tuh Te mpo
22,557
181,016
36,203
36,203
82,024
4,292
4,292
9,215
3,686
3,686
75
30
30
50,808
50,137
25,375
19,031
18,155
188,504
138,504
9,011
9,011
18,762
As e t La innya
4 9 5 , 9 18
To ta l
2 7 9 ,2 4 5
2 4 9 ,5 6 2
2 0 3 ,7 6 4
25,779 3 2 ,3 6 4
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Kominmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif P o s is i Ta n g g a l La p o ra n NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10
Ta giha n Ya ng Te la h J a tuh Te mpo
(dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
21,758
12,760
7,768
291 13 , 0 5 1
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
6
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
5 7 ,2 6 7
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
2 9 ,5 2 6
To ta l
9,011
64,722
20,988
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (3)
(4)
(5)
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (6)
(7)
(8)
To ta l
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) NO
Je n is Tra n s a ks i
(1) 1
(2) De live ry ve rs us pa yme nt a . Be ba n Moda l 8% (5 - 15 ha ri) b. Be ba n Moda l 50% (16 - 30 ha ri) c . Be ba n Moda l 75% (31 - 45 ha ri) d. Be ba n Moda l 100% (le bih da ri 45 ha ri)
2
Non- de live ry ve rs us pa yme nt To ta l
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (3)
(4)
(5)
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (6)
(7)
(8)
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi NO
Jenis Transaksi
(1)
(2)
1
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3
Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan
4
Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
5
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Faktor Pengurang Modal (3)
ATMR (4)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Faktor Pengurang Modal (5)
ATMR (6)
Total
Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) NO
Jenis Transaksi
(1) 1
(2)
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Faktor Pengurang Modal (3)
ATMR (4)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Faktor Pengurang Modal (5)
ATMR (6)
Total Eksposur
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan
TO TAL ATMR RISIKO KREDIT TO TAL FAKTO R PENGURANG MO DAL
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
(dalam Jutaan rupiah) P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10
Ta giha n Ya ng Te la h J a tuh Te mpo
11
As e t La innya
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
To ta l
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Kominmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif P o s is i Ta n g g a l La p o ra n NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6
Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7
Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10
Ta giha n Ya ng Te la h J a tuh Te mpo
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
Ta g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m MRK
ATMR s e te la h MRK
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
To ta l
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) NO
Ka te g o ri P o rto fo lio
(1)
(2)
1
Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2
Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga Inte rna s iona l
4
Ta giha n Ke pa da Ba nk
5
Ta giha n Ke pa da Us a ha Mikro, Us a ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
6
Ta giha n Ke pa da Korpora s i
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (3)
(4)
(5)
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (6)
(7)
(8)
To ta l
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) NO
Je n is Tra n s a ks i
(1) 1
(2) De live ry ve rs us pa yme nt a . Be ba n Moda l 8% (5 - 15 ha ri) b. Be ba n Moda l 50% (16 - 30 ha ri) c . Be ba n Moda l 75% (31 - 45 ha ri) d. Be ba n Moda l 100% (le bih da ri 45 ha ri)
2
Non- de live ry ve rs us pa yme nt To ta l
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (3)
(4)
(5)
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya ATMR s e b e lu m ATMR s e te la h Ta g ih a n B e rs ih MRK MRK (6)
(7)
(8)
Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan
NO
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Jenis Transaksi
(1)
(2)
1
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3
Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan
4
Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
5
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
Faktor Pengurang Modal (3)
ATMR (4)
Faktor Pengurang Modal (5)
ATMR (6)
Total
Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) Posisi Tanggal Laporan NO
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Jenis Transaksi
(1) 1
(dalam Jutaan rupiah)
(2)
Faktor Pengurang Modal (3)
ATMR (4)
Faktor Pengurang Modal (5)
ATMR (6)
Total Eksposur
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan
TO TAL ATMR RISIKO KREDIT TO TAL FAKTO R PENGURANG MO DAL
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar No
Jenis Risiko
(1)
1
(2)
(dalam Jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (3)
(4)
(5)
(7)
Posisi Tanggal Laporan Tahun S ebelumnya Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (6)
(8)
(9)
(10)
Ris iko S uku Bunga a . Ris iko S pe s ifik b. Ris iko Umum
2
Ris iko Nila i Tuka r
3
Ris iko Ekuita s *)
4
Ris iko Komodita s *)
5
Ris iko Option To ta l
*) Untuk ba nk ya ng me miliki pe rus a ha a n a na k ya ng me miliki e ks pos ur ris iko dima ks ud
Tabel 7.2.a. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual No
Jenis Risiko
(1)
(2)
1
Ris iko S uku Bunga
2
Ris iko Nila i Tuka r
3
Ris iko Option
Posisi Tanggal Laporan Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (3)
(4)
(5)
(7)
(dalam Jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Tahun S ebelumnya Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (6)
(8)
(9)
(10)
To ta l
Tabel 7.2.b. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No
Jenis Risiko
(1)
(2)
1
Ris iko S uku Bunga
2
Ris iko Nila i Tuka r
3
Ris iko Ekuita s
4
Ris iko Komodita s
5
Ris iko Option To ta l
Posisi Tanggal Laporan Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (3)
(4)
(5)
(7)
(dalam Jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Tahun S ebelumnya Bank Konsolidasi Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR (6)
(8)
(9)
(10)
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
No
P e n d e ka ta n Ya n g Dig u n a ka n
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3 ta h u n te ra kh ir)
B e b a n Mo d a l
ATMR
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3 ta h u n te ra kh ir)
B e b a n Mo d a l
ATMR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
P e nde ka ta n Indika tor Da s a r To ta l
12,320
1,848
23,101
11,009
12 , 3 2 0
1, 8 4 8
2 3 , 10 1
11, 0 0 9
1,651 1, 6 5 1
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
20,641 2 0 ,6 4 1
(dalam Jutaan rupiah)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
No
P e n d e ka ta n Ya n g Dig u n a ka n
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3 ta h u n te ra kh ir)
B e b a n Mo d a l
ATMR
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3 ta h u n te ra kh ir)
B e b a n Mo d a l
ATMR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
P e nde ka ta n Indika tor Da s a r To ta l
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Posisi Tanggal Laporan Jatuh Tempo Pos - pos Saldo NO < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln ` (2) (3) (4) (5) (6) (7) I NERACA A. Aset 1. Kas 2,052 2,052 2. Penempatan Bank Indonesia 18,604 18,604 3. Penempatan Bank Lain 161,302 38,187 53,115 70,000 4. Surat Berharga 39,357 3,431 16,212 5. Kredit yang diberikan 257,892 10,422 48,642 33,646 66,925 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain 7,956 2,274 5,229 132 202 Total Aset 487,163 71,539 106,986 107,209 83,339
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (10) (11) (12) (13) (14)
Saldo
> 12 (8)
(9)
19,714 98,257 119 118,090
2,410 22,556 62,124 19,900 69,645 55,705 232,340
2,410 20,625 62,124 2,083 50,149 137,391
288 403 691
4,431 294 4,725
1,931 13,139 4,527 19,597
19,900 39,704 332 59,936
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 85,687 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lain 8,494 Total Kewajiban 94,181
30,554 6,789 37,343
52,098 52,098
1,035 1,035
2,000 110 2,110
1,595 1,595
31,027 53,113 84,140
30,826 51,750 82,576
153 153
33 33
15 27 42
1,336 1,336
Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca 392,982
34,196
54,888
106,174
81,229
116,495
148,200
54,815
538
4,692
19,555
58,600
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban Rekening Administratif Komitmen 31,378 Kontinjensi Total Kewajiban Rekening Administratif31,378
31,378 31,378
-
-
-
-
15,142 15,142
15,142 15,142
-
-
-
-
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (31,378)
(31,378)
-
-
-
-
(15,142)
(15,142)
-
-
-
-
2,818
54,888
106,174
81,229
116,495
133,058
39,673
538
4,692
19,555
58,600
II REKENING ADMINISTRATIF A. Komitmen Kontinjensi Total Tagihan Rekening Administratif
Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
361,604
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Posisi Tanggal Laporan Jatuh Tempo Pos - pos Saldo Saldo NO < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) I NERACA A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain Total Aset B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lain Total Kewajiban Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca II REKENING ADMINISTRATIF A. Komitmen Kontinjensi Total Tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (10) (11) (12) (13) (14)
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Posisi Tanggal Laporan Jatuh Tempo Pos - pos Saldo NO < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I NERACA A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain Total Aset
> 12 (8)
Saldo (9)
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (10) (11) (12) (13) (14)
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lain Total Kewajiban Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca II REKENING ADMINISTRATIF A. Komitmen Kontinjensi Total Tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Posisi Tanggal Laporan Jatuh Tempo Pos - pos Saldo NO < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) I NERACA A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain Total Aset B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lain Total Kewajiban Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca II REKENING ADMINISTRATIF A. Komitmen Kontinjensi Total Tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
Saldo (9)
(dalam Jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (10) (11) (12) (13) (14)
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h / formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) DAFTAR ISI
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 Laporan Posisi Keuangan
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2015
3
Statement of Financial Position
5
Statement of Profit or Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
6
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
7
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
8
Notes to Financial Statements
Laporan Laba Rugi Komprehensif Lain
Dan
Penghasilan
Loss
and
Other
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015
Catatan/ Notes
2015 Rp
2014 Rp
ASET
ASSETS
Kas
2.051.811.400
2.410.473.050
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5
7.304.193.136
3.628.373.975
Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
6
6.138.655.812
4.056.989.033
Demand Deposits with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
7
166.463.356.165
75.063.860.932
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Efek-efek
8
39.356.654.352
21.831.191.631
Securities
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
9 27
51.843.504 257.840.191.048 (4.869.546.717) 253.022.487.835
56.508.395 59.588.948.885 (355.606.034) 59.289.851.246
Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Net
Aset Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat
10 17.598.357.467 (7.630.485.850) 9.967.871.617
15.312.640.364 (7.075.248.943) 8.237.391.421
Premises and Equipment Cost Accumulated depreciation Carrying value
Aset Takberwujud Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Nilai buku bersih
11 1.488.444.000 (650.035.747) 838.408.253
575.235.000 (572.634.998) 2.600.002
Intangible Assets Biaya perolehan Accumulated amortisation Net book value
Aset Pajak Tangguhan - bersih
26
1.506.836.708
776.783.340
Deferred Tax Assets - net
Aset Lain-lain - bersih
12
7.955.407.673
55.704.629.513
494.605.682.951
231.002.144.143
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Other Assets - net TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Continued)
Catatan/ Notes
2015 Rp
2014 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
13 27
5.109.864.699 80.577.063.847 85.686.928.546
6.227.447.487 24.799.589.523 31.027.037.010
Utang Pajak
14,26
1.421.775.279
77.640.639
Beban Yang Masih Harus Dibayar Dan Liabilitas Lain-lain
15,25
7.072.720.127
71.035.608.020
94.181.423.952
102.140.285.669
JUMLAH LIABILITAS
Deposits Related parties Third parties Total Taxes Payable
Accruals And Other Liabilities TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 1.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 250.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014
Capital Stock - par value of Rp 1,000,000 per share Authorized - 1,000,000 shares as of December 31, 2015 and 250,000 shares as of December 31, 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh 360.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 132.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014
16
360.000.000.000
Dana setoran modal
17
40.000.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
18
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
(183.019.365)
822.000.000 (214.721.636)
132.000.000.000 -
Subscribed and paid-up - 360,000 shares as of December 31, 2015 and 132,000 shares as of December 31, 2014 Capital deposits fund
(219.365.994) Other Comprehensive Income
822.000.000 (3.740.775.532)
Retained Earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
400.424.258.999
128.861.858.474
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
494.605.682.951
231.002.144.143
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2015 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
38.265.300.387 (3.624.036.790)
Pendapatan Bunga - Bersih
Catatan/ Notes
19,27 20,27
34.641.263.597 1.795.953.490
21
Beban kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non-keuangan
(4.513.940.683) -
9 12
Beban Operasional Lainnya Beban tenaga kerja Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih
15.920.617.847 (480.006.120) 15.440.611.727
Pendapatan Operasional Lainnya
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai
2014 Rp
(4.513.940.683)
356.609.986
(221.910.367) (1.098.400.000) (1.320.310.367)
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest revenues Interest expense Total Interest Revenues - Net Other Operating Revenues Provision for impairment losses Financial assets Non-financial assets Total Provision for Impairment Losses
(7.361.166.572) (6.590.197.658)
Other Operating Expenses Personnel expenses General and administrative expenses
(27.688.009.567)
(13.951.364.230)
Total Other Operating Expenses
(30.405.996.760)
(14.915.064.611)
(15.657.876.804) (12.030.132.763)
LABA OPERASIONAL
4.235.266.837
PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL Laba atas penjualan aset tetap Lain-lain
7.561.893 (111.599.952)
BEBAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
(104.038.059)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
22 23
10
4.131.228.778 (605.174.882)
26
3.526.053.896
525.547.116
INCOME FROM OPERATIONS
999.998 (26.206.687)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Gain on sale of premises and equipment Others
(25.206.689)
NON-OPERATING EXPENSES - NET
500.340.427
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
(98.007.281)
TAX EXPENSE - NET
402.333.146
NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Sub jumlah
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi tahun ini dan penyesuaian tarif pajak Sub jumlah Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
29.040.166
25
-
(7.260.042) 21.780.124
26
-
(22.361.993)
8
(405.533.281)
36.928.498 14.566.505
26
50.691.660 (354.841.621)
36.346.629
(354.841.621)
3.562.400.525
47.491.525
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Other Operating Expenses - Net
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefits obligation Income tax relating to item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Sub total Item that will be reclassified subsequently to profit or loss: Changes in fair value of AFS securities Income tax relating to item that will be reclassified subsequently to profit or loss this year and tax rate adjuments Sub total Total other comprehensive income for the current year net of tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Modal saham/ Capital Stock Rp 132.000.000.000 -
-
-
135.475.627 -
-
-
-
(354.841.621)
132.000.000.000
-
-
(219.365.994)
16
228.000.000.000 -
40.000.000.000 -
-
8,18,25,26
-
-
21.780.124
14.566.505
360.000.000.000
40.000.000.000
21.780.124
(204.799.489)
8,18,26
Saldo per 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain setelah pajak Saldo per 31 Desember 2015
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Perubahan nilai Pengukuran kembali wajar efek atas program tersedia untuk imbalan pasti/ dijual/ Remeasurement Changes in fair of defined benefits value of AFS obligation securities Rp Rp
Dana setoran modal/ Capital deposits fund Rp
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2014 Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain setelah pajak
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp 822.000.000 822.000.000 822.000.000
(4.143.108.678) 402.333.146 -
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp 128.814.366.949 402.333.146 (354.841.621)
Balance as of January 1, 2014 Net income for the year Other comprehensive income net of tax
(3.740.775.532)
128.861.858.474
Balance as of December 31, 2014
3.526.053.896
268.000.000.000 3.526.053.896
Additional paid-in capital Net income for the year Other comprehensive income net of tax
(214.721.636)
36.346.629 400.424.258.999
Balance as of December 31, 2015
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 2015 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja Pembayaran beban umum dan administrasi Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Pembayaran dari beban non operasional
36.597.657.323 (3.392.199.504) (14.259.445.406) (9.870.341.295) 1.795.953.490 (111.599.951)
15.163.628.215 (474.014.026) (7.072.455.334) (5.489.641.755) 356.609.986 (26.206.687)
10.760.024.657
2.457.920.399
(108.000.000.000) (198.246.577.272) (53.647.398)
(25.184.217.510) (44.315.703.052)
54.659.891.536
3.390.749.902
1.385.442.231
30.682.734.596
Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Simpanan Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
2014 Rp
(239.494.866.246)
(32.968.515.665)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Payment of interest expenses Payment of personnel expenses General and administrative expenses Other operating income received Non operating expenses paid Operating Cash Flows before Working Capital Changes Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia and other bank Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Deposits Accruals and other liabilities Net Cash Used in Operating Activities
Pembelian aset tetap dan aset takberwujud Penempatan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek dimiliki hingga jatuh tempo Pencairan efek dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap
(3.741.798.934) (10.120.000.000) (9.292.083.761) 1.931.222.066 15.846.398
(348.846.001) (1.931.222.066) 30.477.461.057 1.000.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment and intangible assets Placements in available-for-sale securities Placements in held-to-maturity securities Maturity of held-to-maturity securities Proceeds from sale of premises and equipment
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(21.206.814.231)
28.198.392.990
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal Dana setoran modal
209.500.000.000 40.000.000.000
18.500.000.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Paid up capital Capital deposits fund
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
249.500.000.000
18.500.000.000
Net Cash Provided by Investing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(11.201.680.477)
13.729.877.325
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
85.159.696.990
71.429.819.665
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
73.958.016.513
85.159.696.990
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
2.051.811.400 7.304.193.136 6.138.655.812
2.410.473.050 3.628.373.975 4.056.989.033
58.463.356.165
75.063.860.932
73.958.016.513
85.159.696.990
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other bank maturing three months or less since the acquisition date Total
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-7-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum Bank
Establishment and General Information
PT Bank Amar Indonesia (selanjutnya disebut “Bank") dahulu PT Anglomas International Bank didirikan pada tahun 1991 berdasarkan akta No.32 tanggal 15 Maret 1991 dari Eddy Widjaja, S.H., notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No.C2-2650.HT.01.01 Tahun 1991 tanggal 1 Juli 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.70 tanggal 30 Agustus 1991, Tambahan No. 2808/1991.
