Daftar Isi
Contents
Profil Perusahaan • Corporate Profile
1
Visi dan Misi • Vision and Mission
2
Sambutan Komisaris Utama • Message from the President Commissioner
4
Sambutan Direktur Utama • Message from the President Director
6
Ikhtisar Keuangan • Financial Highlights
9
Ikhtisar Operasional • Business Highlights
10
Sejarah Singkat • Brief History
11
Struktur Perusahaan • Corporate Structure
12
Struktur Organisasi • Organisation Structure
13
Profil Komisaris • Profile of Commissioners
14
Profil Direksi • Profile of Directors
17
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management Discussion and Analysis
22
Prospek Industri • Industry Outlook
22
Tinjauan Operasional • Operations Review
22
Tinjauan Keuangan • Financial Review
25
Informasi Lainnya • Other Information
28
Sumber Daya Manusia • Human Capital
31
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
33
Terdepan dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
44
Informasi Saham • Stock Information
54
Informasi Perusahaan • Corporate Information
55
Pernyataan Pertanggungjawaban • Statement of Responsibility
56
Laporan Keuangan Konsolidasi • Consolidated Financial Statements
57
Profil Perusahaan Didirikan tahun 1962 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” atau “Perseroan”) adalah salah satu perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia, dengan nilai penjualan sebesar Rp 20,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada tahun 2010. Aktivitas utama Perseroan dimulai dari penanaman dan pemanenan pohon sawit, pengolahan tandan buah segar (“TBS”) menjadi minyak kelapa sawit (“CPO”) dan inti sawit (“PK”), serta pemrosesan CPO menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin dan shortening. Perseroan menanam kebun kelapa sawit di Indonesia seluas sekitar 138.100 hektar, termasuk plasma. Lima belas pabrik pengolahan kami memroses TBS menjadi CPO dan PK, dengan total kapasitas sebesar 3,7 juta ton per tahun. Sebagian CPO diproses lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah, baik curah, industri maupun bermerek, melalui pabrik hilir kami dengan kapasitas 1,4 juta ton per tahun. Sebagian besar PK juga diproses lebih lanjut di pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas 444 ribu ton per tahun, menghasilkan minyak inti sawit dan palm kernel meal yang memiliki nilai lebih tinggi. SMART juga mendistribusikan, memasarkan dan mengekspor produk konsumen berbasis kelapa sawit. Selain minyak curah dan minyak industri, produk turunan SMART juga dipasarkan dengan berbagai merek, seperti Filma dan Kunci Mas. Saat ini, merekmerek tersebut diakui kualitasnya dan memiliki pangsa pasar yang signifikan di segmen mereka masing-masing di Indonesia.
Corporate Profile Established in 1962 and listed on the Indonesia Stock Exchange in 1992, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” or the “Company”) is one of the largest, publicly-listed, integrated palm-based consumer companies in Indonesia, with total sales of Rp 20.3 trillion and net income of Rp 1.3 trillion in 2010. The Company’s primary activities range from cultivating and harvesting oil palm trees, processing fresh fruit bunches (“FFB”) into crude palm oil (“CPO”) and palm kernel (“PK”), to refining CPO into industrial and consumer products such as cooking oil, margarine and shortening. The Company cultivates approximately 138,100 hectares of oil palm plantations in Indonesia, including plasma. Our fifteen mills extract CPO and PK from FFB, with a total capacity of 3.7 million tonnes per annum. Part of our CPO is processed further into value-added bulk, industrial and branded products through our own refineries, with a total capacity of 1.4 million tonnes per annum. A significant portion of our PK is crushed in our kernel crushing plants, which have an annual capacity of 444 thousand tonnes, producing higher-value palm kernel oil and palm kernel meal. SMART also distributes, markets and exports palm-based consumer products. Besides bulk and industrial oil, SMART’s refined products are also marketed under several brands, such as Filma and Kunci Mas. Today, these brands are recognised for their high quality and command significant market share in their respective segments in Indonesia.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
1
Visi • Vision We aim to be the best To become the largest integrated and most profitable palm-based consumer company
Misi • Mission Surpassing the highest standard of quality Maintaining the highest level of sustainability and integrity Empowering society and community Trend setting innovation and technology Achieving maximum value for shareholders
2
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Preserving the Present Ensuring the Future SMART continuously builds on its competitive strengths by enhancing the quality, efficiency and sustainability of its oil palm plantations and production facilities. SMART develops best practices in research and development, plantation management, state-of-the-art management information technology, materials sourcing, and accessing domestic and international markets. SMART also leverages the strengths of management’s superior strategic, operational and financial skills, which are essential in growing the business while sustaining operational excellence. SMART is strategically positioned to remain a leader in sustainable palm oil production and create a sustainable balance between promoting long-term business growth and preserving the environment. Together, we are moving towards a bright future for both the Company and the environment.
SMART terus mengembangkan keunggulan kompetitifnya dengan meningkatkan kualitas, efisiensi dan kelestarian dari perkebunan kelapa sawit serta fasilitas produksinya. SMART mengembangkan praktek-praktek terbaik dalam hal riset dan pengembangan, manajemen kebun, manajemen teknologi informasi yang terdepan, pengadaan bahan baku serta akses ke pasar domestik dan internasional. SMART juga memanfaatkan kekuatan strategis manajemen serta keahlian operasional dan finansialnya, untuk menumbuhkembangkan bisnis Perseroan seraya mempertahankan keunggulan operasionalnya. SMART memiliki posisi yang strategis untuk menjadi yang terdepan dalam produksi kelapa sawit lestari dan menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan antara pertumbuhan bisnis jangka panjang dan kelestarian lingkungan. Bersamasama, kami akan menuju masa depan yang cerah baik bagi Perseroan maupun lingkungan.
Sambutan Komisaris Utama Sa
Message from the President Commissioner “Didukung oleh manajemen perkebunan yang terbaik, ekspansi bisnis yang berkelanjutan dan penuh kehatihatian serta posisi keuangan yang sehat, SMART siap untuk memanfaatkan pertumbuhan permintaan dari industri kelapa sawit secara jangka panjang.” “With a strong foundation in plantation management, sustainable and prudent business expansion as well as a healthy financial position, SMART is ready to capture the long-term growing demand of the palm oil industry.”
Pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Kami, Dewan Komisaris, dengan bangga melaporkan bahwa pada tahun 2010, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” atau “Perseroan”) berhasil mencapai rekor atas kinerja keuangannya. Kinerja yang baik ini didukung oleh peningkatan harga pasar minyak kelapa sawit (“CPO”) dan juga perbaikan tingkat produksi pada semester kedua. Penjualan bersih mencapai Rp 20,27 triliun, 43% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 1,26 triliun pada tahun berjalan.
The Board of Commissioners is pleased to report that 2010 was a record year in the financial performance of PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” or the “Company”). This outstanding performance was supported by the increase in crude palm oil (“CPO”) market prices and recovery of production in the second half of the year. Net sales reached Rp 20.27 trillion, a 43% increase compared to the previous year, while net income came in at Rp 1.26 trillion for the year under review.
Kami menghargai kerja keras Direksi yang berkelanjutan sepanjang tahun, sehingga memungkinkan Perseroan untuk memetik keuntungan dari kekonsistenan operasi perkebunan yang terbaik serta kekuatan kinerja industri. Kami setuju dengan keyakinan manajemen bahwa prospek industri kelapa sawit akan tetap positif, ditunjang oleh kuatnya fundamental dari permintaan dan penawaran. Didukung oleh manajemen perkebunan yang terbaik, ekspansi bisnis yang berkelanjutan dan penuh kehati-hatian serta posisi keuangan yang sehat, SMART
4
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
We recognise the continuous efforts by the Board of Directors during the year, that enabled the Company to benefit from consistent best-in-class plantation operations as well as the strong industry performance. We share management’s confidence that the palm oil industry outlook will remain positive, supported by solid supply and demand fundamentals. With a strong foundation in plantation management, sustainable and prudent business expansion as well as a healthy financial position, SMART is ready to capture the long-term growing demand of the palm oil industry.
Sambutan Komisaris Utama • Message from the President Commissioner
siap untuk memanfaatkan pertumbuhan permintaan dari industri kelapa sawit secara jangka panjang. Dewan Komisaris mendukung usaha manajemen yang berkelanjutan untuk berkembang secara lestari dan memaksimalkan nilai jangka panjang pemegang saham. Kami percaya bahwa SMART akan tetap berkomitmen untuk mengelola lingkungan secara bertanggung jawab dan memberdayakan masyarakat. Sebagai perusahaan yang berdiri di Indonesia, kami akan memastikan bahwa SMART akan terus mematuhi seluruh peraturan dan perundangan yang terkait dan berkomitmen kepada interpretasi nasional dari prinsip dan kriteria Roundtable on Sustainable Palm Oil, serta melaksanakan praktek pengelolaan yang terbaik. Pendekatan Perseroan yang menyeluruh atas kelestarian juga mencakup produktivitas serta keterlibatan sosial dan masyarak at. K ami menyadari bahwa masyarak at sekitar merupakan pemangku kepentingan yang utama. SMART secara berkelanjutan memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat sekitar dengan menyediakan lapangan pekerjaan, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Kami senang melihat karyawan kami aktif berkontribusi dengan cara berpartisipasi dalam proyek-proyek kemanusiaan dan program bantuan bencana alam. Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit. Atas nama Dewan Komisaris, saya menyambut anggota Komite Audit yang baru, Ibu DR. Susiyati B. Hirawan, Bapak Herawan Hadidjaja dan Bapak Agus Leman Gunawan, yang akan membantu kami untuk lima tahun yang akan datang. Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan apresiasi kami kepada anggota Komite Audit terdahulu, Bapak Prof. DR. Teddy Pawitra, Bapak Drs. Pande Putu Raka, MA dan Bapak Drs. Rusli Prakarsa, Akt, yang telah memberikan kontribusi positif kepada Perseroan dan menyelesaikan masa baktinya pada bulan Juli 2010 lalu. Saya juga hendak menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada para pemegang saham, karyawan, pelanggan, rekan bisnis dan para bankir atas dukungan penuh mereka kepada Perseroan. Usaha mereka yang berkelanjutan, dipadukan dengan kekuatan finansial Perseroan serta prospek industri yang positif, akan mendukung SMART dalam melaksanakan usaha terbaiknya untuk memberikan nilai yang terbaik kepada para pemegang saham dan menjadi salah satu produsen kelapa sawit lestari yang terdepan di Indonesia.
The Board of Commissioners supports the management’s continuing efforts to grow sustainably and maximise long-term shareholder value. We believe that SMART will remain committed to managing the environment responsibly and empowering communities. As a good corporate citizen of Indonesia, we will ensure that SMART continues to comply with all relevant laws and regulations and to be committed to the National Interpretation of the Roundtable on Sustainable Palm Oil Principles and Criteria, as well as adopts the best practices in its management. SMART’s holistic approach to sustainability also covers the areas of productivity and social and community engagement. We recognise that local communities are important stakeholders. SMART continues to fulfill its responsibilities towards them by providing employment, education and health care. We are glad to see our employees actively contributing by participating in community projects and disaster relief programmes. I n per forming our super visor y func tion, the Board of Commissioners is assisted by an Audit Committee. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to warmly welcome our new Audit Committee members, Mrs. DR. Susiyati B. Hirawan, Mr. Herawan Hadidjaja and Mr. Agus Leman Gunawan, who will be assisting us for the next five years. At the same time, let me express our appreciation for the positive contributions made by former members of the Audit Committee, Mr. Prof. DR. Teddy Pawitra, Mr. Drs. Pande Putu Raka, MA and Mr. Drs. Rusli Prakarsa, Akt, who completed their services in July 2010. I also wish to express our heartfelt gratitude to all shareholders, employees, customers, business associates and bankers for their unwavering support of SMART. Their continued efforts, together with the Company’s financial strength and a favourable industry outlook, will support SMART’s best endeavours in delivering maximum value to shareholders and becoming one of the leading sustainable palm oil producers in Indonesia.
Franky Oesman Widjaja Komisaris Utama • President Commissioner
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
5
Sambutan Direktur Utama Message from the President Director “Karena kami berkeyakinan bahwa kelestarian adalah kunci utama bagi kelangsungan hidup jangka panjang dari Perseroan, industri dan bahkan dunia, maka kami bertujuan untuk menjadi pemain yang terdepan dalam mencapai produksi kelapa sawit yang lestari.“ “As we believe that sustainability is the key to the long-term survival of the Company, the industry and the world, we aim to be the leader in achieving sustainable palm oil production.“
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders,
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” atau “Perseroan”) mencatat kinerja keuangan terbaiknya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010. Hal ini didukung oleh produksi buah yang membaik menjelang akhir tahun dan berlanjutnya penguatan harga minyak kelapa sawit (“CPO”) didasari oleh fundamental industri yang kokoh. Harga pasar CPO (FOB Belawan) terus menguat dari AS$ 780 per ton pada awal tahun menjadi sekitar AS$ 1.248 per ton pada akhir tahun.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART” or the “Company”) recorded its best financial performance to date for the full year ended 31 December 2010. It was underpinned by strong improvement in fruit production towards the end of the year and continued strength in crude palm oil (“CPO”) prices based on robust industry fundamentals. CPO market prices (FOB Belawan) continued to strengthen from US$ 780 per tonne at the beginning of the year to approximately US$ 1,248 per tonne by year’s end.
SMART melanjutkan pertumbuhannya sepanjang tahun 2010. Penjualan bersih mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 20,27 triliun, meningkat 43% dibandingkan tahun lalu dan 3% di atas target. EBITDA sebesar Rp 2,15 triliun juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa yaitu 47% dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini menghasilkan rekor laba bersih sebesar Rp 1,26 triliun, 68% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Produksi seharusnya akan lebih tinggi jika tidak dikarenakan kondisi hujan yang terus menerus sehingga mengganggu proses polinasi dan mempengaruhi produksi buah. Meskipun demikian,
6
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
SMART continued its sustainable growth throughout 2010. Net sales reached a historical high of Rp 20.27 trillion, a 43% increase from last year and 3% above targeted net sales. EBITDA of Rp 2.15 trillion also registered substantial growth of 47% as compared to 2009. This resulted in record net profit of Rp 1.26 trillion, 68% higher than that of the previous year. Production would have been higher if not for prolonged rainy weather conditions that disrupted the pollination process and affected fruit yield. Nonetheless, strong recovery took place in the second half of the year, bringing full year fruit production
Sambutan Direktur Utama • Message from the President Director
pada semester kedua terjadi perbaikan yang cukup kuat, sehingga produksi buah (termasuk plasma) selama tahun 2010 mencapai sebesar 2,5 juta ton, hampir sama dengan produksi tahun lalu. Hasil produk kelapa sawit mencapai 765 ribu ton, sedikit menurun sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya dan 10% di bawah target produksi. Meskipun kondisi cuaca di tahun 2010 tidak menguntungkan, SMART memperluas area tertanamnya melalui penanaman baru sekitar 3.600 hektar, sehingga mampu mempertahankan profil umur tanaman yang menguntungkan untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang Perseroan. Ekspansi ini membawa jumlah area tertanam Perseroan menjadi 138.100 hektar (termasuk plasma). Selain ekspansi di bisnis hulu, kami juga berhasil mengoperasikan pabrik industri hilir kelapa sawit baru yang lokasinya sangat strategis di dekat kota Jakarta. Sebagai hasil ekspansi ini, jumlah aset per tanggal 31 Desember 2010 mencapai Rp 12,48 triliun, diikuti oleh peningkatan jumlah kewajiban menjadi Rp 6,50 triliun. Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas tetap sehat sebesar 0,69 kali. Ekuitas kami terus meningkat menjadi Rp 5,83 triliun, setelah dikurangi dengan dividen sebesar Rp 215 milyar yang dibagikan pada tanggal 19 Juli 2010. Untuk tahun ini, pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan datang, kami akan mengusulkan kepada pemegang saham pembagian dividen final sebesar Rp 150 per saham, dua kali lipat dari dividen tahun sebelumnya. Usulan dividen ini telah mempertimbangkan secara seksama kebutuhan kas Perseroan untuk modal kerja dan pengeluaran modal. Kami tetap optimis menghadapi tahun 2011 dan tahuntahun selanjutnya, mengingat profil umur kebun kami yang menguntungkan dan prospek industri kelapa sawit yang positif. Ketatnya posisi permintaan dan penawaran menjadi faktor yang mendukung harga CPO. Permintaan di pasar negara berkembang sangat tinggi, terutama di Cina dan India, serta terdapat peningkatan permintaan untuk bahan substitusi dan alternatif. Kami akan terus mengembangkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan kapasitas untuk menangkap setiap kesempatan strategis yang ada, agar dapat memberikan nilai bagi para pemegang saham secara jangka panjang. Seraya menjalank an bisnis, k ami ak an terus mengelola lingkungan secara bertanggung jawab, memberdayakan masyarakat di mana kami beroperasi dan memberikan nilai bagi para pemegang saham. Kami terus melakukan dialog konstruktif dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”) sebagai upaya kami untuk memenuhi prinsip dan kriteria RSPO di seluruh unit operasi kami. Sebagai bagian dari strategi revitalisasi dan komitmen yang kuat terhadap kelestarian, kami telah menerapkan standar prosedur operasi yang telah dikembangkan, yang meliputi prosedur akuisisi lahan, perencanaan dan pembangunan area perkebunan, praktek pengelolaan serta pembentukan departemen penanganan keluhan (grievance). Kami akan terus meninjau operasi kami untuk memastikan bahwa prosedur tersebut dijalankan di seluruh unit operasi kami. Karena kami berkeyakinan bahwa kelestarian adalah kunci utama bagi kelangsungan hidup jangka panjang dari Perseroan, industri dan bahkan dunia, maka kami bertujuan untuk
(including plasma) to 2.5 million tonnes, almost the same as last year’s. Palm product output reached 765 thousand tonnes, a slight decrease of 2% compared to the previous year and 10% below targeted production. Despite the adverse weather conditions in 2010, SMART e x p a n d e d i t s p l a n te d a re a t h ro u g h n e w p l a n t i n g by approximately 3,600 hectares, thereby maintaining its favourable age profile and ensuring long-term growth. This expansion brought our total planted area to 138,100 hectares (including plasma). In addition to upstream expansion, we also successfully commenced operations at our new refinery strategically located near Jakarta. As a result of our expansion, total assets reached Rp 12.48 trillion as at 31 December 2010, followed by an increase in total liabilities to Rp 6.50 trillion. Net debt to equity ratio remains at a healthy level of 0.69 times. Our equity further increased to Rp 5.83 trillion, after distribution of Rp 215 billion in dividends paid on 19 July 2010. For this year, we will propose to the shareholders a final dividend of Rp 150 per share, double last year’s dividend, at the upcoming Annual General Meeting of Shareholders. This dividend proposal has prudently taken into consideration our cash reserve requirement for working capital and capital expenditure. We remain optimistic about 2011 and beyond, given the favourable age profile of our plantations and the positive outlook for the palm oil industry. Structural tightness in supply and demand is supportive to palm oil prices. Demand is robust in emerging markets especially China and India, and there is increasing demand from substitute and alternative uses. We will continue to build on our core competitiveness and expand our capacity to capture any strategic opportunities that may arise in order to continue delivering long-term shareholder returns. While conducting our businesses, we will continue to manage the environment responsibly, empower communities where we operate and deliver shareholder value. We have been in constructive dialogue with the Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”) in our efforts towards full compliance with its Principles and Criteria. As part of our revitalised strategy and strong commitment towards sustainability, we have implemented enhanced standard operating procedures covering land acquisition, planning and development of plantation areas and cultivation practices, and also established a grievance handling department. We will continuously review our operations to ensure that these procedures are implemented in all our operating units. As we believe that sustainability is the key to the long-term survival of the Company, the industry and the world, we aim to be the leader in achieving sustainable palm oil production. We have initiated a proactive and holistic approach to sustainability. Together with The Forest Trust, an international non-government organisation, we have developed a forest conservation policy to ensure a no-deforestation footprint and the conservation of high carbon stock forests in our operations. This policy is an example of us taking the lead to initiate and create a platform for multistakeholders to find solutions for sustainable palm oil.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
7
Sambutan Direktur Utama • Message from the President Director
menjadi pemain yang terdepan dalam mencapai produksi kelapa sawit yang lestari. Bersama dengan The Forest Trust, organisasi internasional non pemerintah, kami telah menyusun kebijakan konservasi hutan untuk memastikan bahwa kami tidak melakukan deforestasi dan kami mengkonservasi hutan bernilai karbon tinggi di wilayah operasi kami. Kebijakan ini merupakan contoh bahwa kami mengambil peranan untuk memulai dan menciptakan kerangka dasar bagi berbagai pemangku kepentingan dalam mencari solusi untuk mencapai kelapa sawit yang lestari. K ami berk eyak inan bahwa setiap orang berhak untuk memperbaiki kehidupan mereka. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar area operasi kami dengan menyediakan lapangan kerja dan infrastruktur publik. Simpati kami juga disalurkan melalui berbagai program sosial di bidang kesehatan, pendidikan dan bantuan bencana alam. Dengan tata k elola perusahaan yang baik , k ami terus mempertahankan praktek-praktek terbaik. Untuk menjamin per tumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dan memberikan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan, kami akan terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan kami dengan bimbingan dari Komite Audit. Dengan bangga, kami menyampaikan bahwa SMART telah memperoleh beberapa penghargaan di tahun 2010 sebagai bentuk pengakuan atas keunggulan operasi kami. Sebagai eksportir berprestasi, kami menerima dua penghargaan bergengsi dari pemerintah Indonesia, yaitu Penghargaan Primaniyarta dari Departemen Perdagangan serta Penghargaan Eksportir Produk Pertanian dari Departemen Pertanian. Selain itu, kami juga merupakan pemenang MAKE (Most Admired K nowledge Enterprise) I ndonesia 2010 dan menerima penghargaan dalam hal penciptaan organisasi pembelajaran yang terintegrasi. Atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada para pemegang saham, pelanggan, rekan bisnis dan bankir atas dukungan dan komitmennya terhadap Perseroan. Saya juga hendak berterima kasih kepada pihak manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya sepanjang tahun 2010 ini.
8
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
We believe that everyone has the right to better their livelihoods. We have focused efforts to improve the livelihoods of local communities in the vicinity of our operations by providing employment and public infrastructure. We have also showed compassion by conducting social programmes in the areas of healthcare, education and disaster relief. With good corporate governance in place, we continue to uphold best practices. In order to ensure the Company’s sustainable growth and to provide value for all stakeholders, we will continue to raise the quality of our governance with the guidance of our Audit Committee. It is with great pride and pleasure to report that SMART clinched several awards in 2010 recognising our operational excellence. As an outstanding exporter, we received two prestigious awards from the Government of Indonesia, namely the Primaniyarta Award from the Department of Trade and the Agriculture Products Exporter Award from the Department of Agriculture. In addition, we were an Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Winner 2010 and received recognition for creating an integrated learning organisation. On behalf of the Board of Directors, I wish to extend our deepest gratitude to our shareholders, customers, business partners and bankers for their support and commitment to SMART. I would also like to thank the management and all employees for their dedication and hard work during the year.
Jo Daud Dharsono Direktur Utama • President Director
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
2010 2009 2008 2007 2006 Laporan Laba Rugi (Rp Milyar) Statements of Income (Rp Billion) Penjualan bersih 20,265 14,201 16,102 8,080 4,708 Net sales Laba kotor 3,137 1,717 3,763 2,225 855 Gross profit Laba usaha 1,667 1,110 2,141 1,663 617 Income from operations Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi Earnings before interest, taxes, dan amortisasi (EBITDA) 2,151 1,468 2,424 1,885 797 depreciation and amortisation (EBITDA) Laba bersih 1,261 748 1,046 989 628 Net income Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of shares beredar (juta saham) 2,872 2,872 2,872 2,872 2,872 (million shares) Laba usaha per saham (Rp) 581 387 745 579 215 Income from operations per share (Rp) Laba bersih per saham (Rp) 439 261 364 344 219 Net income per share (Rp) Neraca (Rp Milyar) Balance Sheets (Rp Billion) Modal kerja bersih (1) 2,163 1,826 2,051 1,695 623 Net working capital (1) Jumlah aset 12,476 10,211 10,026 8,063 5,312 Total assets Jumlah investasi jangka panjang 22 20 20 155 339 Total long-term investments Jumlah aset lancar (1) 6,268 4,591 4,852 3,918 1,714 Total current assets (1) Jumlah kewajiban lancar (1) 4,105 2,765 2,800 2,223 1,091 Total current liabilities (1) Hutang jangka panjang (1) 1,954 2,110 2,058 2,007 1,454 Long-term debts (1) Ekuitas 5,830 4,796 4,615 3,528 2,577 Equity Rasio (%) Ratios (%) Pertumbuhan penjualan bersih 42.7 (11.8) 99.3 71.6 1.1 Net sales growth Pertumbuhan laba kotor 82.8 (54.4) 69.1 160.4 18.3 Gross profit growth Pertumbuhan laba usaha 50.2 (48.1) 28.7 169.5 45.2 Income from operations growth Pertumbuhan EBITDA 46.5 (39.4) 28.6 136.5 39.6 EBITDA growth Pertumbuhan laba bersih 68,4 (28.5) 5.8 57.5 106.4 Net income growth Marjin kotor 15.5 12.1 23.4 27.5 18.2 Gross margin Marjin usaha 8.2 7.8 13.3 20.6 13.1 Operating margin Marjin EBITDA 10.6 10.3 15.1 23.3 16.9 EBITDA margin Marjin bersih 6.2 5.3 6.5 12.2 13.3 Net margin Rasio laba bersih terhadap ekuitas 21.6 15.6 22.7 28.0 24.4 Return on equity Rasio laba bersih terhadap jumlah aset 10.1 7.3 10.4 12.3 11.8 Return on assets Rasio lancar (kali) (1) 1.5 1.7 1.7 1.8 1.6 Current ratio (times) (1) Rasio kewajiban terhadap jumlah aset (kali) 0.5 0.5 0.5 0.6 0.5 Liabilities to total assets (times) Rasio kewajiban terhadap ekuitas (kali) (2) 1.1 1.1 1.2 1.3 1.1 Liabilities to equity (times) (2) Umur hutang (hari) (3) 27.6 28.2 20.8 38.0 44.6 Days payable (days) (3) Umur piutang (hari) (4) 26.8 24.2 19.6 27.0 21.6 Days receivable (days) (4) Perputaran persediaan (kali) (5) 7.1 7.2 8.8 5.4 5.7 Inventory turnover (5) Informasi Lainnya Other Information Nilai tukar AS$ - penutupan (Rp per AS$ 1) 8,991 9,400 10,950 9,419 9,020 US$ exchange rate - closing (Rp per US$ 1) Nilai tukar AS$ - rata-rata (Rp per AS$ 1) 9,088 10,402 9,693 9,142 9,165 US$ exchange rate - average (Rp per US$ 1) Harga rata-rata CPO - FOB Belawan Average CPO price - FOB Belawan (AS$ per ton) 859 632 872 716 416 (US$ per tonne) Keterangan: (1) Disajikan kembali setelah adanya reklasifikasi untuk tujuan perbandingan (2) Rasio kewajiban terhadap ekuitas = jumlah kewajiban / (ekuitas + hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan) (3) Umur hutang = (rata-rata hutang usaha + rata-rata hutang lain-lain kepada pihak ketiga) / beban pokok penjualan * 365 hari (4) Umur piutang = rata-rata piutang usaha / penjualan bersih * 365 hari (5) Perputaran persediaan = beban pokok penjualan / rata-rata persediaan
Notes: (1) As restated after the reclassification for comparison purpose (2) Liabilities to equity = total liabilities / (equity + minority interest in net assets of subsidiaries) (3) Days payable = (average trade accounts payable + average other payables to third parties) / cost of goods sold * 365 days (4) Days receivable = average trade accounts receivable / net sales * 365 days (5) Inventory turnover = cost of goods sold / average inventories
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
9
Ikhtisar Operasional
Business Highlights
2010 2009 2008 2007 2006 Jumlah area tertanam (hektar) Total planted area (hectares) Muda (4 - 6 tahun) 29,885 26,939 16,579 7,761 4,809 Young (4 - 6 years) Utama (7 - 18 tahun) 72,202 70,955 72,547 74,897 73,610 Prime (7 - 18 years) Tua (> 18 tahun) 21,801 19,825 17,118 13,117 13,116 Old (> 18 years) Jumlah tanaman menghasilkan 123,888 117,719 106,244 95,775 91,535 Total mature plantations Tanaman belum menghasilkan 14,206 16,759 22,573 29,415 26,515 Immature plantations Jumlah area tertanam 138,094 134,478 128,817 125,190 118,050 Total planted area Area inti tertanam (hektar) Nucleus planted area (hectares) Muda (4 - 6 tahun) 26,876 24,034 13,925 5,136 2,753 Young (4 - 6 years) Utama (7 - 18 tahun) 58,416 55,672 55,538 55,603 54,281 Prime (7 - 18 years) Tua (> 18 tahun) 14,015 14,003 13,588 13,117 13,116 Old (> 18 years) Jumlah tanaman menghasilkan 99,307 93,709 83,051 73,856 70,150 Total mature plantations Tanaman belum menghasilkan 9,282 13,751 20,364 26,588 24,581 Immature plantations Jumlah area inti tertanam 108,589 107,460 103,415 100,444 94,731 Total nucleus planted area Area plasma tertanam (hektar) Plasma planted area (hectares) Muda (4 - 6 tahun) 3,009 2,905 2,654 2,625 2,056 Young (4 - 6 years) Utama (7 - 18 tahun) 13,786 15,283 17,009 19,294 19,329 Prime (7 - 18 years) Tua (> 18 tahun) 7,786 5,822 3,530 - - Old (> 18 years) Jumlah tanaman menghasilkan 24,581 24,010 23,193 21,919 21,385 Total mature plantations Tanaman belum menghasilkan 4,924 3,008 2,209 2,827 1,934 Immature plantations Jumlah area plasma tertanam 29,505 27,018 25,402 24,746 23,319 Total plasma planted area TBS dihasilkan (ton) FFB harvested (tonnes) Inti 1,977,461 1,972,085 1,676,382 1,688,383 1,575,068 Nucleus Plasma 475,066 487,127 408,806 336,627 322,739 Plasma Jumlah TBS dihasilkan 2,452,527 2,459,212 2,085,188 2,025,010 1,897,807 Total FFB harvested Rata-rata hasil TBS (ton per ha) 19.8 20.9 19.6 21.1 20.7 Average FFB yield (tonnes per ha) CPO dihasilkan (ton) 625,335 640,264 534,988 509,095 490,870 CPO produced (tonnes) PK dihasilkan (ton) 139,218 141,500 119,266 111,637 103,911 PK produced (tonnes) OER (%) 23.09 23.50 23.31 23.33 23.38 OER (%) KER (%) 5.14 5.19 5.20 5.12 4.95 KER (%) Lokasi perkebunan (hektar) Plantation locations (hectares) Sumatra Sumatra Inti 41,132 41,254 39,505 39,210 38,984 Nucleus Plasma 24,260 23,815 23,349 23,200 23,319 Plasma Jumlah Sumatra 65,392 65,069 62,854 62,410 62,303 Total Sumatra Kalimantan Kalimantan Inti 67,457 66,207 63,910 61,234 55,747 Nucleus Plasma 5,245 3,202 2,053 1,546 - Plasma Jumlah Kalimantan 72,702 69,409 65,963 62,780 55,747 Total Kalimantan
10
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Sejarah Singkat
Brief History 1962
Incorporated under the name of PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban
Mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
1992
Listed its shares on the Indonesia Stock Exchanges
Produksi CPO mencapai 158.000 ton
1997
CPO production reached 158,000 tonnes
Didirikan dengan nama PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban
Sistem SAP selesai diterapkan Mulai fokus ke bisnis utama dengan menjual perkebunan teh dan pisang • Menerima sertifikasi ISO 9001 untuk manajemen kualitas pabrik pengolahan kelapa sawit Produksi mencapai 343.000 ton • Menerima sertifikasi ISO 14001 untuk manajemen lingkungan
1998 Completed installation of SAP system 2002 Started to concentrate on the core business by divesting tea and banana plantations • Received ISO 9001 certification for quality management of mills 2003 CPO production reached 343,000 tonnes • Received ISO 14001 certification for environmental management
FILMA menerima status ‘Superbrands’ dan ‘Indonesian 2005 Received “Superbrands” status and “Indonesian Customer Customer Loyalty Award’ • Mengkonversikan hutang Loyalty Award” for FILMA • Completed conversion of US$ 205 pemegang saham sebesar AS$ 205 juta menjadi ekuitas • million shareholder’s loan into equity • Became an active Menjadi anggota aktif RSPO1 member of RSPO1 Menerima sertifikasi HACCP2 untuk pabrik industri hilir 2006 Received HACCP2 certification for food safety standards at atas pemenuhan standar keamanan pangan • SMARTRI3 refineries • SMARTRI3 received ISO 17025 certification for menerima sertifikasi ISO 17025 atas kompetensi competence of testing and calibration laboratories laboratorium kalibrasi dan pengujian Pabrik industri hilir terakreditasi dengan sertifikasi 2008 Refineries were accredited with ISO 22000 certification for ISO 22000 atas manajemen keamanan pangan • food safety management • Building new refinery in South Membangun pabrik industri hilir di Kalimantan Selatan Kalimantan with capacity of 1,000 tonnes per day dengan kapasitas 1.000 ton per hari Produksi CPO mencapai rekor sebesar 640.000 ton • 2009 Achieved record CPO production of 640,000 tonnes • Menerima penghargaan Human Resources Excellence Received Human Resources Excellence Award Menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,26 triliun, tertinggi sepanjang sejarah • Menerima penghargaan Primaniyarta sebagai eksportir berprestasi dari Departemen Perdagangan dan penghargaan eksportir produk pertanian dari Departemen Pertanian • Menerima penghargaan sebagai pemenang MAKE4 Indonesia 2010 sekaligus sebagai organisasi pembelajar yang terpadu • Mengoperasikan pabrik industri hilir baru di Jawa Barat dengan kapasitas 800 ton per hari
2010
Achieved historical high net income of Rp 1.26 trillion • Received Primaniyarta award as an outstanding performance exporter from the Department of Trade and the agriculture products exporter award from the Department of Agriculture • Received awards as Indonesian MAKE4 Winner 2010 and as an integrated learning organisation • Commenced operation of a new refinery in West Java with capacity of 800 tonnes per day
Keterangan • Notes: 1) Roundtable on Sustainable Palm Oil • 2) Hazard Analysis and Critical Control Point • 3) SMART Research Institute • 4) Most Admired Knowledge Enterprise
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
11
Struktur Perusahaan
Corporate Structure
PT SMART Tbk Perkebunan Kelapa Sawit dan Bisnis Hilir • Oil Palm Plantations and Downstream
Anak-anak Perusahaan yang Mayoritas dan 100% Dimiliki 100% and Majority Owned Subsidiaries
Perusahaan-perusahaan Asosiasi Associate Companies
Tapian Nadenggan (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations
Hortimart Agrogemilang (39%) Pembibitan • Seeds
Kresna Duta Agroindo (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations
Sinar Mas Super Air (35%) Pemupukan Melalui Udara • Aerial Manuring
Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations
Universal Transindo Mas (35%) Transportasi • Transportation
Satya Kisma Usaha (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations
Trans Indojaya Mas (35%) Transportasi • Transportation
Perusahaan Perkebunan Panigoran (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Propertindo Prima (100%) Transportasi • Transportation Langgeng Subur (100%) Tanaman Hias • Ornamental Plants Berau Sarana Jaya * (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Sangatta Andalan Utama * (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Rama Flora Sejahtera * (100%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Nabati Energi Mas * (100%) Industri Kimia • Chemical Industry SOCI Mas (99%) Oleokimia • Oleochemical Alam Sumber Rahmat * (90%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Pelangi Sungai Siak * (85%) Perkebunan Kelapa Sawit • Oil Palm Plantations Pratama Ronaperintis * (70%) Perusahaan Investasi • Investment Holding
12
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Keterangan • Notes: Struktur perusahaan per tanggal 31 Desember 2010 • The corporate structure as per 31 December 2010 *) Perusahaan yang belum beroperasi secara komersial • Companies which have not commercially operated
Struktur Organisasi
Organisation Structure General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners Audit Committee Board of Directors Corporate Secretary
Upstream Operations
Downstream Operations
Internal Audit
Services & Projects
Corporate Finance
Strategic
Regional CEOs
Origination, Sales and Marketing
Procurement
Human Resources Management
Controller
Head of Agronomy
Facilities Management
Project Management
Management System Enhancement
Information Technology
Head of Manufacturing
Logistic Management
Research Institute and Sustainability
Corporate Legal
Banking and Investor Relations
Business Development
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
13
Profil Komisaris Profile of Commissioners Franky Oesman Widjaja Komisaris Utama
Franky Oesman Widjaja President Commissioner
Bapak Franky Oesman Widjaja menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2003. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau terlibat aktif dalam berbagai organisasi dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sektor Agribisinis, Pangan dan Peternakan, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Penasehat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), anggota Dewan Pengarah Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) serta anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Beliau memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Universitas Aoyama Gakuin, Jepang pada tahun 1979. Beliau memiliki berbagai pengalaman manajerial dan operasional yang luas yang diperolehnya dari posisinya di berbagai industri, seperti kertas, properti, kimia, jasa keuangan dan agribisnis, dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2003. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama (1991-1992) dan Wakil Direktur Utama (1992-2003) PT SMART Tbk, Wakil Direktur Utama (1994-2004) dan Komisaris Utama (2004-2007) PT Duta Pertiwi Tbk.
Mr. Franky Oesman Widjaja has been the President Commissioner of the Company since 2003. He also serves as the Vice President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He is very active in several organisations. Currently, he sits as the Vice Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) for Agribusiness, Food and Livestock Sector, Chairman of the Indonesian Palm Oil Board (IPOB), Advisor of the Indonesian Palm Oil Association (IPOA), member of the Directing Board of the Indonesian Food Beverage Entrepreneurs Association (GAPMMI) and member of the Board of Honor of the Indonesian Listed Companies Association (AEI). He earned his Bachelor degree in Commerce from Aoyama Gakuin University, Japan in 1979. He has extensive management and operational experiences, resulted from his involvements in different businesses, including pulp and paper, property, chemical, financial services and agriculture, during the period of 1982 to 2003. He was President Director (1991-1992) and Vice President Director (1992-2003) of PT SMART Tbk, Vice President Director (1994-2004) and President Commissioner (2004-2007) of PT Duta Pertiwi Tbk.
Muktar Widjaja Wakil Komisaris Utama
Muktar Widjaja Vice President Commissioner
Bapak Muktar Widjaja menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama sejak tahun 2008. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau memperoleh gelar Bachelor in Business Administration dari Universitas Concordia, Kanada pada tahun 1976. Beliau mengawali karirnya dengan bergabung dalam bisnis keluarga kemudian memasuki bidang properti sejak tahun 1986. Dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2008, beliau memegang beberapa jabatan penting di berbagai perusahan di industri properti, jasa keuangan, agribisnis, kimia, dan kertas. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur atau Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Tjiwi Kimia Tbk, Komisaris PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Mr. Muktar Widjaja has been the Vice President Commissioner of the Company since 2008. He also sits as President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He earned his Bachelor Degree in Business Administration from Concordia University, Canada in 1976. He started working for his family’s business and later on he was involved in property business since 1986. During 1982 to 2008, he held various key positions in several companies in different businesses such as property, financial services, agriculture, chemical, as well as pulp and paper. He was the Director or President Director of PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Tjiwi Kimia Tbk, Commissioner of PT Sinar Mas Multiartha Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Simon Lim Wakil Komisaris Utama
Simon Lim Vice President Commissioner
Bapak Simon Lim menduduki posisi sebagai Wakil Komisaris Utama sejak tahun 2008. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Duta Pertiwi Tbk sampai bulan Juni 2010. Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1988 kemudian memperoleh gelar MBA dari Asian Institute for Management, Filipina melalui program beasiswa penuh dari ADB Jepang pada tahun 1992. Beliau memulai karirnya dengan bergabung bersama Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) Jakarta sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Ferro Mas Dinamika serta Wakil Direktur Utama PT SMART Tbk.
Mr. Simon Lim holds position as Vice President Commissioner of the Company since 2008. He also earned the position as Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk till June 2010. He graduated from Trisakti University, Jakarta, majoring in Accounting, in 1988 and later on he obtained his MBA degree from Asian Institute of Management, Philippines through a full scholarship from ADB Japan in 1992. He started his career by joining to Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) Jakarta prior of his serving as Finance Director of PT Ferro Mas Dinamika, and later on as Vice President Director of PT SMART Tbk.
14
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Dari atas ke bawah • From top to bottom: Franky Oesman Widjaja, Muktar Widjaja, Simon Lim
Profil Komisaris • Profile of Commissioners
Rachmad Gobel Komisaris
Rachmad Gobel Commissioner
Bapak Rachmad Gobel telah menjabat sebagai K o m i s a r i s s e j a k t a h u n 20 0 4 . S a a t i n i , b e l i a u memimpin perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Gobel, sebuah kelompok usaha yang bergerak di bidang usaha industri manufaktur, perdagangan dan jasa, manajemen logistik yang terintegrasi, serta usaha makanan dan perhotelan, termasuk jasa katering untuk industri. Beliau adalah mitra lokal dari Matsushita Electric Industrial Co., Ltd., produsen barang elek tronik terkemuka di dunia, dengan merek Panasonic. Beliau juga mengemban jabatan sebagai Komisaris P T Indosat T b k , W a k i l K e t u a U m u m D e w a n Penasehat K a m ar Dagang dan Industri (K ADIN) Indonesia, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ketua Umum Federasi Asosiasi-asosiasi Industri Berbasis Elektronika dan Telematika (F.GABEL) dan ditunjuk sebagai anggota Komite Inovasi Nasional oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in International Trade dari Universitas Chuo, Tokyo, Jepang pada tahun 1987 dan dianugerahi gelar Honorar y Doctorate dari Universitas Tokushoku, Tok yo, Jepang, pada tahun 20 02. Pada tahun 2009, beliau dianugerahi gelar “Perekayasa Utama Kehormatan dalam Bidang Teknologi Manufaktur” dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Beliau juga aktif dalam kegiatan sosial, antara lain Komite Olimpiade Indonesia dan Palang Merah Indonesia.
Mr. Rachmad Gobel has been a Commissioner since 2004. Currently, he is the Chairman of the Gobel Group of companies that has operations in manufacturing, trading, services, integrated logistics management, as well as food and hospitality including industrial catering. Mr. Gobel is the Indonesian joint venture partner of Matsushita Electric Industrial Co., Ltd., a world global leader in electronics and electrical goods under the brand name of Panasonic. He also holds other key positions including as the Commissioner of PT Indosat Tbk, the Vice Chairman of the Board of Advisors in the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), the Vice Chairman of the Employers Association of Indonesia (APINDO), the Chairman of the Federation of Electronic & Telematics Industries Associations (F.GABEL) and was appointed as a member of the National Innovation Committee by President Susilo Bambang Yudhoyono. Mr. Gobel graduated with a Bachelor of Science degree in International Trade from Chuo University, Tokyo in 1987 and was awarded an Honorary Doctorate Degree from Takushoku University, Tokyo, Japan in 2002. In 2009, he received the prestigious ‘Distinguished Engineering Award in Manufacturing Technology’ from the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT). Mr. Gobel is also actively involved in numerous social activities, including the Indonesian Olympic Committee and the Indonesian Red Cross.
Rafael Buhay Concepcion, Jr. Komisaris
Rafael Buhay Concepcion, Jr. Commissioner
Bapak Rafael Buhay Concepcion, Jr. menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008. Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi dari University of the Philippines pada tahun 1988. Melalui beasiswa dari SGV Filipina, beliau memperoleh gelar Master in Business Management dari Asian Intitute of Management, Filipina pada tahun 1992. Beliau memulai karirnya sebagai corporate planning di San Miguel Corporation, Filipina kemudian bergabung di Pilipinas Shell Petroleum Corporation di mana beliau bekerja di proyek regional dan mempunyai pengalaman sebagai corporate and financial planning. Beliau bergabung dengan PT SMART Tbk pada tahun 1997 dan diangkat menjadi Direktur pada tahun 2004.
Mr. Rafael Buhay Concepcion, Jr. has been a Commissioner since 2008. He obtained a Bachelor of Science in Economics from the University of the Philippines in 1988. Through a scholarship from SGV Philippines, he obtained a Master in Business Management from the Asian Institute of Management, Philippines in 1992. He started his career in the corporate planning directorate of San Miguel Corporation, Philippines. Later on, he joined Pilipinas Shell Petroleum Corporation where he worked on regional projects and obtained extensive experience in corporate and financial planning. He joined PT SMART Tbk in 1997 and was promoted as Director in 2004.
Prof. DR. Teddy Pawitra Komisaris Independen
Prof. DR. Teddy Pawitra Independent Commissioner
Bapak Teddy Pawitra saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk serta Direktur Utama PT Swadayanusa Kencana Raharja-Supreme Learning International. Beliau memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Ekonomi (Cum Laude) dari Universitas Airlangga, Surabaya (bekerjasama dengan Erasmus University, Rotterdam) pada tahun 1985. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Komite Audit PT SMART Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan 2010, Komisaris Independen PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan 2007 serta Komisaris Utama PT Bank Internasional Indonesia Tbk sejak tahun 1999 sampai dengan 2000. Beliau mengawali karirnya di kantor akuntan Drs. Utomo & Mulia, dan pernah menduduki jabatan Direktur di PT Gading Mas Surabaya serta sebagai Presiden Direktur di beberapa perusahaan terkemuka seperti: PT Star Motors Indonesia, PT German Motor Manufacturing, PT Star Engines Indonesia, PT Lima Satrya Nirwana.
Mr. Teddy Pawitra is currently an Independent Commissioner of the Company. He also serves as Independent Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk, and as President Direc tor of PT Swadayanusa Kencana RaharjaSupreme Learning International. He earned a PhD in Economics (Cum Laude) from Airlangga University, Surabaya (in cooperation with Erasmus University, Rotterdam) in 1985. His past positions included Chairman of Audit Committee of PT SMART Tbk from 2002 to 2010, Independent Commissioner of PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk from 2002 to 2007, as well as President Commissioner of PT Bank International Indonesia Tbk from 1999 to 2000. He started his career at the accounting firm Drs. Utomo & Mulia, subsequently serving as Director of PT Gading Mas Surabaya and President Directors of several reputable companies such as PT Star Motors Indonesia, PT German Motor Manufacturing, PT Star Engines Indonesia and PT Lima Satrya Nirwana.
Dari atas ke bawah • From top to bottom: Rachmad Gobel, Rafael Buhay Concepcion, Jr., Prof. DR. Teddy Pawitra PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
15
Profil Komisaris • Profile of Commissioners
DR. Susiyati B. Hirawan Komisaris Independen
DR. Susiyati B. Hirawan Independent Commissioner
Ibu Susiyati B. Hirawan menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Duta Per tiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk, Ketua Komite Audit PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, serta pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tingkat sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana dari Universitas Indonesia jurusan Ekonomi Perusahaan serta memperoleh gelar Diploma in Development of Finance, Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy in school of Public Policy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti PERUM PERUMNAS, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan Komisaris Utama PT Rekayasa Industri. Beliau menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi, Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2000 sampai dengan 2007. Beliau memulai karir birokrasinya di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah sejak tahun 1992 dan terakhir menjabat sebagai Direktur Jendral Lembaga Keuangan pada tahun 2000. Selain itu beliau pernah mengajar di beberapa universitas seperti Universitas Tarumanagara, STEKPI dan Lembaga Administrasi Negara.
