Daftar Isi
contents
Mashing
06
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
highlights
company profile
management report
I nformasi bagi —Information For Shareholders
07 K ronologi Pencatatan Saham —Chronology of Share Listing I khtisar Data Keuangan —Summary of Financial Data
4
Boiling
Ikhtisar
Pemegang Saham
08
Lautering
PT Multi Bintang indonesia tbk
10 V isi dan Misi Kami
24 Laporan Dewan Komisaris
—Our Vision and Mission
—Report from the Board of Commissioners
12 P rofil Perseroan —Company Profile
30
—Profile of Board of
14 Sejarah Perseroan
Commissioners
—Company Milestones 16 Struktur Organisasi —Organization Structure 18 Peristiwa Penting 2015 —2015 Key Highlights
P rofile Dewan Komisaris
34
Laporan Direksi —Report from the Board of Directors
42 P rofil Dewan Direksi —Profile of Board of Directors
Cooling
Fermentation
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
management's discussion and analysis
corporate governance
46 Tinjauan Usaha —Operational Review 70 Tinjauan Keuangan —Financial Review 78 Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan —Sustainability and CSR
90
Struktur Tata Kelola
Filtration
Laporan Keuangan
financial statements
116
Surat Pernyataan Anggota
Perusahaan
Dewan Komisaris dan
—GCG Structures
Direksi tentang Tanggung
107 Sekretaris Perusahaan —Corporate Secretary 111 Manajemen Risiko —Risk Management
Jawab atas Laporan Tahunan 2015 —Board of Directors and Board of Commissioners‘ Statement regarding the Responsibility for the 2015 Annual Report
Bottling
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
5
Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham
specific information for shareholders
Pemegang Saham —Shareholders
Kepemilikan modal ditempatkan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut: The ownership of the issued share capital of PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:
Pemegang Saham
Jumlah saham
dalam %
Nilai nominal (dalam jutaan Rupiah)
Shareholders
Number of shares
in %
Par value (in Rp million)
Heineken International BV
1,723,151,000
81.78%
17,232
Publik Public
383,849,000
18.22%
3,838
2,107,000,000
100.00
21,070
18.22% Publik Public
81.78% Heineken International BV
Tidak ada komisaris atau direktur yang memiliki saham di Perusahaan dan anak perusahaannya. None of the commissioners or directors holds shares in the Company and its subsidiary.
6
PT Multi Bintang indonesia tbk
Saham Beredar
2,107,000,000
—Share in circulation
per 31 Desember 2015: as of 31 December 2015
2015 Q1
Q2
Q3
Q4
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu)
5,049.4
3,308.2
2,456.4
1,658.7
Shares traded (thousands)
Harga saham tertinggi (Rp)
12,000
10,200
8,200
12,350
Highest price per share (Rp)
Harga saham terendah (Rp)
9,400
6,675
5,725
7,800
Lowest price per share (Rp)
10,700
7,867
6,900
8,650
Closing Price (Rp)
Q1
Q2
Q3
Q4*
40.9
44.9
55
Harga saham tertinggi (Rp)
1,149,000
1,130,000
1,430,000
1,385,000
Highest price per share (Rp)
Harga saham terendah (Rp)
1,052,000
1,056,000
1,000,000
11,000
Lowest price per share (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
1,085,000
1,111,000
1,151,667
12,100
Closing Price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
2014 Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu)
1,121.2
Shares traded (thousands)
*Effektif per tanggal 6 November 2014, pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) dari Rp 1.000/saham menjadi Rp 10/saham mulai berlaku.
Chronology of Share Listing
Kronologi Pencatatan Saham Tipe Pencatatan Penawaran Umum
Tanggal Pencatatan
Perubahan Jumlah Saham
Date of Listing
Changes in Number of Shares
15 Des 1981
Public Offering
• Pemegang Saham Indonesia yang telah ada • Saham yang ditawarkan ke masyarakat Indonesia Company Listing
358,012
21 Jan 2001
Total Saham
2015
2014
• Existing Indonesia Shareholders
3,162,000
• Shares offered to Indonesian public
17,549,988
Company Listing
21,070,000
Total Shares
Dividend
DIVIDEN
Dividen Final 2014 Final Dividend 2014
Type of Listing
Dividen/Saham (Rp)
Tanggal Pembayaran
Jumlah Dividen (Rp)
Dividend/Share (Rp)
Payment Date
Total Dividend (Rp)
138
19 June/June 2015
290,766,000,000
46.076
24 Juni/June 2014
970,821,320,000
119 (after the stock split with ratio 1:100)
14 November/ November 2014
250,733,000,000
Dividen Interim 2015 Interim Dividend 2015 Dividen Final 2013 Final Dividend 2013 Dividen Interim 2014 Interim Dividend 2014
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
7
Ikhtisar Data Keuangan
summary of financial data Audited
Audited
Unaudited
Audited
Unaudited
Jan 2015–
Jan 2014–
Jan 2013–
Oct 2012–
Oct 2011–
Dec 2015
Dec 2014
Dec 2013
Dec 2013
Dec 2012
12 months
12 months
12 months
15 months
15 months
Penjualan Bersih
2,696,318
2,988,501
2,713,027
3,561,989
3,052,031
Net Sales
Laba Kotor
1,561,413
1,805,922
1,727,815
2,283,604
1,905,763
Gross Profit
Laba Usaha
719,548
1,146,368
1,116,763
1,524,924
1,278,060
Operating Profit
dalam juta Rupiah
Laba Usaha, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai)
940,163
-
-
-
-
Laba Sebelum Pajak
675,572
1,078,378
1,168,350
1,576,945
1,287,653
Laba Bersih Tahun Berjalan
496,909
794,883
865,944
1,171,229
969,772
in Rupiah million
Operating Profit, before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty) Profit Before Tax Net Income for the Year
Laba Bersih Tahun Berjalan, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai)
662,369
-
-
-
-
Net Income for the year before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)
Total Penghasilan Komprehensif Lain
503,624
788,057
887,134
1,192,419
969,772
Other Comprehensive Income
236*
377*
41,091
55,576
46,017
Basic earnings per share (in full Rupiah amount)
Modal Kerja Bersih
-505,272
-772,307
-16,290
-16,290
-60,387
Net Working Capital
Total Aset
2,100,853
2,231,051
1,782,148
1,782,148
1,471,374
Jumlah Kewajiban
1,334,373
1,677,254
794,615
794,615
836,312
Total Liabilities
766,480
553,797
987,533
987,533
635,062
Total Equity
Laba dasar per Saham (dalam Rupiah penuh)
Total Ekuitas Rasio Total Penghasilan Komprehensif Lain Terhadap Jumlah Aset %
24%
35%
50%
67%
Total Assets
66%
Other Comprehensive Income to Total Assets Ratio % Total Comprehensive Income to Total Equity Ratio %
Rasio Total Penghasilan Komprehensif Lain Terhadap Jumlah Ekuitas %
66%
142%
90%
121%
153%
Rasio Lancar %
58%
51%
98%
98%
92%
Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Total Ekuitas %
174%
303%
80%%
80%
132%
Total Liabilities to Total Equity Ratio %
Rasio Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset %
64%
75%
45%
45%
57%
Total Liabilities to Total Assets Ratio %
*Effektif per tanggal 6 November 2014, saham Perseroan diperdagangkan dengan nilai nominal baru (stock split / pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp10).
8
PT Multi Bintang indonesia tbk
Current Ratio %
*Effective as of November 6, 2014, the Company’s shares traded at a new nominal value (stock split from Rp1,000 to Rp10)
Financial Highlight
940,163
662,369
Laba Usaha
Laba Bersih Tahun Berjalan
sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai)
sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai)
Operating Profit before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)
Net Income for the year before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)
PENJUALAN BERSIH (dalam miliar rupiah)
Laba USAHA (dalam miliar rupiah)
Net Sales (in billion rupiah)
Operational Profit (in billion rupiah)
3,562 3,052
2,713
1,525
2,988
2,696
1,278 1,117
1,146
940* 719
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
laba DASAR per saham
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(dalam rupiah penuh)
(dalam miliar rupiah)
Basic Earning Per Share (in full Rupiah amount)
Net Income for the Year (in billion rupiah)
55,576 1,171
46,017 41,091
970
377**
866 795
662*
236**
2011
2012
2013
2014
2015
497
2011
2012
2013
2014
2015
* S ebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai). Before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty) ** Effektif per tanggal 6 November 2014, saham Perseroan diperdagangkan dengan nilai nominal baru (stock split/pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp10). Effective as of November 6, 2014, the Company’s shares traded at a new nominal value (stock split from Rp1,000 to Rp10)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
9
Visi dan Misi Kami
our vision mission
visi
Wow! Indonesia melalui brand, karyawan dan kinerja. WOW! INDONESIA
with our brands, people, and performance.
vision
misi
Menjadi perusahaan minuman Indonesia yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab, dengan portofolio brand terkemuka. To be a reputable & responsible Indonesian beverage company, with a portfolio of leading brands.
nilai-nilai
mission
values
10
1 Hasrat untuk kualitas dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Passion for quality in everything we do.
PT Multi Bintang indonesia tbk
2
3
4
Brand yang orang cintai.
Menikmati hidup.
Brands that people love.
Enjoyment of life.
Menghargai sesama dan bumi. Respect for people & planet.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
11
Profil Perseroan
company profile Sejarah panjang Perseroan berawal dari Medan pada 1929 dengan pendirian NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. Brewery pertama berlokasi di Surabaya dan resmi beroperasi secara komersial sejak 21 November 1931. The Company’s long history started in Medan in 1929 with the establishment of NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. The first brewery was located in Surabaya and officially began commercial operations on 21 November 1931.
12
Pada 1936, Perseroan memindahkan tempat kedudukannya dari Medan ke Surabaya, dan Heineken menjadi pemegang saham utama Perseroan. Selanjutnya nama Perseroan diubah menjadi NV Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. Pada 1951 Perseroan berubah nama lagi menjadi Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.
In 1936, the Company relocated its domicile from Medan to Surabaya, Heineken became the major shareholder of the Company and the Company’s name was changed to N.V. Heineken's Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. In 1951, the the name of the Company changed again, to Heineken's Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan Perseroan, dibangunlah brewery kedua di Tangerang pada 1972, dan pada tahun yang sama, nama Perseroan diganti menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. Setahun kemudian, yaitu pada 1973, brewery kedua ini mulai beroperasi. Pada 1 Januari 1981, Perseroan mengambil alih P.T. Brasseries de l’Indonesia yang memproduksi bir dan minuman ringan di Medan. Untuk merefleksikan pertumbuhan bisnis dan aktivitas akuisisi ini, Perseroan berganti nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia pada 2 September 1981, dan Jakarta menjadi tempat domisili yang baru. Perseroan juga mencatatkan saham untuk pertama kalinya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
To accommodate the Company’s growth, a second brewery was built in Tangerang in 1972, and in the same year, the Company underwent another change of name, becoming P.T. Perusahaan Bir Indonesia. The second brewery began operating a year later, in 1973. On 1 January 1981, the Company took over PT Brasseries de l'Indonesia, which produced beer and soft drinks in Medan. To reflect the growth of the business and the acquisition, the Company's name was changed to PT Multi Bintang Indonesia on 2 September 1981, and Jakarta became its new domicile. The Company also listed its shares for the first time on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
Pada 1997, kegiatan produksi di Surabaya dipindahkan ke Sampang Agung, Jawa Timur, tempat dibangunnya fasilitas produksi Perseroan yang baru. Pada 2010, Asia Pacific Breweries Limited (APB), Singapura mengakuisisi saham mayoritas Heineken International BV (HIBV) di Perseroan. Namun kemudian, di bulan September 2013, HIBV kembali menjadi pemegang
In 1997, the brewing operation in Surabaya was relocated to Sampang Agung, East Java, where a new brewery was built. In 2010, Asia Pacific Breweries Limited (APB) of Singapore acquired Heineken International BV (HIBV)’s majority stake in the Company. However, in September 2013, HIBV regained its status as the majority
PT Multi Bintang indonesia tbk
saham utama Perseroan, setelah mengakuisisi saham mayoritas Perseroan.
shareholder of the Company, when it acquired a majority stake in the Company.
Tahun 2014 menjadi tonggak sejarah baru bagi Multi Bintang dengan pembangunan fasilitas produksi baru yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memproduksi minuman non-alkohol di Sampang Agung. Dengan jumlah investasi sekitar Rp 210 miliar, fasilitas produksi baru ini dibangun hanya dalam waktu 9 bulan dan secara resmi mulai beroperasi pada Agustus 2014.
In 2014, Multi Bintang passed another milestone by building a new state-of-the-art plant for nonalcoholic beverages in Sampang Agung. With an investment of around Rp 210 billion, the new plant was built in only 9 months and officially began operation in August 2014.
Dengan riwayat panjang dan intens di Indonesia, Multi Bintang pun menjadi identik dengan bir Bintang, brand bir favorit dan paling ikonik di Indonesia. Multi Bintang juga memproduksi dan memasarkan brand bir premium internasional, Heineken®; bir bebas-alkohol, Bintang Zero; dan inovasi terbaru, Bintang Radler, kombinasi unik Bir Bintang sebagai ikon dengan rasa buah lemon alami yang memberi kesegaran ganda, yang kini juga tersedia dalam varian lain, Bintang Radler dengan sari buah alami grapefruit; dan minuman ringan berkarbonasi, Green Sands.
With its long history in Indonesia, Multi Bintang is synonymous with Bintang beer, Indonesia’s favorite and most iconic beer brand. Multi Bintang also produces and markets the world’s most valuable international premium beer brand, Heineken®; an alcohol-free beer, Bintang Zero; and the latest innovation, Bintang Radler, a doubly refreshing fusion of iconic Bir Bintang with natural lemon juice, which is now also available in another variant, Bintang Radler with natural grapefuit juice; and a carbonated soft drink, Green Sands.
Saat ini, dengan didukung oleh kekuatan aktivitas brewery Perseroan di Sampang Agung dan Tangerang, dan Fasilitas Produksi Minuman Non-Alkohol di Sampang Agung, Multi Bintang telah memantapkan landasan, melalui anak perusahaannya—PT Multi Bintang Niaga, dalam memasarkan dan menjual produkproduk Perseroan secara ekstensif di seluruh kota besar di Indonesia hingga ke manca negara.
Today, with the support of the Company’s breweries in Sampang Agung and Tangerang, and the NonAlcoholic Beverages Plant in Sampang Agung, Multi Bintang has firmly established, through its subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, an extensive sales and marketing footprint across all major cities in Indonesia and abroad.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
13
Sejarah Perseroan
milestones
1929
1931 Pengoperasian brewery Greenfield di Surabaya dan memulai produksi “Java Beer”.
Pendirian NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen di Medan.
Commissioned Greenfield brewery in Surabaya and commenced production of “Java Beer”.
Incorporation of NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen in Medan.
2005
1997
1992
Mendirikan PT MBI Niaga untuk penjualan dan pemasaran brand Perseroan.
Memindahkan operasi brewery dari Surabaya ke Sampang Agung tempat dibangunnya brewery baru.
Penutupan brewery di Medan.
Established PT MBI Niaga for the sales and marketing of the Company’s brands.
14
Relocated brewing operations in Surabaya to Sampang Agung where a new brewery was built.
2010
2013
Asia Pacific Breweries Limited dari Singapore menjadi pemegang saham utama di PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Heineken International B.V kembali menjadi pemegang saham terbesar PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Asia Pacific Breweries Limited from Singapore became a major shareholder of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Closure of brewery in Medan.
Heineken International B.V returned as the major shareholder of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Brewery Tangerang menyelesaikan pembaharuan fasilitas produksinya. Tangerang Brewery completed its technical upgrade.
1936
1949
1965
1967
Heineken Group menjadi pemegang saham utama Perseroan dan menjadi Heineken Indische Bierbro uwerijen Maatschappij.
Setelah Perang Dunia II, brewery melanjutkan operasi dan memperkenalkan bir Heineken® ke pasar.
Perseroan diambil alih oleh Pemerintah dengan kampanye nasionalisasi di Indonesia.
Heineken memperoleh kembali kepemilikan Perseroan dan brand Bintang Baru dilahirkan.
The company was taken over by the Government with the nationalisation campaign in Indonesia.
Heineken regained ownership of the company and the brand Bintang Baru was born.
1973
1972
Mengambil alih PT Brasseries de L’Indonesie dengan brewery di Medan.
Brewery Greenfield di Tangerang mulai beroperasi.
Perseroan berubah nama menjadi PT Perseroan Bir Indonesia.
Took over PT Brasseries de L’Indonesie with a brewery in Medan.
Greenfield brewery in Tangerang commenced operation.
The company was renamed PT Perusahaan Bir Indonesia.
Heineken Group became the main shareholder of the Company and renamed Heineken Indische Bierbro uwerijen Maatschappij.
After World War II, the brewery resumed operations and introduced Heineken® beer in the market.
1981 Perseroan mendaftarkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai PT Multi Bintang Indonesia. The Company went public listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange as PT Multi Bintang Indonesia.
2014 Peluncuran Bintang Radler.
2015
Launching of Bintang Radler.
Multi Bintang meluncurkan varian baru dari Bintang Radler, Bintang Radler Grapefruit.
Peresmian Fasilitas Produksi Minuman Non-Alkohol di Sampang Agung. Inauguration of nonalcoholic Beverages Plant in Sampang Agung.
Peluncuran Identitas Korporasi baru. New Corporate Identity launch.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Multi Bintang launched a new variant of Bintang Radler, Bintang Radler Grapefruit.
15
Struktur Organisasi
organization structure
PRESIDENT DIRECTOR
INTERNAL AUDIT MANAGER
CORPORATE AFFAIRS DIRECTOR
Head of Regulatory Affairs
Corporate Communications & Responsibility Manager
SUPPLY CHAIN DIRECTOR
Brewery Manager Tangerang
Remuneration Manager
Brewery Manager Sampang Agung
People & Organization Development Manager
Quality Assurance Manager Supply Chain Planning & Logistic Manager Central Purchasing Manager
16
PT Multi Bintang indonesia tbk
HUMAN RESOURCES DIRECTOR
HR Manager Commercial Health & Safety Manager
CORPORATE SECRETARY
PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA
FINANCE DIRECTOR
SALES DIRECTOR
MARKETING DIRECTOR
Reporting & Accounting Manager
Regional Sales Manager Central
Marketing Manager Bintang
Sr. Strategic Business Controller
Regional Sales Manager East and North
Marketing Manager Heineken®
Regional Sales Manager West
Marketing ManagerNon Alcoholic Beverage
Distributor Development Manager
Innovation Manager
Trade Marketing Manager
Consumer & Market Intelligence Manager
Commercial Business Controller Supply Chain Business Controller Tax Manager Information & Communication Technology Manager Legal Counsel
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
National Key Account Manager Sales Training Manager Demand Planning Manager
17
Peristiwa Penting 2015
2015 key highlights
02 Februari
February
• Peluncuran Identitas Korporasi
—Corporate Identity Launch
• Duta Besar Negeri Belanda mengunjungi Brewery
—D utch Ambassador visits the Sampang Agung Brewery
Multi Bintang memperkenalkan Identitas Korporasi baru pada 2 Februari. Event peluncuran tersebut dilaksanakan di Brewery Tangerang dan Sampang Agung serta sejumlah kantor penjualan kami di Indonesia.
Sampang Agung Y.M. Drs Rob Swartbol mengunjungi Brewery Sampang Agung pada 26 Februari untuk meninjau proses brewing dan produksi di Fasilitas Produksi Minuman Non-Alkohol, yang telah diresmikan pembukaannya pada Oktober 2014.
05 Mei
Multi Bintang launched its new corporate identity on 2 February. Launch events were held in Tangerang and the Sampang Agung Brewery as well as at several of our sales offices in Indonesia.
H.E. Drs Rob Swartbol visited the Sampang Agung Brewery on 26 February to observe the brewing process and the production at the Non-Alcoholic Beverages Plant, which was officially opened in October 2014.
May
• Juara Pertandingan Liga Champion UEFA Heineken Terinspirasi oleh tradisi ‘nobar’ atau ‘nonton bareng’ di Indonesia, Heineken menantang 8 tim fans sepak bola bersama 8 coach selebriti untuk menciptakan pesta ‘nobar’ sendiri dengan tema unik pertandingan seperempat final Liga Champion UEFA. Tim pemenang, yang pesta mereka mencerminkan suasana pasar malam di Eropah, akan memenangkan hadiah trip ke final Liga Champions di Berlin.
—Heineken UEFA Champion League Champion The Match
Inspired by Indonesia’s tradition of ‘nobar’, short for ‘nonton bareng’ or ‘watching together’, Heineken challenged 8 teams of football fans with 8 celebrity coaches to create their own ‘nobar’ party with a unique theme on UEFA Champions League quarterfinal night. The winning team, whose party conjured up the atmosphere of a night market in Europe, won a trip to the UCL final in Berlin.
• Heineken Star Serve
—Heineken Star Serve Franck Evers, Master dari Heineken Global Draught Heineken Global Draught kembali Master Franck Evers returned to ke Indonesia untuk melatih 8 Indonesia to train 8 Indonesian Master Draught Indonesia, empat Draught Masters, four of whom di antaranya karyawan Multi are Multi Bintang employees. The Bintang. Para Master Draught lokal Local Draught Masters will train tersebut akan melatih karyawan di staff in Heineken draught outlets gerai draught Heineken mengenai on the technique of pouring the teknik menuang bir draught yang perfect glass of draught beer. sempurna ke dalam gelas. 18
PT Multi Bintang indonesia tbk
08
Agustus August
• Bir Bintang Edisi Khusus: ‘70 Tahun Dirgahayu Indonesia’
Untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan RI ke-70, Bir Bintang meluncurkan sebuah kemasan khusus dan program aktivasi kampanye digital bertema #CheersBanggaIndonesia.
• Heineken Green Room
Heineken Green Room—Original Sound Experiment tampil di Indonesia untuk pertama kali pada 2015, melibatkan para DJ top Indonesia seperti Dipha Barus, Yasmin, Riri, Mahesa, dan Tiara Eve dalam sebuah kolaborasi antara EDM dan teknologi visual mutakhir bertemakan ‘Can You See Music’. Di Heineken Green Room, para konsumen diundang untuk berinteraksi dengan musik menggunakan seluruh panca indera, khususnya indera penglihatan, dengan bantuan teknologi canggih yang memesona.
— B ir Bintang Special Edition: ‘70 Tahun Dirgahayu Indonesia’
To commemorate the 70th anniversary of
Indonesia’s independence, Bir Bintang launched a special packaging and the activation of the #CheersBanggaIndonesia digital campaign.
—Heineken Green Room
Heineken Green Room—Original Sound Experiment came to Indonesia for the first time in 2015, engaging top Indonesian DJs such as Dipha Barus, Yasmin, Riri, Mahesa, and Tiara Eve in a collaboration between EDM and advanced visual technologies on the theme ‘Can You See Music’. In the Heineken Green Room, consumers were invited to interact with music using all their senses, especially the sense of sight, with the help of exciting advanced technologies.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
19
Peristiwa Penting 2015
2015 key highlights
11
November November
Heineken Open Bond ’s World (pertunjukan perdana Spectre)
—Heineken Open Bond’s World (Spectre Premiere) Program aktivasi 'Heineken Open Bond's World' dibuka dengan peluncuran Logo Grab—sebuah teknologi yang memungkinkan para konsumen untuk mengenali konten eksklusif 'Spectre' pada smartphone mereka, yang berpuncak pada pemutaran perdana film 'Spectre' di XXI, Gandaria City. The 'Heineken Open Bond's World' activation opened with the launch of a Logo Grab—a technology that allowed consumers to unlock exclusive 'Spectre' content on their smartphones, and culminated with the premiere of 'Spectre' in XXI at Gandaria City.
12
Desember December
Peluncuran Bintang Radler Grapefruit
—Launch Of Bintang Radler Grapefruit Multi Bintang meluncurkan varian baru dari Bintang Radler, Bintang Radler Grapefruit. Event peluncuran Internal dilaksanakan di Brewery Tangerang dan Sampang Agung. Multi Bintang launched a new variant of Bintang Radler, Bintang Radler Grapefruit. Internal launch events were held at Tangerang and the Sampang Agung Brewery.
20
PT Multi Bintang indonesia tbk
Penghargaan Awards
2015
Februari February
Maret March
eineken “Take The Stage” terpilih sebagai satu H dari 10 Kampanye Digital Brand Terbaik 2015 oleh Majalah Mix.
Tim Inovasi Multi Bintang memenangkan juara pertama dalam event HEINEKEN Innovation Challenge 2015, kawasan Asia Pacific.
Heineken “Take The Stage” was named one of the 10 Best Digital Brand Campaigns of 2015 by Mix Magazine.
Multi Bintang’s Innovation Team won first place in the 2015 HEINEKEN Innovation Challenge, Asia Pacific region.
Juli July Multi Bintang menempati peringkat 15 dalam SWA 100: Perusahaan Publik Terbaik Indonesia (Overall) 2014 pada Wealth Added Creator Awards 2014 yang diadakan oleh Majalah SWA.
Oktober October Bir Bintang meraih peringkat 28 dalam Brand Indonesia Paling Bernilai 2015 oleh Brand Finance, sebuah lembaga evaluasi & pemeringkat brand internasional, dan Majalah SWA.
Multi Bintang was ranked 15th in the SWA 100: Indonesia’s Best Public Companies (Overall) 2014 at the Wealth Added Creator Awards 2014 held by SWA Magazine.
Bir Bintang achieved a ranking of 28 in the Most Valuable Indonesian Brands 2015 by Brand Finance, an international brand evaluation & rating institution, and SWA Magazine.
November November • Aktivasi Digital “Cheers Bangga Indonesia” dari Bir Bintang, yang diluncurkan untuk memperingati HUT Kemerfekaan RI ke-70, memenangkan Medali Perunggu dalam Kategori Digital pada Citra Awards 2015. • Event “Champion the Match” Heineken meraih peringkat 5 Besar dalam Most Experiential Brand Activations 2015 Indonesia, kategori Best Community Event, oleh Majalah Mix. • Bir Bintang’s “Cheers Bangga Indonesia” Digital Activation, which was launched to commemorate Indonesia’s 70th anniversary, won the Bronze Award in the Digital Category at the 2015 Citra Awards. • November: Heineken’s “Champion the Match” was named among the top 5 in Indonesia’s Most Experiential Brand Activations 2015, Best Community Event category, by Mix Magazine.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
21
Sustained Growth PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN
Kami mendorong proses penyempurnaan dan inovasi di seluruh lini usaha sekaligus mengembangkan portofolio unggulan, baik dalam minuman beralkohol maupun non-alkohol. We are driving continuous improvement and innovation across our operations as we expand our winning portfolio of both alcoholic and non-alcoholic beverages. PT Multi Bintang indonesia tbk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
23
Laporan Dewan Komisaris
letter from the board of commisioners
Perseroan telah pulih kembali setelah mengalami penurunan yang drastis selama 2015 dan menutup tahun dengan mantap, siap meraih masa depan. The Company rebounded from a significant setback during 2015 and closed the year well positioned for future growth.
24
Para Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan besar hati saya dapat melaporkan bahwa Perseroan telah pulih kembali setelah mengalami penurunan drastis pada paruh pertama 2015 dan berhasil mengakhiri tahun pelaporan dengan mantap, siap meraih pertumbuhan di masa depan.
Dear respected shareholders, I’m pleased to report that the Company rebounded from a significant setback in the first half of 2015 and closed the year well positioned for future growth.
Terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan No.6/2015 bulan Januari 2015, yang melarang penjualan bir di minimarket dan gerai-gerai eceran lainnya, secara nyata telah mengakibatkan berkurangnya jumlah saluran distribusi yang tersedia bagi Perseroan. Kondisi operasional semakin mengalami kelesuan akibat serangkaian kejutan makroekonomi yang berdampak terhadap pelemahan konsumsi domestik dan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke 4,8% pada 2015. Mempertimbangkan berbagai keadaan tersebut, Perseroan telah menurunkan proyeksi hasil usahanya.
The enactment of the Minister of Trade’s Regulation No. 6/2015 in January 2015, which prohibits the sale of beer in minimarkets and other retail outlets, substantially reduced the number of distribution channels available to the Company. The operating environment was further destabilized by a series of macroeconomic shocks that contributed to weakened domestic consumption and a slowing of Indonesia’s economic growth rate to 4.8% in 2015. Given these conditions, the Company downgraded its results projections.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Direksi merespon perubahan regulasi tersebut dengan mengurangi dampaknya. Salah satu tujuan strategis kami adalah menjamin pertumbuhan pendapatan di masa depan dengan menawarkan diversifikasi produk yang makin beragam, khususnya di segmen minuman non-alkohol. Pada saat yang sama Direksi mulai membangkitkan kembali bisnis bir dengan memperluas peluang usaha di gerai-gerai penjualan yang terbuka.
The Board of Directors responded to the changes in the regulation by mitigating the impact. One of the strategic objectives was to secure future revenue growth by offering a more diversified range of products, particularly in the nonalcoholic beverage segment. At the same time the Board began to rebuild the beer business by leveraging opportunities in the permitted outlets.
Terima kasih atas kepemimpinan strategis Direksi, yang diperkuat oleh pengelolaan pendapatan yang positif seiring penggalakan langkah penghematan biaya, Perseroan mulai mengkompensasi bisnis yang hilang dan membuahkan hasil yang lebih baik jauh di atas target yang direvisi pada akhir tahun.
Thanks to the Board’s strategic leadership, which was underpinned by good revenue management and a renewed drive on cost savings, the Company began to recover the lost business and was well ahead of the revised targets by year-end.
Peristiwa-peristiwa di tahun 2015 semakin meningkatkan nilai yang diberikan oleh karyawan
The events of 2015 highlighted the value that Multi Bintang’s people add to the business. The
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
25
Laporan Dewan Komisaris
letter from the chairman
26
Multi Bintang terhadap bisnis Perseroan. Pemulihan kinerja Perseroan tahun ini tidak mungkin terwujud tanpa keuletan dan dedikasi para karyawan kami, yang selalu siap dan tanggap dalam menghadapi tantangan secara sigap dan cepat. Kinerja Perseroan tahun ini membuktikan ketangkasan kami, yang merupakan aset berharga dalam sebuah lingkungan yang ditandai dengan volatilitas dan evolusi cepat yang makin meningkat dalam kebiasaan dan preferensi konsumen.
Company’s performance recovery this year would not have been possible without the resilience and dedication of our people, who stepped up to tackle the challenges rapidly and assertively. The Company’s performance this year demonstrates our agility, which is a valuable asset in an environment characterised by volatility and increasingly rapid evolution in consumer habits and preferences.
Perseroan terus melanjutkan skema untuk menanamkan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh operasional kami guna menunjang keberlanjutan bisnis jangka panjang. Dalam fungsi pengawasan Perseroan, kami dibantu oleh Komite Audit, yang melaporkan kepada kami secara berkala mengenai hasil pemantauan mereka terhadap laporan keuangan Perseroan, audit internal dan manajemen risiko, dan kami dapat memastikan bahwa fungsi kontrol dan sistem organisasi telah berjalan secara efektif. Kami juga menggarisbawahi bahwa Perseroan telah mengambil kebijakan yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan sesuai perubahan terkini dalam persyaratan tata kelola perusahaan dari Otoritas Jasa Keuangan.
The Company continues to take steps to embed good corporate governance practices across all our operations to support the sustainability of the business over the long term. We are assisted in our oversight of the Company by the Audit Committee, which reports to us regularly on their monitoring of the Company’s financial reporting, internal audits and risk management, and we are assured that the controls and systems in place are working effectively. We also note that the Company has taken the necessary action to comply with the latest changes in corporate governance requirement from the Financial Services Authority.
Perhatian Perseroan terhadap tata kelola perusahaan mengukuhkan komitmen kami untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip kewajaran dan pertanggungjawaban, khususnya yang berkaitan dengan pemangku kepentingan kami. Kami terus melanjutkan keterlibatan pemangku kepentingan selama tahun pelaporan pada berbagai macam masalah yang luas, termasuk kepuasan karyawan, pelestarian air, konsumsi minuman beralkohol secara bertanggungjawab, dan keamanan produk. Pada 2015 Perseroan juga terus berinvestasi dalam berbagai prakarsa pengembangan masyarakat.
The Company’s attention to corporate governance underlines its commitment to upholding the principles of fairness and responsibility, particularly with regard to our stakeholders. We have continued to engage a broad range of stakeholders over the year on a wide range of issues, including employee satisfaction, water conservation, responsible alcohol consumption, and product safety. In 2015 the Company also continued to invest in various community development initiatives.
Untuk tahun-tahun mendatang, kami percaya bahwa peningkatan belanja Pemerintah, khususnya di bidang infrastruktur, akan mendorong pemulihan konsumsi dan mulai memantapkan kembali keyakinan konsumen pada akhir tahun, sehingga akan memperluas peluang untuk pertumbuhan. Kami meyakini bahwa dengan mempercepat proses transformasi Perseroan dan
Over the coming year, we believe that increased government spending, particularly on infrastructure, will trigger a recovery in consumption and begin to restore consumer confidence by the end of the year, which will bring opportunities for growth. We believe that by accelerating the Company’s transformation
PT Multi Bintang indonesia tbk
memberikan pilihan yang lebih beragam, Direksi telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna merespon perubahan-perubahan fundamental yang berlangsung dalam lingkungan pasar kami dan kami yakin bahwa Perseroan kini berada dalam posisi yang lebih kuat untuk memanfaatkan berbagai peluang yang muncul.
and diversifying its offerings, the Board of Directors has taken the necessary measures to respond to the fundamental changes in our market environment, and we are confident that the Company is now in a stronger position to capitalise on opportunities as they emerge.
Perubahan Dalam Komposisi Dewan Pada 2015 terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris. Pemegang saham telah menerima pengunduran diri Bapak Subarto Zaini dan Bapak Martiono Hadianto dari posisi mereka sebagai komisaris independen pada RUPST tanggal 19 Mei 2015, sementara Bapak Roland Pirmez dan Bapak Michiel Egeler mengundurkan diri dari jabatan komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Agustus 2015. Kami menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa mereka selama ini dan menyampaikan selamat datang kepada Bapak Wahyu Hidayat dan Bapak Bobby Henry Noya sebagai komisaris independen baru Perseroan, serta Bapak Frans Erik Eusman dan Bapak Jasper Christian Hamaker sebagai komisaris.
Changes In Board Composition There were a number of changes to the Board in 2015. The shareholders accepted the resignation of Mr Subarto Zaini and Mr Martion Hadianto from their positions as independent commissioners at the AGM on 19 May, 2015, while Mr Roland Pirmez and Mr Michiel Egeler stood down as commissioners at an extraordinary meeting of shareholders on 20 August, 2015. We’d like to thank them for their service and welcome Mr Wahyu Hidayat and Mr Bobby Henry Noya as the Company’s new independent commissioners, and Mr Frans Erik Eusman and Mr Jasper Christian Hamaker as commissioners.
Sebagai purna kata, saya ingin menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh karyawan Multi Bintang atas kerja keras mereka dalam mendukung kinerja Perseroan di tahun yang penuh tantangan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, para pelanggan dan mitra bisnis kami atas kepercayaannya yang teguh terhadap Perseroan. Saya optimis bahwa kami telah menyiapkan strategi yang tepat untuk terus menciptakan nilai terbaik bagi para pemangku kepentingan kami di tahun 2016 dan tahuntahun berikutnya.
In closing, I would like to express my appreciation to the Board of Directors and all Multi Bintang’s employees for their work to support the Company’s performance in this challenging year. I would also like to thank our shareholders, customers and business partners for your confidence in the Company. I believe that we have the right strategy in place to create value for our stakeholders in 2016 and beyond.
Jakarta, April 2016 Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, For and on behalf of the Board of Commissioners,
Dr. Cosmas Batubara Presiden Komisaris —President Commissioner Laporan Tahunan 2015 Annual Report
27
2
1
3
4
Theodorus A.F. De Rond
Frans Erik Eusman
Bobby Henry Noya
Sumantri Slamet
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
—Commissioner
—Commissioner
—Independent Commissioner
—Independent Commissioner
28 28
PT PT Multi Multi Bintang Bintang indonesia indonesia tbk tbk
1
2
4
5
3
5
6
6 7
7
Cosmas Batubara
Wahyu Hidayat
Jasper Christiaan Hamaker
Presiden Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris Independen —Independent Commissioner
Komisaris
—President Commissioner/Independent Commissioner Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015Annual AnnualReport Report
—Commissioner
29 29
Profile Dewan Komisaris
profile of board of commissioners Cosmas Batubara
Sumantri Slamet
Presiden Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris Independen
—President Commissioner/Independent Commissioner
—Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Simalungun. Beliau telah menjabat Presiden Komisaris Perseroan sejak 30 Juni 1998. Beliau juga menjabat Presiden Komisaris PT Agung Podomoro Land Tbk, Presiden Komisaris PT Intiland Development Tbk, dan Wakil Presiden Komisaris serta Ketua Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, serta menjadi Komisaris PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit pada 12 Mei 2014. Saat ini, beliau juga menjadi anggota Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT CIMB Niaga Tbk, dan anggota Wali Amanat dan Ketua Komite Manajemen Risiko di Universitas Indonesia. Sebelumnya, beliau telah memegang posisi senior di berbagai perusahaan, termasuk PT Medco Energy International Tbk, Medco Energy Global Pte dan Medco Energy International. Beliau juga pernah menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Trimegah Securities Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Bank International Indonesia Tbk dan Komisaris PT Astra International.
Indonesian citizen, born in Simalungun. He has been a President Commissioner of the Company since 30 June 1998. He also serves as President Commissioner of PT Agung Podomoro Land Tbk, President Commissioner of PT Intiland Development Tbk, and Vice President Commissioner as well as Chairman of the Audit Committee of PT Tunas Ridean Tbk, and as a Commissioner of PT Metropolitan Kentjana Tbk.
Indonesian citizen, born in Jakarta. He was appointed as Independent Commissioner and the Chairman of the Audit Committee on 12 May 2014. At present, he also serves as a member of the Audit Committee and the Remuneration and Nomination Committee of PT CIMB Niaga Tbk, and as a member of the Board of Trustees and Chairman of the Risk Management Committee at the University of Indonesia. He previously held senior positions at various companies, including PT Medco Energy International Tbk, Medco Energy Global Pte and Medco Energy International. He has also served as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Trimegah Securities Tbk, Vice President Commissioner of PT Bank International Indonesia Tbk and Commissioner of PT Astra International.
Sumantri Slamet (kiri left) Cosmas Batubara
30
PT Multi Bintang indonesia tbk
Wahyu Hidayat (kanan right)
Wahyu Hidayat Komisaris Independen —Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Surabaya. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada Mei 2015. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Semen Indonesia dan Advisor PT Danareksa. Sebelum bergabung dengan Multi Bintang, beliau menjabat beberapa posisi senior di Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, termasuk yang terakhir, Deputi Menteri, Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis dan Sekretaris Jenderal. Di antara peran kepemimpinan lainnya, beliau pernah menjabat Presiden Komisaris PT Rajawali Nusantara Indonesia, Jamsostek dan PT Madani Securities, dan Komisaris PT Bank Mandiri, PT Krakatau Steel, PT Indo Exchange Tbk (2003–2006) dan PT Adhi Karya), serta menjabat Presiden Direktur PT Pelita Air Service dan PT Merpati Nusantara Airlines).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Indonesian citizen, born in Surabaya. He was appointed as a Commissioner of the Company in May 2015. He is currently also a member of the Board of Commissioners of PT Semen Indonesia and an Advisor at PT Danareksa. Before joining Multi Bintang, he held several senior positions at the Ministry of Finance and the Ministry of StateOwned Enterprises, including, most recently, Deputy Minister for Restructuring and Strategic Planning and Secretary General.Among other leadership roles, he has also been President Commissioner of PT Rajawali Nusantara Indonesia, Jamsostek and PT Madani Securities and a Commissioner at PT Bank Mandiri, PT Krakatau Steel, PT Indo Exchange Tbk and PT Adhi Karya and served as President Director of PT Pelita Air Service and PT Merpati Nusantara Airlines.
31
Profile Dewan Komisaris
profile of board of commissioners
Bobby Henry Noya
Theodorus A. F. de Rond
Komisaris Independen
Komisaris
—Independent Commissioner
—Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Surabaya. Beliau telah menjabat Komisaris Perseroan sejak 3 Juni 2005. Mengawali karir di Multi Bintang sejak 1988. Beliau menjabat sebagai National Sales Manager sebelum ditunjuk sebagai Sales Director pada 1998, dan selanjutnya menduduki posisi sebagai Direktur Corporate Affairs.
Warga negara Belanda, lahir di Soest. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 1 Oktober 2011. Saat ini, beliau juga menjabat Executive Director of Partnership di Heineken International B.V. dan beberapa posisi penting di berbagai perusahaan dalam Heineken Group. Sebelumnya, beliau menjabat Chairman dari Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. serta beberapa posisi penting di Asia Pacific Investment Pte. Ltd. dan Asia Pacific Breweries Ltd. Beliau bergabung dengan Heineken Group sejak 1978 dan berpengalaman menempati beberapa posisi manajemen senior di Eropa, Amerika Latin dan Asia Pasifik.
Indonesian citizen, born in Surabaya. He has served as a Commissioner of the Company since 3 June 2005. He began his career at Multi Bintang in 1988. He was a National Sales Manager before being appointed as Sales Director in 1998, and was later the Company’s Corporate Affairs Director.
Dutch citizen, born in Soest. He was appointed as Commissioner of the Company on 1 October 2011. Currently, he is the Executive Director of Partnership at Heineken International B.V. and several important positions in various companies in the Heineken Group. Previously, he served as Chairman of Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. as well as several important positions in the Asia Pacific Investment Pte. Ltd. and Asia Pacific Breweries Ltd. He joined the Heineken Group since 1978 and had held various senior management positions in Europe, Latin America and Asia Pacific.
32
PT Multi Bintang indonesia tbk
Frans Erik Eusman
Jasper Christiaan Hamaker
Komisaris
Komisaris
—Commissioner
—Commissioner
Warga negara Belanda, lahir di Zaandam. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 20 Agustus 2015. Saat ini beliau menjabat President dari Heineken Asia Pacific Pte Ltd. Sebelumnya, telah memegang beberapa posisi senior di Heineken Group, termasuk Chief Business Services Officer— Heineken NV, Managing Director—Heineken Perancis, Corporate Control & Accounting Director, Chief Financial Officer—Heineken Perancis dan Deputy Director, Kawasan Asia Pacific.
Warga negara Belanda, lahir di Assen. Beliau telah menjabat Komisaris Perseroan sejak 20 Agustus 2015. Saat ini juga menjadi Senior Director for Regional Finance di Heineken Asia Pasifik. Sebelumnya, beliau menjabat Finance Director di Nigerian Breweries. Bergabung di Heineken pada 1996 dan menempati berbagai posisi keuangan di Heineken Netherlands, Heineken’s Head Office dan di Nigerian Breweries sebelum ditunjuk sebagai Finance Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Dutch citizen, born in Zaandam. He was appointed as a Commissioner of the Company on 20 August 2015. He is currently President of Heineken Asia Pacific Pte Ltd. Prior to this, he held several other senior positions within Heineken, including Chief Business Services Officer at Heineken NV, Managing Director of Heineken France, Corporate Control and Accounting Director, Chief Financial Officer of Heineken France and Deputy Director, Asia Pacific Region.
Dutch citizen, born in Assen. He has been a Commissioner of the Company since 20 August 2015. He is currently the Senior Director for Regional Finance at Heineken Asia Pacific. Prior to this, he served as Finance Director of Nigerian Breweries. He joined Heineken in 1996 and worked in various finance positions at Heineken Netherlands, Heineken’s Head Office and in Nigerian Breweries before being appointed as Finance Director of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
33
Laporan Direksi
report from the board of directors Kendati menghadapi berbagai tantangan luar biasa pada awal tahun, kami sukses merespon dengan cepat dan menutup tahun dengan hasil yang melebihi ekspektasi. Although we had to contend with immense challenges early on in the year, we responded promptly and closed the year ahead of our expectations.
34
2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Multi Bintang. Kendati kami harus menghadapi berbagai tantangan besar pada awal tahun, kami telah merespon secara cepat dengan memitigasi imbas negatifnya, sekaligus menutup akhir tahun dengan membukukan hasil yang melebihi ekspektasi kami serta menyelaraskan kembali bisnis untuk pertumbuhan yang berkelanjutan
2015 was a turbulent year for Multi Bintang. Although we had to contend with immense challenges early on in the year, we responded promptly to mitigate the adverse impact, and ended the year having exceeded our expectations and realigned the business for sustained growth.
Kinerja 2015 Pendapatan kami terkena imbas yang berat pada semester pertama akibat diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan No. 6/2015 pada medio Januari. Regulasi baru tersebut melarang penjualan bir di minimarket dan berbagai gerai pengecer lainnya, yang secara drastis memangkas jalur-jalur distribusi kami. Dampak dari pelarangan ini makin diperparah oleh melemahnya permintaan konsumen secara menyeluruh akibat berlangsungnya kemerosotan ekonomi di Indonesia.
Performance in 2015 Our results were significantly impacted in the first half by the issuance, in mid-January, of the Minister of Trade’s Regulation No. 6/2015. This new ruling banned the sale of beer in minimarkets and various other retail outlets, which significantly cut our distribution channels. The impact of the ban was compounded by overall weak consumer demand resulting from the ongoing slowdown in Indonesia’s economy.