PT Bank Amar Indonesia (the "Bank") formerly PT Anglomas International Bank was established on 1991 based on notarial deed No.32 dated March 15, 1991 of Eddy Widjaja, S.H., notary in Surabaya. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.C2-2650.HT.01.01 Year 1991 dated July 1, 1991 and was published in State Gazette of the Republic Indonesia No.70 dated August 30, 1991, Supplement No. 2808/1991.
Berdasarkan akta notaris No.36 tanggal 10 Juli 2014 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, mengenai penggantian nama Bank menjadi PT Bank Amar Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-06072.40.20.2014 tanggal 23 Juli 2014.
Based on the Deed Shareholders No.36 dated July 10, 2014 of Anita Anggawidjaja, S.H., notary in Surabaya, the name of the Bank was changed to PT Bank Amar Indonesia. The change was approve by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU06072.40.20.2014 dated July 23, 2014.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terbaru adalah berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No. 37 tanggal 8 April 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-0768171.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 14 April 2015. Perubahan terakhir berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No.158 tanggal 31 Desember 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, mengenai peningkatan modal disetor Bank sebesar Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 (Catatan 34).
The Bank's Articles of Association have been amended several times, and the most recent is based on the resolution of the shareholders with the Deed No. 37 dated April 8, 2015 of Anita Anggawidjaja, S.H, notary in Surabaya, relating to the increase in authorized capital stock of the Bank from Rp 250,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000. The changed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-0768171.AH.01.02. Tahun 2015 dated April 14, 2015. The latest changed based on the resolution of the shareholders with Deed No. 158 dated December 31, 2015 of Anita Anggawidjaja, S.H, in Surabaya, regarding increase of paid-up capital from Rp 40,000,000,000 to Rp 400,000,000,000 (Note 34).
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.29/KDK.03.2014 tanggal 24 Desember 2014, menyetujui penetapan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Amar Indonesia.
The decision of Board of Commissioners Indonesia Financial Services Authority No.29/KDK.03.2014 dated December 24, 2014, approved the use of operating license of PT Bank Amar Indonesia.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 2 Januari 1992, sesuai dengan izin usaha sebagai Bank Umum oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 1107/KMK/013/1991 tanggal 12 November 1991.
The Bank commenced commercial operations on January 2, 1992, in accordance with its business license as Commercial Bank by Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.1107/KMK/013/1991 dated November 12, 1991.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank terutama menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan UndangUndang dan peraturan yang berlaku.
Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, the scope of its business is to engaged in banking activities in accordance with the prevailing laws and regulations.
Bank berkantor pusat di Jalan Kusuma Bangsa No.110, Surabaya. Bank memiliki tiga kantor cabang yang terletak di Kusuma Bangsa, Manyar dan Jakarta dan satu kantor cabang pembantu di Pasar Atum, Surabaya. Jumlah rata-rata karyawan Bank masingmasing 174 dan 104 karyawan pada tahun 2015 dan 2014.
The Bank's head office is located at Jalan Kusuma Bangsa No.110, Surabaya. The Bank has three branches located in Kusuma Bangsa, Manyar and Jakarta and one sub-branch located in Pasar Atum, Surabaya. The Bank has an average total number of employees of 174 in 2015 and 104 in 2014. -8-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015
2014
Tan Kok Kiang Bernard Richard Bastian Purnama Gindo Tampubolon
Tan Kok Kiang Bernard Richard Bastian Purnama Gindo Tampubolon
Direksi Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Direktur Bisnis
Tuk Yulianto I Nyoman Mawa Vishal Tulsian
Bellarminus Budijanto Jahja I Nyoman Mawa Tuk Yulianto -
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Bastian Purnama Syahril Majidi Justin Malau
Bastian Purnama Syahril Majidi Justin Malau
Gindo Tampubolon Syahril Majidi -
Gindo Tampubolon Syahril Majidi R. Wilopo
Risk Monitoring Commitee Chairman Member Member
Bastian Purnama Gindo Tampubolon Toto Warsoko Pikir
Bastian Purnama Gindo Tampubolon Toto Warsoko Pikir
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member
Haifan Yahya
Haifan Yahya
Internal Audit Task Force Head
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Kepala Satuan Audit Intern
2.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank's management and audit committee consists of the following:
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Board of Directors President Director Compliance Director Operations Director Business Director Audit Committee Chairman Member Member
ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS a.
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioners
Standard effective in the current period In the current year, the Bank has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
-9-
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Selain perubahan yang telah dinyatakan di atas, penerapan amandemen terhadap PSAK 1 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Other than those stated above, the application of PSAK 1 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 mengubah akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain sehingga aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Selanjutnya PSAK 24, memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
In addition, PSAK 24 introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013).
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013).
Penerapan PSAK 24 (revisi 2013) tidak berdampak material terhadap jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain di tahuntahun sebelumnya dan seluruh dampak penerapan diakui di tahun berjalan.
The application of PSAK 24 (revised 2013) had no material impact on the amounts recognised in profit or loss and other comprehensive income in prior years, therefore the impact is recognized in the current period.
- 10 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
2014),
Instrumen
PSAK 50 (revised 2014), Instruments: Presentation
Financial
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Bank tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
As the Bank does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
- 11 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 60 (revised Instruments: Disclosures
2014),
Financial
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian penyelesaian secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement.
Bank tidak mempunyai pengaturan saling hapus, karenanya penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
As the Bank does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in financial statements.
- 12 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pospos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Bank tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 29 untuk pengungkapan tahun 2015). Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Bank has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period (see Note 29 for the 2015 disclosures). Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the financial statements.
Standard baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan:
Other revised standards that will not have significant impact on the presentation and amounts reported in financial statements are as follows:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15 (revisi 2013), Inventasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66, Pengaturan Bersama, PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, dan ISAK 26 (revisi 2013), Penilaian Kembali Derivatif melekat.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements, PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures, PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements, PSAK 67, Disclosure of Interests in Other Entitites, and ISAK 26 (revised 2013), Reassessment of Embedded Derivatives.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
Standards and interpretations issued not yet effective
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,
- 13 -
PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan ISAK 30: Pungutan.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies.
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
PSAK 53: Share-based Payments, and PSAK 68: Fair Value Measurement.
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are:
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31: Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:
PSAK 69: Agrikultur dan amandemen, dan
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan.
PSAK 69: Agriculture and amendments to, and Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
As of issuance date of the financial statements, management is still evaluating the effect of these standards on the financial statements.
- 14 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
OF
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The Bank’s financial statements have been prepared on the historical cost basis, except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Bank memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for sharebased payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as value in use in PSAK 48.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
- 15 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
c.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity):
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
over
the
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i.
the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a group of which the other entity is a member).
iii.
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii.
a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
- 16 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. d.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
d.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Held-to-maturity Available-for-sale (AFS) Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-tomaturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-for-sale. AFS financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction cost. Subsequently, available-for-sale financial assets are measured at fair value.
- 17 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividend on AFS equity instrument, if any, are recognized in profit or loss when the Bank’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, semua yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. All items classified as loans and receivables are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
- 18 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments classified as heldto-maturity, available-for-sale and loans and receivables.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Didalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment when assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
- 19 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observations of credit facility data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
- 20 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and its decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
- 21 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan. e.
Assets written off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off in the current year is recorded as an addition to the allowance for impairment losses during the year of credit recovery. Recovery of assets previously written off in the previous years is recorded as operating income during the year.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
e.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabiltas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas keuangan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
pada
biaya
perolehan
as
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expired.
Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
- 22 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
g.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
f.
Reclassifications of Financial Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassifications of Financial Assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets classified as FVTPL or available for sale into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity.The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Nilai Wajar
g.
Fair Value
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Prior to January 1, 2015, fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques: - 23 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tingkat 1, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1, fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2, fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. deviation from prices).
Tingkat 3, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3, fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dan instrumen lain yang secara subtansial sama. h.
i.
In the event that there is no active market for a financial asset or financial liability, the Bank determines fair value using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the use of current market transactions conducted by parties who are knowledgeable and are willing to perform an arm’s length transaction, the use of discounted cash flow analysis and use of the current fair value of another instrument which is substantially the same.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
h.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
i.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
- 24 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) j.
k.
l.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
Efek-efek
k.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as available-for-sale and held-to-maturity.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
Kredit
l.
Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
m. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
m. Troubled Debt Restructuring
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3l. n.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring as discussed in Note 3l.
Aset Tetap
n.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and Equipment Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
- 25 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the double-declining-balance method, except for buildings and infrastructure, whose depreciation is computed using the straight-line method. The depreciation rates are as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Inventaris dan perabot kantor Kendaraan
o.
p.
20 4 8 – 10 4–8
Building and infrastructure Office equipment Office furnitures and fixtures Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset Takberwujud
o.
Intangible Assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli oleh Bank. Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank. Software acquired by the Bank is stated at cost less accumulated amortization.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss using the straight-line method based on its estimated useful lives of 4 years.
Agunan yang Diambil Alih
p.
Foreclosed Collateral
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the the Bank) are presented in the Foreclosed Collateral account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable of financing receivables over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses. - 26 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
q.
r.
s.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi diambil alih secara berkala. penurunan nilai agunan dibentuk atas penurunan diambil alih.
nilai agunan yang Cadangan kerugian yang diambil alih nilai agunan yang
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Allowance for impairment losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
q.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Simpanan
r.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3e, 3f dan 3g terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3e, 3f and 3g related through financial liabilities.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
s.
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d dan 3e).
Recognition Expenses
of
Interest
Revenues
and
Interest revenues and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Notes 3d and 3e).
- 27 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif. t.
u.
Interest revenues and expenses recognized in the financial statement includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
t.
Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
Imbalan Pasca Kerja
u.
Post-employment Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode aktual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees based on accrual method.
Liabilitas imbalan pasca kerja
Post-employment benefits obligation
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
The Bank establishes defined benefit pension plan covering all the local permanent employees as required under Labor Law No. 13/2003. For normal pension scheme, the Bank calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali
- 28 -
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. v.
The Bank presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Bank harapkan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 29 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 4.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
JUDGMENTS
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgement Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the management has made in the process of applying the Bank’s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.
The management have reviewed the Bank’s held-tomaturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment Loss on Financial Assets
Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables. - 30 -
in
Applying
Accounting
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment impairment amounts in two ways, namely:
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
b.
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment when assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
- 31 -
of
the
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of financial instruments
Seperti yang dideskripsikan di Catatan 29, Bank menggunakan teknik penilaian yang meliputi informasi yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari instrumen keuangan tertentu.
As decribed in Note 29, the Bank uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments.