Mrs. Susiyati B. Hirawan has served as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Presently, she also serves as Independent Commissioner of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk, Chairman of Audit Committee of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk as well as a lecturer in bachelor, post graduate, magister and doctoral degrees of the Economics Faculty of University of Indonesia. She earned bachelor degree from the University of Indonesia, as well as several degrees of Diploma in Development of Finance, Master of Social Science in Development Administration and Doctor of Philosophy in school of Public Policy from the University of Birmingham, United Kingdom. In 2006, she was granted as the Senior Lecturer of the Faculty of Economics of the University of Indonesia. Her past positions included Commissioner of several state-owned companies, i.e: PERUM PERUMNAS, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and President Commissioner of PT Rekayasa Industri. She was a Deputy of Economics, Secretary to the Vice President of the Republic of Indonesia from 2000 to 2007. She built her career in the Finance Department of the Republic of Indonesia as the Head of Bureau of District Finance Analysis since 1992, with last position as Director General of Financial Institution in 2000. She also obtained her teaching experience in several universities, i.e: Tarumanagara University, STEKPI and Indonesian State Administration Agency.
Hj. Ryani Soedirman Komisaris Independen
Hj. Ryani Soedirman Independent Commissioner
Ibu Ryani Soedirman menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2004. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan Komisaris PT Purinusa Ekapersada. Beliau memperoleh gelar sarjana jurusan Ilmu Administrasi Negara dari Sekolah Tinggi Ilmu Politik dan Kemasyarakatan (STIPK) 17 Agustus 1945. Sejak tahun 2002 sampai dengan 2007, beliau pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. Beliau juga pernah menjadi Komisaris Utama PT Central Karya Pratama, dan Direktur Utama PT Sakti Central Utama, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Kotamadya Ujung Pandang pada tahun 1987 sampai dengan 1992.
Mrs. Ryani Soedirman has been an Independent Commissioner since 2004. Currently, she also serves as Independent Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and Commissioner of PT Purinusa Ekapersada. She graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Politik dan Kemasyarakatan (STIPK) 17 August 1945 majoring in Public Administration. From 2002 to 2007, she had been involved as member of Board of Commissioners of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills and PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. She also served as President Commissioner of PT Central Karya Pratama and President Director of PT Sakti Central Utama, as well as a member of the Regional House of Representatives for Ujung Pandang during 1987 to 1992.
16
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Dari atas ke bawah • From top to bottom: DR. Susiyati B. Hirawan, Hj. Ryani Soedirman
Profil Direksi
Profile of Directors
Jo Daud Dharsono Direktur Utama
Jo Daud Dharsono President Director
Bapak Jo Daud Dharsono saat ini menjabat sebagai Direktur Utama. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi yang bergerak di bidang kelapa sawit, yakni sebagai Ketua Bidang Penelitian dan Lingkungan Hidup pada Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Ketua Bidang Budidaya dan Industri pada Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) serta penasehat pada Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI). Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1984. Pada tahun 1975, beliau mengawali karirnya di Kantor Akuntan Drs. Hadi Sutanto & Co., koresponden dari Price Waterhouse & Co. Mulai tahun 1982, beliau pernah menjabat sebagai Manajer Operasional PT Salindo Perdana Leasing Indonesia dan tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Pada tahun 1985, bergabung dengan PT SMART Tbk, di mana beliau menjabat berbagai posisi penting dan terakhir sebagai Direktur Utama.
Mr. Jo Daud Dharsono presently holds position as President Director. He is also active in palm oil-related organisations such as the Head of Research and Environmental Affairs of Indonesian Palm Oil Association (IPOA), Head of Industrial and Cultivation Sector of Indonesian Palm Oil Board (IPOB) and member of the Board of Advisory of the Indonesian Palm Oil Society (MAKSI). He graduated from Economic Faculty of Trisakti University, Jakarta, majoring in Accounting, in 1984. He started his career in 1975 at Drs. Hadi Susanto & Co., a Public Accounting Firm, correspondent of Price Waterhouse & Co.. In 1982, he was Operation Manager of PT Salindo Perdana Leasing Indonesia and a Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. In 1985, he joined PT SMART Tbk where he was promoted to several key positions and further attained the position of President Director.
Budi Wijana Wakil Direktur Utama
Budi Wijana Vice President Director
Bapak Budi Wijana menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak tahun 2008. Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atma Jaya, Jakar ta pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1995. Beliau memulai karirnya sebagai auditor pada Kantor Akuntan Publik Atmaja & Co dan bergabung dengan PT SMART Tbk pada tahun 1989 sebagai Manajer Akuntansi hingga diangkat menjadi Direktur pada tahun 2003.
Mr. Budi Wijana is a Vice President Director since 2008. He graduated from the Economic Faculty of Atma Jaya Catholic University, Jakarta, in 1986 and obtained his Magister Management degree from University of Tarumanagara, Jakarta, in 1995. He started his career as an auditor at Atmaja & Co. Public Accountant Firm. He joined PT SMART Tbk in 1989 as Accounting Manager and further promoted as Director in 2003.
Edy Saputra Suradja Wakil Direktur Utama
Edy Saputra Suradja Vice President Director
Bapak Edy Saputra Suradja saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1985. Beliau memulai karirnya sebagai Kepala Seksi Akuntansi PT Sadang Mas sebelum menjabat sebagai Direktur PT SMART Tbk pada tahun 2004.
Mr. Edy Saputra Suradja presently holds position as Vice President Director. He graduated from Economic Faculty of Parahyangan Catholic University, Bandung, majoring in Management in 1985. He started his career as Accounting Section Head of PT Sadang Mas in 1985 and became a Director of PT SMART Tbk in 2004.
Dari atas ke bawah • From top to bottom: Jo Daud Dharsono, Budi Wijana, Edy Saputra Suradja
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
17
Profil Direksi • Profile of Directors
H. Uminto Direktur
H. Uminto Director
Bapak H. Uminto saat ini menjabat sebagai Direktur. Beliau memulai karirnya di Harrisons & Crosfield Limited atau PT PP London Sumatra pada tahun 1956 sampai dengan 1984, dengan jabatan terakhir sebagai District Inspector. Beliau bergabung dengan PT Sadang Mas pada tahun 1985 sebagai Technical Advisor dan diangkat menjadi Asistant Vice President pada tahun 1988 dan kemudian sebagai Vice President Agronomy PT SMART Tbk pada tahun 1990 sampai dengan 2001.
Mr. H. Uminto is currently a Director. He started his career at Harrisons & Crosfield Limited or PT PP London Sumatra from 1956 to 1984 where he attained the position of District Inspector. He joined PT Sadang Mas in 1985 as Technical Advisor and promoted to Assistant Vice President in 1988 and later on he became Vice President Agronomy of PT SMART Tbk from 1990 to 2001.
Jimmy Pramono Direktur
Jimmy Pramono Director
Bapak Jimmy Pramono menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan. Beliau lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, jurusan Akuntansi pada tahun 1987. Beliau memulai karirnya di Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) sebagai auditor. Pada tahun 1996, beliau mulai bergabung dengan PT SMART Tbk sebagai Assistant Vice President Finance.
Mr Jimmy Pramono holds positions as Director and Corporate Secretary. In 1987, he graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, majoring in Accounting. He started his career at Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) as an auditor. In 1996, he joined PT SMART Tbk as Assistant Vice President Finance.
Djanadi Bimo Prakoso Direktur
Djanadi Bimo Prakoso Director
Bapak Djanadi Bimo Prakoso menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bhakti Manunggal Karya, Direktur PT Smart Telecom, Komisaris PT Borneo Indobara dan Tenaga Profesional Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia serta mengajar Pasca Sarjana Universitas Indonesia jurusan Kajian Strategic Intelijen. Beliau juga aktif di Eka Tjipta Foundation. Beliau lulus Akademi Militer Nasional pada tahun 1968 dan melanjutkan berbagai pendidikan spesialisasi kemiliteran baik di dalam negeri maupun luar negeri selama tahun 1968 sampai 2001. Beliau juga memperoleh gelar Master of Public Administration dari Universitas Shippenburg, Amerika Serikat, pada tahun 1992 dan Master of Science dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2010. Beliau melayani di bidang militer sejak tahun 1968 sampai dengan 2001 dengan pangkat terakhir sebagai Mayor Jenderal dan menduduki beberapa jabatan penting di Kodam Siliwangi, Bandung; Kodam Iskandar Muda, Aceh; dan Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) Republik Indonesia serta di Pusat Pendidikan TNI dengan spesialisasi bidang Komando Pengendalian, Intelijen dan Teritorial. Beliau pernah menjadi anggota Majelis Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk periode tahun 1995 sampai 1998. Bergabung dengan PT SMART Tbk sebagai Head of Security and Risk Division pada tahun 2001.
Mr. Djanadi Bimo Prakoso has been a Director since 2008. Presently, he also holds position as Direc tor of PT Bhakti Manunggal Karya, Director of PT Smart Telecom, Commissioner of PT Borneo Indobara and Professional Staff of the Governor of the Indonesian National Resilience Institute as well as a lecturer in doctoral degree of the University of Indonesia, majoring in Strategic Intelligence Investigation. He is also active in Eka Tjipta Foundation. He graduated from National Military Academy in 1968 and continued to study specialised military courses during 1968-1999 in Indonesia as well as overseas. He also earned his Master Degree in Public Administration from Shippenburg University, United States, in 1992 and Master of Science from Universitas Gajah Mada in 2010. He served military services during 1968 to 2001 with latest grade as General Major and resided several important positions in Siliwangi Kodam, Bandung; Iskandar Muda Kodam, Aceh; Indonesian Army’s Strategic Reserve Command as well as Indonesian Army Education Center spesialised in Control Command, Intelligence and Territorial. He was a member of Indonesian House of Representative for the period of 1995 to 1998. He joined PT SMART Tbk as Head of Security and Risk Division in 2001.
Dari atas ke bawah • From top to bottom: H. Uminto, Jimmy Pramono, Djanadi Bimo Prakoso
18
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Profil Direksi • Profile of Directors
DR. Ir. Gianto Widjaja Direktur
DR. Ir. Gianto Widjaja Director
Bapak Gianto Widjaja saat ini menjabat sebagai Direktur. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Technische Hochschule Darmstadt, Jerman, pada tahun 1973 serta memperoleh gelar Master dan Doktor dari universitas yang sama pada tahun 1975 dan 1978. Beliau memulai karir sebagai tim Divisi Diversifikasi PT Djarum pada tahun 1979 dan kemudian menjadi Direktur pada berbagai perusahaan dalam Kelompok Usaha Gudang Garam. Bergabung dengan PT BASF Indonesia pada tahun 1997 dengan posisi terakhir sebagai Direktur.
Mr. Gianto Widjaja is currently a Director. He earned his Bachelor Degree in Chemical Engineering from Technische Hochschule Darmstadt University, Germany, in 1973, as well as Master and Doctoral Degrees from the same university in 1975 and 1978, respectively. He started his career as team member of Diversification Division of PT Djarum in 1979 and afterwards experienced as Directors of several companies under Gudang Garam Group. He joined PT BASF Indonesia in 1997, where he attained the position of Director.
DR. Ir. Gianto Widjaja
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
19
Driving Long-term Growth with Integrated Sustainable Strategies As global demand for palm oil continues to rise, we are riding the wave of growth with a multi-pronged approach, covering the integrated operations of upstream and downstream sources. SMART is committed to sustainably expanding its high-margin upstream business, while enlarging downstream facilities and developing distribution capabilities to further enhance profitability. In addition to organic growth, the Company will continually explore other opportunities to expand the business, such as attractive acquisitions or collaborations with strategic partners in key countries. SMART consistently leverages its core competitive strengths to ensure continuous growth, protect the interests of various stakeholders in general, and enhance shareholder value in particular. Seiring dengan berkembangnya permintaan global atas kelapa sawit, kami terus mengikuti gelombang pertumbuhan industri dengan berbagai pendekatan, baik di bisnis hulu maupun hilir secara terintegrasi. SMART berkomitmen untuk mengembangkan bisnis hulu secara lestari dan memperluas fasilitas bisnis hilir serta membangun kemampuan distribusinya untuk lebih meningkatkan profitabilitas. Selain pertumbuhan secara organik, Perseroan juga mencari kesempatan lain dalam melakukan ekspansi, seperti akuisisi yang strategis ataupun bekerja sama dengan rekan bisnis baik di Indonesia maupun di negara-negara penting lainnya. SMART terus memanfaatkan keunggulan kompetitifnya untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan, melindungi kepentingan dari para pemangku kepentingan secara umum, serta meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
21
Diskusi dan Analisa Manajemen
Management and Discussion Analysis
PROSPEK INDUSTRI
INDUSTRY OUTLOOK
Sepanjang tahun 2010, industri kelapa sawit terus menunjukkan perkembangan yang positif di mana permintaan dunia atas CPO tetap kuat. Meskipun industri kelapa sawit akan tetap berfluktuasi terutama karena pengaruh dari kondisi ekonomi dunia dan harga minyak mentah, kami yakin bahwa prospek jangka panjang industri ini akan tetap positif mengingat permintaan dan penawaran yang secara fundamental cukup kuat. Ketatnya persediaan kelapa sawit dunia diperkirakan akan terus berlanjut sementara tingkat permintaan di pasar negara berkembang sangat tinggi, terutama di Cina dan India, didukung oleh permintaan utama dari minyak pangan dan adanya pertumbuhan pasar baru untuk bahan substitusi dan alternatif seperti oleokimia, minyak lemak dan biodiesel. Selain itu, pertumbuhan pasokan minyak nabati lainnya diperkirakan tetap terbatas.
The year 2010 continued to show positive development of the palm oil industry where global palm oil demand was constantly strong. While we do believe that the palm oil industry will remain volatile as influenced by global economic conditions and crude oil prices, we are confident that long-term outlook for palm oil industry remains positive given the strong supply and demand fundamentals. Global tightness of palm oil stock is also expected to remain while demand is resilient in emerging markets, especially China and India, well supported by core demand from edible oil as well as new growth markets for substitute and alternative uses, such as oleochemicals, specialty fats and biodiesel. On the other hand, supply growth of other vegetable oils is also expected to remain limited.
TINJAUAN OPERASI
OPERATIONS REVIEW
Salah satu grup perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang terintegrasi secara vertikal dan terbesar di Indonesia, dengan profil umur yang menguntungkan Pada akhir tahun 2010, SMART mengelola hampir 50 perkebunan kelapa sawit, dengan jumlah area tertanam sekitar 138.100 hektar, yang terdiri dari dari perkebunan sendiri (disebut “inti”) seluas 108.600 hektar dan perkebunan yang dimiliki para petani (disebut “plasma”) seluas 29.500 hektar. Selama tahun 2010, jumlah area tertanam berhasil diperluas sebesar 3.600 hektar atau 3% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai hasil dari penanaman baru. SMART juga mengelola lebih dari 300.000 hektar perkebunan kelapa sawit milik perusahaan afiliasinya.
One of the largest vertically integrated oil palm plantation companies in Indonesia with favourable age profile As at end 2010, SMART had almost 50 oil palm estates under its care with total planted area of approximately 138,100 hectares, through a combination of owned estates (called “nucleus”) of 108,600 hectares and estates owned by smallholders (called “plasma”) of 29,500 hectares. During 2010, total planted area was successfully expanded by 3,600 hectares or 3% compared to the previous year, resulting from greenfield expansion. SMART also manages more than 300,000 hectares oil palm plantations of its affiliates.
Perkebunan kelapa sawit Perseroan seluruhnya terletak di Sumatra dan Kalimantan. Perkebunan ini didukung oleh pusat penelitian dan pengembangan Perseroan (SMART Research Institute atau ”SMARTRI”) serta kebun bibit berkualitas tinggi milik perusahaan afiliasi.
SMART’s oil palm estates are all located in Sumatra and Kalimantan. The operations are well supported by the Company’s own research and development centre (SMART Research Institute or “SMARTRI”), and its affiliate’s high-yielding seed garden.
Profil Kepemilikan Perkebunan
Profil Umur (Inti dan Plasma)
Plantation Ownership Profile
Age Profile (Nucleus and Plasma) 10.3% 15.8%
21.4%
21.6%
52.3% 78.6%
89.7%
Inti • Nucleus
Belum Menghasilkan • Immature
Plasma
Menghasilkan • Mature
Muda • Young Utama • Prime Tua • Old
22
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
Profil umur tanaman kami cukup menguntungkan dengan ratarata umur sekitar 12 tahun, memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan jangka panjang Perseroan. Dari area tertanam seluas 138.100 hektar, 10% merupakan tanaman belum menghasilkan dan 90% merupakan tanaman menghasilkan. Lebih dari 50% dari tanaman menghasilkan merupakan tanaman utama yang berumur antara 7 sampai 18 tahun, yang produksinya berada di tingkat optimal sehingga memberikan kontribusi yang tinggi pada hasil produksi Perseroan. Lebih dari 20% dari tanaman menghasilkan merupakan tanaman muda yang berumur antara 4 sampai 6 tahun, menjamin pertumbuhan produksi jangka menengah Perseroan. Manajemen kebun terbaik untuk mempertahankan tingkat produktivitas yang tinggi Perkebunan SMART merupakan salah satu perkebunan dengan manajemen terbaik di industri, menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Manajemen perkebunan terbaik kami didukung oleh sistem manajemen informasi dengan teknologi tinggi serta praktek terbaik dalam penelitian dan pengembangan kelapa sawit dari SMARTRI. Sistem manajemen informasi “WAR ROOM” merupakan pusat pengawasan multi fungsi dan pengendalian manajemen yang terpadu. Sistem yang unik ini memadukan aplikasi SAP, Sistem Informasi Geografis (GIS), Google Earth, Reuters, CCTV, koneksi internet dan satelit dalam rangka menyediakan informasi operasional, industri dan pasar secara umum. Sistem yang terdepan ini memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan dengan tepat waktu berdasarkan data yang akurat dan lengkap serta memperoleh informasi yang terinci seolah-olah mereka berada di setiap lokasi perkebunan. Para ilmuwan dan ahli agronomi di divisi penelitian dan pengembangan kami (SMART Research Institute atau “SMARTRI”) juga memegang peranan penting dalam mempertahankan produktivitas yang tinggi. Mereka memberikan rekomendasi dan solusi yang inovatif bagi keberlangsungan peningkatan produktivitas, efisiensi dan pelestarian lingkungan. SMARTRI telah terakreditasi ISO 9001 untuk manajemen mutu dan ISO 17025 untuk implementasi yang baik atas persyaratan umum pengujian dan kalibrasi laboratorium. Kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi produktivitas kelapa sawit. Tahun 2010 bukan tahun yang baik dalam hal produksi kelapa sawit. Kondisi La Nina membawa curah hujan yang sangat tinggi sepanjang tahun di Indonesia sehingga memperlambat proses panen dan menghambat proses polinasi yang diperlukan untuk memproduksi buah. Meskipun demikian, selama tahun 2010, SMART memanen hampir 2,5 juta ton TBS, termasuk dari kebun plasma, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Rata-rata tingkat hasil TBS per hektar menurun menjadi 19,8 ton dari 20,9 ton pada tahun 2009. Turunnya rata-rata tingkat hasil TBS tersebut disebabkan karena area tanaman muda yang baru menghasilkan seluas 29.900 hektar di tahun 2010, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. Seluruh TBS yang dipanen diolah di fasilitas pengolahan kami, yang letaknya strategis dekat dengan lokasi perkebunan, menghasilkan CPO dan PK. Kami memiliki 15 pabrik pengolahan dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 3,7 juta ton per tahun.
The age profile of our estates is favourable with average age of around 12 years, providing a solid foundation for the Company’s long-term growth. Of the 138,100 hectares, 10% are immature while 90% are mature. Over 50% of the mature estates are at the prime age of 7 to 18 years that produces optimum yield and therefore contributes strongly to fruits production. Over 20% of the mature estates are still at the young age of 4 to 6 years, securing the medium-term growth of the Company’s production. Best-in-class estate management sustaining high productivity SMART’s plantations are among the best managed plantations in the industry, resulting in high productivity. Our best-in-class estate management is supported by an advanced information technology system and the best oil palm research and development practices of SMARTRI. The “War Room” management information system has served as a one-stop multi-function monitoring and management control centre. This unique integrated system deploys SAP applications, Geographical Information System (GIS), Google Earth, Reuters, CCTV, internet and satellite connectivity to provide operational, industry and general market information. This state-of-the-art system enables management to make decisions with complete factual input in a timely manner and to gather information in great detail as if on-site at each of our plantations. Our qualified scientists and agronomists in SMARTRI play an important role in sustaining high productivity. They provide recommendations and innovative solutions for continual improvement in productivity, efficiency and environmental sustainability. SMARTRI has been accredited with ISO 9001 for quality management and ISO 17025 for excellent implementation of general requirements for testing and calibrating laboratories. Weather conditions also highly affect palm oil productivity. 2010 was not a favourable year for palm oil production. The La Nina condition resulted in excessive rainfall in Indonesia during the year that slowed down the harvesting process and also hampered the pollination process required for fruit production. In spite of that, during 2010, SMART harvested almost 2.5 million tonnes of FFB, including from its plasma estates, only slightly lower than the previous year. The average FFB yield per hectare decreased to 19.8 tonnes from 20.9 tonnes in 2009. The average yield was also brought down by newly-matured, low-yielding, young trees of 29,900 hectares in 2010, 11% larger than in the previous year. The harvested FFB are processed in our owned milling facilities, which are strategically located near the plantations, to produce CPO and PK. We have 15 mills with a combined installed annual capacity of 3.7 million tonnes. During the year, our mills produced 625,000 tonnes of CPO and 139,000 tonnes of PK. These outputs were lower by 2% compared to last year due to lower FFB production and extraction rates. Imperfect pollination due to heavy rainfall affected the extraction rates as well. In 2010, the oil extraction rate reached 23.1% compared to 23.5% in the previous year, while kernel extraction rate was at 5.1% compared to 5.2% in 2009. Nonetheless, our extraction rates remained above the industry average. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
23
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
Selama tahun berjalan, pabrik pengolahan kami menghasilkan 625.000 ton CPO dan 139.000 ton PK. Produksi ini lebih rendah 2% dibandingkan tahun lalu karena menurunnya produksi TBS dan tingkat ekstraksi. Polinasi yang tidak sempurna akibat curah hujan tinggi juga mempengaruhi tingkat ekstraksi. Pada tahun 2010, tingkat ekstraksi CPO mencapai 23,1% dibandingkan dengan 23,5% pada tahun sebelumnya, sementara tingkat ekstraksi PK adalah 5,1% dibandingkan dengan 5,2% pada tahun 2009. Namun, tingkat ekstraksi kami masih berada di atas rata-rata industri.
Well-established downstream operations capturing value across the value chain Part of the CPO and PK produced is further processed in the Company’s refineries and kernel crushing plants, which are strategically located in Indonesia. They generate higher valueadded products such as cooking oil, margarine, shortenings and fats, palm kernel oil and palm kernel meal. The products are marketed in the form of both unbranded and branded products to domestic and export markets.
Operasi hilir yang terkelola dengan baik menciptakan nilai sepanjang rantai produksi Sebagian dari CPO dan PK yang diproduksi, selanjutnya diolah di pabrik hilir kelapa sawit dan pabrik pengolahan inti sawit Perseroan, yang berlokasi strategis di Indonesia. Proses ini menghasilkan produk bernilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan lemak nabati, minyak inti sawit serta palm kernel meal. Produk-produk tersebut dipasarkan dalam bentuk curah maupun bermerek, serta ditujukan ke pasar domestik maupun ekspor.
In the second half of 2010, we commenced operations of a new refinery in West Java. This facility is well located in close proximity to our large customers and dedicated to serving the branded products market. This new refinery raised the total number of refineries to four, with a combined installed capacity of 1.38 million tonnes of CPO per annum.
Pada pertengahan tahun kedua 2010, kami menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik hilir kelapa sawit di Jawa Barat. Lokasi fasilitas ini dekat dengan pelanggan besar kami dan difokuskan untuk melayani pasar produk bermerek. Pabrik hilir yang baru ini menambah jumlah pabrik hilir kami menjadi empat pabrik, dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 1,38 juta ton CPO per tahun.
All of our refined products are processed according to the Hazard Analysis and Critical Control Point ( “HACCP”) principles in order to ensure that products are safe at the time of human consumption. Three of our existing refineries in Belawan, North Sumatra; Surabaya, East Java; and Tarjun, South Kalimantan are accredited with ISO 22000 certification, an international recognition that our refined products (including cooking oil, margarine and shortening) meet food safety standards. In the middle of 2010, we also completed a new line in our kernel crushing plant in Tarjun, South Kalimantan with a capacity of 90,000 tonnes of PK per annum. It has brought our total kernel crushing capacity to 444,000 tonnes of PK per annum.
24
2007
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
2008 PK CPO
124
118 106
2009
2010
2007
2008
2009
Belum Menghasilkan • Immature Menghasilkan • Mature
14
17
23
139
142
29
96
535 119
112
Kami memasarkan produk bermerek kami baik di Indonesia maupun di pasar internasional. Tahun 2010 merupakan tahun yang baik bagi penjualan lokal produk bermerek kami walaupun terjadi kenaikan harga CPO sebagai bahan baku. Kondisi pasar minyak goreng bermerek lebih menguntungkan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia mencabut kebijakan bebas PPN atas produk minyak goreng curah, mengikuti kebijakan serupa untuk
509
Pada pertengahan tahun 2010, kami juga menyelesaikan ekspansi pabrik pengolahan inti sawit di Tarjun, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 90.000 ton PK per tahun. Pabrik baru ini menambah jumlah kapasitas pabrik pengolahan inti sawit kami menjadi 444.000 ton PK per tahun.
625
640
Seluruh produk turunan kelapa sawit kami diproses sesuai dengan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Point (“HACCP”) guna We marketed our branded products in Indonesia as well as memastikan produk tetap aman pada saat dikonsumsi. Ketiga in international markets. 2010 was a very good year for our pabrik penyulingan kami di Belawan, Sumatra Utara; Surabaya, Jawa Timur; dan Tarjun, Kalimantan Selatan juga memperoleh sertifikat ISO Produksi CPO dan PK Area Tertanam (Inti dan Plasma) 22000, yang mencerminkan pengakuan CPO and PK Production Planted Area (Nucleus and Plasma) internasional atas pemenuhan standar dalam ribuan ton • in thousand tonnes dalam ribuan hektar • in thousand hectares keamanan produk kami (termasuk minyak goreng, margarin dan shortening).
2010
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
minyak goreng bermerek pada tahun 2009. Selama tahun 2010, penjualan domestik dari produk bermerek meningkat sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Kami akan meneruskan strategi untuk memelihara imej merek-merek kami, memperkuat pangsa pasar di pasar-pasar tertentu dan secara internal mengembangkan kompentensi dari para tenaga penjual kami. Penjualan ekspor produk bermerek kami akan terus diperluas di negara-negara dengan konsumsi tinggi seperti di Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Kami akan memfokuskan penjualan kami pada minyak dan lemak premium bernilai tinggi serta menargetkan pada para konsumen industri. Strategi internasional kami akan difokuskan pada pengembangan produk akhir bernilai tinggi dan menjadi pemasok one-stop-shop, peningkatan basis pelanggan dan saluran distribusi, serta peningkatan nilai merek. TINJAUAN KEUANGAN Pada tahun 2010, PT SMART Tbk mencapai rekor kinerja keuangan. Dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp 20,27 triliun, Perseroan mencatat EBITDA sebesar Rp 2,15 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,26 triliun. Posisi keuangan tetap sehat dengan rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas sebesar 0,69 kali pada akhir tahun 2010, memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan Perseroan di masa mendatang. Penjualan bersih Sebagian besar penjualan kami berasal dari produk-produk berbasis CPO dan PK, serta produk-produk turunannya, seperti minyak goreng, margarin dan shortening. Penjualan bersih tumbuh sebesar 43% dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Perseroan yaitu sebesar Rp 20,27 triliun. Pertumbuhan yang pesat ini didukung oleh meningkatnya harga CPO serta volume penjualan selama tahun berjalan. Penjualan kami sebagian besar untuk pasar ekspor. Sekitar 81% dari jumlah penjualan bersih selama tahun 2010 merupakan penjualan ke luar Indonesia, meningkat dari sebelumnya 71% pada tahun 2009.
domestic branded products sales, despite increasing input prices of CPO. The branded cooking oil market conditions were more favourable compared to the previous year. In 2010, the Indonesian government removed the VAT-free policy for bulk cooking oil following the same policy removal for branded cooking oil in 2009. During 2010, our domestic branded products sales successfully grew by 23% compared to the previous year. We will continue our strategy of maintaining our brands’ image, strengthening our market share in selected markets, and internally enhancing our sales force’s competency. Our branded products export sales will continue to expand in high consuming countries in Asia, Africa and South America. We will move towards higher value premium oils and fats and directly target industrial users. We will focus our international strategy on developing high end products and becoming a one-stop-shop supplier, increasing customer base and distribution channels, as well as improving brand equity. FINANCIAL REVIEW For the year 2010, PT SMART Tbk achieved record financial performance. With net sales reaching Rp 20.27 trillion, the Company recorded EBITDA of Rp 2.15 trillion and net income of Rp 1.26 trillion. Financial position remained at a healthy level with net debt to equity ratio of 0.69 times at the end of 2010, providing a strong foundation for the Company’s future growth. Net sales Our sales mostly come from CPO and PK-related products, as well as refined products, such as cooking oil, margarine and shortening. Net sales grew strongly by 43% and reached its highest level in the Company’s history at Rp 20.27 trillion. This robust growth was supported by the increase in CPO prices as well as higher sales volume during the year. Our sales are mostly to export markets. Approximately 81% of the total net sales in 2010 were from outside Indonesia, an increase from 71% in 2009. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
25
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
Penjualan produk turunan curah meningkat menjadi Rp 5,80 triliun dibandingkan dengan Rp 4,28 triliun pada tahun 2009. Penjualan produk bermerek, yang terdiri dari minyak goreng dan margarin, adalah sebesar Rp 2,04 triliun, memberikan kontribusi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2010. Kami terus meningkatkan penjualan produk bermerek kami baik di Indonesia maupun di pasar ekspor. Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan terdiri dari bahan baku yang digunakan, beban pemupukan, pemeliharaan, pemanenan dan beban tidak langsung lainnya. Beban pokok penjualan pada tahun 2010 meningkat sebesar 37% menjadi Rp 17,13 triliun, terutama disebabkan oleh meningkatnya harga beli dan volume bahan baku yang digunakan, seiring dengan meningkatnya penjualan yang tercatat selama tahun berjalan. Beban usaha Beban usaha terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Beban penjualan terutama adalah pungutan ekspor, beban transportasi, gaji dan tunjangan, serta iklan dan promosi. Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari beban gaji dan tunjangan, sewa, perjalanan, penyusutan dan alokasi dari jasa pengelolaan dan komisi. Jasa pengelolaan dan komisi adalah pendapatan jasa dari perusahaan afiliasi, di mana Perseroan menyediakan jasa yang terkait dengan pengelolaan perkebunan, penjualan, akuntansi dan keuangan serta teknologi informasi. Pada tahun 2010, beban penjualan berlipat ganda menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 606 milyar tahun lalu, terutama disebabkan oleh beban penjualan yang meningkat secara signifikan dari Rp 442 milyar menjadi Rp 1,10 triliun di tahun 2010. Beban penjualan yang meningkat terutama disebabkan oleh beban pungutan ekspor yang lebih tinggi sebagai akibat dari meningkatnya tarif pungutan ekspor sejalan dengan meningkatnya harga pasar internasional CPO selama tahun berjalan. Beban umum dan administrasi meningkat sebesar 126% menjadi Rp 372 milyar pada tahun 2010, terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan beban yang terkait sebagai dampak dari bertambahnya jumlah karyawan Perseroan serta menurunnya pendapatan manajemen dan komisi. Laba usaha Laba usaha Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp 1,67 triliun, 50% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnya laba kotor menjadi Rp 3,14 triliun dari Rp 1,72 triliun tahun lalu. EBITDA Sebagai dampak dari naiknya laba usaha, EBITDA Perseroan selama tahun 2010 menguat menjadi Rp 2,15 triliun, atau 47% lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,47 triliun. Penghasilan atau beban lain-lain Penghasilan atau beban lain-lain terutama terdiri dari beban keuangan, laba selisih kurs dan lain-lain. Pada tahun 2010, beban lain-lain menurun menjadi Rp 13 milyar dari Rp 117 milyar pada tahun 2009, terutama karena turunnya beban keuangan dan adanya pendapatan lain-lain. Meskipun nilai pinjaman bank meningkat, beban keuangan mengalami penurunan sebesar Rp 34 milyar, sebagai hasil dari tingkat bunga yang lebih rendah.
26
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Sales of unbranded refined products increased to Rp 5.80 trillion as compared to Rp 4.28 trillion in 2009. Sales of branded products, which consist of cooking oil and margarine, was Rp 2.04 trillion, contributing 10% of the total net sales in 2010. We have continued to grow our sales of branded products in the Indonesia as well as export markets. Cost of goods sold Cost of goods sold comprises of raw materials used, manuring, upkeep, harvesting costs and other overhead costs. Cost of goods sold in 2010 increased by 37% to Rp 17.13 trillion, mainly due to higher purchase price and quantity of raw materials used in line with rising sales recorded during the year. Operating expenses Operating expenses consist of selling expenses and general and administrative expenses. Selling expenses mainly comprise of export tax, transportation, salaries and benefits, advertising and promotion. General and administrative expenses mainly consist of salaries and benefits, rentals, travelling, depreciation, and allocation from management and commission fees. The management and commission fees are the fee income from affiliated companies, to which the Company provided several services related to plantation management, sales, accounting, finance, and information technology. In 2010, operating expenses more than doubled to Rp 1.47 trillion from Rp 606 billion in the preceding year, mainly attributable to selling expenses which were significantly higher from Rp 442 billion to Rp 1.10 trillion in 2010. Higher selling expenses were mainly affected by increased export tax expense as a result of higher applicable export tax rate in line with increased international market prices of CPO during the year. General and administrative expenses increased by 126% to Rp 372 billion in 2010, primarily due to higher salaries and related expenses recorded as a result of additional headcount combined with lower management and commission fees. Income from operations The Company’s income from operations in 2010 was recorded at Rp 1.67 trillion, 50% higher than the previous year, following the increase in gross profit to Rp 3.14 trillion from Rp 1.72 trillion last year. EBITDA In line with the rising in income from operations, the Company’s EBITDA during 2010 strengthened to Rp 2.15 trillion, a 47% increase from previous year’s Rp 1.47 trillion. Other income or expenses Other income or expenses primarily consist of financial expenses, foreign exchange gain and miscellaneous. Other expenses decreased to Rp 13 billion in 2010 from Rp 117 billion in 2009, mainly due to lower financial expense and miscellaneous income recorded. In spite of higher bank debts, financial expenses decreased by Rp 34 billion, resulting from lower interest rates.
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
Aset, Kewajiban dan Ekuitas
dalam milyar Rp • in billion Rp
dalam milyar Rp • in billion Rp
Assets, Liabilities and Equity
10,211
10,026
2,151
2,424
12,476
EBITDA and Net Income
6,450 5,830
8,063 1,261
1,468
Aset Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar Rp 2,27 triliun atau 22%, mencapai Rp 12,48 triliun per tanggal 31 Desember 2010.
EBITDA dan Laba Bersih
1,885
Laba bersih Laba bersih Perseroan menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 68% menjadi Rp 1,26 triliun pada tahun 2010, dari Rp 748 milyar di tahun sebelumnya. Laba per saham untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 439.
Kewajiban Pada akhir tahun 2010, jumlah kewajiban Perseroan meningkat sebesar Rp 1,24 triliun menjadi Rp 6,50 triliun pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh meningkatnya kewajiban lancar. Kewajiban lancar tercatat sebesar Rp 4,11 triliun, 48% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun. Sementara kewajiban tidak lancar tercatat Rp 2,39 triliun, 4% lebih rendah dari saldo tahun lalu. Meningkatnya kewajiban lancar terutama disebabkan oleh penambahan pinjaman jangka pendek untuk keperluan modal kerja. Jumlah pinjaman (jangka pendek dan panjang) meningkat menjadi Rp 3,18 triliun dari Rp 2,35 triliun tahun sebelumnya. Sebagian besar pinjaman kami adalah dalam mata uang dolar AS. Per 31 Desember 2010, rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas masih tetap sehat yaitu sebesar 0,69 dan rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 8 kali. Ekuitas Nilai ekuitas meningkat sebesar 22% menjadi Rp 5,83 triliun dari Rp 4,80 triliun pada tahun sebelumnya. Laba ditahan Perseroan mencapai Rp 3,40 triliun pada akhir tahun 2010, meningkat sebesar 44% dari tahun sebelumnya, dengan laba bersih tahun
5,260 4,796
5,247 4,615
3,528
748
4,535
1,046
989
Aset lancar tercatat sebesar Rp 6,27 triliun pada akhir tahun 2010, naik 37% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,59 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai piutang usaha, uang muka pembelian dan persediaan. Pada akhir tahun 2010, piutang usaha adalah sebesar Rp 1,92 triliun. Hampir 99% dari 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 saldo piutang usaha ini jatuh tempo dalam waktu kurang dari tiga bulan. Aset • Assets EBITDA Meningkatnya piutang usaha, uang Kewajiban • Liabilities Laba Bersih • Net Income muka pembelian dan persediaan ini Ekuitas • Equity terkait dengan naiknya harga pasar CPO dan sejalan dengan meningkatnya penjualan Perseroan. Net income The Company’s net income substantially increased by 68% to Aset tidak lancar meningkat sebesar 10% menjadi Rp 6,21 triliun Rp 1.26 trillion in 2010 from Rp 748 billion in the previous year. pada akhir tahun 2010 dari Rp 5,62 triliun pada tahun 2009. Earnings per share totaled Rp 439 for 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pembangunan sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit, penambahan kapasitas Assets pabrik pengolahan inti sawit di Kalimantan, serta pembangunan Our total assets grew by Rp 2.27 trillion or 22%, reaching Rp 12.48 sebuah pabrik hilir kelapa sawit di Jawa Barat. trillion as of 31 December 2010. Current assets totaled Rp 6.27 trillion at end of 2010, 37% higher than the previous year of Rp 4.59 trillion. The increase was attributable to higher trade accounts receivable, advance purchases and inventories. Trade accounts receivable as at end of 2010 was Rp 1.92 trillion. Almost 99% of this receivable was due in less than three months. Rising trade accounts receivable, advance purchases and inventories corresponded to the increase in CPO market prices and were in line with the higher sales of the Company. Non-current assets grew by 10% to Rp 6.21 trillion as at end of 2010 from Rp 5.62 trillion in 2009. The increase mainly resulted from the construction of a mill, expansion of kernel crushing capacity in Kalimantan, as well as a new refinery project in West Java. Liabilities Total liabilities increased by Rp 1.24 trillion to Rp 6.50 trillion as at 31 December 2010, primarily attributable to the increase in current liabilities. Current liabilities were recorded at Rp 4.11 trillion, 48% higher than last year of Rp 2.77 trillion. Meanwhile non-current liabilities were recorded at Rp 2.39 trillion, 4% lower than last year’s balance. The increase in current liabilities was mostly due to additional short-term borrowings for working capital purposes. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
27
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
berjalan sebesar Rp 1,26 triliun dan setelah dikurangi dengan pembagian dividen sebesar Rp 215 milyar pada tanggal 19 Juli 2010 terhadap laba tahun 2009. INFORMASI LAINNYA Transaksi afiliasi Selama tahun 2010, Perseroan melakukan berbagai transaksi dengan pihak afiliasi, yang baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utamanya. Transaksi afiliasi tersebut dikategorikan sebagai berikut: • Penjualan dan pembelian TBS, CPO, PK and produk turunannya; • Penyediaan dan penerimaan jasa manajemen, operasi, keuangan, asuransi dan pemasaran; • Penyediaan dan pembelian bahan mentah, mesin, serta perlengkapan untuk menunjang kegiatan usaha utama; • Penyediaan dan penyewaan kantor, gudang, fasilitas transportasi dan logistik; • Penempatan dana selama kurang dari satu tahun; dan • Penerimaan pinjaman untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan. Sebagai bagian dari pengendalian internal dan praktek tata kelola perusahaan yang baik, kami memiliki kriteria dasar untuk transaksi afiliasi, di mana pelaksanaannya harus mengikuti prosedur tertentu yang melibatkan partisipasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Transaksi afiliasi dapat dilaksanakan melalui persetujuan Dewan Komisaris dan Komite Audit, dengan kriteria utama sebagai berikut: • Transaksi tersebut diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan usaha utama Perseroan sehari-hari; • Syarat dan kondisi transaksi berdasarkan asas komersial dan “arms length”, nilai pasar wajar dan tidak lebih buruk dari syarat dan kondisi untuk transaksi yang hampir serupa yang terdapat di pasar pada saat terjadinya transaksi sesuai dengan manfaat yang diterima oleh Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung;
Total borrowings (short and long term) rose to Rp 3.18 trillion from Rp 2.35 trillion last year. Most of our debts are US dollar denominated. As of 31 December 2010, our gearing remained at a healthy level, with net debt to equity ratio of 0.69 and EBITDA to interest ratio of 8 times. Equity Our equity increased by 22% to Rp 5.83 trillion from Rp 4.80 trillion in the previous year. The Company’s retained earnings totaled Rp 3.40 trillion as at end of 2010, an increase of 44% from the previous year, with current year net income of Rp 1.26 trillion and after accounting for distribution of Rp 215 billion in dividends against 2009 earnings paid on 19 July 2010. OTHER INFORMATION Affiliated transactions During 2010, the Company had transactions with affiliated parties that are directly or indirectly related to its main business activities. The affiliated transactions were categorised as follows: • Sales and purchases of FFB, CPO, PK and all its derivative products; • Provision and acceptance of management, operational, financial, insurance and marketing services; • Supply and purchase of materials, machineries, equipments to support main business activities; • Provision and lease out of office space, warehouse, transportation and logistic facilities; • Fund placement for less than one year; and • Receipt of loan in order to support the Company’s main business activities. As part of our internal control and our good corporate governance practices, we determine basic criteria for affiliated transactions and their execution should follow specific procedure that involves participation from the Board of Commissioners and the Audit Committee. The affiliated transactions shall be executed under approval from the Board of Commissioners and Audit Committee, with regards to the following basic criteria: • Such transactions are required to carry out the Company’s main business activities; • Terms and conditions are based on commercial principles and arms length basis, reasonable market value and not less than requirement and condition for similar transactions available in the market at the time when the transaction is executed and appropriate with the benefit directly and indirectly received by the Company; • Transaction is not contradictory with the prevailing laws and regulations in the Republic of Indonesia; and • Value of each transaction is not exceeding US$ 35 million or its equivalent in other currencies on the execution date or the signing of such transaction. To further protect the interest of minority shareholders, all affiliated transactions should follow the following procedures before executed:
28
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
• Transaksi tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia; dan • Nilai setiap transaksi tidak melebihi AS$ 35 juta atau nilai setara lainnya dari mata uang lainnya pada tanggal dilaksanakannya atau ditandatanganinya transaksi dimaksud. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas, seluruh transaksi afiliasi harus mengikuti prosedur-prosedur berikut sebelum dilaksanakan: • Direksi menyampaikan usulan transaksi afiliasi kepada Komite Audit; • Komite Audit melakukan tinjauan atas usulan tersebut melalui pemeriksaan dan verifikasi. Setelah peninjauan dilakukan, Komite Audit akan memberikan persetujuan atas usulan tersebut; • Dewan Komisaris melaksanakan evaluasi atas usulan transaksi afiliasi yang telah disetujui Komite Audit dan selanjutnya akan memberikan persetujuan. Seluruh transaksi afiliasi sepanjang tahun 2010 telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria dasar yang telah disebutkan sebelumnya serta telah memenuhi Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Transaksi-transaksi tersebut telah diaudit dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
• The Board of Directors submits the proposal of the affiliated transactions to the Audit Committee; • The Audit Committee conducts a review of the proposal through examination and verification. After such review, the Audit Committee will grant approval for the proposal; • The Board of Commissioners evaluates the affiliated transactions proposal that has been approved by the Audit Committee and grants approval thereafter. All affiliated transactions during 2010 were conducted according to the abovementioned procedures and basic criteria as well as based on the Rule No. IX.E.1 Attachment of the Decision of the Head of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board No. KEP-412/BL/2009 regarding Affiliated Transactions and Conflict of Interest Transactions. These transactions were audited and disclosed in the notes to the financial statements for the year ended 31 December 2010. Mergers and acquisitions There were no merger or acquisition transactions carried out during 2010. Investments and expansions During the year under review, we successfully expanded our oil palm plantations by approximately 3,600 hectares, completed a 240,000 tonnes-per-annum refinery in West Java, and expanded our kernel crushing plant capacity by 90,000 tonnes per annum.
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion Analysis
Penggabungan usaha dan akuisisi Selama tahun 2010, tidak ada transaksi penggabungan atau akuisisi yang dilakukan. Investasi dan ekspansi Selama tahun berjalan, kami telah berhasil melakukan ekspansi perkebunan kelapa sawit seluas 3.600 hektar, menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik hilir kelapa sawit di Jawa Barat dengan kapasitas 240.000 ton per tahun dan menambah kapasitas pabrik pengolahan inti sawit sebesar 90.000 ton per tahun. Perjanjian penting atas investasi modal Per tanggal 31 Desember 2010, Perseroan memiliki beberapa perjanjian dengan para pemasok dan kontraktor sehubungan dengan pembangunan dan penyelesaian pabrik pengolahan kelapa sawit, tanki penyimpanan serta pabrik hilir kelapa sawit di Kalimantan dan Jawa. Komitmen ini keseluruhan bernilai sekitar Rp 113 milyar dan AS$ 15 juta. Peristiwa setelah tanggal laporan audit Sampai dengan tanggal 8 April 2011, tidak terdapat peristiwa yang signifikan yang terjadi setelah tanggal laporan audit. Kasus hukum Pada bulan Mei 2010, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) memutuskan bahwa SMART dan 19 perusahaan produsen minyak goreng lainnya di Indonesia telah melanggar Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, khususnya Pasal 4 mengenai oligopoli, Pasal 5 mengenai penetapan harga dan Pasal 11 mengenai kartel. SMART menyampaikan keberatannya atas putusan KPPU tersebut. Sebagai perusahaan publik sekaligus good corporate citizen yang selalu berpedoman pada ketentuan dan regulasi yang berlaku di Indonesia, persaingan hanya dilakukan secara sehat dan terbuka mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Pada bulan Februari 2011, Pengadilan Negeri membatalkan keputusan KPPU tersebut. Selanjutnya, KPPU mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Negeri tersebut kepada Mahkamah Agung pada bulan Maret 2011 dan saat ini, kasus ini masih berjalan. Selain hal di atas, tidak ada kasus hukum yang material yang melibatkan Perseroan, para Direktur maupun Komisaris Perseroan.
30
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Significant agreements for capital investment As of 31 December 2010, the Company had agreements with suppliers and contractors related to the construction and completion of CPO mills, bulking as well as refinery projects in Kalimantan and Java. Such commitments aggregate to approximately Rp 113 billion and US$ 15 million. Events after auditor’s report Up to 8 April 2011, there were no material subsequent events after the date of the auditor’s report. Legal cases In May 2010, the Business Competition Supervisory Commission (“KPPU”) decided that SMART and other 19 companies producing cooking oil in Indonesia have breached the Law No 5 Year 1999 regarding Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition, particularly Article 4 regarding oligopoly, Article 5 regarding price fixing and Article 11 regarding cartel. SMART raised objection on the KPPU’s decision. As a listed company and a good corporate citizen that always complies with the Indonesian laws and regulations, the competition is always conducted in healthy and fair manner by upholding good corporate governance principles. In February 2011, SMART was vindicated against the charge by the District Court in Indonesia. Afterwards, KPPU has filed an appeal against the decision of the District Court to the Supreme Court in March 2011 and currently, the case is still ongoing. Other than that, there are no material legal cases involving the Company, Directors or Commissioners of the Company.