Menyiasati kondisi demikian, kami pun merevisi proyeksi laba bersih akhir tahun dengan menurunkan target. Kendati begitu, sesudah mengambil langkah pengalihan strategis untuk memacu penjualan melalui saluran-saluran yang tidak terkena dampak regulasi, kami mulai melihat tanda-tanda positif pada semester kedua, didorong oleh perubahan perilaku konsumen dan evolusi pasar yang mulai beradaptasi dengan regulasi baru. Pada saat yang sama, daya beli konsumen mulai meningkat seiring laju program investasi Indonesia yang mulai bergulir.
Under the circumstances, we revised our yearend net earnings projection down. However, after a strategic shift to drive sales through channels that were not affected by the regulation, we began to see positive signs in the second half, driven by a change in consumer behaviour and the evolution of the market as it adapted to the new regulation. At the same time, consumer purchasing power improved as the pace of Indonesia's investment program began to pick up.
Hasilnya, kami sukses menutup tahun dengan pencapaian yang melebihi ekspektasi kami. Raihan positif tersebut diperoleh berkat manajemen pendapatan yang efektif, top line kami jauh lebih baik daripada perkiraan, yaitu
As a result, we closed the year ahead of our expectations. Thanks to good revenue management, our top line was substantially better than expected, at minus 10%, while net
PT Multi Bintang indonesia tbk
Untuk mencapai visi kami dibutuhkan komitmen untuk kesempurnaan dalam semua hal yang kami kerjakan. Achieving our vision calls for a commitment to excellence in everything we do.
Pilar terakhir dari pemulihan kinerja kami adalah pembaharuan fokus pada pengendalian biaya. The final pillar of our performance recovery has been a renewed focus on managing costs.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
35
Laporan Direksi
report from the board of directors
36
minus 10%, sedangkan laba bersih (di luar item-item yang dikecualikan) berada pada minus 17%. Kami mampu mempertahankan hasil penjualan pada 35%, berkurang dari 38% pada 2014—atau turun tipis 3 bps, yang cukup impresif, mengingat berbagai kendala yang harus dihadapi dalam operasional kami, dan mengakhiri tahun dengan kondisi yang bagus, baik untuk aliran kas maupun modal kerja.
earnings (excluding exceptional items) stood at minus 17%. We were able to maintain our return on sales at 35%, down from 38% in 2014—a loss of only 3 bps, which was impressive, given the constraints under which we were operating, and ended the year with both cash flow and working capital in good condition.
Peningkatan konsumsi, kendati jalur-jalur distribusi ‘off-premise’ kami dibatasi secara ketat, membuktikan keberhasilan upaya yang kami jalankan untuk membangun bisnis melalui intensifikasi fokus kami pada gerai-gerai potensial lainnya, termasuk bar, kafe dan restoran. Didukung oleh inovasi yang cemerlang, termasuk peluncuran sebuah varian baru bir 2% kami, Bintang Radler Grapefruit, pada Desember 2015, kami menciptakan kesempatan baru untuk meminum bir seraya menarik para konsumen baru.
The improvement in consumption despite our off-premise distribution channels being severely curtailed attests to the efforts we have made to rebuild the business by intensifying our focus on other available outlets, including bars, cafes and restaurants. Backed up by strong innovation, including the launch of a new variant of our 2% beer, Bintang Radler Grapefruit, in December 2015, we are creating new occasions for drinking beer and drawing in new consumers.
Pada saat yang sama, kami telah mengambil langkah untuk memantapkan kembali positioning Multi Bintang sebagai sebuah perusahaan minuman, lebih dari sekedar pembuat bir—kendati pembuatan bir masih merupakan bagian dari misi utama kami. Kami memiliki beberapa minuman non-alkohol maupun bir non-alkohol yang memikat di pipeline kami. Positioning baru kami tercermin dalam identitas korporasi baru kami, yang diluncurkan pada awal 2015. Warna logo kami yang moderen dan dinamis, ‘The Spark’, merepresentasikan nilai-nilai korporasi dan menegaskan arah baru dari Perseroan.
At the same time, we have taken steps to reinvent Multi Bintang as a beverage company, rather than solely a brewer—although brewing is still very much part of our core mission. We have several exciting new non-alcoholic beverages and non-alcoholic beers in the pipeline. Our new positioning is reflected in our new corporate identity, which we launched early in 2015. The colours of our modern, dynamic logo, ‘The Spark’, represent our corporate values and signify the Company’s new direction.
Pilar terakhir dari pemulihan kinerja kami adalah pembaharuan fokus pada pengendalian biaya. Pada 2015 kami mendorong penghematan biaya di semua fungsi guna menaikkan produktivitas. Proyek-proyek kami tahun ini mencakup sejumlah prakarsa ramah lingkungan dalam pengolahan bir untuk mengurangi konsumsi air dan energi. Inilah sebuah contoh bagaimana kami menerapkan strategi keberlanjutan kami, seperti terinci dalam uraian berikut.
The final pillar of our performance recovery has been a renewed focus on managing costs. In 2015 we drove cost savings across all the functions to improve productivity. Our projects this year included several green initiatives in the breweries to reduce water and energy consumption. This is one example of how we are embedding our sustainability strategy, which is discussed further below.
Visi kami adalah untuk me-WOW Indonesia dengan brand karyawan dan kinerja kami. Untuk mencapai visi tersebut dibutuhkan komitmen untuk kesempurnaan dalam semua hal yang kami kerjakan. Dengan tim yang memiliki komitmen penuh dan termotivasi serta produk-produk yang kami yakini, kami selalu menikmati mengkomunikasikan passion kami kepada dunia, dan hal ini tercermin dalam penyempurnaan terus menerus dalam penilaian brand kami serta jumlah penghargaan yang diraih Perseroan selama bertahun-tahun. Pada 2015, untuk tiga tahun berturut-turut, majalah Brand
Our vision is to WOW Indonesians with our brands, our people and performance. Achieving this vision calls for a commitment to excellence in everything we do. With a committed and motivated team and products we believe in, we have always enjoyed communicating our passion to the world, and this is reflected in the continuous improvement in our brand valuation and the numerous awards the Company has won over the years. In 2015, for the third consecutive year, Brand Finance magazine ranked Bintang
PT Multi Bintang indonesia tbk
Finance menempatkan Bintang di antara top 50 brand yang mendapatkan penghargaan. Kami juga bangga berhasil meraih anugerah periklanan Citra Pariwara yang bergengsi untuk kampanye aktivasi digital ‘Cheers Bangga Indonesia’ kami dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-70, yang membantu memperkokoh persepsi publik terhadap Bintang sebagai bir favorit Indonesia. Sementara itu, kampanye ‘Champion the Match’ kami untuk Heineken, yang menciptakan serangkaian aktivitas dan event menarik seputar kompetisi Liga Champions UEFA, menempati posisi top five dalam ‘Most Experiential Brand Activations 2015’ oleh Majalah Mix.
among Indonesia’s top 50 brands on valuation. We were also proud to win a prestigious Citra Pariwara advertising award for our ‘Cheers Bangga Indonesia’ digital activation campaign celebrating Indonesia’s 70th anniversary of independence, which helped to reinforce public perception of Bintang as Indonesia’s favourite beer. Meanwhile, our ‘Champion the Match’ campaign for Heineken, which created a series of exciting activities and events around the UEFA Champions League competition, was placed among the top five ‘Most Experiential Brand Activations 2015’ by Mix Magazine.
Seperti yang diuraikan di atas, sumber daya insani kami berada di jantung dari visi kami. Kami bangga dapat melaporkan bahwa karyawan Multi Bintang sendiri kini telah me-WOW dunia. Pada akhir 2015, tujuh karyawan Multi Bintang bekerja di operasional Heineken di empat negara yang berbeda. Hal ini menguntungkan Perseroan dengan dua cara: menunjukkan kepada orang-orang kami bahwa mereka setara dengan standar global; dan pengalaman tentang pendekatan beragam serta caracara pemikiran baru yang memperkaya operasional kami saat karyawan ‘ekspatriat’ kami bergabung kembali dengan tim kami di Indonesia. Kami juga saat ini memperoleh manfaat dari keberagaman dengan memiliki sejumlah warga internasional dalam tim, termasuk staf dari Negeri Belanda, Inggris, Perancis, Singapura dan Malaysia.
As we mentioned above, our people are at the heart of our vision. We are proud to report that Multi Bintang’s own people are now wowing the world. As of the end of 2015, seven Multi Bintang employees were working in Heineken operations in four different countries. This benefits the Company in two ways: it demonstrates to our people that they match up to global standards; and the experience of diverse approaches and new ways of thinking will enrich our operations when our ‘expats’ eventually rejoin our team in Indonesia. We are also currently gaining from this diversity by having several international members on our team, including staff from the Netherlands, the UK, France, Uzbekistan, Singapore and Malaysia.
Kami terus berupaya untuk semakin mempertajam posisi Multi Bintang sebagai perusahaan lokal yang menjadi bagian dari jaringan global melalui Asia-Pacific Graduate Training Program kami. Prakarsa baru ini merupakan kelanjutan dari graduate program kami melalui kolaborasi dengan kolega-kolega regional yang akan memungkinkan para peserta memperoleh pengalaman penting dalam praktik-praktik bisnis global.
We are seeking to further leverage Multi Bintang’s position as a local company that is part of a global network through our Asia-Pacific Graduate Training Program. This new initiative builds on our existing graduate program through a collaboration with regional colleagues that will allow participants vital exposure to global business practices.
Prospek Bisnis Menatap ke depan, fokus strategis kami adalah melanjutkan pengembangan jalur-jalur ‘on premise’, serta memperluas premiumisasi melalui brand Heineken. Kami juga terus melanjutkan pengembangan distribusi Radler, minuman citarasa bir dengan kadar alkohol 2%. Kami melihat peluang pertumbuhan kategori ini baik melalui penciptaan pengalaman happening menikmati bir, maupun melibatkan para konsumen baru.
Business Prospects Looking ahead, our strategic focus will continue to be on growing on-premise channels, as well as leveraging premiumisation through our Heineken brand. We will also continue to expand the distribution of Radler, a flavoured beer with an alcohol content of 2%. We see opportunities to grow this category both through creating new occasions to drink beer, and by engaging new consumers.
Pada 2016 kami akan berupaya memperkuat kembali kehadiran brand kami di jalur minimarket melalui
In 2016 we will also seek to regain our brand presence in the minimarket channel through
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
37
Laporan Direksi
report from the board of directors
38
portofolio bir non-alkohol dan minuman non-alkohol kami yang terus bertumbuh. Pada saat yang sama, kami juga akan melanjutkan peningkatan produktivitas untuk meraih keunggulan dari aspek biaya.
our growing portfolio of non-alcoholic beers and non-alcoholic beverages. At the same time, we will continue to drive productivity for cost leadership.
Regulasi kementerian yang membatasi penjualan bir di minimarket berdampak serius terhadap ketersediaan bir bagi banyak konsumen yang memenuhi persyaratan usia dan memberi pukulan yang berarti bagi lingkup operasional kami. Karena itu kami menahan rencana investasi kami dalam mengembangkan brewery sampai diperolehnya kepastian ketentuannya secara hukum. Kami terus melakukan dialog dengan pihak Pemerintah guna mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan konsumsi anak-anak di bawah umur.
The ministerial regulation restricting the sale of beer in minimarkets severely impacted the availability of beer for many consumers of legal drinking age and has had a significant impact on the scope of our operations. We are therefore holding back on our planned investment in an expansion of the brewery until there is further legal certainty. We continue to be in dialogue with the Government to find more effective solutions to address concerns regarding underage consumption.
Selain restriksi terhadap pilihan konsumen, kami mencermati timbulnya prospek menarik kedepannya. Konsumen mencari beberapa cara baru dan kesempatan baru untuk menikmati bir maupun minuman non-alkohol, dan kami memiliki pipeline yang kuat untuk inovasi-inovasi kami guna menanggapi selera dan kebiasaan yang makin berkembang. Karena itu, kami yakin bahwa akan terbuka peluang untuk pertumbuhan di seluruh portofolio kami.
In spite of the restrictions on consumer choice, we see exciting prospects ahead. Consumers are finding new ways and new occasions to enjoy both beer and non-alcoholic beverages, and we have a strong pipeline of innovations to respond to evolving tastes and habits. Therefore, we are confident that there will be opportunities for growth across our portfolio.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Demi kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingan, kami memastikan bahwa kami menjalankan bisnis kami secara bertanggung-jawab, adil dan transparan. Kami menetapkan kriteriakriteria sepanjang tahun untuk mengkaji efektivitas dari pengendalian internal dan kerangka manajemen risiko kami, dan kami meyakini bahwa hal itu telah dilaksanakan sesuai ketentuan. Salah satu aspek tata kelola yang penting adalah memastikan bahwa kami senantiasa mematuhi ketentuan regulasi baru yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, misalnya dalam perencanaan dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dan sebagainya.
Good Corporate Governance It is in the interests of our Company and our stakeholders to ensure that we conduct our business in a responsible, fair and transparent manner. We took measures throughout the year to review the effectiveness of our internal control and risk management frameworks, and we believe that they are adequate. An important aspect of governance is ensuring that we remain in compliance with all relevant regulations and standards, and in 2015 we amended our Articles of Association to comply with recent regulations passed by the Financial Services Authority on the Planning and Implementation of General Meeting of shareholders, among others.
Sejalan dengan komitmen kami untuk melindungi kepentingan para pemangku kepentingan, maka kami telah menempatkan keberlanjutan sebagai pusat perhatian kami. Perseroan secara aktif berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat yang kami layani, serta pelestarian lingkungan di kawasan operasional kami melalui strategi keberlanjutan kami, ‘Brewing a Better World’. Strategi ini mengikat kami untuk mencapai target yang ambisius, di wilayah-wilayah dimana kami dapat membuat perbedaan yang nyata pada tahun 2020. Sebagai contoh, kami secara bertahap terus mengurangi konsumsi air dan energi dalam operasional pengolahan bir kami dan
In keeping with our commitment to protecting the interests of our stakeholders, we have made sustainability a central concern. The Company actively contributes to the well-being of the communities we serve as well as the preservation of the environment in which we operate through our sustainability strategy, ‘Brewing a Better World’. The strategy commits us to achieving ambitious targets, in areas where we can make a real difference, by the year 2020. For example, we are progressively reducing water and energy consumption in our brewing operations and
PT Multi Bintang indonesia tbk
melibatkan masyarakat dalam prakarsa-prakarsa untuk melestarikan sumber-sumber air yang berharga, seperti hutan tanaman bambu yang kami tanam untuk melindungi tumpahan air di dekat brewery kami di Sampang Agung.
engaging communities in initiatives to preserve valuable water sources, such as the bamboo forest we have planted to protect the watershed near our Sampang Agung brewery.
Kami juga melakukan investasi secara signifikan dalam program advokasi konsumsi bir secara bertanggung-jawab. Pesan ini hadir terdepan dalam seluruh event dan komunikasi pemasaran kami, juga kami secara aktif membantu para mitra gerai-gerai penjualan untuk menaati persyaratan usia untuk minum dengan memberikan pelatihan tentang penjualan eceran yang bertanggung-jawab.
We are also heavily invested in advocating the responsible consumption of beer. This message is upfront in all our marketing communications and events and we are also actively helping our partner outlets to uphold the legal drinking age by providing training on responsible retailing.
Perubahan Dalam Keanggotaan Dewan Melalui persetujuan pemegang saham, Bapak Robert Jan Mooij mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan pada 20 Agustus 2015. Kami menyampaikan terima kasih kepada beliau atas jasa-jasanya, dan menyambut Bapak Chew Boon Hee, yang bergabung dalam jajaran Direksi untuk menggantikan posisinya.
Changes In Board Membership With the approval of the Shareholders, Mr Robert Jan Mooij stood down from his position as a Director of the Company on 20 August 2015. We would like to thank him for his service, and welcome Mr Chew Boon Hee, who joins the Board in his place.
Saat memasuki 2016, kami optimis bahwa kami berada dalam posisi yang kokoh untuk terus melanjutkan pertumbuhan nilai Perseroan. Tahun ini telah membuktikan keteguhan kami, karena kami telah memperoleh pembelajaran untuk bekerja dengan paradigma baru, dan ketangkasan kami, karena kami telah memetakan sejumlah peluang baru untuk merespon kebutuhan konsumen, dan kami telah berkembang di atas fondasi yang kokoh dan strategi yang tegas dan jelas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas arahannya dan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan komitmen mereka terhadap program transformasi kami. Kami juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh pemasok, mitra bisnis dan konsumen kami, dan kami senantiasa mengharapkan dukungannya secara berkelanjutan pada tahun mendatang.
As we enter 2016, we believe that we are robustly positioned to continue to grow the Company’s value. This year has tested both our resilience, as we have learned to work within a new paradigm, and our agility, as we have sought out new opportunities to respond to our customers’ needs, and we have emerged with a strong foundation and a clear strategy for sustained growth. On behalf of the Board, I would like to thank the Board of Commissioners for their guidance and our employees for their hard work and commitment to our transformation. We are also grateful to all our suppliers, business partners and customers, and look forward to your ongoing support in the coming year.
Jakarta, April 2016 Untuk dan atas nama Dewan Direksi, For and on behalf of the Board of Directors,
Michael Chin Kean Huat Presiden Direktur —President Director Laporan Tahunan 2015 Annual Report
39
1 3 1
2
4
2
Maarten Hoedemaker
Michael Chin Kean Huat
Direktur
Presiden Direktur
—Director
PT Multi Bintang indonesia tbk
—President Director
3
4
Chew Boon Hee
Bambang Britono
Direktur
Direktur
— Director
—Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
41
Profile Dewan Direksi
profile of board of directors
Chin Kean Huat (Michael Chin)
Maarten Hoedemaker
Presiden Direktur
Direktur Keuangan
—President Director
—Finance Director
Warga negara Malaysia, lahir di Selangor. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan pada 30 April 2013. Sebelum pengangkatan tersebut, beliau menjabat General Manager Asia Pacific Breweries Pte. Ltd. Pada 2002, beliau bergabung dengan Guinness Anchor Berhad sebagai Head of Sales Operations and Development, selanjutnya menjadi Commercial Director (Asia Beer) di Diageo PLC dan kemudian sebagai Sales Director Guinness Anchor Berhad. Peran kepemimpinan sebelumnya mencakup Executive Director di Getzak dan Commercial Manager DHL Express in Malaysia.
Warga negara Belanda, lahir di Amsterdam. Beliau diangkat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada 2013, setelah sebelumnya memangku jabatan sebagai Finance Manager, Asia Pacific di Heineken International. Bergabung dengan Heineken pada 2010 sebagai Business Controller, AME Region. Sebelum bergabung dengan Heineken, beliau menempati berbagai posisi penting di Royal Ahold N.V.
Malaysian citizen, born in Selangor. He was appointed as President Director of the Company on 30 April 2013. Prior to his appointment, he was the General Manager of Asia Pacific Breweries Pte. Ltd. In 2002, he joined Guinness Anchor Berhad as Head of Sales Operations and Development, subsequently serving as a Commercial Director (Asia Beer) of Diageo PLC and later as Sales Director of Guinness Anchor Berhad. His earlier leadership roles include Executive Director of Getzak and Commercial Manager of DHL Express in Malaysia.
42
PT Multi Bintang indonesia tbk
Dutch citizen, born in Amsterdam. He was appointed as Director and Corporate Secretary of the Company in 2013, having previously served as Finance Manager, Asia Pacific at Heineken International. He joined Heineken in 2010 as Business Controller, AME Region. Prior to joining Heineken, he held various positions at Royal Ahold N.V.
Bambang Britono
Chew Boon Hee
Direktur Hubungan Korporasi
Direktur Supply Chain
— Corporate Affairs Director
— Supply Chain Director
Warga negara Indonesia, lahir di London. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada 1998. Sebelum memangku jabatan tersebut, beliau menduduki posisi sebagai Direktur Sumber Daya Manusia di Perseroan. Beliau bergabung dengan Multi Bintang sejak 1990 dan memiliki pengalaman di berbagai posisi penting bidang Marketing dan Sales.
Warga negara Singapura, lahir di Singapura. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada 2015. Sebelum bergabung dengan Multi Bintang, beliau menjabat sebagai Supply Chain Director di Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd (bagian dari Heineken Asia Pacific) sejak 2012. Di antara 2000 dan 2013, beliau mendapat penugasan di beberapa perusahaan Heineken Asia Pacific termasuk Vietnam Brewery Ltd, Shanghai Asia Pacific Brewery, dan Lao Asia Pacific Breweries Ltd.
Indonesian citizen, born in London. He was appointed as a Director of the Company in 1998. Prior to his current appointment, he was the Company’s Director of Human Resources. He joined Multi Bintang in 1990 and has held various important positions in Marketing and Sales.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Singaporean citizen, born in Singapore. He was appointed as a Director of the Company in 2015. Prior to joining Multi Bintang, he had been Supply Chain Director at Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd (part of Heineken Asia Pacific) since 2012. Between 2000 and 2013, he was assigned to several other Heineken Asia Pacific companies including Vietnam Brewery Ltd, Shanghai Asia Pacific Brewery, and Lao Asia Pacific Breweries Ltd
43
A Dedicated Team
T im P enuh D edikasi
Talenta, komitmen dan kreativitas SDM kami telah membantu keberlanjutan bisnis dan kemajuannya di masa depan Our people’s talent, commitment and creativity have helped sustain the business and drive it forward.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
45
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Kendati situasi ekonomi yang kurang kondusif dan regulasi kementrian yang membatasi penjualan bir, kami menutup tahun 2015 dengan melebihi target yang direvisi. Although unfavourable economic conditions and ministerial regulation restricting the sales of beer, we closed 2015 ahead of our revised targets.
46
PT Multi Bintang indonesia tbk
Tinjauan Operasional —Operational Review Situasi ekonomi yang kurang kondusif dan regulasi kementerian yang membatasi penjualan bir di minimarket dan berbagai macam gerai pengecer pada awal tahun telah memengaruhi pertumbuhan Perseroan secara signifikan pada 2015. Regulasi tersebut berdampak besar terhadap penyediaan bir bagi banyak konsumen yang sebenarnya sudah cukup umur untuk minum. Untuk itu kami tengah melakukan dialog dengan pihak Pemerintah dengan tujuan memberikan solusi yang lebih efektif mengenai permasalahan konsumsi anak-anak di bawah umur.
The unfavourable economic conditions and ministerial regulation restricting the sales of beer in minimarkets and various other retail outlets at the beginning of the year significantly affected the Company’s growth in 2015. The regulation severely impacted the availability of beer for many consumers of legal drinking age. We are in a dialogue with the Government with the aim of providing more effective solutions to address concerns regarding underage consumption.
Kendati demikian, kami mampu meraih kembali sebagian besar basis yang tergerus selama setahun melalui penyempurnaan manajemen pendapatan, kenaikan volume penjualan dari produk-produk minuman nonalkohol dan efisiensi biaya, sehingga sukses mengakhiri tahun 2015 dengan melebihi target yang direvisi.
However, we regained much of the lost ground over the year through improved revenue management, higher sales volumes of our non-alcoholic beverage products and cost efficiencies, and closed 2015 ahead of our revised targets.
Regulasi baru tersebut telah memicu munculnya serangkaian prakarsa untuk me-mitigasi dampak dari regulasi. Untuk mengimbangi kehilangan jalur distribusi yang signifikan bagi minuman beralkohol kami, kami telah memutuskan untuk melipat-gandakan bisnis ‘onpremise’ seraya melanjutkan pembangunan ekuitas brand dari portofolio bir kami. Secara paralel, kami meletakkan landasan, untuk memperluas kehadiran kami dalam kategori minuman non-alkohol, seiring dengan beroperasinya secara penuh pabrik minuman non-alkohol yang baru dan kami mengembangkan pipeline yang kuat dari produk-produk kami untuk dipasarkan pada 2016 dan tahun-tahun berikutnya. Sebagai tambahan, kami terus memperkuat kinerja ekspor dan mendorong disiplin biaya guna me-mitigasi dampak dari regulasi.
The new regulation triggered a series of initiatives to mitigate the impact of the regulation. To compensate for the loss of a significant distribution channel for our alcoholic beverages, we set out to amplify the on-premise business and further build the brand equity of our beer portfolio. In parallel, we laid the foundations for a much expanded presence in the non-alcoholic beverage category, as our new non-alcoholic beverage plant became fully operational and we developed a strong pipeline of products for release in 2016 and beyond. In addition, we strengthened our export performance and drove cost discipline to mitigate the impact of the Regulation.
Sebagian dari momentum telah berhasil diraih kembali selama tahun tersebut, yang didukung oleh beberapa aktivasi yang memenangkan penghargaan seperti ‘Cheers Bangga Indonesia’ dari Bintang serta ‘Champion the Match’ yang dikaitkan dengan Liga Champions UEFA dari Heineken.
Some of the momentum was regained over the year, driven by award-winning activations such as Bintang’s ‘Cheers Bangga Indonesia!’ and Heineken’s UEFA Champions League tie-in, ‘Champion the Match’.
Menatap ke depan, inovasi akan terus menjadi prioritas dalam agenda kami, mengembangkan kinerja yang kuat dari Radler Lemon 2% dan peluncuran Radler Grapefruit 2% pada akhir 2015 sebagai terobosan yang mengawali pembukaan kategori baru, baik dalam minuman beralkohol maupun minuman non-alkohol.
Looking ahead, innovation will remain high on our agenda, building on the strong performance of Radler Lemon 2% and the launch of Radler Grapefruit 2% at the end of 2015 to open up new categories in both alcoholic and non-alcoholic beverages.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
47
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Kami akan terus mewujudkan inovasi untuk mempertahankan posisi kepemimpinan Bintang dalam pasar bir, seraya memperkuat ekuitas Heineken sebagai bir premium Indonesia terkemuka. Selaras dengan tren demografis Indonesia yang cepat berkembang, berlimpahnya kelas menengah muda yang menikmati kenaikan penghasilan yang dapat dibelanjakan, kami melihat peluang yang besar untuk pertumbuhan. Urbanisasi yang terus meningkat, khususnya di kota-kota besar kedua dan ketiga di Nusantara, dikombinasikan dengan penetrasi bir yang masih rendah saat ini, juga menunjukkan spektrum yang dahsyat untuk pertumbuhan pasar.
We will continue to deliver innovations to maintain Bintang’s market leading position in beer, and strengthen Heineken’s equity as Indonesia’s foremost premium beer. As Indonesia’s demographic trends point to a rapidly expanding, youthful middle class with rising disposable incomes, we see significant opportunities for growth. Increasing urbanisation, particularly in second and third tier cities across the country, combined with the current low penetration of beer, also indicate tremendous scope for market development.
Kinerja Brand —Brand Performance
Pada 2015 kami menggalakkan kegiatan bisnis on-premise dan membangun ekuitas merek dari portofolio bir kami seraya meletakkan fondasi bagi pengembangan kehadiran kami secara ekstensif dalam kategori minuman non-alkohol. In 2015 we amplified the on-premise business and built the brand equity of our beer portfolio while laying the foundations for a much expanded presence in the non-alcoholic beverage category.
48
PT Multi Bintang indonesia tbk
Bir Bintang Bir Bintang tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan kami pada 2015, kendati jalur distribusi Bintang berkurang secara drastis sebagai dampak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan No. 6/2015. Kami meresponnya dengan menyesuaikan strategi kami untuk memfokuskan diri pada pengembangan penjualan ‘on-premise’ melalui serangkaian program aktivasi yang impresif, seraya menciptakan peluang-peluang serta menarik konsumen-konsumen baru.
Bir Bintang Bir Bintang remained the largest contributor to our sales in 2015, even though Bintang’s distribution channels were significantly reduced as a result of the enactment of the Minister of Trade’s Regulation No. 6/2015. We responded by adjusting our strategy to focus on amplifying on-premise sales through a series of memorable activations, and creating new occasions and new consumers.
Keberhasilan eksekusi dari strategi tersebut tercermin dalam pendapatan kami pada akhir tahun, yang menunjukkan bahwa sebagian volume yang hilang pada awal tahun telah diraih kembali, khususnya melalui gerai-gerai ‘on-premise.’
The successful execution of these strategies was reflected in our year end results, which indicated that some of the volume lost at the beginning of the year had been regained, particularly through on-premise outlets.
Bintang memperkuat posisinya sebagai salah satu brand Indonesia paling ikonik melalui program aktivasi utama pada tahun tersebut, yaitu perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-70. Memanfaatkan momentum Bintang sebagai bir favorit Indonesia, kami berusaha untuk mengekspresikan kebanggaan lokal terhadap brand dan daerah setempat melalui berbagai asosiasi yang terkait dengan perayaan HUT Kemerdekaan seperti perayaan label khusus merah dan putih sebagai perlambang pertautan dengan Indonesia melalui bendera nasional Sang Dwiwarna. Sebagai inti dari kampanye adalah ‘Cheers Bangga Indonesia’, sebuah program aktivasi
Bintang strengthened its position as one of Indonesia’s most iconic brands through the year’s major activation, the celebration of the 70th anniversary of Indonesia’s independence. Capitalising on the momentum of Bintang as Indonesia’s favourite beer, we sought to ramp up local pride in the brand and in the country itself through various tie-ins with the Independence celebrations such as a special commemorative red and white label to symbolise Bintang’s association with Indonesia through its national flag. At the
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
49
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
digital yang mencakup berbagai macam item yang mengangkat aspek-aspek positif dari bangsa. Masyarakat digiatkan untuk menyebarkan item-item tersebut kepada yang lain melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang prestasi Indonesia dan menggelorakan kembali semangat kemerdekaan. Kampanye yang begitu populer ini menghasilkan medali Perunggu bagi Perseroan dalam kategori digital pada lomba Citra Pariwara yang bergengsi.
heart of the campaign was ‘Cheers Bangga Indonesia’, a digital activation consisting of numerous items promoting positive aspects of the country. People were encouraged to spread the items to others through social media to build awareness of Indonesia’s achievements and reignite the spirit of independence. The campaign was hugely popular and earned the Company a Bronze medal in the digital category at the prestigious Citra Pariwara awards.
Bintang juga terus memperkuat posisinya sebagai bir favorit Indonesia sepanjang tahun dengan melibatkan konsumen melalui kehadiran kami dalam event-event dan festival budaya lokal, seperti festival Galungan Bali dan Perayaan Tahun Baru China, serta berbagai event lokal.
Bintang also continued to reinforce its positioning as Indonesia’s preferred beer year round by engaging consumers with our presence at local cultural events and festivities, such as the Balinese Galungan festival and Chinese New Year, as well as smaller local events.
Sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan konsumsi ‘on-premise’, Bintang berupaya untuk memperkuat asosiasinya dengan pertunjukan musik secara live melalui platform ‘We Star Music’. Mengembangkan DNA brandBintang yaitu persahabatan dan kebersamaan, ‘We Star Music’ mempromosikan artis-artis lokal dan menampilkannya pada show-show di bar maupun restoran. Pada 2015, kami menyelenggarakan 115 event, sebagian besar di antaranya dikaitkan dengan program aktivasi HUT Kemerdekaan RI ke-70, dengan band-band yang memainkan instrumen musik tradisional Indonesia.
As part of the strategy to amplify on-premise consumption, the brand sought to strengthen its association with live music through the ‘We Star Music’ platform. Building on the Bintang brand DNA of friendship and togetherness, ‘We Star Music’ promotes local artists by putting on shows at bars and restaurants. In 2015, we organized 115 events, many of which were also linked to the 70th Independence Day activation, with bands playing traditional Indonesian instruments.
Indonesia’s most iconic beer, and the nation’s favorite. Bir paling ikonik yang menjadi favorit masyarakat Indonesia
50
PT Multi Bintang indonesia tbk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
51
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
52
Bintang Radler Sejak peluncurannya di tahun 2014, Bintang Radler Lemon yang inovatif telah meraih sukses besar di kalangan konsumen Indonesia. Rasa buah yang menyegarkan dan kandungan alkohol 2% dari Bintang Radler Lemon telah terbukti cocok untuk mendampingi segala macam makanan, menjadikannya sebagai minuman yang tepat bagi kesempatan minum bir yang baru seperti saat santap siang, santap malam maupun saat santai di rumah.
Bintang Radler Since its launch in 2014, the innovative Bintang Radler Lemon has been a great success among Indonesian consumers. Bintang Radler Lemon’s 2% alcohol content and refreshing, fruity taste has proved to make an excellent pairing with all kinds of foods, making it the perfect beverage for new beer occasions such as lunchtime, dinner or relaxing at home.
Sebagaimana halnya Bir Bintang, Bintang Radler Lemon juga sempat menurun akibat pelarangan dalam distribusi, namun berhasil pulih kembali dengan cepat, berkat kinerja yang kuat dalam jalur-jalur distribusi ‘on-premise’. Tanggapan positif terhadap Bintang Radler, bersamaan dengan hasil dari penelitian lebih lanjut tentang preferensi dan tren konsumen, menunjukkan adanya peluang besar di pasar. Itu sebabnya kami meluncurkan varian kedua, Bintang Radler Grapefruit, pada Desember 2015, dengan kadar alkohol 2% yang sama namun dicampur dengan rasa sari buah grapefruit alami. Semula tersedia di pulau Jawa dan Bali, selanjutnya akan digelar peluncuran secara nasional pada 2016, dengan menyasar pada konsumen baru dan menawarkan peminum Radler yang sekarang akan sebuah pengalaman baru dengan sedikit rasa lebih asam dan aromatik.
Like Bir Bintang, Bintang Radler Lemon also suffered from the new restrictions on distribution. However, it also recovered very well, with a strong performance in onpremise channels. The positive reaction to Bintang Radler, together with the results of further research into consumer preferences and trends, indicated a strong opportunity in the market. We therefore launched a second variant, Bintang Radler Grapefruit, in December 2015, with the same 2% alcohol content but flavoured with natural grapefruit juice. Available initially in Java and Bali, it will be rolled out nationwide in 2016, targeting new consumers and offering existing Radler drinkers a new experience with a slightly more acidic, aromatic taste.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Our latest innovation, real Bintang with an invigorating blast of natural grapefruit juice. Inovasi terbaru kami, rasa Bintang sejati dengan jus grapefruit alami yang menggairahkan semangat
Kami terus melanjutkan perlibatan kami secara intensif dengan konsumen Bintang Radler yang sudah ada maupun yang potensial melalui media sosial untuk meningkatkan ekuitas brand. Karena kedua varian tersebut cocok sebagai minuman alami untuk santap-siang maupun santapmalam ringan, kami telah menganjurkan para konsumen untuk mengeksplorasi bagaimana memadukan Bintang Radler dengan berbagai macam hidangan sekaligus berbagi momen-momen tersebut melalui Instagram. Program aktivasi ini dikombinsaikan dengan partisipasi Bintang Radler dalam festival kuliner setempat, seperti ‘Local Taste’ (Selera Lokal) dan ‘Food Truck Fest’ serta event-event lain, mencakup Jakarta Music Festival dan Oktoberfest di sejumlah kota, untuk menempatkan Bintang Radler sebagai minuman yang cocok diberbagai kesempatan menikmati bir. Kedepan, kami akan membangun kekuatan Bintang Radler Lemon dan Bintang Radler Grapefruit yang baru saja diluncurkan dengan berbagai inovasi yang cemerlang.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
We have continued our intensive engagement with existing and potential Bintang Radler consumers through social media to drive the equity of the brand. As both variants are natural partners for lunch or a light dinner, we have been encouraging consumers to explore how Bintang Radler pairs up with various dishes and to share these moments on Instagram. These activations were consolidated by Bintang Radler’s participation local culinary festivals, such as ‘Local Taste’ and ‘Food Truck Fest’ as well as other events, including the Jakarta Music Festival and Oktoberfest in several cities, to establish Bintang Radler as beverage that suits all core beer occasions. Going forward, we will build on the strength of Bintang Radler Lemon and the newly launched Bintang Radler Grapefruit with further innovations.
53
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Bintang Zero Bintang Zero memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menikmati rasa bir namun tanpa kandungan alkohol sedikit pun. Bintang Zero secara konsisten dipromosikan berdampingan dengan event aktivasi lokal Bir Bintang dan telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam kategori bir tanpa alkohol di Indonesia.
Bintang Zero Bintang Zero meets the needs of consumers who want to enjoy the taste of beer but without any alcohol content. Bintang Zero is consistently promoted alongside Bir Bintang at on-ground activation events and has maintained its position as the leader in the alcohol-free beer category in Indonesia.
Untuk memperkuat positioning Bintang Zero sebagai bir bebas-alkohol sama sekali, pada Desember 2015 telah dilakukan re-launch dengan branding baru, Bintang 0,0%. Hal ini akan menambah keyakinan konsumen bahwa minuman ini kadar alkoholnya adalah 0% alias zero.
To reinforce Bintang Zero’s positioning as a strictly alcohol-free beer, it was relaunched in December 2015 with a new branding, Bintang 0.0%. This will provide additional assurance to consumers that the beverage has zero alcohol content.
Rebranding ini merupakan hasil dari insight kami yang mendalam tentang preferensi dan perilaku konsumen, yang diperoleh melalui perlibatan kami secara terus menerus dengan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai jawaban atas tuntutan pasar, kami akan terus melanjutkan pengenalan produk-produk baru yang inovatif dalam kategori ini di tahun mendatang.
The rebranding was the outcome of our deep insights into consumer preferences and behaviours, gained through our consistent engagement with Indonesians all over the country. In response to the needs of the market we will continue to introduce innovative new products in this category in the coming year.
Classic Alcohol-Free Bintang with accessible taste. Bintang bebas alkohol klasik dengan rasa yang dapat diterima
54
PT Multi Bintang indonesia tbk
Heineken Pada 2015 Heineken terus memperkuat ekuitas brand sebagai bir premium pilihan Indonesia. Seperti halnya minuman beralkohol lainnya dalam portofolio kami, Heineken terkena dampak akibat terpangkasnya jalur distribusi. Kendati demikian, kami memanfaatkannya sebagai peluang untuk meningkatkan ketersediaan dan visibilitas ‘on-premise’ brand secara terbuka sekaligus untuk memperkokoh positioning sebagai premium brand.
Heineken In 2015 Heineken continued to strengthen its brand equity as Indonesia’s preferred premium beer. Like the other alcoholic beverages in our portfolio, Heineken was impacted by the reduced distribution options. However, we used this as an opportunity to amplify the brand’s on-premise availability and visibility, and to strengthen its premium positioning.
Dengan Heineken, kami berkomitmen untuk menyuguhkan pengalaman menikmati bir yang sempurna. Pada 2015 kami memfokuskan perhatian pada perubahan mindset konsumen tentang brand dengan membangun kesadaran dari perbedaan antara Heineken dan brandbrand yang biasa. Kampanye Star Serve kami, misalnya, dirancang untuk meningkatkan kualitas dari pengalaman di gerai-gerai ‘on-premise’ melalui pelatihan bar tender untuk menuang Heineken draft extra cold secara paripurna. Pelatihan, yang melibatkan segalanya mulai dari perawatan mesin tap bir secara benar hingga ritual 5 langkah menuangkan dan menyajikan bir yang sempurna, pertama kali dimulai pada 2013. Pada 2015 kami menggelar program pelatihan tersebut ke gerai-gerai penjualan di beberapa kota besar, seraya meningkatkan visibilitas Heineken di bar-bar dengan memasang kolom-kolom draft baru atau meremajakan penampilan unit-unit yang sudah ada. Pada tahun tersebut prioritasnya adalah memastikan bahwa para pemilik dan karyawan bar memiliki ketrampilan dan perlengkapan yang tepat untuk menyajikan pengalaman menikmati bir yang sempurna; sedangkan pada 2016, kami akan membangun kesadaran di kalangan konsumen tentang tata cara penyajian Heineken untuk meningkatkan apresiasi mereka terhadap brand.
With Heineken, we are committed to delivering an excellent beer experience. In 2015 we focused on changing the consumer mindset about the brand by building awareness of the differentiation between Heineken and regular brands. Our Star Serve campaign, for example, was dedicated to leveraging the quality of the experience in on-premise outlets by training bartenders to pour the perfect, extra cold draft Heineken. The training, which involves everything from proper maintenance of the taps to the 5-step ritual of pouring and serving the perfect beer, was first piloted in 2013. In 2015 we rolled it out to outlets in several major cities, while at the same time improving the visibility of Heineken in bars by installing new draft columns or rejuvenating the look of existing units. In 2015 the priority was to ensure that bar owners and staff had the right know-how and equipment to deliver the perfect beer experience; in 2016, we will build awareness among consumers on how Heineken should be served to enhance their appreciation of the brand.
Sepanjang tahun kami terus memberi perhatian pada atribut-atribut premium Heineken dengan meningkatkan kampanye global yang utama di seluruh Indonesia. Kami mengawali tahun dengan kegiatan kampanye digital, Heineken Dream Island. Berdasarkan konsep bahwa semakin lama seseorang menunda impian, semakin berkurang peluang untuk dapat diwujudkan, kami mengundang konsumen untuk mengunggah impian paling diinginkan yang belum terpenuhi ke media sosial sebagai langkah awal untuk membuat impian tersebut dapat terwujud. Kami bahkan membantu terwujudnya impian yang terbaik, dengan menerbangkan sang pemenang ke tempat liburan impian. Pada akhir masa kampanye, 995 video impian telah diunggah dan lebih dari 260.000 orang telah berinteraksi melalui platform media sosial hanya dalam jangka waktu satu bulan.
Throughout the year we continued to highlight Heineken’s premium attributes by leveraging key global campaigns here in Indonesia. We kicked off the year with a digital campaign, Heineken Dream Island. Based on the concept that the longer you put off your dreams, the less likely they are to be realized, we invited consumers to commit their most cherished unfulfilled dreams to social media as the first step towards making them happen. We even helped the best one to come true by flying the winner off for a dream vacation. By the end of the campaign, 995 dream videos had been uploaded and more than 260,000 people had interacted with the social media platforms in just one month.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
55
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Selama semester pertama tahun 2015, kami menggelar program aktivasi ‘Champion the Match’ bertautan dengan sponsorship resmi Heineken pada Liga Champions UEFA. Promosi lokal yang menarik dan pemutaran siaran pertandingan langsung di beberapa kota terwujud dalam acara tantangan ‘Nonton bareng’ (Nobar) yang merebut hadiah juara. ‘Nobar’ telah menjadi tradisi untuk event siaran langsung pertandingan olah raga di televisi di Indonesia, dan tak ada sesuatu pun yang mampu menarik perhatian sedemikian banyak penonton selain sepakbola. Delapan tim fans sepakbola dipilih untuk ‘bertanding’ di bawah pimpinan delapan coach selebriti dan menantang mereka untuk menciptakan pengalaman ‘nobar’ yang paling unik dan berkesan untuk malam perempat final UCL. Tim juara akan memperoleh pengalaman yang tak mungkin terlupakan dengan menonton pertandingan final UCL langsung di Berlin, sedangkan kampanye tersebut merangsang tanggapan yang luar biasa dengan mendekatkan para fans sepak bola ke pengalaman pada hari pertandingan melalui berbagai platform media sosial dimana mereka dapat saling berinteraksi sebagai pemanasan menjelang berlangsungnya pertandingan, mengomentari pertandingan secara langsung dan menganalisa aksi-aksi pemain sesudahnya, sambil
56
PT Multi Bintang indonesia tbk
During the first half of the year we rolled out the ‘Champion the Match’ activation to tie in with Heineken’s official sponsorship of the UEFA Champions League. Exciting on-ground promotions and public screenings in several cities were leveraged by the award-winning ‘Nonton Bareng’ (‘Nobar’) challenge. ‘Nobar’, or public screening (literally ‘watching together’), has become a tradition for live televised sporting events in Indonesia, and nothing attracts more viewers than football. Eight teams of football fans were selected to ‘play’ under eight celebrity coaches and challenged with creating the most unique and memorable ‘nobar’ experience for the UCL quarter-final night. The winning team was rewarded with the unforgettable experience of watching the UCL final live in Berlin, while the campaign generated a huge response by bringing fans closer to the match-day experience through various social media platforms on which they could interact during the pre-match build-up, comment on the match in real time and analyse the
menikmati sesi Tanya Jawab melalui Twitter bersama ahli. Keberhasilan kampanye dalam menginspirasi inovasi dan kreativitas para fans sekaligus mengaitkan Heineken dengan pengalaman menonton pertandingan yang hebat, telah menempatkan Heineken dalam posisi ke-5 dalam Most Experiential Brand Activations di Indonesia tahun 2015, dalam kategori Best Community Event.
action afterwards, as well as enjoy Twitter Q&A sessions with experts. The campaign’s success at inspiring fans’ innovation and creativity and associating Heineken with the perfect matchviewing experience, earned Heineken 5th place in Indonesia’s Most Experiential Brand Activations in 2015 in the Best Community Event category.
Bersamaan dengan penayangan perdana film Bond terakhir, ‘Spectre’, kami meluncurkan kampanye ‘Heineken Open Bond’s World’. Menggunakan teknologi Logo Grab Heineken yang inovatif untuk memindai logo Heineken pada botol edisi khusus 007, para konsumen dapat mengungkap konten eksklusif yang berkaitan dengan Bond, termasuk footage di balik layar dari lokasi-lokasi shooting film. Kampanye ini berpuncak pada penayangan film perdana ‘Spectre’ di Indonesia, bertempat di Gandaria City, Jakarta.
To coincide with the release of the latest Bond movie, ‘Spectre’, we launched the ‘Heineken Open Bond's World’ campaign. Using Heineken’s innovative Logo Grab technology to scan the Heineken logo on special 007 edition bottles, consumers were able to unlock exclusive Bondrelated content, including behind-the-scenes footage from the movie locations. The campaign culminated with the Indonesian premiere of ‘Spectre’ in Gandaria City, Jakarta.