Manajemen yakin bahwa teknik penialian yang digunakan telah sesuai dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
The management believes that the chosen valuation techniques are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligation.
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 25.
The present value of the post-employment benefits obligation of the Bank are disclosed in Note 25.
GIRO PADA BANK INDONESIA
GWM Primer GWM Sekunder
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2015 %
2014 %
8,24 5,08
9,24 4,92
Primary GWM Secondary GWM
Giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI).
The secondary statutory reserve consists of Bank Indonesia Certificate and Bank Indonesia Certificates of Deposits.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2015, tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum bagi Bank Umum konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 which became effective starting December 1, 2015, regarding the second amendment to Bank Indonesia Regulation Number 15/15/PBI/2013 about Minimum Statutory Reserves requirements (GWM) for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, each Bank in Indonesia is required to have a minimum demand deposit balance in Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 7.5% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.
- 32 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GW M) dalam Rupiah terdiri dari GW M Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which became effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum demand deposit balance with Bank Indonesia as liquidity reserve. The GW M in Rupiah consists of Primary GW M which is set at 8% and the Secondary GW M which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GW M) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
Tidak terdapat giro pada bank lain kepada pihak berelasi. Seluruh giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah.
There was no related party in demand deposits with other banks. All demand deposits with other banks are in Rupiah.
2015 Rp PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jaw a Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jaw a Barat dan Banten Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah
7.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2014 Rp
4.054.223.483 1.212.488.128
2.027.978
415.705.064
3.213.373.883
218.126.944
315.049.888
201.022.688 31.202.377 5.887.128 6.138.655.812
987.688 524.242.905 1.306.691 4.056.989.033
PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jaw a Timur Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jaw a Barat dan Banten Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total
Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain sebesar 2,60% pada 2015 dan 1,29% pada 2014.
The average annual effective interest rates of demand deposits with other banks is 2.60% in 2015 and 1.29% in 2014.
Giro pada bank lain tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, oleh karena itu manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.
Demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2015 and 2014 as such, management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dilakukan pada pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS All of the placements with Bank Indonesia and other banks are with third parties and in Rupiah.
- 33 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Jangka w aktu/ Average annual Period effetive interest rate
Deposito berjangka Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
30 - 183 hari/days 4 hari/days
9,02% 5,50%
Jumlah
Jumlah/ Total Rp 155.163.356.165 11.300.000.000
Time deposits Bank Indonesia Deposit Facility
166.463.356.165
Total
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Jangka w aktu/ Average annual Period effetive interest rate
Deposito berjangka Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
1 bulan/month 2 hari/days
9,73% 5,83%
Jumlah
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah
Time deposits Bank Indonesia Deposit Facility
75.063.860.932
Total
2014 Rp
75.129.452.055 65.000.000.000 10.000.000.000 5.033.904.110 155.163.356.165
27.000.000.000 23.066.575.343 8.000.000.000 58.066.575.343
Time deposits PT Rabobank International Indonesia PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk PT Bnak of India Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Sub total
11.300.000.000
16.997.285.589
Bank Indonesia Deposit Facility
166.463.356.165
75.063.860.932
Total
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebagai berikut:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 12) Jumlah
58.066.575.343 16.997.285.589
Placements with Bank Indonesia and other banks by counterparty are as follows:
2015 Rp Deposito berjangka PT Rabobank International Indonesia PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Sub jumlah
Jumlah/ Total Rp
The carrying amount of placements with Bank Indonesia and other banks at amortized cost are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
166.463.356.165
75.063.860.932
481.093.636 166.944.449.801
325.864.204 75.389.725.136
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
Placements w ith Bank Indonesia and other banks Accrued interest receivables (Note 12) Total
As of December 31, 2015 and 2014, there are no placements with Bank Indonesia and other banks that are pledged as collateral by the Bank.
- 34 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
EFEK-EFEK
8.
SECURITIES
Tidak terdapat efek-efek kepada pihak berelasi. Seluruh efek-efek dalam mata uang Rupiah.
There are no securities with related parties. All securities are denominated in Rupiah.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
Securities classified according to type and purpose are as follows:
2015 Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia
2014 Rp Held-to-maturity Bank Indonesia Bank Indonesia Certificates of Deposits Certificates of Bank Indonesia
3.430.571.809 951.464.528
1.931.222.066
Obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Agung Podomoro Land
10.014.163.447 5.006.541.189
10.019.969.565 -
Bonds PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Agung Podomoro Land
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
19.402.740.973
11.951.191.631
Total held-to-maturity
Tersedia untuk dijual Obligasi PT Agung Podomoro Land PT Bank CIMB Niaga Reksadana Dana Reksa Seruni Pasar Uang III
10.150.000.000 9.700.000.000
103.913.379
9.880.000.000
-
Jumlah tersedia untuk dijual
19.953.913.379
9.880.000.000
Jumlah Efek-efek - Bersih
39.356.654.352
21.831.191.631
Available-for-sale Bonds PT Agung Podomoro Land PT Bank CIMB Niaga Mutual funds Dana Reksa Seruni Pasar Uang III Total available for sale Total Securities - Net
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 efek-efek tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, securities are not impaired.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:
The average annual effective interest rates of the above securities are as follows:
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi
2015
2014
7,10% 6,60% 10,58%
6,48% 6,75% 10,50%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2015 Rp 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 tahun Jumlah
Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia Bonds
2014 Rp
103.913.379 19.538.577.526 19.714.163.447 39.356.654.352
11.951.191.631 9.880.000.000 21.831.191.631
- 35 -
1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 year Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rincian efek-efek berdasarkan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Counterparties
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga PT Agung Podomoro Land
Securities as of December 31, 2015 and 2014 by rating are as follows:
Pemeringkat/ Agencies
Peringkat/Rating 2015 2014
Pefindo Fitch Pefindo
idAAidAAA idA-
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efekefek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga PT Agung Podomoro Land
The carrying amount of held-to-maturities securities at amortized cost is as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Efek-efek Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 12)
39.356.654.352
21.831.191.631
344.903.126
175.661.329
Jumlah
39.701.557.478
22.006.852.960
Securities Accrued interest receivables (Note 12) Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar.
The collectibility of securities as of December 31, 2015 and 2014 is current.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank's management believes that no allowance for impairment losses is necessary for securities as of December 31, 2015 and 2014.
Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama periode 2015 yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The movements in unrealized gains (losses) from changes in fair value of available-for-sale securities for the years ended December 31, 2015 and 2014 were as follows:
2015 Rp Saldo aw al Penambahan rugi yang belum direalisasi selama tahun berjalan Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan Saldo akhir - bersih
9.
idAAidAA -
Counterparties
2014 Rp
(250.703.992)
154.829.289
(22.361.993) (273.065.985) 68.266.496 (204.799.489)
(405.533.281) (250.703.992) 31.337.998 (219.365.994)
KREDIT YANG DIBERIKAN
9.
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Beginning balance Addition of unrealised losses during the year Total before deferred tax Deferred tax Ending balance - net
LOANS Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
- 36 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a.
Jenis Pinjaman
Pihak berelasi Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Konsumsi Investasi
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih
b.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) a.
2015 Rp
2014 Rp
51.843.504
56.508.395
201.786.778.365 43.134.880.589 12.918.532.094 257.840.191.048
49.685.977.102 9.902.971.783 59.588.948.885
257.892.034.552 (4.869.546.717) 253.022.487.835
59.645.457.280 (355.606.034) 59.289.851.246
Sektor Ekonomi
b. 2015 Rp
Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Rumah tangga Konstruksi Real estate, usaha persew aan, dan jasa perusahaan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
c.
By Type of Loan
Related parties Consumer Third parties Working capital Consumer Investment
Total Allow ance for impairment losses Total Loans - Net
By Economic Sector 2014 Rp
82.782.155.839 73.396.334.789 43.186.724.093 40.101.183.600
33.352.727.489 2.987.105.332 9.959.480.178 5.328.175.534
11.860.943.664
8.016.538.229
4.016.690.790
1.430.518
2.548.001.777
-
Wholesale and retail Manufacturing Households Construction Real estate, leasing services, and servicing companies Accommodation and food and beverage Social services, social cultural, entertainment and other individuals
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
257.892.034.552 (4.869.546.717)
59.645.457.280 (355.606.034)
Total Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih
253.022.487.835
59.289.851.246
Total Loans - Net
Jangka Waktu
c.
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
By Period Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
185.238.717.834 1.569.571.511 31.250.573.212 39.833.171.995
33.775.641.530 57.938.913 5.585.171.545 20.226.705.292
≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
257.892.034.552 (4.869.546.717)
59.645.457.280 (355.606.034)
Total Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih
253.022.487.835
59.289.851.246
Total Loans - Net
- 37 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sisa Umur Jatuh Tempo
d. 2015 Rp
By Maturity 2014 Rp
≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
185.238.717.834 1.569.571.511 32.485.954.613 38.597.790.594
34.894.993.178 193.408.692 4.330.350.118 20.226.705.292
≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
257.892.034.552 (4.869.546.717)
59.645.457.280 (355.606.034)
Total Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - bersih
253.022.487.835
59.289.851.246
Total Loans - Net
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
Other significant information on loans are as follows:
1)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit adalah 14,93% dan 13,61% masingmasing untuk tahun 2015 dan 2014.
1)
The average effective annual interest rates for loans in Rupiah are 14.93% and 13.61% in 2015 and 2014, respectively.
2)
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka (Catatan 13). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2)
Loans are secured by collateral, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of time deposits (Note 13). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.
3)
Kredit untuk modal kerja terdiri dari pinjaman angsuran, tetap, rekening koran dan stand-by loan, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
3)
Loans for working capital include installment, fixed, demand and stand-by loan, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
4)
Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan jangka waktu 10 tahun. Pinjaman dan bunganya dilunasi sesuai dengan jadwal angsuran.
4)
Loans to employees are loans for purchasing vehicles, houses or other items with maturity term of 10 years. The loan and interest payments are collected based on installment schedule.
5)
Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 0,92% dan 3,10% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
5)
The ratio of small business loans to total loans as of December 31, 2015 and 2014 is 0.92% and 3.10%, respectively.
6)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
6)
As of December 31, 2015 and 2014, there are no loans pledged as collateral by the Bank.
7)
Tidak ada kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
7)
There were no restructured December 31, 2015 and 2014.
- 38 -
loans
as
of
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8)
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
NPL Bruto NPL Neto
9)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 9) 8)
Non-performing loan (NPL) ratio as December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
0,54% 0,00%
1,79% 1,19%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
9)
10) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
of
Gross NPL Net NPL
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank complied with the Legal Lending Limit (LLL) requirements of Bank Indonesia.
10) The movements in the written off loans are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Saldo aw al tahun Penambahan dalam tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan
346.575.404 -
Saldo akhir tahun
346.575.404
11) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
65.150.000 (65.150.000) -
Beginning balance Additions during the year Written-off during the year Ending balance
11) The movements in allowance for impairment losses on loans are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Saldo aw al tahun Penyisihan selama tahun berjalan
355.606.034 4.513.940.683
133.695.667 221.910.367
Beginning balance Provision during the year
Saldo akhir tahun
4.869.546.717
355.606.034
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans.
12) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
12) The carrying amount of loans at amortised cost is as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Kredit Pendapatan bunga yang masih akan diterima (Catatan 12) Cadangan kerugian penurunan nilai
257.892.034.552
Jumlah
254.627.621.547
1.605.133.712 (4.869.546.717)
- 39 -
59.645.457.280 303.574.115 (355.606.034) 59.593.425.361
Loans Accrued interest receivables (Note 12) Allow ance for impairment losses Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 10.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
ASET TETAP
10. 1 Januari/ January 1, 2015 Rp
Penambahan/ Additions Rp
PREMISES AND EQUIPMENT
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Inv entaris dan perabot kantor Kendaraan Jumlah
5.026.513.149 3.070.956.440 2.615.972.334 2.227.088.251 2.372.110.190 15.312.640.364
2.405.586.995 384.152.938 38.850.000 2.828.589.933
506.695.805 36.177.025 542.872.830
5.026.513.149 3.070.956.440 4.514.863.524 2.575.064.164 2.410.960.190 17.598.357.467
At cost: Land Building and inf rastructure Of f ice equipment Inv entories and of f ice f urnitures Vehicles Total
Akumulasi peny usutan: Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Inv entaris dan perabot kantor Kendaraan Jumlah
716.556.511 2.346.186.149 1.835.629.142 2.176.877.141 7.075.248.943
153.547.824 682.092.820 192.965.922 61.218.666 1.089.825.232
504.049.407 30.538.918 534.588.325
870.104.335 2.524.229.562 1.998.056.146 2.238.095.807 7.630.485.850
Accumulated depreciation: Building and inf rastructure Of f ice equipment Inv entories and of f ice f urnitures Vehicles Total
Jumlah tercatat
8.237.391.421
9.967.871.617
Carry ing amount
1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Inv entaris dan perabot kantor Kendaraan Jumlah
5.026.513.149 3.070.956.440 2.317.312.334 2.204.902.250 2.378.058.190 14.997.742.363
298.660.000 22.186.001 320.846.001
5.948.000 5.948.000
5.026.513.149 3.070.956.440 2.615.972.334 2.227.088.251 2.372.110.190 15.312.640.364
At cost: Land Building and inf rastructure Of f ice equipment Inv entories and of f ice f urnitures Vehicles Total
Akumulasi peny usutan: Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Inv entaris dan perabot kantor Kendaraan Jumlah
563.008.687 2.269.285.409 1.687.664.584 2.116.612.899 6.636.571.579
153.547.824 76.900.740 147.964.558 66.212.240 444.625.362
5.947.998 5.947.998
716.556.511 2.346.186.149 1.835.629.142 2.176.877.141 7.075.248.943
Accumulated depreciation: Building and inf rastructure Of f ice equipment Inv entories and of f ice f urnitures Vehicles Total
Jumlah tercatat
8.361.170.784
8.237.391.421
Carry ing amount
Pengurangan aset tetap merupakan dengan rincian sebagai berikut:
penjualan
Deductions of premises and equipment represent the sale of premises and equipment with details as follows:
2015 Rp Jumlah tercatat Harga jual Laba penjualan aset tetap
2014 Rp
8.284.505 (15.846.398)
2 (1.000.000)
(7.561.893)
(999.998)
- 40 -
Carrying amount Selling price Gain on sale of premises and equipment
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
11.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank memiliki 1 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 20 tahun. Masa berlaku HGB berakhir tahun 9 Oktober 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
The Bank owns a piece of land with Building Use Right (HGB) for 20 years. The HGB will expire on October 9, 2032. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the land rights as the land was acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 11.576.080.000 pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Rama dan Rp 12.985.090.000 pada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Rama, PT Pan Pacific Insurance dan PT Reliance Insurance.