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (“SDM”) memegang peranan penting dalam mencapai kesuksesan Perseroan maupun menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis. Kami berkomitmen untuk terus menginvestasikan dan mengembangkan SDM kami yang diyakini merupakan kunci dasar bagi kesuksesan Perseroan di tahun-tahun mendatang.
Human Capital Our people play a vital role in achieving the success of the Company as well as overcoming the challenges in growing our business. We are committed to continuously investing and growing the human capital of the Company which we believe is a key foundation for our continued success in the years ahead. Developing Culture SMART continues to develop the shared values of the Company’s culture: Integrity, Positive Attitude, Commitment, Continuous Improvement, Innovation and Loyalty. The Company relentlessly promotes these shared values to all employees as basic attitudes in their day-to-day work and personal life.
Pengembangan Budaya SMART terus mengembangkan nilai-nilai budaya Perseroan, yaitu: Integritas, Sikap Positif, Komitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovasi dan Loyalitas. Perseroan tanpa kenal lelah mengajak setiap karyawannya untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam sikap dasar bekerja dan kehidupan pribadi sehari-hari.
Learning The learning process of the Company has been well-managed as we believe that the continuity of knowledge affects the future of a company. This effort was recognised in 2010 by becoming the first agribusiness company who gets double recognition as an Indonesian MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Winner 2010 and as an integrated learning organisation implementing a unique series of management initiatives in the learning engine of BRAIN (Business Review, Analysis and INtelligence).
Pembelajaran Proses pembelajaran di SMART telah dikelola dengan baik karena kami menyadari bahwa kesinambungan pengetahuan dapat mempengaruhi masa depan sebuah perusahaan. Usaha ini telah memperoleh pengakuan pada tahun 2010, di mana Perseroan berhasil menjadi perusahaan agribisnis pertama yang mendapatkan dua penghargaan sekaligus sebagai pemenang MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Indonesia 2010 dan sebagai organisasi pembelajar terpadu yang menerapkan serangkaian inisiatif manajemen yang unik dalam sebuah kerangka ’mesin pembelajar’ dari BRAIN (Business Review, Analysis dan INtelligence).
The Company designs a customised training development portfolio programme to optimally develop employees’ competency and to fulfill its ever growing needs of qualified human capital. The portfolio programme consists of compulsory training for promoted employees, technical training, managerial and leadership training, and a special training programme designed to support the acceleration of the organisation’s growth. During 2010, we conducted comprehensive training programmes for our employees covering a broad range of topics, and involving approximately 320 classes and more than 3,000 days of training.
Perseroan merancang program pengembangan pelatihan khusus untuk mengembangkan kompetensi karyawan secara optimal dan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan akan SDM berkualitas yang terus meningkat. Program portofolio ini terdiri dari pelatihan wajib untuk karyawan yang dipromosikan, pelatihan teknis, pelatihan manajerial dan kepemimpinan serta
TALENTED PEOPLE WITH GOOD ATTITUDE Compulsory
technical
soft skill
special programme
Supervisory Management Development Programme
Others
Manufacturing
Middle Management Development Programme
Agronomy
Leadership Enrichment Programme
Finance & Accounting
Executive Development Programme Advanced Management Development Programme
Leadership Managerial Personal
Management Trainee 2 Management Trainee 1
Basic Management Development Programme
Our Shared Values Integrity
Positive Attitude
Commitment
to put statements or promises into actions so that one can earn the trust of others
to display encouraging behaviour towards the creation of a mutually appreciative and conducive working environment
to perform our work whole heartedly in order to achieve the best results
Continuous Improvement to continuously enhance the capability of self, working unit and organisation to obtain the best results
Innovation
Loyalty
to come up with ideas or to create new products/tools/systems that can increase productivity and the Company’s growth
to cultivate the spirit of knowing understanding, and implementing the Company’s core values as part of the SMART family
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
31
Sumber Daya Manusia • Human Capital
program pelatihan khusus yang dirancang untuk mendukung percepatan pertumbuhan organisasi. Selama tahun 2010, kami telah melakukan program pelatihan secara komprehensif untuk para karyawan, yang mencakup berbagai macam topik sebanyak kurang lebih 320 kelas selama lebih dari 3,000 hari pelatihan. Pengembangan Kepemimpinan Perseroan menempatkan manajemen talenta (karyawan yang berbakat) dan pengembangan kepemimpinan sebagai salah satu faktor strategis untuk memperkuat kompetensi Perseroan, mempertahankan kapabilitas Perseroan untuk berkembang dan menjamin kelancaran regenerasi kepemimpinan di masa depan. Identifikasi para talenta dilakukan secara internal melalui “Program Ayakan Emas”. Manajemen melakukan rapat secara berkala untuk menentukan para talenta yang baru, meninjau kinerja serta mengawasi perkembangan mereka, dalam rangka menjamin keberlanjutan dari tersedianya talenta dan para pemimpin masa depan yang berkualitas tinggi. Pencarian Talenta Demi mendukung pertumbuhan Perseroan, SMART secara proaktif mencari calon karyawan yang kompeten dari berbagai sekolah tinggi dan universitas yang berkualitas. Kami bekerja sama dengan banyak institusi pendidikan untuk memperkenalkan kemajuan sektor agribisnis, mengadakan seminar dan mempresentasikan mengenai kesempatan berkarir di bidang agribisnis khususnya kelapa sawit. Sebagai bagian dari inisiatif kelestarian dan tanggung jawab Perseroan, kami secara berkelanjutan memberikan beasiswa kepada para siswa berprestasi. Melalui beberapa program beasiswa yang telah dirancang untuk memperlengkapi siswa dengan pengetahuan dan keahlian dalam bidang agribisnis kelapa sawit, Perseroan mengidentifikasi lulusan sekolah tinggi yang berkualitas, menyediakan dana untuk pendidikan mereka serta kesempatan bekerja di Perseroan. Sistem Imbalan SMART menerapkan sistem kompensasi berbasis prestasi sebagai bentuk penghargaan kepada para karyawannya. Karyawan yang berprestasi tinggi akan menerima kompensasi yang lebih baik dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan karirnya secara jangka panjang.
32
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Leadership Development Management emphasises talent management and leadership development as one of the strategic factors in strengthening our competency, sustaining our growth capabilities and ensuring a smooth leaders regeneration in the future. Talent identification is internally conducted through the Gold Sieves Programme. Regular meetings are conducted to determine new talents, review existing talents and monitor their development, to ensure a sustainable pool of high-quality talents and future leaders. Talent Searching In supporting its growth, SMART proactively pursues competent candidates from qualified high schools and universities. We collaborate with many educational institutions to promote agribusiness advancement, hold seminars and present career . opportunities in the palm oil agribusiness sector. As part of its corporate sustainability and responsibility initiatives, the Company also continuously provides scholarships to talented students. Through several scholarship programmes designed to equip students with knowledge and expertise in the oil palm agribusiness sector, the Company identifies qualified high school graduates, provides funding for their education and employment opportunity in SMART. Reward System SMART practises merit-based compensation to reward its employees. High-performing employees receive better compensation and wider opportunities for long-term career development.
Tata Kelola Perusahaan SMART mendefinisikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu konsep yang komprehensif atas manajemen resiko tingkat tinggi. Bukan hanya sekedar standar umum yang harus ditaati, tata kelola perusahaan dipandang sebagai kebutuhan yang tidak dapat dielakkan untuk mencapai tujuan Perseroan dan meningkatkan nilai jangka panjang dari para pemangku kepentingan.
Corporate Governance SMART defines good corporate governance as a comprehensive concept of high level risk management. More than just another common standard that must be complied with, it is regarded an inevitable necessity to achieve the Company’s goals and enhance the value to long-term stakeholders. BOARD OF COMMISSIONERS
DEWAN KOMISARIS Tanggung jawab Dewan Komisaris, yang juga dikenal sebagai Dewan Pengawas, adalah mengawasi kebijakan Direksi dan memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan tugas manajemennya. Berdasarkan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya tiga anggota, di mana penunjukkan dan pemberhentian masing-masing anggota dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”). Masa jabatan Dewan Komisaris berakhir pada saat penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) yang ke-lima setelah tanggal pengangkatan. RUPS mempunyai hak untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu, setelah mempersilahkan mereka untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi. Saat ini, Dewan Komisaris terdiri dari delapan anggota dan akan menjabat sampai tahun 2015. Tiga anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam-LK”) dan Bursa Efek Indonesia, di mana lebih dari 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Per 31 Desember 2010, anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: • Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja • Wakil Komisaris Utama : Muktar Widjaja • Wakil Komisaris Utama : Simon Lim • Komisaris : Rachmad Gobel • Komisaris : Rafael Buhay Concepcion, Jr. • Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra • Komisaris Independen : DR. Susiyati B. Hirawan • Komisaris Independen : Hj. Ryani Soedirman Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu atas permintaan dari paling sedikit tiga orang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari rapat Direksi atau atas permintaan dari satu pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham Perseroan. Pemanggilan Rapat Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama atau Wakil Komisaris Utama atau dua anggota Dewan Komisaris dan dipimpin oleh Komisaris Utama atau Wakil Komisaris Utama atau salah seorang anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam rapat. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili
The duty of the Board of Commissioners (“BOC”), also known as the Supervisory Board, is to supervise the policies of the Board of Directors (“BOD”) and to advise the BOD in exercising its management duties. Based on the Articles of Association, the BOC shall consist of at least three members, whose appointment and dismissal are carried out through the General Meeting of Shareholders (“GMS”). The term of the BOC shall end at the closing of the fifth Annual General Meeting of Shareholders (“AGM”) after the date of the appointment. The GMS has the right to dismiss the members of BOC at any time, after allowing them to provide proper explanation and clarification. Currently, the BOC consists of eight members who will hold their position until 2015. Three of the BOC members are Independent Commissioners. This is in compliance with the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“Bapepam-LK”) and Indonesia Stock Exchange, which require more than 30% of the BOC to be Independent Commissioners. As of 31 December 2010, the members of BOC were as follows: • President Commissioner : Franky Oesman Widjaja • Vice President Commissioner : Muktar Widjaja • Vice President Commissioner : Simon Lim • Commissioner : Rachmad Gobel • Commissioner : Rafael Buhay Concepcion, Jr. • Independent Commissioner : Prof. DR. Teddy Pawitra • Independent Commissioner : DR. Susiyati B. Hirawan • Independent Commissioner : Hj. Ryani Soedirman Pursuant to the Company’s Articles of Association, the BOC can conduct a meeting at any time when deemed necessary as requested by at least three members of BOC, by written request from BOD meeting, or by one or more shareholders with a combined ownership of at least one-tenth of total ownership of the Company. The meeting itself should be summoned by the President Commissioner, or the Vice President Commissioner, or two members of the BOC and shall be chaired by the President Commissioner, or the Vice President Commissioner, or by a member of the BOC who is present and/or represented in the meeting. The meetings of the BOC are lawful and entitled to make lawful and binding decisions only if attended or represented by more than 50% of the members of the BOC. At any meeting, each BOC member is entitled to one vote and to make one proxy vote. The resolutions of the meeting must be adopted by deliberation and consensus. If no agreement can be reached, a simple majority
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
33
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
dalam rapat. Pada setiap rapat, setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan satu suara dan tambahan satu suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. Keputusan Rapat Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara mayoritas. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Komisaris yang akan mengambil keputusan. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Komisaris jika semua anggota Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis. Selama 2010, telah diselenggarakan lima Rapat Komisaris, yang juga dihadiri oleh para Direksi. Rapat tersebut membahas mengenai penelaahan atas laporan keuangan kuartalan, transaksi dengan pihak afiliasi, penggantian anggota Komite Audit, anggaran tahunan dan hal-hal lain yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Berikut jumlah kehadiran anggota Dewan Komisaris pada rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 2010, termasuk kehadiran yang diwakili dengan surat kuasa: Nama
Jumlah Kehadiran Rapat
Franky Oesman Widjaja
5
Muktar Widjaja Simon Lim Rachmad Gobel Prof. DR. Teddy Pawitra DR. Susiyati B. Hirawan Hj. Ryani Soedirman Rafael Buhay Concepcion, Jr.
4 5 2 5 5 5 5
Jumlah Rapat
5
DIREKSI Tugas utama Direksi adalah memimpin dan menjalankan Perseroan untuk mencapai tujuannya, dan memelihara serta mengelola kekayaan Perseroan. Direksi juga bertanggung jawab untuk mewakili Perseroan baik di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Berdasarkan Anggaran Dasar, Direksi terdiri dari sedikitnya tiga anggota, dimana penunjukkan dan pemberhentian masingmasing anggota dilakukan melalui RUPS. Masa jabatan Direksi berakhir pada saat penutupan RUPST yang ke-lima setelah tanggal pengangkatan. RUPS mempunyai hak untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu, setelah dipersilahkan untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi. Saat ini, Direksi terdiri dari tujuh anggota dan akan menjabat sampai tahun 2015. Per 31 Desember 2010, anggota Direksi adalah sebagai berikut: • Direktur Utama : Jo Daud Dharsono • Wakil Direktur Utama : Budi Wijana • Wakil Direktur Utama : Edy Saputra Suradja • Direktur : H. Uminto • Direktur : DR. Ir. Gianto Widjaja • Direktur : Jimmy Pramono • Direktur : Djanadi Bimo Prakoso
34
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
vote is required. In the event of a tie vote, the chairman of the BOC meeting should make the decision. The BOC may adopt valid and binding decisions without convening a BOC meeting if all members of the BOC approve the decision in writing. Throughout 2010, five BOC meetings were conducted that focused on the review of quarterly of financial statements, transactions with affiliated companies, replacement of the members of Audit Committee, the annual budget and other matters that required the BOC’s attention. The meetings were also attended by the BOD. The attendance of BOC members at the meetings, including attendance by proxy, during 2010 is disclosed below: Name
Number of Meetings Attended
Franky Oesman Widjaja
5
Muktar Widjaja Simon Lim Rachmad Gobel Prof. DR. Teddy Pawitra DR. Susiyati B. Hirawan Hj. Ryani Soedirman Rafael Buhay Concepcion, Jr.
4 5 2 5 5 5 5
Number of Meetings Held
5
BOARD OF DIRECTORS The main duties of the BOD are to lead and operate the Company in achieving its goals, and to administer the Company’s assets. The BOD is also responsible for representing the Company both inside and outside the court of law in accordance with the provisions in the Company’s Articles of Association. Based on the Articles of Association, the BOD shall consist of at least three members, whose appointment and dismissal are carried out through the GMS. The term of the BOD shall end at the closing of the fifth AGM after the date of the appointment. The GMS has the right to dismiss the members of the BOD at any time, after allowing them to provide proper explanation and clarification. Currently, the BOD consists of seven members who will hold their position until 2015. As of 31 December 2010, the members of BOD were as follows: •2 President Director : Jo Daud Dharsono •2 Vice President Director : Budi Wijana •2 Vice President Director : Edy Saputra Suradja •2 Director : H. Uminto •2 Director : DR. Ir. Gianto Widjaja •2 Director : Jimmy Pramono •2 Director : Djanadi Bimo Prakoso Pursuant to the Company’s Articles of Association, the BOD can conduct a meeting at anytime when deemed necessary as requested by at least three members of BOD, or by written request from the BOC meeting, or by one or more shareholders with a combined ownership of at least one-tenth of total ownership of the Company. The meeting itself should be called by members of the BOD who have the right to represent the BOD in accordance with Article No. 13 in the Company’s Articles of Association, and shall be chaired by the President Director, or the Vice President Director, or
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu atas permintaan dari paling sedikit tiga orang anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Rapat Komisaris atau atas permintaan dari satu pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham Perseroan. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili, sesuai ketentuan pasal 13 Anggaran Dasar Perseroan, dan dipimpin oleh Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh para Direksi yang hadir dalam rapat. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 50% dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan satu suara dan tambahan satu suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara mayoritas. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan mengambil keputusan. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi jika semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis. Sepanjang tahun 2010, Direksi bersama dengan Komisaris telah menyelenggarakan lima rapat, yang membahas mengenai penelaahan atas laporan keuangan kuartalan, transaksi dengan pihak afiliasi, penggantian angota Komite Audit, anggaran tahunan dan hal-hal lainnya. Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah kehadiran anggota Direksi pada rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 2010, termasuk kehadiran yang diwakili dengan surat kuasa: Name
Jo Daud Dharsono
Jumlah Kehadiran Rapat
Budi Wijana Edy Saputra Suradja H. Uminto DR. Ir. Gianto Widjaja Jimmy Pramono Djanadi Bimo Prakoso
5 5 4 3 5 5 5
Number of Meetings Held
5
by a member of the BOD who is elected by the members of the BOD that are present in the meeting. The meetings of BOD are lawful and entitled to make lawful and binding decisions only if attended or represented by more than 50% of the members of the BOD. At any meeting, each BOD member is entitled to one vote and to make one proxy vote. The resolutions of the meeting must be adopted by deliberation and consensus. If no agreement can be reached, a simple majority vote is required. In the event of tie vote, the chairman of the BOD meeting should make the decision. The BOD may adopt valid and binding decisions without convening a BOD meeting if all of the BOD members approve the decision in writing. Throughout 2010, BOD conducted five meetings together with BOC, focusing on the review of quarterly financial statements, transactions with affiliated companies, the replacement of the members of the Audit Committee, the annual budget and other matters. The attendance of BOD members at the meetings, including attendance by proxy, during 2010 is disclosed below: Name
Number of M eetings Attended
Jo Daud Dharsono
5
Budi Wijana Edy Saputra Suradja H. Uminto DR. Ir. Gianto Widjaja Jimmy Pramono Djanadi Bimo Prakoso
5 4 3 5 5 5
Number of Meetings Held
5
To consistently improve the competency of the directors, the Company regularly holds the SMART Forum for middle-up level employees (including directors), where they can learn and share their knowledge and experiences in various areas of finance, marketing, strategic management, etc. The directors are also encouraged to join training sessions and seminars related to their respective responsibilities and area of expertise.
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi secara konsisten, Perseroan menyelenggarakan Forum SMART, yang ditujukan bagi karyawan tingkat menengah dan atas (termasuk Direksi), di mana mereka dapat belajar dan berbagi pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang seperti keuangan, pemasaran, manajemen strategi dan lain-lain. Direksi juga dianjurkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang berhubungan dengan tanggung jawab dan keahliannya masing-masing. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Perseroan serta kinerja keseluruhan Perseroan. Pada RUPST tanggal 10 Juni 2010, pemegang saham Perseroan menyetujui penetapan gaji, honorarium dan tunjangan para anggota Dewan Komisaris, maksimal 20% lebih besar dari jumlah gaji, honorarium dan tunjangan para anggota Dewan Komisaris sebelumnya. Pemegang saham juga menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
35
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
menetapkan gaji, honorarium dan tunjangan para anggota Direksi. Selama tahun 2010, jumlah remunerasi yang didistribusikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp 47,86 milyar. KOMITE AUDIT Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, yang bertanggung jawab untuk menilai apakah laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi dapat diandalkan, juga untuk memastikan bahwa kebijakan pengendalian serta penegakan hukum dan peraturan telah diterapkan dalam bisnis Perseroan.
Remuneration for the BOC and BOD are determined based on the achievement of the Company’s Key Performance Indicators as wel as overall performance of the Company. In the AGM dated on 10 June 2010, the shareholders approved the determination of salary, honorarium and allowance of the members of BOC, at the maximum 20% higher than that of the previous members of BOC. The shareholders also approved the granting of authority to the BOC for the distribution of salary, honorarium and allowances of the members of BOD. For 2010, total remuneration distributed to the BOC and BOD was Rp 47.86 billion. AUDIT COMMITTEE
Komite Audit beranggotakan para profesional yang independen dan diketuai oleh Komisaris Independen. Mereka diangkat oleh Dewan Komisaris. Menurut Peraturan Bapepam No. IX.I.5, masa kerja Komite Audit tidak boleh melebihi masa kerja Dewan Komisaris. Pada bulan Juli 2010, Dewan Komisaris mengangkat anggota Komite Audit yang baru untuk masa bakti sejak Agustus 2010 sampai Juli 2015, yaitu sebagai berikut: • Ketua • Anggota • Anggota
: DR. Susiyati B. Hirawan : Herawan Hadidjaja : Agus Leman Gunawan
Anggota Komite Audit yang baru menggantikan anggota sebelumnya yang masa baktinya telah berakhir pada bulan Juli 2010, yaitu: • Ketua • Anggota • Anggota
: Prof. DR. Teddy Pawitra : Drs. Pande Putu Raka, MA : Drs. Rusli Prakarsa, Akt.
Selama tahun 2010, Komite mengadakan 12 rapat bersama dengan tim internal audit dan Direksi. Rapat-rapat tersebut berfokus pada hasil investigasi internal audit, transaksi dengan perusahaan afiliasi dan diskusi dengan auditor eksternal Perseroan. Selain itu, Komite Audit juga ikut menghadiri Rapat Komisaris. Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah kehadiran anggota Komite Audit pada rapat-rapat yang diselenggarakan selama tahun 2010: Nama Prof. DR. Teddy Pawitra Drs. Pande Putu Raka, MA Drs. Rusli Prakarsa, Akt. DR. Susiyati B. Hirawan Herawan Hadidjaja Agus Leman Gunawan
Jumlah Kehadiran Rapat 6 5 5 6 6 4
Jumlah Rapat
12
Untuk memperoleh gambaran yang lebih nyata dan menyeluruh dari kegiatan operasi dan tantangan yang dihadapi Perseroan, pada bulan Oktober dan Desember 2010, anggota Komite Audit bersama Komisaris Independen melakukan kunjungan lapangan ke kebun, pabrik pengolahan sawit dan pabrik pengolahan inti sawit yang berlokasi di Sumatra serta pabrik industri hilir di Jawa Barat.
36
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
The Audit Committee (“AC”) assists the BOC in performing its supervisory function. The AC’s responsibility is to assess whether financial and operational reports prepared by the BOD are reliable, as well as to ascertain the true enforcement of appropriate control policies, prevailing laws, rules and regulations in the Company’s business. The AC consists of independent professionals and is chaired by an Independent Commissioner. AC members are appointed by the BOC. Pursuant to the Bapepam-LK Rule No. IX.I.5, the term of the AC may not be longer than the term of the BOC. In July 2010, the BOC appointed new members of the AC that will be servicing from August 2010 to July 2015, as follows: • Chairman • Member • Member
: DR. Susiyati B. Hirawan : Herawan Hadidjaja : Agus Leman Gunawan
The new AC’s members replaced previous members whose service period has ended in July 2010, as follows: • Chairman • Member • Member
: Prof. DR. Teddy Pawitra : Drs. Pande Putu Raka, MA : Drs. Rusli Prakarsa, Akt.
During 2010, the AC held 12 meetings together with the internal audit team and BOD. The meetings focused on internal audit investigation, transactions with affiliated companies and discussions with the Company’s external auditor. In addition to that, the AC joined the BOC meetings. The attendance of AC’s members at the meetings during 2010 is disclosed below: Name Prof. DR. Teddy Pawitra Drs. Pande Putu Raka, MA Drs. Rusli Prakarsa, Akt. DR. Susiyati B. Hirawan Herawan Hadidjaja Agus Leman Gunawan Number of Meetings Held
Number of Meetings Attended 6 5 5 6 6 4 12
In order to obtain more factual and comprehensive information on the Company’s operations and challenges in the field, in October and December 2010, the AC’s members together with Independent Commissioner visited a plantation, mill, kernel crushing plant that are located in Sumatra and a refinery in West Java.
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
Berikut adalah profil ringkas para anggota Komite Audit:
Below are brief profiles of the AC’s members:
Dr. Susiyati B. Hirawan Ketua Komite Audit
Dr. Susiyati B. Hirawan Chairman of Audit Committee
Ibu Susiyati B. Hirawan menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan Komisaris Independen. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk, Ketua Komite Audit PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, serta pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tingkat sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana dari Universitas Indonesia jurusan Ekonomi Perusahaan serta memperoleh gelar Diploma in Development of Finance, Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy in school of Public Policy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Mrs. Susiyati B. Hirawan has served as Chairman of Audit Committee and Independent Commissioner. Presently, she also serves as Independent Commissioner of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk, Chairman of Audit Committee of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk as well as a lecturer in bachelor, post graduate, magister and doctoral degrees of the Economics Faculty of University of Indonesia. She earned bachelor degree from the University of Indonesia, as well as several degrees of Diploma in Development of Finance, Master of Social Science in Development Administration and Doctor of Philosophy in school of Public Policy from the University of Birmingham, United Kingdom. In 2006, she was granted as the Senior Lecturer of the Faculty of Economics of the University of Indonesia.
Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti PERUM PERUMNAS, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan Komisaris Utama PT Rekayasa Industri. Beliau menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi, Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2000 sampai dengan 2007. Beliau memulai karir birokrasinya di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah sejak tahun 1992 dan terakhir menjabat sebagai Direktur Jendral Lembaga Keuangan pada tahun 2000. Selain itu, beliau pernah mengajar di beberapa universitas seperti Universitas Tarumanagara, STEKPI dan Lembaga Administrasi Negara.
Her past positions included Commissioner of several state-owned companies, i.e: PERUM PERUMNAS, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and President Commissioner of PT Rekayasa Industri. She was a Deputy of Economics, Secretary to the Vice President of the Republic of Indonesia from 2000 to 2007. She built her career in the Finance Department of the Republic of Indonesia as the Head of Bureau of District Finance Analysis since 1992, with last position as Director General of Financial Institution in 2000. She also obtained her teaching experience in several universities, i.e: Tarumanagara University, STEKPI and Indonesian State Administration Agency
Herawan Hadidjaja Anggota Komite Audit Bapak Herawan Hadidjaja menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Mathematics dari University of Waterloo, Ontario, Kanada pada tahun 1975 dan Bachelor of Commerce dari University of Windsor, Ontario, Kanada pada tahun 1976.
Herawan Hadidjaja Member of Audit Committee Mr. Herawan Hadidjaja is a member of Audit Committee. Currently, he is also a member of Audit Committee of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. He obtained Bachelor of Mathematics from University of Waterloo, Ontario, Canada in 1975 and Bachelor of Commerce from University of Windsor, Ontario, Canada in 1976.
Beliau pernah menjabat sebagai Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing, Kepala Bagian Akuntansi dan Asisten Manajer Pemasaran PT Laurel Pharmaceutical Industry, Manajer Akuntansi Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, Direktur Utama PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Komisaris PT Cisco Mas Sekuritama, Komisaris Utama PT Sinar Mas Multifinance dan PT AB Sinar Mas Multifinance.
He had served as a Senior Marketing Officer of PT Orient Bina Usaha Leasing, Head of Accounting Department and Assistant to Marketing Manager of PT Laurel Pharmaceutical Industry, Accounting Manager of Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, President Director of PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Commissioner of PT Cisco Mas Sekuritama, President Commissioner of PT Sinar Mas Multifinance and PT AB Sinar Mas Multifinance.
Agus Leman Gunawan Anggota Komite Audit Bapak Agus Gunawan menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga merupakan anggota Komite Audit di PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan penasehat senior di PT Bank Sinarmas serta Kepala Perwakilan Australia Institute of Management di Indonesia. Beliau memperoleh beberapa gelar dari Portland State University, Oregon, AS yaitu Bachelor of Science pada bidang Administrasi Bisnis dan Ekonomi, Sertifikasi Bisnis International serta Master of Science pada bidang Pendidikan Bisnis selama tahun 1977 sampai 1983.
Agus Leman Gunawan Member of Audit Committee Mr. Agus Leman Gunawan is a member of Audit Committee. Currently, he also sits as a member of Audit Committee of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Senior Advisor of PT Bank Sinarmas and Chief Representative of Australia Institute of Management in Indonesia. During 1977 to 1983, he obtained several degrees from Portland State University, Oregon, USA i.e Bachelor of Science of Business Administration and Economics, Certificate of International Business, and Master of Science of Business Education.
Sepanjang tahun 1983 sampai 2008, beliau berkarir di berbagai institusi perbankan antara lain sebagai Senior Vice President Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Executive Vice President PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President Rabobank Indonesia dan Penasehat PT Bank Danamon Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Voksel Cable, dan bertanggung jawab atas restrukturisasi, akuntansi dan keuangan pada tahun 2003 sampai 2005.
During 1983 to 2008, he had built his career in several banking institutions. He was a Senior Vice President of Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, an Executive Vice President of PT Bank Danamon Indonesia, a Senior Vice President of Rabobank Indonesia and an Advisor of PT Bank Danamon Indonesia. He held position as Finance Director of PT Voksel Cable, and was in charge of restructuring, accounting and finance during 2003 to 2005. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
37
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
Laporan Komite Audit Sejak Agustus 2010, anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut :
Audit Committee’s Report Since August 2010, the members of the Company’s Audit Committee, were as follow:
Ketua : DR. Susiyati B. Hirawan Anggota : Herawan Hadidjaja Agus Leman Gunawan
Chairman : DR. Susiyati B. Hirawan Member : Herawan Hadidjaja Agus Leman Gunawan
Selama tahun buku 2010, Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap Laporan Keuangan Triwulanan Perseroan dan mendiskusikannya dengan manajemen. Komite Audit juga ikut serta membahas Anggaran Tahunan Perseroan.
During 2010, the Audit Committee reviewed and discussed the Company’s Quarterly Financial Statements with the management. The Audit Committee also involved in discussions regarding the Company’s Annual Budget.
Dalam rangka meningkatkan pengawasan internal, selama tahun 2010 Komite Audit secara rutin mengadakan pertemuan dengan Internal Auditor untuk membahas laporan hasil temuannya.
In order to enhance internal controls, in 2010, regular meetings between the Audit Committee and Internal Auditors were conducted to discuss their findings reports.
Demikian pula Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah didiskusikan dan ditelaah bersama dengan manajemen dan auditor eksternal. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi PT SMART Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Together with the management and the external auditor, the Audit Committee also discussed and reviewed the audited Financial Statements for the year ended 31 December 2010. Disclosure of the Consolidated Financial Statements of PT SMART Tbk and its subsidiaries for the year ended 31 December 2010 has complied with the prevailing regulations.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut diatas, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris agar Laporan Keuangan Konsolidasi PT SMART Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dapat diterima dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
After due consideration and discussion, the Audit Committee provided recommendation to the Board of Commissioners that the Consolidated Financial Statements of PT SMART Tbk and its subsidiaries for the year ended 31 December 2010 could be acknowledged and reported in the Company’s Annual Report.
DR. Susiyati B. Hirawan Ketua Komite Audit • Chairman of Audit Committee
Herawan Hadidjaja Anggota Komite Audit • Member of Audit Committee
38
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Agus Leman Gunawan Anggota Komite Audit • Member of Audit Committee
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
KOMITE LAINNYA
OTHER COMMITTEES
Saat ini, Perseroan tidak memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Perseroan menyadari pentingnya pemilihan orang-orang terbaik dan mempertahankan motivasi mereka untuk mencapai yang terbaik melalui remunerasi yang pantas. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan akan mempertimbangkan untuk membentuk kedua komite tersebut di masa yang akan datang.
Currently, the Company has no Nominating Committee or Remuneration Committee. The Company acknowledges the importance of choosing the best people and sustaining their motivation towards excellence through appropriate remuneration. In line with this, the Company will consider forming both committees in the future. Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal Perseroan memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk melindungi investasi para pemegang saham dan harta Perseroan. Walaupun sistem yang ada mencakup identifikasi, analisa dan manajemen resiko, Perseroan menyadari bahwa kerangka tersebut dirancang untuk menanggulangi resiko dan bukan meniadakan resiko. Oleh karena itu, sistem ini tidak dapat memberikan jaminan yang mutlak terhadap kemungkinan tidak terjadinya kesalahan atau kehilangan yang material. Keseluruhan sistem pengendalian internal yang baik dan komprehensif dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan keuangan serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan eksternal dan kebijakan internal. Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang terdiri dari tiga departemen: Audit Internal Korporasi, Audit Internal Perkebunan dan Audit Internal Bisnis Hilir. Divisi ini dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Audit Internal, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara fungsional melapor kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit. Divisi Audit Internal memiliki posisi yang independen terhadap kegiatan yang mereka audit. Tanggung jawab mereka mencakup tinjauan terhadap kerangka pengendalian tersebut secara berkala dan sistematik serta memberikan keyakinan yang cukup bahwa Perseroan memiliki kerangka pengendalian internal yang memadai dan kerangka tersebut telah diterapkan serta dijalankan secara efektif. Melalui pelaksanaan audit tersebut, Perseroan yakin bahwa kinerja Perseroan secara keseluruhan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Selama tahun 2010, Divisi Audit Internal telah menyelesaikan 161 laporan audit, baik itu audit reguler maupun khusus. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi. Tugasnya meliputi pengelolaan hubungan dengan para investor, hubungan dengan publik, komunikasi internal dan informasi perusahaan. Lebih rinci, Sekretaris Perusahaan mencakup beberapa tanggung jawab seperti: mengembangkan hubungan yang baik dengan para investor dan analis, memelihara hubungan baik dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek, serta mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris, Direksi dan rapat pemegang saham. Sekretaris Perusahaan telah memenuhi seluruh Peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek di mana saham Perseroan terdaftar, seperti:
The Company has a sound system of internal controls to safeguard shareholders’ investment and the Company’s assets. Although the system incorporates risks identification, analysis and management, the Company is aware that such a framework is designed to cope with rather than eliminate risks and therefore cannot provide an absolute assurance against material misstatement or loss. Good comprehensive internal controls can improve the effectiveness and efficiency of financial reporting as well as compliance with external laws and internal policies. The Company has an Internal Audit Division that comprises three departments: Corporate Internal Audit, Plantation Internal Audit and Downstream Internal Audit. The division is led by a Head of Internal Audit Division who is accountable to the President Director and functionally reports to the Board of Commissioners and Audit Committee. The Internal Audit Division is independent from the activities it audits. Its responsibilities are to carry out periodic and systematic review of abovementioned internal control framework in a periodic and systematic manner, so as to provide satisfactory assurance that the Company has a sound internal control framework and that the established framework is adhered to and continues to be effective. By running such audits, the Company believes that its overall performance can be constantly maintained and enhanced. In 2010, the Internal Audit Division completed 161 audit reports, consisting of regular as well as special audits. Corporate Secretary The Corporate Secretary reports directly to the BOD. He carries out duties to manage investor relations, public relations, internal communications and corporate information. Specifically, the Corporate Secretary covers several areas of responsibility such as: developing mutual relations with investors and analysts, sustaining good relations with Bapepam-LK and the stock exchange, and administering the BOC, BOD and shareholders’ meetings. The Corporate Secretary has fulfilled all requirements in the Capital Market and Stock Exchange Laws and Regulations where the Company’s securities are listed, for instance: timely submission of periodic financial statements, transparency in every aspect of the Company’s condition through comprehensive information disclosure in the Annual Report, and disclosure of material information. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
39
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
penyampaian laporan keuangan periodik secara teratur dan tepat waktu, transparansi publik pada setiap aspek dari kondisi Perseroan melalui pengungkapan informasi secara lengkap dalam Laporan Tahunan, dan pengungkapan informasi material. Berikut adalah profil ringkas Sekretaris Perusahaan: Jimmy Pramono Sekretaris Perusahaan Bapak Jimmy Pramono menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan dan Direktur. Beliau lulus dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, jurusan Akuntansi pada tahun 1987. Beliau memulai karirnya di Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) sebagai auditor. Pada tahun 1996, beliau mulai bergabung dengan PT SMART Tbk sebagai Assistant Vice President Finance. Faktor-faktor Risiko Fluktuasi harga produk Harga dunia dari produk kami cenderung memiliki siklus tertentu, yang dipengaruhi oleh ketersediaan komoditas perkebunan, di mana pasokannya bergantung pada faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti kondisi cuaca dunia; dan faktor yang mempengaruhi permintaan seperti perubahan dalam pertumbuhan jumlah penduduk, standar hidup serta produksi dunia dari produk pengganti dan produk pesaing. Aspek-aspek lainnya seperti peraturan lingkungan dan konservasi, pajak dan bencana alam juga mempengaruhi harga. Kami terus menganalisa dan memonitor pola permintaan dunia dan tren minyak sawit serta produk kelapa sawit lainnya agar dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam penentuan tingkat produksi dan penjualan. Pencabutan atau pembatasan hak atas tanah yang diberikan oleh pemerintah Indonesia Perkebunan kami telah memperoleh Hak Guna Usaha (”HGU”) dari pemerintah Indonesia. HGU dapat diperpanjang sampai dengan 95 tahun tergantung pada perkebunannya, sebagian besar HGU kami akan kadaluarsa setelah tahun 2040. Kami juga memiliki hak atas tanah berbentuk Ijin Lokasi dan Panitia B. Ijin Lokasi dan Panitia B merupakan ijin sementara dari pemerintah Indonesia pada tahap awal proses persetujuan hak atas tanah. Ijin-ijin tersebut tidak memberikan hak guna sepenuhnya seperti HGU. Kami yakin bahwa kami telah memenuhi seluruh persyaratan yang terkait dengan perkebunan dan kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa HGU perkebunan kami dapat diperpanjang. Kondisi cuaca yang buruk Hasil tandan buah segar kami sangat tergantung pada kondisi cuaca di Indonesia. Curah hujan yang terlalu tinggi atau musim kering yang terlalu lama akan menyebabkan turunnya hasil tandan buah segar dari perkebunan kami. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan buruknya penyerbukan tanaman
40
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Below is a brief profile of the Corporate Secretary: Jimmy Pramono Corporate Secretary Mr. Jimmy Pramono holds positions as Corporate Secretary and Director. In 1987, he graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, majoring in Accounting. He started his career at Drs. Utomo & Co. (Arthur Andersen) as an auditor. In 1996, he joined PT SMART Tbk as Assistant Vice President Finance. Risk Factors Fluctuations in the pricing of our products Global prices of our products tend to be cyclical. These are affected by the availability of agricultural commodities that are subject to uncontrollable factors affecting supply such as global weather conditions, and factors affecting demand such as changes in population growth, standards of living and global production of substitute and competitive crops. Other aspects like environmental and conservation regulations, tariffs, and natural disasters also play a part in the price determination. We constantly analyse and monitor the global demand patterns and trends for crude palm oil and other palm oil products to make prompt and informed decisions regarding our production and sales levels. Revocation or restriction of land rights granted by the Indonesian Government Our plantations have been granted Hak Guna Usaha land rights (rights to cultivate land for agricultural purposes) by the Indonesian Government. Depending on the plantation, these rights could be extended for up to 95 years, and most will expire after year 2040. We also hold land rights in the form of Ijin Lokasi and Panitia B. These are intermediate land rights granted by the Indonesian Government during the initial stages of the land rights approval process. These rights are less than the full rights over the use of the lands represented by Hak Guna Usaha land rights. We believe that we have complied with all relevant requirements in relation to the plantations and will take all necessary steps to ensure that our land rights for such plantations are extended. Poor weather conditions Our fresh fruit bunch yield is very dependent on weather conditions in Indonesia. Excessive rainfall or extensive periods of dry weather will lead to a decrease in the overall yield of fresh fruit bunches from our estates. Excessive rainfall generally leads to poor pollination of palms and reduces the effectiveness of fertilisers, while drought results in less fruit bunches and oil extraction rate. High levels of drought might also trigger fire outbreaks on the plantations.
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
dan penurunan efektivitas pemupukan, sementara kekeringan mengakibatkan berkurangnya tandan buah segar dan turunnya tingkat ekstraksi minyak. Tingkat kekeringan yang sangat tinggi juga dapat menimbulkan kebakaran pada lahan perkebunan. Kami telah mengimplementasikan berbagai macam ukuran di perkebunan kami untuk mengurangi dampak dari kondisi cuaca. Secara historis, harga minyak kelapa sawit biasanya akan meningkat pada saat pasokan turun karena dampak dari kondisi cuaca sehingga pada akhirnya akan mengurangi dampak negatif dari turunnya tingkat produksi. Ketergantungan dalam mempertahankan personil utama dan merekrut personil baru yang berkualitas Kami yakin bahwa keberlanjutan sukses kami sangat tergantung pada kemampuan dan pengalaman dari para direktur dan manajemen senior kami. Dalam industri ini, kompetisi untuk mendapatkan personil kunci sangat ketat dan keluarnya para personil kunci dapat saja terjadi. Secara khusus, direktur kami memegang peranan penting dalam hal mempertahankan hubungan dengan karyawan inti serta dalam hal menentukan dan melaksanakan strategi usaha secara menyeluruh.
We have implemented various measures at our plantations to reduce the impact of weather conditions. Historically, crude palm oil prices typically increase when supply is adversely affected by weather conditions, thereby reducing the impact of the decrease in yield. Dependency on retaining key personnel and attracting additional qualified persons Our continued success relies on the capabilities and experience of our directors and senior management. Competition for such key personnel is intense in the industry and the loss of any of our key personnel is a possibility. In particular, our directors play an important role in maintaining relationships with our key employees as well as outlining and executing our overall business strategy.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
41
Conserving the Environment Through Multi-Stakeholders Engagement We are committed to taking a leadership role in working with multi-stakeholders to identify solutions that will ensure the long-term growth of the palm oil industry, the growth of the Indonesian economy and the improvement of livelihoods of people. Kami berkomitmen untuk memegang peran utama dalam bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam hal mencari solusi untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang industri kelapa sawit, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.
gOLDen ag
reSOurceS LTD
annual rePorT 2010
35
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian Leading Sustainable Development
Misi dan nilai-nilai perusahaan membentuk komitmen kami untuk menjadi yang terdepan dalam produksi kelapa sawit yang lestari dengan menerapkan praktek dan standar industri terbaik, mengelola lingkungan secara bertanggung jawab, menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat di daerah operasi kami seraya memaksimalkan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. Strategi kelestarian kami berfokus pada melibatkan berbagai pemangku kepentingan secara proaktif, menerapkan praktekpraktek terbaik secara menyeluruh di segala segi (meliputi lingkungan, masyarakat, pasar dan lingkungan kerja), membandingkan dengan standar yang berlaku di industri serta melaporkan secara berkala dan terbuka atas kemajuan yang kami capai. MELIBATKAN BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN SECARA PROAKTIF SMART berkomitmen untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan utama dalam mencari solusi untuk produksi kelapa sawit lestari. Perseroan memiliki proses-proses untuk mendengarkan dan merespon para pelanggan, pemerintah, pemain utama dalam industri kelapa sawit, organisasi nonpemerintah (“NGO”), masyarakat setempat dan penduduk asli, karyawan serta masyarakat yang lebih luas. Menanggapi Greenpeace Kampanye Greenpeace terhadap SMART dan induk perusahaannya, Golden Agri Resources Ltd. (“GAR”), merupakan masalah pemangku kepentingan paling signifikan yang dihadapi Perseroan pada tahun 2010, yang memerlukan tingkat responsif yang maksimal. Untuk memastikan bahwa masalah yang diangkat Greenpeace dalam berbagai laporannya diverifikasi secara independen melalui metode ilmiah dan tersertifikasi, kami menunjuk Control Union Certification (“CUC”) dan BSI Group (“BSI”). CUC dan BSI, keduanya merupakan badan sertifikasi yang terdaftar dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”). CUC dan BSI dibantu oleh dua ahli terkemuka, Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo dan Dr. Ir. H. Yanto Santosa dari Institut Pertanian
44
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Our mission and values commit us to being the leader in sustainable palm oil production by adopting the best industry practices and standards, managing the environment responsibly, creating employment and empowering the communities where we operate, while maximising long-term shareholder value. Our sustainability strategy focuses on engaging multistakeholders proactively, implementing the best practices holistically (covering the environment, community, market place and workplace), benchmarking against industry standards, and reporting our progress in a timely and open manner. PROACTIVE MULTI–STAKEHOLDERS ENGAGEMENT We have a commitment to engage with all our key stakeholders to develop solutions for sustainable palm oil production. Processes are in place to listen and respond to our customers, the government, key players in the palm oil industry, non-government organisations (“NGOs”), local and indigenous communities, employees and the wider society. Responding to Greenpeace The Greenpeace campaign against SMART and its parent company, Golden Agri Resources Ltd. (“GAR”), was the most significant stakeholder issue facing the Company in 2010, one which required the maximum degree of responsiveness. To ensure that the issues raised by Greenpeace in a series of reports were verified independently using scientific and certified methods, we appointed Control Union Certification (“CUC”) and BSI Group (“BSI”). Both CUC and BSI are certification bodies approved by the Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”). CUC and BSI were assisted by two leading experts, Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo and Dr. Ir. H. Yanto Santosa from Indonesia’s Bogor Agricultural Institute (“IPB”). Both are senior academicians and forestry conservation scientists at IPB’s Faculty of Forestry who provided independent advice and technical expertise. Together, they formed the Independent Verification Exercise (“IVEX”) Team.
Bogor (“IPB”), Indonesia. Mereka adalah akademisi senior dan peneliti konservasi hutan di Fakultas Kehutanan IPB, yang memberikan masukan dan keahlian teknis secara independen. Mereka bersama-sama membentuk tim kegiatan verifikasi independen (”IVEX”). Versi lengkap dari laporan IVEX telah dipublikasikan pada tanggal 10 Agustus 2010. Salinan dari laporan tersebut tersedia di http:// www.smart-tbk.com. Metodologi yang digunakan oleh tim IVEX dipaparkan secara lengkap di dalam laporan tersebut dan lingkup kerja mereka meliputi 11 konsensi sebagaimana yang disebutkan dalam laporan Greenpeace, dengan jumlah luasan 182.528 hektar atau 40% dari jumlah luas area tertanam yang dimiliki oleh GAR dan dikelola oleh SMART. Laporan IVEX menggarisbawahi area-area yang telah sesuai dengan aturan serta area-area yang belum sesuai dengan aturan yang ada. Bekerja sama dengan RSPO Pada bulan September 2010, Dewan Eksekutif RSPO meminta Grievance Panel RSPO (”Panel RSPO”) untuk menyampaikan ketidakpatuhan Perseroan terhadap Code of Conduct RSPO sebagaimana dipaparkan dalam laporan IVEX. Melalui pernyataan bersama tanggal 28 Oktober 2010, dilaporkan bahwa Panel RSPO telah berdialog dengan perwakilan dari SMART dan GAR, serta PT Ivo Mas Tunggal (“IMT”), perusahaan afiliasinya, dengan tujuan untuk menyepakati langkah-langkah penyelesaian kasus ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct RSPO. Selanjutnya, Panel RSPO mengevaluasi dan menerima tanggapan kami pada tahap Prosedur Grievance. Uraian lengkap dari tanggapan Perseroan kepada Panel RSPO dapat dilihat melalui publikasi di website kami http://www.smart-tbk.com. Kami juga bekerja sama dengan The Forest Trust (“TFT”), NGO internasional yang berbasis di Jenewa, dalam mempersiapkan perolehan sertifikasi RSPO bagi unit operasi kelapa sawit kami pada Desember 2015. Bersama dengan TFT, kami menyerahkan
The full version of the IVEX report was published on 10 August 2010. A copy is available at http://www.smart-tbk.com. The IVEX team’s thorough methodology is set out in the report, and their work covered 11 concessions cited by the Greenpeace reports which represent a combined 182,528 hectares or 40% of total planted area owned by GAR and managed by SMART. The IVEX report highlighted areas where we were in compliance as well as areas where we were not. Working with the RSPO In September 2010, the RSPO Executive Board requested the RSPO Grievance Panel (“RSPO Panel”) to address the non-compliance with the RSPO Code of Conduct as raised in the IVEX report. In a joint statement dated 28 October 2010, we reported that the RSPO Panel had entered into a constructive dialogue with representatives from SMART and GAR, as well as PT Ivo Mas Tunggal (“IMT”), an affiliated company, with the goal of agreeing on actions to resolve cases of non-compliance with the RSPO Code of Conduct. Subsequently, the RSPO Panel evaluated our responses and considered them acceptable at that stage of the Grievance Procedure. For full details of our response to the RSPO Panel, please refer to announcements on our website, http://www.smart-tbk.com. We also engaged The Forest Trust (“TFT”), a Geneva-based international NGO, to work closely with us to prepare for RSPO certification of our palm oil operations by December 2015. Together with TFT, we submitted an overall gap assessment of all operations and an updated time-bound plan to certify our plantations and mills at the end of March 2011. As announced in a joint statement on 4 April 2011, the RSPO Panel will review the certification process of SMART and IMT upon submission of the full reports with regard to peat restoration, social research and HCV compensation. Furthermore, the RSPO Panel is satisfied with the dialogue it has with SMART, GAR and IMT and has made its recommendations to the RSPO Executive Board, who has approved and accepted the membership application of GAR. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
45
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
penilaian gap keseluruhan atas semua unit operasi dan rencana jadual proses sertifikasi yang terbaru terkait dengan sertifikasi kebun dan pabrik pengolahan pada akhir Maret 2011. Sebagaimana telah diumumkan pada pernyataan bersama tanggal 4 April 2011, Panel RSPO akan meninjau kembali proses sertifikasi SMART dan IMT setelah diterimanya laporan lengkap sehubungan dengan restorasi lahan gambut, penelitian sosial dan kompensasi NKT. Lebih lanjut, Panel RSPO merasa puas dengan dialog yang telah dilakukan dengan SMART, GAR dan IMT serta mereka telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Eksekutif RSPO, yang telah menyetujui dan menerima aplikasi keanggotaan GAR. Bekerja sama dengan TFT dalam pelestarian hutan Pada tanggal 9 Februari 2011, kami mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan (”KKH”), hasil kerja sama dengan TFT. KKH dimaksudkan untuk melestarikan hutan seraya menciptakan pertumbuhan lestari secara jangka panjang bagi Perseroan dan industri kelapa sawit. Kebijakan ini merupakan contoh dari pemrakarsaan dan pembentukan dasar bagi berbagai pemangku kepentingan dalam rangka mencari solusi bagi kelapa sawit lestari. Pengumuman ini mendapat dukungan positif dari berbagai pemangku kepentingan. Dalam pernyataannya pada tanggal 9 Februari 2011, TFT menyebutkan bahwa Greenpeace ”mendukung dengan hati-hati”. Juga dikutip pernyataan Greenpeace bahwa, ”Melindungi hutan Indonesia adalah baik untuk bisnis, lingkungan dan generasi yang akan datang dari seluruh rakyat Indonesia”. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA Selain mengumumkan KKH, kami juga berfokus untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.