Salah satu dari program aktivasi paling inovatif tahun ini adalah Heineken Green Room Original Sound experiment. Selama 15 malam antara Agustus dan Oktober, di kelab-kelab premium di 6 kota, konsumen dapat menikmati pengalaman kolaborasi unik antara
One of the year’s most innovative activations was the Heineken Green Room Original Sound experiment. For 15 nights between August and October, in premium clubs in 6 cities, consumers were able to experience a totally
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
57
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
58
PT Multi Bintang indonesia tbk
artis, Dj dan teknologi mutakhir yang menampilkan pertanyaan, ’Dapatkah Anda Melihat Musik?’. Event ini menampilkan Orb, sebuah layar raksasa berbentuk bola dimana para pengunjung kelab dapat memvisualkan sekaligus berinteraksi dengan musik. Para clubber juga diundang untuk berbagi foto selfie dan hasil dari eksperimen original sound pribadi mereka melalui mobile app Heineken Green Room, yang memberi mereka kenangan dari sebuah malam yang benar-benar berkesan.
unique collaboration between artists, DJs and advanced technology that asked the question, ‘Can You See Music?’. The event featured the Orb, a giant spherical screen through which club-goers could visualise and interact with the music. Clubbers were also invited to share selfies and the results of their own personalised original sound experiments through the Heineken Green Room mobile app, giving them a memento of a truly memorable night.
Pada 2015 kami juga melanjutkan program sponsorship kami untuk Java Jazz Festival, salah satu dari festival musik yang terbesar di dunia. Event ini, yang diikuti oleh nama-nama internasional termasyhur serta sejumlah musisi lokal, telah menarik lebih dari 100.000 pengunjung di tahun 2015.
In 2015 we also continued our sponsorship of the Java Jazz Festival, one of the world’s biggest music festivals. The event, which draws top international names as well as local musicians, attracted more than 100,000 spectators in 2015.
Melalui kombinasi dari program aktivasi digital dan lokal yang saling memperkuat ini, kami mampu meningkatkan kesadaran terhadap brand Heineken dan menjadikannya semakin relevan dengan konsumen- salah satu indikasinya adalah meningkatnya jumlah followers di Facebook dan Twitter. Pada 2016 kami akan terus melanjutkan pengembangan ekuitas brand dan mengkonversikannya ke penetrasi dengan meningkatkan platform global kami yang sudah berjalan, mengembangkan platform musik Heineken di kelab-kelab dan jalur-jalur ‘on-premise’ lainnya, melanjutkan pelaksanaan Star Serve, dan mewujudkan dorongan dan kesempatan yang lebih banyak untuk menikmati Heineken.
Through the combination of these mutually reinforcing digital and on-ground activations, we were able to ramp up awareness of the Heineken brand and make it more relevant to consumers—one measure being the increase in Facebook and Twitter followers. In 2016 we will continue to grow the brand equity and convert this into penetration by leveraging our existing global platforms, expanding Heineken’s music platform in clubs and other on-premise channels, continuing the roll-out of Star Serve, and creating more compelling reasons and occasions to consume Heineken.
Green Sands Di tahun 2014 Multi Bintang mengawali perjalanan yang menjadi tonggak perubahan misi dari sekedar ‘brewer’ (pengolah bir) menjadi sebuah perusahaan minuman. Pada 2014 kami membangun fasilitas khusus minuman non-alkohol di Sampang Agung guna menunjang ambisi kami dalam kategori terkait, dan fasilitas baru tersebut telah mulai beroperasi secara penuh pada 2015. Sejalan dengan misi baru kami, kami memusatkan perhatian pada pembangunan pipeline yang kuat dari minuman beralkohol baru, yang akan diluncurkan pada 2016.
Green Sands In 2014 Multi Bintang embarked upon a journey that has seen us change our mission from being a primarily a 'brewer' to being a beverage company. In 2014 we built a dedicated nonalcoholic beverage plant in Sampang Agung to support our ambitions in this category, and the new factory became fully operational in 2015. In line with our new mission, we focused on building a strong pipeline of new alcoholic beverages which will be launched in 2016.
Pada 2015 kami mengubah ketentuan larangan penjualan bir melalui minimarket di daerah pemukiman menjadi sebuah peluang untuk meningkatkan visibilitas dan ketersediaan Green Sands melalui jalur berikut: aktivasi digital, sampling dan aktivitas promosi lainnya membantu untuk mendorong kemajuan bisnis.
In 2015 we turned the ban on beer sales through convenience stores into an opportunity to increase the visibility and availability of Green Sands through this channel. Digital activations, sampling and other promotional activities helped to drive business.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
59
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Sepanjang tahun kami merancang asosiasi brand Green Sands dengan kawula muda dan kreativitas, dengan mengusung tema kampanye ‘The Time is Now’ (Saatnya Sekarang) untuk menginspirasi kalangan remaja dalam menyalurkan hasratnya. Berbagai tantangan dan aktivasi lain yang digelar melalui instagram, Twitter dan Facebook telah membuahkan jumlah respon yang besar. Banyak dari aktivitas tersebut yang dikaitkan dengan sponsorship kami untuk event-event berorientasi remaja yang bergengsi, misalnya Local Fest 4.0 pada September, yang menghadirkan pentas model bagi para entrepreneur muda yang kreatif; Jakarta Culinary Passport, sebuah bazaar makanan di mal Grand Indonesia; dan Sunday Market yang banyak dinantikan, sebuah kombinasi antara event bazaar, kuliner dan musik di ibukota Propinsi Jawa Timur, Surabaya. Green Sands juga mempertahankan kehadirannya di event sekolah dan kampus, dan pada Juli 2015, serangkaian event Green Sands digelar di berbagai festival dan kawasan rekreasi terkenal pada waktu yang bersamaan dengan masa liburan sekolah. Ini merupakan cara yang ideal untuk memperkenalkan Green Sands sebagai brand yang bersemangat, remaja dan cocok untuk kawula muda.
Throughout the year we set out to associate the Green Sands brand with youth and creativity, with our ‘The Time is Now’ campaign designed to inspire young people to pursue their passions. A variety of challenges and other activations on Instagram, Twitter and Facebook generated a big response. Many of these activities were tied in with our sponsorship of prestigious youthoriented events, including Local Fest 4.0 in September, which provides a dynamic showcase for young creative entrepreneurs; Jakarta Culinary Passport, a food bazaar at the Grand Indonesia mall; and the much anticipated Sunday Market, a combined bazaar, culinary and music event in East Java’s capital, Surabaya. Green Sands also maintained its presence at school and campus events, and in July 2015, a series of Green Sands events were held at festivals and in popular recreation areas to coincide with the school and university vacation period. This was a good way to introduce Green Sands as a brand that is vibrant, youthful and relevant to younger consumers.
Di tahun 2015 kami juga meletakkan dasar untuk kampanye relaunch Green Sands secara masif pada 2016, dengan kemasan baru, citarasa baru dan identitas brandyang baru untuk menjadikannya semakin cocok dengan target konsumen yang lebih muda. Bahkan, persiapan telah dirancang untuk komunikasi brand portofolio baru minuman non-alkohol kami, yang akan dilepas ke pasar pada 2016.
In 2015 we were also laying the groundwork for a major relaunch of Green Sands in 2016, with new packaging, new flavours and a new brand identity to make it even more relevant to younger consumers. In addition, preparations were made for the brand communications for our new portfolio of non-alcoholic beverages that will reach the market in 2016.
Our citrus lime soft drink, for instant freshness to cheer up the day. Minuman ringan citrus lime KAMI, yang memberikan kesegaran instan untuk menyemangati hari.
60
PT Multi Bintang indonesia tbk
Pertumbuhan Berkelanjutan —A Continuous Growth
Multi Bintang berkomitmen untuk mendorong penyempurnaan dan inovasi secara terus menerus di seluruh operasional kami. Pada 2015 Multi Bintang terus mengembangkan misinya dari sekedar brewer (pengolah bir) menjadi perusahaan minuman yang memiliki portofolio unggulan baik dalam minuman beralkohol maupun minuman tanpa-alkohol. Beberapa prakarsa telah dilakukan sepanjang tahun guna mendukung proses tersebut, mendorong pertumbuhan, dan menggerakkan Multi Bintang semakin dekat kepada visi kami: me- WOW Indoneisa melalui brand, karyawan dan kinerja.
Multi Bintang is committed to driving continuous improvement and innovation across our operations. In 2015 Multi Bintang continued to expand its mission from being a brewer to becoming a beverage company with a winning portfolio of both alcoholic and nonalcoholic beverages. Several initiatives were undertaken during the year to support this process, drive growth, and move Multi Bintang closer towards our vision: to WOW Indonesia with our Brands, People and Performance.
Pada 2015 kami meluncurkan Heineken Procurement Capability Roll Out (CRO), sebuah proyek berjangkawaktu 9 bulan untuk mengimplementasikan praktikpraktik pengadaan berkelas dunia dalam operasional bisnis kami guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya dari hulu-sampai-hilir. Multi Bintang Indonesia merupakan yang pertama di kawasan Asia Pacific yang menerapkan program Heineken global ini, yang akan memungkinkan Perseroan untuk mempertajam keunggulan organisasi berskala global sekaligus meningkatkan kemampuannya dalam mengelola para pemasok dan mengendalikan biaya pada setiap titik dalam mata-rantai pasokan.
In 2015 we launched the Heineken Procurement Capability Roll Out (CRO), a 9-month project to implement world-class procurement practices in our business operation in order to improve end-to-end productivity and cost efficiency. Multi Bintang Indonesia is the first in the Asia Pacific region to implement this global Heineken program, which will enable the Company to leverage the advantages of the organization’s global scale as well as enhance its ability to manage suppliers and control costs at every point in the supply chain.
Kami terus mengkonsolidasikan platform Sales & Operations Planning (S&OP) guna mengoptimalkan perencanaan bisnis secara terpadu, yang diluncurkan pada 2014. Kami telah membuktikan manfaat dari aspek peningkatan efisiensi operasional, pengambilan keputusan yang lebih sederhana dan terstruktur, pengurangan persediaan yang berlebih, perkiraan penjualan yang lebih akurat, dan sinkronisasi yang lebih baik antara fungsi-fungsi komersial, suplai dan finansial.
We continued to consolidate the Sales & Operations Planning (S&OP) platform to optimize integrated business planning, which was launched in 2014. We are already seeing the benefits in terms of increased operational efficiency, simpler and more structured decision-making, reductions in excess stock, more accurate sales forecasts, and better synchronisation between the commercial, supply and financial functions.
Brewery Sampang Agung sedang menerapkan sistem standarisasi 5S untuk mendorong efektivitas dan efisiensi baik dalam sistem produksi maupun manajemen. Berbasis konsep pengurangan ‘limbah’, maupun setiap tindakan yang dapat membebankan unsur biaya namun tidak menambah nilai, aplikasi 5S telah menghasilkan berbagai peningkatan baik dalam aspek produktivitas maupun keselamatan. Para karyawan dilibatkan sepenuhnya dalam 5S, melalui kompetisi antar tim kerja dan departemen memperebutkan trofi untuk kinerja terbaik, berdasarkan audit 5S secara berkala.
The Sampang Agung Brewery is implementing the 5S standardisation system in order to drive effectiveness and efficiency in both production and management systems. Based on the concept of eliminating ‘waste’, or any actions that incur a cost yet do not add value, the application of 5S has led to several improvements in productivity and safety. Staff are fully engaged in 5S, with work teams and departments competing for awards for best performance, based on periodic 5S audits.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
61
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Rekrutmen & Pengembangan SDM —Recruitment & People Development
Kami berkomitmen untuk memberi kesempatan bagi SDM kami untuk mengoptimalkan potensi mereka melalui berbagai program pendidikan, pelatihan dan pengembangan pribadi. We are committed to giving our people the opportunity to maximise their potential through a diverse range of education, training and personal development options.
62
PT Multi Bintang indonesia tbk
Sumber daya manusia Multi Bintang merupakan aset kami yang paling bernilai. Khususnya selama tahun yang penuh tantangan ini, bakat, komitmen dan kreativitas mereka telah membantu keberlanjutan bisnis sekaligus mendorong kemajuannya ke depan. Sebagai perusahaan terbuka yang berwawasan ke depan, kami berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi orang-orang kami untuk mengembangkan talenta dan memperluas pengalaman mereka dalam berbagai lingkungan. Pada saat yang sama, sebagai warga perusahaan Heineken global, kami mendapatkan manfaat dari kemampuan untuk memperoleh talenta dari berbagai belahan dunia melalui pembentukan sebuah tim internasional pada level operasional maupun pada level direksi.
Multi Bintang’s people are our most valuable asset. Particularly during this challenging year, their talent, commitment and creativity have helped sustain the business and drive it forward. As an open, forward-looking company, we are committed to providing our people with opportunities to develop their talents and broaden their experiences in a variety of settings. At the same time, as a member of Heineken’s global company, we benefit from being able to tap into talents from around the world by creating a multinational team at the operational level as well as the director level.
Multi Bintang saat ini memiliki staf internasional, baik dari Negeri Belanda, Uzbekistan, Perancis, Singapura, Malaysia maupun Inggris, dalam berbagai posisi di seluruh organisasi. Keragaman pengalaman, pendekatan dan pemikiran yang dibawa karyawan expat tersebut semakin memperkaya tim kami dan mendorong mereka untuk menyiasati tantangan yang dihadapi dengan perspektif yang segar.
Multi Bintang currently has international staff, from the Netherlands, Uzbekistan, France, Singapore, Malaysia and the UK, in various positions throughout the organization. The diversity of experience, approach and thinking that these expat staff bring enriches our team and pushes them to approach challenges with a fresh perspective.
Pada saat yang sama, tujuh karyawan Multi Bintang menerapkan insight mereka dan mempertajam keahlian dalam operasional perusahaan Heineken di empat negara yang berbeda. Kesempatan ini merupakan faktor yang menjadi motivasi bagi para karyawan lokal, karena telah membuktikan bahwa orang-orang kami mampu berkompetisi pada tingkatan global. Lebih jauh lagi, Perseroan akan memperoleh manfaat dari pengalaman internasional yang diperoleh karyawan expat kami ketika mereka kembali bergabung dengan tim di Indonesia.
At the same time, seven Multi Bintang employees are applying their own insights and sharpening their skills in Heineken operating companies in four different countries. This is a motivating factor for local staff, as it proves that our people are able to compete at the global level. Moreover, the Company will benefit from the international experience gained by our expat employees when they rejoin the team in Indonesia.
Kami memiliki kerangka kerja baku untuk pengelolaan kinerja yang diberlakukan di seluruh organisasi pada 2010. Setiap karyawan memiliki serangkaian Key Performance Indicator (KPI) masing-masing yang berkaitan dengan kinerja individu maupun kinerja Perseroan pada umumnya.
We have a standard framework for performance management which was put in place in across the organization in 2010. Each employee has a personalised set of Key Performance Indicator that relate to both individual performance and company performance in general.
Kami berupaya menjadi pengusaha unggulan dengan menyediakan peluang karir yang memuaskan dan remunerasi yang kompetitif. Kebijakan dan praktik pembayaran kami diselaraskan dengan benchmark pasar setiap tahunnya, terutama dengan perusahaanperusahaan serupa dalam industri FMCG, disertai paket manfaat yang komprehensif.
We seek to be a competitive employer by providing rewarding career opportunities as well as competitive remuneration. Our pay policy and practices are benchmarked annually against the market, especially similar companies in the FMCG industry, and we offer a comprehensive benefit package.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
63
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
475
447 Karyawan Tetap Permanent Employees
28
Karyawan Employees
Karyawan Kontrak Contract Employees
>75% Sarjana Diploma
64
82% 18%
Profile Karyawan Pada 31 Desember 2015, Multi Bintang mempekerjakan 475 orang, berbanding 494 orang pada 2014. Lebih dari 75% karyawan memiliki gelar, Diploma, Sarjana atau pun Master. Sekitar 18% karyawan terdiri atas kaum perempuan.
Employee Profile As of 31 December 2015, Multi Bintang employed 475 people, compared to 494 people in 2014. More than 75% of employees have a Diploma, Bachelor’s or Master’s degree. Approximately 18% of employees are female.
Rekrutmen Kami melakukan proses rekrutmen melalui berbagai jalur, termasuk bursa kerja, menggelar rekrutmen terbuka di kampus dan melalui referensi. Layanan pencarian eksekutif digunakan untuk mencari kandidat untuk jenjang posisi yang lebih tinggi.
Recruitment We recruit through various channels, including job fairs, on-campus recruitment drives and referrals. Executive search services are used to source candidates for higher level positions.
Peraturan Menteri Perdagangan No.6/2015 telah memengaruhi rekrutmen karena Perseroan berupaya melakukan mitigasi dampak regulasi tersebut terhadap bisnis. Seluruh rencana rekrutmen tahun 2015 dibekukan, dengan hanya beberapa lowongan terbatas yang diisi, sedangkan mereka yang mengundurkan diri atau pensiun tidak diganti. Kami berharap situasi ini hanya berlangsung sementara, namun demikian, dan selama tahun berjalan kami terus membuat persiapan untuk pengembangan proses rekrutmen guna mengantisipasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
The Minister of Trade’s Regulation No. 6/2015 affected recruitment as the Company attempted to mitigate the regulation’s impact on the business. All planned recruitment for 2015 was frozen, with only selected vacancies being filled, while those who resigned or retired were not replaced. We expect this situation to be temporary, however, and during the year we continued to make preparations for expanded recruitment going forward in anticipation of the continued growth of the business.
Salah satu dari perkembangan paling menarik adalah Asia-Pacific Graduate Training Program. Melanjutkan pengembangan yang telah ada, skema ini merupakan program 24-bulan yang tersebar di tiga negara, yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan kolega-kolega regional, yang akan memperlengkapi para trainee dengan paparan terhadap praktik-praktik bisnis global. Kami meyakini bahwa skema ini akan membantu memastikan sebuah pipeline talenta berkualitas tinggi yang akan memperoleh pembekalan yang cukup untuk
One of the most exciting developments is the Asia-Pacific Graduate Training Program. Building on the existing course, this is a 24-month program spread across three countries, developed in collaboration with regional colleagues, that will provide trainees with exposure to global business practices. We believe that this will help to ensure a pipeline of high quality talent who will be well-equipped to take on the challenges of an increasingly
PT Multi Bintang indonesia tbk
menghadapi tantangan dari globalisasi industri yang semakin meningkat, sekaligus menjadikan Multi Bintang sebagai pengusaha unggulan yang lebih kompetitif.
globalized industry, while making Multi Bintang a more competitive employer.
Para rekrutan baru akan disambut masuk Perseroan melalui On Boarding Program, sebuah program perkenalan yang bertujuan untuk membuat para karyawan baru merasa akrab dengan lingkungan kerja dan peran mereka di dalamnya, serta memfasilitasi integrasi mereka ke dalam tim Multi Bintang. Seluruh karyawan baru diperkenalkan dengan Strategi REDPrint, yang mencakup visi, misi, pilar strategis Perseroan termasuk budaya korporasi.
New recruits are welcomed into the Company through the On Boarding Program, which aims to familiarize new employees with the work environment and their role in it, to facilitate their integration into the Multi Bintang team. All new employees are also introduced to the REDPrint Strategy, which consists of the Company’s vision, mission, strategic pillars as well as the corporate culture.
Pelatihan dan Pengembangan Karir Kami berkomitmen untuk memberikan kesempatan kepada karyawan kami untuk memaksimalkan potensi mereka melalui berbagai macam pilihan program pendidikan, pelatihan maupun pengembangan pribadi. Pada saat yang sama, kami secara terus menerus melakukan asesmen ulang atas ketrampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung rencana pertumbuhan Multi Bintang dalam jangka menengah maupun panjang.
Training and Career Development We are committed to giving our people the opportunity to maximise their potential through a diverse range of education, training and personal development options. At the same time we are constantly reassessing the skills and capabilities needed to support Multi Bintang’s medium and long-term growth plans.
Program pengembangan dilaksanakan melalui kombinasi dari sistem pembelajaran formal berbasis-ruang kelas, pelatihan melalui bimbingan dalam pekerjaan, e-learning dan sesi berbagi informasi, yang mencakup serangkaian kompetensi fungsional maupun teknikal serta soft skills dan kemampuan kepemimpinan. Seluruh karyawan merancang sebuah Personal Development Plan (Rencana Pengembangan Pribadi) bersama atasan langsung mereka, yang membantu untuk memastikan bahwa aspirasi karir dan pribadi karyawan maupun kebutuhan Perseroan di masa kini maupun mendatang dapat terakomodasi.
Development programs are delivered through a mix of formal classroom-based learning, onthe-job training, e-learning and information sharing sessions, covering a range of functional and technical competencies as well as soft skills and leadership skills. All employees draw up a Personal Development Plan with their line manager, which helps to ensure that both the employee’s personal and career aspirations as well as the Company’s current and future business needs are accommodated.
Sebagai dampak dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 6/2015 terhadap bisnis, program pelatihan tahunan mengalami penurunan drastis karena kegiatannya dialihkan sejalan dengan prakarsa pengetatan biaya dari Perseroan. Jam pelatihan rata-rata per karyawan karena itu menurun dari 8,78 hari pada 2014 menjadi 3,13 jam di tahun 2015.
Due to the impact of the Minister of Trade’s Regulation No. 6/2015 on the business, the annual training program was significantly curtailed as activities were deferred in line with the Company’s cost management initiatives. Average training hours per person therefore dropped from 8.78 hours in 2014 to 3.13 hours in 2015.
Meski demikian, beberapa program pelatihan tetap berjalan, termasuk First Line Manager Development Program (FLM-DP) pada medio 2015. Aktivitas ini, yang merupakan bagian dari kurikulum kepemimpinan Heineken, bertujuan untuk membekali First Line Managers (FLM) Multi Bintang dengan perangkat
Several training programs did go ahead, however, including the First Line Manager Development Program (FLM-DP) in mid-2015. This activity, which is part of the Heineken leadership curriculum, aims to equip Multi Bintang’s First Line Managers (FLM) with Heineken's globally
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
65
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
66
dan metodologi kepemimpinan terapan global dari Heineken. Juga untuk memastikan bahwa standar-standar internasional dari Heineken senantiasa dipegang teguh di Indonesia, sekaligus membantu memperlancar peluang mutasi FLM Multi Bintang saat kesempatan muncul di mana pun dalam jaringan global Heineken.
applied leadership methodologies and tools. As well as ensuring that Heineken’s international standards are upheld in Indonesia, it also helps to improve the transferability of Multi Bintang’s FLM should opportunities arise elsewhere in Heineken’s global network.
Multi Bintang berupaya untuk menciptakan lingkungan kehidupan kerja yang seimbang dengan pemberian kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kemampuan pribadi maupun profesionalnya. Pelatihan bahasa Inggris dan kelas yoga termasuk dalam daftar aktivitas yang ditawarkan, dan sepanjang tahun kami menyelenggarakan program outing dengan tema-tema tertentu, kegiatan team building, dan hari keluarga yang membantu para karyawan selalu termotivasi dan terinspirasi untuk menampilkan unjuk-kerja yang terbaik.
Multi Bintang seeks to create a balanced worklife environment by providing opportunities for employees to develop personally as well as professionally. English language training and yoga classes are among the activities on offer, and throughout the year we organize themed outings, team building activities and family days to help employees stay motivated and inspired to perform at their best.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat dalam seluruh operasional bisnis kami merupakan prioritas bagi Multi Bintang. Kami berkomitmen untuk menanamkan budaya keselamatan di seluruh organisasi, di sektor komersial dan fungsi-fungsi penunjang serta di brewery dan supply chain, bahkan di luar lingkungan kerja sekali pun. Pendekatan kami berbasis pada piramida keselamatan—sebuah teori yang mempertahankan, di antara lain, yaitu apabila setiap karyawan mengambil tanggung jawab untuk memberitahu, melaporkan, mencatat dan menyampaikan setiap bahaya yang terkait dalam pekerjaan, bahkan kendati hanya suatu hal yang nampak kecil, tindakan kecil itu akan menurunkan tingkat kecelakaan yang besar. Piramida keselamatan dipresentasikan dalam seluruh pertemuan, mulai dari rapat Dewan Komisaris hingga rapat tim di level pabrik, dan setiap anggota organisasi didukung untuk melaporkan setiap kecelakaan, termasuk yang nyaris terjadi, dan agar menjadi proaktif dalam penyampaian bahaya yang berpotensi untuk terjadi.
Safety and Health at Work Creating a safe and healthy working environment in all our business operations is a priority for Multi Bintang. We are committed to embedding a safety culture throughout the organisation, in the commercial and support functions as well as the breweries and supply chain, and beyond the workplace as well. Our approach is based on the safety pyramid—a theory that maintains, among other things, that if all employees take responsibility for noticing, reporting, logging and addressing all workrelated hazards, even seemingly minor ones, it will drive down the rate of major incidents. The safety pyramid is presented at all meetings, from the Board of Commissioners’ meetings to team meetings at the plant level, and every member of the organization is supported to report all incidents, including near misses, and to be proactive on addressing potential hazards.
Untuk lebih melibatkan karyawan, pesan keselamatan disampaikan melalui akitivitas yang menyenangkan, maupun dalam bentuk pelatihan dan bimbingan. Pada bulan April, pabrik Sampang Agung menyelenggarakan sebuah program kuis STOP (Safety Training Observation Program) yang merupakan bagian dari Acara Tahunan ‘Hari Keselamatan dan Kesehatan Dunia’ dari Heineken. Pada event tersebut, hadiah penghargaan diberikan kepada karyawan atas kualitas dan kuantitas dari laporan
To better engage employees, safety messages are delivered through fun activities as well as in the form of training and drills. In April the Sampang Agung Brewery organised a STOP (Safety Training Observation Program) Quiz as part of Heineken’s annual World Safety and Health Day. At the event, awards were presented to employees for the quality and quantity of their safety reports. Workplace-specific online safety
PT Multi Bintang indonesia tbk
keamanannya. Modul-modul pelatihan keselamatan di lingkungan kerja secara online diluncurkan keberbagai kelompok sasaran, mulai dari staf produksi hingga personil kantor. Hal tersebut merupakan pendekatan efektif yang memungkinkan kami untuk menjangkau seluruh karyawan.
training modules were launched to various target groups, from production staff to office personnel. This was an effective approach that enabled us to cover all employees.
Pada 2015 kami melanjutkan penyelenggaraan kampanye keselamatan mengemudi bagi mitra vendor transportasi maupun para karyawan Multi Bintang. Transportasi di jalan raya merupakan elemen penting di seluruh mata rantai nilai Multi Bintang, namun dapat menjadi kegiatan berisiko tinggi akibat kondisi lalu lintas yang tidak bisa diduga dan rendahnya kesadaran akan keselamatan di kalangan pengguna jalan. Pelatihan Keselamatan Mengemudi dari Multi Bintang menggabungkan sesi praktek selama dua hari penuh dan diakhiri dengan pengucapan janji peserta untuk senantiasa mengutamakan keselamatan saat mengemudi.
In 2015 we continued to run our safety driving campaign for transportation vendor partners as well as for Multi Bintang employees. Road transportation is an essential element throughout the Multi Bintang value chain but it can be a highrisk activity due to unpredictable traffic conditions and low safety awareness among road users. Multi Bintang’s safety driving training combines theory and practice sessions over two full days and culminates with participants making a pledging to always prioritise safety when driving.
Inovasi dalam Sistem Teknologi Informasi (TI) Kami terus meningkatkan pemanfaatan solusi teknologi informasi mutakhir guna menggalakkan produktivitas dan kinerja dalam setiap aspek bisnis kami dan menunjang pertumbuhan Perseroan secara berkelanjutan.
Innovation in Information Technology (IT) System We increasingly deploy advanced information technology solutions to drive productivity and performance in every aspect of our business and to support the sustainable growth of the Company.
Sebagai bagian dari organisasi global yang sangat dinamis, Multi Bintang perlu untuk memastikan bukan saja karyawan kami diperlengkapi dengan kompetensi dan kualitas untuk merespon setiap tuntutan dan tantangan dari bisnis yang cepat berubah, namun juga bagaimana atribut-atribut tersebut didistribusikan ke seluruh orang-orang kami. Pada 2015 kami memprakarsai sebuah proyek database karyawan global untuk menjamin pencatatan yang lebih akurat dan responsif berkaitan dengan kualifikasi, kinerja dan pengembangan karir karyawan. Proyek ini akan memungkinkan identifikasi secara lebih cepat dan transparan dari orang-orang dengan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan di proyek dan saat kesempatan kerja muncul, serta menjadikan karyawan lebih mobile, baik secara domestik maupun internasional.
As part of a global, highly dynamic organization, Multi Bintang needs to ensure not only that our employees are equipped with the competencies and qualities to respond to the ever-changing demands and challenges of the business, but also how those attributes are distributed across our people. In 2015 we initiated a global employee database project to ensure more accurate and responsive recording of employee qualifications, performance and career development. This will allow for a quicker and more transparent identification of people with the skillsets needed for project and employment opportunities when they arise, and make employees more mobile, both domestically and internationally.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
67
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Komunikasi Korporat —Corporate Communication
68
Kami memahami pentingnya menjalin hubungan yang erat dengan para pemangku kepentingan kami, baik internal maupun eksternal, untuk memahami kebutuhan mereka secara mendalam, dan untuk bekerja sama menciptakan manfaat bagi kedua belah pihak, sekaligus mencari solusi untuk isu-isu dan kepentingan bersama.
We recognize the importance of forging close relationships with our stakeholders, both internal and external, to better understand their needs and to work together to create mutual benefits and find solutions to common issues and concerns.
Memperkuat Pesan Internal Untuk mengumandangkan pernyataan visi dan misi Multi Bintang yang diperbaharui, kami meluncurkan identitas korporasi baru kami, berjudul ‘The Spark’, pada Februari 2015. Lima warna dari logo bintang yang lebih disegarkan mencerminkan empat nilai inti Perseroan sekaligus hasrat kami untuk Indonesia. Event peluncuran internal dilakukan secara serentak di dua lokasi dan di-relay langsung melalui video conference bagi tim-tim penjualan di seluruh Indonesia, sehingga memberi kesempatan kepada seluruh karyawan untuk menjadi bagian dari langkah baru yang menarik dalam tonggak perjalanan Multi Bintang.
Strengthening the Message Internally To signal Multi Bintang’s updated vision and mission statements, we launched our new corporate identity, named ‘The Spark’, in February 2015. The five colours of the rejuvenated star logo represent the Company’s four core values as well as our passion for Indonesia. Internal launch events were held simultaneously in two locations and relayed live via video conference to sales teams nationwide, giving all employees the opportunity to be a part of this exciting new step in Multi Bintang’s journey.
Mendorong orang untuk menikmati bir secara bertanggung jawab merupakan bagian pokok dari misi sosial kami. Agar mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada publik dan menciptakan persepsi yang lebih positif terhadap bir, kami telah memulainya bersama karyawan kami sendiri dengan menyebar-luaskan pesan bahwa ‘minum secara moderat’ itu keren, melalui event-event seperti ‘Enjoy Responsibly Day’, kuis dan diskusi. Bahkan, setiap orang dalam organisasi, dianjurkan untuk memahami ‘Responsible Commercial Code’, yang merupakan panduan global dari Heineken, melalui e-learning. Dengan cara ini kami ingin memastikan bahwa seluruh karyawan mampu memberikan informasi yang akurat mengenai seluk beluk minum bir dan diberdayakan sebagai ‘duta’ untuk pola konsumsi yang bertanggung jawab.
Encouraging people to enjoy beer responsibly is at the core of our social mission. To be able to communicate this successfully to the public and create a more positive perception of beer, we have started with our own employees by spreading the message that drinking in moderation is cool, through events such as ‘Enjoy Responsibly Day’, quizzes and discussions. In addition, everyone in the organisation is required to internalise the ‘Responsible Commercial Code’, Heineken’s global guideline, through e-learning. In this way we ensure that employees are able to deliver accurate information about drinking beer and are empowered to become ambassadors for responsible consumption.
Komunikasi yang baik merupakan pra syarat bagi penciptaan lingkungan kerja yang produktif, aman dan kreatif. Kami secara konsisten membuka kesempatan untuk terselenggaranya dialog dua arah yang bermakna antara manajemen dan karyawan, dan pada 2015 kami telah meluncurkan TuesdayAMA (Tuesday Ask Management Anything), sebuah platform komunikasi internal inovatif, menggunakan WhatsApp, bagi para karyawan untuk bertanya pada manajemen mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan Perseroan. Forum ini juga menjadi sarana efektif bagi karyawan untuk berbagi ide kreatif dan praktis bersama manajemen. Prakarsa ini telah memperkuat perlibatan karyawan, membuat
Good communication is a prerequisite for a productive, safe and creative workplace. We consistently encourage opportunities for meaningful two-way dialog between management and staff, and in 2015 we launched TuesdayAMA (Tuesday Ask Management Anything), an innovative internal communication platform, powered by WhatsApp, for employees to ask management about anything related to the company. It is also an effective forum for employees to share creative and practical ideas with management. This initiative has strengthened employee
PT Multi Bintang indonesia tbk
mereka merasa dihargai dan memungkinkan isu-isu yang timbul dapat ditangani dengan cepat.
engagement, made them feel valued and enabled emerging issues to be dealt with quickly.
Menyebarluaskan Pesan Keluar Kampanye 21+ Multi Bintang merupakan platform komunikasi komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan persyaratan usia untuk minum bir di Indonesia dan melibatkan para pengecer, gerai-gerai ‘on-premise’ seperti bar, restaurant, hotel serta konsumen untuk mempromosikan pola konsumsi yang bertanggung jawab sekaligus memastikan bahwa produkproduk tersebut hanya bisa didapat oleh konsumen yang sudah cukup umur.
Spreading the Message Outside Multi Bintang’s 21+ campaign is a comprehensive communication platform designed to promote awareness of the Indonesia’s legal drinking age and engage retailers, on-premise outlets and consumers to promote responsible consumption and to ensure that the products are only accessed by consumers of legal drinking age. More information on these initiatives can be found in the CSR section of this report.
Kami juga melibatkan pimpinan masa depan dalam industri pariwisata dan perhotelan dengan membina kemitraan yang kokoh dengan beberapa akademi pariwisata dan perhotelan serta universitas setempat. Program kami dengan penyelenggaraan ceramah tamu, pelatihan tentang tata cara penyajian yang bertanggung jawab, dan kunjungan ke brewery —bahkan termasuk modifikasi bar mahasiswa di Akademi Pariwisata Sahid– telah menciptakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mempelajari lebih mendalam mengenai riwayat bir, dan mengetahui lebih dalam tentang brand kami, sehingga meletakkan landasan bagi hubungan kerjasama yang positif di masa depan.
We are also reaching out to the future leaders in Indonesia’s tourism and hospitality industry by forging strong partnerships with local hotel and tourism academies and university faculties. Our program of regular guest lectures, training on responsible serving, and brewery visits—and even revamping the student bar at the Sahid Tourism Academy—creates opportunities for students to learn more about the story of beer, and get to know our brands better, thereby laying the foundation for positive working relationships in future.
Salah satu tujuan komunikasi kami yang utama pada 2015 adalah melibatkan komunitas yang lebih luas mengenai seluk beluk bir. Berbagai event seperti Beer-B-Q memberi kesempatan yang luas bagi media, pemimpin opini terkemuka, ahli kuliner dan para penggemar bir untuk melibatkan diri bersama brand-brand kami serta mencoba pengalaman baru menikmati bir. Kesempatan luas untuk memperkuat konsep menggabungkan bir dengan makanan muncul melalui sponsorship Multi Bintang untuk sebuah buku baru, berjudul ‘100 Best Foods of Bali’, yang disusun oleh Bondan Winarno, seorang kritikus makanan terkemuka di Indonesia.
One of our key communications objectives in 2015 was to engage the wider community about beer. Events such as Beer-B-Q provided a great opportunity for the media, key opinion leaders, culinary experts and beer enthusiasts to engage with our brands and experience new beer occasions. A valuable opportunity to strengthen the concept of pairing beer with food arose through Multi Bintang’s sponsorship of a new book, ‘100 Best Foods of Bali’, by Bondan Winarno, a renowned Indonesian food critic.
Menjalin komunikasi secara berkala dan terbuka dengan Pemerintah memiliki arti yang penting bagi masa depan bisnis kami. Kami mendukung sepenuhnya posisi Pemerintah berkenaan dengan pencegahan konsumsi bagi anak di bawah umur dan mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat pola konsumsi yang tidak bertanggung jawab, dan kami secara konsisten telah menekankan pemikiran tersebut melalui seluruh komunikasi dan kegiatan pemasaran kami, termasuk dengan kampanye 21+ kami. Pada saat yang sama kami terus memberikan advokasi kepada Pemerintah mengenai kebijakan dan regulasi yang adil dan konsisten bagi industri kami.
Maintaining regular and open communication with the Government is important for the future of our business. We fully support the Government’s position on the need to prevent underage drinking and reduce the harms that can result from irresponsible drinking, and have consistently emphasized this through all our marketing communications and activities, as well as our 21+ campaign. At the same time we have continued to advocate to the Government for a fair and consistent regulatory environment for our industry.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
69
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Tinjauan Keuangan —Financial Review
70
Tinjuan Umum Penjualan Bersih untuk tahun fiskal (FY) 2015 menurun 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 2.696 miliar, terutama akibat dampak dari situasi ekonomi yang kurang kondusif dan peraturan kementerian yang melarang penjualan bir di minimarket.
General Net Sales for the FY 2015 period declined by 10% versus the same period last year to Rp 2,696 billion, mainly impacted by unfavorable economic conditions and a ministerial regulation restricting the sale of beer in minimarkets.
Laba Bersih, sebelum terkena pembebanan biaya satu kali untuk item yang dikecualikan, untuk periode yang sama menurun 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 662 miliar.
Net Income, before the impact of a one-time charge of an exceptional item, for the same period declined by 17% versus the same period last year to Rp 662 billion.
Rencana pengembangan investasi utama sebesar Rp 635 miliar mengalami penundaan, menunggu adanya kepastian hukum.
Key expansion investment plans of around Rp 635 billion remain on hold, pending certainty of law.
Multi Bintang meluncurkan serangkaian inovasi produk baru seiring skema pengembangannya ke dalam kategori minuman non-alkohol. Laba bersih FY 2015 juga terkena dampak pembebanan biaya satu kali untuk item yang dikecualikan.
Multi Bintang launched a series of new product innovations as it expanded into the nonalcoholic beverages category. The FY 2015 net profit was also impacted by the following onetime charge of an exceptional item.
Multi Bintang terkena denda kesalahan administratif (untuk jangka waktu November 2010–Mei 2014) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dengan jumlah final sebesar Rp 221 miliar. Kesalahan administratif ini tidak terkait dengan pembayaran cukai penjualan jangka pendek yang selama ini selalu dibayarkan secara penuh dan tepat waktu. Multi Bintang telah mengajukan Surat Keberatan, namun hasilnya masih menunggu keputusan. Manajemen optimis bahwa posisi Perseroan tetap kokoh dan bahwa beban biaya tersebut berpeluang untuk dapat diperoleh kembali.
Multi Bintang received penalties for administrative errors (for the period November 2010–May 2014) from the Directorate General of Customs and Excise, with a final amount of Rp 221 billion. These administrative errors do not relate to the short payment of excise taxes, which Multi Bintang has always paid in full and on time. Multi Bintang has submitted an Appeal Letter, the result of which is still pending. Management is confident that the Company’s position is strong and it is probable that the Company will recover the amount.
Penjualan Bersih Angka penjualan bersih turun 10% dari Rp 2.988 miliar pada FY 2014 menjadi sebesar Rp 2.696 miliar untuk jangka waktu yang sama pada FY 2015, khususnya akibat imbas dari situasi ekonomi yang kurang kondusif dan regulasi kementerian yang melarang penjualan bir di minimarket.
Net Sales Net sales decreased by 10% from Rp 2,988 billion in FY2014 to Rp 2,696 billion over the same period in FY2015, mainly impacted by unfavorable economic conditions and the ministerial regulation restricting the sale of beer in minimarkets.
Perbaikan mulai mewujud pada pertengahan kedua 2015 termasuk tren baru yang didorong oleh perubahan dalam perilaku konsumen dan evolusi pasar, yang
Improvements seen in H2 2015 included trends driven by a change of consumer behavior and evolution of the market, adapting to the
PT Multi Bintang indonesia tbk
menyesuaikan diri dengan regulasi baru serta kondusi ekonomi yang sedikit membaik.
new regulation and a slightly better economic backdrop.
Volume penjualan bir yang menurun pada FY 2015 sebagian diimbangi oleh penyempurnaan manajemen pendapatan dan volume penjualan produk-produk minuman non-alkohol yang makin meningkat.
Lower FY 2015 beer volumes were partly compensated by improved revenue management and higher sales volumes from our non-alcoholic beverage products.
Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan menurun 4% dari sebesar Rp 1.183 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 1.135 miliar selama periode yang sama pada FY 2015, terutama dipicu oleh menurunnya volume penjualan dan efisiensi produksi. Harga pokok penjualan juga dipengaruhi oleh biaya depresiasi yang lebih tinggi, kenaikan harga masukan dan penghapusan bahan baku berkaitan dengan pengurangan volume bir secara mendadak.
Cost of Goods Sold Cost of goods sold decreased by 4% from Rp 1,183 billion in FY 2014 to Rp 1,135 billion over the same period in FY 2015, mainly driven by lower sales volumes and production efficiencies. The cost of goods sold was also impacted by higher depreciation expenses, higher input prices and raw material write-off costs related to the sudden reduction of beer volumes.
Perseroan juga mengalami tekanan kenaikan biaya akibat melemahnya nilai rupiah yang mendorong kenaikan biaya bahan baku dan kemasan impor dari vendor luar negeri.
The company also faced increased cost pressures due to the weakening of the rupiah, which has led to a rise in the cost of raw material and packaging material purchases from foreign vendors.
Laba Kotor Sebagai imbas dari perkembangan situasi tersebut, Laba Kotor mengalami penurunan 14%, dari sebesar Rp 1.806 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 1.561 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Marjin laba kotor menurun dari 60% pada FY 2014 menjadi 58% pada FY 2015.
Gross Profit Due to the above developments, Gross profit decreased by 14% from Rp 1,806 billion in FY 2014 to Rp 1,561 billion over the same period in FY 2015. The gross profit margin decreased from 60% in FY 2014 to 58% in FY 2015.
Beban Usaha Beban usaha meningkat 28% dari sebesar Rp 660 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 842 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh dikenakannya denda kesalahan administratif (untuk periode November 2010–Mei 2014) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan jumlah final sebesar Rp 221 miliar, dan penyediaan cadangan kerugian sebesar Rp 20 miliar untuk piutang-piutang tertentu yang nilainya melebihi jumlah restitusi yang diperhitungkan. Selain kedua dampak pembebanan biaya satu-kali ini, beban usaha menurun 9% menjadi sebanyak Rp 601 miliar pada FY 2015.
Operating Expenses Operating expenses increased by 28% from Rp 660 billion in FY 2014 to Rp 842 billion over the same period in FY 2015. This increase was mainly impacted by the received penalties for administrative errors (for the period November 2010–May 2014) from the Directorate General of Customs and Excise with a final amount of Rp 221 billion, and the provision for an allowance for impairment amounting to Rp 20 billion for certain receivables whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Excluding these two one-time impacts, operating expenses decreased by 9% to Rp 601 billion in FY 2015.
Beban usaha memperoleh pengaruh positif akibat kebijakan penghematan biaya. Kerugian lain-lain mengalami kenaikan sebesar Rp 217 miliar dari Rp 4 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 221 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Meningkatnya Kerugian Lain-lain ini terutama disebabkan oleh pengenaan denda
Operating expenses were positively impacted by cost efficiencies. Other losses increased by Rp 217 billion from Rp 4 billion in FY 2014 to Rp 221 billion over the same period in FY 2015. The higher other losses were mainly impacted by received penalties for administrative errors (for
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
71
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Penjualan Bersih
Laba Usaha* — Operating Profit*
—Net Sales
10%
Turun dari Rp 2.988 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 2.696 miliar pada FY 2015. Decreased from Rp 2,988 billion in FY 2014 to Rp 2,696 billion in FY 2015.
18%
Menurun dari Rp 1.146 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 940 miliar pada FY 2015. Decreased from Rp 1,146 billion in FY 2014 to Rp 940 billion in FY 2015 . * S ebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai). B efore the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)
72
kesalahan administratif (pada periode November 2010–Mei 2014) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan jumlah final sebesar Rp 221 miliar.
the period November 2010–May 2014) from the Directorate General of Customs and Excise with a final amount of Rp 221 billion.
Kesalahan administratif ini tidak terkait dengan pembayaran cukai pajak jangka-pendek, yang selama ini selalu dibayarkan Multi Bintang secara penuh dan tepat waktu. Multi Bintang telah mengajukan Surat Keberatan, namun hasilnya masih menunggu keputusan. Manajemen optimis bahwa posisi Perseroan tetap kokoh dan jumlah kerugian tersebut akan dapat dikompensasi.
These administrative errors do not relate to the short payment of excise taxes, which Multi Bintang has always paid in full and on time. Multi Bintang has submitted an Appeal Letter, the result of which is still pending. Management is confident that the Company’s position is strong and it is probable that the Company will recover the amount.
Biaya Umum dan Administrasi naik 5% dari Rp 137 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 144 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015, terutama berasal dari kenaikan jumlah gaji karyawan.
General and administrative expenses increased by 5% from Rp 137 billion in FY 2014 to Rp 144 billion over the same period in FY 2015, mainly due to higher salaries.
Beban penjualan turun 8% dari sebesar Rp 518 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 477 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015 sebagai akibat berkurangnya volume penjualan bir, yang sebagian dikompensasi oleh cadangan untuk kerugian sebesar Rp 20 miliar untuk piutang-piutang tertentu yang nilainya melebih jumlah kompensasi yang diharapkan.