The Banks has insured its premises and equipment to cover possible losses due to fire for a total sum insured of Rp 11,576,080,000 with PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Rama as of December 31, 2015 and Rp 12,985,090,000, with PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Rama, PT Pan Pacific Insurance and PT Reliance Insurance as of December 31, 2014.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses on these insured premises and equipment.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There are no premises and equipment pledged by the Bank as collateral as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of impairment of premises and equipment owned by the Bank.
ASET TAKBERWUJUD
11. 2015 Rp
Saldo aw al Penambahan Beban amortisasi Saldo akhir
INTANGIBLE ASSETS 2014 Rp
2.600.002 913.209.001 (77.400.750) 838.408.253
28.069.583 28.000.000 (53.469.581) 2.600.002
Beginning balance Additions Amortisation charge Ending balance
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli oleh Bank.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of impairment of intangible assets owned by the Bank.
- 41 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
ASET LAIN-LAIN
12.
2015 Rp
2014 Rp
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp 1.507.248.901 pada 2015 dan 2014 Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Barang cetakan Beban ditangguhkan Setoran deposit Alat tulis kantor Tagihan kepada pihak ketiga Lain-lain
4.456.000.000 2.431.130.474 612.576.058 298.640.410 126.282.222 24.000.000 5.278.509 1.500.000
4.456.000.000 805.099.648 783.053.491 196.307.234 154.837.638 46.800.000 17.674.547 49.229.867.215 14.989.740
Foreclosed assets - net of allow ance for impairment losses Rp 1,507,248,901 in 2015 and 2014 Accrued interests receivables Prepaid expense Printed goods Deferred expense Guarantee deposit Office supplies and stationery Receivables from third party Others
Jumlah
7.955.407.673
55.704.629.513
Total
Tagihan kepada pihak ketiga merupakan tagihan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk sehubungan dengan setoran modal dari Wishart Investments Inc pada tanggal 30 Desember 2014 sebesar USD 3.974.959. Atas setoran tersebut belum dikreditkan oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk ke rekening Bank. Setoran modal tersebut telah efektif diterima oleh Bank pada tanggal 5 Januari 2015.
Receivables from third party represent receivables from PT Bank Pan Indonesia Tbk in connection with capital deposit of Wishart Investments Inc. on December 30, 2014 amounting to USD 3,974,959. These deposits has not been credited by PT Bank Pan Indonesia Tbk to the Bank's account. The capital injection has been effectively received by the Bank on January 5, 2015.
Mutasi cadangan penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for impairment losses on foreclosed assets are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Saldo aw al tahun Penyisihan selama tahun berjalan
1.507.248.901 -
408.848.901 1.098.400.000
Beginning balance Provision during the year
Saldo akhir tahun
1.507.248.901
1.507.248.901
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas agunan yang diambil alih telah memadai.
13.
OTHER ASSETS
SIMPANAN
Management believes that the allowance for impairment losses on foreclosed assets is adequate.
13.
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
DEPOSITS Deposits are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
- 42 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pihak berelasi/ Related parties Rp
2015 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/ Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
4.793.576 60.382.110 5.044.689.013
6.993.351.147 13.850.235.764 59.733.476.936
6.998.144.723 13.910.617.874 64.778.165.949
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
5.109.864.699
80.577.063.847
85.686.928.546
Total
Pihak berelasi/ Related parties Rp
2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/ Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
72.671.672 6.154.775.815
10.127.365.620 12.916.167.980 1.756.055.923
10.127.365.620 12.988.839.652 7.910.831.738
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
6.227.447.487
24.799.589.523
31.027.037.010
Total
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah Beban bunga yang masih harus dibayar (Catatan 15) Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah Jumlah
a.
The carrying amount of deposits at amortized cost are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
6.998.144.723 13.910.617.874 64.778.165.949
10.127.365.620 12.988.839.652 7.910.831.738
85.686.928.546
31.027.037.010
195.717 204.414.136
163.944 5.598.211
204.609.853
5.762.155
85.891.538.399
31.032.799.165
Giro terdiri atas:
a. 2015 Rp
Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Deposits Demand deposits Savings deposits Time deposits Sub total Accrued interest payables (Note 15) Savings deposits Time deposits Sub total Total
Demand deposits consist of: 2014 Rp
4.793.576 6.993.351.147 6.998.144.723
1,38%
10.127.365.620 10.127.365.620
0,50%
Tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Related parties Third parties Total Average annual effective interest rate
Demand deposits are not restricted nor pledged as collateral for the credit facilities granted by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
- 43 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
b. Tabungan terdiri atas:
b. 2015 Rp
Tabungan Tabungan Tabungan Tabungan
Aster Amin Dana Amin Cemerlang Staff
Jumlah Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Tabungan Aster Tabungan Amin Dana Tabungan Amin Cemerlang Tabungan Staff
Savings deposits consist of: 2014 Rp
11.811.004.134 1.534.530.346 413.168.655 151.914.739
11.982.169.563 573.922.152 71.591.737 361.156.200
Tabungan Tabungan Tabungan Tabungan
13.910.617.874
12.988.839.652
Total
3,91% 4,86% 5,49% 3,95%
Tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
1,50% 2,56% 1,98% 2,77%
Aster Amin Dana Amin Cemerlang Staff
Average annual effective interest rates Tabungan Aster Tabungan Amin Dana Tabungan Amin Cemerlang Tabungan Staff
Savings deposits are not restricted nor pledged as collateral for the credit facilities granted by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
c. Deposito berjangka terdiri atas:
c. Time deposits consist of: 2015 Rp
2014 Rp
Pihak berelasi Pihak ketiga
5.044.689.013 59.733.476.936
6.154.775.815 1.756.055.923
Related parties Third parties
Jumlah
64.778.165.949
7.910.831.738
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Klasifikasi deposito berjangka periode adalah sebagai berikut:
7,91%
berdasarkan
3,14%
Average annual effective interest rate
Time deposits classified according to term are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
9.285.293.595 52.307.240.857 1.178.631.497 2.007.000.000
7.646.574.685 180.496.736 68.760.317 15.000.000
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
64.778.165.949
7.910.831.738
Total
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.472.365.914 dan Rp 7.565.258.408.
As of December 31, 2015 and 2014, time deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 51,472,365,914 and Rp 7,565,258,408, respectively.
- 44 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 14.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
UTANG PAJAK
14. 2015 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 4 ayat 2 Lain-lain Jumlah
15.
TAXES PAYABLE 2014 Rp
1.305.559.794
-
38.687.489 67.512.180 10.015.816 1.421.775.279
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN
61.186.511 9.171.842 7.282.286 77.640.639
15.
2015 Rp
Corporate income tax (Note 26) Income tax Article 21 Article 4 (2) Others Total
ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2014 Rp
Imbalan pasca kerja (Catatan 25) Titipan pemegang saham Beban yang masih harus dibayar Bunga yang masih harus dibayar Penghargaan karyaw an Dana setoran modal Lain-lain
1.727.612.035 1.328.044.764 869.935.905 204.609.853 53.583.500 2.888.934.070
1.335.721.751 49.338.595.518 696.330.484 5.762.155 53.583.500 18.500.000.000 1.105.614.612
Post employment benefits (Note 25) Shareholder fund Accrued expenses Accrued interest Employees rew ard Capital deposits fund Others
Jumlah
7.072.720.127
71.035.608.020
Total
Dana Setoran Modal
Capital Deposits Fund
Pada 31 Desember 2014, dana setoran modal sebesar Rp 18.500.000.000 merupakan tambahan setoran modal dari Wishart Investments Inc. dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 17.820.000.000 dan Rp 680.000.000.
As of December 31, 2014, the capital deposits fund amounting to Rp 18,500,000,000 consists of additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 17,820,000,000 and Rp 680,000,000, respectively.
Titipan Pemegang Saham
Shareholder Fund
Titipan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan setoran modal dari Wishart Investments Inc sebesar USD 3.974.959 (setara dengan Rp 49.229.867.215) dan Rp 108.728.303. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo akun tersebut berkurang menjadi sebesar Rp 1.328.044.764 setelah mendapat persetujuan dari OJK atas penambahan modal disetor dari Wishart Investments Inc, sebesar Rp 49.500.000.000 pada tahun 2015. Saldo tersebut merupakan titipan pemegang saham jangka pendek.
Shareholder fund as of December 31, 2014 consists of capital deposits from Wishart Investments Inc. amounting to USD 3,974,959 (equivalent with Rp 49,229,867,215) and Rp 108.728.303. As of December 31, 2015, the balance of this account was reduced to Rp 1,328,044,764 after receiving approval from OJK for the additional capital contribution of Wishart Investments Inc. amounting to Rp 49,500,000,000 in 2015. Such balance pertains to short-term shareholder funds.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Accrued Expense
Merupakan penyisihan biaya jasa profesional, gaji outsourcing, dan lain-lain.
This account represents accrual for professional fees, outsourcing fee, and other accruals.
Penghargaan Karyawan
Employees Reward
Merupakan manfaat biaya pesangon atas pegawai yang mengundurkan diri.
This account represents accrual for severance pay of resigned employees who are permanent employees.
- 45 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 16.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
MODAL SAHAM
16.
The shareholders’ composition as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
CAPITAL STOCK
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and % kepemilikan/ Jumlah/ fully paid % of ow nership Amount Rp
Shareholders
Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram
356.400 3.600
99,00 1,00
356.400.000.000 3.600.000.000
Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram
Jumlah
360.000
100,00
360.000.000.000
Total
Pemegang saham
31 Desember/December 31, 2014 Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and % kepemilikan/ Jumlah/ fully paid % of ow nership Amount Rp
Shareholders
Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram
130.680 1.320
99,00 1,00
130.680.000.000 1.320.000.000
Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram
Jumlah
132.000
100,00
132.000.000.000
Total
Selama tahun 2015, para pemegang saham sepakat untuk melaksanakan peningkatan modal disetor Bank sebagai berikut:
Tanggal/Date
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham/ The Deed Shareholder
5 Januari/January 5, 2015 27 Januari/January 5, 2015 8 April/April 8, 2015 6 Juli/July 6, 2015 7 Oktober/October 7, 2015
No. 2 No. 91 No. 37 No. 19 No. 13
During the year 2015, the shareholders agreed to implement increase in paid-up capital of the Bank as follows:
Setoran Modal/Capital Deposits Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram Rp Rp 17.820.000.000 49.500.000.000 49.500.000.000 69.300.000.000 39.600.000.000
180.000.000 500.000.000 500.000.000 700.000.000 400.000.000
Jumlah/Total Rp 18.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 70.000.000.000 40.000.000.000 228.000.000.000
Semua akta tersebut di atas dibuat oleh Notaris Anita Anggawidjaja, S.H dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum Dana Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan.
All of the Deed of Shareholders were legalized by Notary Anita Anggawidjaja, S.H and have been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and has been approved by the Financial Services Authority.
- 46 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
17.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 8 tanggal 5 September 2014 yang dibuat oleh Notaris Nathalia Alvina Jinata, S.H. yaitu menyetujui dan mengukuhkan kembali hasil keputusan rapat sebagaimana yang tertuang didalam akta No. 32 tanggal 13 Juni 2014 yaitu menyetujui pengalihan saham dalam Bank, yaitu untuk menjual seluruh saham PT TG Indonesia kepada Ghansham Jivatram sebanyak 1.320 lembar saham. Akta tersebut telah dicatat dalam system administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU28126.40.22.2014 tanggal 5 September 2014.
Based on Extraordinary Shareholders’ General Meeting No. 8 dated September 5, 2014 which was legalized by Notary Nathalia Alvina Jinata, S.H., which approved and reaffirmed the decision of Shareholders’ General Meeting in Deed No.32 dated June 13,2014, the diversion of 1,320 shares of PT TG Indonesia to Ghansham Jivatram was approved. The deed was recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-28126.40.22.2014 dated September 5, 2014.
Pengalihan saham dari PT TG Indonesia kepada Ghansham Jivatram telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-231/KR.31/2014 tanggal 14 November 2014.
The transfer of shares by PT TG Indonesia to Ghansham Jivatram was approved by Indonesia Financial Services Authority in letter No.S-231/KR.31/2014 dated November 14, 2014.
DANA SETORAN MODAL
17.
Pada tanggal 31 Desember 2015, dana setoran modal yang terdiri dari penambahan modal disetor dari Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 39.600.000.000 dan Rp 400.000.000, belum mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan belum dicatatkan dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Catatan 34).
18.
As of December 31, 2015, the capital deposits fund consists of deposits for additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 39,600,000,000 and Rp 400,000,000, respectively, pending approval from Financial Services Authority (OJK) and has not been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia (Note 34).
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
18. 2015 Rp
Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual (Catatan 8) Pengukuran kembali atas kew ajiban imbalan pasti (Catatan 25) Jumlah
19.
CAPITAL DEPOSIT FUND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME 2014 Rp
(204.799.489)
(219.365.994)
21.780.124 (183.019.365)
PENDAPATAN BUNGA
(219.365.994)
19. 2015 Rp
Available-for-sale valuation reserve (Note 8) Remeasurement of defined benefits obligation (Note 25) Total
INTEREST REVENUES 2014 Rp
Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Lain-lain
25.058.273.731
8.275.966.784
10.274.631.753 2.776.397.240 155.997.663
4.406.639.784 3.198.282.849 39.728.430
Jumlah
38.265.300.387
15.920.617.847
Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 7.258.260 dan Rp 7.487.354 (Catatan 27).