46
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Partnering with TFT to conserve forests On 9 February 2011, we announced our Forest Conservation Policy (“FCP”), in collaboration with TFT. The FCP seeks to conserve forests while creating long-term sustainable growth for the Company and the palm oil industry. The policy is an example of initiating and creating a platform for multi-stakeholders to find solutions for sustainable palm oil. The announcement received positive support from various stakeholders. TFT highlighted in its statement on 9 February 2011 that Greenpeace is “cautiously supportive”. Greenpeace was quoted as saying, “Protecting Indonesia’s forests is good for business, the environment and future generations of all Indonesians.” PROMOTING PRODUCTIVITY OF THE INDONESIAN PALM OIL INDUSTRY In addition to announcing the FCP, we are focused on promoting oil palm productivity. Increasing productivity is part of the industry’s multipronged strategy to balance the growth of the oil palm industry and its impact on the environment. Together with the Indonesian Palm Oil Association (IPOA), smallholders and government bodies, we promote the use of seeds that are derived from selected highly productive oil palms. We also encourage prudent use of pesticides and biological pest control to enhance productivity of the entire industry. As approximately 29,500 hectares or 21% of plantations belong to smallholders, increasing the productivity of these plantations is crucial. Our collaboration with smallholders (plasma) has been successful. In 2010, the CPO yield per hectare of our plasma was 4.3 tonnes,
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
Peningkatan produktivitas merupakan bagian dari strategi industri kelapa sawit untuk menyeimbangkan pertumbuhan industri kelapa sawit dan dampaknya terhadap lingkungan. Bersama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), para petani dan badan pemerintahan, Perseroan mempromosikan penggunaan benih sawit yang berasal dari kelapa sawit terpilih dengan produktivitas tinggi. Perseroan juga menganjurkan penggunaan pestisida secara seksama dan pengendalian hama secara biologis dalam rangka meningkatkan produktivitas industri secara keseluruhan. Mengingat sekitar 29.500 hektar lahan atau 21% dari perkebunan kelapa sawit merupakan milik para petani, maka peningkatan produktivitas dari perkebunan ini menjadi hal yang penting. Kerja sama Perseroan dengan para petani (plasma) telah berjalan dengan sukses. Pada tahun 2010, perkebunan plasma kami menghasilkan CPO sebanyak 4,3 ton per hektar, lebih tinggi dari rata-rata industri. Untuk merangkul para petani yang belum memanfaatkan keahlian teknis Perseroan, karena keterbatasan pendanaan, kami memasok pupuk serta memberikan saran dalam hal agronomi kepada para petani plasma dan memberikan jangka waktu pembayaran secara cicilan. Bersama dengan TFT, kami mengembangkan Kebijakan Peningkatan Hasil (Yield) yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kolaborasi kami dengan 16.000 para petani plasma. Institut penelitian kami, SMART Research Institute (“SMARTRI”), terus melakukan inovasi-inovasi terbaru untuk meningkatkan produktivitas produksi kelapa sawit di perkebunan kami maupun di perkebunan plasma. Salah satu proyek yang sedang berjalan yang melibatkan unit penelitian dari 12 produsen kelapa sawit di Indonesia, yaitu pengembangbiakan benih kelapa sawit yang tahan penyakit, bertoleransi tinggi terhadap kekeringan, dan berproduktivitas tinggi, mengalami kemajuan yang baik. Proyek penting lainnya dari SMARTRI adalah Proyek Genome Kelapa Sawit, yang merupakan inisiatif tingkat dunia oleh suatu konsorsium yang terdiri dari 16 organisasi riset terkemuka dari tujuh negara. Proyek ini menggunakan ilmu biologi molekular sebagai alat untuk mendukung pengembangbiakan konvensional. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk memetakan seluruh spektrum genetika dari berbagai macam varietas kelapa sawit, termasuk mengidentifikasi dari sifat-sifat yang spesifik seperti ketahanan terhadap penyakit, toleransi terhadap kekeringan, minyak yang berkualitas, dan produktivitas yang tinggi. Tahap awal dimulai pada tahun 2009, di mana kemajuan dari proyek ini akan terus dipantau selama tiga tahun mendatang. Sebagai peserta yang aktif dalam proyek ini, kami telah membentuk tim khusus dalam divisi bioteknologi dan staf kami terlibat dalam aktivitas penelitian terkait di Spanyol dan Perancis. MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Sebagai perusahaan berbasis sumber daya alam, kami memiliki tanggung jawab mendasar atas manajemen dampak lingkungan yang efektif di sepanjang rantai kegiatan kami – mulai dari akuisisi lahan dan pengembangannya sampai manajemen kebun dan pabrik pengolahan, operasi manufaktur, penggunaan produk, dan jika perlu, daur ulang dan pembuangannya. Bekerja sama dengan TFT, penerapan KKH merupakan suatu contoh komitmen kami untuk menjamin kelestarian lingkungan. Kami hendak memastikan bahwa operasi kelapa sawit kami tidak memiliki jejak deforestasi. KKH akan menjamin bahwa kami mengkonservasi hutan dengan Stok Karbon Tinggi (”SKT”) seraya
higher than the industry average. To reach out to smallholders who have not yet taken advantage of our expertise, largely because of limited financial means, we supply fertilisers together with the usual agricultural advice to these smallholders and allow them to pay in affordable installments. Together with TFT, we are developing a Yield Improvement Policy which aims to further enhance our collaboration with our 16,000 smallholders. Our research institute, SMART Research Institute (“SMARTRI”), continues to push the frontiers of innovation to enhance productivity of palm oil production in our estates as well as in smallholdings. An ongoing project involving the research units of a dozen Indonesian palm oil producers to breed palm oil seeds that are disease resistant, drought tolerant and productive is making good progress. Another significant project involving SMARTRI is the Oil Palm Genome Project, a worldwide initiative by a consortium of 16 reputable research organisations from seven countries. The project uses molecular biology as a tool to support conventional breeding. The main objective is to map the entire genome spectrum of oil palm varieties, including identification of specific traits such as disease resistance, drought tolerance, superior quality oil, and high yield. The first phase started in 2009, and progress will be monitored closely over the next three years. As an active participant in this project, we have formed a separate team in our biotechnology division, and our staff has been involved in related research activities in Spain and France. ENSURING ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY As a natural resource based company, we have a fundamental responsibility for the effective management of the environmental impacts throughout the entire value chain of our activities – from the acquisition of land and its development to the management of our plantations and mills, our manufacturing operations, the use of our product, and where appropriate, its recycling and disposal.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
47
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
memperkuat komitmen kami untuk tidak mengembangkan area hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi (”NKT”) dan lahan gambut. KKH juga berfokus pada penghargaan terhadap penduduk asli dan masyarakat sekitar serta kepatuhan terhadap seluruh hukum dan interpretasi nasional atas Prinsip dan Kriteria RSPO. Kami menyadari bahwa pemerintah Indonesia memegang peranan penting dalam konservasi SKT, terutama dalam penerapan peraturan baru dan pembuatan undang-undang yang terkait, demi memungkinkan terjadinya transformasi dalam industri kelapa sawit (termasuk menetapkan dan menerapkan proses pertukaran lahan). Para pemain utama di industri kelapa sawit Indonesia perlu mengarahkan kebijakan konservasinya kepada SKT, sementara organisasi sosial kemasyarakatan, masyarakat lokal dan penduduk asli serta para pemangku kepentingan lainnya harus terlibat dalam proses transformasi industri ini. Mengelola lahan yang telah diperuntukkan dan disetujui oleh Pemerintah Indonesia Kami hanya mengelola lahan yang telah diperuntukkan dan memiliki ijin dari Pemerintah Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit. Lahan yang diperuntukan sebagai perkebunan kelapa sawit biasanya merupakan lahan kritis karena pembalakan liar, penanaman yang berpindah-pindah dan aktivitas lainnya yang telah membuat lahan tererosi baik karena hujan maupun angin. Melestarikan lahan gambut dan memelopori kebijakan tanpa pembakaran Pada bulan Februari 2010, kami telah membuat keputusan penting untuk menghentikan pengembangan lahan gambut seberapapun kedalamannya. Sejak tahun 1997, kami juga telah menetapkan kebijakan tanpa pembakaran dan memenuhi kebijakan ASEAN
48
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
The FCP implemented in collaboration with TFT is an example of our commitment to ensure environmental sustainability. We want to ensure that our palm oil operations have a no deforestation footprint. The FCP ensures that we conserve High Carbon Stock (“HCS”) forests while building on our existing commitments not to develop on High Conservation Value (“HCV”) forest areas and peat lands. The FCP also focuses on respect for indigenous and local communities and compliance with all relevant laws and national interpretation of RSPO Principles and Criteria. We recognise that the Government of Indonesia plays a critical role in HCS conservation, particularly with respect to adopting new regulations and enacting relevant legislation to enable the transformation of the palm oil industry (including establishing and implementing a land swap process). Key players in the Indonesian palm oil industry should address the conservation policy with respect to HCS while civil society organisations, local and indigenous communities and other stakeholders must engage in the process to transform the industry. Cultivating on land designated and approved by the Government of Indonesia We operate strictly on land designated and licensed by the Government of Indonesia for oil palm cultivation. The land designated for oil palm cultivation is described as degraded land, where earlier widespread logging, shifting cultivation and other activities have exposed the land to damaging erosion by rain and wind. Conserving peat land and pioneering zero burning policy In February 2010, we made an important decision to stop any development on peat regardless of depth. This builds on our
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
dalam hal tanpa pembakaran. Seluruh pembukaan lahan kami menggunakan teknik manual seperti perataan tanah dengan menggunakan buldoser dan menumpuk pohon, sehingga mencegah polusi udara, dan menjaga struktur dan nutrisi tanah saat terjadi dekomposisi biomas. Melindungi area bernilai konservasi tinggi Kami mendukung upaya-upaya untuk melestarikan NKT. Penilaian NKT kami diperbandingkan dengan praktek terbaik dan dimasukan dalam rencana manajemen untuk pengembangan perkebunan. Jika diperlukan, kami menunjuk ahli eksternal untuk memberikan masukan dalam penilaian NKT. Jika ditemukan area NKT di dalam perkebunan kami, kami akan mengambil langkah-langkah berikut untuk meningkatkan nilai alam dan keanekaragaman hayati di area tersebut: • menjaga flora dan fauna, terutama spesies langka, dengan melindungi dari ancaman aktivitas ilegal seperti penebangan liar; • menghindari degradasi dan deteriorasi; • menelaah rencana manajemen untuk melestarikan NKT secara berkelanjutan; dan • mengawasi NKT secara berkala dan memperkaya atau merehabilitasi, jika diperlukan. Keanekaragaman flora dan fauna di dalam perkebunan kami dipertahankan dengan melestarikan habitat secara memadai.
pioneering zero burning policy. Since 1997, we have established policies on zero burning and adhered to the ASEAN Policy on Zero Burning. All our land is cleared using manual methods such as bulldozing and stacking of trees, thereby preventing air pollution, preserving the soil structure and retaining nutrients in the soil as the biomass decomposes. Preserving High Conservation Value areas We support efforts to preserve HCV. Our HCV assessments are benchmarked against best practices and are incorporated into management plans for plantation development. Where necessary, we engage external experts to provide input to these HCV assessments. If an HCV area is found in our plantations, we take the following measures to enhance its natural value and biodiversity: • protecting the flora and fauna, especially endangered species, by eliminating threats from illegal activities such as poaching; • avoiding degradation and deterioration; • continuously reviewing management plans to conserve HCV; and • monitoring the HCV regularly and enriching or rehabilitating, if necessary. Fauna and flora biodiversity in established plantations is promoted through the conservation of adequate habitats.
Pengawasan dampak lingkungan Kami mengelola dan mengawasi secara berkala setiap aspek lingkungan dalam rangka meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Pengawasan tersebut didasarkan pada Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan, sesuai dengan dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan yang disampaikan kepada Pemerintah Indonesia. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan oleh SMARTRI, laboratorium internal kami yang telah terakreditasi ISO 9001:2008 dan ISO 17025, serta laboratorium eksternal yang dirujuk oleh pihak yang berwenang dari Pemerintah Indonesia.
Monitoring environmental impact We manage and regularly monitor every environmental aspect in order to minimise adverse impact to the natural environment. The monitoring is in accordance with the Environment Management Plan (Rencana Pengelolaan Lingkungan) and the Environment Monitoring Plan (Rencana Pemantauan Lingkungan), as approved in the Social Environmental Impact Assessment (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) documents submitted to the Government of Indonesia. The assessment of the environmental parameters is conducted by SMARTRI, our ISO 9001:2008 and ISO 17025accredited internal laboratory, as well as external laboratories referred by the Indonesian authorities.
Kami melakukan pengawasan dan pemeriksaan internal secara berkala berdasarkan ISO 14001:2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan dan 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Kualitas.
Our regular internal monitoring and assessments are guided by the ISO 14001:2004 Environment Management Systems and ISO 9001:2008 Quality Management Systems.
Praktek ramah lingkungan: tanpa limbah dan manajemen hama yang terintegrasi Strategi tanpa limbah kami mencakup reuse, recover dan recycle. Kami menggunakan kembali seluruh limbah produksi sebagai pupuk organik dan sumber energi. Sebagai contoh, kami mengaplikasikan kembali tandan buah sawit kosong dan limbah cair pabrik pengolahan yang kaya akan nutrisi, ke kebun sebagai pupuk organik. Praktek ini terintegrasi secara menyeluruh dengan rencana pemupukan Perseroan. Kami telah melakukan investasi dalam hal teknologi untuk mengubah gas metana yang diproduksi oleh limbah kaya nutrisi menjadi energi. Teknologi ini sedang diimplementasikan secara bertahap pada operasi kami. Selain itu, limbah padat dari pabrik pengolahan sawit, seperti serabut dari mesocarp kelapa sawit, digunakan sebagai bahan bakar.
Environmentally friendly practices: zero waste and integrated pest management Our zero waste strategy is to reuse, recover and recycle. We recycle all production waste as organic fertiliser and as a source of energy. For example, we return nutrient-enriched waste from harvested fruit bunches and palm oil mill effluents to the plantations as organic fertiliser. This practice is fully integrated in our fertiliser management plan. We have invested in technology to convert the methane gas that is produced by the nutrient-enriched waste into energy. This technology is being implemented progressively in our operations. In addition, solid waste from the mills, such as the fibre from oil palm mesocarp and shell from the nuts, is used as fuel.
Praktek tanpa limbah ini tidak hanya meminimalkan dampak terhadap lingkungan, namun juga memberikan penghematan biaya yang cukup besar. Pengawasan secara berkala atas kesuburan tanah dilaksanakan di seluruh perkebunan kami untuk memastikan bahwa praktek pengelolaan nutrisi telah memelihara, atau jika diperlukan, meningkatkan kesuburan tanah.
The zero waste practices not only minimise the impact on the environment, but also result in significant cost savings. Regular control of soil fertility is implemented throughout our plantations in order to ensure that our nutrient management practices maintain, or when required, improve the soil fertility. Integrated pest management is an essential part of oil palm cultivation and we are careful to minimise and mitigate the PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
49
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
Manajemen hama yang terintegrasi merupakan bagian penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan kami sangat berhati-hati dalam meminimalisasi dan mencegah dampak dari pestisida kimiawi terhadap lingkungan. Metode yang lebih diutamakan adalah pengendalian secara biologis. Kami menggunakan tanaman-tanaman yang menguntungkan, pemangsa alamiah dan patogen atau bakteri, serta mengambil dengan tangan atau menggunakan perangkap mekanis. Pestisida hanya digunakan untuk mengendalikan terjangkitnya serangan dalam jumlah besar dan penggunaannya dilakukan secara hatihati sesuai dengan peraturan nasional. Penggunaan pestisida diminimalisasi di seluruh fase pertumbuhan pohon kelapa sawit. MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT Sebagai salah satu pemain utama dalam industri, kami menyadari bahwa kami memegang peranan penting dalam memperbaiki kehidupan para karyawan dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami yakin bahwa pengelolaan kebun kelapa sawit merupakan salah satu cara yang efektif untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan, sehingga memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat demi kehidupan yang lebih baik bagi mereka maupun bagi generasi yang akan datang. Strategi kami adalah melalui mobilisasi para pemangku kepentingan seperti masyarakat setempat, instansi pemerintah dan para penyandang dana. Kepemimpinan SMART dilakukan dengan berperan aktif dalam berpartisipasi dan mengarahkan program kemasyarakatan yang komprehensif, mulai dari pendidikan dan swasembada energi, sampai kesehatan dan pemberian bantuan bencana alam. Beberapa program tersebut diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama Yayasan Eka Tjipta (organisasi nirlaba yang didirikan oleh keluarga Eka Tjipta Widjaja pada tahun 2006) dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (afiliasi dari organisasi Tzu Chi yang berskala dunia yang didirikan di Taiwan). Saat ini kami sedang meninjau kembali pendekatan kami kepada masyarakat dan keterlibatan sosial yang kami lakukan karena terjadinya perselisahan dengan beberapa komunitas di masa lalu. Untuk masa mendatang, kami akan mengambil peranan yang lebih aktif dalam memfasilitasi resolusi secara damai dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan. Bersama dengan TFT, kami sedang menyusun Social and Community Engagement Policy sebagai pedoman dalam penyelesaian konflik dan kami akan meminta masukan dari para pemangku kepentingan industri kelapa sawit Indonesia untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut mewakili praktek-praktek terbaik yang ada. Menyediakan pendidikan bagi para generasi muda Pendidikan merupakan pilar utama bagi perkembangan masyarakat. Kami terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia, khususnya bagi para pelajar yang berprestasi namun kurang mampu, melalui lima skema beasiswa. Kami mendanai SMART Diploma, beasiswa hasil kerja sama dengan Program Keahlian Perkebunan Kelapa Sawit dari Institut Pertanian Bogor, universitas pertanian terkemuka di Indonesia. Program ini memperlengkapi para pelajar sebelum bekerja di industri kelapa sawit dan menyediakan keahlian dasar untuk berkarir di bidang perkebunan. Program ini tersedia bagi seluruh karyawan dan pelajar yang berada di sekitar daerah operasi kami. Peserta diberikan beasiswa penuh, termasuk bantuan biaya hidup selama masa akademis. Selama tahun 2010, penerima beasiswa ini berjumlah 60 orang. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007, sebanyak 317 pelajar telah menerima beasiswa SMART Diploma.
50
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
impact of chemical pesticides on the environment. The preferred method is to deploy biological controls. We use beneficial plants, natural predators and pathogens or bacteria, and handpicking or mechanical traps. Pesticides are deployed only to control outbreaks of infestation and used carefully in compliance with national laws. Their use is minimised throughout all growth phases of the palms. EMPOWERING THE COMMUNITY As one of the leader in the industry, we recognise that we play a vital role in the well-being of our employees and the communities where we operate. We believe that the cultivation of oil palm is an effective way to create jobs and alleviate poverty and hence has the potential to empower people to secure a better livelihood for themselves and future generations. Our strategy is to mobilise stakeholders such as local communities, government bodies and our financial resources. SMART’s leadership takes an active role by participating in and driving our comprehensive community programmes, which range from education and energy self-sufficiency, to healthcare and disaster relief. Some of these programmes are carried out in collaboration with the Eka Tjipta Foundation (a non-profit social organisation founded by the family of Eka Tjipta Widjaja in 2006) and the Buddhist Tzu Chi Foundation in Indonesia (affiliated with the non-denominational global Tzu Chi organisation established in Taiwan). We are currently reviewing our approach to community and social engagement as we recognise that there have been disputes in the past with some communities. Moving forward, we will play a more active role in facilitating a peaceful resolution with support from all stakeholders. Together with TFT, we are developing a Social and Community Engagement Policy to guide our approach to conflict resolution and will be seeking input from Indonesian palm oil industry stakeholders to ensure that it represents best practice. Educating the future generation Education is a key pillar of community development. We continue to support the Government of Indonesia’s efforts, especially among promising but under-privileged students, through five scholarship schemes. We fund the SMART Diploma, a scholarship jointly administered with the Palm Oil Vocational Programme of Bogor Agricultural Institute (IPB), the most prominent agricultural university in Indonesia. The diploma equips students to be employed in the growing oil palm industry and also provides foundation skills for careers in the agriculture industry. This diploma is open to our employees as well as students who reside in the vicinity of our operations. Recipients are granted a full scholarship, including living expenses during the academic year. During 2010, a total of 60 students were awarded scholarships. Since its inception in 2007, 317 students have been awarded with the SMART Diploma. SMART Engineer was initiated in 2009, in collaboration with the Institute of Agricultural STIPER Yogyakarta of Palm Oil Industrial Engineering Programme (“INSTIPER”). This scholarship programme has 61 participating students. Graduates are guaranteed jobs in our mills. The Tjipta Agro Scholarship is awarded and administered by the Eka Tjipta Foundation (“ETF”). This programme offers scholarships to high-performing agriculture undergraduates in 25 universities all over Indonesia. After completing the academic programme, scholars are encouraged to return to their hometowns and
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
SMART Engineer, diluncurkan pada tahun 2009, hasil kerja sama dengan Institut Pertanian STIPER Yogyakarta jurusan Teknik Industri Kelapa Sawit (”INSTIPER”). Program beasiswa ini mengikutsertakan 61 pelajar. Lulusan dari program ini akan langsung dipekerjakan di pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit kami. Beasiswa Tjipta Agro diberikan dan dikelola oleh Yayasan Eka Tjipta (“ETF”). Program ini menawarkan beasiswa kepada para mahasiswa fakultas pertanian yang berprestasi dari 25 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Setelah menyelesaikan masa akademisnya, mereka dianjurkan untuk kembali ke daerah asal untuk membangun daerahnya masing-masing. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2006, beasiswa ini telah mendanai lebih dari 150 pelajar. Program beasiswa kami yang terbaru, Tjipta Pemuda Bangun Palma, diluncurkan pada tahun 2010, bekerja sama dengan ETF, INSTIPER dan Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, ditujukan untuk mahasiswa S1. Pada tahun perdananya, 24 mahasiswa telah menerima bantuan dana untuk pendidikan sekaligus biaya hidup mereka. Kami juga memiliki skema beasiswa dengan Yayasan Tzu Chi untuk para pelajar berprestasi namun kurang mampu. Melalui program ini, 220 pelajar, dari tingkat sekolah dasar sampai universitas, telah menerima bantuan untuk biaya sekolah mereka selama tahun 2010. Selain program beasiswa, kami juga memberikan bantuan dana untuk mendirikan dan memelihara sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya di area perkebunan kami. Hal ini merupakan bentuk dukungan kami kepada pemerintah setempat dalam menyediakan pendidikan yang layak baik bagi anak-anak karyawan kami maupun bagi seluruh anak yang tinggal di sekitar area perkebunan kami. Sampai saat ini, Perseroan telah membangun sekitar 50 sekolah yang melayani hampir 7.000 pelajar di perkebunan kami. Kami menyediakan pendidikan gratis mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah, sementara untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, Perseroan memberikan subsidi bagi anak-anak karyawannya. Untuk masyarakat yang lebih luas, Perseroan juga memberikan subsidi bagi semua tingkat pendidikan kepada seluruh anak yang tinggal di sekitar area perkebunan kami. Investasi kami dalam memberikan pendidikan bagi para generasi muda juga mencakup penyediaan pelatihan gratis dan materi pengajaran bagi para guru. Sekolah SMART, hasil kerja sama yang strategis dengan ETF, merupakan program peningkatan kualitas untuk sekolah-sekolah di area perkebunan kami. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan sekolah-sekolah tersebut untuk memperoleh sertifikasi Standar Sekolah Nasional dari Departemen Pendidikan Nasional. Program ini juga berfokus pada pembentukan karakter siswa dalam komunitas sekolah yang ramah lingkungan.
contribute to the development in the area. Since its inception in 2006, the programme has funded the education of more than 150 students. Our latest scholarship programme, Tjipta Pemuda Bangun Palma, was launched in 2010 in collaboration with ETF, INSTIPER and University of Tadulako, Central Sulawesi for bachelor degree students. In its inaugural year, 24 students received funding for their education and living costs. We also have an ongoing scholarship scheme with Tzu Chi Foundation for needy students who perform well academically. Under this scheme, 220 students, from elementary school to university level, received funding for their school fees in 2010. In addition to the scholarships, we provide funding to build and maintain schools and other educational facilities in our plantations. This complements the efforts of local authorities to provide a good education to children of our employees as well as children living near our plantations. To date, the Company has built approximately 50 schools for almost 7,000 students in the estates. Free education is provided from kindergarten to high school, while education for higher school levels is heavily subsidised for children of employees in the estates. For the wider community, education is heavily subsidised for all levels for children living around our estates. Our investment in educating the young also includes providing free training and teaching materials for our teachers. Sekolah SMART, our strategic collaboration with ETF, is a school quality improvement programme for schools located in our plantations. Its main aim is to prepare those schools for National Standard School certification from the Ministry of National Education. The programme also focuses on character development in students within an environmentally friendly school community. Sekolah SMART focuses on quality training for teachers, school management and community involvement. Participating teachers receive instructions on pedagogical approaches to school principal leadership and capacity building. Assisting the needy and humanitarian efforts Our collaboration with the Buddhist Tzu Chi Foundation is the cornerstone of our community efforts. Together, we have
Sekolah SMART menitikberatkan pada pelatihan kualitas guru, manajemen sekolah dan kontribusi kemasyarakatan. Guru-guru yang berpartisipasi menerima instruksi mulai dari pendekatan pedagogis sampai pembentukan kepemimpinan dan kapabilitas sekolah.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
51
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
Membantu masyarakat kurang mampu dan melakukan upaya kemanusiaan Kerja sama kami dengan Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan landasan dari upaya kemanusiaan kami. Kami melaksanakan beberapa program bersama untuk membantu masyarakat kurang mampu. Inisiatif yang dilakukan selama tahun 2010 meliputi: • Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi secara gratis bagi lebih dari 1.800 pasien di Jawa dan Sumatra; • Mobilisasi 88 tenaga medis di klinik-klinik perkebunan kami yang memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk 250 pasien per hari; • Pemeriksaan mata bagi hampir 11.400 pelajar dan guru di Sumatra, Jawa dan Kalimantan, di mana sekitar 2.300 orang diberikan kaca mata secara gratis; • Operasi untuk lebih dari 280 pasien dengan kondisi seperti bibir sumbing, hernia, katarak dan tumor; • Membantu Pemerintah Indonesia dalam menjalankan program minyak gorengnya dengan memproduksi dan mendistribusikan hampir 33.000 liter minyak goreng merek “Minyakita”. Sebagai bagian dari program tersebut, kami juga menjual sekitar 61.000 liter minyak goreng bermerek kami dengan harga murah di daerah-daerah terpencil, terutama di Jakarta, Sumatera, Kalimantan dan beberapa kota di pulau Jawa. Upaya kemanusiaan kami yang lain meliputi bantuan terhadap korban bencana alam. Kami memberikan perlengkapan darurat untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti bahan makanan, air, paket kebersihan, tenda dan pakaian serta jasa pemeriksaan kesehatan. Pada tahun 2010, kami membantu korban banjir di Padang, Sumatra, korban gempa bumi akibat letusan Gunung Merapi di Jawa, dan korban kebakaran di Jakarta Timur. Kami juga bekerja sama dengan ETF dalam pembangunan kembali sebuah sekolah pemerintah di Jambi, Sumatra, yang rusak akibat gempa bumi. MEMBERDAYAKAN PARA KARYAWAN DI MASYARAKAT Kami menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 45.000 orang di Indonesia, yang terdiri dari 16.000 karyawan tetap, 16.000 petani plasma dan 13.000 pekerja tidak tetap. Selain para karyawan, banyak masyarakat menggantungkan hidupnya kepada perkebunan kami secara tidak langsung. Misalnya, SMART juga membantu mengembangkan kegiatan mikro ekonomi dengan menyediakan lapangan pekerjaan tidak langsung bagi para pengusaha lokal di sekitar perkebunan melalui penggunaan usaha angkutan lokal untuk mengangkut produkproduk kami dan melibatkan kontraktor lokal dalam pembukaan lahan dan penanaman. Selain pengembangan karyawan (lihat halaman 31 -“Sumber Daya Manusia”), kami senantiasa melibatkan dan memobilisasi para karyawan dalam berbagai kegiatan. Sebagai contoh, karyawan kami, bersama dengan Yayasan Eka Tjipta dan Yayasan Buddha Tzu Chi, membantu korban bencana alam akibat letusan Gunung Merapi. Kami juga mengupayakan penggalangan dana untuk membantu para korban bencana alam akibat letusan gunung berapi dan bencana banjir di Padang. Kami juga menyediakan pelatihan pekerja kemanusiaan untuk membantu para karyawan kami menjadi relawan yang efektif dalam melaksanakan program kemanusiaan.
52
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
implemented many successful programmes to assist and enable the needy. Our initiatives in 2010 included: • Free medical and dental services for more than 1,800 patients in Java and Sumatra; • Mobilisation of 88 medical personnel in our plantation clinics to provide free treatment for 250 patients daily; • Eye check-ups for almost 11,400 students and teachers in Sumatra, Java and Kalimantan, where about 2,300 were provided with free spectacles; • Surgery for about 280 patients with conditions such as harelip, hernia, cataracts and tumours; • Assistance to the Government of Indonesia in executing its cooking oil programme by producing and distributing almost 33,000 litres of ”Minyakita” branded cooking oil. As part of the programme, we also sold more than 61,000 litres of our branded cooking oil at below market prices in rural areas, mainly in Jakarta, Sumatra, Kalimantan and several cities in Java island. Another pillar of our humanitarian efforts is disaster relief. We provide emergency supplies to meet basic needs, such as food, water, hygiene packs, tents, clothes, as well as medical services. In 2010, we helped flood victims in Padang, Sumatra, earthquake victims in the aftermath of the Mt. Merapi eruption in Java, and fire victims from East Jakarta. In collaboration with ETF, we rebuilt a government school in Jambi, Sumatra that had been damaged in an earthquake. ENGAGING OUR EMPLOYEES IN THE COMMUNITY We provide employment for more than 45,000 people in Indonesia, of which 16,000 are direct employees, 16,000 are smallholders and 13,000 are casual workers. Apart from our employees, many more people depend indirectly on the plantations for their livelihood. For example, SMART also helps to develop micro-economies by providing indirect employment to local entrepreneurs near our estates by using local transporters to move our products, and engaging local contractors for land preparation and planting. In addition to developing our people (see page 31 - “Human Capital”), we continue to engage and mobilise our staff for various causes. For example, our employees, together with the Eka Tjipta Foundation and Tzu Chi Foundation, aided disaster relief efforts in the aftermath of the Mt. Merapi eruption. We promoted fund raising efforts to support disaster relief for victims of the volcanic eruption and the floods in Padang. We also provided training in humanitarian work to help our employees become effective volunteers in humanitarian programmes. Our employees demonstrated care for the environment by taking part in the Earth Hour global campaign organised by WWF. Earth Hour is a platform for people to show their support for environmental sustainability and their care for the planet by turning off their lights at home or in the office for an hour. Besides turning off their lights at home, our employees also invited their neighborhoods to do the same. We also seek to meet the needs of our employees and the people living near our operations, by:
Terdepan Dalam Pengembangan Kelestarian • Leading Sustainable Development
Karyawan kami menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan mengambil bagian dalam kampanye internasional ”Earth Hour” yang diselenggarakan oleh WWF. Earth Hour merupakan suatu program yang memungkinkan masyarakat untuk menunjukkan dukungannya terhadap kelestarian lingkungan dan kepedulian mereka terhadap bumi dengan mematikan lampu di rumah atau di kantor mereka masing-masing selama satu jam. Selain itu, karyawan kami juga mengajak para tetangga di lingkungan mereka untuk melakukan hal yang sama.
• building and maintaining public infrastructure such as roads, bridges, and places of worship such as mosques and churches; • providing the facilities and know-how to run cooperatives that ensure basic necessities are available at affordable prices; • constructing well-built dwellings, health, education and sporting facilities; and • providing financial help for communities to celebrate festive and religious events.
Kami juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami dan masyarakat di sekitar daerah operasi kami, melalui: • pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum misalnya jalan, jembatan, dan tempat ibadah seperti mesjid dan gereja; • penyediaan fasilitas dan pengetahuan untuk menjalankan koperasi agar kebutuhan pokok dapat tersedia dengan harga terjangkau; • pembangunan fasilitas pemukiman, kesehatan, pendidikan dan olah raga; serta • penyediaan bantuan keuangan bagi masyarakat untuk merayakan hari besar dan hari raya.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
53
Informasi Saham
Stock Information
Aktivitas Perdagangan Saham SMART di Bursa Efek Indonesia Trading Activity of SMART Shares in the Indonesia Stock Exchange
(dalam Rupiah, kecuali Jumlah Saham)
(in Rupiah, except Volume)
Harga Harga Harga Penutupan Jumlah Saham Tertinggi Terendah (Akhir Kuartal) Diperdagangkan Periode Highest Lowest Closing Price Total Trading Period Price Price (End of Quarter) Volume
2010 2010 Kuartal 1 3,275 2,575 3,025 842,500 1 st Quarter Kuartal 2 4,525 2,800 3,500 1,535,500 2 nd Quarter Kuartal 3 5,550 2,800 5,300 3,009,300 3 rd Quarter Kuartal 4 6,650 4,850 5,000 6,447,500 4 th Quarter 2009 2009 Kuartal 1 1,890 1,500 1,650 266,500 1 st Quarter Kuartal 2 4,400 1,550 3,300 1,768,000 2 nd Quarter Kuartal 3 3,775 3,000 3,400 700,000 3 rd Quarter Kuartal 4 3,450 2,500 2,550 311,000 4 th Quarter
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2010 Shareholders’ Composition per 31 December 2010
4.79%
Publik • Public
95.21% PT Purimas Sasmita
Sejarah Pencatatan Saham
54
Share Listing History
Penawaran umum perdana Nov 1992 Pembagian saham bonus May 1994 Pembagian saham dividen July 1997 Pembagian saham bonus Jan 2001 Pemecahan nilai nominal saham May 2005 Konversi hutang menjadi saham June 2005
150,000,000 60,000,000 42,000,000 45,360,000 1,189,440,000 1,385,393,366
Jumlah saham beredar Dec 2010
2,872,193,366
Initial public offering Distribution of bonus shares Distribution of share dividends Distribution of bonus shares Stock split Debt-to-equity conversion
Total number of shares outstanding
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan pembagian dividen tergantung pada: • hasil operasi, arus kas dan posisi keuangan; • prospek industri dan rencana belanja modal; • jadwal pembayaran pinjaman; • penerimaan dividen dari anak-anak perusahaan; dan • faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan para pemegang saham.
The policy on distribution of dividends depends on: • results of operations, cash flows and financial position; • industry prospects and capital expenditure plan; • schedule of debt repayment; • dividend received from subsidiaries; and • other factors deemed relevant by the Board of Directors, the Board of Commissioners and our shareholders.
Untuk tahun 2009, Perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp 75 per saham. Dividen ini dibayarkan kepada para pemegang saham pada tanggal 19 Juli 2010. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2011 yang akan datang, manajemen akan mengusulkan kepada pemegang saham untuk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 150 per saham.
For the year 2009, the Company distributed dividends of Rp 75 per share. This dividend was distributed to the shareholders on 19 July 2010. At the upcoming 2011 Annual General Meeting of Shareholders, the management will seek the approval of shareholders to distribute dividends of Rp 150 per share.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Informasi Perusahaan
Corporate Information
Nama Perusahaan: PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (disingkat PT SMART Tbk)
Name of Company: PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (abbreviated PT SMART Tbk)
Didirikan: 18 Juni 1962 di Jakarta
Incorporated: 18 June 1962 in Jakarta
Pencatatan Saham Publik: 20 November 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia) Kode: SMAR
Listed: 20 November 1992 in Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now merged into Indonesia Stock Exchange) Ticker: SMAR
Modal Dasar: Dalam portepel 5.000.000.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh 2.872.193.366 saham Nilai nominal Rp 200 per saham
Capital Stock: Authorised 5,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,872,193,366 shares Nominal value Rp 200 per share
Pemegang Saham: PT Purimas Sasmita 95,21% Publik 4,79%
Shareholders: PT Purimas Sasmita 95.21% Public 4.79%
Aktivitas Usaha: Penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit dan inti sawit, serta penyulingan minyak kelapa sawit menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin dan shortening.
Business Activities: Cultivating and harvesting of palm trees, processing of fresh fruit bunches into crude palm oil and palm kernel, refining crude palm oil into value-added products such as cooking oil, margarine and shortening.
Yang Dapat Dihubungi: Plaza BII, Menara II, Lantai 30 Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Telepon: 62-21-3181388 (hunting) Faksimili: 62-21-3181389 Alamat email:
[email protected]
Contacts: Plaza BII, Tower II, 30th Floor Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Phone: 62-21-3181388 (hunting) Facsimile: 62-21-3181389 Email address:
[email protected]
Website: www.smart-tbk.com
Website: www.smart-tbk.com
Auditor: Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto, anggota Moore Stephens International Limited Menara Intiland, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta Telepon: 62-21-5708111 Faksimili: 62-21-5722737
Auditor: Mulyamin Sensi Suryanto Public Accountant Firm, member firm of Moore Stephens International Limited Intiland Tower, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta Phone: 62-21-5708111 Facsimile: 62-21-5722737
Biro Administrasi Efek: PT Sinartama Gunita Plaza BII, Menara III, Lantai 12 Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Telepon: 62-21-3922332 Faksimili: 62-21-3923003
Share Administration Bureau: PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III, 12th Floor Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Phone: 62-21-3922332 Facsimile: 62-21-3923003
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
55
Pernyataan Pertanggungjawaban Statement of Responsibility Direksi dan Dewan Komisaris yang bertanda tangan di bawah ini menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas Laporan Tahunan PT SMART Tbk tahun 2010 ini.
The Board of Directors and Commissioners undersigned below have approved and are fully responsible for this 2010 Annual Report of PT SMART Tbk.
Dewan Komisaris • Board of Commissioners
Direksi • Board of Directors
Franky Oesman Widjaja Komisaris Utama • President Commissioner
Jo Daud Dharsono Direktur Utama • President Director
Muktar Widjaja Wakil Komisaris Utama • Vice President Commissioner
Budi Wijana Wakil Direktur Utama • Vice President Director
Simon Lim Wakil Komisaris Utama • Vice President Commissioner
Edy Saputra Suradja Wakil Direktur Utama • Vice President Director
Rachmad Gobel Komisaris • Commissioner
H. Uminto Direktur • Director
Prof. DR. Teddy Pawitra Komisaris Independen • Independent Commissioner
DR. Ir. Gianto Widjaja Direktur • Director
DR. Susiyati B. Hirawan Komisaris Independen • Independent Commissioner
Jimmy Pramono Direktur • Director
Hj. Ryani Soedirman Komisaris Independen • Independent Commissioner
Djanadi Bimo Prakoso Direktur • Director
Rafael Buhay Concepcion, Jr. Komisaris • Commissioner
56
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 Dan Laporan Auditor Independen
Consolidated Financial Statements For the Year Ended 31 December 2010 and 2009 And Independent Auditor’s Report
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
Laporan Tahunan 2010 AnNual Repor t
57
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page
Salinan Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Anak Perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009/ A Copy of the Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk and Its Subsidiaries for the Years Ended December 31, 2010 and 2009 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
9
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka - bersih JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi dalam saham Tanaman perkebunan Tanaman telah menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 486.475 tahun 2010 dan Rp 412.123 tahun 2009 Tanaman belum menghasilkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.517.373 tahun 2010 dan Rp 1.362.084 tahun 2009 Aset tidak berwujud Goodwill - bersih Merek dagang - bersih Aset lain-lain Taksiran tagihan pajak Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih Bibitan Biaya ditangguhkan lainnya - bersih Lain-lain JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET
292.971 22.478
1.385.957 529.286
Notes
2009
2d,2e,2g,2i,3,16,28g,29 2d,2e,2h,2i,16,28h,29 2d,2i,4,12,15,16,29
497.577 75.200
2e,28a
750.850 314.464
2d,2i,16,29 20.463 62.686 2.702.534
2e,28j,32
Related parties Third parties - net Other receivables
318.328
Related parties Third parties Inventories Prepaid expenses and other current assets
352.880
200.120
Prepaid Value Added Tax - net
6.267.611
4.591.197
898.356
2e,2j,5,12,15,28c 2d,2e,2k,6,28b,29,30d
239.892 55.641 2.139.125
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable
TOTAL CURRENT ASSETS NONCURRENT ASSETS
4 22.103
2e,28j,32 2w,26 2l,7 2m,2s,8,15,21
1.249.846 190.954
3.924.066
1.000 1.340 20.426
1.145.571 283.790
2e,2n,2s,9 12,15,21,22,28c
3.389.877
22.232 3.053
2o,10 2p
27.444 3.816
410.838
2w,26
294.933
36.227 13.761 7.464 327.483
2r 2q 2r 2d,2i,11,16,29,30c
23.589 14.858 13.730 399.024
6.208.031
5.619.398
12.475.642
10.210.595
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Due from related party Deferred tax assets - net Investments in shares of stocks Plantations Mature plantations - net of accumulated amortization of Rp 486,475 in 2010 and Rp 412,123 in 2009 Immature plantations Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,517,373 in 2010 and Rp 1,362,084 in 2009 Intangible assets Goodwill - net Brands and trademarks - net Other assets Estimated claims for tax refund Deferred landrights - net Nursery Other deferred charges - net Others TOTAL NONCURRENT ASSETS TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Continued) (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010
Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Uang muka pelanggan - pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
LIABILITIES AND EQUITY
2.266.341
833.019 343.462
2e,28b
896.512 276.134
Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Advances from customers - third parties Accrued expenses Taxes payable Current portion of long-term loans
76.565 156.192 22.907 118.665 196.751
2d,29,30d 2d,2e,2i,16,28j,29 2w,14,26
12.420 80.856 76.043 114.808 116.946
91.157
2d,2e,2i,4,5,9,12,15,16,28i,29
214.171
2e,28j,32
4.105.059
1.128.281
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
2.393.791
GOODWILL NEGATIF - Bersih
976.800
2d,2i,16,29
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan pasti pasca-kerja Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2.764.690
277.055 162.378
2w,26 2v,25
826.077
2d,2e,2i,4,5,9,12,15,16,28i,29
142.323
2d,2e,2i,16,28j,29,32
258.074 127.820
1.160.358 949.212 2.495.464
2o,10
KELEBIHAN BAGIAN RUGI BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI ATAS BIAYA PEROLEHAN
1.146
2l,7
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
3.620
2c,17
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham (Dalam Rupiah penuh) Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.872.193.366 saham Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable
2d,2e,2i,4,5,9,12,15,16,28i,29 2d,2i,13,16,29
150.534
254
3.774
TOTAL CURRENT LIABILITIES NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Defined post-employment benefits liabilities Long-term loans - net of current portion Due to related parties TOTAL NONCURRENT LIABILITIES NEGATIVE GOODWILL - Net
EXCESS OF EQUITY IN NET LOSSES OF ASSOCIATES OVER COST MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES EQUITY
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
562
2l
562
114.888 3.282.417
19
2.352.207
Capital stock - Rp 200 par value per share (In full Rupiah) Authorized - 5,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,872,193,366 shares Additional paid-in capital Difference in foreign currency translation Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Difference arising from changes in a subsidiary's equity Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
5.829.703
4.795.879
TOTAL EQUITY
12.475.642
10.210.595
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
574.439 1.662.472 100.521
94.404
18 2a
1c,2o,7
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
574.439 1.662.472 113.958
92.241
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010
Notes
2009
PENJUALAN BERSIH
20.265.425
2e,2t,20,28a
14.201.230
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
17.127.929
2e,2m,2t,2v,8,9,21,28b, 28c,28d,28k
12.484.606
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
3.137.496
1.716.624 2e,2t,2v,9,22,28c, 28e,28f,28k
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
1.098.220 371.825
441.796 164.623
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
1.470.045
606.419
Total Operating Expenses
LABA USAHA
1.667.451
1.110.205
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Bagian atas rugi bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi - bersih Beban bunga dan keuangan lainnya Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah penuh)
INCOME FROM OPERATIONS
122.090 16.656
2t 2d,23 2e,28j
215.872 41.462
(5.362) (268.828) 122.941
2l,7 2e,12,15,24,28j 9,11
(6.045) (327.497) (41.275)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on foreign exchange - net Interest income Equity in net losses of a subsidiary and associates - net Interest and other financial charges Miscellaneous - net
(117.483)
Other Expenses - Net
(12.503) 1.654.948
992.722
INCOME BEFORE TAX
373.550 20.903
270.245 (25.315)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
394.453
244.930
1.260.495
747.792
2w,26
18
2c,17
1.260.513
439
703 748.495
2x,27
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
261
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET LOSSES OF A SUBSIDIARY MINORITY INTEREST IN NET LOSSES OF A SUBSIDIARY NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (In full Rupiah)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Selisih Kurs Penjabaran/ Difference in Foreign Currency Translation
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference Arising from Changes in a Subsidiary's Equity
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Modal Saham/ Capital Stock
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
Difference in foreign currency translation of a subsidiary's financial statements
Balance as of January 1, 2009
4.615.205
562
2.120.707
92.241
-
164.784
-
574.439
-
Cash dividends
1.662.472
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009
-
(516.995)
Net income for the year
(13.437)
Difference in foreign currency translation of a subsidiary's financial statements
Balance as of December 31, 2009
-
(50.826)
-
748.495
(50.826)
(516.995)
4.795.879
-
-
748.495
-
-
2.352.207
2a
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan -
-
-
-
-
113.958
19
-
1.662.472
-
562
574.439
92.241
-
Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
-
-
Appropriation for general reserves
-
-
-
Cash dividends
(13.437)
2a
(215.415)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan
(114.888)
1.260.513
Difference arising from restructuring transactions of entities under common control -
(215.415)
2.163
-
1.260.513
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1c,2o,7 -
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 19
-
2.163
114.888
Pembentukan cadangan umum
-
Balance as of December 31, 2010
Net income for the year
-
-
5.829.703
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
3.282.417
-
114.888
-
562
-
94.404
-
100.521
19
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1.662.472
Dividen tunai
574.439
-6-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok Kas bersih yang diperoleh dari operasi Pembayaran untuk aktivitas operasional lainnya - bersih Pendapatan bunga Penerimaan tagihan pajak Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan bersih investasi jangka pendek Peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap dan tanaman perkebunan Kenaikan bersih bibitan Penambahan biaya hak atas tanah Penambahan uang muka proyek Penambahan bersih investasi proyek perkebunan plasma Penambahan biaya pembukaan lahan Hasil penjualan investasi pada anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas anak perusahaan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank jangka pendek Pembayaran hutang bank jangka pendek Penerimaan hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka panjang Penambahan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 19.363.084 (16.767.174)
13.981.480 (11.941.698)
2.595.910
2.039.782
(2.387.392) 16.968 132.114 (293.496) (294.105)
(1.506.847) 45.355 232.610 (359.653) (325.776)
(230.001)
48.726
125.471
1.409.013
-
(6.603)
Payments of other operating activities - net Interest received Proceeds from claims for tax refund Payments of interest Payments of corporate income taxes Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net decrease in short-term investments
-
491.772
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
25.651
(852.746) (7.377) (13.752) (2.059)
(883.179) (4.504) (3.859) (7.981)
(59.554) (24.344)
(21.868) (14.898)
(870.535)
Net cash generated from operations
Increase in investments in an associate Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisitions of property, plant and equipment and plantation estates Net increase in nursery Additional landrights cost Additional advances for projects Net increase in investment in plasma plantation projects Additional land clearing costs Proceeds from sale of investments in a subsidiary - net of cash balance of subsidiary
40.570
1
Cash receipts from customers Cash paid to suppliers
4.997.606 (3.683.128) 110.215 (534.986)
3.028.016 (3.502.815) 952.643 (92.177)
1.676.914
2.193.812
(1.455.340) (215.351)
(2.662.624) (516.798)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Payments of short-term bank loans Proceeds from long-term loans Payments of long-term loans Additional amounts due to related parties Payments of amounts due to related parties Payments of dividends
895.930
(599.943)
(204.606)
17.300
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
497.577
480.277
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
292.971
497.577
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
See accompanying notes to consoldiated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010
2009
INFORMASI TAMBAHAN PADA AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
SUPPLEMENTAL INFORMATION ON NONCASH TRANSACTIONS:
Cadangan penurunan nilai aset lain-lain
49.704
86.476
179.143
232.802
Reklasifikasi dari aset lain-lain - pembukaan lahan ke tanaman belum menghasilkan
22.298
25.479
Reclassification from other assets - land clearing to immature plantations
Reklasifikasi dari bibitan ke tanaman belum menghasilkan
8.473
10.949
Reclassification from nursery to immature plantations
24.601
Decrease in property, plant and equipment - net arising from translation adjustment of property, plant and equipment of SOCI (Note 9)
50.826
Decrease in equity derived from foreign exchange translation of a subsidiary's financial statements
Reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan ke tanaman yang telah menghasilkan
Penurunan aset tetap - bersih yang berasal dari penjabaran aset tetap SOCI ke dalam Rupiah (Catatan 9)
5.749
Penurunan ekuitas yang berasal dari selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan anak perusahaan Reklasifikasi dari hutang bank jangka pendek ke hutang jangka panjang
13.437
-
109.500
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Provision for impairment loss on other assets Reclassification from immature plantations to mature plantations
Reclassification from short-term bank loan to long-term loan
See accompanying notes to consoldiated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 67 tanggal 18 Juni 1962 yang dibuat oleh Raden Kadiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. J.A.5/115/3 tanggal 29 Agustus 1963 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 15 Oktober 1963, Tambahan No. 570. Pada tahun 1970, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri berdasarkan Surat Keputusan No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 tanggal 15 Juli 1970 untuk mengubah status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967. Selanjutnya, berdasarkan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 06/V/1985 tanggal 28 Maret 1985, status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 26 tanggal 9 Juni 2010 yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi, semula 3 (tiga) tahun menjadi 5 (lima) tahun.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“the Company”) was established on June 18, 1962 based on Notarial Deed No. 67 of Raden Kadiman, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. J.A.5/115/3 dated August 29, 1963 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 83 dated October 15, 1963, Supplement No. 570. In 1970, the Company obtained approval from the State Ministry of Economy, Finance and Industry based on its Decree No. KEP/41/MEKUIN/7/1970 dated July 15, 1970 to change the Company’s status to a Foreign Investment Company within the framework of the Foreign Investment Law No. 1 Year 1967. Subsequently, based on the Letter of Approval No. 06/V/1985 dated March 28, 1985 of the Investment Coordinating Board, the Company changed its status from a Foreign Investment Company to a Domestic Investment Company. The Articles of Association have been amended several times, the latest amendment of which was based on Notarial Deed No. 26 dated June 9, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, regarding change in the tenure of service of the Board of Commissioners and Directors, from three (3) to five (5) years.