Selling expenses decreased by 8% from Rp 518 billion in FY 2014 to Rp 477 billion over the same period in FY 2015 due to lower beer sales volumes, partly offset by an allowance for impairment amounting to Rp 20 billion for certain receivables whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts.
Selain cadangan untuk kerugian, biaya penjualan yang dinyatakan dalam bentuk persentase marjin bersih berjumlah 16,9%, dibandingkan dengan 17,3% pada 2014.
Excluding the allowance for impairment, selling expenses expressed as a percentage of net turnover amounted to 16.9%, compared to 17.3% in 2014.
Laba Usaha Laba usaha menurun 37% dari sebesar Rp 1.146 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 719 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015.
Operating Profit Operating profit decreased by 37% from Rp 1,146 billion in FY 2014 to Rp 719 billion over the same period in FY 2015.
PT Multi Bintang indonesia tbk
35%
Biaya Keuangan
Total Aset
—Finance Costs
—Total Assets
Menurun dari Rp 68 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 44 miliar pada FY 2015. Decreased from Rp 68 billion in FY 2014 to Rp 44 billion in FY 2015.
5.8%
Menurun dari Rp 2.231 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 2.101 miliar pada FY 2015. Decreased from Rp 2,231 billion in FY 2014 to Rp 2,101 billion in FY 2015.
Laba usaha, sebelum dikenakannya pembebanan biaya satu kali untuk item yang dikecualikan, untuk periode yang sama menurun sebanyak 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 940 miliar. Marjin laba usaha sebelum pengenaan pembebanan biaya satu-kali menurun dari 38% menjadi 35%, Selain dampak dari pembebanan biaya satu-kali untuk item yang dikecualikan, marjin laba usaha menyusut dari 38% menjadi 27%.
Operating profit, before the impact of a one-time charge of an exceptional item, for the same period declined by 18% versus the same period last year to Rp 940 billion. The operating profit margin before the impact of the one-time charge decreased from 38% to 35%, excluding the impact of the one-time charge of an exceptional item, the operating profit margin decreased from 38% to 27%.
Biaya Keuangan Biaya keuangan menurun 35% dari Rp 68 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 44 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lebih rendahnya nilai kerugian pada kontrak berjangka yang belum direalisasi pada FY 2015, yang sebagian di antaranya diimbangi oleh biaya bunga yang lebih tinggi.
Finance Costs Finance costs decreased by 35% from Rp 68 billion in FY 2014 to Rp 44 billion over the same period in FY 2015. This decrease was mainly driven by lower unrealized losses on exchange rate forward contracts in FY 2015, partly offset by higher interest costs.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan menurun 37% dari sebesar Rp 1.078 miliar menjadi Rp 675 miliar untuk periode yang sama pada FY2015.
Profit Before Income Tax Profit before tax decreased by 37% from Rp 1,078 billion in FY 2014 to Rp 675 billion over the same period in FY 2015.
Beban Pajak Penghasilan Sejalan dengan perolehan laba sebelum pajak yang lebih rendah, beban pajak penghasilan menurun dari sebanyak Rp 283 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 178 miliar pada FY 2015.
Income Tax Expense In line with the lower profit before tax, income tax expense decreased from Rp 283 billion in FY 2014 to Rp 178 billion in FY 2015.
Laba Bersih Laba bersih menurun 37% dari sebesar Rp 795 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 497 miliar pada FY 2015. Sebgai akibatnya, laba dasar per saham juga mengalami penurunan dari Rp 377 menjadi Rp 236.
Net Income Net Income decreased by 37% from Rp 795 billion in FY 2014 to Rp 497 billion in FY 2015. Consequently, the basic earings per share also decreased from Rp 377 to Rp 236.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
73
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
74
Laba bersih, sebelum terkena pembebanan biaya satu kali dari item yang dikecualikan, untuk periode yang sama menurun 17% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 662 miliar.
Net Income, before the impact of a one-time charge of an exceptional item, for the same period declined by 17% versus the same period last year to Rp 662 billion.
Prospek Bisnis Pada 2016, Multi Bintang akan merayakan ulang tahun ke-85 yang menjadi tonggak sejarah baru dengan serangkaian inovasi produk baru dalam kategori minuman non-alkohol.
Business Prospects In 2016, Multi Bintang will celebrate its 85th anniversary with a series of new product innovations in the non-alcoholic beverages category.
Multi Bintang memiliki posisi yang kokoh dari aspek portofolio produk dan inovasi baru yang menjanjikan, khususnya dalam segmen bir non-alkohol dan minuman non-alkohol.
Multi Bintang is well positioned in terms of product portfolio and exciting new innovations, especially in the non-alcoholic beer and nonalcoholic beverages segments.
Multi Bintang terus melanjutkan pengembangan kegiatan di jalur on-premise maupun supermarket dan hipermarket, yang tidak terkena ketentuan regulasi kementerian, seraya memfokuskan perhatian pada efisiensi biaya dan produksi.
Multi Bintang continues to activate the onpremise channel as well as supermarkets and hypermarkets, which are not impacted by the ministerial regulation, and the Company is also focusing on cost and production efficiencies.
Total Aset Total aset menurun dari sebesar Rp 2.231 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 2.101 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Hal ini terjadi akibat menurunnya nilai properti, peralatan pabrik, juga lebih rendahnya piutang usaha dan persediaan, yang sebagian di antaranya diimbangi oleh jumlah kas dan setara kas yang lebih tinggi.
Total Assets Total assets decreased from Rp 2,231 billion in FY 2014 to Rp 2,101 billion over the same period in FY 2015. This was mostly due to lower property, plant equipment, lower trade receivables and inventory, and was partly offset by higher cash and cash equivalents.
Liabilitas Total liabilitas lancar menurun dari Rp 1.588 miliar pada FY 2014 menjadi Rp 1.215 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015. Penurunan ini terutama diakibatkan oleh pembayaran kembali pinjaman jangka pendek sebesar Rp 250 miliar dan menurunnya utang usaha sebesar Rp 116 miliar.
Liabilities Total current liabilities decreased from Rp 1,588 billion in FY 2014 to Rp 1,215 billion over the same period in FY2015. The decrease was primarily caused by the repayment of a short-term loan in the amount of Rp 250 billion and lower trade accounts payable in the amount of Rp 116 billion.
Modal usaha (aset lancar dikurangi liabilitas lancar) Perseroan tetap negatif dan menurun dari sebesar Rp 772 miliar pada FY2014 menjadi Rp 505 miliar untuk periode yang sama pada FY2015. Sedangkan, rasio lancar meningkat dari 51% pada FY2 014 menjadi 58% pada FY 2015.
The working capital (current assets minus current liabilities) of the Company remained negative and decreased from Rp 772 billion in FY 2014 to Rp 505 billion over the same period in FY2015. Meanwhile, the current ratio increased from 51% in FY 2014 to 58% in FY 2015.
Arus Kas Arus kas dari aktivitas usaha tetap datar, yaitu berturut-turut Rp 919 miliar dan Rp 915 miliar pada FY 2015 dan FY 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari pembayaran pajak yang lebih rendah
Cash Flows Cash from operating activities remained flat, respectively Rp 919 billion and Rp 915 billion in FY 2015 and FY 2014. This was mainly driven by a combination of lower tax paid in the amount
PT Multi Bintang indonesia tbk
yaitu sebesar Rp 157 miliar dan denda untuk kesalahan administratif (selama jangka waktu November 2010– Mei 2014) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan jumlah final sebesar Rp 221 miliar.
of Rp 157 billion and penalties for administrative errors (for the period November 2010–May 2014) from the Directorate General of Customs and Excise with a final amount of Rp 221 billion.
Arus kas dari aktivitas investasi menurun dari Rp 443 miliar pada FY 2014 ke Rp 181 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015, terutama disebabkan oleh kebutuhan pengeluaran modal yang lebih rendah.
Cash flow from investing activities decreased from Rp 443 billion in FY 2014 to Rp 181 billion over the same period in FY 2015, mainly due to lower capex requirements.
Arus kas untuk aktivitas pendanaan naik dari Rp 470 miliar pada FY 2014 menjadi sebesar Rp 540 miliar untuk periode yang sama pada FY 2015, khususnya didorong oleh kombinasi dari pembayaran dividen yang lebih rendah, yaitu sebesar Rp 929 miliar, penurunan jumlah penarikan pinjaman jangka pendek dan pembayaran kembali pinjaman bank yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 200 miliar.
Cash flow from financing activities increased from Rp 470 billion in FY 2014 to Rp 540 billion over the same period in FY 2015, mainly driven by a combination of a lower dividend payment in the amount of Rp 929 billion, lower drawdown short-term loan in the amount of Rp 800 billion and higher repayment of bank loans in the amount of Rp 200 billion.
Pembagian Laba Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen yang tinggi bagi para pemegang saham selama perkiraan arus kas jangka-panjang sehat.
Appropriation of Profits The Company is committed to providing a high dividend to our shareholders as long as the longterm cash flow forecast is healthy.
Sebagaimana tercantum dalam Laporan Audit Keuangan Perseroan Konsolidasi Perseroan, laba bersih tahun 2015 tercatat sebesar Rp 496.909 juta. Jumlah dividen final akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2016 untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham pada rapat tersebut.
As stated in the Company’s Consolidated Audited Financial Statement, the net income for 2015 was Rp 496,909 million. The amount of the final dividend will be proposed at the 2016 Annual General Meeting of Shareholders and will be subject to the approval of the Shareholders at said meeting.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
75
Analisis dan Pembahasan Manajemen
management's discussion and analysis
Management Team —Tim Manajemen Dari Kiri ke Kanan (Left to right):
Hning Wicaksono, Bambang Britono, Michael Chin, Maarten Hoedemaker, Rudy Hidayat, Chew Boon Hee
Rudy Hidayat
Hning Wicaksono
Head of Sales
Head of HR
Warga Negara Indonesia, lahir di Makassar. Beliau menjabat sebagai Head of Sales di Perseroan sejak Februari 2010. Memiliki pengalaman kerja selama 18 tahun di berbagai bidang diantaranya supply chain, finance control, export, dan sales.
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta. Beliau menjabat sebagai Head of Human Resources di Perseroan sejak Januari 2011. Bergabung di Perseroan sejak tahun 1999 melalui program Management Trainee, kemudian beliau menjabat sebagai Remuneration & Industrial Relations Manager, Employee Relations Manager, dan Compensation & Benefits Officer.
Indonesian citizen, born in Makassar. He has served as Head of Sales at the Company since Februari 2010. He has more than 18 years of experience in various fields including supply chain, finance control, export, and sales.
76
PT Multi Bintang indonesia tbk
Indonesian citizen, born in Yogyakarta. He has served as Head of Human Resources at the Company since January 2011. Joined the Company since 1999 through a Management Trainee program, later he served as the Remuneration & Industrial Relations Manager, Employee Relations Manager, and the Compensation & Benefits Officer.
Sandy Koning* Head of Marketing Warga Negara Belanda, lahir di Ursem. Sebelum diangkat sebagai Head of Marketing pada bulan April 2014, beliau menjabat sebagai Manager Pemasaran di Vrumona, perusahaan minuman ringan dari Belanda dan anak perusahaan Heineken Netherlands. Beliau bergabung dengan Heineken pada tahun 1996 sebagai Commercial Management Trainee dan sejak itu, beliau telah memegang berbagai posisi managerial, termasuk diantaranya Brand Manager Heineken Specialty Beers Heineken Netherlands, Senior Brand Manager Heineken Trinidad & Tobago dan juga Manager Pemasaran Regional untuk Eropa Barat.
Dutch citizen, born in Ursem. Before being appointed as Head of Marketing effectively April 2014, she was a Marketing Manager at Vrumona, a Dutch soft drinks manufacturer and a subsidiary of Heineken Netherlands. She joined Heineken in 1996 as a Commercial Management Trainee, and since then she has fulfilled various roles including General Manager at Heineken Trinidad & Tobago and Regional Marketing Manager for Western Europe.
*Not in the picture. Tidak ada di foto. Laporan Tahunan 2015 Annual Report
77
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sustainability and csr
Kami memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih sejahtera melalui penggunaan sumber daya berkelanjutan, pengurangan dampak negatif operasi kami terhadap lingkungan dan masyarakat, dan memberikan manfaat yang positif bagi pemangku-kepentingan kami. We have a responsibility to contribute to building a better and more prosperous society by using resources sustainably, minimising any negative impacts of our operations on our environment and communities, and having a positive impact on our stakeholders
78
PT Multi Bintang indonesia tbk
Keberlanjutan menempati posisi sentral di jantung strategi Multi Bintang. Sebagai perusahaan minuman yang bertanggung jawab dengan reputasi baik yang beroperasi di Indonesia, kami memiliki tanggung jawab untuk berperan-serta dalam pembinaan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera melalui penggunaan sumber daya berkelanjutan, mengurangi setiap dampak negatif dari operasi kami terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah kerja kami, dan memberikan pengaruh positif terhadap seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk para karyawan, pelanggan, mitra kerja dan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.
Sustainability is at the core of Multi Bintang’s strategy. As a responsible and reputable beverage company operating in Indonesia, we have a responsibility to contribute to building a better and more prosperous society by using resources sustainably, minimising any negative impacts of our operations on the environment and the communities around which we work, and having a positive impact on our stakeholders, including our employees, our customers, business partners and the wider community.
Kami meyakini bahwa pemenuhan tanggung jawab tersebut merupakan faktor penting bagi pertumbuhan bisnis jangka-panjang. Komitmen tersebut telah dirumuskan dalam strategi keberlanjutan kami, ‘Brewing a Better World’ (BABW), yang berfokus pada enam bidang pokok yang kami yakini mampu membuat perbedaan yang nyata. Keenam bidang tersebut mencakup Melindungi Sumber Daya Air, Mengurangi Emisi CO2, Sumber Daya Berkelanjutan, Mendukung Kesehatan dan Keselamatan, Advokasi Konsumsi yang Bertanggungjawab dan Berkembang Bersama Masyarakat.
We believe that fulfilling these responsibilities is essential for the long-term growth of the business. This commitment is embodied in our sustainability strategy, ‘Brewing a Better World’ (BABW), which focuses on six key areas where we believe we can make a real difference. The six areas are Protecting Water Resources, Reducing CO2 Emissions, Sourcing Sustainably, Promoting Health and Safety, Advocating Responsible Consumption and Growing with Communities.
01.
02.
03.
Melindungi Sumber Daya Air
Mengurangi Emisi CO2
Sumber Daya Berkelanjutan
Protecting Water Resources
Reducing CO2 Emissions
Sourcing Sustainably
04.
05.
06.
Mendukung Kesehatan dan Keselamatan
Advokasi Konsumsi yang Bertanggungjawab
Berkembang Bersama Masyarakat
Promoting Health and Safety
Advocating Responsible Consumption
Growing with Communities
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
79
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sustainability and csr
Multi Bintang secara aktif berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan di tempat kami beroperasi. Multi Bintang actively contributes to the preservation of the environment in which we operate.
Fokus Area: Air —Focus Area: Water
80
Melindungi Sumber Daya AIR Bagi perusahaan minuman seperti Multi Bintang, air merupakan bahan mentah utama—mengingat bir itu 95% air—dan digunakan di seluruh mata rantai suplai kami. Kami menyadari bahwa air merupakan komoditas global yang semakin langka, dan karena itu kami berupaya untuk mengimplementasikan tata-cara pengelolaan air yang baik dengan memastikan bahwa kami, beserta para pemasok dan komunitas kami, memanfaatkan air seefisien mungkin seraya mengambil langkah untuk melestarikan sumber daya air.
Protecting Water Resources For beverage companies like Multi Bintang, water is an important raw material—beer is 95% water—and is used throughout our supply chain. We recognise that water is an increasingly scarce global commodity, and we therefore endeavour to practice good water stewardship by ensuring that we,and our suppliers and communities, use water as efficiently as possible and take action to conserve water sources.
Kami telah menetapkan target untuk mengurangi konsumsi air di pabrik-pabrik kami hingga 3,3 hl air per hl produk pada 2020. Kami memperoleh kemajuan yang berarti dalam pencapaian sasaran tersebut berkat pemanfaatan teknologi produksi mutakhir dan metode TPM, yang menghilangkan limbah yang terkait dengan peralatan dan mesin-mesin produksi.
We have set a target of reducing water consumption in our factories to 3.3 hl of water/ hl of product by 2020. We are making good progress towards this goal with the help of advanced production technologies and the TPM method, which eliminates waste associated with production equipment and machinery.
Di samping efisiensi penggunaan air, kami juga berfokus pada perlindungan sumber daya air. Kami telah mengurangi penitik-beratan pada air tanah dengan mengusahakan sumber air lebih banyak dari Perusahaan Daerah Air Minum daripada dari sumursumur dalam; 100% air yang digunakan di pabrik Tangerang kini disediakan oleh PDAM setempat. Kami juga melaksanakan sejumlah proyek dan prakarsa bersama masyarakat kami untuk meningkatkan kapasitas penampungan di daerah-daerah resapan air.
In addition to water efficiency, we also focus on protecting water sources. We have also reduced the pressure on ground water by getting water from municipal supplies rather than deep wells; 100% of the water used in our Tangerang plant is now supplied by the local water company. We are also implementing a number of projects and initiatives with our communities to improve water retention in catchment areas.
PT Multi Bintang indonesia tbk
>2100
10
Lubang Biopori Total
Lokasi Biopori
Biopore Holes
Biopore Location
Proteksi Sumber Daya Air Untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap resapan air, pada 2015, para karyawan dari pabrik Sampang Agung, bersama warga setempat dan sejumlah LSM, melakukan penanaman 1.000 pohon di lereng gunung Welirang, dekat Mojokerto. Kegiatan ini akan membantu mengurangi erosi tanah dan limbah air yang terbuang sekaligus meningkatkan kualitas air melalui penyerapan karbon dioksida.
Protecting Water Sources To further protect the watershed, in 2015, employees from Sampang Agung Brewery, along with the local community and NGOs, planted 1000 trees on the slopes of Mount Welirang, near Mojokerto. This will help to reduce soil erosion and water run-off as well as improve air quality by absorbing carbon dioxide.
Konservasi Air Hilir Di kawasan hilir, kami menggiatkan masyarakat untuk melaksanakan program konservasi air tanah. Sejumlah karyawan kami telah dilatih cara-cara untuk membuat dan menggunakan lubang biopori guna memudahkan peresapan air hujan, melalui program ‘Saving for the Earth’ (Menabung untuk Bumi) yang telah dimulai sejak 2013. Di Jakarta, Tangerang dan kawasan sekitarnya, persediaan air tanah mendekati level kritis, dan lubang-lubang biopori menjadi sarana untuk meningkatkan cadangan sekaligus potensial berkontribusi terhadap pengendalian banjir. Para karyawan kami, bekerja sama dengan instansi Kecamatan Batuceper, menyisihkan waktu luang mereka secara khusus untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan masyarakat untuk membuat lubang biopori di kawasan sekitar pabrik-pabrik kami dan di sekitar lingkungan pemukiman mereka, sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menjaga sumber daya yang berharga ini. Pada 2015 telah dilaksanakan penggalian 1.000 lubang biopori lainnya, sehingga berjumlah total
Conserving Water Downstream Downstream, we are engaging communities on ground water conservation. Several of our employees have been trained on how to create and use biopore holes to facilitate rainwater absorption, though our ‘saving for the Earth’ program, which was launched in 2013. In Jakarta and Tangerang and the surrounding areas, ground water supplies are approaching critical levels, and biopore holes offer a means of promoting replenishment, as well as potentially contributing to flood control. Our employees, in cooperation with the Batuceper District Government, are using their spare time to raise awareness and mobilise communities to create biopore holes in the vicinity of our plants and in their own neighbourhoods as part of a wider effort to preserve this valuable resource. In 2015, another 1000 biopore holes were dug,
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
81
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sustainability and csr
82
lebih dari 2.100 lubang biopori yang telah diwujudkan sejak proyek ini dimulai pada 2013. Jumlah lokasi pun meningkat dari 7 pada 2014 menjadi 10 pada 2015 di wilayah kota Tangerang maupun Kabupaten Tangerang, dengan penambahan lokasi di Kabupaten Tangerang Selatan pada 2015.
bringing the total to over 2,100 biopore holes created since the project began in 2013. The number of locations has increased from 7 in 2014 to 10 in 2015 in Tangerang City and Tangerang Regency, with locations in South Tangerang Regency being added in 2015.
Di Mojokerto, di kawasan sekitar pabrik Sampang Agung, kami telah memprakarsai program sekolah hijau di dua sekolah guna meningkatkan kesadaran mengenai masalah lingkungan di kalangan sekolah (siswa, guru dan orang tua murid). Di tahun 2015, kami melaksanakan berbagai kegiatan termasuk pembuatan lubang biopori dan sumur cadangan, diikuti dengan kampanye hemat air dan energi, taman hidroponik dan juga pembuatan fasilitas pengolahan air limbah sederhana untuk area kantin.
In Mojokerto, close to the Sampang Agung Brewery, we have initiated a green school program at two schools to increase awareness of environmental issues among the school community (students, teachers and parents). In 2015, the activities included the construction of biopore holes and reservoir wells, water and energy saving campaigns, a hydroponic garden and even the creation of a simple waste water treatment facility for the canteen area.
Bahkan, kami terus melanjutkan realisasi agenda kami mengenai jalinan komunikasi dan kerjasama yang erat antara para pemangku kepentingan utama dalam masalah air, termasuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Suku Dinas Lingkungan Pemda Tangerang beserta Dinas-Dinas Pemda terkait lainnya untuk memantau kondisi air di Tangerang guna mencegah kelangkaan air yang dapat menghambat kegiatan produksi.
In addition, we have continued to carry out our agenda of close communication and cooperation between key stakeholders on water issues, including the local municipal water company (PDAM), the Tangerang Government Environmental Agency and other local government agencies to monitor and take action on water conditions in Tangerang in order to avoid water scarcity, which could impact our production activity.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Fokus Area: Mengurangi EMISI CO2 —Focus Area: Reducing Co2 Emissions
Kami berusaha secara sungguh-sungguh untuk mengurangi emisi CO2 dari proses pembuatan maupun logistik kami melalui berbagai langkah penghematan energi di seluruh pabrik-pabrik kami. Karena proses pendinginan merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap limbah karbon kami, maka kami menerapkan kebijakan yang disebut Global Fridge Policy—Heineken, yang mensyaratkan bahwa seluruh peralatan pendingin baru kami harus ramah lingkungan (‘green’), dan mesin pendingin saat ini yang sudah tidak efisien diganti dengan mesin pendingin ‘green’. Mesin pendingin ramah lingkungan, yang menggunakan refrigerant hidrokarbon dan diperlengkapi dengan sistem pengaturan energi, sehingga mampu menghemat hingga 65% dibandingkan dengan model yang lama. Pada akhir 2015, sekitar 32% dari seluruh refrigerator kami sudah ramah lingkungan, dan kami akan terus melanjutkan program penggantian tersebut pada 2016.
We are working hard to reduce the CO2 emissions from our manufacturing and logistics processes through various energy saving measures in our plants. As cooling is one of the largest contributors to our carbon footprint, we are implementing Heineken’s Global Fridge Policy, which requires all new fridges to be ‘green’, and existing inefficient fridges to be replaced with green fridges. Green fridges, which use hydrocarbon refrigerants and are equipped with energy management systems, yield energy savings of up to 65% compared to older models. As of the end of 2015, approximately 32% of all our refrigerators were green, and we will continue the replacement program in 2016.
Fokus Area: Sumber Daya Berkelanjutan —Focus Area: Sourcing Sustainably
Kami berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik sumber daya berkelanjutan di seluruh mata rantai nilai kami. Karena itu kami melibatkan para pemasok kami untuk memastikan bahwa mereka juga harus menerapkan praktik sumber daya secara bertanggung jawab, baik dalam segi produk maupun jasa. Landasan dari kebijakan tersebut adalah Heineken Supplier Code (Pedoman bagi Pemasok Heineken), yang mengatur komitmen-komitmen pokok perihal integritas, pedoman perilaku bisnis, hak azasi manusia dan lingkungan. Pada akhir 2015, kami telah memperoleh persetujuan penuh hingga 100%, dimana keseluruhan pemasok kami telah menanda-tangani Pedoman tersebut.
We are committed to implementing sustainable practices all along our value chain. We therefore engage with our suppliers to ensure that they too are practicing responsible sourcing of both products and services. The basis for this is the Heineken Supplier Code, which outlines key commitments on integrity, the code of business conduct, human rights and the environment. As of the end of 2015, we had achieved 100% buy-in, with all our suppliers having signed the Code.
Kami juga bersikukuh untuk memastikan bahwa para mitra pemasok kami mematuhi seluruh ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kontrak dengan mitra bisnis kami mencakup standar wajib minimum mengenai kondisi kerja serta standarstandar lain yang berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja anak, kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, termasuk ketentuan jam kerja.
We also seek to ensure that our supplier partners comply with all relevant laws and regulations. Our partner contracts cover mandatory minimum standard working conditions as well as other standards relating to child labour, workplace health and safety, and working hours.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
83
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sustainability and csr
Fokus Area: Konsumsi Yang Bertanggung Jawab —Focus Area: Responsible Consumption
84
Advokasi Konsumsi Yang Bertanggung Jawab Sebagai pembuat minuman bir yang bertanggung jawab, kami memiliki komitmen penuh untuk melakukan edukasi dan pemberdayaan komunitas penjual dan pengecer serta konsumen maupun masyarakat pada umumnya mengenai konsumsi minuman secara bertanggung jawab, guna memastikan bahwa produk-produk bir kami hanya dijual bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mengkonsumsi minuman beralkohol di Indonesia: yaitu mereka yang sudah berusia 21 tahun ke atas.
Advocating Responsible Consumption As a responsible brewer, we are fully committed to educating and empowering seller and retailer communities as well as customers and the public in general about drinking responsibly, to ensure that our beer products are sold only to those who are legally permitted to consume alcoholic beverages in Indonesia: that is, people aged 21 and above.
Perdagangan Yang Bertanggung Jawab Kami mewujudkan komitmen ini melalui berbagai prakarsa, termasuk kampanye ‘21+’ dan ‘Enjoy Responsibly’ kami. Kami mengawalinya dengan menanamkan prinsip-prinsip tersebut secara internal, melalui serangkaian pelatihan ekstensif bagi para karyawan kami dan terutama tim-tim penjualan dan pemasaran kami. Selanjutnya kami bekerjasama dengan para pengecer dan gerai toko, memberikan pelatihan bagi para manajer maupun karyawan mengenai kemampuan menjual dan layanan pelanggan yang bertanggung jawab, serta training secara visual maupun ketrampilan antar-pribadi guna membantu staff untuk menetapkan apakah konsumen yang bersangkutan sudah memenuhi persyaratan umur, melakukan pengecekan KTP dan menolak untuk melayani pelanggan di bawah usia yang diperkenankan.
Responsible selling We are delivering on this commitment through various initiatives, including our ‘21+’ and ‘Enjoy Responsibly’ campaigns. We start by embedding these principles internally, through extensive training for our employees and particularly our sales and marketing teams. We then work with retailers and on-premise outlets, providing training for managers and employees on responsible selling and customer service skills, as well as visual training and interpersonal skills to help staff to determine whether consumers are of legal age, apply ID checks and refuse to serve underage customers.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Prakarsa penjualan eceran secara bertanggung jawab kami terus berlanjut kendati Peraturan Menteri Perdagangan No. 6/2015 telah diterbitkan. Kami terus mengembangkan pelatihan kami bersama mata-rantai supermarket terkemuka serta memberikan pelatihan di tempat bagi sejumlah restoran, kafe dan bar. Pada 2015 kami bermitra dengan Transmart Carrefour untuk mengorganisir program pelatihan mengenai tata cara penjualan yang bertanggung jawab untuk para kepala kasir dan kordinator layanan pelanggan, yang akan mendukung para kasir toko, sebagai lini terdepan dalam penjualan bir, untuk memastikan bahwa produkproduk kami hanya dijual kepada para konsumen yang memenuhi persyaratan umur. Multi Bintang dan Transmart Carrefour telah merintis pelaksanaan prakarsa ini di sektor hypermarket, dan sementara itu kami tengah mempersiapkan program kemitraan serupa dengan mata-rantai hypermarket dan supermarket lainnya untuk tahun mendatang.
Our responsible retailing initiative continues despite the enactment of Minister of Trade Regulation No. 6/2015. We have been expanding this training with major supermarket chains as well as providing onpremise training for restaurants, cafes and bars. In 2015 we partnered with Transmart Carrefour to organise training on responsible selling for head cashiers and customer service coordinators, who will support store cashiers, as the first liners in beer sales, to ensure that our products are only sold to consumers of legal age. Multi Bintang and Transmart Carrefour have pioneered this initiative in the hypermarket sector, and we are preparing similar partnerships with other major hypermarket and supermarket chains for the coming year.
Pelatihan Cara Penyajian Yang Bertanggung Jawab Produk-produk Multi Bintang memainkan peran secara integral dalam industri perhotelan dan wisata. Karena itu kami telah berusaha untuk menjalin hubungan yang erat dengan generasi penerus dari pemilik bisnis, manajer dan karyawan yang berkecimpung di sektorsektor tersebut untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai bir-bir kami, seraya melibatkan mereka dalam mengembangkan budaya konsumsi minuman yang bertanggung jawab.
Responsible Serving Training Multi Bintang’s products play an integral role in the hotel and tourism industries. We have therefore sought to cultivate a strong relationship with the next generation of business owners, managers and employees in these sectors to build their knowledge on our beers, and to engage them in building a culture of responsible consumption.
Komponen utama dalam kemitraan ini adalah prakarsa Penyajian Bertanggung Jawab kami untuk para siswa sekolah perhotelan. Hal ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan para dosen dari sejumlah akademi serta institut perhotelan dan wisata ternama, yang merupakan penerus dari program TIPS (Training for Intervention Procedures) kami di tahun 2014. Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kesadaran dan pembekalan para mahasiswa dengan strategi untuk mempromosikan perilaku minum secara bertanggung jawab dan memastikan bahwa produk-produk bir kami disajikan kepada konsumen yang memenuhi persyaratan usia untuk mengkonsumsinya.
A key component of this partnership is our Responsible Serving initiative for hospitality students. This is carried out in collaboration with lecturers from leading hotel and tourism academies and university faculties, and is the successor to our TIPS (Training for Intervention Procedures) program in 2014. Th training focuses on raising awareness and equipping students with strategies to promote responsible drinking behaviours and ensure that beer products are served only to consumers of the legal drinking age.
Aktivitas kemitraan universitas lainnya diuraikan dalam Bab Komunikasi Korporasi dari Laporan ini.
Other university partnership activities are described in the Corporate Communications section of this report.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
85
Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sustainability and csr
Fokus Area: Kesehatan dan Keselamatan —Focus Area: Health and Safety
Mendukung Kesehatan Dan Keselamatan Kami berkomitmen untuk memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seliuruh karyawan dan mitra kami. Komitmen ini tercantum dalam budaya korporasi kami dan selalu menjadi tema yang berulang-ulang diusung dalam forum dan pertemuan di setiap jenjang organisasi. Di tahun 2015 kami secara khusus menekankan pentingnya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam aspek keselamatan sehingga kami secara proaktif dapat menyampaikan tentang risiko bahaya sebelum terjadinya sebuah kecelakaan. Pada 2015 Brewery Tangerang memperoleh peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia atas kepatuhannya terhadap sistem manajemen Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.
Promoting Health And Safety We are committed to ensuring a healthy, safe workplace for all our employees and partners. This commitment is embedded within our corporate culture and is a recurring theme at meetings and gatherings at every level of the organisation. In 2015 we paid particular attention to heightening transparency and accountability around safety so that we can proactively address potential hazards before accidents occur. In 2015 the Tangerang Brewery was awarded a ‘Blue’ rating by the Ministry of the Environment of the Republic of Indonesia for compliance on Safety, Health, & Environmental management systems.
Informasi lebih rinci mengenai aktivitas kesehatan dan keselamatan kami terdapat di bagian Tinjauan Operasional.
More information about our health and safety activities can be found in the Operational Review.
Fokus Area: Komunitas —Focus Area: Community
Berkembang Bersama Masyarakat Kewajiban tanggung jawab sosial korporasi kami telah terpenuhi melalui fokus pilar terakhir dari strategi keberlanjutan kami, yaitu masyarakat. Kami telah memberikan pengaruh kepada berbagai komunitas tempat kami berada, tempat kami bekerja dan di tempat produk-produk kami dinikmati-dan kami bertujuan untuk memastikan bahwa pengaruh tersebut adalah positif. Bagian dari pengaruh positif tersebut hadir melalui peluang kerja yang kami ciptakan dan kontribusi terhadap perekonomian setempat; pajak yang kami bayar dan langkah-langkah yang kami ambil dalam melestarikan lingkungan kami. Kami juga berkontribusi terhadap berbagai prakarsa demi menunjang dan memberdayakan masyarakat dalam aspek kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial.
86
PT Multi Bintang indonesia tbk
Growing With Communities Our corporate social responsibility obligations are fulfilled through the final focus area of our sustainability strategy, Communities. We have an impact on multiple communities—where we live, where we work and where our products are enjoyed—and we aim to ensure that the impact is positive. Part of this positive impact comes through the jobs we create and the contribution to local economies; the taxes we contribute; and the actions we take to conserve our environment. We also contribute through various initiatives to support and empower communities in the areas of health education and social welfare.
Kesejahteraan Di tahun 2015, kedua Brewery kami di Tangerang maupun Sampang Agung ikut berperan-serta dalam peringatan Idul Fitri dan Idul Adha dengan membagi-bagikan daging kurban sebanyak 59 ekor kambing serta pemberian santunan dana bagi sekitar 2.000 keluarga, yatim piatu dan orang-tua jompo yang perlu dibantu di kawasan sekitar Kecamatan Poris Gaga di kecamatan Batuceper, dekat Tangerang dan 7 desa di sekitar lokasi Brewery Sampang Agung. Program tersebut difasilitasi oleh Serikat Pekerja Multi Bintang, Pemda dan Kesatuan Militer setempat. Kami juga melanjutkan pemberian dukungan bagi aktivitas masyarakat setempat di sekitar pabrik, pada event perayaan nasional seperti Hari Kemerdekaan RI, lomba Karang Taruna, peringatan hari keagamaan, Ruwat Desa dan banyak lagi lainnya. Sebagai tambahan, kami juga mendukung pembangunan dan renovasi sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah dan musholla. Pabrik kami juga memberikan susu dan nutrisi tambahan bagi anak-anak melalui Pos Pelayanan Terpadu setempat (Posyandu di Batu Ceper). Guna mendukung kesehatan dan kebugaran karyawan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan yoga dan pertandingan futsal.
Wellfare In 2015, both Tangerang and Sampang Agung Brewery participated in the celebration of Eid Fitri and Eid Adha by distributing qurban meat from 59 goats and made financial donation to approximately 2000 families, orphans and elderly people in need in the surrounding areas (sub-district of Poris Gaga in Batuceper District near Tangerang, and 7 villages in the vicinity of Sampang Agung Brewery). The program was facilitated by Multi Bintang Labor Union, local government and military. We also continued to provide supports to activities of local communities surrounding the breweries, during national events such as Indonesia’s Independence Day, local youth gathering, religious festive, Ruwat Desa and so on. In addition, we also supported the construction and renovation of a number of public facilities, such as schools and mushollas. The breweries also provided milk and nutrition supplements for children through local posyandu (village health clinic in Batu Ceper). To support employees’ health and wellness, the company organized yoga and futsal games.
Kerja Sukarela Para karyawan Multi Bintang mewujudkan etos Perseroan yaitu ‘Brewing a Better World’ dengan secara berkala mendedikasikan waktu mereka secara sukarela untuk kegiatan masyarakat seperti mengajak masyarakat untuk membuat lubang biopori, mengunjungi rumah sakit dan yatim piatu, serta merenovasi gedung-gedung sekolah maupun prasarana lainnya.
Volunteering Multi Bintang employees embody the Company’s ethos of Brewing a Better World by regularly volunteering their time for community activities such as engaging communities on making biopore holes, visiting hospitals and orphanages, and renovating school buildings and infrastructure.
Keselamatan di Jalan Aspek Keselamatan menjadi prioritas utama Multi Bintang. Kami meningkatkan upaya kami untuk menjamin aspek keselamatan seraya melakukan perjalanan pulang-pergi atau perjalanan di luar operasi bisnis kami. Para karyawan Brewery kami di Sampang Agung melaksanakan kampanye keselamatan bagi masyarakat umum di sepanjang jalan-jalan utama di Mojokerto, dengan membagi-bagi flyer serta santapan ringan.
Public Road Safety Safety aspect is Multi Bintang’s first priority. We extend our effort to ensure safety aspects while commuting or driving beyond our business operations. Employees of Sampang Agung Brewery organized a safety campaign for public along the busiest street in Mojokerto, by handing out flyers along with light breakfast.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
87
Safety & Health at Work
K eselamatan dan K esehatan K erja
Kami berkomitmen untuk menanamkan budaya keselamatan, tidak hanya di dalam namun juga di luar lingkungan kerja. We are committed to embedding a safety culture, both throughout the workplace and beyond PT Multi Bintang indonesia tbk
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
89
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
Multi Bintang berupaya untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan menanamkan nilai-nilai korporasi melalui penerapan prinsip-prinsip tata-kelola GCG di seluruh lini organisasi. Multi Bintang seeks to enhance the Company’s performance and embed our values through the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles across the Company.
90
PT Multi Bintang indonesia tbk
Multi Bintang terus berupaya meningkatkan kinerja Perseroan sekaligus menanamkan nilai-nilai Perseroan melalui penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di seluruh lini organisasi, sesuai dengan ketentuan, standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris bahu-membahu dengan Direksi berkomitmen untuk memastikan bahwa penerapan tata kelola di Perseroan sesuai dengan standar yang tertinggi. GCG memberi kepastian bahwa seluruh aktivitas dan praktik kerja Perseroan telah memenuhi ekspektasi dan standar dari seluruh pemangku kepentingan kami. Kami berkomitmen untuk menerapkan GCG di seluruh lini operasional dan jenjang organisasi, khususnya di level Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit dan Audit Internal.
Multi Bintang seeks to enhance the Company’s performance and embed our valuesthrough the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles across the Company, as specified in the prevailing laws, standards and regulations. Board of Commissioners together with the Board of Directors are committed to ensure the implementation of GCG in the Company is conducted to the highest standard. GCG provides assurance that Company’s activities and practiceshave met the expectations and standards of all our stakeholders. We are committed to implementing GCG throughout our business operations and at all levels of the organization, especially the Board of Directors, the Board of Commissioners, the Audit Committeeand the Internal Audit.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), struktur tata kelola PT Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki tiga organ pokok perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi, sedangkan Dewan Komisaris bertugas mengawasi jalannya pengelolaan Perseroan, dan Direksi bertugas menjalankan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang terpisah sesuai dengan fungsi masing-masing seperti yang tercantum dalam ketentuan UndangUndang dan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dan perumusan kebijakannya dibantu oleh Komite Audit dan Komite Remunerasi. Sedangkan Direksi dibantu oleh unit Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan dalam mengendalikan dan menjalankan pengelolaan Perseroan serta penerapan GCG.
GCG Structure Pursuant to the provisions of the Limited Liability Company Law (Company Law), the governance structure of PT Multi Bintang Indonesia Tbk consists of three organs of the company, the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. The GMS is the highest decision-making forum, while the Board of Commissioners is responsible for exercising oversight over the management of the Company, and the Board of Directors is responsible for managing the Company and executing the agreed strategies. The Board of Commissioners and Board of Directors have separate authorities and responsibilities according to their respective functions as stipulated in the legislation above and the Company’s Articles of Association. Board of Commissioners is supported in its supervisory function and in formulating policy by the Audit Committee and the Remuneration Committee. In turn, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit unit and the Corporate Secretary in controlling and supervising the actions of the Company and in implementing GCG.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
91
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
92
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum pengambilan keputusan oleh pemegang saham berkaitan dengan modal yang mereka investasikan di Perseroan. RUPS memiliki kewenangan yang tidak dimiliki baik oleh Dewan Komisaris maupun Direksi dan dalam batas-batas yang ditetapkan oleh ketentuan Undang-Undang dan Anggaran Dasar Perseroan.
General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders (GMS) is a forumin which shareholders take decisions related to the capital they have invested in the Company. The GMS has authority that is not possessed by either the Board of Commissioners or the Board of Directors and is within the limits as set forth in the Law and the Articles of Association.
Hak dan tanggung jawab pemegang saham dalam RUPS sebagaimana ditetapkan dalam UndangUndang dan Anggaran Dasar Perseroan adalah: • Menerima dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan. • Menetapkan penggunaan laba Perseroan, termasuk pembagian dividen kepada pemegang saham. • Menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. • Menyetujui tindakan-tindakan korporasi yang berkaitan dengan pengelolaan Perseroan.
The rights and responsibilities of the shareholders in the GMS as set forth in the Law and the Articles of Association are: • To receive and ratify the Company’s Annual Report; • To determine the appropriation of the profits of the Company, including the distribution of dividends to shareholders; • To determine the remuneration of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors; • To appoint and dismiss the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors, • To approve important corporate actions in connection with the management of the Company.
Keputusan yang diambil dalam RUPS berlandaskan pada kepentingan bisnis Perseroan dalam jangkapanjang. Tanpa mengurangi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh RUPS, pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang yang berlaku.
The resolutions taken at the GMS are based on the Company’s long-term business interests. Without prejudicing the power and authority of the GMS, shareholders cannot intervene against the execution of the tasks, functions and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their rights and obligations under the Articles of Association and the prevailing legislation.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri atas RUPS Tahunan (RUPST dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPS Tahunan wajib diselenggarakan paling lambat enam bulan setelah berakhirnya tahun buku Perseroan, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pada 2015, Perseroan menyelenggarakan satu kali RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa.
The GMS consists of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary GeneralMeetings of Shareholders (EGMS). The AGMS is convened no later than six months after the end of the Company's fiscal year, whereas an EGMS may be held at any time based deemed necessary, in accordance with the provisions of the Articles of Association and prevailing legislation. In 2015, the Company held one Annual General Meeting of Shareholders and one Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Rincian mengenai RUPS yang diselenggarakan Perseroan tahun 2015 diuraikan sebagai berikut.
Details of the General Meetings of Shareholders held by the Company in 2015 are provided below.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan dilaksanakan pada 19 Mei 2015, bertempat di Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya No. 26, Jakarta.
Annual General Meeting of Shareholders The Company’s Annual General Meeting of Shareholders(AGMS) was held on 19 May 2015, at the Dharmawangsa Hotel, Jl. Brawijaya Raya No. 26, Jakarta.
Sebelum dilaksanakannya RUPST, Perseroan telah memenuhi semua kewajiban mengenai tata cara penyelenggaraan RUPS sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Anggaran Dasar Perseroan, yaitu: 1. Pengumuman dan undangan RUPS telah dipublikasikan di surat-surat kabar sesuai ketentuan OJK. 2. Bukti pengumuman dan undangan RUPS yang diiklankan di surat kabar telah disampaikan sesuai ketentuan OJK.
Prior to the AGMS, the Company complied with all obligations related to the implementation of the GMS according to the rules of the Financial Services Authority (FSA) and the Company’s Articles of Association, namely: 1. The announcement and the notice of the AGMSwere published in daily newspapers in accordance with FSA Rules. 2. Proof that the announcement and notice of the AGMS were published in daily newspapers was submitted in accordance with FSA rules.
RUPST yang diselenggarakan pada 19 Mei 2015 menetapkan sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana termaktub dalam Laporan Tahunan. 2. Menyetujui pembagian dividen final untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014: • Menyetujui dividen final sebesar Rp 257/lembar saham (total Rp 541.499.000.000); • Dividen interim yang dibayarkan pada 2014: Rp 119/lembar saham (total Rp 250.733.000.000); • Jumlah dividen tambahan yang dibagikan kepada pemegang saham Perseroan sesudah memperoleh persetujuan RUPS berjumlah Rp 138/lembar saham (total Rp 290.766.000.000); • Dividen tersebut dibagikan kepada pemegang/ pemilik 2.107.000.000 saham yang diterbitkan oleh Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 29 Mei 2015 (“Pemegang Saham Prioritas”). Pembayaran dilakukan paling lambat pada 20 Juni 2015. 3. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar dengan tugas mengaudit buku Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015; 4. Menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
The AGMS on 19 May 2015 resolved the following: 1. Approved the Annual Report of the Company for the period ended 31 December 2014 and ratified the Audited Consolidated Financial Statements of the Company, including the report of the supervisory duties of the Board of Commissioners of the Company as set forth in the Annual Report; 2. Approved the distribution of the final dividend for the period ended on December 31, 2014: • The final dividend was approved at Rp 257/share (total Rp 541,499,000,000); • The interim dividends paid in 2014: Rp. 119/ share (total Rp 250,733,000,000); • A n additional dividend distributed to the shareholders of the Company after the AGM approval was in the amount of Rp 138/share (total Rp 290,766,000,000); • The dividend was to be distributed to the holders/owners of each of the 2,107,000,000 shares issued by the Company whose names were registered in the Register of Shareholders of the Company on 29 May 2015 (the “Eligible Shareholders”). The payment shall be made no later than 20 June 2015. 3. Authorized the Board of Commissioners to appoint a registered public accountant to audit the books of the Company for the year ending on 31 December 2015; 4. Approved the appointment of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
93
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
94
5. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
5. Authorized the Board of Commissioners to determine the remuneration of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company.