Loans Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Others Total
Total interest revenues to related parties in 2015 and 2014, respectively amounted to Rp 7,258,260 and Rp 7,487,354 (Note 27). - 47 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 20.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
BEBAN BUNGA
20. 2015 Rp
Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan pemerintah (Catatan 28) Simpanan dari bank lain Jumlah
2014 Rp
2.779.088.642 578.066.636 141.574.706 124.480.417 826.389 3.624.036.790
145.544.418 234.787.927 43.623.746 56.050.029 480.006.120
Jumlah beban bunga kepada pihak-pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 303.516.908 dan Rp 67.277.933 (Catatan 27).
21.
21. 2015 Rp
22.
OTHER OPERATING REVENUES 2014 Rp
1.361.519.124 102.929.406 87.383.860 32.630.000 27.605.000 183.886.100 1.795.953.490
BEBAN TENAGA KERJA
139.990.000 28.318.549 86.000.000 37.570.000 30.044.500 34.686.937 356.609.986
22. 2015 Rp
Gaji dan tunjangan Bonus Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) Pendidikan dan latihan Imbalan pasca kerja (Catatan 25) Honorarium komisaris Biaya lembur Pakaian dinas Lain-lain Jumlah
Time deposits Savings deposits Demand deposits Government guarantee premium (Note 28) Deposit from other banks Total
Total interest expense to related parties amounted to Rp 303,516,908 and Rp 67,277,933 million in 2015 and 2014, respectively (Note 27).
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Administrasi Komisi asuransi dan notaris Penggantian biaya cetakan Tolakan kliring Transfer/inkaso Lain-lain Jumlah
INTEREST EXPENSES
Administration Insurance and notary commissions Printing cost replacement Bank clearance rejection Transfer/collection Others Total
PERSONNEL EXPENSES 2014 Rp
11.960.575.134 1.000.000.000 626.415.601 582.286.090 575.237.421 422.227.448 262.067.337 15.578.000 213.489.773 15.657.876.804
Gaji dan kompensasi lainnya Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan pejabat eksekutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 3.527.691.713 dan Rp 2.471.866.742.
6.102.337.095 294.943.684 99.645.524 253.467.579 281.279.200 148.366.210 29.662.750 151.464.530 7.361.166.572
Salaries and w ages Bonus Labour social security (Jamsostek) Education and training Post employment benefits (Note 25) Commissioner honorarium Overtime Uniform Others Total
Salaries and other compensation benefits for the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Executive Officers for the years ended December 31, 2015 and 2014 were Rp 3,527,691,713 and Rp 2,471,866,742, respectively.
- 48 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 23.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. 2015 Rp
Barang dan jasa Sew a Penyusutan (Catatan 10) Perbaikan dan pemeliharaan Promosi Amortisasi (Catatan 11) Pajak Asuransi Jumlah
24.
2014 Rp
7.082.285.621 2.215.180.477 1.089.825.232 840.578.108 581.670.418 77.400.750 72.934.803 70.257.354 12.030.132.763
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2.977.886.258 2.380.408.895 444.625.362 422.750.374 173.516.492 53.469.581 76.625.016 60.915.680 6.590.197.658
24. 2015 Rp
Kom itm en Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
25.
IMBALAN PENSIUN
PASCA
108.867.265
346.575.404
KERJA
DAN
PROGRAM
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
13.795.423.992
-
Lainnya Kredit hapus buku
Goods and services Rental Depreciation (Note 10) Maintenance and repairs Promotion Amortisation (Note 11) Tax Insurance Total
2014 Rp
29.526.361.986
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
-
25.
Bank menghitung liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 111 dan 71 karyawan masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
Com m itm ent Commitment payables Unused loan facilities granted to customers Contingencies Contingent receivables Interest receivable on non performing assets Others Loans w ritten off
POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND PENSION PLAN The Bank provides provision for long-term and other post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The number of employees entitled to the benefits is 111 and 71 in 2015 and 2014, respectively.
- 49 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
The amounts recognized in the statements profit or loss and other comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows: 2014 Rp
2015 Rp Diakui pada laba rugi Biaya jasa: Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial Penyesuaian karena penerapan revisi PSAK 24 Jumlah Diakui pada penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kew ajiban imbalan pasti neto Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari pengalaman Penyesuaian karena penerapan revisi PSAK 24 Jumlah Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
404.265.000 60.398.000 95.422.000 15.152.421 575.237.421
232.069.000
-
(119.598.166)
-
(29.040.166)
-
546.197.255
Total
253.467.579
-
Recognized in other comprehensive income Remeasurement of the net defined benefits obligation Actuarial loss arising from changes in financial assumptions Actuarial loss arising from experience adjustments Adjustment due to adoption of revised PSAK 24
253.467.579
Total Total recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income
The amounts included in the statements of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of the post-employment benefits are as follows:
2015 Rp
Liabilitas yang diakui di dalam laporan posisi keuangan
-
(141.511.000)
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Kerugian aktuaria yang belum diakui
196.498.763 69.356.790 (12.387.974)
Recognized in profit or loss Service cost: Current service cost Past service cost Net interest expense Amortisation of actuarial losses Adjustment due to adoption of revised PSAK 24
2014 Rp
1.727.612.035 -
1.228.512.163 107.209.588
1.727.612.035
- 50 -
1.335.721.751
Present value of past service Unrecognised amount of actuarial losses Liabilities recognised in the statements of financial position
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Mutasi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Movements of present value of defined benefits obligation are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Saldo aw al Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Kerugian aktuarial Pengukuran kembali (keuntungan)/ kerugian: Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Pembayaran manfaat
1.228.512.163 404.265.000 60.398.000 95.422.000 -
Saldo akhir
1.727.612.035
1.010.276.078 196.498.763 69.356.790 192.025.604
(141.511.000)
-
232.069.000 (151.543.128)
(239.645.072) 1.228.512.163
Beginning balance Current service cost Past service cost Net interest expense Actuarial losses Remasurement (gain)/losses: Actuarial gain arising from changes in financial assumptions Actuarial losses arising from changes in financial assumptions Benefits paid Ending balance
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dampak pergerakan 1% dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 the effect of 1% movement in assumed discount rate and salary incremental rate on present value of defined benefit obligation is as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji
Kenaikan/ Increase Rp
Penurunan/ Decrease Rp
1.594.253.000 1.887.598.000
1.880.199.000 1.585.986.000
Discount rate Salary incremental rate
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the statements of financial position.
- 51 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan penyisihan imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo dan PT Gemma Mulia Inditama masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri
The provision for long term and other postemployment benefits is calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsolindo and PT Gemma Mulia Inditama for 2015 and 2014, respectively, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2015
2014
55 tahun / years 9,20%
55 tahun/years 8,20%
5,00% Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI3)
5,00% Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI3)
10% per tahun dari usia 20 tahun dan menurun secara linier hingga 0% per tahun pada usia 45 tahun/ 10% p.a. from age 20 reducing linearly to 0% at age 45
10% per tahun dari usia 20 tahun dan menurun secara linier hingga 0% per tahun pada usia 45 tahun/ 10% p.a. from age 20 reducing linearly to 0% at age 45
Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 15,03 tahun. 26.
26.
Beban pajak terdiri atas:
INCOME TAX Tax expense consists of the following:
2015 Rp
Jumlah beban pajak
Resignation rate
The average duration of the benefits obligation as of December 31, 2015 is 15.03 years.
PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini Pajak tangguhan
Normal retirement age Discount rate Projected salary increment rate Mortality rate
2014 Rp
1.305.559.794 (700.384.912)
98.007.281
Current tax Deferred tax
605.174.882
98.007.281
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax expense per statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
- 52 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2015 Rp Laba sebelum pajak Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai kredit Penghargaan karyaw an Bonus Beban imbalan pasca kerja Amortisasi aset tak berw ujud Jumlah Perbedaan permanen: Sew a Pajak Penyusutan aset tetap Lain-lain Jumlah Laba kena pajak sebelum rugi fiskal Laba kena pajak sebelum rugi fiskal tahun-tahun lalu pembulatan Rugi Fiskal tahun-tahun lalu Penyesuaian rugi fiskal berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) lebih bayar tahun 2010 Rugi Fiskal tahun-tahun lalu setelah penyesuaian Laba kena pajak (akumulasi rugi fiskal)
2014 Rp
4.131.228.778
(32.574.674) -
500.340.427
35.627.287 1.098.400.000
1448796990 1.000.000.000 420.930.450 (96.285.542) 2.740.867.224
53.583.500 13.822.507 1.326.458 1.202.759.752
Income before tax Temporarry differences: Depreciation of premises and equipment Allow ance for impairment losses on non financial assets Allow ance for impairment losses on loans Employees rew ard Bonus Post-employment benefits expense Amortization of intangible assets Total Permanent differences: Rent Tax Depreciation of fixed assets Others Total
600.000 6.904.250 24.404.130 282.103.032 314.011.412
146.300.000 8.788.000 32.538.840 96.091.389 283.718.229
7.186.107.414
1.986.818.408
Taxable income before fiscal loss carryforw ard
7.186.107.000
1.986.818.000
Taxable income before fiscal losses carryforw ard - rounded
(3.081.168.000)
(5.067.986.000)
1.466.757.000
-
Fiscal loss last years Adjustment of fiscal loss based on Surat Ketetapan Pajak (SKP) overpayment in 2010
(1.614.411.000)
(5.067.986.000)
Fiscal loss last years after adjustment
5.571.696.000
(3.081.168.000)
Taxable income (accumulated fiscal losses)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Beban pajak kini 12,5% x Rp 698.913.651 pada tahun 2015 dan nihil pada tahun 2014 25% x Rp 4.872.782.349 pada tahun 2015 dan nihil pada tahun 2014
87.364.207
-
1.218.195.587
-
Current tax expense 12.5% x Rp 698,913,651 in the year 2015 and nil in the year 2014 25% x Rp 4,872,782,349 in the year 2015 and nil in the year 2014
Utang pajak kini (Catatan 14)
1.305.559.794
-
Current tax payable (Note 14)
- 53 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2014 Rp Penyusutan aset tetap Beban penyisihan kerugian penurunan nilai non keuangan Beban penyisihan kerugian penurunan nilai kredit Penghargaan karyaw an Beban imbalan pasca kerja Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai w ajar efek-efek tersedia untuk dijual Bonus Rugi fiskal Amortisasi aset tak berw ujud Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Credited (charged) to comprehensive income for the year Rp
57.484.363 165.237.406
Dikreditkan (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
4.453.411
-
61.937.774
63.721.999
-
125.659.773
137.300.000
-
137.300.000
137.300.000
-
274.600.000
6.697.938 1.727.813
-
6.697.938 166.965.219
362.199.248 6.697.938 272.197.825
-
(7.260.042)
362.199.248 13.395.876 431.903.002
Depreciation of premises and equipment Allow ance for impairment losses - non financial assets Allow ance for impairment losses on loans Employees rew ard Post-employment benefits expense Unrealized losses (gains) from changes in fair value of available-for-sale securities Bonus Fiscal Loss Amortization of intangible assets
(19.353.662) 633.498.250 (12.767.396)
(248.352.250) 165.807
50.691.660 -
31.337.998 385.146.000 (12.601.589)
250.000.000 (385.146.000) (6.586.098)
36.928.498 -
68.266.496 250.000.000 (19.187.687)
824.098.961
(98.007.281)
50.691.660
776.783.340
700.384.912
29.668.456
1.506.836.708
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan menurut fiskal Penyesuaian tarif pajak: Penyusutan aktiva tetap Beban penyisihan kerugian penurunan nilai non keuangan Penghargaan karyaw an Beban imbalan pasca kerja Amortisasi aset tak berw ujud Koreksi dasar pengenaan pajak Fasilitas pajak
Deferred tax assets - net
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax expense is as follows:
2015 Rp
Jumlah beban pajak
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke laporan ke pendapatan laba rugi komprehensif komprehensif lain/ Credited Credited (charged) to (charged) to comprehensive other income for comprehensive the year income Rp Rp
2014 Rp
4.131.228.778
500.340.427
1.032.807.195
62.542.553
78.502.853
35.464.728
(61.937.774) (137.300.000) (6.697.938) (166.965.219) 12.601.589 (58.471.617) (87.364.207) 605.174.882
98.007.281
- 54 -
Income before tax expense per statements of profit or loss of comprehensive income Tax expense at effective tax rates Tax effect of non-deductible expenses Tax rates adjustment: Depreciation of premises and equipment Allow ance for impairment losses - non financial assets Employees rew ard Post-employment benefits expense Amortization of intangible assets Correction of tax base Tax facility Total tax expense
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 27.
28.
SIFAT DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PIHAK
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 27.
NATURE OF RELATIONSHIP TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
AND
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
a.
Manajemen dan pejabat eksekutif terdiri dari komisaris, direktur dan pejabat eksekutif.
a.
Management and executive officer consist of commisioners, directors and excecutive officers.
b.
Tolaram Analytics PTE, LTD merupakan perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank.
b.
Tolaram Analytics PTE, LTD is the companies with the same majority shareholder as the Bank.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak yang berelasi diperlakukan sama dengan transaksi dengan pihak lainnya.
Balances and transactions with related parties are treated the same as transactions with other parties.
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In the course of business, the Group entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
a.
Persentase pemberian kredit sebesar 0,01% dan 0,02% dari jumlah aset masing-masing pada tahun 2015 dan tahun 2014. Persentase pendapatan bunga sebesar 0,02% dan 0,05% dari jumlah pendapatan bunga masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 9 dan 19).
a.
The percentage of granting of loans to total assets are 0.01% and 0.02% for 2015 and 2014, respectively. The percentage of interest receipt to total interest revenue are 0.02% and 0.05% for 2015 and 2014, respectively (Notes 9 and 19).
b.
Persentase penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan sebesar 5,43% dan 6,10% dari jumlah liabilitas masingmasing pada tahun 2015 dan 2014. Persentase pembayaran bunga sebesar 8,38% dan 14,02% dari jumlah beban bunga masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 13 dan 20).
b.