Perusahaan dan anak perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai “Grup”) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil produksi Grup meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng, lemak nabati dan margarin serta minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO), cocoa butter substitute (CBS), fatty acids, glycerine, sabun dan produk kemasan seperti botol dan tutup botol.
The Company and its subsidiaries (hereinafter referred to as “the Group”) are incorporated and conduct their operations in Indonesia. The scope of activities of the Group mainly comprises plantation development, agriculture, trading, refining of plantation products and management services and research related to the business. The Group’s products consist of refined palm products such as cooking oil, fat and margarine, and crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), palm kernel oil (PKO), cocoa butter substitute (CBS), fatty acids, glycerine, soap and packaging products such a bottles and caps.
-9-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum (Lanjutan) a.
Pendirian (Lanjutan)
dan
Informasi
Perusahaan memulai komersialnya pada tahun 1962.
Umum
General (Continued) a.
kegiatan
The Company started operations in 1962.
Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Jumlah Efek yang Telah Diterbitkan
b.
Penawaran umum perdana dan pencatatan saham Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia
commercial
Public Offering of the Company’s Shares and the Company’s Corporate Actions which Affected the Number of Issued Shares A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering of shares up to December 31, 2010 which affected the number of issued shares are as follows:
Kegiatan yang telah dilakukan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai tanggal 31 Desember 2010 yang mempengaruhi jumlah efek yang telah diterbitkan adalah sebagai berikut:
Kegiatan Perusahaan
its
The Company is located at Plaza BII th Tower II, 30 Floor, JI. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. The factories and plantations under the Group’s plantation division are located in North Sumatera, Jambi, Riau, Bangka, Central Kalimantan, East Kalimantan and South Kalimantan, while the factories under the refinery division are located in Surabaya, Medan, Tarjun and Jakarta. The total planted area of the Group’s plantations as of December 31, 2010, is approximately 108,589 hectares.
Perusahaan berkedudukan di Plaza BII Menara II, Lt. 30, JI. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Pabrik dan kebun divisi perkebunan Grup berlokasi di Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bangka, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan pabrik pengolahannya berlokasi di Surabaya, Medan, Tarjun dan Jakarta. Luas area perkebunan Grup yang sudah ditanam sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 sekitar 108.589 hektar.
b.
Establishment and General Information (Continued)
Jumlah Saham/ Number of Shares
150.000.000
Pembagian saham bonus
60.000.000
Pembagian saham dividen
42.000.000
Pembagian saham bonus
45.360.000
Pemecahan nilai nominal saham
1.189.440.000
Konversi hutang menjadi saham
1.385.393.366
Jumlah
2.872.193.366
Tanggal/ Date
Nature of Corporate Action
20 November 1992/ November 20, 1992
Initial public offering and listing of the Company's shares in the Indonesia Stock Exchange
26 Mei 1994/ May 26, 1994 2 Juli 1997/ July 2, 1997 24 Januari 2001/ January 24, 2001 30 Mei 2005/ May 30, 2005 30 Juni 2005/ June 30, 2005
Distribution of bonus shares Distribution of share dividends Distribution of bonus shares Stock split Debt-to-equity conversion Total
As of December 31, 2010, all of the Company’s shares totaling to 2,872,193,366 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan sejumlah 2.872.193.366 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
- 10 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum (Lanjutan) c.
Struktur Perusahaan Perusahaan
dan
General (Continued)
Anak
c.
Domisili/ Domicile
Structure
and
its
The Company’s structure and its subsidiaries, owned directly or indirectly, are as follows:
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan yang dimiliki Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:
Perusahaan/ Company
The Company’s Subsidiaries
Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
Kegiatan Utama/ Principal Activities
% Efektif Pemilikan Perusahaan/ Effective % of Equity Interest Held by the Company 2010 2009 (%) (%)
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010
2009
PT Kresna Duta Agroindo - KRESNA (1,6)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Cultivation of oil palm plantation and operation of mill
1985
100,00
100,00
1.187.473
1.117.080
PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia - LEIDONG (1,4)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Cultivation of oil palm plantation and operation of mill
1961
100,00
100,00
186.443
196.168
PT Berau Sarana Jaya - BERAU (1,2) *)
Samarinda
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm 2) plantation
1996
100,00
100,00
893
912
PT Perusahaan Perkebunan Panigoran PANIGORAN (1,2)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm plantation 1)
1961
100,00
100,00
6.394
5.817
PT Sangatta Andalan Utama SANGATTA (1,2) *)
Samarinda
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm plantation 2)
1995
100,00
100,00
31
31
PT Satya Kisma Usaha - SKU (1,3)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik 1) kelapa sawit / Cultivation of oil palm plantation and operation of mill 1)
1974
100,00
100,00
372.182
340.578
PT Rama Flora Sejahtera RAMAFLORA (1,3) *)
Pekanbaru
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm plantation 2)
1990
100,00
100,00
29
30
PT Tapian Nadenggan - TAPIAN (1,6)
Jakarta
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Cultivation of oil palm plantation and operation of mill
1978
100,00
100,00
2.418.798
2.366.456
PT Gemamina Kencana - GEMAMINA **)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm 2) plantation
1990
-
100,00
PT Alam Sumber Rahmat - ALAM (3) *)
Batam
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm 2) plantation
1994
90,00
90,00
298
298
PT Pelangi Sungai Siak - PELANGI (1,5) *)
Jakarta
Perkebunan kelapa sawit / Cultivation of oil palm 2) plantation
1996
85,00
85,00
460
460
PT Pratama Ronaperintis - PRATAMA (1) *)
Jakarta
Investasi / Investment holding
1995
70,00
70,00
686
686
1989
100,00
100,00
1.278
3.010
2006
100,00
100,00
108
134
2)
1)
2)
2)
2)
2)
2)
2)
6.147
2)
1)
PT Langgeng Subur - LANGGENG (1,2)
Jakarta
Perkebunan tanaman hias / Cultivation of ornamental 1) plants
PT Nabati Energi Mas - NABATI (1,3) *)
Jakarta
Industri kimia dasar organik / 1) Organic chemical industry
1)
- 11 -
-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum (Lanjutan) c.
Struktur Perusahaan Perusahaan (Lanjutan)
Perusahaan/ Company
dan
General (Continued)
Anak
Domisili/ Domicile
c.
The Company’s Structure Subsidiaries (Continued)
Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
Kegiatan Utama/ Principal Activities 1)
% Efektif Pemilikan Perusahaan/ Effective % of Equity Interest Held by the Company 2010 2009 (%) (%)
and
its
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2010
2009
PT Propertindo Prima - PROPERTINDO (1,2)
Kota Baru
Perusahaan transportasi / 1) Transportation company
1993
100,00
100,00
832.212
746.253
PT SOCI MAS - SOCI (1)
Medan
Produksi oleokimia/ Oleochemical Industries
1992
99,00
99,00
391.494
411.200
Pemilikan langsung oleh:/ Equity interest directly held by: (1) Perusahaan/The Company (2) PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia (3) PT Tapian Nadenggan
(4) PT Perusahaan Perkebunan Panigoran (5) PT Pratama Ronaperintis (6) PT Propertindo Prima
*) **)
*) The subsidiaries have not yet started their commercial operations **) The subsidiary was sold in 2010 (Note 7)
Anak perusahaan yang belum memulai aktivitas usaha komersial Anak perusahaan yang dijual pada tahun 2010 (Catatan 7)
Laporan keuangan anak perusahaan diatas diaudit oleh Kantor Akuntan Mulyamin Sensi Suryanto, kecuali yang disebutkan dibawah ini: 1) Diaudit oleh kantor Akuntan BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan pada tahun 2010 dan 2009 2) Tidak diaudit
The financial statements of the above subsidiaries are audited by a Firm of Accountants, Mulyamin Sensi Suryanto, except as follows: 1) Audited by a Firm of Accountants, BDO Tanubarata Sutanto Fahmi & Rekan in 2010 and 2009 2) Unaudited
Perubahan pada Modal Saham
Changes in Capital Stock
Berdasarkan Akta No. 12 tanggal 27 Juli 2009, dibuat oleh Hardinawanti Surodjo, S.H., notaris di Jakarta, LEIDONG, pemegang saham TAPIAN, menjual kepada PROPERTINDO seluruh kepemilikannya sebesar 0,001% atau sebanyak 3 lembar saham TAPIAN.
Based on Notarial Deed No. 12 dated July 27, 2009 of Hardinawanti Surodjo, S.H., public notary in Jakarta, LEIDONG, a stockholder of TAPIAN, sold to PROPERTINDO all of its ownership interest in TAPIAN representing 0.001% or totaling to 3 shares.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 27 Juli 2009, dibuat oleh Hardinawanti Surodjo, S.H., notaris di Jakarta, LEIDONG, pemegang saham KRESNA, menjual kepada PROPERTINDO seluruh kepemilikannya sebesar 0,26% atau sebanyak 1.056 lembar saham KRESNA.
Based on Notarial Deed No. 14 dated July 27, 2009 of Hardinawanti Surodjo, S.H., public notary in Jakarta, LEIDONG, a stockholder of KRESNA, sold to PROPERTINDO all of its ownership interest in KRESNA representing 0.26% or totaling to 1,056 shares.
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 27 Juli 2009 yang dibuat oleh Hardinawanti Surodjo, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham PROPERTINDO menyetujui peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor dari Rp 155.240 menjadi Rp 861.330, yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Pembayaran untuk sahamsaham tersebut dengan cara mengkonversi pinjaman Perusahaan sebesar Rp 5.090 menjadi modal saham dan menyetor tunai sebesar Rp 701.000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-46922.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 September 2009.
Based on Notarial Deed No. 16 dated July 27, 2009 of Hardinawanti Surodjo, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders of PROPERTINDO agreed to increase its authorized, issued and paid-up capital from Rp 155,240 to Rp 861,330, all of which have been subscribed by and issued to the Company. The payment for these shares was made through loan conversion amounting to Rp 5,090 and cash payment of Rp 701,000. Such changes were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-46922.AH.01.02.Tahun 2009 dated September 30, 2009.
- 12 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum (Lanjutan) c.
Struktur Perusahaan Perusahaan (Lanjutan) Perubahan (Lanjutan)
pada
dan
Modal
Anak
General (Continued) c.
The Company’s Structure Subsidiaries (Continued)
and
its
Changes in Capital Stock (Continued)
Saham
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 29 Juli 2009, dibuat oleh Hardinawanti Surodjo, S.H., notaris di Jakarta, PANIGORAN, pemegang saham LANGGENG, menjual kepada LEIDONG seluruh kepemilikannya sebesar 99,98% atau sebanyak 4.999 lembar saham LANGGENG. Selanjutnya, pemegang saham LANGGENG juga menyetujui peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000 menjadi Rp 31.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan sebesar Rp 26.000. Kepemilikan Perusahaan dan LEIDONG pada LANGGENG masingmasing sebesar 83,87% dan 16,13%. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-46810.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 30 September 2009.
Based on Notarial Deed No. 17 dated July 29, 2009 of Hardinawanti Surodjo, S.H., public notary in Jakarta, PANIGORAN, a stockholder of LANGGENG, sold to LEIDONG all of its ownership interest in LANGGENG representing 99.98% or totaling to 4,999 shares. Subsequently, the stockholders of LANGGENG agreed to increase its authorized, issued and paid-up capital from Rp 5,000 to Rp 31,000, whereby the Company has subscribed to and paid for Rp 26,000. The new ownership interest of the Company and LEIDONG in LANGGENG are 83.87% and 16.13%, respectively. Such changes were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-46810.AH.01.02. Tahun 2009 dated September 30, 2009.
Penjualan Anak Perusahaan
Sale of a Subsidiary
Berdasarkan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak atas Saham No. 05 tanggal 27 April 2010, dibuat oleh Hardinawanti Surodjo, S.H., notaris di Jakarta, TAPIAN, pemegang saham GEMAMINA, menjual kepada PT Agrokarya Primalestari, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seluruh kepemilikannya sebesar 99% atau sebanyak 1.749.999 lembar saham GEMAMINA dengan harga jual sebesar Rp 1,7. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku investasi TAPIAN pada GEMAMINA sebesar Rp 2.163 disajikan sebagai bagian dari “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi 2010.
Based on Deed of Sale and Purchase and Transfer of Rights over Shares No. 05 dated April 27, 2010 of Hardinawanti Surodjo, S.H., public notary in Jakarta, TAPIAN, a stockholder of GEMAMINA, sold to PT Agrokarya Primalestari, a related party, all of its ownership interest in GEMAMINA representing 99% or totaling to 1,749,999 shares for a sellng price of Rp 1.7. The difference between the net consideration paid and the net book value of TAPIAN’s investment in GEMAMINA amounting Rp 2,163 was included as part of “Difference arising from restructuring transactions of entites under common control” under the equity section of the 2010 consolidated balance sheet.
Berdasarkan Akta Pemindahan Hak atas Saham No. 50 tanggal 30 Juni 2010, dibuat oleh Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan, pemegang saham GEMAMINA, menjual kepada PT Agrokarya Primalestari, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seluruh kepemilikannya sebesar 1% atau sebanyak 1 lembar saham GEMAMINA.
Based on Deed of Transfer of Rights over Shares No. 50 dated June 30, 2010 of Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., public notary in Jakarta, the Company, stockholder of GEMAMINA, sold to PT Agrokarya Primalestari, a related party, all of its ownership interest in GEMAMINA representing 1% or totaling to 1 share.
- 13 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1.
Umum (Lanjutan) c.
d.
Struktur Perusahaan Perusahaan (Lanjutan)
dan
Anak
General (Continued) c.
The Company’s Structure Subsidiaries (Continued)
and
its
Penjualan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Sale of a Subsidiary (Continued)
Dengan demikian, setelah transaksi penjualan di atas, laporan keuangan GEMAMINA tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan TAPIAN.
Accordingly, after these transactions, the financial statements of GEMAMINA are no longer consolidated into TAPIAN’s financial statements.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Board of Commissioners, Directors and Employees The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009, based on Notarial Deeds No. 30 dated July 7, 2010 and No. 75 dated May 15, 2008, respectively, both of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan Akta No. 30 tanggal 7 Juli 2010 dan Akta No. 75 tanggal 15 Mei 2008, keduanya dibuat oleh Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama
: :
Komisaris
:
Komisaris Independen
:
Franky Oesman Widjaja Muktar Widjaja Simon Lim Rachmad Gobel Rafael Buhay Concepcion Jr. Prof. DR. Teddy Pawitra DR. Susiyati B. Hirawan Hj. Ryani Soedirman
President Commissioner Vice President Commissioners Commissioners Independent Commissioners
Directors
Direksi Direktur Utama Wakil Presiden Direktur
: :
Direktur
:
Jo Daud Dharsono Budi Wijana Edy Saputra Suradja H. Uminto DR. Ir. Gianto Widjaja Jimmy Pramono Djanadi Bimo Prakoso
President Director Vice President Directors Directors
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Grup mempunyai masing-masing 16.015 dan 15.547 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Group has a total of 16,015 and 15,547, respectively, permanent employees (unaudited).
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menerima remunerasi sebesar Rp 47.859 dan Rp 48.416 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Boards of Commisioners and Directors of the Company received remuneration amounting to Rp 47,859 and Rp 48,416 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 8 Februari 2011, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
The Directors had completed the consolidated financial statements of PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk and its subsidiaries on February 8, 2011 and are responsible for the consolidated financial statements.
- 14 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000, dan Surat Edaran dari Bapepam dan LK No. SE-02/PM/002 Lampiran 13, tanggal 27 Desember 2002, tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Perkebunan.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia, such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 and Circular Letter of Bapepam-LK No. SE-02/PM/002 Appendix 13, dated December 27, 2002, regarding “Guidelines on Preparation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies in Plantations Industry”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiaries’ statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
- 15 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) a.
Dasar Penyusunan dan Laporan Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran Konsolidasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) a.
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk PT SOCI MAS, anak perusahaan, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak 1 Januari 1999. Manajemen berkeyakinan bahwa mata uang pelaporan dan pencatatan Dolar Amerika Serikat tersebut adalah tepat karena sebagian besar transaksi utama dan saldo SOCI dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan SOCI dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut (dalam Rupiah penuh):
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), except for PT SOCI MAS, a subsidiary, which has adopted the U.S. Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 1999. Management believes that having the U.S. Dollar as the reporting and recording currency is appropriate since SOCI’s main transactions and balances are denominated in U.S. Dollars. For consolidation purposes, the accounts of SOCI are translated into Rupiah amounts on the following basis (in full Rupiah):
Akun-akun neraca: Menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tahun yang bersangkutan (Rp 8.991 dan Rp 9.400 per US$ 1, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009).
Balance sheet accounts: The prevailing rates of exchange as at the last banking day of the year (Rp 8,991 and Rp 9,400 per US$ 1 in 2010 and 2009, respectively).
Akun-akun laba-rugi: Menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan (Rp 9.088 dan Rp 10.402 per US$ 1, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009).
Statement of income accounts: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rates during the year (Rp 9,088 and Rp 10,402 per US$ 1, for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively) were used.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan sebagai “Selisih kurs penjabaran” pada bagian ekuitas pada neraca konsolidasi.
Gains or losses arising from translation of balance sheet and statement of income accounts are presented as “Difference in foreign currency translation” in the equity section of the consolidated balance sheets.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
- 16 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan Akuntansi Keuangan Revisi
Standar
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:
The Group has adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and has applied these standards prospectively:
(1)
(1)
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.
This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. (2)
PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments.
(2)
PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrakkontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
The impact of the change in accounting policy is not material to the 2009 comparative financial statements. Therefore the Company has adjusted the impact of the change in accounting policy in the 2010 financial statement.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi terhadap laporan keuangan komparatif tahun 2009 tidak material. Oleh karena itu, Perusahaan telah menyesuaikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut pada laporan keuangan tahun 2010.
- 17 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan) (3)
b.
PSAK 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman dan mengharuskan entitas untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Standar ini juga mengharuskan entitas untuk mengakui biaya pinjaman lainnya sebagai beban. Standar ini menggantikan PSAK 26 (1997) “Biaya Pinjaman”.
Penerapan standar ini tidak dampak material terhadap keuangan konsolidasi Grup. c.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued) (3)
memiliki laporan
PSAK 26 (Revised 2008), “ Borrowing Costs”, which contains the accounting treatment for borrowing costs and requires an entity to capitalize borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the cost of that asset. This standard also requires an entity to recognize other borrowing costs as expense. This standard superseded PSAK 26 (1997), “Borrowing Costs”.
The adoption of this standard has no material impact on the Group’s consolidated financial statements.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries, owned directly or indirectly, at more than 50% as disclosed in Note 1c.
Semua transaksi antar perusahaan dalam jumlah material telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions are eliminated.
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
The proportionate share of the minority stockholders in the equity of the subsidiaries is presented as “Minority interest in net assets of subsidiaries” in the consolidated balance sheets. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority stockholders' interest in the subsidiaries' equity, the excess is charged against the majority stockholders' interest and are not reflected as assets, except in rare cases when minority stockholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits earned by subsidiaries under such circumstances that are applicable to the minority interest are allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed.
- 18 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) d.
Transactions
and
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Group are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Pada tanggal 8 Februari 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of February 8, 2011, December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used were as follows:
Dalam Rupiah Penuh/In Full Rupiah 2011 2010 2009
Mata Uang Asing/Foreign Currency Dolar Amerika Serikat/U.S. Dollar (US$) Yen Jepang/Japan Yen (JP¥) Euro (EUR) CHF Swiss/Swiss Franc (CHF) Dolar Singapura/SG Dollar (SGD) Ringgit Malaysia/Malaysian Ringgit (MYR) China Yuan (CNY)
e.
Foreign Currency Balances
8.917 108 12.113 9.332 6.999 2.939 1.354
Transaksi Hubungan Istimewa
e.
8.991 110 11.956 9.600 6.981 2.916 1.358
9.400 102 13.510 9.087 6.698 3.153 1.377
Transactions with Related Parties The Group has transactions with entities which are regarded as having special relationship. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with third parties are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
- 19 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) f.
g.
Penggunaan Estimasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) f.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Kas dan Setara Kas
g.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements and which are not used as collateral and are not restricted.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. h.
Use of Estimates
Investasi Jangka Pendek
h.
Short-term Investments Short-term investments represent other placements with maturities of more than three months but not more than one year and are not pledged as collateral on the credit facilities.
Investasi jangka pendek merupakan penempatan lainnya dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.
- 20 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Grup telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang berlaku efektif 1 Januari 2010.
As discussed in Note 2b, the Group has adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Insruments: Recognition and Measurement” effective January 1, 2010:
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-forsale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
- 21 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Subsequent measurement (Continued)
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. (Lanjutan)
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. •
Financial assets at fair value through profit or loss (Continued)
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
- 22 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Subsequent measurement (Continued)
•
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. •
Held-to-maturity (HTM) investments
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lain. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any other category. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrument ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau, (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market are recorded at cost when (i) its carrying value is more or less the same as its fair value, or (ii) its fair value cannot be reliably measured.
- 23 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the contractual rights to the cash flows from the financial asset expires; or (2) the Group transfers its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or assumes a contractual obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Apabila Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak memindahkan maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Tingkat keterlibatan berkelanjutan Grup dalam asset keuangan yang dipindahkan adalah sebesar perubahan nilai aset yang dipindahkan.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. The extent of continuing involvement on the transferred financial asset is the extent to which the Group is exposed to changes in the value of the transferred financial asset.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statement of income.
- 24 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Group assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ”loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti objektif atas penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, pelanggaran kontrak seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Objective evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, breach of contract such as default or delinquency in interest or principal payments, the lender granting concessions that would not otherwise be given if the debtor is not in financial difficulties, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as charges in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
- 25 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
i.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) •
nilai
aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) Impairment (Continued)
keuangan
•
Aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
- 26 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
i.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) •
nilai
aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) Impairment (Continued)
keuangan
•
Aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Lanjutan)
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (Continued) The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income is to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. In case of recovery, the reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what its amortized cost would have been at the date of reversal had the impairment not been recognized. The amount of reversal is recognized in profit or loss. If a writeoff is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Untuk pemulihan, tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba atau rugi. Jika di masa mendatang ada penghapusan dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
- 27 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
i.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) •
nilai
aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) Impairment (Continued)
keuangan
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
of
financial
assets
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decli ne in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dipulihkan melalui laba atau rugi sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from shareholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in shareholders’ equity.
Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, indications of impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
- 28 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
i.
Aset Keuangan (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) •
nilai
aset
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) Impairment (Continued)
keuangan
•
Aset Keuangan yang Dicatat Sebesar Biaya Perolehan
of
financial
assets
Financial Assets Carried at Cost When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on equity investments that do not have quoted market price and not measured at fair value because its fair value cannot be reliably measureds, the amount of impaiment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of the estimated future cash flows, discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss may not be reversed.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban lain-lain atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, other liabilities, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, if appropriate. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
•
•
Kewajiban Lain-lain
Other Liabilities After initial recognition, interestbearing other liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At the balance sheet dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings under the current liabilities section.
Setelah pengakuan awal, kewajiban lain-lain yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar.
- 29 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Subsequent measurement (Continued)
•
•
Kewajiban Lain-lain (Lanjutan)
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Penghentian keuangan
pengakuan
Other Liabilities (Continued)
kewajiban
Derecognition of financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability.
Selisih antara (i) nilai tercatat kewajiban keuangan yang berakhir atau dipindakan pada pihak lain dengan (ii) jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba atau rugi konsolidasi.
The difference between (i) the carrying amount of the financial liability that is extinguished or transferred to another party and (ii) the consideration paid, is recognized in the consolidated statement of income.
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
- 30 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi pasar yang wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
For financial instruments that are not traded active market, the fair value is determined using valuation techniques permitted by the SFAS No. 55 (Revised 2006). Such techniques may include using recent arm’slength market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Metode ini menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan di masa depan selama perkiraan umur dari instrumen untuk memperoleh nilai tercatat bersihnya. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. This method uses an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to determine the net carrying amount of the financial instrument. The calculation takes into account all premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
- 31 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
j.
k.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai; (i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Grup serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laba rugi; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal; dan, (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan.
The SFAS No. 55 (Revised 2006) requires that all the following conditions should be met for a hedging relationship to qualify as hedge accounting: (i) at the inception of the hedge, there is formal designation and documentation of the hedging relationship and the Group’s risk management objective and strategy for undertaking the hedge; (ii) the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risk; (iii) for cash flow hedges, a forecast transaction that is the subject of the hedge must be highly probable and must present an exposure to variations in cash flows that could ultimately affect profit or loss; (iv) the effectiveness of the hedge can be reliably measured; and, (v) the hedge is assessed on an ongoing basis and determined actually to have been highly effective thoughout the financial reporting periods for which the hedge was designated.
Persediaan
j.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya perolehan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
The cost of raw materials, work in process and finished goods are determined by the weighted average method, while costs of other inventories are determined by the moving average method. Allowance for inventory obsolescence is decline in values of inventories is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
- 32 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
Investasi dalam Saham
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Investments in Shares of Stocks
Investasi pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan dengan hak suara antara 20% sampai dengan 50% maupun kurang dari 20% hak suara, namun Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi ditambah atau dikurangi dengan bagian kepemilikan Perusahaan atau anak perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan perubahan hak kepemilikan proporsional Perusahaan pada perusahaan asosiasi yang timbul dari perubahan dalam ekuitas perusahaan asosiasi yang belum diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Investments in which the Company has ownership interest, directly or indirectly through a subsidiary, of 20% to 50%, or less than 20% but the Company has significant influence are accounted for using the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company's or subsidiaries' share in net earnings or losses of the associate from the date of acquisition, and changes in the Company's proportionate interest in the associates arising from changes in the associates' equity that have not been included in the consolidated statements of income.
Perubahan tersebut di atas meliputi perubahan yang timbul sebagai akibat dari perbedaan dalam penjabaran valuta asing dan penyesuaian selisih yang timbul dari penggabungan usaha yang disajikan sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi” pada bagian ekuitas pada neraca konsolidasi. Distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima dari investee mengurangi nilai tercatat (carrying amount) investasi. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi, disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun atas selisih antara biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi dan bagian pemilikan Perusahaan atau anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih pada tanggal perolehan (goodwill) serta penyusutan selisih antara harga wajar dengan bagian pemilikan Perusahaan atas nilai buku aset sesuai dengan sisa taksiran umur aset yang bersangkutan. Perusahaan-perusahaan asosiasi tersebut meliputi:
Such changes include those arising from foreign exchange translation differences and adjustment of differences arising from business combinations, which are presented as “Difference arising from changes in equity of associates” in the equity section of the consolidated balance sheets. Profit distributions (except stock dividends) received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Equity in net earnings (Iosses) of associates is adjusted for the straightline amortization, over a period of twenty (20) years, of the difference between the cost of such investment and the Company's or subsidiaries' proportionate share in the underlying fair value of the net assets at the date of acquisition (goodwill) and depreciation of the difference between the fair values and the Company's share in the book value of the net assets based on the estimated remaining useful lives of the assets. The associated companies are as follows:
Perusahaan/ Company
Domisili/ Domicile
Kegiatan Utama/ Principal Activities
Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of Equity Interest Held by the Company 2010 dan/and 2009 %
PT Hortimart Agrogemilang - HORTIMART (2)
Malang
Pembibitan tanaman/ Production and sale of seeds
1990
39,10
PT Trans Indojaya Mas - TRANSINDO (1,2)
Jakarta
Perusahaan transportasi/ Transportation company
1988
34,62
- 33 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
Investasi dalam Saham (Lanjutan)
Perusahaan/ Company
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Domisili/ Domicile
Investments (Continued)
Kegiatan Utama/ Principal Activities
in
Shares
of
Stocks
Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
Persentase Efektif Pemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of Equity Interest Held by the Company 2010 dan/and 2009 %
PT Universal Transindo Mas - UNIVERSAL (1,2)
Jakarta
Perusahaan transportasi/ Transportation company
2003
34,62
PT Sinar Mas Super Air - SUPERAIR (1)
Jakarta
Pemupukan melalui udara/ Aerial manuring
1997
35,00
Pemilikan langsung oleh:/ Equity interest directly held by: (1) Perusahaan/The Company (2) PT Tapian Nadenggan
Apabila bagian Grup atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya diakru Grup apabila telah timbul kewajiban atau Grup menjamin kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya laba, Grup akan mengakui penghasilan setelah bagiannya atas laba menyamai atas kerugian bersih yang belum diakui.
If the Group’s share in net losses of an associate equals or exceeds the carrying amount of the investment, the investment is reported at nil value. Additional losses will be accrued if a liability has been incurred or if the Group guaranteed the associate’s liabilities. If the associate subsequently reported profits, the Group as the investor, will recognize income only after its share in the profits equals the share in net losses not recognized.
Investasi pada saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
All other investments in shares of stocks are carried at cost (cost method).
Apabila investasi dalam saham perusahaan asosiasi dijual atau dilepaskan ke pihak ketiga, pada tanggal efektif penjualan, nilai tercatat investasi tersebut akan dikeluarkan dari neraca dan selisih antara harga jual dengan nilai tercatat dibukukan dalam tahun berjalan.
If investments in shares of stocks are sold or disposed to third parties, on the effective date of disposal, the carrying value of the investments will be removed from the accounts and the difference between the selling price and the carrying value is recognized in current operations.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Changes in the Subsidiaries’ Equity
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi.
The changes in value of investments due to changes in equity of the subsidiaries which do not arise from capital transactions between the Company and such subsidiaries is recognized as “Difference arising from changes in subsidiaries’ equity”, as a component of equity. At the time the investment is disposed of, the difference resulting from changes in subsidiaries’ equity is recognized as income or expense in the same period in which the related gain or loss on disposal is recognized.
- 34 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m.
Tanaman Perkebunan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) m.
Plantations
Tanaman perkebunan merupakan tanaman produksi yang dibedakan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk pula kapitalisasi biaya pinjaman, rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya tak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan sepanjang nilai tercatat tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melampaui nilai yang lebih rendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount). Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Plantations include production plantations that can be classified into immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost. These consist mainly of the accumulated costs of planting, fertilizing and maintaining the plantation, allocation of indirect costs capitalized based on hectare, including capitalized borrowing costs, foreign exchange losses on such borrowings and other indirect overhead costs up to the time of the trees are ready for harvest, for as long as the carrying value of such immature plantations do not exceed the lower of replacement cost and recoverable amount. Immature plantations are not amortized.
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus ditentukan penggunaannya, jumlah bunga pinjaman yang dikapitalisasi terhadap nilai tercatat tanaman belum menghasilkan ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk tanaman belum menghasilkan. Tingkat kapitalisasi tersebut adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk membiayai investasi tanaman belum menghasilkan. Biaya pinjaman yang tidak dikapitalisasi ke tanaman perkebunan dibebankan pada saat terjadinya.
If the funds borrowed can not be attributed directly to a qualifying asset, the amount of borrowing costs eligible for capitalization is determined by applying a capitalization rate to the expenditures on immature plantations. The capitalization rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the borrowings of the enterprise that are outstanding during the period, excluding borrowings made specifically for the purpose of investing in immature plantations. Borrowing costs not capitalized to plantations are charged to operations when incurred.
Akumulasi biaya tanaman belum menghasilkan dan kemudian direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan menurut manajemen. Pada umumnya, tanaman kelapa sawit dinyatakan menghasilkan pada awal tahun ke-4 (empat). Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan saat reklasifikasi dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa produktif yang diamortisasi selama 25 (dua puluh lima) tahun.
The accumulated costs of immature plantations are reclassified to the mature plantations account when immature plantations are considered mature by management. In general, an oil palm plantation is considered mature at the beginning of the fourth (4th) year. Mature plantations are stated at cost at the time of reclassification from immature plantations and are amortized using the straight-line method over the estimated productive years of twenty-five (25) years.
- 35 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n.
Aset Tetap
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) n.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows: Tahun/ Years
Tangki, prasarana jalan dan jembatan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
50 20 - 30 5 - 25 5 - 10 5 - 10
Storage tanks, land improvements and bridges Buildings Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
- 36 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n.
Aset Tetap (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) n.
Property, Plant (Continued)
and
Equipment
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from derecognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap dalam penyelesaian dalam hal ini meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap dan disusutkan pada saat aset tetap selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is stated at cost and not depreciated. This represents all costs (including borrowing costs) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account and depreciated when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
- 37 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
Akuntansi untuk Penggabungan Usaha
Akuisisi
dan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) o.
Accounting for Business Acquisitions and Mergers
Penggabungan usaha beberapa perusahaan milik Grup dan pihak terafiliasi diperlakukan sebagai reorganisasi entitas sepengendali (metode penyatuan kepemilikan/pooling-of-interests method). Berdasarkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, berlaku efektif sejak 1 Januari 2005. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi.
Business combinations of certain companies belonging to the Group and its affiliates have been accounted for as reorganizations of companies under common control (pooling-of-interests method). Under the pooling-of-interests method, the historical carrying amounts of the net equities of the entities have been combined as if they were a single entity for all periods presented, in accordance with PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring among Companies under Common Control” which became effective on January 1, 2005. The difference between the net consideration paid or received and the net book values is shown under the equity section of the consolidated balance sheets as “Difference arising from restructuring transactions of entities under common control”.
Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan konsolidasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
The balance of “Difference arising from restructuring transactions of entities under common control” account will be taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) loss of common control status, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownership instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set off with the new transaction, hence creating a new balance for this account.
- 38 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) o.
Akuntansi untuk Akuisisi Penggabungan Usaha (Lanjutan)
dan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) o.
Acquisition of subsidiaries prior to the effectivity of PSAK No. 38 and acquisition of certain third party companies, have been accounted for using the purchase method, in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combinations”. Under the purchase method, the excess of the acquisition cost over the fair values of the identifiable net assets acquired at the date of acquisition is recognized as “Goodwill”. Goodwill is being amortized over twenty (20) years using the straightline method. Management decided to amortize goodwill over twenty (20) years because of the future operating prospects of the respective subsidiaries. On the other hand, when the cost of the acquisition is less than the acquirer's interest in the fair values of the net identifiable assets acquired as at the date of the transaction, the fair values of the acquired non monetary assets are reduced proportionately until all excess are eliminated. The remaining excess is recognized as “Negative goodwill” and amortized on a straight-line method over twenty (20) years.
Akuisisi dari anak perusahaan sebelum berlaku efektifnya PSAK No. 38 dan akuisisi dari pihak ketiga, dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Dalam menerapkan metode pembelian, selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang diakuisisi pada tanggal transaksi dibukukan sebagai “Goodwill”. Goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Manajemen memutuskan bahwa goodwill diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun mengingat prospek operasi di masa yang akan datang dari masing-masing anak perusahaan. Sebaliknya jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Sisa selisih lebih tersebut diakui sebagai “Goodwill negatif” dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. p.
Merek Dagang
p.
Brands and Trademarks Brands and trademarks are amortized over twenty (20) years using the straight-line method.
Biaya perolehan merek dagang diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus. q.
Accounting for Business Acquisitions and Mergers (Continued)
Bibitan
q.
Nursery Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated costs are transferred to “Immature plantations” account at the time of planting.
Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam.
- 39 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
s.
Biaya Tangguhan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
Deferred Charges
Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah
Deferred Landrights Expense
Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tangguhan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya tangguhan hak atas tanah - bersih” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. Sebelum 1 Januari 1999, hak atas tanah termasuk dalam biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali selisih penilaian kembali hak atas tanah pada saat anak perusahaan diperoleh Perusahaan. Termasuk di dalam biaya perolehan hak atas tanah adalah biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah.
All incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions or renewals of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights. The said deferred landright acquisition costs, which are presented as part of “Deferred landrights - net” account in the consolidated balance sheets, are amortized over the term of the related landrights. Prior to January 1, 1999, landrights were included as part of cost of land and unamortized, except for the incremental value of landrights at the date of acquisition of subsidiaries. Acquisition of landrights cost includes all incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisition or renewal of landrights.
Biaya Tangguhan Lain-lain
Other Deferred Charges
Biaya-biaya tertentu yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Certain expenditures, whose benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
s.
Impairment of Non-Financial Assets
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.
An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible write-down to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value may not be recoverable
Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi.
An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is indication that the asset is not impaired anymore.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is recognized in the current year’s operations.
- 40 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) t.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
•
•
• •
u.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued)
Pendapatan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan di pelabuhan pemuatan. Pendapatan jasa olah diakui pada saat pemberian jasa.
• •
Revenues from domestic sales are recognized when the products are delivered to the customers. Revenues from export sales are recognized when the products are shipped. Revenues from processing services are recognized when the services are rendered.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Effective January 1, 2010, transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial asset or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual dalam laporan laba rugi konsolidasi menggunakan metode bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized by accrual in the consolidated financial statements using the effective interest method. Prior to January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized using accrual method based on contractual interest rates.
Biaya Pinjaman
u.
Borrowing Costs Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
- 41 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
v.
Biaya Pinjaman (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) u.
Borrowing Costs (Continued)
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the Group shall determine the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.
Imbalan Pasca-kerja
v.
Post-employment Benefits Post-employment benefits are definedcontribution plan through a pension fund which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of retirement. The contribution payable is accrued as a liabilities, after deducting any amount already paid, in the consolidated balance sheets, and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan pasca-kerja merupakan program iuran pasti melalui dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Jumlah iuran yang terhutang diakui sebagai kewajiban setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar pada neraca konsolidasi, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
- 42 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) v.
Imbalan Pasca-kerja (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) v.
On top of the benefit provided under the defined-contribution pension plan, the Group also records employee benefit liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law No. 13/2003). The provision for Law No. 13/2003 has been calculated by comparing the pension benefit that will be received by an employee at normal age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law No. 13/2003 after deduction of accumulated employee’s contributions and the related yield on investments. If the employer's funding of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law No. 13/2003, the Group provides for such shortage.
Selain manfaat yang telah diberikan program pensiun iuran pasti, Grup juga mencatat uang pesangon karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Penyisihan atas UU No. 13/2003 telah dihitung dengan membandingkan manfaat pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal dengan manfaat sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 13/2003, setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasi lainnya. Jika kontribusi Grup atas manfaat program pensiun lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang diperhitungkan berdasarkan UU No. 13/2003, Grup akan membukukan kekurangan tersebut. w.
Post-employment Benefits (Continued)
Pajak Penghasilan
w.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak dimasa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carryforward of unused tax losses (if any), is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or subsequently enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
- 43 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) w.
x.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) w.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Grup mengajukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal has been determined.
Laba Bersih per Saham Dasar
x.
Basic Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun bersangkutan. y.
Income Tax (Continued)
Informasi Segmen
y.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from the other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.
- 44 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) z.
Kejadian Setelah Konsolidasi
Tanggal
Neraca
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) z.
Events After the Consolidated Balance Sheet Date
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi. 3.
Post year-end events that provide additional information about Group’s financial position at the date of the balance sheet (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
3. 2010
Kas
Cash and Cash Equivalents 2009
960
925
Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28g) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)
238 197
354 221
Jumlah - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
435
575
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank, N.A. The Royal Bank of Scotland PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk WestLB AG PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Cash in banks
37.975 26.768 17.561 14.007 8.593 7.990 5.494 1.389
73.070 27.294 2.367 2.659 3.496 5.139 908
846
764
37.829 36.543 19.411 14.626 4.633 4.329 361 292 222 197
172.874 1.613 10.961 14.067 3.378 51.425 2.392 12.525 1.632 2.746
1.162
1.341
China Yuan (Catatan 29) Bank of China Ltd.
12 -
Jumlah - pihak ketiga
240.240
390.849
240.675
391.424
198
- 45 -
Related party (Note 28g) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah U.S. Dollar (Note 29) Subtotal - related party Third parties Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank, N.A. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others (each below Rp 1,000) U.S. Dollar (Note 29) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank, N.A. The Royal Bank of Scotland PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk WestLB AG PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk Others (each below Rp 1,000) China Yuan (Note 29) Bank of China Ltd.
-
Dolar Singapura (Catatan 29) WestLB AG
Jumlah Bank
Cash on hand
SG Dollar (Note 29) WestLB AG Subtotal - third parties Total Cash in Banks
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.
3.
Kas dan Setara Kas (Lanjutan) 2010 Deposito berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk WestLB AG PT Bank Central Asia Tbk Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Suku bunga deposito berjangka per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
4.
2009
41.407 6.650 1.658
1.621
27.655 5.170
51.336
105.228
292.971
497.577
-
5,00% - 10,00% 0,14% - 1,25%
4,75% - 11,30% 0,25% - 6,50%
4.
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Time deposits Third parties Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk U.S. Dollar (Note 29) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk WestLB AG PT Bank Central Asia Tbk Total Time Deposits Total Time deposits' interest rates per annum: Rupiah U.S. Dollar
Trade Accounts Receivable The details of this account are as follows:
2010
Jumlah
44.407 1.600 1.596 24.800
-
Piutang Usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28a) Rupiah PT Sinar Meadow International Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Agrokarya Primalestari PT Sawitakarya Manunggul PT Mitrakarya Agroindo PT Buana Artha Sejahtera Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
Cash and Cash Equivalents (Continued)
2009
18.933 4.563 4.172 3.833 3.534 2.971 2.270 1.473
2.306 5.918 2.103 259 150 584 520
280
350
42.029
12.190
- 46 -
Related parties (Note 28a) Rupiah PT Sinar Meadow International Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Agrokarya Primalestari PT Sawitakarya Manunggul PT Mitrakarya Agroindo PT Buana Artha Sejahtera Others (each below Rp 1,000) Subtotal
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4.
4.