Keputusan RUPS Luar Biasa pada 19 Mei 2015 adalah sebagai berikut: Memberi wewenang kepada Direksi untuk mengadakan Perjanjian Fasilitas Antar-Perusahaan dengan Mouterj Albert N.V.
The resolution of the EGMS held on 19 May 2015 was as follows: Authorized the Board of Directors to enter into an Inter-Company Facility Agreement with Mouterj Albert N.V.
Hasil keputusan RUPST maupun RUPSLB telah diumumkan di surat kabar 2 (dua) hari sesudah diselenggarakannya RUPST dan RUPSLB.
The resolutions of the AGMS and EGMS were announced in the daily newspapers 2 (two) days after the AGMS and EGMS.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Agustus 2015, di Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No. 26, Jakarta.
Extraordinary General Meeting of Shareholders The Company convened an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 20 August 2015, at the DharmawangsaHotel, Jl. Brawijaya Raya No. 26, Jakarta.
Sebelum dilaksanakannya RUPSLB, Perseroan telah memenuhi semua kewajiban mengenai tata cara penyelenggaraan RUPS berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Anggaran Dasar Perseroan, yaitu: 1. Pengumuman dan undangan RUPS telah dipublikasikan di surat-surat kabar sesuai ketentuan OJK. 2. Bukti pengumuman dan undangan RUPS yang diiklankan di surat kabar telah disampaikan sesuai ketentuan OJK.
Prior to the EGMS, the Company complied with all obligations related to the implementation of the EGMS according to the rules of the Financial Services Authority (FSA) and the Articles of Association ofthe Company, namely: 1. The announcement and the notice of the EGMS were published in daily newspapers in accordance with FSA Rules. 2. Evidence of the announcement and the notice of the EGMS was submitted according to FSA Rules.
RUPS Luar Biasa yang diadakan pada 20 Agustus 2015 telah memutuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 2. Menyetujui perubahan terhadap Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan peraturan No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014.
The EGMS held on 20 August 2015 resolved the following: 1. Approved the change in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company. 2. Approved the amendments to the Articles of Association of the Company in accordance to the FSA Rules No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014.
Hasil keputusan RUPSLB telah diumumkan dalam surat kabar 2 (dua) hari sesudah pelaksanaan RUPSLB tersebut.
The resolutions of the EGMS were announced in daily newspapers 2 (two) days after the EGMS.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Dewan Komisaris Dewan Komisaris (“Dekom”) menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan secara menyeluruh dan operasional bisnis Perseroan sekaligus memberikan saran dan arahan kepada Direksi. Dalam pelaksanaan tugasnya, setiap Komisaris bertindak untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingannya.
The Board of Commissioners The Board of Commissioners (“BOC”) supervises the management of the general course of the Company’s affairs and business operations by the Board of Directors and provides advice. In carrying out their duties, the members of the BOC act in the best interests of the Company and its stakeholders.
Anggota Dekom diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham sejak tanggal RUPS Tahunan yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ketiga. Sesudah masa jabatannya berakhir, anggota tersebut dapat diangkat kembali. Bila terjadi penggantian sebelum masa jabatannya berakhir atau pengangkatan yang bersangkutan sebagai anggota baru dari komposisi Dekom yang sudah ada, maka masa jabatan Komisaris baru tersebut adalah sama dengan masa jabatan para Komisaris yang menjabat saat itu.
The members of the BOC are appointed by a General Meeting of Shareholders from the date determined at the AGMS until the closing of the third AGMS after the appointment of the members of the Board of Commissioners concerned. Upon expiration of this term, members may be reappointed. In event of a substitution prior to the end of this term or the appointment of an individual as an additional member of the existing BOC, the new member of the BOC will serve for the remaining term of office of the other members still serving.
RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir, yaitu apabila anggota Dekom tersebut: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, (b) tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan atau Anggaran Dasar Perseroan, (c) dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampunan berdasarkan putusan pengadilan, (d) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, (e) mengundurkan diri, atau (f) meninggal dunia.
The GMS has the authority to dismiss a member of the Board of Commissioners before the expiration of their term if he or she: (a) cannot perform his/ her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a court decision which is legally binding, (e) resigns, or (f) passes away.
Komposisi Pada 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Composition As at 31 December 2015, the composition of the BOC was as follows:
Dewan Komisaris
board of commissioners Nama Name
Posisi Position
Cosmas Batubara
Presiden Komisaris/Komisaris Independent President Commissioner/Independent Commissioner
Sumantri Slamet
Komisaris Independen Independent Commissioner
Wahyu Hidayat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Bobby Henry Noya
Komisaris Independen Independent Commissioner
Theodorus A. F. de Rond
Komisaris Commissioner
Frans Erik Eusman*
Komisaris Commissioner
Jasper C. Hamaker*
Komisaris Commissioner
*Diangkat sejak 20 Agustus 2015 Appointed as of August 20, 2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
95
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
96
Komisaris Independen Sesuai Peraturan OJK No.55/POJK.04/2015 tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komisaris Independen menjadi anggota Dewan Komisaris dari luar unsur Perseroan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Belum pernah bekerja untuk Perseroan ataupun mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir. 2. Tidak mempunyai saham di Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan, dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan bisnis Perseroan.
Independent Commissioners Pursuant to FSA Rule No. 55/POJK.04/2015 dated December 23, 2015 regarding the Establishment and Working Guidelines of the Audit Committee, an Independent Commissioner is a member of Board of Commissioners from outside of the Company who meets the following requirements: 1. Has not worked for the Company nor had authority or responsibility to plan, lead, control and supervise the Company’s activities in the last six (6) months; 2. Does not have shares in the Company, either directly or indirectly; 3. Is not affiliated with the Company or any members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, or major shareholders of the Company; and 4. Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the Company's business activities.
Masing-masing Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang tercantum dalam ketentuan tersebut di atas.
Every Independent Commissioner of the Company has fulfilled all the requirements above.
Komisaris Independen memiliki peran penting karena mewakili kepentingan masyarakat umum sebagai pemegang saham minoritas dalam memantau kinerja Perseroan. Empat dari 7 (tujuh) anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Dengan demikian, Perseoran telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai jumlah Komisaris Independen yaitu sedikitnya 30% (tiga puluh per seratus) dari komposisi anggota Dewan Komisaris. Salah seorang dari Komisaris Independen menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
Independent Commissioners have an important role as they represent the public as a minority shareholder in monitoring the Company’s performance. Four out of seven (7) members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners. Thus, the Company has complied with the FSA rule regarding the number of independent commissioners,namely that they must comprise at least 30% (thirty percent) of the members of the Board of Commissioners. One of the Independent Commissioners also serves as Chairman of the Audit Committee.
Tugas dan Kewenangan Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Direksi dalam mengelola dan menjalankan Perseroan, melaksanakan tugas lain yang diamanatkan dari waktu ke waktu oleh Rapat Umum Pemegang Saham, memberikan arahan kepada Direksi dan untuk melakukan tugas-tugas lain seperti yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, termasuk langkah pencegahan dan tindakan korektif hingga pemberhentian anggota Direksi. 2. Melakukan pengawasan terhadap risiko bisnis Perseroan dan kecukupan upaya manajemen dalam melaksanakan pengendalian internal.
BOC Duties and Authority The duties of the Board of Commissioners are as follows: 1. To supervise the Board of Directors in managing and running the Company, perform other work as may be assigned from time to time by a General Meeting of Shareholders, give advice to the Board of Directors and to do conduct other matters as stipulated in the Company’s Articles of Association, including taking preventive and corrective actions up until the dismissal of members of the Board of Directors; 2. To supervise the Company’s business risks and the adequacy of risk management measures in implementing internal control;
PT Multi Bintang indonesia tbk
3. Memantau penerapan tata kelola (GCG) dalam praktik bisnis Perseroan. ; 4. Memastikan bahwa Direksi telah mengutamakan kepentingan para pemangku kepentingan.
3. To monitor the implementation of GCG in the Company’s business activities; 4. To ensure that the Board of Directors has upheld the interests of the stakeholders.
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bertindak untuk kepentingan terbaik dari Perseroan dan pemangku kepentingannya.
In performing their duties, the members of the BOC act in the best interests of the Company and its stakeholders.
Remunerasi Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris memperoleh remunerasi berupa gaji dan tunjangan, yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi.
Remuneration In accordance with the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners may be awarded remuneration or salaries and allowances, of which the amount shall be determined by the General Meeting of Shareholders based on the recommendations of the Remuneration Committee.
Selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan alokasi pembagian remunerasi tersebut kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris.
Furthermore, the General Meeting of Shareholders authorizes the Board of Commissioners to determine the allocation of such remuneration for each member of the board of Commissioners.
Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat kapan saja bila dipandang sangat perlu. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata 73%.
BOC Meetings The BOC may hold a meeting whenever deemed necessary. In 2015, the BOC met four times, with an average attendance rate of 72%.
Kehadiran pada rapat Dewan Komisaris pada 2015 terinci sebagai berikut:
Attendance at BOC meetings in 2015 was as follows:
Persentase Kehadiran Pada Rapat Dewan Komisaris
percentage of attendance at the meeting of the board of commissioners Nama Name
Posisi Position
Cosmas Batubara
Presiden Komisaris/Komisaris Independent President Commissioner/Independent Commissioner
100%
Sumantri Slamet
Komisaris Independen Independent Commissioner
100%
Martiono Hadianto*
Komisaris Independen Independent Commissioner
0%
SubartoZaini*
Komisaris Independen Independent Commissioner
0%
Wahyu Hidayat**
Komisaris Independen Independent Commissioner
100%
Bobby Henry Noya
Komisaris Commissioner
100%
Theodorus A.F. de Rond
Komisaris Commissioner
100%
Roland Pirmez***
Komisaris Commissioner
0%
Michiel Egeler***
Komisaris Commissioner
100%
Frans Erik Eusman****
Komisaris Commissioner
100%
Jasper C. Hamaker****
Komisaris Commissioner
100%
Rata-Rata Kehadiran Average Attendance Rate * **
Mengundurkan diri sejak 19 Mei 2015 Stepped down as of 19 May 2015 Diangkat sejak 19 Mei 2015 Appointed as of 19 May 2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris Attendance at BoC’ Meetings
72% *** Mengundurkan diri sejak 20 Agustus 2015 Stepped down as of 20 August 2015 **** Diangkat sejak 20 Agustus 2015 Appointed as of 20 August 2015
97
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
98
Direksi Seluruh anggota Direksi bertanggung jawab secara kolektif dalam menjalankan pengelolaan Perseroan. Setiap Direktur berhak untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan untuk setiap materi dan acara yang mengikat Perseroan dengan pihak lain, serta untuk melaksanakan setiap tindakan manajemen.
Board of Directors The Directors are collectively responsible for managing the Company. Each Director is entitled to represent the Company in and outside the court on all matters and in any event binding to the Company with other parties and to carry out any management action.
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, setiap anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan Direksi berlaku sejak tanggal RUPS Tahunan yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ketiga, tanpa mengurangi hak RUPST untuk memberhentikan seorang Direktur sebelum masa jabatannya berakhir. Bila terjadi penggantian sebelum masa jabatannya berakhir atau pengangkatan yang bersangkutan sebagai anggota baru dari susunan Direksi yang sudah ada, maka masa jabatan anggota Direksi baru tersebut adalah sama dengan masa jabatan para Direktur yang menjabat saat itu.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, members of the Board of Directors are appointed and dismissed by a mechanism within the Annual General Meeting of Shareholders. The term of office of the Board of Directors is counted from the date of the AGMS that appointed them until the closing of the third AGMS after the date of such appointment, without prejudice to the right of the AGMS to dismiss a Director at any time before their term expires. In event of a substitution prior to the end of this term or the appointment of an individual as an additional member of the existing BOD, the new member will serve for the remaining term of office of the other members still serving.
RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir, yaitu apabila anggota tersebut terlibat dalam salah satu dari permasalahan serius berikut ini: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, (b) tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan dan/ atau Anggaran Dasar Perseroan, (c) dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampunan berdasarkan putusan pengadilan, (d) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, (e) mengundurkan diri, atau (f) meninggal dunia.
The GMS has the authority to dismiss members of the Board of Directors before their term expires if the individual is associated with one of the following significant concerns: (a) cannot perform his/her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a court decision that has legal binding, (e) resigns, or (f) passes away.
Komposisi Direksi memiliki empat anggota termasuk seorang Direktur Independen. Direktur Independen tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama Perseroan.
Composition Board of Directors consists of four members including an Independent Director. The Independent Director has no affiliation with major shareholders of the Company.
Susunan Direksi Perseroan beranggotakan para direktur yang kompeten dan berpengalaman. Pada 31 Desember 2015, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The composition of the BOD of the Company consists of qualified and experienced directors. As at 31 December 2015, the composition of the BOD of the Company was as follows:
PT Multi Bintang indonesia tbk
Dewan Direksi
board of directors Nama Name
Posisi Position
Chin Kean Huat (Michael Chin)
Presiden Direktur President Director
Maarten Hoedemaker
Direktur Director
Bambang Britono
Direktur Independen Independent Director
Chew Boon Hee*
Direktur Director
*Diangkat sejak 20 Agustus 2015 Appointed as of 20 August 2015
Tanggung Jawab Direksi Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berwajiban menjalankan semua aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direktur juga mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan untuk setiap materi dan acara dengan pengecualian tertentu sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan/atau keputusan RUPS.
Duties of the Board of Directors Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Directors are obliged to carry out all activities related to the Company’s management for the interest of the Company and in accordance with the Company’s goals. The Directors also represent the Company in or outside a court of lawon any matter and event with certain exceptions as provided in the regulations, corporate statutes and/or AGMS’ decisions.
Direksi menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan dalam bentuk Laporan Tahunan yang mencakup antara lain Laporan Keuangan dan Laporan Kegiatan Perseroan serta Penerapan Tata Kelola (GCG), untuk diajukan ke RUPS. Laporan Tahunan harus memperoleh persetujuan dari RUPS, sedangkan Laporan Keuangan harus mendapatkan pengesahan dari RUPS. Pertanggung jawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan prinsip GCG.
The Board of Directors present their management accountability in the form of an annual report that includes, among other matters, the financial statements and the report on the Company’s activities and the implementation of GCG, which is submitted to the AGMS. The annual report must be approved by the AGMS, while the financial statements shall be ratified by the AGMS. The Board of Directors accountability to the AGMS is the manifestation of the Company’s compliance with GCG principals.
Tugas Direksi mencakup di antaranya: • Memastikan bahwa aktivitas operasional Perseroan dijalankan sesuai dengan tujuan usahanya. • Merumuskan rencana bisnis jangka panjang dan menyusun rencana anggaran tahunan untuk memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. • Melaksanakan rencana bisnis Perseroan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Menyusun Laporan Tahunan Perseroan sebagai wujud akuntabilitas Direksi, dan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
The duties of Board of Directors are, among others: • To ensure that the Company's operational activities run in accordance with the goals; • To formulate the long-term business plan and prepare the annual budget plan for approval by the Board of Commissioners; • To implement the Company's business plan to achieve the targeted goals; • To make an annual report on the Company as a form of its accountability, and prepare financial reports as provided for by law;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
99
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
100
• Menyiapkan Laporan Keuangan Perseroan berdasarkan peraturan dan standar akuntansi yang berlaku, dan menyampaikannya kepada Akuntan Publik untuk audit keuangan. • Membangun struktur organisasi dan mengisi tiaptiap posisi dengan karyawan yang kompeten dalam bidangnya sesuai dengan deskripsi tugasnya. • Membuat laporan dan memberikan penjelasan atas permintaan Dewan Komisaris. • Melaksanakan tanggung jawab lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan hasil keputusan RUPS berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
• To prepare the Company's financial statements based on existing accounting standards, and providethem to a public accountant to be audited; • To build the corporate structure and fill the positions with employees who are competent to do the work based on the job descriptions; • To make reports and explanations at the request of the Board of Commissioners; • To do other tasks in accordance with the corporate statutes and GMS decisions which are in line with the existing regulations and laws.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan, termasuk mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.
In carrying out its duties, the Board of Directors uphold the principles of good corporate governance, including corporate social responsibility.
Lingkup Kerja Direksi Guna menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien, Direksi melakukan pembagian tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota, berdasarkan kesepakatan antar anggota Direksi. Namun demikian, dalam proses pengambilan keputusan pembagian tugas tersebut tidak membatasi kewenangan lintas sektor bidang tugas mereka.
Scope of Work of the Board of Directors In order to perform their duties effectively and efficiently, the Board of Directors distribute the tasks according to competencies of each member, based on an agreement between the members. Nevertheless, thisdistribution of tasks does not limit their authority as intersectoral directors in the decision-making process.
Remunerasi Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, jumlah gaji, honor dan tunjangan lain yang diberikan kepada Direksi ditetapkan oleh RUPS, berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi, yang berada di bawah Dewan Komisaris. Selanjutnya untuk pelaksanaannya, RUPS Tahunan memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan tunjangan lain bagi seluruh anggota Direksi serta rincian alokasi pembagiannya bagi masing-masing Direktur.
Remuneration As stipulated in the Company’s Articles of Association, the amount of the salary, fees and other allowances provided to the Board of Directors is determined by the AGMS, based on the recommendations from the Remuneration Committee, which is supervised by the Board of Commissioners. For further implementation, the AGMS authorizes the Board of Commissioners to determine the honorarium and other allowances for members of the Board of Directors as well as the details of the allocation of the distribution for each Director.
Rapat Direksi Direksi menyelenggarakan rapat berkala sekali sebulan untuk membahas kinerja dan sumber daya Perseroan, dan setiap saat dipandang perlu. Pada 2015, Direksi mengadakan 12 (dua belas) kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata 85%.
BOD Meetings The BOD meets on a monthly basis to review performance and resource issues, and at any other time deemed necessary. In 2015, the BOD met 12 times, with an average attendance rate of 85%.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Persentase Kehadiran Pada Rapat Direksi
percentage of attendance at the meeting of the board of directors Nama Name
Posisi Position
Kehadiran dalam Rapat Direksi Attendance to the BoD Meeting
Chin Kean Huat (Michael Chin)
President Direktur President Director
100%
Maarten Hoedemaker
Direktur Director
91%
Bambang Britono
Direktur Independen Independent Director
83%
Robbert Jan Mooij*
Direktur Director
71%
Chew Boon Hee**
Direktur Director
80%
Rata-Rata Kehadiran Average Attendance Rate * **
85%
Mengundurkan diri sejak 20 Agustus 2015 Stepped down as of 20 August 2015 Diangkat sejak 20 Agustus 2015 Appointed as of 20 August 2015
Pelatihan dan Pengembangan bagi Direksi Setiap anggota Direksi diharapkan terus mengikuti perkembangan industri dan berbagai aspek utama lainnya yang berkaitan dengan manajemen, teknologi, sumber daya manusia, keuangan dan K3, serta mengikuti forum seminar dan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan wawasan dan kompetensinya.
Training and Development forthe Board of Directors Members of the Board of Directors are expected to keep abreast of developments in the industry and other general issues related to management, technology, human resources, finance and HSE, and to attend any relevant training to improve their knowledge and competence.
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 60/POJK.04/2015 mengenai Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu, sampai akhir 2015, tidak ada satu pun anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan yang memiliki saham Perseroan.
Share Ownership by the BOC and BOD Pursuant to FSA Rule POJK No. 60/POJK.04/2015 on the disclosure requirements for certain shareholders, as of the end of 2015, none of the members of the Board of Commissioners or Board of Directors have any shares in the Company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
101
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
KOMITE AUDIT —Audit Committee
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya secara efektif. The Audit Committee assists the Board of Commissioners in its oversight responsibilities.
102
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit berdasarkan Keputusan Kepala Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tertanggal 7 Desember 2012 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit Perseroan beranggotakan seorang Komisaris Independen dan dua anggota independen eksternal.
The Board of Commissioners established the Audit Committee based on the Decree of Bapepam-LK Chairman No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 regarding the Establishment and Working Guidelines of the Audit Committee. The Company’s Audit Committee consists of one Independent Commissioner and two external independent members.
Komposisi Per 31 Desember 2015, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
Composition As at 31 December 2015, the composition of the Audit Committee was as follows:
Sumantri Slamet
Rodion Wikanto
Mawar Napitupulu
Ketua Komite Audit Chairman
Anggota Komite Audit Member
Anggota Komite Audit Member
Ketua: Sumantri Slamet (Silakan merujuk ke profil Dewan Komisaris)
Chairman: Sumantri Slamet (Refer to profile under “Board of Commissioners”)
Anggota: Rodion Wikanto Bapak Wikanto diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 12 Mei 2014. Beliau saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, dan PT Indo Kordsa Tbk. Bergabung dalam Organisasi
Member: RodionWikanto Mr. Wikanto was appointed to the Audit Committee on 12 May 2014. He currently serves as an Audit Committee member at PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, and PT Indo Kordsa Tbk. He is also a member of the Indonesian Commissioners
PT Multi Bintang indonesia tbk
Komisaris dan Direksi Indonesia serta Asosiasi Komite Audit Indonesia. Sebelumnya menjabat beberapa posisi senior, termasuk Direktur Pemasaran dan Direktur Utama PT Bank Eksekutif Internasional, serta Direktur Manufaktur PT United Can Co. Bapak Wikanto memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia, Jakarta dan Akademi Teknik Mesin Industri, Solo.
and Directors Organization and the Association of Indonesian Audit Committees. Previously, he held a number of senior positions, including Marketing Director and President Director of PT Bank Eksekutif Internasional, and Manufacturing Director of PT United Can Co. Mr. Wikanto holds a Master of Business Administration degree from Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia, Jakarta and Akademi Teknik Mesin Industri, Solo.
Anggota: Mawar Napitupulu Ibu Napitupulu diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 14 Juli 2014. Beliau saat ini juga menjabat Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM International) dan anggota Komite Audit di PT Bank CIMB Niaga Tbk. Beliau aktif dalam Asosiasi Akuntan Publik Indonesia sebagai Ketua Professional Honorary Committee sejak 2013 dan menjadi dosen Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia dan Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Member: Mawar Napitupulu Ms. Napitupulu was appointed to the Audit Committee on 14 July 2014. She is currently a Senior Managing Partner at the public accountant firm of Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM International) and one of the Audit Committee members at PT Bank CIMB Niaga Tbk. She is also actively involved in the Indonesian Institute of Public Accountants as a Chairman of Professional Honorary Committee since 2013 and also a Lecturer at Accounting Department Faculty of Economics and Business, University of Indonesia. She holds a Master of Business Administration degree from Katholieke Universiteit Leuven, Belgium and an Accounting degree from the Economics Faculty of the University of Indonesia.
Independensi Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota independen yang berasal dari luar Perseroan, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 mengenai Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.
Independence The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and consists of independent members from outside the Company, in compliance with Bapepam Rule No. IX.I.5 regarding the Establishment and Working Guidelines of Audit Committees. The Audit Committee conducts its duties and responsibilities professionally and independently.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan. Tugas Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, termasuk di antaranya: 1. Mengkaji informasi keuangan yang akan disampaikan oleh Perseroan kepada publik dan/ atau otoritas yang terkait. 2. Memastikan laporan keuangan yang disajikan menuruti standar dan peraturan akuntansi yang sesuai dengan kegiatan Perseroan. 3. Menyampaikan pandangan terhadap potensi
Duties and Responsibilities The Audit Committee is established by and accountable to the Board of Commissioners of the Company. The task of the Committee is to assist the Board of Commissioners in its oversight responsibilities relating to, among other matters: 1. Reviewingthe financial information that will be released by the Company to the public and/or the authorities; 2. Ensuring compliance with the laws and regulations related to the activities of the Company’s accounting processes and financial statements of the Company; 3. Making recommendations regarding the
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
103
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
104
terjadinya benturan kepentingan dalam Perseroan. 4. Memastikan terpenuhinya kecukupan sistem pengendalian internal Perseroan.
Company’s potential conflicts of interest; 4. Ensuring the adequacy of the Company’s internal control system.
Rapat Komite Audit Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan rapat secara berkala dengan Direktur Utama, Direktur Keuangan serta auditor internal dan auditor eksternal Perseroan. Dalam serangkaian rapat tersebut, Komite mengkaji hal-hal sebagai berikut: 1. R encana audit oleh auditor eksternal dan internal (termasuk penyesuaiannya dengan persyaratan audit dari Heineken Global), hasil audit, pembahasan dan evaluasi sistem pengendalian internal dan tindakan remedial yang perlu dilakukan. 2. Laporan Keuangan Perseroan dan laporan auditor sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris atau OJK. 3. Kepatuhan terhadap ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. I ndependensi dan obyektivitas auditor ekternal dan internal. 5. Permasalahan dalam bisnis yang terkait dengan pengelolaan risiko bisnis dan pengendalian internal.
Audit Committee Meetings Throughout 2015, the Audit Committee held regular meetings with the Company’s President Director, Finance Director, internal auditors and the external auditors. The Committee reviewed the following items during these meetings: 1. The audit plans of the external and internal auditors (including those related to Heineken’s Global Audit requirements), the results of their examinations, discussion and evaluations of the internal control system and remedial actions taken; 2. The financial statements and the auditor’s report on the Company prior to submission to the Board of Commissioners or the FSA; 3. Compliance with the relevant laws and regulations; 4. The independence and objectivity of the external and internal auditors; and 5. Relevant business issues in so far as they relate to the management of business risks and internal controls.
Komite Audit telah menyelenggarakan satu kali rapat dengan auditor eksternal tanpa kehadiran manajemen eksekutif di tahun 2015. Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan panduan yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit yang disusun oleh Dewan Komisaris Perseroan.
The Audit Committee had one meeting with external auditors without the presence of the executive management during the year. The Committee fulfilled its duties and responsibilities in accordance with theguidelines stipulated in the Audit Committee Charter established by the Board of Commissioners of the Company.
6 (enam) pertemuan telah dilaksanakan oleh Komite Audit sepanjang tahun 2015, dengan tingkat kehadiran rata-rata yang penuh, yaitu 100%.
Six (6) Audit Committee Meetings were held in 2015, with an average attendance of 100%.
Ringkasan Aktivitas Komite Audit Sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit memberikan pandangan profesional dan independen kepada Dewan Komisaris atas laporan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Hal tersebut dilaksanakan melalui rapat berkala bertempat di lingkungan kerja Perseroan. Komite Audit memusatkan perhatian pada program-program Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah, dalam rangka pencegahan dan mitigasi risiko melalui produktivitas operasional.
Summary of Audit Committee’s Activities In accordance with its duties and responsibilities, the Audit Committee provides professional and independent opinions to the Board of Commissioners related to reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners. This is done through regular meetingsatthe Company’s sites. The Audit Committee focuses on the Company’s programsto increase added value andto prevent and mitigate risks to its operational productivity.
PT Multi Bintang indonesia tbk
Pelaksanaan aktivitas Komite Audit sepanjang tahun 2015 di antaranya adalah: • Mengkaji laporan keuangan kuartalan Perseroan sebelum disampaikan kepada OJK. • Mengkaji kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. • Mengkaji ringkasan laporan audit internal per kuartal. • Menyelenggarakan pertemuan dengan manajemen per kuartal. • Melaksanakan rapat khusus dengan auditor eksternal setahun sekali. • Mengkaji hasil temuan auditor eksternal tentang laporan keuangan interim maupun final dari Perseroan. • Melakukan pemantauan terhadap langkah manajemen dalam menindak-lanjuti hasil temuan auditor internal dan eksternal.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The Audit Committees’ activities in 2015 included the following: • Reviewing the Company’s financial statements on quarterly basis before submission to the FSA; • Reviewing the Company’s compliance to the laws and regulations; • Reviewingthe internal audit’s summary reports on a quarterly basis; • Conducting quarterly meetings with management; • Conducting private meetings on an annual basis with the external auditor; • Reviewing the external auditor’s findings on the Company’s interim and final financial statements; • Monitoring management follow up on the internal and external auditors’ findings.
105
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
106
KOMITE REMUNERASI
REMUNERATION COMMITTEE
Tugas Komite Remunerasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi tanggungjawabnya yang berkaitan dengan pelaksanaan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris danDireksi, Komite Audit dan Komite Remunerasi.
The task of the Remuneration Committee is to assist the Board of Commissioners in fulfilling its responsibilities in relation to the remuneration of members ofthe Board of Commissioners andthe Board of Directors, and the Audit Committee and Remuneration Committee.
Komposisi Per 31 Desember 2015 Komite Remunerasi beranggotakan sebagai berikut: Ketua Komite : Cosmas Batubara Anggota : J asper Hamaker Wahyu Hidayat Sekretaris (tanpa hak suara): Hning Wicaksono
Composition As of 31 December 2015 the Remuneration Committeecomprisedthe following members: Chairman : Cosmas Batubara Members : Jasper Hamaker Wahyu Hidayat Secretary (non-voting) : Hning Wicaksono
Independensi Untuk menjamin independensinya, Komite Remunerasi beranggotakan dua Komisaris Independen, dan seorang Ketua, sedangkan anggota lainnya adalah seorang Komisaris Perseroan.
Independence To ensureits independence, the Remuneration Committeeincludes two Independent Commissioners, including the Chairman, while the other member is a Commissioner of the Company.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada- Dewan Komisaris. Tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris, yang mencakup di antaranya: • Mengkaji dan merekomendasikan strategi remunerasi bagi Komisaris maupun Direktur (Fungsional) Perseroan. • Mengkaji dan merekomendasikan usulan remunerasi Komisaris kepada Dewan Komisaris, untuk diajukan ke Rapat Umum Pemegang Saham. • Menyetujui remunerasi bagi Direktur (Fungsional) Perseroan.
Duties and Responsibilities The Remuneration Committee is set up by and accountable to the Board of Commissioners. Its task is mainly to assist the Board of Commissioners to: • Review and recommend the remuneration strategy for both Commissioners and (Functional) Directors of the Company. • Review and recommend a proposal to the Board of Commissioners on remuneration for Commissioners, to be proposed during the AGMS. • Approve the remuneration of (Functional) Directors of the Company.
Komite Remunerasi, bilamana dipandang layak dan perlu, sesuai dengan prosedur dan atas biaya Perseroan, berhak: • Memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan atas setiap permasalahan yang timbul sesuai dengan persyaratan dan ketentuannya. • Memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang terkait. • Memiliki akses penuh tanpa batas untuk memperoleh informasi apa pun yang berkaitan dengan Perseroan. • Dapat memperoleh saran dari profesional yang independen.
The Remuneration Committee shall, whenever necessary and reasonable, in accordance with the procedure and at the cost of the Company: • Have the authority to investigate any matter within its terms of reference; • Have the resources which are required to perform its duties; • Have the full and unrestricted access to any information pertaining to the Company; • Be able to obtain independent professional advice
PT Multi Bintang indonesia tbk
Rapat Komite Remunerasi Selama 2015, Komite Remunerasi menyelenggarakan dua kali rapat, dan sebagai tambahan, melakukan pengambilan sebuah keputusan melalui surat edaran. Tujuan pokok rapat Komite adalah untuk mengkaji kebijakan dan pelaksanaan remunerasi bagi Direksi dan karyawan pada umumnya. Tujuan akhir dari kebijakan remunerasi adalah mempertahankan keunggulan kompetitif Perseroan agar mampu menarik, mempertahankan dan memberikan imbalan yang berharga bagi karyawan bertalenta.
Remuneration Committee Meetings In 2015, the Remuneration Committee held two meetings and in addition, one resolution was made by circulation. The main objective of the meetings was to reviewing the remuneration policy and practice for the Board of Directors and the employees in general. The ultimate goal of the remuneration policy is to maintain the Company’s competitiveness and to be able to attract, retain and reward competent employees.
Pelaksanaan aktivitas Komite Remunerasi telah dikaji sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
The activities of the Remuneration Committee have been reviewed in accordance to with the prevailing regulations moving forward.
Sekretaris Perusahaan Tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan adalah memastikan terjalinnya komunikasi yang efektif antar unit organisasi Perseroan, dan antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Pasar Modal dan otoritas terkait lainnya, para pemegang saham, analis pasar dan pemangku kepentingan lainnya.
Corporate Secretary The primary responsibility of the Corporate Secretary is to ensure effective communication among the units within the Company, and between the Company and the Financial Services Authority, the Capital Market and other authorities, the shareholders, market analysts and other stakeholders.
Sekretaris Perusahaan juga memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku, termasuk peraturan di pasar modal dan bertanggung jawab atas dokumentasi dan administrasi dari informasi yang terkait dengan kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan dan peraturan pasar modal guna mendukung akuntabilitas pelaporan kinerja dan tanggung jawab Perseroan kepada pemangku kepentingan.
Corporate Secretary also ensures the Company’s compliance with all existing regulations, including capital market regulations. The Corporate Secretary is responsible for all documents and the administration of information relating to the Company's compliance with laws and capital market regulations, to support the accountability of the Company’s performance and responsibility to the stakeholders.
Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mengkomunikasikan strategi dan kegiatan bisnis sejelas mungkin kepada para pemangku kepentingan, adalah juga tanggung jawab Sekretaris Perusahaan untuk membangun komunikasi aktif dengan investor melalui berbagai aktivitas hubungan investor. Sebagai perusahaan terbuka, azas keterbukaan informasi kepada publik menjadi kepentingan utama. Dalam kerangka tersebut, Sekretaris Perusahaan berperan membantu dalam menyiapkan informasi tentang kinerja Perseroan secara akurat dan tepat waktu, termasuk laporan kuartalan, laporan tahunan dan laporan/berita lain tentang Perseroan.
As part of our commitment to communicate our business strategy and activities as clearly as possible to the stakeholders, it is also the responsibility of Corporate Secretary to establish active communication with investors through planned investor relations activities. As a public company, it is critical that we provide access to information for the public. In fulfilling this requirement, Corporate Secretary assists the Company to make available to the public accurate and time information about the Company’s performance, including quarterly reports, annual reports and other reports/ information about the Company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
107
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
108
Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Sejak September 2013, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Maarten Hoedemaker, yang juga menjadi Direktur Keuangan. Profil beliau disajikan di halaman profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
The Corporate Secretary is appointed by and directly responsible to the President Director. Since September 2013, the position of Corporate Secretary has been held by Maarten Hoedemaker, who is also the Director of Finance. His profile is included in the profile of the Board of Directors in this Annual Report.
Selama 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai aktivitas, antara lain termasuk: • Menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB. • Menyelenggarakan paparan publik. • Melakukan pertemuan dengan analis, investor dan pemegang saham individual. • Mengatur pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk mengarsipkan notulen rapat. • Menjalin komunikasi yang baik dengan otoritas terkait dan menyajikan laporan untuk Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
In 2015, the Corporate Secretary covered the following activities: • Organized the AGMS and the EGMS; • Conducted a Public Expose; • Held meetings with analysts, investors and individual shareholders; • Organized the Board of Commissioners’ and the Board of Directors’ Meetings, as well as keeping the records; • Maintained good communication with the authorities and provided the required reports to the Financial Services Authorityand the Indonesia Stock Exchange.
Pedoman Perilaku Bisnis Kebijakan Perseroan menetapkan bahwa seluruh karyawan dan Direksi hendaknya berperilaku sesuai dengan standar etika yang tinggi dan dengan demikian melayani kepentingan terbaik Perseroan, karyawan dan masyarakat luas yang menjadi bagian operasional Perseroan kami. Pedoman Perilaku Bisnis kami mencakup hal-hal yang termasuk didalamnya, namun tidak terbatas pada, hubungan dengan pihak eksternal, benturan kepentingan, kebijakan mengenai pemberian atau pun penerimaan hadiah dan hiburan, menjaga kerahasiaan informasi, dan perlakuan terhadap informasi pada media elektronik yang diungkapkan ke media. Pedoman Perilaku Bisnis Perseroan diluncurkan pada 2008, dan diselaraskan dengan Pedoman Heineken tahun 2013.
Code of Business Conduct It is Company policy that all employees and Directors shall conduct business in accordance with the highest ethical standards and thus serve the best interests of the Company, our employees and the wider public as part of our business operation. The Code of Business Conduct covers issues that include, but are not limited to, relationships with external parties, conflicts of interest, guidelineson giving or receiving gifts and entertainment, keeping information confidential, the treatment of information on electronic media and information disclosed to the media. The Company’s Code of Business Conduct was launched in 2008 and aligned with Heineken’s Code in 2013.
Untuk memperkuat pelaksanaan Pedoman Perilaku Bisnis kami, Perseroan meluncurkan kebijakan ‘Speak Up’ di tahun 2014. Kebijakan ini disosialisasikan di brewery dan kantor komersial kami, yang dapat diakses melalui intranet Perseroan. Perseroan secara berkala memperkuat kesadaran karyawan tentang Pedoman Perilaku Bisnis melalui e-learning.
To strengthen the implementation of our Code of Business Conduct,, the Company launched the ‘Speak Up’ policy in 2014. This was disseminated in our breweries and commercial offices, and made it available on the Company intranet. The Company regularly strengthens employees’ awareness of the Code of Business Conduct through e-learning.
PT Multi Bintang indonesia tbk
SISTEM PENGADUAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Sebagai bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik, kami berkomitmen menerapkan standar keterbukaan yang terbaik, jujur dan bertanggung jawab dalam mengelola bisnis. Kebijakan sistem pengaduan dimaksudkan untuk memberi sarana bagi karyawan yang meyakini bahwa mereka menemukan malpraktek, ketidak-sesuaian atau pelanggaran terhadap hukum atau Pedoman Perilaku Bisnis di lingkungan kerja mereka. Sistem ini dirancang untuk melindungi karyawan yang ber-itikad baik untuk melaporkan hal-hal yang tidak diharapkan tersebut. Perseroan telah membangun saluran pengaduan bagi karyawan untuk melaporkan setiap kejadian malpraktek, penyalahgunaan wewenang, dan tindakan yang tidak terpuji. Kebijakan Perseroan ini selaras dengan kebijakan ‘Speak Up’ Heineken. Pengaduan dapat disampaikan melalui: • Setiap manajer, perwakilan SDM, auditor internal maupun bagian hukum. • Perwakilan Perseroan yang diberi kepercayaan. • Saluran komunikasi online (saluran layanan eksternal).
In line with our commitment to good corporate governance, we are committed to the highest possible standards of openness, integrity, and accountability in conducting our business. The Company’s whistleblowing policy is intended to assist employees who believe that they have discovered malpractice, impropriety or violations of the law or the Code of Business Conduct in their working environment. It is designed to offer protection to employees who disclose such concerns made in good faith, and with no malicious intention. The Company has developed a whistleblowing channel for employees to report any concern about malpractice, abuse, and wrongdoing. The Company’s whistleblowing policy is aligned with Heineken’s Speak Up policy. Under the whistleblowing system, complaints may be made through: • Any manager, human resources representative, internal auditor or legal counsel; • The Company’s trusted representative; • The online hotline (an external service channel).
PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL
Sistem pengendalian internal kami dokumentasikan, diskusikan dan diperbaharui oleh Direksi. Sistem pengendalian Perseroan mencakup prosedur tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal, yang dirancang untuk memberikan kepastian bahwa aset-aset yang kami miliki terjamin, risiko-risiko bisnis yang dihadapi telah mendapatkan perhatian dan semua informasi yang akan dipublikasikan sudah dilaporkan kepada Dewan. Sistem pengendalian internal juga mencakup masalah finansial, operasional, sosial, strategi, termasuk risiko lingkungan dan peraturan yang terkait bisnis.
Our internal control framework is documented, discussed and updated by the Board of Directors. The control framework covers governance, risk management and internal control procedures, which are designed to provide reasonable assurance that our assets are safeguarded, risks facing the business are being addressed and all information that must be disclosed is reported to the Board. The internal control system also encompassesfinancial, operational, social, strategic, environmental risks and regulatory matters.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
PT Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki Departemen Audit Internal (IAD) yang melakukan audit secara independen dan obyektif, dan menyediakan layanan nilai-tambah untuk meningkatkan efektivitas, kedisiplinan dan integritas operasional Perseroan sehingga menunjang Perseroan dalam mencapai tujuannya. Tujuan utama dari Departemen Audit Internal mencakup:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk has a wellestablished Internal Audit Department (IAD)which provides and performs independent, objective assurance and other value-added services to improve the effectiveness, discipline and integrity of the Company’s operations, and in so doing assists the Company in the achievement of its objectives. The primary objectives of Internal Audit Department include:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
109
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
110
• Identifikasi dan evaluasi paparan yang signifikan terhadap risiko Perseroan dan memberikan kontribusi terhadap penyempurnaan manajemen risiko maupun sistem pengendalian. • Membantu Perseroan dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pengendalian internal dan dengan menggiatkan penyempurnaan secara berkelanjutan untuk mencapai kondisi berikut: – I nformasi keuangan dan operasional yang akurat dan akuntabel. – Kegiatan operasional yang dilakukan secara efisien dan efektif. – A sset yang terjamin, dan – Tindakan dan keputusan Peseroan telah sesuai dengan ketentuan hukum dan perundangundangan yang berlaku.
• Identifying and evaluating significant exposuresto risk and contributing to the improvement of the risk management and control system, • Assisting the Company in evaluating the efficiency and effectiveness of its internal controls and by promoting continuous improvement to achieve the following conditions: —Financial and operational information is accurate and accountable, —Operations are performed efficiently and effectively, —Assets are safeguarded, and —The actions and decisions of the Company are in compliance with applicable laws and regulations.
IAD bertanggung jawab untuk menyiapkan rencana audit tahunan melalui konsultasi dengan Direktur Utama dan Komite Audit, dan disyaratkan untuk berkomunikasi secara berkala dengan Direksi dan Komite Audit pada pelaksanaannya. Sesudah rampungnya setiap audit, IAD menyusun laporan resmi berkaitan dengan temuan audit, risiko, rekomendasi persetujuan, dan kesimpulan menyeluruh kepada pemilik proses bisnis. IAD menyajikan ringkasan hasil audit kepada Direktur Utama dan Komite Audit setiap kwartal.
The IAD is responsible for preparing an annual audit plan in consultation with the President Directorand the Audit Committee, and is required to communicate periodically with the Board of Directors and the Audit Committee on its execution. Upon the conclusion of each audit, the IAD produces a formal report on the audit findings, risks, agreed recommendations, and overall conclusion to the business process owners. The IAD presents a summary of the audits to the President Director and the Audit Committee every quarter.
IAD bertanggung jawab untuk menindak-lanjuti rekomendasi audit untuk memastikan bahwa tindakan manajemen telah dilaksanakan secara efektif atau pun pemilik proses bisnis telah memahami risiko yang dapat terjadi apabila tidak dilakukan tindakan. Namun, tanggung jawab penuh untuk memenuhi standar kepatuhan tetap berada pada manajemen. IAD juga melakukan koordinasi dengan auditor eksternal tentang pengauditan yang dilakukan terhadap laporan keuangan Perseroan. IAD melaporkan seara administratif kepada Direktur Keuangan dan secara fungsional kepada Direktur Utama, Komite Audit dan Global Process & Control Improvement Heineken. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anggota IAD berwenang untuk memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua fungsi, dokumentasi, properti dan personil dari Perseroan.
The IAD is responsible for following up on the audit recommendations to ensure that management actions have been effectively implemented or that business process owner has accepted the risk of not taking action. Full responsibility for compliance remains with the management. The IAD also coordinates with the external auditor on its audit of the Company’s financial statements. The IAD reports administratively to the Finance Director and functionally to the PresidentDirector, Audit Committee and Heineken Global Process & Control Improvement. In carrying out their duties and responsibilities, members of the IAD reauthorized to have full, free and unrestricted access to all Company functions, records, property and personnel.
Piagam Audit Internal Departemen Audit Internal telah memiliki Piagam Audit Internal sebagai acuan kerjanya. Piagam
Internal Audit Charter The Internal Audit Department has an Internal Audit Charter as a reference for its work. The
PT Multi Bintang indonesia tbk
tersebut menetapkan struktur organisasi dan posisi, tugas dan tanggung jawab, kewenangan dan kode etik auditor internal, serta standar audit internal dan persyaratan personil IAD.
Charter determines the organizational structure and position, duties and responsibilities, authority and code of ethics of the internal auditors, as well as internal auditing standards and the requirements of the IAD personnel.
Profil Kepala Departemen Audit Internal Departemen Audit Internal dipimpin oleh Bapak Bernard Iskandar yang diangkat pada 1 September 2014 sebagai Manajer Audit Internal. Beliau bergabung dengan Perseroan pada 2008 dan memiliki berbagai Sertifikasi termasuk Certified Public Accountant, Certified Internal Auditor and Chartered Accountant. Beliau adalah sarjana akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Profile of the Head of the Internal Audit Department The Internal Audit Department is led by Mr. Bernard Iskandar as the Internal Audit Manager, who was appointed on 1 September 2014. He joined the Company in 2008 and is a Certified Public Accountant, Certified Internal Auditor and Chartered Accountant. He graduated with a degree in Accounting from the Economics Faculty of Airlangga University in Surabaya.
Laporan Aktivitas Audit Internal Aktivitas Departemen Audit Internal selama 2015: • Pelaksanaan audit berdasarkan rencana audit tahunan yang telah disetujui. • Melaksanakan pengujian Internal Control Financial Reporting, dikomunikasikan dan sesuai terhadap hasil audit dari auditor eksternal. • Memfasilitasi manajemen pada proses manajemen risiko Perseroan. • Memproses dan mengevaluasi risiko pada proses bisnis baru di seluruh fungsi Perseroan. • Memberikan konsultasi pada beberapa proyek yang dilaksanakan oleh pemilik proses bisnis. • Mengkoordinasikan proses self-assessment (penilaian sendiri) kepada pemilik proses bisnis yang terkait.