The percentage of placements of funds by related parties in the form of deposits to total liabilities are 5.43% and 6.10% for 2015 and 2014, respectively. The percentage of payment of interests to total interest expense are 8.38% and 14.02% for 2015 and 2014, respectively (Notes 13 and 20).
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
28.
GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposits, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000 juta.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranteed by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 124.480.417 dan Rp 56.050.029 dicatat dan diakui pada akun beban bunga.
The Government guarantee premium paid in 2015 and 2014 amounting to Rp 124,480,417 and Rp 56,050,029, respectively, are included under the interest expense.
- 55 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 29.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
29.
Selain daripada yang disebutkan dalam tabel dibawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan adalah hampir sama dengan nilai wajarnya.
CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values.
2015 Catatan/ Notes Aset keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp 19.402.740.973
8
OF
2014 Nilai wajar/ Fair value Rp
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
19.288.980.644
11.951.191.631
1 Nilai wajar/ Fair value Rp 11.852.844.200
Financial asset Held-to-maturity Securities
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows:
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, kredit, aset lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dan simpanan yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management believes that carrying amount of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, loans, others assets, accruals and other liabilities and deposits that are recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 2015
Tingkat 1/ Lev el 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek- ef ek
19.850.000.000
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp
103.913.379
-
Jumlah/ Total Rp
19.953.913.379
Assets measured at f air v alue Financial asset Av ailable-f or-sale Securities
Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek- ef ek
19.288.980.644
-
-
19.288.980.644
Assets f or which f air v alues are disclosed Held-to-maturity Securities
Jumlah
39.138.980.644
103.913.379
-
39.242.894.023
Total
- 56 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2014
Tingkat 1/ Lev el 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek- ef ek
9.880.000.000
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp
-
-
9.880.000.000
Assets measured at f air v alue Financial asset Av ailable-f or-sale Securities
Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek- ef ek
11.852.844.200
-
-
11.852.844.200
Assets f or which f air v alues are disclosed Held-to-maturity Securities
Jumlah
21.732.844.200
-
-
21.732.844.200
Total
Pada tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat perpindahan dari tingkat 1 menjadi tingkat 2 selama periode berjalan.
30.
Jumlah/ Total Rp
INFORMASI LAINNYA
In 2015 and 2014, there were no transfer between level 1 to level 2 during the period.
30.
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
OTHER INFORMATION a. Capital Adequacy Ratio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan) modal pelengkap dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2015 was calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 regarding Capital Adequacy Ratio of general banks wherein capital consists of core capital (primary core capital and additional core capital) and supplementary capital wherein the Bank is required to provide core capital at the minimum of 6% from risk weighted assets individually or on a consolidated basis. The Bank is also required to establish additional capital as a buffer that could be formed gradualy starting January 1, 2016.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi.
CAR as of December 31, 2014 was calculated based on PBI No. 14/18/PBI/2012 wherein capital consists of core capital, supplementary capital and additional supplementary capital wherein the lowest core capital is 5% from risk weighted assets individually or on a consolidated basis.
Berdasarkan profil risiko Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yaitu masingmasing peringkat 2 dan 3, KPMM minimum ditetapkan sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10% per 31 Desember 2015 dan 10% sampai dengan kurang dari 11% per 31 Desember 2014.
Based on the Bank’ risk profile of levels 2 and 3 as of December 31, 2015 and 2014, the minimum CAR are set at 9% to less than 10% as of December 31, 2015 and 10% to less than 11% as of December 31, 2014.
- 57 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2015 and 2014, are as follows:
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dihitung sebagai berikut: 2015 Rp Juta/ Rp Million Modal inti (Tier 1) Modal Inti Utama (CET 1) Modal Inti Tambahan (AT-1) Jumlah Modal Inti
2014 Rp Juta/ Rp Million
395.581 -
Core capital (Tier 1) Prime Core Capital (CET 1) Additional Core Capital (AT-1) Total Core Capital
395.581
143.678
1.988
553
Jumlah Modal
397.569
144.231
Total Capital
Aset tertimbang menurut risiko: ATMR untuk risiko kredit *) ATMR untuk risiko operasional **)
249.561 23.101
132.119 20.641
Risk w eighted assets: for credit risk *) for operational risk **)
Jumlah ATMR
272.662
152.760
Total risk w eighted assets:
Rasio CAR Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio Total
145,08% 145,08% 0,73% 145,81%
Modal Pelengkap (Tier 2)
Rasio Minimum Tier 1 Rasio Minimum CET 1 CAR minimum berdasarkan profil risiko
6,00% 4,50% 9,00%
94,05% 0,36% 94,42% 5,00% 10,00%
Supplementary Capital (Tier 2)
CAR Ratio Ratio Cet 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Total Ratio Minimum Ratio Tier 1 Minimum Ratio CET 1 Minimum CAR based on risk profile
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the required ratio set by Bank Indonesia for capital adequacy ratio.
*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011.
*) Risk weighted assets ratio for credit risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011.
**) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009.
**) Risk weighted assets ratio for operational risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009.
b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pemberian kredit kepada pihak berelasi masingmasing sebesar Rp 51.843.504 dan Rp 56.508.395, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
b. As of December 31, 2015 and 2014, loans with related parties amounted to Rp 51,843,504 and Rp 56,508,395, respectively, which is in compliance with the the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia.
- 58 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 31.
MANAJEMEN RISIKO
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31.
RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".
Implementation of risk management in the Bank is in accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding "Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks".
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the existing risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows:
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active supervision by the Commisioners and Directors
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
Adequacy of policies, establishment of threshold
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko
Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the risk management information system
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh
Compherehensive internal control system
Board
procedures,
of and
Pengelolaan risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan
The Bank has managed 8 (eight) risks, consisting of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, strategic risk, reputational risk and compliance risk.
Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang membawahi Satuan Kerja Manajemen Risiko.
The Bank has created an organizational structure of a centralised and independent risk management, by establishing Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, and Compliance and Risk Management Division that supervise the Risk Management Working Unit.
Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Direktur Utama dan beranggotakan Direksi serta pejabat-pejabat eksekutif atau Kepala Divisi mempunyai fungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko, khususnya dalam penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko dan penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
The Risk Management Committee which is lead by the President Director with the members composed of Directors and executive staff or Division Heads has the functions to give recommendations to the President Director in management and implementation of risk management, especially formulating, revising or consummating the risk management implementation guidance and policy and justifying matters pertaining to business decisions made in departure from normal procedures.
- 59 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan implementasi strategi manajemen risiko dan eksposur risiko, memberikan rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara kepada Unit Operasional dan Komite Manajemen Risiko, memberikan evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan Bank untuk mengukur risiko Bank, penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Komite Manajemen Risiko dan Bank Indonesia, pengkajian terhadap produk atau aktivitas baru yang akan dikembangkan Bank, mengkaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko berdasarkan temuan audit dan atau perkembangan aspek-aspek manajemen risiko yang berlaku dan mengatur kewajiban setiap satuan kerja operasional untuk menginformasikan secara berkala seluruh eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja atau transaksi tersebut.
Risk Management Working Unit represents the working unit which has the responsibility in monitoring the implementation of the risk management strategy and risk exposure, providing recommendations with respect to maximum risk exposure which must be maintained by the Operational Unit and Risk Management Committee, evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk, formulating and submitting the risk profile report to the President Director, Risk Management Committee and Bank Indonesia, providing assessment of new activities or products which will be developed by the Bank, periodically review risk management process based on audit findings and or growth of risk management aspects prevailed and arranging obligation in operational working unit to inform periodically entire inherent risks exposure in their process or transaction.
Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko dapat terlaksana secara baik, maka Bank telah berupaya meningkatkan kemampuan dan integritas pejabat atau staf Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko melalui seminar/workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.
To ensure that the implementation of the risk management process operates well, the Bank has committed to develop the competency and integrity of the officials or staff of the Compliance and Risk Management Division through seminars or workshops on Risk Management which were conducted by external parties.
Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Namun demikian Bank akan tetap melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang telah dimiliki dan terus berupaya menyempurnakannya.
The Bank has a series of procedures and methodology to be used in the identification, measurement, monitoring and control of risks for 8 (eight) types of inherent risks in the Bank’s functional activities. Nevertheless the Bank will regularly evaluate its procedures and methodology and continue to consummate it.
Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur (counterparties) untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit dapat bersumber dari penyaluran dana kredit dan kegiatan lain seperti treasury dan investasi dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book dan trading book.
Credit risk is the potential for loss arising from the failure of the debtors (counterparties) to meet their contractual obligations. Credit risk arises primarily from lending activities and other activities such as treasury and investment activities and trade finance which is recorded in banking book and trading book.
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Kedua acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko.
The Bank has written credit policies and guidelines on loan administration which includes the Bank Loan Policies and various circular letters that constitute a more detailed administration manual. The purpose of these two guidelines is to provide a complete formal loan management manual, from application, analysis, approval, recording, monitoring until the restructuring process, including analysis and risks calculation.
Dengan demikian diharapkan Bank dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko.
Therefore, it is expected that the Bank can optimise the quality of loan management through appropriate processes, competitive risk-based pricing, portfolio diversification, collateral adequacy and risk based performance measurement.
- 60 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank telah memiliki Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury dan investasi, sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
The Bank has Guidelines for Implementation of Risk Management. The Bank has performed identification, measurement, monitoring, and controlling of inherent credit risks on loan activities, treasury and investment activities, in accordance with the purpose, business policies, size and complexity and Bank's ability.
Sistem manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan ditelaah secara periodik.
Bank's credit risk management system has been standardised in a Company's Guideline (PP) and reviewed periodically.
i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
i. Maximum exposure to credit risk (net of allowance for impairment losses)
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount, except loans. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the un-drawn committed loan facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk on financial instruments in its statements of financial position and commitments and contingencies (administrative accounts), without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
2015 Rp Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Aset lain -lain Sub jumlah Kom itm en dan kontinjensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah
2014 Rp
7.304.193.136 6.138.655.812
3.628.373.975 4.056.989.033
166.463.356.165
75.063.860.932
19.953.913.379 19.402.740.973 253.022.487.835 2.455.130.474
9.880.000.000 11.951.191.631 59.289.851.246 50.081.766.863
474.740.477.774
213.952.033.680
Statem ent of financial position Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Available-for-sale Held-to-maturity Loans Other assets Sub total Com m itm ents and contingencies:
29.526.361.986
13.795.423.992
504.266.839.760
227.747.457.672
- 61 -
Unused loan facilities Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) ii.
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Risiko konsentrasi kredit
ii.
Concentration of credit risk
Sektor Industri
Industry Sectors
Tabel berikut ini menyajikan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
The following tables show the Bank’s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by the industry sectors.
2015 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia)/ Government (including Bank Indonesia) Rp Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Jumlah - kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Komitment dan kontinjensi
Bank/ Bank Rp
7.304.193.136 -
6.138.655.812
11.300.000.000 4.382.036.337 22.986.229.473
155.163.356.165 19.714.163.447 659.954.667 181.676.130.091
-
-
Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institutions Rp
Perusahaan lainnya/ Other companies Rp
Perseorangan/ individual Rp
-
-
-
103.913.379 103.913.379
Jumlah/ Total Rp 7.304.193.136 6.138.655.812
15.156.541.189 91.872.017.857 327.969.919 107.356.528.965
166.020.016.695 1.467.205.888 167.487.222.583
166.463.356.165 39.356.654.352 257.892.034.552 2.455.130.474 479.610.024.491 (4.869.546.717) 474.740.477.774
16.751.892.276
12.774.469.710
29.526.361.986
-
Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Total - gross Allow ance for impairment losses Total - net Commitments and contingencies
2014 Pemerintah (termasuk Bank Indonesia)/ Government (including Bank Indonesia) Rp Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Jumlah - kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Komitment dan kontinjensi
Bank/ Bank Rp
Lembaga keuangan bukan bank/ Non-bank financial institutions Rp
Perusahaan lainnya/ Other companies Rp
Perseorangan/ individual Rp
Jumlah/ Total Rp
3.628.373.975 -
4.056.989.033
-
-
-
3.628.373.975 4.056.989.033
16.997.285.589 1.931.222.066 175.661.329 22.732.542.959
58.066.575.343 19.899.969.565 49.555.731.419 131.579.265.360
-
2.666.170.366 2.666.170.366
56.979.286.914 350.374.115 57.329.661.029
75.063.860.932 21.831.191.631 59.645.457.280 50.081.766.863 214.307.639.714 (355.606.034) 213.952.033.680
-
-
-
2.543.623.547
11.251.800.445
13.795.423.992
Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Total - gross Allow ance for impairment losses Total - net Commitments and contingencies
Sektor Geografis
Geographic Sector
Tabel berikut menyajikam rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi.
The following tables show the Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region. For these tables, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographic areas where activities are undertaken.
- 62 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015
DKI Jakarta Rp Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Jumlah - kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Komitment dan kontinjensi
Jaw a Timur/ East Java Rp
Lain -lain/ Others Rp -
Jumlah/ Total Rp
7.304.193.136 5.983.531.827
155.123.985
7.304.193.136 6.138.655.812
11.300.000.000 39.356.654.352 47.639.492.480 1.034.278.072 112.618.149.867
155.163.356.165 192.766.359.143 1.383.116.129 349.467.955.422
17.486.182.929 37.736.273 17.523.919.202
166.463.356.165 39.356.654.352 257.892.034.552 2.455.130.474 479.610.024.491 (4.869.546.717) 474.740.477.774
12.942.255.326
13.868.542.441
2.715.564.219
29.526.361.986
DKI Jakarta Rp
Jaw a Timur/ East Java Rp
Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Total - gross Allow ance for impairment losses Total - net Commitments and contingencies
2014
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Jumlah - kotor Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih Komitment dan kontinjensi
iii.
Lain -lain/ Others Rp
Jumlah/ Total Rp
3.628.373.975 3.740.951.457
315.049.888
987.688
3.628.373.975 4.056.989.033
75.063.860.932 21.831.191.631 18.669.372.604 49.903.053.158 172.836.803.757
33.549.830.160 165.155.060 34.030.035.108
7.426.254.516 13.558.645 7.440.800.849
75.063.860.932 21.831.191.631 59.645.457.280 50.081.766.863 214.307.639.714 (355.606.034) 213.952.033.680
67.339.185
13.313.985.684
414.099.123
13.795.423.992
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
iii.
Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Total - gross Allow ance for impairment losses Total - net Commitments and contingencies
Credit concentration by type of debtors (gross of allowance for impairment losses)
2015 Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits with other banks and BI Rp
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placement with other banks and BI Rp
Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal tinggal Lainny a
7.304.193.136 6.138.655.812 -
11.300.000.000 155.163.356.165 -
Jumlah
13.442.848.948
-
166.463.356.165
Ef ek-ef ek/ Securities Rp
Kredit/ Loans Rp
4.382.036.337 19.714.163.447 15.156.541.189 -
180.904.554.512 67.772.635.853
659.954.667 518.599.005 1.235.801.508
103.913.379
9.214.844.187 -
17.275.294 23.500.000
39.356.654.352
257.892.034.552
2.455.130.474
- 63 -
Aset lain-lain/ Other assets*) Rp
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp 21.758.551.158 7.767.810.828 29.526.361.986
Jumlah/ Total Rp
%
22.986.229.473 181.676.130.091 218.338.245.864 76.776.248.189
4,51% 35,68% 42,88% 15,08%
9.232.119.481 127.413.379
1,81% 0,03%
Bank Indonesia Banks Corporate Retail Collateral with residential credit Others
509.136.386.477
100%
Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2014
Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits with other banks and BI Rp
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placement with other banks and BI Rp
3.628.373.975 4.056.989.033 -
16.997.285.589 58.066.575.343 -
Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Lainny a Jumlah
7.685.363.008
75.063.860.932
Ef ek-ef ek/ Securities Rp 1.931.222.066 19.899.969.565 21.831.191.631
Kredit/ Loans Rp
Aset lain-lain/ Other assets*) Rp
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp
30.191.052.620 23.106.942.154
49.815.824.008 65.126.455 142.149.246
1.029.448.615 12.765.975.377
6.154.053.816 193.408.690
10.510.903 48.156.251
59.645.457.280
50.081.766.863
*) Akun ini terdiri dari tagihan kepada pihak ketiga, pendapatan bunga yang akan diterima dan setoran jaminan iv.
Jumlah/ Total Rp 22.556.881.630 131.839.357.949 31.285.627.690 36.015.066.777
9,89% 57,80% 13,72% 15,79%
6.164.564.719 241.564.941
2,70% 0,11%
228.103.063.706
100%
13.795.423.992
%
Bank Indonesia Banks Corporate Retail Collateral with residential credit Others Total
*) This account consist of receivables from third party, accrued interest receivables and guarantee deposit.
Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
iv.
Credit quality by class of financial asset
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:
The credit quality are defined as follows:
High Grade
High Grade
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah dan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
Demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia which are demand deposits or placements with the Government and reputable banks with low probability of insolvency.
Kredit yang diberikan dan aset lain-lain (tagihan kepada pihak ketiga dan pendapatan bunga yang akan diterima) yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio- rasio neraca yang konservatif.
Loans and other assets (third party receivables and accrued interests receivables) for which borrowers have very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not run past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise substansial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios.
Standard Grade
Standard Grade
Giro pada bank lain yaitu giro pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
Demand deposits with other banks which are demand deposits with the local banks not listed in the stock exchange.
Kredit yang diberikan dan aset lain-lain (tagihan kepada pihak ketiga dan pendapatan bunga yang akan diterima) yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
Loans and other assets (third party receivables and accrued interests receivables) for which borrowers have average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate. - 64 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
Past due but not impaired
Exposures to third-party borrowers who are in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no other indicators of impairment.
Mengalami penurunan nilai
Impaired
Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai.
Exposures have been assessed as impaired. The Bank considers that either the third party borrowers are unlikely to pay their credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrowers has been past due more than 90 days and there are other indicators of impairment.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The tables show the quality of financial assets by class with credit risk, amounts presented are gross of allowance for impairments loss.
2015 Telah Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Tetapi Tidak Penurunan Nilai/ Neither Past Due Mengalami Nor Impair Penurunan Nilai/ Past Due But High Grade Standard Grade Not Impaired Rp Rp Rp
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
19.402.740.973
-
-
-
19.402.740.973
Held-to-maturity Securities
Tersedia untuk dijual Efek-efek
19.953.913.379
-
-
-
19.953.913.379
Available-for-sale Securities
7.304.193.136 6.138.655.812
-
-
-
7.304.193.136 6.138.655.812
Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aset lain-lain
166.463.356.165 249.683.866.792 2.455.130.474
6.822.685.659 -
-
1.385.482.101 -
166.463.356.165 257.892.034.552 2.455.130.474
Loans and receivable Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Loans Other assets
Jumlah
471.401.856.731
6.822.685.659
-
1.385.482.101
479.610.024.491
Total
- 65 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Standard Grade Rp
2014 Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due But Not Impaired Rp
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired Rp
11.951.191.631
-
-
-
11.951.191.631
9.880.000.000
-
-
-
9.880.000.000
3.628.373.975 4.056.989.033
-
-
-
3.628.373.975 4.056.989.033
75.063.860.932 57.467.968.682 175.661.379
1.136.785.430 49.906.105.534
-
1.040.703.168 -
75.063.860.932 59.645.457.280 50.081.766.913
162.224.045.632
51.042.890.964
-
1.040.703.168
214.307.639.764
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impair High Grade Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aset lain-lain Jumlah
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jumlah/ Total Rp Held-to-maturity Securities Available-for-sale Securities
Loans and receivable Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placement w ith Bank Indonesia and other banks Loans Other assets Total
Agunan
Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which may cause customers not to repay their obligations to the Bank.
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi: - deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran - piutang - tanah dan/atau bangunan - mesin dan peralatan - persediaan - garansi perusahaan maupun garansi perorangan
Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include: - deposits, savings accounts and installment deposit
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan berdasarkan penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali.
Collateral assessment procedures for land and building as well as machineries and equipment is based on an independent appraiser and will be periodically re-assessed every two years.
-
- 66 -
receivables land and/or building machineries and equipment inventories corporate guarantee or personal guarantee
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015
Pinjaman Tetap/ Fixed Loan Rp
Multi Guna Rp
Kredit Tanpa Agunan/ Unsecured credit Rp
Stand by Loan Rp
KPR Rp
PRK Rp
Jumlah/ Total Rp
Eksposur kredit Nilai jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
147.861.555.041 236.136.032.250 -
30.210.463.221 92.183.964.101 -
9.214.844.187 17.669.328.000 -
36.633.292.198 135.542.393.163 -
157.695.524 809.500.000 -
33.814.184.381 33.814.184.381 100,00%
257.892.034.552 482.341.217.514 33.814.184.381 100,00%
Credit exposure Collateral v alue Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
Jenis agunan Tanah dan bangunan Persediaan Kendaraan Deposito dan tabungan Garansi Lainny a
170.911.640.525 12.766.591.725 2.157.600.000 50.000.000.000 300.200.000
82.133.964.101 10.050.000.000 -
17.669.328.000 -
127.505.065.274 1.164.661.975 1.472.365.914 4.950.000.000 450.300.000
809.500.000 -
-
399.029.497.900 13.931.253.700 2.157.600.000 51.472.365.914 15.000.000.000 750.500.000
Ty pe of collateral Land and buldings Inv entory Vehicles Deposits Personal guarantee Others
Jumlah
236.136.032.250
92.183.964.101
17.669.328.000
135.542.393.163
809.500.000
482.341.217.514
Total
-
2014 Pinjaman Tetap/ Fixed Loan Rp
Kredit Tanpa Agunan/ Unsecured credit Rp
Stand by Loan Rp
KPR Rp
PRK Rp
Multi Guna Rp
Eksposur kredit Nilai jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
26.995.725.751 52.535.340.230 -
7.004.608.441 30.162.245.083 -
6.154.053.816 10.313.830.400 -
15.879.051.602 90.315.166.328 -
-
Jenis agunan Tanah dan bangunan Persediaan Kendaraan Deposito dan tabungan Garansi Lainny a
51.909.181.810 350.000.000 276.158.420
30.162.245.083 -
10.313.830.400 -
88.490.446.105 1.410.482.593 414.237.630
-
-
180.875.703.398
Jumlah
52.535.340.230
30.162.245.083
10.313.830.400
90.315.166.328
-
-
183.326.582.041
3.612.017.670 3.612.017.670 100,00%
Jumlah/ Total Rp 59.645.457.280 183.326.582.041 3.612.017.670 100,00%
350.000.000 1.410.482.593 690.396.050
Credit exposure Collateral v alue Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%) Ty pe of collateral Land and buldings Inv entory Vehicles Deposits Guarantee Others Total
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, Bank menyadari adanya empat faktor utama risiko operasional, yaitu manusia, proses, sistem dan faktor eksternal. Kegagalan dalam mengidentifikasi secara baik pengelolaan sumbersumber risiko operasional tersebut, dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk mencapai tujuan usahanya. Karena itu, Bank secara terusmenerus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko operasional, menelaah dan meningkatkan praktek pengendalian intern atas aktivitas operasional pada kantor pusat dan jaringan kantor.
As a financial institution operating in Indonesia, the Bank realised that there are four primary factors of operational risks, which are human, process, system and external factors. Failure to properly identify the management of those operational risk sources may affect the Bank’s ability to achieve its business objectives. Therefore, the Bank continually upgrades the operational risk management processes quality, reviews and improves its internal control practices for operational activities at the head office as well as at its network offices.
Mekanisme kontrol dilakukan dengan memasukkan tahapan kontrol ke dalam setiap transaksi yang dapat dilihat pada Standar Manual Kerja Bank. Bank memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang melakukan pemeriksaan secara periodik untuk memeriksa kepatuhan pegawai terhadap prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.
The internal control mechanism is performed by applying several layers of control to each transaction process, as stated in the Bank’s Standard Operating Manual. The Bank has the Internal Audit Working Unit to conduct periodic control assessments and to ensure staff comply with applicable procedures and regulations.
- 67 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank telah memiliki Pedoman Kerja Bagian Operasional. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantuan dan pengendalian risiko operasional pada semua aktivitas fungsional Bank, seperti aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, aktivitas pembiayaan perdagangan dan pendanaan, aktivitas teknologi sistem informasi, dan sistem informasi manajemen, serta aktivitas pengelolaan sumber daya manusia.
Bank has the Operational Working Guidelines. Bank has also performed identification, measurement, monitoring, and control of the operational risks to all functional activities of the Bank, such as loans activities, treasury and investment activities, operational and service activities, funding and trade finance activities, information system technology activities and management information system activities, and human resources management activities.
Bank telah menetapkan batasan akses pegawai terhadap sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengelolaan risiko. Selain itu setiap temuan hasil audit baik yang ditemukan oleh audit intern maupun audit ekstern telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Bank dengan melakukan serangkaian tindakan korektif.
The Bank has set up access limit for employee to management information system, accounting information system and risk management system. In addition, each finding from the internal and external audit has been followed up by the Bank with a series of corrective actions.
Manajemen Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Management
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk that the Bank does not comply or implement the laws requirements and other relevant regulations. Compliance risk, if not managed properly, has potency to imposition of the penalty, punishment and influence the Bank's reputation.
Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi. Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan pedoman dan prosedur internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi pelaksanaannya.
Bank identifies and manages the compliance risk by giving aid to business unit and operational unit in the case of formulation of transaction structure and development of new products and actively carry out the assessment to guidance policies and internal procedures owned by Bank to ensure that entire external regulations have been accommodated in such a manner and herein after to be obeyed in its implementation.
Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik adalah adanya kepastian dan efektivitas dari pelaksanaan terhadap ketentuan atau ketetapan yang berlaku oleh hampir setiap lini di Bank, serta memastikan bahwa seluruh kewajiban dan komitmen telah dipenuhi.
Proper compliance risk management is both rigor and effectiveness of the implementation of the relevant requirements or the provisions by almost every line in the bank, and ensuring that all obligations and commitments have been met.
Sesuai PBI No.14/27/PBI/2012 tentang penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) Bagi Bank Umum, Bank telah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab atas penerapan APU/PPT yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan.
In accordance PBI No.14/27/PBI/2012 on application of Anti- Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML/PPT) for Commercial Banks, Bank has established a unit responsible for the implementation of AML/PPT is responsible to the Compliance Director.
Manajemen Risiko Hukum
Legal Risk Management
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk raised by weakness in judicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non existence of supporting regulation or weakness in agreement, such as unfulfilled terms and conditions in contract and incomplete binding collateral.
- 68 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Bank manages the legal risks by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.
Manajemen Risiko Reputasi
Reputation Risk Management
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
Manajemen Risiko Stratejik
Strategic Risk Management
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external change.
Pemantauan evaluasi implementasi strategi bisnis pada business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan dan pengendalian pencapaian target aset, aset produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk/aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik.
Monitoring evaluating implementation of business strategies on business plan involves data collection, analysis, measurement, monitoring and controlling assets target achievement, asset productivity, source of funds, equity, income before tax, new product/activity, office network and others compared with its realization as performed periodically.
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Risiko pasar adalah risiko kerugian atas laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat dari perubahan dari kondisi pasar. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai instrumen keuangan, terutama instrumen yang peka terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko suku bunga. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan Manajemen Aset dan Liabilitas (ALMA). Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan di luar yang ditetapkan Bank, selain mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan.
Market risk is the risk of losses on the statement of financial position and administrative accounts resulting from changes in market conditions. Changes in the market factors will affect the value of financial instruments, especially those instruments which are sensitive to market risk. Market risk consists of interest rate risk. Monitoring of the Bank's exposures to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the Asset and Liability Management (ALMA). The objective of market risk management is to avoid the excessive exposure that may potentially impact earnings in excess of the limits already established by the Bank, and to manage the market value volatility inherent in financial instruments.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta petunjuk pelaksanaannya. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko pasar yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi, dan aktivitas pendanaan.