Piutang Usaha (Lanjutan) 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28a) (Lanjutan) Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) Golden Agri International Pte. Ltd. Shining Gold Foodstuffs Co. Ltd. PT Rolimex Kimia Nusamas PT Sumber Indahperkasa Zhuhai Shining Gold Oil & Fats Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Jumlah Jumlah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah PT Intermas Tata Trading PT Hero Supermarket Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya PT Indomarco Prismatama PT Carrefour Indonesia PT Karunia Alam Segar PT Usaha Jaya Sejahtera PT Matahari Putra Prima Tbk CV Buana Mas PT Prakarsa Alam Segar PT Garudafood Putra Putri Jaya PT Riau Abdi Sentosa PT Akur Pratama PT Artam Kumalajaya PT Yomart Rukun Selalu PT Manohara Asri PT Siantar Top Tbk PT Dua Kelinci PT KAO Indonesia PT Wings Surya CV Indoprima PT Ramayana lestari Sentosa Tbk PT Segar Kalimantan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk UD Anugrah Jaya PT Alfa Retailindo Tbk Herby Pangemanan PT Kreasi Mas Indah PT Citraprima Adilestari PT Campina Ice Cream Industry PT Atri Distribusindo PT Mitra Abadijaya Sukses Tbk PT Sanitas PT Olagafood Industri Makanan PT Anugerahbina Usahanusantara PT Lion Super Indo PT Unilever Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000)
Trade Accounts Receivable (Continued)
2009
1.262.814 54.175 15.345 11.594 -
702.465 12.203 17.549 5.574 869
1.343.928
738.660
1.385.957
750.850
37.011 21.519 18.947 18.465 16.569 10.410 7.355 6.233 5.514 5.142 5.074 4.838 4.779 4.335 4.264 4.112 4.074 3.971 3.939 3.878 3.866 3.778 3.465 3.368 3.291 2.934 2.807 2.749 2.652 2.652 2.541 2.489 2.420 2.366 2.108 958
61.454 6.422 6.763 3.069 3.287 2.449 6.296 1.659 2.522 2.275 2.592 1.744 2.843 4.478 1.032 2.880 672 714 6.033 1.194 1.678 977 1.352 1.351 358 396 1.184 553 2.384 21.081
Related parties (Note 28a) (Continued) U.S. Dollar (Note 29) Golden Agri International Pte. Ltd. Shining Gold Foodstuffs Co. Ltd. PT Rolimex Kimia Nusamas PT Sumber Indahperkasa Zhuhai Shining Gold Oil & Fats Others (each below Rp 1,000) Subtotal Total - Related parties Third parties Rupiah PT Intermas Tata Trading PT Hero Supermarket Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya PT Indomarco Prismatama PT Carrefour Indonesia PT Karunia Alam Segar PT Usaha Jaya Sejahtera PT Matahari Putra Prima Tbk CV Buana Mas PT Prakarsa Alam Segar PT Garudafood Putra Putri Jaya PT Riau Abdi Sentosa PT Akur Pratama PT Artam Kumalajaya PT Yomart Rukun Selalu PT Manohara Asri PT Siantar Top Tbk PT Dua Kelinci PT KAO Indonesia PT Wings Surya CV Indoprima PT Ramayana lestari Sentosa Tbk PT Segar Kalimantan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk UD Anugrah Jaya PT Alfa Retailindo Tbk Herby Pangemanan PT Kreasi Mas Indah PT Citraprima Adilestari PT Campina Ice Cream Industry PT Atri Distribusindo PT Mitra Abadijaya Sukses Tbk PT Sanitas PT Olagafood Industri Makanan PT Anugerahbina Usahanusantara PT Lion Super Indo PT Unilever Indonesia Tbk
91.813
56.174
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
326.686 -
207.866 (723)
Subtotal Less allowance for doubtful accounts
Jumlah Rupiah - Bersih
326.686
207.143
Net - Rupiah
- 47 -
Others (each below Rp 2,000)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4.
4.
Piutang Usaha (Lanjutan) 2010 Pihak ketiga (Lanjutan) Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) Marubeni Corporation - Tokyo San Pablo Manufacturing Corporation PT Sumi Asih Guangzhou Kingsa Corporation Limited PT Ecogreen Oleochemicals Acecook Vietnam Joint Stock Company VVF Limited Shanghai Senya International Wilson Ltd. Bell Foods Al Garas Food Ingredient Sinwon Chemical Co. Ltd. M/S S.M. Food Makers Tristar Graha Trafindo Korn Thai Co. Ltd. Rohit Surfactants Pvt. Ltd. KLK Oleomas Sdn. Bhd. Malaysia Suzhou Tianma Specialty Chemicals Co. Ltd. Aandatta Limited Hindustan Unilever Limited Top Union PT Unilever Indonesia Tbk Sonia Food Industries Ltd. Scientech Rashad Sakr & Corp. Alfred C. Toepfer International Laurenz Vision Co. Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000) Jumlah - Dolar Amerika Serikat Jumlah - Pihak ketiga Jumlah - Bersih
Trade Accounts Receivable (Continued) 2009
49.674
19.486
31.208 29.535 11.095 6.895 6.567 5.196 4.560 3.993 3.993 3.682 3.338 3.139 3.017 2.169 2.113
5.175 5.499 3.231
2.079 -
6.989 2.727 1.593 4.314 4.253 9.187 5.097 5.047 4.717 2.784 2.682 2.637 2.373
Third parties (Continued) U.S. Dollar (Note 29) Marubeni Corporation - Tokyo San Pablo Manufacturing Corporation PT Sumi Asih Guangzhou Kingsa Corporation Limited PT Ecogreen Oleochemicals Acecook Vietnam Joint Stock Company VVF Limited Shanghai Senya International Wilson Ltd. Bell Foods Al Garas Food Ingredient Sinwon Chemical Co. Ltd. M/S S.M. Food Makers Tristar Graha Trafindo Korn Thai Co. Ltd. Rohit Surfactants Pvt. Ltd. KLK Oleomas Sdn. Bhd. Malaysia Suzhou Tianma Specialty Chemicals Co. Ltd. Aandatta Limited Hindustan Unilever Limited Top Union PT Unilever Indonesia Tbk Sonia Food Industries Ltd. Scientech Rashad Sakr & Corp. Alfred C. Toepfer International Laurenz Vision Co. Ltd.
30.347
19.530
Others (each below Rp 2,000)
202.600
107.321
Subtotal - U.S.Dollar
529.286
314.464
Total - Third parties
1.915.243
1.065.314
Net
Trade accounts receivable classified based on currency and age as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang dan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Mata Uang Rupiah/ Rupiah
Mata Uang Dolar Amerika Serikat/ U.S. Dollar
Ekuivalen dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Rupiah dan Ekuivalen dalam Rupiah/ Rupiah and Equivalent in Rupiah
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 9 bulan > 9 bulan - 12 bulan > 12 bulan
330.447 21.588 13.000 2.524 633 523
31.242.072 140.110.900 514.862 69.722 70.977 -
280.897 1.259.737 4.629 627 638 -
611.344 1.281.325 17.629 3.151 1.271 523
Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 9 months > 9 months - 12 months > 12 months
Jumlah
368.715
172.008.533
1.546.528
1.915.243
Total
- 48 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
4.
4.
Piutang Usaha (Lanjutan)
Trade Accounts Receivable (Continued)
2009
Mata Uang Rupiah/ Rupiah Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 9 bulan > 9 bulan - 12 bulan > 12 bulan - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
186.740 30.227 1.912 183 158
Jumlah - Bersih
219.332
112
Mata Uang Dolar Amerika Serikat/ U.S. Dollar
Ekuivalen dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
89.484.511 513.498 -
841.155 4.827
89.998.009
Rupiah dan Ekuivalen dalam Rupiah/ Rupiah and Equivalent in Rupiah
-
1.027.895 35.054 1.912 183 158
-
112 845.982
1.065.314
Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 9 months > 9 months - 12 months > 12 months - net of allowance for doubtful accounts Net
Piutang usaha Perusahaan sejumlah Rp 200.825 pada tanggal 31 Desember 2010 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Indonesia Eximbank (EXIM) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON) (Catatan 12).
Trade accounts receivable of the Company which amounted to Rp 200,825 as of December 31, 2010 are pledged as collateral on the credit facilities obtained from Indonesia Eximbank (EXIM) and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON) (Note 12).
Piutang usaha Perusahaan dan LEIDONG, anak perusahaan, sejumlah Rp 130.800 pada tanggal 31 Desember 2009 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari EXIM, N.V. De Indonesische Overzeese Bank (INDOVER) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (Catatan 12 dan 15).
Trade accounts receivable of the Company and LEIDONG, a subsidiary, which amounted to Rp 130,800 as of December 31, 2009, are pledged as collateral on the credit facilities obtained from EXIM, N.V. De Indonesische Overzeese Bank (INDOVER) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (Notes 12 and 15).
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
Based on its evaluation of the collectibility of the individual receivable account at December 31, 2009, management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts. Where as of December 31, 2010, no allowance for doubtful accounts was provided as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.
- 49 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5.
5.
Persediaan Persediaan terdiri dari:
Inventories Inventories consist of the following:
2010
2009
Barang jadi Barang baku dalam proses Bahan baku Barang dalam perjalanan Pupuk, bahan kimia dan pengemasan Suku cadang dan bahan bakar Lain-lain
828.871 16.672 1.537.723 94.626 147.041 52.697 24.904
680.147 39.814 1.019.033 23.519 303.237 43.968 29.407
Finished goods Work in process Raw materials Goods in transit Fertilizers, chemical and packing supplies Spareparts and fuel Others
Jumlah
2.702.534
2.139.125
Total
Persediaan milik Perusahaan sebesar Rp 570.183 pada tanggal 31 Desember 2010 digunakan sebagai jaminan dengan pengikatan secara fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari EXIM dan DANAMON (Catatan 12).
Inventories of the Company which amounted to Rp 570,183 as of December 31, 2010 are pledged as collateral with fiduciary transfer on the credit facilities obtained from EXIM and DANAMON (Note 12).
Persediaan milik Perusahaan dan LEIDONG, anak perusahaan, sebesar Rp 508.808 pada tanggal 31 Desember 2009 digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan fidusia sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari EXIM, INDOVER dan BNI (Catatan 12 dan 15).
Inventories of the Company and LEIDONG, a subsidiary, which amounted to Rp 508,808 as of December 31, 2009 were pledged as collateral with fiduciary transfer on the credit facilities obtained from EXIM, INDOVER and BNI (Notes 12 and 15).
Tidak dibentuk penyisihan barang usang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dan/atau digunakan sesuai dengan periode peruntukannya.
No allowance for obsolete inventories was provided as of December 31, 2010 and 2009 since management believes that all inventories are saleable and/or usable within their intended period of usage.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan bahan baku, barang jadi, suku cadang dan pupuk diasuransikan pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.170.896 dan US$ 9.422.675 serta Rp 2.259.615 dan US$ 3.763.285 (Catatan 28c).
As of December 31, 2010 and 2009, raw materials, finished goods, spare parts and fertilizers are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party, against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totaling to Rp 2,170,896 and US$ 9,422,675 and Rp 2,259,615 and US$ 3,763,285, respectively (Note 28c).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
- 50 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6.
6.
Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lancar Lainnya Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Biaya dibayar dimuka Sewa dibayar di muka Asuransi dibayar di muka
7.
Prepaid Expenses and Other Current Assets
2009
4.878 2.812
5.489 2.672
Uang muka Pembelian (Catatan 28b dan 30d) Kendaraan, mesin dan bangunan Pengangkutan dan bahan bakar Perjalanan Lain-lain
657.382 30.503 5.990 1.864 5.466
193.289 42.527 9.976 1.827 7.070
Aset lancar lainnya
189.461
55.478
Jumlah
898.356
318.328
Investasi dalam Saham
7.
Akun ini merupakan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan berikut:
Prepaid expenses Prepaid rent Prepaid insurance Advances Purchases (Notes 28b and 30d) Vehicles, machineries and building Freight and fuel Traveling Others Other current assets Total
Investments in Shares of Stocks This account represents investments in shares of stocks of the following: 2010
Perusahaan/Company Metode Ekuitas/At Equity : SUPERAIR TRANSINDO UNIVERSAL HORTIMART Metode Biaya/At Cost : PT Duta Virtual Dotkom Jumlah/Total
Biaya Perolehan/ Acquisition Cost
Akumulasi Bagian atas Rugi Bersih/ Accumulated Equity in Net Losses
32.257 4.050 1.800 520
(10.155) (5.559) (2.508) (520)
38.627
(18.742)
1 38.628
-
Kelebihan Bagian Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi atas Biaya Perolehan/ Excess of Equity in Net Losses of Associates over Cost
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
-
438 708
-
- 51 -
-
1.146 -
(18.742)
1.071
1.071 -
1.146
Nilai Tercatat/ Carrying Value
22.102 22.102 1
1.071
22.103
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7.
7.
Investasi dalam Saham (Lanjutan)
The Company’s and TAPIAN’s share in net losses of TRANSINDO and UNIVERSAL exceeded the carrying value of the related investment by Rp 1,146 as of December 31, 2010 and net loss of UNIVERSAL by Rp 254 as of December 31, 2009, which was presented as “Excess of equity in net losses of associates over cost” in the consolidated balance sheet. Additional share in net losses of UNIVERSAL and TRANSINDO in 2010 and UNIVERSAL in 2009, respectively, has been recognized by the Company and TAPIAN since UNIVERSAL and TRANSINDO is an indirectly owned subsidiary of PURIMAS, the parent company of the Company, which effectively guarantees the obligations of UNIVERSAL and TRANSINDO being its parent company.
Bagian Perusahaan dan TAPIAN atas rugi bersih TRANSINDO dan UNIVERSAL telah melebihi nilai tercatat penyertaannya sebesar Rp 1.146 pada tanggal 31 Desember 2010 dan rugi bersih UNIVERSAL sebesar Rp 254 pada tanggal 31 Desember 2009 dan dibukukan sebagai “Kelebihan bagian rugi bersih perusahaan asosiasi atas biaya perolehan” pada neraca konsolidasi. Perusahaan dan TAPIAN mengakui kelebihan bagian atas akumulasi rugi bersih UNIVERSAL dan TRANSINDO pada tahun 2010 dan UNIVERSAL pada tahun 2009, karena UNIVERSAL dan TRANSINDO adalah anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh PURIMAS, pemegang saham Perusahaan, yang menjamin kewajiban UNIVERSAL dan TRANSINDO sehubungan dengan kedudukannya sebagai induk perusahaan.
Perusahaan/Company Metode Ekuitas/At Equity: SUPERAIR TRANSINDO UNIVERSAL HORTIMART
Metode Biaya/At Cost : PT Duta Virtual Dotkom Jumlah/Total
Biaya Perolehan/ Acquisition Cost
Akumulasi Bagian atas Rugi Bersih/ Accumulated Equity in Net Losses
25.654 4.050 1.800 520
(12.078) (4.875) (2.054) (520)
32.024
(19.527)
1 32.025
Kelebihan Bagian Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi atas Biaya Perolehan/ Excess of Equity in Net Losses of an associate over cost
-
-
2009 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Nilai Tercatat/ Carrying Value
-
13.576 246
1.071 254
-
-
254 -
(19.527)
Investment in Shares of Stocks (Continued)
1.071
254
13.823
Jumlah/ Total
6.603 -
13.822 1
1.071
Uang Muka Setoran modal/ Deposits for Future Stock Subscription
20.179 246 -
6.603 -
20.425 1
6.603
20.426
Based on the Extraordinary Stockholders’ General Meeting of SUPERAIR, on various dates in 2009, the stockholders of SUPERAIR agreed to infuse funds for future stock subscription. As of December 31, 2009, deposits for future stock subscription paid by the Company amounted to Rp 6,603.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SUPERAIR yang diadakan pada berbagai tanggal tahun 2009, para pemegang saham SUPERAIR menyetujui penyetoran uang muka setoran modal. Pada tanggal 31 Desember 2009, uang muka setoran modal yang dibayar Perusahaan adalah sebesar Rp 6.603.
- 52 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7.
7.
Investasi dalam Saham (Lanjutan) Bagian atas laba (rugi) bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
The net equity in net earnings (Iosses) of a subsidiary and associates consists of the following:
2010
8.
Investment in Shares of Stocks (Continued)
2009
Anak Perusahaan GEMAMINA
(6.147)
-
Subsidiary GEMAMINA
Perusahaan Asosiasi SUPERAIR UNIVERSAL TRANSINDO
1.923 (454) (684)
(5.615) (434) 4
Associates SUPERAIR UNIVERSAL TRANSINDO
Bersih
(5.362)
(6.045)
Net
TAPIAN, pemegang saham GEMAMINA, menjual seluruh kepemilkannya sebesar 99% atau sebanyak 1.749.999 lembar saham GEMAMINA (Catatan 1c).
TAPIAN, a stockholder of GEMAMINA, sold all of its ownership interest in GEMAMINA representing 99% or totaling to 1,749,999 shares (Note 1c).
Persentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut dapat dilihat dalam Catatan 2l pada laporan keuangan konsolidasi.
For the percentage of ownership in associates, see Note 2l to the consolidated financial statements.
Tanaman Perkebunan
8.
Plantations
Tanaman perkebunan terdiri dari:
Plantations consist of the following:
Tanaman Telah Menghasilkan
Mature Plantations
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Biaya Perolehan: Kelapa sawit Akumulasi Amortisasi: Kelapa sawit Nilai Buku
1.557.694
-
412.123
(517)
74.869
(517)
179.144
-
1.324.892
Akumulasi Amortisasi: Kelapa sawit
345.459
Nilai Buku
979.433
31 Desember 2010/ December 31, 2010
1.736.321
486.475
1.145.571
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Biaya Perolehan: Kelapa sawit
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
1.249.846
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
-
-
66.664
-
232.802
-
Accumulated Amortization: Oil palm Net Book Value
31 Desember 2009/ December 31, 2009
1.557.694
412.123 1.145.571
- 53 -
Cost: Oil palm
Cost: Oil palm Accumulated Amortization: Oil palm Net Book Value
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8.
8.
Tanaman Perkebunan (Lanjutan)
Plantations (Continued)
Tanaman Telah Menghasilkan (Lanjutan)
Mature Plantations (Continued)
Rincian tanaman telah menghasilkan menurut lokasi operasi Grup adalah sebagai berikut:
The details of mature plantations based on the Group’s operational locations are as follows:
2010 (dalam ribuan hektar)/ (in thousand hectares )
2009 (dalam ribuan hektar)/ (in thousand hectares )
Lokasi Sumatera Kalimantan
37,8 61,5
38,7 55,0
Location Sumatera Kalimantan
Jumlah
99,3
93,7
Total
Beban amortisasi tanaman telah menghasilkan dibebankan pada biaya produksi (Catatan 21).
Amortization of mature plantations is charged to manufacturing costs (Note 21).
Tanaman Belum Menghasilkan
Immature Plantations 2010
Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari pembukaan lahan Reklasifikasi dari bibitan Reklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan Saldo Akhir
2009
283.790 55.537 22.298 8.473
376.486 103.678 25.479 10.949
(179.144)
(232.802)
190.954
283.790
Rincian tanaman belum menghasilkan menurut lokasi operasi Grup adalah sebagai berikut:
Beginning balance Additional costs Reclassification from land clearing Reclassification from nursery Reclassification to mature plantations Ending Balance
The details of immature plantations based on the Group’s locations are follows:
2010 (dalam ribuan hektar)/ (in thousand hectares)
2009 (dalam ribuan hektar)/ (in thousand hectares)
Lokasi Sumatera Kalimantan
3,3 6,0
2,5 11,3
Jumlah
9,3
13,8
Location Sumatera Kalimantan Total
No interest was capitalized plantations in 2010 and 2009.
Tidak ada beban bunga yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan pada tahun 2010 dan 2009.
- 54 -
to
immature
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8.
8.
Tanaman Perkebunan (Lanjutan)
Plantations (Continued)
Tanaman perkebunan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi sebesar US$ 453.264.419 dan US$ 424.310.582 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya.
Plantations are covered by insurance against losses from fire, disease, and other risks under blanket policies with insurance coverage totaling to US$ 453,264,419 and US$ 424,310,582 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan penyesuaian penurunan nilai tanaman perkebunan karena nilai tercatat untuk semua tanaman perkebunan Grup dapat diperoleh kembali.
Management is of the opinion that no write-down for impairment in plantations values is necessary since management believes that the carrying values of all of the Group’s plantations are recoverable.
Sehubungan dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1999 yang dikeluarkan pada tanggal 10 Februari 1999 mengenai industri perkebunan, Perusahaan sebagai perusahaan publik dikecualikan dari pembatasan pengelolaan lahan. Manajemen berpendapat bahwa semua lahan perkebunan yang dikelola sebelum 10 Februari 1999 telah memiliki perizinan yang memadai dari instansi terkait.
In connection with Regulation No. 2 Year 1999 dated February 10, 1999 of the State Minister of Agrarian Affairs/Head of the National Land Agency, the Company being publicly-listed, is not subject to the limitations in the aggregate size of agricultural plantations. Management believes that all plantations granted before February 10, 1999 have proper licenses from the relevant agencies.
Grup memiliki beberapa bidang tanah berupa Hak Guna Usaha (HGU) yang berjangka waktu lebih dari 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo antara 2029 sampai 2098. Manajemen berpendapat bahwa hak tersebut dapat diperpanjang apabila telah jatuh tempo.
The Group holds landrights in the form of Hak Guna Usaha (HGU) with terms of more than twenty (20) years that will expire between 2029 to 2098. Management believes that the terms of these landrights can be extended upon expiry.
Perusahaan dan anak perusahaan telah memperoleh HGU dari Badan Pertanahan Nasional yang mencakup areal masing-masing seluas 102.008 hektar dan 91.788 hektar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Rinciannya adalah sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries also hold landrights in the form of HGU from the National Land Agency of the Indonesian Government covering an area of approximately 102,008 hectares and 91,788 hectares, respectively, as of December 31, 2010 and 2009. The details are as follows:
Perusahaan/Anak Perusahaan The Company/Subsidiary Perusahaan/The Company
Lokasi/ Location
Luas Hektar/ Hectares under Landrights 2010 2009
Tahun Berakhir Masa Berlakunya/ Year of Expiration
Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan/ North Sumatera and South Kalimantan
15.641
15.641
2040 - 2098
TAPIAN
Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur/ North Sumatera, South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan
52.453
52.453
2040 - 2095
KRESNA
Jambi dan Kalimantan Timur/ Jambi and East Kalimantan
22.205
13.532
2042 - 2095
- 55 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8.
8.
Tanaman Perkebunan (Lanjutan)
Perusahaan/Anak Perusahaan The Company/Subsidiary
Plantations (Continued) Luas Hektar/ Hectares under Landrights 2010 2009
Lokasi/ Location
LEIDONG
Sumatera Utara dan Bangka/ North Sumatera and Bangka
6.235
6.235
2030 - 2062
Jambi dan Sumatera Utara/ Jambi and North Sumatera
3.890
2.343
2029 -2045
Sumatera Utara/North Sumatera
1.584
1.584
2084
102.008
91.788
SKU
PANIGORAN Jumlah/Total
The landrights for majority of the Company’s plantations located in Kalimantan are still in process.
Sebagian besar areal perkebunan Perusahaan yang berlokasi di Kalimantan sedang dalam proses perolehan HGU.
9.
Tahun Berakhir Masa Berlakunya/ Year of Expiration
Aset Tetap
9.
Property, Plant and Equipment
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 1 Januari 2010/
Penambahan/
January 1, 2010
Additions
Pengurangan 1) 2)/ Deductions
1) 2)
Reklasifikasi/
31 Desember 2010/
Reclassifications
December 31, 2010
Biaya Perolehan Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
290.725 203.951 201.534 1.045.374 1.551.709 307.401 348.712
58.529 275 2.856 6.294 79.700 42.567 72.528
(7.472) (55) (93) (18.134) (20.230) (8.833) (52.692)
509 20.740 39.335 204.049 160.003 1.831 16.697
342.291 224.911 243.632 1.237.583 1.771.182 342.966 385.245
Cost Landrights Storage tanks Land improvements and bridges Buildings Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment
Jumlah Aset tetap dalam penyelesaian
3.949.406 802.555
262.749 534.460
(107.509) (222)
443.164 (443.164)
4.547.810 893.629
Total Construction in progress
Jumlah Biaya Perolehan
4.751.961
797.209
(107.731)
-
5.441.439
Total Cost
-
3.622 30.353 24.353 322.040 699.104 252.263 185.638
Akumulasi Penyusutan Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
3.622 21.638 19.054 286.157 637.026 228.056 166.531
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.362.084
Nilai Buku
3.389.877
-
8.717 5.364 44.157 79.233 32.885 48.980
(2) (65) (8.274) (17.162) (8.677) (29.867)
219.336
(64.047)
7 (1) (6) -
Accumulated Depreciation Landrights Storage tanks Land improvements and bridges Buildings Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment
1.517.373
Total Accumulated Depreciation
3.924.066
Net Book Value
1) Pengurangan pada tahun 2010 termasuk dampak selisih kurs atas penjabaran aset tetap dan akumulasi penyusutan SOCI kedalam Rupiah pada tanggal neraca masing-masing sebesar Rp 28.231 dan Rp 22.482.
1)
The deductions in 2010 include the effect of the foreign currency translation of the cost and accumulated depreciation of property, plant and equipment of SOCI into Rupiah at balance sheet date amounting to Rp 28,231 and Rp 22,482, respectively.
2) Pengurangan pada tahun 2010 juga termasuk saldo awal aset tetap GEMAMINA pada tanggal 1 Januari 2010 sebesar Rp 6.146 yang tidak dikonsolidasikan lagi sejak April 2010 (Catatan 1c).
2)
Deductions in 2010 also include the balance of GEMAMINA’s property, plant and equipment as of January 1, 2010 amounting to Rp 6,146 which were not consolidated since April 2010 (Note 1c).
- 56 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9.
9.
Aset Tetap (Lanjutan)
Property, Plant and Equipment (Continued)
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 1 Januari 2009/
Penambahan/
January 1, 2009
Additions
Pengurangan 1)/
Reklasifikasi/
31 Desember 2009/
1)
Reclassifications
December 31, 2009
(5.026)
-
Deductions
Biaya Perolehan Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
268.912 194.844 153.908 955.511 1.460.534 283.652 319.360
26.839 5.249 15.582 11.723 23.373 26.392 52.486
Jumlah Aset tetap dalam penyelesaian
3.636.721 487.855
Jumlah Biaya Perolehan
Cost Landrights Storage tanks Land improvements and bridges Buildings Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment
(311) (30.311) (72.406) (4.589) (39.459)
3.858 32.355 108.451 140.208 1.946 16.325
290.725 203.951 201.534 1.045.374 1.551.709 307.401 348.712
161.644 617.857
(152.102) (14)
303.143 (303.143)
3.949.406 802.555
Total Construction in progress
4.124.576
779.501
(152.116)
-
4.751.961
Total Cost
3.592 13.657 14.386 266.079 622.762 201.117 140.412
30 7.988 4.396 40.727 75.163 30.992 42.994
-
-
3.622 21.638 19.054 286.157 637.026 228.056 166.531
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.262.005
202.290
Nilai Buku
2.862.571
Akumulasi Penyusutan Hak atas tanah Tangki Prasarana jalan dan jembatan Bangunan Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
-
(7) 515
(243) (20.649) (60.906) (4.053) (16.875)
7 -
(102.726)
515
Accumulated Depreciation Landrights Storage tanks Land improvements and bridges Buildings Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment
1.362.084
Total Accumulated Depreciation
3.389.877
Net Book Value
1) Pengurangan pada tahun 2009, termasuk dampak selisih kurs atas penjabaran aset tetap dan akumulasi penyusutan SOCI kedalam Rupiah pada tanggal neraca masing-masing sebesar Rp 106.394 dan Rp 81.793.
1)
Beban penyusutan hak atas tanah merupakan beban amortisasi yang berasal dari perbedaan antara nilai wajar aset bersih dan bagian kepemilikan Perusahaan atas nilai buku aset bersih anak perusahaan yang diakuisisi yang berasal dari hak atas tanah.
Depreciation expense of landrights pertains to the amortization of the difference between the fair value and the Company’s share in the book value of the net assets acquired attributable to landrights.
Pengurangan selama tahun 2010 dan 2009 merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions in 2010 and 2009 pertain to the sales and disposals of certain property, plant and equipment with details as follow:
Penjualan aset tetap
Sale of certain property, plant and equipment 2010
The deductions in 2009 include the effect of the foreign currency translation of the cost and accumulated depreciation of property, plant and equipment of SOCI into Rupiah at balance sheet date amounting to Rp 106,394 and Rp 81,793, respectively.
2009
Harga jual Nilai buku
40.570 30.237
25.651 22.722
Laba penjualan aset tetap
10.333
2.929
- 57 -
Selling price Net book value Gain on sale of property, plant and equipment
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9.
9.
Aset Tetap (Lanjutan)
Disposal of equipment
Penghapusan aset tetap
2010 Harga perolehan Akumulasi penyusutan Rugi penghapusan aset tetap
Property, Plant and Equipment (Continued) certain
property,
plant
and
2009
16.359 14.807
6.951 4.884
Cost Accumulated depreciation
1.552
2.067
Loss on disposal of property, plant and equipment
Laba penjualan dan rugi penghapusan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” pada bagian Penghasilan (beban) lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasi.
Gain on sale and loss on disposal of property, plant and equipment are included in “Miscellaneous - net” in the Other income (expenses) section of the consolidated statements of income.
Aset tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
The details of construction in progress as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
2009
Bangunan, perabot dan peralatan kantor Mesin dan peralatan, tangki dan kendaraan Prasarana jalan dan jembatan
415.193
427.119
421.159 57.277
324.267 51.169
Buildings, office furniture and fixtures Machinery, storage tanks and transportation equipment Land improvements and bridges
Jumlah
893.629
802.555
Total
Persentase penyelesaian aset tetap masingmasing antara 9% sampai 99% per 31 Desember 2010 dan antara 30% sampai 99% pada tanggal 31 Desember 2009. Estimasi penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 dijadwalkan pada tahun 2011 sampai dengan 2012, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dijadwalkan pada tahun 2010 sampai dengan 2011.
The percentage of completion of the construction in progress ranges from 9% to 99% as of December 31, 2010, and from 30% to 99% as of December 31, 2009. Estimated completion of construction in progress as of December 31, 2010 is scheduled between 2011 to 2012, whereas as of December 31, 2009 was scheduled between 2010 to 2011.
Alokasi beban penyusutan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense is as follows: 2010
2009
Biaya produksi (Catatan 21) Penjualan (Catatan 22) Umum dan administrasi (Catatan 22)
172.700 8.228 38.408
159.218 6.738 36.334
Manufacturing costs (Note 21) Selling (Note 22) General and administrative (Note 22)
Jumlah
219.336
202.290
Total
- 58 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9.
9.
Aset Tetap (Lanjutan)
The details of the Group’s property, plant and equipment that are pledged as collateral on the short-term bank loans (Note 12) and longterm loans (Note 15) are as follows:
Rincian aset tetap Grup yang digunakan sebagai jaminan hutang bank jangka pendek (Catatan 12) dan hutang jangka panjang (Catatan 15) adalah sebagai berikut: Perusahaan/Anak Perusahaan/ The Company/Subsidiary
Property, Plant and Equipment (Continued)
Digunakan sebagai Jaminan/ Pledged as Collateral
Kreditur/ Creditor
Perusahaan/The Company
Hak atas tanah - 8.963 ha, bangunan dan mesin dan peralatan/ Landrights - 8,963 hectares, buildings and machinery and equipment
Indonesia Eximbank; N.V. De Indonesische Overzeese Bank pada tanggal 31 Desember 2009/ as of December 31, 2009
Perusahaan/The Company
Hak atas tanah - 1.448 ha, bangunan, prasarana jalan dan jembatan dan mesin dan peralatan/ Landrights - 1,448 hectares, buildings, land improvements and bridges and machinery and equipment
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Perusahaan/The Company
Hak guna bangunan - 6,99 ha, bangunan dan mesin dan peralatan/ Building rights on land - 6.99 hectares, buildings and machinery and equipment
Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) pada tanggal 31 Desember 2009/ as of December 31 ,2009
Perusahaan/The Company
Hak atas tanah - 5.823 ha/ Landrights - 5,823 hectares
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
LEIDONG
Hak atas tanah - 6.132 ha, bangunan, prasarana jalan dan jembatan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor dan kendaraan/ Landrights - 6,132 hectares, buildings, land improvements and bridges, machinery and equipment, office furniture and fixtures and transportation equipment
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2009/ as of December 31, 2009
Perusahaan/The Company
Hak atas tanah KRESNA dan Perusahaan - 9.863,7 ha, bangunan, prasarana jalan dan jembatan dan mesin dan peralatan/ Landrights KRESNA and the Company - 9,863.7 hectares buildings, land improvements and bridges and machinery and equipment
PT Bank Central Asia Tbk
SKU
Hak atas tanah TAPIAN - 2.929 ha, bangunan, prasarana jalan PT Bank Permata Tbk pada tanggal 31 Desember 2009/ dan jembatan dan kendaraan dan alat berat/ as of December 31, 2009 Landrights TAPIAN - 2,929 hectares, buildings, land improvements and bridges and transportation and heavy equipment
TAPIAN
Hak atas tanah - 25.348 ha, bangunan dan mesin dan peralatan/ Landrights - 25,348 hectares, buildings and machinery and equipment
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan/The Company
Mesin dan peralatan/Machinery and equipment
PT Bank ICBC Indonesia
Perusahaan/The Company
Hak guna bangunan - 100.000 m2, bangunan dan sarana pelengkap dan mesin dan peralatan/
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2
Building rights on land - 100,000 m , buildings and machinery and equipment Perusahaan/The Company
Hak atas tanah - KRESNA - 6.883 ha, bangunan, prasarana jalan dan jembatan dan mesin dan peralatan/ Landrights - KRESNA - 6,883 hectares, buildings, land improvements and bridges and machinery and equipment
PT Bank Pan Indonesia Tbk pada tanggal 31 Desember 2010/ as of December 31, 2010
Perusahaan/The Company
Hak atas tanah LEIDONG - 1.389 ha, bangunan dan mesin dan peralatan Landrights - LEIDONG - 1,389 hectares, buildings and machinery and equipment
PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tanggal 31 Desember 2010/ as of December 31, 2010
- 59 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9.
9.
10.
Aset Tetap (Lanjutan)
Property, Plant and Equipment (Continued)
Nilai tercatat hak atas tanah termasuk tanaman perkebunan (Catatan 8), bangunan, prasarana jalan dan jembatan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor dan kendaraan Grup yang digunakan sebagai jaminan pinjaman hutang bank jangka pendek dan hutang jangka panjang Grup pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.442.055 dan Rp 2.577.670.
The carrying value of landrights and plantations (Note 8), buildings, land improvements and bridges, machinery and equipment, office furniture and fixtures and transportation equipment of the Group, which are pledged as collateral on the Group’s short-term bank loans and long-term loans amounted to Rp 2,442,055 and Rp 2,577,670 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Tangki, bangunan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor serta kendaraan diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28c), terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3.636.776, US$ 66.445.565, GBP 239.850 dan EUR 344.689 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 3.766.942, US$ 68.883.503 dan GBP 135.660 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Storage tanks, buildings, machinery and equipment, office furniture and fixtures and transportation equipment are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party (Note 28c), against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totaling to Rp 3,636,776, US$ 66,445,565, GBP 239,850 and EUR 344,689 as of December 31, 2010 and Rp 3,766,942, US$ 68,883,503, and GBP 135,660 as of December 31, 2009, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
Management is of the opinion that the carrying values of all assets of the Group are fully recoverable, thus, no write-down for impairment in asset value is necessary.
Goodwill
10.
Goodwill This account represents the excess of purchase price over the Company’s subsidiaries’ proportionate share in underlying fair values of the net assets of acquired subsidiaries accounted for under purchase method, with details as follows:
Akun ini merupakan selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atau anak perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang diakuisisi dengan menggunakan metode pembelian dengan rincian sebagai berikut: 2010
2009
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian nilai wajar aset bersih anak perusahaan Saldo awal tahun Pengurangan goodwill sehubungan dengan penjualan anak perusahaan (Catatan 1c)
59.586
59.586
(4.250)
-
Deduction of goodwill relating to sold subsidiary (Note 1c)
Saldo akhir tahun
55.336
59.586
At the end of year
- 60 -
Excess of the purchase price over the underlying fair values of the net assets of the acquired subsidiaries At the beginning of year
the or the the the
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10.
10.
Goodwill (Lanjutan) 2010 Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Amortisasi tahun berjalan Pengurangan goodwill sehubungan dengan penjualan anak perusahaan (Catatan 1c) Saldo akhir tahun Goodwill - bersih
2009
29.038 3.104
(2.001)
-
Deduction of goodwill relating to sold subsidiary (Note 1c)
33.104
32.142
At the end of year
22.232
27.444
Goodwill - net
As of December 31, 2010 and 2009, unamortized negative goodwill amounted to Rp 142,323 and Rp 150,534, respectively, net of accumulated amortization of Rp 21,896 and Rp 13,685, respectively.
Aset Lain-lain - Lainnya
11.
Rincian aset lain-lain - lainnya adalah sebagai berikut:
Other Assets - Others The details of other assets - others are as follows:
2010 Piutang jangka panjang - pihak ketiga (JP¥ 1.700.605.567) Cadangan penurunan nilai
Accumulated amortization At the beginning of year Current year amortization
32.142 2.963
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo goodwill negatif yang belum diamortisasi masing-masing adalah sebesar Rp 142.323 dan Rp 150.534, setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 21.896 dan Rp 13.685.
11.
Goodwill (Continued)
2009
187.560 (136.180)
172.952 (86.476)
Long-term receivable - third party (JP¥ 1,700,605,567) Provision for impairment
Bersih Uang muka proyek perkebunan plasma - bersih Uang muka proyek Uang jaminan Investasi tanah Pembukaan lahan Lain-lain
51.380
86.476
149.654 99.680 13.242 4.970 3.185 5.372
85.845 198.824 13.448 4.970 1.139 8.322
Net Advances for plasma plantation projects - net Advances for projects Security deposits Investment in land Land clearing Others
Jumlah
327.483
399.024
Total
In 2005, the Company was a guarantor for the loan which was obtained by PT Nala Vini Eka Beverages (NAVIKA) from Unity Holdings Ltd. In March 2006, NAVIKA defaulted in the payment of the loan principal and interest, thus in May 2006, UNITY asked the Company as guarantor to pay the loan. Accordingly, on July 10, 2006, the Company and NAVIKA signed a loan agreement whereby the Company granted NAVIKA a loan for the settlement of its NAVIKA’s loan to UNITY.
Pada tahun 2005, Perusahaan menjadi penjamin atas hutang yang diperoleh PT Nala Vini Eka Beverages (NAVIKA) dari Unity Holdings Ltd. Pada bulan Maret 2006, NAVIKA gagal membayar pokok dan bunga yang telah jatuh tempo, sehingga pada bulan Mei 2006, UNITY telah meminta kepada Perusahaan sebagai penjamin untuk melunasi seluruh pinjaman tersebut. Selanjutnya pada tanggal 10 Juli 2006, NAVIKA menandatangani perjanjian pinjaman kepada Perusahaan untuk penyelesaian pinjaman NAVIKA kepada UNITY.
- 61 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11.
11.
Aset Lain-lain - Lainnya (Lanjutan)
Other Assets - Others (Continued)
Saldo piutang Perusahaan kepada NAVIKA pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar JP¥ 1.700.605.567 masingmasing setara dengan Rp 187.560 dan Rp 172.952, yang pembayarannya akan dilakukan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak tanggal penandatangan perjanjian pinjaman atau tidak lebih dari tanggal 10 Juli 2011. Perusahaan telah membentuk cadangan penurunan nilai pada tahun 2010 and 2009 masing-masing sebesar Rp 136.180 dan Rp 86.476. Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai pada 31 Desember 2010 dan 2009 memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari akun tersebut.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding receivable of the Company from NAVIKA amounted to JP¥ 1,700,605,567 or equivalent to Rp 187,560 and Rp 172,952, respectively, which is payable within sixty (60) months from the date of the loan agreement or not later than July 10, 2011. In 2010 and 2009, the Company has provided a provision for impairment amounting to Rp 136,180 and Rp 86,476, respectively. Management believes that the provision for impairment as of December 31, 2010 and 2009 is adequate to cover possible losses from such account.
Uang muka proyek terutama merupakan uang muka yang dikeluarkan berkaitan dengan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Jak Luay, Kalimantan Timur dan di Bukit Kapur, Kalimantan Selatan dan pembangunan pabrik penyulingan (refinery) di Marunda, Jakarta dan di Tarjun, Kalimantan Selatan.
Advances for projects mainly pertain to advance payments in relation to the construction of oil palm mills in Jak Luay, East Kalimantan and Bukit Kapur, South Kalimantan and construction of refinery plants in Marunda, Jakarta and in Tarjun, South Kalimantan.
Uang muka proyek perkebunan plasma merupakan jumlah pengeluaran dalam rangka pembangunan Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) oleh KRESNA dan SKU, anak perusahaan, dan Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN - RP) oleh TAPIAN, anak perusahaan, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, setelah dikurangi dengan kredit investasi. Uang muka tersebut digunakan untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit masing-masing seluas 3.000 hektar yang berlokasi di Kabupaten Merangin dan Sarolangun, 1.393 hektar di Kabupaten Bungo, 2.166 hektar di Kabupaten Tebo dan 6.245 hektar di Kabupaten Kutai Timur. Anak perusahaan mempunyai komitmen atas proyek perkebunan KKPA ini (Catatan 30c).
Advances for plasma plantation projects represent all payments to develop Primary Credit Cooperative for Members (KKPA) made by KRESNA and SKU, the subsidiaries, and Credit for Development of Bio Energy and Plantation Revitalization (KPEN - RP) made by TAPIAN, a subsidiary, as of December 31, 2010 and 2009, net of investment credit. Such advances were used to develop oil palm plantations with an area of 3,000 hectares at Kabupaten Merangin and Sarolangun, 1,393 hectares at Kabupaten Bungo, 2,166 hectares at Kabupaten Tebo and 6,245 hectares at Kabupaten Kutai Timur. The subsidiaries have commitments to develop the KKPA plantation projects (Note 30c).
- 62 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12.
12.
Hutang Bank Jangka Pendek Hutang bank jangka pendek terdiri dari:
Short-term bank loans consist of the following: 2010
Pihak ketiga Rupiah Indonesia Eximbank (a) Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) PT Bank Central Asia Tbk (b) (US$ 76.327.000) PT Bank Pan Indonesia Tbk (c) (US$ 60.000.000) Indonesia Eximbank (a) (US$ 40.000.000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (d) (US$ 30.000.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (e) (US$ 29.892.723) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (f) (US$ 15.848.000) PT Bank ICBC Indonesia (g) (US$ 2.000.000) Jumlah Suku bunga per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
a.
Short-term Bank Loans
2009
-
300.000
686.256
-
539.460
-
359.640 269.730
376.000 282.000
268.766
-
142.489
-
-
18.800
2.266.341 9,5% - 10% 4% - 6,75%
976.800 9,5% - 12,75% 4,5% - 10%
a.
Pada tanggal 20 Desember 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Indonesia Eximbank (EXIM). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 24 Desember 2008, fasilitas kredit sebesar US$ 70.000.000 dikonversi menjadi US$ 40.000.000 dan Rp 333.663. Kemudian berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit terakhir tanggal 30 Juli 2010, EXIM setuju untuk mengakhiri fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah dan memperpanjang jangka waktu pinjaman untuk fasilitas kredit dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sampai dengan tanggal 30 Juli 2011. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, bangunan, mesin dan peralatan, hak atas tanah seluas 8.963 hektar (Catatan 4, 5 dan 9) dan jaminan perusahaan dari Golden Agri-Resources Ltd. (GAR), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28i).
- 63 -
Third parties Rupiah Indonesia Eximbank (a) U.S. Dollar (Note 29) PT Bank Central Asia Tbk (b) (US$ 76,327,000) PT Bank Pan Indonesia Tbk (c) (US$ 60,000,000) Indonesia Eximbank (a) (US$ 40,000,000) PT Bank CIMB Niaga Tbk (d) (US$ 30,000,000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (e) (US$ 29,892,723) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (f) (US$ 15,848,000) PT Bank ICBC Indonesia (g) (US$ 2,000,000) Total Interest rates per annum: Rupiah U.S. Dollar
On December 20, 2005, the Company entered into a credit agreement with Indonesia Eximbank (EXIM). The credit facilities are valid for one year and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreement. Based on the Credit Agreement Amendment dated December 24, 2008, the credit facilities totaling to US$ 70,000,000 was converted to US$ 40,000,000 and Rp 333,663. Based on the latest Credit Agreement Amendment dated July 30, 2010, EXIM agreed to ended the credit facility in Rupiah and extend the credit facility in US$ until July 30, 2011. The loans are secured by trade accounts receivable, inventories, buildings, machinery and equipment, landrights on parcels of land with a total area of 8,963 hectares (Notes 4, 5 and 9) and corporate guarantee from Golden Agri-Resources Ltd. (GAR), a related party (Note 28i).
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12.
12.
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
Short-term Bank Loans (Continued)
b.
Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit “Time Loan Revolving” dengan PT Bank Central Asia Tbk dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 30.000.000. Pinjaman berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, sampai dengan tanggal 22 Februari 2011. Tanggal jatuh tempo pembayaran adalah maksimum empat bulan terhitung sejak tanggal penarikan pinjaman. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 6 Juli 2010, BCA setuju untuk memberikan tambahan fasilitas kredit “Time Loan Sub Limit LC Line” dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 422.750 dan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, sampai dengan tanggal 6 Juli 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah seluas 9.861,4 hektar milik KRESNA, seluas 4,2 hektar milik PT Ivo Mas Tunggal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan seluas 2,3 hektar milik Perusahaan, bangunan, prasarana jalan dan jembatan serta mesin dan peralatan (Catatan 9).
b.
On February 22, 2008, the Company entered into a revolving loan agreement with PT Bank Central Asia Tbk for a maximum facility of US$ 30,000,000. This loan is available for a period of three years until February 22, 2011. The maturity date of the loan is four months maximum from the drawdown date. Based on Credit Agreement Amendment dated July 6, 2010, BCA agreed to grant additional time loan sub limit LC line credit facility with a maximum facility of Rp 422,750 and is available for a period of three years until July 6, 2013. This loan is secured by landrights on parcels of land with a total area of 9,861.4 hectares owned by KRESNA, 4.2 hectares owned by PT Ivo Mas Tunggal, a related party, and 2.3 hectares owned by the Company, buildings, land improvements and bridges and machinery and equipment (Note 9).
c.
Pada tanggal 23 September 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Money Market dan Transaksi Valuta Asing dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PANIN) dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar US$ 60.000.000 dan US$ 50.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah milik KRESNA seluas 6.883 hektar, bangunan, prasarana jalan dan jembatan, mesin dan peralatan (Catatan 9) dan tagihan atas klaim asuransi.
c.
On September 23, 2010, the Company entered into a Money Market and Foreign Exchange Transaction with PT Bank Pan Indonesia Tbk (PANIN) for a maximum facility of US$ 60,000,000 and US$ 50,000,000 respectively. This credit facility is valid for one year and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreement. This loan is secured by KRESNA’s landrights on parcels of land with a total area of 6,883 hectares, buildings, land improvements and bridges, machinery and equipment (Note 9) and insurance claims.
d.
Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman tetap atas permintaan dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah fasilitas maksimal sebesar US$ 30.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit terakhir tanggal 7 September 2010, fasilitas ini telah diperpanjang dari tanggal 4 Juni 2010 sampai dengan tanggal 7 Juli 2011. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah seluas 1.448 hektar, bangunan, prasarana jalan dan jembatan, mesin dan peralatan (Catatan 9) dan jaminan perusahaan dari PURIMAS dan GAR (Catatan 28i).
d.
On May 31, 2007, the Company entered into an on-demand fixed loan with PT Bank CIMB Niaga Tbk for a maximum facility of US$ 30,000,000. The credit facility is valid for one year and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreement. Based on the latest Credit Agreement Amendment dated September 7, 2010, this facility has been further extended from June 4, 2010 until July 7, 2011. This loan is secured by the Company’s landrights on parcels of land with a total area of 1,448 hectares, buildings, land improvements and bridges, machinery and equipment (Note 9) and corporate guarantees from PURIMAS and GAR (Note 28i).