Report on Internal Audit Activities In 2015 the Internal Audit Department: • Conducted audits based on the approved annual audit plan; • Conducted Internal Control Financial Reporting testing, communicated and aligned to the external auditor’s audit • Facilitated management on the Company’s risk management process; • Processed and evaluated risks on new business processes across the Company’s functions; • Provided consultation on several projects held by business process owners, • Coordinated self-assessment processes with the respective business process owners.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Aktivitas bisnis Perseroan terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan industri, sehingga mengakibatkan semakin besarnya tantangan dan paparan risiko. Karena itu, kami perlu mempersiapkan berbagai rencana mitigasi untuk mengatasi risiko tersebut. Inti dari keberhasilan prakarsa manajemen risiko adalah dengan mengupayakan bahwa Direksi dan jajaran manajemen memiliki akses informasi terkini dan menyeluruh guna mengantisipasi sedini mungkin timbulnya risiko dan memitigasi risiko yang timbul. Dalam kaitan ini, fungsi manajemen risiko dalam Perseroan dilaksanakan oleh masingmasing divisi, mencakup aspek operasional maupun
The Company’s business activities are constantly changing in accordance with thedevelopment and growth of the industry, resulting in bigger challenges and greater exposure to risks. We therefore need to prepare various mitigation plans to tackle the risks. The key to successful risk management initiatives is toensure that the Board of Directors and management team has access to the most recent and comprehensive information so that they can anticipate and mitigate any potential risks as early as possible. In this respect, the risk management function in the Company is performed by each division, including operational and nonoperational activities. Risk management comprises
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
111
Tata Kelola Perusahaan
corporate governance
112
aktivitas non-operasional. Manajemen risiko mencakup identifikasi, penilaian, pengelolaan dan pemantauan risiko, yang kesemuanya harus dilaksanakan secara terkordinasi dan terintegrasi.
risk identification, assessment, management and monitoring of risks, all of which must be conducted in a coordinated and integrated manner.
Sistem Enterprise-wide Risk Management atau ERM telah diterapkan di seluruh lingkup Perseroan. Risiko-risiko utama, langkah-langkah pengendalian dan tindakan manajemen diidentifikasi dan dipantau oleh unit-unit fungsional, dikaji dan dibahas oleh anggota tim manajemen, dan divalidasi oleh Direktur Utama. Manajemen mengkomunikasikan dengan Komite Audit mengenai profil risiko yang dihadapi Perseroan untuk memastikan bahwa pengelolaan manajemen risiko dan pengendalian internal telah berjalan secara efektif.
An enterprise-wide risk management or ‘ERM’ system is implemented at the Company level. Key risks, control measuresand management actions are identified and monitored by each function, reviewed and discussed by management team members, and validated by the President Director. The management communicates with the Audit Committee about the Company’s risk profiles to ensure that practical and robust risk management and internal controls are in place.
Perseroan telah mengidentifikasi risiko utama yang harus dikelola dengan baik agar tidak mengakibatkan dampak negatif dan material terhadap kegiatan bisnis, kondisi finansial dan prospek bisnis dari Perseroan dan entitas anak.
The Company has identified the significant key risks that must be addressed properly in order to avoid negative and material impacts on our business activities, financial condition, operating performance and business prospects of the Company and its subsidiaries.
AKUNTAN PUBLIK
PUBLIC ACCOUNTANT
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada 19 Mei 2015, Dewan Komisaris memperoleh kewenangan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) untuk mengaudit Laporan Keuangan termaksud.
As decided at the Annual General Meeting of Shareholders held on 19 May 2015, the Board of Commissioners was authorized to appoint a Public Accountant registered with the Financial Services Authority (FSA) to audit the Company’s Financial Statements for the year ended on 31 December 2015. The Board of Commissioners duly appointed Registered Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) to carry out said auditory duties.
2015 ini merupakan tahun pertama bagi KAP Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan. Pada 2015, KAP tersebut tidak melakukan jasa non-audit apapun bagi Perseroan.
This (2015) is the first year in which Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) has audited the Company’s annual financial statements. In 2015 said firm did not perform any non-audit services for the Company.
ASPEK HUKUM
LEGAL COUNSEL
Selama tahun 2015, tidak ada perkara hukum apapun baik pidana maupun perdata yang melibatkan Perseroan, Dewan Komisaris maupun Direksi.
In 2015, the Company and the Board of Commissioners and Board of Directors were not involved in any legal case, whether criminal or civil.
PT Multi Bintang indonesia tbk
AKSES INFORMASI
Access To Information
Kebijakan Transparansi Menerapkan esensi tata kelola perusahaan yang baik, khususnya dalam rangka mewujudkan prinsip keterbukaan, Perseroan membuka akses informasi yang bersifat non-rahasia bagi publik melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai, sehingga para pemangku kepentingan dapat mengakses informasi tersebut secara mudah tanpa dikenakan biaya. Setiap informasi yang perlu diketahui pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya disampaikan melalui berbagai media komunikasi guna mempercepat proses pengambilan keputusan. Sedangkan informasi yang bersifat konfidensial hanya dapat disampaikan sesudah memperoleh persetujuan khusus dari Dewan Komisaris dan Direksi. Mengacu kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas pasar modal, Perseroan disyaratkan untuk mengumumkan sesegera mungkin informasi atau fakta material yang diperkirakan dapat memengaruhi harga saham atau keputusan investasi pemodal, selambat-lambatnya dua hari setelah diperolehnya informasi atau fakta material tersebut.
Open Door Policy As a matter of good corporate governance and particularly in order to comply with the principle of openness, the Company provides sufficient and adequate access to non-confidential information for the public, enabling all stakeholders to access information easily and without charge. Any information that shareholders and stakeholders need to know immediately is provided through a variety of communication media in order to expedite the decision-making process. However, confidential information can only be delivered after being specifically approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors. With regard to regulations of the Financial Services Authority and Exchange Authority, the Company is required to announce as soon as possible any information or material facts which could influence the price of its shares or investors' capital decisions, no later than two days after the Company obtains such information.
Akses Informasi Perseroan menerbitkan Laporan Tahunan yang menyajikan informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan. Para pemegang saham, investor dan masyarakat dapat mengakses informasi mengenai Perseroan, termasuk laporan keuangan tahunan, kinerja saham, dan tindakan korporasi lainnya melalui website kami, www.multibintang.co.id.
Access to Information The Company publishes Annual Reportsthat provide information on our operational and financial performance. Shareholders, investors and the public can also access information about the Company, including our annual financial statements, stock performance, and other corporate actions through our website, www.multibintang.co.id.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
113
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2015 PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah dimuat secara lengkap dan benar dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
dewan Komisaris
Board of Commissioners
Cosmas Batubara Presiden Komisaris/Komisaris Independen President Commissioner/Independent Commissioner
Sumantri Slamet
Wahyu Hidayat
Bobby Henry Noya
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Frans Erik Eusman
Theodorus A.F. de Rond
Jasper Christiaan Hamaker
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Board of Commisioners and Board of Directors' Statement regarding the Responsibility for the 2015 Annual Report We, the undersigned declare that all information in the 2015 Annual Report of PT Multi Bintang Indonesia Tbk has been completely and correctly disclosed and we are responsible for the content of the Company’s Annual Report. This statement is made truthfully.
direksi
Board of Directors
Chin Kean Huat (Michael Chin)
Maarten Hoedemaker
Presiden Direktur
Director
Direktur
President Director
Chew Boon Hee
Bambang Britono
Direktur
Direktur
Director
Director
Laporan Keuangan
financial statement
P T M ulti B intang T bk dan E ntitas A nak
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
Dan Laporan Auditor Independen
P T M u lti B intan g T bk and I ts S u bsidiary
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2015 and 2014
And Independent Auditors' Report
116
PT Multi Bintang indonesia tbk
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2015 and 2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
8
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK
PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION
Daftar I : Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk
90
Schedule I
: Statements of Financial Position of Parent Entity
Daftar II : Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk
91
Schedule II : Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income of Parent Entity
Daftar III : Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk
92
Schedule III : Statements of Changes in Equity of Parent Entity
Daftar IV : Laporan Arus Kas Entitas Induk
93
Schedule IV : Statements of Cash Flows of Parent Entity
Daftar V : Catatan Investasi dalam Entitas Anak oleh Entitas Induk
94
Schedule V : Note on Investment in a Subsidiary of Parent Entity
1
2
3
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 31, 2015
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2014
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 20.000 dan nil pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Pihak berelasi Persediaan - bersih Beban dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
ASSETS 344,615
208,236 1,535 131,360 21,258 2,951
5 6
29 7 8
709,955
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - bersih Klaim pengembalian pajak Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
1,266,072 80,504 37,447 6,875
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivables
381,867 184 226,717 54,542 6,820
Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 20,000 and nil at December 31, 2015 and December 31, 2014, respectively Related parties Inventories - net Prepaid expenses Other current assets
816,494
Total Current Assets
1,315,305 46,528 28,478 24,246
NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment - net Claim for tax refund Deferred tax assets Other non-current assets
1,390,898
1,414,557
Total Noncurrent Assets
2,100,853
2,231,051
TOTAL ASSETS
9 10 25
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
146,364
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2015
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Cerukan Pinjaman jangka pendek Pihak berelasi Bank Utang pajak Pajak penghasilan Pajak lainnya Jaminan embalasi Liabilitas derivatif Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
LIABILITIES AND EQUITY
90,077 11,205 500,000 10,638 45,984 178,739 3,711 374,873
5 12 13
105,620 7,842
209,587 8,457 413 750,000
14 15
2,887 58,818 196,174 3,418
16
359,047
1,215,227
1,588,801 25 27c
69,799 15,891
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payables Third parties Related parties Bank overdraft Short-term loans Related party Banks Taxes payable Income tax Other taxes Deposits on containers Derivative liabilities Accrued expenses and other current liabilities Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Employee benefits obligation
5,684
2,763
Other non-current liabilities
119,146
88,453
Total Noncurrent Liabilities
1,334,373
1,677,254
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.107.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
12 743,385
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
11
Total Liabilities
11 530,727
EQUITY Capital stock - Rp 10 par value (in full Rupiah amount) per share Authorized - 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up 2,107,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
766,269 211
553,610 187
Equity attributable to the owners of the Company Non-controlling interest
766,480
553,797
Total Equity
2,100,853
2,231,051
21,070 1,802
17 18 19
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
21,070 1,802
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
5
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN DAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2015 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Biaya keuangan Rugi lain-lain - bersih
21,29
2,988,501
(1,134,905)
22,29
(1,182,579)
1,561,413
BEBAN PAJAK - BERSIH
(178,663)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan non pengendali
1,805,922
(476,866) (144,247) (43,976) (220,752) 675,572
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi Keuntungan/(kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait
2014
2,696,318
LABA SEBELUM PAJAK
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23,29 24 26
(518,580) (137,354) (67,990) (3,620) 1,078,378
25
496,909
(283,495) 794,883
8,953 (2,238)
(9,101) 2,275
6,715
(6,826)
503,624
788,057
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Finance costs Other losses - net PROFIT BEFORE TAX TAX EXPENSE - NET NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss Gain/(loss) from defined benefit plan Related income tax
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR, NET OF TAX Net profit attributable to:
496,712 197
794,708 175
496,909
794,883
Owners of the Company Non-controlling interest
Laba bersih dan jumlah laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
503,425 199
787,885 172
Net income and total comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests
Jumlah
503,624
788,057
Total
Laba dasar per saham (dalam Rupiah penuh)
236
28
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Basic earnings per share (in full Rupiah amount)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
6 6
377
20 19
20 19
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2015
Laba bersih tahun berjalan Dividen Kas oleh entitas anak Penghasilan komprehensif lainnya Dividen kas Pembentukan cadangan umum
Saldo per 31 Desember 2014
Saldo per 1 Januari 2014 Laba bersih tahun berjalan Dividen Kas oleh entitas anak Penghasilan komprehensif lainnya Dividen kas Pembentukan cadangan umum
Catatan/ Notes
21,070
-
21,070
21,070 -
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital stock
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1,802
-
1,802
1,802 -
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
1
12
-
11
10 1
7
743,385
496,712 6,713 (290,766) (1)
530,727
964,397 794,708 (6,823) (1,221,554) (1)
Saldo Laba/Retained earnings Sudah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
766,269
496,712 6,713 (290,766) -
553,610
987,279 794,708 (6,823) (1,221,554) -
Ekuitas dapat diatribusikan entitas induk/ Equity attributable to equity holders of parent entity
211
197 (175) 2 -
187
254 175 (239) (3) -
Didistribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali/ Attributable to non-controling interest
Balance as of December 31, 2015
Net income for the year Cash dividends by the subsidiary Other comprehensive income Cash dividends Allocation for general reserve
Balance as of December 31, 2014
Balance as of January 1, 2014 Net income for the year Cash dividends by the subsidiary Other comprehensive income Cash dividends Allocation for general reserve
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
766,480
496,909 (175) 6,715 (290,766) -
553,797
987,533 794,883 (239) (6,826) (1,221,554) -
Jumlah ekuitas/ Total equity
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2015
2014
2,832,423
2,930,391
(1,465,336)
(1,647,452)
Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran penalti cukai (Catatan 26) Pembayaran bunga Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain
1,367,087 9,619 (220,615) (57,409) (182,909) 3,459
1,282,939 12,042 (29,449) (339,888) (11,086)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
919,232
914,558
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(181,257) 710
(444,357) 1,687
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds for sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(180,547)
(442,670)
Net Cash Used in Investing Activities
(289,971)
(1,219,895)
500,000 (750,000)
1,300,000 (550,000)
(539,971)
(469,895)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pembayaran dividen tunai Penerimaan utang berelasi jangka pendek Penerimaan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka pendek Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKUR MATA UANG ASING PADA KAS DAN SEKARA KAS
198,714
1,993
(50)
(1,553)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Cash generated from operations Interest received Payment of excise penalty (Note 26) Interest paid Cash paid for income taxes Other cash received (paid) Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash dividends paid Proceeds from short-term related party loans Proceeds from short-term bank loans Payments of short-term bank loans Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
145,951
145,511
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
344,615
145,951
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
8 8
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Induk Perseroan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”)
GENERAL a.
Parent Company PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”)
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken Holding N.V. (Heineken).
The Company was established on June 3, 1929, based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Heineken Group, where the ultimate shareholder is Heineken Holding N.V. (Heineken).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 9 tanggal 15 September 2015, mengenai perubahan Direksi dan Komisaris Perseroan, dan revisi angaran dasar sehubungan dengan peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Publik. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-AH.01.03-0971582 tanggal 12 Oktober 2015, akta notaris ini belum diterbitkan di Berita Negara Republik Indonesia.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was affected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 9 dated September 15, 2015, concerning changes of Board of Directors and Commissioner, and revision of the article of association in relation with the OJK regulation No. 32/POJK.04/2014 regarding Plans and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Company. The changes have been registered to the Minister of Law and Human Rights based on the letter No. AHU-AH.01.03-0971582 dated October 12, 2015, the notarial deed not yet published in the State of Gazette of Republic Indonesia.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities:
Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan internasional Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.
Production of beer and other beverages and other relevant products Marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets Import of promotional materials relevant to the above products.
Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929.
The Company commenced commercial operations in 1929.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan dan entitas anak mempunyai masing-masing 475 dan 494 karyawan.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary had 475 and 494 employees, respectively.
9
9
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Susunan pengurus Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s management at December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Presiden Komisaris/ Komisaris Independen
31 Desember 2014/ December 31, 2014 President Commissioner/ Independent Commissioner
: Tn./Mr. Cosmas Batubara
Tn./Mr. Cosmas Batubara
:
Komisaris Independen
: Tn./Mr. Sumantri Slamet Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Wahyu Hidayat
Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Martiono Hadianto Tn./Mr. Sumantri Slamet
: Independent Commissioners
Komisaris
: Tn/Mr. Frans Erik Eusman Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond Tn/Mr. Jasper Christiaan Hamaker
Tn/Mr. Michiel Egeler Tn./Mr. Theodorus Antonius Fredericus de Rond Tn./Mr. Roland Pirmez Tn./Mr. Bobby Henry Noya
: Commissioners
Direktur Utama
: Tn./Mr. Chin Kean Huat
Tn./Mr. Chin Kean Huat
: President Director
Direktur Independen
: Tn./Mr. Bambang Britono
Tn./Mr. Bambang Britono
: Independent Director
Direktur
: Tn./Mr. Maarten Hoedemaker Tn./Mr. Chew Boon Hee
Tn./Mr. Maarten Hoedemaker Tn./Mr. Robbert Jan Mooij
: Directors
Komite audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s audit committee at December 31, 2015 and 2014 consisted of the following:
31 Desember 2015/31 Desember 2014 December 31, 2015/December 31, 2014
b.
10
Ketua
:
Tn./Mr. Sumantri Slamet
: Chairman
Anggota
:
Tn./Mr. Rodion Wikanto Ibu/Ms. Mawar Napitupulu
: Members
Entitas Anak yang Dikonsolidasi
b.
Consolidated Subsidiary
PT Multi Bintang Indonesia Niaga (entias anak) didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perseroan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Februari 2005.
PT Multi Bintang Indonesia Niaga (subsidiary) was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated December 17, 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on December 29, 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on January 10, 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on February 1, 2005.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi sebagai distributor utama minuman. Entitas anak memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005.
In accordance with the Articles of Association, the subsidiary operates as a beverage main distributor. The subsidiary commenced commercial operations on January 1, 2005.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, entitas anak mempunyai masing-masing 133 dan 137 karyawan.
As of December 31, 2015 and 2014, the subsidiary had 133 employees and 137 employees, respectively.
10
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Total aset entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp 643.479 dan Rp 696.812.
Total assets of the subsidiary as of December 31, 2015 and 2014 were Rp 643,479 and Rp 696,812, respectively.
Entitas anak adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
The subsidiary is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.
Persentase kepemilikan Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
The Company’s ownership interest PT Multi Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
Anggaran Dasar entitas anak telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, tanggal 22 Januari 2014. Akte ini telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-07398 tanggal 28 Februari 2014 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
The subsidiary’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 6, dated January 22, 2014. The changes have been registered to the Minister of Law and Human Rights based on letter No. AHU-AH.01.10-07398 dated February 28, 2014 and recorded in the database of the Legal Entities Administraton System of the Ministry of Law and Human Rights.
Penawaran Umum Efek Perseroan
c.
in
Public Offering of Shares
Pada tahun 1981, Perseroan melakukan penawaran umun sejumlah 3.162.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,000 (Rupiah penuh) per saham.
In 1981, the Company offered a total of 3,162,000 shares to the public with par value Rp 1,000 (full Rupiah amount) per share.
Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran mengenai saham ini kepada Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) di Jakarta sesuai dengan surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. 003/PM/1977 tanggal 21 Juni 1977.
The Company submitted the Registration Statement for these shares to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in Jakarta, in accordance to the decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory (BAPEPAM) No. 003/PM/1977 dated June 21, 1977.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Februari 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya dimerger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, saham-saham Perseroan diperdagangkan di BEI.
On December 15, 1981, 16.71% of the Company’s authorized issued share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated January 29, 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from January 12, 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from February 5, 2001. On November 30, 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX). Accordingly, from December 3, 2007, the Company’s shares were traded on the IDX.
11
11
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
2.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan tanggal 19 September 2014, pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah - dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 10 (sepuluh Rupiah dalam Rupiah penuh) per saham (pemecahan saham). Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa ini telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-0099624.40.80.2014 tanggal 29 September 2014 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Based on an extraordinary shareholders meeting held on September 19, 2014, the Company’s shareholders approved the change in the nominal value of share from Rp 1,000 (one thousand Rupiah - in full Rupiah amount) per share to become Rp 10 (ten Rupiah - in full rupiah amount) per share (stock split). The resolutions of the extraordinary shareholders meeting have been registered to the Minister of Law and Human Rights based on letter No. AHU0099624.40.80.2014 dated September 29, 2014 and recorded in the database of the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights.
Pemecahan saham ini telah mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-05116/BEI.PNG/10-2014 tanggal 29 Oktober 2014. Dengan demikian, saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia menjadi 2.107.000.000 saham.
The stock split was approved by the Indonesian Stock Exchange through its letter No. S05116/BEI.PNG/10-2014 dated October 29, 2014. Accordingly, the Company’s issued shares totalling 2,107,000,000 shares were listed on the Indonesian Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh saham Perseroan atau sejumlah lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015, all of the Company’s outstanding shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Dalam periode berjalan, Perseroan dan entitas anak (Grup) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
Standards effective in the current year In the current period, the Company and its subsidiary (Group) has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi ”laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. 12
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
12
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Amendemen terhadap PSAK tersebut telah diterapkan secara retrospektif, dan telah tercermin didalam penyajian penghasilan komprehensif lainya. Selain perubahan penyajian yang dijelaskan diatas, penerapan amendemen terhadap PSAK 1 tersebut tidak berdampak terhadap laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan jumlah laba komprensif.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes. Other than the above mentioned presentation changes, the application of the amendments to PSAK 1 does not result in any impact on profit or loss, other comprehensive income and total comprehensive income.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 terkait dengan perubahan akuntansi atas program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan akuntansi paling signifikan terjadi pada kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya meniadakan pendekatan koridor yang diijinkan dalam PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, penggunaan biaya bunga dan imbal hasil ekspektasian aset program sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya diganti menjadi “Bunga Neto”, ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat bunga. Perubahan ini telah berdampak pada jumlah yang diakui dalam posisi laporan keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensi lain pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, PSAK 24 (revisi 2013) memperkenalkan beberapa perubahan penyajian dan pengungkapan atas biaya imbalan kerja yang lebih luas.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a ` net interest' amount under PSAK 24 (as revised in 2013), which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. These changes have had an impact on the amounts recognized in financial position, profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (as revised in 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Penerapan PSAK 24 (revisi 2013) tidak berdampak terhadap laporan konsolidasi karena Grup telah menerapkan standar ini secara dini pada 1 Oktober 2012.
This accounting standard does not have any impact on the consolidated financial statements since the Group has early adopted this standard on October 1, 2012.
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang ingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan. 13
13
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
14
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 50 (revisi Keuangan: Penyajian
2013),
Instrumen
PSAK 50 (revised 2013), Instruments: Presentation
Financial
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 55 (revisi 2013), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2013), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrument lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. 14
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PSAK 60 (revisi 2013), Keuangan: Pengungkapan
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Instrumen
PSAK 60 (revised Instruments: Disclosures
2013),
Financial
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan sebagai berikut:
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements as follows:
- Transaksi termasuk pengalihan asset keuangan, tetapi entitas yang mengalihkan tetap memiliki keterlibatan berkelanjutan atas asset tersebut;
- for transactions involving transfers for financial assets, but the transferor retain some level of continuing exposure in the asset;
- hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrument keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
- rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforeceable master netting agreement or similar arrangement.
Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Under PSAK 65, the basis for consolidation for all entities is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Berdasarkan penilaian kembali manajemen, Perseroan masih mempunyai kendali atas entitas anak.
Based on management’s reassessment, the Company still has control over the subsidiary.
15
15
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
16
PSAK 67, Pengungkapan dalam Entitas Lain
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kepentingan
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebut menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
Penerapan standar ini menghasilkan pengungkapan yang lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of this standard has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
Ruang Lingkup PSAK 68 berlaku pada pospos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 applies to both financial instrument items and nonfinancial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
Penerapan standar ini menghasilkan pengungkapan yang lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diuraikan dalam Catatan 32.
The application of this standard has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as described in Note 32.
Standar baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah:
The other revised standards that did not have significant impact on presentation and amounts reported in consolidated financial statements are as follows:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 66, Pengaturan Bersama ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
16
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 66, Joint Arrangements ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
Standards and interpretation in issue not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk,
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk, Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, PSAK 53: Share-based Payments, and PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,
PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30: Pungutan.
PSAK 15: Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
PSAK 24: Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
17
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation. 17
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. 3.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b.
18
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the statements and interpretation issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants and the regulations and the guidelines on financial statements and disclosures issued by Financial Services Authority (OJK).
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun menggunakan dasar akrual. Dasar pengukurannya menggunakan biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases describe in the related accounting policies for those accounts.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
18
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. c.
The consolidated statementof cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Dasar Konsolidasi
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian dianggap ada apabila Perseroan mempunyai kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiary. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.
Perseroan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahaan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan diatas.
The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.
Perseroan dengan hak suara kurang dari mayoritas memiliki hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan atas investee, ketika Perseroan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perseroan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan, ketika menilai apakah hak suara atas investee tersebut mencukupi untuk memberinya kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perseroan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik suara lain (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perseroan, pemegang suara lain atau pihak lain (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain dan (iv) fakta dan keadaan tambahan apapun yang mengindikasikan bahwa Perseroan memiliki atau tidak memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola pemilihan suara dalam RUPS sebelumnya.
When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicates that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings. 19
19
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
20
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Perseroan mengkonsolidasikan entitas anak ketika Perseroan memperoleh pengendalian atas entitas anak tersebut dan tidak mengkonsolidasikan entitas anak ketika kehilangan pengendaliannya. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisi atau dilepas selama tahun berjalan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan ketika entitas kehilangan pengendalian atas entitas anak tersebut.
Consolidation of subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada Perseroan dan kepentingan nonpengendali. Total penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the noncontrolling interest. Total comprehensive income is attributed to owners of the Company and the non-controlling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by other members of the Group.
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya diukur baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perseroan dan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiary are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of the subsidiary is attributed to the owners of the Company and to the non controlling interest even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perseroan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perseroan dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Company’s interests in existing subsidiary that do not result in the Company losing control over the subsidiary are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interests and the noncontrolling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company. 20
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perseroan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d.
When the Company losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any noncontrolling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combination
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non-pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.
21
21
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
22
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (OCI).
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
22
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
e.
f.
Transaksi dan Penjabaran Keuangan Dalam Mata Uang Asing
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Laporan
e.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non-moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
The individual books of accounts of each entity in the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Nonmonetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh pelapor; atau
entitas
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
signifikan
i. has control or joint control over the reporting entity;
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party. 23
23
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
g.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 32.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. Fair value is determined in the manner described in Note 32.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Loans and receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
24
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
24
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan pejabat eksekutif tertinggi.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resulting gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
25
25
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan selain asset keuangan FVPTL dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets other than those at FVPTL are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. 26
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. 26
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Dalam penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
27
27
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Dalam penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h.
28
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Instrumen
h.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perseroan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perseroan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instrument.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL. 28
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
dimiliki
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
untuk
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures) for example the entity’s board of directors and chief executive officer (CEO).
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 32.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 32.
Liabilitas keuangan perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized costs
diukur
pada
biaya
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.
29
29
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
i.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognises financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Aset keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
j.
The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k.
Persediaan
k.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method for finished goods and work-in-progress and using the weighted average method for raw and indirect materials and spare parts. The cost of finished goods and work-in-progress comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling cost necessary to make the sale.
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
30
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia and other banks and placement with Bank Indonesia and other banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses serta metode rata-rata bergerak untuk bahan baku, penolong dan suku cadang. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. l.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
30
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
m. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
n.
m. Property, Plant and Equipment – Direct Acquisition
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan dan perumahan 10 – 40 Mesin dan peralatan 5 - 30 Alat-alat pengangkutan 5 Inventaris 3 - 15 Krat 8 – 12 Botol 4 Keg dan tabung CO2i 5 – 15
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furnitures and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut tercermin dalam laba atau rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss. n.
Perpanjangan Hak atas Tanah Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah aset tetap.
Renewal of Land Rights The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment.
31
31
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek. o.
p.
The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
o.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets are impaired. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Jaminan embalasi
p.
Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku. q.
32
Impairment of Non-Financial Asset
Liability for Deposits The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices.
Sewa
q.
Leases
Sewa merupakan suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.
A lease is an agreement whereby the lessor conveys to the lessee in return for a payment or series of payments the right to use an asset for an agreed period of time.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan insidental kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the assets to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
32
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
r.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
r.
Recognition of Revenues and Expenses
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable Revenue is reduced for estimated customer returns, rebate and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
The amount of revenue can be measured reliably;
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan
It is probable that the economic benefit associated with the transaction will flow to the Group; and
Biaya yang terjadi atau akan terjad sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Pendapatan Bunga
Interest Revenue
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
Expenses are recognized when incurred or based on their beneficial period.
33
33
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
s.
34
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
s.
Post-Employment Benefits Obligation
Imbalan pasca kerja imbalan pasti
Defined post-employment benefits
Grup telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Grup. Program tersebut memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun.
The Group have established a defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers all permanent employees of the Group. The Plan provides for benefits to be paid to eligible employees at retirement based primarily upon years of service and remuneration on retirement.
Grup memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan). Grup mendanai program ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun.
The Group make contributions to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund has been approved by the Minister of Finance). The Group have funded this plan through contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws.
Grup juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
In addition, the Group also provides postemployment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
Imbalan pasca-kerja yang dicatat sebagai imbalan manfaat pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, yang terdiri dari keuntungan dan kerugian yang timbul dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria diakui secara langsung di penghasilan komprehensif lain. Pengukuran kembali yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain tercermin langsung dalam laba ditahan dan tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi. Bunga bersih dihitung dengan menggunakan tarif diskonto pada awal periode dengan liabilitas atau aset imbalan pasti. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: (i) biaya jasa (termasuk biaya jasa saat ini, biaya jasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian); (ii) beban bunga bersih atau pendapatan; dan (iii) pengukuran kembali.
Post-employment benefits accounted for as defined benefit plan are determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged in other comprehensive income or credited to equity in the period in which they arise. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected immediately in retained earnings and will not be reclassified to profit or loss. Past service costs are recognized immediately in profit or loss. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorized as follows: (i) service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements); (ii) net interest expense or income; and (iii) remeasurement.
Grup menyajikan dua komponen awal biaya imbalan pasti di laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Group presents the first two components of defined benefit cost in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
34
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
t.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Grup memberikan penghargaan tambahan untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada acara tertentu setiap tahun. Grup juga memberikan penghargaan untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun.
The Group provide additional awards for its employees who meet certain length of service requirements. The benefits are given on certain occasions each year. The Group also provide awards to its employees who reach retirement age.
Kewajiban bersih Grup atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Nilai kewajiban dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode mereka timbul.
The Group’s net obligation in respect of longterm employee benefits other than postemployment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The amount of the obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the period in which they arise.
Pajak Penghasilan
t.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
35
35
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
u.
v.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
Provisi
u.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Kontijensi
v.
Contingencies A contingent liability is an obligation that arises from past events but is not recognised because:
Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena:
36
Provision
36
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
w.
x.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
a) tidak mungkin bahwa arus keluar atas sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan diminta untuk melunasi kewajiban; atau b) jumlah kewajiban tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.
a) it is not probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation; or b) the amount of the obligation cannot be measured with sufficient reliability.
Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi adalah kecil kemungkinannya.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjensi biasanya timbul dari kejadian tak terduga atau tidak direncanakan yang menimbulkan kemungkinan atas manfaat ekonomi bagi perusahaan.
A contingent asset usually arise from unplanned or other unexpected events that give rise to the possibility of an inflow of economic benefits to the enterprise.
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian ketika adanya kemungkinan atas manfaat ekonomi (Catatan 26). Aset kontinjensi dikaji secara terus menerus untuk memastikan bahwa perkembangannya telah tercermin dengan semestinya dalam laporan keuangan konsolidasi. Jika dapat dipastikan bahwa entitas akan menerima arus masuk manfaat ekonomi, maka entitas akan mengakui aset dan penghasilan terkait dalam laporan keuangan konsolidasi pada periode timbulnya kepastian tersebut.
Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable (Note 26). Contingent asset is assessed continually to ensure that developments are appropriately reflected in the financial statements. If it has become virtually certain that an inflow of economic benefits will arise, the asset and the related income are recognized in the consolidated financial statements of the period in which the change occurs.
Laba per Saham
w. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara rutin direviu oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis dari yang mungkin memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); 37
37
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
y.
38
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c. for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product or services.
Instrumen Keuangan Derivatif
y.
Derivative Financial Instruments
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan nilai tukar. Rincian lebih lanjut tentang penggunaan derivatif diungkapkan di Catatan 15 dan 32.
The Group uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk. Further details on the use of derivatives are disclosed in Notes 15 and 32.
Derivatif di ukur pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each reporting date.
Meskipun merupakan lindung nilai ekonomi terhadap eksposur suku bunga dan nilai tukar, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi syarat sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajar diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif terpisah ketika risko dan karakteristiknya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen yang lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diperkirakan tidak akan direalisasi atau diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.
A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 (twelve) months and is not expected to be realized or settled within 12 (twelve) months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.
38
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
DAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
JUDGMENTS
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai jumlah atas jumlah tercatat asset dan liabilitas yang tidak dapat terukur dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian perkiraan yang didiskusikan di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Piutang
Grup menilai penurunan nilai piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
in
Applying
Accounting
Impairment Loss of Accounts Receivable The Group assess their accounts receivable for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amounts of accounts receivable are disclosed in Note 6.
39
39
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 9.
The carrying amounts of property, plant and equipment is disclosed in Note 9.
Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini kewajiban pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pascakerja mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban imbalan pascakerja.
40
Allowance for Decline in Value of Inventories
Post-Employment Benefits The present value of post-employment liability depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the net cost of post-employment benefits include a discount rate, salary increase rate, and expected return on plan assets. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of post-employment liabilities.
40
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
5.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasca kerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban imbalan pascakerja yang terkait.
The appropriate discount rate at the end of the reporting period is the interest rate used in determining the present value of estimated future cash outflows expected to settle the postemployment liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Group consider the interest rates of government bonds denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related post-employment benefits liability.
Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan pasca kerja termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 27.
The key assumption used for determining postemployment liabilities included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 27.
Jaminan Embalasi
Deposits on containers
Jaminan embalasi merupakan deposit atas kemasan yang diterima dari pelanggan. Jumlah ini berkurang jika ada kemasan yang dikembalikan oleh pelanggan dan estimasi kerusakan pasar. Manajemen memperkirakan kerusakan pasar berdasarkan pengalaman historis pengiriman dikurangi dengan pengembalian. Manajemen juga mempertimbangkan volume penjualan dan saluran, proses pengiriman, pola distribusi pelanggan, dan perilaku pelanggan. Perubahan estimasi akan mempengaruhi nilat tercatat jaminan embalasi.
Deposits on containers represent returnable packaging deposits received from customers. This amount is reduced by the actual return of returnable packaging and estimated market breakage. Management estimates the market breakage based on the historical returnable packaging delivered less returned. Management also considers sales volume and channel mix, brewery logistics processes, customer distribution patterns and consumer behavior. Changes in the estimation will affect the carrying amount of deposits on containers.
Nilai tercatat dari jaminan embalasi diungkapkan di Catatan 14.
The carrying value of the deposits on containers is disclosed in Note 14.
KAS DAN SETARA KAS
5. 31 Desember/ December 2015
Kas Bank: PT. Bank DBS Indonesia Citibank NA, cabang Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia Deposito berjangka PT Bank DBS Indonesia
31 Desember/ December 2014
927
2,078
6,113 136,233 512
12,469 118,360 12,784
331
663
499
10
200,000
-
344,615 Cerukan untuk manajemen kas Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash on hand Cash in banks: PT. Bank DBS Indonesia Citibank NA, Jakarta branch PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta branch PT Bank Rabobank International Indonesia Time Deposits PT Bank DBS Indonesia
146,364
-
(413) 344,615
145,951
41
Bank overdraft used for cash management purpose Total
41
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) Tingkat bunga per tahun deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut : Jangka waktu penempatan deposito berjangka diatas adalah sebagai berikut:
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
9%
-
The interest rate per annum for the time deposits above are as follows:
29 Desember - 2 Februari 2016
-
The period of placement time deposits above are as follows:
Kas dan setara kas dalam mata uang asing diungkapkan di Catatan 30. 6.
Foreign currency denominated cash and cash equivalents are disclosed in Note 30.
PIUTANG USAHA
6. 31 Desember/ December 31, 2015
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 29) Dikurangi penyisihan piutang raguragu
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ December 31, 2014
228,236 1,535
381,867 184
229,771
382,051
(20,000)
-
209,771
Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat EUR
31 Desember/ December 31, 2014
167,340
327,933
44,721 17,710
53,257 861
229,771
382,051
228,260 1,276 235
381,846 205 -
229,771
By currency Rupiah US Dollar EUR
31 Desember/ December 31, 2014 Major customers for which the balance of trade receivable exceeded 10% of total trade receivable is as follows:
66,031 45,613
52,602 46,770
Per 31 Desember 2015, Perseroan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 20.000, untuk piutang tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu dibebankan atau dikreditkan pada beban penjualan.
42
The aging of the trade receivables is as follows: Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days
382,051
31 Desember/ December 31, 2015 Rincian pelanggan utama untuk saldo piutang melebihi 10% dari total piutang usaha, adalah sebagai berikut: PT. Gitaswara Indonesia PT. Selatan Jaya Prima Perkasa
Less allowance for impairment accounts 382,051
31 Desember/ December 31, 2015 Saldo piutang usaha berdasarkan umurnya adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari
Third parties Related parties (Note 29)
PT. Gitaswara Indonesia PT. Selatan Jaya Prima Perkasa
As of December 31, 2015, the Company had provided an allowance for impairment amounting to Rp 20,000, for certain receivable whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the allowance for impairment account are charged or credited to selling expenses.
42
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 30 hari. Cadangan kerugian penurunan nilai ditetapkan berdasarkan review dari masing-masing piutang setiap bulan.
Average credit period on sale of goods is 30 days. Allowance for impairment losses are recognized against trade receivables based on monthly review of the respective receivables.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, sebesar 28% dan 18% piutang usaha dijamin dengan jaminan berupa bank garansi oleh pelanggan masing-masing sebesar Rp 76.785 dan Rp 67.675.
As of December 31, 2015 and 2014, 28% and 18% of trade receivables is collateralized by bank guarantees by the customers amounting to Rp 76,785 and Rp 67,675, respectively.
Sebelum menerima setiap pelanggan baru, Grup menggunakan sistem penilaian kredit untuk menilai kualitas kredit atas pelanggan potensial dan mendefinisikan batas kredit pelanggan. Batasan dan penilaian yang diatribusikan kepada pelanggan ditinjau tahunan. Jika ada garansi bank, kualitas kredit didasarkan pada garansi bank.
Before accepting any new customer, the Group used a credit scoring system to assess the potential customer’s credit quality and defines credit limits by customer. Limits and scoring attributed to customers are reviewed annually. Where there are bank guarantees, the credit limit is based on bank guarantees.
Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah (lihat di bawah untuk analisis umur) yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.
Trade accounts receivable disclosed above include amounts (see below for aged analysis) that are past due at the end of the reporting period for which the Group have not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable.
Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya
Age of receivables that are past due but not impaired
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Kurang dari 30 hari 31-60 hari
39,950 2,481
53,257 861
Under 30 days 31-60 days
Jumlah
42,431
54,118
Total
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan.
In determining the recoverability of a trade accounts receivable, the Group consider any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
43
43
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
7.
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
36,672 21,959 16,047 23,550 21,119 25,728
54,866 46,180 39,584 44,172 20,406 32,410
Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan slow-moving
145,075
237,618
(13,715)
(10,901)
Total Less allowance for slow-moving inventories
Bersih
131,360
226,717
Net
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Barang jadi Barang dalam pengolahan Bahan baku Bahan kemasan Suku cadang Barang dalam perjalanan
Mutasi dalam penyisihan persediaan slow-moving adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan Penghapusan Pemulihan Saldo akhir
44
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Finished goods Goods in process Raw materials Packaging materials Spare parts Materials in transit
10,901 21,713 (17,454) (1,445)
1,585 13,761 (4,445) -
Movements in the allowance for slowmoving inventories are as follows: Beginning balance Additions Write-off Reversal
13,715
10,901
Ending balance
Penyisihan penurunan nilai persediaan barang merupakan penyisihan keusangan untuk bahan pembungkus dan kemasan. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi pasar dan fisik dari persediaan, Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup.
Allowance for decline in value of inventories was provided for packaging materials. Based on the result of the assessment of market condition and physical condition of inventories, management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan (selain barang dalam perjalanan) diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 263.029 dan Rp 165.460. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam, dan banjir.
At December 31, 2015 and 2014, the inventories (excluding materials in transit) were insured for Rp 263,029 and Rp 165,460, respectively. Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding.
44
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
8.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
8.
31 Desember/ December 31, 2014
7,681 7,433 3,318 2,826
40,571 4,116 3,402 4,450 2,003
Excise Rent Insurance Promotion Other
21,258
54,542
Total
-
Jumlah
ASET TETAP
9. 1 Januari/ January 1, 2015
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Mesin dan peralatan dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Penambahan/ Additions
12,903 166,623
PREPAID EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2015 Cukai Sewa Asuransi Promosi Lainnya
9.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
171
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
-
-
-
1,008,452
94
266 72,684 155,217 556,281 41,484
10,821 32,990 38,976 3,309
51,935
59,492
2,065,845
145,853
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Jumlah Tercatat
13,074
(1,348)
7,244
172,519
(2,212)
52,995
1,059,329
-
-
-
(60,239)
(4,297) (1,735) (168,244) (90)
(177,926)
-
266 79,208 186,472 427,013 44,703
51,188 2,033,772
(37,689)
(6,329)
790
-
(43,228)
(228,009)
(59,346)
1,464
-
(285,891)
(266) (52,250) (104,490) (306,115) (19,903)
-
(8,646) (12,250) (105,953) (2,310)
4,297 1,735 168,214 90
-
(266) (56,599) (115,005) (243,854) (22,123)
(748,722)
(194,834)
176,590
-
(766,966)
1,084
-
-
Penurunan nilai aset: Mesin dan peralatan
31 Desember / December 31 2015
(1,818)
-
1,315,305
Total Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2
Asset impairment: Machinery and (734) installations 1,266,072
45
At cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction
Carrying amount
45
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2014
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2 Mesin dan peralatan dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Inventaris Krat Botol Keg dan tabung CO2
Penambahan/ Additions
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
-
-
9,798
3,105
66,327
98,460
(178)
2,014
166,623
712,005
163,849
(10,910)
143,508
1,008,452
266 72,701 141,416 412,832 39,527
12,701 15,126 153,887 1,996
(13,089) (1,325) (10,438) (49)
-
181,343
16,495
1,636,215
465,619
(35,989)
12,903
10
266 72,684 155,217 556,281 41,484
(145,903)
51,935
-
371
-
2,065,845
Total Accumulated depreciation: Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2
(10,144)
163
-
(37,689)
(204,402)
(31,692)
8,085
-
(228,009)
(266) (58,149) (96,208) (214,550) (17,752)
-
(7,178) (9,337) (98,467) (2,200)
13,077 1,055 6,902 49
-
(266) (52,250) (104,490) (306,115) (19,903)
(619,035)
(159,018)
29,331
-
(748,722) Asset impairment: Machinery and (1,818) installations Crates Bottles
Mesin dan peralatan Krat Botol
(4,150) (270) (2,924) (7,344)
-
(493)
2,825 270 2,924
-
(493)
6,019
-
(1,818)
1,009,836
1,315,305
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Nilai tercatat
46
At cost: Land Buildings and houses Machinery and installations Transportation equipment Furniture and fixtures Crates Bottles Kegs and CO2 cylinders Machineries and installations under construction
(27,708)
Penurunan nilai aset:
Jumlah Tercatat
31 Desember / December 31, 2014
Carrying amount
Disposal of property, plant and equipment is as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
252
639
Penerimaan dari penjualan aset tetap
(710)
(1,687)
Keuntungan penjualan aset tetap
(458)
(1,048)
46
Net carrying amount Proceeds from sale of property, plant and equipment Gain on sale of property, plant and equipment
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, 2015 dan 2014 di alokasikan sebagai berikut:
Depreciation expenses for the year ended December 31, 2015 and 2014 was allocated to the following:
2015
2014
Biaya produksi Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
184,360 2,030 8,444
149,340 2,174 7,504
Production costs Marketing and selling expenses General and administrative expenses
Jumlah
194,834
159,018
Total
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap (selain tanah) dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 1.252.998 dan Rp 1.302.402 diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2.991.406 dan Rp 2.667.216. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.
At December 31, 2015 and 2014, fixed assets (excluding land) with a total carrying amount of Rp 1,252,998 and Rp 1,302,402, respectively, were insured for Rp 2,991,406 and Rp 2,667,216, respectively. Management believes this sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe, and flooding.
Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:
Details of land are as follows:
Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033.
One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033.
49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 – 2027.
49 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut.
These land title certificates are in the name of the Company. Under current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah membentuk penyisihan penurunan nilai aset tetap masing-masing sebesar Rp 734 dan Rp 1.818, untuk aset tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali. Perubahan penyisihan penurunan nilai aset dibebankan atau dikreditkan pada beban umum dan administrasi atau biaya produksi sesuai dengan pencatatan beban penyusutan dari aset yang bersangkutan.
As at December 31, 2015 and 2014, the Company had provided an impairment allowance amounting to Rp 734 and Rp 1,818, respectively, for certain fixed assets whose carrying value exceeded their expected recoverable amounts. Changes in the allowance for asset impairments are charged or credited to general and administrative expenses or production costs in accordance with the recording of depreciation expense of the related assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen berkeyakinan bahwa nilai aset tetap yang dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatat aset tetap.
As of December 31, 2015 and 2014, management is of the opinion that the net carrying values of property and equipment do not exceed their recoverable amounts.
47
47
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Mesin-mesin dan peralatan Bangunan
10.
The completion stage of construction in progress as of December 31, 2015 is as follows:
Persentase penyelesaian/ Completion percentage
Estimasi tahun penyelesaian/ Estimated completion year
90-96% 85-95%
2016 2016
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such constructions in progress.