Bank has guidelines of Liquidity and Treasury and also its manual guidelines. Bank also performs identification, measurement, monitoring and control the market risk is embedded in loan activities, treasury and investment activities and funding activities.
Risiko pasar dikelola dengan cara:
Market risk is managed by:
Menetapkan kebijakan pengendalian risiko pasar yang disesuaikan dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Bank.
- 69 -
Determining a market risk control policy that is suited to the Bank's mission, business strategy, capital adequacy, human resources and Bank's risk appetite.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset and Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil.
Implementing the ALCO (Asset and Liability Committee) function to discuss market condition and determine appropriate action.
Melakukan pemantauan terhadap semua transaksi dan aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko pasar.
Carrying out observation of all transactions and functional activities that have market risk exposure.
Melakukan monitoring tingkat bunga.
Performing interest rate monitoring.
Melakukan pengawasan terhadap pos-pos aset dan liabilitas sesuai dengan jatuh temponya (repricing date).
Carrying out supervision of assets and liabilities accounts in line with their maturity dates (repricing dates).
Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar.
Making adjustment to loan and funding interest rates in response to the changes in market interest rates.
Sensitivitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Analisis sensitivitas atas laba rugi komprehensif lain dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of profit or loss and other comprehensive income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2015 and 2014. The sensitivity of other comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2015 and 2014 for the effects of the assumed changes in interests rates. The total sensitivity of the statement of profit or loss or other comprehensive income is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below demonstrates the sensitivity of the Bank's statement of comprehensive income to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014:
Perubahan basis poin/ Change in basis point
+100 -100
Dampak ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and other comprehensive income 2014 2015 Rp Rp 1.158 (1.158)
- 70 -
1.620 (1.620)
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas timbul akibat aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Selain itu risiko likuiditas dapat pula disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo serta risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi aset pada waktu yang seharusnya dengan harga yang wajar.
Liquidity risk arises as a result of the funding and lending activities, the repayment of deposits to third parties, and the management of working capital requirements. Apart from that, liquidity risk could also be caused by unexpected increases in the cost of funding on the assets portfolio at maturity date and the risk of inability to liquidate assets in a timely manner at a reasonable price.
Manajemen risiko likuiditas merupakan salah satu perhatian yang penting bagi Bank untuk memelihara kepercayaan dan keyakinan nasabah serta untuk memelihara stabilitas laba. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aset likuid secara optimal dan Bank dapat memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi kritis. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup dalam bentuk kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan efek-efek tersedia untuk dijual untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan debitur, baik dalam pemberian kredit, pembayaran deposito, dan kebutuhan likuiditas operasional.
Liquidity risk management is one of the important focus for the Bank to retain customers’ trust and confidence and to maintain earnings stability. The goal of liquidity management is to maintain the liquid asset position in an optimal manner and meet all of its contractual and regulatory financial obligations including in the critical conditions. The Bank’s emphasis is the liquidity maintenance through cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, Certificate of Bank Indonesia (SBI), Deposit Certificates of Bank Indonesia (SDBI) and availablefor-sale securities to meet commitments to the customers and counterparties, both in terms of loan demand, repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi dan aktivitas pembiayaan.
Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Implementation Manual. Bank also performs identification, measurement, monitoring, and control that is embedded in loan activities, treasury and investment activities, and funding activities.
Tabel di bawah ini menyajikan rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar.
The tables below present the ratio of liquid assets to current liabilities.
2015 Rp Kas Giro dan penempatan Bank Indonesia lainnya Efek-efek Giro dan penempatan pada bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan Rasio lancar
2014 Rp
2.051.811.400
2.410.473.050
18.604.193.136 24.335.949.716
20.625.659.564 11.811.222.066
161.302.011.977 206.293.966.229
62.123.564.376 96.970.919.056
Cash Demand deposits and other placements w ith Bank Indonesia Securities Demand deposits and placements w ith other banks Total net liquid assets
85.686.928.546
31.027.037.010
Deposits
240,75%
- 71 -
312,54%
Liquidity ratio
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Analisis Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal dimana Bank dapat diisyaratkan untuk membayar.
In this analysis the maturity of financial liabilities are grouped based on the remaining contractual maturity from the date of reporting. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when an amount is paid, the liability is allocated to the earliest period for which the Bank can be implied to pay.
Tabel di bawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas tidak terdiskonto.
The tables below show the maturity profile of the Bank's financial liabilities based on undiscounted contractual cash flows. 2015
Sampai dengan
> 1bulan
> 3 bulan
> 1tahun
s/d
s/d
s/d
> 2 tahun s/d
3 bulan/
12 bulan/
2 tahun/
5 tahun/
1bulan/1mo nth
> 1-
>3-
> 1-
>2-
> 5 tahun/
Jumlah/
o r less
3 mo nths
12 mo nths
2 years
5 years
> 5 years
To tal
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Tanpa suku bunga
Witho ut interest
B eban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
5.870.770.127
201.950.000
1.000.000.000
-
-
-
7.072.720.127
-
-
-
20.908.958.314
Suku bunga variabel Simpanan
Variable interest rate 20.908.958.314
-
-
10.596.745.903
52.057.605.808
3.242.373.414
-
-
-
65.896.725.125
37.376.474.344
52.259.555.808
4.242.373.414
-
-
-
93.878.403.566
> 2 tahun
Suku bunga tetap Simpanan Jumlah
A ccruals and o ther liabilities
Depo sits Fixed interest rate Depo sits To tal
2014
Sampai dengan
> 1bulan
> 3 bulan
> 1tahun
s/d
s/d
s/d
s/d
3 bulan/
12 bulan/
2 tahun/
5 tahun/
1bulan/1mo nth
> 1-
>3-
> 1-
>2-
> 5 tahun/
Jumlah/
o r less
3 mo nths
12 mo nths
2 years
5 years
> 5 years
To tal
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Tanpa suku bunga: B eban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
Witho ut interest 71.035.608.020
-
-
-
-
-
71.035.608.020
23.116.369.216
-
-
-
-
-
23.116.369.216
Suku bunga variabel: Simpanan
Variable interest rate
Suku bunga tetap: Simpanan Jumlah
A ccruals and o ther liabilities
Depo sits Fixed interest rate:
7.725.501.934
153.693.740
48.527.315
-
-
-
7.927.722.989
101.877.479.170
153.693.740
48.527.315
-
-
-
102.079.700.225
Depo sits To tal
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity Mismatch Analysis
Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
The tables below show the maturity gap analysis of the Bank as of December 31, 2015 and 2014 arranged by remaining days until maturity date and behavioral assumptions:
- 72 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015
Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
> 1 tahun
s/d
s/d
s/d
> 2 tahun s/d
3 bulan/
12 bulan/
2 tahun/
5 tahun/
1 bulan/1 month
>1-
>3-
>1-
>2-
> 5 tahun/
Jumlah/
or less
3 months
12 months
2 y ears
5 y ears
> 5 y ears
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Tanpa suku bunga
Non-interest bearing
Kas
2.051.811.400
-
-
-
-
-
2.051.811.400
Cash
Giro pada Bank Indonesia
7.304.193.136 2.455.130.474
-
-
-
-
-
7.304.193.136 2.455.130.474
Demand deposits with Bank Indonesia
Aset lain-lain Suku bunga variabel
Other assets Variable interest rate
Giro pada bank lain
6.138.655.812
Kredit
2.233.062.446
-
-
54.404.858.664
-
94.786.612.343
-
1.569.571.511
32.485.954.613
38.597.790.594
6.138.655.812
Demand deposits with other banks
224.077.850.171
Suku bunga tetap
Loans Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Jumlah aset keuangan
Placements with Bank Indonesia and
58.463.356.165
38.400.000.000
103.913.379
-
69.600.000.000
-
19.538.577.526
87.419.380
351.779.020
33.374.985.981
78.837.542.192
93.156.637.684
217.300.175.850
-
10.014.163.447 -
9.700.000.000 -
11.583.734.958
42.185.954.613
-
166.463.356.165
-
39.356.654.352
38.597.790.594
other banks Securities
33.814.184.381 481.661.835.891
Liabilitas
Loans Total financial assets
Liabilities
Tanpa suku bunga
Non-interest bearing
Beban yang masih harus dibayar liabilitas lain-lain
5.870.770.127
201.950.000
1.000.000.000
-
-
-
7.072.720.127
Suku bunga variabel Simpanan
Accruals and other liabilities Variable interest rate
20.908.762.597
-
-
-
-
-
20.908.762.597
Suku bunga tetap
Deposits Fixed interest rate
Simpanan
10.559.138.320
51.183.896.132
3.035.131.497
-
-
-
64.778.165.949
Deposits
Jumlah liabilitas keuangan
37.338.671.044
51.385.846.132
4.035.131.497
-
-
-
92.759.648.673
Total financial liabilities
Selisih
41.498.871.148
41.770.791.552
213.265.044.353
11.583.734.958
42.185.954.613
38.597.790.594
388.902.187.218
2014
Sampai dengan
> 1 bulan
> 3 bulan
> 1 tahun
s/d
s/d
s/d
> 2 tahun s/d
3 bulan/
12 bulan/
2 tahun/
5 tahun/
1 bulan/1 month
>1-
>3-
>1-
>2-
> 5 tahun/
Jumlah/
or less
3 months
12 months
2 y ears
5 y ears
> 5 y ears
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Tanpa suku bunga
Non-interest bearing
Kas
2.410.473.050
-
-
-
-
-
2.410.473.050
Cash
Giro pada Bank Indonesia
3.628.373.975
-
-
-
-
-
3.628.373.975
Demand deposits with Bank Indonesia
50.081.766.863
-
-
-
-
-
50.081.766.863
Aset lain-lain
Other assets
Suku bunga variabel Giro pada bank lain
4.056.989.033
Kredit
2.318.931.526
1.670.102.367
-
-
30.905.959.285
193.408.692
4.330.350.118
20.226.705.292
4.056.989.033
Demand deposits with other banks
59.645.457.280
Suku bunga tetap
Loans Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Jumlah aset keuangan
Placements with Bank Indonesia and
75.063.860.932 137.560.395.379
1.670.102.367
-
-
1.931.222.066
19.899.969.565
-
-
32.837.181.351
-
20.093.378.257
4.330.350.118
-
75.063.860.932
-
21.831.191.631
20.226.705.292
other banks Securities
216.718.112.764
Liabilitas
Loans Total financial assets
Liabilities
Tanpa suku bunga
Non-interest bearing
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
71.035.608.020
-
-
-
-
-
71.035.608.020
Suku bunga variabel Simpanan
23.116.205.272
-
-
-
-
-
23.116.205.272
Suku bunga tetap Simpanan Jumlah liabilitas keuangan
Selisih
Accruals and other liabilities Variable interest rate Deposits Fixed interest rate
7.710.071.421
153.000.000
47.760.317
-
-
-
7.910.831.738
101.861.884.713
153.000.000
47.760.317
-
-
-
102.062.645.030
35.698.510.666
1.517.102.367
32.789.421.034
20.093.378.257
- 73 -
4.330.350.118
20.226.705.292
114.655.467.734
Deposits Total financial liabilities
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 32.
PERIKATAN SIGNIFIKAN
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 32.
Bank telah mengadakan kerjasama sewa layanan pendukung TI dengan Tolaram Analytics Pte. Ltd (TAPL) sebagaimana tertuang dalam perjanjian tersebut pada tanggal 16 Juni 2014. Adapun perjanjian tersebut TAPL memberikan produk layanan pendukung TI. Untuk pelaksanaan layanan, Bank akan menggunakan pinjaman hingga USD500.000,- berdasarkan sistem TI yang disetel dari layanan yang dilaksanakan oleh TAPL. Mengingat bahwa produk layanan ini tahap uji sistem tersebut, Bank akan mensyaratkan TAPL untuk mendepositokan jumlah yang sama di Bank. Setiap kerugian kredit pada rekening pinjaman akan ditanggung oleh TAPL. Bank membutuhkan TAPL untuk mendepositokan jumlah tertentu yang menutupi kerugian kredit yang terjadi. Jangkawaktu sewa layanan pendukung tersebut sekurang-kurangnya 10 tahun.
33.
34.
REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Bank performs an lease agreement of supporting IT services with Tolaram Analytics Pte. Ltd (TAPL) based on agreement dated June 16, 2014. That agreement provide such supporting services in IT. For the implementation of services for setting up the IT system Bank will utilize lending up to USD500,000,- based on the IT systems set up from the services performed by TAPL. Given that this will be test phase of such system and Bank would require TAPL to deposit the same amount in the Bank. Any credit loss on account of loan will be covered by TAPL. Afterwards Bank requires TAPL to deposit certain amount for over any credit loss occurred. The term of lease of supporting IT services for period of at least 10 years.
33.
RECLASSIFICATION STATEMENTS
OF
FINANCIAL
Bank telah mereklasifikasi saldo liabilitas segera sebesar Rp 1.187.880.381 ke akun beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain pada tanggal 31 Desember 2014 agar sesuai dengan penyajian tahun 2015.
The Bank reclassified the balance of obligations due immediately amounting to Rp 1,187,880,381 to accruals and other liabilities accounts in the December 31, 2014 financial statements to conform to the 2015 financial statements presentation.
Bank tidak menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 31 Desember 2013/1 Januari 2014 karena dampak reklasifikasi tidak material.
The Bank did not disclose a third statement of financial position as of December 31, 2013/ January 1, 2014 since the effect of the reclassification is not material.
PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
34.
Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan modal disetor dari Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 39.600.000.000 dan Rp 400.000.000 yang telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH-01.03.0002001 pada tanggal 12 Januari 2016.
35.
SIGNIFICANT AGREEMENTS
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN INFORMASI TAMBAHAN
DAN DAN
EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD On January 19, 2016, OJK approved the additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 39,600,000,000 and Rp 400,000,000, respectively, which has been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH01.03.0002001 on January 12, 2016.
35.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai dengan 74 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2016.
MANAGEMENT’S APPROVAL TO STATEMENTS INFORMATION
RESPONSIBILITY AND ISSUE THE FINANCIAL AND SUPPLEMENTARY
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 74 were approved and authorized for issue by the Directors on March 30, 2016.
- 74 -