- 64 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12.
12.
Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)
Short-term Bank Loans (Continued)
e.
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON) dengan jumlah fasilitas maksimal sebesar US$ 30.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Hutang ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, hak atas tanah milik LEIDONG seluas 1.389 hektar, bangunan dan mesin dan peralatan (Catatan 4, 5 dan 9) dan jaminan perusahaan dari GAR (Catatan 28i).
e.
On December 28, 2010, the Company entered into a loan agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (DANAMON) for a maximum facility of US$ 30,000,000. This credit facility is valid for one year and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreement. This loan is secured with trade accounts receivable, inventories, LEIDONG’s landrights on parcels of land with a total area of 1,389 hectares, buildings and machinery and equipment (Notes 4, 5 and 9) and a corporate guarantee from GAR (Note 28i).
f.
Pada tanggal 25 September 2007, Perusahaan mengadakan 2 (dua) perjanjian pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), yaitu perjanjian fasilitas Letter of Credit (L/C) dan atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan sub limit pinjaman promes berulang (demand loan). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 Desember 2009, jumlah fasilitas pinjaman telah ditambah dari US$ 25.000.000 menjadi US$ 50.000.000. Selanjutnya, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit terakhir tanggal 2 November 2010 fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 25 September 2011.
f.
On September 25, 2007, the Company entered into two (2) loan agreements with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) covering the Letter of Credit (L/C) and/or Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) and sub limit demand loan. The credit facilities are valid for one year and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreements. Based on the Credit Agreement Amendment dated December 23, 2009, the maximum amount of the credit facilities increased from US$ 25,000,000 to US$ 50,000,000. Further, based on the latest Credit Agreement Amendment dated November 2, 2010 the loan facility has been extended until September 25, 2011.
These loans are secured by landrights on parcels of land with a total area of 5,823 hectares (Note 9) and a corporate guarantee from GAR (Note 28i).
Hutang ini dijamin dengan hak atas tanah seluas 5.823 hektar (Catatan 9), serta jaminan perusahaan dari GAR (Catatan 28i). g.
g.
Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman tetap atas permintaan dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah fasilitas maksimal sebesar US$ 2.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 30 Oktober 2010 dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan tata cara yang diatur dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman tersebut dijamin dengan mesin dan peralatan pabrik Perusahaan (Catatan 9). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2010.
- 65 -
On October 30, 2009, the Company entered into a fixed loan agreement with PT Bank ICBC Indonesia for a maximum facility of US$ 2,000,000. The credit facility is valid for one year until October 30, 2010 and can be extended up to a certain period as provided for in the loan agreement. This loan is secured by the Company’s machinery and equipment (Note 9). This loan was settled in September 2010.
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13.
13.
Hutang Usaha
This account mainly consists of amounts due to suppliers for purchases of oil palm products, fertilizers and other plantation tools, with details as follows:
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian produk kelapa sawit, pupuk dan peralatan perkebunan lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28b) Rupiah PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Bumipermai Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Buana Artha Sejahtera PT Meganusa Intisawit PT Ramajaya Pramukti PT Ivo Mas Tunggal PT Forestalestari Dwikarya PT Mitrakarya Agroindo PT Satrindo Jaya Agropalma PT Agrokarya Primalestari PT Bumipalma Lestaripersada PT Bumi Sawit Permai PT Djuandasawit Lestari PT Purimas Sasmita PT Cakrawala Megah Indah PT Taruna Cipta Kencana PT Sawitakarya Manunggul PT Aditunggal Mahajaya PT Buana Adhitama PT Universal Transindo Mas PT Sinar Mas Super Air PT Rolimex Kimia Nusamas PT Buana Wiralestari Mas PT Sawit Mas Sejahtera PT Sumber Indahperkasa PT Ivo Mas Tunggal Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) PT Rolimex Kimia Nusamas Golden Agri International Pte. Ltd. Jumlah Jumlah
Trade Accounts Payable
2009
152.980 109.106 94.775 91.370 78.035 48.539 43.576 34.612 33.337 16.315 14.813 14.578 13.768 12.520 8.810 6.794 6.667 6.356 4.393 3.777 3.761 2.919 1.647 1.510 1.367 1.124 77
104.091 80.300 129.341 21.102 84.331 52.620 81.423 44.404 17.647 188 8.002 25.993 1.939 7.001 4.516 6.493 4.245 2.842 3.223 1.158 2.345 29.265 70.721 1.097
4.152
1.629
811.678
785.916
20.843 498
109.550 1.046
21.341
110.596
833.019
896.512
- 66 -
Related parties (Note 28b) Rupiah PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Bumipermai Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Buana Artha Sejahtera PT Meganusa Intisawit PT Ramajaya Pramukti PT Ivo Mas Tunggal PT Forestalestari Dwikarya PT Mitrakarya Agroindo PT Satrindo Jaya Agropalma PT Agrokarya Primalestari PT Bumipalma Lestaripersada PT Bumi Sawit Permai PT Djuandasawit Lestari PT Purimas Sasmita PT Cakrawala Megah Indah PT Taruna Cipta Kencana PT Sawitakarya Manunggul PT Aditunggal Mahajaya PT Buana Adhitama PT Universal Transindo Mas PT Sinar Mas Super Air PT Rolimex Kimia Nusamas PT Buana Wiralestari Mas PT Sawit Mas Sejahtera PT Sumber Indahperkasa PT Ivo Mas Tunggal Lestari Others (each below Rp 1,000) Subtotal U.S. Dollar (Note 29) PT Rolimex Kimia Nusamas Golden Agri International Pte. Ltd. Subtotal Total
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13.
13.
Hutang Usaha (Lanjutan) 2010 Pihak ketiga Rupiah PT Bumitama Gunatama Agro PT Pundi Abadi Intisari PT Buana Karya Bhakti PT Dharma Satya Nusantara PT Bisma Dharma Kencana PT Mahkota Indosakti Prima PT Pertamina PT Putra Bangun Nusagriya PT Trinity Interlink PT Nusamas Kimia Persada Koperasi Kongbeng Bersatu PT Modern Widya Technical PT Sinar Agro Mandiri Sungai Bengkal Plasma CV Kurnia Jaya Mandiri PT Sigma Mutiara PT Panverta Cakra Kencana PT Etam Bersama Lestari PT Kreasi Kotak Megah PT Sud-Chemie Indonesia PT Makro Chemindo PT Perkebunan Nusantara PT Dawuh Utama PT Sinar Dinamika Kapuas PT Lautan Luas Tbk Lipico Technologies Pte. Ltd. PT Bumihutani Lestari PT Sari Mas Permai PT Sinar Gunung Sawit Raya PT Supernova PT Torganda PT Multi Mas Chemindo PT Swakarsa Sinar Sentosa PT Langgeng Muaramakmur PT Suryabumi Tunggal Perkasa PT Kalimantan Sanggar Pusaka PT Bontipermai Jayaraya PT Agricinal PT Pati Sari PT Karya Nusa Eka Daya PT Dunia Kimia Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000) Jumlah
Trade Accounts Payable (Continued)
2009
26.171 20.249 18.461 15.892 15.726 11.721 10.762 8.382 7.228 7.220 4.947 4.404 3.865 3.053 2.991 2.990 2.957 2.814 2.796 2.299 2.142 2.089 2.080 1.393 1.253 701 675 594 593 415 377 302 288 139 -
18.311 359 8.872 3.807 8.382 23.897 3.816 8.952 1.983 131 150 2.168 3.271 226 3.290 27.665 7.622 2.430 4.854 2.032 2.139 2.050 3.617 2.128 19.193 2.469 9.477 4.207 4.149 3.347 3.075 2.971 2.796
143.710
73.143
331.679
266.979
- 67 -
Third parties Rupiah PT Bumitama Gunatama Agro PT Pundi Abadi Intisari PT Buana Karya Bhakti PT Dharma Satya Nusantara PT Bisma Dharma Kencana PT Mahkota Indosakti Prima PT Pertamina PT Putra Bangun Nusagriya PT Trinity Interlink PT Nusamas Kimia Persada Koperasi Kongbeng Bersatu PT Modern Widya Technical PT Sinar Agro Mandiri Sungai Bengkal Plasma CV Kurnia Jaya Mandiri PT Sigma Mutiara PT Panverta Cakra Kencana PT Etam Bersama Lestari PT Kreasi Kotak Megah PT Sud-Chemie Indonesia PT Makro Chemindo PT Perkebunan Nusantara PT Dawuh Utama PT Sinar Dinamika Kapuas PT Lautan Luas Tbk Lipico Technologies Pte. Ltd. PT Bumihutani Lestari PT Sari Mas Permai PT Sinar Gunung Sawit Raya PT Supernova PT Torganda PT Multi Mas Chemindo PT Swakarsa Sinar Sentosa PT Langgeng Muaramakmur PT Suryabumi Tunggal Perkasa PT Kalimantan Sanggar Pusaka PT Bontipermai Jayaraya PT Agricinal PT Pati Sari PT Karya Nusa Eka Daya PT Dunia Kimia Jaya Others (each below Rp 2,000) Total
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13.
13.
Hutang Usaha (Lanjutan)
Trade Accounts Payable (Continued)
2010 Pihak ketiga (Lanjutan) Mata Uang Asing (Catatan 29) Dolar Amerika Serikat Dong Yuan Engineering Sdn. PT Mahkota Indosakti Prima Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) Ringgit Malaysia Yen Jepang Dolar Singapura Euro
4.602 1.229
3 3.254
4.972 553 245 110 72
5.494 283
Third parties (Continued) Foreign Currencies (Note 29) U.S. Dollar Dong Yuan Engineering Sdn. PT Mahkota Indosakti Prima Others (each below Rp 1,000) Malaysian Ringgit Japan Yen Singapore Dollar Euro
121 -
11.783
9.155
343.462
276.134
1.176.481
1.172.646
Jumlah Jumlah
2009
Total Total
Trade accounts payable classified according to currency and age based on invoice date as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang dan umur hutang dihitung sejak tanggal faktur pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Rupiah dan Ekuivalen Mata Uang
Mata Uang Dolar
Rupiah/
Amerika Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Mata Uang Ringgit
Ekuivalen
dalam Rupiah/
Mata Uang Dolar
dalam Rupiah/
Rupiah and
Euro/
Singapura/
Equivalent in
Equivalent in
Euro
Singapore Dollar
Rupiah
Rupiah
Mata Uang Yen
Mata Uang
Malaysia/
Jepang/
Malaysian Ringgit
Japan Yen
1.089.807
3.009.475
> 1 bulan - 3 bulan
40.812
565.682
-
-
-
-
> 3 bulan - 6 bulan
1.639
-
-
-
-
-
-
> 6 bulan - 9 bulan
229
-
-
-
-
-
-
77
-
-
-
-
-
-
77
-
10.793
Sampai dengan 1 bul an
> 9 bulan - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
10.793 1.143.357
-
189.747
-
3.575.157
2.212.005
6.002
-
189.747
-
2.212.005
15.722
6.002
15.722
28.038
1.117.845
5.086
45.898
> 1 month - 3 months
1.639
> 3 months - 6 months
229
> 6 months - 9 months
33.124
1.176.481
Up to 1 month
> 9 months - 12 months > 12 months Total
2009
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 9 bulan > 9 bulan - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
Mata Uang Rupiah/ Rupiah
Mata Uang Dolar Amerika Serikat/ U.S. Dollar
Mata Uang Ringgit Malaysia/ Malaysian Ringgit
976.475 65.835 709 1.465 6.301 2.110
12.613.732 82.700
103.044 -
1.052.895
12.696.432
103.044
Ekuivalen dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Rupiah dan Ekuivalen dalam Rupiah/ Rupiah and Equivalent in Rupiah
18.116
118.974 777
1.095.449 65.835 709 1.465 6.301 2.887
Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 9 months > 9 months - 12 months > 12 months
18.116
119.751
1.172.646
Total
Mata Uang Dolar Singapura/ Singapore Dollar
- 68 -
-
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14.
14.
Hutang Pajak Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consists of: 2010
15.
Taxes Payable
2009
Pajak penghasilan badan (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai - bersih
133.625
61.404
314 5.875 11.396 22.018 114 23.409
271 15.306 12.563 14.794 51 12.557
Jumlah
196.751
116.946
Hutang Jangka Panjang
15.
Hutang jangka panjang dari bank dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari:
Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (b) (US$ 27.381.880 tahun 2010 dan US$ 22.988.181 tahun 2009) PT Bank ICBC Indonesia (c) (US$ 3.000.000) Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellsc haft mbH (DEG) (d) (US$ 32.000.000) N.V. De Indonesische Overzeese Bank (dalam likuidasi) (e) (US$ 7.700.000) PT Bank Permata Tbk (f) (US$ 2.878.793) Jumlah Dikurangi biaya provisi kredit y ang belum diamortisasi Jumlah - Bersih Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Biaya provisi k redit yang belum diamortisasi Jumlah Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun Suku bunga per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
Total
Long-term Loans Long-term loans from banks and other financial institutions consist of the following:
2010 Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (a)
Corporate income tax (Note 26) Incom e taxes Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value Added Tax - net
2009
650.000
730.000
246.191
216.089
26.973
28.200
-
300.800
-
72.380
-
27.060
Rupiah Third party PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (a) U.S. Dollar (Note 29) Third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (b) (US$ 27,381,880 in 2010 and US$ 22,988,181 in 2009) PT Bank ICBC Indonesia (c) (US$ 3,000,000) Deutsche Investitions-und Entwick lungsgesellschaft mbH (DEG) (d) (US$ 32,000,000) N.V. De Indonesische Overzeese Bank (in liquidation) (e) (US$ 7,700,000) PT Bank Permata Tbk (f) (US$ 2,878,793)
923.164
1.374.529
Total
5.930 917.234
1.374.529
Less unamortized credit provisions cost Total - Net Less:
92.138 981
214.171 -
91.157
214.171
826.077
1.160.358
9,75% - 11,75% 11,75% - 12,5% 2,46% - 8,00% 3,22% - 9,5%
- 69 -
Current portion Unamortized credit provisions cost Total Long-term portion Interes t rate per annum: Rupiah U.S. Dollar
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15.
15.
Hutang Jangka Panjang (Lanjutan)
Long-term Loans (Continued)
a.
Pada tanggal 13 April 2009, TAPIAN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 750.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015. Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah seluas 25.348 hektar milik TAPIAN, bangunan dan mesin dan peralatan (Catatan 9).
a.
On April 13, 2009, TAPIAN, a subsidiary, obtained an investment credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with maximum credit facility of Rp 750,000. This loan will mature on December 31, 2015. The loan is collateralized by landrights on parcels of land with a total area of 25,348 hectares owned by TAPIAN, buildings and machinery and equipment (Note 9).
b.
Pada tanggal 29 November 2006, LEIDONG, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan maksimum kredit sebesar US$ 14.779.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 November 2011. Hutang ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, hak atas tanah seluas 6.132 hektar milik LEIDONG dan seluas 28,2 hektar milik PT Bumipermai Lestari, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, beserta bangunan dan segala sesuatu di atasnya, prasarana jalan dan jembatan, mesin dan peralatan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan (Catatan 4, 5 dan 9) dan tagihan atas klaim asuransi, serta jaminan perusahaan dari PURIMAS (Catatan 28i).
b.
On November 29, 2006, LEIDONG, a subsidiary, obtained an investment credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) with maximum credit facility of US$ 14,779,000. The proceeds of this loan were used to finance oil palm plantation and oil palm mill. The loan will mature on November 28, 2011. The loan is collateralized by trade accounts receivable, inventories, landrights on parcels of land with a total area of 6,132 hectares owned by LEIDONG and 28.2 hectares owned by PT Bumipermai Lestari, a related party, including the buildings and assets on the land, land improvements and bridges, machinery and equipment, office furniture and fixtures, transportation equipment (Notes 4, 5 and 9) and insurance claims and corporate guarantee from PURIMAS (Note 28i).
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang adalah sebesar US$ 4.648.396 (setara Rp 43.695). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2010.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of this loan amounted to US$ 4,648,396 (equivalent to Rp 43,695). The loan was settled in September 2010.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari BNI untuk membiayai pembangunan pabrik penyulingan (Refinery) dengan maksimum fasilitas kredit sebesar Rp 340.500. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Pada tanggal 25 November 2009, BNI menyetujui perubahan pinjaman dalam mata uang Rupiah menjadi pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar US$ 36.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan hak guna bangunan seluas 2 100.000 m milik Perusahaan, bangunan dan sarana pelengkap dan mesin dan peralatan (Catatan 9).
On June 30, 2009, the Company entered into a credit agreement with BNI for a maximum facility of Rp 340,500 to finance its refinery plant. This loan will mature on June 30, 2017. On November 25, 2009, BNI agreed to change the credit facility from Rupiah to US$ amounting to US$ 36,000,000. The loan is secured by building rights on land owned by the Company with a total area of 2 100,000 m , buildings and machinery and equipment (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang masing-masing adalah sebesar US$ 27.381.880 (setara Rp 246.190) dan US$ 18.339.785 (setara Rp 172.394).
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of this loan amounted to US$ 27,381,880 (equivalent to Rp 246,190) and US$ 18,339,785 (equivalent to Rp 172,394), respectively.
- 70 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15.
15.
Hutang Jangka Panjang (Lanjutan)
Long-term Loans (Continued)
c.
Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman tetap atas permintaan dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah fasilitas maksimal sebesar US$ 3.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Oktober 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan mesin dan peralatan pabrik Perusahaan (Catatan 9).
c.
On October 30, 2009, the Company entered into a fixed loan agreement with PT Bank ICBC Indonesia for a maximum facility of US$ 3,000,000. This loan will mature on October 30, 2012. This loan is secured by the Company’s machinery and equipment (Note 9).
d.
Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari DEG dengan maksimum fasilitas kredit sebesar US$ 32.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2015. Pinjaman ini dijamin dengan hak guna bangunan seluas 6,99 hektar, bangunan, mesin dan peralatan (Catatan 9) dan tagihan atas klaim asuransi serta jaminan perusahaan dari GAR (Catatan 28i). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember 2010.
d.
On December 12, 2007, the Company obtained a term loan facility from DEG with a maximum credit facility of US$ 32,000,000. This loan will mature on December 15, 2015. This loan is collateralized by building rights on land with a total area of 6.99 hectares, buildings, machinery and equipment (Note 9) and insurance claims and a corporate guarantee from GAR (Note 28i). The loan was settled in December 2010.
e.
Pada tanggal 5 November 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan N.V. De Indonesische Overzeese Bank dengan jumlah fasilitas maksimal pinjaman sebesar US$ 10.000.000. Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 21 April 2009, fasilitas pinjaman diubah menjadi pinjaman saldo menurun dan akan dibayar dalam 22 (dua puluh dua) kali cicilan bulanan dengan cicilan terakhir pada tanggal 27 November 2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, hak atas tanah seluas 8.963 hektar milik Perusahaan (pari passu dengan pinjaman Perusahaan dari EXIM (Catatan 12a)). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Agustus 2010.
e.
On November 5, 2007, the Company entered into a credit agreement with N.V. De Indonesische Overzeese Bank for a maximum facility of US$ 10,000,000. Based on the Credit Amendment Letter dated April 21, 2009, the loan facility was converted into installment loan and payable in twenty-two (22) monthly installments until November 27, 2010. This loan is secured by trade accounts receivable, inventories, landrights on parcels of land with a total area of 8,963 hectares owned by the Company (pari passu with the Company’s loan from EXIM (Note 12a)). The loan was settled in August 2010.
f.
Pada tanggal 4 November 2004, SKU, anak perusahaan, mengadakan 2 (dua) perjanjian pinjaman berjangka dengan PT Bank Permata Tbk (PERMATA) dengan jumlah fasilitas sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 4.270.000. Pinjaman ini akan dicicil dalam 60 (enam puluh) kali angsuran bulanan sejak Desember 2005 sampai dengan 4 November 2010. Hutang ini dijamin dengan tanah milik TAPIAN (dahulu milik PT Inti Gerak Maju) seluas 2.929 hektar, bangunan, prasarana jalan dan jembatan, kendaraan dan alat berat (Catatan 9) serta jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PURIMAS (Catatan 28i). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2010.
f.
On November 4, 2004, SKU, a subsidiary, obtained two (2) term loans from PT Bank Permata Tbk (PERMATA) with maximum credit facilities each of US$ 5,000,000 and US$ 4,270,000. These loans are payable in sixty (60) monthly installments which started in December 2005 until November 4, 2010. These loans are collateralized by 2,929 hectares of land owned by TAPIAN (formerly owned by PT Inti Gerak Maju), buildings, land improvements and bridges, transportation and heavy equipment (Note 9) and corporate guarantee from the Company and PURIMAS (Note 28i). The loans were settled in September 2010.
- 71 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15.
15.
Hutang Jangka Panjang (Lanjutan)
Long-term Loans (Continued)
Perjanjian kredit tersebut diatas memuat persyaratan-persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian hutang.
The aforementioned credit agreements contain certain requirements as provided for in the loan agreements.
Jadwal pembayaran hutang jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The payment schedule for the above long-term loans as of December 31, 2010 and 2009 is as follows: 2010
Tahun/Year: 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah/Total Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Less current portion Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun/Long-term portion
16.
Klasifikasi Keuangan a.
dan
Nilai
Wajar
Instrumen
16.
a.
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain - piutang jangka panjang - pihak ketiga Jumlah Aset Keuangan
214.171 101.654 218.700 229.040 285.960 325.004 -
917.234
1.374.529
91.157
214.171
826.077
1.160.358
Classification of Financial Instruments
Nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
Kewajiban pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost
292.971 22.478
-
-
1.385.957 529.286
-
-
Related parties Third parties Other receivables
20.463 62.686
-
-
Related parties Third parties
2.313.841
-
-
Total Current Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and Receivables
Jumlah Aset Keuangan Lancar
91.157 169.917 151.387 207.570 237.800 59.403
Classification and Fair Value of Financial Instruments
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2009
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable
51.380
-
-
Noncurrent Financial Assets Other assets - long-term receivable - third party
2.365.221
-
-
Total Financial Assets
- 72 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16.
16.
Klasifikasi dan Nilai Keuangan (Lanjutan) a.
Wajar
Classification and Fair Value of Financial Instruments (Continued)
Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Kewajiban Keuangan Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Keuangan Lancar
b.
Instrumen
a.
Classification (Continued)
of
Financial
Instruments
Kewajiban pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and Receivables
Nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
-
-
2.266.341
-
-
833.019 343.462
Related parties Third parties Other accounts payable
-
-
76.565 156.192 118.665
Related parties Third parties Accrued expenses
-
-
3.794.244
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable
Total Current Financial Liabilities
Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
-
-
917.234
-
-
1.128.281
Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar
-
-
2.045.515
Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
-
-
5.839.759
Total Financial Liabilities
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
b.
Noncurrent Financial Liabilities Long-term loans Due to related parties
Fair Value of Financial Instruments Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair value are obtained from discounted cash flows model or other pricing model, as appropriated.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari model arus kas diskonto atau model penentuan harga lain yang sesuai.
- 73 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16.
16.
Klasifikasi dan Nilai Keuangan (Lanjutan) b.
Wajar
Instrumen
Nilai wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)
b.
Nilai Tercatat/ As Reported
Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain - piutang jangka panjang - pihak ketiga Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Kewajiban Keuangan Lancar
Fair value (Continued)
of
Financial
Instruments
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2010:
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset keuangan dan kewajiban keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2010:
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Classification and Fair Value of Financial Instruments (Continued)
Estimasi Nilai W ajar/ Estimated Fair Values Current Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable
292.971 22.478
292.971 22.478
1.385.957 529.286
1.385.957 529.286
Related parties Third parties Other receivables
20.463 62.686
20.463 62.686
Related parties Third parties
2.313.841
2.313.841
Total Current Financial Assets Noncurrent Financial Assets Other assets - long-term receivable - third party
51.380
51.380
2.365.221
2.365.221
Total Financial Assets
2.266.341
2.266.341
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable
833.019 343.462
833.019 343.462
Related parties Third parties Other accounts payable
76.565 156.192 118.665
76.565 156.192 118.665
Related parties Third parties Accrued expenses
3.794.244
3.794.244
Total Current Financial Liabilities
Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
917.234
917.234
1.128.281
1.128.281
Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar
2.045.515
2.045.515
Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
5.839.759
5.839.759
Total Financial Liabilities
- 74 -
Noncurrent Financial Liabilities Long-term loans Due to related parties
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16.
16.
Klasifikasi dan Nilai Keuangan (Lanjutan)
Wajar
Instrumen
Classification and Fair Value of Financial Instruments (Continued)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset dan kewajiban keuangan lancar
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar
Noncurrent financial assets and liabilities
1)
1)
Kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
Consist of long-term loans. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting the future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Merupakan hutang jangka panjang. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. 2)
Aset dan kewajiban panjang lainnya
keuangan
jangka
2)
Other long-term liabilities
financial
assets
Hak Minoritas pada Anak Perusahaan
17.
Akun ini terdiri dari:
Minority Interest in the Subsidiaries This account consists of:
2010
2009
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan SOCI ALAM
3.610 10
3.764 10
Minority interest in net assets of subsidiaries SOCI ALAM
Jumlah
3.620
3.774
Total
18
703
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan - SOCI
and
Consist of other noncurrent assets and due to related parties. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Group’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
Terdiri dari aset tidak lancar lainnya dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk kewajiban keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
17.
Long-term fixed-rate and variable rate financial liabilities
- 75 -
Minority interest in net losses of a subsidiary - SOCI
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18.
18.
Modal Saham
The stockholders and details of corresponding ownership interest and number of shares held as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian pemegang saham serta persentase kepemilikan dan jumlah saham yang dimiliki pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
PT Purimas Sasmita Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
2.734.477.571
95,21%
546.896
137.715.795
4,79%
27.543
Jumlah
2.872.193.366
100,00%
574.439
Pemegang Saham
19.
Capital Stock
Pembentukan Cadangan Wajib dan Dividen Tunai
19.
Jumlah/ Amount
Stockholders PT Purimas Sasmita Others (each below 5%) Total
Statutory Reserve and Cash Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan membentuk cadangan umum dari saldo laba sebesar Rp 114.888. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan setiap Perusahaan untuk membentuk cadangan minimum 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang di atas tidak mencakup penentuan jangka waktu terbentuknya cadangan tersebut.
Based on the Annual General Shareholder’s Meeting on June 9, 2010, the Company appropriated Rp 114,888 of its retained earnings as a general reserves. This is in accordance with Law No. 40/2007 of the Republic of Indonesia regarding Limitied Liability Company which requires companies to set up reserve amounting to a minimum of 20% of a company’s issued and fully paid capital. The aforementioned Law does not provide for any time frame within which this reserve should be set up.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 9 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 215.415 atau Rp 75 per saham. Dividen ini didistribusikan ke pemegang saham pada tanggal 19 Juli 2010.
Based on the Annual General Shareholders’ Meeting on June 9, 2010, the shareholders approved the distribution of cash dividends for the year 2009 totaling to Rp 215,415 or Rp 75 per share. These dividends were distributed to shareholders on July 19, 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan pada tanggal 8 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 516.995 atau Rp 180 per saham. Dividen ini didistribusikan ke pemegang saham pada tanggal 16 Juli 2009.
Based on the Annual General Shareholders’ Meeting on June 8, 2009, the shareholders approved the distribution of cash dividends for the year 2008 totaling to Rp 516,995 or Rp 180 per share. These dividends were distributed to shareholders on July 16, 2009.
- 76 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20.
20.
Penjualan Bersih 2010 Penjualan domestik Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28a) Produk kelapa sawit Usaha lainnya
Pihak ketiga Produk kelapa sawit Usaha lainnya
Jumlah Penjualan Domestik Penjualan Ekspor Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28a) Produk kelapa sawit Pihak ketiga Produk kelapa sawit Usaha lainnya Jumlah Penjualan Ekspor Jumlah Penjualan Bersih
Net Sales 2009 Domestic Sales
584.969 49.156
318.397 55.527
634.125
373.924
3.029.710 185.892
3.584.632 158.413
3.215.602
3.743.045
3.849.727
4.116.969
Related parties (Note 28a) Oil palm products Other business
Third parties Oil palm products Other business
Total Domestic Sales Export Sales
14.995.731
9.205.429
897.420 522.547
539.772 339.060
16.415.698
10.084.261
20.265.425
14.201.230
Related parties (Note 28a) Oil palm products Third parties Oil palm products Other business Total Export Sales Total Net Sales
The sales exceeding 10% of the total net sales in 2010 and 2009 pertain to sales to Golden Agri International Pte. Ltd., representing 72.73% and 63.71% of the total net sales, respectively.
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih selama tahun 2010 dan 2009 adalah kepada Golden Agri International Pte. Ltd., masing-masing sebesar 72,73% dan 63,71% dari jumlah penjualan bersih.
- 77 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21.
21.
Beban Pokok Penjualan Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Cost of Goods Sold The details of cost of goods sold are as follows:
2010
2009
Bahan baku yang digunakan Biaya produksi langsung Biaya pabrikasi
15.994.314 391.021 321.598
11.872.154 373.587 234.952
Raw materials used Processing and direct cost Factory overhead
Jumlah Biaya Produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
16.706.933
12.480.693
Total Manufacturing Costs Work in process At beginning of year At end of year
Biaya Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
16.730.075
Beban Pokok Penjualan
17.127.929
39.814 (16.672)
680.147 546.578 (828.871)
44.252 (39.814) 12.485.131 443.904 235.718 (680.147) 12.484.606
Cost of Goods Manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Cost of Goods Sold
Grup membeli bahan baku dan barang jadi sebesar 31,34% dan 46,20% dari jumlah pembelian bahan baku dan barang jadi masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28b). Tidak ada jumlah pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian dari pihak ketiga pada tahun 2010 dan 2009.
Raw material and finished good purchases of the Group from related parties represent 31.34% and 46.20% of the total raw materials and finished goods purchased in 2010 and 2009, respectively (Note 28b). There are no purchases exceeding 10% of the total purchased from third parties in 2010 and 2009.
Biaya produksi termasuk amortisasi dari tanaman telah menghasilkan dan penyusutan aset tetap masing-masing sebesar Rp 74.869 dan Rp 172.700 pada tahun 2010 serta Rp 66.664 dan Rp 159.218 pada tahun 2009 (Catatan 8 dan 9).
Manufacturing costs include amortization of mature plantations and depreciation of property, plant and equipment amounting to Rp 74,869 and Rp 172,700, respectively, in 2010 and Rp 66,664 and Rp 159,218, respectively, in 2009 (Notes 8 and 9).
- 78 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22.
22.
Beban Usaha Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows: 2010
Beban Penjualan: Pajak ekspor Ongkos angkut dan pengiriman Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa pompa Administrasi ekspor Penyusutan (Catatan 9) Alokasi dari jasa pengelolaan dan komisi (Catatan 28e) Lain-lain
Beban Umum dan Administrasi: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 9) Sewa, pajak dan perijinan (Catatan 28f) Pemeliharaan dan perbaikan Jasa profesional - pihak ketiga Tanggung jawab sosial korporasi Komunikasi (Catatan 28k) Sumber daya manusia Umum dan kantor Utilitas Asuransi (Catatan 28c) Jamuan dan sumbangan Amortisasi: Merek dagang Biaya ditangguhkan Biaya pengembangan piranti lunak Alokasi dari jasa pengelolaan dan komisi (Catatan 28e) Lain-lain
Jumlah
23.
Operating Expenses
2009
692.192 173.937 73.746 51.992 38.831 25.363 8.228
49.956 170.685 83.023 45.938 30.797 15.026 6.738
(20.053) 53.984
(12.067) 51.700
1.098.220
441.796
562.625 51.039 38.408 37.625 37.142 31.859 14.782 10.076 9.289 8.211 7.056 6.408 5.342
483.278 34.904 36.334 35.502 32.802 4.271 7.231 11.932 6.688 9.792 3.609 5.987 4.764
763 237 129
763 237 146
(501.364) 52.198
(551.946) 38.329
371.825
164.623
1.470.045
606.419
Laba Selisih Kurs - Bersih
23.
Selling Expenses: Export tax Transportation and delivery Advertising and promotions Salaries, wages and employees' benefits Bulking Export administration Depreciation (Note 9) Allocation from management and commission fees (Note 28e) Others
General and Administrative Expenses: Salaries, wages and employees' benefits Traveling Depreciation (Note 9) Rent, taxes and licenses (Note 28f) Repairs and maintenance Professional fees - third parties Corporate social responsibility Communication (Note 28k) Human resources General and office supplies Utility Insurance (Note 28c) Representation and donation Amortization of: Brands and trademarks Deferred charges Software development costs Allocation from management and commission fees (Note 28e) Others
Total
Gain on Foreign Exchange - Net This account mainly represents gain or loss on foreign exchange due to restatement of certain foreign currency denominated monetary assets and liabilities as disclosed in Note 29.
Akun ini terutama merupakan laba atau rugi selisih kurs atas penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing, seperti yang diungkapkan pada Catatan 29.
- 79 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24.
24.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya Rincian beban bunga dan keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
The details of interest and other financial charges are as follows:
2010 Beban bunga Hutang bank jangka pendek dan hutang jangka panjang Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28j) PT Purimas Sasmita Goederhand Finance B.V. Beban administrasi bank dan provisi kredit Jumlah
25.
Interest and Other Financial Charges
2009
178.709
193.578
73.802 3.380
53.263 67.987
255.891
314.828
12.937
12.669
268.828
327.497
Imbalan Pasca-Kerja
25.
Interest expense Short-term bank loans and long-term loans Others Related parties (Note 28j) PT Purimas Sasmita Goederhand Finance B.V. Bank administration charges and credit provision Total
Post-Employment Benefits
Grup mempunyai program pensiun iuran pasti, yang mencakup semua karyawan tetap Grup.
The Group has a defined-contribution retirement plan covering substantially all of its permanent employees.
Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Grup juga mencatat tambahan kewajiban imbalan pasca-kerja untuk memenuhi batas minimum yang harus dibayarkan kepada karyawan yang berhak sebagaimana diharuskan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kewajiban imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dalam laporannya terakhir tertanggal 4 Februari 2011.
On top of the benefits provided under the abovementioned defined-contribution retirement plan, the Group also provides for employee service entitlements in order to meet the minimum benefits required to be paid to qualified employees, as required under Labor Law No. 13/2003. The amounts of such liabilities were determined based on actuarial computations prepared by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method as covered by its latest reports dated February 4, 2011.
Rekonsiliasi jumlah nilai kini kewajiban imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai dengan jumlah kewajiban imbalan pasti pasca-kerja pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded defined post-employment benefits liabilities to the amount of defined post-employment benefits liabilities presented in the consolidated balance sheets is as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai Nilai jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang tidak diakui
261.208 (7.843) (90.987)
148.031 (9.068) (11.143)
Present value of unfunded defined post-employment benefits liabilities Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial losses
Kewajiban imbalan pasti pasca-kerja
162.378
127.820
Defined post-employment benefits liabilities
- 80 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25.
25.
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) Berikut adalah rincian imbalan pasti pasca-kerja:
Defined post-employment benefits comprised of the following:
2010
2009
Jasa kini Bunga Amortisasi rugi aktuarial dan jasa lalu
20.909 14.270
11.513 11.276
1.301
922
Current service costs Interest costs Net amortization of actuarial losses and past service costs
Jumlah imbalan pasti pasca-kerja
36.480
23.711
Total defined post-employment benefits
Mutasi kewajiban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movements in defined post-employment benefits liabilities are as follows:
2010
2009
Kewajiban imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Imbalan pasti pasca-kerja Pembayaran selama tahun berjalan
127.820 36.480 (1.922)
104.742 23.711 (633)
Defined post-employment benefits liabilities at the beginning of the year Defined post-employment benefits Payment made during the year
Kewajiban imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
162.378
127.820
Defined post-employment benefits liabilities at the end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits in 2010 and 2009 are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Usia pensiun normal (tahun)
26.
Post-Employment Benefits (Continued)
2010
2009
8,25% 8,00% 55
10,50% 8,00% 55
Pajak Penghasilan
26.
Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi
Income Tax The tax expense (benefit) of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2010 Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
Annual discount rate Annual salary growth rate Normal retirement age (years)
2009
94.994 278.556
76.631 193.614
373.550
270.245
(800) 21.703
(22.324) (2.991)
20.903
(25.315)
394.453
244.930
- 81 -
Current tax The Company Subsidiaries
Deferred tax The Company Subsidiaries Tax expense per consolidated statements of income
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26.
26.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Income Tax (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:
2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Cadangan penurunan nilai aset lain-lain Selisih penyusutan dan amortisasi fiskal dengan komersial Aset tetap Merek dagang Perbedaan tetap: Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga dan sewa yang pajak penghasilannya bersifat final Bersih Laba kena pajak
2009
1.654.948 (1.283.898) 371.050
Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Anak perusahaan Jumlah Jumlah
221.820
Income before tax of the Company
86.476
(47.771) 555
(39.474) 524
2.488
47.526
5.362 7.111
6.045 5.447
(6.034)
(7.157)
6.439
4.335
379.977
273.681
Temporary differences: Provision for impairment of other assets Difference between fiscal and commercial depreciation and amortization Property, plant and equipment Brands and trademarks Permanent differences: Equity in net losses of associates - net Non-deductible expenses Interest and rent income already subjected to final income tax Net Taxable income
The current tax expense and payable are as follows:
2010
Jumlah
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
49.704
Beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
992.722 (770.902)
2009
94.994 278.556
76.631 193.614
373.550
270.245
727 16.029 67.429 155.740
3.734 17.325 91.056 132.210
239.925
244.325
133.625
25.920
Hutang pajak penghasilan kini (Catatan 14) (Pajak dibayar dimuka) Perusahaan Anak perusahaan
10.809 122.816
(35.484) 61.404
Bersih
133.625
25.920
- 82 -
Current income tax The Company Subsidiaries Total Prepayments of income taxes The Company Article 22 Article 23 Article 25 Subsidiaries Total Total Income tax payable (Note 14) (Prepaid tax) The Company Subsidiaries Net
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26.
26.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Income Tax (Continued)
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued)
Laba kena pajak dan beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan tahun 2009 sesuai dengan Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and tax expense of the Company and its subsidiaries in 2009 are in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office.
Taksiran tagihan pajak merupakan kelebihan pembayaran pajak, yang menurut pendapat manajemen dapat diperoleh kembali, dengan rincian sebagai berikut:
Estimated claims for tax refund represent claims for overpayments of income taxes which management believes can be recovered, with details as follows:
2010 Tahun berjalan Pajak penghasilan Perusahaan Badan Pasal 25 Anak perusahaan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan (a) Tahun-tahun sebelumnya Pajak penghasilan Perusahaan (c) Anak perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan (a) Anak perusahaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Anak perusahaan Jumlah
a)
2009
336
35.483 4.934
13.366
6.173
202.224
96.563
21.000 28.735
16.066 106.956
107.003 7.114
10.440 18.318
31.060 410.838
294.933
a)
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo Pajak Pertambahan Nilai - Bersih (PPN Masukan) sebesar Rp 296.885 merupakan jumlah yang akan direstitusi oleh Perusahaan berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa PPN tahun pajak 2010 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Taksiran tagihan pajak” di neraca tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo Pajak Pertambahan Nilai - Bersih (PPN Masukan) sebesar Rp 96.563 merupakan jumlah yang akan direstitusi oleh Perusahaan berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa PPN tahun pajak 2009 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Taksiran tagihan pajak” di neraca tahun 2009.
Current year Income tax The Company Corporate income Article 25 Subsidiaries Article 23 Value Added Tax The Company (a) Prior years Income tax The Company (c) Subsidiaries Value Added Tax The Company (a) Subsidiaries Duty on Land and Building Acquisition Subsidiaries Total
As of December 31, 2010, the balance of Value Added Tax - Net (VAT - In) amounting to Rp 296,885 represents the amount that will be claimed by the Company based on the Monthly Tax Return on Value Added Tax for Fiscal year 2010 and is presented as part of “Estimated claims for tax refund” account in the 2010 consolidated balance sheet. As of December 31, 2009, the balance of Value Added Tax - Net (VAT - In) amounting to Rp 96,563 represents the amount that will be claimed by the Company based on the Monthly Tax Return on Value Added Tax for fiscal year 2009 and is presented as part of “Estimated claims for tax refund” account in the 2009 consolidated balance sheet.
- 83 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26.
26.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Income Tax (Continued)
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued)
b)
b)
Pada tanggal 13 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00002/204/05/092/09 dari Kantor Pajak untuk Pajak Penghasilan Pasal 26 tahun 2005 sebesar Rp 9.370. Saat ini Perusahaan masih dalam proses banding atas SKPKB tersebut.
On July 13, 2009, the Company received Assessment Letter of Tax Underpayment (SKPKB) No. 00002/204/05/092/09 from the Tax Office covering Income Tax Article 26 for the fiscal year 2005 amounting Rp 9,370. To date, an appeal by the Company regarding with such tax assessment letter still in progress.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pengaruh perbedaan temporer pengakuan pajak yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:
The significant effects of the temporary differences between commercial and fiscal tax reporting are as follows:
2010 Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Aset tetap Merek dagang Cadangan penurunan nilai aset lain-lain Jumlah Konsolidasi Aset pajak tangguhan Anak perusahaan Penyisihan piutang ragu-ragu Aset tetap
112.136 398
100.372 537
(34.045)
(21.619)
78.489
79.290
Jumlah
The Company Deferred tax liabilities - net Property, plant, and equipment Brands and trademarks Provision for impairment of other assets Total
4
181 1.159
Consolidated Deferred tax assets Subsidiary Allowance for doubtful accounts Property, plant, and equipment
4
1.340
Total
78.489
79.290
198.566
178.784
277.055
258.074
-
Jumlah Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan Aset tetap
2009
Deferred tax liabilities - net The Company Subsidiaries Property, plant and equipment Total
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law which became effective on January 1, 2009, stipulates changes in corporate income tax rates from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards. The Group has recorded the impact of the changes in tax rates in the calculation of its consolidated net deferred tax liabilities as of December 31, 2009 totaling to Rp 30,779 (the Company: Rp 9,515) as tax benefit which was set off with the consolidated tax expense.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Undang-undang revisi tersebut berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009, mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun 2010 dan seterusnya. Grup telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan kewajiban pajak tangguhan bersih konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 yakni sebesar Rp 30.779 (Perusahaan saja: Rp 9.515) dan membukukannya sebagai bagian dari beban pajak pada laba rugi konsolidasi.
- 84 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26.
26.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya dengan penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax per consolidated statements of income is as follows:
2010 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
2009 992.722 (770.902)
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
371.050
221.820
Income before tax of the Company
92.763
62.110
1.654.948 (1.283.898)
Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga dan sewa yang pajaknya bersifat final Penyesuaian atas kewajiban pajak tangguhan Pengaruh perubahan tarif pajak Perusahaan
27.
1.341 1.777
1.693 1.525
(1.509) (178)
(2.004) 498
-
(9.515)
Tax expense at the effective tax rates Tax effect of permanent differences: Equity in net losses of associates - net Non-deductible expenses - net Interest and rent income already subjected to final income tax Adjustment on deferred tax liabilities Effect of change in tax rates of the Company
Jumlah beban pajak Perusahaan Anak perusahaan
94.194 300.259
54.307 190.623
Total tax expense The Company Subsidiaries
Jumlah Beban Pajak
394.453
244.930
Total Tax Expense
Laba Bersih per Saham Dasar
27.
Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa selama tahun berjalan
Basic Earnings per Share The calculation of basic earnings per share is as follows:
2010
2009
1.260.513
748.495
2.872.193.366
2.872.193.366
439
261
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
28.
Income Tax (Continued)
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
28.
Net income Weighted average number of ordinary shares outstanding during the year Basic earnings per share (in full Rupiah)
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah hubungan berada di bawah pengendalian bersama melalui sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau komisaris yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
The nature of related party relationship is mainly due to being under common control, i.e. having the same ownership and/or directors and/or commissioners with the Company and its subsidiaries.
- 85 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
Related Party Transactions
Sebagai tambahan atas transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang telah dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang terkait, beberapa transaksi material yang dilakukan Grup dan saldo yang berkaitan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp 1 miliar adalah sebagai berikut:
In addition to the related party transactions already discussed in the appropriate notes to the consolidated financial statements, the Group’s significant transactions and related account balances with related parties which exceed Rp 1 billion are as follows:
a.
a.
Grup menjual produknya secara lokal kepada PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII), PT Rolimex Kimia Nusamas (ROLIMEX), PT Ivo Mas Tunggal (IMT), PT Sumber Indahperkasa (SIP), PT Bank Sinarmas Tbk, PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) dan PT Bumipermai Lestari (BPL) pada tahun 2010 dan 2009, PT Buana Wiralestari Mas (BUANA WIRA), PT Sawitakarya Manunggul (SAWITAKARYA) dan PT Binasawit Abadipratama (BAP) pada tahun 2010 dan PT Forestalestari Dwikarya (FORESTA) pada tahun 2009; mengekspor produknya kepada Golden Agri International Pte. Ltd. dan Shining Gold Foodstuffs Co. Ltd. pada tahun 2010 dan 2009 dan Zhuhai Shining Gold Oil & Fats pada tahun 2009; serta menerima upah olah dari BAP, BPL, SKIP, PT Buana Artha Sejahtera (BAS), PT Mitrakarya Agroindo (MITRAKARYA), PT Agrokarya Primalestari (AGROKARYA) dan SAWITAKARYA pada tahun 2010 dan 2009, serta PT Buana Adhitama (ADHITAMA) dan PT Aditunggal Mahajaya (ADITUNGGAL) pada tahun 2010. Penjualan bersih kepada perusahaanperusahaan ini adalah sebesar Rp 15.629.856 dan Rp 9.579.353 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009, yang merupakan 77,13% dan 67,45% pada tahun 2010 dan 2009 terhadap jumlah penjualan (Catatan 20). Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 1.385.957 dan Rp 750.850 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan disajikan sebagai “Piutang usaha - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” (Catatan 4) pada neraca konsolidasi. Persentase “Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” dari jumlah aset konsolidasi adalah 11,11% dan 7,35% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
- 86 -
The Group sold its products locally to PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII), PT Rolimex Kimia Nusamas (ROLIMEX), PT Ivo Mas Tunggal (IMT), PT Sumber Indahperkasa (SIP), PT Bank Sinarmas Tbk, PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) and PT Bumipermai Lestari (BPL) in 2010 and 2009, PT Buana Wiralestari Mas (BUANA WIRA), PT Sawitakarya Manunggul (SAWITAKARYA) and PT Binasawit Abadipratama (BAP) in 2010 and PT Forestalestari Dwikarya (FORESTA) in 2009; exported its products to Golden Agri International Pte. Ltd. and Shining Gold Foodstuffs Co. Ltd. in 2010 and 2009 and Zhuhai Shining Gold Oil & Fats in 2009; and received processing fees from BAP, BPL, SKIP, PT Buana Artha Sejahtera (BAS), PT Mitrakarya Agroindo (MITRAKARYA), PT Agrokarya Primalestari (AGROKARYA) and SAWITAKARYA in 2010 and 2009, and to PT Buana Adhitama (ADHITAMA) and PT Aditunggal Mahajaya (ADITUNGGAL) in 2010. Net sales from these companies amounted to Rp 15,629,856 and Rp 9,579,353 in 2010 and 2009, respectively, representing 77.13% and 67.45% in 2010 and 2009, respectively, of the total sales (Note 20). Receivables arising from these transactions amounted to Rp 1,385,957 and Rp 750,850 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, and are presented as “Trade accounts receivable - Related parties” (Note 4) in the consolidated balance sheets. “Trade accounts receivable Related parties” represent 11.11% and 7.35% of the total consolidated assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued)
b.
b.