Jumlah harga perolehan tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 212.556 dan Rp 181.402.
The carrying amount of fixed assets that are fully depreciated and still in use for production as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 212,556 and Rp 181,402, respectively.
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK
10. 31 Desember/ December 31, 2015
Entitas induk: Lebih bayar periode 1 January 2012 sampai 30 September 2012 Lebih bayar periode 1 Oktober 2012 sampai 30 September 2013 Lebih bayar periode 1 Januari sampai 31 Desember 2015 (Catatan 25) Jumlah
48
Machinery and installation Buildings
4,109
CLAIM FOR TAX REFUND
31 Desember/ December 31, 2014
-
3,315 43,570 50,994
16,708 -
Parent: Overpayment for period from January 1, 2012 to September 30, 2012 Overpayment for period from October 1, 2012 to September 30, 2013 Overpayment for period from January 1 to December 31, 2015 (Note 25)
16,708
Total
Entitas anak: Lebih bayar periode 1 Januari sampai 31 Desember 2014
29,510
29,820
Subsidiary: Overpayment for period from January 1 to December 31, 2014
Jumlah
29,510
29,820
Total
Jumlah
80,504
46,528
Total
Pada tanggal 30 Januari 2015, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No. 80130/092-01302015 yang menyatakan pengembalian senilai Rp 13.393 berkaitan dengan kelebihan pembayaran PPh Pasal 25/29 untuk tahun pajak 2013. Pengembalian telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 13 Februari 2015.
On January 30, 2015, the Directorate General of Taxation (DGT) issued Decision Letter No. 80130/092-0130-2015 stating refund of Rp 13,393 in relation to the tax overpayment for income tax art 25/29 for fiscal year 2013. The refund was received by the Company on February 13, 2015.
Pada tanggal pelaporan keuangan, klaim atas pengembalian entitas anak masih dalam proses audit pajak.
As of the reporting date, the claim for tax refund of the subsidiary is still under on-going tax audit.
48
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
11. UTANG USAHA
11.
Utang usaha merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku, bahan kemasan dan suku cadang.
TRADE ACCOUNTS PAYABLE Trade payables represent liabilities incurred for the purchases of raw materials, packaging materials and spareparts.
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014 a. By supplier
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
11,205 90,077
8,457 209,587
Related parties Third parties
101,282
218,044
Total
86,021
-
15,261
154,349 32,040 31,655
101,282
218,044
-
c. Berdasarkan mata uang
Total c. By currency
Rupiah Dolar Amerika Serikat EURO GBP CHF
-
56,856 16,322 25,896 2,208
83,712 85,496 48,654 171 11
Jumlah
101,282
218,044
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha. 12.
b. By age category Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Rupiah US Dollar EURO GBP CHF Total
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 60 days. No interest is charged to the trade payables.
PINJAMAN DAN FASILITAS BANK
12.
LOANS AND BANK FACILITIES
Pinjaman berelasi jangka pendek
Short-term related party loan
Pada tanggal 28 Mei 2015, Perseroan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (“Perjanjian”) dengan Mouterij Albert N.V, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak untuk menarik pinjaman dengan jumlah maksimum Rp 1.000.000.
On May 28, 2015, the Company entered into a borrowing facility agreement (“the Agreement”) with Mouterij Albert N.V., a related party. Under the agreement, the company shall be entitled to borrow with total maximum facility of Rp 1,000,000.
Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,95% margin dan commitment fee sebesar 0,30% per tahun untuk fasilitas yang tidak terpakai dan dibatalkan. Masa berakhirnya fasilitas pinjaman ini adalah pada tanggal 28 Mei 2018.
The loan is subject to interest of JIBOR plus a margin of 0.95% and commitment fee of 0.30% per annum on the undrawn and un-cancelled amount of the facility. The maturity date of facility is on May 28, 2018.
49
49
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Per 31 Desember 2015, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 500.000, tanggal jatuh tempo pinjaman antara 7 Januari 2016 hingga 14 Januari 2016. Atas saldo yang masih ada, Rp 200.000 kemudian diperpanjang sampai tanggal 9 Maret 2016. Sisanya diperpanjang sampai tanggal 14 April 2016.
As of December 31, 2015, the Company has drawndown a total loan of Rp 500,000, with maturity dates ranging from January 7, 2016 to January 14, 2016. Out of the outstanding balance, Rp 200,000 was subsequently rolled-over until March 9, 2016. The remaining balance was rolled-over until April 14, 2016.
Pinjaman bank jangka pendek
Short-term bank loans 31 Desember/ December 31, 2015
50
31 Desember/ December 31, 2014
Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia Deutsche Bank AG, cabang Jakarta
-
200,000
-
250,000 300,000
Citibank N.A, cabang Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia Deutsche Bank AG, Jakarta branch
Jumlah
-
750,000
Total
Citibank N.A, cabang Jakarta
Citibank N.A, Jakarta branch
Pada tanggal 27 Juli 2011, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Citibank yang terdiri dari cerukan, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas pendanaan utang dagang dan piutang dagang. Fasilitas maksimum berjumlah Rp 429.000, yang tersedia sampai dengan 15 Agustus 2015.
On July 27, 2011, the Company entered into borrowing facility agreements with Citibank which consists of bank overdraft, short-term bank loan and trade payable and trade receivable financing facilities. The maximum facility amounted to Rp 429,000, which is available until August 15, 2015.
Fasilitas tersedia dari tanggal perjanjian sampai dengan periode 1 (satu) tahun dan akan diperpanjang terus-menerus untuk periode 1 (satu) tahun.
The facility is available from the date of the agreement to 1 (one) year period and will be automatically extended continuously for 1 (one) year period.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan menggunakan fasilitas bank garansi masing-masing sebesar Rp 105.310 dan Rp 729 dan USD 229.005.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company utilized bank guarantee facility amounting to Rp 105,310 and Rp 729 and USD 229,005, respectively.
Pada tanggal 17 Juni 2014, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 200.000. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 9,9%, jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2015. Perseroan melakukan rollover terkait dengan pinjaman tersebut dengan tingkat suku bunga tahunan 8,3% hingga tanggal 24 Juni 2015. Perseroan membayar pinjaman tersebut pada tanggal 24 Juni 2015.
On June 17, 2014, the Company has drawdown a loan of Rp 200,000. The loan is unsecured, bearing interest at an annual rate of 9.9% due on June 17, 2015. The loan was subsequent rolled-over until June 24, 2015 with annual rate of 8.3%. This was subsequently paid on June 24, 2015.
PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia
Pada tanggal 12 September 2014, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Rabobank International Indonesia yang terdiri dari cerukan dan fasilitas pinjaman bank jangka pendek, dengan maksimum fasilitas masingmasing sebesar Rp 50.000 dan Rp 300.000. Tanggal berakhirnya fasilitas ini adalah tanggal 1 Oktober 2015.
On September 12, 2014, the Company entered into borrowing facility agreement with PT Bank Rabobank International Indonesia which consists of bank overdraft and short-term bank loan facilities, with maximum facility of Rp 50,000 and Rp 300,000, respectively. The maturity date of the facility is on October 1, 2015.
50
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 16 September 2014, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 250.000. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 9,04% jatuh tempo tanggal 16 Maret 2015. Perseroan membayar pinjaman tersebut tanggal 16 Maret 2015.
On September 16, 2014, the Company has drawdown a loan of Rp 250,000. The loan is unsecured, interestbearing at an annual rate equal to 9.04% due on March 16, 2015. The Company paid the loan on March 16, 2015.
Perjanjian fasilitas pinjaman sudah berakhir tanggal 9 September 2015.
The borrowing facility agreement was terminated on September 9, 2015.
Deutsche Bank AG, cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta branch
Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Deutsche Bank AG yang terdiri dari bank garansi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas cerukan sejumlah Rp 550.000, yang akan tersedia sampai tanggal 31 Mei 2016.
On June 12, 2014, the Company entered into borrowing facility agreement with Deutsche Bank AG which consists of bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facility totaling Rp 550,000, which is available until May 31, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah menggunakan fasilitas bank garansi masing-masing sejumlah Rp 161.808 dan Rp 108.075.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company utilized the bank guarantee facility amounting to Rp 161,808 and Rp 108,075, respectively.
Pada tanggal 16 Desember 2014, Perseroan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 200.000 dan Rp 100.000. Pinjaman ini tidak dijamin, tingkat suku bunga tahunan sebesar 8,5%, masing-masing jatuh tempo 16 Januari 2015 dan 16 Maret 2015. Perseroan membayar pinjaman tersebut masingmasing pada tanggal 16 Januari 2015 dan 16 Maret 2015.
On December 16, 2014, the Company has drawdown a loan of Rp 200,000 and Rp 100,000. The loan is unsecured, interest-bearing at an annual rate 8.5%, due on January 16, 2015 and March 16, 2015, respectively. The Company paid the loans on January 16, 2015 and March 16, 2015, respectively.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia, Jakarta branch
Pada tanggal 16 Agustus 2013, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia yang terdiri dari bank garansi, pinjaman jangka pendek, dan fasilitas cerukan bank dengan maksimum fasilitas sejumlah Rp 665.000, yang akan tersedia sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015. Fasilitas ini diakhiri pada tanggal 26 Agustus 2015.
On August 16, 2013, the Company entered into the borrowing facility agreement with PT Bank DBS Indonesia for bank guarantee, short-term loan and bank overdraft facilities, with maximum facility of Rp 665,000, which is available until August 26, 2015. The facility was terminated on August 26, 2015.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Linmited, Jakarta branch
Pada tanggal 9 Desember 2009, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Perjanjian terakhir dibuat pada tanggal 30 Agustus 2014 yang menyatakan keabsahan perjanjian untuk satu tahun dan akan diperbarui terus-menerus kecuali bank membatalkan, menghentikan atau membebaskan Perseroan dari kewajibannya berdasarkan perjanjian ini. Total maksimum fasilitas bank garansi, pinjaman bank jangka pendek, dan fasilitas cerukan bank adalah sejumlah Rp 400.000.
On December 9, 2009, the Company entered into borrowing facility agreement with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. The latest agreement was made on August 30, 2014 stating the validity of the agreement for one year and shall be renewed continuously unless the Bank cancel, cease or discharge in writing the Company from its obligation under this agreement. Total maximum facility for bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facility totaling Rp 400,000.
51
51
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
13.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
UTANG PAJAK
13. 31 Desember/ December 31, 2015
Perseroan PPh badan Utang Pajak Lain PPh pasal 21 PPh pasal 23/26 PPh pasal 25 Pajak pertambahan nilai
31 Desember/ December 31, 2014
1,220 1,533 14,391 29,260
Company Corporate income tax Other taxes payable Income tax article 21 Income tax article 23/26 Income tax article 25 Value added tax
360 154 4,988 9,640
305 762 8,128 3,219
Subsidiary Corporate income tax Other taxes payable Income tax article 21 Income tax article 23/26 Income tax article 25 Value added tax
56,622
61,705
-
2,887 1,166 1,649 7,471 20,556
Entitas Anak PPh badan Utang Pajak Lain PPh pasal 21 PPh pasal 23/26 PPh pasal 25 Pajak pertambahan nilai
10,638
Jumlah
14.
JAMINAN EMBALASI
-
14.
Jaminan embalasi merupakan deposit atas kemasan (botol, keg, tabung CO2 dan krat) yang diterima dari pihak ketiga dan akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut dikembalikan, dalam jangka pendek. 15.
15.
Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut:
Jumlah
(3,711) (3,711)
Pada saat diperlukan, Grup mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif Grup tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan.
52
DEPOSITS ON CONTAINERS
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS This account represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah Nosional/ Total Notional Nilai wajar/ Amount Fair v alue 106,371
Total
Deposits on containers represent returnable packaging (bottle, keg, CO2 cylinders and crates) deposits received from third party and will be refunded when the packaging is returned, in the short-term period.
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
Aset/(liabilitas) deriv atif
TAXES PAYABLE
31 Desember/December 31, 2014 Jumlah Nosional/ Total Notional Nilai wajar/ Amount Fair v alue 438,847
(3,418)
Deriv ativ e Assets/(liabilities)
(3,418)
Total
When necessary, the Group enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Group’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The change in fair value of these derivative instruments was recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the respective period.
52
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kontrak valuta berjangka per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut (USD dan EUR dalam nilai penuh):
The outstanding forward exchange contracts as of December 31, 2015 and 2014 were as follows (USD and EUR are in full amount):
31 Desember 2015:
December 31, 2015:
a. Membeli dari Citibank N.A, cabang Jakarta:
a. To buy from Citibank N.A, Jakarta branch:
USD 1.800.000 untuk Rp 25.130, tanggal penyelesaian kontrak antara 4 Januari 2016 hingga 19 Januari 2016.
b. Membeli dari Deutsche Bank AG, cabang
USD 1,800,000 for Rp 25,130, contract settlement dates ranging from January 4, 2016 to January 19, 2016.
b. To buy from Deutsche Bank AG, Jakarta
Jakarta :
branch :
EUR 3.610.000 untuk Rp 57.176 , tanggal penyelesaian kontrak antara 11 Januari 2016 hingga 25 Januari 2016.
EUR 3,610,000 for Rp 57,176, contract settlement dates ranging from January 11, 2016 to January 25, 2016.
USD 1.650.000 untuk Rp 24.065, tanggal penyelesaian kontrak antara 2 Februari 2016 hingga 16 Februari 2016.
USD 1,650,000 for Rp 24,065, contract settlement dates ranging from February 2, 2015 to February 16, 2016.
31 Desember 2014:
December 31, 2014:
a. Membeli dari PT Bank DBS Indonesia:
a. To buy from PT Bank DBS Indonesia:
EUR 3.700.000 untuk Rp 58.601, tanggal penyelesaian kontrak antara 9 Maret 2015 hingga 16 April 2015.
b. Membeli dari Citibank N.A, cabang Jakarta:
b. To buy from Citibank N.A, Jakarta branch:
USD 14.400.000 untuk Rp 178.549, tanggal penyelesaian kontrak antara 5 Januari 2015 hingga 15 Juni 2015.
c. Membeli dari The Hongkong and Shanghai Banking Jakarta:
Corporation
Limited,
EUR 3,700,000 for Rp 58,601, contract settlement dates ranging from March 9, 2015 to April 16, 2015.
USD 14,400,000 for Rp 178,549, contract settlement dates ranging from January 5, 2015 to June 15, 2015.
c. To buy from The Hongkong and Shanghai
cabang
Banking Corporation Limited, Jakarta branch:
USD 2.450.000 untuk Rp 30.770, tanggal penyelesaian kontrak antara 6 Mei 2015 hingga 12 Mei 2015.
USD 2,450,000 for Rp 30,770, contract settlement dates ranging from May 6, 2015 to May 12, 2015.
EUR 4.500.000 untuk Rp 71.975, tanggal penyelesaian kontrak antara 8 Januari 2015 hingga 18 Mei 2015.
EUR 4,500,000 for Rp 71,975, contract settlement dates ranging from January 8, 2015 to May 18, 2015.
d. Membeli dari Deutsche Bank AG, cabang
d. To buy from Deutsche Bank AG, Jakarta
Jakarta:
branch:
USD 3.750.000 untuk Rp 45.198, tanggal penyelesaian kontrak antara 3 Februari 2015 hingga 13 Februari 2015.
USD 3,750,000 for Rp 45,198, contract settlement dates ranging from February 3, 2015 to February 13, 2015.
EUR 1.500.000 untuk Rp 23.891, tanggal penyelesaian kontrak antara 9 Februari 2015 hingga 18 Februari 2015.
EUR 1,500,000 for Rp 23,891, contract settlement dates ranging from February 9, 2015 to February 18, 2015.
e. Membeli dari PT Bank Rabobank International
e. To buy from PT Bank Rabobank International
Indonesia:
Indonesia:
EUR 1.900.000 untuk Rp 29.863, tanggal penyelesaian kontrak antara 11 Juni 2015 hingga 17 Juni 2015.
53
EUR 1,900,000 for Rp 29,863, contract settlement dates ranging from June 11, 2015 to June 17, 2015. 53
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Keuntungan/(kerugian) bersih atas keuangan derivatif sejumlah Rp 3,166 in 2015 and (Rp 42,866) in 2014, disajikan sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih. 16.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN UTANG LAIN-LAIN
16.
31 Desember/ December 31, 2014
71,347
88,680
46,383 15,020 58,089
33,106 16,363 33,612
41,961 478 12,266 35,404 93,925
29,621 2,362 11,471 39,540 104,292
Advertising and promotions Technical fees and royalty Related parties (Note 29) Third parties Transportation Salaries and other employee compensation Advance from customers Dividends Acquisition of fixed assets Others
374,873
359,047
Balance end of year
Saldo akhir tahun
MODAL SAHAM
17.
Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
18.
Jumlah Saham/ Number of Shares
CAPITAL STOCK The Company’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Saham/ Total Paid-up Capital
Name of Stockholders
Heineken International B.V. Masyarakat lainnya
1.723.151.000 383.849.000
81,78 18,22
17.232 3.838
Heineken International B.V. Public shareholders
Jumlah
2.107.000.000
100,00
21.070
Total
TAMBAHAN MODAL DISETOR
18.
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.
54
ACCRUED EXPENSES AND OTHER CURRENT LIABILITIES
31 Desember/ December 31, 2015 Iklan dan promosi Jasa teknik dan royalti Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Transportasi Gaji dan kompensasi karyawan lainnya Uang muka dari pelanggan Dividen Perolehan aset tetap Lainnya
17.
Net gain/(loss) on financial derivatives amounted to Rp 3,166 in 2015 and (Rp 42,866) in 2014, which is presented as part of Other gains and losses - net.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981.
54
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
19.
20.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
SALDO LABA YANG DICADANGKAN
19.
APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007, mengenai Perseroan Terbatas, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal yang ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.
Based on the Law of Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the Company is obliged to annually allocate certain amount of net income to a statutory reserve fund, until such statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum required amount to be annually allocated to the statutory reserve fund has not been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to cover future losses not otherwise absorbed by retained earnings.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 12 Mei 2014 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 60/K/V/2014, tanggal 12 Mei 2014), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 dari laba bersih Perseroan tahun 2013 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on May 12, 2014 (minutes notarized by statement of H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH No. 60/K/V/2014 dated May 12, 2014), the shareholders agreed to allocate Rp 1 of the Company’s 2013 net income to the statutory reserve.
Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 19 Mei 2015 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 72/K/V/2015, tanggal 19 Mei 2015), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 dari laba bersih Perseroan tahun 2014 sebagai cadangan.
At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on May 19, 2015 (minutes notarized by H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 72/K/V/2014 dated May 19, 2015), the shareholders agreed to allocate Rp 1 of the Company’s 2014 net income to the statutory reserve.
Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing berjumlah Rp 12 dan Rp 11.
The balance of appropriated retained earnings as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 12 and Rp 11, respectively.
DIVIDEN TUNAI
20.
CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahuan Perseroan pada tanggal 19 Mei 2015 dan sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris No. 72/K/V/2015 pada tanggal 19 Mei 2015, dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil operasi 2014 sebesar Rp 138 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 290.766.
Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on May 19, 2015 and as stated in Notarial deed No. 72/K/V/2015 dated May 19, 2015, of Haji Syarif Siangan Tanudjaja S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends to shareholders based on 2014 results amounting to Rp 138 (whole rupiah) per share or equivalent to Rp 290,766.
Berdasarkan Resolusi Edaran Direksi Perseroan pada tanggal 21 Oktober 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian interim dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil operasi interim 2014 sebesar Rp 119 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 250.733.
Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on October 21, 2014, the Board of Directors approved the distribution of interim cash dividends to shareholders based on 2014 interim results amounting to Rp 119 (whole rupiah) per share or equivalent to Rp 250,733.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahuan Perseroan pada tanggal 12 Mei 2014 dan sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris No. 61/K/V/2014 pada tanggal 12 Mei 2014, dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasi operasi 2013 sebesar Rp 46.076 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 970.821.
Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on May 12, 2014 and as stated in Notarial deed No. 61/K/V/2014 dated May 12, 2014, of Haji Syarif Siangan Tanudjaja S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends to shareholders based on 2013 results amounting to Rp 46,076 (whole rupiah) per share or equivalent to Rp 970,821.
55
55
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Utang dari deklarasi dividen yang masih outstanding adalah sebesar Rp 12.266 dan Rp 11.471, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
21.
Outstanding dividends payable from these declarations amounted to Rp 12,266 and Rp 11,471 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
PENJUALAN BERSIH
21. 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Penjualan bersih ke pihak ketiga: Lokal Ekspor Penjualan ekspor ke pihak berelasi
2,592,643 95,183 8,492
2,934,032 41,867 12,602
Net sales to third parties: Local Export Export sales to related parties
Jumlah
2,696,318
2,988,501
Total
Penjualan bersih berdasarkan kelompok produk: Bir Soft drink Jumlah
2,440,628 255,690 2,696,318
2,781,566 206,935 2,988,501
Net sales by product group: Beer Soft drink Total
0,3% dari total penjualan atau sebesar Rp 8.492 dan 0,4% dari total penjualan atau sebesar Rp. 12.602, masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 terkait dengan pihak berelasi (Catatan 29).
0.3% of the total sales or Rp 8,492 and 0.4% of the total sales or Rp 12,602 for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were made to related parties (Note 29).
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:
Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows:
PT Bintang Bali Indah
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
452,774
508,720
Pada tahun 2014, penjualan bersih PT Gitaswara Indonesia sebesar Rp 423.780 melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian.
56
NET SALES
PT Bintang Bali Indah
In 2014, net sales to PT Gitaswara Indonesia amounting to Rp 423,780 exceeded 10% of the consolidated net sales.
56
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
22.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Bahan baku dan bahan kemasan yang digunakan Biaya upah langsung Biaya pabrikasi (Catatan 29) Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Biaya pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan
23.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
22.
COST OF GOODS SOLD
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
501,498 107,487 483,505
634,365 101,435 489,468
1,092,490
1,225,268
46,180 (21,959) 1,116,711
39,039 (46,180) 1,218,127
54,866 (36,672)
19,318 (54,866)
1,134,905
1,182,579
Raw materials and packaging used Direct labor cost Manufacturing overhead (Note 29) Total manufacturing costs Goods in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year At end of year Total Cost of Goods Sold
1,0% dari total pembelian atau sebesar Rp 29.333 dan 3,9% dari total pembelian atau sebesar Rp 46.417, masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 terkait dengan pihak berelasi (Catatan 29).
1.0% of the total purchases or Rp 29,333 and 3.9% of the total purchases or Rp 46,417 for years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were made from a related party (Note 29).
Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian.
There were no purchases from any single supplier which exceeded 10% of the total consolidated revenue.
BEBAN PENJUALAN
23.
SELLING EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Promosi Distribusi Gaji dan tunjangan Kerugian penurunan (Catatan 6) Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain
199,530 146,037 66,789 20,000 2,030 42,480
233,797 171,923 58,088 2,174 52,598
Promotion Distribution Salaries and benefits Impairment losses (Note 6) Depreciation (Note 9) Others
Jumlah
476,866
518,580
Total
57
57
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
24.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. 31 Desember/ December 31, 2015
Gaji dan kompensasi karyawan lainnya (Catatan 29) Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9) Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain (Catatan 29) Jumlah
25.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2014
53,954
47,455
8,444
7,504
81,849
82,395
144,247
137,354
PAJAK PENGHASILAN
25.
Beban pajak Grup terdiri dari:
Salaries and other employee compensation (Note 29) Depreciation and amortization (Note 9) Travelling, communications, professional fees, and other (Note 29) Total
INCOME TAX Tax expense of the Group consists of the following:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
75,998
205,940
Pajak kini Perseroan: Tahun kini Penyesuaian untuk tahun-tahun sebelumnya Jumlah Entitas anak: Tahun kini Penyesuaian untuk tahun-tahun sebelumnya Jumlah
58
(1,552)
5,192
74,446
211,132
79,913
60,542
(310) 154,049
254 271,928
Company: Current year Adjustment for prior years Total Subsidiary: Current year Adjustment for prior years Total
Pajak tangguhan: Entitas induk Entitas anak
34,301 (9,687)
11,726 (159)
Jumlah
24,614
11,567
Total
Jumlah
178,663
283,495
Total
58
Deferred tax expense: Parent Subsidiary
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak dan beban pajak kini untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The reconciliations between income before tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and comprehensive income and estimated taxable income and current tax expense for the period ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Eliminasi Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
675,572 153,910
1,078,378 255,971
(266,881)
(235,354)
562,601
1,098,995
Consolidated profit before income tax Elimination Subsidiary's profit before income tax The Company's profit before income tax
Perbedaan permanen: Deviden Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan, dan lainnya Pendapatan bunga
(174,543) 18,769 15,104 (2,246)
(238,945) 21,235 10,507 (4,150)
Permanent differences: Dividend Employee benefits Entertainment, donations, and others Interest income
Jumlah perbedaan permanen
(142,916)
(211,353)
Total permanent differences
(92,927)
(102,028)
Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Beban imbalan kerja dan bonus yang masih harus dibayar Laba penjualan aset tetap Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Penyisihan persediaan slowmoving Lainnya Jumlah perbedaan temporer Laba kena pajak
7,583 1,250
(542) 3,702
(592)
(5,528)
115 (31,122)
1,020 39,495
(115,693)
(63,881)
Total temporary differences
303,992
823,761
Taxable profit
Rincian dari beban pajak kini dan utang pajak adalah sebagai berikut:
Entitas induk: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan lebih/(kurang) bayar
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee benefits expenses and bonus, accrued Gain on sales of fixed assets Provision for impairment of fixed assets Provision for slow-moving inventory Others
The details of current tax expense and tax payable are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
303,992
823,761
(75,998) 8,262 1,953 109,353
(205,940) 16,771 1,712 184,570
43,570
(2,887)
59
Parent: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Over/(less) payment of corporate income tax
59
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
319,652
242,167
(79,913)
(60,542)
Entitas anak: Laba kena pajak Beban pajak kini Pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
-
Pajak penghasilan lebih/(kurang) bayar
69,275
1,009 89,353
(10,638)
29,820
Subsidiary: Taxable profit Current tax expense Prepaid taxes: Income tax article 23 Income tax article 25 Over/(less) payment of corporate income tax
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets and liability are as follows:
1 Januari/ January 1, 2015 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Cukai Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slowmoving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan, bersih Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Beban promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih
60
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in profit or loss during the period
14,151 (7,469)
(10,936) 5,559
7,132
1,895
651
28
454 15,486
(271) (7,779)
30,405
(11,504)
(100,204)
(22,797)
(69,799)
(34,301)
Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income
-
3,215 (1,910) (1,520)
7,507
-
679
-
183 7,707 (1,520)
-
6,110
-
8,298 317
3,637 (60)
-
28,478
9,687
Parent: Deferred tax assets: Unrealized profits in inventories Excise Employee benefits and compensation Allowance for slow-moving inventories Provision for impairment of fixed assets Others
17,381 (123,001)
(1,520)
19,863
60
31 Desember/ December 31 2015
(105,620)
Deferred tax liability: Fixed assets Deferred tax liability, net
(718)
11,217 257
Subsidiary: Deferred tax assets: Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation Fixed assets
(718)
37,447
Deferred tax assets, net
25,973
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
1 Januari/ January 1, 2014 Entitas induk: Aset pajak tangguhan: Laba belum terealisasi dalam persediaan Cukai Imbalan dan kompensasi kerja Penyisihan persediaan slowmoving Penyisihan untuk penurunan nilai aset tetap Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan, bersih Entitas anak: Aset pajak tangguhan: Beban promosi dan jasa profesional yang masih harus dibayar Imbalan dan kompensasi kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan, bersih
6,074 (3,636) 5,995
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Diakui dalam laba atau rugi selama periode/ Recognized in profit or loss during the period
8,077 (3,833)
Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya/ Recognized in other comprehensive income
-
(135)
396
255
1,836 5,613
(1,382) 9,873
16,278
12,855
(75,623)
(24,581)
(59,345)
(11,726)
31 Desember/ December 31, 2014
14,151 (7,469) 1,272
7,132
-
651
-
454 15,486 1,272
-
19,140
723
-
8,039 137
(744) 180
-
27,316
159
30,405 (100,204)
1,272
Parent: Deferred tax assets: Unrealized profits in inventories Excise Employee benefits and compensation Allowance for slow-moving inventories Provision for impairment of fixed assets Others
(69,799)
Deferred tax liability: Fixed assets Deferred tax liability, net
1,003
8,298 317
Subsidiary: Deferred tax assets: Accrued promotion and professional fees expense Employee benefits and compensation Fixed assets
1,003
28,478
Deferred tax assets, net
19,863
Realisasi dari aset pajak tangguhan Grup tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang.
Realization of the Group’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future.
Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Grup melaporkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem selfassessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.
Under the taxation laws of Indonesia, the Group submit tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
Posisi pajak perseroan mungkin akan dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen berusaha mempertahankan posisi pajak perseroan yang sebagaimana dipercaya memiliki dasar-dasar teknis yang memadai berdasarkan peraturan perpajakan.
The Company’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations.
61
61
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliations between tax expense in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and tax expense calculated using prevailing tax rates are as follows:
31 Desember/ Desember 31, 2015 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Tarif pajak yang berlaku
26.
62
31 Desember/ Desember 31, 2014
675,572 25% 168,893
1,078,378 25% 269,594
Penyesuaian untuk tahun-tahun sebelumnya Perbedaan permanen dikalikan dengan tarif pajak 25%: Tunjangan karyawan Perjamuan, sumbangan dan lainnya Pendapatan bunga Lainnya
(1,862)
5,445
6,925 5,382 (895) 220
6,686 3,952 (2,182)
Jumlah
11,632
8,456
178,663
283,495
CUKAI
26.
-
Consolidated profit before income tax Statutory tax rate Adjustment for prior years Permanent differences, at 25% tax rate: Employee benefits Entertainment, donations and others Interest income Others Total
EXCISE
Perseroan menerima surat keputusan cukai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk sanksi administratif berupa denda surat tagihan No. STCK-15/WBC.06/KPP.MP.02/2015 tanggal 19 Agustus 2015 sebesar Rp 139.390 dan surat tagihan No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015 tanggal 25 Agustus 2015 sebesar Rp 186.240.
The Company received excise assessment letter from Directorate General of Customs and Excise for administrative penalty in form of fines collected by assessment letter No. STCK-15/WBC.06/KPP.MP.02/2015, dated August 19, 2015 amounting to Rp 139,390 and No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015, dated August 25, 2015 amounting to Rp 186,240.
Sanksi administrasi ini (untuk periode November 2010 - Mei 2014) tidak berhubungan dengan kekurangan pembayaran cukai, yang Perusahaan selalu membayar penuh dan tepat waktu.
This administrative penalty (for period November 2010 May 2014) does not relate to short payment of excise taxes, of which the Company has always paid in full and on time.
Pada tanggal 15 September 2015, Perseroan memasukan surat keberatan atas tagihan cukai tersebut kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Berdasarkan ketentuan cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal surat keberatan dimasukan untuk mengambil keputusan atas surat keberatan tersebut.
On September 15, 2015, the Company filed the objection letter on excise assessment to Directorate General of Custom and Excise. Based on excise regulation, Directorate General of Custom and Excise has 60 (sixty) days since submission date of objection letter to make a decision on the objection letter.
Pada tanggal 11 November 2015, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerbitkan surat keputusan No. KEP-238/BC.8/2015 dan No. KEP239/BC.8/2015 terkait dengan surat keberatan Perseroan dengan surat tagihan No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015, tanggal 19 Agustus, 2015 sebesar Rp 139,390 dan No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015, tanggal 25 Agustus 2015 sebesar Rp 186.240.
On November 11, 2015, the Directorate General of Custom and Excise issued the decision letters number KEP-238/BC.8/2015 and KEP-239/BC.8/2015 in relation to the Company’s objection letter for the tax assessment letters No. STCK-15/WBC.06/KPP.MP.02/2015, dated August 19, 2015 amounting to RP 139,390 and No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015, dated August 25, 2015 amounting to Rp 186,240.
62
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
27.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Berdasarkan surat keputusan tersebut, kewajiban Perseroan berkurang dari RP 139.390 menjadi Rp 111.852 berdasarkan surat tagihan pajak No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015 dan berkurang dari Rp 186.240 menjadi Rp 108.763 berdasrkan surat tagihan pajak No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015.
Based on the decision letters, the Company’s obligation was reduced from Rp 139,390 to Rp 111,852 on tax assessment letter No. STCK-15/WBC.06/KPP.MP.02/2015 and from Rp 186,240 to Rp 108,763 on tax assessment letter No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015.
Kewajiban Perseroan membayar sebesar Rp 111.852 telah dilunasi pada tanggal 15 Desember 2015 dan sebesar Rp 108.763 telah dilunasi pada tanggal 27 November 2015. Pembayaran telah dibebankan pada akun "Rugi lain-lain - bersih" di laporan laba/rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian sesuai dengan PSAK 57 yang menyatakan bahwa aset atau pendapatan tidak boleh diakui jika tidak dapat dipastikan bahwa manfaat ekonominya akan diterima oleh Perseroan. Namun, jika yang timbul hanya kemungkinan besar, tetapi tidak dapat dipastikan arus masuk manfaat ekonomi akan diperoleh entitas, asset kontinjensi diungkapkan.
The Company paid Rp 111,852 on December 15, 2015 and Rp 108,763 on November 27, 2015. The payment was charged to “Other losses - net” account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in compliance with PSAK 57 which states that an asset or income should not be recognized when it is not virtually certain that the economic benefits will flow with the Company. However, when it is probable, but not virtually certain that there will be inflow of economic benefits for the Company, a contingent assets shall be disclosed.
Pada tanggal pelaporan, Manajemen berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki posisi yang kuat dan memiliki kemungkinan besar bahwa Perseroan akan mendapatkan kembali cukai tersebut dan oleh sebab itu, cukai disajikan sebagai asset kontinjensi.
As of the reporting date, Management is confident that the Company’s position is strong and it is probable that the Company will recover the excise underpayment and as such, the excise payment is considered as contingent asset.
Pada tanggal 16 Desember 2015, Perseroan telah mengajukan surat banding No. 001/LGL/XII/2015 dan No. 002/LGL/XII/2015 ke Pengadilan Pajak dimana hasil banding tersebut belum diterima oleh Perseroan sampai dengan tanggal laporan keunangan konsolidasi diterbitkan.
On December 16, 2015, the Company has submitted Appeal Letter No. 001/LGL/XII/2015 and No. 002/LGL/XII/2015 which result is still pending as of the issuance of the consolidated financial statements.
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
27.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
a. Program Pensiun Imbalan Pasti
a. Defined Benefit Pension Plan
Grup telah membentuk program pensiun imbalan pasti (“Program”) yang pesertanya meliputi seluruh karyawan tetap Grup. Program tersebut memberikan imbalan pensiun yang akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja dan kompensasi pada saat karyawan tersebut pensiun.
The Group have established a defined benefit pension plan (the “Plan”) that covers all permanent employees of the Group. The Plan provides for benefits to be paid to eligible employees at retirement based primarily upon years of service and remuneration on retirement.
Grup memberikan kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan melalui surat No. KEP-446/KM.5/2005 tanggal 28 Desember 2005). Grup mendanai program ini melalui kontribusi yang jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan minimum dalam peraturan dana pensiun.
The Group make contributions to the Multi Bintang Pension Fund (the Pension Fund has been approved by the Minister of Finance through its letter No. KEP446/KM.5/2005 dated December 28, 2005). The Group have funded this plan through contributions which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension fund laws.
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically expose the Group to actuarial risks such as: investment risk, interest rate risk, longevity risk and salary risk.
63
63
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
64
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Risiko Investasi
Investment risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini Program tersebut diinvestasikan lebih banyak dalam deposito berjangka dimana memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan Program perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the Plan is invested more in time deposits which yields higher return and is a low risk investment. Due to the long-term nature of the plan liabilities, the board of the Plan considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested in debt securities and in real estate to leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat Bunga
Interest risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Harapan Hidup
Longevity risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability.
Risiko Gaji
Salary risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.
b. Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti.
b. Excess of obligation under Labor Law over defined benefit pension plan.
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003), Grup diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawan yang mencapai usia pensiun.
Under Indonesian labor 13/2003), the Group are minimum pension benefit, if the sponsored pension plan, retirement.
64
regulations (Law No. required to provide a not already covered by to their employees upon
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
c. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program Efek dari penerapan batas atas aset Status tidak didanai
91,825 (105,036) 13,211 -
101,048 (93,088) 7,960
menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Excess of obligation under Labor Law over defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 7,024 -
7,161 -
7,024
7,161
d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Biaya jasa Biaya jasa kini Biaya jasa lalu yang diakui segera Beban bunga neto Biaya bunga Penghasilan bunga atas aset program Biaya bunga atas penerapan aset ceiling Keuntungan bersih aktuaria yang diakui Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto Imbal hasil aset program (tidak termasuk pendapatan bunga) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari: Asumsi keuangan Penyesuaian atas pengalaman Penyesuaian untuk aset imbalan pasti yang dibatasi Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 8,023 -
6,741 -
8,201 (7,958) 1,127 -
9,393
-
818
818
-
770
770
Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits obligation 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 99,667 (105,036) 13,211 7,842
1,197
1,353
-
602
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 213 74
605
204 -
53
9,433
52
7,997 (7,636)
-
-
-
(7,957)
-
-
-
-
1,126
-
-
-
1,320
(10,674) (7,600)
7,621 2,393 (407)
(7,157)
10,927
2,236
17,372
-
(83)
1,958
-
(702) (1,092) -
-
(1,276) (550) -
(1,794) 5
-
(2)
-
(1,826) 132
65
(82)
257
(2) 255
8,298
8,856
-
1,799
15,891
74
(7,636)
6,445
108,979 (93,088) -
Jumlah/ Total 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
-
(967)
12,084
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets Effect of asset ceiling application Unfunded status
d. The amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Excess of obligation under Labor Law over defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
7,340
c. The amounts recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
174
(83)
11,449
(82)
8,577
-
(967)
1,320
-
(11,378) (8,692)
6,345 1,843
-
12,084
174
(407)
(8,953)
9,101
2,496
17,678
Service cost Current service cost Past service cost Net interest expense Interest cost Interest income on plan assets Interest on the effect of asset ceiling Recognized net actuarial gain liability Components of defined benefit costs recognized in profit or loss Remeasurement on the net defined benefit liability: Return on plan assets (excluding interest income) Acturial gains and losses arising from changes in: Financial assumptions Experience adjustments Adjustments for restrictions on the defined benefit asset Components of defined benefit costs recognised in other comprehensive income Total
65
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
e. Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: Selisih antara liabilitas menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan program pensiun imbalan pasti/ Excess of obligation under Labor Law over defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014 Kewajiban imbalan pasti - awal Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu yang diakui segera Pembayaran manfaat Keuntungan bersih aktuaria yang diakui
101,048 8,023 8,201
Kewajiban imbalan pasti - akhir
e. Movements in the present value of the defined benefit obligation were as follows:
85,152 6,741 7,340
7,161 1,197 602
7,577 1,353 605
(8,199)
(142)
-
(18,274)
10,014
(1,794)
(1,826)
91,825
101,048
7,024
7,161
(7,173)
f. Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar asset 31 Desember/ December 31, 2015 Nilai wajar aset program pada awal periode Hasil yang diharapkan dari aset program Kontribusi dari pemberi kerja Imbalan yang dibayarkan Keuntungan (kerugian) aktuarial dari aset program Nilai wajar aset program pada akhir periode
770 213 53
797 204 52
108,979 9,433 8,856
74 (208)
(201)
74 (7,523)
(84)
(82)
(20,152)
818
770
99,667
93,526 8,298 7,997 (8,948) 8,106 108,979
Opening defined benefit obligation Current service cost Interest cost Past service cost Benefits paid Recognized net actuarial gain liability Closing defined benefit obligation
31 Desember/ December 31, 2014
93,088
82,026
7,958 10,196 (7,173)
7,636 12,945 (8,199)
967
(1,320)
105,036
93,088
Fair value of plan assets, beginning of the period Expected return on plan assets Contribution by employer Benefits paid Actuarial gain (loss) on plan assets Fair value of plan assets, end of the period
g. Plan assets consist of the following: 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
84,344 3,205
80.30% 3.05%
69,278 8,713
74.42% 9.36%
3,412
3.25%
3,412
3.67%
9,075 5,000
8.64% 4.76%
6,685 5,000
7.18% 5.37%
105,036
100.00%
93,088
100.00%
Nilai wajar instrumen utang di atas ditentukan berdasarkan harga pasar kuotasian di pasar aktif sedangkan nilai wajar properti tidak didasarkan pada harga pasar kuotasian di pasar aktif.
66
(548)
Jumlah Total 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
f. Reconciliation of the beginning and ending balances of the fair value of plan asset
g. Aset program terdiri dari:
Deposito berjangka Tabungan Properti yang dikategorikan berdasarkan sifat dan lokasi: Lahan perumahan di Jakarta Obligasi yang dikategorikan berdasarkan peringkat kredit: AAA Tidak ada peringkat
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term employee benefits 31 Des/ 31 Des/ Dec 31, Dec 31, 2015 2014
Time deposits Saving accounts Property categorized by nature and location: Residential land in Jakarta Bonds categorized by issuers' credit rating: AAA Not rated
The fair value of the above debt instruments are determined based on quoted market prices in active markets whereas fair values of property are not based on quoted market prices in active markets. 66
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Imbal hasil aktual aset program adalah Rp 8,925 pada 2015 dan Rp 6,316 pada 2014.
The actual return on plan assets was Rp 8,925 in 2015 and Rp 6,316 in 2014.
g. Asumsi dasar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
g. The principal actuarial assumptions December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 Tabel mortalita Tingkat diskonto Tingkat imbal hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun
as
of
31 Desember/ December 31, 2014
ITM 2011 9.25% per tahun/p.a.
ITM 2011 8.52% per tahun/p.a.
9.25% per tahun/p.a.
8.52% per tahun/p.a.
8% per tahun/p.a.
8% per tahun/p.a.
57
57
Mortality table Discount rate Rate of expected return on plan assets Pensionable salary increases Pension age
Perseroan menggunakan tingkat bunga obligasi Pemerintah bebas risiko sebagai dasar asumsi penetapan tingkat imbal balik yang diharapkan dari asset.
The Company used free-risk government bond rate as assumption to determine rate of expected return on plan assets.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 25 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 2.422 (meningkat sebesar Rp 2.338).
If the discount rate is 25 basis points higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by Rp 2,422 (increase by Rp 2,338).
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 0,25%, kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 2,285 (turun sebesar Rp 2,216).
If the expected salary growth increases (decreases) by 0.25%, the defined benefit obligation would increase by Rp 2,285 (decrease by Rp 2,216).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years. 67
67
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
h. Nilai kini liabilitas imbalan, nilai wajar aset program dan status pendanaan, serta penyesuaian aset dan liabilitas program dari tahun 2011 sampai 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aktiva program
(99,667) 105,036
31 Desember/ December 31, 2013
30 September/ September 30, 2012
(93,526) 82,026
(117,414) 78,272
(102,505) 73,694 (28,811)
5,369
(15,891)
(11,500)
(39,142)
Penyesuaian pengalaman liabilitas program
8,693
(1,747)
(2,479)
3,749
1,320
1,340
(967)
LABA PER SAHAM Perhitungan laba bersih per berdasarkan data sebagai berikut:
(387)
28. saham
adalah
Deficit/(surplus)
647
Experience adjustments on plan liabilities
(990)
Experience adjustments on plan assets
The computation of basic earnings per share are based on the following data: 2014
Laba
Earnings
Laba untuk perhitungan laba per saham dasar
496,712
794,708
Earnings for computation of basic earnings per share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar untuk perhitungan laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share (in full Rupiah amount)
2,107,000,000
2,107,000,000
236
377
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
Perseroan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2015 dan 2014. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
29.
31 Desember/ December 31, 2015
NATURE OF RELATIONSHIP TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
31 Desember/ December 31, 2014 % *)
% *)
Trade receivables (Note 6):
Drinkworks Limited., Australia Heineken Nederland Supply Total
1,289 246 1,535
0.30 0.10 0.40
Utang usaha (Catatan 11): Mouterij Albert N.V., Belanda
11,205
11.06
500,000
100.00
AND
Outstanding balances with related parties as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Piutang usaha (Catatan 6):
Pinjaman jangka pendek (Catatan 12): Mouterij Albert N.V., Belanda
Basic earnings per share (in full Rupiah amount)
The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2015 and 2014.
Saldo dengan pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
68
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
EARNINGS PER SHARE
2015
29.
31 Desember/ December 31, 2011
(108,979) 93,088
Defisit/(kelebihan)
Penyesuaian pengalaman aset program
28.