Grup membeli produk kelapa sawit dari BAP, SIP, SKIP, IMT, BPL, PT Meganusa Intisawit (MEGANUSA), FORESTA, PT Ramajaya Pramukti (RAMAJAYA), PT Bumipalma Lestaripersada (BUMIPALMA), BAS, MITRAKARYA, BUANA WIRA, PURIMAS, SMII, AGROKARYA dan SAWITAKARYA pada tahun 2010 dan 2009; PT Sawit Mas Sejahtera (SMS), PT Djuandasawit Lestari (DJUANDA), PT Bumi Sawit Permai (BSP), PT Agrolestari Mandiri, PT Cahaya Nusa Gemilang, PT Kencana Graha Permai, PT Agrolestari Sentosa, ADHITAMA, PT Paramitra Internusa Pratama, PT Persada Graha Mandiri, PT Kartika Prima Cipta dan ADITUNGGAL pada tahun 2010. Transaksi pembelian dengan perusahaan-perusahaan ini adalah sebesar Rp 4.690.987 dan Rp 4.925.748 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009, yang merupakan 31,34% dan 46,20% masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 terhadap jumlah pembelian (Catatan 21).
The Group purchased oil palm products from BAP, SIP, SKIP, IMT, BPL, PT Meganusa Intisawit (MEGANUSA), FORESTA, PT Ramajaya Pramukti (RAMAJAYA), PT Bumipalma Lestaripersada (BUMIPALMA), BAS, MITRAKARYA, BUANA WIRA, PURIMAS, SMII, AGROKARYA and SAWITAKARYA in 2010 and 2009; PT Sawit Mas Sejahtera (SMS), PT Djuandasawit Lestari (DJUANDA), PT Bumi Sawit Permai (BSP), PT Agrolestari Mandiri, PT Cahaya Nusa Gemilang, PT Kencana Graha Permai, PT Agrolestari Sentosa, ADHITAMA, PT Paramitra Internusa Pratama, PT Persada Graha Mandiri, PT Kartika Prima Cipta and ADITUNGGAL in 2010. Purchases from these companies amounted to Rp 4,690,987 and Rp 4,925,748 in 2010 and 2009 respectively, representing 31.34% and 46.20% in 2010 and 2009, respectively, of the total purchases (Note 21).
Grup membeli pupuk dari ROLIMEX; membeli bibit dari PT Dami Mas Sejahtera; menggunakan jasa perbaikan prasarana dan peralatan kebun dari PT Usaha Malindo Jaya dan PT Swakarya Adhi Usaha; menggunakan jasa transportasi dari PT Satrindo Jaya Agropalma, UNIVERSAL, PT Sinar Jati Mitra, IMT, RAMAJAYA, BSP, BPL, PT Taruna Cipta Kencana, ADITUNGGAL dan SIP pada tahun 2010 dan 2009 dan PT Bina Sinar Amity pada tahun 2009; menggunakan jasa pemupukan melalui udara dari SUPERAIR dan membeli bahan kemasan dari PT Cakrawala Megah Indah.
The Group purchased fertilizers from ROLIMEX; purchased seeds from PT Dami Mas Sejahtera; availed of infrastructure and plantation equipment service from PT Usaha Malindo Jaya and PT Swakarya Adhi Usaha; availed of transportation service from PT Satrindo Jaya Agropalma, UNIVERSAL, PT Sinar Jati Mitra, IMT, RAMAJAYA, BSP, BPL, PT Taruna Cipta Kencana, ADITUNGGAL and SIP in 2010 and 2009 and PT Bina Sinar Amity in 2009; availed of air fertilizing service from SUPERAIR and purchased packaging supplies from PT Cakrawala Megah Indah.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo uang muka kepada ROLIMEX sebesar Rp 622 dan Rp 13.935 untuk pembelian pupuk (Catatan 6).
As of December 31, 2010 and 2009, the balance of advances paid to ROLIMEX amounted to Rp 622 and Rp 13,935 respectively, for purchase of fertilizers (Note 6).
Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 833.019 dan Rp 896.512 atau 12,82% dan 17,04% dari jumlah kewajiban konsolidasi masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari “Hutang usaha - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” (Catatan 13) pada neraca konsolidasi.
Trade accounts payable arising from these transactions amounted to Rp 833,019 and Rp 896,512 or 12.82% and 17.04% of the total consolidated liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively, and presented as “Trade accounts payable - Related parties” (Note 13) in the consolidated balance sheets.
- 87 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued)
c.
Grup mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinar Mas untuk mengasuransikan persediaan dan aset tetap tertentu terhadap risiko kebakaran dan lainnya (Catatan 5 dan 9). Grup dibebani premi asuransi sebesar Rp 29.456 dan Rp 25.443 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
c.
The Group has insurance contracts with PT Asuransi Sinar Mas covering certain inventories and property, plant and equipment against losses from fire and other risks (Notes 5 and 9). The Group was charged with insurance premiums of Rp 29,456 and Rp 25,443 in 2010 and 2009, respectively.
d.
Perusahaan menyewakan tangki penimbunan minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit, pabrik pengolahan inti sawit dan tandan buah segar kepada IMT dengan harga sewa sejumlah Rp 3.538 dan Rp 3.931 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Perusahaan juga menyewakan tangki penimbunan minyak kelapa sawit kepada BAP dengan harga sewa sejumlah Rp 4.613 dan Rp 6.536 pada tahun 2010 dan 2009. Selain itu Perusahaan juga membayar sewa pabrik ke divisi refinery IMT di Belawan sejumlah Rp 3.544 dan Rp 3.937 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21) dalam laporan laba rugi konsolidasi.
d.
The Company has its CPO and PKO storage tanks, palm kernel and fresh fruit bunch processing mill leased out to IMT, rental income from which amounted to Rp 3,538 and Rp 3,931 in 2010 and 2009, respectively. The Company has also leased out its CPO storage tank to BAP, the rental income from which amounted to Rp 4,613 and Rp 6,536 in 2010 and 2009, respectively. On the other hand, the Company also paid mill rental to the refinery division of IMT in Belawan which amounted to Rp 3,544 and Rp 3,937 in 2010 and 2009, respectively, which is presented as part of “Cost of goods sold” (Note 21) in the consolidated statements of income.
e.
Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengelolaan dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Perjanjian pengelolaan meliputi penyediaan sumber daya manusia, akuntansi dan pajak, komputer (perangkat keras dan lunak), transaksi penjualan dan pembelian dan jasa-jasa lainnya oleh Perusahaan. Pendapatan jasa pengelolaan dan komisi sebesar Rp 521.417 pada tahun 2010 dan Rp 564.013 pada tahun 2009. Jumlah ini disajikan sebagai pengurang “Beban penjualan” dan “Beban umum dan administrasi” (Catatan 22) pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp 6.933 dan Rp 221.542 atau sebesar 0,06% dan 2,17% dari jumlah aset konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” (Catatan 28j) pada neraca konsolidasi.
e.
The Company has management contracts with certain related parties. The management contracts cover the supply of manpower, accounting and tax, computer (hardware and software), sales and purchases and other related services. Management services and commission fees amounted to Rp 521,417 in 2010 and Rp 564,013 in 2009. These fees are presented as deduction under the “Selling expenses” and “General and administrative expenses” (Note 22) in the consolidated statements of income. Receivables arising from these transactions amounted to Rp 6,933 and Rp 221,542 representing 0.06% and 2.17% of the total consolidated assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of “Other receivables - Related parties” (Note 28j) in the consolidated balance sheets.
- 88 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued)
f.
Pada tanggal 15 Januari 1997, Perusahaan (penyewa) dan PT Royal Oriental (RO) (pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa kantor di Plaza BII Tower II, Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta. Perjanjian sewa telah diperpanjang beberapa kali dan mencakup periode dua sampai lima tahun serta akan jatuh tempo pada berbagai tanggal, terakhir sampai dengan tanggal 23 September 2012. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar di muka biaya sewa dan pemeliharaan yang terhutang dalam cicilan tiga bulanan. Beban sewa dan pemeliharaan masing-masing adalah sebesar Rp 44.104 dan Rp 37.119 atau sebesar 3,00% dan 6,12% dari beban usaha pada tahun 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban penjualan” dan “Beban umum dan administrasi” (Catatan 22) dalam laporan laba rugi konsolidasi.
f.
On January 15, 1997, the Company (the lessee) and PT Royal Oriental (RO) (the lessor) entered into lease agreements in connection with the office rental at Plaza BII Tower II, Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta. The lease agreements had been extended several times and cover periods of two years up to five years and will mature on several dates, the latest of which is up to September 23, 2012. Under the agreements, the Company shall pay in advance for the rent and service charges quarterly. The rent and service charges in 2010 and 2009 amounted to Rp 44,104 and Rp 37,119 or 3.00% and 6.12% respectively, of the total operating expenses, and are presented as part of “Selling expenses” and “General and administrative expenses” (Note 22) in the consolidated statements of income.
g.
Saldo penempatan dana Grup dalam bentuk giro pada PT Bank Sinarmas Tbk secara keseluruhan sebesar Rp 435 atau sebesar 0,003% dan Rp 575 atau sebesar 0,006% masing-masing dari jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 3).
g.
The Group places their funds in current accounts at PT Bank Sinarmas Tbk totaling to Rp 435 or 0.003% and Rp 575 or 0.006% of the total consolidated assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 3).
h.
Grup menempatkan investasi jangka pendek pada Golden Agri (Labuan) Ltd. (GAL) sebesar US$ 2.500.000 (setara Rp 22.478) pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 8.000.000 (setara Rp 75.200) pada tanggal 31 Desember 2009 dengan suku bunga per tahun sebesar 2,75%. Investasi jangka pendek merupakan 0,18% dan 0,74% masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dari jumlah aset konsolidasi.
h.
The Group placed short-term investment in Golden Agri (Labuan) Ltd. (GAL) amounting to US$ 2,500,000 (equivalent to Rp 22,478) as of December 31, 2010 and US$ 8,000,000 (equivalent to Rp 75,200) as of December 31, 2009 with annual interest rate at 2.75%. Short-term investment representing 0.18% and 0.74% as of December 31, 2010 and 2009, respectively, of the total consolidated assets. Interest receivable arising from this transaction amounted to US$ 565 (equivalent to Rp 5) and US$ 30,137 (equivalent to Rp 283) as of December 31, 2010 and 2009, respectively, included under “Other receivables - Related parties” (Note 28j) in the consolidated balance sheets.
Piutang bunga yang timbul dari transaksi ini sebesar US$ 565 (setara Rp 5) dan US$ 30.137 (setara Rp 283) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” (Catatan 28j) pada neraca konsolidasi. i.
i.
Hutang bank Grup dijamin dengan jaminan perusahaan dari PURIMAS dan GAR (Catatan 12 dan 15).
- 89 -
The Group’s bank loans are secured by corporate guarantees from PURIMAS and GAR (Notes 12 and 15).
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued)
j.
j.
Grup juga mempunyai transaksi-transaksi lainnya dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang lainlain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa”, “Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa”, “Hutang lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa” dan “Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa” pada neraca konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Aset Lancar Piutang lain-lain Rupiah PT Ramajaya Pramukti PT Universal Transindo Mas Golden Agri-Resources Ltd. PT Ivo Mas Tunggal PT Buana Artha Sejahtera PT Buana Wiralestari Mas PT Swakarya Adhi Usaha PT Ivomas Tunggal Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Sumber Indahperkasa PT Meganusa Intisawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Bumipalma Lestaripersada PT Mitra Ekasukses Abadi PT Global Media Telekomindo PT Agrokarya Primalestari Asia Management Service Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
6.099 3.950 1.610 1.416 1.270 1.234 931 880 774 354 240 139 49
25.691 3.644 1.842 46.269 1.861 14.553 1.189 1.350 43.178 38.122 32.179 16.233 3.238 3.213 2.028 1.427 1.108
Current Assets Other receivables Rupiah PT Ramajaya Pramukti PT Universal Transindo Mas Golden Agri-Resources Ltd. PT Ivo Mas Tunggal PT Buana Artha Sejahtera PT Buana Wiralestari Mas PT Swakarya Adhi Usaha PT Ivomas Tunggal Lestari PT Binasawit Abadipratama PT Sumber Indahperkasa PT Meganusa Intisawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Bumipalma Lestaripersada PT Mitra Ekasukses Abadi PT Global Media Telekomindo PT Agrokarya Primalestari Asia Management Service Ltd.
1.512
2.484
Others (each below Rp 1,000)
5
283
20.463
239.892
Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) Golden Agri (Labuan) Ltd. (Catatan 28h)
% dari jumlah aset konsolidasi
2009
-
Jumlah
0,16%
Aset Tidak Lancar Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah PT Universal Transindo Mas
-
% dari jumlah aset konsolidasi
-
The Group has several other transactions with related parties. Receivables and payables arising from these transactions are shown as “Other receivables - Related parties”, “Due from related parties”, “Other payables - Related parties” and “Due to related parties” in the consolidated balance sheets, with details as follows:
2,35%
U.S. Dollar (Note 29) Golden Agri (Labuan) Ltd. (Note 28h) Total % to total consolidated assets Noncurrent Assets
- 90 -
1.000 0,01%
Due from related party Rupiah PT Universal Transindo Mas % to total consolidated assets
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued) 2010
Kewajiban Lancar Hutang lain-lain Rupiah PT Sumber Indahperkasa PT Meganusa Intisawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Ivo Mas Tunggal PT Mitrakarya Agroindo PT Agrokarya Primalestari PT Binasawit Abadipratama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
-
-
1.452
269
2.168 181
76.565
12.420 0,24%
Current Liabilities Other payables Rupiah PT Sumber Indahperkasa PT Meganusa Intisawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Ivo Mas Tunggal PT Mitrakarya Agroindo PT Agrokarya Primalestari PT Binasawit Abadipratama Others (each below Rp 1,000) U.S. Dollar (Note 29) Golden Agri International Pte. Ltd. PT Global Media Telekomindo
% to total consolidated liabilities Noncurrent Liabilities
1.128.281 -
Jumlah
1.
3.081 1.263
2.231
1,18%
2)
% dari jumlah kewajiban konsolidasi
280 -
3.995
-
Kewajiban Tidak Lancar Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) 1) PT Purimas Sasmita Goederhand Finance B.V.
2009
32.864 29.118 4.618 3.460 2.739 1.266
Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) Golden Agri International Pte. Ltd. PT Global Media Telekomindo
% dari jumlah kewajiban konsolidasi
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
1.128.281 17,36%
854.930 94.282 949.212 18,04%
1.
Pada tanggal 1 Desember 2009, SKU, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PURIMAS, pemegang saham. SKU memperoleh pinjaman dengan fasilitas maksimum sebesar US$ 10.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga per tahun sebesar 8% dan 9% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dan berjangka waktu sampai dengan tanggal 30 November 2011. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Agustus 2010.
- 91 -
Due to related parties U.S. Dollar (Note 29) 1) PT Purimas Sasmita Goederhand Finance B.V.
2)
Total % to total consolidated liabilities
On December 1, 2009, SKU, a subsidiary, signed a Credit Agreement with PURIMAS, a stockholder. SKU obtained a loan with a total maximum facility of US$ 10,000,000. The loan bears annual interest at the rate of 8% and 9% in 2010 and 2009, respectively, and is valid until November 30, 2011. The loan was settled in August 2010.
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
2.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued) Related Party Transactions (Continued)
Pada tanggal 23 Juli 2009, LEIDONG, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PURIMAS, pemegang saham. LEIDONG memperoleh pinjaman dengan fasilitas maksimum sebesar US$ 5.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga per tahun sebesar 8% dan 9% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dan berlaku sejak tanggal 27 Juli 2009 sampai dengan tanggal 26 Juli 2011. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2010.
On July 23, 2009, LEIDONG, a subsidiary, signed a Credit Agreement with PURIMAS, a stockholder. LEIDONG obtained a loan with a total maximum facility of US$ 5,000,000. The loan bears annual interest at the rate of 8% and 9% in 2010 and 2009, respectively, and is valid from July 27, 2009 up to July 26, 2011. The loan was settled in September 2010.
Pada tanggal 17 Juli 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PURIMAS, pemegang saham. Perusahaan memperoleh pinjaman dengan fasilitas maksimum sebesar US$ 250.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga per tahun sebesar 8% pada tahun 2010 dan 9% pada tahun 2009 dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Juli 2014.
On July 17, 2009, the Company signed a Credit Agreement with PURIMAS, a stockholder. The Company obtained a loan with a total maximum facility of US$ 250,000,000. The loan bears annual interest at the rate of 8% in 2010 and 9% in 2009 and is valid until to July 16, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo bunga yang masih harus dibayar atas hutang kepada PURIMAS yang dibukukan adalah sebesar US$ 2.080.035 (setara Rp 19.552), yang disajikan dalam “Biaya yang masih harus dibayar” pada neraca konsolidasi 2009. Beban bunga selama tahun 2010 dan 2009 disajikan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasi.
As of December 31, 2009, accrued interest on loans payable to PURIMAS amounted to US$ 2,080,035 (equivalent to Rp 19,552) and is presented as part of “Accrued expenses” in the 2009 consolidated balance sheet. Interest expense in 2010 and 2009 is presented in Note 24 to the consolidated financial statements.
Grup memperoleh pinjaman dari GFBV dengan fasilitas maksimum sebesar US$ 310.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga per tahun sebesar 8% and 9% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Bunga dibayarkan setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Jatuh tempo pinjaman adalah tanggal 26 Desember 2011. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2010.
2.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang bunga yang dibukukan adalah sebesar US$ 461.380 (setara Rp 4.337), yang disajikan dalam “Biaya yang masih harus dibayar” pada neraca konsolidasi. Beban bunga selama tahun 2010 dan 2009 disajikan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasi.
The Group obtained loans from GFBV with total maximum facility of US$ 310,000,000. The loans bear annual interest at rates of 8% and 9% in 2010 and 2009, respectively. Interest has to be paid semi-annually every June 30 and December 31. The loans will mature on December 26, 2011. The loan was settled in September 2010. As of December 31, 2009, accrued interest amounting to US$ 461,380 (equivalent to Rp 4,337) was presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated balance sheet. Interest expense in 2010 and 2009 is presented in Note 24 to the consolidated financial statements.
- 92 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Related Party Transactions (Continued)
k.
k.
Grup mengadakan perjanjian jasa sistem komunikasi satelit dengan PT Global Media Telekomindo. Perjanjian jasa sistem komunikasi meliputi pemberian fasilitas untuk menggunakan peralatan HUB dan pemakaian transponder serta jasa pemeliharaan remote VSAT. Sebagai imbalan, Grup wajib membayar jasa komunikasi seperti yang diatur dalam perjanjian jasa sistem komunikasi tersebut. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sistem komunikasi dengan PT Smart Telecom dan PURIMAS.
Communication fees amounting to Rp 3,920 and Rp 4,255 in 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “Cost of goods sold” (Note 21), while Rp 200 and Rp 67 in 2010 and 2009 are presented as part of “Selling expenses”, and Rp 5,824 and Rp 6,116 in 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “General and administrative expenses” (Note 22) in the consolidated statements of income.
Beban jasa komunikasi yang timbul dari perjanjian jasa sistem komunikasi tersebut adalah sebesar Rp 3.920 dan Rp 4.255 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21), sebesar Rp 200 dan Rp 67 pada tahun 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban penjualan” dan sebesar Rp 5.824 dan Rp 6.116 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 22) dalam laporan laba rugi konsolidasi. l.
l.
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham publik dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diadakan pada tanggal 15 Mei 2008 sehubungan dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan atau transaksi material berikut: •
The Group has entered into satellite communication system agreements with PT Global Media Telekomindo. The agreements cover the supply of facility of HUB equipment usage and supply of transponder usage and maintenance services of remote VSAT. As compensation, the Group has an obligation to pay communication fees as stated in the satellite communication system agreements. The Company also entered into communication system agreements with PT Smart Telecom and PURIMAS.
The Company received approval from its public stockholders in the Extraordinary Stockholders’ General Meeting, which was held on May 15, 2008, in relation to the following transactions categorized as either conflict of interest or material transactions:
•
Persetujuan implementasi transaksi yang langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan dan dikategorikan sebagai transaksi benturan kepentingan (conflict of interest) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. IX.E.1 Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-32/PM/2000 dan transaksi material sebagaimana tercantum dalam Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. IX.E.2 Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-02/PM/2001; dan
- 93 -
Approval of the implementation of transactions that directly and/or indirectly relate to the Company’s principal business activity and are categorized as transaction with conflict of interest as defined in Rule No. IX.E.1 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) Decision No. KEP-32/PM/2000 and material transactions as defined in Rule No. IX.E.2 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) Decision No. KEP-02/PM/2001; and
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28.
28.
Sifat dan (Lanjutan)
Transaksi
Hubungan
Istimewa
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) •
Related Party Transactions (Continued) •
Persetujuan kegiatan tertentu dan transaksi keuangan yang dapat dilakukan melalui persetujuan dari rapat komisaris dan komite audit, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
Approval of certain operational and financial transactions, which are conducted after obtaining approval in the commissioners’ and audit committee’s meetings, with the following criteria:
-
Transaksi diperlukan melaksanakan kegiatan utama sehari-hari;
untuk usaha
-
Transactions are needed to carry out the day-to-day principal business activities;
-
Persyaratan dan kondisi transaksi berdasarkan prinsip komersial, “arm’s length”, nilai pasar yang wajar dan dapat diperbandingkan terhadap persyaratan dan kondisi untuk transaksi yang sama dalam pasar pada saat transaksi tersebut dilakukan;
-
Transaction requirements and conditions are based on commercial principles, are “arm’s length”, and fair market value is comparable with the requirements and conditions for similar types of transaction in the market at the time the transaction is conducted;
-
Transaksi tidak melanggar Undang-undang Republik Indonesia yang berlaku; dan
-
Transactions are not in conflict with the prevailing laws of the Republic of Indonesia; and
-
Nilai dari setiap transaksi tidak melebihi US$ 35.000.000 atau setaranya dalam mata uang lainnya pada tanggal transaksi tersebut dilakukan atau ditandatangani.
-
The value of each transaction is not more than US$ 35,000,000 or its equivalent in another currency as of the date that the transaction is conducted or signed.
All the material transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Semua transaksi material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
29.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued)
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
29.
Financial Risk Management Objectives and Policies The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risikorisiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
- 94 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29.
29.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan dengan bunga yang dimiliki oleh Grup berdasarkan profil suku bunga:
The table below sets out the interest rate profile of the Group’s interest-bearing financial assets and liabilities at carrying amount: 2010
Aset Keuangan Suku bunga mengambang Suku bunga tetap
292.011 22.478
Financial Assets Variable rate Fixed rate
314.489 Kewajiban Keuangan Suku bunga mengambang Suku bunga tetap
890.612 3.421.244
Financial Liabilities Variable rate Fixed rate
4.311.856
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan hutang bank jangka panjang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposures to the foreign exchange risk relates primarily to long-term bank loans and certain due to related parties.
Selain hutang bank jangka panjang, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang Rupiah.
Other than the long-term bank loans, the Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than Indonesian Rupiah.
- 95 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29.
29.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Berikut adalah posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009:
2010 Mata uang asing/ Original currency Aset Kas dan setara kas
Saldo dalam mata uang asing/Balances in original currency
1.742.853 12 51.380
136.051.912 29.500 850.302.783
US$ US$ SG$ MYR JP¥ EUR US$ EUR JP¥ CHF
(252.067.723) (3.515.157) (15.722) (189.747) (2.212.005) (6.002) (123.271) (358.357) (212.504) (687)
(2.266.341) (32.114) (110) (553) (245) (72) (1.108) (4.285) (23) (7)
(72.000.000) (12.696.432) (18.116) (103.044) (259.946) (15.539) (6.394)
US$ US$
(867.174) (279.008)
(7.797) (2.509)
(7.581.454) (2.792.149)
(71.266) (26.246)
US$ US$
(125.490.000) (30.381.880)
(1.128.281) (273.164)
(100.980.000) (68.566.974)
(949.212) (644.529)
Jumlah Kewajiban
US$ SG$ MYR JP¥ EUR CHF
(412.724.213) (15.722) (189.747) (2.424.509) (364.359) (687)
(3.711.314) (110) (553) (268) (4.357) (7)
(264.876.955) (18.116) (103.044) (15.539) (6.394)
(2.489.843) (121) (283) (210) (58)
Total Liabilities
Jumlah Aset (Kewajiban) Bersih
US$ SG$ CNY MYR JP¥ EUR CHF
(218.879.920) (15.722) 8.956 (189.747) 464.662.270 (364.359) (687)
(1.968.461) (110) 12 (553) 51.112 (4.357) (7)
(128.825.043) 11.384 (103.044) 850.302.783 (15.539) (6.394)
(1.210.957) 77 (283) 86.476 (210) (58)
Net Assets (Liabilities)
Hutang lain-lain
Uang muka pelanggan pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang jangka panjang
-
- 96 -
308.000
Assets Cash and cash equivalents
193.844.293 8.956 467.086.779
Kewajiban Hutang bank jangka pendek Hutang usaha
US$ SG$ CNY JP¥
121.423 12
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
22.478 1.546.528 6 40.327 51.380 12.091
Jumlah Aset
13.504.861 8.956 2.500.000 172.008.534 684 4.485.318 467.086.779 1.344.896
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
32.766.103 29.500 8.000.000 89.998.009 30.443 3.952.180 850.302.783 1.305.177
Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya
US$ CNY SG$ US$ US$ US$ US$ JP¥ US$
2009 Saldo dalam mata uang asing/Balances in original currency
198 75.200 845.981 286 37.150 86.476 12.269 1.278.886 198 86.476
(676.800) (119.347) (121) (283)
Short-term investments Trade accounts receivable Other receivables Other current assets Other noncurrent assets Total Assets
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable
(2.443) (210)
Other accounts payable
(58) Advances from customers third parties Accrued expenses Due to related parties Long-term loans
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29.
29.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.
At December 31, 2010 and 2009, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d regarding accounting policies.
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi yaitu tanggal 8 Februari 2011 maka kewajiban bersih mata uang asing Grup tersebut akan turun sebesar Rp 15.211, namun tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen keuangan derivatif apabila instrumen tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.
If assets and liabilities in foreign currencies as at December 31, 2010 had been translated using the middle rates as at the date of the completion of the consolidated financial statements, February 8, 2011, the total foreign currencies denominated net liabilities of the Group would decrease by approximately Rp 15,211, excluding any foreign exchange gains or losses on derivative financial instruments if the instrument had been valued based on fair values as at the date of this report.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
- 97 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29.
29.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Berikut adalah jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010.
The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp
30.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
> 1-5 tahun/ > 1-5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
Jumlah/ Total Rp
Pinjaman Kewajiban keuangan lain-lain
2.357.498 1.527.903
826.077 1.128.281
-
3.183.575 2.656.184
Borrowings Other financial liabilities
Jumlah kewajiban keuangan
3.885.401
1.954.358
-
5.839.759
Total financial liabilities
Perjanjian Penting, Ikatan dan Kontinjensi
30.
Significant Agreements, Commitments and Contingencies
Di samping perjanjian dan ikatan yang telah disebutkan sebelumnya dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, Grup mempunyai beberapa perjanjian penting dan ikatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
In addition to the agreements and commitments already discussed in the appropriate notes to the consolidated financial statements, the Group has the following significant agreements and commitments:
a.
a.
Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi pada tanggal 2 Januari 1997 dengan PT Intermas Tata Trading (ITT) meliputi pemasaran, promosi dan distribusi produk-produk Perusahaan seperti Filma, Kunci Mas, Palmboom dan Menara. Berdasarkan perjanjian tersebut, ITT menyetujui untuk melakukan usaha semaksimal mungkin dalam mempromosikan dan memasarkan produkproduk Perusahaan dan tidak menjual atau mendistribusikan produk yang dapat menyaingi produk Perusahaan di wilayah Indonesia. ITT memperoleh komisi dalam bentuk potongan harga jual.
The Company has a distributorship agreement dated January 2, 1997 with PT Intermas Tata Trading (ITT), a third party, covering the marketing, promotion and distribution of the Company’s products, such as Filma, Kunci Mas, Palmboom and Menara. Under the said agreement, ITT has agreed to use its best efforts to promote and market the Company’s products and not to sell or distribute products within Indonesia which may compete with the Company’s products. As compensation, ITT shall receive commission in the form of discounted selling prices. Under the latest agreement dated January 2, 2006, ITT shall operate on a logistics service basis (warehousing and delivery) for the Company’s sales to customers categorized as high-traffic outlets (HTO), supermarkets and wholesalers. As compensation, ITT receives distributor’s margin based on a certain percentage of the net invoiced price of products sold.
Berdasarkan perjanjian yang terakhir tanggal 2 Januari 2006, ITT akan beroperasi berdasarkan jasa logistik (pergudangan dan pengiriman) untuk penjualan Perusahaan kepada pelangganpelanggan yang dikategorikan sebagai outlet-outlet besar (high-traffic outlets/ HTO), pasar swalayan dan perkulakan. Sebagai imbalannya, ITT akan memperoleh marjin distributor sebesar persentase tertentu dari harga jual bersih yang ditagih.
- 98 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30.
30.
Penjanjian Penting, Ikatan dan Kontinjensi (Lanjutan)
Significant Agreements, Commitments and Contingencies (Continued)
b.
Perusahaan juga mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok dan kontraktor sehubungan dengan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit Bukit Kapur, Jak Luay dan Semilar di Kalimantan, tangki penimbunan minyak kelapa sawit Labanan di Kalimantan serta pabrik penyulingan (refinery) Tarjun di Kalimantan dan Marunda di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah komitmen tersebut sekitar Rp 113.068 dan US$ 15.000.000.
b.
The Company also has agreements with suppliers and contractors in connection with the constructions of Bukit Kapur, Jak Luay and Semilar oil palm mills in Kalimantan, Labanan bulking in Kalimantan, Tarjun refinery plant in Kalimantan and Marunda refinery plant in Jakarta. As of December 31, 2010, the total commitments amounted to approximately Rp 113,068 and US$ 15,000,000.
c.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, pemilik perkebunan kelapa sawit (selanjutnya dinyatakan sebagai Inti) diajak untuk membangun areal perkebunan inti rakyat (petani plasma) selain membangun perkebunan milik mereka sendiri. Bentuk bantuan terhadap petani plasma ini dikenal sebagai program KKPA dan program KPEN - RP. Pada program KKPA dan KPEN - RP ini, Inti diwajibkan untuk melaksanakan halhal berikut, antara lain:
c.
In accordance with existing Indonesian Government policy, oil palm plantation owners (referred to as the Nucleus) are encouraged to develop plantations for smallholders (plasma farmers) in addition to their own plantations. This form of assistance to the plasma farmers is known as the KKPA program and KPEN - RP Program. Under the KKPA program and KPEN - RP program, the Nucleus is required to perform the following, among others:
•
Perjanjian hutang dilakukan antara bank (tidak harus bank milik pemerintah) dan koperasi (petani plasma).
•
Ensure that the loan agreement shall be made between a bank (not necessarily a state-owned bank) and cooperatives (the plasma farmers).
•
Bertindak selaku operator atau kontraktor untuk membangun perkebunan bagi petani plasma sebagaimana diatur pada perjanjian kerjasama antara Inti dan koperasi (petani plasma).
•
Act as operator or contractor to develop the plantation for smallholders based on the mutual agreement between the Nucleus and the cooperatives (smallholders).
•
Membeli hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang diproduksi perkebunan plasma pada tingkat harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia.
•
Purchase the fresh fruit bunches (FFB) produced by plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.
- 99 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30.
30.
Penjanjian Penting, Ikatan dan Kontinjensi (Lanjutan) d.
Significant Agreements, Commitments and Contingencies (Continued) d.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah membayar uang muka kepada pihak ketiga sebesar Rp 656.401 untuk kontrak pembelian crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), refined bleached deodorized olein (RBDO) dan crude palm kernel oil (CPKO) dan Rp 177.815 untuk kontrak pembelian CPO dan PK, serta sebesar Rp 359 dan Rp 1.539 untuk kontrak pembelian pupuk (Catatan 6).
As of December 31, 2010 and 2009, the Group has received advances from third parties amounting to Rp 22,907 and Rp 76,043, respectively, for sales contract of RBDO, PK, cooking oil, margarine, fat and shortening (MFS) and other products.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Grup telah menerima uang muka dari pihak ketiga sebesar Rp 22.907 dan Rp 76.043 untuk kontrak penjualan RBDO, PK, minyak goreng, margarine, fat and shortening (MFS) dan penjualan lainnya. e.
e.
Untuk mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap operasional Perusahaan, pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki kontrak fasilitas transaksi valuta berjangka (forward) dengan beberapa bank. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai kontrak jual valuta berjangka (forwardsell) masing-masing sebesar US$ 159.000.000 dan US$ 52.000.000 yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2011 dan 2010.
31.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has paid advances to third parties amounting to Rp 656,401 for purchase contracts of crude palm oil (CPO), palm kernel (PK), refined bleached deodorized olein (RBDO) and crude palm kernel oil (CPKO) and Rp 177,815, for purchase contracts of CPO and PK and Rp 359 and Rp 1,539 for purchase contracts of fertilizers (Note 6).
To manage the adverse effects of the exchange rate fluctuations on the Company’s operations in 2010 and 2009, the Company entered into foreign exchange facility contracts with several banks. As of December 31, 2010 and 2009, the amount of forward-sell exchange contracts amounted to US$ 159,000,000 and US$ 52,000,000, respectively, which will mature on various dates in 2011 and 2010.
Informasi Segmen
31.
Segment Information
Informasi yang berhubungan dengan segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
Information by business segment of the Group is as follows:
Segmen Primer
Primary Segment
Grup dikelola dan dikelompokkan dalam kelompok usaha yang terdiri dari integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan dan usaha perkebunan. Divisi usaha ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer.
The Group is managed and divided into integrated food consumer products and trading activities and plantations. These divisions are used as a basis for reporting primary segment information.
- 100 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31.
31.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Primer (Lanjutan)
Segment Information (Continued) Primary Segment (Continued)
2010
Segmen Usaha
Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan/ Integrated food consumer products and trading activities Rp
Perkebunan/ Plantations Rp
Lainnya/ Others Rp
Jumlah/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasi/ Consolidated Rp
Business Segment
Penjualan bersih dari pelanggan eksternal: Domestik Ekspor Jumlah Penjualan bersih antar segmen
Sales from external customers: 3.346.059 15.609.010
268.620 284.142
235.048 522.546
3.849.727 16.415.698
-
3.849.727 16.415.698
18.955.069
552.762
757.594
20.265.425
-
20.265.425
Total
459.240
3.598.161
4.057.401
(4.057.401)
-
Jumlah penjualan bersih
19.414.309
4.150.923
757.594
24.322.826
(4.057.401)
20.265.425
Net sales
Beban pokok penjualan
(18.070.165)
Cost of goods sold
Beban penjualan Beban segmen Hasil segmen
*)
-
Domestic Export
(2.383.695)
(725.529)
(21.179.389)
4.051.460
(17.127.929)
(795.430)
(282.482)
(20.815)
(1.098.727)
507
(1.098.220)
(18.865.595)
(2.666.177)
(746.344)
(22.278.116)
4.051.967
(18.226.149)
1.484.746
11.250
2.044.710
548.714
(5.434)
2.039.276
Beban umum dan
Inter-segment sales
Selling expenses Segment expenses Segment results General and administrative
administrasi
(371.825)
Laba usaha
1.667.451
Laba selisih kurs - bersih
122.090
expenses Income from operations Gain on foreign exchange - net
Pendapatan bunga
16.656
Interest income
Bagian atas rugi bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi - bersih
(5.362)
Equity in net losses of a subsidiary and associates - net
Beban bunga dan keuangan lainnya
(268.828)
Interest and other financial charges
Lain-lain - bersih
122.941
Miscellaneous - net
Beban pajak kini
(373.550)
Current tax expense
Beban pajak tangguhan - bersih
(20.903)
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
18
Laba bersih Aset segmen
1.260.513 11.137.118
**)
4.385.121
387.834
15.910.073
(4.198.153)
Aset yang tidak dapat dialokasikan
763.722
Jumlah Aset Kewajiban segmen
11.711.920
12.475.642 5.879.297
1.048.012
18.623
6.945.932
(919.742)
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
6.026.190
473.806
Jumlah Kewajlban
6.499.996
Informasi lainnya: Investasi dalam saham
Deferred tax expense - net Minority interest in net losses of a subsidiary Net income Segment assets
Unallocated assets Total Assets Segment liabilities
Unallocated liabililties Total Liabilities Other informations:
22.103
-
-
22.103
-
22.103
Investments in shares of stocks
Pengeluaran modal (penambahan aset tetap dan tanaman perkebunan)
470.205
329.331
53.210
852.746
-
852.746
Capital expenditure (additional property, plant and equipment and plantations)
Penyusutan dan amortisasi
119.280
140.681
34.244
294.205
-
294.205
Depreciation and amortization
*) Produk perkebunan adalah sebesar Rp 16.408.780 atau 91% dari jumlah beban pokok penjualan di segmen "Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan" pada tahun 2010/ Plantations products accounted for Rp 16,408,780 atau 91% of total cost of goods sold in the "Integrated food consumer and trading activities" segment in 2010. **) Dari aset segmen sebesar Rp 11.137.118 pada segmen "Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan", aset yang terkait dengan perkebunan adalah sebesar Rp 6.252.091 pada tahun 2010/ Out of Rp 11,137,118 of the segment assets in the "Integrated food consumer and trading activities" segment, plantations related assets accounted for Rp 6,252,091 in 2010.
- 101 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31.
31.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Primer (Lanjutan)
Segment Information (Continued) Primary Segment (Continued)
2009
Segmen Usaha
Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan/ Integrated food consumer products and trading activities Rp
Perkebunan/ Plantations Rp
Lainnya/ Others Rp
Jumlah/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasi/ Consolidated Rp
Penjualan bersih dari pelanggan eksternal: Domestik Ekspor Jumlah Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban segmen Hasil segmen
Business Segment Sales from external customers:
3.574.509 9.393.997
328.519 351.204
213.941 339.060
4.116.969 10.084.261
-
4.116.969 10.084.261
12.968.506
679.723
553.001
14.201.230
-
14.201.230
310.306
3.021.174
3.331.480
(3.331.480)
13.278.812
3.700.897
553.001
17.532.710
(3.331.480)
14.201.230
(2.513.784)
(553.938)
(15.800.998)
3.316.392
(12.484.606)
(312.291)
(113.684)
(16.546)
(442.521)
725
(441.796)
(13.045.567)
(2.627.468)
(570.484)
(16.243.519)
3.317.117
(12.926.402)
233.245
1.073.429
(17.483)
1.289.191
(12.733.276) *)
-
(14.363)
-
Domestic Export Total
Inter-segment sales
1.274.828
Beban umum dan
Net sales Cost of goods sold Selling expenses Segment expenses Segment results General and administrative
administrasi
(164.623)
Laba usaha
1.110.205
Laba selisih kurs - bersih
215.872
Pendapatan bunga Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih Beban bunga dan keuangan lainnya
expenses Income from operations Gain on foreign exchange - net
41.462
Interest income
(6.045)
Equity in net losses of associates - net
(327.497)
Interest and other financial charges
Lain-lain - bersih
(41.275)
Miscellaneous - net
Beban pajak kini
(270.245)
Current tax expense
Penghasilan pajak tangguhan - bersih
25.315
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
703
Laba bersih Aset segmen
748.495 8.396.926 **)
3.899.993
409.505
12.706.424
(2.992.222)
Aset yang tidak dapat dialokasikan
496.393
Jumlah Aset Kewajiban segmen
9.714.202
10.210.595 3.843.850
1.422.324
18.928
5.285.102
(399.717)
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
4.885.385 375.023
Jumlah Kewajlban
5.260.408
Informasi lainnya: Investasi dalam saham
Deferred tax benefit - net Minority interest in net losses of a subsidiary Net income Segment assets Unallocated assets Total Assets Segment liabilities Unallocated liabililties Total Liabilities Other informations:
20.303
123
-
20.426
-
20.426
Investments in shares of stocks
Pengeluaran modal (penambahan aset tetap dan tanaman perkebunan)
479.637
399.128
4.414
883.179
-
883.179
Capital expenditure (additional property, plant and equipment and plantations)
Penyusutan dan amortisasi
108.967
120.771
39.216
268.954
-
268.954
Depreciation and amortization
*) Produk perkebunan adalah sebesar Rp 11.686.281 atau 92% dari jumlah beban pokok penjualan di segmen "Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan" pada tahun 2009/ Plantations products accounted for Rp 11,686,281 atau 92% of total cost of goods sold in the "Integrated food consumer and trading activities" segment in 2009. **) Dari aset segmen sebesar Rp 8.396.926 pada segmen "Integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan", aset yang terkait dengan perkebunan adalah sebesar Rp 4.689.987 pada tahun 2009/ Out of Rp 8,396,926 of the segment assets in the "Integrated food consumer and trading activities" segment, plantations related assets accounted for Rp 4,689,987 in 2009.
- 102 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31.
31.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk sekunder pelaporan segmen Grup adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Grup.
The secondary segment reporting of the Group is the geographical segment which is determined based on asset location or the operations of the Group.
2010 Nilai Aset Segmen Jawa Kalimantan Sumatera Sulawesi
2009
5.515.499 3.052.284 3.117.752 26.385
4.619.657 2.983.975 2.084.185 26.385
Carrying Value of Segment Assets Jawa Kalimantan Sumatera Sulawesi
11.711.920
9.714.202
Total
Pengeluaran Barang Modal Kalimantan Jawa Sumatera
413.629 278.477 160.640
482.676 269.001 131.502
Capital Expenditures Kalimantan Jawa Sumatera
Jumlah
852.746
883.179
Total
Pendapatan Pihak Eksternal Domestik Ekspor
3.849.727 16.415.698
4.116.969 10.084.261
Revenues from External Customers Domestic Export
Jumlah
20.265.425
14.201.230
Total
Jumlah
32.
Segment Information (Continued)
Reklasifikasi Akun
32.
Certain accounts in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2010 consolidated financial statement presentation. A summary of such is as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010, sebagai berikut:
Sesudah Reklasifikasi/ After Reclassification Rp Piutang lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Reclassification of Accounts
239.892
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification Rp
-
Other recceivables - Related parties
1.000
240.892
12.420
2.168
949.212
959.464
Due from related parties Other accounts payable - Related parties Due to related parties
The above reclassification did not affect the 2009 consolidated statement of income and consolidated statement of changes in equity of the Company and its subsidiaries.
Reklasifikasi di atas tidak mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan tahun 2009.
- 103 -
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33.
33.
Penerbitan Baru
Standar
Akuntansi
Keuangan
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
As of the date of the completion of the consolidated financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang 1 Januari 2011
Periods beginning on or after January 1, 2011
dimulai
pada
atau
setelah
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
3.
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
3.
PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
4.
PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
4.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi
5.
PSAK 5 Segments
6.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
6.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures
7.
PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan
7.
PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
8.
PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
8.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
9.
PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
9.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
10.
PSAK 19 Berwujud
10.
PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets
11.
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
11.
PSAK 22 (2010), Business Combination
12.
PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
12.
PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
13.
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
13.
PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
14.
PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
14.
PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
15.
PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
15.
PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
(Revisi
2010),
Aset
Tidak
- 104 -
(Revised
2009),
Operating
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33.
33.
Penerbitan Standar Baru (Lanjutan)
Akuntansi
Periode yang dimulai pada 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Keuangan
atau
setelah
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
16.
16.
PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
ISAK
1.
ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities
2.
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities
3.
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyality
4.
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5.
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Web Site Costs
7.
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
7.
ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
Periode yang 1 Januari 2012
dimulai
pada
atau
setelah
Periods beginning or after January 1, 2012
PSAK
PSAK
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Punakarya
2.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
3.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
3.
PSAK 24 Benefits
4.
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
4.
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
5.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
Instrumen
5.
PSAK 50 (Revised 2010), Instruments: Presentation
6.
PSAK 60, Pengungkapan
Keuangan:
6.
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure
2010),
Instrumen
- 105 -
(Revised
2010),
Employee
Financial
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended (Expressed in Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33.
33.
Penerbitan Standar Baru (Lanjutan)
Akuntansi
Periode yang dimulai pada 1 Januari 2012 (Lanjutan)
Keuangan
atau
setelah
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periods beginning or after January 1, 2012 (Continued)
ISAK
ISAK
1.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
1.
ISAK No. 13 (2010), Hedges of a Net Employee Benefits
2.
ISAK No. 15, PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Assets, Minumum Funding Requirements and their Interaction
3.
ISAK No. 20, Pajak penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
3.
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
*******
- 106 -
Alamat Kantor
Office Addresses
Kantor Pusat: Plaza BII, Menara II, Lantai 30 Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Telepon: 62-21-3181388 (hunting) Faksimili: 62-21-3181389
Head Office: Plaza BII, Tower II, 30 th Floor Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta Phone: 62-21-3181388 (hunting) Facsimile: 62-21-3181389
Pabrik: Jl. Rungkut Industri No. 20, Surabaya Telepon: 62-31-8439861 Faksimili: 62-31-8438476
Factory: Jl. Rungkut Industri No. 20, Surabaya Phone: 62-31-8439861 Facsimile: 62-31-8438476
Jl. Balmerah Baru III, Belawan II, Medan Telepon: 62-61-6941162 Faksimili: 62-61-6941808
Jl. Balmerah Baru III, Belawan II, Medan Phone: 62-61-6941162 Facsimile: 62-61-6941808
Desa Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan P.O. BOX 6808 Telepon: 62-518-24433 Faksimili: 62-518-22240
Tarjun Village Kelumpang Hilir District Kota Baru Regency, South Kalimantan P.O. BOX 6808 Phone: 62-518-24433 Facsimile: 62-518-22240
Marunda Center Blok D No. 1 Kawasan Industri Marunda Center Jl. Akses Marunda, Bekasi, Jawa Barat Telepon: 62-21-88991146 Faksimili: 62-21-88991160
Marunda Center Blok D No. 1 Marunda Center Industrial Estate Jl. Akses Marunda, Bekasi, West Java Phone: 62-21-88991146 Facsimile: 62-21-88991160
Kantor Cabang: Jl. Soekarno Hatta No. 183, Jambi Telepon: 62-741-571855 Faksimili: 62-741-572147
Branch Office: Jl. Soekarno Hatta No. 183, Jambi Phone: 62-741-571855 Facsimile: 62-741-572147
Jl. Monginsidi No. 14-16, Medan, Sumatra Utara Telepon: 62-61-4556566 Faksimili: 62-61-4556470 Jl. Sriwijaya No. 12, Pangkal Pinang, Bangka Telepon: 62-717-434404 Faksimili: 62-717-31795 Jl. Ahmad Yani Km 23,7, RT 16/IV Landasan Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Telepon: 62-511-4705508 Faksimili: 62-511-4705509
Jl. Monginsidi No. 14-16, Medan, North Sumatra Phone: 62-61-4556566 Facsimile: 62-61-4556470 Jl. Sriwijaya No. 12, Pangkal Pinang, Bangka Phone: 62-717-434404 Facsimile: 62-717-31795
Jl. Ring Road III RT 01 No. 88 Samarinda Utara, Kalimantan Timur Telepon: 62-541-251281 Faksimili: 62-541-251156
Jl. Ring Road III RT 01 No. 88 North Samarinda, East Kalimantan Phone: 62-541-251281 Facsimile: 62-541-251156
Jl. HM Arsyad No. 88 RT 16 RW 04 MB Ketapang, Sampit, Kalimantan Tengah Telepon: 62-531-22329 Faksimili: 62-531-23518
Jl. HM Arsyad No. 88 RT 16 RW 04 MB Ketapang, Sampit, Central Kalimantan Phone: 62-531-22329 Facsimile: 62-531-23518
Jl. Ahmad Yani Km 23.7, RT 16/IV Landasan Ulin, Banjarmasin, South Kalimantan Phone: 62-511-4705508 Facsimile: 62-511-4705509