31 Desember/ December 31, 2014
h. The amount of the present value of obligation, the fair value of plan assets, the funding status and experience adjustment arising from plan assets and liabilities for the years from 2011 to 2015 were as follows:
-
-
68
184 184
0.05 0.05
Drinkworks Limited, Australia Heineken Nederland Supply Total
8,457
3.88
Trade payables (Note 11): Mouterij Albert N.V., The Netherlands
-
Short-term loans (Note 12): Mouterij Albert N.V., The Netherlands
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2015
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 31 Desember/ December 31, 2014 % *)
% *)
Biaya yang masih harus dibayar jasa teknik dan royalty (Catatan 16):
Accrued expenses - technical fees and royalty (Note 16):
Jasa teknik (Catatan 33a): Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura
8.24
Technical fees (Note 33a): Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore
0.98
Royalty (Note 33d): Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands
Royalti (Catatan 33d): Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Jasa Manajemen Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura (Catatan 33a) Heineken International B.V., Belanda (Catatan 33a) Jasa pengadaan Heineken Global Procurement B.V. (Catatan 33a))
18,845
3,454
5.03
29,585
0.92
3,521
18,386
4.90
-
-
3,575
0.95
-
-
Management service Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore (Note 33a) Heineken International B.V., the Netherlands (Note 33a)
-
Procurement service Heineken Global Procurement B.V. (Note 33a)
2,123
0.57
46,383
12.37
33,106
9.22
Utang lain-lain (Catatan 16)
Other liabilites (Note 16)
Biaya-biaya tenaga kerja asing: Heineken International B.V., Belanda
Charges related to employee costs: Heineken International B.V., the Netherlands
Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Lainnya: Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Heineken Supply chain B.V., Belanda
3,490
1,289
0.93
3,123
0.34
1,246
0.87
0.35
763
0.20
1,497
0.42
818
0.22
816
0.23
219
0.06
159
0.04
676
0.18
1,435
0.40
7,255
1.93
8,276
2.31
69
Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Others: Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands Heineken Supply chain B.V., The Netherlands
69
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Pembelian persediaan (Catatan 22): Mouterij Albert N.V., Belanda Jasa teknik (Catatan 22 dan 33a): Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Royalti (Catatan 29): Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 33e) Jasa Manajemen (Catatan 29): Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura (Catatan 33a) Heineken International B.V., Belanda (Catatan 33a)
Jasa pengadaan: Heineken Global Procurement B.V. (Catatan 33a)) Penjualan (Catatan 21): Drinkworks Limited, Australia Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura
Biaya-biaya tenaga kerja asing (Catatan 24): Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura
Lainnya (Catatan 24): Heineken International B.V., Belanda Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura Heineken Brouwerijen B.V., Belanda Heineken Supply chain B.V., Belanda
29,333
52,827
12,367
18,386
Related party transactions for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 % *)
% *) 1.00
46,417
12.00
89,674
2.71
13,241
4.02
-
17.29
2.55
-
10,733
2.35
-
-
29,119
6.37
-
-
3,620
0.79
-
-
7,989
0.30
-
-
245
0.01
12,136
0.41
258
0.01
466
0.02
8,492
0.32
12,602
0.43
17,974
33.54
11,028
23.24
7,254
13.54
5,307
11.20
25,228
47.08
16,335
34.44
7,857
7.17
5,723
6.90
3,154
2.88
2,209
2.70
5,003
4.56
972
1.20
1,101
1.00
9,097
11.00
17,115
15.61
18,001
21.80
*) % terhadap jumlah akim bersangkutan
70
3.90
Purchases of inventories (Note 22): Mouterij Albert N.V., The Netherlands Technical fees (Notes 22 and 33a): Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Royalty (Note 29): Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands (Note 33e) Management service (Note 29): Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore (Note 33a) Heineken International B.V., the Netherlands (Note 33a)
Procurement service: Heineken Global Procurement B.V. (Note 33a) Sales (Note 21): Drinkworks Limited, Australia Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore
Charges related to employee costs (Note 24): Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore
Others (Note 24): Heineken International B.V., the Netherlands Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands Heineken Supply chain B.V., The Netherlands
*) % of total respective account
70
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Seluruh saldo transaksi pihak berelasi memiliki persyaratan 15-45 hari dan tidak dikenakan bunga.
All related party balances have 15-45 days terms and are non-interest bearing.
Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship and transactions with related parties is as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Hubungan relasi/ Related parties relationship
Transaksi/ Transactions
Heineken Asia Pacific Ltd., (dahulu Asia Pacific Breweries Limited), Singapura/ Heineken Asia Pacific Ltd., (formerly Asia Pacific Breweries Limited), Singapore
Perseroan afiliasi/
Jasa teknik/Technical services
Affiliated company
Penjualan/Sales Jasa manajemen/Management service Jasa teknik/Technical services Royalti/Royalty
Mouterij Albert N.V., Belanda/ Mouterij Albert N.V., The Netherlands
Perseroan afiliasi/ Affiliated company
Pembelian persediaan/ Purchases of inventories
Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands
Perseroan afiliasi/ Affiliated company
Jasa teknik/Technical services
Heineken Global Procurement B.V./ Heineken Global Procurement B.V.
Perseroan afiliasi/ Affiliated company
Jasa Pengadaan/Procurement services
Heineken International B.V., Belanda/ Heineken International B.V., The Netherlands
Perseroan induk/ Parent company
Jasa manajemen/Management service
Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Perseroan afiliasi/ Affiliated company
Royalti/Royalty
Drinkworks Limited., Australia/ Drinkworks Limited., Australia
Perseroan afiliasi/ Affiliated company
Penjualan/Sales
Kompensasi personil manajemen kunci
Key management employees compensation
Yang termasuk personil manajemen kunci adalah Komisaris dan Direksi.
Key management includes Commissioners and Directors.
Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci:
The following reflects compensation paid or payable to key management personnel:
31 Desember/December 31, 2015 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
31 Desember/December 31, 2014 Dewan Direksi dan Komisaris Board of Directors & Commisioners % Rp
98.3 0.7
39,188 245
97.1 2.1
37,173 816
1.0
418
0.8
304
71
Salaries and other shortterm benefits Post-employment benefits Other long-term benefits
71
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
30.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing / Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha
Jumlah/ Amounts
Dalam jutaan In millions rupiah
Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain
Jumlah/ Amounts
99,968 1,469 183,200 3,865 3,310 180
1,379 14 2,761 54 68 2
466,356 38,488 108,161 8,808 65,337 187
USD EUR
92,503 15,566
1,276 235
16,472 -
Dalam jutaan In millions rupiah
5,801 363 1,637 111 1,266 2
-
5,789
USD EUR GBP CHF
1,183,194 1,718,411 107,952 -
USD EUR SGD GBP JPY CHF
49,278 435,895 270,891 35,555
-
-
205 9,385
(16,322) (25,896) (2,208)
6,872,691 3,215,053 8,845 910
(85,496) (48,654) (171) (11)
(680) (6,569) (2,640)
737,463 3,473,507 233,753 800 134,330 -
(9,174) (52,566) (2,202) (15) (14)
(496)
-
Assets Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable Total Assets Liabilities Trade accounts payable
Accrued expenses and other current liabilities
Jumlah liabilitas
(54,811)
(198,303)
Total Liabilities
Liabilitas Bersih
(49,022)
(188,918)
Net Liabilities
Kurs konversi yang digunakan Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan kurs yang berlaku pada tanggal 14 Maret 2016 adalah sebagai berikut: 14 Maret 2016/ March 14, 2016 Rp Mata uang asing EUR 1 CHF 1 USD 1 SGD 1 JPY 100 AUD 1 GBP 1
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on March 14, 2016 are as follows:
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Rp
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rp
15,077 13,951 13,795 9,751 11,452 10,064 20,451
15,133 12,583 12,440 9,422 10,425 10,218 19,370
14,524 13,234 13,020 9,484 11,428 9,860 18,725
Saat ini manajemen belum melakukan lindung nilai terhadap risiko transaksi dalam mata uang asing, karena antara aset dan liabilitas transaksi perusahaan dalam mata uang asing masih dalam batas normal yang ditentukan oleh manajemen. 72
31 Desember/December 31, 2014
USD SGD EUR CHF GBP AUD
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Foreign currencies EUR 1 CHF 1 USD 1 SGD 1 JPY 100 AUD 1 GBP 1
The management currently does not apply hedging activities against risk on foreign currency transactions as the assets and liabilities denominated in foreign currencies are still within the normal limit set by management. 72
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
31.
32.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
INFORMASI SEGMEN
31.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Bisnis
Business Segments
Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen bisnis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yang merupakan segmen bisnis minuman.
The Group has only one reportable business segment under PSAK 5, Operating Segment, which is the beverage business segement.
Pendapatan dari alkohol dan non-alkohol, termasuk pelanggan utama, diungkapkan di Catatan 21.
Revenues from alcoholic and non-alcoholic, including the major customers, are disclosed in Note 21.
Segmen Geografis
Geographical Segments
Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen bisnis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yang merupakan bisnis di Indonesia.
The Group has only one reportable geographical segment under PSAK 5, Operating Segment, which is the business in Indonesia.
Pendapatan dari lokal dan ekspor diungkapkan di Catatan 21.
Revenues from local and export are disclosed in Note 21.
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
32.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
RISK
Pengelolaan risiko modal
Capital Risk Management
Grup adalah untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Grup. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 12) yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 5) dan ekuitas pemegang saham induk dan kepentingan non-pengendali.
The Group’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Group’s business. To maintain optimal structure of capital, management determine the level of dividends paid to shareholders. The Group’s capital structure consists of debt (Note 12) offset by cash and cash equivalents (Note 5) and equity shareholders of the holding and noncontrolling interests.
Dewan Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Pinjaman Kas dan setara kas
500,000 344,615
750,000 146,364
Debt Cash and cash equivalents
Pinjaman bersih Ekuitas
155,385 766,480
603,636 553,797
Net Debt Equity
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas
20%
73
109%
Net Debt to Equity Ratio
73
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Risiko
Financial policies
management
objectives
and
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing) dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukut risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tata cara Grup. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
In its daily business activities the Group is exposed to risks. The main risks facing the Group arising from its financial instruments are credit risk, market risk (i.e. interest rate risk and foreign exchange rate risk) and liquidity risk. The core function of the Group’s risk management is to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies and group risk appetite. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.
a. Risiko Pasar
a. Market risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi risiko pasar terutama risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga seperti yang dijelaskan dibawah ini. i
74
risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, foreign currency exchange risk, price risk and interest rate risk as described below.
Risiko nilai tukar mata uang
i
Currency risk
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Grup memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari utang dalam mata uang US Dolar dan Euro. Grup mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual US Dolar dan Euro, jika diperlukan.
Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotions costs expose the Group to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The Group manage the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary.
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional. Instrumen keuangan derivatif dari Perseroan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif diakui dalam laba rugi periode berjalan.
When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities. The Company’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The changes in the fair value of these derivative instruments were recognized in the profit or loss for the respective period.
74
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan EURO sebesar 4% dan 1% masing-masing pada 2015 dan 2014. 4% dan 1% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 4% dan 1% masing masing pada tahun 2015 dan 2014, dalam nilai tukar mata uang asing. Analisis sensitivitas meliputi pinjaman dalam dan luar negeri dimana denominasi pinjaman adalah dalam mata uang selain mata uang fungsional dari pemberi pinjaman atau peminjam. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba atau ekuitas dimana Rupiah menguat 4% dan 1% masingmasing pada tahun 2015 dan 2014, terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan 4% dan 1% masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, dari Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba dimana saldo akan menjadi negatif.
2015
The following table details the Group’s sensitivity to 4% and 1% in 2015 and 2014, respectively, increase and decrease in the Rupiah against US Dollar and EURO. 4% and 1% are the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates in 2015 and 2014, respectively. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for 4% and 1% in 2015 and 2014, respectively, change in foreign currency rates. The sensitivity analysis includes external loans as well as loans to foreign operations within the Group where the denomination of the loan is in a currency other than the functional currency of the lender or the borrower. A positive number below indicates an increase in profit or equity where the Rupiah strengthens 4% and 1% in 2015 and 2014, respectively, against the relevant currency. For a 4% and 1% in 2015 and 2014, respectively, weakening of the Rupiah against the relevant currencies, there would be a comparable impact on the profit whereby the balances would be negative.
Persentase kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease) in percentage
Efek terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax
Dolar Amerika Serikat
4% (4%)
574 (574)
EURO
4% (4%)
1,165 (1,165)
2014
Persentase kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease) in percentage
US Dollar EURO
Efek terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax
Dolar Amerika Serika
1% (1%)
887 (887)
US Dollar
EURO
1% (1%)
994 (994)
EURO
Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Grup tercermin di Catatan 30.
At reporting dates, the Group’s net exposure to foreign currencies was reflected in Note 30.
75
75
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kontrak valuta berjangka
Forward foreign exchange contracts
Tabel berikut menunjukkan kontrak valuta berjangka yang masih oustanding pada akhir tanggal pelaporan:
The following table details the forward foreign currency contracts outstanding at the end of the reporting period:
Kontrak yang masih outstanding/Outstanding contracts
Nilai tukar ratarata/Average exchange rate
Nilai tukar ratarate/Foreign currency Full amount
Nilai nosional/Notional value
Nilai wajar aset/Fair value of assets
31 Desember/December 31, 2015 Buy US Dollar Less than 3 months
14,259
3,450,000
49,194
(1,380)
Buy EURO Less than 3 months
15,838
3,610,000
57,176
(2,331)
Buy US Dollar Less than 3 months
12,355
20,600,000
254,516
Buy EURO Less than 3 months
15,891
11,600,000
184,330
31 Desember/December 31, 2014
ii
Risiko harga
ii
Grup akan mengalami risiko harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai yang ditetapkan oleh pemerintah. Grup dapat meminimalkan risiko harga dengan memonitor perubahan tarif pada pajak cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut pada harga jual.
(4,167)
Price risk The Group would be exposed to price risk if there is a tariff increase of excise tax which is determined by Government. The Group manage to minimize the price risk by monitoring tariff changes on excise tax and calculating the impact to the increase of selling price.
iii Risiko suku bunga
76
749
iii
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dampak bagi grup atas risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terkait dengan pinjaman jangka pendek Grup dengan suku bunga mengambang. Grup terus memantau tingkat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan yang pada waktunya bermanfaat bagi grup. Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan kebutuhan untuk masuk kedalam tingkat suku bunga swap.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s short-term debt obligations with floating interest rates. The Group closely monitors the market interest rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions most beneficial to the Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any interest rate swaps.
Eksposur Grup terhadap tingkat suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.
The Group’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk managemen section of this note.
76
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas telah ditentukan berdasarkan eksposur tingkat suku bunga untuk instrument non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk instrument keuangan dengan suku bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan tingkat risiko suku bunga internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis has been determined based on the exposure to interest rates for nonderivative instrument at the end of the reporting period. For floating rate financial instruments, the analysis is prepared assuming the amount of the financial asset and financial liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika tingkat suku bunga lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap, laba sebelum pajak pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing akan turun/naik sebesar Rp 2.500 dan Rp 1.250.
If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, the Group’s income before tax for the years ended December 31, 2015 and 2014, would decrease/increase by Rp 2,500 and Rp 1,250, respectively.
b. Risiko kredit
b. Credit risk
Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa mitra akan gagal membayar kewajiban kontrak yang mengakibatkan kerugian keuangan pada Grup.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group.
Risiko kredit Grup terutama berasal dari risiko kerugian yang muncul apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Group mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan memiliki kebijakan untuk memonitor risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah piutang yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan yang memiliki sejarah kredit yang baik.
The Group’s credit risk mainly arises from risk of loss if customers fails to discharge their contractual obligations. The Group manages and controls the credit risk by having policies in place to monitor credit risk, such as setting customers credit limits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history.
Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit, kas dan setara kas telah disimpan pada beberapa institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik.
To avoid concentration of credit risk, cash and cash equivalents have been deposited at a number of different financial institutions of good standing.
Eksposur maksimum Group atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat bersih dari tiap aset keuangan di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Maximum exposure of the Group to credit risk is represented by net carrying amount of each financial assets in the consolidated statements of financial position.
Pelanggan paling signifikan dari Grup adalah PT Gitaswara Indonesia dengan nilai piutang tercatat per 31 Desember 2015 sebesar Rp 66.031 (2014: PT Gitaswara Indonesia Rp 52.602).
The Group’s most significant customer, PT Gitaswara Indonesia, accounts for Rp 66,031 of the trade receivables carrying amount at December 31, 2015 (2014: PT Gitaswara Indonesia Rp 52,602).
c. Risiko likuiditas
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.
77
77
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Grup akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara tertagihnya piutang dan penyelesaian utang yang signifikan. Grup mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual.
The Group would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Group manage this liquidity risk by on going monitoring of the projected and actual cash flows.
Tabel risiko likuiditas
Liquidity risk table
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
31 Desember/ December 31, 2015
Tanpa bunga Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain* Jaminan embalasi Insrumen tingkat bunga variabel Pinjaman jangka pendek Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effecitive interest rate
-
-
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month
101,282
-
1-3 bulan/ 1-3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year
Diatas 1 tahun/ More than 1 year
-
-
-
101,282
-
-
349,679 178,739
349,679 178,739
Noninterest-bearing Trade payables Accrued expenses and other current liabilities* Deposit on containers Variable interest rate instruments
9.09-9.19%
3,829
7,657
534,458
-
545,943
105,111
536,075
534,458
-
1,175,643
* tidak termasuk hutang dividen dan akrual denda pajak
78
Jumlah/ Total
Short-term loan Total
* excluding dividends payable and accrual for tax penalty
78
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
31 Desember/ December 31, 2014
Tanpa bunga Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain* Jaminan embalasi Insrumen tingkat bunga variabel Pinjaman jangka pendek
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effecitive interest rate
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month
-
-
-
-
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year
Diatas 1 tahun/ More than 1 year
218,044
-
-
218,044
320,423 196,174
-
-
320,423 196,174
1-3 bulan/ 1-3 months
8.5-9.1%
201,417
357,813
208,500
-
767,730
201,417
1,092,454
208,500
-
1,502,371
* tidak termasuk hutang dividen dan akrual denda pajak
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effecitive interest rate
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month
The following table details the Group’s expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on nonderivative financial assets is necessary in order to understand the Group’s liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.
1-3 bulan/ 1-3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year
Diatas 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effecitive interest rate
344,615 209,771
-
-
-
344,615 209,771
Noninterest-bearing Cash and cash equivalents Trade receivables
554,386
-
-
-
554,386
Total
Kurang dari satu bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year
Diatas 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah
Short-term loan Total
* excluding dividends payable and accrual for tax penalty
Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan non-derivatif Grup Tabel disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dicantumkannya informasi aset keuangan nonderivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
31 Desember/ December 31, 2014
Noninterest-bearing Trade payables Accrued expenses and other current liabilities* Deposit on containers Variable interest rate instruments
Jumlah
31 Desember/ December 31, 2015
Jumlah/ Total
146,364 382,051
-
-
-
146,364 382,051
Noninterest-bearing Cash and cash equivalents Trade receivables
528,415
-
-
-
528,415
Total
79
79
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas keuangan non-derivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
Grup memiliki akses ke fasilitas pembiayaan sebagaimana dijelaskan dalam catatan berikut di bawah ini, yang sebesar Rp 2.544.000 tidak terpakai pada akhir periode pelaporan. Grup berharap untuk memenuhi kewajiban lainnya dari arus kas operasi dan hasil jatuh tempo aset keuangan.
The Group has access to financing facilities as described in the following note below, of which Rp 2,544,000 were unused at the end of the reporting period. The Group expects to meet its other obligations from operating cash flows and proceeds of maturing financial assets.
31 Desember/ December 31 2015 Fasilitas tanpa jaminan, ditinjau setiap tahun dengan berbagai jatuh tempo sampai tahun 2018 - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan Jumlah
80
31 Desember/ December 31 2014
500,000 1,879,000
750,000 1,644,000
2,379,000
2,394,000
Unsecured facilities, reviewed annually with various maturity dates through 2018 - amount used - amount unused Total
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Kecuali untuk instrumen keuangan FVTPL yang diungkapkan di Catatan 15, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat pada biaya yang diamortisasi pada laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajar baik karena jatuh tempo dalam jangka pendek, sudah menggunakan tingkat suku bunga pasar, atau efek dari diskonto tidak material.
Except for financial instruments at FVTPL, as disclosed in Note 15, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities, they carry market rates of interest, or the effect of discounting is immaterial.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar, mengharuskan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan level dari hirarki pengukuran nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 68, Fair Value Measurement, requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a)
harga kuotasian (tanpa penyesuain) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identic (level 1)
a)
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1)
b)
input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (sebagai harga) atau secara tidak langsung (berasal dari harga) (level 2), dan
b)
inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2), and
c)
input dari aset dan liabilitas yang tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (level 3).
c)
inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
80
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Teknik penilaian dan asumsi yang digunakan untuk mengukur nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar dari instrumen derivatif dihitung dengan menggunakan harga kuotasian. Dimana harga tersebut tidak tersedia, analisis arus kas diskonto dilakukan dengan menggunakan kurva yield yang berlaku untuk jangka waktu instrumen derivatif non-opsional, dan model penentuan harga untuk derivatif opsional. Kontrak valuta berjangka diukur dengan menggunakan kuotasian tingkat nilai tukar berjangka dan kurva yield yang didapat dari tingkat suku bunga yang sesuai dengan kontrak. Tingkat suku bunga swap diukur dengan nilai masa kini dari estimasi arus kas masa depan dan didiskontokan berdasarkan kurva yield yang tersedia yang didapat dari kuotasian tingkat suku bunga.
The fair values of derivative instruments are calculated using quoted prices. Where such prices are not available, a discounted cash flow analysis is performed using the applicable yield curve for the duration of the instruments for non-optional derivatives, and option pricing models for optional derivatives. Foreign currency forward contracts are measured using quoted forward exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching maturities of the contracts. Interest rate swaps are measured at the present value of future cash flows estimated and discounted based on the applicable yield curves derived from quoted interest rates.
Pengukuran nilai wajar yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
Fair value measurements recognised in consolidated statement of financial position
31 Desember/ December 31, 2015
Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset diukur pada nilai w ajar Kas dan setara kas Piutang usaha
-
344,615 -
209,771
344,615 209,771
Assets measured at fair value Cash and cash equivalents Trade accounts receivable
Jumlah
-
344,615
209,771
554,386
Total
101,282 500,000 178,739 3,711
Liabilities for w hich fair value are disclosed Trade accounts payable Short-term loans Deposits on containers Derivative liabilities Accrued expenses and other current liabilities*
Kew ajiban dimana nilai w ajar diungkapkan Utang usaha Pinjaman jangka pendek Jaminan embalasi Liabilitas derivatif Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain*
-
Jumlah
-
500,000 3,711
101,282 178,739 -
503,711
* tidak termasuk hutang dividen dan akrual denda pajak
33.
PERJANJIAN-PERJANJIAN
the
349,679
349,679
629,700
1,133,411
Total
* excluding dividends payable and accrual for tax penalty
33.
a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik (“Perjanjian”) dengan Heineken Supply Chain B.V., Belanda (“HSC”), pihak berelasi, di mana HSC setuju untuk memberikan bantuan teknik jasa, pembelian dan jasa lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian ini, HSC juga akan memberikan Perseroan untuk pemakaian yang berkelanjutan atas label dan merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001) selama tidak ada pernyataan secara tertulis dari salah satu pihak yang memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju membayar kepada HSC sebesar EUR 3,6302 (dalam nilai penuh) untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.
AGREEMENTS a. The Company entered into a technical assistance agreement (“the Agreement”) with Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (“HSC”), a related party, whereby the latter will render technical, buying and other services, as and when requested by the Company, for a period of 10 years effective from January 1, 1981. Under the Agreement, HSC shall also provide the Company the continued use of the Bir Bintang label and trademark. The Agreement was automatically renewed for another 10years (most recently in 2001) as neither of the parties gave notice in writing of any intention to terminate the Agreement. In consideration for the technical services and the right to use trademarks. The Company has agreed to pay HSC a fee of EUR 3.6302 (full amount) per hectoliter of lager beer produced.
81
81
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Berkenaan dengan perubahan kepemilikan pemegang saham mayoritas pada 10 Februari 2010, maka HSC mengalihkan seluruh hak, kepentingan dan kewajiban yang ada di Perjanjian kepada Heineken Asia Pacific Ltd. (dahulu Asia Pacific Breweries Limited) .
In relation to the change of the major shareholders of the Company on February 10, 2010, HSC assigned all rights, interests and obligations of the Agreement to Heineken Asia Pacific Ltd. (formerly Asia Pacific Breweries Limited).
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 89.674 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan”. Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 29.585 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 89,674 for the year ended December 31, 2014 is recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold”. As of December 31, 2014, the related payables amounting to Rp 29,585 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).
Efektif 1 Januari 2015, semua perjanjianperjanjian di bawah ini akan menggantikan perjanjian bantuan teknis sebelumnya.
Effective January 1, 2015, the below agreements have replaced the old Technical Assistance Agreement.
Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak sebagaimana di bawah ini:
The Company entered into Agreements with the following parties:
-
-
Perjanjian Ijin Merk Dagang (“TMLA”) dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (‘HAPPL’) Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan Perseroan hak untuk menggunakan label dan merk dagang Bir Bintang secara berkelanjutan selama 5 tahun, efektif dari tanggal 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HAPPL sejumlah royalti sebesar 2,5% dari total penjualan konsolidasi atas produk bermerk “Bintang”. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelumnya.
Under this agreement, HAPPL shall provide the Company with the continued use of Bir Bintang label and trademark, for a period of 5 years effective from January 1, 2015. In consideration for this right, the Company has agreed to pay HAPPL a royalty fee equal to 2.5% of the consolidated revenue from products branded “Bintang”. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period. Expense related to above transaction amounting to Rp 52,827 for the year ended December 31, 2015 is recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015, the related payables amounting to Rp 18,845 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 52.827 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 18.845 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
82
Trade mark License Agreements (“TMLA”) with Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (‘HAPPL’)
82
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
-
-
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
-
Bantuan Teknis dengan Heineken Supply Chain B.V. (‘HSC’)
Technical Assistance Agreement with Heineken Supply Chain B.V. (‘HSC’)
Berdasarkan Perjanjian ini HSC akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan berkaitan dengan aspek teknis dan operasional dari kegiatan operasi industri bir, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HSC semua biaya langsung dan/atau tidak langsung sehubungan dengan servis yang diberikan. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.
Under this agreement, HSC shall provide services, advices and guidance related to technical and operational aspect from operational activity of breweries, for a period of 5 years effective from January 1, 2015. In consideration of the service rendered, the Company shall pay to HSC all direct and/or indirect costs incurred from the services rendered. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.
Pembelian aset tetap terkait dengan perjanjian ini adalah sebesar Rp 1.287 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo utang yang terkait adalah sejumlah nil.
Purchases of property, plant and equipment related to this agreement amounted to Rp 1,287 for the year ended December 31, 2015. As of December 31, 2015, the related payables amounted to nil. -
Perjanjian Jasa Manajemen dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL’)
Management Service Agreement with Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL’)
Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan kepada Perseroan dalam berbagai fungsi manajemen diantaranya pemasaran, penjualan, keuangan, logistik, teknologi informasi, sumber daya manusia dan hukum, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HAPPL sejumlah fee yang perhitungannya didasarkan pada biaya aktual dalam pemberian jasa ditambah 10% mark-up. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.
Under this agreement, HAPPL shall provide services, advices and guidance related to management function such as marketing, selling, finance, logistics, information technology, human resources and legal, for a period of 5 years starting from January 1, 2015. For the service provided, the Company shall pay to HAPPL a fee based on actual costs incurred plus 10% mark-up. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 18.386 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 18.386 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 18,386 for the year ended December 31, 2015 is recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015, the related payables amounting to Rp 18,386 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).
83
83
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
-
84
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
-
Perjanjian ‘Corporate Know-How’ dengan Heineken International (“HI”)
Corporate Know-How’ Agreement Heineken International (“HI”)
with
Berdasarkan Perjanjian ini, HI akan mentransfer, menyediakan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang bersifat rahasia kepada Perseroan yang berhubungan dengan merk dagang produk, database, prosedur, sistem dari Grup Heineken dan praktek-praktek yang baik yang berlaku di Grup Heineken, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HI sejumlah remunerasi net atas pajak dan cukai sebesar 0.4% dari total penjualan konsolidasi Perseroan.
Under this agreement, HI shall transfer, provide, and communicate of the knowledge and information which is confidential, related to trademarked product, database, procedures, system of the Heineken Group, good practices available in the Heineken Group, for a period of 5 years effective from January 1, 2015. In consideration of this knowledge, the Company shall pay to HI remuneration net of, all duties and taxes and the rate of 0.4% of the consolidated revenue of the Company.
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 10.733 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dicatat dalam “Lain-lain” sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 24). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 3.575 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 10,733 for the year ended December 31, 2015 is recorded as part of “Others” presented under “General and administrative expenses” (Note 24). As of December 31, 2015, the related payables amounting to Rp 3,575 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).
Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.
This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years, unless terminated by either party providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.
Selain perjanjian-perjanjian di atas, Perseroan juga mengadakan Perjanjian Jasa Pengadaan dengan Heineken Global Procurement B.V. (‘HGP’).
In addition to above agreements, the Company also entered into a Procurement Service Agreement with Heineken Global Procurement B.V. (‘HGP’).
Berdasarkan Perjanjian ini, HGP akan melakukan negosiasi dengan pemasok atas nama Perseroan. Kontrak perjanjian pemasokan barang tetap antara Perseroan dengan pemasok. HGP tidak menanggung risiko atas penjualan dan pembelian barang. Dengan penandantangan perjanjian ini, diharapkan adanya penurunan harga pembelian untuk barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Untuk jasa pengadaan barang ini, Perseroan akan membayar kepada HGP komisi (“komisi pembelian”) sebesar 2,5% dari total nilai pengadaan barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Perjanjian ini berlaku mulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2019 kecuali diakhiri lebih awal sebagaimana diatur oleh perjanjian ini.
Under this agreement, HGP will negotiate with the vendors on behalf of the Company. The procurement contract will still between the Company and the vendors. HGP shall not take any risk related to the sale and purchase of the goods. With the signing of this agreement, it is expected that the purchase price will decrease for the goods negotiated by HGP. For this procurement service, the Company will pay HGP a commission (‘buying commission) equal to 2.5% of the total procurement value negotiated by HGP. This agreement covers a period from January 1, 2015 until December 31, 2019, unless terminated earlier in accordance with the terms of this agreement.
84
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 3.620 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.123 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 3,620 for the year ended December 31, 2015 is recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015, the related payables amounting to Rp 2,123 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 16).
Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) di Indonesia dan dapat meminta bantuan teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi FES. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan bersih FES termasuk pajak penjualan barang mewah dan bea cukai.
b. In 2003, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Diageo Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to produce and sell Guinness Foreign Extra Stout (“FES”) in Indonesia and may request technical assistance from DGBL in connection with the production of FES. The agreement covers a period of 10 years until December 31, 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays DGBL a royalty fee equal to 8.5% of FES net sales price including any luxury sales tax and excise duty.
Efektif sejak 1 Januari 2014, Perjanjian diatas digantikan dengan perjanjian produksi dan distribusi dengan Diageo Ireland. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan memperoleh teknologi produksi, pengatahuan umum dan hak untuk menggunakan merek dagang untuk produksi, penananganan dan distribusi FES dan Carbonated Kilkenny Nondraught di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sampai dengan 31 Desember 2018 dan selanjutnya, kecuali dan diakhiri oleh salah satu pihak. Untuk hak guna ini, Perusahaan membayar biaya royalti Diageo Ireland sebesar 8.5% dari harga jual bersih FES dan Carbonated Kilkenny Non-draught untuk seluruh produk yang terjual ke distributor tertunjuk.
Effective January 1, 2014, the above agreement was replaced by the brewing and distribution agreement with Diageo Ireland. Under the agreement, the Company shall acquire the manufacturing technology, general know-how and the right to use the trademark in order to brew, deal and distribute FES and Carbonated Kilkenny Non-draught in Indonesia. The agreement covers a period of 5 years until December 31, 2018 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays Diageo Ireland a royalty fee equal to 8.5% of FES and Carbonated Kilkenny Non-draught net sales price of all products sold to the nominated distributor.
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 47.237 dan Rp 52.165 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 14.573 dan Rp 15.726 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 47,237 and Rp 52,165 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015 and 2014, the related payables amounting to Rp 14,573 and Rp 15,726 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty”, respectively (Note 16).
85
85
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c.
86
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.
c. In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Green Sands S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from June 30, 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay GSS a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights.
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 1.683 dan Rp 226 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 447 dan Rp 637 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 1,683 and Rp 226 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015 and 2014, the related payables amounting to Rp 447 and Rp 637 is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty”, respectively (Note 16).
Efektif sejak 1Januari 2004, Perseroan memperbaharui perjanjian distribusi (“Perjanjian”) dengan PTGitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.
Effective from January 1, 2004, the Company renewed its distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell Guinness Stout brewed by the Company in and throughout Indonesia. The Agreement covers a period of 10 years until December 31, 2013 and thereafter, unless and until terminated by either party.
Efektif tanggal 1 Januari 2014, perjanjian di atas digantikan oleh perjanjian distribusi baru ("Perjanjian baru") dengan PT Gitaswara Indonesia, sedangkan PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual FES, Kilkenny caronated non-draught dan setiap tambahan produk Grup Diageo diproduksi oleh Perseroan dan di seluruh Indonesia. Perjanjian baru mencakup periode 5 tahun sampai dengan 31 Desember 2018.
Effective January 1, 2014, the above agreement was replaced by the new distribution agreement (the “new Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell FES, Carbonated Kilkenny Non-draught and any additional Diageo Group products brewed by the Company in and throughout Indonesia. The new Agreement covers a period of 5 years until December 31, 2018.
Pendapatan yang terjadi sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 268.498 dan Rp 423.780 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 21). Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 66.031 dan Rp 52.602 (Catatan 6).
Revenue related to above agreement amounted to Rp 268,498 and Rp 423,780 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 21). As of December 31, 2015 and 2014, related receivables amounted to Rp 66,031 and Rp 52,602, respectively (Note 6).
86
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
d.
e.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Agustus 2004, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 10 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.
d. On January 17, 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., the Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years effective from August 1, 2004, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice toward the end of the first period of 10 years or at the end of any subsequent period of 5 years.
Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 12.367 dan Rp 13.241 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 22). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.454 dan Rp 3.521 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 16).
Expense related to above transaction amounting to Rp 12,367 and Rp 13,241 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 22). As of December 31, 2015 and 2014, the related payables amounting to Rp 3,454 and Rp 3,521 is presented as part of “Accrued expenses - technical fees and royalty”, respectively (Note 16).
Pada tanggal 28 Mei 2015, Perseroan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (“Perjanjian”) dengan Mouterij Albert N.V, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak untuk menarik pinjaman dengan jumlah maksimum Rp 1.000.000 (Catatan 12).
e. On 28 May 2015, the Company entered into a borrowing facility agreement (“the Agreement”) with Mouterij Albert N.V. which is a related party. Under the agreement, the company shall be entitled to borrow with total maximum facility of Rp 1,000,000 (Note 12).
Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,95% margin dan commitment fee sebesar 0,30% per tahun untuk fasilitas yang tidak terpakai dan dibatalkan.
The loan is subject interest of JIBOR plus a margin of 0.95% and commitment fee of 0.30% per annum on the undrawn and un-cancelled amount of the facility.
Masa berakhirnya fasilitas pinjaman ini adalah pada tanggal 28 Mei 2018.
The maturity date of facility is on 28 May 2018.
87
87
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
34.
KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
INSTRUMEN
34.
31 Desember 2015/ December 31, 2015
344,615 209,771
146,364 382,051
Current financial assets Loans and receivables: - Cash and cash equivalents - Trade account receivables
Jumlah
554,386
528,415
Total
101,282 500,000 178,739
218,044 413 750,000 196,174
349,679
320,423
Current financial liabilitas Liabilities at amortized cost: - Trade payables - Bank overdraft - Loans - Deposits on containers - Accrued expenses and other current liabilities*
1,129,700
1,485,054
Jumlah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi: - Liabilitas derivatif
3,711
* tidak termasuk hutang dividen dan akrual denda pajak
36.
3,418
Total Liabilties at fair value through profit or loss: - Derivative liabilities
* excluding dividends payable and accrual for tax penalty
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
35.
SUBSEQUENT EVENT
Pada 27 Januari 2016 Perseroan mengadakan Perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Premium Beverages International B.V untuk memproduksi, pemasaran dan pendistribusian ”Fayrouz Brand” oleh Perseroan. Perjanjian memiliki jangka waktu 10 tahun dan akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun.
On January 27, 2016 the Company entered into Licence Agreement for Trademark with Premium Beverages International B.V for production, for the marketing and distribution of the “Fayrouz Brand” by the Company. This agreement is valid for the period of 10 years and will be automatically extended for period of 5 years.
Perseroan wajib membayar royalti yang ditetapkan secara bertahap yaitu 0% untuk tahun 2015 dan 2016, 1.25% untuk tahun 2017, 2.5% untuk tahun 2018, 2.75% untuk tahun 2019 dan 5% untuk tahun 2020 dan seterusnya dari pendapatan penjualan dengan merk dagang terkait.
The Company is obligated to pay the royalty stipulated in stages of 0% for 2015 and 2016, 1.25% for 2017, 2.5% for 2018, 2.75% for 2019 and 5% for 2020 and onwards from the total sales revenue with the trademark.
TRANSAKSI NON TUNAI
36.
Transaksi investasi non tunai termasuk perolehan asset tetap yang belum dibayar masing-masing sebesar Rp 35.404 dan Rp 39.540 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014.
88
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset keuangan lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang: - Kas dan setara kas - Piutang usaha
Liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi: - Utang usaha - Cerukan - Pinjaman - Jaminan embalasi - Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain*
35.
CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
NON-CASH TRANSACTIONS Non-cash investing transaction includes unpaid acquisition of fixed assets amounting to Rp 35,404 and Rp 39,540 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
88
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
37.
38.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR YEARS THEN ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK
37.
FINANCIAL INFORMATION OF PARENT ENTITY ONLY
Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk hanya menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan investasi dalam entitas anak.
The financial information of the Parent Entity only comprise statements of financial position, statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes in equity, statements of cash flows information and note on investment in a subsidiary.
Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk disajikan pada halaman 90 sampai dengan 94. Informasi keuangan tersendiri Entitas Induk mengikut kebijakan akuntansi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan konsolidasian seperti yang dijelaskan di Catatan 3, kecuali investasi pada entitas anak yang dicatat menggunakan metode biaya.
Financial information of the Parent Entity only, was presented on pages 90 to 94. These parent entity only financial information follow the accounting policies used in the preparation of the consolidated financial statements that are described in Note 3, except for the investment in a subsidiary which is accounted for using the cost method.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
38.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 4 sampai 89 dan informasi tambahan pada halaman 90 sampai 94 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 14 Maret 2016.
MANAGEMENT’S APPROVAL OF STATEMENTS
RESPONSIBILITY AND CONSOLIDATED FINANCIAL
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 4 to 89 and additional information on pages 90 to 94 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 14, 2016.
********
89
89
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR I: LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION OF PARENT ENTITY DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan - bersih Beban dibayar dimuka Aset lancar lainnya
25,830
64,168
56,564 75,435 127,057 11,158 43,233
20,090 142,983 203,357 21,597 25,967
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third Parties Related parties Inventories - net Prepaid expenses Other current assets
Jumlah Aset Lancar
339,277
478,162
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas anak Aset tetap - bersih Klaim pengembalian pajak Aset tidak lancar lainnya
13,771 1,265,563 50,994 6,366
13,771 1,314,739 16,708 23,732
NONCURRENT ASSETS Investment in subsidiary Property, plant and equipment - net Claim for tax refund Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1,336,694
1,368,950
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
1,675,971
1,847,112
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Cerukan Pinjaman jangka pendek Pihak berelasi Bank Utang pajak Pajak penghasilan Pajak lainnya Jaminan embalasi Liabilitas derivatif Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Bank overdraft Short-term loans Related party Banks Tax payable Income tax Other taxes Deposits on containers Derivative liabilities Accrued expenses and other current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
-
90,077 11,152 500,000
152,529 8,457 413 -
750,000
30,842 136,501 3,711
2,887 46,404 156,978 3,418
211,028
234,172
983,311
1,355,258
105,620 5,402
76,481 10,982
5,680
2,763
Other non-current liabilities
116,702
90,226
Total Noncurrent Liabilities
1,100,013
1,445,484
Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Employee benefits obligation
Total Liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.107.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
21,070 2,415
21,070 2,415
12 552,461
11 378,132
EQUITY Capital stock - Rp 10 par value (in full Rupiah amount) per share Authorized - 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up 2,107,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
575,958
401,628
Total Equity
1,675,971
1,847,112
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
90
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR II: LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN DAN KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY SCHEDULE II: STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF PARENT ENTITY FOR THE YEARS DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Pendapatan keuangan Beban umum dan administrasi Beban penjualan Rugi lain-lain - bersih
2014
1,817,002
2,211,474
(1,055,699)
(1,171,299)
761,303 122,717 (97,505) (3,136) (220,778)
1,040,175 156,442 (91,710) (2,344) (3,568)
LABA SEBELUM PAJAK
562,601
BEBAN PAJAK - BERSIH
(102,065)
(227,102)
460,536
871,893
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Akun yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi Keuntungan/(kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait
1,098,995
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT Finance income General and administrative expenses Selling expenses Other losses - net PROFIT BEFORE TAX TAX EXPENSE - NET NET PROFIT FOR THE YEAR
6,080 (1,520)
(5,090) 1,272
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss Gain/(loss) from defined benefit plan Related income tax
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
4,560
(3,818)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
465,096
868,075
218
413
Laba dasar per saham (dalam Rupiah penuh)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR, NET OF TAX Basic earnings per share (in full Rupiah amount)
91
-
-
21,070
21,070
21,070
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital stock
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAFTAR III: LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 1 Januari 2014 Laba tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya Dividen kas Pembentukan cadangan umum Saldo per 31 Desember 2014 Laba tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya Dividen kas Pembentukan cadangan umum Saldo per 31 Desember 2015
2,415
2,415
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
-
2,415
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk SCHEDULE III: STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY OF PARENT ENTITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
731,612 871,893 (3,818) (1,221,554) (1)
401,628
755,107 871,893 (3,818) (1,221,554) -
Profit for the year Other comprehensive income Cash dividend Allocation for general reserve
Balance as of December 31, 2014
Jumlah ekuitas/ Total equity
1
378,132
460,536 4,560 (290,766) -
Balance as of December 31, 2015
10
11
460,536 4,560 (290,766) (1)
575,958
Balance as of January 1, 2014 Profit for the year Other comprehensive income Cash dividend Allocation for general reserve
1
552,461
Saldo Laba/Retained earnings Sudah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
-
-
12
92
92
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR IV: LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARY SCHEDULE IV: STATEMENTS OF CASH FLOWS OF PARENT ENTITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
2014
1,846,221
2,120,156
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers
(955,026)
(1,046,772)
Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran penalti cukai Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Penerimaan (pembayaran) kas lain-lain
891,195 2,247 (57,068) (220,615) (111,114) 3,459
1,073,384 4,253 (42,081) (223,555) (11,086)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
508,104
800,915
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(181,257) 710
(443,836) 1,687
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds for sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(180,547)
(442,149)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Penerimaan dividen tunai Pembayaran dividen tunai Penerimaan utang berelasi jangka pendek Pembayaran pinjaman ke pihak berelasi Penerimaan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka pendek
174,542 (289,971)
238,945 (1,219,656)
500,000 (750,000)
(170,000) 1,300,000 (550,000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(365,429)
(400,711)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(37,872)
(41,945)
(53)
(1,522)
PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKUR MATA UANG ASING PADA KAS DAN SEKARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
63,755
107,222
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
25,830
63,755
Cash paid to suppliers and employees Cash generated from operations Interest received Interest paid Payment of excise penalty Cash paid for income taxes Other cash received (paid) Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash dividends received Cash dividends paid Proceeds from short-term related party loans Repayment of loans to related parties Proceeds from short-term bank loans Payments of short-term bank loans Net Cash Used in Financing Activities NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD
93
Jakarta
Domisili/Domicile
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAFTAR V: CATATAN INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK OLEH ENTITAS INDUK 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak/Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga
Jenis usaha/ Nature of business Distributor minuman/ Beverage distributor
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 2015 2014 99.9%
94
99.9%
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk SCHEDULE V: NOTE ON INVESTMENT IN A SUBSIDIARY OF PARENT ENTITY DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
696,812
Jumlah asset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015 2014
643,479
94
Halaman ini sengaja untuk dikosongkan.
Alamat Perusahaan
company address P T M ulti B intang I ndonesia T bk KANTOR PUSAT —Head Office Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, Indonesia PO Box 3264 JKT, Jakarta 10032 T 021 - 7592 4611 F 021 - 7592 4617
Brewery 1 Jl. Daan Mogot Km 19, Tangerang 15122, Indonesia T 021 - 619 0108, 545 0750 F 021 - 619 0190 Brewery 2 Jl. Raya Mojosari-Pacet Km 50, Sampang Agung, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia T 0321 - 592 505 F 0321 - 592 508
Alamat Kantor Entitas Anak —Subsidiary Company PT Multi Bintang Indonesia Niaga Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, Indonesia PO Box 3264 JKT Jakarta 10032 T 021 - 7592 4611 F 021 - 7592 4617
www.multibintang.co.id
Non-Alcoholic Beverages Plant Jl. Raya Mojosari-Pacet Km 50, Sampang Agung, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia T 0321 - 592 505 F 0321 - 592 508
P T M ulti B intang I ndonesia T bk
Head Office Talavera Office Park 20 th Floor Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26 Jakarta 12430, Indonesia PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032 T 021-7592 4611 F 021-7592 4617
Breweries Jl. Daan Mogot Km 19, Tangerang 15122, Indonesia T 021-619 0108, 545 0750 F 021-619 0190 Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50, Sampang Agung, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia T 0321- 592 505 F 0321- 592 508 NON-ALCOHOLIC BEVERAGES PLANT Jl. Raya Mojosari-Pacet Km 50, Sampang Agung, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia T 0321- 592 505 F 0321- 592 508
www.multibintang.co.id